e Paper Koran Madura 6 November 2014

32
Pemeriksaan terhadap suami dari artis Zaskia Sungkar ini dilakukan untuk menelusuri aliran dugaan pencucian uang yang dilakukan Wawan. “Yang ber- sangkutan diperiksa sebagai saksi,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (5/11). Usai diperiksa selama 6 jam lebih, Irwansyah enggan berkomentar saat ditanya awak media mengenai adanya dugaan transaksi miliaran rupiah de- ngan Wawan. Padahal ditengarai terdapat sejumlah transaksi uang yang dilakukan Wawan kepada sejumlah artis dan nama lainnya. Irwansyah mengaku, sudah menjelas- kan semuanya kepada penyidik KPK. Ter- masuk soal R-One, rumah produksi atau production house (PH) hasil kerja samanya dengan Wawan. “Begini teman-teman, alhamduli- lah saya sudah jelaskan sejelas-jelasnya kepada pihak KPK, soal film (PH). Insya Allah setelah itu tidak ada yang dirugikan lagi atau tidak ada fitnah lagi kepada saya atau pihak lain,” kata Irwansyah di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/11). Saat ditanya apakah ada bisnis lain dengan Wawan selain bisnis PH R-One itu, ia mengaku tidak ada. “Nggak ada,” ujar Irwansyah. Setelah itu, Irwansyah tidak mau berkomentar lagi meski diberondong sejumlah pertanyaan terkait pemerik- saan. Dia langsung masuk ke dalam mobil mewahnya, Toyota Alphard warna putih B 151 ZAS dan meninggalkan Gedung KPK. Irwansyah disebut-sebut mem- punyai kongsi rumah produksi (atau PH) R- One bersama Wawan. PH tersebut diduga menjadi tempat pencucian uang dari TCW. Wawan diduga menyamar- kan sejumlah aset dari hasil tindak pidana korupsi yang dia lakukan. Sejumlah artis diduga menerima aliran dana Wawan. Selain Irwansyah, artis yang disinyalir menerima uang haram Wawan adalah Jennifer Dunn dan Catherine Wil- son. Dua artis tersebut sebelumnya telah menjalani pemeriksaan di KPK. Bahkan Jennifer dan Catherine telah menyerahkan mobil mewah mereka ke KPK sebelumnya. Mobil tersebut disi- nyalir pemberian Wawan sebagai bentuk terima kasihnya karena keduanya telah bergabung di production house milik Wawan dan Irwansyah. Keterlibatan Irwansyah sudah santer terdengar dalam kasus pencucian uang Wawan. Menurut pengacara keluarga Atut, Tubagus Sukatma, Wawan dan Irwansyah memilki bisnis rumah produksi bernama RI Production. Konon, Raffi Ahmad juga terlibat dalam bisnis yang didirikan pada 2012 itu. =GAM/ABD KPK Periksa Irwansyah JAKARTA-Komisi Pembe- rantasan Korupsi (KPK) memeriksa pemain film dan sinetron Irwansyah dalam penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan ter- sangka komisaris utama PT Bali Pacific Pragama Tuba- gus Chaeri Wardana alias Wawan. ant/wahyu putro a IRWANSYAH DIPERIKSA KPK. Artis Irwansyah (tengah) berbincang dengan rekannya ketika berada di ruang tunggu Gedung KPK Jakarta, Rabu (5/11). Irwansyah diperiksa sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Tubagus Chaeri Wardhana (TCW) atau Wawan. 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 KAMIS www.koranmadura.com 0328-6770024 LSM Minta KPK Bubarkan DPR Berita Utama hal 2

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 6 November 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 1

Pemeriksaan terhadap suami dari artis Zaskia Sungkar ini dilakukan untuk menelusuri aliran dugaan pencucian uang yang dilakukan Wawan. “Yang ber-sangkutan diperiksa sebagai saksi,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (5/11).

Usai diperiksa selama 6 jam lebih, Irwansyah enggan berkomentar saat ditanya awak media mengenai adanya

dugaan transaksi miliaran rupiah de-ngan Wawan. Padahal ditengarai terdapat sejumlah transaksi uang yang dilakukan Wawan kepada sejumlah artis dan nama lainnya.

Irwansyah mengaku, sudah menjelas-kan semuanya kepada penyidik KPK. Ter-masuk soal R-One, rumah produksi atau production house (PH) hasil kerja samanya dengan Wawan.

“Begini teman-teman, alhamduli-lah saya sudah jelaskan sejelas-jelasnya kepada pihak KPK, soal film (PH). Insya Allah setelah itu tidak ada yang dirugikan lagi atau tidak ada fitnah lagi kepada saya atau pihak lain,” kata Irwansyah di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/11).

Saat ditanya apakah ada bisnis lain dengan Wawan selain bisnis PH R-One itu, ia mengaku tidak ada. “Nggak ada,” ujar

Irwansyah.Setelah itu, Irwansyah tidak mau

berkomentar lagi meski diberondong sejumlah pertanyaan terkait pemerik-saan. Dia langsung masuk ke dalam mobil

mewahnya, Toyota Alphard warna putih B 151 ZAS

dan meninggalkan Gedung KPK.

Irwansyah disebut-sebut mem-punyai kongsi rumah

produksi (atau PH) R-One bersama Wawan. PH

tersebut diduga menjadi tempat pencucian uang dari TCW. Wawan diduga menyamar-kan sejumlah aset dari hasil tindak pidana korupsi yang dia lakukan.

Sejumlah artis diduga menerima aliran dana Wawan. Selain Irwansyah, artis yang

disinyalir menerima uang haram Wawan adalah Jennifer Dunn dan Catherine Wil-son. Dua artis tersebut sebelumnya telah menjalani pemeriksaan di KPK.

Bahkan Jennifer dan Catherine telah menyerahkan mobil mewah mereka ke KPK sebelumnya. Mobil tersebut disi-nyalir pemberian Wawan sebagai bentuk terima kasihnya karena keduanya telah bergabung di production house milik Wawan dan Irwansyah.

Keterlibatan Irwansyah sudah santer terdengar dalam kasus pencucian uang Wawan. Menurut pengacara keluarga Atut, Tubagus Sukatma, Wawan dan Irwansyah memilki bisnis rumah produksi bernama RI Production. Konon, Raffi Ahmad juga terlibat dalam bisnis yang didirikan pada 2012 itu.

=GAM/ABD

KPK Periksa IrwansyahJAKARTA-Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) memeriksa pemain film dan sinetron Irwansyah dalam penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan ter-sangka komisaris utama PT Bali Pacific Pragama Tuba-gus Chaeri Wardana alias Wawan.

ant/wahyu putro a IRWANSYAH DIPERIKSA KPK. Artis Irwansyah (tengah) berbincang dengan rekannya ketika berada di ruang tunggu Gedung KPK Jakarta, Rabu (5/11). Irwansyah diperiksa sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Tubagus Chaeri Wardhana (TCW) atau Wawan.

6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000KAMIS www.koranmadura.com

0328-6770024

LSM Minta KPK Bubarkan

DPRBerita Utama

hal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 2 Berita Utama

Baru-baru ini, Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia dan Koalisi Masyarakat Sipil me-laporkan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Megawati Soekarnoputri itu ke Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK).

Namun setelah lama berdiam diri, Rini pun akhirnya angkat bicara terkait sejum-lah tudingan korupsi yang dialamatkan ke-padanya.

Mantan Ketua Tim Transisi Jokowi-JK ini pun menantang pembuktian rumor yang menyebut dirinya termasuk salah satu menteri yang tersangkut korupsi.

“Coba tolong buktikan saja. Saya tidak merasa ada apa-apa kok,” kata Rini Soe-marno usai mengunjungi pameran senjata internasional 2014 (Indo Defence) di JIEx-po Kemayoran Jakarta, Rabu (5/11).

Dia membantah menjadi salah satu menteri yang mendapat stabilo merah dari lembaga antirasuah.

Apalagi, dia mengaku telah diminta keterangan oleh KPK dan tak terbukti. Se-lain itu, dia membantah tudingan terkait

kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di era Megawati Soekar-noputri. “Saya dimintai keterangan (KPK), tidak ada masalah. Saya tidak merasa ko-rupsi apa pun,” terang dia.

Sementara itu, terkait dengan lapo-ran harta kekayaannya kepada KPK, dia mengaku belum sempat menunaikan ke-wajibannya untuk melaporkan harta ke-kayaannya.

”Selama ini belum sempat saja, kami sedang siapkan karena baru lihat berita, oh iya belum lakukan itu,” katanya.

Namun demikian, dia berjanji akan menyampaikan laporan harta kekayaan pe-nyelenggara negara (LHKPN) ke KPK pekan depan. Menurut Rini, ia tengah memper-siapkan laporan tersebut. Rini mengatakan ia telah menerima formulir LHKPN dari

sekretaris kementerian. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini men-gaku tidak ada kendala dalam mengisi for-mulir LHKPN.

“Enggak ada kendala, cuma isi saja,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, ratusan demon-stran yang mengatasnamakan Relawan Penyelamat Jokowi-JK menggelar aksi di depan Istana Kepresidenan. Aksi itu di-lakukan sehari sebelum diumumkannya nama-nama menteri pada Kabinet Kerja Jokowi - JK.

Dalam aksinya mereka menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya meno-lak Rini Soemarno masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Relawan itu juga mengklaim Rini Soemarno termasuk dari 8 nama calon menteri yang terindikasi kasus hukum oleh KPK.

Sehari sebelumnya, Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia dan Koalisi Masyarakat Sipil juga mendesak KPK membuka catatan menteri yang bernoktah merah.

2 kelompok tersebut menilai Rini tak pantas jadi menteri karena pernah diperik-sa dan diduga terlibat dalam penerbitan surat keterangan lunas atau SKL dalam kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia atau BLBI.

=GAM/ABD

Rini Tantang Buktikan Dirinya Terlibat Korupsi

JAKARTA- Rekam jejak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soe-marno yang diduga tersang-kut sejumlah skandal ko-rupsi terus menjadi sorotan sejumlah pihak.

Pekan Depan Rini Janji Laporkan LHKPN ke KPK

JAKARTA-Aliansi Masyarakat Resah Dewan Perwakilan Rakyat (AMAR DPR), melakukan constitutional complaint terh-adap seluruh anggota DPR ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Mereka menuntut MK membubarkan DPR dan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemilu ulang tingkat DPR, DPRD tingkat 1, DPRD tingkat 2, kepala daerah dan presiden. Pasalnya, anggota DPR saat ini sudah sangat tidak layak menduduki posisi sebagai wakil rakyat.

“Bahwa dikarenakan hal ini sangat mendesak maka harus segera dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ucap Ayat Hadiyat dari LBH Pendidikan di Jakarta, Rabu (5/11).

Aktivis yang tergabung dalam aliansi ini adalah Ayat Hadiyat (LBH Pendidikan), Syahrul E. Dasopang (Indonesian Reform Institute), Najar Ludin Latief (Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat Jakarta), Muhammad Ibrahim (Reaksi Cerdas Indonesia), M. Wildan (Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah) dan Fandi A. Sukardin (Yayasan Samira)

Definisi constitutional complaint secara bebas adalah pengaduan warga negara ke MK karena mendapat perlakuan dari pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi. Baik UUD 1945 maupun UU No 24 Tahun 2003 tentang MK tak memasukkan constitutional complaint sebagai kewenangan MK.

=GAM/ABD

DPR TERBELAH

LSM Minta MK Bubarkan DPR

ant/ho/agus suparto KUNJUNGAN KERJA JOKOWI. Presiden Joko Widodo (kiri) mencoba mesin pengolah padi otomatis karya inovator mesin pemotong padi lulusan SMP, Faizal Chandoe, di Desa Mojong Bendoro, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulsel, Rabu (5/11). Joko Widodo mengawali rang-kaian kunjungan di Sulawesi dengan meresmikan sarana saluran irigasi yang mengairi lahan sawah seluas 12.000 hektare.

Page 3: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

“Menyatakan menolak per-mohonan para pemohon untuk seluruhnya,” ujar Ketua MK Ham-dan Zoelva membacakan amar putusan di Gedung MK, Jakarta, Rabu (5/11).

Sebelumnya, sebanyak 24 dari 45 anggota DPRD Kabupaten Pur-wakarta, mengajukan permoho-

nan pengujian Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 ke MK. Mereka menguji Pasal 327 dan Pasal 376 UU MD3 yang mengatur pemilihan pimpi-nan DPRD berdasarkan perole-han kursi terbanyak. Para pemo-hon menilai pemilihan pimpinan DPRD berdasar kursi terbanyak itu

bersifat diskriminatif. Karenanya ketentuan yang diatur dalam ked-ua pasal itu berpotensi melanggar hak konstitusional. “Ketentuan pemilihan DPRD kabupaten/kota yang didasarkan pada perolehan kursi terbanyak telah melanggar prinsip persamaan dan perlakuan yang adil dalam hukum maupun pemerintahan,” kata Kuasa Hu-kum Pemohon, Refly Harun, saat sidang di Gedung MK, Jakarta, Senin (6/10).

Ketentuan penetapan pimpi-nan DPRD dalam UU MD3 memi-liki perbedaan dengan penetapan pimpinan DPR. Padahal, keten-tuan tersebut termuat dalam UU yang sama.

Terkait hal ini, Hakim Konsti-tusi Patrialis Akbar mengatakan

MK menilai mekanisme pengi-sian kursi pimpinan DPRD meru-pakan hak dari seluruh anggota parlemen. Menurut dia, kebijakan seperti ini ditetapkan untuk me-negakkan prinsip demokrasi di parlemen.

“Model yang diadopsi oleh UU MD3 ini sesuai dengan konsep ke-daulatan rakyat yang mengakui hak anggota lembaga perwaki-lan untuk memilih dan dipilih di dalam pemilihan pimpinan DPRD,” kata Patrialis membaca-kan pendapat MK.

Di samping itu, terang Pa-trialis, mekanisme penetapan pimpinan melalui sistem kursi terbanyak tidak merugikan hak dari anggota parlemen. Hal ini merujuk pada putusan MK pada

perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 pada tanggal 29 September 2014. “Hal tersebut merupakan ranah kebijakan hukum terbuka dari pembentuk Undang-Undang yang tidak bertentangan dengan UUD 1945,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait permo-honan pemohon yang meminta MK memberikan putusan hanya berlaku bagi DPRD Kabupaten Purwakarta saja, Patrialis men-egaskan petitum itu tidak bisa dipenuhi. Menurut dia, MK men-dasarkan hal ini pada pertimban-gan jika petitum tersebut dikab-ulkan, maka pokok permohonan bersifat kasuistik.

“Sedangkan keberlakuan Un-dang-undang dimaksud adalah berlaku umum,” terangnya.

Permohonan ini diajukan lantaran 24 anggota DPRD Kabu-paten Purwakarta menginginkan pemilihan pimpinan dilakukan dengan cara voting laiknya pe-milihan pimpinan DPR. Tetapi mereka juga meminta putusan MK hanya berlaku bagi permoho-nan yang mereka ajukan lantaran sebagian besar DPRD di daerah lain sudah melakukan pemilihan pimpinan. =GAM/ABD

Pimpinan DPRD Berdasar Perolehan Kursi SahMK: Tidak Bertentangan dengan KonstitusiJAKARTA-Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi Pasal 376 ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9) serta Pasal 377 ayat (6) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Dengan demikian, pimpinan DPRD berdasar berdasarkan kursi terbanyak yang diperoleh partai politik dalam Pemilu Legislatif tidak bertentangan dengan Konstitusi .

ant/vitalis yogi trisna PROYEK REL JALUR GANDA. Pekerja mengerjakan proyek rel kereta api jalur ganda di Jakarta, Rabu (5/11). Proyek jalur ganda Manggarai-Cikarang sepanjang 32 kilometer yang nantinya akan memisah kereta rel listrik dan kereta jarak jauh itu direncanakan selesai pada tahun 2016.

Page 4: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 4 Nasional

PEMERINTAHAN

3 Nama Tak Layak Menjadi Kepala BINJAKARTA-Nama sejumlah kandidat Kepala BIN sudah masuk ke kantong Presiden Jokowi. Sayangnya, dari se-jumlah nama yang beredar, ada tiga nama yang tidak layak menempati posisi strategis itu. Mereka adalah Fachrul Razi, Sjafrie Sjam-soeddin, dan As’ad Ali.

Penolakan terhadap ketiga nama itu datang dari Setara Institute. “Dari tiga calon (Kepala BIN) yang beredar, ketiganya ada-lah bermasalah. Setara Institute menolak keras ketiga calon yang beredar karena mereka semua adalah orang-orang bermasalah,” kata Hendardi, Ketua Setara Institute di kantornya kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (5/11).

Sebelumnya, Menteri Koor-dinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdija-nto mengatakan Presiden sudah menerima sejumlah nama calon kepala BIN.

Beberapa nama yang diajukan, yakni politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tubagus Hasanuddin, mantan Wakil Kepala BIN As’ad Ali, Ketua Umum Partai Kedaula-tan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso, Fachrul Razi, Politisi Partai Hanura, dan man-tan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamoseddin.

Hendardi menjelaskan Fachrul Razi merupakan bagian dari masa lalu, meski tidak terli-bat langsung dalam sejumlah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu tapi persinggungan-nya dengan transisi politik dari Soeharto ke Habibie memung-kinkan perannya tidak inde-penden.

“Sementara Sjafrie sesung-guhnya adalah salah satu jenderal yang bermasalah karena dugaan keterlibatannya pada berbagai peristiwa politik di masa transisi,” ucapnya.

As’ad Ali, kata Hendardi, bukanlah orang bersih meski disorong oleh Nahdlatul Ulama. Karena menurutnya, As’ad diduga terlibat baik secara langsung atau tidak langsung pada pembunu-han Munir pada 2004 silam.

=GAM

“Dari jumlah tersebut, di wilayah Jawa Timur terdapat po-tensi zakat yang dapat terkum-pul sebesar Rp15,5 triliun, dari 10.173.400 rumah tangga (Survei Ekonomi Nasional, 2009). Den-gan kondisi tersebut, maka ter-dapat kekuatan yang besar bagi pengembangan ekonomi sya-riah di Indonesia,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Marto-wardojo di Jakarta, Rabu (5/11).

Agus mengaku terus men-

ingkatkan peran sektor keuan-gan syariah di Indonesia. Untuk tahap awal, BI menandatanga-nan Nota Kesepahaman menge-nai Pengembangan Kemandi-rian Ekonomi Lembaga Pondok Pesantren dan Peningkatan Lay-anan Non Tunai untuk Transaksi Keuangan di Lingkungan Kemen-terian Agama.

Kerjasama yang dijalin ked-ua lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dan

keterampilan lembaga pondok pesantren melalui pemberian bantuan teknis antara lain beru-pa pelatihan dan pendampingan kelembagaan, pencatatan dan pengelolaan keuangan serta ke-mampuan kewirausahaan para santri, dan meningkatkan akses keuangan pada lembaga pondok pesantren antara lain melalui kegiatan edukasi.

Selain itu kerjasama ini juga ditujukan untuk meningkatkan penggunaan layanan non tu-nai untuk transaksi keuangan di lingkungan Kementerian Agama melalui edukasi dan peran seba-gai fasilitator dalam pengemban-gan proses bisnis.

“Implementasi Nota Kesepa-haman ini untuk pertama kalinya akan dilakukan di wilayah Jawa Timur dengan pertimbangan

potensi pondok pesantren yang jumlahnya kurang lebih 6.000 lembaga serta sejalan dengan rencana pemerintah untuk men-jadikan Surabaya sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional. Selanjutnya gerakan awal di Jawa Timur ini dihara-pkan mampu menginspirasi wilayah lain sehingga mengak-selerasi inklusivitas keuangan di masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, peran lembaga pesantren yang ada di Indone-sia sangat penting, mendukung penerapan ekonomi dan per-bankan syariah. Hal itu disam-paikan pada acara bincang na-sional pemberdayaan lembaga pesantren dalam rangka pen-ingkatan kemandirian ekonomi serta mendorong pengemban-gan ekonomi dan keuangan syariah.

Agus menilai potensi keuan-gan syariah di Indonesia sangat terbuka lebar, ini di lihat dari banyaknya lembaga pesantren yang ada di Indonesia.

“Kita akan dorong pengem-bangan ekonomi syariah di pesantren, ke depannya pesant-ren di Indonesia bisa mandiri se-cara ekonomi, lebih jauh lagi ber-dampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

=GAM

Potensi Zakat dan Wakaf Mencapai Rp 217 TrilunJAKARTA-Potensi industri keuangan dan ekonomi syariah Indonesia sangat besar. Di sisi keuangan, sektor sosial Islam yang mencakup sistem zakat dan wakaf memiliki potensi keuangan sekitar Rp217 triliun sehingga dapat memainkan peran penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan mendukung stabilitas keuangan.

ant/agus bebengAKSI ANONYMOUS. Kelompok yang mengatasnamakan Anonymous melakukan aksi damai di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/11). Aksi tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Pengguna Internet Internasional sekaligus kampanye untuk dunia yang merdeka, berkeadilan dan damai.

Page 5: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 5PROBOLINGGO KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Kepala BPS Suryamin mengatakan ang-katan kerja Indonesia pada Agustus 2014 sebanyak 121,9 juta orang, turun 3,4 juta orang bila dibandingkan Februari 2014 atau bertambah sebanyak 1,7 juta orang diband-ing Agustus 2013.

