Koran Madura

16
SEPAK BOLA Persebaya Tanpa Suporter SURABAYA - Tuan rumah Persebaya kembali harus berlaga tanpa didampingi suporternya saat menghadapi Persebo Bon- dowoso pada pertandingan kompetisi Di- visi Utama Liga Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (10/4). Ketua Panitia Pelaksana Persebaya DU Baso Juherman kepada wartawan di Sura- baya mengatakan, kebijakan menggelar laga tanpa penonton itu merupakan rekomen- dasi dari Polrestabes Surabaya yang menge- luarkan izin. “Izin pertandingan lawan Persebo su- dah turun, tetapi masih belum boleh di- hadiri penonton. Polrestabes Surabaya masih berpedoman pada instruksi yang dikeluarkan Polda Jatim beberapa waktu lalu,” katanya. Sebelumnya saat menjamu Perseba Su- per Bangkalan di lokasi yang sama pada 2 April 2013, Persebaya DU juga mendapat- kan izin menggelar pertandingan tetapi tanpa penonton. Saat itu, Uston Nawawi dan kawan- kawan berhasil meraih kemenan- gan atas Perseba dengan skor telak 5-2. Kendati in- struksi dari Polda Jatim, larangan menggelar laga sepak bola tanpa penonton han- ya berlaku bagi Persebaya, se- mentara tim Jatim lain, seperti Persela Lamongan, Persegres Gresik, dan Persepam Madura United tetap mendapatkan izin bertanding dengan ke- hadiran penonton. “Kami patuh pada kebijakan aparat ke- polisian, meskipun sebenarnya Persebaya juga dirugikan. Mudah-mudahan di puta- ran kedua nanti akan ada perubahan,” ujar Baso. Pertandingan melawan Persebo Bon- dowoso merupakan laga terakhir yang di- jalani Persebaya di putaran pertama. Laga ini seharusnya digelar akhir Maret lalu, tetapi kepolisian memintanya untuk di- tunda. Dari enam laga yang sudah dijalani, tim berjuluk Bajul Ijo ini belum pernah kalah dengan meraih lima kemenangan dan sekali imbang. Mereka kini berada di puncak klase- men Grup III dengan nilai 16 dan memasti- kan juara paruh musim. “ Meskipun bertanding tanpa dukungan suporter, target kami tetap mengamankan poin tiga dan memperpanjang rekor tidak pernah kalah,” kata Manajer Tim Persebaya DU Bambang Pramukantoro kepada sejum- lah wartawan yang menemuinya. (ant/abe) Cebongan Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di Jakarta Cak Munali Keren kopasus. Salut buat Kopas- sus. Anda adalah pahlawan bagi rakyat yang rindu rasa aman. Basmi preman dengan cara pereman biar ka- pok,” begitu komentar seorang pem- baca media online. . “Jempol buat TNI dan oknum Kopassus. Walaupun cara mereka salah. Tapi tetap jempol,” kata komentar pembaca lain. Masih banyak deretan kalimat sen- ada terpampang pada kolom komentar berbagai website. Bahkan banyak yang terang-terangan menyebut oknum Kopassus sebagai pahlawan. Lewat hitungan kasar, ada sekitar 90 persen, memberikan dukungan pada tindakan oknum Kopassus. Sisanya, yang men- coba mengkritisi kadang dibalas keca- man dan makian pedas, yang lagi-lagi memberikan dukungan kepada oknum Kopassus. Adakah ini gambaran keran- cuan berpikir masyarakat? Barbarkah masyarakat negeri ini? Biadabkah se- hingga memberikan tepuk tangan pada tindakan kekerasan di Cebongan? Atau apakah masyarakat negeri ini membe- narkan pembantaian antar manusia? Selintas memang terkesan naif ka- rena tindakan yang melanggar hukum justeru mendapat pujian. Namun bila ditelisik lebih dalam, ungkapan dan acungan jempol itu lebih merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap pen- egakan hu- kum yang di- anggap tidak semestinya. Masyarakat kecewa, kesal pada tinda- kan kekerasan preman yang dibiarkan merajalela. Lalu, saat diproses hu- kum ternyata mendapat hu- kuman ringan, lalu kambuh lagi. Mereka merasa ban- yak kasus diselesaikan dengan cara “transaksi”. Respon pada kekerasan juga lebih tertangkap bukan pada pembenaran tindakan penembakan tetapi pada sasa- ran yang ditembak. Bahasanya mewaki- li pemikiran dan sikap: mereka memang layak dibantai, mereka sering memeras, membunuh, memperkosa, apalagi ke- mudian ternyata membunuh Kopassus. Lagi-lagi ekspresi kekecewaan. Sean- dainya sasarannya bukan pereman, kemungkinan sikap para komentator dadakan itu berbeda. Masih berkembang pikiran positif. Dukungan pada tindakan di Cebongan bukanlah ekspresi watak bangsa ini yang barbar. Yang terjadi merupakan resultan dari kekecewaan pada proses hukum di negeri ini yang makin carut marut. Masyarakat kecewa pada ma- fia hukum, marah pada vonis gembong narkoba yang ringan, kesal gembong narkoba dapat grasi, lalu hakim yang menghukum ringan gembong narkoba yang terkait 4,8 kg sabu, justru dipro- mosikan. Ada alur dan pijakan pemikiran mengapa masyarakat bersikap berto- lak belakangan dengan semangat pen- egakan hukum. Karena itu, harus arif mencermati ekspresi komentar yang bertebaran. Ini alarm alias peringatan untuk disikapi kongkrit dengan kes- eriusan menegakkan hukum di negeri ini. Saat ini kekecewaan masih berben- tuk dukungan. Bukan tak mungkin bila kekecewaan makin mengental, bukan lagi dukungan yang muncul. Rakyat akan bertindak sendiri. Rakyat yang akan menjadi Kopassus-kopassus tanpa komandan itu. Beruntung, TNI melalui Tim In- vestigasi memberikan penegasan mengagumkan hingga memberikan pencerahan pemikiran. Bahwa tindakan oknum Kopassus bernuansa korsa itu, tetap merupakan tindakan salah. Sebuah penyelesaian yang melanggar rambu-rambu hukum. = g PAMANGGHI Masyarakat kecewa pada mafia hukum, marah pada vonis gembong narkoba yang ringan, kesal gembong narkoba dapat grasi “Kita tidak terlalu tertarik banyak soal syarat pendidikan calon presiden, urusan gelar bukan sesuatu yang penting dan harus dipatok apakah SMA atau S1. Kalau mau kenapa tidak profesor sekalian,” kata anggota Badan Legislasi DPR, F-PDI Per- juangan, Honing Sanny di Ja- karta, Senin (8/4). Lebih jauh kata Honing, syarat akademis calon presiden tidak didasarkan pada tingkat akademis. Tapi yang terpenting adalah figur dan kemampuan memimpin. “Pengalaman di banyak negara, masyarakatnya tak mempersoalkan pendidikan untuk memimpin, tapi integri- tas yang dibangun dari pengala- man yang panjang,” tambahnya. Menurut Honing, masyarakat pendidikan dalam persyaratan tidak perlu diba- has lagi. “Karenanya itu perde- batan lama yang tidak selesai,” tegasnya Dia kemudian menilai, per- debatan itu mungkin muncul karena elektabilitas Megawati yang masih tinggi dan berpe- luang menjadi capres. Nah, sementara ada yang memper- masalahkan pendidikan Mega- wati. “Saya yakin Bu Mega tak mencalonkan diri jadi presiden, perdebatan ini selesai. Tapi has- il survei muncul lagi dan men- unjukkan elektabilitas Bu Mega yang masih tinggi,” terangnya. Hal yang sama dikatakan Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy, yang mengatakan kuali- tas pemimpin tidak tergan- tung pada tingkat pendidikan formal. Sehinggga tidak perlu ada dikotomi soal pendidikan. “Menurut saya SMA dan S1 tidak perlu didikotomikan, pada dasarnya yang daftar S1. Pem- impin bangsa tidak tergantung pendidikan formalnya, kalau rakyat melihat dia mampu tidak masalah. Jadi syarat dibuka saja,” ujarnya Menurut Tjatur, Undang- undang Pilpres yang mengatur tentang syarat calon presiden tidak perlu diubah. Syarat pen- didikan dan moral bisa dipaha- mi oleh masyarakat. “Pendidi- kan dan akhlak yang penting, tapi kalau soal moral dan hu- kum harus tetap,”tuturnya Diakui Tjatur, pembahasan revisi UU Pilpres sangat mende- sak sekali waktunya. Karena itu, sebaiknya langsung saja ke pasal-pasal krusial. “Untuk efektif jangan kita terlalu kes- eringan merevisi. Dari dulu PAN konsisten untuk Undang-un- dang pemilu tidak perlu diubah. Kan cuma beda PT dan digugat kemarin, nanti kalau dibahas potensi besar,” imbuhnya. Tak hanya soal syarat pen- didikan capres, begitu juga de- ngan usulan agar presiden tak perlu rangkap jabatan di parpol yang juga tak perlu diatur dalam UU Pilpres. “Di luar negeri itu biasa, yang jelas asalkan mam- pu membagi waktu dan fokus, tidak masalah,” kata Tjatur. Pun begitu dengan Ketua FPKB DPR Marwan Jafar, yang lebih menghendaki agar syarat pendidikan minimal capres S1 tidak perlu diatur. “Seorang pemimpin tidak dilihat dari segi akademis, tetapi yang penting pengalaman. Kalau rakyat menghendaki apa boleh buat? Tidak harus mensyarat- kan prestasi akademis yang berlebihan, yang penting pu- nya political will memperbaiki bangsa dan negara,” ungkapn- ya. (gam/cea) PDI Perjuangan : Syarat Capres Jangan Dipersulit Persyaratan Harus Sarjana Dinilai Hanya Upaya Menghambat Mega JAKARTA-Persyaratan untuk menjadi calon pres- iden sebaiknya tidak dipersulit, apalagi harus mematok syarat harus lulus S1. Oleh karena itu Undang-Undang Pilpres yang mensyaratkan calon presiden minimal berpendidikan SMA atau sed- erajat tidak perlu diubah. JAKARTA- Tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah terkait dana bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung Toto Hutagalung resmi menjadi tahanan di ru- mah tahanan Komisi Pemberantasan Ko- rupsi. “Nanti, tanyakan semua pada pengaca- ra saya saja,” kata Toto sebelum memasuki mobil tahanan KPK di gedung KPK Jakarta, Senin malam. Toto ditahan setelah menjalani pemeriksaan sekita sembilan jam, sejak pukul 10.10 hingga pukul 19.00 WIB. Ren- cananya, selama dua puluh hari ke depan, Toto akan menjadi penghuni rutan Jakarta Timur cabang KPK. Pengacara Toto, Johnson Siregar menga- takan bahwa kliennya sering dimintai uang oleh hakim Setyabudi Tejocahyono. Namun Johnson mengaku lupa seberapa sering dan berapa jumlah uang yang diminta. “Saya lupa itu untuk apa. Berapa kalinya lupa karena sudah sering. Itu lihat saja nanti sambil proses,” kata Jhonson di gedung KPK Jakarta, Senin. Pada Senin (8/4) pagi, Toto bersedia datang untuk memenuhi panggilan KPK sebagai saksi pada pukul 10.00 WIB. Ketua organisasi masyarakat Gasibu Pajajaran ini sempat menjadi buron KPK selama lebih dari dua minggu, setelah dinyatakan seba- gai tersangka. KPK menganggap Toto man- gkir dari panggilan dan tidak terlacak keberadaannya.“Selama dua minggu itu Toto masih berada di Bandung, tapi lokas- inya di mana itu nanti saja,” kata Soparma- ru Hutagalung, yang juga merupakan salah satu pengacara Toto. Soparmaru menjelaskan bahwa sebe- narnya Toto selama ini berusaha untuk koo- peratif. Toto hanya berusaha untuk mem- persiapkan diri, keluarga, dan perusahaan miliknya. Toto Hutagalung disangkakan melang- gar asal 6 ayat 1, atau pasal 5 ayat 1 atau Pasal 11 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi se- bagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001. Pasal 6 ayat 1 mengenai orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk memen- garuhi putusan perkara yang diserahkan ke- padanya untuk diadili dengan ancaman pi- dana penjara 3-15 tahun dan pidana denda Rp150-750 juta. Pasal 5 ayat 1 adalah tentang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri dengan maksud supaya pegawai negeri tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentan- gan dengan kewajibannya dengan ancaman hukuman penjara 1-5 tahun dan denda Rp50-250 juta. (ant/dwi/beth) KASUS SUAP HAKIM Toto Hutagalung Resmi Menjadi Tahanan KPK PEMERIKSAAN WAMENKEU. Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (8/4). Anny yang diperiksa sebagai saksi tersebut dicecar soal kewenangan menggelontorkan uang dan proses revisi anggaran dalam proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang dengan tersangka Andi Mallarangeng dan Deddy Kusdinar. 9 APRIL 2013 SELASA BOLEH Dalam sebuah pengajian, saat sesi dialog Matrawi bertanya. “Ustad, bole- hkah kaset mengaji menjadi imam sholat.” “Boleh saja kaset jadi imam sholat. Tapi makmumnya juga harus kaset,” jawab Ustad singkat. “Oh...” guman Matrawi, sambil tersenyum geli. PEMILIHAN GUBERNUR Ada 2.557 TPS di Lamongan LAMONGAN- Jumlah Tempat Pemun- gutan Suara (TPS) untuk pelaksanaan pe- milihan kepala daerah Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Lamongan mencapai 2.557 tempat. “Jumlah itu hasil pendataan terbaru yang dilakukan KPU Lamongan, dan tidak jauh beda dengan jumlah TPS pada pilkada sebelumnya tahun 2010,” kata Ketua KPU Lamongan Khoirul Huda usai melantik 135 anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2014, Senin. Ia berharap dengan adanya data jumlah TPS, setiap anggota PPK bisa melaksanakan tugas dengan baik dalam mengawal pelak- sanaan Pilkada Jatim dan Pemilu Legislatif 2014. “Data jumlah TPS ini sangat penting, dan agenda selanjutnya yakni setiap ang- gota PPK akan melantik panitia pemungu- tan suara di masing-masing kecamatan,” katanya. Sementara itu, Anggota KPU Jatim Sayekti Suindiyah yang hadir dalam kegia- tan pelantikan meminta agar anggota PPK yang baru dilantik tidak tergiur dengan iming-iming yang hanya bersifat semen- tara. “Iming-iming itu hanya sementara, sebab dalam pelaksanaan pilkada atau pemilu yang dipertaruhkan adalah harga diri atau harkat dan martabat untuk selamanya,” katanya. Ia menjelaskan dalam pelaksanaan petugas pemilu sudah disediakan anggaran tersendiri, sehingga setiap orang yang terli- bat di dalamnya tidak perlu tergiur dengan apa pun. “Rencananya jika semua syarat admin- istrasi PPK sudah lengkap, anggaran untuk PPK bulan ini sudah bisa diterima, jadi kami minta anggota PPK bisa melaksanakan tugas dengan baik dalam mengawal pelaksanaan Pilkada Jatim atau Pemilu Legislatif 2014,” katanya. (ant/ziz/beth)

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of Koran Madura

Page 1: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 | TAHUN II 1

SEPAK BOLA

Persebaya Tanpa Suporter

SURABAYA - Tuan rumah Persebaya kembali harus berlaga tanpa didampingi suporternya saat menghadapi Persebo Bon-dowoso pada pertandingan kompetisi Di-visi Utama Liga Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (10/4).

Ketua Panitia Pelaksana Persebaya DU Baso Juherman kepada wartawan di Sura-baya mengatakan, kebijakan menggelar laga tanpa penonton itu merupakan rekomen-dasi dari Polrestabes Surabaya yang menge-luarkan izin.

“Izin pertandingan lawan Persebo su-dah turun, tetapi masih belum boleh di-hadiri penonton. Polrestabes Surabaya masih berpedoman pada instruksi yang dikeluarkan Polda Jatim beberapa waktu lalu,” katanya.

Sebelumnya saat menjamu Perseba Su-per Bangkalan di lokasi yang sama pada 2 April 2013, Persebaya DU juga mendapat-kan izin menggelar pertandingan tetapi tanpa penonton. Saat itu, Uston Nawawi

dan kawan-kawan berhasil meraih kemenan-gan atas Perseba dengan skor telak 5-2.

Kendati in-struksi dari Polda Jatim, larangan menggelar laga sepak bola tanpa penonton han-ya berlaku bagi Persebaya, se-mentara tim Jatim

lain, seperti Persela Lamongan, Persegres Gresik, dan Persepam Madura United tetap mendapatkan izin bertanding dengan ke-hadiran penonton.

“Kami patuh pada kebijakan aparat ke-polisian, meskipun sebenarnya Persebaya juga dirugikan. Mudah-mudahan di puta-ran kedua nanti akan ada perubahan,” ujar Baso.

Pertandingan melawan Persebo Bon-dowoso merupakan laga terakhir yang di-jalani Persebaya di putaran pertama. Laga ini seharusnya digelar akhir Maret lalu, tetapi kepolisian memintanya untuk di-tunda.

Dari enam laga yang sudah dijalani, tim berjuluk Bajul Ijo ini belum pernah kalah dengan meraih lima kemenangan dan sekali imbang. Mereka kini berada di puncak klase-men Grup III dengan nilai 16 dan memasti-kan juara paruh musim. “

Meskipun bertanding tanpa dukungan suporter, target kami tetap mengamankan poin tiga dan memperpanjang rekor tidak pernah kalah,” kata Manajer Tim Persebaya DU Bambang Pramukantoro kepada sejum-lah wartawan yang menemuinya. (ant/abe)

Cebongan

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

Cak Munali

“Keren kopasus. Salut buat Kopas-sus. Anda adalah pahlawan bagi rakyat yang rindu rasa aman. Basmi

preman dengan cara pereman biar ka-pok,” begitu komentar seorang pem-baca media online. . “Jempol buat TNI dan oknum Kopassus. Walaupun cara mereka salah. Tapi tetap jempol,” kata komentar pembaca lain.

Masih banyak deretan kalimat sen-ada terpampang pada kolom komentar berbagai website. Bahkan banyak yang terang-terangan menyebut oknum Kopassus sebagai pahlawan. Lewat hitungan kasar, ada sekitar 90 persen, memberikan dukungan pada tindakan oknum Kopassus. Sisanya, yang men-coba mengkritisi kadang dibalas keca-man dan makian pedas, yang lagi-lagi memberikan dukungan kepada oknum Kopassus.

Adakah ini gambaran keran-cuan berpikir masyarakat? Barbarkah masyarakat negeri ini? Biadabkah se-hingga memberikan tepuk tangan pada tindakan kekerasan di Cebongan? Atau apakah masyarakat negeri ini membe-narkan pembantaian antar manusia?

Selintas memang terkesan naif ka-rena tindakan yang melanggar hukum justeru mendapat pujian. Namun bila ditelisik lebih dalam, ungkapan dan acungan jempol itu lebih merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap pen-egakan hu-kum yang di-anggap tidak s e m e s t i n y a . M a s y a r a k a t kecewa, kesal pada tinda-kan kekerasan preman yang d i b i a r k a n m e r a j a l e l a . Lalu, saat diproses hu-kum ternyata mendapat hu-kuman ringan, lalu kambuh lagi. Mereka merasa ban-yak kasus diselesaikan dengan cara “transaksi”.

Respon pada kekerasan juga lebih tertangkap bukan pada pembenaran tindakan penembakan tetapi pada sasa-ran yang ditembak. Bahasanya mewaki-li pemikiran dan sikap: mereka memang layak dibantai, mereka sering memeras, membunuh, memperkosa, apalagi ke-mudian ternyata membunuh Kopassus. Lagi-lagi ekspresi kekecewaan. Sean-dainya sasarannya bukan pereman, kemungkinan sikap para komentator dadakan itu berbeda.

Masih berkembang pikiran positif. Dukungan pada tindakan di Cebongan bukanlah ekspresi watak bangsa ini yang barbar. Yang terjadi merupakan resultan dari kekecewaan pada proses hukum di negeri ini yang makin carut marut. Masyarakat kecewa pada ma-fia hukum, marah pada vonis gembong narkoba yang ringan, kesal gembong narkoba dapat grasi, lalu hakim yang menghukum ringan gembong narkoba yang terkait 4,8 kg sabu, justru dipro-mosikan.

Ada alur dan pijakan pemikiran mengapa masyarakat bersikap berto-lak belakangan dengan semangat pen-egakan hukum. Karena itu, harus arif mencermati ekspresi komentar yang bertebaran. Ini alarm alias peringatan untuk disikapi kongkrit dengan kes-eriusan menegakkan hukum di negeri ini. Saat ini kekecewaan masih berben-tuk dukungan. Bukan tak mungkin bila kekecewaan makin mengental, bukan lagi dukungan yang muncul. Rakyat akan bertindak sendiri. Rakyat yang akan menjadi Kopassus-kopassus tanpa komandan itu.

Beruntung, TNI melalui Tim In-vestigasi memberikan penegasan mengagumkan hingga memberikan pencerahan pemikiran. Bahwa tindakan oknum Kopassus bernuansa korsa itu,

tetap merupakan tindakan salah. Sebuah penyelesaian yang melanggar rambu-rambu

hukum. =

g PAMANGGHI

Masyarakat kecewa pada mafia hukum, marah pada

vonis gembong narkoba yang ringan, kesal

gembong narkoba dapat

grasi“Kita tidak terlalu tertarik

banyak soal syarat pendidikan calon presiden, urusan gelar bukan sesuatu yang penting dan harus dipatok apakah SMA atau S1. Kalau mau kenapa tidak profesor sekalian,” kata anggota Badan Legislasi DPR, F-PDI Per-juangan, Honing Sanny di Ja-karta, Senin (8/4).

Lebih jauh kata Honing, syarat akademis calon presiden tidak didasarkan pada tingkat akademis. Tapi yang terpenting adalah figur dan kemampuan memimpin. “Pengalaman di banyak negara, masyarakatnya tak mempersoalkan pendidikan untuk memimpin, tapi integri-tas yang dibangun dari pengala-man yang panjang,” tambahnya.

Menurut Honing, masyarakat pendidikan dalam persyaratan tidak perlu diba-has lagi. “Karenanya itu perde-batan lama yang tidak selesai,” tegasnya

Dia kemudian menilai, per-debatan itu mungkin muncul karena elektabilitas Megawati yang masih tinggi dan berpe-luang menjadi capres. Nah, sementara ada yang memper-masalahkan pendidikan Mega-wati. “Saya yakin Bu Mega tak mencalonkan diri jadi presiden, perdebatan ini selesai. Tapi has-il survei muncul lagi dan men-unjukkan elektabilitas Bu Mega yang masih tinggi,” terangnya.

Hal yang sama dikatakan Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto

Edy, yang mengatakan kuali-tas pemimpin tidak tergan-tung pada tingkat pendidikan formal. Sehinggga tidak perlu ada dikotomi soal pendidikan. “Menurut saya SMA dan S1 tidak perlu didikotomikan, pada dasarnya yang daftar S1. Pem-impin bangsa tidak tergantung pendidikan formalnya, kalau rakyat melihat dia mampu tidak masalah. Jadi syarat dibuka saja,” ujarnya

Menurut Tjatur, Undang-undang Pilpres yang mengatur tentang syarat calon presiden tidak perlu diubah. Syarat pen-didikan dan moral bisa dipaha-mi oleh masyarakat. “Pendidi-kan dan akhlak yang penting, tapi kalau soal moral dan hu-kum harus tetap,”tuturnya

Diakui Tjatur, pembahasan revisi UU Pilpres sangat mende-sak sekali waktunya. Karena itu, sebaiknya langsung saja ke pasal-pasal krusial. “Untuk efektif jangan kita terlalu kes-eringan merevisi. Dari dulu PAN

konsisten untuk Undang-un-dang pemilu tidak perlu diubah. Kan cuma beda PT dan digugat kemarin, nanti kalau dibahas potensi besar,” imbuhnya.

Tak hanya soal syarat pen-didikan capres, begitu juga de-ngan usulan agar presiden tak perlu rangkap jabatan di parpol yang juga tak perlu diatur dalam UU Pilpres. “Di luar negeri itu biasa, yang jelas asalkan mam-pu membagi waktu dan fokus, tidak masalah,” kata Tjatur.

Pun begitu dengan Ketua FPKB DPR Marwan Jafar, yang lebih menghendaki agar syarat pendidikan minimal capres S1 tidak perlu diatur. “Seorang pemimpin tidak dilihat dari segi akademis, tetapi yang penting pengalaman. Kalau rakyat menghendaki apa boleh buat? Tidak harus mensyarat-kan prestasi akademis yang berlebihan, yang penting pu-nya political will memperbaiki bangsa dan negara,” ungkapn-ya. (gam/cea)

PDI Perjuangan : Syarat Capres Jangan DipersulitPersyaratan Harus Sarjana Dinilai Hanya Upaya Menghambat Mega

JAKARTA-Persyaratan untuk menjadi calon pres-iden sebaiknya tidak dipersulit, apalagi harus mematok syarat harus lulus S1. Oleh karena itu Undang-Undang Pilpres yang mensyaratkan calon presiden minimal berpendidikan SMA atau sed-erajat tidak perlu diubah.

JAKARTA- Tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah terkait dana bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung Toto Hutagalung resmi menjadi tahanan di ru-mah tahanan Komisi Pemberantasan Ko-rupsi.

“Nanti, tanyakan semua pada pengaca-ra saya saja,” kata Toto sebelum memasuki mobil tahanan KPK di gedung KPK Jakarta, Senin malam.

Toto ditahan setelah menjalani pemeriksaan sekita sembilan jam, sejak pukul 10.10 hingga pukul 19.00 WIB. Ren-

cananya, selama dua puluh hari ke depan, Toto akan menjadi penghuni rutan Jakarta Timur cabang KPK.

Pengacara Toto, Johnson Siregar menga-takan bahwa kliennya sering dimintai uang oleh hakim Setyabudi Tejocahyono. Namun Johnson mengaku lupa seberapa sering dan berapa jumlah uang yang diminta.

“Saya lupa itu untuk apa. Berapa kalinya lupa karena sudah sering. Itu lihat saja nanti sambil proses,” kata Jhonson di gedung KPK Jakarta, Senin.

Pada Senin (8/4) pagi, Toto bersedia

datang untuk memenuhi panggilan KPK sebagai saksi pada pukul 10.00 WIB. Ketua organisasi masyarakat Gasibu Pajajaran ini sempat menjadi buron KPK selama lebih dari dua minggu, setelah dinyatakan seba-gai tersangka.

KPK menganggap Toto man-gkir dari panggilan dan tidak terlacak keberadaannya.“Selama dua minggu itu Toto masih berada di Bandung, tapi lokas-inya di mana itu nanti saja,” kata Soparma-ru Hutagalung, yang juga merupakan salah satu pengacara Toto.

Soparmaru menjelaskan bahwa sebe-narnya Toto selama ini berusaha untuk koo-peratif. Toto hanya berusaha untuk mem-persiapkan diri, keluarga, dan perusahaan miliknya.

Toto Hutagalung disangkakan melang-gar asal 6 ayat 1, atau pasal 5 ayat 1 atau Pasal 11 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi se-bagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001.

Pasal 6 ayat 1 mengenai orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk memen-garuhi putusan perkara yang diserahkan ke-padanya untuk diadili dengan ancaman pi-dana penjara 3-15 tahun dan pidana denda Rp150-750 juta.

Pasal 5 ayat 1 adalah tentang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri dengan maksud supaya pegawai negeri tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentan-gan dengan kewajibannya dengan ancaman hukuman penjara 1-5 tahun dan denda Rp50-250 juta. (ant/dwi/beth)

KASUS SUAP HAKIM

Toto Hutagalung Resmi Menjadi Tahanan KPK

PEMERIKSAAN WAMENKEU. Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (8/4). Anny yang diperiksa sebagai saksi tersebut dicecar soal kewenangan menggelontorkan uang dan proses revisi anggaran dalam proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang dengan tersangka Andi Mallarangeng dan Deddy Kusdinar.

9 APRIL 2013 SELASA

BOLEHDalam sebuah pengajian, saat sesi

dialog Matrawi bertanya. “Ustad, bole-hkah kaset mengaji menjadi imam sholat.”

“Boleh saja kaset jadi imam sholat. Tapi makmumnya juga harus kaset,” jawab Ustad singkat.

“Oh...” guman Matrawi, sambil tersenyum geli.

PEMILIHAN GUBERNUR

Ada 2.557 TPS di Lamongan

LAMONGAN- Jumlah Tempat Pemun-gutan Suara (TPS) untuk pelaksanaan pe-milihan kepala daerah Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Lamongan mencapai 2.557 tempat.

“Jumlah itu hasil pendataan terbaru yang dilakukan KPU Lamongan, dan tidak jauh beda dengan jumlah TPS pada pilkada sebelumnya tahun 2010,” kata Ketua KPU Lamongan Khoirul Huda usai melantik 135 anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2014, Senin.

Ia berharap dengan adanya data jumlah TPS, setiap anggota PPK bisa melaksanakan tugas dengan baik dalam mengawal pelak-sanaan Pilkada Jatim dan Pemilu Legislatif 2014.

“Data jumlah TPS ini sangat penting, dan agenda selanjutnya yakni setiap ang-gota PPK akan melantik panitia pemungu-tan suara di masing-masing kecamatan,” katanya.

Sementara itu, Anggota KPU Jatim Sayekti Suindiyah yang hadir dalam kegia-tan pelantikan meminta agar anggota PPK yang baru dilantik tidak tergiur dengan iming-iming yang hanya bersifat semen-tara.

“Iming-iming itu hanya sementara, sebab dalam pelaksanaan pilkada atau pemilu yang dipertaruhkan adalah harga diri atau harkat dan martabat untuk selamanya,” katanya.

Ia menjelaskan dalam pelaksanaan petugas pemilu sudah disediakan anggaran tersendiri, sehingga setiap orang yang terli-bat di dalamnya tidak perlu tergiur dengan apa pun.

“Rencananya jika semua syarat admin-istrasi PPK sudah lengkap, anggaran untuk PPK bulan ini sudah bisa diterima, jadi kami minta anggota PPK bisa melaksanakan tugas dengan baik dalam mengawal pelaksanaan Pilkada Jatim atau Pemilu Legislatif 2014,” katanya. (ant/ziz/beth)

Page 2: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 TAHUN II2 SUMENEP

MENULIS ALQURAN. Sejumlah peserta menunjukkan ayat AlQuran yang sudah ditulis tebal dalam kegiatan Bogor Menulis AlQuran di Kebun Raya Bogor, Jabar, Minggu (10/3). Kegiatan yang diikuti 4228 peserta dari pelajar, mahasiswa, anak yatim, majelis ta'lim, ormas dan warga kaum muslim Bogor, Depok dan Bekasi ini bertujuan untuk menanamkan budaya menulis dan membaca AlQuran serta membentuk peradaban Qurani.

ANTRI. Kelangkaan LPG membuat masyarakat resah, mereka rela antri berjam-jam untuk memperoleh LPG walau dengan harga yang relatif mahal. Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat berdampak siginifikan terhadap kelangsungan hidup masyarakat Sumenep.

syamsuni/koran madura

arif firmansyah/ant

Baca Tulis Al Qur’an Akan Diatur Pemerintah

Ketua Badan Legis-lasi (Baleg) DPRD Sume-nep Achmad Mawardi mengungkapkan pemba-hasan raperda tersebut sudah selesai dan tidak ada anggota dewan yang mempermasalahkan un-tuk segera ditetapkan se-bagai perda. “Jika tak ada yang mengganjal rap-erda itu tingggal men-unggu diparipurnakan,” katanya, Senin (8/4).

