e Paper Koran Madura 8 November 2013

16
PELAYANAN publik sejumlah instansi terkait dengan kepatuhan terhadap UU 25/2009 tentang pelayanan pub- lik masih memprihatin- kan. Dalam skala global, 42,9% unit pelayanan di 18 kementerian belum memenuhi standar. Dari 18 kementerian yang disurvei, terdapat 5 kementerian masuk kat- egori merah, 4 tergolong hijau, dan 9 lainnya masuk kategori kuning. Itulah gambaran penyelenggaraan negara pada tingkatan pusat. Pada level menengah ke bawah, angkanya sudah bisa diterka. Setidakn- ya setara atau bahkan lebih parah. Kekurangan dalam memberikan layanan publik itu karena dua hal, kelalaian dan memang sengaja dicip- takan. Dalam hal pelayanan publik ini, pejabat publik tidak berusaha menaati aturan karena merasa lebih senang mencari celah. Jika publik menerima diperlakukan seperti itu, tentu ia sabar. Jika publik tidak sabar, pasti bayar. Di sinilah ruang itu sengaja diciptakan untuk kepentingan diri sendiri. Oleh karena itu, pejabat atau bukan pejabat, pekerjaan di sektor publik menuntut inovasi agar publik tidak diperlakukan sebagai seseorang yang sabar menanti untuk sesuatu yang bisa dilakukan cepat. Tetapi inilah wajah republik saat ini dimana hal yang mudah di birokrasi dibuat berkelok dan berliku-liku. Padahal masyarakat sudah stres menghadapi hidup dan begitu berurusan dengan birokrasi dibuat lebih stres karena –misalnya, oknum birokrasi lebih suka merumitkan yang mudah. Suatu ketika, di rumah sakit dan sejumlah puskesmas, keluarga pasien kaget saat model penyapaan staf di rumah sakit dan puskesmas itu tidak ramah. Resepsionis itu perlu menyapa dengan kalimat yang santun agar pasien dan keluarganya tidak sok. Tetapi bila sapaan itu kasar, secara psikologi baik pasien maupun keluarga terganggu dan bisa semakin sakit. Ini soal hal yang sederhana, tetapi ternyata yang sederhana pun masih sulit untuk dilakukan. Maka lengkaplah penderitaan anak bangsa; di persaingan ekonomi terhimpit, di birokrasi tertindas, di parlemen tertindih, atau inikah new barbarisme itu? Ada baiknya, layanan publik ditingkatkan sekurang-kurangnya tidak membuat publik jengkel. Ada pendelegasian pekerjaan yang pasti dari atasan ke bawahan. Sehingga bawa- han inovatif dan tidak menutupi ketidakmam- puannya dalam hal melayani publik dengan menuduhkan semua pekerjaan kepada atasan- nya. Begitu pula publik harus memahami bila sesuatu hal yang tidak bisa dilakukan bawa- hannya karena hal dimaksud bukan domain bawahan. Tetapi lihatlah di instansi, saat warga mas- uk ke ruang tamu, sejumlah wajah resepsionis kurang santun dan menyerangap begitu saja tanpa beban. Terutama, tamu-tamu dari sisi performance tidak menampilkan visual yang berpendidikan dan tak kaya pula. Padahal, orang-orang serupa ini banyak populasinya yang tidak mengerti bahwa dirinya seolah-olah dianggap ada pada saat pemilukada. Salam dari kelompok musik Noah kepada birokrat yang membuat rumit hal yang mu- dah; cobalah mengerti! = New Barbarisme 8 NOVEMBER 2013 Koran Madura JUMAT Oleh : Abrari Alzael Wartawan senior di Madura Cak Munali g PAMANGGHI Ada baiknya, layanan publik ditingkatkan sekurang- kurangnya tidak membuat publik jengkel. Burung Suatu hari Matrahem pergi ke sebuah toko hewan peliharaan untuk membeli burung Parkit Milik Matrawi. Matrahem : Berapa harga yang kuning? Matrawi : Yang Kuning 2 juta pak Matrahem : Kok Mahal Banget? Apa istime- wanya? Matrawi : Burung Parkit ini adalah salah satu yang sangat istimewa. Dia tahu ketikan dan dapat menge- tik sangat cepat. Matrahem : Kalau yang hijau? Matrawi : Itu harganya 5 juta Pak, Matrahem : Loh Kok tambah mahal, emang dia bisa apa? Matrawi : Karena ia tahu ketikan dan dapat menjawab panggilan telepon masuk dan mengambil catatan.’’ Matrahem : Bagaimana dengan yang merah Matrawi : itu 10 juta Pak, Matrahem : Bisa apa lagi dia? Matrawi : Dia gak bisa apa-apa pak. Matrahem : Gak bisa apa-apa kok lebih ma- hal dari yang 2 tadi kenapa? Matrawi : Karena yang 2 tadi meman- ggilnya boss pak Matrahem : ????? JAKARTA - Komisi Pem- berantasan Korupsi (KPK) diminta supaya fokus men- gusut kasus dugaan korupsi di Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Pasalnya korupsi di kementerian yang dipimpin politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan itu menjelang pemilu legislatif dan presiden serta wakil presiden (pilpres) tahun depan itu sangat marak. Desakan itu disampaikan Indone- sia Corruption Watch (ICW) bersama dengan Human Right Watch (HRW) di Jakarta, Kamis (7/11). “Calon dalam pemilu akan mencari duit dari alam yang juga akan menimbulkan konf- lik. Menjelang pemilu tahun depan, mereka akan mencari uang dari sumber daya alam,” kata Wakil Di- rektur Program HRW Joe Saunders. Sementara anggota Badan Peker- ja ICW Emerson Yuntho menambah- kan, salah satu modus korupsi yang biasa terjadi di sektor kehutanan berkaitan dengan pemberian izin pengelolaan hutan yang bermasalah. “Soal praktek SKSHH (Surat Keter- angan Sahnya Hasil Hutan) bodong yang biasa dikeluarkan secara do- kumentasi sah, tetapi secara perole- han tidak sah. Peran-peran ini bisa diambil KPK atau masyarakat sipil berkaitan informasi praktek-praktek ilegal tersebut,” papar Emerson. Dia menilai, sejauh ini KPK be- lum maksimal dalam mengusut ko- rupsi di sektor kehutanan. Lembaga antikorupsi itu dinilai belum men- jerat semua aktor korupsi, terutama pihak korporasi. “KPK jangan hanya menjerat aktor-aktor pelaku saja, tetapi juga harus bisa menjerat kor- porasi,” sambungnya. Menurut catatan ICW, setidaknya ada tujuh kasus korupsi kehutanan dengan 26 tersangka yang ditangani KPK selama kurun waktu 2003-2012. Sedangkan Joe mengatakan, se- jauh ini vonis terhadap pelaku ko- rupsi kehutanan juga belum mak- simal. “Tren vonis kepada pelaku penjahat kehutanan 60 persen be- bas di pengadilan, memprihatinkan, cukong banyak lari keluar negeri,” ujarnya. Dia juga mengatakan bahwa In- donesia mengalami kerugian sekitar Rp 22 triliun pada 2011 akibat pe- nyelewengan di sektor kehutanan. Kerugian itu muncul dari pajak yang tidak tertagih karena pembalakan liar dan subsidi yang tidak resmi. Angka kerugian ini didapat dalam kurun waktu setahun setelah sistem legalitas kayu diwajibkan bagi se- mua pelaku industri. (gam/aji) Korupsi Juga Sedang Marak di Kemenhut? ICW: KPK Harus Fokus Mengungkap Skandal ini ant/wahyu putro a PEMERIKSAAN DIRUT PERTAMINA. Dirut Pertamina Karen Agustiawan berjalan menuju ruang tunggu setibanya di KPK, Jakarta, Kamis (7/11). Karen diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Usai diperiksa hampir 10 jam, Karen terlihat tegang dan kelelahan, saat Karen menjelaskan pemeriksaannya ke wartawan. Ucapannya pun terbatah-bata. JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum berhasil mencari padan- an data terhadap 3,2 juta dari 10,4 juta pemilih yang data kependudukannya bermasalah, kata Komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Kamis. “Sejak 23 Oktober (penundaan penetapan DPT secara nasional) kami sudah menemukan 3,2 juta pemilih. Angka tersebut tidak kami umumkan pada saat rekapitulasi pada 4 Novem- ber karena saat itu kami baru menda- pat proses rekapitulasinya,” kata Ferry ketika ditemui di Gedung KPU Pusat. Perolehan angka pembersihan pemilih tersebut, lanjut Ferry, dite- mukan dari sejumlah daerah antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, Jawa Barat dan Papua, de- ngan total 3.213.558 pemilih. Menurut dia, data pemilih tersebut dilakukan pemeriksaan langsung ke lapangan dengan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil) bersama petugas panitia pemungutan suara (PPS). Sebelumnya, KPU telah men- etapkan sebanyak 186 juta pemilih terdaftar dalam DPT, yang 10,4 juta di antaranya ditemukan masih belum tercatat dalam daftar penduduk po- tensial pemilih pemilu (DP4) sebagai basis pemutakhiran pemilih. Komisioner Hadar Nafis Gumay menjelaskan temuan KPU terhadap 10,4 juta data tersebut antara lain disebabkan oleh pemilih yang tidak mengetahui NIK mereka. “Jadi itu bukan karena belum punya (NIK), tapi mereka tidak tahu NIK mereka sehingga tidak diberitahu- kan kepada petugas (Pantarlih) kami ketika pemutakhiran,” kata Hadar. Namun, lanjut dia, tidak dapat di- mungkiri bahwa masih ada pula pemilih yang memang tidak memiliki NIK. Persoalan pemilih terkait NIK tidak hanya pemilih yang belum memiliki NIK sama sekali. Tetapi sebagian pemilih telah memiliki NIK, hanya saja terjadi kesalahan teknis saat memas- ukkan dalam Sistem Informasi Daftar Pemilih (sidalih). Penyebab lain tidak terdeteksinya pemilih dalam data kependudukan adalah adanya pencatatan tidak leng- kap yang disebabkan penduduk tidak menghafal nomor induk kependudu- kan mereka. “Seperti orang di penjara atau lapas, itu saya yakin mereka pasti punya NIK tetapi dokumen terkait itu sedang tidak dia pegang ketika petu- gas kami melakukan pemutakhiran,” kata Hadar di Jakarta, Selasa. Petugas panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih) hanya bertemu de- ngan kepala lembaga permasyarakatan (kalapas) ketika pemutakhiran. Selain di penjara, lanjut Hadar, temuan juga terjadi di asrama, pondok pesantren dan rumah kos tempat pelajar dari luar kota tinggal. (ant/ fran/beth) JELANG PEMILU 2014 KPU Sudah Miliki Data NIK dari 3,2 Juta Pemilih Bermasalah Messi Kembali Cetak Gol Berita di hal 8

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 8 November 2013

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II 1

PELAYANAN publik sejumlah instansi terkait dengan kepatuhan terhadap UU 25/2009 tentang pelayanan pub-lik masih memprihatin-kan. Dalam skala global, 42,9% unit pelayanan di 18 kementerian belum

memenuhi standar. Dari 18 kementerian yang disurvei, terdapat 5 kementerian masuk kat-egori merah, 4 tergolong hijau, dan 9 lainnya masuk kategori kuning.

Itulah gambaran penyelenggaraan negara pada tingkatan pusat. Pada level menengah ke bawah, angkanya sudah bisa diterka. Setidakn-ya setara atau bahkan lebih parah. Kekurangan dalam memberikan layanan publik itu karena dua hal, kelalaian dan memang sengaja dicip-takan. Dalam hal pelayanan publik ini, pejabat publik tidak berusaha menaati aturan karena merasa lebih senang mencari celah. Jika publik menerima diperlakukan seperti itu, tentu ia sabar. Jika publik tidak sabar, pasti bayar. Di sinilah ruang itu sengaja diciptakan untuk kepentingan diri sendiri.

Oleh karena itu, pejabat atau bukan pejabat, pekerjaan di sektor publik menuntut

inovasi agar publik tidak diperlakukan sebagai seseorang yang sabar menanti untuk sesuatu yang bisa dilakukan cepat. Tetapi inilah wajah republik saat ini dimana hal yang mudah di birokrasi dibuat berkelok dan berliku-liku. Padahal masyarakat sudah stres menghadapi hidup dan begitu berurusan dengan

birokrasi dibuat lebih stres karena –misalnya, oknum birokrasi lebih suka merumitkan yang mudah.

Suatu ketika, di rumah sakit dan sejumlah puskesmas, keluarga pasien kaget saat model penyapaan staf di rumah sakit dan puskesmas itu tidak ramah. Resepsionis itu perlu menyapa dengan kalimat yang santun agar pasien dan keluarganya tidak sok. Tetapi bila sapaan itu kasar, secara psikologi baik pasien maupun keluarga terganggu dan bisa semakin sakit. Ini soal hal yang sederhana, tetapi ternyata yang sederhana pun masih sulit untuk dilakukan. Maka lengkaplah penderitaan anak bangsa; di persaingan ekonomi terhimpit, di birokrasi tertindas, di parlemen tertindih, atau inikah new barbarisme itu?

Ada baiknya, layanan publik ditingkatkan sekurang-kurangnya tidak membuat publik jengkel. Ada pendelegasian pekerjaan yang pasti dari atasan ke bawahan. Sehingga bawa-han inovatif dan tidak menutupi ketidakmam-puannya dalam hal melayani publik dengan menuduhkan semua pekerjaan kepada atasan-nya. Begitu pula publik harus memahami bila sesuatu hal yang tidak bisa dilakukan bawa-hannya karena hal dimaksud bukan domain bawahan.

Tetapi lihatlah di instansi, saat warga mas-uk ke ruang tamu, sejumlah wajah resepsionis kurang santun dan menyerangap begitu saja tanpa beban. Terutama, tamu-tamu dari sisi performance tidak menampilkan visual yang berpendidikan dan tak kaya pula. Padahal, orang-orang serupa ini banyak populasinya yang tidak mengerti bahwa dirinya seolah-olah dianggap ada pada saat pemilukada. Salam dari

kelompok musik Noah kepada birokrat yang membuat rumit hal yang mu-

dah; cobalah mengerti! =

New Barbarisme

8 NOVEMBER 2013

Koran Madura

JUMAT

Oleh : Abrari AlzaelWartawan senior di Madura

Cak Munali

g PAMANGGHI

Ada baiknya, layanan publik ditingkatkan sekurang-

kurangnya tidak membuat publik

jengkel.

Burung

Suatu hari Matrahem pergi ke sebuah toko hewan peliharaan untuk membeli burung Parkit Milik Matrawi.

Matrahem : Berapa harga yang kuning?Matrawi : Yang Kuning 2 juta pakMatrahem : Kok Mahal Banget? Apa istime-

wanya?Matrawi : Burung Parkit ini adalah salah

satu yang sangat istimewa. Dia tahu ketikan dan dapat menge-tik sangat cepat.

Matrahem : Kalau yang hijau?Matrawi : Itu harganya 5 juta Pak,Matrahem : Loh Kok tambah mahal, emang

dia bisa apa?Matrawi : Karena ia tahu ketikan dan dapat

menjawab panggilan telepon masuk dan mengambil catatan.’’

Matrahem : Bagaimana dengan yang merahMatrawi : itu 10 juta Pak,Matrahem : Bisa apa lagi dia?Matrawi : Dia gak bisa apa-apa pak.Matrahem : Gak bisa apa-apa kok lebih ma-

hal dari yang 2 tadi kenapa?Matrawi : Karena yang 2 tadi meman-

ggilnya boss pakMatrahem : ?????

JAKARTA - Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) diminta supaya fokus men-gusut kasus dugaan korupsi di Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Pasalnya korupsi di kementerian yang dipimpin politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan itu menjelang pemilu legislatif dan presiden serta wakil presiden (pilpres) tahun depan itu sangat marak.

Desakan itu disampaikan Indone-sia Corruption Watch (ICW) bersama dengan Human Right Watch (HRW) di Jakarta, Kamis (7/11). “Calon dalam pemilu akan mencari duit dari alam yang juga akan menimbulkan konf-lik. Menjelang pemilu tahun depan, mereka akan mencari uang dari sumber daya alam,” kata Wakil Di-rektur Program HRW Joe Saunders.

Sementara anggota Badan Peker-ja ICW Emerson Yuntho menambah-kan, salah satu modus korupsi yang

biasa terjadi di sektor kehutanan berkaitan dengan pemberian izin pengelolaan hutan yang bermasalah. “Soal praktek SKSHH (Surat Keter-

angan Sahnya Hasil Hutan) bodong yang biasa dikeluarkan secara do-kumentasi sah, tetapi secara perole-han tidak sah. Peran-peran ini bisa diambil KPK atau masyarakat sipil berkaitan informasi praktek-praktek ilegal tersebut,” papar Emerson.

Dia menilai, sejauh ini KPK be-

lum maksimal dalam mengusut ko-rupsi di sektor kehutanan. Lembaga antikorupsi itu dinilai belum men-jerat semua aktor korupsi, terutama pihak korporasi. “KPK jangan hanya menjerat aktor-aktor pelaku saja, tetapi juga harus bisa menjerat kor-porasi,” sambungnya.

Menurut catatan ICW, setidaknya ada tujuh kasus korupsi kehutanan dengan 26 tersangka yang ditangani KPK selama kurun waktu 2003-2012.

Sedangkan Joe mengatakan, se-jauh ini vonis terhadap pelaku ko-rupsi kehutanan juga belum mak-simal. “Tren vonis kepada pelaku penjahat kehutanan 60 persen be-bas di pengadilan, memprihatinkan, cukong banyak lari keluar negeri,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa In-donesia mengalami kerugian sekitar Rp 22 triliun pada 2011 akibat pe-nyelewengan di sektor kehutanan. Kerugian itu muncul dari pajak yang tidak tertagih karena pembalakan liar dan subsidi yang tidak resmi. Angka kerugian ini didapat dalam kurun waktu setahun setelah sistem legalitas kayu diwajibkan bagi se-mua pelaku industri. (gam/aji)

Korupsi Juga Sedang Marak di Kemenhut?ICW: KPK Harus Fokus Mengungkap Skandal ini

ant/wahyu putro a

PEMERIKSAAN DIRUT PERTAMINA. Dirut Pertamina Karen Agustiawan berjalan menuju ruang tunggu setibanya di KPK, Jakarta, Kamis (7/11). Karen diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Usai diperiksa hampir 10 jam, Karen terlihat tegang dan kelelahan, saat Karen menjelaskan pemeriksaannya ke wartawan. Ucapannya pun terbatah-bata.

JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum berhasil mencari padan-an data terhadap 3,2 juta dari 10,4 juta pemilih yang data kependudukannya bermasalah, kata Komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Kamis.

“Sejak 23 Oktober (penundaan penetapan DPT secara nasional) kami sudah menemukan 3,2 juta pemilih. Angka tersebut tidak kami umumkan pada saat rekapitulasi pada 4 Novem-ber karena saat itu kami baru menda-pat proses rekapitulasinya,” kata Ferry ketika ditemui di Gedung KPU Pusat.

Perolehan angka pembersihan pemilih tersebut, lanjut Ferry, dite-mukan dari sejumlah daerah antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, Jawa Barat dan Papua, de-ngan total 3.213.558 pemilih.

Menurut dia, data pemilih tersebut dilakukan pemeriksaan langsung ke lapangan dengan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil) bersama petugas panitia pemungutan suara (PPS).

Sebelumnya, KPU telah men-etapkan sebanyak 186 juta pemilih terdaftar dalam DPT, yang 10,4 juta di antaranya ditemukan masih belum tercatat dalam daftar penduduk po-tensial pemilih pemilu (DP4) sebagai basis pemutakhiran pemilih.

Komisioner Hadar Nafis Gumay menjelaskan temuan KPU terhadap

10,4 juta data tersebut antara lain disebabkan oleh pemilih yang tidak mengetahui NIK mereka.

“Jadi itu bukan karena belum punya (NIK), tapi mereka tidak tahu NIK mereka sehingga tidak diberitahu-kan kepada petugas (Pantarlih) kami ketika pemutakhiran,” kata Hadar.

Namun, lanjut dia, tidak dapat di-

mungkiri bahwa masih ada pula pemilih yang memang tidak memiliki NIK.

Persoalan pemilih terkait NIK tidak hanya pemilih yang belum memiliki NIK sama sekali. Tetapi sebagian pemilih telah memiliki NIK, hanya saja terjadi kesalahan teknis saat memas-ukkan dalam Sistem Informasi Daftar Pemilih (sidalih).

Penyebab lain tidak terdeteksinya pemilih dalam data kependudukan adalah adanya pencatatan tidak leng-kap yang disebabkan penduduk tidak menghafal nomor induk kependudu-kan mereka.

“Seperti orang di penjara atau lapas, itu saya yakin mereka pasti punya NIK tetapi dokumen terkait itu sedang tidak dia pegang ketika petu-gas kami melakukan pemutakhiran,” kata Hadar di Jakarta, Selasa.

Petugas panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih) hanya bertemu de-ngan kepala lembaga permasyarakatan (kalapas) ketika pemutakhiran.

Selain di penjara, lanjut Hadar, temuan juga terjadi di asrama, pondok pesantren dan rumah kos tempat pelajar dari luar kota tinggal. (ant/fran/beth)

JELANG PEMILU 2014

KPU Sudah Miliki Data NIK dari 3,2 Juta Pemilih Bermasalah

MessiKembali Cetak Gol

Berita di hal 8

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II2

Penurunan pertumbuhan industri karena rendahnya daya saing produk lokal di pasar domestik. “Mengapa sekarang prediksi pertumbu-han industri hanya 2 persen hingga 3 persen bahkan mi-nus, karena yang mengasuh berbeda, kebijakannya ber-beda,” ujar Direktur INDEF Didik J. Rachbini, Jakarta, Kamis (7/11).

Saat ini kata dia, keter-gantungan bahan baku lokal yang juga berkurang. Sebagai contoh, tekstil yang 99% ba-han bakunya impor, industri alas kali & susu sekitar 80%, bahkan industri makanan bahan baku impor berkisar 40-50%. “Jadi masuknya ba-rang impor ilegal terutama garmen, alas kaki, barang dari plastik masih sangat besar. Serta hanya 7% produk in-dustri Indonesia yang memi-liki daya saing kuat melawan China,” tutur Didik.

Apalagi menurutnya, transformasi struktur ekono-

mi dari sektor pertanian ke sektor industri tidak diikuti oleh mobilitas tenaga dari sektor pertanian ke sektor in-dustri. “Pangsa tenaga kerja terbesar masih berada di sek-tor pertanian, kendati sektor ini tidak lagi menjadi leading sektor. Rendahnya skill men-jadi penyebab sulitnya tenaga kerja terserap ke sektor in-dustri,” ungkap Didik.

Untuk itu Didik men-yarankan agar Presiden yang harus memimpin untuk men-umbuh kembangkan indus-tri manufaktur, sebab kalau dulu relatif ada komando, komando turun kepada Men-ko Ekuin, maka komando itu jalan sehingga industri itu yang paling kenceng per-tumbuhannya di dunia pada saat itu. “Saya bicara pada komisaris saya, semua capex dalam bentuk dollar dikuran-gi, karena sudah gawat ke-seimbangnnya, sudah tidak bagus. Jadi krisis moneter ini sekarang, krisis nilai tukar itu

akarnya dari ekspor industri yang lemah, dan percayalah, 5 tahun hingga 7 tahun lagi akan krisis lagi. Akan lebih krisis lagi kalau politiknya agak jelek,” jelas Didik.

Krisis RupiahTerkait dengan pelema-

han rupiah, dia mengatakan adanya krisis nilai tukar ru-piah dan pasar saham dis-ebabkan kebijakan fiskal yang dijalankan pemerintah dan DPR selama dua tahun tera-khir yang tidak memberikan signal yang positif.

Dengan kelemahan terse-but maka telah mengorban-kan struktur APBN menjadi

defisit ganda. Sehingga de-ngan adanya defisit primer tersebut maka penerimaan negara di luar utang sudah tidak lagi mampu membiayai pengeluaran pemerintah dari rencana pembiayaan yang bersifat rutin maupun untuk pembangunan.

Didik mengatakan, kega-galan kebijakan fiskal terjadi karena kesalahan dalam men-gatasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sangat besar. Hal tersebut ditandai dari pos subsidi BBM men-galahkan pos pengeluaran untuk infrastruktur, belanja sosial, gaji, pegawai, dan se-bagainya. “Kebijakan ini ter-jadi selama dua tahun dan menyebabkan tekanan pada pengeluaran anggaran yang boros. Akhirnya struktur APBN menjadi rapuh karena pemerintah dan DPR saling melempar tanggung jawab untuk mengatasi masalah itu,” ujar dia.

Untuk itu menurut Didik, perlunya langkah-langkah perbaikan ekonomi

yang telah rapuh untuk didesak agar segera diatasi dan janganlah bermain de-ngan melakukan akrobat politik sehingga APBN ter-sandera subsidi, dan impor BBM menguras cadangan de-visa. (gam/abd)

Pertumbuhan Industri Manufaktur Melorot

“Akhir tahun ini tugas pengawasan oleh BI sudah beralih ke OJK. OJK dan BI sudah bekerja keras untuk meyakinkan bahwa transisi ini akan berjalan lancar. Saya dan Pak Agus (Marto-wardojo, Gubernur BI-red) sudah menandatangani MoU untuk memastikan masa transisi berlangsung baik,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad seusai acara semi-nar yang diselenggarakan OJK di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (7/11).

Menurut dia, ada beberapa area kunci untuk memastikan kelancaran transisi itu. Salah satunya ialah koordinasi antara kebi-jakan makro dan mikropru-densial. “BI dan OJK harus bekerjasama ketika koordi-nasi antara makro dan mikro

itu perlu dilakukan. Setiap kebijakan yang ditempuh oleh BI maupun OJK harus dikoordinasikan dengan baik,” kata Muliaman.

Selain itu akses kepada informasi dari kedua belah pihak harus dipastikan tidak ada persoalan. Dengan demikian dalam menjalan-kan tugasnya, baik BI mau-pun OJK tidak terganggu. “Kesepakatan yang sudah kita tandatangani bisa men-jadi payung kerjasama tidak hanya di level atas tapi juga di level teknis,” tutur dia.

Selain itu, Muliaman juga menyebutkan bahwa kesepakatan mengenai pengelolaan teknologi informasi dan sumber daya manusia sangat penting. Sebab, dalam hal ini OJK

dan BI masih berbagi hal itu. “Misalnya tentang bagaima-na pegawai BI yang sekarang ditugaskan ke OJK, bagaima-na perlakuannya oleh OJK. Juga gedung-gedung yang dipakai oleh OJK yang meru-pakan milik BI. Semua ini harus dipersiapkan supaya ada kepastian,” jelas Mulia-man.

Menurut UU, OJK berop-erasi secara penuh sebagai otoritas pengawas sektor keuangan mulai 1 Januari 2014. Ada pun pengalihan pengawasan pasar modal, asuransi dan dana pensiun sudah dilakukan 1 Januari 2013.

