e Paper Koran Madura 11 Juni 2014

33
JAKARTA-Elektabilitas pasan- gan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) kembali mengungguli Prabowo Subianto-Hatta Ra- jasa. Hasil survei Cyrus Network menempatkan pasangan Joko- wi-JK sulit dikejar dengan ele- ktabilitas sebesar 53, 6 persen, sementara pasangan Prabowo- Hatta sebesar 41,1 persen. “Elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53, 6 persen dan Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen tak akan berubah jauh,” ujar Direk- tur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi di Jalan Wahid Hasyim 51 Jakarta, Selasa (10/6). Hasan memprediksi, sulit bagi Prabowo-Hatta mengejar elektabilitas Jokowi-JK sampai masa pencoblosan Pil- pres 9 Juli mendatang. Kalau pun pasan- gan nomor satu itu ingin menyiapkan kejutan, akan sulit jika hal itu baru disiapkan sekarang. “Pertimbangan sisa waktu sekitar tiga minggu lagi sulit bagi Prabowo membuat perubahan berarti, jika kejutan itu baru diren- canakan hari ini,” katanya. Hasan mengakui, Prabowo sejauh ini memang mengalami peningkatan suara signifikan, namun tetap belum mampu memotong elektabilitas Jokowi. “Pada periode November 2013-Mei 2014 elektabilitas Prabowo meningkat dari 11 persen menjadi 16 persen dan sekarang 38 persen, kenaikan ini sangat drastis,” kata Hasan. Sementara itu, kata Hasan, pada periode yang sama elektabilitas Jokowi sebesar 28 persen, 27 persen dan 51 persen. “Angka akhir kompetisi ini dapat diprediksi Jokowi-JK memperoleh sedikitnya 56,5 persen dan Prabowo-Hatta 43,5 persen,” ujarnya. Seperti diberitakan, survei Cyrus Network pada 25-31 Mei 2014 menunjukkan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen dan Jokowi-JK sebesar 53, 6 persen. Sebanyak 1.500 responden di 33 provinsi diwawancara tatap muka dalam survei ini. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sam- pling, dengan margin error +/- 2,6 persen. Survei menyebut ada 30 persen calon pemilih mengaku mempertimbangkan de- bat capres-cawapres kemarin malam untuk memantapkan pilihan. Hasil dari debat itu berpotensi mengubah pilihan warga terha- dap pasangan capres dan cawapres. Dalam survei terbaru, angka unidenti- fied voters tinggal 5 persen. Dari 5 persen tersebut, preferensi mereka tetap bisa di- petakan sekitar 2,9 persen dukung Jokowi- JK sementara 0,8 memilih Prabowo-Hatta, sisanya merahasiakan pilihan. “Prabowo sejauh ini mengalami pen- ingkatan suara signifikan. Namun belum mampu memotong elektabilitas Jokowi,” tuturnya. =GAM/ABD 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU www.koranmadura.com 0328-6770024 Calon Jemaah Haji Diminta Punya Rekening Pribadi Nasional hal 4 Prabowo Sulit Kejar Jokowi KAOS CAPRES LARIS Pekerja menyablon kaos bergambar pasangan capres Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo- Hatta di kawasan Pasar Senen, Jakarta, Selasa (10/6). Kaos bergambar capres-cawapres seharga Rp 11.000,- hingga Rp 25.000,- tergantung bahan dan dibuat untuk untuk pengiriman ke Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua tersebut laris di pasaran jelang pemilihan presiden 9 juli mendatang. ant/afut syafril Cyrus Network: Jokowi-JK 53,6%, Prabowo-Hatta 41,1%

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 11 Juni 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 1

JAKARTA-Elektabilitas pasan-gan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) kembali mengungguli Prabowo Subianto-Hatta Ra-jasa. Hasil survei Cyrus Network menempatkan pasangan Joko-wi-JK sulit dikejar dengan ele-ktabilitas sebesar 53, 6 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen.

“Elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53, 6 persen dan Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen tak akan berubah jauh,” ujar Direk-tur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi di Jalan Wahid Hasyim 51 Jakarta, Selasa

(10/6).Hasan memprediksi, sulit bagi

Prabowo-Hatta mengejar elektabilitas Jokowi-JK sampai masa pencoblosan Pil-pres 9 Juli mendatang. Kalau pun pasan-gan nomor satu itu ingin menyiapkan kejutan, akan sulit jika hal itu baru disiapkan sekarang.

“Pertimbangan sisa waktu sekitar tiga minggu lagi sulit bagi Prabowo membuat perubahan berarti, jika kejutan itu baru diren-canakan hari ini,” katanya.

Hasan mengakui, Prabowo sejauh ini memang mengalami peningkatan suara signifikan, namun tetap belum mampu memotong elektabilitas Jokowi.

“Pada periode November 2013-Mei 2014 elektabilitas Prabowo meningkat dari

11 persen menjadi 16 persen dan sekarang 38 persen, kenaikan ini sangat drastis,” kata Hasan.

Sementara itu, kata Hasan, pada periode yang sama elektabilitas Jokowi

sebesar 28 persen, 27 persen dan 51 persen. “Angka akhir kompetisi

ini dapat diprediksi Jokowi-JK memperoleh sedikitnya 56,5 persen dan Prabowo-Hatta 43,5 persen,” ujarnya.

Seperti diberitakan, survei Cyrus Network pada 25-31 Mei

2014 menunjukkan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen dan Jokowi-JK sebesar 53, 6 persen.

Sebanyak 1.500 responden di 33 provinsi diwawancara tatap muka dalam survei ini. Penarikan sampel dilakukan

dengan metode multistage random sam-pling, dengan margin error +/- 2,6 persen.

Survei menyebut ada 30 persen calon pemilih mengaku mempertimbangkan de-bat capres-cawapres kemarin malam untuk memantapkan pilihan. Hasil dari debat itu berpotensi mengubah pilihan warga terha-dap pasangan capres dan cawapres.

Dalam survei terbaru, angka unidenti-fied voters tinggal 5 persen. Dari 5 persen tersebut, preferensi mereka tetap bisa di-petakan sekitar 2,9 persen dukung Jokowi-JK sementara 0,8 memilih Prabowo-Hatta, sisanya merahasiakan pilihan.

“Prabowo sejauh ini mengalami pen-ingkatan suara signifikan. Namun belum mampu memotong elektabilitas Jokowi,” tuturnya.

=GAM/ABD

11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU www.koranmadura.com

0328-6770024

Calon Jemaah Haji Diminta

Punya Rekening PribadiNasional

hal 4

Prabowo Sulit Kejar Jokowi

KAOS CAPRES LARIS

Pekerja menyablon kaos bergambar pasangan capres Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta di kawasan Pasar Senen, Jakarta, Selasa (10/6). Kaos bergambar capres-cawapres seharga Rp 11.000,- hingga Rp 25.000,- tergantung bahan dan dibuat untuk untuk pengiriman ke Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua tersebut laris di pasaran jelang pemilihan presiden 9 juli mendatang.

ant/afut syafril

Cyrus Network: Jokowi-JK 53,6%, Prabowo-Hatta 41,1%

Page 2: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 2 Berita Utama

“Kita galang pelaku pen-gusaha sebanyak 700 dari jenis usaha apapun. Acara konsoli-dasi ini dijadwalkan sembilan kali pertemuan sampai Pilpres 9 Juli 2014,” kata Ruth Nina Ke-dang di restoran New Tawang, Jalan Batu Ceper Jakarta, Selasa (10/6).

Dia mengatakan semua pelaku usaha yang diundang dipastikan hadir dalam acara konsolidasi tersebut. Hal itu karena sebelumnya mereka sudah sering bertemu saat pemenangan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta. “Kursi yang kita sediakan 700 orang itu dipastikan hadir semua. Ini sudah biasa kami lakukan sejak pilgub DKI Jakarta kemarin,” terang dia.

Selain itu, dia menyatakan akan hadir tiga pembicara untuk mengisi pertemuan pertama ini. Mereka adalah tim sukses Jokowi-JK dan seorang pengusaha kawakan Indonesia. “Untuk pembicara ada tiga orang hadir semua. Di antaranya Pak Hendropriyono, Pak Eriko Sotarduga, dan Ibu Sukamdani,” pungkas dia.

Sementara itu, Politi-caWave kembali merilis hasil pembicaraan di dunia maya, bertepatan dengan debat Capres-Cawapres 9 Juni kemarin. Hasilnya, Jokowi-JK mendapat simpati lebih besar dari masyarakat.

“Dari hasil monitoring PoliticaWave selama debat, periode 20.00–22.00, hashtag percakapan terbesar mengenai dukungan terhadap Jokowi-JK mengenai #PresidenNomor2 dengan jumlah 47.610 percaka-pan. Sementara percakapan terbesar mengenai dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta mengenai #PilihankuSatu dengan jumlah 16.003,” kata pendiri PoliticaWave Yose Rizal, di Jakarta, Selasa (10/6).

“Kita simpulkan, bahwa penampilan Jokowi dalam acara debat ini menjawab tuntas

keraguan netizen atas kemam-puan komunikasinya dan men-ingkatkan apresiasi terhadap pasangan Jokowi–JK dalam waktu yang sangat singkat,” beber Yose.

Tak hanya mendapat sim-pati netizen, Yose mengung-kapkan debat kemarin meru-pakan debat bersejarah. Sebab, pertama kalinya di Indonesia, pada saat debat terjadi juga perdebatan di media sosial antara dua kubu pendukung Capres dan Cawapres. Selain itu, Jokowi-JK juga menjadi pembicaraan paling hangat atau trending topic. “Bahkan #PresidenNomor2 menjadi Trending Topic Worldwide no-mor 2, dibawah #DebatCapres,” ujarnya.

Yose mengungkapkan, dari 1 jam sebelum debat mulai sudah bermunculan hashtag-hashtag dukungan. Dari tim Prabowo-Hatta ada beberapa hashtag seperti #PilihankuSatu, #Cinta1ndonesia dan #Bu-kanDebatCapres.

Sementara, dari tim Jokowi-JK ada beberapa hashtag seperti #PresidenNomor2, #Jokowi-JKAdalahKita dan #JokowiJK. “Selain hashtag-hashtag terse-but, terdapat beberapa materi debat yang juga menjadi Trend-ing Topic, seperti: Lurah Susan, Pak JK, Pertanyaan JK, Bhin-neka Tunggal Ika, JK Singgung HAM, Saya Mengerti Arah Ba-pak dan Masalah HAM. Malam ini Trending Topic Worldwide dikuasai oleh percakapan dari Indonesia,” ungkapnya.

Secara umum, dari hasil monitoring PoliticaWave ter-hadap percakapan di Twitter, Facebook, Online Forum, Blog, Online News dan YouTube menunjukkan dukungan neti-zen yang lebih besar terhadap pasangan Jokowi-JK.

Selama debat juga terjadi peningkatan sentimen positif pasangan Jokowi-JK, sebesar 4 kali dari percakapan positif Prabowo-Hatta. =GAM/ABD

JELANG PILPRES

700 Pengusaha Galang Dukungan Buat Jokowi-JKJAKARTA-Dukungan terhadap pasangan Joko Widodo –Jusuf Kalla kian meluas. Selasa petang (10/6), sebanyak 700 pengusaha dari jenis usaha apapun yang tergabung dalam komunitas Pejuang Harmoni Jokowi-JK meng-galang pelaku usaha DKI Jakarta untuk mendukung pasangan capres-cawapres ini. Acara konsolidasi semua pelaku jenis usaha ini ditargetkan sebanyak sembilan kali pertemuan.

ant/widodo s. jusuf KAMPANYE JOKOWI DI SUMATERA UTARA. Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kiri) menemui para pen-gungsi korban letusan Gunung Sinabung di halaman Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di kota Kabanjahe, Kabupaten Karo Sumatera Utara, Selasa (10/6). Joko Widodo berkampanye ke sejumlah daerah di Sumatera Utara untuk menemui pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, menghadiri Lokakarya Peningkatan Kesejahteraan Guru di Kota Medan, berbicara di depan para pengusaha soal visi dan misi ekonominya dan berkunjung ke komunitas Nelayan di Belawan.

JAKARTA-Kasus dugaan korupsi pengadaan ba-rang dan jasa penyeleng-garaan ibadah haji tahun anggaran 2012-2013 yang menjerat Suryadharma Ali ternyata memberikan tamparan keras bagi jaja-ran internal Kementerian Agama (Kemenag).

Untuk membenahi keadaan, Lukman Hakim, Menteri Agama yang baru ini mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna meminta saran dari KPK ihwal upaya pembenahan insti-tusi yang dipimpinnya. Pasalnya, pejabat hingga pegawai Keme-nag dilanda ketakutan menyi-kapi proses penyidikan lembaga antirasuah itu. “Memang jujur sebagian pejabat dan pegawai ala-mi demoralisasi, ada semacam kekhawatiran atau ketakutan terkait proses (penyidikan) KPK,” kata Menteri Agama (Menag) Luk-man Hakim Syaifuddin usai berte-mu pimpinan KPK di kantor KPK, Jakarta, Selasa (10/6).

Lukman sendiri menghormati

proses penyidikan yang tengah dilakukan KPK. Meski dia men-gakui juga berupaya untuk men-gangkat moral para pejabat atau pegawai Kemenag pascamencu-atnya kasus dugaan korupsi yang menjerat SDA. “Saya tidak bisa in-tervensi KPK, saya hanya angkat moral bahwa kerja sesuai semboy-an Kemenag yaitu ikhlas beramal, mudah-mudahan moral mereka kembali,” katanya.

Lukman mengaku tidak akan ragu untuk mencopot pejabat atau pegawai yang terindikasi terlibat dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji. “Bagaimanapun juga proses hukum harus diikuti, sela-ma bisa dibuktikan oleh penegak hukum,” imbuhnya.

Kemenag jelasnya akan mem-perketat pengawasan dengan cara transparansi penyelengga-raan haji harus diperluas. Hal itu, ujarnya, agar jajaran pejabat di Kemenag tidak mengulagi kasus serupa. “Kemudian kita tahu atu-ran mainannya yang berlaku dan kemudian kita semua tahu, saling mengawasi di antara kita,” jelasn-ya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mem-

benarkan, kedatangan Menteri Agama Lukman Hakim Sarifuddin ke kantornya untuk mengetahui penyimpangan dana penyeleng-garaan ibadah haji. Kasus terse-but sebelumnya sudah menjerat Suryadharma Ali sebagai tersang-ka. “Tujuan utama Pak Menteri (Lukman Hakim) dan Dirjen Pe-nyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) yang baru adalah untuk memahami persoalan-persoalan yang muncul akhir-akhir ini di sektor yang terkait dengan pe-nyelenggaraan haji,” kata Busyro saat menggelar jumpa pers di kantor KPK, Selasa (10/6).

Menurut Busyro penyelewen-gan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2012-2013 yang disangka-kan ke SDA merupakan realitas yang terjadi dilapangan. Luk-man kata Buysro juga meminta penjelasan secara rinci menge-nai penyelenggaraan ibadah haji yang rawan penyelewengan. “Itu sebuah realitas, atas realitas itu kedua tamu kami meminta pen-jelasan disektor-sektor apa yang terkait dengan persoalan itu (pe-nyelenggaraan ibadah haji),” kata Busyro.

=GAM

Menag Minta Bocoran Persoalan Haji

Page 3: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

PEMERINTAHAN BARU

Kabinet Harus Representasikan ProfesionalismeJAKARTA-Presiden terpilih pada 2014 nanti diharapkan bisa menyusun kabinet yang merepresentasikan berdasar-kan kawasan dan profesionalisme. Dengan begitu akan mewujudkan keindonesiaan. “Sebaiknya memang diisi para profesional. Apalagi profesional itu banyak yang bagus. Jangan pertimbangannya bukan berdasarkan parpol pen-dukung,” kata Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida di Jakarta, Selasa, (10/06).

Kabinet kerja, kata Laode, sangat penting. Karena itu, para capres ini diharapkan punya kon-sep yang jelas sebelum dilantik pada 20 Oktober 2014. “Capres masih punya waktu memper-siapkan kabinetnya, guna menga-tasi persoalan bangsa,” ujarnya.

Salah satu permasalah yang itu antara lain, lanjutnya, untuk pembangunan daerah, khususnya desa harus memiliki frame (kerangka) yang jelas. “Ka-rena debat capres semalam itu belum menyinggung soal desa,” ucapnya.

Menurut Laode, pemberian anggaran sebesar Rp1 miliar un-tuk satu desa belum diatur dalam Peraturan Pemerintahnya (PP). Karena itu sangat rawan untuk dilakukan korupsi. “Ini sangat penting, mengingat pertarun-gan pilkades akan semakin kuat. Bahkan pertarungan itu akan menjadikan desa sebagai lokus kejahatan korupsi. Buntutnya makin memperburuk perilaku masyarakat desa,” ujarnya.

Sementara itu Petrus Salesti-

nus, mewakili Kawasan Indonesia Timur lebih menekan soal kes-eriusan para capres terkait pem-berantasan korupsi. “Hulunya korupsi itu ada pimpinan parpol, lalu pimpinan fraksi dan komisi. Namun yang ditindak hanya anggota DPR saja, padahal semua pimpinan parpol itu menikmati hasilnya,” terangnya.

Bahkan Petrus mempertan-yakan pada kedua capres ini, soal konsep penegakkan hukum. An-ehnya para capres selalu memuji-muji Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK). “Pendekatan hukum sangat lemah. Karena jangkauan KPK itu terbatas, hanya pada pusat saja,” tuturnya.

Padahal, kata Petrus, peneg-akkan hukum di daerah, khususn-ya Indonesia Bagian Timur (IBT) sangat lemah. “Pemberantasan korupsi masih ada kendala besar di IBT. Mestinya presiden harus berani menggonta-ganti kapolri setiap hari, jika pemberantasan korupsi di daerah tidak berpihak pada rakyat,” imbuhnya.

=GAM/ABD

ant/fanny octavianus DUKUNGAN RELAWAN MERAH PUTIH. Capres Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) saat menghadiri acara deklarasi dukungan relawan Merah Putih Sejati kepada pasan-gan capres cawapres Prabowo - Hatta di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (10/6). Acara tersebut juga diisi dengan pidato politik dari kedua tokoh tersebut serta hiburan musik dangdut.

JAKARTA- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengharapkan presiden terpilih harus mengi-nisiasi pembaruan Undang-Undang Kepartaian untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pendanaan partai.

“Presiden mendatang harus meletak-kan reformasi dari partai politik yang di-lakukan dari proses rekrutmen, pendidikan politik, pendanaan dan pertanggungjawa-ban pendanaan,” ujar Peneliti ICW Donald Fariz usai konferensi pers Uji Akses Lapo-

ran Pendanaan Partai Politik di Kantor ICW, Jakarta, Selasa.

Menurut dia hal tersebut dilakukan un-tuk mendorong semakin baiknya tata kelo-la keuangan partai politik serta mencegah terjadinya korupsi politik.

“Korupsi politik berakar pada pendan-aan karena itu kami mempelajari bagaima-na partai mendapatkan dananya, banyak kasus kader partai politik yang terjerat kasus korupsi yang berakar pada pendan-aan. Kader harus cari uang untuk partai politik,” ujar dia.

Ia mengatakan partai politik di Indo-nesia “manja” karena penyumbang sedikit tapi jumlahnya besar. Padahal sumbangan

dengan nominal besar itu melanggar un-dang-undang.

“Ujung-ujungnya dicari pendanaan in-stan dari proyek APBN dan APBD, inilah lingkaran setan pendanaan partai politik berdasarkan uji akses laporan pendanaan partai politik,” kata dia.

Sehingga, lanjutnya dengan belum mandirinya partai politik dalam hal pen-danaan maka proyek pemerintah daerah maupun pusay menjadi rawan untuk men-jadi sumber pendanaan partai politik.

“Sumber pendanaan itu berasal dari iuran anggota dan itu banyaknya dari ang-gota yang duduk di kursi parlemen, se-lebihnya itu sumbangan dari pihak yang

tidak jelas siap orangnya, bisa saja itu masuk ke bendahara atau ketua umum, bi-asanya anggota hanya tahu pas munas atau rakernas,” kata dia.

Karena itu, lanjutnya, banyak partai politik yang tidak melakukan kaderisasi tetapi menggaet pesohor atau artis untuk mendulang suara pada Pemilu.

“Itu dilakukan karena meman meng-gaet pesohor atau artis itu tidak membu-tuhkan biaya yang banyak,” ujar dia.

Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dii-kuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

=ANT/AZIS

ICW: Harus Ada UU Kepartaian Tata Kelola Keuangan Partai Diyakini Bisa Menekan Korupsi

Page 4: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 4 Nasional

ant/yudhi mahatma KOORDINASI HAJI KEMENAG - KPK. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama Wakil Ketua KPK Buysro Muqodas (kedua kanan) dan Bambang Widjojanto (kiri) memaparkan hasil rapat koordinasi penanganan dana haji Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (10/5). Lukman Hakim akan bekerjasama dengan KPK untuk mengawasi pelaksanaan ibadah haji terutama dalam analisis keuangan, setelah sebelumnya mantan Menteri Agama Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dana haji 2012-2013.

JAKARTA- Menteri Agama Luk-man Hakim Saifuddin beren-cana meminta setiap calon haji memiliki rekening pribadi yang dapat digunakan untuk menam-pung jasa bank.

“Kami punya pikiran dan akan meny-empurnakan gagasan ini agar ke depan sebaiknya calon haji memiliki rekening sendiri sehingga kalau ada jasa bank atau bunga, bisa kembali ke individu masing-masing yang pada akhirnya bisa diguna-kan untuk melengkapi atau melunasi biaya haji,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam konferensi pers di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Se-lasa.

Konferensi pers tersebut dilaksanakan pascapertemuan antara Menag Lukman

Hakim Saifuddin yang ditemani dengan Di-rektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Abdul Jamin dengan jaja-ran pimpinan KPK yaitu Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto.

Lukman mengaku hingga saat ini jamaah haji bahkan harus menyetorkan dana sampai belasan tahun untuk mengan-tre agar dapat beribadah haji.

“Nanti setorannya mungkin lebih diperkecil jumlahnya karena jangka waktu-nya diperkirakan akan panjang, untuk me-lunasi jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi prinsipnya adalah masing-masing pribadi WNI yang ingin berhaji menggunakan dana dari dirinya sendiri dan tidak seperti yang sekrang ini ada dana optimalisasi, ada se-jumlah dana yang terhimpun karena jasa bank,” ungkap Lukman.

Dana optimalisasi atau “indirect cost” adalah setoran awal dari jamaah untuk

biaya penyelenggaraan ibadah haji yang digunakan untuk membiayai operasional haji, ‘service fee’, hingga pengadaan kend-araan operasional petugas haji yang rentan penyimpangan.

Dana itu berada di sejumlah bank ke-mudian menurut Lukman digunakan un-tuk mensubsidi bagian-bagian tertentu dari pembiayaan dana haji sehingga malah menimbulkan masalah.

“Di pertemuan ini banyak yang kami dapatkan, masukan. Intinya tekad kami se-mua sama yaitu dalam rangka upaya meny-empurkan penyelenggaraan sistem ibadah haji,” tambah Lukman.

Lukman dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (9/6), menggantikan Ketua Umum Partai Persat-uan Pembangunan Suryadharma Ali yang ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pe-

nyelenggaraan haji 2012-2013 pada 22 Mei 2014.

Dugaan korupsi tersebut mencakup anggaran di beberapa pokok pembiayaan yaitu Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), pemondokan, hingga transportasi di jamaah haji di Arab Saudi yang mencapai Rp1 triliun pada 2012-2013.

KPK menyangkakan Suryadharma ber-dasarkan pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pem-berantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 65 KUHP.

Pasal tersebut mengatur tentang orang yang melanggar hukum, menyalahguna-kan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya jabatan atau kedudukan sehingga dapat merugikan keuangan dan perekonomian negara dan memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi den-gan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun denda paling banyak Rp1 miliar.

Pusat Pelaporan Analisis dan Tran-saksi Keuangan (PPATK) mengindikasikan terjadi penyimpangan dalam pengelolaan dana dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Kementerian Agama (Keme-nag) sebesar Rp80 triliun dengan bunga sekitar Rp2,3 triliun sepanjang 2004-2012.

=ANT/DESCA

Calon Haji Diminta Punya Rekening Pribadi

Page 5: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

ant/rivan awal lingga STOK PANGAN JELANG PUASA. Pekerja merapikan beras di toko sembako Pasar Lama, Tangerang, Banten, Selasa (10/6). Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan pemerintah akan menstabilkan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran se-hingga tidak ada lagi gejolak harga yang berlebihan.

JAKARTA-Menteri Perdagan-gan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui harga barang pan-gan sudah mulai naik saat ini, seperti telur ayam, daging ayam dan bawang merah. Kenaikan harga ini dirasa cukup tinggi di 30 hari menjelang Ramadan.

“Kenaikan harga tertinggi untuk telur ayam lebih dari 10 persen dan bawang me-rah sampai 15 persen,” kata Lutfi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/6).

Lonjakan harga daging ayam dan telur ayam memang dilakukan sengaja oleh Ke-menterian Perdagangan. Hal ini dilakukan agar kenaikan harga tidak terlalu tinggi pada lebaran Idul Fitri mendatang. Kenai-kan harga juga dilakukan dengan alasan biar tidak kebangkrutan massal peternak.

Untuk, harga bawang merah diakuin-ya memang tinggi tetapi masih di bawah harga referensi yaitu sebesar Rp 25.700 per Kilogram. Harga hari ini sekitar Rp 21.000 sampai Rp 24.000 per kilogram. “stok cukup dan terjadi panen.”

Dia optimistis harga bahan pangan itu kembali normal menjelang puasa menyu-sul penurunan harga yang terjadi untuk komoditas cabai merah, cabai keriting dan

cabai rawit sampai di bawah 10 persen. Merosotnya harga tersebut karena paso-kan setelah panen mulai masuk pasar. “Stok bagus, kami menjaga agar tidak ter-jadi harga naik turun seperti roller coaster seperti tahun lalu yang mencapai 5 persen sampai 10 persen sebelum puasa dan 30 hari sebelum Idul Fitri.”

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tandjung mengakui kenaikan har-ga daging ayam dan telur ayam sudah di desain oleh Kemendag dan Kementerian Pertanian supaya harga stabil di masa akan datang. “Harga daging dan telur ayam sep-erti roller coaster. Ada bulan di mana petani dan peternak merugi, ada bulan-bulan yang mengambil keuntungan. Saat untung untuk menutup kerugian,” katanya.

Pencantuman LabelKementerian Perdagangan telah

mengeluarkan Peraturan Menteri Per-dagangan Nomor 67/M-DAG/PER/11/2013 tentang Kewajiban Pencantuman Label dalam Bahasa Indonesia. Peraturan ini akan berlaku secara efektif pada 25 Juni 2014 bagi barang yang belum beredar di pasar dan tanggal 25 Desember 2014 un-tuk barang yang sudah beredar di pasar. “Berdasarkan Peraturan Menteri Perda-gangan Nomor 67/M-DAG/PER/11/2013, ketentuan pencantuman label harus di-lakukan dengan cara emboss, tercetak atau

melekat secara utuh pada barang dan atau kemasan, serta bersifat permanen tidak berupa stiker,” tegas Wakil Menteri Per-dagangan, Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa (10/6).