Politisi PKB terse-but tidak membantah kalau raperda tersebut mendapat sorotan, tapi dewan menilai argumen-tasi yang disampaikan pihak yang mengusulkan lebih kuat dibadingkan dari pihak yang mem-pertanyakan penerapan peraturan baca tulis Al Qur’an. Alasan formal-isasi agama, kerancuan penerapan dilapangan, dan transaksi jual beli sertfikat sebagaimana dikhawatirkan pihak yang kontra, Mawarni nilai alasan yang lemah dan mengada-ada.

Anggota Komisi D yang mengusulkan rap-erda Abd Rahman me-nilai raperda tersebut penting untuk segera disahkan mengingat pe-rubahan zaman yang cukup cepat. Payung hu-kum tersebut sebagai an-tisipasi untuk anak-anak muslim dikemudian hari. “Al Qur’an sebagai sum-ber dari semua hukum

perlu diperhatikan oleh anak cucu kita. Masak akan dikatakan umat Is-lam jika tidak tahu kitab sucinya nanti,” terangn-ya.

Memang saat ini masyarakat tidak mem-butuhkan peraturan tersebut karena tanpa diperdakan pun sejak dulu masyarakat sudah bisa membaca dan men-ulis Al Qur’an. Pihaknya memikirkan generasi yang akan datang akan pentingnya perda terse-but.

Selain itu, raperda tersebut sesuatu yang baru untuk anggota leg-islatif Sumenep karena hanya baru kali ini de-wan membahas raperda menyangkut keagamaan. “Sekarang masalah poli-tik jalan, ekonomi juga begitu. Sekarang ting-gal bagaimana menin-gkatkan spiritualitas masyarakat,” jelasnya.

Pernyataan tidak jauh berbeda juga disam-paikan anggota Komisi D yang lain Dulsiam. Me-nurut Dulsiam, raperda baca tulis Al Qur’an pro-teksi untuk anak-anak yang beragama Islam. Menurutnya, selama ini banyak anak-anak Islam ditingkat SLTP sudah tidak bisa membaca dan menulis Al Qur’an. Per-soalan itu sebagai keny-ataan ironis dan raperda tersebut antisipasi untuk

generasi mendatang.Pihaknya meminta

dukungan kepada semua pihak agar raperda terse-but cepat selesai. “Kom-ersialisasi tidak mung-kinlah, itu tergantung dari pengawasan nanti,” pungkasnya saat ditanya kemungkinan adanya komersialisasi sertifikat jika raperda tersebut di-sahkan.

Bukan SolusiKetua Dewan Pen-

didikan Sumenep (DPS) M Kamalil Irsyad me-nilai raperda tersebut bukan solusi dan tidak akan efektif untuk men-gatasi pelajar yang tidak bisa baca tulis Al Qur’an. “Mestinya masyarakat tidak disodori hukum untuk menguatkan keyakinan agar anak-anaknya bisa baca tulis Al Qur’an,” ungkapnya. Menurutnya, penguatan yang paling tepat adalah dengan menghidupkan lembaga-lembaga yang sudah ada di masyarakat.

Ia sangat pesimis dengan apa yang dibay-angkan anggota dewan jika raperda tersebut disahkan. “Buktikan saja, jika raperda itu disahkan. Pasti tidak akan ada manfaatnya dimasyarakat,” katanya. Menurutnya, pemba-hasan tersebut hanya buang-buang anggaran dan enegri.

Mestinya, DPRD ikut bertanggung-jawab menghidupkan dan mengembalikan lembaga yang memi-liki peran signifikan di masyarakat. Pihaknya sudah mengajukan su-rat rekomendasi kepada bupati tentang perlunya mengkaji ulang raperda

tersebut. Tetapi sampai sekarang, pihaknya be-lum mendapatkan bala-san. “Kami masih belum tahu bagaimana respon beliau, tapi raperda itu nanti pasti ditandatan-gani bersama,” ucapnya.

Anggota DPKS Mo-hammad Firdaus me-nengarai, formalisasi agama melalui reperda itu akan berdampak bu-ruk kepada formalisasi nilai-nilai keagamaan yang lain. Karena, menu-rutnya, tingkat urgen-sitas nilai keagamaan seperti mandi janabah saat habis melakukan hubungan antara suami istri atau rukun iman dan Islam nilai urgensinya tidak kalah penting dari-pada raperda baca tulis Al Qur’an. Ia tidak bisa membayangkan, jika ada seorang muslim tidak hafal rukun iman atau Islam, atau tidak mandi janabah saat berhubun-gan suami istri. “Jangan-jangan nanti ada raperda rukun iman, rukun Islam. Bahkan raperda mandi janabah,” kata Firdaus .

Firdaus mengin-gatkan agar memper-hitungkan betul nilai koherensi dan tingkat urgensitas tafsir keaga-maan. Pihaknya melihat obsesi Komisi D yang bertanggungjawab dan mengusulkan raperda itu sebagai sikap dari kecenderungan untuk memikirkan dan me-niru. Sumenep karena dikenal sebagai kawasan religius juga mau dibuat-kan perda baca tulis Al Qur’an sebagaimana tel-ah dipraktikkan di Guwa Sumatera Utara. “Sum-ber dan asal raperda itu di copy paste,” terangn-ya. (athink/mk)

SUMENEP - Rancangan Peraturan Dae-rah (Raperda) Baca Tulis Al Qur’an dalam waktu dekat akan diparipurnakan dan disahkan menjadi perda, sekalipun be-berapa kalangan masih mempertanyakan signifikansi penerapan peraturan tersebut. Raperda tersebut tinggal menunggu waktu untuk diparipurnakan.

BUNUH DIRI

HUJAN DERAS

MIGAS

PENYALURAN BBM

Pemuda Gantung Diri di Pohon Asam

SUMENEP – Rendi, 25, warga asal Banyu-wangi meninggal dunia dengan cara meng-gantungkan diri di atas pohon asam setinggi 4 meter, Senin (8/4), sekitar pukul 6.00 di Desa Tanjung Kiaok Kecamatan Sapeken.

Terungkapnya perbuatan itu berawal dari penemuan Gito, 22, warga Desa Tanjung yang hendak buang air besar disalah satu hutan Kampung Darat Desa Tanjung Kiaok Kecama-tan Sapken. Ia melihat tubuh Rendi denga po-sisi mengantung di atas pohon asam dengan posisi kepala merunduk. “Kami sangat terke-jut ketika mau BAB melihat ke atas ada orang yang bergantung,” katanya.

Gito langsung panik dan spontan berte-riak meminta tolong terhadap warga sekitar untuk menyelamatkan jasad Rendri. Namun, tidak ada warga yang berani menolongnya hingga petugas kepolisian datang. “Ya tidak ada orang yang bisa, Mas, semua takut,” tu-turnya.

Ramlan, 22, mengemukakan identitas korban. Menurutnya, Rendi warga Banyuangi yang sedang bekerja sebagai sopir pick up di rumah H. Zainal, Kampung Keramaian Desa Tanjung Kiaok.

Ia menduga kejadian tersebut dipicu oleh permasalahan keluarga yang tidak kunjung selesai. “Menurut sepengetahun kami, latar belakang ini disebabkan karena faktor per-masalahan keluarga yang tidak kunjung sele-sai, disampaing itu juga ada sangkut pautnya dengan masalah perempuan,” katanya.

Setelah jasad janazah diturunkan, lang-sung dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. (edy/mk)

Dewan Perlu Bentuk Perda Migas

SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Sumenep segera membentuk peraturan dae-rah (perda) yang mengatur tentang eksplorasi dan ek-sploitasi migas di daerah tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayogi mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar rapat untuk membentuk per-aturan migas, sebab selama ini telah banyak yang me-lakukan eksplorasi migas di Kabupaten Sumenep tanpa melakukan proses perizinan terlebih dahulu. “Dengan alasan apapun komisi B akan segera membentuk perda tentang migas,” Kata Bam-bang, Senin (8/4).

Perda tersebut seba-gai pengikat atas semakin menipisnya sumberdaya alam yang dimiliki Sumenep. “Melihat sumber minyak di Kabupaten Sumenep sangat banyak, maka dengan ala-san apapun, Sumenep harus mempunyai perda tentng mi-gas,” ucapnya.

Namun sebelum me-masuki pembahasan rencana pembuatan perda tentang migas, pihaknya terlebih da-hulu akan memanggil Satuan Kerja Khusus Pelaksana Keg-iatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang selama ini telah melaku-kan eksplorasi di Kabupaten Sumenep dengan tanpa pros-es surat izin terlebih dahulu, “Dalam waktu dekat ini kami akan memanggil SKK Migas untuk menghadiri langsung di Komosi B DPRD Sumenep,”

ungkapnya.Pemanggilan tersebut di-

maksudkan untuk mengklari-fikasi persoalan yang sedang dialami oleh SKK migas yang selama ini masih belum me-lakukan proses perizinan operasional. Disamping itu juga, komsi B akan menan-yakan tentang kendala yang menghambat terhadap proses perizinan eksplorasi migas di Kabupaten Sumenep. “Men-gapa selama ini masih belum memproses perizinan, apa yang menjadi penghambat, jika ada penghambat yang sekiranya seangat memerlu-kan bantuan, kami snaggup untuk membantunya,” ung-kap Politisi PDIP itu.

Selain untuk meminta pertanggung jawaban dari SKK migas, komisi B akan menganjurkan semua SKK migas utuk mendirikan kan-tor perwakilan di Kabupaten Sumenep, sehingga mudah melakukan koordinasi ketika ada persoalan. “Karena sudah melakukan eksplorasi maka diwajibkan untuk mempun-yai kantor, masak ada kegia-tan tidak mempunyai kantor perwakilan,” katanya

Selama ini pemerintah Kabupaten Sumenep tel-ah banyak berjuang untuk membangun Sumenep agar lebih maju, namun perjuan-gan tersebut masih belum mempunyai nilai sedikit-pun. ”Kami kurang apa sih! bandara sudah punya, pelabuhan sudah ada, gudang pun juga sudah ada,” ungkap-nya. (edy/mk)

Hasil Panen Petani Membusuk

SUMENEP- Curah hujan yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir membuat para petani di Desa Beringin Timur, Ke-camatan Manding tidak dapat menjemur hasil panennya dan mulai membusuk. Petani terancam rugi dan kerugian tersebut diperkirakan hingga ratusan juta rupiah, ka-rena areal persawahan warga bisa mencapai lima hektar.

Samaun, 58, seorang petani mengaku sudah sepuluh hari hujan deras melanda desanya dan mengakibatkan padi yang su-dah dipanen membusuk. Ia dan keluarganya mengaku sangat terpukul sebab kehidupan sehari-hari tergantung pada hasil panen-nya. “30 karung hasil panen dari 4 Ha sawah yang kami miliki busuk semua,” jelasnya (8/4).

Ia tidak bisa berbuat banyak atas kejadian itu karena dianggap sudah menjadi kehendak Tuhan. Keluarganya hanya bisa bersabar, tetapi jika ingat kepada proses penanaman sejak awal dan keberanian untuk menggadai-kan sisa harta kekayaan yang dimiliki, menu-rutnya, hatinya tidak sanggup. “Mungkin ka-rena itu, Mas, istri saya 3 hari ini menangis terus,”katanya.

Kerugian serupa juga dialami ke-luarga Suninten, 49. Menurutnya, hasil panen musim ini tidak bisa diharapkan. Semua hasil panen membusuk dan ba-nyak yang tumbuh lagi dikarung peny-impanan. Ia memprediksi kerugian yang dialaminya tidak kurang dari Rp 11 juta. Karena dari mulai awal penanaman bibit, pemberian pupuk hingga panen melibat-kan petani pencakap yang lain.

Ia berharap, kedepan tidak terjadi hujan terus menerus agar bisa menjemur sisa-sisa dari hasil panennya. Karena jika tidak be-gitu, sama sekali keluarganya tidak memi-liki harapan untuk mengais sisa hasil panen yang bisa dijemur dan dapat menutupi sedikit dari kerugiannya. “Hujan ini cobaan luar biasa. Tapi semoga ke depan kejadiann-ya tidak seperti ini terus.”tuturnya. (athink/mk)

Pembatasan BBM Hambat Nelayan

SUMENEP – Pem-batasan bahan bakar nelayan karena ser-

ing kosongnya stok solar di Stasiun Pengisian Ba-han Bakar Nelayan (SPBN) di Kecamatan Kalianget membuat para nelayan ke-sulitan melaut. Aktifitas penangkapan ikan tergang-gu bahan bakar.

Pengelola SPBN Ka-lianget Riadi menuturkan sering kosongnya solar ka-rena ada pengurangan ja-tah kiriman dari Pertamina hingga 50 persen. "Kalau bi-asanya per hari kami dapat jatah solar 8000 liter, seka-rang dikurangi separuhnya. 8000 liter itu untuk dua hari," katanya, Senin (8/4).

Jatah 8000 liter untuk dua hari tidak mencukupi kebutuhan para nelayan yang jumlahnya lebih dari 1000 orang. "Di Kecama-tan Kalianget ini kan SPBN cuma satu. Jadi jatah 8000

liter untuk dua hari itu tidak cukup untuk memenuhi ke-butuhan seluruh nelayan. Jumlah nelayan disini kan banyak," ujarnya.

Akibat sering habisnya stok, SPBN yang dikelolan-ya sering tutup lebih awal. "Kalau hari ini solar da-tang, gak sampai siang ya langsung habis diserbu para nelayan. Jadi, ya, SPBN tu-tup. Buka lagi dua hari beri-kutnya kalau ada kiriman solar lagi," paparnya.

Yanto, salah seorang ne-layan asal Kalianget meng-akui sulitnya mendapatkan solar belakangan ini. Pada-hal sesuai aturan, para ne-layan tidak diizinkan mem-beli solar di luar SPBN.

"Kalau di SPBN langka seperti ini, kami para ne-layan ya susah. Tidak bisa melaut karena gak dapat so-lar. Kami berharap stok solar bisa normal seperti sediaka-la," harapnya. (sai/mk)

Page 3: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 TAHUN II 3SUMENEP

Disperta Sumenep Siap Meraih Piala Citra Bhakti Abditani 2013

Dinas Pertanian Tana-man Pangan Kabupaten Sumenep mencoba untuk terus berupaya menggali semua potensi baik se-cara administrasi maupun teknologi bidang pertanian demi mendukung program kemandirian pangan yang dicanangkan Pemerintah. Karena itulah inovasi per-lu dikembangkan melalui kegiatan yang bersumber pada peningkatan mutu dan ketahanan pangan masyarakat.

Dalam hal ini, dinas pertanian melakukan lagkah strategis untuk pengembangan dan per-cepatan inovasi pertanian, baik dari penyampaian In-formasi dan layanan data , Sertifikasi kelompok per-tanian dan konsultasi lay-anan teknologi pertanian.

Kelompok layanan tersebut membuat dinas pertanian menargetkan di tri wulan pertama tahun 2013, dan pertama kalinya di indonesia, diresmikan Pusat Layanan Inovasi Pertanian (PPIP), sebagai langkah awal menuju pe-nyempurnaan layanan bagi masyakata petani di sume-nep.

PPIP Sebagai Langkah Stategis Meraih Penghargaan Citra Bhakti Abdi Tani

PPIP yang terbentuk pada 1 Nopember 2012, melayani tiga bidang perta-nian, antara lain ;a. Informasi Pertanian, mencakup layanan informasi berkaitan dengan pertanian yang dibutuhkan untuk kelompok tani maupun masyarakat umum lainnya.b. Sertifikasi Kelompok Tani , Layanan terhadap penerbitan sertifikat, dan legalisir kelompok tani sebagai bukti sah terhadap aktivitas kelompok tani, dan bertujuan agar kelompok tani di Kabupaten Sumenep menjadi legal formal secara hukum. Data Disperta mengacu pada Surat Bupati Sumenep tanggal 27 Juli 2010, Nomor : 521/464/435.114/2010 perihal Penerbitan Sertifikat Kelompok Tani, sebanyak 3.277 kelompok tani tersebar di Kabupaten Sumenep, dan untuk proses legalisir sebanyak 522 Kelompok Tani telah dilayani, di Pusat Inovasi Pelayanan Pertanian.c. Konsultasi Teknologi Pertanian, Pelayanan konsultasi teknologi pertanian tersebut bertujuan sebagai alih pengetahuan atau transfer ilmu terutama berkaitan dengan

teknologi bidang pertanian.

Sangkok, Salah Satu Produk Unggulan Disperta Sumenep

Regulasi pemerintah melalui Perpres No. 22 tahun 2009 tentang Ke-bijakan Percepatan Pen-ganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal menjadi pa-yung hukum pada peman-faatan potensi pangan lokal yang ada di wilayah, khususnya di Sumenep. Melalui Gapoktan Nurul Amin Desa Sakala Ke-camatan Sapeken, me-manfaatkan singkong / ubi kayu sebagai produk ola-han yang bernilai ekonomi tinggi.

Produk Sangkok ini, adalah makanan yang ser-ing digunakan para pelaut untuk berlayar, mengingat nilai belinya yang terjang-kau, sehingga menjadi alternatif utama pengganti fungsi beras dan tepung, bahan baku pembuatan berbagai macam kue dan kudapan, juga disisi lainn-ya sangkok mampu di sim-pan tanpa bahan pengawet maksimum 10 bulan. Se-hingga Sangkok pad ta-hun 2011 telah diakui oleh Pemerintah Pusat dengan diterimanya Anugrah Keta-hanan Pangan Nusantara dari Presiden Republik In-donesia.

Hasil Analisa komposisi Sangkok yang terkandung oleh BPTP Jawa Timur1. Kadar air : 9,82 %2. Kadar abu : 1,44 %3. Kadar lemak : 0,51%4. Kadar protein : 0,77 %5. Kadar karbohidrat : 87,46 %6. Kadar serat : 1,93 %

Pengembangan Perbenihan Bawang Merah Lokal Varietas Rubaru

Berdasarkan Kep-mentan 2525/kpts/SR.120/5/2011, tanggal 20 Mei 2011, Kemente-rian Pertanian mendukung bahwa pelepasan benih bawang merah varietas unggul Rubaru, dilaksana-kan di Desa Bunbarat, Kecamatan Rubaru di la-han seluas 0,5 Ha pada MH 2011/2012, MK1 2012 dan MK2 2012. Hal terse-but di kembangkan di 13 kecamatan. Khusus keragaan pertumbuhan bawang merah varietas Rubaru di Kecamatan Sa-ronggi, dipilih lahan di Desa Talang dan Juluk, dengan hasil panen Desa

Juluk mencapai 18.672 kg/ha kering lapang.

Pengembangan Perbenihan PadiGogo Varietas Situ Bagendit

Pengembangan per-benihan padi gogo (Situ Bagendit) seluas 0,5 Ha akan dilaksanakan pada MH 2012/2013. Jamu ter-nak organik dengan bahan baku empon-empon yang diproduksi oleh Gapoktan Prima Karya terus berpro-duiksi yang dimulai sejak tahun 2009.

Pengembangan padi gogo varietas Situ Bagen-dit untuk benih bersertifi-kat seluas 1 Ha ditanam di lahan sawah tadah hu-jan di desa Bunbarat Ke-camatan Rubaru pada MH 2011/2012.

Penanaman padi gogo Situ Bagendit secara tung-galdan cara tanam pindah sistem legowo pada tang-gal 25 dan tanggal 26 Desember 2012, dengan peredaran benih padi gogo (Situ Bagendit) telah men-capai 3,5 ton yang tersebar di wilayah Kecamatan Ru-baru.

Kebun Bibit Desa dan Pelatihan Pembibitan

Pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD) oleh Gapoktan Prima Karya di Desa Bun-barat, selain akan mem-produksi bibit sayuran (to-mat, lombok kecil, lombok besar, sawi, seledri, kobis, bawang prei, jahe merah, dll) dengan pembibitan sis-tem lontong, juga dileng-kapi bibit buah-buahan seperti durian, klengkeng pingpong, nangkadak, cempedak, jambu merah, sirsat ratu, rambutan bin-jai, apokat, jambu jamaica, jeruk purut, jeruk siem dan mangga.

Gapoktan Prima Kar-ya merencanakan mem-produksi, memelihara dan memasarkan bibit sayuran dan buah-bua-han, hasil pengemban-gan masyarakat sekitar. Guna meningkatkan alih teknologi pertanian dalam pembibitan sayuran, ta-hun 2012 telah melakukan studi banding ke BTP Jawa Timur, Kelompok Tani Ta-wang Argo Malang, serta pasar agribisnis Puspa Agro di Sidoarjo, dan untuk meningkatkan ketrampilan dalam penyambungan bibit mangga, mendatangkan

penyuluh pertanian dari Pasuruan

Pengembangan Jamu Pada Ternak

Gapoktan Prima Karya di Desa Bunbarat, Ke-camatan Rubaru, tengah mengembangkan jamu ternak, mengacu kepada musim kemarau, letak geo-grafis Madura yang tan-dus, acap kali pertumbu-han sapi dan hewan ternak lainnya terganggu akibat menipisnya bahan ma-kanan di alam.Gapoktan Prima Karya di Desa Bun-barat, meyakini Jamu Ter-nak Prima Rasa yang mer-upakan hasil olahan bahan dasar empon-empon,dapat membantu meningkatkan nafsu makan ternak. Dari sisi ekonomi, Gapoktan Prima Karya telah mampu memproduksi 200 liter per-bulannya, dengan harga jual per liter sebesar 10 ribu, dan berbiaya produksi 5 ribu per liternya sehingga mampu menyerap tenaga kerja hingga 50 orang.

Klnik AgribinisKlinik agribisnis yang

telah dibangun secara swa-daya pada saat kegiatan Prima Tani tahun sebelum-nya, sampai saat ini selain berfungsi sebagai pusat informasi dan konsultasi masyarakat sekitarnya, serta sebagai sekretariat Gapoktan Prima Karya dan usaha menyediakan sara-na produksi (benih, pupuk, pestisida, alsintan, dsb).

Dengan adanya Klinik Agribinis yang berop-erasional secara mandiri, maka program P4S (Pu-

sat Pengembangan dan Pelatihan Petani Swadaya) yang dikelola KJF (Kelom-pok Jabatan Fungsional) ditempatkan di klinik (Desa Bunbarat)

Pengembangan Agro-politan dan Replikasi M-P3MI (Prima Tani)

Kegiatan Pengemban-gan Agropolitan oleh Bap-peda dan Diperta Kab. Sumenep pada tahun 2012, berupa sosialisasi Agropolitan dan pengem-bangan pembibitan ung-gulan Kabupaten Sume-nep seperti kedondong. Lokasi inti dari Agropolitan terletak di Desa Bunbarat agar bersinergi dengan program M-P3MI, keempat desa lainnya yaitu : Duko, Matanair, Mandala dan Rubaru nantinya merupa-kan plasma pengemban-gan inovasi teknologi dan kelembagaan. Sosialisasi Agropolitan dengan meli-batkan BPTP Jawa Timur dilaksanakan di Desa Mandala dengan peserta Gapoktan dari kelima desa Agropolitas.

Melihat keberhasilan program M-P3MI (Prima Tani) yang terletak di Desa Bunbarat, Kecamatan Ru-baru, maka Diperta Kab. Sumenep melakukan rep-likasi M-P3MI (Prima Tani) di Desa Talang, Kecama-tan Saronggi. Sosialisasi program M-P3MI (Prima Tani) melibatkan BPTP Jawa Timur yang diikuti seluruh anggota Gapoktan Desa Talang dan Punyuluh Kecamatan Saronggi.

Studi Banding Gapoktan Kotamadya Batu

Gapoktan Prima Karya di Desa Bunbarat Kecama-tan Rubaru, pada tanggal 29 Maret 2013, menerima rombongan studi banding Gapoktan Rukun Sentosa Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu. Kehadiran Rombon-gan gapoktan yang be-ranggotakan 25 orang ini merupakan arahan Balai Pengkajian Teknologi Per-tanian Karangploso, yang bermaksud menggali po-tensi dan pengalaman yang telah dimiliki oleh Gapoktan Prima Karya di Desa Bunbarat, Kecama-tan Rubaru, dalam me-manfaatkan dan mengolah lingkungan pertanian de-ngan melibatkan masyakat sekitar, sehingga ampu menggerakkan ekonomi pertanian.

Sangkok Siap di Kemas

Keragaan padi gogo varietas Situ Bagendit pada umur 46 hari hst dengan cara tanam

tunggal.

Produk jamu ternak Prima Rasa

Sosialisasi program M-P3MI (Prima Tani) Desa Talang, Kec.

Saronggi, Kab. Sumenep

Bangunan KBD dan bibit buah-buahan di Desa

Bunbarat

SERAH TERIMA. Bupati Sumenep A. Busyro Karim (kiri) menyerahkan MoU Pelayanan PPIP kepada Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumenep Bambang Heriyanto (kanan) di Kantor Disperta. PERESMIAN. Gedung PIPP Disperta Sumenep telah diresmikan

INOVASI PERTANIAN. Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengecek pelayanan PPIP kepada kelompok tani yang disaksikan oleh segenap jajaran Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumenep.

KUNJUNGAN GAPOKTAN. Rombongan Gapoktan Kotamadya Batu saat studi banding ke Gapoktan Prima Karya Rubaru, Sumenep, (29/3)

LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN SUMENEP

LANGKA. Stok LPG di daratan maupun di kepulauan sedang mengalami kekurangan. Hal itu disebabkan lambatnya penyaluran LPG ke daerah kepulauan. Akibatnya harga LPG di kepulauan mengalami kenaikan.

sae/koran madura

Elpiji Bersubsidi Mulai Langka

Pantuan Koran Madura, Senin, (8/4) di beberap agen, Supplier, termasuk di toko-toko, terlihat warga berebutan untuk dapat jatah elpiji. Bahkan ada beberapa warga yang rela mengantri, seperti yang terjadi di Desa Banselok, Kecamatan Kota Sumenep, saat mobil fuso pertamina mengantar ke Sup-plier.

H. Hefni, Supplier Sri Jaya, Desa Banselok, Kecamatan Kota saat duhubungi wartawan mengakui terjadi kelangkaan. Menurutnya, sudah beberapa hari ini ratusan tabung elpiji di tokonya kosong. Pihak per-tamina lamban. Akibatnya, ter-jadi kelangkaan dimana-mana. “Baru sekarang mobil pengan-tar elpiji datang kesini, sehing-ga tadi ada banyak warga ber-ebutan untuk mendapat jatah tabung elpiji,” ucapnya kepada wartawan.

Kelangkaan juga diakibatkan oleh permintaan masyarakat yang meingkat. “Karena sep-ertinya masyarakat Sumenep yang dulunya enggan memakai gas elpiji, sekarang sudah mulai ingin pakai semua. Sementara, stok elpiji masih belum ada penambahan. Akibatnya, per-mintaan meningkat, stok min-im, maka elpiji menjadi langka,” terangya.

Kata H Hefni, stok elpiji untuk Kabupaten Sumenep ha-nya 42 ribu perbulan. “Padahal kalau di Pamekasan sudah di atas 100 ribu, yaitu 120 ribu,” jelasnya.

H Hefni berharap pemer-

intah segera mengusulkan penambahan. “Agar kelangkaan elpiji dapat diatasi, sehingga kami sebagai agen tidak men-jadi bulan-bulanan warga,” tan-dasnya.

Ditanya lebih lanjut apakah akan ada indikasi kenaikan har-ga, H Hefni mengatakan pasti ada. Apalagi kalau di desa-desa, pasti ada kenaikan harga. “Ter-masuk juga di kepulauan yang secara akses dan transportasi sangat jauh beda dengan dara-tan,” jelas dia.

Sementara di Pelabuhan Ka-lianget ratusan tabung gas elpiji kosong. Saat wartawan konfir-masi kepada salah satu petugas dipelabuhan, mereka membe-narkan bahwa sudah beberapa hari ratusan tabung gas elpiji ada di pelabuhan. “Hanya di-kasih alas untuk mengamankan dari bahaya panas dan hujan,” ungkap Maswiyanto.

Dia menambahkan, sudah sekitar 10 hari tabung gas yang kosong tersebut tidak diisi ul-ang lagi. “Baru sekarang ini mo-bil pertamina datang mengan-tar tabung gas untuk Kepulauan Kangean. Tetapi hanya satu mobil, biasanya dua mobil,” je-lasnya.

Pantauan Koran Madura, ada tiga tumpukan tabung ko-song berada di pelabuhan. Sejak berita ini diturunkan, tabung-tabung tersebut masih dibiar-kan begitu saja. “Tabung terse-but sudah sekitar 15 hari ada di pelabuhan, sampai sekarang masih belum diisi ulang,” ujar Maswiyanto. (sym/mk)

SUMENEP - Sejak beberapa pekan terakhir elpiji ukuran 3 kilogram di Kabupaten Sumenep menga-lami kelangkaan. Kelangkaan tersebut diakibatkan permintaan meningkat, sedangkan stok elpiji terbatas. Selain itu, kelangkaan elpiji diakibatkan oleh pasokan untuk elpiji kian dikurangi.

Page 4: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II4 PAMEKASAN

Hal itu disampaikan para mahasiswa saat bertemu pimpinan PLN Pamekasan di Kantor Rayon PLN setempat, Senin (8/4).

Pada kesempatan itu, ak-tivis Kopaja menyampaikan tiga desa di Pamekasan sam-pai saat ini belum mendapat-kan sambungan listrik. Tiga desa itu antara lain Desa Sana Dajah, Sana Tengah dan Sana Laok, semuanya di Kecamatan Pasean.

Di tiga desa itu, masyarakat setempat menggunakan sam-bungan terminal melalui desa

terdekat yang sudah teraliri listrik dengan biaya yang lebih mahal dari ketentuan yang di-tentukan PLN.

Juru bicara Kopaja, Iam Kholil, mengatakan selain di tiga desa itu, beberapa dusun di desa yang lain juga belum mendapatkan aliran listrik se-hingga masyarakatnya harus menyambung dari dusun lain-nya dengan menggunakan tiang bambu.

“Bahkan, beberapa dusun diantaranya berada di Ke-camatan Proppo yang letakn-ya tidak jauh dari Kota Pame-

kasan,” kata Iam Kholil.Dalam kesempatan itu,

Kopaja juga meminta pimpi-nan PLN menindak petugas lapangan PLN, yang melaku-kan pungutan liar kepada masyarakat yang melakukan penyambungan baru.

“Kami juga meminta agar PLN, menyampaikan informa-si secara terbuka tarif sambun-gan listrik kepada masyarakat” katanya.

Kepala Rayon PLN Pame-kasan, Junaidi, mengatakan saat ini PLN Pamekasan masih mengajukan permohonan pe-masangan sambungan listrik baru ke desa-desa yang be-lum teraliri listrik. Sebab, hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa adanya persetujuan dari pemerintah.

“Pemasangan sambungan baru itu, tentu akan disesuai-kan dengan kemampuan ang-garan yang dimiliki pemer-intah. Kami di sini hanya

sebagai pelaksana dari kebija-kan pemerintah,” kata Junaidi.

Tahun ini, kata dia, pihaknya sudah mengaju-kan satu desa, yakni Sana Tengah untuk mendapatkan sambungan baru. Setelah itu, pihaknya akan mengupayakan sambungan baru di delapan desa lain yang sampai saat ini belum menerima sambungan listrik secara merata.

Sementara berkaitan de-ngan tudingan adanya petugas PLN yang melakukan pungu-tan liar terhadap masyarakat, Junaidi mengatakan pihaknya belum menerima laporan kasus tersebut. Menurutnya, sanksi akan diterapkan jika ada data yang jelas oknum petugas PLN yang melakukan pungutan liar.

“Silakan kalau ada temuan, laporkan ke kami dengan dis-ertai bukti-bukti yang jelas dan benar. Kami akan tindak-lanjuti laporan itu,” katanya.

Mahasiswa Minta PLN Perhatikan Desa yang Belum Teraliri Listrik

RAPAT PLN. Sejumlah aktivis mahasiswa saat melakukan pertemuan dengan pimpinan PLN Rayon Pamekasan. Dalam pertemuan itu, para mahasiswa meminta agar PLN memperhatikan desa-desa yang sampai saat ini belum teraliri listrik.

