e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

32
28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 SELASA www.koranmadura.com 0328-6770024 ant/m agung rajasa KAREN DIPERIKSA KPK. Dirut Pertamina Karen Agustiawan (tengah) memberi keterangan seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/1). KPK memeriksa Karen Agustiawan sebagai saksi kasus Tindak Pidana Korupsi penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian ESDM dengan tersangka Waryono Karno. JAKARTA- Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan diperiksa Komisi Pemberan- tasan Korupsi sebagai saksi dalam kasus dugaan peneri- maan hadiah terkait kegiatan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan tersangka mantan Sekretaris Jenderal Waryono Karno. “Bu Karen bersaksi untuk Pak Waryono Karno,” kata pengacara Karen, Rudy Al- fonso, di Gedung KPK Jakarta, Senin. Karen sendiri tidak mengungkapkan apa pun saat tiba di Gedung KPK. Ia sebelumnya pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap kepada mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini pada 7 November 2013, kasus Waryono ini merupakan pengembangan dari kasus Rudi Rubiandini. Dalam persidangan, Rudi pernah menyebutkan bahwa ia menyer- ahkan uang sebanyak 200.000 dolar AS kepada Komisi VII DPR sebagai uang Tunjangan Hari Raya (THR). “Tidak tahu, ini kan belum diperiksa, tunggu saja nanti selesainya, baru ini kita kasih tau,” kata Rudy saat ditanya apakah pemeriksaan Karen terkait dengan pembe- rian uang THR. Namun Rudy meyakini bahwa Per- tamina tidak memberikan THR kepada anggota DPR Komisi VII yang mengurus bidang energi. “Saya pastikan tidak ada, Ibu ini sudah sering diancam untuk dipecat, tapi dia tidak pernah melayani permintaan itu, sama sekali saya jamin, tidak ada pemberian dari Pertamina ke DPR itu ya,” ungkap Rudy. Dalam perkara ini, KPK sudah memeriksa Ketua Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dan Wakil Ketua Komisi VII Zainuddin Amali, keduanya membantah telah menerima THR dari Rudi Rubi- andini. KPK juga telah menggeledah 13 tempat terkait kasus tersebut yaitu di dua ruang di Kementerian ESDM; rumah Waryono, rumah Kepala Biro Bagian Keuangan Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrisnohadi; ruang kerja Komisi VII Sutan Bhatoegana, Tri Yulianto dan Zainudin Amali; rumah Sutan dan Tri Yulianto; ru- mah staf Sutan, Irianto Muhyi; serta ruang kerja Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar. Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 9 Desember 2014. Kepada Waryono disangkakan pasal 12 huruf B dan atau pasal 11 Undang-undang No 31/1999 sebagaimana diubah Undang- undang No 20/2001 tentang Pemberan- tasan Tindak Pidana Korupsi. Isi pasal tersebut adalah setiap gratifi- kasi kepada pegawai negeri atau penyeleng- gara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara 4-20 ta- hun kurundan dan pidana denda Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar. = ANT/DESCA KPK Periksa Dirut Pertamina Pengacara Karen: Ibu Sering Diancam Akan Dipecat dari Posisinya KPK Menggeledah Kamar Airin Rachmi Diany Nasional | hal 2

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 128 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III

ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000SELASA www.koranmadura.com0328-6770024

ant/m agung rajasa KAREN DIPERIKSA KPK. Dirut Pertamina Karen Agustiawan (tengah) memberi keterangan seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/1). KPK memeriksa Karen Agustiawan sebagai saksi kasus Tindak Pidana Korupsi penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan pada Kementerian ESDM dengan tersangka Waryono Karno.

JAKARTA- Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan diperiksa Komisi Pemberan-tasan Korupsi sebagai saksi dalam kasus dugaan peneri-maan hadiah terkait kegiatan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan tersangka mantan Sekretaris Jenderal Waryono Karno.

“Bu Karen bersaksi untuk Pak Waryono Karno,” kata pengacara Karen, Rudy Al-fonso, di Gedung KPK Jakarta, Senin.

Karen sendiri tidak mengungkapkan apa pun saat tiba di Gedung KPK. Ia sebelumnya pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap kepada mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini pada 7 November 2013, kasus Waryono ini merupakan pengembangan dari kasus Rudi Rubiandini.

Dalam persidangan, Rudi pernah menyebutkan bahwa ia menyer-ahkan uang sebanyak 200.000 dolar AS kepada Komisi VII DPR sebagai uang Tunjangan Hari Raya (THR).

“Tidak tahu, ini kan belum diperiksa, tunggu saja nanti selesainya, baru ini kita kasih tau,” kata Rudy saat ditanya apakah pemeriksaan Karen terkait dengan pembe-rian uang THR.

Namun Rudy meyakini bahwa Per-tamina tidak memberikan THR kepada anggota DPR Komisi VII yang mengurus bidang energi.

“Saya pastikan tidak ada, Ibu ini sudah

sering diancam untuk dipecat, tapi dia tidak pernah melayani permintaan itu, sama sekali saya jamin, tidak ada pemberian dari Pertamina ke DPR itu ya,” ungkap Rudy.

Dalam perkara ini, KPK sudah memeriksa Ketua Komisi VII dari

Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dan Wakil Ketua Komisi VII Zainuddin Amali, keduanya membantah telah menerima THR dari Rudi Rubi-

andini.KPK juga telah menggeledah 13

tempat terkait kasus tersebut yaitu di dua ruang di Kementerian ESDM; rumah Waryono, rumah Kepala Biro Bagian Keuangan Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrisnohadi; ruang kerja Komisi VII Sutan Bhatoegana, Tri Yulianto dan Zainudin Amali; rumah Sutan dan Tri Yulianto; ru-mah staf Sutan, Irianto Muhyi; serta ruang

kerja Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar.Waryono Karno ditetapkan sebagai

tersangka dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 9 Desember 2014.

Kepada Waryono disangkakan pasal 12 huruf B dan atau pasal 11 Undang-undang No 31/1999 sebagaimana diubah Undang-undang No 20/2001 tentang Pemberan-tasan Tindak Pidana Korupsi.

Isi pasal tersebut adalah setiap gratifi-kasi kepada pegawai negeri atau penyeleng-gara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara 4-20 ta-hun kurundan dan pidana denda Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar.

= ANT/DESCA

KPK Periksa Dirut Pertamina Pengacara Karen: Ibu Sering Diancam Akan Dipecat dari Posisinya

KPK Menggeledah

Kamar Airin Rachmi

Diany

Nasional | hal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 2

AdA candaan bernada sindiran tentang drae-nase air di berbagai daerah, yang dianggap menjadi salah satu penyebab banjir. “Jika ingin melihat birokrasi di negeri ini, lihatlah draenase di selu-ruh daerah. Sebagian besar tersendat, tersumbat sampah, rusak hingga air tak bisa mengalir nor-mal,” kata seorang teman. Lalu, lanjutnya, dua hal berbeda itu seperti saling terkait, hingga timbul dampak buruk yang merugikan masyarakat.

Birokrasi yang kata Peter M. Blau dirancang menyelesaikan tugas administratif dalam skala besar hingga terkoordinir sistematis, di negeri ini terkesan berfungsi sebaliknya. Yang seharusnya memperlancar, mempermudah justru mempersulit. Ungkapan kalau bisa dipersulit kenapa harus diper-mudah, seakan menjadi merk birokrasi di negeri ini. Jika ingin mudah perlu semacam oli layaknya mesin. Tentu oli di sini bentuknya agak berbeda dari biasanya.

Dua Presiden di negeri ini pernah mengeluhkan soal birokrasi, yaitu saat Ibu Megawati menjadi Presiden dan Presiden SBY. Itu artinya, memang birokrasi di negeri ini benar-benar menggurita hingga menelan apa dan siapapun. Bahkan ada pendapat, beberapa mantan mentri yang tersand-

ung masalah, karena jadi korban kesemrawutan birokrasi.

Lalu apa hubungan bi-rokrasi dan ketersendatan draenasi air yang men-jadi salah satu penyebab banjir? Tentu saja di sini tak terkait kesamaan ketersumbatan keduanya. Draenase buruk di hampir seluruh daerah mencer-minkan tak berfungsinya mekanisme kerja dan kontrol birokrasi. Tak ada penanganan terpadu

dari jajaran paling tinggi sampai tingkatan paling rendah. Dari Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat sampai kepala desa.

Tak usah meneliti terlalu rumit. Dari segi perencanaan dan pembangunnnya saja kelihatan semrawut. Hampir tiap daerah ada perbaikan jalan, selalu tak didahului perbaikan draenase. Hasilnya, bisa ditebak. Jalan sudah diperbaiki, rusak kembali hanya kurun waktu mingguan bahkan hitungan hari.

Jika kebijakan dan perencanaan saja sudah amburadul apalagi terkait koordinasi mengopti-malkan pembenahan dan perbaikan draenase. Jika yang mendasar dan besar terabaikan apalagi hal yang bersifat lebih mikro, yang sekedar perawatan, perbaikan dan pembenahan.

Ada yang mengatakan, soal draenase ini kurang mendapat perhatian di era kepemimpinan Jakarta sebelum sekarang, karena nilai proyeknya kecil. Tak ada bandingnya dengan Proyek Kanal Timur dan Barat serta yang lainnya. Bisa jadi ini, menjadi lang-gam dan gaya kepemimpinan di berbagai daerah, yang menganggap juga sebagai proyek ecek-ecek.

Seorang wartawan nasional begitu gemas terkait soal draenase ini. Ia teriak di jejaring sosial, “Jika jadi Kepala Daerah, yang pertama saya lakukan membenahi selokan. Tak masalah saya disebut Gubernur selokan, bupati/walikota selokan. Biarin. Saya yakin percuma pembangunan fisik tanpa mem-benahi soal draenase,” gerutunya.

Bisa salah, bisa benar. Yang pasti, sudah terbukti ketika draenase buruk, sedikit hujan saja banjir hingga jalan serta bangunan lainnya terembes rusak.=

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 2

Draenase

Jika kebijakan dan perencanaan

saja sudah am-buradul apalagi

terkait koordinasi mengoptimalkan pembenahan dan perbaikan drae-

nase

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta KPK Geledah Kamar

Airin Rachmi Diany

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi menyita sejumlah mobil, sepeda motor dan dokumen terkait kepemilikan aset dari adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan, yang di-duga hasil dari tindak pidana pencu-cian uang (TPPU).

“Dari tujuh lokasi atau tempat pe-nyidikan, KPK melakukan penyitaan terhadap beberapa aset terkait peny-idikan dugaan TPPU dari TCW,” kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi di kantorn-ya, Jakarta, Senin malam.

Menurut Johan, penyitaan aset dari rumah Wawan di kawasan Jalan Denpasar, Jakarta adalah Mobil Lexus hitam bernomor polisi B 888 ARD, Nissan GTR B 888 GAW, Land Cruiser hitam B 888 TCW dan sepeda motor Harley Davidson B 3484 NWW.

Sedangkan dari beberapa tempat di Serang, Banten KPK menyita dua unit mobil Mitsubishi Pajero, satu BMW, satu Honda Freed, tiga Kijang Innova, satu Toyota Avanza, satu Ford Fiesta, satu Toyota Fortuner.

Sementara itu, KPK juga melaku-kan penyitaan dokumen terkait aset Wawan.

= ANT/ANOM PRIHANTORO

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

KPK Sita Mobil dan Aset Wawan

TANGERANG- Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) menggeledah kamar Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi diany untuk mencari dokumen terkait dugaan Tindak Pidana Pen-cucian Uang (TPPU) oleh suaminya, Tubagus Chaeri Wardana (TCW).

“Iya, tadi penyidik KPK pun menggeledah kamar Bu Airin untuk mencari dokumen yang diperlukan,” kata kuasa hukum Tubagus Chaeri Wardana, TB Sukamta di Tangerang, Senin (27/01).

Menurutnya, penyidik KPK men-elusuri seluruh ruangan di dalam ru-mah. Hal itu dilakukan untuk mencari dokumen yang diperlukan.

Setelah beberapa jam melakukan

penggeledahan, sejumlah penyidik KPK pun mendapatkan berkas yang diinginkan dan membawanya.

Berkas tersebut, berisi delapan poin yang berkaitan dengan kasus yang menjerat Tubagus Chaeri Wardana terkait kasus saat ini.

Sukamta mengaku hanya me-mantau proses penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik KPK. Sebab, selama penggeledahan, beberapa pe-nyidik memeriksa seluruh ruangan.

Perlu diketahui, sejumlah peny-idik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan di ke-diaman Wali Kota Tangerang Sela-tan Airin Rachmi Diany di Cluster Narada Alam Sutera Serpong, Senin. Penyidik datang sekitar pukul 12.00 WIB menggunakan minibus dengan nomor polisi B 7355 KAA dan keluar pukul 15.00 WIB dengan membawa sejumlah dokumen.

Airin Rachmi Diany merupakan istri dari Tubagus Chaeri Wardana,

tersangka korupsi kasus Pilkada Leb-ak dan pengadaan alat kesehatan di RSUD Banten.

Berdasarkan informasi Penyidik KPK melakukan penggeledahan di be-berapa lokasi terkait dengan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atas nama tersangka TCW, adik Gubernur Banten Ratu Atut.

Lokasi yang digeledah tersebut di antaranya Rumah TCW (Tubagus Chaery Wardana-red) Jl Denpasar IV No. 35 Jaksel, Jl Denpasar II No. 43 Jaksel, Rumah Walkot Tangsel Jl Sutera Narada V No. 16 Alam Sutera - Tangsel, Rumah Yayah Rodiah Kompl. Grand Serang Asri Blok A3-4 , Cipocok Jaya-Serang, Kompl. Griya Serang Asri K5 No. 7 Serang - Banten, Rumah Da-dang Prijatna Taman Graha Asri Blok H5-9, Serang - Banten dan Rumah Dadang Sumpena Taman Graha Asri Blok CC5 no.13.

= ANT/ACHMAD IRFAN

Penyidik Mengumpulkan Bukti TPPU oleh TCW

ant/andika wahyu KPK SITA MOBIL WAWAN. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil mewah dari garasi rumah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan di Jalan Den-pasar IV, Jakarta Selatan, Senin malam (27/1). KPK menyita tiga kendaraan mewah yakni Nissan GTR warna putih B 888 GAW, Lexus B 888 ARD dan Land Cruiser B 888 TCW dan sebuah motor Harley Davidson V Rod karena diduga terkait dengan pencucian uang yang dilakukan adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tersebut.

Page 3: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 3PROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengemukakan, Syarif Hasan tidak pas untuk posisi jabatan yang diembannya. “Partai Demokrat sebesar itu, tapi yang dipercaya menjalankan ketua harian, orang yang masih nyambi menjadi menteri,” ungkap Pasek, dalam diskusi “Lingkaran Kekua-saan, Konflik Politik dan Korup-si”, di Jakarta, Senin (27/1).

Menurutnya, kepemimpinan suami Ingrid Kansil itu bukan menjadi perekat kader Demokrat dalam membangun kesolidan dan kinerja partai dalam menghadapi Pemilu 2014, sebaliknya justru menjadi pemicu perpecahan. “Saya dipecat dari jajaran pengu-rus Partai Demokrat saya terima, diganti dari jabatan Ketua Komisi III DPR juga tidak melawan, lalu diganti Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat tidak masalah. Tapi ketika saya harus di PAW dari anggota DPR RI, masa saya tidak melawan, dan diam saja,” tegas Pasek.

Dia menegaskan, peme-catan yang dilakukan Partai Demokrat, yang ditanda tangani Ketua Pelaksan Harian Syarif Hasan, dan Sekretaris Jenderal Edi Baskoro Yudhoyono akan dia lawan. “Saya bukan mela-wan karena saya diberhentikan,

tapi penghentian saya tanpa alasan. Bila saya dikatakan tidak berterima kasih, lihat saja apakah saya tidak pernah hadir di DPR atau menghadiri rapat lainnya,” ujar Pasek.

Menurutnya, pemecatan terhadap anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bali ini tidak berdasar, dan bukan mencer-minkan nilai-nilai demokrasi, sebaliknya sudah mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan. “Pak Syarif ibarat punya SIM C, tapi disuruh mengemudikan bus malam, ya yang ada mengemudi dengan zig-zag, dan membuat para penumpang ketakutan,” tukas Pasek

Loyalis Anas Urbaningrum, Ma’mun Murod Al-Barbasy juga menilai, Syarif tidak pas mem-impin Demokrat. “Sikap DPR dalam hal ini Marzuki Alie sudah tepat. Surat itu pantas dikemba-likan karena tidak prosedural,” ujarnya.

Ma’mun Murod juga yakin SBY sangat paham terkait prose-dur pengajuan PAW yang harus ditandatangani oleh ketua umum partai. “Dengan hanya ditanda-tangani Ketua Harian, ada kesan kuat PD sengaja melecehkan lembaga terhormat seperti DPR,” ungkap Ma’mun.

=GAM/ABD

DEMOKRAT VS ANAS

Pasek Kritik Kepemimpinan Syarif JAKARTA-Ketua DPR Marzuki Alie mengembalikan surat pergantian antarwaktu (PAW) Gede Pasek Suardika se-bagai anggota DPR ke DPP Partai Demokrat. Alasannya, surat PAW dari Partai Demokrat itu ditandatangani Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP, bukan oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY.

JAKARTA- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan siap jika sewaktu-waktu diperik-sa oleh Komisi Pember-antasan Korupsi terkait dugaan kasus suap Pilkada Jawa Timur oleh tersangka mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

“Seluruh warga negara Indo-nesia harus (siap diperiksa KPK), bukan saya saja,” kata Soekarwo yang ditemui usai kuliah umum di Universitas Nasional, Jakarta, Senin.

Pria yang kerap disapa Pakde Karwo itu menjelaskan kronolo-gi pertemuannya dengan Ketua Partai Golkar Jatim, Zainuddin Amali, beberapa waktu sebe-lumnya, soal betapa beratnya Pilkada Jatim untuk dimenang-kan.

Namun, Soekarwo menampik ucapan Zainuddin tersebut ka-rena berdasarkan data yang ia punya, sebanyak 71.026 sudah menandatangani petisi ‘fairness’ (adil).

“Ketua Golkarnya, Zainuddin Amali, memberi tahu saya bahwa Jatim itu ‘berat’, saya bilang ‘Lho apa beratnya? Sebanyak 71.026 tanda tangan fairness. Tidak ada keberatan’,” katanya.

Saat proses pengadilan di MK, lanjut Soekarwo, hanya ada satu yang menyatakan keberatan yakni dari TPS Pulau Mandangin, Sampang, Madura.

“Itu juga karena saksinya adalah tokoh, bukan pelaku di TPS. Tapi sudah dibantah oleh saksi-saksi di TPS, jadi tidak ada yang dikatakan berat,” ujarnya.

Ia mengaku tidak tahu me-nahu soal kasus yang menyeret namanya itu.

“Berbuat tidak, mengetahui (juga) tidak. Begitu Zainuddin Amali menyampaikan ‘berat’ su-dah saya tolak. Dia juga enggak

cerita bagaimana BBM-nya (den-gan Akil),” katanya.

Gubernur petahana itu bah-kan mengaku baru mengetahui perihal kasus tersebut sekitar 15 hari lalu dari pemberitaan di media.“Ya itu, rekaman BBM-nya saya baru tahun 15 hari yang lalu,” ujarnya.

Sebelumnya, ada informasi terkait percakapan Blackberry Messenger (BBM) antara Akil Mochtar dan Ketua Golkar Jatim Zainuddin Amali untuk meme-nangkan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf dalam sengketa Pilkada Jatim di MK.

Pasangan Soekarwo-Syaful-lah Yusuf yang diusung Partai Golkar disebut-sebut dimintai uang sebesar Rp10 miliar agar bisa menang dalam sengketa Pilkada Jatim di MK yang saat itu diketuai oleh Akil Mochtar.

Ada pun Akil diduga telah menerima gratifikasi dari sejum-lah sengketa Pilkada yang ditan-gani Mahkamah Konstitusi.

= ANT/ADE IRMA

Soekarwo Siap Diperiksa Akil Diduga Terima Suap Pilkada Jatim

ant/m agung rajasa SKANDAL BAILOUT CENTURY. Wakil Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Agus San-toso keluar gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan bailout Bank Century di Jakarta, Senin (27/1). KPK memeriksa Agus Santoso sebagai saksi terkait penyidikan kasus pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan tersangka Budi Mulya.

ant/m agung rajasa GEDE PASEK JENGUK ANAS. Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Gede Pasek Suardika menunjukkan buku sebelum menjenguk Anas Ur-baningrum di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/1). Dalam kunjungan ini, Pasek membawa 2 buah buku untuk Anas yang merupakan buku tentang sejarah, yakni Masa Akhir Majapahit dan Siapa Pengkhianat Diponegoro.

Page 4: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 4 Nasional

“Ketika rapat koordinasi, Pemerintah menyampaikan ada keluhan dari peserta pemilu terkait pentingnya menghadir-kan saksi di setiap TPS (tempat pemungutan suara). Sekali lagi, ini bukan dari Bawaslu (tapi) ini aspirasi parpol kepada Pemerin-tah,” kata Muhammad di Jakarta, Senin.

Dia membantah jika per-mintaan dana saksi untuk per-wakilan parpol itu muncul dari Bawaslu, dan menjelaskan bahwa Bawaslu dipertimbangkan seba-gai pihak yang paling tepat untuk mengelola anggaran tersebut.

Ide untuk mengalokasikan anggaran saksi parpol, lanjut Muhammad, muncul dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto.

“Pak Menko Polhukam men-jelaskan ada permintaan parpol ke Pemerintah, tapi beliau tidak menjelaskan partai mana saja,” tambahnya.

Pemerintah kemudian menunjuk Bawaslu karena tidak ingin dituding ikut campur dalam urusan pemilu, khususnya partai politik. Oleh karena itu, Mend-agri Gamawan Fauzi dalam rakor tersebut mengusulkan Bawaslu sebagai lembaga Pemerintah non-kementerian yang berhak

mengelola anggaran itu.“Pemerintah bilang bahwa

tidak bisa langsung mengelola karena Pemerintah takut ditud-ing intervensi parpol, kemudian Mendagri mengusulkan Bawa-slu saja. Saya bilang kalau itu disetujui dan tidak mengganggu tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kami ya kenapa tidak,” ungkap Muhammad.

Sementara itu, ketika dite-mui secara terpisah, Mendagri mengatakan bahwa usulan honor saksi parpol dibiayai Pemerintah muncul dari Bawaslu yang mun-cul saat pembahasan mengenai program Mitra Pengawas Pemilu Lapangan (PPL).

“Itu Bawaslu dulu yang usul, pada waktu pembahasan muncul ide untuk saksi dari parpol, jadi dia (Bawaslu) yang mengatur. Presiden sifatnya membantu, tetapi bagaimana pengaturan dan tugasnya itu diatur oleh Bawaslu sendiri,” ujar Mendagri.

Anggaran untuk saksi parpol yang disiapkan Pemerintah sebesar Rp700 miliar, sementara anggaran Mitra PPL yang diminta Bawaslu sebesar Rp800 miliar. Sehingga total dana tambahan untuk kegiatan pelaksanaan pemilu menjadi Rp1,5 triliun.

=ANT/ FRANSISKA

DANA SAKSI PARPOL

Bawaslu: Inisiatif itu dari PemerintahJAKARTA- Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad mengatakan anggaran honor saksi dari perwakilan parpol merupakan inisiatif Pemerintah karena pihaknya tidak pernah mengajukan usul tersebut.

“Dalam suasana Indonesia yang pragmatis dan transaksion-al ini, ratusan lawyer melawan kekuatan anti demokrasi secara sukarela dan juga memberi hara-pan kepada kami,” kata DR. Rizal Ramli saat menggelar jumpa pers di Gedung Juang, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin (27/1).

Seperti diberitakan, selain mensomasi Rizal, pengacara ke-luarga Presiden SBY, Palmer Si-tumorang dan rekan-rekannya, juga melayangkan somasi ke-pada loyalis Anas Urbaningrum yang juga anggota Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sri Mulyono karena tulisannya di la-man Kompasiana berjudul “Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap”.

Politisi Partai Keadilan Se-jahtera, Fahri Hamzah, juga ter-ancam somasi. Ia diperintahkan untuk meminta maaf karena ter-us menerus mengungkapkan ke media massa soal dugaan bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menerima dana 200 ribu dolar Amerika Serikat dari ko-rupsi proyek Hambalang.

