Koran Madura

16
Disparitas Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Abrari Alzael Pemimpin Redaksi Koran Madura Cak Munali S eperti ada yang retak dalam pen- egakan hukum. Kalangan elit yang dalam dugaan banyak orang lebih mengerti hukum, memiliki tafsir sendi- ri-sendiri. Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan Polri memiliki keyaki- nan yang berbeda-beda dalam kasus Susno. Mula-mula, kejaksaan hendak mengeksekusi Susno Duaji tetapi mer- asa “dihalangi” di Polda Jabar. Kapolri memberi kesan malas bertindak sebe- lum akhirnya presiden bersuara. Ketua Mahkamah Agung baru bersikap di de- tik-detik terakhir. Susno tetap meleng- gang dan seakan mendapat perlakuan berbeda. Ada apa dengan Susno, hanya dia yang tahu. Sebagai awam, hanya mengira bah- wa hukum di tanah ini hanya bisa tegak pada orang-orang kecil. Dalam kasus Minah di Banyumas, Jawa Tengah (2009 lalu), nenek itu penjara selama 1 bulan 15 hari, karena mencuri 3 buah kakao. Padahal Minah terpaksa mencuri kakao karena kelaparan dan belum makan selama beberapa hari. Kasus lainnya, Aguswandi Tanjung yang di jebloskan ke penjara selama 87 hari karena di- tuduh mencuri listrik di sebuah aparte- men. Padahal sebenarnya Agus hanya menumpang men-charge HP di Lobi Apartemen. P a d a peristiwa lainnya, se- orang pelajar SMKN 3 Palu, Sulawesi Tengah, ter- dakwa berin- isial AAL (15) dipenjara 5 tahun hanya karena men- curi sandal seharga Rp. 30 ribu. Sandal seharga 30 ribu bisa membuat di penjara lantaran pemilik sandal tersebut anggota Polri berpangkat Briptu (Ahmad Rusdi Hara- hap). Bisa dibandingkan dengan kasus Eddie Widiono, mantan Direktur Utama PT PLN yang korupsi dan merugikan negara sebesar Rp 46 Milyar, hanya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Kasus Aulia Pohan yang terjerat kasus penyelewangan dana Yayasan Pengem- bangan Perbankan Indonesia (YPPI) senilai Rp. 100 Milyar, tapi ia hanya dipenjara selama 4 tahun. Disparitas ini harus dijawab de- ngan keberanian penegak hukum tidak saja dari legal justic tetapi juga de- ngan sosial justic. Perlakuan berbeda ini termasuk salah satu sebab mengapa negara ini akhirnya jatuh miskin lanta- ran tidak memiliki kedaulatan hukum. Keadilan seakan bisa dibeli dan yang tidak bisa membayar gagal mendapat- kan keadilan. Tanpa disadari, penyebab uta- ma tertinggalnya Indonesia, karena lemahnya kepemimpinan dari sisi mor- al dan intelektualitas serta serta pen- egakan hukum. Mafia korupsi menguat didukung jaringan mafia peradilan yang melibatkan aktor politik. Sebagian be- sar rakyat mengalami pemisikinan bu- daya, politik hukum dan ekonomi. Peta republik yang mengenaskan ini, mem- percepat proses kehancuran bangsa dan harus diakui bangsa ini terkapar di ujung peradaban. Maka kepada siapa lagi awam me- minta tegaknya keadilan? Seharusnya penegak hukum coba mengerti kearifan. Rakyat saat ini geram melihat dipasritas hukum. Bila seringkali massa menghaki- mi sendiri atas perbuatan yang diduga melawan hukum dengan caranya sendiri, itu karena penegak hukum tidak bisa berdiri sebagai sosok yang kompe- ten. Perkara hukum saat ini menjadi komoditi yang bisa dijual. = g PAMANGGHI Peta republik yang mengenaskan ini, mempercepat proses kehancuran bangsa dan harus diakui bangsa ini terkapar di ujung peradaban 3 MEI 2013 JUMAT Sudah Jarang Suatu saat di usia tuanya Matrawi ingin mengajak isterinya jalan-jalan ke luar negeri. Masing-masing mereka memanggil kakek dan nenek satu sama lain Waktu pengisian kartu keimigra- sian, Nenek bingung dengan bahasa Inggris. Nenek tanya pada peserta lain disebelahnya. Surname, first name, middle name & date of birth. Setelah sammpai pada kolom SEX, nenek malu untuk bertanya pada orang lain. Sambil berbisik bertanya pada Matrawi. “Kek, kalo Sex dijawab apa ya?” Pelan-pelan Matrawi berbisik: “Tu- lis saja, SUDAH JARANG” BATALKAN KURIKULUM 2013. Massa yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Pendidikan melakukan unjuk rasa di depan kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (2/5). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan, mencabut Ujian Nasional serta batalkan kurikulum 2013. ant/m agung rajasa JAKARTA-Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) berdemonstrasi di depan kantor Kemen- terian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik- bud) menuntut pemerintah menghapus atau mereposisi ujian nasional (UN) hanya sebagai pemetaan mutu pendidikan. “Kami sudah meminta pemerintah untuk menghapuskan UN, namun Kemendikbud be- rargumen bahwa lebih mudah meneruskan UN daripada menghentikannya. Maka kami mena- warkan agar UN ini direposisi hanya sebagai pemetaan mutu pendidikan,” kata Sekjen FSGI Retno Listyarti di Jakarta, Kamis kepada sejum- lah wartawan. Menurut dia, meskipun beberapa pihak telah meminta penghapusan UN karena dinilai kurang layak sebagai alat uji kemampuan siswa, Kemendikbud tetap bersikukuh untuk melak- sanakan UN tanpa memenuhi standar kualitas pendidikan sebagaimana diamanatkan peratu- ran perundang-undangan. Dia juga menyoroti pelaksanaan Ujian Na- sional (UN) 2013 untuk tingkat SMA yang sem- pat terkendala sehingga ia menilai bahwa hasil UN itu sudah tidak valid untuk digunakan se- bagai alat ukur dalam menentukan prestasi be- lajar siswa dan pertimbangan masuk ke pergu- ruan tinggi negeri (PTN). HARI PENDIDIKAN NASIONAL Guru Sarankan UN Dilikuidasi 15 Kementerian Rugikan Negara SURABAYA- Soekarwo, Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa adalah calon terkuat dalam pemilihan guber- nur (pilgub) Jawa Timur yang akan diselenggarakan 29 Agus- tus 2013 mendatang. Demikian hasil survey yang dilakukan oleh lembaga survey The Initiative yang dirilis, Kamis (2/5) di Ru- mah Makan Agis Surabaya. Peneliti Senior The Initia- tive, Dahlan, kepada wartawan mengatakan ada 10 nama to- koh yang dimunculkan dalam survey, yakni Soekarwo, Saiful- lah Yusuf, Khofifah Indar Par- awansa, Sirmadji (Ketua DPD PDI P Jawa Timur), anggota DPR RI H M Said Abdullah, pengu- rus DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam, calon independen Eggi Sudjana, pengurus DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Wakil Wa- likota Surabaya Bambang DH dan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung. Dari 10 nama terse- but, Soekarwo, Saiful- lah dan Khofifah yang palin g dikenal luas dan direkomendasikan sebagai calon gubernur oleh masyarakat Jawa Timur. “ Untuk level I (Calon gu- bernur Jatim) ada 3 nama yai- tu, Soekarwo, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa. Masyarakat Jawa Timur sudah mengenal mereka. Khofifah dan Saifullah mantan menteri, sedangkan Soekarwo masyarakat mengenalnya ka- rena saat ini menjabat sebagai gubernur Jawa Timur. Kepopul- eran tersebut dapat mengantar- kan seseorang menduduki posisi sebagai orang paling penting di pulau Jawa bagian timur ini,” pa- par Dahlan. Tingkat kepopuleran Soekar- wo di mata masyarakat Jawa Timur mencapai 90,18 pers- en, Khofifah 70,32 persen dan Saifullah Yusuf 66,88 persen. Sedangkan nama lainnya seperti MH Said Abdullah 27,70 persen, Bambang DH 27,69, Pramono Anung 20,90 persen, Djarot Saiful Hidayat 9,82 persen, Eggi Sudjana 8,57 persen, Ridwan Hisjam 8,46 persen dan Sirmadji 8,15 persen. “Untuk level 2 (cawagub) ada 3 nama yang direkomendasikan masyarakat sebagai cawagub yakni MH Said Abdullah, Bam- bang DH, dan Pramono Anung. Kebetulan mereka bertiga meru- pakan kader PDI P,” tambahnya. Ketika The Initiative menggelar survei simulasi Pilgub Jatim dengan memasangkan pa- sangan cagub-cawagub, Soekar- wo-Saifullah Yusuf vs Khofifah- Said Abdullah, hasilnya Karsa meraih 48,33 persen dari sampel 956 orang yang tersebar di 99 desa atau kelurahan di Jatim, yang mewakili daerah pilihan dan pasangan Khofifah-Said Abdullah meraih 31,69 persen. Sementara yang belum menen- tukan pilihan sebanyak 19,98 persen. “Unggulnya Soekarwo lantaran popularitasnya lebih tinggi dibanding Khofi- fah,” kata Dahlan. Diakui Dahlan, se- betulnya Saifullah Yu- suf juga diunggulkan dalam bursa Cagub. Namun sayangnya Gus Ipul maju kembali se- bagai cawagub.”Sayangnya Gus Ipul memilih berpasangan dengan Soekarwo. Padahal hasil survey Gus Ipul layak maju seba- gai Cagub,” tandasnya. The Initiative juga mensimu- lasikan pasangan Khofifah-Said versus pasangan yang diusung PDIP, Bambang DH-Sirmadji. Hasilnya, Khofifah-Said meraih 41,95 persen. Bambang-Sirmadji 10,98 persen dan belum menen- tukan pilihan 47,07 persen. Sedangkan versi pasangan Bambang-Sirmadji meraih 8,26 persen. Soekarwo-Saifullah me- raih 55,75 persen dan yang be- lum menentukan pilihan seban- yak 35,98 persen. Kendati demikian, dari hasil survei yang sama, pasan- gan Khofifah-Said diprediksi bakal menguasai Pulau Madura jika benar-benar berganden- gan. Diperkirakan, 60 persen masyarakat Madura akan memil- ih pasangan ini. Sedangkan 40 persen lainnya didapat Soekarwo- Saifullah Yusuf. (kas/han/abe) “Kader-kader partai politik yang sedang duduk di kabinet dan masuk dalam daftar caleg mengundurkan diri saja. Minimal, mereka harus memilih tetap menja- di menteri atau caleg. Tidak bisa keduanya. Pasalnya, ada potensi korupsi dan penyalahgunaan fasilitas Negara,” kata Direktur Investigas dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Kamis (2/5). Berdasarkan catatan Koran Madura, sedikitnya, terdapat 10 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II maju sebagai caleg pada Pemilu Legislatif 2014. Par- tai Demokrat mengajukan EE Mangindaan (Menteri Perhubungan), Syarifudin Hasan (Menteri Koperasi dan UKM), Amir Syamsuddin (Menteri Hukum dan HAM), Jero Wacik (Menteri ESDM), dan Roy Suryo (Menpora). Sedangkan PKS mengajukan dua menterinya, Suswono (Menteri Pertanian) dan Tifatul Sembiring (Menkominfo). Sementara menteri asal PAN Zulki- fli Hasan (Menhut) maju di dapil Lampung I dan 2 menteri PKB yakni Abdul Muhaimin Iskandar (Me- nakertrans) dan Helmy Faisal Zaini (Menteri PDT) menjadi caleg masing-masing dari dapil Jawa Timur VIII dan NTB. Menurut dia, seorang menteri memiliki tugas berat yang tidak bisa dirangkap sembari melaku- kan sosialisasi ke daerah pemilihan. Belum lagi kekhawatiran masyarakat terkait penyalahgunaan jabatan dan fasilitasnya. “Menteri-menteri ini jadi caleg seharusnya mundur dari jabatan menteri. Karena mereka jadi caleg akan membebani APBN. Memakai fasilitas Negara dan uang Negara untuk kepentingan pribadi dan partai politiknya. APBN itu bukan dipergunakan untuk kebutuhaan partai atau pribadi menteri tersebut untuk kebutuhaan seluru- hanan rakyat,” imbuh dia. Sementara itu, Direktur Pusat Kajian An- tikorupsi UGM, Yogyakarta, Zainal Arifin Mochtar JELANG PILGUB JATIM Khofifah-Said Lawan Berat Soekarwo-Saifullah BPK Temukan 1950 Kasus dengan Kerugian Rp 8 T JAKARTA-Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak sejumlah menteri yang sudah terdaftar dalam Daftar Caleg Se- mentara (DCS) segera mengundurkan diri. Langkah ini sangat penting agar fasilitas dan uang Negara seperti uang operasional menteri yang setiap tahun diberikan minimal sebesar Rp 1,2 mil- iar tidak dimanfaatkan dan salahguna- kan untuk kepentingan pribadi. Uchok Sky Khadafi Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Menteri-menteri dari partai politik da- lan pengelolaan APBN pada kemente- rian, ternyata kurang serius, kurang top, dan jauh dari kebaikan dalam menaje- men keuangan mengatakan menteri-menteri yang menjadi calon legislator pada Pemilu 2014 disarankan mundur dari jabatan mereka. Mereka dipastikan tak bisa fokus mengurus negara. Pengunduran diri itu juga untuk mencegah korupsi politik para menteri yang di- calonkan. “Pemerintah harus memiliki aturan yang melarang rangkap jabatan politik dan pemerintahan. Larangan ini harus ditaati presiden, menteri, hingga jajaran paling bawah,” jelas dia. Mentri Amburadul Lebih lanjut, Uchok mengatakan menteri-men- teri dari partai politik tidak layak dicalonkan. Sebab, dalam mengelola anggaran negara sangat jelek dan ambradul sehingga ditemukan adanya indikasi kerugian Negara. Hal ini jelas sangat merugikan masyarakat sebagai pembayar pajak. “Menteri-men- teri dari partai politik dalan pengelolaan APBN pada kementerian, ternyata kurang serius, kurang top, dan jauh dari kebaikan dalam menajemen keuangan. Ka- rena susah untuk memisahkan dengan jelas antara apakah menteri bekerja untuk kebutuhaan pribadi dan partainya atau untuk kepentingan rakyat sebagai pe- megang kedaulatan anggaran Negara,” jelas dia. Kerugian Negara tersebut ditemukan dalam Audit BPK tahun 2012 semester II, BPK yang mencatat bah- wa kerugian negara sebesar Rp. 8,311,534,656,000 untuk 1950 kasus di 15 lembaga atau kementerian. Dia menilai, menteri-menteri yang ingin jadi caleg, sebetulnya tidak layak dicalonkan lagi seba- gai Caleg. Karena mereka tidak mampu mengelola keuanga negara dengan baik. Bahkan, sebagian di- antara mentri itu diduga korupsi. “Selayaknya, kalau ingin jadi pejabat publik berarti harus menyelesai- kan persoalan adanya indikasi kerugian negara ini agar bisa dikatakan sebagai pejabat Negara yang bersih,” pungkas dia. (gam/abd/aji).

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of Koran Madura

Page 1: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO. 00110 | TAHUN II 1

Disparitas

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Abrari AlzaelPemimpin Redaksi Koran Madura

Cak Munali

Seperti ada yang retak dalam pen-egakan hukum. Kalangan elit yang dalam dugaan banyak orang lebih

mengerti hukum, memiliki tafsir sendi-ri-sendiri. Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan Polri memiliki keyaki-nan yang berbeda-beda dalam kasus Susno. Mula-mula, kejaksaan hendak mengeksekusi Susno Duaji tetapi mer-asa “dihalangi” di Polda Jabar. Kapolri memberi kesan malas bertindak sebe-lum akhirnya presiden bersuara. Ketua Mahkamah Agung baru bersikap di de-tik-detik terakhir. Susno tetap meleng-gang dan seakan mendapat perlakuan berbeda. Ada apa dengan Susno, hanya dia yang tahu.

Sebagai awam, hanya mengira bah-wa hukum di tanah ini hanya bisa tegak pada orang-orang kecil. Dalam kasus Minah di Banyumas, Jawa Tengah (2009 lalu), nenek itu penjara selama 1 bulan 15 hari, karena mencuri 3 buah kakao. Padahal Minah terpaksa mencuri kakao karena kelaparan dan belum makan selama beberapa hari. Kasus lainnya, Aguswandi Tanjung yang di jebloskan ke penjara selama 87 hari karena di-tuduh mencuri listrik di sebuah aparte-men. Padahal sebenarnya Agus hanya menumpang men-charge HP di Lobi Apartemen.

P a d a p e r i s t i w a lainnya, se-orang pelajar SMKN 3 Palu, S u l a w e s i Tengah, ter-dakwa berin-isial AAL (15) dipenjara 5 tahun hanya karena men-curi sandal seharga Rp. 30 ribu. Sandal seharga 30 ribu bisa membuat di penjara lantaran pemilik sandal tersebut anggota Polri berpangkat Briptu (Ahmad Rusdi Hara-hap). Bisa dibandingkan dengan kasus Eddie Widiono, mantan Direktur Utama PT PLN yang korupsi dan merugikan negara sebesar Rp 46 Milyar, hanya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Kasus Aulia Pohan yang terjerat kasus penyelewangan dana Yayasan Pengem-bangan Perbankan Indonesia (YPPI) senilai Rp. 100 Milyar, tapi ia hanya dipenjara selama 4 tahun.

Disparitas ini harus dijawab de-ngan keberanian penegak hukum tidak saja dari legal justic tetapi juga de-ngan sosial justic. Perlakuan berbeda ini termasuk salah satu sebab mengapa negara ini akhirnya jatuh miskin lanta-ran tidak memiliki kedaulatan hukum. Keadilan seakan bisa dibeli dan yang tidak bisa membayar gagal mendapat-kan keadilan.

Tanpa disadari, penyebab uta-ma tertinggalnya Indonesia, karena lemahnya kepemimpinan dari sisi mor-al dan intelektualitas serta serta pen-egakan hukum. Mafia korupsi menguat didukung jaringan mafia peradilan yang melibatkan aktor politik. Sebagian be-sar rakyat mengalami pemisikinan bu-daya, politik hukum dan ekonomi. Peta republik yang mengenaskan ini, mem-percepat proses kehancuran bangsa dan harus diakui bangsa ini terkapar di ujung peradaban.

Maka kepada siapa lagi awam me-minta tegaknya keadilan? Seharusnya penegak hukum coba mengerti kearifan. Rakyat saat ini geram melihat dipasritas hukum. Bila seringkali massa menghaki-mi sendiri atas perbuatan yang diduga melawan hukum dengan caranya sendiri, itu karena penegak hukum tidak bisa

berdiri sebagai sosok yang kompe-ten. Perkara hukum saat ini

menjadi komoditi yang bisa dijual. =

g PAMANGGHI

Peta republik yang

mengenaskan ini, mempercepat

proses kehancuran

bangsa dan harus diakui bangsa ini terkapar di ujung

peradaban

3 MEI 2013 JUMAT

Sudah Jarang

Suatu saat di usia tuanya Matrawi ingin mengajak isterinya jalan-jalan ke luar negeri. Masing-masing mereka memanggil kakek dan nenek satu sama lain

Waktu pengisian kartu keimigra-sian, Nenek bingung dengan bahasa Inggris. Nenek tanya pada peserta lain disebelahnya. Surname, first name, middle name & date of birth.

Setelah sammpai pada kolom SEX, nenek malu untuk bertanya pada orang lain. Sambil berbisik bertanya pada Matrawi. “Kek, kalo Sex dijawab apa ya?”

Pelan-pelan Matrawi berbisik: “Tu-lis saja, SUDAH JARANG”

BATALKAN KURIKULUM 2013. Massa yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Pendidikan melakukan unjuk rasa di depan kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (2/5). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan, mencabut Ujian Nasional serta batalkan kurikulum 2013.

ant/m agung rajasa

JAKARTA-Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) berdemonstrasi di depan kantor Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-bud) menuntut pemerintah menghapus atau mereposisi ujian nasional (UN) hanya sebagai pemetaan mutu pendidikan.

“Kami sudah meminta pemerintah untuk menghapuskan UN, namun Kemendikbud be-rargumen bahwa lebih mudah meneruskan UN daripada menghentikannya. Maka kami mena-warkan agar UN ini direposisi hanya sebagai pemetaan mutu pendidikan,” kata Sekjen FSGI Retno Listyarti di Jakarta, Kamis kepada sejum-lah wartawan.

Menurut dia, meskipun beberapa pihak telah meminta penghapusan UN karena dinilai kurang layak sebagai alat uji kemampuan siswa, Kemendikbud tetap bersikukuh untuk melak-sanakan UN tanpa memenuhi standar kualitas pendidikan sebagaimana diamanatkan peratu-ran perundang-undangan.

Dia juga menyoroti pelaksanaan Ujian Na-sional (UN) 2013 untuk tingkat SMA yang sem-pat terkendala sehingga ia menilai bahwa hasil UN itu sudah tidak valid untuk digunakan se-bagai alat ukur dalam menentukan prestasi be-lajar siswa dan pertimbangan masuk ke pergu-ruan tinggi negeri (PTN).

HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Guru Sarankan UN Dilikuidasi

15 Kementerian Rugikan NegaraSURABAYA- Soekarwo,

Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa adalah calon terkuat dalam pemilihan guber-nur (pilgub) Jawa Timur yang akan diselenggarakan 29 Agus-tus 2013 mendatang. Demikian hasil survey yang dilakukan oleh lembaga survey The Initiative yang dirilis, Kamis (2/5) di Ru-mah Makan Agis Surabaya.

Peneliti Senior The Initia-tive, Dahlan, kepada wartawan mengatakan ada 10 nama to-koh yang dimunculkan dalam survey, yakni Soekarwo, Saiful-lah Yusuf, Khofifah Indar Par-awansa, Sirmadji (Ketua DPD PDI P Jawa Timur), anggota DPR RI H M Said Abdullah, pengu-rus DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam, calon independen Eggi Sudjana, pengurus DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Wakil Wa-likota Surabaya Bambang DH dan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung. Dari 10 nama terse-but, Soekarwo, Saiful-lah dan Khofifah yang palin g dikenal luas dan direkomendasikan sebagai calon gubernur oleh masyarakat Jawa Timur.

“ Untuk level I (Calon gu-bernur Jatim) ada 3 nama yai-tu, Soekarwo, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa. Masyarakat Jawa Timur sudah mengenal mereka. Khofifah dan Saifullah mantan menteri, sedangkan Soekarwo masyarakat mengenalnya ka-rena saat ini menjabat sebagai gubernur Jawa Timur. Kepopul-eran tersebut dapat mengantar-kan seseorang menduduki posisi sebagai orang paling penting di pulau Jawa bagian timur ini,” pa-par Dahlan.

Tingkat kepopuleran Soekar-wo di mata masyarakat Jawa Timur mencapai 90,18 pers-en, Khofifah 70,32 persen dan Saifullah Yusuf 66,88 persen. Sedangkan nama lainnya seperti MH Said Abdullah 27,70 persen, Bambang DH 27,69, Pramono Anung 20,90 persen, Djarot Saiful Hidayat 9,82 persen, Eggi Sudjana 8,57 persen, Ridwan

Hisjam 8,46 persen dan Sirmadji 8,15 persen.

“Untuk level 2 (cawagub) ada 3 nama yang direkomendasikan masyarakat sebagai cawagub yakni MH Said Abdullah, Bam-bang DH, dan Pramono Anung. Kebetulan mereka bertiga meru-pakan kader PDI P,” tambahnya.

Ketika The Initiative menggelar survei simulasi Pilgub Jatim dengan memasangkan pa-sangan cagub-cawagub, Soekar-wo-Saifullah Yusuf vs Khofifah-Said Abdullah, hasilnya Karsa meraih 48,33 persen dari sampel 956 orang yang tersebar di 99 desa atau kelurahan di Jatim, yang mewakili daerah pilihan dan pasangan Khofifah-Said Abdullah meraih 31,69 persen. Sementara yang belum menen-tukan pilihan sebanyak 19,98 persen. “Unggulnya Soekarwo

lantaran popularitasnya lebih tinggi dibanding Khofi-

fah,” kata Dahlan.Diakui Dahlan, se-

betulnya Saifullah Yu-suf juga diunggulkan dalam bursa Cagub.

Namun sayangnya Gus Ipul maju kembali se-

bagai cawagub.”Sayangnya Gus Ipul memilih berpasangan dengan Soekarwo. Padahal hasil survey Gus Ipul layak maju seba-gai Cagub,” tandasnya.

The Initiative juga mensimu-lasikan pasangan Khofifah-Said versus pasangan yang diusung PDIP, Bambang DH-Sirmadji. Hasilnya, Khofifah-Said meraih 41,95 persen. Bambang-Sirmadji 10,98 persen dan belum menen-tukan pilihan 47,07 persen.

Sedangkan versi pasangan Bambang-Sirmadji meraih 8,26 persen. Soekarwo-Saifullah me-raih 55,75 persen dan yang be-lum menentukan pilihan seban-yak 35,98 persen.

Kendati demikian, dari hasil survei yang sama, pasan-gan Khofifah-Said diprediksi bakal menguasai Pulau Madura jika benar-benar berganden-gan. Diperkirakan, 60 persen masyarakat Madura akan memil-ih pasangan ini. Sedangkan 40 persen lainnya didapat Soekarwo-Saifullah Yusuf. (kas/han/abe)

“Kader-kader partai politik yang sedang duduk di kabinet dan masuk dalam daftar caleg mengundurkan diri saja. Minimal, mereka harus memilih tetap menja-di menteri atau caleg. Tidak bisa keduanya. Pasalnya, ada potensi korupsi dan penyalahgunaan fasilitas Negara,” kata Direktur Investigas dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Kamis (2/5).

Berdasarkan catatan Koran Madura, sedikitnya, terdapat 10 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II maju sebagai caleg pada Pemilu Legislatif 2014. Par-tai Demokrat mengajukan EE Mangindaan (Menteri Perhubungan), Syarifudin Hasan (Menteri Koperasi dan UKM), Amir Syamsuddin (Menteri Hukum dan HAM), Jero Wacik (Menteri ESDM), dan Roy Suryo (Menpora).

Sedangkan PKS mengajukan dua menterinya, Suswono (Menteri Pertanian) dan Tifatul Sembiring (Menkominfo). Sementara menteri asal PAN Zulki-fli Hasan (Menhut) maju di dapil Lampung I dan 2 menteri PKB yakni Abdul Muhaimin Iskandar (Me-nakertrans) dan Helmy Faisal Zaini (Menteri PDT) menjadi caleg masing-masing dari dapil Jawa Timur VIII dan NTB.

Menurut dia, seorang menteri memiliki tugas berat yang tidak bisa dirangkap sembari melaku-kan sosialisasi ke daerah pemilihan. Belum lagi kekhawatiran masyarakat terkait penyalahgunaan jabatan dan fasilitasnya. “Menteri-menteri ini jadi caleg seharusnya mundur dari jabatan menteri. Karena mereka jadi caleg akan membebani APBN. Memakai fasilitas Negara dan uang Negara untuk kepentingan pribadi dan partai politiknya. APBN itu bukan dipergunakan untuk kebutuhaan partai atau pribadi menteri tersebut untuk kebutuhaan seluru-hanan rakyat,” imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Pusat Kajian An-tikorupsi UGM, Yogyakarta, Zainal Arifin Mochtar

JELANG PILGUB JATIM

Khofifah-Said Lawan Berat Soekarwo-Saifullah

BPK Temukan 1950 Kasus dengan Kerugian Rp 8 TJAKARTA-Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak sejumlah menteri yang sudah terdaftar dalam Daftar Caleg Se-mentara (DCS) segera mengundurkan diri. Langkah ini sangat penting agar fasilitas dan uang Negara seperti uang operasional menteri yang setiap tahun diberikan minimal sebesar Rp 1,2 mil-iar tidak dimanfaatkan dan salahguna-kan untuk kepentingan pribadi.

Uchok Sky KhadafiKoordinator Advokasi dan

Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran

(FITRA)

Menteri-menteri dari partai politik da-lan pengelolaan APBN pada kemente-

rian, ternyata kurang serius, kurang top, dan jauh dari kebaikan dalam menaje-

men keuangan

mengatakan menteri-menteri yang menjadi calon legislator pada Pemilu 2014 disarankan mundur dari jabatan mereka. Mereka dipastikan tak bisa fokus mengurus negara. Pengunduran diri itu juga untuk mencegah korupsi politik para menteri yang di-calonkan. “Pemerintah harus memiliki aturan yang melarang rangkap jabatan politik dan pemerintahan. Larangan ini harus ditaati presiden, menteri, hingga jajaran paling bawah,” jelas dia.

Mentri AmburadulLebih lanjut, Uchok mengatakan menteri-men-

teri dari partai politik tidak layak dicalonkan. Sebab, dalam mengelola anggaran negara sangat jelek dan ambradul sehingga ditemukan adanya indikasi kerugian Negara. Hal ini jelas sangat merugikan masyarakat sebagai pembayar pajak. “Menteri-men-teri dari partai politik dalan pengelolaan APBN pada kementerian, ternyata kurang serius, kurang top, dan jauh dari kebaikan dalam menajemen keuangan. Ka-rena susah untuk memisahkan dengan jelas antara apakah menteri bekerja untuk kebutuhaan pribadi dan partainya atau untuk kepentingan rakyat sebagai pe-megang kedaulatan anggaran Negara,” jelas dia.

Kerugian Negara tersebut ditemukan dalam Audit BPK tahun 2012 semester II, BPK yang mencatat bah-wa kerugian negara sebesar Rp. 8,311,534,656,000 untuk 1950 kasus di 15 lembaga atau kementerian.

Dia menilai, menteri-menteri yang ingin jadi caleg, sebetulnya tidak layak dicalonkan lagi seba-gai Caleg. Karena mereka tidak mampu mengelola keuanga negara dengan baik. Bahkan, sebagian di-antara mentri itu diduga korupsi. “Selayaknya, kalau ingin jadi pejabat publik berarti harus menyelesai-kan persoalan adanya indikasi kerugian negara ini agar bisa dikatakan sebagai pejabat Negara yang bersih,” pungkas dia. (gam/abd/aji).

Page 2: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO. 0110 TAHUN II2 SUMENEP

LUMPUH. Terlihat pengendara sangat hati-hati melintas di jalan yang rusak berat di Kepulauan Giliyang, Kamis (2/5). Jalan tersebut sudah 5 tahun lebih belum diperbaiki.

syamsuni/koran madura

Giliyang Layak Jadi Objek Wisata Kesehatan

Pantauan Koran Ma-dura, tim BBTKL PP yang berjumlah sembilan orang melakukan pengukuran di dua tempat; Desa Banraas dan Bancamara. Dalam pengukuran itu, para tim dilengkapi dengan alat pendeteksi udara lengkap dengan fasilitas-fasilitas penunjang.