PAMEKASAN- Aktivis mahasiswa yang terga-bung dalam Komunitas Parlemen Jalanan (Kopaja) meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak membedakan layanan terhadap masyarakat dalam layanan hak mendapatkan sambungan listrik. Para aktivis meminta agar, perusahaan segera menam-bah sambungan untuk desa-desa yang belum men-dapatkan sambungan listrik.

PAMEKASAN- Dinas Pendidikan (Disdik) Pame-kasan menyatakan, hingga sepekan menjelang pelak-sanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini belum menerima laporan adanya peserta uji-an yang mengalami masalah hukum.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dis-dik, Mohammad Tarsun, se-andainya ada peserta yang mengalami masalah hukum, dirinya sudah mendapat laporan dari Panitia Penye-lenggara maupun Ketua Ray-on.

Hal itu berkaitan dengan penyediaan petugas penga-was yang akan ditugasi mel-akukan pengawasan ujian di Lembaga Pemasyarakatan atau tahanan.

“Selain itu, hal tersebut juga berkaitan dengan koor-dinasi dengan kepolisian. Dan kami pastikan, sampai

saat ini belum ada laporan peserta yang bermasalah de-ngan hukum yang kami teri-ma,” kata Tarsun, Senin (8/4).

Tahun lalu, meski tidak ada peserta UN yang mengi-kuti ujian di tahanan, namun ditemukan seorang peserta yang mengikuti ujian di se-kolah dengan pengawasan khusus dari petugas kepoli-sian, karena diketahui mem-bawa senjata tajam.

Disdik, kata dia, juga be-lum menerima adanya lapo-ran peserta yang sedang dalam kondisi sakit parah sehingga membutuhkan lay-anan pelaksanaan ujian di tempat khusus, yakni rumah sakit atau di rumah.

Meski demikian, Dis-dik akan memantau kondisi peserta melalui koordinasi dengan pimpinan lembaga pendidikan dengan meminta laporan kondisi peserra ujian masing-masing.

Wakil ketua Komisi D DPRD pamekasan, Juhaini, berharap Dinas Pendidi-kan mempersiapkan sedini mungkin pelaksanaan ujian di tempat khusus, rumah sak-it dan ruang tahanan meski belum ada laporan adanya calon peserta yang membu-tuhkan pelayanan khusus.

Ia juga meminta agar kasus-kasus yang biasa ter-jadi di hampir setiap pelak-sanaan UN juga diantisipasi, sepeti kasus soal ujian yang tertukar dan beberapa kasus lain. Sehingga, seandainya hal tersebut kembali terjadi pada UN tahun ini, langkah yang harus dilakukan sudah siap.

Pengecekan soal ujian nasional kata juhaini, jika memungkinkan tidak hanya dilakukan di Polres, melain-kan juga di Polsek sebelum didistribusikan ke sekolah. (afa/muj)

Disdik Belum Terima Laporan Peserta yang Tersandung Hukum

UJIAN NASIONAL

PAMEKASAN- Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Senin (8/4), menurunkan reklame tanpa ijin yang dipasang di beberapa titik di wilayah Kota Pamekasan.

Kegiatan itu merupakan bagian dari penertiban re-klame tak berijin serta re-klame yang masa ijinnya su-dah berakhir.

Kepala Seksi Penyidikan dan Penyilidikan Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibisono, mengatakan kegiatan penerti-ban itu akan terus dilakukan sampai wilayah itu dinyatakan bersih dari reklame yang dipa-sang tanpa ijin atau masa ijin-nya sudah berakhir.

Selain untuk reklame tanpa ijin, penertiban juga dilakukan terhadap reklame yang dipasang di sejumlah titik yang dinyatakan terlar-ang. Diantaranya di kawasan Monumen Arek Lancor dan di sekitar Gereja dan kawasan lainnya.

“Di kawasan yang menu-rut Peraturan Daerah dilarang digunakan untuk pemasangan reklame, menjadi sasaran pen-ertiban kami,” katanya.

Selain di kawasan kota, petugas Satpol PP juga mel-akukan penertiban di wilayah pantai utara. Di wilayah itu, reklame yang berhasil ditu-runkan disita dan dibawa ke kantor Satpol PP.

Jumlah reklame tanpa ijin yang dipasang di wilayah perkotaan banyak. Diantaran-ya adalah spanduk dan baliho yang dipasang sejumlah partai politik yang ternyata sebagian tidak disertai ijin pemasangan.

Penertiban itu, kata Yusuf,

sudah sesuai dengan Pera-turan daerah nomor 2 tahun 2011 tentang pajak reklame dan ijin pemasagan reklame di Kabupaten Pamekasan. Karenanya, ia mempersila-kan pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan langkah itu

untuk menggunakan jalur hu-kum.

“Kami hanya melaksana-kan tugas mengamankan Peraturan Daerah. Bagi yang merasa dirugikan, silakan menggunakan jalur hukum,” katanya. (afa/muj)

Pol PP Turunkan Reklame Tanpa IzinTIDAK ADA IZIN

PAMEKASAN- Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan menyatakan akan segera memeriksa Kepala Desa La-rangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Mustahep, dan pimpinan Bulog Pamekasan dalam kasus dugaan peny-impangan penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) di desa itu. Selain kedua pihak itu, Kejari juga akan meminta keterangan Camat Tlanakan.

Kepala Seksi Intel Kejari, Indrahadi, Senin (8/4) men-gatakan, untuk mendalami kasus tersebut ketiga pihak akan segera dipanggil untuk diperiksa. Arah pemerik-saan itu akan mengarah ke pendistribusian raskin di Larangan Slampar yang di-laporkan warga terjadi pe-nyimpangan.

Pimpinan Bulog akan di-mintai keterangan jumlah beras yang keluar dari gu-dang sebagai bahan kajian untuk melihat proses pen-yaluran untuk desa tersebut.

“Kami akan memeriksa Kades Larangan Slampar dan meminta keterangan dari pimpinan Bulog Pamekasan dan Camat Tlanakan,” kata Indrahadi.

Penyaluran raskin di La-rangan Slampar diduga ber-masalah karena selama tiga tahun berturut-turut sejak

2009 hingga 2011 hanya di-lakukan sebanyak sembilan kali penyaluran. Warga men-duga, beras itu sengaja dis-elewengkan karena mereka memiliki data, jatah untuk desa itu disalurkan secara normal.

Indrahadi mengaku sudah melakukan penyelidikan ke sejumlah warga yang terdaf-tar sebagai penerima man-faat Raskin. Namun dia masih menolak membeberkan hasil penyelidikannya itu dengan alasan untuk kepentingan penyelidikan.

Selain sudah meminta keterangan kepada warga, Kejari Pamekasan juga men-gaku sudah memanggil Ba-gian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan

untuk memastikan data pen-distribusian di Desa Slampar.

Dijelaskan Idra, penun-tasan kasus yang diduga me-nelan kerugian negara sebe-sar Rp. 2,6 milyar itu, belum bisa secepatnya dituntaskan. Sebab masih banyak kasus korupsi yang sedang ditan-gani Kejari Pamekasan.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Permusyawara-tan Desa Larangan Slampar, Zainullah, mengaku, men-dukung langkah yang akan dilakukan Kejari. Hal itu un-tuk membuktikan kebenaran tuduhan yang dilontarkan warga desanya ke Kades Mus-tahep.

“Kami sangat mendukung itu agar semuanya menjadi jelas,” katanya. (fik/muj)

Kejari Bidik Kades Larangan Slampar dan Pimpinan Bulog

DUGAAN KORUPSI RASKIN

Suporter Persepam Ma-dura United (P-MU) yang akan mendukung klub pujaan-nya bertandang ke Singo Edan Arema Malang di Malang tidak diperbolehkan membawa atribut, seperti bendera, kaos, dan sejumlah atribut lainya.

Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan mereka selama berada di kota dingin tersebut, serta menghindari adanya konflik antara pen-dukung Laskar Sape Kerap dengan pendukung Arema.

Ketua Yayasan Taretan Mania, Nurul Ulum, menga-takan kabar larangan terse-but diketahui, setelah dirinya bersama Korlap Taretan Ma-nia, Abdurrahem, meng-hubungi panitia pelaksana pertandingan di malang, yang meminta langsung agar suporter Madura tidak mem-bawa atribut.

Untuk menyakinkan para suporter yang berencana akan mendatangi Stadion Kanjuruan Malang, pihakn-ya akan menemui langsung panitia pelaksana dan Ketua Aremania di Malang.

Informasi yang diterima

Taretan Mania, kata Ulum, juga merupakan perintah dari Polda Jawa Timur, yang melarang Suporter Jawa Timur membawa atribut saat mendukung timnya, menyu-sul tewasnya suporter Bonek Mania beberapa waktu lalu.

Asisten Manager Perse-pam, Jhon Julianto, mengata-kan manajemen Arema Cor-nes sudah menyampaikan hal itu ke Managemen Persepam.

Ketua Panitia Pelaksana Arema ISL, Abdul Haris yang dihubungi melalui telepon Ketua Yayasan Taretan Mania Nurul Ulum mengungkapkan, kepolisian tetap memastikan tidak membolehkan ada su-porter tim lawan, yakni Tare-tanmania dalam laga tersebut.

“Pihak keamanan tetap tak memperbolehkan ada suporter tamu, karena tetap kita antisipasi ada penyu-sup memakai baju suporter Persepam, yang berpotensi memicu kerusuhan, sehingga jalannya pertandingan ter-ganggu,” tambahnya.

Seperti yang dikutip dalam blog aremania.com, Media Officer Arema ISL Sudar-

maji menyebut bahwa antara Taretanmania, Aremania dan perwakilan panpel sudah melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut.

Dalam pertemuan tersebut Taretanmania menghormati keputusan panpel dan pihak kepolisian yang untuk semen-tara tidak mengizinkan su-porter Persepam mendukung timnya 10 April nanti.

Menurut Sudarmaji, pihak Taretanmania mengerti bahwa Arema berkepentingan de-ngan izin penyelenggaraan di Malang. Pihak suporter Pers-epam sendiri juga tak ingin ditunggangi pihak yang ingin merugikan kedua belah tim yang akan bertanding 10 April nanti.

Sebelumnya, kata Sudar-maji, Taretanmania beren-cana datang ke Stadion Kan-juruhan dengan membawa 4 ribu orang suporter.

“Namun demi kondisi di Malang, 4 ribu orang orang suporter Persepam tak jadi be-rangkat, untuk menjaga nama baik dan hubungan harmonis antara kedua suporter,” tan-dasnya.(afa/muj)

Suporter Persepam Dilarang Bawa Atribut ke Malang

OLAHRAGA

Page 5: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II 5PAMEKASAN

PAMEKASAN, HARGA NAIK. Seorang ibu, menjemur rumput laut, di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Senin (8/4). Sejak pertengahan Februari 2013, harga rumput laut kering naik dari Rp 6.500 menjadi Rp Rp 9.300 per kg.

Pada Senin (8/4), hampir seluruh SPBU di wilayah itu memasang papan pengumu-man bertuliskan “Maaf, Pem-belian Solar akan Dilayani Segera” sebagai tanda stasiun pengisian bahan bakar itu tidak memiliki persediaan ba-han bakar tersebut.

Pembelian solar baru dim-ulai sekitar pukul 09.00 WIB setelah ada pasokan dari Per-tamina Depo Camplong.

Menurut Hasbullah, salah

seorang petugas layanan kon-sumen di salah satu SPBU di Kecamatan Tlanakan, Pame-kasan, mengatakan pengiri-man solar ke SPBU tersebut mulai dibatasi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan sejak hari ini (Selasa, 9/4), pengiri-man akan dilakukan dua kali sehari dengan jatah 8 ribu liter.

“Kami sudah tidak diper-bolehkan melayani pembelian menggunakan jerigen karena

pasokan solar karena pasokan akan dikurangi,,” kata Hasbul-lah.

Humas Pertamina Sura-baya, Evy Rofraida, mengata-kan pembatasan pasokan itu dilakukan akibat terjadinya kelebihan serapan solar ber-subsidi di sebagian wilayah Jawa Timur, sehingga Pertam-ina harus melakukan peng-hematan agar tidak terjadi devisit persediaan pada akhir tahun.

Evy menjelaskan, ja-tah solar bersubsidi di Jawa Timur untuk tahun ini sebesar 1.909.500 kiloliter. Sementara hingga awal April di sebagian daerah, termasuk Madura, telah melebihi jatah hingga 30 persen.

“Sangat wajar, jika kami membatasi pembelian solar bersubsidi ini untuk menjaga

ketersediaan stok di regional Jawa Timur,” kata Evy yang dihubungi melalui telepon se-lularnya.

Evy menjelaskan, Pertami-na tidak memiliki kewenangan untuk menambah kuota solar bersubsidi di masing-masing wilayah, karena kebijakan tersebut merupakan kewenan-gan pemerintah.

“Kami hanya menyalur-kan sesuai dengan jatah yang sudah ditentukan pemerin-tah. Tentu, kami akan siapkan tambahan pasokan selama hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah,” katanya.

Semenara itu, anggota DPR RI asal Madura, Said Abdullah, mengatakan pen-gurangan jatah solar ber-subsidi itu disebabkan oleh kesalahan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.

Sejak 2005 lalu, pemerintah yang berjanji akan membuat infrastruktur dasar seperti pipanisasi gas belum dilak-sanakan.

“Sejak 2005 lalu, setiap akan menaikkan harga BBM, janji itu selalu disampaikan dan APBN menjadi korban pencitraan politik untuk me-raih kekuasaan pada Pilpres 2009. Dengan pola seperti itu, pendapatan negara dari sektor migas berkurang hingga Rp. 200 trilliun,” kata Said Abdul-lah.

Politisi senior itu mem-perkirakan, kelangkaan BBM akan terjadi secara bekala ka-rena pemerintah salah dalam melakukan analisa. Dan de-ngan subsidi BBM sebesar 44 juta kiloliter, ia memastikan akan terjadi krisis BBM. (uzi/fik/muj)

Said Abdullah Nyatakan akan Terjadi Krisis BBM Tahun IniPAMEKASAN- Pembatasan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Madura, menyebabkan sejumlah SPBU di Pame-kasan sempat mengalami kekosongan persediaan solar.

PAMEKASAN- Keterbatasan jaksa yang bertugas di Kejak-saan Negeri (Kejari) Pamekasan menjadi salah satu kendala dalam penanganan tindak pidana korusi (Tipikor) di wilayah tersebut. Akibatnya, beberapa dugaan korupsi yang diadukan Kejari setempat harus antri menunggu giliran penanganan.

Beberapa kasus yang saat ini dalam penanganan di Kejari dan dinilai lamban antara lain, dugaan korupsi pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Pantai Utara (Pantura) Pamekasan, kasus Raskin, korupsi Program Usaha Agribis-nis Pertanian (PUAP) serta pengembangan beberapa dugaan kasus korupsi lainnya yang sudah memasuki tahap persidan-gan.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Pamekasan, Samiaji Zakariya mengatakan, keterbatasan jaksa itu berdampak pada penanganan perkara di Kejari. Apalagi, jaksa yang ada masih harus mengawal enam kasus dugaan Tipikor di Pen-gadilan Tipikor Surabaya dengan jadual yang berbeda.

Enam perkarang itu antara lain dugaan korupsi pengadaan 160 ekor sapi di Dinas Peternakan (Disnak) Pamekasan, kasus raskin jilid II di Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, serta Tipikor dana pensiunan jilid II yang melibatkan pegawai kantor Pos Pamekasan.

“Jaksa yang menangani Tipikor ini hanya dua, belum lagi harus menyidangkan enam perkara dengan hari berbeda. Si-dangnyapun kadang dijadwal pagi tapi mulainya siang atau sore. Jadi cukup menyita waktu,” katanya, Senin (8/4).

Dijelaskan, pihaknya tetap berkometmen untuk terus menuntaskan dugaan tipikor yang diadukan maupun yang ditemukan Kejari Pamekasan. Hal ini dilakukan, agar keuan-gan negara yang dikorupsi bisa dikembalikan ke Kas negara.

Menurut Samiaji, dalam waktu dekat, pihaknya akan mel-anjutkan beberapa kasus dugaan korupsi yang masih antre, sambil lalu menunggu kedatangan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Agus Irianto, yang sedang menunaikan ibadah umroh. (uzy/muj)

Kejari Kekurangan Jaksa Tangani Korupsi

KORUPSI

PAMEKASAN, RAJUNGAN. Nelayan menunjukkan kepiting perairan dalam atau rajungan tangkapannya, di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim. Sejak pertengahan Maret lalu, harga rajungan yang diekspor ke sejumlah negara Asia itu, turun dari Rp 36.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg, disebabkan melimpahnya tangkapan nelayan.

PA M E K A S A N -T u j u h orang anggota DPRD Pame-kasan terancam dicoret dari daftar calon anggota legis-latif (caleg) yang bakal dia-jukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan. Mereka terancam dicorey karena pindah partai se-hingga wajib melampirkan surat pengunduran diri dari keanggotaan di DPRD.

Ketujuh anggota DPRD itu masing-masing Busiri, Afifurrahman, Baharudin dan Muhammad Makmun dari Fraksi Partai Kebang-kitan Nahdlatul Ummat (FPKNU) serta Muhammad Amin dan Munaji dari Partai Bintang Reformasi dan Suli dari Partai Republikan.

Komisioner KPU Pame-kasan, Didin Sudarman, men-gatakan, bagi anggota DPRD Pamekasan yang parpolnya tidak lolos verifikasi dan men-calonkan kembali dari Parpol lain, maka harus melampirkan surat pengunduran diri dari parpolnya dan dari keang-gotaannya di DPRD. Hal itu, kata Didin, sudah menjadi ke-tentuan dalam Peraturan KPU.

Dijelaskan, Peraturan KPU nomor 7 tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Ka-bupaten/Kota yang menjadi perdebatan karena perbedaan penafsiran dari beberapa kalangan itu telah dipertegas dengan Peraturan KPU nomor 13 tahun 2013.

“Dalam peraturan yang baru itu sudah jelas bahwa parpol yang tidak lolos veri-fikasi, anggotanya yang men-calonkan dari parpaol lain harus mengundurkan diri,” imbuh Didin.

Sementara di Sekretariat

DPRD Pamekasan, diper-oleh konfirmasu belum ada satupun dari anggota DPRD Pamekasan yang mengaju-kan surat pengunduran diri.

Sekretaris DPRD, Ar-

ifHandayani mengatakan pihaknya belum menerima pengajuan pengunduran diri anggota DPRD yang dipasti-kan maju dari partai berbeda dengan partai sebelumnya pada pemilu yang akan data-ng. Samapi saat ini, pihaknya masih menunggu koordinasi dari KPU Pamekasan.

Muhammad Makmun, salah atu anggota Fraksi PKNU DPRD Pamekasan saat dikonfirmasi mengatakan, apapun yang diputuskan KPU dirinya mengaku tidak per-duli. Dirinya bersikukuh akan maju sebagai anggota DPRD Pamekasan pada Pemilu 2014 mendatang meskipun tidak melampirkan surat pengun-duran diri dari partainya se-mula.

“Saya tetap akan maju. Sekarang masih proses,” ka-tanya. (fik/muj)

Tujuh Anggota Dewan Bisa Dicoret dari Daftar Caleg

CALON LEGISLATIF

Komisioner KPU Pamekasan,

Didin Sudarman, mengatakan, bagi

anggota DPRD Pamekasan yang parpolnya tidak

lolos verifikasi dan mencalonkan kembali

dari Parpol lain,

Hebatnya, kedua pemuda itu

bermaksud mencuri sepasang love bird di rumah anggota Polsek Prenduan,

Briptu Khairul Anwar, di depan kolam renang, Jl Raya

Kanginan, Kecamatan Pamekasan.

PAMEKASAN- Dua orang remaja pencuri burung cinta (love bird), berhasil ditangkap warga saat menjalankan ak-sinya di Kelurahan Kangenan, Kecamatan Pamekasan seki-tar pukul 10. 00 WIB, Senin (8/4). Kedua remaja itu, Rudi Sugianto 25, warga Kelurahan Kanginan dan Daniar Dwi-yanto 21, warga Jl Nogroho, Pamekasan.

Hebatnya, kedua pemuda itu bermaksud mencuri sepa-sang love bird di rumah ang-gota Polsek Prenduan, Briptu Khairul Anwar, di depan kolam renang, Jl Raya Kanginan, Ke-camatan Pamekasan.

Menurut Briptu Khairul Anwar, saat kejadian, ia be-rada di dalam rumah bersama adik iparnya, Yuda. Tiba-tiba di teras rumah terdengar suara yang mencurigakan dan sete-lah dilihat, mereka melihat tersangka Rudi kabur dengan cara melompat pagar tembok di samping rumahnya.

Saat itu juga, Ia langsung mengecek love bird seharga Rp 7 juta, miliknya dan diketa-hui sudah hilang dengan sang-kar yang ditemukan tergeletak di halaman rumahnya.

Sesaat kemudian, Yuda mencurigai tersangka Daniar Dwiyanto yang menunggu di

atas sepeda motor di pinggir jalan. Tanpa pikir panjang ia berteriak maling dan menang-kap Daniar.

Melihat temannya tertang-kap, tersangka Rudi mengu-rungkan niatnya untuk mem-bawa kabur burung curiannya dan menyerahkan diri beserta burung itu kepada pemiliknya.

Warga yang kesal dengan pencurian itu langsung meng-hajar kedua pelaku hingga ba-bak belur. Untungnya, pemilik burung cinta yang seorang anggota polisi itu segera me-lerai dan menyerahkan kedu-anya ke Polsek Kota.

Kepala Polsek Kota, Ajun Komisaris Mustaghfir menga-takan, kedua tersangka saat ini masih dalam proses pemerik-saan. Dalam pemeriksaan ini juga akan dikorek keterangan keterkaitan kedua pelaku de-ngan aksi pencurian love bird yang belakangan ini marak di Pamekasan.

“Kami akan melihat apa-kah kedua tesangka ini ter-libat serangkaian pencurian burung, belum bisa kami jelas-kan, karena tersangka masih diperiksa,” katanya.

Kepada petugas, tersang-ka Rudi mengaku mencuri burung karena butuh uang buat mendaftar kuliah, karena sudah 7 tahun menganggur. Namun pengakuan Rudi ini diragukan petugas dan hanya dijadikan alasan.

Disinyalir, tersangka Rudi spesialis burung love bird yang sering mencuri milik warga. Sebab pada perten-gahan bulan lalu, sepasang burung milik warga Jl Gazali hilang dan pemiliknya men-curigai Rudi.

Tapi ketika Rudi dibawa ke Polres Pamekasan, Ia menge-lak dengan alasan burung itu miliknya. Saat itu, Rudi dilepas dengan alasan tidak cukup bukti. (uzi/muj)

Massa Hakimi Pencuri Love Bird

PENCURIAN

PAMEKASAN- Aktivis Gerakan Tangan-Tangan Revolusi (GETAR) Pamekasan menilai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hanya mengejar target keuntungan dari pelanggan, tanpa memperhatikan kualitas pelayanan.

Pernyataan itu disampaikan para aktivis saat datang ke Kan-tor PDAM Tlanakan di Jalan Raya Tlanakan, Pamekasan, Senin (8/4).

Selain membentangkan sejumlah poster kecaman terhadap pelayanan PDAM, aktivis GETAR juga menampilkan aksi teateri-kal yang menggambarkan penderitaan pelanggan PDAM di Ke-camatan Tlanakan yang tidak menerima aliran air selama enam bulan.

Mereka membawa sejumlah peralatan rumah tangga seperti bak cucian, peralatan mandi serta peralatan memasak. Mereka juga membawa galon yang dipasangi slang sebagai gambaran kelangkaan air bersih akibat tidak ada pasokan air di wilayah tersebut.

Juru bicara Getat, Ilyas, menuding, PDAM setempat tidak profesional karena selalu menunggu keluhan pelanggan. Se-harunya, perusahaan tersebut proaktif untuk menangani mac-etnya air di wilayah itu, tanpa harus menunggu keluhan pelang-gan. Selain itu, PDAM hanya menarik tagihan pelanggan sebesar Rp. 25 ribu tiap bulan, meski aliran air macet.

Ia meminta perusahaan milik pemerintah itu segera menga-tasi macetnya pasokan air itu, karena sebagian warga yang tak mampu membeli air galon tiap hari, terpaksa menggunakan air hujan untuk memasak.

Pelaksana Tugas Direktur PDAM Pamekasan, Agus Bachtiar, mengaku sudah mengatahui kondisi tersebut dan mendata pel-anggan yang tidak menerima pasokan air PDAM.

PDAM, kata dia, saat ini sedang melakukan pengeboran sumur baru di wilayah Bukek, Kecamatan Tlanakan Pamekasan. Pengeboran ini sudah hampir selesai, dan diharapkan bisa di-manfaatkan dalam waktu dekat.

Aksi unjukrasa ke Kantor PDAM kali ini bukan yang perta-ma kalinya dilakukan. Sebelumnya, puluhan ibu-ibu pelanggan PDAM dari Kecamatan Tlanakan juga menggelar aksi serupa, ka-rena tidak menerima aliran air selama beberapa bulan. (uzi/muj)

Aktivis Getar Nilai PDAM Kurang Profesional

LAYANAN PUBLIK

Page 6: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II6 SAMPANG

TERENDAM AIR

AKIBAT BANJIR

BERKAH BANJIR

SAMPANG - Akibat air banjir yang merendam ar-eal Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas II B Kabupaten Sampang di Jalan KH. Wahid Hasyim Kelurahan Gunung Sekar Kecamatan Kota Sam-pang, sebanyak 125 tahanan Sampang dipindahkan ke ru-angan atas aula rutan Sam-pang.

Pemindahan tahanan karena rutan di kelas yang berada di bawah tergenang air setinggi 1,5 meter lebih, bahkan mencapai separuh badan orang dewasa. Keting-gian air banjir tersebut mulai datang sekitar pukul 06.00 wib, Senin (08/4).

Sejumlah tahanan satu persatu mulai dipindahkan ke aula lantai dua Rutan Klas IIB Sampang dengan penjag-aan ketat oleh aparat kepoli-sian Polres Sampang dan dari pihak rutan Sampang, untuk memberikan rasa nyaman dan keselamatan bagi tahanan.

Kepala Rumah Tahanan (rutan) Negara Kelas II B kabupaten Sampang Supri-yadi mengatakan keting-gian air banjir mulai masuk sejak pagi, akan tetapi guna untuk menghindari adanya tahanan yang tenggelam, pihak rutan langsung me-mindahkan para tahanan ke ruangan aula yang berada di

atas lantai dua.“Seluruh tahanan se-

banyak 125, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, semuanya kita pindahkan untuk sementara ke aula lantai dua. Akan kami kem-balikan ke selnya setelah air banjir surut,” jelasnya, Senin (08/4).

Kapolres Sampang AKBP Solehan saat dikonfirmasi melalui jaringan telepon membenarkan evakuasi ter-hadap narapida tersebut.

“Sementara ada yang dititipkan ke polres seban-yak 10 orang. Tolong semua pihak bisa kerjasama, ini rawan. Kalau air makin naik, kita evakuasi ke polres. Ma-kanya kita jaga terus di sini (rutan). Tapi untuk sementa-ra sudah kita borgol semua. Kalau banjir tetap besar, bila perlu kita bawa ke Polda,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, tingginya debit air yang muncul hingga meluap ke halaman rutan Sampang karena di belakang lokasi rutan Sampang merupa-kan lokasi daerah rendah. Apalagi rutan Sampang yang berdekatan berjarak sekitar 15 meter dari bantaran sun-gai yang mengakibatlkan terendam banjir. (ryn/iam/msa/rah)

Rutan Pindah Tahanan ke Aula Lantai Dua

Remaja Meninggal Tenggelam Saat Menjaring Ikan

Warga Mencari Rezeki dengan Mendorong Mobil

ryan hariyanto/koran madura

DIPINDAH: Akibat banjir yang meredam 125 tahanan dipindahkan ke ruangan atas aula rutan Sampang Senin (08/4) kemarin.

Sekedar untuk mengin-gatkan, banjir yang terjadi kemarin (8/4), menurut warga setempat, serupa dengan ban-jir yang terjadi pada tahun 1991 dan 2001. Karenanya tak heran, warga berasumsi sendiri, bahwa banjir besar di Sampang terjadi dalam kurun waktu 10 tahun sekali.

Pantauan di lapangan, lau-tan air hujan yang merendam Sampang cukup mengkha-watirkan. Karena debit banjir sangat tinggi. Sehingga pantas disebut bencana banjir yang cukup besar di tahun 2013 un-tuk wilayah Sampang.

“Banjir yang merendam kota rata-rata setinggi 1 me-

ter hingga 1,5 meter. Sebagian warga di Kelurahan Delpen-ang memilih mengungsi takut banjir makin besar saat nanti air laut pasang,” ujar Rahmad Kurniawan, warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Delpenang, Kecamatan Kota Sampang, Senin (08/4).

Di tempat terpisah, ang-gota tim Tagana Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmi-grasi (Dinsosnakertrans) Rah-man mengatakan, banjir yang menerjang Kota Sampang ini terjadi sekitar pukul 01.00 wib, Senin (08/4) dini hari. Hingga saat ini banjir terus membesar dan meluas.

“Tadi malam kami su-

dah mengumumkan mela-lui pengeras suara di Masjid dan Mushola, bahwa hari ini Sampang akan terjadi banjir yang cukup besar. Kami men-gigatkan kepada warga untuk mengamankan benda dan nyawa mereka, sebab banjir kali ini lebih besar dari banjir-banjir sebelumnya,” tukasnya.

Sementara itu, Manager PLN Rayon Sampang, Edo Hanji Purnomo menjelaskan, padamnya aliran listrik me-mang disengaja, karena un-tuk keselamatan warga Kota Sampang, khusus di wilayah banjir yang ketinggian airnya mencapai 3 meter. “Kami sen-gaja memadamkan aliran lis-

trik untuk sebagaian wilayah Kecamatan Omben dan Ke-dungdung, dan untuk wilayah Kota Sampang kami padam-kan total. Itu semua kami lakukan demi keselamatan warga Sampang, khususnya di wilayah yang terendam banjir, dari setrum listrik yang sangat membahayakan itu. Tapi kami usahakan maghrib bisa nyala lagi,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunk-an, banjir semakin meluas dan terus merendam 3 kelurahan dan 4 Desa di Kecamatan Kota Sampang. Pemkab Sampang dan Pendopo Bupati dijadikan posko darurat bencana banjir. (iam/msa/rah)

SAMPANG - Akibat luapan sungai Kemuning yang meluber ke pemukiman penduduk, Kota Sampang lumpuh total. Banjir kiriman dari wilayah utara ini juga merendam puluhan sekolah dan intansi pemer-intah. Tak hanya itu, akses jalan penghubung antar Kabupaten di Madura ini juga terendam air dengan ketinggian mencapai 1 meter.

Listrik Padam karena Meluapan Sungai Kemuning

TERENDAM: Kota Sampang terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter akibat luapan sungai Kemuning yang meluber ke pemukiman penduduk sehingga akses jalan utama Madura macet, Senin (8/4) kemarin.

mahardika surya abrianto/koran madura

SAMPANG - Farhan (21), warga Dusun Ponjuk Kelu-rahan Polagan ditemukan tewas di tengah tambak sekitar jam 03 sore. Meng-etahui ada korban mening-gal, warga langsung berdu-yun-duyun mengevakuasi korban ke rumahnya. Pada mulanya korban tersebut ingin membantu teman-nya yang tenggelam, namun setelah berhasil membantu sahabatnya, korban justeru tergelincir dan terhanyut arus hingga tewas.

