e Paper Koran Madura 19 November 2013

16
JAKARTA-Aksi penyada- pan kembali menggun- cang Istana Kepresidenan Indonesia. Senin (18/11) beberapa media di Aus- tralia memberitakan bahwa negeri kanguru itu menyadap setidaknya 9 pejabat Indonesia, ter- masuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dokumen rahasia yang dibo- corkan oleh whistleblower AS Ed- ward Snowden dan diperoleh oleh Australian Broadcasting Corpora- tion dan surat kabar The Guardian menyebutkan nama presiden dan sembilan orang dalam lingkaran- nya sebagai target pengintaian dan penyadapan sejak semester kedua 2007. Uniknya, laporan The Guardian ini lengkap dengan merek handphone yang disadap. Mereka yang disadap adalah Presiden SBY, Ibu Negara Kristiani Herawati. Keduanya mengguna- kan gadget Nokia E90-1. Di urutan ketiga adalah Boediono dengan BlackBerry Bold 9000. Selanjutnya berturut-turut adalah Jusuf Kalla dengan hand- phone Samsung SGH-Z370, Dino Patti Djalal yang kala itu menjadi Juru Bicara Kepresidenan untuk Urusan Luar Negeri dengan Black- Berry Bold 9000. Di urutan keenam ada Andi Mallarangeng yang kala itu masih Juru Bicara Kepresidenan untuk Urusan Dalam Negeri dengan handphone Nokia E71, Hatta Ra- jasa yang kala itu menjadi Menteri Sekretaris Negara dengan hand- phone Nokia E90-1, Sri Mulyani dengan handphone Nokia E90-1, Widodo AS yang kala itu menjadi Menkopolhukam dengan hand- phone Nokie E66 dan Sofyan Djal- il, Menteri BUMN, dengan hand- phone Nokia E90-1. Aksi penyadapan ini menyulut kemarahan pihak Istana Kepres- idenan. Aksi ini berpotensi meng- ganggu hubungan baik kedua ne- gara. Bahkan Kementerian Luar Negeri Indonesia memanggil pu- lang Duta Besar untuk Australia di Canberra sebagai jawaban keke- cewaan atas insiden penyadapan terhadap Kepala Negara. “Kami memanggil pulang Duta Besar untuk Australia di Canberra guna melakukan konsultasi dan mem- peroleh informasi tentang apa yang terjadi di Australia,” kata Menteri Luar Negeri Marty Na- talegawa saat konferensi pers di Jakarta, Senin (18/11). Menurut Marty, Indonesia tel- ah mempertimbangkan peman- ggilan tersebut karena menilai dubes tidak akan dapat melaku- kan tugas dengan baik di tengah isu penyadapan yang beredar. “Pemerintah Australia perlu klari- fikasikan hal ini ke Pemerintah In- donesia. Ini penting untuk men- jernihkan suasana. Adanya berita tersebut saja sudah berpotensi mengganggu hubungan,” kata dia. Ketua DPR RI Marzuki Alie pun tak kalah berangnya. Selain melanggar konvensi hukum in- ternasional, penyadapan itu mer- upakan pelanggaran yang bisa mengancam kedaulatan bangsa dan negara ini. Karena itu, pemer- intah harus klarifikasi langsung terhadap kedua negara tersebut. Menurut politisi Demokrat itu, pemerintah harus menuntaskan persoalan ini secara tegas. Mis- alnya kepala negara meminta pen- jelasan langsung kepada kedua kepala negara tersebut sekaligus membangun kesepakatan baru se- cara bilateral serta komitmen un- tuk menghentikan penyadapan. “Kepentingan diplomasi tidak menjadi alasan untuk mengesa- mpingkan kedaulatan negara. Un- tuk itu, DPR mendukung langkah Menlu untuk memanggil kuasa usaha kedutaan besar kedua ne- gara tersebut. DPR mendukung langkah Menlu RI untuk me- manggil kuasa usaha ad interim Kedubes Amerika Serikat, dan Australia sekaligus meminta pen- jelasan mengenai isu penyadapan ini,” kata Marzuki. (gam/abd) PERADABAN macam apa yang akan terwujud jika insti- tusi hukum sudah kehilangan kepercayaan? Ini jelas bukan pertanyaan pesimisme namun lebih merupakan semacam alarm tentang nilai penting tertib hu- kum dalam proses pembangunan peradaban manusia. Tak pelak hukum merupakan kunci utama menca- pai peradaban tertinggi bagi umat manusia. Sehebat apapun kualitas intelektual komunitas manusia, lebih membuka kemungkinan terbentuk hegemoni intelek- tual hingga terbentuk otoritarianisme intelektual bila tanpa hukum. Pelan tapi pasti intelektualitas manusia akan membentuk piramida terbalik hingga terbentuk: keterbelakangan mayoritas yang tertindas minoritas elite intelektual. Jika intelektualias tanpa hukum potensial meng- hancurkan peradaban masyarakat, bagaimana dengan kompetisi kekuasaan berbungkus demokrasi dan ak- tivitas keuangan? Sudah tentu lebih mengerikan. Lihatlah pameran anarkis di Mahkamah Konstitusi belum lama ini. Sebuah warna buram mulai melumuri jagad peradaban negeri ini. Jelas ini bukan kekhawati- ran “lebay” tentang masa depan peradaban negeri ini. Apa yang terjadi di MK sejatinya merupakan isyarat buram tentang bibit anarkisme horizontal. Sebab yang berada di sana bukanlah satu dua pesakitan yang berhadapan vonnis hakim lantas bergegas masuk hotel prodeo. Yang datang ke sana adalah sekumpu- lan harapan yang sedang berpacu mengeluarkan keringat, uang, darah dan air mata untuk apa yang disebut manisnya kekua- saan. Nafsu, emosi, lebih mengemuka. Dan jangan lupa, yang berkumpul di sana atas nama sebuah dukungan yang bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu bahkan jutaan. Tentu saja, ketika ketakpuasan yang terbentuk, lalu diikuti ketidakarifan yang lebih memikirkan ambisi kekuasaan ketimbang kekhawatiran darah dan air mata menetes; yang lebih mungkin terwujud adalah konflik horizontal. Tak salah jika Mantan Ketua MK Mahfud MD san- gat “emosional” saat mendengar Ketua MK tertangkap tangan KPK. Kegelisahan dan kekhawatiran tokoh kelahiran Madura itu bukan tanpa alasan. MK -paling tidak saat ini- merupakan peradilan dengan penyele- sain sengketa yang melibatkan begitu banyak pen- dukung. Ketakpuasan bila merebak, melibatkan begitu banyak faktor dan juga juga banyak manusia. Sangat dasyat dampaknya. Yang ditangkap memang pribadi Ketua MK. Namun posisi Akil Mochtar jelas tak lepas dari MK sebagai insti- tusi. Karena itu, sungguh tak mudah mengembalikan kepercayaan dari institusi penyelesaian masalah yang melibatkan banyak orang. Ketika MK sedang berada di garis lurus saja, potensi konflik akibat ketakpua- san yang melibatkan banyak orang sangat terbuka. Apalagi ketika atmosfir ketakpercayaan membungkus setiap keputusan MK. Diperlukan tumbal besar untuk menghalau kabut ketakpercayaan itu, jika bangsa ini tak ingin terjebak konflik berkepanjangan. = Kabut 19 NOVEMBER 2013 Koran Madura SELASA Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di Jakarta Cak Munali g PAMANGGHI Diperlukan tumbal besar untuk menghalau kabut ketakper- cayaan itu Soto Ayam Matrawi baru saja menyampaikan sambutan per- tamanya sebagai Bupati. Begitu turun dari mimbar, wartawan langsung memburunya. Wartawan : Pak banyak isu menyebutkan bahwa ija- sah sampeyan palsu, bagaimana sampe- yan menanggapinya? Matrawi : Kalo ijasah saya asli, saya bukan cuma jadi bupati, tretan... ant/widodo s. jusuf ISLAH KASUS SAMPANG. Sejumlah anggota Tim Islah Kasus Sampang melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Mereka meminta negara memperhatikan proses rekonsiliasi yang sesuai dengan prinsip warga negara, mendorong secara politik keberlanjutan islah di kalangan akar rumput dan pengungsi Syiah di rusunawa Jemundo Sidoarjo dipulangkan tanpa syarat. Australia Menyadap 9 Pejabat Indonesia BOYOLALI- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluar- kan suara gemuruh, asap tebal, dan terjadi hujan abu di wilayah Boyolali hingga ke Solo, Senin pagi. Peristiwa keluarnya asap tebal dari puncak Merapi tersebut me- nyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Cepogo, Musuk Boyolali. Bahkan, hujan abu juga terjadi hingga ke wilayah Kota Solo. Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas dari Boyolali ke Solo, juga terlihat terkena abu Merapi cukup tebal. Sebagian warga yang mulai berak- tivitas ke luar rumah atau berangkat bekerja di wilayah Boyolali banyak mengenakan jas hujan guna meng- hindari abu. Yulianto salah satu warga Boyola- li, mengatakan peristiwa hujan abu dari puncak Merepi terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Menurut Tumar (45) seorang to- koh masyarakat Desa Jrakah Selo Boyolali, bahwa peristiwa Merapi yang mengeluarkan asab tebal diser- tai suara gemuruh keras terjadi dari puncak sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, kata dia, karena kejadian masih pagi sehingga puncak Merapi terlihat tidak begitu jelas dengan ka- sat mata. Warga lereng Merapi mendengar suara gemuruh dan merasakan geta- ran seperti gempa bumi dari puncak. Mereka banyak yang keluar rumah melihat kondisi puncak Merapi. “Warga Jrakah mendengar su- ara gemuruh dan merasakan terjadi gempa yang berpusat dari puncak Merapi,” kata Tumar. Peristiwa tersebut kemudian ter- jadi hujan abu di daerah Selo, Cepo- go, dan Musuk di Boyolali. Namun, warga sekitar lereng Mer- api tetap melakukan kegiatan seperti biasa ke ladangnya untuk bercocok tanam sayur-sayuran. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, Aswar NurManaji, mengatakan, dari pantauan kasat mata di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, terjadi asap tebal sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, pihaknya belum bisa me- mastikan terjadi adanya guguran lava dari puncak karena tidak terlihat dari Pos Jrakah. (ant/dwi) VULKANOLOGI Merapi Keluarkan Asap Tebal dan Hujan Abu Pejabat Korban Penyadapan Australia 9 SB. Yudhoyono Presiden Indonesia Ani Yudhoyono Isteri SBY Jusuf Kalla Wakil Presiden RI ke-5 Andi Mallarengen Mantan Sekretaris Negara Widodo AS Mantan Menteri Pertahanan Sri Mulyani Mantan Menteri Keuangan Sofyan Djalil Mantan Menteri BUMN Dino Patti Djalal Mantan Jubir Kepresidenan Budiono Wakil Presiden RI Inggris Bertekad Kalahkan Jerman Berita di hal 8

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 19 November 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II 1

JAKARTA-Aksi penyada-pan kembali menggun-cang Istana Kepresidenan Indonesia. Senin (18/11) beberapa media di Aus-tralia memberitakan bahwa negeri kanguru itu menyadap setidaknya 9 pejabat Indonesia, ter-masuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dokumen rahasia yang dibo-corkan oleh whistleblower AS Ed-ward Snowden dan diperoleh oleh Australian Broadcasting Corpora-tion dan surat kabar The Guardian menyebutkan nama presiden dan sembilan orang dalam lingkaran-nya sebagai target pengintaian dan penyadapan sejak semester kedua 2007. Uniknya, laporan The Guardian ini lengkap dengan merek handphone yang disadap.

Mereka yang disadap adalah Presiden SBY, Ibu Negara Kristiani Herawati. Keduanya mengguna-kan gadget Nokia E90-1. Di urutan ketiga adalah Boediono dengan BlackBerry Bold 9000.

Selanjutnya berturut-turut adalah Jusuf Kalla dengan hand-phone Samsung SGH-Z370, Dino Patti Djalal yang kala itu menjadi Juru Bicara Kepresidenan untuk Urusan Luar Negeri dengan Black-Berry Bold 9000.

Di urutan keenam ada Andi Mallarangeng yang kala itu masih Juru Bicara Kepresidenan untuk Urusan Dalam Negeri dengan handphone Nokia E71, Hatta Ra-

jasa yang kala itu menjadi Menteri Sekretaris Negara dengan hand-phone Nokia E90-1, Sri Mulyani dengan handphone Nokia E90-1, Widodo AS yang kala itu menjadi Menkopolhukam dengan hand-phone Nokie E66 dan Sofyan Djal-il, Menteri BUMN, dengan hand-phone Nokia E90-1.

Aksi penyadapan ini menyulut kemarahan pihak Istana Kepres-idenan. Aksi ini berpotensi meng-ganggu hubungan baik kedua ne-

gara. Bahkan Kementerian Luar Negeri Indonesia memanggil pu-lang Duta Besar untuk Australia di Canberra sebagai jawaban keke-cewaan atas insiden penyadapan terhadap Kepala Negara. “Kami memanggil pulang Duta Besar untuk Australia di Canberra guna melakukan konsultasi dan mem-peroleh informasi tentang apa yang terjadi di Australia,” kata Menteri Luar Negeri Marty Na-

talegawa saat konferensi pers di Jakarta, Senin (18/11).

Menurut Marty, Indonesia tel-ah mempertimbangkan peman-ggilan tersebut karena menilai dubes tidak akan dapat melaku-kan tugas dengan baik di tengah isu penyadapan yang beredar. “Pemerintah Australia perlu klari-fikasikan hal ini ke Pemerintah In-donesia. Ini penting untuk men-jernihkan suasana. Adanya berita tersebut saja sudah berpotensi mengganggu hubungan,” kata dia.

Ketua DPR RI Marzuki Alie pun tak kalah berangnya. Selain melanggar konvensi hukum in-ternasional, penyadapan itu mer-upakan pelanggaran yang bisa mengancam kedaulatan bangsa dan negara ini. Karena itu, pemer-intah harus klarifikasi langsung terhadap kedua negara tersebut.

Menurut politisi Demokrat itu, pemerintah harus menuntaskan persoalan ini secara tegas. Mis-alnya kepala negara meminta pen-jelasan langsung kepada kedua kepala negara tersebut sekaligus membangun kesepakatan baru se-cara bilateral serta komitmen un-tuk menghentikan penyadapan. “Kepentingan diplomasi tidak menjadi alasan untuk mengesa-mpingkan kedaulatan negara. Un-tuk itu, DPR mendukung langkah Menlu untuk memanggil kuasa usaha kedutaan besar kedua ne-gara tersebut. DPR mendukung langkah Menlu RI untuk me-manggil kuasa usaha ad interim Kedubes Amerika Serikat, dan Australia sekaligus meminta pen-jelasan mengenai isu penyadapan ini,” kata Marzuki. (gam/abd)

PERADABAN macam apa yang akan terwujud jika insti-tusi hukum sudah kehilangan kepercayaan? Ini jelas bukan pertanyaan pesimisme namun lebih merupakan semacam alarm tentang nilai penting tertib hu-kum dalam proses pembangunan peradaban manusia.

Tak pelak hukum merupakan kunci utama menca-pai peradaban tertinggi bagi umat manusia. Sehebat apapun kualitas intelektual komunitas manusia, lebih membuka kemungkinan terbentuk hegemoni intelek-tual hingga terbentuk otoritarianisme intelektual bila tanpa hukum. Pelan tapi pasti intelektualitas manusia akan membentuk piramida terbalik hingga terbentuk: keterbelakangan mayoritas yang tertindas minoritas elite intelektual.

Jika intelektualias tanpa hukum potensial meng-hancurkan peradaban masyarakat, bagaimana dengan kompetisi kekuasaan berbungkus demokrasi dan ak-tivitas keuangan? Sudah tentu lebih mengerikan.

Lihatlah pameran anarkis di Mahkamah Konstitusi belum lama ini. Sebuah warna buram mulai melumuri jagad peradaban negeri ini. Jelas ini bukan kekhawati-ran “lebay” tentang masa depan peradaban negeri ini. Apa yang terjadi di MK sejatinya merupakan isyarat buram tentang bibit anarkisme horizontal. Sebab yang

berada di sana bukanlah satu dua pesakitan yang berhadapan vonnis hakim lantas bergegas masuk hotel prodeo. Yang datang ke sana adalah sekumpu-lan harapan yang sedang berpacu mengeluarkan keringat, uang, darah dan air mata untuk apa yang disebut manisnya kekua-saan. Nafsu, emosi, lebih mengemuka. Dan jangan lupa, yang berkumpul di

sana atas nama sebuah dukungan yang bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu bahkan jutaan. Tentu saja, ketika ketakpuasan yang terbentuk, lalu diikuti ketidakarifan yang lebih memikirkan ambisi kekuasaan ketimbang kekhawatiran darah dan air mata menetes; yang lebih mungkin terwujud adalah konflik horizontal.

Tak salah jika Mantan Ketua MK Mahfud MD san-gat “emosional” saat mendengar Ketua MK tertangkap tangan KPK. Kegelisahan dan kekhawatiran tokoh kelahiran Madura itu bukan tanpa alasan. MK -paling tidak saat ini- merupakan peradilan dengan penyele-sain sengketa yang melibatkan begitu banyak pen-dukung. Ketakpuasan bila merebak, melibatkan begitu banyak faktor dan juga juga banyak manusia. Sangat dasyat dampaknya.

Yang ditangkap memang pribadi Ketua MK. Namun posisi Akil Mochtar jelas tak lepas dari MK sebagai insti-tusi. Karena itu, sungguh tak mudah mengembalikan kepercayaan dari institusi penyelesaian masalah yang melibatkan banyak orang. Ketika MK sedang berada di garis lurus saja, potensi konflik akibat ketakpua-san yang melibatkan banyak orang sangat terbuka. Apalagi ketika atmosfir ketakpercayaan membungkus setiap keputusan MK. Diperlukan tumbal besar untuk menghalau kabut ketakpercayaan itu, jika bangsa ini tak ingin terjebak konflik berkepanjangan. =

Kabut

19 NOVEMBER 2013

Koran Madura

SELASA

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

Cak Munali

g PAMANGGHI

Diperlukan tumbal

besar untuk menghalau

kabut ketakper-cayaan itu

Soto Ayam

Matrawi baru saja menyampaikan sambutan per-tamanya sebagai Bupati. Begitu turun dari mimbar, wartawan langsung memburunya.

Wartawan : Pak banyak isu menyebutkan bahwa ija-sah sampeyan palsu, bagaimana sampe-yan menanggapinya?

Matrawi : Kalo ijasah saya asli, saya bukan cuma jadi bupati, tretan...

ant/widodo s. jusuf

ISLAH KASUS SAMPANG. Sejumlah anggota Tim Islah Kasus Sampang melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Mereka meminta negara memperhatikan proses rekonsiliasi yang sesuai dengan prinsip warga negara, mendorong secara politik keberlanjutan islah di kalangan akar rumput dan pengungsi Syiah di rusunawa Jemundo Sidoarjo dipulangkan tanpa syarat.

Australia Menyadap 9 Pejabat Indonesia

BOYOLALI- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluar-kan suara gemuruh, asap tebal, dan terjadi hujan abu di wilayah Boyolali hingga ke Solo, Senin pagi.

Peristiwa keluarnya asap tebal dari puncak Merapi tersebut me-nyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Cepogo, Musuk Boyolali. Bahkan, hujan abu juga terjadi hingga ke wilayah Kota Solo.

Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas dari Boyolali ke Solo, juga terlihat terkena abu Merapi cukup tebal.

Sebagian warga yang mulai berak-tivitas ke luar rumah atau berangkat bekerja di wilayah Boyolali banyak mengenakan jas hujan guna meng-hindari abu.

Yulianto salah satu warga Boyola-li, mengatakan peristiwa hujan abu

dari puncak Merepi terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.

Menurut Tumar (45) seorang to-koh masyarakat Desa Jrakah Selo Boyolali, bahwa peristiwa Merapi

yang mengeluarkan asab tebal diser-tai suara gemuruh keras terjadi dari puncak sekitar pukul 05.00 WIB.

Namun, kata dia, karena kejadian masih pagi sehingga puncak Merapi

terlihat tidak begitu jelas dengan ka-sat mata.

Warga lereng Merapi mendengar suara gemuruh dan merasakan geta-ran seperti gempa bumi dari puncak. Mereka banyak yang keluar rumah melihat kondisi puncak Merapi.

“Warga Jrakah mendengar su-ara gemuruh dan merasakan terjadi gempa yang berpusat dari puncak Merapi,” kata Tumar.

Peristiwa tersebut kemudian ter-jadi hujan abu di daerah Selo, Cepo-go, dan Musuk di Boyolali.

Namun, warga sekitar lereng Mer-api tetap melakukan kegiatan seperti biasa ke ladangnya untuk bercocok tanam sayur-sayuran.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, Aswar NurManaji, mengatakan, dari pantauan kasat mata di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, terjadi asap tebal sekitar pukul 05.00 WIB.

Namun, pihaknya belum bisa me-mastikan terjadi adanya guguran lava dari puncak karena tidak terlihat dari Pos Jrakah. (ant/dwi)

VULKANOLOGI

Merapi Keluarkan Asap Tebal dan Hujan Abu

Pejabat Korban Penyadapan Australia9

SB. YudhoyonoPresiden Indonesia

Ani YudhoyonoIsteri SBY

Jusuf KallaWakil Presiden RI ke-5

Andi MallarengenMantan Sekretaris Negara

Widodo ASMantan Menteri Pertahanan

Sri MulyaniMantan Menteri Keuangan

Sofyan DjalilMantan Menteri BUMN

Dino Patti DjalalMantan Jubir Kepresidenan

BudionoWakil Presiden RI

Inggris Bertekad Kalahkan

Jerman

Berita di hal 8

Page 2: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II2 NASIONAL

Indonesia Panggil Pulang Dubes Najib Riphat

Karena itu, pemerintah Indonesia memutuskan me-manggil pulang Duta Besar (Dubes) di Australia seba-gai bentuk protes atas aksi spionase. “Ini tindakan yang tidak bersahabat. Unfriendly act. Mereka merusak hubun-gan persahabatan yang sela-ma ini sudah kita bina,” kata Marty dalam konferensi pers di Gedung Kemenlu, Jakarta, Senin (18/11).

Laporan sejumlah media asing menyebutkan, badan mata-mata Australia telah berusaha menyadap telepon Presiden SBY, Ani Yudhoy-ono istrinya, dan sejumlah menteri dalam kabinet SBY. Sejumlah dokumen rahasia yang dibocorkan whistle-blower asal AS, Edward Snowden, yang berada di tangan Australian Broadcast-ing Corporation ( ABC) dan harian Inggris The Guardian, menyebut nama Presiden SBY dan sembilan orang di lingkaran dalamnya seba-gai target penyadapan pihak Australia.

Menurutnya, tindakan tersebut juga melanggar privasi antar bangsa dan ne-gara. Setiap negara memilik privasi masing-masing yang tidak bisa diketahui oleh ne-gara lain. Dan setiap negara harus menghormati priva-si tersebut. “Terlepas dari hubungan antarbangsa, kita mendambakan hak privasi. Kita tidak ingin pembicaraan yg kita lakukan disadap oleh siapapun juga. Apalagi kalau kita bicara hubungan antar-bangsa,” lanjut Marty.

Karena itu, Indonesia akan melakukan berbagai langkah terukur untuk me-nyikapi penyadapan yang

dilakukan oleh Australia ini dengan harapan kejadian seperti ini tidak terjadi kem-bali.

Sedikitnya, Indonesia akan melakukan tiga langkah terkait tindakan Australia tersebut. “Pertama, meman-ggil Duta Besar Australia Un-tuk Indonesia, Greg Moriarty. Namun yang bersangkutan berhalangan hadir sehingga akan diwakilkan oleh Wakil Dubes, David Engel. “Nantin-ya David akan dimintai keter-angan mengenai benar atau tidaknya penyadapan terse-but,” imbuh dia.

Kedua, Duta Besar Indo-nesia Untuk Australia Najib Riphat Kesoema akan dipu-langkan ke Indonesia untuk dimintai keterangan men-genai informasi-informasi yang didapatkannya selama mengemban tugas disana. “Kalau untuk berapa laman-ya dia akan disini, belum bisa kita pastikan,” lanjut Marty.

Langkah ketiga, pemer-intah Indonesia juga akan mengkaji ulang hubungan bi-

lateral antara Indonesia dan Australia. “Kita akan kaji ul-ang kebijakan-kebijakan kita dengan Australia selama ini. Kita akan membuat garis di atas pasir,” kata Marty.

Sementara itu, Wakil ket-ua Komisi I DPR ( F PDIP), TB Hasanudin meminta pemer-intah Indonesia melakukan protes keras kegiatan penya-dapan yang dilakukan Aus-tralia terhadap Indonesia. Bahkan dia yakin, pemerin-tah mampu melakukan upaya yang membuat jera kedua negara tersebut agar tidak mengulangi penyadapan ter-hadap petinggi negara Indo-nesia.

Menurutnya bila pemer-intah tidak melakukan protes keras terhadap Amerika Seri-kat dan Australia, intelijen kedua negara tersebut dapat bertindak seenaknya mem-bongkar persoalan-persoa-lan sensitif yang mungkin dibicarakan petinggi negara. “Kalau kita tidak melakukan protes keras, kepada Amerika dan Australia, dia akan mem-bongkar pelan-pelan semua yang disadap. Bisa jadi nanti menyangkut hal-hal yang sangat sensitif. Kontrol kita pemerintah, dan pemerin-tah banyak cara sebetulnya kalau mau melakukan upaya agar mereka jera untuk tidak dilakukan penyadapan itu,” kata TB Hasanudin di gedung DPR, Senin (18/11).

TB Hasanudin menam-bahkan spionase atas negara lain dilarang dalam konteks internaisonal. Sehingga san-gat naif kalau persahabatan antar negara dibarengi de-ngan sikap saling mengintai. “Lalu apa alasannya sekarang kalau kita diam saja, kita bukan bagian Australia dan Amerika, kita bukan sub or-dinat mereka dan punya ke-daulatan sendiri yang sama seperti mereka jadi tidak ada alasan untuk tidak protes keras. Ini masalah kebang-saan dan rasa nasionalisme kita,”pungkas dia. (gam/aji/abd)

JAKARTA-Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menilai tindakan Australia menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa pejabat negara lainnya sebagai tindakan yang tidak bersahabat. Aksi mata-mata ini merusak hubungan baik yang selama ini dikembangkan oleh kedua negara.

Ini tindakan yang tidak bersahabat.

Unfriendly act. Mereka merusak

hubungan persahabatan yang selama ini sudah

kita bina

Marty NatalegawaMenteri Luar Negeri

“Calon yang senior-senior itu akan sulit laku. Pokoknya siapa saja, yang senior sulit laku,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan, Jawa Barat TB Hasanudin, saat dialog “Menyoal Rekrutmen Ideal Kepemimpinan Nasional’ di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Senin (18/11).

Hanya saja, Hasanuddin tidak mau menyebutkan siapa tokoh-tokoh senior yang di-maksud akan tetap mengaju-kan diri sebagai capres 2014.

Meski diakui ada calon dari PDI Perjuangan yang paling kuat, lagi-lagi mantan ajudan era Presiden Mega-wati ini belum memberikan pernyataan soal pencalonan Jokowi.