Kepala BBTKI Kemen-kes RI Direktorat Sura-baya Zainal Ilyas Nampira mengatakan, kajian ulang terhadap kadar oksigen di Pulau Giliyang betujuan untuk mengetahui sejauh-mana sebenarnya karbon-dioksida (pencemaran) udara yang terjadi. “Kajian ulang yang kami lakukan hari ini sebenarnya atas ihtiar Kabupaten Sumenep untuk menjadikan pulau Giliyang sebagai wisata se-hat,” katanya.

Hasil penelitian BBT-KLP menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil LAPAN pada tahun 2006. Pada pen-gukuran pertama, tepat pada pukul 11 siang, tim BBTKL PP mencatat kand-ungan oksigen 20,9 persen. Artinya, oksigen sudah be-rada diatas baku mutu nor-mal kadar oksigen di Alam sebesar 20 persen. Semen-tara kandungan Karbon-dioksida (CO2) sebesar 302 persen dan berada di bawah ambang batas nor-mal CO2 387 part permil-ion.

Sedangkan pada pen-gukuran kedua, hanya

berlangsung 45 menit ka-rena kondisi udara Pulau Giliyang semakin bagus di-mana Kandungan Oksigen (O2) mencapai 21,5 persen CO2 265 part permilio,dan kebisingan 36,5 desibel de-ngan standar 55 desibel.

“Jelas, berdasarkan hasil penelitian kami te-lah menunjukkan bahwa kondisi udara di Pulau Gili-yang berada di atas baku mutu normal. Artinya, O2 tambah tinggi berarti tambah bagus, sedangkan CO2-nya makin rendah,” ungkap Zainal.

Dengan demikian, Zainal menyimpulkan, Pulau Giliyang cocok di-jadikan objek wisata kes-ehatan. Namun, untuk pengembangan menjadi objek wisata kesehatan, pemerintah maupun masyarakat dapat menjaga kondisi yang ada, sehingga saat dikembangkan men-jadi wisata kesehatan tidak mengurangi maupun mer-usak udara yang ada.

“Kami harap baik pemk-ab maupun masyarakat da-pat menjaga kualitas udara dengan meminimalisir pencemaran,”ungkapnya.

Zainal dan Tim yang turun belum bisa memas-tikan fenomena alam apa yang menyebabkan kand-ungan oksigen di Pulau Giliyang berada diatas baku mutu normal, karena harus melakukan peneli-tian lebih lanjut. Namun melihat hasil pengukuran yang dilakukan ada indi-

kasi jika meningkatnya oksigen dapat dipengaruhi angin yang bergerak.

"Untuk saat ini kami belum bisa mengetahui pe-nyebab kandungan oksigen di sini bagus, Mungkin juga ada pengaruh dari Angin" ungkapnya.

Lebih lanjut Zainal mengungkapkan, BBTKLP Surabaya tidak hanya me-lakukan pengukuran udara saja, namun ada beberapa item pengukuran lain se-perti analisa lain seper-ti kulitas air, makanan dan pola hidup. Namun hasilnya masih menung-gu hasil dari laboratorium. “Dan untuk menung-gu hasil itu butuh waktu 3 hari, sedangkan untuk mengetahui SO2, nitrit, amoniak, (NH3), H2S, O3, dan PB membutuhkan waktu satu minggu. Ter-masuk, kami sekarang juga mengukur sejumlah indikator lainya, seperti mengecek para penduduk yang lanjut usia, beberapa jenis ikan yang dimakan, tanah, dan juga airnya. Namun masih menunggu hasil laboratorium” pa-parnya.

Secara terpisah, Kepala Desa Ban Raas Masdawi berharap, sebelum peme-rintah menjadikan daer-ahnya jadi objek wisata, pemerintah terlebih da-hulu memikirkan fasili-tas Pulau Giliyang yang masih minim, termasuk infrastruktur jalan dan dermaga.

“Karena kalau masyarakat Giliyang siap kapanpun, asal-kan infrastruktur un-tuk kepulauan harus di benahi dulu, baru sete-lah itu berpikir tentang wisata,”ungkapnya.

InfrastrukturInfrastruktur jalan Pu-

lau Giliyang tidak hanya berlubang dan bergelom-bang, tetapi rusak total.

Rusak jalan tidak hanya menggangu aktifitas peng-endara, namun juga mem-bahayakan warga sekitar. Bahkan menurut beberapa informasi yang dihimpun Koran Madura, hampir tiap hari terjadi kecelakaan ter-jadi.

Masriwan, 40, warga Desa Banraas mengata-kan, jalan-jalan di Pulau Giliyang sudah lama tidak disentuh oleh pemerintah setempat. “Bayangkan, ja-lan di sini sudah menga-lami rusak berat pada saat Abuya Busyro Karim masih menjadi ketua DPRD Ka-bupaten Sumenep. Sampai dia jadi bupati sekarang masih belum ada perbai-kan. Berarti sudah seki-tar 5 tahunan jalan di sini rusak,” katanya kepada wartawan.

Ditanya lebih lanjut tentang panjang jalan ru-sak, Masriwan menjelas-kan kurang lebih 17 kilo-meter mengelilingi pulau, baik dari Desa Banraas maupun Desa Bancamara. “Seingat saya, dulu sem-pat diperbaiki, yaitu pada tahun 2009, tetapi hanya 6 kilometer saja. Dan an-ehnya, tidak sampai satu tahun jalan yang selesai diperbaiki rusak lagi,” ucapnya.

Cepat rusaknya jalan yang diperbaiki karena ku-alitas aspal yang kurang bagus. “Sehingga ber-dampak terhadap kualitas jalan, makanya cepat ru-sak,” ujarnya.

Masriwan berharap pemerintah Kabupaten Sumenep segera mem-perbaiki infrastruktur jalan di Pulau Giliyang. “Katanya sih tahun 2014 akan diperbaiki, tetapi bagi masyarakat Pulau Giliyang, tidak harus me-nunggu sampai 2014, ter-lalu kelamaan. Harapan masyarakat agar tahun ini sudah bisa diperbaiki,” terangnya. (sym/mk)

SUMENEP - Menindaklanjuti hasil penelitian Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim (LAPAN) pada tahun 2006, tentang kandungan oksigen di Pulau Giliyang yang mencapai 21 persen, Balai Besar Teknik Kesehatan Ling-kungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP) Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Republik Indonesia Direktorat Surabaya me-lakukan penelitian serupa dibeberapa titik, Kamis (2/5).

PILKADES

BISNIS

DISPENDUKCAPIL

Pagar Masjid Dibongkar Karena Politik

SUMENEP – Pemilihan kepala desa di Kecamatan Gayam Pulau Sepudi tinggal tiga hari lagi, 6 Mei. Gejolak politik mulai memanas dan berakhir dengan pembong-karan Pagar Masjid Nurul Jannah di Dusun Pon Daja Desa Perambanan Kecama-tan Gayam. Pemilik lahan menarik kembali tanah yang telah diwakafkan karena perbedaan warna politik.

Pembongkaran dilaku-kan, Kamis (2/5) sekitar pukul 08.45 Wib, oleh warga secara gotong royong de-ngan membawa sejumlah alat pembongkar secara manual.

Sugianto warga setem-pat mengatakan, semula halaman Masjid Nurul Jan-nah cuma sekitar 2x3 meter. Namun, karena ada tanah yang diwakafkan warga, halaman masjid diperluas hingga ukuran 8x20 meter. Kemudian dibangun pagar terbuat dari tembok. Tanah yang diwakafkan itu ditarik kembali karena perbedaan pilihan dalam pilkades.

“Pemilik tanah namanya Moh Hanafi, keponakanya mencalonkan diri sebagai

kepala desa Perambanan. Namun, karena dia menduga warga disana (sekitar mas-jid) tidak mendukung ke-ponakanya, sehingga tanah yang diwakafkan ke masjid diminta kembali,” jelasanya.

Pembongkaran lahan masjid tersebut dilaku-kan warga sendiri, ka-rena mereka mengang-gap pemilik lahan sudah tidak ikhlas mewakafkan lahannya ke masjid, se-hingga dikhawatirkan tidak sah saat menjalan-kan ibadah ditempat yang ditarik itu.

“Kalau pemiliknya tidak ikhlas mewakafkan tanah-nya, berarti kan kita beriba-dah ditempat yang haram, makanya kita bongkar,” terangnya.

Pilakdes di Desa Peram-banan Kecamatan Gayam, akan digelar Senin (6/5). Kontestan yang akan berlaga pada pemilihan tersebut dua calon; Agus Syairi dengan gambar pohon kelapa, dan Handayani dengan gambar pohon pisang. Mereka mem-perebutkan suara hak pilih yang berjumlah 40.103. (sai/mk)

e-KTP Jangan di-Foto Copy

SUMENEP - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Ach. Zaini

mengingatkan agar masyarakat yang telah menerima kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tidak difoto copy, karana dapat merusak chip yang ada di dalam e-KTP. Selain itu, ia meminta untuk tidak distre-ples dan ditaruh disembarang tem-pat yang berpotensi menyebabkan kerusakan.

Jika pemilik e-KTP tidak mengin-dahkan ketentuan tersebut, chip yang ada tidak berfungsi dan chip tersebut merupakan data base dari pemiliknya. Apabila data base itu rusak maka tidak akan berfungsi lagi dalam mengirimkan pesan dari server utama. “Server utama ada di pusat, kalau tidak salah ada lima buah dan besarnya seperti truk,” pa-parnya, Kamis (2/5).

Zaini mengaku sudah bekerjasama dengan beberapa instansi, seperti ke-polisian, bank, rumah sakit maupun instansi lain untuk tidak melakukan hal itu. Menurutnya, yang mudah ter-jadi kerusakan chip saat petugas polisi kadang secara sembrono menstreples e-KTP saat menagkap pemilik e-KTP karena tidak mematuhi rambu lalu lintas atau tidak memiliki SIM.

Selain polisi, pihak bank juga ter-biasa memfoto copy saat pemilik e-KTP melakukan transaksi. Karena itu, pi-haknya berharap semua instansi dapat mengerti keadaan tersebut, sehingga pemilik e-KTP tidak dirugikan karena perbuatan tersebut.

Pihaknya mengaku sudah me-nerima pengaduan dan keluhan dari masyarakat mengenai tanda-tanda kerusakan yang diakibatkan oleh cara dan perbuatan seperti itu. Karena itu, pihaknya mengimbau agar setiap warga masyarakat yang sudah mengantongi e-KTP tidak menfoto copy maupun men-streples.

Ia mengatakan, jika ada pihak in-stansi yang meminta untuk difoto copy jangan dituruti, dan upayakan agar petugas dari instansi itu langsung mengetik inisialnya. Karena dengan cara mengetik inisial, akan keluar lang-sung data-data yang dibutuhkan dari pemilik e-KTP. “Data seperti sidik jari, irisan mata, bahkan letak geografis dari pemilik e-KTP itu,” tuturnya. (athink/mk)

Pemerintah Dinilai Kurang Kooperatif pada Pengusaha Lokal

SUMENEP - Tuntutan pe-rusahaan kapal penyebarangan pelabuhan Kalianget ke Pulau Talango masih menemukan jalan buntu. Pemerintah dinilai telah menganaktirikan CV Kar-don yang lebih dulu melaku-kan operasi dikawasan tersebut dan menganakemaskan PT Savaras Jaya setelah pengope-rasiannya dikuasakan ke pihak Pusat Koperasi Angkatan Laut (PUSKOPAl).

Pemilik kapal pera-hu penyebarangan Karsono mengemukan, cara pemerin-tah menganakemaskan PT Savaras Jaya tersebut dengan membiarkannya kapal milik mereka masih melakukan tambatan kapal ditempatnya. Padahal, sesuai perjanjian yang telah disepakati dengan pihak ombudsman republik Indonesia perwakilan Jawa Timur beberapa waktu lalu, hal itu sepenuhnya disepakati sebagai kontrak perjanjian kedua belah pihak.

Ia mengakui, kalau pem-buatan tambatan kapal berupa plengsengan yang dikehendaki oleh pemerintah telah dilakukan secara prose-dural dan sesuai dengan spek permintaan.”Kalau begini terus, enak di sana dan rugi di saya. Padahal, untuk pem-buatan plengsengan itu, saya habis ratusan juta rupiah,” paparnya, Kamis (2/5).

Tim Kuasa CV Kardon, Anang KPP menyebutkan, apabila sikap pemerintah dalam mencarikan solusi masih lamban, pihaknya akan segera melaporkan ke Kom-nas HAM karena perlakuan tersebut dinilai telah merugi-kan pemiliki CV Kardon yang merupakan pemilik kapal yang pertamakali melakukan operasi dikawasan penye-berangan Kalianget-Talango.

Pihaknya tetap akan me-minta kepada pihak ombuds-

man agar mengusut prosedur yang telah dilakukan oleh pihak Savaras Jaya. Ia menilai cara yang dilakukan Dinas Perhubungan masih terkesan sebelah pihak. Ia berharap agar pihak ombudsman da-pat melakukan kajian-kajian mendalam sehingga tidak merugikan sebelah pihak.

Walaupun CV Kardon te-lah pertamakali melakukan operasi dikawasan tersebut, katanya, tidak menuntut adanya pengoperasian ka-pal lain. Asalkan cara-cara prosedural yang dilakukan PT Savaras Jaya dengan meng-kuasakan kepada Puskopal memenuhi peraturan yang sudah ada. “Jika prosedur itu hanya sekedar kedok dan mall praktek, kami akan bawa per-soalan ini ke HAM,”tuturnya.

Sedangkan Kepala Per-wakilan Ombudsman Jawa Timur Agus Widiyarta mengemukakan, pihaknya sebagai ombudsmen akan melakukan mediasi publik dan melakukan kajian seperti yang diinginkan oleh CV Kar-don. Karena sejauh ini, menu-rutnya peraturan pengopera-sian kapal tetap merupakan kewenangan pemerintah yang juga diatur oleh undang-undang. Menurutnya, tuntu-tan pemilik kapal CV Kardon dinilai kurang mendasar ka-rena hanya terbatas persoa-lan tidak meminta izin meng-gunakan tambatan perahu.

Ia menambahkan, pihak-nya akan melakukan kajian secara mendalam menelu-suri semua prosedur yang diajukan oleh Savaras Jaya. Dengan cara tersebut, pi-haknya selaku ombudsmen dapat menemukan solusi dan tidak merugikan sebelah pihak. “Upaya-upaya peng-kajian tersebut sudah kami lakukan,” tukasnya. (athink/mk)

DUGAAN KORUPSI

Dana Bantuan RTLH Diduga Dikorupsi

SUMENEP – Dewan Perwaki-lan Rakyat Sumenep menduga dana Bantuan Rumah tidak Layak Huni (RTLH) yang dikeluarkan Dinas So-sial (Dinsos) terjadi korupsi oleh salah satu oknum yang tidak br-tanggung jawab, sehingga penerima bantuan hanya menerima bantuan sebesar 4 juta dari bantuan yang dikeluarkannya sebesar 6 juta.

Anggota Komisi D DPRD Sume-nep Syamsul Arijal mengatakan hal itu merupakan keluhan masyarakat saat melakukan reses di Kecamatan Rubaru, Ambunten, Pasongsongan Dasuk beberapa waktu lalu. “Bahkan dalam dalam aduan masyarakat ada yang menerima di bawah Rp. 4 juta,” katanya, Kamis (2/5).

Kejadian tersebut, menurutnya, tidak hanya terjadi di daerah pemili-han 4. “Saya kira seluruh Kabupaten Sumenep juga demikian,” tambahn-ya.

Ia meminta dinsos melakukan tindakan tegas menelusuri temuan itu. “Dalam tindakan ini, seharus-nya dinsos harus bertindak tegas,” ujarnya. Bahkan, ia menyampaikan kepada awak media agar dinsos tidak lagi memberikan bantuan serupa terhadap desa yang telah meneriama dan telah menyalahgunakan bantu-an untuk masyarakat miskin. “Kalau perlu jangan diberi bantuan lagi,” tegasnya.

Sementara Kabid Rehabiltasi So-sial Dinas Sosial Sumenep Zainurul Qamari mengatakan telah menyia-sati dengan melakukan kersama de-ngan salah satu bank untuk meng-hindari terjadinya penyelewengan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Khan bantuan itu langsung diterima di bank, jadi tidak akan mungkin ada penyelewengan,” ung-kapnya ketika dikonfirmasi Koran Madura.

Disamping itu juga, ia menje-laskan bantuan RTLH ini tidak ha-nya dikeluarkan oleh dinas sosial saja, melainkan ada juga yang dike-luarkan melalui bapedda dan kodim. (edy/mk)

RESPON TUNTUTAN BURUH

Eksekutif-Legislatif Siap Penuhi Tuntutan Pekerja SUMENEP— Dewan Per-

wakilan Rakyat Sumenep akan bersikap proaktif ter-hadap tuntutan pekerja dan buruh sehingga beberapa perusahaan yang bandel dan menyimpang dari ketentuan peraturan perburuhan di Sumenep dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Selain itu, legislatif juga berjanji akan melakukan pengawalan secara lang-sung mengenai adanya ban-tuan terhadap para TKI yang legal. Bantuan tersebut, di-

harapkan dapat mengurangi beban yang ditanggung oleh para TKI.

Ketua Komisi D DPRD Moh. Subaidi mengatakan, pihaknya akan bersikap proaktif terhadap tuntu-tan pekerja maupun buruh. Ia juga berjanji akan turun langsung ke bawah dengan pihak Disnakertrans un-tuk mengetahui langsung tentang keberadaan pe-rusahaan yang diindikasi-kan tidak memperlakukan standar perundang-undan-gan yang berlaku. “Iya, kami

akan mengecek langsung ke pihak Disnakertran me-ngenai adanya perusahaan yang tidak memperlakukan standar upah minimum itu,”paparnya, Kamis (2/5).

Politisi PPP tersebut menilai apa yang dilakukan demonstran tidak sekedar memperingati hari buruh dan dilakukan secara se-rimonial belaka. Walaupun setiap tahun selalu mem-peringati hari buruh, tapi inisiatif pemerintah untuk mengambil sikap tegas de-ngan menjadikannya pela-

jaran dan perubahan tidak kunjung dilakukan.

Sebab itu, pihaknya meminta kepada pemerin-tah agar melakukan upaya-upaya yang konkrit dalam mensejahterakan masyarakat pekerja dan menindak tegas setiap perusahaan yang dite-mukan melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. De-ngan demikian, pihaknya juga meminta kepada pe-merintah agar memperlaku-kan UMK sesuai aturan yang dikeluarkan oleh Gubenur. Dengan cara tersebut, menu-

rutnya, masyarakat kecil da-pat dibantu kesejahteraan-nya.

Sementara itu, Kabid Perburuhan dan TKI Dis-nakertrans Farid Mulyono menyambut positif terha-dap upaya-upaya perubahan dan perbaikan yang dapat membantu menaikkan ke-sejahteraan masyarakat dan pekerja. Menurutnya, masih sangat dilematis menyikapi persoalan para pekerja dan mekanisme pengupahan-nya.

Namun sejauh ini, ka-

tanya, pihaknya belum me-nerima laporan mengenai para pekerja yang menun-tut perusahaannya agar memperlakukan standar UMK yang ditetapkan oleh gubenur. Ia memaklumi, karena alasan-alasan keta-kutan terhadap perusahaan tempatnya bekerja sehingga sulit melaporkannya kepada disnakertrans. Tetapi, pi-haknya akan sangat kooper-atif jika memang hal terse-but ada dan akan membantu para pekerja agar nasibnya bisa berubah. (athink/mk).

Page 3: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO. 0110 TAHUN II 3SUMENEP

Novandri: Kami Akan Mengabdi kepada

Masyarakat

SUMENEP – Calon Kepala Desa (Cakades) Kolor Kecamatan Kota Novandri Prasetiawan berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan aparatur jika terpilih sebagai kepala desa. Dengan demiki-an, masyarakat bisa mengakses pela-yanan secara mudah.

Janji tersebut disampaikan dalam Uji Publik Calon Kepala Desa Kolor yang diselenggarakan panitia pilkades setem-pat di Gedung Ki Hajar Dewantara Sume-nep, Rabu (1/5).

Calon nomor urut 3 (bukan 1 se-baimana diberitakan sebelumnya) itu jika kelak terpilih juga akan mening-katkan pembangunan infrastruktur, dan kualitas pendidikan yang bisa dijangkau oleh semua masyarakat.

Selain itu, Novandari juga komit-men meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat. ”Jika Al-lah meridhai kami, kami akan benar-benar akan menjalankan amanah, akan mengabdikan diri kepada masyarakat,” katanya. (*/edy/yat)

VISI MISI. Calon Kepala Desa Kolor Nomor Urut 1 Novandri Prasetiawan saat menyampaikan visi dan misi di Gedung Ki Hajar Dewantara Sumenep, Rabu (1/5)

KOMPAK. Siswa melakukan aksi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Sumenep, Kamis (2/5). Mereka meminta kejaksaan menyelesaikan kasus dugaan korupsi di Sumenep.junaedy/koran madura

Pelajar Semangati Kejari Agar Berantas Korupsi

Selain menggelar orasi di depan kejari, puluhan siswa se-kolah lanjutan tingkat pertama itu menyampaikan aspirasinya didepan kantor Dewan Perwaki-lan Rakyat setempat. Di depan gedung dewan, mereka meminta dewan memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.

Aksi puluhan siswa tersebut sampai harus mengorbakan se-kolah untuk menyemangati kejari dan dewan. Mereka sengaja tidak masuk sekolah untuk menggelar aksi.

Bambang Firmansyah, siswa SMP di Kecamatan Dasuk menga-takan, dirinya sengaja tidak ma-suk sekolah hanya untuk mengi-kuti demonstrasi. “Kami tidak masuk sekolah hari ini, sebab kami juga ingin bepartisipasi dalam penegakan hukum,” kata-nya.

Ada beberapa kasus besar yang menurut mereka terkesan diulur-ulur, seperti kasus dugaan korupsi pembelian tanah di Dinas Pendidikan Sumenep, kasus ban-

tuan beras untuk rakyat miskin dan beberapa kasus lain yang be-lum dituntaskan oleh kejaksaan.

Pantauan Koran Madura, siswa tampak sangat antusias dalam menyampaikan aspirasin-ya. Dalam aksinya, mereka mem-bawa sejumlah poster, seperti “Kejari Sumenep Tidak Sukses dalam Memberantas Permasalah Korupsi di Kabupaten Sumenep”. Bahkan di tengah demonstrasi berlagsung, koorlap aksi sem-pat melemparkan telur busuk ke halaman kejari sebagai simbolis ketidakseriusan kejari dalam me-nyelesaikan korupsi.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Kejari Sumenep Bambang Hartoto mengatakan, pihaknya selama ini bukan tidak bekerja, tapi masih dalam tahap penye-lidikan terhadap semua kasus yang besar yang ditengarai me-ngendap di kejari, termasuk kasus Pasar Anom, kasus Pugar, kasus tanah di SMA Batuan. “Semuanya masih dalam penyelidikan, pasti kami akan tuntaskan,” tegasnya.

Bidik Proyek KemenperaKejaksaan Negeri (Kejari)

Sumenep saat ini sedang mem-bidik dugaan penyimpangan Program Penanganan Lingkung-an Perumahan dan Pemukiman Kumuh Kemenpera, di Desa Par-sanga Kecamatan Kota. Saat ini kejari mulai mengumpulkan data pelaksanaan proyek senilai Rp 2,6 miliar dari pagu 3 miliar itu.

Kepala Kejari Sumenep Bam-bang Hartoto menjelaskan, pi-haknya mendapatkan informasi dugaan penyimpangan proyek kemenpera itu. Makanya, pihak-nya langsung mengumpulkan data terkait. "Saat ini, kami me-ngumpulkan sejumlah data," ka-tanya.

Menurut Bambang, data yang dikumpulkan itu berupa doku-men dan keterangan. Bahkan, ke-mungkinan pihaknya juga akan langsung turun ke lapangan. "Se-belum kami melangkah ke tahap selanjutnya, data itu perlu kami kumpulkan secara maksimal," ujarnya.

Keberadaan data itu, sambung dia, untuk menentukan dugaan penyimpangan proyek itu bisa ke penyelidikan atau tidak. Jadi, un-tuk menentukan adanya indikasi korupsi. "Kalau memang layak akan kami lanjutkan ke penye-lidikan. Kalau tidak, berarti di-hentikan," tuturnya.

Untuk itu, menurut Bambang,

bidikan proyek yang dilakukan bukan berarti sudah pidana. Jadi, masyarakat hendaknya tidak salah persepsi terkait pengumpu-lan data ini. "Intinya, kami masih langkah awal. Tahapannya masih panjang," ungkapnya datar.

Sementara itu, Direktur LSM Sumenep Independen (SI) M. Ramzy menjelaskan, pihaknya meminta kejaksaan untuk serius menangani. Apabila tidak serius tidak usah menyentuh dugaan penyimpangan itu. "Kalau me-mang sudah ditangani, diseriusi," katanya.

Dia mengungkapkan, pihak-nya tidak mau kasus-kasus itu hanya dijadikan tawar menawar saja. Pihaknya berharap tidak ada main mata. "Kalau memang tidak ada indikasi pidana, segera pastikan, supaya kasusnya tidak menggantung. Kami cukup per-caya ke kejaksaan," ujarnya.

Proyek Kemenpera 2012 yang dikerjakan pihak rekanan diduga bermasalah. Sebab, proyek de-ngan dana Rp 2,6 miliyar dari pagu 3 miliyar tidak sesuai de-ngan RAB (rincian anggaran be-lanja). Sehingga, menyebabkan kualitas tidak bagus dan cepat rusak. Rincian proyek itu, untuk PJU PLTS sebanyak 40 Unit Rp 379.678.401, Aspal sebesar Rp 426,693.848 dan pekerjaan jalan Paving, MCK, Saluran Drainase, TPS Rp 1,642.110.568. (edy/yat/mk)

SUMENEP – Dukungan kejaksaan negeri untuk menun-taskan korupsi tak hanya datang dari elemen mahasiswa dan aktivis. Siswa pun mendukung kejaksaan segera menyelesaikan dugaan korupsi di Sumenep, seperti yang dilakukan, Kamis (2/5). Puluhan siswa dan siswi mendatangi Kejaksaan Negeri setempat meminta kejari menegakkan supremasi hukum terkait beberapa dugaan korupsi.

CUACA EKSTREM

Disdik Gagal Tinjau SDN Ketupat IISUMENEP – Ren-

cana Dinas Pendidikan Sumenep, Kamis (2/5), untuk meninjau lang-sung SDN Ketupat II di Desa Ketupat Kecama-tan Ra’as yang beberapa waktu lalu disegel oleh ahli waris pemilik lahan gagal dilakukan karena terkendala cuaca eks-trem.

”Kami hari ini sudah menjadwalkan kesana. Tapi karena ombak, kami urungkan niat itu,” kata Kepala Dinas Pendidikan A. Shadik, Kamis (2/5). Jadwal se-lanjutnya, jika tidak ada kendala, sabtu menda-tang akan mendatangi sekolah tersebut untuk melakukan nego de-ngan pemilik tanah.

Shadik mengungka-pkan, nantinya jika su-dah terjadi kesepakatan

harga dengan pihak ahli waris, pemerintah akan langsung memberikan sejumlah uang yang menjadi kesepakatan ke-pada ahli waris tersebut. “Kami akan pertimbang-kan lebih lanjut tentang tawaran dari ahli waris tersebut,” katanya.

Dalam negosiasi, pi-haknya akan meminta keringanan kepada ahli waris, karena lahan itu dibangun untuk kepen-tingan pendidikan yang akan digunakan sampai akhir hayat nantinya. “Jadi kami menghara-pkan ahli waris jangan menyetarakan harga ta-nahnya dengan tanah yang mau dijadikan pabrik,” pintanya.

Sadik mengingin-kan agar semua elemen masyarakat, terlebih to-koh setempat, memban-

tu menjelaskan kepada ahli waris untuk melepas tanahnya berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang ada, yakni seharga 31 ribu permeter persegi. “Tak mungkin dibangun gedung se-kolah di atas lahan itu, jika pemilik lahan yang dulu tidak berkenan,” katanya.

Terkait tudingan yang dialamatkan ke-pada dirinya yang dinilai tidak objektif dalam mengedepankan pembe-basan lahan bermasalah bagi sekolah yang diang-gap butuh penanganan cepat, Shadik mengata-kan tudingan itu hanya opini sepihak. ”Komit-men pemerintah pada prinsipnya tidak pernah berniat merugikan rak-yat,” pungkasnya. (edy/mk)

PERPANJANGAN RUNWAY BANDARA

Pembebasan Lahan Terealisasi JuniSUMENEP - Pembe-

basan lahan tambahan untuk perpanjangan landasan pacu (runway) Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo Sumenep akan direalisasikan bu-lan Juni. Pemerintah telah melakukan pem-etaan lahan seluas 2,65 hektar yang akan dibe-baskan. Hasil pemetaan yang dilakukan, lahan tersebut dimiliki oleh 12 orang.

Kepala Dinas Per-hubungan (Dishub) Pemkab Sumenep Hery Koentjoro mengatakan, berbagai upaya telah di-lakukan oleh pemkab, diantaranya pemetaan lahan termasuk jumlah pemilik lahan yang hen-dak dibebaskan tersebut. Pihaknya telah berkoor-dinasi dengan sejumlah masyarakat dan kepala desa serta camat yang bersangkutan dalam rangka melakukan pem-etaan lahan tersebut.

"Diperkirakan bulan Juni tahun 2013 ini pem-bebasan lahan itu sudah bisa dilakukan karena kami sudah melakukan pemetaan lahan, terma-suk pemilik lahan itu. Ada 12 orang yang me-miliki lahan tersebut," kata Hery Koentjoro, di kantornya, Kamis (2/4).

Untuk mempercepat

pelaksanaan pembeba-san lahan, pemerintah menyerahkan kepani-tiaan pembebasan lahan pada badah pertanahan nasional (BPN) sebagai ketua pelaksana sesuai aturan yang baru. Se-mentara pemkab hanya sebagai anggota pelak-sana.

"Ketua pelaksana pembebasan lahan penambahan bandara ini adalah BPN, tapi peme-rintah daerah tetap men-dukungnya bagaimana pembebasan lahan itu secepatnya terealisasi, " ujarnya.

Dia menegaskan, perpanjangan runway kali ini sepanjang 200 meter dari yang ada, yaitu sepanjang 1.200 meter. Jadi, secara kese-luruhan menjadi 1.400 meter panjang runway, cukup untuk penerbang-an pesawat berkapasitas 75 penumbang. "Kalau runway itu ditambah 200 meter lagi, cukup lah untuk penerpangan pesawat dengan kapasi-tas 75 penumpang," pa-parnya.

