e Paper Koran Madura 7 November 2014

32
BERITA TERKAIT Hal 4 ant/sahrul manda tikupadang TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menutup jalan dan menyandera mobil truk trailer saat berunjuk rasa di depan kampus UNM, Makassar, Sulsel, Kamis (6/11). Aksi tutup jalan tersebut sebagai aksi protes terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM karena dinilai tidak pro kepada rakyat miskin. E-Money Lebih Riskan Dibanding Raskin Dana “Kartu Sakti” Jokowi Dipertanyakan Nasional hal 2 KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT www.koranmadura.com 0328-6770024

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 7 November 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 1

BERITA TERKAIT

Hal 4

ant/sahrul manda tikupadang TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menutup jalan dan menyandera mobil truk trailer saat berunjuk rasa di depan kampus UNM, Makassar, Sulsel, Kamis (6/11). Aksi tutup jalan tersebut sebagai aksi protes terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM karena dinilai tidak pro kepada rakyat miskin.

E-Money Lebih Riskan Dibanding Raskin

Dana “Kartu Sakti” Jokowi Dipertanyakan

Nasional hal 2KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM

7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT www.koranmadura.com

0328-6770024

Page 2: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 2

Tokoh atau pemuka dari sebuah komunitas, ibarat air dalam kemasan botol yang masih utuh. Orang-orang, memandang air dalam botol tersebut sebagai konsumsi pelepas dahaga. Karena itu, tuan rumah memersilakan tamu untuk meminum air di dalamnya. Begitu air habis, botol dimigrasi ke halaman. Ketika keluar dari ruang keluarga, botol itu ditendang; sekeras mungkin. Ibarat pepatah, ada peran disayang, habis pentas panggung diterjang. Inilah wujud pragmatisme yang sesungguhnya dimana seseorang diperlukan hanya karena pertunjukan belum berakhir.

Pada rentang waktu 1842-1910, William James (1842-1910), mengusung relativisme dan melahirkan pragma-tisme. Itu dimaksudkan supaya kemanusiaan berhadapan dengan masalah besar sebentuk industrialisasi dan kapi-talisasi. Di dalam politik, hal itu dominan dalam getting things done (ada karena berguna secara pragma). Bagi kaum pragmatis, dalam hal mengambil tindakan tertentu, ada dua hal penting yang dipertimbangkan.

Pertama, ide atau keyakinan yang mendasari keputusan yang harus diambil untuk bertindak tertentu yang diang-gap berguna secara pragmatis. Kedua, tujuan dari tindakan itu sendiri yang tidak bisa dipisahkan antara tindakan dan kegunaan. Dua-duanya tidak dapat dipisahkan karena sub-

stansi dari pragmatisme adalah kepentingan untuk memenuhi syahwat kebutuhan sebagaimana ditiupkan psikolog Abraham Maslow.

Di panggung politik tanah air, Orde Baru menganut pragmatisme. Rezim itu tidak peduli nilai. Apapun dikerjakan rezim asal menguntungkan. Pragmatisme ini, pada akhirnya destruktif dan menyebabkan inkonsistensi pada penganutnya. Sikap pragmatis cenderung menempuh segala cara untuk mencapai kepentingannya den-

gan mengabaikan prinsip kebenaran. Sikap pragmatis ini tidak memberikan kontribusi apapun dalam menyelesaikan problematika kehidupan dan justru sebaliknya, mendatang-kan bahaya laten yang merusak nilai-nilai kebenaran.

Dalam ranah kehidupan publik, pragmatisme politik hanya melihat kepentingan jangka pendek yang mengun-tungkan diri dan kelompoknya. Bermanfaat atau men-guntungkan bukan berarti benar, tetapi hanya sekedar memuaskan syahwat. Di sinilah sikap plin-plan yang tidak berpendirian sangat nagras. Begitu kemanfaatan jangka pendek lenyap, mereka akan mencari dan memangsa ke-manfaatan lain. Akibatnya, persoalan utama yang dihadapi masyarakat tidak terselesaikan. Lalu, politik kemudian hanya sebagai alat untuk melestarikan kepentingan elit, bukan kebutuhan kaum alit.

Lebih buruk lagi, pragmatisme politik bisa menimbul-kan citra buruk karena masyarakat akan semakin skeptis terhadap partai politik dengan menganggap politik itu kotor, buruk, menipu, dan manipulatif. Jika ini berlangsung secara terus-menerus, maka akan mendatangkan bahaya bagi upaya penegakan nilai. Karena itu, Soe Hok Gie dalam konteks politik negeri ini menulis puisi; kawan-kawan, ku-berikan padamu cinta, dan maukah engkau selalu berjabat tangan dalam hidup ini?

Memandangi politik negeri yang dijejali para Sengkuni, republik ini merindu Puntadewa yang sadu, ambeg brah-mana, tenang, sabar, cinta damai, dan tidak mudah marah. Negeri ini juga mendamba Bagaspati, Antasena dan Resi Subali sebagai perlambang kesucian hati yang berhasil mem-bunuh syahwat politik Mussolini. Tetapi menatap keruwetan anak bangsa saat ini, masih adakah sosok serupa Puntadewa yang lahir dari ubun-ubun Kunti itu? Atau haruskah bersepa-kat dengan Afrizal Malna, yang menulis : Dalam rahim ibuku tak ada anjing? Bahwa seseorang pada akhirnya menjadi yang tidak diinginkan, lingkungan yang menjadikannya seperti itu, serupa pragmatisme, di sekitar kita. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 2

Memandangi politik negeri yang dijejali para Sengkuni, re-publik ini merindu Puntadewa yang

sadu, ambeg brah-mana, tenang, sa-bar, cinta damai

Pegawai negeri sipil dilarang menyelenggarakan rapat atau mel-akukan kegiatan dinas di hotel, dan harus menggunakan fasilitas negara untuk tugas, kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddi Chrisnandi.

“Kami sudah mengeluarkan su-rat edaran untuk seluruh kegiatan penyelenggara pemerintah agar menggunakan fasilitas negara,” kata Yuddi kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan usai

dirinya diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menerima ara-han, saran dan petunjuk berkaitan dengan tugas-tugas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) terkait melaksanakan gerakan rev-olusi metal melakukan reformasi birokrasi di seluruh organisasi di kegiatan pemerintah.

“Nanti dari kami akan meny-iapkan inpresnya agar itu berlaku kepada seluruh kementerian, lem-baga juga dilaksanakan di daerah,” katanya.

Kegiatan tersebut, katanya, tidak hanya berlaku di pemerin-tah pusat tapi juga berlaku di dae-rah seluruh Indonesia. “Kita sudah sampaikan ke pemda dan kalau masih ada yang bandel berarti ke-terlaluan,” katanya.

Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno yang mengimbau agar pejabat menggunakan kelas ekonomi.

Menurut Rini, imbauan terse-but dalam rangka efisiensi angga-ran perusahaan dari pos perjala-nan luar kota.

Berdasarkan catatan, jumlah BUMN saat ini berkisar 138 pe-rusahaan atau rata-rata satu pe-rusahaan terdapat 30 orang yang masuk kategori pejabat, secara keseluruhan jumlahnya berkisar 4.000 orang.

=ANT/JUWITA/BETH

JAKARTA-Gerakan penghematan anggaran dengan pola kerja sederhana mulai diwacanakan oleh be-berapa menteri Kabinet Kerja. Mereka adalah Menteri BUMN Rini Sumarno yang mengimbau direkasi BUMN untuk menggunakan pesawat kelas bisnis, dan Menteri PAN yang melarang kegiatan dinas dilakukan di hotel, baik di pusat maupun di daerah.

Gerakan Sederhana ala Kabinet Jokowi Jangan Rapat di Hotel, Jangan Naik Pesawat Kelas Bisnis

PragmatismeOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

JAKARTA-Dualisme kepe-mimpinan di DPR belum juga mencapai titik temu. Masing-masing kubu, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi In-donesia Hebat (KIH), masih bersikukuh dengan pendapa-tnya.

Opsi kocok ulang pimpinan komisi dan alat kelengkapan de-wan (AKD) sempat mencuat meski jalan untuk mencapai kompromi masih sulit.

Anggota DPR dari Fraksi Nasdem, Patrice Rio Capella, mengatakan, untuk menyelesaikan pertikaian politik ini, perlu dimu-lai dengan kesadaran masing-masing pihak bahwa sudah terjadi kekeliruan bersama.

“Perlu kesadaran semua fraksi bahwa kita ini sudah sama-sama keliru,” ucap Patrice di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11).

Karena itu, Patrice mengimbau agar semua pihak yang berseteru

mau duduk bersama dan menyele-saikan perbedaan pandangan yang ada dengan musyawarah. “Situasi ini diselesaikan dengan duduk bersama. Jangan anggap kita pal-ing benar,” kata Patrice.

Menurut dia, untuk menggelar pemilihan pimpinan komisi kembali diperlukan kehadiran setengah plus satu anggota fraksi. Sebab, dalam Pasal 232 UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) dijelaskan, aturan dalam setiap mengambil keputusan dalam rapat harus dihadiri setengah tambah satu. Begitu pun dalam Tata Tertib DPR Pasal 251 Ayat 1.

“Menurut saya, belum ketemu-nya itu kita tidak penuhi proses tatib. Situasi ini perlu duduk bersama,” kata Patrice

Dia mengaku, kocok ulang formasi pimpinan komisi menjadi salah satu opsi untuk mengakhiri konflik. Namun KMP masih belum sepaham. Baru dua fraksi dari KMP yang setuju dengan opsi KIH, yaitu mengocok ulang posisi pimpinan Komisi DPR.

Dua fraksi yang setuju untuk

kocok ulang adalah Gerindra dan PAN, namun Rio mengaku belum tahu sikap fraksi-fraksi lain di KMP.

Rio menyambut baik kesedi-aan dari pimpinan DPR untuk mengajak musyawarah mufakat dalam pembagian pimpinan AKD secara proporsional. Rio mengatakan tujuan KIH meng-hendaki kursi di pimpinan komisi bukan untuk bagi-bagi jabatan, melainkan agar peratu-ran DPR ditegakkan menganut asas keadilan.

Namun Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon membantah adanya wacana untuk mengulang kembali pemilihan pimpinan AKD.

“Nggak ada wacananya, ketua dan wakil itu ‘kan sudah ditetap-kan dan sudah mulai kerja, jadi su-litlah,” ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11).

Namun, menurut dia, me-mungkinkan jika ingin penam-bahan komisi. “Tapi itu juga kalau disepakati oleh anggota,” imbuhnya.

Fadli menegaskan, apa-pun perubahan itu harus sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku. “Yang pasti semua kemungkinan kita jajaki karena kita memang selalu terbuka, tapi kita juga tak mau memaksakan mengakomodasi,” tandasnya.

=GAM/ABD

DPR TERBELAH

Selesaikan Dualisme dengan Duduk Bersama!

Page 3: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

“Tidak bisa suatu tindakan dilakukan terlebih dahulu kemu-dian dasar hukumnya menyusul. Tindakan itu bisa dianggap il-egal sampai payung hukumnya diterbitkan,” ujar peneliti Divisi Kajian Hukum Tata Negara Sin-ergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) M. Nasef saat dihubungi, Kamis (6/11).

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah meluncurkan 3 kartu sakti di awal pemerintahannya. Program ‘kartu sakti’ tersebut dinilai sejumlah kalangan tidak sesuai prosedur yang ada. Sebab, alokasi anggaran yang digunakan dalam program tersebut belum disahkan dalam APBN 2015. “Kita bertanya apakah semua ini sudah

benar sudah legal,” tanya Nasef.Menurutnya, sesuai pasal 1

ayat 3 UUD 1945 yang menye-butkan Indonesia adalah negara hukum maka seluruh tindakan pemerintah juga wajib didasarkan pada peraturan perundang-un-dangan yang berlaku. Termasuk dalam melaksanakan program ketiga kartu sakti Jokowi tersebut.

Nasef menambahkan, meski tujuan penerbitan Kartu Sakti un-tuk memberi jaminan kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak bagi warga kurang mampu, namun tetap harus berpedoman pada konstitusi. “Konstitusi harus dijadikan pemerintah se-bagai rambu dalam melaksanakan

tugas-tugasnya. Bahaya apabila bernegara tidak mempedomani konstitusi,” tegasnya

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan akan segera mengkaji kedua program andalan Presiden Jokowi itu. Ia tidak mau program yang diung-gulkan tersebut menjadi kebija-kan yang hanya sekadar penci-traan dan jauh dari azas legalitas. “Kita tentu akan melihat sejauh mana. Kalau ada pelanggaran kita ingatkan kepada pemerintah agar tidak melanggar aturan,” kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11).

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu men-

jelaskan, DPR akan mempelajari program pemerintah KIS dan KIP itu apakah menggunakan dana APBN atau CSR dari perusahaan. Bila dari APBN, tentu hal tersebut menyalahi aturan karena kedua program tersebut belum diang-garkan. “Ini kita pelajari, jangan sampai membohongi masyarakat. Kita akan pelajari, program ini menggunakan dana apa. Kalau menggunakan dana BPJS disu-lap KJS, ini berarti membohongi rakyat,” jelasnya.

Namun, kata Fadli, jika KIS dan KIP menggunakan dana CSR perusahaan, maka juga harus dili-hat prosedurnya. Terlebih, kedua program tersebut menyangkut kepentingan nasional dan tentu-nya harus menggunakan alokasi APBN. “Saya kira harus dilihat betul. Kalau dilihat BUMN apakah melanggar atau tidak. Dijelaskan kepada rakyat, supaya tidak ada overlap. CSR sudah diatur, jan-gan mengakali. Harus dijelaskan,” tandasnya.

=GAM/ABD

Dana Kartu ‘Sakti’ Jokowi DipertanyakanJAKARTA-Program unggulan Presiden Joko Widodo yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dinilai mengabaikan amanat konstitusi. Pasalnya, payung hukum untuk pelaksanaan program-program tersebut hingga kini belum ada.

“Ada modus menurunkan tar-get pajak dari potensi pajak yang bisa diserap,” katanya saat mem-beri sambutan dalam Semiloka Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Kaims.

Ia mencontohkan pajak re-klame DKI Jakarta yang potensin-ya dapat mencapai Rp2 miliar namun dalam penyusunan target hanya Rp1 miliar.

Realisasi pajak yang mencapai Rp2 miliar, kata dia, berpeluang dikorupsi dan pejabat terkait me-laporkan bahwa realisasi hanya Rp1 miliar.

“Termasuk realisasi pajak reklame DKI Jakarta yang baru terealisasi 18 persen pada Agus-tus 2014 menjadi sorotan karena potensi pajak reklame sangat tinggi,” katanya.

Ia juga menyoroti temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang me-nyebut bahwa lelang lahan lokasi reklame tidak masuk menjadi pendapatan DKI Jakarta.

Target pendapatan daerah

menurut Samad harus disusun serealistis mungkin berdasarkan potensi yang ada.

Selain target pajak, Samad juga mengapresiasi realisasi belanja modal DKI Jakarta pada tahun anggaran 2013.

Sebesar Rp82 triliun belanja langsung terserap untuk berbagai program pembangunan, namun masih ada Rp418 miliar yang belum terserap.

“Seharusnya serapan juga ditingkatkan karena kebutuhan pembangunan infrastruktur di Jakarta masih tinggi seperti jalan dan kanal untuk mengatasi ban-jir,” ucapnya.

Plt Gubernur DKI Jakarta Bas-uki Tjahaja Purnama mengatakan sudah menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah untuk meningkatkan serapan APBD tahun anggaran 2014.

“Terutama dinas-dinas yang penyerapannya masih tergolong rendah, harus ditingkatkan sebe-lum kita memulai tahun angga-ran baru,” katanya.

=ANT/HELTI

GARONG NEGARA

Ada Modus Korupsi Lewat Target PajakJAKARTA- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengungkapkan bahwa ada modus korup-si dalam perencanaan target pajak yang perlu diwaspadai pemerintah daerah.

ant/wahyu putro a TUNTUTAN ARTHA MERIS. Terdakwa kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Artha Meris Simbolon bersiap mengikuti sidang lanjutan dengan agenda tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/11).

Page 4: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 4 Nasional

Ketua Tim Independen Kajian Pan-gan Universitas Andalas, Sumatera Barat, Jhon Farlis dalam keterangan tertulis di Jakarta, menyatakan, tidak ada jaminan masyarakat menggunakan e-money itu untuk membeli beras.

“Dengan raskin ini ada dua hal sekali-gus yang diatasi. Pertama kerawanan pan-gan, kedua kerawanan ekonomi,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Rini M Soemarno menyatakan, pemerintah akan menggantikan bantuan beras untuk masyarakat raskin dengan uang elektronik

(e-money) mulai 2015.“Ke depan, masyarakat tidak diberi

beras, tapi e-money (uang elektronik) di rekening mereka. E-money itu bisa untuk beli beras,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/11) lalu.

Rini mengatakan dengan e-money, masyarakat bisa membeli beras sesuai se-lera mereka. Misalnya, kata dia, ada beras seharga Rp10 ribu/kilogram untuk beras pecah 2 (broken 2) dan ada yang Rp6.000u/kilogram untuk beras pecah 10 (broken 10).

RTS, kata dia, bisa memanfaatkan e-money untuk keperluan lain, sepanjang kebutuhan beras terpenuhi.

Langkah pemerintah tersebut, tam-bahnya, bertujuan agar bantuan itu bisa tepat sasaran. Nantinya, program ini berada di bawah kewenangan Kementerian Sosial.

Sementara itu, Jhon Farlis mengakui, dengan penggunaan e-money memang terkesan demokratis, masyarakat bisa membeli apapun, namun masalah kerawa-nan pangan tidak teratasi.

Saat ini, menurut dia, 95 persen

masyarakat Indonesia mengonsumsi beras, sehingga kalau beras tidak disubsidi, harga di pasar bisa kacau.

Hal senada dinyatakan Pakar Pertanian Univesitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) Tuhana bahwa rencana menghapus raskin dan menggantinya dengan e-money berpotensi melanggar UUD 1945 dan UU Pangan.

“Dari sisi regulasi, negara wajib memberi perlindungan sosial kepada masyarakat miskin, terutama soal pangan. Dalam hal implementasi, kebijakan meng-ganti Raskin dengan e-money bisa menim-bulkan banyak masalah baru,” ujarnya.

Tuhana menyatakan, raskin pada awalnya bertujuan mengurangi beban masyarakat berpenghasilan rendah.

Beras langsung dikonsumsi oleh masyarakat, tambahnya, kalau digantikan dengan uang dapat menimbulkan banyak masalah baru.

“Masyarakat bisa terjebak pola konsumtif akut. Karena tak ada jaminan e-money itu akan digunakan untuk apa,” katanya.

Perbaikan khusus kedua pakar tersebut

sepakat agar pemerintah tidak mengha-puskan program raskin, sebaliknya justru mempertahankannya dengan perbaikan khusus.

Menurut Jhon, subsidi pangan, khu-susnya raskin, saat ini perlu diperluas jangkauannya, bukan dikurangi bahkan dihapuskan.

Dia menyatakan, dalam APBN 2015, besaran subsidi pangan untuk raskin dianggarkan Rp18,9 triliun, sementara subsidi BBM mencapai Rp291 triliun.

“Seandainya 240 juta masyarakat In-donesia digratiskan berasnya, APBN hanya mengeluarkan sebesar Rp216 triliun per tahun. Rakyat senang walaupun BBM naik, tapi beras aman,” katanya.

Jadi, menurut dia, seharusnya Raskin diganti dengan beras untuk masyarakat (Rasmas) sehingga yang menikmati beras murah tidak terbatas pada masyarakat miskin.

Sedangkan Tuhana berharap Pemer-intah mempertahankan Raskin dengan perbaikan dari sisi aturan dan implemen-tasi, yakni dengan mempertegas petunjuk teknis, pemantauan, dan pengawasan terhadap program serta memberi reward dan punishment yang sesuai bagi pelaksana raskin.

“Implementasinya saja diperbaiki, distribusi, dan indikator yang berhak agar berjalan ideal dan tepat sasaran. Selain itu, hubungan tim raskin pusat, provinsi dan kota harus satu persepsi terkait program raskin ini, dari koordinasi hingga penga-wasannya,” katanya.=ANT/SUBAGYO

E-Money Lebih Riskan Dibanding Raskin

JAKARTA- Kalangan pakar pangan menilai rencana pemerintah mengganti bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) dengan e-money lebih memiliki risiko tinggi dibanding subsidi beras.

TOLAK KENAIKAN HARGA BBM

Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari melakukan unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11). Dalam aksi tersebut mereka menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena dinilai akan berdampak dengan kenaikan harga bahan pokok yang sangat merugikan rakyat khususnya rakyat miskin.

ant/ekho ardiyanto

Page 5: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 5PROBOLINGGO JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

“Saya mau ekspor naik. Mulai tahun depan, dalam waktu lima tahun akan bisa naik tiga kali lipat,” kata Menteri Perda-gangan (Mendag), Rahmat Gobel di Hotel JS Luwansa, Kamis (6/11).

Rachmat mengatakan rencana mening-katkan ekspor tersebut nantinya ditopang dari seluruh sektor yang ada di Indonesia, dan juga ditambah dengan diversifikasi pasar atau dengan memasuki pasar-pasar nontradisional yang sudah ada.