Dia beralasan, semua itu perlu strategi. “Kalau dalam taktik perang, meski semua peralatan tempur sudah siap, pasukan cukup, dan amunisi banyak, tapi semua itu perlu timing, perlu waktu yang tepat sehingga benar-benar memenangkan pertempuran. Jadi, kami begitu, cari waktu yang tepat soal capres itu,” ujarnya

Menurut Hasanuddin, berbicara soal pemimpin itu

selalu menarik, karena pem-impin itu lahir dan dilahirkan. Karena itu harus ada rekrut-men yang baik, berjenjang, bertingkat, dan seharusnya dari bawah seperti di militer. “Tapi, di parpol ini masih semrawut, karena banyak yang tiba-tiba menjadi sek-retaris jenderal, ketua umum, bendahara umum, dan seba-gainya. Jadi, proses rekrutmen itu yang mesti diperbaiki,” terangnya.

Lebih jauh kata dia, capres 2014 nanti setidaknya memiliki tiga syarat kepem-impinan; kredibilitas, mampu mengendalikan emosi, dan kompeten.

“Kredibilitas seorang pemimpin itu tak bisa diban-gun dalam sekejap, melainkan dari bawah, sehingga dia merupakan seorang yang jujur, visioner, cerdas, tegas, ikhlas, dan tekun. Sebab, kalau tidak, maka rakyat yang dipimpinnya tak akan percaya kepada pesan yang disampai-kan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari menegaskan Capres 2014 harus jelas (clear) secara ideologi dan bersih

(clean) dari korupsi. Bahkan kalau ada orang yang pernah menjadi saksi dari suatu kasus korupsi pun sudah termasuk tidak layak.

Menurut dia, bersih dari korupsi itu sangat pent-ing, karena korupsi itulah yang menjadikan program pembangunan tidak berjalan.

“Korupsi itu menjadi primakausa, penyebab utama hancurnya negara ini. Bisa dibayangkan, APBN pasca reformasi ini mencapai Rp 1.800 triliun, padahal sebelumnya di akhir pemrin-tahan Orde Baru 1998 hanya Rp 190 triliun, dan 2004 Rp 395 triliun. Jumlah APBN terus membengkak, tapi pembangunan yang dihasil-kan tidak signifikan karena banyak dikorupsi,” tandas Hajriyanto.

Karena itu lanjut Hajri-yanto, Capres 2014 harus jelas ideologinya dan bersih dari korupsi. Sebab, kalau tidak, maka pemimpin itu tak akan memiliki wibawa dalam mem-impin bangsa. Dan, petningnya ideologi tersebut menyadari bangsa ini sangat besar, beragam, majemuk, bhinneka tunggal ika, dan sebagainya, sehingga tidak terjebak lagi dalam persoalan dan perde-batan masalah suku, agama, ras, dan antar golongan. “Bangsa Indonesia ini sangat dan tidak memimpin kebesaran itu,” kata dia. (gam/abd)

JELANG PILPRES 2014

Tokoh Tua Sulit Dijual Jadi Capres

ant/satua baty

KECELAKAAN MINI BUS. Sejumlah petugas melakukan evakuasi korban mini bus yang terjatuh ke Jurang, di kawasan pantai Suluban, Uluwatu, Bali, Senin (18/11). Mini Bus milik Happy Bali Travel dengan nopol. DK 9251 A mengangkut 15 penumpang, 13 warga negara China, 1 sopir dan 1 tour Guide. Akibat kecelakaan ini, 5 orang tewas dan sisanya luka-luka.

“Ada tiga orang tam-bahan, mereka analis dan suratnya telah kami terima Jumat (15/11),” kata Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto saat konferensi pers di Mabes Polri, Senin.

Arief mengatakan tiga analis tambahan yang diker-ahkan tersebut merupakan komitmen PPATK untuk kem-bali menganalisis transaksi tersangka untuk memperkuat pembuktian.

“Analisis transaksi yang ada, Jumat lalu kami terima surat dari PPATK, untuk men-dukung kami mengkaji kasus yang ada dan bisa kompre-hensif dan kuat pembuktian-nya. ‘Endingnya’ kan pen-erimaan uang, berhubungan dengan kegiatan importasi ini bisa memperkuat pembuk-tian,” katanya.

Dia juga mengatakan telah menyita dokumen, ter-masuk berbentuk elektronik di Gedung A Pusat Data dan Arsip Ditjen Bea dan Cukai dan lima perusahaan Yusron untuk memperoleh kembali informasi-informasi terkait importasi yang berujung pada kasus suap dan pencucian uang tersebut.

“Dari dua bukti, dokumen dan elektronik, kami akan kaji

kegiatan importasi saudara YA dan hubungan tugas sau-dara HS,” katanya.

Arief menuturkan banyak info yang diperoleh, antara lain barang yang diimpor, kapan, dari mana, nilai, penetapan bea, sehingga me-munculkan indikasi adanya

penyiapan.Kasus suap tersebut be-

rawal dari pengusaha Yusron Arif (YA) yang juga komisaris PT Tanjung Jati Utama diduga memberikan gratifikasi beru-pa polis asuransi atas peran-nya dalam mengaburkan hasil kekayaan agar tidak teraudit oleh Ditjen Bea Cukai.

Melalui staf keuangan perusahaan, Siti Rosida, YA memberikan uang kepada Heru

dalam bentuk polis asuransi yang dicairkan, setelah dicair-kan uang tersebut kembali di-transferkan ke rekening orang lain. Rekening tersebut atas nama Siti Rosida yang ditans-ferkan kepada Anta Widjaya (AW), “office boy” yang bekerja di perusahaan Yusron.

Setelah uang masuk ke rekening AW, uang kemudian ditransaksikan dalam bentuk polis asuransi atas nama HS.

Dari transaksi tersebut, ditemuka dua polis asur-ansi masing-masing bernilai Rp200 juta.

Kemudian dari rekening BCA lainnya, atas nama Siti Rosida mentransferkan uang ke rekening istri muda Heru, Widya Wati (WW).

Sebelum polis asuransi itu jatuh tempo dicairkan dalam bentuk uang tunai kemudian ditransfer ke rekening Widya Wati di rekening Mandiri.Totalnya Rp11,4 miliar dari 11 transaksi.

Heru dan Yusran telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ini, dengan sangkaan Pasal 3 dan 6 UU Nomor 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pi-dana Pencucian Uang (TPPU).

Heru dan Yusran juga dikenakan sangkaan Pasal 3 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.

Merkeka dikenakan pula sangkaan Pasal 5 ayat 2, serta Pasal 12 huruf a dan b UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. (ant/wit/beth)

SKANDAL SUAP BEA CUKAI

Tiga Analis PPATK Menelusuri Rekening Heru-Yusron

JAKARTA-Partai politik (Parpol) harus berpikir ulang terkait munculnya tokoh tua dalam bursa calon pres-iden (capres) 2014 mendatang. Faktanya, capres dari kalangan muda ternyata lebih disukai publik ketim-bang tokoh senior.

J A K A RTA- M o n c e r n y a nama Joko Widodo alias Joko-wi sebagai bakal capres 2014 tampaknya memantik kecem-buruan kelompok politik atau kandidat capres lain yang ber-tarung di ajang pilpres 2014 mendatang itu. Untuk itu, sejumlah pesaing Jokowi mu-lai memakai berbagai macam cara merusak reputasi Jokowi.

Bahkan, mereka mencari kelemahan mantan Wali Kota Solo itu, termasuk menemu-kan jejak dosanya sampai ke daerah Solo, Jawa Tengah. Hal itu terendus oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahyo Ku-molo.

“Orang-orang yang berkepentingan politik terus melakukan upaya men-down-grade Gubernur DKI Jokowi, sampai ke daerah asalnya di Solo. Bahkan ada yang sampai menelusuri ke Solo cari kes-alahan Jokowi. Sampai-sampai ada yang membentuk tim,” tegas Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo pada warta-wan di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (18/11).

Tim tersebut lanjut Tjahyo, bertugas mencari kes-alahan mantan Wali Kota Solo tersebut langsung dari daerah

asalnya. Yaitu, membentuk tim men-downgrade sampai mendatangi Solo, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/set-ingkat kepala dinas-red) Solo, camat dicari, apa kesalahan Jokowi selama ini sebagai Wal Kota dan seterusnya. “Kalau memang dikehendaki rakyat, siapapun akan menjadi pres-iden, termasuk Jokowi. Se-hingga tidak perlu melakukan

pencarian kesalahan orang. Juga upaya men-downgrade Jokowi secara sistematis. Kalau manuver politik soal Pak Jokowi itu manuver saingan. Itu saja partai belum putuskan capres, sudah diserang dan langsung ada yang cari kele-mahan Jokowi dan Ibu Mega,” tambah Tjahjo prihatin.

Selain itu menurut Tjahjo ada yang menggunakan baha-

sa intelijen. “Ada upaya yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menjatuhkan kredibilitas Jokowi, Mega, dan PDI Perjuangan secara umum. Yaitu, ada kontra intelijen yang men-downgrade. Seolah mau mencari tsunami yang bisa memporak-porandakan PDI Perjuangan, ini memang menganggu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tjahjo kem-bali menegaskan tidak ada perjanjian antara partainya dan Partai Gerindra yang menyatakan PDI Perjuangan harus mendukung Prabowo Subianto sebagai calon pres-iden (capres) pada Pemilu 2014. “Kalau ada isu itu harus disampaikan kepada kami. Apa perjanjiannya? Mana buktin-ya? Saya ingin lihat. Yang saya pahami tidak ada (perjanjian) itu,” kata Tjahjo.

Tjahjo meyakini tidak ada isi perjanjian yang menya-takan PDI Perjuangan harus mendukung Prabowo pada Pemilu 2014, karena dirinya ikut mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Mega-wati Soekarnoputri ketika partainya dan Partai Gerin-dra bekerja sama pada 2009. (gam/aji)

POLITIK

PDIP Endus Tim Perusak Nama Jokowi

SIMULATOR SIM

DPR Juga Harus Diusut

JAKARTA-Indonesia Police Watch (IPW) meminta Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) agar jangan melupakan pengusutan kasus dugaan korupsi aliran dana korupsi Simulator SIM ke Itwasum Polri, Prikompol maupun ke sejumlah ang-gota DPR.

Sejauh ini KPK seper-tinya terkesan tidak ber-niat mengusut aliran dana tersebut, sehingga muncul isu sudah ada deal tertentu bahwa kasus Simulator SIM hanya sebatas pada Irjen Djoko Susilo.

“KPK harus menjawab isu ini dengan aksi nyata, yakni segera menetapkan tersangka baru, untuk menuntaskan kasus aliran dana korupsi Simulator SIM ini,” kata Ketua Pre-sidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan pers, Senin (18/11).

Menurut Neta, KPK tidak bisa begitu saja me-lupakan kasus ini, meng-ingat fakta-fakta di per-sidangan Tipikor sudah terungkap adanya aliran dana ke Itwasum Polri, Primkopol maupun kalan-gan DPR. (gam/abd)JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) menambah tiga analis untuk menelusuri lebih lanjut transaksi dalam rekening tersangka kasus suap dan pencucian uang Ditjen Bea Cukai Heru Sulastyanto dan Yusron Arif.

Dari dua bukti, dokumen dan

elektronik, kami akan kaji kegiatan

importasi saudara YA dan hubungan tugas

saudara HS

Arief SulistyantoDirektur Tipideksus

Bareskrim Polri

Page 3: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II 3

ant/dedhez anggara

AKSI BURUH MIGAS. Sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan aksi teaterikal saat berunjukrasa di depan kantor Dinsosnaker, Indramayu, Jawa Barat, Senin (18/11). Massa menuntut kenaikan Upah Minimum Sektor Migas (UMKS) naik sebesar25 % dan menghapus sistem kerja kontrak.

RUPIAH BARU

Diluncurkan Tahun 2014

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan rupiah dengan desain baru di 2014. Uang baru yang bertuliskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini paling lambat akan keluar 17 Agus-tus 2014. Bahkan BI memas-tikan rupiah baru akan makin sulit dipalsukan.

Deputi Gubernur BI, Ron-ald Waas menjelaskan rupiah baru akan berbeda desain de-ngan rupiah saat ini. Namun tetap ada bergambar pahla-wan nasional. “Jadi nanti ada tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetap ada gambar pahlawan tapi yang tanda tangan di rupiah baru itu adalah Gubernur BI dan Menteri Keuangan,” jelas dia di Jakarta, Senin (18/11).

Ronald menjelaskan nantinya mata uang yang saat ini beredar akan digantikan dengan desain baru. Menurut dia pergantian desain mata uang ini sudah berdasarkan UU paling telat keluar di 17 Agustus 2014. Nantinya mata uang lama akan ditarik secara bertahap. “Pecahannya semua mata uang. Amanahnya, mata uang NKRI sudah harus keluar tanggal 17 Agustus 2014. Uang lama akan tetap berlaku tapi ditarik secara bertahap,” jelas dia.

Ronald Waas menyebut-kan ciri-ciri sampai kekuran-gan rupiah baru ini. Salah satu keunggulan mata uang baru ini adalah tahan lama, sedangkan kekurangannya adalah akan mudah kusut. “Plusnya itu, pertama ya katanya, tahan lama. Cuma minusnya orang kita kadang-kadang ada uang kusut dikit, disikat langsung menempel dia,” jelas Ronald.

Selain itu mata uang ini bertandatangan menteri keuangan. Di desain rupian sebelumnya hanya bertanda-tangan Gubernur Bank Indo-nesia. Selain itu menurutnya rupiah baru akan makin sulit dipalsukan. (gam)

Sementara itu, pengusaha properti dalam negeri masih bergulat dengan suku bunga tinggi serta berbagai regulasi yang menghambat pertumbu-han sektor properti.

“Kami mengkhawatir-kan pengusaha properti In-donesia akan jadi penonton karena dominasi pengusaha dari Singapura dan kawasan ASEAN lainnya,” kata Ketua

Umum organisasi pengusaha properti di Indonesia, Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso, ketika berbicara pada seminar yang diseleng-garakan Bank BTN di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (18/11).

Setyo mengungkapkan ke-heranannya dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang terus menaikkan BI Rate hingga kini

sudah mencapai 7,5 persen. Ini adalah kenaikan suku bunga acuan keenam kalinya dalam enam bulan terakhir. Semen-tara, suku bunga pinjaman di negara-negara tetangga ter-golong rendah.

Suku bunga yang rendah tersebut kata dia membuat perusahaan properti negara tetangga lebih kuat dan ek-spansif dalam menggarap pasar properti di Tanah Air. “Mereka akan jadi KPR House di sini DAN memberikan pen-danaan dengan katakanlah bunga 3-5 persen. Kalau itu terjadi, kami akan mati,” kata Setyo Maharso.

Karena itu, Setyo meng-harapkan pemerintah mau-pun BI menyiapkan regu-lasi untuk mengantisipasi ini.

“Saya tidak mengkhawatirkan pengaruh penyelenggaraan Pemilu tahun depan terha-dap bisnis properti. Yang saya

khawatirkan adalah kita tidak punya regulasi menghadapi pengusaha properti dari luar,” tutur dia.

Setyo juga meminta BI un-tuk tidak terburu-buru meng-klaim bahwa telah terjadi bub-ble atau penggelembungan di sektor properti.

“Kita perlu duduk ber-sama dengan BI. Apa sebet-ulnya yang dimaksud dengan bubble. Sebab tidak perlu ada bubble karena kebutuhan akan properti itu masih besar. Kalau dikatakan ada orang yang membeli properti lima biji lalu disewakan, itu bukan speku-lasi. Regulasinya saja yang be-lum cukup,” tutur dia.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN, Maryono, mengatakan bisnis properti

khususnya perumahan tahun depan akan tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang berge-jolak. Hal itu terlihat dari per-tumbuhan perumahan dalam tiga tahun terakhir yang luar biasa. Meski diakuinya, Indo-nesia mengalami kekurangan rumah.

“Perumahan masih cukup baik di tahun depan meski Indonesia kekurangan rumah sebanyak 13,5 juta per tahun,” ujarnya saat acara “Outlook Ekonomi 2014: Menghadapi Ketidakstabilan Ekonomi” di Jakarta, Senin (18/11).

Menurutnya, sektor pe-rumahan juga memberikan pengaruh besar terhadap 127 sektor lainnya sehingga jika sektor perumahan merosot dipastikan 127 sektor lain-

nya juga akan mengalami hal yang sama. “Sektor peruma-han ini kan menyangkut in-dustri keramik, semen, itu kan berdampak pada perumahan belum lagi semua pakai bahan lokal,” jelas dia.

Tentunya pernyataan Mar-yono bertentangan dengan Konsultan asing, Cushman & Wakefield menyampaikan bahwa kenaikan suku bunga dan tindakan Bank Indone-sia dalam menerapkan aturan baru terkait LTV (loan to value ratio) akan memberikan te-kanan yang tinggi pada pasar perumahan di 2014. Tahun depan akan menjadi tahun yang lebih berat bagi pengem-bang dan akan berdampak pada pertumbuhan pasokan. (gam)

Pengusaha Properti Indonesia Bakal TersingkirJAKARTA-Pengusaha properti di Indonesia bakal tersingkir dan hanya menjadi penonton bila perda-gangan bebas ASEAN atau Asean Economic Com-munity (AEC) mulai berlaku di pengujung 2015. Sektor properti di Tanah Air diperkirakan bakal dikuasai oleh perusahaan-perusahaan dari Singapu-ra yang akan didukung oleh dana murah melimpah dari perbankan di negara tersebut.

JAKARTA-Perkembangan dunia pasar modal Indonesia saat ini sangat baik. Namun masih membutuhkan lebih banyak lagi investor domestik. Pasalnya saat ini jumlah in-vestor domestik masih sangat kecil, yakni 0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. “Jumlah investor domestik yang terbatas membuat pasar Indonesia menjadi sensitif terhadap investor asing,” kata Kepala Eksekutif, Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, di

sela-sela seminar “Tantangan dan Peluang Ekonomi Indo-nesia 2014” di Jakarta, Senin (18/11).

Menurutnya, Indone-sia sangat terbuka terhdap investor asing. Meski begitu Indonesia tetap membutuh-kan peran investor domestik. “Kalau suatu waktu investor asing menarik dananya, kita tetap punya penyangga ter-hadap itu karena ada investor domestik. Ini tantangan kita ke depannya,” ucapnya.

Untuk itu kata dia, OJK merumuskan program khusus terkait pasar modal. Langkah yang ditempuh adalah menin-gkatkan ketersediaan produk dan jumlah investor. “OJK juga akan, meningkatkan stabilitas dan likuiditas pasar modal, menciptakan kerangka regulasi yang menjamin adanya kepastian hukum,

menyediakan infrastruktur yang kredibel serta mening-katkan peran asosiasi di pasar modal,” jelas dia.

Nurhaida menyebut perse-baran investor reksa dana tidak merata dan terpusat di Pulau Jawa, diantaranya DKI Jakarta dengan 45 ribu lebih pemegang unit dan Jawa Barat sekitar 20 ribu pemeg-ang unit. Jumlah emiten Indonesia merupakan yang paling sedikit di antara negara tetangga dengan 479 emiten. Sementara itu Thailand me-miliki 577 emiten, Malaysia 909 emiten, Singapura 782 emiten dan yang terbanyak ialah India dengan 5.267 emiten. “Terbatasnya jum-lah emiten, membuat pasar kurang berkembang,” ujarnya.

Untuk menjawab beberapa tantangan tersebut, OJK telah menyiapkan beberapa program, diantaranya menye-derhanakan ketentuan Initial Public Offering (IPO) supaya memudahkan perusahaan yang hendak masuk ke pasar modal dan meningkatkan pemahaman pasar modal kepada investstor.

Nurhaida mengatakan jika dilihat dari kapitalisasi pasar, perkembangan pasar modal Indonesia cukup baik. Pada 2009 menyentuh angka Rp 2019 triliun dan tumbuh lebih dari dua kali lipat per 1 November 2013 mencapai Rp 4.360 triliun.

Sementara itu, Citi Coun-try Officer Indonesia Tigor M. Siahaan, menunjukkan opti-misme terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia. “Pasar modal di tahun 2014 akan sangat menarik dan mem-buka banyak peluang. Tren investasi masih sangat baik. Banyak nasabah multinasion-al dan lokal Citi yang merasa bahwa investasi di Indonesia masih menguntungkan dan banyak yang ingin melakukan investasi dan akuisisi,” pung-kas dia. (gam)

BURSA SAHAM

Pasar Modal Indonesia Tumbuh Cukup Baik

Jumlah investor domestik yang terbatas

membuat pasar Indonesia menjadi sensitif terhadap

investor asing

NurhaidaKepala Eksekutif Pengawas

Pasar Modal OJK

JAKARTA-Kondisi industri keuangan di Indonesia sangat baik sehingga dipastikan akan terus tumbuh dan berkembang pada masa mendatang. Bahkan, perlu diapresiasi apa yang telah dilaku-kan pemerintah terkait rating yang diberikan oleh Fitch.

Ketua Dewan Komisioner Otori-tas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan, sejauh ini perlu diapresiasi kebijakan Fitch Ratings terkait langkahnya me-nyematkan rating yang baik bagi Indonesia. Hal itu baik karena menandakan otoritas di Indonesia sudah melakukan kebijakan yang baik terkait kondisi ekonomi. “Saya membaca Fitch Ratings Indonesia tetap sebagai negara investment grade. Otoritas dinilai merespon berbagai macam kebijakan baik dari luar maupun di dalam dengan baik”,

kata Muliaman, dalam acara Outlook Ekonomi 2014 dengan tema ‘Meng-hadapi Ketidakstabilan Ekonomi 2014, di Jakarta, Senin, (18/11).

Seperti diketahui, embaga pemeringkat internasional Fitch Ratings melakukan afirmasi sover-eign credit rating Republik Indone-sia di tingkat BBB-/stable outlook. Fitch menyatakan bahwa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia adalah kebijakan pen-gelolaan ekonomi yang baik teru-tama dalam menghadapi gejolak perekonomian global terkini.

Begitu pula tingkat pertumbu-han ekonomi yang tetap kuat dan berkelanjutan, utang sektor publik yang terjaga didukung oleh pengelo-laan fiskal yang berhati-hati, dan sektor perbankan dengan permoda-lan yang kuat. “Jadi, ini penting

karena industri keuangan Indonesia tidak lagi industri yang ada pada tahun 2008 atau 1998 lalu. Sekarang sudah jauh lebih kuat. Tidak jadi persoalan. Mudah-mudahan men-jadi solusi untuk menghadapi berba-gai persoalan kita”, jelas Muliaman

Sementara itu, tingkat melek keuangan masyarakat Indone-sia masih jauh dari memuaskan. Tingkat literasi keuangan yang bisa dilihat dari akses keuangan baru menyentuh angka 20%, di bawah negara-negara ASEAN lainnya.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S. Soe-tiono mengatakan, pihaknye tengah menyiapkan Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indo-nesia, untuk meningkatkan melek keuangan masyarakat di Tanah Air. “Latar belakang strategi literasi ke-

unagan diawali berbagai survei dari berbagai pihak seperti Bank Dunia, bahwa Indonesia punya tingkat literasi yang rendah dibandingkan dunia maupun global,” ujarnya.

Menurutnya, tingkat literasi atau akses keuangan Indonesia cuma 20%, di bawah Filipina 27%, Malaysia sekitar 66%, Thailand di angka 73%, dan masih sangat jauh bila dibandingkan dengan Singapu-ra yang tingkat melek keuangannya mencapai 98%.

“Indonesia punya program finansial inklusif, disertai dengan program literasi keuangan, sebagai salah satu faktor yang mendorong agar finansial inklusif berhasil dii-kuti masyarakat. Mengikuti India, Amerika Serikat yang punya strate-gi literasi keuangan, agar finansial inklusifnya tercapai dan sustain,” kata Kusumaningtuti. (gam)

SKANDAL KORUPSI

Wawan Tersangka Korupsi Alat Kesehatan Tangerang

Kami mengkhawatirkan

pengusaha properti Indonesia akan jadi penonton karena

dominasi pengusaha dari Singapura dan

kawasan ASEAN lainnya

Setyo MaharsoKetua Umum REI

EKONOMI

Page 4: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

ari armadianto/koran madura

UNJUK RASA. Puluhan massa yang tergabung dalam Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo) Jatim menggelar aksi unjuk rasa menuntut UMK Surabaya tertinggi dan hapus outsourching, di depan Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (18/11).

Apindo Bandrol UMK Rp 1,914 Juta

"Jadi kami inginnya ya UMK lama ditambah 9 sampai 10 persenlah, nilainya maksi-mal Rp1,914 juta," ujar Ketua Apindo Jawa Timur, Alim Markus kepada wartawan di kantornya, Senin (18/11).

Menurut Alim Markus, proses usulan UMK Jatim 2014 lebih gila dibandingkan tahun lalu. Saat itu, UMK di ring satu Jawa Timur rata-rata hanyalah Rp1,2 juta. Saat itu, dengan alasan Tsunami UMK DKI,

UMK di Jawa Timur lantas naik lebih dari 30 persen menjadi Rp1,7 juta.

"Padahal Pakde Karwo su-dah jabat tangan dengan saya, sepakat UMK hanya Rp1,550 juta, tapi diubah jadi Rp1,7 juta," ujar tambah CEO Mas-pion Group ini,.

Bahkan, kesepakatan UMK Rp1,5 juta ini, juga telah ditandatangani dan bahkan dibawa ke pengadilan untuk dapat legitimasi hukum se-hingga tak bisa lagi diingkari. Faktanya, saat itu, UMK ter-nyata tetap saja ditetapkan di

luar kesepakatan."Akibatnya, tahun lalu kan

banyak yang tidak bisa bayar UMK karena di luar kesepaka-tan," katanya.

Atas ketidakwajaran usu-lan nilai UMK saat ini, pihak-nya meminta Soekarwo lebih cerdas dalam menyikapi kegi-laan yang dialami para bupati/walikota. Padahal, inflasi yang terjadi di Jawa Timur, dipasti-kan tidak sebesar yang terjadi di Jakarta.

"Pakde Karwo itu jangan kalah dengan Jokowi. Pakde Karwo itu gubernur yang cer-

das, jadi masak kalah dengan Jokowi yang dulu mantan Wa-likota Solo," tegasnya.

Untuk diketahui, beberapa daerah di ring satu yaitu Sura-baya, Sidoarjo, Gresik, Pas-uruan dan Mojokerto mengu-sulkan kenaikan UMK hingga dikisaran angka Rp2,3 juta. Padahal UMK DKI Jakarta, saat ini hanya dipatok Rp2,4 juta.

UMK Jakarta saat ini ditetapkan adalah dengan mempertimbangkan inflasi sekitar 9 persen. Artinya UMK ditingkat sebesar 9 persen dari UMK tahun sebelumnya. (ara)

SURABAYA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Ap-indo) Jawa Timur mendesak Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menetapkan Upah Minimum Kabupa-ten/Kota (UMK) Jatim 2014 untuk ring I maksimal Rp1,914 juta. Angka tersebut merupakan hitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) ditambah inflasi ditambah satu atau dua persen angka dari inflasi.

PEGAWAI NEGERI

Seorang PNS Tewas di Kamar Hotel

SURABAYA - Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kehutanan dan Perke-bunan Kabupaten Hulu Sun-gai Tengah Kalimantan Sela-tan (Kalsel), Nor Imansyah (54) ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar nomor 102 hotel Fortuna Surabaya.

Warga Jl. Surapati Komp Melati 1 no 4 Banua Jin-gah, Barabai, Kalsel terse-but ditemukan tewas di dalam kamar nomor 102 hotel Fortuna Jl.Darmokali No.25 – 27 Surabaya. Nor Imansyah ditemukan dalam posisi tengkurap di tempat tidur, dengan hanya berbalut handuk putih.

