e Paper Koran Madura 5 November 2014

32
www.koranmadura.com 0328-6770024 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU BERITA TERKAIT Hal 3 Mbah Moen DUKUNG PPP HASIL PTUN Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan Kiai Maimun Zubair menyatakan dukungan- nya terhadap kubu partai ini yang disahkan Pengadilan Tata Usaha Negara. EKONOMI Izin Investasi Sektor SDA Akan Direm Halaman | 5 Pekan Depan, KMP-KIH Rujuk Berita Utama hal 2

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 5 November 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 1

www.koranmadura.com0328-67700245 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU

BERITA TERKAIT

Hal 3

Mbah Moen DUKUNG PPP

HASIL PTUN

Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan Kiai Maimun

Zubair menyatakan dukungan- nya terhadap kubu partai ini

yang disahkan Pengadilan Tata Usaha Negara.

EKONOMIIzin Investasi Sektor SDA Akan DiremHalaman | 5

Pekan Depan, KMP-KIH

RujukBerita Utama

hal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 2 Berita Utama

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yakin kis-ruh yang terjadi di parlemen akan segera berakhir dalam dua pekan ke depan. Komu-nikasi tengah dijalin. “Semoga dalam satu atau dua minggu sudah ada hasilnya,” kata Zulkifli Hasan di Gedung Parlemen, Sen-ayan, Jakarta, Selasa (4/11).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN)

itu menjelaskan para ketua umum partai yang tergabung dalam KIH dan KMP su-dah melakukan komunikasi untuk kebai-kan bangsa dan negara. Ketua DPP PAN itu mengatakan para ketua-ketua umum par-tai, baik dari KIH maupun KMP, telah mel-akukan komunikasi intens untuk kepentin-gan bangsa.

“Ya sekarang sudah komunikasi. Ket-ua-ketua umum partai akan bijak untuk bermusyawarah dan bermufakat. Saya dengar para ketua umum partai itu sedang intens berkomunikasi. Semoga segera ada hasilnya,” katanya.

Senada dengan Zulkifli, politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung Wibowo yakin perpecahan di DPR segera bera-khir. “Kita menargetkan mudah-mudahan dalam minggu depan ini ada solusinya yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Karena kalau dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan ketidakpercayaan dunia in-ternasional kepada Indonesia,” jelas Pra-

mono di Komplek Parlemen, Senayan, Ja-karta, Selasa (4/11).

Hal itu diungkapkan Pramono setelah pertemuan diantara KIH yang diwakili di-rinya dan Olly Dondokambey, sedangkan dari KMP diwakili oleh Setya Novanto, Hat-ta Rajasa, dan Idrus Marham.

Dengan pertemuan ini, Pramono ber-harap pekan depan sudah ada solusi yang dapat diterima oleh dua belah pihak. Ka-rena kalau dibiarkan terlalu lama bakal menimbulkan ketidakpercayaan dunia internasional kepada Indonesia. “Faktor-faktor kepercayaan dunia internasional juga ekonomi kita jadi pertimbangan,” tegasnya.

Karena itu, dia berharap perbedaan dua sikap bisa dicarikan titik temu. “Intin-ya bagaimana perbedaan, dualisme alat kelengkapan dewan ini bisa diselesaikan. Kan apa yang dilakukan teman-teman di KIH ini bukan pimpinan DPR tandingan, tapi pimpinan sementara,” kata Pramono.

Ketua DPR Setya Novanto membe-narkan ikhwal pertemuannya kubu KIH. “Kami bicarakan untuk bersama-sama (KIH dan KMP). Kami ini mempunyai keinginan untuk kepentingan rakyat, itulah kami cari solusi,” kata Setya Novanto di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Selasa (4/11).

Menurutnya pertemuan tersebut guna membangun kesepahaman politik antara KIH dan KMP. Langkah ini pun dimaksud-kan agar citra DPR di mata rakyat terjaga. “Kami mengadakan mufakat bersama. Su-paya ada kekuatan dan tetap berwibawa DPR,” terang dia.

Kedua kubu di DPR akan tetap mengedepankan kepentingan rakyat. Dalam waktu dekat akan terlihat hasil per-temuan dua kubu yang berseteru di DPR itu. “Kami cari kepentingan rakyat baik itu dari Koalisi Indonesia Hebat dan dari Koal-isi Merah Putih. Ya mudah-mudahan, nanti kita lihat,” ujarnya.

=GAM/ABD

Pekan Depan, KMP-KIH Rujuk

JAKARTA- Kegaduhan poli-tik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak lama lagi akan berakhir. Dua kubu yang bertikai sudah mencapai titik temu untuk memecahkan kebuntuan di DPR.

Setya Novanto: Kami ini Mempunyai Keinginan untuk Kepentingan Rakyat

“247 suara yang tergabung dalam KIH itu harus juga diper-hatikan. Ayo, duduk bersama agar DPR kembali bisa melaksana-kan fungsi check and balances terhadap pemerintahan saat ini,” kata anggota Fraksi PDI Perjuan-gan, Sirmadji Tjondropragolo, di gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Selasa, 4/11).

Dia mengingatkan pemilu su-dah usai dan kini saatnya menata mandat supaya bisa memper-juangkan aspirasi rakyat. Karena itu, tak boleh ada lagi peming-giran dan untuk sekadar menang-menangan.

“Kami berharap kubu KMP menyadari bahwa tidak bisa ek-sistensi dan ruang sebagai wakil rakyat ada yang terpinggirkan,” ujar anggota dewan dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII itu.

Namun, dia mengakui untuk

mencapai DPR yang bersatu bu-tuh waktu dan kesabaran. Sebab itulah diharapkan komunikasi intens antar pimpinan fraksi bisa terjalin. Di saat yang sama, KMP juga jangan lagi mau mengambil semua alat kelengkapan dewan.

“Pasti ada maksudnya mau mengambil alat kelengkapan de-wan. Kenapa KMP selalu memak-sakan voting. Ini bisa menimbul-kan kecurigaan,” ujarnya.

Sirmadji mengungkapkan alasan kenapa KIH melakukan perlawanan terhadap apa yang dilakukan oleh kubu KMP. Proses penyusunan alat kelengkapan dewan itu inkonstitusional dan Pimpinan DPR telah mengabaikan pasal 95 dan 96 UU MD3, pasal 55 Peraturan Tata Tertib DPR, dan risalah rapat paripurna DPR tang-gal 16 Oktober 2014 lalu.

=GAM

DUALISME PIMPINAN DPR

Sirmadji: Tidak Boleh Ada Sikap Menang-menanganJAKARTA-Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan mel-akukan pendekatan dan membuka komunikasi intensif agar semua elemen menata kembali DPR. Hal ini merupakan salah satu amanat kepada Pimpinan DPR Sementara berdasarkan putusan Paripurna DPR yang digelar KIH.

ant/r. rekotomo SIDANG RINA IRIANI. Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani (kanan) yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi subsidi perumahan Griya Lawu Asri Kabupaten Karanganyar bersama penasehat hukumnya, saat sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi, di Pengadilan Tipikor Semarang, Jateng, Selasa (4/10). Dari keter-angan saksi terungkap bahwa penggunaan uang subsidi Kementerian Perumahan Rakyat tidak seluruhnya digunakan untuk program perumahan, sebagian dana tersebut dipakai membiayai pencalonan kembali Rina dalam pilkada Karanganyar.

Page 3: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 3

KUDUS-Sesepuh Partai Per-satuan Pembangunan Kiai Maimun Zubair menyatakan dukungannya terhadap kubu partai ini yang disahkan Pen-gadilan Tata Usaha Negara.

“Apapun hasil gugatan di PTUN nanti akan didukung, itulah nanti yang men-dapat legitimasi,” ujarnya ditemui usai menghadiri peresmian Masjid Umar Bin Khatab di kompleks Madrasah Nahdlatul

Ulama Ibtidaul Falah Samirejo, Dawe, Ku-dus, Selasa.

Hadir pada acara peresmian terse-but yakni penyumbang dana pembangu-nan masjid yang merupakan pengusaha asal Dubai, Taisyeer Ismail Ramadlan, didampingi Saadatul Karim, dan Sayyid Rosyid Salim Ubaid Muhammad.

Terkait dengan upaya islah oleh Ma-jelis Syariah PPP yang belum membuah-kan hasil, kata dia, saat ini dirinya sudah tidak masuk dalam Majelis Syariah PPP.

Ia mengatakan hanya mengantarkan pelaksanaan Muktamar PPP kedua.

Setelah itu, dia mengimbau, kubu Ro-mahurmuziy dan kubu Djan Faridz untuk berdamai. ”Keduanya juga sudah meng-hubungi saya,” ujarnya.

Terkait dengan pengesahan kubu Ro-mahurmuziy oleh Kemenkumham, kata dia, memang perlu ada legitimasi hukum.

Apabila tidak ada tuntutan di PTUN, kata dia, legitimasi memang cukup, akan tetapi adanya gugatan tersebut maka ta-hap akhir harus dari PTUN.

Ia menganggap gugatan di PTUN tentu menjadi jalur penyelesaian yang memang harus ditempuh untuk menen-tukan kepengurusan yang sah.

“Diharapkan semua pihak menghor-mati putusan PTUN nantinya,” ujarnya.

Meskipun kepengurusan PPP ter-pecah, dia meyakini tidak terlalu ber-pengaruh terhadap suara dukungan masyarakat pada pemilu nantinya.

“Mudah-mudahan semakin kuat ka-rena kedua belah pihak punya pengaruh,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, pengas-uh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang itu juga mengungkapkan bah-wa dirinya menemui Presiden Joko Wido-do setelah dilantik.

=ANT/MASDUKI

Mbah Moen Dukung PPP Hasil PTUN

CATATAN HITAM MENTERI

Hanya Jokowi, Tuhan dan KPK yang Tahu JAKARTA-Sejumlah politisi Senayan menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar berani mengu-mumkan nama-nama menteri yang diberi noktah merah ataupun kuning ke publik.

Hal ini penting guna menghindari tud-ingan KPK dijadikan alat politik oleh pres-iden. Namun Ketua Fraksi Partai Hanura di MPR Sarifuddin Sudding menganggap tak masalah jika nama-nama yang diberi rapor merah itu disembunyikan oleh Jokowi maupun KPK. “Salah satu yang pasti kita pertanyakan, tinggal KPK menjawab eng-gak,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/11).

Menurutnya, dalam proses bernegara wajib dipertanyakan tentang menteri Joko-wi yang bermasalah di KPK. Dia menilai, publik wajib tahu menteri bermasalah versi KPK. “Dalam rangka proses kenegaraan itu penting untuk bisa menilai kementerian itu, penting itu,” terangnya.

Hal senada diungkapkan oleh ang-gota Komisi III DPR Ruhut Sitompul. Dia mendesak KPK agar membuka nama-nama Menteri Jokowi yang terkena rapor merah.

Ruhut mengatakan tak ada yang perlu dikhawatirkan jika KPK membuka rapor merah menteri Jokowi. Dia juga merasa baik KPK dan Jokowi tak perlu takut dokumen itu dibuka. “Lebih baik dibuka semua, buka saja, kenapa sih kalau benar, ngapain mesti takut, enggak ada yang perlu dirahasiakan,” imbuhnya.

Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo mendorong KPK mengumumkan menteri yang diduga bermasalah. Tentu-nya jika sudah memiliki bukti yang kuat,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Hanura di MPR Sarifuddin Sudding men-egaskan tidak ada kewajiban bagi Jokowi dan KPK mengumumkan nama-nama yang diberi rapor merah itu. “Kita enggak tahu, itu hanya Jokowi, KPK dan Tuhan yang tahu, karena belum dibuka siapa nama-na-ma yang dikatakan diberikan tanda. Meski ketua KPK pernah bilang 1-2 hari akan dis-ampaikan ke publik, tapi sampai sekarang belum juga,” katanya.

Dia meminta agar langkah Jokowi meli-batkan KPK diapresiasi. Sebab, lanjut dia, untuk membuat pemerintahan bebas ko-rupsi tidak mungkin mengangkat menteri yang terindikasi korupsi juga. “Bagaimana mungkin membersihkan lantai yang kotor dengan sapu yang kotor. Sehingga diminta KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejak,” imbuhnya.

Namun, dia mengakui tidak baik kalau Jokowi memasukkan nama menteri yang jelas diberi tanda merah oleh KPK. Dia sendiri tak tahu siapa yang diberi rapor merah oleh KPK. =GAM/ABD

ant/agung rajasa DITUNTUT SEUMUR HIDUP. Terdakwa pembunuh Ade Sara, Assyifa Ramadhani (kedua kanan) menangis dipelukan orangtuanya. d sebelum menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (4/11). Jaksa Penuntut Umum menuntut dua terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Ahmad Imam Al-Hafitd dan Assyifa Ramadhani dengan pidana seumur hidup.

NASIONALPROBOLINGGO RABU 5 NOVEMBER 2014 No. 0478 | TAHUN III 3NasionalKORAN

MADURA

Page 4: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 4 Nasional

PARLEMEN

Anggota DPR Belum GajianJAKARTA-Politikus PDI Perjuangan Nico Siahaan mengaku belum gaji sejak dilantik jadi anggota DPR 1 Oktober lalu. Hal ini terjadi karena kekisruhan di parle-men antara Koalisi Merah Putih (KMP) versus Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Nico mengatakan, kekisru-han antara dua kutub politik ini mengakibatkan alat keleng-kapan dewan yang mengurusi gaji anggota DPR dan para staf belum terbentuk. Dampaknya, dia merasa belum digaji setelah satu bulan jadi anggota DPR ini.

“Belum (gajian), benar. Harusnya yang saya tahu kan akhir bulan ini kita sudah gajian. Ya, ini kan karena alat keleng-kapan dewan belum terbentuk. Kayak baleg, BURT. Itu belum,” ujar Nico di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/11).

Nico tidak menganggap bahwa alat kelengkapan dewan dan komisi yang dibentuk KMP itu sah. Menurut dia, pemben-tukan alat kelengkapan dewan belum terjadi karena DPR masih terbelah. “Itu kan belum kuorum. Masak yang datang, milih 25 - 27 orang. Terus nanti 25-27 orang itu yang kerja? Enggak bakal bisa, enggak bakal bisa. Harusnya 45 orang atau 50 orang. Itu belum sah,” terang Nico.

Namun ternyata tidak semua anggota DPR yang belum menda-pat gaji. Sebab anggota DPR dari Fraksi PKB Abdul Kadir Kard-ing, anggota F PDI Perjuangan Aria Bima dan anggota F Partai Demokrat, Ruhut Sitompul men-gaku sudah menerima gaji.

Menurut Karding, gaji ang-gota dewan bulan ini sudah cair semua, kecuali tunjangan profesi.

“Baru gaji pokok kayaknya, saya belum cek sih pastinya. Tapi, tunjangan itu yang belum ada, semoga cepat turun,” kata Karding di kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (4/11).

Dia menjelaskan gaji ang-gota dewan tak tergantung oleh kondisi politik di tubuh DPR. Sekalipun ada konflik yang pa-nas, hak anggota DPR ini harus dicairkan. “Mestinya harus tetap berjalan, karena namanya hak anggota itu melekat dan tidak boleh terombang-ambing kondisi politik. ” terang dia.

=GAM/ABD

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meminta selu-ruh gubernur untuk mengecek postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di provinsinya masing-masing.

Pasalnya, dari data APBD yang diteliti, banyak daerah me-miliki anggaran tidak propor-sional. Terbukti, rata-rata dae-rah memiliki anggaran belanja pegawai jauh lebih besar diband-ing anggaran pembangunan.

Jokowi mengatakan, ada daerah yang memiliki angga-ran belanja pegawai mencapai 80 persen, sementara anggaran pembangunannya hanya 20 pers-

en. Bahkan, lanjut dia, ada juga daerah yang memiliki anggaran dengan perbandingan 85-15. “Ini berbahaya, harus diubah,” ujar Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Oleh sebab itu, mantan gu-bernur DKI Jakarta tersebut meminta para gubernur untuk memindahkan alokasi anggaran, dari yang semula untuk pos be-lanja pegawai dipindah ke pos pembangunan. Jokowi menye-but hal itu harus dilakukan agar lebih banyak anggaran yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Ia lalu mengambil contoh,

saat menjabat Wali Kota Solo, Jokowi mengaku berhasil men-gubah postur APBD. Mulanya, ujar dia, posisi anggaran 74 pers-en untuk belanja pegawai dan 26 persen untuk pembangunan. Dalam satu tahun, Jokowi men-gaku berhasil membalik posisi anggaran menjadi 49 persen un-tuk belanja pegawai dan 51 pers-en untuk pembangunan. “Tapi memang harus diteliti satu-satu, harus detail,” kata presiden yang dilantik pada 20 Oktober lalu tersebut.

Lebih jauh, Jokowi menying-gung postur Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Negara (APBN) saat ini yang makin berat, teruta-ma karena besarnya subsidi un-tuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Presiden Jokowi mengajak semua peserta Rakornas untuk

membandingkan subsidi BBM dikaitkan untuk pembangunan pendidikan dan kesehatan. “Coba bandingkan selama 5 tahun sub-sidi BBM Rp 714 triliun, sedang untuk kesehatan hanya Rp 202 triliun, kemudian insfrastruk-tur Rp 577 ttiliun. Ini yang mau kita buka terkait subsidi !!. Ini. Ini hanya dibakar-dibakar saja,” tegasnya.

Presiden meminta para gu-bernur untuk memahami, dan menjelaskan kepada masyarakat masalah besarnya subsidi BBM yang melebihi anggaran untuk kesehatan dan pembiayaan in-frastruktur itu. “71 Persen yang menikmati subsidi menengah ke atas, ini hasil studi,” lanjut Jokowi.

Presiden Jokowi juga meny-ampaikan tantangan ekonomi baik eksternal maupun internal yang membuat defisit neraca berjalan. Faktor eksternal men-yangku masalah suku bunga The Fed, harga komoditas global stagnan. Adapun faktor internal menyangkut besarnya subsidi BBM, dan defisit neraca berjalan. “Oleh sebab itu, saya menyam-paikan rencana pemerintah un-tuk melakukan pengalihan sub-sidi BBM ke subsidi pupuk dan benih, irigasi dan bendungan,” pungkasnya. =GAM

Subsidi BBM Akan DialihkanJokowi Minta Gubernur Ubah Postur APBD

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kabinet Kerja, yang dihadiri oleh Gubernur dan Kapolda seluruh Indonesia, serta para menteri Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11).

ant/widodo s. jusuf RAKORNAS KABINET KERJA. Presiden Joko Widodo (kanan) menyampaikan pengarahan dalam acara peresmian pembukaan Rakornas Kabinet Kerja ta-hun 2014 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11). Dalam acara yang dihadiri oleh gubernur, kapolda, dan kepala BIN daerah seluruh Indonesia serta para menteri Kabinet Kerja, Presiden Jokowi menyampaikan rencana pemerintah untuk melakukan pengalihan subsidi BBM ke subsidi pupuk dan benih, irigasi dan bendungan.

Page 5: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Pengereman investasi sektor minerba dilakukan agar fokus meningkatkan nilai tambah bagi produk-produk minerba yang selama ini diekspor masih dalam bentuk mentahan.

“Minerba betul-betul kita minta direm, agar sumber daya alam kita nanti keluar

dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi, kita usahakan investasi di ini barang setengah jadi atau barang jadi,” tegas Joko-wi Presiden Jokowi dalam pidato pembu-kaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11).

Dia mengaku, dalam mewujudkan per-cepatan pembangunan memang mem-butuhkan investasi, baik lokal maupun luar negeri. Namun tidak semua investasi akan dipermudah perizinan seperti di sek-tor migas dan minerba. “Satu-satunya ja-lan untuk percepat pembangunan adalah investasi. Investor itu milih-milih, kalau infrastruktur silakan masuk, entah untuk pelabuhan, tol, power plant, untuk jalur rel kereta api, investor silakan,” tandasnya.

Untuk itu dirinya meminta kepada se-

luruh Gubernur dan Kapolda untuk lebih melakukan penyeleksian lebih ketat terkait calon-calon investor.

Jokowi menambahkan rencana terse-but melihat dari pengalaman masa lalu Indonesia yang tidak bisa memanfaatkan momentum ketika harga dan permintaan minyak sangat tinggi.

“Kita pernah mengalami yang namanya kutukan minyak, ada kutukan hutan, apa itu? Sebetulnya waktu booming minyak saat itu kita bisa mempunyai sebuah sum-ber keuangan besar sekali, tapi ternyata kita tidak bisa manfaatkan,” katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu men-gaku lebih akan mengutamakan investor yang akan berinvestasi di sektor infrastruk-tur, terutama dalam mendukung indus-tri maritim. “Kalau infrastruktur masuk

pelabuhan, tol, power plant, untuk jalur rel kereta, silakan, tapi kalau untuk sum-ber daya alam, hati-hati memberikan izin, sekali lagi hati-hati,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, dia meminta para guber-nur untuk mendorong terciptanya iklim in-vestasi yang kondusif, dengan jalan mem-bangun one stop service (pelayanan satu tempat) di setiap provinsi maupun kabu-paten.