Kedepan, sambung Hery, pihaknya akan menambah pankang runway hingga 1.600 meter. Namun, untuk perpanjangan selan-jutnya akan dianggar-

kan pada tahun ber-rikutnya. "Rencananya memang panjang run-way itu hingga 1.600 meter, namun untuk saat ini kan baru 1.200 meter ditambah yang baru akan dibebaskan itu menjadi 1.400 met-ter," tuturnya.

Dia berharap, upaya yang dilakukan pemerin-tah sesuai dengan hara-pan sehingga bandara milik pemkab ini bisa secepatnya beroperasi secara komersil. Sebab, sesuai permintaan maskapai yang akan melayani penerbang-an Sumenep-Surabaya, penerbangan komersil di Bandara Trunojoyo ini baru bisa dilakukan jika panjang runway itu minimal 1.400 meter. "Untuk itu pemkab terus berupaya memperpan-jang runway bandara," tuturnya.

Sebelumnya, salah satu maskapai grup Lion Air siap melayani pener-bangan jalur Sumenep-Surabaya menggunakan pesawat jenis ATR 72 dengan kapasitas pe-numpang sebanyak 75 orang. Namun, sebelum beroperasi, maskapai me-minta agar landasan pacu (runway) bandara harus diperpanjang menjadi 1.400 meter. (rif/mk)

HARDIKNAS

Saya Tidak Malu untuk BertanyaSUMENEP – Tasriyah warga

Desa Batu Bellah Kecamatan Dasuk tak merasa malu untuk belajar membaca dan menulis sekalipun umurnya tidak lagi muda. Aktivitas sehari-hari sebagai petani tak mem-buatnya lelah untuk menyisa-kan waktu untuk belajar. Tiga kali dalam seminggu, bersama teman-teman sesama buta aksara mendatangi tempat belajar.

“Semasa muda hanya belajar dua tahun, dan belum bisa baca tulis. Namun, berkat semangat rasa ingin tahu yang tinggi, kini sudah bisa mem-baca meski sedikit,“ ungkap-nya, Kamis (2/5).

Tasriyah bercerita, sekali-pun belajar formalnya dibawah seorang tutor hanya tiga kali dalam seminggu, untuk belajar tidak mengandalkan seorang tutor. “Sepulang dari kelompok belajar buta aksara, mengem-bangkan sendiri di rumah de-ngan meminta bantuan anak-anak bahkan kepada cucunya. Saya juga tidak malu-malu, Pak,

jika ada yang tidak mengerti bertanya pada cucu-cucu saya,” tuturnya.

Nenek tersebut salah satu peserta kelompok belajar keaksaraan fungsional. Ber-samanya, di Kabupaten Sume-nep, puluhan nenek-nenek dan kakek-kakek juga sema-ngat belajar menulis, meski tangan sedikit gemetar dan kaku saat memegang alat tulis karena sudah tua dan tidak biasa. Sebagian dari kelompok belajar tersebut kulitnya terli-hat sudah keriput.

Jumahra, kelompok belajar mengatakan, semangat dan rasa ingin tahunya justru tumbuh pada saat umurnya sudah ud-zur. Padahal, dirinya mesti me-ninggalkan pekerjaan yang lain untuk belajar tiga hari dalam seminggu. “Saya benar-benar bersemangat agar bisa pintar juga,”paparnya.

Ia mengaku sangat menikma-ti dan tidak perlu repot-repot untuk membeli apapun yang berhubungan dengan pelajaran karena sudah disediakan secara

cuma-Cuma oleh penyeleng-gara.

Masriyah, tutor kelompok belajar tersebut mengatakan, rata-rata mereka yang belajar buta aksara umurnya di atas 40 tahun, mereka semua adalah warga putus sekolah. “Memang kesulitannya dalam mengajar buta aksara ini, masyoritas lan-sia, lemah ingatannya karena faktor usia. Meski demikian, mereka tetap semangat untuk dapat bisa membaca dan menu-lis,” katanya.

Kegiatan keaksaraan fung-sional merupakan program pe-merintah untuh mengentaskan buta huruf. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabu-paten Sumenep, buta huruf di Sumenep menduduki pering-kat ketiga se-Jawa Timur,dan peringkat keempat se-Indo-nesia.

Kabid Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Sumenep Misbhul Munir menga-takan, pada tahun 2012, warga belajar berjumlah 18 ribu warga. Sudah mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 134 ribu. Pada tahun 2011 dikurangi 5.500.

Model pembelajaran kegia-tan keaksaraan fungsional pada tahun ini masih menggunakan model yang berlaku. Model tersebut merupakan metodologi pembelajaran yang dapat mem-bantu keingintahuan masyarakat dalam menyimak, membaca, maupun menghitung. “Meto-deologinya masih tematik. Itu masih cukup membantu mem-permudah masyarakat belajar,” paparnya, Rabu (1/4).

Anggaran yang disediakan untuk mengentaskan buta aksara pada tahun 2013 dari APBD II Rp 1 miliar. “Pemerintahan Sumenep memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkakan kualitas sumberdaya manusia,” tuturnya.

Munir meminta bantuan semua pihak untuk turut menu-runkan jumlah buta aksara di Sumenep. ”Tanpa bantuan semua pihak, dana 1 miliar itu tetap akan mubadzir,” pungkasnya (sai/athink/mk)

Page 4: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110| TAHUN II4 PAMEKASAN

Unjukrasa yang digelar pada momentum Hari Pendid-ikan Nasional (Hardiknas) ini, menyoroti berbagai persoalan pendidikan yang selama ini dinilai belum bisa memberi kontribusi nyata dalam pen-ingkatan kualitas dan mutu sumber daya manusia (SDM).

Dalam penyataan sika-pnya, Sidik korlap aksi men-yatakan, penilaian terhadap kondisi pendidikan ini di-dasarkan pada banyaknya an-gka penangguran, siswa tidak mampu putus sekolah, serta jumlah angka buta aksara di Pamekasan, yang sampai saat ini belum dituntaskan.

Padahal jumlah lembaga pendidikan dalam setiap ta-hunnya terus bertambah, se-jak adanya program bantuan operasional sekolah (BOS).

Belum lagi, pelaksanaan

ujian nasional (UN) tahun ini dinilai sebagai UN terjelek. Sebab, selain pelaksanaannya amburadul, UN ini juga dinilai sebagai ajang pembodohan terhadap anak didik.

Dari beberapa persoalan terbut, demonstran menyam-paikan sebanyak 7 tuntutan yang harus dilakukan pemer-intah. Yaitu, tolak pelaksanaan ujian nasional (UN), perketat perizinan pendirian sekolah baru, pemerataan guru serta pemerataan pendidikan anta-ra perkotaan dan perdesaan.

Selain itu mereka juga menuntut pemerintah untuk mempertegas eksistensi de-wan pendidikan, tuntaskan buta huruf serta penghapusan predikat sekolah unggulan.

Dalam aksi yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian ini, sempat diwar-

nai ketegangan. Massa sempat terlibat aksi saling dorong de-ngan aparat kepolisian saat hendak menerobos blokade polisi.

Ketegangan ini terjadi, karena mereka tak ditemui, bupati, ketua DPRD, Pimpi-nan Komisi D, kepala Dinas Pendidikan serta kepala Ke-menag Pamekasan yang saat itu sedang menggelar sidang

paripurna di Gedung DPRD Pamekasan.

Beberapa saat kemudian, ketegangan mereda setelah ketua komisi D, Makmun, menemui demonstran. Na-mun para pendemo menolak kedatangannya karena tidak disertai pejabat lainnya.

Para demonstran akhirnya meluapkan kekecewaannya dengan menaiki papan nama

kantor DPRD dan menggelar orasi disana. Sebelum menin-ggalkan lokasi, mereka mem-bakar ban bekas di lingkungan kantor DPRD sebagai ben-tuk kekecewaan kepada para pejabat pemkab setempat.

“Kami sangat kecewa, kami kesini untuk menyam-paikan gagasan, bukan untuk berperang,” Kata Sidik. (uzi/muj)

Sisdiknas Belum Mampu Tingkatkan Kualitas SDMPAMEKASAN- Puluhan aktivis Pergerakan Maha-siswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Maha-siswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pame-kasan, Kamis (2/5) berunjukrasa ke Kantor DPRD kabupaten setempat. Selain berorasi, para pen-gunjukrasa juga membentangkan sejumlah poster, bertuliskan “sekolah swasta juga berhak dapat guru PNS”, “tingkatkan mutu pendidikan dengan menghapus UN” serta “pendidikan yang berkualitas bukan untuk yang berduit”.

PAMEKASAN- Janji politik Bupati-Wakil Bupati Pame-kasan Achmad Syafii-Kholil Asy’ari untuk meningkatkan honor guru tidak tetap (GTT), guru bantu di sekolah swasta dan madrasah pondok pesantren, setara upah minimum ka-bupaten (UMK), terancam tak terealisasi.

Sebab, rencana tersebut sampai saat ini belum memiliki landasan hukum yang membolehkan hal tersebut. Sedangkan GTT yang diangkat melalui Surat Keputusan (SK) bupati, saat sudah masuk dalam database dengan katagori K-2.

Bupati Pamekasan Achmad Syafii saat dimintai konfirmasi mengatakan, rencana tersebut belum bisa dilakukan tahun ini karena berbagai hal. Selain para GTT itu sudah masuk data-base dengan katagori K-2, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pamekasan 2013, sedang berjalan. Sehingga anggaran itu tidak bisa dipotong ditengah jalan tetapi harus melanjutkan yang sudah ditetapkan.

Bupati menyatakan masih akan melakukan kajian dan klarifikasi data GTT yang diangkat melalui SK bupati itu. Jika tidak menabrak aturan, rencana itu bisa direalisasikan pada tahun anggaran tahun berikutnya. Sedangkan GTT yang di-angkat melalui SK kepala sekolah dipastikan tidak bisa diam-bilkan dari dana APBD.

“GTT yang sekarang ini bukan yang dulu. Saya berpato-kannya pada GTT lama yang kami perjuangkan dulu. Saya perlu klarifikasi dan mengkaji kalau tidak menambrak aturan tetap kami laksanakan,” katanya.

Dijelaskan, klarifikasi database GTT di Pamekasan, akan diupayakan dalam waktu dekat dengan dinas pendidikan (Disdik) serta badan kepegawaian daerah (BKD).

Rencana peningkatan honor guru ini merupakan satu dari tujuh program aksi yang dikampanyekan pasang Bupati-Wakil Bupati Achmad Syafii-Kholil Asyari (Asri) sebelum akh-irnya terpilih pada Pilkada Pamekasan, 9 Januari lalu. Dalam peningkatan honor GTT ini, rencananya akan menggunakan dana APBD Pamekasan dengan sharing anggaran dari tingkat propinsi sebesar 50 persen.

Adapun enam program aksi lainnya yang direncanakan bupati-wakil bupati yaitu, mengalokasikan dana minimal Rp. 300.000.000 per desa setiap tahun untuk membangun in-frastruktur, ekonomi dan sumber daya manusia.

Selain itu, menyediakan dana talangan minimal Rp. 20.000.000.000 setiap tahun untuk menjamin harga tem-bakau dan garam petani. Menyediakan dana minimal Rp. 10.000.000.000 setiap tahun untuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih melalui pengadaan mobil tangki dan pompa air di desa-desa rawan krisis air.

Selanjutnya, mengalokasikan dana minimal Rp. 25.000.000 perdesa setiap tahun untuk pengentasan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja melaui pembangunan dan pengembangan koperasi syari’ah serta meningkatkan alokasi dana bantuan operasional untuk masjid, musholla, dan pon-dok pesantren minimal dua kali lipat dari anggaran tahun 2011.

Sedangkan program aksi lainnya yang juga dicanangkan yaitu, menyediakan dana minimal Rp. 20.000.000.000 setiap tahun untuk menjamin ketersediaan dan bantuan pupuk or-ganik, bantuan alat-alat pertanian dan nelayan.

Bupati memastikan, ketujuh program aksi yang sudah di-canangkan ini tidak bisa direalisasikan karena anggaran su-dah berjalan. (uzi/muj)

Honor Guru Terancam Tak Terealisasi

UPAH MINIMUM KABUPATEN

PAMEKASAN- Salah satu kepala desa (kades) di Ke-camatan Pegantenan, Kabu-paten Pamekasan berinisial TN, tersangkut kasus hu-kum. Kades yang baru dilan-tik akhir bulan lalu itu, didu-ga menggelapkan sebanyak 15 mobil rental untuk bi-aya pemilihan kepala desa (Pilkades) di desanya.

Kasus ini terungkap, setelah pemilik mobil R. Ali warga Desa Betet Kecama-tan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, melapor ke Sen-tra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Pamekasan akh-ir bulan lalu.

Laporan tersebut ter-paksa dilakukan karena 15 mobil yang dikelolakan ke-pada sesorang berinsial HD, keponakan TN, tidak dike-tahui keberadaannya. Tak hanya itu, HD juga tidak me-nyetor hasil sewanya kepada pemilik mobil selama 4 bu-lan. Padahal sebagian mobil yang dikelolakan merupakan mobil kredit.

Polisi segera menyelidiki kasus itu berhasil menga-mankan 4 unit dari 15 unit mobil yang diduga digelap-kan. Keempat mobil itu anta-ra lain, Honda Jazz, Mazda, APV serta Honda Brio. Dari empat mobil itu satu dian-taranya masih menggunakan surat jalan karena STNK-nya belum terbit.

Polisi juga menetapkan HD sebagai tersangka dan sudah ditahan di Mapolres Pamekasan. Sedangkan TN, saat ini masih menunggu izin bupati setempat untuk diperiksa sebagai saksi.

Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman membenarkan adanya lapo-ran itu. Dijelaskan, pihaknya masih terus melakukan berb-

agai upaya untuk mengung-kap para pelaku termasuk melacak keberadaan mobil-mobil tersebut.

“Setiap laporan, pasti kami tindaklanjuti, sekarang sudah ada empat mobil yang kami amankan. Kami tidak melihat peruntukannya di-gunakan untuk apa, yang penting ada laporan serta pelaku dan korbannya,” ka-tanya.

Informasi yang dihim-pun Koran Madura, mobil yang diduga digelapkan oleh pelaku, berjumlah diatas 20 mobil. Sebab, selain mobil milik pengusaha asal Desa Bettet tersebut, dia juga di-duga menggelapkan mobil milik pengusaha rental lain.

Atas perbutannya, ter-sangka terancam hukuman maksimal 4 tahun penjara, karena melanggar pasal 372 KUHP tentang penggelapan. (uzi/muj)

Gadaikan Puluhan Mobil Rental

CAloN KAdEs

Polisi segera menyelidiki

kasus itu berhasil mengamankan 4 unit dari 15

unit mobil yang diduga digelapkan. Keempat mobil itu antara lain, Honda Jazz, Mazda, APV serta Honda Brio. dari empat mobil

itu satu diantaranya masih menggunakan surat jalan karena sTNK-nya belum

terbit.

IMIGRAN GELAP. Sejumlah Imigran gelap, bermain bola di Losmen Varia, Pamekasan, Jatim, Kamis (2/5). Sebanyak 93 imigran gelap asal Banglades dan Myanmar, berhasil diamankan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Jatim, di perairan Kwanyar, Bangkalan, Madura, yang kemudian diserahkan ke kantor Imigrasi Pamekasan.

PAMEKASAN- Bupati Pamekasan Akhmad Syafii mengatakan dirinya meng-inginkan julukan Kabupaten Pamekasan sebagai Kabu-

paten Pendidikan benar-benar nyata dan dirasakan manfaatnya. Julukan itu di-canangkan Menteri Pendidi-kan untuk Pamekasan pada 2011 lalu.

Keinginan itu disampai-kan Syafii saat menjadi ins-pektur upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidi-kan Nasional (Hardiknas),

Kamis (2/5), di lapangan Pendopo Ronggosukowati. Upacara itu diikuti unsur Fo-rum Pimpinan Daerah, Satu-an Kerja Perangkat Daerah, pelajar dari berbagai sekolah,

serta perwakilan perguruan tinggi di Pamekasan.

Menurut Syafii, bukti ter-capainya julukan Kabupaten Pendidikan itu ditandai de-ngan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pendidikan berbasis karakter.

Syafii, menghimbau agar pengelola pendidikan di wilayahnya semakin menin-gkatkan kualitas pendidikan yang dikelola. Demikian pula dengan para tenaga pengajar agar meningkatkan kemam-puannya dalam mendidik siswa-siswinya dengan tidak hanya menekankan pada kemampuan akal belaka, namun juga ikut mendewa-sakan mental dan keimanan mereka.

Pendingkatan pelayanan dan kemampuan itu, dimak-sudkan agar tujuan pendidi-kan sebagai sarana menin-gkatkan kualitas diri bisa tercapai.

Bupati juga berharap agar pelayanan itu diberikan de-ngan tanpa membeda-beda-kan status sosial dan status ekonomi anak didik, karena pada dasarnya mereka me-

miliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan pen-didikan yang layak dan mak-simal.

Bahkan, kata mantan anggota DPR RI dapil Madura itu, tahun ini pemerintah tel-ah menyediakan dana yang sangat besar untuk terus meningkatkan dan memaju-kan pendidikan di Indonesia.

“Tahun 2013 ini pemer-intah telah menyediakan dana sebesar Rp. 7.8 triliun untuk Bantuan Siswa Mis-kin. Itu menjadi bukti bahwa siswa yang berasal dari kelu-arga tidak mampu juga harus mendapatkan perhatian yang maksimal,” tambah Syafii.

Atas nama Menteri Pen-didikan, bupati Syafii, juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidak maksima-lan penyelenggaraan Ujian Nasional (Unas) yang ber-langsung beberapa waktu lalu.

“Kami atas nama Ke-mentrian Pendidikan dan Kebudayaan, menyampai-kan permohonan maaf atas penyelenggaraan Ujian Na-sional yang tidak maksimal,” pungkasnya

Selanjutnya, ia mengata-

kan pelaksanaan Hardiknas tahun ini menggambarkan kesungguhan dari pihak kementerian untuk mewu-judkan layanan pendidikan yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua atau education for all.

Untuk itu, tidak ada alasan terutama bagi wilayah yang jauh dari pu-sat pemerintahan menjadi-kan pelayanan pendidikan tidak optimal dan terting-gal. Hal ini sempat ditun-jukkan saat pelaksanaan UN tahun ini.

Kementerian Pendidikan telah mendahulukan distri-busi ke wilayah terpencil agar pelaksanaannya bisa bersa-maan dengan yang di wilayah terdekat.

Di akhir sambutannya, Bupati Syafii mengucapkan selamat atas terlaksananya Hari Pendidikan Nasional dan menyampaikan hara-pan agar pendidikan na-sional makin maju, sehing-ga menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan di negara-negara lain. (adv/awa/muj)

Bupati Ingin Pamekasan Semakin Terlihat Sebagai Kota Pendidikan

AdVERToRIAl

Page 5: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110| TAHUN II 5PAMEKASAN

Penangkapan para pen-datang haram itu merupakan kali kedua sejak dua bulan te-rakir, setelah sebelumnya se-banyak 76 imigran gelap asal Myanmar ditangkap di Perai-ran Pantai Tanglok, Sampang.

Puluhan imigran gelap tersebut, saat ini ditampung di Losmen Varia Jalan Truno-joyo Pamekasan, karena Kan-tor Imigrasi setempat, belum memiliki Rumah Detensi Imi-gran (rumdenin). Mereka ber-gabung dengan para imigran gelap yang tertangkap sebel-umnya.

Para imigran yang ditang-kap tersebut terdiri dari empat

orang anak, lima perempuan dan 84 orang laki-laki. Mereka dibawa ke Pamekasan meng-gunakan dua buah bus.

Menurut Kepala Seksi In-formasi Komunikasi dan Pen-gawasan Penindakan Keimi-grasian Pamekasan Dedy Chairun Zen mereka ditang-kap saat akan berlayar meng-gunakan kapal layar motor (KLM) Wahyu Akbar menuju Australia untuk mencari sua-ka. Perahu itu mereka sewa dari Pelabuhan Kalianget di Sumenep.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima dari Polairud ke Kantor Imigrasi Pamekasan,

semua imigran tersebut be-lum memiliki surat keleng-kapan keimigrasian. Namun, pihaknya masih akan melaku-kan pemeriksaan dan pedan-taan kembali terhadap semua dokomen yang dibawa.

Selanjutnya, jika pendata-an sudah tuntas, para imigran tersebut akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

“Imigran itu umumnya tidak mau dipulangkan de-ngan alasan mereka ingin ke-luar dari negaranya dan men-cari perlindungan,” katanya.

Dedy mengakui pasca ter-jadi konflik berbau SARA di Myanmar, Perairan Madura, menjadi salah satu jalur yang digunakan menyebrang ke Aus-tralia setelah batam. Sehingga, Kantor Imigrasi selalu intesn berkomunikasi dengan Kepoli-sian Perairan, untuk mencegah imigran gelap yang melintas perairan itu. (awa/muj)

Ada 93 Imigran Gelap di Kantor Imigrasi PAMEKASAN- Sebanyak 93 imigran gelap asal My-anmar dan Bangladesh ditangkap Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Jawa Timur di Perairan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Kamis (2/5).

ADVERTORIAL

PAMEKASAN- Dewan Pendidikan (DP) Pamekasan menilai, pemberian status Kabupaten Pamekasan se-bagai Kabupaten Pendidikan oleh Menteri Pendidikan pada 2011 lalu masih belum diiringi dengan perbaikan sistem pendidikan di kabu-paten tersebut.

Dalam evaluasi pelaksan-aan pendidikan, DP menilai pelaksanaan sistem pendidi-kan masih belum selaras de-ngan jargon Gerbang Salam sebagai kabupaten yang salah satu cirinya memiliki sistem pendidikan yang ber-basis karakter.

Ketua Dewan Pendidikan Pamekasan, M Kutwah, mel-alui Sekretaris Dewan Pen-didikan, Mohammad Zainal Alim, Kamis (2/5), menga-takan ada tiga hal yang di-pandang masih lemah dalam

pengelolaan pendidikan di Pamekasan.

Ketiganya yang masih dipandang lemah itu antara lain manajemen pendidikan, kompetensi tenaga pengajar serta partisipasi masyarakat dalam mendukung pencapa-ian target pendidikan.

Pada aspek manjemen, kata Zainal Alim, masih ada pandangan bahwa pendidi-kan merupakan hal yang bersifat formalitas. Sehingga masih ada kecenderungan pemisahan antara pengem-bangan kualitas akal dengan pendewasaan hati.

“Padahal, ruh pendidikan yang sebenarnya adalah kes-elarasan antara keduanya. Dan ini pula yang seharusn-ya diupayakan agar jargon Gerbang Salam benar-benar terlihat,” kata Zainal Alim.

Sebagai kabupaten yang

menyatakan diri memiliki basis keagamaan yang kuat, pendidikan karakter harus menjadi pondasi bagi pen-gelolaan pendidikan se-cara keseluruhan. Sehingga, antara jargon dengan pelak-sanaan pengelolaan pendidi-kan tidak terkesan terpisah.

Sedang pada aspek kom-petensi, Dewan Pendidikan menilai, masih terjadi pen-empatan tenaga pengajar yang tidak sesuai dengan bi-dangnya. Sehingga, capaian target masih belum dirasa-kan maksimal.

Hal itu juga terlihat pada pola rekrutmen tenaga pen-gajar yang belum mengu-tamakan aspek kompetensi. Seharusnya, dalam pandan-gan DP, setelah calon tenaga pengajar diterima sebagai pegawai, baik tetap maupun pegawai tidak tetap, masih harus mengikuti seleksi bi-dang kemampuan agar pada pelaksanaan tugasnya, bisa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Dewan Pendidikan, kata dia, sudah beberapa kali memberi masukan hal tersebut, namun belum jelas pelaksanaannya.

Sementara pada as-pek partisipasi masyarakat, DP menilai peran serta itu masih belum terlihat secara nyata. Masyarakat masih memiliki pandangan bahwa pendidikan masih merupa-kan tugas sekolah. Padahal, masyarakat juga memiliki peran penting dalam pem-bentukan karakter.

“Yang memiliki tang-gungjawab pendidikan, se-lain sekolah juga keluarga di rumah dan masyarakat di lingkungan yang lebih luas. Karena kalau hanya men-gandalkan apa yang diper-oleh dari sekolah atau satu lembaga pendidikan, upaya pendewasaan mental se-bagai salah satu tujuannya tidak akan pernah tercapai,” jelasnya.

Karenanya, saat ini DP tengah menggagas terben-tuknya sebuah Kampung Pen-didikan sebagai lokasi percon-tohan pendidikan berbasis lingkungan. Lokasi percon-tohan Kampung Pendidikan itu berada di salah satu desa di Kecamatan Pasean dan Ke-camatan Pademawu.

Mohammad Zainal Alim, menjelaskan konsep Kam-pung Pendidikan itu berupa bangunan kerjasama antara masyarakat dengan lembaga pendidikan di lokasi yang sudah ditentukan sebagai satu kesatuan yang saling memberi keuntungan.

Di lokasi yang dipilih itu, keberadaan lembaga pendid-ikannya terbilang lengkap, mulai dari sekolah formal, lembaga kursus dan lembaga pendidikan lainnya. Di lokasi tersebut juga terdapat fo-rum-forum masyarakat yang memiliki konsentrasi terha-dap pengembangan program pendidikan.

“Di tempat itu, terjadi kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pen-gelola pendidikan. Pada pagi

hari anak-anak mereka ke sekolah formal, pada sore hari ke sekolah-sekolah dini-yah dan pada malam harinya ke lembaga-lembaga kursus mulai dari kursus Bahasa Arab dan Inggris serta kursus keterampilan,” kata Zainal Alim.

Jika itu tercapai, pen-ingkatan bukan hanya dira-sakan di sektor pendidikan semata, namun juga diyakini akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakatnya.

Konsep itu pernah dita-warkan ke Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun Dinas Pen-didikan setempat. Sayangn-ya, hanya Komisi D yang memberi dukungan penuh, sementara Dinas Pendidikan masih belum memberikan respon positifnya.

Dalam pandangan De-wan Pendidikan, kata Zainal, konsep Kabupaten Pendidi-kan bukan semata dilihat dari jumlah lembaga pen-didikan yang ada di salah satu wilayah, namun dilihat dari manajemen pengelo-laan, kompentensi pengelo-la dan tenaga pengajarnya serta keterlibatan aktif masyarakatnya.

“Dan kami memulainya dari sebuah kampung, yang diharapkan bisa menjadi percontohan untuk menca-pai target terciptanya ka-bupaten pendidikan seperti yang dicanangkan Menteri Pendidikan,” katanya. (adv/lim/muj)

Dewan Pendidikan Gagas Kampung Pendidikan

PAMEKASAN- Kurangnya tanggungjawab dari perusa-haan Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dinilai

sebagai salah penyebab ban-yaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami masalah di luar negeri tidak mendapat-

kan perlindungan hukum.Padahal, semestinya peru-

sahaan itu tidak hanya bertang-gungjawab pada pengiriman tenaga kerja dan penempatan-nya, namun juga bertanggung-jawab terhadap nasib mereka selama berada di luar negeri.

“ PJTKI yang ada di Pame-kasan, kemungkinan masih bersifat sub kontrak dengan pe-rusahaan penyalur tenaga kerja di Surabaya dan Jakarta, dan masih belum memiliki hubun-gan langsung terhadap peru-sahaan tempat para TKI bek-erja,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, Bambang Edy Suprapto, Kamis (2/5).

Indikasi penilaian itu, masih banyaknya penepatan tenaga kerja yang sebagian besar bekerja di sekor non for-mal dan membutuhkan keter-ampilan rendah, seperti bek-erja sebagai pembantu rumah tangga.

Kondisi itu, kata Bambang, kurang menguntungkan bagi para TKI karena tidak adanya kontrak kerja yang jelas serta

jaminan keselamatan yang me-madai. Sebab,mereka bekerja bukan kepada perusahaan yang memiliki pengelolaan secara baik, namun bekerja kepada satu keluarga dengan ikatan kontrak kerja yang bersifat in-dividual.

Kedepan, kata Bambang, instansi yang dipimpinnya akan melakukan kerjasama dengan PJTKI di Surabaya, dalam hal meningkatkan kem-apuan para Tenaga Kerja In-donesia (TKI) asal Pamekasan, dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja.

Saat ini, Dinsosnakertrans masih melakukan pendataan PJTKI yang ada di wilayahnya karena sampai saat ini data ten-tang perusahaan penyalur itu masih sangat sedikit dan lebih banyak penyalur yang bersifat individual.

Sekretaris Komisi D DPRD Pamekasan, Amin Rifki, me-minta pemerintah untuk me-nandatangani konvensi inter-nasional perlindungan Hak Asasi Manusia bagi para pekerja migran. Sehingga, pemerin-tah akan terikat dengan aturan

internasional itu untuk ikut melindungi tenaga kerjanya di luar negeri.

“Sampai sekarang pemer-intah belum memperlihat-kan tindakan nyata bagi para pekerja indonesia dari sisi per-lindungan hak asasi manusia,” tegasnya.

Menurut Rifki, pemberian hak monopoli terhadap PJTKI untuk menempatkan pekerja migran di luar negeri tersebut menciptakan kondisi yang tidak sehat karena para pekerja tidak bisa mencari cara lain yang leb-ih murah dan lebih efisien.

Selain itu, model seperti itu dinilainya bisa mencipta-kan perbedaan status legal dan ilegal. Bagi mereka yang lewat PJTKI dianggap legal, semen-tara yang tidak melalui perusa-haan itu, dianggap ilegal.

Selain itu, TKI berada dalam posisi tidak diuntungkan ka-rena mereka masih dikenakan biaya pengiriman dan penem-patan dengan cara potong gaji atau membayar di muka, bu-kan dari upah pengiriman yang diperoleh dari jasa transportasi.(awa/muj).

PJTKI Jadi Penyebab Munculnya Masalah di Luar NegeriPENYALUR JASA TENAGA KERJA INDONESIA

JANJI BUPATI

Gerindra-PDIP Desak Realisasikan UMK Guru

PAMEKASAN - Fraksi “Merah-Putih” yakni fraksi gabungan antara Partai Gerindra dan PDIP mende-sak Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Achmad Syafii, agar segera merealisasikan janji politiknya untuk mem-berikan honor guru tidak tetap sesuai UMK, yakni Rp900.000.

“Fraksi Merah-Putih perlu menyampaikan hal ini kepada bupati, karena inilah sebenarnya yang diharapkan masyarakat, apalagi pemberian honor sebesar UMK ini sesuai de-ngan tujuh program aksi yang disampaikan bupa-ti,” kata juru bicara Fraksi Merah-Putih Taufikurrah-man di DPRD Pamekasan, Kamis.