Berdasarkan keterangan saksi yang berhasil dihim-pun oleh aparat kepolisian, Nor Imansyah diketahui me-miliki riwayat penyakit jan-tung.

Kapolsek Wonokromo, AKP Roman Smaradhana El-haj mengatakan, Nor Iman-syah diketahui meninggal oleh temannya sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelumnya te-man korban sudah berulang kali mengetuk pintu kamar Nor Imansyah namun tidak ada jawaban dari dalam.

"Setelah Ashar pintu

kamar 102 diketuk teman-nya, tapi tidak ada jawaban. Teman-temannya mengira Nor masih tidur. Kemudian setelah magrib diketuk lagi namun tidak ada jawaban lagi," kata AKP Roman ke-pada wartawan.

Roman menambahkan bahwa teman Nor Imansyah merasa khawatir segera me-minta bantuan room boy untuk membukakan pintu kamar. "Saat pintu dibuka, mereka mencoba memban-gunkan Nor, namun korban tidak bergerak sama sekali. Teman Nor langsung mel-apor ke Mapolsek," ujarnya.

Dia menambahkan, Nor Imansyah bersama empat rekan lainnya masuk ho-tel sekitar pukul 14.11 WIB. Korban langsung menempati kamar No. 102 sendirian. Saat ini jenazah dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Dugaan sementara kor-ban meninggal secara wa-jar karena sakit. Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditu-buh korban. Untuk memas-tikannya, jenazah diperiksa di RSUD dr Soetomo," pung-kasnya.(ddy)

PERKUAT KEAMANAN PERBATASAN

KRI-Pesud TNI AL Latihan BersamaSURABAYA – Indonesia

sebagai negara kelautan mem-butuhkan kekuatan armada maritim yang mumpuni. Se-bagian besar perbatasan In-donesia dengan negara lain merupakan lautan, untuk itu, guna memperkuat keamanan daerah perbatasan laut, per-sonil Kapal Republik Indone-sia (KRI) dan Pesawat Udara (Pesud) TNI AL Surabaya Gelar latihan gabungan selama lima hari.

Pangarmatim TNI AL Sura-baya, Laksamana Muda Agung Pramono mengatakan latihan yang digelar rutin setiap ta-

hun ini, untuk meningkatkan kemampuan prajurit, dan ko-munikasi antara personil KRI dan Pesud TNI AL. Selain itu, untuk memperkuat penjagaan daerah perbatasan dari seran-gan musuh.

"Latihan melibatkan se-mua ABK KRI dan para awak pesawat udara TNI AL. Ini juga demi terwujudnya kemampuan komando, kendali, komunikasi, komputer dan intelijen (K4I) se-cara optimal," kata Laksamana Muda Agung Pramono kepada wartawan, Senin (18/11).

Dalam latihan kerjasama taktis tersebut, akan melibat-

kan KRI Hasanudin, 1 unit pe-sawat CN235, 2 Unit pesawat Nomad, 1 Unit pesawat Casa, 1 helikopter jenis Bolkow, dan 1 unit heli Belt.

Sebelum latihan di pe-rairan laut jawa, para awak pesawat udara melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu di gedung Naval Avia-tion Combat Simulator (NACS) wing udara 1 Pusbenerbal.

Latihan tersebut dihara-pkan meningkatkan kemam-puan personil menghadapi berbagai kemungkinan anca-man dari pihak luar negeri. (ddy)

ddy/koran madura

SIMULASI. Dua pilot dan instruktur saat melakukan simulasi penerbangan di ruang Naval Aviation Combat Simulator.

TAKUT DIANGGAP MENCURI BAYI

Ibu Melapor ke PolisiSURABAYA –Afifah (32)

warga Sido Kapasan mel-apor ke Mapolsek Simok-erto, setelah diberi bayi oleh orang tidak dikenal, Senin (18/11). Ibu dua anak yang datang seorang diri tersebut mengaku takut dianggap mencuri bayi.

"Waktu saya di pasar kapasan (tawarkan barang) minggu (3/11) sekitar pukul 14.30 WIB, ada perempuan datang dan menawarkan bayi perempuan ke saya, ibu muda itu selain meny-erahkan anak ini, dia juga memberi uang 400 ribu, susu, thermos, serta gen-dongan," ujar sales minu-man tersebut.

Afifah mengaku bingung saat menerima bayi, belum sempat berfikir jernih, pe-milik bayi langsung pergi meninggalkan dirinya yang masih terbengong-bengong. Saat itu afifah yang bekerja sebagai sales minuman se-dang menawarkan dagan-gannya di pasar tersebut.

“Ibu anak ini meminta saya, agar merawat bayinya dan diperkenankan menjen-guk sewaktu-waktu, terus dia (ibu bayi) langsung pergi dengan menggunakan taxi," Lanjutnya.

Menurut Kanit Reskrim Polsek r AKP M Robby, Afi-fah melapor menerima bayi tersebut dari perempuan yang mengaku bernama Rani, usia diperkirakan 22 tahunan. Diperkirakan bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap,” ujar AKP M Robbi.

AKP Robbi menambah-kan bahwa saat ini sudah ada tim yang diterjunkan untuk mencari pemilik bayi tersebut. “Saat ini kami su-dah menerjunkan anggota kelapangan untuk mem-buru perempuan dari bayi tersebut, semoga dalam waktu dekat kami bisa men-gungkap kasus tersebut,” Lanjut mantan Kanit Intel Polsek Bubutan tersebut.(ddy)

ddy/koran madura

MELAPOR. Afifah saat melapor ke Polsek Bubutan sambil membawa bayi yang diterimanya.

KREDIT MACET

Kalangan Perbankan Butuh Perlindungan Hukum

SURABAYA - Kalangan perbankan di Indonesia sa-ngat membutuhkan adanya kepastian perlindungan hu-kum seiring beragam kasus kredit macet yang kian menjadi masalah nasional.

"Kini persoalan kredit macet bukan hanya meru-pakan masalah perbankan semata. Akan tetapi ikut menghambat perkemban-gan perekonomian di Tanah Air," kata Perwakilan Bank Indonesia, Titien Sumartini di Seminar Nasional ber-tema Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Lembaga Perbankan Terha-dap Pelaksanaan Eksekusi Lelang Hak Tanggungan, di Universitas Surabaya, Senin (18/11).

Apalagi, ungkap dia, lembaga perbankan yang selama ini melayani nasabah di penjuru Nusantara juga bertindak selaku pemeg-ang agunan. Khususnya jaminan atas sejumlah dana yang dipinjam masyarakat melalui program penyalu-ran kredit. "Namun, ketika terjadi kredit macet maka bank yang mempunyai kedudukan sebagai kreditur pemegang hak tanggungan pertama punya hak untuk menjual obyek jaminan Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri," ujarnya.

Salah satunya, jelas dia, melalui pelelangan umum dan pihaknya berhak mengambil peluna-san piutangnya dari hasil penjualan tersebut. Hal itu juga berlaku saat debitur dalam keadaan pailit se-perti diatur pada ketentuan Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Hu-tang jo Pasal 21 Undang-Un-dang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.

"Aturan itu menunjuk-kan bahwa undang-undang mengakui hak separatis bagi kreditur pemegang hak tanggungan. Sementara, pelaksanaan eksekusi lelang hak tanggungan merupakan konsekuensi logis dari pen-andatanganan atas perjanji-an kredit oleh kreditur/bank dengan debitur/penanggung hutang saat manakala debi-tur 'wanprestasi'," tuturnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI, Kurnia Ratna Cahyati mem-benarkan dalam perjanjian kredit maka bank selalu menghendaki agar nasabah selaku penanggung/penja-min hutang dapat mengem-balikan hutang pokok serta bunganya tepat waktu.

"Meski begitu, sampai sekarang yang sering terjadi justru ada sejumlah tungga-kan pembayaran dari pihak nasabah dengan berbagai alasan," ucapnya.

Akibatnya, tambah dia, jumlah utang pokok maupun bunga penanggung utang semakin meningkat diband-ingkan pinjaman dana awal. Kondisi itu yang memun-culkan kredit tidak lancar atau kredit macet. "Untuk mengantisipasi kredit macet, idealnya kalangan perbankan selektif dalam menyalurkan kredit," tukasnya.

Bahkan, kata dia, perlu menerapkan prinsip kehati-hatian saat mengana-lisa calon debiturnya yakni meliputi karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan. Prinsip itu dijelaskan pada pasal 2 jo penjelasan pasal (8) UU Perbankan dan ide-alnya diterapkan oleh bank sebelum dilakukan penanda-tanganan perjanjian kredit antara kreditur dengan pihak nasabah. (ant/yat/dik)

JELANG PEMILU 2014

Pangdam V/Brawijaya Ingatkan Prajurit Bersikap Netral SURABAYA - Panglima

Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo mengingatkan prajurit TNI Angkatan Darat untuk netral dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014.

"Seluruh prajurit agar ber-sikap netral dan tidak meli-batkan diri kedalam politik praktis dalam menghadapi tahun politik 2014," ujarnya di sela Upacara Bendera bulan November di Lapangan Mako-dam V/Brawijaya di Surabaya, Senin (18/11).

Tahun depan, ada dua

pesta demokrasi terbesar lima tahunan di Tanah Air. Sesuai jadwal, 9 April digelar Pemili-han Umum Legislatif dan 9 Juli dilaksanakan pemungutan suara memilih presiden serta wakil presiden.

Pihaknya mengharapkan seluruh satuan jajaran TNI AD terus mengikuti setiap perkembangan berikut ke-cenderungan yang mungkin terjadi agar mampu meny-iapkan langkah-langkah anti-sipatif sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Sementara itu, Jenderal

bintang dua tersebut dalam amanat Kepala Staf Angkatan Darat yang disampaikannya mengatakan agar para mas-ing-masing pimpinan satuan kerja mengecek kembali pe-laksanaan program kerja dan anggaran satuannya.

Tidak itu saja, pihaknya juga mengungapkan, sejalan dengan kebijakan pembangunan pra-jurit maka TNI AD berkomitmen terus melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista). "Selain itu, tetap berkomitmen membangun pra-jurit TNI AD yang profesional,

modern, berdisiplin, dicintai dan mencintai rakyat, yang ber-basis pada ilmu pengetahuan dan dan teknologi modern," ka-tanya.

Ediwan Prabowo juga mengingatkan bahwa men-jadi prajurit TNI bukan hanya sekedar mencari nafkah untuk hidup. Namun, lebih dikarena-kan tuntutan tugas pengabdi-an kepada bangsa dan negara.

"Menjadi prajurit merupa-kan panggilan hati nurani dan rasa cinta terhadap bangsa In-donesia. Jangan jadikan sekedar mencari nafkah hidup saja, se-

hingga lebih bertanggung jawab terhadap negara," kata dia.

Mantan Kepala Badan Sa-rana Pertahanan Kemente-rian Pertahanan RI itu juga berharap prajurit TNI untuk selalu dan semakin dengan rakyat, serta membangun citra prositif di tengah lingkungan masyarakat. "Prajurit harus ingat digaji dengan uang raky-at, jadi berikanlah contoh dan tauladan yang baik kepada masyarakat. TNI harus mampu mempertanggungjawabkan pengabdian dan kinerja kepada rakyat," kata dia. (ant/fqh/dik)

Page 5: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Seharusnya tidak terburu-buru komentar

seperti itu karena bikin suasana resah. Saran saya jangan bermanuver kontroversi

sampai dilantik,”

Dewan Pengupahan Kembalikan Usulan 5 UMK

“Jadi dalam rapat tera-khir di Dewan Pengupahan Jawa Timur kelima usulan itu dikembalikan karena tidak ada tanda tangan Apindo,” ujar Wakil Ketua Dewan

Pengupahan Jawa Timur, Johnson Simanjuntak, Senin (18/11).

Johnson mengatakan, keli-ma usulan yang sudah dikem-balikan itu adalah Surabaya, Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan Sidoarjo. Apindo tidak menandatangani usulan terse-but karena dianggap kenaikan UMK sudah tidak wajar.

”Nggak wajar dong kalau naik segitu dan kita sudah komitmen Apindo tidak akan

tanda tangan. Kalau dibiarkan naik segitu tentunya akan me-nyengsarakan pengusaha dan bisa bangkrut kami,” tambah Wakil Ketua Bidang Pengupa-han Apindo Jatim tersebut.

Johnson menandaskan, pihaknya masih menung-gu revisi usulan dari kelima daerah tersebut. Setelah itu Apindo akan resmi menyi-kapi kenaikan jumlah UMK tersebut karena menurutnya kemampuan pengusaha un-tuk menaikkan UMK 2014 di Jatim hanya sampai kisaran 9-10 persen saja.

”Kami masih menunggu berapa besarnya usulan per-baikan tersebut. Kalau me-

mang kenaikannya tidak wajar pokoknya kami nggak akan tanda tangan,” jelasnya.

Sekadar diketahui, dari kelima daerah tersebut, usu-lan UMK Kabupaten Mojok-erto adalah yang tertinggi yakni sebesar Rp 2.426.000. Sedangkan, wilayah di ring I yang merupakan kawasan in-dustri usulan UMK-nya masih di bawahnya yakni Kabupa-ten Gresik telah menyodorkan UMK sebesar Rp 2.376.918, se-mentara diurutan berikutnya Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp 2.348.000, lalu Kabupaten Pasuruan mengusulkan sebe-sar Rp 2.311.689, dan Surabaya mengusulkan Rp 2.200.000.

Sebelumnya, usulan ka-bupaten Mojokerto yang diu-sulkan ke Dewan Pengupahan Jawa Timur ada dua versi yak-ni menurut buruh dan pengu-saha. Usulan pertama Mojok-erto itu sebesar Rp 2.426.000.

Sedangkan, usulan dari pen-gusaha lebih rendah hanya sebesar Rp 1,7 juta.

Gubernur Jatim Soekarwo menganggap tidak etis bila UMK daerah lain terutama di wilayah Ring I lebih tinggi nilainya dari pada UMK Sura-baya, meski tidak ada aturan hukum yang membatasinya, namun gubernur menyirat-kan UMK Surabaya akan tetap yang tertinggi nantinya.

Sementara juru bicara Konfederasi Serikat Peker-ja Indonesia (KSPI) Jawa Timur, Jamaluddin mengata-kan agar Dewan Pengupahan Jawa Timur bertindak bijak menyikapi draft UMK 2014. Pasalnya, kalau sampai selisih angka tersebut dibiarkan maka akan terjadi disparitas antara ring I dengan wilayah Mojokerto.”Harus bijak me-nyikapi usulan tersebut,” ujar-nya. (ara)

SURABAYA – Dewan Pengupahan Jawa Timur mengembalikan usulan Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK) lima daerah. Usulan lima daerah terse-but dikembalikan karena tidak ada tanda tangan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

ari armadianto/koran madura

PEMBANGUNAN PASAR MODERN

Stop Izin Pendirian Toko-toko RetailSURABAYA - DPRD Jawa

Timur mendesak pemerintah kabupaten/kota untuk mem-buat regulasi yang membatasi pembangunan toko retail se-perti Indomaret dan Alfamart atau sejenisnya karena mema-tikan usaha kecil seperti toko kelontong dan pracangan.

Hal tersebut disampai-kan Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Titik In-drawati kepada Koran Madura, di Surabaya, Senin (18/11) ke-marin.

“Pertumbuhan toko-toko retail ini sudah tidak bisa di-tolerir lagi karena membunuh usaha kecil lain yang sudah lama eksis. Mereka masuk hingga ke gang-gang sempit. Jika tidak ada regulasi yang ketat, maka ini akan men-jadi persoalan baru dalam masyarakat," tandas Titik.

Yang memprihatinkan, kata Titik, pemerintah daerah memberi ruang yang luas ke-pada toko-toko retail ini untuk mengembangkan usahanya, tanpa mempertimbangkan efeknya. Hal ini terjadi sejak otonomi daerah diberlaku-kan di Indonesia. Kabupaten/kota berhak mengatur sendiri wilayahnya, termasuk mem-berikan ijin pendirian toko-toko retail tersebut. "Namun sekali lagi, ini kebablasan, ka-rena akibat gampangnya peri-jinan, pracangan atau toko-toko kelontong perlahan-lahan kolaps dan mati," urai anggota Fraksi Demokrat tersebut.

Kondisi ini diperparah lagi dengan sikap konsumen yang lebih memilih kenyamanan saat berbelanja. Toko-toko re-tail yang ada hingga dimulut gang dilengkapi dengan pend-

ingin ruangan. Meski tidak berbelanja, konsumen yang hanya sekadar 'ngadem' tidak dilarang. Malah disambut de-ngan kata-kata yang manis

dari pelayan toko. Senada dengan Titik, So-

siolog Universitas Airlangga Surabaya DR Bagong Suyanto mengatakan hal yang sama. Menurutnya, Alfamart atau sejenisnya disukai masyarakat karena memberikan pelay-anan yang berbeda dengan toko-toko pracangan. "Kalau kita masuk di Alfamart atau Indomart, pelayan tokonya langsung menyambut dengan ucapan salam. Tapi kalau di warung, jangan harap de-mikian. Sudah tokonya panas, pemilik warungnya juga tidak ramah dan penampilannya berantakkan. Bagaimana kon-sumen tidak lari ke retail," kata Bagong kepada Koran Madura kemarin.

Namun, toko retail terse-but tidak bisa seenaknya mengembangkan usahanya.

Karena mematikan usaha tra-disional masyarakat. Ia ke-mudian menyampaikan hasil penelitiannya di Madura. Pada saat jembatan Suramadu be-lum beroperasi, toko-toko pracangan warga di Madura hampir kolaps. "Begitu jem-batan Suramadu jadi, banyak toko pracangan yang tutup. Ini benar-benar memprihatin-kan," ujar Bagong.

Karena itu, pemerintah da-erah perlu mencari solusi yang terbaik, agar perekonomian masyarakat tidak mati. Kalau mati, angka kemiskinan pasti akan bertambah. Seharusnya, pemerintah kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur meniru pemkab Jombang dibawah kepemimpinan (mantan) Bu-pati Suyanto yang berani me-nolak ijin pendirian toko-toko retail tersebut. (han)

MINIM ALAT PENGAMAN. Sebuah perahu tambang menyeberang Bengawan Solo di tambangan Desa Trucuk, menuju Kota Bojonegoro, Jatim, Senin (18/11). Meskipun sudah ada imbauan pemkab setempat mengenai pentingnya keselamatan penumpang, tetapi perahu tambang yang beroperasi di sejumlah lokasi masih minim dilengkapi peralatan pengaman, seperti pelampung atau sejenisnya.

WISATA PERTANIAN

Wali Kota Dukung Pembangunan Agrowisata Bangkingan SURABAYA - Wali Kota

Surabaya Tri Rismaha-rini mendukung wacana pembangunan kawasan wisata pertanian atau agrowisata di Bangkingan Timur, Kelurahan Bangkingan, Kecamatan La-karsantri Surabaya.

"Ada wacana dari warga di sini yang menghendaki seper-ti itu, mudah-mudahan bisa terwujud. Saya yakin warga di sini bisa kompak untuk mewu-judkan rencana itu," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat Panen Raya Semangka di Bangkingan, Senin (18/11).

Menurut dia, dirinya men-dukung wacana tersebut sebab jika agrowisata di Bangkingan itu terwujud, yang tumbuh bukan hanya sektor pertanian, tetapi juga sektor UKM dan parkir.

"Yang penting komitmen

untuk bekerja dan tidak per-nah mengeluh. Saya yakin kita bisa kalau kita punya niat," ka-tanya.

Pada saat panen semangka berlangsung, wali kota turun langsung ke areal sawah se-luas satu hektare untuk me-manen semangka didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya Sigit Sugiharsono dan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser.

Wali kota perempuan per-tama di Kota Surabaya ini me-ngaku senang dengan hasil panen semangka organik di Bangkingan. Apalagi, se-mangka berwarna merah dan kuning itu rasanya lebih ma-nis dibandingkan dengan se-mangka yang selama ini ada di pasaran. "Rasanya nijmat," ujar wali kota.

Padahal, lanjut wali kota, dulu warga Bangkingan mer-asa tanahnya tidak subur dan tidak bisa ditanami meskipun luas. Apalagi, ketika musim kemarau, sempat kekurangan air.

"Dengan sedikit peran

teknologi dan bantuan Dinas Pertanian, serta memotivasi warga, sekarang Alhamdulil-lah tanahnya produktif. Tuhan itu kan menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia," kata-nya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, Sigit Sugihar-sono mengatakan, selain se-mangka, areal sawah seluas satu hektare tersebut juga di-tanami tomat. Termasuk juga kolam untuk ternak ikan mas dan ikan nila.

Ke depan, Sigit menyebut akan memperluas areal sawah yang akan ditanami. "Kita kasih bibit tomat. Ini ke depan bisa dikembangkan lebih luas lagi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bangkingan Maju Jaya, Mujiono, mengata-kan dirinya berharap di Bang-

kingan ada semacam wisata pertanian di mana ada area untuk pembibitan, panen dan peternakan ikan.

"Tetapi itu masih wacana. Nanti kami akan konsultasi-kan dengan dinas," ujarnya.

Dikatakan Mujiono, se-mangka Bangkingan yang dulunya sempat disebut se-mangka Inul, rasanya lebih manis dan warnanya lebih me-rah. Selain karena varietasnya, juga dikarenakan lahan di Bangkingan memiliki kandun-gan unsur Kalium (K) dan Pos-for (P) yang tinggi.

Potensi lahan kaya unsur K dan P ini yang tidak dimiliki daerah lain. "Pernah kita uji rasanya dengan semangka di daerah lain yang varietasnya sama, rasanya masih lebih ma-nis punya kita," katanya. (ant/dul/dik)

Tri RismahariniWali Kota Surabaya

ant/aguk sudarmojo

Titik IndrawatiAnggota Komisi B DPRD

Provinsi Jawa Timur

KETUA DPRD MENYESAL

Tony Tamatompul Membuat Kondisi Tidak Kondusif

SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya M. Machmud menyesalkan pernyataan Tony Tamatom-pul yang mengancam akan mereposisi Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS) setelah dirinya dilantik sebagai anggota DPRD Kota Surabaya. Pasalnya, sikap Tony yang rencananya akan dilantik pada hari ini, Selasa (19/11), bisa mem-buat kondisi internal DPRD Surabaya menjadi tidak kondusif.

Tony Tamatompul ada-lah Ketua DPC PDS Surabaya yang akan dilantik setelah Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Jatim turun untuk menggantikan Immanuel Lumoindong yang telah meninggal dunia.

“Seharusnya tidak terbu-ru-buru komentar seperti itu karena bikin suasana resah. Saran saya jangan ber-manuver kontroversi sampai dilantik,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap Tony Taman-tompul bisa menciptakan situasi kondusif di DPRD Surabaya. “Kalau sudah masuk ke dalam fraksi dan beda pendapat itu urusan internal PDS. Tapi sebaiknya bisa mencipta-kan suasana kompak dan kondusif,” katanya.

Sebelumnya, Ketua DPC PDS Surabaya Toni Tamatompol menyatakan pihaknya akan merepo-sisi susunan kepengurusan Fraksi PDS. Salah satunya mengganti jabatan ketua fraksi dan melakukan PAW untuk wakil ketua fraksi. “Setelah dilantik, tentunya saya harus menata fraksi, salah satunya pergantian ketua Fraksi PDS dan mela-kukan proses PAW terhadap anggota Fraksi PDS Rio Pattiselano yang men-jadi caleg partai lain tanpa pemberitahuan,” kata Tony Tamatompol.

Sementara itu, rencana pelantikan Toni Tamantom-pul sebagai anggota DPRD Surabaya nampaknya akan terganjal. Pasalnya, Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS) DPRD Kota Surabaya menganggap penerbitan Su-rat Keputusan (SK) Gubernur Jatim menggunakan dasar yang salah.

Ketua Fraksi PDS Simon Lekatompessy, mengata-kan dirinya sangat setuju jika posisi yang ditinggal-kan Emmanuel Lumindong segera diisi. Namun pihak-nya tak ingin penetapan itu berdampak pada masalah hukum dan keabsahan. ”Ada ganjalan yang harus benar-benar diperhatikan agar tidak ada dampak konsek-uensi hukum di kemudian hari,” katanya.

Simon Lekatompessy menjelaskan, beberapa kesalahan Gubernur Jatim dalam menerbitkan SK pelantikan Toni Tamatom-pol karena menggunakan

surat Ketua DPRD Sura-baya yang lama tertanggal 5 Februari 2013 dan surat Walikota Surabaya pada 15 Februari 2013, dimana pada saat itu fakta hukum menye-butkan Toni belum men-calonkan diri dan memiliki KTA dari partai lain.

Namun, pada 22 April 2013 pada saat Partai Hanura mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya Toni terdaftar sebagai calon anggota legislator daerah pemilihan (dapil V) Sura-baya dan sudah ber-KTA Partai Hanura. Sementara SK Gubernur tertanggal 1 November 2013 dan pelan-tikannya pada 19 Novem-ber 2013. “Artinya Guber-nur dalam menerbitkan SK tidak memperhatikan hal ini,” sambung Simon Lekatompessy.

Tapi Simon mengaku tetap menghormati SK Gu-bernur yang sudah terlanjur keluar untuk dilaksanakan DPRD Surabaya dalam me-lakukan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Surabaya periode 2009-2014. ”Tapi kami dari FPDS tetap menganggap bahwa Toni bukan lagi sebagai kader PDS dan juga bukan lagi sebagai Ketua DPC PDS Surabaya,” katanya.

Simon Lekatompessy mengatakan pihaknya sudah melakukan klarifikasi dan konfirmasi kepada KPU Surabaya dan dinyatakan bahwa benar adanya jika Toni sudah ber-KTA Partai Hanura.

“Biar Pengadilan yang akan memutuskan atau menjadi wasit, apakah pelantikan 19 November mendatang itu sah atau batal demi hukum,” kata-nya.(han)

M. MachmudKetua DPRD Surabaya

Page 6: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242| TAHUN II6 PROBOLINGGO

KEPRIHATINAN, Aksi puluhan sejawat dokter memakai pita hitam di lengan kanan selama tiga hari yang menolak kriminalisasi.

Ia sangat prihatin dan me-nyesalkan kejadian penuntu-tan, penangkapan dan pena-hanan sejawat dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani Sp.O.G sebab resiko dan komplikasi medis bukan tindakan mal-praktek, karenanya mereka menolak segala bentuk krimi-nalisasi terhadap dokter.

“Ditangkap dan ditahannya dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani Sp.O.G. oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara sejak tanggal 8 November 2013 berdasarkan putusan Mahkamah Agung No. 365/K/Pid/2012 tak dapat diter-ima karena dapat menimbulkan

dampak tidak baik bagi profesi ini ke depan,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Senin (18/11).

Menurutnya, keputusan dan tindakan seperti ini da-pat menimbulkan keresahan, keraguan, dan ketidaktenan-gan di antara kalangan dok-ter dalam menunaikan tu-gas mereka, karena adanya kekhawatiran akan tuntutan dan kriminalisasi yang dapat menimpanya.

“Dokter dalam menjalan-kan profesinya senantiasa mengedepankan kepentingan pasien dan berupaya mem-

berikan yang terbaik dengan selalu menjunjung tinggi pro-fesionalisme dan nilai-nilai etika,” terang dr. M. Amarus-mana, Sp.M.

dr. M. Amarusmana, Sp.M mengakui jika sering kali dokter dihadapkan keadaan ketidakpastian dan kegawat-daruratan atas kondisi pasien yang secara medis sangat kecil harapan untuk bisa tertolong.