Dalam tiga sampai enam bulan ini, se-luruh daerah di Indonesia sudah harus me-nerapkan one stop service untuk melayani permohonan perizinan. “Jangan pikir pan-jang-panjang segera dimulai. Banyak in-vestor mau masuk ke daerah, pertanyaan-nya selalu tentang listrik, dan kita selalu tidak siap,” pungkasnya.

=GAM

Izin Investasi SDA Akan DiremJAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengambil kebijakan tegas mengurangi investasi di bidang Sumber Daya Alam (SDA), terutama sektor min-erba.

Jokowi: SDA Kita Harus Keluar dalam Bentuk Setengah Jadi atau Barang Jadi

ant/nyoman budhianaTOLAK REKLAMASI. Sejumlah pengunjuk rasa memajang tulisan untuk menolak rencana revitalisasi Teluk Benoa saat aksi unjuk rasa tolak reklamasi di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (4/11). Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) menolak berbagai hal yang dijadikan alasan revitalisasi tersebut sekaligus menuntut pemerintah membatalkan Peraturan Presiden No 51/2014 yang dinilai akan dapat dijadikan dasar hukum reklamasi dan pemanfaatan Teluk Benoa oleh investor.

Page 6: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 6 Ekonomi

Dalam kurun waktu 27- 31 Oktober 2014, DJP sukses membekuk 10 orang yang diduga terlibat dalam pener-bitan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya.

“Kesepuluh orang tersebut adalah anggota dari 4 (empat) jaringan penerbit Faktur Pajak bodong, dimana beberapa dian-taranya berperan sebagai kurir yang tugasnya menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Kantor Pelayanan Pajak. Adapun dari kesepuluh orang tersebut, 7 orang berstatus Tersangka dan telah ditahan di Bareskrim Polri karena telah ditemukan bukti yang kuat bahwa yang bersangkutan mel-akukan tindak pidana di bidang perpajakan. Untuk 3 orang lainnya yang bertindak sebagai kurir saat ini masih berstatus sebagai saksi,” ujar Pejabat Pengganti Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Wahju K. Tumakaka di Jakarta, Selasa (4/10).

Dari keempat jaringan penerbit Faktur Pajak tersebut, 2 jaringan telah menimbulkan kerugian negara setidaknya Rp 41 Miliar. Sedangkan 2 jaringan lainnya saat ini sedang dalam pengembangan kasus.

“Dari pendalaman yang dilakukan PPNS Ditjen Pajak terhadap keempat jaringan penerbit Faktur Pajak bodong, penerbitan Faktur Pajak-Faktur Pajak ini diduga pesanan dari perusahaan-perusahaan besar aktif yang tersebar di wilayah Indonesia. DJP bertekad men-egakkan hukum secara kon-sisten di bidang Pajak Pertam-bahan Nilai (PPN),” imbuhnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, terhadap tindak pidana penerbitan Faktur Pajak bodong diancam dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun penjara

dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungu-tan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak.

PPNS Ditjen Pajak juga akan menerapkan ketentuan dalam Tindak Pidana Pencu-cian Uang (TPPU) sebagaimana telah diberikan wewenang berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberan-tasan TPPU, dengan dukungan penuh dari Bareskrim Polri untuk membasmi kejahatan di bidang perpajakan dengan tujuan mengamankan peneri-maan pajak.

Dalam tahun 2014, PPNS Ditjen Pajak dengan dukungan penuh dari Bareskrim Polri telah melaksanakan penyidi-kan tindak pidana di bidang perpajakan sebanyak 57 kasus dan sebagian besar diantara-nya berkaitan dengan pener-bitan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya.

Modus operandi lain yang dilakukan antara lain tidak menyampaikan SPT, menyam-paikan SPT yang isinya tidak benar, memungut pajak tapi tidak menyetor.

Dari penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh PPNS Ditjen Pajak tahun 2014, 13 kasus telah disidangkan oleh Pengadilan Negeri dan seluruh terdakwa dinyatakan terbukti bersalah berdasarkan putusan Pengadilan Negeri.

DJP mengingatkan kepada seluruh Wajib Pajak agar tidak melakukan transaksi dengan memanfaatkan Faktur Pa-jak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya untuk memperoleh keuntungan ekstra.

“DJP dengan dukungan Bareskrim Polri akan terus melakukan penegakan hukum terhadap penerbit, pengedar maupun pengguna Faktur Pajak bodong ini,” terangnya.

=GAM

MAFIA PAJAK

10 Orang Penerbit Faktur Pajak Bodong DitangkapJAKARTA-Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pajak (PPNS DJP) bekerja sama dengan Peny-idik Bareskrim Polri terus mengobarkan perang terhadap perusahaan atau badan yang terlibat dalam penerbitan faktur pajak bodong.

JAKARTA-Kinerja ekspor bulan September 2014 mengalami pengua-tan signifikan, men-capai USD 15,3 miliar atau naik sebesar 5,5% dibanding bulan sebel-umnya (MoM).

Hal ini didorong oleh pen-ingkatan ekspor nonmigas yang mencapai USD 12,7 miliar atau naik 6,5% (MoM).

“Pertumbuhan ekspor non-migas menguat dibanding bu-lan lalu yang hanya naik 2,1%. Hal ini menunjukkan optimisme perbaikan ekspor di akhir ta-hun,” kata Rachmat Gobel, pada konferensi pers di Kantor Ke-menterian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/11).

Secara kumulatif, jelasnya neraca perdagangan nonmigas September 2014 mengalami sur-plus mencapai USD 758,8 juta, meningkat dari bulan sebel-umnya sebesar USD 489,6 juta. Peningkatan ekspor juga diikuti oleh peningkatan impor, teru-tama impor migas yang tumbuh 7,4% meski defisit sebesar USD 1,0 miliar, sehingga neraca per-dagangan nasional di bulan Sep-tember 2014 mengalami defisit sebesar USD 270,2 juta.

Menurutnya, nilai ekspor nonmigas mencapai USD 12,7 miliar atau naik 6,5% (MoM) dan 2,9% (YoY), sementara ekspor migas mencapai USD 2,6 miliar atau naik 0,9% (MoM) dan 8,6% (YoY).

Beberapa komoditas ekspor nonmigas yang mengalami pen-ingkatan, antara lain bijih, kerak, dan abu logam; perhiasan/per-mata; dan kayu dan barang dari kayu dengan kenaikan masing-masing sebesar 57,8%; 25,8%; dan 21,1% (MoM). Produk man-ufaktur yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah mes-in-mesin/pesawat mekanik yang naik 11,1%; barang-barang raju-tan 16,5%; dan pakaian jadi bu-kan rajutan yang tumbuh 14,2%.

“Ekspor ke emerging market meningkat signifikan di bulan September 2014, yaitu Australia (49,0% MoM dan 32,1% YoY), Pa-kistan (19,7% MoM dan 126,8% YoY), Arab Saudi (4,7% MoM dan 31,9% YoY), dan Uni Emirat Arab (4,4% MoM dan 40,1% YoY),” urainya.

Selama Januari-September 2014, lanjutnya nilai ekspor mencapai USD 132,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 0,9% (YoY), terdiri dari ekspor migas sebesar USD 23,4 miliar (turun 1,4%) dan ekspor non-migas USD 109,3 miliar (turun

0,8%). Sementara itu, pada Septem-

ber 2014, total impor mengalami peningkatan 5,1% (MoM) dan 0,2% (YoY) menjadi USD 15,5 miliar. Peningkatan impor terse-but dipicu oleh naiknya impor migas sebesar 7,4% MoM meski-pun turun 1,7% YoY; sedangkan impor nonmigas hanya naik sebesar 4,4% MoM dan 0,8% YoY.

Impor di bulan September masih didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang mod-al yang masing-masing memiliki pangsa 75,6% dan 16,9%. Selu-ruh impor jenis barang mening-kat dibanding bulan lalu, dimana impor bahan baku/penolong dan barang modal mengalami pen-ingkatan masing-masing sebesar 5,6% dan 4,9% di bulan Septem-ber 2014. Sementara impor ba-rang konsumsi hanya naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya (MoM).

Komoditas impor yang naik signifikan di bulan September 2014 antara lain gandum-gan-duman yang tumbuh 39,0% MoM dan 58,1% YoY; bubur kayu/pulp naik 59,1% MoM dan 10,5% YoY yang merupakan bahan baku pe-nolong; serta susu, mentega, dan telur naik 26,6% MoM dan 15,0% YoY yang merupakan barang konsumsi.

=GAM

Ekspor Nonmigas Naik SignifikanTotal Nilai Ekspor September Mencapai USD 15,3 M

ant/muhammad adimaja PERCEPAT NORMALISASI KALI. Pekerja menyelesaikan pemasangan turab di sepanjang bantaran Kali Ciliwung, Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/11). Seiring semakin dekatnya musim hujan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menor-malisasi Kali Ciliwung yang sering meluap dan menimbulkan banjir terutama di kawasan tersebut.

Page 7: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478| TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi (Plt) REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTO-GRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ub-badi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: Ghozi Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Membenahi APBD

Salam Songkem

alam Rakornas Kabinet Kerja yang dihadiri juga oleh Gu-bernur dan Kapolda seluruh

Indonesia (Selasa, 4/11), Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh Gu-bernur agar mengecek postur Angga-ran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di daerahnya masing-masing. Pembenahan APBD ini menjadi awal langkah Joko Widodo dalam men-jalankan roda pemerintahannya lima tahun mendatang.

Strategi Presiden ini perlu diapre-siasi. Apalagi selama ini diketahui masih ada provinsi yang sebagian besar dana APBD-nya terkuras untuk anggaran belanja pegawai di atas 60 persen, yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Bahkan ada daerah yang memiliki anggaran belanja pega-wai dan pembangunan dengan per-bandingan 85-15. Keadaan ini mem-buktikan dana rakyat hanya terkuras untuk kepentingan pegawai negeri, sehingga tak banyak dana APBD yang dinikmati rakyat jelata. Keadaan ini tak ubahnya pemerintah menjadikan rakyat jelata sebagai sapi perah untuk kepentingan pegawai, sangat naif.

Makin memiriskan hati dengan keadaan APBN yang lima tahun ini lebih banyak terbuang untuk mem-subsidi BBM hingga Rp 714 triliun, kesehatan Rp 202 triliun, infrastruk-tur Rp 577 triliun, dan dana pensiun mencapai ratusan triliun. Sehingga dampaknya pembangunan di neg-eri ini tidak menyeluruh ke pelosok pedesaan, melainkan hanya berpu-sat di kota-kota besar.

Anggaran APBD dan APBN ini memang perlu dievaluasi, terutama mengenai anggaran pegawai, sub-sidi BBM, dan pensiun, karena hanya menjadi beban negara yang terlalu berpihak pada kalangan orang ber-duit, sehingga perlu dialihkan untuk program kerakyatan yang lebih dapat dinikmati oleh mayoritas rakyat bere-konomi lemah.

Jokowi jangan hanya mengurangi anggaran subsidi BBM, yang ber-dampak pada naiknya harga bensin, tapi juga harus mampu mencabut dana pensiun. Bahkan mencabut dana pen-siun lebih utama daripada mengurangi anggaran pegawai dan subsidi BBM. Pergunakan dana APBD dan APBN un-tuk program-program yang lebih ban-yak dinikmati rakyat jelata. (*)

Saatnya Realisasikan Janji

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Dalam pelantikan tersebut, gegap-gempita upaya masyarakat Indonesia

dalam menyambut pelantikan Presiden-Wakil Presiden Joko-wi-JK di gedung DPR/DPRD/DPD dibarengi dengan perayaan secara besar-besaran. Perayaan pasar tersebut sebagai upaya ucapan rasa syukur pun dilaku-kan oleh masyarakat. Karena mendapatkan pemimpin baru Bangsa Indonesia. Perayaan seperti pawai dan pentas musik. Hal tersebut disambut dengan semangat dan antusias persatu-an masyarakat Indonesia.

Semangat tersebut dapat dilihat dengan riuh tepuk tan-gan dari hadirin membahana di dalam ruangan DPR/DPRD/DPD tersebut. Kondisi tersebut me-mang merupakan momen ter-baik Indonesia saat ini. Karena, dalam perhelatan pelantikan tersebut diadakan perayaan pesta yang dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Kondisi tersebut mem-berikan penghargaan kepada

pemimpin baru yang dianggap amanat oleh masyarakat Indo-nesia. Perjuangan pemimpin dari nol pun segera terealisasi-kan. Mulai dari kampanye, sam-pai janji-janji yang diberikan oleh masyarakat Indonesia pun dilakukan, karena hanya untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Janji-janji Manis Politik dan janji merupa-

kan suatu korelasi yang sangat berkaitan dan tak dapat terpi-sahkan. Bahkan janji dapat pula dipahami sebagai bagian yang melekat dalam sebuah rangka-ian dari sebuah politik yang demokratis. Dalam paradigma demokrasi, kehadiran politik tanpa sebuah janji, maka tak pa-tut disebut sebagai politik, sebab politik tidak pernah “steril” dari sebuah janji yang ada.

Namun, semanis apapun sebuah janji politik, tentu tidak lepas dari kepentingan pribadi orang yang mengucapkan jan-ji. Baik dilakukan oleh calon presiden, calon gubernur, calon bupati/wali kota maupun para caleg yang akhir-akhir ini mulai masuk ke pelosok-pelosok kam-pung untuk memperkenalkan diri sembari memberikan janji.

Kondisi tersebut dapat kita lihat pada masa kampanye Pil-pres, banyak sekali janji-janji manis yang dikeluarkan Capres-Cawapres menjelang pemilu. Tercatat terdapat 85 janji yang diberikan kepada rakyat Indone-sia sebagai strategi dalam men-capai sebuah kekuasaan. Beri-kut di antaranya memberikan alokasi anggaran pendidikan, terbitkan pepres pemberantasan korupsi, Jokowi janji ‘sulap’ KJS-KJP jadi Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, dan lain seba-gainya.

Hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat, dengan menampilkan citra ka-rismatik di setiap performanya, baik di media massa maupun di masyarakat. Maka tidak heran, apabila momentum pada saat pemilihan umum para elite poli-tik selalu menampilkan janji-

janji politik yang tampak megah dan mewah saat kampanye ber-langsung.

Namun, apabila kita pahami secara hirarkis. Sebanarnya janji tersebut memiliki derajat lebih rendah daripada ‘kontrak poli-tik’ yang ada. Namun setidak-tidaknya janji dapat dibaca dan dimaknai sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kontrak politik atau kontrak moral poli-tik itu sendiri, sehingga sang penjanji akan merasa bersalah sendiri jika janjinya tak direal-isasikannya, tanpa harus ditagih lebih dulu oleh pihak yang dija-njikan. Ini bisa disebut sebagai kebaikan moral.

Realisasikan JanjiSetelah dinobatkan men-

jadi Presiden-Wakil Presiden, inilah waktunya seluruh janji-janji yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia harus segera direalisasikan. Ketika janji-janji tersebut tidak dilak-sanakan, maka masyarakat akan mampu mengkudeta jabatan Presiden-Wakil Presiden yang ada.

Seluruh janji yang diguna-kan sebagai pencitraan perlu sebuah pertanggungjawaban se-cara konkret. Tak hanya sebatas keindahan seni retorika yang hanya bernilai kebohongan dan transparansi semata. Perlu se-buah implementasi yang jelas. Itu semua merupakan tonggak seluruh keinginan rakyat yang sangat ditunggu. Agar pem-impin yang dipilih oleh rakyat memang pemimpin yang mam-pu memberikan sumbangsih se-cara nyata.

Sebenarnya, seorang pem-impin memiliki tantangan yang sangat besar. Tantangan terse-but bukanlah pada penanganan isu-isu dengan implikasi ringan yang disukai konstituen. Akan tetapi, berani mengambil tin-dakan penuh risiko yang diyak-ininya benar, demi kepentingan rakyat banyak, merupakan se-buah tindakan yang sangat seja-ti. Walaupun ia sadar bahwa tin-dakan itu tidak populer, bahkan di mata konstituennya sendiri.

Semoga saja dalam pros-esi setelah pelantikan Pres-iden-Wakil Presiden Jokowi-JK mampu merealisasikan seluruh janji-janji yang diberikan ke-pada masyarakat. Jadi, impian untuk mendapatkan pemimpin amanat, jujur, realistis yang di-harapkan masyarakat Indonesia, menuju negeri berdikari dapat terwujudkan. Wallahu a’lam bi al-shawaf=

7

Tepat 20 Oktober 2014, pelantikan

Jokowi-JK sebagai Presiden-Wakil Pres-

iden pun telah tereal-isasikan. Hal tersebut secara konstitusional Jokowi-JK telah men-

jadi Presiden-Wakil Presiden untuk 5

tahun mendatang. Ritual sumpah janji pun dilakukan Pres-

iden-Wakil Presiden di depan sidang umum

Majelis Permusya-waratan Rakyat (MPR)

sebagai keseriusann-ya dalam menjalankan

roda pemerintahan.

Namun, apabila kita pahami secara hi-rarkis. Sebanarnya janji tersebut me-

miliki derajat lebih rendah daripada ‘kontrak politik’

yang ada.

Page 8: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 8PROBOLINGGO RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Pengerukan Material Kelud Direncanakan 2015

"Kami masih survei. Saat ini masih koordinasi dengan Band-ung (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi/PVMBG) Band-ung untuk titik koordinasinya di mana serta caranya bagimana. Kami upayakan penganggaran pada 2015," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Selasa (4/11).

Ia mengatakan saat ini tim dari pemkab masih melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi terkini gunung tersebut. Survei itu juga untuk mengeta-hui titik-titik rawan serta titik penting, terutama terkait dengan saluran air.

Saat ini, Gunung Kelud yang berada di Desa Sugihwaras, Ke-camatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu sudah kembali ke ben-tuk awalnya, berupa danau. Pada 2007 lalu, kawah gunung itu berubah menjadi gunung, sete-lah terjadi erupsi "efusif" atau tertahan. Material yang berada di dasar terangkat, dan membentuk anak gunung, hingga pada Feb-ruari 2014 gunung itu erupsi dan mengeluarkan material vulkanik berupa batu, pasir, dan debu.

Masykuri menyadari pemerin-tah harus secepatnya membersi-hkan inlet atau saluran air yang berada di kawasan puncak. Hal itu penting, sebab kawah berubah menjadi danau yang berisi air. Jika tidak dibersihkan, hal itu bisa memicu bahaya, terjadi banjir.

Namun, Masykuri menyebut sebelumnya sudah membicara-kan hal itu dengan PVMBG. Untuk penuh air, kawah itu memerlukan sekitar 2-3 kali musim hujan, se-hingga pemerintah pun masih mempunyai waktu untuk mem-bersihkan inlet tersebut.

"Menurut PVMBG, kawah pe-nuh 2-3 kali musim hujan. Kami juga terus lakukan survei dengan melibatkan lintas sektoral," kata-nya.

Walaupun berencana men-ganggarkan untuk perbaikan di kawan puncak Gunung Kelud, Masykuri juga mengatakan masih belum mengetahui apakah dari

pusat juga akan menurunkan anggaran. Untuk memantau Gunung Kelud, sudah terdapat intansi tersendiri, yaitu Proyek Gunung Kelud yang berada di Kediri.

"Itu nanti (anggaran) tergan-tung, apakah dari pusat atau le-wat proyek kelud. Yang penting, kami usulkan sebelum air kawah melebihi 3 juta meter kibik," ujarnya.

PVMB Bandung merekomen-dasikan agar pemerintah daerah segera mengeruk dan membersi-hkan pasir yang menutupi jalur air (inlet) di kawasan puncak gunung, yang tertutup akibat erupsi Februari 2014.

Gunung Kelud itu erupsi pada Februari 2014 dan menge-luarkan material vulkanik. Ma-terial erupsi itu menimpa tiga daerah terdampak langsung,

seperti Kabupaten Kediri, Bli-tar, dan Malang. Namun, untuk material debu sampai di seluruh Pulau Jawa.

Akibat dari erupsi itu, ribuan rumah warga rusak dengan ting-kat kerusakan beragam. Selain itu, puluhan ribu hektare lahan pertanian serta infrastruktur ja-lan ataupun jembatan juga ba-nyak yang rusak.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

KEDIRI - Pemerintah Kabu-paten Kediri, Jawa Timur, berencana mengeruk mate-rial sisa erupsi di kawasan puncak Gunung Kelud (1.731 meter di atas per-mukaan laut) pada 2015.

ant/rudi mulyaRITUAL 1000 TUMPENG GUNUNG KELUD. Sejumlah warga memakan tumpeng sesaji saat ritual 1000 sumpeng di kawasan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur,beberapa hari kemarin. Sebanyak 1.000 tumpeng buatan warga yang tinggal di lereng Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Kediri tersebut sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diberi-kan selama ini.

PARIWISATA

161.788 Wisatawan Asing Kunjungi Jatim

SURABAYA - Sebanyak 161.788 wisatawan asing men-gunjungi Jawa Timur melalui pin-tu masuk Bandara Internasional Juanda antara Januari-September 2014 atau meningkat 0,17 persen dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara periode sama tahun lalu sebanyak 161.521 orang.