Sedangkan penduduk yang bekerja pada Agustus 2014, lanjut Suryamin, sebanyak 114,6 juta orang, atau menurun 3,5 juta orang bila dibandingkan keadaan Februari

2014 atau bertambah 1,9 juta orang diband-ing keadaan Agustus 2013. “Selama seta-hun terakhir (Agustus 2013–Agustus 2014) kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi hampir di semua sektor, kecuali sektor per-tanian dan sektor jasa kemasyarakatan. Ke-naikan penyerapan terutama terjadi pada sektor konstruksi (930 ribu orang), sektor perdagangan (730 ribu orang), dan sektor industri (300 ribu orang),” ujar Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta, Rabu, (5/11).

Berdasarkan data, penduduk yang bekerja di atas 35 jam ke atas per minggu (pekerja penuh) pada Agustus 2014 seban-yak 78,9 juta orang (68,8%), sedangkan pen-duduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 6,7 juta orang (5,84%). “Pada Agustus 2014, penduduk yang bek-erja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 47,07%, sementara penduduk yang bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 7,21%,” urainya.

Dalam setahun terakhir, penduduk bek-erja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) mengalami penurunan menjadi 74,3 juta orang (64,83%) pada Agustus 2014, bila

dibandingkan tahun lalu di periode yang sama mencapai 74,4 juta orang (65,95%) “Sedangkan penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi meningkat dari 10,5 juta orang (9,35%) pada Agustus 2013 menjadi 11,2 juta orang (9,79%) pada Agustus 2014,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menyatakan, penyera-pan tenaga kerja hingga Agustus 2014 masih didominasi oleh penduduk yang bekerja dengan pendidikan rendah yakni Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebanyak 54 juta orang (47,07%), lalu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 20,4 juta orang (17,75%). “Penduduk bekerja berpendidikan hanya sebanyak 11,2 juta orang mencakup 3 juta orang (2,58%) berpendidikan Diploma, dan sebanyak 8,3 juta orang (7,21%) ber-pendidikan Universitas,” tukasnya.

Menurutnya, perbaikan kualitas pen-duduk yang bekerja ditunjukkan oleh ke-cenderungan menurunnya penduduk yang bekerja dengan pendidikan rendah (SMP kebawah) dan meningkatnya penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi (Di-ploma dan Universitas).

=GAM

Pengangguran Tercatat 7,24 Juta Orang

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2014 mencapai 7,2 juta orang dari total angkatan kerja sebe-sar 121,87 juta orang . An-gka TPT Agustus ini sebe-sar 5,94% atau meningkat dibanding TPT Februari 2014 sebesar 5,7%.

VALUTA

Rupiah Melemah 20 Poin JAKARTA- Nilai tukar ru-piah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore melemah 20 poin men-jadi Rp12.130 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.110 per dolar AS.

“Faktor internal menggerus mata uang rupiah, pelaku pasar sedang menanti besaran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,” ujar Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kepastian besa-ran kenaikan BBM cukup penting karena akan mempengaruhi inflasi ke depannya. Diharapkan pemer-intah dapat menjaga harga-harga bahan pokok setelah merealisasi-kan kenaikan BBM subsidi agar inflasi tidak terlalu tinggi.

“Secara historis, setelah kenaikan BBM harga bahan pokok melambung cukup tinggi karena pemerintah kurang menjaga ke-naikannya,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar keuangan juga akan menilai efek kenaikan harga BBM ber-subsidi itu terhadap APBN. Jika dampaknya tidak terlalu signifikan maka diproyeksikan rupiah akan terus berada dalam area negatif.

Kendati demikian, menurut dia, sejauh ini nilai tukar rupiah masih bertahan di level yang relatif cukup baik. Ekonomi indonesia yang masih mengalami pertumbuhan menjadi salah satu faktornya.

“Pertumbuhan ekonomi Indo-nesia yang masih di atas 5 persen masih bagus,” katanya.

Analis Monex Investindo Fu-tures Zulfirman Basir menambah-kan bahwa data aktivitas sektor jasa Tiongkok menunjukkan penu-runan sehingga membuat investor khawatir dengan kinerja neraca perdagangan Indonesia.

“Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang Indonesia, jika disana mengalami penurunan ekonomi maka dampaknya bisa ke kinerja neraca perdagangan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu (5/11) tercatat mata uang ru-piah bergerak menguat menjadi Rp12.092 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.130 per dolar AS.

=ANT/ZUBI

ant/jafkhairi TUNTUT KENAIKAN UMK. Pekerja yang tergabung dalam serikat buruh se-Kabupaten Bogor melakukan aksi long march saat unjuk rasa di Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jabar, Rabu (5/11). Aksi ribuan buruh tersebut menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar 30 persen yang sesuai dengan kebutuhan hidup layak dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 3,7 juta.

Page 6: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Justru buat kita lebih mudah menca-pai pertumbuhan 7-8 persen dibanding ne-gara lain. Karena potensi kita banyak yang belum tergarap,” ungkap Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) saat pembukaan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2014, Jakarta, Rabu (5/11).

Ambisi pemerintah mencapai pertum-buhan ekonomi tinggi dihadapkan pada segudang persoalan dan tantangan. Na-mun, tidak ada persoalan atau sektor yang diistimewakan. Menurutnya, semua sektor pembangunan saling mengisi satu sama lain. “Apa yang prioritas di negeri ini. Se-mua sudah prioritas,” ucapnya.

Bicara soal sektor infrastruktur, be-

berapa pembangunan sarana dan prasa-rana dalam negeri yang bernilai komersil atau menguntungkan akan diserahkan kepada swasta. Semisal pelabuhan, listrik, dan bandara. Sementara pemerintah punya peran dalam pembangunan infrastruktur dasar atau yang tak bernilai ekonomis di mata investor. “Nanti bendungan, jalan di pedesaan, biar negara,” jelasnya.

Menteri Koordinator bidang Perekono-mian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruk-tur untuk menggerakkan sektor prioritas, termasuk manufaktur, untuk menopang pertumbuhan ekonomi saat perekonomian global melemah.

Dia tidak menampik, untuk memban-gun infrastruktur dibutuhkan anggaran besar. Karena itu pemerintah bergantung pada peran investor swasta dengan mekan-isme kemitraan bersama pemerintah.

“Maka dari itu perizinan untuk investa-si swasta akan dibenahi. Akhir tahun akan banyak insentif,” kata Sofyan.

Besarnya dana untuk pembangunan infrastruktur sempat disinggung Presiden Joko Widodo saat bertemu para investor as-ing di Istana Negara, kemarin. Di hadapan 25 investor asing, Jokowi mengaku butuh dana segar untuk pembangunan infrastruk-tur di Indonesia.

“Kita butuh dana segar, untuk infrastruk-tur yang saya sampaikan (ke para investor), baik jalan tol, pelabuhan, listrik dan kereta

api di luar Jawa supaya pembangunan ce-pat dikerjakan,” ujar Jokowi di depan Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/11).

Jokowi menyebut butuh dana segar sebesar USD 8 triliun atau setara Rp 96.848 triliun untuk pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia. Pemerintah ber-gantung pada peran investor sebab APBN tidak cukup membiayai seluruh proyek pembangunan infrastruktur. “APBN kita nggak cukup,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekono-mi Indonesia pada kuartal III-2014 yang hanya tumbuh 5,01% bila dibandingkan tahun lalu di periode yang sama (year-on-year/yoy).

Sedangkan bila dibandingkan kuartal sebelumnya yakni kuartal II-2014, pertum-buhan ekonomi nasional tercatat 2,96%. Lalu secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga kuartal III-2014 diband-ingkan periode yang sama pada 2013 tum-buh 5,11%

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi secara tahunan merupakan yang terendah sejak 2009 silam. Kepala BPS Suryamin menilai, perlambatan ekonomi Indonesia lebih di-sebabkan oleh situasi global yang belum menentu. Menurutnya, ada dua negara yang mengalami perlambatan ekonomi yaitu Jepang dan Tiongkok. “Dua negara itu merupakan pangsa ekspor terbesar,” ujar Suryamin. =GAM

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pemerintah Optimis Tumbuh 8 Persen

JAKARTA-Pemerintahan optimis dengan kinerja per-tumbuhan ekonomi nasional tahun depan. Diperkirakan, ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 8 persen. Optimisme tersebut lahir dari banyaknya potensi kekayaan Indonesia yang belum dimaksimalkan untuk mendorong perekonomian nasional.

ant/nyoman budhiana BISNIS WISATA BERKUDA. Dua wisatawan bersama pemandu berwisata petualang dengan menunggang kuda di sepanjang Pantai Saba, Gianyar, Bali, Rabu (5/11). Wisata petualang berkuda kini mulai banyak dikembangkan di kawasan pesisir selatan Kabupaten Gianyar sehingga memberi peluang bisnis baru bagi warga atau nelayan di daerah tersebut.

KOMODITAS

Ekspor Teh Nasional Turun 9 Juta DolarJAKARTA- Nilai ekspor teh secara nasional pada 2013 mengalami penurunan 9 juta dolar AS dibandingkan pada 2011 yang mencapai 166 juta dolar AS.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap pada “The 21st Session of Intergovermen-tal Group (IGG) on Tea” di Bandung, Rabu mengatakan, pada 2013 nilai ekspor teh secara nasional sebesar 157 juta dolar AS.

“Penurunan nilai ekspor terse-but akibat rendahnya harga jual teh sebagai dampak terjadinya kelebihan produksi,” katanya.

Menurut dia, produksi teh secara nasional pada 2013 mencapai 152.674 ton meningkat 1,33 persen diband-ingkan tahun sebelumnya dari 123 ribu ha lahan perkebunan teh.

Yusni menyatakan, hingga saat ini komoditas teh masih merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam perdagangan sektor pertanian di Indonesia.

Namun demikian, lanjutnya, agribisnis teh di tanah air masih menghadapi berbagai persoalan yakni rendahnya harga di pasar akibat kelebihan produksi, serangan hama dan penyakit tanaman, kebijakan dari negara importir, isu-isu lingkungan, rendahnya akses permodalan bagi petani kecil serta masih minimnya promosi untuk meningkatkan pasar yang lebih besar.

Selain itu, menurut dia, saat ini perkebunan teh rakyat masih mendominasi agrobisnis teh di tanah air yang mana dari 123 ribu ha area pertanaman teh sekitar 44 persen merupakan kebun rakyat.

Sementara itu, tambahnya, 31 persen merupakan perkebunan teh milik perusahaan milik negara (PTPN) dan 25 persen areal yang dikelola perusahaan swasta.

“Jumlah petani yang terlibat dalam perkebunan teh sebanyak 20 ribu rumah tangga yang mana 70 persen di antaranya berada di Jawa Barat,” katanya.

Terkait rendahnya produktivitas teh di tanah air, Dirjen PPHP menya-takan, hal itu dikarenakan tanaman yang dibudidayakan saat ini meru-pakan tanaman tua atau yang sudah rusak, sulitnya petani mendapatkan benih yang berkualitas, minimnya perawatan kebun.

=ANT/SUBAGYO

Page 7: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479| TAHUN III 7PROBOLINGGO KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi (Plt) REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTO-GRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ub-badi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: Ghozi Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Jurus BBM

Salam Songkem

emerintah masih belum bisa menentukan waktu kenaikan harga BBM. Sungguhpun be-

gitu, dipastikan kenaikan harga BBM semakin dekat. Indikasi itu terlihat dari peluncuran program Kartu Ke-luarga Sejahtera (KKS), Kartu Indo-nesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), yang diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Launching paket KKS, KIP, dan KIS itu tentu tidaklah gratis, setidak-tidaknya bisa efektif digunakan untuk me-nanggulangi gejolak dan penolakan yang lebih besar dari rakyat apabila pemerintah menaikkan harga BBM.

Jurus penangkal gejolak BBM yang dilakukan pemerintah itu men-jadi suatu keniscayaan karena kenai-kan harga BBM tidak bisa dihindar-kan. Bila tidak menggunakan jurus yang jitu, dipastikan pemerintahan Joko Widodo akan bercitra buruk di mata rakyat.

Kondisi penolakan rakyat atas dampak kenaikan harga BBM tentu sangat tidak menguntungkan pemer-intahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan bukan mustahil dapat mem-perkeruh suasana politik di tanah air. Keadaan perang urat saraf antara KMP dan KIH yang mulai hampir menemukan keharmonisan, akan kembali memanas, karena kisruh dampak kenaikan BBM potensial dimanfaatkan oleh pihak-pihak tert-entu yang tidak sejak awal tidak seja-lan dengan paket pemerintahan Joko Widodo-JK.

Memang kenaikan BBM sudah berulangkali mengalami penundaan, mengindikasikan adanya kesiapan pemerintah mengeksekusi kebijakan di sektor BBM itu masih belum sem-purna, karena pemerintah memang harus berhati-hati. Pemerintah terle-bih dahulu wajib mempertimbangkan kesiapan rakyat dan kemampuannya menerima kenaikan harga BBM yang diperkirakan mencapai Rp 3000 per liter dan berdampak pada kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan mereka, sebelum harga BBM itu be-nar-benar dinaikkan dan menambah kesengsaraan rakyat.

Kepentingan pemerintah jangan sampai menjadi beban rakyat. Tidak juga menghibur rakyat dengan pro-gram kompensasi melalui KKS, KIP, KIS, dan lainnya.(*)

Sastra dan Retakan Bahasa

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Maka, terjadilah yang namanya sistem sim-bolik di dalam realitas

sosial sebagai eksistensi dari ke-beradaan dirinya dengan orang lain. Eksistensi simbolik yang membangun peradaban manu-sia menjadi sebuah realitas lain di luar dirinya. Dari sanalah manusia menciptakan sebuah koloni atau kelompok dengan membawa medan simbolik se-bagai peretas dari realitas (Cas-sier: 1956).

Walhasil, itu memberikan pengaruh terhadap cara manusia dalam membangun struktur ket-erhubungan dengan alam makro kosmos dan mikro kosmos yang bersifat metaforis. Maka keter-hubungan di sini tidak hanya di dasarkan pada medan simbolik, tetapi memerlukan berbagai aspek lain yang menentukan keterhubungan terus berlanjut, sehingga menghasilkan sebuah sistem komunikasi interperson-al yang membawa dirinya be-

rada diantara bagian yang lain. Hal tersebut diperantarai oleh sebuah sistem tanda sebagai ba-gian penting yang lain di dalam menyusun makna. Aspek ket-erhubungan di dalam sebuah sistem tanda merupakan seben-tuk kepercayaan interdisipliner yang membangunkan medan simbolik untuk terus berada di-antara keyakinan terhadap nilai dan makna.

Hubungan ini pada haki-katnya berada pada sebuah wilayah simbolik yang men-jadikan dirinya mengada dian-tara retakan-retakan bahasa, meskipun pada sisi yang lain perlu dipahami bahwa manusia ketika berkenalan dengan karya sastra (puisi) ia tidak lagi ber-hadapan dengan medan simbo-lik, melainkan berada pada satu wilayah yang disebut metafora. Dari sinilah terjadi yang naman-ya revolusi semantik di dalam proses kreativitas manusia den-gan urat nadi imaji, maka secara substansial manusia hidup ber-sama metafora.

Terjadinya revolusi seman-tik akan membawa manusia pada sebuah kesadaran bahwa ia sedang berada pada wilayah daya cipta atau sebentuk krea-tivitas mulia yang memiliki hak kesadaran untuk membangun peradaban yang heterotonomi dengan kesadaran utuh dan menubuh.

Narasi-narasi KecilSesungguhnya, kesusastraan

telah menggali banyak sekali bahan dari bawah sadar ma-nusia sebelum sigmund freud membangun teori arkeologi jiwa manusia yang didebut psikio-analisis. Sophocles telah menu-liskan tragedi oedipus rex yang mengungkapkan humartia-salah langkah yang dilakukan manu-sia yang membawa bencana, karena membunuh ayahnya dan mengawini ibunya sendiri. Iniah cikal bakal konsep Oedipus Kom-pleks melaju dalam konstelasi peradaban modern, meskipun barangkali merupakan penegu-han bagi larangan incest taboo- pada masyarakat primitif.

Hal tersebut memberikan peluang terhadap narasi-nar-asi kecil untuk berkiprah lebih positif di dalam mengambil dan berbuat sekaligus menciptakan realitas subsistem atau subkul-tur yang lebih baik. Di dalam nilai-nilai kesusastraan mela-hirkan sebentuk pemberontakan terhadap perilaku yang mapan atau establisment. Sastra me-miliki ruang yang lebih luas di dalam menampung berbagai ke-mungkinan-kemungkinan kecil yang tak dapat dijamah dalam dunia fakta, karena di sanalah segala bentuk revolusi semantik melakukan perjalanan, melaku-kan gerakan-gerakan semiotik sebagai embrio dari segala ben-tuk perubahan sosial.

Kanal-kanal transformasi sosial pada hakikatnya diawali dari sebuah wilayah imajinasi (zone imagination) yang mencip-ta narasi-narasi kecil yang terle-watkan oleh sejarah peradaban manusia. Zona imajinasi mel-akukan ruwatan terhadap nilai-nilai kesadaran yang melakukan pola hubungan interpersonal melalui medan simbolik yang bernama metafora. Transfor-masi sosial pada awalnya adalah ‘meta-kata’ yang berasal dari se-buah wilayah yang tak terjamah. Meta-kata melakukan interaksi simbolik, melebur melalui pros-es internalisasi bahasa bernama metafora.

Hubungan interpersonal alam bawah sadar yang bernama metafora merupakan narasi-narasi kecil yang menguap men-jadi retakan-retakan kecil dari bahasa yang paling purba, lantas termanifestasikan lewat bahasa-

bahasa fiksi yang tidak pernah menampik hal-ihwal yang tabu, lalu bergeraklah tafsir-tafsir logika bahasa manusia.

Metafora dalam pola ket-erhubungannya mencipta se-buah imajinasi sosial pada masyarakat pembaca, yang di dalamnya dipengaruhi oleh tafsir-tafsir logika bahasa, se-hingga melahirkan relasi—kuasa di dalam proses pemahaman-nya. Relasi—kuasa bahasa lahir dari medan-medan simbol yang bergerak pada realitas kesadaran manusia. Tuntutannya adalah seberapa dalam kita mampu menafsir hakikat narasi-narasi kecil dari bahasa sastra, ka-rena setiap kata membawa makna sosialnya, membawa makna relasi, membawa makna imajinasi, membawa makna intelektualitasnya, sehing-ga sastra tidak bekerja pada wilayah yang an sich, melain-kan bekerja melewati ambang tanpa batas, tidak sekat-sekat, dan tidak ada penjara baginya. Sastra adalah makhluk bebas yang mampu menyatukan yang berserak, mencipta kebencian menjadi kasih sayang, mencipta perdamaian sekaligus mampu membangunkan kesadaran ma-nusia yang paling sublim terha-dap Tuhannya.

Setidaknya narasi-narasi ke-cil dalam bahasa sasta menjadi-kan sebuah lawatan budaya yang mampu menjembatani pemaha-man dan kesadaran di dalam memaknai realitas pluralisme, multikulturalisme, heterotomi terintegrasi di dalam kenyataan lain di dalam proses ‘menjadi’. Semoga!=

7

Pada hakikatnya kar-ya sastra merupakan sebentuk keyakinan seseorang di dalam

memperjuangkan hak kemanusiaan melalui

kata-kata. Manusia adalah Animal Symbol-icum, yaitu “binatang”

yang menciptakan dunia simbol. Simbol-

simbol yang dicipta-kan manusia berada pada wilayah tubuh, pikiran dan bahasa

yang ditimbulkannya.

Page 8: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 8PROBOLINGGO KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Merehabilitasi Kejari Tanjung PerakMantan Ketua dan Wakil Ketua PN Diminta Bersaksi atas Kasus Pencemaran Nama Baik dan UU IT

Permintaan saksi itu akan di-lakukan oleh Tatang, Jika hakim PN Surabaya yang diketuai Ekowati bersikeras menyidangkan permohonan pencabutan pelak-sanaan eksekusi yang dilakukan Kejari Tanjung Perak.

Kesaksian dua mantan peting-gi PN Surabaya ini sangat diper-lukan untuk merehabilitasi nama baik Kejari Tanjung Perak yang dianggap melakukan perbuatan melawan hukum atas eksekusi Lumongga Marbun. Padahal me-

nurut Tatang, Eksekusi tersebut telah sesuai dengan Prosedur sesuai pasal 14 F Kitab Undang-Undang Hukup Pidana (KUHP).

“Jelas kami akan meminta Pak Hery dan Pak Sunardi untuk menjadi saksi saya, karena pen-etapan pelaksanaan eksekusi itu adalah produk hukum yang dibuat PN Surabaya,” ungkap dia, Rabu (05/11).

Sebelum menjalankan ek-sekusi, pihaknya telah dua kali mengirim surat ke Mantan Ketua

PN Surabaya, Hery Supriyono un-tuk meminta petunjuk atas dua putusan pidana yang telah inkrah tersebut.

Dalam surat pertamanya, mantan Ketua PN Surabaya mengamini secara lisan lang-kah Kejari Perak untuk mengek-sekusi Lumongga Marbun. Tidak puas dengan jawaban lisan, Kejari Perak kembali melayangkan surat kedua, hingga akhirnya PN Sura-baya mengeluarkan penetapan pelaksanaan eksekusi tersebut.

Seperti diketahui, Gugatan PMH ini dilayangkan oleh pihak Lumongga Marbun pasca diek-sekusi oleh Kejari Tanjung Perak pada 25 September 2014 lalu.

Saat dieksekusi, pihak Lu-mongga meminta agar menunda pelaksanaan eksekusinya lanta-ran ia masih menyelesaikan per-masalaham hukum yang dihadap-inya atas satu kasus yang sama

tapi divonis dengan dua perkara.Namun permohonan itu tidak

dikabulkan pihak jaksa ekseku-tor Kejari Tanjung Perak dengan dalih hanya menjalankan putusan PN Surabaya.