Menurut informasi yang dihimpun oleh wartawan Koran Madura, korban pergi berempat dengan teman-temannya, masing-masing Tofik (15), Somad (20), dan Abduh (15). Kempatnya be-

rencana menangkap ikan di tambak yang airnya meluap akibat banjir di selatan Ja-lan Makbul.

Ketika Tofik dan Somad tenggelam, korban ingin menyelamatkan keduanya, namun setelah berhasil malah korban sendiri yang terhanyut oleh arus karena tergelincir. Korban tertahan arus di kelabengan (pintu air).

“Kami berencana men-cari ikan dengan jaring di tambak yang airnya meluap akibat banjir. Ketika kami jatuh bersama dengan So-mad, lalu Farhan (korban) berniat membantunya dan setelah berhasil lalu dia (korban) tergelincir dan langsung terhanyut arus.

Kami langsung meminta tolong kepada orang yang ada di sekitar yang juga me-nangkap ikan,” ujar Tofik kepada Koran Madura, Senin (08/4).

Sementara salah satu saksi yang sempat memban-tu korban, Abdul Ghoni (45) mengatakan ada teriakan yang berbunyi Allah-Allah.

“Saya mendengar orang berteriak menyebut nama Allah, terus saya langsung ke lokasi korban tenggelam, sekitar sekat pemisah antar tambak, saya terus mencari dari selatan hinggga utara, tiba-tiba menginjak kepala korban, lalu saya angkat, ternyata Farhan sudah tidak bernyawa lagi,” tukas Abdul Ghoni. (jun/msa/rah)

SAMPANG – Banjir tidak selamanya membawa petaka. Memang satu-satunya jalan al-ternatif jalur Kabupaten Pame-kasan menuju Kabupaten Bang-kalan juga terendam banjir, namun kondisi banjir tersebut justeru membawa berkah bagi warga sekitar. Salah satunya, masyarakat di sepanjang Jalan Makbul dapat pekerjaan baru dengan mendorong sejumlah mobil dan kendaraan lainnya yang melintasi jalan tersebut. Tak jarang para pengendara berbalas budi dengan memberi-kan lembaran rupiah kepada mereka sebagai tanda terimak-sih karena telah telah meno-longnya hingga terselamatkan dari banjir.

Jalur jalan alternatif dari Kabupaten Sampang menuju Kabupaaten Bangkalan juga terendam banjir. Di jalur alter-natif ini dengan banjir yang be-sar menjadi sangat berbahaya,

karena di sisi kanan-kirinya terdapat sawah dan tambak. Untuk menghindari resiko para pengendara yang tidak meng-etahui kondisi lokasi sekitar jalur tersebut, para pengen-dara butuh pengawalan warga. Bila tidak, maka pengendara kemungkinan besar akan kesu-litan menemukan jalan, malah bisa-bisa kendaraannya men-garah ke sawah atau bahkan tambak sehingga bila itu yang terjadi keselamatan pengen-dara bisa terancam arus banjir. Apabila ada pengemudi yang lalai bukan mustahil dirinya akan terseret oleh arus sampai ke tepi laut.

Memang tidak semua warga yang memberi jasa pengawalan atau mendorong kendaraan bu-tuh pamrih. Mereka sebenarnya didorong dengan faktor kema-nusiaan dan kepedulian kepada sesama. Sebagaimana hal itu di-akui oleh seorang warga Dusun

Semah Kelurahan Polagan yang namanya tidak mau dikoran-kan. “Ini atas dasar keinginan kami sendiri karena kasihan melihat para pengemudi yang melintasi jalan ini. Kalau ini tidak dijaga, maka akan be-sar kemunkinan banyak yang meleset dari jalan. Selain pen-gawalan ini, kami juga mem-bersihkan sampah yang sangat berat. Kami tidak minta ongkos melakukan ini semua, tapi bila ada diantara mereka yang ikh-las memberi balas budi, ya kami terima. Semoga jadi sodakah dia,” tuturnya

Pengendara yang melintasi jalan tersebut tidak menutup mata kepada masyarakat yang melakukan pengawalan. Tidak sedikit diantara mereka ada yang memberikan uang mau-pun rokok, sebagai bentuk terima kasih mereka kepada warga yang melakukan penga-walan hingga mereka berjejer di

sepanjang tepi jalan memben-tuk pagar betis agar pengendara tidak keluar dari area jalan.

Hal senada juga disampai-kan oleh Jalaluddi (31), pemuda Madegan yang melakukan pen-gawalan kepada para pengemu-di mobil mereka menganjurkan kepada para pengemudi supaya extra hati-hati karena arus yang semakin siang semakin deras dan air juga semakin tinggi. “Hati hati masuk arena semak-in ketimur semakin dalam dan arusnya juga semakin deras,” ucap Jalal kepada pengemudi.

Sementara itu terlihat pen-gendara sepeda motor yang tampak kebingungan ketika melintasi jalan tersebut karena tidak kuat dengan arus air yang deras, tak ayal warga pun segera memberikan pertolongan de-ngan membantu menuntun kerndaraan motornya hingga melintasi arus banjir yang membahayakan. (jun/msa/rah)

junaidi/koran madura

KORBAN BANJIR: Warga sedang mengevakuasi seorang remaja yang menjadi korban banjir saat menjaring ikat di tambak.

junaidi/koran madura

BANJIR MEMBAWA BERKAH: Warga dapat mengais rezeki hanya dengan mendorong mobil yang lewat baik berupa uang maupun rokok.

Page 7: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II 7SAMPANG

SAMPANG - Berburu berita di lokasi banjir, lima wartawan, di antaranya 3 wartawan media cetak, satu wartawan media online, dan satu kameramen TV lokal terjebak banjir di Kelurahan Delpenang Kecamatan Kota Sampang. Sebelumya kelima wartawan tersebut berangkat melakukan liputan dengan ketinggian air sekitar satu meter, namun saat berbalik arah air tiba-tiba sudah set-inggi 3 meter. Akibatnya lima wartawan tersebut harus

mencari tempat lebih tinggi dan menumpang di salah satu rumah warga.

“Kami tidak menduga air masuk kota secepat ini. Saat balik kami sudah tidak bisa melalui jalan yang ke-dalamanya mencapai 3 me-ter,” ucap Hendri (29), salah satu wartawan media cetak di Kabupaten Sampang, Senin (08/4).

Hal senada juga dipapar-kan oleh Iswantoro, terjan-gan bajir saat ini juga disertai dengan arus yang sangat de-

ras. Bila tetap memaksa un-tuk balik ke kantornya yang ada di Jalan Rajawali, dikha-watirkan akan terseret arus. “Untuk cari selamat kami naik ke atas genteng warga dan sampai saat ini kami hanya bisa berharap ada ban-tuan kapal yang bisa men-jemput kami,” tandasnya.

Hingga berita ini ditu-runkan kelima wartawan yang melakukan peliputan banjir ini masih terjebak dan menunggu bantuan. (iam/msa/rah)

Terendamnya rumah war-ga yang sangat parah terjadi di Jalan Panglima Sudirman hingga ketinggian air men-capai 2 meter, karenanya se-bagian warga mengungsikan kasur, ranjang tempat tidur, kursi, kulkas, televisi, dan ba-rang lain miliknya ke jalan protokol. Bahkan, ketinggian air yang berada di Jalan Pan-glima Sudirman mencapai

dada orang dewasa sehingga sebagian warga juga meng-gotong para saudara dekatnya dengan alat seadanya.

Harsis (37), warga Jalan Panglima Sudirman Kelura-han Dalpenang Kecamatan Kota Sampang, mengatakan jika dibandingkan ketinggian banjir yang melanda saat ini masih akan sama dengan ben-cana banjir pada tahun 2001

lalu. “Banjir kali ini hampir

sama dengan tahun 2001 lalu Mas, karena ini rumah saya hampir gak bisa masuk lagi. Dari tadi juga mengangkat ba-rang rumah tangga, sebelum keluarga saya Mas. Tapi sam-pai siang ini saya masih belum makan,” terangnya.

Hal senada juga disampai-kan oleh Wiwin (28), warga Jalan Garuda Kelurahan Dal-penang Kecamatan Kota Sam-pang. Ia mengatakan akibat air banjir yang meluap hingga masuk ke dalam rumahnya membuat sebagian para te-tangganya harus dievakuasi. “Saya terpaksa dirikan tenda ini karena kasian keluarga Mas. Soalnya biar bisa masak dan makan hingga air pasang

surut,” jelasnya.Sementara itu salah satu

anggota Tim Tagana Kabu-paten Sampang, Moh. Slamet, mengatakan tim Tagana su-dah mendistribusikan ban-tuan makanan sebanyak 2.000 bungkus nasi untuk para kor-ban banjir. Pendistribusian bantuan makanan dilakukan setelah memasak yang be-rada di posko dapur umum di Jalan Semeru dengan dibantu beberapa warga. “Tadi sudah kita kasihkan ke korban banjir, untuk bisa dimakan sama ke-luarganya,” tukasnya.

Genangan air dalam ben-cana tersebut melanda di enam kelurahan dari enam desa di kecamatan kota Sam-pang. Enam kelurahan yang terendam banjir tersebut

meliputi kelurahan Gunung Sekar, Rongtengah, Dalpen-ang, Karang Dalam, Polagan, dan kelurahan Banyuanyar, kecamatan kota Sampang.

Sementara untuk enam desa meliputi desa Gunung Maddah, Desa Panggung, Desa Pasean, Desa Tanggumung, Desa Kemoning, dan Desa Banyumas.

Di samping itu terdapat salah satu rumah roboh dan hanyut oleh genangan ban-jir yang melanda. Rumah yang roboh tersebut milik Pak So’im, warga Desa Tang-gumung Kecamatan Kota Sampang. “Tadi juga ada satu rumah roboh milik warga Tanggumung akibat bencana banjir ini,” tandasnya. (ryn/msa/rah)

Lima Wartawan Terjebak Banjir

SAMPANG - Meluapnya air banjir yang melanda keenam kelurahan dan enam desa di Kecamatan Kota Sampang membuat sebagian warga di sekitar Jalan Imam Bonjol, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Garuda, Jalan Tengku Umar, Jalan Kenari, dan jalan lainnya mengungsi ke tempat lebih tinggi. Mereka mendirikan tenda dadakan di Jalanan Protokol. Senin (8/4).

Warga Berlindung di Bawah Tenda

ryan hariyanto/koran madura

mahardika surya abriantokoran madura

DIRIKAN TENDA: Akibat air banjir yang melanda warga mendirikan tenda di tempat yang lebih tinggi di jalan Protokol Kabupaten Sampang.

JURNALIS PENGUNGSIAN TERGENANG AIR

Pengungsi Terpaksa Dievakuasi ke PendopoSAMPANG - Tak hanya

sebagian rumah milik warga kecamatan kota Sampang tergenang banjir. Bahkan lua-pan air banjir juga merendam halaman depan tempat pen-gungsian korban konflik SARA di Goor Tennis Indoor Sam-pang.

Puluhan korban konflik SARA berhamburan keluar dengan membawa tas yang mereka bawa sebelumnya ka-rena mereka takut genangan air banjir kiriman tersebut akan masuk ke dalam Goor Tennis Indoor, tempat mereka mengungsi selama hampir satu tahun ini.

Kekhawaatiran terjadi, sekitar 10 menit genangan air langsung merendam kawasan depan Goor Tennis Indoor Sampang. Membuat para pen-gungsi kebingungan. Mereka tidak tahu lagi akan men-gungsi kemana. Tak tahu ke-mana mereka akan membawa anak mereka agar selamat dari bencana banjir.

Menurut Iklil Mualli (40), salah satu pengungsi, hingga kini dirinya bersama para korban berencana akan men-gungsi ke bascam salah satu relawan yang berada di peru-mahan Selong Permai. Sampai genangan air yang melanda di pengungsi surut. “Kita ren-cananya akan mengungsi ke salah satu relawan kita, hing-ga airnya surut,” ujarnya.

Beberapa pengungsi ber-

hamburan keluar. Mereka bertahan di depan teras, men-unggu pihak dinas terkait melakukan evakuasi terhadap para korban konflik tersebut. Namun, hingga beberapa jam menunggu, bantuan tak ada yang datang mengevakuasi mereka. Maka mereka pun langsung berinisiatif untuk menyeberang genangan air di

depan pengungsian mereka.Sementara itu, saat dikon-

firmasi kepala Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Imam sanusi mengatakan hingga kini pihaknya fokus terhadap pelayanan kebutu-han dasar para korban ben-cana banjir.

“Kita masih melakukan

pelayanan terhadap semua korban banjir yang melanda di daerahnya hingga surut,” terangnya.

Sejak pukul 11.00 wib ket-inggian air yang merendam di depan Goor Tennis Indoor Sampang sudah mulai mem-besar, bahkan meluap hingga ke tengah jalan Wijaya Ku-suma Sampang. (ryn/msa/rah)

SAMPANG - Badan Pen-anggulangan Bencana Daer-ah (BPBD) meluncurkan ma-kanan siap saji ke tiga desa yang menjadi korban banjir. Ketiga desa tersebut adalah Desa Tanggumong, Pasean, dan Kamoning, yang pen-duduknya menjadi korban banjir.

Selain itu, bantuan ke-manusiaan juga berdatangan dari PMI, Dinsos, dan BPD. PMI (Palang Merah Indone-sia) membuat dapur umum di taman kota, Dinsos dan BPD membuka dapur umum di Jalan Semeru.

Dampak hujan yang cukup lama dari daerah utara Kabupaten Sampang membuat air hujan me-nenggelamkan Sampang. Selain di tempat langganan yang sering tergenang, air juga menggenangi Jalan Ra-jawali depan rumah sakit, dan depan kantor BPBD. Banyak masyarakat yang mencoba mengevakuasi ba-

rang-barangnya yang masih bisa diselamatkan.

Sekitar jam 10 pagi petu-gas BPBD mendistribusikan makanan kaleng siap saji sebanyak 43 kardus yang setiap kardus berisi 27 ma-kanan kaleng dan jumlah itu didistribusikan ketiga desa dengan menggunakan mobil pick-up.

Kepala bidang BPBD mengatakan, sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan PMI, dinsos, polri dan TNI, kalau hari ini sudah diprediksikan akan terjadi banjir yang tergolong agak besar dan kami sudah mem-persiapkan dapur umum di tiga tempat.

“Kemarin kami sudah melakukan koordinasi de-ngan instansi terkait bahwa akan terjadi banjir besar sep-erti pada tahun 2012 silam. Kami langsung membuka tiga tempat dapur umum di antaranya di taman kota dari PMI, di Jalan Semeru dibuka oleh Dinas Sosisal dan dari BPBD sendiri yang ada di kantor BPBD,” ujarnya.

Imam mengaku akan melakukan evakuasi terha-dap korban banjir yang dari desa Pangelen ke daerah kota, namun evakuasi terse-but masih menunggu perahu karet yang digunakan untuk pendistribusian makanan.

“Kami akan melakukan evakuasi dari desa Pangilen ke kota Sampang karena ja-raknya juga paling dekat dan sekarang masih fokus pada pendistribusian makanan karena kapal karet masih di-gunakan buat itu,” tandasn-ya. (jun/msa/rah)

Solidaritas untuk Korban Banjir

KEMANUSIAAN

Imam mengaku akan melakukan evakuasi

terhadap korban banjir yang dari desa Pangelen ke daerah

kota, namun evakuasi tersebut masih

menunggu perahu karet yang digunakan untuk pendistribusian

makanan.

SOLIDARITAS KORBAN BANJIR. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meluncurkan makanan siap saji ke tiga desa yang menjadi korban banjir.

Page 8: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II8 BANGKALAN

Kabag Keuangan Setdakab Bangkalan

Ahmat Hafid

Kepala Dinas Koperasi Bangkalan

Moh. Musleh

SILPA

KRIMINAL

UMKM

PKPU NOMOR 7 TAHUN 2013

BANGKALAN - Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SIL-PA) Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2012 ter-sisa Rp 115 miliar, menurun dibandingkan tahun 2011 sebelumnya yang mencapai Rp 161 miliar.

Kabag Keuangan Setdak-ab Bangkalan Ahmat Hafid mengemukakan, adanya SILPA merupakan hal yang sangat wajar mengingat terdapat sejumlah proyek tahun 2012 yang petunjuk teknis (juknis) nya belum turun. Sehingga, pihaknya harus menunda pengerjaan-

nya hingga dasar hukumnya jelas. ”Itu jelas pengerjaan-nya melampui tahun pen-erimaan anggaran,” ujarnya, Senin (8/4).

Hafid menjelaskan, sep-erti halnya penyerapan ang-garan proyek berkelanjutan pada pembebasan lahan menuju Pelabuhan Socah yang tetap dilanjutkan pada tahun ini.

Menurutnya, itu akan menambah neraca pada ta-hun anggaran berjalan tahun 2013. Termasuk dana bagi hasil dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang peneri-maannya melampui tahun anggaran 2012.

Menurut Hafid, SILPA terkait dengan adanya be-berapa variabel yang mem-pengaruhi neraca keuangan Bangkalan seperti efisiensi, sisa gaji, dana pembebasan lahan menuju Pelabuhan So-cah, dan pelampauan pener-imaan dari sektor bagi hasil dan PAD.

“Jadi SILPA yang ada saat ini sebagian besar me-mang karena efisiensi ang-garan. Di mana HPS (Harga Perkiraan Sendiri) ternyata lebih murah dibandingkan standard harga barang dan jasa yang ada,” ujarnya. (ori/rah)

BANGKALAN - Pengadi-lan Negeri Bangkalan men-jatuhkan vonis pada Mad Sahid (25), warga Kecamatan Tanjung Bumi, dengan huku-man 3,5 tahun penjara karena terbukti menjadi penadah barang curian. Dalam per-sidangan yang digelar hari Senin (8/4), terdakwa terbukti membeli motor dari hasil pen-curian.

Dalam putusan yang di-bacakan oleh majelis Hakim, terdakwa dikenakan pasal 480 Kitab Undang-Undang Hu-kum Pidana (KUHP) tentang penadah. Vonis yang diterima terdakwa 3,5 bulan kurungan penjara, lebih ringan dari tun-tutan Jaksa Penuntut Umum. Pada sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa dengan tuntutan 5 bulan kurungan penjara.

Kronologisnya berdasar-kan surat dakwaan Jaksa Pe-nuntut Umum diketahui saat Syaiful Rizal, salah seorang pencuri motor melakukan tindak pencurian terhadap sebuah motor jenis Jupiter MX tahun 2008 dengan nopol M 4711 G di kawasan Kraton Bangkalan,

selang beberapa wak-tu setelah pencurian itu, tepatnya tanggal 27 Desem-ber 2012 lalu, Syaiful mena-warkan motor curiannya ke-

pada terdakwa. Setelah melakukan per-

temuan di kawasan Embong Miring Burneh, Syaiful me-nawarkan motor curiannya itu dengan harga hanya 3 juta rupiah. Kemudian terdakwa langsung merubah bentuk motor tersebut dan meng-gantinya dengan nopal (nopol palsu). Polisi yang telah mem-perhatikan keduanya lantas menangkap dan menahan mereka sehari kemudian.

Dalam keterangan yang diberikan terdakwa di muka persidangan, terdakwa men-gaku mengenal Syaiful Rizal dari sebuah pertemuan di arena balap liar di kawasan Bancaran beberapa waktu sebelum penangkapan. Atas perkenalan tersebut Syaiful Rizal menawarkan sebuah sepeda motor dengan harga yang jauh dari harga pasaran.

“Jupiter MX , saat itu saya beli 2,2 juta. Syaiful Rizal bi-lang barang tersebut adalah motor yang kredit macet se-hingga tidak dilengkapi surat-surat,” paparnya.

Berdasarkan keterangan dari terdakwa pula bahwa barang bukti yang tadinya plat M diganti menjadi plat L. Setelah mendapatkan barang tersebut, terdakwa menjual barang tadahan kepada sese-orang bernama Davis seharga Rp.2.800.000.(dn/rah)

BANGKALAN – Sebanyak 778 koperasi dan ratusan ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Bangkalan dipastikan pada tahun ini tidak akan menda-patkan dana hibah. Sebab, tidak ada anggaran dari pusat yang turun mengenai ban-tuan itu. Kepala Dinas Kope-rasi Bangkalan, Moh. Musleh mengungkapkan kepastian tidak adanya dana hibah tersebut, Senin (8/4).

”Pada tahun ini tidak ada bantuan hibah kepada para pelaku UMKM. Kami hanya memfasilitasi saja,” ujar Moh Musleh.

Menurutnya, dana ban-tuan hibah tidak dianggar-kan dalam APBD. Sehingga pihaknya hanya sebatas mel-akukan pelatihan pengem-bangan terhadap pelaku UMKM. Kalau pun ada dari pusat, lanjutnya, bantuan tersebut langsung masuk ke-pada UMKM yang bersangku-tan melalui rekening masing-masing.

“Pengajuan bantuan men-

genai UMKM dan Koperasi, kami hanya merekomendasi saja. Tahun ini, kami mempu-nyai tugas untuk pendataan ulang tentang koperasi yang masih berjalan baik,” terangn-ya. Selain itu, pihaknya juga berfungsi sebagai pembina terhadap pelaku UMKM dan Koperasi dan fasilitator terha-dap kemitraan, utamanya de-ngan bank UMKM.

Sementara itu, dana yang masuk kepada Dinas Koperasi hanya 2,3 miliar. Anggaran tersebut langsung dari APBD, yang berfungsi sebagai pe-nunjang peningkatan kegia-tan koperasi.

Dana tersebut, menu-rutnya, masih relatif. Sebab,

penggunaannya sudah disesuaikan dengan kemama-puan daerah. Oleh karena itu, untuk mendorong masyarakat dengan keterbatasan angga-ran tersebut, dilakukan pro-gram kemitraan dengan bank UMKM. Namun, layak atau tidaknya memperoleh ban-tuan usaha bergantung dari pihak bank sendiri. “Sifatnya kita hanya merekom, agar pelaku UMKM memperoleh bantuan usaha,” pungkasnya.

Sementara itu, mengingat program kerja pemkab dalam program seratus hari kerja kepemimpinan Bupati Bang-kalan meliputi Pencanangan Gerakan Mandiri membangun sarana infrastruktur ekonomi. Peningkatan derajat ekonomi masyarakat perlu dilaksana-kan sebagai upaya mening-katkan kesejahteraan rakyat.

Dalam pelaksanaan pro-gram ini akan dilakukan de-ngan pengalokasian Belanja Langsung APBD yang diprior-itaskan pada urusan Pekerjaan Umum, urusan Perumahan, urusan Penanaman Modal, urusan Sosial, urusan Ketena-gakerjaan, urusan Koperasi dan UKM, urusan Perhubun-gan dengan ditunjang oleh urusan pemerintahan lainnya.

Pelaksanaannya pun akan diwujudkan pada penyiapan tenaga kerja, dalam bentuk pendidikan dan pelatihan gratis yang ditindaklanjuti de-ngan penyaluran pada pasar kerja, di samping membentuk usaha mandiri.

“Pemberdayaan Koperasi dan UMKM perlu dilakukan, melalui fasilitas modal kerja bagi Koperasi dan UMKM de-ngan pihak perbankan dan membuka peluang iklim inv-estasi bagi pelaku usaha,” kata Bupati Bangklan Makmun Ibnu Fuad, dalam penyampa-ian visi misi waktu lalu. (ori/rah)

Anggaran Tahun 2012 Bersisa Rp 115 Miliar

Penadah Motor Curian Divonis 3,5 Tahun

Dinas Koperasi Belum Sediakan Dana Hibah

KPU Persilakan Pihak yang Dirugikan Ajukan Judicial Review

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

perlu dilakukan, melalui fasilitas modal kerja bagi

Koperasi dan UMKM dengan pihak

perbankan dan membuka peluang

iklim investasi bagi pelaku usaha,”

Berdasarkan informasi se-belumnya, rencana aksi damai ratusan massa KSM PPP Bang-kalan itu akan berlangsung di kantor partai berlambang ka’bah yang bertempat di Ja-lan Kartini pada pukul 09.00 WIB. Namun, hingga pukul 11.30 WIB, massa juga belum tampak. Sehingga membuat puluhan anggota Mapolres

setempat akhirnya mengo-songkan lokasi kantor DPC PPP yang semula sudah dijaga ketat.

“Informasinya yang akan melakukan aksi berasal dari kader internal partai, tapi saya tidak bisa memastikan kader internal yang mana,” ung-kap Wakil Ketua I Munawwar Cholil usai memastikan massa

tidak datang.Pria yang juga menjabat

sebagai wakil ketua DPRD Bangkalan ini menjelas-kan, salah besar jika tuntu-tan mereka karena menilai Muscablub DPC PPP tidak prosedural dan cacat hukum. Mereka salah alamat apabila melangsungkan aksi demon-strasinya di kantor PPP. “Be-gitu niat mereka demo ke sini (Kantor DPC PPP), salah ala-mat,” imbuhnya .

Menurut Munawwar, Mus-cablub yang digelar oleh De-wan Pimpinan Wilayah PPP Jatim beberapa waktu lalu telah sesuai dengan AD/ART partai. Oleh karena itu, apa

yang telah pihaknya lakukan semuanya berlandaskan ke-tentuan yang ada dan tidak ada ketentuan manapun yang dilanggar.

“Silahkan sampaikan ke DPW, karena yang menggelar muscablub adalah Dewan Pimpinan Wilayah. Saya kira sudah sesuai prosedural,” pa-parnya

Selain mengkritisi pelak-sanaan Muscablub, sambung Munawwar, massa juga men-untut DPC PPP Bangkalan untuk tidak menerima pen-calonan legislatif dari luar Bangkalan untuk Pileg Ja-tim dan Pusat. Akan tetapi, pihaknya akan mempertim-

bangkan secara hukum. Ka-rena hingga saat ini tidak ada sebuah aturan mengenai lar-angan bagi calon yang berasal dari luar daerah.

“Karena hingga saat ini, be-lum ada aturan dari KPU yang melarang calon dari luar, men-calonkan di daerah. Jadi kita tetap akan mempertimbangkan secara hukum,” tegasnya.

Sementara itu, hasil dari Muscablub DPC PPP Bang-kalan yang digelar oleh DPW PPP Jawa Timur beberapa waktu, RK Abd Latief Amin, adik mantan Bupati RKH Fuad Amin, terpilih sebagai Ketua DPC PPP Bangkalan periode 2011-2016.(dn/rah)

BANGKALAN – Hasil kunjungan anggota Komisi A DPRD Bangkalan beberapa hari lalu ke kantor KPU Pu-sat di Jakarta sebagai wujud respon atas peraturan KPU No 7 tahun 2013 yang dinilai kontroversi membawa hara-pan baru bagi anggota legis-latif yang ingin terus berkarir sebagai wakil rakyat, karena dalam peraturan tersebut ditemukan celah untuk tetap menjabat hingga masa jabatan berakhir.

Menurut Sekretaris Komisi

A Siti Fathonah, Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 yang selama ini membuat anggota legislatif resah akibat dalam peraturan tersebut memuat ketentuan tentang kewajiban pengunduran diri dari keang-gotaan partai dan jabatan anggota dewan dipahami se-cara rigid dan kaku. Padahal, dari hasil pertemuan Komisi A DPRD Bangkalan dengan KPU Pusat dan Depdagri, sekalipun regulasi itu harus dilaksana-kan, namun itu semua tergan-tung dari kebijakan partai dan

DPRD setempat untuk proses pengunduran diri.

“Semuanya wajib dijalan-kan, walaupun terkait masalah pindah partai tersebut, seba-gaimana hasil kunjungan kami kemarin ke KPU Pusat. Semua itu tergantung kebijakan par-tai dan DPRD setempat, sebab proses pemberhentian dan PAW sendiri kan butuh waktu, sehingga masih sangat di-mungkinkan jika proses terse-but selesai pada akhir periode nanti,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Fatho-

nah, KPU Pusat juga mem-persilakan kepada pihak yang merasa dirugikan dengan PKPU tersebut agar mengaju-kan judicial review.

Fathonah meminta, kend-ati banyak pihak yang merasa dirugikan, hendaknya hal ini tidak terlalu dibesar-besarkan. Baginya PKPU yang baru di-rilis ini masih belum final dan menunggu hasil gugatan judi-cial review.

Seperti yang telah disam-paikan oleh ketua Komisi A DPRD Bangkalan Shafiudin

Asmoro, beberapa hari yang lalu, hingga saat ini sejumlah anggota dewan dari berbagai daerah telah melakukan guga-tan atas PKPU no 7 tahun 2013 tersebut.

Menurut politisi PKB ini, jika peraturan itu tetap di-laksanakan maka akan terjadi pergantian antar waktu (PAW) secara missal. Dengan demiki-an untuk antisipasi dengan melalui pengajuan yudisial review sebagai alternatif se-bagaimana yang disasrankan KPU Pusat.(dn/rah)

BANGKALAN – Rencana aksi damai Massa Koalisi Simpatisan Masyarakat (KSM) PPP Bangkalan untuk menolak hasil Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Dewan Pimpinan Cabang Partai Per-satuan Pembangunan (PPP) Bangkalan ke DPRD setempat pada hari Senin (8/4) urung berlangsung.

Kader PPP Tak Jadi BerdemoGAGAL: Aparat Kepolisian saat menunggu kedatangan para demostran yang gagal melakukan aksi di kantor DPC PPP Bangkalan, Senin (8/4) kemarin.

doni heriyanto/koran madura

Makmun Ibnu FuadBupati Bangkalan

ANJING PINTAR: Pecinta anjing, Handoko Njotokusumo (57) bersama seekor anjing jantan jenis Golden Retriever bernama Ace (13 bulan) ketika berada di hari bebas kendaraan bermotor di Raya Darmo, Surabaya, Jatim. Menurut Handoko, dia kerap melatih Ace setiap hari dengan berkendara sepeda motor keliling Surabaya, yang juga untuk mengkampanyekan pemakaian helm saat mengendarai motor.

ant/m risyal hidayat

Page 9: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II 9MATARAMAN

Ketua KPUD Trenggalek Patna Sunu, Senin, mengata-kan sesuai Peraturan KPU No 7/2013 tentang pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota, anggota dewan aktif yang be-rasal dari partai non peserta Pemilu 2014 wajib mengun-durkan diri.

“Jadi mereka nanti harus

mengisi formulir khusus yang berisi surat pengun-duran diri yang tidak dapat ditarik kembali, yang dileng-kapi dengan surat keputusan pemberhentian sebagai ang-gota DPRD,” katanya.

Apabila pengunduran diri tersebut masih dalam proses, maka anggota dewan yang bersangkutan wajib menyer-

ahkan surat keterangan dari pimpinan DPRD atau sekre-taris dewan (sekwan).

Sunu menjelaskan, batas akhir pengunduran diri itu sampai dengan batas akhir masa perbaikan daftar calon sementara (DCS), 22 Mei.

KPU bakal melakukan se-leksi ketat terhadap daftar berkas masing-masing calon legislatif yang diserahkan oleh partai politik yang ada di Trenggalek.

“Sesuai dengan tahapan, mulai tanggal 9 April hingga 22 April adalah masa pendaf-taran atau penyerahan daftar caleg oleh masing-masing

parpol, kemudian berkas itu akan kami verifikasi,” ujarn-ya.

Apabila dalam verifikasi tersebut masih ditemukan anggota DPRD dari parpol non peserta pemilu yang masih belum mengajukan pengunduran diri, maka KPU Trenggalek akan memberi-kan dua pilihan, yakni mun-dur dari DPRD atau dicoret dari daftar calon legislatif.

Patna Sunu menambah-kan, aturan yang mewajibkan pengunduran dari juga ber-laku untuk anggota dewan yang berasal dari peserta Pemilu 2014, namun yang

bersangkutan mencalonkan diri sebagai anggota legis-latif dari partai lain.

Sesuai daftar keang-gotaan di DPRD Trenggalek, terdapat sembilan anggota dewan yang berasal dari par-tai non peserta pemilu 2014.