Terdapat tambahan produk baru yang diatur dalam Permendag di atas, yaitu komputer tablet; dan 24 jenis tekstil dan produk tekstil, antara lain benang jahit, kain jadi, pakaian bayi, barang jadi tek-stil lainnya, jersey, pullover, kardigan, rompi, track suit, ski suit dan pakaian re-nang, garmen yang dibuat dari kain raju-tan atau kaitan, sarung tangan, mitten dan mitt, aksesori pakaian jadi lainnya (syal, scarf, muffler, mantilla, veil), mantel pan-jang, car-coat, jubah bertopi, cloak, ano-rak untuk pria atau anak laki-laki, mantel panjang, anorak untuk wanita atau anak perempuan, pakaian dalam untuk pria atau anak laki-laki, pakaian dalam untuk wanita atau anak perempuan, kutang, gir-dle, korset, brace, suspender, garter dan sejenisnya serta bagiannya, rajutan atau kaitan maupun tidak, sapu tangan, dasi, dasi kupu- kupu dan cravat, aksesori paka-ian jadi lainnya, bagian dari garmen atau dari aksesori pakaian, barang perabot lain-nya, kantong dari karung, barang keperlu-an berkemah, barang jadi lainnya, handuk, panty hose, tight, stocking, dan kaos kaki.

=GAM

Harga Pangan Mulai Naik

AGENDA EKONOMI

Tiga PR Pemerintahan Baru

PADANG-Bank Indonesia (BI) mencatat tiga agenda prioritas yang harus dikerjakan pemerinta-han baru nanti. Salah satu dian-taranya adalah mengoptimalkan sumber pembiayaan fiskal.

“Setidaknya ada tiga hal paling utama yang harus dilakukan pemerintahan baru. Ini penting agar agenda ekonomi terus berkesinambungan,” ujar Deputi Gubernur Senior BI Perry Warjiyo di Kan-tor Perwakilan BI, Padang, Selasa (10/6).

Agenda pertama yang harus diper-hatikan pemerintah katanya reformasi struktural. “Meningkatkan investasi produksi dalam negeri dengan tujuan mengurangi impor serta meningkatan nilai tambah ekspor,” ujarnya.

Prioritas kedua jelasnya, memperce-pat pembangunan sarana dan prasarana atau infrastruktur penghubung antar daerah. “Agar yang diproduksi bisa dijual, selama ini kan terhambat karena ma-halnya transportasi,” imbuhnya.

Dan prioritas ketiga, mengoptimalkan sumber pembiayaan fiskal. Pembiayaan wajib ditingkatkan. “Salah satunya bisa melalui obligasi atau surat berharga,” ungkapnya.

Jika ketiga hal itu bisa dilakukan, BI berharap pertumbuhan ekonomi bisa positif, neraca transaksi berjalan tak de-fisit dan inflasi terjaga di level aman.

Namun dia enggan berkomentar ketika ditanya visi misi capres-cawapres mana yang sudah mendekati harapan BI. “Dua-duanya bagus,” tutup dia

Dalam beberapa tahun ke depan, berbagai pihak yakin ekonomi Indo-nesia bisa sejajar dengan negara maju. Sayangnya, mesin penggerak ekonomi nasional yakni ekspor masih stagnan. Hal tersebut disebabkan kurangnya per-mintaan dari pasar global yang otoma-tis menurunkan harga komoditas asal Indonesia.

Salah satu penyebabnya adalah perlambatan ekonomi China. Ekspor Indonesia semakin stagnan dengan lahirnya Undang-Undang Minerba yang melarang ekspor bahan mineral mentah. “Ekspor manufaktur memang meningkat, tapi tidak bisa mengkompensasi yang primer. Apalagi, sisi impor terus tum-buh,” ujarnya.

Dia menuturkan, melambatnya ekspor membuat ekonomi hanya mampu tumbuh di level 5,3 persen. Konsumsi ru-mah tangga dan investasi masih menjadi andalan sekaligus mesin utama peng-gerak ekonomi nasional.

“Maka dari itu reformasi struktural harus segera dilakukan Indonesia. Harus mulai meningkatkan ekspor menjadi barang produksi,” jelas dia.

=GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 6 Ekonomi

Ketua Dewan Pembina Kesat-uan Nelayan Tradisional Indone-sia (KNTI) yang juga merupakan Delegasi RI untuk Perundingan VGSS M.Riza Damanik menje-laskan instrumen ini terdiri dari 13 Pasal, meliputi pengaturan: kepastian hak akses dan peman-faatan sumberdaya perikanan bagi nelayan kecil; kegiatan pas-ca tangkap yang lebih mengun-

tungkan bagi nelayan kecil; dan kepastian perlindungan sosial, ekonomi, dan hak asasi nelayan kecil di dunia. Pada akhirnya ber-tujuan mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di masing-masing negara. “KNTI sejak 2008 terlibat aktif dalam inisiasi, penyusunan draf, konsultasi publik, hingga terlibat aktif dalam perundingan antarnegara untuk mendorong

lahirnya instrumen ini,” ujar Riza dalam surat elektroniknya Selasa (10/6).

KNTI menilai VGSSF akan mempercepat koreksi kebijakan & prioritas Pemerintah RI dalam melindungi nelayan. Sekaligus, membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tepat untuk melindungi nelayan.

“Ke depan, tidak ada lagi hambatan birokrasi maupun politik, baik dari Pemerintah dan DPR terpilih pasca 2014 untuk melindungi nelayan kecil. Sebab, secara domestik, Mahkamah Konstitusi RI telah menjabarkan hak-hak konstitusional nelayan tradisional Indonesia (Juni 2011). Dan, di tingkat Global, Indone-sia sebagai anggota FAO juga sdh bersepakat dgn VGSSF (Juni 2014),” ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jender-al Organisasi Pangan Dunia (FAO) José Graziano da Silva menilai dunia belum optimal melakukan perlindungan terhadap nelayan kecil. Hal ini sekaligus mem-perparah kegagalan mengatasi kelaparan dan kemiskinan secara global. “Paradoks terjadi selama ini. Agenda pengelolaan belum berdampak ke nelayan kecil. Padahal, mereka (baca: nelayan kecil) juga bagian dari usaha mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan,” ucap Graziano.

Laporan terakhir menyebut-kan bahwa produksi ikan dunia telah mencapai lebih dari 180 juta ton, masing-masing: 90,4 juta ton dari perikanan budidaya dan 93,7 juta ton dari perikanan tangkap. Di Indonesia, diperkira-kan sekitar 13,8 juta orang

menggantungkan-langsung kehidupannya terhadap sektor perikanan. Di mana 90 persen di antaranya adalah pelaku usaha skala kecil.

“Ada 3 alasan mendasar Indonesia perlu segera mem-benahi komitmennya melindungi nelayan kecil. Pertama, pasokan pangan dari perikanan semakin signifikan mengejar gap pemenu-han pangan domestik yang kian tumbuh sejalan pertumbuhan penduduk. Kedua, perikanan telah masuk menjadi satu dari 12 sektor yang akan dilebarilisasi di bawah kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Ketiga, nyata bahwa seperempat dari total masyarakat miskin di Indo-nesia tinggal di perkampungan nelayan,” tegas Riza.

=GAM

Produksi Ikan Lebih 180 Juta TonPertama di Dunia, Instrumen Perlindungan Nelayan Diadopsi

ROMA-Sidang FAO Komite Perikanan (COFI) ke-31 berhasil mengadopsi Instrumen Internasional Per-lindungan Nelayan Skala Kecil atau Voluntary Guide-lines on Small-scale Fisheries (VGSSF). Ini adalah instrumen pertama di dunia yang secara khusus memberi kepastian atas kewajiban setiap negara melindungi nelayan kecil, baik laki-laki maupun per-empuan, mulai dari kegiatan produksi, pengolahan, hingga perdagangan.

ant/reno esnirPENERTIBAN PKL PASAR TANAH ABANG. Petugas Satpol PP mengangkat gerobak pedagang ke atas mobil ketika menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (10/6). Menjelang Ramadan, satpol PP mulai melakukan penertiban se-jumlah PKL Tanah Abang yang kembali turun ke jalan.

SURVEI

Semangat hingga Usia Senja

JAKARTA-Hasil survei PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) di Kuartal I-2014 menunjukkan bahwa investor di dalam negeri berharap bisa berkerja hingga 12 tahun ke depan setelah masa pensiun resmi pada usia 55 tahun.

Keinginan publik tersebut ditandai dengan hasil survei bertajuk Manulife Investor Sentiment index (MISI) yang mencatat bahwa 72 persen responden di Indonesia berharap tetap bekerja di masa pensiun.

“Meskipun mereka berharap dapat pensiun di usia 60 tahun atau lima tahun di atas usia pensiun resmi, namun mereka berharap bisa bekerja hingga tujuh tahun lagi,” kata Director of Business Development MAMI, Putut Endro Andanawarih, di Jakarta, Selasa (10/6).

Dia mengatakan, sebanyak 73 pers-en investor di Indonesia memandang bahwa bekerja di masa pensiun sebagai kegiatan positif untuk menjamin hari tua.

Di tempat yang sama, Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Nur Hasan kurni-awan mengatakan, sebesar 64 persen responden meyakini bahwa mereka bisa mempertahankan standar hidup hingga masa pensiun.

=GAM

Page 7: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Kabinet Bangsa

Salam Songkem

embicarakan kabinet baru memang terlalu dini. Sung-guh pun begitu bukan berarti

tidak penting. Meskipun pilpres masih 9 Juli dan presiden terpilih bila tidak ada perubahan baru akan dilantik 20 Oktober, kabinet baru sangat penting digulirkan, setidaknya agar capres-cawapres memiliki persiapan untuk menentukan dasar rekrutmen kabinet yang akan membantunya menjalankan program pemerintahan di negeri ini.

Kabinet yang pernah ada di neg-eri ini, kabinet presidensial di era Soekarno, tidak ada hubungannya dengan parpol dan hanya jadi baying-bayang formalitas karena belum bisa menjalankan roda pembangunan dan pemerintahan. Di era perjuangan ke-merdekaan ini sampai terjadi 8 nama kabinet, dilanjutkan 10 kabinet di era Demokrasi Parlementer, kemudian diteruskan 9 kabinet di era demokrasi terpimpin. Di era orde baru, Soeharto mengendalikan 8 kali kabinet pemban-gunan yang dalam perjalanannya sarat dengan KKN dan menimbun utang.

Juga di era Reformasi, diawali kepemimpinan BJ Habibie, kabinet Reformasi Pembangunan yang dijalan-kannya tidak mampu mengantisipasi ancaman disintegrasi, hingga Timor Timur (sekarang Timur Leste) terlepas dari NKRI. Kabinet persatuan nasional di bawah kendali Abdurrahman Wahid ternyata juga tidak memberikan kepua-san, apalagi pimpinan kabinetnya suka pasang bongkar, hingga manfaatnya tidak cepat dinikmati oleh rakyat. Ka-binet gotong royong besutan Megawati Soekarnoputeri yang dijiwai semangat rekonsiliasi, nyatanya koalisi dari ban-yak parpol tidak mampu memberikan gebrakan perubahan yang signifikan. Tak jauh beda dengan kabinet In-donesia Bersatu di tangan SBY pun mencekik rakyat, dengan kebijakan BBM yang berdampak pada naiknya harga semua barang di pasaran.

Kabinet Bangsa atau apa pun namanya, Prabowo atau Jokowi jadi pemimpinnya kelak, masihkah ber-nasib seperti kabinet-kabinet sebel-umnya itu, yang tak bisa mengangkat rakyat lebih sejahtera, negara tertim-bun ULN, dan pendidikan tak mampu melahirkan regenerasi bangsa yang lebih beradab? Jika ini terjadi, Indo-nesia siap mengubur rakyatnya di bumi subur korupsi ini. (*)

Mengkritisi Visi Ekonomi Calon Presiden

Ada lima agenda ekonomi dari pasangan Jokowi-JK yakni kedaulatan keuan-

gan melalui kebijakan inklusi mencapai 50% penduduk, men-ingkatkan rasio pajak 16% GDP, pengurangan utang, pengaturan penjualan saham bank nasional kepada investor asing dan mem-buat layanan satu atap inves-tasi meliputi perizinan terpusat maksimal 15 hari dan meluncur-kan kebijakan insentif fiskal dan nonfiskal.

Prabowo-Hatta tidak kalah muluk berjanji dalam program yang sama. Yakni peningkatan pendapatan per kapita menjadi Rp. 60 juta dengan pertumbu-han ekonomi minimal 7% men-jadi 10%. Kemudian menurunk-an rasio Gini dari 0,41 menjadi 0,31 serta meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dari 75 menjadi 85. Berikutnya menjanjikan daya serap angka-tan kerja 2 juta per tahun, mem-

buat kawasan ekonomi khusus (KEK) terintegrasi dengan inv-estasi pemerintah minimal US $ 2,25 miliar-US$ 3 miliar selama 7 tahun dan terahir mendirikan bank tani dan bank nelayan.

Agenda Jokowi-JKBau pencitraan tidak dapat

dilepaskan jika menyimak setiap program kerja dua pasangan capres ini. Jokowi-JK harus men-jelaskan bagaimana konkrit ke-bijakan keuangan inklusi karena terminilogi ekonomi ini benar-benar asing ditelinga ekonom dan mahasiswa ekonomi.

Peningkatan rasio pajak yang merupakan agenda kedua Jakowi-JK juga bukan hal baru. Jika nanti pajak akan diting-katkan minimal 16% dari GDP artinya berada dikisaran Rp. 1,453 triliun. Agenda ini juga hampir mirip dengan pola APBN yang sudah berlangsung seka-rang, padahal umumnya rakyat Indonesia agak alergi dengan kebijakan pajak. Ini disebabkan maraknya kasus penggelapan pajak justru dilakukan oleh ok-num pejabat pajak sendiri.

Memasuki penyelesaian to-tal utang luar negeri, tim ekono-mi capres Jakowi-JK sama sekali tidak membuat program jelas. Persoalannya sekarang utang luar negeri selalu membubung tanpa bisa dikendalikan. Akhir Desember 2013 total utang neg-eri ini US$ 264,1 miliar dan akhir Februari 2014 melesat menjadi US$ 272,24 miliar. Rata-rata kenaikan hasrat berutang kini minimal 7,4%.

Pengaturan penjualan saham bank nasional kepada investor asing tidak kalah mengheran-kan. Ini seperti terinspirasi dari kegagalan merger Bank BUMN BTN kepada Bank Mandiri pada pertengahan April lalu. Ka-lau yang di target tim ekonomi Jokowi-JK adalah hal-hal yang identikal dengan kasus BTN-Mandiri, maka Jokowi-JK tidak membawa isu dan gagasan baru.

Agenda terakhir adalah membuat pelayanan satu atap investasi. Bukankah BKPM juga sudah membuat PTSP yakni

pelayanan terpadu satu pintu sekarang ini, lengkap dengan in-sentif fiskal dan non-fiskalnya. Memberikan insentif juga kon-tradiksi dan bertolak belakang terhadap gagasan peningkatan rasio pajak 16% ?

Agenda Prabowo-HattaUntuk pasangan capres

Prabowo-Hatta sebelumn-ya mengherankan membuat agenda ekonomi peningkatan pendapatan per kapita Rp. 60 juta. Gagasan ini jelas duplika-si dari gagasan visi Indonesia 2030 oleh Yayasan Indonesia Forum (YIF) pada 2007. Ada pun juga tidak jauh berbeda dengan Riset Citigroup (Maret 2014) yang meramalkan pada 2050 Indonesia menjadi negara ke-4 terkuat ekonominya sete-lah China, India dan Amerika Serikat.

PDB diperkirtakan mencapai US$ 45,9 triliun. Kelas menen-gah berjumlah 150 juta jiwa atau 3 kali lipat Filipina (47,4 juta jiwa), empat kali Thailand (39,9 juta jiwa) dan lima kali Vietnam (28,4 juta jiwa). Arus kenai-kan pendapatannya pasti naik, tetapi angkanya yang hampir mustahil. Jika kini pendapatan perkapita sekitar US 3.291 per kapita, Prabowo-Hatta mengga-ransi kenaikan sampai dengan US$ 5.800 perkapita 5 tahun ke depan.

Jika dihitung maka pertum-buhan ekonomi per tahun harus double digit minimal 12% per tahun. Jika sekarangpun IMF memberikan skor pertumbu-han ekonomi maksimal 5,5%, agenda Prabowo-Hatta ini jelas ngawur dan asal bunyi. Gagasan ini membalik kalkulasi Bappe-nas bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi 8% per tahun, diperkirakan belanja in-vestasi infrastruktur 7% PDB untuk atau minimal Rp. 635,88 triliun.

Sekarang ini rata-rata inv-estasi infrastruktur masih 5% PDB itupun masih sangat kem-bang kempis karena berbagai alasan dan ketidak mampuan pendanaan. Solusinya adalah penambahan utang baru dan ini akan membebani generasi beri-kutnya.

Yang ganjil dari agenda ekonomi Capres Prabowo-Hatta adalah menjanjikan skala rasio Gini dan juga IPM. Seharusnya agenda ekonomi yang konkrit lebih urgen menjadi target, ka-rena dengan sendirinya indkes Gini dan IPM akan membaik dengan sendirinya. Pertanyaan-nya sekarang dari sisi mana dulu yang hendak di-drive untuk mendapatkan Gini ratio dan IPM yang lebih baik.

Sementara itu menjanjikan penyerapan 2 juta tenaga kerja baru per tahun juga mengher-ankan, dengan berapa persen pertumbuhan ekonomi untuk menerima jumlah ini. Jika dihi-tung bahwa setiap persen per-tumbuhan ekonomi adalah pe-nyerapan angkatan kerja baru 150.000, maka diperlukan min-imal pertumbuhan ekonomi tidak masuk akal; 13,33% per tahun. Ini sama tidak masuk akalnya dengan rencana pen-dirian bank tani dan bank ne-layan baru.

Persoalannya adalah keter-batasan dana, jika dipaksakan maka daya kompetitifnya akan merosot karena kaum tani dan nelayan akan terjerat dengan kredit berbunga tinggi. Sangat disayangkan sebenarnya karena program dan agenda ekonomi setiap capres dibuat asal-asalan sekedar memenuhi persyaratan KPU.

Bagi pemilih cerdas hanya parameter gagasan dan program kerja yang akan dipertimbang-kan pada 9 Juli nanti, bukan kampanye hitam yang marak belakangan ini.=

Program ekonomi salah satu bidang yang

merupakan sendi uta-ma “nilai jual” setiap pasangan calon pres-

iden (capres) baik Joko-wi-JK dan Prabowo-Hatta. Namun jika

diamati dengan sek-sama ada program

yang saling kontradiksi satu sama lain. Mis-

alnya setiap pasangan capres menghendaki

pertumbuhan ekonomi tinggi, tetapi, tanpa

bisa disadari akan menyedot jumlah utang

luar negeri. Padahal ada program kerja lain-nya yakni mengurangi

utang luar negeri.

Page 8: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Nelayan Indonesia Dipulangkan dari Australia

Sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Teknik Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamper-an, Kabupaten Pacitan, Choirul Huda dari total lima ABK kapal "Babussalam 03" yang sempat ditahan otoritas keamanan laut Australia, empat di antaranya telah dipulangkan.

Dua ABK atas nama Surya dan Mustang telah dideportasi lebih dahulu pada awal Juni, dan langsung dipulangkan ke rumah

asal mereka di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Sementara dua nelayan lain yang menjadi ABK kapal Babus-salam 03 atas nama Musran dan Ila menyusul dideportasi pada Sabtu (7/6) dari pelabuhan di negara bagian Darwin, menuju Indonesia dengan tujuan Sinjai, sesuai alamat mereka.

"Satu nelayan lagi bernama Nasrullah masih ditahan otoritas keamanan laut Australia. Mung-

kin karena posisinya sebagai nahkoda sehingga memikul tanggung jawab lebih besar dan proses penahanannya lebih lama," terangnya saat dikonfir-masi Antara melalui sambungan telepon seluler.

Choirul mengaku mendapat kabar pemulangan tahap kedua empat nelayan 'andon' (penda-tang) di wilayah tugasnya setelah diberi tembusan informasi dari pihak pengurus kelompok pemi-lik kapal di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Kabupa-ten Pacitan.

Saat itu, ia menerima kabar pemulangan Musran dan Ila pada Sabtu (7/6) saat keduanya telah tiba di perairan Bali dengan

dikawal satuan koordinasi pelak-sana (satkorlak) dari Kementrian Luar Negeri, Kantor Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, serta TNI AL.

Menurut Choirul yang mengutip keterangan dari pihak majikan kelima ABK, empat nelayan yang telah dideportasi ke Indonesia itu sebenarnya ingin kembali langsung menuju Kabu-paten Pacitan.

Namun, niat mereka di-halangi petugas imigrasi maupun otoritas keamanan laut Australia dengan alasan asal-usul kelima ABK, semuanya bekerja sebagai buruh nelayan pendatang di Pelabuhan Tamperan, Pacitan.

"Mungkin karena kesalahan

yang dilakukan kelima nelayan ini tidak tergolong fatal, sehingga mereka segera dibebaskan," ujar-nya.

Kelima nelayan asal Sinjai yang ditangkap otoritas kea-manan laut Australia tercatat sebagai nelayan andon (penda-tang) di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Kabupa-ten Pacitan, Jawa Timur.

Para nelayan tersebut berang-kat dari Pelabuhan Tamperan Pacitan menggunakan kapal mesin "Babussalam" berkapasi-tas enam (6) GT dengan tujuan rumpon ikan yang mereka pasang di radius di atas 180 mil dari garis Pantai Pacitan.

Aktivitas mereka di ujung Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tersebut berujung penangkapan kelima nelayan tersebut oleh otoritas keamanan laut Australia, karena dianggap melanggar batas wilayah laut negeri Kanguru yang berhimpit dengan jalur pelayaran Interna-sional.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

PACITAN - Pemerintah Australia kembali memulangkan dua nelayan Indonesia asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, karena diduga melanggar perbatasan laut Negeri Kanguru tersebut di selatan perairan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, 19 Mei.

IBADAH HAJI

Pembuatan Paspor 16-17 Juni BOJONEGORO - Imigrasi

Surabaya, Jawa Timur, akan mem-buat paspor haji Kabupaten Bojo-negoro, Jawa Timur, yang sudah memenuhi persyaratan sesuai Surat Edaran (SE) Dirjen Imigrasi dengan datang langsung ke dae-rah setempat, 16-17 Juni.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Ke-menag) Bojonegoro Wachid Pri-yono mengatakan pembuatan parpor haji di daerahnya kemung-kinan membutuhkan waktu dua hari menginat jumlah calon haji tercatat 1.000 orang.

"Berkas persyaratan pembua-tan paspor haji yang kami anggap memenuhi persyaratan cukup ba-nyak. Semuanya sudah dikirim ke Kantor Imigrasi Surabaya, tapi

kami belum tahu apakah semuanya sudah dianggap memenuhi per-syaratan apa belum," paparnya.

Sesuai SE Dirjen Imigrasi, per-syaratan pembuatan paspor haji, selain kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), harus ada salah satu dari akte kelahiran/surat kenal lahir, surat nikah atau ijazah.

Menurut dia, persyaratan pembuatan paspor sesuai SE Dirjen Imigrasi tersebut berbeda dengan persyaratan pembuatan paspor yang sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya yang hanya cukup disahkan oleh Ke-menag di wilayahnya masing-masing.

"Dulu dalam pembuatan paspor cukup dari data nama-nama calon haji, yang disahkan

Kemenag," tandasnya.Selain itu, katanya, persyara-

tan pembuatan paspor yang mutlak harus dipenuhi calon haji yaitu melunasi biaya penyeleng-garaan ibadah haji (BPIH), yang sudah ditetapkan Pemerintah sebesar 3.308,9 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp38 juta.

"Kalau BPIH belum lunas ya pembuatan paspor belum bisa di-lakukan," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, pi-haknya hari ini akan memberi-kan informasi kepada calon haji di daerahnya melalui kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) dan pihak terkait lainnya agar mere-ka melunasi BPIH, mulai 11 Juni sampai 9 Juli.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

PENJELASAN PENCEGA-

HAN MERS. Calon jamaah haji mengikuti

manasik (latihan prosesi) haji

yang dis-elenggarakan

Pengurus Masjid Agung Sura-

karta di Solo, Jawa Tengah

beberapa waktu lalu.

ant/hafidz novalsyah

ATRIBUT PILPRES

Panwaslu Sentik Tim Kampanye

JEMBER - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengingatkan kepada tim kampanye kedua pasangan calon presiden dan wakil pres-iden untuk mematuhi aturan dalam memasang atribut kam-panye yang sudah tersebar di sejumlah lokasi di kabupaten setempat.

"Kami sudah kirim surat per-ingatan kepada tim kampanye karena banyak atribut kampa-nye capres dan cawapres yang melanggar aturan," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Pan-waslu) Jember Dima Akhyar, Se-lasa (10/6).

Menurut dia, aturan pema-sangan alat peraga kampanye capres dan cawapres hampir sama dengan pemasangan atribut kampanye Pemilu Legislatif 2014, sehingga partai politik dan tim kampanye dipastikan sudah me-ngetahui aturan tersebut.

"Namun, ada beberapa sedikit perbedaan untuk jumlah alat peraga yang dipasang yakni pemasangan baliho maksimal tiga atribut di setiap desa, ke-mudian spanduk maksimal lima alat peraga di setiap rukun war-ga (RW), sedangkan ketentuan tempat pemasangan sama den-gan pemilu legislatif," paparnya.

Meskipun sudah disosial-isasikan terkait dengan aturan pemasangan atribut kampanye

capres dan cawapres, lanjut dia, masih banyak alat peraga kam-panye pilpres yang tersebar di sejumlah titik yang melanggar aturan.

Ia menjelaskan beberapa alat peraga kampanye capres dan cawapres tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, se-hingga Panwaslu mengingatkan kepada tim pemenangan untuk segera menertibkannya sendiri.

"Kami juga sudah menyam-paikan hal tersebut kepada KPU Jember, agar meminta tim kam-panye untuk menertibkan atribut yang melanggar. Apabila hal itu diabaikan, maka Satuan Polisi Pa-mong Praja (Satpol PP) akan me-nertibkan atribut kampanye Pil-pres dalam waktu dekat," katanya.

Saat melakukan klarifikasi pelanggaran tersebut kepada tim kampanye, lanjut dia, mereka me-nyampaikan bahwa atribut capres dan cawapres yang terpasang bu-kan berasal dari tim kampanye, melainkan tim sukarelawan tanpa koordinasi dengan tim kampanye terlebih dahulu.

Sementara Komisioner KPU Jember Habib M. Rohan menga-takan pihaknya sudah memin-ta kepada tim kampanye yang sudah terdaftar resmi di KPU untuk berkoordinasi dengan tim sukarelawan pendukung pa-sangan capres-cawapres.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Kejari EksekusiDjoewitoTerpidana Korupsi Tukar Guling Tanah dan Gedung

"Kami sudah mengeksekusi mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Jember sekitar pukul 07.30 WIB dan sudah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Jember," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Ke-jari Jember Hambaliyanto.

Menurut dia, eksekusi terse-but dilakukan sebagai tindak lanjut dari putusan MA yang menyatakan bersalah terhadap terdakwa Djoewito dengan men-jatuhkan vonis hukuman selama enam tahun penjara, dan pem-bacaan putusan tersebut dip-impin langsung Ketua MA Artijo Al Khatiri.

"Mahkamah Agung meneri-ma kasasi dari jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Jember atas vonis bebas yang dijatuhkan Pengadilan Tindak Pidana Ko-rupsi (Tipikor) Jatim di Sura-baya," tuturnya.

