e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

32
16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 KAMIS www.koranmadura.com 0328-6770024 Kubu Akil Anggap Mahfud Lebay Hal 2 MANADO Juga Terendam Beberapa petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut membantu warga menyeberangi banjir di Kelurahan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/1). Akibat hujan deras mengakibatkan sedikitnya delapan kecamatan di Manado terendam banjir. ant/fiqman sunandar MANADO- Hingga Rabu malam (15/01) pukul 21.00 Wita hujan terus mengguyur Kota Tomo- hon Sulawesi Utara. Aki- batnya Warga setempat mengaku sangat cemas dan khawatir Sungai Tataneyan akan meluap dan menggenangi rumah mereka. “Kami masih khawatir. Apal- agi pada subuh tadi rumah kami dan beberapa rumah lainnya ter- endam banjir sedalam hampir setengah meter. Bahkan satu ru- mah lainnya rusak ringan karena luapan sungai,” kata Nelly N, war- ga Kelurahan Kinilow Satu, Rabu. Beruntung menurut dia, vol- ume air sempat berkurang karena hujan sempat terhenti beberapa jam lalu, dan kemudian meng- guyur lagi beberapa jam kemu- dian. “Untuk sementara waktu saya tidak bermalam di rumah dan memilih menetap di rumah anak. Tetangga dekat juga untuk sementara menumpang di rumah saudara,” katanya. Kekhawatiran warga juga se- makin menjadi, karena selain hujan yang disertai angin, terjadi pemadaman aliran listrik oleh PLN sejak pukul 22.30 Wita, se- hingga warga terpaksa menggu- nakan lilin sebagai penerang. Prakirawan Badan Meteor- ologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Manado, Sulawesi Utara, Ratih Prasetya mengatakan, kecepatan angin permukaan diperkirakan bertiup hingga 40 kilometer per jam, se- mentara angin di ketinggian 3.000 kaki diperkirakan dengan kecepa- tan maksimal hingga 60 kilometer per jam. “Potensi hujan lebat diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan,” katanya. Hujan yang mengguyur Kota Tomohon sejak Selasa (14/1) malam hingga Rabu (15/1) men- gakibatkan longsor di beberapa titik ruas jalan Tomohon-Mana- do. Tak hanya itu, longsor yang disertai banjir bandang di ruas jalan itu merenggut nyawa satu orang, dan diperkirakan belasan lainnya masih tertimbun setelah rumah tempat berteduh anjlok dan terseret hingga ke jurang. Waspada Badan Meteorologi, Klima- tologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Manado, Sulawesi Utara, mengimbau war- ga di bantaran sungai bersiaga terhadap kemungkinan naiknya permukaan air. “Peluang hujan lebat masih bisa terjadi. Bahkan, diprediksi sampai beberapa hari ke depan,” kata prakirawan Ratih Prasetya di Manado, Rabu. Hujan dengan intensitas lebat serta angin kencang yang mung- kin terjadi, kata dia, juga harus diwaspadai warga yang memban- gun permukiman di daerah ber- bukit atau curam karena berpo- tensi longsor. = ANT/KAREL Delapan Kecamatan Sudah Terendam, Hujan Masih Terus Turun BANJIR-LONGSOR MANADO Satu Orang Tewas Akibat Longsor Listrik Dipadamkan Sejak Pukul 22.30 Wita Warga Hanya Bisa Meng- gunakan Lilin Sebagai Penerangan

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 116 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III

ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000KAMIS www.koranmadura.com0328-6770024

Kubu Akil Anggap

Mahfud LebayHal 2

MANADOJuga Terendam

Beberapa petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut membantu warga menyeberangi banjir di Kelurahan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/1). Akibat hujan deras mengakibatkan sedikitnya delapan kecamatan di Manado terendam banjir.

ant/fiqman sunandar

MANADO- Hingga Rabu malam (15/01) pukul

21.00 Wita hujan terus mengguyur Kota Tomo-

hon Sulawesi Utara. Aki-batnya Warga setempat mengaku sangat cemas

dan khawatir Sungai Tataneyan akan meluap

dan menggenangi rumah mereka.

“Kami masih khawatir. Apal-agi pada subuh tadi rumah kami dan beberapa rumah lainnya ter-endam banjir sedalam hampir setengah meter. Bahkan satu ru-mah lainnya rusak ringan karena

luapan sungai,” kata Nelly N, war-ga Kelurahan Kinilow Satu, Rabu.

Beruntung menurut dia, vol-ume air sempat berkurang karena hujan sempat terhenti beberapa jam lalu, dan kemudian meng-guyur lagi beberapa jam kemu-dian.

“Untuk sementara waktu saya tidak bermalam di rumah dan memilih menetap di rumah anak. Tetangga dekat juga untuk sementara menumpang di rumah saudara,” katanya.

Kekhawatiran warga juga se-makin menjadi, karena selain hujan yang disertai angin, terjadi pemadaman aliran listrik oleh PLN sejak pukul 22.30 Wita, se-hingga warga terpaksa menggu-nakan lilin sebagai penerang.

Prakirawan Badan Meteor-ologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Manado,

Sulawesi Utara, Ratih Prasetya mengatakan, kecepatan angin permukaan diperkirakan bertiup

hingga 40 kilometer per jam, se-mentara angin di ketinggian 3.000 kaki diperkirakan dengan kecepa-tan maksimal hingga 60 kilometer per jam.

“Potensi hujan lebat diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan,” katanya.

Hujan yang mengguyur Kota Tomohon sejak Selasa (14/1) malam hingga Rabu (15/1) men-gakibatkan longsor di beberapa titik ruas jalan Tomohon-Mana-do.

Tak hanya itu, longsor yang disertai banjir bandang di ruas jalan itu merenggut nyawa satu orang, dan diperkirakan belasan lainnya masih tertimbun setelah rumah tempat berteduh anjlok dan terseret hingga ke jurang.

WaspadaBadan Meteorologi, Klima-

tologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Manado, Sulawesi Utara, mengimbau war-ga di bantaran sungai bersiaga terhadap kemungkinan naiknya permukaan air.

“Peluang hujan lebat masih bisa terjadi. Bahkan, diprediksi sampai beberapa hari ke depan,” kata prakirawan Ratih Prasetya di Manado, Rabu.

Hujan dengan intensitas lebat serta angin kencang yang mung-kin terjadi, kata dia, juga harus diwaspadai warga yang memban-gun permukiman di daerah ber-bukit atau curam karena berpo-tensi longsor.

= ANT/KAREL

Delapan Kecamatan Sudah Terendam, Hujan Masih Terus Turun

BANJIR-LONGSOR MANADO

Satu Orang Tewas Akibat Longsor

Listrik Dipadamkan Sejak Pukul 22.30 Wita

Warga Hanya Bisa Meng-gunakan Lilin Sebagai Penerangan

Page 2: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 2 BERITA UTAMA

ant/rony muharrman HUJAN ABU VULKANIK. Warga menggunakan sepeda motor mengevakuasi barang milik mereka di Desa Guru yang tertutup abu vulkanik Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (15/1). Letusan Gunung Sinabung menyebabkan puluhan bangunan dan ribuan hektare lahan pertanian dari beberapa desa di sekitar kaki gunung tersebut rusak parah.

SKANDAL SUAP MK

KPK Belum Tetapkan Atut Terlibat Pencucian Uang

JAKARTA-Komisi Pember-antasan Korupsi belum men-yangkakan pasal terkait tindak pidana pencucian uang untuk Ratu Atut Chosiyah sebagaimana adik kandungnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

“Sekarang baru TCW (yang terjerat TPPU), sedangkan RAC (Ratu Atut Chosiyah) belum,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, KPK men-jerat pengusaha Wawan dengan dugaan kasus baru terkait TPPU. Kasus tersebut merupakan pengembangan KPK untuk peny-idikan dugaan korupsi yang telah menjeratnya.

Wawan telah disangkakan KPK terlibat korupsi pengadaan alat-alat kesehatan (alkes) di Tangerang Selatan dan Pemerin-tah Provinsi Banten serta dugaan suap Pilkada Lebak, Banten.

Meskipun begitu, Atut bisa saja terjerat sangkaan TPPU oleh KPK. “Selama ditemukan dua alat bukti yang cukup maka TPPU bisa dikenakan untuk RAC,” kata Johan.

Sebelumnya, KPK telah me-netapkan Atut sebagai tersangka kasus korupsi dalam penanganan sengketa Pilkada Lebak dan kasus pengadaan alkes di provinsi Banten.

Setelah itu, Atut disangkakan menerima gratifikasi yang ber-tentangan dengan kewajibannya.

Gratifikasi Ratu Atut itu didu-ga melanggar UU Pemberantasan Korupsi pasal 12 e atau pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b dan pasal 11 Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001.=ANT/ ANOM PRIHANTORO

JAKARTA- Pernyat-aan mantan Ketua

Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang

menyebutkan bahwa Akil Mochtar menyim-

pan uang suap dalam pecahan dollar AS di

tembok ruangan kara-oke di rumah dinasnya,

di kawasan Wijaya Chandra, Jakarta Se-latan membuat kubu

Akil meradang. Lewat pengacaranya, Tamsil Sjoekoer, Akil menilai

tudingan Mahfud ber-lebihan alias lebay.

Tamsil juga membantah uang yang disita KPK itu dari hasil ko-rupsi. Tetapi uang itu merupa-kan hasil usaha perkebunan dan tambak arwana milik istri dari kliennya, Ratu Rita. Nantinya, uang tersebut akan dibagi-bagi-kan kepada karyawan perkebu-nan dan tambak yang dikelola istri Akil. “Uang usaha keluarg-

anya, tambak arwana, perkebu-nan. Kalau enggak salah kan hari itu mau Hari Raya Idul Adha, kan dia mau bagikan kepada petani-petani,” tegas Tamsil di Jakarta, Rabu (15/1).

Seperti diberitakan, KPK me-nyita uang senilai Rp 2,6 miliar pada 2 Oktober 2013 di ruangan karaoke Rumah dinas, Akil Mo-chtar. Mahfud mengaku kaget karena ruangan karaoke yang dulu dibuatnya telah dijadikan oleh Akil Mochtar sebagai tem-pat menyimpan uang yang di-duga hasil korupsi. Kata Mahfud, berdasarkan informasi penyidik, Akil menyimpan uangnya di tembok-tembok ruang karaoke. Gila, itu kayak Presiden Tunisia, Ben Ali. Presiden Ben Ali kan uangnya disimpan di lemari per-pustakaan, Akil begitu juga tapi di ruang karaoke,” papar Mahfud usai diperiksa penyidik di kantor KPK.

Tamsil menyebut, lubang di tembok ruangan karaoke rumah dinas Ketua MK jangan-jangan dibuat Mahfud. Tamsil membe-narkan adanya temuan uang di ruang karaoke di rumah dinas kliennya itu. “Jadi gini, kalau

sepengetahuan saya uang itu didapat di ruangan karaoke, bu-kan di tembok. Itu disita setelah Akil ditangkap dan dilakukan penggeledahan,” katanya.

Menurut Tamsil, pernyataan Mahfud bahwa uang disimpan di tembok di luar logika. Apalagi, Tamsil menyebut, Mahfud tidak pernah melihat langsung proses

penyitaan tersebut. “Logikan-ya bagaimana coba? Sekarang (Mahfud) lihat saja enggak. Itu bukan di tembok, tapi di ruangan karaoke,” jelas Tamsil.

Tamsil balik menuding Mah-fud yang membuat lubang di ru-

angan tersebut. Sebab, Mahfud dinilai mengetahui soal lubang di ruangan itu. “Berarti Pak Mah-fud yang membuat lobangnya. Karena di rumah itu Pak Akil kan hanya melanjutkan rumah dinas (yang ditempati Mahfud),” tegasnya.

Dia mengatakan, kliennya tak tahu ada uang Rp 2,6 miliar yang disimpan di ruangan karaoke ru-mah dinasnya itu.

Menurut Tamsil, yang me-nyembunyikan uang itu di ruan-gan karaoke adalah sopir pribadi kliennya, Daryono. Sopir itulah, kata Tamsil, yang berinisiatif menyembunyikan uang itu.

Tamsil tak tahu dimana letak pasti uang itu sebelum dipindah ke ruang karaoke. Daryono, kata dia, menyembunyikan uang itu setelah tahu kliennya ditangkap oleh penyidik KPK. “Mungkin supaya jangan disita atau apa, di ruangan karoke. Sepengetahuan saya, Pak Akil juga tidak tahu uang itu disembunyikan di situ,” terang dia sembari menambah-kan tak ada perintah dari Akil dan istrinya kepada Daryono.

=GAM/ABD

Kubu Akil Menganggap Mahfud MD Lebay

Berarti Pak Mahfud yang membuat lobangnya.

Karena di rumah itu Pak Akil kan hanya melanjut-kan rumah dinas (yang

ditempati Mahfud)

Tamsil SjoekoerPengacara Akil Mochtar

Page 3: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 3PROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum (PU)

mengalokasikan Rp1,1 triliun untuk menangani proyek penanganan ban-

jir di Jakarta dan seki-tarnya.

Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PU, Mohammad Hasan, usai Jumpa Pers Penan-ganan Banjir Jakarta, di Jakarta, Rabu, me-ngatakan dana tersebut adalah eskalasi dari kontrak-kon-trak tahun jamak pada tahun ini.

Dikatakannya, sebetulnya anggaran yang dibutuhkan adalah Rp1,6 triliun.

“Tapi yang baru tersedia hanya Rp1,1 triliun dan akan kita tambahkan nanti di APBN-P

Rp500 miliar, katanya.Ia mengakui, pihaknya tidak

mengalokasikan anggaran penuh karena penyerapan amat tergan-tung pada ketersediaan tanah oleh Pemda DKI Jakarta.

Hasan mengatakan jika di-alokasikan Rp1,6 ditakutkan malah tidak akan terserap penuh hingga akhir tahun.

Hasan menyebut, saat ini ada beberapa paket pekerjaan, sep-erti dua paket pekerjaan Jakarta Emergency Dregging Initiative (JEDI), tujuh paket pekerjaan Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter, pekerjaan Ciliwung Lama dan perbaikan Banjir Kanal Barat.

Selain itu, tahun ini juga baru dimulai pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung sebanyak empat paket dan sodetan Ciliwung.

Menteri Pekerjaan Umum,

Djoko Kirmanto, sebelumnya mengungkapkan upaya yang di-lakukan kementeriannya adalah upaya struktural.

Padahal untuk permasalahan banjir dibutuhkan juga upaya non struktural seperti pendidikan kepada masyararakat agar tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu banjir.

Ia menjelaskan tindakan-tindakan tersebut adalah seperti tidak membuang sampah semba-rangan, tidak membangun di area yang merupakan daerah resapan air dan juga tidak melakukan pe-rubahan fungsi lahan di daerah-daerah hulu seperti Bogor.

Kalau penanganan banjir ini dilakukan hanya secara struktural saja, saya jamin banjir ini tidak akan bisa diatasi, katanya.

=ANT/EDY SUJATMIKO

Rp1,1 Triliun untuk Tangani BanjirAkan Ditambah Rp500 M di APBN-P

ant/reno esnir MENGUNGSI DI DEKAT REL. Warga korban banjir menempati tenda darurat yang didirikan di atas rel kawasan Pesing Garden, Jakarta Barat, Rabu (15/1). Walaupun banjir telah surut, sejumlah warga masih bertahan di tenda darurat yang didirikan di badan rel karena masih tingginya curah hujan.

JAKARTA- Komisi Pember-antasan Korupsi masih melacak aset milik tersangka pembe-rian suap terkait Pilkada Lebak, korupsi alat kesehatan Kota Tangerang Selatan, korupsi pen-gadaan alat kesehatan Provinsi Banten dan tindak pidana pen-cucian uang, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

“Sekarang sedang dlakukan ‘asset tracing’, sudah kami te-mukan puluhan tanah dan ban-gunan di beberapa tempat yang kami duga merupakan aset dari yang bersangkutan,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakar-ta, Rabu.

KPK pada Jumat (10/1) KPK mengenakan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) kepada Wawan yang berasal dari dua UU TPPU yaitu U No 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang serta UU No 15/2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah den-gan UU no 25 tahun 2003.

KPK menyangkakan Pasal 3 dan pasal 4 UU No 8/2010 ten-tang Pencegahan dan Pemberan-tasan Tindak Pidana Pencucian uang, tersangka juga diduga mel-anggarpasall 3 ayat 1 dan atau pasal 6 ayat 1 UU No/2002 ten-tang TPPU jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman pidana terhadap orang yang melanggar pasal tersebut adalah penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.

“Kami menggunakan UU NO 15/2002, karena diduga harta atau aset tersangka tersebut diperoleh sebelum tahun 2010 yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi,” ungkap Johan.

Namun hingga saat ini Johan belum menyatakan KPK belum melakukan penyitaan aset.

“Kalau diduga aset diperoleh dari tindak pidana korupsi maka akan disita,” tambah Johan.

Ia menambahkan bahwa tindak pidana asal (predicate crime) dalam TPPU tidak perlu dibuktikan terlebih dulu.

“Sepanjang ada indikasi bahwa aset tersebut adalah aset TCW maka akan terus kami cari,” jelas Johan.

Berdasarkan Laporan Ke-kayaan Harta Penyelenggara Ne-gara (LHKPN) milik istri Wawan yang juga Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany tertanggal 24 Agustus 2010, har-tanya mencapai Rp103 miliar, dengan RP22,1 miliar di antara-nya berupa mobil-mobil mewah.

Mobil-mobil tersebut ada-lah mobil Ranger Rover Sport 2007 senilai Rp2,15 miliar, mo-bil Mercedes Benz 2008 senilai Rp1,58 miliar, mobil Mini Coop-er 2008 senilai Rp600 juta, mobil Lamborghini 2009 senilai Rp9 miliar, mobil Toyota Alphard 2010 senilai Rp1,3 miliar, mobil merek Ferrari 2006 senilai Rp3,5 miliar, mobil Porche Panamera 2010 senilai Rp3,5 miliar, mobil merek Toyota Fortuner 2010 se-nilai Rp459 juta.

Harta Airin lain juga berasal dari kepemilikan tanah dan ban-gunan yang lokasinya ada di Tangerang, Jakarta Barat, Jakar-ta Selatan, Cianjur, Sumedang, Bandung, Bogor serta Serang; dengan luas bervariasi dengan paling luas berada di Bogor se-luas 19.416 meter persegi.

Airin tercatat memiliki harta bergerak lain yaitu berbentuk logam mulia, batu mulia dan benda bergerak senilai Rp9,25 miliar.

Selanjutnya mantan Pu-tri Pariwisata dalam pemilihan Putri Indonesia 1996 itu juga memiliki surat berharga hasil investasi sejak 1995 hingga 2010 dengan nilai Rp2,07 mil-iar ditambah giro dan setara kas Rp10,71 miliar.

=ANT/DESCA LIDYA NATALIA

SKANDAL KORUPSI ALKES

KPK Masih Lacak Aset Wawan

Tubagus Chaeri Wardana | Tersangka Kasus Korupsi Alkes Banten

Page 4: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 4 Nasional

JAKARTA-Anggota Ma-jelis Syuro Partai Ke-

bangkitan Bangsa (PKB) Ali Maschan Musa akan menataati larangan ke-

luarga almarhum Abdur-rahman Wahid atau Gus

Dur untuk menggunakan gambarnya dalam atribut

kampanye partai terse-but. Meskipun, PKB men-

ganggap konflik dengan keluarga almarhum Gus

Dur sudah selesai.

“Wajar saja kalau keluarga masih marah-marah. Ya, me-mang ada beberapa kader kami yang tidak percaya diri, akhirnya mencantumkan gambar Gus Dur. Kalau dilarang, ya kami hormati. Kalau enggak boleh, ya kita turu-ti,” ujar mantan Ketua PBNU Jawa Timur itu di Jakarta, Rabu (15/1).

Komentar ini muncul menang-gapi berita-berita sebelumnya yang menyebutkan bahwa keluarga Gus Dur melarang PKB memakai atribut Gus Dur dalam kampanye.

“Itu sesuai dengan per-mintaan Gus Dur, sesuai surat wa-siatnya. Semua (partai) boleh pa-kai tanda gambar Gus Dur, kecuali yang diwasiatkan Gus Dur, yaitu PKB di bawah kepemimpinan Bapak Muhaimin Iskandar,” kata

putri Gus Dur, Innayah Wahid, seusai haul keempat wafatnya Gus Dur di DPP Partai Persatuan Pembangunan, Selasa (14/1) lalu.

Menanggapi ini, Ali menu-turkan bahwa sejak Gus Dur wa-fat, PKB merasa tidak ada konflik dengan keluarga. PKB bahkan sempat menawari putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid, posisi Wakil Ketua Umum. “Tapi, Mbak Yenny maunya jadi sekjen (Sekretaris Jenderal). Ya namanya politik, pasti ada konflik,” ucap anggota Komisi VIII DPR itu.

Soal surat wasiat pelarangan penggunaan gambar Gus Dur itu sudah disinggung pula oleh istri almarhum, Sinta Nuriyah, pada 26 Desember 2013. “Surat wasiat itu dibuat pengacara Gus Dur, dan ditandatangani sendiri oleh Gus Dur,” ujarnya.

Namun, Sinta mengatakan, pelarangan itu berlaku untuk se-mua partai politik. Dia pun mem-inta semua pihak yang memasang foto, tulisan nama, dan video Gus Dur pada alat peraga kampanye partai maupun caleg tanpa seizin keluarga almarhum agar menu-runkan dan mencopotnya. “Jika tidak, akan disiapkan langkah-langkah untuk menuntut secara hukum.”

Rusdi KiranaSementara itu, terkait mas-

uknya pemilik Lion Air Rusdi

Kirana, Ali mengatakan, ber-gabungnya Rusdi ke PKB tanpa kontrak politik apa pun. PKB juga tidak akan memanfaatkan modal politik yang dimiliki Rusdi.

“Bukan uang persoalan-nya, semua orang kan punya uang. Nantinya, Rusdi akan lebih fokus ke perbaikan manajemen di dalam partai. Ini karena latar belakang dia yang sukses di Lion Grup,” ujar.

Sekretaris Jenderal PKB Imam Nachrowi secara terpisah me-negaskan, PKB akan tetap bisa bergerak menghadapi pemilu 2014 sekalipun tanpa sokongan dana Rusdi. Apalagi tidak ada komitmen finansial dengan pen-empatan Rusdi Kirana sebagai Wakil Ketua Umum PKB.

“Tidak ada komitmen finansi-al. Meski pun PKB pincang, tanpa modal Pak Rusdi, kami tetap bisa berdiri,” ujar Imam Nachrowi me-nanggapi kritikan berbagai pihak yang menyebut bahwa PKB me-manfaatkan modal finansial milik Rusdi.

Menurut Imam, kehadiran Rusdi di PKB memberikan se-mangat baru akan prinsip plu-ralitas yang dikembangkan oleh Gus Dur. “Kami sudah didoktrin bahwa pluralitas secara nyata bukan wacana. Buktinya soal Rusdi ini,” kata anggota DPR RI ini.

= GAM/AJI

PKB Akan Taati Keluarga Gus DurPosisi Rusdi Sempat Ditawarkan ke Yenni

ant/muhamad iqbal LARANGAN MENGGUNAKAN FOTO GUS DUR. Warga melintas di depan baliho sosialisasi caleg dari Partai Kebang-kitan Bangsa (PKB) yang ada dikawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/1). Keluarga Besar Gus Dur menyampaikan surat wasiat dari alm. Gus Dur untuk melarang PKB dan caleg PKB semasa kepemimpinan Muhaimin Iskandar menggunakan Foto Gus Dur dalam mensosialisasikan partai dan caleg.

JAKARTA-Tersangka kasus dugaan suap pengurusan ang-garan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan serta Sekolah Olahra-ga Nasional di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Anas Urbaningrum meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) supaya diizinkan berolah raga selama di dalam tahanan. Mantan Ketua Umum Himpu-nan Mahasiswa Islam (HMI) itu juga berharap agar kader organ-isasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) diperbolehkan menjenguknya selama dalam tahanan.

Kendati status Anas ter-sangka kasus korupsi dan be-rada dalam tahanan, tapi tetap masih memiliki hak politik dan hak asasi. “Dia (Anas) cerita pada saya, dia butuh olahraga, kan itu kesehatan. Pemeriksaan tanpa kesehatan tak ada art-inya. Kan Anas mau kerja sama dengan KPK. Kalau tidak sehat, (omongannya) bisa jadi fitnah dan lainnya,” kata pengcara Anas, Firman Wijaya, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/1).

Seperti diketahui poli-tikus Partai Demokrat (PD), Saan Mustopa dan Umar Arsal berniat menjenguk Anas yang ditahan di Rutan KPK. Namun, niatan tersebut belum tereal-isasi. Sebab, kehadiran loyalis Anas itu tak mendapat restu dari pihak KPK. Pihak lembaga superbody pimpinan Abraham Samad Cs hanya mengizin-kan pihak keluarga saja yang

boleh menjenguk Anas. “Masih keluarga. Jadi hari ini pertama dijenguk, jadi ini untuk kelu-arga inti dulu,” ucap Saan di KPK, Jakarta.

Firman menambahkan, tersangka kasus dugaan suap pengurusan anggaran proyek Pusat Pendidikan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Na-sional di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu juga memohon kepada penyidik supaya bisa bertemu dengan kader PPI selama dia di dalam tahanan. “Beliau sampaikan, saya juga meminta ke peny-idik, agar teman-teman PPI bisa berkunjung setiap waktu pada Mas Anas, supaya bisa bahas koordinasi dan bicarakan strategi PPI,” sambungnya.

Firman mengaku hari ini dia membawakan kliennya buku karya penulis ternama, Mac-chiavelli. Dia juga mengatakan, sampai saat ini KPK belum mengizinkan pihak keluarga mengantar lauk-pauk khusus buat Anas.

Anas ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pen-erimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya sejak 22 Februari 2013 lalu. Dia di-duga menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya pada saat menjabat anggota DPR tahun 2009 lalu. Anas ditahan sejak 10 Januari 2014 lalu. Dia ditahan di Rutan KPK.