Sementara Rizal yang juga penasihat ahli pada Perserikatan Bangsa Bangsa ini disomasi ka-rena mengumbar di media massa soal dugaan gratifikasi jabatan Wakil Presiden (Wapres) kepada Boediono yang dikaitkan dengan bail out Bank Century.

Rizal mengapresiasi tim pen-gacara yang akan membelanya

melawan somasi SBY. Salah satu pengacara yang bergabung ada-lah Ahmad Rifai, yang pernah membela pimpinan Komisi Pem-berantasan Korupsi dari tindak kriminalisasi.

“Sangat mengagumkan dan mengharukan, ternyata ban-yak sekali lawyer yang sukarela beramai-ramai bergabung untuk memperjuangkan demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indo-nesia,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Hukum Pengawal Demokrasi dan Kebebasan Pendapat Otto Ha-sibuan mengaku heran dengan sikap SBY yang justru melay-angkan somasi untuk rakyatnya sendiri.

Dia menilai, somasi terse-but adalah ancaman terhadap demokrasi dan kebebasan ber-pendapat. “Lonceng kematian sudah berbunyi. Kita harus bersama-sama mencegah,” ka-tanya dalam jumpa pers ber-sama Rizal Ramli menanggapi somasi SBY di Gedung Juang, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin (27/1).

=GAM/ ABD

Rizal Ramli Dibela 200 PengacaraJAKARTA-Tokoh oposisi nasional Rizal Ramli telah menyiapkan kuasa hukum untuk melawan somasi yang dilayangkan tim pengacara dan konsultan hukum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga. Tak main-main, Mantan Menko Pere-konomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini akan dibela sekitar 200 pengacara yang tergabung dalam Tim Hukum Pengawal Demokrasi dan Kebe-basan Pendapat.

Salah Satunya Mantan Pengacara KPK

ant/muhammad adimaja DIBELA 200 PENGACARA. Mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid Rizal Ramli (tengah) did-ampingi Tim kuasa hukumnya memberikan keterangan pers terkait “Somasi Presiden SBY kepada Rizal Ramli” di Gedung Joang 45, Jakpus, Senin (27/1). Dalam keterangan persnya Rizal Ramli bersama 200 kuasa hukumnya menyatakan siap menghadapi somasi dari Presiden SBY terkait pernyataannya di media massa beberapa waktu lalu yang dianggap menyinggung Presiden SBY dalam kasus Century.

ant/agus bebeng LARANGAN MEMBELI DARI PKL. Spanduk larangan membeli terpasang di pedestrian jalan di Bandung, Jawa Barat, Senin (27/1). Pemerintahan Kota Bandung menerapkan aturan penyitaan KTP dan denda maksimal Rp 1 juta kepada warga yang membeli dari PKL. di beberapa zona larangan membelii.

Page 5: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

penempatan dan perlindungan TKI itu.

“Secara umun kerangka acuan untuk perubahan memorandum of understanding (MoU) yang ditetapkan kedua negara pada 2008 telah disepakati. Oleh ka-rena itu kita berharap pembaruan Mou ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini,” kata Muhaimin.

Nota kesepahaman tersebut akan mirip dengan nota kesepa-haman dengan negara-negara lain yang memuat tentang pengaturan waktu istirahat penata laksana rumah tangga (PLRT), pengaturan libur sehari dalam seminggu serta hak pegang paspor.

Beberapa hal yang ditekankan Pemerintah Indonesia dalam draf MoU itu adalah besaran gaji mini-mum TKI, adanya hari libur tiap minggu, adanya jam istirahat atau pembatasan jam kerja, paspor yang boleh dipegang atau dibawa oleh TKI, adanya akses komunika-si dengan perwakilan RI maupun keluarga TKI, adanya uraian tugas TKI yang jelas dan cara penyele-saian perselisihan.

Perubahan peraturan di Bru-

nei Darussalam juga menuntut penyesuaian oleh PPTKIS yaitu kewajiban penggunaan agen dalam perekrutan PLRT, di mana sebelumnya perekrutan itu di-lakukan secara perorangan.

“Saat ini Brunei sudah ada aturan untuk penggunaan agen dalam merekrut PLRT, sebel-umnya belum ada sehingga dulu dilakukan secara perorangan. Ini yang harus disinkronkan dengan aturan PPTKIS di Indonesia,” ujar Muhaimin.

Secara umum, Muhaimin mengatakan pemerintah Indone-sia sedang melakukan pembena-han terhadap penempatan TKI sektor domestik dan memper-siapkan suatu mekanisme pen-empatan dan perlindungan TKI sektor domestik yang lebih baik di negara penempatan, termasuk Brunei Darussalam.

Namun untuk Brunei Darus-salam, Muhaimin menilai pada umumnya TKI tidak mengalami banyak masalah karena budaya yang relatif sama serta didukung dengan pemerintah setempat yang sangat peduli dan mau bek-

erja sama dengan KBRI dalam hal penganan kasus TKI.

“Namun, yang perlu dievalu-asi saat ini adalah besaran tarif agen penempatan dan penyusu-nan biaya pemberangkatan,” ujar Muhaimin.

Pembaruan nota kesepakatan bersama (MoU) mengenai penem-patan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor for-mal dan informal itu telah sampai pada tahapan penyelenggaraan “joint meeting” antara perwaki-lan pemerintah RI dengan pemer-intah Brunei.

Joint Meeting tersebut dimak-sudkan untuk melakukan pertu-karan informasi dan pandangan terkait mengenai peraturan pe-rundangan kedua negara dan im-plementasinya.

Join Meeting tersebut juga membahas materi yang akan dimuat dalam draf MoU, di mana pemerintah Indonesia mengu-sulkan untuk dimasukkan dalam MoU mengenai besaran gaji mini-mum TKI, adanya hari libur tiap minggunya, adanya jam istira-hat atau pembatasan jam kerja,

paspor yang boleh dipegang atau dibawa oleh TKI, adanya akses komunikasi dengan perwakilan RI maupun keluarga TKI, adanya uraian tugas TKI yang jelas dan cara penyelesaian perselisihan.

“Diharapkan kedepan dengan adanya pertemuan ini akan se-makin meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara sehingga target ‘zero domestic worker’ 2017 tercapai di mana penempatan TKI diarahkan sesuai jabatan seperti juru masak, ‘housekeeper’, ‘care-taker’ dan ‘babysitter’,” paparnya.

Saat ini ada 67.913 TKI yang bekerja Brunei Darussalam dengan sekitar 45 persen TKI bekerja di sektor formal seperti disektor in-dustri, perkebunan dan anak buah kapal dan 55 persen adalah pekerja di sektor informal seperti penata laksana rumah tangga dan sopir.

Selain itu, ribuan peluang kerja di Brunei Darussalam untuk sektor formal juga masih terbuka di antaranya untuk bidang per-minyakan, bidang infrastruktur, informasi dan teknologi serta kesehatan dan bidang kehutanan.

= ANT/ARIE

Indonesia-Brunei Kembali Bahas MoU TKIDiharapkan Ada Perbaikan sejak Waktu Libur hingga Besar Gaji

Produksi Dodol ImlekSejumlah pekerja mengaduk dodol di rumah produksi dodol di kawasan Kampung Lio Baru, Neglasari, Tangerang, Banten, Senin (27/01). Menjelang Imlek 2565 produksi dodol meningkat 100%, karena banyak mendapat pesanan dari sejumlah kota seperti Jakarta, Bogor, Bekasi.

ant/lucky.r

JAKARTA- Pemerintah Indonesia dan pemerin-tah Brunei Darussalam melanjutkan kembali pembahasan pemba-ruan nota kesepahaman atau “memorandum of understanding” (MoU) mengenai penempatan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor formal maupun informal (domestik).

“MoU dalam bidang penem-patan dan perlindungan TKI perlu untuk segera terwujud, sehingga memberikan kepastian hukum, baik bagi pengguna maupun TKI itu sendiri,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menaker-trans) RI Muhaimin Iskandar.

Menakertran mengemuka-kan itu dalam pertemuan dengan Menteri Hal Ehwal Dalam Neg-eri Brunei Darussalam Excelency Pehin Udana Khotib Dato Padu-ka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin Bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Senin.

Dalam keterangan pers Hu-mas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang diterima di Jakarta, Senin, Menakertrans Muhaimin Iskandar mengata-kan pemerintah akan terus men-dorong percepatan pembaruan MoU antara Indonesia dengan Brunei Darussalam dalam bidang

Page 6: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Ditjen Pajak berkomitmen agar pen-gelolaan data dan atau informasi yang dihim-pun dari Kementerian/Lembaga, instansi dan pihak lain dijamin integ-ritasnya.

Sehingga, instansi pemberi data dan atau informasi yakin bahwa data dan atau informasi yang diberikan dimanfaatkan un-tuk kepentingan kesejahteraan publik.

Demikian benang merah Dis-kusi Panel bertajuk Pengamanan Penerimaan Negara Melalui Sinergi antar Kementerian dan Lembaga. Sebagai pembicara kunci dalam diskusi ini adalah Anny Ratnawaty Wakil Menteri Keuangan dan Kuntoro Mangku-subroto Kepala Kepala Unit Kerja

Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Selain itu, para panelis yang hadir adalah Yunus Husein - Staf Ahli Kepala UKP4, Denny Indrayana Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Fuad Rahmany Direktur Jenderal Pa-jak.

Acara ini dihadiri oleh ratu-san undangan dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Instansi, BUMN dan pihak lain yang terkait. “Ditjen Pajak juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing agar implemen-tasi Pasal 35A UU KUP ini terwu-jud,” Kepala Seksi Hubungan Ek-sternal Ditjen Pajak Chandra Budi di Jakarta, Senin (27/1)

Sesuai dengan Pasal 35A Un-dang-Undang Nomor 16 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, Ditjen Pa-jak diberikan kewenangan untuk menghimpun data dan informasi perpajakan dari setiap Kemente-rian/Lembaga, Instansi dan pihak lain. Ketentuan mengenai hal ini juga telah diatur dalam Peratu-ran Pemerintah Nomor 31 Tahun 2012 tentang Pemberian, Peng-himpunan Data dan Informasi Berkaitan dengan Perpajakan.

Menurut dia, sistem adminis-trasi perpajakan Indonesia men-ganut sistem self assessment. Ini artinya Wajib Pajak diberi keper-cayaan untuk menghitung, mem-perhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terhutang.

Untuk itu maka Ditjen Pajak membutuhkan alat atau sarana untuk menguji kebenaran peng-hitungan pajak yang oleh dilapor-kan Wajib Pajak.

= GAM

Penyelamatan Uang Negara

“Kegiatan ekonomi dan sektor yang tradable (industri dan pertanian) kurang berkem-bang sehingga harus mengim-por dalam jumlah besar,” kata Ketua Umum Kadin Suryo Bam-bang Sulistio, di Gedung Kadin, Jakarta, Senin (27/1).

Dulu, sektor industri di masa lalu pernah jadi lokomotif ekonomi dengan tingkat per-tumbuhan hampir dua kali lipat produk domestik bruto (PDB) nasional. Ekspor sektor industri amat tinggi sehingga bisa men-ciptakan surplus perdagangan dan menetralisir defisit.

Kini, sektor itu dianggap sekunder. Pertumbuhannya rendah dan terus melemah. “Akibatnya, fondasi ekonomi nasional tidak kuat dan keseim-bangan eksternal juga rentan. Nilai tukar yang melemah dan keseimbangan yang rentan merupakan gejala dari masalah struktur seperti sekarang ini,” tandasnya.

Kondisi ini makin mengkha-watirkan jika faktor eksternal diperhatikan juga. Menurut Kadin, Indonesia menghadapi tantangan lingkungan strat-egis internasional yang sering berubah. Frekuensi krisis ber-

langsung lebih sering dan serba tak pasti. “Gejolak pasar global sangat berpengaruh besar ter-hadap perekonomian nasional yang rapuh sehingga krisis tak bisa dihindari,” kata Suryo.

Di sisi makro, Kadin melihat Bank Indonesia dan pemerintah suka mengambil jalan pintas melalui pengetatan likuiditas sehingga mengorbankan dunia usaha. Menurut Suryo, mestin-ya pemerintah mengendalikan inflasi dari akarnya dengan cara meningkatkan suplai dan kapasitas serta memperlancar arus barang. Dengan demikian, dunia usaha bergerak leluasa dan menumbuhkan perekono-mian.

Kadin kecewa kepada pemerintah karena tidak mel-akukan pengetatan ketika pada 2010-2012 terjadi tekanan terh-adap neraca transaksi berjalan. “Struktur anggaran pendapa-tan dan belanja pemerintah selama periode 2008-2014 juga dirancang defisit tanpa kejela-san arah. Jumlah defisit bersifat fluktuatif, yang menandakan tidak adanya sasaran yang jelas untuk meningkatkan kemamp-uan belanja,” katanya.

=GAM

PERTUMBUHAN EKONOMI

Perekonomian Kita MengkhawatirkanJAKARTA-Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengkhawatirkan perekonomian Indonesia yang kesuli-tan mengimbangi dinamika konsumsi domestik. Kondisi ini memicu defisit perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan, dan meningkatkan pengeluaran cadangan devisa yang besar.

ant/ismar patrizkiIRFAN BACHDIM KE LIGA JEPANG. Pesepak bola Indonesia, Irfan Bachdim (kanan) dan General Manager klub Divisi I J-League Ventforet Kofu, Satoru Sakuma (kiri) menyampaikan keterangan pers di Garuda City Center, Bandara Soekar-no-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (27/1). Irfan Bachdim resmi dikontrak klub liga Jepang, Ventforet Kofu, sebagai bagian dari kerja sama Garuda Indonesia dan pemerintahan Prefecture Yamanashi, Jepang, dalam upaya peningkatan arus turis kedua negara.

Ditjen Pajak Dorong Sinergi Antar Instansi

ant/agus bebeng HARGA IKAN LAUT MELONJAK. Pedagang menunggu pembeli ikan laut di pasar tradisional Kosambi Bandung, Jawa Barat, Senin (27/1). Keterse-diaan yang kurang akibat cuaca yang tidak baik, mengakibatkan kenaikan harga ikan laut sekitar 20-40 persen.

Page 7: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Dana Saksi

alam Songkem Membangun Karakter Melalui Televisi

acana Pemerintah untuk membayar uang saksi yang akan diambilkan

dari dana APBN menggelinding bagai bola salju. Di satu sisi meng-giurkan caleg dan parpol, namun di sisi lain membekukan rakyat. Itulah sebabnya sejumlah politisi tam-pak sibuk menyembunyikan muka. Antara menerima dan menolak wa-cana tersebut. Bila ditolak selaksa membuang rezeki yang dapat mer-ingankan parpol dan caleg, seba-liknya bila diterima justru menyayat hati rakyat. Padahal saat ini mereka sedang membutuhkan dukungan rakyat untuk menghimpun suara sebanyak-banyaknya dalam pemilu mendatang agar bisa melenggang mulus menuju kursi dewan.

Mereka akan berpikir seribu kali untuk menerima wacana itu. Sebab ancaman rakyat semakin menjauhi caleg yang menggunakan dana negara untuk kebutuhan prib-adinya, bukan sekedar ilusi. Caleg yang tergiur menggunakan uang negara hakikatnya menari di atas penderitaan rakyat, sebab semes-tinya penggunaan dana negara itu lebih diprioritaskan untuk program peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan, pembu-kaan lapangan kerja, dan untuk membantu korban bencana alam yang kini banyak terjadi di sejumlah daerah di negeri ini.

Apalagi negara Indonesia masih dililit utang. Untuk tahun 2013 utang luar negeri Indonesia bukan main, mencapai Rp 2.177,95 trili-un. Jauh lebih besar dibandingkan tahun 2012 sebelumnya yang men-capai Rp 1.977,71 triliun. Dengan lilitan utang yang mencekik negeri ini, sangat tidak rasional apabila Indonesia memaksakan diri akan menanggung dana saksi. Dana saksi hanya menambah beban ne-gara, padahal negara masih memi-liki beban tanggungan seperti dana pensiun dan tanggungan dana tun-jangan sertifikasi, yang hingga kini masih belum terbayarkan.

Usulan dana saksi parpol menca-pai Rp 700 miliar ditambah angga-ran Mitra PPL Rp 800 miliar, sehing-ga totalnya berjumlah Rp 1,5 triliun. Sungguh sangat menghambur-ham-burkan dana rakyat. (*)

Sejumlah stasiun televisi me-mang berpacu dan saling adu kreatif untuk menarik

simpati pemirsa. Dari hitungan bulan, minggu, hari, jam bahkan hitungan detik, televisi akan se-lalu berusaha menayangkan acara yang terbaru. Untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya televisi terus melakukan formula inovatif dalam sebuah tayangan.

Alhasil, televisi tidak ha-nya menyuguhkan acara berupa hiburan, atau yang bernuansa ilmiah, namun pemirsa juga disuguhi tontonan yang berbau mistik atau gaib. Televisi juga me-nyuguhkan tontonan yang sangat menyentuh hati hingga acara yang sangat tidak manusiawi.

Anehnya, tidak sedikit masyarakat sangat menikmati tontonan tersebut. Sebut saja tayangan sinetron laga Kian San-tang MNCTV, aneka jenis joget di TransTV, bahkan berita krimi-nal di sejumlah stasiun televisi. Ternyata tidak hanya anak-anak yang menyukai tayangan terse-but, orang tua juga seperti tidak mau ketinggalan.

Televisi telah banyak meng-inspirasi masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa. Anak-anak akan senantiasa meniru gaya aktor atau tokoh yang dilihat dalam tayangan televisi. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan meniru hampir secara keseluru-han, mulai dari kostum, cara bi-cara bahkan cara mereka dalam bergaul dengan teman sebayanya sehari-hari. Ketika mereka ber-main, mereka tidak segan-segan akan meninju atau menjurus kawannya sendiri. Mereka juga akan berpura-pura terluka lalu menjerit histeris, bahkan pura-pura mati layaknya dalam televisi.

Kalangan muda-mudi juga

seperti terhipnotis dengan tay-angan televisi, mereka dengan begitu mudah akan meniru aktor atau artis favorit mereka dari se-mua aspek, mulai dari gaya hidup hingga cara berpakaian. Bahkan, atas nama fanatisme, mereka akan dibilang ketinggalan jaman dan tidak modern mana kala tidak mengikuti trend, yang mereka da-pat dari televisi.

Televisi telah berhasil mem-pengaruhi pemirsanya dengan tayangan-tayangannya. Tidak se-mua yang masuk dalam tayangan televisi adalah hal yang sebenarn-ya, namun tidak sedikit yang tay-ang dalam televisi adalah rekayasa, kebohongan dan manipulasi. Ori-entasi televisi adalah bisnis, asal ada uang siapapun berhak masuk televisi. Mereka yang berlatar be-lakang bodoh, cacat moral, culas, pembohong, bisa tampil menarik, baik dan bak pahlawan hanya ka-rena mereka mampu bayar.

Televisi dan PerilakuSeorang Ahli Psikologi So-

sial dari Amerika Serikat David McClelland pada 1971 melalui buku The Achievement Motive in Economic Growth mengemukakan konsep the need for Achievement (n-Ach) atau kebutuhan untuk berprestasi, yang kemudian men-jadi sangat terkenal. Menurut dia, orang dengan n-Ach tinggi cend-erung berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, bu-kan karena imbalan materi mela-inkan demi memenuhi tuntutan kepuasan batin dari dalam diri.

Mendasarkan konsep itu, bila dalam masyarakat terdapat banyak individu dengan n-Ach tinggi, diharapkan masyarakat tersebut akan mengalami per-tumbuhan ekonomi dan kesejah-teraan tinggi. Melalui riset, Mc-Clelland menyimpulkan bahwa n-Ach tinggi bisa ditumbuhkan melalui cerita anak-anak. Di se-mua negara, mayoritas orang tua mendongeng pada anak-anak menjelang tidur mereka, me-manfaatkan cerita anak-anak, baik tertulis maupun cerita tutur turun-temurun.

Pemilihan cerita anak ka-rena dinilai belum dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan

politik sehingga lebih murni. Se-lanjutnya, ia mengaitkan antara isi cerita anak-anak (ia menel-iti 1.300 cerita) dan kemajuan ekonomi negara-negara asal cerita itu. Simpulannya, negara yang cerita anak-anaknya meng-andung nilai n-Ach tinggi, yang ditandai antara lain ada opti-misme tinggi, petualangan, ke-beranian untuk mengubah nasib, banyak akal, tidak cepat menye-rah, memiliki tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi pula.

Inti dari konsep McClelland adalah narasi dalam kisah-kisah dongeng dan cerita anak, turut membangun karakter si penerima pada kemudian hari. Bagian dari karakter itu antara lain doron-gan untuk terus berprestasi. Jika kisah-kisah itu punya nilai-nilai optimisme, ada dorongan meng-ubah nasib yang lebih baik, tidak cepat menyerah, berani, dan se-bagainya maka n-Ach dari anak-anak akan tinggi dan terbawa ke-tika mereka dewasa.

Sebaliknya, bila pasrah, fata-lis, hanya menurut, dan sejenis-nya maka n-Ach si penerima don-geng akan rendah. McClelland juga mengemukakan, tempat paling baik untuk menyemai ”vi-rus” n-Ach tinggi adalah institusi keluarga. Kondisi masyarakat saat ini telah berkembang makin kom-pleks. Medium untuk menyemai virus n-Ach tinggi tidak hanya ak-tivitas mendongeng orang tua ke-pada anak, atau guru kepada murid, tetapi dapat juga melalui film, ra-dio, koran, ataupun siaran televisi.

Makanan JiwaMari kita tengok kondisi In-

donesia saat ini. Televisi makin menggantikan peran orang tua untuk mendongeng dan bercerita kepada anak. Harga televisi makin murah, bisa dibeli oleh keluarga berpenghasilan rendah, makin banyak stasiun televisi, termasuk ragam siarannya. Berjam-jam tiap hari anak-anak berada di depan

televisi, menonton aneka tayangan.Melalui sinetron, penonton

anak-anak disuguhi Bahasa In-donesia yang porak-poranda, misalnya, ”Ih, loe tuh kegatelan banget ya”, ”Kamu itu yang keg-enitan”, ”Please deh, loe itu gak level ama gue”, dan semacamnya. Mela-lui sinetron, anak-anak juga dia-jari tingkah stereotipe bagaimana kalau orang marah: mata mendelik, mulut meneriakkan suara lantang dan kasar, lalu...plak!, tangan pun melayang ke muka si lawan main.

Lewat medium televisi, anak-anak juga belajar tentang kebo-hongan yang gamblang ditampil-kan para tokoh publik. Mereka juga menonton orang-orang yang mudah marah lalu merusak, me-nyaksikan tawuran pelajar, atau menikmati urusan privat yang di-umbar menjadi konsumsi publik.

Dengan konsumsi kisah-kisah seperti itu di benak mereka, apa yang terjadi pada anak-anak ke-tika kelak mereka remaja dan de-wasa? Apakah mereka akan punya virus n-Ach tinggi? Ataukah virus amarah, bohong, ngegosip, adu kuat, jalan pintas, dan sejenisnya?

Siaran televisi itu ”makanan jiwa”. Kalau makanan (fisik) yang kita konsumsi berpengaruh pada kesehatan dan kesakitan kita, demikian pula makanan jiwa. Jika kualitas isi tayangan televisi buruk, pengaruh pada pemirsa pun buruk. Dari seluruh pemirsa, anak-anaklah yang paling rentan terkena pengaruh.

Karena itu, marilah kita hi-langkan anggapan bahwa televisi itu anugerah semata yang mem-berikan aneka hiburan dan pen-didikan gratis pada masyarakat, karena banyak bahaya buruk yang mengintai ketika kita tak waspada dan tidak selektif dalam menyaksikan beragam tayangan. Mari terus kita kritik siaran-siaran televisi itu, untuk mendorong pengelola industri siaran menyuguhkan ”makanan jiwa” yang sehat bagi masyarakat, bagi kita semua.=

“Lewat medium tel-evisi, anak-anak bela-jar tentang kebohon-gan yang gamblang

ditampilkan para tokoh publik” Ahli

psikologi sosial dari Amerika Serikat David

McClelland

Page 8: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

PMII Desak Dewan Audit PDAM

Puluhan mahasiswa Pergera-kan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik melakukan unjuk rasa mendesak DPRD Gresik men-gaudit PDAM, Senin (27/01). Aksi mahasiswa PMII Gresik ini me-rupakan kedua kalinya dilakukan dengan tuntutan yang sama.