Mahkamah Agung men-jatuhkan vonis enam tahun penjara dan denda Rp 500 juta atau subsider delapan bulan ku-rungan kepada terdakwa kasus korupsi tukar guling tanah dan gedung eks Brigif IX Jember se-nilai Rp 20 miliar.

Dalam amar putusannya, lanjut dia, Djoewito akan men-jalani hukuman dengan mengu-rangi masa tahanan yang sudah sempat dijalaninya beberapa waktu lalu, namun ia mengaku tidak tahu detail berapa lama potongan masa hukuman yang diberikan kepada mantan Sek-kab Jember itu.

"Masalah hukuman itu tang-gung jawab pihak Lapas, bukan wilayah kejaksaan. Kami hanya bertugas untuk melakukan ek-sekusi atas putusan MA," ucapn-ya.

Hambaliyanto membantah tudingan sejumlah pihak yang menilai Kejari Jember terlalu lamban dalam melaksanakan eksekusi putusan MA tersebut karena pihak jaksa baru mene-rima salinan putusan itu pada 6 Juni 2014.

"Tidak benar kalau ada isu putusan MA sudah turun sejak lama karena kami segera mela-kukan eksekusi, setelah mene-rima salinan putusan MA," ka-tanya.

Terkait dengan dua ter-dakwa kasus korupsi tukar gul-ing tanah eks Brigif IX Jember yakni Kepala Dinas Pasar Jember Hasi Madani dan mantan Kepala Bagian Umum Pemkab Jember Sudiyanto, ia menjelaskan bah-wa jaksa belum menerima putu-san hakim MA.

"Kami masih menunggu tu-runnya putusan terhadap kedu-anya yang saat ini masih ada di MA, karena majelis hakim mas-ing-masing terdakwa tidak sama dan berkasnya dipisah, sehingga putusannya tidak bersamaan," ujarnya.

Dua mantan pejabat dan satu pejabat Pemkab Jember ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tukar guling tanah dan gedung eks Brigif IX Jember pada tahun 2007 senilai Rp20 miliar mantan Sekkab Jember Djoewito, Kepala Dinas Pasar Hasi Madani, dan mantan Kepa-la Bagian Umum Pemkab Jember Sudiyanto.

Ketiga terdakwa dijerat dengan pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 junto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pember-antasan Tindak Pidana Korupsi.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Jem-ber, Jawa Timur, melaksanakan eksekusi putusan Mahkamah Agung terhadap mantan sekretaris kabupa-ten setempat Djoewito yang menjadi terpidana korupsi tukar guling tanah dan gedung eks Brigif IX Jember, Selasa (10/6).

KAMPANYE HITAM

Tim JKW4P Lapor ke BawasluSURABAYA - Juru Bicara Tim

JKW4P (Jokowi for President) Eva Kusuma Sundari menegaskan bahwa pihaknya sudah melapor-kan pengelola Tabloid "Obor Rakyat" ke Bawaslu, karena mem-beritakan hal-hal yang bersifat kampanye hitam kepada Capres Joko Widodo.

"Kami sudah laporkan pengelola Tabloid 'Obor Rakyat' ke Bawaslu, kami lampirkan empat edisi sebagai bukti bahwa kampanye hitam itu fakta nyata," katanya di sela-sela deklarasi 'Alu Kembang' (Alumni Unair untuk Kemandirian Bangsa) di Sura-baya, Selasa (10/6).

Didampingi koordinator "Alu Kembang" Jatim, Dandik Katjasungkana, anggota Komisi III DPR RI itu menjelaskan Tabloid "Obor Rakyat" itu sudah beredar di sejumlah pesantren dan masjid di Jatim dan Jateng, karena itu Tim JKW4P memin-ta Bawaslu untuk melakukan pengawasan.

"Tapi, informasi itu dipelintir bahwa kami hendak mengawasi masjid (pesantren), padahal kami tidak bermaksud mengawasi masjid, melainkan awasi kampa-nye di masjid, karena KPU sudah melarang kampanye di tempat ibadah, sekolah, dan sebagainya," ucapnya.

Dalam deklarasi yang dihadiri puluhan alumni, seperti Saleh Mukadar, Didik Prasetiyono, Soka Handina Katjasungkana, Hari Pu-tri Lestari, Agung Putri AK, Danu Rudiono, Joeni Arianto, Prastyadi Pancaputra, dan sebagainya itu, Eva mengharapkan Bawaslu ber-sikap tegas.

"Karena itu, saya mendapat dukungan dari 18 perguruan tinggi untuk penggalangan rela-wan dan kampanye positif ten-tang visi dan misi JKW4P," kata politisi PDIP yang juga alumni FE Unair itu dalam deklarasi yang juga dihadiri orang tua Bhimo Petrus, yakni Utomo Raharjo dan Misyati.

Namun, katanya, Unair belum masuk dalam 18 perguruan tinggi itu, karena itu dirinya selaku alumni Unair mengajak semua rekan-rekannya dan akhirnya terkumpul 50-an orang untuk membentuk "Alu Kembang" yang dideklarasikan di Surabaya pada 10 Juni 2014.

"Semoga 'Alu Kembang' berkembang ke seluruh Jatim, tapi alumni perguruan tinggi itu bersifat cair, jadi mungkin saja ada kelompok alumni yang lain yang mendukung capres lain. Yang jelas, memilih itu hak konstitusional untuk ikut membangun bangsa dan negara,"

tuturnya.Secara terpisah, koordina-

tor "Alu Kembang" Jatim, Dan-dik Katjasungkana mengatakan "Alu Kembang" tidak hanya menyasar kaum intelektual, tapi juga masyarakat untuk mengomunikasikan visi dan misi JKW4P.

"Ada tiga visi dan misi yang kita komunikasikan yakni adili pelanggar HAM, lawan fasisme dan militerisme, serta dorong kemandirian bangsa. Kalau kita pahami manifesto dari lawan kita ada program pemurnian agama, padahal pluralisme itu fakta sejarah, karenanya kita lawan," ujarnya.

Deklarasi "Alu Kembang untuk JKW4P" itu juga dimeri-ahkan dengan pembacaan puisi dan diskusi visi-misi JKW4P. Puisi bertajuk "Mani-festo Alumni Unair Bersama Rakyat Mendorong Perubahan untuk Kemandirian Bangsa" itu dibacakan Prastyadi Pancaputra yang merupakan aktivis/pegiat 1998.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomer urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomer urut 2).= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

ant/yudhi mahatmaLAPORAN PELANGGARAN PEMILU. Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak (kanan) dan Nasrullah (tengah) menun-jukkan tabloid Obor Rakyat yang diduga melanggar aturan kampanye pilpres di Kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, beberapa waktu lalu. Selama kampanye pilpres Bawaslu telah menerima enam laporan dugaan pelanggaran kampanye, diantaranya temuan tabloid yang menyudutkan pasangan Jokowi-JK, pemaparan visi misi pasangan Prabowo-Hatta kepada internal Partai Demokrat serta ajakan memilih oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla saat pengambilan nomor urut di KPU.

Page 10: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

ant/siswowidodo

ABAIKAN KESELAMATAN Seorang pekerja mengabaikan keselamatan dirinya dengan duduk di bagian belakang bak truk yang sarat muatan ketika melintas di wilayah Geneng, Ngawi, Jatim, Selasa (10/6). Hal tersebut

selain membahayakan dirinya, juga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.

Hari Libur Tanpa BBM Bersubsidi Tekan Kuota

"Walau hasilnya tidak bisa langsung dan maksimal, hari li-bur tanpa BBM bersubsidi dapat dijadikan salah satu antisipasi oleh pemerintah," kata Sofyano di Surabaya, Jatim, Selasa (10/6).

Apalagi, ungkap dia, sampai saat ini beban pemerintah kian bertambah seiring semakin mem-bengkaknya kuota BBM bersub-

sidi di Indonesia. Selain itu, juga dipicu pertumbuhan jumlah ken-daraan bermotor yang meningkat di Tanah Air.

"Tidak ada salahnya, rencana pemerintah itu dicoba pada masa sekarang," ujarnya.

Di sisi lain, jelas dia, program pemberlakukan hari libur tanpa BBM bersubsidi diyakini mampu

menguntungkan masyarakat di penjuru Nusantara, sehingga penerapannya dapat terealisasi secara umum. Pada masa men-datang, pengaruh positifnya kian terlihat jika rencana itu dilakukan di berbagai ibu kota provinsi.

"Dengan demikian, masyarakat sebagai pengguna BBM bersubsidi dapat semakin mengerti bahwa saat hari libur penggunaan kendaraan bermo-tor untuk kegiatan yang produktif wajib dikurangi," tuturnya.

Ia meyakini, uji coba hari tanpa BBM bersubsidi cocok jika dilak-sanakan di kota besar, misalnya,

Bandung, Jakarta, Medan, Makas-sar, Semarang, dan Surabaya. Apal-agi selama ini, kontribusi penggu-naan BBM bersubsidi di sejumlah kota tersebut menyumbang kon-tribusi besar. "Masyarakat di kota besar juga terdapat golongan me-nengah atas yang mampu membeli BBM nonsubsidi," ucapnya.

Oleh sebab itu, "Fuel Retail Marketing Regional V Manager" PT Pertamina (Persero), Ibnu Chouldun menyatakan, memiliki serangkaian langkah strategis un-tuk menarik minat konsumen dari kalangan menengah atas guna memanfaatkan BBM nonsubsidi.

"Salah satunya, kami meng-ajak kerja sama pelaku otomotif, BMW Group Indonesia. Kami se-lalu menyediakan Bahan Bakar Khusus (BBK) atau Pertamax Plus untuk mobil BMW produksi pal-ing baru," ujarnya.

Di samping itu, sebut dia, Per-tamax Plus memang sengaja diran-cang untuk mobil kelas premium khususnya BMW X5. Dengan cara tersebut, membuktikan bahwa kualitas BBM perusahaan minyak dan gas bumi itu sangat bagus.

"Komoditas kami juga tak kalah saing dengan bahan bakar milik pesaing yang dijual di Sura-baya," tukasnya.

Melalui kerja sama itu, lanjut dia, penjualan BBK Pertamina diharapkan semakin baik. Pe-nyebabnya, performa penjualan tersebut mencapai 1.200 kiloliter per bulan. Angka itu didukung ke-beradaan 108 gerai dari 800 gerai BBM yang ada di Jatim.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

SURABAYA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria optimistis rencana pemerin-tah memberlakukan hari libur tanpa bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mampu menekan kuota komoditas itu pada masa mendatang.

Page 11: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Rapat Penutupan Dolly Dibatalkan?

"Rapat ini tidak bisa dilanjut-kan karena yang hadir hanya para perwakilan SKPD. Paling-paling hanya bisa menjawab akan kami sampikan kepada pimpinan kami, padahal persoalan yang kami bahas adalah soal deadline wali kota Surabaya terkait penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak tanggal 18 Juni itu," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya Masduki Toha saat rapat dengar pendapat di ru-ang Komisi D, Selasa (10/6).

Beberapa SKPD yang diwakil-kan seperti Bappeko, Dinsos, Bap-emas, sedangkan Dinas Pariwisa-ta Surabaya langsung dihadiri

kepala dinasnya Wiwik Widawati.Masduki Toha mengatakan ra-

pat tidak bisa di lanjutkan karena dianggap tidak bisa memberikan keputusan, sehingga ia meminta agar rapat ditunda. Tetapi, kata dia, harus diyakinkan bahwa di rapat berikutnya bisa menghad-irkan para kepala SKPD-nya mas-ing-masing.

Dalam penjelasannya, Masdu-ki Toha juga mengatakan bahwa pihaknya selama ini tidak pernah di ajak bicara soal rencana penu-tupan Dolly dan Jarak.

"Kami dilibatkan pembicaraan soal penutupan lokalisasi Ban-

gunrejo dan Tambak Asri, tetapi kenapa soal Sememi, Dolly dan Jarak kami tidak pernah diajak bi-cara," katanya.

Ia mengatakan bahwa di DPRD tidak ada pro dan kontra soal penutupan Dolly dan Jarak. "Kami sebenarnya hanya mau bertanya, setelah dilakukan penu-tupan, lokasi itu akan dibuat apa," katanya.

Sementara itu, anggota komisi D lainnya, Fatkhur Rahman spon-tan memberikan tanggapannya terkait penutupan lokalisasi Dol-ly dan Jarak dengan pernyataan yang cukup keras.

"Siapapun yang waras tentu sepakat dengan penutupan, ha-nya saja proses, substansi dan tahapannya harus dilalui dengan benar," ucapnya.

Pernyataan keras Fatkhur-rohman spontan menuai tangga-

pan keras dari salah satu warga yang meminta untuk meralat kata-kata kasarnya dan sekaligus meminta maaf, karena dianggap tidak pantas diucapkan diruang rapat dewan.

"Apa maksud anda mengata-kan seperti itu, tolong anda ralat, karena seakan menganggap bah-wa kami semua yang datang ini adalah orang-orang yang tidak waras, dan itu tidak pantas diu-capkan oleh seorang anggota de-wan seperti anda," sahutnya.

Menanggapi protes warga, Fatkhur segera memberikan pen-jelasan bahwa dirinya mengutara-kan kata-kata waras jika penutu-pan lokalisasi dilakukan melalui proses dan substansi yang benar dan disepakati semua pihak, jika sebaliknya atau tiba-tiba menu-tup maka itulah yang tidak waras.

Mewakili warga terdampak

yang hadir, Saputra alias Poke-mon, mengatakan bahwa kehad-iran SKPD yang hanya menunjuk para wakilnya dianggap tidak menghargai undangan anggota dewan dan masyarakat yang se-dang membutuhkannya.

"Mereka semua ini tidak menghargai undangan dewan dan kami sebagai rakyat yang sedang membutuhkannya, saya minta ke-pada dewan untuk memberikan peringatan atau sanksi, jangan hanya bisa menerima gaji saja, tetapi pada saat dituntut pelay-anannya terhadap warga malah menghilang," katanya.

Rapat dengar pendapat yang digelar komisi D kali ini akhirnya di tunda pada hari Jumat (13/6) dengan harapan bisa menghad-irkan seluruh pimpinan SKPD terkait.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Rapat dengar pendapat terkait rencana penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, yakni Dolly dan Jarak di Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya batal karena hanya dihadiri sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

PUPUK BERSUBSIDI

Tak Ada Tambahan KuotaJEMBER - Kabupaten Jember,

Jawa Timur, belum mendapat tambahan kuota pupuk bersub-sidi hingga pertengahan Juni 2014, padahal pihak pemerin-tah kabupaten setempat sudah mengusulkan penambahan kuota karena terjadi kelangkaan pupuk di beberapa wilayah.

"Kami sudah mengusulkan penambahan kuota pupuk ber-subsidi kepada Dinas Pertanian Jatim untuk diteruskan ke pusat, namun hingga kini belum ada kabarnya," kata Kepala Dinas Pertanian Jember Hari Wijayadi, Selasa (10/6).

Pemkab Jember mengusulkan tambahan kuota pupuk urea ber-subsidi sebanyak 19.039 ton, SP-36 sebanyak 9.694 ton, ZA sebanyak 5.575 ton, NPK sebanyak 17.888

ton, dan pupuk organik seba-nyak 7.108 ton karena di beberapa kecamatan di kabupaten setempat kesulitan mendapatkan pupuk.

"Kelangkaan pupuk yang terjadi di Jember karena alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2013 berkurang, sehingga hal tersebut berdampak pada musim tanam tahun ini," tuturnya.

Untuk mengatasi kelangkaan pupuk tersebut, lanjut dia, pi-haknya bersama produsen pupuk melakukan pergeseran jatah pupuk setiap bulan dan berharap para petani melakukan pemu-pukan secara berimbang untuk menjaga kesuburan tanah.

"Tahun ini, alokasi kuota pu-puk bersubsidi di Jember masih jauh dari rencana definitif kebu-tuhan kelompok (RDKK) petani

ditambah dengan berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi ta-hun lalu, sehingga wajar terjadi kekurangan pupuk," paparnya.

RDKK petani di Jember tercatat kebutuhan pupuk urea bersubsidi sebanyak 91.190 ton, namun hanya diberikan kuota sebanyak 72.151 ton, kemudian RDKK untuk SP-36 sebanyak 11.672,65 ton, tetapi hanya men-dapat alokasi 3,906 ton.

Selanjutnya RDKK untuk ZA sebesar 36.170 ton, namun kuo-tanya diberikan sebanyak 30.595 ton, RDKK untuk NPK sebesar 38.989 ton, namun mendapat kuota 21.101 ton, sedangkan untuk pupuk organik sesuai RDKK dibu-tuhkan sebanyak 16.916 ton, tetapi mendapat kuota 10.889 ton.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

NILAI TUKAR PETANI NAIK. Se-jumlah buruh tani me-mindahkan bibit padi 64 di Desa Sedodol, Kecamatan Kraton, Ka-bupaten Pas-uruan, Jatim, Selasa (10/6).

ant/adhitya hendra

PERTANIAN

Bojonegoro Tanam Tembaku 1.000 Hektare

BOJONEGORO - Dinas Kehu-tanan dan Perkebunan (Dishut-bun) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan tanaman tembakau jenis Vir-ginia Voor Oogst (VO) dan Jawa, yang sudah tertanam di daer-ahnya, memasuki pertengahan Juni, sekitar 1.000 hektare.

"Luas areal penanaman tembakau kemungkinan akan meningkat tajam mendekati akhir Juni," kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, Se-lasa (10/6).

Para petani yang sudah mulai menanam tembakau, katanya, di antaranya di wilayah selatan yang daerahnya lebih tinggi diband-ingkan daerah utara, seperti di Kecamatan Kedungadem, Sugih-waras, Ngasem, Temayang dan di Kecamatan Kepohbaru.

"Masa tanam ideal tembakau di Bojonegoro, yaitu akhir Juni. Di luar itu, kalau ada petani yang masih menanam tembakau tidak kami perhitungkan," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan para petani yang sudah me-nanam tembakau itu, meman-faatkan benih tembakau baik Virginia VO dan Jawa hasil pen-angkaran sendiri bekerja sama dengan Balai Penelitian Tana-man Pemanis dan Serat (Balit-tas) Malang.

Sesuai data, jelasnya, benih

tembakau, yang sudah didistri-busikan kepada petani untuk Virginia VO 62,8 kilogram, se-dangkan Jawa Gerompol Jatim 8,5 kilogram dan Beligon 1,2 kilogram.

"Berdasarkan benih yang kita bagikan juga benih dari luar yang dibawa pengusaha tem-bakau, maka luas areal tana-man tembakau di Bojonegoro bisa mencapai 7.500 hektare," jelasnya.

"Data kebutuhan pabrikan dan pengusaha yang kami terima untuk Virginia VO mencapai lebih dari 7.450 ton dan Jawa mencapai 2.000 ton," tambahnya.

Sesuai laporan, PT Djarum Kudus, akan melakukan pembel-ian tembakau Virginia VO 4.000 ton, dan PT Sadana Arif Nusa di Kecamatan Baureno, membeli sebanyak 200 ton.

Di lain pihak, PT Sadana Arif Nusa Bojonegoro, akan bermitra dengan petani di Kecamatan Pa-dangan, Purwosari dan Ngraho, untuk menanam tembakau Vir-ginia Rajangan Amil (RAM) se-luas 900 hektare.

Lainnya, lanjutnya, UD Putra Bhakti Utama Bojonegoro, juga akan melakukan pembelian tem-bakau Virginia VO krosok 500 ton dan CV Sumber Mulyo Bojone-goro, melakukan pembelian tem-bakau Virginia VO 750 ton.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014|NO. 0378|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO RABU 11 JUNI 2014

NO. 0378 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

“Ini adalah bentuk solidaritas rakyat Kota Probolinggo, terha-dap perjuangan Jokowi-JK. Gera-kan ini murni dari bawah. Mereka yang menginginkan untuk mem-bantu perjuangan Jokowi-JK,” kata Haris Nasution, koordina-tor Rumah Relewan Pemenangan Jokowi –JK, kepada wartawan, Se-lasa, (10/6).

Haris Nasution mengatakan, gerakan tersebut mencerminkan semangat rakyat kecil untuk ikut serta memperjuangkan kemenan-gan Jokowi-JK. Jokowi lahir dari rakyat, jadi kami percaya dia bisa membawa aspirasi rakyat,” ka-tanya.

Ia mengatakan koin itu akan dikumpulkan dalam beberapa hari mendatang dan uang yang terkumpul akan diserahkan ke-pada tim kampanye pemenangan Jokowi-JK.”Kami terpanggil meli-hat sosok Jokowi yang rekam je-jaknya baik,” katanya.

Dalam aksinya, relawan dan simpatisan pendukung Jokowi-JK mengedar kotak sumbangan koin

perjuangan. Selain itu, mereka juga membagi-bagikan stiker Jokowi-JK kepada setiap peng-guna jalan.

Tak hanya itu, relawan Joko-wi-JK ini juga menggelar orasi secara bergantian. Mereka men-gajak pengguna jalan agar ber-simpati terhadap perjuangan Jokowi-JK. Hingga siang, jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp 3.295.000 ribu. Dana tersebut akan di transfer langsung kepada rekening Jokowi-JK.

Semangat Warga Begitu KuatSemangat warga Kota

Probolinggo untuk mendukung Jokowi – Jusuf Kalla sebagai Pres-iden dan Wakil Presiden begitu kuat. Warga secara sukarela men-gumpulkan koin untuk dana kam-panye Jokowi.

Koin demi koin dikumpulkan warga dimasukkan dalam dos bekas mie instans. Tidak sedikit yang memasukkan uang lem-baran Rp 10 ribu hingga Rp.50 ribu ke dalam wadah yang sudah

disiapkan.Tidak hanya warga yang mero-

goh koceknya untuk membantu dana kampanye Jokowi, beberapa pedagang dan pengguna jalan pun dengan sukarela memberikan sebagian uangnya.

Seperti Mulyani, yang me-masukkan uang Rp 5.000 ke kotak yang disediakan panitia. Ia ber-harap uangnya bisa membantu Jokowi menjadi Presiden.

“Tidak apa apa mengeluarkan sebagian uang dagangan, yang penting Jokowi menang. Dia baik, merakyat pasti bisa memper-juangkan wong cilik seperti kita,” ujarnya.

Dimata Mulyani, Jokowi adalah orang yang bisa men-jalankan amanat rakyat, selain itu bisa mengangkat martabat masyarakatnya. Dari pember-itaan di media, ia bisa melihat bukti nyata kerja Jokowi. Karena itulah untuk memastikan akan memilih Jokowi dalam Pilpres nanti.

Selain Mulyani ada juga peng-guna jalan yang juga memberikan koinnya untuk dana kampanye Jokowi. “Uang ini uang rakyat untuk mendukung Jokowi – Ju-suf Kalla tanpa syarat, kita tidak hanya akan menyumbangkan su-ara kita untuk Jokowi, tapi juga tenaga dan fikiran kita,” papar Sulaiman.

=M.HisbullaH Huda

Koin Perjuangan Terus MengalirSemangat Warga Begitu Kuat Jokowi-JKPROBOLINGGO - Aksi dukungan dalam bentuk pen-gumpulan dana kampanye untuk pasangan Jokowi – JK terus mengalir. Ratusan pendukung, yang tergabung dalam Rumah Relawan Jokowi-JK Kota Probolinggo menggalang pengumpulan koin dan membagi stiker di Jalan Pahlawan untuk mendukung pada Pemilu Presiden 2014.

MENGALIR, Aksi dukungan dalam bentuk pengumpulan dana kampanye untuk pasangan Jokowi – JK yang mencermin-kan semangat rakyat kecil.

PROBOLINGGO – Bantuan Jaring Aspirasi Masyarakat (Jas-mas) berupa belasan perangkat etalase yang terdapat di kantor Diskopindag Kota Probolinggo dinilai kurang tepat sasaran. Akibatnya, belasan etalase yang terbuat dari aluminium dan kaca tersebut hingga saat ini masih tertahan di kantor Diskopindag.

Kepala Diskopindag Kota Probolinggo, Zainullah saat dikonfirmasi menjelaskan, be-lum di distribusikannya ban-tuan tersebut karena banyak warga yang mendapatkan ban-tuan itu tidak sesuai dengan in-dentitasnya.

“Makanya bantuan itu tidak kita berikan karena tidak tepat sasaran terhadap masyarakat yang benar-benar membutuh-kan,” tandasnya kepada warta-wan, Selasa (10/6).

Zainullah mengaku tidak mau memberikan bantuan itu kepada masyarakat yang tidak sesuai dengan indentitasnya. “Kita berisiko kalau tetap di-berikan,” katanya.

Itulah sebabnya, belasan

perangkat etalase tersebut tetap ditahan. Etalase tersebut baru diberikan kepada masyarakat jika indentitasnya sesuai den-gan proposal yang diajukan. “Kapan saja bantuan itu di-berikan asalkan indentitasnya sesuai,” timpal dia.

Zainullah mengatakan, program bantuan yang diberi-kan oleh pemerintah kepada masyarakat itu sangat banyak. Namun demikian, pemberian bantuan itu perlu adanya pen-gawasan. Karena tidak sedikit te-muan di lapangan, bantuan beru-pa peralatan kemudian dijual lagi oleh yang bersangkutan.

“Makanya hal itu \perlu se-lektif. Sehingga bantuan itu be-nar-benar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuh-kan,” ungkapnya.

Agar pemberian bantuan itu tepat sasaran, perlu pendataan di lapangan yang lebih valid. Artinya, tidak ada rekayasa data, sehingga bantuan itu benar-benar diberikan kepada warga yang membutuhkan.

=MuHaMMad sugianto

JASMAS

Bantuan Tak Tepat Sasaran

PROBOLINGGO - Kabar mengenai surat izin pendirian Akademi Komunitas masih belum ada kejelasan. Melihat situasi itu, Pemerintah Kabupaten Proboling-go berharap agar izin dari kemen-terian Pendidikan segera turun dan diterima oleh pihaknya.

Izin yang diajukan kepada kementerian tersebut, dinilai sudah cukup lama. Namun sampai saat ini kepastian kabar kapan akan turunnya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Fathur Rosi mengatakan, melihat situ-asi itu pihaknya berharap agar ijin itu segera diterimanya. Se-hingga proses Akademi Komu-nitas Kabupaten Probolinggo bisa segera dimulai.“Ya kalau bisa Izin itu turun lebih cepat lebih baik,” terangnya kepada wartawan, Selasa (10/6).

Fathur Rosi mengaku, pen-gajuan proposal tentang Akademi Komunitas Kepada Kementrian dan Kabudayaan (Kemendikbud)

sudah terhitung lama. Yakni beberapa bulan kemarin. Namun mengenai kepastian kapan Izin itu turun, pihaknya belum mengeta-hui secara pasti.

“Semoga Izin itu tidak terla-lu lama sudah diterima pemkab. Karena peminat untuk Akademi komunitas termasuk dosen pengajar yang sudah mendaftar sudah banyak yang mengajukan ke Diknas,” papar Fathur Rosi.

Ketika ditanya tentang bulan penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ajaran baru yang sudah mendekati, Fathur Rosi, menegaskan memang tahun ajaran baru untuk dunia pendidikan sudah mendekati. Tetapi untuk akademi komu-nitas sedikit berbeda dengan sistem rekruitmen calon maha-siswa yang akan masuk.

“AK kapan saja bisa dibuka, tidak harus tahun ajaran baru. Karena sistem yang diberlakukan dalam Akademi komunitas yakni sistem on – Off (buka –tutup),”ucapnya.