Saat penyampaian Pandangan Umum Fraksi-Fraksi tentang Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban Pemerintahan Ta-hun 2012, ia menjelaskan pemberian honor kepada GTT sesuai dengan UMK itu merupakan satu dari tujuh program aksi yang dicanangkan Bupati Pame-kasan Achmad Syafii.

“Semua guru tidak tetap yang ada di Kabupaten Pamekasan akan diberi honor sesuai UMK, yakni Rp900.000 dengan ‘dana sharing’ 50 persen dari Pemkab Pamekasan dan 50 persen dari Pemprov Jatim,” katanya.

Menurut dia, frak-sinya secara khusus sen-gaja mengingatkan Bupati Pamekasan agar segera merealisasikan janji politik itu saat rapat paripurna, karena pelaksanaan rapat bersama Bupati Pamekasan itu bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Selain itu, kata Taufik, honor guru tidak tetap di Kabupaten Pamekasan se-lama ini memang sangat rendah, terutama guru-guru yang mengajar di lembaga pendidikan swasta.

“Itulah yang mendorong Fraksi Merah-Putih men-gapa kami perlu mengin-gatkan Bupati agar segera merealisasikan janji poli-tiknya,” kata Taufikurrah-man menjelaskan.

Selain memberikan honor kepada GTT sebesar Rp900.000 per bulan, pro-gram aksi lainnya yang juga dicanangkan Bupati Pame-

kasan Achmad Syafii itu juga akan mengalokasikan dana Rp300 juta per desa per tahun untuk pembangunan infrastruktur, ekonomi dan sumber daya manusia.

Ketiga, janji menyedia-kan dana talangan minimal Rp2 miliar per tahun un-tuk menjamin stabilisasi harga tembakau dan garam petani.

Keempat, janji me-nyediakan dana minimal Rp10 miliar per tahun un-tuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih melalui pengadaan mobil tangki dan pompa-pompa air di desa-desa yang rawan krisis air bersih.

Kelima, janji menga-lokasikan dana Rp25 juta per desa pertahun untuk pengentasan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja melalui pembangunan dan pengembangan kope-rasi syariah.

Program aksi keenam adalah meningkatkan alokasi dana bantuan ope-rasional untuk masjid dan mushalla dan pondok pesantren sebesar dua kali lipat dari anggaran tahun sebelumnya.

Program aksi ketujuh adalah menyediakan dana minimal Rp20 miliar per ta-hun untuk menjamin keter-sediaan dan bantuan pupuk organik, bantuan alat perta-nian dan nelayan.

Menurut juru bicara Fraksi Merah-Putih Tau-fikurrahman, dari tujuh program aksi itu, masalah honor guru tidak tetap yang sangat mendesak, mengingat kondisi guru saat ini sangat mempri-hatinkan.

“Makanya melalui forum itu, kami sengaja mengin-gatkan agar menjadi perha-tian dan segera direalisasi-kan,” kata Taufikurrahman menjelaskan.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii berjanji pihaknya akan segera merealisasikan jan-ji politiknya itu, termasuk masalah guru dan perbai-kan pendidikan di Pame-kasan.

“Pamekasan ini kan kota pendidikan. Maka selayakn-ya jika pendidikan memang menjadi perhatian khusus,” kata Bupati Achmad Syafii seusai rapat paripurna itu. (ant/rah)

PAMEKASAN - Sejum-lah sekolah hingga saat ini masih kekurangan guru, bahkan ada sekolah yang hanya memiliki dua guru PNS, kata Bupati Pame-kasan, Madura, Jawa Timur, Achmad Syafii, Kamis.

“Kebanyakan sekolah yang kekurangan guru ini berada di daerah terpen-cil, dan di pelosok desa, seperti di wilayah utara Pamekasan,” katanya tanpa menyebutkan jumlah se-kolah di daerah terpencil itu.

Ia menuturkan beberapa waktu lalu, dirinya pernah melakukan kunjungan ke salah satu pelosok desa di wilayah utara Pamekasan. Di sana ia menemukan salah satu sekolah dasar negeri (SDN) hanya memiliki dua orang guru PNS.

Padahal, semestinya minimal enam orang guru. Akibatnya, pihak kepala sekolah terpaksa mengangkat guru honorer yang digaji oleh sekolah untuk menyiasati

kekurangan guru tersebut.“Dari fakta yang saya

temukan itu, sebenarnya ketimpangan pendidikan masih terjadi di Pamekasan ini, khususnya dalam hal pemerataan guru PNS,” katanya menjelaskan.

Sementara di satu sisi, pihaknya juga menemu-kan di sejumlah sekolah di Pamekasan justru jumlah guru melebih kuota. Kondisi seperti itu, kata dia, ban-yak ditemukan di wilayah perkotaan di Kabupaten Pamekasan.

Oleh karenanya, sambung Syafii, saat ini pihaknya sedang melakukan penataan pemerataan pen-didikan antara di perkotaan dan perdesaan, termasuk pemerataan guru PNS.

“Dalam beberapa hari terakhir ini kami mengin-tensifkan koordinasi de-ngan pejabat dinas serta menggelar serap aspirasi de-ngan para kepala sekolah,” katanya menjelaskan.

Selain pemerataan guru, yang juga menjadi persoalan pendidikan di Kabupaten Pamekasan saat ini adalah banyaknya sara-na dan prasarana pendidi-kan yang belum memadai. (ant/ziz/beth)

PENDIDIKAN

Sejumlah Sekolah Masih Kekurangan Guru

Page 6: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110 | TAHUN II6 SAMPANG

PT Dumas Merasa Dirugikan Aksi Demonstrasi

PTT Tolak Permenkes No 7 Tahun 2013

INVESTOR

PERAWAT

Hari pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei dijadi-kan ajang yang tepat untuk menyampaikan aspirasi para mahasiswa dan GTT. Mereka menilai pemerintah setempat kurang peduli terhadap guru sukwan yang notabane bekerja mencerdaskan bangsa dengan sepenuh hati. Meski gaji para guru sukwan tidak sebanding dengan kinerjanya. Bahkan terkadang tidak menerima ba-yaran sama sekali.

“Seharusnya Dinas Pendidi-kan harus melihat kinerja para guru sukwan. Pemerintah jan-gan hanya menganakemaskan PNS saja. PNS sudah bergaji, su-dah sejahtera, bahkan ada yang disertifikasi pula. Sedangkan GTT, kadang-kadang tak digaji, kalau pun digaji sangat sedikit, padahal GTT juga dipekerja-kan sebagaimana PNS, namun

perhatian Pemerintah kepada GTT tak seperti perhatiannya kepada PNS. Pemerintah se-harusnya lebih memerhatikan GTT, karena GTT belum men-dapatkan kesejahteraan seba-gaimana yang diperoleh PNS,” ujar korlap aksi Moh. Afrizal, Kamis (02/5).

Aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut juga melakukan aksi turun jalan yang dimulai dari depan pasar Srimangunan hingga ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Kemu-dian dilanjutkan ke Pemkab Sampang.

Aksi unjuk rasa bersamaan dengan acara gelar seni siswa dan guru dalam rangka hari pendidikan nasional (Hardik-nas) yang dilaksanakan di Ru-mah Dinas Bupati Sampang, Fannan Hasib di pendopo.

Di samping itu, mereka

sangat menyayangkan per-ilaku oknum Kepala sekolah yang diduga melakukan pun-gutan liar (pungli) terhadap Guru Tidak Tetap (GTT) de-ngan memanfaatkan momen pendataan database kategore 2. Ironisnya, kasek tersebut tidak mau mengakui pungli yang dilakukannya kepada sejumlah GTT yang kemudian dipecatnya secara sepihak.

Para demonstran yang ter-diri dari puluhan mahasiswa dan GTT Sampang menuntut pemerintah setempat agar memberikan perhatian khusus terhadap guru sukwan.

Para demonstran juga me-minta alokasi APBD Disdik harus digunakan untuk men-unjang pendidikan. Pemerin-tah harus mengawasi kualitas pengajar dan harus mengawa-si dana Bantuan Operasional Siswa (BOS), DAK, dan Ban-tuan Siswa Miskin (BSM).

Dalam aksinya, para demonstran juga menuntut Kepala Dinas Pendidikan se-tempat mundur dari jabatan-nya jika tidak mampu melaku-kan tuntutan para demonstran dan hanya menganakemaskan PNS.

Sementara itu, ketika sam-pai di depan kantor Dinas

Pendidikan Sampang, pulu-han mahasiswa terus menyu-arakan materi tuntutannya. Kepala Dinas Pendidikan tidak bisa menemui para pengunjuk rasa karena menghadiri acara gelar seni siswa dan guru di pendopo Sampang.

“Mohon maaf Mas, ber-hubung sekarang ini Kepala Dinasnya tidak ada, sedang menghadiri acara di pendopo. Tapi nanti saya ajukan tuntut-an Anda,” ucap Kasi Akreditasi Dinas Pendidikan Sampang, Saimin yang menjumpai para demonstran.

Tak puas dengan aksinya, puluhan mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan kan-tor pemkab Sampang yang tak jauh dari lokasi tuntu-tan sebelumnya. Lagi-lagi, keinginan para pendemo tak membuahkan hasil. Tak ada pihak bersangkutan yang bisa menemuinya. Karena juga sama menghadiri acara di pendopo.

“Kalau memang dari dua lokasi tujuan kami tidak ada hasilnya, lebih baik mari kawan-kawan kita menuju ke pendopo Sampang,” teriak ko-rlap aksi sembari meninggal-kan lokasi pemkab.

Tak ingin kecolongan de-

ngan dampak negatif aksi anarkis pendemo. aparat ke-polisian yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Sampang Imam Irianto langsung berge-gas ke sekitar pendopo untuk menghalangi rencana aksi lanjutan para demonstran.

Pendemo langsung diha-dang oleh beberapa barisan pengamanan polisi di depan SMP Negeri 1 Sampang ka-rena dalam surat izin aspirasi mereka hanya di dua lokasi, yakni di Dinas Pendidikan dan depan pemkab Sampang.

“Mohon dimengerti. Ka-lian kan sudah disepakati tadi waktu di Dinas Pendidikan akan menyampaikan tuntu-tan kalian kepada yang ber-sangkutan. Apalagi izin kalian hanya di dua lokasi, jadi mo-hon…,” ucap kabag ops polres Sampang, Imam Irianto.

Setelah adanya kesepa-katan para pendemo dengan aparat kepolisian, akhirnya massa membubarkan diri de-ngan tertib. Namun, mereka masih terus meneriakkan as-pirasinya. Jika masih belum tersampaikan dan tidak ada keseriusan pemerintah dalam menangani hal tersebut, mas-sa akan kembali berunjuk rasa secara besar. (ryn/msa/rah)

SAMPANG - Puluhan mahasiswa yang menga-tasnamakan Forom Komunikasi Mahasiswa Sam-pang (Forkamasa) dan guru tidak tetap (GTT) melakukan aksi unjuk rasa di Dinas Pendidikan kemudian dilanjutkan ke Pemkab Kabupaten Sam-pang, Kamis (2/5) sekitar pukul 09.30 Wib. Keda-tangan para demonstran untuk menyampaikan aspirasai mereka tentang kualitas pendidikan di kabupaten Sampang.

SAMPANG - Adanya aksi unjuk rasa yang ser-ing dilakukan oleh be-berapa mahasiswa dan elemen masyarakat yang terus mendesak PT Dumas Tanjung Perak Shipyard pergi dari wilayah Sampang membuat investor tersebut merasa sangat dirugikan.

Tidak hanya, nama baik PT Dumas yang selama ini dikenal bagus juga ikut ter-coreng. Sehingga PT Dumas tak bisa melanjutkan peker-jaannya dengan kondisi yang tidak kondusif. Ka-renanya investor itu men-gancam akan hengkang dari Sampang sesuai kehendak para demonstran.

Bahkan, pihak PT Du-mas Tanjung Perak Ship-yard akan hengkang dari Kabupaten Sampang jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat tidak bisa menjamin keamanan atau kondusivitas bagi in-vestor yang masuk ke sana. Padahal, warga dan tokoh masyarakat di Kecamatan Sreseh sangat mendukung adanya galangan kapal di Desa Labuhan.

Dalam waktu dekat, PT Dumas bakal menarik tiga alat berat dan kontainer yang berada di lokasi ke Surabaya. Alat berat terse-but selama ini dipakai untuk meratakan tanah. Namun, setelah surat penghentian dari BLH turun, PT Dumas tidak melakukan aktivitas sama sekali.

“Kondisi seperti ini san-gat merugikan kami. Kami sudah membeli tanah dan mengurus izin, tetapi masih dikatakan investor nakal. Terus yang disebut nakal di mananya,” tanya Manajer SDM dan Umum PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, M Lutfi, Kamis (02/5).

Ia juga menjelaskan, pihaknya melakukan per-siapan dari pembelian la-han atau pembebasan lahan seluas hampir 10 hektar sejak 2010. Pihaknya juga sudah mengurus izin pada instansi terkait. Buktinya, KP3M mengeluarkan surat izin untuk melakukan keg-iatan.

Tetapi, PT Dumas hanya melakukan pembersihan seperti pemotongan po-hon berduri. Dalam waktu dekat, juga akan melakukan pemagaran. Sebab, tanah tersebut sudah dibeli dan menjadi milik PT Dumas.

“Sekarang kami me-masang papan nama yang menyatakan untuk semen-tara pekerjaan pembersihan dan pemagaran dihentikan. Tiga alat berat dan kon-tainer akan ditarik ke Sura-baya,” ungkap Lutfi.

Dengan pemasangan papan nama itu memperte-gas bahwa PT Dumas tidak ada aktivitas. Walapun se-benarnya aktivitas yang

selama ini dilakukan hanya sebatas pembersihan dan pemerataan tanah.

“Kedepan akan dipagari, tapi bukan aktivitas usaha karena izin amdal belum keluar. Sebenarnya saat BLH melakukan teguran, kami sudah tidak ada lagi aktivitas. Sebetulnya KP3M yang mengeluarkan izin dan KP3M juga yang meng-hentikan,” paparnya.

Sebab, atas dasar itu PT Dumas melakukan pember-sihan dan pemerataan tan-ah. Kegiatan tersebut bukan bersifat kontruksi. Kedepan pihaknya akan melakukan evaluasi apakah dilanjutkan atau tidak pembangunan galangan kapal di sana.

“Karena daripada menu-ai protes terus, belum apa-apa kami sudah dibilang investor nakal. Kalau dilan-jutkan akan merusak nama baik PT Dumas yang selama ini bagus,” ucapnya.

Menurut Lutfi, dirinya akan meninjau ulang terkait rencana pembangunan galangan kapal di Kecama-tan Sreseh. Jika hasilnya nanti menyebutkan tidak dilanjutkan, maka akan di-alihkan ke daerah lain yang pemkabnya bisa menjamin keamanan investor masuk.

“Bisa seperti di Sema-rang, Banyuwangi, dan daerah lain. Cuma pertim-bangan kami memilih di Sreseh karena jalur Indone-sia Timur. Berdasarkan data Bappeda, kawasan tersebut adalah daerah industri,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan melaporkan masalah ini kepada Bap-peda. Belum apa-apa su-dah diributkan, yang akan mengganggu perusahaan. Padahal, proses perizinan amdal terus dilakukan.

“Kami bukan investor nakal, semua persyaratan sudah kami penuhi. Ter-masuk mengurus amdal. Sekarang menjelang si-dang kedua. Pemkab harus menjamin keamanan in-vestor dari segala pihak. Kalau pemkab tidak bisa, lebih baik kami stop dan meninggalkan Sampang,” tukasnya.

Ditemui terpisah, Anggota Komisi C DPRD Sampang, Aulia Rah-man mengatakan, adanya persengketaan tersebut disinyalir karena faktor miskomunikasi. Sehingga kerap mencuat aksi demon-strasi dari berbagai elemen masyarakat. Dari masalah miskomunikasi terse-but antara KP3M dengan BLH membuat pihaknya mempertanyakan kinerja Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, sebab kordinator dari se-mua satker adalah Bapeda sendiri.

“Ini realitanya Pak. Pada waktu rapat di komisi besar itu pun saling menyalahkan dan saling tuding-menud-ing,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga mempersilakan jika keingi-nan PT Dumas akan heng-kang dari Sampang. Na-mun, dengan catatan bahwa Pemerintah tidak pernah sekali-kali mempersulit in-vestor untuk masuk ke Kota Bahari. Bahkan, dirinya menambahkan masalah ini tidak akan terjadi jika PT Dumas benar-benar mengi-kuti aturan dari mekanisme yang ada, seperti halnya perizian amdal.

Ia berharap dengan Pemerintahan yang baru, pihak terkait kembali mel-akukan komunikasi kepada PT Dumas agar permasala-han ini segera rampung. “Mungkin diduga PT Du-mas seperti pura-pura tidak tahu-menahu tentang pera-turan yang ada sehingga se-belum disegel mereka tetap melakukan kegiatan atas dasar satu perizinan dari KP3M,” imbuhnya. (ryn/msa/rah)

DEMONSTRASI: Puluhan mahasiswa yang bergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sampang (Forkamasa) bersama sejumlah guru tidak tetap (GTT) berdemo di depan pintu masuk kantor Dinas Pendidikan Sampang, Kamis (2/5) kemarin.

ryan hariyanto/koran madura

GTT Bersama Mahasiswa Unjukrasa Dinas Pendidikan

Kami bukan investor

nakal, semua persyaratan sudah kami

penuhi. Termasuk mengurus

amdal. Sekarang menjelang sidang

kedua. Pemkab harus menjamin

keamanan investor dari segala pihak. Kalau pemkab

tidak bisa, lebih baik kami stop

dan meninggalkan Sampang,”

M. LutfiManajer SDM dan

Umum PT Dumas Tan-jung Perak Shipyard

SAMPANG – Sejumlah Perawat Tidak Tetap (PTT) menggelar unjuk rasa di hala-man Dinas Kesehatan Sam-pang pada hari Kamis (2/5). Mereka dengan tegas menolak Permenkes No 7 Tahun 2013.

Ratusan bidan PTT terse-but menolak peraturan Men-tri Kesehatan (Permenkes) No 7 tahun 2013 karena mereka menilai peraturan Menteri Kesehatan itu sangat merugi-kan hak PTT.

Dalam peraturan itu terda-pat beberapa item yang mem-batasi masa kontrak pengab-dian menjadi PTT yang hanya sampai tahun 2014 saja.

Shofiatul Jannah (25), salah satu perwakilan PTT yang bertugas di Desa Asem-raja Kecamatan Jrengik men-gungkapkan seluruh PTT Sampang akan bergabung de-ngan PTT seluruh Indonesia untuk menggelar aksi demon-strasi besar-besaran di istana presiden.

“Kita di sini menolak atas Permenkes No 7 Tahun 2013, karena sudah mengecewakan para nasib PTT. Kami akan demo secara besar-besaran pada 7 Mei mendatang,” terangnya, Kamis (02/5).

Kepala Dinas Kesehatan Sampang Firman Pria Abadi mengatakan siap mendukung aksi tersebut. Pihaknya juga

ingin mempertanyakan kepa-da Menteri Kesehatan. Alasan penerbitan peraturan tersebut terdapat item yang menya-takan bahwa setelah kontrak PTT diputus gajinya akan dibebankan kepada pemerin-tah kabupaten.

Sementara sampai saat ini APBD Sampang belum mampu membiayai gaji mereka se-hingga tetap membutuhkan campur tangan pemerintah pusat.

“saya siap mendukung dalam aksi aspirasi dari

bidan PTT ini, apalagi saya sebagai kepala struktur di Di-nas Kesehatan di Sampang,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam aspirasi itu dirinya akan mel-akukan sosialisasi, namun masih akan diserahkan ter-

hadap para jajaran kesehatan atau bidan setempat.

“Menurut mereka memang merugikan karena adanya pu-tusan menteri, apalagi pem-batasan kontrak dan pember-hentian kontrak,” tukasnya. (ryn/msa/rah)

AKSI: Puluhan PTT melakukan aksi dengan membentangkan sejumlah poster di depan kantor Dinas Kesehatan Sampang, Kamis (2/5) kemarin.ryan hariyanto/koran madura

Page 7: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110 | TAHUN II 7SAMPANG

Sejumlah UPTD tidak menindaklanjuti peraturan GTT K2 wajib masuk tiap hari karena masih belum menda-pat perintah atau instruksi dari Dinas Pendidikan Kabu-paten Sampang.

Seperti diberitakan se-belumnya di Koran Madura, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang melalui Kepala Bi-dang Tenaga Kependidikan (Kabid Tendik) Lukito menje-laskan GTT K2 baik SD, SMP,

SMA, wajib masuk tiap hari sebagaimana PNS.

Demikian juga Kepala Seksi Perencanaan Disdik A. Syaiful Bahri mengatakan GTT sebenarnya tidak ada bedanya dengan guru yang sudah menjadi PNS. GTT wajib masuk tiap hari seba-gaimana PNS berdasarkan Surat Edaran Menteri Pen-dayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 5 tahun 2010.

Akan tetap, ternyata UPTD punya anggapan lain

dibandingkan pemahaman Disdik Sampang. Hingga se-jumlah UPTD selama ini memberlakukan GTT sesuai dengan kebijakan kepala se-kolah masing-masing. UPTD belum mewajibkan GTT masuk tiap hari karena belum mendapat informasi dari Dis-dik Sampang.

Kepala UPTD Kecamatan Jrengik Ester mengatakan un-tuk GTT yang lolos kategori 2 jam mengajarnya tergantung kebijakan kepala sekolah, apalagi kalau yang sukwan

banyak sehingga kepala se-kolah harus pandai-pandai mengatur jadwal GTT.

“Jam kerja guru GTT itu tergantung kebijakan kepala sekolah, yang mengatur ada-lah kepala sekolah,” terangn-ya kepada Koran Madura, Kamis (02/5).

Tidak jauh berbeda de-ngan pernyataan kepala UPTD Kecamatan Robetal Moh Imron. Menurutnya sampai sekarang untuk GTT rata-rata tidak masuk setiap hari karena mareka tidak ada

keterikatan dalam mengajar di sekolah. Apalagi kalau guru yang PNS banyak yang leng-kap. Karena dari saking ban-yaknya guru yang PNS, maka sebagian kepala sekolah ada yang mengatur GTT untuk masuk tiga kali dalam satu minggu.

“Karena guru GTT tidak ada keterikatan maka mereka masuk dengan sesuka hat-inya. Apalagi kalau guru yang PNS sudah lengkap atau pe-nuh, maka kasihan juga de-ngan guru GTT kalau datang

ke sekolah tidak mengajar di kelas. Maka itu semua ter-gantung kebijakan kepala se-kolah,” ujarnya.

Pemahaman berbeda antara Disdik dan UPTD itu mendapat sorotan Dewan Per-wakilan Rakyat. Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sampang, Amin Tirtana mengatakan seharusnya Disdik dan UPTD sinergis dalam memahami Su-rat Edaran Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 5 ta-hun 2010. (jun/msa/rah)

Dewan Mempertanyakan Aturan GTTSAMPANG – Pernyataan Dinas Pendidikan Kabu-paten Sampang yang mewajibkan Guru Tidak Tetap (GTT) Kategore 2 masuk tiap hari hingga sekarang ternyata masih belum ditindaklanjuti oleh sejum-lah UPTD Pendidikan di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Sampang.

SAMPANG - Bantuan transportasi sebanyak 70 unit dorkas dari Kementrian Pembangunan Daerah Tert-inggal (PDT) tahun 2012 de-ngan anggaran 1,3 milyar, hingga saat ini masih belum tersalurkan secara tuntas.

Tersisa ada 15 unit moda trasportasi yang masih ter-parkir di kantor Dishubkom-info Sampang, karena masih menunggu verifikasi admin-istrasi untuk dipastikan dis-tribusi tepat sasaran.

Menurut Jaya Abriyanto, Sekertaris Dishubkominfo Sampang saat dikonfirmasi menjelaskan sisa 15 unit dorkas tersebut sudah siap disalurkan pada sasaran penerima di 3 Kecamatan di Kabupaten Sampang, di antaranya Kecamatan Tor-jun, Ketapang, dan Kecama-

tan Sampang. Tetapi dorkas itu masih belum diambil saja oleh kelompok penerima.

“Pada dasarnya bantuan moda transportasi dari Ke-menterian ini untuk pening-katan hasil perekonomian rakyat Sampang khususnya di wilayah pedesaan. Tapi ber-dasarkan juknis yang ada yang berhak menerima moda trasportasi tersebut adalah kelompok usaha yang ber-badan hukum,” jelas Jaya Abriyanto, Kamis (02/5).

Sementara itu menu-rut Fadeli, Kabid Perhubun-gan Darat Dishubkominfo Sampang, keterlambantan distribusi bantuan moda transpostasi dorkas tersebut karena terkendala adminis-trasi terkait kesiapan kelom-pok usaha yang berbadan hukum sebagai penerima dan

pihak pengelola. “Kami sebelum melaku-

kan pendistribusian melaku-kan verifikasi administrasi terkait badan usaha kolom-pok penerima tersebut. Bah-kan untuk memastikan ban-tuan tersebut tepat sasaran kami juga meminta Camat setempat untuk merekomen-dasi penerima,” ujarnya.

Lebih lanjut Fadeli, teknis pendistribusian moda trans-portasi tersebut harus diusul-kan oleh kelompok. Setelah itu mendapatkan rekom dari Camat setempat.

“Ketika berkas pengu-sulan sudah lengkap, maka langsung kami distribusikan. Adapun untuk kelompok pen-erima setiap bulan dikenai biaya sewa masing-masing kelompok 150.000 per bulan untuk dimasukkan pada PAD

Sampang 2013,” tukasnya.Berdasarkan rencana

target PAD 2013 terkait sewa dorkas, jika per unit Rp. 150.000, maka untuk 70 unit dalam setahun bisa masuk ke PAD 2013 sebesar 126.000.000. Tapi kenyataan-nya, distribusi dorkas baru bisa didistribusikan pada akhir bulan April 2013. Hal ini akan berdampak tidak terpe-nuhinya target PAD 2013.

Dikatakan Fadeli, akibat keterlambatan distribusi dor-kas tersebut, sedikit banyak akan berdampak pada tidak terpenuhinya target PAD yang telah direncanakan se-mula, sebab ada 4 bulan se-belum didistribusikan tidak terhitung, karena masih me-nyelesaikan verifikasi admin-istrasi penerima. (hol/msa/rah)

15 Unit Masih Belum Terdistribusikan

Disdik Harus Inovatif-Kreatif

DORKAS

MUTU PENDIDIKAN

holis/koran madura

MANGKRAK: Tersisa 15 unit dorkas masih mangkrak di kantor Dishubkominfo Sampang karena belum ada verifikasi administrasi untuk distribusikan.

Butuh Pengakuan Pemkab LAHAN SENGKETA

SAMPANG - Salim (57), warga Kelurahan Karang Dalam terus berharap pada Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Sampang kejelasan ten-tang tanahnya yang di atasnya sudah dibangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabu-paten Sampang, karena sudah puluhan tahun dia memper-juangkan haknya itu namun sampai sekarang masih belum ada solusi kongkrit.

Salim menjelaskan sudah lama yang memperjuang-kan haknya ketika ayahnya masih hidup dan kakaknya yang bernama Mustar (60) masih sehat, mulai dari ta-hun 1990. Namun hasilnya sampai sekarang masih nihil dan tetap tak ada kejelasan mengenai tanah atas nama orang tuanya yang sekarang dibangun rumah sakit seluas 13.272 hektar.

“Dulu yang memperjuang-kan ini adalah kakak saya sama dengan orang tua saya pada tahun 1990, namun masih be-lum menghasilkan apa-apa,”

terangnya kepada Koran Ma-dura, Kamis (02/5).

Salim menunjukkan serifi-katnya kepada Koran Madura kalau tanah yang dibangun rumah sakit masih atas nama Marhatib Marhalal, namun ketika diperjuangkan oleh ahli waris atau orang tua dari Salim belum ada kejelasan sehingga Salim berharap ada pengakuan dari pemerintah kabupaten Sampang atas tan-ah yang dibangun rumas sakit tersebut.

“Saya ingin ada pengakuan dari pemkab Sampang kalau tanah yang dibangun rumah sakit itu milik pemerintah atau milik saya. Kalau itu milik pemerintah buktinya apa dan kalau itu milik saya bagaima-na penyelesaiannya, karena saya hanya butuh pengakuan saja,” tegasnya saat ditemui di kediamannya.

Masih kata Salim, dirinya tidak mau menuntut secara hukum karena yang namanya orang kecil tidak pernah me-nang. Dia hanya butuh pen-

gakuan saja dan dirinya su-dah banyak bukti kalau tanah itu milik ayahnya yang sudah meninggal.

“Banyak kejanggalan ter-hadap tanah itu, salah sa-tunya ada indikasi perubahan data yaitu ada pernyataan jual tercatat atas nama Marhatib Marhalal tertanggal 24 Sep-tember 1960 dialihkan ke B. Asmoni pada tanggal 18 April 1953, ini kan janggal. Kalau ini diakui oleh pemerintah, maka akan ada kejanggalan, masak tahun 1960 menjualnya pada orang lain pada tahun 1953,” tukasnya.

Sementara itu ditemui terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Phu-tut Budi Santoso, ketika mau dikonfirmasi di kantor Pemk-ab Sampang tidak bisa ditemui dengan alasan pekerjaan yang masih menumpuk, seakan menghindar dan enggan men-emui wartawan yang ingin mengkonfirmasi permasala-han sengketa tanah RSUD tersebut. (jun/msa/rah)

junaidi/koran madura

MENUNJUKKAN DENAH:Salim, pemilik tanah ketika menunjukkan denah tanahnya yang sekarang di atasnya dibangun RSUD Sampang kepada Koran Madura, Kamis (2/5) kemarin.

SAMPANG - Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional De-wan Pendidikan Sampang Drs Ali Daud Bey ber-harap agar Disdik harus lebih tegas kepada guru yang sudah PNS dan juga harus mampu memberikan reward (penghargaan) ke-pada guru yang berpres-tasi dan memberikan pan-ismen (hukuman) kepada guru yang nakal.

Ali Daud Bey mengata-kan ke depan Dinas Pen-didikan Kabupaten Sam-pang harus bersikap lebih tegas kepada guru atau pendidik karena pendidi-kan Sampang mulai tahun 2012 sudah mulai menin-gkat.

Kalau ketegasan ini tidak dilakukan maka semua upaya dalam meningkatkan pendidikan akan menjadi percuma. Berkembangnya sebuah bangsa adalah ka-rena faktor pendidikannya bagus dan baik.

Pelaku dari pendidikan adalah guru dalam lingkun-gan sekolah. Maka dari itu untuk meningkatkan kiner-ja guru harus ada dorongan dari Dinas Pendidikan.

