e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

16
Apatisme 29 MEI 2013 Koran Madura RABU Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Muhammad Fadillah Kepala BPBD Kabupaten Sumenep Cak Munali Berbagai hasil kajian lembaga inde- penden, menujukkan belakangan ini ter- jadi penurunan par- tisipasi masyarakat yang signifikan. Yang terbaru pada pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah. Berdasarkan hasil hitung Saiful Muzani Research and Consulting angka partisipasi pemilih 56,27 persen. Lalu, hasil hitung Lingkaran Survei Kebija- kan Publik hanya 52,69 persen. Sebe- lumnya, pada Pilkada Jawa Barat, per- hitungan KPUD Jawa Barat partisipasi masyarakat hanya sekitar 63,85 persen. Penurunan angka partipasi itu, se- cara teori memang menggambarkan peningkatan kualitas kesadaran poli- tik masyarakat. Semakin tinggi kecer- dasan politik masyarakat, cenderung menurunkan partipasi masyarakat. Masyarakat Dalam konteks Indonesia saat ini, logika yang berkembang tampaknya mengarah pada pragmatisme politik. Penurunan lebih terkait pada sikap masyarakat yang menganggap mereka tidak merasakan langsung dampak dari hasil Pilkada. Masyarakat cenderung menilai, tidak merasakan apapun dari terpilihnya kepala daerah. Karena itu, sikap yang dipilih bersikap apatis alias tidak peduli pada Pilkada. Kecender - ungan lain ada- lah merebaknya berbagai kasus yang menimpa pimpinan dae- rah. Berdasar- kan catatan Kemendagri dari sejak ta- hun 2004 sam- pai saat ini ada 291 pimpinan daerah yag terjerat masalah hukum. Sebagian besar proses pemeriksaan pimpinan daerah itu sudah mendapat persetujuan Presiden. Nah, pemberitaan yang berkem- bang sangat luar biasa. Masyarakat di manapun, walau kepala daerahnya tak terlibat masalah hukum, karena per- kembangan informasi yang luar biasa mengetahui persolan pimpinan daerah itu. Tentu saja, pemberitaan itu mem- pengaruhi sikap politik masyarakat. Mereka di samping berpikir pragmatis juga terpengaruh pemberitaan sehing- ga merebak kekecewaan yang berujung pada sikap apatisme politik. Mereka malas datang ke TPS-TPS karena me- rasa ada kemungkinan yang dipilih toh akhirnya kurang amanah. Hal lain yang layak mendapat catatan adalah kurangnya pemaha- man masyarakat tentang apa sih sebe- narnya hasil kinerja pimpinan daerah. Masyarakat seringkali kurang informasi untuk mengetahui apa yang sudah dik- erjakan pemerintah daerah. Pengelo- laan PR Pemda yang kurang optimal kadang mempengaruhi sikap politik masyarakat. Lalu, aspek psikologis yang juga diduga menjadi faktor adalah merebaknya kejenuhan masyarakat ka- rena pemberitaan luas terutama terkait beberapa kerusuhan akibat Pilkada. Masyarakat berpikir alih-alih mening- katkan kesejahteraan, yang terjadi jusru pengrusakan berbagai fasilitas publik, yang ujungnya merugikan masyarakat. Karena itu bisa dipahami bila peme- rintah mulai berpikir tentang kemung- kinan pelaksanaan Pilkada bersamaan, agar efek psikologis kejenuhan bisa di- minimalkan. Masyarakat tidak dijejali berbagai pemberitaan Pilkada terutama yang diikuti berbagai tindak kerusuhan. Sebenarnyalah untuk di negeri ini Pilkada masih potensial dapat menjadi ajang kegembiraan masyarakat untuk memilih pimpinannya. Tentu bila pe- nyelenggaraan Pilkada berlangsung jujur dan adil, serta ada kedewasaan mereka yang menjadi pemeran penting di dalamnya. Masyarakat masih mungkin aktif intens pada setiap Pilkada. = g PAMANGGHI Masyarakat seringkali kurang informasi untuk mengetahui apa yang sudah dikerjakan pemerintah daerah Minta Kacang Matrawi pulang nangis-nangis dan ngadu sama ibunya: Ibu: “kenapa Mat, kamu pulang main ko nangis-nagis:?? Matrawi: “di pukulin Bang Satnawi, padahal Matrawi cuma minta kacang.! Ibu: Emang gimana kamu minta nya, ko bisa di pukulin gitu? Udin: “ aku bilang... BANG SAT,, AKU MINTA KACANG NYA DONG....!! IBU: “Oh pantesan aja..!! PASURUAN-Ketua DPD PDI Perjuang- an Jawa Timur, Sirmadji yakin pasangan cagub-cawagub PDI Perjuangan bisa me- naklukkan incumbent di Pilgub Jawa Timur 2013. ”Kita harus mampu menyatukan kekuatan politik di Jawa Timur yang terdiri dari etnis Jawa dan Madura alias Jawara. Karena itu, mari kita dukung pasangan BambangSaid Jempol menjadi jawara yang memenangkan pilgub Jawa Timur,” ujar Sirmadji disela-sela sosialisasi pasang- an Cagub-Cawagub, Bambang DH-Said Abdullah di jajaran PAC PDI Perjuangan Pasuruan Selasa (28/5). “Sebagai kader moncong putih, mari kita kawal BambangSaid agar bisa mengalahkan calon petahana di Jawa Timur,” pinta dia. Menurut Sirmadji, warga PDIP tidak boleh pesimis kendati masyarakat dan pengamat meremehkan calon yang diusung PDI Perjuangan. Fakta menunjukan, hasil analisa pengamat berbanding terbalik dengan hasil akhirnya. “Jokowi-Ahok juga diremehkan oleh pengamat. Begitu pula dengan pasangan Ganjar-Heru yang tidak diunggulkan oleh pengamat. Tetapi, hasilnya berbeda,” jelas dia. Bahkan kata dia, kritikan para pengamat menjadi cambuk bagi kader PDI Perjuangan untuk bekerja lebih serius. “Oleh karena itu, jangan hiraukan, jangan pandang penilain miring oleh pengamat. Jangan anggap itu racun yang mematikan semangat, tetapi jadi- kanlah itu sebagai pemicu yang membang- kitkan harga diri banteng moncong putih. Jadikanlah itu sebagai penyulut keperkasaan kita,” imbuh dia. Sirmadji mengaku, prediksi kemenangan pasangan moncong putih bukan tanpa basis analisa yang akurat. Salah satu keunggulan BambangSaid adalah kombinasi nasionalis dan religius yang sangat menonjol. Bahkan keduanya dipersonifikasikan sebagai pemersatu etnis Jawa dan Madura. “Etnis Madura merupakan komposisi terbe- sar masyarakat Jawa Timur. Kepada teman- teman beretnis Jawa, tunjukan kematangan alam pikir. Tunjukan kearifan kita bahwa sudah saatnya kawan kita dari Madura me- mimpin Jawa Timur,” jelas dia.(gam/ara) JELANG PILGUB JATIM Sirmadji: Bambang-Said Harus Jadi Jawara Jawa Timur TUNTASKAN PEMBAYARAN KORBAN LAPINDO. Korban lumpur Lapindo yang tergabung dalam Konsorsium Pembaruan Agraria melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara di Jakarta, Selasa (28/5). Dalam aksinya mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memerintahkan BPLS segera menyelesaikan pembayaran jual beli kepada warga korban lumpur Lapindo yang belum dibayarkan sama sekali. ant/m agung rajasa Menurut mantan Dirjen Pajak ini, anomali-anomali ternyata luar biasa dashy- atnya. Sehingga bisa men- cengangkan public. “Nanti teman-teman akan menda- patkan temuan anomali di luar dugaan semuanya,” ujar- nya. Hanya saja, Hadi masih enggan bercerita banyak soal temuan audit BPK tersebut karena belum tuntas. Namun berjanji saat audit selesai akan diumumkan ke publik. “Kalau Anda tahu Anda akan kaget, belum saatnya,” imbuhnya. Saat didesak apa saja te- muan yang mengejutkan itu, Hadi memberikan contoh singkat. “(Misal) APBN dibin- tang, DIPA (Daftar Isian Pe- laksanaan Anggaran) nggak dibintang. Ada juga APBN dibintang, DIPA tidak,” tu- turnya. Menyinggung soal total kerugian negara, secara di- plomatis Hadi mengatakan ada Standard Operational Procedure (SOP) yang harus dijalankan oleh BPK. “Peng- hitungan kerugian negara, ada SOP-nya. Bagi aparat penegak hukum, meng- inginkan wajib mengirim surat, kemudian dipaparkan kasusnya,” ucapnya. Setelah itu, sambung Hadi lagi, kalau BPK mene- rima hasil audit itu ternyata ada dugaan perbuatan mela- wan hukum, maka BPK bisa menghitung kerugian negara. “ BPK meminta dokumen, baru menghitung kerugian negara,” paparnya. Diakui Hadi, sejauh ini sudah 83 saksi yang sudah diperiksa BPK. “Pemeriksaan saksi-saksi hari ini mencapai 83,” tukasnya Hadi menjelaskan pemeriksaan saksi tersebut terdiri dari pihak eksekutif, legislatif, pengusaha dan la- innya. Sayangnya Hadi eng- gan merinci jumlah anggota masing-masing lembaga yang diperiksa. “Detailnya kami be- lum boleh memberikan,” im- buhnya. Minggu lalu, Ketua KPK, Abraham Samad menegaskan penahanan terhadap empat tersangka kasus Hambalang ini, sesuai dengan urutan pe- netapan tersangka. “Yang du- luan ditetapkan sebagai ter- sangka, yang awal diperiksa saja siapa nanti,” ungkapnya. (gam/cea/abe) BPK: Publik Bisa Kaget Hasil Audit Hambalang JAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meng- akui audit investigasi tahap II terhadap kasus Ham- balang belum selesai. Namun dalam audit sementa- ra itu ditemukan banyak penyimpangan (anomaly). “Hambalang dua adalah lanjutan hambalang satu. Dalam anggaran ini banyak hal anomali,” kata Ketua BPK Hadi Purnomo di Jakarta, Selasa (28/5). Banyak Ditemukan Anomali Cukup “Dahsyat” PEMERINTAHAN Sertifikasi Halal Tolak Di Bawah Kemenag JAKARTA- Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menolak lembaga sertifikasi halal (LSH) berada di bawah Ke- menterian Agama. “Masalahnya, lembaga ini menyangkut banyak kementerian, maka seharusnya di bawah Presiden RI langsung,” kata Direktur LP POM MUI, H. Lukmanul Hakim dalam diskusi “RUU Jaminan Produk Halal (JPH)” bersama Ketua Panja RUU JPH H. Jazuli Juwaini Jakarta, Selasa (28/5). Menurut Lukmanul, beberapa lembaga yang masuk dalam LSH ini, bisa lebih dari 5 institusi. Makanya, menjadi kurang kuat jika lembaga ini dibawah salah satu kementerian. “Ada Kementerian agama, Kemendag, Ke- menkes, Kemenlu dan lain-lain, juga dengan Organisasi Konferensi Islam (OKI), maka tepat jika lembaga sertifikat itu langsung di bawah Presiden RI. Kalau hanya di bawah Ke- menag, kurang kuat,” tambahnya. Lukman membantah jika ada motive bis- nis dalam sertifikasi halal MUI selama ini. Satu contoh produk mie saja, yang setiap tahunnya senilai Rp 2 miliar/tahun. “Biaya sertifikasinya kurang dari satu persen. Ke- cil sekali. Tak ada un- sur bisnis,” katanya. Sementara itu, Ketua Panja RUU JPH H. Jazuli Juwaini mendorong agar RUU JPH ini lebih mengo- kohkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) seba- gai lembaga satu-satunya lembaga yang ber- hak mengeluarkan fatwa sekaligus sertifikat halal. “Mengokohkan peran MUI itu bukan berarti mengabaikan ulama NU. Siapa yang tidak kenal dengan KH. Sahal Mahfuhz, KH. Ma’ruf Amin, dan KH. Ali Mustofa Ya’qub? Semua itu itu kan ulama NU. Jadi, tak benar, kalau mengokohkan MUI tidak mengako- modir ulama yang lain,” tandasnya. Hanya saja sebelum memutuskan fatwa tersebut, kata Jazuli, MUI diminta melaku- kan rapat duperluas dengan melibatkan ber- bagai ulama NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. “LPH ini hanya sebagai pemeriksa, tapi untuk fatwa halal tetap oleh MUI dengan rapat diperluas tersebut. Sehingga sertifikat halal pun tetap melalui MUI,” ujarnya. LPH itu bukan lembaga yang menetapkan dan mengeluarkan fatwa dan sertifikat halal, melainkan sebatas sebagai pemeriksa. “Nah, pentingnya membuka LPH ke masyarakat ini sebagai antisipasi agar MUI tidak diang- gap memonopoli sertifikasi halal. Namun, tetap melibatkan MUI termasuk auditornya. Jadi, ini bukan masalah bisnis, melainkan bagaimana memperbanyak pelayanan kepa- da masyarakat konsumen,” tegas Jazuli lagi. (gam/abd)

description

Satu Hati Untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II 1

Apatisme

29 MEI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Muhammad FadillahKepala BPBD Kabupaten Sumenep

Cak Munali

Berbagai hasil kajian lembaga inde-penden, menujukkan belakangan ini ter-jadi penurunan par-tisipasi masyarakat yang signifikan. Yang

terbaru pada pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah. Berdasarkan hasil hitung Saiful Muzani Research and Consulting angka partisipasi pemilih 56,27 persen. Lalu, hasil hitung Lingkaran Survei Kebija-kan Publik hanya 52,69 persen. Sebe-lumnya, pada Pilkada Jawa Barat, per-hitungan KPUD Jawa Barat partisipasi masyarakat hanya sekitar 63,85 persen.

