e Paper Koran Madura 30 September 2014

32
“Menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan amar putusan di Jakarta, Senin. Dalam pertimbangannya, MK menya- takan alasan konfigurasi pimpinan DPR haruslah mencerminkan konfigurasi pemenang pemilihan umum dengan alasan menghormati kedaulatan rakyat yang me- milih adalah tidak berdasar karena pemili- han umum adalah untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, serta DPRD, bukan untuk memilih pimpi- nan DPR. “Masalah pimpinan DPR menjadi hak dan kewenangan anggota DPR terpilih untuk memilih pimpinannya yang akan memimpin lembaga DPR,” kata Hakim Konstitusi Patrialis Akbar saat membacakan pertimbangan hukum. Menurut Patrialis, hal demikian adalah lazim dalam sistem presidensial dengan sistem multi partai, karena konfigurasi pen- gelompokan anggota DPR menjadi berubah ketika berada di DPR berdasarkan kesepa- katan masing-masing. “Seperti halnya dalam praktik pe- nyelenggaraan pemilihan pimpinan DPR di Indonesia selama ini, yang sangat berkaitan dengan konfigurasi pengelompokan ang- gota DPR berdasarkan kesepakatan bersama di antara anggota DPR,” katanya. Berbeda halnya den- gan sistem presidensial yang hanya terdiri dari dua partai politik yang secara otomatis fraksi partai politik dengan jumlah anggota terbanyak menjadi ketua DPR, karena kalaupun dipilih maka hasil pemilihannya akan sama karena dipastikan partai politik mayoritas akan memilih ketua dari partainya. Demikian juga halnya dalam sistem pemerintahan parlementer, partai politik atau koalisi partai politik yang terbanyak jumlah anggotanya di perlemen dalam hal ini adalah partai penguasa dipastikan akan menjadi pimpinan dan ketua parlemen ka- rena jumlah anggota koalisinya mayoritas. “Dalam praktik politik di Indonesia yang menganut sistem presidensial dengan sistem multi partai, kesepakatan dan kompromi politik di DPR sangat menen- tukan ketua dan pimpinan DPR, karena tidak ada partai politik yang benar-benar memperoleh mayoritas mutlak kursi di DPR, sehingga kompromi dan kesepakatan berdasarkan kepentingan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari,” kata Patrialis. Di media sosial twiter beredar foto sebuah dokumen tentang kesepakatan partai-partai di Kolaisi Merah Putih untuk bagi-bagi kursi kekuasaan di DPR RI. Foto ini diposting oleh @arifz_tempo sejak Senin dini hari jam 00.20 WIB. Hingga pukul 20.00 WIB 29 september posting ini sudah diretweet oleh 101 pengguna twiter. =ANT/JOKO/BETH 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA www.koranmadura.com 0328-6770024 FOTO TERKAIT Hal 2 ant/andika wahyu UJI MATERI UU MD3 DITOLAK. Ketua Bidang Hukum DPP PDIP Trimedya Panjaitan (kanan), pemohon Dwi Ria Latifa (tengah), dan Junimart Girsang (kiri) menghadiri sidang uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (29/9). MK menolak gugatan UU MD3 terkait penentuan jabatan pimpinan di parlemen yang akan dipilih langsung oleh anggota DPR dan tidak lagi diberikan kepada partai politik sesuai perolehan kursi. Dua hakim konstitusi yakni Arief Hidayat dan Maria Farida Indrati menyatakan dissenting opinion (berbeda pendapat) atas putusan tersebut. Uji Materi UU MD3 Ditolak Koalisi Merah Putih Bersiap Bagi-bagi Kekuasaan? Uji Materi UU Pilkada Didaftarkan ke MK Nasional hal 4 JAKARTA- Mahkamah Kon- stitusi menolak permoho- nan pengujian Undang-Un- dang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPD, DPR dan DPRD (UU MD3) yang diajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sementara itu di media sosial twiter beredar foto dokumen bagi-bagi kekuasaan partaiKoalisi Merah Putih di DPR RI.

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 30 September 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 1

“Menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan amar putusan di Jakarta, Senin.

Dalam pertimbangannya, MK menya-takan alasan konfigurasi pimpinan DPR haruslah mencerminkan konfigurasi pemenang pemilihan umum dengan alasan menghormati kedaulatan rakyat yang me-milih adalah tidak berdasar karena pemili-han umum adalah untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, serta DPRD, bukan untuk memilih pimpi-nan DPR.

“Masalah pimpinan DPR menjadi hak dan kewenangan anggota DPR terpilih untuk memilih pimpinannya yang akan memimpin lembaga DPR,” kata Hakim Konstitusi Patrialis Akbar saat membacakan pertimbangan hukum.

Menurut Patrialis, hal demikian adalah lazim dalam sistem presidensial dengan sistem multi partai, karena konfigurasi pen-

gelompokan anggota DPR menjadi berubah ketika berada di DPR berdasarkan kesepa-katan masing-masing.

“Seperti halnya dalam praktik pe-nyelenggaraan pemilihan pimpinan DPR di Indonesia selama ini, yang sangat berkaitan dengan konfigurasi pengelompokan ang-gota DPR berdasarkan kesepakatan bersama

di antara anggota DPR,” katanya.

Berbeda halnya den-gan sistem presidensial yang hanya terdiri dari dua partai politik yang

secara otomatis fraksi partai politik dengan jumlah anggota terbanyak menjadi ketua DPR, karena kalaupun dipilih maka hasil pemilihannya akan sama karena dipastikan partai politik mayoritas akan memilih ketua dari partainya.

Demikian juga halnya dalam sistem pemerintahan parlementer, partai politik atau koalisi partai politik yang terbanyak

jumlah anggotanya di perlemen dalam hal ini adalah partai penguasa dipastikan akan menjadi pimpinan dan ketua parlemen ka-rena jumlah anggota koalisinya mayoritas.

“Dalam praktik politik di Indonesia yang menganut sistem presidensial dengan sistem multi partai, kesepakatan dan kompromi politik di DPR sangat menen-tukan ketua dan pimpinan DPR, karena tidak ada partai politik yang benar-benar memperoleh mayoritas mutlak kursi di DPR, sehingga kompromi dan kesepakatan berdasarkan kepentingan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari,” kata Patrialis.

Di media sosial twiter beredar foto sebuah dokumen tentang kesepakatan partai-partai di Kolaisi Merah Putih untuk bagi-bagi kursi kekuasaan di DPR RI.

Foto ini diposting oleh @arifz_tempo sejak Senin dini hari jam 00.20 WIB. Hingga pukul 20.00 WIB 29 september posting ini sudah diretweet oleh 101 pengguna twiter.

=ANT/JOKO/BETH

30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA www.koranmadura.com

0328-6770024

FOTO TERKAIT

Hal 2

ant/andika wahyu UJI MATERI UU MD3 DITOLAK. Ketua Bidang Hukum DPP PDIP Trimedya Panjaitan (kanan), pemohon Dwi Ria Latifa (tengah), dan Junimart Girsang (kiri) menghadiri sidang uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (29/9). MK menolak gugatan UU MD3 terkait penentuan jabatan pimpinan di parlemen yang akan dipilih langsung oleh anggota DPR dan tidak lagi diberikan kepada partai politik sesuai perolehan kursi. Dua hakim konstitusi yakni Arief Hidayat dan Maria Farida Indrati menyatakan dissenting opinion (berbeda pendapat) atas putusan tersebut.

Uji Materi UU MD3 DitolakKoalisi Merah Putih Bersiap Bagi-bagi Kekuasaan?

Uji Materi UU Pilkada Didaftarkan

ke MKNasional

hal 4

JAKARTA- Mahkamah Kon-stitusi menolak permoho-

nan pengujian Undang-Un-dang Nomor 17 Tahun 2014

tentang MPR, DPD, DPR dan DPRD (UU MD3) yang

diajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP). Sementara itu di media sosial twiter beredar

foto dokumen bagi-bagi kekuasaan partaiKoalisi Merah Putih di DPR RI.

Page 2: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 2

Saat ini sekitar dua juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia mulai mendekati Padang Arafah, untuk melaksanakan wukuf. Berdasarkan informasi kemungki-nan wukuf akan berlangsung bertepatan hari Jumat yang sebagaimana diyakini umat Islam, disebut Haji Akbar.

Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar di dunia, telah memberang-katkan sekitar 190 ribu jamaah haji. Ini menegaskan betapa sangat signifikan jumlah jamaah haji Indonesia baik dari segi persentase kehadiran di sana, maupun dibandingkan dengan realitas jumlah penduduk negeri ini. Signifikansi itu, bisa dengan mudah dilihat dari jumlah biaya, termasuk kesibukan dan kerepotan pemerintah sebagai pihak ber-tanggungjawab pengelolaan haji.

Di luar angka-angka kuantitatif bermuatan ekonomi, wajar dan sah bahkan harus jika kemudian ada yang meng-harap keberangkatan para jamaah itu memberikan manfaat besar. Jika mengacu pada logika ekonomi cost atau inves-tasi besar seharusnya menghasilkan keuntungan besar. Ini pikiran paling sederhana.

Tentu saja, terkait konteks haji harapan keuntungan bukan pada bentuk riil ekonomi, seperti meningkatnya investasi. Biarlah itu urusan para duta besar karena agak sulit jika berharap kepada para jamaah haji. Harapan dan keuntungan di sini lebih pada aspek moral dan sosial yang diharapkan memberikan manfaat pada seluruh masyarakat

negeri ini.Harapan itu jelas tidak

mengada-ada; bukan harapan tanpa dasar. Jika menyimak ujung perintah pelaksanaan haji sebagaimana tertera dalam QS. 22: 27-28 ada kata-kata tegas “supaya para jamaah haji menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka.” Artinya, mereka yang berangkat jika mengi-kuti pesan surat al hajj itu, para jamaah haji, akan membawa sesuatu yang bermanfaat yang bisa dibagikan kepada saudara-

saudaranya yang berada di tanah air. Sudah pasti bukan kurma, kacang, kismis, air zamzam, apalagi obat kuat, yang biasanya sering dijajakan oleh pedagang asongan di sana.

Konteksnya, yang barangkali sepadan diharapkan berbanding cost dan kerepotan pengelolaan haji adalah kecerdasan spiritual, SQ. Sesuatu yang sebenarnya melekat pada ajaran Islam serta potensial menjadi unsur dasar fisik dan kejiwaan manusia, yang semoga saja tergali, terungkap serta tercerahkan melalui proses pelaksanaan haji.

Yang paling sederhana dan tidak memerlukan energi pemikiran besar melalui kesadaran dan pemaknaan paka-ian ihram, yang hanya dua lembar kain itu, yang dipakai seluruh jamaah haji tanpa membedakan status, kekayaan, keturunan, suku dan lainnya. Bahwa ketika berada di Ara-fah dengan hanya memakai dua lembar kain itu, manusia disadarkan dan dibangkitkan kecerdasan spiritualnya melalui instrumen dzikrul maut, ingat akan kematian.

Tak ada yang di bawah ketika manusia menghadap Al-lah selain dua lembar kain itu. Semua atribut dan asesoris ditinggalkan. Sebanyak apapun yang dimiliki dan setinggi apapun jabatannya, manusia hanya membawa dua lembar kain.

Inilah sebenarnya kecerdasan spiritual yang dianggap dipopulerkan Danah Zohar dan Ian Marshall itu. Manusia diingatkan kesadaran tentang moment ketakberdayaan yang sudah pasti akan tiba. Karena itu, ketika masih “ber-daya” manfaatkan kesempatan dan apa yang dimiliki demi kemaslahan manusia.

Kesadaran makna dan manfaat bila tumbuh juga akan membangkitkan potensi kecerdasan spiritual lainnya. Manusia tak akan semena-mena. Ia akan ikhtiar dalam hidup tanpa melabrak rambu-rambu hukum. Semua selalu tertuju menggapai makna dan manfaat sehingga jauh dari merugikan siapapun. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 2

Sebanyak apapun yang dimiliki dan setinggi apapun jabatannya, ma-

nusia hanya mem-bawa dua lembar

kain

Uji materi ini ditempuh karena menurut pandangan mereka, DPRD yang diberi wewenang oleh UU tersebut untuk memilih kepala dae-rah bukanlah pemegang kedaulatan tertinggi. Sebaliknya, pemegang kedaulatan tertinggi adalah rakyat. Lebih dari itu, pilkada oleh DPRD bertentangan dengan prinsip lang-sung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam sebuah pemilu.

“DPRD bukanlah pemegang ke-daulatan tertinggi sehingga pemili-han kepala daerah melalui DPRD bertentangan dengan prinsip ke-daulatan rakyat,” ujar salah satu pemohon dari Institute for Criminal Justice Reform, Erasmus Napitupu-lu, seusai menyerahkan berkas per-mohonan judicial review, di gedung MK.

Erasmus berpendapat, UU Pilka-da juga dapat menciptakan ketidak-pastian hukum karena, beberapa undang-undang, seperti pasal 10

Undang-Undang Nomor 29 Ta-hun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dan pasal 65 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, menyatakan mekanisme pemilihan langsung.

Ketentuan dalam Pasal 3 UU Pilkada juga dianggap bertentangan dengan asas–asas pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, raha-sia, jujur, dan adil, serta mengingka-ri prinsip-prinsip pemilihan secara demokratis.

UU ini, lanjut Erasmus, telah menghalangi hak bagi setiap warga negara untuk memperoleh kesem-patan yang sama dalam pemerinta-han. UU Pilkada juga dianggap akan mengakibatkan tak terpenuhinya prasyarat bahwa pemilihan umum wajib diselenggarakan oleh lembaga yang mandiri.

“Berdasarkan alasan–alasan tersebut, maka para pemohon me-

minta agar Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Pasal 3 UU Pilkada bertentangan dengan UUD 1945,” ujar Erasmus.

Selain mereka, ada juga indi-vidu-individu yang terdiri dari 10 orang melakukan uji materi terha-dap UU yang sama ke MK dan juga didaftarkan pada hari yang sama. Ke-10 orang itu antara lain adalah Supriyadi Widodo Eddyono, Wiladi Budiharga, Indriaswati D Saptan-ingrum, Ullin Ni’am Yusron, An-ton Aliabbas, dan Antarini Pratiwi. Mereka meminta MK untuk mem-batalkan UU Pilkada tersebut.

Selain itu masih ada Internation-al NGO Forum on Indonesian Devel-opment (INFID), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers), dan Per-kumpulan Inisiatif Masyarakat Par-tisipatif untuk Transisi Berkeadilan (Imparsial) yang juga melakukan ju-dicial review terhadap UU ini.

Kelompok ini membawa berkas permohonan uji materi UU Pilkada, surat kuasa pemohon, serta daftar bukti dan bukti pemohon, masing-masing 12 rangkap, serta soft copy permohonan pemohon sebanyak satu file. Permohonan tersebut dit-erima dan ditandatangani oleh per-wakilan MK, yakni Agusniwan Etra.

=GAM/AJI

UJI MATERI UNDANG-UNDANG

UU Pilkada Resmi Didaftarkan di MK

SpiritualOleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Koalisi masyarakat sipil dari berbagai elemen serta individu-individu resmi mengajukan uji materi UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru disah-kan DPR ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin (29/9). Mereka melakukan uji materi terhadap pasal 3 yang mengatur tentang mekanisme bahwa pemilihan kepala daerah dilakukan melalui DPRD.

ant/ari bowo sucipto TEATERIKAL TOLAK UU PILKADA. Kecaman terahadap partai-partai yang tergabung di Koalisi Merah Putih mulai muncul di media sosial. Bahkan Senin dini hari 29 September muncul posting foto dokumen tentang kesepakatan partai-partai di Koalisi Merah Putih untuk bagi-bagi kekuasaan. Foto ini diposting oleh @arifz_tempo dan hingga pukul 20.00 telah di retweet oleh 101 pengguna twiter.

Page 3: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Ahmadi Noor Supit mengungkap-kan pemerintah meminta kebebasan untuk menambah kuota BBM subsidi apabila terjadi pembengkakan melalui persetujuan Komisi terkait. “Jadi nanti kalau kelebihan kuota, nggak perlu aju-kan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) atau mengajukan APBN-P. Jadi sekarang kami beri kewenangan,” kata dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9).

Lebih jauh Ahmadi menjelaskan DPR

terpaksa mengunci kuota BBM subsidi dalam beberapa tahun terakhir supaya pemerintah disiplin untuk menjaga vol-ume BBM subsidi. “Kalau nggak dikunci, kuota pasti berlebihan luar biasa. Sebet-ulnya di 2014 saat kita kunci, pemerin-tah berupaya serius. Kalau saja di inter-nal pemerintah nggak ribut, bagus sekali pasti nggak terlampaui,” paparnya.

Kata dia, penambahan kuota BBM subsidi perlu dilakukan karena PT Per-tamina (Persero) telah mengumumkan BBM subsidi bakal ludes di akhir Desem-ber 2014. “Itu tidak kosong kalau sean-dainya ada penataan. Kita sudah temu-kan penyelundupan dan penyalahgunaan BBM luar biasa, dan ini harus ditata. Jadi kalau dibebaskan (kuota), kita nggak akan menata,” ucap Ahmadi.

DPR, sambungnya, melonggarkan vol-ume BBM subsidi di tahun depan supaya pemerintahan baru dapat lebih leluasa mengakomodir visi dan misi Jokowi-JK.

Namun Ahmadi optimistis volume BBM subsidi tahun ini tak akan jebol jika pemerintah sanggup melakukan kenai-kan harga BBM subsidi di 2014. “Karena berdasarkan pengalaman, konsumsi akan menurun drastis. Mungkin masyarakat ingin irit pengeluaran, dan penyelundu-pan pun nggak akan marak karena dispar-

itas harga sudah rendah,” tegasnya.Sementara itu, Wakil Ketua Komisi

IX DPR Harry Azhar Aziz mengingatkan Presiden Terpilih Joko Widodo agar tidak menghabiskan APBN 2015 untuk dana so-sial. Kalau itu dilakukan, maka pemerin-tahan baru sulit menikmati pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Harry menya-takan, Jokowi tersandera kampanyenya sendiri yang mengutamakan uang negara hendak digunakan buat Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. “Pak Jokowi kan lebih banyak untuk sosialnya. Itu akan agak lama untuk pertumbuhan ekonominya,” ujarnya di komplek DPR RI, Jakarta, Senin (29/9).

Sesuai rapat Banggar bersama pemer-intah kemarin, anggaran infrastruktur su-dah ditingkatkan menjadi Rp 200 triliun. Harry meminta Jokowi fokus mewujudkan program pembangunan seperti tol laut.

Dana infrastruktur yang sudah dise-diakan di RAPBN itupun tidak bisa mak-simal mendorong pertumbuhan ekono-mi. Ini sebabnya, kata Harry, DPR dan pemerintah sepakat memasukkan asumsi bahwa Jokowi harus menaikkan harga BBM. “Harus ada anggaran rutin. Katanya mau naikkan harga BBM. Atau menaik-kan pajak, atau menaikkan defisit, atau pemotongan anggaran defisit, itu saja,” katanya. =GAM

DPR Longgarkan Kuota BBM Bersubsidi

JAKARTA-Dewan Perwaki-lan Rakyat (DPR) akhirnya memutuskan melonggar-kan kuoto bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan dari patokan 46 juta kiloliter (Kl). Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana parlemen selalu mengunci volume BBM subsidi di an-gka tertentu.

4 TARGET KOALISI PRABOWO

ICW: Salah Satunya Amputasi KPKJAKARTA-Parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) terus melakukan sejumlah manu-ver politik untuk kembali merebut kekuasaan setelah calon yang diu-sung Prabowo Subianto-Hatta Ra-jasa gagal terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mencatat ada 4 (empat) agenda terse-lubung KMP yang harus diwaspadai.

“Apa yang sudah dilakukan merupa-kan bentuk kekhawatiran dari fenomena politik. Patut diduga ada empat target besar yang ingin disasar koalisi merah putih,” kata Emerson dalam media briefing dengan judul ‘Demokrasi dibungkam, KPK terancam’ di kantor YLBHI, Senin (29/9).

Menurutnya empat hal tersebut dian-taranya menguasai parlemen (melalui UU MD3), menguasai pemerintahan daerah (melalui UU Pilkada), menguasai atau melemahkan KPK dan menguasai pemer-intahan (presiden dan wakil presiden diupayakan dipilih oleh DPR/MPR tidak lagi oleh rakyat).

“Bukan tanpa alasan dugaan tersebut terjadi, pertama proses pengesahan UUD MD3 ini ajaib. Ketika orang konsentrasi dengan Pilpres ada upaya percepatan pembahasan oleh DPR. Begitu juga dengan UU Pilkada, DPR ngotot ingin menyelesai-kanya sebelum masa jabatannya berakhir,” katanya.

Emerson mengibaratkan, dengan dis-ahkannya UU Pilkada dengan politik desa mengepung kota. Menurut kacamatanya, tujuan disahkan UU Pilkada bukanlah sek-edar pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

“Justru kendali daerah oleh elite pusat. Di koalisi merah putih sekarang lagi jadi bahasan. Daerah mana yang kira-kira bisa memberikan kontribusi. Jadi partai pen-dukungnya semua bergerak,” katanya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, upaya pelemahan KPK juga patut diduga bakal menjadi sasaran. Pasalnya, kinerja KPK dinilai menghambat pekerja politik.

“Beberapa kasus korupsi, langsung atau tidak langsung terkait dengan pen-danaan parpol. Sebut saja Hambalang, sapi impor dan lainnya. Paling tidak gara-gara KPK upaya pengumpulan dana politik jadi terhambat, disisi lain kasus korupsi diindikasi melibatkan pekerja politik,” imbuhnya.

Menurutnya upaya pelemahan KPK setidaknya bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama proses fit and proper test calon pimpinan KPK dan proses legislasi di DPR. “Revisi UU Tipikor, revisi UU KPK, re-visi KUHP dan UU KUHAP adalah regulasi yang sangat memungkinkan pelemahan kewenangan KPK,” jelasnya.

=GAM/ABD

ant/rosa panggabean PEMBUBARAN POKJA TIM TRANSISI. Presiden Terpilih Joko Widodo (kanan) dan Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla memberi keterangan pers usai pembubaran kelompok kerja (pokja) Tim Transisi di Rumah Transisi, Jakarta, Minggu (29/9). Presiden dan wakil presiden terpilih memberi apresiasi tinggi atas kerja keras pokja-pokja Tim Transisi dan akan mendalami hasil kajian Tim Transisi sebagai bahan pertimbangan untuk mel-aksanakan program kerja pemerintahan 2014-2019.

Page 4: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 4 Nasional

Setelah itu, Wakil Ketua DPR RI Sohibul Iman dalam memimpin Rapat Paripurna, menanyakan kepada para peserta rapat apa-kah RUU APBN 2015 yang pembahasannya selama sebulan itu, dapat disepakati seba-gai UU. “Terimakasih,” ujar Sohibul sambil mengetok palu memberikan pengesahan, setelah para peserta rapat memberikan kata setuju.

Menteri Keuangan Chatib Basri dalam menyampaikan pandangan pemerintah mengatakan penyusunan RAPBN 2015 ini telah memberikan kemudahan bagi pemer-intahan baru karena memberikan ruang fiskal memadai serta anggaran yang bersifat “baseline”.

“Kami menyakini bahwa beberapa sub-stansi dalam APBN 2015 seperti anggaran bersifat baseline, tingkat defisit yang lebih rendah dan mempersiapkan antisipasi fiskal untuk kebijakan baru dengan memberikan ruang fiskal yang cukup, dapat memfasilitasi proses transisi dengan lebih baik,” katanya.

Menkeu kemudian membacakan asumsi makro APBN 2015, antara lain pertumbu-han ekonomi 5,8 persen, inflasi 4,4 persen, nilai tukar Rp11.900 per dolar AS dan tingkat suku bunga SPN 3 bulan 6,0 persen.

Selain itu, asumsi ekonomi makro lain-nya yang telah disepakati adalah harga ICP minyak 105 dolar AS per barel, lifting min-yak 900 ribu barel per hari serta lifting gas 1.248 ribu barel per hari setara minyak.

“Asumsi dasar ekonomi tersebut ditetap-kan dengan mempertimbangkan perkem-bangan terkini dan prospek perekonomian

serta berbagai tantangan di tahun 2014 dan 2015,” kata Menkeu.

Dari asumsi tersebut, pendapatan nega-ra disepakati sebesar Rp1.793,6 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.039,5 triliun, dengan defisit anggaran mencapai Rp245,9 triliun atau 2,21 persen terhadap PDB.

Target defisit anggaran tahun 2015 terse-but berarti mengalami penurunan sebanyak Rp11,7 triliun dari yang diusulkan dari draf awal RUU APBN 2015 sebesar Rp257,6 triliun atau setara 2,32 persen terhadap PDB.

“Penurunan defisit anggaran memberi-kan sinyal positif bagi masyarakat, para pemangku kepentingan dan pelaku usaha, baik didalam maupun luar negeri untuk pen-etapan APBN 2015 yang lebih ‘sustainable’,” kata Menkeu.

Melalui penetapan defisit anggaran tersebut maka pemerintah dapat menguran-gi rencana penambahan utang yang signifi-kan, karena dapat membantu mengantisipa-si kebijakan tingkat bunga di perekonomian global tahun 2015.

Dari pendapatan negara, sebagian be-sar berasal dari pendapatan dalam negeri Rp1.790,3 triliun, antara lain penerimaan perpajakan Rp1.380 triliun, Penerimaan Ne-gara Bukan Pajak Rp410,3 triliun serta hibah Rp3,3 triliun.

Sementara, belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.392,4 triliun, yaitu belanja Kementerian Lembaga Rp647,3 triliun serta belanja non Kementerian Lem-baga Rp745,1 triliun, dan dana transfer ke daerah serta dana desa Rp647 triliun.