= GAM/AJI

SKANDAL HAMBALANG

Pengacara Minta Dibolehkan Ketemu Anas

PENERBANGAN

3 Juta Euro untuk Penginderaan Jauh

JAKARTA-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menghabiskan dana hingga tiga juta Euro untuk mengakses seluruh data penginderaan jauh selama 2013.

“Kami keluarkan sekitar tiga juta Euro untuk dapat akses data mentah satelit untuk penginderaan jauh di 2013. Tahun 2014 rencananya kami akan perkuat akuisisi data penginder-aan jauh,” kata Kepala Lapan Bambang S Tejasukmana di Ja-karta, Rabu.

Lapan, menurut dia, memiliki anggaran lebih dari Rp100 miliar di 2014, dan terkait untuk data penginderaan jauh dana akan digunakan untuk peningkatan fasilitas distribusi, mem-perkuat akuisisi data penginderaan jauh, dan akses untuk satelit.

Sejauh ini, ia mengatakan data penginderaan jauh yang diterima Lapan dari berbagai satelit telah memenuhi kebutu-han berbagai kementerian/lembaga di tanah air.

= ANT/VIRNA P SETYORINI

Page 5: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

BANJARMASIN- Badan Penyelenggara Jami-

nan Sosial Kesehatan menjamin seluruh biaya

pengobatan dan diag-nosa kesehatan peserta

jaminan sosial kesehatan termasuk penyakit sep-erti kanker dan lainnya

tanpa dipungut biaya tambahan.

Kepala Cabang Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Banjarmasin Maya Febrianti usai meninjau pelaksanaan penyelenggaraan BPJS di Puskesmas Teluk Tiram Banjarmasin, Rabu, mengatakan, sesuai dengan undang-undang dan ketentuan Kementerian Kes-ehatan, tidak akan ada penurunan biaya dan pelayanan antara pe-serta Jamkesmas dan BPJS.

“Pada prinsipnya, seluruh penyakit peserta yang didiagnosa oleh dokter atau rumah sakit akan ditanggung oleh BPJS sesuai den-gan ketentuan yang telah ditetap-kan,” katanya.

Biaya pengobatan dimaksud, tambah Maya, termasuk pengob-

atan pasien kanker dan beberapa penyakit berat lainnya.

Sehingga, kata dia, bila ada keluhan pasien BPJS bayar, harus dilihat dulu baiya apa yang di-maksud, dan harus dirinci den-gan teliti dan betul, apakah yang bersangkutan benar-benar pasien BPJS atau bukan.

“Dari beberapa keluhan yang masuk ke kantor BPJS tentang masalah pembayaran, ternyata setelah diteliti ulang, yang ber-sangkutan belum masuk dalam anggota,” katanya.

Selain itu, kata dia, tidak sedikit masyarakat yang berobat dan mengaku sebagai anggota BPJS warga kurang mampu, tetapi tidak memiliki kartu, surat ruju-kan, surat miskin dan lainnya.

Namun demikian, tambah dia, pada prinsipnya tidak ada rumah sakit yang menolak pasien, apa-bila peserta BPJS membawa surat identitas, minimal kartu kepeser-taan secara lengkap.

Maya menambahkan, yang perlu diketahui oleh masyarakat, BPJS mengenal penanganan kes-ehatan secara berjenjang, mulai dari puskesmas, rumah sakit ka-bupaten dan kota, baru dirujuk ke Ulin.

“Kita tahu, dalam setiap harinya RSUD Ulin harus menan-gani pasaien antara 500 sampai 600 orang, sedangkan Ansari Saleh sebanyak 300 pasien per hari, sehingga kalau semua peser-ta BPJS langsung dirujuk ke RSUD

Ulin, pasti pasien Ulin akan san-gat penuh,” katanya.

Sehingga, tambah dia, pelay-anan berjenjang tersebut, sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh peserta, kecuali kondisi pasien memang sangat gawat, baru bisa diterima oleh RSUD Ulin untuk dilakukan tindakan.

Bagi peserta Askes, Jamsostek, PNS, TNI/POlri dan lainnya, yang belum terdaftar dalam BPJS, bisa menunjukkan kartu lama, masih akan dilayani dan akan langsung didaftar sebagai peserta BPJS.

“Kecuali PNS dan TNI/Polri yang ingin menambah peserta baru, harus mendaftarkan ulan-ga, karena dulu yang ditanggung hanya dua anak, kini bisa tiga anak,” katanya.

Begitu juga dengan peserta BPJS secara mandiri atau yang belum terdaftar, bisa segera mendaftarkan ke kantor BPJS dengan membawa persyaratan antara lain, kartu keluarga, foto dan persyaratan lainnya.

“Bagi peserta mandiri, yang mendaftar pada saat masuk ru-mah sakitpun, juga bisa langsung dilayani, sesuai dengan pemba-yaran preminya,” katanya.

Maya berharap, media massa lebih adil dalam memberitakan berbagai persoalan tentang BPJS, jangan sampai yang dilayani 600 orang, yang bermasalah hanya satu kasus, beritanya dibesar-besarkan seakan-akan pelayanan terhadap 600 orang tidak baik.

=ANT/ ULUL MASKURIAH

BPJS Menanggung Seluruh Biaya Pengobatan

Pada prinsipnya, seluruh penyakit peserta yang didiagnosa oleh dokter atau rumah sakit akan ditanggung oleh BPJS

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

Maya Febrianti Kepala Cabang (BPJS) Kesehatan

Kota Banjarmasin

Pelayanan Kesehatan BPJS Berjenjang, Sejak Puskesmas hingga RS

PENYALURAN KUR 2014

Ditarget Rp 38 Triluin

JAKARTA-Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) telah me-nargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2014 sebesar Rp38 triliun. An-gka ini meningkat Rp 2 triliun dibanding penyaluran tahun 2013 lalu yang mencapai Rp 36 triliun.

“Ini meningkat jika dibandingkan dengan pen-yaluran kredit tahun 2013. Penyaluran KUR targer 2013 sebesar Rp36 triliun tapi kita bisa capai Rp36,5 triliun. Kalau untuk tahun ini kita targetkan Rp38 triliun,” ujar Menteri KUKM Syarif Hasan, saat konferensi pers “Gerakan Kewirausahaan Nasional” di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1).

Lebih lanjut Syarif me-nambahkan, jumlah target penyaluran KUR tersebut akan mampu tercapai jika program yang dibuat Kementerian KUKM dapat berjalan dengan lancar.

“Dengan melakukan di-versivikasi kredit skame, yang tadinya hanya untuk modal kerja, sekarang juga bisa inv-estasi. Dengan demikian se-makin meningkatkan oportu-nity kegiatan ekonomi melalui wirausaha,” tukasnya.

Sementara itu, hingga saat ini Kementerian KUKM telah mencatat jumlah penyaluran KUR sejak awal diluncur-kan programnya pada 2007 telah mencapai Rp137 triliun dengan total penerima KUR sebanyak 10,4 juta orang.

“Jumah ini diharap akan terus meningkat dengan diim-bangi adanya peningkatan tar-get dan program diversivikasi kredit yang sudah diseleng-garakan Kementerian KUKM,” papar dia.

Dia berharap pening-katan penyaluran KUR bisa membantu negara dalam mencatatkan angka penduduk Indonesia yang berwirausaha. Sebab wirausaha diyakini ban-yak pihak akan menjadi tulang punggung perekonomian na-sional. “Minimal jumlah pen-gusaha untuk Indonesia yaitu sebesar 2 persen yang saat ini baru sekitar 1,65 persen dari total penduduk Indonesia,” tutupnya.

= GAM

PRODUKSI PERTAMA MOBILIO

Sejumlah pekerja melakukan tahapan

perakitan mobil Honda Mobilio di pabrik

kedua Honda yang baru diresmikan di

Karawang, Jabar, Rabu (15/4). Honda Mobilio

merupakan low MPV yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia

yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia

dengan kandungan lokal mencapai 86 persen.

ant/zarqoni maksum

Page 6: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Presiden Susi-lo Bambang Yudhoyono (SBY) memperkirakan,

Indonesia akan men-galami pertumbuhan

pesat untuk penduduk kelas menengah (middle class) dalam kurun wak-

tu kurang lebih 10-15 tahun ke depan. Bahkan tahun 2030, jumlah ke-

las menengah Indonesia akan mencapai 120 juta

orang.

“10-15 tahun lagi, jum-lah kelas menengah Indonesia akan meningkat hingga 120 juta orang. Ini pertumbuhan yang pesat,” ujar SBY, di Istora Sen-ayan, Jakarta, Rabu, (15/1).

Menurutnya, jumlah kelas me-nengah Indonesia saat ini sudah

sekitar 50 juta orang pada 2013 atau setara dengan 10 kali lipat penduduk Singapura. “Tahun lalu middle class mencapai 50 juta orang, itu 10 kali jumlah pen-duduk di Singapura dan pada 2030 diperkirakan jumlah middle class jadi 120 juta orang,” tukasnya.

SBY menambahkan, middle class memiliki karakter daya beli yang cukup tinggi. Hal tesebut sebagai potensi pasar yang besar bagi para wirausaha Indonesia untuk menyediakan produk dan jasa yang berkualitas.

Pernyataannya tersebut seir-ing dengan permintaan middle class atas kebutuhan dan keper-luan barang dan jasa yang me-miliki kualitas baik. “Ekonomi di Indonesia saat ini berkembang dan tidak hanya di Jawa saja,” ucap SBY.

Lebih lanjut dia menjelaskan, wirausaha belakangan ini baru tumbuh karena telah berkem-

bangnya kelas menengah, se-hingga ekonomi nasional ikut meningkat dan lapangan peker-jaan baru pun akan terbuka lebar. “Saat inikan banyak yang mau usaha sendiri, mereka itu adalah penyelamat ekonomi kita. Oleh sebab itu untuk menjadi wirau-saha masih dapat berkembang dan peluangnya itu masih sangat besar,” tutup SBY

Lebih lanjut, SBY mengata-kan, para wirausahawan merupa-kan salah satu bagian masyarakat yang sangat berjasa dan ber-pengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Para wirau-sahawan adalah pahlawan bisnis, pahlawan ekonomi, pahlawan pembanguan, karena wirausaha mereka menciptakan peluang ke depannya,” katanya.

Menurutnya, untuk menjadi seorang wirausaha diharapkan para generasi muda untuk tidak mudah menyerah dan harus me-

miliki pola pikir yang mampu untuk terus menciptakan inovasi dan produk-produk yang tidak kalah saing. “Dalam menjadi wirausaha yang suskes tidaklah mudah di negara manapun, ia harus berani mengambil risiko, tidak pasif tapi aktif mencari dan menemukan sesuatu, mestilah itu orang yang sabar, ulet dan pantang menyerah,” tukasnya.

Oleh sebab itu, Indonesia terus meningkatkan jumlah wirausaha yang memiliki ambisi sejalan dengan cita-cita negara untuk menjadikan Indonesia yang memiliki daya saing pada Asean Economic Comunity 2015 mendatang.

“Ambisinya tinggi bagus, tapi terlalu tinggi juga tidak bagus. Bukan seperti itu yang kita ban-gun, kita ingin mereka yang terus berjuang dari masa ke masa,” tu-tup SBY.

= GAM

2030, Kelas Menengah Akan Capai 120 Juta OrangSBY: Wirausahawan Sangat Berjasa pada Pertumbuhan Ekonomi

ant/yudhi mahatma PEMBUKAAN WIRAUSAHA MANDIRI EXPO 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Ibu Ani Yudhoyono (keempat kiri), dan Dirut Bank Mandiri Budi G Sadikin (ketiga kiri) menerima penjelasan dari pemenang program Wirausaha Muda Mandiri dalam Mandiri Expo 2014 di Istora Sen-ayan, Jakarta, Rabu (15/1). Wirausaha Muda Mandiri Expo merupakan fasilitas dari Bank Mandiri untuk menghubungkan antara pemangku kebijakan dengan masyarakat lebih khususnya para wirausaha muda, diikuti setidaknya 136 wirausahawan muda dan mitra binaan Bank Mandiri.

INDUSTRI ASURANSI

Wajib Patuhi Aturan OJK

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan tarif premi untuk asuransi banjir dengan sistem zonasi. Dalam Surat Edaran Nomor 6/D.05/2013, OJK menetapkan premi asuransi banjir dipatok 0,005-0,55 persen dari tarif premi murni, ditambah biaya admin-istrasi dan keuntungan. Selain itu, unsur komisi perusahaan ditetapkan maksimal 15 persen dari premi murni, dihitung den-gan sistem burning cost. Artinya, klaim netto dibagi total dengan nilai asuransi.

Ditambah lagi, risiko asuransi harta benda yang terendam ban-jir, kini ditentukan underwriter perusahaan. Tanggungannya kini minimum 10 persen dari ganti rugi yang disetujui. “Industri asuransi wajib mematuhi aturan ini. Beleid itu berlaku mulai 1 Februari mendatang. Kalau tidak patuh, akan diberi sanksi,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani di Jakarta,Rabu (15/1).

Dia berharap adanya surat edaran soal tarif premi banjir bisa dipahami pelaku usaha. Dia yakin, besaran premi yang men-jadi acuan sudah mempertim-bangkan banyak faktor. “Pelaku asuransi membutuhkan keten-tuan yang mengatur tarif dan tarif premi banjir itu harus bisa diterima dengan syarat terukur,” tandasnya.

OJK kata dia akan menindak tegas bagi perusahaan asuransi yang tidak mengikuti berbagai peraturan yang telah diterapkan OJK. Perusahaan asuransi harus mengikuti aturan yang berlaku. Bila aturan diterapkan, bukan tidak mungkin akan memberikan keuntungan bagi nasabah asuransi. “OJK bakal bersungguh-sungguh. Tujuanya sendiri untuk melindungi konsumen”, tegas Firdaus

Ketua Umum Asosiasi Asur-ansi Umum Indonesia (AAUI) Cornelius Simanjuntak mengaku puas dengan ketetapan yang diumumkan OJK. Sebab, daerah langganan banjir dan yang jarang terdampak bencana itu dibedakan besaran preminya. Ketetapan ini juga membuat pengusaha bisa menjelaskan pada masyarakat mengapa premi asuransi banjir berbeda-beda, tergantung lokasi.

= GAM

Page 7: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 7PROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Demokrasi Beretika

alam Songkem Indonesia Republik Utang

emilu 2014 semakin dekat. Bila tidak ada perubahan akan dilaksanakan tanggal

9 April 2014. Makin dekat saja di depan mata. Sejumlah caleg mulai daerah hingga pusat sudah bersiap. Geliatnya sangat terasa. Mereka sudah mulai menancapkan kekua-tannya ke perkampungan warga, di daerah dapil masing-masing. Sa-ngat potensial memicu konflik hori-zontal, apalagi saat ini kondisinya sudah menghangat.

Bukan mustahil kondisi yang tak ubahnya bara dalam sekam ini pun akan meletupkan api permusuhan, yang akan mengancam kerukunan hidup berkeluarga dan bertetang-ga. Untuk menghindari meletusnya peristiwa yang tidak diinginkan, tentu semua pihak, baik caleg dengan tim suksesnya masing-ma-sing, dan masyarakat sebagai ob-jek pemilih, harus lebih mengu-tamakan demokrasi yang beretika. Pentingnya demokrasi beretika ini dikemukakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menghadapi pesta demokrasi mendatang.

Sejarah masa lalu, pemilu se-belumnya yang telah membuat se-jumlah keluarga dan ikatan darah kekerabatan tercerai-berai akibat berbeda dukungan terhadap salah satu caleg, hendaknya diupayakan tidak terjadi lagi pada demokrasi tahun ini. Sebab pemilu sejatinya bukan untuk mendatangkan konflik antar warga, tetapi pemilu diada-kan untuk sebuah kecintaan terha-dap negara dan bangsa. Itu berarti dalam pemilu terdapat semangat persatuan, bukan permusuhan.

Percik-percik perbedaan politik di masyarakat merupakan suatu keniscayaan. Sebab memang tidak mungkin, ada penyeragaman pilihan. Ibarat lain ladang lain pula ilalangn-ya, beda orang orang pasti berlainan juga corak politik dan pilihannya. Semua itu merupakan romantisme demokrasi, yang sangat perlu dipaha-mi sepenuh hati. Sebab pemahaman yang tidak sepenuh hati terhadap demokrasi, akan mudah terprovoka-si. Itu pula yang tidak dikehendaki oleh Pancasila. Tidak juga ada dalam kepemimpinan Nabi. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Total sejak tahun 2004 hingga saat ini peningkat-an utang semasa peme-

rintahan SBY Rp. 724,22 triliun. Akhir tahun 2004 utang peme-rintah masih Rp. 1.299,50 trili-un. Kenaikan yang amat sigin-ifikan ini berdampak pada APBN yang kian tergerus karena harus bayar cicilan pokok dan bunga utang.

Pada 2013, misalnya, pe-merintah berencana membayar cicilan pokok dan bunga : Rp. 299,708 triliun, 17,3 persen dari total belanja negara pada APBN Perubahan 2013 (Rp. 1.726,2 triliun). Pada 2013 total anggran kemiskinan Rp. 115,5 triliun, hanya 6,7 persen dari total be-lanja negara. Politik anggaran pemerintah kontras: memilih menyubsidi orang kaya pemilik surat berharga negara dari pada menyubsidi BBM untuk rakyat miskin.

Utang luar negeri secara bilateral banyak berasal dari Jepang: rata-rata Rp. 259,64 triliun per tahun, 38,3 persen dari total utang per tahun. Utang dari hubungan multilateral yang berasal dari Bank Dunia, menu-rut data dari Dirjend Pengelo-laan Utang, per Mei 2103 sekitar 122 triliun, 21 persen dari total utang. Bank Pembangunana Asia per Mei 1023 menyumbang Rp. 95,77 triliun, 16 persen dari total utang luar negeri. Data itu belum termasuk Surat Berharga Negara (SBN) dan valas.

Jika demikian hal nya, mimpi rezim pemerintahan yang anti utang luar negeri pupus sudah. Setelah Soeharto, sepertinya warisan utang menggunung menjadi tradisi peninggalan dosa rezim untuk anak cucunya. Dengan beban utang yang kian besar setiap tahun, dan tak diim-bangi dengan peningkatan pen-dapatan, APBN dikhawatirkan jebol dan negara bisa bangkrut. Total pembayaran cicilan pokok dan bunga utang dalam nege-ri dan luar negeri saja (2005-2012): Rp. 1.584,88 triliun.

Selain menyedot uang ne-gara dalam jumlah besar, dana asing berbentuk utang dan hibah luar negeri juga membuat intervensi mendalam terhadap kebijakan ekonomi. Sejumlah kebijakan UU yang merugikan kepentingan nasional adalah produk tak langsung dana asing itu, antara lain UU No 22/2001 migas yang belum direvisi, UU No 7/2004 Sumber Daya Air, UU No. 30/2007 Energi, UU No. 25/2007 Penanaman Modal, UU No 9/2009 Badan Hukum Pen-didikan, UU No. 19/2003 BUMN, dan UU No. 27/2007 Pengelolaan pesisir dan Pulau Kecil.

Beberapa UU itu secara jelas menjadikan kepentingan nasio-nal subordinat dari kepenting-an modal asing di Indonesia. Bahkan, melalui UU Penanaman Modal, pihak asing dapat me-nguasai sektor strategis di In-donesia hingga 95 persen. Pe-rusahan asing juga mendapat fasilitas dan hak yang sama den-gan perusahaan dalam negeri.

Mengapa pemerintah meng-ingkari fakta itu dan terus me-nambah utang luar negeri dan dalam negeri ? Setidaknya em-pat argumentasi yang selalu digembar gemborkan setiap ta-hun.

Pertama, utang pemerintah diperlukan untuk membiayai defisit APBN. Kedua, meskipun nominal meningkat, rasio ter-hadap PDB dalam posisi aman. Ketiga, utang pemerintah di-arahkan mendapatkan pem-

biayaan publik dengan biaya dan resiko rendah dan jangka panjang. Keempat, pengelolaan fiskal dan utang semakin baik.

Argumentasi pemerintah itu, jika tak diperbaiki, menye-satkan. Ada indikasi, defisit APBN semakin mengelembung tiap tahun. Neraca yang defisit hanya ditindak lanjuti dengan solusi instan. Utang, bukan me-naikkan pendapatan negara dari usaha asing dan sumber daya alam kita.

Terkait ratio dengan PDB, melihat dengan kacamata itu tampak manis: rasio pinjaman, SBN, dan PDB setiap tahun menurun. Hingga 2013 hanya berkisar 16,6 persen hingga 23,1 persen. Bahkan pada 2012 Indo-nesia dalam rasio utang dengan PDB lebih baik dari negara yang mengalami krisis, seperti Italia (127 persen), Jerman (82 per-sen), Jepang (237 persen), atau AS (106,5 persen). Rasio PDB adalah total produksi dalam ne-geri beserta asing. Bagaimana dengan rasio produk nasional bruto? Tentu hasilnya akan beda terkait produksi dalam negeri tanpa asing.

Alih-alih dengan argumen risiko rendah dan jangka pan-jang, hantu jatuh tempo utang justru makin mengancam. Ob-ligasi rekap BLBI jatuh tempo pada 2033 dengan nilai Rp. 127 triliun. Ini mengerikan. Peram-pokan oleh pengusaha hitam, tetapi beban utangnya dibiayai negara.

Jika terus dibiarkan, utang pemerintah akan jadi bom

waktu ekonomi Indonesia dan mempernganga jurang antara pemodal dan rakyat miskin. Langkah lebih radikal berang-kali perlu dipikirkan oleh peme-rintah: moratorium utang pe-merintah. Meski bukan ide baru, moratorium utang, khususnya dalam negeri, ini cukup realisitis karena mayoritas utang dalam negeri sekitar 64 persen dari to-tal utang. Utang dalam negeri itu dinikmati bank pemerintah atau swasta. Pemerintah mudah mengambil sikap tegas.

DPR sebagai pengawas pe-merintah yang tak pernah dili-batkan dalam membahas utang harus mengambil langkah poli-tik yang tegas untuk meng-hentikan utang dan mendesak pemerintah agar tak menerus-kan obligasi rekap yang hanya menguntungkan pengusaha na-kal era Orde Baru yang saat ini terus menyusu kepada negara.=

Pemerintah Indone-sia sampai dengan

akhir Oktober tahun 2013 menumpuk utang hingga Rp.

2.276 triliun. Itu ber-arti rata-rata satu

warga negara Indo-nesia menanggung utang Rp. 9,1 juta.

Dampaknya, rakyat semakin miskin.

Jika terus dibiarkan, utang pemerintah

akan jadi bom waktu ekonomi Indonesia dan memperngan-ga jurang antara

pemodal dan rakyat miskin.

Page 8: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0280 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

KBS Jadi Lahan Bisnis

Ketua Harian Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Sura-baya Tonny Sumampau kema-rin mengatakan KBS sebenarnya bukan tempat yang nyaman bagi 'penghuninya' karena satwanya surplus atau overload.

"Kami sudah rekomendasikan ke Walikota Surabaya beberapa waktu lalu, bahwa satwa di KBS atau surplus sehingga harus ada yang dikeluarkan dari KBS. Tapi tidak direspon," ungkap Tonny dengan nada prihatin.

Menurutnya, akibat surplus, kehidupan satwa disana menjadi tidak sehat. Terutama saat birahi, satwa yang satu memangsa satwa lainnya. Mereka berkelahi antara jantan dengan betina. Begitu juga saat diberi makan. Satwa liar yang berjubel dalam satu kandang ini berebutan.

"Sehingga banyak yang mati. Kalau kelebihan dengan sarana tempat yang kecil, pasti berkela-hi. Yang kuat atau yang besar pasti membunuh yang kecil. Dan itu terjadi hampir disemua kebun binatang liar, kemungkinan yang kuat membunuh yang lebih lemah itu besar sekali," tambahnya.

Yang lebih memprihatinkan lagi, lanjut Tonny, para 'pemilik' KBS sebenarnya mengetahui per-soalan ini dengan baik. Namun, tidak satupun yang peduli, karena banyaknya kepentingan yang 'ber-main' didalamnya. Menurut Tony, ada peluang bisnis yang menjanji-kan di KBS, sehingga semua orang yang terkait dengan taman satwa yang didirikan berdasarkan SK

Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) merasa ikut memiliki. Anggota perkumpulan yang tak lain karyawan KBS mer-asa memiliki, kemudian sekarang ini walikota juga merasa memiliki karena sebagai pemilik tanah. Se-hingga ada perang kepentingan didalamnya.

"KBS itu tidak bisa menghasil-kan dana yang besar, karena nilai atau harga tiketnya rendah. Teta-pi jadi lahan bisnis karena banyak kepentingan bisnis (berjualan) didalamnya. Banyak warung yang dimiliki oleh karyawan. Mereka membangun bisnis sendiri di

dalam. Pengurus perkumpulan memiliki rumah makan didalam yang menjual makanan kepada pengunjung. Untungnya lumayan cukup besar. Kalau tiket hanya habis Rp 15.000 tapi makan bisa sampai Rp 40.000-Rp 50.000 per orang. Ini yang sulit," keluh Tony.

Karena itu, ia berharap Wa-likota Surabaya Tri Rismaharini mengambil langkah yang tepat, terutama mengajak diskusi semua pihak yang lebih paham tentang pengelolaan kebun binatang. "Sejak diambil alih oleh walikota Surabaya, kami tidak pernah dia-jak bicara atau dimintai arahan lagi oleh walikota. Saya prihatin," pungkasnya.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - Sebutan "zoo of death" atau kebun

binatang kematian yang disematkan media interna-sional terhadap Perusahaan

Daerah (PD) Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) hampir mendekati

kebenaran. Bayangkan saja, sejak pengelolaan KBS

diserahkan kepada Peme-rintah Kota Surabaya, Juli

2013 lalu, koleksi satwa liar yang disangkar di ta-

man satwa yang berada di jantung kota Surabaya

tersebut satu per satu, mati sia-sia.

e. hana diman/koran maduraKBS. Ketua Harian Tim Pengelola Sementara, Tony Sumampau saat berada di Kebun Binantang Surabaya (KBS).

PESTA DEMOKRASI

Warga Tak Tahu Pelaksanaan Pemilu

SURABAYA - Komisi Pemili-han Umum (KPU) Kota Surabaya menilai banyak warga di Kota Pahlawan yang tidak menge-tahui tanggal pelaksanaan pe-milihan umum legislatif, karena para calon anggota legislatif juga kurang menyosialisasikan hal itu kepada warga.