Penurunan angka partipasi itu, se-cara teori memang menggambarkan peningkatan kualitas kesadaran poli-tik masyarakat. Semakin tinggi kecer-dasan politik masyarakat, cenderung menurunkan partipasi masyarakat. Masyarakat

Dalam konteks Indonesia saat ini, logika yang berkembang tampaknya mengarah pada pragmatisme politik. Penurunan lebih terkait pada sikap masyarakat yang menganggap mereka tidak merasakan langsung dampak dari hasil Pilkada. Masyarakat cenderung menilai, tidak merasakan apapun dari terpilihnya kepala daerah. Karena itu, sikap yang dipilih bersikap apatis alias tidak peduli pada Pilkada.

Ke ce n d e r-ungan lain ada-lah merebaknya berbagai kasus yang menimpa pimpinan dae-rah. Berdasar-kan catatan K e m e n d a g r i dari sejak ta-hun 2004 sam-pai saat ini ada 291 pimpinan daerah yag terjerat masalah hukum. Sebagian besar proses pemeriksaan pimpinan daerah itu sudah mendapat persetujuan Presiden.

Nah, pemberitaan yang berkem-bang sangat luar biasa. Masyarakat di manapun, walau kepala daerahnya tak terlibat masalah hukum, karena per-kembangan informasi yang luar biasa mengetahui persolan pimpinan daerah itu. Tentu saja, pemberitaan itu mem-pengaruhi sikap politik masyarakat. Mereka di samping berpikir pragmatis juga terpengaruh pemberitaan sehing-ga merebak kekecewaan yang berujung pada sikap apatisme politik. Mereka malas datang ke TPS-TPS karena me-rasa ada kemungkinan yang dipilih toh akhirnya kurang amanah.

Hal lain yang layak mendapat catatan adalah kurangnya pemaha-man masyarakat tentang apa sih sebe-narnya hasil kinerja pimpinan daerah. Masyarakat seringkali kurang informasi untuk mengetahui apa yang sudah dik-erjakan pemerintah daerah. Pengelo-laan PR Pemda yang kurang optimal kadang mempengaruhi sikap politik masyarakat. Lalu, aspek psikologis yang juga diduga menjadi faktor adalah merebaknya kejenuhan masyarakat ka-rena pemberitaan luas terutama terkait beberapa kerusuhan akibat Pilkada. Masyarakat berpikir alih-alih mening-katkan kesejahteraan, yang terjadi jusru pengrusakan berbagai fasilitas publik, yang ujungnya merugikan masyarakat.

Karena itu bisa dipahami bila peme-rintah mulai berpikir tentang kemung-kinan pelaksanaan Pilkada bersamaan, agar efek psikologis kejenuhan bisa di-minimalkan. Masyarakat tidak dijejali berbagai pemberitaan Pilkada terutama yang diikuti berbagai tindak kerusuhan.

Sebenarnyalah untuk di negeri ini Pilkada masih potensial dapat menjadi ajang kegembiraan masyarakat untuk memilih pimpinannya. Tentu bila pe-nyelenggaraan Pilkada berlangsung jujur dan adil, serta ada kedewasaan mereka yang menjadi pemeran penting

di dalamnya. Masyarakat masih mungkin aktif intens pada

setiap Pilkada. =

g PAMANGGHI

Masyarakat seringkali

kurang informasi untuk

mengetahui apa yang sudah

dikerjakan pemerintah

daerah

Minta KacangMatrawi pulang nangis-nangis dan

ngadu sama ibunya:Ibu: “kenapa Mat, kamu pulang

main ko nangis-nagis:??Matrawi: “di pukulin Bang Satnawi,

padahal Matrawi cuma minta kacang.!Ibu: Emang gimana kamu minta

nya, ko bisa di pukulin gitu?Udin: “ aku bilang... BANG SAT,,

AKU MINTA KACANG NYA DONG....!!IBU: “Oh pantesan aja..!!

PASURUAN-Ketua DPD PDI Perjuang-an Jawa Timur, Sirmadji yakin pasangan cagub-cawagub PDI Perjuangan bisa me-naklukkan incumbent di Pilgub Jawa Timur 2013. ”Kita harus mampu menyatukan kekuatan politik di Jawa Timur yang terdiri dari etnis Jawa dan Madura alias Jawara. Karena itu, mari kita dukung pasangan BambangSaid Jempol menjadi jawara yang memenangkan pilgub Jawa Timur,” ujar Sirmadji disela-sela sosialisasi pasang-an Cagub-Cawagub, Bambang DH-Said Abdullah di jajaran PAC PDI Perjuangan Pasuruan Selasa (28/5).

“Sebagai kader moncong putih, mari kita kawal BambangSaid agar bisa mengalahkan calon petahana di Jawa Timur,” pinta dia.

Menurut Sirmadji, warga PDIP tidak boleh pesimis kendati masyarakat dan pengamat meremehkan calon yang diusung PDI Perjuangan. Fakta menunjukan, hasil analisa pengamat berbanding terbalik dengan hasil akhirnya. “Jokowi-Ahok

juga diremehkan oleh pengamat. Begitu pula dengan pasangan Ganjar-Heru yang

tidak diunggulkan oleh pengamat. Tetapi, hasilnya berbeda,” jelas dia.

Bahkan kata dia, kritikan para pengamat menjadi cambuk bagi kader PDI Perjuangan untuk bekerja lebih serius. “Oleh karena itu, jangan hiraukan, jangan pandang penilain miring oleh pengamat. Jangan anggap itu racun yang mematikan semangat, tetapi jadi-kanlah itu sebagai pemicu yang membang-kitkan harga diri banteng moncong putih. Jadikanlah itu sebagai penyulut keperkasaan kita,” imbuh dia.

Sirmadji mengaku, prediksi kemenangan pasangan moncong putih bukan tanpa basis analisa yang akurat. Salah satu keunggulan BambangSaid adalah kombinasi nasionalis dan religius yang sangat menonjol.

Bahkan keduanya dipersonifikasikan sebagai pemersatu etnis Jawa dan Madura. “Etnis Madura merupakan komposisi terbe-sar masyarakat Jawa Timur. Kepada teman-teman beretnis Jawa, tunjukan kematangan alam pikir. Tunjukan kearifan kita bahwa sudah saatnya kawan kita dari Madura me-mimpin Jawa Timur,” jelas dia.(gam/ara)

JELANG PILGUB JATIM

Sirmadji: Bambang-Said Harus Jadi Jawara Jawa Timur

TUNTASKAN PEMBAYARAN KORBAN LAPINDO. Korban lumpur Lapindo yang tergabung dalam Konsorsium Pembaruan Agraria melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara di Jakarta, Selasa (28/5). Dalam aksinya mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memerintahkan BPLS segera menyelesaikan pembayaran jual beli kepada warga korban lumpur Lapindo yang belum dibayarkan sama sekali.

ant/m agung rajasa

Menurut mantan Dirjen Pajak ini, anomali-anomali ternyata luar biasa dashy-atnya. Sehingga bisa men-cengangkan public. “Nanti teman-teman akan menda-patkan temuan anomali di luar dugaan semuanya,” ujar-nya.

Hanya saja, Hadi masih enggan bercerita banyak soal temuan audit BPK tersebut karena belum tuntas. Namun

berjanji saat audit selesai akan diumumkan ke publik. “Kalau Anda tahu Anda akan kaget, belum saatnya,” imbuhnya.

Saat didesak apa saja te-muan yang mengejutkan itu, Hadi memberikan contoh singkat. “(Misal) APBN dibin-tang, DIPA (Daftar Isian Pe-laksanaan Anggaran) nggak dibintang. Ada juga APBN dibintang, DIPA tidak,” tu-turnya.

Menyinggung soal total kerugian negara, secara di-plomatis Hadi mengatakan ada Standard Operational Procedure (SOP) yang harus dijalankan oleh BPK. “Peng-hitungan kerugian negara, ada SOP-nya. Bagi aparat penegak hukum, meng-inginkan wajib mengirim surat, kemudian dipaparkan kasusnya,” ucapnya.

Setelah itu, sambung Hadi lagi, kalau BPK mene-rima hasil audit itu ternyata ada dugaan perbuatan mela-wan hukum, maka BPK bisa menghitung kerugian negara. “ BPK meminta dokumen, baru menghitung kerugian negara,” paparnya.

Diakui Hadi, sejauh ini sudah 83 saksi yang sudah

diperiksa BPK. “Pemeriksaan saksi-saksi hari ini mencapai 83,” tukasnya

Hadi menjelaskan pemeriksaan saksi tersebut terdiri dari pihak eksekutif, legislatif, pengusaha dan la-innya. Sayangnya Hadi eng-gan merinci jumlah anggota masing-masing lembaga yang diperiksa. “Detailnya kami be-lum boleh memberikan,” im-buhnya.

Minggu lalu, Ketua KPK, Abraham Samad menegaskan penahanan terhadap empat tersangka kasus Hambalang ini, sesuai dengan urutan pe-netapan tersangka. “Yang du-luan ditetapkan sebagai ter-sangka, yang awal diperiksa saja siapa nanti,” ungkapnya. (gam/cea/abe)

BPK: Publik Bisa Kaget Hasil Audit HambalangJAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meng-akui audit investigasi tahap II terhadap kasus Ham-balang belum selesai. Namun dalam audit sementa-ra itu ditemukan banyak penyimpangan (anomaly). “Hambalang dua adalah lanjutan hambalang satu. Dalam anggaran ini banyak hal anomali,” kata Ketua BPK Hadi Purnomo di Jakarta, Selasa (28/5).

Banyak Ditemukan Anomali Cukup “Dahsyat”

PEMERINTAHAN

Sertifikasi Halal Tolak Di Bawah Kemenag

JAKARTA- Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menolak lembaga sertifikasi halal (LSH) berada di bawah Ke-menterian Agama. “Masalahnya, lembaga ini menyangkut banyak kementerian, maka seharusnya di bawah Presiden RI langsung,” kata Direktur LP POM MUI, H. Lukmanul Hakim dalam diskusi “RUU Jaminan Produk Halal (JPH)” bersama Ketua Panja RUU JPH H. Jazuli Juwaini Jakarta, Selasa (28/5).

Menurut Lukmanul, beberapa lembaga yang masuk dalam LSH ini, bisa lebih dari 5 institusi. Makanya, menjadi kurang kuat jika lembaga ini dibawah salah satu kementerian. “Ada Kementerian agama, Kemendag, Ke-menkes, Kemenlu dan lain-lain, juga dengan Organisasi Konferensi Islam (OKI), maka tepat jika lembaga sertifikat itu langsung di bawah Presiden RI. Kalau hanya di bawah Ke-menag, kurang kuat,” tambahnya.

Lukman membantah jika ada motive bis-nis dalam sertifikasi halal MUI selama ini.

Satu contoh produk mie saja, yang setiap tahunnya senilai Rp 2 miliar/tahun. “Biaya sertifikasinya kurang dari satu persen. Ke-cil sekali. Tak ada un-sur bisnis,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panja RUU JPH H. Jazuli Juwaini mendorong agar RUU JPH ini lebih mengo-

kohkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) seba-gai lembaga satu-satunya lembaga yang ber-hak mengeluarkan fatwa sekaligus sertifikat halal. “Mengokohkan peran MUI itu bukan berarti mengabaikan ulama NU. Siapa yang tidak kenal dengan KH. Sahal Mahfuhz, KH. Ma’ruf Amin, dan KH. Ali Mustofa Ya’qub? Semua itu itu kan ulama NU. Jadi, tak benar, kalau mengokohkan MUI tidak mengako-modir ulama yang lain,” tandasnya.

Hanya saja sebelum memutuskan fatwa tersebut, kata Jazuli, MUI diminta melaku-kan rapat duperluas dengan melibatkan ber-bagai ulama NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. “LPH ini hanya sebagai pemeriksa, tapi untuk fatwa halal tetap oleh MUI dengan rapat diperluas tersebut. Sehingga sertifikat halal pun tetap melalui MUI,” ujarnya.