=MaHfud HidayatullaH

IZIN PENDIRIAN AKADEMI KOMUNITAS

Berharap Izin AK Segera Turun

Page 13: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014|NO. 0378|TAHUN III 13Probolinggo

“Di lapangan itu masih ban-yak kok proyek yang tidak ada papan namanya,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Selasa (10/6).

Salah satu contoh proyek

yang tidak ada papan namanya di Kelurahan Kareng Lor. Proyek itu merupakan proyek saluran irigasi yang berada di tengah pesawahan. “Disana tidak ada papan nama proyeknya,” terang warga itu.

Tidak adanya papan nama proyek, warga setempat tidak bisa mengetahui yang mengerjakan-nya rekanan siapa. Tak hanya itu, tetapi juga soal besarnya anggaran serta kapan selesainya penggarapan proyek tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Kadis PU Kota Probolinggo men-gancam akan mempending dana termin bagi rekanan yang tidak melakukan pemasangan papan nama proyek. Bahkan, Nurkham-dani sendiri mengaku sudah seringkali melakukan himbauan

soal papan nama proyek. “Saya sudah himbau agar

rekanan memasang papan nama proyek,” tegasnya beberapa waktu lalu.

Jika ada rekanan yang masih bandel tidak memasang papan nama proyek, maka Kadis PU tidak segan-segan akan mem-pending dana termin berikutnya. “Saya akan pending dana termin berikutnya,” kata Nurkhamdani.

Sekedar diketahui, persoalan papan nama proyek itu memang menjadi sorotan public. Bahkan,

Komisi C DPRD Kota Probolinggo sudah seringkali menggelar hear-ing untuk membahas persoalan tersebut. Namun masih saja ada rekanan yang masih bandel tidak melakukan pemasangan papan nama proyek di lapangan.

“Kalau memang masih ada proyek yang tidak memasang papan nama, silahkan laporkan saja. Nanti kita akan memanggil Dinas terkait,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Haris Nasution kepada wartawan.

=MuhaMMad Sugianto

Janji Kadis PU Hanya Isapan JempolBanyak Temuan Proyek Tanpa Papan NamaPROBOLINGGO – Janji Kepala Dinas PU Kota Probolinggo, Nurkhamdani yang akan memperketat para rekanan agar memasang papan nama proyek, ternyata hanya sebuah isapan jempol. Terbukti, masih banyak temuan di lapangan proyek yang tidak memasang papan nama.

PROBOLINGGO- Untuk mengurangi dan menekan jumlah korban laka lantas di Kabupaten Probolinggo, pihak Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Probolinggo terus melakukan upaya pencegahan dini. Yakni dengan melakukan pemasangan stiker keselamatan untuk mobil bak terbuka dan angkutan umum.

Menurut Kasat lantas Polres Probolinggo, AKP Ridho Tri Putranto, mengatakan upaya yang dilakukan oleh pihaknya dengan melakukan pemasangan stiker untuk mobil yang melintas. Kegiatan ini dilakukan untuk menekan timbulnya kecelakan lalulintas.“Kalau sudah kita in-gatkan terus menerus. Maka laka lantas bisa juga ditekan ting-kat terjadinya di tagah-tengah

masyararakat,” terangnya kepada wartawan, Selasa (10/6).

AKP Ridho Tri Putranto me-nambahkan, pihaknya sebelum melakukan upaya penindakan kepada pengguna jalan yang mel-anggar undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang berlalulintas dan angkutan jalan, terlebih da-hulu melakukan pencegahan dini.

“Sebelum ditindak kita lakukan secara preventif atau pencegahaan terlebih dahulu, termasuk dengan mamasang stiker pada anggkutan jalan,” tegasnya.

Menurutnya, upaya pemasan-gan stiker yang ditempel untuk angkutan jalan, seperti bus dan kendaraan bak terbuka. Secara tidak langsung masyarakat akan mengetahui atas larangan dalam

berlalu lintas seperti tidak man-ganggkut orang bagi kendaraan bak tebuka.

“Kendaraan bak terbuka bukan untuk mengangkut orang. Namun kendaraan jenis tersebut dikhususkan untuk mengangkut barang,” papar AKP. Ridho Tri Putranto.

Penindakan secara preventif, lanjut, AKP Ridho Tri Putranto, juga dilakukan kepada para sopir bus yang suka ugal-ugalan saat menge-mudi. Karena hal itu dapat menim-bulkan terjadinya laka lantas.

“Kami juga memasang stiker himbauan, agar masyarakat bisa melaporkan kepada pihaknya jika menemukan sopir bus yang suka ugal-ugalan dalam melintasi jala raya” pungkasnya.

=Mahfud hidayatullah

Tekan LakaLanTas

Polisi Pasang Stiker Keselamatan

PENCEGAHAN DINI, Pemasangan stiker keselamatan untuk mobil bak terbuka dan angkutan umum, untuk mengurangi dan menekan jumlah korban laka lantas di Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO – Me-masuki Kecamatan Kraksaan, tepatnya di Desa Kebonagung, mata kita akan disuguhi pe-mandangan buah semangka yang tergeletak di sepanjang jalan yang diapit persawahan itu. Tak jarang pula tatapan kita akan tertuju pada sungai di tepi jalan yang juga dipe-nuhi buah semangka yang di-jual oleh petani.

Usut punya usut, ternyata sejumlah petani semangka di Kecamatan Kraksaan tak per-nah putus asa dengan anjloknya harga semangka yang mendera mereka. Para petani ini men-gangkut buah semangka dari ladangnya yang sudah bisa di-panen.

Begitu juga banyaknya buah semangka yang ada, sen-gaja dilakukan petani yang enggan membawa pulang hasil panen mereka. Meskipun seba-gian dari buah yang dibuang ini memang tak layak untuk di-jual dipasaran.

Harganya saat ini mengala-mi penururnan, namun mereka masih semangat meski dibalik semangatnya dihantui keresa-han menyusul terus turunnya harga buah semangka tanpa biji tersebut.

Supriono, petani seman-gka asal Desa Kebonagung ini mengaku kebingungan dengan turunnya harga semangka di tingkatan tengkulak. Ia pun heran, meski harga jual se-mangka di sawah telah ‘terjun bebas, harganya tak semanis rasa’.

‘’Nggak tahu apa sebabnya. Padahal saat kami mengecek harga semangka tanpa biji yang

kami tanam, harganya turun Rp.3.200 perkilogram dari se-mula Rp.3.500 perkilogram,” paparnya.

Ia sendiri tak habis pikir selisih antara harga jual di sawah dan di pasaran. Dan curi-ga, jika anjloknya harga seman-gka ini dipicu ulah tengkulak yang biasa mengambil seman-gka petani langsung dari ladang itu. ‘’Jangan-jangan kami sen-gaja dipermainkan tengkulak. Padahal harga semangka di-pasaran masih tinggi,’’ kata Su-priono memelas.

Dikatakan pria berumur 55 tahun itu, kini hanya bisa menikmati harga semangka Rp 3.200 per kilogram dari tengku-lak. Sebulan lalu, harga seman-gka Rp.3.500 per kilogram terus melorot hingga titik terendah. ‘’Belum pernah kami mengala-mi harga semangka semurah ini. Mulai sepekan terakhir yang terus melorot harganya,” aku Supriono.

Senada disampaikan, Hamid (35). Ia mengaku jika dengan harga jual sebesar itu, dirinya akan mengalami banyak keru-gian. Dan mengeluh, selama ini menggunakan pupuk yang harganya relatif mahal. Ini ka-rena ingin buah semangka yang ditanamnya tersebut berkualitas bagus.

Belum lagi lanjut Hamid, harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli air yang dipompa dari sawah. ‘’Kami be-lum membayar sewa lahan yang biasa kami bayar setelah panen. Dibayar pakai apa, wong untuk biaya merawat pasca panen saja nggak ada,’’ keluhnya.

=M.hiSbullah huda

PeTanI seManGka

Harga Tak Semanis Rasa

Page 14: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III14 RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III 14KORAN MADURA

KIPER:Hugo Lloris Steve Mandanda Mickaël Landreau

BElaKang: Mathieu Debuchy Lucas Digne Patrice Evra Laurent Koscielny Eliaquim Mangala

Bacary Sagna Mamadou Sakho Raphaël Varane

TEngah: Yohan Cabaye Clément Grenier Blaise Matuidi Rio Mavuba Paul Pogba Moussa Sissoko

Mathieu Valbuena Remy Cabella

DEPan: Karim Benzema Olivier Giroud Antoine Griezmann Loïc Rémy

PElaTIh: Didier Deschamps

KIPER:Sergio Romero Mariano Andujar Agustin Orion

BElaKang: Federico Fernandez Ezequiel Garay Martin Demichelis Pablo Zabaleta Marcos Rojo

Jose Basanta Hugo Campagnaro

TEngah: Fernando Gago Augusto Fernandez Javier Mascherano Angel Di MariaLucas BigliaMaxi Rodriguez Ricardo Alvarez

Enzo Perez

DEPan: Sergio Aguero Gonzalo Higuain Lionel Messi Ezequiel Lavezzi Rodrigo Palacio

PElaTIh: Alejandro Sabella

KIPER:Manuel Neuer Roman Weidenfeller Ron-Robert Zieler

BElaKang: Jerome Boateng Kevin Grosskreutz Erik DurmBenedikt Hoewedes Mats Hummels

Per Mertesacker Philipp LahmSkhodran Mustafi

TEngah: Julian Draxler Matthias Ginter Mario Goetze Christoph KramerSami Khedira Toni Kroos

Mesut Ozil Andre Schuerrle B. Schweinsteiger

DEPan: Miroslav Klose Thomas Mueller Lukas Podolski

PElaTIh: Joachim Loew

KIPER:Diego Benaglio Roman Buerki Yann Sommer

BElaKang: Johan Djourou Michael Lang Stephan Lichtsteiner Ricardo Rodriguez Fabian Schaer

Philippe Senderos Steve von Bergen Reto Ziegler

TEngah: Tranquillo Barnetta Valon Behrami Blerim Dzemaili Gelson Fernandes Gokhan Inler Xherdan Shaqiri

Valentin Stocker Granit Xhaka

DEPan: Josip Drmic Mario Gavranovic Admir Mehmedi Haris Seferovic

PElaTIh:Ottmar Hitzfeld

KIPER:Vincent Enyeama Austin EjideChigozie Agbim

BElaKang: Elderson Echiejile Efe AmbroseGodfrey Oboabona Azubuike Egwuekwe Kenneth Omeruo

Juwon Oshaniwa Joseph Yobo Kunle Odunlami

TEngah: John Mikel Obi Ramon Azeez Ogenyi OnaziReuben Gabriel Michael Babatunde

DEPan: Ahmed MusaShola Ameobi Emmanuel Emenike Peter Odemwingie Michael Uchebo Victor Moses Uche Nwofor

PElaTIh: Stephen Keshi

KIPER:BetoEduardoRui Patrício

BElaKang: Andre Almeida Bruno Alves Fabio CoentraoJoao Pereira Neto

Pepe Ricardo Costa

TEngah: Joao Moutinho Miguel Veloso Raul Meireles Ruben Amorim William Carvalho Rafa

DEPan: Cristiano Ronaldo EderHelder Postiga Hugo Almeida NaniVarelaVieirinha

PElaTIh: Paulo Bento

KIPER:Alexander Dominguez Maximo Banguera Adrian Bone

BElaKang: Gabriel Achilier Walter Ayovi Oscar Bagui Frickson Erazo Jorge Guagua

Juan Carlos Paredes

TEngah: Segundo CastilloCarlos GruezoRenato Ibarra Fidel Martinez Edison Mendez Christian Noboa Luis Saritama Antonio Valencia

DEPan: Jaime Ayovi Felipe Caicedo Jefferson Montero Joao RojasEnner Valencia Michael Arroyo

PElaTIh:Reinaldo Rueda

KIPER:Asmir BegovicAsmir AvdukicJasmin Fejzic

BElaKang: Emir SpahicSead Kolasinac Ermin Bicakcic Ognjen Vranjes Toni Sunjic

Avdija Vrsajevic Mensur Mujdza

TEngah: Zvjezdan Misimovic Haris Medunjanin Miralem Pjanic Sejad Salihovic Senad LulicIzet Hajrovic Senijad Ibricic

Tino Sven Susic Muhamed Besic Anel Hadzic

DEPan: Edin Dzeko Vedad IbisevicEdin Visca

PElaTIh:Safet Susic

KIPER:Brad GuzanTim HowardNick Rimando

BElaKang: DaMarcus Beasley Matt Besler John Brooks Geoff Cameron Timmy Chandler

Omar GonzalezFabian Johnson DeAndre Yedlin

TEngah: Kyle Beckerman Alejandro Bedoya Michael Bradley Brad DavisMix Diskerud Julian Green

Jermaine Jones Graham Zusi

DEPan: Jozy Altidore Clint Dempsey Aron Johannsson Chris Wondolowski

PElaTIh:Jurgen Klinsmann

KIPER:Noel Valladares Donis Escober Luis Lopez

BElaKang: Brayan Beckeles Arnold Peralta Emilio Izaguirre Juan Carlos Garcia Maynor Figueroa

Victor BernardezOsman ChavezJuan Pablo Montes

TEngah: Luis GarridoRoger Espinoza Jorge Claros Wilson Palacios Oscar Boniek GarciaAndy Najar

Mario Martinez Marvin Chavez

DEPan: Jerry BengtsonJerry Palacios Carlo CostlyRony Martinez

PElaTIh: Luis Suarez

KIPER:Daniel Davari Rahman Ahmadi Alireza Haqiqi

BElaKang: Hossein Mahini Jalal Hosseini Amir Hossein SadeqiHashem Beykzadeh Mehrdad Pouladi

Ahmad Alenemeh Pejman Montazeri Steven Beitashour

TEngah: Reza Haghighi Andranik Teymotian Ghasem Hadadifar Bakhtiar Rahmani Javad Nekounam Ehsan Hajsafi

DEPan: Khosrow Heidari Karim Ansarifard Reza Ghoochannejhad Alireza Jahanbakhsh Masoud ShojaeiAshkan Dejagah

PElaTIh: Carlos Queiroz

KIPER:Fatau Dauda Adam Kwarasey Stephen Adams

BElaKang: Samuel Inkoom Daniel Opare Harrison Afful John BoyeJonathan Mensah

Rashid Sumalia

TEngah: Michael EssienSulley Muntari Rabiu Mohammed Kwadwo Asamoah Agyemang-BaduAfriyie Acquah Christian Atsu Albert Adomah

Andre Ayew Mubarak Wakaso

DEPan: Asamoah GyanKevin-Prince Boateng Abdul Majeed Waris Jordan Ayew

PElaTIh: Akwasi Appiah

PESERTA PIALA DUNIA 2014 GRUP E PESERTA PIALA DUNIA 2014 GRUP F PESERTA PIALA DUNIA 2014 GRUP GPRANCIS

ARGENTINA

JERMAN

SWISS

NIGERIA

PORTUGAL

EKUADOR

BOSNIA-HERZEGOVINA

AMERIKA SERIKAT

HONDURAS

IRAN

GHANA

13 Penampilan 1 Juara 17 Ranking FIFA

15 Penampilan 2 Juara 5 Ranking FIFA

17 Penampilan 3 Juara 2 Ranking FIFA

9 Penampilan 0 Juara 6 Ranking FIFA

4 Penampilan 0 Juara 44 Ranking FIFA

5 Penampilan 0 Juara 4 Ranking FIFA

2 Penampilan 0 Juara 26 Ranking FIFA

0 Penampilan 0 Juara 21 Ranking FIFA

9 Penampilan 0 Juara 13 Ranking FIFA

2 Penampilan 0 Juara 33 Ranking FIFA

3 Penampilan 0 Juara 43 Ranking FIFA

2 Penampilan 0 Juara 37 Ranking FIFA

Page 15: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III 15RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III 15KORAN MADURA

KIPER:Thibaut Courtois Simon Mignolet Sammy Bossut

BElaKang: Toby Alderweireld Laurent Ciman Nicolas Lombaerts Vincent Kompany Daniel Van Buyten

Anthony Vanden BorreThomas Vermaelen Jan Vertonghen

TEngah: Nacer Chadli Mousa Dembele Steven Defour Kevin De Bruyne Marouane Fellaini Adnan Januzaj

Eden Hazard Kevin Mirallas Divock OrigiAxel Witsel

DEPan: Romelu Lukaku Dries Mertens

PElaTIh: Marc Wilmots

KIPER:Igor AkinfeevYury LodyginSergey Ryzhikov

BElaKang: Vasili Berezutskiy Vladimir Granat Andrey EshchenkoSergey Ignashevich Alexey Kozlov

Dmitry Kombarov Andrey Semenov Georgi Schennikov

TEngah: Denis Glushakov Igor Denisov Alan DzagoevYury Zhirkov Alexey Ionov Alexander Samedov

Victor FaizulinOleg Shatov Roman Shirokov

DEPan: Maxim Kanunnikov Alexander Kerzhakov Alexander Kokorin

PElaTIh: Fabio Capello

KIPER:Jung Sung-ryong Kim Seung-gyuLee Bum-young

BElaKang: Hong Jeong-ho Hwang Seo-hoKim Chang-soo Kim Young-gwon Kwak Tae-hwi

Lee Yong Yun Suk-youngPark Joo-ho

TEngah: Ha Dae-sungHan Kook-young Ji Dong-won Ki Sung-yueng Kim Bo-kyungLee Chung-yong

Park Jong-woo Son Heung-min

DEPan: Kim Shin-wook Koo Ja-cheol Lee Keun-hoPark Chu-young

PElaTIh: Hong Myungbo

KIPER:M. Zemmamouche Rais MbolhiCedric Si Mohamed

BElaKang: Carl Medjani Aissa Mandi Madjid Bougherra Faouzi Ghoulam Rafik Halliche

Essaid Belkalem Liassine Cadamuro Djamel Mesbah Mehdi Mostefa

TEngah: Sofiane Feghouli Saphir TaiderMedhi LacenAbdelmoumen Djabou Yacine Brahimi

Hassan Yebda Nabil Bentaleb Riyad Mahrez

DEPan: Islam Slimani Hilal Soudani Nabil Ghilas

PElaTIh: Vahid Halilhodzic

PESERTA PIALA DUNIA 2014 GRUP H

BELGIA

RUSIA

KOREA SELATAN

ALJAZAIR

11 Penampilan 0 Juara 11 Ranking FIFA

9 Penampilan 0 Juara 11 Ranking FIFA

8 Penampilan 0 Juara 57 Ranking FIFA

3 Penampilan 0 Juara 22 Ranking FIFA

Setelah menempuh perjalanan panjang nan melelahkan dari Jakarta ke Sao Paulo selama

lebih dari 24 jam, akhirnya saya tiba juga di Bandar Udara Internasional Guarulhos, Sao Paulo, Senin (9/6) pukul 17.30 waktu setempat. Saya terbang dari Jakarta pukul 20.00 WIB. Sempat transit di Bandara Changi Singapura selama satu jam, kemudian dilanjutkan dengan pen-erbangan selama hampir 11 jam menuju Istambul.

Untunglah penerbangan malam itu tak terlalu terasa karena dihabis-kan dengan tidur. Meskipun, tidur di kursi pesawat yang cukup sempit itu tidak terlalu leluasa seperti di tem-pat tidur. Di atas pesawat, alarm HP saya berbunyi pertanda bahwa wak-tu sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB, jam saya bangun pagi. Cukup lama alarm itu berdering, tetapi saya tidak menghiraukannya. Saya kira, itu alarm dari tempat lain. Sebab, sesaat sebelum terbang dari Changi, saya sudah matikan HP. Kemudian saya mencoba mengambil HP di saku dan ternyata HP saya yang berbunyi.

Sejak itu, saya mencoba untuk ti-dur lagi, tetapi tidak bisa. Saya mem-buka layar di depan kursi saya dan mencari dimana gerangan posisi pesawat yang sedang saya tumpangi ini. Begitu buka, saya menemukan, kami ternyata sedang berada di atas wilayah Irak. Artinya, perjalanan masih cukup panjang. Tetapi karena sudah tidak bisa tidur, saya lalu ke kamar mandi, gosok gigi, dan basuh muka seadanya agar sedikit segar untuk kemudian dilanjutkan dengan nonton film.

Tak lama berselang, lampu-lampu cabin pesawat dinyalakan. Disusul dengan para pramugari yang men-dorong troli untuk memberikan sara-pan pagi kepada para penumpang.

Kira-kira dua jam selepas itu, pesawat yang saya tumpangi pun mendarat dengan mulus di Ataturk Internation-al Airport, Istambul, Turki.

Bandara ini sangat besar dan sibuk. Jauh lebih sibuk dan padat dari Bandara Soekarno-Hatta, Ceng-kareng, Jakarta. Setiap lima menit pesawat mendarat dan take off. Se-lepas mendarat, kami diantar pakai bus ke ke gerbang ruang tunggu. Di sini saya transit selama tiga jam. Sempat dua kali saya menanyakan gate atau paki dalam Bahasa Turki, tempat saya menunggu untuk mel-anjutkan perjalanan ke Sao Paulo. Para petugas yang saya tanyai men-garahkan saya ke tempat pemerik-saan lalu naik ke lantai atas.

Setelah lolos dari pemeriksaan yang tidak terlampau rumit, saya pun naik. Di ruang keberangkatan ini ada begitu banyak toko dan tem-pat makan. Tetapi saya tidak bisa duduk-duduk di sana sekedar untuk menyeruput segelas kopi karena se-mua harga harus dalam mata uang setempat, lira Turki. Tidak mungkin saya menukar 100 dolar Amerika Serikat, hanya untuk menikmati kopi segelas, sementara sisa duit itu tidak akan terpakai. Maka saya putuskan untuk memelototi monitor informasi penerbangan.

Lama saya perhatikan, nomor penerbangan saya tidak juga keluar. Sempat cemas. Tetapi saya mencoba menghibur diri bahwa nomor pener-bangan itu belum waktunya keluar karena yang baru ditampilkan pen-erbangan-penerbangan sampai jam 07.30 waktu setempat. Dan, ternyata benar. Penerbangan saya akhirnya nongol beberapa saat kemudian dan saya diarahkan ke paki 216. Begitu mengetahui gatenya, saya pun me-luncur ke sana. Untuk membunuh waktu kosong, saya mengeluarkan

buku yang saya bawa dari Jakarta. Saya membaca beberapa bab buku tersebut. Keraguan sempat muncul, apakah gate itu benar atau tidak. Lalu saya kembali ke monitor jadwal penerbangan yang tak terlalu jauh dari situ untuk memastikan bahwa saya menunggu di tempat yang be-nar. Jangan sampai saya salah pe-sawat. Dan, tempat yang saya tung-gu itu benar-benar untuk pesawat menuju Sao Paulo dan Buones Aires, Argentina.

Jam boarding ke negeri samba itu pun tiba. Saya masuk ke pesawat lalu duduk tenang di sana sambil menye-lesaikan beberapa halaman lagi buku yang saya bawa sambil menunggu pesawat take off. Penerbangan ke Brasil ini menghabiskan waktu lebih lama lagi yaitu 13 jam. Duduk di atas pesawat selama 13 jam, sungguh tidak mengenakkan. Apalagi saya mendapat tempat duduk di jendela, jadi tidak bebas keluar masuk tem-pat duduk. Di samping saya, duduk seorang ibu tua kelahiran 1952 asal Uruguay.

Sepanjang perjalanan, untuk membunuh rasa jenuh saya men-coba membaca. Tetapi makin lama, rasa bosan membaca pun datang. Untunglah diselingi makan siang. Saat ditanya mau minum apa, saya lalu minta red wine/anggur merah. Harapan saya, setelah minum ang-gur ini, saya bisa tidur pulas. Dan benar saja, setelah makan dan me-neguk wine, saya tertidur pulas. Te-tetapi saat bangun, saya perhatikan, kami masih berada di atas wilayah Aljazair melewati Padang Pasir Sa-hara. Perjalanan Istambul hingga Sao Paulo lebih dari 10.000 kilom-eter. Belum lagi menyeberangi Sam-udra Atlantik.

Untunglah penerbangan ini san-gat mulus, nyaris tanpa guncangan sedikit pun dan tepat pukul 17.30 waktu Brasil, saya pun mendarat di Bandara Udara Guaruhlhos, Sao Paulo. Jadwal ini agak terlambat hampir 30 menit dari jadwal semula yaitu pukul 16.55. Ini disebabkan karena kami harus menunggu hampir 30 menit untuk bisa take off di Istambul, saking sibuknya bandara tersebut.

Di Sao Paulo, saya sudah ditung-gu seorang kenalan untuk diantar-kan ke tempat tinggalnya yang juga menjadi tempat tinggal saya selama meliput Piala Dunia 2014 ini. “Bem Vindo ao Brasil,” kata dia. Artinya, selamat datang di Brasil. =CARoL AJI

Bem Vindo ao BrasilLaporan perjalanan wartawan Koran Madura,

Carol Aji, dalam rangka liputan Piala Dunia Brasil 2014

Perhelatan Piala Dunia 2014 Brasil sudah di depan mata. Rombongan tim peserta Piala Dunia 2014 sudah berdatangan dan siap tampil menghibur jutaaan mata dari segala penjuru dunia. ak ketinggalan juga dengan jurnalis dari seantero dunia juga sudah tiba di Brasil. Para jurnalis ini bertugas menyam-paikan laporan pertandingan bagi pembacanya di negaranya masing-masing. Koran Madura pun tak mau ketinggalan. Koran nasional berbasis lokal ini mengirimkan reporternya, Carol Aji ke Brasil. Carol berada di negeri Samba ini sebulan penuh untuk meliput turnamen sepak bola internasional ini. Koran Madura pun akan melaporkan secara berseri kegiatan Carol Aji, mulai dari Jakarta hingga Brasil. Berikut laporannya.

Page 16: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III16

RABU 11 JUNI 2014 No. 0378 | TAHUN III

16KORAN MADURA

Rio de JaneiRo-Grup d Piala dunia 2014 bakal berlangsung seru karena menjadi arena pertarungan bagi tiga tim mantan juara dunia yakni inggris, italia, dan Uruguay.

Pada pertandingan pertama grup d di Manaus, Sabtu, juara 1966 ing-gris akan berhadapan dengan juara dunia empat kali italia.

Pertemuan terakhir antar dua tim raksasa eropa tersebut adalah perempat final Euro 2012, ketika itu italia menang adu penalti.

Kiper Gianluigi Buffon dan pe-main tengah andrea Pirlo adalah pe-

main tersisa dalam skuad tahun ini yang pernah merasa-

kan kegemilangan italia meraih juara Piala dunia 2006 di Jerman.

namun tim as-uhan Cesare Pran-

delli itu kini harus melalui perjuangan

berat sejak di fase grup, apalagi playmaker

Ricarrdo Montolivo ab-sen karena patah kaki, se-

mentara kebugaran Giuseppe Rossi masih diragukan.

dengan demikian lini depan bakal banyak dibeban-

kan pada Mario Balotelli.“Kami sadar berada di grup

berat,” kata Prandelli, yang timnya biasa menerapkan formasi 4-3-1-2 namun dapat beroperasi dengan tiga pemain di lini bertahan.

“Sasaran pertama kami adalah lolos fase grup, kemudian kita akan lihat nanti,” katanya.

Seperti italia, inggris juga tidak terkalahkan pada babak kualifikasi Piala dunia 2014, namun mereka ter-ganggu oleh kekalahan saat pertand-ingan persahabatan melawan Chile dan Jerman november lalu.

Manajer tim inggris Roy Hodgson hanya memilih enam pemain yang punya pengalaman Piala dunia, dan sisanya banyak pemain muda..