Untuk program belanja pengendalian subsidi sebesar Rp414,6 triliun, terdiri dari subsidi energi Rp344,7 triliun yaitu untuk subsidi BBM sebesar Rp276,1 triliun serta listrik Rp68,68 triliun, dan subsidi non en-ergi Rp69,9 triliun.

Terkait kuota BBM bersubsidi untuk ta-hun 2015, telah disepakati volume sebesar 46 juta kiloliter, turun dari usulan sebel-umnya sebanyak 48 juta kiloliter, serta biaya cost recovery ditetapkan mencapai 16 miliar dolar AS.

Beberapa kebijakan penting dalam be-lanja negara tahun 2015 adalah efisiensi anggaran subsidi energi didukung kebijakan alokasi subsidi tepat sasaran, mengurangi bertahap konsumsi BBM bersubsidi serta mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan.

Kemudian, mendukung pencapaian sasaran pembangunan yang berkelanjutan, antara lain melalui dukungan pembangunan konektivitas nasional, percepatan penang-gulangan kemiskinan, serta peningkatan daya saing ketenagakerjaan.

Selain itu, belanja negara dimanfaatkan untuk meningkatkan dan memperluas akses pendidikan yang berkualitas, serta mening-katkan kualitas pelaksanaan SJSN, termasuk peningkatan kualitas dan efisiensi belanja.

Terakhir, pengalokasian dana desa tahun 2015 dapat menjadi stimulus dalam men-dorong percepatan pembangunan dan pem-berdayaan masyarakat desa secara efisien dan efekrif, serta sejalan dengan prinsip prinsip “good governance”.=GAM

DPR Menyepakati APBN 2015 JAKARTA- Rapat paripur-

na DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Un-

dang Anggaran Penda-patan dan Belanja Ne-

gara (APBN) 2015 untuk disepakati menjadi Un-

dang-Undang di Jakarta, Senin. Dalam rapat terse-but, Ketua Badan Angga-ran DPR RI Ahmadi Noor Supit diberikan kesempa-

tan untuk membacakan hasil rapat panita kerja

dan proses pembahasan RAPBN 2015 dengan

para wakil pemerintah di Badan Anggaran.

ant/joko sulistyo KAPAL PERUSAK RINGAN. KRI John Lie (JOL-358) dan KRI Usman Harun (USH-359) yang baru tiba melaksanakan latihan formasi di Perairan Karimunjawa, Jateng, Minggu (28/9). Kedua KRI jenis perusak ringan (Multi Role Light Fregate/MRLF) yang berbobot 1941 ton buatan BAE System Maritime Naval Ships Inggris yang baru dibeli TNI AL untuk bertugas di Satuan Kapal Eskorta (Satkor-Armada RI Wilayah Timur).

Page 5: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pencegahan KPPU, Taufik Ahmad mengatakan langkah pemanggilan tersebut sebagai kelanjutan dari adu-an dari pihak yang merasa dirugikan akan adanya kebijakan penghapusan tersebut serta hasil pertemuan dengan PT Pertamina (Persero) sebelumnya. “Jadi kami sudah melakukan perte-

muan dengan pihak yang mengadu dan Pertamina sebagai pihak yang menjalankan kebijakan ini di lapan-gan. Pihak yang mengadu ini tidak bisa kami sebutkan karena dalam Undang-Undang KPPU tidak boleh menyebut-kan,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung KPPU, Jakarta Pusat, Senin (29/9).

Seperti diketahui, sejak 6 Agustus 2014, seluruh SPBU yang berlokasi di jalan tol tidak akan menjual premium bersubsidi, namun hanya menjual Per-tamaz series. Sampai saat ini jumlah SPBU di jalan tol mencapai 29 unit. Dari jumlah tersebut, 27 unit SPBU ada di wilayah Marketing Operation Regional III (Jawa bagian Barat) dan 2 unit SPBU ada di wilayah Merketing Operation Regional V (Jawa Timur).

Dalam surat tersebut, lanjut Taufik, pihak KPPU menyarankan agar BPH Migas selaku regulator untuk men-cabut kebijakan penghapusan premi-um pada SPBU yang berada di sepan-jang jalan tol.

Pasalnya, penghapusan tersebut dinilai tidak berpengaruh besar ter-hadap penghematan konsumsi BBM.

Selain itu, para pengendara mobil mengisi bensin lebih banyak sebelum memasuki jalan tol sehingga hal ini dianggap tidak memberikan pengaruh yang signifikan. “Kalau kebijakan ini tidak mencapai tujuan, kami akan menyarankan agar BPH Migas men-cabut surat himbauan tersebut (surat himbauan kepada SPBU jalan tol untuk tidak menjual premium),” katanya.

Selain itu, sejak awal KPPU juga telah menilai bahwa penghapusan BBM hanya akan membuat jurang dis-kriminasi antara pengelola SPBU di luar dan di dalam jalan tol. Ini dikha-watirkan menimbulkan masalah yang lebih besar nantinya. “Sejak awal kami sudah melihat kebijakan itu diskrimi-natif, karena ada pelaku usaha yang tidak bisa menjual dan ada yang bisa. Itu sudah kami kaji di lapangan,” lan-jutnya.

Surat ini, rencananya akan dikirim-kan oleh KPPU kepada BPH Migas dalam minggu ini. “Jika tidak ada tanggapan dari BPH Migas, KPPU akan memanggil untuk melakukan perte-muan,” pungkasnya.

=GAM/ABD

Penghapusan Premium di Tol DisoalKPPU Minta BPH Migas Batalkan Kebijakan

JAKARTA-Komisi Pen-gawas Persaingan Usaha (KPPU) akan melayang-kan surat kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terkait kebija-kan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di jalan tol.

BUMN

Tiga Federasi Bentuk Konfederasi SP BUMNJAKARTA- Tiga federasi SP BUMN mem-bentuk konfederasi SP BUMN untuk memperkuat gerakan pekerja BUMN agar perusahaan milik negara itu dapat menin-gkatkan kontribusinya kepada negara dan rakyat serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

“Hari ini ada tiga federasi SP BUMN yang mel-akukan kongres Konfederasi SP BUMN, 29-30 Sep-tember 2014. Kami akan membahas AD/ART dan pemilihan pengurus Konfederasi SP BUMN,” kata Ahmad Irfan Nasution, ketua umum FSP Sinergi BUMN sekaligus ketua panitia di Jakarta, Senin.

Tiga federasi SP BUMN yang sepakat memben-tuk Konfederasi SP BUMN adalah Federasi Serikat Pekerja (FSP) Sinergi BUMN, Federasi Pupuk Indo-nesia, dan Federasi SP Pelabuhan dan Pengerukan Indonesia. Dari tiga federasi tersebut memiliki jaringan atau membawahi 44 SP BUMN. Satu fed-erasi SP Perkebunan juga akan bergabung dengan KSP BUMN ini. Sementara menurut data Kemeneg BUMN, jumlah BUMN di Indonesia ada sebanyak 141 BUMN.

Ini merupakan suatu tonggak sejarah bagi gera-kan buruh/pekerja BUMN karena ini baru pertama kali didirikan Konfederasi SP BUMN.

“Ini merupakan yang pertama kali SP dan Fed-erasi BUMN mempunyai kesadaran dan semangat perjuangan untuk mendirikan Konfederasi SP BUMN,” kata Ahmad Irfa, Ketum SP Sinergi BUMN, Pengelolaan BUMN oleh pemerintah melalui Biro TU BUMN saat era Presiden Soeharto dan Kemen-terian BUMN telah gagal. Hal itu bisa dilhat dari aset 141 BUMN mencapai sekitar 4.500 triliun tapi target laba BUMN tahun 2013 hanya Rp43,7 triliun. “Ini sangat kecil sekali,” kata Irfan.

Selain itu, peran BUMN dalam perekonomian nasional makin menurun. Tidak sedikit BUMN yang merugi, bahkan bangkrut dan karyawan di PHK.

“Kalo di perusahaan swasta, perusahaan bang-krut maka pemiliknya ikut miskin, tapi jika BUMN bangkrut, menteri BUMN dan Direksi tidak ikut miskin, hanya semua karyawan yang menderita terkena PHK massal,” kata Irfan.

Sementara itu, ketua Federasi SP BUMN lainnya juga sepakat membentuk konfederasi SP BUMN karena banyak masalah dalam pengelolaan BUMN yang dilakukan pemerintah melalui Kemeneg BUMN mulai dari kurangnya profesional dan kapa-sitas direksi dan dewan komisaris yang diangkat, proses akuisisi antar BUMN yang tidak jelas, pem-bentukan holding BUMN yang tidak jelas, rasion-alisasi karyawan BUMN yang membuat karyawan menderita.

“Kami dari federasi SP Pupuk Indonesia menye-salkan mengapa pasokan gas untuk pabrik-pabrik pupuk berkurang dimana sumber daya alam gas Indonesia melimpah. Kita punya BUMN Migas. Kita punya sumber daya Migas yang besar, tapi men-gapa pasokan gas untuk produksi pupuk terhambat. Padahal produksi pupuk erat kaitannya dengan ketahanan pangan nasional,” kata Soejono, ketua Presedium Federasi Pupuk Indonesia.=ANT/ADI

ant/novrian arbi PENJUALAN SAPI LOKAL. Seorang pekerja memberi makan sejumlah yang dijual untuk kurban di Jalan Turangga Bandung, Jawa Barat, Senin (29/9). Sapi lokal yang berasal dari Boyolali Jawa Tengah tersebut mengalami peningkatan penjualan hingga 15 persen menjelang lebaran Idul Adha karena lebih diminati masyarakat yang harganya yang lebih terjangkau dengan kisaran harga 8 juta sampai Rp 21 juta.

Page 6: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 6 Ekonomi

Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indone-sia (FE UI), Firmanzah, menanggapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sudah menembus angka Rp 12.000 leb-ih, sementara Indeks Harga Saham Ga-bungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sudah mencapai angka 5.000.

“Itu sesuai dengan prediksi kita se-belumnya bahwa rupiah masih akan mengalami tekanan akibat dari kebija-kan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mengakhiri (tapering-off) pemberian stimulus moneter non-kon-vensional (quantitative easing-QE III),” kata Firmanzah di Jakarta, Senin (29/9).

Dia menegaskan, penurunan IHSG menunjukkan bahwa kebijakan Bank Sentral AS itu juga mendorong ter-jadinya pelarian modal (capital outflow) di negeri melalui konsolidasi di pasar modal, meskipun sejumlah pihak men-ganggap tidak ada kaitan.

Firmanzah mengingatkan, selain pengakhiran pemberian stimulus mon-eter non-konvensional, indikator di bidang ketenagakerjaan dan pertum-buhan ekonomi di AS saat ini sudah membaik, sehingga ada kemungkinan Bank Sentral negara tersebut akan menaikkan suku bunga acua (The Fed rate).

Jika ini dilakukan, maka bisa dipas-tikan bank-bank sentral negara-negara lain, termasuk Indonesia, juga akan menaikkan sukubunga acuan untuk mencegah derasnya aliran modal keluar (capital outflow).

“Kalau BI ikut menaikkan suku bun-ga acuan, maka dapat dipastikan per-tumbuhan ekonomi tidak akan setinggi seperti asumsi makro dalam APBN 2015 yang disepakati sebesar 5.8 persen,” pa-parnya.

Staf Khusus Presiden bidang Ekono-mi dan Pembangunan itu memaparkan, kenaikan sukubunga akan berdampak pada perekonomian, investasi, pen-ciptaan lapangan kerja serta sector riil

secara keseluruhan.Meningkatnya sukubunga acuan,

lanjutnya, akan membuat masyarakat melakukan penundaan konsumsi dan cenderung menempatkan dananya di sektor perbankan. Sementara dari sisi perbankan, terdapat pilihan kebijakan di antaranya adalah mengurangi Net Interest Margin (NIM) atau menyesuia-kan sukubunga pinjaman, yang beresiko meningkatnya kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL).

Selain tekanan dari AS, Firmanzah mengingatkan, bahwa perekonomian nasional juga akan dihadapkan pada sejumlah factor eksternal seperti per-lambatan ekonomi besar dunia seperti yang terjadi di Tiongkok dan Eropa. Se-mentara itu, trend pelemahan harga ko-moditas dunia serta instabilitas politik dan keamanan sejumlah kawasan juga akan mengganggu pemulihan ekonomi dunia.

“Meskipun ekonomi Indonesia tidak terlalu bergantung pada aktivitas ek-spor sebesar perekonomian sejumlah negara di ASEAN seperti singapura, Ma-laysia, Thailand, Filipina dan Vietnam, namun tetap saja sejumlah faktor itu akan berdampak pada laju pertumbu-han volume dan nilai ekspor nasional,” tuturnya.

=GAM

Waspadai Ekonomi Setahun ke DepanJAKARTA-Perekonomian Indonesia untuk satu tahun ke depan diprediksi masih akan mengalami sejumlah tantangan terutama yang bersumber dari faktor ekster-nal. Karena itu, kesiapsiagaan para pengambil kebijakan baik dari sisi moneter, fiskal maupun sektor riil akan san-gat menentukan fundamental ekonomi Indonesia dalam jangka pendek.

SUKU BUNGA KREDIT

Bunga Kredit UMKMSelangitJAKARTA- Komisi Pengawas Persaingan Usaha meminta Otoritas Jasa Keuan-gan menindaklanjuti temuan mengenai sikap beberapa bank yang menaikkan bunga kredit Unit Mikro, Kecil, dan Menengah, sebagai imbal dari kenai-kan biaya dana akibat tingginya bunga deposito.

“Dari temuan kami, naiknya tinggi sekali, bahkan di Jambi ada yang mencapai 40,19 persen,” kata Direktur Kajian Kebijakan dan Advokasi KPPU Taufik Ahmad di Jakarta, Senin.

Beberapa bank umum yang menaikkan suku bunga depositonya, katanya, “menambal” biaya dananya dengan menaikkan suku bunga UMKM sehingga menyengsarakan kreditur.

Menurut Taufik, dari temuan KPPU tera-khir, suku bunga kredit UMKM yang tinggi berada di wilayah Jambi sebesar 40,19 persen, di Maluku sebesar 40,13 persen, dan Sulawesi Tenggara 37,77 persen.

“Selain bank umum yang jaringannya sampai pelosok, ada juga bank BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang mematok kredit itu,” ujar dia.

KPPU meminta OJK mengeluarkan pera-turan yang dapat membuat perbankan tidak seenaknya menaikkan suku bunga deposito dan suku bunga kredit untuk UMKM.=ANT/INDRA

ant/aloysius jarot nugroho WISATA MONUMEN PALAGAN AMBARAWA. Wisatawan berkunjung dan melihat Kereta api lokomotif tahun 1902 buatan Jerman di Monumen Palagan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Min-ggu (28/9). Monumen yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974 merupakan monumen sebagai simbol untuk mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa tanggal 12 Desember - 15 Desember 1945 dengan menyimpan berbagai koleksi berbagai senjata, seragam, truk, tank, kereta api dan meriam ketika digunakan waktu pertempuran.

Page 7: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

UU Pilkada

Salam Songkem

U Pilkada yang baru disah-kan oleh DPR terus men-dapat perlawanan rakyat.

Masyarakat secara individu maupun organisasi mengajukan gugatan atas UU Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (Senin, 29/9). Yang mengajukan se-cara personal adalah Supriyadi Wido-do Eddyono, Wiladi Budiharga, Indri-aswati D Saptaningrum, Ullin Ni’am Yusron, Anton Aliabbas, dan Antarini Pratiwi. Mereka meminta MK untuk membatalkan UU Pilkada tersebut.

Sedangkan organisasi yang men-gajukan gugatan ke MK di antaranya International NGO Forum on Indone-sian Development (INFID), Koalisi Per-empuan Indonesia (KPI), Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers), dan Perkumpulan Inisiatif Masyarakat Partisipatif untuk Transisi Berkeadi-lan (Imparsial). Mereka melakukan judicial review terhadap UU ini.

UU Pilkada, yaitu pasal 3 digugat karena mengatur tentang mekan-isme pemilihan kepala daerah dilaku-kan melalui DPRD. Pasal tersebut, menurut penggugat, bertentangan dengan asas–asas pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, raha-sia, jujur, dan adil, serta menging-kari prinsip-prinsip pemilihan secara demokratis

Selain itu, UU Pilkada juga di-anggap telah menghalangi hak bagi setiap warga negara untuk memper-oleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. UU Pilkada juga dapat mengakibatkan prasyarat bahwa pe-milihan umum wajib diselenggarakan oleh lembaga yang mandiri tak ter-penuhi. Sehingga dengan alasan itu, pemohon (penggugat) meminta agar Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Pasal 3 UU Pilkada bertentan-gan dengan UUD 1945.

Permohonan tersebut membuk-tikan pemilihan kepala daerah lang-sung oleh DPRD mendapat peno-lakan keras oleh mayoritas rakyat. Membuktikan bahwa keputusan yang dilakukan oleh DPR dengan merampas pilkada langsung oleh rakyat dari tangan rakyat bukanlah wujud aspirasi rakyat, melainkan hanya aspirasi pribadi mayoritas DPR di Senayan. Ini juga membukti-kan DPR telah berbuat diluar aspirasi rakyat, sehingga UU Pilkada layak di-evaluasi oleh MK.(*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Wukuf Bukan Sekadar Titik Perhentian

Bila berangkat dari kamus bahasa arab karangan Ah-mad Warson Munawwir,

wukuf berasal dari kata waqa-fa-yaqifu-wuqufan yang artinya berhenti. Aplikasi praktis dari makna berhenti ini pada pelak-sanaan ibadah haji berwujud pada keharusan untuk berada di Arafah di sepanjang waktu ter-tentu meskipun dalam kondisi sakit yang sangat parah.

Keharusan untuk berada di Arafah ini pada akhirnya meng-kerucut pada arti wukuf secara fisik, yakni sekadar berdiam diri pada waktu dan tempat tertentu tanpa harus melakukan kegiatan tambahan. Jadi, pada tataran praktiknya, wukuf ini sebenarn-ya sangat mudah karena apa susahnya kalau hanya sekadar diam tanpa harus membaca atau melakukan apapun. Tapi an-ehnya, justru ibadah yang begitu sederhana inilah yang menjadi

kunci penting dari ibadah haji.

Dari Syariat ke HakikatDalam terminologi syariah,

wukuf dipersyarati oleh dua hal wajib, yakni tempat dan waktu khusus. Wukuf itu harus dilak-sanakan di Arafah pada tang-gal sembilan dzulhijjah sejak tergelincir hingga tengggelam matahari. Jadi, pada waktu dan tempat yang telah ditentukan tersebut, seluruh jamaah haji, baik dalam keadaan sehat mau-pun sakit parah, harus meng-hentikan seluruh aktivitasnya dan tinggal di Arafah beberapa saat.

Jika ibadah wukuf di Arafah pada tanggal 9 dzulhijjah ditarik dalam konteks historis, maka ia tidak bisa dilepaskan dari peri-stiwa perjalanan spiritual Nabi Ibrahim. Seperti diketahui, sejak malam tanggal 8 hingga 10 dzul-hijjah, Nabi Ibrahim mendapat mimpi untuk menyembelih pu-tranya, Nabi Ismail. Tahapan proses Nabi Ibrahim menaf-sirkan mimpinya selama tiga malam berturut-turut hingga melahirkan keputusan yang luar biasa, di kalangan umat muslim lebih dikenal dengan istilah yau-mu tarwiyah, yaumu ‘Arafah dan yaumu nahr.

Bila makna wukuf yang su-dah jamak berlaku di masyarakat diseret ke ruang kesadaran bertuhan, maka rasanya tidak cukup lagi bila arti wukuf seka-dar dipahami sebagai berhenti dalam bentuk aktivitas fisik se-mata. Memang dalam tataran syariat ibadah haji, wukuf han-yalah ibadah yang mengharus-kan seseorang untuk mendi-amkan tubuhnya di tempat khusus bernama Arafah. Tapi, jika penghayatan atas makna wukuf ditelisik pada dimensi hakikatnya dengan bersandar pada konteks kesejarahan, ba-rang kali makna berhenti secara fisik hanyalah berfungsi sebagai “petunjuk teknis” untuk kembali pada makna berhenti dalam arti yang lebih hakiki. Bukan sekedar berhenti dalam arti badaniah saja.

Maksudnya, kalau wukuf itu

artinya berhenti, maka apa ger-angan yang bernama berhenti? Apa yang harus dihentikan; tubuh, hati, pikiran atau apa? Apa pentingnya berhenti dalam kehidupan manusia? Harus ber-henti dari apa? Dalam konteks ibadah haji, kenapa berhenti jauh lebih penting dari berger-ak? Kenapa rukun wajib haji yang menuntut adanya aktivitas gerakan fisik seperti tawaf atau sa’i dan sebagainya malah tidak menjadi puncak rukunnya?

Maka, dengan segala keren-dahan hati barangkali ada baikn-ya bila para jamaah haji yang se-dang wukuf tidak hanya merasa puas pada sebatas pemahaman dan pengamalan secara syari’at an sich. Karena berhenti disini lebih pada semacam aktifitas batin untuk melahirkan peng-etahuan diri yang bersifat kesa-daran transendental. Bukankah yaumu ‘arafah itu berarti hari tahu. Maka, jamaah haji yang wukuf pada tanggal sembilan dzulhijjah pada dasarnya bertu-juan untuk membuat tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Jadi, wukuf itu sebenarnya metode dan tahu diri adalah produknya.

Pengetahuan atas hakikat kemanusiaan ini menjadi pent-ing karena rentang jarak dari kelahiran hingga kematian memungkinkan manusia men-jalani garis kehidupannya me-lenceng jauh dari konsep awal penciptaan. Padahal, warna bola matanya beserta seluruh ciri-ci-ri fisiknya, tidak bisa dilepaskan dari niat, konsep, tujuan dan ga-gasan Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan pasti punya mau untuk apa setiap menciptakan manu-

sia hidup? Maka idealnya, ma-nusia hidup dan menjalani ke-hidupannya harus seperti yang diinginkan Tuhan.

Nah, wukuf dalam rentetan ritual ibadah haji menyediakan moment istimewa bagi para jamaah untuk berhenti sejenak guna menyempatkan diri me-mikirkan siapa dirinya yang se-benarnya? Bukankah yang pu-nya “mau” menciptakannya ke dunia ini adalah Tuhan bukan dirinya? Maka sangat masuk akal jika kemudian manusia tidak pernah berhenti mencari di kedalaman batin dan kehen-ingan jiwa guna menerka-nerka apa mauNya Tuhan mencipta-kannya?

Dengan demikian, maka arti berhenti dari kata wukuf se-benarnya bersifat dinamis. Ia harus berhenti disaat bergerak dan terus bergerak dikala ber-henti. Pelaku wukuf harus terus bergerak dari syariat ke tarikat untuk menuju hakikat dan ber-henti di puncak makrifat. Maka benar bila wukuf itu bukan sek-edar titik perhentian tapi ia ada-lah titik gerakan.=

7

Ibadah haji yang memerlukan biaya

puluhan juta ternyata puncak syaratnya

terletak pada wukuf. Sebagian besar ulama

berijtihad bahwa syarat wajib haji yang

lain boleh “diwakil-kan atau diganti” tapi

tidak dengan wukuf. Demikian pentingnya wukuf sehingga Nabi

mengatakan bahwa haji itu Arafah. Haji itu ya harus wukuf di Ara-

fah sehingga bila pada waktu yang ditentukan

tidak berada di tanah Arafah maka yang

bersangkutan tidak bisa dikatakan sudah berhaji meski sudah mengerjakan syarat

rukun haji lainnya.

Maka rasanya tidak cukup lagi bila arti wukuf sekadar di-pahami sebagai

berhenti dalam ben-tuk aktivitas fisik

semata”

Page 8: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

ant/ari bowo sucipto TEATERIKAL TOLAK UU PILKADA. Sejumlah pengunjukrasa gabungan PMII, HMI, dan BEM melakukan aksi teaterikal di depan gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Senin (29/9). Mereka menolak disahkannya UU Pilkada tak langsung yang dinilai hanya bentuk keegoisan partai politik yang akhirnya membunuh demokra-si dan mengesampingkan peranserta masyarakat dalam Pilkada.

DEMONSTRASI

DPRD Dukung Massa Tolak Pilkada Tak Langsung

MALANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang, Jawa Timur, memberikan dukungan kepada massa yang berunjuk rasa di gedung DPRD setempat untuk menolak pemilihan kepala daerah secara tidak langsung atau lewat DPRD.

Puluhan pengunjuk rasa yang sebelumnya hanya berorasi di luar pagar gedung DPRD itu akhirnya bisa masuk ke halaman gedung setelah mendapatkan izin dari kepolisian, bahkan sejumlah anggota dewan sudah menunggu mereka di lobi gedung DPRD.

Secara bergantian, perwakilan dari pengunjuk rasa langsung berorasi dihadapan anggota dewan yang dilanjutkan oleh be-berapa anggota dewan. "Tuntutan pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa itu sesuai dengan keinginan rakyat Indonesia, se-hingga kami mendukung aksi ini," kata Ketua DPRD Kota Malang sementara Priyatmoko Oetomo disela-sela aksi massa tersebut.

Politisi dari PDI Perjuangan itu menegaskan rakyat berhak memilih

pemimpinnya tanpa diwakilkan pada anggota dewan karena ini hak politik warga dan tidak bisa diganggu gugat. Karena sudah sepa-ham, parawakil rakyat itu mengajak mahasiswa merumuskan tuntutan dan kehendak rakyat tersebut yang akan dikirimkan ke pusat.