LPH itu bukan lembaga yang menetapkan dan mengeluarkan fatwa dan sertifikat halal, melainkan sebatas sebagai pemeriksa. “Nah, pentingnya membuka LPH ke masyarakat ini sebagai antisipasi agar MUI tidak diang-gap memonopoli sertifikasi halal. Namun, tetap melibatkan MUI termasuk auditornya. Jadi, ini bukan masalah bisnis, melainkan bagaimana memperbanyak pelayanan kepa-da masyarakat konsumen,” tegas Jazuli lagi. (gam/abd)

Page 2: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II2 SUMENEP

Petugas Manca Guluk-Guluk Putri Dewi Sartika mengatakan, keberadaan manca memang diproyek-sikan untuk membangun minat baca siswa di Kabu-paten Sumenep. Namun, harapan itu belum seu-tuhnya bisa dibangun. Hal ini karena jumlah rata-rata pengunjung masih sangat minim. ”Kalau di hari efek-tif pengunjung agak banyak. Namun jika hari libur pen-gunjung sedikit, Mas,” un-gkapnya kepada Koran Ma-dura, Selasa (28/5).

Pengunjung yang biasa mendatangi perpustakaan, kata Putri, sebagian dengan anak sekolah, terutama anak sekolah yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD). Namun, terkadang ada dari kalangan mahasiswa. Adapun jumlah pengunjung dalam setiap harinya, berkisar 15-20 orang. Dan pada hari li-bur panjang, pengunjung

mengalami penurunan. ”Ber-bagai macam cara yang telah dilakukan oleh kami untuk merangsang pembaca. Ter-masuk memberikan hadiah hadiah,” tambahnya.

Adapun anggaran yang dijadikan hadiah diambilkan dari sisa anggaran pembel-ian alat kantor (ATK) yang dikeluarkan oleh Perpus-takaan dan Arsip Daerah. ”Kan pengunjungnya keban-yakan anak-anak. Jadi kami terkadang berikan bolpoin yang diambilkan dari sisa uang ATK,” akunya.

Sementara Kepala Per-pustakaan dan Arsib Dae-rah Agus mengatak, pihaknya telah mengadakan kerjasama dengan pihak lembaga atau sekolah di Sumenep terkait keberadaan manca. Adanya manca ini diharapkan dapat membantu perkembangan pepustakaan diberbagai dae-rah setempat. ”Jadi dengan adanya manca ini merupa-

kan bagian dari wujud nyata perkembangan perpustakaan. Disamping untuk memper-mudah terhadap siswa dalam mencari buku referensi mata pelajaran,” terangnya.

Untuk menarik minat baca masyarakat untuk mengun-jungi manca, pihaknya akan terus mengupayakan untuk menambah koleksi buku yang ada. Disamping juga mem-berikan bantuan yang telah menjadi agenda tahunan. ”Kami rasa, semakin ban-yak koleksi buku, maka akan

semakin banyak pula minat pembaca,” terangnya.

Sementara kali ini, Lan-jut Agus, keberadaan manca untuk Kabupaten Sumenep masih terdapat di lima ke-camatan. Yaitu, Kecamatan Talango, Guluk-Guluk, Karta Sada, Batang-Batang dan Kecamatan Dasuk. ”Untuk sementara waktu, masih be-rada di lima kecamatan. Na-mun kami pasti akan selalu mengupayakan agar disetiap kecamatan ada manca juga,” tukasnya. (edy/mk)

Manca Minim PeminatSUMENEP – Yayasan Taman Baca (Manca) di Desa Guluk-Guluk Kecamatan Guluk-Guluk setiap harinya sepi dikunjungi pembaca. Pada hari efek-tif, hanya berkisar 15 sampai 20 pengunjung yang mendatangi perpustakaan bawahan perpustakaan daerah ini.

SUMENEP - Tidak adanya peraturan daerah (perda) se-bagai payung hukum yang dapat dijadikan regulasi ke-bijakan teknis mengenai per-izinan penambangan rakyat dan penambangan khusus membuat beberapa instan-si saling lempar tanggung jawab. Sampai saat ini, rap-erda perizinan penambangan tersebut masih berupa draft dan pembahasannya juga be-lum dijadwalkan diprolegda.

“Raperda mengenai penambangan rakyat dan penambangan khusus masih berupa draft yang masih akan diusulkan kepada prolegda,” kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Iskandar, Selasa (28/5).

Politisi asal Partai Am-anat Nasional (PAN) itu menyebutkan, semestinya raperda tersebut juga dip-rioritaskan karena sangat mendesak mengingat ban-yaknya penambangan liar yang ada di Sumenep. Selain itu, raperda tersebut nantin-ya dapat dijadikan rujukan untuk perizinan, kebijakan, maupun prosedur-prosedur keamananannya. Sehingga,

warga yang terbiasa melaku-kan penambangan liar dapat ditertibkan sesuai dengan peraturan yang sudah ada.

Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Herman Poernomo mengaku, perizinan penam-bangan rakyat tidak ada yang masuk kepada pihaknya. Itu disebabkan karena tidak adanya koordinasi antara pihak kecamatan, instan-si terkait yang lain seperti ESDM, BLH dan Satpol PP. Selain kurangnya koordinasi dan sosialisasi ke masyarakat, menyebabkan perizinan yang berhubungan dengan penam-bangan rakyat tidak tercover oleh pihaknya secara baik.

Ia juga menambahkan, bahwa selama tidak ada per-da yang mengatur akan sulit bagi BPPT menentukan garis koordinasi dengan instansi terkait. Selama ini, pihaknya juga sangat kesulitan mem-berikan teguran karena yang berwenang, ESDM, dan pihak kecamatan belum melapor-kan mengenai usaha penam-bangan rakyat.

Dia juga merasa kebingu-

nan ketika menentukan per-izinan penambangan rakyat sebelum ada peraturan dae-rah yang mengatur persoalan tekhnis mengenai penamban-gan rakyat atau penamban-gan khusus.

Sedangkan Kepala Kan-tor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kahir me-negaskan, bahwa regulasi teknis dan maping lahan penambangan rakyat secara keseluruhan masih men-unggu payung hukum berupa peraturan daerah. Pihaknya sangat menunggu selesainya pembahasan raperda terse-but untuk dijadikan landasan operasional karena terkait penambangan berhubungan dengan pusat.

Sementara payung hukum untuk daerah lebih mengarah kepada teknis dan upaya-upaya kebijakan yang sifatnya koordinatif dengan instansi lain yang terkait. “Sebelum ada perda, mungkin soal tam-bang rakyat dan tambang khusus masih jadi blunder bersama, antara ESDM, satpol PP dan BPPT,” ungkapnya. (athink/mk)

Eksekutif Menduga Ada Main Soal Tambang Rakyat

LOMBA. Sejumlah siswa SD menabuh gamelan saat mengikuti lomba karawitan tingkat SD dalam rangka pekan seni pelajar di Pendapa Pemerintah Kota Tegal, Jateng, Selasa (28/5). Lomba karawitan tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat siswa terhadap kesenian tradisional dan memupuk kecintaan generasi muda dalam seni dan budaya yang mulai di tinggalkan.

TIDAK ADA PERDA

SUMENEP – Perbuatan SY, oknom Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, yang diduga melakukan peni-puan mendapatkan perhatian wakil rakyat. Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah berjanji akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Anggota Komisi D DPRD Sumenep Dulsiam mengata-kan, perbuatan SY sangat ke-terlaluan dan tidak bisa dibi-arkan. Sebab, jika tidak segera diselesaikan, pihaknya kha-watir akan berimbas kepada pegawai lainnya. ”Kami akan secepatnya mendalami kasus ini. Dan jika benar, kami pas-tikan secepatnya menindak tegas masalah ini,” katannya, Selasa (28/5).

Perbuatan tersebut, menurut Dulsiam, sangat tidak pantas dilakukan oleh oknum kemenag. Kemenag seharusnya memberikan contoh perilaku yang baik. Bukan malah mencontohkan perbuatan yang tidak terpuji. ”Kami juga sangat kecewa

terhadap perilaku yang tidak terpuji dilakukan oleh ok-num kemenag,” tambahnya.

Oleh sebab itu, sebagai langkah awal untuk mengklar-ifikasi kebenaran ini. Pihaknya akan segera melakukan pe-manggilan terhadap kepala kemenag setempat. ”Dalam waktu dekat, kami akan me-manggil kepala kemenag. Jika ini terbukti, maka kami akan

segera memproses secara hu-kum,” tukasnya.

Sementara Kapolres Sume-nep AKBP Marjoko melalui Kabag Ops Kompol Edy Pur-wanto menjelaskan, pihaknya akan menindaklanjuti semua laporan yang masuk. ”Semua laporan yang masuk tidak akan dihentikan, semua akan kami kaji dan ditindaklanjuti. Kalau memang cukup bukti pasti akan terus dilanjutkan,” kata perwira dengan satu me-lati di pundak ini.

Sebelumnya, SY (inisial, laki-laki) oknum pengawas Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sumenep dilaporkan ke polisik oleh guru swasta asal Kecamatan Pasongsongan, Moh. Dafir. Oknum pengawas tersebut diduga melakukan tindak pi-dana penipuan, dengan im-ing-iming menjadi pegawai negeri sipil (PNS). SY telah menerima uang dari Moh. Dafir Rp. 150 juta sebagai uang pelicin. (edy/mk)

PENGAWAS KEMENAG DIDUGA MENIPU

Dewan Panggil Kakankemenag

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep mem-berikan perhatian untuk meminimalisir terjadinya bencana. Dalam sehari, Senin (27), terjadi bencana dua kali. Pertama, Muzakki (40), peng-gali batu asal Desa Tana Me-rah Kecamatan Saronggi men-inggal dunia akibat tertimbun longsor. Kedua, dua pasangan suami istri hampir ditimpa po-hon asam dipinggir jalan raya Desa Lenteng Timur Kecama-tan Lenteng.

Sekretaris Daerah Kabu-paten Sumenep Hadi Soetar-to mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan ke-pada satuan kerja terkait agar masalah bencana bisa diatasi. “Kami sudah sam-paikan saat apel tadi kepada SKPD terkait. Untuk bencana di darat, ada yang namanya BPBD dengan armadanya TRJ dan relawan independen. Se-dangkan untuk bencana di laut ada Tim Sar yang me-lekat di Kesbangpollinmas. Nah, untuk mengantisipasi kejadian itu agar tidak beru-lang lagi, maka langkah yang segera dilakukan oleh pemk-ab adalah melakukan sosial-isasi terhadap masyarakat yang memiliki kegiatan dan usaha penambangan, yaitu berkaitan dengan dampak yang terjadi. Baik dampak kepada yang bersangkutan maupun dampak kepada masyarakat,” kata, Selasa (28/5) saat ditemui oleh wartawan di kantornya.

Menurut Hadi, sosialisasi itu menjadi penting agar bisa memberikan pemaha-man menyeluruh kepada masyarakat jika punya kegia-tan dan usaha penambangan. “Sebisa mungkin, langkah untuk antisipasi itu semua, kami akan melakukan pen-ertiban. Tetapi, kami harus cari jalan keluar, karena kalau mereka ditertibkan, maka kegiatan yang mereka geluti dalam mencari nafkah akan terhambat,” jelasnya.

Selain dua langkah terse-but, pemkab juga akan merin-gankan beban keluarga korban yang telah ditinggal pergi. “Walaupun sedikit, tetapi ada bantuan dari pemerintah, baik berupa makanan siap saji maupun makanan sekadarnya, tentu tujuannya tak ada lain dalam rangka meringankan

beban keluarga yang diting-galkan,” katanya.

Dan berhadap kejadian tersebut adalah kejadian yang terakhir. “Sehingga ke depan kegiatan usaha penambangan ini bisa dilakukan dengan cara penertiban sekaligus penya-daran kepada masyarakat, agar supaya kegiatan-kegitan yang menimpa saudara-saudara kita di desa akhir-akhir ini tidak terulang lagi,” harapnya

Dalam hal penanggulan-gan bencana tersebut, Pemer-intah Kabupaten Sumenep akan berkerja sama dengan SKPD-SKPD terkait, seperti ESDM, lingkungan hidup, Satpol PP, BPBD, termasuk juga Kesbangpolinmas guna mencari solusi terbaik untuk mengatasi bencana tersebut agar tidak terulang kembali. (sym/mk)

Pemerintah Respon Masalah BencanaPENANGANAN BENCANA

Kami juga sangat kecewa terhadap

perilaku yang tidak terpuji

dilakukan oleh oknum kemenag.