“Dalam kondisi tersebut, dokter secara etika dan secara profesional tetap memiliki ke-wajiban berupaya semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya. Mengerahkan segala kemam-puan dan keahlian yang dimi-likinya memberikan pertolon-gan terhadap pasien tersebut,” tuturnya.

Namun, lanjutnya, terka-dang pertolongan dokter tak berhasil menyelamatkan jiwa pasien atau meninggalkan kecacatan pada diri pasien. Kejadian ini serta-merta menimbulkan tudingan dok-

ter melakukan kesalahan, tak berhasil menyelamatkan jiwa pasien, ataupun tidak berhasil menyembuhkan pasien secara sempurna tanpa ada kecacat-an sedikit pun.

Sudut pandang dan pema-haman inilah yang menurut dr. M. Amarusmana, Sp.M keli-ru. Sebab, upaya dokter dalam menunaikan tugas seharusnya diukur lewat tindakan yang dilakukan dokter berdasarkan standar etika dan standar pro-fesi (inspanning verbintenis), bukan diukur dengan hasil dari sebuah tindakan pengo-batan dan perawatan yang harus sempurna (resultante verbintenis).

Terlebih lagi, banyak fakta yang terjadi bahwa dokter cenderung dikriminalisasi atau disalahkan, apabila tidak berhasil menyelamatkan jiwa pasien ataupun tidak berhasil menyembuhkan pasien tanpa ada kecacatan sedikitpun. Pa-dahal, kejadian tak diinginkan

bisa disebabkan karena faktor kefatalan penyakitnya atau karena faktor risiko dari suatu tindakan medis yang tidak bisa dihindari.

“Memang harus dan tidak ada pilihan lain tindakan me-dis yang dilakukan untuk me-nolong dan menyelematkan jiwa pasien” tandas dr. M. Am-arusmana, Sp.M.

Usai memberikan perny-ataan sikap, dr. M. Amarus-mana, Sp.M, menyerukan ke-pada seluruh sejawat dokter untuk memakai pita hitam di lengan kanan selama tiga hari sejak hari Selasa (19/11) sebagai ungkapan rasa duka yang mendalam atas kejadi-an tersebut.

“Kami meminta seluruh anggota IDI Cabang Kota Probolinggo tetap men-jalankan tugas secara profe-sional dan mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien,”pungkasnya berharap.(hud).

Dokter Menolak KriminalisasiResiko dan Komplikasi Medis Bukan Tindakan MalpraktekPROBOLINGGO – Puluhan dokter yang terga-bung dalam Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kota Probolinggo prihatin atas kriminalisasi terhadap profesi dokter di Sulawesi Utara. Ketua IDI Cabang Kota Probolinggo dr. M. Amarusmana, Sp.M. dalam pernyataan sikap yang menyatakan organisasinya menolak upaya kriminalisasi terhadap profesinya.

PROBOLINGGO - Sebagi-an petani jamur yang ada di lereng gunung Bromo, Kabu-paten Probolinggo mengala-mi gagal. Bahkan, sebanyak 25 persen petani hingga ter-jerat hutang di bank.

Hal ini diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan In-dustri daerah (Kadinda) Ka-bupaten Probolinggo, Cipto Santoso kepada wartawan, Senin (18/11).

Menurut dia, di wilayah Kabupaten Probolinggo se-banyak 286 petani jamur yang berada dibawah naun-gan Kadinda. 25 persen din-yatakan gagal, sedangkan 75 persen petani jamur yang dinyatakan berhasil.

Untuk mengatasi sebagi-an petani yang terlilit hutang di bank, Kadinda Kabupaten Probolinggo memberikan solusi dengan membentuk tim supervisi. Tujuannya, untuk membantu mereka yang kesulitan membayar kereditan di bank.

“Kadinda sudah mem-bentuk tim dengan meng-gandeng bank Indonesia untuk membantu mereka,” tandas Sucipto.

Para petani di lereng gu-nung Bromo beralih mena-nam jamur, lantaran terjadi erupsi beberapa tahun lalu.

Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tidak ber-fungsi.

Untuk menyambung hidup para petani lereng gunung Bromo pada saat itu, Kadinda Kabupaten Probolinggo kemudian mel-akukan pembinaan agar mereka beralih bercocok tanam jamur. Karena bu-didaya jamur jenis kancing (campignon) bisa dilakukan di dalam ruangan.

Untuk melakukan pen-dampingan terhadap para petani, Kadinda kemudian membentuk Bromo Camp Commonity (BCC). Namun upaya pendampingan terse-but dinilai gagal. Sehingga Kadinda terpaksa harus tu-run tangan sendiri.

“Salah satu faktor seba-gian petani bisa merugi ka-rena intervensinya BCC, se-hingga Kadinda yang harus turun tangan sendiri,” kata Cipto Santoso.

Oleh karena itu, imbuh dia, BCC tidak akan dilibat-kan lagi untuk melakukan pendampingan terhadap petani. Sehingga ke depan para petani jamur yang ada di lereng gunung Bromo be-rada dibawah binaan Kadin-da Kabupaten Probolinggo.(ugi)

GAGAL PANEN

25 Persen Petani Jamur di Gunung Bromo Gagal

PERTANIAN JAMUR, Produksi Jamur petani lereng Gunung Bromo gagal karena terlilit hutang.

PROBOLINGGO- Pe-manfaatan sumber mata air Ronggo Jalu, oleh pihak pemerintah Kota Proboling-go, menjadi sorotan DPRD Kabupaten Probolinggo. Karena dinilai pemkot be-lum menerima konstribusi penghasilan atas pengelo-laaan sumber tersebut.

Terkait pengelolaan Sumber Air Ronggo Jalu, DPRD Kabupaten Proboling-go mendesak kepada Pemkab Probolinggo agar memperoleh penghasilan atas pengelolaan sumber air itu..

“Isu ini sudah lama dilontarkan pemerintah daerah. Tapi hingga kini Pemkab belum melakukan langkah kongkrit,” ujar Anggota DPRD Achmad Santoso dalam rapat paripurna seputar pandan-gan umum fraksi-fraksi, Senin (18/11).

Santoso menjelaskan, seharusnya pemerintah segera membuat Mou atau perjanjian dengan pem-kot Probolinggo. Supaya pengelolaan sumber air itu bermanfaat bagi pemerin-tah Kabupaten Probolinggo juga. Jika hal itu dibiarkan begitu saja menurut San-toso, secara materi Pemkab bisa merugi. “Sumber mata air itu milik Kabupaten Probolinggo, dan itu di-manfaatkan daerah lain,” terangnya.

Menurutnya, Pemkab Probolinggo tidak mendapat kontribusi sama sekali dari Sumber Air Ronggo Jalu Di Kecamatan Tegal Siwalan tersebut. “Oleh sebab itu, kami fraksi-fraksi didewan, mendesak, agar pem-kab segere merencanakan kerjasama dengan Pemkot

Probolinggo,” jelas Santoso. Menaggapi hal itu,

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari membe-narkan perihal belum mendapat kontribusi dari Pemkot Probolinggo. Hanya saja, maksud tidak menda-pat kontribusi itu terkait kerja sama bagi hasil antara Pemkab Probolinggo dan pemkot. “Kami belum dapat timbal balik dengan pemkot. Karena sejauh ini, kami masih terus berkoordinasi,” terangnya.

Sementara untuk pajak, sesuai dengan Perda 10 tahun 2010 tentang Penda-patan Daerah. PDAM Kota Probolinggo telah mem-bayar pajak pos air tanah. “Jadi untuk pajak, pihak luar sudah dibayarkan ,”ucap Puput Tantriana Sari.

Meski demikian, bebera-pa upaya telah dilakukan Pemkab Probolinggo. Salah satunya, telah menyusun draf awal MoU pengelolaan Sumber Mata Air. “Saat ini, draf itu sudah siap. Tinggal nanti komunikasi dengan pemkot,” terangnya.

Selain itu, atas bagi hasil dari Pemkot itu, nantinya juga akan dikaitkan dengan Perda tentang Kerja Sama Antar Daerah. “Karena Perda Kerja Sama antara Daerah baru disahkan, jadi kami sudah punya cantolah hukumnya,” jelas Puput Tantriana Sari.

Puput Tantriana Sari mengaharapkan, pada 2014 nanti, Pemkab sudah bisa menandatangai MoU dengan Pemkot Probolinggo. “Saya rasa, tahun depan, upaya itu sudah membuahkan hasil. Nanti akan kita matangkan dengan SKPD,” tandasnya. (fud)

PEmANfAAtAN SumbEr mAtA Air

Dewan Soroti Pemanfaatan Air Ronggo Jalu

PROBOLINGGO– Untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil pemeriksaan Badan Pemerik-saan Keuangan (BPK), pemkab Probolinggo harus bekerja ek-stra keras. Karena untuk mer-aih bukanlah hal yang mudah

Hal itu dikatakan,oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Moch. Nawi. Menurutnya pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel adalah hal yang harus diwujudkan, bukan sek-edar sebagai slogan semata.

Salah satu indikatornya ada-lah opini pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Saat ini Pemerintah Ka-bupaten Probolinggo sedang dalam program road to WTP, melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan opini

WTP, Wajar Tanpa Pengec-ualian dari hasil pemeriksaan BPK,” terang H. Nawi, usai so-sialisasi penilaian aset di ru-ang pertemuan Tengger Setda Kabupaten Probolinggo, Senin (18/11).

H.Nawi mengungkapkan,

pengelolaan barang milik dae-rah yang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah menjadi bagian penting dari pro-gram road to WTP. Pemerintah Kabupaten Probolinggo secara serius bekerja keras menertibkan pengelolaan barang milik dae-rah antara lain melakukan kerja sama dengan BPKP Provinsi Jawa Timur melalui pembentukan tim fokus dalam rangka penataan ad-ministrasi aset dengan aplikasi SIMDA BMD.

“Bukan hal mudah mel-aksanakan tata kelola barang milik daerah yang berdasarkan asas fungsional, kepastian hu-kum, transparansi dan keter-bukaan, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Hal inilah yang menjadi dasar dilaksana-kannya sosialisasi penilaian aset bekerja sama dengan Kan-tor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Timur,” jelasnya.

Penilaian aset menjadi sangat penting dipahami oleh satuan kerja perangkat dae-rah, lanjut dia, mengingat pe-nilaian barang milik daerah dilakukan dalam rangka pe-nyusunan neraca pemerintah daerah. “Artinya kontribusi penilaian aset pada tersusun-nya neraca Pemerintah Daer-ah cukup signifikan,” pungkas H.Nawi. (fud)

mENGEJAr WtP

Pemkab Bersikap Profesional

Page 7: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO. 0242 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cer-pen, dan resensi buku. panjang tulisan 6000 karakter (opini dan cer-pen) dan 4000 karakter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan dis-ertai foto terbaru ke ala-mat email Koran Madu-ra: [email protected]

Cinta Harga Diri

Harga diri tidak bisa terbeli oleh apa pun. Tidak hanya manusia, prajurit pun akan mempertahan-kan harga dirinya. Sebab ketika harga diri sudah

tercoreng moreng, maka aib yang didapat. Bahkan ke-percayaan rakyat pun beruntuhan. Hidup terasa tak ada nilainya lagi. karena itulah, untuk menjaga martabat ini, apa pun akan dilakukan.

Karena harga diri prajurit sudah dipermalukan di hadapan rakyat, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Ediwan Prabowo memecat secara tidak hormat tiga prajurit TNI Angkatan Darat dari Kodam V/Brawijaya. Ketiganya ada-lah Pelda Kusna NRP 540768 Baminvetcaddam V/Briwi-jaya, Serda Susanto NRP 31980571620197 Danru Mori Tonban Ki B Yonif 500/R, dan Praka Irvan Fauzi NRP 31020657800982 Taban Sangkakala Pok Koki Kima Yonif 500/R. Sebab ketiganya terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.

Pristiwa purnawira prajurit tersebut akan bermakna ketika menjadi suatu komitmen yang kuat. Tidak semata-mata pemecatan tersebut dilakukan karena telah terung-kap ke publik. Komitmen yang kuat untuk memerangi segala bentuk penyempangan yang dapat menghancurkan martabat prajurit, akan berdampak pada pemberhentian yang terlibat, sekalipun kasus tersebut tidak terungkap ke publik. Jika tidak ada komitmen, maka sanksi menje-latakan kembali prajurit hanya dilakukan ketika rakyat sudah mengetahui penyempangan tersebut, namun tidak dilakukan pada pelanggaran yang belum terekspose.

Apa yang dilakukan Pangdam V/Brawijaya memang layak diapresiasi. Semua prajurit yang telah terlibat pen-yalahgunaan narkoba memang harus diberhentikan. Ka-rena tindakan itu tidak hanya mempermalukan militer Indonesia, namun negara ini dan semua penduduknya pun menerima dampaknya. Mereka telah merongrong kewibawaan tanah air. Sehingga layak apabila mereka di-hadiahi sebuah sanksi pemecatan.

Bahkan keberanian Pangdam V/Brawijaya semestinya juga dilakukan di tempat lain, misalnya di Satpol PP, Ke-polisian, KPK, Kejaksaan, Disdik, Kemenag, dan instansi lain. Pejabat pemerintah yang menerima gaji dari uang rakyat di berbagai tempat itu seharusnya memang ditin-dak tegas dengan pemecatan apabila memang terbukti melakukan tindak kejahatan yang dapat menodai citra profesi masing-masing.

Selama ini, di dunia pendidikan, betapa banyak kasus guru PNS yang diadukan melakukan perbuatan yang da-pat mencoreng profesi guru, misalnya pencabulan terha-dap siswinya. Juga di Kemenag telah diwarnai berbagai pengaduan penyempangan tindak pidana korupsi. Na-mun mereka tidak mendapat sanksi tegas, apalagi sampai diberhentikan, sehingga sanksi tersebut tidak menimbul-kan efek jera, bahkan tidak menimbulkan rasa takut pada orang lain untuk melakukan penyempangan serupa.

Untuk menimbulkan efek jera dan rasa takut, peme-catan terhadap pegawai negeri, baik yang ada di Satpol PP, Kepolisian, KPK, Kejaksaan, Disdik, Kemenag, TNI, dan instansi pemerintahan, yang melakukan penodaan terhadap frofesi masing-masing, merupakan suatu ke-niscayaan. Dengan demikian, diharapkan, akan tercipta pegawai negeri sipil yang benar-benar menjunjung tinggi profesi dan martabat negeri ini. (*)

Perda Syariat

Sejak 2003 lalu, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, mencanangkan ikon Gerbang Salam. Ikon itu ternyata ditanggapi berbeda, ada yang menya-

takan ikon itu merupakan seruan moral semata, namun ada juga yang menilai ikon tersebut hakikitnya refleksi pemberlakuan syariat Islam di wilayah tersebut. Kontra-diksi itu tampaknya mengindikasikan bahwa penerapan syariat Islam di Jantung Kota Madura itu masih menjadi masalah krusial.

Ikon tersebut memang lebih menghendaki semangat penerapan syariat Islam, bukan sekedar seruan moral. Terbukti ikon tersebut dilengkapi dengan pembentukan Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP2SI) Pamekasan. Karena memang tidak mungkin ada LP2SI apabila tidak dimaksudkan untuk mengawal proses pem-berlakuan syariat Islam.

Meskipun mengalami kesulitan penerapan syariat Is-lam, LP2SI sudah berupaya, salah satunya dengan mengu-sulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Baca Tulis Al-Quran. Usulan Raperda ini pun tampaknya akan berjalan tidak mulus, karena diprediksi akan ada pihak-pihak yang menentangnya. Sebab memang tidak mungkin kesulitan menerapkan syariat Islam kemudian diperdakan, apalagi setiap muncul masalah lantas dibuatkan perdanya.

Terlepas kepentingan masing-masing yang berselisih pendapat, pembentukan Perda Baca Tulis Al-Quran tam-paknya memang menjadi harapan, sesuai dengan semangat ikon Gerbang Salam, sebagai bagian terkecil dari manifesta-si pemberlakuan syariat Islam. Bahkan bila perlu dibuatkan secara tegas perda Syariat Islam. Sebagai pedoman pember-lakuan syariat Islam di Pamekasan, Madura. Sebab itulah, Pamekasan dapat menuai tertawaan apabila penduduknya tidak dapat membaca dan menulis Al-Quran. Sehingga ra-perda baca tulis Al-Quran itu pun sejatinya merupakan upaya mengantisipasi ketimpangan tersebut.

Pemerintah, juga LP2SI, tidak perlu merasa minder apabila upayanya ditanggapi miring. Karena perbedaan pendapat akan selalu ada dalam setiap keputusan apa pun. Barangkali yang perlu dipertegas kini adalah Pame-kasan ingin menerapkan syariat Islam, ataukah hanya ingin mengawal gerakan moral semata. Pemerintah se-tempat lebih baik segera menentukan sikap tegas menge-nai perdebatan semangat ikon gerbang salam tersebut.(*)

APemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Ab-rari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Eskalasi Ekonomi Syariah di Madura

Indonesia dan Ketimpangan Politik Ekonomi

Memang harus diakui, secara nasional, eskalasi perban-kan syariah sebagai ba-

gian ekonomi syari’ah cukup tinggi. Data yang dilansir koran Kompas, 18/11/2013, pertumbuhan perbankan mencapai 38 persen per tahun. Lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan nasional, yang hanya 18 persen per ta-hun. Aset perbankan tahun 2008, ber-jumlah 51 triliun. 2009, meningkat 33 persen, sejumlah 68 triliun. 2010, naik 47 persen, dengan jumlah 100 triliun. 2011, naik lagi 49 persen, menjadi 149 triliun. 2012, naik lagi 34 persen, de-ngan jumlah aset 199 triliun. Di tahun

ini, aset perbankan syariah naik 35 persen, dengan jumlah aset yang kian besar, 269 triliun.

Data dan perkembangan yang sig-nifikan ini mengindikasikan, bahwa kepercayaan masyarakat secara nasi-onal cukup baik dan ekonomi syariah kian mendapat respon positif. Agus DW Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, menyatakan, bahwa diten-gah pertumbuhan ekonomi global yang cenderung lambat, ternyata ek-sistensi industri keuangan syari’ah telah menunjukkan kemampuan bertahan dari krisis. Ekonomi syari-ah oleh beberapa kalangan, dianggap dapat mengurangi kerentanan pere-konomian Indonesia.

Realitas yang cukup mengembi-rakan ini, tentu tidak bisa dilepaskan dari berbagai daerah yang juga meno-pang terhadap pertumbuhan ekonomi syariah secara nasional. Madura se-bagai daerah kepulauan, diakui atau tidak, turut pula memberikan sum-bangsih bagi perkembangan ekonomi nasional. Artinya, keberadaan Madura tidak boleh dikesampingkan dan perlu untuk juga diurai, perihal eskalasi ekonomi syariah di Indonesia. Tentu pula dengan kesadaran, bahwa ulasan ini, sebagai upaya pula untuk mem-baca diri dan keberadaan diri, sebagai orang Madura.

Bagi saya, di Madura, diskursus tentang ekonomi syariah meng-alami pasang surut yang berarti. Tidak menemukan kejelasan pasti. Ini berangkat dari realitas kesehar-ian masyarakat Madura yang masih banyak yang tidak mengenal ke-beradaan ekonomi Islam. Terutama, hal ini terjadi di masyarakat pede-saan Madura.

Satu sisi, ini memperihatinkan. Apalagi masyarakat Madura dikenal agamis. Sementara, konsepsi teolo-gis ekonomi syariah berasal teks-teks keislaman. Dan pula, berkaitan de-ngan ini, maka orang-orang Madura

yang dikenal agamis, sudah selayakn-ya pulalah untuk lebih tahu tentang konsepsi Islam mengenai ekonomi. Nyatanya yang berlaku, bukanlah demikian adanya. Ekonomi syariah ini malah menjadi diskursus dan ke-sadaran di tingkat perguruan tinggi yang bersifat “negeri”. Terbukti, mi-salnya dengan terbitnya buku, Abdur Rohman, M.E.I., berjudul Ekonomi Al Ghazali, Menelusuri Konsep ekonomi Islam dalam Ihya’ Ulumuddin, pada tahun 2010. Ini kenyataan yang tidak boleh dikesampingkan dan mesti di-akui keberadaannya.

Pada tataran praktisnya pula, ekonomi syari’ah lebih banyak yang hanya dilakukan dengan skala ke-cil. Itupun dengan tidak maksimal. Di Madura, banyak dilakukan de-ngan mendirikan BMT, koperasi dan minimarket yang “memakai” label syariah. Di beberapa daerah, yang ditemui, terdapat BMT Sidogiri dan sebagian lagi BMT NU. Untuk kope-rasi dan minimarket, terlihat di be-berapa kecamatan dan pasar, lagi-lagi hanya label syariah yang ada, ya dari sidogiri. Walaupun, ada se-bagian bank-bank lain yang berlabel syariah, seperti BPRS, dan bank-bank yang telah lama dikenal konvensional, mulai menyertakan label syariah di dalamnya.

Kenyataan dari eskalasi yang

tak mengalami fluktuasi berarti ini, disebabkan oleh tingkat peng-etahuan, kesadaran dan ketidakper-

cayaan masyarakat terhadap bank. Masyarakat desa banyak yang

belum tahu akan adanya sistem syariah dalam perbankan. Sehingga untuk memenuhi ke-butuhan modal yang d i k e m b a n g k a n , masih banyak yang

meminta jasa terha-dap rentenir. Akibatnya,

kemiskinan masyarakat semakin terawat, bahkan

bertambah, bila usaha yang dijalan-kan gagal, sementara “bunga” dari utang ke rentenir kian besar.

Sementara kesadaran masyarakat pun juga lemah. Kesadaran ini me-mang berkait kelindan dengan peng-etahuan. Sadar bahwa mereka bisa keluar dari kemiskinan. Sadar bahwa akan ada solusi barupa sistem ekono-mi Islam di Indonesia. Ini tentu mem-perihatinkan.

Yang paling miris, adanya ketidak-percayaan masyarakat terhadap bank. Bank apapun bagi masyarakat dianggap sama saja. Sama-sama nje-limet, ribet dan memiliki bunga yang tinggi. Keberadaan bank syari’ahpun dianggap sama saja dengan yang lain. Bahkan hanya menggunakan la-bel syari’ah untuk mendapatkan le-gitimasi dan kepercayaan berarti di masyarakat.

Tentu, kenyataan-kenyataan ini, perlu untuk diperhatikan. Bahwa, bank-bank syariah bukan hanya mengalami tantangan di dalam, beru-pa sistem, regulasi, instrumen dan sumber daya manusia, melainkan juga resistensi yang perlu diselesaikan.=

*) Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah INSTIK Annuqayah, sekali-gus berkhidmat sebagai ketua I PMII

Cabang Sumenep.

Hal ini diperlukan, karena se-bagai negara, Indonesia me-rupakan salah satu negara

berkembang yang mempunyai itenti-tas ketergantungan yang cukup ting-gi, terutama pada dua negara maju Amerika Serikat dan Jepang. Akibat dari ketergangtungan itu, berbagai ke-bijakan dalam hampir semua bidang dipengaruhi oleh kepentingan negara-negara maju tersebut. Pengaruh itu menjadi lebih terasa, setelah tujuan negara maju terutama Amerika Seri-kat memaksakan kehendaknya diban-yak negara-negara berkembang.

Hubungan yang terjadi antara Amerika Serikat dengan negara-ne-gara berkembang termasuk Indonesia adalah hubungan yang dalam ekonomi politik disebut asimetris, yaitu hubun-gan antara utara atau negara maju dengan negara selatan atau negara berkembang. Hubungan ini selalu menguntungkan negara-negara yang kuat dari pada negara yang lemah. Negara-negara berkembang termasuk Indonesia lebih berfungsi mengako-modasi negara maju seperti Amerika dari pada sebaliknya. Hubungan yang asimentris berbeda dengan hubun-gan simetris atau seimbang dalam

hal ini masing-masing pihak saling menghormati kepentingan pihak lain. Dalam literature ekonomi politik, hubungan yang demikian cendrung dianggap sebagai penjajahan atau im-perealisme bentuk baru.

Dalam hubungan ekonomi, ne-gara-negara berkembang berfungsi sebagai negara satelit yang bertu-gas melayani kebutuhan akan bahan mentah dan bahan baku yang diper-lukan negara-negara maju, dan seka-ligus juga menjadi pasar bagi hasil industri negara-negara tersebut. Sing-katnya, perekonomian negara-negara berkembang tergantung kebutuhan dan fluktuasi permintaan dari negara-negara maju.

Dalam bidang budaya, negara-negara berkembang cendrung meng-gunakan negara maju sebagai refer-ensi. Pengalaman negara maju pada masa lampau, nasehat dan pendapat para ahli dari negara-negara tersebut dianggap sebagai sesuatu yang sela-lu benar dan harus diikuti. Uniknya, meskipun yang dihadapi mungkin lebih dikuasai oleh para ahli dalam negeri, namun yang dianggap paling benar adalah meraka yang berasal dari negara-negara maju. Keada-an ini dapat dilihat ketika para ahli ekonomi dari IMF memberikan nase-hat tentang strategi ekonomi dalam menghadapi krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi tahun 1997.

Sudah diketahui bahwa apa yang terlihat sebagai masalah seringkali tidak tampak di permukaan. Karena itu hanya para ahli yang mendalami sesuatu paham tentang masalah yang ada dibalik sesuatu kejadian. Paham tentang kejadian secara umum, belum tahu tentang masalahnya. Sebagai contoh dapat disebutkan pada krisis tahun 1997-an. Keterpurukan pada waktu itu antara lain bersumber pada advis yang keliru dari para ahli IMF. Mereka hanya melihat semua per-masalahan sekadar sebagai masalah moneter, padahal masalahnya tidak sedangkal yang diperkirakan mereka

Ketidakmampuan bangsa Indone-sia keluar dari krisis tersebut sampai sekarang memberi petunjuk bahwa

masalahnya jauh lebih besar daripada apa yang terlihat di permukaan. Be-sarnya jumlah hutang dan lemahnya kemampuan untuk membayar, me-nunjukkan bagaimana mudahnya kita mengambil keputusan untuk berutang dan betapa tidak siapnya kita dalam memanfaatkan utang itu.

Hal ini tidak saja menunjukkan kelemahan kebijakan ekonomi dan kesalahan hitungan dalam peren-canaan pembangunan, tetapi juga terkait dengan pandangan hidup dan pola pikir kita sebagai bangsa. Kelemahan ini antara lain bersum-ber dari tidak adanya penghargaan pada sumber dana pembangunan yang seringkali tidak mudah mem-perolehnya dan pelecehan kepen-tingan rakyat banyak dan kepenting-an generasi yang akan datang. Singkatnya, kecerobohan kita sebagai bangsa yang mencakup banyak sudut dari kehidupan.

Tingkat utang harus ditang-gung bangsa ini sudah tak terbay-angkan lagi untuk menggunakan kriteria normal. Secara umum disepa-kati bahwa tingkat utang suatu negara dikatakan sudah memasuki “perang-kap utang” atau “debt trap”. Bersa-maan dengan perbaikan yang mulai ada, timbul kebijakan-kebijakan yang kontroversial dalam tahun-tahun ter-ahir antar lain berkaitan dengan ter-orisme dan divestasi atau privatisasi BUMN. Kontroversi pertama, terjadi karena masyarakat masih mengang-gap penanggulangan terorisme lebih diwarnai rekayasa untuk memojok-kan kekuatan politik Islam menjelang

pemilihan umum pada waktu itu (th 2004). Kontroversi kedua, mulai me-ledak pada saat divestasi salah satu Bank, kemudian muncul kembali pada saat divestasi salah satu BUMN. Pen-jualan asset-aset negara dengan ala-san sekedar untuk menutup devisit APBN tiap tahun, secara logika dapat dipandang sebagai tindakan yang sa-ngat dhaif. Masalahnya, defisit APBN adalah situasi yang dibuat dengan me-milih sistem anggaran yang demikian, sementara besaran dari angka-angka tersebut bukan sesuatu yang tidak da-pat dihindarkan.