Sementara itu pengamat

politik Universitas Muhammadi-yah Malang (UMM), Asep Nurja-man mengatakan jika pemilihan kepala daerah (pilkada) dilakukan tidak langsung dan melalui DPRD, pasti akan terjadi "kongkalikong" politik karena kepentingan fraksi yang merupakan kepanjangan partai politik (parpol) akan lebih

dominan dan lebih mendahukan kepentingan konstituen ketimbang rakyat yang lebih luas.

"Implikasi dari pilkada tidak langsung ini memang sangat luas, namun yang paling terlihat adalah dominannya legislatif daripada eksekutif sebagai pimpinan dae-rah, sehingga kepala daerah akan

kesulitan menjalankan program kerjanya secara maksimal sesuai kebutuhan masyarakat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan emmunculkan para penguasa di balik layar yang punya kepent-ingan dengan kebijakan daerah," tegas dosen FISIP UMM tersebut.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

DPRD Tantang PMII Gelar "People Power"

"Silahkan teman-teman PMII melakukan konsolidasi dengan elemen pergerakan lain, ormas, LSM, maupun masyarakat yang memiliki visi sama soal perlunya mempertahankan pilkada lang-sung demi menjaga kedaulatan rakyat," cetus Adib saat melaku-kan audiensi dengan para aktivis PMII di gedung DPRD Tulunga-gung, Senin (29/9).

Ia secara khusus mengkritisi pola gerakan jaringan aktivis PMII Cabang Tulungagung dalam melawan pengesahan UU Pilkada yang barusan ditetapkan DPR RI, Jumat (25/9).

Menurutnya, aksi yang dilaku-kan para mahasiswa masih belum terkoordinasi secara rapi, baik se-cara horizontal dengan jaringan pergerakan maupun kelompok

masyarakat sekitar, maupun di jalur vertikal organisasi PMII.

"Kalau cuma PMII (demo), itu terlalu kecil dan tidak akan memberi dampak signifikan. Kalian harus me-lakukan gerakan perlawanan secara masif bersama elemen-elemen lain. Filosofinya seperti bola salju, terus menggelinding dan semakin mem-besar untuk melakukan gerakan 'people power'," ujarnya.

Ketua sementara DPRD Tu-lungagung, Supriyono menyata-kan apresiasi yang sama. Politisi PDIP ini bahkan menyatakan komitmennya untuk mendukung gerakan para mahasiswa dan membantu menyampaikan as-pirasi tersebut ke instansi ber-wenang yang lebih tinggi, DPR RI.

Namun ia menegaskan, komit-mennya tersebut tidak serta-mer-ta mewakili sikap keseluruhan anggota DPRD, melainkan prib-adinya sebagai anggota dewan.

"Kalau mengharap semua setuju dengan tuntutan mahasiswa (untuk membatalkan penetapan UU pilkada melalui DPRD), itu jelas tidak mungkin. Lembaga DPRD itu memiliki banyak perwakilan dari partai politik dan mereka tentu pu-nya sikap dan cara pandang yang berbeda, sehingga sulit mengharap semua setuju," ujarnya.

Dalam kesempatan audiensi tersebut, tercatat hanya ada enam anggota dewan yang muncul di ruang dengar pendapat dan men-emui para mahasiswa.

Selain Adib dan Supriyono selaku unsur pimpinan DPRD, ada empat anggota dewan yang muncul dan duduk di kursi depan ruang sidang, masing-masing dari Fraksi PDIP, PKB, PAN dan Fraksi Gabungan.

"Sebagian besar anggota dewan lain, khususnya masing-masing pimpinan fraksi tidak bisa hadir menemui para mahasiswa karena acara ini mendadak dan tanpa pemberitahuan sama sekali. Kalau mau ketemua semua, mari kita jad-wal lain hari," ucap Supriyono.

Namun, tantangan dan penje-lasan keduanya tak membuat para mahasiwa puas. Dalam kesempa-tan audiensi maupun wawancara dengan sejumlah wartawan, koor-dinator aksi PMII Tulungagung, Sistupani mengecam sikap para anggota dewan baru yang banyak membolos saat jam kerja. "Buktinya saat kami datang mereka keban-yakan tidak ada di tempat. Alasan-nya macam-macam tapi tidak jelas. Bagaimana nanti diberi amanah me-milih kepala daerah," kritik Sistupani disambut yel-yel aktivis PMII lain.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

TULUNGAGUNG - Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Jawa Timur, Adib Makarim menantang belasan aktivis Pergera-kan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) setempat untuk membangun gerakan "people power" menentang pember-lakuan Undang-undang pemilihan kepala daerah secara tidak langsung, melalui lembaga DPRD.

Page 9: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Warga Protes Penambangan Galian C

"Kami meminta aktivitas penambangan dihentikan. Karena sangat mengganggu warga," ujar salah satu warga Desa Sobontoro, Paimin, saat menggelar aksi di kantor desa setempat.

Menurut dia, truk-truk yang mengangkut hasil tambang ga-lian C berupa pasir telah merusak jalan desa mereka, karena jalan desa yang dilalui tidak mampu menahan beban.

"Tidak hanya merusak jalan, aktivitas penambangan galian C juga dinilai merusak lingkungan. Karena itu, kami meminta kepada perangkat desa untuk menghen-tikan penambangan hingga jalan desa diperbaiki," kata Paimin.

Sebelum menggelar aksi, warga sudah memprotes ke pihak pengusaha untuk menghentikan aktivitas penambangan, namun hal tersebut tidak dihiraukan.

Selain meminta kegiatan penambangan dihentikan, warga juga menuntut pihak pengusaha galian C untuk memperbaiki jalan desa yang rusak.

Jika tuntutan warga tidak diperhatikan, warga mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar lagi. Tidak hanya itu, warga juga akan membawa kasus terse-but ke pihak berwenang.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Magetan, Surat-man, menanggapi hal tersebut menyatakan dukungannya agar

aktivitas penambangan galian C dihentikan.

"Galian C memang harus di-hentikan, karena dapat merusak lingkungan. Selama ini belum ada sikap tegas dari Pemkab Mag-etan. Penutupan yang dilakukan masih sementara, setelah itu para pengusaha beraktivitas lagi tanpa ada sanksi tegas," ujar Suratman.

Ia menuturkan selama ini tel-ah banyak protes warga tentang aktivitas penambangan galian C, di antaranya yang dilakukan warga di Kecamatan Parang dan Bendo.

Dari hasil identifikasi DPRD Magetan, semua proyek galian C di wilayah setempat adalah ilegal karena tidak memiliki izin. Apalagi sesuai dengan surat edaran Ke-menterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), proyek galian C jelas dilarang karena merusak lingkungan. Kabupaten Magetan menjadi salah satu dae-rah yang mendapat surat peringa-tan dari kementerian tersebut.

Warga berharap segera ada tindakan tegas dari pemerin-tah daerah setempat, sehingga proyek penambangan galian C tidak semakin marak di wilayah Kabupaten Magetan, sebab jika terus-terusan dibiarkan, maka penambangan galian C dapat merusak lingkungan dan me-nyebabkan bencana alam.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

MAGETAN - Warga Desa Sobontoro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mendatangi kantor desa setempat guna memprotes aktivitas penambangan galian C yang meresahkan dan merusak jalan desa.

APPBI

Jatim Masih Membutuhkan Banyak MalSURABAYA - Ketua Asosiasi

Pengelola Pusat Belanja Indo-nesia (APPBI) Jawa Timur, Riza Wibowo menilai Jatim masih membutuhkan banyak mal karena besarnya minat masyarakat men-gunjungi sejumlah pusat perb-elanjaan di wilayah ini.

"Kondisi itu terlihat dari ting-kat keterisian kunjungan mal (okupansi) sudah melebihi 80 persen," kata Riza, di Surabaya, Senin (29/9).

Ia menjelaskan, rata-rata pe-ningkatan keterisian tenant mal di Jatim berkisar antara 10 hingga 15 persen. Hal itu menunjukan adanya pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru, baik bisnis ma-kanan maupun produk pakaian, elektronik dan barang-barang lain.

"Kini memang sudah banyak perubahan komposisi tenant di mal. Bahkan, rata-rata mal 40 persen diisi oleh tenant kuliner

dan 60 persen adalah produk," ujarnya.

Di sisi lain, jelas dia, jika disesuaikan segmen seper-ti Surabaya Town Square justru memiliki komposisi berbeda. Ke-terisian tenant dari bisnis kulin-er dan hiburan mendominasi 80 persen.

"Lalu, sisa 20 persennya ada-lah tenant produk," katanya.

Pada tahun ini, tambah dia, pertumbuhan mal atau pusat

belanja baru diprediksi mening-kat hingga 20 persen. Misalnya, proyek perluasan mal Tunjungan Plaza 5 dan 6 di Surabaya.

"Bahkan, kini pembangunan mal Marvell City sedang dalam pengerjaan," katanya.

Selain itu, sebut dia, pada ta-hun ini Lippo Mal juga sedang merencanakan pembangunan mal baru di kawasan Jalan Raya Gubeng Surabaya. Mal seluas 20.000 meter persegi tersebut

akan dibangun di samping Siloam Hospitals.

"Mal itu nantinya akan terin-tegrasi dengan rumah sakit. Pem-bangunannya akan dimulai tahun depan," katanya.

Dengan dibangunnya mal itu, lanjut dia, keluarga pasien di ru-mah sakit bisa memanfaatkan fasilitas itu sembari menunggu kondisi saudara atau kerabatnya yang opname.

= ANT/DIK

PER OKTOBER 2014

PLN Turunkan Tarif Listrik SURABAYA - PT Perusahaan

Listrik Negara/PLN (Persero) menurunkan tarif tenaga listrik (TTL) per awal Oktober 2014 ka-rena dipengaruhi kondisi pere-konomian global pada saat ini.

"Ada sejumlah faktor yang menjadi indikator penurunan TTL ini di antaranya harga min-yak dunia, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)," kata Deputi Mana-jemen, Komunikasi, dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Pinto Ra-harjo, ditemui di kantornya, di Surabaya, Senin (29/9).

Menurut dia, dasar diber-lakukannya penurunan TTL pada awal Oktober 2014 di antaranya Undang-undang RI Nomor 12 Ta-hun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN Tahun Anggaran 2014.

"Selain itu, sesuai dengan Per-aturan Menteri Energi dan Sum-ber Daya Mineral (ESDM) Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 9 Tahun 2014 tentang TTL yang disediakan oleh PT PLN (Persero) pasal 5," ujarnya.

Kemudian, jelas dia, ikut dilatarbelakangi oleh Peraturan Direksi Nomor 0154.K/DIR/2014 tentang Tata Cara Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tarif Ad-justment) yang disediakan PT PLN (Persero).

"Dasar lainnya, Edaran Di-reksi No. 006. E/DIR/2014 ten-tang Besaran Koefisien K Tahun 2014," katanya.

Mengenai sasaran penurunan tarif listrik, tambah dia, antara lain masyarakat yang selama ini menjadi pelanggan golongan R3, B2, P1, dan B3. Untuk pelanggan

R3 adalah pengguna listrik dari kalangan rumah tangga dengan beban lebih dari 6.600 VA.

"Lalu, pelanggan B2 dengan daya antara 6.600 VA hingga 200 kVA, pelanggan B3 dengan daya di atas 200 kVA, dan P1 dengan beban antara 6.600 VA hingga kVA," katanya.

Sementara, lanjut dia, besa-ran penurunan tarif yang akan diberlakukan per Oktober men-datang untuk pelanggan golon-gan R3, B2, dan P1 menjadi sebesar Rp 1.515,82 per kWH. Ketentuan itu turun dibanding-kan tarif bulan September 2014 mencapai Rp 1.531,86 per kWH.

"Bahkan, tarif pelanggan B3 per Oktober 2014 menjadi Rp 1.143,59 per kWH dibandingkan penerapan selama September ini sebesar Rp 1.155,69 per kWH," katanya.

= ANT/BIQWANTO/DIK

ant/arief priyonoPERBAIKI LISTRIK. Petugas saat melakukan perbaikan dan mengganti trafo listrik yang rusak beberapa waktu lalu.

Page 10: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

JELANG IDUL ADHA

Harga Jual Sapi di Ngawi Anjlok

NGAWI - Harga jual ternak sapi di Pasar Hewan Ngawi yang terletak di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, anjlok men-jelang Hari Raya Idul Adha.

Penjual ternak sapi di pasar hewan setempat, Santoso me-ngatakan turunnya harga sapi tersebut terjadi sejak tiga hari terakhir. Kondisi itu dinilai tidak biasanya terjadi menjel-ang hari raya kurban.

"Harga sapi sejak beberapa hari turun satu hingga dua juta Rupiah dari sebelumnya. Padahal, biasanya harga malah naik menjelang Idul Adha," ujar Santoso, Senin (29/9).

Menurut dia, penurunan harga tersebut dipengaruhi oleh temuan praktik sapi gelong-gongan di rumah pemotong-an hewan (RPH) ilegal yang digerebek oleh Bupati Ngawi Budi Sulistyono beberapa hari yang lalu.

"Temuan tersebut langsung berimbas pada harga sapi dan daging sapi di pasaran. Kedu-anya sama-sama turun. warga takut membeli daging sapi di pasaran karena bisa saja meru-pakan daging sapi gelonggon-gan," kata dia.

Santoso menjelaskan, sebelum temuan itu, harga Sapi Jawa di pasaran mencapai Rp17 juta per ekor. Namun, setelah temuan praktik sapi gelong-gongan, harga turun di kisaran Rp14 juta hingga Rp16 juta per ekor.

Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Nga-wi membenarkan penurunan harga sapi menjelang Idul Adha tersebut. Hal itu diketahui saat petugas setempat melakukan

pemeriksaan kesehatan hewan kurban di pasar hewan.

"Memang ada penurunan. Kami terus memantau harga dan kesehatan hewan ternak yang dijual, terlebih menjelang Idul Adha seperti saat ini," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ngawi, Sunito.

Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan hewan kurban masih ditemukan beberapa ternak yang sakit, seperti sakit mata. Namun, hal tersebut masih dapat ditoleransi untuk dijadikan hewan kurban.

Dalam kesempatan tersebut, warga juga meminta kepada petugas Dinas Peternakan untuk mengembalikan keper-cayaan masyarakat terhadap hewan ternak sapi dengan me-lakukan sosialisasi. Hal itu agar harga penjualan sapi kembali stabil setelah penggerebekan rumah pemotongan hewan beberapa hari lalu.

Seperti diketahui, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Dinas Peternakan, dan polisi setempat menggerebek rumah pemotong-an hewan ilegal di Kelurahan Pelem karena diduga melaku-kan praktik sapi gelonggongan. Rumah pemotongan tersebut telah beroperasi lebih dari dua tahun lalu.

Dari kegiatan itu, petugas mengamankan dua ekor sapi mati setelah digelonggong, dua ekor sapi sekarat setelah digelonggong, dan dua ekor sapi yang masih sehat. Polisi dan pemkab setempat masih menyelidiki kasus tersebut guna mencari tahu pihak-pihak bertanggung jawab dari praktik ilegal tersebut.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

ant/suryantoPEMERIKSAAN HEWAN KURBAN. Petugas Dinas Pertanian & Peternakan Kota Surabaya menyuntikkan antibiotik saat melakukan pemeriksaan pada hewan ternak yang dijual di salah satu stand hewan kurban di kawasan Mulyosari, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/9). Menjelang perayaan Idul Adha, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Surabaya melakukan sweeping kesehatan ternak qurban di sejumlah tempat di sentra penjualan ternak.

Mantan Legislatif Kediri Ditahan

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP In-dono Heroe Joedo mengatakan mantan anggota legislatif itu ada-lah SU (46), warga Desa Dungus, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Ia ditangkap dengan em-pat orang lainnya yang saat itu sedang bermain judi.

"Saat ini kasusnya masih terus dalam proses penyelidikan," kata-nya.

Ia mengatakan, selain SU, petu-gas juga menahan HA (40), warga Desa Pucangru, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, KO (41), warga Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, LA

(32), warga Dusun Kasembon, Desa Dungus, Kecamatan Kunjang dan AS (50), warga Desa/Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

Penangkapan pelaku, lanjut dia, dilakukan petugas setelah mereka mendapatkan laporan bahwa ada sebuah rumah kosong di Desa Dungus, Kecamatan Kun-jang, yang sering digunakan seba-gai tempat judi.

Petugas langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengger-ebekan. Petugas mendapati tujuh orang penjudi yang saat itu berada

di lokasi kejadian. Namun, sejum-lah orang ternyata melarikan diri, sehingga petugas hanya berhasil menangkap lima orang penjudi.

Petugas membawa para pelaku ke kantor polisi lengkap dengan barang bukti, yaitu seperangkat judi dadu, dan uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Barang-barang itu saat ini masih diamankan di kan-tor polisi setempat.

Kepada petugas, SU menga-ku baru satu pekan menggelar acara judi di rumah kosong terse-but. Uang taruhan untuk judi pun

tidak besar antara Rp 10 ribu sam-pai Rp 20 ribu per orang.

"Uang taruhan sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. Itu pun baru saja mulai judi dadunya," kata pria yang pernah duduk di Komisi C DPRD Kabupaten Kediri ini.

Sampai saat ini polisi masih menahan yang bersangkutan. Ia akan dijerat dengan Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pi-dana (KUHP) tentang Pencurian dengan ancaman hukuman mak-simal 10 tahun penjara.= ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK

KEDIRI - Petugas Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menangkap seorang mantan legislatif di Kabupaten Kediri karena terlibat perjudian dan menyita sejumlah barang bukti.

Page 11: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 11Lintas Jatim

DPRD Sesalkan Pernyataan Risma Soal Pilkada

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Surabaya, Agung Prasodjo me-ngatakan pihaknya menilai pern-yataan wali kota itu sebagai ben-tuk pelecehan terhadap lembaga legislatif.

"Itu bisa membangun pan-dangan negatif masyarakat ter-hadap DPRD. Masyarakat akan menganggap, ketika Pilkada diselenggarakan DPRD, penuh dengan transaksi uang. Ini seo-

lah DPRD minta uang," katanya, Senin (29/9).

Seharusnya, ujar Agung, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak erkata seperti itu. DRPD yang sekarang ini, tidak sama dengan DPRD yang lama.

"Janganlah berasumsi seper-ti itu. Kalau orang itu mau tulus ingin mencalonkan, silahkan da-tang ke partai. Kalau mau minta rekomendasi, ya, akan kami dukung," katanya.

Dia menjelaskan ketika men-gusung seorang calon, Partai Gol-kar memilih mekanisme tersendi-ri. Dalam mekanisme ini ada penjaringan calon. Calon ini bisa dari mana saja, tidak harus dari internal partai.

Ketika orang itu punya kapa-sitas dan elektabilitas tentu akan diterima partai. Kemudian calon

tersebut, namanya akan dikirim ke DPP untuk mendapatkan per-timbangan.

"Bu Risma tidak boleh seper-ti itu. Dia kan penyelenggara ne-gara, tidak boleh asal ngomong. Tapi, bagi kami, Risma itu orang baik. Dia sosok yang terjun lang-sung ke masyarakat," ujarnya.

Hal sama juga diungkapkan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sura-baya Zakariya. Ia mengatakan bahwa Tri Rismaharini tidak perlu khawatir tidak punya uang karena Pilkada dipilih DPRD akan lebih murah biayanya jika dibanding-kan dengan pilkada dipilih lan-sung masyarakat.

"Lihat saja selama ini Pilkada langsung, berapa banyak uang yang dikeluarkan mulai dari membuat spanduk, kaos, biaya saksi, kampanye dan lainnya.

Wali Kota Surabaya Tri Risma-harini sebelumnya mengaku tidak punya uang jika harus mencalon-kan lewat DPRD. Risma lebih me-milih kepala daerah dipilih lang-sung oleh rakyat karena biayanya lebih murah.

Dalam pilkada langsung, kata dia, investasi yang dia andalkan adalah investasi sosial. Selain itu, dengan pilihan langsung, di-rinya bisa mendengarkan lang-sung aspirasi dan kehendak dari masyarakat. Selain itu juga bisa memperhatikan kepentingan masyarakat.

"Saya tidak punya uang un-tuk mencalonkan wali kota (ke-tika dipilih DPRD). Kalau pemilu langsung lebih murah karena investasi saya investasi sosial," kata Risma.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Kalangan ang-gota DPRD Kota Surabaya menyesalkan pernyataan Tri Rismaharini untuk tidak kembali maju dalam Pi-kada Surabaya tahun depan karena tidak punya uang ketika dipilih DPRD.

JAMINAN KESEHATAN

Relawan BPJS Dukung Migrasi Jamkesda Surabaya SURABAYA - Relawan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Jawa Timur mendukung kebi-jakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tentang migrasi Jaminan Kesehatan Daerah Kota Surabaya dengan BPJS Kesehatan per 1 Oktober 2014.

"Itu tepat sasaran, karena mi-grasi Jamkesda (Jaminan Keseha-tan Daerah) dengan BPJS akan membuat warga miskin kota me-nerima layanan kesehatan secara gratis tanpa terbatas dalam ben-tuk layanan dan daerah layanan," kata Koordinator Relawan BPJS Jatim Jamaluddin di Surabaya, Senin (29/9).

Menurut dia, Jamkesda itu membatasi bentuk layanan kesehatan untuk jenis penyakit tertentu, sehingga warga miskin tidak akan bisa menikmati layanan kesehatan secara gratis untuk semua jenis layanan kes-ehatan.

Selain itu, daerah layanan kesehatan juga terbatas, sehingga warga miskin dari daerah lain yang tinggal di Surabaya tidak akan mendapat layanan secara gratis.

"Jadi, Jamkesda itu serba terbatas, tapi kalau BPJS akan lintas bentuk dan lintas daerah layanan," katanya.

Ia menyatakan Jamkesda Kota Surabaya adalah jaminan

kesehatan yang dibiayai dengan dana bersumber dari APBD Kota Surabaya untuk rakyat miskin yang tidak terjangkau dan berada di luar skema peserta Jaminan Kesehatan BPJS (Penerima Bantuan Iuran/PBI APBN dan program Jamkesda Provinsi Jawa Timur).

Dengan integrasi itu, seba-nyak 251.090 jiwa warga miskin Kota Surabaya yang selama ini dijangkau dengan Jamkesda akan dialihkan ke BPJS Kesehatan den-gan tanggungan Pemerintah Kota Surabaya untuk membayar iuran Rp19.225 per jiwa per bulan.

"Itu pun sudah dengan manfaat jaminan kesehatan yang lengkap seperti pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif meliputi penyuluhan kesehatan, imunisasi, KB, rawat jalan, rawat inap, pelayanan ga-wat darurat, termasuk cuci darah

dan operasi jantung, sehingga tingkat kualitas kesehatan warga Kota Surabaya akan meningkat," katanya.

Namun, perluasan cakupan kepesertaan di Kota Surabaya itu harus diikuti penguatan dan peningkatan fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya, seperti sistem rujukan yang ter-struktur, berjenjang, bertingkat antarfasilitas kesehatan berbasis zona wilayah.

Selain itu, revitalisasi puskesmas, mempunyai standar pelayanan, peningkatan kapasi-tas RSUD Dr Soewandi dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), dan semua rumah sakit swasta diwajibkan melayani peserta jaminan kesehatan BPJS.

"Hal lain yang penting dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan BPJS Keseha-tan adalah sosialisasi kepada

masyarakat miskin yang men-jadi penerima program Jam-kesda untuk memastikan bahwa program tersebut tepat sasaran dan dipahami serta terealisasi. Selain itu, update validasi data secara periodik harus dilaku-kan," katanya.

Hingga Agustus 2014, dari 38 kabupaten/kota di Jatim yang sudah bermigrasi ke BPJS Kesehatan baru dua daerah, yaitu Kabupaten Pacitan dan Kota Blitar dengan peserta sejumlah 16.220 jiwa.

Artinya, Pemerintah Provinsi Jatim dan 36 kabupaten/kota dengan program Jamkesda yang ada masih menanggung sekitar 4 juta penduduk miskin dan tidak mampu di Jatim.

Sementara itu, tingkat cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan di Jatim mencapai 18.286.143 dari total sekitar 41 juta penduduk.

Adapun untuk segmen kelompok masyarakat miskin, selama ini jaminan kesehatan BPJS bersifat gratis ditanggung dalam skema APBN yang dis-ebut dengan Penerima Bantuan Iuran (PBI), di Jatim berjumlah 14.001.870 orang. Pemprov Jatim menanggung sekitar 702.000 jiwa penduduk miskin dan tidak mampu melalui Jamkesda.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SARANA

PKL Belum Terima Bantuan Tenda

TULUNGAGUNG - Peda-gang kaki lima Stasiun Tulun-gagung, Jawa Timur, hingga kini belum menerima bantuan tenda darurat sarana relokasi sementara mereka berjualan sebagai imbas pelaksanaan program revitalisasi asset la-han PT KAI di sekitar stasiun setempat.

"Sesuai kesepakatan dan janji mereka (PT KAI), pedagang di sini baru akan pindah ke lokasi penampun-gan sementara apabila sudah tersedia tenda darurat," kata Sukar, salah seorang peda-gang kaki lima yang berjualan di kompleks pusat jajanan dan makanan "kaki lima" di Stasiun Tulungagung, Senin (29/9).

Ia mengatakan, komitmen penyediaan tenda sementara dijanjikan sendiri oleh pihak PT KAI saat melakukan sosial-isasi ke para pedagang pada 10 September.

Pernyataan serupa disam-paikan beberapa pedagang lain yang berjualan di lokasi yang sama.

Kusno, penjaja es degan dan aneka minuman menga-takan, para pedagang yang berjualan di atas aset lahan PT KAI yang akan direvital-isasi sepakat untuk bertahan sampai janji penyediaan tenda darurat disediakan pihak pengelola stasiun atau PT KAI.