DulsiamAnggota Komisi D

DPRD Kab. Sumenep

SUMENEP - Tuntutan warga kepada PT Santos agar Desa Kombang masuk ring satu rupanya akan mengalami kendala. Pihak perusahaan migas itu pernah mengukur ulang jarak dari titik pengeboran migas ke Desa Kombang. Dari pengukuran ulang itu, ternyata yang memungkinkan masuk ring satu hanya Dusun Gili Labak Desa Kombang, yang berada di pulau terpisah dari Desa Kombang.

Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik selaku Tim Sidi menyatakan, secara geografis, wilayah hukum Desa Kombang sulit masuk ke ring satu secara keseluru-han. Yang memungkinkan bisa masuk ke ring satu hanya satu, Dusun Gili Labak, pulau kecil yang merupakan bagian dari Desa Kombang itu, karena kedekatan pulau (dusun) itu yang hanya masuk ke dalam ring satu.

‘’Kalau secara keseluruhan Desa Kombang hendak dimasukan ring satu itu mustahil. Kalau Gili Labak mung-kin masih bisa dimasukkan karena Gili Labak itu terpisah jauh dari Desa Kom-bang,’’ kata Wabup, Selasa (28/5).

Kendati demikian, yang menentukan ring itu merupakan kewenangan dari SKK Migas. Sedangkan pemkab hanya bisa mengupayakan. Untuk itu, pihaknya mengaku tetap akan memperjuangkan Desa Kombang masuk ring satu seba-gaimana tuntutan masyarakat setempat. ‘’Yang jelas kami sudah berupaya dan yang masih memungkinkan hanya pulau Gili Labak yang bisa masuk ring satu,’’ ujarnya.

Wabup menjelaskan, terkait bantuan atau CSR yang diberikan PT Santos kepa-da warga Desa Kombang, sudah dua kali berturut-turut yaitu pada tahun 2011 Rp 50 juta, pada tahun 2012 warga juga telah menerimanya Rp 100 juta dan pada tahun 2013 ini juga ada namun nomi-

nalnya masih belum dikatahui. Setiap realisasi bantuan CSR itu, pemerintah mendapatkan pemberitahuan dari pihak perusahaan migas tersebut.

‘’Kata siapa warga Kombang hanya dapat satu kali, yang kami ketahui sudah dua kali karena kami juga mendapatkan pemberitahuan dari perusahaan. Dan ta-hun ini informasinya ada lagi, hanya saja belum direalisasikan,’’ ungkapnya.

Senin (27/5), belasan warga Desa Kombang Kecamatan Talango, menda-tangi Komisi B DPRD setempat untuk menyampaikan aspirasinya yang kes-ekian kalinya terkait desanya untuk di-masukkan ke ring satu pengeboran mi-gas oleh PT Santos di pulau Gili Genting.

Dipimpin Kepala Desa Kombang, Khaliq As’ari, belasan warga itu menyampai-kan kondisi masyarakat setelah adanya pengeboran migas di dekat desanya itu.

Warga yang notabene sebagai ne-layan sering kali mendapatkan pen-gusiran dari pihak perusahaan karena menangkap ikan di dekat pengeboran. Padahal, jauh sebelum adanya pengebo-ran migas itu para nelayan leluasa me-nangkap ikan dilokasi tersebut. Untuk mengurangi beban masyarakat dibidang ekonomi setelah melaut terkendala ak-tifitas perusahaan itu, mereka menuntut agar wilayahnya dimasukkan ke ring satu sehingga mendapatkan bantuan pro-gram setiap tahunnya. (rif/sym/mk)

HUJAN DUA HARI

Wabup: Kombang Mustahil Masuk Ring Satu

Page 3: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II 3SUMENEP

Setelah itu, KPU akan mel-akukan penyusunan daftar caleg sementara (DCS), kemu-dian KPU mengumumkan DCS agar masyarakat memberikan tanggapan atas DCS itu.

‘’Masyarakat diberi kesempatan memberikan masukan terhadap DCS itu, misalnya ada DCS yang meng-gunakan ijazah palsu atau yang lainnya. Kalau ada caleg yang tidak memenuhi syarat, KPU mencoretnya,’’ kata Hi-dayat Andianto, komisioner KPUD Sumenep, Selasa (28/5).

Menurut Didik, sapaan akrabnya Hidayat Andianto, hasil verifikasi yang dilaku-

kan, KPU menemukan dua caleg yang pindah parpol. Namun, hingga saat ini belum melengkapi berkas calegnya. Meski KPU sudah menerima BP5 dari dua caleg itu, tapi ternyata belum lengkat se-hingga dinyatakan BMS (be-lum memenuhi syarat) sep-erti surat pengunduran diri minimal ditandatangani oleh pimpinan dewan, bahwa su-rat itu sudah diproses.

‘’Ada dua caleg yang men-calonkan dari partai lain. Pa-dahal, saat ini dua caleg itu masih aktif sebagai anggota dewan. Dua caleg itu belum memenuhi syarat karena be-

lum ada surat pengunduran dirinya, tapi itu masih bisa diperbaiki,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Didik men-jelaskan, batas akhir peny-erahan kelengkapan atau masa perbaikan berkas DCS itu KPU menjadwalkan se-jak tanggal 26 Juli hingga 1 Agustus 2013 ini. ‘’Jika batas akhir para caleg termasuk dua caleg loncat parpol itu tidak memenuhi syarat, kami berhak mencoretnya,’’ paparnya.

Dia menambahkan, agar para caleg itu bisa lolos men-jadi daftar caleg tetap (DCT), mereka harus memenuhi se-mua persyaratan yang telah ditentukan, termasuk dua caleg yang mencalonkan diri dari parpol lain. ‘’Kan masih ada waktu untuk melengkap-inya,’’ ungkapnya.

Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Sumenep Moh

Hanif menyatakan, hingga saat ini belum ada anggota dewan aktif yang mengaju-kan permohonan pengun-duran diri karena mencalon-kan dari parpol lain. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya sifatnya menunggu saja.

‘’Hingga saat ini memang belum ada anggota dewan aktif yang mengajukan per-mohonan pengunduran diri dan kami tidak bisa berbuat banyak, sifatnya hanya men-unggu saja,’’ jawab Hanif.

Kedua caleg itu diantar-kan menjadi anggota dewan periode 2009-2014 oleh salah satu parpol berbasis Islam. Namun, parpol tersebut tidak lulus menjadi peserta pemilu di tahun 2014 mendatang sehingga wakil rakyat yang duduk dilegislatif harus men-calonkan diri dari parpol lain. (rif/sym/mk)

Caleg Loncat Parpol Belum Mundur

SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumenep terus melakukan tahapan verifikasi administrasi berkas calon anggota legislatif. Saat ini mamasuki masa perbaikan berkas tahap kedua hingga tanggal 29 Mei 2013.

SUMENEP - Hujan lebat selama dua hari berturut-turut menyebabkan Masjid Nurus Syafaah yang berada di Dusun Batu Guluk Desa Basoka Kecamatan Rubaru atapnya runtuh, Selasa (28/5) dini hari. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa karena pada saat kejadian semua santri yang biasanya rutin mengaji di tempat ibadah tersebut tidak sedang menginap.

Peristiwa tersebut diketa-hui pukul 02.00 WIB, ketika takmir masjid hendak melak-sanakan sholat malam. Ia kaget ketika melihat atap masjid sudah dalam kondisi ambruk, padahal kondisi bangunan masih terlihat kuat dan tidak ada tanda-tanda akan rapuh.

Masjid tersebut pada malam hari biasa dijadikan tempat belajar mengaji anak-anak sekitar masjid. Pada

malam itu, tidak ada santri yang menginap di masjid. Pa-dahal, biasanya setiap malam semua santri bermalam masjid. Kali itu, sehabis sholat isyak, semua santri pulang ka-rena merasa ketakutan dengan derasnya hujan beserta angin yang melanda daerah itu.

Salah seorang takmir Mas-jid Nurus Syafaah Moh Sadik mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa masjid itu akan roboh. Sebab, sebelum-sebelumnya walaupun sering diguyur hujan deras bersama angin kencang tetap terlihat kokoh. “Saya kaget ketika hendak masuk masjid sudah kondisi ambruk. Padahal, bangunan ini masih kokoh. Mungkin karena hujan terlalu lama,” jelasnya saat ditemua di tempat kejadian.

Saat ini warga setempat bergotong royong menge-

vakuasi sisa reruntuhan atap masjid tersebut. bahkan, warga juga mulai memberikan sumbangan walaupun hanya dengan nominal kecil untuk biaya memperbaiki kembali masjid satu-satunya tempat beribadah di desa setempat.

“Ini warga mulai gotong royong untuk membersihkan puing-puing sisa bangunan, karena warga ingin cepat memperbaiki masjid ini,” papar Haji Supri yang juga takmir masjid.

Akibat dari peristiwa tersebut diperkirakan men-galami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Mereka berharap kepada pemerintah agar memberikan perhatian. Sebab, masjid yang roboh ini merupakan tempat ibadah umat Islam yang menjadi tumpuan warga di kampung itu. (athink/mk)

HUJAN DUA HARI

Runtuhnya Atap Masjid Kami

ROBOH. Masjid Nurus Syafaah yang berada di Dusun Batu Guluk Desa Basoka Kecamatan Rubaru atapnya runtuh, Selasa (28/5)

Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang DH (duduk paling kiri) bersama sejumlah pedagang mengacungkan jempol yang merupakan simbol pemenangan pilkada Jatim saat melakukan sosialisasi dan pengenalan dirinya yang akan maju dalam Pemilihan Gubernur di pasar Ngronggo, Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/5). Kunjungan tersebut juga dilakukan untuk mengetahui keluh kesah petani dan pedagang di pusat grosir kota Kediri.

SUMENEP – Polisi Resor Sumenep masih mengem-bangkan penyelidikan kasus ledakan bom ikan rakitan. Bondet terakhir meledak pada 25 Mei 2013 di Dusun Jambu Monyet Desa Lenteng Timur Kecamatan Lenteng. Aksi pelemparan bondet berupa kaleng rokok terjadi di rumah berinisial H saat yang ber-sangkutan baru menyelesai-kan salat tahajjut. Pelemparan yang kedua, ketika H meng-hubungi rekannya yang ber-inisial W dan B.

“Sebelum sampai tujuan terjadi pelemparan lagi dan menyebabkan luka-luka dis-ekujur kaki, tergores, lengan kiri dam pipi ditambah lima orang dari keluarga yang ber-sangkutan. Saat itu langsung dilarikan ke puskesmas se-tempat,” tutur Kapolres AKBP Marjoko ketika ditemui di kantornya, Selasa (28/5).

Pihaknya saat ini sudah memeriksa saksi-saksi tahap pertama, yaitu lima orang. Selanjutnya akan dikembang-kan lagi untuk menguatkan dugaan yang mengarah ke-pada pelaku pelemparan. Say-angnya, kendala dalam men-gungkap bondet, masyarakat masih enggan dimintai ket-

erangan untuk menjadi saksi. Padahal pihaknya sangat membutuhkan beberapa saksi.

Sesuai dengan pasal 184, minimal harus didapatkan dua alat bukti, yaitu keteran-gan saksi dan tersangka. “Yang dibutuhkan untuk jadi saksi bu-kan keberaniannya saja, tetapi saksi yang melihat langsung dan mendengar,” paparnya.

Untuk mengantisipasi ber-tambah maraknya penyebaran bondet dan potas, pihaknya

melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui safari jum’at. Dalam safari itu pol-res mengimbau tokoh agama maupun masyarakat umum, bahwa bondet dan potas ter-masuk dari bahan peledak (handak) yang berkait de-ngan undang-undang daru-rat nomer 12 tahun 1951 dan hukumannya seumur hidup, hukuman mati dan serendah-rendahnya 20 tahun penjara. (athink/mk)

SUMENEP- Bappeda Sume-nep belum mencairkan semua Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kepada warga tidak mampu dan miskin. Jum-lah penerima BSPS tahun 2012 sendiri terdapat sekitar 90 pen-erima bantuan yang tersebar di beberapa kecamatan.

Salah satu warga Ka-lianget, Syarkawi, mengata-kan, beberapa warga penerima bantuan BSPS di Desa Ka-lianget Barat dan Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget, masih belum menerima ban-tuan tersebut yang nilainya Rp 6 juta. Dirinya dengan bebera-

pa penerima bantuan sudah mengecek ke Badan Perenca-naan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengetahui langsung mengenai penyebab tidak turunnya bantuan terse-but. “Alasannya, karena dua meninggal,” tuturnya, Selasa (28/5) kepada Koran Madura.

Dia menambahkan, selain alasan karena meninggal du-nia, juga karena ada dua re-kening ganda yang ditemukan oleh pihak bappeda dari mas-ing-masing penerima bantu-an. “Ternyata ada 8 penerima bantuan BSPS yang lain juga masih belum menerima. Pa-

dahal, tidak meninggal. Kami tidak mengerti kenapa sam-pai ada rekening ganda yang menyebabkan penerima lain tidak bisa direalisasikan. Jadi, kami menilai ini ada oknum yang bermain,” tukasnya.