Pemain sayap Raheem Sterling, 19, bakal tampil untuk pertandingan per-tama melawan italia, setelah menge-sankan bersama Liverpool, sedangkan pemain everton Ross Barkley (20) di-harapkan juga bisa berperan.

Mengenai kemungkinan italia bakal unggul dalam penguasaan bola, Roy Hodgson harus memas-

tikan apakah tetap dengan formasi 4-2-3-1, atau memperkuat lini ten-gah dengan pola 4-3-3.

“Banyak pemain yang dinamis dan cepat dalam tim,” kata manajer tim inggris itu.

Sementara itu peluang sukses Uru-guay mungkin tergantung pada kondi-si striker mereka, Luiz Suarez.

Jika cedera lututnya sem-buh pada waktunya, striker Liverpool yang musim ini mencetak 31 gol di Liga inggris itu akan bersama pemain Paris St Germain edinson Cavani menjadi adalan lini depan Uruguay.

Tim asuhan oscar Tab-arez itu membuat keju-tan pada Piala dunia 2010 dengan lolos ke semifinal se-belum terhadang oleh Belanda. na-mun dalam per-jalanan ke Brazil 2014 ini mereka harus tertatih-tatih sebelum lolos melalui ba-bak play-off mel-awan Yordania.

“Tipe kami selalu sama sejak 2006, saat kami mulai bekerja ber-sama-sama,” kata bek diego Godin. “Target kami adalah lolos ke putaran kedua -- seperti target tim lainnya juga,” katanya.

Selain tiga tim mantan juara dunia, di grup d juga terdapat Kosta Rika, yang pada Piala dunia 1990 pernah lolos ke babak 16 besar.

Pelatih asal Kolombia Jorge Luis Pinto, yang menyukai pertahanan dengan lima pemain, memiliki repu-tasi bagus dalam mengorganisir tim, dan kini mendapat pemain-pemain depan yang berkualitas.

Kapten tim Bryan Ruiz dan sayap arsenal Joel Campbell akan banyak berperan.

namun Kosta Rika tidak bisa diperkuat alvaro Saborio, pencetak gol terbanyak di babak kualifikasi, karena cedera kaki.

=ANT/DAR

Arena Pertarungan Para JuaraIKUTI LAPORAN

EKSKLUSIF WARTAWAN

KORAN MADURA,CAROL AJI

DARI BRASIL

OLAHRAGA | 18

MARIO BALOTELLI (kiri) dan LUIS SUAREZ akan saling bertarung di babak

fase grup D, yang juga dihuni oleh Inggris. Pertarungan di grup ini diprediksi bakal sengit, mengingat tiga juara dunia

berada di tempat yang sama.

Page 17: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III A

11 JUNI 2014 No. 0378 | TAHUN III

RABU FAIQATUS ZAHRAHTERUS BERKARYAMELALUI TULISANNETER KOLENANG | P

MENGAPA 462JCH BELUMLUNASI ONH?BANGKALAN | O

5 MILIAR BELUM BISA KURANGI KEKERINGANPAMEKASAN | I

Taneyan LanjangKORAN MADURA

BUSYRO KE KANAN,SOENGKONO BELOK KIRI

ULASAN SELENGKAPNYA DI HALAMAN B

Page 18: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN IIIB SampangRABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III BBerita UtamaKORAN MADURA

Pada tahun 2010, Busyro-Songkono representasi dari PKB dan PDI Perjuangan. Di bawah partai itu, kedua sosok ini bersepa-kat, bersekutu untuk maju dalam pemilukada. Sampai akhirnya, berdasarkan pemilukada Sumenep saat itu, de jure maupun de facto, keduanya terpilih dan resmi dilan-tik sebagai dua jadi satu, satu jadi dua, dalam satu kepemimpinan di pemkab Sumenep.

Belakangan, satu pada mu-

lanya dan mendua pada akhirnya. Busyro pasti lebih hati-hati agar tidak kehilangan simpati. Begitu pula, Soengkono menganut sis-tem bis kota, jaga jarak agar tidak menabrak. Dua petinggi pemkab ini semakin berbeda pendapat soal politik, meskipun pada mu-lanya mereka satu hati untuk simpati.

Salah satu bukti yang men-jadi tanda retaknya kesatuan politik Busyro-Soengkono men-

jelang pilpres ini. Busyro, selaku Ketua PKB Sumenep didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK. Seharusnya, Soeng-kono sebagai sosok yang kewak-ilbupatiannya dulu diusung PDI Perjuangan, sama dukungannya dengan Busyro, Jokowi-JK. Na-mun kenyataannya, Soengkono mengambil jurus yang lain. Dia membelakangi Busyro, kawan sekutunya saat pemilukada 2010. Soengkono lebih tertarik men-dukung Prabowo-Hatta dengan jabatan Wakil Ketua Penasihat Tim, satu level di bawah mantan Bupati Sumenep periode 2005-2010, KH Ramdlan Siraj sebagai Ketua Penasihat Tim.

Memang, tidak ada yang salah dengan pilihan Soengkono karena setiap pribadi memiliki hak untuk berpolitik atau tidak berpolitik. Tetapi, apa yang dilakukan So-engkono ibarat kacang lupa kulit

dan hal ini lazim karena di dalam politik tak ada sekutu yang ab-adi. Di politik, yang kekal hanya kepentingan dan sepintas, So-engkono memilih kepentingan ini sebagai yang abadi. Bahkan, di la-pisan masyarakat, Soengkono se-cara tersirat sudah terdengar akan berpisah dari duet dengan Busyro untuk maju sendiri sebagai calon bupati dengan menggaet Ramd-lan Siradj sebagai wakil bupati. Dalam konteks ini, Soengkono menerapkan teori pohon pisang; jika tunas selalu berada di sisi in-duk, ia tidak akan cepat besar, ke-cuali, tunas itu disapih dan dipin-

dah ke lahan lain.Terbelahnya komunikasi poli-

tik Busyro-Soengkono ini menja-di alamah (tanda), bahwa Busyro akan mendapat pesaing dari orang terdekatnya di pucuk pimpinan pemkab Sumenep. Selain Soeng-kono, pemilukada Sumenep 2015 bertabur calon bupati. Di antara yang muncul selama ini, MH Said Abdullah, Moh. Sahnan, Achsa-nul Qosasi, Bambang Mursalin, Azasi Hasan, Dewi Kholifah, Ilyasi Siradj, Badruttamam, Ali Al Hin-duan, Hunain Santoso, dr Husein Fauzi, dan Unais Ali Hisyam.

=ABE

Busyro Jalan Lurus, Soengkono MenikungAwal tahun lalu, bertiup kabar bahwa A Busyro Karim (bupati) dengan Soengkono Sidik tidak lagi satu jalan dalam koalisi politik. Dua top figur di pemkab Sumenep ini memilih jalur politik yang berbeda. Busyro diberitakan akan maju lagi sebagai calon bupati, begitu juga Soengkono akan maju juga sebagai calon bupati pada tahun 2015. Kedua orang ini berebut simpati dan di dalam politik, tidak lagi satu hati.

Kabar keluarnya jurus Soengkono yang berbeda dari Busyro, diakui A Busyro Karim. Pria yang juga Bupati Sumenep ini merasa hormat atas perbedaan itu. Dia men-yadari setiap orang punya pilihan politik masing-mas-ing. Dia tahu di duo Busyro-Soengkono pemkab Sume-nep, Soengkono merupakan representasi dari PDI Per-juangan. Jika PDI Perjuan-gan pada pilpres mendukung Jokowi-JK, seharusnya, yang direpresentasikan PDI Per-juangan mendukung pasan-gan Jokowi-JK.

Ternyata, Soengkono tidak menjadi sekutunya dalam pilpres. Menurut

Busyro, hal ini bukan ke-wenangannya untuk meng-ingatkan. Sebab, dia merasa ada yang lebih berhak untuk mengingatkan Soengkono dalam konteks berbedanya sikap politik antara respre-sentasi PDI Perjuangan dalam kasus pemilukada 2010 dengan situasi politik kekinian pilpres.

Sedangkan dirinya seba-gai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, tak lain karena amanat partai dimana PKB menjadi sekutu politik PDI Perjuangan dalam pilpres 2014. Karena itu, Busyro dalam konteks pilpres hanya ingin menjalankan amanah partai semampu dan sebisa mungkin untuk memenang-kan Jokowi-JK bersama se-kutu lainnya termasuk PDI Perjuangan, Hanura, Nas-dem, dan PKPI. “Optimis memenangkan Jokowi-JK harus ada karena Jokowi adalah wajah kita,” katanya lalu tersenyum. =ABE

Lompat pagar yang diduga kuat dilakukan Soengkono disikapi DPC PDI Perjuangan. Jika kabar Soengkono memb-elakangi PDI Perjuangan benar adanya dalam kasus pilpres, Ketua PDI Perjuangan Hunain Santoso akan mengambil si-kap. Dia menyadari berita ten-tang bergabungnya Soengkono di jajaran tim pemenangan Prabowo-Hatta sudah tersebar luas. Bahkan dalam sejum-lah media, Hunain menyadari nama Soengkono terpampang sebagai wakil ketua tim pe-

nasihat tim. Dari sisi etika politik, So-

engkono menurut Hunain, telah mbalelo dan seperti ibarat kacang lupa pada ku-litnya. Meski lompat pagar tidak haram secara politik, tetapi seharusnya ada eti-ka politik yang seharusnya dikomunikasikan antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam kasus Soengkono yang menjadi tim capres-cawapres yang tidak didukung PDI Per-juangan bersama sekutunya. Oleh karena itu, PDI Perjuan-

gan merasa berkewajiban untuk mengklarifikasi Soeng-kono yang dikabarkan lompat pagar politik. “Kalau kabar dan dokumen ini benar, PDI Perjuangan akan bersikap,” dia menegaskan. =ABE

Mantan bupa-ti Ramdlan Siraj, tidak

menampik diajak ke Soengkono untuk pemilukada 2015. Ramdlan diajak un-tuk mendapingi So-engkono sebagai wakil bupati untuk masa bakti 2015-2020. Namun, yang menemui dirin-ya bukan Soengkono secara pribadi tetapi orang lain atas nama Soengkono. Di luar itu, ada kandidat cabup lainnya

yang mengajak Ramdlan untuk menjadi cawabup. Terhadap ajakan ini, dia menjawab dengan pertan-yaan lain. “Tidak bolehkah saya is-

tirahat?,” Ramdlan mengu-raikan desas-desus ini.

Tidak dijelaskan secara rinci, apakah yang dimaksud istirahat Ramdlan ini istira-hat dari bupati tetapi tidak bisa istirahat untuk jabatan

yang lain serupa wakil bupati. Namun demikian, Ramdlan menghormati ajakan siapa pun apakah Soengkono atau bukan Soengkono untuk menjadikan dirinya sebagai calon wakil bupati. Yang paling penting, dia menyebut Sumenep yang lebih berkualitas dari sisi apa-pun. Soal siapa mencalonkan jadi apa, mantan bupati dua periode ini yakin pada saatnya akan ketahuan siapa yang akan jadi calon dan siapa juga yang berpeluang menang. =ABE

Sudah Lama Mendengar

Terbukti, Disanksi

Diajak ke Soengkono

A. BUSYRO KARIM

HUN

AIN

SAN

TOSO

MO

H. R

AMD

LAN

SIR

AJ

dok.

kor

an m

adur

a

Page 19: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014|NO. 0378|TAHUN III CPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA CRABU 11 JUNI 2014 NO. 0378 | TAHUN III

Data pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ru-ang (PU Cikatarung) Pamekasan, proyek sumur bor itu akan ditem-patkan di Desa Pamoroh, Ke-camatan Kadur; Desa Kaduara Barat, Larangan Luar dan Laran-gan Dalam, Kecamatan Larangan; Desa Palengan Daja, Potoan Daja, Rek-Kerek, Kecamatan Palengaan; Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Kota; Desa Tampojung Tenggina, Tolonto Ares, Kecamatan Waru; Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo; dan Desa Tanjung, Sana Laok, Pegantenan, Bulangan Barat, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu dibagi menjadi dua kategori. Dana reg-uler sebesar Rp 2,515.601.000 dan dana tambahan sebesar Rp 2.509,689.600 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2014 ini.

Kepala Dinas PU Cikatarung Pamekasan, Muharram mengata-kan perencanaan program air ber-sih di daerah rawan kekeringan sudah final. Namun, proyeknya belum dikerjakan karena masih harus melalui proses lelang di Ba-gian Pembangunan dan Admista-rasi Pemkab Pamekasan.

“Kemungkinan sumur-sumur

ini baru bisa dioperasikan pada akhir tahun, karena semua per-encanaannya sudah siap, tinggal proses lelangnya. Kami perkira-kan proses lelang akan dilakukan pada akhir bulan ini (Juni),” ka-tanya.

Dia menjelaskan pencarian titik sumber mata air dilakukan dengan menggunakan geolistrik, yaitu alat dengan metode geofisi-ka aktif yang menggunakan arus listrik untuk menyelidiki material di bawah permukaan bumi. Den-gan cara seperti itu kemungkinan untuk mendapatkan sumur bor yang debit air besar lebih pre-sis (tepat). Sehingga diharapkan banyak melayani kebutuhan air bersih masyarakat yang berada di sekitar sumur tersebut yang sela-ma ini menjadi langganan daerah krisis air.

“Lokasi yang kami pilih itu sesuai dengan pengajuan dari masyarakat melalui desa, yang setelah kami lakukan survei me-mang masyarakatnya masih ke-sulitan air bersih, utamanya saat musim kemarau,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

5 Miliar Belum Bisa Kurangi KekeringanProses Lelang Perlu Dilakukan Lebih Cepat

PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan mendapat kucuran dana sebesar Rp 5 miliar dari pemerintah pusat untuk program pengembangan kinerja pengelolaan air minum yang dikhususkan di daerah raw-an kekeringan, tahun ini. Dana itu akan digunakan untuk penyediaan infrastruktur air minum berupa sumur bor di 16 titik yang tersebar di 16 desa dan 7 kecamatan. Hingga kini, proyek tersebut belum dilelang dan diperkirakan baru dapat dimanfaatkan pada akhir tahun nanti.

MEMOTRET MODEL. Sejumlah fotografer memotret model di Pamekasan, Jatim, Sabtu (7/6).

PAMEKASAN - Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pamekasan berhasil melakukan penindakan terhadap ratusan pengendara yang melanggar lalu lintas di Pamekasan. Dalam sehari Polantas Polres Pame-kasan menemukan 220 pelang-gar lalu lintas.

Data dari Polantas Polres Pamekasan, 220 tersebut ter-dapat 215 pengendara motor yang masih mendapat teguran simpatik dari aparat kepolisian. Sedangkan 5 pengendara lain-nya dalam sehari mendapat tindakan tilang. Dengan jenis pelanggaran yang bervariasi, diantaranya tidak menyalakan lampu, tidak membawa surat-surat kendaraan, dan beberapa pelanggaran lainnya.

Tingginya jumlah pelangga-ran lalin adi indikasi kesadaran berlalulintas masyarakat masih rendah. Padahal rambu-rambu dan sosialisasi melalui media elektronik dan pemasangan baliho, yang dilengkapi dengan sanksi, sudah dilakukan.

Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman melalui Kasatlantas Polres Pamekasan, AKP Bambang Sugiharto men-gatakan ratusan pengendara motor yang mendapat teguran simpatik merupakan pengen-dara yang dinilai melakukan pelanggaran lalu lintas ringan.

Sementara untuk kendaraan bermotor yang diberi teguran berupa surat tilang termasuk pelanggaran berat. Diantara-nya yakni bisa menyebabkan kecelakaan bagi pengguna lalu lintas lainnya.

”Jadi pengguna kendaraan bermotor yang setiap harinya terpaksa mendapatkan teguran simpatik dan 5 lainnya menda-patkan tindakan tilang, karena dinilai bisa menyebabkan ter-jadinya kecelakaan bagi peng-guna lalin lainnya,” ujarnya.

Perwira dengan pangkat tiga balok di pundaknya itu berjanji akan terus melakukan upaya sosialisasi tentang pent-ingnya tertib berlalu lintas. Tentunya, demi keselamatan pengguna kendaraan bermotor di jalan raya maupun pengguna jalan lainnya.

”Saya sudah perintahkan unit dikyasa untuk memberikan sosialisasi, baik langsung kepa-da sekolah-sekolah maupun so-sialisasi di jalan, mengingatkan masyarakat tentang safety rid-ing. Seperti penggunaan lampu di siang hari, maupun mengklik helm dan kendaraan roda em-pat untuk sabuk pengaman, itu yang seringkali kami ingatkan kepada masyarakat pengguna jalan, khususnya di Kabupaten Pamekasan,” paparnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PELANGGARAN LALIN

Sehari Capai 220 Orang

APK CAPRES TIDAK PADA TEMPATNYA. Pengendara motor melintas di samping alat peraga kampanye (APK) Capres-Cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta Rajasa yang terpasang pada tiang rambu lalu lintas di sepanjang Jalan raya Gajah Mada Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (7/6). Alat peraga kampanye yang dipasang tidak pada tempatnya tersebut selain melanggar aturan, juga mengganggu keindahan dan menghalangi rambu lalu lintas.

Page 20: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014|NO. 0378|TAHUN III D Pamekasan

Kecurigaan itu muncul sete-lah 12 perusahaan yang telah mengirimkan surat perkenalan kemitraan di bawah naungan asosiasi yang dipimpinnya, yaitu Akbarindo, tidak satu pun yang mendapatkan paket tersebut.

Ketua Badan Pimpinan Kabu-paten (BPK) Akbarindo Pame-kasan, Samsul Arifin mengatakan 12 perusahaan yang diajukan, persyaratannya lengkap dan sesuai dengan peraturan baru

yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Hanya sebagian belum lengkap. Sedangkan pe-rusahaan lain di luar Akbarindo diyakini masih baru memproses SBU versi konversinya.

“Seharusnya 25 paket itu did-istribusikan kepada rekanan yang mengirimkan surat perkenalan kemitraan, dan syarat-syaratnya juga harus lengkap. Tetapi saat ini 25 paket itu kata Kepala DKP sudah tidak ada, ini kan aneh,” katanya.

Tidak hanya itu yang terjadi di DKP, Samsul menuding salah satu paket kegiatan dikerjakan oleh oknum pejabat di lingkun-gan dinas tersebut. Caranya dengan meminjam bendera (pe-rusahaan) milik rekanan. Terkait itu, salah satu teman Samsul ada yang mengaku dipinjam bend-eranya selama empat tahun oleh oknum yang diduga pejabat di lingkungan dinas tersebut. Di samping itu, ia juga menduga ada paket siluman dalam bentuk yang lain.

“Paket siluman itu dikerjakan terlebih dahulu sebelum kontrak selesai. Setahu saya itu proyek kolam pendederan BBI senilai Rp 200 juta,” ungkapnya.

Dari data yang dimiliki Ak-barindo, total anggaran untuk

25 paket kegiatan yang ada di DKP itu mencapai Rp 4,5 miliar. Dana sebesar itu ditengarai mengalir tidak sesuai peruntu-kannya.

Menanggapi hal itu, pejabat pengadaan barang dan jasa DKP Pamekasan, Lutfi As’ary menga-takan pihaknya sudah melakukan proses pendistribusian sesuai dengan prosedur yang semes-tinya. Dia menjelaskan awalnya penyedia barang dan jasa itu mengajukan perkenalan ke Dinas, kemudian dilakukan seleksi sesuai dengan sub klasifikasi dan bidang yang sesuai dengan paket-paket yang ada.

Setelah itu dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap kelengkapan persyaratan setiap perusahaan yang mengajukan su-

rat perkenalan serta track record (rekam perjalanan) perusahaan selama ini.

Menurutnya, hasil pekerjaan yang dilakukan sebelumnya menjadi perhatian utama. Sebab, rekanan yang selama ini men-unjukkan track record yang tidak maksimal tentu tidak akan diberikan paket pekerjaan tahun ini.

”Dalam surat perkenalan itu ada pernyataan sanggup untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Jadi walau persyaratannya lengkap tapi mempunyai track record kurang baik sebelumnya, itu juga jadi pertimbangan kami. Karena kami tidak mau mengam-bil resiko di kemudian hari,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Pejabat DKP Diduga Terlibat Proyek SilumanSamsul : Setahu Saya Proyek Kolam Pendederan BBIPAMEKASAN - Sebanyak 25 paket kegiatan di Dinas Kelau-tan dan Perikanan (DKP) Pamekasan dicurigai oleh Ketua Asosiasi Kontraktor Bangunan Konstruksi Indonesia (Ak-barindo), Samsul Arifin. Penunjukan langsung diduga tidak dilakukan sesuai prosedur yang semestinya.

PAMEKASAN - DPT Pilpres un-tuk Pamekasan sudah ditetapkan secara resmi oleh KPU Pamekasan, pada Senin (9/6) lalu. Berbeda dari perkiraan sebelumnya, jus-tru DPT untuk Pilpres mengalami penurunan dari DPT Pileg. Yang mana DPT untuk Pilpres sebanyak 680.728 (laki-laki: 330.308, per-empuan: 350.420). Sementara DPT untuk Pileg lalu 684.251.

Angka ini berubah drastis dari satu pekan sebelum penetapan. Saat itu DPT ada di angka 692.688. Menurut anggota KPU Nuzulul Qurnain, perubahan angka terse-but berdasarkan dari serangkaian evaluasi tim. Dari angka 692.688 itu, ternyata masih banyak DPT yang tidak valid. Seperti TNI/Polri yang masih masuk dalam data DPT itu, masih ada DPT meninggal du-nia, DPT belum cukup umur, DPT pindah tempat tinggal, tidak memi-liki KTP, dan DPT ganda. “Setelah dievaluasi semua, angka DPT itu menyusut menjadi 680.728,” kata Nuzulul kemarin (10/6).

Nuzulul juga menerangkan jika saat Pilpres nanti, akan ada 1.645 TPS. Jumlah TPS ini men-galami pengurangan daripada Pi-leg kemarin. Saat pileg ada 1.777 TPS. Penurunan jumlah TPS ini karena ada penambahan kuota pemilih di tiap TPS-nya. Jika

dalam Pileg maksimal 500 pemil-ih di tiap TPS, saat pilpres nanti maksimal menjadi 800 pemilih di tiap TPS.

Meski demikian, Nuzulul juga mengingatkan jika penetapan DPT ini berlaku dinamis. Artinya jika pada 9 Juli nanti ada pemilih yang saat penetapan kemarin be-lum cukup umur, tapi pada 9 Juli nanti cukup umur, dia tetap bisa memilih sebagai DPT khusus, dengan membawa KTP-nya ke TPS terdekat. Hal ini juga berlaku jika ada warga lainnya yang tidak terdata dalam DPT, namun mem-punyai hak pilih dan indentitas kependudukannya lengkap.

Sementara Anggota Panwaslu Pamekasan Ach. Huzaifi, mengung-kapkan jika dalam penetapan DPT Senin 9 Juni kemarin, masih ada yang kurang sempurna. Yaitu DPT di Kecamatan Galis. Menurutnya, di kecamatan ini masih ada DPT yang belum valid. Sehingga memung-kinkan jumlah DPT total, yang su-dah ditetapkan itu, akan kembali mengalami pengurangan. “Saat ini kami masih melakukan verifikasi ke Kecamatan Galis. Untuk memasti-kan jumlah DPT yang fix, dan mem-buang DPT yang tidak valid, seperti DPT meninggal dunia, DPT ganda, dan lain-lain,” papar Huzaifi.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

PEMILU

DPT Pilpres FinalDPT1. Kec Tlanakan, 17 desa, 115 TPS, laki-laki: 23.132, perempuan: 24.947, total DPT: 48.079.2. Kec Kota, 18 desa, 157 TPS, laki-laki: 31.760, perempuan: 34.805, total: 66.565.3. Kec Proppo, 27 desa, 135 TPS, laki-laki: 31.140, perempuan: 33.397, total 64.537.4. Kec Palengaan, 12 desa, 151 TPS, laki-laki 37.869, perempuan 37.264, total 75.133.5. Kec Pademawu, 22 desa, 124 TPS, laki-laki 29.108, perempuan 32.080, total 61.188.6. Kec Galis ,10 desa, 49 TPS, laki-laki 10.658, perempuan: 11.689, total 22.347.7. Kec Larangan, 14 desa, 79 TPS, laki-laki 20.252, perempuan 22.704, total 42.956.8. Kec Pegantenan, 13 desa, 147 TPS, laki-laki 30.274, perempuan 31.255, total 61.529.9. Kec Pakong, 12 desa, 84 TPS, laki-laki 13.741, perempuan 14.591, total 28.332.10. Kec Kadur, 10 desa, 111 TPS, laki-laki 18.380, perempuan 20.143, total 38.523.11. Kec Waru, 12 desa, 145 TPS, laki-laki 25.839, perempuan 26.458, total 52.297.12. Kec Pasean, 9 desa, 156 TPS, laki-laki 23.033, perempuan 24.748, total 47.78113. Kec Batumarmar, 13 desa, 192 TPS, laki-laki 35.122, perempuan 36.339, total 71.461

Page 21: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014|NO. 0378|TAHUN III EPamekasan Pamekasan

DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN

KEPADA DRS. H. ACHMAD SYAFII, MSIATAS DIRAIHNYA PIALA ADIPURA KATEGORI KECIL YANG KE-5

MengucapkanSELAMAT DAN SUKSES

DRS. AGUS MULYADI, MSIKepala Dinas Pendapatan Kabupaten Pamekasan

PAMEKASAN - Aset Pemkab Pamekasan yang dikumpulkan sejak puluhan tahun lalu ternyata tidak mengalami penyusutan. Bahkan aset yang sudah tidak terpakai masih dinilai dengan harga seperti barang berwujud baru. Hal itulah yang menjadikan laporan aset Pemkab Pamekasan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), nilainya jadi membengkak.

Barang berupa aset milik Pemkab yang tercatat tertera harga sesuai pem-belian di awal, kendati pembelian itu sudah dilakukan sejak tahun 1960-an. Laporan aset itu yang diserahkan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) ke BPK melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) setempat.

Pada tahun 2015 mendatang, Pem-kab Pamekasan berencana akan meng-gunakan sistem akuntansi baru yang menganut penyusutan barang. Dengan sistem tersebut tentunya akan men-gakibatkan laporan aset milik Pemkab

Pamekasan harus mengalami perbaikan total.

Kepala BPKA Pemkab Pamekasan, Taufikurahman mengatakan sejumlah aset milik Pemkab Pamekasan memang tidak mengalami penyusutan harga, kendati barang itu sudah berumur tua dan tidak layak pakai.

“Bisa saja sekarang sudah bernilai nol tapi masih tertera harga seperti wujud barunya, sehingga kami ren-canakan untuk melakukan pendataan ulang terhadap semua aset pemkab, kemudian untuk seterusnya, perhi-tungannya akan diubah menggunakan perhitungan akuntansi yang menyu-sut,” katanya.

Menurut Taufik, dengan menggunakan sistem akuntansi yang baru nanti, dihara-pkan nilai aset yang dimiliki oleh pemkab setempat harganya dapat menyesuaikan atau mempunyai nilai ekonomis dari tahun ke tahun.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

SISTEM AKUNTANSI BARU

Perhitungan Nilai Aset Perlu Diperbaiki

Tidak hanya itu, para guru ini juga menyampaikan informasi bahwa ada salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Waru, hingga saat ini tak satu pun guru di lembaga itu tercantum dalam daftar usulan guru penerima tunjangan sertifikasi.