Komisioner KPU Kota Sura-baya Edward Dewaruci, Rabu (15/1), mengatakan hasil pe-mantauan di lapangan mencatat hanya sekitar 60 persen warga kota metropolis yang mengeta-hui tanggal pencoblosan pada 9 April 2014.

"Atau jika dari 10 orang ha-nya sekitar enam orang yang tahu pelaksanaan pemilu, se-dangkan empat orang lainnya tidak tahu," katanya.

Menurut dia, jumlah pe-milih di Surabaya sebanyak 2.013.000 orang dari jum-lah penduduk yang mencapai 3.192.372 Jiwa.

"Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap waktu pe-laksanaan Pemilu itu terjadi aki-bat minimnya sosialisasi yang di-lakukan oleh para caleg," katanya.

Selama ini, para caleg hanya sibuk menyosialisasikan tanda gambar mereka, padahal caleg juga mempunyai kewajiban un-tuk menyosialisasikan tanggal pemilihan umum. "Mereka ja-rang bersentuhan langsung den-gan masyarakat, hanya pasang tanda gambar," katanya.

Edward mengakui minimnya pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan pemilu menjadi beban berat bagi KPU. Pihaknya khawatir hal itu berdampak pada tingkat partisipasi mereka pada saat pemilihan suara nantinya.

"Sudah pasti ini beban bagi kami, karena kami berharap pada proses pemilu ada kesa-daran masyarakat untuk memil-ih caleg dan parpol yang terbaik menurut mereka," tegasnya.

Ia mengungkapkan, selama ini untuk mendorong partisipasi masyarakat, KPU Surabaya telah melakukan berbagai cara me-laui media massa, pemasangan baliho dan spanduk di sejumlah lokasi, sekaligus menerjunkan relawan demokrasi. "Untuk sosial-isasi kita dibantu para relawan demokrasi," katanya Edward.

Namun, ia mengakui ken-dala yang dihadapi dalam mela-kukan sosialisasi adalah keter-batasan anggaran dan personel. Untuk mencakup 160 kelura-han, jumlah relawan demokrasi yang hanya berjumlah 15 orang dinilai tidak seimbang.

= ANT/ABDUL HAKIM

TURNAMEN

Wagub Tahan Tendangan Penalti Kapolda SURABAYA - Wakil Guber-

nur Jawa Timur Saifullah Yusuf mampu menahan bola tendan-gan penalti Kapolda Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono dalam pertandingan simbolis di sela pembukaan turnamen futsal antarwartawan Piala Kapolda ke-3 di Lapangan Gool Mangga Dua, Surabaya, Rabu (15/1).

"Baru kali ini bisa menahan tendangan penalti Kapolda. Padahal tendangannya cukup keras," ujar Saifullah Yusuf usai menahan bola.

Usai menjadi penjaga gawang, giliran pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menjadi ekseku-tor tendangan penalti. Sama dengan sebelumnya, Kapolda juga mampu menahan bola keras sepakan Gus Ipul.

Turnamen Piala Kapolda ke-3 tahun 2014 digelar selama dua bulan, Januari-Februari, dan diikuti oleh 22 tim yang mewak-ili kelompok kerja wartawan. Tidak hanya dari Surabaya, sejumlah wartawan asal luar kota.

Sejumlah warta-wan daerah yang mengikuti antara lain dari Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Bojonegoro, Lamon-gan, Tuban, Jom-bang, Mojokerto, Kediri, Gresik, Madura dan sejumlah kota lainnya.

Dalam sambutannya, Gus Ipul mengaku bangga terha-dap wartawan-wartawan yang

tetap mencintai olahraga dan mengedepankan sportivitas dalam bertanding.

"Inilah yang harus dipupuk dan dipertahankan. Jadikan

ajang ini sebagai kompetisi secara sehat dan menjalin persaudaraan," kata mantan Men-teri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung

Cahyono berterima kasih ke-pada segenap panitia dan semua wartawan yang mau berpartisi-pasi demi suksesnya turnamen tahunan tersebut.

"Meski sempat tertunda,

namun berkat kerja keras rekan-rekan wartawan, turnamen ini terselanggara dan semoga lancar sampai selesai," ujarnya.

Menurut Unggung, kegia-tan ini sangat strategis untuk mempererat persatuan antar-wartawan. Di samping digelar dalam rangka Hari Pers Nasional, sekaligus sarana silaturahim antarmedia, baik cetak, televisi, maupun "online" (dalam jaringa/daring).

"Ini bukan tujuan akhir, tetapi semangat kebersamaan untuk menjalin keakraban. Terima kasih kepada semua wartawan yang selama ini membantu kegiatan Polda Jatim secara berimbang," kata jenderal polisi bintang dua itu.

= ANT/FIQIH ARFANI

Page 9: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 9Lintas Jatim

BPBD Kabupaten Segera Dibentuk

“Keenam daerah tersebut ka-rena masuk kategori daerah ra-wan bencana alam. Selain itu, ke-beradaannya (BPBD-red) sangat diperlukan untuk menanggulangi bencana yang terjadi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Sudarmawan kepada Ko-ran Madura, Rabu (15/1).

Menurut Sudarmawan, ke-beradaan BPBD di enam daerah tersebut sangat diperlukan kare-na memiliki titik titik rawan ben-cana alam contohnya banjir dan tanah longsor. “Kota Malang dan terdapat titik-titik rawan longsor. Sementara daerah rawan banjir terdapat di Kota Kediri dan Kota Surabaya,” ujarnya.

Sudarmawan menambahkan, khusus Kota Kediri dan Kota Ma-lang sudah memulai proses pem-bentukan BPBD hanya menung-gu langkah kebijakan politis dari masing-masing daerah tersebut.

“Untuk kabupaten dan kota lainnya, belum ada upaya untuk membentuk BPBD. Diharapkan kedepan daerah-daerah terse-

but segera berupaya membentuk BPBD, karena keberadaannya sa-ngat dibutuhkan,” tambahnya.

Ketua Komisi A DPRD Kota Malang Arief Wahyudi mengata-kan bahwa sudah sejak lama in-gin membahas BPBD. "Sebetulnya sudah lama kami (dewan-red) sarankan. Usulan muncul sejak 2012, namun baru sekarang mas-uk dalam Program Legislasi Dae-rah (Prolegda) 2014," ungkapnya.

Arief menilai, seharusnya BPBD ada di Kota Malang, sebab di tingkat nasional sudah ada naungannya. Hal tersebut juga sudah mendapatkan persetujuan dari Baperjakat terkait personil yang mengisi.

“Ketika sudah ada badan na-sional yang menanggulangi ben-cana, sudah semestinya di daerah juga punya. Baperjakat menyata-kan saat ini sudah waktunya, ka-rena aspek yang dibutuhkan un-tuk pengadaan BPBD Kota Malang dianggap mencukupi,” jelasnya.

Berbeda dengan kota/kabu-paten lainnya, pemerintah kota

Surabaya merasa belum mem-bentuk BPBD. Pasalnya, Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) penanggulangan bencana yang dibentuk Pemkot masih cukup efektif dan sangat mampu me-nanggulangi bencana.

Meski demikian, dikatakan Kepala Kesbanglinmaspol Pemkot

Surabaya Soemarno, Pemkot akan mengikuti regulasi yang ada. Jika memang BPBD harus dibentuk di Kota Surabaya maka tidak akan dihalangi. Karena bagaimanapun, pembentukan BPBD bisa dijadi-kan sebagai lembaga baru yang khusus bertugas dalam penanga-nan bencana.

"Tapi untuk keputusan BPBD dibentuk atau tidak di Kota Sura-baya tergantung dari Walikota se-bagai pemegang kebijakan Pemkot Surabaya. Apabila DPRD mendesak Pemkot membentuk BPBD tentu-nya harus melalui mekanisme atu-ran yang ada," ujar Soemarno.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mendesak 6 (enam) daerah di Jawa Timur agar segera membentuk BPBD kabupaten dan kota. Enam daerah tersebut, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Mojokerto dan Kota Surabaya.

g. armadianto semeru/koran maduraTUNJUKKAN PERGERAKAN GEMPA. Kepala Pelaksana BPBD Prov. Jatim, Sudarmawan menunjukkan pergerakan gempa bumi di Indonesia di Pusdalops BPBD Prov. Jatim.

CALON PEGAWAI

23 CPNS Undur Diri SURABAYA - Sebanyak 23

calon pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya mengundurkan diri, karena mereka sudah diterima sebagai CPNS di daerah lain.

"Sudah ada yang memu-tuskan untuk mundur. Ada 23 orang, bahkan yang 18 sudah membayar denda melalui kas daerah. Sementara yang lima belum ada kabar," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Surabaya, Mia Santi Dewi, kepada wartawan di Surabaya, Rabu (15/1).

Menurut dia, sesuai pera-turan yang berlaku, CPNS yang mengundurkan diri diwajibkan membayar denda uang sebesar Rp 25 juta.

Kebanyakan dari CPNS yang mengundurkan diri tersebut, kata Mia, beralasan telah di-terima di daerah lain, karena sebelumnya mereka mendaftar di dua daerah sekaligus, semisal dari daerah asal dan Surabaya.

Para CPNS Kota Surabaya yang mengundurkan diri itu,

antara lain berasal dari Madiun, Tuban dan Bojonegoro.

"Pemberian sanksi berupa denda ini diharapkan agar para CPNS tidak main-main, karena banyak yang ingin jadi PNS. Dengan mereka main-main itu artinya mereka meng-hilangkan kesempatan orang lain yang serius ingin men-jadi PNS. Mereka sudah tahu akan sanksi yang diberikan jika memilih mundur dengan membuat surat pernyataan," tegas Mia.

Mengenai CPNS yang mundur tetapi nekat tidak membayar denda, Mia me-mastikan akan ada pember-itahuan bagi daerah lain tempat CPNS tersebut diteri-ma. "Semua sudah diatur oleh Kementerian PAN, termasuk data-data CPNS," katanya.

Pada seleksi penerimaan pegawai tahun ini, para CPNS yang lolos tidak sesuai dengan 375 formasi yang dibutuhkan Pemkot Surabaya.

= ANT/ABDUL HAKIM

KEBUN BINATANG

Kambing Gunung Mati di KBSSURABAYA – Kebun Binatang

Surabaya (KBS) kembali kehilangan koleksi satwanya. Kali ini, seekor Kambing Gunung (Ammotragus lervia) asal Afrika yang baru berusia enam bulan mati diduga tertabrak rusa yang ukurannya lebih besar.

Berdasarkan informasi, pen-emuan bangkai kambing tersebut terjadi Selasa (14/1) petang sekitar pukul 17.50 WIB di kandang satwa sebelah oleh salah seorang petugas KBS bernama Agus Sono saat itu dia sedang melakukan patrol rutin.

Humas KBS, Agus Supangkat mengatakan, kambing gunung terse-but masuk ke kandang sebelah me-lalui celah pagar kandang. “Kami menduga anak kambing gunung itu mencari makan ke sebelah, sehingga pertengkaran dengan satwa lain tak terelakkan,” ungkap Agus kepada wartawan di sekitar lokasi kandang Kambing Gunung, Rabu (15/1).

Agus menjelaskan, Kambing Gu-nung hidup secara berkelompok. De-mikian pula dengan kelompok rusa yang berada di kandang sebelahnya. Jadi naluri hewan bila melihat hewan lain diluar kelompoknya maka lang-

sung diserang. “Mungkin seperti itu kejadiannya atas kematian kambing gunung tersebut,” ujarnya.

Atas matinya beberapa satwa koleksi KBS, lanjut Agus, pihaknya akan melakukan sejumlah antisi-pasi seperti melakukan perbaikan kandang-kandang satwa teru-tama yang mengalami kerusakan. “Sedikitnya ada 50 kandang satwa yang memerlukan perbaikan. Dan rencanannya dalam waktu dekat perbaikan kandang agar tidak ter-jadi kejadian serupa,” tambahnya.

Direktur Operasional KBS drh Liang Kaspe mengatakan, mama-lia berusia enam bulan ini diduga mati karena kecelakaan. Pasalnya, hasil autopsi tim dokter menye-butkan ditemukan adanya memar di bagian leher.

Memar itu, lanjut drh Liang, di-tunjukkan adanya otot yang berwar-na kebiru-biruan dan adanya bebera-pa pembuluh darah kecil yang pecah. "Untuk organ lain seperti usus, paru-paru menunjukkan normal tidak ada tanda-tanda keracunan," jelas Liang di KBS, Rabu (15/1).

= G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran maduraKBS. Kondisi kandang Kambing Gu-nung (Ammotragus lervia) asal Afrika di KBS, Rabu (15/1).

Page 10: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Pemprov-DPRD Bahas Perda Miras

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan disela-sela kegiatannya meng-hadiri pembukaan Jurnalist Fut-sal Tournament Kapolda Cup III di Lapangan Futsal Mangga Dua Surabaya kemarin mengatakan, draf perda tengah disiapkan dan nantinya akan dibahas bersama DPRD Provinsi Jawa Tikmur.

"Kita melakukan tiga langkah konkrit untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan banyak korban lagi. Salah satunya, segera menerbitkan Perda anti Miras," kata Gus Ipul, sapaan karib Saiful-lah Yusuf kemarin.

Gus Ipul menjelaskan, isi perda tersebut tidak boleh ber-tentangan dengan UU diatasnya. Sebelumnya, pada pertengahan tahun 2013, tepatnya bulan Juni, Mahkamah Konstitusi (MK) men-cabut Kepres Miras No 3/1997. Na-mun pada 6 Desember 2013 lalu, Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono (SBY) malah menerbitkan peraturan presiden (perpres) baru No 74 tahun 2013 tentang pen-gendalian minuman beralkohol (mihol). Dalam perpres tersebut, mihol dikelompokkan dalam tiga golongan. Pertama, mihol golon-gan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanil (C2H5OH) dengan kadar sampai dengan 5 persen, kedua, mihol golongan B adalah minu-man yang mengandung etil alko-hol atau etanol dengan kadar leb-

ih dari lima sampai 20 persen dan ketiga, mihol golongan C, yaitu minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol dengan kadar lebih dari 20-55 persen. Dengan keluarnya Perpres itu, pemerintah secara resmi menetapkan bahwa minuman beralkohol boleh bere-dar kembali dengan pengawasan.

"Kan selama ini aturan per-presnya sudah dibatalkan oleh MK, kemudian presiden bikin per-pres yg baru lagi. Intinya sama, 5 persen ke bawah bisa dijual bebas, 5 persen lebih sampai 10 persen di toko berizin, 10 persen ke atas di hotel-hotel, itu secara umum. Tetapi cukrik adalah miras oplosan dan campurannya yang tidak terukur dan mengancam nyawa orang lain," terangnya.

Selain itu, kata Gus Ipul, pem-prov juga memberi dukungan penuh kepada jajaran kepolisian untuk mengambil tindakan te-gas, terutama untuk menertibkan cukrik. Baru-baru ini, Kapolda Jawa Timur telah mengintruk-sikan kepada jajaran kepolisian dibawahnya untuk melakukan razia cukrik menyusul banyaknya korban tewas seperti di Mojokerto dan Surabaya. Menurut Gus Ipul, Gubernur juga sudah melakukan komunikasi dengan Kapolda un-tuk melakukan tindakan hukum.

"Kemudian, pak gubernur mencoba bertemu dengan bu-pati, walikota untuk mengatasi masalah oplosan. Ini yang sudah

dan akan kita lakukan," katanya.Terkait banyaknya korban

yang berjatuhan, DPRD Jatim akan mempercepat pengesahan peraturan daerah (perda) tentang miras. “Peredaran miras harus di-musnahkan sampai akar-akarnya, seperti pabriknya. Jika miras dibi-arkan beredar, kasus cukrik maut bisa terus melebar,” ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Fuad Masuni.

Meski beberapa kepada dae-rah telah menerbitkan peraturan walikota (perwali ) ataupun pera-turan bupati (perbup) mengenai miras, namun itu semua dinilai tidak cukup. Sebab perlu ada atu-ran tegas untuk mencabut per-edaran miras yaitu perda. Perda miras dinilai juga urgent karena masalah ini menyakut keselama-tan manusia dan mencegah su-paya tidak menimbulkan korban lebih banyak.

Senada dengan Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono yang sangat mendukung adanya peratu-ran daerah (perda) tersebut untuk mengantisipasi kejadian itu teru-lang. Menurut dia, dasar hukum untuk membuat perda tentang minuman keras itu sudah ada, di-antaranya Undang-Udang Keseha-tan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) juga Per-da Perlindungan Anak yang sudah dimiliki Surabaya.

"Perda tentang miras meski tidak bisa menjerat penjual atau pengguna miras dengan ancaman yang berat, tapi paling tidak, bisa mengatur penjualan dan tertib administrasi lainnya, sehingga menyulitkan penjual atau peng-guna miras mengkonsumsi miras seenaknya," jelasnya.

= E. HANA DIMAN

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meny-iapkan beberapa langkah penting untuk mengantisipasi maraknya peredaran minuman keras oplosan jenis cukrik dalam masyarakat yang selama bulan Januari ini telah memakan banyak korban jiwa. Salah satunya segera melahirkan peraturan daerah anti miras.

ant/fikri yusuf SITA MIRAS OPLOSAN. Polisi menunjukkan barang bukti minuman keras (miras) oplosan dan tersangka saat gelar perkara Miras di Polresta Madiun, Jatim kemarin.

KASUS JAPUNG

Kejati Kembalikan Berkas BDH

SURABAYA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur mengemba-likan berkas kasus jasa pungutan (japung) dengan tersangka Mantan Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono ke penyidik kepolisian untuk diperbaiki.

"Masih P-19," ujar Kepala Sub-Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, AKBP Bam-bang Cahyo Bawono, Rabu (15/1).

Menurut Bambang, secara materiil maupun formil, berkas

tersebut dinilai belum lengkap oleh Kejaksaan. Namun ia tidak menjelaskan detail bukti-bukti apalagi yang masih belum ada. "Segera dilengkapi," ungkapnya.

Mengenai berapa lama peny-

idik bisa melengkapi berkas kasus korupsi jasa pungutan senilai Rp720 juta itu, lanjut Bambang, pihaknya belum bisa memastikan. Ia juga tidak bersedia menjelaskan mengapa berkas yang diserahkan

polisi dinilai belum lengkap.Sementara itu, Kepala Sie

Penuntutan Kejati Jawa Timur, Suryo Priarto, mengatakan berkas perkara tahap pertama tersebut diterima Kejati Jawa Timur pada 24 Desember 2014. "Sejumlah alat bukti dalam berkas perkara dianggap belum lengkap. Salah satunya adalah keterangan saksi yang belum menyentuh materi perkara sehingga membuat unsur dalam pasal yang disangkakan belum terpenuhi," ujarnya.

Suryo menegaskan akan terus melanjutkan perkara ini jika penyidik Polda Jawa Timur bisa memberikan seluruh bukti secara yuridis formal. Apabila bukti-bukti itu terpenuhi, kasus ini bisa segera dilimpahkan ke pengadilan.

Bambang DH kini terdafar sebagai calon legislatif (caleg)

PDI-P. Apabila status hukum tetap dari pengadilan memutus bersalah atas kasus yang men-jeratnya, maka KPU Jatim akan mencoret dari pencalonannya di dapil Surabaya-Sidoarjo untuk DPRD Jatim.

Seperti diberitakan, Bambang DH ditetapkan tersangka atas kasus dana jasa pungut di Pemkot Surabaya yang merugikan negara Rp 720 juta. Sebelumnya, Polda Jatim juga telah menetapkan em-pat tersangka atas kasus ini, yaitu mantan Ketua DPRD Surabaya pada saat itu Musyafak Rouf yang sudah bebas seusai menjalani vonis hukuman, dan tiga pejabat Pemkot Surabaya yakni Sekretaris Kota Sukamto Hadi, Asisten II Muhlas Udin, dan Kabag Keuan-gan Poerwito. Ketiganya masih menjalani hukuman.

= G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran maduraBERSANDING. Baliho pencalegan Bambang DH (kanan) bersanding dengan Saleh Ismail Mukadar Anggota DPRD Jatim.

Page 11: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Kendati harus mengha-dapi persaingan dari beberapa negara lainnya, diharapkan Masyarakat Ekonomi Asean akan mendorong pertumbu-han ekonomi di dalam negeri. Seiring memasuki tahun politik yang bersifat transisional, dunia usaha juga merasakan dampak dari instabilitas negara.

Pengamat perbankan Jeffry Wurangian menyebut faktor polhukam memberi dampak yang signifikan pada perekono-mian makro Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi tahun ini diharapkan positif. Neraca perdagangan Indonesia harus sudah membaik sebe-lum kita terjun di Masyarakat Ekonomi Asean tahun depan,” ujar Jeffry, Rabu (15/1).

Jeffry menjelaskan, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) terbukti lebih mampu bertahan dalam krisis dibanding sek-tor korporasi. “Saat ini sektor perbankan sedang fokus pada kredit bagi UKM. Momen ini bagus bagi pengusaha yang sedang membangun usahanya,” jelas anggota Ikatan Bankir Indonesia ini.

Ia menambahkan, sektor UKM terbukti lebih mampu bertahan dalam krisis diband-ing sektor korporasi. “Berkaca pada krisis 2008, sektor UKM

sama sekali tidak terganggu krisis. Inilah yang menyebabkan kredit bagi UKM menjadi trend bagi bank-bank di Indonesia,” tambahnya.

Dalam situasi ekonomi yang sulit ini, lanjut Jeffry, kredit bagi sektor UKM memiliki resiko lebih kecil dibanding korporasi.

Sementara itu, pegiat hukum bagi pelaku UKM, Regginaldo Sultan berpendapat sektor UKM selalu bertumbuh. Kultur wirausaha di Indonesia sudah menjalar sampai generasi muda. Ia pun meminta pemerintah untuk menyiapkan payung hu-kum yang jelas bagi pelaku UKM. “Peraturan tersebut penting bagi keberlangsungan UKM, agar jelas tata aturan dan konsekuensinya,” jelasnya.

Regginaldo berharap agar pemerintah bersikap pro aktif pada sektor UKM. Sebagai salah satu pilar ekonomi bangsa, sektor UKM bisa menjadi tumpuan saat kondisi ekonomi memburuk.

“Semakin hari sektor UKM semakin berkembang. Peme-rintah harus mampu menga-komodir keadaan ini, jangan sampai sektor UKM tidak siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 nanti,” tandas Regginaldo.

= G. ARMADIANTO SEMERU

UKM Mampu Bertahan Saat KrisisSURABAYA – Menjelang digulirkannya Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015, para pelaku usaha di Indone-sia mulai mempersiapkan diri. Dengan dimulainya pasar bebas di kawasan Asean tahun depan, maka peluang pengusaha dari seluruh Indonesia untuk memasarkan produknya ke luar negeri semakin terbuka.

PERINGATAN HARI DHARMA SAMUDERA 2014

Hadirkan Pelaku Sejarah PertempuranSURABAYA - Ada yang spesial

dalam acara puncak peringatan Hari Dharma Samudera 2014 di markas Komando Armada Ka-wasan Timur (Koarmatim) Sura-baya kemarin. Koarmatim men-gundang 5 orang pelaku sejarah pertempuran Laut Aru, 15 Januari 1962 dimana pada tanggal terse-but terjadi pertempuran laut yang mengakibatkan tenggelamnya RI Macan Tutul beserta prajuritnya serta gugurnya Komodor Yos Sudarso. Mereka adalah Peltu (Purn) Soeharmadji, Pelda (Purn) Soeparman, Pelda (Purn) Andrian, Pelda (Purn) Tarmudji dan Serka (Purn) I Nyoman Toya. Turut di-undang juga Ibu Sufiah ahli waris Kls Tlg Ngadi (almarhum) dan Ibu Sutinah ahli waris Kls Sodikin (al-marhum).

Diantara lima pelaku sejarah tersebut Serka (Purn) Nyoman Toya, masih memilki ingatan ta-jam tetang peristiwa heroik di-

masa perang mempertahankan kemerdekaan tersebut. Kepada wartawan, ia menuturkan pen-galamannya pada peristiwa per-tempuran laut di tahun 1962. Saat itu Serka Nyoman bertugas mengawaki meriam haluan di RI Macan Tutul. Saat pertempuran laut terjadi dia terkena tembakan meriam dari kapal perang Belanda HRMS Utrecht dan Fregat Ever-sten.

"Dalam situasi menegangkan itu saya sempat menyaksikan dua rekan saya, yakni Jazuli dan Heri, gugur terkena tembakan senjata kapal perang musuh. RI Macan Tutul yang kala itu sedang diserang kapal perang Belanda, berusaha terus memberikan per-lawanan hingga titik darah peng-habisan, hingga kapal tenggelam," paparnya.

Kemudian, lanjut Nyoman, Komodor Yos Sudarso yang be-rada di RI Macan Tutul dan Ka-

pten Memet Sastrawidirya gugur dan tenggelam bersama RI Ma-can Tutul. Sisa-sisa prajurit yang masih hidup menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut, meskipun pada akhirnya ditang-kap oleh kapal perang Belanda. Serka Nyoman yang pada saat itu terluka pada bagian kakinya, berhasil selamat dengan mence-burkan diri ke laut kemudian ditangkap oleh kapal Belanda. Dalam perjalanannya setelah pertempuran mematikan itu dia dibawa dan ditahan oleh pasukan Belanda lalu dibawa ke Kaimana. Disana Serka Nyoman bertemu dengan dua rekannya yakni Nuryadi dari Kediri dan Mistana dari Banyuwangi yang sama-sama sedang terluka. Tiga prajurit laut tersebut mendapat perawatan ditempat yang sama, namun dua rekan Nyoman gu-gur dalam perawatan tersebut.

= E HANA DIMAN

hana diman/koran madura TABUR BUNGA. Pangarmatim melakukan tabur bunga ke laut sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang pertempuran Laut Aru.

KELANGKAAN PUPUK

Jatim Segera Tindak Lanjuti Aturan Pupuk Bersubsidi GRESIK - Pemerintah Provin-

si Jatim segera menindaklan-juti peraturan penyaluran pupuk bersubsidi karena jika tidak ada aturan membuat penyaluran pu-puk bersubsidi terhambat yang menyebabkan terjadi kelangkaan pupuk.

Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Rabu (15/1) di Surabaya me-ngaku tidak tahu secara pasti atu-ran itu. Namun, apabila kelangkaan pupuk diakibatkan belum ditanda-tanganinya aturan itu, maka pihak-

nya akan mendorong dan segera menindaklanjutinya agar petani tidak dirugikan.

"Saya akan coba tanya Dinas Pertanian Jatim mengenai hal ini dan segera menindaklanjutinya karena saya baru tahu. Namun bila untuk kepentingan petani, saya akan mendorong agar kabu-paten/kota menerbitkan aturan sebagai landasan dalam penyalu-ran pupuk bersubsidi," katanya.

Sebelumnya, Direktur PT Petrokimia Gresik, Hidayat Nyak-

man mengeluhkan kurangnya apresiasi pemerintah daerah dalam menerbitkan aturan men-genai penyaluran pupuk bersub-sidi, sehingga membuat penyalu-ran pupuk terhambat dan terjadi kelangkaan pupuk.

"Dari 470 kabupaten dan kota di Indonesia, hanya 15 bu-pati yang telah mengeluarkan SK terkait dengan pendistribusian pupuk," kata Nyakman.

Nyakman mengatakan, ke-beradaan aturan soal alokasi pu-

puk bersibsidi di berbagai daerah bisa menjadi landasan atau dasar bagi produsen pupuk untuk men-yalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, sehingga penyaluran itu tidak menyalahi aturan atau me-kanisme yang ada.

Meski demikian, Nyakman mengaku akan tetap menyalurkan pupuk bersubsidi itu seusai vol-ume yang sudah ditetapkan, ka-rena kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani tidak bisa ditunda.

= ANT/ABD AZIZ

Saifullah YusufWakil Gubernur Jatim

Page 12: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Untuk itu, pihak Cabang Di-nas Pendidikan Kecamatan Leces dengan dibantu oleh pemerin-tah kecamatan serta masyarakat setempat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pen-didikan (FMPP) teros menggenjot pemberantasan buta aksara latin dan angka melalui program keak-saraan fungsional.

Kepala Cabang Dinas Pen-didikan Kecamatan Leces, Drs

Purnomo, mengatakan kelestar-ian kemampuan baca tulis, ban-yak orang sudah melek huruf yang sebelumnya buta huruf.

“Bagaimana mendorong orang-orang yang buta huruf agar termotivasi untuk belajar menulis dan membaca. Menjadi-kan pemberantasan buta huruf sebagai sebuah “gerakan” yang berbasis desa atau kelurahan den-gan model intervensi by name by

address,”ujarnya kepada warta-wan, Rabu (15/1).

Menurutnya, solusinya den-gan memperluas dan mening-katkan perawatan dan pendidi-kan yang komprehensif bagi anak usia dini (PAUD), terutama bagi anak-anak yang paling rentan dan kurang beruntung.

“Kami memastikan bahwa, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka yang termasuk etnis minoritas, memiliki akses untuk mengikuti dan menamatkan pen-didikan dasar, gratis dan wajib dengan kualitas yang baik,”tandas Purnomo.

Kepastian supaya tertular ke-

pada masyarakat, lanjut Purno-mo, agar kebutuhan belajar anak muda dan orang dewasa terpe-nuhi melalui akses yang adil ter-hadap pembelajaran yang tepat dengan program kecakapan hidup (life skill).

“Target kita pemberantasan buta aksara harus mampu men-capai perbaikan 70 persen di tingkat buta aksara pada ta-hun 2015, terutama bagi per-empuan dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa,”paparnya.

Selain itu, untuk menghapus disparitas gender dalam pendidi-kan dasar dan menengah pada

tahun 2013, dan mencapai kes-etaraan gender dalam pendidikan pada tahun 2015, dengan fokus untuk menjamin akses perem-puan penuh dan sama untuk pres-tasi dalam pendidikan dasar den-gan kualitas yang baik.

Untuk itu dia berharap, agar dunia pendidikan di wilayah Kecamatan Leces sendiri harus meningkatkan semua aspek kualitas pendidikan dan menja-min keunggulan semua. “Harus diakui hasil pembelajaran bisa terukur, terutama dalam bi-dang keaksaraan, berhitung dan kecakapan hidup yang esensial,”pungkas Purnomo.

=M.Hisbullah Huda

Berantas Buta Aksara Tercatat 4.133 Orang Menjadi 3.243 OrangPROBOLINGGO - Buta aksara di Kecamatan Leces Ka-bupaten Probolinggo mengalami penurunan drastis di tahun 2013. Sebelumnya, tercatat ada 4.133 orang dari data BPJS 2010, sudah tinggal 3.243 orang lagi.

PROBOLINGGO - Puluhan ka-pal barang dan penangkap ikan dari antar pulau yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Proboling-go, tidak bisa kembali melaut ke daerah asalnya.

Sebab, pihak Administratur Pelabuhan Kelas IV Pelabuhan Tanjung Tembaga mengeluarkan larangan melaut karena cuaca buruk dan gelombang yang ting-ginya mencapai 4 - 5 meter. Hingga saat ini belum ada kepas-tian dari pihak syahbandar untuk mencabut larangan berlayar yang dikeluarkan sejak tanggal 05 jan-uari lalu. Mengingat kondisi cua-ca masih terus memburuk yang

dapat membahayakan bagi para nelayan

“Kami di sini, sudah seminggu lebih, tidak bisa turun melaut ka-rena cuaca buruk serta adanya surat edaran dari Administratur Pelabu-han Kelas IV Tanjung Tembaga, ma-kanya kami tidak bisa pulang,” jelas Amiluddin, pemilik KM Ika Jaya 02, kepada wartawan, Rabu (15/1).

Puluhan nelayan hanya bisa pasrah. Persediaan makanan di kapal sudah mulai habis. Sedang-kan uang persediaan sudah mualai surut. Otomatis kita harus berhe-mat, karena saya khawatir kalau kita berlama-lama di Pelabuhan Tanjung Tembaga ini, uang untuk membeli solar (BBM) juga akan kami pakai makan.“Kami dalam

satu kapal sekira delapan orang pekerja,” tandas Amiluddin.

Kepala Administratur Pelabu-han Kelas IV Pelabuhan Tanjung Tembaga, JA. Turmanto, dihubun-gi wartawan, membenarkan se-jumlah nelayan yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Tembaga tidak di izinkan melaut.

“Demi keselamatan kapal, kami mengeluarkan larangan melaut. Hingga saat ini belum ada kepastian untuk mencabut larangan berlayar yang dike-luarkan sejak tanggal 05 januari lalu. Mengingat kondisi cuaca masih terus memburuk yang da-pat membahayakan bagi para nelayan,”pungkasnya.

=M.Hisbullah Huda

MELAUT

Puluhan Kapal Nelayan Tak Bisa Pulang

PROBOLINGGO – Ada yang menarik saat menjel-ang pelantikan Walikota-Wakil Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini-H. Suhadak terpilih pada masa periode 2014-2019. Ratusan bendera PDIP kini mulai berkibar di-mana-mana.

Rencananya, gelar pelan-tikan tersebut akan dilaku-kan di gedung Multiguna di Jalan Basuki Rahmad, Kota Probolinggo. Kendati pelak-sanaan pelantikan itu masih tanggal 28 Januari 2014 men-datang, namun sejumlah ruas jalan raya menuju gedung tersebut sudah berkibar ben-dera parpol dengan mulut muncong putih itu.

Bahkan, bendera parpol yang telah memenangkan suk-sesi pilkada beberapa waku lalu itu, tidak hanya berada di sejumlah titik, melainkan ham-pir di setiap gang di jalan raya dipenuhi oleh pemasangan bendera PDIP.

Tak pelak, pemasangan ben-dera di sepajang jalan Basuki Rahmad itu bak banjir warna merah.

Salah seorang ang-gota Komisi A DPRD Kota Probolinggo, Abd Aziz men-jelaskan, untuk melakukan persiapan menjelang pelan-tikan walikota-wakil walikota terpilih tersebut, dewan kini

sedang menggelar rapat pimpi-nan (rapim).“Sekarang ini ada rapim,” katanya kepada warta-wan, Rabu (15/1).

Rapim dewan tersebut, kata dia, salah satunya membahas masalah persia-pan dan tehnis pelantikan walikota-wakil walikota terpilih.

Hanya saja, Aziz tidak men-jelaskan soal tehnisnya. Seperti berapa undangan yang akan dis-ebar saat pelantikan tersebut. “Sekarang ini rapimnya untuk membahas masalah itu,” tan-dasnya.

Diketahui sebelumn-ya, agenda pelantikan orang nomer satu di Kota Probolingo yang juga istri walikota Probolinggo, HM Buchori itu, rencana jad-wal jauh hari sebelumnya akan digelar di gedung Multiguna yang kini ham-pir rampung pengerjaan bangunannya.

Pantauan di lapangan, pengerjaan gedung yang me-nelan anggaran Rp.4,6 mil-iar tersebut memang sudah hampir rampung penger-jaannya. Kendati kemarin masih terlihat ada beberapa tenaga pekerja yang sedang mengerjakan beberapa bagi-an kecil bangunan yang be-lum selesai.

=Muhammad Sugianto

PELANTIKAN

Jelang Pelantikan Walikota-Wakil Walikota

Page 13: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 13Probolinggo

LURUG DIREKSI, Puluhan Karyawan melurug kantor direksi PTKL, Rabu (15/1) kemarin menanyakan status dirinya dalam perusahaan plat merah itu.

Menurut, salah satu karyawan Heru Eko, mengatakan, dirinya bersama teman-teman kerjanya, mendatangi kantor direksi, ka-rena pemberhentiannya tidak menemui kejelasan. ”Kalau me-mang kami di PHK seharusnya pesangon kami juga dikeluarkan,” jelasnya.

Menurutnya, alasan direski memberhentikan karyawan be-rawal dari surat penarikan Ja-minan Hari Tua (JHT) pada 09 Nopember 2011. Sebelum surat tersebut dikeluarkan, dalam rapat karyawan dengan pihak Direksi dijelaskan dalam poin b disetujui oleh pihak direksi dengan kar-yawan.

Namun, surat keterangan berhenti bekerja yang diterbit-kan oleh Kadiv. SDM dan Kes-ehatan, hanya digunakan sebagai syarat penarikan dana JHT di PT Jamsostek dan tidak berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan yang bersangku-tan.

“Yang ditandatangani oleh Sutrisno selaku perwakilan di-reksi. Tetapi kenyataannya kar-

yawan yang mengambil THT se-cara langsung di PHK oleh pihak perusahaan PTKL tanpa menda-patkan pesangon sepeserpun,” tegas Heru Eko.

Pihak direski mengelurakan surat kepada karyawan PTKL, lanjut Heru Eko, yang meneri-ma JHT dengan surat Atas Per-mintaan Sendiri (APS) pada 2011 tidak lagi dinyatakan sebagai pegawai.“Padahal hak atas PHK tersebut, karyawan mendapat-kan pesangaon sesuia masa kerja yang telah diberikan kepada pe-rusahaaan. Kami meminta direski untuk memberikan kejelasan ten-tang hasil rapat pada tahun 2011 lalu,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan karyawan yang melakukan me-diasi dengan pihak direksi Hari Istono, mengatakan pihak direski beralasan bahwa pemberhentian karyawan merupakan normal-isasi perusahaan dengan dasar APS yang dilakukan oleh pihak karyawan sendiri.

“Padahal APS untuk pen-cairan JHT tidak ada sangkut pautnya dengan karyawan. Kami

siap di PHK asalkan pesangon-nya harus disediakan oleh peru-sahaan. Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh pihak perusahaan, maka kami tetap akan menun-tutnya,” jelasnya.

Pihaknya juga mempertanya-kan, kepada pihak direksi. Men-gapa karyawan yang sudah tidak diperbolehkan masuk kerja, dan masih disuruh mengajukan lama-ran baru. “Langkah direski seperti ini terlihat, sehingga terjadi suka dan tidak suka kepada karyawan. Jika dia memihak direksi, maka ketika mengajukan lamaran baru, dia akan diterima. Begitu juga se-baliknya,” tandas Hari Istono.

Secara terpisah, sekretaris serikat pekerja (Sekar) PT Kertas Leces, Arham, mengaku, telah melaporkan semua ini kepada kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur. Karena di dalam tubuh PTKL ada kejanggalan yang di-lakukan oleh pihak direski, dan tidak sama sekali memihak ke-pada karyawan. Diantaranya masalah pemberian Gaji kar-yawan diluar UMK Kabupaten Probolinggo, dan terjadinya pem-berangusan karyawan PTKL .

“Masalah ini sudah dalam penyidikan pihak kepolisian. Saya berharap PTKL tetap harus bang-kit dan jaya kembali seperti dulu,” pungkasnya.

=Mahfud hidayatullah

984 Karyawan PTKL SengsaraTuntut Direksi dan Pertanyakan Status KerjanyaPROBOLINGGO - Sebanyak 984 Karyawan Perseroan Terbatas Kertas Leces (PTKL) Kabupaten Probolinggo, saat ini nasibnya meradang. Perwakilan karyawan melu-rug kantor direksi, karena mereka dinyatakan tidak bisa masuk kerja sejak Rabu (15/1) kemarin.

PROBOLINGO – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo mengajukan dana proposal sebesar US$ 20.000 un-tuk meningkatkan dan pengem-bangan tanaman mangrove. Untuk mengembangkan dan meningkatkan tanaman pantai tersebut, BLH bekerjasama den-gan pihak GIZ-Paklim.

Kepala BLH Kota Proboling-go, Budi Krisyanto melalui Ka-bid P3KLH, Dwi Agustin Rahayu menjelaskan, GIZ Jerman, Mr. Uli Malsius bersama dua orang pewakilan Paklim, Malang tel-ah mendatangi seorang petani mangrove di Kelurahan Keta-pang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

“Kedatangan mereka itu untuk melihat keberhasilan tanaman mangrove milik petani yang telah berhasil,” katanya ke-pada wartawan, Rabu (15/1).

Menurut dia, melihat keber-

hasilan petani mangrove berna-ma Mukhlis itu, ternyata man-grove tidak hanya tanaman yang peruntukannya untuk melind-ungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan untuk meredam om-bak besar, melainkan juga tana-man itu dibuat untuk bahan ma-kanan. “Olahan bahan makanan itu seperti tepung, manisan dan sirup,” katanya.

Melihat kreatifnya Mukhlis yang bisa membuat bahan ma-kanan dari tanaman mangrove, Dwi Agustin Rahayu mengaku jika dia layak untuk dibantu agar ke depan lebih inovatif dalam mengembangkan tanaman man-grove-nya.

“Nanti bantuan itu bisa un-tuk mengembangkan tanaman mangrovenya dan bisa mencip-takan olahan makanan yang ba-hannya dari tanaman mangrove itu sendiri,” pungkasnya.

=Muhammad Sugianto

BLH

Ajukan Dana US$20.000

PROBOLINGGO - Panwas Ka-bupaten Probolinggo melarang keras calon legsilatif yang mel-akukan pamasangan gambarnya di media massa baik cetak mau-pun elektronik sebelum masuk masa Kampanye. Panwas menilai hal itu mencuri start dan melang-gar aturan massa kampanye.

Ketua Panwas Kabupaten Prrobolinggo, Wiwit Agus Pribadi, mengatakan caleg yang melaku-kan pemasangan gambar di me-dia massa baik elektonik maupun cetak dinilai melanggar aturan kampanye. Karena di dalam un-dang-undang nomor 08 tahun 2012 tentang partai politik te;lah disebutkan bahwa masa kampa-nye pemilu legislative, yakni 21 hari sebelum hari tenang.

“Undang tersebut juga mela-rang caleg untuk melakukan pe-masangan gambar melalui me-dia massa. Apalagi ada kata-kata coblos,” katanya kepada warta-wan, Rabu,(15/1).

Ia menegaskan, pihaknya akan melaporkan temuan terse-but jika ada caleg di daerah pengawasannya melakukan hal itu. Bahkan, mengancam akan melaporkannya kepada pihak

Bawaslu dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Provinsi Jawa Timur.“Karena hal itu merupa-kan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh caleg karena me-manfaatkan media massa,”tegas Wiwit Agus Pribadi.

Selain itu, Wiwit Agus Priba-di, akan melakukan upaya tegoran

kepada media yang memberani-kan diri telah menerima dan mel-akukan pemasangan foto caleg diluar jadwal kampanye. “Dipas-tikan hal itu satu langkah yang melanggar undang-undang pemi-lu,” pungkasnya.

=Mahfud Hidayatullah

PEMILU

Panwas Soroti Gambar Caleg di Media Massa

Page 14: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III14 PROBOLINGGOOLAHRAGAPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 14

M A N C H E S T E R- Pe l a t i h Manchester City Manuel Pel-legrini akan berjuang keras un-tuk meraih semua gelar yang mereka ikuti pada musim ini, baik di kompetisi domestik maupun di Eropa. Saat ini, Man-chester City berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Utama Inggris di bawah Arse-nal dengan selisih satu poin. Selain itu, mereka hampir pasti melangkah ke final Piala Liga Inggris setelah menyikat West Ham United dengan skor telak 6-0 pada leg pertama, serta masih bertahan di Piala FA dan dipaksa bertanding ulang melawan Blackburn Rovers dan tembus ke babak 16 besar Liga Champions.

Pelatih asal Cile ini mengakui bahwa meraih gelar-gelar itu tidaklah mudah. Tetapi dengan mental juara yang dimiliki timn-ya maka impian itu bukanlah sesuatu yang mustahil. “Ini akan sulit, tetapi kami akan mencoba. Sangat penting memiliki mental juara minimal untuk mencoba. Selama musim ini, dengan be-berapa pemain yang mengalami cedera, kami melakukan laga-la-ga sulit dan tidak ada satu orang pemain pun yang melakukan hal seperti ini sebelumnya,” kata mantan pelatih Real Madrid dan Malaga ini.

Dia melanjutkan, “Tetapi kami harus memiliki mental, minimal untuk mencoba mel-akukannya dan itulah yang sedang kami lakukan saat ini. Kami tidak memikikirkan ten-tang juara di empat kompetisi. Kami hanya berpikir tentang Blackburn Rovers di Piala FA dan kemudian mencoba meme-nangkan laga melawan Cardiff pada Sabtu mendatang karena hingga akhir musim, kami harus bersaing dengan lima atau enam tim yang akan sama-sama

berjuang menjuarai liga karena selisih poin yang sangat tipis satu hingga dua poin.”

Baru dua tim Inggris yang sukses meraih tiga gelar dalam satu musim, salah satunya Liga Champions yaitu Liver-pool pada 1984 dan Manches-ter United pada 1999. Man-chester City berusaha untuk menjadi klub ketiga Inggris yang meraih tiga gelar dalam satu musim yaitu Liga Utama Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. =ESPN/AJI

SEMARANG- Peraih medali emas SEA Games 2013 Bellaetrix Manuputty menantang unggulan ke tujuh dari Taiwan Tai Tzu Ying pada babak kedua kejuaraan bulu tangkis Maybank Malaylsia Open.

Pada babak pertama kejuar-aan berhadiah total 500 ribu dolar Amerika Serikat, Rabu, Bellaterix menumbangkan rekan-nya Millicent Wiranto yang harus merangkak dari babak kualifikasi dengan dua gim langsung 21-10 dan 21-16.

Sementara itu tunggal putri Taiwan tersebut menyingkirkan pemain Hong Kong Yip Pui Yin juga dengan dua gim langsung 22-20 dan 21-18. Kedua pemain (Bellaetrix dan Tzu Ying) akan memperebutkan satu tempat pada babak perempat final.

Bellaetrix merupakan satu-satunya tunggal putri Indone-sia yang masih bertahan pada kejuaran ini mengingat dua wakilnya sudah kalah di babak pertama. Lindaweni Fanetri harus mengakui keunggulan pemain India Sindhu PV dengan dua gim langsung 17-21,18-21, Hera Desi Rachmawati kalah dari unggulan kedelapan juga dari India Saina Nehwal,10-21,16-21.

Kemudian Aprilla Yuswandari harus mengakui keunggulan pemain Korea Bae Yeon Ju yang menempati unggulan keenam dengan angka 19-21,19-21, sedangkan Adrianti Firdasari yang harus merangkak dari babak kualifikasi juga terhenti di babak pertama dan harus mengakui keunggulan pemain Thailand Nichaon Jindapon dengan dua gim langsung 19-21 dan 14-21.

Pertemuan antara Bellaetrix melawan Tzu Ying merupakan pertama kalinya. “Tzu Ying merupakan pemain yang memi-liki pukulan-pukulan tipuan yang harus diantisipasi. Dia banyak memberikan bola-bola tipuan baik di depan maupun belakang. Bisa dibilang, dia itu tipe pemain serang tetapi reli juga,” kata Bel-laetrix seperti dikutip laman PB PBSI.

Pada nomor ganda putri pasangan Nitya Krishinda Ma-heswari/Greysia Polii membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan ketujuh dari Korea Jang Ye Na/Kim So Young dengan angka 5-21,21-18,21-12. Pada ba-bak kedua mereka akan mengha-dapi pemenang antara Gabrielle Adcock/Lauren Smith (Inggris) melawan Chau Hoi Wah/Poon

Lok Yan (Hong Kong).Pasangan Anggia Shita

Awanda/Della Destiara Haris juga melenggang ke babak kedua setelah menang dengan susah payah atas pasangan Thailand Chaladchalam Chayanit/Peeraya Munkitmon 17-21,21-14,21-18. Pada babak kedua mereka akan menantang unggulan ketiga dari Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang sebelumnya me-nang atas Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan (Korea) 21-15,21-18.

Unggulan keempat Pia Zaba-diah/Rizki Amelia Pradipta mel-angkah ke babak kedua setelah menyingkirkan ganda putri Korea Ko A Ra/Yoo Hae Won dengan 17-21,21-16,21-12. Kemudian pasangan Aprilsasi Putri Lejarsar Variel/Vita Marissa melangkah ke babak kedua setelah mengalah-kan rekannya Dian Fitriani/Na-dya Melati 19-21,21-12,21-16.

Pada babak kedua mereka (Aprilsasi/Vita) akan menantang unggulan kedua dari Denmark Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl yang sebelumnya mengalahkan ganda putri Korea Chae Yoo Jung/Kim Ji Won den-gan 16-21,21-11,21-17.

Pada nomor ganda putra pasangan Gideon Markus Fer-naldi/Markis Kido melangkah ke babak kedua setelah mengalah-kan pasangan Jepang takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan dua gim langsung 22-20,21-16. Pada babak kedua, mereka akan menghadapi pemenang antara Fu haifeng/Zhang nan (China) melawan unggulan ketiga Kim Ki Jung/Kim Sa Rang (Korea).

Pasangan Fran Kurniawan/Bona Septano juga melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Mohd Razif Abdul Latif/Muham-mad Hafiz Hashim (Malaysia) dengan 21-15,21-16. Pada babak kedua mereka akan menghadapi pemenang antara Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf melawan unggulan kelima Lee Yong dae/Yoo Yeon Seong (Korea).

Pasangan Angga Pratama/Ryan Agung Saputra juga me-lenggang ke babak kedua setelah mengalahkan pasangan Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding dengan 21-16,21-19. Pada babak kedua mereka akan menantang unggulan keempat dari China Liu Xialong/Qiu Zihan yang sebelumnya mengalahkan Lee Sang Joon/Shin Baek Choel (Korea) 21-23,21-18,21-18. =ANT/DAR

Tekad City Rebut Semua Gelar

BULU TANGKIS

Bellaetrix Tantang Tzu Ying di Babak Kedua

BELLAETRIX. Tunggal putri Indonesia Bellaetrix Manuputty akan menantang unggulan ketujuh dari Taiwan Tai Tzu Ying pada kejuaraan bulu tangkis Maybank Malaysia Open.

pb pbsi

Page 15: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMI 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

MADRID - Atletico Madrid akhirnya melaju ke perempat final Copa Del Rey setelah menghemp-askan Valencia dengan skor 2-0 pada laga leg kedua yang berlang-sung di Vicente Calderong, Rabu (15/1) dini hari WIB. Atletico lolos dengan agregat 3-1 setelah pada leg pertama di Mestalla Stadium pekan lalu, kedua tim bermain imbang 1-1.

Atletico memperagakan per-mainan menyerang sejak kick-off. Walaupun sesungguhnya, mereka hanya butuh hasil imbang tanpa gol untuk lolos ke babak delapan besar. Tetapi pasukan Diego Sime-one itu tidak ingin memperoleh hasil minimal. Mereka berjuang keras untuk lolos dengan yakin. Dengan pola permainan meny-erang, ujung tombak tim Ibukota Spanyol itu Diego Costa sempat memiliki peluang untuk memec-ahkan kebuntuan laga pada menit ke-26. Mendapat umpan matang dari Arda Turan, striker natural-isasi Timnas Spanyol ini melepas-kan tembakan yang masih mampu diamankan oleh kiper Valencia, Vicente Guaita.

Valencia yang membutuh-kan gol untuk menghidupkan peluangnya juga tidak tinggal diam. Juan Bernat mengancam pertahanan Atletico jelang turun minum lewat sepakan keras kaki

kirinya. Namun, usahanya be-lum membuahkan hasil setelah berhasil dimentahkan Thibaut Courtois yang tampil bagus di bawah mistar Atletico.

Setelah tidak ada gol tercipta di babak pertama, tuan rumah akhirnya mendapatkan gol pem-buka pada menit ke-52. Guaita melakukan kesalahan ketika hen-dak menangkap bola hasil sepak pojok yang dikirimkan ke tiang jauh. Meskipun sudah melompat, Guaita tetap tidak mampu men-jangkau si kulit bundar yang akh-irnya ditanduk masuk oleh Diego Godin.

Raul Garcia memastikan ke-menangan Atletico lewat golnya pada semenit jelang waktu nor-mal usai. Melalui skema tendan-gan sudut, Guaita harus takluk untuk kali kedua setelah kiriman bola Gabi diteruskan Garcia lewat kepalanya yang melaju mulus ke gawang Valencia.

Semenit kemudian, Dani Pare-jo harus keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua alias kartu merah. “Kami ingin mengalahkan setiap lawan. Kami memiliki skuat yang mampu ber-main di semua level kompetisi,” ujar Garcia seusai laga.