Pelaksanaan eksekusi itu-lah dianggap cacat hukum oleh Lumongga Marbun. Melalui Su-diman Sidabuke selaku kuasa hukumnya, Lumongga Marbun mengajukan perlawanan eksekusi itu melalui gugatan PMH ke PN Surabaya.

“Kami tidak pernah ada pem-beritahuan eksekusi, baik secara lisan maupun tulisan, karena itu kami anggap eksekusi ini cacat hukum,” kata Sudiman.

Permasalahan terjadi Lu-mongga terlibat saling menjelek-jelekkan melalui pesan singkat dengan pelapor. Akibatnya, Lu-mongga dilaporkan ke Polda Jatim pada 29 Pebruari 2012. Dia dijerat

dengan undang-undang Teknolo-gi Informasi dan divonis 10 bulan penjara, dengan masa percobaan selama 1,5 tahun pada 31 Oktober 2013.

Kasus saling menjelek-jele-kkan itu ternyata bukan hanya dilaporkan di Polda Jatim. Pe-lapor juga melaporkannya ke Pol-restabes Surabaya pada 18 Sep-tember 2012. Lumongga dijerat dengan pasal pencemaran nama baik atas dasar laporan yang sama. Perkara kedua itu divonis 23 April 2014 dengan hukuman-nya sebulan penjara dengan masa percobaan enam bulan.

Kemudian Lumongga tiba-tiba dieksekusi dengan alasan adanya tindak pidana kasus pencemaran nama baik. Padahal kasus pence-maran nama baik itu bersumber dari satu perbuatan yang sama, yang dilaporkan dua kali.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanjung Perak, Tatang Agus Volleyantoro mengaku akan meminta Mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Hery Su-priyono dan Mantan Wakil Ketua PN Surabaya, Soenardi untuk menjadi saksi dalam gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang dilayangkan oleh Lumongga Marbun, terpidana kasus pencemaran nama baik dan Undang-undang Informasi Elektronik (UU IT).

SALAHI PERATURAN

Impor Bijih Plastik Asal Arab Saudi Digagalkan

SURABAYA - Petugas Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur (Jatim) I berhasil mengamankan 240.750 kilogram bijih plastik yang diimpor dari Arab Saudi. Ratusan kilogram bijih plastik impor tersebut dikemas dalam 9.630 karung, masing-masing karung berisi 25 Kg.

Bijih plastik impor asal Arab Saudi ini diamankan petugas, karena diduga pihak pengimpor yaitu PT MUN yang berada di Gresik menjual bijih plastik impor menggunakan fasilitas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan disamarkan sebagai plastic process clear.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Ditjend Bea dan Cukai Kanwil Jatim I , Agus Yulianto mengatakan, penyitaan bijih plastik impor tersebut dilakukan, karena PT MUN menyalahi aturan, dengan menjual langsung bijih plas-tik tersebut kepada PT DT di Sidoarjo.

Seharusnya, setelah di-impor, bijih plastik tersebut diolah menjadi barang jadi terlebih dahulu sebelum di

perjual belikan.“Dua perusahaan (PT

MUN dan PT DT-red) telah menyalahi aturan, yang me-nyebabkan kerugian negara. Sehingga kami langsung melakukan tindakan dengan menyita barang tersebut (bijih plastik-red),” kata dia. Rabu (05/11).

Kerugian negara akibat penyalahgunaan barang impor perbuatan tersebut mencapai Rp 443.416.720. Dan bila tidak segera dilaku-kan tindakan, maka kerugian negara akan terus bertam-bah.

“Negara sudah dirugikan hampir 0,5 miliar rupiah. Dan jika dibiarkan, negara akan terus dirugikan,” ujar dia.

Dia menjelaskan, dalam kasus ini pihaknya hanya men-genakan sanksi administratif terhadap PT MUN. Pelanggaran yang dilakukan sesuai dengan pasal 26 ayat (4) UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabean-an sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2006.

“Sesuai dengan Undang-Undang ini pihak yang telah

melanggar wajib memba-yar bea masuk yang teru-tang dan dikenakan sanksi administrasi berupa denda paling sedikit 100 persen dari bea masuk dan pal-ing banyak 500 persen dari bea masuk yang seharusnya dibayar,” tandas dia.

= AGUS SETYAWAN

BARANG BUKTI BIJIH PLASTIK.

Petugas menunjukkan barang bukti berupa

karung berisi bijih plastik impor saat gelar kasus di

halaman kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kanwil Jatim I, Sidoarjo,

Jawa Timur, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (5/11).

Kantor Wilayah DBJC Jawa TImur I menindak

pengiriman barang impor dengan fasilitas BKPM

(Badan Koordinasi Pena-naman Modal) berupa ko-moditi bijih plastik dengan

jumlah 24,75 ton yang mengakibatkan kerugian negara hingga lebih dari

Rp 400 juta.

foto: ant/suryanto

Page 9: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Anggota DPRD Divonis Satu Tahun Penjara

"Memang benar sudah ada pembacaan vonis untuk ter-dakwa Sukarso yakni vonis satu tahun penjara dan denda Rp 50 juta subsider kurungan satu bu-lan," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jem-ber Hambaliyanto, Rabu (5/11).

Dalam amar putusan hakim, Sukarso juga diminta untuk mengembalikan kerugian ne-gara sebesar Rp61 juta, namun terdakwa telah menitipkan uang kerugian negara itu dalam per-sidangan sebelum pembacaan tuntutan jaksa tiga pekan lalu melalui kuasa hukumnya.

Majelis hakim Pengadilan Tipikor yang dipimpin Ni Made Sudani itu menilai terdakwa melanggar Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tipikor

karena Sukarso dinilai men-yalahgunakan jabatannya saat menjabat sebagai Kepala Desa Arjasa tahun 2012.

Dana yang diselewengkan Sukarso yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut adalah alokasi dana desa (ADD) dan insentif untuk RT dan RW di desa setempat dengan nilai kerugian sebesar Rp 61 juta.

"Jaksa masih menyatakan pikir-pikir atas vonis yang di-jatuhkan majelis hakim, apakah banding atau menerima vonis tersebut," tuturnya.

Hambaliyanto menjelas-kan vonis hakim lebih ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yakni 18 bulan penjara dengan denda Rp 50 juta subsider dua bulan kurungan, dan mengganti keru-gian negara sebesar Rp 61 juta.

"Majelis hakim banyak mempertimbangkan dakwaan jaksa dalam membuat putusan tersebut dan pasal yang digu-nakan juga sesuai dengan pasal tuntutan jaksa," paparnya.

Sukarso adalah Kepala Desa Arjasa dan dalam pemilihan leg-islatif pada April 2014, yang ber-

sangkutan maju sebagai calon legislator dari PPP dan terpilih menjadi anggota dewan periode 2014-2019 dari daerah pemili-han (Dapil) 1 Jember.

Politisi PPP tersebut ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Jember, na-mun Sukarso tetap bisa mengi-kuti pelantikan anggota dewan pada 21 Agustus 2014 dengan pengawalan yang ketat dan setelah pelan-tikan, yang bersangku-tan dikem-balikan ke penjara.= ANT/

ZUMROTUN SOLICHAH/

DIK

JEMBER - Anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sukarso yang menjadi terdakwa kasus korupsi alokasi dana desa divonis satu tahun pen-jara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Surabaya.

JARINGAN PIPA

Air Bersih Dialirkan ke Daerah Terisolir PACITAN - Perusahaan Da-

erah Air Minum (PDAM) Kabu-paten Pacitan, Jawa Timur, be-rencana membangun jaringan pipa menuju daerah terisolir yang mengalami krisis air ber-sih cukup parah di Dusun Ngiri-man, Desa Piton, Kecamatan Punung.

"Kami akan bangun jaringan pipa di daerah krisis air tersebut, maksimal akhir bulan ini," kata Direktur PDAM Pacitan, Slamet Irianto di Pacitan, Rabu (5/11).

Ia menjelaskan, keputusan itu merupakan bagian kesepakatan antara perwakilan PDAM dengan warga Dusun Ngiriman, sebagai konsekuensi aksi blokade mereka yang memprotes tidak diberi-kannya akses air bersih meski daerahnya berjarak tak jauh dari pusat instalasi pengolahan air perusahaan daerah tersebut.

Selain pemasangan jaringan

pipa air bersih, lanjut dia, PDAM juga mulai mengirim pasokan air bersih ke puluhan warga Dusun Ngiriman.

"Hasil negosiasi antara warga dengan Kepala UPT PDAM Pu-nung dan Donorojo disepakati, akan dikirim dua tangki air ber-sih setiap lima hari," kata Slamet.

Kebijakan PDAM yang mem-beri akses air bersih untuk pu-luhan keluarga Dusun Ngiriman mendapat respon positif warga setempat.

Aksi blokade atau pembend-ungan aliran sungai menuju in-stalasi saluran air PDAM tidak lagi dilakukan.

Sebelumnya, puluhan warga Dusun Ngiriman, Desa Piton, Ke-camatan Punung, Selasa, mem-blokade aliran sungai menuju instalasi pengolahan air milik PDAM setempat, karena sulitnya mendapat air bersih selama

musim kering (kemarau).Menurut penuturan Desi,

salah seorang warga setempat, aksi blokade saat itu mereka lakukan dengan membendung aliran sungai menuju pusat pen-golahan air bersih di wilayah Ke-dung Bantheng.

Akibatnya pasokan air ke unit instalasi PDAM menyusut dras-tis.

Dusun Ngiriman sebenarnya berdekatan dengan pusat pen-golahan air bersih PDAM Kedung Bantheng.

Namun meski hanya berja-rak kurang dari satu kilometer, pemukiman mereka tak kunjung mendapat akses pemipaan untuk penyaluran air bersih.

Dampak aksi blokade terse-but, layanan distribusi air bersih ke pelanggan PDAM praktis ter-ganggu.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

Kami akan bangun jarin-gan pipa di daerah krisis air tersebut, maksimal

akhir bulan ini,”

Slamet IriantoDirektur PDAM Pacitan

DEMONSTRASI

Perangkat Desa Demo di Gedung DPRD

MADIUN - Sekitar 110 perangkat dan kepala desa Ka-bupaten Madiun, Jawa Timur, yang mengatasnamakan Parade Nusantara demonstrasi di gedung DPRD setempat guna memprotes kebijakan Pemkab Madiun terkait permasalahan di bidang pemerin-tahan desa, Rabu (5/11).

Massa berorasi dengan mem-bawa sejumlah poster dan span-duk yang bertuliskan kekecewaan terhadap Pemkab Madiun yang lamban menyikapi permasala-han jabatan 80 kepala desa yang kosong, sehingga mengganggu pelayanan masyarakat.

Ke-80 desa yang tidak memi-liki kades tersebut harus segera ditunjuk pejabat sementara (Pjs) kades.

"Pemkab Madiun lamban dalam menyelesaikan per-masalahan pemerintahan desa. Di antaranya masalah tentang pengangkatan pejabat sementara kades hingga layanan masyarakat terganggu," ujar Koordinator aksi, Dimyati Dahlan.

Menurut dia, lambannya pe-nyelesaian permasalahan tingkat desa itu karena ada perbedaan landasan hukum dalam menetap-kan pengganti pejabat sementara kepala desa yang ada di Kabupa-ten Madiun.

Yakni, landasan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 46 dan 57, PP Nomor 43 tahun 2014, Perda Nomor 4 tahun 2007, dan surat keputusan Bupati setempat ten-tang aturan penggantian pejabat sementara kades tersebut.

Setelah berorasi selama satu jam, 10 perwakilan massa kemu-dian diizinkan masuk ke gedung DPRD Kabupaten Madiun untuk bertemu pimpinan setempat, Komisi A, dan perwakilan Pemkab Madiun.

Ketua DPRD Kabupaten Madiun Djoko Setijono menga-takan, hasil rapat disepakati, dari 80 desa yang bermasalah karena kekosongan pejabat kades. Hanya Desa Kedungbanteng, Kecamatan Pilangkenceng, yang pengisian Pjs kadesnya dipercepat.

"Sementara, 79 desa lainnya yang bermasalah, masih me-nunggu hasil koordinasi Peme-rintah Kabupaten Madiun dengan pusat," ungkap Djoko Setijono.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Dua Residivis Ditangkap

Kapolres Bondowoso AKBP M Sabilul Alif, menjelaskan, residi-vis itu adalah Sujono (35), warga Desa Jurangsapi, Kecamatan Tap-en, Bondowoso, yang mengalami luka tembak pada kaki kiri, kaki kanan dan pinggang kanan.

"Pelaku lainnya adalah Rudi (50), warga Desa Pasarejo, Ke-camatan Wonosari, Bondowoso, mengalami luka pada bagian kepala akibat dikeroyok massa," katanya.

Ia menjelaskan, kedua pelaku itu ditangkap sesaat setelah be-raksi di Desa Tangsil Wetan, Ke-camatan Wonosari, pada dini hari. Keduanya melakukan pencurian di rumah Muhammad (47) yang sehari-hari sebagai pedagang.

Saat itu, anggota Buser Pol-res Bondowoso sedang melaku-kan patroli dan melintas di Desa Tangsil Wetan. Tim itu menden-gar adanya teriakan perampok di sebuh toko. Ketika polisi datang ternyata pelaku masih di dalam rumah korban.

Anggota Buser yang beru-saha menangkap pelaku akhirnya harus terlibat dalam pergumulan karena kedua pelaku mencoba melawan petugas dengan cara membacokkan pedangnya.

"Pada penangkapan itu tan-gan kiri salah satu anggota Buser terluka terkena sabetan pedang Sujono. Karena itu terpaksa ang-gota kami melumpuhkan pelaku dengan tembakan," katanya.

Kepada petugas kedua ter-

sangka mengaku aksi kejatahan itu dilakukan dengan cara mem-bobol tembok belakang dan sete-lah di dalam rumah membangun-kan dan mengancam korban agar menunjukkan dan menyerahkan uangnya.

Barang bukti yang diaman-kan oleh petugas adalah sebuah pedang, sebuah linggis kecil, se-buah stang dan sebuah palu. Ba-rang-barang itu digunakan kedua pelaku untuk membobol tembok rumah korban.

Kini kedua pelaku masih mendekam di sel tahanan Pol-res Bondowoso untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kedua tersangka dijerat dengan pasal 365 ayat 1 ayat 2 dengan acaman ku-rungan penjara di atas lima tahun.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

BONDOWOSO - Tim Buru Sergap Kepolisian Resor Bon-dowoso, Jawa Timur, menangkap dua residivis, salah seorang di antaranya ditembak karena berusaha melari-kan diri.

AKBP M Sabilul AlifKapolres Bondowoso

JELANG MUSIM PENGHUJAN

Ada 58 Kawasan Rawan Bencana MALANG - Sebanyak 58 ka-

wasan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, rawan terjadi benca-na saat musim hujan, baik tanah longsor, banjir maupun puting beliung.

Kepala Bidang Penanggu-langan Bencana (BPB) Bakes-bangpol Kota Malang, Bambang Irawan, mengemukakan dari 58 kawasan yang rawan bencana itu, 38 kawasan rawan terjadi bencana banjir, 23 kawasan ra-wan tanah longsor dan satu ka-wasan rawan puting beliung.

Kawasan rawan bencana tersebut menyebar di lima ke-camatan yakni Kecamatan Klo-jen, Lowokwaru, Sukun, Blimb-ing, dan Kedungkandang.

"Bencana yang paling ber-bahaya di daerah ini adalah tanah longsor. Oleh karena itu, mulai saat ini Bakesbangpol menyiagakan petugas harian untuk mengantisipasi kondisi tersebut yang dibantu sekitar 120 relawan di lima kecama-tan," ujarnya.

Data Bakesbangpol Kota

Malang mencatat 58 titik ra-wan bencana itu, di Kecamatan Blimbing ada 8 kawasan rawan banjir dan 4 lokasi rawan tanah longsor serta Kecamatan Ke-dungkandang ada 6 titik rawan banjir dan 7 titik rawan longsor.

Sedangkan di Kecamatan Sukun, ada 8 titik rawan banjir dan 7 titik rawan longsor, Ke-camatan Klojen ada 5 titik rawan banjir dan 3 titik rawan longsor serta Kecamatan Lowokwaru ada 7 titik rawan banjir, 2 titik rawan longsor, dan 1 titik rawan put-ing beliung. Lokasi rawan put-ing beliung ini ada di Kelurahan Tlogomas.

Sementara itu Kepala Seksi Observasi dan Informasi Sta-siun Klimatologi Badan Meteor-ologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Rachma-tullah Adji mengatakan saat ini sudah memasuki masa perali-han musim, dari musim kemarau menuju musim penghujan. Pada masa peralihan musim biasanya curah hujan sangat lebat. Selain itu, hujan juga sering disertai

dengan angin kencang dan put-ing beliung.

Menurut Aji, kondisi terse-but dipicu adanya pembentukan awan konvektif yang salah satu-nya adalah awan comulunimbus (CB).

"Biasanya hujan juga disertai dengan petir dan sebelum turun hujan akan terjadi awan gelap," tegasnya.

Ia menjelaskan prakiraan cuaca Malang Raya untuk 7 hari ke depan pada umumnya cerah- berawan dan berpeluang hu-jan lokal. Angin umumnya dari tenggara ke selatan dengan ke-cepatan 0,5-30km per jam, suhu udara antara 17-31 derajat cel-cius dan kelembaban udara men-capai 40 hingga 88 persen.

"Kondisi ini karena faktor masa peralihan dari musim ke-marau ke musim hujan (pancaro-ba). Keadaan cuaca di daerah Ma-lang, Batu dan sekitarnya akan mulai hujan dan masyarakat harus mewaspadai cuaca pan-caroba ini," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

KOMODITAS

Harga Kebutuhan Pokok Picu Inflasi Kota Malang MALANG - Harga berbagai

kebutuhan pokok yang men-galami kenaikan selama Oktober memicu inflasi di Kota Malang, Jawa Timur, yang cukup tinggi dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 0,26 persen pada Sep-tember menjadi 0,40 persen.

Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Enny Setyo Fatmaharini mengakui harga beberapa ko-moditas pangan yang mengalami kenaikan selama Oktober dan

berlanjut pada awal November ini berpengaruh signifikan terhadap laju inflasi, namun demikian angka tersebut masih terjaga.

"Kalau dilihat dari angkanya memang cukup tinggi, tapi masih tetap terjaga, bahkan dari delapan kota yang dihitung inflasinya di Jatim, Kota Malang masih berada di posisi keenam," ujarnya, Rabu (5/11).

Sejumlah kebutuhan pokok yang memicu tingginya angka in-flasi di Kota Malang, di antaranya

adalah kenaikan harga beragam makanan seperti rawon, pecel, beras, es, siomay, nasi dengan lauk, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, dan tarif listrik. Kenaikan harga paling tinggi adalah cabai merah yang sebelumnya Rp 16 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Selain itu, katanya, kecender-ungan warga Kota Malang yang akhir-akhir ini lebih memilih makan di restoran atau rumah makan juga menyumbang inflasi.

"Mungkin saja kecenderungan ini dipicu oleh kenaikan harga beras dan bahan bakar rumah tangga, sehingga banyak yang memilih makan di luar rumah," katanya.

Sementara itu sejumlah komoditas yang meredam laju inflasi karena harganya menurun adalah daging ayam, gula pasir, telur ayam ras, kelapa, apel, dan angkutan udara. Saat ini, ang-kutan udara tidak dalam posisi puncak kepadatan, sehingga

harga tiketnya pun tidak mahal, bahkan ada penurunan.

Hanya saja, lanjutnya, yang perlu diwaspadai dan diantisipasi adalah rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dalam waktu dekat ini. Jika ada kenaikan harga BBM dapat dipastikan inflasi akan melonjak tajam, kecuali pemerintah sudah menyiapkan berbagai jurus untuk meredam angka inflasi tersebut.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

ant/syaiful arif KEBAKARAN HUTAN. Petugas dibantu warga memadamkan api yang membakar kawasan hutan jati resor peman-gkuan hutan (RPH0 Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Page 11: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 11Lintas Jatim

ist/tonny ade irawan PENYEBERANGAN. Sejumlah pelajar saat melakukan penyeberangan di Bengawan Solo dengan menggunakan perahu tambang menuju kota Bojonegoro guna mendapatkan pendidikan beberapa waktu lalu.

Jembatan Bengawan Solo Akan Dibangun

"Rencana membangun se-buah jembatan di Bengawan Solo masih dalam tahap membuat desain rinci, dengan melakukan evaluasi desain rinci yang pernah dibuat 2007," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerin-tah Kabupaten (Pemkab) Bojo-negoro Andi Tjandra, di Bojon-egoro, Rabu (5/11).

Ia menjelaskan evaluasi de-sain rinci jembatan tersebut, dilakukan karena untuk me-nyesuaikan dengan lokasi, juga

harga material yang berlaku, yang saat ini sudah berubah, agar bisa diketahui besarnya biaya.

"Kalau perhitungan kami be-sarnya biaya pembangunan jem-batan Bengawan Solo tidak jauh berbeda dengan jembatan Ben-gawan Solo Kecamatan Kasiman-Padangan, yang menelan biaya sekitar Rp 40 miliar," katanya, menegaskan.

Menurut dia, kalau memang besarnya biaya pembangunan

jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Trucuk, dengan Kecamatan Kota, sudah bisa dihitung, maka akan diusulkan di dalam APBD 2015.

"Kalau lancar pembangu-nan jembatan Bengawan Solo sudah bisa dimulai 2015. Pada tahun pertama yang dikerja-kan membangun konstruksi jembatan dan tahun kedua untuk penyelesaian akhirnya," paparnya.