Sementara itu, saat Koran Madura bermaksud menemui Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep untuk meminta ket-erangan terkait tidak turun-nya bantuan BSPS tersebut, pihaknya masih belum bisa ditemui dengan alasan se-dang sibuk sehingga tidak bisa memberikan keterangan se-cara detail. (athink/mk)

BANTUAN WARGA TIDAK MAMPU

BSPS Belum Dicairkan Semua

KRIMINAL

Polres Kembangkan Penyelidikan Kasus Bondet

JAWA TIMUR - Menteri Sosial (Mensos) RI Salim Segaf Aljufri menargetkan pada 2013 akan menutup 21 lokalisasi di Provinsi Jatim, salah satunya lokalisasi Dolly Surabaya.

“Perlu pendekatan ter-padu dalam penutupan loka-lisasi prostitusi. Sehingga, ke depan tidak menimbulkan masalah baru,” katanya saat menghadiri penutupan loka-lisasi Kremil, Tambakasri, Surabaya, Selasa (28/5).

Mensos menjelaskan 21 lokalisasi tersebut di antara-nya, tiga di Kota Surabaya, 11 di Banyuwangi, dan tujuh di Kabupaten Malang.

Penutupan lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta dan Saritem di Bandung ber-dampak pada pekerja seks komersial (PSK) untuk berop-erasi di luar. Untuk itu, lanjut dia, pendekatan budaya men-jadi bagian penting dalam

persoalan ini, bukan karena dengan cara-cara represif.

Para tokoh agama dan adat, kata Mensos, adalah tokoh yang paling disegani yang menjadi pilar penting termasuk pejabat daerah. “Para tokoh ini tingkat keper-cayaannya sangat diakui pub-lik. Wali Kota Surabaya bisa menjadi contoh dalam penu-tupan lokalisasi,” katanya.

Tak kalah penting, Men-sos mengingatkan pada selu-ruh pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan kepada para mantan PSK ini ketika mereka kembali ke daerah asal.

“Jika mereka diperhatikan oleh pemerintah daerah ke-mungkinan kecil untuk kem-bali lagi menjadi pekerja seks komersial (PSK). Dan yang penting lagi ada semangat dari PSK yang mendapat ju-lukan wanita harapan untuk mau berubah menjadi lebih

baik,” katanya.Berdasarkan disiplin ilmu

sosial, lanjut dia, ada dua hal yang bisa menjadi inspirasi menyelesaikan masalah so-sial dan menjadikan keung-gulan, yakni pertama dilihat dari kepentingan budaya dan kedua berkaitan dengan adat istiadat serta ketertarikan yang paling diminati.

Direktorat Rehabilitasi Tuna Sosial pada Kemensos merilis hingga 2012 tercatat 41.374 PSK yang tersebar di berbagai kota di 33 provinsi. Jumlah PSK terbesar berada di Jawa Timur yang mencapai 7.793 PSK dengan 47 loka-lisasi.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jatim Edy Purwinarto menga-takan bahwa yang terpenting adalah membanguan kesa-daran para mantan PSK untuk menuju ke jalan yang benar.

Ia mengatakan agar mereka yang kembali ke dae-rah asal tidak perlu khawatir, karena Gubernur Jatim telah meminta pemerintah daerah tempat asal mereka untuk mempermudah mereka men-jalani hidup yang baru.

“Nantinya, mereka akan mendapatkan pendampingan dari dinas koperasi setem-pat untuk memajukan usaha mereka,” katanya.

Wali Kota Tri Rismaharini berharap semua lokalisasi di Surabaya tutup pada tahun ini. “Mudah-mudahan tahun ini bisa. Mudah-mudahan anggaran dari pemerintah pusat ada,” katanya.

Ia mengatakan anggaran untuk penutupuan lokalisai di Dolly sebesar Rp10 miliar. “Itu anggaran dari pemerin-tah pusat dan provinsi. Pem-kot hanya mengkondisikan agar mereka bisa berdaya,” katanya. (ant/mk)

PENUTUPAN LOKALISASI

Mensos Target Tutup 21 Lokalisasi di Jatim

Page 4: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127| TAHUN II4 PAMEKASAN

Nurmaluddin bertukar posisi sebagai Kepala Kantor Kemenag Lumajang dengan pejabat sebelumnya, Muarif Tanthowi. Muarif sendiri, se-belum bertugas di Lumajang, pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha di Kantor Kemenag Pamekasan.

Sejumlah aktivis dari Ger-akan Pemuda Ronggosokowati (GPR) Pamekasan itu melaku-kan aksi sujud syukur di Mon-omen Arek Lancor Pamekasan dan dilanjutkan dengan orasi.

Koordinator GPR Pame-kasan, Baisuni mengatakan sejak dipimpin Nurmaluddin, kantor Kemenag Pamekasan sering menjadi sasaran un-jukrasa, baik yang dilakukan oleh aktivis mahasiswa mau-pun guru dan siswa di ling-kungan Kemenag.

Sebab, dalam menjalankan tugasnya, pejabat yang baru sepuluh bulan memimpin Ke-menag Pamekasan itu dinilai cenderung mengeluarkan ke-bijakan yang merugikan dan seringkali mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas.

“Kami berharap, pergan-tian ini menjadi pelajaran yang sangat penting bagi Nur-maluddin, sehingga di tem-pat tugas yang baru dia akan menjadi pemimpin yang patut diteladani bawahannya,” kata Baisuni.

Kepada pimpinan yang baru, dia berharap agar leb-ih arif dan bijaksana dalam mengeluarkan kebijakan, se-hingga membawa manfaat bagi pendidikan di bawah Ke-menag Pamekasan, khususnya pendidikan pesantren dan Ma-drasah Diniyah.

Aksi juga dilakukan Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) di halaman Kantor Kemenag Pamekasan. Para aktivis itu melakukan aksi menyambut pergantian pimpinan instansi tersebut dengan pelepasan balon ke udara dengan meny-ertakan foto Nurmaluddin dan Kepala Seksi Mapenda, Juhai-riah.

Koordinator ARAK, Zainal Abidin mengatakan aksi itu sebagai simbol bahwa mereka tidak berharap lagi kembal-inya Nurmaluddin ke ling-kungan Kemenag Pamekasan. Mereka juga berharap kebi-jakan yang pernah diambil Nurmaluddin tidak diterapkan oleh pemimpin yang baru.

“Kami sangat ingin agar situasi di Kemenag Pame-kasan benar-benar baru. Jauh dari kedholiman dan arogansi pimpinannya,” kata Zainal Abidin.

Dia katakan, sekalipun Nurmaluddin sudah dimuta-si, namun pihaknya menya-takan tidak akan mencabut

laporan dugaan korupsi yang dilakukan Nurmaluddin ke Kejaksaan Negeri Pamekasan maupun ke Polda Jawa Timur. Sebab, dalam pandangan dia, kasus itu tidak serta merta gu-gur karena mutasi.

Juru bicara Persatuan Guru Swasta (PGS) Pamekasan, Zainullah juga mengaku ba-hagia dengan pergantian Kepala Kantor Kemenag. PGS menilai Nurmaluddin sering-kali mengeluarkan kebijakan yang merugikan siswa.

Kepala Bagian Humas Kanwil Kemenag Jawa Timur, Fatchul Arief, kepada warta-wan mengatakan serah teri-ma jabatan Nurmaluddin ke Muarif, dilakukan di Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur di Surabaya, Rabu (28/7).

Arief mengatakan pergan-tian itu tidak ada kaitannya dengan kemelut yang selama ini menimpa Kantor Kemenag Pamekasan, namun untuk pe-nyegaran rutin.

Para Guru GembiraPergantian Kepala Ke-

menag Pamekasan dari Nur-maluddin ke Muarif Tanthowi mendapat sambutan positif dari kalangan guru dan be-berapa pihak yang merasa dirugikan atas kebijakan yang dikeluarkan Nurmaluddin.

Mereka berharap, kebi-jakan yang seringkali dike-luarkan Kepala Kemenag Pamekasan yang lama, sep-erti pungutan liar (pungli) dalam pengurusan sertifikasi, juga dugaan pemotongan gaji dan dana tunjangan sertifi-kasi guru tidak lagi terjadi di bawah kepemimpinan Muarif Tanthowi.

Kepala Tata Usaha (TU)

MAN Pamekasan, Siti Fauziah mengatakan sejak mendengar informasi kepindahan Nur-maludin, ia dan rekan-rekan-nya di sekolah itu tak henti-hentinya bersyukur.

“Alhamdulillah, dari pagi sampai sekarang, semuanya bersyukur, karena perjuangan kami dikabulkan. Mudah-mu-dah pejabat yang baru, mau mendengarkan apa yang men-jadi cita-cita kami,” katanya.

Siti Fauziah tidak mem-persoalkan dan menerima kedatangan Muarif Than-towi sebagai Kepala Kemenag menggantikan Nurmaludin. Sebab, Muarif merupakan orang asli Pamekasan dan per-nah bertugas di Depag Pame-kasan, sebelum menjabat Kepala Kemenag Lumajang.

Sementara itu, kebijakan Nurmaludin yang pernah me-mutasi dua staf TU dan enam guru di sekolah itu, sampai saat ini tidak diikuti karena dinilai cacat hukum. Sebab, mutasi guru di tingkat MAN bukan kewenangan Kepala Kemenag tetapi harus melalui persetujuan Kanwil Kemenag Jatim. Sehingga, para guru itu tetap bertahan di MAN Pame-kasan, karena SK mutasi itu dinilai tidak berdasar.

Sementara itu, Kepala TU MAN Jungcangcang Pame-kasan Hasirullah tidak ber-sedia memberi penilaian terhadap sosok Nurmaludin maupun penggantinya Mua-rif Tanthowi. Sebab, ia belum pernah berhubungan lang-sung secara pribadi maupun kedinasan dengan yang ber-sangkutan.

Meski demikian, pihaknya membenarkan adanya pemo-tongan gaji guru untuk keg-

iatan Hari Amal Bhakti (HAB) sebesar Rp 175 ribu di masa Nurmaludin, juga penarikan dana koperasi sebesar Rp 350 ribu, namun sudah dikemba-likan.

Ia juga mengaku belum banyak tahu dengan Muarif Tanthowi, karena meski per-nah bertugas di Pamekasan, pihaknya tidak pernah beru-rusan langsung. Apalagi, se-masa di Pamekasan, Muarif bertugas di posisi yang tidak bersentuhan langsung dengan kebijakan yang berkaitan de-ngan sekolah.

Semasa menjabat Kepala Kemenag Pamekasan, Nur-maludin banyak mengeluar-kan kebijakan yang menim-bulkan reaksi dan protes dari kalangan guru negeri dan swasta. Di antaranya, pun-gutan biaya NRG Rp 500 ribu perguru yang lulus sertifikasi, pemotongan tunjangan fung-sional yang diduga mencapai Rp 15,4 miliar yang sudah di-laporkan ke Kejari Pamekasan.

Selain itu, ia juga men-gangkat saudara dan kera-batnya sebagai kepala sekolah negeri. Salah satunya Taufiqi, yang sebelumnya menjabat sebagai guru di MAN Sampang diangkat menjadi kepala MAN Pamekasan.

Nurmaludin juga sempat mengancam akan membunuh wartawan harian lokal Ma-dura, karena memberitakan pemotongan gaji untuk keg-iatan HAB. Kasus ini sudah ditangani polisi dan pada Rabu (29/5) hari ini, dijadwal-kan akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan dengan agen-da pembacaan dakwaan. (awa/uzi/muj/rah)

Warga Sujud Syukur karena Kakan Kemenag DipindahPAMEKASAN - Sejumlah aktivis mahasiswa menyi-kapi pergantian Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan dengan sujud syukur dan pelepasan balon terbang. Para aktivis menyatakan kegembiraannya dengan pergantian tersebut dan berharap kondisi Kemenag setempat lebih baik di bawah pimpinan yang baru.

SUJUD SYUKUR : Puluhan aktivis mahasiswa menggelar aksi sujud syukur menyambut pergantian Kepala Kemenag Pamekasan. Mereka menilai tirani yang selama ini menyebabkan kemelut di instansi tersebut telah hilang.

PAMEKASAN - Puluhan warga Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pame-kasan, menyatakan kecewa dengan keputusan Bupati se-tempat, Achmad Syafii, yang melantik Kepala Desa (Kades) terpilih desa itu, Misbahul Laini, meski masih dinilai ber-masalah.

Puluhan warga yang ter-gabung dalam Persatuan Rakyat Desa Branta Pesisir itu mengungkapkan keke-cewaannya dengan berun-jukrasa ke kantor Pemerin-tah Kabupaten Pamekasan, Rabu (28/5). Dalam aksi itu, mereka membakar patung yang diibaratkan sebagai sosok Bupati Pamekasan.