Mengapa kemudian harus dia-tasi dengan tindakan yang seolah-seolah terpaksa harus dilakukan? Banyak kelemahan dari penjualan asset-asset negara itu yang terpaksa harus ditanggung pemerintah, se-perti besarnya bunga obligasi yang cukup besar yang masih tetap harus dilunasi pemerintah setiap tahun, seperti yang terjadi dalam kasus di-vestasi saham salah satu Bank. De-mikian juga dalam penjualan saham salah satu BUMN yang strategis dan menguntungkan kepada investor luar negeri. Akibatnya, kontroversi politik tidak dapat dihindarkan.=

*) Kandidat Doktor Ilmu Ekonomi dan Bankir Bank BUMN.

Dalam memahami posisi Indo-nesia dalam politik ekonomi dunia, secara sepintas perlu disinggung perekonomian dunia, tentang dominasi pere-konomian dunia, khususnya tentang dominasi kekuatan adidaya Amerika dalam pere-konomian dunia.

Ketidakmampuan bangsa Indonesia keluar dari krisis tersebut sampai sekarang memberi petunjuk bahwa

masalahnya jauh lebih besar daripada apa yang

terlihat di permukaan.

Salah satu halaman Koran Madura, Senin 18 November 2013, memberitakan tentang Ekonomi syariah di Indonesia, dengan judul berita lumayan provokatif, “SBY Canangkan Gres!, Jadikan Indonesia Kib-lat Ekonomi Syariah Dunia”. Hal ini tentu benar-benar mengejutkan. Dikarenakan, eksistensi ekonomi syariah di Indonesia, bisa dikatakan belum lama kehadirannya, bila dibandingkan dengan sistem ekonomi lain.

Page 8: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO. 0242 | TAHUN II8

LONDON - Striker Tim Nasional (Timnas) Inggris Wayne Rooney yakin, “The Three Lions” akan meme-tik kemenangan saat menjamu Tim Panser Jerman pada laga persahabatan Rabu (20/11) dini hari WIB nanti di Stadion Wembley.

Kemenangan atas Jerman akan sangat penting guna memulihkan tingkat keper-cayaan diri tim Tiga Singa yang anjlok setelah menelan kekalahan 0-2 dari Cile pada akhir pekan lalu di tempat yang sama. Selain itu, perte-muan ini adalah ujian yang bagus guna mengukur kekua-tan Inggris.

Pertemuan nanti adalah yang pertama sejak perjump-aan kedua tim di turnamen resmi Piala Dunia 2010 lalu di Afrika Selatan. Saat itu, Ing-gris kalah 1-4 dari Jerman. “Sangat menyenangkan bisa mengalahkan tim mana pun, teristimewa Jerman. Selalu bagus ketika mengalahkan tim sekelas Jerman karena mereka adalah tim besar. Ke-tika kami mengalahkan Brasil pada Februari lalu, kami san-gat percaya diri. Begitupun saat menahan imbang mereka di Rio de Jeneiro pada Juni si-lam. Tentu saja ini hasil-hasil yang bagus untuk kami,” kata penyerang Manchester Unit-ed (MU) itu.

Dia melanjutkan, “Pent-ing sekali bagi kami untuk

memetik kemenangan pada laga ini, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaima-na kami melakukan apa yang diminta pelatih di atas lapa-ngan. Waktu melawan Cile, kami melakukan sesuatu yang bagus, tetapi mereka menge-jutkan kami dengan gaya bermain mereka. Tetapi itu sudah lewat dan kami harus menatap ke depan pada laga hari Selasa.”

Menurut Wayne Rooney, pertandingan melawan Jer-man akan sangat berbeda dari Cile. Pasalnya permain-an Timnas Jerman sama de-ngan laga-laga Liga Utama Inggris. “Mereka tim besar dan memiliki sejumlah pe-main hebat. Ini ujian besar buat kami. Hal paling besar yang mereka miliki adalah bahwa mereka bermain se-bagai sebuah tim. Masing-masing pemain paham apa yang harus dikerjakan. Itu-lah yang membuat mereka menjadi sebuah tim yang sulit ditaklukkan,” papar Rooney.

Sementara itu, menjelang laga ini, pelatih Inggris Roy Hodgson mengaku pernah ditawari untuk melatih Jer-man pada 1990-an. Tetapi karena masih terikat kontrak dengan Blackburn Rovers, de-ngan sangat berat hati, Hodg-son menolak permintaan tersebut. Selain itu, gagalnya Hodgson melatih Jerman ka-rena ditentang oleh legenda sepakbola negara itu Franz Beckenbauer.

“Teman saya Franz Beck-enbauer sangat yakin bahwa seorang pelatih asing tidak akan membantu program lati-han Jerman maupun pengem-bangan pelatih-pelatih muda

Jerman. Adalah sebuah ke-hormatan ketika Braun tel-epon saya, tetapi saya masih terikat kontrak dengan Black-burn Rovers saat itu. Karena itu nama saya pernah ter-cantum dalam daftar calon pelatih yang dipegang sang presiden. Ini saja merupakan sebuah kehormatan besar,” kata Hodgson kepada “The Mirror”.

Kini Hodgson kagum ka-rena pelatih lokal Jerman

sudah sangat membantu perkembangan sepakbola ne-gara itu. Berkat kerja pelatih lokal, mereka bersama Brasil dan Spanyol menjadi kandi-dat kuat menjuarai Piala Dunia tahun depan. Meski demikian, Inggris juga bisa memberi kejutan bagi tim mana pun pada turnamen empat tahunan tersebut.

“Kami sedang dalam masa transisi. Kami memi-liki banyak pemain muda dan sudah memiliki pen-galaman mengikuti turna-men. Saya kira kami akan memperlihatkan kemam-puan kami di Brasil nanti. Ada tiga tim yang sangat di-favoritkan, termasuk Argen-tina karena tim-tim Amerika Latih diuntungkan dengan iklim. Jerman sudah men-emukan gaya barunya dalam sepakbola pada 2006,” papar Hodgson lagi.

Dia melanjutkan, “Saya menaruh hormat pada Juergen Klinsmaan dan Joachim Loew karena apa yang mereka kerja-kan di Timnas Jerman. Banyak timnas meniru apa yang mereka laku-kan. Mereka fokus pada pemain-pemain muda dan mengubah gaya sepakbolanya men-jadi sangat agresif. Saya menyaksikan permainan tim-tim Jerman di Liga Champions. Dortmund, Bsayern, Schalke, dan Leverkusen sangat im-presif. Bukan hanya para pe-main yang sangat berkualitas, tetapi daya juang dan fokus pada taktik. Bundesliga su-dah mengembangkan dirinya dengan cara yang baik.” (Sky Sports/espn/aji)

MADRID - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti yakin pemain bintangnya Cris-tiano Ronaldo bakal meraih pengahargaan Ballon d’Or tahun ini, setelah pemain ini tampil gemilang bersa-ma Real Madrid musim ini baik di kompetisi domestik Spanyol maupun di Eropa. Gol demi gol yang dilahir-kan Ronaldo menempatkan dirinya sebagai top skor se-mentara La Liga Spanyol dan Liga Champions.

Ronaldo bersama ge-landang serang Bayern Muenchen asal Prancis Franck Ribery mengancam Lionel Messi yang sudah meraih gelar tersebut dalam tiga tahun terakhir. Dalam tiga tahun itu pula, Ronaldo selalu kalah dari Messi yang musim ini lebih banyak dil-ilit cedera. Meski demikian, Messi masih menjadi salah satu calon kuat peraih gelar pemain terbaik dunia terse-

but. Bila terpilih kembali, Messi akan meraihnya untuk keempat kali secara bertu-rut-turut.

“Cristiano melakukan banyak hal secara luar biasa.

Apakah dia akan mendapat Ballon d’Or? Menurut saya sudah seharusnya. Dia akan meraih gelar tersebut. Dia sungguh seorang profesional yang memperhatikan setiap

hal detail permainannya,” kata Ancelotti kepada Radio Deejay.

Pada bagian lain, mantan pelatih AC Milan, Chelsea, dan Paris Saint-Germain

(PSG) itu berbicara tentang bek mudanya asal Prancis Raphael Varane yang tampil tidak terlalu bagus saat melawan Juventus di Liga Champions. “Varane seorang pemain muda berbakat. Dia mungkin melakukan be-berapa kesalahan kecil saat melawan Juventus, tetapi dia seorang pemain hebat. Dia absen selama empat sampai lima bulan akibat cedera lu-tut, tetapi dia memiliki se-mua kualitas untuk menjadi seorang bek hebat,” kata An-celotti.

Sedangkan soal rumor bahwa Ancelotti akan men-datangkan Andre Pirlo ke Santiago Bernabeu, Ance-lotti memastikan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. “Apakah Pirlo akan datang ke Madrid? Saya kira tidak. Walaupun dia masih menja-di salah satu pemain terbaik di dunia,” tutup mantan bos Pirlo di AC Milan. (espn/aji)

SELASA 19 NOVEMBER 20138 OLAHRAGA

MILAN-Setelah mengua-sai mayoritas saham Inter Milan, pengusaha muda asal Indonesia Erick Thohir akirn-ya didapuk sebagai Presiden Inter Milan menggantikan Massimo Moratti yang sudah 18 tahun duduk sebagai pres-iden klub tersebut. Pemilik Mahaka Group ini menduduki jabatan presiden setelah ter-pilih dalam rapat dewan luar biasa pada Jumat (15/11) pe-kan lalu.

Meski sudah terpilih Jumat, Thohir baru meny-ampaikan hal tersebut saat tampil dalam sebuah acara televisi Italia, RAI TV pada Minggu (17/11).

Moratti mengam-bil alih kepresidenan saat ia membeli klub itu pada 1995. Selama masa kepemimpinan-nya, Inter meraih lima gelar juara liga Italia dan meraih Liga Champions dan Piala Italia pada 2010. Erick ber-sama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo memiliki 70% saham juara 18 kali Serie A Liga Italia itu.

“Dalam kurun waktu 10 tahun kedepan hanya 10 klub yang akan diingat di dunia. Mereka adalah yang berhasil menjadi juara, enak untuk ditonton dan sehat secara finansial. Inter harus dan akan menjadi salah satu dari 10 klub itu. Dengan manaje-men yang baru ini, dan tujuan yang jelas serta kolaborasi dari semua pihak, kami yakin Inter akan berada di 10 klub

tersebut,” ujar Erick. Ia juga menyatakan pent-

ingnya bagi klub berjuluk “La Beneamata” untuk mel-ebarkan ekspansinya ke Asia dan Amerika Serikat. Menu-rutnya, fans merupakan bagi-an yang tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan suatu klub. “Grup (manajemen) yang baru ini harus kreatif dalam menjaring fans dari Asia dan Amerika Serikat. Kreatif dalam membangung skuat yang berjiwa pemenangan. Dan, dengan pelatih Walter Mazzari, kami sudah berada di jalur yang benar,” tegasnya.

Moratti secara resmi mengakhiri tu-gasnya sebagai Pres-iden Inter Milan saat melawan Livorno pe-kan lalu. Ia juga men-gatakan sangat terke-

san dengan Erick. “Ia (Erick) antusias dan sangat senang untuk melakukan ini semua. Ia cepat mengerti dan sangat me-nyenangkan dalam berhada-pan dengan setiap orang,” kata Moratti di situs resmi klub.

Selain Inter Milan, Erick juga memiliki sebagian saham klub tim bola basket Ameri-ka Serikat, Philadelphia 76 persen, dan DC United. Erick memiliki tugas berat untuk mengembalikan kejayaan In-ter yang meraih trofi terakhir di ajang Piala Italia pada 2011 lalu. Saat ini, “Nerazzurri” berada di peringkat keempat Serie A dan tertinggal tujuh poin dari pimpinan klasemen sementara AS Roma. (aji)

Ancelotti Ramalkan Ronaldo Raih Ballon d’Or

Erick Thohir Gantikan Massimo Moratti

Inggris Bertekad Kalahkan Jerman

WAYNE ROONEYStriker Inggris

DATA DAN FAKTA• JermankaliterakhirmemangmelawanInggrisdiPialaDunia2010denganskortelak4-0.

• InggrissendiripernahmembabatJerman5-1padatahun2001.

• SebelummelawanChile,RoyHodgsondanInggristakpernahkalahdiWembley.

• JikadimainkansaatmelawanJermannanti,StevenGerrardakanmenyamairekor109capsSirBobbyMoore.

• SamiKhediradipastikanabsenselamaenambulanakibatcederalututsaatmelawanItalia.

MARIO GOMEZStriker Jerman23

10

PERKIRAAN PEMAINInggrIs: Har t ; Co le ,Jagielka, Cahill, Johnson;Cleverley,Gerrard,Townsend,

Lallana,Wilshere;Rooney

Jerman: Weidenfel ler;Schmelzer, Mertesacker,Humme ls , Jansen ; S .

Bender, L. Bender; Reus, Gotze,Draxler;Muller

PERTEMUAN TERAKHIR

27/06/2010Jerman 4-1Inggris20/11/2008Jerman1-2 Inggris22/08/2007Inggris1-2 Jerman02/09/2001Jerman1-5 Inggris

Siapa Lebih Tajam?Wayne Rooney saat ini sedang berada dalam performa terbaiknya. Bersama Manchester United, Rooney menjadi seorang striker tajam untuk klubnya itu. Mampukah dia melanjutkan ketajamannya di level timnas? Striker Jerman Mario Gomez juga akan membuktikan ketajamannya di laga ini.

50-50Jerman Inggris

sUPremO InTernaZIOnaLe.ErickThohirdipilihsebagaipresidenInterMilanmenggantikanMassimoMoratti.

YAOUNDE - Kamerun menyusul Nigeria dan Pan-tai Gading ke Piala Dunia tahun depan di Brasil sete-lah menghantam Tunisia 4-1 dalam pertandingan leg kedua playoff Zona Afrika di Stade Omnisport, Minggu (17/11) waktu setempat.

Ini menjadi Piala Dunia keenam Kamerun dalam tu-juh penyelenggaraan terakh-ir. Mereka mengikuti jejak Pantai Gading dan Nigeria yang su-dah lebih dulu me-mastikan terbang ke Brasil tahun depan. Afrika masih menyi-sakan dua tiket lagi ke Piala Dunia yang akan diperebut-kan antara Ghana melawan Mesir dan Burkina Faso menghadapi Aljazair. “Bras-il, kami datang,” ucap kapten Kamerun Samuel Eto’o yang menganulir keputusannya untuk pensiun dari timnas dan bermain di babak play-off ini.

Tampil dihadapan 60.000

suporter sendiri, Kamerun langsung mengambil inisi-atif serangan sejak awal laga. Usaha mereka berbuah ma-nis ketika laga baru mengin-jak usia empat menit. Pierre Webo membuka keunggu-lan timnya melalui sepakan keras kaki kiri dari dalam ko-tak penalti.

Benjamin Moukandjo menggandakan keunggulan

Kamerun pada menit ke-29. Ia berhasil me-lewati pemain berta-han Tunisia hingga kotak 16 sebelum me-lepaskan tembakan yang mengarah ke po-

jok gawang Tunisia. Namun, tim tamu tidak mau me-nyerah begitu saja. Ahmed Akaichi sempat menghidup-kan harapan Tunisia pada menit ke-51 lewat sepakan volinya. Tunisa pun hanya membutuhkan satu gol un-tuk gantian meraih peluang ke Brasil lewat keunggulan gol tandang.

Tunisia semakin gen-

car mencecar pertahanan tuan rumah. Mereka sempat mengklaim penalti ketika pergerakan Fakhreddine Ben Youssef dihentikan Assou-Ekotto di dalam kotak terlar-ang. Akan tetapi, wasit tidak menilai itu sebagai sebuah

pelanggaran.Terus menyerang mem-

buat sisi pertahanan Tuni-sia terbuka. Pada menit ke-66, Jean Il Makoun berhasil memanfaatkan longgarnya barisan belakang tim lawan. Berawal dari umpan silang

Assou-Ekotto, Makoun me-neruskannya dengan tandu-kan yang mengarah ke tiang dekat. Empat menit jelang waktu normal tuntas, Ma-koun semakin menegaskan keunggulan timnya lewat gol keduanya. (espn/aji)

Kualifikasi Piala Dunia Zona Afrika

Kamerun Lolos ke Brasil

Page 9: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang19 NOVEMBER 2013 SELASA 9

Menulis dan Menari

Menulis dan menari sekilas dua hal yang berbeda. Namun hal itu tidak berlaku bagi Ratna Dela Putri.

Baginya, menulis dan menari adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sama-sama seni.

Gadis belia kelahiran 20 Januari 1994, selain menulis juga sedang menekuni du-nia tari. Ia tak berasa terbebani menekuni dunia tulis-menulis dan tari. Ia merasa enjoy menekuni dua-duanya, yang penting bisa membagi waktu dengan baik.

“Kuncinya adalah membagi waktu de-ngan baik. Kapan kita harus menulis, kapan pula kita menari, sehingga seberat apapun aktivitas yang kita jalani, pasti terasa mu-dah kita lewati. Sebab, 24 jam itu banyak,” ucapnya di sela-sela ia santai sembari menulis cerpen.

Perempuan semester 3 itu, kini juga sedang aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM). Di luar dua kegiatan tersebut, juga aktif di organisasi ekstra kampus. Kata-nya, memang ada rasa lelah, tetapi bagi Dela, panggilan sahabat-sahabatnya itu tidak menjadi halangan, yang penting bisa berproses dan me-nambah wawasan keilmuan. Sebab, guru terbaik adalah pen-galaman. (sym)

Ratna Dela PutriPenulis dan Penari

syamsuni/koran madura

TENGGELAM. Salah satu siswa saat menunjukkan salah satu perahu yang tenggelam di perairan Slopeng, Senin (18/11). Perahu tersebut tenggelam setelah dihantam angin kencang.

Dua Perahu TenggelamBMKG Minta Nelayan Tidak Melaut

Kejadian itu bermula saat dua perahu itu ditambatkan di Pangkalan 2 Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, Minggu. Namun, tidak disangka Ming-gu malam itu menjadi kelabu. Angin berhembus cukup kencang. Setelah itu, angin menghantam perahu itu ke tengah laut dan menyebabkan perahu itu tenggalam.

Perahu itu diketahui tenggal oleh pemiliknya Senin (18/11) seki-tar pukul 06.00 WIB. Sebab, saat perahu ditambatkan, dua pemiliknya tidak mengecek lagi. Perahu Supahri terseret arus hingga 7 kilometer dari tempat semula. Sedangkaan perahu milik Satnawi terdampar hingga di pe-rairan Dasuk Timur, Kecamatan Dasuk.

Pantauan Koran Madura, Senin (18/11), perahu milik Supahri belum dievakuasi oleh pemilik perahu dan aparat kepolisian. Kini masih berada di tempat semula, Pangkalan 2 Slopeng. Kondisi perahu tersebut masih dalam keadaan tenggelam. Sebab, selain om-

bak besar, perahu tersebut karam di tengah lautan.

Berdasarkan informasi yang di-himpun oleh Koran Madura dari warga setempat, ternyata tidak hanya dua perahu milik Supahri dan Satnawi yang tenggelam. Angin kencang Ming-gu malam itu juga menenggelamkan empat perahu.

Moh. Fahrul, warga Desa Beluk Raja, Kecamatan Ambunten, menga-takan, perahu itu diketahui hilang saat pemilik perahu hendak melihat perahunya. ”Namun, sesampainya di pangkalan, ternyata perahunya sudah dalam kondisi karam. Lebih sial ada-lah perahu milik Satnawi, sebab pera-hunya hilang entah kemana, meski akhirnya ditemukan," katanya kepada wartawan saat di lokasi kejadian.

Kini, dua perahu yang tenggelam itu diperkirakan mengalami kerugian sampai Rp 50 juta. Itu karena perahu mesin jalan, mesin lampu, jaring, dan segala peralatan lain yang harganya

kurang lebih puluhan juta rupiah. Be-lum lagi kerusakan yang terjadi pada tubuh perahu.

Gagal Berangkat

Di tempat terpisah, kapal cepat Ekspres Bahari 3 C dengan jurusan Kangean dan sejumlah pulau lain-nya gagal berangkat. Pasalnya, kondisi cuaca ekstrem. Sehingga, pihak kapal tidak berani mengambil risiko. ”Kapal gagal berangkat, karena angin sangat kencang, dan kami tidak mau ambil risiko,” kata Barata Kurniawan, Senin (18/11).

Kendati demikian, pihaknya belum memastikan kapal Ekspres Bahari itu bisa diberangkatkan. "Saya masih be-lum bisa memastikan, tetapi yang jelas akan berangkat ketika cuaca kembali normal," jelasnya.

Sementara Badan Meteoreologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada seluruh nelayan agar tidak melaut dulu. Sebab, kondisi cuaca di perairan Kabupaten Sumenep masih ekstrem.

Kepala BMKG Kalianget, Joko Su-listiyo, menyatakan, kondisi cuaca di perairan Sumenep tergolong buruk. ”Ketinggian ombak saat ini sudah mencapai 2 meter. Jadi, saya mohon bersabar dulu,” tegasnya (sym/yat)

SUMENEP - Cuaca ekstrem yang melanda Sumenep berdampak terhadap dua perahu tenggelam, Minggu (17/11) malam. Perahu tersebut milik Supahri (40) dan Satnawi (50), masing-masing warga Desa Beluk Raja, Kecamatan Ambunten. Perahu itu tenggelam setelah dihantam angin kencang.

LINGKUNGAN KOTOR

Piala Adipura Bangkalan TerancamBANGKALAN - Piala Adipura yang

telah diperoleh Pemkab Bangkalan setiap tahun, kini terancam. Sebab masyarakat masih kurang memiliki kepedulian terhadap kebersihan ling-kungan. Hal itu dibuktikan dengan masih maraknya masyarakat mem-buang sampah di sembarang tempat. Kebiasaan buruk tersebut menimbul-kan keindahan dan kebersihan kota yang menjadi salah satu penilaian dalam piala Adipura menjadi tercemar.

“Kita butuh peran dari RT dan RW hingga kelurahan untuk menya-darkan masyarakat agar tidak mem-buang sampah sembarangan. Kerja sama dalam bentuk menyadarkan masyarakat itu sangatlah penting,” terang Kabid Kebersihan, BLH Bangka-lan, H. Imam Syafri, Senin.

Menurutnya, saat ini memang se-bagian masyarakat telah membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS), akan tetapi, mereka belum bisa memilah antara sampah organik dan un-organik. Pa-dahal dengan memilah kedua jenis sampah tersebut dapat meminimalisir penumpukan sampah. Sebab sampah organik bisa dimanfaatkan melalui daur ulang menjadi barang yang bernilai.

“Seharusnya sebelum membuang sampah ke TPS, harus dipilah dulu, antara sampah kering dan sampah

basah, karena sampah kering bisa di-manfaatkan dengan daur ular atau jika tidak bisa langsung dibakar biar tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Imam, apabi-la sampah plastik dicampur dengan sampah basah, maka akan sulit untuk diurai. Maka dari itu, keduanya harus dipisahkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPS. Hal itu juga dapat me-mudahkan para petugas dalam mengolah kembali sampah yang telah dibuang. Mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya ada satu di kawasan Desa Bu-

luh Kecamatan Socah. “Ya, memang perlu adanya pemberitahuan semacam sosial-isasi, jika sampah plastic itu sulit diurai, makanya harus dipisahkan,” tuturnya.

Untuk tetap menjaga kebersihan di Bangkalan, kata Imam Syafri, BLH telah menyediakan fasiltas mulai dari TPS, grobak, dan pengangkutan. Sebab banyaknya sampah yang dihasilkan harus segara diangkut dan tidak boleh dibiarkan menumpuk terlalu lama. Se-lain merusak pemandangan juga dapat menimbulkan penyakit dan mence-mari lingkungan. (dn/rh)

doni heriyanto/koran madura

TUMPUKAN SAMPAH. Salah satu tumpukan sampah akibat kurang sadarnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

PEMBUNUH ULAMA

Bisa Dihukum Seumur Hidup

SAMPANG - Tersangkan pelaku pem-bunuh ulama Habib Alwi asal Sampang bakal terancan hukuman penjara seumur hidup, kata Kapolres AKBP Imran Edwin Siregar, Senin (18/11).

"Tersangka kami jerat dengan Pasal 55 Junto Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana," terang Kapolres.

Tersangka yang terancam hukuman seumur hidup itu merupakan pelaku ketiga dari sebanyak enam pelaku pembunuhan ulama Sampang. Pelaku bernama Sayeri. Ia ditangkap tim khusus Polres Sampang di salah satu warung di Jakarta Utara pada tanggal 9 November 2013 sekitar pukul 08.00 WIB.

Menurut Kapolres, saat petugas hendak menangkap, pelaku berupaya melakukan perlawanan kepada petugas.

"Karena hendak melawan, terpaksa kami lumpuhkan," tutur Kapolres.

Selain menangkap tersangka, tim gabungan Polres Sampang juga menga-mankan barang bukti berupa sebilah celurit yang diduga digunakan tersangka membacok ulama Sampang, Madura Habib Alwi itu.

Menurut Kapolres, celurit yang berhasil disita petugas itu masih terdapat bercak darah yang sudah mengering.

Hasil penyidikan yang dilakukan tim penyidik Polres Sampang menyebutkan, jumlah pelaku dalam kasus pembunuhan ulama Sampang, Madura yang bernama Habib Alwi itu sebanyak enam orang.

Dari jumlah itu sebanyak tiga diantara telah berhasil ditangkap petugas, yakni Matluki, Mattawi dan Sayeri.

Matluki telah divonis bersalah oleh pihak pengadilan sedangkan Mattawi masih dalam proses persidangan di Pen-gadilan Negeri Sampang. (ant/mk)

PENETAPAN RAPBD 2014

Target Tuntas Akhir Desember

PAMEKASAN - Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupa-ten Pamekasan m e n a r g e t k a n pembahasan Ran-cangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 di-target selesai se-belum tahun ang-garan 2014. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan program di berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ling-kungan Pemkab Pamekasan, bisa terlak-sana dengan baik sesuai peraturan daerah (Perda) yang baru.

Halili Yasin, ketua DPRD Pamekasan saat dimintai konfirmasi soal pembahasan RAPBD 2014 mengatakan tahapan pem-bahasan RAPBD saat ini sudah memasuki tahapan jawaban Bupati atas pandangan umum (PU) fraksi-fraksi di DPRD Pame-kasan. Selanjutnya, RAPBD itu akan diba-has di tingkat fraksi yang biasanya meli-batkan pengurus partai politik (parpol) masing-masing fraksi.

Selanjutnya, raperda RAPBD itu akan dibahas ditingkat komisi-komisi bersama SKPD mitra dilanjutkan pembahasan di badan anggaran untuk mengakomodir pembahasan di tingkat fraksi dan komisi untuk dirumuskan juga dilakukan pemba-hasan dengan tim anggaran eksekutif un-tuk dilaporkan di parpiurna internal.