Mengenai lokasi, ia menya-takan pihaknya masih mengkaji tiga lokasi yang diusulkan akan dimanfaatkan pembangunan jembatan yaitu di Desa Ledok-kulon, di Desa Klangon, dan Desa Kauman, semuanya di Kecama-tan Kota.

"Tiga lokasi yang akan di-

manfaatkan untuk pembangu-nan jembatan berdasarkan kajian teknik dan usulan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Da-erah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Soehadi Mulyono, menambah-kan dari tiga lokasi yang diusul-kan tersebut yang terbaik yakni di Desa Ledokkulon.

Di lokasi setempat, lanjut dia, cukup padat dimanfaatkan masyarakat untuk menyeberang dengan perahu, bahkan di musim kemarau warga membuat jem-batan bambu untuk menye-berang.

"Di Bengawan Solo di Desa Ledokkulon itu, bisa meng-hubungkan sejumlah desa di Kecamatan Trucuk," tandasn-ya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bo-jonegoro, Jawa Timur, berencana membangun sebuah jembatan yang melintas di Bengawan Solo, yang men-ghubungkan Kecamatan Trucuk, dengan Kota, dengan perkiraan anggaran sekitar Rp 40 miliar, sebagai usaha mempermudah akses lalu lintas warga.

SELAMA KEMARAU

Program Kegiatan Disesuaikan

BOJONEGORO - Badan Ling-kungan Hidup Pemerintah Kabu-paten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta jajaran pemkab me-nyesuaikan program kegiatan se-lama kemarau terkait mundurnya musim hujan dari perkiraan awal November menjadi pertengahan November.

"Kami meminta seluruh jajaran pemkab menyesuaikan program kegiatannya terkait mundurnya musim hujan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono di Bojonegoro, Rabu (5/11).

Ia menjelaskan pihaknya me-nerima laporan dari Badan Mete-orologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, yang berisi mundurnya musim hujan di daerahnya, Selasa (4/11).

Dalam surat itu disebutkan daerah Bojonegoro dan sekitarn-ya akan masuk musim hujan pada November Dasarian II. "Perkiraan awal masuknya musim hujan November Dasarian I," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, jajaran pemkab, mulai Dinas Pengairan, Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD), juga yang lainnya, menyesuaikan dengan kondisi mulainya awal musim hujan.

"Penanganan bencana keker-ingan juga akan mundur, termasuk jadwal musim tanam tanaman padi, sehingga perlu ada sosialisasi kepada para petani," paparnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejah-teraan Sosial Disnakertransos Bojonegoro, Dwi Harningsih, menjelaskan pihaknya sudah menghentikan bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan, sejak pekan lalu.

"Alokasi anggaran Rp50 juta untuk pengadaan air bersih sudah habis. Kami sudah mendistribusi-kan 250 tangki air bersih (5.000/tangki) kepada warga," jelasnya.

Meski demikian, katanya, pendistribusian air bersih kepada warga yang terkena dampak kek-eringan masih dilakukan BPBD.

"Pemkab memberlakukan status siaga bencana kekeringan sampai pertengahan November. Kalau memang awal musim hujan mundur, kemungkinan status siaga bencana kekeringan akan diper-panjang," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPB Bojonegoro Sukirno, menambahkan.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

“Dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tentu harga kebutuhan pokok juga akan mengalami kenaikan dan secara otomatis beban hidup masyarakat semakin meningkat,” kata Suyudi, selaku koordinator paguyupan sopir angkot Kota Probolinggo, kepada wartawan, Rabu (5/11).

Menurutnya, saat ini jumlah penumpang terus mengalami pe-nurunan, dari sekitar 200 angku-tan trayek yang beroperasi harus menunggu giliran mengangkut penumpang.

Kemungkinan setiap sopir mendapat giliran satu jam hingga dua jam sekali mengangkut penumpang dan belum tentu

penumpangnya penuh. ”Den-gan kondisi seperti itu terjadi kenaikan BBM bersubsidi, bisa dibayangkan dampaknya seperti apa nanti,” tegasnya.

Terkait dengan tarif, pihaknya belum bisa memastikan adanya kenaikan harga karena kenaikan BBM belum diputuskan oleh pemerintah, dan kondisi pe-numpang yang sepi takut terjadi penurunan jumlah penumpang yang berkepanjangan.

Khalik, selaku sopir angkot jurusan Wonoasih – Dringu, sangat menyayangkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada saat pereko-nomian masyarakat tidak stabil.

“Sulit dibayangkan dampak dari kenaikan BBM bersub-sidi tersebut terutama terhadap jumlah penumpang dan kenaikan harga barang lainnya,”ucapnya.

Menurut dia, walaupun seka-rang direncanakan ada konpensasi kenaikan BBM, dampaknya terlalu kecil dan sasarannya kurang, ka-rena banyak sopir dan rakyat kecil lainnya tidak mendapat bantuan. Dan sangat keberatan dengan ren-cana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

“Bayangkan penghasilan saya sekitar Rp30 ribu per hari, biaya BBM Rp 80 – Rp 100 ribu per hari. Sedangkan setoran kita per hari mencapai Rp.60 – Rp. 70 ribu, jika terjadi kenaikan kami akan lang-sung menarikan tarif. Kalau tidak menaikkan tarif penghasilan saya pasti akan menurun, sedangkan harga barang terus meningkat,” tandas Khlalik.

Penghasilan Akan Berkurang

Sementara itu, bila saja pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), maka pendapatannya yang saat ini su-dah minim, akan semakin minim. Bisa menyusut sampai 50 persen dari biasanya.

“Yang pasti, BBM naik membuat penghasilan para sopir angkot menyusut antara 30 persen sampai 50 persen. Kalau lagi bagus, yang saat ini mung-kin membawa uang ke rumah sekitar Rp50.000. Kalau BBM naik mungkin hanya Rp25.000,” jelas Nursalam, sopir angkot jurusan Pelabuhan – Terminal Bayuangga.

Baik Sayudi, Khalik, dan Nursalam, juga mengatakan hal senada. Ketiganya mengaku berat menghadapi rencana kenaikan BBM, dan nyaris dapat dipasti-kan penghasilannya akan kian menyusut. “Tak mudah dan butuh waktu setidaknya satu bulan untuk menaikkan tarif angkot. Tak semua

penumpang mengerti,” katanya.Menyusutnya pendapatan

bukan hanya karena sebagiaan penumpang membayar dengan tarif sebelum kenaikan, tapi juga kemungkinan jumlah penumpang kian berkurang lantaran lebih memilih kendaraan roda dua.

“Belum lagi, setoran dan harga sparepart yang ikut naik. Pokoknya, kenaikan BBM membuat kami kian berat,” jelas Nursalam, yang bekerja sebagai sopir hampir tujuh tahun.

Tak hanya itu, dampak kenai-kan BBM lebih jauh. Karena pen-dapatan menyusut tajam, semen-tara harga sembako meningkat, tentunya ini akan berpengaruh terhadap ekonomi keluarga.

”Kasihan yang di rumah, su-sah mengatur uang belanja. Kami tak tahu lagi kalau harga BBM naik. Sudah biaya setoran tinggi, sementara penumoangnya tidak ada,” tuturnya.

=M.HisbullaH Huda

Sopir Angkot Tolak Kenaikan BBMPROBOLINGGO - Sejumlah sopir angkutan kota di Kota Probolinggo menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena di-anggap sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat di daerah.

PARKIR. Sejumlah angkutan kota berbagai jurusan di wilayah Kota Probolinggo antre menunggu penumpang.

Page 13: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479| TAHUN III 13Probolinggo

Salah satu petani bawang me-rah asal Desa Mranggon Lawang Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Senar (55) menga-takan saat ini petani bawang me-rah banyak yang tidak beruntung. “Selain harganya murah, tana-man banyak yang terserang ulat, ”ucapnya kepada wartawan, Rabu (5/11).

Menurutnya, tahun ini men-galami kerugian yang tergolong

besar, karena dua hektare tana-man bawangnya tidak balik modal dan cenderung merugi. “Rugi tan-am bawang tahun ini sangat be-sar, dan kalau dihitung sekitar Rp 100 juta lebih. Harganya murah dan tanamnya juga banyak yang rusak,” kata Senar.

Senar mengaku dirinya tidak mengeluarkan modal besar un-tuk menanam bawang merah ka-rena kerugian yang akan diala-

minya bisa tambah besar. Untuk satu hektare tanaman bawang harus memiliki modal sekitar Rp 50 juta lebih. “Kalau modal un-tuk biaya obatnya tidak begitu besar, maka petani bawang me-rah bisa gulung tikar,” jelasnya.

Senada dikatakan Junai-di, petani bawang asal Desa Warujinggo Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, men-gaku tanaman bawang merah saat ini banyak yang terserang hama ulat. “Yang dijaring-pun sekarang juga terserang apalagi yang tidak dijaring,” ucapnya.

Tidak jarang saat ini, lanjut dia, banyak petani bawang me-rah yang membiarkan tanamnya

dimakan ulat. Karena biaya un-tuk penyemprotan sudah tidak bisa diharapkan lagi. “Kalau tidak menang dengan serangan ulat meski sudah disemprot. Lebih baik dibiarkan saja,” tan-das Junaidi.

Junaidi menambahkan, tana-man bawang merah tetap dilaku-kan penyemprotan walaupun ulatnya terus menyerang. Untuk menghindari kerugian yang san-gat besar, lebih baik tanamannya dilepas.

“Ongkos pembelitan obat besar, dan harga jualnya murah. Hanya berkisar Rp5.000 - Rp7.000 perkilogramnya,” katanya.

=Mahfud hidayatullah

Petani Bawang AmbrukDipicu Tanaman Rusak dan Harga Jual Murah PROBOLINGGO - Petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo resah, karena tanaman mereka saat ini banyak yang terserang hama ulat hingga menyebabkan rusak. Bahkan harga jual dipasaran cenderung terjun bebas.

RUSAK. Hama ulat mulai menyerang lahan tanaman bawang merah milik petani.

PROBOLINGGO - Aset pemerintah Kabupaten Probolinggo memang tergolong besar setelah dilakukan pendataan. Namun untuk aset yang dinilai sudah kedaluwar-sa atau melebihi masa waktu masih belum juga dilakukan pelelangan.

Dari hasil pendataan aset yang dimiliki pemkab Probolinggo sebesar Rp 2,1 miliar. Aset tersebut berag-am, mulai kendaraan dinas, gedung dan tanah. ”Ini su-dah kami lakukan pendataan untuk diinventarisir,” kata Kepala Bagian Pengelolaan dan Pengadaan Kabupaten Probolinggo, Lulu’ul Fua-dah, kepada wartawan, Rabu (5/11).

Menurutnya, aset yang dimiliki pemkab masih tetap baik dan layak digu-nakan seperti gedung dan juga tanah. Namun juga ada aset yang sudah keda-luwarsa, seperti kendaraan dinas berupa sepeda motor yang sudah lama. “Itu juga masih merupakan aset atau kekayaan pemerintah daerah,” terang Lulu’ul Fuadah.

Ketika ditanya tentang adanya rencana pelelan-gan kendaraan yang sudah tidak layak pakai, Lulu’ul Fuadah mengaku masih belum ada pengajuan. Karena untuk melakukan pelelangan kendaraan harus ada persetujuan dari Bupati selaku kepala dae-rah. “Kalau sudah harus dilakukan pelelangan, maka kami akan segera melakukannya,” ucapnya.

Dalam pelelangan secara otomatis harga aset akan mengalami penyusutan, karena harganya juga me-nyesuaikan harga jual saat ini. Tetapi daripada aset itu dibiarkan begitu saja tanpa ada pemanfaatan lebih baik dilelang.

“Dari hasil penjualan lelang maka akan masuk kepada pendapatan daerah. Aset tersebut berada di ber-bagai Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), ” tegas Lulu’ul Fuadah.

=Mahfud hidayatullah

ASET KEDALUWARSA

Tak Kunjung Dilelang

Page 14: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III14 Probolinggo

Bisa jadi, kemiskinan akan senantiasa berjalan beriringan dengan kemajuan Kota yang ber-juluk Seribu Taman. Bila hilang maka tak lebih dari sekadar angka statistik. Laporan tahunan, keber-hasilan ekonomi dan kemajuan tak berarti apa-apa bila diben-turkan dengan bertambahnya kemiskinan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Teguh Bagus Sudjawanto, saat membuka be-dah buku Dinasti Rente, Sabtu (2/11) kemarin, menyebutkan angka kemiskinan sebesar 18,13 persen, angka pengangguran 4,5 persen, pertumbuhan ekonomi 6,5 persen, dan inflasi sebesar 7,98 persen.

Kini yang menjadi pertan-yaan, seberapa efektif sejat-inya program pengentasan kemiskinan mampu men-gangkat kondisi orang miskin menjadi tidak miskin. Atau sekurang-kurangnya di atas garis kemiskinan ?

Data terakhir dari Bappeda Kota Probolinggo, dengan mer-ujuk PPLS 2011 jumlah rumah tangga miskin (RTM) sebanyak 19.449. Dari jumlah RTM se-banyak 19.449 RTM, yang harus segera ditangani untuk pengen-tasan kemiskinan sebanyak 9.208 RTSM. Setelah dilakukan kroscek sesuai dengan indikator kemiski-nan menjadi 19.111 RTM, dan ada 338 RTM beralih dari status mis-kin, sedangkan 2779 data tidak lengkap.

Jumlah tersebut merupa-kan 10 persen masyarakat yang mempunyai tingkat kesejahter-aan terendah dan membutuh-kan support atau dukungan, mulai kebutuhan dasarnya berupa perlindungan sosial, pangan, sandang dan papan, ditambah dengan pendidikan dan kesehatan.

Begitu juga yang disam-paikan Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Imanto. Pihaknya menjelaskan bahwa kategori II, adalah kategori miskin seban-yak 5.121 RTM, dan hampir mis-kin sebanyak 5.120 RTM. Untuk kategori ini, RTM membutuhkan

penguatan terhadap peningka-tan akses layanan dasar, pem-berdayaan masyarakat, serta pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.

Belum lagi penerima Pro-gram Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial, yang terse-bar di lima kecamatan seban-yak 4.413 dari keluarga sangat miskin (KSM). Kecamatan Kade-mangan 780 KSM, Kecamatan Kedopok 837 KSM, Kecamatan Wonoasih 930 KSM, Kecamatan Kanigaran 1.096 KSM, dan ke-camatan Mayangan 770 KSM.

Sangat IroniAktivis Forum Komunikasi

Masyarakat Kota Probolinggo, Bajong Basori, menilai sangat ironi jika berbagai program pen-

anggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo baik yang bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kota dengan meli-batkan berbagai instansi pelak-sana serta dengan jumlah alokasi anggaran yang cukup besar.

Ia mencontohkan program penanggulangan kemiskinan di wilayah Kecamatan Kanigaran. pada periode 2013-2014 dari 4.717 KK miskin berkurang se-banyak 107 KK atau sebesar 2,3 persen. Namun prosentase penu-runan angka kemiskinan ini dari tahun ke tahun fluktuatif dan relatif berkisar pada angka 2 – 3 persen.

“Kenyataan ini masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggu-langan Kemiskinan. Yakni sebe-sar 8 persen pertahun,” ucapn-

ya. Tentu saja penurunan ini

tidak signifikan apabila diband-ingkan dengan besaran anggaran yang telah dikucurkan selama ini. Dan bisa dikatakan belum efektif dan maksimal untuk menanggu-langi kemiskinan.

“Kondisi ini mempertegas bahwa program penanggulan-gan kemiskinan yang ditan-gani oleh multi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak terintegrasi sebagai satu pro-gram yang saling melengkapi atau sinergis tetapi masih ber-sifat parsial baik dalam hal atu-ran, acuan, kriteria penerima manfaat dan pengelolaannya,” tegas Bajong Basori.

Diperparah lagi, kata Bajong Basori, lemahnya koordinasi antar SKPD pelaksana program kemiskinan. Akibatnya penan-ganan terhadap sasaran menjadi tidak fokus dan komprehensif, se-

hingga pada akhirnya penurunan angka kemiskinan menjadi lam-bat.

Salah satu faktor kunci dalam rangka percepatan pe-nurunan angka kemiskinan terletak pada peningkatan efektivitas program penang-gulangan kemiskinan. Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan mewujudkan sinergitas dan keterpaduan dalam pelak-sanaan program-program pen-anggulangan kemiskinan.

“Diperlukan inovasi sebagai upaya meningkatkan akselerasi atau efektivitas program-proram penanggulangan kemiskinan melalui penanganan terpadu baik dalam program dan kegiatan-nya maupun keterpaduan dalam target dan sasarannya. Bahkan membuat orang miskin lebih ce-pat keluar dari situasi kemiski-nan,” harapnya.

=M.HisbullaH Huda

Mengapa Kemiskinan Kota Bayuangga Bertambah?Angka Kemiskinan Mencapai 18,13 Persen PROBOLINGGO - Kemiskinan kian jadi ironi dalam se-buah kemajuan di mana pun.

Page 15: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III 15

LONDON - Pelatih Arse-nal Arsene Wenger san-gat kecewa karena timn-ya ditahan imbang klub Belgia Anderlaecht di Emirates Stadium, Rabu (5/11) dini hari WIB.

Padahal, “The Gunners” sudah unggul dua gol tanpa balas pada babak pertama dan menjadi 3-0 hingga menit ke-60. Lemahnya barisan pertahan tuan rumah menjadi penyebab hilangnya tiga poin tim dari London Utara itu dan tertundanya mereka melaju ke babak 16 besar.

Pelatih asal Prancis ini men-uding barisan pertahanan menja-di biang keladi dari hasil imbang ini. Penampilan buruk merekalah yang menyebabkan kemenangan di kandang itu menghilang den-gan begitu mudah.

Arsenal unggul tiga gol tanpa balas selama pertandingan ber-jalan satu jam, masing-masing melalui gol Mikel Arteta dari titik putih pada menit ke-25, Alexis Sanchez pada menit ke-29 dan gol Alex Oxlade-Chambelain pada menit ke-58.

Tetapi pada 30 menit terakhir, Anderlecht sukses melesakkan tiga gol masing-masing oleh An-thony Vanden Borre pada menit ke-61 dan penalti pada menit ke-73 serta gol Aleksandar Mitrovic pada menit terakhir pertandingan.

“Hasil ini sangat mengecewa-kan. Saya kira secara keseluruhan pertahanan kami bermain bu-ruk sejak menit pertama sampai menit terakhir. Kami sedikit tidak beruntung karena gol pertama mereka berbau offside dan kon-sentrasi kami menurun karena mengira pertandingan ini sudah usai,” kata Wenger.

Dia melanjutkan, “Ketika mereka berhasil mendekat men-jadi 3-2, kami ingin bermain aman tetapi kami tidak hati-hati. Pada saat bersamaan kami ingin mencetak gol keempat. Tetapi bila melihat gol kedua dan keti-ga mereka, penyebabnya adalah barisan pertahanan yang buruk. Saya tidak pernah tenang sepan-jang pertandingan karena perfor-ma lini belakang yang buruk.”

Hasil ini membuat Arsenal harus puas berada di peringkat kedua Grup D di bawah Borussia Dortmund. Arsenal hanya butuh satu poin dari dua laga sisa un-tuk bisa lolos ke babak 16 besar mendampingi Dortmund yang sudah terlebih dahulu lolos sete-lah meraih nilai sempurnah yaitu 12, hasil dari empat kali menang pada empat pertandingan.

“Kami harus memenangkan laga berikutnya dan melihat apa-kah kami masih punya peluang untuk menjadi juara grup atau tidak. Tetapi kelihatannya Dort-mund yang lebih berpeluang menjadi juara grup. Prioritas uta-ma kami saat ini adalah lolos ke

babak 16 besar. Saya sangat yakin lolos karena satu poin saja sudah cukup bagi kami untuk melaju, tetapi itu belum terjadi,” tutup Wenger. =SKY SPORTS/CAROL AJI

LONDON - Pelatih Chelsea mengaku, kritiknya terhadap pendukung Chelsea saat “The Blues” menang 2-1 atas Queens Park Rangers (QPR) di ajang Liga Utama Inggris akhir pekan lalu terlalu jauh. Tetapi kritikan tersebut memperlihatkan cin-tanya yang mendalam terhadap klub dari London Barat ini.

Akhir pekan lalu, Mour-inho mengungkapkan bahwa Chelsea seperti bermain di dalam sebuah stadion yang kosong selama 45 menit per-tama. Mendengar tuduhan itu, pendukung Chelsea pun marah.

Mereka mengungkapkan keke-salan mereka terhadap kritikan pria Portugal itu dalam berba-gai cara.

“Bagi saya, ini bukan sekedar sebuah pekerjaan. Lebih dari itu, karena klub ini Chelsea,” kata Mourinho sehari sebelum laga melawan Maribor di Grup G Liga Champions, Rabu (5/11) malam waktu setempat atau Kamis (6/11) dini hari WIB tadi.

Dia melanjutkan, “Mungkin saya terlalu jauh. Tetapi saya melihat diri saya dari bangku cadangan, melihat Chelsea ber-main, saya pun ingin bermain. Saya ingin membantu klub ini. Sayang, saya bukan seorang pemain sehingga tidak bisa ber-main. Kalau saya bukan pelatih, saya tidak bisa mengambil keputusan.”