“Saya pasang target ekspor naik 300 persen itu karena dari 10 tahun lalu kita

tidak bisa maksimalkan ini, jadi ini angka untuk mengejar ketertinggalan saja,” ujarn-ya

Satu hal yang bisa menjadi mendorong target tersebut tercapai adalah sektor ke-lautan. Menurutnya, selama ini produk kelautan tidak bisa maksimal di pemerinta-han sebelumnya.

Selama ini banyaknya ilegal fishing di Indonesia menyebabkan potensi pen-erimaan dari sektor kelautan menjadi berkurang. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk segera ditertibkan se-hingga bermanfaat bagi negara. “Sektor ini kan ilegal fishingnya banyak sekali, saya su-dah koordinasi dengan Bu Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia akan basmi semua itu. Jadi saya optimis ekspor kita bisa tumbuh 300 persen,” paparnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan In-donesia pada September 2014 defisit US$ 270,3 juta, di mana Indonesia hanya mam-pu meraup ekspor US$ 15,28 miliar semen-tara impor US$ 15,55 miliar.

Sementara ekspor nonmigas September 201 4 mencapai US$ 12,65 miliar, naik 6,48 persen dibanding Agustus 2014. Demikian juga bila dibanding ekspor September 2013

naik 2,94 persen.Secara kumulatif nilai ekspor Indone-

sia Januari-September 2014 mencapai US$ 132,71 miliar atau menurun 0,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Demikian juga ekspor nonmigas menca-pai US$ 109,30 miliar atau menurun 0,81 persen.

Sementara itu, Ekonom Center of Re-form on Economics (CORE) Hendri Saparini mengatakan pemerintah harus member-antas semua praktek perdagangan ilegal di Tanah Air. Itu menjadi prasyarat agar target peningkatan ekspor 300 persen dalam lima tahun mendatang bisa tercapai. “Misalnya tekstil selama ini yang ilegal 70 persen. Pas dicatat naik berapa persen,” ucap Hendri usai acara Economi Outlook 2015, Jakarta, Kamis (6/11).

Selain itu, Hendri juga meminta pemer-intah membuat prioritas sektor usaha mana yang akan dikembangkan. “Jangan sekadar memperbaiki (praktek) ilegal. Kementerian Perdagangan bersama Kementerin Perin-dustrian dan Kementerian Pertanian harus punya basisnya mau kemana. Ada prioritas sektor lah yang mau dikembangkan yang mana. Agar fokus,” tandasnya.

=GAM

Ekspor Bisa Naik 300%Syaratnya, Perdagangan Ilegal Harus Dibasmi

JAKARTA-Pemerintah me-matok target tinggi untuk ekspor Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tak tanggung-tanggung, besaran kenaikan ekspor mencapai 300 persen atau tiga kali lipat dari realisasi 2013 yang tercatat US$182,57 miliar.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Triwulan III-2014 Masih Melambat JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan III -2014 sebesar 5,01% (yoy) mela-mbat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12% (yoy).

Untuk tiga triwulan pertama tahun 2014 pertumbuhan ekono-mi tercatat 5,11%. Realisasi per-tumbuhan PDB ini sejalan dengan perkiraan BI bahwa pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2014 akan cenderung berada dalam batas bawah kisaran 5,1%-5,5%.

Direktur Departemen Komuni-kasi BI, Peter Jacobs menjelaskan konsumsi swasta tercatat masih tumbuh cukup tinggi yaitu 5,44% pada triwulan III-2014, meskipun lebih rendah dari triwulan II-2014 sehubungan dengan pengeluaran pascapemilu.

Kinerja investasi juga masih tumbuh cukup baik yaitu tercatat 4,02% pada triwulan III- 2014, meskipun melambat dari triwulan sebelumnya didorong oleh terkon-traksinya investasi nonbangunan terutama investasi alat angkut dan alat berat.

“Di sisi lain, konsumsi pemer-intah tumbuh meningkat didorong oleh penyerapan belanja barang yang lebih kuat. Secara keseluru-han permintaan domestik masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi,” jelasnya di Jakarta, Kamis (6/11).

Dari sisi eksternal, ujarnya ki-nerja ekspor cenderung membaik, meskipun mengalami kontraksi, sejalan dengan terselesaikannya permasalahan ekspor barang tam-bang dan mulai meningkatnya ek-spor manufaktur. Sejalan dengan itu, pertumbuhan impor masih mengalami kontraksi sebagai respon atas moderasi permintaan domestik yang masih berlanjut.

Namun demikian, BI me-mandang bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di triwulan III-2014 tersebut masih sejalan dengan langkah pengelolaan stabilitas makro ekonomi yang di-lakukan oleh BI bersama Pemerin-tah selama ini. “BI akan terus me-monitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal dan memastikan agar perekono-mian nasional ke depan berjalan dengan sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.=GAM

ant/wahyu putro a SOFYAN DJALIL LAPORKAN LHKPN. Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) di Ge-dung KPK Jakarta, Kamis (6/11). Harta yang dilaporkannya sebesar Rp52,8 miliar dan 580 ribu dollar AS.

Page 6: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Tiga sampai empat tahun ini kebutuhannya Rp1,2 triliun. Peremajaan dan rehabilitasi (kebun) dimulai tahun depan ini,” kata Presiden Joko Widodo saat berdialog dengan para petani kakao di Saletto, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (6/11).

Seperti diketahui, Indone-sia tercatat sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia, setelah Pantai Gading dan Gha-na dengan luas areal 1.563.423 hektare dan produksi 795.581. Produksi kakao Indonesia, terbesar berasal dari Sulawesi.Sungguh pun Indonesia dike-nal sebagai negara produsen kakao terbesar di dunia, tapi produktivitasnya dan mutunya masih sangat rendah. Rata-rata produktivitasnya hanya 660 kg/ha, sedangkan Pantai Gading produktivitasnya sudah menca-pai 1,5 ton / ha.

Tahun 2008 saja luas areal kakao Indonesia sudah men-capai 1,4 juta hektare. Dilihat dari luasnya areal perkebunan kakao menurut wilayah pada tahun 2008, Sulawesi adalah yang terluas mencapai 896,6 hektare, disusul Sumatera se-luas 268,1 hektare selanjutnya

Jawa dan Kalimantan masing-masing seluas 90,7 hektare dan 52,9 hektare. Selama tahun 2008, Indonesia mengekspor biji kakao sebanyak 380.512 ton senilai US$ 54,6 juta, se-cara total, volume ekspor kakao mencapai 500.561 ton senilai US$ 1,2 miliar. Sementara tahun 2009 ekspor kakao In-donesia turun menjadi 248.000 ton hingga 406.000 ton.

Saat berdialog dengan para petani kakao di Saletto, Presiden Jokowi juga mem-inta agar Menteri Agraria dan Tata Ruang segera membenahi sertifikasi perkebunan rakyat tersebut.

Presiden juga akan meman-ggil kalangan perbankan agar ikut serta dalam pembiayaan kredit bagi perkebunan Kakao.

Presiden berjanji akan mendorong industri kakao berinvestasi di pusat-pusat produksi agar memberikan nilai tambah. Dia menargetkan dalam tiga tahun ini, Indonesia dapat menjadi produsen Kakao terbesar. “Kita harapkan dalam tiga tahun bisa nomer satu di atas Pantai Gading dan Ghana. Petani juga harus kerja keras,” pungkasnya. =GAM

AGROBISNIS

Ambisi Menjadi Produsen Kakao RaksasaMAMUJU-Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk merehabilitasi dan perbaikan kebun Kakao di Indonesia. Kebijakan itu ditempuh untuk men-dukung target menjadi produsen Kakao terbesar dunia, pada tahun 2017 mendatang.

ant/reno esnir PERTEMUAN MENTERI KP DAN DUBES KANADA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) mendamp-ingi Duta Besar Kanada untuk Indonesia Donald Bobiash (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai mengadakan pertemuan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (6/11). Pertemuan tersebut berkomitmen untuk meningkatkan nilai perdagangan, terutama sektor perikanan dan kelautan di Indonesia khususnya ekspor produk perikanan dan kelautan yaitu seafood, dan rumput laut Indonesia ke Kanada baru mencapai US$ 38 juta.

JAKARTA-Potensi nasa-bah reksadana di Indo-nesia masih sangat besar. Namun hingga kini nilai investasi masyarakat di reksa dana baru seki-tar 6% dari total dana simpanan di perbankan yang mencapai Rp 3.885 triliun.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Mei 2014, dari sekitar 151,33 juta rekening nasabah di perbankan, sebanyak 55% memiliki simpanan lebih dari Rp 2 miliar.

“Perbankan merupakan jalur yang paling strategis untuk men-jaring nasabah reksadana. Selain jumlah nasabah perbankan sangat besar, jaringan pemasaran bank yang mampu menjangkau berba-gai wilayah di Indonesia akan me-mudahkan produk Ashmore cepat dikenal,” ujar Presiden Direktur Ashmore Ronni Gandahusad usai penandatanganan kerjasama den-gan Bank OCBC NISP di Jakarta, Kamis (6/11).

Dia mengaku pilihan tepat menggandeng perbankan untuk memberikan akses yang luas bagi seluruh kalangan masyarakat. Untuk itu, PT Ashmore Asset Management Indonesia (Ash-more) terus memperluas jaringan pemasaran guna meningkatkan penetrasi produk-produknya ke nasabah ritel.

Kerjasama Bank OCBC NISP dan Ashmore ini ditandai dengan penawaran dua produk reksadana terbaiknya yaitu Reksadana Ash-more Dana Progresif Nusantara (ADPN) dan Ashmore Dana Ekui-tas Nusantara (ADEN).

“Kerjasama dengan Bank OCBC NISP ini merupakan mo-mentum yang tepat bagi Ashmore untuk menjaring lebih banyak nasabah ritel melalui perbankan. Kami percaya strategi ini akan semakin mendekatkan Ashmore masuk 10 besar perusahaan aset manajemen terbesar di Indone-sia,” jelasnya.

Menurutnya, Bank OCBC NISP merupakan bank keempat yang telah menjalin kerjasama pemasaran produk-produk Ash-more.

“Tingginya kepercayaan perbankan terhadap Ashmore merupakan nilai yang sangat positif dan menjadi modal untuk mengembangkan produk-produk baru. Ke depan kami akan terus berusaha memperluas jaringan dan mendorong lebih banyak masyarakat untuk dapat berinv-estasi di reksadana,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Bank OCBC NISP, Andrae Krishnawan mengatakan, kerjasama dengan Ashmore untuk mendistribusikan produk reksadana akan memper-kaya pilihan jenis investasi bagi nasabah Bank OCBC NISP.

”Sejalan dengan komitmen untuk menjadi Your Partner for Life bagi nasabah, Bank OCBC NISP senantiasa berupaya meng-hadirkan beragam produk yang bernilai tambah dan dapat menja-di solusi keuangan terbaik. Kami percaya, kerjasama dengan Ash-more ini dapat memberi layanan produk investasi terbaik serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi investasi para nasa-bah” jelasnya.

=GAM

Minat terhadap Reksadana Rendah

ant/m agung rajasa KENAIKAN PRODUKSI KEDELAI. Pengrajin melakukan proses pembua-tan tahu di salah satu industri pembuatan tahu di Jakarta, Kamis (6/11). Badan Pusat Statistik mengatakan produksi kedelai Aram (angka ramalan) II 2014 mengalami kenaikan sebesar 141,34 ribu ton atau 18,12 persen karena adanya penambahan luas areal tanam.

Page 7: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 7OPINIPROBOLINGGO JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Cerpen: Rafi’uddin*

Sumpah Pocong

Sumpah pocong merupa-kan tradisi yang biasa dilaku-kan masyarakat Madura. Seba-gai sumpah, sumpah pocong diselenggarakan untuk mem-berikan bukti kebenaran tudu-han dari suatu kasus yang tidak mempunyai bukti yang kuat. Un-tuk memberikan kebenaran satu-satunya jalan dibuktikan dengan keberanian melakukan sumpah yang dikenal dengan sumpah po-cong. Sumpah pocong merupakan tradisi yang berkembang sejak dulu.

Bapak tua memasuki ruan-gan masjid dengan dua orang yang mengiringi di belakangnya sembari membawa kain putih dan satu mushaf al-Qur’an. Ke-mudian Pak Tua dibungkus kain kafan layaknya orang meninggal. Dia terlentang di depan tempat imam shalat dengan mushaf al-Qur’an yang ditaruh di atas. Ru-angan masjid hening. Tidak satu pun orang bersuara. Apakah se-dang khusuk berzikir atau mereka takut menyaksikan orang hidup dibungkus kain kafan layaknya orang meninggal.

Kemudian Pak Kiai memandu pak tua membacakan sumpah.

“Bismil lahirrahanirrahim. Asyhadu an la ilaha illa Allah, wa asyhadu anna muhammad Rasu-lullah. Saya bersumpah tidak per-nah berbuat terkutuk dan sangat dibenci Allah, berupa menyantet orang atau menyuruh orang untuk menyantet. Jika saya benar-benar melakukannya, maka dengan sumpahku ini semoga Allah mem-beri laknat kepada saya, baik di

dunia lebih-lebih di akhirat kelak. Selama sisa umur saya semoga Al-lah mengutuk saya hingga kepada keturunan-keturunan saya. Dan juga kepada orang-orang yang tel-ah menuduh saya dengan perbuat terkutuk ini, semoga Allah senan-tiasa memberi hidayah sehingga mereka sadar bahwa tuduhannya tidak benar.” Begitu lah sumpah yang diucapkan terdakwah yang di-pandu oleh Pak Kiai.

***Aku masih ingat pembicaraan

orang-orang sekitar beberapa hari sebelum prosesi sumpah pocong digelar bahkan saya juga menden-gar dari kakek aku sendiri bahwa sumpah pocong memang sering digunakan untuk mengatasi suatu kasus seperti santet. Kebe-naran kasus santet sulit dibenar-kan dengan mendatangkan bukti fisik yang jelas, melainkan hanya bermula dari tuduhan-tuduhan serta perasaan sentimen terhadap orang-orang tertentu sehingga

mudah menjustifikasi seseorang untuk melakukannya.

“Sepuluh tahun yang lalu, Pak Slamet pernah dituntut untuk melakukan sumpah pocong lan-taran dia dituduh menyantet te-tangganya. Waktu itu kamu masih kelas lima SD.

“Atas dasar apa kek dia men-uduh Pak Slamet melakukan santet?” Aku bertanya penasaran kepada Kakek yang lebih tahu tentang sumpah pocong dari pada aku. Meski sekarang aku sudah kuliah semester tujuh. Pengeta-huanku mengenai kebudayaan yang berkembang di masyarakat tidak seberapa dibanding dengan kakekku meskipun dia tidak per-nah mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

“Dulu Pak Slamet ingin mem-persunting putri Pak Joko dengan anaknya sendiri, tapi Pak Joko tidak mengabulkan lantaran keluarga Pak Slamet termasuk keluarga mis-kin pekerjaannya hanya sebagai

nelayan biasa. Sementara Pak Joko dulu orang paling kaya di Desa ini.”

Menurut cerita Kakek, Pak Joko dengan sangat kejamnya menghina keluarga Pak Slamet. Bahwa Putrinya tidak pantas mendapat suami seperti anaknya yang berasal dari keluarga mis-kin dan tidak ingin mempunyai besan seperti Pak Slamet yang pekerjaannya hanya Nelayan biasa. Padahal anaknya sama-sama suka, karenanya Pak Slamet mempunyai tujuan baik untuk mempersunting putrinya. Semen-jak kejadian itu hubungan antara keluarga Pak Slamet dengan Pak Joko tidak baik lagi. Selang be-berapa minggu Pak Joko jatuh sakit. Keluar masuk rumah sakit, bahkan sering juga melakukan pengobatan alternatif, tapi tidak mendapatkan hasil apa-apa bah-kan sakitnya bertambah parah hingga Pak Joko menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Semenjak itu masyarakat mulai

mengkait-kaitkan dengan Pak Slamet, bahwa Pak Joko bukan sakit biasa yang diderita kebanya-kan orang, tetapi karena dianiaya orang lain. Tuduhan itu pun diar-ahkan kepada Pak Slamet.

Sepeninggal Pak Joko, ka-bar mengenai tuduhan tukang santet kepada Pak Slamet se-makin meluas. Tua muda, semua mendengarnya. Bahkan seba-gian dari masyarakat merasa ta-kut bila berurusan dengan Pak Slamet. Sementara Pak Slamet beserta keluarganya tidak me-nerima tuduhan tersebut. Untuk membuktikan kebenarannya, Pak Slamet mendatangi Pak Kiai dan minta pertimbangan dari Pak Kiai mengenai tuduhan yang diberi-kan kepadanya. Akhirnya pak Kiai menyuruhnya melakukan sumpah pocong yang disaksikan seluruh masyarakat.

“Itu hanya dugaan orang. Be-nar tidaknya hanya Tuhan yang tahu. Kita tidak boleh mempun-yai perasaan jelek terhadap se-seorang apalagi menuduhnya. Serahkan semuanya kepada Tu-han. Dialah yang maha Tahu.” Kakek mengakhiri ceritanya. Pesannya mengandung makna yang amat dalam. Pesannya telah menguatkan keyakinan dan rasa tawakalku kepada Tuhan.

* **Pak Kiai membacakan doa.

Kain kafan yang membungkus tubuh Pak Tua segera dilepas. “Prosesi sumpah pocong sudah usai. Jama’ah boleh meninggal-kan tempat. Semoga dengan di-laksanakannya sumpah pocong ini dapat memberi kesaksian ter-hadap masyarakat perihal kebe-naran dari prasangka yang diberi-kan kepada Pak Yitno.” Pak Yitno adalah nama dari Pak Tua yang dituduh menyantet Pak Saleh warga setempat.

Pak Tua pun beranjak keluar dari ruangan meninggalkan mas-jid. Dia pun menyalami Pak Kiai dan beberapa orang yang menyak-sikan prosesi sumpah pocong sem-bari mengajak semua jama’ah un-tuk menikmati jamuan yang telah disediakan di rumahnya sebagai bentuk syukur atas diselenggara-kannya sumpah pocong=

*) Rafi’uddin, kelahiran dae-rah ujung Madura Kab. Sumenep, Kec. Talango. Kesenangannya menulis cerpen telah tertanam se-jak masih di Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur. Seka-rang sedang melanjutkan studi S2 nya Program Studi Agama dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yog-

Orang-orang tidak seperti biasanya, usai salat Jumat

biasanya mereka lang-sung pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi kali ini keadaan yang aku lihat berbeda. Mereka masih ada di dalam masjid. Bahkan seluruh masyarakat da-tang. Tiba-tiba seseorang yang berpakaian gamis putih, sarung putih, dan peci putih lengkap dengan sorbannya. Dengan suara lantang dan tegas, ia men-gumumkan bahwa prosesi sumpah pocong akan segera dilaksanakan.

Page 8: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 8

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Re-sensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua ming-gu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Lintas Jatim LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

KORAN MADURA8 JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III

KORAN MADURA

Tak Ada KepulanganAllah, sekiranya jarum waktuSerta benang cahaya kehidupantelah sampai menyulam tubuhku.aku bentangkan ampun menujuMudi sepanjang desakan doa.

Aku ingin kedatangan yang sederhana:tak ada kepulangankecuali kehendakMu adalah rindubagiku

Firdaus 2013

Perjanjian Jalan:Marsten L Tarigan

Masih cobacoba kuselipkandaun tinta kering dan kuku ranting yang patah bekas musim kemarau lalupada dagumu yang lebih panjangdari lorong yang membuat mataku seperti buta.

Berharap lampu-lampu akan menyalakedalam rambutmu yang hitamjuga aspal basah yang gelapagar jalan tetap menjadi suci.

2012

Duka Hari Lelah siang mengejar malammenjadi gelap soregerakan awan mengikuti arah anginmenutup jejak-jejak tuhan pada langit.

Suara pesta mendungmenggerung awan berganti pakaian.

Bumi mati.Semesta menghilang tanpa isyarat.Barangkali, malaikat sudah bosan mencatatdan tuhan tak mau lagi berbagi.

2012

KerinduanMalam sudah menutup tirai senjaentah apa yang masih sembunyi dalam gelap itu?Selain cahaya-cahaya yang baru saja pergi juga hujanyang menjatuhkan tubuhmu pada selimut.

Entah siapa yang sembunyi dalam gelap ini?Mungkin engkau, akan keluar dari matakumenyalakan lampu. Sebelum udaramenyisakan kerinduan pada jendela yang terbuka.

2012

Oleh: Dwi Agung Prakoso

PuisiOleh: Moh. Khalili*

Membongkar Skenario Asing di Indonesia

Resensi Buku

Untuk konteks dewasa ini, kekuasaan pihak asing be-gitu mencengkeram kuat ter-

hadap keberadaan migas di Indonesia. Fenomena tersebut ikut mewarnai wa-jah politik maupun kebijakan pemer-intah dalam negeri yang dipengaruhi oleh dominasi modal asing pada sektor migas. Meningkatnya investasi asing dalam sektor migas misalnya, men-unjukkan bahwa modal asing semakin mendominasi. Hal ini berdampak pada naiknya harga migas dan naiknya ba-rang komoditas lainnya.