Setelah itu, raperda RAPBD itu akan dikirim ke Gubernur Jawa Timur untuk di-evaluasi. Dalam proses evaluasi itu, DPRD Pamekasan bisa menetapkan RAPBD 2014 yang ditarget pada akhir Desember 2013.

"Target kami akhir Desember sudah ditetapkan. Sehingga pada Januari 2014, semua program Pemkab Pamekasan, bisa mengacu pada Perda yang baru," katanya.

Dia menjelaskan, keuatan APBD 2014 memang mengalami penurunan dibanding 2013 lalu. Penurunan itu biasa terjadi diaw-al tahun anggaran, karena terdapat bebera-pa keuangan yang belum masuk ke kas dae-rah. Seperti bantuan keuangan provinsi dan dana hibah yang bisa dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Na-mun secara keseluruhan, APBD Pamekasan ada kecenderungan bertambah.

Sementara itu, Kepala DPPKA Pame-kasan Taufikurrahman membenarkan ada-nya dana dari pusat yang belum diketahui besaran perolehannya, sehingga belum dimasukkan ke RAPBD. Jika jumlahnya diperoleh pada saat pembahasan berjalan, nantinya dapat dimasukkan dalam RAPBD 2014. Namun jika DPRD sudah menetap-kan, pihaknya akan mengacu pada keten-tuan yang lama. Diantaranya dana yang belum masuk yaitu Tunjangan Profesi Guru (TPG). (uzi/rah)

Halili YasinKetua DPRD Pamekasan

Page 10: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO. 0242 | TAHUN II10

SUMENEP – Direktur Madura Network Hambali memper-tanyakan dana pemeliharaan RSUD dr. Moh. Anwar yang cukup besar, namun realisasinya tidak maksimal. Hal itu menyusul kritik bupati terhadap pelayanan rumah sakit.

Dana pemeliharaan yang dipertanyakan itu salah satunya diperuntukkan untuk perawatan gedung, seperti pengecetan, AC, kamar mandi yang rusak, dan toilet kumuh. Informasinya, dana untuk perawatan itu mencapai Rp 1,2 miliar. Namun, rumah sakit kelihatan masih kumuh.

Menurut Hambali, alokasi anggaran yang cukup besar se-harusnya menjadikan rumah sakit lebih baik. ”Alokasi anggaran yang sangat besar kemana, kok tidak jelas. Gedung rumah sakit masih terlihat cukup kumuh,” ucapnya, Senin (18/11).

Akibat tidak maksimalnya pengunaan anggaran, pelay-anan rumah sakit menjadi tidak maksimal. Masyarakat banyak mengeluhkan ketidaknyamanan saat berada di rumah sakit. ”Gedung yang baik bisa mempengaruhi pelayanan yang baik. Kalau gedungnya kumuh bagaimana bisa prima. Bisa tidak

betah pasien,” ujarnya. Pihaknya menuding pihak

rumah tidak siap untuk mem-percantik rumah sakit. Buktinya, dana sebanyak itu malah terke-san dibiarkan. ”Harusnya sudah menjelang masa akhir anggaran, dana itu sudah habis untuk perawatan gedung dan lainnya. Nasib masyarakat harus diperha-tikan,” ungkapnya.

Sementara Direktur BLUD Moh. Anwar Fitril Akbar menje-laskan, dana pemeliharaan itu memang belum terserap semua. Pihaknya masih membicarkan soal teknis untuk merealiasikan dana untuk perawatan itu.”Dari total anggaran yang ada, baru sekitar 10 persen yang terserap. Yakni, sekitar Rp 120 juta,” katanya.

Dia mengungkapkan, dana pemeliharaan awalnya hanya mendapatkan Rp 300 juta, lalu di PAK pihaknya mendapatkan suntikan dana lagi, sehingga berjumlah 1,2 miliar. ”Kemung-kinan perawatan itu akan tuntas dalam tahun ini. Sebab, mekanismenya sudah diproses. Sebab, sistem ini swakelola,” ungkapnya.

Lambannya realisasi itu, sambung dia, pihaknya juga sulit mendapatkan tim teknis. Sebab, pihaknya masih harus berkoor-dinasi dengan instansi yang lain. Misalnya, dengan Cipta Karya dan Tata Ruang. ”Teknisnya yang banyak tahu dinas lain. Maka agak lama pelaksanaannya. Tapi, realisasinya dalam waktu dekat sudah jalan,” ungkapnya. (edo/yat)

Alokasi anggaran yang sangat besar kemana, kok tidak

jelas. Gedung rumah sakit masih

terlihat cukup kumuh

HambaliDirektur Madura

Network

SUMENEP

DARI SUMENEP

Kronologi kejadian tersebut, Minggu (17/11) malam sekitar pukul 22.00 terjadi hujan deras. Hujan yang turun disertai halilin-tar dan angin yang cukup kencang. Angin terus ber-langsung hingga pukul 3.00 dini hari. Sekitar pukul 4.00, angin menderu dan meng-hantam mini market. Aki-batnya, mini market itu rata dengan tanah.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Saat angin puting beliung menghantam sedang tidak ada orang sama sekali. Fasil-itas dari mini market itu juga belum ada. Sehingga, kerugian material hanya pada gedung saja. Pihak pengusaha harus memban-gun kembali dari awal.

Heri, salah satu saksi mata, menjelaskan, kejadian itu terjadi secara beruntu-tan, yakni sampai tiga kali yang pada akhirnya mem-buat mini market itu rata

dengan tanah. ”Itu tidak hanya satu kali yang dikena angin, bahkan sampai tiga kali. Angin cukup parah

menghantam saat dini hari hingga gedung itu ambruk,” tuturnya.

Penjual bakso di sekitar lokasi itu tidak menyangka angin puting beliung sampai akan merobohkan mini mar-ket yang baru saja dibangun. Hujan yang mengguyur Ke-camatan Bluto itu memang berlangsung lama, sekitar 3 jam lebih. ”Kejadian itu da-tang secara seketika, ketika hujan deras yang disertai hal-ilintar mengguyur Kecamatan Bluto,” terangnya.

Dia mengungkapkan, sampai detik ini belum ada petugas dari mini market yang datang ke lokasi. Mungkin saja tidak mengetahu adanya ge-dung yang runtuh itu. ”Belum ada. Kami setiap saat di sini.

Gedung ini memang belum ditempati,” ujarnya.

TumbangSementara di Jalan Raya

Sumenep-Pamekasan, Desa Gedungan, Kecamatan Bat-uan, sebuah papan reklame berukuran besar tumbang ak-ibat puting beliung. Papan re-klame bergambar calon pres-iden dan wakil presiden yang baru dibangun itu diduga tidak kuat menahan embusan angin yang sangat kencang.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun papan reklame tersebut sem-pat mengganggu pengguna jalan karena tumbang ke ten-gah jalan. Senin pagi, petugas sudah mengevakuasi reklame tersebut. (edy/yat)

SUMENEP – Sidang lan-jutan terhadap terdakwa Nahrudin bin Sahuri (54), warga Desa Sepanjang, Sa-peken, kembali dilanjut-kan, Senin (18/11). Sidang di Pengadilan Negeri (PN) Sumenep mengagendakan pembacaan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa menuntut delapan bu-lan penjara kepada kakek yang dituduh pencuri kayu jati berukuran 110 x 19.

Jaksa juga meminta kakek itu membayar denda Rp 652 ribu atau subsider tiga bulan penjara. Tuntutan itu diba-cakan Susmiyati Pengadilan Negeri (PN) Sumenep. Sedan-gkan majelis hakim dipimpin Deni Indrayana, dengan did-ampingi dua anggota. Terdak-wa mengikuti persidangan

tanpa didampingi kuasa hu-kum. Keluarganya juga tidak hadir. Kakek tua renta itu ter-tunduk sipu mendengar tun-tutan JPU itu.

JPU melayangkan tuntu-tan hukuman selama 8 bu-lan karena terdakwa diang-gap terbukti secara sah dan meyakinkan telah melaku-kan tindak pidana pencu-rian berupa kayu jati. Fakta dipersidangan memang mengarah kepada perbuatan dimaksud. Sehingga, ter-dakwa dianggap melanggar pasal 78 UU RI No. 4I Tahun 1999 tentang Kehutanan.

”Dengan ini, kami men-untut terdakwa dengan de-lapan bulan penjara dan den-da Rp 652 ribu atau subside tiga bulan penjara,” kata JPU Susmiyati, saat membacakan

tuntutannya. Sementara terdakwa Sa-

huri, saat ditanyakan maje-lis soal tuntutan JPU, Sahuri hanya menjawab pasrah saja. ”Ya, saya pasrah,” katanya de-ngan bahasa Madura.

Namun terdakwa men-gaku tidak bersalah. Sebab, saat mengambil kayu milik perhutani yang ada dihutan dekat rumahnya itu sudah seizin petugas setempat.

”Kami tidak berbuat apa-apa. Apalagi, kayu yang kami ambil tidak begitu banyak, hanya satu kayu itupun uku-rannya tidak sampai 1 meter. Demi Allah, kami sudah izin,” ujarnyna usai sidang.

Sidang yang digelar di PN Sumenep itu dimulai sekitar pukul 14.00 hingga 14.30. Sidang yang digelar

itu hanya mendengarkan tuntutan JPU saja. Setelah tuntutan selesai dibaca-kan majelis hakim langsung menunda sidang pada Senin (25/11) mendatang. Dengan agenda vonis majelis hakim kepada terdakwa.

”Majelis hakim masih butuh berpikir soal vonis terdakwa, makanya pekakn depan langsung akan divonis. Sebab, terdakwa juga butuh keadilan,” kata Ketua Majelis Hakim Deny Indrayana.

Kejadian pencurian kayu jati itu bermula saat Nahru-din yang sudah tiga tahun bekerja sebagai perawat areal hutan jati milik per-hutani itu pada 6 Agustus 2013 membersihkan areal hutan jati di petak dua yang baru saja ditebang. Saat itu

dia menemukan kayu jati berukuran 110 x 19 sentim-eter di antara ranting pohon yang akan dibersihkan.

Melihat kayu tersebut, Nahrudin kemudian berini-siatif mengambilnya untuk memperbaiki pintu rumahn-ya yang rusak. Namun, ka-rena tahu jika kayu tersebut milik perhutani akhirnya dia meminta izin kepada man-dor yang selama ini menjadi pimpinanya. Setelah men-dapatkan izin dari mandor dia langsung membawa kayu tersebut pulang.

Tapi sial, saat membawa kayu tersebut, dirinya malah ditangkap sejumlah petugas polisi hutan (polhut). Selan-jutnya diproses ke meja hijau. Dan, saat ini sudah masuk tuntutan. (edy/yat)

SUMENEP- Dalam razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep terhadap pegawai negeri sipil (PNS) pada saat jam kerja, Senin (18/11), tiga PNS terjaring razia.

Satpol PP menangkap tangan tiga PNS yang tengah berbelanja di salah satu pasar tradisional. Tiga PNS itu lang-sung diciduk dan didata oleh Satpol PP. Hasil pendataan PNS bolos itu akan diserahkan ke instansi terkait untuk di-berikan sanksi.

Kabid Operasional Satpol PP Moh. Saleh mengatakan, ra-zia yang dilakukan oleh pihakn-ya merupakan razia rutin. Razia PNS ini dilakukan ke sejumlah pasar dan tempat yang diten-garai menjadi tongkrongan. ”Ternyata betul masih men-emukan PNS yang keluyuran saat jam kerja,” katanya.

Saleh menuturkan, ada salah satu PNS yang sempat menolak untuk didata oleh

petugas saat tertangkap tan-gan di pasar. “Bahkan ia men-coba kabur dari petugas, tetapi petugas berhasil mencidukn-ya. Dan ternyata setelah di-mintai keterangan, pejabat yang satu ini adalah pegawai di Puskesmas Kota,” jelasnya.

Menurut Saleh, para pejabat yang terjaring razia kali ini, kemudian diamankam lalu diserahkan ke dinasnya mas-ing-masing untuk diberikan sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan. “Jadi, kami hanya mendata, soal sanski silakan in-stansi terkait yang melakukan pembinaan,” tuturnya.

Setelah Satpol PP mel-akukan razia di Pasar Burung, belakang Masjid Jamik, kemu-dian tim gabungan terus be-ranjak ke sejumlah pasar lain, yakni Pasar Bangkal dan Pasar Anom. Di dua pasar tersebut, Satpol pulang tidak menemu-kan PNS ketahuan sedang berbelanja. (sym/yat)

Puting Beliung Hantam GudangPapan Reklame Bergambar Capres-Cawapres Tumbang

AMBRUK. Salah satu bangunan mini market rata dengan tanah setelah dihantam puting beliung, Senin (18/11) dini hari.

SUMENEP – Angin puting beliung merobohkan bangunan mini market swasta yang berada di Kecamatan Bluto, Senin (18/11) sekitar pukul 04.00 dini hari. Pengelola mini market mem-perkirakan kerugian mencapai puluhan juta. Itu tidak hanya satu

kali yang dikena angin, bahkan

sampai tiga kali. Angin cukup parah menghantam saat

dini hari hingga gedung itu ambruk

HeriSaksi Mata

DITUDUH MENCURI KAYU

Jaksa Penuntut Umum Tuntut 8 Bulan PenjaraMEMBOLOS

3 PNS Terjaring Razia

KENA. PNS yang terjaring razia satpol PP langsung dibuatkan surat pernyataan oleh pihak penegak perda.

ANGGARAN PEMELIHARAAN TAK TERSERAP

Dana RP 1,2 Miliar RSUD Dipertanyakan

ePaper

Terbit Siang!Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Klik dan/atau unduh di sini:http://www.koranmadura.com/category/epaper-koranmadura/

Page 11: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO. 0242 | TAHUN II 11SUMENEP

Prakiraan Cuaca Pulau Madura

SUMENEP

SAMPANG

PAMEKASAN

BANGKALAN

Suhu : 25°c - 31°c Kelembaban : 71% - 92%

Suhu : 25°c - 31°c Kelembaban : 75% - 93%

Suhu : 25°c - 31°c Kelembaban : 75% - 93%

Suhu : 25°c - 31°c Kelembaban : 75% - 93%

Selasa 19 November 2013

Hujan RinganHujan Ringan

Hujan RinganHujan Ringan

LOWONGAN KERJAGrup PJTKI resmi, terbesar & terpercaya butuh banyak tenaga :

1. KONSTRUKSI / BANGUNAN (Tukang & Helper)2. PENATA RUMAH TANGGA (PRT), BABY SITTER &

PERAWAT LANSIA3. SUPIR, CLEANING SERVICE & BEBERAPA POSISI LAIN

KETENTUAN• Tujuan TIMUR TENGAH (ARAB SAUDI, Qatar Dubai, dll), SINGAPORE, HONGKONG & TAIWAN• TANPA BIAYA/GRATIS (2), Biaya Proses (1 & 3) dapat dibayar 3X• Uang Saku PRT (2) Rp 2 s/d 7 juta ( TERBESAR !!!)• Berkesempatan ibadah HAJI (1 & 3)

Pendaftaran: 021-8366 6869 / 0815 85 696969 / 0823 12 116116Butuh banyak Perekrut/Sponsor daerah

Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayogi mengatakan, ratusan warga yang belum menikmati lis-trik tersebut diketahui saat pihaknya melakukan reses di Desa Patean dan Babbalan, Kecamatan Batuan.

“Hasil reses kami men-unjukkan realitas dan fakta seperti itu. Ada ratusan warga yang masih belum menikmati aliran listrik,” katanya, Senin (18/11).

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, dirinya menemukan sekitar 85 KK

dari 350 jiwa yang berada di Dusun Patian Barat, be-lum bisa menikmati listrik. Manurut Bambang, Dusun Patean memang masuk kat-egori tidak mampu, dan mereka terkesan tidak men-dapat perhatian dari pemer-intah.

“Aliran listrik itu bagian dari pelayanan terhadap masyarakat. Bahkan kini, listrik sudah menjadi kebu-tuhan. Apa karena mereka hidup miskin sehingga tidak layak menikmati aliran lis-trik, hingga dianggap tidak

perlu penerangan,” ucapnya dengan nada tanya.

Selain di Desa Patean, fakta serupa juga terjadi di Desa Babbalan, Kecamatan

Batuan. Menurut Bambang, di desa tersebut memang ada tiangnya, tetapi belum teral-iri listrik. “Saya pun tak tahu kenapa, dan terjadi masalah, yang jelas kini 4 tiang yang sudah berdiri hanya tinggal tiangnya, namun tak ada al-iran listrik,” jelasnya.

Ketika ditanya terkait kondisi sehari-hari warga dalam mendaptkan listrik, warga memilih menyantol (menyambung listrik) ke orang lain demi mendapat-kan penerangan. “Tetapi be-resiko, apalagi pada musim pemghujan kali ini, sangat berbahaya. Belum lagi, jarak mereka nyantol itu relatif jauh. Ini rawan untuk kes-elamatan,” pungkasnya.

Bambang mendesak pemerintah segera menga-tasi persolan listrik. Jika

pun persoalannya pada dana, pemerintah sangat mampu, bahkan ia menyarankan agar pemerintah mengambil dari dana corporate social respon-sibility (CSR) instansi-in-stansi terkait. Sebab menurut Bambang, instansi-instansi terkait seperti PLN, bank, dan instansi lainnya ada dana CSR-nya.

“Jadi, hampir semua pe-rusahaan besar seperti PLN maupun bank-bank itu pasti ada CSR-nya. Nah, jika per-soalannya pada dana, maka kumpulkan saja para CSR perusahaan, kemudian wu-judkan untuk memberikan penerangan pada dua desa dengan ratusan warga mis-kin itu. Malu kan relatif dekat dengan Kota, tetapi tidak ada aliran listrik,” tandasnya de-ngan kecewa. (sym/mk)

SUMENEP - Menjelang musim tanam musim hujan, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumenep memastikan stok pupuk urea di wilayah setempat mencukupi kebutuhan petani.

Kepala Bidang Sumber Daya dan Penyuluhan Dinas Perta-nian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep Kurratul Aini menjelaskan, realisasi pupuk urea hingga akhir Oktober 2013 sebesar 14.269,8 ton. Sedangkan persediaan pupuk sesuai alokasi untuk Kabupaten Sumenep sebanyak 25 ribu ton. “Berarti kan masih ada sisa 10 ribu ton lebih. Belum semuanya terserap. Stok pupuk di Sumenep mencukupi,” katanya.

Dia optimis jatah pupuk urea untuk Kabupaten Sumenep akan habis terserap dalam 2 bulan ini, karena para petani saat ini mulai masuk masa tanam.

“Mestinya MH-1 (musim tanam musim hujan) itu mulai September. Tapi karena anomali cuaca, jadi mundur ke bulan November. Sekarang kan mulai turun hujan. Jadi petani juga mulai siap-siap tanam,” ujarnya.

Lebih lanjut Kurratul memaparkan, ketersediaan untuk pu-puk di Sumenep dipastikan tidak ada masalah. Selain memang belum seluruhnya terserap, saat ini sejumlah petani mulai beralih ke pupuk organik.

“Tapi memang untuk total organik rasanya sulit ya? Selain pola pikir masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung, juga dari unsur hara dalam tanah di Kabupaten Sumenep tidak bisa murni menggunakan organik. Harus disuplai dengan pu-puk an organik,” terangnya.

Berdasarkan data di Disperta Sumenep, tercatat sebanyak 3271 kelompok tani yang tersebar di 27 kecamatan. 2757 di antaranya merupakan kelompok tani, dan 514 lainnya merupa-kan kelompok wanita tani. (edy/mk)

Disdik Gelar Seleksi Akademik Calon Pengawas dan Kasek

SUMENEP –Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep menggelar Seleksi Akademik Calon Pengawas atau Calon Peni-lik dan Calon Kepala Sekolah (Kasek) SD, Senin (18/11) di Hotel Utami setempat. Acara itu diikuti sebanyak 150 orang. Rincian-ya, 105 peserta dari calon kasek dan 45 calon pengawas.

Mereka mengikuti seleksi yang nantinya akan diambil 100 guru untuk diikutkan ke lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) dan 5 guru akan diikiutsertakan dalam diklat keguruan tahun 2014 mendatang. Sementara 45 pengawas akan diikutkan diklat yang akan diselenggarakan di Surabaya pada tahun 2014.

”Kami harap, bagi yang lulus dalam seleksi ini bisa mengemban amanat dengan baik dan mampu membawa perjalanan pendidikan ke arah yang lebih baik,” kata Kepala Disdik A. Shadik. (*/edy/yat)

SUMENEP - Kerusakan in-frastruktur di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, mem-prihatinkan. Warga mengang-gap perhatian pemerintah ter-hadap perbaikan infrastruktur Dermaga Banbaru di Desa Gili Raja belum pernah.

Syaiful, warga setempat, mengatakan, kerusakan der-maga itu sudah berlangsung lebih dari 30 tahun. Bahkan plengsengan sudah hancur berantakan hingga meluber beberapa meter ke pinggir

pantai dan diabirkan hancur begitu saja.

“Sejak saya lahir hingga dermaga ini digunakan, be-lum sekali pun pembangunan dermaga yang itu diperbaiki. Padahal ini salah satu akses transportasi laut masyarakat kepulauan Gili Raja menuju Kota Sumenep, selain Pelabu-han Cangcang Gili Raja,” ke-luhnya kepada Koran Madura.

Dia menyesalkan sikap pemerintah yang acuh tak acuh terhadap perbaikan

dermaga tersebut. Padahal, pelabuhan Banbaru yang mengalami kerusakan fa-tal terjadi pada bagian ujung dermaga tersebut. Sehingga, hampir 4 tahun ujung derma-ga tersebut tidak mendapat-kan proyek perbaikan.

Warga kepulauan merasa sangat kesulitan untuk meng-gunakan fasilitas pelabuhan itu lantaran dermaga terse-but rusak parah. Semestinya, lanjut Syaiful, sarana vital transportasi laut tersebut

lebih diprioritskan. Sebab, menyangkut kebutuhan masyarakat kepulauan secara menyeluruh.

Dijelaskan, untuk bisa naik ke perahu tersebut masyarakat kepulauan mer-asa sangat kesulitan. Sebab, untuk bisa merapat ke der-maga itu, kerusakan itu su-dah terlanjur parah hingga beberapa meter di pinggir pantai.

“Ini pada kemana dewan perwakilan rakyat, terutama

yang berangkat dari kepu-lauan. Masak dermaga rusak dibiarkan begitu saja. Hasil re-sesnya gimana sih? Saya kha-watir tidak pernah ada survei ke pulau ini hingga kerusakan dermaga itu diobiarkan begitu saja,” tukas Syaiful.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Heri Kuntjoro Pribadi belum bisa dikonfirmasi. Saat Koran Madura menghungi telepon genggamnya tidak diangkat. (edo/mk)

SUMENEP – Penanganan kasus dugaan mark up pen-gadaan lahan SMAN 1 Batuan oleh Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Sumenep terus digenjot. Kejari menargetkan kasus tersebut selesai dipenutupan tahun 2013.

Kasi Pidana Khusus (Pid-sus) Kejari Sugianto menga-takan, dirinya menargetkan kasus yang telah masuk di ke-jari sejak dua tahun terakhir itu bisa terselesaikan pada penghujung tahun 2013 men-datang.

”Kasus ini sudah lama di-tangani kejari, makanya ini harus segera diselesaikan. Se-hingga tidak terkesan kasus

itu menumpuk di Kejari,” ka-tanya, Senin (18/11).

Menuru Sugianto, di-rinya terus akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi kunci. Hal itu merupakan ba-gian dari serangkaian penye-lidikan yang pada akhirnya akan membuka tabir penen-tuan tersangka.

”Kami tidak akan main-main dalam menangani kasus ini. Kami akan terus melaku-kan pemeriksaan terhadap saksi. Karena saksi itu meru-pakan kunci utama. Yang jelas kami akan upayakan tahun 2014 sudah selesai semuan-ya,” terangnya.

Lebih lanjut, Sugianto

mengaku, untuk membuka tabir adanya dugaan mark up itu, dirinya telah berhasil memeriksa lebih dari 10 saksi. Termasuk di dalamnya orang nomor satu di lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Sume-nep, yakni A. Shadik.

”Dalam satu bulan tera-khir kami telah berhasil me-meriksa saksi lebih dari 10 saksi. Baik dari pihak pani-tia pelaksana maupun pet-inggi Disdik,” katanya tanpa memberikan penjelasan hasil pemeriksaan yang telah di-lakukan.

Oleh sebab itu, dirin-ya akan terus melakukan pemeriksaan terhadap se-

mua saksi kunci. Termasuk mantan Kepala Disdik Ach. Masuni yang sekarang sedang menjabat sebagai Kepala BNP & KB. ”Yang jelas semua yang terlibat kami pasti diperiksa. Apalagi pengguna angga-ran, yang pasti keterangan-nya kami sangat dibutuhkan,” tegasnya

Kendati demikian, ce-pat dan lambannya penye-lesaian kasus itu, pihaknya masih menggantungkan ter-hadap kehadiran semua saksi. ”Kalau memang saksi yang dipanggil itu selalu mengha-dap, yang jelas kasus itu cepat selesai. Namun kalau selalu mangkir mungkin bisa molor

lagi. Itu semua tergantung saksi nantinya. Kendati kami tetap pastikan akhir tahun sudah selesai,” tukasnya

Penyidiakn dugaan mark up SMAN 1 Batuan dilakukan sejak 2012 lalu. Pembebasan lahan SMAN 1 Batuan terindi-kasi mark up. Dalam kasus itu diduga ada penggelambun-gan anggaran pembebasan la-han, yakni tidak sesuai NJOP (nilai jual objek pajak). Di mana NJOP hanya Rp 50 ribu permeter. Sementara dalam laporannya lahan SMA sehar-ga Rp 175 ribu permeter. Se-hingga anggaran pengedaan lahan SMA Batuan, mencapai Rp 1,7 miliar. (edy/yat)

MEMASUKI MUSIM TANAM

Disperta Pastikan Stok Pupuk Mencukupi

Ratusan Warga Belum Menikmati Aliran ListrikSUMENEP - Sebanyak 350 warga di Dusun Patean Barat, Desa Patean, Kecamatan Batuan, hingga saat ini masih belum menikmati aliran listrik. Padahal secara geografis, desa tersebut dekat dengan perkotaan. Saya pun tak tahu

kenapa, dan terjadi masalah, yang jelas

kini 4 tiang yang sudah berdiri hanya

tinggal tiangnya, namun tak ada aliran

listrik

Bambang PrayogiKetua Komisi B

RUSAK PARAH: Beberapa penumpang hendak naik kapal di Pelabuhan Banbaru, Desa Gili Raja. Fasilitas di pelabuhan ini rusak berat dan tak kunjung diperbaiki

INFRASTRUKTUR

Dermaga Banbaru Dibiarkan Hancur

KASUS SMAN 1 BATUAN

Kejaksaan Target Selesai Akhir Tahun

Page 12: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242| TAHUN II12 PAMEKASAN PAMEKASAN

DAPATKANINFORMASI SEBELUM

BERINVESTASI

KAMI SIAP MELAYANI ANDA!

HUBUNGI KAMI DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADUJALAN JOKOTOLE NO. 143KABUPATEN PAMEKASAN

DIPERSEMBAHKAN OLEH : KPPT KABUPATEN PAMEKASAN

PAMEKASAN - Pengem-bangan kasus percobaan pen-curian dua ekor sapi di Dusun Kon-Kokon, Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, sampai saat ini belum membuahkan hasil. Rafii alias Mat Selor, warga Dusun Gunung Pote, Desa Pragaan Dajah, Kecamatan Pragaan Sumenep, masih menjadi tersangka tung-gal dalam kasus curwan dan penganiayaan menggunakan bondet pada pemiliknya.

Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP. Siti Marya-tun menjelaskan Mat Selor sampai saat ini masih bung-kam dan tetap tidak mau mengatakan siapa saja te-mannya yang terlibat dalam aksi pencurian sapi di wilayah perbatasan Pamekasan-Sumenep. Dalam pengakuan-nya, Selor selalu mengatakan hanya sendiri, dan baru sekali melakukan aksi curwan de-ngan menggunakan bom rak-itan atau bondet itu.

Menurut Maryatun, poli-si masih terus melakukan proses pengembangan ke ter-sangka lainnya. Meski Selor masih bungkam, namun pe-nyidik tidak menyerah begitu saja dan terus melakukan upaya dengan cara yang su-dah disiapkan khusus.

“Sampai saat ini masih satu tersangka, tetapi kami akan terus melakukan upaya untuk membongkar jaringan pelaku curwan yang mere-sahkan masyarakat ini,” ka-tanya.

Sementara itu, Ahmad, warga Kecamatan Kadur meminta aparat kepolisian serius dan tidak main mata dengan kawanan maling sapi itu. Ia khawatir, aparat sen-gaja mengendorkan upaya pemburuan pelaku lainnya, karena telah berhasil me-nangkap Selor.

Ahmad yakin, pelaku cur-wan itu tidak sendiri, mel-ainkan ada pihak lain yang

terlibat. Kalau polisi serius kawanan maling yang kera-pkali menjalankan aksinya pada malam hari itu bisa terungkap semuanya, karena korban pada kejadian pem-bondetan itu melihat ada beberapa orang di TKP, yang salah satunya kemudian ter-ungkap nama Mat Selor.

“Kami dengar keluarga Selor ini sudah jual sapi 12 ekor, setelah penangkapan itu. Entah uang sapi itu mau dipakai untuk apa. Cuma saya harap, aparat tidak masuk angin dan betul-betul berdiri diatas ketenangan masyarakat,” katanya.

Selor yang juga dike-nal sebagai si Raja Sawer ini masih menjalani masa tahanan di Mapolres Pame-kasan dan dapat dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian hewan dan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

Selain berusaha mem-bongkar jaringan pelaku curwan, polisi juga masih berupaya untuk melakukan pengembangan terhadap penyedia bondet yang digu-nakan pelaku saat menjalan-kan aksinya. Sebab dari ket-erangan tersangka, bondet itu dipasok dari Probolinggo melalui temannya di wilayah Pamekasan.

Kepolisian berhasil men-emukan tempat persembuny-ian Selor, sembilan hari paska pencurian dua ekor sapi Milik Armuji Dusun Kon-Kokon, Desa Kertagena Tengah, Ka-dur. Ia bersembunyi setelah berhasil melukai pemilik sapi dengan bondet.

Saat ditangkap 31 Okto-ber lalu, Selor mengenakan pakaian wanita guna menge-labui petugas. Namun petu-gas yang sudah mengintai persembunyian pelaku tidak terkecoh sehingga berhasil ditangkap. Proses penangka-pan Selor berlangsung cukup

sulit, karena ia bersumnyi di medan yang sulit dilalui kendaraan bermotor dan ter-dapat banyak tebing. Bahkan saat hendak ditangkap, Selor masih berupaya melakukan perlawanan dengan menggu-nakan senjata tajam di kedua tangannya.

Selor berusaha menero-bos kepungan polisi sam-bil menebar ancaman akan membunuh petugas dengan sajam itu. Karena petugas terancam, tersangka akh-irnya dilumpuhkan dengan timah panas yang mengenai betis kiri dan kaki kanannya. Saat itu, tersangka langsung ambruk dan menyerahkan diri sambil minta ampun agar tidak ditembak lagi.

Setelah berhasil ditang-kap, Matselor diketahui dalam keadaan terluka akibat ledakan bondet yang menge-nai diri sendiri. Ia mengalami luka bakar di bagian dada, kedua lengan, dan tangan, serta kedua matanya mem-bengkak. Luka bakar bondet itu terjadi saat tersangka berusaha melarikan diri sete-lah melukai Armuji dengan bondet. Dalam upaya pelari-annya, Mat Selor diduga terjatuh sehingga sisa bon-det yang digendong dalam tasnya meledak hingga tiga kali ledakan dan mengenai tubuhnya sendiri.

Pelaku percobaan pencu-rian ini terungkap berdasar barang bukti (BB) berupa milik pelaku yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) HP yang sudah dalam keadaan rusak akibat leda-kan bondet itu ternyata tidak merusak kartu sim (SIM Card) sehingga bisa diaktifkan dan dilakukan pengecekan nomor HP. Saat itu, beberapa warga mencoba untuk memanggil nomor itu, hingga akhirnya terdapat warga yang meny-impan nomor pelaku, hingga tampil nama Mat Selor. (uzi/rah)

KASUS CURWAN

Mat Selor Tersangka Tunggal

Tersangka spesialis pencurian hewan ternak sapi, Rafii (41) alias Mat Selor (tengah) warga Desa Peragaan Daja, Peragaan, Sumenep, saat digelandang Polisi ke Mapolres Pamekasan, Jatim. Tersangka yang kerap melukai pemilik sapi dengan bom rakitan saat melakukan aksinya itu, ditangkap di Desa Peragaan Daja, Sumenep.

Sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan aksi teatrikal saat berunjukrasa di depan kantor Dinsosnaker, Indramayu, Jawa Barat, Senin (18/11). Massa menuntut kenaikan Upah Minimum Sektor Migas (UMKS) naik sebesar25 % dan menghapus sistem kerja kontrak.

Seyogyanya, mediasi tersebut dilakukan untuk mencari titik temu, antara penggugat dan tergugat. Se-hingga terjadi kesepakatan damai dan sidang gugatan tidak dilanjutkan.

Sekretaris DPC PKNU Pamekasan, Fathurrahman menuturkan sekalipun Majelis Hakim menyarankan untuk di-lakukan mediasi, hal tersebut tidak mengganggu proses Per-gantian Antar Waktu (PAW) terhadap keduanya.

“Perganitan Antar Waktu itu sedang menunggu su-rat dari Gubernur Jatim. Dan

upaya damai ini tidak serta-merta menggagalkan proses tersebut,” katanya.

Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Baharud-din mengaku tidak bisa meng-hadiri sidang tersebut karena sedang mengikuti kegiatan kunjungan kerja DPRD Pame-kasan ke Kabupaten Jombang. Ia menyatakan sudah men-girimkan surat pemberitahuan ketidakhadirannya ke Penga-dian Negeri setempat. Kare-nanya Bahar yang kini pindah ke Partai Gerindra menyata-kan pasrah terhadap keputu-san sidang.

Berita sebelumnya, sidang pertama gugatan Makmun dan Bahar terhadap Dewan Pen-gurus Cabang PKNU Pame-kasan di Pengadilan Negeri setempat ditunda. Penundaan sidang gugatan atas keputu-san PAW (Pergantian Antar Waktu) tersebut, karena hakim yang dipimpin Heri kurniawan dengan anggota Bambang Setiawan dan Juanto mem-inta pemohon dan DPC PKNU selaku termohon melakukan perdamaian dengan batas waktu 40 hari, sejak sidang perdana.

Tim mediator pemohon dan termohon sama-sama menunjuk Majelis Hakim Pen-gadilan Negeri Pamekasan untuk memfasilitasi persoalan kedua belah pihak. Sementara sidang lanjutan masih akan menunggu ketetapan hasil mediasi.

Pemohon Makmun men-

gaku kecewa terhadap keputu-san yang dikeluarkan oleh DPC PKNU Pamekasan, yang mel-akukan PAW terhadap dirinya dan rekannya Bahar. Padahal dia merasa sudah mengikuti perintah DPP PKNU untuk pindah ke Partai Gerakan In-donesia Raya (Gerindra).

Ia mengaku yakin akan memenangkan gugatan terse-but. Sebab dirinya sudah me-nyiapkan bukti-bukti untuk memperkuat gugatannya. “Saya optimis akan menang dalam gugatan di Pengadilan Negeri,” katanya.

Disinggung soal kompen-sasi yang sudah menjadi kes-epakatan Muktamar PKNU, Makmun mengaku dirinya sudah memenuhi kewajiban setiap bulan sebagai kader partai. Sehingga tidak perlu ada kompensasi yang harus dia berikan kepada partai. (awa/muj/rah)

Sidang Mediasi Kembali Gagal Penggugat Tak Menghadiri Sidang karena Kunker ke JombangPAMEKASAN - Sidang mediasi gugatan dua anggota DPRD Pamekasan dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) terhadap DPC PKNU setempat, Senin (18/11), kembali gagal dilaksanakan. Penggugat dalam sidang tersebut, Makmun dan Baharuddin tidak hadir sehingga mediasi tidak dapat dilaksanakan.

PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan menyatakan tidak bisa melakukan razia terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Pamekasan, yang kedapatan berada di luar lokasi tugas dengan berbelan-ja di sejumlah pasar pada saat jam kerja.

Kepala Satpol PP Pame-kasan, Masrukin menyata-kan lembaganya tidak bisa langsung melakukan razia terhadap PNS tersebut, ka-rena belum ada kesepakatan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Inspektorat setempat.

“Pol PP belum bisa

melakukan eksekusi, karena sebelumnya harus ada kes-epakatan bersama dengan BKD dan Inspektorat,” katanya.

Ia menyatakan akan berkoordinasi dengan kedua lembaga tersebut sehingga jika kembali dite-mukan PNS yang berada di luar tempat tugas tanpa ada alasan yang dibenarkan, lembaganya bisa melakukan eksekusi.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam meminta agar Satpol PP, BKD, dan Inspektorat segera melakukan koordinasi dan segera melakukan tindakan

tegas kepada PNS yang nakal tersebut.

“Harus segera dilakukan langkah konkret, karena PNS yang tidak disiplin itu bisa mengganggu layanan publik. Mereka pasti melalaikan tugas dan tanggungjawabnya,” kata Khairul Kalam.

Kesejahteraan PNS yang diberikan oleh pemerintah, jelas dia, su-dah maksimal. Seharusnya para PNS tersebut melak-sanakan tugas dan peng-abdiannya dengan baik. Sebagai bentuk tanggung-jawab mereka terhadap tugas yang diberikan.

Menurut Khairul, Satpol

PP tidak boleh menunggu waktu untuk melakukan razia. Demikian pula de-ngan BKD dan Inspektorat. Kedua lembaga itu juga harus melakukan inspeksi terhadap pelaksanaan tugas di masing-masing lembaga pemerintah.

Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii menyatakan akan memberi sanksi terhadap PNS di lingkungan pemer-intahannya yang nakal. Pegawai yang diketahui berada di luar tempat kerja pada jam kerja efektif tanpa ada alasan yang dibenarkan akan dikenakan sanksi. (awa/muj/rah)

PNS NAKAL

DPRD Minta SKPD Tidak Lempar Tanggung Jawab

Page 13: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242| TAHUN II 13PAMEKASAN

PAMEKASAN - Pelelan-gan sejumlah kendaraan di-nas yang tidak layak pakai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan segera digelar. Dian-taranya mobil berbagai jenis, seperti Phanter, Carry, dan Mitshubisi serta sejumlah motor milik sejumlah Satu-an Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pem-kab setempat.

Kepala Dinas Penda-patan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkab Pamekasan, Taufikurrah-man menjelaskan kendaraan dinas yang dilelang itu be-lum didaftarkan ke kantor lelang negara, karena masih menunggu kelengkapan dokumen, termasuk harga taksiran yang akan dilelang. Jika semua perlengkapan su-dah siap, maka akan segera didaftarkan ke kantor lelang dan diumumkan melalui me-dia massa.

“Yang menentukan harga nanti ada penilai independ-en, bukan dari kami. Jadi taksirannya nanti disesuai-kan dengan kondisi barang,” katanya.

Setelah lelang digelar, pihaknya akan mengevalu-asi kembali, terhadap kend-araan yang tidak laku dijual. Evaluasi itu akan mengecek semua kondisi kendaraan sehingga bisa menentukan langkah lebih lanjut. Jika penyebabnya karena harga terlalu tinggi, pihaknya akan menaksir ulang disesuai-kan dengan kondisi barang. Namun jika tetap tidak ada peminat, maka kendaraan dinas itu akan ditawarkan kepada pedagang besi tua.

Jumlah mobil yang akan dilelang sebanyak empat buah, dua diantaranya jenis panther dan dua mobil jenis station. Keempat mobil yang

akan dilelang itu diparkir di halaman Kantor Pemkab Pamekasan di Jl Kabupaten. Kondisinya memperihatin-kan karena bodi dan interior mobil rusak. Demikian juga kondisi ban gembos dan aki mobil tidak ada.

Sebelumnya, dua mobil dinas jenis panther sudah laku dilelang, masing-mas-ing seharga Rp 26 juta. De-mikian juga dua motor mas-ing-masing jenis honda win dan honda grand sudah laku. Honda win laku Rp 800 ribu sedang honda grand laku Rp 400 ribu.

Jumlah kendaraan di-nas yang akan dilelang ini diperkirakan bertambah ka-rena usulan masing-masing SKPD yang memiliki kend-araan dinas tak layak pakai belum diusulkan. Kendaraan tidak layak pakai itu harus dilelang, karena membutuh-kan biaya perawatan tinggi yang bisa memboroskan anggaran.

Dapat diberitakan ken-daraan dinas berupa motor honda win yang digunakan kepala desa sampai saat ini masih tercatat sebagai aset pemkab. Kendaraan itu masih membebani keuangan daerah karena masih me-nanggung beban pajak kend-araan setiap tahunnya.

Pihak DPPKA belum me-mastikan rencana peralihan status kepemilikan kend-araan itu, apakah akan di-hibahkan ke desa atau akan dilelang kepada pihak ketiga.

Pantauan di lapangan, kondisi kendaraan dinas itu sudah tidak layak pakai, ka-rena rusak termakan usia. Ada juga kendaraan dinas yang tidak dipakai untuk kepentingan dinas tapi digu-nakan untuk berbisnis oleh salah satu pendukung kades. (uzi/rah)

KENDARAAN DINAS

Lelang Mobdin Terganjal Kelengkapan Dokumen

Tak Layak Pakai Kendaraan Dinas Milik Pemkab Pamekasan, Akan Segera Dilelang.

Sehingga, menurut Suli, ikon tersebut tidak dapat di-jadikan landasan pelarangan terhadap hiburan pentas seni di wilayah tersebut, karena dianggap akan mengundang kemaksiatan.

Suli menilai hingga saat ini ikon tersebut belum memiliki isi yang mengikat atau menga-tur hal-hal yang berkaitan de-ngan akhlak, baik berupa Pera-turan Daerah (Perda) maupun Peraturan Bupati (Perbup).

Sehingga selama pentas seni memiliki izin hiburan dan lay-ak, masih bisa ditampilkan di Pamekasan.

Suli Faris menjelaskan ger-bang salam yang diproklamir-kan pada tahun 2003 itu awalnya bertujuan agar setiap program pembangunan di wilayah tersebut memper-timbangkan nilai-nilai yang terkandung dalam syariat Islam. Namun, lanjut dia, dalam perkembangannya ikon

tersebut mengalami kesulitan teknis dalam tataran penera-pan dan operasionalnya, ka-rena tidak adanya wujud dan rambu-rambu jelas yang akan diatur dan batasan batasan-nya.

“Akibatnya terjadi per-bedaan pandangan karena adanya penafsiran yang ber-beda. Ada yang menganggap gerbang adalah formalisasi Islam, ada yang menganggap hanya gerakan moral dan ada pula yang menganggap ger-bang salam adalah penegakan syariat Islam di bumi Pame-kasan,” kata Suli.

Untuk itu, meminta Bu-pati setempat, Achmad Syafii membicarakan hal terse-but dengan semua elemen masarakat Pamekasan meru-

muskan makna sebenarnya dari ikon tersebut serta lang-kah kongkrit yang akan di-lakukan.

Hasilnya, bisa dijadikan pertimbangan dalam menen-tukan kebijakan apakah ikon tersebut akan dikuatkan de-ngan peraturan sehingga pen-erapannya menjadi mudah dan jelas.

Menurutnya, dalam sis-tem yang demokratis siapa-pun boleh memperjuangkan apa saja yang menjadi keingi-nan, aspirasi dan kepentin-gannya sepanjang dilakukan dengan cara cara yang damai, demokratis dan konstitusional (sah menurut hukum yang berlaku).

Ia yakin, apabila Gerbang Salam memiliki konsep yang

berbentuk aturan, tidak akan pernah menimbulkan per-bedaan pemahanan dan tidak akan merugikan masarakat yang mayoritas beragama Is-lam atupun terhadap kebeba-san bagi umat yang beragama lain.

Sementara itu, salah satu budayawan Pamekasan, Syaifuddin Miftah menga-takan, jika terjadi pelaran-gan terhadap hiburan dan pentas seni di wilayah itu, akan menyebabkan budaya Madura tidak berkembang dan mati.

“Kebudayaan Madura han-ya akan menjadi sebuah cerita dan generasi yang akan datang tidak akan pernah tahu ben-tuknya seperti apa,” katanya. (oni/muj/rah)

Gerbang Salam DiperdebatkanBupati Perlu Mempertegas Maksud Ikon TersebutPAMEKASAN - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris menyatakan ikon Gerbang Salam (Gerakan Pembangunan Masyarakat Islam) yang digunakan Kabupaten Pamekasan merupakan seruan moral dan bukan pemberlakuan syariat Islam di wilayah itu.

PAMEKASAN – Dinas Perindustrian dan Perda-gangan (Disperindag) Pame-kasan memastikan seluruh tembakau produksi tahun ini telah terserap. Hal itu dis-ebabkan minimnya produksi tembakau di wilayah itu pada musim tahun ini.

Data Disperindag Pame-kasan menyebutkan total sera-pan tembakau tahun ini se-banyak 5.452 ton. Rinciannya, PT Gudang Garam menyerap sebanyak 761 ton, PT Djarum sebanyak 1.979 ton, perwaki-lan Gudang Garam di Sumenep menyerap 36 ton, Wismilak 307 ton, dan PT Sandhana Arifnusa (Sampoerna) membeli seban-yak 1.840 ton. Sedang sisanya, sebanyak 529 ton hasil pembel-ian sembilan gudang kecil milik pribadi yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Kepala Disperindag Pame-kasan, Budi Iriayanto menga-takan dengan jumlah serapan itu, berarti jumlah produksi tembakau di Pamekasan me-lebihi dari perkiraan semula sebanyak 4 ribu ton dari luas lahan 3.500 ton.

Budi mengatakan saat ini seluruh gudang yang merupakan kuasa pembel-ian tembakau milik sejumlah pabrik rokok sudah menutup

pembelian. Meski demikian masih ada gudang-gudang milik pengusaha lokal yang masih melakukan pembel-ian.

“Ada yang masih melaku-kan pembelian tembakau, yakni gudang-gudang milik pribadi. Sehingga dimung-kinkan jumlah serapan akan lebih besar,” katanya.

Hanya saja, kata Budi, harga yang berlaku untuk saat ini jauh lebih rendah dari sebelumnya. Bahkan saat ini harga komoditas tersebut turun drastis men-jadi Rp 20 ribu perkilogram, padahal sebelumnya menca-pai Rp 45 ribu perkilogram. “Penurunan harga itu karena saat ini sudah mulai memas-uki musim hujan,” katanya. (oni/muj/rah)

PEMBELIAN DITUTUP

Tembakau Terserap 5.452 Ton

Meski demikian masih ada

gudang-gudang milik pengusaha lokal yang masih

melakukan pembelian.

Page 14: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO. 0242 | TAHUN II14 SAMPANG

Sembilan anggota de-wan tersebut mengembalikan uang negara dengan menyicil. Kejaksaan Negeri Sampang membatasi pengembalian uang negara tersebut sam-pai 30 Desember mendatang. Sembilan mantan anggota dewan yang mengembalikan uang negara adalah Kurdi Said, KM Faidol Mubarok, KH Abdul Qowi S, Moh Bakir, Asadullah, Umar Faruk, Sudarmadji, Agus Sudihardjo, dan Jumal M Dawi.

Pudi Raharjo, mantan ang-gota DPRD yang mengemba-likan uang negara dengan cara menyicil, mengatakan, sembi-lan orang anggota itu memang sudah mengembalikan dana pesangon dengan cara dicicil. Per orang rata-rata melakukan

pembayaran senilai Rp 10 juta."Kalau saya kan sudah

dibayar sejak dulu. Sedang-kan sembilan orang ini belum lunas jadi dibayar cicil. Insya Allah ini bisa lunas sebelum batas masa akhirnya pada 30 Desember dalam melakuan pembayaran. Totalnya dari ini semuanya ada Rp 100 juta, setiap orang rata - rata bayar 10 juta," ucapnya sembari me-masuki bank.

Dikatakan Pudi, hal ini di-lakukan agar bisa mengurangi nilai negatif serta tidak sam-pai ke tahap penyidikan oleh pihak Kejari. Pasalnya, dirinya dan beberapa anggota lainnya telah mempunyai iktikat baik. "Mudah-mudahan ini tidak sampai ke tahap penyidikan

dan mengurangi hal yang negatif karena kita semua pu-nya itikat baik," jelasnya.

Demikian juga disampai-kan oleh Faidol Mubarok. Ia menuturkan sesuai dengan kesepakatan dan solidaritas bersama dari para anggota la-innya untuk mengembalikan dana pesangon periode 1999-2004 tersebut senilai Rp 50 juta per orang yang masih ter-potong pajak kepada rekening kas negara.

"Saya tidak ada iktikat jelek karena mau mengembalikan, intinya kan ini kesalahan ad-minitrasi. Apalagi karena me-mang ada kesepakatan saya mengembalikannya," tuturnya didampingi Pudi Raharjo.

Ditanya apakah pemba-yaran itu kaitan dengan bidik-kan kejari, Faidol menepisnya. Sebab, jika memang dirinya akan dilakukan penyidikan dari pihak kejari. Dirinya di-pastikan siap secara koper-atif. Hanya saja, jika berbicara keadilan dirinya berharap agar

pihak kejari tidak tebang pilih."Tidak ada kaitanya de-

ngan bidikan Kejaksaan. Kalau memang ada penyidikan saya juga siap asalkan jangan tebang pilih kita semua pasti

mau, dan kami menerima dengn catatan tidak melang-gar prosedur hukum, kalau bicara keadilan ya harus adil jangaan teksnya saja," ung-kapnya. (ryn/lum)

Sembilan DPRD Menyicil Kembalikan Uang PesangonSAMPANG - Sedikitnya sembilan orang mantan anggota DPRD Kabupaten Sampang periode 1999-2004 mengembalikan uang dana pesangon milik ne-gara, Senin (18/11) sekitar pukul 12.00 WIB, mela-lui Bank Jatim yang berada di Jalan Wahid Hasim Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang.

KORUPSI PESANGON. Sembilan orang mantan anggota DPRD Kabupaten Sampang periode 1999 - 2004 saat mengembalikan uang dana pesangon ke kas negara melalui Bank Jatim setempat.

SAMPANG - Banyak proyek pembangunan gorong-gorong di Kabupaten Sampang diduga kuat tidak dilengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Hal itu disampaikan oleh Forum Komunitas Hijau (FKH) Sampang.

Penilaian FHK didasar-kan pada aktivitas proyek pembangunan di Kabupaten Sampang yang dilaksanakan oleh beberapa pihak, seperti Dinas PU Cipta Karya, PU Bina Marga, maupun Dinas BLH. Sangat memprihatin-kan banyaknya kerusakan pada vegetasi di sepanjang jalan protocol akibat tidak adanya UKL dan UPL.

Padahal, seharusnya dokumen UKL dan UPL itu sebagai dokumen lingkung-an atas dasar yang dikait-kan dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Sehingga, setiap dampak proyek pembangunan bisa diantisipasi untuk tidak merusak pada penghijauan kota.

Anggota Forum Komu-nitas Hijau Sampang Puji Raharjo mengatakan, adanya dampak pengrusakan itu seperti penebangan pohon Bintaro, pohon Dodokan, dan pohon Sono Kembang yang seharusnya sebagai peneduh jalan di setiap jalan protocol. Kini telah rusak dan habis setelah ditebang untuk melaksanakan proyek pembangunan gorong-gorong.

"Kami memang peduli dengan kelestarian ling-kungan dan mendukung adanya pembangunan sebagai kualitas sarana dan prasarana, tapi banyak po-hon ditebang di Jalan Wahid Hasyim, Tronojoyo, Barisan Indah, dan tempat lainnya.

Saya yakin 50 persen pasti dinas terkait itu tidak ada dokumen UPL, UKL, Amdal dalam melakukan ini," ucap-nya.

Mestinya, lanjut pria yang juga Ketua Forum Sam-pang Sehat (FSS) itu, ketika pohon untuk vegetasi jalan telah ditebang, minimal harus ada penggantinya. Hal itu dilakukan sebagai bukti tuntutan adanya upaya konkret untuk kompen-sasi atas kegiatan proyek pembangunan.

Dirinya berharap dinas terkait bisa segera meleng-kapi dokumen UKL, UPL, Amdal dalam melakukan pembangunan tersebut. "Nah agar tidak melangg-gar peraturan perundang-undangan lingkungan hidup. Paling tidak harus ada penggantinya paling tidak sesama pohon. Kalau satu pohon ditebang gantinya 40 pohon," tutur Pudi.

Pudhi menambahkan, surat pernyataan tersebut rencananya akan diberikan kepada pihak dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti. Jika tidak, dari dinas terkait harus bisa mengambil tinda-kan sebagai tanggung jawab penerbit izin lingkungan. "Tujuan kita kan mau meng-ingatkan agar tanggung jawab dari dinas terkait atas penerbit ijin lingkungan. Dalam hal ini harus menga-wasi. Kalau dibiarkan bisa habis pohon-pohonnya apa lagi nunggu pohon dengan diameter besar kan butuh waktu cukup lama," pung-kasnya.

Sementara itu, Kepala Bi-dang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang Faisol Ansori saat dikonfirmasi wartawan Koran Madura, sedang tidak ada di kantor. Katanya, masih menghadiri diklat di Jakarta. (ryn/lum)

PROYEK PEMBANGUNAN

Diduga Banyak Tak Dilengkapi UKL-UPL

Dalam waktu dekat ini kami akan

melaporkan proyek RTLH tahun 2013 ke Polres Sampang,”

Moh Anwar Anggota Komisi C

SAMPANG - Proyek pe-ngadaan alat kesehatan (alkes) tahun 2013 yang anggarannya mencapai Rp 3,5 ,iliar hingga bulan November masih be-lum terealisasi. Pasalnya, pada tahap pertama, dua rekanan masih belum memenuhi syarat, dan pada tahap kedua empat CV juga belum memenuhi syarat administrasi dan teknis.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabu-paten Sampang melalui Ba-gian Humas dr. Yuliono yang didampingi PPTK dr Qim Aguinaldo mengatakan, yang menyebabkan penundaan itu karena pada waktu launching mereknya banyak yang dari China, sehingga sempat ramai menjadi pembicaraan.

Selain itu, pada tahap pertama proses lelang yang melakukan penawaran hanya dua dari sekian yang mendaf-tar. Sedangkan pekerjaan-

nya, menurutnya, sangat sulit. Kurang lebih hampir 200 item alkes dan pada tahap pertama minimal harus tiga rekanan yang melakukan penawaran.

dr Qim melanjutkan, pada tahap ke dua juga banyak yang mendaftar dan yang melaku-kan penawaran sebanyak 4 proyek. Namun, tidak lolos se-cara administrasi dan teknis, namun hal ini masih belum bisa dinyatakan gagal karena mereka masih belum meneri-ma pernyataan apa-apa dari direktur rumah sakit.