"Kondisi itu disebabkan masih besarnya animo masyarakat asing untuk berkunjung ke sejum-lah objek wisata di Jatim," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, M Sairi Hasbullah, di Surabaya, Selasa (4/11).

Sementara, ungkap dia, pada bulan September 2014 jumlah kunjungan wisatawan mancane-gara ke Jatim hanya mencapai 17.124 orang. Angka tersebut turun 6,11 persen dibandingkan jumlah wisatawan bulan sebel-umnya.

"Pada bulan Agustus 2014, jumlah wisatawan asing ke Jatim mencapai 18.239 orang," ujarnya.

Namun, jelas dia, pada bulan September 2014 wisatawan asal Malaysia mendominasi angka kunjungan wisatawan asing ke Jatim sebanyak 3.249 orang. Be-saran itu meningkat 8,41 persen.

"Posisi berikutnya Singapura 2.053 orang atau naik 16,65 persen. Lalu, wisatawan asing berkebangsaan Tiongkok se-banyak 1.226 orang atau turun 17,88 persen dibandingkan Agus-tus 2014," katanya.

Dari sisi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Jatim, tambah dia, pada bulan September 2014 mencapai 52,87 persen atau naik 3,38 persen dibandingkan TPK bulan Agustus 2014 sebanyak 49,49 persen.

"Sesuai klasifikasi bintang, TPK hotel bintang lima pada bulan September 2014 mencapai 68,70 persen. Kinerja ini penca-paian TPK tertinggi dibanding-kan TPK hotel bintang lainnya," katanya.

Kemudian, sebut dia, TPK hotel bintang dua sebesar 60,22 persen. Diikuti hotel bintang em-pat sebesar 58,18 persen, hotel bintang tiga 41,90 persen, dan hotel bintang satu sebesar 35,45 persen.

= ANT/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Jatim Investasi Rp 200 M untuk Bank Tani

"Konsep Bank Tani ini sudah kami siapkan dua tahun lalu. Bah-kan lebih dulu dibandingkan pro-gram Presiden Joko Widodo," kata Asisten II Bidang Ekonomi Pem-bangunan, Hadi Prasetyo, pada Panen Raya Jagung dan Peresmi-an Kemitraan Publik Swasta PISA-gro di Mojokerto, Selasa (4/11).

Saat ini, ungkap dia, konsep

tersebut akan disahkan menjadi peraturan daerah. Langkah selan-jutnya Pemprov Jatim akan bek-erja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indo-nesia (BI).

"Untuk mengoptimalkan pen-dirian Bank Tani, kami telah me-lakukan survei operasional Bank Tani di Swiss sesuai info yang

berkembang. Namun ketika di Swiss, bank yang dimaksud tidak ada," ujarnya.

Penyebabnya, jelas dia, dika-renakan yang beroperasi di Swiss adalah Bank Pembangunan Dae-rah (BPD) dan bergerak di sektor pertanian. Bank dengan label pe-merintah tersebut memberikan ke-mudahan permodalan bagi petani terutama dari sisi kredit.

"Penanganan kredit bagi petani itu sesuai dengan misi Pemprov Jatim untuk mendekat-kan akses perbankan. Untuk itu, akhirnya kami belajar dari BPD di

Swiss dan berkomitmen dikem-bangkan di sini," katanya.

Untuk menerapkannya di Ja-tim, tambah dia, pada saat ini Pemprov Jatim sedang mendala-mi konsep yang akan dijalankan. Misalnya pada masa awal dijadi-kan divisi baru di Bank UMKM berupa divisi Bank Tani.

"Selain itu bisa saja Bank Tani ini akan kami gabung dengan Bank Jatim atau dapat didirikan bank baru. Masing-masing konsep kami matangkan dulu sehingga hasil ter-baiknya untuk petani," katanya.

Ia berharap dengan ke-

MOJOKERTO - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyiapkan investasi senilai Rp 200 miliar untuk merealisasikan Bank Tani di wilayah tersebut guna meng-hindarkan para petani dari sistem ijon.

KONTRASEPSI

Pil KB Pria ‘Gandarusa’ Masih Uji Klinis

SURABAYA - Pil Keluarga Berencana (KB) khusus bagi pria yang terbuat dari tanaman Gan-darusa asal Papua hingga saat ini masih dalam tahap uji klinis.

"Pil Gandarusa masih dalam tahap uji klinis," kata Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Dwi Listyawardani di Surabaya, Selasa (4/11).

Dia menjelaskan penelitian KB pria diinisiasi oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Setelah melalui berbagai fase, kini pil KB pria masih dalam tahap uji klinis," katanya.

Tahap uji klinis, kata dia, mem-butuhkan waktu yang cukup lama.

"Memang tidak bisa buru-buru, harus berkali-kali uji klinis karena ini menyangkut manusia," katanya.

Uji klinis yang dilakukan, kata dia, harus menyeluruh agar hasilnya sempurna dan bagus dan tidak memiliki efek samping yang buruk pada manusia.

BKKBN sendiri, kata dia, menginginkan pil KB pria segera bisa segera diluncurkan.

Dengan demikian, tambah dia, semakin banyak pilihan me-tode kontrasepsi bagi pria.

"Kita harapkan dalam waktu dekat bisa segera diluncurkan," katanya.

= ANT/WURYANTI PUSPITASARI/DIK

beradaan Bank Tani tersebut kian memudahkan petani. Pada masa mendatang petani akan mempu-nyai Kartu Anjungan Tunai Man-diri (ATM). Bahkan, dengan ada-nya kemitraan kerja sama seperti menggandeng lembaga di bidang pertanian maka kesejahteraan petani bisa terwujud.

"Misalnya pada kegiatan panen raya jagung ini, kami sepa-kat dan sangat mendukung se-mangat lembaga seperti PISAgro, Monsanto, dan Cargill yang in-gin meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.

Ia optimistis, apabila program kemitraan dengan PISAgro, Car-gill, dan Monsanto Indonesia ber-hasil maka kelompok tani yang menjadi binaan akan dikenalkan ke provinsi lain seperti ke NTB. Mereka diharapkan bisa menjadi teladan petani daerah lain dan membagi ilmunya.

= ANT/DIK

BPS

Inflasi Terendah di Jatim JEMBER - Inflasi Kabupa-

ten Jember pada Oktober 2014 sebesar 0,12 persen, atau in-flasi terendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur.

"Angka inflasi Jember juga lebih rendah dibandingkan in-flasi Jatim sebesar 0,44 persen, dan inflasi secara nasional sebesar 0,47 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Wahyudi, Selasa (4/11).

Menurut dia, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi di antaranya komoditas tarif lis-trik, beras, jeruk, bahan bakar rumah tangga, dan mobil.

"Tarif listrik mengalami inflasi sebesar 4,01 persen dengan sumbangan mencapai 0,10 persen, beras inflasi 1,29 persen dengan sumbangan 0,06 persen, dan bahan ba-kar rumah tangga inflasi 2,08 persen dengan sumbangan 0,05 persen," tuturnya.

Inflasi terjadi karena ada-nya kenaikan harga yang di-tunjukkan oleh kenaikan in-deks kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tem-bakau sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan, air, lis-trik, gas, dan bahan bakar 0,90 persen; kelompok sandang sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan 1,24 persen; kelom-pok pendidikan rekreasi dan olah raga 0,00 persen: kelom-pok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16

persen.Sedangkan komoditas yang

mengalami deflasi tertinggi di antaranya daging ayam ras sebesar -13,52 persen dengan sumbangan -0,23 persen, dan bawang merah sebesar -12,79 persen dengan sumbangan -0,06 persen.

"Deflasi terjadi karena ada-nya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan -0,68 persen," katanya.

Tingkat inflasi tahun ke ta-hun (Oktober 2014 terhadap Ok-tober 2013) di Kabupaten Jem-ber sebesar 3,32 persen dan laju inflasi tahun kalender (Desem-ber 2013-Oktober 2014) sebesar 2,78 persen.

Dari delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, seluruhn-ya mengalami inflasi pada Oktober 2014 dan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,44 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,65 persen, diikuti Banyuwangi sebesar 0,51 persen, Surabaya 0,49 persen, Probolinggo dan Ma-diun masing-masing 0,46 persen, Malang 0,40 persen, Kediri sebesar 0,32 persen, dan inflasi terendah di Jember 0,12 persen.

Secara umum, terjadinya in-flasi seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur pada bulan ini sa-ngat dipengaruhi oleh komod-itas-komoditas pada kelompok bahan makanan.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/rudi mulyaHARGA CENGKIH TURUN. Petani menunjukan cengkih kering hasil panen di Desa Sugihwaras, Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/11). Menurut petani turunnya harga jual cengkih sejak dua pekan terakhir diperkirakan karena musim panen yang bersamaan.

Page 10: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Chief Supervisor Secu-rity Pembangkit Jawa-Bali (PJB) Gresik, Djadjianto, Selasa, mengatakan suara ledakan itu di-duga disebabkan oleh gangguan dari luar yakni tekanan lebih se-hingga menyebabkan pembangkit di unit III dan IV mengeluarkan

asap putih."Saat ini pembangkit yang

ada di unit III dan IV masih dalam proses perbaikan supaya bisa be-raktivitas seperti semula," katanya.

Ia mengatakan akibat ledakan beberapa menit itu membuat warga sekitar panik dan me-

nyebabkan sebagian Kota Gresik mengalami mati listrik selama beberapa menit.

"Kejadian tersebut terjadi pada hari ini (4/11) pukul 13.20 WIB dan ledakan itu sendiri tidak menyebabkan adanya korban jiwa," katanya.

Ia mengakui pada saat kejadian berlangsung memang bersamaan dengan pengajian yang dilakukan oleh warga setempat dan mem-buat ibu-ibu peserta pengajian berlari keluar masjid sesaat setelah mendengar ledakan tersebut.

"Kami juga masih belum bisa

memutuskan sampai kapan listrik tersebut akan normal seperti se-dia kala karena itu semua masih tergantung dari gardu induk untuk menstabilkan area masing-masing," katanya.

Sementara itu, salah satu warga, Suhadi, menuturkan dirinya sempat mendengar suara ledakan berkali-kali dan asap putih yang keluar dari asap cerobong PJB Gresik.

"Suara ledakan sempat terjadi beberapa kali dan sempat men-jadi tontonan warga yang kebetu-lan melintas di lokasi tersebut," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

Ledakan PLTU Diduga Akibat Tekanan Lebih

GRESIK - Ledakan yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gresik di kompleks PT Pembang-kitan Jawa-Bali (PJB) di Gresik, Jawa Timur, diduga akibat tekanan lebih.

MAGETAN - Harga cabai di se-jumlah pasar tradisional di Kabu-paten Magetan, Jawa Timur, naik signifikan akibat minimnya stok di pasaran.

Pedagang cabai di Pasar Sayur Magetan, Suharti mengatakan kenaikan harga terjadi untuk ber-bagai jenis cabai. Baik cabai rawit, cabai merah, maupun cabai kerit-ing.

"Harga cabai rawit naik dari kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu per kilogram," ujar Suharti kepada wartawan.

Sedangkan cabai merah naik dari Rp 20 ribu per kilogram men-jadi Rp 30 ribu per kilogram dan cabai keriting naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram.

Menurut dia, kenaikan harga tersebut terjadi secara berta-hap sejak dua pekan terakhir. Para pedagang menilai kenaikan harga tersebut disebabkan oleh berkurangnya pasokan sehingga stok di pasaran menipis.

Terutama pasokan dari petani cabai di Magetan yang menurun drastis karena banyak yang tidak menanam cabai saat musim ke-marau berlangsung.

Untuk tetap berjualan, para pedagang mendatangkan cabai dari wilayah Pare, Kediri. Sehing-ga harga naik akibat minimnya stok juga dipengaruhi oleh biaya distribusi dari Kediri ke Magetan.

Kondisi itu menyebabkan se-jumlah pembeli terutama mereka yang mempunyai usaha warung

makanan, mengeluh. Sebab setiap hari harga cabai berubah dan te-rus mengalami kenaikan.

"Harga cabai naik terus. Setiap hari selalu berubah selama be-berapa minggu ini. Kenaikan bah-kan ada yang mencapai Rp 5.000 per kilogram dibandingkan sehari sebelumnya," kata seorang pem-beli, Sarmiati.

Pihaknya merasa khawatir dengan kondisi tersebut. Sebab bisa saja harga cabai semakin tinggi seiring rencana pemerintah akan menaikkan harga BBM.

Sementara, data Dinas Perda-gangan Magetan mencatat kenai-kan harga tertinggi terjadi untuk cabai rawit yang lonjakan kenai-kan per harinya bisa mencapai 21,74 persen dalam kurun waktu tanggal 31 Oktober hingga 4 No-vember. Sedangkan untuk cabai merah dan keriting lonjakan berk-isar antara 0 hingga 6,6 persen.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

KOMODITAS

Harga Cabai Naik

ant/rudi mulyaHARGA CABAI RAWIT TERUS NAIK. Seorang petani memetik cabai rawit saat panen di lahan perkebunan cabai rawit di Kediri, Jawa Timur, Senin (3/11). Sejak seminggu terakhir harga cabai di daerah ini terus merangkak naik, dari harga Rp 8.000 menjadi Rp 24.000 per kilogram. Menurut petani naiknya harga cabai rawit ini disebabkan kurangnya pasokan karena banyak petani kini yang beralih menanam buah-buahan pada musim kemarau.

HARI PAHLAWAN

Jokowi Diminta Peringati Hari Pahlawandi Surabaya

"Jika sebelumnya peringatan Hari Pahlawan selalu dipusat-kan di Kalibata, Jakarta, maka sepatutnya Presiden Jokowi mengalihakan puncak perin-gatan Hari Pahlawan di Kota Surabaya sesuai fakta sejarah yang ada," katanya di Surabaya, Selasa (4/11).

Menurut dia, ide, usulan, dan permintaan itu sudah disampaikan masyarakat Surabaya sejak tahun 2011, namun Forum Pemuda Pelopor Nasional masih menganggap usulan itu perlu disuarakan lagi, karena Presiden Jokowi dikenal dengan "Revolusi Mental"-nya.

"Itu akan menjadi teladan baru bagi kalangan pemuda dalam meningkatkan wa-wasan kebangsaan mereka dan mengembalikan jatidiri karakter bangsa bahwa pemimpin saat ini juga sangat menghormati sejarah," katanya.

Ia menilai jika Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Pahlawan di Kota Surabaya, maka masyarakat dan para pe-muda kembali akan diingatkan dengan peristiwa sejarah masa lalu.

"Mereka akan ingat bahwa merebut kemerdekaan ini bukanlah sesuatu yang mudah karena mengorbankan jiwa raga, sehingga mereka akan mengisi kemerdekaan ini

dengan sesuatu yang berman-faat dan selalu berinovasi, dan bekerja, bekerja, bekerja," katanya.

Selain manfaat kesejara-han, manfaat dijadikannya Kota Surabaya sebagai pusat peringatan Hari Pahlawan akan menjadikan Surabaya sebagai destinasi baru wisata sejarah dalam skala nasional dengan penataan beberapa lokasi berse-jarah.

"Di Surabaya tentu banyak tempat-tempat bersejarah yang bisa menjadi jujukan wisatawan untuk mengetahuinya, termas-uk saat momentum peringatan Hari Pahlawan berlangsung," katanya.

Selain itu, peringatan Hari Pahlawan juga merupakan kesempatan baik untuk selalu memupuk tenggang rasa akan cinta Tanah Air. "Ketika negara dan bangsa kita memasuki pe-riode baru yang sarat masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan," katanya.

Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan mengingat kem-bali bahwa Republik Indonesia yang ada sekarang adalah hasil perjuangan dari pendahulu neg-eri ini yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Ketua Umum Forum Pemuda Pelopor Nasional (FPPN) Rita Widyasari meminta Presiden Joko Widodo memusatkan peringatan Hari Pahlawan di Surabaya, karena cikal bakal pertempuran 10 November memang di Kota Pahlawan itu.

Page 11: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Berkas Penyidikan Korupsi HilangKajari Surabaya Janji Akan Usut Lagi Dua Kasus Korupsi yang Macet

Dua kasus tersebut antara lain penyidikan dugaan penyelewengan dalam proyek pembangunan SDN I Rangkah yang dianggap menyalahi spesifikasi atau Besaran Teknik (Bestek), dan dugaan penyelewen-gan kelebihan anggaran tunjangan Direksi PD Pasar Surya.

Dalam kasus Proyek Pem-bangunan SDN I Rangkah pihak penyidik Kejari Surabaya sudah menetapkan dua orang tersangka sejak 2012 lalu. Sedangkan, untuk kasus penyelewengan kelebihan tunjangan Direksi PD Pasar Surya. Empat orang mantan direksi su-dah ditetapkan sebagai tersang-ka. Sayangnya, sampai sekarang, kasus kedua kasus tersebut tidak jelas kelanjutannya.

Menanggapi itu, Kajari Sura-

baya, Tomo Sitepu menegaskan akan segera melanjutkan perkara yang sempat kabur itu. Dia be-ralasan, molornya penyelidikan lantaran lamanya kekosongan jabatan Kasipidsus.

“Saya baru tau kalau kasus dugaan korupsi pembangunan SDN Rangkah sudah sampai pe-limpahan tahap 2, kami janji segera melanjutkan dan segera melimpahkan ke pengadilan,” ujar dia Selasa (4/11).

Yang lebih mengejutkan, dia tidak menampik anggapan jika berkas-berkas penyidikan kasus PD Pasar Surya yang diperkirakan merugikan keuangan negara Rp 200 juta tersebut telah hilang.

“Empat bulan saya menjadi Kajari Surabaya, tidak ada satu

pun data kasus tunjangan Direksi PD Pasar Surya,” kata dia.

Dia menyatakan, sebenarnya dia juga sudah meminta laporan kasus itu begitu ditanya warta-wan dua bulan lalu. Namun, lapo-ran yang disampaikan tim pidana khusus tak menyebutkan adanya kasus yang diusut kejaksaan sejak tahun 2011 lalu tersebut.

“Kami bahkan tidak tahu kasus ini terkait apa. Tapi kami akan cek lagi,” pungkas dia.

Sekadar diketahui, kasus tun-jangan direksi PD Pasar Surya ditangani Kejari Surabaya sejak akhir 2010. Saat pertama diusut, Kejari Surabaya masih dijabat Fadil Zumhana. Kasus diusut berdasarkan laporan hasil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2009. Hasil audit menyebutkan ada kelebihan duit tunjangan di-reksi PD Pasar yang tidak dikem-balikan kepada negara.

Tahun 2011, penyelidikan di-lanjutkan oleh pengganti Fadil,

SURABAYA - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya akhirnya angkat bicara terkait dengan dua kasus korupsi yang ditangani oleh penyidik Kejari Surabaya dan hingga saat ini tidak ada kejelasan kelanjutannya.

yakni Mukri. Saat itu, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kaspidsus) Kejari Surabaya dijabat Nur Cahyo Jun-gkung Madyo.

Pertengahan tahun 2012, sta-tus kasus ini dinaikkan ke ting-kat penyidikan. Penyidik yang dikomandani Kasipidsus Nur Cahyo menetapkan empat direksi PD Pasar sebagai tersangka.

Mereka yang ditetapkan ter-sangka adalah mantan Dirut Ah-mad Ganis Purnomo, mantan Dirtek Rahmad Kurnia, mantan Di-rektur Pembinaan Pedagang Fatma Irawati Malaka, dan mantan Dirkeu Agus Dwi Sasono. Hingga Kepala Kejari diganti Dlofir dan kini Tomo, keempat tersangka tersebut belum juga diadili.

Beberapa hari sebelum di-mutasi ke Kejati Papua Agustus 2014 lalu, Nur Cahyo menerang-kan bahwa penyidikan kasus ini ditangguhkan karena para tersangka menggugat BPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). BPK digugat karena pen-gusutan kasus ini bermula dari hasil audit badan audit negara itu.

“Proses gugatan saat ini sam-pai banding di Pengadilan Tinggi TUN,” kata dia saat itu.

Terkait gugatan tersangka ter-hadap BPK itu, Kajari Surabaya, Tomo Sitepu pernah berpendapat bahwa gugatan tersangka semes-tinya tidak bisa menangguhkan proses penyidikan. Sebab hasil audit BPK hanyalah bukti permu-laan.

= AGUS SETYAWAN

agus setyawan/koran maduraBERJANJI. Kajari Surabaya, Tomo Sitepu saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media, Selasa (4/11). Ia berjanji akan usut lagi dua kasus korupsi yang terhenti.

KARTU INDONESIA SEHAT

Dinkes Belum Menerima Juklak dan Juknis

SURABAYA - Meski Kartu In-donesia Sehat (KIS) sudah resmi diluncurkan dan dibagikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), namun hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih belum mendapat Petunjuk Pelaksana (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) terkait dengan penye-lenggaraan KIS tersebut.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Jatim Dr. Harsono. Dia mengatakan saat ini di Jatim masih fokus pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan belum ada persiapan apa pun dalam pemberlakuan KIS.

“Saat ini program pem-benahan BPJS saja belum rampung, kalau nantinya KIS mau menyempurnakan dalam hal tambahan jumlah yang be-lum tercover, ya silahkan saja,” ungkap dia. Selasa (04/11).