Korlap aksi Haris Sofwanul Fa-qih mengatakan, tuntutan maha-siswa antara lain meminta DPRD Gresik khususnya komisi B meng-kaji ulang kenaikan tarif PDAM mengingat pelayanan maupun kualitasnya dibawah standar.

"PDAM Gresik banyak me-lakukan kesalahan. Laporan masyarakat atau pelanggan, un-

tuk pencatatan pembayaran ba-nyak yang salah," teriak Haris.

Selain melakukan orasi di depan Kantor DPRD Gresik. Ma-hasiswa PMII juga melakukan teaterikal dengan membawa be-berapa botol air keruh dari PDAM sambil mandi. Aksi tersebut me-naruh perhatian masyarakat yang melintas di jalan.

Setelah puas melakukan orasi, puluhan mahasiswa PMII Gresik melanjutkan aksi serupa di kantor pemkab. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari puluhan polisi. Bahkan, Kapolsekta Gresik AKP Mulyono turut langsung memimpin pengamanan

Untuk diketahui, kenaikan ta-rif hanya berlaku untuk pemaka-ian diatas 10 kubik/bulan, se-dangkan pelanggan rumah tangga dengan pemakaian sampai 10 kubik/bulan tarifnya tetap, yakni Rp1.225/kubik.

Kenaikan tarif air PDAM Gresik dibagi dalam 5 kelom-pok, yakni kelompok I untuk sosial, kelompok II untuk rumah tangga dan instansi pemerintah, kelompok III untuk niaga kecil dan industri kecil, kelompok IV untuk niaga besar dan industri besar serta kelompok V khusus pelabuhan dan kawasan khusus lainnya.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gresik dalam keterangan pers menye-butkan, bahwa kenaikan tarif air yang berlaku di wilayahnya ber-sifat mendesak, sebab apabila tidak dilakukan perusahaan dae-

rah itu akan bangkrut. Mengingat harga produksi melebihi harga jual. Akibatnya, tiap tahun PDAM mengalami kerugian hingga Rp 5 miliar.

Kenaikan tarif air PDAM ber-tujuan untuk menutupi kerugian, sebab harga produksi air baku PDAM tidak sebanding dengan harga jual ke masyarakat, yakni harga produksi air baku sebesar Rp3.200/kubik dan harga jual Rp1.225/kubik. Dengan rincian perbandingan harga produksi air baku dengan harga jual, PDAM Kabupaten Gresik mengalami kerugian sekitar Rp 2.025/kubik.

Sedangkan untuk tarif pelang-gan instansi pemerintah, PDAM Gresik memberikan tarif tinggi, yakni dengan pemakaian sampai 10 kubik tarifnya Rp4.200/kubik, pemakaian 11-20 kubik tarifnya Rp 5.550/kubik dan pemakaian diatas 20 perkubik dikenakan tarif

sebesar Rp 7.500. Sebelumnya Ketua Komisi B

DPRD Gresik, Syaikhu mengata-kan dengan tegas bahwa kenai-kan tarif dasar PDAM berdasarkan Peraturan Bupati (Perbub). Di-mana Perbub tersebut tidak harus berkoordinasi dengan DPRD. "Aturan sudah jelas bahwa PDAM itu perusahaan daerah. Perbub itu dikeluarkan tidak harus berkoor-dinasi dengan DPRD khususnya Komisi B," tegas Syaikhu.

Dengan demikian, PDAM Gresik bisa memberikan kontri-busi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Gresik, meski pemerintah setempat juga menambah mod-al hampir sebesar Rp15 miliar mulai APBD 2010 hingga APBD 2013 untuk pengembangan dan distribusi ke masyarakat yang hingga kini belum mencapai 80 persen.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Massa penentang kenaikan tarif Perusa-haan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gresik terus mendesak DPRD Gresik untuk mengkaji ulang kenaikan tarif PDAM mengingat pelayanan maupun kualitasnya di bawah standar.

AKSI. Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi teaterikal di depan Gedung DPRD Kabupaten Gresik, Senin (27/1) dengan membawa beberapa botol air keruh dari PDAM sambil mandi. Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap rendahnya pelayanan PDAM Kabupaten Gresik

g. armadianto semeru/koran madura

Page 9: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 9

... harus ada tindakan dan kontrol yang tegas.

Jika tidak, kami mengan-cam akan menghentikan segala bentuk impor khu-

susnya soal sapi,”

Agus DonoKetua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur

Lintas Jatim

22 Perusahaan Tak Mampu Bayar Gaji

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Jawa Timur Edy Purwinarto kepada wartawan di Surabaya kemarin mengatakan sebenarnya jumlah perusahaan yang mengajukan ke-beratan melalui Disnakertrans se-banyak 46 perusahaan. Setelah di-lakukan verifikasi, 24 perusahaan

tidak memenuhi persyaratan, sehingga harus tetap melaksana-kan pergub. " Sedangkan yang benar-benar tidak mampu mem-bayar gaji karyawan seperti yang tertuang dalam pergub, sebanyak 22 perusahaan," papar Edy.

Mantan Asisten Bidang Kes-mas Pemprov Jawa Timur ini men-jelaskan ada beberapa persyara-

tan bagi perusahaan yang hendak mengajukan penangguhan upah baru. Diantaranya, melampirkan neraca rugi dan laba perusahaan, neraca produksi perusahaan pada dua tahun terakhir maupun dua tahun yang akan datang. Selain itu, perusahaan juga menyertakan data jumlah tenaga kerjanya yang upahnya diminta untuk penang-guhan.

"Yang paling penting juga a adanya persetujuan dari serikat buruh dengan manajemen pe-rusahaan. Setelah itu, Disnaker-transduk terjun ke perusahaan untuk mengecek kebenarannya," tandasnya.

Setelah itu dilakukan penin-jauan ke perusahaan. Hasilnya dilakukan evaluasi untuk menen-tukan disetujui atau ditolaknya permohonan tersebut. Hingga saat ini, pihaknya masih bekerja terkait persoalan ini dan akan di-umumkan perusahaan mana saja yang berhak mendapatkan pen-angguhan UMK pada akhir Janu-ari 2014.

"Jika disetujui maka perusa-haan tersebut bisa memakai UMK lama 2013. Itupun bukan setahun penuh, namun disesuaikan dengan kondisi perusahaan," terangnya.

Berdasarkan data Disnaker-transduk Jatim, 22 perusahaan

tersebut berada di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan. Se-dangkan, total jumlah karyawan diperkirakan mencapai 2 ribu orang. Seperti diketahui, ber-dasarkan Peraturan Gubernur No 78 Tahun 2013 tentang Upah Minimum kabupaten/kota di Jawa Timur 2014, UMK di ring satu pal-ing tinggi di kota Surabaya yang mencapai Rp 2,2 juta, Gresik Rp 2,195 juta, Sidoarjo dan Kabupa-ten Pasuruan Rp 2,190 juta, serta Kabupaten Mojokerto Rp 2,050 juta.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - Sebanyak 22 perusahaan di Jawa Timur secara resmi mengajukan penangguhan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2014 karena tidak mampu mem-bayar gaji karyawannya sesuai dengan Peraturan Guber-nur No 78 Tahun 2013 tentang UMK di Jawa Timur 2014 yang ditanda tangani Gubernur, 20 November 2013.

ant/senoSERAH TERIMA TANK AMFIBI. Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kanan) menyaksikan penandatanganan serah terima tank amfibi BMP-3F di Pusat Latihan Tempur Karang Tekok, Situ-bondo, Jawa Timur, Senin (27/1). Pemerintah Rusia menyerahkan 37 unit tank amfibi kepada Kementerian Pertahanan RI untuk digunakan Korps Marinir.

ALAT PERANG

Marinir Terima 37 Tank Amfibi RusiaSITUBONDO - Pemerin-

tah Rusia menyerahkan 37 tank amfibi untuk digunakan oleh pasukan Marinir yang diteri-ma oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Pusat Latihan Tempur Karang Tekok, Kabupaten Situbondo, Jatim, Senin (27/1).

Penyerahan Tank Amfibi BMP-3F itu dihadiri oleh Pangli-ma TNI Jenderal Moeldoko, Kasal Laksamana Marsetio, Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) A Faridz Washington dan pejabat Kedubes Rusia.

"Dengan kedatangan tank baru ini akan sangat baik bagi pemban-gunan kekuatan Marinir ke depan. Marinir tentu akan semakin hebat," katanya saat mendampingi Men-han Purnomo Yusgiantoro saat penyerahan tank itu.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengemukakan bahwa alat utama sistem senjata atau alutsista yang dimiliki Korps Marinir saat ini sudah banyak yang setengah tua (STW).

Ia menegaskan bahwa teknologi tidak bisa dikelabui dengan perlakuan apapun. Saat

ini tank-tank yang sudah tua ha-nya sekedar dioperasikan, namun tidak bisa maksimal. Karena itu pilihannya adalah memperbarui alutsista.

Sedangkan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Un-tung Suropati menjelaskan Tank Amfibi BMP-3F diproduksi oleh produsen senjata Kurganmashza-vod sebagai realisasi pelaksanaan kontrak jual beli antara Kemhan RI dengan Rusia. Pada 11 Desem-ber 2011 juga telah diserahkan tank serupa sebanyak 17 unit.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

PRODUK MAKANAN IMPOR DARI AUSTRALIA

DPRD Desak Pemerintah Perketat Pengawasan

SURABAYA - DPRD Provinsi Jawa Timur meminta peme-rintah Indonesia untuk mem-perketat pengawasan terhadap produk makanan yang diimpor dari Australia karena negara tersebut tidak segan-segan me-nolak barang-barang yang di-impor dari Indonesia jika tidak memenuhi standar. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Agus Dono kepada wartawan di Sura-baya, Senin (27/1).

Sebagai contoh, kata Agus Dono, banyak ekspor buah-bua-han dari Jawa Timur yang dito-lak, karena tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah Austalia. Ternya-ta Australia hanya membatasi empat jenis buah-buahan yang bisa di ekspor ke Australia, salah satunya Salak. Selain itu, buah-buahan yang dikirim dan ketika masuk ke balai karantina milik Australia dibutuhkan waktu se-lama dua minggu. Dengan begitu ketika kondisi keluar dari balai karantina langsung busuk. Tapi kalau pemerintah Australia ke-tika mengekspor hasil pertanian

ke Indonesia minta kelonggaran. "Itu namanya tidak adil. Ka-

rena itu, saya mendesak kepada pemerintah agar memperhatikan persoalan ini sehingga memberi-kan rasa keadilan dalam hal per-dagangan," tandasnya.

Menurut Agus, bukan hanya masalah perdagangan yang di-lakukan Australia dinilai mer-ugikan negara Indonesia, tetapi juga sapi yang diimpor dari sana. Setelah sampai di Indonesia ter-nyata tidak bisa dikembangbia-kan. "Kan kita rugi. Jadi harus ada tindakan dan kontrol yang tegas. Jika tidak, kami mengancam akan menghentikan segala bentuk im-por khususnya soal sapi," tegasnya.

Ia menjelaskan, selama ini sapi-sapi yang didatangkan dari Australia tanpa didampingi oleh tenaga penyuluh, padahal tena-ga-tenaga ini sangat penting un-tuk mendampingi para peternak untuk mengetahui bagaimana cara untuk mengembang biakan sapi-sapi tersebut, termasuk ma-kanan apa saja yang harus diberi-kan agar sapi yang ada mudah be-ranak atau memiliki kualitas susu yang baik. Tapi, dalam kenyataan, ketika sapi Australia dikembang-biakan di Jatim tidak bisa, bahkan sapi-sapi yang ada sudah disuntik mandul lebih dahulu.

Ketidakseimbangan hubun-gan antara Indonesia dengan Australia juga terlihat dari men-jamurnya daging jerohan asal Australia dipasar Indonesia dan Jatim khususnya. Padahal, jika di negeri kangguru tersebut, jerohan (hati) digunakan untuk makanan ternak. Kalau terus dibiarkan, yang rugi bangsa kita.

= E.HANA DIMAN

Page 10: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Kapolda harus segera memerintahkan untuk

menangkap orang-orang yang terlibat dalam kasus

P2SEM,

Abdul HamidKoordinator Aksi

AMAK Desak Polda Tuntaskan Kasus P2SEM

Desakan untuk mengung-kap orang-orang yang ikut menikmati dana hibah sebesar Rp277 miliar tersebut terus men-galir dari berbagai penjuru, teru-tama orang yang dikenal dengan pejabat kepolisian dan kejak-saan yang berupaya untuk me-nyelamatkan pejabat pemprov Jatim agar tidak ikut dipenjara karena kasus tersebut.

Desakan tersebut salah satu-nya dari Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) yang meminta Kepolisian Daerah (Polda) Jatim untuk menuntaskan kasus ko-rupsi mengenai dana hibah dan bantuan sosial (Bansos) di Peme-rintah Provinsi Jatim.

Dengan melakukan aksi demo di Markas Polda (Mapolda) Jatim Senin (27/1), sedikitnya 30 ma-hasiswa yang tergabung dalam AMAK itu, menuntut kasus ko-rupsi lainnya juga segra ditun-taskan, yakni penyelewengan swasembada daging dan insimi-nasi buatan yang tidak sesuai dengan ketentuan, penyalahgu-naan CSR Bank Jatim yang ter-indikasi digunakan untuk dana kampanye Pilgub Jatim untuk memenangkan salah satu kandi-dat.

"Kapolda harus segera me-merintahkan untuk menang-kap orang-orang yang terlibat dalam kasus P2SEM, yang disi-

nyalir melibatkan para pejabat eksekutif dan legislatif di Jawa Timur," ujar Abdul Hamid Koor-dinator aksi, Senin (27/1).

Dia menambahkan, pernyat-aan Abraham Samat Ketua KPK yang pernah menyampaikan jika

koruptor nomor wahid berada di Jatim, pihak Kepolisian harus segera menyikapi hal tersebut. Selain itu mendesak KPK un-tuk memeriksa Gubernur Jatim terkait dengan kasus suap seng-keta Pilgub Jatim.

Sementara itu, AKBP Su-maryono Kasubdit III Tipikor Polda Jatim saat menemui masa demo mengatakan, pihaknya siap memberantas tindakan korupsi di Jatim, dan mengajak semua pihak untuk bersama-bersama memberantas tindak korupsi.

"P2SEM sudah di tangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, kasus korupsi membutuhkan waktu, karena melibatkan orang banyak, dan para pelakunya sa-ngat pintar. Kami berhati-hati dalam menangani kasus korupsi ini," tegas AKBP Sumaryono.

Dia juga mengatakan, Polri dan KPK telah ada MoU untuk sepakat menindak korupsi di Indonesia, dan bekerja secara terpadu. "Pernyataan Abraham Samat yang mengatakan ada ko-ruptor nomor wahid, diluar we-wenang kami, tapi kami siap un-tuk membantu mengusut siapa yang dimaksud itu," jelasnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Nyanyian mantan Ketua Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Jawa Timur Fathorrasjid tentang skandal penanganan kasus korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim 2008 silam men-jadi bola panas.

g. armadianto semeru/koran maduraDESAK POLDA. Massa AMAK berorasi di depan Mapolda Jatim, Senin (27/1) menuntut Kapolda Jatim untuk segera menuntaskan kasus korupsi di Jatim, salah satunya kasus P2SEM senilai Rp 277 miliar.

Jatim Miliki Sejarah Kuat Pluralisme

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa provinsi ini memiliki se-jarah kuat terhadap pluralisme yang telah diletakkan secara lu-gas dalam Kitab Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular pada zaman Majapahit.

"Simbol tersebut adalah Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," ujarnya saat menyambut anggota Huria Kris-ten Batak Protestan (HKBP) yang dipimpin Ephorus HKBP Pdt. Wil-lem T.P. Simarmata, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Hal ini membuktikan komit-men Pemprov Jatim dalam mem-perkuat pluralisme. Salah satunya dengan tidak hentinya menjalin komunikasi kebangsaan.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut menje-laskan, di provinsi ini diletakkan NKRI yang pertama, yakni Ma-japahit. Sejarah inilah, kata dia, yang harus diteladani.

"Kita memiliki warisan luar biasa dari 'founding father' ber-sama. Kita lahir di bumi ini untuk saling menghormati, oleh sebab itu pluralisme harus dijaga dan diperkuat," kata dia.

Pakde Karwo juga mengung-kapkan, kedatangan HKBP di Ja-tim merupakan salah satu kam-panye memperkuat pluralisme dan komunikasi kebangsaan dengan harapan memperkuat agama serta kebudayaan.

"Kami berpesan, jangan sampai masyarakat terpengaruh oleh liberalisme yang dapat me-lunturkan semangat cinta Tanah Air," kata birokrat yang juga se-orang politisi tersebut.

Sementara itu, Eporus HKBP Pdt. Dr. Willem T.P. Simarmata menyambut baik sambutan dari Gubernur Jatim Soekarwo. Ia mengatakan, bangsa ini dicipta-kan dengan kemajemukan yang luar biasa dan kemajemukan bu-kan pemicu dari konflik, tapi jus-tru pemersatu dan memperkaya bangsa ini.

"Kita bersama-sama berada dalam satu perahu, yaitu perahu Negara Kesatuan Republik In-donesia. Ini yang harus dikawal untuk melangkah ke depan," tu-turnya.

Ia juga mengapresiasi Pemprov Jatim yang dinilainya berhasil menyatukan kemaje-mukan. Menurut dia, hal itu me-rupakan penghargaan dan po-tensi dari Tuhan.

"Kami bangga pada Pakde Karwo karena bisa hadir se-bagai orang tua, pengayom, dan pemerintah yang baik bagi masyarakatnya," kata Pdt. Dr. Willem T.P. Simarmata.

= ANT/FIQIH ARFANI

Page 11: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Pedagang Minta Satpol Tak Arogan

"Kalau tetap memberlakukan pembatasan berarti perang. Sat-pol PP selama ini semena-mena kepada pedagang. Kami ini ha-nya rakyat kecil," kata koordina-tor pedagang Pasar Kaputran, H. Muhammad, saat rapat dengar pendapat di ruang Komisi C DPRD Surabaya, Senin (27/1).

Menurut dia, pedagang me-minta agar Satpol PP mengubah jam operasional pasar dari jam 21.00 WIB hingga 05.00 WIB men-jadi jam operasional yang selama ini berlaku, yakni pukul 20.00

WIB hingga pukul 05.30 WIB.Selain itu, lanjut dia, peda-

gang juga minta agar Satpol PP melakukan penertiban dengan santun, tidak semena-mena den-gan langsung mengangkut barang dagangan ke truk petugas.

Situasi sempat memanas ke-tika Kepala Satpol PP Surabaya, Irvan Widyanto, muncul dalam rapat dan menjelaskan kebijakan di Pasar Kaputran.

Namun, belum sampai berbic-ara banyak, H. Muhammad langsung berdiri sembari jari tangan kanannya

menunjuk ke wajah Irvan.Tantangan pria asal Madura

itu ditanggapi dingin oleh Irvan. Situasi ruangan makin gaduh. Be-berapa pedagang berteriak-teriak memaki Irvan.

Melihat situasi yang tidak terkendali, pemimpin rapat, Ket-ua Komisi C, Sachiroel Alim, lan-tas meminta kepada H. Muham-mad agar memberi kesempatan pada Irvan untuk bicara.

"Saya minta pak Haji (H. Mu-hammad) untuk membiarkan Pak Irvan bicara, di sini masing-mas-ing kita punya kesempatan bicara yang sama," kata Alim.

Irvan kembali melanjutkan bi-caranya. "Masalah jam operasional, saya tidak akan mengubah, yakni tetap buka pukul 21.00 WIB sampai

05.00 WIB. Kalau mengenai tinda-kan anggota saya yang arogan, nanti akan kami evaluasi," ujar Irvan.

Tak lama kemudian, Sachiroel Alim memberi testimoni menge-nai perlakuan yang dia nilai ket-erlaluan terhadap pedagang. Dia mencontohkan, beberapa bulan lalu, dia sempat menjumpai ada seorang penjual bakso di sekita-ran WTC ditabrak mobil Satpol PP.

"Masak penertiban seperti itu. Kan bisa bicara baik-baik agar pen-jual bakso itu tidak berjualan di tempat yang dilarang. Jangan lan-tas ditabrak begitu saja," ujar Alim.

Tapi, pernyataan legislator asal Partai Demokrat (PD) itu langsung memancing emosi Ir-van. Irvan meminta agar perny-ataan Alim bahwa ada Satpol PP

yang menabrak penjual bakso ke-tika penertiban bisa dibuktikan.

"Ayo buktikan Pak Alim kalau ada anggota saya yang menabrak-kan kendaraan ke penjual bakso ketika penertiban. Anda jangan asal bicara saja. Harus ada bukti. Kapan kejadiannya, siapa yang menabrak. Kalau benar, nanti saya usut," katanya.

Tak terima disebut memfit-nah, Alim lantas mengangkat tan-gannya kanannya sembari ber-sumpah. "Demi Allah, saya tidak fitnah. Kalau saya fitnah, saya berani disambar petir sekarang. Ketika itu, saya melihat penjual yang ditabrak Satpol PP itu ber-sama anggota Komisi C yang lain. Ada saksinya," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - Pedagang Pasar Keputran Kota Surabaya meminta Satuan Polisi Pamong Praja tidak bertindak aro-gan dengan memberlakukan jam operasional pasar yakni pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB.

SEPAK BOLA

PSSI Komunikasi dengan Polda Jatim terkait ISL

PELUNCURAN ISL 2014.

Sejumlah model men-genakan kostum pe-

serta kompetisi sepak bola Indonesia Super

League (ISL) pada peluncuran kompetisi

ISL 2014 di Sura-baya, Jatim, Minggu

(26/1) malam. ISL 2014 yang meru-pakan "New Pro-

League" sebagai hasil unifikasi dua liga (18 klub ISL+4 klub IPL)

yang terbagi dalam dua wilayah barat

dan timur tersebut akan bergulir pada 1

Februari 2014.

ant/m risyal hidayat

SURABAYA - Jajaran pengurus PSSI melakukan komunikasi den-gan pihak Polda Jawa Timur demi mendapatkan jaminan keamanan selama pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 yang dijadwalkan mulai awal Februari.

Demi untuk mendapatkan kepastian jaminan keamanan, Ketua Umum PSSI Djahor Arifin Husin, Wakil Ketua Umum La Nyalla Mattalitti serta beberapa pejabat lainnya langsung me-lakukan komunikasi dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung

Cahyono di Mapolda Jatim, Sura-baya, Senin (27/1).

"Kapolda berkomitmen akan bersinergi sesuai dengan kewenangan dan tugas beliau sebagai penegak hukum. Kapolda juga akan menjamin keamanan pada pertandingan sepak bola di Jatim," kata Sekjen PSSI Joko Driyono.

Jatim memang mendapat-kan perhatian lebih dari PSSI, karena ada tujuh klub yang akan bertanding di provinsi yang dip-impin oleh Gubernur Soekarwo itu. Adapun total klub yang turun

pada kompetisi tertinggi di Tanah Air sebanyak 22 klub.

Tujuh klub yang bermarkas di Jatim itu adalah Arema Cronus Malang, Persela Lamongan, Gresik United, Persebaya Sura-baya, Persik Kediri, Persepam Ma-dura United, serta PSM Makassar yang tahun ini bermarkas di Surabaya.

Pria yang juga CEO PT Liga Indonesia itu, menjelaskan saat bertemu dengan Kapolda, pi-haknya juga menjelaskan terkait dengan seluk-beluk kompetisi, sistem dan karakteristik masing-

masing klub hingga kondisi klub."Poin yang kita tangkap, perlu

interaksi dari klub lebih dini kepada aparat keamanan agar proses pengamanan bisa dis-iapkan sejak jauh-jauh hari. Bila dipersiapkan lebih awal, sejatinya tak masalah dan tak ada alasan laga tersebut tidak bisa dilaksa-nakan," katanya menambahkan.

Dengan didapatkannya kes-impulan dari pertemuan dengan Kapolda Jatim, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan klub-klub asal Jatim. Apalagi, klub dan pendukungnya

memiliki karakter yang berbeda."Kapolda sudah memahami

dan pernah punya pengala-man saat berkarir di Jakarta dan Bandung. Yang jelas, PSSI sangat senang dengan hasil pertemuan tadi," katanya.