“Saya hanya sebagai pendukung, lalu apa

yang bisa saya laku-kan. Itu hanya pen-dapat saya. Semua orang di klub ini tahu betapa saya sangat mencintai klub ini, betapa be-sar keinginan saya

mengembangkan klub ini dan betapa

saya sangat ingin men-jadi bagian dari masa depan

klub ini,” paparnya lebih lanjut.Dia menutup, “Kadang kritik

harus dianalisis dengan titik pandang yang berbeda, dengan cara pandang mereka yang tahu mengapa saya kembali ke Chel-sea dan mengapa saya berada di sini dengan seluruh hati saya dan mengapa saya ingin tinggal untuk waktu yang lama di klub ini.” =ESPN/CAROL AJI

Pemain Anderlecht Frank Acheampong menahan pergerakan pemain Arsenal Aaron Ramsey (kiri) pada laga Liga Champions Grup D antara Arsenal kontra Anderlecht yang berlangsung di Emirates Stadium, Rabu (5/11) dini hari WIB.

LIGA PRIMER INGGRIS

Kritik Fan, Mourinho Merasa Terlalu Jauh

Ditahan Imbang, Wenger Kecewa

Mungkin saya terlalu jauh. Tetapi saya

melihat diri saya dari bangku cadangan,

melihat Chelsea bermain, saya pun ingin

bermain. Saya ingin membantu klub ini.

Jose MourinhoManajer Chelsea

ARSE

NE

WEN

GER

Page 16: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN IIIKritik Fan,

Mourinho Merasa Terlalu Jauh

# 15

BACA JUGA

Pada laga dini hari kemarin, Madrid menang tipis 1-0 atas Liv-erpool di Santiago Bernabeu, se-dangkan Dortmund menang telak 4-1 atas Galatasaray di Signal Iduna Park, kandang Dortmund. Kemenangan ini mengantar kedua tim ini menguasai grup masing-masing. Madrid menjadi pemimpin di Grup B, sedangkan Dortmund menjadi penguasa Grup D.

Di Santiago Bernabeu, Liver-pool justru turun dengan deretan pemain mudanya. Alberto Moreno, Javier Maquillo, Emre Can, Lazar Markovic, dan Fabio Borini diper-caya merumput sejak menit awal. Sementara, Steven Gerrard, Jor-dan Henderson, Glen Johnson, dan Mario Balotelli diistirahatkan.

Martin Skrtel nyaris melakukan

blunder setelah gagal menguasai umpan rekannya sendiri. Karim Benzema dengan mudah merebut bola dari kakinya dan memberikan bola kepada Cristiano Ronaldo yang langsung melepas tembakan keras. Namun, usahanya untuk meny-amai rekor gol sepanjang masa Liga Champions yang dipegang Raul Gonzales dengan 71 gol masih ga-gal setelah tendangannya ditepis kiper Simon Mignolet.

Namun, gawang Liverpool ternyata hanya bertahan selama 27 menit ketika Benzema sukses membuka skor. Marcelo melaku-kan akselerasi dai sisi kiri lapan-gan dan mengakhirinya dengan sebuah umpan silang tajam ke kotak penalti. Bola pun disam-but Benzema yang tidak terkaw-

al dengan sontekannya untuk merobek gawang Mignolet.

Unggul satu gol tidak lan-tas menurunkan tensi serangan tuan rumah. Mereka bahkan terus menggeber serangan begitu me-masuki babak kedua. Laga baru berjalan beberapa menit, Madrid meraih peluang untuk menggan-dakan keunggulan. Berawal dari umpan Benzema, bola langsung disambut Ronaldo dengan tem-bakan terukurnya. Akan tetapi,

usahanya masih mentah ditan-gah Mignolet. Sang megabintang pun gagal mencetak gol sehingga mengakhiri catatan selalu mele-sakan gol dalam 12 laga terakhir.

“Saya pikir Ronaldo tidak akan frustrasi. Ronaldo akan tetap mencetak gol dan saya pikir ia senang karena kami memenangi pertandingan,” ujar pelatih Ma-drid Carlo Ancelotti seusai laga.

Pada laga lain di Signal Iduna Park, Dortmund tampil perkasa ke-

tika menjamu Galatasaray. Tampil dominan sejak awal, tuan rumah membuka keran gol melalui aksi Marco Reus pada enam menit jel-ang turun minum. Lukasz Piszczek memberikan sodoran bola untuk dilesakkan Reus dengan tendan-gan first time tanpa bisa dibendung kiper Fernando Muslera.

Pada menit ke-54, Dortmund menggandakan keunggulannya lewat sontekan Sokratis meman-faatkan sodoran dari Sebastian Kehl menyusul terjadinya keme-lut di dalam kotak penalti. Akan tetapi, Galatasaray mampu mem-perkecil kedudukan pada menit ke-69 melalui tandukan Hakan Balta memanfaatkan tendangan sudut Wesley Sneijder.

Namun, usaha wakil Turki itu hanya sampai disitu. Pasalnya, Dortmund kembali menjauh ketika Ciro Immobile yang baru masuk di babak kedua melesakan gol setelah memaksimalkan sodoran Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-73. Derita Galatasaray semakin lengkap setelah Dortmund mence-tak gol keempat mereka pada menit ke-84 melalui gol bunuh diri Semih Kaya yang membelokan tendangan Immobile. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

menang dan lolos ke 16 besarMadrid dan Dortmund Peserta Pertama Babak Perdelapan Final

MADRID - Real Madrid dan Borusia Dortmund menjadi peserta pertama di babak 16 besar Liga Champions musim ini, setelah kembali memetik kemenangan atas lawan-lawannya pada laga terpisah di Madrid dan Dortmund, Rabu (5/11) dini hari WIB. Kedua tim ini sama-sama mengantongi 12 poin, hasil dari empat kali menang pada empat laga grup.

Striker Real Madrid Karim Benzema merayakan golnya ke gawang Liverpool pada pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Rabu (5/11) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III APENGERJAAN

PROYEK DI DALEMAN TAK JELASSAMPANG | J

6 NOVEMBER 2014 No. 0479 | TAHUN III

KAMISIKUTI LOMBA

MENULIS

OPINI

SAMPANG | L

BERADAPTASIBanyak hal berbeda yang kita temui setiap waktu. Kuncinya, kata Sri Hidarti Khadijah, ke-mampuan beradaptasi.

NETER

KOLENANG

HALAMAN P

Hal itu buntut dari tidak dipe-nuhinya usulan dua fraksi tersebut dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu. Fraksi Demokrat dan Golkar mengingkan semua ang-gotanya ditempatkan di komisi A, yaitu komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan.

Adanya komisi tandingan itu semakin kuat dengan munculnya nama-nama yang diproyeksikan sebagai pucuk pimpinan komisi tandingan. Informasi yang terse-bar, komposisi pimpinan komisi tandingan, yaitu Akhmad Zainur Rakhman, Ketua Komisi A; Iwan Budiharto, Ketua Komisi B; AF. Hari Ponto, Ketua Komisi C; dan Akhmad Jasuli, Ketua Komisi D.

“Itu sudah banyak dibicarakan di luar internal dewan. Namun, kebenaran itu kami masih belum mengetahui secara pasti,” kata Junaidi, Koordinator Peneliti dan Investigasi Sumenep Corruption Watch (SCW).

Anggota Fraksi Golkar Iwan Budiharto, saat dikonfirmasi kebenaran informasi tersebut, mengatakan, kabar adanya fraksi tandingan sangat mungkin terja-di. Hal itu jika posisi kedua fraksi dibiarkan dalam keadaan seperti sekarang ini. “Lho, apa pun pasti bisa kita lakukan. Dan apa pun kami akan lakukan,” katanya.

Menurutnya, alasan pihakn-ya akan melakukan perlawanan karena semua fraksi yang ada di gedung parlemen mestinya diperlakukan sama. ”Semua fraksi di DPRD ke depan harus terlibat dan tidak boleh diting-galkan, karena masih mempu-nyai hak untuk dipilih dan me-milih,” terangnya.

Ditanya kebenaran kom-posisi nama-nama pimpinan komisi yang mencuat, pihaknya

Tensi Politik Dewan Memanas

Diprediksi Ada Komisi Tandingan

SUMENEP - Tensi poli-tik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep memanas. Diperkirakan muncul komisi tandingan dari Fraksi Demokrat dan Golongan Karya.

K O M I S I A

Az. RAkhmAn Fraksi Demokrat

K O M I S I B

IwAn BudIhARtoFraksi Golkar

K O M I S I C

AF. hARI Ponto Fraksi Golkar

K O M I S I D

AkhmAd JASulI Fraksi Demokrat

K O M I S I A

dARul hASyIm Fraksi PDI Perjuangan

K O M I S I B

nuRuS SAlAm Fraksi Gerindra Sejahtera

K O M I S I C dulSIAm Fraksi PKB

K O M I S I D

SuBAIdI Fraksi PPP

PIMPINAN KOMISI DPRDHASIL RAPAT PARIPURNARABU 29 OKTOBER 2014

NAMA YANG MENGEMUKA SEBAGAI CALON PIMPINAN KOMISI DPRD TANDINGAN

Taneyan LanjangKORAN MADURA

mengaku masih belum mengeta-hui secara detail. ”Kami masih belum mengarah ke sana, dan diinternal kami masih belum melakukan rapat. Karena kami masih menunggu hasil konsul-tasi dari pihak Pemprov Jatim,” ujarnya.

Anggota Fraksi Demokrat Mohammad Hanafi juga tidak menampik kemungkinan adanya komisi tandingan. Hanya saja, un-tuk sementara waktu dirinya tidak

bisa berbuat banyak sampai ada balasan tertulis terkait konsultasi pimpinan DPRD kepada Pemprov Jatim.

”Yang berhak melakukan eval-uasi, baik yang berkenaan dengan perda (peraturan daerah) maupun yang lainnya itu kan Pemprov. Jadi kita tunggu saja sampai hasil ko-sultasi itu selesai, dan kami akan mematuhi terhadap semua yang dihasilkan nanti,” terangnya.

Sementara Ketua DPRD Sume-

nep Herman Dali Kusuma men-gakui jika hasil konsultasi yang dilayangkan ke Pemprov hingga saat ini masih belum ada balasan. ”Belum, kita masih menunggu,” katanya.

Oleh karenanya, lanjut politisi PKB itu, dua fraksi tersebut hing-ga kini masih belum terakomodir di berbagai fraksi. ”Itu juga masih belum, karena masih belum ada balasan dari Pemprov,” tukasnya.

Untuk diketahui, proses dan hasil rapat paripurna DPRD Sumenep yang menetapkan keanggotaan alat kelengkapan DPRD, utamanya komisi, Rabu (29/10), diprotes oleh anggota Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar.

Ketika itu, 10 anggota dari dua fraksi tersebut yang meng-hadiri rapat paripurna DPRD, melakukan aksi walk out. Ala-sannya, pimpinan rapat paripur-na dinilai mengeluarkan kepu-tusan yang tidak mengacu pada tata tertib DPRD, yakni tidak memperbolehkan Fraksi Par-tai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar hanya mendistribusikan anggotanya ke satu komisi, yak-ni komisi A.

Dalam rapat paripurna terse-but, pimpinan rapat paripur-na memutuskan fraksi harus mendistribusikan anggota secara proporsional ke empat komisi, yakni komisi A, B, C, dan D, seba-gaimana hasil voting dari peserta rapat (anggota DPRD).

Ketika itu, pimpinan rapat paripurna memang melakukan voting untuk memutuskan boleh atau tidaknya penumpukan ang-gota fraksi di satu komisi, dan hasilnya sebanyak 38 anggota DPRD setuju pendistribusian secara proporsional alias tidak boleh ada penumpukan dan 10 anggota DPRD lainnya (Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar) setuju penumpukan.

Pada kesempatan itu pula, pimpinan empat komisi ditetap-kan. Ketua Komisi A dijabat Darul Hasyim, Ketua Komisi B Nurus Salam, Ketua Komisi C Dulsiam, dan Ketua Komisi D Subaidi (Ko-ran Madura, 30/10). =JUNAEDI/ANT/MK

Lho, apa pun pasti bisa kita lakukan. Dan

apa pun kami akan lakukan.

Iwan BudihartoFraksi Golkar

Page 18: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III BPROBOLINGGO KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III KORAN MADURAB Sumenep

Ia dulu berjanji akan mem-bawa DPRD semakin mantap dan lebih baik. Bahkan ia sesumbar dan optimis, selama lima tahun ke depan pendukung setia Bu-pati, A. Busyro Karim itu akan menjadikan gedung dewan se-bagai rumah rakyat. Namun, melihat kinerjanya, yang terjadi malah sebaliknya, Herman kian membuat runyam kondisi parle-men.

Hal tersebut terbukti dari lambannya penetapan alat kelengkapan dewan. Bahkan membutuhkan berhari-hari un-tuk menyelesaikan itu semua. Memang terpilihnya Herman, lumayan mengejutkan ban-yak orang, sebab hemat banyak kalangan, kurang tegas dan tak punya kharisma sebagai ketua, lebih tepat dan berkharisma Abrori Mannan, mantan Ketua DPRD sementara.

Namun, apa boleh dikata, be-gitulah politik, tak memandang ia cerdas, figur ataupun punya kharisma kepemimpinan. Salah

satu buktinya, Abrori Mannan, kata orang, yang lebih layak menempati posisi itu, malah ter-lempar.

Sepertinya hal demikian ter-bukti. Sebab, sejak Herman bek-erja, gedung dewan tak seelok da-hulu, damai, tenang dan tentram. Malah sebaliknya, rumah rakyat itu tiba-tiba menjadi suram dan lengang. Mungkin tak jauh beda dengan di senayan sana, wakil rakyat kita sukanya bertengkar dan membuat gaduh. Seolah tak lagi ada kedamaian di wajah para anggota Dewan. Entahlah, kini kantor wakil rakyat tak jauh beda dengan pasar, ramai.

Terbukti, beberapa kali, si-dang penetapan alat kelengka-pan dewan, beberapa kali pula ditunda, bahkan memunculkan hawa panas hingga harus diskors beberapa kali. Memang sudah se-lesai pembentukan komisi-komi-si, tetapi masih tetap menyisa-kan masalah. Fraksi Golkar dan Demokrat sampai saat ini masih belum merasakan ketidakadilan,

sebab banyak fraksi menolak. Karena dua fraksi tersebut men-umpuk dalam satu komisi, yaitu Komisi A. Dan sampai sekarang, Herman pun tak bisa berbuat apa-apa selain melakukan kon-sultasi ke Provinsi.

“Saya tidak mengatakan Her-man tidak mampu memimpin dewan, tetapi ia terkesan kaku saat menjadi pemimpin. Sehing-ga saat memimpin sidang, ia san-gat kelihatan kalau ia kaku dan terkesan kurang mampu meng-gerakkan dan mengkondisikan forum. Seharusnya, pemimpin itu mampu menggerakkan anak

buahnya. Sehingga beberapa per-soalan yang terjadi hingga terlam-batnya penetapan AKD disebab-kan oleh pemimpin yang tidak tegas,” tegas Junaedi Pelor, ak-tivis LSM Lembaga Kajian Kritis.

Sementara itu, pengamat politik asal Sumenep, M. Ilyas menilai bahwa ukuran pem-impin itu adalah kredibilitas dan kompetensi. Pemimpin itu harus multitalenta, sebab ia hidup dan berdampingan dengan orang-orang yang berbeda karakter dan kepentingan. “Apalagi di DPRD, nuansanya sangat berbeda dengan organ-organ yang lain. Makanya, menjadi pemimpin itu harus mampu menggerakkan anggot-anya. Jika tidak, maka organ itu cenderung tak normal, bahkan bisa kehilangan arah,” katanya.

Ia terus melanjutkan, “Men-jadi pemimpin, yang diperlukan adalah mampu membaca dan memetakan persoalan yang terjadi di Sumenep. Jika ia paham, maka saya rasa tak pantas diragukan. Tetapi jika sebaliknya, maka saya dan rakyat pun bukan hanya ragu, tetapi malah resah dan khawatir. Sebab dewan itu adalah dapur rakyat,” jelasnya. =SYAMSUNI

Herman Kian MeragukanPengamat: Ukuran Pemimpin itu Kompetensi

SUMENEP– Pencairan tunjangan sertifikasi untuk tahun 2012 per bulan Nopem-ber dan Desember ternyata sampai saat ini belum lunas. Dari total 2.757 orang yang mendapat sertifikasi, hanya ada 2.368 orang yang terbayar. Sedangkan 389 orang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Dikatakan, sebanyak 2.757 orang yang mendapat tunjan-gan sertifikasi itu ialah terdiri dari: gutu TK sebanyak 25 orang; guru SD 1.857 orang; guru SMP 459 orang; guru SMA 235 orang; guru SMK 62 orang; dan juga pengawas sebanyak 116 orang.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Ketenagaan dan Kepegawaian Dinas Pen-didikan (Disdik) Sumenep, Fajarisman, belum lunasnya tunjangan sertifikasi itu karena Surat Keputusan Tun-jangan Profesi (SKTP) yang bersangkutan belum terbit.

Meski begitu, Fajar me-mastikan, SKTP itu secara bertahap akan diterbit. Hanya saja, menurutnya, yang masih belum terbayar tersebut kewajibannya selama bulan Nopember dan Desember 2012 benar-benar dikerjakan. “Pasti. Itu sudah janji dari Kementerian,” ungkapnya, kemarin.

Lebih lanjut, ia mengata-kan bahwa bisa saja SKTP itu tidak diterbitkan, jika yang bersangkutan ketahuan tidak menjalankan kewajibannya dengan baik. “Data-data yang dikirimkan ke kementerian juga harus valid. Tidak boleh ada kekeliruan," kata Fajar.

Setelah SKTP terbit, lan-jutnya, baru pencairan tunjan-gan sertifikasi bisa dilakukan. Sementara mengenai besaran tunjangan sertifikasi, menu-rut Fajar disesuaikan dengan besaran gaji pokok. Sedangkan tunjangan sertifikasi tahun 2014 sudah dilakukan. "Tun-jangan sertifikasi itu diberikan kepada 3.515 orang, dengan total nomimal sebesar Rp. 31.836.773.534," tutupnya.

=FATHOL ALIF

SERTIFIKASI GURU

Pencairan Tunjangan Belum Lunas

SUMENEP- Herman Dali Kusuma, Ketua DPRD pilihan PKB benar-benar tak sesuai janjinya saat ia disumpah sebagai nahkoda baru legislatif, pengganti KH Imam Hasyim. Padahal belum lama yang diambil sumpah.

Jika ia paham, maka saya rasa tak pantas diragukan.

Tetapi jika sebaliknya, maka saya dan rakyat pun bukan hanya ragu, tetapi

malah resah dan khawatir. Sebab dewan itu adalah

dapur rakyat,”

M. IlyasPengamat Politik

KONVOI. Atraksi arak-arakan sepeda motor penjemput salah satu jemaah haji di jalan Raya Kecamatan Ganding, Rabu (05/11). Sebanyak 159 personel Kepolisian Resor (Polres) Sumenep disiagakan untuk mengamankan kedatangan jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 62.

Page 19: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479| TAHUN III CSumenep

Salah seorang wali siswa, As'ari mengaku bahwa kedatangannya untuk meminta penjelasan dari pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah SMAN 1 Gapura karena telah meng-hukum anaknya, Adi Yono hingga me-nyebabkan sakit. Diduga, Yono sakit akibat hukuman yang diterimanya.

As'ari menceritakan, Yono dihukum karena disangka keluar dari lingkungan sekolah tanpa izin. Padahal, lanjut As'ari, Yono sudah minta izin kepada salah satu guru BK di sekolah itu. "Seharusnya yang dihukum, kan, yang memberi izin? Tapi kenapa ini yang dihukum anak saya," kesalnya, Rabu (05/11).

Dikatakan, Yono dihukum den-gan cara dijemur di halaman sekolah selama satu jam, yakni mulai pukul 12.00 sampai 13.00 tanpa memakai baju dan sepatu pada Selasa (04/11) lalu. Sehingga, kemarin Yono tidak dapat masuk sekolah karena sakit. "Sekarang kondisi anak saya masih lemah. Ya karena dijemur. Apalagi

sekarang panasnya luar biasa. Saya saja ke Sumenep naik sepeda (mo-tor) hampir tidak kuat," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, Yono juga di-ancam tidak akan dinaikkan kelas oleh kepala sekolah. Oleh sebab itu, As'ari mengaku sangat terpukul dan men-untut pertanggungjawaban dari pihak sekolah yang telah menghukum Yono. "Jadi, sekali lagi saya katakan, saya sangat terpukul. Anak saya sekolah karena ingin sukses," tukasnya.

Secara terpisah, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Gapura, Rafiudin mengatakan peristiwa itu terjadi karena adanya salah komu-nikasi antara guru BK dan kepala sekolah. Diceritakan, kepala sekolah waktu itu tidak tahu bahwa Yono sudah mendapat izin dari guru BK, karena baru datang menghadiri pertemuan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep.

"Baru datang dari Dinas Pendidi-kan, berpapasan dengan anak itu, se-hingga melihat ada anak itu keluar,

kepala sekolah spontan memberikan tindakan, dijemur dan dimarahi. Dikiranya anak itu tidak mendapat izin. Dijemurpun tidak sampai lima menit. Karena salah komunikasi," jelasnya.

Rafi juga membantah pernyataan wali siswa yang menyebutkan Yono diancam tidak naik kelas. Karena, menurutnya, persoalan naik kelas atau tidaknya siswa, bukan meru-pakan hak penuh kepala sekolah. Dikatakan, yang menentukan siswa bisa naik kelas atau tidak adalah hasil keputusan semua guru.

Saat disinggung mengenai kondisi Yono, pihaknya mengaku masih akan mencari tau secara detail penyebab Yono jatuh sakit. Namun untuk sementara, menurut perkiraannya, sakitnya Yono bukan karena hukuman yang diberikan oleh kepala sekolah. "Tapi kalau itu ada apa-apa, sekolah siap," tegasnya.