Dia menambahkan, meski KIS dan BPJS Kesehatan relatif sama, baik dari segi program maupun sasarannya, yakni sama-sama diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu, namun pihak-nya meyakini jika kedua program tersebut tidak akan tumpang-tindih dalam pelaksanaannya.

“Saat ini di Jatim ada 14 juta warga tidak mampu semen-tara total peserta BPJS 22 ribu. Target jumlah kepesertaan BPJS adalah seluruh warga Indonesia. Nantinya, kami harapkan KIS menambah jumlah masyarakat miskin yang belum terkaver BPJS,” tambah dia.

Pihaknya berharap saat ini KIS lebih berkonsentrasi di wilayah promotif dan preventif, yakni sosialisasi ke masyarakat. “Kalau ini berhasil, akan sangat membantu. Kalau di BPJS itu di sisi kuratif seperti pengobatan,” tandas dia.

Sementara, sejumlah kalangan legislator khawatir nantinya pembagian KIS akan menimbulkan double card dengan BPJS Kesehatan. Bahkan para wakil rakyat ini mengimbau Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kembali penyelenggaraan KIS.

= AGUS SETYAWAN

Page 12: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Kondisi lahan yang ker-ing berhasil dimanfaatkan oleh petani untuk terus meraup hasil panen. Di tengah kesulitan mendapatkan air karena musim kemarau, para petani justru ber-hasil mendapatkan hasil panen jagung yang melimpah, boleh tersenyum sumringah. Soalnya, saat panen besar harga jagung di pasaran lagi bagus dan petani memperoleh untung besar.

Sulhan (50), seorang petani jagung di Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok, men-jelaskan, panen kali ini petani mendapatkan untung. Untuk lahan seluas satu hektare, mereka mengeluarkan dana operasional Rp 8 juta. Dengan hasil panenan mencapai 18 ton, dapat terjual Rp 27 juta. Artinya, perhektarenya bisa memperoleh keuntungan Rp 20 juta.

“Dengan hasil ini, para petani merasa senang. Kebanggaan tersendiri bagi kami jika petani memperoleh hasil yang besar,” katanya, kepada wartawan, Selasa (4/10).

Keberhasilan tersebut dapat menarik minat petani padi dan bawang merah untuk beralih menanam jagung pada musim kemarau, karena jagung ternyata lebih menjanjikan daripada tana-man bawang merah.

“Biasanya kalau masa panen bawang merah, petani dirugikan karena harganya yang murah. Nah, kalau jagung cenderung stabil,” ujar Sulhan.

Hal senada juga dikatakan Edi Daru (42) petani Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Dia mengaku baru kali pertama merasakan hasil panenan berlimpah. Kead-aan tanah di wilayahnya sangat cocok untuk pertanian. “Kendala yang ada adalah ketika musim kemarau, petani kesulitan men-dapatkan air, ”ucapnya.

Jadi Rebutan PedagangAkibat kondisi pasar yang

bersahabat, para petani yang panen jagung merasa lega. Selain

kualitas jagung bagus meski musim kemarau bagi tanaman, pedagang pun berebut ingin membeli jagung mereka dengan penawaran harga yang tinggi.

“Mungkin karena kualitas jagungnya bagus ditambah tingginya permintaan pabrik pengolah jagung, pedagang rela antre untuk mendapatkan jagung petani. Bahkan saat jagung masih di pohonnya dan belum dipetik, banyak pedagang yang sudah

memesan jagung kami,”tandas Kustoro (43), petani jagung Kelu-rahan Kebonsari Wetan Kecama-tan Kanigaran Kota Probolinggo .

Kustoro mengaku bersy-ukur karena pedagang menawar jagungnya dengan harga Rp 3.100 perkilogram untuk jagung pipilan berkadar air rendah. Kendati hasil panenan melimpah, toh harganya tak anjlok seperti saat panen jagung musim lalu.

“Konon jagung panenan musim kemarau dinilai kuali-tasnya bagus sehingga pabrik-pabrik pakan ternak dan tepung jagung sangat bersemangat dalam berproduksi. Itu yang saya dengar dari para pedagang,” jelas Kustoro, yang hasil panennya mencapai 1 ton jagung kering per

100 ubin atau 1.400 meter pesegi lahan.

Harga yang bagus di panenan kali ini bisa menutup tingginya biaya operasional pembelian bensin mesin penyedot air peny-iram tanaman, sewa tanah, dan pembelian pupuk.

Meski harus berjuang mengambil air dari pompa untuk pengairan, namun para petani tetap berupaya untuk menggarap sawahnya. Benih jagung yang ditebar berhasil mendapatkan hasil maksimal karena lahan kering memang cocok untuk pertanian palawija jenis jagung.

Tiap hektare lahan yang ditanami jagung mampu mem-produksi 10 ton jagung ker-ing. Hal tersebut tentu sangat menggembirakan para petani mengingat kebanyakan lahan saat musim kemarau tak mampu menghasilkan hasil panen.

Berdasarkan data kecamatan Wonoasih dalam angka 2013 menyebutkan produksi komoditi jagung di tahun 2012 sebesar 8.181 ton atau berubah sebesar 9,84 persen bila dibanding den-gan tahun 2011 yang produksinya

9.073, 80 ton. Untuk wilayah kecamatan

Kanigaran, produksi komoditi ja-gung di tahun 2012 sebesar 3.759 ton atau naik sebesar 2,09 persen bila dibanding tahun 2011 yang mencapai 3.682 ton. Salah satu penyebabnya adalah perubahan lahan panen 351 hektare menjadi 286 hektare, sehingga mempen-garuhi produksi.

Begitu juga di wilayah Kecamatan Kedopok, produksi komoditi jagung di tahun 2012 sebesar 10.902 ton atau naik sebesar 68,56 persen bila dibanding dengan tahun 2011 yang mencapai 6.216 ton.

Berbeda di wilayah Kecama-tan Mayangan produksi komoditi jagung di tahun 2012 sebesar 580,0 ton atau turun sebesar 41,22 persen bila dibanding den-gan tahun 2011 yang mencapai 986,7 ton.

Sementara itu, data dari Di-nas Pertanian Kota Probolinggo, di tahun 2011 komoditi produksi jagung sebanyak 27.136,70 ton dengan luas panen 3.769 hektare, dan rata-rata produksi 71,99 kuintal atau hektare.

=M.HisbullaH Huda

Panen Jagung

Petani Raup Untung karena Harga NaikPROBOLINGGO – Musim kemarau tak membuat petani di wilayah Kota Probolinggo gagal panen. Meski kesulitan air, petani justru meraup hasil panen jagung. Tanaman palawija sengaja dipilih para petani karena dianggap tepat untuk menyiasati minimnya pasokan air.

Page 13: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478| TAHUN III 13Probolinggo

Kepala Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo, Erlin Setiawati mengatakan saat ini banyak pedagang yang mengeluh-kan jasa rentenir. Karena bunga yang dibebankan dalam pengem-balian pinjaman tergolong be-sar. “Bunganya bisa mencapai 30 persen lebih. Itu sangat mem-beratkan kepada para pedagang,” terangnya kepada wartawan, Se-lasa (4/11).

Menurutnya, pedagang me-mang menjadi sasaran dari para rentenir. Bahkan banyak yang mengaku para rentenir itu di bawah naungan koperasi. Padahal kenyataannya, dalam menjalan-kannya tidak mengikuti prose-dur koperasi. “Ini banyak terjadi di kalangan para pedagang pasar yang menjadi incaran rentenir,” jelas Erlin Setiawati.

Untuk mengurangi maraknya peran serta penyertaan modal rentenir kepada para pedagang,

lanjut Erlin Setiawati, tahun depan pemkab akan melakukan pendirian koperasi pasar. Kope-

rasi ini akan dikelola oleh peda-gang pasar yang ada, termasuk ketua dan anggotanya. “Yang je-las koperasi tersebut, ada kepen-gurusan untuk menjalankannya,” tandasnya.

Sebelum berdirinya kope-

rasi, kata dia, pihak pasar harus menggelar pra koperasi dengan menunjuk siapa yang akan men-

jadi ketua dan sebagainya. Sebab koperasi ini dari anggota untuk anggota. “Insyallah, dengan ja-lan pindirian koperasi pasar ini, maka rentenir akan menjadi habis dengan sendirinya,” kata Erlin Setiawati.

Erlin Setiawati menambah-kan, koperasi yang akan diban-gun berada di beberapa pasar yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo, termasuk pasar Dringu, Semampir, Leces, dan pasar yang lain. “Untuk bunga yang akan diberikan kepada pedagang yang akan memin-jamnya dengan bunga yang rela-tive kecil,” tegasnya.

Bahkan, koperasi pasar itu juga bisa digunakan para petani untuk meminjam modal. Namun caranya harus melalui kolompok tani. ”Selain pedagang banyak petani yang juga membutuhkan modal sehingga banyak rentenir yang memanfaatkannya, ”ucap Erlin Setiawati.

=Mahfud hidayatullah

Perangi Rentenir! PROBOLINGGO - Untuk mengurangi penyebaran jasa rentenir di lingkun-gan para pedagang pasar. Pemkab Probolinggo tahun depan berencana akan membangun koperasi pasar.

PROBOLINGGO - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Proboling-go menerapkan zona degradasi bagi cabang olahraga mengha-dapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015 mendatang. Saat ini, baru delapan cabang olahraga yang dipastikan berpartisipasi dalam pesta olahraga tertinggi di tingkat Provinsi Jatim itu.

Wakil Sekretaris KONI, Chalid Abu Bakar men-gatakan kepastian berapa cabang olahraga yang ikut masih terus dievaluasi. Saat ini baru delapan cabor saja yang dipastikan layak ikut di antaranya taekwondo,pencak silat,atletik, tenis lapangan, karate, senam, Tinju, bolla volly. Chalid menjelaskan, untuk cabang olahraga lain masih belum bisa dipastikan. “Makanya kami terapkan zona degradasi,” jelasnya.

Cabang olahraga yang pada Porprov 2013 lalu ikut, saat ini tengah dievaluasi. Setiap bulan, cabang olahraga itu dimintai laporan mengenai perkembangan masing-masing atlet. Termasuk kejuaraan yang diikuti dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Jika memang potensi. Kami ikutkan kembali. Kalau tidak, maka mereka terdegra-dasi dan tidak ikut porprov,” terangnya kepada wartawan, Selasa (4/11).

Penetapan delapan cabor itu itu sudah melalui pertim-bangan yang matang. “Kalau yang delapan cabor sudah pasti ikut, karena cabor itu diperkirakan bisa mendulang medali, ”tandas Chalid Abu Bakar.

Sebelum ditetapkan, lanjut Chalid Abu Bakar, delapan cabor itu sudah dievaluasi. Mereka dinilai mempunyai dua kelebihan jika dibandingkan dengan cabang olahraga yang lain. Yakni atlet binaannya pernah meraih medali dalam dua tahun terakhir dalam event regioanal Jawa Timur, dan atlet yang diikutkan beru-sia muda dan berbakat.

“Tahap pertama dilaksana-kan pada Oktober- Desember. Tahap kedua Januari- Juli atau pelaksanaan porprov di Banyuwangi,”ucapnya.

=Mahfud hidayatullah

OLAHRAGA

Cabor Dipastikan Ikut Porprov 2015

PROBOLINGGO – Untuk mendongkrak wisata Kabupaten Probolinggo, pemkab tidak hanya memajukan tempat wisata yang sudah ada saat ini. Namun tahun depan pemerintah daerah akan

membangun museum visual diorama atau gedung visual tiga dimensi.

Rencana pembangunan untuk gedung museum Visual Dio-rama tersebut akan dibangun di

sebelah selatan Wisata Miniatur Kakbah yang ada di Desa Curah Sawo Kecamatan Gending tahun 2015 mendatang.

“Tahun ini pemkab sudah selesai melakukan pembeba-san lahannya,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bap-peda) Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina kepada wartawan, Selasa (2/11).

Menurutnya, pembangu-nan itu dilakukan oleh pemkab untuk memajukan wisata yang ada. Namun gedung visual Dio-rama tersebut akan digunakan oleh para calon jemaah haji dan media pendidikan anak sekolah. “Mereka bisa lebih jelas tentang pelaksanaan jemaah haji. Dan akan lebih jauh pengalaman serta pengetahuan anak didik tentang sejarah Islam,” kata Dewi Korina.

Dewi Korina mengatakan dalam museum nanti pengun-jung akan disajikan tampilan visual yang lebih menarik dengan

teknik perkembangan teknologi masa kini.”Mereka yang datang berkunjung akan lebih meningkat dalam hal pengetahuan tentang ajaran Islam,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Proboling-go, Anung Widiarto mengatakan memang benar area sebelah selatan pihaknya akan men-gelola tempat wisata visual baru. Tampilan gedung itu memang mengajak pengunjung untuk melihat secara visual.“Mereka akan melihat situasi dan sejarah islam dengan sajian visual tiga dimensi,” ujarnya.

Lanjutnya, secara otomatis dengan adanya pembangunan itu, wisata religi yang ada di Ka-bupaten Probolinggo akan lebih lengkap. “Mereka tidak hanya disajikan bentuk miniature kakbah. Namun pengunjung akan diajak untuk melihat se-mua ajaran Islam dalam bentuk tampilan visual,” tandas Anung Widiarto.

=Mahfud hidayatullah

MUSEUM VISUAL

Diorama Segera Berdiri

Namun caranya harus mela-lui kolompok tani. ”Selain pedagang banyak petani yang juga membutuhkan modal sehingga banyak rentenir yang meman-faatkannya, ”ucap Erlin

Setiawati.

Page 14: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III14 Probolinggo

Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro melalui Kasat Reskoba AKP Suherly Sanjaya menyebutkan penangkapan per-

empuan yang berstatus purel itu akibat informasi dari warga. Se-hingga pihaknya dengan cepat melakukan penangkapan.

“Mendapat informasi dari warga, kami langsung melaku-kan gerakan. Ternyata betul, kalau ada sepasang perempuan melakukan pesta sabu, ”beber Suherly.

Menurut AKP. Suherly San-jaya, kalau YM itu mendapat pa-ket sabu dari seorang di Malang. “Pengakuan tersangka, kalau Sabu itu di dapat dari Batu Ma-lang. Kami melakukan pengejaran

ternyata di Malang kami menga-mankan sabu seberat 1,5 gram dan 1 orang tersangka berinisial IW, ”ujarnya.

Sedangkan dari tangan YM, polisi mengamankan 2,5 gram sabu di kamar hotel itu. “Mereka di jerat dengan undang-undang narkotika dengan ancaman mini-mal 4 tahun penjara, ”tandas AKP.Suherly Sanjaya.

=M.HisbullaH Huda

Pemandu Lagu Pesta Sabu Dibekuk PolisiPROBOLINGGO – Pemandu lagu gunakan narkoba di gre-bek oleh Satuan Narkoba Polres Probolinggo. Dari tangan tersangka, pelaku bernama YM dari Ujung Pandang (28) digerebek saat melakukan pesta sabu di salah satu Hotel di kawasan Kabupaten Probolinggo.

DIAMANKAN. Pemandu lagu gunakan narkoba digerebek oleh Satuan Narkoba Polres Probolinggo

PROBOLINGGO - Komit-men Dinas Kesehatan Kabu-paten Probolinggo dalam mel-akukan tes kesehatan untuk jemaah haji yang datang dari tanah suci telah dilakukan. Hasil pemeriksaan tersebut, seluruh jemaah haji dinyata-kan negatif virus.

Kepala Dinas Keseha-tan Kabupaten Probolinggo, Shodiq Tjahjono melalui Kepa-la Bidang pengendalian Pen-yakit dan Penyehatan Lingkun-gan (P2PL) Dyah Kuncarawati mengatakan jemaah haji yang datang dari tanah suci, pihakn-ya sudah dilakukan pemerik-saan. “Dalam pemeriksaan itu dinyatakan para jamaah haji sudah dinyatakan negatif vi-rus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Ebola,” terangnya kepada wartawan, Selasa (4/11).

Menurutnya, pemeriksaan untuk 563 jemaah pihaknya sudah dilakukan dengan cara mendatangi rumah para je-maah di masing-masing desa. Petugas kesehatan yang mel-akukan pemeriksaan mela-lui Dinas Kesehatan yang ada dipuksemas kecamatan. “Hasilnya mereka melapor-kan dengan tidak ada yang terserang virus mematikan dan kondisinya sehat semua,” jelas Dyah Kuncarawati.

Dyah Kuncarawati me-nambahkan dalam pemerik-saan kesehatannya, pihaknya melakukan pemeriksaan, seperti melihat tekanan da-rah dan melakukan sampling darah.“Dari hasil pemerik-saan itu, meski sudah dinya-takan negatif atau bebas virus, pihaknya juga memberikan su-plemen dan vitamin kesehatan agar kondisi jamaah haji tetap sehat, ”tandasnya.

Sementara itu, salah satu jemaah haji asal Desa Beji Ke-camatan Sumberasih Kabu-paten Probolinggo, Habibullah Maksum mengatakan selama proses pemberangkatan haji dirinya dan jamaah lainnya memang benar-benar mem-perhatikan dan menjaga kes-ehatan fisik. “Kami memerik-sakan kesehatan serta menjaga makanan sepanjang pelaksan-aan ibadah haji ditanah suci,” jelasnya.

Dia mengaku setelah kem-bali ke tanah air juga diperiksa kesehatan. “Alhamdulillah kondisi badan saya dinyatakan sehat oleh petugas kesehatan,” kata Habibullah Maksum.

=MaHfud HidayatullaH

JEMAAH HAJI

Dinyatakan Negatif Virus

Page 15: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURARABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III 15

Mantan pemain Tim Nasional (Timnas) Jerman 36 tahun ini memborong dua dari empat gol Lazio tersebut. Sedangkan dua gol lainnya dicetak oleh kapten Ste-fano Mauri pada awal pertandin-gan dan Ederson sesaat sebelum pertandingan berakhir. Sedan-gkan dua gol Cagliari lahir dari gol bunuh diri bek Lazio, Edson Braafheid dan Joao Pedro.

Ini adalah kemenangan keli-ma dari enam laga terakhir Lazio di Serie A Italia. Tambahan tiga poin ini membawa Lazio tembus tiga besar klasemen sementara Liga Serie A. Capaian ini disam-but baik oleh Klose. Dia mengaku senang, lebih-lebih karena kerja keras timnya.

“Saya ingin tembus ke posisi ketiga malam ini dan sekarang kami mencapainya. Saya meli-hat betapa tim ini bekerja keras dan semua itu akhirnya terbayar lunas,” kata Klose dalam Bahasa Italia yang sangat lancar kepada Sky Italia.

Pada laga ini, Lazio langsung menggebrak sejak menit awal. Alhasil, tuan rumah sudah memimpin ketika pertand-ingan baru berjalan tujuh menit. Bermula dari sepak pojok Antonio Candreva, bola disambut oleh Lucas Biglia melalui tendangan-nya yang kemudian dibelok-kan arahnya oleh Mauri.

Pada menit ke-25, Lazio menggandakan keunggulan. Klose memberikan sinyal akan eksistensi dirinya pascapen-siun dari Timnas Jerman melalui golnya memaksimalkan umpan Lulic. Bahkan, hanya selang se-menit, mantan bomber Bayern Muenchen itu kembali melesakan gol melalui tembakan terukurnya. Lazio unggul tiga gol tanpa balas di babak pertama.

Keunggulan itu justru membuat tim “Elang” lengah begitu memasuki babak kedua. Pertand-ingan baru berjalan dua menit, Lazio kecolongan

gol setelah Braafheid mencetak gol bunuh diri. Setelah itu, Lazio seperti kesulitan menembus per-tahanan Cagliari yang tampil lebih rapi. Tim tamu malah kembali mencetak gol untuk memperkecil kedudukan melalui sontekan Joao Pedro pada menit ke-84.

Namun, usaha Cagliari untuk mengakhiri laga dengan mem-bawa pulang satu poin harus sirna menjelang laga berakhir. Pasalnya, Lazio kembali memper-lebar keunggulan mereka mela-lui gol Ederson memanfaatkan umpan matang Antonio Candreva yang memimpin serangan balik timnya. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

LONDON-Sunderland me-raih kemenangan penting saat menaklukan tuan rumah Crystal Palace dengan skor 3-1 dalam lanjutan Liga Utama Inggris di Selhust Park, Senin (3/11) waktu setempat atau Selasa (4/11) dini hari WIB. Tambahan tiga poin menjauhkan Sunderland dari zona merah alias degradasi setelah merangsek ke posisi 15 dengan torehan 11 angka. Mereka unggul dua poin dari batas aman relegasi di peringkat ke-18 yang ditempati Leicester City. Seba-liknya, kekalahan itu membuat

Palace berada di ambang batas zona aman den-gan menempati posisi ke-17 dengan poin sem-

bilan atau sama dengan Leicester, hanya unggul

dalam selisih gol.Pelatih Sunderland Gus Poyet

mengapresiasi penampilan skuat asuhannya yang mampu tampil dengan penuh determinasi. Ia pun menilai kemenangan itu sangat berarti bagi timnya setelah sempat menelan kekalahan telak 2-8 atas Suthampton dan dikan-daskan Arsenal 0-2. “Ini meru-pakan dua pekan yang sulit. Apa yang telah kami lakukan di awal musim seperti terbuang percuma karena dua pertandingan itu. Tapi, kami bertekad untuk bang-kit. Terkadang bukan hanya perlu bermain bagus, tapi lebih kepada hal-hal yang lebih mendasar,” ujar Poyet seusai pertandingan.