“Salah satunya dalam mendorong kinerja guru,

Disdik Sampang harus memberikan penghargaan kepada guru yang berpr-estasi dan juga memberi-kan hukuman atau sanksi kepada guru yang nakal. Disdik juga harus terus melakukan pengawasan kepada guru dalam melak-sanakan kegiatan belajar mengajarnya,” jelasnya kepada Koran Madura, Kamis (2/5).

Ali Daud juga menam-

bahkan momentum hardik-nas ini supaya bisa dijadikan sebagai upaya evaluasi dan memberikan motivasi dalam mencapai target kuriku-lum, perbaikan infrastruk-tur dan perlengkapan sa-rana dan prasarana sekolah serta lebih gregget untuk mengembangkan pendidi-kan sehingga nantinya da-pat menghasilkan inovasi-inovasi baru.

Hal senada juga disam-

paikan oleh Ketua Komisi D DPR kabupaten Sampang, Amin Arif Tirtana. Menu-rutnya agar hardiknas ini bisa dijadikan sebagai ba-han evaluasi untuk mem-perbaiki pendidikan di ka-bupaten Sampang, karena dari segi kualitas masih banyak sektor yang harus diperbaiki, salah satunya penuntasan buta aksara, sarana dan prasarana serta kesenjangan guru.

“Banyak sektor yang harus diberbaiki pendidi-kan di kabupaten Sampang karena secara kualitas pen-didikan Sampang masih kurang, salah satunya sep-erti penuntasan buta aksara dan pemerataan guru agar nantinya tidak terjadi kes-enjangan,” tukasnya.

Amin juga menambah-kan kalau momentum ini dapat dijadikan evaluasi oleh pendidik, maka harus lebih intensif dalam mem-berikan pengawasan terha-dap anak didiknya.

“Selebihnya untuk di luar pendidikan juga butuh pengawasan dari orang tua masing-masing, karena pe-serta didik tidak selamanya berada di lingkungan se-kolah,” ucapnya. (jun/msa/rah)

DEMO BIJI BESI: Masyarakat Nagari Air Manggis dan Nagari Sundata mengadakan unjuk rasa di depan kantor Bupati Pasaman, Sumbar, Kamis (2/5). Mereka menuntut pada Bupati Pasaman untuk tidak mengizinkan membuka pertambangan eksplorasi bahan galian biji besi di tanah ulayat nagari dengan luas area 2.807,43 Ha, yang berdampak kerusakan pada lingkungan dan pemerintah setempat akan mengkaji ulang kembali izin tambang ini.

ant/arif pribadi

Page 8: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110 | TAHUN II8 BANGKALAN

UTM Menang dalam Sengketa Lahan

Aktivis Leksdam Ajukan Keberatan

Seleksi Pelajar Berprestasi melalui Jejaring Sosial

Siswa Cemas Tunggu Pengumuman Kelulusan

PERSIDANGAN

INFORMASI PUBLIK

CARA UNIK

PESERTA UN

Berdasarkan informasi yang dihimpun belum dilampirkan-nya berkas BB5 atau form pen-gunduran diri oleh para ang-gota dewan yang pindah parpol karena masih menunggu putu-san Judicial Review. Hal ini dis-ampaikan oleh salah satu ang-gota DPRD Bangkalan Kamis (2/5). Menurutnya, pihaknya masih merasa yakin bahwa hasil uji materi di Mahkamah Agung akan sesuai dengan apa yang diharapkannya.

“Masih ada jeda ini Mas, sampai 22 Mei mendatang, kita gak nyalahin aturan kan. Namun saya tegaskan, kami masih menunggu hasil uji ma-teri atau Judicial Review terkait aturan ini yang dilakukan oleh

PBR dan sejumlah politisi yang dirugikan,” ujar Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan Siti Fathonah Rachmaniyah.

Lebih jauh satu-satunya anggota legislatif dari kaum perempuan ini mengatakan hasil kunjungan komisi A DPRD Bangkalan ke KPU Pu-sat beberapa waktu lalu. Dije-laskan oleh salah satu komi-sioner KPU Pusat Ida Budhiati, anggota legislatif yang par-tainya tidak lolos verifikasi, sangat wajar jika harus pindah partai karena tidak punya pili-han lain.

“Masalahnya peraturan ini kan dipukul rata Mas, seakan-akan kami yang partainya tidak lolos verifikasi turut dihukum

atas sesuatu yang kami tidak bersalah, dengan harus men-gundurkan diri,” terangnya.

Ditanya jika memang nantinya keputusan MA tidak sesuai dengan harapannya, politisi PBR ini menegaskan akan tetap patuh pada aturan main yang semestinya.

“Tetap kita akan ikuti atu-ran, namun yang perlu diketa-hui bersama bahwa proses pen-gunduran diri itu bukan sesuatu yang singkat. Kalau kita berkaca ke Wisnhu Wardana di Sura-baya saja, dia masih menerima hak-haknya sebagai anggota dewan kendati SK Gubernur itu sudah turun,” jelasnya.

Sementara itu, jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU batas masa perbaikan berkas DCS adalah tanggal 22 Mei mendatang. Apabila Bacaleg tidak memenuhi persyaratan, termasuk di dalamnya form pengunduran diri bagi yang pindah partai, maka bacaleg terkait akan dicoret oleh KPUD dalam keikutsertaan di Pileg 2014 mendatang.(dn/rah)

BANGKALAN - Kasus seng-keta lahan antara warga dengan pihak Universitas Trunojoyo Madura (UTM), akhirnya dipu-tus oleh Pengadilan Negeri Bangkalan, Kamis (2/5). Maje-lis Hakim yang dipimpin oleh Moh. Istiadi memutuskan me-nolak gugatan penggugat dan menerima eksepsi tergugat, pihak UTM.

Abdul Manan (40), warga Gili Timur Kamal, Ubaid (29), warga Labang dan Suparman (35), warga Banyuajuh Kamal, ketiganya selaku penggugat dinyatakan kalah setelah gu-gatannya ditolak oleh majelis Hakim.

Berdasarkan fakta persi-dangan, penggugat hanya bisa membuktikan klaimnya atas tanah sengketa tersebut beru-pa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) tanah terse-but yang mereka bayar selama puluhan tahun oleh keluarga penggugat, semenjak mereka menggarap lahan tersebut.

Dalam perkara ini, pihak UTM menyerahkan semua buk-ti kepemilikannya berupa Akta jualbeli, Sertifikat Hak Milik, dan Surat Edaran Bupati terkait sebidang tanah yang kini telah dipagari oleh pihak UTM itu.

Dalam eksepsinya pihak UTM meminta Majelis hakim

untuk menolak gugatan peng-gugat karena yang bersangku-tan dinilai tak punya hak untuk melakukan gugatan.

Sementara itu, Moh Istiadi, ketua Majelis hakim persidan-gan ini memutuskan untuk me-nolak gugatan penggugat dan menerima Eksepsi tergugat.

“Proses mediasi telah kami upayakan, tapi kedua belah pihak meminta majelis hakim untuk mengeluarkan putu-san sengketa ini. Atas putu-san tersebut kami persilahkan kepada pihak yang tidak puas untuk melakukan banding ke Pengadilan Tinggi,” tegasnya.(dn/rah)

BANGKALAN - Surat per-mohonan informasi publik No.045/Leksdam/15 April 2013 atas nama Lembaga Kajian So-sial Demokrasi (Leksdam) kepa-da Pejabat Pengelola Informasi dan Dokomentasi (PPID) Bang-kalan hingga saat ini belum ada tanggapan. Sehingga membuat pihak Leksdam mengajukan ke-beratan.

Pengajuan keberatan dibuat oleh Leksdam karena pihak PPID Bangkalan dinilai tidak memenuhi permohonan in-formasi publik yang diajukan oleh Leksdam. Mengenai per-mohonan data tersebut terda-pat enam item permohonan, di antaranya salinan data doku-men, tujuan program KF 2011 hingga 2012, sasaran program KF, juklak juknis KF, yang pada pokok intinya mengenai pelak-sanaan program keaksaraan fungsional (KF) 2011-2012.

“Kami sudah membuat surat permohonan data, akan tetapi sampai saat ini kami be-lum menerima sesuai dengan permohonan kami. Dengan demikian kami mengajukan keberatan kepada atasan PPID Bangkalan,” kata ketua Leks-dam Misbah, kemarin (2/5).

Seharusnya, menurut Mis-bah, data tersebut sudah dike-

luarkan karena jika menghin-tung dari surat yang diajukan sudah sebelas hari. Pihaknya mengajukan pada tanggal 18 April lalu. Jadi, berdasarkan me-kanisme perolehan informasi sesuai dengan Undang-Undang no 14 Tahun 2008 tentang Ket-erbukaan Informasi Publik, pal-ing lambat 10 hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publik yang bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis.

“Aturannya sudah jelas, pada pasal 22 ayat 7, pihak yang bersangkutan bisa memperpan-jang 7 hari berikutnya. Apabila tidak bisa memenuhi pada 10 hari kerja. Namun yang kami sayangkan tidak adanya kejela-san mengenani alasan mereka mengapa sampai saat ini belum dipenuhi permintaan kami,” imbuhnya.

Menurut Misbah, ada pe-nafsiran yang berbeda perihal ketentuan pasal 22 ayat 7 anta-ra pihaknya dan pihak PPID. Ketentuan tersebut, dalam pe-nafsiran pihak PPID, bila pen-gajuan diterima pada tanggal 18, maka pada tanggal 19 baru dapat diproses.

Sedangkan dalam penaf-siran pihak Leksdam, keten-tuan itu menghendaki apabila

pengajuan terjadi pada tanggal 18, maka sejak diterimanya su-rat itulah sudah dihitung dan diproses.

“Pasal 22 ayat 7 berbunyi paling lambat 10 hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publik yang bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis. Yang perlu dig-aris bawahi adalah kata sejak diterimanya permintaan,” je-lasnya.

Sementara itu, Staff PPID Bangkalan Agus Zain menegas-kan bahwa permintaan yang diajukan oleh pihak Leksdam memang belum sampai pada 10 hari kerja sejak permohonan itu diajukan. Kemudian pihaknya juga berjanji akan memenuhi permohonan sesuai dengan rentang waktu yang termaktub dalam peraturan perundang-undangan.

“Ya, kita beri pemahaman pada mereka bahwa permoho-nan mereka dalam proses. Kita sangat mendukung transparan-si informasi, karena itu juga dil-indungi oleh Undang-Undang, kita juga akan berkordinasi de-ngan PPID pembantu agar bisa memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertang-gungjawabkan” katanya.(dn/rah)

BANGKALAN - Berdasarkan Peraturan KPU No 7 dan 13 tahun 2013, Anggota Legislatif diwajibkan mengundurkan diri apabila pada pileg 2014 men-calonkan kembali dengan partai yang berbeda. Akan tetapi sampai saat ini sejumlah anggota DPRD Bangkalan belum melampirkan surat pengunduran diri.

Anggota Dewan Tunggu Hasil Judicial Review

BANGKALAN – Puluhan siswa yang terdiri dari Or-ganisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPN 2 Bangkalan mempunyai cara unik untuk mengasah kreativitas.

Melalui program adu pengetahuan yang dipromo-sikan melalui jejaring sosial, mereka menjaring pelajar-pelajar berbakat pada tingkat di bawahnya, untuk adu ke-cerdasan dan kemampuan.

Terbukti dari kreativitas yang mereka lakukan, lahir calon-calon pelajar unggu-lan. Nantinya, setiap pelajar yang terpilih bisa menerus-kan dalam membangun se-kolah mereka.

Program yang sudah di-lakukan sejak empat tahun lalu tersebut, cukup am-puh menjadi strategi dalam mencetak kader siswa berpr-estasi. Hasilnya, selama em-

pat tahun berturut-turut la-hir siswa yang bisa mewakili sekolah mereka ke Olimpiade Science Nasional (OSN).

”Semua siswa yang mengi-kuti OSN berasal dari cara menjaring seperti ini. Kita mengumumkannya melalui facebook, twiter, dan lainnya. Jadi, kemampuan mereka se-belum masuk ke SMP sudah terlihat. Terlebih, semuanya berhasil menjuarai OSN,” kata ketua OSIS di SMPN 2 Bangka-lan, Ela, kemarin (2/4).

Ela menambahkan, dari promosi yang dilakukan ber-hasil menggaet 508 siswa un-tuk mengikuti kompetisi adu kemampuan di bidang Sci-ence, Mathematic, dan Social (Smasc). Tak hanya itu, pemi-natnya juga berasal dari siswa kota Surabaya. Mereka hanya ingin menguji kemampuan yang dimiliki.

”Dari jumlah tersebut, 37 siswa secara otomatis akan bisa masuk ke sekolah ini tanpa syarat apa pun. Yang penting mereka minat dan lulus Ujian Nasional. Untuk itu, kami sudah koordinasi dengan kepala sekolah,” im-buhnya.

Meskipun begitu, ada bo-nus yang ditawarkan bagi 10 besar peserta yang menda-patkan nilai tertinggi. Salah satunya berupa tabungan dan voucher dari kantin kejujuran yang ada di sekolah.

Pantauan Koran Madura, setiap peserta yang mengiku-ti uji kemampuan akademik, tampak serius mengerjakan soal yang diberikan. Mere-ka sengaja memanfaatkan momen tersebut sebagai pen-gasah kemampuan dan skil yang selama ini dipelajari di sekolah masing-masing.

Meski setiap peserta dija-ga satu persatu oleh anggota OSIS, tetapi mereka tetap santai mengerjakan soal dalam kurun waktu 1 jam.

Dikonfirmasi terpisah, kepala SMPN 2 Bangkalan Edy Hariyadi sangat men-dukung apa yang dilakukan siswa didiknya. Menurutnya, program yang dilakukan OSIS cukup membantu dalam mencetak kader berprestasi. Terutama melatih kemam-puan dalam berorganisasi.

“Memang seluruh keg-iatan berasal dari OSIS, kita segenap guru sifatnya hanya mendukung saja. Termasuk pengadaan laptop sebagai medianya, mereka menyedia-kan sendiri. Meskipun tidak dipungkiri dari ide kreativitas mereka sangat berkontribusi untuk sekolah,” ujarnya. (ori/rah)

BANGKALAN – Setelah siswa SMA dan SMP/Sedera-jat mengikuti Ujian Nasional (UN) beberapa waktu lalu, kini para pelajar tersebut dihantui rasa cemas dalam masa menunggu hasil pen-gumuman kelulusan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Saya sangat menunggu pengumuman kelulusan dari sekolah. Sebab, saya penasa-ran untuk mengetahui hasil ujian yang saya kerjakan,” ucap salah satu Siswa SMA di Bangkalan, Dani.

Menurutnya, dalam mengerjakan ujian waktu lalu sangat mengandalkan kemampuan dan hasil bela-jarnya selama ini. Jika sampai tidak lulus itu akan menjadi masalah bagi dirinya.

”Ya, saya berharap bisa lu-

lus, karena saya sudah belajar penuh untuk mendapatkan kelulusan tersebut,” ucapnya kepada Koran Madura.

Hal senada disampaikan siswa MAN Bangkalan, Zuhr-ufatul Aini. Dirinya mengaku galau menunggu hasil pen-gumuman UN yang telah di-gelar. Meskipun begitu, Aini mengaku sudah memper-siapkan mental dalam men-unggu pengumuman terse-but.

”Meski sedikit khawatir, kalau hasilnya tak sesuai yang diharapkan. Apa pun hasilnya, saya sudah siap. Sebab, saya sudah mengerja-kan UN kemarin dengan mak-simal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangka-lan, Mohni melalui Kabid TK/SD/SDLB, Fauzi menga-

takan rencana pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat SMA/SMK/MA, SMP / MTs dan SD / MI di seluruh kota dan kabupaten se-Indone-sia, termasuk di Bangkalan sifatnya berjenjang. Sebab, Dinas Pendidikan sudah me-nentukan jadwalnya.

Pengumumannya akan dilakukan secara bergan-tian. Artinya hasil kelulu-san antara SMA, SMP, dan SD/sederajat, akan ada jeda waktu selama seminggu antar masing-masing ting-katan.

Berdasarkan surat edaran Kemendikbud, jika tidak ada perubahan, pengumuman kelulusan UN 2013 SMA Sed-erajat akan dilakukan 24 Mei, SMP / MTs tanggal 1 Juni, sedangkan SD /MI tanggal 8

Juni 2013.”Meskipun UN SD/MI

akan berlangsung dari tang-gal 6-8 Mei mendatang, tetapi pengumuman kelulusannya telah ditetapkan waktunya,” ujarnya.

Pihaknya berharap ting-kat kelulusan SMA, SMP, dan SD/sederajat tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Termasuk pada saat pen-gumuman kelulusan nanti, pihaknya minta agar para siswa tidak perlu hura-hura dengan konvoi dan kebut-ke-butan sepeda motor. Apalagi memakai suara knalpot yang bisa mengganggu ketertiban umum.

”Lebih baik lakukan sujud syukur dan tumpengan ke-cil di sekolah masing-masing, itu jauh lebih baik,” harapn-ya. (ori/rah)

ori/koran madura

ori/koran madura

MENGASAH KREATIVITAS: Sejumlah siswa yang terdiri dari organisasi intra sekolah (OSIS) SMPN 2 Bangkalan mempunyai cara lain untuk mengasah kreativitas melalui jejaring sosial.

BELAJAR: Sejumlah siswa-siswi SMA di Bangkalan tetap melakukan kegiatan proses belajar mengajar meskipun tengah menunggu pengumuman kelulusan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

BUKU DIGITAL: Buku Digital Creative & Information Communication Technology Industries merupakan edisi ke dua hadir untuk panduan bagi masyarakat baik pelaku bisnis, institusi pendidikan dan bahkan bagi pemerintah.

ant/ho

Page 9: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110| TAHUN II 9TAPAL KUDA

Untuk merespon pen-gaduannya, Komisi A DPRD Kota Probolinggo menggelar dengar pendapat (hearing) bersama Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD), Dinas Kesehatan, dan RSUD dr. Moh. Saleh Kota Proboling-go, Kamis (2/5).

Ketua Komisi A DPRD Kota Probolinggo, As’ad An-shori mengungkapkan nam-paknya sudah prosedural, sesungguhnya sudah tidak ada masalah. Namun masih ada kendala sebuah kebija-kan, kenapa ijin proses ber-jalan diterbitkan. Apalagi prosedur mendirikan lemba-ga sudah dibenarkan.

“Siapa yang kemudi-an telodor, meski tak akan mencari kambing hitam. Ijazahnya legal tapi tak bisa digunakan untuk kenaikan pangkat. Prinsip sudah bisa menangkap,”ujarnya.

Menurut salah satu per-wakilan, Arif Darmawan, mengungkapkan bahwa su-rat pengajuan yang disam-paikan mengenai status ke-lulusan untuk penyetaraan ijazah karena adanya jarak sehingga terbatas selama satu tahun kelulusan tidak ada titik terang.

“Kira-kira apakah tidak ada penyesuaian ijazah kami. Apa saja kendalanya, dan

sampai kapan ijazah kami tidak bisa dihitung kredit pointnya, atau selaman-ya sampai batas tertentu ,”terangnya.

Menanggapi hal itu, Direk-tur RSUD dr. Moh Saleh, drg. Bambang Agus Suwignya, me-nuturkan bahwa mereka sudah melaporkan permasalahan. Pihaknya ikut prihatin, kenapa ijazahnya tidak berlaku. Keten-tuan jarak tempuh tidak boleh lebih 60 km, dan waktu tem-puh dua jam.

“Disatu sisi ijazah teman-teman tidak bisa diperguna-kan. Solusi yang muncul mel-akukan konversi ijazah untuk digeser ke Universitas yang lain. Kalau masih tidak bisa diterima, terus terang teman-teman mayoritas staf RSUD,” tandas dr. Bambang Agus Su-wignyo

Intinya 11 orang alumni, lanjut dr. Bambang Agus Su-wignyo, para stafnya tersebut yang paling banyak men-dukung profesi bidang kep-erawatan, terlebih lagi dijadi-kan tempat praktek.

“Kita akan mencari so-lusi teman-teman perawat bisa diakui ijzahnya. Walau-pun ketentuan surat ijin be-lajar, kami ingin staf kami sejehatera,”pinta Direktur RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo.

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Drs.Misbahul Munir, Msi, menyatakan lebih pri-hatin. Secara tulus disampai-kan, pihaknya memberikan apresiasi secara mandiri, ka-rena PNS mau melakukan be-lajar untuk kemandirian.

“Kalau itu niatan men-cari ilmu, kalau seperti itu tidak ada alasan un-tuk menerbitkan ijin se-kolah. Tapi kalau lebih dari batasan, ya tak akan ada hasilnya,”terang mantan Sekretaris Dewan ini.

Menurut Misbahul Mu-nir, ketentuan paling jauh 60 km dengan jarak tempuh dua jam. Pada saat diusulkan ke-naikan pangkat, sampai seka-rang belum bisa. Alasan ke-wenangan kebijakan pejabat, semua urusan pemerintah pusat yang diberikan ke-daerah masih setengah hati, dalam arti kata tidak semua kebijakan diberikan sepe-nuhnya kepada daerah.

“Advokasi yang dilakukan BKD, ada solusi tidak menggu-nakan ijazah S1 tapi terlebih dahulu menggunakan ijazah D3, hal itu akan diterima oleh BKN. Ketentuan peraturan BKD tegas untuk persoalan tugas belajar,”tandasnya.

Menyambung hal itu, anggota Komisi A, Ir. Agung Sasongko, mempertanyakan tentang aturan jarah tempuh belajar jarak jauh dikeluar-kan kapan ? Mengapa berlaku tidak adil untuk kota kecil, se-dangkan kota besar bisa ber-laku.

Misbahul Munir pun menjawab, bahwa kebija-

kan Badan Kepegawaian Na-sional (BKN) di keluarkan tahun 2011. Tetapi solusinya, ijzahnya harus dikonversi. Apalagi banyak teman-teman kuliah mendaftar, setelah aturan keluar.

“Prinsipnya, saya tidak pernah diskriminatif. Kalau memenuhi syarat akan lo-los. Saya lebih prihatin, ka-rena kewenangan ada di BKN,”tegas Misbahul Munir.

Selain itu, upaya sete-lah ada ketentuan tegas dari BKN, pihaknya sering lakukan koordinasi bersama Stikes. Tidak berhenti sampai disitu, tapi karena kewenan-gan bagaimana lagi harus mencari jalan. “Masih ada waktu satu tahun lebih untuk menunggu,”ucapnya.

Kesimpulan akhir, As’ad Anshari, menyatakan bahwa tidak ada yang salah apa yang dilakukan alumni Stikes. Kalau usaha mentok, bahkan jika secara prosedur mel-akukan upaya-upaya kepada BKN, harus meminta catatan secara tertulis apa alasannya BKN menolak ijazah ?

“Kalau hanya lisan tidak bisa dipertanggungjawab-kan, karena rujukan kebija-kan dihasilkan dari risalah permasalahan yang akhirnya menjadi sebuah kebijakan. Saya meminta secara tertulis-bukan secara lisan.

Menjawab hal itu, Misbahul Munir berjanji akan meminta secara tertulis kepada BKN un-tuk penyesuaian ijazah.”Sekali lagi tidak ada diskriminasi, kalau itu yang diminta akan saya laksanakan,”pungkasnya. (hud).

HEARING, Alumni Stikes tuntut kejalasan Ijazah untuk kenaikan pangkat PNS di hadapan anggota Dewan.

Alumni Stikes Tuntut Kejelasan Kenaikan PangkatPROBOLINGGO – Sebanyak 58 alumni Stikes Surya Mitra Husada Kediri, ijazahnya ternyata tidak bisa digunakan untuk kenaikan pangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Probolinggo, mereka akhirnya mengadu ke Dewan.

PROBOLINGGO - Sejum-lah warga di Kelurahan Kade-mangan Kecamatan Kade-mangan Kota Probolinggo, mengeluhkan beras miskin (raskin) yang mereka terima karena tidak layak konsumsi.

Edy Tirai (45), salah se-orang warga penerima raskin di Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo mengaku sempat kaget saat menerima raskin itu. Awalnya, ia tidak melihat ada yang aneh saat menerima raskin, namun saat akan dibersihkan untuk dimasak, ternyata jelek tak layak dikonsumsi.

“Kualitasnya jelek, se-hingga sulit dibedakan de-ngan beras. Isteri saya seka-rang bahkan tidak mau saya memasak beras itu,” kata, de-ngan membanting beras mis-kin yang baru di dapat dari kelurahan, Kamis (2/5).

Edy Tirai, mengaku kalau beras raskin kondisinya tidak bagus dan tidak bisa dikon-sumsi, walaupun dari segi warna, raskin itu agak cokelat dan kekuning-kuningan. Se-lain itu, kondisi beras berja-mur dan patah-patah.

Saat dibandingkan dengan beras yang biasa dijual di-pasaran sangat jauh berbeda. Beras yangdidapat dari Pem-kot Probolinggo, terkesan tak layak konsumsi, berbau apek. Sedangkan beras yang dijual dipasaran berwrna putih de-ngan kondisi utuh.

“‘Jika dipaksakan untuk dimasak, baunya apek semak-in menyengat. Nasi cepat ber-warna kuning, dan terkesan tak layak dimakan,”ucapnya.

Menurutnya, jika raskin yang diterima nantinya juga sama buruk kualitasnya. Di lingkungannya ada seki-

tar enam tetangganya yang mendapat jatah raskin. Ham-pir semua tetanggnya juga mengeluhkan hal yang sama. Warna raskin terlihat cokelat kekuningan.

“Untuk mengatasi beras tidak terbuang percuma, war-ga menyelep beras itu men-jadi tepung. Nantinya akan dibuat lontong atau dijadikan krupuk,”tandas Edy Tirai.

Saat ini, Edy Tirai sengaja tidak memasak beras terse-but, walaupun terpaksa harus membeli beras dengan harga cukup mahal, sampai sekitar Rp7.000 per kilogram, jauh dibandingkan dengan harga beras raskin yang Rp2.000 per kilogram.

Ia berharap, beras yang diberikan untuk masyarakat lebih baik lagi. Walaupun mereka kurang mampu, pemerintah diharapkan juga peduli dengan memberikan beras yang layak konsumsi untuk mereka. “Kami ber-harap, nantinya raskin yang kami terima tidak seperti ini lagi,” katanya berharap.

Sementara itu, Lurah Kademangan Kota Proboling-go, Suparno mengungkapkan beras tersebut sebelumnya disimpan di Bulog. Pihak ke-lurahan tak mengetahui jika kondisi beras tak layak kon-sumsi.

“Saya belum menerima laporan tentang beras raskin yang diketahui kualitasnya buruk tersebut. Pihaknya berjanji segera menindaklan-juti jika ada laporan.. Kami meminta agar perangkat atau warga segera lapor ke Bulog atau langsung ke petugas dan akan kami ganti,”tandasnya.

Selama ini, pengawasan untuk kualitas selalu dijaga dengan menempatkan petu-gas pemeriksa kualitas. Se-lain itu, pemeriksaan juga dilakukan di penggilingan sebelum dibawa ke gudang milik Bulog.

“Jika kondisi beras berkualitas jelek tak layak konsumsi, hendaknya pemer-intah mengganti beras yang baru,” pungkas Suparno.(hud).

Beras Miskin Tak Layak KonsumsiRASKIN

PROBOLINGGO – Menghadapi Ujian Na-sional (UN) 2013, sekolah- sekolah di Kota Probolinggo mulai menggelar try out. Tidak seperti biasanya, sekitar 40 siswa-siswi Se-kolah Dasar Negeri (SDN) Kedungasem IV, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, pu-nya cara unik.

Mereka harus menjalani persiapan UN ditempat berbeda. Para guru men-gajak siswa-siswinya ke tempat pen-gumpulan akhir sampah (TPA) Jalan Anggrek Kelurahan Mayangan, untuk menggelar Try Out salah satu materi ujian, Kamis (2/5).

Berlokasi disalah satu ruangan pemili-han sampah plastik, siswa-siswi memulai uji coba di lantai beralaskan Koran. Mereka

harus mengerjakan 40 soal, materi pelaja-ran Ilmu Pengetahuan ALAM (IPA) selama 45 menit. Meski mengerjakan soal dengan suasana yang berbeda, namun para siswa mengaku tidak merasa risih.

Bahkan, menurut mereka cara ini lebih bermanfaat karena mereka mendapat pen-galaman baru. Selain bertujuan memperk-enalkan proses pengolahan sampah kepa-da siswa, kegiatan ini juga sebagai bentuk protes guru dan murid, terkait soal pelak-sanaan UN yang diibaratkan seperti pengo-lahan sampah.

Kepala Sekolah SDN IV Kedungasem, Agus Lithanta, mengungkapkan try out di tempat pengumpulan akhir sampah ini, juga sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Guru dan para siswa ingin menggambarkan bahwa pengelolaan UN dan pendidikn itu ibarat bak pengolah sampah.

Sebelum mengelar Try Out, para siswa memang sengaja diajak berkeliling ke lokasi pengolahan sampah TPA Mayangan. Mereka diperkenalkan cara memilah sampah plasti, menghancurkan hingga proses membuat kompos dari rumah organik.

“Insyaalla ini akan menjadi agenda ru-tin. Kami adakan try out di TPA Mayangan ini untuk melatih siswa mengerjakan soal, dan mempersiapkan mental mereka dalam menghadapi UN 2013 pada pertengahan 6 Mei mendatang. Jadi, para siswa bisa me-manfaatkan itu,” pungkas Agus Lithanta.(hud).

Try Out Berlangsung di TPA Ide KReAtIf

JEMBER - Puluhan ak-tivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia mem-bakar ban bekas pada saat demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional di halaman Gedung DPRD dan Kantor Dinas Pendidi-kan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (2/5).

“Kami membakar ban be-kas sebagai bentuk kekece-waan terhadap pemerintah yang belum bisa memper-baiki sistem pendidikan di Indonesia lebih baik, meski beberapa kali berganti kuri-kulum,” kata koordinator aksi Sandra Aditya Pradana.

Menurut dia, peringatan Hari Pendidikan Nasional

(Hardiknas) selalu diperinga-ti setiap tahun oleh pemerin-tah, namun peringatan terse-but hanya sebatas upacara, tanpa ada kemajuan mutu pendidikan yang lebih baik.

“Ironisnya, pendidikan selalu mengalami kebobro-kan, infrastruktur pendidi-kan yang terabaikan karena masih banyak sekolah yang gedungnya rusak, dan tidak meratanya tenaga pendidik di pelosok desa,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, pelaksanaan ujian nasional (UN) yang tidak serentak di Indonesia akibat keterlam-batan pendistribusian soal juga merupakan salah satu bentuk buruknya manajemen

pengelolaan pendidikan.“Kurikulum baru yang dit-

erapkan tahun ini belum tentu akan menjamin perbaikan kualitas pendidikan di Indo-nesia, sehingga kami menilai M. Nuh gagal menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.