Koordinator aksi, Alfian Ramadhani, dalam orasinya mengatakan ada beberapa ke-janggalan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Branta Pesisir yang berlangsung 11 Mei lalu. Di antaranya, setelah penghitungan suara selasai, tidak ada pengumumam peme-nang pilkades, yang disaksikan masing-masing saksi, juga tidak ada Berita Acara Pilkades.

”Ironisnya setelah perhi-tungan suara, panitia Pilkades meninggalkan Tempat Pe-mungutan Suara, padahal ta-hapan pilkades belum tuntas,” kata Alfian.

Di antara temuan lain yang dinilai paling janggal dalam pelaksanaan Pilkades desa itu,

adalah adanya kelebihan surat suara sebanyak 3 lembar, yang diduga menjadi bukti kecuran-gan panitia. Sehingga, jumlah suara sah, melebihi jumlah pemilih yang hadir pada saat pencoblosan.

Untuk itu dirinya meminta Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, melakukan penghitun-gan ulang perolehan suara Pilkades Branta Pesisir. Peng-hitungan ulang itu harus di-lakukan secara terbuka di ha-dapan masyarakat setempat.

Sebelumnya, Bupati Pame-kasan Achmad Syafii menya-takan pelantikan Kepala Desa Branta Pesisir tersebut dilaku-kan berdasarkan hasil koor-dinasi yang dilakukan oleh

Tim Pengarah Kabupaten de-ngan pihak yang menolak hasil pilkades, panitia pilkades, dan tim pengarah di masing-masing kecamatan. Hasil pertemuan itu disepakati kades terpilih akan tetap dilantik, sementara pihak yang tidak puas akan menem-puh jalur hukum.

“Sesuai kesepakatan dalam pertemuan itu, kades terpilih tetap dilantik sedang yang tidak puas, dipersilakan menempuh jalur hukum. Jadi, pelantikan itu didasarkan atas masukan tim pengarah kabu-paten yang sebelumnya sudah melakukan pertemuan de-ngan pihak-pihak yang terli-bat dalam pilkades,” ucapnya. (awa/muj/rah)

PILKADES BRANTA

Warga Kecewa Bupati Abaikan Masalah Pilkades

UNJUK RASA. Puluhan warga yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Desa Branta Pesisir itu mengungkapkan kekecewaannya dengan berunjukrasa ke kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Rabu (28/5). Dalam aksi itu, mereka membakar patung yang diibaratkan sebagai sosok Bupati Pamekasan.

PAMEKASAN - Kepoli-sian Resort (Polres) Pame-kasan mengungkap identi-tas mayat tak dikenal yang ditemukan warga Desa Ka-cok, Kecamatan Palengaan pada Senin (27/5).

Mayat laki-laki yang ditemukan dalam keadaan sudah rusak itu diidentifi-kasi bernama Heri, 50, war-ga Dusun Lot Polot, Desa Kacok. Jenazah laki-laki itu sudah diambil keluarganya dan sudah dimakamkan di pemakaman dusun terse-but.

Kepala Sub Bagian Hu-mas Polres, Ajun Komisaris Maryatun, Selasa (28/5), mengatakan dengan dite-mukannya identitas mayat, polisi kini fokus untuk mengungkap penyebab ke-matian korban dengan me-minta keterangan anggota keluarganya.

“Kami saat ini masih menggali informasi untuk mengungkap penyebab ke-matian korban. Jika karena unsur kesengajaan, maka kami juga akan mencari mo-tif dan mengungkap siapa pelakunya,” kata Maryatun.

Warga Desa Kacok me-mang memperkirakan mayat laki-laki yang tidak dikenal itu adalah Heri.

Sebab, laki-laki itu dinya-takan hilang dari rumah se-lama empat hari dan tidak ada kabar beritanya. Hanya saja warga masih ragu, ka-rena ciri tubuh mayat itu tidak sama dengan ciri tu-buh Heri.

Sebelumnya, warga Desa Kacok menemukan mayat laki-laki yang tidak dikenal di sebuah areal ko-song di desa itu. Mayat itu ditemukan pertama kali oleh Toyyib, warga Dusun Sajana, Desa Kacok dalam keadaan sudah mulai membusuk dan sebagian wajahnya rusak.

Mayat berjenis kel-amin laki laki itu memiliki ciri-ciri bertubuh gemuk dan mengenakan penutup kepala dari sarung. Bagian wajahnya sudah tidak utuh, sehingga sulit dikenali. Dugaan sementara, mayat itu merupakan korban kekerasan, karena di mu-lutnya terdapat darah yang sudah mengering.

“Memang ada tanda-tanda kekerasan. Tapi untuk memastikannya kami harus melakukan penyelidikan agar kesimpulan kami be-nar-benar memiliki kekua-tan hukum,” kata Maryatun. (awa/muj/rah)

KRIMINAL

Polisi Ungkap Indentitas Mayat Tak Dikenal

PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan mulai mempersiapkan peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) bi-dang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Penyiapan itu dilakukan dengan mencari siswa yang memiliki bakat di bidang mata pelajaran tersebut dari seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pamekasan.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Pamekasan, Muhammad Tarsun, Selasa (28/5), menjelaskan Disdik sudah melakukan pendataan dan pemetaan terhadap siswa yang memiliki kemampuan bersaing di tingkat nasional di bidang pelajaran IPS.

Para siswa itu akan dibina dan digembleng secara khusus di Pusat Pendidikan Sains (Pusdik Sains), agar bisa bersaing di ajang Olimpiade tingkat nasional di bidang mata pelajaran IPS.

“Harapan kami, kemampuan mereka nantinya bisa diting-katkan, setelah digembleng dan dibimbing secara khusus oleh pembimbing yang khusus pula nanti,” katanya.

Menurut Tarsun, sebelum menjalani pembinaan dan bimb-ingan di Pusdik Sains, para siswa dari 13 kecamatan itu harus mengikuti seleksi yang ketat. Proses seleksi itu saat ini masih berlangsung bagi siswa SMP dan SMA, yang memiliki kemam-puan baik di bidang IPS.

Dari seluruh siswa itu, nantinya akan dipilih sebanyak 70 siswa SMP dan SMA untuk mendapat bimbingan. Yaitu, tingkat SMP akan dipilih sebanyak 30 siswa dan SMA sebanyak 30 siswa.

Selain itu tenaga pengajar di Pusdik Sains, juga sudah diisi oleh tenaga-tenaga profesional seperti pembimbing mata pela-jaran IPA yang sudah mengantarkan siswa-siswa berprestasi yakni Purwedi dan beberapa tenaga muda lainnya.

Berkaitan dengan kebutuhan biaya operasional kegiatan di Pusdik Sains, Tarsun menegaskan semuanya dibiayai oleh Pemkab Pamekasan. Anggaran yang disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan sebesar Rp 100 juta.

Menanggapi hal itu, aktivis Forum Komunikasi dan Moni-toring Pamekasan (FKMP) mendukung rencana itu. Hanya saja, rencana itu, harus dijalankan dengan baik, agar bisa meraih capaian maksimal dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di kabupaten tersebut.

Koorditor FKMP Pamekasan Sahur Abadi menyatakan rencana Disdik Pamekasan ini dinilai sebagai trobosan positif untuk meningkatkan kemampuan siswa dan memberi bisa me-motivasi siswa lain dalam bersaing untuk mengasah kemam-puan mereka.

Pihaknya berharap, agar rencana ini bisa dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan siswa yang berprestasi, yang mampu mengharumkan nama Pamekasan di tingkat nasional.

“Saya pikir ini rencana yang baik dan harus didukung. Hara-pannya, tentu semacam ini bisa dikembangkan pada bidang-bidang yang lain,” katanya. (uzi/muj/rah)

OSN

Disdik Siapkan Peserta Olimpiade IPS Tingkat Nasional

Page 5: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127| TAHUN II 5PAMEKASAN PAMEKASAN

EKSEKUSI TANAH. Sejumlah warga berusaha menghalau personel kepolisian yang mengawal eksekusi tanah, di Jalan Musyawarah, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumut, Selasa (28/5). Eksekusi tanah seluas 2.160 meter berakhir ricuh karena warga menolak proses eksekusi tersebut.

PAMEKASAN - Guru swasta penerima tunjangan insentif di lingkungan Kan-tor Kementerian Agama (Ke-menag) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta Kepala Kantor Kemenag setempat, Normaludin, agar mengganti tunjangan insentif yang di-duga telah “digelapkan”.

Juru bicara guru Pame-kasan Zainullah, Selasa (28/5), mengatakan para guru pener-ima tunjangan sangat mem-butuhkan dana itu, karena tunjangan yang diduga dige-lapkan Normaludin itu milik guru swasta yang honornya sangat kecil dan tunjangan itu memang menjadi hak guru.

“Sampai saat ini kami tetap menyuarakan agar hak-hak kami diberikan, karena sebenarnya itu memang telah menjadi hak para guru,” kata Zainullah.

Zainullah mengemukakan hal ini setelah menggelar aksi sujud syukur di area Monu-men Arek Lancor, Pamekasan, bersama para guru swasta penerima tunjangan insentif yang hingga kini masih ditang-guhkan oleh Kepala Kemenag Pamekasan Normaludin itu.

Aksi sujud syukur ini di-gelar para guru, menyusul adanya keputusan dari Ke-menterian Agama (Kemenag) RI yang meminta Kepala Ke-menag Normaludin pindah dari Kabupaten Pamekasan ke Kabupaten Lumajang.

“Kami senang dengan pindahnya Normaludin dari Pamekasan. Tapi di satu sisi, kami masih khawatir, karena hak-hak kami belum diberikan, yakni tunjangan insentif guru tahun 2012,” kata Zainullah.

Oleh sebab itu, ia berharap semua tunjangan insentif guru Pamekasan diberikan, sebelum yang bersangkutan pindah tugas dari Kabupaten Pamekasan.

“Kami senang, Normalu-din pindah, karena sejak men-jabat Kepala Kemenag Pame-kasan banyak kebijakan yang ia tetapkan merugikan para guru,” katanya menjelaskan.

Selain para guru, aktivis mahasiswa dan LSM di Pame-kasan juga menggelar aksi melepas balon di halaman kantor Kemenag di Jalan Swa-tantra, Pamekasan.

Balon yang dilepas para aktivis LSM dan mahasiswa bergambar Kepala Kemenag Pamekasan Normaludin dan stafnya Juhairiyah, bertulis-kan “Selamat Jalan Normalu-din Ondur Pa Jheuh (pergilah sejauh-jauhnya) dari Bumi Gerbang Salam Pamekasan”.

Pada balon satunya yang bergambar Juhairiyah bertulis-kan “Hati-hati Bu Normal-Udin Perbanyak Minta Ampun”.

Menurut juru bicara pegiat LSM Pamekasan Zainal Abidin, pelepasan balon men-jelang kepindahan Kepala Kemenag Normaludin itu di-maksudkan sebagai salah satu bentuk protes atas berbagai kebijakan pimpinan lembaga agama itu yang banyak mel-anggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Khususnya terkait dengan kasus dugaan penggelepan insentif guru yang dilakukan oleh pimpinan lembaga itu bersama sejumlah oknum staf di Kementerian Agama Pame-kasan tersebut.

Juhairiyah sendiri merupa-kan salah seorang staf Kemenag Pamekasan yang diduga menjadi konseptor dalam setiap kebija-kan Normaludin, termasuk ber-bagai bentuk pungutan.

“Tapi yang paling men-jadi perhatian kami adalah tunjangan insentif guru itu. Karena korbannya kan guru-guru swasta yang memang honornya sangat rendah,” kata Zainal Abidin.

Pada tahun 2012, se-banyak 9.834 guru di bawah naungan Kemenag Pame-kasan mendapat tunjangan insentif dari pemerintah pu-sat, masing-masing sebesar Rp 3.000.000 per orang.

Mereka itu merupakan guru dari berbagai tingkatan, mulai dari tingkat Taman Kanak- Kanak hingga Madra-sah Aliyah (MA).

Tetapi, dari jumlah sebanyak 9.834 yang seharusnya menda-patkan tunjangan insentif itu, hanya 4.697 orang yang men-erima dan lainnya hingga kini belum menerimanya.

Mereka itu terdiri dari guru TK atau Raudatul Atfal (RA) sebanyak 1.001 orang, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-banyak 1.660 orang, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 1.311 orang, dan guru Madrasah Ali-yah (MA) sebanyak 725 orang.

Jika dikalkulasi dari sisa guru yang hingga kini belum mendapatkan tunjangan in-sentif masing-masing sebesar Rp 3.000.000 juta itu, maka total dana tunjangan yang belum dicairkan mencapai Rp15.411.000.000.