Di perempat final yang dihelat pekan depan, Atletico akan meng-hadapi lawan antara Athletic Bil-

bao atau Real Betis. Betis akan melawat ke markas Bilbao pada Kamis (16/1) dini hari dengan kekalahan 0-1 di leg pertama.

Di partai lain, kejutan terjadi ketika tim Divisi Tiga Liga Span-yol, Racing Santander, memasti-kan diri melaju ke babak delapan besar setelah mengalahkan peser-ta La Liga, Almeria, dengan skor 2-0. Santander pun melaju den-gan keunggulan agregat 3-1 sete-lah menahan imbang lawan 1-1 di pertemua perdana. Sebelumnya,

Santander juga telah mengelimi-nasi tim La Liga lainnya Sevilla.

Setelah bermain dengan skor kacamata di babak pertama, Mari-ano Sanz membawa Santander unggul pada menit ke-62 melalui tandukannya. Ruben Duran ke-mudian memastikan kemenangan tim tamu lewat tendangan voli kaki kirinya di menit 79. “Hasil ini membuat kami lebih kuat. Ini merupakan cara untuk melawan balik dari semua permasalahan yang terjadi,” ucap Mariano.

Kesuksesan Santander melaju ke perempat final memang cukup mengejutkan. Pasalnya, para pemain sudah tidak menerima gaji selama tiga bulan terakhir. Santander bahkan harus turun hingga Divisi Tiga hanya dalam dua musim setelah ditinggal pe-milik Ahsan Ali Syed pada musim 2011/12 lalu. Kini, Santander akan berhadapan dengan Villar-real atau Real Sociedad di babak delapan besar nanti.

=ESPN/AJI

Atletico Madrid ke Perempat Final

ROMA- Klub Liga Italia Fiorentina mendapatkan so-lusi atas krisis cedera yang mempengaruhi para penyerang mereka, dengan mendatangkan penyerang internasional Italia Alessandro Matri dengan status pinjaman dari AC Milan.

Matri akan mengisi lubang yang ditinggalkan Giuseppe Ros-si yang dihantam cedera, penc-etak gol terbanyak di Liga Italia dengan 14 gol, dan striker inter-nasional Jerman Mario Gomez.

“Ada beberapa detail kecil yang masih harus diselesaikan dan kemudian saya akan dapat dipilih oleh sang pelatih,” kata Matri kepada ViolaChannel.tv.

“Saya lapar untuk bermain dan mencetak banyak gol,” tambah pemain 29 tahun itu yang hanya bermain sebanyak enam kali untuk Milan pada musim ini, mencetak satu gol, dan menjadi target pelecehan dari para penggemar.

Matri akan menandatan-gani kontrak berdurasi enam bulan, namun tanpa opsi pem-belian bagi Fiorentina untuk membeli dirinya. Menurut pers Italia, Fiorentina juga berke-inginan meminjam gelandang asal Brazil Anderson dari juara bertahan Liga Utama Inggris Manchester United. =ANT/DAR

TRANSFER PEMAIN

Matri Gabung La Viola

RIO DE JENEIRO - Mantan gelandang AC Milan Clarence Seedorf akhirnya kembali ke San Siro dan tiba di markas klub itu pada Rabu (15/1) waktu setem-pat. Tetapi kali ini bukan lagi sebagai pemain, melainkan se-bagai pelatih klub raksasa Italia itu menggantikan Massimiliano Allegri yang dipecat manajemen pada Senin (13/1) lalu.

Dengan penunjukan ini, Seedorf terpaksa meninggalkan klub yang masih dibelanya seba-gai pemain, Botafogo. Padahal, mantan pemain Juventus dan Inter Milan ini masih bermain sangat cemerlang dan produk-tif mencetak gol untuk klub tersebut.

Seedorf yang kini berumur 37 tahun sudah memutus kontrakn-ya yang tersisa enam bulan den-gan Botafogo guna menyelamat-kan AC Milan dari keterpurukan

selama musim ini. Seedorf membela Milan selama 10 tahun sejak 2002 sampai 2012. Bersama klub itu, dia meraih banyak pres-tasi baik di kompetisi domestik maupun di Eropa.

“Saya ingin mengumumkan

bahwa saya mengakhiri karier saya sebagai pemain. Ini malam yang sulit untuk saya, tetapi saya sangat puas dengan apa yang sudah saya capai dalam karier saya. Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak di Botafogo. Pengalaman ini akan sangat membantu saya pada tahap berikutnya sebagai pelatih AC Milan,” kata mantan pemain Tim Nasional Belanda itu dalam konferensi pers di Brasil, Selasa (14/1).

Mantan pemain Ajax Amsterdam itu melanjutkan, “Sepakbola adalah bagian dari hidup saya, tetapi saya tidak bisa bermain seumur hidup. Saya tahu, pada saatnya karier sebagai pemain akan berakhir, cepat atau lambat. Ini sebuah tantangan baru tetapi saya cukup tenang menghadapi tan-tangan tersebut.” =ESPN/AJI/DAR

LATIH MILAN

Clarence Seedorf Tiba di San Siro

PENYERANGAtletico Madrid Diego Costa melepaskan tendangan salto pada laga antara Atletico Madrid melawan Valencia yang dimenangi tuan rumah rumah dengan skor 2-0.

Page 16: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III16

OlahragaKORANMADURA

KAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III

16

REBUT SEMUA GELAR

Manchester City bertekad untuk meraih semua gelar yang mereka ikuti pada musim ini, baik di kompetisi

domestik maupun di Eropa. Saat ini, Manchester City berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Utama Inggris di bawah Arsenal dengan selisih satu poin. Di Piala Liga Inggris, Cityhampir pasti melangkah ke babak final usai menyikat West Ham United dengan skor telak 6-0 pada leg pertama. Sementara di Piala FA mereka akan melakukan pertandingan ulang melawan Blackburn Rovers. Di kompetisi eropa, kiprah City berlanjut ke babak 16 besar Liga Champions.

Bellaetrix tantang tzu Ying di BaBak kedua

Matri gaBung la Viola

OLAHRAGA | 14

OLAHRAGA | 15

ALVARO NEGREDOMANCHESTER CITY

Page 17: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMI 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III A16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN IIIKAMIS

KORAN MADURA

Taneyan Lanjang

PAMEKASAN - Puluhan penerima bantuan bedah ru-mah yang bersumber dari dana Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di kelura-han Kowel, Kabupaten Pame-kasan ramai-ramai mendata-ngi kantor kelurahan setempat. Mereka menggugat penyalu-ran bantuan yang dinilai tidak

prosedural dan be-raroma korupsi.

M e n u -rut mereka, dana ban-

tuan sebesar Rp 8,5 juta yang bersumber dari APBN itu, tidak d i s a l u r k a n dalam bentuk

uang, tetapi d id ist r i -

busikan dalam bentuk barang yang ditaksir hanya senilai Rp 3,5 juta. Padahal para penerima sudah dibuatkan rekening, na-mun pada saat penyalurannya, mereka hanya diminta tanda tangan dan tidak menerima dana sepeser pun. Mereka men-duga panitia pelaksana program itu sengaja membelikan barang untuk mencari keuntungan.

Jumlah penerima program rehab rumah di kelurahan Kow-el sebanyak 41 orang. Jumlah ini bertambah dari perolehan sebelumnya sebanyak 34 orang. Masing-masing penerima pro-gram memperoleh dana sebe-sar Rp 8,5 juta. Rinciannya Rp 7,5 juta untuk biaya bahan dan Rp 1 juta untuk ongkos tukang yang akan disalurkan setelah pekerjaan selesai.

Sufiyanto, salah satu pener-ima program rehab rumah tam-pak sangat marah dan menud-ing pimpinan BKM setempat tidak konsisten dengan komet-men yang sudah disepakati dalam rapat-rapat sebelumnya. Dalam rapat itu disepakati pen-yaluran dana diserahterimakan melalui rekening masing-mas-ing dan dibelanjakan sendiri.

Menurut Sufiyanto, harga semen dengan merek seperti yang dikirim seharga Rp 65 ribu per sak, padahal di pasaran se-harga Rp 45 ribu per sak, atau lebih mahal Rp 20 ribu. Demiki-an juga harga pasir jawa (pasir hitam) yang di pasaran seharga Rp 400 ribu permeter kubik, namun barang yang dikirim dipasang dengan harga Rp 650 ribu. “Ini kan sudah tidak be-nar. Material tahu-tahu sudah dikirim oleh rekanan, padahal kesepakatannya dibelanjakan sendiri,” katanya.

Sementara itu, Koordinator BKM Kowel, Hayyi membantah tudingan itu. Menurutnya, ia hanya menjalankan kebijakan pemerintah kabupaten setem-pat, yakni Dinas Pemukiman.

=ACHMAD FAUZI M/MUJ/RAH

BEDAH RUMAH DIGUGATPenerima Bantuan Ramai-ramai ke Kantor Kelurahan

KASUS KORUPSI MENGENDAPLIPSUS | N

AYO MELEK LINGKUNGAN, REKKOMUNITAS | O

WAJIB PAJAKMEMPERIHATINKAN

PAMEKASAN | E

PUTING BELIUNGRUSAK 67 BANGUNAN

SAMPANG | K

PEMBANGUNAN PERUMAHAN DIHENTIKAN

SUMENEP | B

QURNIA ANDAYANIPEREMPUAN HARUS MAMPU BERSAING PROTES: Salah satu penerima bantuan rehap rumah tampak kesal dan menuding koordinator BKM tidak konsisten

Page 18: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III BPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Petugas dari BP2T, bersama Satpol PP dan PU Ciptra Karya, Rabu (15/1) menghentikan paksa aktivitas pembangunan peruma-han itu di empat lokasi. Petugas menancapkan plang bertuliskan: Penghentian Izin Karena Tidak Memiliki Izin.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (B2PT) Kabu-paten Sumenep, Herman Poer-nomo, menjelaskan, hal itu me-rupakan tindak lanjut dari tiga kali teguran yang sudah dilay-angkan pihanya. “Namun, sam-pai teguran yang ketiga kalinya mereka masih belum mengurus izin, akhirnya kami hentikan ak-tivitas perumahan,” ungkapnya kepada warawan, Rabu (15/1).

Penghentian pembangunan tersebut juga karena diduga me-

langgar Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang RTRW. “Sehingga berdasarkan hasil pantauan (Di-nas) Pertanian, Bappeda, dan PU Ciptra Karya, masih dalam kategori lahan pertanian, bu-kan perumahan. Oleh karena itu, pembangunan ini juga telah melanggar RDTRK yang sudah dibuat,” jelasnya.

Namun penghentian tersebut hanya bersifat sementara. “Pem-kab memberikan peluang bagi pemilik untuk mengurus izin. Pada saat mengurus izin itulah, akan ditentukan apakah boleh untuk permukiman. Nah, ter-gantung nanti, apakah memang pantas di daerah ini di bangun permukiman,” tambahnya.

Kalau dilahan pertanian hendak dibangun perumahan,

jelasnya, harus dialihfungsikan terlebih dahulu ke lahan pem-bangunan.

“Semestinya, pengembang atau pemilih lahan dahulu mencari informasi tentang ke-beradaan potensi lahan yang ada di sini. Sebab berdasarkan infor-masi dari PU Cipta Karya, bahwa lahan ini masuk lahan produktif-pertanian, sehingga tidak ada perumahan di daerah ini,” pa-parnya.

Sementara Kasi Operasional Lapangan Satpol PP Kabupaten Sumenep, Moh. Shaleh, men-gungkapakan, pihaknya hanya bertugas sebagai eksekutor. “Em-pat titik lokasi yang kami henti-kan aktivitasnya, karena selain tidak mengantongi izin, bangu-nan itu sudah menyalahi aturan Perda Nomor 12 Tahun 2013 ten-tang RTRW,” tegasnya.

Ketika ditanya lebih jauh jika pemilik masih mangkal melan-jutkan pembangunan, pihaknya akan kembali menegur. “Jika masih tetap, maka sanksi lain

yang lebih berat akan diterima oleh pemilih. Bahkan akan dise-gel,” tambahnya.

Sementara, Kasi Pemban-gunan PU Ciptra Karya, Hendra Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya masih belum bisa me-mastikan apakah daerah itu lay-ak masuk kawasan perumahan atau tidak. “Hal tersebut nanti berdasarkan dari rencana detail tata ruang kota (RDTRK).

Namun, Hendra memastikan bahwa pihaknya sudah melaku-kan beberapa usaha-usaha, salah satunya sudah membentuk pola ruang sesuai dengan Perda RTRW dan kondisi tata ruang di Sume-nep.

“Makanya, sementara ini kami masih belum mengata-kan bahwa ini apakah daerah perumahan atau memang dae-rah pertanian. Nanti tunggu saja prosesnya. Tetapi yang jelas, pe-rumahan ini telah melanggar UU, sebab tak mengantongi surat izin bangunan,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

Pembangunan Perumahan DihentikanSelain Tak Mengantongi Izin, Diduga Menyalahi Perda

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep meng-hentikan paksa aktivitas pembangunan perumahan di Kota Sumekar. Aktivitas pembangunan yang dihentikan karena tidak mengantongi izin meski sudah beberapa kali ditegur.

SUMENEP - Firtiah, warga Desa Lapa Daya, Kecamatan Dungkek, mengaku kecewa dengan pelayan-an yang diberikan pihak kepoli-sian. Laporannya terkait kekerasan dalam rumah tangga sekitar enam bulan yang lalu hingga saat ini tidak kunjung diproses.

“Saya sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak kepolisian. Masak saya harus disuruh ke sana kemari untuk men-gurus kasus KDRT ini. Awalnya saya melapor ke Unit PPA, kemudian diminta untuk menghadap ke unit Tipikor. Pasca itu diminta lagi untuk melapor ke unit Pidum. Kasus ini mau diproses atau memang mau dipersulit,” katanya kecewa.

Kasus KDRT tersebut berawal saat suaminya bekerja di luar nege-ri dan ia ditinggal di rumah. Setelah sekian lama tak menjalin komuni-kasi dengan suaminya, sang suami dikabarkan sudah menikah lagi.

Tak puas dengan pemberitaan miring itu, Fitriah lantas meminta suaminya untuk bertanggung jawab dan menuntut haknya berupa pem-berian nafkah. Sayangnya, bukan nafkah yang diterima tapi malah suaminya menggugat cerai ke Pengadilan Agama Sumenep.

Namun, majelis hakim tidak mengabulkan gugatan tersebut. Putusan pengadilan agama meme-nangkan Fitriah. Namun demikian, dirinya hingga kini tak kunjung me-nerima haknya berupa pemberian nafkah sesuai putusan pengadilan berupa surat pernyatan damai.

Merasa haknya tidak dipenuhi, Fitriah melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep. Sayangnya, laporan itu tak kunjung ditangani pihak kepolisian. Saat dikonfirmasi, Kabag Ops Polres Sumenep melalui saluran teleponnya tidak memberi-kan tanggapan.

=ALI RIDHO/MK

Polisi BelumMenjadi Pelindung

Korban (kanan) meninggalkan Mapolres Sumenep usai melapor-kan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa dirinya.

STOP. Petugas dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (B2PT) bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan PU Cipta Karya Sumenep saat memasang plang penghentian kegiatan pembangunan perumahan yang tidak mengantongi izin, Rabu (15/1)

Page 19: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III CSumenep

Puhulan perahu yang ditam-batkan di Pelabuhan Bintaro, Rabu (15/1) selain milik nelayan setempat juga milik nelayan dari

Desa Pasean Kabupaten Pame-kasan, Desa Pasongsongan Ke-camatan Pasongsongan, Desa Slopeng Kecamatan Dasuk, dan

Desa Legung Kecamatan Batang-batang, Sumenep.

Dumaiaya (50), warga Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, mengatakan, dari puluhan pera-hu tersebut kebanyakan sudah dua hari bersandar di pelabuhan. ”Ada yang sudah dua hari dan ada yang masih tadi malam baru nyampek di sini,” katanya, Rabu (15/1).

Pelayaran Lebih Baik Ditunda

BMKG: Kecepatan Angin Mencapai 45 km/jam

Salah satu pemilik perahu tersebut, Asmuni (35), mengata-kan, dirinya tidak berani melaku-kan pelayaran, karena perahunya dikhawatirkan terguling akibat kencangnya angin dan besarnya ombak. ”Kami terpaksa tidak berlayar sampai cuaca kembali normal,” ungkap nelayan desa se-tempat.

Aktivitas sehari-hari diri-nya hanya membersihkan air yang masuk ke perahunya. “Un-tuk mengisi waktu, kami hanya membersihkan perahu saja sam-pai cuaca kembali baik,” terang-nya.

Petugas BMKG Kalianget, Endriyono, menjelaskan, cuaca ekstrem merata di Kabupaten Sumenep. "Untuk Masalembu, ketinggian ombak mencapai 4 meter. Untuk perairan Kangean mencapai 3,5 meter. Dan perairan Kalianget-Jangkar berkisar 2,5 meter. Sedangkan untuk kecepa-tan angin mencapai 45 km/jam," jelasnya.

Cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi hingga lima hari ke depan. "Kami imbau bagi nelayan untuk sementara waktu ini tidak melaut, karena itu sa-ngat membahayakan terhadap keselamatan,” sarannya.

Selain nelayan, kapal yang biasa melayani transportasi antar kepulauan juga disarankan untuk sementara waktu tidak berlayar. ”Kami juga mengimbau agar se-mua operator pelayaran berkoor-dinasi dengan Syahbandar se-belum memberangkatkan kapal, karena cuaca sekarang ini ter-golong membahayakan pela-yaran," ujarnya.

Secara terpisah, Syahbandar Kalianget, Fajar Sidik, mengata-kan, pihaknya telah menerima pemberitahuan dari BMKG terkait cuaca buruk yang kembali terjadi. Karena itu, pihaknya meminta agar seluruh pelayaran ditunda hingga cuaca membaik.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP – Cuaca di perairan Sumenep kembali eks-trem. Akibatnya, aktivitas nelayan yang biasa melaut lumpuh, bahkan sebagian nelayan dari daerah lain terpaksa harus menambatkan perahunya di Pelabuhan Bintaro, Desa Longos, Kecamatan Gapura.

BERSANDAR. Nelayan meninggalkan perahunya usai membersihkan, Rabu (15/1) di Pelabuhan Bintaro, Desa Longos, Kecamatan Gapura.

SUMENEP – Kantor Kemen-terian Agama (Kankemenag) Sumenep dan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat terkesan saling lempar tanggung jawab untuk mengusut dugaan penyimpan-gan bantuan transportasi guru raudlatul atfal yang terjadi di RA Nurus Shabah Desa Daramista, Kecamatan Lenteng.

Ketua Yayasan Al Abror Aswir, beberapa waktu lalu mengeluhkan bantuan yang di-distribusikan disdik tersebut. Pasalnya, yang menerima ban-tuan sebesar Rp 900.000 itu tidak lagi tercatat sebagai guru RA Nurus Shabah.

Kabid Ketenagaan Disdik Sumenep, Fajarisman, menga-takan, disdik tidak punya we-wenang terkait bantuan tersebut karena hanya sebatas menyalur-kan saja.

”Kami sebagai penyalur saja. Kalau masalah kevalidan data itu silakan ke Sekretaris saja,” tim-palnya.

Data penerima bantuan terse-but memang dari Kankemenag Sumenep. Kasi Pekapontren Kankemenag, Mustamik, menje-laskan, data yang diberikan itu merupakan data mentah yang masih perlu diverifikasi ulang.

”Data itu diberikan bukan lantas harus dijadikan patokan utama. Karena kami sendiri tidak bisa menjamin data itu merupa-kan data yang paling benar, se-hingga harus diverifikasi ulang,” jelasnya.

Untuk meminimalisir ke-mungkinan tidak tepatnya sasa-ran, disdik, menurutnya, harus melakukan verifikasi ulang sebe-lum disalurkan kepada penerima.

”Nah, itu sudah menjadi tang-gung jawab Disdik. Kami hanya bisa membantu data awal saja,” ungkanya.

Dirinya tidak heran jika dalam distribusi bantuan tersebut ter-jadi penyimpangan, jika tidak di-lakukan verifikasi ulang.

=JUNAEDI/MK

Kankemenag-Disdik, Lempar BatuSembunyi Tangan

Data itu diberikan bukan lantas harus dijadikan pato-

kan utama.”

MustamikKasi Pekapontren

Kankemenag

SUMENEP – Ketua Ikatan Peni-lik Indonesia (IPI) Sumenep Mur-salim mengatakan, hingga akhir tahun lalu jumlah buta aksara di Kota Sumekar masih mencapai 97.124 orang, atau tertinggi kedua se-Jawa Timur. Untuk menyuk-seskan gerakan buta aksara pada 2015, pemkab melakukan gerakan penuntasan buta aksara.

Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi gera-kan untuk memberantaskan buta aksara. Konsolidasi melalui wadah tersebut diintensifkan untuk me-

nuntaskan buta aksara.Ketua Forum PKBM Kincu AD

mengatakan, kemajuan pembela-jaran buta aksara mengalami pe-ningkatan yang sangat signifikan melalui forum tersebut. Peningkat-an itu, kata Kincu, tidak lepas dari kesungguhan pihak PKBM sendiri dalam memberantas buta aksara. Sebab untuk mendata warga buta aksara saja untuk daerah dipegu-nungan dan kepulauan diperlukan kerja keras.

Pihak pengurus PKBM dalam mendata warga harus menyisir desa

berhari-hari lamanya. Langkah itu belum lagi ketika akan mendis-tribusikan buku modul yang akan menjadi penuntun pembelajaran KF atau tutor. “Karena buku modul penting untuk menyeimbangkan antar PKBM dalam hal pembelaja-ran di setiap PKBM,” kata Kincu.

Ketua PKBM Al-Khairat Guluk-Guluk Syamsul mengatakan, mi-nat tinggi warga pedalaman dalam mengikuti pembelajaran buta ak-sara karena tidak lepas dari keingi-nan mereka untuk tahu.

=ADV/SYAMSUNI

PKBM Bertekat Tuntaskan Buta Aksara

Page 20: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III D SumenepD

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumenep, Miftakhur-rahman, menjelaskan, menje-lang pemilu memang rentan anggota DPRD yang kembali menjadi caleg tidak masuk. Le-bih sibuk mengurus konstituen untuk kembali terpilih hingga melalaikan tugas sebagai wakil rakyat.

"Kami hanya mengantisipasi saja, terutama di Februari dan Maret. Bisa jadi tingkat kerajinan anggota makin berkurang, kare-na pelaksanaan pemilu legislatif makin dekat. Anggota mungkin saja akan lebih sibuk meng-galang dukungan di bawah," ka-

tanya, Rabu (15/1).Pihaknya telah berkoordi-

nasi dengan pimpinan fraksi dan DPRD Sumenep, guna mengan-tisipasi anggotanya membolos.

"Tidak ada alasan bagi anggota DPRD bolos, meskipun untuk ke-pentingan pemilu. Anggota de-wan itu tidak boleh meninggal-kan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat," tegasnya.

Kata Politisi PPP itu, BK te-rus memantau tingkat kehadir-an anggota dewan dalam rapat, terutama rapat paripurna. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2013, BK berhak mereko-mendasi pergantian antar waktu (PAW) jika terdapat anggota DPRD tidak menghadiri sidang paripurna sebanyak enam kali berturut-turut tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami akan terus mengawasi tingkat kehadiran anggota DPRD. Kalau sering bolos, ya pasti akan dapat sanksi sesuai aturan yang berlaku. Sanksi paling berat yakni rekomendasi PAW," ungkapnya.

=JUNAEDI/MK

JELANG PEMILU

Kinerja Dewan dalam Pantauan BKSUMENEP - Badan Kehormatan DPRD Sumenep mengintensifkan pemantauan terhadap anggota DPRD setempat. Menjelang pemilihan umum anggota legis-latif 9 April nanti, sebagian anggota dewan yang kem-bali menjadi caleg mulai sibuk berkampanye.

SUMENEP - Menjamurnya bangunan perumahan yang tidak mengantongi izin karena payung hukum yang mengatur tentang ruang terbuka hijau ikut memicu. Untuk menghentikan maraknya perumahan liar yang beropera-si di lahan-lahan produktif perlu ditopang peraturan yang kuat dan lebih spesifik.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Baleg DPRD Sumenep Mo-hammad Husin. Menurutnya, jika payung hukumnya tidak menga-tur secara spesifik, kecenderun-gan pembangunan perumahan di zona terlarang seperti lahan produktif akan sulit memberikan solusi. Selama ini memang ha-nya ada Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Sementara per-aturan yang lebih teknis dari itu akan diatur dalam Perda RTDRK.

“Turunan dari Perda tentang RTRW, ya berupa RTDRK (Renca-na Detail Tata Ruang Kota). Sebe-lum Perda RTDRK belum tuntas, maka akan semakib banyak la-han pertanian yang akan berubah menjadi areal perumahan. Bukan-nya sawah ditanami padi, namun justru akan ditanami peruma-han,” ujarnya, Rabu (15/1).

Saat ini, pembahasan Perda RTDRK sedang menggelinding di kalangan dewan. Jelas Husin, baleg akan segera membahas RTDRK karena hal itu sudah di-masukkan dalam prolegda (prog-ram legislasi daerah). Pihaknya

memastikan, Perda RTDRK akan menjadi prioritas pembahasan di-kalangan baleg untuk ditetapkan sebagai perda.

Politisi PKNU ini menjelas-kan, ada arah yang jelas bagaima-na RTRW yang mengatur secara umum itu harus diperhatikan dalam RTDRK. Jika pun sudah berupa draf maka pembangunan perumahan itu harus dihentikan. Dan izin-izin perumahan yang sudah diterbitkan dengan adanya Perda RTDK nantinya, maka pe-rumahan itu akan melanggar RT-DRK.

“Itu kita akan proteksi betul, agar lahan produktif tidak sema-kin tergerus pertumbuhan pe-rumahan yang semakin marak. Sebab, perumahan yang sudah pernah mengantongi izin bisa jadi dengan terbentuknya RTDRK akan terancam. Sepeti peruma-han baru di sebelah barat Termi-nal Arya Wiraraja, awalnya lahan produktif itu minta diamankan, ternyata belakangan sudah diban-gun perumahan,” katanya kesal.