Terkendala PPHingga saat ini kata

dia, OJK belum memungut iuran kepada perusahaan yang bergerak di industri pasar modal, perbankan, dan sektor jasa keuangan lainnya. Hal ini disebabkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait pemberlakuan iuran belum turun. “PP-nya baru mau akan ditandatangani, kita tunggu PP-nya dulu,” kata dia.

Karena itu, Mulia-man belum bisa menjawab besaran iuran yang akan dibebankan kepada industri khususnya iuran perbankan yang akan berada di bawah pengawasan OJK awal 2014 mendatang. “Nanti, tunggu saja ya,” tegasnya.

Namun demikian, dia mengaku komunikasi de-ngan industri jasa keuangan terkait besaran pungutan menjadi hal yang sangat penting bagi OJK.

Menurut Muliaman, pro-gram kerja pihaknya yang akan dibiayai dari pungutan tersebut harus menciptakan nilai tambah bagi industri jasa keuangan itu sendiri.

“Sehingga isunya bagaimana me-recycle pun-gutan itu menjadi berba-gai macam kegiatan yang bermanfaat buat industri.Dengan berbagai macam program kerja dari iuran tersebut, memberikan dampak terhadap men-guatnya confidence industri dan menciptakan iklim yang lebih positif,” pungkas dia.(gam)

PERBANKAN

OJK Siap Terima Pengalihan Pengawasan

ant/hermanus prihatna

PEMBANGUNAN PELABUHAN KALIBARU. Dua pekerja berjalan di atas jembatan sementara (temporary bridge) dengan latar belakang pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (7/11). Pembangunan tahap pertama Terminal Peti Kemas Kalibaru ini merupakan perluasan dari Pelabuhan Tanjung Priok yang diharapkan bisa beroperasi pada akhir tahun 2014 untuk meningkatkan daya tampung pelabuhan itu.

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap me-nerima pengalihan pengawasan perbankan mulai 1 Januari 2014 seperti yang diamanatkan UU OJK. OJK dan BI bekerja keras untuk memastikan transisi tersebut berjalan lancar.

EKONOMI

JAKARTA- Pertumbuhan industri manufaktur tahun 2013 ternyata melorot tajam. Data Insti-tute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan, industri manufaktur tahun 2013 hanya tumbuh sebesar 2% hingga 3% atau melambat dibandingkan tahun sebel-umnya yang tumbuh sebesar 12% hingga 14%.

Akhir tahun ini tugas pengawasan oleh BI sudah beralih

ke OJK. OJK dan BI sudah bekerja keras untuk meyakinkan

bahwa transisi ini akan berjalan

lancar.

Muliaman D. HadadKetua Dewan Komisioner OJK

“Konsep keamanan nasional yang sekarang ini su-dah kuno, bahkan konsep ini milik jaman Kerajaan Brawi-jaya,” ujar Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin, dalam pe-luncuran bukunya “Arsitektur Keamanan Nasional” bersama Pengamat LIPI, Jaleswari Pramowardhani di Jakarta, Kamis,(7/11).

Dalam bukunya, Tb Hasannudin menyitir konsep human security atau kea-manan manusia yang digu-nakan UNDP. Diantaranya, keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, indi-

vidu, komunitas dan politik. “Konsep human security yang dikenalkan UNDP ini, walau bagaimanapun bukan tanpa kritik. Hal ini yang dilakukan pemerintah Kanada,” tam-bahnya.

Menurut Hasanuddin, economic security merupa-kan situasi dimana seseorang memiliki sumber pendapatan keuangan yang stabil, yang memungkinkan untuk ter-peliharanya standar pemenu-han kehidupan dalam waktu dekat.

Mantan Sekmil era Pres-iden Megawati ini mengaku

sangat kecewa dengan konsep keamanan nasional yang

masih dipakai oleh negara untuk menjaga NKRI ini. “Saya ini sudah judeg (kesal),

memberikan masukan soal Keamanan Nasional. Men-tang-mentang kita oposisi, jadi malah dibilang kita tak paham,” ungkapnya.

Yang lebih mengece-wakan, sambungnya lagi, Indonesia belum memiliki konsep dan sistem keamanan nasional yang mantap dan terintegrasi. “Saat ini, prob-lem keamanan nasional masih menjadi momok persoalan se-jak presiden pertama, hingga kepemimpinan Presiden SBY. Program leadership nasional menjadi trigger utama dalam persoalan absennya konsep dan sistem keamanan na-sional,” imbuhnya.

Sementara itu, Penga-mat militer LIPI, Jaleswari Pramowardhani mengaku Ar-

sitektur Keamanan Nasional yang ditawarkan Tb Hasanud-din merupakan paradigma baru dalam memandang kea-manan nasional. “Konsep ini memiliki artian yang begitu luas dalam memandang faktor keamanan,” ungkapnya.

Jaleswari tak membantah pemerintah masih terpaku pada konsep-konsep lama soal NKRI, termasuk slogan NKRI harga mati. “Masalahn-ya batasan wilayah negara itu, juga makin kabur. Sehingga perangkat keamanan juga menjadi makin rumit,” ung-kapnya.

Lihat saja, katanya, AS sendiri sedang pontang-pant-ing mempertahankan konsep keamanan nasionalnya. “Bagaimana tidak, beberapa negara seperti Brazil, Meksiko dan lain-lainnya menggugat soal penyadapan,” imbuhnya. (gam/abd)

KONSEP KEAMANAN

Ekonomi Jadi Bagian Kekuatan Kamnas JAKARTA-Kekuatan ekonomi bisa menjadi salah sen-jata keamanan nasional yang cukup ampuh ditengah gejolak ekonomi dunia yang belum juga mereda.

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan unit mediasi untuk menye-lesaikan sengketa keuangan antara institusi dengan nasa-bah dengan nilai diatas Rp 500 juta. Unit mediasi ini diperlu-kan seiring dengan meningkat pertumbuhan industri jasa keuangan. “Sekarang kasus yang terjadi itu pada umumn-ya di atas Rp 500 juta. Itu nanti akan kita pertimbangkan, pal-ing tidak sengketa yang akan kita mediasi bernilai lebih be-sar dari Rp 500 juta,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengata-kan, di Jakarta, Kamis (7/11).

Dia berharap kehadiran unit mediasi tersebut bisa memberikan rasa aman bagi konsumen dalam berinves-tasi di sektor keuangan. Pada gilirannya, kestabilan indus-tri akan terjaga. “Konsumen merasa lebih percaya diri dalam link dengan lembaga jasa keuangan,” katanya.

Disisi lain, Muliaman tidak bosan-bosan menyeru kepada pelaku industri jasa keuangan untuk menjaga perilakunya dalam berbisnis. Ini menanda-kan bahwa kestabilan di indus-tri keuangan tak hanya diten-tukan oleh kuatnya modal atau likuiditas. “Sudah lama kita yakin seluruh industri keuan-

gan harus dikelola dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. The way we doing busi-ness menjadi penting karena kesadaran masyarakat semakin tinggi,” tutur Muliaman.

Dia menambahkan, per-ilaku bisnis yang baik dapat meningkatkan loyalitas kon-sumen kepada perusahaan jasa keuangan terkait. “Aspek yang terkait konsumen ini su-dah menjadi bagian yang tak terpisah dari strategi besar korporasi dalam menjaga sus-tainability dan pertumbuhan perusahaan.

Sementara itu, anggota Dewan Komisioner OJK Bi-dang Edukasi dan Perlind-ungan Konsumen OJK, Ku-sumaningtuti S Soetiono mengatakan pihaknya me-nyusun roadmap yang meru-muskan langkah-langkah pe-nyelesaian sengketa lembaga jasa keuangan dan konsumen.

Kusumaningtuti berharap, pelaksanaan fungsi internal dispute resolution bisa di-lakukan pada awal Agustus 2014. “Penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan akan dilakukan melalui dua tahap, yakni internal dispute resolu-tion dan external dispute res-olution,” kata dia dalam semi-nar nasional di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (7/11). (gam)

KEUANGAN

Unit Mediasi Sengketa Segera Disiapkan

KRIMINAL

Notaris Kredit Fiktif Ditangkap

JAKARTA- Penyidik Direk-torat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Rabu (6/11), menangkap Sri Dewi (51) notaris yang bertindak sebagai pembuat akta dalam kasus pengajuan kredit fiktif di Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri Bogor, Jawa Barat.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Arief Sulistyanto menjelaskan, SD dinyatakan ikut bersalah karena merupakan notaris yang mengikat proses pengajuan kredit fiktif itu.

Tersangka SD juga diketa-hui membuat akta pembiayaan hanya dihadiri oleh tersangka Iyan Permana (IP) tanpa debi-tur lainnya.

Selain itu, SD mengguna-kan sertifikat tanah salinan (fotocopy) sebagai agunan.

“Ia juga menerima dana hasil kredit fiktif melalui transfer rekening sejumlah Rp2,6 miliar, ada juga tunai tapi jumlahnya mereka (ter-sangka IP dan SD) lupa. Ia juga menerima pemberian satu unit sedan Mercedes Benz C200,” katanya.

Atas perbuatannya, SD dipersangkakan Pasal 64 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Tindak Pidana Perbankan Syariah, Pasal 264 ayat 1 KUHP atas pemalsukan doku-men oleh notaris, serta Pasal 3 dan atau Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. (ant/ir/beth)

Mengapa sekarang prediksi

pertumbuhan industri hanya 2 persen hingga 3 persen bahkan

minus, karena yang mengasuh berbeda,

kebijakannya berbeda

Didik J. RachbiniDirektur INDEF

12-14% pada Tahun 2012 Menjadi 2-3% di Tahun 2013

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II 3

JAKARTA-Dana proyek Pu-sat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang mengalir mulai dari mantan Menteri Pe-muda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng hingga ke-32 perusahaan subkontraktor yang mengakibatkan kerugian negara hingga Rp463,66 miliar.

“Dari rangkaian perbuatan ter-dakwa tersebut telah memperkaya terdakwa dan orang lain serta korpo-rasi yaitu terdakwa Deddy Kusdinar sebesar Rp1,4 miliar,” kata jaksa penuntut umum KPK Kiki Ahmad Yani dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis.

Dana Rp1,4 miliar itu berasal dari Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya (Rp1 miliar), dari perusahaan subkontrak-tor PT Global Daya Manunggal (GDM) sebesar Rp250 juta, Rp140 juta dari Lisa Lukotawati (CV Rifa Medika) dan Rp10 juta dari PT Ciriajasa Cipta Mandiri.

Selanjutnya memperkaya mantan

Menpora Andi Mallarangeng sebesar Rp4 miliar, diperoleh didapat secara bertahap yaitu Rp2 miliar dari PT Global Daya Manunggal (GDM) yaitu perusahaan subkontraktor untuk pekerjaan struktur, arsitektur asrama junior putra-putri dan GOR Serba-guna.

Uang diserahkan langsung ke Choel, Rp1,5 miliar dari PT GDM diserahkan juga kepada Choel dan Rp500 juta dari PT GDM diaserahkan Mohammad Fakhruddin kepada Choel.

Andi juga tercatat menerima 550 ribu dolar AS berasal dari pengem-balian uang KSO Adhi-Wika kepada Grup Permai milik M Nazaruddin yang sebelumnya telah menyerahkan uang kepada Andi Alifian Mallarangeng se-jumlah 550.000 dolar AS atau sekitar Rp5 miliar yang diserahkan Deddy kepada Choel.

Sekretarif Kemenora Wafid Mu-haram mendapatkan Rp6,55 miliar, mantan ketua umum Anas Urban-ingrum mendapatkan Rp2,21 miliar yang diberikan secara bertahap pada 19 April 2010 hingga 6 Desember 2010.

Ketua Komisi X Mahyudin sebesar

Rp 500 juta, Kepala Divisi Konstruksi Jakarta I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor Rp4,5 miliar, orang dekat Anas, Machfud Suroso Rp18,8

miliar, pimpinan banggar Olly Don-dokambey Rp2,5 miliar.

Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto Rp3 miliar, direktur CV

Rifika Medika Lisa Lukitawati Rp5 miliar, arsitek PT Galeri Ide Angraheni Dewi Kusumastuti Rp400 juta, Adirus-man Dault Rp500 juta.

Selanjutnya PT Yodya Karya Rp5,22 miliar, PT Metaphora So-lusi Global Rp5,85 miliar, PT Mal-mass Mitra Teknik Rp837 juta, PD Laboratorium Teknik Sipil Geoinves sebesar Rp94,8 juta, Imanulah Aziz selaku individual konsultan sebesar Rp378,18 juta, PT Ciriajasa Cipta Mandiri sebesar Rp5,83 miliar, PT Global Daya Manunggal Rp54,92 miliar, PT Aria lingga Perkasa Rp3,33 miliar, PT Dutasari Citra Laras sebesar Rp170,39 miliar, KSO Adhi Karya dan Wijaya Karya sebesar Rp144,4 miliar serta dan 32 perusahaan/perorangan sub kontrak KSO Adhi-Wika sebesar Rp17,96 miliar.

Deddy sendiri didakwakan Pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 jo pasal 18 Un-dang-undang No 31 tahun 1999 ten-tang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat ke (1) ke-1 KUHP dengan ancaman pen-jara maksimal 20 tahun dengan denda Rp1 miliar. (ant/riz/beth)

Liputan KhususJUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II

3

“Setelah Andi dilantik jadi Menpora pada Oktober 2009, dilakukan paparan awal rencana pembangunan P3SON Ham-

balang di ruang rapat Menpora, saat itu Sekre-taris Kemenpora Wafid Muharram menyampai-kan status tanah Hambalang bermasalah karena belum ada sertifikat maka Andi memerintahkan Wafid agar segera menyelesaikan masalah status tanah, Andi juga mengarahkan agar menambah-kan asrama senior, venue olahraga ekstrim dan perkembangan dilaporkan kepadanya,” kata Jaksa Penuntut Umum I Kadek Wiradana dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis.

Agenda dalam sidang tersebut adalah pem-bacaan dakwaan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah tangga Kemenpora sekaligu Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek tersebut.

Akhir 2009, setelah “masterplan” Hambalang diperbaiki sesuai arahan Andi, dilakukan kem-bali pemaparan rencana pembangunan P3SON di kediaman pribadi Andi yang dihadiri antara lain Wafid, Deddy Kusdinar dan anggota tim per-siapan pembangunan Lisa Lukitawati (CV Rifa Medika).

Saat itu Wafid menyampaikan perkiraan ang-garan sekitar Rp2,5 triliun dan akan ada hambat-an saat proses anggaran.

Namun Andi menanggapi dengan mengata-kan, “Sudahlah, di Komisi X itu kan teman-teman saya,” ungkap jaksa Kadek.

Akhirnya Wafid meminta Deddy Kusdinar un-tuk merealisasikan permintaan Andi yang angga-rannya akan disampaikan dalam rapat DPR.

Peran Andi yang lain adalah pada akhir 2009, Andi memperkenalkan adiknya Andi Zulkarnain Anwar alias Choel Mallarangeng kepada Wafid di ruangan Kemenpora dan menyatakan bahwa adiknya akan banyak membantu urusan Kemen-pora sehingga kalau ada yang perlu dikonsultasi-kan silakan langsung menghubungi Choel.

Untuk mewujudkan proyek Hambalang, seki-tar awal 2010 diadakan “beauty contest” atau adu konsep masterplan proyek Hambalang antara PT Metaphora Solusi Global (PT MSG) dengan PT Galeri Ide di hadapan Andi bertempat di ruangan Seskemenpora Wafid.

“Andi memuji pemaparan PT MSG dan Wafid memutuskan memakai masterplan PT MSG dan meminta PT Galeri Ide bergabung tetapi PT Galeri Ide memutuskan mundur dan meminta kompensasi Rp400 juta,” ungkap jaksa Kresno Anto Wibowo.

Kaitan DPR Sedangkan terkait proses penga-juan usulan penambahan anggaran pembangunan P3SON Hambalang, Andi minta wafid untuk berkoordinasi dengan Komisi X dan Kementerian PU untuk mengurus Hambalang Andi dan Wafid selanjutnya melakukan pertemuan di ruangan Menpora dengan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat yang bertugas di Komisi X dan Badan Anggaran DPR, yatu Mahyuddin (ketua Komisi X), Angelina Sondakh, Mirwan Amir dan Naz-aruddin.

Andi mengatakan APBN perubahan Kemen-pora diurus Wafid dan meminta Wafid berkomu-nikasi intens dengan mereka dan jangan sampai ada keluhan (complain) dari teman-teman di Komisi X.

“Jika ada complain, Andi menganggap Wafid gagal,” tambah jaksa Kresno.

Selanjutnya pada Januari 2010 Kemenpo-

ra mengajukan usulan penambahan anggaran P3SON Hambalang sebesar Rp625 miliar dalam APBN-P 2010.

Pokja Anggaran Komisi X menyetujui penam-bahan dana sebesar Rp150 miliar dalam APBN-P 2010 tanpa melalui proses Rapat Dengar Penda-pat (RDP) antara Pokja dengan Kemenpora.

Persetujuan ditandatangani Mahyudin selaku pimpinan Komisi X dan jajarannya, Rully Chairul Azwar, Abdul Hakam Naja, dan ditandatangani anggota Pokja seperti Angelina Sondakh, Wayan Koster, Kahar Muzakir, Juhaaeni Alie dan Mardi-yana Indra Wati, dengan demikian anggaran ter-sedia pada tahun 2010 menjadi Rp275 miliar.

Atas persetujuan ini, Wafid melalui Saul Pau-lus David Nelwan meminta uang sebesar Rp500 juta kepada PT Adhi Karya melalui Ida Bagus

Wirahadi dan Rp100 juta dari Poniran, sehingga seluruhnya berjumlah Rp600 juta yang diserah-kan ke Mahyudin saat kongres Partai Demokrat di Bandung.

Terlibat Terkait penyediaan jasa konstruksi yang akhirnya dimenangkan oleh Konsorsium PT Adhi Karya dan Wijaya Karya, Andi juga dianggap terlibat.

Hal ini dimulai dengan Kepala Divisi Kon-struksi Jakarta I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor difasilitasi M Arief Taufiqurah-man bertanya ke Wafid tentang jasa konstruksi.

Teuku Bagus dan Arief dengan difasilitasi Muhammad Tamzil menemui Andi Mallarangeng di rumahnya di Cilacap.

Teuku Bagus menyampaikan siap dan berse-dia bekerja sama mendukung program Kemenpo-

ra, termasuk pembangunan P3SON Hambalang.“Andi saat itu menjelaskan, dirinya tidak setu-

ju dengan konsep sekolah olahraga di Ragunan karena terpisah dengan fasilitas, dia punya ide menggabungkan fasilitas belajar dengan fasili-tas olahraga di satu tempat (integrated) seperti Singapura,” ungkap jaksa Atty Novyanty, Setelah bertemu Andi, Teuku Bagus meminta Arief me-monitor proyek Hambalang dan harus didapat PT Adhi Karya karena sudah bertemu dengan Andi.

Dalam kesempatan berbeda di ruang Men-pora, Wafid kemudian memperkenalkan Deddy ke Choel yang saat itu bersama Arief Taufiqurrah-mand selaku Manajer Pemasaran PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I dan Mohammad Fakhruddin selaku staf khusus menpora.

Pertengahan 2010, Deddy bersama Wafid ber-temu Choel Mallarangeng di Restoran Jepang Ho-tel Grand Hyatt Jakarta.

Pada pertemuan itu Choel menyampaikan, bahwa abangnya Andi Mallarangeng, sudah satu tahun menjabat tapi belum dapat apa-apa.

“Maksud ucapan Choel diperjelas oleh Mo-hammad Fakhruddin staf khusus Menpora yang menanyakan ke Wafid tentang kesiapan memberi fee sebesar 18 persen kepada Choel untuk peker-jaan pembangunan proyek Hambalang,” jelas jaksa.

Wafid menanggapi bahwa untuk hal itu sebai-knya Choel bertemu dengan orang dari PT Adhi Karya.

Selanjutnya pertemuan di ruangan Menpora yang dihadiri Wafid, Deddy, Choel, Fakhrud-din dan Arief dari PT Adhi Karya, saat itu Arief menyampaikan ke Choel bahwa PT Adhi Karya akan berpartisipasi dalam proyek Hambalang dan sebelum pertemuan berakhir, Wafid bertanya ke Choel apakah proyek P3SON sudah bisa dilelang dan Choel menyetujuinya dan hal ini dilaporkan Arief ke Teuku Bagus.

Penyuapan Setelah melakukan penghitungan, Teuku Bagus menyepakati permintaan tersebut dengan realisasi ‘fee’ akan diberikan melalui di-rektur PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso.

Dengan ditetapkannya KSO Adhi-Wika seba-gai pemenang proyek Hambalang total Andi men-dapatkan dana Rp4 miliar dan 550 ribu dolar AS.

Dana 550 ribu dolar AS berasal dari pengem-balian uang KSO Adhi-Wika kepada Grup Permai milik M Nazaruddin yang sebelumnya telah me-nyerahkan uang kepada Andi Alifian Mallaran-geng sejumlah 550.000 dolar AS atau sekitar Rp5 miliar yang diserahkan Deddy kepada Choel.

Sedangkan uang Rp4 miliar, diperoleh didapat secara bertahap yaitu Rp2 miliar dari PT Global Daya Manunggal (GDM) yaitu perusahaan sub-kontraktor untuk pekerjaan struktur, arsitektur asrama junior putra-putri dan GOR Serbaguna.

Uang diserahkan langsung ke Choel, Rp1,5 miliar dari PT GDM diserahkan juga kepada Choel dan Rp500 juta dari PT GDM diaserahkan Mo-hammad Fakhruddin kepada Choel.

Atas perbuatan tersebut, negara dirugikan Rp463,668 miliar sesuai dengan perhitungan BPK.

Deddy Kusdinar dalam perkara ini didakwakan Pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 jo pasal 18 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat ke (1) ke-1 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 20 ta-hun dengan denda Rp1 miliar. (ant/lid/beth)

Peran Pak Menteri di Balik Skandal HambalangMantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dis-

ebut memerintahkan pengerjaan proyek Pembangunan Lanjutan Pusat Pen-didikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang sesuai keinginannya serta mendapat keuntungan Rp4 miliar dan 550 ribu dolar AS

atau sekitar Rp9 miliar dari proyek tersebut.

ALIRAN “DANA HARAM” HAMBALANG

Andi Kebagian Rp 9 Miliar, Anas Kecipratan Rp 2,2 Miliar

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Upaya Pelindo III Tekan Biaya Logistik Nasional

Ada Titik Terang Pengungsi Kembali Siswa Mendapat Hadiah SIM Gratis

Warga Bawa Bambu Runcing Hadang Eksekutor

TERAPKAN WINDOWS SYSTEM

KONFLIK SYIAH SAMPANGUNGKAP PENCURIAN BATERAI

Penggusuran tersebut ditolak warga, karena dinilai hanya akal-akalan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya. Warga juga menyesalkan sikap aparat kepolisian yang dianggap terlalu berpihak kepada PT. KAI dengan turut melakukan penggusuran. Aparat dianggap bertindak sewenang wenang dengan melakukan upaya pembong-karan Kantor Kelurahan.

Pengacara dari pihak warga, H. Abdul Malik menyatakan bahwa tindakan aparat yang hendak mela-kukan penggusuran meru-pakan pelanggaran hukum. "Kami sangat menyesalkan tindakan kepolisian yang telah melenceng dari tugas pokoknya, seharusnya mere-ka melakukan pengamanan bukan sebagai eksekutor bangunan," tegas pengacara asal Madura tersebut, Kamis (7/11).

Abdul Malik juga menya-takan bahwa PT.KAI tidak berhak menggusur Kan-tor Kelurahan Perak Utara karena tanah yang ditempati bangunan tersebut sejatinya milik P. Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

"PT. KAI tidak mem-punyai hak atas lahan dan bangunan setempat, karena ini merupakan tanah milik Pelindo. Kalau memang mereka merasa memiliki, belinya kepada siapa dan mana AJBnya (Akta Jual Beli)," tambah Abdul Malik.

Hal senada diungkapkan salah satu tokoh masyarakat setempat, Abdul Ghoni, bahwa dalam hering ber-sama pemkot, camat pebean saat ditanya sekkota menga-takan bahwa pihak PT. KAI tidak mempunyai surat surat sebagai pemilik lahan terse-but, Senin (3/11). “Eksekusi ini terlalu dipaksakan, PT KAI mengklaim aset ini miliknya. Tapi mereka nggak bisa menunjukkan dasar hukumnya. Manuvernya sekarang sama aparat. Pada-hal siapa aparat? Mereka itu harusnya kan jadi pelindung dan pengayom masyarakat," tanyanya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, kedatangan tim eksekutor dijadwalkan pukul 10.00 WIB. Namun ternyata tim eksekutor datang lebih awal sekitar pukul 06.00 WIB. Tim eksekutor terdiri dari

puluhan pekerja dan aparat tersebut langsung dihalangi warga saat akan memindah-kan barang-barang di dalam kantor kelurahan tersebut.

"Pagi-pagi jam 06.15 WIB sudah datang bawa pasukan

preman mau melakukan penggusuran sekaligus ambil barang dan aset-aset yang ada di dalam kantor kelurahan," ujar Abdul Ghoni.

Diceritakan Ghoni, warga dan tim eksekusi yang datang

sempat pula melakukan adu dorong. "Hampir chaos tadi, kami sudah dorong-dorongan. Tapi akhirnya mereka mun-dur," terangnya.

Hingga pukul 12.00 WIB puluhan warga masih berjaga

di depan kantor kelurahan. Mereka masih mengantisipasi kedatangan tim eksekustor lagi.

Sementara Humas PT KAI Daops 8, Sri Winarto justru menyangkal adanya rencana eksekusi oleh timnya yang

dilakukan pada Kamis pagi."Nggak. Nggak ada tim ek-

sekusi pagi-pagi tadi. Lagian jam kerja itu jam 8 pagi mu-lainya. Nggak mungkin kalau jam 06.00 WIB sudah mulai di lokasi," sangkalnya.(ddy)

SURABAYA - Puluhan warga RT/RW 1 Kalimas Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Canti-kan Surabaya, menghalangi proses eksekusi kan-tor kelurahan mereka yang akan dilakukan oleh aparat kepolisian, Kamis (7/11). Tidak tanggung-tanggung, warga mempersiapkan diri dengan bambu runcing, sebagai tanda kesiapan mengha-dapi kemungkinan terburuk. Sempat terjadi aksi saling dorong antara petugas dan warga, namun tim eksekutor akhirnya mundur.

ddy/koran madura

HALANGI PROSES EKSEKUSI. Sejumlah warga RT/RW 1 Kalimas Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan Surabaya, menghalangi proses eksekusi kantor kelurahan mereka yang akan dilakukan oleh aparat kepolisian, Kamis (7/11).