Sandra menjelaskan, GMNI Jember menuntut transparansi anggaran pen-didikan yang begitu besar karena dinilai rawan tindak pidana korupsi, peningkatan infrastruktur guna menun-jang pendidikan yang lebih baik, dan evaluasi yang men-dalam tentang sistem pen-didikan yang ada di Indone-sia.

“Kami secara tegas juga meminta pemerintah menin-jau ulang kurikulum pendidi-kan yang akan diterapkan ta-hun ini,” ujarnya.

GMNI Jember juga me-nyoroti tingginya angka buta aksara di Kabupaten Jem-ber yang mencapai 204 ribu orang sesuai data Badan Pu-sat Statistik (BPS) yang me-nyebutkan bahwa Kabupaten Jember menduduki peringkat tertinggi di Jatim.

Demonstrasi puluhan ak-tivis GMNI di Gedung DPRD dan Kantor Dinas Pendidikan Jember itu mendapat penga-walan yang cukup ketat dari aparat kepolisian setempat. (ant/mk)

Aktivis Bakar Ban Bekas Saat Peringati HardiknasAKSI deMO

TOLAK KAPITALISME PENDIDIKAN. Sejumlah Mahasiswa dari berbagai organisasi melakukan unjuk rasa dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di kawasan kampus Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Kamis (2/5). Dalam aksinya mereka menolak segala bentuk kapitalisme pendidikan serta menuntut adanya pendidikan gratis yang demokratis dan bervisi kerakyatan.

Page 10: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO. 0110 TAHUN II10 LINTAS JATIM

BARANG BUKTI. Kasubdit Bid Humas Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Suhartoyo menunjukkan Barang Bukti dokumen negara palsu saat rilis di Mapolda Jatim, Surabaya (2/4). Subdit Sumdaling Ditreskrimsus (Sub Direktorat Sumber Daya Alam dan Lingkungan) Polda Jatim berhasil menangkap tersangka HB pemalsu dokumen negara dan Barang bukti dokumen negara palsu berupa ribuan KTP (kartu tanda penduduk), KK (kartu keluarga), Akte Kelahiran dan Paspor.

mag/koranmadura

Polda Bongkar Sindikat Pemalsu Surat Standarisasi Tenaga Kerja

Kabid Penmas Bid Humas Polda Jatim, Ajun Komisa-ris Besar Suhartoyo menu-turkan, penyitaan terhadap ribuan surat-surat palsu yang biasanya digunakan sebagai syarat untuk bekerja diluar negeri tersebut, teru-tama dinegeri Jiran Malaysia. Disita dari seseorang ber-inisial HB, yang bertempat tinggal di Sampang Madura.

Namun, saat dilakukannya penyergapan di Tempat Ke-jadain Perkara, Petugas tidak berhasil menangkap Pelaku dikarenakan telah berhasil kabur terlebih dahulu.

“ kasus ini merupakan pengembangan dari kasus penangkapan Polda ter-hadap tersangka H. Hosen beberapa waktu lalu yang menjurus pada HB yang kita

tetapkan sebagai DPO. HB, merupakan penyuplai atau pembuat Surat-surat palsu untuk seseorang yang hen-dak bekerja di Luar Negeri,” katanya, Kamis (2/4), saat gelar rilis di Mapolda Jatim.

Dijelaskannya, selain HB, Petugas juga telah membidik seorang pelaku lain, yakni SN. SN, kata dia, memiliki peran sebagai operator atau staf ahli dalam peracikan bahan-bahan material pen-dukung kelengkapan surat, yaitu berupa cap asli dan be-berapa stempel serta Blang-ko. Diketahui, sambungnya, SN dan HB telah bekerja melakukan pembuatan pe-malsuan surat-surat ini sejak seathun terkahir ini dngan cara mengubah paspor asli yang pada bagian Identitas warga negara digunting dan diganti dengan nama serta kelengkapan data orang lain.

Kendati demikian, lan-jutnya, pihaknya kini juga te-ngah memburu keterlibatan orang-orang didalam Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang menyediakan kertas dan

dokumen-dokumen yang asli. Pasalnya, pada kertas KTP dan juga kertas Akte Keluarga ditemukan adanya keaslian. Menilik hal terse-but, rupanya, kertas-kertas tersebut tidak akan mungkin dapat keluar apabila tidak ada bantuan dari pihak luar.

“Kami juga tengah mem-buru keterlibatan orang dalam Dinas Kependudu-kan dan Catatan Sipil (Dis-ependukcapil) yang telah menyuplai (menyediakan) kertas KTP dan Akte kelahi-ran yang asli,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit IV Subdit Sumberdaya dan Lingkungan (Sumdalling) Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Maruli Siahaan mem-benarkan adanya keterli-batan orang dalam Dispen-dukcapil terkait pemalsuan surat-surat standarisasi ketenaga kerjaan tersebut. Melihat kondisi itu, kata dia, pihaknya menengarai adanya penambahan dalam pemesanan yang kemudian diselewengkan oleh pihak dalam. Meskipun demikian, kata dia, pihaknya tidak akan

terburu-buru untuk menge-jar orang dibalik penyediaan barang tersebut.

“ Pasti ada keterlibatan orang dalam, dugaannya ada penambahan yang dis-elewengkan. Semisal ke-camatan ini memesan 1000, ditambhakan menjadi 1500. Lalu, yang 500 dibrikan ke-pada pelaku yang kini kami tetapkan DPO,” jelasnya.

Dalam sitaan pihaknya kali ini, dinyatakannya, pi-haknya melihat sebagian besar pemesan surat-surat ataupun dokumen palsu ini sebagian besar berada di-wilayah Madura di ke-empat kabupatennya. Selain itu, beberapa daerah di Jatim se-perti daerah Tapal Kuda dan beberapa daerah lainnya.

“ saya melihat bahwa dengan jelas ini merupakan Jaringan besar dalam prak-tik bisnis seperti ini. Unutk mendalami kasus ini, pasti-nya pemilik KTP yang nama dan alamatnya benar ada, namun nomor KTP palsu akan kami periksa dengan segera,” ujarnya.

Disinggung mengenai

ketiadaan ditangkapnya pelaku kejahatan, Ditegas-kannya, bahwa saat melaku-kan penggerebekan, petugas juga bertaruh nyawa didae-rah tersebut. Pasalnya, seu-sai melakukan penyitaan barang-barang Istri dan pembantu pelaku berteriak bahwa petugas seorang Ma-ling. Bahkan, saat hendak pergi membawa barang bukti kejahatan yang disita. Mobil petugas, sempat akan diba-kar. Beruntungnya, pihak ke-polisian sektor setempat da-tang dan meredahkan emosi warga.

“ Anak buah saya datang pada Kamis (25/4) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat, me-lakukan penggerebekan ter-sangka kabur melalui jen-dela belakang yang tidak ada teralisnya. Seusasi melaku-kan penyitaan, hampir saja mobil Innova dan Avanza yang digunakan untuk ope-rasi dibakar warga. Berun-tung, petugas polsek setem-pat membantu meredahkan emosi warga dan mengeta-hui bahwa kami polisi,” tu-kasnya. (mag)

SURABAYA- Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil menyita ribuan surat-surat palsu dan dokumen palsu yang biasa digunakan sebagai pelengkap seorang warga negara guna bekerja diluar negeri dengan kata lain Tenaga kerja In-donesia (TKI). Surat-surat palsu tersebut, dianta-ranya KTP, KK, Akta Kelahiran dan Paspor, yang berhasil disita dari rumah HB (DPO) didaerah Desa Masaran, Kecamatan Banyuates Kabupa-ten Sampang Madura. Surat-surat yang berhasil disita tersebut antara lain 260 lembar KTP palsu, 26 lembar KTP kosong, 22 lembar KK, 46 lembar sampul Paspor, 129 buah paspor Perak, 2 buah Paspor Jember, 3 buah Paspor Surabaya, 1 Paspor Malang, 216 KK kosong, 270 Akte kelahiran yang telah berisi data, 46 buah Stempel, 140 lembar Blangko kosong dan 10 buah surat nikah Aspal.

AktA kelAhirAn

PN Surabaya Bersiap Eksekusi Putusan MK

SURABAYA - Pengadilan Ne-geri Surabaya siap melak-sanakan putusan Mahkamah

Konstitusi yang menggugurkan kewenangan pengadilan nege-ri (PN) dalam mengadili permo-honan pembuatan akta kelahi-ran yang telah lewat 1 tahun. Mahkamah Agung (MA) melalui Surat Edaran MA No 1/2013 telah memerintahkan hakim di Indo-nesia menghentikan mengadili hal perkara tersebut, kecuali yang sudah terdaftar sebelum putusan MK diucapkan.

"Sejak 1 Mei 2013, pengadilan tidak lagi berwenang memeriksa permohonan penetapan akta kela-hiran," kata Ketua MA Dr Hatta Ali dalam surat edarannya, Kamis (2/5).

Dengan adanya surat edaran tersebut d iharapkan warga makin ‘melek ’ dan mu-dah mengantongi tanda buk-t i lah i r ke dunia i tu . Sebab, d i Surabaya sa ja ada sek i tar 1 ,6 juta j iwa atau 52% dar i jumlah tota l penduduk (3 ,1 juta j iwa ,Red) tak memil ik i akta tersebut .

Surat Edaran ini otomatis mencabut Surat Edaran Nomor 6/2012 tentang Pedoman Pe-netapan Pencatatan Kelahiran yang Melampaui Batas Waktu Satu Tahun Secara Kolektif.

"Benar, sudah ada surat edar-an MA Nomor 1 Tahun 2013 yang menyatakan sejak tgl 1mei 2013 Pengadilan Negeri tidak ber-wenang untuk memeriksa permo-honan pencatatan akte kelahiran," ujar Ketua PN Surabaya, Heru Pra-mono saat dikonfirmasi, Kamis (2/5) kemarin.

Dijelaskan dia, bagi masyarakat yang akan mengu-rus akte kelahiran dan aktenya terlambat dibawah 1 tahun, maka masyarakat langsung saja mengurus akte tersebut ke Dis-pendukcil. "Jadi tanpa melalui PN Surabaya. Lansung saja ke Dispendukcil Surabaya," jelas-nya.

Sesuai data yang dilansir dari website resmi PN Sura-baya, total PN Surabaya me-nerima sebanyak 16.986 per-mohonan akte kelahiran terlambat.

Heru menambahkan, untuk saat ini pihaknya hanya menyele-saikan perkara permohonan yang daftar sebelum 1 Mei 2013. "Kami tinggal menyelesaikan perkara permohonan akte yang daftarnya sebelum tgl 1 Mei saja," pungkasn-ya.

Untuk informasi, masyarakat yang mendapatkan kesulitan membuat akta kelahiran, dalam Undang-Undang Nomor 23 Ta-hun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan Pasal 92 ayat (1) berbunyi: “Dalam hal Pejabat pada Instansi Pelaksana mela-kukan tindakan atau sengaja melakukan tindakan yang mem-perlambat pengurusan Doku-men Kependudukan dalam batas waktu yang ditentukan dalam Undang-Undang ini dikenakan sanksi berupa denda paling ba-nyak Rp 10 juta. (kas/han)

Kejati Hentikan Kasus Korupsi Jasmas LamongankASUS kOrUPSi

SURABAYA- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur kembali membuat putusan kontroversi, setelah sebe-lumnya menghentikan kasus dugaan korupsi PPK Gakin di RS dr Soewandhi senilai Rp 3,1 miliar dan juga dugaan korupsi Tollgate Bandara Juanda Surabaya, Kini Korps Adhyaksa itu menghentikan penyidikan kasus Jasmas La-mongan yang disinyalir meli-batkan Wakil Bupati Lamon-gan, Amar Syaifudin.

Amar pernah diperiksa penyidik pidana khusus Ke-jati Jatim pada 4 April 2013 lalu, penyidik saat itu men-curigai Amar menerima uang pemotongan dari proposal yang dibawanya kala ia masih menjabat sebagai anggota DPRD Lamongan.

Amar Syaifuddin di-periksa karena adanya lapo-ran yang diterima Pidsus Kejati Jatim tentang adanya penyelewengan dana Jaring Aspirasi Masyarakat (Jas-

mas) yang berupa Bantuan Keuangan Desa (BKD) yang diambil dari Anggaran Pen-dapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten Lamongan tahun 2010 sebesar Rp. 7,8 miliar.

Bentuk penyelewengan-nya adalah, adanya pemo-tongan uang bantuan yang diperuntukkan bagi desa-desa di Kabupaten Lamon-gan yang memang layak menerima dana tersebut, untuk pembangunan desa.

Sumber di Kejati Jatim menjelaskan, ada sekitar lima Kecamatan di Kabu-paten Lamongan yang me-nerima dana Jasmas untuk kepentingan desa tersebut. Lima kecamatan penerima dana bantuan tersebut di-antaranya Kecamatan Ba-bat, Kecamatan Paciran dan Kecamatan Brondong.

“Dari lima kecamatan peraih dana jasmas terse-but, kemudian dibagikan ke desa-desa yang ada di wilayah mereka. Tercatat

ada 80 desa dari lima ke-camatan tersebut, yang menerima dana jasmas dari Pemerintah Kabupa-ten (Pemkab) Lamongan, “ ungkap sumber saat itu.

Masing-masing desa, lanjut sumber yang propos-alnya disetujui untuk mene-rima dana jasmas ini, men-dapat bantuan Rp. 85 juta hingga Rp. 100 juta. Namun, desa-desa yang sudah me-nerima dana tersebut, harus rela dipotong 15 persen hingga 20 persen dari dana jasmas yang mereka terima.

“Uang pemotongan itu menjadi fee bagi anggota dewan yang sudah mem-bawa proposal desa terse-but hingga akhirnya desa itu mendapat bantuan dari Pemkab Lamongan dan uangnya dapat diterima desa. Untuk sementara, dugaan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 1,2 mili-ar “ tandasnya.

Lalu bagaimana Wakil

Bupati Lamongan, Amar Syaifudin sampai diperiksa Pidsus Kejati Jatim? Kasi Penkum Kejati Jatim, Mu-lyono mengatakan, ketika itu, Amar Syaifudin duduk menjadi anggota DPRD Ka-bupaten Lamongan dari Fraksi PAN.

“Kami menerima lapo-ran dugaan korupsi dalam bentuk potongan terhadap dana bantuan bagi 80 desa di Kabupaten Lamongan ini sejak Februari 2013. Dengan dipanggilnya Amar Syaifudin ini, kami ingin mengetahui apakah Kabupaten Lamon-gan benar-benar mengang-garkan bantuan kepada 80 desa tersebut di Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lamongan tahun 2010?, “ ujar Mulyono.

Jika benar, lanjut Mu-lyono, kami juga ingin mengetahui, apakah Amar Syaifudin juga ikut-ikutan mengajukan proposal dari

suatu desa untuk menda-patkan dana Jasmas dari Pemkab Lamongan? Berapa banyaknya proposal desa hingga akhirnya desa itu mendapatkan dana Jasmas, yang dibawa Amar Syaifu-din? Hal tersebut rencanan-ya yang akan diungkap oleh penyidik.

Namun kali ini, Kasi Pe-nyidikan Pidana Khusus Kejati Jatim, Rohmadi me-nyatakan hasil laporan pe-nyidikan dari timnya me-nyatakan bahwa kasus ini ternyata bukan bagian dari anggaran jasmas melain-kan BKD yang pencairannya tanpa melalui rekomendasi anggota dewan dan lang-sung dicairkan dari pusat ke rekening penerima bantuan.

"Jadi laporannya salah, ternyata bukan Jasmas tapi BKD. Jadi tidak ada pemoton-gan, makanya kita hentikan penyidikannya," ujar Rohm-adi, Kamis (2/5) kemarin. (kas)

Page 11: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110 | TAHUN II12 GALERI

Hari Pendidikan

NasionalAmburadulnya jadwal pelaksanaan Ujian Nasional

beberapa waktu lalu dan pro kontra penerapan kurikulum 2013 menjadi tema berbagai aksi

dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional. Aksi ini dilakukan oleh siswa hingga mahasiswa.

Di Jakarta, sejumlah anak sekolah dasar mendatangi makam Almarhum Muhammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia yang juga dikenal sebagai bapak pendidikan. Di makam beliau, mereka menaburkan bunga sebagai ungkapan rasa syukur atas kemajuan yang dicapai dunia pendidikan sekaligus rasa prihatin terhadap borok dan sistem pendidikan kita yang di-anggap belum benar-benar baik.

Di tempat berbeda di jakarta, sejumlah warga menggelar aksi dan membawa berbagai poster keca-man terhadap pemerintah yang terkesan bersikukuh hendak memberlakukan kurikulum 2013. Padahal menurut mereka, bukan kurikulum yang perlu dibena-hi terlebih dahulu, melainkan kualitas dan kompetensi para guru. Kepada sejumlah wartawan mereka menga-takan bahwa perubahan kurikulum tidak akan sertam merta merubah wajah pendidikan jika tenaga pengger-aknya belum siap.

“Berganti hingga 100 kali pun kurikulum kita, akan sia-sia bila tenaga pendidiknya tidak memiliki kompe-tensi yang baik. Alih-alih membuat lebih baik, justeru akan membingungkan para guru dan membuat siswa menjadi korban kebingungan teresebut”, ujar salah satu pendemo.

Di Jawa Tengah sejumlah siswa SMK menggelar tari kebudayaan setempat untuk memperingati hari pendidikan nasional. Mereka tampak riang gembira. Begitu usai menari, mereka bersama-sama melempar selendang yang mereka gunakan.

Sementara itu di Sumatera Utara, Aksi dalam mem-peringati Hari Pendidikan Nasional dilakukan oleh para guru. Mereka membawa poster dan menggelar orasi di depan kantor DPRD Sumatera Utara menun-tut pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru. Menurut mereka, kesejateraan guru selama ini tidak sebanding dengan kerja keras mereka dalam mendidik generasi bangsa.

Aksi menarik dilakukan para aktifis di Surabaya. mereka menggelar aksi dengan membawa kurungan ayam dan berseragam merah putih layaknya anak sekolah dasar. Mereka menuntut perintah agar mel-akukan penyegaran dalam dunia pendidikan agar para pesrta didik tidak hanya terkungkung dan tidak bisa maju.

Yang memilukan terjadi Makassar. Aksi yang digelar mahasiswa sejak pagi hari ini berakhir ricuh hingga menjelang petang kemaren. sejumlah peseta aksi ditangkap polisi karang dianggap menjadi pemicu terjadinya kericuhan dan merusak fasilitas-fasilitas umum. (beth)

MENARI MASSAL HARDIKNAS. Siswa SMK Taman Siswa melemparkan sampur (selendang tari) usai menari massal pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (2/5). Sekitar 400 siswa memperingati Hardiknas dengan menampilkan sejumlah kesenian budaya tradisional seperti Tarian Jawa.

AKSI HARDIKNAS. Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, berunjukrasa memperingati Hari Pendidikan Nasional di Tol Reformasi, Makassar, Sulsel, Kamis (2/5). Dalam aksinya mereka meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kualitias pendidikan nasional dan mereka menolak segala bentuk komersialisasi pendidikan.

PERINGATAN HARDIKNAS. Sejumlah pelajar melakukan tabur bunga di makam Ki Hadjar Dewantara, Yogyakarta, Kamis (2/5). Kegiatan upacara dan tabur bunga di makam Bapak Pendidikan Nasional Indonesia tersebut dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2013.

AKSI HARDIKNAS. Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Kualitas Pendidikan Indonesia (KPI) menggelar aksi peringatan Hari Pendidikan Nasional didepan Gedung Grahadi, Surabaya, Jatim, Kamis (2/5). Dalam aksinya mereka menuntut adanya penyegaran dan perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

PENDIDIKAN MURAH. Pengunjukrasa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) berunjukrasa memeringati Hari Pendidikan Nasional, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/5). Dalam aksinya FPR menuntut pendidikan yang murah dan berkualitas untuk rakyat dan meminta dihentikannya kenaikan biaya pendidikan.

AKSI PERINGATI HARDIKNAS. Sejumlah mahasiswa dari berbagai Universitas di Yogyakarta berunjukrasa memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di DPRD Provinsi DIY, Jl. Malioboro, Yogyakarta, Kamis (2/5). Dalam aksinya mereka meminta kepada pemerintah untuk dapat mewujudkan pendidikan yang bisa diakses oleh semua rakyat tanpa terkeceuali sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Page 12: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO. 0110 TAHUN II 11LINTAS JATIM

PARADE BUSANA. Sejumlah peragawati memperagakan busana karya desainer Jatim, saat Surabaya Fashion Parade 2013 di Tunjungan Plasa Surabaya. Perhelatan seni busana bertemakan 'Denim Innofashion' yang digelar sudah keenam kalinya tersebut, menampilkan busana karya puluhan desainer Indonesia.

eric ireng/ant

PDI Perjuangan Juara, Demokrat

Runner up

Partai berlambang banteng moncong putih berada diuru-tan teratas dengan perolehan suara 14,1 persen. Diurutan kedua Partai Demokrat 13,2 persen, PKB berada diurutan ke tiga dengan perolehan su-ara 13,2 persen. Sedangkan partai lainnya yakni, Golkar 7,3 persen , PAN 2,1 persen, PPP 1,4 persen ,PKS 0,8 ,Ger-indra 7,3 persen, Hanura 1,6,

PBB 0,2 persen dan Nasdem 1,7 persen.

"Yang belum melakukan pilihan sebanyak 37,0 persen. Dan ketika disurvei apakah ke-bijakan parpol memperhatikan konstituennya, 30,6 persen masyarakat menjawab mem-perhatikan dan 52,1 persen bilang tidak memperhatikan serta tidak tahu 17,3 persen," Jelas peneliti The Initiative

Dahlan kepada wartawan, Kamis (2/5) dirumah makan Agis Surabaya,kemarin.

Untuk kinerja DPRD provinsi dinilai sudah sesuai harapan sebanyak 28,2 persen responden dan tidak sesuai 54,9 persen responden. Tidak tahu 16,7 persen. Sedangkan, kinerja DPRD kabupaten/kota dinilai sudah sesuai hara-pan sebanyak 32,2 persen re-sponden dan tidak sesuai 50,7 persen responden. Tidak tahu 16,8 persen.

"PDIP masih jadi pilihan lantaran masyarakat Jatim su-dah dapat memilah mana isu politik dan golongan. Teru-tama wilayah mataraman sela-tan dan Tapal Kuda yang me-rupakan basis PDIP," kata dia. (kas)

SURABAYA- Partai Demokrasi Indonesia Perjuang-an (PDI-P) ternyata menjadi partai urutan pertama pilihan masyarakat di Jawa Timur. Hal itu dikatakan Lembaga Survei The Initiative saat mengumumkan hasil survey multistage random sampling yang di-lakukan pada 11 sampai 15 April 2013 lalu. Dengan jumlah responden sebanyak 956 orang dan tersebar di 99 desa atau kelurahan.

22 Persen Jajanan Sekolah Masih Berbahaya

BAHAYA JAJANAN PERSIDANGAN

SURABAYA- Hasil evalu-asi dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menyatakan setidaknya sekitar 22 persen Pangan Jajanan Anak Se-koah (PJAS) belum terbebas ari kandungan bahan ma-kanan tambahan berbahaya dan tercemar mikroba yang berlebihan. BPOM menye-but, hasil tersebut dilakukan dalam kajian selama tahun 2012. Sedangkan, 78 per-sen sisanya diyakini BPOM sudah cukup aman untuk dikonsumsi.

Kepala BPOM Surabaya, Dra Endang Pudjiwati Apt MM menyatakan hasil dari kajian selama tahun 2012 mengetahui bahwa sekitar 22 persen PJAS masih dalam kategori membahayakan un-tuk dikonsumsi anak-anak. Namun, dalam kajian terse-but. Sebetulnya, pihaknya menargetkan hanya 70 per-sen PJAS aman.

“Sebenarnya target BPOM Surabaya pada 2012 hanya 70 persen PJAS aman konsumsi. Dengan Hasil 78 persen Artinya, hasil pengawasan tahun lalu cukup bagus dan me-lebihi target,” katanya, Kamis (2/4).

Guna memastikan data agar lebih valid, pihaknya pun menggelar evaluasi ber-sama dengan jajaran peme-rintahan Provinsi Jatim dan Pemkot Surabaya. Evaluasi itu dilakukan untuk tingkat-kan kerjasama lintas sektor dan tentukan arah kegia-tan 2013-2014 agar tak ada duplikasi dalam pengawasan PJAS kedepan.

Mengenai proses penindakan atas pelang-garan dari masih adanya peredaran PJAS yang ber-bahaya, kata Endang, masih belum bisa dilakukan. “Mereka (pedagang ma-kanan di sekolah) itu peda-

gang kecil. Jadi kami hanya membina dan meningkat-kan kesadaran agar menjual jajanan yang sehat dabn ber-gizi,” ungkapnya.

Endang pun memberikan tips khusus bagi orang tua agar anak dapat terhindar dari PJAS yang berbahaya. Pertama adalah membawa-kan bekal makanan dari rumah agar makanan yang dikonsumsi aman, sehat dan bergizi.

Kedua, jikalau harus membeli, maka orang tua harus mengingatkan dan mengarahkan anak agar membeli makanan yang sehat. Misalnya, makanan harus terbungkus dan kalau perlu disajikan masih panas atau segar.

Ketiga, pemilihan ma-kanan harus menutama-kan tekstur dan rasa. Dalam hal ini upayakan menghindari makanan yang berwarna mencolok, karena rawan mengan-dung zat pewarna berba-haya bagi kesehatan.

Selama ini, BPOM juga menerapkan strategi untuk mencegah adanya makanan yang tidak baik untuk siswa di sekolah. Salh satunya dengan meningkatkan ko-munitas sekolah untuk melindungi dirinya sendiri, yaitu yang berperan guru, orangtua, dan petugas kan-tin.

Dari data Kementerian Kesehatan, gempuran PJAS berbahaya semakin menja-di-jadi. Saat ini diperkira-kan 30 juta anak sekolah dikepung PJAS jahat karena mengandung formalin, bo-raks, serta zat pewarna be-racun seperti rhodamin B dan methanyl yellow. Zat-zat kimia tadi masuk kat-egori berbahaya karena jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa memicu kank-er. (mag)

Dokter Gadungan Ngamuk di Persidangan

SURABAYA- Tinda-kan Anna Laura atau biasa menyebut dirinya sebagai dokter Vivi, bisa jadi sangat berbahaya. Pasalnya, janda pengangguran ini, menga-ku sebagai dokter ahli be-dah yang beroperasi di RS Darmo. Uniknya, saat dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi korban, ia justru mengamuk dan menuding bahwa saksi te-lah berbohong.

Amukan dokter gadun-gan ini sendiri berawal, saat saksi korban Siti Rahayu menceritakan kronologis kejadian perkara. Sekitar 25 Pebruari 2012 lalu, anak dari Siti Rahayu, mengalami kecelakaan. Akibatnya, kor-ban pun dibawa ke Rumah Sakit dr Soetomo untuk per-awatan.

Di rumah sakit ini lah, tepatnya di depan ruang ICU dr Soetomo, Siti berte-mu dengan terdakwa. Saat itu, terdakwa mengenalkan diri pada korban, sebagai dokter ahli bedah dengan nama dokter Vivi.

Meski tidak mengena-kan baju putih layaknya seorang dokter, Vivi yang saat itu mengenakan paka-ian batik mengabarkan pada ibu korban, bahwa anaknya sedang dalam keadaan kri-tis. Oleh karenanya, ia pun menyarankan agar si Anak dirawat di RS Darmo, de-ngan alasan peralatan yang lebih lengkap. Selain itu, ia juga menyatakan jika diri-nya berpraktek di RS terse-but.

Percaya dengan omon-gan dokter Vivi ini, Siti lan-tas memindahkan anaknya ke RS Darmo. Di tempat tersebut, ia pun ditarik uang sebesar Rp 9,5 juta, dengan alasan sebagai uang panjar untuk operasi kepala. Ka-rena tak memiliki uang, Siti lantas menyerahkan uangn-ya secara bertahap.

“Awalnya saya kasih Rp 6 juta, katanya sebagai uang panjar. Terus ia minta lagi Rp 3 juta dengan ala-san untuk beli peralatan operasi, tidak lama lagi, ia minta uang Rp 500 ribu de-ngan alasan untuk dibelikan

obat-obatan,” pungkasnya.Namun, tidak lama sete-

lah itu, salah sorang per-awat di RS tersebut menya-pa dokter Vivi dengan nama Anna. Hal ini, sempat mem-buat sang suami curiga dan menanyakan pada sang per-awat tersebut, apakah yang bersangkutan merupakan dokter di RS itu. Pertanyaan itu langsung dijawab oleh sang perawat dengan jawa-ban, bukan. Mengetahui hal tersebut, sang suami lan-tas meminta pada satpam RS untuk menangkap yang bersangkutan dan menyer-ahkannya pada polisi.

“Sebelum ditangkap, ia juga sempat bilang kalau anak saya kondisi jantungn-ya jelek dan harus di ope-rasi. Katanya untuk operasi butuh uang sebesar Rp 21 juta,” ujarnya.

Usai mendengarkan keterangan saksi korban, Ketua Majelis Hakim Suko Triyono lantas memberi-kan kesempatan pada ter-dakwa untuk menyanggah atau pun membenarkan kesaksian korban. Mera-sa diberikan waktu bicara, terdakwa malah lansung menuding bahwa saksi te-lah berbohong. Tidak ha-nya itu, ia bahkan meng-ancam dan menggebrak meja jaksa penuntut umum yang ditempatinya. “Kamu jangan bohong! Kamu itu pembohong,” ujarnya sem-bari berteriak dan mengge-brak meja.

Situasi ini langsung saja membuah marah Hakim Suko Triyono. Ia harus mengetuk palu berkali-kali dan mengancam ter-dakwa akan dikeluarkan jika bersikap terus seperti itu. “Sudah, saya bisa ke-luarkan kamu dari sidang kalau terus bersikap seper-ti itu. Sekarang saya minta, kamu hanya menyang-gah atau membenarkan saja kesaksian korban ini,” ujarnya sembari langsung dijawab oleh terdakwa bah-wa ia tidak membantahnya. “Kalau begitu, sidang saya tutup dan ditunda minggu depan,” ujar hakim sambil mengetok palu sidang. (kas)

SUASANA SIDANG. Terdakwa Anna Laura (duduk sendiri menggunakan rompi) yang mengaku sebagai dokter mengamuk saat saksi Siti dan Rahayu memberikan keterangan di Persidangan yang digelar kemarin

kas/koran madura

SK PAW Wisnu Wardhana Raib

SK HILANG

SURABAYA – Ada-ada saja ulah wakil rakyat yang duduk di gedung parlemen Surabaya. Setelah sebelum-nya Stempel Dewan sebagai alat legalitas dilaporkan hi-lang, sekarang giliran Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekar-wo, terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) Wisnu Ward-hana (WW) sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sura-baya, tiba-tiba hilang atau raib. Hal ini tentu saja mem-buat persoalan ditubuh lem-baga parlemen surabaya ini semakin berlarut-larut.