Salah satu perwakilan guru, Zainal Abidin menilai Kemenag Pamekasan belum maksimal memberikan pelayanan kepada para guru di bawah asuhannya. Padahal para guru telah melak-sanakan PLPG 3 tahun lalu, tetapi NRGnya belum terbit sampai sekarang.

Jika sudah tahu seperti itu, kata Zainal, seharusnya pihak Kemenag memanggil para guru yang belum terbit NRGnya. Agar diketahui apa penyebabnya. Apakah karena faktor kekuran-gan berkas atau ada faktor lain. Bukan justru sebaliknya, membi-arkan guru yang menunggu tanpa ada kepastian.

Hingga saat ini pengakuan

para guru tersebut, belum mener-ima informasi ataupun panggilan dari Kemenag Pamekasan, untuk menuntaskan berkas pengajuan-nya. “Melayani itu bukan guru harus datang ke Kemenag, tetapi pihak Kemenag juga aktif mem-berikan informasi pada guru,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi mengaku akan berupaya bekerja secara maksimal untuk mem-berikan pelayanan kepada guru. Tetapi, ia juga meminta para guru untuk bersabar dilayani, mengingat terbatasnya staf yang ada di Pendidikan Madra-sah (Penma). Sedangkan guru yang harus dilayani di bawah binaannya mencapai ribuan guru.

Bagi guru yang NRG-nya belum terbit, kemungkinan ada beberapa berkas yang kurang. Sementara alur pen-gajuannya dari Kemenag Ka-bupaten, diajukan ke Keme-

nag Jawa Timur. Selanjutnya ke Kemenag RI, baru bisa diproses ke Kemendibud. Dari Kemendikbud masih diberi-kan ke Irjen Pendidikan, baru kembali lagi ke Kemenag Jawa Timur dan pada akhirnya dis-ampaikan kembali ke Keme-nag Kabupaten Pamekasan.

Menurut Juhedi, tidak mung-kin Kemenag menunggu berkas 1 atau 3 berkas pengajuan NRG,

apabila waktu sudah sempit. Ka-rena jika memaksakan menunggu mereka, maka ratusan guru yang sudah lengkap akan didiskuali-fikasi. Sehingga dirinya memilih menyelamatkan yang banyak. Oleh karenanya, ia meminta pengertiannya kepada para guru, agar tepat waktu dalam meleng-kapi berkas.

Mengenai salah satu lem-baga yang tidak ada satu pun

guru dipanggil sebagai penerima tunjangan sertifikasi, menurut Juhadi, kemungkinannya sekolah tersebut masih baru, atau sudah lama berdiri tetapi tidak memiliki izin operasional. “Kedepan saya harapkan ada kerja sama, antara operator Kemenag dengan para guru, dan jangan segan-segan datang ke Kemenag untuk ber-tanya,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

NRG Tak Kunjung Terbit, Ada Apa?Sejumlah Guru Ramai-ramai Injak Lantai Kemenag

PAMEKASAN - Sejumlah guru MI, MTs, dan MA Swasta mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabu-paten Pamekasan, Selasa, (10/6). Mereka mempertanyakan nomor registrasi guru (NRG) tahun 2011 yang tak kunjung terbit. Akibatnya, mereka tidak menerima tunjangan serti-fikasi selama bertahun-tahun, sekalipun sudah dinyatakan lulus dalam pendidikan latihan profesi guru (PLG).

Page 22: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014|NO. 0378|TAHUN III F Pamekasan

Ada rasa penasaran apa se-benarnya ‘azimat’ yang membuat penghuni kursi MAN itu hingga kini masih bisa bertahan. Sebab posisinya masih kokoh tak ter-pelanting oleh berbagai desakan dari sejumlah pihak yang tidak lagi menghendakinya. Kekuatan azimat ini penting juga ditelu-

suri, sehingga belum ada pejabat di atasnya yang mampu meng-geser kepala MAN yang tidak dikehendaki itu dari kursi yang didudukinya di MAN tersebut.

Sungguh begitu, para aktivis mahasiswa dari beberapa per-guruan tinggi di Pamekasan ini, tidak mau terburu-buru berburuk

duga. Mereka hanya ingin kembali meminta Kemenag Pamekasan serius menangani polemik MAN Pamekasan.

Usai beraudiensi dengan sejumlah pimpinan Kemenag Pamekasan, juru bicara KALAB, Maimun mengaku kecewa kepada Kemenag Jawa Timur. Sebab, mes-ki memiliki otoritas penuh untuk memutasi Kepala MAN yang ber-masalah, belum juga dilaksana-kan.

Ia meminta Kepala Kemenag Pamekasan Juhedi tidak hanya berjanji untuk segara menuntas-kan polemik tersebut. “Pak Juhedi ini sudah berjanji mulai sejak menjadi Kasi Penma, tapi buk-

tinya hingga saat ini belum ada,” ujar Maimun.

Apabila dalam beberapa bulan mendatang belum ada kepastian tentang MAN Pamekasan, Mai-mun mengancam akan melakukan aksi demostrasi ke Kanwil Keme-nag Jawa Timur. Ia hanya heran beberapa kali pucuk pimpinan Kemenag diganti, tidak satu pun yang berani melengserkan Taufiqi sebagai Kepala MAN Pamekasan. Padahal, sosok kepala sekolah ini tidak disukai oleh siswa, guru, dan mulai merambat ke wali murid.

Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi mengaku polemik MAN Pamekasan akan menjadi peker-jaan rumah (PR) utama, untuk

segera dituntaskan. Karena pole-mik ini sudah menyita perhatian masyarakat dan menganggu ter-hadap kegiatan belajar mengajar (KBM).

Juhedi menyampaikan upaya yang sudah dilakukan yakni men-yampaikan kemauan siswa, guru dan wali murid kepada Kakanwil Kemenag Jatim. Tinggal selan-jutnya, menunggu proses tindak lanjutnya. Sayangnya Juhedi eng-gan menyebutkan target penun-tasan polemik MAN tersebut. Ala-sannya, kewenangan Jawa Timur. “Ditunggu saja mudah-mudahan dalam waktu dekat akan tuntas,” ucapnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Apa ‘Azimat Sakti’ Kasek MAN?Giliran KALAB Turun Mendesak Kakankemenag

PAMEKASAN - Gelombang protes mengalir dari guru, siswa, dan wali murid ternyata tidak membuat Kepala MAN Pamekasan tergoyahkan. Kini giliran Komite Arek Lancor Bangkit (KALAB) mendatangi Kantor Kemenag Pamekasan, Selasa, (10/6). Untuk mendesak agar polemik MAN segera dituntaskan.

PAMEKASAN - Rumah pegawai rutan Sampang dibobol maling kemarin (10/6). Akibatnya perhiasan seberat 150 gram dan uang tunai Rp 2 juta raib. Rumah itu terletak di Dusun Tengah, Desa Laden, Kecamatan Kota.

Saat itu rumah dalam keadaan kosong, karena pemilik rumah Moh Zairi 45, bersama istrinya Jumiati, 46, dan anak laki-laki semata wayangnya yang masih berumur 12 tahun, pergi ke Rutan Sampang. Kemarin Zairi sengaja mengajak istrinya ke kantornya karena ada kegiatan dharma wanita. Karena di rumah tidak ada temannya, anaknya diajak sekalian.

Peristiwa ini diketahui setelah mereka pulang dari Sampang. Mereka tiba di rumah sekitar pukul 11.30. Begitu membuka pintu depan, Jumiati kaget meli-hat pintu kamar depan dan kamar tengah terbuka. Padahal saat be-rangkat pagi hari kedua pintu itu tertutup rapat. Selain itu, lampu ke dua kamar tersebut juga dalam keadaan menyala.

Dia sudah mulai tidak tenang, dan tambah kaget setelah masuk ke kamar depan. Pintu lemari terbuka dan isinya diacak-acak. Sejumlah baju di lemari dikeluar-kan dan dibiarkan berantakan di atas kasur. Dia langsung mencari tas tempat dia menyimpan perhi-asan di dalam lemari itu. “Begitu tas saya buka, semua perhiasan di dalamya ludes,” katanya terbata-

bata.Dia langsung lemas dan

shock, dan tergeletak di kamar tersebut. Sementara suami dan anaknya beranjak mengecek kamar tengah. Kondisi kamar ini juga berantakan. Baju-baju di dalam lemari sudah berserakan di luar. Dan uang tabungan anakn-ya, yang terbungkus amplop di dalam lemari itu, yang berisi uang Rp 2 juta, sudah raib.

Melihat kejadian ini, Zairi langsung menghubungi aparat Polres Pamekasan. Selang beberapa saat beberapa aparat datang dan melakukan olah TKP serta mengambil sidik jari.

Tidak hanya itu, beberapa tetangga Zairi mencoba berpen-car di seluruh kampung untuk mengejar pelaku. Namun tidak ditemukan orang tak dikenal dan mencurigakan. Diperkirakan kejadian pembobolan ini sudah terjadi agak lama. Beberapa saat setelah pemilik rumah berang-kat ke Sampang. Keluarga itu berangkat ke Sampang sekitar pukul 06.30, dan rumah dibiarkan kosong.

Pelaku yang belum dike-tahui identitasnya itu masih dalam pengejaran petugas Polres Pamekasan. Sebilah parang milik korban yang digunakan pelaku untuk mencongkel jendela kor-ban diamankan petugas sebagai barang bukti.

Dugaan sementara, pelaku masuk lewat jendela samping

sebelah selatan mencongkel ger-endel daun jendela menggunakan parang milik korban. Parang itu diambil pelaku dari dapur korban yang juga merusak pintu dapur.

Syaiful, 38, adik kandung Jumiati, yang tinggal di dusun sebelah mengatakan, walau rumah kakaknya berada di padat perkampungan, namun kalau pagi suasana sepi, karena hanya

perempuan yang tinggal di ru-mah. Kaum pria, seperti suami dan pemuda pergi bekerja pulang sore.

Dia menduga setelah pelaku masuk dapur hendak membuka pintu belakang menuju ruang tengah. Namun tidak berhasil, sehingga menuju daun jendela dan masuk. Kaburnya pelaku, diyakini lari ke belakang rumah,

yang kebetulan tanah kosong.Sementara Kasubag Humas

Polres Pamekasan AKP Siti Maryatun mengatakan jika kasus ini tengah ditangani Polsek Kota. “Tim di Polsek Kota sedang men-dalami kasus ini. BB dan sidik jari sudah dikantongi. Semoga pelakunya cepat tertangkap,” tukasnya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PENCURIAN

Rumah Pegawai Rutan Dibobol

Page 23: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III GSumenepHPamekasan IPROBOLINGGO RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III SumenepKORAN MADURA G

Padahal, dalam laporann-nya rabat beton itu sudah tun-tas. Kenyataanya di lapangan tidak ada pembangunan yang dianggarkan melalui ADD (alokasi dana desa) sebesar Rp 56.709.420. ”Silakan dicek di lapangan itu tidak ada, meski anggarannya besar. Kami tidak mengada-ada,” ungkap H. Raja-ni, warga setempat kepada Koran Madura.

Selain itu, pembangunan jalan rabat beton melalui BKPI dan FPU juga tidak dilaksana-kan. Padahal, menurutnya, dan-anya mencapai Rp 50 juta den-gan ukuran pekerjaan seluas 150x2 meter. ”Ini juga tidak ada pelaksanaannya. Ada anggaran di desa kami, tapi masyarakat tidak bisa menikmati. Ini yang sangat menyakitkan bagi kami,” tuturnya.

Tokoh masyarakat kepulauan ini mengungkapkan, total dana untuk rabat beton saja sudah

lebih dari Rp 100 juta. Namun, pihaknya tidak tahu penggunaan anggarannnya. ”Ke mana dana itu kalau tidak direalisasikan. Kemungkinan besar ya diguna-kan untuk kepentingan pribadi,” duganya.

Di samping itu, pembangu-nan pagar desa juga disinya-lir fiktif. Sebab, dana yang se-harusnya menggunakan dana bantuan keuangan percepatan pembangunan pedesaan (BKP3) sebesar Rp 50 juta tidak ada. ”Kalau yang ini ada pekerjaan, tapi bukan menggunakan dana BKP3. Melainkan menggunakan dana bantuan KEI. Otomatis kan yang dari bantuan BKP3 itu tidak ada alias fiktif. Anggarannnya gabung dengan MCK, kalau MCK ada pekerjaannya,” ungkapnya.

Padahal, sambung dia, ren-cana pembangunan dan ang-garannnya juga sudah dican-tumkan dalam Peraturan Desa (Perdes) Pagerungan Besar No-

mor 05/2013 tentang Peruba-han Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2013. ”Di Perdes memang sudah ada. Tapi, kami tidak paham mengapa tidak di-laksanakan. Ini sungguh sangat merugikan warga. Dana ratusan juga tidak jelas peruntukannya,” ungkapnya.

Menariknya, terang dia, un-tuk bantuan kas desa (BKD) sebesar Rp 50 juta juga tidak di-gunakan sama sekali. ”Kalau ini memang tidak digunakan untuk apa-apa. Sebab, persepsi kepala desa (kades) dan bendahara, bantuan ini untuk kepala desa dimanfaatkan pribadi. Mana bisa bantuan itu personal,” paparnya panjang lebar.

Pihaknya meminta pihak in-stansi terkait termasuk Bupati Sumenep untuk menindaklanju-ti laporan tersebut. Bahkan, ka-lau perlu kades diberikan sanksi tegas. ”Kalau ini dibiarkan tentu saja, anggaran menjadi mubazir dan dibancak. Sehingga, han-ya memperkaya diri sendiri,” ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya juga sudah menyiapkan langkah lain, apabila pihak pemkab atau DPRD tidak menggubris lapo-ran yang diberikan pihaknya.

Program Desa Diduga FiktifWarga Pagerungan Besar Melapor ke Bupati

Pihaknya memastikan akan mel-aporkan kasus ini kepada penegak hukum. ”Anggaran yang tidak je-las kan sudah lebih Rp 100 juta. Jadi, sudah cukup layak ke pen-egak hukum,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pagerungan Besar Ihsan Syarif mengaku semua program desa tidak ada yang fiktif. Semuanya sudah dikerjakan. ”Kalau program desa alhamdulllah sudah selesai semua, mulai dari jalan, paping , aspal, dan MCK,” katanya melalui pesan singkat kepada Koran Ma-dura, sebab untuk telepon signal cukup sulit.

Dia mengungkapkan, soal pekerjaan rabat beton juga di-pastikan sudah tuntas. Hanya saja, masalah dana dari itu masih dipegang oleh kades lama. ”Sudah selesai, Pak. Itu yang pegang dananya kades dulu, Pak,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Sapeken Sahlan mengaku belum tahun soal adanya sejumlah program di Desa Pagerungan Besar yang diduga fiktif. Kendati demikian, pihaknya memastikan untuk mel-akukan kroscek ke lapangan. ”Ka-lau sudah dilaporkan ke Bupati, pasti kami juga melakukan klarifi-kasi ke lapangan,” tuturnya.

Menurut Sahlan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan me-manggil kades setempat. Itu un-tuk meminta keterangan secara lisan terkait laporan dugaan fiktif tersebut. ”Ya, selain turun lapa-ngan kami tentu akan meminta klarifikasi dari kades. Termasuk, pihak lain yang dianggap pent-ing,” tuturnya.

Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setkab Sumenep Moh. Ramli mengaku masih belum mengetahui persoalan tersebut. Sebab sampai saat ini pihaknya masih belum menerima lapo-ran. ”Selain itu juga, untuk pen-gelolaan, mulai dari verifikasi, perencanaan, rancangan perdes dan rekomendasinya sudah kami pasrahkan ke camat. Sedangkan pengawaannya, itu langsung inspektorat. Jadi kami hanya menerma laporan realisasinya, itupun hanya tembusan, karena laporan itu langsung ke Bupati,” timpalnya

Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak akan lepas tangan, bahklan dirinya mengaku akan menelusuri persoalan itu. Sehing-ga jika nantinya benar adanya, maka pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi. ”Kami pasti akan menindak tegas, na-mun kami akan koordinasi terle-bih dahulu dengan camat setem-pat. Kalau masalah sanksinya, itu merupakan kewenangan Bupati,” tukasnya

=JUNAEDI /MOH. HAYAT

SUMENEP – Sejumlah program Desa Pagerungan Besar Kecamatan Sapeken 2013 menyisakan masalah. Sebab, banyak program tahun lalu diduga tidak direalisasi-kan alias fiktif. Salah satunya, pembuatan rabat beton dengan luas ukuran 155x2,5 meter ditengarai tidak dilaksanakan.

BUKTI. Warga Desa Pagerun-gan Besar Kecamatan

Pagerungan menun-jukkan surat laporan ke Bupati Sumenep

atas dugaan program fiktif dari bantuan

dana desa di desa setempat.

foto: moh. hayat/koran madura

SUMENEP – Belum ditertib-kannya perumahan yang tidak mengantongi IMB (izin mendiri-kan perumahan) menuai sorotan. Pemerintah Kabupaten Sumenep dinilai hanya bisa melakukan ger-tak sambal menyikapi maraknya perumahan tak berizin.

Lembaga Kajian Kritis Sume-nep (LKKS) Junaidi mengatakan, penyigelan yang dilakukan oleh penegak hukum beberapa waktu lalu hanya formalitas untuk men-inabobokkan masyarakat. “Kalau memang pemerintah Sumenep tegas untuk melakukan pen-ertiban, itu tidak hanya disegel dengan diberikan papan nama larangan, melainkan harus ada tindak lanjut kembali," katanya.

Menurut Junaidi, jika hanya diberikan papan larangan tanpa ada pengawasan, larangan itu tidak akan berjalan maksimal. "Kalau tidak ada pengawasan kapan bisa berhenti, yang ada hanya main kucing-kucingan pihak pengusaha dan pemerin-tah setempat," terangnya, Selasa (10/6).

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Kar-ya dan Tata Ruang (Cikatarung) Bambang Iriyanto memban-tah aksi penutupan yang telah dilakukan oleh tim perizinan hanya gertak sambal. Pihaknya belum bisa bertindak lebih jauh, lantaran Sumenep masih belum mempunyai barometer atau pija-kan hukum yang jelas.

Sehingga, sampai saat ini pihaknya tidak bisa memastikan keberadaan salah dan tidaknya perumahan yang nyata tidak mempunyai IMB. ”Saat ini barometernya masih abu-abu, jadi ketika kami menentukan itu salah, yang jelas kami juga akan dikena sanksi,” katanya.

Pada tanggal 19 Juni nanti, pihaknya akan menghadap gu-bernur. “Itu untuk mempresenta-sikan masalah rancangan perda itu. Jika tidak ada kendala maka bisa dipatikan bulan depan perda itu akan disahkan, dan menjadi pijakan untuk pengembangan kota selanjutnya,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

PERUMAHAN

Pemkab Dinilai Hanya Bisa Gertak Sambal

Page 24: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III H Sumenep

Informasinya, dana sebesar Rp 50 juta itu diterima oleh tiga orang, yaitu Moh. Mahsun (Ket-ua), Fauzan Adhima (Sekretaris), dan Suryadi Syah (Bendahara), sekitar satu minggu yang lalu. Sampai saat ini, ketiga pengurus teras tersebut terkesan menutup diri soal dana yang telah diter-imanya itu.

Eko Wahyudi, salah satu pen-gurus DPD KNPI Sumenep, men-gatakan, dugaan itu telah menjadi

rahasia umum. ”Memang begitu isu yang telah berkembang, baik di internal pengurus maupun di luar,” katanya, Selasa (10/6).

Menurut Eko, tidak mungkin DPP KNPI Pusat menginstruk-sikan terhadap semua KNPI di daerah untuk membentuk tim independen jika tidak ada angga-rannya. ”Itu sudah jelas ada biay-anya, karena kegiatan itu sudah di luar organisasi KNPI,” tegasnya.

Selama ini, menurut Eko, tidak

ada musyawarah tentang hal itu, padahal seharunya dirembuk dengan pengurus yang lain. ”Ini kan organisasi, jadi sekecil apa pun itu harus diputuskan melalui rapat, baik rapat harian maupun rapat pleno,” ujarnya.

Isu yang bergulir tersebut dinilai telah mencoreng nama baik KNPI Sumenep. Pihaknya akan mengadukan persoalan tersebut ke DPD KNPI Jawa Timur. “Untuk sementara waktu, kami masih akan lakukan kajian dulu dengan pengurus lain. Setelah itu, baru kami bersama pengurus akan melakukan hearing ke DPD KNPI Jatim,” tukasnya.

Sekretaris DPD KNPI Sume-nep Fauzan Adhima yang diduga ikut menerima bantuan tersebut

membantah. Pihaknya mengaku, sampai saat ini masih belum menerima uang sepeserpun dari pengurus DPD KNPI Jatim.

”Itu tidak benar, hanya saja KNPI Jatim menyuruh untuk membentuk tim independen. Ka-lau tidak percaya silakan kroscek ke KNPI Jatim,” klarifikasinya kepada Koran Madura, saat di-hubungi melalui telepon seluler.

Menurut Fauzan, belum ter-bentuknya tim independen di Sumenep, karena masih belum ada instruksi lebih lanjut dari DPD KNPI Jatim. ”Itu masih men-unggu instruksi lebih lanjut, saat ini KNPI Jatim masih menentu-kan formasi di setiap kabupaten/kota,” timpalnya.

=JUNAEDI/MK

Dana KNPI Diduga DitilapSekretaris KNPI: Itu Tidak BenarSUMENEP – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep Moh. Mahsun disinyalir menilap uang sebesar Rp 50 juta. Uang tersebut merupakan suntikan dana dari DPP KNPI Pusat melalui DPD KNPI Jawa Timur untuk pembentukan tim pengawas independen Pilpres 9 Juli 2014.

Moh. MahsunKetua DPD KNPI Sumenep

SUMENEP – Calon anggota legislatif Sumenep, Decky Pur-wanto, menggungat Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sumenep ke Pengadilan Tata Usaha Ne-gara (PTUN). Ia keberatan atas ditetapkannya Ummul Hasan-ah, sebagai caleg terpilih.

“Kami sebagai pihak ter-gugat, telah menerima surat pemberitahuan sekaligus pang-gilan dari PTUN Surabaya, untuk menghadiri pertemuan pra si-dang,” kata Ketua KPU Sumenep, Thoha Shamadi, Selasa (10/6).

Menurutnya dalam surat tersebut, pihaknya dipanggil untuk mendengarkan sikap Ket-ua PTUN Surabaya, terkait gu-gatan penggugat. “Ya istilahnya semacam musyawarah lah yang mempertemukan penggugat dan tergugat. Dari pertemuan itu nanti ditentukan, apakah gu-gatan ini dilanjut ke persidan-gan atau tidak,” ujarnya.

Dalam surat pemberitahuan dari PTUN Surabaya itu, KPU di-minta kehadirannya pada Kamis (12/6). Namun karena pada saat itu masa jabatan komisioner KPU Sumenep berakhir, maka pihakn-ya tidak bisa menghadiri panggi-lan PTUN Surabaya.

“Artinya bisa jadi akan dia-gendakan ulang pertemuan pra sidang di PTUN Surabaya, den-gan komisioner KPU Sumenep yang baru. Kasus ini akan di-tangani Komisioner KPU yang baru, karena lima komisioner

lama ini sudah purna tugas,” paparnya.

Penggugat menemukan ijazah caleg PDI-P terpilih dari daerah pemilihan (dapil) Sumenep II itu ada beberapa kejanggalan. Di antaranya, ijazah yang dikeluarkan oleh Al Amien, tidak memiliki no-mor seri. Kemudian stempel ijazah dengan stempel le-galisir tidak sama, sehingga diragukan keasliannya.

Kasus tersebut pernah di-laporkan ke Panwaslu dan KPU Sumenep, dengan tembusan ke Polres setempat. Pelapornya adalah Ahmad Sulaiman, warga Desa Bungbungan, dan Moh Imam Syafi'i, warga Aeng Dake, Kecamatan Bluto, dengan no-mor laporan 07/LP.Pileg/V/2014, tertanggal 2 Mei 2014.

Terkait hal tersebut be-berapa waktu lalu Panwaslu Sumenep melakukan kroscek ke lembaga pendidikan TMI Al-Amien selaku lembaga yang mengeluarkan Ijazah. “ Kita su-dah mendatangi TMI Al-Amien, dan mereka menyatakan bahwa ijazah tersebut asli dan Ummul Hasanah benar-benar pernah belajar di lembaga tersebut” ujar Azam Khan, Ketua Panwas-lu Sumenep. Menurutnya, Pan-waslu sudah menganggap sele-sai persolan ini dan tidak punya kewenangan untuk mengotak-atik lagi persoalan tersebut.

=ALI RIDHO/MK

PENETAPAN CALEG TERPILIH

KPU Didugat ke PTUN

SUMENEP - Pembina PT Sumekar Khodimul Haramain MH. Said Abdullah melepas 16 jemaah umrah yang berangkat menggunakan jasa Eskaha Tour dan Travel PT Sumekar Khodimul Haramain, Selasa (10/6). Satu di antara jemaah itu adalah peme-nang juara lomba azan, Umar Faruk.

MH Said Abdullah mengung-kapkan, umrah ke tanah suci harus dijadikan sebagai perjala-nan mulia. Kata Said, gunakan perjalanan itu dengan penuh kh-idmat dan khusuk, berserah diri dan jadikan sebagai media untuk mengobati hati, pikiran dan jiwa.

“Jadikan umrah sebagai terapi jiwa, pikiran dan hati. Buang

semua ego, dendam, dengki, taka-bur dan mental menang sendiri demi kehidupan yang lebih baik. Berumrah itu untuk menghadap dan mengadu kepada Allah, pula untuk berserah diri kepada-Nya,” ucap dalam sambutannya.

Said berpesan, jika boleh me-minta doa, dirinya dan keluarga nitip doa kepada 16 jemaah haji. “Termasuk nitip doa Abi dan Ami di tanah suci ya. Semoga beliau senantiasa bersaman-Nya. Tapi harus ikhlas, kalau kepaksaan tak usah saja,” ujarnya sembari melempar senyum kepada para jemaah.

=SYAMSUNI/MK

KILAS AKTIVITAS

Said Melepas 16 Jemaah Umrah

Jadikan umrah sebagai terapi jiwa, pikiran dan hati. Buang semua ego, dendam, dengki, takabbur dan men-tal menang sendiri demi ke-

hidupan yang lebih baik.

MH. Said AbdullahPembina PT Sumekar Khodimul Haramain

PELEPASAN UMRAH. MH. Said Abdullah (tidak berkopyah) bersalaman dengan salah seorang jemaah umrah pada pelepasan umrah, Selasa (10/6)

Page 25: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III ISumenep

Hingga saat ini, dari 27 ke-camatan yang ada di Kabupaten Sumenep, delapan kecamatan belum juga menebus beras untuk warga miskin (raskin) sejak bulan Maret 2014. Delapan kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Pa-songsongan, Batuputih, Batang-batang, Gapura, Arjasa, Kangay-an, Batuan, dan Lenteng.

Sementara jatah raskin pada November dan Desember 2013 hingga saat ini masih tersisa di Gedung Bulog Sumenep. Sesuai data realisasi raskin yang dikirim Bulog ke Bagian Perekonomian, total tunggakan raskin yang belum ditebus hingga 31 Mei menca-

pai 4.499 ton sejak Januari 2014, dengan alokasi raskin 1.745 ton per bulan.

Kabag Perekonomian Ka-bupaten Sumenep Moh. Hanafi mengungkapkan, seharusnya tiap bulan raskin itu ditebus oleh kecamatan atau desa. “Mestinya tiap bulan wajib ditebus, bukan malah dibiarkan mubazir di kan-tor Bulog. Entahlah, saya juga tidak tahu pasti alasannya apa,” katanya, Selasa (10/6).