Selama ini, Jatim dikenal memiliki klub-klub besar dengan dukungan suporter yang fanatik. Bahkan antar-suporter sering terjadi gesekan yang berdampak pada tidak dikeluarkannya izin pertandingan dari aparat kea-manan.

= ANT/BAYU KUNCAHYO

Page 12: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Menurutnya, ucapan yang dilontarkan oleh Hary Ta-noesoedibjo kemarin, dinilai keliru tentang keberadaan partai Nasdem saat ini. Sebab partai yang dikomandoi oleh Surya Paloh, kata Rifa’i, par-tai yang paling siap dalam menghadapi pemilu 2014 mendatang.

“Kalau dikatakan Nasdem tidak bermodal, secara lang-sung yang dikatakan Hary Ta-noesoedibjo, berarti ketakutan menghadapi partai Nasdem,” terangnya, kepada wartawan

Senin. 27/1).Kesiapan Partai Nasdem,

lanjut dia, dalam menyam-but pemilu saat ini sudah terlihat. Terbukti setiap even dan program yang dilakukan sudah terbilang banyak. Bah-kan, setiap ada efen kegiatan partai Nasdem mengeluar-kan biaya besar baik secara nasional maupun di tingkat daerah.

“Biaya yang di anggarkan untuk satu kegiatan nasional mencapai dana sebesar, Rp 1,5 - 1,6 miliar. Kegiatan yang

bersekala daerah dan provinsi menghabiskan anggaran sebe-sar, Rp 500-600 juta. Dana sebesar itu, semuanya ditang-gung oleh Surya Paloh se-laku ketua umum, DPP Partai Nasdem,”papar Rifa’i.

Rifai menambahkan, DPP juga menanggung semua atribut para caleg, baik pusat maupun daerah. Bahkan dalam perekru-tan caleg pun, Nasdem tidak me-mungut biaya sepeserpun kepada mereka.”Nasdem menginginkan adanya perubahan untuk Indone-sia,” tegasnya.

Orang yang sudah masuk menjadi anggota Nasdem dibuk-tikan dengan Kartu Tanda Ang-gota (KTA). Jika meninggal du-nia, anggota berhak menerima sumbangan dari partai. Setiap orang akan mendapatkan uang sebesar Rp 1 Juta, tanpa ada po-

tongan apapun.“Untuk Probolinggo

saja, Nasdem sudah mem-berikan bantuan kepada anggota yang meninggal dunia kurang lebih 100 orang,”tegas Rifai ’ i .

Rifa’i menyebut, DPP Nas-dem secara konsisten mem-berikan dana operasional kantor. Baik untuk DPW dan DPD.”Jumlahnya mencapai 510 DPD baik kota maupun kabu-paten, dan 31 Propinsi se Indo-nesia,” katanya.

Ia menilai Hary Tanoesoedib-jo seperti itu, karena dinilai kece-wa. Sebab tidak mampu merebut kekuasaan sebagai Ketua Umum partai Nasdem. “Banyak kader Nasdem yang tidak menginginkan atas kepemimpinannya,” pungkas Rifa’i.

=Mahfud hidayatullah

Hary Tanoe Dinilai KetakutanEfen Nasional Nasdem Habiskan Dana MiliaranPROBOLINGGO - Statemen Hary Tanoesoedibjo yang menilai Nasdem sebagai partai politik tidak memiliki modal. Ternyata mendapat tanggapan langsung dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Kabupat-en Probolinggo, Ahmad Rifa’i.

PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo tahun ini menetap-kan Rancangan Peraturan Dae-rah (Raperda) Penanggulangan Bencana Daerah sebagai satu dari tujuh Program Legislasi Daerah (Prolegda) prioritas. Namun rap-erda tersebut berpotensi akan tumpang tindih dengan perda no-mor 12/2012 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.

Ketua Badan Legislasi (Ban-leg) DPRD Kabupaten Proboling-go, Dedy Suyanto mengatakan, perda Pencegahan dan Penang-gulangan Kebakaran sudah dia-tur secara teknis tentang pen-anganan bencana berikut pemulihannya.“Eksekutif harus lebih cermat dalam menyajikan

draf raperda tersebut,” katanya kepada wartawan Senin,(27/1).

Mantan Politisi PKNU ini, berlasan perda Pencegahan dan Penanggulangan Keba-karan beralasan, bahwa keba-karan juga merupakan bencana yang mengancam keselamatan masyarakat. Hal itu juga akan diatur dalam raperda penanggu-langan bencana. Dengan ini ek-sekutif diharapkan dalam pen-yajian akademik raperda, harus mempertimbangkan perda yang sudah ada. “Saat nanti raperda disahkan, tidak ada pasal atau isi yang tumpang tindih,”tandas Dedi Suyanto.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dwijoko Nurjayadi men-gatakan, raperda yang akan disu-sunnya merupakan pelengkap dari perda yang sudah ada. Peny-usunan itu akan disesuaikan dan disinergikan dengan perda yang sudah ada. “Potensi tumpang tin-dih pasal dan isi bisa dihindari,” terangnya.

Menurutnya, perda nomor 12/2012 hanya mengatur tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran saja . Sementara dalam raperda yang disusun, akan menga-tur tentang semua jenis bencana yang ada, seperti longsor, banjir, dan kebakaran.

=Mahfud hidayatullah

RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Dewan Minta Eksekutif Lebih Cermat

BeBerapa pelajar melintas di depan deretan poster calon legislatif dari beberapa partai politik di Pandanwangi, Jombang, Jawa Timur, Senin (27/1). Keberadaan alat peraga kampanye (APK) yang terpasang di jalan tersebut menjadi polusi visual yang merusak keindahan ruang publik.

Menurutnya, perda nomor 12/2012 hanya menga-tur tentang pencegahan

dan penanggulangan kebakaran saja . Semen-tara dalam raperda yang disusun, akan mengatur tentang semua jenis ben-

cana yang ada, seperti longsor, banjir, dan keba-

karan.

Page 13: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289| TAHUN III 13Probolinggo

“Even itu setiap tiga bu-lan sekali digelar oleh Pem-kot,” ujar mantan anggota DPRD Kota Probolinggo, Buntari kepada wartawan, Senin (27/1).

Dalam even tersebut, peser-tanya tidak hanya berasal dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemkot, namun juga banyak peru-sahaan dan sekolah-sekolah yang ada di Kota Probolinggo.“Dalam even itu semua SKPD wajib ikut,” terang dia.

Menurutnya, meski kegiatan MPS2 terlihat ramai, namun be-berapa SKPD mengeluh. Mereka harus mengeluarkan anggaran untuk mengikuti kegiatan terse-but, meski sebenarnya mereka merasa keberatan.

“Sebenarnya mereka kebera-tan untuk menjadi peserta MPS2. Namun karena merasa ini sudah menjadi program, mereka ter-paksa ikut juga,” katanya.

Buntari menjelaskan, ang-garan even MPS2 tersebut me-nelan anggaran hingga menca-pai miliaran rupiah. Setiap SKPD yang ada di lingkungan Pemkot diharuskan menjadi peserta. Bah-kan, angarannya ditanggung oleh SKPD sendiri.

Menyikapi pernyataan dari el-emen masyarakat Kota Proboling-go yang mengatakan MPS2

(Morning on Panlima sudirman Street) sebagai ajang pem-borosan, ditampik oleh mantan Kepala Bappeda yang juga Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Ir. Budi Krisy-anto, M.Si.

Pria berkacamata itu men-gatakan tidak ada SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang melakukan Pemborosan dalam kegiatan MPS2. “ Saya pikir se-mua komentar dari masyarakat merupakan hal yang wajar. Na-mun, jika MPS2 dikatakan seba-gai kegiatan pemborosan ang-garan, sama sekali tidak benar. Tidak ada anggaran SKPD untuk honor pegawai. Semuanya un-tuk belanja kegiatan”, tegas pria kelahiran Pasuruan, 09 Desem-ber 1961 itu.

Pria yang akrab disapa Budi Kris ini menambahkan, MPS2 adalah wujud APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk rakyat. Semua yang di-anggarkan diperuntukkan untuk rakyat. Kita menganggarkan sewa tenda, sewa sound sistem serta kita membagi kupon gratis ke-pada tukang becak untuk sarapan soto.

Semuanya untuk masyarakat, bukan untuk aparat. Ya monggo, kalau kita menganggarkan untuk masyarakat dinilai sebagai suatu pemborosan. Tentunya itu meru-

pakan pernyataan yang tidak benar.”Apapun itu, ini adalah akibat dari ketidak pahaman saja. Jika mereka paham, maka saya yakin mereka akan mendukung”, tambahnya.

Untuk itu, bukan hal yang berlebihan jika pihak Pemerin-tah Kota Probolinggo menyangkal MPS2 adalah salah satu kegiatan yang memboroskan anggaran. Apakah anggaran yang seluruhn-ya diperuntukkan bagi masyarakat adalah bentuk pemborosan ang-garan?. Tentu masyarakat bisa menilanya sendiri.

Disisi lain, keberadaan MPS2 merupakan suatu alternatif hiburan bagi masyarakat Kota Probolinggo mengisi liburan-nya. Jika sebelumnya masyarakat lebih memilih ke luar kota, maka keberadaan MPS2 diharapkan mampu mengalihkan perhatian masyarakat. Dengan demikian, uang mereka tidak beredar di Malang, Surabaya atau kota-kota lain akan tetapi beredar di Kota Probolinggo.

Jika MPS2 merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat, bu-kankah kita harus mendukung pelaksanaan program ini?. Dan bukankah kita seharusnya sadar dan bangga terhadap Pemerin-tah Kota Probolinggo yang telah mengupayakan kesejahteraan masyarakatnya. MPS2 memang bukan satu-satunya program pe-nyejahteraan masyarakat, tapi MPS2 adalah salah satu bentuk kepedulian Pemkot Probolinggo dalam menciptkan masyarakat yang sejahtera.

=MuhaMMad Sugianto

MPS2 Menuai SorotanTerkesan Hanya Pemborosan AnggaranPROBOLINGGO – Lagi-lagi even Morning On Panglima Sudirman Strett (MPS2) menuai sorotan publik. Pasalnya, even tiga bulanan yang digelar oleh Pemkot Probolinggo itu dinilai terkesan pemborosan anggaran.

DISOROT, Even Morning On Panglima Sudirman Strett (MPS2) tiga bulanan yang digelar oleh Pemkot Probolinggo itu dinilai terkesan pemborosan anggaran

PROBOLINGGO – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di kawasan gedung Mul-tiguna, tempat prosesi pelanti-kan walikota dan wakil walikota Probolinggo terpilih yang akan digelar Selasa (28/1) hari ini, di-harapkan pindah tempat untuk sementara.

Hal ini ditegaskan Ketua Paguyuban PKL Kota Proboling-go, Alif kepada wartawan, Senin (27/1). “Saya berharap agar PKL yang dekat dengan kawasan pelaksanaan pelantikan besok agar pindah dulu sementara,” tandasnya.

Salah satunya di depan kan-tor Samsat Kota Probolinggo. Himbauan kepada para PKL itu dilakukan agar keberadaan PKL tidak menggangu terha-dap jalannya prosesi pelantikan tersebut. “Harapan kita agar PKL itu tidak terlihat meng-ganggu,” kata Alif.

Tak hanya terhadap PKL yang berada di depan kantor Samsat, namun PKL yang berada di trotoar di depan SMA Panca Marga juga diharapkan pindah sementara. “Pokoknya radius

50 meter dari lokasi pelantikan, PKL diharapkan pindah dulu se-mentara,” imbuh dia.

Lalu apa harapan para PKL terhadap walikota Probolinggo yang baru? Menurut Alif, pasca pelantikan walikota Proboling-go yang baru agar nasib PKL lebih baik dari tahun-tahun se-belumnya.

Selama ini, kata dia, na-sib PKL sudah cukup baik se-jak pemerintahan walikota HM. Buchori. Peningkatan itu dibuktikan dengan adanya pasar Minggu yang menda-tangkan ratusan PKL yang menjual produknya kepada masyarakat.

“Begitu juga sebaliknya. PKL juga turut membantu terhadap peningkatan PAD Pemkot,” ka-tanya.

Peningkatan PAD terse-but, dengan membayar retri-busi terhadap Pemkot. Baik PKL yang berada di alun-alun maupun PKL yang menjual produknya pada saat pasar Minggu yang digelar setiap hari Minggu.

=MuhaMMad Sugianto

PAGUYUBAN

PKL Pindah Tempat Sementara

PeDagang kakI lIma (PKL) bersama tukang ojek yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pinggiran Tello Bersatu, berunjuk rasa di DPRD Makas-sar, Sulsel. Mereka menolak penggusuran dan pengosongan tempat ber-jualan PKL dan pangkalan ojek yang dilakukan aparat TNI AD Arhanudse dan meminta DPRD Makassar memfasilitasi penyelesaian kasus tersebut.

Page 14: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III14 PROBOLINGGOOLAHRAGAPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 14

B A R C E L O N A- B a r c e l o n a kembali ke puncak klasemen se-mentara La Liga Spanyol setelah mengalahkan Malaga dengan skor meyakinkan 3-0 di Nou Camp, Minggu (26/1) waktu setempat atau Senin (27/1) dini hari WIB. Posisi “Azulgrana” sebelum laga tersebut sejatinya sempat tu-run hingga posisi ketiga. Mereka berhasil disalip oleh Real Madrid dan Atletico Madrid setelah me-raih kemenangan atas lawannya masing-masing pada laga sebel-umnya.

Persaingan di urutan tiga be-sar pun kini semakin sengit. Barca masih berhak bertengger di pun-cak tabel klasifika dengan koleksi 54 angka. Mereka unggul selisih gol atas Atletico yang menem-pati posisi kedua dengan perole-han poin sama. Sementara, posisi ketiga ditempati Madrid dengan raihan 53 poin.

Barca langsung tancap gas sejak awal laga, tetapi gol pem-

buka bagi tuan rumah baru lahir pada lima menit jelang turun minum. Berawal dari sepak pojok Xavi Hernandez, Alexis Sanchez meneruskan bola kepada Gerard Pique, yang berdiri bebas tanpa kawalan. Pique pun tidak meny-ia-nyiakan kesempatan itu lewat tendangan kerasnya yang menje-bol gawang Willy Caballero.

Pada menit ke-55, Barca ber-hasil menggandakan kedudukan. Lionel Messi mengirim bola ke-pada Pedro Rodriguez yang mel-akukan akselerasi dari sisi sayap. Pedro kemudian merangsek hing-ga kotak penalti dan mengirimkan si kulit bundar ke arah tiang jauh tanpa bisa dihalau Caballero.

Barca semakin menjauh mem-impin pada menit ke-61. Messi kembali menjadi arsitek dari gol ketiga timnya. Sang megabintang memberikan sodoran bola kepada Pedro yang kemudian menerus-kannya untuk dikonversi dengan mudah oleh Alexis.

Di partai lain, Atletico terus menempel ketat Barca setelah menumbangkan tuan rumah Rayo Vallecano dengan skor 4-2. Berlaga di Estadio Teresa Riv-ero, Atletico langsung memimpin melalui David Villa setelah me-manfaatkan umpan Diego Costa ketika laga baru berusia delapan menit. Tim tamu bahkan sukses menggandakan keunggulan lewat sepakan Arda Turan saat setengah jam laga berjalan.

Rayo sempat memperkecil kedudukan sepuluh menit kemu-dian melalui aksi Jonathan Viera yang melepaskan tembakan keras dari jarak dekat. Namun, Atletico kembali menjauh semenit jelang turun minum lewat tandukan Turan usai memaksimalkan tend-angan bebas Gabi. Rayo tertinggal empat gol setelah Saul mencetak gol bunuh diri pada menit ke-74, sebelum Joaquin Larrivey menc-etak gool hiburan bagi tim tuan rumah di menit 76.=ESPN/AJI

Barcelona Kembali ke Puncak

LONDON - Chelsea meram-pungkan kontrak dengan pemain sayap Basel asal Mesir, Mohamed Salah, demikian pengumuman dalam laman resmi klub Liga Utama Inggris itu, Minggu.

Salah menandatangani kon-trak lima setengah tahun dengan Chelsea dan ia akan mengenakan kostum dengan nomor 15.

“Saya amat gembira berga-bung dengan Chelsea, klub besar di dunia ini. Saya berharap saya

dapat membuat Chelsea dan pendukungnya gembira. Saya juga berharap dapat menumbuh-kan karir saya di klub itu,” kata Salah dalam pernyataannya.

Liverpool ingin mengon-trak pemain berusia 21 tahun itu, yang tampil mengesankan di Inggris pada musim lalu, dan Salah merupakan figur kunci dalam dua laga Basel di penyisihan grup Liga Champi-ons saat menang dua kali la-wan Chelsea.

Salah merupakan pemain kedua terbesar yang dikontrak Chelsea pada Januari, selain pemain tengah Nemanja Matic dari Benfica. Pemain tengah Spanyol Juan Mata mening-galkan Stamford Bridge dan bergabung dengan Manchester United. =ANT/DAR

TRANSFER PEMAIN

Chelsea Rampungkan Kontrak Dengan Salah

FLORENCE - Fiorentina membuang kesempatan untuk memangkas jarak poin dengan zona Liga Champions setelah di-tahan imbang Genoa 3-3 dalam pertandingan lanjutan Serie A Liga Italia di Artemio Franchi, Minggu (26/1) waktu setempat atau Senin (27/1) dini hari WIB. Hasil ini membuat “La Viola” masih tertahan di posisi keem-pat dengan nilai 41 dan terting-gal tiga angka atas Napoli yang

bertengger di posisi ketiga. Pa-dahal, jika Fiorentina mampu mengemas tiga angka, jarak mereka dengan “Partenopei” hanya menjadi satu angka.

Pada laga ini, Alberto Aq-uilani tampil sebagai bintang lapangan setelah mencetak hat-trick pada menit ke-33, 42, dan 57. Sedangkant iga gol Genoa masing-masing dicetak oleh Al-berto Gilardino, Antonini dan Sebastian De Maio. Bagi Agui-lani, ini merupakan hattrick pertama sepanjang kariernya. Aquilani mengawali kiprah pro-fesionalnya bersama AS Roma dan kemudian pindah ke Liver-pool, Juventus, dan Fiorentina. “Saya sangat puas bisa menc-etak hat-trick, tapi kecewa den-gan hasil yang didapat. Itulah sepakbola. Ini merupakan hat-trick pertama saya, dan saya akan membawa pulang bolan-ya,” ucap Aquilani.

Di partai terpisah, AC Milan mengemas kemenangan 2-1 atas tuan rumah Cagliari. Dua gol “I Rossoneri” dibuat oleh Mario Balotelli dan Giampaolo Pazzini. Sedangkan gol tuan rumah dic-etak oleh Marco Sau. Sementara Inter Milan hanya bermain im-bang tanpa gol melawan Cata-nia. =ESPN/AJI

SERIE A

Fiorentina Ditahan Imbang Genoa 3-3 KEMBALI BERTAHTA. Pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak oleh Alexis Sanchez (dua dari kiri) pada laga kontra

Malaga di Camp Nou, Minggu. El Barca menang 3-0 atas tamunya dan kembali bertahta di puncak klasemen sementara.

Page 15: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

NEWCASTLE - Newcastle United menolak tawaran sebesar 14 juta pound dari Paris Saint Germain (PSG) untuk mendapatkan Yohan Cabaye. PSG sudah mengajukan penawaran resmi untuk mendapat-kan gelandang internasional Prancis itu, tetapi Newcastle tidak membi-arkan mantan gelandang Lille ini meninggalkan St James Park.

Gosip beberapa minggu tera-khir menyebutkan bahwa PSG akan mendatangkan Cabaye pada jen-dela transfer musim dingin ini, meskipun pelatih PSG Laurent Blanc selalu membantahnya.

Sumber ESPN di Newcastle United menyebutkan, tawaran dari PSG itu terlalu kecil. Kalau saja, Blanc mengajukan angka sebesar 20 juta pound, “The Magpies” kemungkinan akan melepaskanya. Sehubungan dengan itu, bila PSG menai-kkan tawaran, diskusi untuk

proses transfer Cabaye akan dilan-jutkan lagi.

Cabaye bergabung dengan New-castle dari Lille pada 2011 silam dan menjadi salah satu pemain kunci Newcastle dalam kesuksesan mereka musim ini menembus ke papan atas.

Sementara itu, pelatih Everton Roberto Martinez ingin memperta-hankan Gareth Barry di Goodison Park hingga akhir musim ini. Barry adalah pemain Manchester City yang dipinjamkan ke Everton pada musim panas lalu. Selama membela klub Merseyside itu, Barry baru absen pada dua laga. Barry menjadi pemain kunci Martinez terutama karena ke-matangan dan pengalaman yang di-milikinya.

Peluang Barry untuk kembali ke Etihad Stadium pun sangat kecil ka-rena City memiliki banyak pilihan di lini tengah. Karena itu Barry tidak akan membaharui kontraknya ber-sama City pada musim panas nanti,

saat kontraknya berakhir.Martinez sendiri belum me-

mutuskan apakah akan mengikat Gareth Barry dengan kontrak per-manen. Tetapi yang pasti, Martinez sangat membutuhkan jasa Barry untuk tetap menjaga Everton bersa-ing di papan atas Liga Utama Inggris musim ini. “Gareth tahu bahwa dia bisa tinggal di Everton selama dia menginginkannya. Dia adalah se-orang pesepakbola yang unik. Ketika dia datang kemari, saya ingin dia menjadi pemain yang sangat penting untuk Everton dan menikmati sepa-kbola,” kata pelatih asal Spanyol itu.

Mantan pelatih Wigan Ath-letic itu melanjutkan, “Dia sangat menikmati permainan. Dia seorang pemimpin yang sulit dipercaya. Sa-tu-satunya harapan saya adalah dia bertahan di sini hingga akhir musim, kemudian saya berharap dia bisa membantu Inggris pada Piala Dunia nanti.” =ESPN/SKY SPORTS/AJI

LONDON - Pelatih Swansea City Michael Laudrup memban-tah adanya ketidakharmonisan di ruang ganti timnya. Gosipnya, masalah inilah yang menyebab-kan prestasi tim yang ditangan-inya itu terpuruk pada musim 2013-2014 ini. Kini, Swansea berkutat di zona degradasi dan dalam empat pertandingan ke depan, mereka berhadapan dengan tim-tim yang sama-sama berjuang keras keluar dari zona merah tersebut.

“Sama sekali tidak ada masalah dengan keharmonisan tim. Begitulah yang terjadi dalam sepakbola. Sebenarnya tidak ada banyak persoalan, tetapi diangkat ke permukaan ketika kita sedang berjuang keluar dari kesulitan,” kata Laudrup menjelang pertand-ingan melawan Fulham Selasa (28/1) malam waktu setempat.

Mantan bintang Denmark ini melanjutkan, “Saya tidak ingin menggunakan contoh-contoh lain, tetapi saya ingat, tahun lalu begitu banyak orang ber-bicara tentang semua pemain Inggris di Newcastle. Tahun ini, para pemain ini masih bertahan, tetapi saya tidak membaca lagi berita-berita seperti tahun lalu.

Semuanya sudah berubah karena mereka bermain bagus dan selalu memenangkan pertandingan. Itulah sepakbola.”

Pada bagian lain mantan

pemain Barcelona dan Real Ma-drid ini enggan mengungkapkan rencana tranfer Tom Ince, putra mantan bintang Inggris Paul Ince, dari Blackpool ke Liberty

Stadium. “Saya tidak akan men-gomentari rumor dan tidak ingin menyebut nama. Saya bisa mel-akukan itu setiap hari, tetapi para pemain penting sudah ada di klub

ini, termasuk untuk menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang,” paparnya.

Sementara itu, kiper Totten-ham Hotspur asal Prancis Hugo Lloris tidak menutup kemungki-nan akan hengkang dari White Hart Lane pada akhir musim ini bila klub London Utara itu gagal tembus ke Liga Champions musim depan. Saat ini, Tot-tenham bertengger di peringkat kelima klasemen sementara Liga Utama Inggris. Nilainya sama dengan Liverpool yang duduk di peringkat keempat dengan 43 poin, tetapi kalah selisih gol.

Bila posisi ini tetap berta-han hingga akhir musim, maka Spurs yang belanja jor-joran pada musim panas lalu tidak akan bermain di Liga Champions. Bila target utama ini gagal maka pelatih Tim Sherwood pun bukan tidak mungkin akan dipecat.