Pantauan Koran Madura, masyarakat Legung Barat tiba di SMAN 1 Gapura sekitar pukul 11.30. Sesampainya di tempat, mereka langsung menuju salah satu ruan-gan di sekolah itu. Mereka ditemui oleh Rafiudin. Terlihat belakangan, setelah massa sudah hampir pulang sekitar pukul 12.20, aparat kepoli-sian baru berdatangan. =FATHOL ALIF

SISWA DIHUKUM

SMAN 1 Gapura Didatangi Wali Siswa SUMENEP - Badan Pusat Statistik Kabupaten

Sumenep mencatat inflasi di wilayah tersebut pada Oktober 2014 sebesar 0,65 persen, melampaui inflasi di Jawa Timur yang 0,44 persen maupun nasional yang 0,47 persen.

"Penyumbang tertinggi laju inflasi pada Oktober di Sumenep adalah kenaikan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,64 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,66 persen," kata Kepala BPS Sumenep, Suparno di Sumenep, Rabu (5/11).

Selain itu, kelompok pengeluaran lainnya juga mengalami kenaikan harga dan memberikan sumban-gan terjadinya inflasi, yakni kelompok kesehatan sebe-sar 0,58 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,45 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39 persen.

"Untuk komoditas, beras menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober, yakni sebesar 0,20 persen, disusul cabai merah sebesar 0,14 persen, dan daging sapi sebesar 0,12 persen," ujarnya, menerangkan.

Kondisi itu membuat kelompok bahan makanan memberikan andil tertinggi atas terjadinya inflasi, yakni sebesar 0,41 persen, disusul kelompok peruma-han, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09 pers-en, dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,06 persen.

"Secara umum di Jawa Timur, semua daerah yang menjadi lokasi survei indeks harga konsumen itu men-galami inflasi, dan Sumenep yang tertinggi dan teren-dah di Jember," tutur Suparno.

Angka inflasi di tujuh daerah lainnya di Jawa Timur adalah Banyuwangi sebesar 0,51 persen, dan Surabaya sebesar 0,49 persen.

Selanjutnya Probolinggo dan Madiun masing-mas-ing 0,46 persen, Malang sebesar 0,40 persen, Kediri sebesar 0,32 persen, dan Jember sebesar 0,12 persen.

=ABD AZIZ/ANT

EKONOMI

BPS: Inflasi Lampaui Nasional

SUMENEP - Puluhan masyarakat Legung Barat Kecamatan Batang-Batang mendatangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Gapura di Jl. Raya Gapura KM. 9 Panagan, Rabu (05/11). Mereka menuntut klarifikasi dari kepala sekolah SMAN 1 Gapura karena telah menghukum salah satu siswan-ya hingga sakit.

Siswa berbaur dengan wali siswa saat salah satu wali siswa mendatangi SMAN 1 Gapura, Rabu (5/11). (foto insert) Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan saat menemui massa wali siswa.

Page 20: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III D Sumenep

Akibatnya, ruang terbuka hijau setiap tahunnya terus me-nyusut dan menyebabkan makin rawannya banjir pada musim penghujan. Sementara Undang Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mensyaratkan ruang terbuka hijau di daerah kota minimal 30 persen dari luas wilayah kota.

”Itu perlu dilakukan pengka-jian ulang oleh pemerintah daer-ah. Sehingga, area ruang terbuka hijau ke depannya tidak selalu berkurang,” kata pemerhati ling-kungan Sumenep, Abd. Rahman.

Selain itu, belakangan ini banyak pohon di pinggir jalan ditebang, imbas dari proyek pel-ebaran jalan. Akibatnya, jalan raya terlihat gersang, seperti di Jalan Lingkar Barat, tepatnya di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker-tran) Sumenep; Jalan Trunojoyo, tepatnya di utara STKIP PGRI; dan Jalan KH. Sajad, Sumenep.

Oleh karenanya, Badan Lingkungan Hidup harus segera bertindak. ”Nah, kalau ini terus dibiarkan, bisa saja ruang terbu-ka hijau tidak sesuai dangan am-

anat UU,” pintanya, Rabu (5/11).Sementara Kabid Penga-

wasan dan Penanggulangan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep Ernawan Utomo men-gatakan, RTH di Sumenep belum terdata dengan baik.

”Sesuai amanat (UU) untuk memenuhi 30 persen kawasan RTH tidak harus terkumpul dalam satu kawasan. Namun, ka-wasan itu bisa menyebar di be-berapa daerah,” kilahnya.

Kendati demikian, upaya pele-starian lingkungan hijau terus dilakukan. Menurutnya, BLH se-lama ini selalu melakukan pena-naman pohon di beberapa lokasi. ”Sebagai upaya untuk pelestarian lingkungan, kami terus melaku-kan penanaman,” ujarnya.

=JUNAEDI/MK

Banyak RTHDialihfungsikan

SUMENEP- Meski Sumenep memiliki banyak objek wisata, namum kekayaan daerah itu dinilai tak dibangun secara se-rius oleh pemerintah. Dikatakan, dalam mengelola industri wisata di Sumenep, pemerintah asal-asalan, tanpa proses riset yang tuntas.

Salah seorang penikmat wisa-ta yang tergabung dalam Alo-mampa Songennep, Fahrur Rozi menyayangkan pengelolaan be-berapa objek wisata di Sumenep. Pasalnya, di Sumenep ada banyak tempat wisata yang dibiarkan apa adanya oleh pemerintah. Padahal, ia menilai, beberapa wisata itu memiliki keindahan yang layak dikembangkan.

Lelaki yang biasa disapa Rozi itu mencontohkan Pulau Gili La-bak, Desa Kombang, Kecamatan Talango. Menurutnya, Gili Labak merupakan salah satu tempat wisata di Sumenep yang layak dikembangkan oleh pemerin-tah karena merupakan destinasi wisata bawah laut. Di sana, im-buhnya, terdapat pemandan-gan bawah laut yang dihuni ikan-ikan berwarna-warni dan terumbu karang.

"Yang jelas, Gili Labak berbeda dengan tempat-tempat wisata ba-hari lainnya di Sumenep. Jika di tempat-tempat lain para pelan-cong hanya disuguhi pemandan-gan permukaan laut saja, tapi kalau di sana juga ada pemandan-gan bawah lautnya. Makanya, tidak afdol rasanya kalau datang ke sana tidak menyempatkan diri untuk menyelam," tuturnya, Rabu (05/11).

Hanya saja, Rozi menyayang-kan fasilitas yang ada di Gili La-bak. Ia menuturkan bahwa di sana tidak tersedia fasilitas menyelam. Selain itu, akses jalan menuju Gili Labak juga masih terbilang sulit. Ia menyebutkan, akses jalan di sana masih kalah dengan akses jaringan seluler yang sudah tang-kapan 3G. Pasalnya, di Talango belum ada pelabuhan resmi yang melayani trayek ke Gili Labak.

"Akibatnya, orang yang mau berkunjung ke sana harus menye-wa tongkang terlebih dahulu. Ini mungkin agak menyulitkan bagi pelancong dari luar Madura atau bahkan dari Madura sendiri yang belum pengalaman menyewa tongkang. Jadi hal itu perlu diper-hatikan oleh pemerintah setem-pat," tukasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Abrari menilai bahwa selama

ini pemerintah memang hanya ingin memberi kesan kepada masyarakat bahwa pihaknya su-dah banyak melakukan proyek pembangunan di Sumenep. Meskipun, imbuhnya, setiap pem-bangunan itu tidak didasari den-gan riset yang tuntas.

Mestinya, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, Dinas Kebu-dayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) mel-akukan telaah akademik terlebih dulu sebelum menggarap pem-bangunan objek wisata. Misalnya, imbuhnya, tahun ini potensi wisata apa yang layak dikembang-kan oleh pemerintah berdasarkan hasil penelusuran berbasis data.

"Dan juga yang harus jelas, apa arus balik dari masyarakat terhadap pembangunan itu? Jan-gan-jangan, publik tidak meng-inginkan pengembangan wisata itu, tapi tetap dipaksakan karena dinilai menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Ini yang tidak pernah terjelaskan kepada publik selama ini. Jangan ujung-unjun-gnya ada monumen keris. Apa dasarnya itu," singgungnya.

Jika tetap dibiarkan, ia me-nilai, Sumenep tidak akan per-nah memiliki objek wisata yang benar-benar memiliki nilai tawar kepada masyarakat luar, seperti di kota-kota lain. Ia mencontohkan kota Lamongan. Di sana, katanya, ada objek wisata yang betul-betul dikelola oleh pemerintah, yakni Wisata Bahari Lamongan (WBL). "Karena pembangunannya di-awali dengan konsep yang tidak tuntas. Yang kedua, mungkin saja, dalam membangunnya itu asal-asalan," tukasnya.

Untuk itu, lelaki yang akrab disapa Abe itu meminta agar dinas terkait menghentikan kebiasaan menggarap pembangunan objek wisata tanpa didasari oleh kajian yang tuntas. Karena, lanjutnya, ka-lau pembangunannya seperti itu, dalam artian abal-abal, bisa dikata-kan Disbudparpora telah melaku-kan pemborosan anggaran.

Lebih lanjut, ia mengatakan kalau resistensi masyarakat terh-adap pembangunan industri wisa-ta di Sumenep menguat, pihaknya memastikan akan menghadirkan pihak Disbudparpora untuk di-mintai klarifikasi.

"Agar problem ini tidak ber-larut-larut dan harus cepat di-akhiri. Jadi jangan hanya asal membangun, tapi harus ada ref-erensi yang jelas, mengapa harus membangun itu, anggarannya be-rapa?," tutupnya.

=FATHOL ALIF

PARIWISATA

Pembangunan Industri Pariwisata Abal-abal

BLH Akui Belum Terdata dengan BaikSUMENEP – Ruang terbuka hijau (RTH) di daerah kota Sumenep, mulai banyak dialihfungsikan seperti menjadi perumahan. Pemandangan itu terlihat di Jalan Trono-joyo, sebelah barat terminal Arya Wiraraja, Sumenep.

BISNIS WISATA BERKUDA. Dua wisatawan bersama pemandu berwisata petualang dengan menunggang kuda di sepanjang Pantai Saba, Gianyar, Bali, Rabu (5/11). Wisata petualang berkuda kini mulai banyak dikembangkan di kawasan pesisir selatan Kabupaten Gianyar sehingga memberi peluang bisnis baru bagi warga atau nelayan di daerah tersebut.

Page 21: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479| TAHUN III ESumenep

Sebelumnya, panitia dika-takan tidak pernah mengeluar-kan pemberitahuan persyaratan melampirkan surat keteran-gan tidak pernah dihukum dari pengadilan. Panitia baru mem-

beritahukan kekurangan per-syaratan tersebut pada Uyung Warsito, salah satu cakades, se-hari menjelang penutupan.

”Ini tidak benar, mestinya panitia pilkades memberitahukan

semua kekurangan persyaratan cakades yang dibutuhkan jauh-jauh hari pada masing-masing cakades, bukan setelah kurang satu hari,” kata Amir Faisal, tokoh masyarakat Masakambing.

Ia menilai terlambatnya pemberitahuan kekurangan per-syaratan administrasi bagian dari upaya pencekalan. Penceka-lan tersebut dilakukan, karena Uyung Warsito, diprediksi me-miliki banyak pendukung dan berpotensi keluar sebagai pe-manang pada pemilihan kepala desa Masakambing.

”Gara-gara terlambat dua jam menyusulkan keterangan

tidak pernah dihukum dari PN, Uyung Warsito ditolak, dan pelaksanaan pilkades gagal di-gelar karena hanya ada satu calon (yang) lolos administra-si,” timpal H. Nurhatif, tokoh masyarakat Masalembu.

Menurutnya, mestinya pani-tia mempertingkan letak geo-grafis Masalembu. “Jika pani-tia bijak tidak akan seperti ini, Sumenep-Masalembu jauh, membutuhkan waktu 24 jam. Masak terlambat dua jam saja tidak ada toleransi,” tambahnya.

Panitia pilkades diminta mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Sehingga,

pilkades tetap bisa digelar ber-samaan dengan daerah lain, dan tidak menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat nantinya.

“Jika hanya satu cakades yang mendaftar ikut pilkades, maka panitia tidak boleh melanjutkan pemilihan kepala desa, tapi ini calonnya ada cuma ditolak oleh panitia lantaran terlambat 2 jam menyetorkan kelengkapan ad-ministrasi,” pungkasnya.

Panitia telah meloloskan Dody Albar sebagai calon kepala desa. Kabarnya, ia orang dekat mantan kepala desa.

=JUNAEDI/MK

Terlambat Dua JamPanitia Tolak Pendaftaran Cakades

SUMENEP – Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Masakambing, Kecamatan/Kepu-lauan Masalembu, menolak pendaftaran salah satu calon kepala desa, karena terlambat dua jam saat menyerahkan surat keterangan tidak pernah dihukum dari Pengadilan Negeri (PN) Sumenep.

Sebelumnya, Komisi B DPRD Sumenep telah melayangkan surat pemanggilan terhadap pihak Bappeda. Pemanggilan tersebut tindak lanjut tuntutan mahasiswa terkait penggunaan CSR (corporate social responsibility) yang tidak jelas.

”Pemanggilannya gagal dilakukan, karena berbarengan dengan rapat internal dewan,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Juhari, kemarin.

Ditanya soal waktu pemanggilan ulang, pihaknya masih belum bisa memberikan keje-salasan. ”Kita masih belum tahu, kita tunggu saja, pasti kami akan memanggilnya,” ungkapnya.

Sementara Sutrisno, aktivis MTW (Madura Transparance Watch) mengaku kecewa. Bah-kan, dirinya mencurigai gagalnya pemanggilan pejabat penting Bappedda itu, dikarenakan ada kongkalikong.

”Bisa saja itu terjadi. Sebab kalau hanya ber-barengan dengan rapat, masih ada sisa waktu lain untuk meladeni pejabat penting dari Bappeda itu sendiri,” katanya

Selain itu, lanjut Sutrisno, gagalnya peman-ggilan tersebut menunjukkan jika wakil rakyat di gedung parlemen, sudah tidak lagi mepunyai se-mangat untuk menyelesaikan persoalan dana CSR.

”Kalau memang ada kemauan tinggi, pasti pemanggilan itu dilakukan. Karena agenda rapat tidak mungkin sampai menelan waktu sampai 24 jam lamanya,” ungkapnya.

=JUNAEDI /MK

CSR TAK JELAS

Pemanggilan Bappeda DitundaSUMENEP – Rencana pemanggilan pejabat penting di lingkungan Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) Sumenep oleh DPRD setempat di-tunda, Rabu (5/11). Pemanggilan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentu-kan, lantaran internal dewan ada rapat mendadak.

TERTUTUP. Jurnalis mengintip rapat tertutup Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Rabu (5/11). Rencana pemanggilan Bap-peda terkait pengelolaan CSR ditunda karena wakil rakyat ada rapat dadakan.

Page 22: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN IIIFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FKAMIS 6 NOVEMBER 2014No. 0479 | TAHUN III

Pamekasan

Penilaian itu disampaikan Ketua Komisi III Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan, Iskandar, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek tersebut, Rabu (4/11) ke-marin. Menurutnya, temuan di lapangan, proyek trotoar tidak memperhatikan pohon pinggir ja-lan yang berfungsi sebagai peng-hijauan dalam kota.

Pemasangan keramik pada trotoar terlalu dekat dengan pepohonan, sehingga dapat men-gancam kelestarian pohon. Selain itu, dengan perencanaan yang ada saat ini, umur trotoar cenderung

tidak berlangsung lama, karena akar pohon dapat dengan cepat merusak trotoar.

“Semestinya itu, pohonnya di-beri pelindung, sehingga ada ru-ang bagi akar pohon bisa berger-ak, tidak seperti sekarang yang hampir tidak ada jarak antara tro-toar dan pohon. Sehingga trotoar dan pohon beradu yang paling kuat. Kalau lebih kuat pohonnya, maka trotoar akan rusak dan se-baliknya, kalau trotoar yang me-nang, pohonnya yang akan mati,” katanya.

Lanjut Iskandar, yang juga membuat pihaknya kecewa den-

gan proyek tersebut, yaitu per-baikan trotoar tanpa didahului dengan pembersihan saluran air di bawah trotoar, sehingga kalau terjadi hujan lebat, maka tetap saja akan mudah banjir. Menu-rutnya, kalau trotoar sudah dibo-ngkar sebaiknya bersihkan dulu salurannya.

Tidak hanya dua persoa-lan itu yang ditemukan Komisi III. Tambah Iskandar, pihaknya juga mendapati kualitas keramik yang dipasang saat ini lebih jelek daripada yang sebelumnya, yaitu keramik yang tipis. Sehingga ber-potensi mudah pecah, seperti ker-amik trotoar yang telah dipasang tahun lalu.

“Saat saya tanya kenapa ker-amiknya kurang baik, dia (petu-gas PU Bina Marga) beralasan memang keramik yang dipasang tidak sama seperti tahun lalu, tapi keramik khusus trotoar.

Walau rekanan tidak menyala-hi perencanaan, menurut saya perlu kiranya dilakukan evalu-asi terkait kualitas keramiknya,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan meminta PU Bina Marga untuk merencanakan ulang trotoar yang akan dikerjakan tahun berikutnya, utamanya peren-canaan yang berkaitan dengan kualitas keramik digunakan, agar tidak menggunakan kera-mik yang tipis sehingga mudah pecah.

“Coba saja lihat keramik yang tipis, yang dipasang tahun lalu, saat ini kondisinya sudah banyak yang pecah. Semestinya kondisi yang ada dijadikan pelajaran. Jadi, kami minta keramiknya memakai yang lebih tebal, tentu harus di-lakukan perencanaan ulang,” ka-tanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Proyek Trotoar Dinilai Tidak MatangIskandar: Keramik Terlalu Tipis dan Tidak Memerhatikan Kelestarian PohonPAMEKASAN - Proyek perbaikan trotoar yang saat ini tengah dikerjakan oleh rekanan di sejumlah titik di dalam Kota Pamekasan diketahui perencanaannya tidak matang karena ditemukan ada beberapa hal yang tidak diperha-tiakan saat membuat perencanaan proyek tersebut.

KECEWA. Ketua dan anggota Komisi III DPRD Pamekasan saat melakukan sidak pengerjaan proyek trotoar dalam Kota Pamekasan

PAMEKASAN - Pemkab melalui PSSI Pamekasan mel-akukan program pembinaan terhadap pemain muda asli Pamekasan. Ini adalah awal mencari skuat baru Persepam di musim depan, apakah itu berlaga di Devisi Utama atau tetap di ISL.

Pihak PSSI Pamekasan tidak bersedia mengomentari pemain lama karena belum resmi Persepam ini diser-ahterimakan dari PT Pojur Madura United.

PT Pojur Madura United ini adalah pengelola Persepam dalam tiga tahun terakhir. Se-lain itu, PSSI Pamekasan juga tidak bisa membuat kepu-tusan sendiri karena harus berembuk dengan pengelola Persepam yang baru nanti. Meski demikian, Wakil Ketua PSSI Pamekasan, Hamzah Saleh mengungkapkan saat ini secara formal pengelola Pers-epam masih PT Pojur Madura United. Apalagi belum resmi PT ini mengembalikannya ke Pemkab. Hanya saja kalau secara lisan sudah. Sedangkan resminya baru nanti, yang direncanakan setelah kom-petisi ISL musim berakhir.

“Bila nanti sudah dis-erahkan secara resmi, PSSI Pamekasan akan langsung mengambil langkah-langkah konkret, guna masa depan Persepam ini,” tukas Hamzah kemarin (5/11).

Langkah konkret pertama yang akan diambil adalah mencari pengganti PT Po-jur Madura United sebagai pengelola Persepam yang baru. Pihaknya berharap siapa pun pengelola Persepam yang baru nanti, intinya bisa memberi-kan prestasi Persepam yang lebih baik lagi dari sekarang. Beberapa persiapan juga sudah dilakukan PSSI Pamekasan dalam menyambut kembalinya Persepam ini, meski belum ada pengelola baru. Salah satunya adalah pembinaan pemain muda asli Pamekasan ini.

“Secara prinsip, Persepam sudah diserahkan ke Pemkab Pamekasan, selaku pemilik asli klub sepak bola ini. Kami (PT Pojur Madura United) su-dah tidak memiliki wewenang lagi untuk klub tersebut,” papar AQ.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

SEPAK BOLA

Bina Pemain Muda

Page 23: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479| TAHUN III GPamekasan

Tidak ada langkah Kesra un-tuk mencari tahu hal itu. Ter-bukti Kesra masih menunggu pertemuan dengan pihak Bulog Subdivre XII Madura, yang diren-canakan oleh Komisi IV DPRD Pamekasan. Dengan adanya per-temuan itu diharapkan ada titik terang penyebab tingginya angka tunggakan raskin ke bulog.

Kepala Bagian Kesra Pemkab Pamekasan, Amirussaleh menga-

takan pihaknya masih kebingun-gan mencari penyebab terjadinya tunggakan itu karena pihak Bulog Subdivre Madura belum mengirim laporan dalam 7 bulan terakhir ke Bagian Kesra.

Selama ini, jelas Amir, pihaknya hanya menerima lapo-ran Daftar Penerima Manfaat 1 (DPM 1) yang berisi laporan calon penerima manfaat di tiap desa. Sedangkan DPM 2 yang berisi daf-

tar penerima manfaat, sekaligus berita acara penerimaan raskin sama sekali tidak ada di Kesra

“Kalau secara teknis, kami be-lum tahu, kenapa ada tunggakan semacam itu. Kalau perkiraan kami, problemnya itu di kepala desa belum bayar, karena yang kami terima hanya DPM 1-nya” katanya.