Kasus dugaan pengge-lapan tunjangan dana in-sentif guru sebesar Rp 15,4 miliar lebih ini juga telah di-laporkan ke pihak Kejaksan-aan Negeri Pamekasan oleh para pegiat LSM, namun hingga kini belum dilakukan penyidikan.

“Bantuan tunjangan in-sentif guru itu dari pemerin-tah pusat dan ditujukan ke rekening penerima bantuan secara langsung, bukan mela-lui Kemenag Pamekasan,” ka-tanya. (ant/rah)

BANTUAN UNTUK GURU

Guru Minta Kemenag Ganti Tunjangan Insentif

Kepala Bidang (Kabid) Kehutanan dan Perkebunan, Dishutbun, Triwijaya, Selasa (28/5), mengatakan penebaran benih tembakau sebelumnya sudah disesuaikan dengan rencana penanaman tem-bakau yang diprediksi dimulai sejak pertengahan bulan lalu.

Namun karena iklim tidak mendukung, bibit tembakau yang sudah siap tanam belum bisa dilakukan proses tanam karena curah hujan masih tinggi. Dengan kondisi sep-erti ini, para pengelola KBTK harus memperbaharui pen-ebaran benih.

Dalam memperbaharui benih ini, tidak diperlukan anggaran tambahan dan tetap

memaksimalkan anggaran yang tersedia sebelumnya. Yaitu, dengan menebar benih yang sudah dibagikan sebel-umnya.

“Tidak perlu ada angga-ran baru, karena anggaran sudah ada sebelumnya. Jadi kami memang sudah siapkan penebaran benih tahap satu termasuk pembaharuannya,” katanya.

Triwijaya belum bisa me-nyebutkan persentase la-han benih tembakau yang harus diperbaharui. Namun diperkirakan merata di semua KBTK karena sampai saat ini belum ditanam.

Selanjutnya, ia belum bisa memperkirakan awal

musim kemarau atau awal musim tanam tembakau setelah prakiraan sebel-umnya meleset. Pihaknya masih menunggu tanggapan dari koordinasi yang dilaku-kan terhadap Badan Me-teorologi, Klimatoligi dan Geofikasi (BMKG) Karang Ploso, Malang.

Dari klarifikasi itu, nantin-ya akan dikoordinasikan de-ngan pihak terkait seperti, Kelompok Tani Nelayan Anda-lan (KTNA) perwakilan pabri-kan, serta instansi terkait. Sebab, penentuan awal musim tanam ini, erat kaitannya de-ngan penentuan buka tutup gudang.

Sementara itu, jum-lah KBTK yang disediakan Pemkab Pamekasan terse-bar di 10 kecamatan dari 13 kecamatan se-Pamekasan. Kecuali Kecamatan Galis, Pamekasan dan Kecamatan Pademawu tidak disediakan karena kawasan tersebut tidak cocok untuk dijadikan sebagai kawasan budidaya tembakau.

Penyediaan KBTK ini bu-kan untuk pemenuhan kebu-tuhan bibit tembakau, tapi hanya untuk meringankan be-ban petani.

Adapun bibit tembakau yang disediakan terdiri dari bibit prancak 95 dan cang-kring 95. Bibit tembakau ini dianjurkan untuk ditanam petani karena sesuai per-mintaan pabrikan.

Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pame-kasan Hosnan Ahmadi me-minta Dishutbun Pemkab setempat agar tidak memak-sakan bibit itu dibudidayakan di wilayah yang tidak men-guntungkan petani.

Ia mengakui, bibit tem-bakau yang direkomendasi pemerintah memang sesuai kebutuhan pabrikan, tetapi hal ini tidak menguntungkan bagi petani di wilayah tegal dan gunung. Sebab daun yang dihasilkan sangat sempit dan harga jualnya hampir setara dengan tembakau varietas lain.

Hosnan meminta Dishut-

bun setempat menyiapkan bibit lain yang dibutuhkan petani untuk meringankan bi-aya produksi. Sebab, kalaupun dipaksakan menanam bibit tembakau varietas lokal yang sebagian disiapkan pemerin-tah, petani akan memilih bibit yang dinilai lebih mengun-tungkan.

“Selama dibutuhkan petani, saya pikir pemerin-tah harus menyiapkan bibit lain yang kualitasnya setara. Kajian akademis saja tidak cukup, selama tidak memberi-kan nilai ekonomis lebih bagi petani,” katanya.

Dia jelaskan, bibit tem-bakau yang selama ini masih banyak ditanam petani yaitu varietas virginia, melati tump-ang, bukabu, dan varietas lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Selanjutnya, ia meminta agar Dishutbun setempat juga menyiapkan bibit tembakau dengan varietas yang dibu-tuhkan petani, agar bibit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia. (uzi/muj/rah)

Dishutbun Sarankan KBTK Perbaharui Benih TembakauPAMEKASAN - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan meminta Pengelola Kebun Bibit Tembakau Kecamatan (KBTK), di Pamekasan memperharui penebaran benih tembakau. Hal itu dilakukan karena tingginya curah hujan sehingga mempengaruhi kualitas bibit yang saat ini masih disemai maupun yang sudah ditanam.

PAMEKASAN - Belasan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pame-kasan, Selasa (28/5), berun-jukrasa di kampus mereka, menuntut pengelolaan radio komunitas di kampus itu dis-erahkan ke mahasiswa.

Mahasiswa yang terga-bung dalam Komunitas Ma-

hasiswa Peduli Penindasan (KMPP) itu menilai sudah selayaknya media siaran itu pengelolaannya diserahkan kepada mahasiswa. Sebab, selain keberadaannya karena gagasan mahasiswa, pen-gelolaan radio itu dinilai da-pat mengembangkan kreati-fitas dan bakat mahasiswa di

bidang jurnalistik dan pen-gelolaan media.

Ketua KMPP, Syairi men-yatakan radio komunitas di Kampus STAIN Pamekasan merupakan hasil gagasan ma-hasiswa pada 2001. Saat itu, radio komunitas didirikan se-bagai wadah mahasiswa dan mengembangkan kemampuan

broadcasting serta meneje-men radio. Namun belakan-gan, pengelolaan media terse-but diambil alih dosen sedang mahasiswa hanya menjadi staf pengelola.

Karenanya, mereka men-untut kepada pihak kampus agar mengembalikan pengelo-laan dan menejemen radio komunitas itu kepada maha-siswa. Kalaupun dosen masih dilibatkan seharusnya men-jadi penasehat, bukan menjadi bagian dari menejemen radio.

“Radio ini wadah untuk menampung dan mengem-bangkan kemampuan maha-siswa. Kalau semuanya dikelo-la dosen, gak ada gunanya bagi mahasiswa,” katanya.

Dalam aksi itu, mereka hanya ditemuai oleh Sekre-taris Direktur Radio, Hafid Efendi. Kepada para maha-siswa yang berunjukrasa, Hafid menyatakan, bahwa pengelolaaan radio itu diam-bil alih pihak kampus karena sudah kesepakatan senat.

Namun, kata dia, pimpi-nan perguruan tinggi negeri di Pamekasan itu tetap mem-beri porsi kepada mahasiswa untuk direkrut sebagai peny-iar. Bahkan, sampai saat ini penyiar yang sudah direkrut dari unsur mahasiswa sudah mencapai enam orang.

Ia menambahkan bahwa pengelola radio hanya diberi amanah untuk mengelola, mengatur program acara, sep-erti menentukan narasumber talkshow. Selebihnya, kegiatan operasional pengelolaan di-lakukan oleh mahasiswa yang sudah direkrut sebelumnya.

Dengan pengelolaan

yang ditangani oleh dosen, maka sebenarnya hal itu mengindikasikan ketidakper-cayaan pihak STAIN kepada mahasiswanya sendiri. Para petinggi STAIN sepertinya tidak meyakini program ra-dio komunitas tersebut ber-jalan baik dalam pengelolaan mahasiswa sehingga petinggi

STAIN menunjuk dosen men-jadi pengelolanya.

Untuk itulah, para ma-hasiswa sangat berharap pihak pengelola radio yang kini ditangani dosen dengan senang hati mengembalikan pengelolaan radio komunitas tersebut ke tangan para ma-hasiswa. (uzi/muj/rah)

KMPP

Mahasiswa STAIN Ingin Mengelola Radio Kampus

Page 6: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127| TAHUN II6 SAMPANG

Lima orang dari sembilan TKI ilegal itu merupakan war-ga Sumenep. Sedangkan em-pat orang lainnya warga Sam-pang. Mereka yang asli warga Kecamatan Ambunten, Sume-nep, adalah Haniyah (30), warga Dusun Tambaagung; Mohammad Aripin (19), warga

Desa Ambuten; Ach Fauzan Adzima (23), warga Desa Am-buten; Hasan Basri (31), warga Desa Ambuten; Lutfi Ahsanul Hasan (20), Desa Ambuten. Si-sanya, empat orang asli warga Kec Pangarengan, Sampang adalah Mohammad Alusi (29), warga Desa Ragung; Nurul

Jannati (23), warga Desa Ra-gung; Diyanto (31), warga Desa Ragung; Hasan (48), war-ga Desa Ragung.

Kasat Reskrim Polres Sam-pang melalui KBO Reskrim Ipda Siswo DC Tarigan men-gatakan, penangkapan ter-hadap para tersangka TKI il-egal itu berawal dari informasi masyarakat sekitar yang meli-hat ada upaya pengiriman TKI dalam jumlah banyak. Karena curiga dengan adanya pihak pengkoordinir, masyarakat yang dirahasiakan namnya itu kemudian melapor ke aparat kepolisian. ”Langsung kami menerjunkan anggota (polisi) ke TKP. Ternyata para TKI su-dah mengendarai mobil L300 dengan nopol M 384 NA. Lan-

tas anggota kami menggiring mereka ke sini (Mapolres Sam-pang),” kata Tarigan kepada awak media, Selasa (28/5).

Selanjutnya, para tersang-ka ditempatkan sel tahanan Mapolres Sampang untuk kepentingan pemeriksaan. Mereka bakal dijerat dengan Pasal 102 Jo Pasal 4 UURI No 39 Tahun 2004 tentang Pen-empatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Dari para tersangka, polisi menyita se-jumlah barang bukti berupa paspor, KTP dan mobil L300 nopol M 384 NA. ”Selain me-nahan satu tekong dan sem-bilan TKI ilegal, kami juga mengamankan sopir mobil L300 tersebut,” tandasnya. (lum)

INTEROGASI. KBO Reskrim Polres Sampang Ipda Siswo DC Tarigan saat menginterogasi tekong MHY sebelum dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Sampang.

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sembilan TKI IlegalSAMPANG- Upaya penyelundupan sembilan TKI ilegal berhasil digagalkan oleh jajaran Polres Sam-pang, Senin (27/5). Kesembilan TKI yang bakal dibawa ke Sabah, Malaysia itu, berhasil diamankan anggota gabungan Resmob dan Polsek Torjun di Pertigaan Jalan Raya Torjun. Satu orang tekong dengan inisial MHY (43), warga Desa Tamba Agung Ares, Kecamatan Ambunten, Sumenep juga berhasil digelandang ke Mapolres Sampang.

Sampang - Jalan di Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang, beberapa waktu lalu ambruk setinggi sekitar ham-pir 2 meter. Hingga saat ini belum diperbaiki. Warga yang hendak melintas di jalan tersebut harus ekstra hati-hati. Selain karena ambruk, jalan tersebut juga dipadati siswa.

Miskiyah (40), warga Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang, menuturkan, kondisi ambruknya jalan tersebut sudah hampir satu bulan. Dimungkinkan, karena tidak kuatnya tanah di bawahnya sehingga membuat tanah hampir separuh jalan terse-but ambruk sedalam dua me-ter.

“Mungkin karena sering hujan itu, Mas, bisa kayak gitu. Apa lagi sini sering hu-jan, itu pun pelintas bukan kendaraan kecil, kendaraan besar juga ada,”ucapnya sem-bari menunjukkan jalan itu, Selasa (28/5).

Diungkapkanya, jalan yang tak pernah padat pelin-tasnya itu sangat dikwatirkan oleh dirinya. Dikarenakan, anaknya serta penjalan lain-nya sering melintasi di daer-ahnya. Hal itulah, membuat dirinya was-was jika anaknya melewatinya.

“Saya khatirnya bukan apa, Mas, anak kecil untuk ke sekolah dan warga lain-nya harus hati-hati, apa saya harus nuntun anak saya terus tiap pagi,”terangnya kepada Koran Madura.

Hal senada juga disam-paikan oleh Wasil (25), warga Desa Rongtengah Kecamatan Kota Sampang, menuturkan, ambruknya jalan itu di duga karena kurangnya beton pen-guat di pinggir jalan. Terlihat, setelah ambruknya jalan tak ada satu pun pengungat un-tuk jalan itu.

“Kalau dilihat ini me-mang seharusnya saat pem-buatan dan pengaspalan di-kasih pengungat jalan lah,

suapay tidak amblas ke jalan lainnya,”ungkapnya.