SURABAYA - Menteri Aga-ma Suryadharma Ali menya-takan ada titik terang bahwa para pengungsi Sampang yang berada di kawasan Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur, dapat kembali ke kam-pung asal mereka.

"Hasil pembicaraan de-ngan para ulama di Madura, mereka terbuka untuk mene-rima para pengungsi karena hubungan mereka sesung-guhnya saudara juga," katanya kepada pers di Surabaya, Rabu malam.

Sebelumnya, Menag ber-sama beberapa pejabat Pemda Provinsi Jawa Timur (Jatim) seperti asisten III Sekda se-tempat, Edi Purwinarto, Dirjen Pendidikan Agama Islam Nur Syam, Rektor IAIN Ampel Abdl A'la, Kakanwil Kemenag Jatim Sudjak, menemui para pe-ngungsi itu di Jemundo.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam dan diisi dengan dialog terse-but, Menag mengakui ada ke-inginan kuat para pengungsi untuk kembali ke kampung halamannya.

Tapi, ia mengingatkan juga sebelum kembali ke kam-pung halamannya hendaknya para pengungsi bisa ngobrol-ngobrol dahulu dengan pihak Pemda setempat, termasuk para ulamanya.

"Ngobrol-ngobrol dahulu itu penting, sebab dari situ

mereka bisa tahu bagaimana arti penting tentang kehidu-pan yang baik dengan tetang-ga, rukun dan damai. Sesung-guhnya, siapa pun tahu, mereka itu adalah bersau-dara," kata Suryadharma Ali.

Abd. A'la selaku Ketua Ka-jian dan Rekonsiliasi Konflik Sampang, menyatakan pihak-nya memang sedang mendata para pengungsi yang ingin pu-lang ke kampung halamannya.

"Itu artinya, intansi terkait sudah harus memikir-kan dukungan logistik untuk membangun rumah di lokasi yang kini ditinggalkan pe-ngungsi," katanya.

Pihak instansi mana saja yang terlibat untuk mem-bangun rumah bagi para pe-ngungsi itu, Abd. A’la belum tahu. Tapi tentu harus dikoor-dinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan. Bisa Pemda Provinsi Jatim, Bisa Ke-menterian Perumahan Rakyat. Atau intansi lainnya.

Tapi, yang jelas, sebelum itu perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya hidup rukun di antara warga Sam-pang itu. Sebagai pengungsi memang harus menghormati kearifan lokal yang harus di-junjung bersama.

"Dialog perlu dikedepan-kan dan inisiatif harus datang dari pengungsi, sementara pe-merintah hanya memfasilitasi dan tak boleh ada intervensi

dari pihak mana pun," kata-nya.

Ia menjelaskan para pe-ngungsi harus steril dari pengaruh luar, namun ada saja pihak tertentu berupaya memberikan pengaruh se-hingga bisa menghambat re-konsiliasi.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim Sudjak mengatakan jumlah pengungsi Sampang di Sidoarjo tercatat sebanyak 69 kepala keluarga (KK). Se-lama di pengungsian, mereka mendapat perhatian berupa fasilias pendidikan bagi anak-anak, pelayanan kesehatan dan termasuk pemberian uang santunan sebesar Rp1.625.000 per kepala per bulan.

Sejatinya, jika pengung-si kembali ke kampung hala-mannya tidak ada masalah. Tentu sebelum itu perlu ada penyamaan persepsi. Para kiai sudah memberi pencerahan tentang arti penting hidup bertetangga, saling menghor-mati.

Untuk itu semua harus di-pahami sampai tingkat akar rumput. Harus diperhatikan, di antara mereka harus ada dialog.

"Tidak ada pemaksaan. Pe-merintah pun hanya memberi fasilitas, termasuk untuk uru-san ajaran, itu bukan domain pemerintah. Tetapi lebih dekat ke kalangan ulama setempat," katanya. (ant/edy/dik)

SURABAYA - Polrestabes Surabaya memberi reward terhadap FZ (17) warga Wonocolo siswa kelas III salah satu SMA di Surabaya, Kamis, (7/11). Reward terse-but diberikan karena peran pelajar tersebut dalam men-gungkap pencurian baterai salah satu tower seluler di Jl Prapen, Rabu (6/11).

Atas kepedulian dan ke-beraniannya, kepolisian lalu lintas Polrestabes Surabaya memberikan penghargaan berupa Surat Izin Menge-mudi (SIM). “Adik ini telah berhasil mengungkap pen-curian, sesuai petunjuk Ka-polrestabes, kami berikan padanya reward berupa SIM, tentunya sesuai prosedur tes praktek maupun teori," terang Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Raydian Kok-rososro.

Mantan KA SPKT Polda Jatim tersebut berharap tindakan pelajar terse-but menjadi teladan bagi masyarakat. “Kami ber-harap juga pada masyarakat umum, apabila melihat satu kejadian, tolong laporkan pada polisi, dan ini merupa-kan salah satu contoh bagi kita semua," Tandasnya.

Seperti diketahui, 3 dari 4 orang pencuri bateray tower seluler, berhasil ditangkap oleh Polisi Lalu Lintas (Po-

lantas) yang sebelumnya mendapat laporan dari FZ, yang langsung dilakukan penangkapan yang sebel-umnya sempat terjadi kejar kejaran di jl A.yani

Saat kejadian, FZ me-ngaku sempat mengikuti tersangka sebelum akhirnya melapor kepada aparat ke-

polisian. "Waktu saya mau ambil KTP di kelurahan, saya melihat satpam yang menge-jar mobil Senia B 1425 PZL sambil teriak maling, lan-tas saya ikuti mobil tersebut dan sesampai di Margorejo saya lapor polisi," terangnya, Kamis (7/11).

Aiptu Pendi yang men-

dapat laporan, lantas ber-kordinasi dengan anggota lantas yang berjaga di pos dolog, setelah dilakukan pengejaran terhadap mobil Senia B 1425 PZL (palsu) petugas berhasil menga-mankan 3 dari 4 pelaku yang ditetapkan sebagai tersang-ka.(ddy)

ddy/koran madura

UNJI MENGENDARAI MOTOR. FZ saat melakukan uji mengendarai motor untuk mendapatkan SIM gratis sebagai hadiah atas perannya dalam penangkapan komplotan pencuri baterai tower.

Hal itu tak lepas dari dukungan PT Pelindo III terhadap perusahaan pela-yaran yang membuka rute baru di wilayah kerjanya. Bentuk dukungan tersebut diantaranya adalah pem-berian previlage terhadap perusahaan pelayaran untuk melakukan ekspansi terhadap rute yang baru dirintis serta jaminan kemudahan dalam

hal pelayanan dan penyediaan fasilitas.

Salah satu bentuk pe-ningkatan pelayanan yang menjadi inovasi Pelindo III adalah Windows System on Schedule yang dirintis sejak tahun 2009 untuk rute pelayaran Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Banjarmasin.

Dengan pelayanan Win-

dows system on Schedule ini, Pelindo III berkomitmen memberikan kepastian sandar kepada pengguna jasa (pela-yaran petikemas domestic) sesuai jadwal kedatangan kapal, sehingga dapat men-ingkatkan kunjungan kapal dengan target Turn Round Voyage (TRV) 5 hari.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief mengata-kan bahwa penerapan sistem ini memungkinkan perusa-haan pelayaran mendapat-kan kepastian pelayanan jasa kepelabuhanan melalui penjadwalan kedatangan/keberangkatan kapal. Peru-sahaan pelayaran dapat me-nekan biaya tetap yang harus

dibebankan sebagai akibat meningkatnya jumlah voy-age kapal. Dengan kepastian jadwal, kegiatan operasional di pelabuhan bisa dilakukan dengan terencana, lancar dan tertib.

“Kami berinisiatif mengumpulkan perusahaan pelayaran petikemas domestik setiap akhir bulan. Kemudian kami berkoordinasi melaku-kan scheduling system untuk memastikan jadwal kedatan-gan dan jadwal sandar kapal untuk periode satu bulan kedepan. Perusahaan pela-yaran yang ingin berpartisi-pasi dalam sistem ini diwa-jibkan mendaftarkan kapal dan target muatan (sesuai ketentuan yang telah disepa-

kati), dengan demikian kami dapat mengatur tambatan dan peralatan guna meningkatkan pemanfaatannya sehingga dapat tercapai optimalisasi fasilitas dan peralatan,” ung-kapnya di kantornya, Sura-baya, Kamis (7/11).

Lebih lanjut Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan bahwa, pelayanan berbasis Windows System on Sched-ule ini telah dikembangkan di beberapa pelabuhan di Pelindo III. Dan seiring perkembangan tersebut telah terealisasi beberapa rute Windows System On Schedule untuk pelayaran petikemas domestik diantaranya rute Pelabuhan Banjarmasin (Kal-

sel)–Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Sampit (Kalteng), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Bumiharjo (Kumai-Kalteng), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Batulicin (Tanah Bumbu-Kalsel), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Lembar (Mataram), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Benoa (Bali), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)–Pelabuhan Tenau (Kupang-NTT), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya)-Pelabuhan Makasar.

Pelindo III juga telah menyiapkan Terminal Teluk Lamong yang akan mulai

dioperasikan Mei 2014 guna mendukung pengembangan pelayanan berbasis Windows System on Schedule. Dengan dioperasikannya Terminal Teluk Lamong diharapkan dapat dibuka rute baru Win-dows System on Schedule dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke pelabuhan lain di wilayah kerja Pelindo III mau-pun pelabuhan di luar wilayah Pelindo III seperti Medan, Samarinda, Balikpapan, Bitung dan Papua. Selain itu, pengoperasian Terminal Teluk Lamong diharapkan dapat menjadi titik balik dalam mengurai kepada-tan yang saat ini terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (ara)

SURABAYA – Sebagai wujud nyata komitmen kerjasama antara Pelindo III dengan perusahaan pelayaran petikemas domestik, telah terjadi pening-katan jumlah rute pelayaran petikemas domestik, kalau pada tahun 2012 lalu hanya 29 rute, namun hingga bulan November 2013 ini telah bertambah menjadi 32 rute.

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Pemilik Wisma Menolak, Mahasiswa Mendukung

Pilwawali Tertunda Lagi

Polrestabes Sidak 147 Buah Senpi Milik Anggotanya243 PSK Menerima Bantuan Rp 1,4 Miliar

PENUTUPAN LOKALISASI PELACUR PEMBAHASAN RAPBD

PENYALAHGUNAAN SENJATA APIPENUTUPAN LOKALISASI

ara/koran madura

SAPI DIJUAL. Hewan ternak sapi yang berada di Pasar Hewan jalan Achmad Yani, Surabaya saat dipajang dan siap dijual, Kamis (7/11).

Pemprov Menyarankan Petani Tebu Beternak Sapi

“Petani tebu sekarang harus punya sapi, karena har-ga sapi sekarang cukup tinggi dan ini jelas menguntungkan petani,” ujar Soekarwo, Kamis (7/11).

Saat ini, ujar Pakde sapaan akrab Soekarwo, harga sapi untuk bobot hidup mencapai Rp 35 ribu/kg. Untuk ongkos produksi (perawatan dan pa-kan) hanya butuh sekitar Rp 23-25 ribu, sehingga keuntun-gannya sangat besar.

Menurut Pakde, dalam proses produksi (ternak) sapi yang paling tinggi adalah bi-aya pakan hingga mencapai 70 persen. Namun jika petani tebu mau ternak sapi, ia pun menjanjikan bakal memberi-kan bantuan alat pengolah pakan ternak (mini feed meal) seperti yang telah dihibahkan Pemprov Jatim.

Pakde mengatakan, jum-lah sapi di Jatim 2012 lalu sekitar 5 juta ekor. Jumlah itu kabarnya menurun (dari data

BPS Jatim) yakni penurunan jumlah sapi di Jatim sekitar 1,2 juta ekor atau mencapai sekitar 24 persen menjadi 3,8 juta ekor.

“Penurunan jumlah sapi Jatim karena banyak pedagang dari Jawa Barat dan DKI Ja-karta yang bawa truk ke pasar-pasar di Jatim dan memborong sapi Jatim. mereka suka sapi

disini karena sehat dan dag-ingnya itu enak,” jelasnya.

Meski menurun, lanjut pa-kde, hal tersebut tidak akan berpengaruh pada stok keter-sediaan untuk suplai luar da-erah. “Kami tetap memasok kebutuhan provinsi lain. Kon-tribusi suplai sapi potong Ja-tim sekitar 14,5% dari kebutu-han nasional,” tegasnya.

Adapun jumlah suplai untuk DKI tahun ini akan da-pat suplai sebanyak 119 ribu ekor dan Jabar mendapat 104 ribu ekor. SelaIn itu, suplai juga tetap dilakukan untuk daerah lain, seperti Banten, Kalimantan Selatan, dan ber-bagai provinsi di Sumatera. Tahun ini, Jatim tetap siap

menyalurkan 288.243 ekor sapi potong untuk didistri-busikan ke sejumlah daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur mengatakan, hingga akhir 2012, untuk sapi potong mengalami kelahiran 992.085 ekor, pengeluaran ter-nak (penjualan ke luar Jatim) 169.706 ekor, pemotongan untuk konsumsi warga Jatim 520.188 ekor, dan kematian ternak 72.011 ekor.

Dari perkembangan data itu, maka pertambahan popu-lasi sapi di Jatim 2012 men-capai 230.180 ekor. Sehingga populasi akhir dari data yang dirilis Disnak Jatim yakni sapi potong 2011 sebanyak 4.727.298 ditambah surplus 2012 sebanyak 230.180 ekor menjadi 4.957.478 ekor.

“Jika terjadi penurunan hingga 1,2 juta ekor seperti dari data BPS, maka pertan-yaannya kemana sapi-sapi itu sekarang hilang dimana? Kami tidak menyalahkan data BPS Jatim, tapi data itu perlu dic-ermati lebih mendalam karena data parameter peternakan menunjukkan adanya per-tumbuhan positif yakni kela-hiran lebih besar dibanding pemotongan, pengeluaran, dan kematian ternak,” papar Maskur. (ara)

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengimbau petani tebu untuk bertenak sapi, pasalnya pakan sapi dapat diambilkan dari daun tebu. Hal tersebut semakin tingginya harga daging saat ini dan menurunnya jumlah populasi sapi di Jatim, sehingga peluang usaha yang cukup menjanjikan untuk petani tebu.

ara/koran madura

DISKUSI PANEL. Paguyupan Pedagang Sapi Potong dengan Dinas Peternakan Jatim di RPH Kota Surabaya saat diskusi panel “Krisis Sapi di Jatim” , beberapa waktu lalu.

SURABAYA - Niat baik Pemerintah Kota Surabaya untuk menutup seluruh lokalisasi ternyata terus menemui ken-dala, terutama dari pemilik wisma di lokalisasi yang hendak ditutup.

Sasaran pertama lokalisasi yang hendak ditutup adalah Moroseneng. Sebagian besar pemilik wisma yang mencari nafkah di lokalisasi yang terletak di pinggiran kota ini enggan untuk menutup usahanya. “Saya tidak tahu harus berkerja apa, namun saya tidak bisa melawan, kami tinggal menunggu pasrah saja,” ujarnya Dasinah, salah satu pemilik wisma yang berdiri sejak tahun 1986 di Lokalisasi tersebut, Kamis (7/11).

“Jika memang kawasan ini ditutup, mungkin saya men-coba membuka warung di pinggir jalan, tapi pasti nanti saya ganti berurusan dengan Satpol PP karena dianggap meng-ganggu,” tambahnya.

Berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk menutup tempat terlarang tersebut tidak mampu membuat pemilik wisma luluh. Selain memberikan pelatihan khusus bagi seluruh penghuni lokalisasi, pemkot juga akan mem-berikan kompensasi sebesar 7 juta rupiah, bagi pemilik wisma yang menutup tempatnya dengan suka rela.

Seorang pemilik wisma, Marsono mengaku kecewa de-ngan perlakuan Pemkot Surabaya. Pasalnya kompensasi yang akan mereka terima dirasa tidak cukup untuk mem-bangun sebuah usaha baru sebagai pengganti wisma yang akan dibubarkan nanti. Bahkan kompensasi yang akan mereka terima, nilainya turun menjadi 5 juta rupiah.

“Uang sebesar itu, tidak cukup untuk membuat usaha kecil sekalipun. Membuat gerobak jualan saja bisa lebih dari dua juta, sedangkan untuk membayar kontrakan saya, tiap tahunnya mencapai 9 juta rupiah,” ujar Marsono.

Marsono juga meyakini bahwa penutupan lokalisasi ha-nya akan membuat Pekerja Seks Komersial (PSK) menyebar dimana—mana. Hal ini terbukti sejak wacana penutupan lokalisasi digulirkan, beberapa anak buahnya memilih untuk keluar dari wisma dan menyebar ke jalan-jalan maupun beberapa tempat di Surabaya yang sekiranya masih aman.

“Saya yakin, jika lokalisasi ini ditutup pasti akan se-makin banyak yang jual diri di pinggir-pinggir jalan. Asal tahu saja, kami tidak pernah memilih untuk mencari nafkah dengan cara seperti ini, kondisi yang memaksa,” ujarnya.

Menurut marsono kawasan ini tergolong tertib. “Se-lain pengobatannya rajin, kami juga berupaya memberi-kan manfaat bagi desa. Bahkan untuk pembangunan jalan kami tanggung sendiri. Apakah ini yang dibilang penyakit masyarakat,” cetus Marsono.

Sementara itu, tidak sedikit warga Surabaya yang men-dukung wacana penutupan lokalisasi. Salah satunya oleh Sefry Ilhamsyah, Anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya. Menurutnya, penutupan lokalisasi itu mutlak dilakukan, tidak ada alasan mencegahnya.

“Sudah jelas penutupan itu langkah positif, kok masih ditentang. Paling yang menentang hanya pemilik wisma dan PSKnya. Pemerintah harus jalan terus, tidak usah takut sama germo,” tandasnya.(ddy)

SURABAYA – Sidang Paripurna DPRD Surabaya dengan agenda Pemilihan Wakil Walikota (Pilwawali) Surabaya hingga Kamis (7/11) masih berstatus skorsing.

Dalam daftar hadir pe-serta paripurna tercatat baru 32 anggota dewan yang hadir sejak Rabu (6/11). Ha-nya ada penambahan satu orang, yakni Mazlan Man-sur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara total anggota DPRD Sura-baya adalah 49 orang.

Pantauan Koran Madu-ra, sidang paripurna yang diagendakan pukul 10.00 Wib tersebut terkatung-katung. Hingga pukul 15.00 Wib ruang rapat paripurna tampak sepi.

Bahkan, Walikota Sura-baya Tri Rismaharini yang datang sejak pukul 10.00 Wib akhirnya sekitar pukul 11.30 Wib meninggalkan gedung DPRD Surabaya.

“Rapat belum dimulai lebih baik kita menjalan-kan tugas lain saja, masih banyak pekerjaan yang menanti ini,” ujar Tri Ris-maharini saat akan men-inggalkan Gedung DPRD Surabaya, Kamis (7/11).

Tri Rismaharini menga-ku bingung rapat paripurna yang terkatung-katung sejak Rabu (6/11). Apalagi hal tersebut berdampak pada pembahasan APBD tahun 2014. Jika kondisi tersebut terus berlangsung maka akan berimbas pada pembangunan kota Sura-baya. “Ini yang kita susah-kan, kepentingan rakyat akan terganggu, dan pem-bahasan serta pengesa-han APBD akan tertunda,” tegasnya.

Sementara itu, pimpi-nan DPRD Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengatakan, rapat paripurna dapat di-laksanakan atau dianggap kuorum jika anggota de-wan yang hadir mencapai ¾ atau 37 anggota dewan.

Wisnu berharap, para politisi di DPRD Surabaya mau mengesampingkan kepentingan poltik dalam proses pemilihan wakil walikota. Jika situasi terse-but terus berlangsung, otomatis agenda sidang lainnya bakal terganggu, karena bersentuhan lang-sung dengan kepentingan masyarakat. (ara)

ddy/koran madura

NIKMATI SECANGKIR KOPI. Salah seorang PSK di Lokalisasi Surabaya sedang menikmati secangkir kopi di siang hari beberapa hari yang lalu.

SURABAYA – Untuk mengecek kelayakan senjata api (senpi) yang dibawa ang-gota polisi yang berdinas di jajarannya, Polrestabes Sura-baya melakukan sidak ter-hadap senpi yang dibawa para anggota polisi tersebut.

Sidak senjata melipu-ti pengecekan senpi yang dibawa para anggota, baik yang bertugas dilapangan maupun yang berada di fung-si-fungsi pembinaan, yang berdinas di Polrestabes Sura-baya sendiri ataupun yang be-rada di polsek-polsek jajaran. Dalam sidak yang berlang-sung selama selama satu pe-kan tersebut, tidak ditemukan pelanggaran berat yang cukup berarti.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, sidak senjata dalam bentuk pemeriksaan rutin yang berlangsung di ruang eksekutif Polrestabes Surabaya ini adalah kegiatan rutin yang memang dilaku-kan provost sebagai fungsi kontrol, selama tiga bulan sekali.

“Pengecekan ini kami lakukan secara random. Untuk jumlahnya, dalam pemeriksaan kali ini, sekitar 147 senjata dari seluruh ang-gota polisi yang berdinas di jajaran Polrestabes Surabaya. Prosedur pengecekan yang dilakukan berupa pemerik-

saan surat-surat identitas kepemilikan senjata api oleh anggota yang membawa senpi tersebut. Selain itu, si pembawa senjata api juga dilakukan pemeriksaan kes-ehatannya, apakah masih la-yak memegang senjata api, “ ujar Setija.

Setija menyatakan bah-wa seluruh senpi yang dis-idak dalam kodisi baik dan dilengkapi surat resmi yang masih berlaku. “Dalam ta-hapan terakhir ini pimpinan kemudian memeriksa satu persatu senpi yang disidak. Hasilnya, dari seluruh sen-pi yang diperiksa kemarin, untuk masalah surat-surat, masih berlaku. Namun, un-tuk senpinya, banyak dite-mukan yang masih kotor,” lanjut Setija.

Menyikapi hal tersebut, Polrestabes membagikan min-yak senpi atau lantak kepada seluruh anggota, khususnya anggota yang senpinya masih kotor.

Masih menurut Setija, pemeriksaan senpi secara rutin ini, selain untuk te-rus memantau kelengkapan surat-surat yang dibawa pe-miliknya, juga untuk men-gontrol penggunaan senpi tersebut. Jangan sampai terulang kasus penembakan oknum anggota Brimob yang terjadi di Cengkareng be-berapa waktu lalu.(ddy)

ddy/koran madura

MEMERIKSA SENPI. Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Marsudianto saat memeriksa senpi beserta dokumen suratnya.

SURABAYA – Sebanyak 243 Pekerja Sek Komersial (PSK) akhirnya menerima bantuan modal dari Ke-menterian sosial, setelah menunggu hampir tiga bulan setelah penutupan loka-lisasi Klakahrejo, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Total bantuan modal yang dialokasikan pemerintah pusat mencapai sekitar Rp 1,4 miliar.

“Dana tersebut meru-pakan bagian dari bantuan yang diberikan selain pelati-han keterampilan kerja,” ujar Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos, Soni W Manalu, Kamis (7/11).

Hal tersebut dilakukan agar mantan penghuni lokalisasi Klakahrejo bisa memulai usaha baru.

Dikatakannya, bantuan dana yang diberikan Kemen-sos merupakan tindak lanjut dari penutupan lokalisasi Klakah Rejo pada 25 Agustus 2013 lalu. Dukungan tersebut diharapkan mampu mem-berikan stimulus bagi para penghuni lokalisasi untuk terjun ke profesi barunya.

Sebelum diberi bantuan modal, para PSK juga menda-pat pelatihan keterampilan kerja dari pemerintah mulai dari Kemensos, Pemprov Jawa Timur, hingga Pemkot Surabaya. Ketiga instansi pe-merintahan kompak mem-beri kontribusi penanganan

pasca penutupan lokalisasi. Kemensos dengan bantuan modal untuk 243 PSK senilai Rp 1 miliar lebih dan pe-laksanaan bimbingan sosial selama 7 hari.

Sementara Pemprov Ja-tim memberikan bantuan so-sial kepada keluarga rentan/mucikari masing-masing Rp 5 juta untuk 71 orang. Sedangkan Pemkot Surabaya lebih fokus pada pelatihan keterampilan kerja.

Soni menambahkan, Kemensos tidak sembaran-gan mengalokasikan dana bantuannya. Adapun alasan-nya selain faktor perhatian kepala daerahnya, juga ka-rena besarnya dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. Bantuan usaha semacam ini diyakini mampu membuat kehidu-pan ekonomi masyarakat semakin produktif.

Asisten IV Sekkota Sura-baya, Eko Haryanto mengata-kan, Pemkot tengah berusaha membuka lapangan pekerjaan baru dengan memaksimalkan pelatihan keterampilan meru-pakan program pemkot dalam upaya mengentaskan warga lokalisasi dari profesi lamanya.

Komitmen pemkot memberikan pendampingan pascapenutupan lokalisasi nyatanya membuahkan hasil. Seperti yang terjadi di eks lokalisasi Dupak Bangunsari. Di kawasan yang dulunya

terkenal sebagai pusat pros-titusi kini mulai bermun-culan UKM-UKM baru dan produknya cukup beragam. Mulai dari makanan ke-masan, pernak-pernik, keset, hingga aneka kue. Bahkan, cakupan bisnisnya sudah mampu menembus pasar internasional.

Sebelumnya, saat penu-tupan lokasilisasi pada 25 Agustus lalu, ratusan muci-kari dan WTS mengamuk di hadapan Walikota Surabaya, Tri Risma Harini. Mereka berdemo membawa spanduk dan plakat berisi hujatan kepada Risma dan Pemkot Surabaya. Di antaranya, bertuliskan

“Jangan lenyapkan sumber makan kami. Tolong fikirkan nasib kami, kami butuh makan. Tolong…ja-ngan egois.”

Melihat hal itu, Risma pun mendatangi para PSK dan merebut salah satu plakat yang dibawa oleh salah satu PSK yang berada di barisan paling depan. Saat itu, PSK yang membawa spanduk tidak mau meny-erah. Akibatnya, bentrok antara Risma dan massa tidak terhindarkan. Petugas kepolisian dan Satpol PP langsung mengamankan Ris-ma dari kerumunan massa. Sementara para massa tak bergeming dan melanjutkan unjuk rasa. (han)

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235| TAHUN II6 PROBOLINGGO

PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo harus belajar un-tuk bersabar. Pasalnya, untuk mengambil alih bangunan gedung “Probolinggo Plaza” yang ada di Jalan Panglima Sudirman (Pangsud) itu, Pem-kot membutuhkan waktu se-lama 30 tahun lamanya.

“Untuk mengambil alih ge-dung itu, menunggu 30 tahun lamanya,” ujar Ketua Komisi A DPRD Kota Probolinggo, As’ad Anshori kepada wartawan, Kamis (7/11).