“Posisi kami belum aman. Kita akan lihat hasilnya pada akhir musim. Tetapi target utama kami adalah bermain di Liga Champions, setelah perlahan-la-han bersaing di papan atas liga,” kata Lloris dalam wawancara dengan televisi Prancis. =ESPN/SKY SPORTS/AJI

Lamaran PSG DitolakNewcastle Menilai Tawaran itu Terlalu Kecil

LIGA PRIMER INGGRIS

Laudrup Bantah Disharmoni dalam Timnya

YOHAN CABAYE diincar oleh raksasa Ligue 1 PSG, namun tawaran itu ditolak oleh klubnya, Newcastle United

Page 16: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III16

OlahragaSELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III

16KORAN MADURA

LONDON - Chelsea harus ber-jumpa lawan tangguh pada babak 16 besar Piala FA pertengahan bulan depan. Mereka menghadapi Man-chester City yang sedang tampil bagus di semua kompetisi musim ini di Etihad Stadium. Selain itu, Etihad menjadi stadion yang sangat angker bagi tim manapun. Mereka menyikat tamu-tamunya dengan skor telak. Meski demikian, pelatih Chelsea Jose Mourinho tidak gentar melawan pas-ukan Manuel Pellegrini tersebut. Dia optimis, pasukannya bisa mengatasi Sergio Aguero dan kawan-kawan.

Kepastian “The Blues” melaju ke babak 16 besar itu setelah mendapat-kan kemenangan tipis 1-0 atas Stoke City di Stamford Bridge, Senin (27/1) dini hari WIB. Satu-satunya gol “The Blues” dilesakan oleh Oscar mela-

lui tendangan bebas indahnya pada menit ke-27. Di babak selanjutnya, Chelsea akan menghadapi lawan berat Manchester City yang sebelumnya mengalahkan Watford 4-2.

Meskipun hanya berhasil me-lesakan satu gol, dominasi Chelsea sangat jelas terlihat pada laga ini. Sang tuan rumah mampu menguasai bola sebanyak 53 persen berbanding 47 persen. Chelsea bahkan tercatat melepaskan 19 tembakan dengan lima diantaranya mengarah ke ga-wang. Sedangkan, Stoke melesakan 12 tembakan tetapi hanya satu yang mengarah tetap ke gawang.

Pelatih Chelsea Jose Mourinho tetap bersyukur timnya terhindar dari laga ulangan meskipun hanya menang tipis dengan margin satu gol. “Saya pikir kemenangan 1-0

tidak mencerminkan cara kami bermain dan bagaimana kami men-gontrol pertandingan. Tapi, yang terpenting adalah kami meraih kemenangan dan tidak melakoni laga ulangan. Karena kami tidak perlu pertandingan tambahan dan saya pikir itu sangat bagus,” ujar Mourinho.

Meski kalah, arsitek Stoke Mark Hughes tampaknya tidak terlalu kecewa dengan hasil itu. Ia justru merasa senang dengan kedatangan striker anyar yakni Peter Odemwing-ie dari Cardiff City.

“Kami senang Peter bisa berga-bung. Ia merupakan pemain yang ba-gus dengan pengalaman yang cukup di level ini. Itu yang memang kami perlukan untuk tambahan skuat tim,” ucap Hughes. =ESPN/AJI/DAR

CHELSEA SUA CITY DI BABAK16 BESAR

CHELSEA 1 STOKE CITY 0

MESSI ANTAR BARCELONA KEMBALI KE PUNCAKOLAHRAGA | 14

LAMARAN PSG DITOLAK

OLAHRAGA | 15

FIORENTINA DITAHAN IMBANG

GENOA 3-3OLAHRAGA | 14

BINTANG. Playmaker Chelsea Oscar (tengah) melakukan selebrasi usai mencetak gol melalui tendangan bebas indah di menit ke-27. Gol Oscar mengantar Chelsea ke babak 16 Besar Piala FA.

Page 17: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III A

28 JANUARI 2014 No. 0289 TAHUN III

SELASA MEREKA TERTAHANDAN HARUS BERTAHANSUMENEP | B

DANIK WAHYU UTAMIMENGEJAR MIMPIMENYENTUH HARAPANNETER KOLENANG | P

PENYIMPANGAN BSPS SISTEMATIS-MASIFSAMPANG | J

BAKAR MOBIL. Mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) berorasi dengan latar belakang mobil dibakar, saat unjukrasa, di Kawasan Arek Lancor, Pamekasan, Jatim, Senin (27/1). Pembakaran mobil tersebut sebagai bentuk protes terhadap Peraturan Bupati (Perbub) nomor 15 tahun 2010 terkait larangan Mobil Penumpang Umum (MPU) dan trayek masuk dalam kota.

PAMEKASAN- Aksi ini tidak baik ditiru. Senin (27/1) sejumlah aktivis

Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) mem-

bakar sedan jenis Timor bernomor polisi M 402 N warna biru milik pribadi

salah satu peserta.

Aksi tersebut dilakukan kare-na mereka sudah sangat kecewa dengan pemerintah daerah. Den-

gan cara nekat bakar mobil itu mereka mendesak agar Peraturan Bupati (Perbup)/15/2010 tentang Penataaan Jaringan Trayek Ang-kutan Umum diberlakukan.

Dalam aksi yang digelar di monumen Arek Lancor itu, ma-hasiswa membetangkan poster, spanduk yang bertuliskan tuntu-tan mereka atas ketidaktegasan pemerintah dalam menerapkan peraturan tersebut. Pemerintah setengah hati menerapkan atu-ran yang sudah ditetapkan sejak tahun 2010 itu.

“Dalam perbup itu semua su-dah jelas aturan mainnya, tapi kenapa hingga saat ini perbup itu tidak diterapkan oleh pemer-intah. Jika keberadaan perbup ini tidak mampu diterapkan lalu buat apa perbup itu dibuat kalau

pada akhirnya tidak dilaksana-kan,” kata salah satu orator aksi, Ach. Suja’i dalam orasinya.

Korlap aksi, Zeen Dobrak mengatakan pembakaran mo-bil seharga 40 jutaan itu se-bagai bentuk protes terhadap pemerintah setempat yang membiarkan masih memper-bolehkan MPU masuk kedalam kota Pamekasan, setelah per-bup tersebut dibuat.

Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman mengata-kan pihaknya memberikan im-

bauan agar mereka tidak melan-jutkan rencana aksi bakar mobil.

Sedangkan Ketua Dewan Pen-gurus Daerah (DPD) Komite Na-sional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan Nur Faisal menge-cam keras unjuk rasa sekelompok pemuda yang diwarnai dengan aksi pembakaran mobil, karena mencerminkan keputusasaan ak-tivis dalam menyuarakan kepent-ingan masyarakat. Bahkan dalam agama bakar mobil itu termasuk mubazir, sangat dilarang. =ACHMAD FAUZI / ALI SYAHRONI | MUJ

BAKAR MOBIL SIKAP BERLEBIHAN

Perbup 15/2010 Diminta

Diberlakukan

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Page 18: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III BPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Akibat penundaan pelayaran tersebut, ratusan penumpang yang hendak ke Kepulauan Masalembu harus bertahan di Pelabuhan Ka-lianget. Semestinya, kapal berlayar Senin pukul 09.00 WIB, namun di-tunda dan akan berlayar pada Rabu mendatang.

Syaiful, warga asal Masalembu mengaku kecewa dengan penundaan pelayaran kapal. “Kami khawatir akan terjadi cuaca buruk lagi, maka-nya mumpung cuaca normal. Kami kapan punya kesempatan untuk berangkat,” katanya di Pelabuhan Kalianget.

Ia menuturkan, ketika pihak pelabuhan ditanya persoalan admin-istrasi yang menyababkan penundaan pelayaran selama dua hari, kata Syaiful, jawaban petugas pelabuhan tidak jelas. “Hanya menjawab sead-anya saja. Kapal tidak jadi berangkat karena persoalan administrasi, tetapi kan perlu dijelaskan agar kami pa-ham,” jelasnya.

Syahbandar Pelabuhan Kalianget, Williyanto, mengaku untuk Kapal Perintis Asia I tidak bisa berangkat karena terganjal persoalan adiminis-trasi. ”Keberangkatan kapal Perintis Asia I itu ditunda keberangkatannya selama dua hari,” katanya.

Untuk masyarakat Masalembu yang saat ini masih tertahan, Wil-liyanto mengungkapkan baru bisa berangkat pada hari Rabu menda-tang. ”Kemungkin lusa baru berang-kat untuk jurusan ke Masalembu,” terangnya.

Disinggung soal warga Sapeken yang sampai saat ini masih tertahan di pelabuhan, Williyanto mengaku masyarakat baru bisa menuju Pulau Sapeken pada hari Minggu yang akan datang. Sebab, dalam waktu dekat, kapal yang akan mengangkut warga ke Pulau Sapeken belum ada.

”Sementara itu, untuk jurusan kapal yang Sapeken belum ada. Karena jadwal Sumekar yang hari Minggu kemarin itu jadwalnya ke Sapeken, tetapi hanya ke Kangean. Sementara untuk Sapeken, tidak ada. Jadi jadwalnya baru Minggu depan. Dharma Bhakti Sumekar I. Karena kalau perintis belum ada jadwal ke sana,” tandasnya.

BerlayarPada kemarin, hanya satu kapal

yang berlayar, yakni kapal Cepat Ex-presh. Kapal tersebut hanya mampu mengangkut penumpang sebanyak 200 orang.

=SYAMSUNI/MK

SUMENEP- Jadwal pelayaran Kapal Perintias Asia I, Senin (27/1) ditunda. Penundaan pelayaran selama dua hari ke Kepulauan Masalembu bukan karena faktor cuaca, tetapi ter-ganjal administrasi.

TUNDA KEBERANGKATAN. Kapal Perintis Asia Satu tidak jadi berlayar, Senin (27/1) dengan dalih terganjal administrasi. Akibat penundaan pelayaran kapal tersebut, ratusan penumpang tertahan di Pelabuhan Kalianget.

KAPAL PERINTIAS ASIA I

Mereka Tertahan dan Harus Bertahan

SUMENEP - Hasil seleksi tes CNPS (Calon Pegawai Ne-geri Sipil) tenaga honorer kat-egori II (K-2) tak kunjung diu-mumkan. Padahal tes seleksi CPNS K-2 sudah dilakukan pada November 2013. Peserta di Kabupaten Sumenep yang jumlahnya sebanyak 2.099 orang, harap-harap cemas sambil bertanya-nyata karena pengumuman selalu ditunda.

Dewan juga ikut merisau-kan hal itu. Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrori Man-nan mengaku khawatir den-gan keterlambatan pengu-maan hasil tes CPNS tersebut. Pasalnya, penundaan pengu-muman hasil tes CPNS sudah berulang kali dan berpotensi adanya makelar kasus dalam pelulusan CPNS.

“Kalau hanya terlambat satu kali saja itu mungkin bisa dimaklumi. Namun jika penundaan pengumuman hasil tes CPNS berulang kali yakni ditunda sebanyak 3 kali. Jadi mestinya pemerintah su-dah terencana sehingga ada kepastian. Kalau seperti ini

kan hanya menimbulkan tan-da tanya besar, ada apa den-gan CPNS?” tuturnya.

Secara terpisah, Kepala BKD Sumenep Titik Suryati mengakui adanya penundaan pengumuman hasil tes CPNS itu. Namun dia memastikan kecil kemungkinan adanya praktik jual beli kursi CPNS. Pasalnya, masing-masing pe-serta tes CPNS sudah diberi-kan kode soal yang berbeda pada masing-masing peserta

tes dan digunakan sistem acak soal.

“Saya kira tidak ada itu markus atau oknum yang melakukan praktik jual beli kursi CPNS. Pasalnya atu-ran mainnya cukup ketat, bahkan hanya orang terten-tu yang bisa masuk ke ru-angan tim penyeleksi atau orang yang berhak mengore-ksi hasil tes CPNS tersebut. Pejabat sekelas Deputi saja tidak bisa masuk ke ruang koreksi soal tes CPNS itu,” ujarnya.

Menurutnya, penundaan pengumuman hasil tes CPNS disebabkan adanya faktor ke-bingungan tim koreksi atau panitia seleksi dalam menen-tukan kelulusan para peserta CPNS. “Informasi yang saya terima dari BKD Provinsi Ja-tim, penundaan atau keter-lambatan pengumuman hasil tes CPNS karena hasil nilai peserta tes CPNS K-2 jeblok atau tak sesuai dengan great peserta yang tinggi,” terang Titik.

=ALI RIDHO/MK

KEPEGAWAIAN

Ada Apa dengan Tes CPNS?

Kalau hanya terlambat satu kali saja itu mungkin bisa dimaklumi. Namun jika penundaan pengum-aman hasil tes CPNS ber-ulang kali yakni ditunda

sebanyak 3 kali.”

Abrori MannanKetua Komisi A DPRD

Sumenep

Page 19: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III CSumenep

Temuan itu disampaikan Kabid Re-habilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep Zainurul Qamari. Hasil pan-tauan dinsos, para PSK lebih banyak beroperasi di rumah warga ketimbang di hotel atau rumah kos. ”Memang le-bih banyak yang menempati rumah warga. Hanya di Bangkal yang meng-gunakan kios atau semacam per-tokoan,” katanya, Senin (27/1).

Hal itu diduga karena mereka me-rasa lebih aman dari incaran petugas, utamanya ketika ada razia PSK. Me-mang selama ini target razia penegak perda adalah perhotelan dan rumah kos. Untuk mengelabuhi petugas, mereka mencari tempat lain.

”Makanya kami saat ini tidak ha-nya perhotelan dan juga rumah kos yang menjadi sasaran kami, melainkan rumah warga juga akan menjadi bidi-kan kami dalam melakukan razia kede-pannya,” ungkapnya.

18 PSKDari hasil razia yang telah dilaku-

kan dinas sosial pada tahun 2013, Din-sos Sumenep telah berhasil menjaring sebanyak 18 PSK. Para pelaku berasal dari delapan kabupaten yang tersebar di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Data dinsos, 1 orang berasal dari

Probolinggo, 1 orang dari Jepara, 1 orang dari Pakalongan, 4 orang dari Sitobondo, 1 orang dari Sampang, 1 orang dari Banyaungi, 1 orang dari Pamekasan, 1 orang dari Bangkalan, dan 7 orang dari Sumenep.

“Ini mayoritas pelakunya baru,” tuturnya. Sementara tempat operasi yang menjadi target petugas adalah Kecamatan Saronggi, Dasuk, Kecamtan Kota Sumenep (Pasar Bangkal), dan Ambunten.

Nurul menjelaskan, dari hasil ra-zia yang telah dilakukan itu, dinsos melakukan pendataan, setelah data valid maka data itu dikirim ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemerik-saan sekaligus dimasukkan dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Jika dalam BAP mereka terbukti, maka para PSK itu akan dijatuhkan hukuman berupa tindak pidana ringan.

Setelah dijatuhkan sanksi, para PSK itu dilakukan bimbingan mental oleh pihak Dinsos bekerja sama den-gan MUI. Baru setelah itu, para PSK dikirm ke Kediri untuk dilakukan reha-bilitasi. ”Di sana para PSK mendapat stimulan dan pelatihan selama empat bulan. Itu dilakukan agar tidak lagi menjadi PSK,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Rumah Warga Bidikan PSK 7 dari Sumenep, 8 dari Luar MaduraSUMENEP – Sebagian besar pekerja seks komersial (PSK) di Ka-bupaten Sumenep memilih beroperasi di rumah warga daripada di hotel atau rumah kos. Selain pertimbangan keamanan dari razia, prosesnya tidak bertele-tele dan lebih mudah.

SUMENEP – Warga Du-sun Sumur Agung, Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, mendatangi Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupa-ten Sumenep, Senin (27/1). Mereka mengadukan dugaan penyimpangan bantuan un-tuk guru mengaji.

Warga menemukan petani dan nelayan mene-rima bantuan khusus untuk guru mengaji tersebut. Tiga orang bukan guru mengaji yang diduga menerima ban-tuan tersebut masih bersta-tus saudara.

“Kami ke sini tidak lain untuk menindaklanjuti ten-tang teknis penyaluran ban-tuan itu. Sebab, dengan data ini, Kesmas harus mengkaji ulang terkait dengan bantu-an yang tidak tepat sasaran,” kata Jumanto kepada warta-wan.

Pada tahun 2013, mela-lui dana APBD, Pemerintah Kabupaten Sumenep meng-gelontarkan dana sebesar Rp 641.500.000 untuk tunjangan 1.283 guru mengaji. Penyalu-ran bantuan itu pihak ketiga, yakni Lazisnu. Masing-ma-sing guru menerima bantuan Rp 500.000.

Namun yang terealisasi hanya 1173 orang saja dari jumlah yang ada. Ada 110 orang yang tidak memenuhi

syarat menerima bantuan itu, sehingga yang terealisasi ha-nya kepada 1173 orang den-gan realiasai anggaran sebe-sar Rp 586.500.000.

Warga ingin meminta klarifikasi siapa yang meng-ajukan nama-nama tersebut dan siapa yang semestinya

berkah menerima. “Tiga orang itu telah melakukan manipulas data,” terangnya. Ia mencontohkan di Mushal-la Nurul Yakin, yang seharus-nya tertera Kiai Jusra, tetapi yang tertera berinisial R.

Ia menegaskan, R, M, dan S bukan guru mengaji dan tidak memiliki mushalla. “Mereka bertiga tidak pu-nya mushalla. Bahkan men-

gaji pun mereka tidak bisa. Jika terjadi masalah, saya siap lahir dan batin untuk mempertanggungjawabkan,” tegas Jumanto saat ditanya validitas data tiga penerima tersebut.

Menanggapi temuan war-ga tersebut, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setda Sumenep, R. Ach. Syahwan Effendy me-ngatakan, pihaknya akan me-lakukan klarifikasi dengan memanggil semua pihak, ter-masuk Lazisnu sebagai pihak ketiga yang bertugas men-yalurkan itu.

Ia memastikan akan mempertemukan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan ini. Sebab, kata Effendy, jika hasil temuan warga itu benar dan sesuai dengan fakta, maka tak ada alasan untuk tak mempros-esnya hingga ke meja hijau. “Dan itu harus dikembalikan kepada yang berhak meneri-ma,” imbuhnya.

Ketika ditanya soal kerja sama dengan pihak ketiga, kata Effendy, Kesmas su-dah menjalin kerja sama dengan Lazisnu sejak sejak 2012. “Sudah dua tahun ini bantuan itu dikerjasamakan dengan Lazisnu. Sementara kalau 2011 di handle oleh ke-camatan,” terangnya.

=SYAMSUNI/MK

TUNJANGAN GURU MENGAJI

Teknis Penyaluran Bantuan Keagamaan Dipertanyakan

R. Ach. Syahwan EffendyKabag Kesmas Setda

Sumenep

PERTUKARAN BUDAYA. Sejumlah mahasiswa asing mengikuti kegiatan Global Village di depan Perpustakaan UMM, Malang, Jawa Timur, Senin (27/1). Kegiatan tersebut me-rupakan ajang pertukaran kebudayaan dari berbagai negara yakni RRC, Bahrain dan In-donesia.

PENYIMPANGAN. Warga Dusun Sumur Agung Desa Banbaru Kecamatan Gili Genting saat diwawancarai wartawan di Sumenep, Senin (27/1) usai bertemu Kabag Kesmas, Ach. Syahwan

Page 20: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III D Sumenep

Plt Kepala SDN Ketawan Laok, Masyhuri, mengungkapkan, su-dah lama tiga ruang kelas sekolah itu nyaris roboh. Atapnya bolong-bolong. Dindingnya mengelupas. Untuk menghindari kecelakaan, satu ruangan digunakan untuk dua kelas.

”Saya yakin dimanapun kelas-nya jika siswa dua kelas dijadikan satu kelas proses belajar menga-jar tidak akan maksimal. Naman-ya juga anak-anak dipastikan ramai. Misalnya tidak ramai, guru yang satunya pasti terganggu dengan penjelasan guru lainnya ketika ngajar,” kata Masyhuri.

Pihaknya mengaku hampir setiap tahun mengajukan dana rehab. Namun hingga saat ini belum menerima bantuan.

”Sejak berdirinya sekolah ini, yakni pada tahun 1980 silam, tidak pernah mendapatkan dana rehab, meski sudah tiap tahun kami ajukan,” terangnya.

Ia bercerita, pada tahun 2013, sekolah itu dikabarkan mendapat

bantuan rehap. Namun sampai saat ini realisasinya nihil. ”Me-mang tahun lalu kami menda-pat kabar segar dari salah satu pengawas, namun saya tidak mengerti kabar itu hilang bak

dibawa angin,” ungkapnya.Menurutnya, salah satu

alasan dinas tidak mengucurkan bantuan rehab karena sekolah tersebut minim siswa. Tercatat sebanyak 33 siswa yang masih

aktif, dengan rincian kelas I se-banyak 15 siswa, kelas II seba-nyak 2 siswa, kelas III sebanyak 2 siswa, kelas IV sebanyak 2, kelas V sebanyak 5 siswa, dan kelas VI terdapat 7 siswa.

SDN KETAWANG LAOK

Di Sini Serba KekuranganSUMENEP - Kondisi bangu-nan Sekolah Dasar Nege-ri (SDN) Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, sangat memprihatinkan. Dari enam gedung kelas yang ada, yang bisa diguna-kan hanya tinggal tiga lokal. Sejak berdiri pada sekitar tahun 1980, sekolah itu hingga saat ini masih belum pernah direhab.

Plt kasek sekaligus guru agama itu berharap pemerintah memperhatikan nasib sekolah tersebut. Sebab, lebih 50 persen siswanya merupakan anak yatim. “Ketika ada pengawas datang, siswa di sini kegirangan, karena mendapat santunan dari penga-was tersebut,” katanya.

Guru PNS yang mengajar di sekolah tersebut sebanyak dua orang, yakni guru agama dan penjaskes, dibantu guru sukwan (suka relawan, red) sebanyak 3 orang. “Meski tidak punya pega-gan materi, kami selalu datang ke sini. Siapa lagi yang mau ngajar kalau bukan kami?” ucapnya.

Sementara guru penjaskes, menurut Masyhuri, merangkap menjadi tenaga administrasi sekolah. Meski sibuk dengan urusan adminstrasi, guru pen-jaskes tersebut tidak pernah melupakan tanggung jawabnya sebagai guru. “Di sini memang serba kekurangan. Semoga pe-merintah mau memperhatikan,” harapnya.

Sementara Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendi-dikan (Disdik) Sumenep Fajar Santoso menjelaskan, dana rehab di ABPD sangat terbatas. Sehingga tidak semua sekolah yang mengajukan bisa men-dapatkan dana rehab. “Karena dananya terbatas, maka tidak mencukupi untuk seluruh kabu-paten Sumenep,” terangnya.

Ia menyarankan agar gedung yang masih bisa dipakai tersebut diberi pembatas. Sehingga aktivi-tas belajar mengajar di sekolah tersebut tetap normal.

Selain itu, pihak sekolah melalui UPT setempat atau pen-gawas untuk mendatangi dinas pendidikan melaporkan kondisi bangunan sekolah.

=JUNAEDI/MK

MENUNTUT ILMU. Siswa SDN Ketawang Laok Kecamatan Guluk-Guluk, Senin (27/1) sedang mengikuti proses belajar mengajar dengan fasilitas seadanya.

SUMENEP – Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayo-gi menilai munculnya masalah dalam pengelolaan PLTD Desa Brakas Kecamatan Raas, akibat lemahnya pengawasan dari Kan-tor Energi dan Sumber Daya Min-eral (ESDM) Kabupaten setempat.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Desa Brakas, be-berapa waktu lalu memang meng-undang polemik. Selain pemkab tidak tahu kalau PLTD itu hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pengelolaannya ternya-ta telah diserahkan ke kelompok masyarakat (pokmas). Hal itu me-nyebabkan terjadinya tarik ulur.

“Pengawasan itu seharusnya dilakukan secara maksimal oleh

ESDM kepada pokmas pengelola PLTD itu. Untuk itu, ESDM wajib secepatnya langsung terjun ke la-pangan untuk pembinaan kepada pokmas dan merevitalisasi PLTD di sana,” terangnya, Senin (27/1).

Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, ESDM juga perlu melakuan identifikasi terhadap polemik sengketa PLTD di Brakas itu. “Kalau memang benar PLTD mengalami kerusakan, biaya perbaikannya tidak boleh hanya berdasarkan keinginan peroran-gan saja. Sebab, PLTD merupakan hibah dari pemerintah,” jelasnya.

Menurutnya, dana hibah itu jelas ada hubungannya dengan PAD pemkab. Karena PLTD itu merupakan aset pemerintah,

maka harus ada laporan pertang-gungjawaban dari pihak penge-lola. “Jangan sampai ada klaim PLTD tersebut milik perseorang-an, sehingga jika terjadi kerusa-kan harus dibiayai APBD murni,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor ESDM Sumenep, Abd. Kahir, me-ngatakan, pihaknya akan melaku-kan verifikasi. “Oleh karena itu, kami akan melakukan kroscek dan verifikasi terhadap operasional itu sendiri,” katanya.

Verifikasi yang akan dilaku-kan untuk memastikan terkait dengan kondisi mesin, terma-suk jaringan. “Kalau jaringann-nya jelas itu adalah barang pu-nya publik, sehingga itu menjadi

aset pemerintah daerah. Untuk itu, nanti kalau kondisi mes-innya sudah rusak, mesinnya akan diganti. Sedangkan jarin-gannya tetap akan digunakan sebagaiman mestinya dengan kelanjutan pengelolaan opera-sionalnya akan dilanjutkan oleh pokmas setempat,” jelasnya.

Sejak 2006, pengelolaan PLTD itu diserahkan ke pokmas yang di-wakili H Hamyar. Dalam perkem-bangannya, mesin pembangkit listrik itu mengalami kerusakan dan diganti mesin baru. Karena pembelian mesin baru itu meng-gunakan dana pribadi, maka PLTD lantas diklaim dan dikelola ber-dasarkan prinsip perseorangan.

=SYAMSUNI/MK

PLTD RAAS BERMASALAH

Kantor ESDM Lemah dalam Mengawasi

Abd. KahirKepala Kantor ESDM Sumenep

Page 21: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III ESumenep E

Hektaran tanaman padi yang terendam air tersebar di 20 desa di enam kecamatan di Kabupaten Sumenep. Sebagian besar lahan yang terendam di beberapa da-erah, hingga Senin (27/1) airnya belum surut. Hal itu semakin mengubur impian petani untuk memanen padi.

Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sumenep merilis, ge-nangan air di areal persawahan terjadi di Kecamatan Kota Sume-nep (seluas 78,00 Ha), Dungkek (110 Ha), Arjasa (232,00 Ha), Man-ding (20,00 Ha), Kalianget (45,00 Ha), dan Batang-batang (3,00 Ha).

”Itu tersebar pada 10 desa di Kecamatan Arjasa, di antaranya adalah Desa Bilis-Bilis, Kolo-kolo, Laok Jangjang, Kali Sangka, An-gkatan, Angon-angon, Pabian, Sambakati, Duko dan Sumber-nangka. Wilayah tersebut saat ini terserang banjir,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep Bam-bang Heriyanto, Senin (27/1).

Di Kecamatan Kota Sumenep terdapat empat desa yang sawahn-

ya tergenang air, yakni Desa Pa-berasan (seluas 27 hektare), Kacon-gan (39 hektare), Pabian (5 hektare), Marengan Daya (7 hektar).

Sementara di Kecamatan Dungkek tersebar di Desa Candi (seluas 11 hektare), Bungin-bungin (23 hektare), Bunpenang (35 hektare), Lapataman (13 hek-tar), Dungkek (4 hektare) dan Ta-man Sare (24 hektare).

Untuk Kecamatan Manding menimpa Desa Lanjuk (seluas 20 hektare), di Kalianget Desa ter-jadi di Desa Kalimo'ok (45 hektare). Sementara di Kecamatan Batang-Batang di Desa Nyabakan dan Jenangger (3 hektare). ”Hujan deras yang selama ini mengguyur kota Sumenep itu telah menenggelam-kan ratusan hektare sawah di enam kecamatan. Di wilayah yang terendam banjir itu, para petani terancam gagal panin,” terang Bambang.

Terjadinya banjir tersebut di-sebabkan saluran air di sejum-lah lahan pertanian tidak begitu maksimal.

=SYAMSUNI/MK

Puluhan Hektare Masih TerendamSaluran Air Tidak Berfungsi dengan BaikSUMENEP – Hujan deras yang menyebabkan beberapa daerah terendam banjir menyisakan banyak masalah. Sebanyak 468 hektare lahan pertanian terendam air dan tanaman padi mulai banyak yang mati. Petani terancam gagal panen.

SUMENEP - Kementrian Aga-ma (Kemenag) RI mengucurkan dana sebesar Rp 17.3 miliar untuk membantu percepatan pendi-dikan keagamaan dan pengem-bangan keagamaan di Sumenep. Di Kabupaten Sumenep terdapat 1.343 madrasah diniyah yang me-nerima bantuan tersebut. Namun bantuan itu ditengarai sarat per-mainan di daerah.

Madrasah Diniyah Al Iftitah, Desa Prenduan, Kecamatan Pra-gaan, meski sudah tercatat seba-gai salah satu penerima bantuan itu gagal menerimanya. Pengali-han bantuan itu diduga kuat ka-rena ada permainan oleh pihak-pihak yang menangani bantuan tersebut.

Pengurus Yayasan Nurul Ifti-tah Dumyani mengungkapkan, lembaganya sudah terdaftar se-bagai penerima program terse-but dalam bentuk rehap kelas baru (RKB). Pihaknya sudah me-nerima slip pencairan bantuan itu dari Bank Jatim.

Namun, ketika Kepala Mad-rasah Diniyah Al Iftitah, Mah-mudi, mendatangi Kantor Kemenag Sumenep untuk me-lakukan pencairan, Mahmudi terkesan dipimpong oleh petu-gas kankemenag. Bahkan salah satu pegawai kankemanag me-ngatakan lembaga yang dias-uhnya itu tidak terdaftar sebagai penerima bantuan RKB.

"Sebelumnya saya sudah di-beri tahu oleh petugas kemenag jika lembaga kami menerima RKB dan disuruh melengkapi ad-minitrasi, namun setelah kami lengkapi, malah pihak kemanag mengatakan tidak dapat bantuan itu,” kata Dumyani, Senin (27/1).

Dirinya semakin yakin jika lembaganya itu menerima prog-ram RKB setelah dirinya me-nerima undangan dari pihak kankemenag untuk mengikuti sosialisasi peruntukan program

RKB itu. "Kalau memang lem-baga kami tidak dapat, mengapa kami selalu diundang dalam so-sialisasinya, memangnya prog-ram itu untuk semua lembaga," ungkapnya dengan nada kesal.

Anehnya, sambung Dumyani, jika memang lembaga yang dias-uhnya itu tidak termasuk salah satu penerima bantuan itu, kena-pa pihak Bank Jatim bisa mem-berikan slip dengan nama lemba-ganya. Bahkan di pojok atas kiri terdapat tulisan RKB. "Slip yang kami terima memang sudah terisi semua, logikanya dari mana pihak bank tahu nama lembaga kami," terangnya.

Sementara Kasi Madin dan Pontren Kankemenag Sumenep, Mustamik mengakui jika MD Al Iftitah itu telah mengajukan bantuan RKB itu. Namun, pihak-nya masih belum bisa memasti-kan lembaga itu menerima ban-tuan tersebut.

Pihaknya membantah jika dalam realisasi itu telah terjadi permaian. Menurutnya, gaga-lnya lembaga itu menerima bantuan disebabkan karena ada perubahan data, sehingga lem-baga itu tidak lagi tercatat seba-gai penerima bantuan tersebut dalam bentuk RKB.

”Tidak mungkin jika ada permainan. Ini hanya karena kesenjangan komunikasi saja antara lembaga dan juga pok-janya. Sehingga terjadilah per-masalahan seperti ini,” katanya.

Pencairan bantuan itu dibagi menjadi dua kategori. Kategori I masing-masing lembaga yang berjumlah 241 mendapat ban-tuan ruang kelas baru (RKB) sebesar Rp 40 juta. Sementara untuk kategori II berupa Ban-tuan Operasional Pendidikan (BOP). Masing-masing lembaga yang berjumlah 1102 mendapat bantuan Rp 7 juta.

=JUNAEDI/MK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

Program Pusat Sarat Permainan di Daerah?

BUKTI. Pengurus Yayasan Nurul Iftitah, Desa Prenduan, Kemacatan Pra-gaan, Dumyani, menunjukkan bukti adminitrasi pencairan dana RKB Ke-menterian Agama Ri melalui Kankemenag Sumenep.

LAUTAN AIR. Warga menunjukkan lahan persawahan yang ditanami padi yang terendam banjir. Hingga Senin (27/1) air belum surut.

Page 22: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289|TAHUN III FPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 28 JANUARI 2014 No. 0289 | TAHUN III

Politisasi program pengen-dalian penyakit tanaman padi dengan penyemprotan fungisida di daerah tersebut diduga di-lakukan oleh Pengamat Hama Penyakit(PHP) Provinsi Jawa Timur, yang bertugas di wilayah tersebut. Petugas PHP datang langsung ke lokasi untuk mem-berikan penyuluhan dan pengen-dalian massal pada tanaman padi yang diserang penyakit blas.

Sebelum dilakukan peny-emprotan, petugas PHP terlebih dahulu memberikan kaos se-ragam warna biru, yang terdapat lambang dan nama Partai Na-sional Demokrat (NasDem). Usai penyemprotan tanaman yang terserang penyakit, para petani di wilayah itu dikumpulkan di halaman rumah warga untuk un-tuk menandatangani daftar hadir sekaligus pembagian stiker salah satu Caleg DPR-RI dari Partai NasDem asal daerah pemilihan (Dapil) XI Madura.

“Ini Caleg DPR Pusat, nan-

ti didukung ya,” kata seorang petugas yang tidak diketahui namanya sambil menyerahkan fungisida dan stiker Caleg kepada masyarakat.

Koordinator PHP Provinsi Jawa Timur yang bertugas di Pamekasan, Anwar Sodiq menga-takan hadir ke lokasi pengenda-lian penyakit tanaman di daerah itu atas undangan PHP setempat. Ia mengatakan pihaknya hanya memberikan penyuluhan dan me-nyiapkan bahan aktif fungisida sebagai stimulan kepada petani agar hasil produksi pertanian masyarakat bisa maksimal. Sebab penyakit blas bila dibiarkan bisa mengurangi produksi, karena penyakit blas bisa mengakibatkan busuk leher dan merusak benih.

“Mesti produksi turun. Seka-rang yang terserang daun, setelah tumbuh buah nanti bisa meny-erang ke leher malai. Kalau sudah seperti itu otomatis pengaruh, karena saluran makanan tergang-gu. Akhirnya pucuknya isi, tapi

bawahnya kosong, otomatis bo-botnya juga kurang,” katanya.

Anwar Sodiq tidak menjelas-kan tentang dugaan politisasi program pertanian itu, karena se-lain hanya menghadiri undangan, ia juga tidak boleh berpolitik.

Sementara PHP setempat, Cacuk Wiyono tidak mau berko-mentar banyak. Justru men-ganggap partai dan caleg seba-gaimana tertulis dalam stiker dan kaos yang dibagikan kepada masyarakat sebagai sponsor. “Ini ada sponsornya,” katanya singkat.

Kepala Dinas Pertanian (Dis-perta) Pamekasan memastikan kegiatan yang dilakukan PHP di Desa Bungbaruh, Kecamatan Kadur, yang diduga mempolitisasi pro-gram pertanian tidak ada kaitan-nya dengan Disperta setempat. Ia sudah mengecek pengeluaran fungisida pada hari tersebut tidak ada yang dikirim ke wilayah Kadur karena petugas Disperta Pame-kasan sedang melakukan kegiatan di wilayah Pademawu.

“Saya sudah cek, itu gak ada kaitannya dengan saya. Jadi pem-bagian kaos partai, stiker caleg, dan semacamnya itu bukan dari kami. Kemungkinan itu dari lab-oratorium, yang kantornya di depan kantor saya,” katanya.

Serangan penyakit blas pada tanaman padi di Pamekasan ham-pir terjadi di semua kecamatan penghasil padi. Namun mengenai luas lahan yang terserang belum diketahui pasti, karena laporan-nya masuk setiap akhir bulan.

=ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

PHP Mempolitisasi Program PertanianPenyemprot Fungisida Berlambang NasdemPAMEKASAN - Banyak cara dilakukan partai politik (Parpol) maupun calon anggota legislatif (Caleg) untuk menarik dukungan dari masyarakat pada Pemilu Legis-latif (Pileg) 2014 ini. Ada yang melakukan pendekatan melalui pertemuan ke kelompok-kelompok masyarakat, menjanjikan program pemerintah, bahkan ada juga yang mempolitisasi program pertanian melalui layanan pen-gendalian penyakit tanaman melalui kelompok tani.Salah satunya melalui politisasi pengendalian penyakit tana-man padi di Desa Bungbaruh, Kecamatan Kadur, Pame-kasan pada Senin (27/1) kemarin.

POLITIS - Petani melakukan pengendalian hama secara massal dengan berseragam salah satu partai peserta pemilu yang diperoleh dari PHP. Kegiatan itu dinilai mengandung muatan politik.

PAMEKASAN - Pemasangan Billboard (papan iklan/baliho) salah satu calon anggota leg-islatif (Caleg) di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pame-kasan dikeluhkan warga. Sebab billboard dengan ukuran cukup besar yang terbuat dari pipa besi itu dipasang di persimpangan jalan yang menikung, sehingga sangat mengganggu.

Fadal Pandita, salah satu pengendara yang sering melin-tas di jalur itu mengaku sangat terganggu dengan baliho besar itu, karena menghalangi pan-dangan pengendara yang hen-dak menyeberang di jalur itu. Apalagi posisi jalan di persim-pangan itu menanjak dan mem-bahayakan pengendara. Menu-rut Fadal pemasangan billboard itu harus ditinjau ulang dan harus dipindah ke tempat lain. Jika tidak, ditinggikan tiangnya agar tidak menghalangi pan-dangan pengendara. “Kalau di-pasang seperti itu sangat mem-bahayakan sekali. Kalau tidak membuat jatuh pengendara, bisa jadi memicu terjadinya ke-celakaan lalu lintas,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pamekasan, Syahrul mengatakan pihaknya

memang sudah menerima lapo-ran masyarakat tentang ke-beradaan billboard yang dinilai mengganggu penggguna jalan. Dari laporan itu, pihaknya su-dah mengecek ke lokasi untuk memastikan kebenarannya. Dari pantauan KPPT, Billboard itu memang terlalu rendah dan dapat menghalangi pandangan pengendara. Memperhatikan kondisi itu, pihaknya sudah menyampaikan rekomendasi kepada Satpol PP setempat un-tuk dilakukan penertiban.

Disisi lain, pihak pema-sang Billboard masih meminta dispensasi untuk melakukan peninggian tiang agar tidak menghalangi pandangan. “Kami sudah sampaikan rekomen-dasi ke Satpol PP untuk dilaku-kan penertiban. Tetapi pemilik Billboard menyampaikan akan meninggikan tiang, tapi yang jelas itu bukan keinginan kami,” katanya.

Sampai berita ditulis, Kepala Satpol PP Pemkab Pamekasan, Didik Hariadi belum bisa di-mintai konfirmasi terkait re-komendasi KPPT itu. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon genggamnya juga belum direspon.

=ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

PAPAN IKLAN

Billboard Caleg Mengganggu Pengendara

MENGGANGGU JALAN - Billboard ukuran besar dipasang di Persimpangan Jalan Raya Sumenep, di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Page 23: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289| TAHUN III GPAMEKASAN

PAMEKASAN - Pimpinan De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menyatakan alasan penundaan pelaksanaan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 15 tahun 2010 tentang penataan jaringan trayek angkutan umum, karena akan banyak masyarakat yang akan dirugikan jika aturan tersebut dilaksanakan pada saat ini.

Menurut Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam, ala-san belum diberlakukannya per-bup yang berisi larangan Mobil Angkutan Umum (MPU) berop-erasi di dalam kota, karena akan membawa dampak negatif ter-hadap masyarakat, utama para pelajar yang sekolahnya berada di dalam kota setempat.

Saat ini, jelas dia, perangkat pendukung pemberlakuan Perbup tersebut belum siap sehingga pem-berlakuannya akan dilakukan sete-lah semua perangkat itu sudah siap. Diantaranya adalah penyediaan sub terminal yang memadai dan adanya jaminan ketersediaan angkutan kota dari berbagai jurusan.

“Penundaan itu merupakan hasil kesepakatan bersama atara DPRD dengan Dishubkominfo, saat menyikapi demo dan aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir MPU dari semua jurusan. Penundaan itu sengaja dilakukan karena ada beberapa kelengka-pan yang belum disiapkan oleh pemerintah,” katanya.

Kharul menjelaskan jika pera-turan tersebut diberlakukan pada saat ini, sementara angkatan pen-ghubung yang dapat masuk kota belum ada , maka hal itu akan men-

gakibatkan terputusnya angkutan yang dapat menelantarkan pe-numpang untuk tujuan dalam kota.

Ia mencontohkan siswa yang rumahnya berada di kecamatan bagian utara dan timur, sedang mereka bersekolah di SMKN 3, SMKN 1, SMAN 3, SMAN 4, dan SMKN 2. Siswa tersebut akan ke-sulitan untuk bisa sampai sekolah kerena belum adanya transportasi penghubungnya.

Akibatnya, jika Perbup itu dipak-sakan berlaku, maka akan menam-bah biaya perjalanan siswa-siswa tersebut dan hal itu hanya akan me-nambah beban biaya bagi mereka. Demikian pula dengan pedagang kecil yang selama ini mengandalkan MPU untuk menuju sejumlah pasar yang berada di dalam kota.

Perbup tersebut rencananya akan diberlakukan pada awal bu-lan Januari 2014 lalu. Namun ka-rena ada protes dari sopir MPU dan melihat dampak yang ditim-bukan saat sopir MPU berhenti sesuai Perbup tersebut, akhirnya pemberlakuannya ditunda.

Dalan perbup tersebut dia-tur tempat pemeberangkan dan kepulangan MPU setiap trayek yang menuju Pamekasan. Untuk trayek Sumenep-Pamekasan dan trayek Pamekasan-Waru berang-kat-pulang di terminal lawangan daya. Jurusan Proppo-Pamekasan dan Palengan Pamekasan pem-berangkatan-kepulangan di Pasar 17 Agustus Pamekasan. Sedangkan untuk trayek Pamekasan-Kamal dan sebaliknya, berangkat-pulang MPU di terminal Ceguk Pamekasan.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Beberapa lokasi parkir khusus justru dinilai tanpa fasilitas dan hanya berupa lorong dan hala-man seperti di pasar Kolpajung dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Slamet Martodirdjo. Pa-dahal anggaran penataan tempat parkir khusus itu sudah disedia-kan, namun penggunaan angga-ran tersebut belum jelas. Terbukti fasilitas parkir khusus tersebut masih mendapat keluhan dari

masrakat yang disampaikan ke-pada DPRD setempat.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Fathor Rahman men-gatakan anggaran untuk fasilitas parkir khusus sudah dianggar-kan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2012 lalu. Tapi hingga saat ini masih belum juga ada pembenahan maupun perbaikan fasilitas parkir khusus tersebut.

Pihaknya menilai pemerintah hanya memberikan fasilitas beru-pa tempat. Sementara fasilitas lainnya sampai awal tahun 2014 ini belum dilakukan pembenahan atau perbaikan.

Menurutnya terdapat dua fasilitas yang hingga saat ini be-lum direalisasikan dengan baik, yakni fasilitas tempat kendaraan roda dua dan atap parkir untuk semua jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Ditanya soal besaran angga-ran yang dikucurkan untuk fasili-tas parkir, Fathor enggan menje-laskannya. Dia mengaku belum mengetahui secara pasti besaran nilai anggaran untuk fasilitas parkir. Menurut dia pembenahan

fasilitas tersebut akan berjalan secara bertahap.

”Secara nominal kami tidak tahu pasti. Tapi itu sudah disepa-kati serta di PAK sudah diang-garkan tahun 2013 untuk parkir khusus. Sementara yang menda-patkan anggaran itu hanya ru-mah sakit. Tapi anggaran fasilitas ini akan berkesinambungan ke pasar,” katanya.

Fathor mengungkapkan peng-hasil dari hasil retribusi untuk parkir khusus cukup besar. Untuk tahun 2013 hasil retribusi terse-but mencapai Rp 2.150.000.000. Sehingga perlu adanya pembena-han sesingkat mungkin. Agar para pengguna parkir khusus bisa mer-asakan pelayanan yang optimal

dari dinas terkait.Untuk parkir khusus ini,

meskipun sudah ikut parkir ber-langganan, semua kendaraan tetap dikenakan biaya parkir sesuai dengan aturan yang diatur perda setempat. Kendaraan mo-tor dipungut Rp 1 ribu, untuk roda empat Rp 2 ribu.

”Nantinya dari hasil retribusi ini akan dikembalikan terhadap masyarakat juga. Seperti halnya untuk fasilitas atap supaya ken-daraan mereka terlindungi dari sinar matahari maupun hujan. Namun yang saya tidak mengerti apa kendalanya sampai sekarang anggaran fasilitas itu belum ter-benahi,” katanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Pembenahan Fasilitas Parkir Khusus LoyoPenggunaan Anggarannya Layak Dicurigai PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat membenahi fasilitas tempat parkir khusus. Fasilitas yang ada saat ini dinilai tidak layak dan sebagian sudah rusak.

PENUNDAAN PERBUP MPU

Mengutamakan Kepentingan Bersama

Page 24: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289|TAHUN III H PAMEKASANPAMEKASAN

Petani menunjukkan rumput laut yang dipenuhi lumpur, di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Senin (27/1). Tanaman rumput laut yang baru berumur sekitar 25 hari itu, terpaksa dipanen lebih awal dari seharusnya 40 hari, akibat dipenuhi lumpur bawaan banjir dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkan harganya turun dari Rp 13.500 menjadi Rp 12.000 per kg kering.

Ketua HMI Pamekasan, Man-sur mempertanyakan mandekn-ya pembangunan BLK tersebut. Padahal Pembangunan BKL itu sudah memakan anggaran yang cukup banyak dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) Pamekasan. Namun pembangu-nannya tak kunjung tuntas.

Seharunya Dinsosnakertrans bisa mempercepat pembangu-nan gedung BLK, karena dari tahun ke tahun angka pencari kerja di Pamekasan meningkat. “Bagaimana mau menekan an-gka pengangguran, kalau fasilitas latihan kerja belum beroperasi,” ujar Mansur.

Menurut Mansur tidak tun-tasnya pembangunan BLK men-jadi indikator ketidakseriusan pemerintah menekan angka pen-gangguran di Pamekasan. “Aki-batnya banyak masyarakat Pame-kasan bekerja ke luar negeri,” ucapnya.

Apabila tidak tuntasnya pem-bangunan BLK karena kontraktor yang mengerjakan proyek BLK, berarti telah melanggar perjan-jian sehingga Dinas terkait wajib memberikan sanksi. Namun jika tidak tuntasnya tersebut karena pemerintah, maka seharusnya DPRD Pamekasan harus men-gevaluasinya. “Semisal karena anggarannya tidak mencukupi, tolong dong dianggarkan di APBD, jangan hanya mengandal-kan dari DBHCT,” kata Mansur.

Ketika dikonfirmasi Kadinsos-nakertrans Pemkab Pamekasan, Al-walid menyatakan molornya pembangunan BLK dikarenakan terbatasnya anggaran pembangu-nan. Namun tahun ini dirinya me-mastikan BLK sudah bisa dipakai. Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Pame-kasan ini mengatakan tahun ini BLK mendapat kucuran dana dari DBHCT 2013 sebesar Rp 3,1 mil-

iar. Anggaran tersebut nanti akan memenuhi semua kebutuhan BLK, mulai dari fasilitas gedung, maupun akses jalan menuju BLK, termasuk fasilitas penunjang lainnya. “Insyaallah bulan Juni, BLK sudah bisa ditempati dan berjalan sesuai yang diinginkan oleh masyarakat,” kata Al-Walid.

Menurut Al-Walid, pemban-gunan BLK ini pintu peluang khususnya bagi masyarakat yang tak punya keterampilan, yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan kesempatan kerja.