Tampil di kandang lawan membuat Sunderland tertekan hampir sepanjang laga. Mereka

pun kalah mutlak dalam hal penguasaan bola yakni 39:61 persen. Namun, “The Black Cats” mampu tampil efektif dalam mengonversi sejumlah peluangnya. Mereka hanya me-lesakan empat tendangan, tetapi semuanya tepat sasaran dengan tiga diantaranya berbuah gol.

Palace memulai pertandin-gan dengan langsung mengge-ber serangan. Mereka bahkan bisa saja mendapat hadiah penalti saat laga belum berjalan satu menit ketika Fraizer Camp-bell dilanggar Santiago Vergini di kotak terlarang. Namun wasit Phil Dowd menilai tidak ada pelanggaran terjadi.

Palace kembali menekan dan peluang diciptakan Wilfried Zaha lewat umpan silang. Akan tetapi, Campbell dan Marouane Chamakh masih gagal memak-simalkannya setelah usahanya melenceng dari gawang.

Lebih banyak bertahan, Sunderland justru mengejutkan publik tuan rumah ketika mampu memecahkan kebuntuan laga pada menit ke-31. Berawal dari umpan Patrick van Aanholt, bola matang disambut dengan temba-kan terukur dari Steven Fletcher.

Unggul satu gol membuat motivasi penggawa Sunder-land meninggi. Peluang kem-bali hadir jelang turun minum lewat sundulan Conor Wick-ham, tetapi kiper Palace Julian Speroni bisa menghalau bola yang mengarah ke gawang.

Setelah jeda, Palace berusa-ha meningkatkan tensi serangan

mereka. Zaha mencoba perun-tungan lewat tendangan, yang masih bisa digagalkan Costel Pantilimon. Sekali lagi, mantan kiper Manchester City tersebut membendung bola kiriman Chamakh, yang menyundul bola umpan silang Zaha. Namun ga-wang Sunderland akhirnya jebol setelah Wes Brown melakukan gol bunuh diri pada menit ke-55.

Kecolongan gol justru mem-buat penampilan Sunderland semakin membaik. Bangunan serangan mereka membuahkan hasil ketika umpan silang Wil-lian Buckley mampu dikonver-sikan oleh Jordi Gomez menjadi gol melalui tendangan first time pada menit ke-79.

Usaha Palace untuk menge-jar defisit gol semakin berat setelah kapten Mile Jedinak menerima akumulasi kartu kuning alias kartu merah pada tiga menit jelang waktu normal tuntas. Keadaan itu mampu dimanfaatkan tim tamu untuk menorehkan satu gol penutup pada menit ke-90+5. Fletcher kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menerus-kan umpan Liam Bridcutt lewat sepakan kaki kirinya dari dalam kotak penalti.

Kekalahan itu disikapi dingin oleh pelatih Palace Neil Warnock yang menilai kepu-tusan wasit mengeluarkan Jedinak sebagai tindakan keliru. Ia juga mengkritik kinerja sang pengadil yang tidak memberi-kan penalti kepada timnya pada awal laga. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

LIGA PRIMER INGGRIS

Sunderland Berjaya, Poyet Suka Cita

Klose Tak Ada MatinyaROMA-Umur boleh tua, tetapi hal itu tidak menghalangi Miroslav Klose menjebol gawang lawan. Bahkan ibarat pepatah, tua tua keladi, makin tua makin menjadi. Hal itu dibuktikannya saat Lazio me-nang besar 4-2 atas Cagliari pada lanjutan Liga Serie A Italia di Stadio Olimpico, Senin (3/11) malam waktu setempat atau Selasa (4/11) dini hari WIB.

Pemain Sunderland Steven Fletcher (kanan) merayakan golnya bersama J. Gomez dalam pertandingan Liga Primer Inggris antara Crystal Palace kontra Sunderland yang berlangsung di Stadion Selhurst Park, Selasa (4/11) dini hari WIB. Sunderland mempermalukan tuan rumah dengan skor 3-1.

Page 16: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN IIIKlose Tak AdaMatinya# 15

BACA JUGA

Ketika itu, keduanya juga be-rada dalam grup yang sama. Pada leg pertama, Barcelona melibas Ajax empat gol tanpa balas di camp Nou. Tetapi Ajax mampu membalasnya di Amsterdam Are-nA dengan memetik kemenangan tipis 2-1. Sayang pada akhirnya, Ajax harus tesisih di fase grup, sementara Barcelona terus melaju meski terhenti di perempat final.

Seolah mengulangi musim lalu itu, musim ini, Barcelona juga melibas Ajax 3-1 di Camp Nou bulan lalu. Akankan, Ajax men-gulangi musim lalu dengan mem-permalukan Barcelona?

Kedua tim akan sama-sama

membutuhkan kemenangan pada laga ini. Barcelona ingin mem-buktikan bahwa mereka tidak hanya jago kandang. Mereka ingin menunjukkan sebagai tim yang lebih baik dari Ajax saat bertan-dang sekalipun. Sebaliknya, Ajax bertekad untuk mempertahankan rekor positifnya atas Barcelona di Amsterdam ArenA. Apalagi, mereka belum terkalahkan dari tim manapun di kandang sendiri.

Lebih dari itu, Barcelona ber-nafsu menang guna memastikan lebih cepat satu tempat di babak 16 besar. Tetapi dengan syarat pada saat bersama APOEL FC kalah dari Paris Saint-Germain.

Sementara Ajax butuh kemenan-gan untuk tetap menghidupkan peluang mereka mendapat satu tempat di fase 16 besar. Sebalikn-ya, bila kalah dari Barcelona pada laga nanti, maka Ajax akan lang-sung tersingkir seperti musim lalu terhenti di fase grup.

Meski bermain di kandang Ajax, Barcelona tetap lebih diung-gulkan. Faktor utamanya adalah Barcelona diperkuat oleh pemain-pemain terbaik dunia seperti Lionel Mes-si, Neymar, dan mantan pemain Ajax Luis Suarez di lini depan. Sayang, ge-landang cerdas Andres Iniesta masih diragukan tampil karena terlilit cedera. Hanya Xavi Hernandez atau Ivan Rakitic yang siap menopang trio maut Barca di lini depan. Sementara Ajax diperkuat oleh pemain yang be-lum terlalu terkenal.

Hanya saja, menjelang laga ini, Barcelona sedang dalam kondisi

mental yang tidak terlalu bagus, menyusul kekalahan dari Celta Vigo di kompetisi domestik akhir pekan lalu. Ini adalah kekalahan kedua beruntun mereka di La Liga, setelah pekan sebelumnya mereka dibantai Real Madrid 3-1 pada laga El Clasico di Santiago Bernabeu.

Persoalan lain Barcelona ada-lah rapuhnya lini belakang mere-

ka. Bek yang baru dibeli musim panas lalu, Jeremy Mathieu yang menjaga di sektor kiri absen selama tiga minggu karena ced-era saat melawan Celta Vigo. Thomas Vermaelen

diproyeksikan akan menjalani de-but bersama tim senior Barcelona menggantikan Mathieu.

Dari segi pelatih, kualitas Luis Enrique dan Frank De Boer tidak beda jauh. Keduanya pernah ber-main bersama di Barcelona pada periode 1999-2003 dan sudah saling mengenal dengan baik.

Selama empat tahun di Barce-lona, De Boer tampil 144 kali dan sukses menjuarai La Liga pada 1999. Dengan pengalaman itu, maka De Boer sebenarnya me-miliki nilai lebih. Dia memahami dengan sangat baik permainan Barcelona. Lebih dari itu, dia me-mahami Luis Enrique.

Sebaliknya, Enrique tidak per-nah bermain di Ajax. Hanya saja, gaya sepakbola Ajax dan Barce-lona tidak beda jauh. Maklum, gaya tiki taka Barcelona berakar pada sepakbola menyerang Ajax Amsterdam. Meskipun, bila meli-hat statistik pertandingan tera-khir kedua tim, Barcelona unggul segala-galanya atas Ajax. Apalagi, El Barca ingin meluapkan ke-marahan mereka atas kekalahan dari Celta Vigo akhir pekan lalu pada laga melawan Ajax dini hari nanti. Tetapi faktor non teknis dan keberuntungan akan san-gat menentukan hasil laga nanti. =UEFA.COM/CAROL AJI

Barca IngIn lolos DI amsterDamAMSTERDAM - Barcelona akan bertandang ke Am-sterdam Arena, kandang Ajax Amsterdam untuk melakoni laga keempat Grup F di Liga Champions, Rabu (5/11) malam waktu setempat atau Kamis (6/11) dini hari WIB nanti. Ini adalah ulangan pertemuan mereka musim lalu.

LUIS

SUA

REZ

VIKT

OR

FIS

CHER

Page 17: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III A

moh ridwan/koran madura

PENEMUAN MAYATLAKI-LAKI GEGERKAN WARGA TAMBAANSAMPANG | J

5 NOVEMBER 2014 No. 0478 | TAHUN III

RABUIKUTI LOMBA

MENULIS

CERPEN

SAMPANG | L

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Ketiga pelaku pesta sabu itu masing-masing bernama Supri-yanto (44), warga Kecamatan Ka-rah V-D/81 Surabaya dan Silas Suprayitno (43), warga Nginden Jangkungan Kecamatan Sukolilo Surabaya. Terakhir, Moh Soleh (22), warga Karang Gayam Wetan

Surabaya. Tersangka Soleh ini merupakan penjual kepada kedua tersangka lainnya.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti satu paket sabu dengan berat 0,55 gram. Barang bukti lainnya berupa satu buah bong lengkap dengan pipet

dan sedotannya. Selain itu, polisi juga mengamankan satu buah kompor sabu dan korek api gas. Barang bukti dibawa ke Mapolres untuk diamankan.

“Barang bukti sabu diaman-kan dari tangan Supriyanto. Sabu yang diamankan merupakan sisa pakai karena mereka sedang mel-akukan pesta sabu di dalam bilik di rumah Rahmat yang merupa-kan kakak ipar Soleh,” kata Kasu-bag Humas Polres Bangkalan, Iptu Rivai.

Dia menerangkan penang-kapan terhadap ketiga pelaku narkoba itu berasal dari infor-masi masyarakat. Kemudian

pihaknya mengecek kebenaran informasi itu. Ternyata benar ada pesta sabu. Dari situlah, pihaknya langsung melakukan penggerebekan. Hasilnya ketiga pelaku berhasil diamankan. Para tersangka bersama barang bukti dibawa ke polres.

“Sesuai pengakuan tersangka, mereka pakai untuk bersenang-senang. Silas mengaku memakai hanya satu kali, sedangkan Supri sudah dua kali. Mereka dibawa oleh Soleh,” jelasnya.

Pihaknya juga mengaku ten-gah memburu Rahmat, selaku penyedia barang haram tersebut. Kasus tersebut akan terus dikem-bangkan, hingga kasus narkoba di Bangkalan benar-benar steril. Sebab, masalah narkoba merupa-kan target utama yang menjadi perintah atasan.

Mereka terancam dengan Pasal 114 (1) sub pasal 112 (1) jo 132 (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan anca-man pidana penjara paling sing-kat 6 tahun dan paling lama 20 ta-hun dengan denda paling sedikit Rp 10 juta dan paling banyak Rp 1 miliar. =MOH RIDWAN/RAH

Tiga Warga Surabaya Berurusan dengan PolisiPenyedia Barang Haram itu Bernama Rahmat

SABU. Ketiga tersangka saat ditangkap dan berada di Mapolres Bangkalan.

BANGKALAN - Tiga orang warga Surabaya diciduk aparat polisi setelah melakukan pesta narkoba jenis sabu. Mereka ditangkap di Dusun Rabesen Timur, Desa Parseh Kecamatan Socah, saat mengkonsumsi sabu di dalam bilik. Kini mereka meringkuk di balik jeruji besi Mapolres Bangkalan untuk penyelidikan lebih lanjut.

KEYAKINAN RIKARika mengatakan, “Keyakinan akan mengukuhkan setiap langkah yang ada. kita punya Allah, jadi tak ada yang perlu kita takutkan di dunia ini.”

NETER

KOLENANG

HALAMAN P

Page 18: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III KORAN MADURAB Sumenep

Pantauan Koran Madura seki-tar pukul 09.30, sejumlah penge-mudi yang hendak mengisi bahan bakar harus balik arah. Kosongn-ya ketersediaan BBM tersebut diduga imbas dari isu kenaikan BBM yang saat ini sedang digodok pemerintah. Sehingga, pengiri-man BBM sering telat.

Namun, petugas SPBU saat dikonfirmasi Koran Madura tidak bisa memberikan penjelasan terkait kosongnya BBM. ”Oh jan-gan, Mas, pengawasnya sekarang masih di Surabaya,” singkatnya lalu pergi ke tempat istirahatnya, kemarin.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Juhari meminta pemer-intah daerah segera mengambil sikap, utamanya dalam penga-manan. Sebab, akibat sering ko-songnya pasokan BBM di sejum-lah SPBU, berpotensi terjadinya penimbunan.

”Memang benar, akhir-akhir ini sejumlah SPBU di Sumenep

sering kosong. Makanya, pemkab harus segera ambil sikap sebe-lum aksi (penimbunan) terjadi,” terang politisi PPP itu kepada Ko-ran Madura.

Berpengalaman pada tahun-tahun sebelumnya dan melihat geografis Kabupaten Sumenep, yang memiliki banyak pulau, penimbunan rentan terjadi. ”Ma-kanya, dari hulu hingga hilir, pengamanan itu harus segera dilakukan. Kami tidak ingin masyarakat selalu menjadi kor-ban,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep Moh. Hanafi saat Koran Madura bertandang ke tempat kerjanya, sedang tidak ada. Infonya, man-tan Camat Lenteng itu sedang berada di luar kota. ”Pak Kabag tidak ada, saat ini sedang ada di Malang, mertuanya sedang sakit,” kata salah satu stafnya, ke-marin.

=JUNAEDI/MK

BBM Mulai LangkaPemkab Harus Lebih SigapSUMENEP – Kelangkaan bahan bakar minyak mulai terjadi. Hal itu setidaknya terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Jalan Truno-joyo, Gedungan, Sumenep, Selasa (4/11).

Anggota Komisi B DPRD Sumenep asal kepulauan, Ahmad Mukhlis mengatakan bahwa di kepulauan mulai sejak Indonesia merdeka masih belum ada pasar yang dikelola oleh pemerintah daerah. Padahal, menurutnya pasar merupakan pusat pereko-nomian masyarakat.

Mukhlis menceritakan, se-lama ini kalaupun di kepulauan ada pasar, namun pasar tersebut tumbuh dengan sendirinya,

tanpa ada campur tangan dari pemerintah daerah. Akibatnya, yang terjadi kemudian adalah hukum rimba, yakni siapa yang kuat dia yang akan dapat. “Ka-lau di kepualauan, siapa yang kaya dia yang dapat meraup banyak keuntungan.” tukasnya, Selasa (04/11).

Politisi Partai Gerindra itu juga mengungkapkan selama ini di kepulauan hukum memang tidak berjalan dengan baik. Ter-

bukti, ia mengaku tidak paham mengenai adanya pasar di kepu-lauan yang dikelola oleh investor bekerja sama dengan pemerintah desa. “Sampai hari ini saya tidak mengerti, program sebenarnya itu apa? Dan proses perizinannya itu bagaimana?” herannya.

Selain itu, tambahnya, tidak adanya pasar di kepulauan men-unjukkan Pemerintah Daerah Sumenep tidak memperhati-kan perekonomian masyarakat kepulauan. Buktinya, Mukhlis menjelaskan pasar di kepu-lauan yang hanya tumbuh ka-rena adanya aktivitas ekonomi masyarakat sekitar kondisinya carut-marut.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar pemerintah segera membuka ruang agar perekono-

mian di kepulauan bisa berjalan lancar, yaitu dengan menyedia-kan pasar. Pasalnya, yang men-jadi indikator kemajuan pereko-nomian masyarakat kepulauan,

salah satunya bisa dilihat dari pasar. Ketika pasar di kepulauan bagus, berarti perekonomian masyarakat juga bagus. “Tapi, ka-rena selama ini masih belum ada pasar di kepulauan, saya tidak bisa menilai kondisi perekono-mian masyarakat kepulauan saat ini,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Pendapatan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuan-gan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sumenep Imam Sukandi men-gakui di kepulauan sampai saat ini masih belum ada pasar yang dikelola oleh pemerintah daerah. Namun, pihaknya mengaku hal itu bukan karena tidak adanya perhatian pemerintah terhadap masyarakat kepualauan.

=FATHOL ALIF

EKONOMI

Pemerintah Tak Perhatikan Masyarakat KepulauanSUMENEP - Masih belum adanya pasar yang dikelolah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep di sejumlah kepulauan menuai komentar dari anggota Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep. Menurutnya, pemer-intah harus segera membuka ruang ekonomi masyarakat kepulauan dengan pengadaan pasar. Sampai hari ini saya

tidak mengerti, pro-gram sebenarnya

itu apa? Dan proses perizinannya itu

bagaimana?”

Ahmad MukhlisAnggota Komisi B

KOSONG. Pengendara roda dua saat hendak mengisi bahan bakar minyak di salah satu SPBU yang ada di Jalan Truno-joyo, Selasa (4/11) sekitar pukul 9.30. Namun, harus kembali karena persediaan BBM sedang habis.

Page 19: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478| TAHUN III CSumenep

Atas hal itu, Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Ka-bupaten Sumenep, Moh. Romli menjelaskan, pokok persoalannya berawal ketika panitia Pilkades Pajenangger menerima berkas calon yang sudah dianggap leng-kap. Namun, ketika diselidiki berkas itu ternyata masih belum lengkap.

Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dari panitia untuk meloloskan calon di-maksud. Pasalnya, berkas itu masih dalam tahap penerimaan, belum penetapan calon kepala desa. “Jadi,

kami tidak serta-merta menyebut hal itu sebagai kesalahan panitia, tapi ada sisi lain di roda pemerinta-han desa, berdasarkan laporan ca-mat, ada satu warga yang melamar, ada kesulitan mendapatkan pelay-anan dalam meminta keterangan domisili,” kata Romli saat dikonfir-masi Koran Madura, Selasa (04/11).

Oleh karena itu, menurut Romli, pemerintah merasa perlu mencarikan solusi. Sehingga, adanya surat edaran dari pemer-intah itu dianggap sebagai wujud fasilitasi dari pemerintah. Selain itu, kebijakan adanya pendaftaran

ulang tersebut juga merupakan kewenangan Bupati Sumenep, se-bagai pembuat aturan perundan-gan, untuk menyelesaikan suatu persoalan.

Sebab, menurutnya, jika dalam proses Pilkades ada suatu persoalan yang memiliki tang-gung jawab menyelesaikannya adalah pemerintah sebagai pem-bina. “Sebab kalau kita tidak cari-kan solusi, siapa yang akan bisa mengarahkan agar Pilkades itu bisa berjalan sesuai dengan atu-ran yang berlaku,” tukasnya.

Namun kebijakan dibukanya pendaftaran ulang itu dipertan-yakan oleh masayarakat sekitar. Daeng Ipung mengatakan, men-urut sepengetahuannya, dalam peraturan daerah (Perda) tentang pendaftaran calon kepala desa hanya bisa dibuka satu kali. Na-mun, ia mengaku heran ketika di wilayah tersebut panitia pelak-sana Pilkades ternyata membuka

ulang pendaftaran dengan alasan ada surat edaran dari pemerintah Sumenep.

Diceritakan, dalam surat edaran tersebut panitia diminta agar membuka kembali pendaf-taran calon kepala desa selama dua hari, terhitung dari tanggal 5 sampai 6 September. "Saya kira tidak pantas dibuka pendaftran ulang. Karena jelas, hal itu ber-tentangan dengan Perda," kata Ipung, Selasa (4/11).

Secara terpisah, Ketua Komisi A DPRD Sumenep, Darul Hasyim mengaku masih akan mencari tahu kejelasannya terkait ala-san dikeluarkannya surat edaran tersebut. Karena menurutnya, yang memiliki kewenangan punuh dalam menangani Pilkades adalah pihak Pemdes. “Nanti komisi A akan menanyakan, apa yang menjadi dasar hukum kebi-jakan seperti itu,” tutupnya.

=FATHOL ALIF

Panitia Pilkades Buka Pendaftaran Lagi

SUMENEP – Pada hari ini (5/11), Komisi B DPRD Sume-nep akan memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, selaku koordinator pemerin-tah yang menangani (corpo-rate social responsibility) CSR.

”Sesuai jadwal yang ada, besok (hari ini) kami akan memanggil Bappeda ke ruang komisi. Dan surat pemanggi-lannya sudah kami layangkan kemarin. Waktunya sekitar pukul 09.00 ke atas,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Juhari, Selasa (4/11).