Sementara Kasi Ops Satpol PP Moh Saleh mengatakan, un-tuk sementara pihaknya masih fokus dengan perumahan yang tidak megantongi izin. Sehingga pihaknya dengan tim kabupaten bergerak untuk menghentikan ke-giatan pembangunan perumahan di lahan pertanian tersebut ka-rena sudah jelas-jelas melanggar Perda RTRW.

=ALI RIDHO/MK

PERUNDANG-UNDANGAN

Dewan Rancang RDTRK

Tidak ada alasan bagi ang-gota DPRD bolos, meski-pun untuk kepentingan

pemilu.”

MiftakhurrahmanKetua BK DPRD Sumenep

Syarat:• Priaatauwanita,diutamakanbelummenikah• Mampumengilustrasikangambarsesuainaskah• Kreatifdanimajinatif• Mampubekerjadibawahtekanan• Dapatbekerjadalamtimmaupunindividual

MenguasaiCorel DrawAdobe Photoshop Adobe Illustrator

Kirimkansegeralamaran,CV&portofolioAndakeRedaksiKoranMaduraJalanAdirasa07KolorSumenepTelp.(0328)6770024

Harian Koran Madura membutuhkan Kartunis/Ilustrator

KESEMPATAN BERKARIR

KORAN MADURA

Anda Ilustrator Kami?

PEMANTAPAN PENGAMANAN PEMILU. Personel Brimob Polda Aceh membentuk formasi untuk menangani huru hara pada latihan pemantapan pengamanan pemilu legislatif dan pilpres 2014 di Mapolda Aceh, Banda Aceh, Rabu (15/1). Polda Aceh menyiapkan sekitar 9.000 personil untuk mengamankan pesta demokrasi tersebut.

Page 21: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III EPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA EKAMIS 16 JANUARI 2014 No. 0281 | TAHUN III

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Pamekasan, Agus Mulyadi mengatakan salah satu kendala dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pajak ho-tel, rumah kos dan rumah makan adalah minimnya kesadaran wa-jib pajak untuk membayar tampa harus ditagih.

“Kami harus menerjunkan petugas untuk melakukan penagi-han secara langsung. Ini kurang efektif, karena petugas yang se-mestinya menyelesaikan tugas di kantor, harus ke lapangan,” ka-

tanya.Ia mengakui secara umum

perolehan pajak dari sektor per-hotelan, rumah kos dan rumah makan pada tahun lalu melebihi target. Namun, hal itu dicapai bu-kan karena kesadaran dan sikap proaktif para wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban mereka, melainkan karena penagihan se-cara langsung.

Padahal, petugas yang dikirim untuk melakukan penagihan, tidak hanya menagih pajak, melainkan juga melaku-

kan penyadaran agar para wajib pajak itu tidak menunggu dit-agih untuk memenuhi kewajiban mereka.

Pada tahun 2013 lalu, dari targer Rp 103 juta untuk perole-han pajak dari sektor perhotelan dan rumah kos mencapai Rp 139 juta. Rinciannya dari 14 hotel di Pamekasan diperoleh pajak se-nilai Rp 95 juta dan sisanya Rp 44 juta dari pajak usaha tempat kos.

Untuk rumah kos yang dikena-kan pajak 10 persen oleh Pemer-intah Daerah adalah rumah kos yang memiliki sedikitnya 10 kamar. Penerimaan dari sektor tersebut mencapai Rp 20 juta.

Diakuinya aturan yang digu-nakan itu kerap dijadikan alasan untuk mengelabuhi petugas su-paya terhindar dari penarikan

pajak. Diantaranya menyiasati dengan memecah nama pemi-lik usaha kos sehingga jumlah kamar yang ada tidak mencapai jumlah kamar yang dikenakan pajak.

Sedangkan dari sektor rumah makan dan warung, pada tahun 2013 perolehan pajaknya men-capai Rp 1,6 miliar. Rinciannya dari 15 rumah makan (restoran) sebesar Rp 551 juta. Sedang pen-erimaan dari 19 warung dan us-aha catering mencapai Rp 1,04 miliar.

Tahun 2014 ini, target penda-patan dari sektor-sektor tersebut ditingkatkan. Selain peningkatan perolehan, Dispenda juga menar-getkan peningkatan kesadaran para wajib pajak dengan cara terus melakuan sosialisasi lang-sung maupun sosialisasi mela-

lui media. Sebetulnya, kata dia, di setiap tempat usaha itu sudah dipampangkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang kewajiban membayar pajak bagi para wajib pajak.

Ia mencontohkan di setiap warung telah dipampangkan bahwa para konsumen dikena-kan pajak sebesar 10 persen. Pa-jak yang harus mereka bayarkan itu, disetor melalui warung tem-pat mereka makan dan menyatu dengan harga makanan yang di-beli. “Kami berhadap pada tahun ini bukan hanya perolehan yang meningkat, melainkan juga ada peningkatan kesadaran, sehing-ga kami bisa memaksimalkan petugas yang kami miliki untuk menyelesaikan tugas yang lain,” katanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Wajib Pajak Memprihatinkan Target Pendapatan Pajak Justru DitinggikanPAMEKASAN – Kesadaran warga Kabupaten Pamekasan sebagai wajib pajak masih dinilai rendah dan perlu dit-ingkatkan. Indikasinya sangat jarang para wajib pajak itu yang bersikap aktif untuk membayar kewajiban mereka sebelum ada petugas yang melakukan penagihan.

PAMEKASAN - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Pamekasan berhasil menangkap 2 orang tersangka pelaku pencu-rian motor (curanmor) di wilayah hukum setempat. Keduanya Edi Baskara Mahardika Bin Ibnu Har-maji ( 26), warga Jl Gatot Koco, gang VI, Kelurahan Kolpajung Ke-camatan/Kabupaten Pamekasan dan Ari Guntur Budi Utomo Bin Mohammad Riadi, warga Dusun Laok Sumur, Desa Pangorayan, Proppo, Pamekasan.

Kedua tersangka ditangkap di tempat dalam waktu yang ber-beda. Edi Baskara Mahardika di-tangkap di Kelurahan Kowel pada Rabu (15/1) sekitar pukul 1.30 dan Ari Guntur Budi Utomo ditang-kap di Padakandangan, Sumenep, pada pukul 3. 00.

Keduanya merupakan spesia-lis curanmor. Dari keterangan tersangka, mereka sudah 15 kali melakukan aksi pencurian motor di berbagai tempat di Pamekasan, salah satunya milik warga Kelura-han Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Edi Baskara Mahardika men-gaku melakukan aksi pencurian motor karena ajakan temannya, Fauzan, yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu. Ia enggan menjelaskan hasil penjualan mo-tor hasil curian itu termasuk tidak menyebutkan penadah motor cu-

riannya. “Saya hanya diajak te-man, saya gak tahu dijual kemana.

Saya juga hanya mendapat bagian sedikit,” katanya.

Kasubag Humas Polres Pame-kasan AKP. Siti Maryatun menje-

laskan kedua tersangka tergolong licin dan selalu lepas dari buruan petugas yang hendak menangka-pnya. Petugas baru bisa menang-kap keduanya dua tahun kemu-dian, setelah menerima informasi dari masyarakat.

Saat hendak dilakukan pen-angkapan, kedua tersangka masih sempat melakukan upaya per-lawanan kepada aparat. Karena terdesak, polisi akhirnya men-embak kedua tersangka hingga berhasil dilumpuhkan. Kedua ter-sangka mengalami luka tembakan pada betis kanan.

“Tersangka ini tergolong licin karena sudah dua tahun menjadi DPO. Ia selalu lolos dari kejaran aparat hingga akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan peluru ka-rena masih melakukan perlawa-nan,” katanya.

Kedua tersangka saat ini masih diamankan di Mapolres Pamekasan untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka akan dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 ta-hun penjara.

Maryatun menegaskan pihaknya masih akan terus mengembangkan kasus ini, untuk mengetahui keterlibatan pihak-pihak lain. Sebab sampai kini ter-sangka belum menyebut penadah motor hasil curiannya.

=ACHMAD FAUZI M/RAH

PENCURIAN

Pelaku Dilumpuhkan

Page 22: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III F PAMEKASAN

PAMEKASAN - Bupati Pame-kasan Achmad Syafi’i melihat langsung satu persatu korban bencana angin puting beliung di Proppo. Bupati datang did-ampingi pejabat lainnya untuk memberikan bantuan kepada korban yang tertimpa musibah di daerah tersebut, Senin (13/01) lalu.

Salah satu warga Dusun Ten-gah Desa Badung Kecamatan Proppo, Tasip (35) menceritakan saat kejadian itu ketiga anaknya terlelap tidur, sementara dirinya sedang memenuhi undangan maulid nabi. Untung beberapa saat sebelum reruntuhan men-impanya, ketiga anaknya telah dibawa ke surau yang terletak di halaman rumahnya.

Tasip juga menceritakan

dapur dan rumah beserta isinya, yang rusak berantak tanpa ada sisa. Karena itulah dia berharap pemerintah daerah bisa mem-bantu meringankan beban un-tuk perbaikan rumah dan mem-beli sebagian peralatan dapur dan rumahnya yang sudah rusak tak bisa digunakan lagi.

Melihat kenyataan itu, Bu-pati Pamekasan Achmad Syafi’I menyampaikan bantuan sem-bilan bahan pokok. Sementara mengenai bantuan berupa uang nominal, pihaknya masih akan menunggu hasil pendataan tim. Bupati berterimakasih ke-pada warga kecamatan Proppo, yang saling bahu membahu menolong sesamanya yang tertimpa musibah. Gotong ro-tong semacam itu perlu dicon-

toh dan terus dilestarikan oleh masyarakat, karena merupakan suatu kebajikan yang diperin-tahkan agama.

Pelaksana tugas Camat Proppo Abd. Sukkur menga-takan di Proppo ada tiga desa yang menjadi korban angin put-ing beliung. Di Desa Badung 17 rumah roboh, Desa Srambah 1 dapur roboh, dan Desa Tattagoh 3 rumah rusak parah. Sedan-gkan di Desa Pangbetoh yang juga dihantam puting beliung, ternyata tidak ada rumah yang roboh. Kerugian diperkirakan mencapai Rp350 juta, den-gan rincian kerugian ekonomi Rp200 juta dan kerugian rumah roboh diperkirakan mencapai Rp 150 Juta.

=FAKIH AMYAL/RAH

SEREMONIAL

Bupati Memberi Bantuan Terhadap Korban Bencana

Padahal, hasil kesepatan anta-ra ketua Paguyuban Kompas MPU se-Madura saat dengar pendapat di Komisi A DPRD Pamekasan be-berapa waktu lalu, para sopir MPU sepakat akan mengikuti semua aturan pemerintah tentang lalu lintas, asalkan MPU diperbole-hkan masuk kota.

Salah satu sopir MPU jurusan Pamekasan-Kamal Bangkalan, Abdurrahman mengaku sangat gembira atas diperbolehkanya MPU masuk kota. Namun saat disinggung mengapa menurunk-an dan menaikkan penumpang di perempatan Jalan Amin Jakfar, sopir ini mengakui bahwa tinda-kan tersebut salah.

Abdurrahman mengaku sopir MPU yang menurunkan penump-ang bukan di terminal menjadi keinginan penumpang. Sehingga semua sopir harus mengikuti per-mintaan penumpang. “Nanti saya ajak teman-teman untuk tidak menurunkan dan menaikkan pe-numpang di tempat selain termi-

nal,” ujarnya.Diperbolehkannya sopir MPU

masuk kota tersebut, kata Abdur-rahman, sangat membantu pen-dapatan para sopir MPU dan da-pat membantu para penumpang, khususnya para siswa dan guru. “Satu hari saja MPU mogok, ban-yak penumpang keteteran,” ung-kapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komonikasi, dan Informatika Pemkab Pame-kasan, Moh. Zakir menyayang-kan para sopir MPU yang masih nakal dan tidak mematuhi aturan pemerintah. Padahal, Dishub-kominfo sudah menyiapkan ram-bu-rambu yang melarang MPU menaikkan dan menurunkan pe-numpang tersebut.

Moh. Zakir mengatakan di-rinya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melaku-kan tindakan tegas kepada MPU, yang melanggar aturan lalu lintas tersebut. “Yang berhak melaku-kan penilangan adalah kepolisian,

kami hanya menyiapkan rambu larangan,” jelasnya.

Zakir juga belum memberikan kepastian sampai kapai Perbub nomor 15 Tahun 2010 akan ter-laksana. Karena saat ini pihaknya masih akan menyampaikan as-pirasi para sopir MPU tersebut, kepada Bupati Pamekasan Ach-mad Syafi’i dan akan melengkapi pemenuhan fasilitasnya. “Pada saatnya nanti perbub tersebut pasti akan terlaksana,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Paguy-uban Kompas MPU se-Madura, Nurrahman mengatakan sejak awal sudah mengancam akan me-lumpuhkan transportasi Madura,

jika perbub tersebut tetap diterap-kan. Menurutnya, perbub tersebut selain merugikan sopir MPU, juga dianggap akan merugikan para penumpang. Karena biaya trapos-rtasinya akan meningkat,waktu akan tersita, apalagi penyediaan fasilitas berupa angkutan kota (angkot) di Pamekasan masih ter-batas.

Pamekasan, kata Nurrahman, adalah jantung transportasi ma-dura. Jika di Pamekasan MPU di-larang masuk kota, maka secara otomatis akan merugikan sopir MPU se- Madura. “Kalau dilarang biasanya siswa dan guru cukup mengeluarkan biaya Rp 1000. Jika

perbub tersebut diterapkan, siswa dan guru harus mengeluarkan Rp 5 ribu, kasihan dong mereka,” ucapnya.

Menurut Nurahman Pame-kasan tidak sama dengan Sura-baya, Malang, Bandung, dan Jakarta. Pamekasan hanyalah Kota kecil, yang jumlah penump-angnya tidak seberapa. Sehingga sangat tidak memungkinkan per-bub tersebut di terapkan.”585 MPU sudah sepakat tidak akan beroperasi jika perbub dipaksa-kan sehingga kejadian 2005 akan kembali terjadi di Pamekasan,” katanya.

=FAKIH AMYAL

Sopir MPU Masih Berulah Padahal Sudah Dibebaskan Masuk KotaPAMEKASAN - Sekalipun dibiarkan masuk kota, sejum-lah sopir Mobil Penumpang Umum (MPU) di Pamekasan masih ada yang nakal dan tidak mematuhi aturan perun-dang-undangan. Mereka menaikkan dan menurunkan penumpang seenaknya, tidak di terminal, melainkan di tempat-tempat yang dilarang oleh pemerintah, dianta-ranya di perempatan Jalan Amin Jakfar, Jalan Trunojoyo, dan Jalan R. Abdul Aziz. Akibatnya jalan di sepanjang jalan tersebut terganggu dan macet.

PAMEKASAN

Page 23: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III GPAMEKASAN

Ada yang diterima masu-kanya, ada pula yang tidak

diterima. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B

DPRD Pamekasan, Fathor-rahman yang bertindak

sebagai Pimpinan sidang RUDP Raperda penyeleng-

garaan hiburan, pentas seni, dan budaya menyata-kan pembahasan tersebut

hampir tuntas, tinggal beberapa redaksi yang mengalami perubahan.

Sementara mengenai sub-tansinya sudah tuntas.

Menurut pihak RSUD limbah medis di rumah sakit tersebut aman meskipun dibuang ke parit dan berdekatan dengan sungai. Sebab, sebelum dibuang, limbah tersebut telah dilakukan pengo-lahan.

Limbah rumah sakit terbe-sar di Madura itu dibuang mela-lui sebuah saluran ke parit yang berfungsi sebagai serapan. Letak parit pembuangan limbah me-dis itu di bagian belakang rumah sakit milik Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Pamekasan itu, berdekatan dengan sungai yang mengalir di sebelah utara rumah sakit.

Menurut Wakil Direktur Bagain Umum dan Keuangan RSUD, Daeng Ali Taufiq, sebelum dibuang ke parit yang telah dis-iapkan, limbah medis itu telah dilakukan pengolahan sesuai standar yang ditentukan. “Lim-bah sudah menggunakan sistem pengolahan yang dapat diper-tanggungjawabkan. Jadi, walau berdekatan dengan sungai, tidak akan bermasalah karena limbah itu sudah dalam kondisi steril. Bahkan, meski langsung ke sun-gai, kami menjaminnya aman,” katanya.

Daeng menjelaskan lim-bah medis di RSUD itu ada dua macam, yaitu limbah cair dan limbah padat. Keduanya diolah dengan menggunakan sistem

pengolahan limbah yang berbeda. Untuk limbah cair menggunakan mesin ipal (instalasi pengolahan air limbah). Sedang limbah padat diolah dengan mesin pembakaran (incinerator).

Pada limbah cair, dari semua saluran air yang berada di ru-mah sakit itu mengalir ke ipal. Di tempat itu semua limbah akan melalui proses pengola-han. Sebelum dibuang ke parit, air tersebut dimasukkan ke parit awal yang didalamnya terda-pat ikan. Ikan-ikan itu sebagai detektor untuk mengukur kea-manan air. Dengan indikasi, jika ikan yang ada itu tetap hidup, maka air yang telah diolah itu aman dari pencemaran lingkun-gan. Namun sebaliknya jika ikan itu mati, maka limbah air itu kembali dimasukkan ke ruang ipal untuk diolah ulang.

Sementara, untuk limbah padat seperti spet (alat suntik) dan bekas infus, akan dibakar dengan menggunakan incinera-tor (alat pembakar). Setiap hari, semua bekas bahan medis itu di-kumpulkan, kemudian diangkut dan dimasukkan kedalam mesin tersebut. Setelah libah padat itu hancur, sisa limbahnya tidak langsung dibuang karena masih berdampak pada pencemaran lingkungan. Tetapi, limbah itu di-kumpulan dangan dimasukkan ke dalan drum. Setelah semua drum

penuh, limbah itu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) khusus medis menggunakan truk khusus.

“Di sini belum ada tempat un-tuk membuang sisa pembakaran limbah medis padat. Jadi kami kirim ke Jawa Barat, karena baru di sana yang ada TPA khusus sisa pembakaran limbah medis,” ung-kapnya.

Daeng menambahkan sisa pembakaran yang dihasilkan oleh RSUD setempat tidak begitu banyak. Hal itu dapat dilihat dari pengiriman yang sampai saat ini hanya melakukan pengiriman satu tahun sekali.

Forum Komunitas Hijau Ram-pak Naong Pamekasan meminta pemerintah setempat memben-tuk tim khusus untuk memantau pengelolaan limbah medis terse-but. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kelalaian yang beraki-bat pencemaran dan penyebaran penyakit menular ke lingkungan sekitar.

Wakil Ketua FKH, Bach-tiar Sudamar mengatakan ke-beradaan tim pemantau itu bu-kan untuk mengawasi rumah sakit, namun sebagai mitra lembaga pelayanan kesehatan itu dalam hal mengawasi pen-gelolaan limbahnya. “Ini sangat penting untuk sebuah peran ser-ta masyarakat dalam ikut serta mengawasi hal-hal yang me-mungkinkan berdampak negatif pada lingkungan. Sehingga tim itu bisa memberi masukan selain juga melakukan pengawasan,” kata Bachtiar.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Limbah Medis DiintaiPimpinan RSUD Pastikan Aman bagi LingkunganPAMEKASAN – Merasa limbah medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan rawan dipermasalahkan, Pimpinan RSUD itu pun angkat bicara.

AIR BERBUIH DARI KALIMAS. Foto dari udara, air bercampur buih mengalir dari Kalimas menuju bozem Morokrem-bangan, Surabaya. Kualitas air Kalimas mengalami penurunan akibat limbah industri dan limbah rumah tangga warga yang masih membuang sampah organik dan non organik ke sungai.

PAMEKASAN – Pemba-hasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Hiburan, Pentas Seni, dan Budaya Pamekasan hampir tuntas. Itu terungkap pada Rabu (15/01), saat Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah menggelar rapat umum dengar Pendapat Rancangan Peraturan Daerah tentang Hiburan dan Kese-nian Pamekasan, yang meli-batkan pemerintah, penggiat seni, Majelis Ulama’ Indone-sia, organisasi keagamaan, dan Forum Lembaga Swadaya Pamekasan, yang berlangsung di Ruang Sidang Paripurna DPRD Pamekasan.

Menurut Sekretaris Daerah Pemkab Pamekasan, Alwi Beik, rapat dengar pendapat itu mer-upakan keputusan akhir dari pembahasan raperda tersebut. Selanjutnya hanya perubahan redaksional saja dan disahkan menjadi perda. Sehingga pasca keputusan tersebut, nantinya tidak ada protes dari berbagai pihak tentang keberadaan per-da hiburan.

“Pemkab sudah mengun-dang semua pihak, mulai dari penggiat seni, LSM, ormas Is-lam, MUI, pengamat hukum, untuk menyamakan persepsi, agar raperda tersebut sece-patnya disahkan menjadi per-da,” kata Alwi.

Menurutnya, jika pem-bahasan raperda tidak sece-patnya disahkan menjadi perda akan berpengaruh terhadap penggiat seni di Pamekasan. “Kasian penggiat seni yang merasa potensinya dibelenggu, kalau tidak secapatnya perda ini disahkan menjadi perda,” ucapnya.

Selama pembahasan rap-erda tersebut, kata Alwi, pemerintah sudah merang-kul masukan dan usulan redaksional dari berbagai elemen organisasi kesenian maupun keislaman di Pame-kasan. Ada yang diterima masukanya, ada pula yang tidak diterima. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Fathor-rahman yang bertindak se-bagai Pimpinan sidang RUDP Raperda penyelenggaraan hiburan, pentas seni, dan budaya menyatakan pemba-hasan tersebut hampir tun-

tas, tinggal beberapa redaksi yang mengalami perubahan. Sementara mengenai sub-tansinya sudah tuntas.

Pembentukan Perda ten-tang Penataan Pentas Hiburan itu dimaksudkan agar semua jenis pementasan hiburan di Kabupaten Pamekasan sesuai dengan konsep Islam, sesuai penerapan syariat Islam mel-alui program Gerakan Pem-bangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).

Menurut Fathor gagasan membuat Perda tetang Pe-nataan Pentas Hiburan di Kabupaten Pamekasan ini sebenarnya merupakan ga-gasan DPRD Pamekasan den-gan berbagai pertimbangan. Pertama, karena sejauh ini belum ada landasan hukum yang menjadi pijakan Pemkab Pamekasan dalam menolak berbagai jenis hiburan di Ka-bupaten Pamekasan. Kedua, di Pamekasan sendiri sering ada kasus penggagalan pe-mentasan hiburan, padahal di satu sisi, masyarakat membu-tuhkan hiburan.

Hal lainnya yang men-jadi pertimbangan DPRD Pamekasan menggagas Per-da tentang Penataan Pentas Hiburan di Kabupaten Pame-kasan adalah adanya pentas hiburan, maka geliat ekono-mi rakyat Pamekasan akan lebih baik.

=FAKIH AMYAL/RAH

PENERAPAN SYARIAT ISLAM

Pembahasan Raperda Hiburan Hampir Tuntas

Page 24: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III H PAMEKASAN

Sejumlah tim penyidik kasus tersebut didampingi tim audi-tor dari Balai Pengamatan Fasili-tas Kesehatan (BPFK) Surabaya yang mengaudit pengadaan alkes tersebut melakukan pengecekan langsung peralatan medis terse-but di RSUD untuk mengetahui kesesuaian spesifikasinya dengan dokumen pengadaan.

Terlihat mereka melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang hasil pengadaan tahun

2010 lalu itu mulai dari merek, jenis, dan spesifikasinya hingga ke sejumlah ruangan. Mereka didampingi Kepala Bidang Pe-layanan Kesehatan RSUD, Saleh Salahadi.

Kasubag Humas Polres Pame-kasan, AKP Siti Maryatun melalui Kanit Idik Tindak Pidana Korupsi (tipikor), Iptu Achmad Sholeh mengatakan kedatangannya ke rumah sakit untuk memeriksa alat-alat yang pengadaannya di-

duga bermasalah.“Kami dibantu oleh tim BPFK

untuk mengetahui spek alat-alat itu untuk melihat kesesua-ian dengan harganya, Setiap alat hasil pengadaan tahun 2010 akan diperiksa satu persatu,” katanya.

Sejauh ini ia mengaku be-lum bisa menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut, karena hasil pengecekan lapangan itu masih akan dilakukan analisa un-tuk mengetahui apakah barang-barang tersebut sesuai dengan dokumen pengajuan atau tidak. Jika spesifikasi dan jenis barang tersebut tidak sesuai, maka akan dilakukan kajian untuk memas-tikan apakah terjadi pelanggaran yang mengarah pada kasus ko-

rupsi dan kemungkinan adanya kerugian negara dalam kasus itu. “Hasilnya belum diketahui karena masih akan dianalisa. Pengecekan ini baru dilakukan,” jelas dia.

Sholeh tidak berani memasti-kan kapan hasil audit faktual itu akan diketahui dan bisa dipub-likasi. Sebab hal tersebut ber-gantung dari proses analisa baik oleh tim penyidik Polres maupun BPFK.

Ada delapan item alkes yang akan diperiksa. Waktu yang dibu-tuhkan untuk pemeriksaan itu sekitar satu pekan. Namun jika ja-tah waktu yang direncanakan itu masih kurang, Polres akan mem-inta tambahan waktu hingga selu-ruh pemeriksaan selesai.

Penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alkes itu me-mang terkesan cukup rumit kare-na melibatkan instasi lain dalam penyelidikannya. Bahkan untuk mendatangkan tim dari BPFK, tim penyidik harus mengajukan sejak bulan Agustus tahun lalu.

Setelah pengecekan itu sele-sai, lanjut Sholeh, pihaknya akan membandingkan harga masing-masing peralatan dengan daftar barang dan harga dalam doku-men pengajuan sehingga diketa-hui harga yang sebenarnya serta perkiraan nilai kerugian negara dalam kasus tersebut.

Berdasarkan hasil penyidi-kan sementara ditemukan in-dikasi penyalahgunaan dalam proyek tersebut. Sebab terdapat pengurangan beberapa item ba-rang, yakni dari 10 item menjadi 8 item barang yang diadakan. Meski demikian, dalam kasus tersebut Polisi belum menentu-kan satu pun tersangka. Sebab, masalah tersebut harus didasar-kan pada hasil kajian yang ma-tang.