Oleh karena itu, kendati negeri ini kaya akan migasnya, mengapa justru menjadi pengimpor minyak bumi, bu-kankah negeri ini kaya akan kandun-gan migas? Awalnya, di bumi Indonesia ditemukan sumber minyak gas sejak masa penjajahan Belanda. Sejak itulah Negeri ini mulai dilirik oleh Negara-negara luar hingga mengeksploitasi, seperti Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. (hlm. 21) Mereka bersaing me-nanamkan modalnya dan mengeruk ke-untungan dari rakyat Indonesia.

Buku ini menyebutkan beberapa Negara luar sejak awal telah menana-mkan modal dan terjadi pertarungan bisnis yang sangat a lot. Misalnya, Jepang yang mampu merebut Indo-nesia dari Belanda sangat berdampak

baik bagi Jepang. Orang-orang Be-landa, Inggris, dan Amerika Serikat angkat kaki dari Indonesia. Berbeda dengan Belanda, Jepang tambah san-gat serakah terhadap kekayaan dan rakyat Indonesia. Mereka memper-lakukan rakyat Indonesia layaknya budak. (hlm. 39)

Ismantoro melalui bukunya ini mencoba mengeksplorasi data-da-ta sejarah Indonesia sejak pra ke-merdekaan hingga merdeka yang berkaintan dengan migas. Bagaimana kepemilikan Indonesia terhadap mi-gas sebagai kekayaan alam ketika masih dalam jajahan dan bagaimana kepemilikan Indonesia ketika telah merdeka serta ketika melewati be-berapa era. Buku ini mencoba meng-gambarkan dengan jelas.

Memasuki masa orde lama di bawah kepemimpinan Soekarno seba-gai presiden pertama, rakyat merasa lega karena eksploitasi dari para pen-jajah tidak dirasakan lagi. Negeri ini

memiliki kedaulatan atas ekonomi dan kekayaan alam tidak lagi dikuasai oleh tangan-tangan penjajah. Akan tetapi pemerintahan orde lama yang menentang kepentingan pihak asing dan menyetop modal asing masuk kembali ke Indonesia menyebabkan sulitnya ekonomi di negeri ini, se-hingga kekayaan alam yang dimiliki kurang efektif dalam pengelolaannya. Ketergantungan terhadap pasar dunia menjadi alternatif.

Bentuk pasar dunia ini menjadi-kan pihak asing bercokol kembali di Indonesia dalam rangka menanam-kan modalnya. Mereka mampu men-gendalikan pasar dunia dan dengan mudah melakukan boikot serta me-luluhlantakkan ekonomi Indonesia atau negeri-negeri yang menen-tangnya. (hlm. 53)

Hingga saat ini, meski kita kaya akan kandungan alamnya nyaris tidak dapat dinikmati oleh rakyatnya sendiri. Skenario asing semakin kuat mengcengkram di Indonseia. Kondisi yang demikian nyaris, disadari atau tidak telah berdampak pada kebi-jakan-kebijakan pemerintah dalam negeri. Skenario-skenario tersebut bertujuan agar rakyat Indonesia tidak memiliki kedaulatan atas bu-minya sendiri.

Setidaknya, dari penjelasan yang ditulis dalam buku ini menitikberatkan pada kajian kelas. Keberadaan kelom-pok borjuis dan proletar yang identik dengan kaum buruh, sedangkan kelom-pok borjuis mengatasnamakan dirinya sebagai pemilik modal. Kedua kubu tersebut sekaligus menjadi pendekatan dalam buku ini untuk melihat lebih kri-tis terhadap skenario asing di Indonesia, karena secara tidak langsung rakyat In-donesia menjadi buruh terhadap orang-orang asing di Negaranya sendiri. Sela-mat membaca=

*) Pascasarjana Prodi Ketahanan Nasional UGM Yogyakarta.

Indonesia terkenal se-bagai Negara yang kaya

akan kekayaan alamnya. Hampir seluruh bahan

material terkandung di bumi Nusantara ini. Na-

mun, di sisi lain Indonesia miskin akan sumber daya manusianya. Kemampuan

untuk mengelola kekayaan alam yang ada men-

jadi tidak efektif, bahkan nyaris hampir tidak dapat dinikmati oleh rakyatnya

sendiri. Faktor inilah di antara yang kesempatan

bagi pihak-pihak asing mengeksploitasinya.

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi (Plt) REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTO-GRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Dwi Agung PrAkoso Lahir di Bekasi, 17 Mei 1994. Pegiat sastra di Fo-

rum Sastra Bekasi (FSB) dan Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS UPI). Tercatat sebagai mahasiswa

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia.

8

Page 9: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 9PROBOLINGGO JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

Buruh Blokade Jalan Demi UMK

Selain menuntut kenaikan UMK, ribuan buruh ini juga mem-punyai beberapa tuntutan lain. Hal ini terlihat dari beberapa poster besar yang dibawa para buruh ke depan Gedung Nega-ra Grahadi. Beberapa tuntutan mereka yang tertulis di poster-poster yang mereka bawa antara lain, “Naikkan UMK Surabaya Rp 3 Juta”, “Tolak Kenaikan Harga BBM”, dan “Hapus Iuran BPJS Kesehatan”.

Dalam unjuk rasa itu, setidaknya diikuti enam serikat pekerja di antaranya Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (FSBK), Serikat Peker-ja Nasional (SPN), Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Sari-kat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) dan Serikat Pekerja Produktiva.

Aksi ribuan buruh ini berjalan konduksif, karena Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Syaifullah Yu-suf menemui perwakilan massa untuk menyalurkan aspirasinya.

Menurut pria yang akrab disa-pa Gus Ipul ini, proses penetapan UMK akan dilakukan jika semua daerah sudah menyerahkan usu-

lannya.“Kita masih menunggu, kare-

na belum semua daerah menyer-ahkan usulan UMK,” kata dia.

Hal senada juga dinyatakan Kepala Bidang Pengawasan Pe-rundang-undangan Ketenagak-erjaan Dinas Tenaga Kerja (Dis-naker) Jawa Timur (Jatim) Totok Nurhandajanto. Dia mengatakan hingga saat ini UMK kabupaten/kota se Jawa Timur memang be-lum bisa ditetapan karena me-nunggu usulan UMK dari empat daerah yaitu Surabaya, Sidoarjo,

Gresik, dan Jombang.“Kita sudah kirimkan surat

bagi empat daerah itu, minimal sebelum tanggal 21 November mereka sudah harus kirimkan usulannya,” kata dia. Hingga 21 November, empat daerah tersebut tidak kunjung melayangkan usu-lan, maka UMK akan mengguna-kan patokan UMK lama.

Aksi unjuk rasa ribuan bu-ruh dari beragam serikat pekerja di gedung Negara Grahadi ini akhirnya bubar tanpa hasil. Aspi-rasi mereka yang mendesak UMK

Surabaya sebesar Rp3 juta tidak bisa langsung disetujui karena penetapan UMK masih menung-gu usulan dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Padahal sesuai jadwal usulan UMK harusnya su-dah diserahkan ke Gubernur pada akhir Oktober lalu.

Sementara itu, Andie Peci se-laku perwakilan buruh mengaku kecewa karena hingga kini Pem-kot Surabaya tidak kunjung menyelesaikan usulan UMK-nya. Buruh sendiri berjanji akan kembali menggelar aksi unjuk

rasa dengan jumlah massa yang lebih besar.

“Kita akan terus kawal sam-pai pemerintah benar-benar me-netapkan UMK Surabaya sebesar Rp3 juta,” tandas dia.

Sementara itu akibat unjuk rasa sendiri, Jl Gubernur Suryo juga langsung ditutup karena ribuan massa buruh memenuhi seluruh badan jalan. Sebanyak 1.700 personel kepolisian juga telah diterjunkan untuk menga-mankan aksi ribuan buruh ini.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Ribuan buruh dari berbagai elemen orga-nisasi pekerja menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (6/11. Dalam aksinya, massa mendesak supaya Pemerin-tah Kota (Pemkot) Sura-baya, segera menetapkan Upah Minimum Kabupa-ten/Kota (UMK) minimal Rp 3 juta.

agus setyawan/koran madura

BURUH TUNTUT UMK. Ribuan buruh dari berbagai elemen serikat pekerja menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Kamis (6/11).

PERTANIAN

Petani Berencana Akan Membakar Ladang Tebu LUMAJANG - Petani di Ka-

bupaten Lumajang, Jawa Timur, akan membakar ladang tebu seluas sekitar lima hektare sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai tidak bisa membantu petani menaik-kan harga gula.

"Ladang tebu yang akan dibakar adalah milik H Marzuki. Tebu itu akan dibakar karena kalau dipanen rugi dan kalau tidak dipanen juga rugi," kata Sekretaris Himpunan Petani Tebu Rakyat (HPTR) Lumajang Budhi Susilo di Kabupaten

Lumajang, Jawa Timur, Kamis (6/11).

Ia menjelaskan bahwa dirinya baru saja mengikuti proses lelang di kantor PTPN XI di Surabaya, namun petani kecewa dan tidak mau melepas gula mereka yang kini menum-puk mencapai sekitar 8.000 ton, dan itu belum termasuk gula milik Pabrik Gula Jatiroto.

"Penawaran barusan hanya Rp 7.875 per kilogram, sedang-kan gula milik PG Prajekan, Bondowoso, lebih tinggi sebesar Rp 7.900. Kami tidak mau me-

lepas gula kami dengan harga segitu, karena kami rugi. Kami bisa untung kalau harga gula mencapai Rp 8.500 per kilo-gram," katanya.

Ia menyebutkan bahwa ladang tebu milik H Marzuki nantinya akan ditanami dengan pohon sengon dan sebagian dijadikan kebun jeruk. Kemung-kinan langkah itu akan diikuti oleh para petani tebu lainnya jika harga gula tidak kunjung membaik.

Apalagi, kata Budhi, harga gula saat ini jauh lebih rendah

dibandingkan dengan harga beras, padahal masa tanam padi hanya sekitar tiga bulan, sedang-kan tebu memerlukan waktu satu tahun.

Sebelumnya, petani di Lu-majang juga melakukan protes atas rendahnya harga gula dengan membuang gula mereka ke jalanan. Namun aksi protes mereka hingga kini berdampak untuk mendongkrak harga gula hingga di atas Rp 8.000 per kilogram.

Budhi menjelaskan bahwa pemerintah sudah menetapkan

harga patokan petani (HPP) gula Rp 8.500 per kilogram dari sebe-lumnya Rp 8.250, namun pada proses lelang peserta tidak ada yang berani membeli sesuai HPP tersebut.

Karena tidak sesuai harapan, petani bertekad tidak menjual gulanya, meskipun gula seba-nyak 8.000 ton itu menumpuk dan ditampung di rumah-rumah yang tidak dihuni. Hal itu ka-rena gudang milik PG Jatiroto sudah tidak muat menyimpan gula yang belum laku.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Terdakwa Narkoba Dijerat Pasal Rehabilitasi

Dalam persidangan yang di-gelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ika Mualidina, dari Ke-jari Tanjung Perak, menyatakan bahwa terdakwa Dion yang did-ampingi oleh pengacaranya, Budi Sampurna diduga bersalah dalam penyalahgunaan narkotika golon-gan I jenis sabu-sabu, sebanyak satu poket dengan berat kotor 0,4 gram.

“Akibat perbuatannya, terdak-wa dijerat pasal 112 ayat 1 UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika dan atau pasal 127 ayat 1 huruf a Undang-undang Republik Indone-sia (UU RI) no 35 tahun 2009 ten-tang Narkotika,” kata JPU ika.

Dalam dakwaannya, JPU Ika mengungkapkan, bahwa terdakwa ditangkap pada 23 juli 2014 pukul 18.30 WIB di rumah kontrakan terdakwa Dion di jalan Raya Teng-ger Kandangan, Surabaya.

Pada saat itu anggota dari Sat-uan Reserse Narkoba (Sat Reskoba) Kepolisian Resort Kota Besar (Pol-restabes) Surabaya yang menda-patkan informasi dari masyarakat, langsung melakukan pemantau peredaran gelap narkotika golon-gan I yang dilakukan terdakwa

Dion, selanjutnya dilakukan penggeledahan dan penangkapan.

“Dalam penggeledahan dite-mukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi kristal warna putih yang diduga berisi narkotika golongan I jenis sabu dengan berat kurang lebih 0,4 gram berikut dengan pem-bungkusnya dan satu pipet kaca dan tutup botol dengan sedotan warna putih yang disimpan dalam kotak jam tangan Ripcurl yang disimpan dalam almari buku di ruang tamu terdakwa,” papar dia.

Sekadar diketahui, keistime-waan pasal rehabilitasi ini juga pernah dijeratkan pada komplotan Narkoba Apartemen Metropolis, Jimmy Paxy(40) bersama teman-temannya, David Alianto (23) dan Agung Wicaksono yang cuma di-tuntut ringan yakni 1 tahun 3 bulan oleh Jaksa Kejari Tanjung Perak.

Ketiganya didakwa Jaksa Pe-nuntut Umum (JPU) Siska Christi-na, melanggar pasal alternatif, yai-tu pasal 112 ayat (1) jo pasal 312 UU No. 35 tahun 2009 tentang narko-tika dan atau juga didakwa dengan pasal 127 ayat (1) huruf (a) UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tan-jung Perak kembali mendapat sorotan. Sorotan tersebut terkait dengan sikap yang terkesan mengistimewakan para terdakwa kasus narkoba. Kali yang terkesan diis-timewakan adalah Dion Permana Dwi Putra (34), warga Manukan Rejo IV Surabaya. Terdakwa penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) ini hanya dijerat dengan pasal rehabilitasi.

agus setyawan/koran maduraTERDAKWA NARKOBA. Dion Permana Dwi Putra didampingi kuasa hukumnya Budi Sampurna menjalani sidang di PN Surabaya.

KEBIJAKAN

Pertemuan Gubernur Bank Sentral OKI Bahas Makroprudensial

SURABAYA - Pertemuan Gu-bernur Bank Sentral dan Otori-tas Moneter negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam di Surabaya membahas kebijakan makroprudensial dan pendala-man pasar keuangan.

"Kami telah bertukar pan-dangan soal kebijakan mak-roprudensial sebagai bagian dari bauran kebijakan untuk mendukung stabilitas sistem keuangan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam jumpa pers seusai perte-muan tersebut, Kamis (6/11).

Agus menjelaskan dalam pertemuan yang dihadiri oleh delapan Gubernur Bank Sentral dan 20 pejabat yang mewakili, juga sepakat untuk meminta bantuan lembaga internasional dalam penerapan kebijakan makroprudensial maupun pendalaman pasar keuangan tersebut.

Peran lembaga seperti Islamic Financial Service Board (IFSB) dan Accounting Audit-ing Organizarion for Islamic Financial Institution (AAOIFI) akan menentukan pencapaian upaya dimaksud dan mem-bangun standar internasional yang lebih lengkap termasuk dalam penyediaan data serta informasi.

"Kami juga mendiskusikan untuk bisa melakukan 'capacity building' dan meminta keterli-batan dari organisasi IDB untuk membangun kapasitas tersebut," kata Agus yang dalam jumpa pers ditemani oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Selain itu, lanjut Agus, perte-muan juga membahas menge-nai upaya pendalaman pasar keuangan sebagai peningkatan keuangan yang inklusif (finan-cial inclusion) serta menjaga stabilitas pasar keuangan di negara-negara OKI.

Salah satu hal yang dilaku-kan untuk pendalaman pasar

keuangan adalah adanya pen-gelolaan zakat dan wakaf sesuai tata kelola sebagai mobilisasi kegiatan perekonomian serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kami melihat ada standar pengelolaan wakaf dan zakat, yang itu bukan hanya sebagai kewajiban sosial tapi dikelola sesuai international best practise dan taat pada prinsip syariah serta menjadi sumber pendanaan untuk sistem keuan-gan yang sehat," kata Agus.

Ia menambahkan pemba-hasan mobilisasi zakat sangat relevan bagi Indonesia yang memiliki potensi yang besar dalam penghimpunan zakat namun realisasinya belum terlalu optimal.

Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Otoritas Moneter negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mulai dilakukan sejak 2009 dan me-rupakan forum untuk berbagi pengalaman serta peningkat-an kerja sama dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan.

"Para gubernur juga me-nyepakati pertemuan berikutnya akan diselenggarakan di Suri-name pada 2015," tambah Agus.

= ANT/SATYAGRAHA/DIK

ant/m risyal hidayat INDONESIA SHARI'A ECONOMIC FESTIVAL 2014. Wapres, Jusuf kalla (tengah) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW Martowardojo (kanan) didampingi Gubernur Jatim, Soekarwo (kiri) di sela-sela pembukaan Indonesia Shari'a Economic Festival 2014 di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jatim, Rabu (5/11) malam. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia yang berlangsung hingga 9 November 2014 tersebut diikuti perwakilan otoritas moneter negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan 28 Gubernur Bank Sentral ang-gota OKI.

Kami telah bertukar pan-dangan soal kebijakan makroprudensial seba-gai bagian dari bauran kebijakan untuk men-

dukung stabilitas sistem keuangan,”

Agus MartowardojoGubernur Bank Indonesia

Page 11: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Penaikan Harga BBM Rp 3.000/Liter Tak Realistis

"Memang kami mendukung kebijakan pemerintah untuk me-naikkan harga BBM. Silakan saja subsidi BBM dilepas, tapi revisi harga sebesar itu mengandung kepentingan di luar keberpihakan terhadap rakyat," kata Perwakilan Kadin Jatim, Puguh Iryantoro di Surabaya, Kamis (7/11).

Di sela pelatihan "Pemahaman Dunia Usaha Terhadap Energi" di Graha Kadin Jatim, ia menjelas-kan dengan ditiadakannya subsidi BBM, maka dananya bisa dialih-kan dan digunakan membangun infrastruktur di berbagai tempat di Indonesia.

Apalagi, saat ini harga minyak dunia sedang mengalami penu-runan menjadi 80-90 dolar Amerika Serikat per barel. "Sementara harga minyak di pasar internasional se-belumnya mencapai 110-115 dolar per barel," ujarnya.

Idealnya, jelas dia, penaikan BBM subsidi itu bisa ditentukan dengan skema di bawah Rp 2.500 per liter. Salah satu indikator pe-nentuan itu adalah biaya produksi BBM oleh Pertamina masih di po-sisi Rp10.500 per liter.

"Kami harap penaikan harga BBM subsidi ini bisa dikaji ulang berapa besarannya supaya tidak memberatkan rakyat. Ya kalau naik Rp3.000 per liter tentu saja kami khawatir bisa menimbulkan gejolak pasar," katanya.

Ia menambahkan penguran-gan subsidi BBM ibarat obat. Un-tuk itu, ia menilai masyarakat di Tanah Air perlu penyesuaian ter-hadap kebijakan baru tersebut.

"Walau obat bisa menyehat-kan tapi obat yang terlalu pahit dapat mengakibatkan konsumen pingsan. Bahkan, dapat merujuk pada risiko perlambatan ekono-mi," katanya.

Di sisi lain, sebut dia, terjadi kesalahan pola pikir selama ini dengan menyamakan kebutuhan untuk produktivitas dengan gaya hidup konsumerisme. Untuk itu BBM subsidi harus tepat masuk pada sektor produktif.

"Jangan keperluan individu

atau melihat karena dia orang kaya lalu disuruh bayar lebih. Kaya bagi pengusaha dengan ribuan karyawan, pasti berbeda dengan ukuran kaya konsumsi

untuk rumah tangga," katanya.Ia melanjutkan di negara-ne-

gara maju pemberian insentifnya kepada sektor produktif dan strat-egis. Oleh karena itu, pemerintah

ada baiknya menaikkan sedikit sembari mengalihkan subsidi guna meletakkan pondasi pada energi alternatif yang baru.

= ANT/INDRA S/AYU CITRA SR/DIK

SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Jatim) mendukung ren-cana penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, namun pihaknya menilai revisi harga dengan penai-kan Rp 3.000 per liter itu tidak realistis.

ant/eric ireng PENGUKURAN KETEPATAN TAKARAN BBM. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, menyaksikan pengukuran takaran BBM dengan menggunakan bejana ukur, saat sidak pasokan BBM di SPBU Kayoon Surabaya, Kamis (6/11). Pertamina ketat dalam menjaga ketepatan takaran BBM di SPBU dan menyiapkan sanksi tegas jika ter-jadi pelanggaran takaran, berupa pemotongan margin hingga pemutusan hubungan usaha.

AKSI

Penghuni Lokalisasi Gude Unjuk Gigi

MADIUN - Puluhan warga penghuni Lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude, Kabu-paten Madiun, Jawa Timur, berdemonstrasi di gedung DPRD setempat guna men-untut penundaan penutupan yang akan dilakukan oleh pemkab setempat pada akhir November mendatang.

Massa yang berdemo adalah gabungan dari para wanita pekerja seks (WPS) yang merupakan penghuni lokalisasi setempat dan warga sekitar yang hidupnya bergan-tung dari kegiatan lokalisasi di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, tersebut. Demonstarsi mendapat pengamanan ketat dari Polres Madiun.

"Kami menuntut agar penutupan lokalisasi Gude ditunda dari jadwal akhir November ini. Paling tidak di-tunda selama dua tahun lagi," ujar Ketua Pokja HIV/AIDS Arjuna, Kabupaten Madiun, di lingkungan Lokalisasi Gude, Tohirin.