Hilangnya SK PAW ini diketahui ketika Wisnu Sakti Buana (WSB) memimpin rapat Badan Musyawarah (Banmus) kemarin, Kamis (5/1) kemarin, Rapat Banmus yang mengagendakan pem-bahasan Sidang Paripurna Pemberhentian WW sebagai Ketua Dewan. Dalam rapat Banmus yang berlangsung tertutup itu, WSB mengaku jika SK PAW tersebut hilang. Padahal, SK PAW tersebut baru satu hari berada dimeja kerjanya.

Sebelumnya, rapat Ban-mus tertunda beberapa kali karena stempel dewan yang merupakan alat kelengka-pan legalitas dilaporkan hi-lang.

Hilangnya SK PAW terse-but tentunya disesalkan para legislator anggota Banmus. Bahkan, anggota Banmus yang berasal dari beberapa Fraksi di DPRD Surabaya ini menganggap jika ulah WSB ini sarat muatan politik. Hal ini beralasan mengingat si-kap WSB terkesan berbau skenario untuk mengulur waktu pelaksanaan Sidang Paripurna Pemberhentian WW.

Hal ini diungkapkan

salah satu anggota Banmus dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD), Irwanto Limantoro. Kendati demikian, dirinya mengatakan, jika pihaknya tetap optimis bisa menye-lesaikan persoalan di DPRD Surabaya, terkait dengan pelenggseran WW. “Saya positif thinking saja dengan sikap pimpinan rapat (WSB). Dari tadi kita masih mem-bahas soal keberadaan SK Gubernur, belum menginjak pelaksanaan Sidang Paripur-na Istimewa,” ungkap dia. kemarin.

Dirinya menambahkan, jika pihaknya akan tetap memenuhi keinginan WSB sebagai pimpinan rapat Ban-mus untuk meminta kembali SK Gubernur ke Pemerin-tah Provinsi (pemrov) hari itu juga, agar rapat Banmus bisa dilanjutkan. Hal ini membuat rapat yang dimu-lai pukul 14.00 ini diskorsing (tunda) sementara waktu dan dilanjutkan pada pukul 16.00. “Saya punya kopian-nya dan diperbanyak untuk peserta rapat. Kita juga me-minta kembali SK Gubernur ke pemerintah tingkat satu (Pemprov) agar rapat bisa dilanjutkan. Kita ikuti saja apa yang diminta agar pro-ses bisa berjalan,” tambah dia.

Sementara itu, terkait target pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa pem-berhentian WW, Irwanto menargetkan maksimal akan dilaksanakan hari Senin (6/5), pekan depan. Untuk itu, pihaknya ber-harap hari ini keputusan sidang bisa ditentukan. “Kalau bisa hari ini juga bisa ditetapkan kapan Si-dang Paripurna Istimewa ditentukan. Kita lihat saja proses Banmus nanti,” pungkas dia. (wan)

Page 13: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110| TAHUN II 13NASIONAL

KRITISI CALEG ARTIS. Wakil Ketua DPR Pramono Anung (kanan) didampingi pengamat politik Tjipta Lesmana (kiri) menyampaikan pendapatnya saat dialog Dialektika di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/5). Diskusi tersebut mengkritisi tren parpol yang menggaet artis sebagai caleg dengan alasan sebagai vote getter atau pendongkrak suara.

JAKARTA-Komisi Pemili-han Umum (KPU) menegas-kan proses verifikasi berkas 6.576 bakal caleg dari 12 partai politik hampir ram-pung. Lembaga penyeleng-gara pemilu ini akan men-gumumkannya pada Selasa (7/5) mendatang. “Tanggal 6 Mei kita akan rapat, tanggal 7 sampai 8 Mei kita beritahu. Tapi rencananya kita akan melakukan pemberitahuan dan pengumuman tanggal 7 Mei,” kata Ketua KPU, Husni Kamil Manik, di Jakarta Pu-sat, Kamis (2/5)

Hasil dari proses verifi-kasi itu akan disampaikan kepada partai politik pada tanggal 7-8 Mei. Partai diberi kesempatan untuk memper-baiki berkas bacalegnya mu-lai tanggal 9-22 Mei. “Posisi sekarang kita tinggal men-gulang saja, pembacaan ter-hadap dokumen-dokumen supaya lebih hati-hati. Mana tahu nanti ada yang tidak memenuhi syarat dinyatakan memenuhi syarat atau se-baliknya supaya yang sep-erti sekarang tidak terjadi,” terangnya

Menyinggung nama caleg bermasalah, seperti Susno Duadji dari PBB, Husni tak mau mengomentari ter-lalu jauh. “Jangan mungkin-mungkin, yang pasti-pasti saja. Jadi tanggal 7-8 Mei jad-wal kita beritahu,” ujarnya

Berdasarkan catatan, dari verifikasi sementara yang dilakukan KPU, terungkap sekitar 14 orang bakal caleg dari Partai Golkar dan 3 dari Partai Demokrat belum me-menuhi persyaratan ijazah.

Dokumen daftar ke-lengkapan berkas yang dipublikasikan KPU, Selasa (30/4/2013), bakal caleg yang tak penuhi syarat ijazah itu tersebar di beberapa daerah pemilhan.

KPU memberi tanda ‘x’ bagi bacaleg yang tak me-menuhi syarat ijazah. Ijazah yang dimaksud sesuai Pera-turan KPU 13/2013 paling rendah tamat SMA, Madra-sah Aliyah, SMK, Madrasah Aliyah Kejuruan, atau pen-didikan lain yang sederajat.

Bacaleg dari Partai Gol-kar yang tidak memenuhi syarat ijazah ada 14. Yakni atas nama Shari Dewi Ang-graeni dari Sumsel II nomor urut 7, Tintin Surtini dari Dapil Jakarta III nomor 7, Raha Bungawali Manji dari Jabar III nomor 7, MQ Iswara Jabar VI nomor 1, Adam Ir-ham dari Jabar VII nomor 7, Adrian Kusnadi Jabar XI no-mor 10, Sinta Dewi Nastiti Dapil Jateng II nomor 7, R.B. Kustriono Jati Dapil DI Yog-yakarta nomor 6.

Kemudian Linda L.A.N. Waseso dari Jatim VII nomor urut 3, Merry Sofia Anastas-sia Hendrya Lenggoe dari NTT II nomor 3, Edison Be-taubun dari Maluku nomor 1, Dolfintje Katrina Bolloy dari Papua nomor 6, Chiquita Quireen Quireen dari Papua nomor 9 dan France Djasman dari Papua nomor 10

Sementara dari Partai Demokrat terdapat 3 bacaleg. Yaitu Neny Rostiati Marsi dari Sumsel II nomor 3, Kevin A Th. Pitoy dari Jatim VI no-mor 7, I Wayan Gunastra dari Nusa Tenggara Barat urut 2.

Sebagaimana diketahui, KPU saat ini masih melaku-kan verifikasi terhadap 6.576 syarat bakal caleg dari tang-gal 23 April sampai 6 Mei 2013. Hasil verifikasi akan disampaikan kepada partai politik tanggal 7-8 Mei 2013. (gam/cea)

Verifikasi Berkas Bacaleg

Diumumkan JAKARTA-Komisi Pemili-

han Umum (KPU) menegas-kan proses verifikasi berkas 6.576 bakal caleg dari 12 partai politik hampir ram-pung. Lembaga penyeleng-gara pemilu ini akan men-gumumkannya pada Selasa (7/5) mendatang. “Tanggal 6 Mei kita akan rapat, tanggal 7 sampai 8 Mei kita beritahu. Tapi rencananya kita akan melakukan pemberitahuan dan pengumuman tanggal 7 Mei,” kata Ketua KPU, Husni Kamil Manik, di Jakarta Pu-sat, Kamis (2/5)

Hasil dari proses verifi-kasi itu akan disampaikan kepada partai politik pada tanggal 7-8 Mei. Partai diberi kesempatan untuk memper-baiki berkas bacalegnya mu-lai tanggal 9-22 Mei. “Posisi sekarang kita tinggal men-gulang saja, pembacaan ter-hadap dokumen-dokumen supaya lebih hati-hati. Mana tahu nanti ada yang tidak memenuhi syarat dinyatakan memenuhi syarat atau se-baliknya supaya yang sep-erti sekarang tidak terjadi,” terangnya

Menyinggung nama caleg bermasalah, seperti Susno Duadji dari PBB, Husni tak mau mengomentari ter-lalu jauh. “Jangan mungkin-mungkin, yang pasti-pasti saja. Jadi tanggal 7-8 Mei jad-wal kita beritahu,” ujarnya

Berdasarkan catatan, dari verifikasi sementara yang dilakukan KPU, terungkap sekitar 14 orang bakal caleg dari Partai Golkar dan 3 dari Partai Demokrat belum me-menuhi persyaratan ijazah.

Dokumen daftar ke-lengkapan berkas yang dipublikasikan KPU, Selasa (30/4/2013), bakal caleg yang tak penuhi syarat ijazah itu tersebar di beberapa daerah pemilhan.

KPU memberi tanda ‘x’ bagi bacaleg yang tak me-menuhi syarat ijazah. Ijazah yang dimaksud sesuai Pera-turan KPU 13/2013 paling rendah tamat SMA, Madra-sah Aliyah, SMK, Madrasah Aliyah Kejuruan, atau pen-didikan lain yang sederajat.

Bacaleg dari Partai Gol-kar yang tidak memenuhi syarat ijazah ada 14. Yakni atas nama Shari Dewi Ang-graeni dari Sumsel II nomor urut 7, Tintin Surtini dari Dapil Jakarta III nomor 7, Raha Bungawali Manji dari Jabar III nomor 7, MQ Iswara Jabar VI nomor 1, Adam Ir-ham dari Jabar VII nomor 7, Adrian Kusnadi Jabar XI no-mor 10, Sinta Dewi Nastiti Dapil Jateng II nomor 7, R.B. Kustriono Jati Dapil DI Yog-yakarta nomor 6.

Kemudian Linda L.A.N. Waseso dari Jatim VII nomor urut 3, Merry Sofia Anastas-sia Hendrya Lenggoe dari NTT II nomor 3, Edison Be-taubun dari Maluku nomor 1, Dolfintje Katrina Bolloy dari Papua nomor 6, Chiquita Quireen Quireen dari Papua nomor 9 dan France Djasman dari Papua nomor 10

Sementara dari Partai Demokrat terdapat 3 bacaleg. Yaitu Neny Rostiati Marsi dari Sumsel II nomor 3, Kevin A Th. Pitoy dari Jatim VI no-mor 7, I Wayan Gunastra dari Nusa Tenggara Barat urut 2.

Sebagaimana diketahui, KPU saat ini masih melaku-kan verifikasi terhadap 6.576 syarat bakal caleg dari tang-gal 23 April sampai 6 Mei 2013. Hasil verifikasi akan disampaikan kepada partai politik tanggal 7-8 Mei 2013. (gam/cea)

Verifikasi Berkas Bacaleg Diumumkan

KOMISI PEMILIHAN UMUM

INFORMASI BACALEG ONLINE. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menunjukkan website KPU yang memuat informasi Bakal Calon Legeslatif (bacaleg) di KPU, Jakarta.

JAKARTA-Republik Tatar-stan menyatakan keinginan mempererat kerja sama indus-tri dengan Indonesia, terutama di bidang alat transportasi sep-erti helikopter, truk, dan kapal laut. Keinginan tersebut disam-paikan Presiden Republik Ta-tarstan, Rustam Minnikhanov kepada Wakil Menteri Perin-dustrian, Alex SW Retraubun-yang di Jakarta, Kamis (2/5).

Menurut Wamenperin, In-donesia pernah melakukan kerja sama dengan Republik Tatarstan pada 1960-an di bi-dang peralatan mesin industri dan alat berat. Kendati sempat terputus, kerjasama bilateral tersebut kembali dimulai pada 1998. “Tatarstan mempunyai keunggulan di bidang industri mesin dan alat berat. Mereka unggul dalam memproduksi helikopter, kapal laut, dan truk. Padahal jumlah penduduknya hanya sekitar 4 juta jiwa,” kata Wamenperin.

Dia menjelaskan, pemer-intah mulai menjajaki kerja sama dengan Tatarstan karena negara pecahan Uni Soviet itu memiliki kompetensi di sek-tor industri alat berat, dan In-donesia membutuhkan untuk industri pertahanan. Kendati demikian, pemerintah perlu melakukan pertemuan kembali untuk membahas detil tentang bentuk kerja sama tersebut.

Tatarstan merupakan negara dengan luas wilayah 68.000 km² dan berpenduduk 3,8 juta jiwa yang sebagian besar memeluk

agama Islam (54%). Sumber daya alam di negara beribukota Kazan ini adalah minyak, gas alam, gip-sum dan lainnya.

(Gross Domestic Product/GDP) per kapita Tatarstan men-capai USD 12,325 pada 2005, sedangkan GDP di tahun 2008 sekitar 930 miliar ruble. Negara yang merdeka pada 30 Agustus 1990 tersebut memiliki potensi yang cukup besar di sektor per-tanian dan industri.

Profil industri Tatarstan dibentuk oleh industri permes-

inan (56,1%), industri kimia dan petrokimia (13,75%), ekstraksi minyak (4,3%), produksi energi listrik (2,7%), industri makanan (2,7%), industri ringan (6,4%), kelompok bahan konstruksi (5,1%),serta kayu dan industri pengolahan kayu (3,2%).

Perusahaan-perusahaan Tatarstan unggul dalam mem-produksi pesawat terbang, he-likopter, mesin pesawat, perka-kas, perangkat komputasi, peralatan radio, mesin optik, karbon, kompresor, elektronik,

peralatan medis, plywood, tek-stil, dan produk tekstil. Semen-tara Tatarstan membutuhkan batubara, gas alam, baja, bus, trem, karet pengangkut, traktor, potasium, benang wol, kertas, wall paper, semen, TV, radio kon-sumer, mesin cuci, sepeda motor, dan minyak bunga matahari.

Pemerintah Tatarstan me-miliki kedaulatan penuh atas sumber daya minyaknya. Sekitar 2,6 miliar ton minyak mentah telah diekstraksi di negara itu sejak 1944. Dengan tujuan mer-

angsang kegiatan investasi di Republik Tatarstan, pemerintah mengambil langkah-langkah tertentu, baik melalui lembaga keuangan maupun organisasi. Negara ini juga memberikan keringanan pajak bagi investor asing. Pendapatan Tatarstan dari retribusi dan pajak keuntungan perusahaan adalah sebesar 35% dimana sebanyak 13% ditujukan untuk pemerintah federal, dan sisanya 22% ditujukan untuk perusahaan tertentu dan perusa-haan joint venture. (gam)

Indonesia-Tatarstan Jajaki Kerja Sama INDUSTRI

Seperti diketahui, pesona Jokowi terus menggoda sejum-lah tokoh politik bakalan maju di pemilu presiden (pilpres) 2014 nanti. Setelah spanduk duet Jokowi-Hatta bertebaran di sejumlah daerah, kini mun-cul wacana capres Prabowo-Jokowi. Bahkan Capres Partai Gerindra, Prabowo melirik Gu-bernur DKI Jakarta ini menjadi cawapresnya.

PDI Perjuangan kata Ara tetap mengapresiasi terha-dap partai lain yang memiliki ketertarikan kepada Jokowi. Namun, keputusan menge-nai capres ataupun cawapres partainya, ada di tangan Ke-tum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Kita tidak bisa melarang-larang yang mem-berikan survei dan apresiasi,” ujarnya

Saat ini, sambung Ara lagi, fase bagi Jokowi untuk mem-buktikan kinerjanya kepada masyarakat Jakarta yang telah memilihnya. “Ini fase pem-buktian untuk Jokowi, masa pembuktian bisa mengatasi masalah di Jakarta, apakah bisa di tangan dia ada peruba-han,” jelasnya

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Kasto-rius Sinaga mengakui duet Gita-Jokowi di Pilpres 2014 diisukan menjadi keinginan sejumlah petinggi PD. “Ma-kanya Jokowi kalau kita lihat menarik, menjanjikan peru-bahan, demikian juga dengan Gita. Ini bukan mimpi di siang bolong,” ujarnya

Ditempat terpisah, Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menegaskan, jika ter-pilih sebagai presiden RI 2014, maka berusaha memajukan kesejehteraan rakyat Indone-

sia yang tertinggal dari Malay-sia. “Kita akan kejar Malaysia dalam 5 tahun, bukan menge-jar banyaknya jumlah gedung dan banyak orang kaya, tetapi mengejar dalam kesejehater-aan rakyat,”katanya di Jakarta, Rabu(2/5).

Dalam konteks nasional, kata mantan Pendiri Econit ini, pemimpin itu mampu mengangkat Indonesia men-jadi negara adi daya, pal-ing tidak di Asia. “Kita sudah lama dilecehkan. Karena itu kita harus mengembalikan kejayaan Indonesia seperti di masa lalu. Indonesia ketika dipimpin Presiden Sukarno cukup disegani oleh negara-negara di dunia ini. Hal itu karena ada visi dan karakter,” tegasnya.

Waktu ditanya modal politiknya sebagai calon presiden(capres) 2014, Rizal Ramli meminta untuk melihat

track record-nya. Dia bercerita bagaimana ketika masih kuli-ah di ITB sudah aktif berjuang memerangi kemiskinan dan kebodohan. Gerakan anti ke-bodohan yang digerakkan ke-tika itu berhasil karena tidak lama setelah itu pemerintah melaksanakan wajib belajar 6 tahun.

Mengenai kemungki-nan dirinya ikut sebagai capres lewat konvensi Partai Demokrat, Rizal menyatakan tidak tertarik. Bahkan lebih senang mengikuti konvensi rakyat , bersatu dengan rakyat dan mendapat dukungan dari rakyat. “Sesuatu yang tidak bisa terjadi, bisa terjadi,”kata Rizal mengenai lebih pent-ingnya bersatu dengan rakyat. (gam/cea)

Jokowi Terus “Dirayu” Parpol Lain JAKARTA-Sejumlah partai politik terus merayu Joko Widodo alias Jokowi sebagai pasangan capres-cawapres, termasuk wacana menduetkan Gita-Joko-wi. Namun PDI Perjuangan meminta parpol lain jangan mengganggu konsentrasi Jokowi memban-gun Jakarta. “Jangan recoki dia (Jokowi-Red) dengan pragmatisme, jangan direcoki kepentingan politik, rakyat Jakarta membutuhkan solusi, kalau ada partai lain yang memberikan apresiasi dan hara-pan, kita apresiasi,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait di Jakarta,Kamis,(2/5).

Page 14: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO. 00110 | TAHUN II14 EKONOMI

“Kartel ini menyuap para pejabat korup. Karena itu, saya minta KPPU umum-kan siapa saja pelaku kartel bawang putih, gula, kedelai, jagung, daging sapi, dan ko-moditas pangan lain yang selama ini merugikan negara dan rakyat Indonesia. Juga diumumkan berapa volume impor yang mereka main-kan, serta keuntungannya,” kata ekonom Rizal Ramli di Jakarta,Kamis,(2/5).

Keberanian KPPU un-tuk membuka ini, tegas Rizal Ramli, semua menjadi sangat penting. Apalagi, ada indikasi

keuntungan bisnis ini dipa-kai menyuap pejabat. “Khu-sus bawang putih, misalnya, selisih harga di dalam negeri dan luar negeri mencapai leb-ih dari dua kali lipat. Ini ter-jadi karena melibatkan para pejabat di sejumlah instansi terkait. Intinya, ada permain-an ‘orang dalam’ di Kemen-terian Pertanian dan Kemen-terian Perdagangan,” ungkap mantan Kepala Bulog itu.

Menurut pendiri Econit ini, perilaku kartel daging tel-ah lama berakar dalam dunia bisnis di Indonesia. Oleh kare-na itu, untuk menghilangkan-

nya, lebih baik menggunakan sistem tarif. “Impor pangan sudah dikuasai para kartel, harga daging di dalam negeri, dua kali lebih mahal dari luar negeri,” tambahnya.

Saat ditanya berapa kerugian negara akibat ulah kartel daging ini, Ri-zal memperkirakan menca-pai triliunan rupiah. “Bukan miliar lagi, sudah mencapai triliunan,” tegasnya.

Diakui Rizal, kartel dag-ing tidak banyak pemainnya. “Yang besar-besar, paling seki-tar 8 perusahaan,” ungkapnya tanpa menyebut nama-nama perusahaan yang dimaksud.

Disisi lain, Rizal juga menyarankan agar peran dan fungsi Bulog lebih diperbesar. Sehingga Bulog tidak hanya mengurusi beras. Setidaknya revitalisasi dan reposisi, Bu-log bisa menangani produk pangan lain. Kebijakan ini bisa menanggulangi dominasi kartel yang selama ini sangat

merugikan negara dan rakyat Indonesia.

Namun Rizal tak mem-bantah Bulog pernah punya rekam jejak buruk di masa silam. Dulu, Bulog sarang ko-rupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta mesin uang un-tuk kepentingan penguasa. Ketika kirisis moneter 1998, International Monetary Fund (IMF) memaksa pemerintah Indonesia memangkas fungsi Bulog dalam hal stabilisasi harga, dan hanya diberikan wewenang untuk mengurusi beras.

Namun dalam perjalanan-nya, ternyata diamputasinya wewenang Bulog itu telah menimbulkan kartel-kartel baru di komoditas gula, kede-lai, jagung, dan daging sapi. “Mereka sangat leluasa me-mainkan harga hingga di atas 100% di atas harga interna-sional yang sangat merugikan rakyat,” pungkasnya. (gam/cea)

8 Kartel Daging Raup Triliunan Rupiah

HARGA DAGING TIDAK MENENTU. Pekerja melakukan proses pemotongan sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tangerang, Tangerang, Sabtu (20/4) malam. antan Menko Perekomian, Rizal Ramli mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengumumkan kepada publik para pelaku kartel karena aksi mereka merugikan negara dan rakyat Indonesia.

ant/muhammad iqbal

JAKARTA- Mantan Menko Perekomian, Rizal Ramli mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengumumkan kepada publik para pelaku kartel karena aksi mereka merugikan negara dan rakyat Indonesia. Pengumuman pelaku kartel ke publik sangat penting mengingat sebagian dari keuntungan itu digunakan untuk menyogok para pejabat korup.

JAKARTA- Yayasan Lem-baga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 143 pen-gaduan konsumen Smart-fren, khususnya pelanggan data (internet) yang ter-ganggu akibat putusnya jar-ingan kabel submarine di antara Pulau Bangka dan Pulau Batam. Pengaduan ini merupakan dampak dari pe-nurunan 10 persen dari nor-mal kapasitas layanan data Smartfren yang mengaki-batkan penurunan layanan terhadap pelanggan data (internet).

Berdasarkan perhitun-gan YLKI, besarnya kerugian konsumen selama 3 hari masa gangguan mencapai Rp 10,1 miliar. “Data 2012 menyebutkan keuntungan Smartfren dari layanan data adalah sebesar Rp 1.229 triliun (74 %) maka estimasi kerugian konsumen selama 3 hari masa gangguan ada-lah Rp 1.229 triliun /365 hari x 3 hari adalah Rp 10,1 miliar,” ujar Ketua Bidang Pen-gaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI), Sularsi di Jakarta, Kamis (2/5).

YLKI kata dia melakukan advokasi atas gangguan lay-anan Smarfren. Pada (28/3) lalu, YLKI telah mengirim surat kepada Smartfren. Langkah ini dibarengi de-ngan membuka bulan pen-gaduan konsumen provider itu.

Hasilnya, selama 3 hari gangguan jaringan Smart-fren, YLKI menerima pen-gaduan, baik yang dikirim melalui email, surat pem-baca, serta jejaring sosial. “Surat/email 14 aduan, so-sial media/facebook 84 adu-an, comment 40 aduan dan message 5 aduan,” jelas dia.

Selain itu kata dia, YLKI menerima 150 pengaduan yang terbagi dalam tujuh kategori permasalahan. Se-banyak 60 pelanggan men-gadukan terputusnya akses internet sementara. Sedan-gkan untuk kegagalan total fungsi internet dilaporkan 46 pengguna. Berdasarkan data YLKI, 20 pelanggan menyatakan klaim iklan

tidak sesuai. “Sebanyak 10 pelanggan mengeluhkan tidak adanya informasi saat gangguan,” ujar dia.

Sementara itu, 9 pelang-gan, baik BRTI maupun Ke-menterian Komunikasi dan Informatika memberi sanksi kepada Smartfren. YLKI pun menerima 3 pengaduan ten-tang informasi penggunaan pulsa internet. Sementara itu juga ada dua pengaduan menyangkut sistem au-dit penghitungan volume pemakaian internet.

Berdasarkan kajian YLKI, secara secara garis besar, Smartfren diduga melakukan dua pelanggaran. Pelang-garan pertama, Smartfren diduga melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Kon-sumen dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 ten-tang Telekomunikasi. Smart-fren diduga melanggar Pasal 8 ayat 1 huruf a dan f, Pasal

9 ayat 1 huruf e dan k, serta Pasal 62 (pi-dana) UU No-mor 8 Tahun 1999. “Pelaku

usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan keten-tuan peraturan perundangan dan tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam la-bel, etiked, keterangan, iklan atau promosi penjualan ba-rang dan/atau jasa tersebut,” jelas dia.

Pelangaran kedua, Smartfren diduga melanggar UU No 36 th 1999 tentang Telekomunikasi pasal 15 ayat 1. “Atas kesalahan dan atau kelalaian penyelengga-ra telekomunikasi yang men-imbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntu-tan ganti rugi kepada penye-lenggara telekomunikasi,” imbuh dia.

Dia menambahkan pelaku usaha yang melaku-kan pelanggaran ketentuan Pasal 8 dan 9 UU Nomor 8 Tahun 1999, diancam pidana penjara paling lama lima ta-hun atau denda maksimal 2 miliar rupiah. (lex)

JARINGAN SMARTFREN PUTUS 3 HARI

Kerugian Konsumen Sebesar Rp 10,1 Miliar

JAKARTA-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengu-curkan kredit senilai Rp 535,5 miliar kepada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) un-tuk pendanaan belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan sepanjang 2013. Kredit dari BRI tersebut akan dipergunakan KBN membiayai revitalisasi sarana dan prasara-na serta pengembangan usaha pengelolaan kawasan industri dan logistik. “Kami memberi-kan pinjaman capex kepada

KBN dengan jangka waktu se-lama sembilan tahun,” kata Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Asmawi Syam di Kantor Pusat KBN, Cakung Jakarta, Kamis (2/5).

Menurut dia, pendanaan capex ini merupakan kali per-tama diberikan perbankan ke-pada KBN sejak didirikan pada 1986. Hal ini merupakan wujud komitmen dan dukungan BRI kepada KBN sebagai salah satu BUMN yang menjadi entry gate bagi investor asing yang

menanamkan modalnya di In-donesia. “Kerjasama dengan KBN ini sekaligus menggenap-kan kerjasama pembiayaan BRI kepada BUMN menjadi 18 perusahaan. Ini wujud komit-men kami dalam membangun dan memperkokoh sinergi an-tarBUMN,” imbuh dia

Asmawi mengatakan, kemitraan ini juga akan diper-luas pada spektrum kerjasama produk dan layanan perbankan, seperti fasilitas cash manage-ment system (CMS) untuk pen-

gelolaan transaksi keuangan yang lebih optimal. Selain itu, lanjut dia, perluasan kerjasama e-TAX untuk pembayaran pajak elektronik, kredit modal kerja mitra untuk pembiayaan ven-dor KBN dan produk consumer banking untuk manajemen dan karyawan KBN.

Sementara itu, Direktur Utama KBN Sattar Taba menga-takan KBN masih membutuh-kan Rp 5 triliun untuk mengem-bangkan kawasan industri dan logistik. Dana ini akan dipergu-

nakan untuk memaksimalkan fungsi kawasan sebagai lokasi kontainerisasi dan logistic.

Menurut Sattar, pihaknya sudah merencanakan program pengembangan kawasan ini akan rampung pada 2014 men-datang. “Di lokasi ini, kami juga akan membangun rusunami (rumah susun sederhana hak milik) sebanyak enam tower, yang masing-masing tower ter-diri atas 360 unit hunian. Seka-rang proyek ini sudah mulai berjalan,” jelas dia. (gam/bud)

PERBANKAN

BRI Kucurkan Kredit ke KBN Rp 535,5 Miliar

JAKARTA-PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mencatat, nilai penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) Kuartal I-2013 mencapai Rp 4,4 triliun atau mening-kat 201,36 % dibandingkan dengan periode yang sama 2012 sebesar Rp 1,46 triliun.

Penjaminan KUR ter-besar berdasarkan Provinsi ada di Jawa Tengah sebesar Rp 852,6 miliar, Jawa Barat sebesar Rp 509,68 miliar dan Jawa Timur senilai Rp 412,6 miliar.

“Pemerintah menar-getkan bahwa di sepanjang 2013, penjaminan kredit secara nasional untuk KUR mencapai Rp 36 triliun de-ngan komposisi 50 persen untuk Askrindo,” kata Anto-nius Chandra S Napitupulu di Jakarta, Kamis (2/5).

Sedangkan, premi pen-jaminan non-KUR (Asuransi Kredit dan Suretyship) pada Kuartal I-2013 mencapai Rp 130,4 miliar atau sebesar 32,8 % dari anggaran 2013 yang senilai Rp 397,52 miliar.

Realisasi kinerja peru-sahaan hingga Maret 2013, kata Chandra, tercatat jum-lah hasil underwriting men-capai sebesar Rp 95,315 mil-iar atau 27,1 % dari target perusahaan di 2013 yang sebesar Rp 351,8 miliar. Se-mentara itu, lanjut dia, hasil investasi hingga Maret tahun ini mencapai Rp 71,2 miliar atau sebesar 31,2 % dari tar-get perusahaan yang senilai Rp 228,4 miliar. “Kami juga

merealisasikan laba sebe-lum pajak hingga Maret 2013 mencapai Rp 113,8 miliar atau sekitar 32,5 % dari tar-get perusahaan sebesar Rp 350,3 miliar. Sejauh ini misi perseroan adalah member-dayakan usaha mikro, ke-cil dan menengah sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi kita,” papar dia.

Dia menjelaskan, kin-erja perusahaan juga men-unjukan peningkatan yang signifikan. Ini terlihat dari peningkatan laba setelah pa-jak 2012 mencapai angka Rp 246,71 miliar dibanding 2011 sebesar Rp 138, 36 miliar.