"Kalau kami pindah seka-rang dan tidak ada tempat penampungan sementara, pedagang tentu sangat merugi karena itu artinya kami tidak bisa berjualan," ujarnya.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VII Madiun berencana meng-gusur 20 kios pedagang kaki lima dan tujuh hunian ilegal yang berdiri di atas aset lahan perusahaan negara tersebut di sekitar Stasiun Tulungagung.

Kepala Stasiun Tulunga-gung, Radne Anyarso Tulad mengatakan, penggusuran sejumlah PKL dan hunian liar tersebut bertujuan untuk penataan serta pengemban-gan tata ruang oleh Daop VII Madiun.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 12PROBOLINGGO SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III ProbolinggoKORA N MADURA12

Petani yang mulai melaku-kan penyemaian benih, berada di wilayah dataran rendah dan tidak terkena dampak kekerin-gan. Di antaranya, petani yang berada di wilayah Kecamatan Dringu, Gending Pajarakan, dan Kraksaan.

“Sebelum bibit padi ditanam petani harus menyianginya ter-lebih dahulu sampai berumur 45 hari,” terang Mugi (30) salah satu petani Desa Sumberkerang

Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo,

Menurutnya, sebelum dilaku-kan penyemaian, petani harus memilih biji padi yang dinilai berkualitas baik. Karena dengan kualitas baik, yang tumbuh akan baik dan tidak mudah terserang hama penyakit.“Kalau kualitas benihnya baik maka hasilnya akan banyak,” ungkap Mugi.

Sebelum memasuki musim tanam pentane, kata Mugi,

memang sudah melaku-kan penyemaian bibit dan pengolahan lahan terlebih dahulu.”Diperkirakan bulan depan hujan akan mulai turun, dan petani akan memulai ber-cocok tanam,” jelasnya.

Dia menambahkan, petani akan menanam padi pada bu-lan depan maka bulan satu dan dua pada tahun 2015 menda-tang petani sudah mulai me-nanamnya untuk tahap per-tama. Dalam panen tersebut harga gabah akan mengalami kenaikan.“Karena tanaman padi masih tidak seramai tanam ta-hap dua, Biasanya gabah basah mencapai Rp 4,5-4 ribu perkilo-gramnya,” ucap Mugi.

Sementara itu petani lain, Asal Desa Karang Paranti Ke-camatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Abdul Jalil (40) menjelaskan kalau pemilik sawah yang ada di desanya su-dah mulai banyak yang mel-akukan penyemaian benih. Karena sebentar lagi musim kemarau akan turun.“Petani mulai mempersiapkan musim tanam padinya,” paparnya.

Benih padi yang banyak di-tanam petani di wilayahnya yakni benih R 64. Benih tersebut bisa menghasilkan gabah dan beras super.”Harga jualnya akan lebih mahal kalau produksinya dinilai baik,” tegas Abdul Jalil.

=MAHfUd HIdAyATULLAH

Harga Gabah Mulai NaikPetani Mulai Semai Bibit PadiPROBOLINGGO - Petani di wilayah dataran rendah di Kabupaten Probolinggo mulai melakukan peny-emaian bibit padi yang akan ditanamnya. Sambil menunggu turunnya hujan yang diperkirakan tidak akan lama lagi.

PROBOLINGGO – Warga Desa Gili, Kecamatan Sumberasih, Kabu-paten Probolinggo mengeluh soal adanya program pemasangan patok lahan atau rumah. Bahkan, mereka mempertanyakan soal besarnya biaya tersebut.

Apalagi besarnya biaya tersebut mencapai Rp.20 ribu hingga Rp.30 ribu. “Harga itu per-patok,” ujar se-orang warga setempat, Buardi kepada wartawan, Senin (29/9).

Menurut dia, warga setempat mengaku tidak tahu pemasangan patok tersebut untuk apa. Semua rumah dan lahan milik warga Desa Gili dilakukan pemasangan patok oleh desa setempat. “Warga tidak tahu itu program apa. Yang melakukan pe-masangan patok itu perangkat desa,” ungkapnya.

Ironisnya, saat warga meminta bukti kwitansi pembayaran patok tersebut, pihak desa tidak memberi-kannya. “Ini kan aneh,” terang dia.

Camat Sumberasih, Edy Suryanto saat dikonfirmasi melalui Sekcam, Abd. Rochim mengaku tidak tahu soal program tersebut. Bahkan, ia tidak bisa menjelaskan masalah itu. “Saya tidak tahu masalah itu. Silahkan saja konfirmasi pada Pak Camat lang-sung,” kilahnya.

Abd. Rochim menjelaskan, per-soalan pemasangan patok yang ada di Desa Gili tersebut urusan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pihak Kecamatan. Hanya saja, Abd. Rochim mengaku tidak tahu soal itu. Karena itu merupakan kewenangan Camat.

Sementara itu, Camat Edy Sury-anto sedang tidak ada di kantornya. Menurut Abd. Rochim, Camat Edy Suryanto sedang mengikuti kegiatan di Mojokerto. “Tanggal 5 Oktober Pak Camat baru ada,” katanya.

Pjs Desa Gili, Suparyono saat dikonfirmasi membantah jika tarikan per-patok itu sebesar Rp.20 ribu sampai Rp.30 ribu. “Biaya perpatok itu hanya Rp.15 ribu,” tandasnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Dia menjelaskan, pemasangan pa-tok pada setiap rumah di desanya itu merupakan program dari masyarakat sendiri. Sehingga masalah biaya tarikan itu sudah melalui kesepakatan dari masyarakat sendiri. “Besarnya biaya itu sudah melalui kesepakatan rapat,” tandasnya.

Hanya saja, Pjs Suparyono tidak bisa menjelaskan secara detail soal program pemasangan patok itu. Ala-sannya, ia masih berada di luar kota.

=MUHAMMAd SUgIANTo

PATOK LAHAN

Warga PertanyakanBiaya Patok Rumah

MUSIM SEMAI. Petani mulai melakukan penanaman benih padi yang berada di wilayah dataran rendah dan tidak terkena dampak kekeringan.

Page 13: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 13Probolinggo

Namun dalam keputusan dalam RUU tersebut, nampakn-ya masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Sebab keputusan tentang pilka-da melalui wakil rakyat dinilai merampas politik rakyat.

Salah satu tokoh masyarakat asal Kecamatan Maron Kabu-paten Probolinggo, Mujib (57) mengataka pilkada secara tidak langsung dinilai merampas hak politik rakyat. Dan menilai DPRD merupakan kepanjangan tangan rakyat.“Tidak semua pili-han DPRD atas pilkada itu akan sesuai dengan hati nurani rakyat. Karena kedaulatan ada ditangan rakyat,” ucapnya, kepada warta-wan, Senin (29/9).

Menurutnya, jika pilkada akan dikembalikan ke DPRD ini meru-pakan sebuah kemunduran dalam penerapan sistem demokrasi di negeri ini. Sebab rakyat tidak secara langsung terlibat dalam menentukan pemimpinnya di lembaga eksekutif baik Gubenur, Walikota atau Bupati.

“Memang banyak versi yang mengatakan pilkada langsung dinilai banyak kekurangannya. Namun dari segi pola kedaulatan rakyat, pilkada secara langsung memang dinilai sangat tepat,” jelas Mujib.

Sementara itu, Ketua Pengu-rus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecama-tan Sumberasih Kabupaten

Probolinggo, Edy Haliyanto, menjelaskan bahwa pemilihan langsung merupakan bagian dari proses demokrasi yang sedang berjalan di negara ini.

Secara otomatis hak ke-daulatan rakyat bisa tercover. Memang secara tidak langsung DPRD merupakan implemen-tasi wakil rakyat.“Tetapi dengan adanya pemilihan langsung yang dipilih rakyat jauh lebih efektif dalam menentukan pilihannya. Dibandingkan dengan pilihan melalui DPRD,” terangnya.

Dikatakan, dalam kekuran-gan yang ada di dalam pilkada langsung, memang perlu un-tuk dilakukan evaluasi. Namun tidak harus merubah sistem pemilihannya.“Rakyat saat ini sudah mulai cerdas dengan adanya politik. Dan berharap pilkada langsung tetap akan diberlakukan,” ungkapnya.

=MAHfUd HIdAyATULLAH

Kedaulatan Politik Rakyat DirampasBila Kepala Daerah Dipilih DPRDPROBOLINGGO - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah memutuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang meng-hasilkan keputusan pemilihan melalui DPRD.

SALURKAN HAKNYA. Salah seorang rakyat menyalurkan hak politiknya melalui pemilihan langsung pada pemilihan presiden beberapa waktu lalu.

PROBOLINGGO - Sejak tahun 2010 lalu, Kecamatan Kraksaan ditetapkan sebagai Ibukota Kabu-paten Probolinggo menyusul ter-bitnya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 Tahun 2010 Tanggal 5 Jan-uari tentang Penetapan Kecamatan Kraksaan sebagai ibukota. Seiring ketetapan tersebut, kos-kosan yang ada di wilayah Kraksaan tergolong menjamur.

M e n u r u t Lurah Semam-pir Puja Kurni-awan, menga-takan pihaknya memberlakukan peraturan ke-lurahan untuk mengantispasi berkembangnya kos-kosan agar tidak dijadikan tempat mesum oleh kalangan warga yang dinilai tidak bertang-gung jawab .

Apalagi, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir perkembangan Kota Kraksaan begitu pesat. “Se-cara otomatis masyarakat semak-in dinamis dan arus urbanisasi tidak bisa dibendung. Maka kita perlu menyiapkan diri,” terangn-ya kepada wartawan, Senin (29/9).

Selain itu, Puja Kurniawan, juga mengatakan di Krkasaan juga terdapat perguruan tinggi swasta, pasar modern Semampir dan salah satu pabrik rokok nasional. “Karena itu, banyak mahasiswa kos, pekerja pabrik dan penjual.

Kalau tidak ada aturan jelas. Kita sulit mendatanya,” ucapnya.

Peraturan lurah tentang kos-kosan dan perumahan, menu-rutnya merupakan peraturan kelurahan. Salah satu sandaran hukum adalah Perda nomor 07 tahun 2011 tentang Retribusi dan Perijinan tertentu.”Salah satu pa-yung hukumnya itu. Karena pen-

dirian rumah kos juga masuk d i d a l a m n y a ,” kata Puja Kurni-awan.

Puja Kurni-awan menam-bahkan, peratu-ran kelurahan yang ia buat mengatur lebih teknis tentang mekanisme ijin p e n e m p a t a n . “Jika ingin nge-

kos harus menyertakan KTP, asal usul serta surat keterangan dari rumah asal,” jelasnya.

Tujuannya, agar kelurahan mempunyai data yang jelas, siapa saja yang bertempat tinggal di Kelurahan Semampir. “Jadi tidak sembarangan. Kita tahu asal usul masyarakat yang tinggal di sini,” terangnya.

Dengan adanya peraturan kelurahan, pihaknya juga mem-bantu pemerintah dalam meneg-akkan perda.”Nanti bisa ketemu. Kos mana yang belum sesuai den-gan perda,” paparnya.

=MAHfUd HIdAyATULLAH

RUMAH KOS

Pihak Kelurahan Buat Aturan Lokal

MENJAMUR. Rumah kos yang menjamur di wilayah Kota Kraksaan seiring ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo.

Karena itu, banyak maha-siswa kos, pekerja pabrik dan penjual. Kalau tidak

ada aturan jelas. Kita sulit mendatanya,”

Puja KurniawanLurah Semampir

Page 14: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 14 Probolinggo

“Semua tahapan proses re-krutmen sudah dilakukan secara transparan. Tidak ada tutup-tut-upan,” ujar seorang Badan Penga-was (BP) PDAM Kota Probolinggo, Sukardi Mitho kepada wartawan, Senin (29/9).

Menurutnya, siapapun ele-men masyarakat boleh mel-akukan control terhadap pelaksanaan proses rekrutmen dirut PDAM tersebut. Termasuk kalangan media. “Silahkan saja dikontrol, termasuk media.

Proses rekrutmen itu dilakukan secara terbuka,” tandasnya.

Dalam proses rekrutmen itu, kata dia, Pemkot melibatkan Uni-versitas Merdeka (Unmer) sebagai tim seleksi. Tim baru akan meng-etahui nama-nama kandidat yang mengikuti proses rekrutmen itu setelah berkas dokumen dibuka.

“Hari ini berkasnya akan dibuka. Setelah itu tim baru akan mengetahui siapa nama-nama kandidat dirut baru nantinya,” terang Sukardi menjelaskan.

Setidaknya, imbuh dia, ada lima nama yang sudah mendaf-tar. Sayangnya, Sukardi Mitho tidak menjelaskan siapa saja kelima nama kandidat yang telah mendaftar tersebut. Hanya saja, dia mengatakan, para kandidat itu berasal dari Kota Probolinggo dan ada juga yang berasal dari luar daerah. “Pokoknya ada lima nama yang sudah mendaftar,” katanya.

Sukardi menjelaskan, proses rekrutmen Dirut PDAM memang tahapannya agak panjang. Bah-kan, rencananya setelah mereka mengikuti tahapan tes, seperti tes administrasi, tes tulis dan fit and proper tes. Setelah itu, pihak tim seleksi baru akan mengu-mumkan dirut baru pada bulan Nopember 2014 mendatang.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Muklas saat dikonfirmasi soal pelak-

sanaan proses rekrutmen Dirut PDAM itu mengaku tidak tahu. “Saya belum tahu perkemban-gannya,” katanya.

Namun, jika memang pelaksanaan proses rekrutmen itu dinilai kurang transparan, pihaknya akan membicarakan-nya dengan teman-teman dewan nantinya.

Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua DPRD, Zulfikar Imawan. Menurut dia, leges-latif memang tidak tahu soal rekrutmen Dirut PDAM Kota Probolinggo. Itu dikarenakan PDAM merupakan perusahaan derah yang kaitannya dengan otoritas Walikota dan tim seleksi serta Badan Pengawas PDAM Kota Probolinggo.

=MUHAMMAd SUgIANTo

RekRutmen DiRut PDAm

Diduga Proses Tidak TransparanPROBOLINGGO – Pelaksanaan proses rekrutmen PDAM Kota Probolinggo kini sedang berlangsung. Bahkan, ta-hap demi tahap sudah dilalui. Namun proses rekrutmen tersebut terkesan tidak transparan karena tim seleksi tidak menyampaikan nama-nama kandidat yang mengi-kuti proses rekrutmen tersebut.

PROBOLINGGO - Warga Jalan Raya Bromo Kelurahan Ketapang Kecamatan Kade-mangan Kota Probolinggo sempat digegerkan dengan ditemukannya seorang bo-cah laki-laki bernama Mu-hammad Rodin (5) terlantar di daerah setempat.

Warga yang sempat curi-ga tentang keberadaan bo-cah tersebut pun langsung membawanya ke Mapolsek Kademangan. Mereka sem-pat menduga bocah ma-lang itu merupakan korban penculikan yang sengaja dibuang oleh pelaku di dae-rah setempat.

“Mobilnya (yang membuang) itu lang-sung lari ke arah selatan (Lumajang),”ujar Isfandi, salah seorang warga setem-pat yang sempat mengata-kan jika bocah malang ini ditemukan turun dari atas mobil Avansa warna Silver.

Namun, selang beberapa jam kemudian. Muhammad Rodin (5) akhirnya bertemu dengan ibu dan ayahnya yang datang ke Mapolsek Kademangan. Mereka ada-lah Seniman (37) dan istrin-ya Intifaah (27) warga Tri-wung Lor Kota Probolinggo.

Pertemuan yang ber-langsung di Mapolsek Kade-mangan itu pun berlang-sung haru. Mereka memeluk putranya sambil berurai air

mata.“Ini Muhammad Ro-din, anak saya,”ujar Seni-man di Mapolsek Kademan-gan.

Seniman mengaku, ka-lau putra ketiganya terse-but ingin menyusul dirinya yang sedang menjaga salah seorang keluarganya yang menjalani rawat inap di Puskesmas Ketapang

“Saya memang sengaja tidak mengajaknya (moham-mad Rodin). Saya titipkan ke ibu di rumah,”tandasnya.

Lepas dari pengawasan

neneknya, bocah tersebut ternyata menuju ke Puskes-mas Ketapang dengan berja-lan kaki sejauh 1 kilo meter lebih. Namun, sebelum sam-pai di Puskesmas Ketapang, Bocah tersebut di temukan oleh warga di Jalan Raya Bro-mo Kelurahan Ketapang Ke-camatan Kademangan Kota Probolinggo dalam keadaan kebingungan.“Untung sama warga langsung di bawa ke Mapolsek Kademanga. Kalau pas tidak di bawa, bagaima-na jadinya,”serunya.

Setelah mendapat ket-erangan dari orang tuanya. Polisi akhirnya mengijinkan Muhammad Rodin untuk di bawa pulang.“Sekarang ini memang lagi santer-san-ternya isu penculikan anak. Kalau di buang dari mobil avanza itu tidak benar, itu omongan warga saja,”terang Kompol Dody P Iryanto, menempis anggapan warga yang menduga Rodin diculik dan diturunkan dari mobil avanza silver.

=M.HISBULLAH HUdA

DiDugA koRbAn PenculikAn

Bocah Lima Tahun Kembali ke Ibunya

PROBOLINGGO – Bappeda Kota Probolinggo menggelar sosialisasi tentang evaluasi perenca-naan pembangunan. Giat itu diikuti oleh semua SKPD di lingkungan pemkot. Kepala Bapeda Kota Probolinggo, Imanto melalui Kabid Data dan Lit-bang (Dalit), Diah Sajekti menjelaskan, sosialisasi itu merupakan pembelajaran untuk melakukan evaluasi tentang perencanaan pembangunan Kota Probolinggo.

“Semua perencanaan itu sudah disusun oleh semua satker. Namun penyusunan perencanaan itu apakah sudah disingkronkan dengan manage-men,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Sinkronisasi penyusunan dokumen tersebut sangat penting dilakukan agar pada giat tahun 2015 mendatang tidak keliru. Itulah sebabnya, melakukan evaluasi perencanaan itu sangat penting dilakukan oleh setiap Satker di lingkun-gan Pemkot Probolinggo.

Salah seorang narasumber, I Wayan Monoyasa mengatakan, sosialisasi itu mengambil materi “Singkronisasi Dokumen Perencanaan Pembangu-nan Daerah antara RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) dan Renstra (rencana strategis ).“Perencanaan itu merupakan suatu pros-es untuk menentukan masa depan,” ungkapnya.

Untuk menentukan masa depan itu memerlu-kan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah itu sendiri. “Makanya perencanaan itu sangat penting,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan RPJMD meru-pakan indikator kinerja, sedangkan aspek renstra itu merupakan target kinerja yang menjadi tu-juan dari tupoksi dari masing-masing SKPD yang ada di lingkungan pemerintahan.

=MUHAMMAd SUgIANTo

SinkRoniSASi

Perencanaan Pembangunan Dievaluasi

KEMBALI. Muhammad Rodin (5) akhirnya bertemu dengan ibu yang datang ke Mapolsek Kademan-gan yang di duga korban penculikan.

Sukardi MithoAnggota Badan Pengawas PDAM Kota Probolinggo

Page 15: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III 15

BARCELONA - Setelah sempat memimpin klase-men sementara La Liga Spanyol sejak pertenga-han pekan lalu hingga Sabtu, Valencia akhirnya hanya mampu mengekori Barcelona setelah dita-han imbang Real Socie-dad pada Minggu (28/9) malam waktu setempat atau Senin (29/9) dini hari WIB. Kedua tim ini hanya bermain imbang 1-1.

Sehari sebelumnya, Barcelona menyikat Granada enam gol tan-pa balas di Camp Nou sekaligus mengantarkan Lionel Messi dan kawan-kawan unggul dua poin dari Valencia. El Barca kokoh den-gan 16 poin, sementara Valencia hanya dengan 14 angka.

Pada laga dini hari kemarin, Sociedad dan Valencia sama-sama mengusung formasi 4-2-3-1, teta-pi Sociedad yang didukung penuh suporternya tampil lebih domi-nan dan agresif. Menguasai bola sebanyak 55:45 persen, Sociead tercatat mampu melepaskan 18 kali tembakan dengan lima dian-taranya mengarah ke gawang. Se-mentara, Valencia hanya mampu melesakan tujuh tendangan den-gan dua tepat sasaran.

Meski demikian, Valencia jus-tru mampu mengambil alih ke-unggulan lebih dulu. Ketika laga memasuki menit ke-15, publik tuan rumah dikejutkan mela-lui gol Carles Gil. Striker Paco Al-cacer memberikan kontribusinya melalui umpan sundulan yang

diarahkan kepada Rodrigo More-no. Nama terakhir melanjutkan-nya dengan umpan silang matang yang disontek Gil menjadi gol pembuka.

Sociedad pun langsung men-ingkatkan tensi serangan guna mencari gol penyama kedudukan. Beberapa menit setelah gol, Inigo Martinez mendapat peluang ke-tika tandukannya sudah melewati

hadangan kiper Diego Alves, teta-pi Jose Gaya mampu menghalau bola tepat di garis gawang.

Namun, pertahanan tim tamu runtuh juga pada menit ke-36. Be-rawal dari umpan Alberto De La Bella yang mengecoh Diego Alves, bola dengan mudah disontek Sergio Canales ke tiang jauh untuk men-jadikan kedudukan seimbang sekali-gus melesakan gol ke bekas klubnya.

Kedudukan seimbang bertahan hingga babak pertama usai dan laga semakin menarik jelang waktu nor-mal tuntas. Barisan pertahanan dari kedua tim dipaksa bekerja keras untuk menghalau peluang demi peluang. Pada menit ke-89, kiper Sociedad Enaut Zubikarai mampu menghentikan sepakan mendatar Nicolas Otamendi memaksimalkan sepak pojok.

Sociedad juga berusaha men-cari gol kemenangan ketika pada injury time, Canales menan-duk bola ke arah gawang. Akan tetapi, bola yang terlebih dahulu memantul ke tanah berhasil dia-mankan bek Valencia Skhodran Mustafi ke luar gawang.

Pelatih Valencia Nuno Espirito menyatakan kepuasannya den-gan raihan satu poin tersebut. Pasalnya, tim “Kelelawar” selalu kalah dalam tiga kunjungan se-belumnya. “Kami hanya punya waktu sedikit untuk beristirahat daripada mereka (Sociedad). Se-lain aspek fisik, emosional juga merupakan hal yang penting,” ucap Espirito.

Pada laga lain, Deret kekalahan Deportivo La Coruna semakin me-manjang menjadi tiga partai berun-tun, atau yang keempat musim ini, setelah dipecundangi tim tamu Almeria dengan skor tipis 0-1 di Riazor. Kekalahan kandang itu se-makin terasa menyesakkan karena Almeria melesakan gol penentu kemenangan pada menit ke-90+2 melalui aksi Edgar Menez.

Hasil itu membuat “Super De-por” semakin terperosok ke papan bawah klasemen dengan menem-pati posisi ke-17 dengan raihan empat angka dari enam laga. Se-mentara, Almeria berada di per-ingkat kesepuluh berkat torehan delapan poin. =ESPN/CAROL AJI

ROMA - Sampdoria memas-tikan diri sebagai penguasa Kota Genoa, Italia, setelah memenangi “Derby della Laterna” melawan tim satu kota, Genoa, pada lanjutan Liga serie A Italia, Senin (29/9) dini hari WIB. “Il Samp” menang tipis 1-0 sekaligus mendongkrak posisi tim asuhan mantan bek Inter Mi-lan, Sinisa Mihajlovic ke peringkat ketiga klasemen sementara dengan 11 poin, tertinggal empat angka dari Juventus dan AS Roma di posisi puncak dan runner up.

Pada laga tersebut, kedua tim bermain penuh determinasi sejak awal laga. Jual beli serangan pun terjadi dalam partai sekota terse-but. Dabbiadini membuka peluang Sampdoria pada awal babak per-tama. Mendapatkan ruang tembak,

sang striker melepaskan tembakan jarak jauh. Akan tetapi, usahanya belum membuahkan hasil menyu-sul melambungnya si kulit bundar.

Genoa mencoba meningkat-kan intensitas serangan di paruh babak pertama. Tuan rumah nyaris memecahkan kebuntuan sesaat menjelang turun minum melalui aksi Mauricio Pinilla dengan tandukannya. Namun, keadaan belum juga berubah setelah bola sukses dihalau kiper Emiliano Viviano.

Sampdoria yang bertekad meraih poin penuh terus mengalir-kan bola ke lini depan. Kerja keras mereka terbayar ketika melesakan gol pada menit ke-75. Gabbiadini mengambil tendangan bebas yang diarahkan ke dalam kotak penalti.

Namun, bola tidak berhasil dijang-kau siapapun dan terus meluncur ke dalam gawang tanpa bisa dihen-tikan kiper Genoa Mattia Perin.

Kemenangan itu disambut baik pelatih Sampdoria Sinisa Mihajlovic. Ia menyatakan timnya pantas menduduki peringkat ketiga karena menjadi tim ketiga setelah Juve dan Roma yang belum terkalahkan. Sampdoria mencat-atkan tiga kemenangan dan satu hasil imbang dari empat partai.

“Saya pikir kami pantas menang dengan semangat yang luar biasa. Kami perlahan menjadi tim yang tidak bisa sepenuhnya beradaptasi dengan lawan kami dan hanya fokus kepada kekuatan kami,” ucap Mihajlovic mengenai resep sukses timnya.=ESPN/CAROL AJI

SERIE A

Sampdoria Penguasa Kota Genoa

Hanya Imbang, Valencia Ekori Barcelona

Pemain Sampdoria merayakan kemenangan atas rival sekota Genoa pada lanjutan Serie A Italia, Senin (29/9) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

EDEN

HAZ

ARD

KORAN MADURA

16SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III

Hanya Imbang, Valencia Ekori BarcelonaOlahraga | 15

BACA JUGA

LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mour-

inho tidak khawatir dengan ungkapan

kekecewaaan Eden Hazard saat tim

dari London Barat itu melumat Aston

Villa 3-0 di Stamford Brigde akhir pekan lalu.