Menurut dia, tuntutan tersebut dilakukan karena ia menilai rencana Peme-rintah Kabupaten Madiun untuk menutup Gude sangat mendadak. Sosialisasi yang di-lakukan oleh Pemkab Madiun sangat singkat sehingga para penghuni lokalisasi dan warga sekitar belum siap. "Kami belum siap kalau lokalisasi tersebut ditutup sekarang, sebab ada banyak warga seki-tar yang hidupnya bergantung dari tempat itu," kata Tohirin.

Selain belum siap, ia menilai penutupan lokalisasi Gude akan semakin membuka peluang terjadinya praktik prostitusi dan penularan pen-yakit HIV/AIDS.

Pihaknya berharap tun-tutan penundaan penutupan dan pemulangan penghuni lokalisasi dapat dikabulkan, hal itu agar tidak menim-bulkan konflik antara warga dengan pemerintah daerah.

"Kami akan menggelar aksi yang lebih besar sampai tuntutan kami didengar oleh pimpinan DPRD dan Peme-rintah Kabupaten Madiun," katanya.= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

IS (32), warga Jl Yos Su-darso Keluarahn Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, ditangkap Satuan Narkoba Polres Probolinggo Kota di Dusun Pakis Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, Selasa (4/11) sekitar pukul 18.00 WIB.

“Tertangkapnya IS, bermula

saat akan melakukan transaksi dengan saudara AG (30) di Du-sun Pakis Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih. Kemudian petugas melakukan penggeleda-han badan,” ujar Kasatreskoba Polres Probolinggo Kota, AKP. Sumi Andana, kepada wartawan, Kamis (6/11).

AKP. Sumi Andana mengata-

kan dari tangan tersangka, petu-gas menemukan satu buah klip kecil yang berisi sabu seberat 0,65 gram yang dibungkus dengan satu lembar alumunium poil. “Barang tersebut ditaruh di antara jem-pol dan telunjuk kaki kiri, beserta satu buah nomor handphone un-tuk bertransaksi dengan para re-lasinya,” tandasnya.

Ia menyatakan pihaknya ten-gah mengembangkan kasus terse-but untuk mencari bandar besar narkoba. Karena kebanyakan pengedar yang ditangkap menda-patkan narkoba dari bandar yang berada di daerah lain.

Polisi juga tengah memburu satu tersangka, SM (30), warga

Karanganyar Kabupaten Pas-uruan yang diduga pemasok sabu. Dalam penggerebekan di rumahnya, petugas tak berhasil membekuk pelaku karena kabur saat melihat petugas. Akhirn-ya, tersangka SAM dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

”Saat ini kami terus kem-bangkan kasusnya. Dan tersangka yang sudah kami tangkap, akan dijerat dengan pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman 4 tahun pen-jara, dan denda satu miliar,” ucap AKP. Sumi Andana.

=M.HisbullaH Huda

Pengedar dan Pengguna Sabu DibekukPROBOLINGGO – Upaya kerja keras Polres Probolinggo Kota memberantas habis para pengedar dan pengguna narkoba terus berlanjut. Hal itu tampak dalam satu bulan terakhir ini, gerakan yang dilaksanakan memburu para kurir maupun pengedar serta pengguna obat terlarang tersebut.

DIAMANKAN. Tersangka saat digelandang di Mapolres Probolinggo Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

PROBOLINGGO - Ke-beradaan Rest Area Tongas memang tergolong mempri-hatinkan. Sebab pengunjung yang datang di lokasi itu masih tergolong sepi. Namun pemkab menargetkan, dalam tahun depan harus bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, Sidik Wijanarko mengatakan tahun depan rest area diupayakan untuk bisa menyumbangkan PAD. Karena dinilai sepanjang pendirian lokasi untuk pusat oleh-oleh kas Probolinggo belum memberikan konstri-busi kepada daerah. “Apalagi pendirian rest area ini sudah berdiri sejak 2008 silam,” terangnya kepada wartawan, Kamis (6/11).

Menurutnya, pedagang yang berada di lokasi rest area saat ini sebanyak 36 pedagang dari total los yang tersedia sebanyak 48 unit. Mereka terus kami lakukan pembinaan. Tahun depan pedagang harus menyumbangkan setoran rutin sebesar Rp 20-25 ribu perbu-lannya. “Targert PAD untuk rest area sekitar Rp 35 juta rupiah,” kata Sidik Wijanrko.

Sidik Wijanarko men-gaku rest area Tongas secara bertahap akan terus dilaku-kan upaya pembenahan baik secara fisik maupun segi mempromosikannya. “Kami juga akan membangunkan tempat peristirahatan untuk para pengujung,” terangnya.

Pihaknya menegaskan keberadaan rest area ini memang sangat diharapkan untuk terus berkembang, karena dipandang lokasi ini akan mampu mendongkrak para pengunjung untuk bisa berbelanja . “Semua produk yang dimiliki daerah juga akan ditampilkan disana,” tegas Sidik Wijanarko.

Nantinya di sepanjang jalan raya, lanjut Sidik Wija-narko, akan diberikan papan informasi tentang keberadaan pusat jajanan khas daerah Ka-bupaten Probolinggo. “Orang yang masuk ke Kabupaten Probolinggo akan bisa lebih paham tentang keberdaan-nya. Di jalan pantura wilayah barat akan diramaikan dengan pengumuman keberadaan rest area,” tandasnya.

=MaHfud HidayatullaH

REST AREA TONGAS

Dituntut Setor PAD

Page 13: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480| TAHUN III 13Probolinggo

Kondisi yang terjadi setiap hari inilah kerap dikeluhkan war-ga maupun para pengendara yang kebetulan melewati kawasan Ter-minal Bayuangga maupun seba-liknya. Selain angkutan kota yang ngetem di sembarang tempat, banyaknya pengantar penump-ang yang menggunakan sepeda motor, masuk ke dalam area ter-minal juga dikeluhkan warga.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Probolinggo, Achmad Sudi-anto, mengatakan untuk mem-berikan rasa aman dan nyaman calon penumpang serta keterti-ban di terminal, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan

Polres Probolinggo Kota beserta Satpol PP untuk menggelar ope-rasi penertiban.

Sedangkan angkutan umum yang ngetem di luar langsung ditindak. Kedapatan ada angkutan umum yang masih membandel dan langsung ditilang dan diberikan pembinaan. Dari hasil pembinaan tersebut, para awak menyadari ke-salahannya dan tidak mengulang lagi. “Untuk angkutan yang masih membandel kami berikan sanksi dan pembinaan agar tidak ngetem sembarangan,” tegasnya.

Bukan hanya angkutan umum saja yang ditertibkan, namun ken-daraan becak motor (bentor) yang

masuk di area terminal ditertib-kan. Kondisi yang terjadi setiap hari inilah kerap dikeluhkan war-ga maupun para sopir angkutan kota dan MPU Jurusan Terminal Bayuangga- Gunung Bromo.

“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman calon penumpang serta ketertiban di terminal Bayu-angga pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Probolinggo Kota dan Satpol PP untuk melakukan penertiban,” tan-das Achmad Sudianto.

Awal Menciptakan KenyamananAngkutan umum di wilayah

Kota Probolinggo yang mangkal di Terminal Bayuangga meru-pakan sisi lain semerawutnya transportasi di kota yang berjuluk Seribu Taman. Banyak angkutan umum yang tidak mematuhi kes-elamatan berlalu lintas.

Karena dari itu masyarakat bereaksi agar pemerintah bertin-

dak tegas terhadap perusahaan angkutan umum maupun para pengemudi. Izin usaha dicabut bila angkutan umum tidak me-menuhi aturan main, tidak laik operasi.

Pemerintah Kota Proboling-go melalui Dinas Perhubungan (Dishub) pun bertindak cepat. Gerakan menertibkan angkutan umum serius dilakukan.

Kasatlantas Polres Proboling-go Kota, AKP. Mellysa Amalia mengatakan operasi terus-me-nerus dilakukan demi mencipta-kan rasa nyaman bagi penumpang. Pemerintah Kota Probolinggo tidak diam, dan operasi gabungan yang melibatkan Satlantas Pol-res Probolinggo Kota, Dishub dan Satpol PP berjalan terus dan tidak mengenal hari.

Setiap hari selalu ada operasi terhadap angkutan umum yang melanggar aturan, seperti tidak ada surat-surat, sopir yang tidak

memiliki surat izin mengemudi (SIM) atau pun melanggar rambu-rambu.

Misalnya, untuk operasi pen-ertiban angkutan umum yang di-lakukan Rabu (6/11) di kawasan Terminal Bayuangga puluhan kendaraan bentor ditindak. Kend-araan yang ditindak dibuat berita acara pemeriksaan (BAP).

“Ini menunjukkan kita tidak pernah diam dan membiarkan angkutan umum yang tidak me-matuhi aturan dalam beroperasi. Kita pasti tindak tegas kalau melanggar aturan,” tandas AKP. Mellysa Amalia.

Lebih lanjut AKP. Mellysa Ama-lia, kendaraan di tilang karena mel-akukan pelanggaran ringan atau kecil, seperti melanggar lalu lin-tas atau berhenti tidak pada tem-patnya atau mengetem. Sementara kendaraan melakukan pelanggar berat pasti disetop operasi.

=M.HisbullaH Huda

Mulai Ada Penertiban BentorPolisi: Awal Menciptakan KenyamananPROBOLINGGO - Keberadaan puluhan angkutan umum yang mencari dan menurunkan penumpang di kawasan Terminal Bayuangga sangat menggangu mobilitas kend-araan umum yang akan menuju terminal maupun seba-liknya.

DITINDAK. Kendaraan becak motor (Bentor) di kawasan Terminal Bayuangga yang terjaring operasi.

Page 14: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III14

Salah satu petani cabai desa Tamansari Kecamatan Dringu, Arifin (32) mengatakan sebe-lumnya harga cabai memang sempat mengalami penurunan harganya mencapai Rp 4000 ribu rupiah. Namun saat ini harganya menjadi Rp 20. 000.

“Dengan harga tersebut, petani masih bisa mengalami keuntun-gan,” terangnya kepada warta-wan, Kamis (6/11).

Banyak petani cabai waktu harga murah banyak yang meng-ganti dengan tanaman baru. Na-mun cabai milik Arifin memang

dibiarkan untuk dirawatnya meski harganya murah. “Harga

cabai murah dinilai cukup lama. Dengan harga itu petani banyak yang tidak betah menanamnya,” jelasnya.

Arifin mengaku dalam setiap minggunya bisa menghasilkan cabai rawit sebanyak 75 kilogram. Uang yang dihasilkannya seban-yak Rp 1,5 juta. Sehingga untuk ongkos buruh pun masih bisa di-capai. “Karena biaya panennya menghabiskan Rp 300 ribu dalam sekali panen,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Zaini (30), salah satu petani cabai asal Desa Sumberkerang Kecamatan

Gending Kabupaten Probooling-go. Ia mengatakan banyak mera-sakan keuntungan dari menanam cabai. “Meski harga murah saya tetap menanamnya. Saya yakin harganya pasti akan naik,” jelas Zaini.

Zaini menambahkan naiknya harga cabai di pasar karena ban-yak tanaman cabai petani yang sudah mulai mati. Sehingga stok cabai rawit mengalami kekuran-gan. “Secara otomatis harga cabai mulai mahal kembali,” tegasnya.

=Mahfud hidayatullah

Probolinggo

Banyak petani cabai waktu harga murah banyak yang

mengganti dengan tanaman baru. Namun cabai milik Ari-fin memang dibiarkan untuk dirawatnya meski harganya

murah.

Harga Cabai Merangkak NaikHarga Mencapai Rp 20-25 Ribu PerkilogramnyaPROBOLINGGO - Petani cabai rawit di wilayah Kabupaten Probolinggo mulai lega. Dalam dua minggu terakhir, harga jual cabai rawit di pasaran mulai mengalami pen-ingkatan. Saat ini harganya mencapai Rp 20.000 hingga Rp 25.000 perkilogramnya.

PANEN. Petani cabai rawit senang dengan naiknya harga cabai rawit beberapa minggu terakhir

Page 15: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III 15

LONDON- Pelatih Chelsea Jose Mourinho tidak ingin men-yalahkan Eden Hazard karena gagal mengeksekusi tendangan penalti sehingga timnya ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah Maribor pada pertandingan Grup G Liga Champions di Ljudski VRT, Kamis (6/11) dini hari WIB. Menurut pelatih asal Portugal itu, Hazard adalah pemain terbaik Chelsea pada laga tersebut.

Chelsea tertinggal terlebih dahulu berkat gol Agim Ibraimi pada menit ke-50 sebelum disa-makan oleh Nemenja Matic pada menit ke-73. Chelsea berpeluang memetik kemenangan ketika “The Blues” mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-88. Tetapi tendangan Eden Hazard diselamatkan secara sensaional oleh kiper Maribor, Hasmin Handanovic.

Gara-gara hasil imbang ini, Chelsea gagal memesan satu tempat di babak 16 besar. Kini, mereka menguasai Grup G dengan nilai delapan hasil dari dua kali menang dan dua kali imbang. Mereka unggul tiga poin dari Shcalke 04 di tempat kedua dengan lima angka.

Dengan dua pertandingan tersisa, Chelsea harus memetik kemenangan pada dua pertand-ingan itu guna memastikan diri sebagai juara grup dan melaju ke babak 16 besar.

“Ketika seorang pemain ber-main bagus seperti Eden Hazard, bagi saya dia fantastik dan sejauh ini masih menjadi pemain terbaik di tim saya. Meski gagal dalam tendangan penalti, tetapi dia masih sebagai pemain terbaik di tim ini,” kata Mourinho.

Dia melanjutkan, “Dalam 30 menit terakhir kami bermain dengan sangat intens dan kreatif

serta memiliki kerinduan untuk menang. Sayang kami membuang banyak peluang untuk itu dan kiper mereka luar biasa. Kami ciptakan banyak peluang tetapi kiper lawan tampil sangat bagus.”

Melawan Maribor, Chelsea melakukan dua perubahan pada babak kedua, termasuk menarik keluar Diego Costa setalah tampil tidak terlalu bagus selama 45

menit pertama. “Saya tidak sen-ang dengan tim dan cara mereka bermain selama babak pertama. Karena itu saya melakukan per-gantian pada babak kedua den-gan maksud supaya tim ini lebih berkembang dan keputusan saya itu terbukti tepat,” paparnya.

Dia meneruskan, “Di babak pertama kami bermain buruk. Pada babak kedua, setelah gol

lawan, kami bermain sangat ba-gus dan biasanya dengan tampil seperti itu kami bisa memenang-kan pertandingan. Tetapi ketika kita tidak bermain bagus selama 90 menit, maka kita menerima resikonya. Kami membayar mahal atas penampilan buruk kami di babak pertama. Di babak kedua, kiper mereka tampil menawan.”

=SKY SPORTS/CAROL AJI

Sebuah tim dari Federasi Sepa-kbola Dunia atau FIFA pekan lalu mengusulkan agar pesta sepakbola tertinggi sedunia pada 2022 itu dis-elenggarakan pada November-De-sember atau Januari-Februari untuk menghindari cuaca ekstrem pada musim panas di Timur Tengah.

“Sebagai presiden konfederasi saya tidak punya masalah karena itu bukan masalah kompetisi di Liga Champions. Kami bisa me-

mindahkan tanggal pada 2022 dan kami punya dua pertandingan semifinal dan satu final pada Juni 2022,” kata mantan bintang Tim Nasional (Timnas) Prancis itu.

Mantan pemain Juventus ini sebelumnya mengatakan bahwa Piala Dunia 2022 harus dilakukan pada Januari daripada November. Pasalnya, bila dilakukan pada No-vember, paling tidak ada enam kalender internasional yang men-

galami dampak dari perubahan jadawal Piala Dunia 2022 ini.

“Semua orang bicara tentang klub dan liga tetapi bila Piala Du-nia dilakukan pada November atau Desember maka paling kurang ada enam jadwal internasional yang akan terdampak. Tetapi kami tidak terlalu jauh dari FIFA dan pasti akan ada solusi terbaik,” ujarnya.

Tetapi bila Piala Dunia 2022 dilakukan pada Januari-Februari 2022 juga akan berbenturan den-gan Olimpiade musim dingin. Tetapi Presiden FIFA Josep “Sepp” Blatter memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi. Saat masalah ini ditanyakan ke Platini, dia menegaskan, “Itulah FIFA. Mere-ka tidak ingin bentrok dengan Komite Olimpiade, tetapi seluruh

dunia ingin menemukan solusi terbaik untuk sepakbola.”

Pada kesempatan yang sama, Platini juga ditanyai soal kebi-jakan pelatih Liverpool Brendan Rodgers yang melakukan tu-juh pergantian saat “The Reds” kalah 0-1 dari Real Madrid di Liga Champions Rabu (5/11) dini hari WIB lalu, Platini menegaskan bahwa Rodgers harus menjelas-kan keputusannya tersebut.

Meski demikian, UEFA ke-mungkinan besar tidak men-jatuhkan sanksi kepada Liverpool karena dengan para pemain peng-ganti itu justru Liverpool hanya menelan kekalahan 0-1 diband-ingkan saat mereka kalah 0-3 dari Madrid di Anfield. UEFA men-etapkan bahwa setiap klub harus

menurunkan skuat terbaiknya di Liga Champions.

“Pertama-tama dia harus menje-laskan kepada pendukungnya men-gapa dia mengambil keputusan itu. Bukan kepada saya maupun Anda. Apakah Anda yakin, itu bukan tim berbaik? Bagaimana Anda bisa men-gatakan begitu? Bagi pelatih Liver-pool, bila saya mengatakan sesuatu, dia akan bertanya balik, Oh Michel Platini, saya sudah menurunkan tim terbaik saya saat ini. Karena itu saya akan menjadi seseorang yang sangat bodoh,” papar Platini.

Dia melanjutkan, “Bila saya pelatih Liverpool, saya akan men-gatakan bahwa itulah tim terbaik saya. Tetapi bila Anda menilai itu bukan tim terbaik, saya tidak bisa intervensi.” =SKY SPORTS/CAROL AJI

Babak Final Champions 2022 Akan Diatur UlangLONDON - Presiden Konfederasi Sepakbola Eropa atau UEFA Michel Platini mengungkapkan bahwa pihaknya mempersiapkan perubahan jadwal semifinal dan final Liga Champions 2022 guna mengakomodasi kemungki-nan pergeseran jadwal Piala Dunia 2022 di Qatar yang bakal dilakukan pada musim dingin.

CHELSEA VS MARIBOR

Imbang, Mourinho Tidak Mau Salahan HazardGelandang menyerang Chelsea Eden Hazard (kiri) berduel dengan pemain Maribor Zeljko Filipovic pada pertandingan yang berlangsung di Maribor, Slovenia, Kamis (6/11) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN IIIBabak Final

Champions 2022 Akan Diatur Ulang

HALAMAN | 15

BACA JUGA

MUNICH - Tim-tim elite Eropa yaitu Bayern Muenchen, Barce-lona, Paris Saint-Germain (PSG), dan FC Porto melangkah mulus ke babak 16 besar Liga Champions setelah memetik kemenangan atas lawan-lawannya pada laga Kamis (6/11) dini hari WIB.

Muenchen melangkah ke ba-bak 16 besar setelah mengandas-kan tamunya AS Roma dengan skor 2-0 di Munich, PSG menang tipis 1-0 atas APOEL Nicosia di Paris. Sedangkan, Barca masih terlalu tangguh untuk tuan ru-mah Ajax Amsterdam yang mere-ka kalahkan 2-0. FC Porto juga sukses mengemas kemenangan tandang seusai menaklukan Ath-letic Bilbao dengan skor 2-0.

Berlaga di Allianz Arena, Muenchen yang menghajar Roma 7-1 pada pertemuan pertama di Stadio Olimpico, tampil memeg-ang penuh kendali sejak awal

laga. “Die Bayern” pun memec-ahkan kebuntuan laga pada menit ke-38 melalui aksi Franck Ribery. Berawal dari umpan matang Da-vid Alaba, bola diteruskan Ribery dengan tembakan terukur menga-rah ke sudut gawang Roma kawa-lan Lukasz Skorupski.

Roma tidak bisa berbuat banyak menghadapi Muenchen yang terus menggempur pertahanan mereka. Skorupski tercatat melakukan lima kali penyelamatan gemilang dari tujuh tembakan mengarah ke ga-wang yang dilepaskan jawara ber-tahan Bundesliga ini. Dominasi Muenchen semakin tidak terban-tahkan menyusul gol kedua mereka

yang dilesakan Mario Goetze mela-lui tandukannya memaksimalkan umpan silang Robert Lewandowski pada menit ke-64.

“Saya puas dan selamat untuk tim saya. Kami lolos (ke babak 16 besar) setelah empat pertandin-gan. Kini kami bisa fokus ke Piala Jerman dan Bundesliga sampai Maret mendatang,” ujar pelatih Muenchen Pep Guardiola.

Dengan tambahan tiga angka, Muenchen kini mengoleksi 12 poin untuk merajai puncak klasemen Grup E. Diikuti Roma yang berada di posisi kedua dan CSKA Moscow di urutan ketiga dengan sama-sama mengoleksi empat poin. Sedang-

kan, Manchester City terperosok di posisi terbawah dengan koleksi dua angka menyusul kekalahan atas CSKA 1-2 pada saat bersamaan.