Peningkatan kinerja di 2012 disebabkan efektifitas yang dilakukan manajemen dalam kegiatan pemasaran, analisis underwirting, hasil investasi dan pengendalian biaya usaha yang baik. “Un-tuk 2013 ini, PT Askrindo menetapkan target laba ber-sih sebelum pajak sebesar Rp 350,5 miliar atau meningkat 48 % dari proyeksi tahun 2012 sebesar Rp 247,02 mil-iar,” jelas dia.

Lebih lanjut dia men-jelaskan, PT Askrindo akan menggarap pengusaha kecil hingga menengah. “Jika dari kelompok usaha ini membu-tuhkan modal kerja sekitar Rp 2,5 miliar-Rp 3 miliar se-hingga potensi pasar menca-pai Rp 7,5 triliun. Dari angka ini, kita optimis menyerap sekitar 20 % atau sebesar Rp 1,5 triliun,” pungkas dia. (gam/bud)

KUARTAL I-2013

Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp 4,4 Triliun

MIKRO LAJU

CIMB Niaga Rambah Kalimantan

P O N T I A N A K - B a n k

CIMB Niaga secara serentak meresmikan 21 unit Mikro Laju di area Kalimantan (Kalimantan Barat, Kali-mantan Selatan, dan Kali-mantan Timur), sehingga menjadikan jumlah Mikro Laju CIMB Niaga mencapai 350 unit. Langkah ini mer-upakan wujud komitmen Bank CIMB Niaga dalam pengembangan pember-dayaan perekonomian masyarakat di sektor usaha mikro dan kecil (UMK). Se-lain Kalimantan, Mikro Laju CIMB Niaga sebelumnya telah menjangkau area Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali – Nusa Tenggara.

Direktur Commercial Banking & Syariah CIMB Niaga, Handoyo Soebali, mengungkapkan, sek-tor UMK masih menjadi penopang perekonomian masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia. Karena itu, dia berharap penambahan unit Mikro Laju CIMB Niaga, khu-susnya di area Kalimantan, bisa memberikan kontri-busi yang positif terhadap pelaku UMK, dalam men-ingkatkan perekonomian di daerahnya masing-masing. “Mikro Laju CIMB Niaga tidak hanya menyalur-kan pembiayaan ke pelaku UMK, namun kami juga melakukan pembinaan serta pengembangan usaha agar mereka bisa mening-katkan kinerja usaha mere-ka. Hal ini menjadi salah satu wujud kepedulian Mikro Laju CIMB Niaga ter-hadap pelaku UMK di Tanah Air,” kata Handoyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (2/5).

Layanan Mikro Laju CIMB Niaga di area Kalim-antan memberikan berag-am layanan dan produk ke masyarakat. Khusus untuk pembiayaan, Mikro Laju me-nawarkan dua fasilitas pin-jaman ke masyarakat, yaitu Kredit Mikro Madya, pinja-man dengan plafon hingga 50 juta rupiah; serta Kredit Mikro Utama, yaitu pinja-man dengan plafon hingga 1 miliar rupiah. (gam/abe)

Page 15: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110 | TAHUN II 15

Siang saat itu ketika fotografer datang ke rumah. Ia ingin me-motret. Sebenarnya malu kare-

na aku bukan foto model. Aku hanya seorang penyair dan penyiar juga pada sebuah stasiun radio. Begitu juga fotografer itu, baru pertama kali bertemu. Malu, gugup, dan tak bisa menolak untuk dipotret saat itu.

Sedikitnya tiga gaya ia mengam-bil gambarku dari sisi kiri, kanan, dan depan. Aku manut saja ketika aku diarahkan untuk berpose. Tidak ada lambu blitz pada siang hari dan lelaki itu mengatakan sudah selesai dan aku dipersilakan melihat hasil bidikannya. Aku percaya saja dan hasil jepretannya lebih baik dari warna aslinya. Aku tertawa sendiri, menghibur diri.

Sebenarnya aku melupakan peri-stiwa itu. Tetapi bagi lelaki itu, per-temuan kami dianggap sejarah. Se-bagai pejuang dan pemikir melalui fotografi, bagi lelaki itu tidak dilupa-kan begitu saja. Sebab baginya seja-rah adalah rumah yang akan men-jadi hunian sepanjang hidupnya. Aku mencoba mengerti. Tanpa aku sadari, suatu ketika ia memintaku untuk menyebutnya Panda, meski aku terkadang geli. Sebab menyebut panda, aku jadi teringat beruang ku-tub yang lucu.

Semula, aku tak peduli siapa-pun dia. Tetapi begitu sering ia memberi kabar, aku merasa ada yang hilang jika ia tak lagi meng-ingatkanku untuk sekedar makan malam. Bahkan ketika pagi datang, ia selalu memberi kabar, “Awali setiap tindakan dengan doa. Semo-ga makan pagimu tidak terlambat. Satu lagi, jaga alismu baik-baik.” Ia selalu memberi kabar pada hampir setiap pagi.

Sebagai perempuan, aku mer-asa senang karena merasa diper-hatikan. Tetapi aku sendiri sep-erti ikan dalam aquarium. Serupa ikan, duniaku sempit dalam kaca transparan. Aku bisa membaca apapun yang terjadi di luar aquar-ium. Bahkan saat panda mengata-kan sayang, aku bisa memahami. Tetapi harus kumengerti bahwa duniaku hanya selebar aquarium. Aku mencoba tidak peduli meski kadang aku mulai cemburu ketika panda tidak peduli dan mendengar suara yang lain saat meneleponku. “Panda, maaf aku seorang pencem-buru,” kataku, waktu itu.

Entahlah, di depannya aku men-jadi seorang pemanja. Sering aku minta dibuatkan puisi karena panda bukan saja seorang fotografer. Ia juga penyair. Teman-temannya me-

nyebut panda fotografer syair berda-rah. Aku senang bila ada seseorang membuat puisi khusus untukku. Aku serasa hadir kembali sebagai ramaja.

Pernah panda meminta maaf karena merasa dirinya bukan lagi seorang pujangga. “Intuisiku tidak setajam dulu. Beberapa tahun silam aku memang penyair dan menulis puisi. Tetapi hari ini, aku telah men-jadi puisi itu sendiri,” katanya.

Bagiku, pengakuan itu jus-tru puisi yang indah dimana tidak setiap orang bisa membuat pengakuan yang sepuitis panda. Bagiku, panda penyair yang kaya diksi dan sangat dalam. Mungkin hidupnya penuh beban dan rasa berat itu disampaikan melalui puisi. Mengapa aku peduli meski panda bukan siapaku.

Sore ini, saat dia menemukanku tetapi tidak menyapa. Sebagai per-empuan aku jaim dan tak peduli. Tetapi aku tidak bisa menyapanya jika panda berada dalam ruang yang tidak jauh dari tempatku. Jujur, aku juga rindu.

“Panda, aku di sini,” aku menel-eponnya, terpaksa. Rindu ini su-dah tidak bertuan meski aku tidak seperti Salim penyanyi Malaysia itu yang menyanyi tentang rindu-serindu. Biasa saja, karena panda pernah berjasa untuk sesuatu yang barangkali tidak penting bagi orang lain.

“Bunda di mana?”“Aku di dekat hati panda.”

“Begitukah?”“Yuhu.”Sore yang beku saat dia datang,

duduk di dekatku. Kami pura-pura bicara soal twitter padahal sesung-guhnya nggak penting banget. Aku tahu bahwa kami berdua hanya ingin dekat, seperti dulu saat kami ke se-buah pantai untuk sekedar bermain pasir, angin, dan air. Damai rasanya berdekatan seperti umat kristiani yang duduk di bangku, di gereja dan mendengarkan khotbah.

“Nda...pertemuan yang tanpa rencana selalu indah,” aku berusaha memecah sunyi dan bersikap ro-mantis. Aku berusaha tenang meski teman-teman kami, Ila, Dri, dan Eti mulai curiga aku dan panda punya masa lalu.

“Apakah keindahan selalu diberi nama,?” jawab panda membuatku mati kutu.

Jawaban panda yang dalam, yang bagiku menahan beban membuatku kelu. Mestinya banyak hal yang bisa kami ceritakan setelah sekian lama kami tidak bertemu. Meskipun, kami berada di kota yang sama, tetapi per-temuan kami tidak bisa dijadwal ka-rena kami punya schedule masing-masing yang berbeda.

“Panda tidak kangen bunda?,” kataku, bercanda.

“Yang bunda rasakan?”“Tidak.”“Why.”“Sebab panda cuek dan tidak

menyapa.”

“Rindu panda lebih dari sekedar yang panda tahu.”

Aku yakin panda benar. Sebab di balik layar monitor, di sebuah ruangan, aku tahu dia curi pan-dang saat aku tidak melihatnya. Mata kami sempat berbenturan pandangan di saat yang lain tidak tahu adegan ini. Aku tahu panda juga rindu dari bagaimana caranya memandangku. Jika aku menan-yakan soal rindunya padaku, itu hanya ingin menegaskan agar aku tidak merasa sendiri, dalam rindu.

Panda terlihat tidak nyaman dalam ruangan karena berada di-antara lima perempuan. Aku tahu panda rindu tetapi aku juga harus tahu diri. Tetapi sampai saat ini, aku juga belum mengerti mengapa panda sangat perhtian pada alis dan memesan agar aku tidak mel-akukan migrasi alis. Panda juga sering berpesan agar hati-hati de-ngan high heels-ku.

Masih aku simpan puisinya yang menurutku indah. “Bunda, aku ingin menjadi darah dalam luka-lukamu. Aku membayangkan kita berdua be-rada di atas bukit yang tinggi. Dari ketinggian aku mengajak bunda ter-bang. Bunda menolak dan ragu ka-rena tidak punya sayap. Bunda, aku ingin yakinkan bahwa kita pasti bisa terbang. Sebab cinta, akan memberi kita sayap.” So sweet!

Sumenep, 2 Mei 2013

BUDAYA

A Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Ahmed David (non aktif), Website M. Kamil Akhyari Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Taufiq Rahman, Muhammad Fauzi, Faqih Amyal, Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Iyam Z, Ryan H, Junaidi Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Sidoarjo Yuyun, Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Agus Purwoko, Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Manajer Pemasaran Moh. Rasul, Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Mus-lim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan), Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Cinta Akan Memberi Kita Sayap

Menjadi Pintar

tibatiba kau suguhkan aku bolpointdan memaksaku untuk menulis sebuah peristiwa;pemerkosaan, tentang anjing yang mati kelaparan, atau pen-guasa yang semena-menakarena dengan menulis kau akan bisa menjadi tuhan, katamutapi, kau sendiri tak bisa membaca tubuhku yang kosongaku semakin bingung hubungan antara atasan dengan bawahanapakah bawahan diciptakan untuk disuruh menjadi pintaratau kepintarannya yang dibodohi oleh keadaanpaling tidak aku harus mengerti akan nilai sebuah persau-daraan

Songenep, 28/02/2009

Si Mona

tepatnya jam 4 soresi mona menyemburkan asap dupadengan aroma lotion

menekuri usia di atas betonyang dibangun dengan ciciran darahkurang lebih 30 tahun lamanya

senyum si mona menebar kenikmatandari pinggir jeruji, matanya menyala

memikat siapa saja

beranjak si monalangkah gemulai menyerukan kepada kitaagar tetap waspadadi hari lainsi mona akan kembali dengan wajah yang kedua

Songenep, 23/04/2009

Tetaplah Bersamaku, Sayang

tetaplah di sini bersamaku, sayangdengan luka ada banyak cerita di rumah kitatak usah menyebutkan jalanjalan yang terjal apalagi dunia terakhirmudiamlah sejenak, katupkan matamu bersama hujan hujan yang selama ini menyiram pikiranmu dengan berjuta kehidupan

tetaplah di sini bersamaku, sayangsementara ini aku masih percaya pada keheninganapalagi malamkita bisa menyatu dengan darahdarah yang pernah kau cerita-kan itu

tetaplah di sini bersamaku, sayangrumahmu terlalu bisinghalamanmu penuh bata yang perlahan-lahan meremukkan tubuhmudan kau tak akan pernah tahu kepada keheningan itu

Songenep, 01/06/2009

Rumah

pernah kubaca sajakmu tentang rumah tiap rumah berbeda bagi yang berpenghunijuga berbeda lagi tiap penghuninyabagai rambut dikepalanyabagai kukukuku di kakinyatentu rumah berupa kenanganbukan hanya atap dan lantaitiap kita datangbeberapa malaikat siap mencatatkata pahala atau kata kejibagaikan antara dua jaritingkah tercela atau terpujilewat uraturat darah yang kalah jadi gelisahwahai penyairpernah kukagumi puisimudan kini giliran kau membacakudimanapun rumahku

Bangkalan, September 2008

Fathorrahman lahir di Sumenep 26 Oktober 1987alumni SMAN 1 Ambunten SumenepAnggota UKM Sanggar Lentera STKIP PGRI Sumenep. Sering dilibatkan sebagai penata musik di berbagai pertun-jukan Teater maupun Tari di Sumenep

Puisi-PuisiFathorrahman

Saat belajar ilmu fisika, utaman-ya penjelasan tentang teleskop, teropong dan mikroskop, tokoh

yang diperkenalkan dan dijadikan referensi adalah Bacon dan Kepler. Servert, dokter berkebangsaan Por-tugis, rujukan mahasiswa kedok-teran. Demikian juga dengan pelajar yang belajar sosiologi, orang yang diperkenalkan pertama kali seba-gai bapak sosiologi adalah Auguste Comte.

Sekalipun tidak sedikit pelajar muslim yang belajar disiplin ilmu tersebut, dan gurunya juga mus-lim. Namun, tampaknya masih jarang sekali, untuk mengatakan tidak ada, guru yang memperk-enalkan tokoh disiplin ilmu terse-but dari kalangan muslim sendiri. Sepertinya mereka merasa lebih gagah dan bangga kalau mengutip pendapat ilmuan Barat, padahal gagasan dan penemuan itu berasal dari ilmuan muslim.

Diakui atau tidak, sains modern yang saat ini berkembang pesat diprakarsai oleh orang Islam, sep-erti sosiologi. Beberapa abad se-belum Auguste Comte menelurkan gagasan ilmu kemasyarakatan, Ibnu Khaldun telah menulis buku

Muqaddimah Ibn Khaldun yang menjelaskan peradaban umat ma-nusia (sosiologi umum).

Distorsi terhadap kontribusi il-muan muslim dalam bidang sains, pinjam istilah sejarawan Jack Goody, “pencurian sejarah”. Lembaga pe-nelitian Center for Islamic Philo-sophical Studies and Information (CIPSI) mencatat, setidaknya terda-pat 756 ilmuan muslim yang mem-berikan kontribusi besar pada sains modern (hlm. 30).

Umat Islam yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan perlu memperkenalkan tokoh ilmuan tersebut kepada generasi muda. Dengan menghadirkan tokoh yang “hilang”, Islam kembali jaya seba-gaimana pada masa Daulah Abba-siah insya Allah bisa diraih kem-bali.

Buku Cara-Cara Belajar Il-muwan-Ilmuwan Muslim Pencetus Sains-Sains Modern, buku yang mengungkap biografi dan pen-emuan ilmuan muslim tentang sains. M. Yusuf Abdurrahaman memperkanalkan 37 ilmuan mus-lim meliputi bidang astronomi, matematika, fisika, kimia, kedok-teran, filsafat, sastra, geografi dan

sejarah, sosiologi dan ilmu poli-tik, arsitektur dan seni rupa, dan musik.

Sekalipun mereka ahli dalam bidang sains, penguasaan terha-dap ilmu keislaman seperti fiqih, tauhid dan tasawuf tidak perlu diragukan lagi, bahkan mayoritas hafal Al Qur’an dan ribuan hadits nabi. Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq al-Kindi, misalnya, selain ahli agama, juga ahli sejarah, filsafat dan sains. Sumbangan sainsnya adalah dalam bidang astronomi, pengobatan dan kimia (130-133).

Palajar Indonesia sebagai penerus masa depan bangsa yang mayoritas muslim perlu membaca buku setebal 283 halaman terbitan Diva Press tersebut. Buku penuh inspirasi tersebut suntikan seman-gat untuk menghadirkan kembali sejarah Islam yang hilang. Wallahu a’lam.

*) Mahasiswi Fakultas Tarbiyah In-stitut Ilmu Keislaman Annuqayah,

Guluk-Guluk; Bergiat di Taman Baca BAET EL KAMIL.

Menghadirkan Sejarah Islam yang HilangRESENSI BUKU

Oleh: Robiatul Lailiyah

Judul Buku Cara-cara Ilmuwan-ilmuwan

Muslim Pencetus Sains-sains Canggih Modern

Penulis M. Yusuf Abdurrahman

Penerbit Diva Press Yogyakarta

CetakanPertama, Maret 2013

Tebal 283 halaman

DATA BUKU

Page 16: Koran Madura

JUMAT 3 MEI 2013 NO.0110 | TAHUN II16 OLAHRAGA JUMAT3 MEI 2013

Menit Bermain 90

Gol 1

Assist 0

Jumlah Tendangan 1

Jumlah Pelanggaran 1

Offside 1

Pemain Terbaik

Leg pertama di Allianz Are-na pekan lalu, Muenchen bantai El Barca empat gol tanpa ba-las dan pada leg kedua di Camp Nou, Kamis (2/5) dini hari WIB, Azulgrana juga dibantai tiga gol tanpa balas. Dengan hasil ini, Muenchen melaju ke final dan bertemu sesama tim Jerman, Borussia Dortmund.

Bertemunya dua raksasa Bundesliga ini adalah seja-rah bagi sepakbola Jerman. Pasalnya, inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Champions dua tim Jerman saling berhadapan di final. Laga final antar klub satu negara nanti akan tercatat sebagai kali keempat di pang-gung Eropa. Sebelumnya, Real Madrid membuka lembaran sejarah ketika mengalahkan Valencia pada 2000. Sementara, Milan mengandaskan Juventus (2003), dan Manchester United menaklukkan Chelsea (2008).

Bagi Bayern Muenchen, ini adalah final keduanya pada dua

tahun terakhir. Musim lalu Die Bavaria juga masuk ke

final sebelum ditunduk-kan Chelsea di partai puncak. Kali ini, mereka

menatap gelar kelima di Liga Champions setelah terakhir diraih pada 2001. Sedangkan, Dortmund baru memenangkan titel pada 1997.

“Saya tidak pernah men-yangka kami akan menang 4-0 kemudian 3-0 di Camp Nou.

Barcelona merupakan tim fan-tastis. Hari ini mereka memi-liki masalah pemain. Padahal, ketika Messi bermain akan sangat berbeda,” ujar pelatih Bayern Jupp Heynckes.

Di laga itu, Messi tidak masuk daftar starting eleven menyusul cedera hamstring yang ia alami. Absennya “La Pulga” diakui memberikan ke-tenangan tersendiri bagi para pemain Bayern. “Ketika kami melihat tidak ada namanya

(Messi) di daftar pe-main yang diturunk-an sejak awal, kami bernafas lega,” ucap gelandang Bayern Javi Martinez.

Absennya Messi terlihat jelas sedikit

mengendurkan serangan Barca. Mengandalkan Pedro Rodriguez dan David Villa, daya gedor “Az-ulgrana” tidak menemui hasil di babak pertama, sehingga kedudukan imbang tanpa gol bertahan hingga jeda.

Malapetaka bagi tuan ru-mah hadir di babak kedua. Baru memasuki menit keempat pergantian babak, pertandin-gan praktis selesai bagi Barca. Umpan panjang David Alaba diterima Arjen Robben dan melepaskan tembakan ke tiang jauh yang gagal dijangkau Vic-tor Valdes. Barca kini harus mengejar defisit enam gol.

Bayern tetap mengatur ritme permainan meski su-dah unggul. Sementara, moral Barcelona mulai menurun.

Apalagi Tito Vilanova justru menarik keluar Xavi dan An-dres Iniesta untuk digantikan dengan Thiago Alcantara dan Alexis Sanchez.

Pada menit ke-72, tim tamu mampu menggandakan keunggulan. Pergerakan dari sayap kanan diakhiri Franck Ribery dengan umpan meny-ilang. Bola menghantam lutut Pique dan membelokkan arah bola ke gawang sendiri.

Die Bavaria tampil makin agresif. Mereka bahkan mampu menambah satu gol lagi pada menit ke-76. Umpan silang Ribery diteruskan dengan sun-dulan Thomas Muller ke tiang jauh tanpa bisa dicegah Marc Bartra dan Adriano. Skor 3-0 pun bertahan hingga laga usai. Kemenangan Bayern dengan agregat 7-0 ini merupakan re-kor terbesar sepanjang sejarah semifinal Liga Champions.

Tim Terkuat di EropaSementara itu, Presiden

Barcelona Sandro Rossel tidak bisa menyembunyikan keke-cewaannya atas kekalahan telak Barcelona dari Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions. Menanggapi hasil itu, seusai laga di Camp Nou, Rosell menegaskan, “Ini hasil yang sangat mencolok dalam dua leg, tetapi Muenchen me-mang lebih baik. Menurut saya, kami sudah kalah sejak di Munich dan defisit golnya terlalu besar untuk disamakan di sini. Dan, saya kira Bayern Muenchen adalah tim terkuat di Eropa dan mereka akan me-nang di final, meskipun dalam sepakbola tidak ada yang pasti.”

Dia melanjutkan, “Saya kira tim-tim Spanyol tidak ber-main buruk pada musim ini. Sekarang kami tunggu musim

depan dan kita lihat apa yang akan terjadi. Saya ingin men-gucapkan selamat kepada Bay-ern karena mereka jelas-jelas lebih baik dari kami dan mere-ka layak berada di final.”

Rosell menambahkan bah-wa Barcelona tetap berbangga atas upaya mereka pada musim ini. Ini adalah semifinal kedua secara berturut-turut klub Cat-alan tersebut. “Ketidakhadiran Messi sangat terasa, tetapi para pemain tampil luar biasa. Saya bangga dengan skuat ini, staf teknis dan fans,” imbuhnya.

Sementara itu, pelatih Bayern Muenchen Jupp Hey-nckes memuji para pemainnya yang menghancurkan Barcelo-na dengan agregat 7-0. Kedig-dayaan tim yang juga berjuluk “FC Hollywood” ini sangat ditentukan oleh penerapan taktik di lapangan yang sangat sempurna oleh para pemain.

“Sangat jelas bahwa tim saya masuk ke pertandingan ini

dengan sangat fokus. Kami ber-main dengan sangat tepat sejak awal. Tim saya memahami de-ngan sangat baik pendekatan taktik kami dan menerapkann-ya di atas lapangan dengan san-gat sempurna,” kata Henyckes.

Menyinggung laga final, Heynckes menegaskan, “Dort-mund juga layak ke final ka-rena mereka melewati musim yang luar biasa. “Sebenarnya cukup mengejutkan bahwa mereka bisa sampai ke fi-nal. Saya berharap, kami bisa sukses di Wembley nanti.”

Kapten Philipp Lahm me-nambahkan, “Kami akan mer-ayakan keberhasilan ini dengan minum bir pada malam ini. Bu-kan kebetulan bahwa kami bisa mengalahkan Barcelona 3-0 di kandang mereka. Saya selalu bilang bahwa kami memiliki karakter yang khusus dalam skuat kami dan kami cukup mumpuni melakukan hal-hal besar.” (Sky Sports/espn/aji/dar)

Bavaria Berjaya• Bayern Muenchen meraih kemenangan agre-

gat terbesar di semifinal dalam sejarah kom-petisi Liga Champions.

• Pemain Bayern Muenchen Thomas Mueller mencetak delapan gol dan membantu lahirn-ya dua gol dalam Liga Champions musim ini.

• Rekor Barcelona tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan terakhir di kandang dalam laga Liga Champions terhenti.

• Barcelona terakhir kali dikalahkan dalam dua leg dari suatu pertandingan sistem gu-gur Eropa pada tahun 1987 oleh klub Skot-landia, Dundee United.

• Barcelona gagal mencetak gol di babak per-tama dalam empat pertandingan resmi tera-khir mereka.

• Valdes dan Xavi dari Barca telah menyamai rekor Edwin van der Sar sebagai pemain yang paling banyak bermain dalam pertandingan semifinal Liga Champions yakni sebanyak 14 pertandingan.

Rossel: Bayern Muenchen Tim Terkuat di EropaBARCELONA - Keperkasaan Barcelona sejak 2008 perlahan-lahan mulai meredup, setelah di-hancurkan tanpa ampun oleh Bayern Muenchen pada semifinal Liga Champions musim 2012-2013 dengan skor telak secara agregat 7-0.

13130 435 10

5

Performa skuad Bayern Muenchen sangat luar biasa di kandang Barcelona, namun yang paling mencolok adalah Arjen Robben yang kerap merepotkan pertahanan Barcelona dengan aksinya. Pemain asal Belanda ini juga menyumbang satu dari tiga gol kemenangan timnya atas Los Blaugrana.

SURABAYA-Sekolah Sepak Bola Arsenal Indonesia be-rencana membuka cabang keenamnya di Kota Surabaya pada 2 Juni 2013, untuk me-nampung calon pemain-pe-main muda berbakat dari Jawa Timur.

Rencana pembukaan SSB Arsenal Indonesia itu diawa-li dengan “coaching clinic” (klinik kepelatihan) yang dii-kuti 16 calon pelatih yang akan menangani SSB tersebut di Stadion Brawijaya, Sura-baya, Kamis.

Pelatihan yang dijadwal-kan berlangsung selama tiga hari tersebut, dipimpin lang-sung Pelatih Kepala SSB Ar-senal Indonesia, Jules Denis Onana, yang didampingi pelatih SSB Arsenal Indonesia Cabang Surabaya, Hanafing.

“SSB Arsenal di Surabaya ini merupakan cabang keenam yang akan dibuka, setelah Ja-karta (dua cabang), Bandung, Semarang, dan Pekanbaru,” kata Onana usai memberikan klinik kepelatihan.

Menurut mantan pemain timnas Kamerun itu, Sura-baya dan Jatim merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak potensi pemain-pemain sepak bola berbakat.

“Saat ini memang banyak sekali sekolah sepak bola yang

berdiri, tetapi SSB Arsenal memiliki ciri khas tersendiri dalam memberikan kepelati-han kepada calon-calon pe-main masa depan,” katanya.

Onana belum bisa memas-tikan dari 16 orang yang saat ini mengikuti klinik kepelati-han, berapa orang yang akan dijaring untuk menjadi calon pelatih SSB Arsenal Indonesia Cabang Surabaya.

Ia berharap, pembukaan SSB Arsenal di Surabaya pada awal Juni mendatang bisa diikuti banyak peserta, sep-erti halnya saat pembukaan di empat kota lainnya, terutama Semarang yang dihadiri lebih dari 500 pemain dari berbagai kelompok usia.

“Saya belum bisa bicara target, inginnya sebanyak mungkin karena Surabaya ini gudangnya pemain-pemain

berbakat. Kami juga akan beri-kan beasiswa kepada minimal 10 pemain berbakat untuk mengikuti program pelatihan secara gratis selama satu ta-hun,” katanya.

Pelatih Kepala SSB Arse-nal Cabang Surabaya Hanafing mengatakan pihaknya tidak sekadar memberikan materi program teknik dan cara ber-main sepak bola.

Akan tetapi, katanya, juga mengajarkan filosofi sepak bola yang dimiliki salah satu klub ternama Liga Utama Ing-gris tersebut.

“Kami juga mengajarkan mereka cara berperilaku di lapangan, pengetahuan sepak bola, pengembangan diri, dan hal-hal lain yang men-jadi modal dasar untuk men-jadi pesepak bola profesional,” kata Hanafing. (ant/mk)

AKADEMI SEPAKBOLA

SSB Arsenal Indonesia Buka Cabang di Surabaya

JAKARTA - Dua pegolf, Scott Hend asal Australia dan Hwang Inn-choon dari Korea Selatan, berbagi posisi tera-tas dengan skor 66 atau enam di bawah par pada putaran pertama turnamen internasional CIMB Niaga Indonesian Masters 2013 yang berlangsung di Royale Jakarta Golf Club, Kamis.

Hwang tampil mengejutkan de-ngan mengungguli para bintang di turnamen yang berhadiah total 750 ribu dolar AS itu lewat sembilan birdie pada lubang 2, 5, 6, 7, 9, 11, 14, 16, dan 18. Pegolf berusia 38 tahun itu tampak menikmati permainannya di lapangan. Pukulan puttingnya be-gitu tajam, begitu juga tembakannya di fairway.

“Saya sangat senang dengan hasil ini. Putting saya bagus begitu juga pukulan di fairway. Saya senang ber-main di sini karena fairway dan green-nya sangat bagus,” kata Hwang Inn-choon.

Langkahnya yang mulus diawal sempat terganggu dengan bogey yang ia lakukan pada lubang 15 menyusul kemudian double bogey di lubang 17 sebelum akhirnya berhasil ditutup de-ngan birdie.

“Ya, sayang sekali saya terkena satu double bogey saat tee shot saya mendarat di long grass,” tambahnya.

Tak lama, pegolf asal Australia Scott Hend menyamai perolehan skor lewat enam birdie pada lubang 2, 9, 12, 13, 14, dan 16. Langkahnya sempat ter-seok akibat double bogey di lubang 5.

Namun, kegagalannya langsung dia balas dengan eagle di lubang 6.

Hend menutup permainannya di lubang 9 lewat birdie di flagstick sete-lah puttingnya gagal mencetak eagle. “Memang tidak beruntung. Saya telah memukul yang justru mendarat di area rough dan kembali gagal sehingga terkena double bogey. Tetapi akhirnya saya berhasil mengamankan dengan mendapat eagle dan selanjutnya kem-bali lancar,” jelas juara Chiangmai Golf Classic 2013 itu.

Kemudian pegolf asal Austria Bernd Wiesberger membayangi di po-sisi ketiga dengan skor 67 atau lima

angka di bawah par. Sementara itu, mantan pegolf nomor satu dunia Ernie Els menempati posisi keempat dengan skor 68 atau empat angka di bawah par bersama enam pegolf lainnya yakni Adilson Da Silva, David Lutterus, Ja-son Knutzon, Scott Barr, Arnond Vong-vanij, dan Unho Park.

Sedangkan pegolf Indonesia be-lum ada yang mampu menembus posisi 50 besar. Hanya Junaidi Ibra-him yang meraih total pukulan pal-ing sedikit di antara pegolf Indonesia lain dengan raihan skor 72.

INDONESIAN MASTERS

Dua Pegolf Berbagi Posisi Teratas

MENUJU WEMBLEY: Para pemain Bayern Muenchen merayakan keberhasilan maju ke final Liga Champions yang akan digelar di Webley, Inggris.