Mourinho mengaku tidak tahu apa yang dibutuhkan oleh pemain inter-nasional Belgia itu. Hanya satu yang diketahui Mourinho yaitu bahwa man-tan pemain klub Prancis, Lille, ini ingin bermain lebih daripada yang dia alami saat melawan Aston Villa.

“Eden memulai musim ini dengan baik. Dia bermain bagus bersama kami. Tetapi pada Sabtu lalu dia memang ter-isolasi sehingga tidak tampil seperti bi-asanya. Tidak ada drama dan saya tidak terlalu khawatir soal itu. Sabtu lalu memang bukan harinya Eden. Dia tidak tampil dengan performa terbaiknya,” kata pelatih asal Portugal ini.

Meski tampil buruk pada laga terse-but, Mourinho berjanji akan memberi kesempatan lagi kepada Hazard pada pertandingan Liga Champions Grup G melawan Sporting Lisbon, Selasa (30/9) malam waktu setempat atau Rabu (1/10) dini hari WIB nanti.

Dia juga berharap Diego Costa bisa diturunkan pada laga nanti. Hanya saja dia masih menunggu seberapa bugar pemain internasional Span-yol kelahiran Brasil ini setelah men-galami cedera hamstring. Akhir pe-kan lalu, Costa lagi-lagi mencetak gol untuk “The Blues” ke gawang Aston Villa. Ini adalah gol kedelapan Costa untuk klub barunya itu.

Kehadiran Diego Costa di kubu Chelsea sangat terasa di musim ini. Bahkan para pemain Chelsea, seperti Oscar, menyadari pengaruh Diego Cos-ta di dalam klub. Sebab, Costa sudah mengoleksi delapan gol dari enam laga

pertama Chelsea di Liga Utama Inggris musim ini.

“Perbedaan antara musim lalu dan sekarang adalah bahwa kami memiliki Diego Costa dan Diego mencetak gol demi gol. Saya dan dia tahu bahwa dia perlu terus melakukan itu. Saya sendiri baru mencetak dua gol, tetapi saya in-gin membukukan 15 gol musim ini. Itu akan bagus buat saya,” kata Oscar.

Sejauh ini, Chelsea sangat produktif dalam hal membobol gawang lawan. Mereka sudah mencetak 19 gol dari enam pertandingan tetapi baru dua kali gawang Thibaut Courtois tidak kebobolan yaitu saat melawan Leices-ter City dan Aston Villa.

Sementara itu, pelatih Southampton asal Belan-da Ronald Koeman yakin bek pinjamannya dari Chelsea Ryan Bertrand mendapat keuntungan dengan dimainkan se-cara teratur di tim utama klubnya. Bek kiri Chelsea yang tidak dimainkan sama sekali pada musim lalu oleh Jose Mourinho tampil bagus saat Southamton mengalahkan Queens Park Rangers (QPR) 2-1 akhir pekan lalu.

Berkat penampilan ciamik “The Saints” pada enam laga awal musim ini, mereka kini bertengger di tempat kedua klasemen semen-tara Liga Utama Inggris di bawah Chelsea. Hasil ini tidak terlepas dari peran Bertrand.

Menurut Koeman, Bertrand semakin matang berkat penampi-lan secara rutin di tim utama. “Ketika Anda menjadi pemain Chelsea itu berarti bahwa kuali-tas Anda bagus. Tetapi, sayang, dia tidak bisa bermain secara reguler. Saya menyukaianya se-bagai pemain karena dia adalah tipe bek kiri yang suka meny-erang,” katanya.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

Hazard Kecewa, Mou Tak Khawatir

Page 17: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III A

30 SEPTEMBER 2014 No. 0452 | TAHUN III

SELASA

Taneyan LanjangKORAN MADURA

PELAKSANAANPROGRAM PMTASJADI SOROTAN

SAMPANG | K

fath

ol a

lif/k

oran

mad

ura

WARGA MINTA TRAFFIC LIGHT DI JALAN MANDILARAS

PAMEKASAN | H

ENURUT salah satu orator aksi, Naufel, pihaknya merasa pri-hatin terhadap petani

garam di Sumenep. Selama ini, ka-tanya, petani garam resah karena harga garam di lapangan jauh dari harga standar yang terdapat dalam Permendag. Menurut mereka, har-ga garam selama ini hanya dikisa-ran Rp. 350 ribu sampai dengan Rp. 400 ribu per ton. Sementara di Per-mendag disebutkan harga standar garam Rp. 750 ribu untuk KW 1.

Selain itu, tambahnya, petani juga diresahkan oleh ulah PT. Garam. Pasalnya, hingga musim panen garam sudah mulai bera-khir, PT. Garam tidak membeli ga-ram rakyat. Sebaliknya, PT. Garam justru ikut menjual garam kepada para pedagang lokal. Sehingga terjadi persaingan antara PT. Ga-ram dan petani garam.

Untuk itu, mereka menuntut Disperindag ikut andil menanga-ni persoalan yang dihadapi oleh petani garam. Setidaknya, kata Naufel, Disperindag ikut ambil bagian dalam meningkatkan har-ga garam. Misalnya bisa dilaku-kan dengan cara mengadakan so-sialisasi cara bertani garam yang baik. Sehingga petani mampu menghasilkan garam sesuai kuali-tas yang diinginkan pembeli.

“Selama ini petani garam tidak tahu kualitas garam yang masuk ketegori KW 1, KW 2 dan

sebagainya. Yang tahu seharusn-ya Disperindag. Oleh karena itu, seharusnya pihak Disperindag memberi sosialisasi kepada petani agar mampu menghasilkan kuali-tas garam yang baik,” tandasnya.

Menanggapi tuntutan Gerpas, Kepala Disperindag, Saiful Bahri mengatakan bahwa persoalan har-ga garam itu tergantung terhadap garam itu sendiri. Ia menuturkan, mulai sejak Peraturan Menteri Per-dagangan (Permendag) itu ditetap-kan, kualitas garam di Sumenep dan beberapa daerah lainnya belum

ada yang mencapai target.“Memang, harga standarnya

untuk KW 1 itu Rp 750, tetapi itu dengan catatan NaCl-nya (Natri-um Chlorida, Red.) mencapai 94,7 dan butirannya mencapai 4 mil-imeter. Sementara selama ini, di beberapa daerah, bukan hanya di Sumenep, kualitas garam yang ada tidak mencapai itu,” terangnya.

Selain itu, pihaknya mengaku kalau Disperindag tidak bisa me-nekan PT. Garam dan perusahaan lainnya. Pasalnya, tambah Saiful, menurut Asosiasi Petani Garam

Seluruh Indonesia, pernah kejadian perusahaan tidak membeli garam rakyat karena ditekan oleh pemer-intah. “Kita hanya bisa melakukan imbauan agar tidak membeli garam petani dengan harga yang rendah. Jangan mempermainkan petani,” imbaunya.

Sebagai solusi, pihak Dispre-rindag akan membagun gugus kendali mutu. Sehingga dengan diadakannya itu, petani bisa men-ingkatkan kualitas mutu garamn-ya. Selain itu pula, pihaknya men-gaku akan mendirikan koperasi.

Sehingga dengan adanya koperasi tersebut, nantinya bisa menaik-kan nilai tawar garam rakyat ke-pada perusahaan.

Pantauan Koran Madura, para pendemo baru bubar dari kan-tor Disperindag pukul 10.40 Wib. setelah sebelumnya mereka mel-akukan diskusi dengan kepala Disperindag di kantornya. Saat diskusi, Kepala Disperindag ditemani oleh Kepala Dinas Ke-lautan dan Perikanan (DKP), Mo-hammad Jakfar dan beberpa staf Disperindag. =FATHOL ALIF/MK

Harga Garam MurahDisperindag Tak Bisa Tekan Perusahaan

SUMENEP - Belasan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Garam Sumenep (Gerpas) melakukan aksi demon-strasi di depan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disper-indag) Sumenep, Senin (29/9) sekitar pukul 09.30. Mereka menuntut agar Disprindag ikut ber-peran melakukan pen-gawasan terhadap harga garam di Sumenep.

Aimmatul MuslimahCITA-CITA SI JELITA

NETER KOLENANG | P

Page 18: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III BPROBOLINGGO SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

"Ketika ditanya, dokternya masih belum datang. Emang ke mana dokternya kok tidak ada di RSUD. Seharusnya kan on time di sana. Sungguh, kami sangat kecewa dengan pelayanan yang lamban ini," kata Kafrawi, suami pasien.

Ia menuturkan bahwa sang istri sejak dari puskemas sudah kesakitan, bahkan beberapa kali teriak karena tak kuat mena-han sakit. "Bayangkan sejak tadi siang ada di RSUD, tetapi belum

kunjung diperikasa sama dok-ternya. Kami sekeluarga kha-watir dengan kondisi istri saya," ungkapnya.

Ketika ditanya lebih lanjut kapan akan dapat kepastian soal keadaan pasien, berdasarkan keterangan dari salah satu per-awat, kepastian itu akan dike-tahui antara pukul 18.00 hingga 20.00 Wib. "Sebab kata dokter, pasien dalan keadaan normal, sebab setiap ada perubahan dari pasien akan langsung dilapor-

kan kepada dokter yang me-nanginya. Kami disuruh sabar," jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Moh Anwar, Fitril Akbar mengatakan, pihaknya sudah konfirmasi ke dokter terkait. Bahkan, sang dokter sudah kasih obat penahan sakit. "Su-dah saya konfirmasi. Memang seperti itu tanda-tanda mau lahir. Sabar, kami akan mem-berikan pelayanan terbaik," ka-tanya saat dikonfirmasi Koran Madura.

Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Darul Hasyim Fath mengaku kecewa dengan penanganan yang lambat, sebab kejadian seperti itu bukan han-ya sekarang, tetapi telah terjadi berulang-ulang. "Saya sudah bosan jika berbicara pelayanan RSUD, sebab apa yang kami

usulkan hanya dianggap angin," katanya.

Hanya ada satu cara, kata Darul, jika RSUD ingin memuas-kan. "Yaitu, reformasi manaje-men. Baik dari pegawai mau-pun tenaga medis. Kapan akan baik jika resepsionisnya saja tidak murah senyum. Apalagi para pegawai dan dokter. Ingat, pasien tidak hanya butuh suplai obat, tetapi juga suplai mental dan motivasi," tegasnya.

Ia meminta kepada pemer-intah agar benar-benar serius memerhatikan manajemen RSUD, biar dapat memberikan pengawasan yang memuaskan kepada pasien. "Sehingga kita benar-benar memiliki rumah sakit seperti di Bali dan yang lain. Sebab pelayanan yang baik itu adalah mimpi kita semua," pungkasnya.

=SYAMSUNI/MK

Pelayanan KesehatanKembali DikeluhkanDewan Minta Pemerintah Serius Urus Rumah Sakit

SUMENEP - Salah satu tujuan pembelajaran bagaimana terciptan-ya perubahan pada diri siswa dalam tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tiga aspek itu tidak hanya dilakukan pada pemb-elajaran formal semata, tetapi juga nonformal. Sehingga dari kekuatan ketiga aspek tersebut diharapkan nantinya menjadi modal awal yang sangat berharga guna meraih apa yang dicita-citakan para pembelajar di masa depannya.

Ketua Komite Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumenep, K. Ach. Muzakki mengatakan bahwa faktor penghambat tercapainya tujuan esensial proses pembelajaran disebabkan oleh individu pelajar atau siswa itu sendiri. Di antaranya adalah menjangkitnya futur (lemah semangat) yang sering dialami mereka saat menjalani proses pembelajaran.

"Seringkali para pelajar/siswa merasa kurang dan bahkan tidak bersemangat dalam belajarnya, se-hingga proses belajar yang dijalan-inya tidak disertai motivasi tinggi dan kesungguhan yang kuat untuk benar-benar mendapatkan ilmu-il-mu yang hendak dipelajari," katanya, Senin (29/9).

Adapun fenomena seperti itu disebabkan karena sebagian dari siswa masih belum menanamkan keinginan untuk menciptakan peru-bahan bagi dirinya sendiri. Misal, tidak memiliki visi serta tidak ada keinginan bercita-cita tinggi untuk kemaslahatan masa depannya sendiri. Para siswa belum sepe-nuhnya mengerti betul efek dari pentingnya proses pembelajaran yang ditempuhnya. "Sebab terlalu sederhana jika landasan belajar hanya sekadar untuk mendapatkan ijazah agar bisa diterima bekerja. Makanya, prestasi itu harga mati bagi siswa " jelasnya.

Kini, kata Muzakki, tahun 2014 ini, MAN terus menggodok siswa-siswin-ya agar punya prestasi yang gemilang. Tak salah jika 9 piala disabet oleh siswa-siswi MAN, baik prestasi akade-mik maupun non akademik.

Prestasi akademik, ia menyabet 8 prestasi/piala: Juara 2 Lomba Kom-petisi Sains tingkat Jatim, Juara 3 Lomba Fisika, dan Juara Umum dari 4 lomba (Kimia, B. Arab, Biologi, dan B. Inggris). Sedangkan nom akade-mik diraih pada pagelaran Kacong Cebbing 2014 dengan menyabet Juara 2.

“Prestasi ini akan terus kami per-juangkan hingga tingkat nasional dan internasional,” tambah Kepala MAN, Drs HM Abdullah, MH, M. Pd.I.

=SYAMSUNI

PENDIDIKAN

Siswa Wajib Berprestasi

SUMENEP - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar kembali dikeluhkan oleh kelu-arga pasien. Hal tersebut terjadi saat pasien asal Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek yang hendak mela-hirkan tak kunjung diurus oleh tenaga medis RSUD, Senin (29/9). Sebab, sejak pukul 13.00 hingga magrib tak satupun dokter spesialis kandungan yang datang memeriksa.

Resepsionis RSUD dr. H. Moh. Anwar saat melayani keluarga pasien beberapa waktu lalu.

Page 19: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III CSumenep

Lima orang yang ditangkap polisi tersebut, yaitu AZ (43) dan MK (52), warga Kelurahan Bang-selok, Kecamatan Kota Sumenep; SDN (67), warga Desa Tenunan, Kecamatan Manding; FMN (53), warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto; dan JT (35), warga Desa Karangduak, Kecamatan Kota Sumenep.

Keempat orang pertama ditangkap di dua lokasi, yakni Ke-lurahan Banselok dan di sebuah warung makan di Jl KH. Sajjad, Keluruhan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep. Sementara orang yang terakhir diringkus saat sedang melakukan judi online di rumahnya di Desa Karangduak, Kecamatan Kota Sumenep.

Dari lokasi penangkapan em-pat warga yang sedang malaku-kan judi togel tersebut, polisi juga menyita barang bukti berupa uang senilai Rp 185.000, lima lembar kertas hasil rekapan togel, serta 1 buah ballpoint warna ben-ing merek Snowman, yang diduga digunakan untuk merekap togel.

Sementara dari tangan pejudi online, polisi menyita barang bukti berupa 1 buah laptop merek Lenovo warna hitam, 1 buah mo-dem smartfren warna putih, serta buku rekening bank yang diduga sebagi alat transaksi.

”Benar, kami telah me-nangkap pejudi togel di sebuah warung di Jl KH Sajjad, Kelurahan Bangselok dan juga menagkap satu warga yang melakukan judi online, kemarin. Empat tersang-kanya berikut barang buktinya sudah kami amankan di Mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, melalui Humas Polres Sumenep AKP Jaiman, Senin (29/9).

Menurutnya, penangkapan empat orang pejudi togel terse-but bermula dari laporan Kanit

SPKT yang sedang melakukan patroli di sekitar kota. Karena petugas kepolisian tidak mau terkecoh, langsung bergerak. ”Tidak tahunya setelah kami tu-run, memang benar kejadian itu, makanya tim Reserse dan Krimi-nal Polres Sumenep langsung menagkapnya,” ungkap mantan Polsek Arjasa itu.

Kelima tersengka terancam dijerat Pasal 303 KUHP tentang Perjudian. ”Ancaman hukumnya di atas lima tahun penjara,” pungkas Jaiman.

=JUNAEDI/MK

PERJUDIAN

Lima Pejudi Diringkus PolisiSUMENEP – Lima warga Sumenep diringkus polisi karena ketahuan melakukan judi togel dan judi online di tiga tempat, beberapa waktu lalu. Kelimanya telah ditahan di Mapolres Sumenep.

SUMENEP – Pengerjaan proyek trotoar sepanjang 155 meter di depan kantor Bupati Sumenep, Ja-lan dr. Cipto, sudah berlangsung sekitar dua pekan. Dananya diam-bilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah senilai Rp 850 juta. Namun, hingga saat ini belum ada papan namanya.

Sesuai dengan Peraturan Pres-iden (Perpres) No 70 Tahun 2012 dan Kepres No. 80 Tahun 2003 ten-tang Pedoman Pelaksanaan Pen-gadaan Barang/Jasa Pemerintah, setiap proyek diharuskan mema-sang papan nama selama pelaksan-aan proyek berlangsung.

”Seharusnya rekanan mematuhi terhadap peraturan yang ada. Karena adanya aturan itu bukan hanya un-tuk dibaca dan dipahami, melainkan untuk diikuti,” kata aktivis Garindro, Sarkawi, Senin (29/9).

Menurut Sarkawi, keberadaan papan nama itu sangat penting. Salah satunya sebagai bahan evalu-asi. Sebab, semua elemen termasuk masyarakat umum berhak tahu proyek, baik besaran anggaran mau-pun sumber dana yang digunakan.

Sehingga, katanya, masyarakat tidak lagi timbul rasa curiga atas pelaksanaan proyek tersebut. Sebab, bagaimanapun masyarakat juga mempunyai hak untuk mel-akukan pengawasan.

Sehingga ketika dalam penila-ian masyarakat pelaksanaan proyek jelek, masyarakat juga berhak un-tuk melakukan penolakan. ”Nah, ketika papan namanya tidak di-pasang, maka bisa dibilang pihak rekanan takut, karena telah me-nyembunyikan identitas dirinya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya me-minta rekanan segera memasang papan nama dan tidak harus men-unggu proyek tersebut selesai. "Untuk memasang papan nama itu kan mudah dan tidak memer-lukan waktu yang lama. Atau bisa saja dilakukan sebelum pelaksanan proyek itu berlangsung, sehingga pekerjaan tersebut ada keterbu-kaan bagi publik, apalagi sekarang zaman demokrasi," terangnya.

Sayangnya, Kepala Dinas Peker-jaan Umum Cipta Karya dan Tata Rang (Cikatarung) Sumenep Bam-bang Iriyanto masih belum bisa memberikan keterangan, sebab saat Koran Madura berandang di tempat kerjanya, mantan Kasdisbudparpora itu sedang tidak ada di tempat ker-janya. Informasnya, Bambang Iri-yanto sedang mengikuti rapat di kantor Pemda Sumenep.

Ketika dihubungi melalui tele-pon seluler, sampai berita ini ditu-runkan masih belum ada tangga-pan. Pembangunan trotoar tersebut direncanakan akan menjadi pem-buka bagi semua pembangunan trotoar yang lain. Sebab, pemban-gunan trotoar itu memang didesain cukup menarik sesuai dengan ciri khas Madura. Seperti, peletakan PJU (penerangan jalan umum) yang akan diletakkan lambang keris dan kuda terbang.

Tidak hanya itu, bahan yang akan digunakan akan mengguna-kan bahan yang dibuat oleh pabri-kan. Sehingga, kualitasnya dapat dipertangungjawabkan. ”Jadi, sete-lah pekerjaan selesai, maka Sume-nep akan mempunyai ciri khas ter-tentu,” terang Bambang.

=JUNAEDI/MK

PERBAIKAN INFRASTRUKTUR

Proyek Trotoar Abaikan Perpres/Kepres

SEMANGAT. Pekerja sedang mengerjakan proyek trotoar di depan kantor Bupati Sumenep, Jalan dr. Cipto, Senin (29/9).

Page 20: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III D Sumenep

Syaiful Joko Efendi, Dsn. Guluk-guluk Tengah Ds/Kec. Guluk-Guluk RT/RW: 005/003, ke-hilangan STNK sepeda motor Honda GL Max Nopol M 6259 VM a/n. Fathul Mu’ien d/a. Dsn. Guluk-guluk Tengah Ds/Kec. Guluk-Guluk.

KEHILANGAN

Informasinya, Ruji yang sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut tanah, sekitar pukul 6.40 berangkat dari rumahnya bersama dua temannya, yakni sopir pikap dan satu orang yang biasa menjadi teman setiap hari saat bekerja.

Sekitar pukul 7.15, Ruji bersama temannya sampai di tempat kejadian perkara, yakni di Dusun Besabe Desa Payudan Nangger. Tidak lama kemudian, Ruji lang-sung bekerja sebagaimana biasanya dengan menggu-nakan alat tradisional, yakni cangkul.

Hanya saja setelah sekitar lima belas menit bekerja, tanah di atasnya yang digali tiba-tiba longsor dan men-impa Ruji. Karena diduga tidak bisa menyelamatkan diri dan pernafasan Ruji ter-sumbat oleh tanah, akhirnya meninggal dunia.

”Kejadiannya sangat singkat, paling lama sekitar 10 menit ada suara mobil masuk ke lokasi, lalu be-rapa menit kemudian sudah terdengar teriakan minta tolong,” kata warga sekitar lokasi kejadian, Moh. Syafik (45), kemarin.

Mendengar teriakan minta tolong dari lokasi galian, masyarakat sekitar langsung datang ke lokasi membawa alat seadanya. Dan setibanya di lokasi, warga bergotong royong menying-kirkan tanah yang menimbun tubuh korban. ”Karena kami hanya memakai alat sead-anya, maka evakuasi korban sangat lama, hingga mema-kan waktu sekitar 30 menit,” terangnya.

Setelah korban berhasil dievakuasi, tubuh korban mengalami luka lebam dis-ekujur tubuhnya, sehingga di beberapa bagian tubuhnya

terlihat menghitam akibat terjangan tanah bercampur batu. ”Karenanya korban sudah tidak terselamatkan, maka kami bersama sejumlah warga langsung membawa ke rumahnya untuk diser-ahkan kepada keluarganya,” terangnya.

Pantauan Koran Madura, setelah korban selesai di-evakuasi, sejumlah Muspika Kecamatan Guluk-Guluk, tiba di TKP dan petugas kepolisan langsung memasang garis polisi di lokasi galian. Sete-lah itu, sejumlah muspika langsung menyambangi ru-mah duka untuk melakukan penyelidikan terkait motif terjadinya peristiwa tersebut.

Hanya saja, Kapolsek Gu-luk-Guluk AKP Rasyidi belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Sebab saat dihubungi melalui telepon seluler, pihaknya sedang mengikuti rapat di Kecamatan Guluk-Guluk. ”Saya masih rapat di kecama-tan ini,” katanya singkat.

Informasi lain menga-takan, aksi penambangan tersebut sudah berjalan kurang lebih tiga tahun.

Hanya saja, walaupun di-duga tidak mempunyai izin penambangan, pemerintah tidak melakukan penutupan.

Mungkin saja karena tanah yang dijadikan tempat penambangan itu merupa-kan milik pribadi salah satu warga setempat, yakni WF. WF biasa menjual tanah ga-lian itu sekitar Rp 35 ribu per pikap (harga di tempat). Baru setelah sampai ke pemilik angkutan ke konsumen dipa-tok dengan harga Rp 80-90 ribu per pikap.

”Memang kalau harga di tempat lebih murah daripada harga ke setiap konsumen. Sebab masih dihitung dengan biaya transportasinya,” kata Mulyadi (45), warga setempat.

Pihaknya meminta pemerintah ikut andil dalam persoalan tersebut. Jika perlu maka tempat galian tersebut dilakukan penutupan. Jika tidak ditutup, dikhawatir-kan akan memakan korban kembali. ”Itu mungkin yang harus dilakukan, sehingga lokasi tersebut tidak dilaku-kan penambangan lagi,” harapnya.

=JUNAEDI/MK

KECELAKAAN KERJA

Penambang Tertimbun Longsoran Tanah

SUMENEP - Ratusan obat kuat dan puluhan slop rokok milik jemaah calon haji asal Sume-nep dengan kelompok terbang (Kloter) 62 yang disita petugas PT. Angkasa Pura Surabaya su-dah dikembalikan. Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sume-nep, Moh. Shodiq melalaui Kasubag Tata Usaha, Jono Hadi, obat kuat dan puluhan slop itu sudah dapat diambil di kantor Kemenag Sumenep.

Menurut Jono, obat-obatan dan puluhan slop rokok itu baru diketahui setelah sampai di asrama haji di Surabaya. Hal itu diketahui setelah melalui proses pemeriksaan oleh petu-gas PT. Angkasa Pura Surabaya dengan meng-gunakan sinar X. Jamu dan beberapa slop rokok itu disimpan di koper masing-masing jemaah calon haji.

Jono menceritakan, ada banyak macam obat-obatan yang di bawah oleh jemaah calon haji asal Sumenep. Bahkan, tambahnya, ada jemaah calon haji asal Sumenep yang sampai membawa sepirtus sebanyak dua liter. “Alasan-nya untuk dibuat jamu. Lah, jamu apa itu kalau sepertus sampai dua liter,” tandasnya.

Padahal, kata Jono, pihak Kankemenag sudah melakukan sosialisasi kepada semua jemaah calon haji agar tidak membawa ba-rang-barang yang melanggar ketentuan keimi-grasian. Pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi mulai dari tingkat kecamatan hing-ga kebupaten.