Pada laga yang berlangsung di Parc des Princes, PSG harus bekerja keras untuk mengalah-kan tamunya APOEL. Meski jauh diunggulkan di atas kertas, wakil Prancis itu ternyata tidak mampu mengeksploitasi tim asal Yunani itu. Mereka hanya bisa mencetak satu gol ke gawang APOEL ketika laga baru menginjak usai semenit.

Edinson Cavani menunjuk-kan kepantasannya menjadi pe-nyerang PSG sekaligus menutupi absennya Zlatan Ibrahimovic. Penyerang internasional Uruguay itu menjadi pahlawan kemenan-gan tuan rumah setelah mencetak gol memanfaatkan umpan silang Lucas Moura yang dilanjutkan dengan sepakan voli nan keras.

Langkah PSG diikuti Barca yang mengalahkan Ajax 2-0 saat ber-tamu ke Amsterdam ArenA. Lionel Messi tampil sebagai pahlawan kemenangan “Azulgrana” setelah memborong dua gol. Messi mem-buka keunggulan timnya pada menit ke-36 setelah memanfaatkan

umpan lambung Marc Bartra den-gan sundulannya ke gawang yang sudah tidak terkawal menyusul pergerakan kiper Jasper Cilessen yang sudah terlanjur maju.

Ajax semakin menderita karena harus bermain sepuluh orang sete-lah Joel Veltman menerima kartu kuning kedua alias kartu merah. Barca pun mampu memaksimal-kan keunggulan jumlah pemain-nya dengan melesakan satu gol tambahan pada menit ke-76. Messi kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menaklukan Cilessen dengan sepakannya hasil kerjasama satu-dua dengan Pedro. Dua gol itu membuat Messi meny-amai rekor pencetak gol terbanyak Liga Champions yang dipegang Raul Gonzalez dengan 71 gol.

Lolosnya PSG dan Barca mem-buat persaingan di Grup F sudah tertutup bagi Ajax dan APOEL yang berada di posisi ketiga dan keempat. PSG memuncaki klasemen dengan sepuluh poin, disusul Barca dengan sembilan angka. Mereka kini tinggal mem-perebutkan posisi puncak klase-men dalam dua pertandingan se-lanjutnya. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

Empat RaksasamElEnggangkE 16 BEsaR

Muenchen, Barcelona, PSG dan Porto Lolos

Gelandang menyerang Bayern Muenchen Franck Ribery merayakan golnya ke gawang AS Roma

pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Allianz Arena, Kamis (6/11) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III ASTATUS

KEPENDUDUKAN PENGUNGSI TAK JELASSAMPANG | J

7 NOVEMBER 2014 No. 0480 | TAHUN III

JUMATIKUTI LOMBA

MENULIS

OPINI

SAMPANG | L

TIDAK GEGABAHZiadita mengatakan, orang yang berhasil adalah mereka yang berangkat dari perjuan-gan yang bertatih-tatih.

NETER

KOLENANG

HALAMAN P

Taneyan LanjangKORAN MADURA

BANGKALAN - Kemarin (6/11), Kejaksaan Negeri Bang-kalan menetapkan Ketua UPK Kecamatan Kota Bangkalan, Rahmad, sebagai tersangka kasus dugaan penggelapan dana PNPM. Selain itu, Rahmad resmi ditahan di rumah tahanan Kabu-paten Bangkalan, karena yang bersangkutan diduga kuat me-nyelewengkan dana kesejahter-aan masyarakat tersebut.

Akibat dari perbuatan ter-sangka, negara mengalami keru-gian hingga mencapai ratusan juta rupiah. Tersangka ditahan setelah penyidik melakukan pengemban-gan terhadap kasus sebelumnya yang menyeret nama Hasan, man-tan Kepala Desa Kramat dan Yeni selaku Bendahara PNPM Kecama-tan Kota Bangkalan.

“Hari ini, kami memanggil dan memeriksa sekaligus mel-akukan penahanan terhadap tersangka Rahmad dalam kasus PNPM,” kata Jaksa Penyidik Kasus PNPM Kejaksaan Negeri Bangkalan, Arif, di hadapan se-jumlah awak media.

Dia menerangkan penahanan terhadap tersangka berdasarkan pengembangan kasus PNPM yang melibatkan Yeni dan Hasan yang telah divonis oleh pengadi-lan Tipikor. Dalam sidangnya, kedua terdakwa telah divonis 2

tahun 8 bulan sebab perbuatan keduanya mengakibatkan keru-gian negara mencapai Rp 425 juta. Untuk Yeni dibebankan Rp 39 juta, sedangkan Hasan dibe-bankan Rp 219 juta.

Sementara sisa dari keru-gian uang negara tersebut di-duga telah mengalir ke kantong Rahmad yang menjabat sebagai ketua. Rahmad dianggap meng-etahui aliran dana tersebut dan harus bertanggung jawab atas kerugian uang negara ini. Dalam penyelewengan yang dilakukan, modusnya dengan membuat proposal fiktif dan penggelapan setoran. Pada saat masyarakat membayar angsuran, mereka me-manfaatkan dana tersebut untuk kepentingan pribadi. Oleh benda-hara, yakni Yeni, tidak dicatatkan dan tidak disetor ke rekening.

Atas kasus tersebut, pihaknya akan menjerat tersangka dengan pasal 2 dan 3 Undang-Undang No-mor 31 tahun 1999 junto Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 ten-tang Tindak Pidana Korupsi.

Sementara itu, Kuasa Hukum tersangka Rahmad, Moh Saihu menyampaikan kekecewaan-nya lantaran Kejari langsung menahan kliennya. Padahal se-harusnya Kejaksaan tidak per-lu menahan kliennya. Apalagi kliennya selalu koperatif saat dimintai keterangan. Dirinya juga membantah kalau klien-nya keterlibatan dalam kasus itu. Menurutnya, Rahmad tidak ikut menikmati dana tersebut.

“Kita akan mengajukan pen-angguhan penahanan karena dia (tersangka) tidak bersalah,” ujarnya. =MOH RIDWAN/RAH

Ketua uPK Kota

Diduga Kuat Selewengkan Dana PNPM

PENYIDIK. Jaksa Penyidik Kasus PNPM Kejaksaan Negeri Bangkalan, Arif, saat dimintai keterangan.moh. ridwan/koran madura

Ditahan Kejari

Page 18: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III BPROBOLINGGO JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III KORAN MADURAB Sumenep

Pantauan Koran Madura, sejumlah anggota dewan lebih mengutamakan kegiatan di laur agenda penting pem-bahasan RAPBD Tahun 2015. Seperti yang dilakukan oleh komisi C DPRD, Kamis (6/11). Sejumlah anggota komi-si bidang pembangunan itu melakukan sidak ke bagkai kapal DBS yang berada di Pelabuhan Kalianget.

Iwan Budiharto, salah satu anggota DPRD Sumenep mengakui bahwa sam-pai saat ini di dewan belum ada agenda sama sekali. ”Untuk saat ini kegiatan dewan masih belum ada,” kata politisi dari Fraksi Golkar tersebut.

Vakumnya kegiatan wajib anggota dewan itu, lanjut Iwan, disebabkan be-lum ada kejelasan konflik antara Frak-si Golkar dan Demokrat dengan lima fraksi lainnya. ”Jadi, kami masih men-

unggu hasil konsultasi dari Pemprov, termasuk keabsahan komisi-komisi yang telah ditetapkan dalam paripurna kemarin,” terangnya.

Wakil Ketua DPRD Sumenep Ach. Salim mengakui belum terakomodirn-ya dua fraksi tersebut mengganggu terhadap agenda dewan. ”Tetapi kalau sebagian agenda dewan saat ini masih terus berjalan, seperti agenda rapat fraksi kemarin. Bahkan dua fraksi tersebut juga hadir pada acara rapat itu,” kata politisi PPP itu.

Hanya saja, lanjut politisi asal Ke-camatan Pragaan itu, untuk keabsa-han komisi yang telah diparipurnakan, hingga kini masih belum ada kejelasan. Sebab, Pemprov masih belum memba-las surat konsultasi yang dilayangkan oleh pimpinan DPRD Sumenep be-

berapa hari yang lalu. ”Untuk saat ini masih belum ada tanggapan. Karena kami menginginkan balasan dari Pem-prov itu juga tertulis. Karena nantinya akan menjadi pijakan,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya selaku bagian dari pimpinan DPRD mengim-bau agar dua fraksi yang saat ini masih belum terakomodir, agar secepatnya mengusulkan anggotanya. Sehingga, anggota dua fraksi tersebut bisa segera terakomodir di komisi yang ada.

”Itu sudah kami lakukan, namun masih belum ada respons. Dan kami harapkan tahapan konsultasi ini da-pat memberikan kejelasan, sehingga masalah segera diselesaikan,” harapn-ya, kemarin.

Menyikapi agenda di luar kegiatan legislatif, Ketua Komisi C DPRD Sume-nep Dulsiam mengakui jika sejumlah anggota komisi yang dipimpinnya itu, melakukan sidak ke kapal DBS. Hanya saja, tindakan yang dilakukan itu diya-kini tidak akan menghambat terhadap pembahasan RAPBD. =JUNAEDI/SYM

RAPBD Belum DibahasAkibat Konflik Internal DPRD yang Tak Berujung

SUMENEP- Dewan Pendidikan Kabupaten Sume-nep (DPKS) menyayangkan sanksi yang diberikan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Gapura kepada siswanya dengan cara dijemur tanpa mengenakan baju dan sepatu, Selasa (04/11) lalu. Menurut DPKS, model pendidikan seperti itu tidak pantas dilakukan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala SMAN 1 Gapura menghukum beberapa siswanya yang disangka keluar lingkungan sekolah tanpa izin. Padahal, si siswa telah mengantongi izin dari BK untuk mengambil SKHUN di sekolah asalnya. Akibatnya, menurut salah seorang wali siswa, As’ari, anaknya setelah sampai di rumah langsung jatuh sakit.

Dari kejadian itu, salah satu anggota DPKS, Mo-hammad Suhaidi mengatakan, jika memang benar ada tindakan seperti itu, DPKS sangat menyayangkannya. Pasalnya, dalam dunia pendidikan tidak boleh ada tin-dakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Pasalnya, ke-tika seorang siswa dididik dengan kekerasan, ia akan menjadi pribadi yang keras.

Selain itu, Suhaidi minta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep menindak lanjuti perso-alan tersebut. Menurutnya, pihak Disdik harus meli-hat persoalan tersebut secara objektif dan profesional. “Jika kejadian itu benar, dan menyebabkan siswa itu sakit, maka sudah selayaknya Disnik memberi evalu-asi SMA terkait,” katanya, Kamis (06/11).

Tidak hanya sebatas evaluasi, imbuhnya, jika nanti terbukti kepala sekolah melakukan tindakan yang me-nyebabkan siswanya sampai sakit, seharusnya Disdik juga memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Harapannya, agar kejadian serupa tidak pernah terjadi untuk kedua kalinya. “Kalau be-nar terjadi, sekali lagi, DPKS menyayangkan hal itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Me-nengah (Kabid-Dikmen) Disdik Kabupaten Sumenep, Nurul Hamzah terkesan membela SMAN 1 Gapura. Pasalnya, saat dikonfirmasi, ia mengaku miris ketika persoalan semacam itu sampai dibesar-besarkan. Menurutnya, persoalan itu tidak seharusnya sampai berujung unjuk rasa, seperti yang dilakukan sejumlah wali siswa SMAN 1 Gapura, Rabu (05/11) lalu.

“Apalagi, informasi yang saya dengar, sampai ter-jadi unjuk rasa. Apa iya pantas, pak guru yang men-didik siswanya diunjuk rasa. Apalagi dari dulu tidak ada seorang guru diunjuk rasa. Karena persoalannya bukan guru mencuri, tapi mendidik,” katanya, Kamis (06/11) di kantornya.

Lelaki yang akrab disapa Nono itu juga mengata-kan, setelah pihaknya melakukan klarifikasi kepada pihak SMAN 1 Gapura, ternyata ia menilai persoalan-nya sederhana, hanya karena terjadi kesalahan komu-nikasi. Oleh sebab itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga terkait untuk menyelesaikan persoa-lan tersebut.

Saat disinggung mengenai tindakan kepala se-kolah yang menjemur siswanya, ia mengatakan bahwa tujuan pendidikan memang proses kema-nusiaan dan pemanusiaan. Menurutnya, tidak ada hukuman yang menyebabkan seseorang menjadi korban penyiksaan.

Pantauan Koran Madura, kemarin sekitar pukul 12.50, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Gapura Rafiudin keluar dari ruang Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Sumenep. Kata Nono, tu-juan kedatangannya untuk memberi klarifikasi per-soalan tersebut.

=FATHOL ALIF

WALI SISWA DATANGI SEKOLAH

SMAN 1 Gapura Perlu Dievaluasi

SUMENEP – Akibat konflik yang kian memanas di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep terkait legalitas komisi, pembahasan RAPBD (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tahun 2015 belum dilakukan.

DEBAT. Ketua Komisi C DPRD Sumenep Dulsiam beserta sejumlah anggotanya sedang berbincang dengan Direktur Utama PT. Sumekar, Rasul Junaidy, Kamis (6/11).

Page 19: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480| TAHUN III CSumenep

Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) Afiliasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO NAMA Judul Tulisan Delegasi

01 SUPRIYANTO Siwalan, Tegalan dan Ekonomi Rakyat

SMA Muhammadiyah

02 ABDULLAH RAIS Stop Transisi Moral Pemuda di Kota Santri

MA 1 Annuqayah Guluk-Guluk

03 MUSLIMATUL MAGHFIRAH “Lalakonna Reng Songenep” SMA

Muhammadiyah

Kategori Artikel Pelajar

NO NAMA Judul Tulisan Delegasi

01 ACH. ZAINI (ZEN AR) Rajun INSTIKA Guluk-Guluk

02 DINI MARDHATILLAH Aku Mulai Tumbang SMAN 2 Sumenep

03 MEGA AGUSTINA Juru Garam SMAN 1 Kalianget

Kategori Puisi

NO NAMA Judul Tulisan Delegasi

01 SALAMATUD DAWAMAH

Empowering Agraria Menuju Kemandirian dan Ketahanan

Ekonomi Masyarakat SumenepINSTIKA Guluk-Guluk

02 SYAMSUL ARIFIN Membaca Sumenep Lewat APBD INSTIKA Guluk-Guluk

03 AHMAD WASIL Sumenep; Mencari Khazanah Kebudayaan yang Hilang STIT Aqidah Usymuni

Kategori Artikel Pemuda/Mahasiswa

NO NAMA Judul Tulisan Delegasi

01 MAWAIDI D. MAS Kidung Penjhung Sumenep

Rumah Buku “Dungkek Membaca”

02 ISTIYANA Ngero’ Dara INSTIKA Guluk-Guluk

03 WAHYUDI KAHA Pengakuan Komunitas Cinta Baca (Gapura)

Kategori Cerpen

Keterangan: Panitia mengundang para pemenang sayembara menulis Artikel (Pelajar & Maha-siswa), Puisi dan Cerpen pada malam anugerah, Minggu (Malam Senin), 09 November 2014, ber-tempat di Water Park Sumekar, pukul 19.00 WIB.

Panitia Pelaksana, Ttd. Ttd.

Syamsuni Moh. Fachrul Ketua Sekretaris

Mengucapkan Selamat & Sukses

KOMUNITAs JURNAlIs sUMENEp (KJs) dAN pEMERINTAH KABUpATEN sUMENEp

Kepada para pemenang Sayembara Menulis Artikel Lepas, Puisi, dan Cerpen. “Semoga Terus Berkarya dan Satu Hati Membangun Sumenep”

drs. YAYAK NURwAHYUdI, M.siKepala diskominfo

HIdAYATURRAHMANpenasihat KJs

ABd. RAHEMKetua KJs

pEMENANg sAYEMBARA MENUlIs

Artikel, puisi, dan CerpenPihak rumah sakit

tidak mau lagi menerima perempuan paruh baya itu setelah lima hari di rawat di rumah sakit milik pemerintah terse-but. Pihak RSUD berdalih bahwa pihaknya tidak dapat membedah penyak-itnya.

Keponakan Minten, Akis Murtadlah, men-gungkapkan kekecewaan-nya dengan wajah lesu. Ia bercerita bahwa saat neneknya masuk ke rumah sakit RSUD Moh Anwar, dokter menyatakan kalau neneknya itu dapat dioperasi di rumah sakit tersebut.

Namun setelah dokter mengadakan tes jantung, ternyata pihak rumah sakit menyuruhnya untuk men-datangkan pihak kepala desa untuk menandatan-

gani biaya operasi. “Kami pun mencoba menghubun-gi kepala desa, ternyata Pak Kades berhalangan untuk hadir ke rumah sakit,’’ ucapnya dengan wajah melas.

Karena kepala desa tidak bisa hadir, akhirnya dokter menyarankan untuk di rujuk ke Surabaya dengan dalih demi keamanan. Namun, namanya keluarga tak berpunya, ia meminta toleransi sembari menje-laskan kepada pihak rumah sakit agar sang nenek tetap di rawat di RSUD untuk sementara waktu.

Akis sadar bahwa untuk dirujuk ke Sura-baya, seolah hanya mimpi di siang bolong. Tetapi, karena pihak rumah sakit sudah kasih rekomendasi untuk ke Surabaya, maka ia pun tak punya alasan

lagi kecuali harus pulang, walaupun ia ingin nenekn-ya dirawat di RSUD.

“Apa boleh buat, kami manut saja. Kami warga miskin, Pak, nanti kalau maksa tambah bermasalah, walaupun se-benarnya keinginan kami nenek di rawat dulu di sini, sampai semuanya sudah siap,” ungkapnya.

Akis pantas kecewa melihat pelayanan rumah sakit yang terkesan tak berlaku untuk warga mis-kin. Apalagi ada perlakuan tak arif. Terbukti, sebelum ia keluar, infus yang di pakai neneknya dicabut dengan paksa oleh dokter yang bertugas. Apa boleh buat, pasien pun terpaksa pulang meninggalkan rumah sakit.

Direktur RSUD, Fitril Akbar sepertinya juga lepas tangan terkait persoalan tersebut. Sebab saat warta-wan mendatanginya untuk sekadar klarifikasi, Fitril terkesan menghindar. Ia beralasan terburu-buru, padahal sudah sore hari.

=sYAMsUNI

PELAYANAN RSUD

Penderita Gondok itu Terpaksa Pulang SUMENEP - Minten (70), penderita penyakit gondok asal Desa Kombang, Kecamatan Ta-lango, terpaksa harus menerima kenyataan pahit ketika hendak menyembuhkan penyak-itnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar.

TERLANTAR. Akis Murtadlah memperlihatkan penyakit gondok di leher minten, Kamis (6/11). Nenek tersebut terpaksa pulang dari rumah sakit sekalipun penyakitnya belum sembuh karena tak punya uang untuk berobat.

Page 20: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III D Sumenep

Pantauan Koran Madura, sejumlah jemaah haji asal Pu-lau Kangean memadati Kapal Express Bahari, Kamis (6/11) sekitar pukul 06.30. Mereka terpaksa harus rela pulang ke kampung halamannya mengi-kuti kapal cepat dalam keadaan berdesak-desakan. Bahkan se-jumlah penumpang rela berada di bagian atas kapal. Padahal kondisi seperti itu sangat mem-bahayakan keselamatan.

Warga pun pasrah dengan kondisi tersebut, mengingat hanya Kapal Express Bahari sa-tu-satunya angkutan transpor-tasi laut yang bisa beroperasi. Sementara, kapal milik Pem-kab Sumenep itu sendiri, infor-masinya masih dalam proses perbaikan, sehingga tidak bisa beroperasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Salah satu warga Pu-lau Kangean, Taufiq menga-takan, dirinya kecewa atas minimnya armada laut yang disediakan oleh pemerintah. Bahkan, menurutnya, pemer-intah terkesan tutup mata atas kondisi tersebut. ”Persoalan

seperti ini tidak hanya terjadi saat ini saja, bahkan sering ter-jadi, utamanya saat cuaca lagi tidak bersahabat,” tegasnya.

Anehnya, lanjut Taufiq, walaupun pemerintah sudah mengetahui, namun upaya pemerintah untuk memenuhi transportasi laut dinilai tidak proaktif. Salah satu buktinya, pengadaan transportasi laut yang direncanakan dilakukan pada tahun 2014 hingga kini belum ada tanda-tanda akan dilakukan.

Akibatnya, sejumlah warga kepulauan pun selalu menjadi korban. ”Jelas kami kecewa, karena yang seharusnya je-maah haji sampai di rumahnya kemarin, tetapi hingga kini masih banyak yang tertahan di pelabuhan,” ungkapnya.

Hemat Taufiq, semuanya ada pada keseriusan pemerin-tah. Jika memang krisis kapal, jauh-jauh hari sebelum jemaah haji datang, pemerintah sudah harus menyedikan alat trans-portasi khusus. Sehingga rom-bongan jemaah haji tidak tel-antar hingga berhari-hari.

”Itu yang semestinya di-lakukan, wong sudah tahu jika kapal milik pemkab masih dalam perbaikan. Jika seperti ini kan sama halnya pemkab telah menganaktirikan warga kepulauan,” terangnya.