Hal itu tidak lanjut dari tuntutan Kaukus Maha-siswa Sumekar (KMS) saat menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD, Senin (3/11). Mahasiswa menilai, pengelolaan CSR tidak pernah jelas.

”Sebenarnya kami tidak berhak untuk memanggil pihak Bappeda, karena konter-pat Bappeda adalah komisi C. Namun, karena persoalan CSR ada pada kami, maka kami terpaksa memanggilnya,” ungkapnya.

Komisi B adalah lembaga legislatif yang membidangi ekonomi dan keuangan, sedangkan komisi C membi-dangi pembangunan. Salah satu mitra kerja komisi C yaitu Badan Perencanaan Pemban-gunan Daerah.

Kata Juhari, pemanggilan tersebut untuk mengevalu-asi dan melakukan verifikasi terkait keberadaan sejum-lah perusahaan yang wajib mengeluarkan dana CSR. Sebab, perusahaan yang telah mengeluarkan CSR masih buram.

”Makanya biar pihak Bap-peda saja yang menjelaskan pada kami nantinya. Se-hingga, kami untuk melaku-kan tindakan ke depannya mempunyai arah yang jelas,” terangnya.

Sementara Kepala Bappeda Sumenep R. Idris masih belum bisa dikonfirmasi terkait kesiapannya memenuhi pang-gilan Komisi B DPRD. Saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak merespons walaupun nada sambungnya terdengar aktif.

=JUNAEDI/MK

CSR TAK JELAS

Komisi B Panggil Bappeda

Daeng Ipung: Hal itu Bertentangan dengan Perda

SUMENEP- Meski pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak jilid II 2014 sudah tinggal menghitung hari, namun akibat kesalahan administrasi, panitia Pilkades di Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa harus membuka pendaftaran calon kepala desa untuk kedua kalinya. Hal itu dilakukan berdasarkan surat edaran dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.

MENULIS. Seorang siswa SDN Kambingan Barat Lenteng sedang menulis di papan, Selasa (4/11). Siswa sekolah tersebut tinggal lima orang dari sebelumnya berjumlah 10 orang. Lima siswa lainnya pindah ke sekolah lain yang lebih bagus bangunan dan fasilitasnya.

Page 20: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III D Sumenep

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kankemenag Kabupaten Sume-nep, Jono Hadi menyatakan, jum-lah penghulu nikah di Sumenep memang masih kurang. Berdasar-kan data yang ada di Kankeme-nag, hingga kini ada sembilan kecamatan belum memiliki penghulu. Sehingga, Kepala

Kantor Urusan Agama (KUA) di sembilan kecamatan tersebut harus merangkap jabatan sebagai penghulu.

Menurut Jono, sembilan kecamatan yang belum mem-punyai penghulu itu adalah Kecamatan Dungkek, Batuan, Nonggunong, Gayam, Kangayan,

Manding, Ganding, Batuputih, dan Ambunten. Kurangnya jum-lah penghulu tersebut otomatis menambah tugas kepala KAU di sejumlah kecamatan dimaksud. “Jadi kepala KAU juga bertugas menikahkan pasangan pengan-tin,” ujarnya.

Dijelaskan Jono, idealnya me-mang setiap kecamatan ada satu penghulu. Namun, ia menilai, keberadaan penghulu di setiap desa disesuaikan dengan angka pernikahan. Jika di suatu kecama-tan angka pernikahannya tinggi, maka mau tak mau pihaknya harus mengutus penghulu dari kecamatan lain.

Meski begitu, mantan Kasi Haji dan Umrah itu menilai, untuk sementara kekurangan tenaga penghulu di sembilan desa tersebut bukan merupakan masalah yang seriaus. Pasalnya, beberapa daerah tersebut tipologinya 2D, yaitu jumlah angka perkawinan 25 orang ke bawah.

Jono juga menuturkan, un-tuk saat ini pihaknya tidak bisa memenuhi kekurangan peng-hulu tersebut dengan merekrut tenaga baru. Sebab, penghulu tersebut harus berstatus pega-wai negeri sipil (PNS). Sementa-ra, imbuhnya, saat ini tidak ada

pengangkatan PNS di Kankeme-nag untuk kategori penghulu. “Apalagi ada kebijakan baru, bahwa dalam beberapa ke depan tidak ada tes CPNS lagi,” tandas Jono.

Meski begitu, Jono menegas-kan, agar pelayanan nikah tetap maksimal, Kankemenag akan mengimbau agar tenaga yang ada di masing-masing KUA di sembilan kecamatan itu bekerja maksimal, dalam artian ada yang bersedia merangkap tugas seba-gai penghulu. ''Untuk sementara, tenaga yang ada kami maksimal-kan dulu,'' tegasnya.

=FATHOL ALIF

PETUGAS PENCATAT NIKAH

9 Kecamatan Tanpa PenghuluSUMENEP - Kantor Kementerian Agama (Kankeme-nag) Kabupaten Sumenep masih kekurangan petugas pencatat nikah atau penghulu. Dari 27 kecamatan yang ada, sembilan kecamatan tak ada penghulunya. Hal itu karena tidak adanya pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS) baru.

SUMENEP – Polres Sumenep terus melakukan pengeja-ran terhadap sejumlah pelaku pembacokan terhadap petu-gas pengamanan Perum Perhutani Kangean, Kepuluan Ar-jasa, namun belum membuahkan hasil.

”Kami masih terus melakukan pengejaran, hanya saja hingga saat ini kami masih belum berhasil menangkap pelaku,” kata Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kasubag Humas AKP Jaiman, Selasa (4/11).

Zainal Arifin (45) dan Rifiq (42), Senin (3/11) dini hari sekitar pukul 1.30 dibacok penebang liar yang sedang men-curi pohon milik perhutani. Zainal mengalami luka di bagi-an paha dengan kedalaman sekitar 18 cm dan lengan kanan-nya robek akibat sabetan. Dua orang tersebut saat ini sedang dirawat di UPT Puskesmas Arjasa (Koran Madura, 4/11).

Kata Jaiman, sejumlah petugas kepolisan disiagakan di berbagai penjuru, termasuk di areal pelabuhan setempat. ”Itu kami lakukan untuk mengantisipasi pelaku kabur ke luar pulau setempat,” terangnya.

Sejumlah petugas dilengkapi dengan senjata. Sebab, pihaknya khawatir anggota yang sedang melakukan penge-jaran jadi korban. Dari delapan orang pelaku pembacokan, di antarnya ada yang cirinya mirip warga Desa Pabian, Ke-camatan Arjasa.

Administratur Perum Perhutani KPH Madura Dudi Kur-niadi melalui Humas Imam Syafi’i mengatakan, pengeja-ran terhadap pelaku pembacokan tidak hanya dipasrahkan kepada polisi. Pengejaran juga dilakukan oleh polisi mobil (polmob) dari Perum Perhutani KPH Madura. ”Saat ini be-berapa anggota sudah stand by di sana,” katanya.

Menurut Imam, pada saat kejadian berlangsung, sejum-lah petugas polmob sudah siap siaga untuk melakukan pengejaran. Hanya saja, pada saat itu, sejumlah polmob berada di Pulau Kangean. ”Karena lokasinya berbeda, maka pada saat kejadian tidak bisa membantu penyerga-pan,” katanya.

Sementara kondisi Moh Rafik dan Zainal Arifin sudah berangsur membaik. Namun, keduanya direncanakan diru-juk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh. Anwar untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

=JUNAEDI/MK

PEMBACOKAN PETUGAS PERHUTANI

Polisi Belum Berhasil Tangkap Pelaku

SIRAMAN SEDUDO. Sejumlah remaja putri membawa kendi yang berisi air yang diambil dari air pancuran terjun sedudo saat prosesi Siraman Sedudo di Desa Ngliman, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (4/11). Ritual siraman di air terjun Sedudo tersebut dilaksanakan setahun sekali menjelang purnama bulan Suro (penanggalan Jawa) sebagai simbol pembersihan diri.

Page 21: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478| TAHUN III ESumenep

Masduki Rahmad (34) dan Muhtar Rafik (43) melaporkan kasus tersebut ke Unit Pidana Korupsi (Pidkor) Polres Sume-nep, karena ditengarai ada kongkalikong. Proyek tahun 2012 itu hingga kini fisiknya belum terwujud, padahal da-nanya disinyalir sudah cair pada dua tahun lalu. Angga-ran masing-masing proyek Rp 150 juta.

Menurut pelapor, proyek pengadaan air bersih itu se-mestinya sudah selesai tahun 2012. Namun, sampai saat ini belum dikerjakan. Padahal, beberapa material bangunan dua proyek tersebut sudah ada di lokasi, seperti halnya

mesin diesel dan alat-alat bangunan lainnya.

”Karena bahannya sudah lama menumpuk serta ban-gunan tidak segera digarap, maka saat ini sebagian ma-terial banyak yang hilang, bahkan mesin diesel yang mangkrak sejak dua tahun lalu, kini dimanfaatkan se-bagai mesin selip padi,” kata Muhtar Rafik, waga Desa Laok Jangjang, Kecamatan Arjasa, Kangean, Selasa (4/11).

Muhtar menengarai, tidak dikerjakannya proyek itu di-mungkinkan bukan hanya ulah kontraktor saja, tapi ada peran Dinas Cipta Karya. ”Proyek PAB (pengadaan air

bersih) itu tidak dikerjakan oleh pihak rekanan, namun dipastilan dana Rp 300 juta dari dua proyek tersebut dic-airkan 100 persen oleh Dinas PU Cipta Karya,” ungkapnya.

Sekretaris Komisi C DPRD Sumenep, Moh Sukri menyay-angkan mangkraknya proyek yang bersumber dari APBD 2012. ”Masak sih proyek Ta-hun Anggaran 2012 hingga saat ini belum selesai penger-jaannya? Berarti sudah dua tahun proyek ini mangkrak,” kata politisi asal Kepulauan Kangean, kemarin.

Pihaknya mengaku akan memanggil Dinas PU Cipta Karya dan rekanan. Laporan itu indikasi bahwa pemer-intah lalai dalam menga-wasi proyek, sehingga meski pekerjaannya tidak selesai, Dinas PU Cipta Karya tetap mencairkan dana proyek hingga 100 persen.

Padahal aturannya, dinas atau instansi terkait yang

memberikan pekerjaan pada rekanan, akan mencairkan dana proyek secara bertahap (termin). Sehingga proyek tidak mangkrak atau diting-galkan oleh rekanan.

”Kalau seperti ini siapa yang bertanggung jawab, masalah ini sudah jelas-jelas merugikan rakyat. Ini harus segera ditindaklanjuti. Dalam waktu dekat, kami akan pang-gil Dinas PU Cipta Karya,” sesalnya.

Sementara Kepala Di-nas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Sumenep, Bambang Irianto, tidak banyak mem-berikan keterangan. Menu-rutnya, proyek tersebut ada sebelum dirinya menjabat di Dinas PU Cipata Karya

”Untuk masalah itu, saya tidak bisa memberikan ko-mentar, karena kejadiannya jauh sebelum saya menjabat. Saya komunikasikan dulu dengan pejabat sebelumnya,” singkatnya. =JUNAEDI/MK

2 Proyek Diduga Fiktif

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi untuk melakukan morato-rium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama lima tahun ke depan sejak 2015, dikaji ulang.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati menjelaskan, hingga sekarang pemerintah daerah setempat masih kekurangan pegawai negeri sipil (PNS).

"Hasil telaah dan kajian internal, Pemkab Sumenep masih membutuhkan tambahan PNS sekitar 1.800 orang. Oleh karena itu, kami berharap rencana moratorium CPNS itu dikaji atau dipikirkan ulang sebelum benar-benar direalisasikan," katanya di Sumenep.

Saat ini, jumlah PNS di lingkungan Pem-kab Sumenep sebanyak 10.902 orang.

"Formasi yang mengalami kekurangan paling tinggi adalah guru dan selanjutnya tenaga kesehatan. Dalam konteks Sumenep, jangankan di wilayah kepulauan, di sejum-lah sekolah di wilayah daratan saja masih kekurangan guru," ujarnya.

Sumenep memiliki 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan.

Selain sekolah dan puskesmas, kata dia, sebagian besar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Sumenep me-mang kekurangan PNS.

"Di dinas peternakan terdapat bidang yang tidak ada stafnya. Begitu juga di dinas kelautan dan perikanan. Kalau ada morato-rium CPNS tentunya kekurangan jumlah PNS tersebut tidak bisa ditutupi," ucapnya.

Titik menjelaskan, selama ini, pemerin-tah daerah terus berusaha memacu kinerja para PNS supaya lebih optimal sebagai upaya untuk menutupi kekurangan jumlah PNS.

"Namun, dalam jangka panjang, kekuran-gan jumlah PNS itu tidak bisa diatasi hanya dengan peningkatan kinerja, karena setiap tahunnya jumlah kekurangannya akan makin bertambah, akibat adanya PNS yang pensiun. Kalau tidak ada penerimaan CPNS baru, ten-tunya akan makin berat," katanya, menerang-kan.

Sebelumnya Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi mengatakan akan menghentikan sementara penerimaan calon pegawai negeri baru.

Pemerintah akan mengkaji jumlah PNS yang efektif untuk mendukung kinerja in-stansi pusat serta daerah.

Pengkajian tersebut juga untuk mengeta-hui jumlah kebutuhan yang tepat di instansi pusat dan daerah supaya tidak terjadi leda-kan jumlah PNS.

"Ada hal yang sedang kami kaji sesuai dengan instruksi Wapres Jusuf Kalla, yakni dilakukan moratorium PNS selama lima ta-hun ke depan. Kami sedang mengkaji rasio yang tepat untuk jumlah birokrat dibanding-kan dengan jumlah penduduk," kata Yuddy.

=ABD AZIZ/ANT

REKRUTMEN CPNS

Moratorium CPNS Perlu Dikaji Ulang

Dewan: Kami akan Panggil Cipta KaryaSUMENEP – Proyek pengadaan air bersih Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Sumenep di Dusun Betore, Desa Angkatan, dan Dusun Tengah, Desa Laok Jangjang, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, ditengarai fiktif. Pada 30 Oktober lalu, warga mel-aporkan kasus tersebut ke polisi.

Sekretaris Komisi C DPRD Sumenep, M. Sukri menganggapi dugaan proyek fiktif di Dusun Betore Desa Angkatan, dan Dusun Tengah Desa Laok Jangjang, Kecamatan Arjasa, kepada wartawan di gedung DPRD Sumenep, Selasa (4/11).

Page 22: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN IIIFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 5 NOVEMBER 2014No. 0478 | TAHUN III

Pamekasan

Indikasinya adalah kegiatan mengundang para perwakilan penerima bantuan musala yang dilaksanakan kemarin (4/11) di Pendopo Ronggosukowati, Pame-kasan. Dalam kegiatan itu, para undangan dikumpulkan hanya untuk mendengarkan jadwal pen-cairan bantuan tersebut.

“Jadi, kalau hanya pengumu-

man jadwal seperti itu tidak perlu sampai dikumpulkan, bisa men-girimkan surat melalui kecama-tan dan desa bersangkutan, yang isinya memberitahukan kapan jadwal pencairannya. Jangan-jangan mengadakan kegiatan ini hanya untuk menghabiskan ang-garan saja,” kata politisi PKB ini.

Semestinya, terang Imam, se-

jak dari awal perencanaan ban-tuan hibah sudah ditentukan waktunya sehingga semuanya je-las. Mulai dari waktu pengajuan, proses verifikasi hingga waktu proses pencairannya. Agar kegia-tan tidak menghabiskan dana un-tuk kegiatan kurang bermanfaat.

Lanjut Imam, kegiatan kema-rin (4/11) dikeluhkan oleh para undangan, sebab pada pertemuan yang kedua itu, mereka berharap pulang membawa uang bantuan untuk musala, bukan hanya seka-dar informasi saja sehingga un-dangan banyak yang pulang den-gan kecewa.

“Pertemuan pertama berupa kegiatan penandatanganan itu

sah-sah saja. Tapi kenapa harus ada pertemuan kedua, yang oleh mereka dianggap tidak berguna. Kalau bantuan ini direncana-kan dan terjadwal dengan ma-tang, pada pertemuan pertama itu harus sudah ada jadwal pen-cairannya, sehingga bisa diinfor-masikan waktu itu,” ungkapnya.

Melihat kinerja Kesra itu, pihaknya menilai bahwa Kesra tidak bekerja dengan baik karena selain hanya menghabiskan ang-garan, kegiatan yang dilaksana-kan tidak mempertimbangkan waktu para undangan yang ter-buang percuma, khususnya para undangan yang datang dari ke-camatan wilayah utara, seperti

Waru, Batumarmar, dan Pasean.“Kasihan pada mereka yang

jauh-jauh datang ke pendopo, sampai di sana mereka hanya mendapatkan pengumuman, ini yang membuat mereka mengeluh dan kecewa. Sebaiknya kalau me-mang tidak bisa bekerja dengan baik mundur saja,” katanya.

Berdasarkan data di Kesra Pamekasan, bantuan hibah untuk musala yang bersumber dari dana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2014 sebesar Rp 1 miliar, yang akan dibagikan ke-pada 200 musala, masing-masing akan mendapatkan hibah Rp 5 juta.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Dewan Minta Kabag Kesra MundurMenghabiskan Dana untuk Kegiatan yang Kurang ManfaatPAMEKASAN - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Imam Khusairi meminta Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) setempat mundur dari jabatannya. Pernyataan itu disampaikan menyusul buruknya kinerja Kesra yang terkesan membuang-buang anggaran.

HARI JADI PAMEKASAN. Model memperagakan busana batik carnival pada pawai budaya dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-484 Kabupaten Pamekasan, Jatim, Senin (3/11). Pawai yang dimeri-ahkan dengan batik carnival dan sapi sonok (hias) tersebut mengetengahkan tema “Penguatan Jati Diri Masyarakat Pamekasan melalui Seni Budaya dan Pariwisata”.

Page 23: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478| TAHUN III GPamekasan

Ketua Komisi II DPRD Pame-kasan, Hosnan Ahmadi menga-takan harga BBM menjadi acuan dasar perekonomian untuk harga barang-barang lainnya. Sebab, jika BBM naik maka semua harga barang juga akan ikut meningkat.

Pasalnya, jelas Hosnan, dalam rumus ekonomi, biaya produksi ditambah dengan biasa transporta-si serta keuntungan, maka hasilnya harga jual. Sehingga dengan nai-knya biaya transportasi, yang dis-ebabkan kenaikan BBM, tentunya

semua barang ikut naik.Akibatnya, warga miskin di

negeri ini, terutama di Pame-kasan, akan bertambah, karena ukuran (grade) kategori orang miskin meningkat. Apalagi ke-naikan BBM yang direncanakan pemerintah hampir mencapai 50 persen dari harga saat ini.

“Saya rasa bantuan sosial pada masyarakat miskin sebagai peng-ganti dari kenaikan BBM, tidak akan berdampak banyak, karena harga barang sudah mahal semua.

Apalagi rencananya bantuan itu hanya 3 bulan saja. Kenaikan BBM akan melahirkan orang miskin baru,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, dampak dari kenaikan itu akan membuat daya beli masyarakat menurun. Sehingga hal itu akan mengancam keberlangsungan usa-ha para pelaku Usaha Kecil dan Me-nengah (UKM), yang tidak mampu menekan biaya produksinya.

Menurutnya, saat harga pasar meningkat semua biaya produksi akan ikut merangkak naik, sedang di sisi lain daya beli masyarakat menurun. Sehingga UKM yang mempunyai keterbatasan modal cenderung tidak bisa bertahan karena terus merugi hingga akh-irnya gulung tikar (tutup).

“Ketika biayanya naik dan

daya beli turun, maka barangnya tidak akan laku terjual. Jadi, ke-naikan BBM juga akan melahirkan penganguran baru. Apalagi, peru-sahaan kadang menekan biaya produksinya dengan melakukan pemecatan. Paling parah itu kalau usaha tempat bekerja sampai di-tutup,” ungkapnya.

Untuk diketahui, bersamaan dengan kenaikan harga BBM, pemerintah juga menyiapkan program bantuan sosial bagi masyarakat miskin. Besaran dana yang disiapkan Rp 5 triliun di 2014 dan Rp 5 triliun di 2015. Dana ban-tuan ke masyarakat akibat kenai-kan BBM bersubsidi akan diberikan lewat Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Masyarakat Sejahtera (KMS).

=ALI SYAHRONI/UZI

Rencana Kenaikan Harga BBM Berdampak NegatifGrade Kategori Orang Miskin MeningkatPAMEKASAN - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Pamekasan yang membidangi perekonomian keberatan dengan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3000 oleh pemerintah ka-rena akan berdampak negatif pada masyarakat miskin.

SEMRAWUT. Arus lalu lintas di simpang empat Jl Jokotole, Pamekasan, tak teratur saat traffic light di lokasi itu padam sekitar pukul 15.15, Selasa (4/11) ke-marin. Para pengendara dari segala arah berebut untuk menerobos karena rambu lalu lintas tak berfungsi. Apalagi tidak ada polisi lalu lintas (Polantas) Polres setempat yang turun mengatur arus lalu lintas.