Jawaban pengambil alihan itu, saat gelar hearing Komisi A bersama pihak PT Avila Prima, Rabu (6/11) kemarin. Dalam hearing itu, PT Avila Prima sebagai pihak yang memban-gun gedung tersebut diwakili oleh Herry. Sedangkan pihak Pemkot diwakili oleh Kabag Hukum, Agus Hartadi, Didik Sudiknto sebagai Ketua Tim Advokasi dan Kasi Intel Kejak-saan Negeri Kota Probolinggo, Danang Prasetyo sebagai ang-gota tim advokasi.

As’ad menjelaskan, un-tuk mengambil alih gedung

Probolinggo Plaza itu me-mang tidak mudah. Terbukti, hearing dewan dengan agenda penyelesaian gedung tersebut sudah terhitung ke delapan kalinya. “Hearing ini sudah yang ke delapan. Baru ke-mudian sekarang ditemukan jawabannya,” imbuh politisi PKNU itu.

Berdasarkan data, per-janjian antara Pemkot de-ngan PT Avilla itu dilakukan pada tahun 1987 silam, sejak pemerintahan Walikomadya Probolinggo, Latief Anwar. Sedangkan Pemkot baru boleh mengambil alih gedung terse-but pada tahun 2017 menda-tang.

“Jadi bukan sekarang, tapi pada tahun 2017 mendatang Pemkot baru boleh mengambil alih gedung Probolinggo Plaza itu,” tandas As’ad lagi. Semen-tara itu, Ketua tim advokasi, Didik Sudiknyo menjelaskan, Pemkot akan mengambil alih gedung Probolinggo Plaza itu secara keseluruhan. Baik se-cara fisik maupun secara pen-gelolaannya.(ugi).

GEDUNG

Pemkot Ambil Alih Probolinggo Plaza

HARUS BERSABAR, Jawaban pengambilalihan Plaza Probolinggo itu, saat digelar hearing bersama Komisi A dan pihak PT Avila Prima.

Menurut Kepala Di-nas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Endang Astuti, jumlah pengidap HIV AIDS terus mengalami peningka-tan. Karena penyakit terse-but seperti halnya fenomena gunung es. “Semakin terus ditelusuri penyakit tersebut mengalami kenaikan jumlahnya,” ka-tanya kepada warta-w a n , Kamis (7/11).

M e n u -rutnya, jumlah penderita dari tahun 2000 sampai dengan Oktober 2013 jumlah penderitanya mencapai 604 orang de-ngan rincian 418 orang yang masih hidup dan176 orang telah meningal du-nia. Dari jumlah tersebut yang sebanyak 75 persen dari jenis kelamin perem-puan sedangkan yang 25 persennya dari golongan

kaum laki-laki.“Ini terungkap ketika ada

kebijakan untuk mencari pen-gidap penyakit HIV AIDS guna mencegah penularannya pen-yakit yang berbahanya itu,” tandas Endang Astuti.

Endang Astuti menam-bahkan, penderita yang pal-

ing banyak mengidap penyakit berbahaya

itu. Lanjut, Endang dari kalangan ibu rumah tangga. Ka-

rena penular-an terha-dap ibu r u m a h

tangga

t e r s e -but disebabkan ke-cerobohan dari suaminya.“Kemungkinan besar suaminya suka jajanan kepasangan lain. Sehingga dampaknya kepada istri-istrinya,” terangnya.

Sedangkan daerah yang paling banyak pender-ita HIV AIDS di Kabupaten Probolinggo yakni di daerah Kecamatan Paiton, Kraksaan, Besuk, Dringu dan Krucil dan Kecamatan lainnya hanya berkisaran angka satuan penderita.”Kemungkinan dae-rah tersebut, banyak temapt-tempat lokalisasi,”beber En-dang Astuti.

Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Probolinggo, Ismail Panji, membenarkan tingginya pengidap penyakit terse-but. Sebab penyakit tersebut pemerintah saat ini benar-benar serius mencegah pe-

nularannya. Sehingga data tersebut terus mengalami penambahan sejalan dengan upaya itu. “Jadi kasusnya seperti gunung es, kalau di-cari maka terus akan terli-hat,” ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga terus melakukan upaya pencegahaan dengan mel-akukan upaya sosialisasi akan bahaya penyakit tersebut , kepada sekolah-sekolah SMP dan SMA di wilayah Kabu-paten Probolinggo.“Karena penyakit tersebut sekarang banyak menular lewat terlalu seringnya gonta gati pasan-gan. Bukan lagi dari jarum suntik,” pungkas Ismail Pan-ji.(fud)

Fenomena Gunung Es Penderita HIV AIDS TerbongkarKasus Tertinggi dari Kalangan Ibu Rumah TanggaPROBOLINGGO - Tingginya angka pengidap pen-yakit HIV AIDS di Kabupaten Probolinggo sedikit mengejutkan, pasalnya jumlah penderita penyakit tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun keta-hun.

PROBOLINGGO - Paguy-uban Pedagang Kaki Lima (PKL) mempertanyakan soal penarikan retribusi. Pasalnya, di Kota Proboling-go masih banyak PKL yang belum ditarik retribusi. Salah satunya, PKL yang ada di ja-lan dr. Sutomo.

“PKL di jalan itu sam-pai sekarang belum ditarik retribusi,” ujar Ketua Paguy-uban PKL Kota Probolinggo, Alif kepada wartawan, Kamis (7/11).

Tak hanya di jalan itu, namun di daerah jalan Cok-roaminoto, Jalan Pahlawan dan beberapa lokasi yang

menjadi tempat mangkal PKL, hingga kini belum di-lakukan penarikan. Padahal Memorandum of Under-standing (MoU) antara pihak Pemkot dengan paguyuban sudah dilakukan.

“MoU-nya sudah dilaku-kan, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA). Padahal MoU tersebut sudah diketahui oleh Walikota,” katanya.

Banyaknya PKL yang be-lum ditarik retribusi, justru dinilai merugikan pihak Pem-kot. “Kan eman tidak ditarik

retribusi. Paguyuban sendiri mau menarik juga tidak enak. Makanya, sampai sekarang kita mempertanyakan soal itu. Kenapa bagian pendapa-tan tidak menarik retribusi terhadap sebagian PKL yang ada di Kota Probolinggo,” tandasnya.

Di Kota Probolinggo, jumlah PKL sebanyak 3000 orang. Angka itu merupakan jumlah keseluruhan. Semen-tara PKL yang masuk data di paguyuban hanya sebanyak 900 orang.

Untuk melakukan pen-ertiban terhadap keberadaan PKL, tahun 2014 mendatang paguyuban akan melaku-kan pendataan. Pendataan itu dilakukan karena hampir setiap tahun data PKL terus bertambah.

“Kalau ada program dari pemkot, PKL yang tidak ter-data tidak akan mendapatkan bantuan. Karena yang men-dapatkan bantuan tersebut hanya PKL yang sudah masuk data paguyuban,” terang dia.

Untuk menertibkan ke-beradaan PKL, paguyuban tidak hanya cukup berdiam diri. Namun terus melakukan pembinaan berupa penataan soal kebersihan yang harus tetap dijaga.(ugi).

PASAR

Paguyuban Pertanyakan Retribusi PKL

PROOLINGGO - Bantuan Siswa Miskin (BSM) kini mu-lai menjadi sorotan sejumlah kalangan. Di Kota Proboling-go, ada sejumlah sekolah yang disinyalir penyaluran BSM tidak tepat sasaran.

Tidak tepatnya sasaran tersebut, siswa yang katagori berasal dari keluarga mampu, ternyata juga mendapatkan BSM. “Ini kan sudah tidak tepat sasaran,” ujar seorang anggota Komisi A DPRD Kota Probolinggo, Abd Aziz ke-pada wartawan, Kamis (7/11).

Padahal, kata dia, BSM tersebut peruntukannya untuk siswa dari keluarga miskin. Namun, fakta di lapangan masih ada temuan penyaluran BSM diberikan kepada siswa dari keluarga mampu. “Saya sering men-dapatkan laporan, kalau pen-yaluran BSM itu tidak tepat sasaran,” tandasnya.

Aziz mengatakan, per-soalan BSM yang disinyalir tidak tepat sasaran itu sudah ia bahas di Badan Anggaran (Banggar) DPRD. Bahkan, pihaknya sempat meminta kepada Diknas setempat agar melakukan pengawasan se-cara ketat soal penyaluran BSM itu. “Kita sudah minta kepada Diknas agar melaku-kan pengawasan secara ketat

kepada setiap sekolah terkait penyaluran dana BSM itu,” terang dia.

Sayangnya, Aziz tidak menjelaskan, sekolah mana saja di Kota Probolinggo yang disinyalir penyaluran BSM itu tidak tepat sasa-ran. “Pokoknya ada bebera-pa sekolah. Saya seringkali mendapatkan laporan dari masyarakat kalau penyalu-rannya kurang tepat sasa-

ran,” timpalnya. Salah satu contoh, or-

angtua siswa yang bekerja sebagai PNS. Nah, siswa seperti itu, menurut dia, tidak layak mendapatkan BSM. “Kalau siswa yang or-angtuanya bekerja PNS kan tidak layak mendapatkan BSM itu. Namun kenyat-aannya, banyak siswa yang orangtuanya PNS, tetapi mendapatkan BSM,” tan-das anggota FKB itu.

Sementara itu, Kepala Diknas Kota Probolinggo, Endro Suroso hingga berita ini ditulis belum berhasil dikonfirmasi. Saat dikon-firmasi melalui ponselnya, hanya terdengar nada sam-bung dan tidak diangkat. (ugi).

BANTUAN SISWA MISKIN

Dewan Temukan BSM Tidak Tepat Sasaran

Tidak tepatnya sasaran tersebut,

siswa yang kategori berasal

dari keluarga mampu, ternyata

juga mendapatkan BSM.

PROBOLINGGO – Meski penghujung tahun masih tinggal satu bulan lagi, pen-jual terompet musiman di Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo mulai marak. Seperti disepanjang jalan Kota Kraksaan, beberapa penjual terompet menjaja-kan dagangannya dengan berbagai ukuran dan bentuk.

Salah satunya, Karmin (38) warga asli Kota Solo Jawa Tengah ini yang sudah dua minggu lalu menggelar lapak dagangan terompet. “Kalau tahun ini, penjualan terompet kertas menurun dan pedagang banyak be-ralih menjual terompet plas-tik. Disamping tahan lama, terompet plastik juga tidak akan rusak kalau terkena hu-jan seperti musim sekarang,” bebernya kepada wartawan, Kamis (7/11).

Harga terompet plastik ini bervariasi. Kalau ukuran kecil, dijual seharga Rp15 ribu. Sedangkan ukuran be-

sar, dijual Rp 20 ribu. “Tapi masalahnya, pembeli masih sedikit. Paling, dalam sehari yang laku hanya 3-5 buah,” terang Karmin.

Karmin menambahkan, menjual terompet ini hanya dilakoninya saat momen jelang tahun baru saja alias musiman. Sedangkan setiap harinya, dirinya sebagai buruh serabutan. “Untuk terompet kertas, saya juga menjual. Tapi karena musim hujan, saat ini tidak saya ke-luarkan takut rusak,” tandas Karmin.

Tak hanya itu, terompet jenis kupu-kupu dijual se-harga Rp10.000, jenis naga Rp10.000-Rp12.000, dan jenis kerucut panjang se-harga Rp5.000. “Saya jual terompet dengan harga yang berbeda-beda, yang paling mahal terompet jenis naga, karena bentuknya be-sar dan cara membuatnya sulit, dan yang paling mu-rah terompet jenis kerucut,

pertengahan terompet jenis kupu-kupu, ya laumayan walaupun ini usaha musi-man tetapi lumayan,” pa-parnya.

Sementara itu, pedagang lainnya, Iwan mengaku, tahun ini omzet penjualan terompet menurun dibanding tahun lalu. Pasalnya, kalau tahun lalu meski perayaan tahun baru masih lama, sudah ban-yak pembeli yang memburu terompet, terutama kalangan ibu-ibu. “Sekarang ini turun dibandingkan tahun lalu,” ce-tusnya.

Dia mengatakan, untuk berjualan terompet ia me-nyediakan modal awal sebe-sar Rp 250 ribu. Sementara keuntungan yang diperoleh minimal Rp 50 ribu per hari dalam kondisi normal. Se-dang pada saat hari H, lanjut dia, keuntungan dapat men-capai Rp 200 ribu - Rp 300 ribu.

Hal senada dikemukakan pedagang terompet musiman

Jumaenah. Menurut ibu dua orang anak ini, meskipun ter-ompet yang dijualnya bukan buatan sendiri, namun dari setiap penjualan terompet mendapatkan keuntungan ra-ta-rata Rp 2.500.

“Kalau dalam sehari ter-jual 10 terompet, maka bisa mendapatkan Rp 25 ribu. Lu-mayan untuk membeli lauk,” kata perempuan yang sudah ditinggal suaminya dua tahun silam.

Mengenai harga terom-pet tersebut, lanjut dia, har-ganya bervariasi mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu per buah. Hal itu tergantung dari bahan dan modelnya. “Kalau hanya menggunakan bahan karton dijual lebih murah dibandingkan yang terbuat dari bahan campu-ran plastik dan karton. Na-mun yang umum diminati anak-anak adalah dari bahan karton yang memiliki hiasan berwarna-warni,”pungkas Jumaenah.(hud).

BISNIS

Penjual Terompet Musiman Mulai Marak

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO. 0235 | TAHUN II 7BUDAYA

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Ab-rari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Maaf untuk Bapak dan Emak

Merefresh Jiwa

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan diser-tai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Redaksi

Cerpen : Benazir Nafilah*

ANALEKTA;m/i1/Serampai rindu mengendap pada senja mengabutberkisah pada malam pualamtentang_aku yang dilindas waktu;sebentuk sabotase mengingatmulalu kau tumbuh serupa kembang dikuncup bidaraaku memetikmu sebelum embun, lalu kau mendarahiku

serupa sepadang sajak nyalatahukah, darahku bersimbahmenjadikanmu kata yang tak usai kueja_hanyut melebur dalam sajakku.

2/Adalah surga yang jatuh diputikmuLesup terpahat rinduSementara pagi mengembul mengeringkan pelanAku menjemputmu dengan sebilah mawar yang hampir melayu disajakkuAku menanamnya seusai september yang bisuTerimalah sebagai setandan melankoli; mawarku merin-dumu

3/Jika malam mengisahkan awan yang berpendar serupa ku-nangAku melukismu, sebasah perjumpaan semuSementara sengaumu yang berserakan dirintik hujanSeakan meminangku menjadi gerimisMeresap diseonggok tanah; menguapMenjadi embun yang berarakLalu pecah menumpah hujan

4/_Malam berkincir memekikkuPada lipatan waktu yang memburukuDipenghujung syair rembulan keseribuaku menemuimudipusara tempat menunggu.

2013

MEMORANDA BASAH_mengenangmu

Bulan meruncing menusuk rindu perlahansetelah hujan, nganga luka yang menyisahkan gerimissekutip sujud yang terus saja basahseakan garang mengusir malam, menjadi pualambaru saja sekelabat sajak yang kilaptegak serupa alifmu, melahirkan bayi yang sulit kutebak“lantas diranting mana kau sisakan gelegak tawayang tak sampai gunung memekiknyasementara embun meleburmu serupa abu”Disebaris musim tersingkap layuaku merampungkan tangisyang tak mungkin reda untuk hari iniserumpun kisah beku dipadang rindumenjelma sederai bayang yang melumutmeringkuk dirapat rusuk.

2013

TUKIMIN MELUKIS KOTA (2)tukimin melukis kota. dengan jemarinya ia guratkan kota yang telah berubah. wajah-wajah manusia muram. `berapa banyak rumah yang harus di tumbangkan,tukimin?berapa sawah berubah menjelma rumah mewah?` kau tak men-jawabnya dengan kata-kata. karena apa? (takutkah engkau untuk mengatakannya dengan mulutmu?)tukimin melukis kota. warna-warna memar tumpah ruah di kanvas, meledak juga tangisnya dilukisan kota yang ter-bakar!

Sumenep, 2013

*) Lahir pada tanggal 18-9-1993. Aktif di LPM RETORI-KA dan hidup di Komisariat PMII STKIP PGRI Sumenep.

Puisinya dimuat di media lokal dan interlokal. Antologi puisinya, Perempuan Bertubuh Ombak (mubaprint,

2009), antologi bersamanya, Seperempat Waktu (PPA-Print 2010). Sekarang tercatat sebagai mahasiswa Pend.

Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep.

Saat ini sepertinya juga tidak jauh beda. Bahkan sebagian tayan-gan berita cenderung memojok-

kan lawan politik. Namun demikian belum banyak masyarakat yang cer-das memilah dan memilih tayangan televisi yang pas, utamanya un-tuk anak-anak yang usianya masih rentan. Karena disadari atau tidak tiap adegan yang mata lihat dan su-ara yang masuk ke telinga disimpan dalam memori otak dan membentuk imajinasi dan sugesti.

Dalam ilmu psikologi, apa yang kita lihat dan dengar sangat mem-pengaruhi pembentukan jiwa. Dan terhadap imajinasi itulah kita mem-beri makna, entah bahagia atau tidak. Artinya, orang yang sering melihat hal-hal positif tentu memi-liki sugesti yang bagus dan kemu-

dian membentuk yang bagus pula dalam persepsi dan perilaku, demikian juga sebaliknya (hlm. 90).

Imajinasi dan sugesti hal yang sa-ngat membangun atau mengganggu seseorang. Hasil penelitian menye-butkan, anak yang sedari kecil sering menonton film kepahlawanan atau mendengar dongeng kepahlawanan pu-nya kecenderungan memiliki karakter seperti tokoh difilm atau dongeng itu. Namun, kalau sedari kecil diberi tonto-nan film horor atau diceritakan cerita horor, bisa jadi anak itu tumbuh menjadi orang yang penakut atau suka menakut-nakuti orang lain (hlm. 91).

Agar tidak terjerumus ke dalam imajinasi dan sugesti negatif, kita perlu menyeleksi setiap imajinasi dan sugesti yang masuk, dan kalau sudah terjerumus masuk kita harus mela-kukan klarifikasi, sehingga kita tidak

terganggu atau ter-siksa. Karena kalau dibiarkan akan me-narik dan mencipta-kan hal-hal negatif pula.

Dalam konteks ini, maraknya tau-ran pelajar seper-ti beberapa waktu lalu tidak menu-tup kemungkinan karena pengaruh imajinasi dari ton-tonan TV, karena hampir setiap saat dalam layar kaca kita diperlihat-kan “tauran” antar pejabat negara. Kalau penilaian ini benar maka untuk memberantas tau-ran kiranya tidak cukup hanya mem-perkaya wawasan intelektual, tapi juga perlu memper-kaya wawasan emo-sional.

Di negeri ini, orang yang terus memperkaya wawasan emosional masih belum banyak. Indikasinya, lembaga-lemabaga pemulihan jiwa belum seramai rumah sakit, pada-hal tidak sedikit orang yang sakit jiwanya. Bahkan, orang-orang yang

mendatangi psikolog masih distig-makan negatif. Mereka biasanya orang-orang yang sakit jiwa. Dan sebagian orang malah masih men-ganggap profesi psikolog sebagai hal yang tabu.

Hal itu berbeda dengan di negara Barat. Di Eropa, keberadaan seorang psikolog seperti halnya dokter, bah-kan ada yang dinamakan psikolog pribadi. Belum dianggap pentingnya menyisihkan tabungan untuk me-meriksakan kondisi jiwa di negeri ini karena terkait dengan kebutu-han hidup. Ada yang dianggap lebih mendesak untuk dipenuhi ketim-bang memeriksa kondisi jiwa, yaitu perut.

Namun kondisi ekonomi bukan alasan untuk membiarkan jiwa dalam keadaan gersang. Melalui buku Pe-mulihan Jiwa 4, kita bisa menyirami jiwa yang gersang untuk selalu sejuk tanpa harus mendatangi psikolog. Dalam buku setebal 152 halaman itu, Dedy Susanto memberikan teknik-teknik sederhana pemulihan jiwa yang sudah terlanjur terkontaminasi imajinasi dan sugesti negatif untuk kembali fitri. Sekalipun disampaikan dengan bahasa sangat sederhana, me-nerapakannya bukan hal yang mudah. Selamat Memulihkan Jiwa!=

*) Guru SMPI Nurul Ishlah dan SMK Nurul Huda, Kecamatan Bluto,

Sumenep.

Survei Yayasan SET terhadap kualitas acara televisi pada periode April-Mei 2009 me-nyebutkan bahwa 47,2 per-sen responden menilai acara televisi di Indonesia tidak memberi contoh dan perilaku yang baik. Hanya 32 persen responden yang menilai kua-litas acara televisi baik. Acara terbaik didominasi program berita.

Oleh: M. Kamil Akhyari*

Mungkin wajar. Tapi jujur aku tak kuat dengan semua ini. Aku memohon ampun kepada Ilahi Rob-bi. Aku bukan menyesali hidup di dunia, bukan juga menyesali mem-punyai suami seperti dia. Namun aku lelah dengan situasi yang mem-belitku kini. Semua perhiasan yang aku punya sudah ludes terjual sebe-lum suamiku meninggal seminggu lalu. Sapi juga sudah berpindah tangan. Sawah yang tergadai belum sempat ditebus. Satu-satunya yang ada hanyalah sepeda motor yang sudah ringsek akibat kecelakaan itu.Haruskah rumah satu-satunya peninggalan orang tuaku harus aku jual untuk menutupi semua hutang-hutang itu.

Masih aku ingat ketika Abah dan Emak memeras keringat beker-ja di sawah dengan Bagok, sapi yang menemaninya membajak sawah setiap hari, hingga bisa punya rumah ini. Lalu, ketika mereka tiada bebera-pa tahun lalu, perlahan harta kami habis. Aku takkan menjual rumah ini. Apapun yang terjadi.

Sebulan ini aku menjalaninya dengan penuh perjuangan. Aku anak tunggal yang dulunya penuh cinta dan serba cukup, kini berubah men-jadi pekeja keras. Tanganku yang lem-but berubah seperti kebalikan amplas. Makin bekerja makin dirasa kasarnya. Aku mendengar keluarga suamiku tengah menjual tanah dengan uang melimpah. Tapi aku bisa apa. Mereka tertawa renyah sedang temperatur badanku panas sekaligus menggigil. Aku bergidik ketakutan saat mende-

ngar orang-orang berteriak di depan rumah. Tak jarang di antara mereka menendang pintu rumahku dengan kasar.

Maka aku putuskan untuk men-jualnya segera. Setelah melunasi hutang suamiku, maka aku akan membeli rumah di dekat gunung yang lebih murah harganya. Banyak yang datang untuk melihat rumahku. Bah-kan salah satu debt collector itu ingin membelinya beserta isinya, temasuk membeliku. Aku menolaknya.

Aku kembali ke dalam kamar. Langit mendung semakin menghamili kesedihanku. Aku harus mengalami semua ini. Merelakan segalanya. Tapi tidak untuk harga diri. Sudah cukup aku kehilangan semuanya. Tapi tidak untuk satu itu.

Maka aku jual rumah satu-satunya harta yang tersisa. Makelar itu sungguh mencekikku. Tak hanya minta jatah 2,5% seperti seharusnya. Dia juga minta tambahan 5 juta lagi karena telah mencarikan pembeli yang mau membeli lebih tinggi dari-pada pembeli sebelumnya.

“Kang, aku sepertinya akan keluar rumah satu bulan lagi, karena harus mencari rumah pengganti untuk

ditinggali”, ucapku pada Kang Mi’ing, si makelar.

“Tidak terburu-buru, atau kau tinggal denganku saja”,jawabnya. “Lagipula badanmu masih montok, kenapa tidak menyanyi lagi Mel”, tambahnya.

Memang aku dulunya penyanyi dangdut. Suamiku dulu yang paling sering maju untuk menyawerku. Aku kira dia mencintaiku. Nyatanya, janda-janda sesama penyanyi dang-dutpun dia sawer. Termasuk temanku sendiri. Cukup…

Tapi benar juga ucapan Si Mi’ing itu. Kenapa aku tak menyanyi lagi. Badanku masih semok. Lalu aku berpose di depan kaca memastikan omongan Kang Mi’ing. Suarakupun masih serak seperti ketika perawan tiga tahun lalu. Siapa tahu aku tak perlu menjual rumah ini. Lagipula, belum masuk uang tanda jadinya, pikirku dalam hati. Hanya saja Mi’ing bilang, akan ada yang membeli dan akan dilunasi akhir bulan ini. Masih ada waktu kan?

Awal aku kembali bekerja, aku tak menemui banyak kesulitan. Pasalnya aku sudah kenal dengan sebagian besar orang yang terlibat di sini.

Tukang gendangnya masih Abang Jo, peniup sulingnya masih Akang Dede. Si Devi temanku dulu masih nyanyi di sana. Ya, aku diterima kembali dengan mudah. Hampir aku frustasi dengan isi manusia dan carut marut di dalamnya.

Namun, uang yang aku dapati tak seperti dulu. Hal ini aku maklumi, aku tak semuda dulu. Banyak sainganku. Temanku yang muda dan masih perawan lebih digandrungi. Meski aku sudah berusaha, aku tak bisa me-nepatinya. Debt collector itu kembali menagih. Maka aku segera menyuruh Kang Mi’ing untuk melunasi pembel-ian rumah ini. Terpaksa.

Rumah yang aku tempati kini hanyalah seperdelapan dari ru-mahku sebelumnya. Ruang 3x9 meter ini membatasi ruang gerakku. Sempit. Tidak ada tanaman. Aku tak bisa bernafas leluasa. Abah, Emak, maafkan aku sudah menjual hasil jerih payah kalian. Tapi sungguh aku tak kuat dengan beban hidup ini.

Tapi, Abah dan Emak jangan risau di alam sana. Aku tak akan mengga-daikan harga diriku. Aku janji Abah. Demi kalian. Demi Indonesia Mak. Meski Indonesia mulai kehilang-an martabatnya di mata dunia, tapi anakmu ini tak akan rela menjual harga dirinya. Biarlah aku tak punya apa-apa, tapi harga diri jauh lebih berharga dari semuanya.

Aku benar-benar terpuruk tanpa kalian. Ridho kalian aku rasakan sekarang, saat aku memohon restu untuk menikah dengan Bang Brodin tapi kalian tak merestuinya. Tangisku tumpah di atas sajadah. Entah Allah mengenalku atau lupa karena lama aku tak bertamu pada-Nya.

Masih aku ingat, wajah Abah meregang nyawa ketika terkena serangan jantung gara-gara tahu Bang Brodin mabuk-mabukan dengan seorang janda di rumah kosong sebelah rumah. Dan Emak yang kepikiran menyusul Abah tak lama kemudian. Abah, Emak, maaf aku harus merelakan surat tanah ini berpindah tangan.