“Saya sendiri sebagai koordinator manasik haji selalu memperingatkan agar jemaah calon haji tidak membawa cairan melebihi 200 mili-liter, dua slop rokok, dan cairan lainnya, ter-masuk minyak goreng. Karena di Mekkah ada yang namanya minyak goreng. Tapi, mungkin karena sumber daya manusia jemaah haji ada yang kurang mumpuni, ya kami maklumi ke-jadian seperti ini,” terangnya.

Namun untuk saat ini, menurut Jono, obat-obatan dan puluhan slop rokok yang disita petugas PT. Angkasa Pura Surabaya su-dah dikembalikan kepada Kankemenag Sume-nep. Saat ini barangnya sudah ada di kantor Kemenag dan bisa diambil oleh keluarganya. Karenanya, di masing-masing barang yang dikembalikan tersebut sudah lengkap dengan nama-nama pemiliknya. “Jadi, silakan ambil di kantor Kemenag. Ada di Kasi Haji,” tutupnya.

Untuk diketahui, pada Sabtu (26/9) terdapat 54 koper jemaah calon haji asal Sumenep berisi obat-obatan dan puluhan slop rokok yang hen-dak dibawa ke Mekkah. Namun obat-obatan dan puluhan slop rokok tersebut disita oleh petugas PT. Angkasa Pura karena dinilai mel-anggar aturan keimigrasian.

=FATHOL ALIF

MELANGGAR KEIMIGRASIAN

Barang Bawaan JCH Sudah Dipulangkan

SUMENEP – Ruji (33), warga Dusun Lebilla, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, tewas tertim-bun tanah saat menambang tanah di Dusun Ba-saba, Desa Payudan Nangger, Kecamatan Guluk-Guluk, Senin (29/9) sekitar pukul 7.30 Wib.

PENAMBANG TANAH MENINGGAL. Polisi melakukan penyelidikan di tempat tewasnya penambang tanah di Dusun Basaba Desa Payudan Nangger Kecamatan Guluk-Guluk, Senin (29/9).

Page 21: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III ESumenep

Rp 25 Miliar untuk Pilkada

SUMENEP – Hingga memasuki hari kesebelas pasca jatuhnya pe-sawat latih Cessna 72P milik PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), penyebab jatuhnya pesawat yang menewaskan satu orang itu masih misterius. Pemerintah Kabupaten Sumenep mengaku belum men-erima hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Mohammad Fadilah mengaku sampai saat ini masih belum bisa memberikan keterangan terkait jatuhnya pe-sawat latih tersebut. ”Kami masih belum menerima hasil investi-gasi yang dilakukan oleh KNKT. Sehingga, kami tidak bisa meny-impulkan penyebab jatuhnya pe-sawat itu,” katanya, Senin (29/9).

Menurut Fadilah, walaupun dirinya sebagai pimpinan in-stansi yang menangani transpor-tasi di Sumenep, namun tidak bisa mengintervensi petugas KNKT untuk mempercepat penyelidikan. ”Kami tidak bisa berbuat banyak, karena persoalan tersebut sudah dipasrahkan sepenuhnya terha-dap KNKT. Jadi, kami hanya bisa menunggu saja,” ungkap mantan Kepala BPBD itu.

Fadilah memprediksi investi-gasi KNKT membutuhkan waktu yang lama. Sebab, hasil investi-gasi itu tidak turun langsung ke pihak Dishub, melainkan turun ke pihak otoritas bandara.

”Mekanismenya memang bergitu, jadi yang harus intens melakukan komunikasi dengan pihak KNKT adalah pihak otoritas bandara, dari hasil komunikas-inya itu baru disampaikan pada kami,” terangnya.

Ditanya soal aktivitas bandara saat ini, pihaknya mengatakan masih diliburkan hingga awal Oktober nan-ti. ”Itu sudah hasil kesepakatan yang dikeluarkan oleh PT. Merpati School selaku pemilik,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Sub Komite Keselamatan Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten

Masruri mengatakan, pesawat yang jatuh di areal persawahan di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep itu tidak dileng-kapi dengan flight data recorder (atau data rekaman penerban-gan) dan cockpit voice recorder (perekam suara kokpit). Untuk itu dirinya harus benar-benar teliti.

Menurut Masruri, penggunaan alat itu memang tidak diwajib-kan untuk pesawat latih seperti Cessna 72P. Namun tidak adanya benda tersebut akan memperlam-bat proses investigasi. ”Kerena pe-sawat ini tidak dilengkapi oleh FDR (flight data recorder) dan CVR (cock-pit voice recorder) maka prosesnya

akan lebih lama,” imbuhnya.Untuk diketahui, pada Jumat

(19/9) sekitar pukul 13.15, pe-sawat latih Cessna 72P jatuh di areal persawahan di Desa Maren-gan Daya. Dalam Kecelakaan itu salah satu siswa MPS, Haris Yondi, meninggal di lokasi kejadian.

=JUNAEDI/MK

"Penyiapan dana itu dengan asumsi Pilkada Sumenep 2015 dilaksanakan secara langsung. Dana itu masuk kategori cadan-gan dan disiapkan selama lima tahun sejak 2011 hingga 2015,"

kata Sekretaris Daerah Kabu-paten Sumenep Hadi Soetarto di Sumenep, Senin (29/9).

Sesuai kesepakatan dengan anggota DPRD, pihaknya telah mengalokasikan dana cadangan

untuk pelaksanaan pilkada mela-lui anggaran pendapatan dan be-lanja daerah (APBD).

"Setiap tahun sejak 2011, APBD menyiapkan dana cadan-gan pilkada, masing-masing Rp5 miliar. Kalau ditotal sejak APBD 2011 hingga nantinya APBD 2015, jumlahnya akan sebanyak Rp25 miliar," ucapnya.

Ia menjelaskan beberapa hari lalu ternyata ada pengesahan Undang Undang Pilkada di DPR RI yang salah satu klausulnya

adalah teknis pilkada menjadi tidak langsung atau dipilih oleh anggota DPRD.

"Dalam konteks itu, kami tentunya wajib menyesuai-kan dengan aturan main atau harus taat asas. Dana yang kami siapkan untuk kepentingan pilkada (langsung) sejak 2011 itu berstatus cadangan dan be-lum digunakan sama sekali. Ka-lau aturannya berubah tentunya akan menyesuaikan," katanya.

Warga Sumenep mengalami

dua kali pilkada langsung, yakni pada 2005 yang diikuti lima pa-sangan calon dan 2010 dengan delapan pasangan calon.

Hasil Pilkada Sumenep 2005 menetapkan Moh Ramdlan Sir-adj-Moch Dahlan sebagai bupa-ti-wakil bupati setempat periode 2005-2010.

Sementara hasil Pilkada 2010 menetapkan A Busyro Karim-Soengkono Sidik sebagai bupati-wakil bupati periode 2010-2015.

=ABD AZIZ/ANT

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyiapkan dana sebesar Rp25 miliar untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada 2015.

Pemerintah Sudah Mulai Menyiapkan Sejak 2011

PESAWAT CESSNA 72P

Penyebab Jatuhnya Pesawat Masih Misterius

MENGAMATI. Dua perempuan mengamati polisi yang berjalan di samping tempat pesawat yang jatuh, Jumat (19/9). Hingga saat ini, penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui.

Page 22: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III F BangkalanBangkalan SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III FPamekasanKORAN MADURA

UU Pilkada Menebar Ancaman?

Hal ini disampaikan Komi-sioner KPU Pamekasan Devisi Teknis dan Data Moh. Subhan ke-marin (29/9). Menurutnya, sangat dimungkinkan nantinya KPU di daerah dibubarkan. Dengan pe-laksanaan Pilkada melalui wakil rakyat, otomatis KPU di daerah

tidak akan banyak pekerjaan. Se-hingga KPU tidak berfungsi mak-simal karena segala persiapan hingga penetapan Pilkada ada di DPRD.

Jauh berbeda ketika Pilkada dilaksanakan secara langsung se-lama ini. Jelang Pilkada, KPU su-

per sibuk. Sebab segala persiapan dilakukan oleh KPU di daerah. Dari awal hingga akhir, hingga penetapan.

Dia mencontohkan, seperti pembuatan surat suara, peneta-pan tahapan pelaksanaan Pilkada, serta berbagai jenis kelengkapan Pilkada lainnya. Termasuk juga rekrutmen panitia penyeleng-gara Pilkada, dari tingkat ke-camatan hingga desa/kelurahan. Semuanya dihendel KPU Daerah, khususnya KPU Pamekasan. Be-lum lagi menghadapi sengketa Pilkada, setelah proses Pilkada dilangsungkan.

Kalau Pilkada dilakukan oleh wakil rakyat maka semua penye-lenggara pemilu dari tingkat ke-camatan hingga desa/kelurahan,

tidak diperlukan lagi sebagaimana pelaksanaan Pilkada langsung, yang terjadi selama ini. Namun de-mikian, pihaknya juga menyadari bahwa dengan kembalinya sistem Pilkada ke DPRD ini, bukan berarti KPU, terutama KPU Daerah, akan terbebas dari tugas Pilkada. Mereka masih memiliki tugas meskipun sangat minim, yaitu hanya pada penetapan pelaksanaannya. Untuk teknis lainnya, dihendel seluruhn-ya oleh DPRD.

"Ya tugas kami nanti hanya menetapkan pelaksanaan Pilka-da tersebut, tidak lebih dari itu. Cukup simpel dan ringan me-mang tugas kami nanti. Padahal KPU Daerah itu juga lembaga ne-gara," ujar Subhan.

Dengan disahkannya Undang-

Undang Pilkada yang baru ini, nantinya bisa jadi akan men-gubah sebagian besar ketatane-garaan Indonesia. Salah satunya kemungkinan gagalnya judicial review di MK karena pilkada tidak masuk dalam rumpun hukum pemilu, tapi pemerintah dae-rah. Kedua, bisa menghapus ke-beradaan seluruh KPU Daerah, dari tingkat I hingga tingkat II, di seluruh Indonesia. Dan hanya menyisakan satu KPU saja, yaitu KPU RI.

"Memang benar dan kami akui. Dengan Pilkada melalui DPRD ini, tidak memerlukan tenaga ekstra untuk melaksanakannya. Dan ini memang lebih simpel," pung-kasnya.

= SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

KPU Daerah Bisa DibubarkanPAMEKASAN – Ditetapkannya Undang-Undang (UU) tentang Pilkada yang baru oleh DPR RI, bisa merubah tatanan kelembagaan negara ini. Salah satunya, semua KPU di tingkatan daerah, baik KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota, bisa dibubarkan. Termasuk dalam hal ini KPU Pamekasan bisa dibubarkan. Sebab dengan Pilkada dikembalikan lagi ke DPRD, maka KPU Daerah sudah tidak memiliki tugas urgen lagi.

HUKUM

Terdakwa-Saksi Saling TudingPAMEKASAN - Sidang keem-

pat perkara kekerasan wartawan kembali digelar di ruang sidang Pengadilan Negeri Pamekasan, Senin (29/9) kemarin. Teman terdakwa, yaitu Gus Slamet, yang dihadirkan sebagai saksi saling tuding dengan para terdakwa.

Sidang tersebut masih dengan agenda mendengar keterangan saksi. Selain Gus Slamet yang sering disebut para terdakwa, terdapat dua orang saksi lain-nya yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), yaitu Fathorahman, wartawan Radar Madura dan Syamsul Arifin, wartawan beritajatim.com.

Gus Slamet, yang sempat di-periksa sebagai terlapor di Polres Pamekasan, dihadirkan ke persi-dangan oleh JPU setelah dua kali sidang sebelumnya, lima orang terdakwa kasus kekerasan warta-wan dengan kompak menyebut nama Gus Slamet yang paling banyak mengeluarkan bahasa ancaman saat kejadian kekerasan pada 9 Juni 2014 lalu.

Dalam penyataan para terdakwa diantaranya Yasin, Turmudi, Sukari, Abdus Salam dan Erpan, dalam sidang sebel-umnya, mengungkap bahwa yang melontarkan kata-kata ancaman keluar dari mulut Gus Slamet. Sehingga hal itu membuat JPU harus menghadirkan saksi baru lagi selain yang sudah diagenda-kan sebelumnya.

Dalam sidang tersebut, JPU juga menghadirkan dua orang saksi dari wartawan yang berada di lokasi saat kejadian kekerasan berlangsung. Keduanya lebih

banyak ditanya mengenai kebe-naran peristiwa tersebut, semen-tara Gus Slamet seolah dikon-frontir dengan para terdakwa.

Di hadapan sidang dengan pelapor, Amiruddin, wartawan Radar Madura, Gus Slamet me-ngatakan bahwa aksi kekerasan bersama puluhan orang yang menyerbu wartawan itu diawali oleh terdakwa Yasin. Gus Slamet

mengaku tidak berniat melaku-kan hal itu, karena Yasin hanya mengajak ke Pendopo Bupati Pamekasan, untuk mencairkan dana.

“Saya awalnya ditelepon Yasin untuk ikut pertemuan di Pendopo, tapi ternyata malah diajak ke tempat lain (menyerang wartawan). Saya berani ber-sumpah kalau saya benar-benar

ditelepon oleh Yasin. Saya berani taruhan pendek umur, saya ditel-pon Yasin” katanya, di hadapan Majelis Hakim.

Seperti sidang-sidang sebe-lumnya, terdakwa Yasin dengan berlagak seolah pengacara mem-bantah keras kesaksian Guslamet. Menurut Yasin, gerombolannya datang dengan sendirinya ke warung yang dijadikan tongk-

rongan wartawan di pagi hari itu. Dan dirinya tidak merasa meng-koordinatori penyerangan.

Akibat saling tuding itu sempat membuat Yasin dan Gus Slamet bersitegang, beruntung keduanya berhasil ditenangkan oleh hakim yang memimpin sidang.

Sebelum persidangan bera-khir, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Syafii sempat mena-warkan kepada terdakwa untuk mengajukan saksi meringankan. Namun para terdakwa sepakat tidak mengajukan. Syafii tidak banyak menjelaskan status Gus Slamet, namun dengan kesak-siannya justru lebih memberat-kan para terdakwa.

“Kami sempat tanyakan kapada semua terdakwa, apakah mengajukan saksi meringankan, tapi jawaban mereka (terdakwa) tidak. Sidang selanjutnya lang-sung dengan agenda pemeriksaan terdakwa,” ungkapnya.

Sayangnya, setelah proses persidangan selesai. Terjadi insiden kurang menegangkan di luar ruang sidang, bermula saat dua oknum wartawan dan pemred tabloid bulanan yang sama-sama berinisial MH dan hendak mewancarai saksi Samsul Arifin.

Samsul Arifin tidak mau memberikan keterangan, yang bersangkutan justru mendorong Samsul. Aksi dorong tersebut dilakukan di depan wartawan harian dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang baru saja diwawan-carai wartawan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

ali sayhroni/koran maduraMEMBERIKAN KESAKSIAN. Fathorahman, wartawan Radar Madura, dalam kasus kekerasan wartawan yang terjadi pada 9 Juni 2014 lalu.

Page 23: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III GPamekasan

Tempat Prostitusi DisegelPol PP Berencana Membawa Kasus itu ke Meja Hijau

Penyegelan dilakukan sete-lah Satpol PP berkoordinasi den-gan Forum Pimpinan Kecamatan (Forfimka) Larangan. Bersama polisi, TNI, dan aparat desa, serta petugas bersama-sama menda-tangi rumah tersebut dan me-nyegelnya.

Penyegelan itu, dilakukan pada pukul 14.00 WIB. Petugas gabungan langsung menem-pelkan stiker pada pintu rumah tersebut, yang bertuliskan “Dis-egel/Ditutup, Melanggar Perda No. 18 Tahun 2004 tentang lar-angan terhadap pelacuran, terhi-

tung mulai tanggal 29 September 2014”, setelan itu semua kamar yang ada di rumah tersebut di-kunci.

Kepala Dusun Kemasan, Desa Larangan Dalam, Kecamatan La-rangan Pamekasan, Hermanto mengatakan pihaknya sangat mendukung penyegelan terse-but. Pasalnya, selain meresahkan masyarakat, keberadaan lokasi prostitusi tersebut telah menim-bulkan kesan kurang baik terha-dap dusun tersebut.

Bahkan, lanjut Hermanto, pihaknya sudah berulang kali

memberi peringatan kepada Sahrawi (pemilik rumah) untuk menghentikan bisnis haramn-ya itu. Namun, peringatan dari aparat desa setempat itu tidak pernah dihiraukan oleh yang bersangkutan.

“Pemilik rumah (Sahrawi) sudah berkali-kali diperingati oleh aparat desa termasuk saya sendiri. Namun peringatan itu tidak diindahkan Sahrawi. Pa-dahal, dari saking kesalnya war-ga terhadap aktivitas di lokasi itu, dulu pernah dibakar,” ka-tanya.

Kasat Pol PP Pamekasan, Didik Hariadi mengatakan bah-wa penyegelan tersebut adalah pembinaan terakhir terhadap pemilik rumah karena sebel-umnya sudah dilakukan pem-binaan terutama kepada PSK. Dengan tindakan tegas itu, pi-haknya berharap rumah terse-but tidak lagi digunakan seba-

gai tempat pelacuran.Bahkan, terang Didik, setiap

Satpol PP melakukan razia den-gan target pelacuran, dari tem-pat tersebut Satpol PP selalu menjaring PSK. Dalam catatan Satpol PP setempat sudah enam kali menangkap PSK dari tempat itu, selama dalam kurun waktu tahun 2014 ini.

“Kalau sebelumnya kami berikan pembinaan PSK dan pe-langgan yang tertangkap, maka sekarang giliran pemilik rumah yang dibina dengan disertai tin-dakan egas berupa menyegel ru-mahnya,” katanya.

Apabila setelah penyegelan itu, pemilik tetap mokong men-jadikan rumahnya sebagai tem-pat prostitusi, maka Satpol PP akan tetap menindak. Bahkan, pihaknya akan membawa kasus itu ke proses hukum agar dijatuhi tindak pidana ringan.

=ALI SYAHRONI/UZI/ RAH

PAMEKASAN - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan menyegel rumah milik Sahrawi di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, karena dijadikan tempat prostitusi. Senin (29/9) kema-rin, penyegelan ini dilakukan setelah aparat penegak perda itu menangkap seorang wanita yang diduga seba-gai pekerja seks komersial (PSK). Dia berinisial SN.

ali syahroni/koran maduraDISEGEL. Rumah milik Sahrawi, yang dijadikan tempat pelacuran, di Dusun Kemasan, Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan Pamekasan, Disegel

DAERAH TERISOLIR

Bapemas - Pemdes Akan Melakukan Pendataan

PAMEKASAN - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (Bapemas-Pemdes) dalam waktu dekat ini akan melakukan pendataan terhadap daerah-daerah yang masuk katagori terisolir. Baik di bidang infrastruktur jalan, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan tidak terjangkau infrastruktur penerangan.

Pendataan tersebut peting dilakukan, dalam rangka menge-tahui daerah-daerah terisolir, ter-masuk potensi yang bisa dikem-bangkan. Rencana itu muncul, setelah masyarakat Palengaan membeberkan beberapa daerah terisolir dan belum tersentuh pembangunan.

Kepala Bapemas-Pemdes Pamekasan, Masrukin mengakui banyak desa yang masih masuk terisolir. Sehingga daerah-dae-rah tersebut harus didata dan dipetakan untu disampaikan ke Badan Perencanaan Pemban-gunan Daerah (Bappepda) agar dipetakan ke masing-masing dinas.

Masrukin mencontohkan, untuk infrastruktur jalan, ang-garanya bisa diambilkan dari alokasi dana desa (ADD) maka yang akan bertanggung jawab yakni bagian pemerintahan pemkab pamekasan, PNPM maka yang bertanggung jawab yakni Bapemas-Pemdes, ataupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana provinsi maka yang bertanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Binamarga.

Selanjutnya, di Bidang Kes-ehatan, program bisa dilakukan Dinas Kesehatan Pemkab Pame-kasan, ataupun PNPM Generasi Sehat dan Cerdas. Sehingga, se-luruh pembangunan bisa dicapai dengan baik.

Dari beberapa infrastruktur yang diinginkan masyarakat. Paling banyak infrastruktur jalan yang diinginkan masyarakat, selanjutnya infrastruktur kes-ehatan.

Di tahun 2014 ini, angga-ran yang disalurkan terhadap pembangunan infrastruktur desa khususnya jalan senilai Rp 170 miliar. Anggaran bersumber dari APBD Pamekasan 2014, Bantuan Keungan (BK) Provinsi Jatim, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2014.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Page 24: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN IIIH Pamekasan

“Kami memandang perlu untuk mengkaji undang-un-dang tentang Pilkada yang telah ditetapkan DPR RI karena ini menyangkut keberlangsungan demokratisasi di negeri ini,” kata Ketua Umum HMI Cabang Pame-kasan Moh Hofifi.

Kajian dalam bentuk sarase-han yang digelar di Kedai Baca dan Kopi Sebelas 12 ini dihadiri para aktivis perwakilan organ-isasi mahasiswa intra dan ektra kampus, politikus, akademisi dan perwakilan jurnalis yang terga-bung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan.

Dalam kesempatan itu pema-teri Burhanuddin Muhtadi men-jelaskan, sebenarnya sistem pe-milihan tidak langsung yang kini

telah ditetapkan oleh DPR RI itu tidak berpengaruh pada tatanan demokrasi yang sebenarnya.

“Hanya saja dengan pola per-wakilan seperti memang men-gurangi partisipasi masyarakat untuk ikut menentukan atau memilih calon pemimpinnya,” katanya.

Sebab, sambung Buhanuddin yang juga Direktur Eksekutif In-dikator Opini Publik ini, dengan cara melalui perwakilan, maka penentuan calon pemimpin dae-rah hanya ditentukan oleh sege-lintir orang saja.

Ia juga memaparkan, keingi-nan menetukan pemilihan kepa-la daerah melalui wakil rakyat di DPRD itu, memang tidak lepas dari tarik ulur kepentingan poli-

tik praktis di parlemen.“Penggagas pilkada langsung

itu kan sebenarnya sebagian par-tai politik yang kini mengingin-kan pelaksanaan pilkada tidak langsung,” kata mantan aktivis HMI Cabang Ciputat ini.

Selain Burhanuddin, pem-bicara lain yang juga dihadir-kan dalam acara kajian bertema “Undang-Undang Pilkada Anta-ra Dinamika dan Kemunduran Demokrasi” ini adalah Ketua Per-himpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Pamekasan, Imam Rois.

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Pamekasan ini me-nilai, pilkada melalui DPRD sepintas memang merupakan langkah mundur.

Namun demikian, kata dia, tidak berarti sesuatu yang di-anggap mundur itu jelek, karena keinginan untuk melaksanakan pilkada melalui wakil rakyat itu sebenarnya berdasarkan fakta sosial yang ada di masyarakat.

“Tidak ada salahnya kita dianggap mundur untuk maju

lebih cepat lagi,” kata Imam Rois.Politik uang yang terjadi pada

pelaksanaan pilkada langsung di masyarakat memang merupakan persoalan yang harus mendapat-kan perhatian serius. Demokrasi berkualitas harus diperhatikan dan itu akan tercapai apabila rakyat ini sudah memenuhi ra-ta-rata, yakni minimal lulusan SLTA.

Disamping itu, selama ini masyarakat cenderung menentu-kan pilihannya atas saran tokoh informal, sehingga para prin-sipnya pemilu yang digelar dan dilakukan langsung masyarakat selama ini, bukan sepenuhnya atas kesadaran politik warga itu sendiri, akan tetapi banyak yang diarahkan oleh para tokoh-tokoh informal tersebut.

“Setiap pilihan memang ada plus-minusnya, tapi menurut hemat kami yang lebih pas untuk saat ini memang pilkada melalui wakil rakyat,” katanya menjelas-kan.

=ANT/ABD AZIZ

HMI Kaji Efektivitas UU Pilkada

PAMEKASAN - Sejumlah warga meminta pemerintah dae-rah untuk memasang traffic light di Perempatan Jalan Mandiralas, akses jalan menuju Sensar Mes-rul, Kelurahan Gladak Anyar, Ke-camatan Pamekasan. Permintaan itu disampaikan mengingat padatnya kendaraan lalu lintas yang melintas di sepanjang jalur itu. Kepadatan terjadi karena di kawasan itu terdapat beberapa rumah sakit swasta dan lembaga pendidikan.

Salah satu pengguna jalan, Hanafi, 35, Warga Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan meminta Dinas Perhubungan Komonikasi dan Informa-tika (Dishubkominfo) Pemkab Pamekasan agar jalur tersebut dipasang traffic light. Tujuan-nya menantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Perempatan tersebut sering kali macet. Karena banyaknya pengguna jalan yang akan masuk ke akses jalan menuju Jalan Jem-batan Baru ataupun Jalan Sersal Mesrul, tanpa memperhatikan pengguna jalan yang datang dari jalur lain. Pada pagi hari men-jelang masuk kerja, lalu lintas di sepanjang jalur itu sangat padat, sehingga menimbulkan keresa-han warga.

Keluhan juga disampaikan Rofikoh yang mengaku ketakutan setiap melintas di perempatan jalan tersebut. Sebab tidak ada lampu merah, sehingga pengen-dara rebutan untuk melintas di perempatan itu.

“Seharusnya disini ada lampu merahnya mas, soalnya kalau pagi seperti ini sangat padat, bahkan disini sering terjadi kecelakaan, jadi saya takut,” pintanya.

Menanggapi hal itu, Kadishubkominfo Pamekasan, Mohamad Zakir mengatakan untuk perempatan Mandilaras itu memang telah difikirkan oleh pihaknya, dan dalam waktu dekat akan dipasangi lampu merah. “Memang kami telah berencana untuk pasang disitu,”terangnya.