Manager Operasional Kapal Cepat Exspress Bahari Saperi Kartolo mengakui bahwa mua-tan kapal melebihi batas. ”Kami selaku opertoar tidak bisa ber-buat banyak, karena mereka su-dah lama di daratan dan tergesa-gesa ingin sampai di kampung halamnnya,” katanya.

Kendati demikian, pihakn-ya optimis, semua penumpang Kapal Express Bahari akan se-lamat sampai ditujuan, ka-rena cuaca tidak terlalu mem-bahayakan. ”Ukuran Kapal Express Bahari ini kan tidak sebesar DBS, dan kami yakin seandainya DBS 1 bisa berop-erasi, mungkin tidak akan ter-jadi seperti ini,” ungkapnya.

Semantara Kapal DBS 1 yang biasa melayani angku-tan dari Pelabuhan Kalianget menuju Pulau Kangean masih terus dalam perbaikan, walau-pun tanpa ada kejelasan kapan akan kembali beroperasi.

”Informasi yang kami dit-erima dari Direktur Tekhnis PT Sumekar bahwa KM DBS 1 baru selesai didocking tanggal 10 November ini. Sehingga untuk sementara waktu tidak berop-

erasi,” jelas Kepala Dinas Per-hubungan (Dishub) Sumenep, Mohammad Fadillah melalui Kabid Laut dan Udara, Choirani Argoto.

Menyikapi hal tersebut, Komisi C DPRD Sumenep langsung menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabu-han Kalianget. Sidak langsung dipimpin oleh Ketua Komisi C Dulsiam bersama beberapa anggota.

Politisi PKB itu menje-laskan, saat menggelar sidak, anggota komisi bertemu den-gan Kepala Dishub (Dinas Per-hubungan) Mohamad Fadillah. Dalam pertemuan itu, dewan meminta agar Kantor Kesyah-bandaran dan Otoritas Pelabu-han (KSOP) untuk mengalih-kan pelayaran armada kapal.

Menurutnya, pengalihan rute pelayaran itu sangat perlu dilakukan, mengingat jum-lah warga Pulau Kangean dan Sapekan yang belum terang-kut jumlahnya cukup banyak. Mayoritas adalah pengantar jemaah haji.

”Alhamdulillah, setelah melalui proses panjang akh-irnya dari tiga armada yang biasa melayani rute pelayaran Kalianget Masalembu, bisa me-layani tute Kalianget-Kangean. Sabtu kapal itu sudah bisa be-rangkat,” katanya.

=JUNAEDI/SYM

Pemkab Kurang Respek Transportasi Laut Tak Kunjung MemadaiSUMENEP – Minimnya transnportasi laut yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep membuat warga kepulauan kembali melontarkan kecewaan. Pasalnya, puluhan rombongan jemaah haji asal kepulauan terpaksa harus berdesak-desakan saat hendak pulang ke kampung halamannya.

SUMENEP – Pengadaan Labora-torium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebesar Rp 400 juta di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep dipecah menjadi dua bagian. Dipecahnya peker-jaan tersebut, diduga untuk menghindari pelelangan.

Informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, Disdik Sumenep pada tahun 2013 menganggarakan dana pembuatan laboratorium IPA sebesar Rp 400 juta. Dana yang bersumber dari APBD tahun 2013 itu, diperuntukkan untuk SMKN 1 Sumenep dan SMKN 1 Kalianget.

”Sesuai besaran anggaran yang dike-luarkan, seharusnya pengadaan proyek tersebut tidak dipecah dan tidak dilakukan secara penunjukan. Hanya saja, setelah kami telusuri ke pengguna anggaran, pekerjaan proyek tersebut dikerjakan secara penujukan,” kata Junaidi Pelor, Tim Peneliti dan Investigasi Sumenep Korrup-tion Watch (SCW) kepada Koran Madura.

Bukti bahwa proyek tersebut tidak dilelang, bisa dilihat dari Surat Per-intah Kerja (SPK) yang dikeluarkan Disdik, seperti SPK Nomor 20/SPK/PL-BR/V/435.101/2013 untuk SMKN 1 Sumenep dengan anggaran sebesar Rp 199.400.000.

Sedangkan SPK SMKN 1 Ka-lianget bernomor: 21/SPK/PL-BR/V/435.101/2013 tertangal 9 Septem-ber 2013 dengan nilai pagu sebesar Rp 199.600.000. Pengadaan ini dianggarkan dalam DPA sebesar Rp 400.000.000 un-tuk 4C paket pekerjaan.

”Kalau dilihat dari besaran angga-ran yang telah dikeluarkan, seharusnya proses pengadaan proyek tersebut dila-lukan dengan cara dilelang sederhana. Namun, faktanya itu tidak,” terangnya, Kamis (6/11).

Sebab, lanjut Junaidi, pelaksanaan pemilihan penyedia barang pada saat yang bersamaan dan juga dalam proyek tersebut terdapat barang yang sama dalam masing-masing paket. ”Pengadaan itu sudah tidak lagi sesuai dengan Pasal 39 Ayat 4 Perpres 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres No 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,” terangnya.

Perpres tersebut menyebutkan, PA/KPA dilarang menggunakan metode pengadaan langsung sebagai alasan un-tuk memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan.

Secara terpisah, Pejabat Pembuat Kometmen (PPK) Disdik Moh Iksan menuturkan, sekalipun proyek tersebut tidak dilelang, namun tidak ada masalah. Sebab, pengerjaan proyek tersebut tidak berlangsung lama.

“Kalau yang SMKN 1 (Sumenep) itu programnya Kimia dan Biologi, sedang-kan di SMKN 1 (Kalianget), Kimia dan Bi-ologi,” ujarnya melalui saluran telepon.

=JUNAEDI/MK

PEMBANGUNAN LABORATORIUM

Mestinya Melalui Lelang

BERDESAKAN. Penumpang memadati Kapal Exspress Bahari, Kamis (6/11) di Pelabuhan Kalianget. Warga yang hendak ke Kangean mengeluhkan terbatasnya kapal yang disediakan pemerintah, karena yang berlayar hanya satu kapal.

Page 21: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480| TAHUN III ESumenep

Tujuh saksi yang telah di-mintai keterangan Kejari, berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Ketua Pelaksana Lelang, dua panitia penerima hasil pekerjaan, dan salah satu pejabat di lingkungan Disbudpar-pora.

”Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap sejum-lah saksi. Ada tujuh saksi yang kami mintai klarifikasi. Setelah

Tujuh Saksi DiperiksaDugaan Korupsi Renovasi Stadion Giling

SUMENEP – Kejak-saan Negeri (Kejari) Sumenep terus mel-

akukan penyelidikan untuk mengungkap

dugaan korupsi pengerjaan proyek

renovasi Stadion Giling Tahun Angga-ran 2013. Penyidik

telah memeriksa tujuh saksi untuk

mengetahui realisasi dana Rp 1,6 miliar

dari APBN tersebut.

ini, kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kontrak-tornya,” jelas Kasi Kasi Intel Ke-jari Sumenep, I Nyoman Aryartha kepada Koran Madura.

Kendati demikian, pihak ke-jaksaan belum bisa memberi-kan kesimpulan kasus tersebut. ”Tolong kasih kesempatan kami bekerja. Sebab tim investigasi yang kami bentuk sedang bek-erja untuk mengungkap adanya dugaan penyimpangan dalam kasus proyek tersebut. Dan seka-rang kami belum bisa menentu-kan arah perkembangan kasus ini hendak ke mana,” terangnya, Kamis (16/11).

Selain itu, pihaknya saat ini juga belum bisa menyimpulkan apakah ada indikasi penyimpangan atau tidak dalam realisasi proyek renovasi lapangan Giling yang didanai melalui APBN tersebut.

Hanya saja, menurut pria asal Bali itu, walaupun kasus tersebut dilaporkan ke Kejati, pihak Kejari tidak akan berhenti melakukan penyelidikan dan menunggu bola. Ia berjanji akan mengusut kasus tersebut. Termasuk dalam waktu dekat akan meminta ket-erangan dari kontraktor yang melaksanakan.

”Yang jelas ini akan diproses dan masih dalam tahap Pengum-pulan Bahan Keterangan (Pulba-ket). Karena yang memenangkan tender atau kontraktor pelaksana dari Surabaya,” katanya.

Soal tindak lanjut pengem-bangan penyelidikan, ia menya-takan bahwa pihaknya juga telah memenuhi permintaan Kejagung agar memberikan laporan hasil perkembangan. “Bahkan kami sudah memenuhi permintaan itu dengan memberikan laporan hasil

perkembangan pelaksanaan keg-iatan kepada Kejagung. Sehingga tidak ada alasan pihak kejaksaan untuk menghentikan kasus terse-but jika memang ada indikasi kuat penyimpangan,” terangnya.

Menguatnya dugaan kejag-anggalan dalam mega proyek ren-ovasi tersebut lantaran pada ba-gian tertentu ternyata sudah ada yang ambrol. Padahal, proyek itu baru saja dilakukan rehab, namun pada bagian tertentu sudah rusak.

Sehingga beberapa kalan-gan, baik aktivis, LSM, maupun masyarakat menilai proses lelang ternyata telah terjadi rekayasa untuk memenangkan rekanan tertentu. Hal tersebut bisa dilihat dari proses evaluasi atas alokasi anggaran sebesar Rp 1,6 miliar, karena sejak awal kualifikasi do-kumen sudah mencurigakan.

Bukti adanya rekayasa dalam

proses lelang, ketika ada salah satu rekanan yang menawar den-gan harga di bawah harga lelang yang sudah disetujui pemerintah pada pihak rekanan yang meme-nagkan lelang tender tersebut. Rekanan sempat ada yang mena-war dengan tawaran terendah Rp 1.494.005.000.

Sayangnya, justru yang meme-nangkan lelang tender itu rekanan yang menawar di atas Rp 1,4 mil-iar. Mestinya dalam proses lelang, penawaran terendah yang diambil pemerintah karena profitnya dapat menekan biaya anggaran pemer-intah yang harus tersedot untuk proyek renovasi itu.

Akhirnya, tanpa alasan yang jelas, proyek lelang jatuh ke tan-gan rekanan dengan penawaran di atas rekanan yang terendah tadi, yakni Rp 1.625.856.000.

=JUNAEDI/SYM

SUMENEP- Meski telah diban-gun pada tahun 2013 dan sudah dinyatakan selesai, ternyata pem-bangunan enam gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Karang An-yar, Desa Karang Anyar, Kecamata Kalianget, belum sepenuhnya se-lesai. Dikatakan, anggaran sebe-sar Rp. 650 juta tidak cukup untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Koran Madura, awalnya SDN 1 Karang Anyar ter-letak di Dusun Dung Mundung, Desa Karang Anyar. Namun, kare-na dinilai tidak efektif, dan lahan-nya juga bukan milik pemerintah, maka sekolah tersebut dipindah ke Dusun Darejeh atau di bela-kang balai Desa Karang Anyar.

Sesuai kontrak, gedung se-kolah itu mulai dibangun sejak bulan Nopember dan dinyata-kan selesai Desember. Karena di dalam kontrak kerja pembangu-nan gedung sekolah tersebut din-yatakan, kontrak mulai berlaku sejak tanggal 07 Nopember dan berakhir 27 Desember 2013.

Meski begitu, berdasarkan in-formasi dari salah seorang warga Desa Karang Anyar yang tidak ingin disebutkan identitasnya, sampai saat ini sebanyak enam gedung SDN 1 Karang Anyar masih belum selesai. Hal itu ter-lihat dari kondisi lantainya yang masih berupa tanah biasa, tanpa keramik.

Selain itu, meski dilihat dari sisi luar gedung tersebut sudah selesai, namun kenyataannya di sisi dalam gedung, dindingnya masih belum selesai diplester. Bahkan, di bagian atas sisi dalam gedung juga masih belum dipla-fon. Akibatnya, berdasarkan in-formasi warga, anak-anak yang sekolah di SDN 1 Karang Anyar setelah pulang sekolah sudah da-pat dipastikan baju dan sepatunya penuh debu.

Menanggapi hal itu, Kasi Sa-rana Prasarana SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Ka-bupaten Sumenep, Moh. Iksan mengatakan, secara kontrak pem-bangunan gedung SDN 1 Karang Anyar sudah dinyatakan selesai sesuai target, yaitu sebelum ta-hun 2014.

Menurut Iksan, anggaran untuk pembangunan gedung sekolah itu sekitar Rp. 650 juta diambil dari Anggran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep. “Waktu itu peralihan dari gedung sain menjadi untuk Karang Anyar,” kata Iksan, Kamis (06/11).

Namun, dikatakan, anggaran sebesar itu tidak cukup untuk me-nyelesaikan pembangunan. Karena menurut perkiraannya, satu ge-dung ditaksir menghabiskan dana sebanyak Rp. 150 juta. Jika dika-likan enam gedung, maka anggaran untuk pembangunan gedung itu

seharusnya mencapai Rp. 900 juta.“Karena anggarannya han-

ya Rp 650 juta, maka harus ada dikurang-kurangkan pekerjaan tersebut. Di antaranya adalah pekerjaan lantai. Di antara-nya adalah pekerjaan plesteran. Mungkin, yang luar dulu, yang dalam belakangan. Tapi saya nya-

takan di sini, kontrak itu sesuai dengan pekerjaannya. Karena keadaan dana, maka dicukupkan,” tukasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya men-gaku akan mengusahakan agar gedung SDN 1 Karang Anyar itu diselesaikan. Mengenai angga-ran, Iksan mengaku masih akan

dianggarkan di APBD tahun 2015. Hal itu dilakukan karena penyele-saian gedung SDN 1 Karang An-yar tidak ada dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2014. “Saya tidak pastikan, tapi saya usaha-kan betul agar tahun 2015 itu bisa selesai,” tutupnya.

=FATHOL ALIF

PENDIDIKAN

Pembangunan SDN 1 Karang Anyar Tak Selesai

Siswa SDN 1 Karang Anyar Kecamatan Kalianget di dalam salah satu ruang kelas yang pembangunannya belum sele-sai, Kamis (6/11).

Page 22: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN IIIFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 7 NOVEMBER 2014No. 0480 | TAHUN III

Pamekasan

Dalam unjuk rasa itu maha-siswa mengkritisi perayaan hari jadi Pamekasan ke-484 dengan pesta kembang api pada beberapa waktu lalu. Menurut mahasiswa kegiatan itu tidak perlu diseleng-garakan, sebab di sisi lain masih ada masyarakat yang membutuh-kan bantuan pemerintah.

Awalnya, mahasiswa hanya berorasi menyampaikan sejumlah tuntutannya dan meminta agar Bupati Pamekasan, Ach Syafii menemui mahasiswa. Setelah tidak kunjung ditemui, mahasiswa berusaha masuk ke dalam kan-tor, sehingga terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan

petugas polisi yang mengaman-kan jalannya aksi tersebut. Aksi saling dorong terjadi beberapa kali. Tapi berkat kesigapan polisi, upaya mahasiswa masuk ke kan-tor Bupati tidak berhasil.

Merasa tidak mampu melewa-ti brigade polisi, kemudian maha-siswa bergerak menuju Pendopo Ronggosukowati, dengan wajah emosi yang sudah memuncak. Dalam perjalanan menuju pen-dopo itu, sejumlah peserta demo merusak pot bunga di halaman kantor tersebut. Polisi hanya bisa melihat aksi brutal mahasiswa itu.

Mahasiswa yang sudah bertin-dak anarkis itu, kemudian menero-

bos pagar yang sedang ditutup oleh petugas Satpol PP. Tidak hanya sampai di situ, mahasiswa mendo-brak pagar Pendopo, dan langsung menduduki peringgitan (aula) luar.

Amarah mahasiswa terus menjadi-jadi. Setibanya di pering-gitan, sejumlah mahasiswa me-naiki meja yang biasa digunakan dalam pertemuan-pertemuan, ak-ibat diinjak mahasiswa, kaca salah satu meja pecah. Beruntung polisi yang sejak awal mengamankan jalannya aksi segera tiba di pen-dopo, sehingga pengrusakan itu tidak terus berlanjut.

Salah seorang polisi yang melarang mahasiswa menaiki meja tersebut mendapat per-lawanan dari mahasiswa den-gan menyerang polisi tersebut. Beruntung polisi lainnya dengan cepat mengamankan polisi yang diserang itu.

Korlap aksi, Hamdi Jibril men-gatakan dirinya tidak bisa men-

gendalikan amarah anggota se-hingga terjadi aksi pengrusakan tersebut. Namun sebagai korlap, dirinya akan bertanggungjawab dengan aksi yang telah dilakukan anggota Samar.

“Mungkin karena kondisinya sangat panas, dan permintaan kami untuk bertemu Bupati tidak dihargai, sehingga teman-teman menjadi amarah, dan melakukan pengrusakan. Tapi saya selaku korlap akan bertanggungjawab,” katanya.

Menanggapi pengrusakan itu, Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman mengata-kan pihaknya menunggu Pemkab Pamekasan untuk diproses hu-kum, selaku pihak yang dirugikan. Tanpa itu pihaknya tidak bisa mengambil langkah apa pun, ken-dati polisi melihat langsung aksi pengrusakan itu.

“Kalau pengrusakan itu di luar ketentuan, namun demikian

tergantung pihak pemkab nanti tindak lanjutnya. Kalau pemkab merasa ada yang dirugikan, kami siap saja untuk menindak lan-juti. Sebenarnya aksi semacam itu sudah melanggar, tentu kalau ada laporan nanti korlapnya kami panggil,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dae-rah (Sekda) Pamekasan, Alwi Beiq mengatakan pihaknya masih akan melaporkan semua yang terjadi dalam aksi yang dilakukan Sa-mar, termasuk kejadian perusa-kan, sehingga pihaknya tidak bisa memutuskan langkah apa yang akan dilakukan. Sebab semuanya tergantung pada kebijakan Bupati Pamekasan, Ach Syafii.

“Saat ini Bupati sedang di luar kota, nanti akan kita lapor-kan. Bagaimana sikap yang akan diambil terkait pengrusakan itu, tergantung kebijakan pak Bupati nanti,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Mahasiswa Rusak Fasilitas NegaraAparat Keamanan Nyaris Terlibat BentrokPAMEKASAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Satuan Aksi Mahasiswa Revolusi (SAMAR) berun-jukrasa di Kantor Bupati Pamekasan, Kamis (6/11). Dalam aksi itu, mahasiswa merusak fasilitas taman di halaman kantor tersebut.

DEMO. Mahasiswa merusak sejumlah fasilitas negara di halaman kantor Bupati Pamekasan, kemarin (6/11).

Page 23: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480| TAHUN III GPamekasan

Kepala Dinas PU Bina Marga, Totok Hartono menga-takan proyek-proyek tersebut telah melalui perencanaan dan pelelangan dan kini sudah tahap pengerjaan. Bahkan beberapa di antaranya selesai seratus persen. Pihaknya yakin, semua pekerjaan proyek itu akan selesai tepat waktu. Jika ada rekanan yang melampaui batas waktu sesuai kontrak, maka akan dikenakan sanksi keterlambatan.

Dijelaskan, beberapa jenis pekerjaan yang belum tergarap saat ini masih menunggu giliran,

namun dipastikan selesai sesuai target. “Prinsipnya, pekerjaan tetap kami laksanakan. Tetapi hal ini kami lakukan secara bergilir, sesuai dengan yang sudah dipro-gramkan,” jelasnya.

Anggaran untuk seluruh pem-bangunan dan perbaikan jalan tersebut seperti yang tertuang dalam APBD tahun 2014 men-capai Rp 170 miliar. Anggaran tersebut disebar ke seluruh ke-camatan yang ada di Pamekasan.

Anggaran tersebut bersumber dari APBD tahun 2014, Bantuan Keuangan (BK) Provinsi sebesar

Rp 97 miliar, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2014 sebesar Rp 19 miliar. Dari 13 kecama-tan yang ada, paling banyak mendapatkan serapan anggaran yakni Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Palengaan, Proppo, Kadur dan Kecamatan Pasean.

Untuk Palengaan Laok sebe-sar Rp 5 miliar, Cenlecen Rp 2 miliar, jalan Desa Pamoroh-Desa Kadur senilai Rp 2 miliar. Jalan Desa Dempo Barat menuju Desa Bindang sebesar Rp 1,7 miliar dan akses jalan Bujur Timur hingga Bujur Tengah sebesar Rp 1 miliar.

Akses jalan menuju Desa Bujur Barat menuju Desa Pan-gereman dianggarkan sebesar Rp 1,5 miliar dan untuk perbaikan berupa tambal sulam akses jalan Palengaan dan Pangereman senilai Rp 200 juta.

=A. FAuzi M/RAH

PAMEKASAN - Kepoli-sian Resor (Polres) Pamekasan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi terjadinya pen-imbunan bahan bakar minyak (BBM) oleh oknum-oknum ter-tentu yang sengaja mengambil keuntungan di balik rencana kenaikan harga itu. Salah satu langkah yang sedang dilaku-kan kepolisian setempat, yakni menerjunkan sejumlah petugas tak berseragam (intel) untuk mengintai beberapa lokasi yang terindikasi rawan penimbunan.

Hal itu dilakukan dalam rangka penertiban aksi penim-bunan BBM menjelang kenaikan harga.