Karena dengan dibangunnya BLK nanti tidak hanya membantu pengentasan kemiskinan, tetapi juga membantu masyarakat yang ingin memperbaiki nasibnya den-gan berusaha melalui pelatihan di BLK. Mengingat perusahaan seka-rang ini kebanyakan membutuh-kan tenaga yang berpengalaman, sesuai standar kebutuhannya.

Ia berharap dengan adanya BLK tidak hanya untuk pembi-naan kerja, melainkan juga bisa menekan jumlah TKI yang ilegal. Sebab, sambung Al-Walid, ke-beradaan BLK nantinya bukan hanya untuk melatih, namun juga akan memiliki fungsi ganda, yak-ni pembinaan kepada warga yang hendak bekerja di luar negeri.

=FAKIH AMYAL/RAH

Pembangunan BLK Setengah HatiPadahal Sudah Mendapat Anggaran Rp 7,1 MPAMEKASAN - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan menganggap Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Pamekasan tidak serius menuntaskan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK). Padahal pembangunan BLK itu sangat menunjang proses pelatihan kerja, guna menekan angka pengangguran di Pamekasan.

PAMEKASAN - Ombak besar yang menghantam pesisir Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, hingga Senin (27/1), belum mereda. Ombak dengan ketinggian rata-rata 2,5 sampai 3 meter itu kerap terjadi pada saat air laut pasang disertai angin kencang. Bahkan, tumpukan karung berisi pasir yang digunakan sebagai tang-kis sementara penahan ombak rusak hingga serpihan karung yang digunakan tersangkut di atap-atap rumah warga. Tangkis sementara itu dibangun pemer-intah sambil menunggu redanya ombak untuk program pemban-gunan tangkis permanen yang dianggarkan melalui dana APBN sebesar Rp 20 miliar.

Banyak warga di Dusun Lebek, Desa Tlonto Rajah mem-perkirakan ombak baru akan mereda pada pertengahan Feb-ruari mendatang. Perkiraan itu didasarkan pada kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Tumriya, warga yang sebagian rumahnya rusak akibat hanta-man ombak mengatakan setiap musim angin pesisir di dusun yang ditinggalinya selalu terjadi ombak besar yang menghantam langsung permukiman warga.

Berdasar pengalaman ta-hun-tahun sebelumnya, musim ombak itu berlangsung selama tiga pekan. Sehingga diperkira-kan baru akan reda pada perten-gahan bulan depan. “Biasanya berlangsung selama tiga pekan dan sakarang peristiwa ini sudah berlangsung hampir dua pekan,”

katanya.Sementara menurut Bukhari,

warga setempat, meski tidak seperti hari-hari sebelumnya, namun ketinggian ombak masih belum normal dan masih sangat membahayakan.

Nelayan yang biasa ber-layar dari pelabuhan desa itu juga belum berani berlayar un-tuk mencari ikan. Karena, kata dia, kondisi ombaknya belum bisa diperkirakan dan seringkali besar secara tiba-tiba saat ter-jadi angin kencang. “Memang sudah tidak seperti hari-hari sebelumnya, tapi masih mem-bahayakan. Dan nelayan belum ada yang berani berlayar,” kata Bukhari.

Ombak besar terjadi di Pan-tai Tlonto Raja, Kecamatan Pa-sean sejak hampir dua pekan terakhir. Hantaman ombak me-nyebabkan puluhan rumah dan bangunan milik warga yang be-rada di pinggir pantai itu rusak parah. Tercatat, sedikitnya ada 26 rumah di desa itu yang men-galami kerusakan cukup parah hingga penghuninya mengungsi ke rumah tetangga atau mem-bangun tempat tinggal darurat di tanah kosong di belakang Pasar Pasean.

Pemerintah setempat sudah mencoba membangun tang-kis sementara menggunakan karung berisi pasir, namun ka-rena kerasnya hantaman ombak, langkah itu tidak mampu men-gurangi dampak kejadian yang terjadi hampir setiap tahun itu.

=G.MUJTABA/RAH

LAUT PANTURA

Ombak Besar di Pantai Pasean Belum Reda

BeLUM ReDa: Ombak besar di pesisir Pantai Tlonto Raja, Kecamatan Pasean belum reda, masih menggunung ganas. Tangkis sementara yang dibangun pemerintah setempat juga rusak dan tidak mampu menahan kerasnya ombak.

Page 25: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289| TAHUN III IPAMEKASAN

Menurut Said Abdullah in-frastruktur yang perlu dibenahi diantaranya infrstruktur jalan, pertanian, infrastruktur pendidi-kan, dan sejumlah infrastruktur lainnya. Seharusnya, kata Said, Pemerintah memulai pembangu-nan dari desa ke perkotaan, bu-kan justru sebaliknya dari kota ke pedesaan.

Karena jika infrastruktur desa sudah baik, kesejahteraan masyarakat juga baik, muaranya pada kemajuan pembangunan bangsa juga akan baik. “Mulailah membangun dari desa,” ujarnya.

Said menambahkan tidak mungkin pemerintah desa mem-bangun desanya sendiri. Tanpa ditopang dari pemerintah pusat, pemerintahan desa jelas tidak akan mampu mendanai pemban-gunan desanya. “Keluhan para kades ini, nantinya akan saya bawa ke senayan, untuk disam-paikan ke pemerintah pusat,” ujar Said.

Menurut Said, Kunci untuk keberhasilan Program Pemban-gunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) terletak pada pelaksanaan yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat biaya, dan tepat sasaran. Selain itu diperlukan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan den-gan konsep pemberdayaan untuk mencapai keberhasilan pemban-gunan di masyarakat.

Lebih lanjut Said menjelas-kan bahwa pemerintah daerah tidak bisa menjangkau semua kebutuhan desa. Sehingga per-an pemerintah pusat diharap-kan bisa melengkapi kebutuhan desa. “Harus ada peran pemer-intah pusat untuk mewujudkan pembangunan desa agar lebih baik,” katanya.

Tahun ini Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan akan mengutamakan perbaikan jalan desa. Tanpa harus mengabaikan perbaikan jalan lintas kecamatan maupun kabu-paten. Hal itu menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan, Toto Hartono, karena jalan desa telah banyak mem-bantu masyarakat, sebagai akses

jalan pertanian, perekonomian maupun pendidikan dan kebutu-han masyarakat lainnya.

Pada tahun 2013, kata Totok, sudah banyak jalan desa yang dibangun atau diperbaiki. Tetapi masih belum semuanya terjang-kau. Sehingga bagi jalan desa yang belum dikerjakan, dipas-tikan akan dilakukan pekerjaan pada tahun 2014. Sekalipun Totok belum bisa memastikan jumlah anggaran pembangunan maupun perbaikan jalan desa tahun ini. ”Anggaran belum ditetapkan, na-mun saya yakin jumlahnya tidak akan bergeser dari tahun sebel-

umnya,” ucapnya. Totok menjelaskan untuk

pembangunan jalan desa tidak hanya bisa diambilkan dana yang bersumber dari APBD, sep-erti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Cukai Tem-bakau (DBHCT) ataupun dana stimulan lainnya, melainkan bisa melalui anggaran program dari APBN, maupun anggaran dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. ”Mudah-mudahan di tahun 2014 mendatang, ada Program yang anggarannya bersumber dari APBN, sehingga meringankan beban anggaran daerah, seperti tahun ini ada program irigasi desa yang anggarannya dari Kemente-rian PU,” ungkapnya.

Pada tahun 2013, Kata Totok , anggaran yang dialirkan untuk jalan poros desa dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 17 miliar lebih. Se-mentara anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) mendapat kucuran dana sebesar Rp 14,5 miliar. Itu belum anggaran per-

awatan rutin jalan yang dianggar-kan Rp2,4 miliar.

Tingginya anggaran untuk per-baikan jalan setiap tahunnya terse-but membuktikan bahwa pemerin-tah Kabupaten Pamekasan serius mengutamakan infrastruktur desa. ”Hampir setiap tahun anggaran infrastruktur desa selalu tinggi, ini komitmen pemerintah dalam hal penyedia infrastruktur pedesaan,” ucap Totok.

Sebelumnya, Bupati Achmad Syafi’i berjanji akan melakukan pemerataan infrastruktur desa. Khususnya desa-desa yang ter-golong pelosok desa. Alasannya karena jika infrastruktur sudah terjamin, maka akan membantu kehidupan masyarakat. ”Bayang-kan saja kalau jalannya rusak, ini akan menghambat kegiatan masyarakat baik yang mau ber-tani, yang ke pasar, ditambah lagi yang berpendidikan, ” jelasnya.

Hal ini selaras dengan Pro-gram yang saat ini tengah di jalan-kan oleh Pemerintah Kabupaten, yakni program Bunga Bangsa (Bu-

pati Ngajak Membangun Desa). Program “Bunga Bangsa” ini mer-upakan program unggulan yang dicanangkan pemkab dengan tu-juan untuk pemerataan pemban-gunan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Target dari program Bunga Bangsa itu meliputi mempercepat penanggulangan kemiskinan, men-ingkatkan indek prestasi manusia (IPM), mendorong masyarakat guy-ub, rukun, peduli sesama, gotong royong, damai ,dan sejahtera serta berakhlak mulia.

Agenda kegiatan dari pro-gram Bunga Bangsa ini meli-puti pembangunan infrastruk-tur, pelayanan kesehatan gratis, pelayanan kesehatan hewan (inseminasi gratis), pemberian bantuan sosial, pembangunan poskesdes, penyuluhan keseha-tan, rehabilitasi MCK, pelayanan administrasi kependudukan gra-tis, bedah rumah dan sambung hati serta sambung rasa dengan masyarakat.

=FAKIH AMYAL/RAH

Infrastruktur Desa Masih BurukPemerintah Pusat Harus Turun TanganPAMEKASAN – Buruknya infrastruktur desa di berba-gai pelosok negeri ini, termasuk di Madura, menyita perhatian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, MH. Said Abdullah. Politisi senior dari PDIP ini meminta agar pemerintah pusat turun tangan me-nangani pembangunan infrastruktur desa, karena selama ini kekuatan daerah kurang begitu tangguh melakukan perbaikan infrastruktur desa .

PAMEKASAN

Page 26: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN IIIJPROBOLINGGO SENIN 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

SAMPANG- Lembaga Kajian dan Pengemban-gan Sumberdaya Ma-nusia (Lakpesdam) NU Sampang menemukan dugaan penyimpangan dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten setempat. Penyimpangan itu terjadi secara sis-tematis dan masif.

Ketua Lakpesdam NU Sam-pang Faisol Ramdhoni mengata-kan, kesalahan dan penyimpan-gan pengelolaan dana BSPS sudah terjadi mulai tahapan awal. Yakni, mulai dari tahap perencanaan dan pencairan.

”Perencanaan (bantuan BSPS) ini sudah salah sejak awal. Itu yang kami temukan di lapangan. Nah, kalau pada tahap peren-canaan sudah salah, bagaimana mungkin ke belakangnya bisa be-nar,” katanya saat diwawancara Koran Madura, Senin (27/1).

Dia kemudian memaparkan beberapa temuannya tersebut, di antaranya warga mengaku tidak pernah tahu tentang pembentu-kan kelompok penerima, warga mengaku tidak pernah tanda tan-gan rencana penggunaan dana (RPD) dan daftar rencana pem-belian bahan bangunan (DRPB2), dan warga mengaku tidak pernah

menunjuk toko bangunan yang dikehendaki. Selain itu, warga juga mengaku menerima bahan bangunan yang tidak sesuai den-gan yang dibutuhkan.

”Nah, semua tahap peren-canaan itu sudah diatur dalam SE Kemenpera Nomor: 96/SE/DS/2012 dan Nomor: 01/SE/DPS/2013. Tapi faktanya tidak di-jalankan oleh semua stake holder yang terlibat dalam pengelo-laan bantuan BSPS itu,” tuturnya sambil menunjukkan data-data pengakuan masyarakat penerima BSPS.

Bahkan lebih parah lagi, kata Faisol, saat warga penerima ban-tuan BSPS mengaku tidak pernah tahu buku rekening bank yang atas nama dirinya sendiri. Warga juga mengaku tidak pernah tanda tangan slip penarikan dan/ atau memberikan kuasa penarikan. Sungguhpun begitu, warga men-gaku tidak pernah datang ke bank baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok untuk melakukan penarikan dan/ atau pentrans-feran dana. ”Warga (penerima BSPS) hanya mengaku dipinjam KTP-nya oleh oknum tertentu,” ujarnya.

Oleh karena itu, Faisol men-duga kuat semua stake holder ikut terlibat secara sistema-tis dalam penyelewengan dana BSPS tersebut. Sebab, beberapa tahap yang tidak sesuai den-gan SE Kemenpera tersebut se-harusnya diperiksa secara ketat

oleh SKPD (Satuan Kerja Perang-kat Daerah) yang dalam hal ini ditangani oleh Dinas Cipta Kar-ya dan Tata Ruang beserta TPM (Tim Pendamping Masyarakat). ”Kalau semua fungsi yang diatur dalam SE Kemenpera tersebut dipatuhi maka tidak akan pel-anggaran sampai sesistematis itu. Sebab di situ aturan main-nya sudah jelas,” kritiknya.

Sementara saat ditanya di daerah mana saja terjadi pe-nyelewengan tersebut, Faisol mengaku menemukannya hampir di semua wilayah yang mendapat

bantuan BSPS. Terutama di dae-rah Karanggayan dan Blu’uran. ”Semua wialyah penerima BSPS selalu ada warga yang mengadu terkait penyimpangan-peny-impangan. Makanya saya men-dukung penuh Kejari Sampang yang mengusut kasus tersebut,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang Abdul-lah melalui Kasi Intel Sucipto menegaskan, pihaknya sampai saat ini sedang intens menye-lidiki kasus penyeleweangan dana BSPS tersebut. Sebab, hal

bantuan tersebut menyangkut nasib masyarakat miskin. Dikata-kannya, hingga saat ini pihaknya sudah memanggil semua stake holder yang diduga terlibat. Itu untuk mengumpulkan bukti-buk-ti pendukung.

”Kami memang sedang getol menangani kasus itu (penyelwen-gan BSPS). Beberapa pihak sudah kami panggil untuk dimintai ket-erangannya. Setelah memanggail SKPD terkait dan Bank BRI, kami saat ini sedang memanggil pihak pendamping (TPM),” katanya.

=MIFTAHUL ULUM

Penyimpangan BSPS Sistematis-Masif

SAMPANg - Sungai Kali Ke-muning yang berada di Jalan De-lima Kelurahan Dalpenang Kec/Kota Sampang, separuh bagian dipenuhi oleh endapan lumpur. Lumpur itu merupakan hasil pengerukan yang dilakukan ta-hun 2013.

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan dipas-tikan akan mengurangi debit volume air yang berada di kali tersebut. Bahkan, akibat en-dapan lumpur mau tidak mau warga Kec/Kota harus menang-gug penyebab kurangnya kapa-

sitas volume air yang berujung banjir.

Alan Kaisan, warga Kecama-tan Kota Sampang menyanyang-kan sikap pemerintah setempat yang dinilai seolah-olah mem-biarkan separuh isi sungai Kali Kemuning yang berisi endapan lumpur tersebut.

“Menyanyangkan sekali si-kap pemerintah kalau itu dibiar-kan karena air yang masuk bisa tidak tertampung dengan adan-ya endapan lumpur. Bisa jadi banjir yang kian marak meng-hantungi warga,” ucapnya.

Ia terlihat lebih menyem-pitnya dibandingkan dengan ukuran biasanya di sungai terse-but. Sehingga, dirinya menge-cam jika tidak adanya tindakan tegas dari pemerintah setempat maka dirinya akan melakukan aksi keprihatinan untuk meng-gugat.

“Kalau dibiakan terus jan-gan harap warga di sekitar lokasi sungai diam, pasti demo besar karena warga yang terkontami-nas banjir sudah muak genangan air banjir,” pungkasnya.

=RYAN HARIYANTO

Kejari: Kami Sedang Getol Menangani Kasus Itu

KALI KEMUNING

Separuh Berisi Endapan Lumpur

ryan hariyanto/koran madura

KALI KEMUNING. Kondisi Kali Kemuning yang berisi endapan lumpur. Jika hal itu dibiarkan warga mengancam akan melakukan aksi demo

Page 27: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III KSampang

Sampang – Ketua Komisi D DpRD Sampang amin arif Tirtana mengungkap-kan, insiden penolakan pasien miskin saat berobat ke puskesmas Omben menggunakan kartu Badan penyeleng-garaan Jaminan Sosial (BpJS) hanya karena kesalahpahaman saja.

“Tadi saya rapatkan dan me-manggil pihak Dinkes, ternyata intinya ada kesalahpahaman antara petugas puskesmas dengan pasien,” ucapnya, Senin (27/1) kepada Koran Madura.

Rabu lalu, keluarga miskin bernama Jamaludin (45), warga Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, saat hendak mengobati anaknya bernama Amrullah Jamal yang menderita penyakit tipus. Meski menggu-nakan kartu BPJS, pihak rumah sakit menolaknya.

Kesalahpahaman itu, petu-gas puskesmas belum mengata-hui dan memahami mekanisme teknis program BPJS. Sehingga, terjadilah masalah saat keluar-ga korban berobat di Puskesmas Kecamatan Omben.

“Kesalahpahaman itu hanya petugas tidak memahami secara teknis program BPJS,” terangnya.

Setelah pertemuan dewan dengan Dinas Kesehatan Sam-

pang, keluarga pasien sudah bisa berobat. “Sebetulnya ini tidak ada masalah dan kelu-arga pasien bisa mendapatkan perawatan pelayanan kesehatan dimana pun,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Firman Pria Abadi melalui salu-ran telepone membenarkan jika penolakan pasien di Puskesmas Kecamatan Omben hanya ka-rena kesalahpahaman saja.

Ia meminta semua petugas kesehatan untuk melayani kelu-arga miskin yang mendapatkan kartu BPJS. “Semua keluarga miskin memang harus dilayani kesehatan kalau punya BPJS, kalau tidak dilayani kan berarti tidak benar,” jelasnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL

Komisi D: Masalah BPJS Hanya Salah Paham

SAMPAng - Sedikitnya lima orang alumni SMPn 2 Torjun, Senin (27/1) sekitar pukul 08.00 Wib mendatangi sekolah tersebut. Mereka menengarai pengelolaan dana BSM tidak beres dan terjadi pungutan liar.

Moh Jailulah (23), alumni SMPn 2 Torjun, mengatakan, kedatangannya untuk memper-tanyakan masalah pengelolaan dan pendistribusian BSM. Sebab, ada beberapa kejanggalan dalam proses pencairan BSM di sekolah itu. Pihak sekolah dinilai tidak transparan.

Selain itu, sekolah juga diduga melakukan pungutan liar dalam pembuatan lahan parkir sekolah. “Adanya kecurigaan karena ada pungutan liar dalam pembuatan lahan parkir sekolah. Karena ada informasi bahwa ada pungutan yang dilakukan pihak sekolah ke-pada anak didiknya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Se-

kolah SMPn 2 Torjun, M Sahrul membantah kecurigaan tersebut. Menurutnya, pencairan BSM 2013 telah dilakukan secara benar diberikan secara langsung kepada siswa dan orangtua penerima.

“Pencairan BSM sudah secara langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan. Kami tidak ikut campur dalam hal itu, apal-agi penerimaan BSM tidak boleh dikuasakan kepada siapapun,” tegasnya.

Demikian juga dengan masalah pembiayaan lahan parkir, dirinya menegaskan dalam pembiayaan lahan parkir pihak sekolah hanya meminta sumbangan seikhlasnya kepada siswa. Sebab dalam hal itu, siswa dibebaskan untuk menyumbang atau tidak.

“Itu infaq, kita minta ke siswa seikhlasnya, terserah siswa mau nyumbang apa tidak,” pungkasnya.=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPAng - Puluhan kepala desa (kades) dari beberapa ke-camatan di Kabupaten Sampang, Senin (27/1) sekitar pukul 11.30 Wib mendatangi Kantor Bupati di Jalan Wijaya Kusuma Kelura-han gunung Sekar Kecamatan Kota. Mereka menanyakan keje-lasan pelaksanaan pilkades pada tahun 2014.

Ketua AKD se-Kabupaten Sampang, Suud, mengatakan, maksud kedatangan dirinya ber-sama kades yang lain selain un-tuk silaturahmi, untuk menan-yakan kejelasan pilkades pada

tahun 2014.“Kami secara baik-baik keda-

tangan ke sini karena hanya sil-aturahmi dan menanyakan semua masalah yang selama ini,” ucapn-ya di Pemdopo Bupati Sampang. Mereka ditemui Wakil Bupati Fa-dhilah Budiono.

Wakil Bupati Sampang Fa-dhilah Budiono dihadapan pulu-han kades menyampaikan akan menindak lanjuti masalah terse-but. “Hal ini tentu akan kami tindak lanjuti dulu dengan cara bertahap, tunggu saja nanti,” terangnya. =RYAN HARIYANTO

PEMILU DESA 2014

Kades Tanya Pilkades

ALUMNI TANYA ANGGARAN. Lima orang alumni SMP 2 Torjun mendatangi sekolah tersebut, Senin (27/1). Mereka menyoal pengelolaan bantuan siswa miskin.

SMPN 2 TORJUN

Alumni Permasalahkan Anggaran Sekolah

ryan hariyanto/koran madura

KESENIAN KHAS. Seniman musik perkusi khas Madura memainkan alat musik ketika berlangsungnya parade “Musik Daul” di Desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, Jatim, beberapa waktu lalu. Musik Daul ini merupakan salah satu produk budaya Madura yang asyik untuk dinikmati.

Page 28: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289|TAHUN III L SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III BangkalanKORAN MADURA L

BANGKALAN - Dikabulkan-nya pengujian Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 dinilai berpengaruh terhadap pemilu tahun ini. Setidak-tidaknya berpotensi terjadi gugatan keabsahan hasil pemilu 2014. Itu bisa saja terjadi karena pelaksanaan pemilu 2014 dianggap tidak memiliki landasan hukum (inkonstitusional).

Apalagi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki jeda panjang hingga lima tahun se-belum diterapkan. Padahal pada dasarnya keputusan MK berlaku sejak dibacakan. Namun untuk kali ini putusan tersebut baru bisa dilaksanakan pada 2019 menda-tang. Sehingga legitimasi Pemilu 2014 dipertaruhkan, karena MK telah membatalkan dan menya-takan ketentuan yang terkait den-gan Pemilu 2014 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

“Jika dilihat pada aspek hu-kum sangat jelas pelaksanaan pemilu 2014 inkonstitusional.

Sebab MK sendiri yang membat-alkan dan menyatakan demikian. Sehingga sangat berpotensi ter-di gugatan dari berbagai pihak terkait keabsahan pemilu 2014 mendatang,” kata pakar hukum Universitas Trunojoyo Madura, Dr. M. Syafi, SH,MH.

Menurutnya, peristiwa semacam ini merupakan seja-rah baru di dunia hukum. Sebab putusan baru bisa dilaksanakan dengan jeda waktu yang sangat panjang. Semestinya putusan itu diberlakukan sejak dibacakan. Tentunya hal ini sangat mem-bingungkan, karena MK lebih mengedepankan aspek teknis dibandingkan aspek hukum itu sendiri. Seharusnya MK konsisten dan selalu berlandaskan konsti-tusi, namun kali ini membuat se-buah putusan yang bertentangan.

“Memang MK dalam hal ini mempertimbangkan aspek prose-dural teknis. Akan tetapi, secara substansi ya tetap inkonstitu-sional,” jelasnya.

Kendati demikian, kata Syafi, apapun yang terjadi nanti akan tetap bermuara pada MK sebagai lembaga yang memiliki kewenan-

gan menangani perkara hasil pemilu. Menjadi berbeda apabila ada lembaga selain MK yang me-miliki kewenangan. Jadi, peris-tiwa semacam ini bisa dijadikan sebuah kajian dimasa yang akan datang. Jangan sampai, ketentuan yang memiliki kekuatan hukum yang mengikat justru menjadi sebuah bola panas. Terlebih men-yangkut ranah politik.

Sementara itu, KPUD Bang-kalan sebagai lembaga penye-lenggara pemilu menyatakan tidak ikut dalam hal perdebatan terkait putusan tersebut. Sebab KPUD hanya sebagai penyeleng-gara dari apa yang telah menjadi ketetapan secara hukum. Tidak ada kewenangan pada KPUD un-tuk menggugat apa yang menjadi kekhawatiran banyak pihak.