Tetapi, kata dia, sebelum di perempatan Mandilaras itu, pihaknya sudah menganggar-kan pada anggaran tahun 2015 untuk memasang lampu merah di pertigaan SMA 2 menuju arah MAN Pamekasan. Selain itu juga di pertigaan Jalan Stadion menuju Jalan Bonorogo. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

ANTISIPASI LAKA LANTAS

Warga Minta Traffic Light di Jalan Mandilaras

PAMEKASAN- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, Jawa Timur, Senin, mengkaji efektivi-tas pelaksanaan Undang-Undang Pilkada dengan menghadirkan Direktur Komunikasi Publik Lem-baga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Seorang relawan (kiri) melakukan proses belajar mengajar saat digelar Kelas Inspirasi, di SDN IV, Blumbungan, Larangan, Pamekasan, Jatim, Senin (29/9). Kegiatan yang digelar secara serentak diseluruh daerah di Jatim oleh Kelas Inspirasi Jatim itu, melibatkan kalangan profesional, seperti dokter, Jurnalis dan profesi lainnya, untuk menggugah inspirasi siswa dalam menggapai masa depan

Page 25: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III IPamekasan

Akademisi STAIN Pamekasan Moh. Muhlis yang juga instruktur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Sura-baya mengaku tidak yakin perda tersebut berjalan maksimal. Sebab banyak guru berdasarkan hasil evaluasi yang dilaku-kan oleh tim instruktur tidak tahu mem-baca Alquran. Padahal guru-guru terse-but sudah lama mengajar di salah satu lembaga pendidikan.

Ia meminta Dinas Pendidikan (Dis-dik) maupun Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, agar menerapkan perda nomor 14 tahun 2014, juga diberlakukan kepada setiap guru. Tujuannya agar perda tersebut berjalan maksimal.

Jika perlu kata Muhlis, ada tim uji yang dibentuk untuk melakukan seleksi membaca Al-Quran kepada setiap guru

yang dibuktikan dengan diterbitkanya sertifikat pandai membaca Al-Quran.

“Ironis di kota gerbang salam, ban-yak guru yang belum pandai membaca Al-Qur’an. Data itu kami peroleh setelah kami melakukan uji tes bagi guru yang masuk sertifikasi dan mengikuti Pendidi-kan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Surabaya, secara kebetulan kami ditun-juk sebagai instruktur,” ungkapnya.

Muhlis mendukung langkah Sekre-taris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan, Alwi Beiq yang berencana akan melaku-kan tes pandai membaca Al-Quran terha-dap seluruh Pengawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Sebelumnya, Alwi Beiq mewacana-kan pemberlakukan PNS harus pandai membaca Al-Quran, mengingat Pame-kasan sebagai kota dengan Gerakan Pem-

bangunan Masyarakat Islam (GerbanG Salam).

Menurut Alwi, hal itu menjadi pro-gram bersama LP2SI (Lembaga Pengem-bangan dan Penerapan Syariat Islam) Pamekasan. Program tersebut tentunya hanya untuk PNS yang beragama islam.

Kebijakan itu akan dituangkan dalam bentuk Perda agar semua PNS muslim harus bisa baca Al Quran agar selan-jutnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Program tersebut sangat menarik dan bangus sekali dan sempat diwacana-kan bersama LP2SI, sehingga dalam wak-tu dekat bisa dikawal agar bisa dibuatkan perda. Tujuannya tentu untuk peningka-tan kwalitas SDM PNS muslim di Pame-kasan,” terangnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Banyak Guru Tak Bisa MengajiRealisasi Perda Pandai Alquran Terancam Tak Maksimal

PAMEKASAN – Banyak guru di wilayah Pamekasan tidak bisa

mengaji Alquran. Itu terungkap dalam pelaksanaan Pendidikan

dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) di Surabaya. Keadaan ini bisa

mempengaruhi realisasi Perda nomor 14 tahun 2014 tentang Ket-erampilan Membaca Alquran bagi

Peserta Didik.

PEKERJA SEKS KOMERSIAL

Perempuan Terjaring di Rumah Lacur PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan kembali menangkap seorang perem-puan yang berada di salah satu rumah yang seringkali dijadikan tempat melayani pria hidung belang di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Perempuan itu berinisial SN (31), asal Kecamatan Waru Pamekasan. Saat ditangkap perempuan itu berada di salah satu kamar sendirian, tempat itu menurut catatan Pol PP, paling sering digerebek karena dijadikan eksekusi pekerja seks komersial (PSK).

Petugas curiga, karena perempuan tersebut berada di dalam kamar, sekalipun sendi-rian. Sehingga petugas mering-kusnya dan memintai keteran-gan di Kantor Pol PP Pemkab Pamekasan.

Saat diintrogasi petugas, SN berdalih bukan PSK. Melainkan penyedia catering terhadap pengunjung rumah tersebut. Dalam setiap harinya, ia me-nyediakan makanan selama tiga kali. Padahal rumah tersebut bukan penginapan, bukan hotel, melainkan rumah biasa yang diduga dijadikan tempat penye-waan eksekusi PSK.

Setelah dimintai keterangan, tidak mengarah terhadap ket-erlibatan SN sebagai PSK. Maka aparat Pol PP melepasnya dan meminta agar yang bersang-

kutan tidak datang ke lokasi tersebut. Sebab lokasi tersebut terkenal tempat maksiat.

Kepala Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Pol PP Pemkab Pamekasan, Yusuf Wibisono menyatakan petugas mengger-ebek rumah itu berdasar laporan masyarakat yang menyampai-kan ada perempuan di lokasi tersebut. Sehingga, pada saat yang bersamaan anggotanya diterjunkan untuk melakukan penertiban.

Yusuf mengaku tempat tersebut berkali-kali digerebek petugas, dan diketahui ada PSK yang tengah memberikan pelay-anan kepada pria hidung belang. Sehingga, wajar apabila petugas menaruh curiga terhadap ke-beradaan tempat tersebut.

Hasil berita acara pemerik-saan (BAP) yang dilakukan oleh Pol PP, SN tidak termasuk seba-gai PSK. Namun, pihaknya akan terus memantau keberadaan SN tersebut, dengan bekerja sama dengan masyarakat yang berada di sekitar tempat tersebut serta Muspika Larangan, Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI

fakihamyal/koranmaduraPSK TERJARING SATPOL PP. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan kembali menangkap seorang perempuan yang berada di salah satu rumah yang seringkali dijadikan tempat melayani pria hidung belang di Desa Laran-gan Dalam, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Page 26: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN IIIJ

ryan

har

iyan

to/k

oran

mad

ura

SampangSumenep SELASA 30 SEPTEMBER 2014No. 0452 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

Salah satu peserta lomba, nyaris carok masal dengan paser-ta lain setelah mengeluarkan sen-jata tajam. Beruntung insiden itu dapat dicegah oleh pihak kepoli-sian yang berjaga dengan menge-luarkan tembakan peringatan.

Kejadian berawal, saat kepu-tusan dewan juri dalam pertand-ingan tingkat semi final meme-nangkan peserta lomba karapan sapi bernama Jet Maric milik H Sahid warga Desa Ketapang.

Pendukung pasangan sapi ber-juluk Bentar Alam milik Samuki warga Desa Patarongan Kecama-tan Torjun Kabupaten Sampang tidak terima dinyatakan kalah oleh panitia, sehingga pihak Ben-tar Alam protes.

Abdul (35), salah satu saksi mata, mengatakan, atas keputusan panitia inilah pihak Bentar Alam melayangkan protes dengan men-datangi dewan juri yang ada di garis finish. “Ya protes, Mas, karena din-yatakan kalah sama panitia, bahkan sempat mendatangi panitia di garis finish, tapi setelah protes tidak da-

pat diredam,” ucapnya.Dijelaskan, apalagi dewan juri

bersedia membuka video reka-man dengan syarat pihak yang memprotes membayar Rp 10 juta sesuai kesepakatan awal. Akan tetapi, pihak yang mempotes menolak dan tetap bertahan di arena lapangan. “Nah, sikap yang ditunjukkan pengerap yang berju-luk Bentar Alam membuat emosi pihak Jet Matic,” jelasnya.

Sehingga, lanjutnya, pihak Jet Matic melakukan reaksi den-gan mengacungkan senjata tajam jenis pedang. Hal itu dilakukan meminta agar puluhan orang yang ada dalam lapangan bersa-ma pasangan sapi karap yang din-yatakan kalah, keluar dari arena.

“Saat pihak Bentar Alam mengambil clurit dan masuk lapa-ngan, polisi mengeluarkan tem-bakan peringatan akhirnya massa dari keduanya sontak tegang ber-hamburan,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Sam-pang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kasatreskrim AKP Hari

Siswo membenarkan kejadian tersebut. Dirinya menerangkan, bilamana pihaknya belum bisa mengamankan peserta lomba sapi. “Setelah mendengar infor-masi ricuh langsung anggota ke

lokasi, tapi tidak ada yang dia-mankan karena sudah aman kon-dusif,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, ke-jadian yang hampir bentrok itu dapat diredam oleh aparat kepoli-

sian setelah dikendalikan oleh aparat yang berjaga-jaga dilokasi. Akhirnya, suasana menjadi kon-dusif dan karapan sapi babak fi-nal kembali dilanjutkan.

=RYAN HARIYANTO/MK

Lomba Karapan Berujung Ricuh

Pulang: Pasangan sapi berjuluk Bentar Alam milik Samuki warga Desa Patarongan Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang usai dinyatakan kalah oleh panitia.

SAMPANG - Robohnya jembatan proyek PNPM 2008 di Desa Malakah, Ke-camatan Jregik, Sampang, ada dugaaan teknis perencanaan proyek yang awal tidak sesuai, sehingga jembatan roboh dan menimpa lima pekerja.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Moh Zis saat dikonfirmasi menuturkan, berdasarkan pantauan-nya, robohnya jembatan itu karena kualitas pengerjaannya kurang mak-simal, sebab pada kedua sisi jembatan itu tidak ditemukan bahan beton dan hanya sebuah tumpukan batu gunung, sehingga jembatan itu hanya bertumpu pada kedua sisi yang kurang kuat dan menyebabkan jembatan roboh.

“Namun yang perlu dipahami proyek awalnya itu merupakan proyek PNPM. Dan kalau menyangkut teknis kegia-tan PNPM yang lalu bukan kewenan-gan kami selaku Dinas PU Bina Marga melainkan kewenangan Bapemas. Tapi kalau saya lihat dari sisa pembongkaran memang tidak ada material beton dari dua sisi jembatan, hanya bertumpu pada aquitment batu gunung. Memang tidak ada penyangga yang kuat ketika dilihat kembali teknis perencanaanya pada saat

itu,” jelasnya Senin (29/9).Sementara Kabid Ekonomi Rakyat

Bapemas Sampang Wasaton menu-turkan bahwa jembatan itu merupa-kan program PNPM 2008 dilaksanakan masyarakat dengan pola pemberdayaan dan sudah ada penyerahan kepada desa termasuk pelestarian dan pemeliharaan-nya, bahkan sebelum diserahkan sudah dilakukan pengecekan lapangan oleh konsultan dan tim untuk menentukan

layak dan siapnya untuk diserahkan.“Sebenarnya saya kurang tahu per-

sis, apalagi waktu awal pelaksanaan jembatan Malaka itu, sebab saya waktu itu masih belum menjabat di Bapemas. Yang tahu persis itu kontraktualnya. Dan yang saya tahu jembatan itu su-dah dilaporkan ke kabupaten, karena keberadaanya strategis diusulkan ke APBD II dan dikerjakan tahun ini,” ujarnya. =MOHAMMAD MUHLIS

PELAKSAAN JEMBATAN MALAKA

PU Bina Marga Nilai Kurang Maksimal

Sampang - Suasana mencekam terjadi di perlom-baan karapan sapi tradisional tingkat eks kawedanan yang diselenggarakan di Lapangan Trunojoyo Desa Kesenih Kelurahan Karang Dalem Kec/Kota Sampang, Senin (29/9).

Mengucapkan Selamat dan Sukses Kepada

KH IMaM UbaIdIllaHSebagai Ketua dPRd Kabupaten

Sampang Periode 2014-2019”Semoga amanat dan bisa Membawa

Sampang yang lebih baik”

PERSATUAN GURUREPUBLIK INDONESIA (PGRI)

KABUPATEN SAMPANG

M. JUPRI RIyadIKetua PGRI

Garis polisi masih terpasang di Jembatan Malaka yang roboh, Senin (29/9)

Page 27: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III KSampang

Sampang - Karimah (30) warga Desa Bunten Timur, Kecamatan Keta-pang, Kabupaten Sam-pang, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tanpa alasan jelas, suaminya, Subairi (35), memukul dan menyekap seharian di dalam rumah.

Kejadian berawal, saat Subairi datang dari rumah istri mudanya, Kamis (11/9) sekitar pukul 09.00 Wib. Ketika itu, suaminya mem-inta nasi kepada korban. Sayang, permintaan suaminya itu tidak terpenuhi.

“Suaminya menyuruh bibi saya ini (korban) beli di luar, setelah itu dipukuli tanpa ada kejelasan apa pun dan tidak ada masalah sebel-umnya,” ucap Hendra Suryadi (32), keponakan Karimah di Mapolres Sampang, Senin (29/9).

Lanjut Hendra, dalam keadaan emosi dan memaki-maki korban, kemudian suaminya langsung memukul dan meninju korban hingga terjatuh. “Setelah dipukuli itu, istrinya disekap tidak boleh keluar rumah, padahal suaminya ini masih satu rumah dengan or-angtua korban,” jelasnya.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka cukup parah di bagian tubuh. Seperti wajah mengalami lebam di bagian pipi, lengan bahu kiri, dan paha men-galami luka yang diduga akibat sayatan benda tajam.

“Pengakuan suaminya sendiri memukuli istri sama sabuk atau ikat pinggang, bahkan, mohon maaf, jenis kelamin korban men-

galami luka, Mas,” tuturnya.Dikatakan, sang istri baru bisa

melarikan diri saat kunci pintu rumah dalam keadaan terbuka. Ini yang kemudian membuat kor-ban akhirnya melapor ke Polsek Ketapang keesokan harinya, Ju-mat (12/9).

“Usai salat Magrib baru bisa keluar istrinya, Mas, setelah pag-inya disekap sama suami,” katan-ya saat mendampingi korban mel-akukan pemeriksaan tambahan di Mapolres Sampang

Hal senada diungkapkan Ha-

siah (30), sepupu korban. Ia me-nerangkan kejadian kekerasan dalam rumah tangga itu bukan pertama kali, melainkan telah berkali-kali. Namun selama ini, korban tidak pernah mencerita-kan kepada orang lain.

“Sering kok, Mas, cuma kor-ban justru melindungi suaminya dan tidak pernah cerita kepada kami selaku keluarga sendiri,” terangnya.

Ditambahkan Hendra, keluarga korban pertama kali langsung me-laporkan kepada polsek setempat.

Sehingga, kasusnya langsung ditan-gani Satreskrim Polres Sampang. “Sudah sekali korban diperiksa di polsek, dan saat ini pemeriksaan pertama di Polres Sampang, bah-kan suaminya informasinya sudah ditangkap,” imbuhnya.

Dirinya berharap, dalam ke-jadian ini pihak kepolisian bisa memproses secara hukum dengan aturan yang ada agar korban men-dapatkan keadilan dan supaya sang suami jera atas perbuatannya.

Terpisah Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mela-

lui Kasatreskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo membenarkan bilamana sang suami sudah di-lakukan penangkapan. Bahkan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan atas kasus tersebut.

“Sudah kita lakukan penang-kapan usai menerima laporan dari korban, dan dijerat dengan pasal RDW KUHP,”singkatnya.

Akibat perbuatan suami itu, kini dijerat Pasal 351 KUHP ten-tang Penganiayaan dengan anca-man hukuman 5 tahun penjara.

= RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANG - Pelaksanaan salah satu program yang dirancang oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sam-pang menjadi perhatian legislatif. Pasalnya, program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang biasa dijalankan setiap tahun dinilai janggal dan kurang sosialisasi.

Anggota Komisi IV DPRD Sampang Maniri mengaku, dirinya mendapat laporan bahwa pelaksanaan PMTAS tidak jelas. Bahkan, di sejumlah sekolah

masih belum mengetahui adanya program PMTAS.

”Pelaksaan PMTAS akan kita sampaikan di rapat komisi, se-hingga nantinya menjadi agenda komisi dan tentunya akan kita tindak lanjuti apakah pelaksaan PMTAS dikerjakan atau sebalikn-ya. Selain itu, nantinya kita akan lakukan pemanggilan kepada Dinas Pendidikan untuk menan-yakan kepastian dan kejelasan pelaksanaan program itu. Sebab sesuai dari buku APBD program

PMTAS di setiap tahunnya sudah ada anggarannya,” ucapnya ke-pada Koran Madura Senin, (29/9).

Lanjut Maniri, pemanggilan kepada pihak Disdik tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut berdasarkan laporan masyarakat yang disampaikan kepadanya. Bahkan pihaknya mengaku juga akan meminta data jumlah sekolah yang menerima bantuan PMTAS untuk tahun ini dan juga tahun sebelumnya. Se-lain itu, agenda pemanggilan itu

untuk mengetahui pelaksanaan program PMTAS supaya program itu berjalan lebih transparan dan masyarakatpun dapat mengeta-hui adanya bantuan program makanan tersebut.

”Tujuan pemanggilan yang akan kita rencanakan ini bukan ingin mencari kesalahan dalam pelaksanaan PMTAS ini, namun yang perlu digarisbawahi jika murni untuk mengetahui dan se-batas fungsi kontrol agar bantuan ini benar-benar terlaksana dengan

baik dan tepat sasaran. Meski program ini hanya berbentuk ma-kanan, namun perlu adanya penga-wasan dan kontrol, sebab bisa jadi pelaksaan PMTAS ini pelaksanaan-nya asal-asalan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, Berdasar-kan buku Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013-2014, Dinas Pendidikan Sampang menggarkan pro-gram PMTAS yaitu sebesar Rp 942.100.000 dan Rp 939.435.600.

=MOHAMMAD MUHLIS

Pemberian makanan Tambahan anak Sekolah

Pelaksanaan Program PMTAS Jadi Sorotan

Istri Dipukul dan DisekapKapolres: Suaminya Sudah Kita Tangkap

Keluarga korban menunjukkan foto kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) saat mendampingi korban diperiksa di ruangan Kanit II Pidana Ekonomi (Pidek) Mapolres Sampang, Senin (29/9). Insert: foto korban dengan bekas pukulan di tubuhnya.

Page 28: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN IIIL Sampang

Pembakaran pasar tradisonal yang terjadi pada Jumat (05/9) sekitar pukul 23.30 Wib itu, di-lakukan oleh kedua orang, yaitu Koyyim, PNS di wilayah Ke-dungdung, dan Moh Taufik (50), mantan Kepala Desa (Kades) Muktesareh. Polisi hanya ber-hasil memangkap Taufik.

Kapolres Sampang AKBP Im-ran Edwin Siregar melalui Ka-

satreskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo mengatakan belum mengetahui keberadaan pelaku. “Kita sudah memburu Koyyim untuk mengetahui keberadaan-nya, karena sudah kita datangi di rumahnya tapi tidak ada, kalau ada pasti kita tangkap dan dipublikasikan,” ucapnya.

Dijelaskan, keberadaan Koyy-im yang masih Daftar Pencarian

Orang (DPO) itu kemungkinan berada di luar kota. “Mung-kin persembunyian Koyyim di Surabaya, karena informasinya setelah melakukan pembakaran langsung lari menghilangkan jejak,” jelasnya.

Mantan Kasatlantas Pol-res Sampang itu menuturkan, pihaknya terus melakukan peny-idikan atas terjadinya kebakaran pasar yang menghanguskan 24 kios tersebut. “Perannya ikut serta membakar pasar sama tersangka yang sudah ditangkap (Moh Taufik), tetapi intelektual pembakaran tetap si Taufik,” tuturnya.

Dirinya membantah tegas bilamana selama ini ada pihak

yang melindungi Koyyim. Dirinya berharap dalam waktu dekat pelaku bisa tertangkap. “Tidak ada namanya pihak yang melind-ungi, pasti kita selidiki untuk ditangkap, mudah-mudahan tertangkap,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebel-umnya, tersangka Moh Taufik ditangkap Satreskrim Polres Sampang pada Sabtu (06/9) diwilayah Kecamatan Omben. Hal itu dibenarkan Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar.

Menurut Imran, dugaan kuat mantan Kades Muktesareh dan Koyyim sebagai pelaku pemba-karan Pasar Kedungdung, lan-taran saat menjalankan aksinya diketahui oleh penjaga pasar.

Kedua pelaku, setelah berhasil membakar pasar melompati pagar pasar di ujung timur lari menuju ke arah selatan. Motif dibalik pembakaran Pasar Kecamatan Kedungdung, kemungkinan besar faktor kecemburuan sosial.

Itu dibenarkan Kepala Desa Muktesareh Moh Idi. Ia men-erangkan, kebakaran Pasar Ke-dungdung sudah genap tiga kali. Kejadian pertama sekitar bulan Agustus, kebakaran menimpa bahan pendirian penampungan pedagang. Kejadian kedua kalinya pada Selasa (2/9), pelaku berhasil membakar satu kios dan berhasil teratasi. “Ketiga kalinya ini (05/9) pas yang terakhir,” ujarnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANG - Gedung Perpus-takaan SMAN 1 Sreseh Kecama-tan Sreseh ambruk. Gedung yang ambruk itu diperkirakan hanya berumur selama satu tahun ber-jalan. Akibat kerusakan gedung itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu.

Hanya saja, Kepala SMAN 1 Sreseh Syaifudin membantah bahwa ambruknya salah satu gedung di sekolahnya itu dapat menghambat KBM. Persoalan tersebut sudah ditangani Dinas Pendidikan Sampang.

“Saya masih baru, hanya sekitar lima bulan menjabat kepala sekolah (SMAN 1 Sreseh). Untuk saat ini tidak ada masalah, pihak Disdik (Dinas Pendidikan) sudah menangani persoalan am-bruknya gedung sekolah di sini,” tuturnya, Senin (29/9).

Sementara Wakil Kepala SMA 1 Sreseh Mohammad Junaidi menuturkan, robohnya bangu-nan diperkirakan sudah sebulan yang lalu. Menurutnya, gedung yang roboh merupakan gedung perpustakaan.

Dijelaskannya, pembangu-nan gedung itu diperkirakan pada bulan September 2012 dan rampung pada bulan Oktober 2012 melalui dana alokasi Khu-sus (DAK) yang bersumber dari APBN.

“Dulu Disdik menuturkan jika faktor robohnyanya gedung dikarenakan faktor tekstur tan-ah. Intinya, gedung itu berada di tanah sawah yang bergeser. Tapi yang jelas, gedung yang roboh

hanya satu ruangan saja, namun satu ruangan lainnya juga ikut tidak digunakan sebab gent-ingnya diturunkan karena kha-watir mengancam keselamatan para siswa. Dan yang menggarap pembangunan gedung itu adalah

kepala sekolah yang lama, Un-tung Suharto,” tuturnya.

Salah satu wali murid yang namanya tidak mau disebutkan menuturkan, ambruknya bangu-nan yang masih baru itu diten-garai karena proses pengerjaan-

nya asal-asalan, sebab bangunan yang tidak berumur panjang itu ditemukan bahan material kayu yang berasal dari kayu mangga. Selain itu, lantai bangunan juga terlihat terkelupas.

Pihaknya berharap untuk-

bangunan itu segera dibenahi, mengingat gedung yang roboh merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting bagi para siswa untuk memperlancar pros-es KBM.

“Saya heran, bangunan itu masih tergolong baru. Kenapa tiba-tiba ambruk begitu saja. Apalagi banyak ditemukan lan-tai yang terkelupas dan jenis kayu mangga yang digunakan sebagai bahan material,” tuturn-ya dengan curiga.

Sementara Kasi Sarana dan Prasarana Disdik Sampang Dis-dik Akh Roji’un menuturkan robohnya gedung di SMAN Sre-seh sudah terjadi sejak dua bu-lan yang lalu itu sudah dalam target pengajuan bantuan pem-bangunan fasilitas sekolah di ta-hun 2015.

“Untuk teknis penggarapan-nya saya kurang tahu, sebab yang menggarap itu pihak kepa-la sekolah yang lama dengan tim pendamping kepala sekolah melalui swakelola. Anggaran-nya yaitu sekitar Rp 237 juta. Dan pada umumnya, pengerjaan pembangunan fisik seperti se-kolah dikerjakan selama kurang lebih tiga bulan,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SMAN 1 SRESEH

Gedung Perpustakaan AmbrukDARI JAUH. Gedung Perpustakaan SMAN 1 Sreseh yang kondisinya ambruk, Senin (29/9).

KEBAKARAN PASAR KEDUNGDUNG

Polisi Belum Menangkap PelakuSampang - polres Sampang belum menangkap tersangka Koyyim (30), warga Desa muktesareh Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, yang menjadi tersangka pelaku pembakaran pasar Ke-dungdung Desa Sentol Kecamatan Kedungdung, beberapa waktu lalu.

Page 29: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Pembangunan Tidak Lancar

Pembina Lembaga Kajian So-sial Demokrasi (Leksdam) Aliman Haris menilai, keberadaan BPKKJS sangat dibutuhkan masyarakat Madura, khususnya Bangkalan. Sebab, Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) se-lama ini kurang maksimal dalam mengembangkan Madura, teru-tama di kaki Jembatan Suramadu.

Pasalnya, sejauh ini belum ada pertumbuhan industrialisasi yang mencolok di kawasan kaki Jem-batan Suramadu sesuai apa yang diinginkan masyarakat Bangka-lan.