Sayang, tidak ada penje-lasan secara detail titik lokasi kerawanan penimbunan BBM di wilayah hukum Pamekasan ka-rena dalam proses penyelidikan.

Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman mengata-kan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi ter-jadinya penimbunan BBM oleh masyarakat. Salah satunya den-gan menugaskan bawahannya untuk mengintai dan melaku-kan penyelidikan pada sejumlah lokasi yang rawan.

Lanjutnya, kendati belum ada perkembangan informasi kapan harga BBM resmi dinaik-kan. Namun tindakan antisipasi sangat perlu, sebab menjelang kenaikan BBM sangat rawan ter-jadi penimbunan, sehingga bisa dengan cepat digagalkan.

”Sejauh ini belum ada lapo-ran ke kami adanya indikasi

penimbunan BBM. Tapi, kami tetap berupaya untuk melaku-kan antisipasi, karena penimbu-nan BBM itu melanggar hukum, sehingga kalau nanti kami te-mukan maka pasti kami tertib-kan,” katanya.

Dia menjelaskan yang men-jadi titik pengintaian polisi itu mulai daerah perkotaan hingga pedesaan. Menurutnya, penim-bunan BBM terjadi pada momen jelang kenaikan BBM, karena ingin mendapatkan keuntungan besar dengan cara membeli den-gan harga murah dan menjual dengan harga mahal setelah ter-jadi kenaikan.

Tidak hanya sampai di situ langkah Polres Pamekasan. Pihaknya juga telah mem-inta seluruh Kepolisian Sektor (Polsek) untuk juga mulai mel-akukan langkah antisipasi di wilayah masing-masing.

Pihaknya juga meminta laporan perkembangan dari masing-masing polsek, baik terkait kelangkaan BBM mau-pun antrean BBM, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Polsek mas-ing-masing. Termasuk menyer-ap informasi lokasi penimbunan di seluruh wilayah Pamekasan.

“Sementara ini laporan yang kami terima semuanya masih normal-normal saja, tidak ada peningkatan antrean di SPBU. Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan inspeksi men-dadak (sidak) ke sejumlah SPBU,” ungkapnya.

=ALi SYAHRONi/uzi/RAH

JELANG KENAIKAN HARGA BBM

Polisi Antisipasi Penimbunan Bahan Bakar Minyak

NORMAL. Kondisi di salah satu tempat SPBU di Pamekasan menjelang kenaikan BBM

Pekerjaan Proyek Fisik Belum TuntasDinas PU Bina Marga Optimis Capai TargetPAMEKASAN - Dinas PU Bina Marga Pemkab Pamekasan memastikan pelaksanaan proyek infrastruktur jalan di wilayah itu akan tuntas pada akhir tahun ini. Saat ini pekerjaan proyek itu sudah mencapai 10 persen, meliputi peningkatan dan pemeliharaan jalan kabupaten dan poros desa.

PeteRNAk memberi pakan sapi ternaknya saat digelar Festival Sapi Ternak, di Lapangan Pendopo Ronggo Sukowati, Pamekasan, Jatim, Kamis (6/11). Pemkab Pamekasan, sejak beberapa tahun terakhir melakukan terobosan satu tahun satu kelahiran (1 Saka) atau disebut Smart 155 (satu indukan dalam lima tahun menghasilkan lima anakan) dan pro-gram terbaru dengan sebutan program Ekselen 158 yaitu satu indukan dalam lima tahun menghasilkan lima anakan plus anakan pertama dan kedua juga mulai melahirkan tiga ekor anakan.

Page 24: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Sekarang saja, sedikitnya ada 30 desa yang sudah tak memiliki kades dan dijabat oleh pejabat sementara (pjs). Dari jumlah itu, ada 6 pjs kades yang ditengarai ber-masalah. Idealnya, awal tahun depan sudah bisa dilaksana-kan pilkades serentak, untuk mengisi para jabatan kades yang sudah berakhir terse-but. Akan tetapi bila raperda yang mengatur pilkades itu tak kunjung dibahas, pilkades serentak akan molor pelaksan-aannya. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan ekses atau permasalahan di bawah.

Ketua Komisi I, Ismail meminta eksekutif, dalam hal ini Bapemas dan Pemdes untuk segera menyelesaikan dan me-nyerahkan draf reperda tersebut kepada Komisi I. Selanjutnya dibahas dan disempurnakan bersama-sama antara eksekutif dan legislatif. Agar cepat ada kepastian dari masalah pelak-sanaan dan ketentuan pilkades di Pamekasan karena kepas-tian ini juga ditunggu-tunggu oleh masyarakat, terutama para elite-elite masyarakat di pedesaan. Ditegaskan bahwa pihaknya sudah mengingatkan, namun belum juga diindahkan oleh Pemkab.

“Saat ini ada enam desa yang dipersoalkan. Karena pe-nunjukan pjs kades yang tidak sesuai dengan perda lama. Se-mentara perda itu perlu direvisi. Dan proses revisi ini hingga saat ini belum kelar,” tukasnya.

Pihaknya meminta ekse-kutif lebih cepat dalam meny-usunnya. Bila nanti ada yang kurang sempurna atau ada persoalan dari draf tersebut, bisa disempurnakan bersama. Karena dalam penyempurnaan nanti pihak legislatif pasti akan terlibat. Ia menyatakan proses pembahasan draf itu akan memakan waktu lama. Jika sampai saat ini belum diserahkan ke DPRD untuk

dibahas, maka penyelesaian-nya dipastikan molor.

Kepala Bapemas dan Pem-des, Masrukin mengatakan draf raperda tentang desa yang baru itu sedang dalam pembahasan dan diperkira-kan baru akan selesai bulan depan. Dengan demikian draf itu baru akan diserahkan ke Komisi I di penghujung 2014, yaitu Desember. Karena itu, pihaknya sadar bahwa perda ini belum bisa disahkan awal 2015. Karena saat itu tengah dilakukan pembahasan dan penggodokan di legislatif. Sehingga rencana pilkades serentak dilakukan awal 2015 dipastikan tidak akan tereal-isasi, karena perdanya belum disahkan. Masrukin mem-perkirakan pilkades serentak baru bisa dilakukan maksimal pertengahan 2015.

“Dan Raperda ini memang baru akan dimasukkan pada Prolegda 2015 mendatang. Sehingga baru akan dibahas di DPRD tahun depan,” terang Masrukin.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Raperda PilkadesBelum DiserahkanAda Enam Pjs Kades Bermasalah

PAMEKASAN - Pihak eksekutif belum juga menyerahkan Draf Raperda tentang Desa dan Draf Raperda Pemillihan Kepala Desa (Pilkades) ke legislatif (Komisi I). Padahal sudah sepekan lebih komisi ini menunggu Raperda tersebut untuk segera dibahas menjadi Perda. Mengingat hal ini san-gat mendesak terkait jabatan para kades ke depan.

PAMEKASAN - Dua orang wartawan menjadi korban pe-mukulan oleh peserta demo yang tergabung dalam satuan aksi mahasiswa revolusi (SAMAR), kemarin (6/11). Keduanya, Ah-mad Baihaqi, Reporter Kompas TV, dan Fathor Rusi, Reporter Indosiar.

Pemukulan itu terjadi saat keduanya sedang melakukan peliputan aksi demonstrasi yang berlangsung anarkis di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan. Akibat pukulan itu, Ahamad Baihagi mengalami luka pada tangan kiri, sedang Fathor Rusi mengalami lebam pada bagian mata sebelah kiri.

Reporter Kompas TV, Ahmad Baihaqi mengatakan luka yang dialaminya itu terjadi saat ada seorang peserta demo menarik tangan kirinya pada waktu di-rinya sedang mengambil gam-bar pendemo. Tarikan itu yang kemudian menyebabkan luka tersebut.

“Saya tidak tahu pasti sep-erti apa wajahnya. Tiba-tiba saya dipegang dengan erat kemudian ditarik, sehingga tangan saya tercakar. Saya tidak tahu kenapa itu dilakukan, apakah karena dia mau jatuh atau sengaja melar-ang saya mengambil gambar,” katanya.

Sementara yang paling parah

itu terjadi pada Farhur Rusi. Re-porter Indosiar ini menceritakan saat dirinya sedang mengambil gambar tiba-tiba dirinya menda-pat bogem mentah dari peserta demo yang mengenai matanya yang sebelah kiri.

Setelah itu, lanjut Rusi, di-rinya menarik pelaku pemuku-lan dari belakang, dengan mak-sud untuk mengingatkan agar tidak sembarangan melakukan pemukulan. Namun rupanya pelaku tidak terima dengan tari-kan itu dan membalasnya den-gan tendangan yang mengenai perutnya.

“Begitu saya tarik, pelaku

berbalik dan langsung menen-dang saya. Setelah itu teman-teman pelaku langsung berusaha mengeroyok saya. Untung saja ada petugas satpol PP dan poli-si yang menghalangi tindakan kekerasan pada saya,” kata pria berjenggot ini.

Dirinya sangat kecewa den-gan cara aksi para pendemo itu karena tidak mencerminkan se-bagai mahasiswa. Sebab mereka terlihat beringas terhadap siapa pun tanpa pandang bulu, ter-masuk wartawan yang sedang melaksakan tugas jurnalis.

Saat dikonfirmasi, korlap aksi, Hamdi Jibril berdalih bah-wa yang melakukan pemukulan adalah wartawan. Namun dirinya masih akan mencari tahu siapa pelaku pemukulan pada wartar-wan itu. Dirinya berjanji akan menyelesaikannya persoalan ini dengan cara kekeluargaan.

“Saya belum klarifikasi siapa yang melakukan pemukulan, cuma laporannya tadi (kema-rin), bukan anggota kami yang memukul, tapi anggota kami yang dipukul oleh teman-teman wartawan. Kami tidak memper-soalkan hal itu, kalau persoalan dengan wartawan akan kami selesaikan secara damai,” kata Hamdi, usai menduduki pendopo Ronggosukowati, Pamekasan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

DEMONSTRASI

Mahasiswa Keroyok Dua Wartawan

Pihaknya meminta ekse-kutif lebih cepat dalam

menyusunnya. Bila nanti ada yang kurang sempurna

atau ada persoalan dari draf tersebut, bisa disempurna-

kan bersama. Karena dalam penyempurnaan nanti pihak

legislatif pasti akan terli-bat. Ia menyatakan proses pembahasan draf itu akan memakan waktu lama. Jika sampai saat ini belum diser-ahkan ke DPRD untuk diba-has, maka penyelesaiannya

dipastikan molor.

Setelah itu, lanjut Rusi, dirinya menarik pelaku

pemukulan dari belakang, dengan maksud untuk

mengingatkan agar tidak sembarangan melakukan

pemukulan. Namun ru-panya pelaku tidak terima

dengan tarikan itu dan membalasnya dengan ten-

dangan yang mengenai perutnya.

BERDARAH. Ahmad Baihaqi, reporter Kompas TV, menunjukkan luka pada tangan kirinya.

Page 25: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480| TAHUN III IPamekasan

Kepala Dinas PU Bina Marga Pamekasan, Totok Hartono men-gatakan sudah ada koordinasi antara PU Bina Marga dengan pihak Badan Lingkungan (BLH) Pamekasan tentang pemberian jarak saat pemasangan trotoar, antara beton trotoar dengan po-hon, namun itu diabaikan dengan mengecor pohonnya.

BLH sudah membuat pen-gadaan tempolong yang nantin-ya ditanam di sekitar pohon untuk membatasi antara pohon dengan pembangunan fisik apa pun, termasuk trotoar. Sebab selain dapat mengancam keber-langsungan pohon, akar pohon juga dapat merusak trotoar apa-bila tidak diberikan jarak antara

keduanya.“Kami sebenarnya sudah

komitmen dengan BLH untuk setiap pembangunan trotoar memberi nafas pada pohon, agar pohon tetap hidup dan trotoar tidak cepat rusak akibat akar po-hon,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap ke depan rekanan perlu memper-hatikan jarak antara pohon dan cor semen karena nantinya tem-polong akan dibuat lebih besar. Jarak itu juga berlaku untuk jenis pohon apa pun meskipun perger-akan akarnya tidak cepat.

Mengenai ulah rekanan yang tidak membersihkan saluran air sebelum dilakukan pemasangan trotoar, Totok beralasan sudah

memerintahkan kepada rekanan untuk menggali dan membersih-kan saluran sebab itu sudah ba-gian dari kontrak dengan rekanan, namun rekanan tetap mengabai-

kannya.Saat ditanya soal jenis kera-

mik yang digunakan untuk tro-toar, ia memastikan sudah sesuai dengan standar trotoar perkotaan.

Dan itu ada dalam kontrak lelang dengan rekanan dan anggarannya juga sudah disesuaikan. Sehingga pihaknya tidak tahu mengenai adanya rekanan yang memasang trotoar dengan keramik di bawah standar.

“Saya kira sudah dirancang sesuai standar, keramik yang harus digunakan saat ini sudah sesuai dengan standar di kota-kota besar, jadi kekuatannya hanya untuk pejalan kaki. Sedang trotoar di sini (Pamekasan) cepat rusak itu, kadang dijadikan tem-pat memarkir kendaraan,” ungka-pnya.

Sebelumnya, rombongan Komisi III DPRD Pamekasan menemukan proyek trotoar ber-masalah saat melakukan inspeksi mendadak di sejumlah titik di Pamekasan. Masalah itu di anta-ranya pengecoran pohon, mem-biarkan saluran air mampet lalu ditutup dengan bangunan trotoar dan pemasangan keramik yang tidak sesuai dengan standar.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PU Bina Marga Mau Cuci TanganPemasangan Trotoar Dapat Merusak PohonPAMEKASAN - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menganggap pemasangan trotoar yang dapat merusak pohon pinggir jalan di dalam kota Pamekasan di luar kendalinya. Sebab hal itu kinerja rekanan yang dinilai mengabaikan perlind-ungan terhadap pohon kota.

Model memperagakan busana batik carnival, pada pawai budaya dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-484, di Kabupaten Pamekasan, Jatim.

Page 26: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN IIIJSampangSumenep JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

SAMPANG – Warga Syiah Sampang sudah lebih setahun direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo. Se-banyak 73 keluarga (173 jiwa) kelompok Syiah diungsikan dari Desa Karanggayam, Kecama-tan Omben, dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Sampang, 26 Agustus 2012. Status kependudukan mereka saat ini tidak jelas.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk-capil) Kabupaten Sampang juga mengaku kebingungan untuk menentukan status warga Syiah

tersebut, apakah masih tetap sebagai warga Sampang atau berubah menjadi warga Sidoarjo.

Kepala Dinas Dispendukcapil Sampang M Zuhri melalui Ka-bid Informasi Taufik mengaku belum mengetahui rencana pemindahan status kependudu-kan warga Syiah. Namun menurut aturan yang ada, jika warga berdomisili ke daerah lain lebih dari satu tahun harus mengurus kepindahan. “Kalau aturannya memang harus

pindah,”singkatnya, Kamis (06/11).

Sementara Kabid Pendaftaran Kependudukan Dispendukcapil Sampang, Sutrisno mengatakan, pihaknya hanya sebatas mel-ayani permohonan berkas untuk kepengurusan surat-surat yang dibutuhkan masyarakat yang mengajukan pindah domisili.

Sutrisno menuturkan, sejauh ini status kepindahan warga Syiah secara resmi menjadi warga Sidoarjo masih belum ada surat

keterangan dari pihak kepala desa setempat dengan mengeta-hui pihak Kecamatan.

“Saya juga kurang paham persoalan ini, tapi sejauh ini terkait data status kepindahan-nya menjadi warga Sidoarjo masih belum ada. Jadi, kami tidak berani mengatakan warga Syiah sudah menjadi warga Sidoarjo,” terangnya.

Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Kabupaten Sampang Fadilah Budiono mengungkap-

kan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mengurus kepindahan status kependudukan pengungsi Syiah.

“Saat ini sudah diurus surat pindahnya oleh Pemerintah Ting-kat Satu, dan untuk sementara mereka dijadikan sebagai warga Sidoarjo karena hal itu berkaitan dengan keyakinan. Bahkan ada 93 lembaga yang berusaha men-damaikannya namun hasilnya gagal,” ucapnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/MK

SAMPANG – Pelayanan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dibidang air minum, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampang, semakin bo-brok. Kini, giliran pelanggan Du-sun Rongrong, Desa Anggersik, Kecamatan Omben, yang menge-luhkan.

Informasinya, hampir satu tahun sejak awal tahun hingga menjelang tutup tahun 2014, saluran air PDAM di desa tersebut mati total. Sehingga warga ter-paksa mengambil air dari sumur untuk kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK).

Pantauan Koran Madura, Kamis (6/11), warga bergantian menimba air di sumur yang ada di sekitar, meski sebagian warga lainnya menggunakan pompa air untuk mengambil air sumur tersebut.

Salah satu warga Dusun Rongrong, Desa Anggersik, Ke-camatan Omben, Abd Bakar (45), mengatakan, selama empat bu-lan macet, pihak PDAM masih menarik iuran. Sehingga, akhir Agustus lalu, warga sepakat tidak bersedia lagi membayar iuran PDAM.

”PDAM sudah lama mati, makanya warga mengambil air ke sumur. Kalau tidak salah se-jak bulan Maret air PDAM mati. Dan yang paling saya sesalkan yaitu saat awal-awal PDAM ma-cet, kami masih dipungut denda Rp 37.000 ribu, ada air atau tidak ada air. Dan yang kami kecewa-kan dari PDAM yaitu sampai se-

jauh ini belum ada langkah apa pun yang diambil PDAM.” ujarn-ya kepada Koran Madura, Kamis (06/11).

Sementara Kepala Dinas

PDAM Sampang Robet Balbut mengaku bahwa macetnya air karena disebabkan oleh kondisi cuaca saat ini. Sedangkan terkait iuran, ia membantah melakukan

pungutan saat air mati.”Untuk para pelanggan PDAM

yang tidak hidup airnya, pihak PDAM sama sekali tidak dipun-gut biaya, apalagi denda. Sedang-

kan penyebab tidak hidupnya air memang kondisi musim saat ini sangat berpengaruh terhadap laju debit air,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

KONFLIK KEAGAMAAN

Status Kependudukan Pengungsi Tak Jelas

PDAM

Beberapa Bulan Macet, Iuran Tetap Ditagih

AMBIL. Warga Desa Anggersik ketika mengambil air di sumur, akibat kekurangan air bersih meski sudah berlangganan air PDAM, Kamis (6/11).

Page 27: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III KSampang

Alasan pihak Satpol PP mel-akukan penyegelan, karena ke-beradaan tower tersebut ditenga-rai tidak mengantongi izin, serta pihak provider dinilai enggan un-tuk melangkapi izin meski pihak Satpol PP sudah berulang kali menyampaikan agar kelengkapan izinnya segera diselesaikan.

Pantauan Koran Madura, petugas Satpol PP membawa sejumlah peralatan seperti ling-gis dan rantai serta sejumlah peralatan lainnya. Tanpa basa-basi, petugas langsung membuka paksa pintu tower, kemudian langsung menyegel sejumlah al-iran listrik serta menempelkan papan informasi jika tower ini disegal karena dinilai telah mel-anggar Perda No 04 Tahun 2013 tentang Menara Telekomunikasi.

Kabag Ops Satpol PP M. Sadik, menuturkan bahwa ala-san penyegelan baru dilakukan dikarenakan sebelumnya pihak provider tak kunjung mengu-rus izin. Bahkan tetap memaksa membangun meski izinnya be-lum dikeluarkan.

”Kami sudah berikan toler-ansi kepada penanggung jawab untuk mengurus izin, namun saja tidak ada kejelasan. Maka dari itu, kita lakukan penyegelan apalagi pembangunan tower ini sudah berjalan dua tahun,” tu-turnya, Kamis (06/11).

Ditegaskan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Moh. Jalil bahwa pem-bangunan tower tersebut dinilai telah melanggar Peraturan Dae-rah (Perda) No 4 tentang Me-

nara Telekomunikasi. Dituturkan dengan tegas bahwa jika nanti tetap tidak ada pengurusan izin, pihaknya akan membongkar secara paksa bangunan tower tersebut.

”Dalam perda di atas, Pasal 26 Nomor 1, PT atau provider

untuk tower yang tidak berizin harus membongkar sendiri, jika tidak membongkar maka Pemk-ab berhak membongkar yang bi-ayanya ditanggung PT, serta ada sanksi pidana 6 bulan dan sanksi administrasi sebesar Rp 50 juta,” tegasnya. =MOHAMMAD MUHLIS

Tower XL DisegelPROSES. Satpol PP ketika melakukan penyegelan salah satu tower provider telekomunikasi di Jl Suhada Kota Sampang, Kamis (06/11).

SAMPANG - Puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyegel salah satu tower di Jl Su-hadak di Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Kota Sampang, Kamis (6/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Informasinya, tower tersebut milik salah satu pro-vider telekomunikasi, yaitu XL-Axiata.

SAMPANg - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang, akan mendirikan pos pantau di pesisir partai selatan guna mengantisipasi terjadin-ya praktik penambangan ilegal oleh oknum warga.

“Kami sudah melakukan survei lokasi beberapa hari lalu, kemungkinan lokasi pos pantau itu di pesisir pantai Desa Taddan, Kecamatan Cam-plong,” kata Kasi Operasional Satpol-PP Mohammad Sadik di Sampang, Kamis (6/11).