“Tugas kami kan penyeleng-gara pemilu, jadi kami tidak ikut dalam permasalahan perdebatan putusan MK. Saat ini kami fokus menyelenggarakan apa yang telah menjadi ketetapan secara hukum,” ujar Komisioner KPUD Bangkalan, Divisi Pendidikan Politik, Syaiful Ismail.

=Doni Heriyanto/raH

Pemilu 2014 Rentan DigugatKPU Tidak Mau Ikut Campur Putusan MK

Calon legislatif (Caleg) Jatim VIII Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) berbincang dengan warga saat melakukan safari politik di Dusun Kronggahan, Mejayan, Kab. Madiun, Jatim. Sosialisasi tersebut dilakukan agar pemilu legislatif dapat berjalan lanca.

BANGKALAN - Pelaksan-aan ujian nasional dipastikan tak akan terpengaruh oleh pemilihan umum legislatif (Pileg). Sebaliknya, pilek juga tidak akan mempengaruhi UN. Sebab jadwal UN satu minggu setelah pencoblosan. Ujian nasional akan dilakukan tang-gal 14 April setelah pileg pada tanggal 9 April.

Pemilih pemula menjadi tar-get dalam pileg kali ini lantaran jumlah hak suaranya lebih dari 50 persen. Mereka didominasi pelajar dari kelas tiga. Mereka diharapkan bisa memberikan hak suara pada pileg mendata-ng, dengan memilih perwakilan yang bisa menyalurkan aspirasi mereka.

Meski tergolong baru, pe-milih pemula diharapkan jeli dalam memilih calon legislatif. Sebab suara mereka menentu-kan perubahan bangsa, teruta-ma daerah yang menjadi tempat tinggalnya. Meski waktu pelak-sanaan ujian yang tak terpaut jauh dengan pileg. Para pelajar yang juga pemilih pemula terse-but harus tetap berkonsentrasi pada ujian nasional. Sehingga penyampaian aspirasi politik

bisa berjalan lurus dengan masa depan mereka.

“Saya rasa tidak akan ada dampak dari pelaksanaan pi-leg, dengan ujian nasional yang akan dilakukan pemilih pemula. Walaupun mereka dihadapkan pada dua momen sekaligus,” kata Sekretaris Dinas Pendidi-kan (Disdik) Bangkalan, Moh Kamil, kemarin (27/1).

Meskipun begitu, dirinya tidak menampik pelaksana teknis di lapangan saat pemili-han umum terdiri dari guru-gu-ru yang berada di desa. Mereka juga diberdayakan untuk mem-bantu pelaksanaan pemilu agar berjalan baik. “Biasanya dalam pileg ada guru yang juga turut membantu di TPS yang ada. Sebab kemampuan mereka dalam segi intelektual diperlu-kan,” jelasnya.

Dia menjelaskan guru-guru di desa umumnya akan diber-dayakan membantu pelaksan-aan. Koordinasinya bisa mela-lui permintaan kepala desa atau lembaga pemilihan suara. Hal tersebut tak menjadi masalah, karena peranan fungsinya yang bisa dimanfaatkan.

=MoH. riDWan/raH

PILEG

Ujian Nasional Tak Terpengaruh

sosialisasi PeMilU. Siswa menunjukkan namanya yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di website KPU saat mengikuti sosialisasi Pemilu di SMA 9, Yogyakarta. Sosialisasi yang digelar oleh KPU Kota Yogyakarta tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap pemilih pe-mula tentangtata cara pemilihan umum.

Page 29: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014| No. 0289| TAHUN III MBANGKALAN

Namun bagi siswa yang berminat tidak mudah

untuk masuk di kelas ak-selerasi tersebut. Sebab seleksi yang dilakukan

begitu ketat.

Ketua DPC PDIP Bangkalan, H Fatkhurrahman mengatakan kendati rencana tersebut cukup membantu parpol dan calon leg-islatif (caleg). Namun hal itu tidak perlu dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan menggunakan uang ne-gara untuk membiayai para saksi parpol di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat tidak rasional. Sebab masih banyak masyarakat yang sedang terbebani kemelara-tan dan musibah yang tentunya sangat membutuhkan uang.

“Sebetulnya kami sebagai caleg dan fungsionaris terbantu-kan atas wacana tersebut. Akan

tetapi hal ini tampaknya tidak harus dilakukan pemerintah, mengingat banyak hal yang lebih penting. Sebaiknya dana ini di-alokasikan untuk sektor lainnya saja,” terangnya.

Menurut Fatkhurrahman, sebaiknya dana bagi para saksi sebesar Rp 700 miliar itu yang bersumber dari APBN tersebut dialokasikan kepada rakyat In-donesia yang kini sedang tert-impa musibah. Pertimbangannya adalah pada kseriusan saksi itu sendiri pada saat melaksanakan tugasnya. Kemudian tidak menu-tup kemungkinan para saksi juga

meminta honor di luar yang di-berikan oleh Negara.

“Tidak menutup kemung-kinan para saksi akan meminta

pada parpol, belum lagi masalah keseriusan para saksi yang akan

dipertanyakan juga nantinya dalam mengawal perolehan su-ara,” tuturnya.

Senada dengan Fatkhurrah-

man, sekretaris DPC Partai Ger-indra Bangkalan, Imron Rosyadi

mengatakan wacana pembiayaan saksi oleh negara, dianggap be-lum saatnya dilakukan. Apalagi hutang yang harus ditanggung Negara lumayan menumpuk. Jan-gan sampai pelaksanaan pemilu menambah beban Negara.

“Hutang negara ini masih menumpuk, belum sepantasnya negara melakukan hal ini. Sebai-knya dialokasikan untuk angga-ran lain yang lebih dibutuhkan masyarakat saja. Dengan jumlah partai yang sekian banyaknya, tentu hal tersebut akan membe-bani anggaran negara,” tandasn-ya.

Ditanya mengenai kemung-kinan adanya agenda politik terselubung melalui pembiayaan tersebut, Imron mengaku be-lum menafsirkannya ke arah itu. Sebab tafsiran seperti itu hanya akan menimbulkan persepsi yang berbeda.

“Mengenai kemungkinan hal itu, saya rasa tidak perlu. Yang jelas pendapat saya mungkin be-lum waktunya saja dengan pem-biayaan negara,”ujarnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Ada Parpol Malu-malu KucingBila Saksi Dibayar Negara BANGKALAN - Rencana pemerintah membayar saksi par-tai politik (parpol) dalam pemilihan umum (Pemilu) 2014 mendatang, melalui dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tampaknya membuat sejumlah partai politik malu-malu kucing. Tidak enak dengan rakyat, mereka menolak wacana menggiurkan tersebut. Beberapa parpol peserta pemilu menyayangkan wacana tersebut. Karena masih banyak sektor yang lebih membutuhkan dana negara daripada hanya membayar saksi pemilu.

BANGKALAN – Upaya MAN Bangkalan menciptakan sekolah singkat berdasarkan Surat Kepu-tusan (SK) dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Ke-menag) Surabaya terancam pupus, sebab belakangan muncul wacana penutupan kelas akselerasi.

“Itu hanya wacana. Tapi kami juga resah karena mereka (siswa kelas akselerasi) cerdas. Kami akan ajukan keberatan,” kata Kepala MAN Bangkalan, Fathorakhman.

Kelas akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri MAN Bangkalan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan hanya dua tahun, lebih cepat satu tahun dibanding waktu sekolah normal. Metode pembelajaran pun dipang-kas lebih singkat dari biasanya. Namun bagi siswa yang berminat tidak mudah untuk masuk di kelas akselerasi tersebut. Sebab seleksi yang dilakukan begitu ketat.

“Jika di kelas reguler memer-lukan waktu belajar 6 jam, di ke-las akselerasi itu hanya membu-tuhkan waktu 4 jam. Mereka itu siswa khusus mulai kelas satu, jadi tidak mudah untuk masuk di dalamnya,”ungkap Kepala MAN

Bangkalan Fathorakhman.Menurutnya, dari 360 siswa

baru yang mendaftar, hanya ter-jaring 23 siswa dengan seleksi ketat yang dilakukan Universitas Malang (UM) melalui tes Intelli-gence Quotient (IQ). Dari 23 siswa baru yang direkomendasikan UM, hanya mengambil 20 siswa untuk kelas akselerasi. Hasik tes mereka rata-rata nilainya delapan.

“Memang harus memiliki ke-mampuan yang mumpuni agar bisa terpilih masuk di kelas ak-selerasi. Disini dituntut belajar ekstra agar bisa bersaing dengan yang lain,” paparnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

PENDIDIKAN

Kelas Akselerasi Terancam Dihapus

Page 30: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III NNPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III NLintas MaduraKORAN MADURA

Proyek Rp 1,6 M Terindikasi Janggal

Pantauan Koran Madura ke-marin (27/1), menguatnya dugaan adanya kejaganggalan dalam pengerjaan proyek renovasi sta-dion Giling lantaran pada bagian tertentu dari proyek tersebut su-dah ada yang ambrol. Proyek itu baru saja dilakukan rehab.

Salah satu Pembina LIPK (Lembaga Independen Pengawas Keuangan) Abd Latif menduga prosedur lelang ditengarai ada yang janggal. Dia menuding pada proses lelang terjadi rekayasa un-tuk memenangkan rekanan ter-tentu. Itu bisa dilihat dari proses evaluasi atas alokasi angaran

sebesar Rp 1,6 miliar. Sejak awal kualifikasi dokumen sudah men-curigakan.

Bukti adanya rekayasa dalam proses lelang, jelas Latif, ada salah satu rekanan yang menawar den-gan harga di bawah harga lelang yang sudah disetujui pemerintah pada pihak rekanan yang meme-nangkan lelang tender tersebut. Rekanan sempat ada yang me-nawar dengan tawaran terendah yakni Rp 1.494.005.000.

Sayangnya, justru yang me-menangkan lelang tender itu re-kanan yang menawar di atas Rp 1,4 miliar. Padahal, kata Latif,

mestinya dalam proses lelang, penawaran terendah yang diam-bil pemerintah karena profitnya dapat menekan biaya anggaran pemerintah.

Nyatanya, lanjut dia, rekanan yang memenangkan proyek le-lang jatuh ke tangan rekanan dengan penawaran di atas re-kanan yang terendah tadi yakni dimenangkan rekanan yang me-nawar Rp 1.625.856.00. ”Mes-tinya kan rekanan dengan pena-waran terendah yang dipanggil,” tanyanya.

Sehingga tidak dipanggilnya pihak rekanan selaku penawar proyek terendah layak dipertan-yakan. Menurut Latif, penawar terendah setidaknya dipanggil untuk memberikan klarifikasi tentang pembuktian kualifikasi dala menyampailkan hasil scan sertifikat personel. “Ini kan buk-

tinya, baru seumur jagung proyek dikerjakan sudah ambrol,” kritik dia.

Namanya dugaan ada rekayasa atau kongkalikong, besar kemung-kinan pengerjaan proyek tersebut tidak beres. “Kenapa penawar ter-endah itu tidak dipanggil untuk datang sebagaimana pemenang lelang untuk dimintai klarifikasi atau menyampaikan hasil scan sertifikasi personel? Ketus Pem-bina LIPK ini.

Jika pemerintah mempunyai i’tikad untuk efesiensi angga-ran seharusnya CV yang mena-war lebih rendah jadi pemenang. “Kalau merasa bertanggungjawab terhadap anggaran maka seharus-nya memanggil penawar terendah itu untuk melengkapi. Ini kan cuma persoalan unduh scan saja,” imbuhnya.

Menurut Latif, perencanaan

proyek tersebut tidak benar, sebab dengan dana sebesar Rp 1,6 mil-iar seharusnya bukan hanya un-tuk rehab, tetapi uang sebesar itu cukup untuk membuat lapang-an baru. Dengan besarnya dana, pembangunan juga ditambah dengan tribun. Dugaan dirinya, perencanaan tersebut memang sengaja dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan untung banyak.

Sementara itu, Kepala Dis-budparpora Febriyanto saat hen-dak ditemui di kantornya, enggan menemui wartawan yang sudah hampir 2 jam menunggu di depan ruang kerjanya. Saat dia keluar sebentar malah beralasan masih sibuk rapat internal. Sehingga ke-jelasan dugaan pelanggaran pros-es lelang proyek tender itu belum menemukan titik terang.

= ALI RIDHO/MK

SUMENEP - Keseriusan Pemkab Sumenep untuk memper-baiki sejumlah faslitas stadion kerapan sapi dibuktikan dengan digelontorkannya angaran sebesar Rp 1,6 miliar. Sayangnya, pengerjaan proyek renovasi Stadion Giling Tahun Anggaran 2013 diduga janggal.

FENOMINA ALAM

Ada Tanah Ambles di PasongsonganSUMENEP – Sejumlah warga

Dusun Sempong Timur, Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, digegerkan den-gan ambruknya tanah sekitar sepanjang 500 meter dengan kedalaman sekitar 50 meter, Senin (27/1). Amblesnya areal persawahan itu diduga akibat hujan deras.

Peristiwa mengejutkan itu terjadi kemarin sekitar pukul 12.30 WIB. Warga baru meng-etahuinya pada pagi harinya. Informasi tentang tanah ambles

tersebut langsung menyebar luas. Warga sekitar berdatangan untuk melihat kejadian yang dianggap aneh itu.

Syafrawi, warga Kecamatan Pasongsonagan, menjelaskan, dirinya mengaku baru tahu ke-jadian itu pagi hari setelah warga sekitar berbondong-bondong menghampiri tempat itu. ”Kami tidak tahu jika ada kejadian itu, namun kami tahu ketika warga di sini santer membicarakan, sehingga kami pun melihatnya di sana,” terangnya di tempat

perkara.Menurutnya, pada malam

hari memang ada bunyi gemuruh yang sangat keras yang diprediksi dari arah lokasi ambruknya tanah itu. Namun karena disangka bu-nyi biasa, warga setempat tetap tenang dan adem. ”Kabarnya pas kajiannya, yakni sekitar pukul 12.30 ada bunyi gemuruh, entah itu sudah ambruk atau pun tidak kami tidak tahu juga,” ungkap-nya.

Saat ditanya mengenai motif ambrulnya tanah itu, pihak-

nya mengaku tidak tahu secara pasti. Namun pihaknya men-duga faktor cuaca ekstrem yang seringkali melanda Kabupaten Sumenep utamanya Kecamatan Pasongsongan. ”Keadaan tanah itu memang tanah labil, disampin memang dari atas ada aliran air, di bawah juga ada sungai, sehingga kemungkinan sudah tidak bisa menahannya kembali,” terangnya

Camat Pasongsongan, Arif Susanto, mengaku sudah mengimbau warga agar tidak

melakukan aktivitas dalam radius 50-100 meter dari lokasi am-buknya tanah tersebut. ”Memang benar ada tanah ambruk. Kami sudah turun langsung ke lokasi tadi,” ungkapnya.

Ia meminta Badan Penaggu-langan Bencara Daerah (BPBD) Sumenep untuk turun langsung ke lokasi. ”Kami mengimbau agar pemerintah bisa meninjau langsung. Karena ini menyangkut kemaslahatan masyarakat ba-nyak,” pintanya.

= JUNAEDI/MK

AMBLES. Kondisi tanah yang ambles di Dusun Sem-pong Timur Desa Pasongsongan Kecamatan Pasong-songan, Senin (27/1). Camat setempat melarang warga beraktivitas dalam radius 50-100 meter dari lokasi.

Page 31: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III OPROBOLINGGO SELASA 28 JANUARI 2014

No. 0289 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

KBS Tetap Jadi Primadona g. armadianto semeru/koran madura

KEBUN BINATANG SURABAYA. Puluhan siswa PG/TK Al Uswah berwisata ke KBS (Kebun Binatang Surabaya) untuk mengenal pola tingkah satwa.

“Waoooo…,” demikian gauman suara harimau yang ditiru Nayla saat melihat satwa asal Sumatera itu. Siswi Play Group (PG) Al Falah itu juga ber-teriak kagum saat melihat polah harimau yang berputar-putar di kandangnya.

Bocah 4 tahun itu baru per-tama kalinya melihat satwa liar. Sebelumnya, ia hanya melihatnya di buku dan TV.

Meski masih dirundung kon-flik, namun KBS masih menjadi jujugan favorit warga Surabaya dan sekitarnya. Selain sebagai sarana rekreasi, KBS juga menjadi sarana pembelajaran siswa.

Dari pantauan Koran Madura, Senin (27/1), sebuah rombongan Play Group dan TK melakukan kunjungan ke KBS. PG/TK itu adalah Al Uswah, sebuah lem-baga pendidikan di Jalan Ubi. Para guru memimpin sekitar 40 anak didiknya berkeliling melihat satwa KBS.

"Kami ingin anak-anak be-lajar di luar kelas. Salah satunya mengunjungi KBS," ujar Ira Viana Puspita.

Sejak beberapa bulan, PG/TK itu mencanangkan program rekreasi bersama ini sebagai pro-gram rutin tahunan. Sebetulnya sudah dicoba melakukan wisata ke

beberapa tempat wisata lain yang tersebar di kota Surabaya, namun setelah mengalami pro dan kontra , KBS tetap dinyatakan sebagai tempat wisata favorit.

“Disamping suasananya sejuk dan rindang sehingga bisa makan lesehan ramai-ramai, anak-anak pun bisa belajar mengenal ting-kah laku berbagai satwa secara langsung. Bahkan dapat pula me-nyentuh, menunggang, maupun menyaksikan manakala waktu makan (feeding time) satwa tiba,” ujarnya.

Kepala Sekolah Al Uswah itu mengatakan, tujuan kunjungan ke KBS ini adalah ingin men-genalkan satwa ke siswa. Selama ini, para siswa hanya bisa melihat satwa liar di buku atau televisi.

"Di KBS ini, para siswa bisa melihat secara langsung bagaimana bentuk hewan sebe-narnya," lanjut Ira.

Dalam kunjungan itu, selain

melihat secara langsung satwa, para siswa juga berkesempatan memberi makan satwa. Unta, rusa, burung pelikan adalah sat-wa yang diberi makan oleh siswa. Para siswa juga diajak melihat animal show yang menampilkan orang utan bernama Tini.

Rekreasi telah menjadi kebu-tuhan bagi semua orang tatkala rutinitas keseharian menimbul-kan kejenuhan dan kepenatan. Meski sebenarnya ada juga tempat wisata keluarga lain yang cukup bisa dilirik, seperti Pantai Ria Kenjeran. Namun tampaknya banyak masyarakat masih eng-gan berkunjung ke sana karena kondisi dari lingkungan tempat wisata itu sendiri yang masih kurang “sehat” bagi keluarga.

Kebun Binatang Surabaya yang didirikan pada tanggal 31 Agustus 1916 silam dengan nama "Soerabaiasche Planten en Dierentuin " (Kebun Botani dan

SURABAYA – Warga Surabaya dan sekitarnya tak henti-hentinya berwisata di Kebun Binatang Surabaya (KBS) untuk melihat polah tingkah satwa yang ada di kebun binatang ini. Mulai anak-anak kecil hingga orang tua yang sangat menikmati, bahkan sesekali menirukan gerak dan suara satwa-satwa tersebut.

Kebun Binatang Surabaya) adalah salah satu tempat yang cukup layak menjadi tempat berwisata bersama keluarga. Kala itu Kebun Binatang Surabaya didirikan atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K Kommer, yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dalam perkembangannya, kini KBS merupakan tempat kon-servasi bagi satwa, flora, air dan udara. Dan saat Surabaya teren-dam banjir pada bulan Desember lalu, KBS pun masih terbebas dari genangan air yang berlebih.

Posisi KBS yang berada di tengah kota dan mudah dijang-kau dari manapun dan dengan kendaraan umum sekalipun menjadi salah satu daya tarik utamanya. Daya pikat ini didukung oleh persepsi dengan berkunjung ke KBS maka seluruh anggota keluarga akan menda-patkan kepuasan berupa tamba-han pengetahuan tentang satwa, hiburan yang sehat dan meny-enangkan, serta keindahan dan kesejukan lingkungan dengan suasana hijau.

= G. ARMADIANTO SEMERU

Page 32: e Paper Koran Madura 28 Januari 2014

KORAN MADURASELASA 28 JANUARI 2014 | No. 0289 | TAHUN III PPROBOLINGGO PKORAN

MADURASELASA 28 JANUARI 2014 No. 0289 | TAHUN III

DANIK WAHYU UTAMI

Mengejar Mimpi, Menyentuh Harapan

agi Danik Wahyu Utami cita-cita tidak ada batasnya, setiap

orang berhak memiliki itu semua. Karena

hal itu tidak memandang usia, status sosial, tidak juga faktor keturunan. Siapa pun berhak memiliki cita-cita dan berupaya menggapainya.

Menurut Danik cita-cita yang juga oleh sebagian orang disebut harapan itu bukanlah sekedar an-gan-angan atau bayangan semata, cita-cita itu nyata, bahkan sangat nyata. "Aku sadar betul, hanya diri kita sendiri yang dapat mengarah-kan itu semua. Aku berharap men-jadi penyanyi profesional, karena saat ini sedang menggeluti dunia tarik suara," ujar gadis manis ini.

Dara jelita kelahiran Malang 20 Agustus 1996 ini menuturkan ke-inginannya menjadi seorang pen-yanyi memang penuh tantangan.. Apalagi seorang penyanyi selalu identik dengan persepsi negatif,

kehidupan glamor dan terbiasa dengan dunia malam. Namun baginya itu adalah suatu tantang-an yang harus dijalani. Anggapan seperti itu tidak akan dibiarkan berpengaruh buruh terhadap diri-nya, apalagi sampai menyurutkan langkahnya untuk menggapai im-pian dan meraih harapan.

"If you never try you never know, itu semboyan yang selalu men-dorong aku untuk mewujudkan cita cita dan harapanku. Jangan pernah menyerah, jika menyerah semua akan selesai," tutur siswi SMA I Bangkalan ini.

Menurut gadis yang juga hobi modelling ini, untuk bisa men-jadi penyanyi profesional, dirinya harus pandai mengatur waktu antara belajar sebagai kewajiban formal dan berlatih sebagai ke-butuhan dalam menunjang upaya menggapai harapannya. Dara cantik ini semakin yakin dan ber-semangat, karena mendapat du-kungan penuh dari kedua orang tuanya. Dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan berlatih secara rutin itulah kunci utamanya.

"Ya rajin berlatih, karena se-ring dapat job nyanyi juga, itu menjadi modal penting dalam meniti karier untuk kedepannya," ucapnya.

Dimasa akan datang dirinya mengatakan akan semakin giat berlatih mengasah bakat yang di-milikinya demi sebuah impian. Tidak ada kata tidak mungkin di dunia ini, selama masih mau berusaha sekuat tenaga. Halan-gan dan rintangan tetap menjadi sebuah bagian dalam proses me-raih impian. Semakin giat dalam berusaha, semakin dekat pula ke-suksesan. "Semua harus dilaku-kan dengan sepenuh hati, totali-tas itu menjadi kunci segalanya," selorohnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Cita-cita pasti terbersit dalam benak setiap orang. Sebab cita-cita itu meru-pakan gambaran masa depan yang akan diraih suatu saat nanti. Terutama

bagi seseorang yang belum mendapatkan kesempatan meraihnya, pasti akan berupaya sekuat tenaga mengejar mimpinya itu.

amanya Maulah Syarifah. Kela-hiran Tlanakan pada 22 April 1990. Hidup dalam lingkung-

an keluarga non santri, namun sudah mampu menghafal Alquran sebanyak 15 juz dan berkeinginan untuk meng-hafalkan kitab suci itu hingga tuntas 30 juz. Keinginan gadis 24 tahun itu cukup kuat hingga ia menyatakan tidak akan menikah sebelum keinginannya itu tercapai. Tapi gadis berbintang Tau-rus itu buru-buru menyatakan semua itu bergantung kehendak Allah.

Bagi Ifah, panggilan akrabnya, menghafal Alquran memiliki banyak tantangan, diantaranya kesempatan, apalagi bagi yang berkumpul dengan keluarga dan tidak ada waktu khusus. Namun hal itu baginya bukan sebuah hambatan.

“Selama ada kemauan, kesempat-an pasti bisa dicari,” katanya.

=G. MUJTABA/RAH

MAULAH SYARIFAH

Tak Ingin Menikah Sebelum Hafal Alquran