PAMEKASAN - Dinas Pekerja Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang (Ci-katarung) Pamekasan belum memastikan perolehan pro-gram jatah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2014 dari Kementerian Peru-mahan Rakyat (Kemenpera) untuk kabupaten setempat. Sebab belum ada kejelasan hingga akhir tahun anggaran ini. Pada tahun lalu, program tersebut dikemas dalam kegiatan bedah rumah, bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Kepala Dinas PU Cika-tarung Kabupaten Pamekasan, Muharram mengatakan pihaknya masih menunggu kabar dari Kemenpera. Pasalnya belum ada kepastian bantuan yang diperuntukkan bagi warga miskin di Pame-kasan.

Menurut Muharram, pihaknya masih belum mengetahui alasan Kamen-pera tidak memberikan kejelasan terkait pengajuan proposal dari Pamekasan. Tahun ini Kabupaten ini sudah mengajukan seban-yak 2000 unit rumah kepada Kamenpera pada Februari lalu.

“Sampai sekarang kami belum menerima informasi apa pun dari pemerintah pusat terkait BSPS ini. Tapi kami optimis Pamekasan akan mendapatkan ban-tuan BSPS lagi tahun ini. Belum ada kabar, mungkin dikarenakan ada pergantian kepemimpinan di Kemen-pera,” katanya.

Apabila sudah menda-patkan informasi Pame-kasan mendapatkan jatah dari Kemenpera, pihaknya dengan segera akan mel-akukan survei yang terga-bung dalam tim, meliputi Bappeda, Dinas Kesehatan, Pertanahan, Dinsosnaker-trans, pihak desa/kelurahan dan Kodim 0826.

“Jadi begini, nanti kami akan survei dulu calon penerimanya. Apakah memang layak atau tidak untuk mendapatkan ban-tuan ini. Pengamatan itu tidak hanya dilakukan oleh tim yang ada, tapi juga ada dari konsultan Kamenpera,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

SOSIAL

Jatah BSPS 2014 Tidak Jelas

Page 24: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan belum membahas Rancangan Ang-garan Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 hingga memasuki November ini. Padahal ini sangat mendesak karena menyangkut pemban-gunan di Pamekasan tahun depan. Sisa waktu efektif untuk membahas itu tidak sampai dua bulan. Publik mulai khawatir RAPBD ini tak selesai dibahas hingga berganti tahun.

Menyikapi ini, Ketua DPRD Pamekasan, Halili men-gungkapkan bahwa sebenarn-ya legislatif sudah siap untuk membahas RAPBD tersebut. Bahkan sudah siap sejak beberapa hari yang lalu. Akan tetapi, pihak eksekutif ditung-gu-tunggu tak kunjung datang menyerahkan draf RAPBD itu ke legislatif. Hal inilah yang menghambat proses itu. Karena itu pihaknya meminta eksekutif segera menyerahkan draf RAPBD 2015 tersebut ke DPRD Pamekasan.

“Kalau yang kami dengar, katanya draf itu sudah selesai disusun oleh eksekutif. Tapi hingga sekarang, kami (DPRD) belum menerima draf itu. Kami bisa memulai memba-hasnya, hanya setelah kami membaca dan mempelajari draf tersebut,” tukas Halili kemarin (4/11).

Politisi PPP ini juga men-erangkan bahwa dalam hal ini salah satu tugas wakil rakyat adalah budgeting. Budget-ing baru bisa dilakukan jika draf RAPBD sudah diterima dari pihak eksekutif, yang dipimpin Bupati. Dijelaskan pula dalam pembahasan ini, dari kebiasaan, maksimal membutuhkan waktu satu bulan selesai. RAPBD tersebut sudah didok menjadi APBD. Dengan demikian, bila di awal November ini eksekutif sudah menyerahkan draf tersebut, dipastikan akhir November atau awal Desember, RAPBD ini sudah selesai dibahas. Karena itu, pihaknya meminta eksekutif tidak menunda-nunda lagi untuk menyerah-kan draf itu.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

DPRD

RAPBD 2015 Tak Kunjung Dibahas

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan, Herman Pri-yanto mengaku pihaknya sebagai pejabat baru di Pamekasan se-hingga belum tahu pasti berapa jumlah UMKM yang ada. “Kalau data kelompok usaha yang kami

miliki saat ini baru data para koperasi saja. Mereka semua dalam pantauan kami,” ucap Her-man.

Saat ini di Pamekasan terdata ada 590 koperasi, yang tersebar di 13 kecamatan. Jumlah total

koperasi itu terbagi menjadi dua katagori. Katagori koperasi sehat dan koperasi tidak sehat. Tercatat ada 387 koperasi yang tergolong sehat, dan 203 koperasi yang ter-golong tidak sehat karena kopera-si-koperasi itu sudah tidak pernah lagi menggelar rapat anggota ta-hunan (RAT).

Ketua Komisi II DPRD Pame-kasan Moh. Hosnan mengung-kapkan bahwa seharusnya Pem-kab memiliki program khusus untuk meningkatkan perekono-mian masyarakat. Salah satunya adalah dengan cara member-dayakan UMKM itu. Karena itu,

UMKM yang ada itu harus dibi-na. Bila perlu Pemkab membuka layanan khusus untuk mening-katkan UMKM asli Pamekasan ini. Sebab UMKM ini memang tergolong kelompok usaha kecil dan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat.

“Pemkab hendaknya serius dan sungguh-sungguh dalam mendata UMKM ini. Ini pent-ing, agar keberadaan UMKM ini bisa terus dievaluasi, di-bina, dan diberdayakan secara berkala,” tukas politisi PAN ini.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

Pemkab Tak Serius Berdayakan UMKMAda 203 Koperasi yang Tidak SehatPAMEKASAN - Pemkab Pamekasan kurang serius dalam memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sejumlah UMKM yang ada belum terdata. Bahkan Pemkab belum tahu jumlah pasti dari UMKM yang tersebar di Kota Gerbang Salam ini. Hingga saat ini masih terus dilakukan pendataan.

ANTUSIAS. Masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menaiki Panser Anoa di Area Monumen Arek Lancor, Pamekasan

Page 25: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478| TAHUN III IPamekasan

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengakui realitas pasar yang ada di daerahnya yang cend-

erung kacau dan belum tertata dengan baik, seperti Pasar Kol-pajung, Pasar 17 Agustus, Pasar

Gurem, Pasar Keppo, Pasar Waru, dan Pasar Pakong.

Ke depan pihaknya meminta Badan Perencanaan dan Pem-

bangunan Daerah (Bappeda) se-tempat untuk menyusun konsep perencanaan pembangunan jang-ka panjang agar pembangunan pasar yang ada tidak terkesan asal dibangun.

“Semua pasar-pasar besar ini akan kami bikin perencanaan jangka panjang. Sehingga kalau ada dana untuk membangun ting-gal melaksanakan sesuai peren-canaan. Bukan perencanaannya yang menyesuaikan dengan ang-garan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyatakan akan segera membangun dan memuli-

hkan pasar Pakong yang terbakar pada Rabu (30/10) lalu.

Pemulihan dan pembangunan pasar itu akan disiapkan perenca-naan yang matang agar bisa terta-ta dengan baik. Namun demikian, sumber pendanaan untuk pemuli-han pasar itu belum ada kepastian karena tidak masuk dalam draft pembahasan RAPBD 2015. Meski demikian, direncanakan akan di-ambilkan dari dana bencana yang jumlahnya sekitar Rp 1,9 miliar. Sementara total kerugian akibat kebakaran pekan lalu ditaksir mencapai Rp 4,2 miliar.

=A. FAuzi M/RAH

Penataan Pasar Masih SemrawutBappeda Diminta Menyusun Konsep Pembangunan PAMEKASAN - Penataan sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pamekasan dinilai masih semrawut. Mulai dari penempatan kios berdasar jenis dagangan maupun kelengkapan pasar yang dapat menunjang kenyamanan, keamanan, dan kebersihan pasar, termasuk lokasi parkir yang memadai, agar tidak menimbulkan kemacetan. Belum tertatanya sejumlah pasar yang ada di wilayah itu diduga karena perencanaan menyesuaikan dengan anggaran, bukan menyiapkan perencanaan yang baik dan didukung dengan anggaran yang memadai.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyatakan akan segera membangun

dan memulihkan pasar Pa-kong yang terbakar pada

Rabu (30/10) lalu.

SALAH KAMAR. Para pedagang kambing memasarkan hewan dagangannya di los pertokoan yang belum digunakan di Pasar 17 Agustus Pamekasan.

Page 26: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN IIIJSampangSumenep RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

SAMPANG - Pelayanan yang diberikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampang terus dikeluhkan oleh warga Kabupaten Sampang. Keluhan itu tidak hanya berasal dari pelanggang yang jauh dari pantauan PDAM, melainkan juga yang dekat dengan kantor PDAM.

Warga Jhu’ Lanteng, Kelurahan Banyu-anyar, Kecamatan Kota Sampang, menge-luhkan hal itu. Mereka selama kurang lebih 15 hari tidak menikmati air PDAM. Namun, PDAM terkesan cuci tangan menangani ke-luhan tersebut.

Tohir (28), warga asal Jhu’ Lanteng, mengaku resah terhadap pihak PDAM yang menjadi tumpuan warga untuk memenuhi ketersediaan air bersih. Namun kenyataan-nya, pelayanan PDAM mengecewakan.

“Di Jhu’ Lanteng saat ini sudah 15 hari air PDAM macet. Dan warga di sini sangat kesulitan untuk melakukan aktivitas seha-ri-hari seperti mandi, mencuci, hingga un-tuk melakukan ibadah seperti berwudhu,” keluhnya dengan kesal, Selasa (04/11).

Pria bersahaja ini meminta PDAM un-tuk memberikan kejelasan mengenai mac-etnya saluran air di desanya. Sebab menu-rutnya, warga Desa Jhu’ Lanteng saat ini menjadi korban kebobrokan manajemen pelayanan yang dilakukan PDAM sehingga warga mengalami kekurangan air bersih.

“Warga saat ini hanya menunggu dan diam serta menanti kapan pasokan air dari PDAM bisa mengalir kembali. PDAM harus bertanggung jawab atas semua ini. Karena se-lama ini, keberadaan PDAM tidak berkontri-busi besar kepada warga bahkan PDAM selalu merenggut hak-hak masyarakat,” tuturnya.

Kabid Unit Pelayanan PDAM Sampang Aufat membenarkan jika di daerah Jhu’ Lanteng saat ini tengah mengalami kema-cetan saluran air. Menurutnya, hal tersebut merupakan faktor alam yang berasal dari Sumber Waru, sumber pasokan air. Menu-rutnya, sumber air tersebut saat ini tengah mengalami penurunan debit air. Akibatnya, pasokan air ke daerah perkotaan mengala-mi kemacetan.

“Itu faktor alam yang terjadi pada musim kemarau ini. Sehingga kabel welheat tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Akan tetapi, kami akan tetap menjaga stabilitas dan akuntabilitas pelayanan PDAM. Dan kami juga sudah memberitahukan kendala macetnya PDAM kepada warga yang saat ini tengah mengalami kemacetan,” kelitnya.

Pihaknya memprediksi saluran PDAM baru lancar pada akhir tahun. Sebab menu-rutnya, pada bulan Desember merupakan awal perubahan musim kemarau ke penghujan.

“Ya mungkin nanti Desember sudah lancar kembali. Pemberitahuan kami su-dah lakukan sebelumnya yaitu ke daerah Mutiara sebanyak 3 kali dan ke darah Jhu’ Lanteng sebanyak 2 kali kepada RT, RW dan pelanggang yang bersangkutan,” tuturnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

15 HARI SALURAN AIR MACET

PDAM Berdalih Faktor Alam

SAMPANG - Penemuan mayat di Dusun Tengket Desa Tam-baan, Kecamatan Camplong Tengah yang mengambang di sungai Tambaan menggeger-kan warga, Selasa (4/11) seki-tar pukul 09.00 WIB.

Warga setempat belum mengatahui penyebab kematian sosok mayat laki-laki. Mayat yang diperkirakan berusia 40 tahun itu mengenakan baju takwa ber-wana coklat dan celana kolor warna hi-tam.

Kepala Desa Tambaan Suhartono melalui M. Bardi menuturkan, mayat yang mengambang di sungai tersebut ditemukan warga yang mencari ikan. Namun warga tersebut lari dengan ke-takutan dan melaporkan kepada semua warga.

“Keberadaan mayat tersebut memang lagi dicari oleh warga, ternyata ditemu-kan di sungai ini. Akhirnya tadi malam semua warga melakukan pencarian ter-hadap keberadaan mayat, namun masih belum ditemukan,” terangnya kepada awak media, Selasa (04/11).

lanjut Bardi, dirinya mengaku bah-wa pencarian akhirnya dilanjutkan di pagi harinya. Sekitar pukul 09.00 WIB, salah satu warga yang bertugas mencari menemukan di sungai dengan keadaan mengambang.

“Akhirnya mayat ditemukan di sungai dengan keadaan mengambang, bahkan identitasnya kami masih belum tahu. Sebab wajah mayat tidak dikenali oleh warga di sini. Bahkan warga di sini tidak ada yang mengabarkan jika keluarganya ada yang kehilangan,” ujarnya.

Kapolsek Kecamatan Camplong Sampang AKP Aries Dwiyanto me-nuturkan, mayat laki-laki yang be-lum diketahui identitasnya tersebut diperkirakan berusia sekitar 40 ta-hun. “Sebelumnya kami mendapatkan laporan dari masyarakat jika ada pen-emuan mayat di sekitar sungai Dusun Tengket, setelah itu kami terjun ke lokasi ternyata memang benar, dan akhirnya dengan personel yang su-dah saya persiapkan langsung menge-vakuasi mayat tersebut dari sungai,” jelasnya.

Bahkan Aries menambahkan, ketika

selesai proses evakuasi dari sungai men-uju daratan, tidak ada satupun warga se-tempat yang mengenali ciri-ciri mayat tersebut. Sehingga korban dibawa ke Ru-mah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk dilakukan autopsi.

“Untuk sementara kami masih

belum bisa memberikan keterangan terkait identitas mayat itu, sebab warga di sini tidak ada yang mengenalinya. Oleh sebab itu, kami bawa ke RSUD un-tuk dilakukan autopsi,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

Penemuan Mayat Laki-laki Gegerkan Warga Tambaan

MAYAT. Penemuan mayat laki-laki ketika hendak dilakukan proses evakuasi di Sungai Tambaan, Selasa (04/11).

Page 27: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III KSampang

SAMPANG - Bantuan pen-gadaan pembangunan rumah sing-gah dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terletak di Jalan Dharma Husada Gg I Nomor 17 Surabaya masih perlu adanya fasilitas yang lebih maksimal.

Selain itu, selama ini tempat tersebut tampaknya kurang mak-simal dan kurang tepat sasaran. Padahal, pembangunan rumah singgah diperuntukkan kepada masyarakat Sampang untuk semua elemen. Tempat itu ditengarai kebanyakan ditempati oleh warga Sampang dari kalangan pejabat.

Anggota Komisi IV DPRD Sampang Maniri berharap agar pihak Pemkab lebih mengem-bangkan pelayanan rumah sing-

gah. Sebab, selama ini sebagian pasien maupun keluarga pasien kebingungan saat berada di rumah singgah ketika pasien tiba-tiba sakit mendadak.

”Kami berharap agar Pemkab dalam hal ini Dinsosnakertrans untuk tahun ini bisa menam-bahkan tim medis yang berjaga di rumah singgah, tentu hal ini kami harapkan sebagai evaluasi dan antisipasi pertolongan ketika ada pasien yang sedang berobat tiba-tiba sakit mendadak di rumah singgah,” ucapnya, Selasa (4/11).

Dari sekian keluarga maupun pasien yang berada di rumah singgah, sebagian merupakan dari kalangan orang yang tidak mampu dan kurang mema-

hami ketika saat ingin berobat. Sehingga dengan adanya tim medis tersebut keluarga pasien maupun pasien terbantu dengan keberadaanya tim medis ini.

”Alangkah baiknya jika hal ini betul-betul diperhatikan, karena keluarga pasien kesulitas men-dapat pertolongan medis ketika pasien dalam kondisi kritis,” ucapnya.

Selain itu, dia juga meng-inginkan agar pihak Dinsosnaker-rtrans lebih pro aktif lagi dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya warga miskin, sebab dia tidak meng-inginkan keberadaan rumah sing-gah nantinya hanya dihuni oleh orang-orang yang kenal dengan

pejabat maupun kerabat pejabat pemkab saja.

”Tentu sosialisasi keberadaan rumah singgah lebih digalakkan lagi, sehingga keberadaan rumah singgah diketahui secara merata oleh masyarakat Sampang, khu-susnya bagi masyarakat miskin,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinsos-nakertrans Sampang Malik Amrul-lah saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak keberatan atas masukan dan saran tersebut. Hanya saja, dirinya masih perlu melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi kesehatan.

”Kami terima masukan ini, dan sepertinya memang perlu ada petugas medis yang berjaga di ru-

mah singgah, namun kami belum bisa putuskan karena masih ingin dikoordinasikan dengan pihak Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Terkait minimya sosialisasi rumah singgah, Malik menepis pihaknya dinilai kurang sosial-isasi, bahkan sedikit merasa tidak terima jika rumah singgah dika-takan hanya dihuni oleh keluarga pejabat Pemkab Sampang.

”Perlu diketahui kebanya-kan yang berkunjung ke rumah singgah rata-rata warga tidak mampu, dan kami siap buktikan dengan isi daftar tamu. Salah sa-tunya warga yang banyak berkun-jung ke rumah singgah dari Pulau Mandangin dan Desa Larlar,” jelasnya.=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG- Indisipliner pegawai terus terjadi di Kota Bahari. Hal itu terbukti dari penggu-naan fasilitas kendaraan untuk keperluan dinas dialihkan kepada orang lain seperti yang terjadi Selasa (4/11).

Pantauan Koran Madura, kema-rin, sekitar pukul 12.30 WIB, Satu-an Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang kembali menciduk dua sepeda motor dinas yang sedang dikendarai dan ditengarai akan di-gunakan untuk balapan. Kendaraan dinas tersebut tengah digunakan pelajar dan lokasinya tepat berada di depan rumah dinas Komandan Kodim dan Bupati Sampang.

Peristiwa ini berawal saat Kepala Satpol PP Hamdani meli-hat sejumlah pelajar yang tengah mondar-mandir di depan rumah dinas Bupati dan Komandan Ko-dim menggunakan sepeda motor pelat merah.

Karena dinilai janggal dan dikhawatirkan sampai terjadi bal-apan liar. Selang beberapa menit, Hamdani langsung menghubungi bawahannya dan kemudian petu-gas Satpol PP langsung menga-mankan sepeda motor dinas tersebut ke kantor Satpol PP.

Kepala Satpol PP Hamdani melalui Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Jalil menga-takan, sepeda yang disita dinilai sudah melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 Pasal 4 Nomor 5 ten-

tang memiliki, menjual, membeli, menggadaikan dan menyiwa-kan atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dukomen, surat berhar-ga negara tidak sah.

”Saat kami ciduk, pengendara yang memakai kendaraan dinas itu bukan pemilik aslinya, serta juga kita antisipasi sepeda dinas ini dijadikan balapan, karena se-

belumnya sempat mondar-mandir dengan teman-teman lainnya yang jumlahnya cukup banyak,” jelasnya Koran Madura, Selasa (04/11).

Jalil menyesalkan penggrebe-kan sepeda tersebut karena lokasi yang dijadikan tempat tongkron-gan berada di depan rumah dinas Bupati dan Komandan Kodim.

”Sepeda motor dinasnya kami sita dan kami lakukan berita acara

pemeriksaan (BAP), kemudian siswa yang bersangkutan kami pulangkan, baru setelah itu kami akan sampai-kan ke Bupati dan bagian aset se-laku pihak yang berwenang dalam kendaraan dinas ini,” tuturnya.

Sesuai data dari Satpol PP, dua sepeda motor dinas yang berhasil diamankan yaitu, pertama diken-darai Ikron Muddin, warga Jalan Kerinci Kota Sampang, siswa SMPN

3 Sampang dengan nomor polisi M 2800 PP. Sepeda motor tersebut atas nama Rawi, salah satu pega-wai di Dinas PU Pengairan.

Kedua, Perdana, warga Jalan Pahlawan Kota Sampang, siswa SMPN3 Sampang dengan nomor polisi M 2596 PP. Sepeda mo-tor atas nama Hamid, salah satu pegawai yang bertugas di Keme-nag Sampang. =MOHAMMAD MUHLIS

FASILITAS UMUM

Rumah Singgah Butuh Tim Medis

Dua Kendaraan Dinas DicidukSITA. Dua kendaraan dinas ketika di bawa ke kantor Satpol PP Sampang untuk dijadikan barang bukti, Selasa (04/11).

Page 28: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN IIIL Sampang

Informasinya, kontribusi pe-nyewaan pikap belum jelas. Hal itu menjadi sorotan kalangan leg-islatif, karena sistem yang digu-nakan oleh Dishubkominfo tidak memberikan nilai tambah kepada pemerintah daerah (Pemda).