Kesembilan anggota tersebut terdiri dari empat orang dari PKNU (Aripin, Mo-hammad Nur effendi, Ahmad Jauhari, Agus Widiyanto), dua orang dari PDP (Supar-mono dan Yugro Hariyanto), dua orang dari Partai Patriot (Imam Musirin dan M Husni Tahir Hamid), serta seorang dari PPRN (Suyono).(ant/rah)

TRENGGALEK - Komisi Pemilihan Umum Kabu-paten Trenggalek, Jawa Timur mewajibkan sem-bilan anggota DPRD setempat untuk mundur dari parlemen apabila ingin maju kembali sebagai calon legislatif (caleg) Pemilu 2014.

Anggota DPRD Harus Mundur

MENUJU PEMILU 2014: Ratusan peserta gerak jalan sehat melintas di jalan MH Thamrin saat di gelar gerak jalan sehat menuju pemilu jujur dan adil di Jakarta. Gerak jalan tersebut serentak dilaksanakan di seluruh KPU Provinsi dan KPU kabupaten se-Indonesia dalam rangka menyongsong pemilu 2014.

ant/zabur karuru

PENANGGULANGAN GENANGAN AIR

FENOMENA MUSIM

DAMPAK BANJIR

MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat mem-bangun drainase termodern di provinsi ini yaitu jack-ing system, untuk men-gatasi banjir yang selalu menggenang ketika musim hujan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawas Bangunan Kota Malang Dr Jarot Edi Sulisty-ono, Senin, mengatakan sistem ini sudah diterapkan di Bali dan Jakarta. Semen-tara di Jatim baru akan dit-erapkan di Malang.

“Pertengahan tahun ini sudah mulai digarap. Saat ini masih dilakukan ka-jian mengenai detail per-encanaannya (DED) serta alokasi anggaran untuk menggarap proyek terse-but,” katanya.

Sistem jacking yang ren-cananya sepanjang 1.400 meter tersebut dengan membuat drainase melalui pengeboran di dalam tanah sebelum dipasang “box-culvert”. Lubang drainase nantinya mencapai dua me-ter kali 2,5 meter.

Proyek tersebut meru-pakan tahap awal untuk mengatasi banjir di lima ti-tik terparah, yakni banjir di Jalan Galunggung, kawasan Gading Kasri, Jalan Pulo-sari, kawasan Dieng serta jalan menuju Kelurahan Pi-sang Candi.

Ia mengakui, anggaran untuk proyek tersebut me-mang cukup mahal, namun hasilnya bisa maksimal

untuk mengatasi banjir di daerah itu, bahkan cakupan sistem jacking itu juga akan diperluas hingga di sejum-lah titik langganan banjir.

Lebih lanjut Jarot men-gatakan, anggaran proyek akan diajukan dalam peru-bahan anggaran keuangan (PAK) 2013. Nominalnya mungkin lebih dari Rp70 miliar.

Menurut Jarot, dengan adanya sistem tersebut, air yang menggenang di lima titik langganan banjir itu akan teratasi karena air akan dialirkan ke Kali Met-ro melalui drainase.

Ia menegaskan, meski sistem itu pembangunann harus dilakukan di bawah tanah, dipastikan tidak akan mengganggu arus lalu lintas.

Menanggapi rencana pemkot tersebut, anggota Komisi C DPRD Kota Ma-lang Choirul Amri menya-takan dukungannya, bah-kan jika sistem itu terbukti mampu mengatasi banjir di Kota Malang , maka sis-tem tersebut perlu ditera-pkan di kawasan lain yang juga menjadi langganan banjir.

“Kami berharap sistem ini segera direalisasikan dan jika berhasil, drainase itu diharapkan tidak hanya berfungsi untuk pembuan-gan air, tapi juga diman-faatkan untuk kepentin-gan lain yang bersentuhan dengan air,” kata politisi dari PKS tersebut.(ant/rah)

TRENGGALEK - Laiknya prajurit yang bersiap mengha-dapi perang, hampir semua ne-layan di kawasan pesisir selatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, saat ini sibuk memper-siapkan peralatan tempur sep-erti perahu dan jaring, meny-ambut datangnya musim panen ikan.

Mereka bahkan berani ber-taruh utang hingga ratusan juta rupiah demi menggapai mimpi meraup untung maksimal.

Perumpamaan di atas rasanya tidak terlalu berlebihan untuk menggambarkan sua-sana perkampungan nelayan di sekitar kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pri-gi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Bagaimana tidak, hampir sepanjang jalan menuju ka-wasan pelabuhan pemandan-gannya melulu aktivitas ne-layan jaring raksasa sejenis pukat harimau atau memper-baiki kapal-kapal mereka yang rusak ataupun sekadar berje-mur di bawah geladaknya.

Uniknya, kegiatan itu di-lakukan serempak. Hampir se-mua nelayan melakukan keg-iatan serupa. Mereka seolah kompak tidak berlayar ke ten-gah laut untuk mencari ikan.

Memang ada satu-dua yang nekat mencari peruntungan, namun biasanya tidak jauh dari area kolam labuh kapal.

Selain faktor cuaca yang memang belum mendukung, rata-rata nelayan yang sudah fasih dengan tanda-tanda alam liar lautan lepas ini tahu betul jika ikan belum akan muncul ke permukaan, setidaknya hingga kisaran akhir April atau awal Mei.

“Lebih baik memperbaiki kapal untuk persiapan meny-ambut musim ikan sebulan lagi daripada nekat melaut sekarang

tetapi tidak membawa hasil,” ujar Mulyono, salah seorang nelayan di Pantai Cengkrong, tak jauh dari Pelabuhan Prigi.

Di kalangan nelayan Prigi, naluri melaut mereka sangat tajam. Tidak hanya dalam hal menghitung waktu yang tepat untuk melaut, mereka juga bisa memprediksi periodeisasi wak-tu kapan air laut mengalami pasang maupun surut.

Pinjaman ModalPinjaman modal salah

satu fenomena menarik yang mengiringi gegap-gempita masyarakat nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusan-tara Prigi setiap menjelang musim panen ikan adalah kebiasaan mencari pinjaman modal.

Tidak tanggung-tanggung, sebagaimana pengakuan se-jumlah nelayan, mereka bisa mencari pinjaman modal hingga puluhan juta rupiah

atau bahkan ratusan juta ru-piah.

Besarnya pinjaman tidak melulu sama, bergantung ke-mampuan (ekonomi) masing-masing nelayan.

Bagi yang sudah besar dan memiliki kapal jenis slerek atau porse seine, mereka bisa mengajukan pinjaman hingga ratusan juta rupiah.

Sementara yang hanya me-miliki kapal kecil atau sekadar awak kapal (ABK), mereka bi-asanya mengajukan pinjaman antara Rp 5 juta hingga Rp 50-an juta.

Kepercayaan diri mereka seolah langsung membum-bung setiap kali musim panen ikan menjelang.

Ekspektasi berlebihan ter-hadap pendapatan puluhan juta hingga ratusan juta dalam satu kali berlayar (untuk jenis kapal slerek atau porse seine biasanya sekali berlayar mem-butuhkan waktu 3-5 hari)

membuat mereka mengabai-kan risiko pembengkakan nilai utang mereka akibat pember-lakuan bunga pinjaman secara tidak wajar/berlebihan.

“Kebutuhan setiap men-jelang musim tangkap ikan memang sangat banyak, teru-tama untuk membeli ataupun sekadar memperbaiki jaring serta kapal-kapal yang men-galami kerusakan,” kata Sobi-rin, salah seorang nelayan asli Prigi.

Mantan tentara yang kini mencurahkan hidupnya untuk melaut ini mengaku meng-investasikan dana sekitar Rp 100 juta untuk membuat kapal baru.

Modalnya, selain dari tabungan pribadi beserta is-tri, ia mengaku mengajukan pinjaman ke salah satu bank swasta nasional sekitar Rp 50 juta.

Hal serupa dilakukan pen-gusaha kapal ikan asal Mun-

jungan, Gunawan. Ia bahkan berani mengajukan pinja-man modal usaha hingga Rp 150 juta dengan alasan untuk memperbaiki dua kapal ikan-nya yang rusak.

Uang itu nyatanya tidak digunakan seutuhnya untuk kepentingan perbaikan ka-pal, namun sebagian lain dia gunakan untuk kepentingan pribadi lain, seperti untuk biaya politik pencalonannya sebagai kepala desa serta tam-bahan uang muka pembelian mobil jenis mini bus tahun 2011.

Hasil MelautSebagaimana penjelasan

Mulyono dan Sobiri, ia men-gungkapkan satu unit kapal slereknya bisa menghasilkan uang hingga kisaran Rp50 juta untuk sekali berlayar dengan asumsi tiga hari perjalanan pergi-pulang (PP) dan tangka-pan maksimal.

“Kalau musim ikan satu kapal saya bisa mengangkut ikan hasil tangkapan hingga seluruh geladak penuh. Volu-menya tidak pasti, tapi bisa mencapai 100-an keranjang ikan. Sejauh harganya bagus ikan tidak rusak (membusuk), hasil kotornya bisa puluhan juta,” jelasnya.

Tentu saja gambaran hasil tangkapan ikan itu masih ter-lalu umum atau berdasar hi-tungan pendapatan kotor.

Setelah dipotong biaya so-lar dan hasil tangkapan dibagi untuk upah nahkoda, anak buah kapal, dan kuli angkut di pelabuhan, pemilik kapal seperti Gunawan dan Sobirin masih bisa memperoleh bagi-an sekitar 50 persen. Artinya, keuntungan bersih pemilik kapal dalam satu kali berlayar bisa mencapai sekitar Rp 25 juta. (ant/rah)

MADIUN - Sebanyak lima orang korban banjir kiri-man di Kelurahan Rejomu-lyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Provinsi Jawa Timur dievakuasi oleh petu-gas Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat ke rumah sakit.

Petugas BPBD Kota Ma-diun, Janus, Minggu malam, mengatakan bahwa lima kor-ban banjir tersebut adalah seorang yang sudah lanjut usia, seorang balita, dan tiga orang dewasa.

“Para korban itu die-vakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis, namun setelah itu keadaan mereka membaik dan dibawa ke ru-mah saudara masing-mas-ing,” ujar dia.

Menurut Janus, kelima korban tersebut dievakuasi ke rumah sakit karena men-galami sakit dan dalam kondisi kedinginan.

Selain itu, ketinggian air di dalam rumah mereka su-dah mencapai sekitar 50 sen-timeter atau setengah meter.

Petugas gabungan dari BPBD, PMI, tim relawan, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Madiun hingga Senin dini hari masih bersiaga guna mengantisipasi keting-gian air bertambah.

Wali Kota Madiun Bam-bang Irianto membenarkan adanya lima orang warganya yang dievakuasi ke rumah sakit. Namun ia mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi kelima orang tersebut.

“Sudah dievakuasi ke ru-mah sakit dan ditangani oleh petugas medis. Informas-inya sudah membaik,” ujar Bambang saat memberikan bantuan makanan kepada korban banjir di Kelurahan Rejomulyo.

Menurut Wali Kota, pihaknya telah memberi-kan sejumlah bantuan awal kepada para korban banjir. Bantuan tersebut antara lain berupa makanan siap saji, mi instan, dan nasi bungkus.

“Kami juga akan mendi-rikan dapur umum di kantor

Kecamatan Kartoharjo untuk memasok logistik bagi para korban banjir. Selain itu, saya meminta petugas BPBD dan pihak terkait untuk me-mantau perkembangan ban-jir tersebut,” kata dia lagi.

Banjir kiriman dari lereng Gunung Wilis dan Ponorogo telah merendam ratusan rumah warga pada empat kelurahan di Kecama-tan Kartoharjo Kota Madiun, setelah hujan deras meng-guyur wilayah setempat, Minggu (7/4).

Empat kelurahan yang terkena banjir adalah Kelu-rahan Rejomulyo, Kelun, Ta-wangrejo, dan Klegen. Ket-inggian air bervariasi antara setinggi lutut orang dewasa hingga pinggang orang de-wasa.

Data BPBD Kota Madiun mencatat jumlah rumah war-ga yang terkena banjir men-capai 500 rumah lebih. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah lagi karena masih terus didata.

Kelurahan paling parah terkena banjir adalah Re-jomulyo. Hingga Minggu (7/4) pukul 23.00 WIB, ket-inggian air masih bertahan. Meski demikian, kebanyakan warga memilih tetap ber-tahan di rumahnya sambil menjaga barang milik mere-ka, dan bersiaga mengan-tisiasi banjir susulan. (ant/rah)

Pemkot Bangun Drainase Termodern di Jatim

Nelayan Pasang Kuda-kuda Menjelang Musim Panen Ikan

Lima Warga Dievakuasi ke Rumah Sakit

Para korban itu dievakuasi untuk

mendapatkan pertolongan medis, namun setelah itu keadaan mereka

membaik dan dibawa ke rumah saudara masing-masing,”

JanusPetugas BPBD

Madiun

KESEHATAN NELAYAN: Sejumlah nelayan menarik jaring pukat di sekitar Pulau Rambut.ant/zabur karuru

Page 10: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II10 LINTAS JATIM

Ini setelah saksi ahli dalam persidangan lanjutan mengungkapkan keahliannya saat memberikan keteran-gannya di Pengadilan Tipikor Surabaya, Senin (8/4).

Sebelumnya, Direktur Mar-keting PT Anugerah Nusanta-ra, Mindo Rosalina Manulang, membeberkan sejumlah fakta, jika dalam kasus tersebut di-rinya pernah bertemu dengan Rektor UM Prof. Dr Suparno. Lebih mengejutkan, saat Clara Mauren, staff Rosalina men-gaku pernah mengirimkan se-jumlah dana panas ke Malang dengan tujuan Suparno, Pem-bantu Rektor II Rofiudin dan Anggota DPRD Malang Subur Triono, dengan jumlah yang bervarian. Namun kemudian dibantah oleh Suparno, Subur Triono dan Rofiudin yang di-hadirkan dalam sidang.

Dalam persidangan ke-marin, saksi ahli yakni Prof Pilipus Hadjon, pakar hukum administrasi yang juga dosen di sejumlah universitas negeri ternama, menjelaskan jika ter-dakwa terindikasi tidak mel-akukan tindak pidana korupsi sebagaimana disebutkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam dakwaannya. Ini terlihat dari BAP yang menyebutkan jika permasalahan muncul kala

Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah badan yang melakukan verifikasi keuangan di UM.

Semakin menarik kala Pili-pus justru menegaskan jika kasus ini menjadi salah lan-taran yang diseret ke menjadi pesakitan justru adalah panitia yang telah diaudit oleh BPKP. Baginya, berdasarkan Keputu-san Predisen Nomor 64 Tahun 2005, BPKP hanya berhak mel-akukan pengawasan, bukan memeriksa.

“Dalam Kepres tersebut telah dijelaskan jika BPKP merupakan lembaga non departemen yang tugasnya melakukan pengawasan dan pembangunan,” katanya, di muka sidang.

Terkait kesalahan BPKP yang dimaksud, Pilipus me-negaskan bila BPKP tak mi-liki legalitas karena lembaga resmi yang berhak melakukan audit adalah Badan Pemerik-sa Keuangan (BPK). Bahkan, Ia dengan serta membawa berkas untuk dibandingkan antara fungsi BPK dan BPKP. Dimana dalam keterangan-nya, BPK setelah melakukan audit akan segera menyusun audit lanjutan yang disebut investigasi. Hasil dari investi-gasi, lantas disusun dalam se-

buah kesimpulan yang dipe-runtukkan bagi negara untuk menjerat oknum yang men-yalahgunakan wewenangnya.

“Kalau BPK yang melaku-kan audit, semua lembaga pemerintahan harus percaya, karena BPK miliki akses ber-dasarkan peraturan presiden yang telah ditetapkan sebel-umnya,” terangnya.

Indikasi kasus ini dipaksa-kan, lebih kuat setelah Pilipus mengetahui jika pada 2012 lalu, ternyata BPK pernah mel-akukan audit dan dinyatakan nihil. Sayang, penyidik tak lantas percaya begitu saja dan mengajukan permintaan ke-pada BPKP untuk melakukan audit ulang dan ditemukan un-sure merugikan negara.

“Sekali lagi saya tegaskan. Yang saya tahu, BPKP telah melakukan kesalahan dengan melanggar Kepres tentang fungsinya melakukan penga-wasan. Ini menjadi lebih salah ketika BPKP ternyata melaku-kan audit bukan pada system, melainkan berkas,” tutupnya.

Ya, keterangan Pilipus memang pernah terungkap di persidangan. Pekan se-belumnya, Setia Basuki, tim dari BPKP didatangkan se-bagai saksi ahli dari JPU un-tuk memberatkan terdakwa Handoyo, Abdullah Fuad dan Sutoyo yang menjadi terdak-wa dalam kasus itu. Sayang, BPKP justru membuka ‘borok’ dengan mengungkapkan jika audit yang dilakukan pihakn-ya berdasarkan dari Berita Acara Perkara (BAP) yang be-

rasal dari kepolisian, bukan terjun langsung di lapangan.

“Berdasarkan BAP yang kami terima, terdapat indi-kasi kerugian negera yang telah dilakukan PPK panitia pengadaan alat di F-MIPA UM, yang mulia,” jelas Bas-uki, pekan lalu.

Akibatnya, dari keteran-gan saksi ahli itu, majelis me-nyepakati pekan depan akan diadakan konfrontir antara Mindo Rosalina Manulang, Clara Mauren, Prof. Suparno, Rofiudin dan Subur Triono. Ini untuk membongkar dugaan jika aliran dana ternyata tidak lari kepada tiga terdakwa, mel-ainkan pihak lain yang mestin-ya bertanggungjawab.

Namun, JPU L. Indahwati dan Rustiningsih sebelumnya sempat menolak dengan agen-da itu. Keduanya mengaku me-miliki banyak bukti yang me-negaskan jika ketiga terdakwa telah melakukan kesalahan se-lama menjabat sebagai panitia pengadaan UM. “Tetap anda harus mendatangkan ke-lima saksi sebelumnya untuk dikonfrontir. Agar jelas kasus ini,” tegas Hakim Ketua Anto-nius Simbolon.

Sementara itu, penasehat hukum terdakwa, Sudiman Sidabukke menegaskan jika dalam keasaksian sebelumn-ya, Yulianis Direktur Keuan-gan PT Anugerah Nusantara, telah menjelaskan jika dana RP 14,9 miliar sebagian be-sar lari ke dalam keuangan perusahaan pimpinan Grup Permai itu.

Yulianis bahkan menolak jika ada bagi-bagi anggaran miliaran rupiah kepada ketiga terdakwa.

“Ini lucu, karena dalam tanda terima, disebutkan jika terdakwa terima uang 35 juta. Padahal dalam tanda terima lain, seperti Subur, Suparno dan Rofiudin, juga terima uang dengan jumlah yang lebih besar,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Abdullah Fuad, Sutoyo dan Andoyo (ketiganya dosen di UNM) didudukkan seba-gai pesakitan karena diduga melakukan mark up dana proyek pengadaan perala-tan laboratorium di F-MIPA UNM Malang, 2009 lalu. Ber-dasarkan dakwaan, Abdullah dan Sutoyo didapuk menjadi panitia proyek berdasarkan SK yang diterbitkan Rektor UNM, Prof. Dr H Suparno. Di SK juga disebutkan nama Andoyo sebagai pejabat pem-buat komitmen (PPK). Kend-ati pengeluar SK, hingga kini Rektor UM belum terjamah.

Dana keluar pada April 2009, berasal dari DIPA UM no-mor 0514.0/999-06.1/-/2009, sebesar Rp 46.531.360.000 un-tuk pembelian 66 item barang. Sebagai panitia, Abdullah dan Sutoyo disebut-sebut mener-ima fee dari PT Anugerah Nu-santara, rekanan proyek milik Nazaruddin, sedikitnya Rp 20 juta – Rp 25 juta. Proyek ini juga sarat korupsi karena har-ga barang yang direalisasikan jauh lebih murah dari harga pasaran. (kas)

Philipus: BPKP Tidak Memiliki Kewenangan untuk MengauditSURABAYA– Indikasi oknum intelektual di belakang layar sebagai dalang utama dalam kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan Lab Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang (UM), nampaknya semakin kuat.

SURABAYA – Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Nur Muhidin meminta Dinas Pendidikkan (Dindik) Jatim su-paya melakukan koordinasi yang baik menjelang Ujian Nasional yang akan dimulai 15 April mendatang . Hal itu , dikarenakan masih banyaknya persoa-lan yang didapati dari beberapa daerah yang secepatnya membutuhkan perha-tian pihak pihak terkait, seperti Bojon-egoro dan Probolinggo yang terancam tidak bisa mengikuti UNAS. .

“Masalah banjir di Bojonegoro dikhawatirkan memberikan dampak yang serius bagi persiapan pelak-sanaan Unas disana. Sementara ber-dasarkan laporan, beberapa sekolah di Probolinggo kekurangan kelas atau lokal yang akan digunakan untuk pelaksanaan Unas,”Jelas dia diruang kerjanya, senin (8/4) kemarin.

Pelaksanaan Unas dengan situasi seperti itu, Kata Nur Muhidin, dikha-watirkan bisa membawa dampak bu-ruk bagi kondisi psikologis para pe-

serta unas. “Diharapkan, pelaksanaan ujian bisa tetap berjalan lancar meski dalam kondisi kurang mendukung,” papar Nur seraya menambahkan bah-wa secara teknis pelaksanaan akan diserahkan kepada Dinas Pendidikan

Sementara itu, Kepala Dinas Pen-didikan Jatim, Harun di beberapa kesempatan menegaskan hingga saat ini pihaknya terus melakukan komunikasi dengan dinas pendidi-kan di tiap daerah demi kelancaran pelaksanaan Unas.

Sebelumnya, dalam menghadapi persiapan Unas, Pemerintah berharap semua pihak bisa bersama-sama memberikan solusi untuk persoalan-persoalan yang ada. Misalnya, Pem-prov Jatim dapat merekomendasi tempat alternatif yang nyaman dan kondusif bagi para peserta ujian dari Bojonegoro dan Probolinggo. Selain itu, pelaksanaan Unas di Derah-daer-ah tersebut pun perlu diawasi secara khusus. (neu/kas)

KEBAYA ASAL SURABAYA. Dua model mengenakan kebaya paduan beberapa budaya karya desainer asal Surabaya, Ayok Dwipancara, di rooftop Royal Plasa Surabaya, Senin (8/4). Kebaya bertemakan ‘Angin Barat-Angin Timur’ tersebut, terinpirasi oleh beragam budaya Nusantara, yang juga terpengaruh oleh budaya Eropa, India dan China.

KEBAYA PADUAN BUDAYA

SURABAYA- Counter Terorism Task Force (CTTF) yang merupakan salah satu rangkaian Second Senior Of-ficials Meeting Asia-Pacific Economic Cooperation (SOM II-APEC), menelurkan kesepa-katan dalam bentuk pening-katan status CTTF dari task force (gugus tugas) menjadi working group (kelompok kerja). Kesepakatan yang disetujui 17 delegasi tersebut akan diajukan secara resmi pada akhir pertemuan SOM II-APEC, 21 April nanti.

Dikatakan Head Deputy of Counter Terorism Task Force (CTTF) APEC 2013, Harry Purwanto, pening-katan status tersebut akan mendorong efektifitas ker-jasama negara kawasan Asia-Pasifik dalam mencegah gangguan terorisme pada aktifitas perdagangan.

“Mandat kerja CTTF dalam bentuk gugus tugas harus diperpanjang setiap dua ta-hun sekali, sedangkan dalam bentuk working group hanya perlu diperpanjang lima tahun

sekali. Sehingga para anggota akan lebih praktis dalam mel-akukan pembahasan materi-materi kontra terorisme,” kata dia dihadapan forum APEC 2013 di Surabaya, Senin (8/4/2014) kemarin.

Menurut dia, peningkatan tersebut, rencananya pal-ing lambat akan disetujui pada forum SOM III–APEC, berikutnya di Medan. “Penga-juannya harus disetujui oleh seluruh anggota yang terdiri dari 21 negara, sedangkan empat anggota yaitu Thai-land, China, Hongkong, China dan Jepang tidak hadir dalam pertemuan ini,” terang dia.

Mereka telah berjanji akan mengikuti hasil-hasil pertemuan yang dibahas dalam inter session forum, bila nanti disetujui atau setidaknya tidak muncul dissenting opinion, maka pada Mei nanti akan disetu-jui secara resmi forum CCTF, untuk selanjutnya disahkan pada kesempatan berikutnya di Medan, pertengahan Juni nanti. (kas)

HARI KEDUA APEC

Tingkatkan Status CTTF Menjadi Working Group

WORKING GROUP. Dihari Ke-2 APEC menghasilkan kesepakatan peningkatan CTTF dari Task Force menjadi Working Group, Senin (8/4) kemarin

JELANG UNAS 2013

Dindik Jatim Diminta Lebih Komunikatif

SURABAYA – Tak ingin kem-bali diprotes seperti Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim 4 tahun lalu, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, Jonathan Judianto membenarkan bahwa pihaknya akan segera me-nyiapkan perangkat lunak atau software khusus Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).

Perangkat ini, ungkapnya, ber-guna untuk memonitor daftar pe-milih dan bentuk antisipasi adanya pemilih ganda di Provinsi Jatim. “untuk persiapan ini, kami akan membentuk tim ahli informasi dan tekhnologi (IT) untuk meneliti data pemilih. Diharapkan agar tidak ter-jadi sengketa suara dalam pemili-han gubernur nanti,” papar Jona-than Senin (8/4/2013).

Diterangkan pria yang akrab disapa Jo ini, sebenarnya tidak hanya tahun ini ada software khu-sus tersebut. “pilgub lalu bahkan sampai pemilihan presiden pun

software ini digunakan,” urainya.Sayangnya, disinggung men-

genai tudingan bahwa pada Pilgub lalu mantan calon gubernur Khofi-fah mengaku masih menemui ke-curangan dalam data pemilih, sep-erti ditemukannya 5 juta pemilih bernama Kartono yang beralamat tidak jelas, Jonathan bungkam.

“Potensi pemilih ganda di Jatim masih terjadi lantaran proses Elek-tronik KTP (e-ktp) belum rampung. Makanya kami menyiapkan alat yang dapat membaca daftar pemil-ih. Perangkat itu dapat memberi-kan informasi nama ganda yang masuk dalam DP4,” jelasnya seraya menambahkan bahwa nantinya nama ganda tersebut tidak akan dicoret melainkan akan diverifikasi terlebih dahulu hingga ke tingkat kabupaten kota. Bila informasinya tidak benar maka KPU akan men-coret nama tersebut sebelum me-masukkan nama ke daftar pemilih tetap. (neu)

KPU Siapkan Software DP4PERANGKAT PEMILU

SURABAYA- Kepolisian Sektor Sawahan Surabaya ber-hasil membongkar dan meng-gerebek arena judi dadu dika-wasan Jalan Dinoyo Surabaya. Petugas berjasil mengaman-kan tujuh orang penjudi yang sedang asyik bermain dan menjadi target operasi.

Mereka adalah Suparman (47) warga Jl Dinoyo yang bertindak sebagai bandar. Sedangkan enam penom-boknya, Lukas Catur Moe-lyoharjo (39) warga Pakis Gu-nung I-B; Mujianto (41) asal Jl Dinoyo Sekolahan; Amri Prasetyo (27) warga Dinoyo Sekolahan; Heri Susanto (28) asal Dinoyo Alun-alun; Dicky Lesmana (26) warga Dinoyo Baru; dan Arvin Hendy Sep-tiano (26) juga tinggal di Di-noyo Sekolahan.

“Mereka ini digrebek saat bermain di pinggir jalan Di-noyo Sekolahan. Selain tujuh penjudi, petugas juga menyita seperangkat alat judi dadu serta uang taruhan sebanyak Rp 334 ribu,” ungkap Kapolsek Sawahan, Kompol Manang Soebekti, Senin (8/4) kemarin.

Terungkapnya kasus judi bola dadu tersebut, Kata Manang, berdasarkan infor-

masi dari masyarakat yang mengeluh akan keberadaan arena judi yang kerap menja-di sarana keonaran diwilayah tersebut “ Dari informasi warga akhirnya kami telusuri dan mendapati 7 tersangka,” kata dia.

Diakui Manang, pengger-ebekkan tersebut sudah ter-cium lebih dulu oleh para pe-main judi, padahal selain ke tujuh tersangka masih ban-yak lagi penjudi yang ber-hasil kabur saat digerebek. “ Sebetulnya ada penjudi lain. Akan tetapi, saat kami sergap keburu kabur. Dan kini iden-titas sudah kami kantongi dan akan melakukan penang-kapan,” ungkap dia.

Sementara, saat diperik-sa petugas Suparman, salah seorang pemain judi yang tertangkap mengaku setiap kali buka arena perjudian, dia bisa mendapatkan keun-tungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Namun, kata dia, namanya judi tidak selalu beruntung ia pun pernah merasakan kekalahan hingga menjual beberapa prabot ru-mah tangganya. “ Saya juga pernah bangkrut,” kata dia. (mag/kas).

Polisi Ungkap Perjudian Dadu Dinoyo

PENYAKIT MASYARAKAT

UNGKAP. Tujuh tersangka beberkan alat bukti berupa dadu dan sarana judi dihadapan Kapolsek Sawahan, Kompol Manang Soebekti, senin (8/4) kemarin

Page 11: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

SURABAYA- Kepolisian sektor Bubutan Surabaya berhasil meringkus seorang pencuri kalung diwilayah hu-kumnya. Ahmadsudi 43 ta-hun warga Jl Manukan Tirto-sari surabaya, terpaksa harus berurusan dengan Reserse Kriminal (reskrim) Polsek Bubutan Surabaya karena ul-ahnya. Setelah diselidiki, ru-panya tersangka merupakan mantan wartawan di salah satu surat kabar mingguan di Surabaya.

Kapolsek Bubutan Sura-baya, Kompol Suryo Hapsoro menyatakan, dalam melaku-kan aksinya, tersangka beru-saha melakukan pencurian disalah satu toko dipusat gro-sir di Surabaya. Namun, aksi tersebut sempat dipergoki oleh pemilik toko yang ke-mudian mengejarnya sambil meneriakinya maling.

“ Akhirnya usaha tersang-kapun dapat digagalkan pe-milik toko, hingga kemudian dirinya dilaporkan ke Polisi,” katanya Senin (8/4).

Selain tersangka petugas

berhasil mengamankan ba-rang bukti berupa, 108 biji kalung monel dan 15 cincin imitasi warna emas. Barang curian itu didapatnya di ka-wasan Pusat Grosir Surabaya,

di Toko Naufan milik korban bernama Fahmi (44).

Suryo menjelaskan, ter-sangka yang kesehariannya berjualan sebagai pedagang aksesoris keliling ini dulunya merupakan mantan warta-wan media cetak mingguan Metro Post, Metro Time, dan Aspirasi Nusantara. Alasan tersangka mencuri dikarena-kan gajinya sebagai wartawan tidak cukup untuk biaya se-hari-hari. Selain itu tersangka juga beralasan untuk biaya ibunya berobat.

Tersangka, sambungnya, dalam menjalankan aksinya yakni dengan cara berpura-pura membeli barang-barang aksesoris dan memilih kalung serta cincin yang diinginkan-nya. Kemudian apabila pemi-lik toko dan pegawai sedang sibuk melayani pembeli, ba-rulah tersangka menjalankan

aksinya dengan langsung mengambil barang yang ada didalam estalase. “Total kerugian yang diderita oleh pemilik toko atas perbuatan tersangka mencuri aksesoris kalung dan cincin yakni sebe-sar Rp 1,8 juta,” papar Suryo.