Apalagi, jembatan Suramadu sudah beroperasi sejak 10 Juni 2009. Namun, hingga saat ini perkembangan pembangunan be-

lum jalan. Menurutnya, jika BPWS mampu melaksanakan tugas den-gan baik, dipastikan sekarang su-dah banyak bermunculan industri yang bisa menyerap tenaga kerja lokal. Jika sudah begitu, secara otomatis akan mengurangi an-gka pengangguran di masyarakat. Akan tetapu, kondisi di lapangan berbeda. Keberadaan Jembatan Suramadu belum bisa mendong-krak roda perekonominan warga, hanya sebatas memperlancar arus transportasi.

Dengan semangat desentral-isasi dan otonomi daerah (otoda) sebagaimana diamanatkan UU No.35/2004 tentang pemerintah daerah, maka Pemkab Bangkalan harus mengambil alih peran yang terbukti telah gagal dalam tu-gasnya. Karena jika tidak diambil alih secara konstitusional, maka pembangunan wilayah suramadu

khususnya di wilayah Kabupaten Bangkalan akan terbengkalai dan jalan ditempat.

"Kami mendesak pada Dewan segera menerbitkan perda yang mengatur tentang terbentuknya BPKKJS. Supaya pembangunan di kawasan kaki Suramadu sisi Ma-dura bisa berjalan," terang Aliman.

Menurut Aliman, berangkat dari kebuntuan dalam menyikapi perkembangan wilayah suramadu dan sampai hari ini belum jugam-emberi sinyal efek positif ter-hadap kepentingan masyarakat. Keberadaan BPKKJS sangat dibu-tuhkan masyarakat. Sebab, lem-baga yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan kaki Jembatan Suramadu belum bekerja secara maksimal di Bangkalan. Buktinya, belum ada pembangunan di kaki Suramadu.

"Bahkan antara saat diresmi-

kan enam tahun silam dengan sekarang nyaris tidak ada bedan-ya. Belum ada pabrik yang berdiri di kawasan Suramadu. Akibatnya, angka pengangguran masih tinggi," ungkap mantan anggota DPRD Bangkalan itu.

Jika perda BPKKJS telah dibentuk, pembangunan di kaki Suramadu akan tumbuh dan para investor akan masuk. Sebab, BPK-KJS tersebut konsen untuk mem-bangun Bangkalan. Persoalannya, selama ini belum mampu mencip-takan perubahan pengembangan yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Bangkalan.

"Kami berharap perda inisiatif itu segera dibuat dan diterbitkan. Selanjutnya dilaksanakan agar pertumbuhan ekonomi bisa men-ingkat drastis. Jika begini terus, kasihan masyarakat," jelasnya.

=MOH RIDWAN/RAH

Aktivis Minta Perda Inisiatif BPKKJSBANGKALAN – Pembangunan di wilayah Bangkalan tidak berjalan lancar. Akibat peranan Badan Pengemban-gan Wilayah Suramadu (BPWS) tidak maksimal. Karena itulah, kalangan aktivis menilai perlu segera diterbitkan Peraturan Daerah (Perda) inisiatif menyangkut pem-bentukan Badan Pengembangan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (BPKKJS). Hal itu untuk memfasilitasi kepent-ingan-kepentingan daerah ke depan.

KECELAKAAN

Truk Bermuatan Ikan TergulingBANGKALAN - Sebuah truk

dengan nomor polisi K 1792 DD yang dikemudikan Amin (40), warga Kabupaten Lamongan mengalami kecelakaan tunggal di jalan Desa Pangeleyan Kecama-tan Tanah Merah, Senin(29/9), sekitar 04.30 WIB, pagi kemarin. Kecelakaan ini terjadi karena truk bermuatan ikan tersebut meng-hindari bus yang melaju dari arah berlawanan. Untungnya, insiden ini tidak sampai menimbulkan

korban jiwa."Ya sekitar azan subuh kami

melaju dengan kecepatan sedang. Namun tiba-tiba ada bus yang melaju dari arah barat, takut ter-jadi tabrakan, akhirnya banting setir, dan truk kami terguling," papar Adi (35), warga Lamongan, kernet truk nahas itu.

Dirinya menceritakan truk yang ditumpangi baru saja mengambil ikan dari daerah Sumenep. Sesampai di tempat

kejadian perkara(TKP), ada sebuah bus melaju dari arah barat dengan kecepatan tinggi hendak menyalip mobil yang ada di depannya. Pada saat itu juga, jarak antara truk dan bus hanya beberapa meter saja. Untuk menghindari benturan, su-pir truk terpaksa membanting setir ke ke kiri jalan.

Namun sayangnya, usaha untuk mencegah terjadinya ke-celakaan dengan bus justru mem-buat truk tersebut terguling karena

tak dapat dikendalikan. Apalagi muatan truk tersebut penuh den-gan ikan. Tak ayal, semua muatan di bak truk tumpah dan berham-buran ke sawah. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi ditaksir hingga jutaan rupiah. "Ikannya tumpah dan truk mengalami kerusakan. Jelas kami sangat rugi," sesalnya.

Sementara itu, H.Dofir (50), warga setempat yang menyaksikan kejadian itu menuturkan saat ke-

celakaan terjadi ia mendengarkan suara seperti truk terguling. Sete-lah dicari sumber suara tersebut ternyata benar ada sebuah truk bermuatan ikan sudah nyungsep ke area persawahan. Menurutnya, di jalan ini memang sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Ya kalau di sini memang se-ring terjadi kecelakaan lalu lintas, karena memang kondisi jalan yang menurun," ucapnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

anam for koran maduraBERSERAKAN. Ikan yang tumpah saat diambil untuk dipindahkan ke truk lain.

Page 30: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III N Bangkalan

Eksekutif-Legislatif Dikuasai Bani Cholil

Bupati: Semoga Kinerja DPRD Lebih Bagus dan Terstruktur

Setelah dilantik secara definitif, RKH Fuad Amin kini resmi menjadi ketua DPRD Bang-kalan periode 2014-2019. Dirinya ditunjuk menjadi ketua setelah

BANGKALAN – Keturunan Bani Cholil menguasai eksekutif-legislatif di Bang-kalan. Ini tentu menjadi pertaruhan mereka di hada-pan masyarakat setempat. Jika Bangkalan maju, maka rakyat akan memberikan penilaian positif bagi peme-rintahan di bawah kekua-saan Bani Cholil. Sebaliknya, apabila Bangkalan tidak mengalami kemajuan yang pro rakyat, maka rakyat pula yang akan memberikan pe-nilaian negatif pada peme-rintahan Bani Cholil.

partai pengusungnya Gerindra mendapatkan suara paling ba-nyak saat pemilihan legislatif (pi-leg). Fuad Amin merupakan cicit dari Syaichona Moh Cholil, yang merupakan ulama Jawa-Madura.

Apalagi, putra beliau, RK Mak-mun Ibnu Fuad saat ini tengah menjabat sebagai bupati Bangka-lan, setelah sebelumnya kepem-impinan bupati dijabat oleh ayahnya sendiri selama 10 tahun atau dua periode. Genaplah, sis-tem pemerintahan di kabupaten Bangkalan dikuasai keturunan Bani Cholil. Pantas, jika saat ini sistem pemerintahan antara ek-sekutif dan legislatif kabupaten Bangkalan merupakan pasangan duet bapak dan anak.

Parpol pimpinan Prabowo ini meraih 10 kursi di DPRD Bangka-lan, sehingga menobatkan Fuad menjadi Ketua DPRD Definitif. Se-lain itu, Wakil Ketua DPRD dijabat oleh RK Abd Latif Amin yang me-rupakan adik dari Ra Fuad. Dirinya dipercaya menjadi wakil setelah partai pengusungnya PPP menda-

patkan 6 kursi di DPRD Bangkalan.Berdasarkan Keputu-

san Gubernur Jatim No 171.433/597/011/2014 tentang peresmian pimpinan dewan dae-rah Bangkalan masa bakti 2014-2019 memutuskan dan menetap-kan RKH Fuad Amin dari partai Gerindra sebagai Ketua. Sedang-kan Wakil DPRD dijabat oleh R Abdul latif Amin dari PPP, H Fat-

khurrahman dari PDIP, dan H Ab-durrahman dari partai Demokrat.

"Saya tetap profesional dalam menjalankan tugas sebagai legis-latif. Apalagi saya sudah berpen-galaman di bidang eksekutif, jadi sudah mengerti lika-liku pengelo-laan anggaran, mana yang skala prioritas dan tidak," terang Fuad Amin usai dilantik sebagai Ketua Definitif DPRD Bangkalan, kema-

rin (29/9).Fungsi dan jabatan yang dia

emban merupakan perwakilan rakyat dan mempunyai tanggung jawab besar. Oleh karenanya, sebagai ketua DPRD Bangkalan memastikan akan melakukan pengawasan terhadap eksekutif, terutama dalam menyusun ang-garan dan program pembangunan ke depan agar apa yang telah di-anggarkan bisa tepat sasaran.

"Kami telah diberikan amanah pimpinan DPRD, sehingga aman-ah yg diberikan mengandung tanggung jawab dalam menjalan-kan tugas dan fungsi. Kami harap ada dukungan sepenuhnya dari masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, mejalin ker-jasama dengan eksekutif tidaklah sulit, karena pengalaman akan 10 tahun menjabat sebagai bupati merupakan proses yang bisa di-jadikan pegangan. Saat ini, satu alat kelengkapan dewan sudah terbentuk, sisanya akan dilakukan nanti.

Sementara itu, Bupati Bangka-lan, RK Makmun Ibnu Fuad men-yatakan, semoga dalam kepem-impinan yang baru, kinerja DPRD lebih bagus dan terstruktur. Apa yang telah diamanahkan menda-pat kepercayaan dan membawa makna positif terhadap perkem-bangan Bangkalan ke depan.

=MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraKOLABORASI. RK Makmun Ibnu Fuad yang merupakan Bupati Bangkalan saat bersama RKH Fuad Amin yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Bangkalan.

Page 31: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SELASA 30 SEPTEMBER 2014

No. 0452 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Berharap Ruang Fiskal APBN 2015 Lebih Besar

Guru Besar Ekonomi Univer-sitas Gadjah Mada Yogyakarta, Bambang Sudibyo menyata-kan, sejumlah tantangan bidang ekonomi harus ditangani peme-rintahan baru terutama memper-besar ruang fiskal anggaran dan memperbaiki keseimbangan ek-sternal.

"Saya lihat ke depan ada be-berapa hal yang harus dilakukan pemerintah baru," kata Bambang Sudibyo dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.

Menurut Bambang, upaya memperbesar ruang fiskal anta-ra lain dapat dilakukan dengan meningkatkan pendapatan nega-ra, khususnya sektor perpajakan. Saat ini tax ratio hanya mencapai sekitar 12 persen dari produk do-mestik bruto (PDB).

"Pada tahun 2000, tax ratio kita 12 persen dan saat ini juga hanya sekitar itu saja sehingga kenaikan penerimaan pajak hanya karena kenaikan PDB saja," kata mantan Menteri Keuangan itu.

Ia menyebutkan beberapa ne-gara tetangga seperti Malaysia dan India sudah mempunyai tax ratio 16-17 persen dari PDB, se-harusnya Indonesia juga berada di posisi itu.

Bambang juga menyarankan agar Direkatorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Ditjen Bea Cukai se-laku penghimpun penerimaan negara dipisahkan dari Kemente-rian Keuangan (Kemenkeu) dan berkonsentrasi pada upaya meng-himpun penerimaan negara.

"Ini merupakan badan yang langsung berada di bawah pres-iden yang khusus menghimpun penerimaan negara, tidak mem-buat regulasi. Kewenangan regu-lasi tetap ada pada Kemenkeu," katanya.

Yang terjadi saat ini, lanjut Bambang, regulasi dan penghim-punan ada di satu tangan sehing-ga dalam pelaksanaannya tidak maksimal dan optimal.

Ia juga mempertanyakan be-sarnya restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mencapai sekitar Rp30 triliun. "Ini cukup besar se-hingga kemungkinan ada masalah dalam penanganannya," katanya.

Terkait dengan belanja nega-

ra, Bambang juga menyoroti be-sarnya anggaran subsidi sehingga menyandera pemerintah sendiri. "Subsidi kok sampai lebih dari Rp 300 triliun, bahan bakar minyak atau BBM dibuang-buang karena harganya murah," katanya.

Sementara terkait dengan per-baikan keseimbangan eksternal, Bambang mengatakan, nilai ek-spor Indonesia semakin kecil dari waktu ke waktu dibanding dengan nilai impor yang terus meningkat.

"Kita ekspor minyak mentah kemudian mengimpor kembali BBM, impor BBM ini menjadi pe-nyumbang besar masalah ketidak-seimbangan eksternal," katanya.

Ia mempertanyakan mengapa Indonesia tidak membangun kilang sendiri sehingga impor BBM bisa dikurangi. "Masalah ini terus ter-jadi tidak tertutup kemungkinan karena memang ada mafia minyak dan gas bumi," katanya.

Bambang menyebutkan ek-spekstasi masyarakat terhadap pemerintahan baru di bawah presiden dab wakil presiden ter-pilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sangat besar. "Eks-pekstasi masyarakat luar biasa besar bahkan lebih besar diband-ing ekspekstasi pada hasil Pilpres 2009," katanya.

Menurut dia, pemerintah baru harus tepat mengambil langkah dan kebijakan agar dapat memen-uhi ekspektasi masyarakat terse-but. "Kalau tidak, nasibnya bisa buruk," kata Bambang Sudibyo.

Sementara itu rapat kerja

Badan Anggaran DPR bersama pemerintah menyepakati postur sementara RAPBN 2015, yang se-bagian besar merupakan hasil dari penghitungan dalam rapat Pani-tia Kerja (Panja) Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembi-ayaan Badan Anggaran DPR.

Dalam kesempatan tersebut, Pelaksana tugas Kepala Badan Ke-bijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Andin Hadiyanto membacakan asumsi makro RAPBN 2015, anta-ra lain pertumbuhan ekonomi 5,8 persen, inflasi 4,4 persen, dan tingkat suku bunga Surat Perben-daharaan Negara (SPN) tiga bulan 6,0 persen.

Asumsi lainnya adalah nilai tukar Rp 11.900 per dolar AS, harga minyak mentah Indonesia (ICP) 105 dolar AS per barel, lift-ing minyak 900.000 barel per hari serta lifting gas 1.248 ribu barel per hari setara minyak.

Sedangkan, kuota BBM ber-subsidi untuk tahun 2015 disepa-kati sebesar 46 juta kiloliter dan "cost recovery" ditetapkan men-capai 16 miliar dolar AS.

Dari asumsi tersebut, penda-patan negara disepakati sebesar Rp 1.793,6 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2.039,5 triliun, dengan defisit anggaran men-capai Rp 245,9 triliun atau 2,21 persen terhadap PDB.

Pendapatan negara tersebut sebagian besar berasal dari pen-dapatan dalam negeri Rp 1.790,3 triliun, yaitu penerimaan perpaja-kan Rp 1.380 triliun, penerimaan

negara bukan pajak Rp 410,3 trili-un dan hibah Rp 3,3 triliun.

Sementara, belanja negara sebesar Rp 2.039,5 triliun terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.392,4 triliun dan dana trans-fer ke daerah serta dana desa sebesar Rp 647 triliun.

"Belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja kementerian-lembaga Rp 601,1 triliun dan be-lanja nonkementerian-lembaga Rp 791,4 triliun," kata Andin.

Pemerintah dalam RAPBN 2015 juga menyiapkan dana un-tuk belanja prioritas sebesar Rp 8,2 triliun yang terdiri atas cadan-gan perlindungan sosial kompen-sasi BBM sebesar Rp 5 triliun dan cadangan penyesuaian anggaran pendidikan Rp 3,2 triliun.

Sementara itu mengenai be-lanja subsidi BBM, rapat Panja Badan Anggaran DPR menetap-kan belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam RAPBN 2015 sebesar Rp276 triliun, atau lebih rendah dari draf awal dalam Nota Keuangan RAPBN 2015 sebesar Rp 291,1 triliun.

Angka yang disepakati itu juga lebih rendah dari hasil pem-bahasan awal rapat panja sebesar Rp280,6 triliun.

Belanja subsidi BBM sebesar Rp 276 triliun tersebut terdiri atas belanja subsidi BBM jenis tertentu untuk premium, minyak tanah dan solar sebesar Rp 194,64 triliun serta subsidi elpiji tiga kil-ogram Rp 55,1 triliun.

Kemudian, PPN atas jenis

BBM tertentu dan elpiji tiga kilogram sebesar Rp24,9 triliun, perkiraan subsidi LGV Rp4,2 mil-iar, kekurangan subsidi tahun sebelumnya Rp46,2 triliun serta penghitungan "carry over" ke ta-hun berikutnya Rp45 triliun.

Sementara, kuota BBM ber-subsidi ditetapkan 46 juta kilolit-er atau lebih rendah dua juta kilo-liter dari usulan draf awal Nota Keuangan RAPBN 2015 sebesar 48 juta kiloliter.

Rincian kuota 46 juta kiloliter tersebut terdiri atas premium dan bahan bakar nabati 29,4 juta kilo-liter, solar dan bahan bakar nabati 15,6 juta kiloliter dan minyak tan-ah 850.000 kiloliter.

Selain itu, rapat panja juga me-nyepakati belanja subsidi listrik sebesar Rp68,69 triliun atau lebih rendah Rp 3,7 triliun dari usulan awal dalam nota keuangan RAPBN 2015 sebesar Rp72,4 triliun.

"Rapat belum menyetujui perkiraan kekurangan subsidi ta-hun 2014 sebesar Rp3,7 triliun, karena carry over baru bisa dipu-tuskan setelah ada hasil audit dari BPK," kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Tamsil Linrung.

RAPBNP 2015 Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan pemerintahan men-datang bisa mengajukan RAPBN-Perubahan 2015 lebih cepat dari perkiraan semula untuk mewu-judkan visi dan misi presiden ter-pilih hasil Pemilu 2014.

"Kalau memungkinkan pem-bahasan bisa dimulai sebelum Januari 2015, tapi (dilakukan) setelah 20 Oktober," kata Chairul Tanjung.

Chairul mengatakan, pemba-hasan dan penetapan RAPBN 2015 dilakukan oleh DPR dan pemerin-tah saat ini, tapi akan dilaksanakan pemerintahan akan datang. "Kita berupaya menjaga kesinambun-gan sebaik mungkin dan meminta fraksi DPR dari presiden terpilih untuk memperjuangkan visi dan misinya," ujar Chairul.

Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK Rini Soemarno mem-berikan apresiasi kepada peme-rintahan saat ini yang memberi-kan ruang bagi pemerintahan baru untuk mengajukan RAPBN-Perubahan 2015 lebih cepat dari rencana sebelumnya.

Menurut dia, ada sekitar ru-ang fiskal sebesar Rp180 triliun yang dapat dimanfaatkan untuk pemerintahan baru, yang belum tercantum dalam RAPBN 2015, untuk berbagai program kese-jahteraan rakyat yang dijanjikan Jokowi-JK.

= ANT/AGUS SALIM/DIK

JAKARTA - Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Nega-ra (APBN) 2015 diharapkan memberikan ruang fiskal kepada pemerintah baru hasil Pemilihan Umum 2014 sehingga dapat men-capai sasaran pembangu-nan yang ditetapkan.

ant/yudhi mahatmaPEMBAHASAN RUU APBN 2015. Menteri Keuangan Chatib Basri (tengah) mengikuti rapat bersama DPR membahas RUU APBN 2015 di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/9). Pemerintah dan DPR menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 sebesar Rp 2.039,5 triliun, terdiri dari Rp 1.392,4 triliun untuk pemerintah pusat dan Rp 647,04 triliun untuk daerah, jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah pembuatan RUU APBN.

Page 32: e Paper Koran Madura 30 September 2014

KORAN MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 | No. 0452 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURASELASA 30 SEPTEMBER 2014 No. 0452 | TAHUN III

aIMMaTUL MUSLIMaH

Cita-cita Si Jelita

"Saya punya impian un-tuk bisa lanjut kuliah ke Timur Tengah. Ka-lau bisa ke Maroko,"

tutur mahasiswi semester tu-juh Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta itu.Juara Musabaqah

Fahmi Kutubitturats 2011 di Nusa Teng-

gang Barat itu men-gaku telah men-dalami bahasa Arab sejak kelas VIII di Madra-sah Tsanawiyah 1 Annuqayah, Guluk-Guluk. "Tapi sampai saat ini, saya masih fokus

pada bahasa Arab dan hal-hal yang berkaitan, termasuk kaidah-kaidah, kajian Timur Tengah, dan lain-lainnya," jelasnya.

Menurut pegiat Al-Mu'thayat Arabic Debate Club itu, bahasa Arab unik dan multiestetik. Ba-hasa Arab dikatakan unik ka-rena satu kata memiliki beragam makna, bahkan huruf per huruf bisa memiliki ratusan makna. Se-lain itu, bahasa Arab juga indah. Terbukti, bahasa-bahasa sindiran pun bisa terdengar sangat indah.

"Ia juga bahasa peradaban Is-lam serta relasinya dengan agama samawi lain. Ini juga uniknya, bahasa Indonesia, Madura, dan mungkin juga bahasa-bahasa dae-rah yang lain sangat banyak men-gadopsi bahasa Arab," ujar aktivis PMII Fakultas Adab dan Ilmu Bu-daya UIN Sunan Kalijaga tersebut.

Untuk menunjang terwu-judnya kuliah ke Timur Tengah setelah lulus nanti, saat ini ia se-dang mendalami bahasa Inggris. "Nyatanya hanya bisa bahasa Arab tak cukup menjadi jaminan untuk mewujudkan impian saya. Bahasa Inggris juga sangat perlu. Ya, saat ini, saya mulai belajar bahasa Inggris meski tertatih," ucapnya diiringi senyum manis dari bi-birnya.

Anak bungsu dan satu-satu-nya perempuan dari lima bersau-dara itu mengaku telah mendapat restu dari orangtuanya untuk me-

rengkuh cita-citanya hingga luar negeri. "Memang Madura masih sangat kental dengan (budaya) patriarkhi. Tapi kalau saya cuek. Alhamdulilah keluarga saya, teru-tama aba tidak terlalu mengekang putra-putrinya," tandasnya sambil tertawa.

Buktinya, lanjut alumni Pon-dok Pesantren Annuqayah, Gu-luk-guluk itu, dirinya diizinkan kuliah di Jogja. "Padahal dulu ke-tika saya di pondok, banyak ka-bar bahwa Jogja kota yang sangat mengerikan dengan pergaulan bebas dan semacamnya," cerit-anya. Namun menurutnya, yang penting bisa jaga diri dan belajar sungguh-sungguh.

Sepulang dari Timur Ten-gah nanti, ia ingin jadi dosen dan pengamat Timur Tengah. "Dengan begitu nanti saya bisa menjadi peneliti Timteng seperti Ibnu Burdah. Tapi saya juga ingin punya pengalaman menjadi duta (besar)," ucapnya.

Namun, ia mengaku tak akan lupa kampung halaman. "Pada akhirnya saya juga akan pulang, jika aba dan ummi minta saya pulang. Saya memang punya ke-inginan dan impian yang sangat besar, tapi saya juga akan me-mikirkan perasaan-perasaan be-liau," tutup perempuan kelahiran Dusun Sombher Ngolbek, Gadu Barat, Ganding, Sumenep itu.

=M KAMIL AKHYARI

Aimmatul Muslimah, akrab disapa Aim, terlihat malu-malu

saat berbincang dengan Koran Ma-

dura, Jumat malam pekan lalu. Namun di

balik paras jelitanya tersimpan segudang cita-cita dan impian

yang ingin direngkuh.

Semua orang pasti meng-inginkan jadi manuisia hebat. Termasuk juga Sri

Wahyuni Fatmawati.Perempuan asal Kecamatan

Galis ini memiliki tekat yang tinggi untuk menggapai cita-citanya.

Menurutnya, sudah bukan waktunya lagi membedakan kedudukan laki-laki dan wanita. Saat ini sudah banyak bidang yang tidak lagi hanya dikuasai oleh laki-laki, tetapi juga para wanita. Semua wanita itu hebat.

Wanita adalah orang yang mengandung, melahirkan, dan membesarkan berbagai orang penting. Tidak sedikit kisah

wanita hebat yang bisa men-jadi ibu dari seorang presiden, perdana menteri, sekjen PBB, panglima perang, polisi, dokter, insinyur, sampai guru.

Banyak perempuan hebat di indonesia. kehebatan Peremp-uan bukan saja melebihi pria di sekelilingnya, tetapi juga telah mengubah dunia. Sejarah juga terus menulis peran dahsyat wanita di balik kisah tokoh-to-koh besar; dari pemimpin negara sampai nabi, yang perannya bahkan menjadi penentu keto-kohan si tokoh.

Ia menceritakan, wanita yang tangguh dalam menjalani hidup, punya kemampuan dan

kekuatan untuk menjadi sese-orang yang hebat dalam bidan-gnya. wanita yang diakui dunia mempunyai kapabilitas dan dianggap berpengaruh dalam bidangnya adalah hal yang tidak gampang. Butuh perjuangan tanpa henti dan niat yang kuat.

Sehingga, tak cukup alasan, sebenarnya, untuk masih saja me-nyoal peran wanita yang konon tak seleluasa pria. Ya tergantung wanitanya juga. Mau terlibat dalam porsi seberapa besar, mau berkiprah seberapa luar biasa, tanpa harus meratapi nasib ketika, katakanlah, merasa pria terlalu mendominasi. Bukankah wanita memang tak harus jadi sehebat

kisah wanita Kartini untuk mem-buat hidupnya berguna.

Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita meny-amai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemam-puan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakuan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah, yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempun-yai ilmu pengetahuan. Dan, menjadikan Anda seperti kisah wanita hebat bukanlah sebuah kemustahilan. =FAKIH AMYAL/RAH

SRI WaHYUNI FaTMaWaTI

Berusaha Jadi Perempuan Hebat