Selain tempatnya yang memang strategis, kepu-tusan menempatkan pos pantau di pesisir Pantai Desa Tadden itu juga ka-rena berdasarkan peman-tauan petugas di wilayah itu banyak terjadi praktik penambangan pasir ilegal oleh oknum warga.

Bahkan, katanya, kini warga telah membuat jalan khusus menuju lokasi penam-bangan pasir melalui sebuah gudang milik warga di pesisir pantai desa itu.

“Kami sudah meminta izin pada dinas terkait tentang pendirian pos pantau ini,” katanya.

Ia berharap dengan adanya pos pantau itu, maka praktik penambangan pasir ilegal di sepanjang pesisir pantai sela-tan Sampang bisa dicegah.

Praktik penambangan pasir ilegal di sepanjang pesisir pantai selatan Ka-bupaten Sampang itu mulai dari perbatasan Kabupaten Pamekasan hingga Kota Sampang.

Selama ini, petugas kea-manan dari Satpol PP bersama jajaran Polres Sampang sudah sering menggelar operasi, bahkan beberapa orang warga sempat ditangkap petugas, karena ketahuan melakukan penambangan pasir secara ilegal.

Hanya saja, upaya petugas untuk menghentikan kegiatan warga itu belum membuahkan hasil. Oknum warga kembali melakukan penambangan pasir secara ilegal, setelah petugas pulang. =ABD AZIZ/ANT

PENAMBANGAN ILEGAL

Satpol PP Dirikan Pos Pantau di Pesisir Pantai

Page 28: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN IIIL Kronika

SAMPANG – Fraksi Partai Kebangki-tan Bangsa (F PKB) mengunjungi tempat kebakaran yang menghanguskan 6 rumah dengan jumlah korban 7 kepala keluarga (KK) di Desa Marparan, Kecamatan Sre-seh, Kamis (6/11). Kebakaran terjadi, Min-ggu (02/11) malam.

Sekitar pukul pukul 09.00 WIB, rom-bongan F PKB tiba di Desa Marparan. rombongan juga sempat mengunjungi dan memberika bantuan kepada 1 KK di Dusun Congaben Desa Labuen Kecama-tan Sreseh yang juga mengalami bencana kebakaran.

“Bantuan yang disalurkan hanya sekadarnya saja, berupa uang tunai sead-anya dan diharapkan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi harapan dari kami yaitu dari kegiatan sosial ini bisa bermanfaat serta membantu meringan-kan beban para korban kebakaran,” ujar Ketua Fraksi PKB H.M. Ahsan Jamal.

Menurutnya, itu sebagai bentuk tang-gung jawab wakil rakyat. “Selain itu kami berharap kepada Pemerintah Daerah dan pihak lainnya supaya turut ikut mem-bantu kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah ini,” terangnya.

Rata-rata perekonomian warga Marparan menengah ke bawah dengan infrastruktur seadanya. Mata pencaha-

riannya yaitu sebagai petani garam dan budidaya bandeng. Bahkan untuk menda-patkan makanan pokok, terkadang warga melakukan sistem barter.

=ADV/MOHAMMAD MUHLIS

Fraksi PKB Tinjau Lokasi Kebakaran

SERAH TERIMA. Ketua Fraksi PKB H.M. Ahsan Jamal beserta anggotanya ketika menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran melalui Kepala Desa Marparan, Kamis (06/11).

SEREMONIAL

ePaper

Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda. Kunjungi http://issuu.com/koranmadura

Terbit Petang!

Page 29: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III MBangkalanBangkalan JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Ada Pungli di UTMRektor Dituntut Bertindak Tegas

Tentunya tindakan panitia tersebut tidak dapat ditoler-ansi. Terlebih tidak ada satu pun aturan yang melegalkan praktik pungli. Sehingga pungli yang dilakukan perlu diusut se-cara tuntas agar tidak menjadi kebiasaan dan budaya buruk yang berkembang di lingkung-an kampus negeri satu-satunya di pulau Madura itu. Tentunya praktik pungli patut disayang-kan jika dilakukan oleh ma-hasiswa yang dinilai masih

menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme.

"Kami harap panitia mengembalikan uang pungli itu pada mahasiswa yang bersang-kutan. Jangan jadikan kami se-bagai sapi perah, dan kami minta pembantu rektor (PR) III menin-dak tegas panitia Ospek," teriak koordinator lapangan (Korlap) aksi, R.Pradana.

Dalam orasinya, mereka men-untut agar pembantu rektor(PR III) dapat segera mengambil tin-

dakan tegas pada panitia yang telah melakukan pemerasan pada mahasiswa baru itu. Jika perlu tindakan hukum pun harus dilakukan. Sebab prilaku tersebut sama sekali tidak mencerminkan sikap kaum akademis. Apabila tidak diberi tindakan tegas, tidak menutup kemungkinan, praktik pungli akan terulang kembali di masa-masa yang akan datang.

"Kalau memang perlu, PR III harus memroses secara hukum. Jangan sampai ada pembiaran terhadap prilaku pungli," tegasn-ya.

Sementara itu, di hadapan para mahasiswa pembantu rek-tor III , Dr. Syarif, SE, M.SE, me-ngatakan pihaknya akan ber-tanggung jawab atas kejadian pungli itu. Ia tidak memungkiri jika pungli telah dilakukan oleh panitia Ospek. Pungli tersebut telah mambuat jajaran rektorat sangat kecewa. Sebab tidak ada

aturan maupun instruksi yang memperbolehkan tindakan pungli.

"Ya itu memang pungli, Mas. Kecewa terkait pungutan itu, karena itu tidak ada dalam atu-ran. Kami akan panggil panitia ospek nanti dan demi Allah, saya tidak pernah menginstruk-sikan untuk meminta pungutan sebesar Rp 30 ribu per maha-siswa itu," jelasnya.

Calon Rektor UTM terpilih itu juga meminta agar mahasiswa juga saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan ini. Kemudian bagi mahasiswa yang merasa dirugikan untuk menga-jukan surat dengan melampirkan data.

" Ya silakan kalau memang ada dari beberapa mahasiswa yang merasa dirugikan untuk mengajukan surat keberatan," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sebanyak 50 mahasiswa yang terga-bung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Truno-joyo Madura (UTM) Bangkalan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Rektorat UTM. Mereka menuntut panitia penyelenggara orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) agar diberikan tinda-kan tegas. Panitia telah melakukan pungutan liar (pungli) terhadap mahasiswa baru pada saat Ospek berlangsung beberapa waktu lalu.

doni heriyanto/koran maduraDEMO. Mahasiswa UTM menuntut panitia ospek diberi tindakan tegas karena telah melakukan pungli terhadap mahasiwa baru.

RAWAN LAKA

Pengendara Diminta Waspadai 4 Lokasi

BANGKALAN - Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Bang-kalan menyebutkan di wilayah setempat terdapat empat lokasi rawan kecelakaan. Empat titik tersebut seringkali menjadi kawasan langganan terjadinya kecelakaan lalu lintas, bahkan tidak jarang hingga memakan korban jiwa.

Bagi para pengendara yang melintasi kawasan tersebut diminta lebih waspada agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

“Untuk di kawasan Bangkalan terdapat empat titik yang kami kategorikan blackspot atau titik rawan laka. Di antaranya akses Suramadu, jalan raya Dumajah Tanah Merah, dan jalan raya Ga-lis, serta daerah Kecamatan Ble-ga,” kata Kanit Laka Lantas Polres Bangkalan, Ipda Puji Purnomo.

Dengan demikian, lanjut Puji, titik-titik tersebut perlu diwas-padai para peng-endara untuk men-ganti-sipasi tim-bulnya korban yang

lebih banyak. Kebanyakan in-siden kecelakaan tersebut, karena faktor kelalaian pengendara. Sebab penyebab utama terjadinya kecelakaan karena pengendara melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman.

"Kecelakaan itu bisa kita mini-malisir jika pengendara lebih ektra hati-hati. Terutama selalu mengu-tamakan keselamatan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Puji mengimbau kepada para pengendara baik roda dua maupun roda empat untuk selalu mengutamakan kes-elamatan saat berkendara. Ter-lebih memperhatikan rambu lalu lintas serta berkonsentrasi saat mengemudi. Sebab keselamatan berlalu lintas tergantung dari pengemudi masing-masing ken-daraan. "Jadikanlah keselamatan sebagai budaya," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Ipda Puji PurnomoKanit Laka Lantas Polres Bangkalan

Page 30: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III N Bangkalan

Warga Belum Tahu Fungsi Akta KematianPengurusan Dokumen itu Gratis di Dispendukcapil

"Guna meningkatkan pema-haman masyarakat dibutuhkan sosialisasi di tingkat kecamatan.

Kami juga melakukan sosialisasi dengan cara membagikan bro-sur terkait pentingnya membuat

akta kematian tersebut," kata Kabid Adminstrasi Kependudu-kan Dispendukcapil, Jayus Say-uti.

Menurutnya, berbagai upaya terus dilakukan agar masyarakat bisa mengurus akta kematian. Selama ini yang membuat akta kematian rata-rata pensiunan ha-nya dari pegawai dan korban yang meninggal akibat kecelakaan. Ke depan pembuatan akta kematian tidak cukup hanya surat keteran-gan dari kepala desa saja. Akan

tetapi juga harus tercatat di Dis-pendukcapil.

"Ya sementara ini memang pembuatan akta kematian itu me-mang masih minim, padahal itu penting. Masyarakat masih me-mandang remeh dokumen kema-tian," paparnya.

Dia menjelaskan, pembua-tan akta kematian sama halnya dengan kartu tanda penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) yak-ni tanpa dipungut biaya sepeser pun, karena termasuk adminis-

trasi kependudukan. Maka be-sar harapan agar masyarakat, baik yang pegawai maupun yang bukan pegawai (swasta) untuk membuat akta kematian apabila ada keluarganya yang meninggal dunia.

"Kelengkapan administrasi kependudukan, sangat diperlukan untuk kepentingan urusan kelem-bagaan," imbuhnya.

Kendati demikian, Jayus me-ngaku jumlah pemohon pem-buatan akta kematian itu hingga kini terus mengalami peningkat-an, sekalipun tidak terlalu sig-nifikan. Akan tetapi, lambat laun masyarakat pasti akan mengerti seiring dengan gencarnya diberi-kan sosialisasi mengenai akta kamatian.

"Meski pemahaman masyarakat masih kurang, namun jumlah pemohon akta kematian ada peningkatan walaupun belum signifikan," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Bangkalan menyatakan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya akta kema-tian bagi keluarga yang telah meninggal sangat minim. Padahal dokumen tersebut sangat penting dalam pem-bagian warisan maupun untuk kebutuhan pemerintah dalam mendata jumlah penduduk sebagai dasar penyalu-ran program pembangunan.

PEMERINTAHAN DESA

Jari B Minta Perda Pilkades Segera DirampungkanBANGKALAN - Belum ram-

pungnya masalah peraturan daerah (perda) yang mengatur mekanisme pemerintahan desa membuat masyarakat yang mengatasnamakan jaringan rakyat Bangkalan (Jari B) menda-tangi DPRD Bangkalan. Mereka menuntut komisi A yang mem-bidangi masalah desa segera merampungkan aturan tersebut, mengacu pada Undang-Undang yang baru nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Masalah pilkades menjadi persoalan yang berkepanjangan. Sebab hingga saat ini masih ada 179 kades yang belum definitif. Untuk itu, pilkades serentak menjadi langkah praktis agar masalah pilkades bisa secepatnya teratasi.

Ha'i, koordinator Jari B, mendesak agar perda mengenai aturan desa segera diselesai-kan. Pentingnya perda tersebut agar permasalahan desa tidak semakin larut, sehingga bisa secepatnya dilakukan pilkades serentak.

"Kami mendesak pemerintah baik eksekutif maupun legislatif untuk melaksanakan pilkades serentak. Itu berkaitan tentang pelaksanaan amanat UU desa Nomor 6," katanya.

Menurutnya, masalah kepala desa merupakan kondisi urgen. Mengingat banyaknya jabatan kepala desa yang dijabat pejabat sementara. Solusi yang bisa dilakukan dengan melaksanakan pilkades

serentak secara bertahap. Dari enam tahun jabatan kades, paling tidak dilakukan tiga kali pilkades serentak.

"Kami berharap pemerintah mempunyai iktikad baik untuk menggelar pilkades serentak dan secepatnya, sebelum program desa digelontorkan ke desa-desa.

Pemerintah desa sendiri nantinya yang akan kebingungan," ung-kapnya.

Dia menjelaskan sulitnya pembentukan panitia pilkades lantaran BPD tidak membentuk panitia. Oleh sebab itu, masalah itu menjadi kewenangan peme-rintah untuk pelaksanaannya.

"Itu bukan alasan, karena saya kira semuanya bergantung peme-rintah. BPD enggan membentuk panitia itu bukan alasan. Karena pemerintah yang mempunyai kekuatan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan produk hukum pada perda pilkades, di antara-

nyakepala desa wajib menjaga buku asal muasal tanah. Pada saat masa jabatan, wajib bagi mereka untuk menyerahkan kepada pengganti kades atau kades yang baru. Jika tidak demikian, maka akan timbul permasalahan baru karena fak-tor politik desa. "Jika kades yang lama tdak berkenan menyerah-kan, maka wajib diberi sanksi," usulnya.

Dia menambahkan bursa calon kepala desa harus mampu menulis dan berbahasa Indo-nesia dengan baik dan benar. Hal itu agar kades yang ter-pilih nantinya bisa menjadi panutan masyarakatnya dalam masalah kebangsaannya. Jadi, pasal-pasal di perda yang akan dibuat harus benar-benar ketat, untuk kepentingan masyarakat sendiri.

Sementara itu, Ketua komisi A Kasmu saat menemui para masyarakat yang seluruhnya bergelar Sarjana Hukum tersebut menuturkan, apa yang disampai-kan masyarakat menjadi masu-kan yang baik. Apalagi terkait dengan masalah silsilah tanah. Sebab selama ini biasanya kepala desa yang sudah lepas menjabat kades. Sulit untuk diminta arsip silsilah tanah.

"Ini menjadi masukan yang sangat berarti, dan kami akan pertimbangkan untuk dimasuk-kan dalam perda pedesaan. Usu-lan tersebut bisa dibahas dalam prokegda nanti," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraHEARING. Jari B saat melakukan audiensi mendesak perda yang mengatur pemerintahan desa segera diselesaikan.

Page 31: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III OBangkalanBangkalan JUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Para komunitas lain, ada yang

tak mau dibilang sebagai geng. Mereka hanya mau dianggap se-bagai klub atau komunitas saja, seperti komunitas pencinta motor Mio di Pamekasan. Mereka me-namakan diri Mex'z Mio Commu-nity (MMC). Sekitar 20 pemuda yang terkumpul dalam klub ini ingin menunjukkan bahwa se-buah klub motor tidak selamanya negatif dan anarkis. Inilah latar belakang kenapa mereka tidak menamakan diri sebagai geng motor.

MMC ini berdiri di Pamekasan pada 14 Februari 2008. Awalnya hanya beranggotakan 10 orang pemilik motor Mio saja. Namun anggotanya terus bertambah hingga kini ada 20 orang. Motiva-si mereka membentuk klub motor

berawal dari hobi dan sering non-gkrong di Area Monumen Arek Lancor. Awalnya 10 orang pence-tus itu tak saling kenal. Namun karena sering bertemu di Arek Lancor setiap nongkrong, teruta-ma pada malam Minggu, mereka saling kenal. Singkat cerita, sete-lah saling kenal dan ternyata mo-tor yang masing-masing mereka pakai sama, yaitu Mio. Makanya mereka membuat klub motor ini.

Menurut Ketua MMC, Anan-da, kegiatan rutin dari klub mo-tor ini sebenarnya hanya non-gkrong saja, yang mereka sebut dengan istilah kopi darat (kop-dar), yaitu setiap malam Ming-gu di Area Monumen Arek Lan-cor pukul 21.00 hingga selesai, rata-rata hingga jam 00.00 WIB.

Dalam kumpulannya itu mereka biasanya hanya ngobrol dan ber-senda gurau. Ada sebagian yang bermain catur, remi, domino, dan lain sebagainya. Ananda mene-gaskan dalam klubnya itu sangat dilarang bahkan mengharamkan miras, narkoba,dan perbuatan tercela lainnya.

"Kita nongkrongnya di tem-pat terbuka, sangat tidak mung-kin melakukan hal negatif seperti itu," tukas Ananda.

Selain rutinitas mingguan ini, mereka juga sewaktu-waktu tour-ing ke luar daerah, untuk men-gunjungi klub motor Mio lain. Biasanya touring ke luar daerah ini mereka lakukan pada hari li-bur, terutama saat tanggal merah yang hingga dua hari atau lebih

atau saat cuti bersama. Sebab mayoritas anggota MMC ini sudah bekerja, ada yang jadi PNS, polisi, pegawai swasta, dan wiraswasta.

Jika ada rezeki berlebih, teru-tama saat bulan puasa, MMC ker-ap touring sore hari ke pelosok-pelosok, untuk berbagi takjil dan buka bersama dengan para fakir di desa-desa. Mereka juga memberi-kan sedekah, baik barang maupun uang kepada para fakir tersebut. Hal lainnya yang menjadi rutinitas di bulan puasa ini, mereka men-gumpulkan zakat fitrah semua anggota, lalu dikirimkan ke panti asuhan. Setiap tahun berpindah-pindah panti asuhan dalam men-girimkan zakat fitrah ini.

"Kan kita punya kewajiban 2,5 persen dari penghasilan kita un-tuk kita bagikan kepada sesama. Kegiatan sedekah dan berbagi ini juga dalam rangka mengeluarkan yang 2,5 persen itu," kata Ananda, yang sehari-hari menjadi polisi ini.

= SUKMA FIRDAUS/RAH

PAMEKASAN - Ba-nyak yang dilakukan masyarakat untuk

membentuk suatu per-kumpulan, demi mengak-tualisasikan diri mereka. Dalam bahasa ABG seka-rang dikatakan sebuah geng. Istilah geng biasanya cenderung negatif seperti geng motor yang anarkis dan melakukan perampo-kan. Geng anak sekolah yang biasa melakukan tawuran. Geng sekelompok pemuda yang saling serang dengan geng pemuda lain-nya. Dan banyak lagi yang semisal.

mmc for koran maduraKOMPAK. Anggota Komunitas MMC (Mex'z Mio Community) saat berkumpul dan berpose bersama di Area Monumen Arek Lancor, Pamekasan beberapa waktu lalu.

Page 32: e Paper Koran Madura 7 November 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 NOVEMBER 2014 | No. 0480 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RAJUMAT 7 NOVEMBER 2014

No. 0480 | TAHUN III PZiadita

Dua puluh pemuda yang terkumpul dalam klub Mex’z Mio Community (MMC) di Pamekasan ingin menunjuk-kan bahwa sebuah klub motor tidak selamanya negatif dan anarkis. Bagaimana kisah seru dan pengala-mannya?

Selengkapnya KOMUNITAS | Hal. O

Salurkan Hobi dan Berbaur

Untuk meraih mimpi dan mencapai sukses,

perlu adanya peren-canaan yang matang.

Serta dalam imple-mentasinya kita tidak pelu gegabah bahkan

harus berhati-hati.

Perempuan yang bernama Ziadita ini mengatakan, orang yang banyak berhasil

bukan orang yang bekerja dengan gegabah. Namun mereka berangkat dari perjuangan yang bertatih-tatih. Sehingga hasil yang dida-patkan akan berbuah baik.“Karena perbuatan terburu-buru itu dinilai perbuatan yang kurang bagus, serta terkesan hasilnya tidak maksimal,” ucapnya.

Dara ayu ini mengaku, kalau setiap perbuatan itu perlu kecer-matan agar langkah yang kita laku-kan tidak terkesan salah sasaran. Sehingga langkah yang dilaku-kan akan berhasil sesuai dengan harapan. “Pekerjaan apapun itu harus dilandasi kecermatan yang dilakukan secara konsisten,” jelas Ziadita.

Ziadita menambahkan, untuk memilih jalan sukses, jangan sekali-kali melalai-kan hal yang dianggap kecil. Hal kecil bisa menghambat hal yang besar. Hal ini terkadang setiap manusia jarang yang

menghiraukannya.“Timbulnya hal yang besar berasal dari hal yang dinilai kecil,” terangnya.

Untuk menjalankan semua itu memang butuh sebuah kebiasaan dalam hidup. Kita perlu melakukan semua itu dari pola hidup sehari-hari. Bagitu juga dengan segala rencana hidup juga harus dijalani dengan rasa sabar dan ketabahan.

“Setiap usaha atau perbuatan hidup pasti akan menemukan ham-batan. Namun itu jangan dijadikan sebuah kendala dalam hidup, tetapi jadikan semua itu sebagai peluang menuju kesuksesan,” tegas Ziadita.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Nama : Ziadita Tetala : Probolinggo, 24 Juli

1990Alamat : Desa Muneng

Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

Hobi : TravelingMotto : Hidup Butuh

Semangat

Setiap usaha atau perbuatan hidup pas-ti akan menemukan

hambatan.”

IstikamahMenjalani Hidup