Sementara kepada warta-wan, tersangka mengaku kenekatannya lantaran kebu-tuhan ekonomi yang semakin “mencekik” lehernya. Aki-batnya, niat untuk mencuri pun tercetus hingga kini dia-mankan piha polsek bubutan Surabaya. “Karena kebutuhan ekonomi saya mencuri, dan baru sekali ini saja,” akuinya.

Kini tersangka pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan dijerat pasal 362 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman penjara selama 5 tahun (mag)

SURABAYA – Geliat pe-milihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2013 mulai terasa. Di Surabaya muncul sejumlah spanduk yang men-dukung pasangan incumbent. Curi-mencuri start kampa-nye menjadi hal yang amat sensitif. Namun pada dasarn-ya, yang lebih berbahaya bu-kanlah mencuri start dalam artian waktu, tetapi mencuri start dengan melakukan keg-iatan-kegiatan yang seakan-akan tidak mencuri start.

Oleh karena itu, Ketua Bi-dang Pengawasan Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Donny Maulana Arif mendesak Komisi Pemili-han Umum (KPU) Jawa Timur segera menyusun definisi yang jelas terkait kampanye dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur.

Dari pengertian kampanye, kata dia, sebagai alat propa-ganda partai politik maupun calon gubernur yang meman-faatkannya untuk menggelar kampanye di berbagai media. “Saat ini sudah mulai masuk tahapan pilgub, padahal KPU belum menjelaskan definisi kampanye yang jelas,” ujarnya.

Donny mengakui, dalam undang-undang penyiaran, definisi kampanye memang tidak rinci.

“Dalam UU hanya disebut-

kan, kampanye itu jika meli-batkan massa banyak, terus mengajak untuk memilih. Tapi kalau iklannya hanya berupa kegiatan dan tidak melibatkan massa banyak, apa itu masuk kampanye harus masuk tapi karena UU tidak mengatur ya banyak yang melanggar,“tegasnya.

Untuk diketahui, dalam pasal 72 UU No12 tahun 2003 tentang Pemilu disebutkan bahwa kampanye dilakukan melalui pertemuan terbatas, tatap muka, penyebaran melalui media cetak dan media elektronik, penyiaran melalui radio dan televisi, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga di tempat umum, rapat umum, dan kegiatan lain yang tidak melanggar perundang-undangan.

Sementara pasal 75 (2) UU Pemilu tidak melarang pres-iden, wapres, menteri, guber-nur, bupati, dan walikota un-tuk berkampanye.

Selain definisi kampa-nye, KPU juga diminta mem-berikan batasan terkait iklan kampanye misalnya beberapa kali maksimal harus diatur. “Rencananya kami akan bikin MoU dengan KPU dan Badan Pengawas Pemilu, sehingga bisa satu suara terkait definisi ini,” pungkasnya. (ara)

PILGUB JATIM

KPI Desak KPU Jatim Atur Iklan Kampanye

Perusahaan milik Henry J. Gunawan tersebut se-cara sewenang-wenang telah melakukan peruba-han jenis barang dagangan tanpa berkoordinasi dengan para pedagang dan juga merubah layout atau desain bangunan. Selain itu, para pedagang juga tidak diberi kwitansi pembayaran cicilan stan serta tidak mempunyai kepastian deadline dan ka-pan proses pembangunan PSB selesai.

Koordinator Majlis Peda-gang Pasar Turi Surabaya, Kemas A Chalim kepada Ko-ran Madura kemarin men-gungkapkan, pihaknya sudah kehabisan cara untuk meng-ingatkan kontraktor nakal tersebut. “Hak-hak kami di-langgar. Karena itu, kami mengadu ke para ulama dan tokoh masyarakat Madura, agar mengawal perjuangan kami,” kata Kemas.

Pengaduan mereka dit-erima para ulama Madura. Bersama ulama dan tokoh Madura, para pedagang ini kemudian mengadukan Gala Bumi Perkasa ke Presiden dan DPR RI. Para ulama yang mendampingi para pedagang

tersebut antara lain KH. Nu-rudin A Rahman, KH. Mahrus Abd. Malik, Ketua Umum Ika-tan Keluarga Madura Indone-sia RH. Ali Badri Zaini, Ke-tum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Jatim H. Achmad Zaini MA. Yang menarik, Ketua PWNU Jawa Timur KH. M Mutawakkil Alallah dan Ketua MUI Jatim KH. Abdussomad Bukhori tu-rut serta mendampingi para pedagang. Mereka mendamp-ingi 6 perwakilan pedagang antara lain Kemas A Chalim, H. Masykur, M. Taufik, H. Ya-sin, H. Abdul Muin dan H. Abd. Rosyid.

Rombongan mereka diter-ima langsung oleh Ketua DPR RI Marzuki Ali. Kepada orang nomor satu di DPR RI tersebut, mereka menyampaikan selu-ruh fakta yang terjadi dalam proses pembangunan kembali pasar turi yang terbakar 6 ta-hun yang lalu tersebut.

“Kami berharap Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono dan DPR segera mengam-bil tindakan kongkrit guna menyelesaikan masalah dan pelanggaran hak-hak peda-gang PTB,” kata KH Nuruddin A Rahman. Ia menambahkan,

“Jika persoalan ini tidak segera diselesaiakan, dikhawatirkan nantinya bisa menimbulnya gejolak sosial maupun gese-kan fisik yang tidak diingin-kan. Karena saat ini impact dari berlarut-larutnya persoa-lan pembangunan PSB sudah membuat frustasi sebaga-ian besar pedagang PTB. Hal ini beralasan, sebab stan PSB tersebut merupakan sumber kehidupan dan nafkah bagi ke-luarga mereka.”

Pengurus Wilayah Nah-dlatul Ulama (PWNU) Jatim yang melakukan pendamp-

ingan saat audiensi ke DPR RI juga menyatakan hal yang sama. Bahkan PWNU men-egaskan, jika Pasar Turi mer-upakan Aset Negara sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Ne-gara yang digunakan untuk kemaslahatan ummat.

PWNU Jatim juga meng-ingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, untuk mengambil kebijakan guna menyelesaikan persoalan pembangangunan PSB, Ka-rena dalam hal ini Pemkot Surabaya selaku Owner dari

proyek pembangunan PSB mempunyai otoritas untuk mengambil kebijakan terse-but. Karena itu, PWNU Jawa Timur meminta agar dilaku-kan dialog dengan meli-batkan stake holders untuk menghindari konflik. Dialog ini dilakukan untuk mencari penyelesaian yang kompere-henship dengan mengede-pankan prinsip-prinsip Al-adhalah (keadilan), tawassut (solusi terbaik), al amanah (saling menghargai) dan tasammut (menjunjung ting-gi toleransi. (han)

Tokoh Adukan Investor PTB ke Presiden dan DPRSURABAYA – Para pedagang Pasar Turi Surabaya akhirnya melaporkan PT Gala Bumi Perkasa selaku investor pembangunan Pasar Turi Baru (PTB) ke DPR RI karena dinilai telah mendzolimi para pedagang yang hampir 75 persen warga keturunan Madura.

KRIMINAL

Mantan Wartawan Tertangkap Usai Mencuri Kalung

3.000 KACAMATA GRATIS. Seorang perempuan mengikuti pemeriksaan mata, saat program ‘3000 Kacamata Gratis’ di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya, Senin (8/4). Program kacamata gratis hasil kerjasama YDSF Surabaya dan Optik Nusa Group tersebut, bertujuan untuk membantu para guru ngaji dan sekolah madrasah yang memerlukan kacamata dalam aktivitas mengajar, namun terbentur biaya untuk membeli.

KACAMATA UNTUK GURU

SURABAYA – Kabar akan adanya sweeping dari Satuan Tugas (Satgas) Khusus ben-tukan Paguyuban Pekerja Terminal Tambak Osowilan-gun (PATO) kepada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura), untuk memaksa mereka masuk Terminal Tambak Osowilangun (TOW) tampaknya bukan sekadar isapan jempol belaka.

Hal ini karena sampai tenggat waktu atau deadline yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, ke-pada seluruh awak bus AKAP dan AKDP via Pantura untuk masuk TOW tidak tereal-isasi. Padahal deadline Pem-kot tersebut berakhir pada, Senin (8/4) pukul 24.00 wib. Artinya, semua bus AKAP dan AKDP via Pantura harus masuk TOW mu-lai Selasa (9/4) pukul 00.00 wib, jika tidak Satgas Khusus yang mayoritas dari Paguyuban Pekerja Angku-tan akan mel-akukan sweep-ing tersebut.

Satgas Khu-sus ini akan tetap menjalan-kan niatnya un-tuk melakukan sweeping bus AKAP dan AKDP via Pantura. Bahkan, untuk m e m p e r k u a t pemberlakuan deadline itu, ratusan awak bus AKDP akan melakukan aksi unjuk rasa dengan memarkir busnya di halaman TOW, Selasa (9/4) besok.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Paguyubuan Ang-kot dan Pedagang TOW, Su-pari. Dirinya mengatakan, jika sampai deadline yang ditentu-kan Pemkot tidak terealisasi, pihaknya akan melakukan sweeping kepada bus AKAP dan AKDP via Pantura, karena sikap ini sudah menjadi kepu-tusan paguyuban. Sebab, Wa-likota Surabaya sudah tegas menyatakan semua bus AKAP pantura wajib masuk ke TOW, tapi faktanya hal itu tidak ter-wujud lagi.

“Kami membantu kebi-jakan Pemerintah kota, jadi kami tetap pada pendirian se-mula,” kata Supari.

Dari hasil pantauan di-lapangan, sampai saat ini, belum ada tanda-tanda jika bus AKAP maupun AKDP via Pantura akan masuk TOW. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang di TOW, Par-di. Dirinya mengatakan, jika kondisi TOW masih sepi sep-erti biasanya. “Ya, hanya ang-kot dan bus kota itu saja yang masuk ke TOW,” kata Pardi. Senin (8/4).

Dirinya juga mengharap-kan, jika persoalan ini segera diselesaikan, karena selain berimbas pada penump-ang, dirinya juga khawatir jika nantinya akan terjadi gesekan fisik antara Satgas Khusus dengan para awak bus AKAP maupun AKDP via

Pantura.“Demo be-

berapa waktu lalu kan sudah banyak penump-ang bus dan an-gkot yang kele-leran, jadi hal serupa jangan terulang lagi, khawatirnya jika demo lagi ke-jadiannya akan lebih parah” harap dia.

Dishub: Satgas Tidak Punya Kewenangan

S e m e n t a r a itu, Kepala Di-nas Perhubun-gan (Dishub) Kota Surabaya Eddi mengata-kan, pihaknya tidak memper-

soalkan isu atau kabar sweep-ing yang akan dilakukan Satgas Khusus TOW. Karena menurutnya, Satgas Khu-sus TOW tidak mempunyai hak atau kewenangan untuk melakukan hal tersebut. Bah-kan, dirinya menegaskan jika sweeping itu terjadi, petugas yang ada di terminal maupun penegak hukum di Surabaya akan menangkap mereka.

“Mereka (satgas PPA) tak punya kewenangan untuk melakukan sweeping. Se-mua aturan yang ada sudah jelas, kalau sweeping itu dilakukan, maka langsung kami tindak dan tangkap,” tegasnya. (wan)

PENGELOLAAN TOW

Satgas Khusus TOW Lakukan Sweeping

Jika sampai deadline yang

ditentukan Pemkot tidak terealisasi,

pihaknya akan melakukan

sweeping kepada bus AKAP dan

AKDP via Pantura, karena sikap ini sudah menjadi

keputusan paguyuban.

SupariSekretaris PATO

Page 12: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 | TAHUN II12 NASIONAL

PERSIAPAN JELANG UN. Sejumlah pelajar SMA Negeri 5 kota Tangerang membaca buku tentang Ujian nasional di perpustakaan sekolah, Tangerang, Banten, Senin (8/4). Menjelang Ujian Nasional tingkat SMA pada tanggal 15 April, para pelajar rutin belajar dan membaca. FOTO ANTARA/Lucky.R

ant/lucky r.

JAKARTA-Pemerintah tampaknya merespon dengan cepat hasil kajian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terkait makin rendahnya tingkat kepuasan publik atas pen-egakkan hukum. Salah satu bentuk responnya adalah mengevaluasi kinerja lem-baga penegak hukum. “Tentu dari kasus-kasus mengemuka kan ini terus dievaluasi, khu-susnya dari pihak yang memi-liki domain terkait. Dalam hal ini tentu kepolisian, mungkin

dibantu unsur lain dari ke-jaksaan, atau juga KPK,” kata Jubir presiden, Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Senin (8/4).

Diakui Mantan Wakil De-kan FISIP Universitas Indo-nesia ini, pemerintah tidak menutup mata adanya pel-anggaran hukum. Sehingga masyarakat juga harus berani mengawal. “Kita tahu bahwa ada hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum dan ketidaklancaran proses hukum itu kita amati dan perbaiki bersama. Masyarakat tentu ikut mengawal dan mengawasi proses itu berja-lan,” tambahnya

Menurut Julian, evalu-asi akan dilihat per kasus

yang terjadi. Mengenai kasus penyerangan LP Cebongan, menurut Julian hal itu sudah selesai. “Bahwa proses hukum berjalan, itu kita ikuti, sudah jelas ditangani atas instruksi langsung dari presiden ke-pada panglima TNI dan Ka-polri yang ditindaklanjuti,” tuturnya

Lebih jauh katanya, lang-kah ini adalah suatu bentuk tanggung jawab negara ter-hadap tegakkan supremasi hukum di negeri ini. Kalau ada kasus lain yang disebut berkaitan dengan ketegan-gan antar instansi, itu terus dikelola dengan baik. “Semua unsur dari jajaran pemerin-tah berkoordinasi dengan baik, antisipasi kedepan terus dilakukan agar kasus-kasus yang sama tidak lagi teru-lang,” ujarnya

Yang jelas, kata Julian lagi, evaluasi kinerja ini tidak terkait dengan jabatan. Setiap kasus yang dievaluasi harus dilihat secara proposional. “Tidak sampai se spesifik itu. Tapi yang jelas setiap tingka-tan pasti ada pemimpinnya, tidak ada suatu wilayah pun yang tidak ada pemimpin-nya, itu yang kita lihat secara proporsional,” ungkapnya.

Saat ditanya soal evaluasi untuk Kapolri dan Panglima TNI, Julian menjawab se-cara diplomatis. Pemerintah tidak mengeneralisir satu kasus saja. Namun semua kasus secara komprehensif. “Proses berjalan ya, bahwa sebagaimana disampaikan, kita lihat penyebab masalah itu terjadi, jadi ini tidak bisa digeneralisir dan dianggap bahwa ini suatu hal kemu-dian seluruh tanggung jawab ditanggung pemimpin yang paling tinggi. Kita propor-sional saja, memastikan se-mua itu berjalan berdasarkan mekanisme,” pungkasnya. (gam/cea)

PENEGAKAN HUKUM

Kinerja Aparat Hukum Harus Dievaluasi

“Jadi begini, Mendagri sudah menyatakan bahwa sedang dilakukan evalu-asi. Untuk sementara jangan dikibarkan. Kalau sepakat ini, tidak boleh dilanjutkan ya kita turunkan,” kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di Jakarta, Senin (8/4).

Menurut Agus, saat ini masih dilakukan musyawa-rah untuk urusan bendera itu. Pemerintah pusat pun sudah

meminta agar dalam waktu 15 hari, Pemprov Aceh memberi-kan keputusan. “Jadi kita ini kan menyelesaikan masalah dalam musyawarah dan mu-fakat. Nanti, selama ini belum disahkan tentu kita akan beru-paya untuk tidak dikibarkan dulu. jangan kibarkan dulu,” tambahnya.

Ditempat terpisah, Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tidak setuju de-

ngan adanya bendera khusus Aceh yang lambangnya me-nyerupai bendera GAM. Pres-iden RI kelima ini meminta pemerintah pusat bersikap tegas. “Bendera kita adalah merah putih. Bagaimanapun juga, tidak ada bendera yang lainnya,” tegasnya.

Dia menambahkan pemer-intah daerah Aceh mestinya tidak boleh memutuskan kebi-jakan yang malah akan meru-sak negara kesatuan. “Saya meminta pemerintah daerah di sana untuk bisa mengerti bahwa hukum Indonesia itu demikian adanya. Sehingga kalau ada bendera yang lain-nya, menurut saya sebaiknya tidak diizinkan,” imbuh dia.

Ketua umum PDI Perjuan-

gan ini meminta pemerintah pusat bersikap tegas terhadap bendera mirip GAM. “Bend-era Republik Indonesia adalah bendera merah putih, titik,” tegas Mega.

Sedangkan Direktur Ek-sekutif dan Monitoring Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofiandri me-nilai permasalahan Qanun Nomor 3/2013 tentang Bend-era Aceh sedang dibahas oleh DPR Aceh. Pemerintah pusat sebaiknya berhati-hati dalam menempuh langkah selan-jutnya. “Saya menekankan ini diselesaikan melalui komuni-kasi, bukan prosedural. Karena kalau secara prosedural sudah problematik,” katanya

Ronald berbicara usai dis-

TNI Larang Pengibaran Bendera GAM

kusi terkait revisi UU Nomor 32/2004 tentang Pemerinta-han Daerah. Hadir juga pem-bicara Reslian Pardede dari Yayasan Inovasi Pemerinta-han Daerah dan Hendrik Ros-dinar dari Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.

Menurut Ronald, pemer-intah pusat dibenarkan un-tuk membatalkan qanun jika dirasa bertentangan dengan kewenangan yang lebih tinggi. Kewenangan pemerintah pu-sat ini berdasar UU 32/2004.

Namun demikian, cara prosedural selugas itu ber-isiko memicu gejolak sosial politik. Ini bisa mengancam kesatuan NKRI. Terlebih lagi, ada Peraturan Pemerintah (PP) tentang Lambang Daerah yang kurang dikomunikasikan dengan otoritas Aceh. “Ada PP No 77/2007 tentang Lambang Daerah yang berlaku pula un-tuk lambang daerah Aceh. Se-harusnya qanun ini merujuk pada UU ini. Menurut orang Aceh, PP ini tidak dikonsulta-sikan kepada mereka,” pung-kasnya. (gam/cea)

JAKARTA-Pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap aturan Qanun Nomor 3/2013 tentang Ben-dera Aceh yang saat ini tengah dibahas oleh DPR Aceh (DPRA). Langkah ini ditempuh karena bendera itu mirip dengan lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Meski demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini masih menunggu konvensi itu dibuka. Mahfud MD juga menilai, konvensi membuat tokoh-tokoh seperti Sri Mulyani, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan atau Jusuf Kalla bisa mengikuti konvensi tersebut dan berlomba untuk menjadi capres. “Sekarang orang-orang seperti Dahlan Iskan, Sri Mulyani, Gita Wiryawan, bahkan Jusuf Kalla bisa ikut kontestasi primary election. Saya belum berpikir untuk ambil bagian atau tidak,” kata Mahfud MD di Jakarta Senin (8/4).

Mahfud juga berpesan ke SBY untuk memastikan kon-vensi capres PD berjalan fair sehingga terlahir pemimpin pilihan rakyat yang benar-be-nar siap diadu di Pilpres. “Pak SBY harus mengantisipasi itu agar benar-benar berman-faat bukan hanya bagi Partai Demokrat, tapi sekaligus bagi NKRI,” tandasnya.

Konvensi bukanlah sesuatu yang baru di negeri ini. Pada pemilu 2004, Partai Golkar melakukan konvensi

yang kemudian dimenangkan oleh Wiranto. Sayang Wiranto kalah dalam putaran per-tama pemilu sembilan tahun silam itu. Ketika itu pasangan SBY-Jusuf Kalla dan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Mujadi maju ke putaran kedua yang kemu-dian dimenangkan pasangan SBY-Jusuf Kalla. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat dan sejumlah partai kecil.

Sedangkan politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana secara terpisah menilai, SBY menginginkan capres Partai Demokrat mendatang berasal dari kalangan sipil. Pasalnya, Indonesia saat ini adalah negara yang aman. “Seka-rang eranya sipil. Kekuatan sipil itu kalau negara ini lagi aman, sejahtera, itu sipil yang berjalan. Kalau darurat, baru militer,” kata Sutan.

Sutan mengatakan era kepemimpinan sipil me-nandakan negara yang aman dan sejahtera. Menurut Sutan, SBY ingin sipil yang mem-impin sebagai tanda bahwa era kepemimpinannya telah membawa Indonesia menuju

level aman dan sejahtera. “Pak SBY ingin begitu era beliau selesai, berarti eranya aman, ambil maknanya di sana,” ujar pria yang juga ketua Komisi VII DPR ini.

Namun Sutan menegaskan bahwa apa yang disampai-kan SBY adalah keinginan pribadi. Sutan mengatakan SBY tidak pernak mendikoto-mikan capres sipil dan militer. “Tetap tidak mendikotomikan sipil dan militer. Siapapun yang terpilih, yang penting berkomitmen melanjutkan

pembangunan,” tuturnya.Saat bertemu dengan

sejumlah pemimpin media massa akhir pekan lalu, SBY yang selain Ketua Umum juga menjabat Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Penasi-hat partai berharap Presiden 2014 mendatang berasal dari sipil. Sedangkan untuk wakil presiden (wapres), bila mema ng tidak ada sipil, maka bisa dari kalangan eks militer.

PurnawirawanSementara itu pengamat

politik yang juga Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indo-nesia Iberamsjah secara terpi-sah melihat SBY tak melihat ada jenderal purnawirawan TNI yang pantas men-jadi presiden, termasuk adik iparnya yang kini menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramoni Edhie.”SBY lihat tidak ada dari jenderal militer yang pantas kali, mungkin SBY nilai pada membawa beban sejarah semua. Saya kira SBY realistis saja,” ungkapnya.

PARTAI POLITIK

Mahfud MD Senang SBY Berencana Gelar Konvensi Partai Demokrat

JAKARTA - Langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mem-buka konvensi calon presiden (Capres) partai itu pada pemilu 2014 mendatang disambut positif. Bahkan Mahfud MD yang sudah lama disebut-sebut bakal maju sebagai capres pada pemilu mendatang sangat senang.

JELANG PEMILU 2014

SIGMA: Pencalonan Anggota Legislatif Berpotensi Tidak Sah

JAKARTA- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sig-ma) Said Salahudin menga-takan seluruh calon anggota legislatif yang diajukan par-tai politik terancam tidak memenuhi syarat dan berpo-tensi tidak sah.

“Hal itu terkait dengan ketentuan Pasal 51 Ayat (1) Huruf i Undang-Undang Pemilu yang mensyaratkan bakal calon anggota legislatif harus terdaftar sebagai pe-milih,” kata Said Salahudin dihubungi di Jakarta, Senin.

Padahal, kata Said, ta-hapan Pemilu 2014 yang disusun Komisi Pemilihan Umum (KPU) justru men-empatkan tahap pencalonan lebih awal dari tahapan pe-nyusunan daftar pemilih.

Oleh karena itu, tidak mungkin bakal calon ang-gota legislatif yang diajukan dalam daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) memenuhi syarat “telah ter-daftar” sebagai pemilih.

“Semua calon dalam DCS, belum pernah ditetap-kan terdaftar dalam daf-tar pemilih sementara (DPS) maupun daftar pemilih tetap (DPT),” tuturnya.

Said mengatakan ber-dasar undang-undang warga

negara Indonesia baru bisa dikategorikan “terdaftar se-bagai pemilih” apabila telah ditetapkan dalam DPS atau DPT oleh KPU.

Menurut dia, kategori terdaftar sebagai pemilih tidak bisa ditetapkan KPU atau KPU daerah berdasar surat keterangan selain DPS atau DPT.

Oleh karena itu, terjadi pelanggaran undang-undang bila KPU menetapkan bakal calon anggota legislatif ter-daftar sebagai pemilih ber-dasar surat keterangan yang dikeluarkan jajaran KPU “Jadi, patut diduga KPU mel-akukan kekeliruan cukup fa-tal dalam menyusun tahapan pemilu. Menurut Pasal 4 Undang-Undang Pemilu, ta-hapan penyusunan daftar pemilih ditetapkan sebagai tahapan yang kedua, semen-tara pencalonan berada pada tahapan keenam,” pung-kasnya.

Sebelumnya, KPU men-etapkan jadwal pendaftaran DCS pada tanggal 9-22 April 2013. Jadwal tersebut diper-panjang dari semula hanya sampai 15 April. Perpanjan-gan waktu pendaftaran itu dilakukan dengan alasan ka-rena banyaknya usulan dari DPR maupun partai politik.

PEMILU LEGISLATIF. Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin mengatakan seluruh calon anggota legislatif yang diajukan partai politik terancam tidak memenuhi syarat dan berpotensi tidak sah

Page 13: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 | TAHUN II 13NASIONAL

Sementara total kredit macet tersebut dimiliki oleh 1.540.749 debitur. “Kredit ma-cet yang diserahkkan ke Kan-tor Pelayanan Kekayaan Nega-ra dan Lelang (KPKNL) sebesar 5,2 trilun rupiah dan yang dikelola oleh BRI sebesar 9,4 trilun rupiah. Saat ini, rekon-siliasi data KPKNL dan unit kerja BRI Penyerah Piutang masih terus berjalan,” kata Direktur Keuangan BRI, Abdul Rachman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komi-si XI DPR di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (8/4).

Dia merincikan, komposisi kredit macet BRI per jenis us-aha terdiri atas, sektor perta-

nian sebesar 1, 7 triliun rupiah atau 12,12 persen; pertam-bangan 23 miliar rupiah atau 0,16 persen; perindustrian 1,9 trilun rupiah atau 13,42 pers-en; listrik, air dan gas 9 miliar rupiah atau 0,06 persen; kon-struksi 378 miliar rupiah atau 2,6 persen; perdagangan 7,4 miliar rupiah atau 51,16 pers-en, pengangkutan 134 miliar rupiah atau 0,94 persen; jenis dunia usaha 533,5 miliar rupi-ah atau 3,67 persen; jasa sosial masyarakat 86,1 miliar rupiah atau 0,59 persen dan lainnya mencapai 2,2 triliun rupiah atau 15,26 persen.

Sementara itu, jelas Ab-dul, komposisi kredit ma-

cet per segmen per segmen, yakni sektor mikro sebesar 5,3 triliun rupiah atau 36,58 persen, ritel 4,1 triliun rupiah atau 28,87 persen, program 1,6 triliun rupiah atau 10,97 persen, menengah 1,7 triliun rupiah atau 11,74 persen dan korporasi mencapai 1,7 triliun rupiah atau 11,85 persen.

Sementara itu, kata dia, realisasi hapus tagih sampai akhir 2012 sebesar 39,54 mil-iar rupiah, sedangkan sisa pla-fond hapus tagih 424,46 miliar rupiah.

Di tempat yang sama, Di-rektur Analisis Resiko Kredit BRI, Lenny Sugiat menga-takan, penyelesaian kredit macet bank BUMN mempu-nyai kebijakan umum yang mengacu pada UU BUMN, UU Perbankan, Peraturan BI dan Peraturan Pemerintah. Pe-nyelesaian itu juga disesuai-kan dengan Anggaran Dasar BRI dan ketentuan inter-nal BRI lain. “Penyelesaian

kredit macet dilakukan un-tuk meminimalkan kerugian kredit dan memaksimalkan pengembalian aset berisiko,” tambah Lenny.

Menurut dia, ada tujuh ciri profil debitur kredit macet yang selama ini ditemukan, yakni usaha debitur sudah tidak ada atau macet, sudah tidak ada sumber pembayaran dari debitur, pelunasan atau penyelesaian bersumber dari pihak lain atau dari agunan, usaha tidak memungkinkan untuk direstrukturisasi. “Keli-ma, debitur sulit ditemui atau tidak di tempat atau mening-gal, keenam adalah sisa agu-nan mengalami penurunan nilai, dan usaha dan agunan hancur karena bencana alam,” paparnya.

Guna menyelesaikan kredit macet ini, kata dia, BRI melakukan sejumlah langkah penanganan, antara lain mel-akukan penagihan. Selain itu, lanjut Lenny, diupayakan juga

Kredit Macet BRI 2012 Tersisa Rp 14,5 TriliunJAKARTA-Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat kredit bermasalah hingga akhir 2012 berjumlah 26,66 triliun rupiah. Namun dari angka itu, yang sudah berhasil dipulihkan (recovery) senilai 10,13 triliun rupiah, sedangkan sisa kredit sebesar 14,5 triliun rupiah masih perlu ditagih.

penyelesaian damai dengan opsi-posi pelunasan dengan angsuran, penjualan agunan secara sukarela, pelunasan dengan keringanan bunga dan pinalti serta penyelesaian de-ngan masuknya investor baru. “Bila langkah-langkah ini tidak berhasil baru dilanjut-kan dengan langkah-langkah hukum,” jelasnya.

Sementara itu, Bank Tabungan Negara (BTN) mengungkap, hingga akhir Desember 2012 kredit ha-pus buku berdasarkan sektor mencapai 743 miliar rupiah dari 51.999 debitur. Dari nilai ini perusahaan telah meny-iapkan plafond kredit untuk menghapus tagih senilai 115 miliar rupiah bagi 16.484 deb-itur. “Total kredit hapus buku berdasarkan sektor hingga 31 Desember 2012 mencapai 743,5 miliar,” kata Direktur Utama Bank BTK, Maryono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (8/4).

Dia merincikan, untuk sektor konsumer nilai kredit yang mesti dihapus buku sebesar 464,48 miliar rupiah dari 49.407 debitur, kredit usaha mikro, kecil dan me-nengah (UMKM) 233,79 mil-iar rupiah dari 1.187 debitur, sedangkan untuk kredit non-UMKM sebesar 45,241 mil-iar rupiah dari 1.205 debitur. “Kredit hapus buku ini meru-pakan yang berasal dari kredit bermasalah dan tidak bisa dit-agih setelah disurati sebanyak tiga kali,” kata Maryono.

Menurut dia, nilai kredit yang sudah masuk ke dalam hapus buku ini, nantinya akan masuk ke dalam daftar hapus tagih. “Kredit hapus tagih telah kami putuskan melalui RUPS (Rapat Umum Pemeg-ang Saham) pada 17 Maret 2013 dengan plafond sebesar 115 miliar rupiah dari 16.484 nasabah. Nasabah ini tidak ada yang berasal dari Bantu-an Likuiditas Bank Indonesia (BLBI),” papar dia.

Lebih lanjut dia menga-takan, langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk melakukan penye-lesaian kredit hapus tagih ini antara lain, menetapkan limit dalam RUPS, melaku-kan perubahan anggaran dan menyempurnakan peraturan internal. “Kami juga akan mengajukan persetujuan pelaksanaan hapus tagih ini ke dewan komisaris,” pung-kas dia. (gam/bud)

KREDIT MACET. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat kredit bermasalah hingga akhir 2012 26,66 triliun rupiah

PERBANKAN

BI: Tak Mungkin Kartel Suku Bunga Bank

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menepis sinyalemen adanya praktik kartel suku bunga di kalangan perbankan sebagai penyebab masih tingginya suku bunga pinjaman di Indonesia.

Deputi Gubernur BI terpilih Perry Warjiyo menegaskan, suku bunga yang tercipta di Indonesia masih mencerminkan kondisi bank yang sebenarnya. Itu terlihat dari besaran suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dilaporkan oleh perbankan, yang cenderung menurun.

“Jika SBDK tersebut ditambah premi resiko menjadi suku bunga kredit, maka sampai dengan tahap ini kartel tidak mungkin terjadi, karena SBDK mencerminkan kondisi bank yang sebenarnya, bukan berdasarkan hasil kesepakatan atau perbandingan dengan bank lain,” kata Perry dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (8/4).

Menurut dia, dalam penetapan suku bunga kredit final, bank memang melakukan benchmarking atau analisis terha-dap peer group mengenai besaran suku bunga kredit bank-bank pesaing. Dengan demikian suku bunga yang ditetapkan bank dapat bersaing dan menarik bagi masyarakat. Aki-batnya, terjadi suku bunga suatu bank dengan bank yang lain besarannya relatif sama.