“Ya, saya jual rumah ini”, kuka-takan pada pembeli dengan tangan gemetar dan berlinang airmata ketika menyerahkannya.=

Agustus 2013

*) Penulis, Tinggal di Kabupaten Sumenep - Madura.

wan masih putih dan udara lembab. Pagi yang cerah meski mendung

menyelimuti kedua mataku. Entah alasan aku hidup satu-satunya apa? yang jelas sejak aku ditinggal suamiku, rasanya langit biru menjadi abu-abu. Bagaikan berjalan sendiri memikul utang akibat suamiku suka main judi dan janda. Se-perti berada di ribuan orang tuli sekaligus buta. Seperti tak mau tahu apa persoalan hidupku. Bahkan keluarga suamiku tak mau memikul utangnya, alasan-nya tidak menikmatinya.

Puisi: MUSYFIQ*

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO. 0235 | TAHUN II8

BARCELONA - Striker Barcelona yang juga pemain terbaik dunia tiga kali berturut-turut, Lionel Messi, akhirnya mencetak gol lagi setelah puasa tidak bikin gol pada empat pertandingan terakhir di La Liga Spanyol.

Puasa Messi diakhirinya dengan membukukan dua gol ke gawang AC Milan saat Bar-celona menjamu tim dari kota mode Italia itu pada pertand-ingan lanjutan Grup H Liga Champions di Camp Nou, Kamis (7/11) dini hari WIB. Pada laga tersebut, Barcelona menang 3-1. Satu gol lainnya dibuat oleh Sergio Busquets.

Pada laga ini Barcelona mengandalkan trio Messi, Neymar, dan Alexis Sanchez di lini depan. Tidak mau memetik hasil imbang seperti ketika bertandang ke Milan dua pekan silam, tuan rumah tampil langsung menekan se-jak menit pertama. Setengah jam pertandingan berjalan, Messi membuka keunggulan melalui eksekusi penalti.

Gol ini berawal dari pelang-garan bek Milan Ignazio Abate terhadap Neymar di kotak ter-larang yang berujung kepada penalti untuk Barca. Messi tidak menyiakan peluang tersebut dengan mengecoh Christian Abbiati. Selang sepu-

luh menit, tuan rumah sukses menggandakan keunggulan. Memanfaatkan tendangan bebas Xavi Hernandez, Sergio Busquets yang tidak terkawal menjebol gawang Abbiati mel-alui tandukannya.

Namun, sesaat jelang tu-run minum, gawang Victor Valdes kebobolan menyusul kesalahan antisipasi Gerard Pique terhadap umpan tarik Kaka yang menyebabkan bola bergulir ke gawang sendiri.

Melihat timnya memi-liki peluang untuk menyamakan keadaan, arsitek Milan Mas-similiano Allegri me-masukan Mario Balo-telli untuk menambah daya gedor di interval kedua. Peluang pertama Balo-telli tercipta ketika laga baru berjalan lima menit. Mantan pemain Manchester City itu menerobos melalui sisi kiri pertahanan Barca sebelum melepaskan tembakan, tetapi usahanya belum membuahkan hasil setelah Valdes mampu mengantisipasi dengan baik.

Jual beli serangan terus terjadi. Pada menit ke-59, Barca hampir memperlebar keunggulan melalui temba-kan Andres Iniesta di luar kotak penalti yang masih bisa ditepis dengan susah payah oleh Abbiati. Di menit 73, gantian Neymar yang men-gancam. Bintang asal Bra-sil memperlihatkan kemam-puannya dengan melewati empat pemain untuk menem-

bus kotak penalti Milan, tetapi penyelesaian akhirnya masih melebar sehingga ga-gal mencetak gol perdananya di Liga Champions.

Terus menerus digempur, benteng pertahanan “Ros-soneri” akhirnya runtuh juga pada menit ke-83. Bekerjasa-ma dengan Cesc Fabregas, Messi tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Abbi-ati yang dengan tenang ber-hasil mengelabui sang kiper untuk menutup laga dengan

tiga poin mutlak.Dua gol Messi itu

menambah jumlah koleksi golnya di Liga Champions musim ini menjadi enam. Lebih manis lagi, gelon-

toran gol Messi ini memasti-kan “Azulgrana” lolos ke fase knock out.

Menanggapi keberhasilan Messi mencetak gol, pelatih Gerardo Tata Martino kembali menegaskan bahwa dia tidak pernah ragu dengan kemam-puan Messi dalam merobek jala lawan. “Leo (panggilan Messi) bermain sangat bagus. Ia tajam, menunjukan kece-patannya, dan lebih baik keti-ka bermain satu lawan satu,” puji Martino.

Sedangkan soal kekala-han timnya dari Barcelona, pelatih Milan Massimiliano Allegri mengakui timnya kalah kualitas dari Barcelona. “Barca tetaplah Barca dan mereka menunjukan sebagai tim yang lebih kuat. (espn/aji)

JUMAT 8 NOVEMBER 20138

Free Kick!

OLAHRAGA

LONDON - Mantan bek Liverpool Dietmar Hamann mengeritik perilaku pemain sayap Manchester United (MU) Ashley Young yang suka melakukan diving atau menjatuhkan diri di kotak penalti lawan, meski tidak berbenturan secara keras dengan pemain lawan. Menurut Dietmar, apa yang dilakukan pemain ini jauh lebih buruk dari yang dilakukan striker Liverpool Luis Suarez.

Young dikecam karena cepat menjatuhkan diri meski hanya tersentuh pemain lawan. Saat melawan Real Sociedad di Liga Champions Rabu (6/11) dini hari lalu, dia melakukan diving sehingga melahirkan tendangan penalti untuk MU. Beruntung, Robin van Persie yang mengambil tendangan penalti itu gagal menjalankan tugas dengan baik dan MU pun hanya bermain imbang tanpa gol melawan Sociedad.

Sebelumnya, Young juga melakukan aksi seperti itu saat MU melawan Crystal Palace di Liga Utama Inggris. “Ashley Young jauh lebih buruk dari Suarez. Ini penipuan hanya untuk mendapat hadiah tendangan penalti,” kata Dietmar Hamann kepada talkSPORT.

Dia menambahkan, “Kadang Anda memang harus lebih hati-hati karena Anda perlu melindungi diri saat berbenturan dengan pemain lawan. Bila ada pemain la-wan yang “menerkam” Anda, secara insting, Anda harus melompat untuk melindungi diri. Tetapi Young sama sekali tidak melindungi dirinya sendiri. Padahal sentu-han terhadapnya biasa saja, tetapi reaksinya berlebihan yaitu terjatuh lalu berguling-guling. Saya hanya mau bilang kepada Young, bila Anda ingin bertahan di dalam pertandingan hingga 10 tahun ke depan, hentikan per-ilaku buruk itu.”

Ada desakan terhadap Young supaya meminta maaf kepada mereka yang dirugikan akibat tindakan pura-puranya itu seperti yang dilakukan bek Fulham Sascha Reither yang meminta maaf kepada striker MU Adnan Januzaj karena melakukan pelanggaran tetapi luput dari pengamatan wasit dan asisten wasit pada Sabtu lalu. Hanya saja, Ketua Football Association atau FA Gordon Taylor menekankan permintaan maaf bukan sebuah pilihan. (espn/aji)

Aksi Diving Ashley Young Dikritik Keras

LONDON - Dua tim asal London, Arsenal dan Chel-sea, tampil gemilang pada pertandingan Liga Champi-ons, Kamis (7/11) dini hari WIB yang berlangsung secara terpisah. Hebatnya lagi, kedua tim Ingrgris ini sama-sama mempermalukan dua tim dari Jerman. Chelsea melumat ta-munya, Schalke 04 dengan tiga gol tanpa balas pada laga di Stamford Bridge. Sementara Arsenal melunasi dendamnya atas Borussia Dortmund de-ngan skor tipis 1-0 pada laga di Signal Iduna Park.

Di Stamford Bridge, Samuel Eto’o tampil gemilang bersa-ma “The Blues”. Pemain yang baru didatangkan dari Anzhi Machakhala, sebuah klub dari Rusia, pada jendela transfer musim panas lalu memborong dua dari tiga gol Chelsea. Pe-main internasional Kamerun ini mencetak gol-golnya pada menit ke-31 dan 54. Sedang-kan satu gol lainnya dibukukan oleh pemain pengganti Demba Ba pada menit ke-83.

Tiga gol dari dua peny-erang ini merupakan jawa-ban paling sahih atas kritikan pelatih Chelsea Jose Mour-inho terhadap barisan depan klub London Barat tersebut yang mandul sejak awal musim. Dalam satu bulan terakhir baru para pemain depan Chelsea rutin mence-tak gol. Fernando Torres yang tidak dimainkan pada laga ini akibat cedera juga sudah menjawab kritikan Mourinho dengan gol-gol yang dilahir-kannya di Liga Utama Inggris dan Liga Champions.

“Ia (Eto’o) telah dua ta-

Messi Cetak Gol Lagi

Dua Tim London Bungkam Tim-tim Jerman

Atletico Sempurna

MADRID - Atletico Madrid memastikan satu tempat di babak 16 besar Liga Champions musim ini, setelah memetik nilai sempurna, yaitu 12 poin di Grup G hasil dari empat kali menang. Nilai mereka dipastikan tidak terkejar lagi Zenit St Petersburg yang berada di peringkat kedua Grup G dengan poin lima. Kalaupun Zenit menyapu bersih dua laga terakhir dan Atletico kalah dalam dua laga tersisa, Diego Costa dan kawan-kawan tetap unggul satu poin dari Zenit. Artinya, Atletico maju ke babak 16 besar sebagai juara grup.

Kepastian ini dicapai setelah melumat tim dari Aus-tria, Austria Vienna dengan empat gol tanpa balas pada laga Kamis (7/11) dini hari WIB di Stadion Vicente Cal-deron. Empat gol Atletico itu masing-masing dicetak oleh Miranda, Raul Garcia, Filipe Luis, dan Diego Costa.

Menanggapi capaian ini, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone mengaku sangat senang dengan hasil yang diraih anak-anak as-uhnya. “Saya bahagia de-ngan kerja tim ini dan kami sukses mencapai babak 16 besar hari ini. Saya puas ka-rena tim memainkan sebuah pertandingan yang luar biasa. Kami mencetak gol pertama pada waktu yang sangat tepat dan ini cukup mempermudah kami di ba-

bak kedua. Para pemain saya sama sekali tidak mengalami tekanan untuk menang karena hal itu sudah dituntaskan pada babak pertama,” ujar pelatih asal Argentina itu.

Dia melanjutkan, “Selalu penting melakukan latihan tendangan bebas dan mendapat untung dari persiapan untuk laga ini. Kami masih memiliki dua laga melawan tim kuat yaitu Zenit dan Porto, tetapi kami sudah sedikit tenang menghadapi tim-tim ini. Sebab posisi kami sudah aman di babak 16 besar.”

Menjelang dua laga sisa, Simeone yang saat masih aktif sebagai pemain pernah merumput bersama Atletico Madrid dan Inter Milan memastikan akan melakukan rotasi pemain guna memberi kesempatan bermain kepada tim pelapis.

Sedangkan striker Atletico kelahiran Brasil yang me-milih bermain untuk Tim Nasional Spanyol Diego Costa menilai, timnya layak masuk ke babak 16 besar Liga Champions. Kami tahu kemenangan hari ini sangat pent-ing karena hasil imbang yang diraih Zenit dan FC Porto. Kami layak masuk ke babak 16,” kata Costa. (espn/aji)

Lionel Messi (kanan) mendapat selamat dari Neymar (kiri) usai mencetak gol ke gawang AC Milan dalam laga grup H Liga Champions, Kamis (7/11) yang berlangsung di Stadion Camp Nou

MOTMWILSHERE

MANOFTHEMATCHSAMUEL ETO’O

hun (di Anzhi) bermain tanpa motivasi besar. Ketika Anda berada di kondisi itu, maka Anda akan kehilangan keta-jaman dan bahkan kehilan-gan hasrat,” kata Mourinho memuji pemain yang pernah bersama-sama di Inter Milan.

Dengan tambahan tiga poin itu, Chelsea kini bertengger di puncak klase-men Grup E dengan sem-

bilan poin dari tiga kemenangan dan satu kekalahan. Schalke menguntit di posisi kedua dengan koleksi enam angka.

Sementara itu, Arsenal membayar tuntas kekalahan 1-2 mereka dari Borussia Dortmund di Emir-ates dua pekan silam. Pada dini hari kemarin, mereka mempermalukan Dortmund 1-0 di depan publiknya sendi-ri dengan gol tunggal Aaron Ramsey pada menit ke-62.

Gol ini berawal dari umpan silang Mesut Oezil

ke dalam kotak penalti yang disundul Olivier Giroud ke-pada Ramsey. Nama terakhir kemudian mengelabui Ne-ven Subotic sebelum menaklukan Roman Weidenfeller dengan tembakan terukurnya.

Tambahan tiga poin mem-buat wakil Inggris merajai puncak klasemen Grup F de-ngan sembilan poin. Diikuti Napoli yang pada laga terpisah di San Paolo menang 3-2 atas Marseille, dengan raihan an-gka serupa tetapi kalah dalam selisih gol. Sedangkan Dort-mund berada dalam posisi ter-jepit karena tercecer di posisi ketiga dengan enam poin.

Meski memimpin grup, pelatih Arsenal Arsene Wenger meminta anak-anak asuhnya tetap fokus. Sebab dengan tersisa dua laga, po-sisi mereka di babak 16 be-sar belum aman betul. Lang-kah mereka akan ditentukan hingga laga terakhir. (Sky Sports/espn/aji)

7.8

8.5

Jack Wilshere merayakan golnya ke gawang Borussia Dortmund bersama rekannya Mesut Ozil, pada laga antara Arsenal vs Borussia Dortmund.

Gol Offside

PelanggaranSepak Pojok

Throw-inDribbleTekel

14

13 2

2867

04

11 6

33 5

19

82% 51%Umpan Sukses

PenguasaanBola78% 49%Umpan

SuksesPenguasaanBola

STATISTIK PERTANDINGAN

9 MAN OF THE MATCHLIONEL MESSI

Akurasi umpanSentuhanPeluangGolDribel

91%

92

3

3

5

KARAKTERISTIK BERMAIN + KEKUATANPenyelesaianDribelShot Jarak JauhUmpanUmpan TerobosanUmpan KunciPenguasan BolaFree kick Langsung - KELEMAHANDuel Udara

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Lemah

3 1FC BARCELONA AC MILAN10’ Messi40” Messi53’ Iniesta

Nocerino 32’

Gol Offside

PelanggaranSepak Pojok

Throw-inDribbleTekel

11

13 387

23

35

12 9

19 1617

80%

43%

37%Umpan Sukses

Menang Bola Atas

PenguasaanBola

92%

57%

63%Umpan Sukses

Menang Bola Atas

PenguasaanBola

STATISTIK PERTANDINGAN

ANDRES INIESTAMidfielder

ANTONIO NOCERINOMidfielder

5/2

50

Eto’o menghasilkan 5 peluang dan 2 gol

Sentuhan terhadap bola

Dalam laga antara Chelsea versus Schalke

04, Samuel Eto’o menjadi bintang permainan. Eto’o

menyumbang dua dari tiga gol kemenangan Chelsea

atas tamunya itu.

Saya bahagia dengan kerja

tim ini dan kami sukses mencapai babak 16 besar

hari ini.

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang8 NOVEMBER 2013 JUMAT 9

DPRD Minta Segera Dibahas

Sekolah Rusak Mulai Dijauhi Siswa

Tak Ada Target Laksanakan Pilkades

APBD 2014INFRASTRUKTUR SEKOLAH

PEMERINTAHAN DESA

ant/saiful bahri

DEMO RASKIN PAMEKASAN. Aktivis Aliansi Insan Muda Pamekasan (AIMP) menggelar unjuk rasa di depan gudang Bulog, Pamekasan, Jatim, Kamis (7/11). Mereka menuntut Bulog untuk melakukan distribusi beras untuk keluarga miskin (raskin) secara tepat dan menghentikan pembuatan data fiktif serta transparansi pendistribuasiannya. Berita Halaman 12

SunawiyaPelajar

BANGKALAN - Be-lum terlaksananya pemilihan kepala desa (Pilkades) di sejumlah wilayah Kabupaten Bang-kalan hingga hari ini, tampaknya tak membuat risau kalangan eksekutif dan legislatif. Karena Pemerin-tah Kabupaten setempat maupun DPRD Bangka-lan tak mematok

target pelaksanaan pilkades harus digelar secepatnya. Terkecuali memang benar-benar mendesak.

"Sekarang sebagian besar Badan Per-musyawaratan Desa sudah terbentuk dan dilantik, maka sekaranglah saatnya mereka bekerja," kata Siti Fathonah Rachmaniah, Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan, saat menjelaskan sejauh mana perkembangan pelaksanaan pilkades.

Ditanya mengenai target yang diten-tukan pemerintah maupun legislatif atas pelaksanaan pilkades, Fatonah mengakui kedua belah pihak tidak menentukan tar-get terkait hal tersebut. Pertimbangannya, kata Fatonah memaksakan terlaksanya Pilkades berpotensi menimbulkan konflik horizontal, yang dapat menggangu kon-dusifitas pemerintahan desa.

"Tidak ada, Mas. Tidak ada target yang kami tentukan, saya pikir hal seperti ini tak dapat ditargetkan, jika itu dilakukan dikhawatirkan akan mengganggu suasana kondusif di desa. Jangan sampai suasana yang sudah kondusif menjadi bermasalah akibat adanya target pelaksanaan pilkades," paparnya.

Namun demikian, Fatonah berharap agar pelaksanaan pilkades bisa dilakukan secepatnya. Bersamaan dengan itu, pihak-nya juga telah mempersiapkan mekanisme pilkades yang kini tengah diajukan melalui Badan Legislatif. Beberapa mekanisme baru yang akan diatur ulang diantaranya terkait pembatasan perpanjangan masa bhakti Pjs Kepala Desa yang sejauh ini belum diatur dan tidak memiliki batas be-rapa kali perpanjangan bisa dilakukan, dan sanksi bagi BPD yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya. (dn/rah)

Siti Fatonah RSekretaris DPRD Bangkalan

Jamaah Haji Ditinggal di Madinah 3 Kloter Tiba dengan Selamat Disambut Isak Haru Keluarga

Jamaah haji yang datang merupakan kelompok terbang (kloter) 35,36, dan 37. Sedangkan Maftuhah termasuk dari klot-er 35. Selain itu jamaah di kloter 35 itu berkurang enam jamaah yang pulang leb-ih awal dan tidak mengikuti shalat sunnah arbain di Masjid Nabawi Madinah. Lima jamaah diantaranya karena ada tuntutan pekerjaan dan satu jamaah karena sakit darah tinggi.

Di Lapangan Pendopo Ronggosu-kowati, Ketua kloter 35 , Ahmad Jailani

mengatakan jumlah awal jamaahnya saat berangkat ke tanah suci sebanyak 445 orang, namun saat kepulangan men-jadi 438 orang jamaah. “Satu orang masih tinggal di Madinah untuk menjalani per-awatan dan akan pulang bersama dengan kloter lain, sedang enam orang pulang

lebih awal setelah menjalankan ritual haji secara sempurna,” kata Jailani.

Kedatangan jamaah haji Pamekasasn diterima Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asyari, jajaran Forpimda, Kepala Kantor Kemenag serta jajaran dan kepala SKPD di Pendopo Ronggosukowati.

Mereka tiba sesuai waktu yang dijad-walkan, jamaah haji kloter 35 tiba pukul 15.00 WIB, disusul kloter 36 pada pukul 17.00 WIB, dan kloter 37 pada pukul 19.00 WIB. Lokasi penyambutan mereka yang sebelumnya hanya 5 lokasi, bertambah satu lokasi, yakni di Pondok Pesantren At-Tauhid, Desa Panempan.

Kloter 35 diturunkan di titik Pen-dopo Rongkosukowati dan di SDI Nurul Hikmah. Jamaah kloter 36 selain di Pen-dopo Rongkosukowati, di UD Chair, dan di lapanagn Mako Brimob Nyalaran. Sedang kloter 37 diturunkan di Pendopo Rongko-sukowati, di Pondok Pesantren At-Tauhid Panempan, dan di kampus STAI Al-Khairat Palengaan.

Pelaksana Tugas Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Kemenag Pamekasan, Ah-mad Nawawi mengatakan seharusnya dari tiga kloter itu ada 1.203 jamaah, namun tiga diantara mereka meninggal secara syahid di tanah suci.

Ia menjelaskan selain tiga kloter itu, masih ada satu kloter lagi yang saat ini masih ada di tanah suci, yakni kloter 63 yang dijadwalkan akan tiba di Pamekasan pada tanggal 18 November mendatang.

“Tidak seperti kedatangan tahap pertama, jamaah kloter 63 hanya akan diturunkan di satu titik, yakni di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Panyepen,” ungkapnya.(oni/muj/rah)

PAMEKASAN - Seorang jamaah haji asal Kabupaten Pamekasan, Madura, terpaksa ditinggal di Madinah, saat jamaah yang lain pulang ke tanah air. Sesuai jad-wal yang telah ditentukan, Kamis (7/11), semua jamaah haji tiba di Pamekasan sepulang menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima di tanah suci, kecuali Maftuhah. Warga Desa Tobungan, Kecama-tan Galis ini tidak bisa pulang menemui keluarganya di Pame-kasan, karena sedang menjalani perawatan intensif akibat pen-yakit yang dideritanya.

ali syahroni/koran madura

KEDATANGAN JAMAAH HAJI. Suasana penyambutan kedatangan jamaah haji asal Kabupaten Pamekasan, Kamis (7/11). Satu orang jamaah masih berada di Madinah karena menjalani perawatan akibat sakit.

SAMPANG - Keterlambatan pemba-hasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 menjadikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Kabupaten Sampang geram. Sesuai dengan Permendagri Nomor 27 Ta-hun 2013 tentang Pengurangan Keuangan Daerah, selambat-lambatnya minggu per-tama bulan Oktober sudah dibahas.

Ketua Komisi A DPRD Hoda’i menga-takan, keterlambatan pembahasan APBD tahun 2014 merupakan salah satu tanda kebobrokan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sampang, karena pembahasan keuangan tersebut selambat-lambatnya minggu pertama bulan Oktober 2013 su-dah dibahas. Namun hingga saat ini belum juga dibahas.

“Keterlambatan ini menjadi bu-merang bagi kami, karena sesuai Per-mendagri Nomor 27 tahun 2013 tentang Pengurangan Keuangan Daerah, selam-bat-lambatnya minggu pertama bulan Oktober, mestinya harus ada program 100 hari. Namun, untuk pemerintahan yang baru itu tidak ada,” ujarnya kepada wartawan.

Sementara Sekretaris Daerah Kabu-paten Sampang Puthut Budi Santoso ke-tika dikonfirmasi mengatakan APBD 2014 akan ditetapkan sebelum akhir tahun 2013, karena untuk tim anggaran masih belum selesai dan sampai sekarang masih tiga dinas yang belum selesai, salah satu-nya dinas pendidikan. (jun/lum)

Pantauan Koran Madura, atap dan jendela sekolah bolong. Saat turun hujan siswa tidak dapat melakukan proses bela-jar mengajar, sebab ruang kelas digenangi air. Hal itu membuat siswa tak betah dan banyak yang pindah ke sekolah lain.

“Saat ini jumlah total siswa seba-nyak 32. Satu di antaranya tidak aktif, ikut orangtuanya ke Kalimantan,” ujar Samauddin, guru PNS Bragung 3, Senin (4/11). Jumlah penduduk di desa terse-but sekitar 9000 jiwa.

Merosotnya siswa di sekolah ini diduga karena para wali murid lebih tertarik menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta yang bangunanya lebih bagus. SDN Brangung 3 dinilai kurang layak sebagai tempat belajar.

Bahkan, kata dia, kepala sekolah-nya merangkap jabatan dengan menjadi kepala sekolah di SDN Penanggungan 1. “Akibatnya, kondisi sekolah kurang diperhatikan karena kepala sekolahnya

jarang datang ke sekolah ini. Guru yang mengajar terbatas. Semuanya berjumlah 6 guru, 2 PNS 4 non PNS,” terangnya.

Syaiful, salah satu siswa sekolah tersebut, berharap pemerintah segera memperbaiki sekolahnya. Sehingga konsentrasinya tidak mudah pecah. ”Mudahan-mudahan pemerintah peduli terhadap sekolah kami, sehingga dapat belajar lebih konsentrasi seperti siswa lainnya yang sekolah di lembaga yang lebih layak,” harapnya.

Saat wartawan Koran Madura, men-gunjungi sekolah tersebut, dari 6 lokal gedung sekolah yang ditempati untuk belajar mengajar hanya 4 ruang. Dua ruang lainnya tidak ditempati karena se-lain rusak juga tidak ada siswanya.

Kepala Dinas Pendidikan A. Shadik saat dikonfirmasi mengatakan masih akan melakukan koordinasi. “Kami masih akan melakukan koordinasi untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi sebenarnya SDN Bragung 3,” ungkapnya.(sai/mk)

SUMENEP – Sejumlah bangunan sekolah yang sudah tidak layak dijadikan tempat belajar mulai ditinggal siswanya. Seperti SDN Bragung 3, Kecamatan Guluk-Guluk. Banyak siswa di sekolah tersebut lebih memilih sekolah swasta. Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1980 itu hingga saat ini belum diperbaiki.

sai/koran madura

TAK LAYAK DITEMPATI. Sejumlah siswa SDN Bragung III Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep sedang bermain di sekolahnya yang tak layak ditempati proses belajar mengajar karena rusak.

Mengejar Prestasi

Bagi Sunawiya, prestasi adalah segalanya. Untuk mengejar impiann-ya itu, gadis kelahiran 25 Maret 1996

ini, giat belajar. Tidak cukup hanya men-gandalkan pendidikan di sekolahnya, dia pun otodidak mengasah pengetahuannya. Maka tak mengherankan, kesuksesan ber-pihak kepadanya. Pada 2009, dia juara satu tahfid di Madrasah Nasy’atul Muta’allimin, Candi. Tidak hanya itu, srikandi asal Bun-penang, Dungkek, Sumenep ini pun meraih juara II MTQ se-Timur Laut (Dungkek, Batang-Batang, Batuputih, dan Gapura), yang diselenggarakan di MA tersebut.

Selain itu, prestasi yang juga diintainya kini adalah Bahasa Arab. Sebab menu-rutnya Bahasa Arab merupakan bahasa langit. Bahasa yang kini mulai mensejajari bahasa asing lain di dunia. Dengan men-guasai Bahasa Al-Qur’an itu, diharapkan bisa memudahkan langkahnya mengejar prestasi lain yang lebih gemilang di masa mendatang. Semua itu hanya bagian dari ikhtiar, akhirnya Tuhan juga yang menen-tukan. Kesadaran itulah yang membimb-ingnya menjalani kehidupan ini dengan mata menatap ke bawah. Menyadari betapa sebenarnya prestasi yang diraih tidak ada artinya bila membuatnya merasa gagah.