Menurutnya, kemungkinan besar DPM 2 tetap berada di desa dan kecamatan masing-masing. Sehingga pihaknya belum tahu desa mana saja dari data DPM 1 yang sudah menerima raskin. Na-mun dalam laporan yang selama ini diterimanya dari Bulog Subdi-vre Madura seluruhnya lunas.

Amir menengarai ada sesuatu yang janggal karena dengan sis-tem Cash and Carry (dibayar lalu diantar) seharusnya tidak ada tunggakan pembayaran. Tidak ada laporan bahwa ada desa ter-tentu yang masih belum menebus raskin ke pihak Bulog.

“Laporan terakhir dari bulog kepada kami (Kesra) bulan April. Dalam laporan itu semua desa di Pamekasan dinyatakan lunas. Se-lanjutnya tidak ada laporan lagi kepada kami,” ungkapnya.

Pihaknya menunggu hasil pertemuan yang telah direncana-kan oleh Komisi IV DPRD Pame-kasan. Dalam pertemuan itu di-harapkan bisa melibatkan pihak

Bulog, Kesra, pihak kecamatan, dan desa untuk mengevaluasi permasalahan tunggakan raskin itu. “Persoalan raskin ini harus dievaluasi secara menyeluruh, makanya kami masih menunggu rencana hearing yang akan diada-kan di dewan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bulog Subdivre XII Madura, Suharyono menyatakan Kabupatan Pame-kasan menjadi kabupaten yang paling tinggi tunggakannya kepa-da Bulog, yaitu mencapai Rp 1,8 miliar. Disusul Kabupaten Sam-pang sebesar Rp 1,4 miliar, Sume-nep Rp 766 juta, dan Bangkalan sebesar Rp 234 juta.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Kesra Tak Tahu Penyebab Tunggakan RaskinBulan April Semua Desa Dilaporkan LunasPAMEKASAN - Hingga saat ini Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan mengaku belum tahu penyebab terjadinya tunggakan beras masyarakat miskin (raskin) yang mencapai Rp 1,4 miliar.

HARGA GARAM NAIK. Pekerja mengangkut garam di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Rabu (5/11). Menjelang berakhirnya musim olah tahun ini, harga garam kualitas satu (K-1), naik dari Rp 550 ribu per ton menjadi Rp 575 ribu per ton, namun harga tersebut masih jauh di bawah harga ketetapan pemerintah sebesar Rp 750 ribu per ton.

Page 24: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Selain pembebasan lahan, ada tiga poin lagi yang menja-di isi rekomendasi DPRD yang dikeluarkan melalui Komisi III, yaitu pemkab setempaat harus segera melakukan inventarisir lahan yang menjadi dampak dari embung tersebut, mem-buat pelengsengan sepanjang saluran embung, dan harus membuatkan jembatan bagi warga.

Akibat pembangunan embung tersebut jarak tempuh warga yang sebelumnya hanya bisa di-lakukan dengan waktu cepat, saat ini harus memutar dengan jarak tempuh mencapai 1 kilometer sehingga pemkab harus responsif dengan dampak pembangunan embung tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Iskandar. Menurutnya, reko-

mendasi yang telah dikeluar-kan itu sesuai dengan kebu-tuhan warga setempat karena selain lahan yang tergenang air, ternyata warga juga mengeluhkan jarak tempuh yang semakin jauh.

“Ada 4 poin yang menjadi rekomendasi kami, tapi yang menjadi titik beratnya adalah pembebasan lahan warga yang terdampak karena persoalan lahan warga ini sudah dikeluhkan oleh pemiliknya. Jika lama-lama dibiarkan, persoalannya akan jadi membesar,” katanya.

Saat ditanya perihal tuntutan warga pemilik lahan terdampak untuk mendapatkan dokumen-dokumen pembangunan embung tersebut, Iskandar mengaku tidak

bisa memenuhinya sebab doku-men tersebut ada di pemerintah pusat.

Mulai dari perencanaan hingga proses pengerjaan embung tersebut dilakukan langsung oleh pemerintah pusat, karena anggaran yang digunakan merupakan dana di-rektif Presiden, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Tidak mungkin kami memanggil pihak-pihak yang merencanakan, melelang, dan yang mengerjakan, karena semua dilakukan oleh pusat. Sedang pemerintah daerah itu hanya penyediaan lahannya, makanya kami rekomendasikan agar lahan terdampak harus segera dibebas-

kan,” ungkapnya.Diberitakan sebelumnya,

sejumlah warga Dusun Lekoh Barat, Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, mengadu ke Komisi III DPRD Pamekasan. Dalam Pen-gaduannya, warga meminta ada keterbukaan dokumen Proyek tersebut.

Ada tengara kelalaian, utamanya dalam merancang dokumen dampak lingkungan dan studi kelayakan karena setelah proyek itu diselesaikan, justru muncul luapan baru yang menggenangi tujuh petak lahan warga. Akibatnya, warga tersebut kehilangan mata pencaharian yang selama ini bersumber dari lahan tersebut.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Tanah Warga Jadi RawaDPRD Rekomendasi Segera Bebaskan Lahan Terdampak PAMEKASAN - Persoalan lahan yang terkena dampak pembangunan embung di Desa Bengkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan, membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat merekomendasikan Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) secepatnya melakukan pembebasan lahan tersebut.

JADI RAWA. Tanah pertanian warga di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, tergenang air embung

Page 25: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479| TAHUN III IPamekasan

Penyataan tersebut dikelu-arkan karena ada kekhawati-ran. Pengalaman-pengalaman sebelumnya ada sebagian sekolah diketahui melaku-kan pungutan dalam bantuan pemerintah yang diberikan pada siswa sehingga terjadi penyimpangan dalam pendis-tribusian buku tersebut.

Kepala Disdik Pame-kasan, Yusuf Suhartono mela-lui Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen), Moh Tarsun mengatakan tidak dibenarkan sekolah menjual buku K-13 kepada siswa ka-rena untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah

menengah atas (SMA) sudah ada anggaran khusus yang di-ambil dari bos buku.

“Terkadang ada oknum-oknum yang merecoki bantuan semacam ini untuk mendapat keuntungan. Kami berharap siswa juga tahu kalau buku K-13 itu gratis. Kalau swasta yang baru beroperasi, kami tidak bertanggung jawab, ka-rena memang tidak ada bos buku,” katanya.

Untuk itu, lanjut Tarsun, jika dikemudian hari pihaknya mendapati sekolah negeri masih melakukan pungutan atau men-jual buku tersebut, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang ber-sangkutan.

Jika pengadaan buku yang dilakukan berupa pengayaan, pihaknya memperbolehkan se-kolah memperjualbelikan kepa-da siswa. Itu pun harus tidak ada paksaan yang mewajibkan siswa harus membelinya.

“Buku K-13 yang jadi pegan-gan bagi guru dan siswa itu sifatnya hanya hak pakai saja, jadi semuanya gratis. Dan buku itu harus dikembalikan ke se-kolah,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

BUKU K-13

Disdik Ingatkan SekolahPAMEKASAN - Pemerin-tah pusat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan sudah mendis-tribusikan buku kurikulum 2013 (K-13) ke sekolah-se-kolah baik negeri maupun swasta di kabupaten itu. Disdik memperingatkan (warning) sekolah agar tidak menjual buku terse-but ke pada siswa.

Pemilik Sapi Sonok (Hias) menari saat mengendalikan pasangan sapi so-nok, dalam pawai budaya dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-484, di Kabupaten Pamekasan, Jatim.

Beberapa pihak ingin persentase APBD itu dibalik jadi lebih mengedepankan kepentin-gan rakyat daripada kepentingan birokrasi. Minimal dianggarkan seimbang antara kebutuhan bi-rokrasi dan kebutuhan rakyat.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset (BPKA) Pamekasan, Taufikurrahman menyatakan wajar apabila ang-garan untuk pegawai (birokrasi) lebih mendominasi diambilkan dari APBD karena kebutuhan birokrasi di Pamekasan memang banyak.

Pertama, Pamekasan ada-lah Ibu Kota Karesidenan, yang banyak PNSnya sehingga banyak membutuhkan anggaran. Kedua, PAD Pamekasan memang kecil, sehingga tidak ada pemasukan tambahan yang maksimal untuk menaikkan APBDnya. Pada akh-irnya ketika APBD itu sudah di-anggarkan untuk belanja pegawai dan kebutuhan birokrasi lainnya, langsung menguras sebagian

besar APBD. Sedangkan sisanya untuk kepentingan lain yang anggarannya jauh lebih sedikit.

“Dengan keadaan yang sep-erti ini, di Jatim ini tidak hanya Pamekasan saja. Banyak kabupat-en lain yang mengalami problem sama dengan Pamekasan. Lihat saja beberapa kabupaten lain di Jatim yang sekelas dengan Pamekasan, pasti APBDnya juga banyak dipakai untuk kebutuhan birokrasi karena memang harus seperti itu,” tukas Taufik kemarin (5/11).

Bila dianalisa secara objektif, hampir semua APBD kabupaten/kota. Tidak hanya di Jatim, tapi di seluruh Indonesia, terutama kabupaten yang PADnya kecil dan ketergantungan pada dana perimbangan tinggi. Kecender-ungan belanja pegawainya dan kebutuhan birokrasi lainnya akan besar. Terutama kabupaten yang menjadi Ibu Kota Karesidenan. Hal ini memang sudah demikian sejak dulu.

Akan tetapi, kali ini, pihakn-ya sudah berusaha untuk mel-akukan efisiensi sebagaimana diinginkan Bupati. Pemerintah memang mengharapkan kebu-tuhan birokrasi bisa ditekan seminimal mungkin agar APBD bisa digunakan lebih banyak untuk anggaran publik, setidak-tidaknya lebih banyak daripada sebelumnya. Sungguhpun begitu, pihaknya masih belum bisa menyampaikan secara ter-perinci tentang efisiensi RAPBD 2015 karena RAPBD tersebut masih dalam tahap finishing dan drafnya juga belum disam-paikan ke DPRD.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris menyarankan kepada eksekutif, terutama kepada Bupati dan para pejabat teknis di bawahnya agar dalam penyusunan RAPBD 2015 dapat mengurangi belanja yang tidak terlalu urgen, misalnya kegiatan yang hanya bersifat se-rimonial dan kegiatan rutin yang tidak terlalu mendesak sebaiknya dikurangi bahkan kalau bisa ditiadakan. Dana rakyat harus diselamatkan melalui RAPBD dan terkawal secara baik agar dapat digunakan untuk kepentingan rakyat pula.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Dana APBD Terkuras untuk Anggaran PegawaiTaufikurrahman Menilai Wajar karena Ibu Kota PAMEKASAN - Selama ini diketahui dana APBD Pame-kasan lebih banyak terkuras untuk anggaran birokrasi dari-pada kepentingan publik (rakyat). Hal ini dapat dilihat dari persentase pembagian APBD yang didominasi oleh angga-ran untuk eksekutif dan diakui oleh Pemkab Pamekasan.

Petani mencabut tanaman tomat yang sudah mengering di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim, Rabu (5/11). Harga tomat di kabupaten itu naik dari Rp 2.000 per kg menjadi Rp 4.000 per kg, akibat minimnya pasokan dari Jawa, sementara sebagian besar petani di Madura, gagal panen akibat kemarau panjang.

Page 26: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN IIIJSampangSumenep KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

SEPI. Lokasi proyek pengerjaan embung di Desa

Daleman, Kecamatan Kedungdung, Rabu

(5/11).

Pengerjaan proyek itu terancam molor. Hal itu dikarenakan jumlah pekerja yang menggarap proyek tersebut dirampingkan, dari yang semula berjum-lah 16 pekerja menjadi 6 pekerja. Selain itu, kejelasan masa kontrak pengerjaan-nya juga tidak jelas meski telah dipasang

papan informasi.“Awalnya proyek ini dikerjakan oleh

16 pekerja, namun saat ini hanya ada 6 pekerja. Dan pengerjaan proyek ini su-dah hampir satu bulanan,” ucap salah se-orang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya kepada Koran Madura di lokasi proyek, Rabu (05/11).

Sementara Kabid Operasi dan Pemeliharaan PU Pengairan Sampang Imam Irawan saat dikonfirmasi menu-turkan, proyek pembangunan tersebut berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2014, yaitu sebesar Rp 341 juta.

Pihaknya optimis pengerjaan proyek pembangunan embung tersebut selesai tepat waktu. Sebab menurutnya, proyek

pengerjaan embung tersebut sudah dalam tahap penyelesaian.

“Saya rasa proyek itu tidak molor. Sebab semua konstruksi sudah selesai. Bahkan semua pengerjaannya sudah di-lakukan,” ujarnya dengan optimis.

Mengenai pengurangan pekerja, itu terserah pada pemegang proyek. “Mung-kin pada awal pengerjaannya saja proyek itu dibutuhkan banyak pekerja, tapi saat ini karena proyek itu hampir selesai maka dilakukan pengurangan pekerja. Dan pihak pengairan tidak mau tahu itu digarap bera-pa orang, yang penting pengerjaan proyek embung itu sesuai dengan apa yang kami harapkan (RAB),” jelasnya.

Ketika ditanya tidak dicantumkan-

nya masa kontrak pengerjaan di papan pengumuman, pihaknya merasa kaget, namun pihaknya menuturkan bahwa pengerjaan proyek embung tersebut be-rakhir tanggal 17 Desember 2014.

“Jadi kami tegaskan kembali jika pengerjaan proyek itu sudah jelas yaitu berakhir pada 17 Desember 2014, dan kami rasa masih banyak waktu untuk melakukan penyelesaian pengerjaan proyek itu,” ujarnya.

Proyek pembangunan embung di Desa Daleman tersebut untuk pemban-gunan embung dan penampungan air. Sedangkan pelaksana pembangunan tersebut yaitu CV Market Indotama. =MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG – Hingga menjelang akhir tahun 2014, proyek pem-bangunan di Kabupaten Sam-pang banyak yang belum selesai. Misalnya, proyek pembangunan embung yang ada di Desa Dale-man, Kecamatan Kedungdung.

PEMBANGUNAN EMBUNG

Pengerjaan Proyek di Daleman Tak Jelas

mohammad muhlis/ koran madura

Page 27: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III KSampang

Hal itu juga merupakan tanda lemahnya Pemerintah Kabupaten Sampang yang menangani hono-ranium tidak mampu memediasi sengketa antara pihak perusahaan penyedia jasa outsourcing dan in-stansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang sehingga harus dimediasi oleh tim media-tor Provinsi di Kantor Dinas So-sial Tenaga Kerja dan Transmi-grasi (Dinsoskertrans) Propinsi Jawa Timur.

Dalam mediasi tersebut, se-mua pihak terkait persoalan honoranium hadir yaitu Dinsosk-

ertrans Sampang, perusahaan pe-nyedia tenaga outsorcing, RSUD Sampang serta pekerja yang telah dirugikan haknya.

Tim Mediator Dinsoskertrans Propinsi Jawa Timur Sugeng Le-stari menyampaikan jika hak yang diperoleh buruh harus sesuai den-gan ketenagakerjaan yaitu ber-dasarkan UMK . Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada perusa-haan agar melakukan perundingan dengan pekerja tentang langkah yang akan diambil terhadap para pekerja yang merasa dirugikan.

“Perusahaan wajib untuk

memenuhi ketentuan undang-undang ketenagakerjaan. Yaitu harus membayar upah pekerja

sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK),” tegasnya.

Namun di sisi lain, perwakilan

buruh yang hadir dalam mediasi, Rudi Hartono menolak tawaran perusahaan yang akan memenuhi kerugian berdasar kontrak. Karena menurutnya, nilai kontrak yang di berlakukan pihak penyedia out-sourcing masih di bawah UMK.

“Saya tidak mau dan menolak tawaran perusahaan, karena per-intah pihak mediator sudah jelas,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinsos-nakertrans Sampang Malik Am-rullah melalui perwakilannya Ka-bid Hubungan Industrial Insriyani Krisnawati ketika diminta tang-gapan mengenai hasil mediasi malah enggan berbicara, bahkan pihaknya sebagai pihak mediasi kabupaten terkesan menghindar dari persoalan tersebut.

“Besok, besok ya. Soalnya saya masih ada di ruangan anu, ruangan kantor, jadi besok ya. Soalnya masih ada yang mau di komunikasikan dengan orang-orang Provinsi,” singkatnya. =MOHAMMAD MUHLIS

Hasil Perjuangan Burut Terlihat

PERTEMUAN. Semua pihak saat dimediasi oleh tim mediator Provinsi Jawa Timur, Rabu (04/11).

SAMPANG- Perjuangan nasib buruh di Kabupaten Sampang yang sebelumnya dibantu oleh Serikat Peduli Buruh Madura (SPBM) tampaknya tidak hanya kandas di Kabupaten Sampang saja. Hal itu terbukti pada Rabu (05/11), perwakilan korban buruh Sam-pang menggelar pertemuan dengan mediator ahli dari Provinsi Jawa Timur untuk mencari kebenaran yang selama ini dinilai haknya telah dirampas.

SAMPANG - Keluhan demi keluhan terus dirasakan para pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sam-pang. Amburadulnya manajemen PDAM membuat kalangan legis-latif juga ikut gerah.

Wakil rakyat mengancam akan membekukan sebagian anggaran yang mengalir ke PDAM. Sebab, selama ini pihak PDAM enggan membayar dana penyertaan mod-al yang dialirkan oleh pemerintah daerah (Pemda).

Ketua Komisi II DPRD Sam-pang Moh. Nasir menilai manaje-men PDAM dari tahun ke tahun semakin bobrok. Sebab, pihak PDAM sejauh ini belum mampu membayar pinjaman modal dan segaligus bunga pinjaman sejak Tahun 2003. Sehingga dengan tegas, pihaknya mengungkap-kan tidak akan akan segan-segan untuk membekukan aliran dana yang digelontorkan ke PDAM.

”Kami ikut prihatin terhadap pengelolaan PDAM di Sampang, kenapa sejak tahun 2003 PDAM tidak mampu membayar cicilan hutang modal yang telah men-jadi kesepakatan bersama antara Direktur dan Bupati Sampang,” ucapnya, Rabu (05/11).

Bahkan Nasir menyatakan akan melakukan evaluasi khu-sus dalam setiap anggaran yang diajukan oleh PDAM pada Tahun

2015. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pe-manggilan terhadap PDAM untuk mempertanyakan kejelasan.

”Dalam waktu dekat ini akan mengagendakan pemanggilan terhadap PDAM, terkait kejela-san PDAM ke depannya. Bahkan jika nanti PDAM mengusulkan kembali pinjaman modal maupun penyertaan modal, maka kami tidak akan menyetujui sebelum hutang-hutang PDAM dibayar.

Sebab bagaimapun modal terse-but harus dibayar dan dipertang-gungjawabkan, bukan malah terkesan lepas dari kesepakatan,” jelas.

Direktur PDAM Sampang Rob-ert Balbut sebelumnya menyam-paikan jika kesepakatan tersebut ada kesalahan penulisan dalam judul. Sehingga dirinya berkeingi-nan untuk mengubah kesepaka-tan itu yang awalnya pinjaman menjadi penyertaan modal.

”Pada Tahun 2003 dan 2004, saya masih belum menjabat. Terkait kesepakatan bersama ini ada yang perlu diluruskan, yakni judul dalam kesepakatan itu, bukan pinjaman melainkan penyertaan modal, jadi kami pu-nya alasan tersendiri untuk tidak membayarnya,” singkatnya.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil audit oleh Badan Pemerik-sa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Tahun 2013, PDAM Sam-

pang menanggung tunggakan ci-cilan hutang ke Pemkab Sampang. Tercatat sampai saat ini PDAM mempunyai bunga pinjaman atas kesepatakan bersama antara Bupa-ti Sampang dengan Direktur PDAM nomor 116/634.013/2003-856/PDAM/2003 Tanggal 1 Desember 2003 sebesar Rp 250.000.000 dalam jangka waktu 10 Tahun dengan bunga 10 persen dan jatuh tempo pada Desember 2013.

Namun kenyataannya, PDAM hanya mampu menyicil bunga 7 bulan Rp 14.533.333, setelah itu PDAM tidak lagi membayar, se-hingga bunga pinjaman atas kes-epatakan itu PDAM mempunyai tunggakan Rp 237.500.000.

Pada tahun berikutnya, PDAM kembali mendapat dana pinjaman, sesuai kesepatakan bersama antara Bupati Sam-pang dengan Direktur PDAM Nomor 050/731/434.013/2004-050/252/434.501/2004 tanggal 1 September 2004 sebesar Rp 350.020.000 dalam jangka waktu 10 tahun dengan bunga 8 persen dan jatuh tempo pada tanggal 1 Sep-tembe 2014.

Kenyataannya, PDAM pada masa jatuh tempo sama sekali tidak pernah membayar cicilan bunga segaligus modal awal. Se-hingga total bunga pinjaman atas kesepatakan itu yaitu sebesar Rp 252.230.400. =MOHAMMAD MUHLIS

PENGAIRAN

Jatah Anggaran PDAM Terancam Dibekukan

DARI JAUH. Tampak seorang melintas di depan kantor PDAM di Jl Rajawali Kota Sampang, Rabu (05/11).

Page 28: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN IIIL Sampang

Mayat yang saat ini tengah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang itu, informasikan warga Desa Gunung Maddah, Kecama-tan Kota Sampang. Ia bernama Tohir (40). Hal itu terungkap setelah pihak keluarga ada yang mengakui jika ada salah satu anggota keluarganya yang sudah dua hari tidak pulang.

Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasat Reskrim AKP Hari Siswo membenarkan bahwa mayat yang ditemukan di Sungai Tambaan

Camplong sudah ditemukan identitasnya. Mayat laki-laki tersebut sudah dibawa pulang oleh keluarganya.