Menurut Hanafi, memang tak ada sanksi khusus atas terlam-batnya penebusan raskin. Tetapi jatahnya akan dikurangi. “Sebe-narnya tidak ada sanksi khusus

terkait tidak ditebusnya raskin. Tetapi jatahnya saja yang akan dikurangi. Bahkan bisa dihapus. Sebab jika mereka tidak men-ebus raskin, otomatis mereka tidak butuh pada raskin. Maka ada dua pilihan, mengurangi atau menghapus,” jelasnya.

Langkah Bagian Perekono-mian selanjutnya adalah akan mel-akukan pemanggilan terhadap tim yang ada di kecamatan. “Insya Allah dalam waktu dekat kami akan mel-akukan pemanggilan kepada tim yang ada di kecamatan,” jelasnya.

Menanggapi rencana penguran-gan jatah raskin, Sekretaris Komisi A DPRD Sumenep Moh. Readi tidak mempermasalahkan jika sekiranya mampu menyelesaikan masalah. “Bahkan kami juga akan melakukan evaluasi di Komisi A terkait untuk realisasi program raskin untuk bulan selanjutnya, bisa saja ang-garan itu dikurangi,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

BANTUAN RASKIN

Pemkab Berencana Kurangi Raskin di 8 KecamatanSUMENEP - Beras untuk rakyat miskin (raskin) yang belum ditebus akan berdampak terhadap realisasi raskin pada tahun berikutnya. Pasalnya, Pemerin-tah Kabupaten Sumenep berencana mengurangi jatah raskin untuk beberapa kecamatan yang belum men-ebus, dan dibiarkan mubazir di kantor Bulog.

SUMENEP - Ratusan alat per-aga kampanye (APK) capres dan cawapres yang menyalahi atu-ran mulai diturunkan oleh pen-egak perda, Selasa (10/6). APK yang diturunkan tersebar di area zona hijau seperti Jl. Trunojoyo, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Cokro Aminoto, Jl. Halim Perdana Ku-suma, dan di Jl. Diponegoro.

“Sejak awal kami sudah sam-paikan, partai pun sudah tahu. Tempat-tempat tersebut masuk area zona hijau yang tidak diper-bolehkan dipasangi APK, gambar atau baliho lainnya, jika terpaksa ya kami tertibkan," kata Abd. Ma-jid, Kepala Satpol PP Sumenep, Selasa (10/6).

APK salah satu capres dipa-sang di pohon dengan cara diikat bahkan sebagian ada yang dipaku. APK tersebut ditengarai melang-gar Perbup Nomor 12 tahun 2007, tentang Zona Hijau, dan Perda Nomor 14 Tahun 2002.

APK yang ditertibkan tidak hanya di zona hijau. “Semua alat peraga sudah kami tertibkan, karena dipasang di zona hijau. Untuk APK luar ruang kami juga tertibkan karena belum mengan-tongi izin," tegas Majid.

Dalam penertiban APK capres, Satpol PP bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumenep. Mengenai APK yang dipaku di pohon, Satpol PP akan berkoordinasi dengan tim untuk mempertanggungjawabkan pel-anggarannya.

Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan terhadap tim capres maupun cawapres, pihak Satpol PP mengaku tidan mempu-nyai kewenangan. “Kalau masalah sanksi bukan kewenangan kami, hal itu sudah menjadi kewenan-gan penuh Panwaslu," tegasnya.

=SYAMSUNI/MK

ALAT PERAGA KAMPANYE

APK Pilpres Mulai Diturunkan

SUMENEP - Harga kamb-ing di Sumenep merosot. Harga kambing yang sebelumnya Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 1 juta. Menjelang bulan Ramadhan, harga kambing memang biasa turun dan kembali naik menjel-ang hari raya.

Fauzan (37), salah satu pedagang kambing, menjelas-kan, merosotnya harga kamb-ing mengakibatkan dirinya se-lalu mengalami kerugian. Hal itu biasa terjadi menjelang bulan Ramadhan.

Masyarakat yang membu-

tuhkan kambing juga berkurang. ”Kalau di hari biasanya kami bisa laku sampai 10 kambing, namun saat ini paling banyak 3-6 kamb-ing,” kata Taufik (35), pedagang kambing asal Kota Sumenep.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Kambing Sumenep Sa-mauddin mengatakan, biasanya menjelang lebaran kembali naik. ”Ini hanya berlaku sementara waktu saja. Sebab, kalau sudah menjelang lebaran, harga kamb-ing pasti akan pulih kembali,” tu-kasnya.

=JUNAEDI/MK

JELANG RAMADHAN

Harga Kambing Turun

MELUBER. Pedagang kambing di salah satu pasar tradisonal, Selasa (10/6). Saat ini, harga kambing turun.

MELANGGAR. Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan alat peraga kampanye (APK) salah satu pasangan capres-cawapres, Selasa (10/6). APK tersebut melanggar perda dan perbup.

Page 26: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III ISumenep

Hingga saat ini, dari 27 ke-camatan yang ada di Kabupaten Sumenep, delapan kecamatan belum juga menebus beras untuk warga miskin (raskin) sejak bulan Maret 2014. Delapan kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Pa-songsongan, Batuputih, Batang-batang, Gapura, Arjasa, Kangay-an, Batuan, dan Lenteng.

Sementara jatah raskin pada November dan Desember 2013 hingga saat ini masih tersisa di Gedung Bulog Sumenep. Sesuai data realisasi raskin yang dikirim Bulog ke Bagian Perekonomian, total tunggakan raskin yang belum ditebus hingga 31 Mei menca-

pai 4.499 ton sejak Januari 2014, dengan alokasi raskin 1.745 ton per bulan.

Kabag Perekonomian Ka-bupaten Sumenep Moh. Hanafi mengungkapkan, seharusnya tiap bulan raskin itu ditebus oleh kecamatan atau desa. “Mestinya tiap bulan wajib ditebus, bukan malah dibiarkan mubazir di kan-tor Bulog. Entahlah, saya juga tidak tahu pasti alasannya apa,” katanya, Selasa (10/6).

Menurut Hanafi, memang tak ada sanksi khusus atas terlam-batnya penebusan raskin. Tetapi jatahnya akan dikurangi. “Sebe-narnya tidak ada sanksi khusus

terkait tidak ditebusnya raskin. Tetapi jatahnya saja yang akan dikurangi. Bahkan bisa dihapus. Sebab jika mereka tidak men-ebus raskin, otomatis mereka tidak butuh pada raskin. Maka ada dua pilihan, mengurangi atau menghapus,” jelasnya.

Langkah Bagian Perekono-mian selanjutnya adalah akan mel-akukan pemanggilan terhadap tim yang ada di kecamatan. “Insya Allah dalam waktu dekat kami akan mel-akukan pemanggilan kepada tim yang ada di kecamatan,” jelasnya.

Menanggapi rencana penguran-gan jatah raskin, Sekretaris Komisi A DPRD Sumenep Moh. Readi tidak mempermasalahkan jika sekiranya mampu menyelesaikan masalah. “Bahkan kami juga akan melakukan evaluasi di Komisi A terkait untuk realisasi program raskin untuk bulan selanjutnya, bisa saja ang-garan itu dikurangi,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

BANTUAN RASKIN

Pemkab Berencana Kurangi Raskin di 8 KecamatanSUMENEP - Beras untuk rakyat miskin (raskin) yang belum ditebus akan berdampak terhadap realisasi raskin pada tahun berikutnya. Pasalnya, Pemerin-tah Kabupaten Sumenep berencana mengurangi jatah raskin untuk beberapa kecamatan yang belum men-ebus, dan dibiarkan mubazir di kantor Bulog.

SUMENEP - Ratusan alat per-aga kampanye (APK) capres dan cawapres yang menyalahi atu-ran mulai diturunkan oleh pen-egak perda, Selasa (10/6). APK yang diturunkan tersebar di area zona hijau seperti Jl. Trunojoyo, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Cokro Aminoto, Jl. Halim Perdana Ku-suma, dan di Jl. Diponegoro.

“Sejak awal kami sudah sam-paikan, partai pun sudah tahu. Tempat-tempat tersebut masuk area zona hijau yang tidak diper-bolehkan dipasangi APK, gambar atau baliho lainnya, jika terpaksa ya kami tertibkan," kata Abd. Ma-jid, Kepala Satpol PP Sumenep, Selasa (10/6).

APK salah satu capres dipa-sang di pohon dengan cara diikat bahkan sebagian ada yang dipaku. APK tersebut ditengarai melang-gar Perbup Nomor 12 tahun 2007, tentang Zona Hijau, dan Perda Nomor 14 Tahun 2002.

APK yang ditertibkan tidak hanya di zona hijau. “Semua alat peraga sudah kami tertibkan, karena dipasang di zona hijau. Untuk APK luar ruang kami juga tertibkan karena belum mengan-tongi izin," tegas Majid.

Dalam penertiban APK capres, Satpol PP bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumenep. Mengenai APK yang dipaku di pohon, Satpol PP akan berkoordinasi dengan tim untuk mempertanggungjawabkan pel-anggarannya.

Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan terhadap tim capres maupun cawapres, pihak Satpol PP mengaku tidan mempu-nyai kewenangan. “Kalau masalah sanksi bukan kewenangan kami, hal itu sudah menjadi kewenan-gan penuh Panwaslu," tegasnya.

=SYAMSUNI/MK

ALAT PERAGA KAMPANYE

APK Pilpres Mulai Dibersihkan

SUMENEP - Harga kamb-ing di Sumenep merosot. Harga kambing yang sebelumnya Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 1 juta. Menjelang bulan Ramadhan, harga kambing memang biasa turun dan kembali naik menjel-ang hari raya.

Fauzan (37), salah satu pedagang kambing, menjelas-kan, merosotnya harga kamb-ing mengakibatkan dirinya se-lalu mengalami kerugian. Hal itu biasa terjadi menjelang bulan Ramadhan.

Masyarakat yang membu-

tuhkan kambing juga berkurang. ”Kalau di hari biasanya kami bisa laku sampai 10 kambing, namun saat ini paling banyak 3-6 kamb-ing,” kata Taufik (35), pedagang kambing asal Kota Sumenep.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Kambing Sumenep Sa-mauddin mengatakan, biasanya menjelang lebaran kembali naik. ”Ini hanya berlaku sementara waktu saja. Sebab, kalau sudah menjelang lebaran, harga kamb-ing pasti akan pulih kembali,” tu-kasnya.

=JUNAEDI/MK

JELANG RAMADHAN

Harga Kambing Turun

MELUBER. Pedagang kambing di salah satu pasar tradisonal, Selasa (10/6). Saat ini, harga kambing turun.

MELANGGAR. Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan alat peraga kampanye (APK) salah satu pasangan capres-cawapres, Selasa (10/6). APK tersebut melanggar perda dan perbup.

Page 27: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III J Sumenep

Mereka tertangkap tim gabun-gan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, dan kepolisian di Jalan Raya Ling-kar Timur Sumenep dan kamar sebuah hotel di Jalan Trunojoyo.

Kasi Operasional Satpol PP Moh. Shaleh mengatakan, razia yang dilakukannya itu untuk an-tisipasi jelang pentupan Dolly. Sebab, kata Shaleh, kemung-kinan besar, setelah prostitusi Dolly nanti ditutup, para per-empuan yang berprofesi sebagai PSK akan menyebar ke beberapa daerah.

“Jadi, razia ini adalah in-struksi perda dimaksudkan un-tuk membersihkan kota Sumenep dari perbuatan mesum. Selama ini beberapa hotel dan rumah kos ditengarai dijadikan tempat berbuat mesum, sehingga san-gat meresahkan bagi masyarakat sekitar tempat tersebut,” kata Moh. Shaleh, Kasi Operasional Satpol PP Sumenep, Selasa (10/6) dini hari.

Ia menjelaskan, khusus un-tuk dua pasangan yang berstatus pelajar itu tidak akan diberikan sanksi sebagaimana yang tertera dalam undang-undang. Tim akan memanggil orangtuanya agar pu-tra-putrinya itu mendapat pembi-naan dari orangtuanya.

“Semua pasangan mesum kami bawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan dan pemberian sanksi tipiring, khu-sus yang pelajar kami minta ke-datangan keluarganya untuk menjemputnya. Termasuk kami minta kepada orangtuanya agar anak-anaknya itu selalu dalam pantauannya,” jelas Shaleh.

Selain beberapa rumah kos dan hotel yang dirazia, tim masih mengincar 28 rumah kos yang kerap dijadikan tempat mesum. Ia dengan tegas mengatakan bahwa tim akan memastikan bahwa 28 kos itu bersih dari perbuatan yang melanggar norma.

“Kami masih mengincar 28 rumah kos dan hotel, suatu saat

pasti kami datangi, apalagi sam-pai ada laporan dari warga sekitar, pasti kami langsung bergerak,” pungkasnya.

Sementara itu, A. Dardiri Zubairi, tokoh masyarakat Sume-nep mengatakan bahwa reali-tas demikian telah menandakan bahwa orangtua selalu berpra-sangka baik terhadap anaknya. “Seharusnya orangtua mulai pu-nya rasa was-was ketika anaknya hendak izin keluar,” katanya.

Namun, persoalan itu tidak cukup hanya dipasrahkan kepada orangtua. Lembaga sekolah se-bagai terapi moral harus selalu mengedepankan nilai-nilai afek-tif siswa, agar siswa terbiasa ber-perilaku arif dan punya mental moral yang tinggi.

“Paling utama keluarga, jan-gan biarkan anak memilih ke-mauannya sendiri, orangtua harus terus memberikan penga-wasan yang lebih ketat terhadap anak. Sebab aneh jika orangtua tidak tahu tentang aktivitas anak di luar sekolah. Oleh karena itu, sebelum diserahkan ke sekolah, orangtua harus menciptakan lingkungan yang kreatif bagi anak, bukan malah lingkungan yang tidak sehat,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

Empat Pasangan Ketahuan MesumOrangtua Harus Mulai Was-was Terhadap AnaknyaSUMENEP – Ada empat pasangan ketahuan sedang ber-buat mesum, Selasa (10/6). Dua pasangan di antaranya masih tercatat sebagai mahasiswa dan siswa salah satu SMA ternama di Sumenep. Sedangkan yang lain merupa-kan pemuda.

SUMENEP - Pengumuman hasil tes CPNS guru Honorer Kategori Dua (K-2) Sumenep 2014 masih menyisakan pole-mik. Pasalnya, hasil tes pelulu-san CPNS K-2 itu justru nyaris memakan korban. Dua guru honorer di SMPN 3 Sumenep nyaris menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oknum Jatim Curruption Watch (JCW).

Kedua guru tersebut, yaitu Hendri Kurniawan dan Luki Nur Hidayat. Selasa (10/6) sekitar pukul 10.00, keduanya meny-ambangi Kantor Badan Kepega-waian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep untuk mem-inta penjelasan terkait perilaku oknum aktivis anti korupsi tersebut.

“Ini yang kami resahkan. Pasca lulusnya kami berdua sebagai CPNS 2014 beberapa waktu lalu itu, ada oknum JCW yang berinisial S mendatangi sekolah kami pada 18 Februari 2014. Mereka lantas mencoba menagih uang seakan kami guru honorer K-2 ini punya hutang sama mereka. Padahal kami tidak pernah merasa memiliki hutang,” tandasnya.

Dari data yang dimilikinya, lanjut Hendri, ada Berita Acara Hasil Rapat yang dikeluarkan oleh BKD Sumenep setelah menindaklanjuti hasil laporan yang dilayangkan oleh JCW. Hasil rapat itu merekomendasikan dua hal, yakni terkait dengan berkas kedua guru CPNS itu sudah me-menuhi persyaratan sesuai PP 48 Tahun 2005 tentang Kriteria Tenaga Honorer K-2.

“Sudah jelas dari Berita Acara Hasil Rapat itu bahwa kami ber-dua yang dilaporkan oleh JCW ternyata sudah memenuhi kri-teria sesuai PP tersebut. Dalam PP itu disebutkan di antaranya harus mempunyai masa kerja minimal 1 tahun sampai dengan

31 Desember 2005. Apanya ber-masalah dengan hasil tes pen-gumana CPNS kami,” tanyanya heran.

Selain itu, jelas Hendri, re-komendasi dari BKPP juga me-nyebutkan secara administratif tidak ditemukan kekurangan masa kerja. Namun apabila dikemudian hari terdapat per-masalahan bersifat pribadi hen-daknya diselesaikan oleh kedua belah pihak antara pelapor dan terlapor. “Jadi agak aneh kalau status hasil tes kami yang lulus tes masih dipermasalahkan,” tandasnya.

Dijelaskan lebih jauh, ka-rena permintaan oknum JCW berinisial S itu tidak dipenuhi oleh kedua guru honorer itu, lantas oknum tersebut mencoba menjegal dengan berusaha men-ganulir dari kelulusan hasil tes CPNS itu dengan melaporkan ke Kemenpan RI. “Makanya kami juga tidak tinggal diam sebab ini sudah menyangkut hidup kami,” katanya emosi.

Semenatara Kepala Diskom-info Yayak Nur Wahyudi justru menegaskan hasil rapat BKPP itu yang merekomendasikan dua hal itu sudah termasuk laporan yang pertama. Sementara JCW melaporkan kembali ke BKPP untuk kali kedua. Tapi yang jelas pemerintah akan mengkaji ter-lebih dulu terkait dengan lapo-ran JCW yang kali kedua itu.

“Kita masih akan mengkaji terlebih dahulu dan akan mel-akukan klarifikasi lagi. Pasalnya laporan yang kali kedua oleh JCW sudah lebih lengkap. Se-hingga ini perlu diperdalam ter-masuk tidak menutup kemung-kinan akan memanggil kepala sekolah SMPN 3 dan pihak ter-lapor untuk mengklarifikasi berkas laporan dari JCW terse-but,” pungkasnya.

=ALI RIDHO

NYARIS DITIPU

Guru Honorer Menyambangi BKPP

KORBAN. Hendri Kurniawan dan Luki Nur Hidayat, guru honorer di SMPN 3 Sumenep, menunjukkan surat usai menyambangi kantor Badan Kepegawa-ian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Selasa (10/6).

BERBUAT MESUM. Salah satu pasangan pemuda-pemudi yang tertangkap sedang berbuat mesum di salah satu kamar hotel di Jalan Trunojoyo, Selasa (10/6).

Page 28: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III K

moh

amm

ad m

uhlis

/ kor

an m

adur

a

Sumenep RABU 11 JUNI 2014No. 0378 | TAHUN III KSampangKORAN

MADURA

Eksekusi tersebut berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 739/K/SIP.SUS/2012. MA mengabulkan banding atau kasasi Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Sampang pada tahun 2011. PN membebaskan A.M. Hoseh dari dakwaan mencabuli M (18) warga Jalan Garuda Kec/Kota Sampang pada Desember 2010.

Pada tanggal 23 Oktober 2013, jaksa merasa tidak puas atas pu-tusan tersebut dan melakukan banding ke MA. Surat keputusan MA baru diterima Kejari pada Senin (09/6). A.M. Hoseh terbukti melanggar Undang-Undang Per-lindungan Anak Pasal 82 Tahun 2002 dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara dan denda sebe-sar Rp 60 juta.

Pantauan Koran Madura, ek-sekusi dipimpin langsung Kasi Pi-dana Umum (Pidum) Kejari Sam-pang R Wisnu Bagus Wicaksono. Tim eksekutor hendak mengek-sekusi anggota Komisi B itu di ruang rapat paripurna di kantor

DPRD Sampang Lantai II Jalan Wijaya Kusuma, namun nihil. A.M. Hoseh ditemukan di ruang pengad-uan masyarakat di lantai dasar.

Kepala Kejaksaan Negeri Sam-pang Abdullah melalui Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Sampang R Wisnu Bagus Wicaksono mengata-kan, pihaknya melakukan eksekusi terhadap A.M. Hoseh, setelah mempunyai putusan hukum tetap dari Mahkamah Agung (MA).

“Kita melakukan eksekusi ter-hadap terpidana setelah mempu-nyai hukum tetap, karena yang bersangkutan melanggar Pasal 82 mengenai Perlindungan Anak atas kasus pencabulan. Kalau nantinya (A.M. Hoseh) tidak mampu mem-bayar denda Rp 60 juta bisa diganti dengan hukuman penjara selama 6 bulan,”ucapnya didampingi Humas Kejari Sampang, Sucipto.

Namun, status terdakwa yang menjadi terpidana masih punya kesempatan untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK). “Ter-pidana masih punyak hak untuk mengajukan PK, tetapi semua hal

itu tidak menghalangi proses ek-sekusi, karena semua hak sudah dijamin oleh UU,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sampang Moh Hodai men-gapresiasi tindakan kejaksaan, meski Kejari Sampang tidak mem-berikan surat pemberitahuan atas rencana eksekusi tersebut. “Saya setuju untuk dieksekusi meski be-

lum ada surat pemberitahuan,” tutur pimpinsn komisi yang mem-bidangi hukum dan pemerintahan.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sampang Darmanto mem-benarkan, Kejari belum memberi-kan surat pemberitahuan atas rencana eksekusi. “Belum ada su-rat pemberitahuan. Itu kan teknis Kejaksaan,”singkatnya.

Menanggapi hal itu, R Wisnu Bagus Wicaksono menerang-kan, pihaknya tidak melayang-kan surat pemberitahuan untuk mengeksekusi terpidana sudah hal biasa. Pasalnya, pihaknya wajib segera melakukan eksekusi setelah terbitnya surat kutipan putusan dari MA.

“Masalah surat pemberita-huan eksekusi memang tidak ada, karena berbeda dengan tata cara pemanggilan saksi atau tersang-ka. Begitu ada kutipan putusan kita langsung dan bisa mengek-sekusi, karena secara logika kalau terdakwa mau dieksekusi untuk ditahan pasti malah menghindar dengan cara apa pun,” terangnya.

Pihaknya mengaku sempat ke-sulitan untuk mengeksekusi A.M. Huseh. Sebab, yang bersangkutan saat hendak dieksekusi justru se-dang tidak berada di rumah is-trinya yang berada di Desa Banjar Sokah Kecamatan Kedungdung.

“Kita sulit mengeksekusi yang bersangkutan, karena di rumah istrinya malah tidak ada. Mungkin sudah tahu setelah kita memberi-kan akte pemberitahuan keputu-san, akhirnya kami cari tahu dan ketemu di kantornya memakai sepeda motor Vario Nopol M 5969 NL,” tutupnya. =RYAN HARIYANTO/MK

A.M. Hoseh Kalah di MATerbukti Langgar UU Perlindungan Anak Pasal 82/2002SAMPANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Selasa (10/6) sekitar pukul 11.00 Wib mengeksekusi A.M. Hoseh (36), warga Desa Batu Poro Barat Ke-camatan Kedungdung, di gedung DPRD Sampang.

A.M. Hoseh (36), anggota Komisi B DPRD Sampang asal Desa Batu Poro Barat Kecamatan Kedungdung, saat digelandang ke dalam mobil polisi, Selasa (10/6). Mahkamah Agung mengabulkan kasasi Jaksa Penuntut Umum atas putusan bebas Pengadilan Negeri setempat kepada A.M. Hoseh yang didakwa melakukan pencabulan.

SAMPANG- Perhimpunan Mahasiswa Sampang (PMS) men-datangi Perpustakaan Daerah (Perpusda) yang ada di Jl Wahid Hasyim. Mereka bukan untuk membaca buku melainkan untuk mempertanyakan kondisi per-pusda yang sampai saat ini dinilai minim penyediaan referensi buku dan sistem pelayanannya juga dinilai kurang memuaskan.

Mereka mendatangi pen-gelola Perpusda untuk beraudi-ensi. Aktivis mahasiswa tersebut menyampaikan keluh kesahnya terkait hal tersebut. Koordinator PMS, Muhammad Soleh meny-ampaikan bahwa pengelolaan perpusda masih jauh dari hara-pan masyarakat. Bahkan Soleh mengklaim bahwa koleksi buku yang dimiliki perpusda sangat minim. Bahkan, sistem pelay-anannya saat ini diakui masih menggunakan sistem manual.

“Kondisi seperti itu akan membuat masyarakat tidak

termotivasi untuk mengunjungi perpusda. Selain itu, perpusda juga tidak bisa memberikan konstribusi banyak untuk ikut serta dalam mencerdaskan anak

bangsa,” ujarnya saat beraudi-ensi, Selasa (10/6).

Bahkan mahasiswa dari PMS menuding jika pengelola perpus-takaan dianggap tidak profesion-

al dalam menjalankan tugasnya. Mereka mendesak pengelola perpusda mengubah sistem pe-layananya dengan komputerisasi. Selain itu, mereka juga meminta

koleksi buku harus maksimalkan.“Pengelolaan perpusda

haruslah profesional, minimal menerapkan komputerisasi dalam sistem pelayanan, se-lain itu juga penambahan buku referensi harus dimaksimalkan,” ungkap koordinator PMS.

Sementara itu, Kepala Per-pusda Harunur Rasyid mengakui atas tudingan mahasiswa ke-pada instansi yang dikelolanya. Menurutnya perpusda saat ini masih banyak hal yang perlu perbaiki dan dibenahi. Akan tetapi pembenahan tersebut menurutnya harus dilakukan secara bertahap.

”Kami berterima kasih terha-dap masukan dari teman-teman mahasiswa. Karena masukan dan dukungan tersebut merupakan bahan untuk melakukan perbai-kan dan sebagai motivasi untuk menjalankan tugas kami secara maksimal untuk kedepannya,” Ujarnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

Mahasiswa Tanya Minimnya Buku PerpusdaPESERTA AUDIENSI. Saat mempertanyakan kinerja sistem pengelolaan Perpus dihadapan pengelola di kantor perpusda Jl Wahid Hasyim, Selasa (10/6).

Page 29: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN IIIL Sampang

Hal itu disuarakan perwakilan dari LSM Gerakan Anak Indonesia Bangkit (GAIB), Madura Develop-ment Watch (MDW), Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Skoci, Forum Kajian Publik (FKP), GPRS, SP2M, Pemuda Bahari Nusantara (PBN), Barisan Madura Bangkit (BMB), Pergerakan Mahasiswa Is-lam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Keluarga Mahasiswa Sampang (IKMAS), dan GMP2R.

Kasus korupsi yang hingga saat ini belum tuntas, di antara-nya korupsi dana pesangon ang-

gota DPRD periode tahun 1999-2004, penanganan kasus Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), penanganan kasus pen-gadaan mobil pemadam ke-baranan (damkar) di Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta penanganan kasus program kontigensi dan demfarm.

Ketua LSM Madura Develop-ment Watch (MDW) Sampang Tamsul mempertanyakan penan-ganan kasus tersebut. “Ke mana kasus pesangon anggota DPRD sampai saat ini belum tuntas, bahkan kesannya diam di tempat

padahal sudah ada penetapan ter-sangka,” ucapnya.

Dirinya beserta aktivis lain-nya mendesak Kejari untuk mel-akukan eksekusi dan penahanan terhadap beberapa kasus korupsi yang telah ditetapkan sebagai ter-sangka. “Kami harap secepatnya kejari melakukan penahanan ke-pada tersangka yang tersandung kasus korupsi, karena sampai saat ini kejari belum melakukan pena-han,” jelasnya.

Sejumlah aktivis menilai ke-jari belum juga melakukan pena-hanan terhadap tersangka, karena Kejari lemah dalam memproses hukum yang terus bergulir.