Siswi kelas III ini meyakini prestasi tidak hanya menjadi kebanggaan, namun juga sangat bermanfaat. Setidaknya dapat meningkatkan rasa percaya diri. Bila ditopang dengan kemampuan bahasa langit, op-timisme hidup seseorang tentu akan semakin baik. (rah)

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO. 0235 | TAHUN II10

Ribuan hektare tana-man tembakau yang belum dipanen tersebut terancam tidak bisa terjual. Dua gudang besar di Kota Sumekar, sep-erti Gudang Garam dan Wis-milak sudah tutup.

Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dishutbun Nasah Bandi menjelaskan, tutupnya dua gudang itu memang su-dah sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sebab, saat membuka gudang, pasti su-dah ada agenda tonase pem-belian. ”Target pembelian tembakau dari dua gudang itu sudah tercapai. Maka, pasti melakukan penutupan,” ucapnya.

Dua ribu hektare tana-man tembakau yang belum dipanen merupakan dari la-han sawah. Sedangkan dua gudang itu sudah tidak lagi membeli tembakau sawah. Saat ini hanya membeli tembakau yang ditanam di gunung dan tegal. ”Bisa jadi, tembakau sawah tidak bakal terserap. Lagian meski bakal, kan tidak bisa mem-beli juga,” ujarnya.

Sementara, khusus tem-bakau gunung dan tegal, pembelian yang dilakukan oleh dua gudang tersebut su-dah melebihi target. Gudang Garam sudah membeli 1.700 ton dari target 1.600 ton. Sementara Wismilak sudah membeli 300 ton dari target 250 ton.

Kendati demikian, men-urut Nasah Bandi, pihakn-ya masih akan melakukan

koordinasi dengan beberapa gudang, baik yang ada di Ka-bupaten Sumenep maupun yang ada di luar Sumenep. “Untuk di gudang yang ada di Sumenep kami bisa mel-akukan lobi. Namun, untuk yang ada di luar kota Sume-nep kami tidak bisa berbuat banyak. Tapi, kami yakin bisa terserap semua,” ung-kapnya.

Sementara Ketua Komis B DPRD Sumenep Bam-bang Prayogi menyesalkan tutupnya dua gudang itu. Sebab, tembakau petani masih banyak yang belum terjual. “Kami berharap pemerintah kembali melobi gudang untuk membuka kembali, sebab masih ban-yak tanaman petani yang belum panen,” katanya.

Bambang menjelaskan bahwa lambatnya petani menanam tembaku bukan ada unsur kesengajaan, tapi karena faktor cuaca. ”Pe-nutupan gudang itu tidak mempertimbangkan azas kepentingan masyarakat. Alasan melebihi kuota, itu merupakan hal klasik. Tidak ada alasan untuk membeli tembakau petani, kami lihat kualitasnya cukup bagus,” ungkapnya. (sym/yat)

SUMENEP

DARI SUMENEP

SUMENEP – Dinas Pen-didikan Kabupaten Sumenep memastikan akan memberi-kan sanksi kepada oknum UPT Kecamatan Sapeken yang diduga melakukan pun-gutan liar (pungli) Bantuan Operasional Sekolah (BOS), jika terbukti.

Namun, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Sume-nep Fajar Santoso belum bisa memastikan bentuk sanksi yang akan diberikan kepada UPT Sapeken. Disdik masih akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan. ”Kami masih akan klarifikasi terlebih da-hulu soal kebenarannnya. Supaya datanya akurat. Baru setelah itu bisa ambil tinda-kan,” ungkapnya.

Apabila dalam peman-ggilan nanti terbukti ada

pungli, BOS tidak digunakan sesuai aturan, pihaknya akan menindak tegas. Apabila, memang ditemukan ada pel-anggaran berat, bisa dipecat. ”Tindakan pelanggaran apa-pun tidak akan dibiarkan. Se-mua akan diproses dan akan diberlakukan sanksi,” ujarn-ya, Kamis (7/11).

Lebih lanjut Fajar men-gungkapkan, apabila dalam evaluasi yang dilakukan pihaknya ditemukan ada perbuatan melawan hukum, pihaknnya akan mereko-mendasi ke kejari atau ke kepolisian. ”Intinya, jika ada kerugian negara penegak hu-kumlah yang mengusut. Kami hanya dari sisi disiplin dan etik saja,” ungkapnya.

Dugaan tindakan pungli dana BOS dinilai sangat men-coreng dunia pendidikan.

”Seharusnya UPT Pendidikan mengikuti ritme petunjuk teknis (juknis). Kalau di luar juknis jangan menggunakan dana BOS, jelas itu melang-gar,” katanya.

Secara terpisah Ketua

Komisi D DPRD Moh. Subaidi mengapresiasi langkah dis-dik. Apabila memang terbukti ada pelanggaran pihaknya meminta untuk diberikan sanksi tegas. ”Disdik jangan hanya menunggu bola saja. Silakan diusut ke lapangan, supaya datanya lebih valid. Kalau terbukti langsung dis-anksi,” katanya.

Menurut Politisi PPP ini, pihaknya akan terus mem-backup langkah disdik. Bah-kan, pihaknya juga akan melakukan investigasi ke lapangan. ”Kami juga akan bergerak menelusuri ini. Sebab, jika dilihat dari data angka nominal yang diduga dipungut cukup besar. Ma-kanya, ini perlu diseriusi se-jumlah pihak,” ungkapnya.

Sementara Kepala UPT Kecamatan Sapeken, Jailani,

mengklaim kebijakan yang dilakukan pihaknya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bahkan, dana yang diterima pihaknya tidak menggunakan dana BOS. ”Itu sudah kesepakatan kepala se-kolah. Bukan dana BOS yang kami gunakan. Jadi, itu san-gat tidak benar,” tuturnya.

Dugaan pungli itu ham-pir terjadi di 29 SD. Pungu-tan yang ditarik mulai Rp 1,7 juta, Rp 2 juta, hingga Rp 2,8 juta. Alasan pungutan itu un-tuk supervisi dan pembinaan, pembuatan proposal rehap, proposal kegiatan Ramadhan, penyusunan KTSP (Kuriku-lum Tingkat Satuan Pendidi-kan), pengadaan buku pan-duan pramuka, tim auditor dan untuk dipergunkan biaya operasional kantor UPT se-tempat. (edy/yat)

Tembakau Petani Terancam Tak Bisa Terjual

Dewan : Pemerintah Lobi Gudang untuk Buka KembaliSUMENEP – Sekalipun di sebagian daerah sudah memasuki musim penghujan, hingga saat ini masih terdapat ribuan hektate tanaman tembakau yang belum dipanen. Petani tembakau yang belum memanen tembakaunya mulai resah.

DUGAAN PUNGLI BOS

UPT Pendidikan Sapeken Terancam Disanksi

Tindakan pelanggaran apapun tidak akan dibiarkan.

Semua akan diproses dan akan

diberlakukan sanksi

Fajar SantosoKabid Dikdas Disdik

Sumenep

SUMENEP – Komisi D DPRD Sumenep meminta dis-dik menindak tegas guru PNS yang diduga selingkuh. Sepa-sang PNS yang kepergok ber-duaan di atas kapal di Pelabu-han Kalianget, Rabu (7/11) dinilai telah mencoreng dunia pendidikan.

Anggota Komisi D DPRD Nur Asyur mengatakan, jika memang benar dugaan terse-but, disdik sebagai leading sektornya harus tegas dalam memberikan sanksi. ”Tinda-kan itu sudah jelas mencoreng nama baik para pendidik, apal-agi saat ini orangnya masih aktif mengajar. Makanya dis-dik segera bertindak tegas,” pintanya.

Politisi PKS itu mengaku akan memantau disdik agar tidak main-main dalam mem-berikan sanksi. ”Kami tidak akan main-main, jelas itu masalah moral. Makanya kami terus akan mematau perjalan itu sampai selesai,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas

Pendidikan A. Shadik tidak banyak berkomentar. Ia me-limpahkan penanganan kasus tersebut ke Kabid Ketenagaan Disdik Sumenep. ”Maaf kalau masalah itu sudah bukan tang-gung jawab kami, karena su-dah dilimpahkan terhadap Ka-bid Ketenagaan. Silakan saja langsung ke Bapak Fajaris-man,” katanya kepada Koran Madura.

Sementara ketika dikon-firmasi ke Kabid Ketenagaan Disdik Fajarisman, tidak ban-yak memberikan keterangan. ”Maaf saya masih ada tugas dinas di Bogor. Silakan konfir-masi kepada Kasi Ketenagaan TK/SD H. Afandi,” terangnya dalam pesan singkatnya.

Mapolsek Kalianget, Rabu mengamankan sepasang guru PNS. SB (inisial, laki-laki) warga Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, dan H (inisial, per-empuan) warga Pamekasan. Keduanya diduga telah meni-kah siri sekalipun sudah me-miliki keluarga. (edy/mk)

SUMENEP – Meski di sebagian daerah sudah hujan, namun krisis air bersih hingga kini masih berlangsung. Dan dalam beberapa hari terakhir diperkirakan akan terus berlangsung. Hal itu karena intensitas hujan yang turun belum maksimal. Sehingga, debit air mencukupi kebutuhan warga.

Untuk itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum menghentikan dropping air ke berbagai daerah yang mengalami krisis air bersih. Hingga akhir bulan Oktober kemarin, PDAM sudah mendropping 94 tangki air bersih ke daerah yang mem-butuhkan.

Direktur PDAM Sumenep, Zainal Alim, mengatakan, drop-ping air bersih itu sesuai permintaan dari Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) setempat. ”Kami akan tetap

melayani dropping air bersih selama ada permintaan dari BPBD maupun masyarakat yang membutuhkan. Sebab, wilayah Sumenep belum sepenuhnya masuk musim penghujan,” Kata Zainal Alim, Rabu (6/11).

Total dropping air bersih pada musim kemarau tahun 2013 yang dilakukan PDAM sebanyak 94 tangki, lebih rendah dari tahun sebelumn-ya. Pada tahun sebelumnya, PDAM mendropping lebih dari 100 tangki.

”Kalau dilihat dari kebu-tuhan air bersih pada musim kemarau tahun ini, memang menurun dibandingkan tahun lalu. Sesuai data yang kami terima, untuk dropping air bersih tahun 2013 sebanyak

94 tangki, sedangkan tahun lalu di atas 100 tangki,” terangnya.Sementara daerah yang menjadi objek dropping air bersih

pada tiap musim kemarau, meliputi Kecamatan Saronggi, Len-teng, Bluto, Ganding dan Talango.

Katanya, pengeriman air bersih ke daerah rawan kekeringan, tidak hanya dilakukan PDAM, melainkan juga dilakukan dinas terkait serta partai politik. ”Pengiriman air bersih ke daerah rawan kekeringan tidak melulu dari PDAM, melainkan melalui Dinas Sosial, PMI dan partai politik. PDAM hanya melayani pembelian air dan jasa pengiriman atas nama institusi masing-masing,” imbuhnya. (edy/yat)

GURU DIDUGA SELINGKUH

Dewan Minta Disdik Tindak Tegas

KEKERINGAN

Krisis Air Bersih Masih Berlangsung

Kami akan tetap melayani dropping air bersih selama ada permintaan

dari BPBD maupun masyarakat yang membutuhkan. Sebab, wilayah Sumenep belum

sepenuhnya masuk musim penghujan.

Zainal AlimDirektur PDAM

ePaper

Terbit Siang!Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget Anda

Klik dan unduh di sini:http://www.koranmadura.com/category/epaper-koranmadura/

Sejumlah warga antre untuk mendapatkan air bersih. PDAM Sumenep sampai saat ini masih mendropping air bersih ke sejumlah daerah yang membutuhkan.

DATA PEMBELIAN TEMBAKAU PETANI SUMENEP(Gudang Garam dan Wismilak)

TARGET

REALISASI

1.600 Ton

1.700 Ton

250 Ton

300 Ton

Diolah dari pemberitaan Koran Madura oleh: M. Kamil Akhyari

Seorang petani sedang memanen tembakau di ladangnya. Belum diketahui apakah tembakaunya akan terjual karena dua gudang besar di Sumenep sudah tutup.

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO. 0235 | TAHUN II 11SUMENEP

LOWONGAN KERJAGrup PJTKI resmi, terbesar & terpercaya butuh banyak tenaga :

1. KONSTRUKSI / BANGUNAN (Tukang & Helper)2. PENATA RUMAH TANGGA (PRT), BABY SITTER &

PERAWAT LANSIA3. SUPIR, CLEANING SERVICE & BEBERAPA POSISI LAIN

KETENTUAN• Tujuan TIMUR TENGAH (ARAB SAUDI, Qatar Dubai, dll), SINGAPORE, HONGKONG & TAIWAN• TANPA BIAYA/GRATIS (2), Biaya Proses (1 & 3) dapat dibayar 3X• Uang Saku PRT (2) Rp 2 s/d 7 juta ( TERBESAR !!!)• Berkesempatan ibadah HAJI (1 & 3)

Pendaftaran: 021-8366 6869 / 0815 85 696969 / 0823 12 116116Butuh banyak Perekrut/Sponsor daerah

Dugaan mengendapnya dana transportasi beras ber-subsidi itu terungkap dari te-muan Komisi A DPRD Sume-nep. Menurut data komisi A, anggaran dana transportasi raskin dari Pelabuhan Ka-lianget hingga penerima man-faat selama delapan bulan se-nilai Rp 1.042.462.575.

Dengan demikian, dana yang digunakan hanya sebesar Rp 641.336.354. Dana selama dua bulan yang diperkirakan

masih mengendap sebesar Rp 401.126.221. Dana itu se-harusnya sudah habis pada Agustus lalu. Sebab, anggaran penggunaanya terhitung mu-lai Januari hingga Agustus.

Anggota Komisi A DPRD Moh. Readi menjelaskan, komitmen komisi A mem-berikan anggaran dana transportasi supaya mem-permudah distribusi raskin ke kepulauan. Namun, pada kenyataanya ternyata malah

dana dua bulan mengendap. ”Kami masih mempertan-yakan dana dua bulan yang mengendap itu,” katanya, Kamis (7/11).

Dugaan tidak tersalurnya dana transportasi itu beras-al dari laporan masyarakat kepulauan. Kendati demikian, pihaknya akan terus mel-akukan penelusuran secara mendalam terkait masalah ini. ”Kami tidak akan tinggal diam. Pasti kami akan melaku-kan penelusuran,” ucapnya.

Saat ini, terang dia, pihaknya sedang mengumpul-kan data. Apabila memang su-dah ada akurasi data, pihaknya akan memanggil bagian pere-konomian. ”Kami pasti akan menindaklanjuti. Sebab, kami tidak main-main soal ini. Kalau memang terjadi kami

bisa merekomendasikan sank-si kepada Kabag Perekonomi-an kepada Bupati Sumenep,” terangnya.

Politisi PKS ini mengung-kapkan, pihaknya tidak mau ada kendala lagi dalam distri-busi raskin. Sebab, masalah klasik di kepulauan adalah soal transportasi. Namun, setelah ada ternyata malah mengendap. ”Kalau memang terbukti kami akan mengam-bil langkah, bisa jadi terkait anggaran di 2014 nanti,” ung-kapnya.

Sementara Kabag Pereko-nomian, Moh. Hanafi enggan untuk berkomentar terkait de-ngan temuan Komisi A. Menu-rut Hanafi, dirinya tidak mau berdebat dengan Komisi A terkait dengan temuan terse-but. (sym/yat)

PERNAK PERNIK HAJI

Tradisi Menyambut Jemaah Haji

SUMENEP – Setiap daerah memiliki

tradisi tersendiri untuk mengekspresi-kan kegembiraan saat jemaah haji di daerahnya telah sempurna menunaikan rukun Islam yang kelima. Di Desa Campor, Kecamatan Ambunten, misalnya, warga menyambut kedatangan jemaah haji de-ngan melepas ratusan lampion udara dan menyulut ratusan petasan.

Tradisi melepas lapion atau yang dike-nal demar korong dan menyulut petasan biasanya berlangsung selama 7 hari. ”Bi-asanya kalau di sini sampai satu minggu,” tutur warga setempat.

Di tengah jalan menuju rumahnya, jemaah haji diiringi puluhan konvoi sepeda motor dengan pengawalan aparat kepoli-sian. Sesampainya dikedimannya, ratusan warga menyambut dengan bersalaman dan berpelukan dengan jemaah haji.

Sedangkan warga yang lain berbondong-bondong melepas ratusan lampion udara dan menyulut ratusan petasan. Tradisi ini biasa dilakukan setiap menyambut keda-tangan jemaah haji. Hal itu sebagai bentuk kegembiraan dan kemeriahan karena telah pulang dengan selamat dari menunaikan ibadah haji.

Safiudin, salah satu warga Desa Campor, mengaku tidak takut petasan tiba-tiba meledak ditangannya. ”Saya sudah terbiasa melakukan hal itu, meskipun seringkali terjadi kecelakaan. Bahkan, pernah terjadi warga di desa ini tangannya diamputasi gara-gara saat tengah menyulut petasan tiba-tiba meledak di tangannya,” terangnya. (edy/mk)

SUMENEP – Pasangan suami istri asal Dusun Batuputih, Desa Karang-nangka, Kecamatan Raas, sudah setahun tertahan di Arab Saudi. Kedua jemaah haji itu masih menjalani proses hukuman lantaran tertangkap tangan aparat kepolisian Arab Saudi se-dang memegang dompet milik jemaah haji lain.

Pasangan itu H Nasuri bin Mu-jib dan Mayuni binti Lamri, kedu-anya merupakan jemaah haji asal kabupaten ujung timur Pulau Ma-dura yang berangat pada 26 Sep-tember 2012 lalu.

Informasinya, pasutri tersebut sempat diadili di Pengadilan Arab Saudi. Keduanya didakwa bersalah dan diancam dengan hukuman potongan tangan (qisas). Namun, pada akhirnya mendapat keringa-nan, sehingga hukum potong tan-gan tidak diberlakukan.

Kabar terakhir, pasutri itu dis-amping menunggu proses hukum bisa bekerja layaknya TKI. ”Ka-barnya walaupun ditahan, kedua jemaah haji itu dibolehkan bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing,” kata Moh. Shadik, Pen-

anggung Jawab Sementara (PJS) Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sumenep.

Menurutnya, walaupun sudah setahun musim haji be-rada di Arab Saudi, sampai saat ini masih belum bisa dipulangkan. Sebab, ke-mungkinan masa tahanan-nya masih belum berakhir. ”Kami tidak bisa menen-tukan waktu kapan mereka bisa pulang, yang pasti tidak ber-samaan dengan jemaah haji tahun 2013 ini,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya

terus memantau jemaah haji tersebut. Sehingga keberadaan-nya tetap aman. ”Kami harap, walaupun sudah lama berada di

Arab Saudi, tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, kami akan terus memantau akan kondisi jemaah haji itu,” ungkapnya.

Jka proses hukum su-dah selesai, jemaah haji itu akan segera dipulangkan.

”Kami pastikan jika memang su-dah selesai, maka yang jelas itu akan dipulangkan samapi daerah asalnya,” tegasnya. (edy/mk)

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Kepala Bagian Perekonomian Moh. Hanafi telah berkirim surat kepada Gubernur Jatim Soekarwo dengan tembusan Pertamina. Isi surat itu men-jelaskan kelangkaan BBM di daerah kepulauan ujung timur Pulau Madura.

“Kami sudah kirim surat ke Gubernur dan tembusan ke Pertamina. Surat tersebut berisi tentang beberapa hal mengenai kelangkaan BBM di kepulauan. Salah satunya ada-lah Pertamina diharap mem-bantu memberikan kemuda-han terkait kelangkaan BBM yang terjadi di Kepulauan,” jelasnya, Kamis (7/11).

Dalam surat tersebut, pemkab menyampaikan ren-cananya untuk mendirikan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS). Sehingga distri-busi BBM ke daerah kepulauan lebih mudah, termasuk juga sebagai mediator ketika ter-jadi kelangkaan BBM.

“Kami minta juga dalam surat itu agar memberi-kan kemudahan bagi siapa-pun yang hendak mendirikan APMS, baik pengusaha atau yang lainnya untuk dipermu-dah perizinannya selagi tidak menyalahi aturan-aturan yang ada,” lanjutnya.

Untuk mengatasi kelang-kaan BBM, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan beberapa pihak, seperti Per-tamina, SKK Migas, dan ESDM Provinsi. “Dan Pertamina

sudah menjanjikan, khusus kepulauan yang sudah ada APMS-nya, maka permintaan mereka akan dipenuhi. Teta-pi khusus untuk Kepulauan Kangean, berhubung APMS-nya juga bermasalah, sekarang bisa memfungsikan beberapa rekom-rekom lama untuk kembali diajukan,” terangnya Hanafi.

Ketika ditanya alat trans-portasi pengangkut BBM, kata Hanafi, tetap akan mengguna-kan perahu biasa. “Hanya saja, perlu ada pengawalan ketat dari sahbandar. Artinya, kalau sahbandar memperbolehkan berangkat, maka berangkat. Jika tidak maka sebaliknya,” jelasnya.

Secara terpisah, anggota Komisi A DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath, meminta pemerintah lebih peka dan progresif dalam menyelesai-kan kelangkaan BBM.

Selain itu, distribusi BBM seringkali tidak mela-lui dispenser, tetapi langsung disalurkan lewat agen. Pe-mandangan seperti itu sudah lama terjadi, dan pemerintah terkesan membiarkan.

“Satu hal yang ingin saya katakan bahwa pemkab punya kewajiban untuk menyampaian fakta ini kepada pihak Pertami-na. Karena seharusnya Pemkab tidak membiarkan pengusa-ha-pengusaha nakal kian liar, sebab kelangkaan BBM sering-kali menguntungkan para pen-gusaha pasar gelap,” tandasnya. (sym/mk)

Transport Raskin Ditengarai MengendapDana yang Tak Tersalurkan Rp 401.126.221

SUMENEP - Dana transportasi beras untuk keluarga miskin (raskin) untuk kepulauan diperkirakan tidak dibayar utuh. Informasinya, dana melalui APBD Sumenep itu hanya dibayar selama enam bulan. Dalam APBD, anggarannya delapan bulan. Dana transportasi raskin selama dua bulan diduga mengendap.

KELANGKAAN BBM KEPULAUAN

Pemkab Sumenep Surati Gubernur Jatim

JEMAAH HAJI DIDUGA MENCURI

Sudah Setahun Tertahan di Arab Saudi

JEMAAH HAJI SUMENEP

LAMPION DI MUSIM HAJI

DAMAR KORONG. Sejumlah warga sedang mempersiapkan penerbangan lampion (damar korong) di Desa Campor, Kecamatan Ambunten, Kamis (7/11). Tradisi menerbangkan Lampion ini menjadi kebiasaan warga Ambunten untuk menyambut kedatangan jemaah haji. Biasanya, kegiatan tersebut berlangsung hingga tujuh hari.

Nelayan sedang mengisi jeriken dengan BBM untuk dibawa ke sejumlah kepulauan. Di Sumenep, kelangkaan BBM di kepulauan masih menjadi masalah yang pelik. Pemkab Sumenep telah meminta Gubernur Jatim dan Pertamina untuk memudahkan distribusi BBM di kepulauan Sumenep.

Seorang pekerja sedang mengangkut karung raskin di gudang penyimpanan. Terkait dengan dana transportasi raskin untuk kepulauan diperkirakan tidak dibayar utuh.

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235| TAHUN II12 PAMEKASANPAMEKASAN

TUNTUT GUBERNUR MUNDUR. Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (GEMPA) membentangkan poster dan spanduk saat menggelar aksi di kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh, Kamis (7/11). Mereka menuntut Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Zaini Abdullah/Muzakir Manaf mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mampu memperbaiki ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Keempat organisasi ke-mahasiswaan itu antara lain Komite Nasional Pemuda In-donesia (KNPI), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Gerakan Pemuda Ger-bang Salam (GPS), dan Per-gerakan Mahasiswa Islam In-donesia (PMII). Keempatnya menilai kegiatan tersebut tidak pantas digelar di Kabu-paten Pamekasan yang men-gusung slogan Kota Gerbang Salam dan Kota Santri.

Ketua KNPI Pamekasan, Nur Faisal mengatakan Party Night adalah kegiatan yang identik dengan narkotika dan minum-minuman keras. Se-hingga jika kegiatan itu tetap dilaksanakan, dikhawatirkan

akan merusak moral pemuda di kabupaten itu.

Menurut Nur Faisal, se-harusnya Pemerintah Kabu-paten Pamekasan dan Kepoli-sian Resor (Polres) setempat tidak memberi izin kegiatan pesta malam tersebut. ”Pame-kasan ini disebut kabupaten gerbang salam, yang se-harusnya bersih dari kegiatan yang bernuansa kebarat-bara-tan,” katanya.

Ia meminta agar pemer-intah mencabut izin kegiatan itu untuk menghindari gejolak di masyarakat. Ia khawatir jika pesta semalam itu tetap digelar, warga akan bergerak sendiri untuk menggagalkan kegiatan itu.

Ketua Cabang PMII Pame-kasan, Mohammad Sidik mengancam akan mengerah-kan semua kadernya, untuk melakukan aksi demostrasi, menolak kegiatan party night tersebut.

Menurutnya, kegiatan ber-nuansa hura-hura itu akan menjadi awal bagi digelarnya kegiatan serupa di kemudian hari, sehingga harus diten-tang.

Gerakan Pemuda Gerbang Salam (GPBS) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pame-kasan juga akan melakukan aksi serupa sebagai bentuk penolakan. Mereka pun beren-cana menemui Bupati Pame-kasan, Achmad Syafii untuk meminta agar kegiatan itu di-batalkan.

Ketua Himpunan Maha-siswa Islam (HMI) Pamekasan, Mohammad Mansur men-ganggap kegiatan tersebut bertentangan dengan kebi-jakan politik Pemerintah Ka-bupaten Pamekasan sebagai kabupaten yang menerapkan syariat Islam melalui pro-

gram Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).

Selain melanggar kebi-jakan politik, pesta malam yang akan digelar tersebut, juga berpotensi menimbulkan dampak negatif, khususnya bagi kalangan generasi muda di wilayah itu.

Yang sangat membahaya-kan, kata Manshur, karena dalam pesta itu menghadir-kan penari seksi (sexi dancer) dengan pakaian yang kurang pantas untuk kalangan rema-ja dan pemuda di kota santri Pamekasan.

HMI secara kelembagaan sudah mengirim surat kepada Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Dalam surat bernomor: 88/Sek/01/1435 H tertang-gal 5 November 2013 itu, HMI menyampaikan pelaksanaan pesta dugem (duduk gembira) yang rencananya akan meng-hadirkan DJ Jimmy dan semua kelompoknya ini berpotensi besar menimbulkan kemak-siatan dan itu tidak sejalan dengan semangat kabupaten

Pamekasan yang mencanang-kan program Gerbang Salam.

Selain itu pelaksanaan party night tersebut berdeka-tan dengan bulan Muharram. Sehingga sangat tidak layak jika pada awal Tahun Islam diisi jenis kegiatan yang justru berpotensi menimbulkan ke-maksiatan.