Anggota Komisi II DPRD Sampang Sohibul Sulton menu-turkan, manajemen pengelolaan bantuan pikap belum. Bahkan, data penerima dan pemaka-ian mobil itu juga belum ada kejelasan. Seharusnya, pihak

Dishubkominfo mengadakan evaluasi terhadap manajemen penyewaan pikap yang sudah sekian lama telah terealisasi.

“Supaya hasil dari kontri-busi sewa pikap itu jelas, maka seharusnya Dishubkominfo mel-akukan evaluasi, minimal triwu-lan sekali, atau setengah tahun sekali supaya jelas arah dan hasil dari sistem sewa pikap itu. Coba bayangkan jika sewa pikap itu sebesar Rp 600 per bulan maka jika dikalikan 30 unit mobil pikap

itu kan lumayan untuk sumbang PAD,” tuturnya kepada Koran Ma-dura, Selasa (04/11).

Sulton menyarankan kepada Dishubkominfo untuk mengalih-kan pengguna bantuan tersebut kepada pengguna baru yang lebih produktif. Sebab menurutnya, penerima bantuan yang produk-tif akan lebih menguntungkan pemerintah daerah seperti diali-hkan ke daerah atau desa lainnya yang siap untuk membayar retri-busi sewa itu.

“Kami akan kaji lebih dalam lagi terkait manajemen sistem sewa bantuan mobil pikap tahun 2010. Dan akan mepertanyakan kepada Dispendaloka selaku pe-megang aset pemerintah dae-rah terkait kejelasan keberadaan bantuan mobil pikup tersebut,” ucapnya.

Untuk diketahui, bantuan pengadaan pikap tahun 2010 yaitu sebanyak 30 unit dengan rincian sebanyak 19 unit meru-pakan tahun anggaran 2009 dan 11 unit pada 2010 disewakan sebesar Rp 600 ribu per bulannya.

Sesuai data yang diterima pihak Dishubkominfo, realisasi distri-busi bulanannya hanya sebesar Rp 8.400.000 atau 4,67 % dari to-tal retribusi yang seharusnya dit-erima Pemkab Sampang.

=MOHAMMAD MUHLIS

Dewan Soroti Kontribusi Sewa Pikap

SAMPANG - Pengelolaan bantuan 30 pikap tahun 2010 yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, Ko-munikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sam-pang sampai sejauh ini tampak amburadul.

Page 29: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III MBangkalanBangkalan RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Penyelesaian Kasus Korupsi DituntutGrabak: Kejari Mandul!

Dalam beberapa waktu yang lalu Kejari Bangkalan mendapat-kan rapor merah atas kinerjanya dalam pemberantasan kasus korupsi, sebab sejumlah kasus dalam perjalanannya tidak ada tindak lanjut yang jelas. Seakan semua kasus yang ada hangus ditelan bumi, sehingga mem-bangun kesan telah terjadi main mata dalam pengungkapan kasus tersebut. Tentunya hal ini ber-

dampak pada tidak maksimalnya penegakan hukum di wilayah se-tempat.

Banyak kasus yang dihenti-kan di tengah jalan. Tak pelak para demonstran dalam aksi ini selain melakukan orasi, mereka juga membawa sejumlah poster yang berisi kecaman terhadap Kejari. Mereka berharap Kejari membuka mata dan lebih serius lagi dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya sebagai penegak hukum.

"Kami menuntut agar kasus-kasus korupsi di Bangkalan se-perti kasus P2SEM, kasus ban-tuan sapi, kasus raskin, dan kasus penggelapan segera di-tuntaskan," tegas koordinator lapangan (korlap) aksi, Muhlis Ali Wafa.

Sementara itu, Kepala Keja-rai Bangkalan, Joeli Soelistiono tidak menerima lembaganya dinilai mandul dalam penan-ganan kasus korupsi. Sebab pi-haknya sudah bekerja secara maksimal. Hanya saja terkendala keterbatasan sumber daya manu-sia (SDM). Untuk tersangka kasus P2SEM atas nama Ikhsan Gani telah diputus empat tahun pen-jara. Kemudian kasus bantuan

sapi juga dihentikan karena ber-dasarkan hasil audit BPKP tidak merugikan keuangan negara.

"Maka kasus bantuan sapi se-mentara dihentikan, akan tetapi apabila ada temuan-temuan baru terkait kasus itu maka akan kami proses lanjut," janjinya.

Sedangkan untuk kasus penggelapan proyek PNPM ter-sangka atas nama Hasan dan Yeni sudah diputus dua tahun delapan bulan penjara. Sedang-kan kasus Gapoktan karena ini kaitannya menyangkut KUT jadi masih dalam proses penyidikan, akan tetapi nama-nama tersang-ka sudah ada. "Kejari tidak man-dul dan masih terus melakukan proses pada kasus tindak pidana korupsi," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa yang menga-tasnamakan Gerakan Mahasiswa Bangkalan (Grabak) berunjuk rasa di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bang-kalan, Selasa (4/11). Kedatangan mereka menuntut agar kasus korupsi segara dituntaskan. Selama ini banyak kasus ditengarai mangkrak tanpa ada kelanjutan yang jelas, sehingga Kejari dinilainya telah mandul.

doni heriyanto/koran maduraMANDUL. Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Bangkalan (Grabak) menuntut Kejari lebih serius dalam upaya mengungkap kasus korupsi.

MANTRI TANI

Potensi Pertanian Terhambat

BANGKALAN - Potensi bidang pertanian di Kabupa-ten Bangkalan nampaknya tidak akan berkembang secara maksi-mal. Mantri tani yang bertugas memberikan pemahaman kepada para petani bagaimana mengo-lah pontensi yang ada sangatlah minim. Terlebih jumlah mantri tani hanya 18 orang. Padahal masyarakat di 281 desa setempat rata-rata bercocok tanam.

"Tenaga mantri tani memang hanya ada 18 sesuai dengan jum-lah kecamatan yang ada. Idealnya satu desa itu satu mantri tani agar pengawasan dan pembinaan bagi petani menjadi maksimal," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Ka-bupaten Bangkalan, Abd. Razak melalui Kasubag Program, Moh Ridwan.

Untuk sementara waktu, pihaknya memaksimalkan tenaga petugas yang ada, den-gan ditambah petugas pem-bantu mantri tani yang hanya berjumlah empat orang. Jadi secara keseluruhan terdapat 22 petugas di lapangan. Namun hal itu masih kurang untuk men-dapatkan hasil yang maksimal. Apalagi satu petugas yang di kecamatan harus menangani beberapa desa. Tentunya akan berdampak kurang optimalnya kinerja petugas.

"Kita tidak bisa merekrut tenaga yang ahli di bidang perta-nian seperti halnya rekrutmen di perusahaan. Sebab penambahan tenaga petugas harus melalui Dinas Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, terlebih lowongan yang ada sangat terbatas," te-rangnya.

Permasalahan selain ket-erbatasan petugas mantri tani, budaya instan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kecenderungan masyarakat saat ini enggan mengolah dan memaksimalkan potensi yang ada. Mereka kurang memahami dan menjadikan lahan yang dimilki menjadi suatu penghasi-lan utama sehingga tidak sedikit lahan produktif kurang dimaksi-malkan.

"Masyarakat sekarang maun-ya langsung jadi tanpa ada proses bagaimana menjadikan lahan lebih produktif. Nah, jika seperti ini memang harus membutuhkan tenaga petugas yang memadai," ungkapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III N Bangkalan

Pembangunan Sektor Pariwisata LambanPotensi Wisata Tak Terurus

Koordinator aksi lapangan (Korlap), Hairuz Zaman mengata-kan keberadaan jembatan Suram-adu seharusnya menjadikan Ka-bupaten Bangkalan yang terletak di wilayah barat pulau Madura mampu mengelola potensi lokal yang bernilai ekonomis. Namun sayangnya potensi tersebut tidak dikelola dengan baik. Padahal pengelolaan potensi itu bisa men-ingkatkan pendapatan terhadap daerah setempat.

"Hingga saat ini, pemerintah Bangkalan kurang melirik potensi alam yang seharusnya dikem-

bangkan sebagai wisata bahari. Hal ini bisa dilihat dari kurangnya pembangunan fasilitas penunjang sektor wisata," kata mahasiswa Fakultas Ekonomi UTM itu.

Dinas terkait harus memban-gun fasilitas-fasilitas pendukung seperti Pantai Rongkang, Pantai Siring Kemuning, Pantai Bas-malah, dan wisata mercusuar serta keindahan alam yang ada di Kecamatan Geger. Apalagi Bang-kalan yang memiliki budaya khas, semestinya bisa menarik wisa-tawan dengan cara memadukan kekayaan potensi lokal dan kebu-

dayaan yang ada."Pengembangan budaya dan

seni itu menjadi suatu keharu-san. Jika kepala dinas terkait tidak mampu mengusahakan pengem-bangan tersebut, sebaiknya mun-dur saja," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dis-porabudpar Bangkalan, Aminah Rachmawati sangat mengapre-siasi saran dan masukan yang diberikan oleh para demon-stran. Sejauh ini pihaknya sudah membuat perencanaan terkait pengembangan wisata tersebut. Akan tetapi pembangunan in-frastruktur menjadi kewenangan PU Cipta Karya.

"Ya kami sudah melakukan perancanaan, dan itu pun tidak serta merta bagitu saja, ada atu-rannya juga, dan juga dibahas di Banggar. Kemudian juga harus melewati beberapa tahapan se-perti persetujuan dari masyarakat sekitar lokasi yang akan diban-gun," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bangkalan menggelar aksi demonstrasi di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Budaya, Seni, dan Pariwisata (Dispo-rabudpar) setempat, Selasa (3/11). Mereka menyoroti lambannya pembangunan pada sektor pariwisata. Sehingga potensi-potensi wisata di wilayah setem-pat terabaikan dan berdampak pada minimnya daya tarik terhadap wisatawan.

doni heriyanto/koran maduraDEMONSTRASI. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam HMI menyoroti kinerja Disporabudpar yang lamban mem-bangun sektor pariwisata.

KEBIJAKAN PEMERINTAH

Nelayan Mulai Khawatir Imbas Kenaikan BBM

BANGKALAN - Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) membuat sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan resah. Para ne-layan tradisional mengeluhkan rencana pemerintah menaik-kan harga bahan bakar minyak (BBM), karena dapat menam-bah biaya operasional selama melaut. Jika tidak dibarengi dengan tangkapan ikan yang melimpah, dipastikan hasil penjualan ikan merugi.

"Kenaikan harga BBM ini akan mempersulit nelayan untuk meningkatkan kesejah-teraan karena hasil tangkapan ikan tidak lagi seimbang dengan biaya melaut yang tinggi," ujar Abdurrahman, salah seorang nelayan di Kecamatan Sepuluh.

Rata-rata biaya melaut yang dikeluarkan nelayan dalam satu minggu mencapai Rp 1-2 juta. Namun jika harga BBM naik dipastikan semua kebutuhan melaut ikut naik pula. Tentu biaya melaut selama satu ming-gu diperkirakan bisa mencapai Rp 3 juta lebih. Kenaikan harga BBM ini akan berdampak lang-sung terhadap naiknya kebu-tuhan selama melaut seperti beras, minyak goreng, mie in-stan, rokok, dan lainnya, apalagi kalau diperhitungkan dengan biaya perbaikan mesin kapal.

Dia menjelaskan saat ini hasil tangkapan ikan mengalami penurunan karena sulit mencari gerombolan ikan seiring rusakn-ya terumbu karang. Belum lagi aktivitas pertambangan, sehingga sebagian besar ikan berpindah ke laut yang lebih dalam.

"Sering kali kita kesulitan untuk mendapatkan solar. Apalagi harga solar naik. Terka-dang tidak mendapatkan solar

untuk menangkap ikan guna mencari rezeki dan menghidupi keluarga," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah untuk mengkaji ulang rencana kenai-kan harga BBM tersebut karena akan menyulitkan nelayan un-tuk meningkatkan pendapatan dari hasil penjualan ikan. Sebab dalam setiap kenaikan BBM se-mua kebutuhan juga akan mem-bengkak, baik kebutuhan rumah tangga dan pekerjaan juga ikut bertambah besar.

"Kami terkadang harus berutang terlebih dahulu kepada pengepul ikan untuk membeli BBM dan kebutuhan perlengkapan selama melaut. Jika tidak seperti itu, kita tidak akan bekerja," jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Muhlis. Rencana kenai-kan BBM tentunya menambah beban biaya melaut, sehingga nelayan akan mencari profesi lainnya untuk bertahan hidup. Jika kondisi laut bersahabat, tentunya tidak akan menjadi masalah. Sebab profesi melaut secara sederhana sangat ber-gantung terhadap alam.

"Ada nelayan yang beralih profesi sebagai tukang bangu-nan, kalau cuaca sedang buruk. Sebab lebih menguntungkan daripada menjadi nelayan," ungkapnya.

Apalagi kondisi perairan di kawasan tangkapan ikan ne-layan yang rusak akibat adanya aktivitas penambangan minyak. Hasil tangkapan semakin menu-run sementara biaya untuk melaut cukup tinggi. Ditam-bah rencana kenaikan harga BBM, tentu biaya melaut akan semakin tinggi.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraAKTIVITAS. Nelayan di Kecamatan Sepuluh saat menangkap ikan di laut.

Page 31: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III OBangkalanBangkalan RABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Menyemai Jiwa Perguruan Tinggi

Setelah dua tahun sebel-umnya para dosen menggodok program-program terkait penga-jaran dan pembelajaran, peneli-tian dan pengabdian masyarakat, maka pada pertemuan di Hotel Panorama di Jalan HA Agus Salim, 16-18 Oktober 2014, kerja lapang-an dijadikan tolak ukur. Meski-pun diskusi di dalam ruang tetap dilakukan, namun kegiatan per-tama adalah mengunjungi Masjid Agung Jember dan melawat Desa Darsono, kampung binaan Juru-san Ilmu Kesejahteraan Universi-tas Negeri Jember. Di sana, rom-bongan diterima oleh Sekretaris Desa, Pak Hanafi, dan para ma-hasiswa yang sedang melakukan

praktikum selama 6 bulan. Wakil Direktur AKEP, Dr

Zainal Abidin Sanusi dan Bayu Himawan PhD, wakil dekan FISIP Jember, menjadikan kunjungan ke desa terpencil untuk men-emukan jiwa pendidikan, yakni keselarasan akal budi dan amali (praktik). Tidak hanya menden-gar pemaparan keberhasilan pendampingan kampus terhadap masyarakat, tetapi 12 dosen asal Malaysia turut mendengar pen-galaman mahasiswa melakukan survei (rancangan strategik), pro-gram dan akhirnya kegiatan-keg-iatan. Dengan mendengar secara langsung dari pengalaman pahit-manis mahasiswa, tentu civitas

academica tak lagi merasa paling tahu, ungkap Zainal Abidin, dos-en Universitas Sains Malaysia.

Dengan modal pengetahuan di lapangan, para pemegang am-anat kembali merumuskan apa sejatinya ruh pendidikan. Pengli-baan pejabat pemda, aktivis dan pelaku usaha tentu menghadir-kan perspektif lain tentang kaitan pengetahuan dan pekerjaan. Ket-erkaitan ini tidak dipandang seba-gai pragmatisme pendidikan dan cengkeraman Neoliberalisme ter-hadap Perguruan Tinggi seperti dikhawatirkan oleh Henry Giroux, seperti ditegaskan oleh dosen asal

Indonesia di Universitas Utara Malaysia, tetapi bagaimana lulu-san perguruan tinggi menganton-gi ruh ilmu, sehingga kehadiran-nya di dunia kerja bukan sekadar pengumpulan modal yang buta, tetapi kelimpahan makna.

Setelah dua hari berdiskusi panjang lebar terkait pengua-tan metodologi pengajaran dan pembelajaran, penelitian ber-basis kepentingan khalayak dan akhirnya pengejawantahan kedu-anya dalam pengabdian di ten-gah masyarakat luas. Keberhasilan UNEJ membantu pembudidayaan pohon sengon di desa Darsono merupakan cerita kesuksesan yang bisa melonjakkan kedudukan perguruan tinggi dalam merawat peran sejatinya, pelaku perubahan. Tak hanya itu, koperasi Ketakasi adalah cerita indah lain yang di-hasilkan oleh kegigihan para dosen yang menjadi perantara antara aparatur pemerintah, perusahaan dan BUMN untuk sinergis. Dengan usaha ini, pekebun kopi bisa me-maksimalkan hasil biji dan pen-golahan menjadi serbuk sehingga menghasilkan nilai tambah.

Sebelumnya, Menurut pen-gakuan Ibu Ni Luh Putu Suciati, dosen Fakultas Pertanian UNEJ, tidak mudah untuk meyakinkan

warga Sidomulyo untuk mengem-bangkan agribisnis berbasis kope-rasi. Tidak saja halangan tengku-lak, namun kesedaran masyarakat untuk bekerjasama tak subur. Setelah kelompok petani men-dapakan bantuan mesin, para pendamping membantu petani menjadikan serbuk kopi sebagai barang jadi, dengan penambahan pengurusan merek dan pembung-kusan. Dengan demikian pasar kopi tidak hanya berhenti di ling-kunganya, namun bisa merambah pasar yang lebih luas. Tugas akad-emisi adalah bakti.

Lebih jauh, Ni Luh beru-jar bahwa kebanyakan warga Sidomulyo adalah berketerunan Madura. Pada awalnya, kesadaran untuk mengelola koperasi tidak ada sama sekali. Melalui pen-dekatan yang intens, akhirnya Koperasi Katakesi lahir sebagai tempat mereka mengembangkan keterampilan pengelolaan dan pamasaran kopi. Tak hanya itu, di sini, mereka juga mengelola simpan dan pinjam sehingga para petani tak lagi tergantung pada rentenir untuk mendapatkan pin-jaman lunak. Cerita keberhasilan ini tentu layak untuk diteladani oleh warga Madura di Pulau Ga-ram. =

AKEPT (Akademi Kepemimpinan Perguruan Tinggi) Kementerian Pendidikan Malaysia dan UNEJ (Universi-tas Negeri Jember) Jember kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan civitas academica. Untuk tahun ke-3 tema yang diangkat adalah “ASEAN Community Leader-ship Engagement in Higher Education: Surviving the Soul of Higher Education”. Apabila dua kegiatan sebelumnya, yang diadakan di Jember dan Malang hanya melibatkan para dosen kedua negara, Indonesia dan Malaysia, un-tuk kali ini pihak penyelenggara melibatkan pemegang amanat (stakeholder), seperti pemerintah daerah, pelaku usaha, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

ahmad sahidah/koran madura

CIVITAS ACADEMICA. Rombongan dosen saat mengunjungi Desa Darsono, kampung binaan Jurusan Ilmu Kesejahteraan Universitas Negeri Jember.

Page 32: e Paper Koran Madura 5 November 2014

KORAN MADURARABU 5 NOVEMBER 2014 | No. 0478 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RARABU 5 NOVEMBER 2014

No. 0478 | TAHUN III PRika

Hidup ituTak Perlu Galau

“Keyakinan akan mengukuhkan setiap lagkah yang ada. kita punya

Allah, jadi tak ada yang perlu kita takutkan di dunia ini,” tutur perempuan kelahiran Sukamara, Kalimantan Tengah, dalam se-buah kesempatan dengan Koran Madura.

Ia sadar, keyakinan manusia sering kali goyah. Saat harapan tak kunjung membuahkan hasil, rasa galau terkadang datang. “Biar yakin lagi, larikan diri ke tempat sunyi, evaluasi mugkin ada celah yang membuat usaha kita salah, lalu teriak lepaskan penat, resah, galau,” ujarnya.

Menurutnya, orang yang beri-man tak perlu galau. “Lihat kekua-saannya, jika Dia bisa mendirikan langit tanpa tiang masak Dia tidak bisa kabulkan permintaan kita. Yakin lagi bahwa semua pasti ada waktunya. Lagkah terakhir senyum,” tutupnya.

=KHOIRIL ANWAR

Menurut Rika, orang galau menandakan imannya masih lemah. Kacaunya pikiran akibat berbagai beban hidup menggam-barkan yang bersangkutan belum sepe-

nuhnya yakin dengan kekuasan Allah.

AKEPT (Akademi Kepemimpi-nan Perguruan Tinggi) Kementeri-an Pendidikan Malaysia dan UNEJ (Universitas Negeri Jember) Jember kembali menyelenggarakan kegia-tan tahunan civitas academica. Un-tuk tahun ke-3 tema yang diangkat adalah “ASEAN Community Lead-ership Engagement in Higher Edu-cation: Surviving the Soul of Higher Education”. Apabila dua kegiatan

sebelumnya, yang diadakan di Jem-ber dan Malang hanya melibatkan para dosen kedua negara, Indonesia dan Malaysia, untuk kali ini pihak penyelenggara melibatkan pemeg-ang amanah (stakeholder), seperti pemerintah daerah, pelaku usaha, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Selengkapnya LAPSUS | Hal. O

Menyemai Jiwa Perguruan Tinggi

AHMAD SAHIDAHKontributor Malaysia