“Kalau seperti ini sama saja lemah dalam menahan para ter-sangka, dan kami memang men-gapresiasi kinerja Kejari yang tel-ah menahan beberapa tersangka, sehingga kami memang perang terhadap pejabat yang tersang-kut kasus tindak korupsi diling-

kungan pemerintahan Sampang,” tegasnya.

Menanggapi tudingan dari sejumlah aktivis LSM dan ormas tersebut, Humas Kejari Sampang Sucipto menuturkan pihaknya dalam menangani kasus korupsi memang butuh waktu. Hal itu, untuk memproses hukum kasus lainnya.

“Yang jelas semuanya itu nunggu giliran, kami pasti tidak akan diam menangani kasus ko-rupsi, Pak, tapi kami juga butuh waktu untuk melakukan pena-hanan terhadap tersangka kasus lain,” tuturnya.

Disinggung sejauh ini Ke-jari telah menetapkan tersangka kasus korupsi, namun belum ada penahanan? Sucipto yang meru-pakan Kasi Intel menerangkan bahwa pihaknya harus berhati-hati dalam menangani semua perkara korupsi. Apalagi, untuk melakukan penahanan terhadap

tersangka kasus korupsi harus disertai Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

“Sementara untuk beberapa kasus korupsi lainnya, BAP para tersangka belum memenuhi per-syaratan, makanya kami harus melengkapi BAP. Kalau tidak ram-pung BAP-nya khawatir bebas demi hukum, karena kami hanya memiliki tenggat waktu selama 60 hari,” terangnya.=RYAN HARIYANTO/MK

Penanganan Korupsi Dinilai Setengah HatiSAMPANG - Sejumlah aktivis mahasiswa, aliansi lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kabupaten Sampang membuat “Petisi Juni 2014”. Mereka menilai pen-anganan kasus korupsi di Kota Bahari masih seten-gah hati. Penegak hukum dinilai belum berhasil memberantasnya.

Kami harap secepatnya Kejari

melakukan penahanan kepada

tersangka yang tersandung kasus

korupsi, karena sampai saat ini Kejari

belum melakukan penahan.

TamsulKetua LSM MDW

MENGUCAPKAN

KEPADA BUPATI SAMPANGDrs. A. FANNAN HASIB

ATAS DIRAIHNYA ANUGERAH ADIPURA 2014KATEGORI KOTA KECIL

OLEH KABUPATEN SAMPANG

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHKABUPATEN SAMPANG

Selamat dan Sukses Ir RPH MoH ZIs, MTKepala Dinas PU Bina Marga

Ir Tony MoeRdIwanTo, M.siKepala Dinas PU Pengairan

H. RUdy seTIadHy, se, MMKepala Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik

Ir waHyU PRIHaRTono, MMKepala Dinas PU

Cipta Karya dan Tata Ruang

Page 30: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III MSampang

Mereka mengisi air sebagai simbol sindiran kepada dinas terkait sekaligus bentuk apresiasi terhadap lingkungan Sampang yang dinilai bersih secara fisik sehingga mendapat penghargaan Adipura. Namun, pembersihan moral dan mental pejabat Sam-pang juga perlu dilakukan. Salah satu SKPD yang termasuk dalam sindirannya adalah Badan Ling-kungan Hidup (BLH).

Juru Bicara Aksi Tamsul men-jelaskan bahwa penghargaan Ad-

ipura yang diraih Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sampang saat ini sangatlah tidak layak, Sebab bukti riil di lapangan sangat tidak sesuai untuk mendapatkan peng-hargaan tersebut.

“Kota Sampang ini sebenarnya tidak layak untuk mendapatkan penghargaan Adipura, sebab fakta dan kondisi riil di lapangan sangat tidak sesuai, nanti itu bukan Adipu-ra malah menjadi adi pura-pura,” ucapnya kepada Koran Madura.

Akan tetapi, Tamsul mengaku

meski demikian, apa pun alasan-nya sebagai putra daerah harus bangga dan mengapresiasikan terhadap perolehan penghargaan Adipura saat ini. “Kami sebagai putra daerah harus bangga dan mengapresiasi penghargaan Ad-ipura tersebut,” jelasnya.

Sementara Kepala BLH, Suhrowardi menjelaskan sindiran yang dilakukan oleh LSM di ta-man bunga dengan mengisi air ke kolam. Menurutnya, penghargaan Adipura tersebut dibedakan oleh beberapa kriteria dan dibedakan oleh beberapa titik pantau yang dinilai misalnya penilaian dari sisi pemukiman. “Sindiran itu ke-mungkinan secara administratif tidak paham kriterianya. Sedang-kan perhargaan kemarin merupa-kan penghargaan Adipura untuk kriteria kota kecil,” jelasnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

Kinerja SKPD DisindirTamsul: Sampang Tak Layak Dapat AdipuraSAMPANG- Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berkumpul di taman bunga di depan Kantor Pem-kab Sampang untuk merilis beberapa kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sampang yang dinilai sampai saat ini kurang maksimal. Sebelum rilis, sejumlah pen-tolan LSM sempat mengisi air kolam di salah satu taman kota yang terletak di Jalan Jamaludin.

SIMBOL. Gabungan LSM ketika mengisi air di kolam kosong di taman bunga Jl Jamaludin Kota Sampang, Selasa (10/6).

SAMPANG- Komisi C De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang memanggil Badan Lingkungan Hidup (BLH), Selasa (10/6) sekitar pukul 10.14 WIB. Pemanggilan itu terkait kinerja BLH yang dinilai tidak maksimal, terutama dalam me-melihara dan mengembangkan lingkungan pertamanan di Sam-pang.

BLH menanggapi santai pemanggilan oleh Komisi C itu. Sebab, pemanggilan terse-but merupakan bentuk evalu-asi yang dilakukan oleh jajaran dewan kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Bahkan pihak BLH mengaku untuk semua program saat ini sudah benar-benar dilaksana-kan sesuai aturan dan ketentuan yang disesuaikan dengan angga-ran yang ada.

“Pemanggilan tersebut wa-jar saja, karena anggota dewan sebagai kontrol kegiatan dari semua SKPD. Dan kami sudah menjelaskan bahwa kami sudah melaksanakan tugas kami sesuai dengan aturan dan ketentuan yang disesuaikan,” ucap Kepala BLH, Suhrowardi kepada warta-wan saat keluar dari ruangan komisi C.

Terkait temuan di lapan-gan, Suhrowardi juga mengaku bahwa tidak semua yang ada di-lapangan saat ini dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak BLH. Sebab temuan-temuan tersebut saat ini tidak dianggarkan un-tuk tahun ini. Sehingga banyak fakta di lapangan ditemukan oleh masyarakat dengan me-nyimpulkan bahwa kinerja BLH tampak kurang maksimal. “Sep-erti kolam yang tak terisi di be-berapa taman di kota, tahun ini

anggarannya tidak ada. Sehing-ga tahun depan kami anggarkan itu,” kelitnya.

Anggota Komisi C, Aulia Rahman menjelaskan dari perte-muan evaluasi tertutup tersebut mengaku memaklumi kepada kinerja BLH saat ini. Sebab saat ini pihak BLH untuk mengurusi semua keindahan kota Sam-pang terkendala oleh minimnya anggaran. Sehingga banyak ke-beradaan taman kota dikeluh-kan oleh kalangan masyarakat dan aktivis Sampang.

“Saat ini kami memaklumi kinerja BLH yang banyak dike-luhkan masyarakat, sebab saat ini BLH digeluti keterbatasan anggaran dan tahun 2014 ini hanya menganggarkan pen-gadaan tanaman dan bunga-bunga saja,” jalasnya.

Ketika ditanya dengan adan-ya pengadaan alat berat oleh BLH yang dinilai pemborosan anggaran. Dalam hasil perte-muan tersebut, Aulia menje-laskan bahwa pengadaan mobil berat dikarenakan armada yang ada di BLH sudah berusia tua sehingga pihak BLH merencana-kan pengadaan itu. Sehingga dengan kondisi tersebut pihak komisi C akan membantu sepe-nuhnya dalam hal anggaran un-tuk mewujudkan kota sampang yang indah.

Untuk diketahui, menurut anggaran pendapatan dan be-lanja daerah (APBD) 2014 terkait program pemeliharaan deko-rasi kota dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yaitu Rp 1,7 miliyar dengan rincian sebe-sar Rp 851 juta untuk pengelo-laan RTH dan Rp 924 juta untuk pemeliharaan dekorasi kota.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

DIPANGGIL DEWAN

BLH Tanggapi Santai

DUKUNGAN JOKOWI-JK. Sejumlah tukang becak dan ibu rumah tangga saat hendak menyumbangkan uang recehan di Posko Pemenangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Selasa (10/6) di Jalan Rajawali Kelura-han Kecamatan Kota Sampang.

Page 31: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III N BangkalanBangkalan RABU 11 JUNI 2014

No. 0378 | TAHUN III NBangkalanKORAN MADURA

Selama pemeriksaan di dalam persidangan tidak ditemukan ada-nya alasan penghapus

pidana. Sebab, ter-dakwa orang dewasa,

normal, sehat akal pikirannya dan mampu bertanggung jawab,”

Agus BudiyantoJPU

doni heriyanto/koran maduraPASRAH. Terdakwa Suyanto alias Toleng didampingi penasihat hukumnya saat menjalani sidang tuntutan di PN Bang-kalan.

Toleng Diganjar 8 Tahun PenjaraPledoi Dijadwal Berlangsung pada 17 Juni

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Agus Budiyanto, SH menyatakan perbuatan terdakwa menghilang-kan nyawa orang lain telah me-menuhi semua unsur yang ter-kandung dalam pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan. Perbuatan terdakwa mengayun-kan celurit dan bujur ke arah kor-ban secara bertubi-tubi dan men-imbulkan sejumlah luka hingga menyebabkan korban tewas me-rupakan perbuatan pidana.

"Berdasarkan fakta dalam per-sidangan unsur menghilangkan jiwa orang lain dalam perkara ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum," ujar JPU, Agus Budiyanto saat membacakan tuntutan.

Perbuatan terdakwa kata Agus, telah melanggar pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Dengan demikian, terdakwa atas kesala-hannya dituntut dengan pidana penjara selama delapan tahun di-kurangi selama terdakwa berada dalam tanahan sebelum putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap, dengan perintah terdakwa tetap di tahan.

"Selama pemeriksaan di dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan penghapus pidana. Sebab, terdakwa orang dewasa, normal, sehat akal pikirannya dan mampu bertanggung jawab," im-buhnya.

Mendengar tuntutan JPU, ter-dakwa menyerahkan sepenuhnya terhadap penasihat hukumnya. Penasihat hukum terdakwa, Zain-al Arifin, SH memohon kepada ketua majelis hakim , Sugiharti, SH untuk diberikan waktu untuk melakukan pembelaan. Majelis hakim mengabulkan permohonan tersebut, dengan menetapkan sidang lanjutan dengan agenda pembelaan (Pledoi) akan digelar pada tanggal 17 Juni mendatang.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Suyanto alias Toleng (37), warga Ke-camatan Kamal, terdakwa kasus pembunuhan Syahid, (48), warga setempat, dituntut hukuman delapan tahun penjara dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan, Selasa (10/6). Sebab terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunu-han dengan membacok korban bertubi-tubi hingga tewas di tempat.

PENYELENGGARA PEMILU

Bersihkah Pelulusan Anggota Komisioner?

BANGKALAN - Sebanyak 10 peserta rekrutmen calon ang-gota KPUD Bangkalan, saat ini sedang deg-degan. Sebab hari ini nasib mereka bakal diten-tukan oleh KPUD Provinsi. Lo-los menjadi komisioner KPUD periode 2014-2019, atau malah sebaliknya. Meskipun dalam proses pelulusannya masih per-lu ditelusuri, benar-benar bersih ataukah sarat ‘titipan’.

Tiga dari 10 calon anggota KPUD Bangkalan merupakan incumbent. Artinya, sekarang ketiga orang itu sedang men-jabat sebagai anggota KPUD. Yang menentukan lolos atau tidak yakni KPU Provinsi Jatim, setelah sebelumnya mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.

"Belum diketahui sekarang mas, Rabu besok pukul 12 malam baru diumumkan siapa saja yang lolos menjadi anggota KPUD," ucap Sekretaris KPUD Bangkalan, Rizal, saat dikonfirmasi warta-wan, Selasa (10/6) kemarin.

Ia menjelaskan, KPU Provin-si yang menentukan siapa yang lolos menjadi KPUD Bangkalan. Tugas tim seleksi (timsel) ka-bupaten sudah selesai sampai 10 besar. Kemudian 10 nama itu diserahkan kepada KPU Provinsi untuk uji kelayakan.

"Proses seleksi calon ang-gota KPUD sudah sesuai dengan

prosedur. Kita tunggu hasilnya dari KPU provinsi, siapa saja yang lolos menjadi anggota KPD nanti," ucapnya.

Menurut Rizal, pihaknya berharap lima anggota KPUD nanti yang terpilih bisa men-jalankan tugasnya dengan baik. Sesuai dengan aturan yang ada, sehingga pelaksanaan pemilu bisa berlangsung lancar.

Di tempat terpisah, Direk-tur Madura Corruption Watch (MCW), Syukur menyatakan pi-haknya meminta kepada calon anggota KPUD yang terpilih nanti agar independensi dalam menyelenggaraan pemilu tetap terjaga, tidak boleh masuk dalam pusaran kepentingan golongan tertentu.

"Anggota KPUD harus inde-penden dan profesional dalam bekerja. Jangan sampai menjadi tim sukses golongan tertentu. Jika sudah begitu, maka hanya akan menciderai jalan proses demokrasi," terang Syukur.

Menurut Syukur, dirinya tidak ingin komisioner KPUD tersangkut persoalan seperti yang terjadi pada daerah lagi. Hal itu terjadi lantaran, oknum komisioner KPUD dalam men-jalankan tugas tidak netral. Me-lainkan berpihak pada golongan tertentu.

= SYAIFUL ISLAM/RAH

JELANG RAMADAN

Warga Wajib Waspadai Mamin Kadaluwarsa

BANGKALAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Bang-kalan menyatakan menjelang datangnya bulan suci Rama-dan, masyarakat setempat diminta agar mewaspadai maraknya makanan dan minu-man (mamin) kadaluwarsa yang beredar di pasaran. Tidak hanya itu, makanan dan minu-man yang mengandung zat kimia berbahaya juga perlu diantisipasi.

"Sejauh ini kami memang belum menemukan makanan dan minuman yang kadalu-warsa, kamudian makanan yang mengandung rodamin B (pewarna tekstil). Akan tetapi, masyarakat perlu mewaspadai hal itu," advis Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, dr. Yusro melalui

Kabid. Farmakmin dan Gizi, Ciptaning Tekat.

Biasanya, kata Ciptan-ing, pada saat bulan Rama-dan seringkali bermunculan parsel dengan harga murah, namun isinya makanan yang tidak memiliki izin dan sudah kadaluwarsa. Selain itu, makanan yang tidak steril mengandung bahan pengawet juga dijual di pasaran. Tentu-nya, hal itu sangat merugikan masyarakat yang tidak meng-etahuinya.

"Jadi masyarakat itu harus selektif dalam memilih ma-kanan yang dijual. Pastikan makanan tersebut memiliki izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)," ujarnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 32: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III O

Jika hingga waktu akhir pembayaran belum juga lu-nas, secara otomatis akan

diberangkatkan pada tahun berikutnya,”

Abd HamidKasi PHU Kemenag Bangkalan

Bangkalan

Mengapa 462 JCH Belum Lunasi ONH?Jatah Kursi Bisa Hangus Apabila 3 Jenjang Pelunasan Terlewatkan

"Jika hingga waktu akhir pem-bayaran belum juga lunas, secara otomatis akan diberangkatkan pada tahun berikutnya," jelas Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama ( PHU Keme-nag) Kabupaten Bangkalan, Abd Hamid.

Pelunasan ONH pada tahun 2014 ini dibagi menjadi tiga tahap. Pertama dimulai dari 11 Juni hingga 9 Juli, tahap kedua dari tanggal 14 Juni hingga 17 Juli, dan tahap tiga 20 hingga 24 Juli. Apabila dalam kurun waktu tersebut belum juga melunasi, maka secara otomatis ja-tah kursi haji akan hangus. Sedang-kan, uang yang disetorkan sebesar Rp 20 juta akan dikembalikan lagi.

"Itu adalah ketentuan, jadi harus diikuti oleh jemaah, jika memang ingin tetap berangkat tahun ini," ucapnya.

Menurutnya, ONH tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Kemente-

rian Agama Republik Indonesia me-lakukan perubahan. Pada tahun 2013 ONH mencapai mencapai U$ 3.619, sedangkan tahun ini mengalami pe-nyusutan menjadi U$ 3.308,9. Den-gan demikian, penyusutan ongkos sangat meringankan para jemaah. "Kami sangat berharap semua je-maah yang 2009 bisa berangkat ta-hun ini semua," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Jumlah jemaah calon haji di kabupaten Bangkalan yang akan diberangkatkan tahun ini ke tanah suci Mekkah mencapai 666 orang. Akan tetapi, sebanyak 462 jemaah belum melunasi ongkos naik haji (ONH). Jemaah tersebut merupakan jemaah yang mendaftar pada tahun 2009 dengan pendaftaran awal 20 juta. Diharapkan para jemaah melunasi ONH seperti 102 jemaah lainnya.

PELAUT

Bantuan untuk Nelayan Seharusnya MerataBANGKALAN - Pemberian

bantuan terhadap nelayan di Ka-bupaten Bangkalan dinilai masih belum merata. Sampai detik ini masih ada sebagian besar nelayan yang belum sama sekali meneri-ma bantuan. Terutama nelayan yang berada di daerah Kecama-tan Kwanyar. Sebagian besar dari mereka belum menerima bantuan dari pemerintah kabupaten (pem-kab) setempat.

Mereka juga sebenarnya sa-ngat membutuhkan bantuan dari pemkab itu. Mereka mengingin-kan dapat bantuan seperti ne-

layan lain, baik alat penangkap ikan, jarring, dan bantuan lain yang dibutuhkan para nelayan. Agar hasil tangkapannya bisa lebih optimal. Selama ini, akibat alat tangkap kurang bagus, hasil tangkapan tidak maksimal.

Persoalan tersebut harus men-dapat perhatian serius dari pemk-ab. Mereka sama-sama masyarakat Bangkalan. Maka bila ada pembe-rian bantuan harus merata. Tidak boleh ada yang diberi, sedang lainnya justru tidak pernah diberi. “Bantuan terhadap nelayan yang disalurkan pemkab tidak merata.

Ada nelayan yang dapat, tapi ba-nyak pula yang belum mendapat bantuan,” ucap Amas, mahasiswa yang menjadi tumpuhan keluhan dari nelayan Kwanyar.

Menurut Amas, jaring yang di-pakai nelayan Kwanyar sebenarnya tidak layak. Jaring yang mereka pa-kai sudah beberapa kali rusak. Na-mun, tetap dipakai setelah diper-baiki. Akibatnya, jaring itu mudah dirusak ikan untuk meloloskan diri.

“Sebenarnya jarring dipakai nelayan sekarang sudah waktu-nya disimpan. Tapi, karena tidak mempunyai uang untuk membeli

yang baru, akhirnya tetap dipa-kai. Ia berharap, pemkab segera member bantuan pada nelayan,” paparnya.

Amas menambahkan, pihak-nya sudah menyampaikan per-soalan tersebut pada Dinas Ke-lautan dan Perikanan Bangkalan. Namun, belum direspon. Padahal, dalam menyampaikan aspirasi dengan cara berorasi.

“Kami tidak tahu harus me-makai cara apalagi untuk mem-perjuangkan nasib paran nelayan supaya dapat bantuan. Karena kami pernah sampaikan aspirasi,

tapi belum ada respon sampai sekarang,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Bangkalan, Sugiyanto, menya-takan, pihaknya memang belum bisa memberi bantuan kepada se-mua nelayan yang ada, melainkan hanya pada sebagian karena ket-erbatasan anggaran.

“Jika ada bantuan lagi nanti, maka akan diberikan pada ne-layan yang belum menerima. Kalau sudah menerima bantuan, tidak akan diberi lagi,” ujarnya.

= SYAIFUL ISLAM/RAH

moh ridwan/koran maduraPARAH. Kondisi jalan provinsi yang rusak, sampai saat ini belum dilakukan perbaikan.

INFRASTRUKTUR

Pemerintah Mengabaikan Jalan Pantura BANGKALAN - Jalan ka-

wasan pantai utara (pantura) Kabupaten Bangkalan, hingga saat ini masih rusak. Pemerin-tah belum melakukan perbaikan pada jalan tersebut. Padahal, sebentar lagi bakal menghadapi arus mudik dan balik. Janji pe-merintah untuk segera mereal-isasikan perbaikan jalan rupanya tak kunjung terealisasi. Tambal sulam yang pernah dilakukan hanya bertahan sementara, karena kerusakan jalan kembali tersebar di sana-sini.

Kondisi jalan yang se-perti sekarang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Banyak jalan yang bergelombang dan berlubang. Jika musim hujan, jalan yang berlubang digenangi air. Sementara tidak sedikit pengguna jalan tidak tahu bahwa jalan yang digenangi air itu sangat dalam. Senigga bila mereka melintas di kubangan air

tersebut, dipastikan bakal jatuh. Agar tidak terus mema-

kan korban, pemerintah harus segera memperbaiki jalan yang rusak itu. Rencana perbaikan yang dijanjikan harus segera dilakukan, agar tidak menambah jumlah korban kecelakaan. Bila tidak kunjung dilakukan perbai-kan, sama artinya pemerintah mengabaikan jalan pantura dan keselamatan para pengguna jalan pantura tersebut.

Jalan yang rusak terlihat mu-lai dari Desa Sabiyan (Kecama-tan Kota), Lajing, Arosbaya hing-ga Tanjung Bumi. Masyarakat yang melintas di jalur pantura harus ekstra hati-hati, karena jalannya rusak parah.

“Sebenarnya, saya takut lewat di sini karena jalannya rusak parah. Tapi, karena tidak ada jalan lain, ya terpaksa lewat di sini,” ujar salah seorang pengendara motor, Sofyan, pada wartawan

saat dikonfirmasi, kemarin.Sofyan menjelaskan jalan

yang rusak sudah sejak setahun lalu. Namun, sampai detik ini belum juga diperbaiki. Padahal sudah banyak korban ber-jatuhan. Bahkan, ada korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalur pantura tersebut.

“Saya sendiri sampai peleg motor bengkok dan tidak bisa dipakai lagi, harus diganti den-gan yang baru. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan peleg yang baru dibeli bakal bengkok kembali,” paparnya.

Menurut Sofyan, pihak-nya berharap pemkab segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Selain bisa memper-lancar arus lalu lintas. Juga bisa memberikan keamanan kepada masyarakat. Serta perekonomian bakal tumbuh.

= SYAIFUL ISLAM/RAH

Page 33: e Paper Koran Madura 11 Juni  2014

KORAN MADURARABU 11 JUNI 2014 | No. 0378 | TAHUN III P OPROBOLINGGOKORAN

MADURARABU 11 JUNI 2014 No. 0378 | TAHUN III

FAIQATUZ ZAHRAH

Terus Berkarya Melalui Tulisan

ANDA MAU BERIKLAN?Pasang di

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper

Baginya, menulis itu adalah sebuah cara untuk mengungkapkan gagasan, ide-ide, maupun perasaan yang bisa

tertuangkan lewat goresan pena maupun. Menulis memiliki urgensinya sendiri ka-rena konten apapun yang kita tulis, entah itu fiksi, diari, artikel ilmiah adalah sebuah cerminan daripada kita sendiri.

Iya, tulisan yang kita buat adalah se-buah cerminan, tidak hanya tingkat intel-egensia kita, namun bisa menjadi sebuah refleksi terhadap apa yang telah kita lakukan selama ini. Banyak penulis men-yatakan bahwa fiksi merupakan kumpu-lan pengalaman akan hidup yang dipilih secara selektif. Sungguh sebuah hal yang cukup mengejutkan, mengingat selama ini kita mungkin mengidentikkan bahwa menulis fiksi adalah termasuk sebuah kerja otak kreatif.

Tentu saja itu tidak salah, tetapi menu-

lis puisi yang merupakan jenis karya fiksi butuh hati dan imaji. Sebab menulis puisi itu adalah sebuah ekspresi dari hati.

“Baru tulisan puisi itu akan berkualai-tas. Sebab untuk menulis sebuah tulisan yang berkualitas dibutuhkan tidak hanya kapabilitas dalam berimajinasi, tetapi juga olahan perasaan, misalkan- dari apa yang kita alami, yang disajikan secara terstruk-tur, sehingga para pembacanya akan mera-sakan sensasi. Bahkan ia merasakan apa yang penulis rasakan,” jelas perempuan suka menulis puisi sejak kecil itu.

Perempuan yang sudah menuangkan imajinya lewat tiga antologi puisi dan 1 antologi cerpen tersebut mengungkapkan bahwa manfaat menulis itu san- gat ban-yak, selain mampu menyalurkan ide secara sistematik, pula kenangan yang pernah kita alami akan memberikan emosi, hingga bisa melahirkan puisi. “Dan, waktu pun terus berlalu, tanpa sadar, banyak kenangan-kenangan yang seharusnya penting, kita lupakan. Padahal, memori akan sesuatu terkadang juga sangat penting. Inilah seni menulis puisi," ungkap perempuan yang akrab disapa Zahra tersebut.

Perempuan yang selalu menjadi bin-tang pelajar tersebut menyatakan bahwa peradaban yang selalu tampak muda, terkadang membuaikan, sehingga dari kita pun tak sempat untuk berkarya, dan menorehkan sejarah. Sehingga kita kadang tak sempat memberikan tempat bagi diri kita untuk mengambil sejenak napas, dan menikmati kesempatan hidup yang Tuhan berikan. Kini, kata Zahra, jaman moden telah merampas hidup kita dari dunianya sendiri, sehingga menjadikan diri kita lay-aknya robot-robot yang harus terus bekerja u n t u k terus menopang peradaban. “Se-hingga kadang- kadang sulit bagi kita untuk mendapatkan ketenangan hati, se-

lalu merasa dikejar-kejar dalam kehidupan. Inilah mengapa seringkali kita merasa be-lum berkembang setelah banyak hal yang kita alami dalam kehidupan. Jawabannya, karena kitqa selalu salah mengambil kepu-tusan untuk problem yang telah kita ha-dapi berulang-ulang,” paparnya.

Intinya, seiring berjalannya waktu, kita belum bisa mengambil apa yang di-namakan intisari kehidupan, dimana ting-

katan pemahaman, perspektif kita ter-hadap hidup masihlah berada pada titik stagnan, maka dengan karya, Zahra ingin menunjukkan bahwa lewat menulis ia in-gin menorehkan beberapa prestasi, teru-tama dalam dunia fiksi. Bahkan lewat karya, kualitas hidup kita tambah baik. Inilah seni dalam menulis fiksi. Sehingga tak salah, jika ia terus ingin berkarya tiada henti.

=SYAMSUNI

“Menulis adalah jiwa dan ragaku. Ia bagaikan energi

dalam setiap langkahku. Bahkan saya menjadi sosok

perempuan yang hidup,” ucap Faiqatuz Zahrah. Bagi perem-puan kelahiran Sumenep, 25

Juli 2000 tersebut menulis adalah proses yang ia tekuni

selama ini, terutama menu-lis puisi dan cerpen. Dengan

puisi, ia bisa bermain-main dan liar dengan imajinya.

Bahkan apapun yang ia lihat bisa menjadi sebuah inspirasi

dalam menulis puisi.