Selain dikirim ke Bupati, surat penolakan pesta dugem itu, juga ditembuskan ke Mapolres Pamekasan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Lembaga Pengkajian dan Pen-erapan Syariat Islam (LP2SI) Pamekasan.

Wakil Bupati Pamekasan, Khalil Asyari mengaku belum bisa memberikan jawaban ter-hadap penolakan para pemuda dan mahasiswa tersebut. Ala-sannya hal itu menjadi ke-wenangan sepenuhnya Bupati Pamekasan.

Pada dasarnya, dirinya juga sependapat untuk me-nolak segala kegiatan yang berbau kemaksiatan, yang dis-elenggarakan di Pamekasan. (awa/muj/rah)

Party Night DitolakSeharusnya Pemerintah dan Kepolisian pun Lebih Baik MelarangnyaPAMEKASAN - Empat organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan menolak rencana pegelaran Party Night (pesta semalam) oleh salah satu perusahaan rokok terkenal. Kegiatan yang diantaranya menyaji-kan musik ala disk joke itu rencananya akan digelar di Stadion R. Sunarto Hadiwijoyo, Pamekasan pada Sabtu (9/11) besok.

PAMEKASAN - Se-jumlah aktivis mahasiswa Pamekasan, Kamis (7/11), mendatangi Gudang Bulog Madura di Jalan Raya Pang-legur Pamekasan. Mereka mempersoalkan rendahnya kualitas beras untuk rakyat miskin (raskin) yang diteri-ma Rumah Tangga Sasaran (RTS) di wilayah itu.

Para mahasiswa juga meminta transparansi data pendistribusian raskin ke seluruh desa di Pamekasan, termasuk raskin ketiga be-las, empat belas, dan raskin kelima belas. Mereka juga meminta Kepala Bulog Sub-divre Madura memutus kon-trak kerjasama dengan mitra bulog yang tidak bekerja se-cara profesional dalam pen-gadaan beras raskin.

Koordinator mahasiswa, Apung Zaini mengatakan dalam beberapa kasus, jatah raskin yang didistribusikan sangat jelek dan tidak layak dikonsumsi, karena selain sudah rusak dan berbau, be-ras itu bercampur dengan pasir.

Zaini mengatakan Bu-log Madura tidak memiliki kepedulian terhadap warga miskin, justru cenderung melecehkan mereka dengan memberi beras yang hanya layak dikonsumsi binatang ternak.

“Meskipun penerima program ini adalah warga miskin, tapi jangan lan-tas diberi beras yang tidak layak. Karena mereka juga butuh untuk asupan gizi,” katanya.

Seharusnya, sebelum mendistribusikan raskin ke-pada RTS, Bulog melakukan pengecekan terhadap kuali-tas beras yang akan didistri-busikan agar penerima man-faat tidak dirugikan.

Wakil Kepala Bulog Subdivre Madura, Prayitno mengatakan pihaknya men-dukung langkah para maha-siswa dalam ikut melakukan pengawasan terhadap pro-

gram pemerintah yang men-jadi tanggungjawab lembaga yang dipimpinnya.

Menurut Prayitno, sudah selayaknya beras yang did-istribusikan itu merupakan beras yang baik dengan kual-itas tertentu dan layak untuk dikonsumsi. Sebab, meski-pun program itu merupakan program bantuan, namun RTS tetap harus menebusnya meski dengan harga yang cukup murah.

Prayitno mengakui tidak semuanya raskin yang ter-simpan di gudang tersebut kualitasnya baik. Apalagi beras untuk jatah raskin, se-bagian sudah tersimpan di gudang selama tiga bulan, sehingga sangat dimung-kinkan ada beras yang sudah rusak.

Namun demikian, sebe-lum beras itu didistribusikan, pihaknya sudah memerin-tahkan agar petugas di gu-dang melakukan pengecekan kualitasnya sehingga saat dikirim ke titik distribusi, beras itu sudah bisa dijamin kelayakannya.

Ia juga memastikan jika ditemukan beras yang tidak layak konsumsi, bisa dikem-balikan ke gudang Bulog dan akan diganti dengan beras yang lebih layak.

Menanggapi tuntutan agar Bulog memutus kon-trak kerjasama dengan mitra yang nakal, Prayitno menga-takan pemutusan kontrak itu harus dilakukan dengan ha-ti-hati dan disertai dengan bukti pelanggaran.

Ia mengakui ada be-berapa persoalan yang harus dibenahi dalam pengadaan raskin. Diantaranya ada-lah sistem pengadaan beras raskin agar setiap beras yang diterima, dalam keadaan ba-gus dan layak.

”Karenanya, kami se-lalu melakukan pembinaan terhadap para mitra bulog yang bertugas melakukan pengadaan raskin,” jelasnya. (awa/muj/rah)

KUALITAS RASKIN

Mahasiswa Mulai Mendatangi Bulog

PAMEKASAN - Rencana pengembangan gedung Perpustakaan Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan masih terk-endala oleh ketersediaan lahan. Pemerintah setempat masih mencari lahan baru yang bisa digunakan sebagai lokasi pembangunan gedung baca tersebut.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengata-kan pihaknya berencana mengembangkan perpus-takaan terpadu, yang tidak hanya menjadi gudang buku, melainkan juga dilengkapi dengan beberapa sarana pendukung, diantaranya laboratorium, museum, dan Taman Baca Masyarakat.

Syafii mengatakan rencana tersebut masih terk-endala terbatasnya lahan, karena lahan yang ada di sekitar lokasi perpustakaan saat ini, sebagian masih mi-lik Kementerian Kehakiman dan sebagian merupakan lahan TNI.

Pemkab Pamekasan, terang dia, tengah berupaya agar lahan tersebut bisa dimiliki pemerintah daerah. Salah satu upayanya dengan mengusulkan untuk dilaku-kan tukar guling (ruislag) dengan lahan milik Pemkab.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam mengatakan fasilitas per-pustakaan yang ada sangat perlu ditingkatkan, karena kondisinya tidak memancing minat warga untuk mengun-junginya.

“Kami menilai perpus-takaan yang ada saat ini belum memenuhi standar dan tidak menggambarkan bahwa gedung tersebut merupakan gedung baca,”

katanya. Khairul juga menyata-

kan pihaknya mendukung rencana pengembangan gedung perpustakaan itu agar lebih memancing minat kunjung warga dengan men-ciptakan suasana baca yang cukup bagus.

Sebelumnya, Badan Per-pustakaan dan Arsip Pemkab Pamekasan menyatakan dari hasil penelitian Badan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur yang diterima lembaga tersebut disimpul-kan minat baca masyarakat Pamekasan masih rendah.

Dalam data tersebut dinyatakan hanya 12 persen masyarakat yang memiliki minat baca dari jumlah penduduk sebanyak 795.526 jiwa.

Kepala Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Pamekasan, Mohammad Zaini mengatakan meski Perpustakaan Umum Pame-kasan berada di lokasi strat-egis, terjangkau, dan berada di pusat kota, namun jumlah pengunjung setiap harinya sangat minim.

Ia menyatakan fasilitas baca yang disediakan Per-pustakaan Umum maupun perpustakaan yang ada di lembaga-lembaga pendidi-kan sudah sangat lengkap. “Saat ini tinggal memompa kesadaran dan semangat baca masyarakat,” katanya.

Berdasar data di per-pustakaan itu, jumlah buku yang dipinjam pada dua bulan terakhir mengalami peningkatan, mencapai 500 sampai 600 buku dari sebe-lumnya antara 300 sampai 400 buku. Ini mengindi-kasikan minat baca mulai membaik.(awa/muj/rah)

RUMAH BACA

Pengembangan Perpustakaan Umum Terkendala Lahan

PAMEKASAN - Dua rumah warga yang berdempetan mi-

lik Khosaini (67), warga Dusun Turbangan, Desa Larangan

Slampar, Kecamatan Tlana-kan, Kabupaten Pamekasan,

hangus terbakar hingga rata dengan tanah, Kamis (7/11).

Kebakaran rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu terjadi sekitar jam 8.30 WIB saat pemiliknya sedang keluar. Khosaini sedang mem-bantu tetangganya memban-gun rumah, sedang Satima (55), istrinya, sedang bertamu ke rumah saudaranya, tidak jauh dari tempat tinggalnya, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Abu Hasan, salah satu anak Khosaini mengatakan saat kejadian dirinya sedang membantu tetangganya mem-bangun rumah yang berjarak sekitar 400 meter dari rumah orang tuanya yang terbakar itu. Ia dihubungi warga lain-nya yang mengabarkan bahwa rumahnya terbakar.

“Saya datang langsung, saya dobrak pintunya yang sedang terkunci, karena saya

pikir ibu saya sedang ada di dalam, tapi ternyata tidak,” kata anak keempat Khosaini.

Sebelum rumah itu habis terbakar, warga sekitar beru-saha menyelamatkan isi ru-mah, dan sebagian berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.

Dari usaha itu, warga hanya berhasil menyelamat-kan sebuah lemari, sementara sisanya ludes terbakar, ter-masuk perhiasan dan gabah sebanyak 10 sak.

Selain dua rumah seluas 12x9 meter itu, yang juga ikut terbakar dapur dan dua kandang sapi.

“Beruntung sapi di dalam kandang itu berhasil dikeluar-kan oleh warga,” ungkapnya.

Menurut warga api berasal dari dapur yang juga berdem-petan dengan salah satu ru-mah. Diduga kebakaran dis-ebabkan konsleting listrik di bagian dapur. (oni/muj/rah)

KEBAKARAN

Dua Rumah Warga Luluh Lantak

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235| TAHUN II 13PAMEKASAN

BANJIR JALAN PROTOKOL. Warga mendorong sepeda motornya yang mogok saat menerobos genangan banjir di Jalan Ahmad Yani, Serang, Banten, Rabu (6/11). Banjir di Pusat Ibukota Provinsi Banten itu terjadi setiap turun hujan lebat akibat tidak berfungsinya saluran drainase di sepanjang jalan protokol tersebut.

Kepala Kejari Pamekasan, Sudiarto mengatakan saat ini penyidik tengah mencari bukti-bukti baru, untuk bisa menggiring keterlibatan be-berapa pihak dalam kasus itu. Termasuk mengkaji keterli-

batan mantan Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Nor-maluddin.

“Kami belum memiliki bukti cukup untuk menetap-kan mantan Kepala Kantor Kemenag sebagai tersangka.

Karenanya, kami masih ter-us menggali dan mendalami kasus ini,” katanya.

Ia menjelaskan penan-ganan kasus itu sudah dil-impahkan ke Pengadilan Negeri Pamekasan, dan ting-gal menunggu jadwal sidang. Meski demikian, pihaknya menyatakan bahwa penanga-nan itu belum berakhir dan tidak menutup kemungkinan masih akan ada pihak-pihak yang akan dijadikan tersang-ka.

Kasus dugaan korupsi ban-tuan hibah dari Pemerintah RI pada Tahun Anggaran 2012

diduga mengandung unsur ko-rupsi. Dalam kasus itu, man-tan Kasi Mapenda, Juhairiyah dilaporkan menarik upeti dari lembaga penerima bantuan. Setiap lembaga harus meny-etorkan 25 persen dari total nilai bantuan diterima kepada tersangka.

Setoran itu disesuaikan dengan kategori kerusakan dan nilai bantuannya. Pener-ima bantuan dengan kategori rusak berat yang menerima total bantuan sebesar Rp 95 juta harus menyetorkan Rp 23,75 juta. Sedang untuk penerima kategori sedang

dengan besar bantuan senilai Rp 80 juta, harus menyetor Rp 20 juta, dan untuk pen-erima dengan kategori kecil yang nilai bantuannya Rp 50 juta diwajibkan membayar Rp 12,5 juta.

Penyetoran dana itu di-lakukan lantaran dana terse-but langsung disalurkan melalui rekening. Alasan pem-berlakuan uang tarikan itu un-tuk mempermudah pencairan bantuan.

Dari penarikan setoran itu, dana yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar. (awa/muj/rah).

Kejari Bidik Tersangka Baru Diduga Kuat Ada Pihak Lain Terlibat Kasus Block Grant KemenagPAMEKASAN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan mulai membidik tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi dana block grant di lingkungan Kantor Kementerian Agama setempat. Kejari men-duga korupsi itu tidak hanya dilakukan oleh man-tan Kasi Mapenda, Juhairiyah yang sudah ditahan, namun melibatkan pihak lain di Kantor Kemenag.

PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Achmad Syafii menyatakan akan segera menunjuk pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa yang ter-sangkut dugaan kasus tindak pidana korupsi beras miskin (raskin). Dua kades itu anta-ra lain Urip, Kades Desa Tan-jung, Kecamatan Pademawu, dan Mustahep, Kades Desa Larangan Slampar, Kecama-tan Tlanakan.

Menurut Bupati Ach. Syafii, penunjukan Plt Kades ini perlu dilakukan, agar dua desa itu tidak mengalami kekosongan pimpinan, guna menjalankan roda pemerin-tahan desa. Dijelaskan, pe-nunjukan Plt Kades di dua desa ini masih menunggu usulan dari camat masing-masing, untuk selanjutnya diterbitkan SK pengangka-tan Plt.

“Karena dua kepala desa itu sudah ditetapkan seba-gai tersangka, tentu kami akan segera mengangkat Plt. Kami masih menunggu usu-lan nama dari camat untuk selanjutnya kami terbitkan SK. Kami juga mendukung penegakan hukum yang se-dang berlangsung,” katanya.

Sesuai peraturan daerah (Perda) tentang Pemerinta-han Desa, Sekretaris Desa (Sekdes) bisa diusulkan se-bagai Plt. Kades. Jika Sekdes tidak bersedia, maka penun-jukan Plt. Kades bisa diisi oleh staf kecamatan.

Seperti diberitakan se-belumnya, Kepala Desa Tan-jung, Kecamatan Pademawu Pamekasan, Urip ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka pelaku dugaan tindak pidana korupsi raskin alokasi 2012.

Empat hari berikutnya, Polres Pamekasan menetap-kan status tahanan kepada Mustahep, Kepala Desa Lar-angan Slampar, dalam kasus yang sama. Ia menjalani ta-hanan di sel tahanan Polres Pamekasan.

Kedua kepala desa itu menjalani masa penahanan pertama selama 20 hari, ter-hitung sejak penatapan sta-tus tahanan. Mereka ditahan karena khawatir melarikan diri atau menghilangkan ba-rang bukti yang dapat meng-ganggu proses hukum yang sedang berjalan.

Dugaan korupsi raskin yang dilakukan oleh Kades Tanjung ini terungkap sete-lah warga setempat men-gadukan ke Kejari setempat pada Juli 2012 lalu. Warga melaporkan dugaan terse-but karena tidak disalurkan sesuai ketentuan. Yaitu jatah yang seharusnya diberikan secara utuh sebanyak 15 kg untuk masing-masing ru-mah tangga sasaran (RTS) dipotong untuk kepentingan pribadi.

Salah satu perangkat Desa Tanjung mengatakan pagu raskin di desanya sejak 2010 sampai pertengahan 2012 lalu, sebanyak 789 sak atau 11,8 ton perbulan untuk sepuluh dusun di Desa itu. Dari pagu yang diperoleh itu diduga tidak disalurkan se-cara utuh kepada masyarakat oleh kades setempat, se-hingga dilaporkan ke Kejari Pamekasan untuk diproses hukum.

Dugaan pemotongan raskin di Desa itu diduga masih berlanjut pada pen-distribusian tahun ini. Sabab, dari pagu raskin yang

berjumlah 504 sak perbulan atau sabanyak 1008 sak un-tuk dua bulan hanya disalur-kan sebanyak 750 sak dengan asumsi 75 sak perdusun.

Dalam kasus ini, peny-idik sudah memeriksa 15 orang saksi. Jumlah saksi lebih sedikit dibanding de-ngan penanganan dugaan kasus yang sama di Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu yang mencapai 50 orang saksi.

Kejari setempat su-dah mengekspose dugaan tipikor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur (Jatim), namun belum diketahui be-saran kerugian negara yang ditimbulkan dari perbuatan tersangka.

Sedangkan, pemeriksaan saksi-saksi dalam dugaan tipikor raskin di Desa Lar-angan Slampar, Kecamatan Tlanakan sudah rampung termasuk beberapa kepala dusun yang diyakini menga-tahui alur penyaluran raskin selama tiga tahun terakhir.

Diantara kadus yang sudah dimintai keterangan yaitu Kadus Nangger, Sah-rim, Plt. Kadus Tengah, yang semula dijabat Almarhum Subhan, Kadus Gergunung, Umar, dan Kadus Morlaok, Juhram.

Dari pemeriksaan sak-si dari unsur masyarakat dan kadus masih terda-pat perbedaan keterangan. Masyarakat menyebut hanya menerima raskin sebanyak 3 kali dalam setahun, sedang-kan sejumlah kadus menya-takan disalurkan sebanyak 8 kali dalam setahun. Sedan-gkan sejumlah saksi ting-kat kecamatan menyatakan bahwa jatah raskin itu sudah distribusikan secara utuh sesuai jatah desa itu.

Kesaksian ini berdasar dari keterangan saksi-saksi dari unsur pejabat kecama-tan, yaitu Camat Tlanakan periode 2009-20011 Sug-ianto, Camat periode 2011-2012 Willy Agusta Saputra, dan Camat Tlanakan periode 2012-2013 Fathorrasyid. Se-dangkan korlap raskin yang sudah dimintai keterangan masing-masing Ali Usman, korlap periode 2008-2011, dan Samsul Arif korlap 2013.

Dalam dugaan tipikor ini, penyidik Polres Pamekasan sudah mengajukan audit ke Badan Pengawasan Keuan-gan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur pada Juni lalu. Bahkan perkara ini sudah diekspose di BPKP dan tinggal menunggu hasil akhir atas perhitungan keru-gian negara yang ditimbul-kan dari perbuatan pelaku. Selain menghitung kerugian negara, BPKP nantinya juga akan dijadikan sebagai saksi ahli dalam dugaan tipikor ini.

Dugaan tipikor raskin ini ditangani Polres Pamekasan setelah menerima laporan dari ketua Badan Permusya-waratan Desa (BPD) desa se-tempat Subianto, beberapa bulan lalu. Dalam laporan-nya, raskin di desa itu hanya didistribusikan sebanyak tiga kali dalam setahun.

Hal tersebut sudah ber-langsung selama tiga tahun terhitung sejak 2010 lalu. Sehingga kerugian negera diperkirakan mencapai Rp 2,6 miliar untuk 30 kali pen-distribusian, termasuk raskin ke-13. (uzi/muj/rah)

PELAKSANA TUGAS

Bupati Akan Tunjuk Plt Kades yang Ditahan

PAMEKASAN - Pembu-kaan semarak 3 tahun Madura Channel Televisi (MCTV) Biro Pamekasan yang digelar di Kampus STAIN Pamekasan, Kamis (7/11) kemarin berlang-sung meriah. Perayaan hari ulang tahun yang bekerjasama dengan Kampus STAIN ini mendapat sambutan positif dari civitas akademika STAIN yang turut hadir memeriahkan acara.

Para mahasiswa juga tu-rut serta menampilkan be-berapa kreasinya, seperti putri batik yang kesemuan-ya merupakan mahasiswa STAIN, dan unjuk kebole-han dengan menampilkan kesenian tarik suara dengan nyanyian merdu khas Maha-siswa STAIN Pamekasan.

Presiden Direktur (Presdir) MCTV, Rasul Junaidi dalam sambutannya menyampai kan terimakasih kepada se-mua pihak yang mendukung dan menyukseskan perayaan hari ulang tahun MCTV Biro

Pamekasan yang ke-3. Menu-rutnya, keberadaan MCTV yang saat usianya mulai ber-tambah, berkat dukungan dari masyarakat Madura, termasuk kalangan civitas akademika STAIN Pamekasan.

“Tanpa dukungan masyarakat, tentu kami bu-kan apa-apa. Karena kami ada, karena anda, dan kami akan terus memberi yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Ia berharap keberadaan MCTV semakin melekat di hati masyarakat. Terus men-jadi media informasi dan hiburan yang bisa menga-wal kepentingan masyarakat dalam menegakkan demokra-si. Juga diharapkan menjadi teman pelepas lelah dengan sajian hiburan yang me-nyegarkan.

Dalam kesempatan itu, Rasul Junaidi juga membuka secara resmi bazar pameran yang digelar di STAIN Pame-kasan. Bazar ini memamer-

kan berbagai produk, sep-erti pameran teknologi, dan sejumlah produk unggulan Pamekasan.

Semarak 3 tahun MCTV ini akan berlangsung sela-ma sepekan, terhitung sejak 7 November-13 November 2013. Kegiatan ini dimeriah-kan dengan berbagai lomba, seperti puisi, festival musik, dan lomba-lomba yang meli-batkan anak usia TK seperti lomba mewarnai gambar ser-ta beberapa lomba lainnya, yang memperebutkan hadiah jutaan rupiah.

Kepala Biro MCTV Pame-kasan, Nanang Sufiyanto mengatakan perayaan ulang tahun MCTV kali ini sengaja digelar dengan melibatkan masyarakat umum, termasuk mahasiswa dan pelajar. Hal ini sebagai bentuk kepedulian MCTV dalam menggali dan mengasah bakat serta kemam-puan mereka yang diwujudkan dalam bentuk perlombaan.(uzi/rah)

ULTAH

Semarak 3 Tahun MCTV Berlangsung Meriah

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO. 0235 | TAHUN II14

Menyusul prestasi terse-but, aktivis dan masyarakat juga meminta agar Kejari Sam-pang mengusut tuntas kasus pesangon tersebut. Selain para pimpinan, 41 anggota DPRD Sampang Periode 1999-2004 juga ikut menikmati uang har-am tersebut. Terbukti, sebagi-an besar anggota dewan pada periode itu mulai mengemba-

likan dana pesangon yang di-terimanya setelah para pimpi-nannya dinyatakan bersalah. ”Kalau para pimpinan yang menikmati uang pesangon itu bersalah, ya para anggotanya juga harus diusut berdasarkan undang-undang yang berlaku. Itu untuk menunjukkan kes-etaraan warga negara di mata hukum,” kata Tombak Abdul-

lah dalam rilisnya yang dit-erima Koran Madura, Kamis (7/11).

Apalagi, sambung Tombak, proses pembahasan dana pe-sangon tersebut tidak hanya dibahas dalam tataran pimpi-nan. Akan tetapi, semua ang-gota DPRD Sampang Periode 1999-2004 juga ikut mem-bahas dan menyetujui pen-cairan dana pesangon terse-but. Sehingga, semua anggota dewan pada periode tersebut dianggap mempunyai andil yang sama dan harus bertang-gung jawab secara bersama-sama. Itu sebagai konsekue-nsi dari keputusan bersama. ”Jadi, kalau empat pimpinan-nya (DPRD Sampang Periode 1999-2004) dinyatakan ber-salah maka 41 anggota lainnya

juga pantas diusut. Bagaimana mungkin (tidak diusut) wong mereka juga mengetahui dan menikmati uang haram terse-but,” ujarnya.

Terpisah, Kasi Intel Kejari Sampang Sucipto mengata-kan, pihaknya saat ini sedang membongkar kembali berkas-berkas 41 anggota DPRD tersebut. Itu untuk keper-luan pendalaman data-data. Menurutnya, Kejari saat ini juga sedang melakukan klari-fikasi kembali kepada Sekwan terkait pengembalian uang pesangon tersebut. ”Saat ini kami memang sedang men-dalami kembali kasus pe-sangon tersebut. Semua pihak-pihak sudah mulai diklarifikasi. Kalau nantinya (setelah dilakukan pendala-

man) memang memenuhi un-sur pidana, 41 anggota DPRD Sampang Periode 1999-2005 itu tidak akan lolos dari jera-tan hukum,” tuturnya.

Sayangnya, dia tidak bisa memastikan kapan kasus tersebut akan dinaikkan ke tingkat penyidikan. Sebab, menurutnya, Kepala Kejari (Kajari) Sampang Abdul-lah masih sedang melaku-kan konsultasi dengan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. ”Kami tidak bisa gegabah menaikkan ke ta-hap penyidikan. Sebab, kami harus punya dasar yang kuat biar nanti tidak mentah di pengadilan. Sekarang Pak Kajari (Abdullah) juga se-dang berkonsultasi ke Kejati,” pungkasnya. (lum)

SAMPANG

Dua kali melakukan pengiriman ini ke Sampang. Cuma tadi malam baru

kita temukan dan langsung diamankan

barangnya, dan pemiliknya kita

bebaskan karena melanggar tipiring

saja,”

AKBP Imran Edwin SKapolres Sampang

Warga Menginginkan Kejari Usut Tuntas Kasus PesangonKasi Intel: 41 Anggota DPRD Menunggu GiliranSAMPANG- Keberanian Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang mengeksekusi para pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat yang terlilit kasus pesangon mendapat pujian dari semua pihak. Sebab, proses eksekusi terhadap pimpinan DPRD Periode 1999-2004 itu sempat mangkrak ber-tahun-tahun hingga pimpinan Kejari diganti. Baru setelah Kejari dipimpin Abdullah, proses eksekusi tersebut terlaksana.

SAMPANG - Hasil operasi rutin yang dilak-sanakan di Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto Kelurahan Tanggumung Kec/Kota Sampang, Rabu (6/11) malam oleh aparat ga-bungan polisi bersama TNI berhasil mengamankan 192 botol minuman keras (miras) jenis arak.

Pemilik miras itu bernama Hj Sumrati (50) warga Jalan Raya Komplek Pondok Kelurahan Pasang-grahan Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Polisi langsung barang haram tersebut.

Ratusan botol miras yang dibungkus kardus air mineral itu rencananya akan

dijual di terminal Sampang. Namun, pihak kepolisian tidak mau kecolongan saat kendaraan yang membawa miras tersebut melintas di sela-sela operasi rutin.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar me-ngatakan, 192 botol miras jenis arak tersebut diaman-kan dari kendaraan mobil yang mencurigakan saat melintasi target operasi. "Jadi ada kendaraan mobil yang dicurigai melitas saat kita lakukan operasi rutin. Setelah kita geledah ada miras jenis arak mau dikirim ke terminal Sampang," ucapnya kepada Koran Madura.

Pemilik miras tersebut langsung dijerat denda sebesar Rp 450 ribu rupiah. Pasalnya, pemilik miras hanya telah melanggar Tindak Pidana Ringan (Tipiring).

"Yang bersangkutan juga sudah kita vonis langsung karena melanggar undang-undang tipiring," jelasnya.

Pengakuan pemilik miras kepada polisi, dirinya sudah dua kali mengirimkan miras. "Dua kali melakukan pengiriman ini ke Sampang. Cuma tadi malam baru kita temukan dan langsung diamankan barangnya, dan pemiliknya kita bebaskan karena melanggar tipiring saja," kata Imran, Kamis (7/11). (ryn/lum)

MIRAS

Ibu Haji itu Memiliki 192 Botol Miras

OPERASI. Polisi dan TNI menggelar operasian rutin di Jalan Jaksa Agung Suprato Kelurahan Tanggumung Kec/Kota Sampang, Rabu (6/11) pukul 22.00 Wib. Dalam razia tersebut ditemukan 192 botol miras jenis arak.