Namun lanjut Perry, tidak otomatis dapat dikatakan se-bagai suatu praktek kartel karena tidak ada unsur persekong-kolan dalam menetapkan suku bunga kredit.

Dia menambahkan, adanya kecenderungan penurunan suku bunga kredit dan deposito juga merupakan indikasi tidak ada kartel di perbankan. “Biasanya jika ada praktek kar-tel suku bunga pasti akan cenderung stabil atau bahkan bisa lebih meningkat,” pungkas dia. (gam/bud)

PERTUMBUHAN EKONOMI

BI: Ekonomi RI Akan Pulih di Kuartal III

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan kembali pulih pada Kuartal III-2013 dan akan menga-rah ke angka 6,4 persen di akhir tahun ini.

Hal tersebut seperti dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (8/4). “Pertumbuhan baru akan pulih di triwulan ketiga tahun ini. Pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan men-garah pada 6,4 persen,” kata Perry.

Perry memastikan, pertumbuhan ekonomi di 2013 akan lebih rendah dari perkiraan BI yang sebesar 6,6 persen. “Konklusi sementara yang dapat kami sampaikan, pertum-buhan ekonomi pada 2013 kemungkinan akan lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya. Sebelumnya kami perkirakan 6,6 persen,” paparnya.

Menurut Perry, pelemahan pertumbuhan ekonomi In-donesia hingga Triwulan II-2013 masih dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi global. “Kalau dari dalam negeri, fak-tornya itu karena pengaruh kenaikan harga pangan dan juga beberapa risiko, seperti kenaikan harga elpiji maupun yang lainnya,” kata Perry.

Sementara itu, asumsi makro ekonomi pemerintah yang tertuang di dalam APBN 2013 berkisar 6,6 persen-6,8 persen. Sehingga, saat ini pemerintah mengaku tengah mengkaji un-tuk soal kemungkinan tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi di tahun ini. (gam/bud)

J A K A R TA - P e m i l i h a n umum kepala daerah (Pemi-lukada/Pilkada) masih identik dengan politik biaya tinggi. Karena itu, untuk menimali-sir biaya tinggi ini maka harus ada transparansi keuangan dan membangun akuntabili-tas publik. “Jadi, kalau mau mengikis politik uang dan ko-rupsi adalah melalui transpar-ansi partai dalam penerimaan, biaya, dan pengeluaran,” kata Mantan Dekan FEUI, Prof Fi-manzah dalam diskusi “Biaya Pemilukada” bersama Wakil Ketua MPR RI Hajrijanto Y Thohari dan Ketua Panja RUU Pemilukada DPR Hakam Naja di Gedung MPR/DPR RI Jakar-ta, Senin (8/4).

Lebih jauh kata Firmazah, ada perbedaan antara ekonomi politik dan ekonomi pemilu. Yang dimaksud dengan pilka-da adalah ekonomi pemilu. Sementara ekonomi politik keuangannya lebih sulit dii-dentifikasi dibanding ekonomi pemilu. “Kalau anggaran pemi-lu sudah jelas, sedangkan ang-garan atau biaya politik yang dilakukan oleh partai politik cukup sulit. Karenanya, keuan-gan Negara (APBN) oleh BPK, penggunaan APBD oleh BPKD, parpol, dan politisi sendiri harus dilaporkan,” tegasnya.

Staf Khusus Presiden SBY bidang Ekonomi ini men-gusulkan pembiayaan iklan dan kampanye lainnya lang-

sung ditangani oleh KPU, dan KPUD, sehingga semua calon kepala daerah atau caleg, capres mendapat porsi yang sama untuk pengenalan dirin-ya kepada masyarakat. “Saya kira kalau dilakukan, maka kampanye akan berlangsung adil, dan fair. Partai tak usah repot menangani kampanye,” jelasnya

Sementara itu, Wakil Ket-ua MPR, Hajriyanto Tohari mengakui biaya politik tinggi ini tentu berimplikasi pada maraknya korupsi. Karena itu parpol harus berani meng-hentikan politik biaya tinggi ini. “Harus sepakat bersama mengakhiri politik biaya ting-gi. Sebab implikasinya nega-

tive. Tapi, pilkada tetap dipilih langsung oleh rakyat, jangan kembali oleh DPRD,” ujarnya

Sejalan dengan biaya poli-tik yang efisiens tersebut, menurut politisi Golkar ini, sebagai langkah untuk meng-hentikan politik plutokrasi, yaitu hanya calon atau tokoh-tokoh yang memiliki uang saja yang terpilih dan dihor-mati rakyat. Sehingga yang dijadikan syarat dan kriteria pertama dalam pemilu, hanya kekuatan logistik. “Wacana, visi dan misi politik akhirnya tak berkembang di masyarakat, karena hanya mengandalkan kekuatan logistic dan pragma-tis,” tambahnya.

Khusus untuk RUU Pilka-da kata Hakam, yang sudah disepakati antara lain men-genai anggarannya dialokasi-kan melalui APBD dengan berbagai pembatasan terkait standar dana kampanye, biaya iklan, dan transparansi keuan-gan partai, plus dana kea-manan. “Itu penting, karena biaya keamanan untuk Jawa Barat saja mencapai Rp 200 miliar,” tutur politisi PAN ini.

Perihal pengaturan dana kampanye lanjut Hakam, setidaknya harus memenuhi prinsip-prinsip menjamin ke-setaraan bagi peserta pemilu, mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih, mencegah pembelian nominasi dan mem-bebaskan pemilih dari tekanan kandidat atau partai dari politik uang. “Hanya soal penyelesa-ian sengketa Pilkada, yang be-lum disepakati, apakah tetap Mahkamah Konstitusi (MK), atau Mahkamah Agung (MA),” pungkasnya. (gam/cea)

PEMILUKADA

Transparansi Keuangan Tekan Biaya Politik

JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp816 miliar untuk dibagikan kepada 273 ke-camatan termiskin di Indo-nesia. Penyaluran anggaran melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri akan direal-isasi pada 2014.

Menurut Menteri Perenca-naan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana, setiap kecamatan yang masuk kategori termiskin akan mendapatkan dana mas-ing-masing Rp3 miliar. “Kalau setahun lalu, per kecamatan ada yang Rp3 miliar, Rp2 mil-iar dan ada yang Rp1 miliar. Sekarang disamakan men-jadi Rp3 miliar,” kata Armida di Gedung Bappenas Jakarta, Senin (8/4).

Dari total 273 kecamatan, kata Armida, ada 153 kecama-tan yang masuk ke dalam Program Percepatan Penang-gulangan Kemiskinan Indo-nesia (MP3KI). Penyaluran anggaran ke masing-masing kecamatan tersebut diharap-kan mampu menekan jumlah masyrakat miskin. “Target di 2014, angka kemiskinan bisa menjadi 10 persen,” ucapnya.

Selain melalui PNPM Mandiri, kata dia, upaya pemerintah lainnya untuk menekan angka kemiski-nan juga dilakukan mela-lui pemberian beras untuk masyarakat miskin (raskin). Program ini, lanjut Armida, telah menganggaran dana senilai Rp23,1 triliun.

Dia menambahkan,

pemberian raskin kepada masyarakat mengalami kenai-kan jumlah yuang dialokasi-kan. Sebelumnya, pemerintah memberikan raskin seban-yak 15 kilogram untuk setiap kepala keluarga dsetiap bulan-nya. Pada tahun depan, jumlah menjadi 20 kilogram per kepa-la keluarga dalam setahunnya.

Armida menambahkan, pemerintah juga akan lebih fokus pada program pem-berian Beasiswa Siswa Mis-kin (BSM) dengan anggaran mencapai Rp9,2 triliun. “Pro-gram pengentasan kemiski-

nan konsekuensinya harus diperkuat. Raskin, beasiswa siswa miskin dan PNPM harus diperkuat,” ujarnya.

Menyinggung soal pen-galokasian anggaran un-tuk pembangunan gedung pemerintahan, Armida me-negaskan, pada tahun depan pemerintah tidak meren-canakan untuk mengalokasi-kan anggaran gedung pemer-intah pusat dan daerah. Kebijakan ini, jelas dia, seba-gai bentuk efisiensi belanja

negara di tahun depan.“Tahun lalu ada anggaran

untuk membangun gedung. Itu sudah selesai tahun ini. ta-hun depan jangan ada angga-rannya,” kata Armida sembari menegaskan bahwa anggaran untuk pembangunan gedung sudah terbilang besar di 2012. Dengan demikian, lanjut dia, pada 2014 tidak ada lagi ang-garan untuk membangun ge-dung pemerintah.

Di tempat yang sama, Menteri Keuangan, Agus Mar-towardojo mengungkapkan, rencana pemerintah terse-but tidak terlepas dari upaya untuk menghindari kegiatan berulang dengan menggu-nakan anggaran yang besar. “Kami melakukan review atas pengeluaran di tahun 2012 yang kami yakini bisa terjadi efisiensi dengan menghindari duplikasi,” ucap Agus.

Agus menjelaskan, dalam Rancangan Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014, pemerintah menargetkan tingkat defisit anggaran di angka 1,65 persen. Menurut Agus, angka yang di-usulkan Dirjen Anggaran, Ke-menkeu diharapkan bisa lebih rendah menjadi 1,5 persen.

lebih lanjut dia menam-bahkan, pada RAPBN 2014 total penerimaan negara mengalami kenaikan dengan jumlah pagu indikatif sebesar Rp561,2 triliun. Besaran itu sedikit lebih besar dibanding pagu indikatif 2013 sebesar Rp541,4 triliun dan dire-alisasikan menjadi sebesar Rp594,6 triliun. (gam/bud)

PROGRAM PNPM MANDIRI

Pemerintah Siap Gelontorkan Rp816 Miliar Kecamatan Miskin

ada 153 kecamatan yang masuk ke dalam Program Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan Indonesia

(MP3KI)

Armida S AlisjahbanaKepala Bappenas

Page 14: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO.0092 | TAHUN II14 TAPAL KUDA

Selain itu para petani juga masih menghadapi masalah klasik lemahnya akses pasar dan dukungan modal usaha-tani tersebut menyebabkan pembangunan pertanian ser-ing salah sasaran dan kurang memiliki skala prioritas yang jelas.

Menghadapi persoalan tersebut diperlukan upaya serius dalam menyelenggara-kan pembangunan pertanian. Bukan hanya dari pemerin-tah, melainkan peran serta masyarakat secara luas juga dibutuhkan. Salah satu or-ganisasi yang mulai banyak melakukan aksi untuk terlibat dalam pembinaan petani ada-lah Kelompok Kontak Tani Ne-layan Andalan (KTNA).

“Saya kira, para petani di Kabupaten Probolinggo juga menghadapi masalah yang sama. KTNA pasti tidak bisa menjadi satu-satunya jawa-ban dari sumber persoalan – persoala. Paling tidak KTNA menjadi mitra strategsi pemda

untuk bersama-sama men-emukan solusi. Masih banyak PR yang perlu segera dikerja-kan oleh pengurus KTNA ber-sama pemerintah,”ujar Hary Kadariyanto, Wakil Ketua KTNA Propinsi Jawa Timur, usai melantik pengurus KTNA Kabupaten Probolinggo, Senin, (8/4).

Hary Kadariyanto menga-takan Kabupaten Proboling-go salah satu daerah di Jawa Timur dengan potensi yang lengkap. Potensi per-tanian, komoditas perkebu-nan, dan termasuk komodi-tas perikanan dan kelautan. Probolinggo adalah sentra tembakau, bawang merah, dan buah mangga di Jawa Timur. Kita juga pernah merasakan Anggur Probolinggo yang saat ini mulai jarang terlihat di-pasaran.

“Mau tidak mau KTNA harus segera mengkonsolida-si, kelembagaan baik di ting-kat Propinsi dan Kabupaten sehingga dapat menyesuaikan

dengan tuntutan para petani. Untuk mempercepat kon-

solidasi kelembagaan, menu-rut dia, KTNA harus segera menyusun rencana strategis lima tahunan, yang mana re-stra lima tahunan tersebut harus memperhatikan pro-gram KTNA pusat, renstra kementerian pertanian, dan program kerja KTNA propinsi dan Renstra Kabupaten seba-gai dasar yang akan dituang-kan dalam Renstra dan Ren-cana Anggaran Belanja KTNA Jatim.

Terlebih KTNA sebagai stake holders sektor pertanian yang jelas payung hukumnya, yang dituangkan dalam aturan perundangan perlu difaham-kan kepada jajaran eskekutif maupu legislatif sehingga bisa dituangkan dalam nomenkla-tur APBD Propinsi, Kabupaten dan Kota.

Agar keberadaan KTNA dihadapan pemerintah (leg-islatif-eksekutif) bisa setara dalam kemitraan, KTNA di-tuntut lebih tertib dan tang-gap dalam ikut serta mengurai persoalan pertanian termasuk penataan kelompoktani yang masih by address.

Sebagaimana sering saya contohkan dalam satu wilayah apabila dijumlah luas ja-

lan raya, laus lapangan, luas sawah dibandingkan dengan ajuan RDKK masih luas RDKK. Karena kelompoktani masih dibuat dengan basis alamat.

“Seberapapun anggaran digelontorkan tidak akan ada

artinya apabila kesalahan mendasar tersebut tidak ada pembenahan,”ucapnya.

Dengan mandat yang sudah diberikan, kami tidak akan bisa bekerja sendiri, perlu keber-samaan gotong royong dalam menggerakkan KTNA propinsi bersama kabupaten/ kota.

“Kita akan menjauhkan pikiran habis, menghabisi, ka-rena itu bukan watak KTNA. The right man on the right place, posisi dengan SDM yang tepat akan memberikan hara-pan dan jaminan eksistensi KTNA dihadapan petani di Jawa Timur, khususnya Ka-bupaten Probolinggo,” tandas Hary Kadariyanto.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, H. Asy’ari, SH, M.Si mengata-kan ketersedian beras tahun 2012, Kabupaten Proboling-go mencapai 183.802,81 ton di konsumsi oleh penduduk 1.096.244 jiwa. Sejumlah 103.814,31 ton, ternayata masih surplus 79.988,51 ton.

“Kabupaten Probolinggo, walaupun kondisi swasem-bada beras telah terpenuhi, haruslah di ikuti oleh swasem-bada lain dikomoditi perta-nian, perkebunan, perikanan dan peternakan,”terang man-tan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya, kondisi swasembada pangan yang di tandai dengan produksi yang tinggi ternyata tidak cukup. Kenyataannya masih banyak warga miskin,dan gisi buruk. Sehingga dibutuhkan kondisi produksi pangan yang tinggi.

“Setiap saat, tersedia cukup sampai individu, gizi berimbang, dan aman. Kondisi ini yang kita sebut Ketahanan Pangan,”ucap Asy’ari.

Saat ini, kata Asy’ari, tan-tangan dalam pembangunan pertanian, perkebunan, peri-kanan dan peternakan adalah petani. Dengan skala usaha kecil, lahan sempit, modal terbatas, kemampuan sumber daya manusia (SDM) masih rendah.

Dampak dari semua itu, lanjut dia, dapat mempen-garuhi pola pikir dan tingkah laku. Disamping itu, belum sepenuhnya petani mampu menerapkan teknologi sp-esifik lokasi, efisiensi modal usaha, dan belum diterapkan-nya menejemen secara baik, serta masih rendahnya posisi petani terhadap pasar, yang seringkali dimainkan oleh para tengkulak. Pada akhirnya berpengaruh pada pendapa-tan dan kesejahteraan petani beserta keluarganya.

Selain itu, Asy’ari men-gakui berbagai permasalahan menjadi tangggung jawab kita bersama, baik pemer-intah maupun petani dan pihak-pihak terkait lainnya. Tidak terlepas, perandan ek-sistensi keberadaan kelem-

bagaan petani, salah satunya Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA).

“KTNA oragnisasi bersi-fat independen, berorientasi kegiatan ekonomi, sosial dan budaya. Komonitas KTNA ter-diri dari petani dan nelayan yang terpilih, sukses dan terpandang untuk mewakili daerah,”lanjutnya.

Asy’ari berpesan KTNA yang dilantik, mempunyai program kerja, melakukan konsolidasi organisasi, ting-katkan kualitas SDM petani sehingga mampu menghadapi kondisi pasar global yang akh-irnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan ke-luarganya.

Disisi lain, kata dia, ban-gun KTNA sebagai organisasi petani yang kuat, mandiri, tangguh, berkualitas, profe-sional, dan mampu mewujud-kan cita-cita menjadi petani yang handal. Ciptakan pelu-ang kemitraan dan kesempa-tan usaha tani yang luas.

“Usahakan KTNA bisa berperan aktif terhadap pe-nyusunan kebijakan/regulasi pemerintah di semua ting-katan, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat berpihak kepada masyarakat petani,”pungkas Asy’ari. (hud).

PROBOLINGGO – Hen-dak mengantarkan anaknya sekolah, seorang bapak dan putrinya yang berboncen-gan motor terjun kejurang sedalam empat meter. Peri-stiwa terjadi di sekitar ja-lan desa, tepatnya di lereng Gunung Bromo.Akibat ke-celakaan tersebut, kedua korban mengalami kritis hingga dirujuk ke RSUD Ton-gas Kabupaten Probolinggo,

Senin (8/4).Sugeng (50) dan putrinya

Indriani (14) warga dusun ngeluh Desa Sapikerep Ke-camatan Sukapura Kabupat-en Probolinggo harus men-dapatkan perawatan intensif di Puskesmas Sukapura Ka-bupaten Probolinggo.

Kedua korban men-galami luka-luka setelah terjatuh dan masuk ju-rang sedalam empat meter,

disekitar lereng Gunung Bromo saat berboncengan sepeda motor. Sugeng men-galami luka serius pada ba-gian kepala, setelah terben-tur batu. Bahkan, diruang UGD Puskesmas Sukapura harus mendapatkan alat bantu pernapasan. Sedang-kan putrinya, Indriani men-galami luka pada bagian dada dan lecet pada bagian wajahnya, hingga beberapa kali muntah darah.

Menurut Siamin, salah satu warga yang mengeta-hui kejadian itu menuturkan, peristiwa kecelakaan terse-but, terjadi saat Sugeng hen-dak mengantarkan Indriani kesekolah SMPN I Sukapura. Tepat dijalan yang sedikit menikung, tiba-tiba motor korban oleng hingga mena-brak pembatas jalan.

“Motor korban ter-sangkut portal, dan korban langsung terjun kejurang sedalam empat meter. Ka-rena kondisi kedua korban terus menurun, akhirnya keduanya langsung dirujuk ke RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo,”pungkas Si-amin. (hud)

KTNA Harus Siap untuk BersinergiPROBOLINGGO – Pembangunan pertanian masih menghadapi beberapa persoalan mendasar. Masih belum tertatanya kelemba-gaan petani, kurangnya akses informasi dan teknologi spesifik lokasi.

KETIMPANGAN HARGA TOMAT. Seorang petani merawat tanaman tomat di Desa Melok, Pujer, Bondowoso, Jawa Timur. Harga tomat ditingkat petani naik dari Rp.2000/Kg menjadi Rp.5.000/Kg dan harga jual di pasar mencapai Rp.9.000/Kg. Tingginya harga tomat di tingkat pasar tidak membuat petani tomat menikmati harga yang tinggi.

KECELAKAAN

Antar Anak Sekolah Masuk Jurang

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebab-kan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas. Kemacetan ban-yak terjadi di kota-kota besar, teruta-ma yang tidak mempunyai transpor-tasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya ke-butuhan jalan dengan kepadatan pen-duduk, seperti Surabaya.

Penggunaan angkutan pribadi yang cukup tinggi di kota Surabaya meru-pakan salah satu penyebab kemacetan utama lalu lintas. Diperkirakan tahun 2018 jalan Protokol Surabaya akan ma-cet total. Pertambahan kendaraan ber-motor terutama kendaraan pribadi, sep-erti sepeda motor dan mobil yang tidak dibarengi dengan pelebaran luas jalan. Bisa dibayangkan jika di waktu pagi saja, begitu padatnya kendaraan bermo-tor. Sebagai solusinya maka diperlukan moda transportasi yang bisa menembus kemacetan. Pilihan tak banyak, sepeda motor atau sepeda.

Dari situasi tersebut memberikan peluang bisnis yang memiliki prospek luar biasa yakni peluang usaha trans-portasi umum roda dua.

Mendengar kata transportasi umum roda dua dalam benak kita adalah ojek. Ojek yang seperti kita ketahui adalah transportasi umum informal, mengang-kut dan mengantarkan penumpangnya ke lokasi yang dituju, dengan tarif yang sudah disepakati sebelumnya.

Peluang inilah yang diambil Yose-phus Widyawan pengusaha yang ber-main di bisnis transportasi umum roda atau Taksi Motor yang meng-gunakan argo. Tidak hanya memakai argo, layanan yang diberikan kepada penumpang dan pelanggannya pun beragam, tidak seperti ojek.

Hasil inovasi pemikiran pengusaha

yang disapa akrab Wawan inilah, ke-mudian Taksi Motor diberi nama Cak Transport. Dengan mengangkat keari-fan lokal, usahanya yang baru berjalan 4 bulan sudah mendapat respon positif dari warga Surabaya yang telah men-jadi pelanggan setianya, sejak beroper-asi pada bulan November 2012. Warna kuning dengan brand Cak Transport ini, saat ini terus senantiasa melayani kurang lebih 1000 pelanggannya.

Menurut Yosep, sejak tahun 2008 sudah ada beberapa pengusaha yang bermain di bisnis serupa, namun tidak bisa eksis dan bertahan sampai ulang tahunnya yang pertama. “Ada yang harus dibenahi dari sistem dan layanan dalam model bisnis transportasi ini,” tegasnya.

Menghadirkan Cak Transport un-tuk warga Surabaya, tampaknya bagi Wawan sebagai tantangan sebagai pe-nyedia transportasi yang dituntut mem-berikan kenyamanan dan keamanan pe-numpangnya.

Banyak inovasi yang telah dihadir-kan dalam bisnis argo roda dua ini, se-

lain penggunaan argo seperti layaknya taksi mobil, juga menyediakan jasa Call Center, penggunaan GPS untuk me-mantau mobilitas armadanya, seperti perangkat IT canggih lainnya. Rekrut-men rider yang ketat, sopan, profesion-al, serta mengutamakan Safety Riding.

Tidak lepas juga menyediakan fasili-tas Jaket, Shower Cap, Jas Hujan untuk Badan dan Sepatu, Helm SNI, serta pegangan tangan pada rompi rider, demi keselamatan dan kenyamanan pe-numpang.

Cak Transport juga menggandeng sejumlah pusat studi bisnis dari univer-sitas terkemuka di Indonesia, untuk se-lalu mengevaluasi kinerja manajemen. Bekerjasama dengan Polrestabes Sura-baya dalam mendukung upaya pemer-intah mengurangi angka pengangguran. “Kedepam Cak Transport akan mem-buka program kemitraan dengan opera-tor ojek yang ada ditingkat kelurahan hingga kemacetan. Sehingga kemacetan lalu lintas Kota Surabaya sedikit terurai dengan kehadiran kami,”pungkasnya. (caktransport/ara)

Taksi Motor Solusi Hindari Kemacetan

NASIB PETANI TOMAT

PONOROGO - Dinas Binamarga Provinsi Jawa Timur berencana mema-sang jembatan “balley” di dekat jembatan jalur Ponorogo-Pacitan, Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, yang runtuh akibat terjangan banjir, Sabtu (6/4).

“Secepatnya diban-gun jembatan darurat dari bambu untuk pejalan kaki maupun kendaraan roda dua, serta diusahakan juga jembatan darurat dari rangka baja (jembatan bal-ley) agar roda empat bisa lewat meskipun harus satu demi satu,” terang Kepa-la Unit pelaksana Teknis (UPT) Binamarga Provinsi Jatim, Bambang Effianto, senin.

Namun pembangunan jembatan darurat tersebut tidak bisa dilakukan sece-patnya. Menurut keteran-gan pihak Dinas Binamar-ga, pemasangan jembatan balley baru bisa dilakukan setelah konstruksi jembat-an Plapar yang runtuh telah dibongkar.

“Pembongkaran jembat-an yang runtuh diperkira-

kan dua pekan, sedangkan pemasangan jembatan bal-ley diperkirakan membu-tuhkan waktu sekitar empat hari,” kata Kepala Seksi Ja-lan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Madiun, Marijatul Kittijah.

Dijelaskan, jembatan balley akan dipasang de-ngan panjang sekitar 70 meter, lebih panjang dari bekas jembatan yang run-tuh (40 meter).

Namun tidak dijelaskan secara pasti apakah pema-sangan jembatan darurat tersebut tetap ditempatkan di jalur jembatan lama yang runtuh atau di sampingnya, mengingat konstruksi jem-batan juga harus dibangun secepatnya.

Bambang maupun Mari-jatul Kittijah menyatakan, pembangunan kembali jem-batan Plapar, diperkirakan memakan waktu minimal setahun.

Hal itu dikarenakan tim teknis harus membongkar terlebih dahulu konstruksi jembatan yang lama dan kemudian membangun kon-struksi barunya.

Pembangunan kembali jembatan Plapar akan di-ambilkan dari dana bencana Provinsi Jawa Timur. besarn-ya berapa belum bisa kami perkirakan.

“Kami akan susun dulu desainnya lagi baru menen-tukan RAB (rencana angga-ran biaya),” kata Bambang.

Jembatan Plapar run-tuh pada Sabtu (6/4) malam akibat salah satu tiang pen-yangga ambrol diterjang banjir/air bah yang melintasi sungai di bawahnya.

Akibat runtuhnya jem-batan itu, arus lalu-lintas dari arah Ponorogo menuju Kabupaten Pacitan maupun sebaliknya terputus total.

Seluruh kendaraan be-sar, jenis roda empat atau lebih terpaksa dialihkan melalui jalan melingkar melalui Kabupaten Wono-giri, Jawa Tengah yang ber-batasan dengan kedua dae-rah tersebut.

Kerugian akibat run-tuhnya jembatan rangka baja yang menjadi penghubung di jalur utama Ponorogo-Pacitan, Jawa Timur ditaksir mencapai Rp25 miliar lebih. (ant/sas)

Jatim Akan Pasang Jembatan BalleyINFRASTRUKTUR

Page 15: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 | TAHUN II 15

Saya tidak menyangka bisa sampai di Gunung Bromo. Ka-rena selama ini belum pernah

terbesit niat, apalagi berencana berkunjung ke Bromo. Baru malam itu, Sabtu 17 maret 2012, seusai menghadiri resepsi pernikahan di Hotel Palem Bondowoso, saya tiba-tiba menerima ajakan berkunjung ke Bromo.

Kebetulan dari acara di hotel Palem saya tidak bisa langsung ke Sumenep. Keesokan harinya pada (Minggu 18/3) pukul 19.00 ada aca-ra ramah tamah mengawali RUPS Bank Jatim di Hotel Bumi Surabaya. Jadi dari pagi hingga siang jadwal kegiatan saya benar-benar kosong.

Perlu saya tegaskan, kunjun-gan saya ke Bromo diluar kegiatan dinas. Pada hari libur, dan tanpa sepengetahuan pemerintah wilayah

setempat. Jadi benar-benar non for-mal, tanpa protokoler dari kedua pemerintahan. Bebas, lepas, bersa-ma staf-staf pribadi saya.

Setelah berangkat jam 08.30 dari Hotel Palem Bondowoso, rombon-gan memasuki wilayah perbukitan dekat Bromo sekitar pukul 10.30. Saat itu kondisi jalan sudah mulai berkelok tajam dan mendaki. Tam-pak dari kaca jendela mobil, lembah, ngarai, sungai, lahan-lahan perta-nian yang miring dan curam, serta permukiman penduduk, menghiasi sepanjang pejalanan menuju pun-cak Bromo.

Yang menarik buat saya, sepan-jang jalan menuju puncak Bromo tidak terlihat satupun lahan yang sia-sia. Para petani memanfaatkan setiap jengkal lahan yang ada. Tidak terkecuali lahan yang miring, lahan sempit pada ketinggian dan kemir-ingan yang curam, semuanya tidak luput dari cengkraman petani.

Tampaknya banyak yang bisa diperoleh petani dari tanah yang miring itu. Sebagaimana komoditas pertanian dipegunungan pada um-umnya, di lahan yang miring itu ter-dapat jenis rempah-rempah hingga sayur mayur seperti brokoli, kol, kentang, wortel, tomat dan yang lainnya.

Mengamati sekeliling, saya jadi teringat panorama ketika saya se-dang berkunjung kedaerah-daerah terpencil di Sumenep. Saya meng-ingt-ingat, adakah kesamaan apa yang saya lihat di Bromo dengan apa yang saya lihat di Sumenep. Kenapa persamaannya yang saya cari, karena kalau perbedaannya su-dah jelas berbeda.

Di kabupaten Sumenep, saya juga melihat lahan pertanian produktif sampai merangkak naik kewilayah perbukitan. Meskipun pada dataran tinggi di Kabupaten Sumenep, hanya terdapat tanaman jagung, tanaman perkebunan, sep-erti cabe jamu dan lain sebagainya. Tapi setidaknya kesamaannya dari sudut datarannya sama.

Apakah petani di Bromo sampai merangsek ke perbukitan karena lahan di dataran rendah amat ter-batas? Saya rasa tidak. Begitu juga di Sumenep. Dari data statistik, ar-eal lahan pertanian di Kabupaten Sumenep mencakup wilayah yang amat luas, yaitu sekitar 154.831 hektar dari 209.347 hektar luas la-han yang ada.

Dan jika dilihat dari tingkat kontribusi sektor pertanian ter-hadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang besar, bisa jadi semua lahan sudah dimanfaatkan. Setidaknya dari sisi lapangan usaha penduduk usia 25 tahun keatas, se-banyak 73,21 persen bekerja di sek-tor pertanian. Selebihnya sebesar 26,79 persen bekerja pada sektor lain.

Jika dirinci, sektor pertanian dan tanaman pangan mendominasi lapangan usaha masyarakat sebesar 48,07 persen. Sehingga tidak heran jika pertanian di Kabupaten Sume-nep bisa memberikan kontribusi sebesar 47.43 persen bagi PDRB.

Jadi ada yang sama antara lahan pertanian di Bromo dengan lahan pertanian di Sumenep. Lalu letak perbedaannya dimana?

Perbedaan yang mencolok yai-tu terletak pada tingkat kesuburan

dan ketersediaan air sepanjang ta-hun. Sebagaimana umumnya dae-rah pegunungan di Jawa, kawasan sekitarnya dipenuhi dengan tanah berlapis material vulkanik, yang dalam skala puluhan tahun diper-baharui.

Disisi lain, pegunungan di Jawa yang berada pada ketinggian yang jauh dari permukaan air laut, se-bagian masih berupa huta dan be-rada pada suhu dibawah rata-rata dataran rendah pada umumnya, telah menjadikan wilayah pegunun-gan sebagai pusat penampungan sumber air yang bisa dimanfaatkan sepanjang tahun.

Berbeda dengan di Sumenep. Dataran tinggi yang ada di Sumenep hanya berupa bukit belukar berbatu. Kondisinya panas dan kering, terke-cuali di musim hujan. Walhasil, petani diperbukitan Sumenep tidak mendapatkan potensi alam yang sama dibandingkan dengan para petani yang ada di Bromo.

Oleh karena itu, menyadari keterbatasan lahan yang tersedia, maka seyogyanya para petani di Sumenep benar-benar bisa men-jaga dan melestarikan lahan-lahan subur yang ada. Jangan sampai lahan pertanian yang ada diman-faatkan untuk kepentingan diluar bercocok tanam.