Tim penyidik juga masih akan melakukan gelar perkara untuk memastikan ada tidaknya keru-gian negara dalam kasus tersebut. Namun dengan temuan pengu-rangan item itu, pihaknya mem-perkirakan jumlah tersangka yang mungkin akan ditetapkan lebih dari satu orang. Mereka adalah pihak yang terlibat secara lang-sung pengadaan.

Untuk kepastiannya, jelas dia, masih menunggu setelah pemeriksaan secara menye-luruh termasuk oleh tim dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung kerugian negara. “Prosesnya masih panjang. Tapi kami akan berusaha agar proses ini tidak memakan waktu lama,” katanya.

Pada tahun anggaran 2010 lalu, RSUD Pamekasan mendapat kucuran dana untuk pengadaan alkes senilai Rp 4,25 miliar, dari APBN. Pada pengerjaannya ter-dapat kejanggalan-kejanggalan berupa pengurangan item barang yang diadakan.

Kasus tersebut mulai disidik Polres sejak 2012 lalu setelah di-laporkan salah satu organisasi kepemudaan setempat. Banyak kalangan yang menilai penanga-nan kasus tersebut jalan ditem-pat, karena selama dua tahun belum satupun tersangka yang ditetapkan.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Alkes Diduga Sarat KorupsiPenelusuran Polisi Diperkuat Tim BPFKPAMEKASAN – Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan mu-lai memeriksa kondisi alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo setempat yang pengadaannya dinilai berbau korupsi.

Page 25: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMI 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III IPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III ISAMPANGKORAN MADURA

Anggota Satuan Polisi Pa-mong Praja Sampang Suaidi di-duga dipukul anggota Komisi A tersebut saat menurunkan baliho caleg itu di Kecamatan Tambel-angan. Anggota Panwaslu Ahmad Rifto membenarkan insiden terse-but. Korban dan pelaku sempat menjalani mediasi di Mapolsek setempat.

“Saya tidak melakukan pe-mukulan terhadap Satpol PP, cuma dorong saja,” klarifikasi caleg Partai Gerindra dari dapil II itu, Rabu (15/1). Dirinya mengaku kesal terhadap aparat penegak perda tersebut karena saat men-urunkan baliho dirinya sampai merusak.

Menurutnya, sekalipun satpol PP dan panwaslu memiliki we-wenang untuk menertibkan alat peraga, namun jangan sampai mer-usak. “Kalau memang Panwaslu

dan juga Satpol PP akan melakukan penurunan baliho tidak seharusnya dirusak kan,” ia mempertanyakan perusakan baliho dirinya.

Kekesalan dirinya, lanjutnya, bukan karena menertibkan baliho dirinya, tapi karena sampai meru-sak. “Kalau memang diturunkan akan saya ikuti, tapi tidak boleh dirusak. Sebab, menurut peratu-ran boleh diturunkan dan tidak boleh dirusak,” jelasnya.

Usai menjalani mediasi di Mapolsek Tambelangan, Suaidi mengaku akan memproses peri-stiwa tersebut melalui jalur hu-kum. “Saya tidak mau dimediasi. Saya merasa diremehkan dan tersinggung. Ini kan tugas, dan yang saya turunkan itu karena melanggar aturan,” katanya (Ko-ran Madura, 15/1).

Pasal 335 KUHP

Menanggapi hal itu, Kapol-res Sampang AKBP Imran Ed-win Siregar melalui Wakapolres Kompol Faruk Afero mengata-kan, berkas laporan pemukulan yang dilakukan oleh oknum caleg Partai Gerindra terhadap Suaidi tersebut sudah masuk ke Polres Sampang. Pihaknya saat ini se-dang mendalami kasus tersebut

untuk selanjutnya dinaikkan ke proses selanjutnya.

”Saat ini kami sedang meng-kaji kasusnya berdasarkan lapo-ran yang masuk. Kemungkinan akan dijerat dengan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan,” katanya kepada sejumlah wartawan, Rabu (15/1).

Ditegaskannya, dalam kasus

ini pihak kepolisian akan tetap memproses secara hukum dan tidak akan memandang posisi pelaku meski saat ini masih aktif menjabat sebagai salah satu ang-gota DPRD Kabupaten Sampang. “Tetap diproses, meski anggota dewan (DPRD Sampang). Ini su-dah masuk ranah hukum. Jadi, tetap diproses secara hukum. Kalau nanti terbukti bersalah pasti ditindak sesuai undang-un-dang,” ujarnya.

Sementara Sekretaris DPC Partai Gerindra Agusni mengaku masih akan mempelajari kasus yang menimpa kadernya terse-but. Menurutnya, jika nanti ber-dampak terhadap citra Partai Gerindra, pihaknya akan melaku-kan tindak lanjut. Namun, jika itu hanya berdampak terhadap indi-vidunya maka yang bersangkutan akan diberi peluang untuk men-gatasinya sendiri.

“Saya pelajari dulu (kasus itu). Jika berdampak pada partai, ya Gerindra akan turun tangan. Jika hanya perorangan maka oknum itu yang akan menyelesaikannya,” terangnya. =RYAN HARIYANTO/ MIFTAHUL ULUM /MK

SAMPANG - Tanah seluas dua hektare milik Mat Bardi di Desa Sogien, Kecamatan Omben, dilaporkan ke polisi. Hosiah, orang yang mengaku ahli waris tanah tersebut, den-gan didampingi pengacaranya mendatangi Mapolres Sampang untuk mengajukan laporan tersebut, Rabu (15/1).

Pengacara pelapor, Adi Suhartono, menjelaskan, tanah tersebut awalnya memang diga-daikan oleh orangtua kliennya, namun saat ini tiba-tiba dimi-liki Mat Badri, warga setempat. Polisi diharapkan menjadi penengah dalam kasus sengketa tanah tersebut.

“Kita ke sini untuk melapor-kan penyorobotan tanah, karena klien saya ini yang mempunyai surat sahnya, dan yang terlapor ini suratnya juga ada tapi hanya keterangan kades,” ucapnya di

mapolres. Laporan ini merupa-kan yang kedua, setelah sekitar 6 bulan yang lalu telah menda-tangi mapolres.

Namun karena laporan pertama belum mendapatkan respons, sehingga pihaknya kembali melapor. Dengan adanya langkah hukum, proses sengketa tanah dapat tersele-saikan dan kedepannya jelas pemilik aslinya.

Sementara pihak Polres Sampang menganjurkan pe-lapor menemui Camat Omben untuk bermediasi, karena hal ini masuk perdata, bukan pidana. =RYAN HARIYANTO/MK

Caleg Gerindra Tak MengakuiPolres: Kemungkinan Dijerat Pasal 335 KUHP

HUKUM

Tanah Seluas 2 Ha dalam Sengketa

SAMPANG – Anggota DPRD Sampang yang kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif Fauzan Adima tak mengakui dirinya telah melaku-kan penganiayaan terhadap anggota Satpol PP saat menurunkan alat peraga dirinya, Selasa (14/1).

Pelapor dengan didampingi

pengacaranya saat mendatangi Mapolres

Sampang, Rabu (15/1)

Page 26: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN IIIJ

“Langkah ini kami lakukan guna mengurangi luapan air ke rumah-rumah warga saat banjir,” kata Kepala Bidang Bina Manfaat Dinas Pengairan Pemkab Sam-pang Mohammad Zainullah, Se-lasa (15/1).

Selain melakukan pengerukan sungai, pemkab juga berencana membuat bendungan di hulu sun-gai untuk menahan aliran air ke wilayah Kota Sampang.

Ia menjelaskan bahwa ada delapan titik yang akan dibangun bendungan guna menghambat laju air dari anak sungai menuju sungai utama.

“Upaya ini memang tidak bisa

mencegah banjir. Akan tetapi, minimal mengurangi debit air sungai sehingga air sungai tidak terlalu tinggi dan akhirnya me-luap,” kata Zainullah.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sampang sebenarnya berencana membuat sungai baru dengan cara membu-ka aliran sungai baru dari sungai induk Sungai Kemuning.

Akan tetapi, rencana itu tidak mungkin dilakukan pem-kab Sampang sendiri, karena dipastikan akan membutuhkan banyak biaya, sedangkan ang-garan yang tersedia pada APBD Pemerintah Kabupaten Sam-

pang sangat terbatas.Kabupaten Sampang meru-

pakan satu-satunya kabupaten di Pulau Madura yang terkenal rawan banjir. Awal tahun ini saja banjir yang melanda Kota Bahari ini sudah terjadi sebanyak tiga kali dengan jumlah kerugian ma-terial sekitar Rp 8 miliar.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Kabupaten Sampang Wasnu Hartono menjelaskan bah-wa berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan diperkirakan masih tinggi sehing-ga potensi banjir di wilayah Kota Sampang berpeluang terjadi.

Hampir setiap turun hujan, khususnya di wilayah utara Kabu-paten Sampang, Kota Bahari ini selalu tergenang banjir akibat Kali Kemuning meluap. =ABD AZIZ/ANT

Sampang - pemerintah Kabupaten Sampang baru melakukan pengerukan Sungai Kemuning guna mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayah itu akibat air sungai meluap.

Sungai Kemuning Baru DikerukCurah Hujan Diperkirakan Masih Tinggi

ant/saiful bahri

•Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama saluran air atau selokan dari timbunan sampah.

• Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.

•Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan penanggung jawab posko banjir.

•Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna evakuasi.

•Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai,

guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.

•Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.

• Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti radio baterai, senter, korek gas, dan lilin, selimut, tikar jas hujan, ban karet bila ada.

•Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh, dan persediaan air bersih.

•Siapkan obat-obatan darurat seperti oralit, antidiare, antiinfluenza.

• * Amankan dokumen penting seperti akta kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat, dan benda-benda berharga lainnya dari jangkauan air dan tangan jahil. (*)

Tips Menghadapi Banjir

BANJIR. Pasangan suami istri, menggendong anaknya mengungsi saat terjadi banjir, di Kabupaten Sampang, beberapa waktu lalu.

Page 27: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMI 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III KSAMPANG

Menurut Kepala BPBD Sam-pang Wisnu Hartono, Rabu, ke-67 bangunan rusak itu terdiri dari rumah, mushala dan dapur milik warga Desa Madulang, Kecama-tan Omben.

“Jumlah bangunan rumah yang rusak sebanyak 33 unit dengan rincian sebanyak sembilan rusak parah, sembilan rusak sedang, sedangkan sebanyak 14 unit rumah lainnya rusak ringan,” kata Wisnu.

Jumlah mushala yang rusak akibat diterjang angin puting be-liung sebanyak 12 dengan rincian tujuh rusak parah dan lima mushala lainnya rusak ringan.

Jenis bangunan lain yang juga rusak diterjang angin puting beliung yang terjadi Selasa (14/1)

ialah dapur.Menurut dia, berdasarkan

hasil pendataan yang dilakukan

BPBD Pemkab Sampang, jumlah dapur yang rusak akibat musibah itu sebanyak 22 bangunan. Rinciannya, rusak parah seban-yak empat dapur, rusak sedang sebanyak 16 dan yang rusak ringan sebanyak 2 dapur.

“Jumlah bangunan rusak ini sesuai hasil pendataan petugas di lapangan dan kami akan mel-aporkan kejadian ini ke Pemprov Jatim agar mendapatkan ban-tuan,” katanya menjelaskan.

Angin puting beliung yang melanda kawasan itu juga meru-sak tanaman milik warga karena tertimba pepohonan. Lokasi bencana terletak di desa tenpen-cil, sekitar 20 kilometer dari Kota Sampang.

Selain di Sampang, angin puting beliung juga melanda tiga desa di Kabupaten Pamekasan, yakni Desa Pangtonggal, Lenteng dan Desa Badung, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

=ABDUL AZIZ/ANT

SAMPANG- Menjelang si-dang perdana Sayeri, salah satu tersangka pembunuh Habib Alwi, puluhan keluarga korban mendatangi Kantor Pengadilan Negeri (PN) Sampang dan Kan-tor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Rabu (15/1). Mereka berharap agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) berani melakukan penuntutan secara maksimal terhadap tersangka Sayeri. Si-dang perdana Sayeri akan di-laksanakan hari ini (16/1) di PN Sampang.

Abdullah Abdurrahman, salah satu perwakilan kelurga besar Habib Alwi yang datang bersama sekitar lima puluh orang menga-takan, pihak keluarga korban ber-harap agar JPU tidak main-main dalam menangani kasus tersebut. Sehingga, JPU bisa menuntut ter-sangka sampai pada ancaman hu-kuman maksimal.

”Kami berharap JPU berani menuntut tersangka (Sayeri) den-gan tuntutan hukuman mati. Dan para hakim pun kami harapkan bisa memutuskan dengan huku-man mati juga. Ini biar menjadi

pelajaran hukum bagi masyarakat Madura,” katanya kepada Koran Madura.

Menurutnya, penuntutan

secara maksimal tersebut su-paya memberi efek jera bagi masyarakat yang lain. Sehingga peristiwa carok dan pembunu-

han dalam varian lainnya tidak mudah terjadi di Madura. Itu akan ikut memperbaiki citra Madura di masa depan. Sebab,

selama ini, kata dia, peristiwa carok di Madura sudah menjadi semacam tradisi yang tidak ter-puji.

“Kami berharap para jaksa dan hakim ikut menjaga citra Madura ke depan dengan memberi efek jera dalam kasus-kasus serupa pembunuhan ini. Sehingga ke depan masyarakat tidak mudah membunuh orang,” tegasnya.

Sementara JPU Bagus Wicak-sono yang menemui keluarga Habib Alwi di lobi Kejari Sam-pang mengatakan, pihaknya tidak akan main-main dalam menangani kasus tersebut. Saat ini pihaknya memang sedang menyiapkan penuntutan ter-hadap tersangka Sayeri dengan dakwaan pembunuhan beren-cana. Sehingga tuntutannya bisa maksimal.

”Tersangka memang akan kami dakwa dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana jo Pasal 338 tentang Pembunu-han Tidak Direncanakan. Nanti tinggal yang mana yang terbuk-ti,” jelasnya.

=MIFTAHUL ULUM

DATANGI JAKSA: Perwakilan keluarga besar Habib Alwi saat mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Sampang untuk memberi dukungan menjelang sidang perdana salah satu tersangka pembunuh Habib Alwi, Rabu (15/1).

JELANG SIDANG SAYERI

Keluarga Korban Berharap Tuntutan Maksimal

JELANG PILEG

Gedung Dewan Mulai Ditinggal

SAMPANG - Menjelang pelaksanaan pemilihan umum legislatif (pileg) 9 April 2014, suasana gedung DPRD Kabu-paten Sampang terlihat semakin sepi dari aktivitas anggota wakil rakyat. Seluruh ruang komisi dan fraksi hanya diisi sebagian kecil anggota dewan.

Sekretaris Dewan Sampang, Sudarmanto, tidak menampik sepinya gedung dewan. Menu-rutnya, banyak anggota dewan sedang sibuk mengurus kon-stituen seiring mendekatinya pelaksanaan pileg. “Sekarang banyak yang mengurus konstit-uennya. Jadi banyak yang tidak masuk,” ucapnya, Rabu (15/1).

Pada akhir bulan ini, pihakn-ya akan melakukan rapat terkait kampanye anggota dewan yang kembali menjadi caleg. “Akhir Januari ini kami masih akan melakukan rapat mengenai keg-iatan kampanye anggota dewan yang kembali menjadi caleg,” jelasnya.

Dari 45 anggota dewan, 14 orang di antaranya kembali menjadi caleg. Mengenai dewan

yang tidak masuk kantor sebe-lum ada peraturan secara resmi, pihaknya melimpahkan kepada Badan Kehormatan DPRD.

Badan Kehormatan DPRD Sampang, Aksan Jamal, Rabu (15/1) saat hendak dikonfirmasi tidak sedang di ruang kerjanya. =RYAN HARIYANTO/MK

BENCANA ALAM

Puting Beliung Rusak 67 BangunanSAMPANG - Badan Penanggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Pemkab Sampang menyatakan 67 bangu-nan di wilayah itu rusak akibat angin puting beliung pada Selasa (14/1).

Sekarang banyak yang mengurus konstituen-nya. Jadi banyak yang

tidak masuk

SUDARMANTOSekretaris Dewan

Kabupatem Sampang

AMUK PUTING BELIUNG33 RUMAH9 rusak parah9 rusak sedang14 rusak ringan

12 MUSHALA7 rusak parah5 rusak ringan

22 DAPUR4 rusak parah16 rusak sedang2 rusak ringan

Page 28: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III L KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III BangkalanKORAN MADURA L

Padahal PKPU no 17 tahun 2013 tentang pedoman pelapo-ran dana kampanye menyebut-kan laporan tersebut berisi dana mengenai berjalannya keuangan pada masa kampanye. Sehingga pelaporan dana kampanye Parpol menjadi kewajiban dalam rangka akuntabilitas publik. Namun apa-bila dalam laporan hanya men-cantumkan dana Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu, hal itu jelas menun-

jukkan sikap parpol yang tidak se-rius. Sebab dana tersebut sangat tidak memungkinkan untuk mel-akukan kampanye dalam mobi-lisasi massa demi suksesnya men-gusung satiap calon pada pemilu mendatang.

“Dari 12 Parpol peserta Pemi-lu ada yang kurang serius mel-aporkan dana kampanye itu, yakni Partai Hanura, hanya melaporkan Rp 100 ribu, kemudian Partai Bu-

lan Bintang (PBB) Rp 200 ribu,” ujar Ketua Pokja Kampanye KPUD Bangkalan, Abd Shomad.

Pihaknya sangat menyayang-kan terhadap sikap Parpol terse-but. Apalagi dalam pelaporan dana kampanye, Parpol peserta Pemilu di tahap pertama mereka hanya memberi laporan tanpa pengeluaran. Sejatinya harus me-laporkan sedetail mungkin terkait dana yang masuk pada rekening Parpol dan pengeluarannya. Apa-bila yang terjadi seperti itu, ke-inginan terwujudnya transparansi serta akuntabiltas terkait aliran dana yang ada tidak akan pernah terealisasi.

“Setelah kami lihat Partai Hanura dan PBB yang paling ke-cil dari partai yang lain. Jadi ini pertanda kurang serius. Secara wajar uang Rp 100 ribu buat beli jajan sudah habis, bagaimana

untuk mobilisasi massa,” tan-yanya.

Pihaknya berharap dukungan masing-masing Parpol dengan memberikan laporan dana kam-panye sebaik dan sejujur mung-kin. Tidak ada yang perlu ditu-tup-tutupi untuk menghindari kecurigaan yang dapat memicu terjadi permasalahan. Dengan demikian, untuk pelaporan dana kampanye tahap kedua pada bu-lan Maret mendatang, semua Par-pol harus melaporkan pemasu-kan dan pengeluaran. Kejadian semacam ini agar tidak terulang kembali di masa yang akan da-tang.

“Kami harap di tahap kedua itu lebih banyak dari sekarang, karena dana kampanye itu akan diaudit oleh akuntan Publik,” harapnya.

Shomad berharap Parpol

peserta Pemilu dalam mem-berikan laporan dana kampa-nye untuk tidak membuat lapo-ran fiktif. Sebab pemalsuan merupakan tindak pidana yang mengandung konsekuensi hu-kum. Jangan sampai ada Porpol yang nantinya tercoret aki-bat pemalsuan laporan. Oleh sebab itu, bagi semua Parpol agar lebih mematuhi peraturan yang ada. Sehingga apa yang menjadikan keinginan bersama menganai transparansi dan akuntabilitas bisa terwujud.

“Dalam pasal 280 Undang-undang No 8 tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPRD, DPD, apa-bila dengan sengaja memberikan keterangan palsu dalam laporan dana kampanye bisa dipidana 1 tahun dan denda Rp 12 juta,” an-camnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Ada Dokumen Dana Kampanye Tak Transparan

Hanura-PBB Bisa Dipidana Jika Terbukti Melawan UU/8/2012

BANGKALAN - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan menemukan dari 12 Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu terindikasi ada yang tidak menghargai transparansi laporan dokumen dana kampanye. Parpol tersebut Partai Hanura dan PBB. Dalam laporan dana kampanye tahap pertama, Hanura menyerahkan doku-men dana kampanye Rp.100.000, sedangkan PBB menyer-ahkan dokumen dana kampanye sebesar Rp 200.000.

BANGKALAN - Salah satu pelaku pembunuhan, Rosi (24), warga Bulak Banteng Surabaya, di hadapan penyidik kepolisian mengaku nekad menghabisi nyawa Rendy (25), warga Bungur-asih, Waru, Sidoarjo di tenda ped-agang kaki lima (PKL) Suramadu Dusun Pangpong Desa Sukolilo Kecamatan Labang, karena men-ganggap korban bertanggung-jawab atas terbunuhnya paman pelaku, Farid Alfarizi.

Rosi beserta tiga pelaku lain-nya yang saat ini masih dalam pengejaran polisi belum bisa me-nerima kematian Alfarizi, meski sudah menangkap Dwiki Bagus (19), warga Tumpang Malang den-gan tuduhan membunuh Alfarizi. Dari rasa dendam itulah Rosi dan tiga pelaku lainnya memiliki niat untuk membalas kematian pa-mannya. Terlebih kematian Al-farisi harus dibalas dengan nyawa salah satu yang terlibat pem-bunuhan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bang-kalan, Andy Purnomo mengung-kapkan pembunuhan terhadap Rendy sudah direncanakan seki-tar sepekan sebelumnya. Peren-canaan itu dilakukan di rumah almarhum Alfarizi yang tak lain

paman dari keempat pelaku. Pada saat itu juga diputuskan, eksekusi terhadap korban dilakukan di sekitar Ramayana, tempat Alfarizi

dihabisi.“Pada Sabtu malam, para

pelaku sempat menyanggong keberadaan Rendy di Ramaya-

na Bungurasih. Namun saat itu juga tidak berhasil menemukan Rendy,” ungkapnya.

Permbunuhan tersebut baru berlangsung Selasa,(14/1) pagi hari. Sebelum eksekusi dilaku-kan, ketiga pelaku lainnya men-ghubungi Rosi jika Rendy sudah dikuasai, saat itu juga Rosi lang-sung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Lalu korban di-habisi nyawanya di sebuah tenda PKL dengan digorok lehernya menggunakan sebilah keris kecil sekitar pukul 09.30 wib.

Aksi nekad tersebut ketahuan oleh warga sekitar lokasi. Rosi berhasil ditangkap lalu diserah-kan ke Mapolsek Sukolilo Bang-kalan. Sedangkan nyawa Rendy sudah tak lagi bisa ditolong akibat mengeluarkan darah yang cukup banyak dalam perjalanan menuju RSUD. Syamrabu.

Di tenda PKL milik Kiptiyah yang sehari-hari digunakan un-tuk berjualan soto dan es kelapa muda itu ditemukan bercak darah di kursi dan terpal tenda. Petugas juga menyita bungkus keris war-na merah, kaos warna biru milik korban yang berlumuran darah, celana jean warna abu-abu, kaos singlet putih, dan jaket hitam

merk Boss serta sebungkus rokok berikut korek apinya sebagai ba-rang bukti.

“Hasil penyidikan sementara tersangka terancam dijerat den-gan pasal 340 KUHP, saat ini kami melakukan pengejaran di de-rah Surabaya dan Sampang untuk menangkap tersangka lainnya,” tutur Andi.

Perlu diketahui pembunuhan terhadap Alfarisi terjadi pada 14 Novermber 2013 malam hari. Setelah insiden itu, polisi ber-hasil menangkap Dwiki Bagus. Pembunuhan itu berawal dari pertengkaran di depan Happy Cafe Bungurasih antara Alfarizi yang menjadi tukang parkir di tempat itu dengan Dwiky Bagus, karena Dwiky menolak membayar uang parkir.

Tak berselang lama kemudian, mereka berdua bertemu kembali di depan sebuah warung nasi pe-cel dekat pintu masuk pertokoan Ramayana. Waktu itu, Dwiky mengaku ingin meminta maaf kepada Alfarizi, namun ditolak. Geram atas penolakan itu, Dwiky kembali pulang untuk mengambil celurit. Dengan celurit itu, Dwiky menghabisi nyawa Alfarisi.

=DONI HERIYANTO/RAH

DENDAM

Nyawa Dibayar Nyawa

Page 29: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III MBANGKALAN

GUDANG. Proses pengangkutan beras yang terjadi di gudang bulog, beberapa waktu lalu.

Sungguh pun begitu pemkab tidak mau mengakui kegagalann-ya mengentas kemiskinan. Malah pemkab berdalih tidak adanya perubahan jumlah angka pagu itu disebabkan oleh pemerintah pu-sat, karena kebijakan sepenuhnya diambil oleh pemerintah pusat.

Pemkab menyatakan tidak adanya penurunan jumlah pen-erima tidak bisa dianggap se-bagai penentu gagal-suksesnya pembangunan di daerah. Sebab perhitungannya dinilai berdasar-kan tingkat keberhasilan skala nasional.

“Dari hasil penetapan Tim Nasional Percepatan Penang-gulangan Kemiskinan (TNP2K), maka pagu raskin (beras miskin) tahun 2014 adalah sebesar 85.068 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM),” kata Rudiyan-to, Kabag Perekonomian Setda Bangkalan, kemarin (15/1).

Jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat ini masih sama dengan tahun 2013. Jadi, pagu beras miskin untuk tahun 2014 bagi Kabupaten Bangkalan adalah sebesar 1.531.224 kilogram atau setara dengan 1.531,224 ton.

Dalam penentuan pagu raskin ini, Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) merujuk data kemiski-nan yang dimiliki PPLS. Hal itu berbanding terbalik bila dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga mis-kin di kabupaten Bangkalan jauh lebih banyak, yaitu 144. 072. Na-mun TNP2K memiliki standar kemiskinan yang berbeda. Se-hingga pagu raskin untuk kabu-paten Bangkalan masih tetap di-tentukan sama dengan tahun lalu.

“TNP2K memiliki indikator sendiri dalam menentukan jum-lah penerima Raskin, sehingga adanya perbedaan. Salah satu-nya kriteria penerima raskin tidak boleh ada penerima yang memi-liki kendaraan bermotor,” ungka-pnya.