SAMPANG – Dua pen-gendara mobil yang men-curigakan, Rabu (6/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB diamankan polisi. Dua orang itu ditangkap di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kelurahan Tanggumong Kec/Kota Sam-pang saat polisi melaksana-kan operasi rutin.

Operasian resmi gabung-an bersama anggota TNI itu digelar guna meningkatkan keamanan serta mencegah akses ruang gerak pelaku tin-dak kriminal seperti narkoba, senjata tajam (sajam), senjata api (senpi), bahan peledak, memasuki wilayah Madura, khususnya di Kabupaten Sampang.

Pantauan di lapangan, aparat kepolisian juga sempat bersitegang dengan penge-mudi kendaraan mobil jenis Daihatsu Grand Max Nopol W 1203 XH. Pasalnya, pengemu-di tidak mau menunjukkan surat kendaraan saat operasi berlangsung.

Bahkan, mobil berwarna silver yang tidak diketahui identitas pengemudinya itu juga tidak membawa doku-men resmi lantaran mem-

bawa beberapa accesories ponsel yang diduga dicuri-gai ilegal. Sehingga, kedua orang dari sopir dan rekannya itu langsung diamankan ke Mapolres Sampang.

"Masak kita lagi opera-sian resmi tidak mau koper-atif, kita sudah minta surat kendaraan dan dokumen-nya tidak mau menunjuk-kan suratnya. Langsung kita amankan saja ke Polres ka-rena diduga dicurigai pelaku kriminal," tutur Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar.

Tak hanya itu, pengera-han puluhan anggotanya Polres Sampang dalam oper-asi tersebut semua kendaraan baik roda empat maupun roda dua dilakukan penggele-dahan. Baik penggeledahan surat kendaraan, penggele-dahan barang bawaan, mau-pun penggeladahan ponsel pengemudi.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar yang memimpin langsung operasi patuh tersebut mengatakan razia yang dilakukan ini su-dah menjadi kegiatan rutin yang akan terus ditingkat-

kan. Tentu ini dilakukan demi memprioritaskan rasa keamanan wilayahnya agar dapat terorganisir. "Ini ke-giatan rutin yang ditingkat-kan, artinya kita mencegah pelaku-pelaku tindak krimi-nal masuk ke Kabupaten Sampang," terangnya saat ditemui dilokasi.

Dikatakan pria asli Suma-tera ini, dalam oparasi kali itu pihaknya mengamankan dua kendaraan roda empat yang tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi, serta peng-guna jalan yang diketahui membawa minuman keras (Miras).

"Ada mobil baru yang ha-nya dilengkapi faktur, trus mobil rental yang beralasan akan diperpanjang surat-suratnya, serta ada juga yang kedapatan membawa miras," jelasnya.

Imran menambahkan, un-tuk lebih meningkatkan kea-manan di wilayah Sampang. Dirinya mengemukakan akan terus menggelar operasi se-rupa namun dilakukan secara acak, sehingga tidak bisa ter-baca oleg para pelaku tindak kriminal. (ryn/lum)

KRIMINAL

Pengendara Mencurigakan Diamankan

SAMPANG - Warga Desa Apa'an kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Pem-kab Sampang, Kamis (7/11). Bupati Sampang A. Fannan Hasib diminta untuk tidak melantik kepala desa (kades) terpilih yang rencananya akan dilantik hari itu juga.

Menurut demonstran, pe-laksanaan pilkades di daerahn-ya banyak terjadi kecurangan. P2KD ditengarai melakukan ke-curangan untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

Fausen, saksi salah satu calon, menyampaikan, dirinya tidak menandatangani berita acara hasil pilkades tersebut karena banyak kecurangan. Bupati Sampang diminta ber-sikap adil dengan tidak melan-tik kades terpilih.

"Kami datang ke sini un-tuk menemui Bupati Sam-pang dan menuntut keadilan sesuai dengan janji Bupati Sampang yang akan melu-ruskan permasalahan dan akan membangun Sampang. Tapi pada kenyataanya salah justru tidak mendengarkan aspirasi warga Apa'an dan lebih menerima yang salah," ujarnya di depan Pemkab Sampang.

Warga mengaku kecewa karena tidak ada pegawai pemkab yang menemui mere-ka. Meraka mengancam akan terus melakukan aksi hingga aspirasinya diterima.

Sementara Sekretaris Da-erah Kabupaten Sampang Puthut Budi Santoso menya-takan pelaksanaan Pilkades Desa Apa'an sudah sesuai de-

ngan perda dan perbup, mulai dari menyusun rencana kerja, pelaksanaannya, dan sampai tahapan pelantikan sudah di-lakukan. Termasuk semua sak-si pun sudah menanda tangani berita acara.

Sehingga, kades terpilih tetap dilantik Kamis. Ia me-ngaku sering ketemu dengan

gerakan yang dilakukan oleh Warga Apa’an dan pertan-yaan warga tidak berbicara tentang menang dan kalah. Akan tetapi mempertanya-kan Perda Nomor 06 Tahun 2005 ayat 37 yang isinya setelah penghitungan surat suara dimasukkan dalam ko-tak disimpan dan dititipkan

di kantor kecamatan, sehing-ga menurutnya ketika P2KD tidak menitipkan ke kecama-tan tidak salah.

“Kami sudah menjelaskan kepada warga tentang perda Nomor 06 Tahun 2005 Pasal 37 kalau setelah penghitung-an surat suara semua berkas disimpan dalam kotak suara

dan dititipkan di kantor ke-camatan, dan saya sudah men-jelaskan arti dari dititipkan itu bermakna kata kerja yaitu yang punya barang menitipkan ke siapa saja sehingga ketika P2KD tidak menitipkan ke kan-tor kecamatan tidak salah dan itu tidak ada sanksi,” jelasnya kepada wartawan. (jun/lum)

WARGA MENOLAK PELANTIKAN

Sekda Menilai Pilkades Apa’an Sesuai Perbup dan Perda

Warga Apa’an saat berunjuk rasa meminta bupati tidak melantik kepala desa terpilih di daerahnya.

Kapolres Sampang, AKBP Imran Edwin Siregar saat memperlihatkan minuman keras jenis arak yang diamankan dari tersangka.

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO. 0235 | TAHUN II 15BANGKALAN

Munawwar berharap, bantuan Pemerintah terse-

but tidak hanya didominasi penuh lembaga pendidikan

negeri. Akan tetapi, lem-baga lain termasuk dian-taranya lembaga swasta dan pondok pesantren juga mendapat porsi yang proporsional. Sebab, pen-didikan swasta yang sudah ada juga memiliki kontribusi besar dalam memerangi ke-bodohan serta peran untuk membentuk krakter dan mental bangsa.

"Seperti di Kabupaten Jombang misalnya, sebagian SD Negeri, SMP Negeri, dan

SMA Negeri berada di area Komplek Pondok Pesantren, sehingga sama-sama ber-jalan dan tidak mematikan pendidikan yang lebih dulu berdiri," terang Munawwar.

Dengan demikian, menu-rut politisi dari Partai Persat-uan Pembangunan ini, tidak terjadi kecemburuan antar Lembaga Pendidikan, karena mendapatkan perlakuan lebih dari pemerintah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kabid SMA/

SMK Dinas Pendidikan Bangkalan, Abdullah Muad mengatakan sekolah swasta merupakan lembaga yang berdikari sendiri, sehingga keberadaannya memang harus dalam manajemen yang bagus, agar kualitasn-ya juga baik.

"Keberadaan sekolah swasta memang sangat ber-pengaruh terhadap majunya pendidikan. Meskipun be-gitu, kewenangan menge-nai bantuan memang sudah

proporsional pemerintah," jelasnya.

Menurutnya, sejauh ini pemerintah memang lebih mengutamakan sekolah negeri. Sebab, namanya ne-geri merupakan lembaga yang dikelola pemerintah langsung. Meskipun lem-baga sosial juga tidak lu-put dari bantuan dan pan-tauan pemerintah. "Semua sudah sesuai takaran, yang dibuat pemerintah," ujarnya. (ori/rah)

Lembaga Swasta Perlu DiperhatikanPemerintah Bangkalan Perlu Belajar pada Kabupaten JombangBANGKALAN - Banyaknya bantuan pemerintah yang mengalir ke Lembaga Pendidikan Negeri mendapat sorotan DPRD Bangkalan. Sebab ban-tuan pemerintah tersebut dapat berakibat pada kesenjangan antara Lembaga Pendidikan Negeri dengan Lembaga Pendidikan swasta, dalam hal ini Pondok Pesantren. Sehingga untuk meng-hindari kesenjangan itu, pemerintah juga harus memerhatikan pendidikan swasta, kata Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Munawwar Kholil.

KETERAMPILAN WARGA BINAAN. Warga binaan Lapas Anak Tangerang membuat miniatur perahu terbuat dari koran bekas di ruang belajar Lapas Anak Putra, Tangerang, Banten, Kamis (7/11). Warga binaan di lapas itu mendapat pendidikan berupa keterampilan tangan yang hasilnya dapat dijual kepada para pengunjung.

Pertemuan itu, kata Bupati Bang-kalan RK Moh. Makmun Ibnu melaui Bidang Organisasi dan Aparatur, Moh. Hadari, diharapkan dapat membuat SKPD bisa lebih berkwalitas dan dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

Menurut Hadari, selama ini publik tidak puas dengan pelayanan birokrasi. Sehngga perlu diberikan pemahaman bagaimana birokrasi memberikan pela-yanan publik.

"Tentunya sangat diperlukan bagi semua di SKPD untuk memberikan pelayanan yang prima. Dengan artian pelayanan yang berkualitas pada masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut Hadari mengatakan di masa yang akan datang pimpin SKPD yang diundang, sebagai abdi negara wajib hukumnya memberikan contoh bagaimana memberikan pelayanan yang semestinya.

"Jadi kedepan semua SKPD paham bahwa sangat penting dalam pelayanan terhadap masyarakat," paparnya.

Menurutnya, di Bangkalan telah menetapkan tim penilaian dan men-gawasi semua SKPD untuk pelayanan publik dan setiap tahun dilakukan eva-luasi. Dengan demikian, di setiap SKPD memiliki tanggung jawab terhadap apa yang menjadi tugas dan fungsinya. Namun, jangan sampai memeberikan pelayanan yang baik karena hanya ingin mendapatkan nilai.

"Kita lakukan evalusi tiap tahun dan akan ditetapkan enam terbaik. Dengan beberapa komponin katagori penila-ian," tandasnya.(dn/rah)

PELAYANAN PUBLIK

SKPD Menuai Kritikan BANGKALAN - Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Bangkalan menu-ai kritikan, karena pelayanan-nya yang dinilai masih sangat mengecewakan. Banyaknya kritikan itu ternyata membuat Pemkab setempat perlu berbenah. Jajaran SKPD yang ada di Bang-kalan dikumpulkan di Aula Di-ponegoro. Dengan menghadirkan Komisi Pelayanan Publik Jatim.

Jadi kedepan semua SKPD paham bahwa

sangat penting dalam pelayanan terhadap

masyarakat,”

Moh. HadariBidang Organisasi

dan Aparatur

BANGKALAN - Pemin-dahan pasar hewan Tanah Merah ke kawasan Desa Pe-trah dinilai sudah melalui pengkajian matang. Sebab, tempat tersebut sudah sa-ngat proporsional, karena dari segi dana tidak membu-tuhkan biaya anggaran yang terlalu besar. Alokasi angga-ran yang disediakan untuk relokasi pasar hewan sekitar Rp 900 juta.

"Pemilihan tempat yang ada sekarang sudah melalui banyak pertimbangan. Se-lain itu, jarak pasar hewan dengan pasar Tanah Merah yang tak terlalu jauh, seki-tar 500 meter," kata Mustofa, Kepala Tata Usaha, Kantor Pengelolaan Pasar Bangka-lan, kemarin (7/11).

Alasan relokasi pasar hewan, lantaran pasar he-wan yang saat ini masih jadi satu dengan pasar Tanah Merah, seringkali menyebabkan kemacetan. Sehingga kendaraan sulit untuk melewati jalur terse-but. Bahkan, tiap tiba hari pasaran kendaraan dialih-kan ke jalan alternatif.

Dia menjelaskan me-ngenai usulan dari legislatif yang mengatakan bahwa tempat pasar hewan seha-rusnya dipindah di sebelah utara pasar utama, dinilai bukan menjadi solusi. Sebab, butuh biaya anggaran yang sangat besar.

Pihaknya pernah melalu-kan rencana untuk memin-dah pasar ke sisi utara pasar

Tanah Merah. Namun, harga jual tanah di kawasan terse-but jauh dari NJOP, sehingga ada kekhawatiran penilaian mark up dana.

"Tawaran yang disam-paikan pemilik tanah terlalu tinggi. Harga yang ditawar-kan Rp 750 ribu permeter. Padahal, harga jual kawasan tersebut sesuai NJOP Rp 250 ribu. Nanti, kita yang dis-angka menggelembungkan dana," jelasnya.

Menurutnya, tempat pe-mindahan yang direncana-kan saat ini dinilai sudah strategis, karena tanah yang menjadi acuan juga merupa-kan milik pemerintah. "Oto-matis kita akan lebih meng-hemat biaya relokasi pasar," ujarnya. (ori/rah)

MENGURAI KEMACETAN

Lokasi Relokasi Pasar Hewan Dinilai Sudah Strategis

BANGKALAN - Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Bangkalan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara kepada Mu-jib dan 18 tahun penjara bagi Imam. Keduanya merupakan warga Desa Paterongan, Ke-camatan Galis, pelaku pem-bunuhan terhadap siswi MTs Sunan Cendana, Suci (13), warga Desa Pesanggrahan, Ke-camatan Kwanyar, beberapa waktu lalu.

Ketua majelis hakim Soegi-harti, SH menyatakan terdakwa Mujib terbukti secara sah dan meyakinkan telah melaku-kan pembunuhan berencana, dan melakukan perampasan dengan kekerasan yang me-

nyebabkan hilangnya nyawa korban. Sedangkan terdakwa Imam terbukti bersalah ikut serta dalam pembunuhan

tersebut. Namun, ia sempat melarang Mujib untuk melaku-kan pembunuhan. Berdasarkan pertimbangan hakim, vonis yang Imam terima lebih ringan 2 tahun dari tuntutan Jaksa Pe-nuntut Umum (JPU) berupa hu-kuman 15 tahun penjara.

JPU Benny Nugroho dalam tuntutannya menyatakan ter-dakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan beren-cana dan melakukan peram-pasan dengan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, sesuai dengan pasal 340 Jo pasal 55 ayat 1 ke (1) dan pasal 365 ayat 2 ke (2) Kitab Undang-undang Hukum Pi-

dana (KUHP)."Setelah melihat dan

mengamati dan mempertim-bangkan tuntutan JPU serta bukti-bukti persidangan, ma-jelis hakim memutuskan 20 tahun penjara bagi terdakwa Mujib dan 12 tahun penjara bagi terdakwa Imam," ungkap Soegiharti, SH dalam putusan-nya.

Sidang pembacaan pu-tusan berlangsung sangat singkat. Sebab keluarga kor-ban berteriak histeris, karena pelaku pembunuhan hanya dihukum 20 tahun dan 12 tahun penjara. Keluarga kor-ban menginginkan para ter-dakwa dihukum mati akibat perbuatan sadisnya yang te-lah menghabisi nyawa korban dengan menggorok lehernya menggunakan sebilah pisau. Suasana persidangan men-jadi tidak kondusif. Sehingga memaksa majelis hakim men-gakhiri persidangan.

Sementara, terdakwa lang-sung diamankan oleh pihak kepolisian yang sudah siaga mengantisipasti terjadinya kericuhan.

Perlu diketahui, korban Suci merupakan anak tunggal dari pasangan Hafi (50) dan Hamirah (40) ditemukan tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan di semak-semak Alas Kemarong, Desa Sumur Koneng, Kecamatan Kwanyar, Minggu (5/5). Ia ditemukan warga setempat dengan kondi-si tubuh telungkup dan mulut mengeluarkan darah. Korban menggunakan kaos warna pink, celana warna hitam, dan sandal jepit milik korban.(dn/rah)

HUKUM

Eksekutor Suci Divonis 20 Tahun Penjara

Mujib, 20, dan Imam Syafii, 18, keduanya warga Desa Paterongan, Kecamatan Galis, pelaku pembunuhan siswi MTs Sunan Cendana, Suci (13), warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kwanyar, saat mendengarkan vonis majelis hakim di ruang pesakitan PN Bangkalan.

Majelis hakim memutuskan 20 tahun penjara bagi terdakwa

Mujib dan 12 tahun penjara bagi terdakwa

Imam,”

Soegiharti, SHKetua Majelis Hakim AMBIL ALIH PASAR TRADISIONAL. Pengendara motor berusaha menghindari tumpukan sampah di area Pasar

Baru Bekasi. Pemerintah kota Bekasi berencana mengambil alih seluruh pasar tradisional di Bekasi agar lebih mudah direvitalisasi dan mewujudkan pasar tradisional berkonsep modern.

JUMAT 8 NOVEMBER 2013 NO.0235| TAHUN II1616

Iklan dan berlangganan0328-6770024 / 081931012753

Biro Sumenep 081939363544Biro Pamekasan 087850600243

Biro Sampang 087775094464Biro Bangkalan 087750670878

Biro Surabaya 081330903119Biro Probolinggo 081336379769

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya fasilitsi 15 pasangan untuk menikah massal hari ini di Surabaya, Kamis (7/11). Ke-limabelas pasangan tersebut berasal dari lima kecamatan di Kota Surabaya, yakni Kecamatan Wonokromo, Simokerto, Sawahan, Tambaksari dan Kecamatan Tegalsari.

BANGKALAN – Ketua Komisi Pelayanan Publik (KPP) Provinsi Jawa Timur, ketika berkunjung ke Bang-kalan, menyatakan banyak menyoroti Badan Pertana-han Nasional, sebab BPN ini dinilai paling tidak profe-sional. Padahal seharusnya BPN harus memiliki kinerja yang profesional sehingga tidak mengecewakan. Namun ternyata selama ini, BPN yang paling banyak dikeluh-kan warga.

“Yang menempati rat-ing teratas pengaduan dari masyarakat terkait pelay-anan birokrasi adalah BPN,” kata Ketua Komisi Pelay-anan Publik (KPP) Provinsi Jawa Timur, Nuning, kemarin (7/11)

Menurutnya, pelayanan yang seringkali dikeluhkan masyarakat berkaitan pem-buatan sertifikat tanah. Per-soalan ini yang kerap kali diadukan kepada KPP. Salah satunya pembuatan sertifi-kat tanah dikeluhkan karena masih membutuhkan waktu yang relatif lama.

Biasanya, pada awal pem-buatan, BPN berjanji pen-gurusan sertifikat tanah bi-

asanya membutuhkan waktu selama 3 bulan. Akan tetapi, dalam perkembangannya sampai satu tahun pembua-tan sertifikat belum juga rampung dari BPN.

Sebagian besar masyarakat yang mengadu terkait pelayanan BPN ka-rena meleset dari janji awal yang disampaikan pada pemohon. Pada akhirnya, persoalan itu dimediasi sebe-

lum merambah ke ranah pen-egak hukum, baik kepolisian maupun polres. Kalau sudah selesai ketika mediasi, maka tidak akan sempai pada pen-egak hukum.

Selain itu, posisi kedua yang paling banyak diadukan masyarakat yakni pelayanan kereta api. Untuk itu, dirinya meminta kepada SKPD yang ada di lingkungan pemkab Bangkalan supaya memberi-kan pelayanan yang terbaik pada masyarakat.

Dia berharap, setiap SKPD harus dipasang kotak saran, sehingga jika ada masukan dari masyarakat bisa disam-paikan melalui kotak saran tersebut. Namun selama ini kerapkali pemasangan kotak saran itu tidak berjalan mak-simal. Padahal pemasangan kotak saran tersebut efektif untuk mengetahui keluhan masyarakat.

“Kotak sarannya ada, tapi kuncinya hilang. Ke-tika dibuka tidak ada surat yang masuk. Itu bukan be-rarti bagus pelayanan dari SKPD yang bersangkutan. Tapi, ada kemungkinan lain malah sebaliknya,” sindirn-ya. (ori/rah)

SERTIFIKAT TANAH

BPN Dinilai Paling Tidak Profesional

Menurutnya, pelayanan yang

seringkali dikeluhkan masyarakat

berkaitan pembuatan sertifikat tanah.

Persoalan ini yang kerap kali diadukan kepada KPP. Salah

satunya pembuatan sertifikat tanah

dikeluhkan karena masih membutuhkan

waktu yang relatif lama.

“DKPP memerintahkan ke-pada KPU untuk melaksanakan putusan tersebut dan memerin-tahkan kepada Bawaslu untuk mengawasi putusan majelis”, ujar Andry Dewanto kepada Ko-ran Madura melalui Black Berry Massanger, Kamis (7/11).

Sanksi tersebut,ujar An-dry, didasarkan pada penila-ian atas fakta persidangan, pemeriksaan keterangan pen-gadu, jawaban teradu, dan pemeriksa terhadap bukti-bukti serta dokumen yang dis-ampaikan oleh pengadu.

Sidang putusan kasus dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU Jatim yang di-gelar pukul 16.00 Wib terse-but, bermula Andry diadukan oleh Trimoelya kuasa hukum pasangan calon kepala dae-rah Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) pada pemilahan Gu-bernur Jatim 2013. Dengan de-lik aduan, bahwa Andry selaku teradu atas dugaan menye-barkan berita melalui Black-berry Massanger (BBM) yang mengarah pada keberpihakan salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2013 pada 21 Agustus 2013 ke media dan saksi lain-nya.

Dimana pada tanggal 21 Agustus 2013 tepatnya pukul

15.41 Wib, Andry mengirim-kan pesan melalui BBM yang isinya “ Saksikan keunggulan Cagub PKB Khofifah IP dlm debat kandidat di Metro TV Live dr Gramedia Expo mala mini jam 19.00 WIB. Sebar-

kan…”Beberapa saat kemudian,

mantan Ketua KPUD Ma-lang tersebut sempat meralat pesannya.

Saat melakukan pemerik-saan, Bawaslu Jatim men-emukan kasus lainnya. Ada kejanggalan terhadap form BC yang ditandatangani sebelum pasangan Khofifah-Herman lolos Pilgub Jatim. Belakan-gan, tiga komisioner KPU Ja-tim yakni Najib Hamid, Agung Nufroho dan Agus Mahfud Fauzi mengaku tidak menan-datangani.

Tim Bawaslu Jatim juga mendapatkan bukti ada form BC lainnya yang tertempel stiker dengan tulisan tanggal

16 Agustus 2013. Kepada Ba-waslu, Andry mengakui dirin-ya yang memberi persetujuan sebelum naik cetak form BC itu. Dia juga mengaku form BC

itu dicetak pada 5 Agustus dan disetujui kelima komisioner KPU Jatim melalui pleno untuk dilakukan stikerisasi. Padahal, tiga komisioner statusnya di-nonaktifkan sementara DKPP sejak 31 Juli-14 Agustus.

Sebelumnya, DKPP juga telah memberikan tegu-ran keras kepada Andry atas laporan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Su-mawiredja. Sedangkan, ketiga komisioner KPU Jatim yakni Najib Hamid, Agung Nugroho dan Agus Mahfud Fauzi diber-

hentikan sementara. Mereka dinilai melanggar kode etik karena tidak meloloskan pa-sangan Berkah pada verifikasi parpol. (han)

Ketua KPU Jatim Hanya Diperingati DKPPBawaslu Awasi putusan Majelis KehormatanSURABAYA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi tertulis berupa peringatan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad , dalam persidangan putusan majelis kehormatan DKPP di Jakarta, Kamis (7/11).

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur me-minta dan mengimbau ke-pada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik di lingkungan pemprov, dan kabupaten/kota untuk segera menyusun program aksi pelaksanaan dan strategi pencegahan pemberantasan narkotika.

“Pembentukan RAD SKPD dan kabupaten/kota di Jatim ini setelah dikeluarkannya su-rat peraturan Gubernur Nomer 74 tahun 2012 tentang RAD pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalagu-naan narkoba,” ujar Kepala Bap-peda Jatim, Dr.Ir Zainal Abidin, MM di acara pembukaan rapat Koordinasi Rencana Aksi Dae-rah (RAD) penanggulangan Narkoba dan Kusta, di Hotel Oval Surabaya, Kamis (7/11)

Lebih lanjut pernyataan surat edaran ini juga didukung dengan dikeluarkannya surat dari Sekertaris Daerah (sekda) Provinsi Jatim tanggal 16 Sep-tember 2013 tentang imple-mentasi Instruksi Presiden (Inpres) No 12/2011.

“Jadi ke depan diharap-kan semua SKPD di pemprov baik kabupaten/kota wajib memfasilitasi dan menyusun program kegiatan pencega-han penyalagunaan narko-tika melalui kegiatan yang sesuai tupoksinya,”ujarnya.

Menurut Zainal, dari ta-hun ke tahun penyalagunaan dan peredaran narkotika di Indonesia mengalami pen-ingkatan yang signifikan di-mana tahun 2011 sebanyak 3,8 juta jiwa dan diproyeksi-kan akan mengalami pening-katan pada tahun 2013 sebe-sar 4,58 juta jiwa.

Sementara itu di Jatim menduduiki peringkat kedua setelah DKI Jakarta dengan jumlah 2.899 kasus. “Maka itu pihaknya dengan adanya ker-jasama pemerintah, BNNP, dan masyarakat dapat mencegah terjadinya penyalagunaan dan peredaran narkoba,” jelasnya.

Zainal berharap kepada orang tua untuk menjaga dan senantiasa memelihara ke-hidupan yang harmonis dalam rumah tangga dengan jalan menjaga perilaku dan gerak gerik putra putrinya dari hal-

hal yang menjurus kepada penggunaan narkotika.

“Ancaman narkoba harus dihadapi secara bersama-sama. Partisipasi masyarakat utamanya pemerintah dan swasta menjadi kata kuncinya, dan adanya kader dari dalam pemerintah dan swasta di-harapkan lebih memudahkan menyampaikan informasi kepada teman-teman lain-nya, serta apabila ada pecandu narkoba dari pemerintah dan swasta BNNP akan memberi-kan fasilitas rehabilitasi secara gratis dan yang lebih penting, identitas pelapor akan diraha-siakan,” tegasnya.

Selain membahas narko-ba, dalam rapat ini juga membahas masalah penyakit kusta di Jatim, dimana saat ini penderita kusta di Indo-nesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan Bra-zil, sedangkan Jatim meru-pakan penyumbang utama penyakit kusta di Indonesia yaitu mencapai 30% total penderita kusta, yaitu di pan-tai utara, dan Pulau Madura masih ada penderita penyak-it kusta.(han)

Jatim Buat Program Edukasi Bahaya Narkotika