Kita harus waspada, terhadap keingian dan rencana sempit men-jadikan lahan pertanian sebagai la-han permukiman. Apapun dalihnya, dalam jangka panjang itu akan me-nyengsarakan banyak orang. Jadi sebisa mungkin stop mulai seka-rang. Lestarikan lahan, agar tetap bisa bercocok tanam. =

Penggerebekan Polisi atas se-buah tempat di Bangkalan yang disebut oleh media se-

bagai kampung narkoba langsung terasa sangat menampar harga diri orang Madura. Apalagi ada indikasi bahwa tidak hanya satu kampung narkoba saja yang ada di Madura yaitu di desa Jeddih Socah Bangka-lan, tapi ditenggarai ada dua hingga tiga tempat yang mirip dengan yang terjadi Bangkalan.

Sistem Madura yang selama ini terkenal relijius dan identik de-ngan budaya santri mendapatkan ujian epistemologisnya. Banyak pihak bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi di sebuah pulau yang mempunyai tradisi panjang dalam hal pengamalan agama yang ketat. Seperti yang disampaikan Dawam Raharjo (1980), tingkat buta huruf antara huruf latin dengan huruf Arab di Madura lebih besar tingkat buta huruf latin, jumlah madrasah jauh lebih besar dibanding dengan sekolah, dan menjadi basis pesant-ren karena banyaknya pesantren secara kuantitas walau kebanyakan adalah pesantren kecil.

Bagaimana bisa di sebuah pu-lau yang terkenal sebagai pulau seribu pesantren terkena fenom-ena narkoba. Reskoba Polres Pame-kasan misalnya mencatatkan bahwa setiap tahun kasus narkoba menin-gkat berkisar 70%, sejak 2011 atau dua tahun sejak diresmikannya Suramadu. Di lain pihak, Syaiful-lah Yusuf, Wakil Gubernur provinsi Jawa Timur, pernah menyampaikan

keprihatinannya pada maraknya kasus narkoba di Madura setelah dibangunnya jembatan Suramadu. Bahkan ia mengusulkan agar jem-batan Suramadu dipasangi detektor yang bisa melacak lalulintas narko-ba ke dan dari Madura layaknya di bandara.

Blater Diantara Penguasa MaduraJika mau merunut, sebenarnya

tak ada hubungan langsung antara kerelijiusitasan orang Madura de-ngan fenomena narkoba yang ter-jadi. Hal ini karena tak semua yang ada di Madura berasal dari unsur santri, walau mayoritas orang Ma-dura adalah alumni pesantren. Di Madura terdapat tiga pusat soio kekuasaan yang sangat berpengaruh pada masyarakat Madura, pertama, kiai, sebagai ejawantah pilar agama masyarakat, kedua, pemerintah, se-bagai ejawantah konsep ratoh, dan yang ketiga serta tak kalah penting adalah blater, sebagai ejawantah para jagoan. Nah, dengan adan-ya tiga tipe sosio cultural pada masyarakat Madura tersebut kita bisa berpikir lebih jernih lagi dalam melihat kasus narkoba di Madura.

Sejarah penguasa tertua di Ma-dura adalah ratoh, konsep ratoh (ratu) ini untuk menyebut penguasa pemerintahan yang ada di Madura. Tak peduli apakah ia seorang laki-laki ataupun perempuan. Dalam khazanah Madura, ia disebut seba-gai ratoh, sebagai wujud penghor-matan orang Madura pada wanita. Setelah Islam masuk, kekuatan kiai yang menggantikan para pendeta hindu Budha kemudian menjadi kuasa yang kedua.

Murid para kiai ini sendiri ke-mudian hari menjadi kekuatan penggerak utama masyarakat Ma-dura. Kiai bagi masyarakat Madura tak sekedar seorang ahli agama, tapi ia juga sebagai tabib bahkan seba-gai dukun dalam arti longgar se-bagaimana yang disebutkan dalam spirit capitalism karya Max We-ber. Sedangkan konsep blater, baru dikenal saat Ke Lesap, anak seorang selir raja melakukan pemberonta-kan yang mengatasnamakan rakyat kecil dan menjadi lebih terkenal saat masa Sakera dengan celuritnya

dalam melawan penjajah Belanda yang melakukan tanam paksa di Madura dan daerah tapal kuda.

Setelah sebelumnya para blater ini dikenal sebagai jagoan yang membela rakyat dan tunduk pada kiai. Perkembangan zaman kemu-dian mengubahnya menjadi entitas sendiri yang terpisah dari pengaruh kiai dan seringkali bersebrangan.

Nah, Belakangan setelah adan-ya pilkada langsung ini, ada trend pengaruh blater pada kalangan masyarakat Madura ini semakin be-sar karena memegang peran pent-ing dalam percaturan politik lokal mulai dari pemilihan legistlatif, ek-sekutif daerah hingga kepala desa di seantero Madura. Mereka semakin merajalela saat harga keamanan di Madura semakin mahal. Kekuasaan seringkali berkelindan dengan jar-

ingan para blater ini. Perlu diketa-hui, seringkali keberhasilan pemer-intahan di Madura tidak diukur dari seberapa pesat perkembangan pembangunan daerah dan SDM yang dicapai oleh pemegang kekua-saan politik tapi lebih diukur pada kebutuhan dasar masyarakat akan rasa aman, baik harta dan jiwanya.

Seringkali di banyak desa di Ma-dura saat menjelang, selama, dan sesudah pemilihan kepala desa para blater seringkali bermain-main de-ngan rasa aman masyarakat mulai dari pencurian ternak warga hingga rasa aman yang menyentuh jiwa. Parahnya lagi, para blater ini tidak

saja berbisnis rasa aman tapi mere-ka juga membuka peruntungan baru dengan ikut terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba.

Blater dan NarkobaIndikasi bahwa para blater inilah

yang membawa narkoba ke pulau Madura memang masih dalam taraf hipotesa yang belum dapat dibuk-tikan secara objektif akademis, akan tetapi penangkapan beberapa kepala desa yang dikenal sebagai orang blater di Sampang, pengger-ebekan kampung narkoba di Socah Bangkalan yang didiuga dibekingi oleh para blater serta penangka-pan tokoh blater penguasa pasar Keputran Surabaya yang kedapatan menjadi Bandar narkoba. Menjadi bukti bahwa jaringan blater banyak bermain dalam wilayah ini. Paling tidak sebagian di antara mereka be-rada dalam jaringan ini dan dunia blater rentan terhadap dunia jarin-gan narkoba.

Kenapa dunia blater menjadi sangat menarik bagi pemain narko-ba yang di atasnya. Setidaknya hal ini terdapat dua alasan mendasar. Pertama, Kondisi sosio-blater di Madura yang tak gampang terung-kap karena jaringannya yang ber-sifat tertutup dan kentalnya jiwa senasib sepenanggungan menjadi salah satu alas an utama para pe-main narkoba di Jawa, kedua, du-nia blater yang sering bersentuhan dengan dunia hitam Madura men-jadi alasan tersendiri kenapa jarin-gan ini yang menjadi sasaran para Bandar besar, ketiga, posisi blater yang ditakuti oleh rakyat Madura menjadi menjadi salah satu pertim-bangan bagi mereka.

Maka dari itu salah satu so-sialisasi penanggulangan narkoba hendaklah melihat kondisi sosio cultural masyarakat Madura dengan melibatkan masing-masing pihak menurut daya jangkauannya mas-ing-masing. Terlebih hal ini men-jadi penting karena target narkoba pada akhirnya adalah masyarakat Madura yang disasar secara luas. Maka dari itu perlu kepedulian se-mua pihak untuk menyelamatkan Madura dari cengkeraman narkoba ini. =

salam songkem

A Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi De-sign Grafis Ach. Sunandar Ahmed David, (non aktif), M. Farizal Amir Website M. Kamil Akhyari Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Taufiq Rahman, Muhammad Fauzi, Faqih Amyal, Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Iyam Z, Ryan H, Junaidi, Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala) Doni Harianto, Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Sidoarjo Yuyun, Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Agus Purwoko, Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Manajer Pemasaran Moh. Rasul, Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan), Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon-Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 Website www.koranmadura.com | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari nara sumber

Oleh: A. BUSYRO KARIM, MSI| Penulis Buku di Sumenep

Oleh: IHSAN| Ketua LPPM STAI Al Fithrah Surabaya

Melestarikan Lahan, Tetap Bercocok Tanam

Narkoba, Blater dan Madura

Judicial Review

Usaha perjuangan untuk memperbaiki nasib terus berlanjut. Komisi A DPRD Bangkalan, praktisi partai, dan anggota de-wan perwakilan rakyat di tempat lain, yang merasa dirugi-

kan dengan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013, berdatangan ke KPU Pusat untuk mencari kejelasan tentang peraturan tersebut. Selain itu, siapa tahu, upayanya tersebut bisa membawa keberun-tungan dan berpihak pada mereka.

Akan tetapi, perjuangan mereka sepertinya hanya membuat gamang. Sebab, negoisasi para legislatif yang merasa teran-cam kariernya dengan pemberlakuan PKPU tersebut tak dapat mempengaruhi KPU. Apalagi mendesak KPU untuk mengubah PKPU tersebut. Justeru KPU menegaskan kepada para wakil rakyat dan pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh PKPU itu agar memberikan perlawanan dengan mengajukan judicial re-view.

Judicial review sejatinya hak uji materil yang menjadi ke-wenangan lembaga peradilan untuk menguji kesahihan suatu produk perundang-undangan di hadapan suatu konstitusi yang berlaku. Dengan demikian, judicial review secara esensial mer-upakan suatu wujud perjuangan yuridis pihak yang merasa jadi korban PKPU No 7 Tahun 2013. Judicial review ini menjadi perlu diajukan karena Peraturan KPU menjadi kewajiban yang tetap harus dilaksanakan.

Sungguh pun begitu, KPU tampaknya melunak. Adanya tekanan yang bertubi-tubi terhadap produk hukum yang dibuatnya itu membuat KPU menyampaikan bahwa regulasi masih bergantung pada kebijakan partai dan DPRD setempat. Namun bukan berarti mengabaikan PKPU. Apabila terdapat anggota legislatif maju kembali sebagai caleg dari partai lain, berdasarkan PKPU tersebut, mereka diharuskan mundur terle-bih dahulu.

Inilah yang terjadi pada sembilan anggota DPRD Trenggalek. KPUD Trenggalek memaksa sembilan DPRD setempat, masing-masing 4 orang dari PKNU, 2 orang dari PDP, 2 orang dari PP, dan seorang dari PPRN, agar mundur dari parlemen apabila ingin maju kembali sebagai caleg Pemilu 2014.

KPU tidak ingin kehilangan wibawa. PKPU Nomor 7 Tahun 2013 tentang pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, sebagai suatu produk yang telah dihasilkan se-olah harga mati yang tak bisa diintervensi apalagi diacak-acak. Hanya satu perlawanan yang barangkali dapat merubahnya, yaitu judicial review. =

UN Harus Sukses

Kesuksesan pelaksanaan UN tahun ini menjadi harapan ber-sama. Setidak-tidaknya kesuksesan UN yang penah diraih pada tahun-tahun sebelumnya bisa terulang kembali pada

tahun ini. Perubahan sistem menjadi 20 paket dengan komposisi soal dipastikan beda dalam tiap paket sejatinya dimaksudkan un-tuk menghindari adanya berbagai kecurangan dalam pelaksan-aan UN, seharusnya dijadikan alasan untuk semakin bersemangat meraih kesuksesan.

Tentu di berbagai lembaga pendidikan di setiap jenjangnya memiliki strategi masing-masing untuk menunjang keber-hasilan siswa-siswinya dalam menjalani Ujian Nasional. Di sejumlah sekolah baik swasta maupun negeri di Sumenep mis-alnya, menjelang pelaksanaan UN yang tinggal hitungan hari itu, banyak yang mengkarantina pelajarnya untuk menjalani penggemblengan mental dan materi pembelajaran yang di-UN-kan.

Bermacam-macam yang dilakukan, ada yang mengharuskan peserta didiknya mengikuti bimsus, istighasah, dan ritual keaga-maan lainnya, yang dimaksudkan untuk mendatangkan kemuda-han bagi mereka dalam mengisi soal-soal UN.

Kendati pun begitu, kekhawatiran tidak lulus tetap saja meng-hinggapi mereka. Sebab UN tahun ini memang beda dengan UN sebelumnya. Sehingga seperti biasa, sesuatu yang sifatnya baru, cenderung terasa sulit.

Karena itulah, kesiapan mental sangat dibutuhkan untuk melengkapi kesiapan lainnya. Sebab, bila materi pembelajaran saja yang siap tanpa disertai kesiapan mental maka biasanya cenderung membuat pikiran jadi kacau sehingga tidak konsen-trasi lagi pada materi ujian. Sebaliknya, mental saja siap meng-hadapi UN bila tidak diimbangi dengan kesiapan materi keil-muan, juga menimbulkan kegamangan pelajar dalam mengisi LJK.

Apalagi, pelaksanaan UN saat ini, tidak hanya ditentukan dengan kemampuan aspek kognitif saja, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh faktor sikap dan keaktifan pelajar. Sebab UN yang dikeluarkan Kemendibud melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tidak menjamin kelulusan, bahkan cenderung menimbulkan ancaman yang mengerikan baik bagi peserta UN, guru, lembaga, dan semua pihak yang berkepentingan dengan kesuksesan UN tersebut.

Kesuksesan pelaksanaan UN sesungguhnya menjad suatu ke-harusan. Sebab bila terdapat peserta UN gagal (tidak lulus) akan berdampak pada citra pendidikan, baik di lembaga bersangkutan maupun di instansi pendidikan setempat.

Semakin banyak peserta UN yang tidak lulus semakin menam-pakkan kegagalan guru dan instansi pendidikan yang menan-gani pendidikan di wilayah tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi persentase kelulusan peserta UN hakikatnya meningkatkan citra pendidikan di daerah tersebut.

Barangkali itu yang menjadi kegelisahan. Sehingga bela-kangan ini, menjelang pelaksanaan UN 2013, muncul suatu in-timidasi terselubung yang cukup meresahkan pelaku pendidi-kan. Di sejumlah daerah, bila mau jujur, mulai bermunculan intimedasi ke lembaga pendidikan apabila memiliki peserta UN tidak lulus terbanyak akan masuk program motasi. Apabila intimedasi ini suatu kebenaran, maka dunia pendidikan kem-bali tercoreng dan menjadi kegagalan pelaksanaan UN dengan 20 paket tersebut. =

OPINI

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini (terkait isu-isu terkini), resensi buku maupun puisi. panjang tulisan 5000 karaketer (opini, cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tu-lisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Belakangan setelah adanya pilkada

langsung ini, ada trend pengaruh

blater pada kalangan masyarakat Madura ini semakin besar karena memegang

peran penting dalam percaturan politik

lokal

Page 16: Koran Madura

SELASA 9 APRIL 2013 NO. 0092 TAHUN II16

MATANGKAN STRATEGI. Pesepakbola Persepam Madura United (P-MU) Kristian Adelmund (kanan) berusaha melewati Zahila Abubakar (kiri) saat latihan pemantapan strategi, di Lapangan Kowel, Pamekasan, Jatim. Pemantapan strategi tersebut, sebagai persiapan skuad Laskar "Sape Kerap" menghadapi Arema dalam lanjutan kompetisi ISL, di Stadion Kanjuruhan Malang.

syaiful bahri/ant

Suporter Persepam Dilarang Bawa Atribut ke Malang

Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan mereka selama berada di kota dingin tersebut, serta menghindari adanya konflik antara pen-dukung Laskar Sape Kerap dengan pendukung Arema.

Ketua Yayasan Taretan Mania, Nurul Ulum, menga-takan kabar larangan terse-but diketahui, setelah dirin-ya bersama Korlap Taretan Mania,Abdurrahem, meng-hubungi panitia pelaksana pertandingan di malang,

yang meminta langsung agar suporter Madura tidak membawa atribut.

Untuk menyakinkan para suporter yang ber-encana akan mendatangi Stadion Kanjuruan Malang, pihaknya akan menemui langsung panitia pelaksana dan Ketua Aremania di Ma-lang.

Informasi yang diterima Taretan Mania, kata Ulum, juga merupakan perintah dari Polda Jawa Timur, yang

melarang Suporter Jawa Timur membawa atribut saat mendukung timnya, menyusul tewasnya supor-ter Bonek Mania beberapa waktu lalu.

Asisten Manager Perse-pam, Jhon Julianto, men-gatakan manajemen Arema Cornes sudah menyampai-kan hal itu ke Managemen Persepam.

Ketua Panitia Pelak-sana Arema ISL, Abdul Haris yang dihubungi mela-lui telepon Ketua Yayasan Taretan Mania Nurul Ulum mengungkapkan,kepolisian tetap memastikan tidak membolehkan ada suporter tim lawan, yakni Taretan-mania dalam laga tersebut.

“Pihak keamanan tetap tak memperbolehkan ada

suporter tamu, karena tetap kita antisipasi ada penyu-sup memakai baju suporter Persepam, yang berpotensi memicu kerusuhan, sehing-ga jalannya pertandingan terganggu,” tambahnya.

Seperti yang dikutip dalam blog aremania.com, Media Officer Arema ISL Sudarmaji menyebut bahwa antara Taretanmania, Are-mania dan perwakilan pan-pel sudah melakukan perte-muan untuk membahas hal tersebut.

Dalam pertemuan terse-but Taretanmania meng-hormati keputusan panpel dan pihak kepolisian yang untuk sementara tidak mengizinkan suporter Per-sepam mendukung timnya 10 April nanti.

Menurut Sudarma-ji, pihak Taretanmania mengerti bahwa Arema berkepentingan dengan izin penyelenggaraan di Malang. Pihak suporter Persepam sendiri juga tak ingin di-tunggangi pihak yang ingin merugikan kedua belah tim yang akan bertanding 10 April nanti.

Sebelumnya, kata Su-darmaji, Taretanmania be-rencana datang ke Stadion Kanjuruhan dengan mem-bawa 4 ribu orang suporter.

“Namun demi kondisi di Malang, 4 ribu orang orang suporter Persepam tak jadi berangkat, untuk menjaga nama baik dan hubungan harmonis antara kedua su-porter,” tandasnya.(afa/muj)

PAMEKASAN - Suporter Persepam Madura Unit-ed (P-MU) yang akan mendukung klub pujaan-nya bertandang ke Singo Edan Arema Malang di Malang tidak diperbolehkan membawa atribut, seperti bendera, kaos, dan sejumlah atribut lainya.

Liga SpanyoL dan itaLia

Valencia Menang, Atletico Imbang

MADRID - Valencia meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Real Valladolid

dalam lanjutan pertandingan La Liga Spanyol di Stadion Mestalla, Minggu (7/4) waktu setempat atau Senin (8/4) dinihari WIB. Di partai lain, Atletico harus pusa bermain imbang tanpa gol saat berhadapan dengan Getafe.

Berlaga di hadapan pendukung sendiri, Valencia unggul lebih dulu. Sepak pojok Tino Costa gagal dian-tisipasi dengan baik oleh Balenzi-aga yang malah mengarahkan bola ke gawangnya sendiri. Keunggulan satu gol "El Che" bertahan hingga jeda pertandingan.

Ketika laga memasuki menit ke-55, Valencia mendapat hadiah penalti, menyusul pelanggaran terhadap Soldado oleh Henrique Sereno di kotak terlarang. Akan tetapi, Soldado gagal mengek-sekusi penalti setelah tendangan-nya bisa diblok Hernandez.

Pada menit ke-70, Vallado-lid justru mampu menyamakan kedudukan lewat gol Oscar yang memaksimalkan umpan silang Ru-kavina. Ketika laga sepertinya akan berakhir dengan hasil seri, Jonas memastikan kemenangan bagi Va-lencia lewat golnya di menit-menit akhir laga. Dengan tambahan tiga angka ini, Valencia masih tertahan di posisi lima dengan 49 angka, tertinggal dua angka dari Real So-ciedad di posisi empat. Sementara, Valladolid tetap berada di posisi 14 dengan 35 poin.

Sementara itu Atletico gagal membawa pulang tiga poin setelah bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Getafe di Coliseum Alfonso Perez, Senin (8/4) dinihari WIB. Hasil tersebut tidak cukup bagi Atletico untuk bisa memperbaiki posisi mereka di klasemen. Dengan 62 angka, "Los Rojiblancos" tetap berada di peringkat tiga, teringgal tiga poin dari Real Madrid yang bertengger di posisi kedua.

Bagi Getafe, tambahan satu angka membawa mereka melewati Rayo Vallecano dengan 44 angka dan duduk di peringkat delapan. Atletico tampil menekan dan Fal-cao mendapat peluang pertamanya di menit kelima. Usai bekerja sama dengan Diego Costa, Falcao gagal mengarahkan bola ke gawang de-ngan tendangannya.

Memasuki babak kedua, kiper Getafe Codina langsung membuat penyelamatan apik dengan mem-bendung bola kiriman Filipe Luis pada menit 48. Pada menit ke-71, Getafe diuntungkan dengan kartu merah yang didapat Mario Suarez. Unggul jumlah pemain membuat mereka lebih banyak mengenda-likan jalannya pertandingan.

Namun, hingga dikeluarkannya kartu merah kedua bagi Atletico un-tuk Diego Godin menit ke-91, Getafe gagal mencuri satu pun gol. Skor 0-0 bertahan hingga akhir laga.

Salahkan WasitDari liga Seri A Italia dilapor-

kan, Inter Milan harus menelan pil pahit setelah kalah 3-4 dari tamunya Atalanta pada laga pe-nuh kontroversi di di Giuseppe Meazza, Minggu (7/4) waktu se-tempat atau Senin (8/4) dini hari WIB. Inter sempat unggul 3-1, se-

belum akhirnya kalah berkat tiga gol Atalanta, German Denis.

Presiden Inter Massimo Mor-atti mengaku kecewa keung-gulan 3-1 timnya dihancurkan oleh hat-trick Denis hanya dalam rentang waktu 12 menit. Kontro-versi wasit dimulai dengan klaim handball Walter Samuel. Wasit Andrea Gervasoni mengaskan bahwa hadiah penalti itu diberi-kan karena pelanggaran Samuel di kotak terlarang. "Penalti se-perti ini mengubah pertanding-an. Ini tidak adil, karena semua ini membuat tim merasa tidak memiliki respek. Saya tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap wasit," kata Moratti.

Kritikan terhadap wasit Andrea Gervasoni juga dilontarkan pelatih Inter Milan Andre Stramaccioni. Ia menilai Gervasoni telah mengam-bil keputusan yang salah terhadap penalti untuk Atalanta. "Ia bertang-gung jawab atas kejadian ini. Kami pikirm itu pelanggaran Ranocchia, tapi kemudian menjadi handball Samuel, dan ketika itu tidak me-nyentuh tangannya. Itu luar biasa," ucapnya.

Kehilangan tiga angka mem-buat "La Beneamata" membuang kesempatan untuk mengurangi gap dari AC Milan, yang sebelum-nya bermain imbang 2-2 dengan Fiorentina. Inter kini tertinggal delapan poin dari sang rival seko-tanya, AC Milan. "Saya tidak ber-pikir kami masih bisa ke tiga be-sar," tandas pelatih 37 tahun itu.

Inter memimpin lebih dulu jel-ang turun minum melalui tandu-kan Tommaso Rochi memanfaat-kan sepak pojok Alvaro Pereira. Namun, Atalanta mampu meny-amakan kedudukan pada sepuluh menit memasuki babak kedua. Gi-acomo Bonaventura berhasil mem-perdaya Handanovic seusai men-erima umpan silang Marko Livaja. Selang dua menit, Inter kembali unggul lewat aksi Ricky Alvarez. Empat menit setelahnya, gelan-dang serang muda Argentina itu melesakkan gol kedua untuk sema-kin menjauhkan keunggulan Inter.

Unggul 3-1, membuat Inter terlena. Tidak sampai lima menit setelah gol ketiga, Atalanta ber-hasil memperkecil keterting-galannya menjadi 3-2 berkat eksekusi penalti diambil Denis. Titik putih ditunjuk wasit Andrea Gervasoni atas masukan hakim garis yang melihat pelanggaran Ranocchia pada Livaja dalam in-siden tanpa bola. Konversi penalti itu hanya awal dari aksi istimewa Denis, yang melesakkan dua gol lagi untuk membawa "Gli Orobi-ci" membalikkan kedudukan 4-3 yang bertahan hingga laga usai.

Pada pertandingan lain di Sta-dion San Paolo, Senin (8/4) dini hari, dua gol dari Goran Pandev dan Blerim Dzemaili membawa Napoli mengemas kemenang-an penting dengan skor 2-0 atas Genoa. Dengan tambahan tiga poin, "I Partenopei" kini semakin kokoh di posisi runner-up dengan koleksi 62 angka. Mereka unggul empat poin dari Milan yang be-rada di bawahnya, setelah Milan hanya berhasil menambah satu angka berkat main imbang 2-2 melawan Fiorentina. (espn/aji)

gaLataSaray vS reaL Madrid

Yakin Lolos, Mourinho Istirahatkan RonaldoISTAMBUL - Real Mad-

rid sangat yakin mereka akan lolos ke semifinal Liga Champions setelah meme-tik kemenangan meyakin-kan 3-0 atas Galatasaray pada leg pertama perempat final di Santiago Bernabeu Kamis (4/4) dini hari WIB pekan lalu lalu. Optimisme tersebut terlihat dari pra-kiraan pemain yang bakal diturunkan Jose Mourinho pada leg kedua di Istambul, Selasa (9/4) malam waktu setempat atau Rabu (10/4) dini hari WIB.

Menurut Sky Sports, Jose Mourinho akan menu-runkan sebagian besar tim lapis kedua pada laga terse-but. Pemain bintang seper-ti Cristiano Ronaldo tidak dipasang dari awal. Ronaldo yang menjadi lumbung gol Madrid baik di kompetisi domestik maupun di Eropa akan duduk di bangku ca-

dangan. Kemungkinan dia baru akan dipasang di babak kedua. Hanya Xabi Alonso, Sergio Ramos, dan Diego Lopes pemain utama yang bakal dipasang sejak awal.

Di lini depan, pria yang menyebut diri di Spanyol sebagai "The Only One" me-masang Gonzalo Higuain yang duduk di bangku ca-dangan pada leg pertama pekan lalu sebagai striker tunggal. Dia ditopang oleh tiga pemain masing-masing Callejon, Ricardo Kaka, dan Karim Benzema. Sedang-kan di gelandang bertahan, mantan pelatih Chelsea dan Inter Milan itu memasang Luka Modric dan Alonso.

Sementara di lini bela-kang, pelatih yang pernah membawa FC Porto men-juarai Liga Champions akan menurunkan Alvaro Arbeloa di bek kanan, Pepe dan Ser-gio Ramos di bek tangah dan

Marcelo di bek kiri. Pada leg pertama pekan lalu, Mour-inho lebih memasang Mi-chael Essien di bek kanan, Raphael Varane di tengah berduet dengan Sergio Ra-mos dan Contrao di bek kiri.

Posisi penjaga gawang masih dipercayakan kepada Diego Lopez. Kiper yang baru didatangkan pada jen-dela transfer musim dingin lalu itu semakin mendapat kepercayaan Mourinho ka-rena tampil memikat sejak awal sampai kini. Dia pun menyisihkan "pangeran" Santiago Bernanbeu yang juga kapten pertama tim itu, Iker Casillas, yang su-dah pulih dari cedera jarin tangan, tetapi belum juga diturunkan oleh Mourinho.

Pada laga dini hari nan-ti, pria Portugal yang juga menjadi bintang iklan di ne-garanya itu akan menerap-kan strategi 4-2-3-1. Dia op-

timistis dengan strategi ini, Madrid bisa membendung upaya Galatasaray men-cetak lebih dari tiga gol di kandang sendiri untuk men-dapat satu tiket di semifinal.

Bila pasukan Jose Mour-inho ini bisa mencetak satu gol saja di Istambul pada dini hari nanti, maka Didier Drogba akan bekerja lebih keras. Sebab dengan be-gitu mereka harus mencetak minimal lima gol. Mencetak lima gol ke gawang Madrid adalah sesuatu yang sulit. Itu sebabnya, Mourinho memilih untuk menempatkan Ron-aldo di bangku cadangan.

Mourinho makin percaya diri karena data statistik pada enam laga terakhir di Liga Champons dan kompetisi do-mestik menunjukkan bahwa Madrid unggul atas Galatasa-ray. Pada enam laga itu Mad-rid tidak pernah kalah dan hanya satu kali imbang saat

melawan Zaragoza di Liga Spanyol 3 April Silam. Sele-bihnya menang. Sementara dalam enam laga terakhir, Galatasaray dua kali kalah, masing-masing dari Real Madrid di leg pertama per-empat final Liga Champions dan dari Genclerbirligi di Liga Turki.

Tetapi sepakbola se-lalu menyimpan kejutan. Meskipun Mourinho sangat optimistis menghadapi laga itu, Galasaray bukan tidak mungkin membuat kejutan dengan melakukan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Apalagi dia ber-main di hadapan publiknya sendiri. Dengan dukungan penuh fans fanatiknya, Di-dier Drogba dan kawan-kawan ingin memper-malukan Madrid sekaligus menguburkan impian Mad-rid untuk meraih gelar juara Liga Champions ke-10. (aji)

DRAMATIS. Dengan 10 orang Atalanta berhasil mempermalukan Inter Milan dengan skor dramatis 4-3. Dan aktor dari kemenangan ini adalah Germain Denis.

Fabregas Siap Menggantikan Peran MessiBARCELONA - Barcelona

berharap penyerang andalan-nya Lionel Messi segera pulih dari cedera sehingga bisa tampil pada leg kedua perem-pat final Liga Champions mela-wan Paris Saint-Germain (PSG) di Camp Nou pada Rabu (10/4) mendatang. Kehadiran Messi sangat penting untuk merobek gawang anak-anak asuh Carlo Ancelotti guna mengamankan satu tiket di semifinal. Pada

laga tersebut, Barcelona hanya butuh hasil imbang 0-0 atau minimal imbang 1-1.

Tetapi kalaupun Messi absen, Barcelona sepertinya sudah memiliki rencana B yaitu dengan menempatkan Cesc Fabregas sebagai peng-ganti Messi. Hal itu terlihat dari laga La Liga pada akhir pekan lalu saat melawan Mallorca di Camp Nou. Pada laga terse-but, "El Barca" menang telak

5-0. Fabregas mencetak tiga gol atau hat trick pada laga tersebut. Ini adalah hat trick pertamanya di La Liga sejak didatangkan dari Arsenal dua tahun lalu. Fabregas menjalan-kan peran Messi pada laga tersebut dengan sempurna.

Fabregas bermain padu saat dipasangkan dengan Alexis Sanchez di lini depan. Dua pe-main ini menghasilkan lima gol Barcelona ke gawang Mallorca.

Karena itu, kedua pemain ini kemungkinan akan dipasang dari awal saat melawan PSG pertengahan pekan ini.

"Saat kami kehilangan pemain seperti Lionel Messi, banyak yang mengira bahwa ini menjadi masalah bagi kami. Tetapi skuat kami sudah memperlihatkan bahwa mere-ka memiliki kualitas yang sama," kata asisten pelatih Barcelona Jordi Roura.

Mimpi PSG untuk tembus ke semifinal akan semakin su-lit. Pasalnya, "El Barca" selalu bisa bangkit dari keterting-galannya di kandang sendiri. Pada 20 Oktober 2009, mereka bisa bangkit di Camp Nou, setelah kalah 1-2 pada leg pertama dari Rubin Kazan. Terakhir, anak-anak asuh Tito Vilanova ini bangkit dari ket-ertinggalan 0-2 dari AC Milan dan balik unggul empat gol

tanpa balas atas klub Italia itu pada babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Karena itu, PSG harus be-kerja keras untuk bisa bermain imbang minimal dengan skor 3-3. Tetapi kalau hanya main imbang 0-0 atau 1-1, maka kiprah PSG di Liga Cham-pions musim ini harus berhenti di perempat final. (aji)