Surat dari Kementerian Kesra melalui Pemprov Jatim ke Kabu-paten Bangkalan sudah diterima. Tinggal menunggu kesiapan di bawah untuk segera melaku-kan distribusi raskin ini. “Kami perkirakan sekitar awal bulan Februari mendatang, launching perdana pendistribusian raskin (beras miskin) akan dilaksana-kan,” jelasnya.

Dia menjelaskan satu RTSPM akan menerima 15 kilogram per

bulan, dengan harga beli Rp 1.600 per kilogram. Lebih jauh, Rudi-yanto mengingatkan bahwa pagu raskin ini bukan indikator keber-hasilan pembangunan. Jangan lantas dengan melihat pagu yang masih tetap, maka kemudian di-ambil kesimpulan bahwa pemer-intah daerah gagal mengentas an-gka kemiskinan. Sebab indikator keberhasilan pembangunan itu banyak. “Namun secara nasional, penurunan angka kemiskinan sebesar 30% tercapai,” cetusnya.

Sementara itu, Kasubag produksi Daerah pada Bagian Perekonomian Setda Bangkalan, Saat, SH, MM mengungkapkan sistem pendistribusiannya tidak lagi cash and carry (penebu-san). Akan tetapi, raskin didis-tribusikan terlebih dahulu, baru masyarakat membayar. Ini adalah upaya untuk menghindari kemac-etan distribusi akibat gagal tebus dari masing-masing Kepala Desa.

Langkah ini, lanjutnya, diang-gap efektif sebagai solusi terbaik tersendatnya distribusi akibat minimnya penyediaan dana ta-langan dari kas desa untuk mel-akukan penebusan beras ke Gu-dang Bulog. Setelah distribusi raskin ke desa sudah dilakukan dan terbukti masih tersendat di pembayaran, maka kebijakannya adalah menghentikan distribusi di satu titik macet tersebut hingga terbayar tunggakan pembayaran bulan sebelumnya. “Itu dilakukan agar memudahkan proses pendis-tribusian raskin,” ucapnya.

=RIDWAN/RAH

Pemkab Tak Peduli Rakyat MiskinTerbukti Pagu Raskin 2014 Belum Ada PerubahanBANGKALAN – Selama ini Pemerintah Kabupaten Bang-kalan ternyata tidak mempedulikan rakyat miskin di dae-rah tersebut. Buktinya pagu beras miskin (raskin) yang telah ditetapkan pemkab tahun 2014 tidak menunjukkan pengurangan. Jumlah masyarakat penerima masih tetap sama dengan pagu raskin tahun sebelumnya.

BANGKALAN – Perusahaan ternak ayam di Desa Keramat makin mendapat penolakan warga, setelah diketahui UD Si-nar Utama yang menangani pe-ternakan itu tidak mengantongi izin. Apalagi limbah peternakan tersebut sangat mencemari ling-kungan. Menimbulkan bau tak sedap yang sangat mengganggu warga sekitar. Oleh sebab itu, DPRD Bangkalan akan meman-ggil Satpol PP dan Kantor Pelay-anan Perizinan Terpadu (KP2T).

“Besok (hari ini) jam 10 kami akan panggil satpol PP dan BP2T terkait masalah ini. Mengapa keduanya? Karena sebelumnya izin HO diterbitkan oleh satpol PP, dan setelah itu izin HO di-terbitkan oleh BP2T. Kami ingin mengkonfirmasi terkait periz-inannya kepada kedua pihak tersebut,” ujar Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan, Siti Fatho-

nah Rachmaniyah.Politisi Hanura ini menya-

takan izin operasi perusahaan peternakan tersebut baru ke-luar pertama kali sejak 2007 dan habis masa berlakunya pada ta-hun 2010. Perusahaan baru mel-akukan perpanjangan izin sejak 2012 dan hingga saat ini izinnya belum juga keluar karena belum mendapat rekomendasi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Peterna-kan setempat.

“Jadi 4 tahun perusahaan ini berjalan tanpa mengantongi izin, lalu pertanyaannya mengapa dibi-arkan beroperasi?” tanya Fathonah

Menurutnya, banyak pihak yang dimungkinkan bersalah dalam permasalahan ini. Kendati demikian pihak perusahaan adalah yang paling bertanggung jawab, dalam masalah pencemaran ling-kungan yang dikeluhkan warga tiga desa itu. Sangat dimungkin-kan bahwa kedepan DPRD akan merekomendasikan penghentian operasional usaha bagi perusahaan peternakan tersebut.

Sementara itu, wakil dari Desa Keramat, M. Toha menun-tut agar peternakan itu ditutup. Sebab selain tidak mengantongi izin, keberadaan perusahaan tersebut sangat menggangu kesehatan pemukiman warga sekitar lokasi peternakan. Apal-agi sekitar 20 orang saat ini terserang penyekit muntaber akibat wabah lalat yang berte-baran di pemukiman warga.

=DONI HERIYANTO/RAH

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Dewan Mengintai Satpol PP dan KP2T

LOKASI PETERNAKAN. Kandang ayam pedaging milik UD. Sinar Utama yang tidak memiliki izin operasi selama empat tahun.

Perusahaan baru melaku-kan perpanjangan izin sejak 2012 dan hingga

saat ini izinnya belum juga keluar karena belum men-dapat rekomendasi analisa

mengenai dampak ling-kungan (amdal) dari Badan

Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Peternakan se-

tempat.

Page 30: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III NNPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III NLapsusKORAN MADURA

Ini kan akhirnya membuat penanganan kasus korupsi

bias atau kabur,”

Ach. NovelPengamat Hukum

Sayangnya, dari sejum-lah kasus yang ditangani Kejari Sumenep belum menunjukkan adanya penanganan serius. Se-jumlah kasus korupsi besar jus-tru masih mengendap. Kejaksaan tampak kesulitan untuk mem-bongkar kasus yang telah nyata-nyata merugikan negara.

“Ngendapnya sejumlah kasus korupsi menunjukkan kinerja Kejari lamban dalam mengung-kap kejahatan korupsi yang menyebabkan kerugian negara bahkan hingga miliaran rupiah. Mestinya, Kejari tidak usah kebin-gungan dalam mengusut kasus korupsi sebab faktanya pemerik-saan saksi-saksi sudah bisa men-

jerat koruptor,” kata pengamat hukum, Ach. Novel.

Berdasarkan data yang dihim-pun Koran Madara, sejumlah kasus yang masih nunggak di kejari hing-ga kini belum terungkap dia ntara-nya penggelapan dana pugar 2012 di Desa Marengan, penyelewengan bantuan stimulan perumahan swa-daya (BSPS), kasus bantuan penga-daan sapi betina produktif di Desa Batang-Batang, kasus pelabuhan rakyat (pelra) di Desa Kalianget yang menyebabkan kerugian nega-ra hingga Rp 3 miliar, dan dugaan pendistribusian dan pengadaan be-ras untuk keluarga miskin (raskin) 2008.

Ia mengaku kecewa dengan kinerja kejari. Berdasarkan kasus korupsi yang masih menumpuk di kejari, tidak ada alasan bagi kejari untuk tidak menjerat oknum seba-gai tersangka. “Masalahnya dimana coba? Jika kejaksaan mengalami kesulitan, kan penyidik kejaksaan tinggal memberikan informasi itu secara terbuka atau transparan pada masyarakat terkait kesulitan yang dihadapinya, ” jelas Novel.

Penyebab mandeknya kasus korupsi dinilai tidak jelas. Jika ke-jari transparan dan menyampai-kan secara terbuka pada publik, niscaya masyarakat juga bisa ikut

proaktif memberikan informasi pada kejari. “Nah yang terjadi kan justru penyidik mengalami kesul-itan sementara kesulitan itu tidak pernah diketahui publik, gimana publik bisa membantu?” katanya.

Jika faktornya kesulitan men-gungkap kasus kejahatan korupsi akibat dari ful paket data atau bukti minim, kejari bisa menyam-

paikan secara terbuka pada publik melalui media. Sebab, masyrakat juga gerah dengan korupsi. Ka-tanya, ini bagian dari kontrol masyarakat terhadap penyeleng-garan negara untuk mencegah korupsi semakin merajalela.

Namun jika penyidik masih kesulitan menngungkap skandal korupsi, lanjut Novel, penyidik juga bisa menanyakan pada BPKB (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) terkait data

atau bukti yang bisa menjerat para koruptor.

Pengamat hukum ini juga tidak menampik jika terkadang terjadi kelambanan dari BPKP dalam mengaudit. Sehinga jika audit BPKP belum turun, penyidik kejaksaan bisa menanyakan lang-sung pada BPKP. “Ini kan akhir-nya membuat penanganan kasus korupsi bias atau kabur,” ujarnya.

Selain itu memang ada indika-si ketidakseriusan penyidik dalam mengungkap kejahatan korupsi di Sumenep. Buktinya, meski kasus itu sudah lama mengendap di kejari, tersangkanya belum juga ditetapan. Ini yang publik kecewa dengan kinerja kejari yang tak kunjung memberikan kepastian tehadap kasus korupsi itu.

“Bagi Kejari mudah kok, jika kasus korupsi tidak terbukti, tinggal kasus itu di SP3. Bukan-nya malah dibikin menggantung. Jika dibiarkan menggantung, ya masyarakat wajarlah bertanya-tanya, ada apa dengan Kejari?” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Jatim Cor-ruption Watch (JCW), Sajali justru menganggap tidak terungkapnya sejumlah kasus korupsi mengindi-kasikan kejari ada permainan. Dia lantas menganalogikan dalam ren-

Kasus Korupsi MengendapPengamat: Kejari Tidak Transparan

cana anggaran untuk membeli air mineral kemudian dibuat membeli kapsul. “Ini kan sudah masuk pi-dana?” katanya.

Dalam KUHAP juga sudah dia-tur bahwa untuk menjerat para koruptor hanya dibutuhkan dua alat bukti. Jadi tidak perlu repot untuk membongkar kejahatan korupsi, sebab saksi hanya pen-guat bukti. Pernyataan dan hasil pemeriksaan sudah cukup untuk menetapkan status seseorang se-bagai tersangka atau tidak.

Jika Kejari berasalan bahwa masih kesulitan terkait dengan saksi yang tutup mulut atau su-dah dipengaruhi pelaku, maka saksi itu bisa ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya saksi sudah mempersulit penyidik.

“Termasuk juga saksi yang di-panggil dua kali tidak datang, sak-si bisa dijemput paksa oleh peny-idik. Apalagi saksi mau berbohong atau mengelak untuk memberikan keterangan. Jelas saksi bisa dijerat dengan hukum. Artinya saksi bisa dipidana sebagaimana sudah dia-tur dalam undang-undang atau KUHP,” tegas Sajali.

Dia juga menegaskan saksi tidak bisa bungkam atau tutup mu-lut terkecuali bisu. Jika saksi bung-kam makin jelas adanya persekong-kolan saksi dengan penyidik. Jika tidak ada persekongkolan, penyidik bisa langsung menahan saksi yang bungkam karena sudah mempersu-lit kerja penyidik.

“Wah kalau Kejari beralasan mengalami banyak kendala di la-pangan terkait minimnya saksi sebagai pembuktian atau proses penyidikan, itu gombal. Sebab pe-nyidik harus mendasarkan pada fakta hukum bukan cuma berkelit dengan alasan yang tidak ilmiah. Jika merah ya merah jangan di-bilang biru. Itu sama saja cari-cari alasan dan cenderung mengulur waktu proses. Jika tidak ilmiah, kajian hukumnya berarti am-buradul,” katanya.

Terpisah, anggota Komisi A Darul Hasyim Fath memberikan kesempatan penegak hukum bek-erja. “Jalan pikiran bijak harus kita pertahankan sampai kapan pun. Kendati demikian para penegak hukum tak bisa mengabaikan rasa keadilan publik yang berharap se-luruh proses hukum terus bergulir untuk kepentingan dan kepastian hukum,” tandas anggoat F-PDIP yang membidangi Komisi Politik dan Pemerintahan.

Sementara Kejari Sumenep R Adi Wibowo berjanji akan tetap serius menangani kasus-kasus korupsi yang sudah masuk diin-stansinya. Hanya saja ini masih dalam tahap proses penyelidikan dan pengumpulan barang bukti. Jika dirasa cukup bukti, peny-idikan akan segera dituntaskan. “Saya sangat ingin segera kasus hukum ini tuntas,” pungkasnya.

= ALI RIDHO/MK

ali ridho/koran maduraKOKOH. Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep tampak berdiri kokoh meski dalam menangani kasus sangat lemah.

SUMENEP - Kejahatan korupsi sudah mengakar di Republik ini, bahkan sudah merambah hingga ke berbagai daerah ter-masuk Pemerintah Kabu-paten Sumenep. Tingginya jumlah kasus korupsi yang ditangani Kejari Sumenep menunjukkan ancaman bahaya korupsi itu semakin nyata.

Page 31: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III OPROBOLINGGO KAMIS 16 JANUARI 2014

No. 0281 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Ayo Melek Lingkungan, Rek!SURABAYA – “Salam Hijau Lestari!” Demikian sapaan diawal pertemuan Koran Madura dengan Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Indonesia, penggiat pecinta ling-

kungan hidup yang didalamnya terdiri dari berbagai jurnalis.

KJPL Indonesia me-rupakan organisasi yang dibentuk oleh para jurnalis, maka di awal pendirian-nya, dominasi anggota ada-lah para jurnalis, namun di tengah aktifitasnya mereka mengembangkan organisa-si, banyak usulan dan saran, agar organisasi tersebut tidak menutup diri, untuk penggiat lingkungan lain-nya, yang sama-sama memi-liki visi misi menyelamatkan lingkungan hidup lewat be-berapa program lainnya.

Keanggotaan KJPL In-donesia di dalamnya terdiri dari anggota kehormatan, anggota inti dan anggota relawan. Anggota kehorma-tan ini diberikan pada para pendiri dan pencetus awal dibentuknya KJPL Indonesia. Mereka adalah para aktifis lingkungan hidup yang su-dah banyak berperan men-dukung terbentuknya ko-munitas tersebut. Selain itu, para akademisi yang men-dorong terbentuknya KJPL Indonesia pada 1 Juni 2006 lalu.

Kedua, anggota inti yakni bagi mereka yang aktif se-bagai para jurnalis di me-dia massa dan masuk dalam kepengurusan, serta wajib selalu berpartisipasi lang-sung mendukung terlak-sananya program-program. Ketiga, anggota relawan dikhususkan bagi semua warga masyarakat yang in-gin mendorong suksesnya program-program penyele-matan lingkungan hidup dan sifatnya tidak mengikat, ter-masuk pelajar, mahasiswa, aktifis lingkungan, maupun kader lingkungan.

Ketua KJPL Indonesia, Teguh Ardi Srianto menga-takan Indonesia sampai saat ini, terus mengalami masalah lingkungan yang disebabkan perilaku manu-sianya sendiri atau akibat gejala alam itu sendiri.

“Berbagai polusi dan pencemaran, kerusakan hu-tan, banjir, tanah longsor, keracunan bisa jadi hanya sebagian dari kejadian se-benarnya yang pernah ter-ungkap. Karena itu, profesi

jurnalis dengan medianya dihara-pkan bisa menggunakan ‘kesak-tiannya’ untuk menjadi pembawa aliran keberanaran yang pro-fesional dalam menyampaikan masalah dan solusi permasalah lingkungan,” ujar reporter Suara Surabaya FM ini.

Menurutnya, masalah ling-kungan kebanyakan baru akan menjadi berita bila sudah mem-bawa korban materi atau jiwa, padahal dalam faktanya sangat banyak masalah yang belum dite-mukan, dibuka, didiamkan atau bahkan perlakuan-perlakuan lainnya.

“Membangun kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan adalah hal yang berat. Lewat profesi jurnalis di-harapkan mampu mempererat tali silaturahmi semua unsur ka-rena mereka memiliki hubungan erat dengan berbagai golongan sosial, ekonomi, dan strata pen-didikan,” tegasnya.

Untuk diketahui, KJPL Indo-nesia dibentuk bertujuan untuk membangun kapasitas pemaha-man masalah lingkungan hidup di Indonesia, meningkatkan kemam-puan peliputan berita lingkung-an hidup, membangun jaringan antara jurnalis dengan narasum-

ber dan tidak kalah pentingnya, yakni penyadaran masyarakat un-tuk pelestarian lingkungan hidup.

Untuk mencapai tujuan terse-but, lanjut Teguh, KJPL sudah me-lakukan serangkaian training dan beberapa kegiatan pelestarian dan perbaikan lingkungan, juga pengawasan pada pelaku perusa-kan dan pencemaran lingkung-an hidup, termasuk pengawasan terhadap penegak hukum yang berkaitan dengan lingkungan.

“Pelan-pelan masyarakat luas, pemerintah dan elemen-elemen terkait lainnya akan lebih ‘melek’ (sadar-red) dan berperan secara aktif dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah lingkungan yang ada,” jelasnya.

Sebagai contoh, pencema-ran yang dilakukan oleh indus-tri di sepanjang Kali Surabaya disetiap musim hujan tiba yang berdampak pada matinya jutaan iklan di Kali Surabaya.

“Khususnya di ruas antara Waru Gunung sampai Gunungsari kondisi airnya sangat keruh, bah-kan timbul endapan lumpur ke permukaan. Kami menduga kuat pencemaran selalu dilakukan dini hari, dan paginya diketahui ba-nyak ikan yang mati. Ikan-ikan yang mati itu, diantaranya jenis

wader, bader atau tawes, nila dan keting,” ungkapnya dengan nada geram.

Pihaknya, lanjut Teguh, mendesak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur untuk serius mengatasi permasalah tersebut. “Kami berharap kasus ini tidak terjadi terus-menerus, karena dalam satu bulan kasus pencemaran terjadi di Kali Sura-baya dan mengakibatkan jutaan ikan mati,” tambahnya.

Selain itu, Teguh juga minta polisi tidak ragu lagi menegak-kan undang-undang perlindun-gan dan pengelolaan lingkungan hidup yang jelas mengatur sanksi untuk pelaku pencemaran di Kali Surabaya. “Jangan hanyajadi ma-can ompong, tapi harus diterap-kan aturan yang sudah ada,” tegas Teguh.

Teguh juga meminta kepa-da warga di Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya untuk tidak mengambil ikan yang mati akibat pencemaran, karena akan berbahaya untuk kesehatan dan keberlanjutan regenerasi. “Ikan-ikan itu matinya karena limbah yang mengandung racun, jadi se-baiknya tidak dikonsumsi, damp-aknya tidak sekarang, tapi pulu-han tahun lagi,” jelasnya.

Selama 7 (tujuh) berja-lan sederet prestasi telah diraih dalam melestarikan lingkungan hidup. Salah sa-tunya, Piagam “Tjap balai Pemuda” yang diberikan Sjarikat Poesaka Surabaya (Surabaya Heritage Society) karena dinilai berpartisipasi dalam melestarikan cagar budaya lingkungan.

Direktur Surabaya Herit-age Society, Freddy Handoko Istanto mengatakn perhar-gaan itu untuk kali ke empat diberikan lembaga tersebut, pada insan media atau ju-rnalis dan warga Surabaya yang punya kepedulian tinggi pada pelestarian cagar budaya. “Ketua KJPL Indo-nesia layak menerima peng-hargaan itu, karena sudah tidak bisa dibantah upaya dan semangat juga prestasi yang dilakukan dalam pe-nyelamatan lingkungan di Surabaya sudah terbukti,” terang Freddy.

Menurut Freddy, dengan dimotori Teguh Ardi Srian-to, KJPL Indonesia sebagai lembaga dan organisasi para jurnalis yang punya konsen-trasi pada upaya pelestarian dan penyelamatan lingkung-an. “Dengan penghargaan itu, diharapkan KJPL Indo-nesia dibawah koordinasi Teguh, bisa lebih mantab lagi dalam menjaga kelestar-ian cagar budaya lingkungan di Surabaya, yang juga jadi modal Surabaya di bidang pariwisata,” ujar Freddy.

Dengan sederet prestasi yang diraihnya, Teguh akui banyak halangan dan rintan-gan yang harus ditempuh. Mengingat apa yang mereka hadapi adalah industri atau manufacture besar yang me-miliki power (kekuasaan). “Kami yakin bisa menghada-pi apapun yang ada di depan kami,” pungkasnya.

Teguh tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada semua lapisan masyarakat untuk sadar dan berperan serta secara aktif dalam pelestarian lingkung-an hidup yang ada dan akan datang.

Salam Hijau Lestari!= G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran maduraBERPOSE. Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Indonesia saat berpose bersama usai melakukan kegiatan penghijauan.

Page 32: e Paper Koran Madura 16 Januari 2014

KORAN MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 | No. 0281 | TAHUN III PPROBOLINGGO PKORAN

MADURAKAMIS 16 JANUARI 2014 No. 0281 | TAHUN III

QURNIA ANDAYANI

Perempuan Harus Mampu Bersaing

anyak pengalaman yang dialami saat menjadi pasukan pengibar bendera sang pusaka merah

putih (paskibraka). Salah satunya be-lajar disiplin dan penuh tanggung-jawab. Menjadi anggota paskibraka memang tidak mudah. Butuh keuletan dan berani dalam menghadapi segala sesuatu rintangan. Tak hanya itu, na-mun untuk menjadi seorang anggota paskibraka juga harus melalui proses selektif yang tidak mudah.

Hal inilah yang dialami oleh se-orang siswi kelas XI SMKN I Kota Probolinggo, Eka Risti Kamalia Aini. “Banyak siswa yang ikut seleksi menja-di anggota paskibraka, namun banyak juga yang tidak lulus,” katanya kepada wartawan, Rabu (15/1).

Saat mengikuti seleksi anggota paskibraka tersebut, Eka Risti Kama-lia Aini mengaku sedang sakit. Namun kondisi sakit bukan berarti sebuah halangan untuk mengikuti proses se-leksi itu.

Berdasarkan sebuah keinginan yang besar itulah, putri pasangan Su-giarto dan Siti Khotijah itu kemudian berhasil lulus dalam penyaringan yang begitu ketat.

Eka menjelaskan, saat menjadi anggota paskibraka itu, banyak pen-galaman yang sangat berharga yang dia peroleh. Dia ditempa agar bersi-kap disiplin dalam menghadapi hidup. Tidak hanya itu, prinsip “karsa” ter-nyata menjadi sebuah cermin agar kompak antar sesama.“Jika ada yang sakit, maka semuanya akan merasa-kan sakit. Prinsip seperti itu yang men-jadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga bagi saya,” katanya.

Selama berlatih selama tiga bu-lan lamanya menjadi seorang anggota paskibraka, dia bersama dengan ang-gota paskibraka lainnya diajarkan si-kap leadership. Pada intinya, menjadi seorang pemipin itu ternyata memang tidak mudah.

=MuhaMMad Sugianto

EKA RISTI KAMALIA AINI

Belajar disiplin dari Paskibraka

Penitian kariernya terbi-lang sulit. Setelah me-namatkan pendidikan

Diploma 3 Kebidanan pada tahun 2008 hingga 2011, pe-rempuan bernama lengkap Qurnia Andayani ini melan-jutkan pendidikan Diploma 4 Kebidanan, lulus pada tahun 2012. Pada saat bersamaan, di-rinya juga menempuh S1 Pen-didikan Bahasa Inggris, mulai tahun 2008 hingga 2012.

Terdidik dalam keluarga yang mencintai pendidikan, menciptakan spirit baginya untuk menjadi seorang pen-didik dan orang yang bisa berbagi pengetahuan tentang sesuatu yang dimilikinya. Se-tahun sudah, dia meniti karir sebagai seorang staf pengajar (dosen) kebidanan dan bahasa Inggris di sebuah perguruan tinggi kesehatan swasta di Bangkalan.

Dia pun mengutarakan pengharapan karier terting-ginya adalah menjadi guru besar di bidang keilmuannya yang tentu akan membutuh-kan usaha yang sangat keras dan panjang.

Saat ini, Perempuan pencinta batik Madura ini

juga sedang aktif melanjutkan pendidikan pascasarjana pada program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Kesehatan Ibu dan Anak di salah satu uni-versitas ternama di Sura-baya.

Aktivitas sebagai pengajar sekaligus mahasiswi program pascasarjana tidak cukup membuatnya puas. Dia turut berper-an dan bergabung den-gan organisasi kampus dan organisasi hijabers Bangkalan, volunteer, pada salah satu taman baca di Surabaya. Tak hanya itu, di-rinya mengaku menjadi make-up dan hijab consultant, entrepre-neur di bidang akse-sories hijab. Harapannya, kelak dirinya bisa merintis klinik bidan praktik man-diri (BPM) melalui ujian kompetensi dan per-syaratan panjang.

D i usia ke 23, segu-dang presta-si telah dia toreh, antara lain Jebbing Junior Harapan I

Duta Wisata Kabupaten Bang-kalan 2006, Jebbing harapan II Duta Wisata Kabupaten Bang-kalan 2008, Juara terbaik make-

up Sari Ayu Martha Ti-laar Surabaya 2011.

Berawal dari minat dan hobi dalam

dunia mod-e l l i n g

m e n g -a n t a r-k a n d a r a

m a -nis ini

menjadi finalis wajah muslimah Indonesia 2013.

Prestasi lain yang didapat menjadi juara 1 Fashion Busana Muslim Madura 2013, Finalis Puteri Jilbab Indonesia 2013 dan mendapat amanah menjadi juri untuk ajang fashion busana muslim di Bangkalan.

Bagi perempuan yang me-mutuskan berhijab sejak usia 8 tahun ini, muslimah apalagi seorang model dapat tampil anggun dan memukau dalam balutan hijab. Baginya mus-limah itu indah saat berhijab. Dan tentunya muslimah juga

akan merasakan nyaman dan aman saat men-genakan hijab.

"Segala pencapaian dan prestasi yang telah dia

raih tidak terlepas dari du-kungan kedua orangtua, keluarga dan sahabat," kata gadis kelahiran 30

Juni 1990 ini.

Nia, begitu diri-nya akrab disapa.

Menurutnya perem-puan harus mampu

bersaing dalam kehidupan ini, agar tidak tergilas oleh

zaman yang kian menyuguhkan ber-

bagai tantangan. Perempuan yang mampu bersaing

tentu dibekali den-gan prestasi. Maka tak mengherankan

apabila anak ketiga dari tiga bersau-dara ini, meski-

pun usianya masih muda, telah meraih segudang prestasi.