“Korban itu orang Gunung Maddah. Bahkan usai dilaku-kan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang, korban dibawa pulang ke rumah duka di Desa Gunung Maddah Kecamatan Kota Sampang. Memang informasinya sudah tidak pulang selama dua hari. Dan mayat laki-laki itu memi-liki riwayat kurang normal,” jelasnya kepada Koran Madura,

Selasa (4/11).Sebelumnya, warga Desa

Tambaan, Kecamatan Camp-long, Sampang dikejutkan den-gan penemuan mayat pria tanpa identitas. Satu hari sebelumnya, Senin (03/11) malam, ada warga luar desa yang mencari ikan di Sungai Tambaan dan member-itahu pada warga lain terhadap sosok mayat tersebut.

Namun, mayat tersebut baru ditemukan dan dilaku-kan evakuasi oleh petugas pagi harinya sekitar sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (04/11). =MOHAMMAD MUHLIS

PENEMUAN MAYAT

Jenazah itu Bernama TohirMAYAT. Mayat laki-laki ketika hendak dilakukan evakuasi di Sungai Tambaan, Selasa (04/11). Identitas mayat tersebut sudah diketahui.

SAMPANG – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di Sungai Tambaan, Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, mulai terungkap. Sosok mayat laki-laki yang ditemukan mengenakan baju takwa berwana coklat dan celana kolor warna hitam ada yang mengenali.

Page 29: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III MBangkalanBangkalan KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Lagi, Warga Surabaya Diringkus karena SabuBandar Narkoba Hanya Dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang

Pria yang memiliki tiga anak itu tak bisa berkutik ketika laju sepeda motor Honda Supra 125 bernopol L 3122 OW yang dik-endarainya dihentikan petugas. Apalagi saat penggeledahan, sabu 1,6 gram itu ditemukan di bawah jok motor yang dikemas dalam empat kantong plastik ke-

cil. Selain itu, petugas juga men-emukan peralatan menghisap sabu.

"Saat itu, anggota curiga pada R ketika melintas di Suramadu. Kemudian anggota kami meng-hentikan laju kendaraan R dan melakukan penggeledahan. Pen-gakuan tersangka, barang itu di-

dapat dari J warga Blega," terang Wakapolres Bangkalan, Kompol Yanuar Herlambang, kepada wartawan.

Menurut Yanuar, J masih diburu oleh petugas, sedangkan identitas sang bandar sudah dimasukkan dalam daftar pen-carian orang (DPO). Pihaknya akan terus menyikat peredaran narkoba di wilayah hukum pol-res Bangkalan, sebab masalah narkoba merupakan target utama yang menjadi perin-tah atasan. Terlebih salah satu kecamatan di wilayah setem-pat terkenal dengan kampung narkoba.

"Tersangka memakai sabu dengan alasan agar kondisi badan tetap fit. Namun apa

pun alasan pelaku, kami tetap proses karena telah melanggar aturan. Tersangka akan dijerat pasal 112 ayat 1 UU nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun pen-jara," jelasnya.

Sementara itu, upaya mem-erangi maraknya penyalahgu-naan narkoba, Polres Bangkalan terus melakukan pengawasan ketat di tiga lokasi. Sebut saja, Jalan Raya Burneh, Jalan Raya Labang, dan Jalan Raya Socah. Pasalnya, tiga akses itu meru-pakan jalur masuknya para kon-sumen yang hendak membeli sabu-sabu ke Kampung Narko-ba di Desa Parseh Kecamatan Socah.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Jajaran Satuan Resnarkoba (Sa-tresnarkoba) Polres Bangkalan meringkus R (43), warga Surabaya di kawasan akses Suramadu, tepatnya Jalan Raya Sendeng Dajah, Kecamatan Labang , Rabu (5/11). Pria bertubuh tambun ini ter-tangkap basah membawa narkoba jenis sabu-sabu (SS). Di hadapan petugas, tersangka mengkonsumsi barang haram tersebut agar kondisi tubuh tetap dalam keadaan fit.

doni heriyanto/koran maduraNARKOBA. Tersangka (kanan) beserta barang bukti saat diamankan di Polres Bangkalan, Rabu (5/11).

KETENAGAKERJAAN

Mengapa Masih Banyak Warga Jadi TKI?

BANGKALAN - Minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Bangkalan membuat masyarakat masih berminat untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sedikitnya tahun ini ada 39 orang yang terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmi-grasi (Dinsosnakertrans) Kabu-paten Bangkalan yang sedang bekerja ke luar negeri.

"Ada sekitar 39 orang yang bekerja ke luar negeri sebagai TKI. Mereka berangkat melalui kerjasama yang dibangun oleh kami," kata Kadinsosnakertrans, Yulianto melalui Kabid Tenaga Kerja, Takdir.

Mereka yang bekerja ke luar negeri dengan beberapa negara tujuan di antaranya menjadi TKI di Malaysia sebanyak 32 orang. Selain itu, warga yang bekerja ke Hongkong ada 4 orang dan 3 orang bekerja ke Taiwan. Mereka terdiri dari 28 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Meskipun begitu, jumlah tersebut mengalami pe-nurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk mengurangi angka pengangguran itu, upaya yang bisa dilakukan Dinsosnakertrans Bangkalan dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan. Baik perusahaan di dalam maupun perusahaan di luar negeri," ungkapnya.

Selain menjalin kerjasama dengan perusahaan yang ada di luar negeri. Upaya yang dilaku-kan dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan di dalam negeri, seperti kerjasama yang dilakukan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya dan FIF.

"Kalau yang bekerja di peru-sahaan yang ada di dalam negeri dan melalui kita ada sekitar 53 orang. Mereka ditempatkan di Alfamart sebanyak 23 orang dan FIF 25 orang," jelasnya.

Upaya kerjasama yang dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran yang semakin tahun terus bertambah. Sebanding dengan pertum-buhan penduduk yang ada di Bangkalan. Pasalnya, jumlah pencari kerja per Oktober 2014 mencapai 548 orang.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III N Bangkalan

13 Pegawai Pemkab Terjaring Razia10 THL dan 3 PNS Kelayapan saat Jam Dinas

Menurut Kastpol PP Bangkalan, Moh Fachri, razia terhadap PNS maupun THL yang keluyuran se-mata-mata sebagai upaya mening-katkan disiplin kerja pegawai, agar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab berlangsung secara optimal. Sebagai pegawai harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat. Bukan justru tidak masuk kerja. Sebab pegawai memiliki tanggung jawab moral se-

bagai aparatur negara."Ya kita hanya sebagai pen-

egak perda ingin melihat sejauh mana aturan pimpinan kita ini di-laksanakan. Terutama bagaimana para pegawai itu bisa lebih disip-lin dan tidak meninggalkan kewa-jiban saat jam kerja kantor," ujar mantan kepala Dispertamben itu.

Selain meningkatkan kedisi-plinan pegawai, razia ini sebagai bentuk penegakan peraturan da-erah (Perda) serta Peraturan Pe-merintah (PP) nomor 30 tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Peraturan Bupati (Perbub) nomor 10 tahun 2013 tentang tenaga harian lepas (THL) di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Bangkalan.

"Keberadaan seperangkat atu-ran tersebut seharusnya dijalan-kan oleh pegawai, bukan untuk dilanggar. Maka dari itu, dengan menggelar razia diharapkan bisa menimbulkan efek jera dan pega-wai patuh terhadap aturan yang berlaku," paparnya

Sementara itu, dalam razia tersebut setidaknya terdapat lima lokasi yang dijadikan sasaran operasi. Sebut saja, rumah ma-kan Bebek Sinjay, Swalayan Tom Jerry, dan Indah Swalayan. Kemu-dian pusat perbelanjaan Bintang Mulya dan Hypermart tak luput dari penyisiran yang dilakukan

BANGKALAN - Belasan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bertugas di lingkungan pemerintahan kabupaten (Pemkab) Bang-kalan terjaring razia, Rabu (5/11). Operasi yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat ber-hasil menciduk sebanyak 13 orang pegawai. Ke-13 abdi negara tersebut dite-mukan berkeluyuran saat jam dinas berlangsung. Bagi pegawai PNS maupun THL yang terjaring razia dilakukan pendataan untuk dilaporkan ke instansi mas-ing-masing.

Nama-nama PNS dan THL yang Terjaring Razia

Syafiatur, Staf Kecamatan Burneh (THL)Ifa Wasila, Staf Kecamatan Burneh (THL)Siti Fatima, pegawai Kantor Pengelolaan Pasar (THL)Maksudah, pegawai Kantor Pengelolaan Pasar (THL)Andri Sulistiana, pegawai Disporabupar (THL)Rika Noviana, pegawai RSUD Syamrabu (PNS)Susanti, pegawai RSUD Syamrabu (PNS)Yudistira AA, pegawai PU Cipta Karya Tata Ruang (PNS)Nurul Hidayati, pegawai Kantor Pengelola Pasar (THL)Nurul Arifah, staf Pasar Kamal (THL)Intan Permatasari, staf pasar Kamal (THL)Yuli Sri S, pegawai Kantor Pengelola Pasar (THL)R.P Moh. Soleh. A, pegawai Disporabudpar (THL)

doni heriyanto/koran maduraBOLOS. Salah satu PNS yang ditemukan berkeluyuran di rumah makan bebek Sinjay saat jam dinas berlangsung.

sumber: satpol pp

IDENTITAS KOTA

Bangkalan Belum Punya Ikon

BANGKALAN – Tak seper-ti di tiga kabupaten lainnya di Madura, Kabupaten Bangkalan hingga saat ini masih belum menemukan ikon di jantung kota yang bisa ditawarkan ke-pada masyarakat luar. Membuat pemkab setempat harus memutar otak, agar bisa menemukan ikon yang bisa menjadi nilai jual. Mes-ki Stadion Gelora Bangkalan saat ini sudah dikenal masyarakat, masih belum dimiliki ikon.

Bupati Bangkalan, Mak-mun Ibnu Fuad mengaku perlu pengembangan ikon yang bisa menjadi citra Bangkalan. Sebab tiga dari empat kabupaten di Madura sudah memiliki ikon kota tersendiri. Seperti kabu-paten Sampang yang memiliki Taman Monumen Trunojoyo, Pamekasan, yang terkenal den-gan Monumen Arek Lancornya. Selain itu, Kabupaten Sumenep yang dikenal dengan Taman Bunganya. Namun di Bangkalan sendiri masih belum memiliki ikon yang melambangkan kein-dahan kota.

"Kita memang membutuh-kan sebuah ikon baru bagi kota ini. Rencananya penataan dan pengembangan Taman Paseban

yang ada di jantung kota akan dijadikan ikon baru. Itu akan di-jadikan identitas baru Bangka-lan," ujar Ra Momon, panggilan akrabnya.

Untuk konsep penataan Ta-man Paseban akan sama dengan taman-taman yang menjadi ikon kota, di tempat lain. Se-bagai lokasi Taman Bermain anak-anak, keluarga maupun masyarakat umum. Bahkan akan diberikan live music, den-gan meletakkan panggung kecil di Taman Paseban. Akan tetapi, hal itu tidak mengganggu nu-ansa lokal yang ada.

Selain itu, dirinya berencana membangun Taman Paseban dengan sebuah patung berbentuk buah salak untuk menambah nuansa kekhasan taman. Nanti taman tersebut bukan hanya sekadar menjadi tempat bersan-tai, tetapi menjadi ikon baru agar dikenal seluruh masyarakat luar.

"Kebutuhan panggung sendiri masih akan dikaji dulu. Sebab lokasi taman tersebut sa-ngat berdekatan dengan Masjid Agung. Jika lebih banyak mu-daratnya mending tidak usah ada," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraIKON KOTA. Taman Paseban yang rencananya akan dibangun patung salak sebagai ikon baru.

satpol PP. Hasilnya, 13 pegawai yang berstatus PNS dan THL tak bisa berkutik saat tertangkap ba-sah sedang bolos kerja.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III OBangkalanBangkalan KAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

Usaha Camilan Rumahan Menjanjikan

Salah satunya adalah usaha camilan (makan ringan). Kendati camilan merupakan makan mu-rah yang terjangkau, namun us-aha camilan sangat memberikan keuntungan yang cukup besar ka-rena minat masyarakat membeli camilan masih tinggi.

Hanya saja, usaha camilan membutuhkan keseriusan dan ketekunan karena persaingan

pasar camilan semakin hari se-makin meningkat. Sungguhpun begitu camilan yang mempunya rasa enak dan harga yang terjang-kau akan tetap bertahan di pasa-ran.

“Usaha camilan itu tidak perlu modal besar dan bisa dilakukan di rumah. Hanya saja kita harus pin-tar memilih camilah yang akan dibuat. Itu tergantung pada kebi-asaan atau kegemaran masyarakat memakan camilan itu,” kata Sub-riyah, pemilik usaha camilan Andi Cahaya.

Usaha camilan yang ia mulai dengan modah awal Rp 1 juta. Kini omzetnya sudah mencapai Rp 15 juta dalam satu bulan. Pertama dirinya hanya membuat marning (jagung goreng), karena belajar dari pasar camilan. Di-rinya terus menambah camilan-camilan lain sesuai dengan per-mintaan pasar.

Dengan dibantu oleh kar-yawannya, selain marning kini Subriyah juga telah membuat kripik sukun, kripik singkong, otok goreng, dan kedelai goreng.

Banyak camilan yang dibuat itu karena ada permintaan dari toko yang sudah berlangganan marn-ing sebelumnya.

Menurutnya, dirinya memilih usaha camilan karena pasar cami-lan masih cukup luas, kemudian camilan itu masih sangat dige-mari, serta camilan tidak ada tar-get umur. Pasalnya, camilan yang dibuatnya dapat dimakan mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Lanjut Subriyah, awal mulai usaha camilan itu dirinya hanya menitipkan di toko-toko sekitar rumahnya di Desa Tobungan, Ke-camatan Galis, Pamekasan. Na-mun saat ini pasar usahanya itu sudah mencakup ratusan toko yang tersebar di kabupaten terse-but.

“Dulu itu saya bawa sendiri ke toko-toko, tapi sekarang saya su-dah punya dua orang tenaga mar-keting. Karena usaha camilan itu harus mempunyai tenaga market-ing yang baik. Sebab di marketing itu ujung tombak usaha camilan,” ungkapnya.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Tidak se-mua bisnis membutuhkan modal besar, bahkan masih banyak bisnis atau peluang usaha yang bisa didirikan dengan modal kecil. Tidak semua bisnis harus dilaku-kan di luar rumah sebab ternyata banyak juga bisnis rumahan yang menghasil-kan, tidak memerlukan modal yang besar, dan bisa dikerjakan dari dalam rumah.

ali syahroni/koran maduraBEKERJA. Sejumlah karyawan sedang membungkus camilan di rumah Subriyah, Desa Tobungan, Galis, Pamekasan.

Cara Pembuatan:Pertama kali kupas singkong yang telah disiapkan lalu cuci bersih. Setelah itu singkong dirajang (diiris). Lalu siapkan air yang dicampur dengan kapur sirih. Kemudian masukkan bumbu halus (bawang putih dan garam) ke dalam campuran air dan kapur sirih, aduk rata. Singkong rajangan direndam ke dalam larutan tersebut selama kurang lebih 30 menit.Setelah itu, minyak sayur dipanaskan, kemudian masukkan bumbu halus dan diaduk-aduk. Masukkan gula pasir sampai merata. Aduk-aduk terus hingga kering. Setelah itu kecilkan atau matikan api kompor. Langkah selanjutnya, memasukkan keripik singkong, aduk-aduk lagi sampai merata. Kemudian, kita angkat dan tiriskan. Biarkan keripik singkong sampai dingin. Langkah terakhir adalah pembungkusan.

Bahan Bumbu :- kapur sirih- air- gula pasir- garam- bawang putih- bawang merah

Page 32: e Paper Koran Madura 6 November 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 NOVEMBER 2014 | No. 0479 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RAKAMIS 6 NOVEMBER 2014

No. 0479 | TAHUN III PSri Hidarti Khadijah

Tidak semua bisnis membutuhkan modal besar, bahkan masih banyak bisnis atau peluang usaha yang bisa didirikan dengan modal kecil. Salah satu-nya adalah usaha camilan (makan ringan).

Selengkapnya INDUSTRI LOKAL | Hal. O

Gadis yang beralamat di Kelu-rahan Lawangan Daya RT 09 RW 04, Kecamatan Pademawu,

Pamekasan ini memiliki sejumlah pr-estasi dalam kejuaraan bridge (kartu remi), di antaranya tercatat sebagai

Juara ke-2 Kejuaraan Bridge Antar Pelajar Kabupaten Pamekasan (2009) dan Juara ke-3 Kejuaraan Bridge Antar Pelajar Kabupaten Pamekasan (2009).

Selain itu, masih di kejuaraan kartu, gadis yang mengidolakan Valentino Rossi, Messi, Neymar, dan Dian Pelangi ini juga

menjadi semifinalis cabang olahraga Bridge pada Pekan Olahraga Kabupaten Pamekasan (2010), Finalist Bridge Tour-nament Bupati Pamekasan Cup (2010), dan Juara ke 2 Kejuaraan Bridge Antar Pelajar Kabupaten Pamekasan (2011).

“Banyak hal yang bisa kita temukan di luar comfort zone (zona kenyamanan), kita bisa tahu kekurangan dan kelebihan kita, sejauh apa kita bisa bersaing dan bagaimana kita harus bersikap. Keluar dari comfort zone itu akan memberikan kita banyak pelajaran dan kita akan lebih banyak bersyukur,” kata Darti, sapaan akrabnya.

Setelah lulus SMA pada tahun 2011 lalu, dirinya melanjutkan pendidikan dengan kuliah di perguruan tinggi po-liteknik di Malang. Gadis yang pernah sekolah di SDN Barurambat Kota II, SMP Negeri 2 Pamekasan, dan SMA Negeri 2 Pamekasan ini tertarik untuk tahu dan mendalami hal yang berkaitan dengan HIV/AIDS.

Bahkan ada pengalaman menarik yang diceritakan gadis yang hobi menggam-bar ini. Menurutnya saat sharing dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS), banyak hal yang dapat diambil pelajaran dari ODHA agar dapat terhindar hari penyakit yang belum ditemukan obatnya itu.

Gadis cantik yang tercatat sebagai mahasiswi Politeknik Negeri Malang Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3, Manajemen Informatika ini pernah menjadi panitia seminar Peringatan Hari HIV/AIDS Internasional UKM Pasukan Anti Narkotika Politeknik Negeri Malang tahun 2012 serta menjadi Ketua Pelak-sana Penempuhan Nomor Induk Anggota UKM Pasukan Anti Narkotika Politeknik Negeri Malang tahun 2013.

=ALI SYAHRONI/RAH

Dunia tidak selebar daun kelor. Peribahasa ini dapat menggambarkan pesan Sri Hidarti

Khadijah, gadis kelahiran Pamekasan, 07 Juni 1993 lalu itu. Banyak hal yang dapat ditemukan di luar kebiasaan yang terjadi

setiap harinya. Tentu banyak pelajaran yang bisa didapat, kalau bisa dengan cepat ber-

adaptasi dengan lingkungan sekitar.

Setiap orang mempunyai masa lalu. Apa pun masa lalunya mungkin tetap ber-

bekas dalam diri setiap individu. Khususnya masa lalu yang buruk atau tidak ingin dikenang. Jika ingin mendapatkan kebahagiaan, maka harus berdamai dengan masa lalu. Penyesalan terhadap apa yang telah diperbuat, tidak mengubah masa lalu, tapi bisa membantu memper-baiki masa depan.

"Masa lalu adalah pelajaran untuk hari ini. Apa pun yang terjadi biarkan menjadi sebuah kisah yang

tak akan pernah terulang kembali," ujar Melly Andriyani.

Hidup ini, kata perempuan yang akrab disapa Melly, terlalu singkat. Jadi jangan pernah terbelenggu oleh kisah-kisah yang telah usang. Jangan pernah mudah menyerah karena selalu teringat dengan kejadian-kejadian di masa kelam. Ambillah pelajaran untuk berubah hidup ke arah yang lebih baik. Bangkit itu lebih berharga dari pada hanya meratapi kehidupan dengan penuh penyesalan.

"Hidup ini terlalu indah untuk

diisi oleh ratapan, umpatan, penye-salan, rasa marah, dendam. Semua itu hanya menggerogoti keindahan hidup. Tertawa dan tersenyumlah, walau dalam suasana sedih sekali-pun. Syukuri apa yang telah dimiliki. Belajarlah dari kehidupan yang sudah dijalani," ungkapnya.

Untuk itu, menatap masa depan dengan penuh optimis harus di-lakukan. Sebab kehidupan ini akan terus berjalan. Jika tidak siap untuk masa depan, justru akan terjebak pada perputaran dunia ini.

=DONI HERIYANTO/RAH

Nama : Sri Hidarti kHadijaH Panggilan : DartiTetala : Pamekasan, 07 Juni 1993Pekerjaan : MahasiswiAlamat : Kelurahan Lawangan Daya. Kec.

Pademawu Kab. Pamekasan

Pendidikan =SDN Barurambat Kota II, 1999 – 2005=SMPN 2 Pamekasan, 2005 – 2008=SMAN 2 Pamekasan, 2008 – 2011=Politeknik Negeri Malang Jurusan Teknik

Elektro Program Studi D3 Manajemen Informatika, 2011 – sekarang.

MELLY ANDRIYANI

Harus Belajar dari Masa Lalu

Biasakan Beradaptasi dengan Lingkungan

Usaha Camilan Rumahan Menjanjikan