"Peralatan alkes itu me-mang banyak yang impor dan butuh waktu sekitar tiga bu-lan, sehingga yang menjadi pertimbangan yaitu kebutu-han alkes masih kita tunda dan masih memanfaatkan peralatan yang ada dengan catatan bahwa ditahun 2013 segera di mulai," ujarnya kepada wartawan.

Menanggapi hal itu anggota

Komisi C DPRD Sampang Moh Anwar mengatakan, sangat menyayangkan dengan ket-erlambatan proyek alkes yang masih belum terealisasi karena pada waktu pengusulan beru-paya agar anggaran tersebut di-fungsikan semaksimal mungkin ternyata belum dimaksimalkan, dan ini merupakan salah satu bentuk ketidakprofesionalan RSUD Sampang.

"Kalau nanti memang tidak terpakai maka harus dikemba-likan ke kasda dan itu sangat disayangkan apabila ang-garan tidak dimaksimalkan dengan baik. Padahal, proses lelang sudah diambang pin-tu dan ini berpotensi tidak terealisasi. Ini merupakan kesalahan dari pemerintah daerah yang lamban dalam meluncurkan proyek, dan tidak hanya alkes saja. Bahkan proyek lain juga banyak yang molor," tandasnya. (jun/lum)

PENGADAAN ALAT KESEHATAN

Proyek Alkes Belum Terealisasi

SAMPANG - Akibat galingan drainase saat berlangsungn-ya proyek pembangunan gorong-gorong, sedikitnya tiga pa-gar rumah warga di Jalan Tronujoyo, Kelurahan Rongtengah Kec/Kota sampang roboh, Senin (18/11).

Hingga kini proyek pembangunan itu masih belum sele-sai. Tidak kuatnya menahan pondasi pagar membuat pagar rumah warga ambruk sampai ke dalam lubang sekitar 1 meter di galingan gorong-gorong tersebut.

Gunawan (38), warga Jalan Trunujoyo Kelurahan Rong-ktengah Kec/Kota Sampang mengatakan, kondisi galingan drainase yang sudah hampir mencapai 2 minggu itu tidak ada perhatian sekali, baik dari pihak pengelola maupun pihak terkait. "Warga sini sebenarnya resah dengan adanya galin-gan. Ya mau gimana lagi warga pasrah saja, kalau pagar sudah ambruk gini gimana solusinya," ucapnya kepada Koran Ma-dura.

Lanjut pria yang punya toko di sekitar lokasi, kejadian am-bruknya pagar rumah miliknya itu lantaran tingginya curah air hujan di kawasan rumahnya. Apalagi, galingan gorong-gorong hingga kini masih belum terselesaikan.

Galingan drainase itu tak hanya mengakibatkan ambrukn-ya pagar milik warga. Tiang listrik yang berada di depan juga sempat menimpa rumah tetangganya. "Ternyata bukan ini saja yang ambruk. Tiang listrik saja pernah ambruk menimpa rumah warga, apalagi ini disertai hujan. Tinggi jadi tidak bisa menahan beban tanah dibawahnya," tururnya di lokasi.

Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad Ghozali (50). Warga setemapat menuturkan, hingga kini warga di sekitar galingan drainase berharap agar dari pihak pengelola nantin-ya bisa membayar ganti rugi pagar milik warga. "Ya saya mau-nya ingin ganti rugi semoga pihak pengelola juga bisa tau lah," ungkapnya.

aktivitas galingan itu berdampak terhadap pendapatan hasil dari usaha membuka tembel ban di depan rumahnya. Sehingga, penghasilannya hanya bisa terbayar untuk jerih payah dirinya. "Setelah ada galingan ini dampaknya kepada usaha tambel ban juga, mau gimana kalau lokasinya sudah di gali seperti ini," jelasnya.

Menanggapi itu, Ahmad Bahrawi, pengelola galingan drainase tidak bisa dimintai keterangan. Sebab, nomor tel-epon yang biasa digunakan tidak bisa dihubungi. (ryn/lum)

AKIBAT GALIAN DRAINASE

Pagar Rumah Roboh

ROBOH. Pagar rumah warga di Jalan Tronojoyo roboh akibat proyek pembangunan gorong-gorong.

SAMPANG – Komisi C DPRD Sampang berencana melaporkan penyelewengan proyek rumah tangga layak huni (RTLH) tahun 2013 ke Polres setempat. Sampai saat ini, mereka masih meleng-kapi data-data dari hasil in-vestigasinya.

Anggota Komisi C DPRD Moh Anwar mengatakan, proyek RTLH tahun 2013 yang berjumlah 1932 syarat dengan penyelewengan dan anggarannya per unit sebesar Rp 7.500.000. Hasil dari per-cepatan pembangunan dan hasil investifigasi yang mere-ka lakukan, jumlah angga-ran yang digunakan berkisar Rp 2.000.000 yang diberikan kepada yang hak, sehingga mereka merencanakan akan melaporkan penyelewengan tersebut ke polres.

“Dalam waktu dekat ini kami akan melaporkan proyek RTLH tahun 2013 ke Polres Sampang, karena pelaksanaanya syarat de-ngan penyelewengan, dan kami masih mengumpul-kan data-data yang sudah kami lakukan investifigasi ke bawah. Dan yang kami temu-kan dalam sementara ini per unit penerima diberikan se-men berjumlah 10 sak, pasir 1 truk, dan batu bata sete-ngah truk. Dan hasil kalku-lasi kami rata-rata anggaran yang dipakai sekitar kurang lebih Rp 2 juta,” ujarnya ke-pada Koran Madura.

Sebelumnya, komisi C sudah memanggil dinas PU Cipta Karya untuk mem-

berikan keterangan masalah proyek RTLH tahun 2013. Namun, mereka tidak berani menyampaikan dengan ala-san kabid yang menangani program tersebut tidak bisa hadir. Bahkan, dari bebera-pa panggilan yang sudah dilakukan, kabid yang me-nangani tidak pernah hadir dengan beberapa macam alasan.

Sebagaimana diberitakan Koran Madura, Kepala PU Cipta Karya Sampang mela-lui Sekretaris Moh Suri me-ngatakan, memang program tersebut bukan wewenangnya, akan tetapi ada kabid khusus yang menanganinya dan sete-lah ditanya jumlah keseluru-han tentang program tersebut dia tidak berani berkomentar dengan alasan takut salah.

“Untuk program RTLH 2013 bukan wewenang kami dan itu tanggung jawab Ka-bid, dan kami tidak bisa memberikan jawaban kare-na khawatir salah dan kami memang tidak tahu apa-apa tentang program tersebut,” tandasnya. (jun/lum)

PROYEK RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

Petugas RTLH Bakal Dilaporkan ke Polres

Humas Rumah Sakit dr Yuliono ketika mendampingi PPTK Proyek Alkes dr. Qim Aguinaldo di ruangan RSUD.

Page 15: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO. 0242 | TAHUN II 15BANGKALAN

"Hanya Rp 4 miliar, itu pun kita tidak pernah tahu hitung-hitungan matematisnya," kata Eddy Moeljono, Sekretaris Dae-rah Kabupaten Bangkalan, saat dikonfirmasi, kemarin (18/11).

Salah satu perusahaan mi-gas yang beroperasi di perairan Sepulu Bangkalan Pertamina Hulu Energi West Madura Off-shore (PHE WMO), hingga saat

ini belum memberikan kontri-busi positif bagi peningkat-an PAD Bangkalan. Cost So-cial Responsibility (CSR) bagi masyarakat Bangkalan yang terdampak pengeboran juga belum terlihat nyata.

"Ada bantuan CSR dari WMO beberapa waktu lalu kepada masyarakat maupun Pemda Bangkalan berupa bantuan mo-

bil ambulans dan perbaikan sarana prasarana penunjang pembangunan," jelasnya.

Akan tetapi, lanjutnya, untuk tahun ini CSR masih belum ada. Idealnya, CSR ini tidak hanya bantuan berupa bantuan fisik semata. Namun bantuan berupa peningkatan pembangunan sumber daya manusia juga merupakan fak-tor fundamental yang harus juga diperhatikan.

Hal ini penting mengi-ngat kebutuhan akan SDM berkualitas menjadi kebutuhan mendasar Kabupaten Bang-kalan menghadapi tantangan

pembangunan kedepan yang semakin kompleks.

"Memang kesannya tidak langsung bermanfaat pada saat itu juga. Tidak seperti bantuan fisik seperti jalan dan bangunan yang bisa langsung dinikmati masyarakat," kata Eddy Moeljono.

Namun dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan diha-rapkan SDM Maduralah yang menjadi pelaku pembangunan di Kabupaten Bangkalan. Un-tuk itu kedepan SKK Migas dan Perusahaan eksplorasi yang bergerak di wilayah Perairan Bangkalan meningkatkan ku-

alitas bantuan CSR-nya. "Hal itu sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Madura," terang Eddy.

Sementara itu, kalangan eksekutif menilai harus ada perda mengenai CSR sehingga kontribusi perusahaan bisa terlihat secara nyata, karena ada aturan yang mengikat ke-pada masyarakat dalam pem-berian CSR.

"Harus ada perda mengenai CSR dan bagi hasil dari peru-sahaan, khususnya migas yang beroperasi di Bangkalan," kata Mukaffi Anwar, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan. (ori/rah)

Bagi Hasil Migas Tak TransparanPHE WMO Hingga Saat ini Tak Memberikan Kontribusi pada Peningkatkan PAD

BANGKALAN - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangka-lan menargetkan produksi padi 2013 meningkat 2 % dari hasil produksi 2012. Dengan demikian, total produksi padi di daerah itu tahun ini ditarget-kan menjadi 2622.902,97 ton, karena total produksi padi pada 2012 berjum-lah 2596.409,01 ton. Target tersebut sehubungan dengan ketersediaan lahan pertanian padi secara keseluru-han yang mencapai 27.207 ha.

"Target produksi padi naik karena

sesuai ramalan BMKG Stasiun Klima-tologi Karang Ploso Malang, curah hujan tahun ini normal," kata Kepala Dispertanak Bangkalan, Ir. Puguh San-toso melalui Kepala Divisi Tanaman Pangan, Imam Hidayat.

Alumnus Fakultas Pertanian UTM ini berharap target produksi tersebut tercapai seperti target tahun sebelum-nya. Saat ini petani padi di sejumlah daerah setempat sudah mulai melaku-kan persemaian atau pembibitan padi. Menurutnya, peningkatan produksi

padi didukung oleh sejumlah fak-tor seperti curah hujan, ketersediaan pupuk, dan obat-obatan pembasmi hama, serta pendampingan yang dilakukan petugas penyuluh lapangan (PPL).

"Ya, kita manfaatkan PPL dan mantri tani untuk melakukan pembi-naan terhadap petani bagaimana cara meningkatkan produksi padi, seperti mengatur jarak tanaman dengan tana-man lainnya. Sebab, jarak tanaman sangat berpengaruh pada peningkatan

produksi," jelas Imam.Selain menetapkan target produksi

padi, Imam juga meminta para petani harus waspada dan tanggap terha-dap iklim ekstrem serta merespons cepat atas setiap gangguan produksi. Apabila tanaman padi terkena hama penyakit, petani harus cepat merespon dengan melaporkan kepada mantri tani maupun PPL. Sehingga dengan cepat dapat segera teratasi dan tidak sampai menjadi penghambat pada target produksi.

"Petani juga harus bisa berperan aktif dengan berkordinasi melalui mantri tani maupun PPL jika tana-man padi terindikasi diserang hama penyakit. Hal itu, untuk memudahkan penanggulangan. Sehingga target produksi tetap tercapai," paparnya.(dn/rah)

Salah satu petani padi, Sumito (50), warga Socah saat membajak sawahnya untuk pembibitan padi.

PERTANIAN

Produksi Padi Ditarget Naik Dua Persen

BANGKALAN - Dana bagi hasil dari sektor migas yang diterima Kabupaten Bangkalan hanya berkisar Rp 4 miliar. Dari jumlah tersebut tidak diketahui secara pasti rinciannya. Sebab disinyalir tidak ada transparansi penerimaan bagi hasilnya.

BANGKALAN – Ketua Komisi A DPRD Bangkalan Syafiuddin Asmoro me-nyatakan banyaknya kasus kejahatan yang mangkrak harus bisa diungkap oleh aparat kepolisian. Hal itu penting agar kondisi kea-manan di dalam masyarakat bisa terjaga. Selain itu, bisa tercipta kepercayaan terha-dap pihak keamanan dalam menjaga kondusifitas Bang-kalan. Oleh karena itu, polisi diminta untuk tidak hanya sekedar menjem-put bola dalam menangani setiap kasus kejahatan.

"Pihak kepolisian tidak hanya sekedar jemput bola, melainkan harus keras terjun ke lapangan," kata Syafiuddin Asmoro, ketua Komisi A DPRD Bangkalan, kemarin (18/11).

Dia menjelaskan salah satunya peranan intelejen harus lebih diberdayakan. Sebab dalam menyelesai-kan sebuah kasus tidak mungkin bisa dilakukan melalui peranan saksi. Sebab banyak saksi juga yang takut untuk menyu-arakannya. Meskipun saksi sangat diperlukan dalam menguak kasus kejahatan.

"Intelejen harus bisa

berbaur kepada masyarakat, dengan keahlian menyamar yang dimiliki intelejen harusnya bisa mengungkap kejahatan yang sering ter-jadi," harapnya.

Salah satunya, kasus pembobolan brankas di SMAN 3 Bangkalan. Tentu-nya tidak akan bisa terung-kap tanpa peranan intele-jen yang dalam hal ini ahli menyamar. Selain saksi yang menjadi kunci terjadinya se-buah kasus kejahatan.

"Jika kejahatan tidak bisa terselesaikan, tentunya masyarakat tidak akan sim-pati lagi terhadap pihak kea-manan," ucapnya. (ori/rah)

KINERJA KEAMANAN

Kepolisian Harus Menguak Kasus Kejahatan

Syafiuddin AsmoroKetua Komisi A DPRD Bangkalan

BANGKALAN - Pedagang ayam ditemukan tewas di area persawahan di desa Budden, Kecamatan Tanah Merah, Ka-bupaten Bangkalan. Pada saat ditemukan korban mengala-mi luka di bagian tengkuk dan kepala bagian belakang. Dike-tahui korban bernama Marji (70), warga kampung Masjid, Desa Budden Laok, Kecamatan Tanah Merah.

Naasnya, sebelum dibunuh,

korban dirampok terlebih da-hulu oleh para pelaku. Ber-dasarkan keterangan tetangga korban, Mukledi, pagi itu kor-ban ditemukan tewas pada saat akan membeli ayam dari para petani untuk dijual ke pasar Tona'an Kecamatan Burneh.

"Kalau berangkat ke pasar korban biasanya membawa keranjang, dan membawa uang untuk modal membeli ayam warga," ujarnya.

Kematian korban ini, lanjut Mukledi, sempat membuat ka-get para tetangga, karena Marji terkenal baik dan pendiam di kalangan warga desa Budden.

"Biasanya kalau ke pasar uangnya dibawa semua, na-mun pada saat ditemukan har-ta bendanya sudah tidak ada semua," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan Iptu Andi purnomo menyatakan

kasus ini masih dalam tahap lidik pihak kepolisian.

"Berdasarkan keterangan saksi, korban mengalami luka di bagian kepala yang disebab-kan benda tumpul, dugaan se-mentara adalah perampokan," terangnya.

Sedangkan jenazah korban langsung dilarikan ke kamar mayat RSUD Syarifah Ambami Rotoh Ebu Bangkalan untuk diotopsi. (ori/rah)

DIDUGA DIRAMPOK

Pedagang Ayam Ditemukan Tewas di Sawah

Kalau berangkat ke pasar korban biasanya membawa keranjang, dan membawa uang

untuk modal membeli ayam warga,"

Beberapa titik lokasi yang menjadi sasaran razia beberpa waktu lalu, dianta-ranya di halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Traffic Light Tangkel Kecamatan Burneh, Traffic Light Junok, Alun-Alun, dan Pasar Ki Lemah Duwur (KLD), sudah mulai didata-ngi gepeng lagi.

Dalam aksi razia yang tergolong mendadak itu,

belasan pengamen dan anak jalanan berhasil diamankan dan langsung diciduk serta digiring petugas ke kantor Dinsosnakertrans setempat menggunakan truk yang sudah disiapkan untuk dilakukan pendataan.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Kesra Hasan Buchori mengata-kan mereka yang terjaring razia ini pasca pendataan

identitas mereka akan dilakukan pembinaan agar tidak lagi menggantungkan hidupnya di jalanan

"Jadi razia ini sebagai efek jera kedepan. Gepeng

yang terjaring langsung akan dikirim ke Sidoarjo untuk dilakukan pembi-naan, kami sudah berkoor-dinasi untuk itu," papar Hasan Buchori.

Sayangnya, hanya selang 2 hari pasca razia, anak-anak jalanan yang meminta-minta di jala-nan kembali bertebaran di beberapa simpang jalan.

Bahkan pantauan Koran Madura, penyebaran anjal tersebut semakin meluas hingga ke perempatan peta-pan labang, akses menuju Suramadu. (dn/rah)

GEPENG

Tak Gentar Dirazia, Pengamen Turun ke JalananBANGKALAN - Pasca dilakukan razia besar-be-saran terhadap anak jalanan dan pengemis oleh tim gabungan Dinsosnakertrans, Satpol PP, dan Polres Bangkalan serta Kodim 0829, di berbagai lokasi, Sabtu (16/11) malam hari lalu, ternya-ta kini anak jalanan mulai marak lagi ditemui di sejumlah tempat di Bangkalan. Mereka tak menghiraukan penangkapan tersebut. Beberapa pengamen terlihat melakukan profesinya di be-berapa traffic light, meminta-minta kepada para pengendara yang melintas.

TETAP DI JALAN. Kendati sudah dilakukan razia beberapa waktu lalu, gepeng dan anjal masih banyak ditemui di Bangkalan.

Page 16: e Paper Koran Madura 19 November 2013

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242| TAHUN II1616

Iklan dan berlangganan0328-6770024 / 081931012753

Biro Sumenep 081939363544Biro Pamekasan 087850600243

Biro Sampang 087775094464Biro Bangkalan 087750670878

Biro Surabaya 081330903119Biro Probolinggo 081336379769

Dua pelajar kelas XII SMA N 2 kudus, Meitri (kiri) dan Okta (kanan) menunjukan zat karbon aktif di Kudus, Jateng, Senin (18/11). Dua pelajar tersebut berhasil menemukan karbon aktif berbahan baku pelepah daun pisang yang mampu mengurangi karbon monoksida sekitar 60 persen setelah diaplikasikan pada kendaraan bermotor serta telah berhasil memenangkan juara II Karya Ilmiah Remaja (KIR) Lembaga Penelitian Pelajar Indonesia (LIPI).

Sampang - Jajaran polres Sampang berhasil menangkap pengedar narko-ba jenis sabu-sabu antar ka-bupaten di pulau garam itu, yang selama ini meresahkan masyarakat setempat.

“ada dua orang yang ber-hasil kami tangkap, seorang diantara merupakan penge-dar, sedangkan satunya lagi pengguna,” kata Kapolres Sampang aKBp Imran Edwin Siregar, Senin (18/11).

Tersangka pengedar narkoba yang berhasil di-tangkap tim polres Sampang itu bernama muadi warga Tanjung Bumi, Bangkalan, serta seorang lagi Rahmat Efendi warga Kota Sampang.

Dari hasil penangka-pan itu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 gram narkoba jenis sabu-sabu dan sebanyak 79 pil double L atau yang sering disebut “pil koplo”.

“Tersangka yang dari Bangkalan inilah yang menurut hasil penyidikan tim merupakan pengedar narkoba, sedang satunya lagi adalah pengguna,” kata Ka-polres Imran Edwin Siregar menjelaskan.

menurut Kapolres, pen-angkapan pengguna dan pengedar narkoba itu be-berapa waktu lalu, setelah sebelumnya petugas mel-akukan pengintaian selama sekitar satu bulan lebih atas aktivitas keduanya.

muadi dan Rahmat, sam-bung Kapolres, memang menjadi target operasional (TO) polisi, berdasarkan hasil pengembangan kasus narkoba yang telah ditang-kap petugas polres Sampang sebelumnya.

“Jadi atas dasar pengem-bangan penyidikan pada beberapa tersangka narkoba sebelumnya itulah terung-kap bahwa pengedar narko-ba antarkabupaten, yakni Kabupaten Sampang dan Bangkalan yang bernama muadi itu,” katanya menam-bahkan.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu, polisi menjerat tersangka dengan pasal 112 ayat 1 Undang-Undang nomor 35 Tahun tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara, serta pasal 196 Junto pasal 98 ayat 1 Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 ten-tang tindak pidana keseha-tan dengan ancaman hu-kuman maksimal 10 tahun penjara.

Di Bangkalan selama ini memang dikenal sebagai salah satu kabupaten yang menjadi pusat peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Belum lama ini tim narkoba polda Jatim berhasil mem-bongkar keberadaan kam-pung narkoba di kabupaten paling barat di pulau garam madura itu. (ant/mk)

OBAT-OBATAN TERLARANG

Pengedar Narkoba Antar kabupaten Ditangkap

Sampang- Bupati Sampang a Fannan Hasib menerima piala Swasti Saba pandapa dari menteri Kesehatan RI nafsiah mboi di hotel merlyn park, Jakarta, Kamis (14/11) malam. piala tersebut sebagai im-balan atas kerja keras pemkab Sam-pang yang berhasil menciptakan lingkungan sehat hingga dinobat-kan sebagai salah satu dari 40 kabu-paten sehat se-Indonesia.

Turut serta dalam peneri-maan piala bergengsi tersebut,

Kepala Dinas Kesehatan Sam-pang Firman pria abadi dan ak-tivis Lingkungan Sampang puji Raharjo. Untuk diketahui, Bua-pti Sampang a Fannan Hasib telah menerima sedikitnya dua penghargaan bergengsi selama kurun waktu kurang dari satu tahun masa kepemimpinannya. Sebelum menerima penghargaan kabupaten sehat ini, mantan Wabup Sampang tersebut telah menerima penghargaan anuge-

rah aksara 2013. Itu tentu men-jadi bagian dari catatan baik di awal kepemimpinannya.

atas nama Bupati Sampang, Wakil Bupati Sampang Fadilah Bu-diono mengaku sangat bangga me-nerima penghargaan sebagai ka-bupaten sehat 2013. menurutnya, penghargaan tersebut merupakan buah dari kerja keras dan kerja sama yang baik di lingkungan pemkab Sampang. ”penghargaan seperti ini menjadi semacam cam-buk penyemangat bagi pemerintah Sampang untuk terus bekerja dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ini keberhasilan kita bersama,” ujarnya kepada Ko-ran madura, Senin (18/11).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sampang Firman pria abadi menjelaskan, keberhasilan Sampang dinobatkan sebagai kabu-paten sehat tidak lepas dari adanya Bank Sampah dan Bank Tikus. Itu menjadi entri poin penilaian dewan juri hingga Sampang ditetapkan se-bagai kabupaten sehat. ”Unsur yang juga tak kalah pentingnya adalah adanya sarana kesehatan mandiri dan sarana prasarana pemukiman kesehatan,” tuturnya.

puji Raharjo yang juga ikut dalam rombongan mengaku san-gat bangga Kabupaten Sampang dinobatkan sebagai Kabupaten Se-hat. Sebagai aktivis lingkungan, dia menganggap penghargaan itu bisa menjadi penyemangat bagi dia dan komunitasnya untuk memperjuang-kan lingkungan sehat. ”masyarakat juga harus ikut andil untuk mem-pertahankan kondisi lingkungan se-hat ini,” tandasnya. (adv/lum)

Bupati A. Fannan Hasib Terima Penghargaan Kabupaten Sehat

Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar (kanan) memperlihatkan barang bukti berupa sabu seberat 500 gram dan dua Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, saat rilis kasus di Direktorat Reserse Narkoba (Dit Reskoba) Polda Kalbar.

Ketua Lp2SI, moham-mad Sahid menyatakan Ran-cangan perda itu mengatur klasifikasi wajib baca tulis al-Quran di setiap jenjang pendidikan. Sehingga kewa-jiban penguasaan baca tulis disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ada.

Lembaga tersebut sudah menyiapkan naskah akademik Rancangan perda yang akan diusulkan itu. Dalam waktu dekan usulan Raperda itu akan segera diajukan ke pemerintah

Daerah dan DpRD setempat untuk dibahas.

Sahid menyatakan di pamekasan sudah memi-liki perda yang di dalamnya mengatur soal baca tulis al-Quran. namun sangat bersifat umum sehingga tidak ada tar-get khusus dan aturan tentang penjenjangan.

“Usulan yang kami aju-kan, jika tidak memungkinkan dijadikan perda sendiri, bisa dijadikan acuan untuk per-baikan perda yang sudah ada

yang mengatur soal baca tulis al-Quran,” katanya.

Lp2SI juga mengusulkan Raperda yang mewajibkan kepada semua intansi negeri dan swasta, untuk tidak mel-aksanakan kegiatan apapun pada saat dilaksanakan sholat Jumat. Usulan itu sudah diaju-kan, namun belum mendapat tanggapan dari pemerintah setempat.

Ketua Forum LSm, Heru Budi prayitno mengatakan sekalipun ia mendukung rencana tersebut, namun juga meminta agar Lp2SI mengevaluasi kinerjanya sendiri, yang belum mak-simal sebelum mengusul-kan Rancangan perda, yang menurutnya, akan mengun-dang perbedaan pandangan

di masyarakat.Lp2SI dinilai belum

sepenuhnya melakukan program dengan baik teru-tama dalam rangka menana-mkan nilai-nilai keagamaan di masyarakat.

menurut Heru, penyusu-nan Rancangan perda baca tulis al-Quran belum menja-di sebuah solusi untuk men-dorong kemampuan siswa dalam baca tulis al-Quran. Sebab, menurut dia, yang terpenting adalah rekomen-dasi Lp2SI terhadap strategi kebijakan pemerintah dae-rah.

Lp2SI harusnya memiliki strategi yang bisa dijadikan rekomendasi pemerintah untuk pengambilan kebija-kan, misalnya, setiap sekolah

diwajibkan memiliki wak-tu khusus untuk mendidik siswanya yang belum mampu membaca dan menulis al-Quran.

“Jangan semua yang di-anggap masalah lalu jalan keluarnya selalu dengan perda. Orang tidak sholat lalu diterbitkan perda wa-jib solat. Orang tidak puasa lalu ada perda wajib puasa,” katanya.

Wakil Ketua DpRD pame-kasan, Khairul Kalam menya-takan mendukung rencana tersebut. namun ia menyaran-kan agar Lp2SI menyusun konsep rancangan tersebut se-cara matang kemudian mem-pertimbangkan dampak yang mungkin akan timbul. (awa/muj/rah)

Pelajar Wajib Melek Al-QuranpamEKaSan - Lembaga pengkajian dan penerapan Syariat Islam (Lp2SI) pamekasan akan mengusulkan Rancangan peraturan Daerah (Raperda) Baca Tulis al-Quran bagi siswa di lembaga pendidikan negeri maupun swasta di pamekasan.

SEREMONIAL

LP2SI Mengusulkan Raperda Wajib Bisa Baca Tulis Al-Quran