Lanjut Wasil, ia juga men-yanyangkan pemerintah se-tempat tak ada satu pun yang menanganinya. Justru, ru-saknya jalan itu hampir lama. Setiap hari dirinya melewati jalan untuk mendidik di dae-rah utara tersebut. Sehingga, saat melintasi jalan itu harus mengurangi kecepatannya. Pasalnya, banyak truk saat berpapasan tak bisa dilalui.

“Kalau tiap hari saya nga-jar itu harus pelan, karena kalau sudah berpapasan de-ngan kendaraan besar gan-tian takutnya tidak nututi dan terjadi yang tidak kita inginkan,” ucapnya.

Warga setempat juga sangat berharap, pemerin-tah segera bisa menangani hal itu. Agar semuanya ter-hindar dari bahanya yang pelintas belum mengetahui hal itu. Apa lagi, saat pelin-tas jalan di kondisi malam hari.(ryn/lum)

JALAN AMBRUK

Pengendara Harus Waspada

SAMPANG - Dinas Perhubungan Komuni-kasi dan Informasi Kabupaten Sampang dalam operasinya dengan polisi air laut menemukan perahu nelayan yang sedang beroperasi tidak memiliki surat, Selasa (28/5). 12 perahu yang ditemukan langsung ditilang.

Mulai dari pukul 08.30 sampai sekitar pukul 10.30, dishubkominfo bersama dengan polisi air laut menyisir pantai di sekitar Cam-plong. Permata, Polagan dan Pulau Mandan-gin. Petugas mendatangi satu persatu perahu nelayan yang sedang beroperasi untuk me-nanyakan surat-suratnya. Saat ditanyakan, banyak ditemukan perahu yang masih belum melengkapi surat-suratnya.

Kasi Pelabuhan Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informasi Kabupaten Sam-pang Edy Suprapto mengatakan, operasi ini dilakukan agar pemilik perahu atau nelayan melengkapi surat-suratnya dalam melaku-kan operasi penangkapan ikan, dan akan menilang perahu yang tidak bisa meleng-kapi surat-suratnya.

“Setelah kami lakukan operasi terhadap nelayan yang sedang beroperasi, kami ban-

yak menemukan pemilik perahu yang masih belum melengkapi surat-suratnya dan kami menilang perahu yang suratnya sudah mati sebagai bukti dengan penarikan jangkar dan talinya dan ini kami akan kembalikan sete-lah mereka sudah memperpanjang surat-su-ratnya,” ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (28/5).

Edy juga menambahkan operasi ini dilaku-kan karena sebagai agenda rutinitas setiap bulan sekali, dan para pemilik perahu dapat memperhatikan surat-suratnya karena surat-surat perahu harus diperpanjang setiap se-tahun sekali. Namun, dalam operasi ini dite-mukan sebanyak 12 perahu yang masih belum melengkapi surat-suratnya diantaranya 10 warga Pulau Mandangin dan 2 dari warga Per-mata Juklanteng.

“Kami sudah menilang sebanyak 12 pera-hu dari warga Pulau Mandangin dan Permata, dan ini kami lakukan setiap sebulan sekali karena tidak menutup kemungkinan pemilik perahu yang lain banyak yang masih belum melengkapi surat-suratnya,” imbuhnya (jun/lum)

OPERASI

Dishubkominfo Temukan 12 Perahu Tak Bersurat

AMBRUK. kondisi jalan rusak di desa blu’uran kecamatan karang penang

SAMPANG - Lembaga Swadaya Masyarakat Gera-kan Anak Indonesia Bersatu (LSM GAIB) mempertanya-kan kedatangan masyarakat Taman Sareh yang mendata-ngi Kantor Kecamatan Kota Samapng, Senin (27/5), kare-na desa tersebut sudah lama tidak dipimpin oleh kepala desa terpilih tahun 2008 yang tersandung masalah pemalsuan ijazah.

Ketua DPC LSM GAIB Se-lamet Riyadi mengatakan, masyarakat Taman Sareh su-dah lama tidak dipimpin oleh kepala desa terpilih, sehing-ga hal ini perlu diakomodasi oleh pihak-pihak terkait agar

tidak terulang lagi kejadian yang sebelumnya. Ibarat se-orang anak, warga Taman Sare saat ini tidak memiliki orang tua yang menfasilitasi kebutuhan.

“Saya berharap pelaksan-aan pilkades di Desa Taman Sareh nantinya dapat terlak-sana sesuai dengan harapan warga, karena sudah lama warga di sana tidak mem-punyai pimpinan di desanya sendiri, dan kemarin kami melihat warga Taman Sareh berbondong-bondong men-datangi kantor kecamatan makanya kami menanyakan itu,” ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (28/5).

Sementara Camat Kota Sampang Suryanto menga-takan, kedatangan warga Ta-man Sareh menyampaikan sudah melakukan beberapa tahapan tentang pemilihan pilkades, dan mereka datang bersama dengan calon kepala desa yang sudah ditentukan melalui pendaftaran, serta mencapai kata kesepaka-tan siapa saja nantinya yang akan mempunyai hak untuk memilih.

“Masyarakat Taman Sareh yang datang ke sini adalah P2KD dengan ba-calon dalam rangka un-tuk mencapai kesepakatan dalam menentukan siapa

nantinya yang akan jadi daftar pemilih karena yang menjadi problem adalah pe-serta pemilih yang berada di luar apakah mereka nantin-ya mempunyai hak pilih atau tidak namun mereka sepakat untuk yang berada diluar tidak dapat memilih” ujarnya

Suryanto juga menam-bahkan kalau pemilihan pilkades di Desa Taman Sareh akan dilaksanakan pada awal Bulan Juli itu pun kalau tidak terbentur dengan pilgub, dan apabila nantinya tidak boleh maka dengan teerpaksa akan menunda pelaksanaannya. (jun/mk)

PRA PILKADES

Pilkades Taman Sare Terlaksana Awal Juli

SAMPANG- Ahmad (35) pengrajin bambu asal Kelu-rahan Polagan Kecamatan Kota Sampang saat ini men-dapat banyak order. Melalui

tangan terampilnya, bahan dasar bambu bisa menjadi alat kebutuhan rumah tang-ga yang bisa mendatang-kan nilai rupiah dan cukup

menghidupi kebutuhan ke-luarga.

Menurut bapak dari dua anak tersebut, awal merintis usahanya melihat potensi pohon bambu yang banyak tersedia di Kabu-paten Sampang, sehingga membuatnya memulai us-aha kerajinan bambu sejak tahun 2009 dengan modal Rp. 300.000. Saat ini sudah berhasil meraih keuntun-gan jutaan rupiah per-bu-lan.

“Melalui usaha kera-jinan bambu ini, saya ber-sama keluarga secara ke-butuhan ekonomi sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan, saat ini saya sudah menga-jak saudara saya yang masih belum memiliki pekerjaan untuk berkerja bersama-sama mengolah bahan dasar bambu menjadi kerajinan alat rumah tangga yang lay-ak dijual,” tuturnya, Selasa (28/7).

Perjalan usaha kerajinan bambu yang dirintis Ahmad pada 5 tahun lalu ini, su-dah kebanjiran pesanan dari pelanggan di 14 Kecama-tan di Kabupaten Sampang. Bahkan, tak jarang ada kon-sumen dari luar Kabupaten Sampang seperti dari Pas-uruan dan daerah lain di Jawa Timur juga sengaja da-tang untuk memesan keraji-nan bambu.

“Pesanan konsumen kerajinan bambu bermacam-macam mulai dari kursi, rangkar ayam, penjemur tembakau, alat penyangkah tambak garam dan peralatan rumah tangga yang lain. Se-dangkan harganya per-unit kerajinan bervariasi tergan-tung tingkat kesulitannya, mulai dari harga puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah,” jelasnya.

Hal senada juga diung-kapkan Siti Rahmah (30), istri Ahmad, yang juga ikut membantu membuat kera-

jinan bambu rumahan. Ka-rena terlalu banyak pesanan dari konsumen, untuk bahan baku batang bambu setiap harinya bisa menghabiskan satu truk dengan isi batang bambu ukuran 4 meter se-banyak 300 batang bambu dengan harga kulakan bahan baku bambu setiap batang Rp. 4.500.

“Untuk mendatang-kan bahan baku bambu, kami saat ini harus men-datangkan dari Kecamatan Omben dan Kecamatan Kedundung, mengingat bahan baku bambu di Kecamatan Kota sangat sedikit tidak terlalu ban-yak ketimbang wilayah Kecamatan yang masih jauh dari kota Sampang. Kami berharap usaha kami ini juga mendapatkan per-hatian dari pemerintah Sampang untuk dibantu permodalannya agar bisa lebih besar lagi,” harapn-ya. (hol/lum)

WIRAUSAHA

Pengrajin Bambu Terima Banyak OrderSampang – Mawar, nama

samaran, (13), warga Kam-pung Rong Caker Desa Taman Sareh Kecamatan Kota Sam-pang harus kehilangan kep-erawannya di tangan pria tak bertanggung jawab. Ia men-jadi korban pencabulan yang di lakukan oleh SR (25). Per-buatan asusila itu berkedok membuang sial agar korban selamat dalam hidupnya.

Perbuatan asusila itu ber-langsung, Minggu (26/5), sekitar pukul 23.00 Wib, saat pelaku SR (25) memaksa kor-ban ke salah satu makam di daerahnya untuk membuang sial agar selamat ke depannya.

Namun, setelah korban menuruti ajakan pelaku ke makam tersebut. Di tengah perjalanan, pelaku meman-faatkan korban yang masih siswa untuk memenuhi hasrat nafsu bejatnya Bahkan, pelaku juga memaksa korban untuk melakukan persetubuhan de-

ngan SR.Selain dengan memaksa,

korban juga diancam jika per-buatan amoralnya diceritakan kepada orang lain.

Akibat dari kejadian itu, kini korban mengalami trau-ma dari kejadian yang men-impa dirinya. Bahkan, setelah menjalani pemeriksaan de-ngan bukti hasil visum, Selasa (28/5), korban masih mengala-mi pusing. (ryan/lum)

Pencabulan Berkedok Buang Sial

ASUSILA

Selain dengan memaksa, korban juga diancam jika

perbuatan amoralnya diceritakan kepada

orang lain.

Page 7: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II 7BANGKALAN

Mobdin Terus Dibenahi karena Dinilai Tak Layak

Musa Divonis 12 Tahun Penjara

Pemkab Mestinya Ajukan Tambahan Kuota Elpiji

Polres Amankan 5681 Liter Solar Bersubsidi

PENGADAAN MOBIL DINAS

PERSIDANGAN

GAS

BBM

Berdasarkan informasi warga, kami menangkap 3 buah mobil jenis L-300 yang sedang

mengisi solar,”

Endar PriantoroKapolres Bangkalan

Musa dinyatakan telah memprovokasi massa dengan

teriakan ninja dan PKI kepada aparat

yang berusaha menangkapnya.

Setiap pengadaan barang, memang

melekat pada tiap SKPD...”

Ahmat HafidKepala BPKAD

Bangkalan

Pemanggilan tersebut ber-tujuan untuk membahas akar permasalahan kelangkaan elpiji. Dalam hearing tersebut juga dibicarakan tentang so-lusi dari permasalahan elpiji selama ini.

Menurut Kadisperindag Bangkalan Nawawi, ber-dasarkan laporan yang dit-erima pihaknya, diketahui bahwa pasokan distribusi gas elpiji bersubsidi untuk Kabu-paten Bangkalan belum men-galami penurunan. Untuk itu, pihaknya berharap agar dis-tributor selalu memberikan laporan untuk memudahkan dalam melakukan peman-tauan.

“Laporan tiap bulan dari para distributor dan agen yang kami terima menyebutkan bahwa pasokan elpiji tidak mengalami penurunan, malah harga cenderung naik. Kami berharap untuk menganti-sipasi hal itu, setiap bulan pihak Distributor hendaknya melapor kepada kami untuk memudahkan pemantauan,” katanya.

Senada dengan Nawawi, Kabag Perekonomian Pem-kab Bangkalan Rudiyanto menyatakan bahwa tidak ada

mekanisme yang salah dari pendistribusian elpiji bersub-sidi selama ini. Akan tetapi, pihaknya menjadi heran kare-na keberadaan elpiji menjadi langka dan harganya melonjak tajam.

“Tidak ada mekanisme yang salah. Pantauan kami di lapangan, semua berjalan se-bagaimana mestinya. Walau demikian, kami membenar-kan bahwa ada keluhan dari warga atas kenaikan harga tersebut. Di agen harga elpiji masih Rp 13.000, sedangkan di pengecer malah mencapai Rp 17.000 bahkan sampai Rp 20.000. Seharusnya kenaikan itu tidak perlu terjadi karena sesuai aturan pemerintah untuk penjual yang berja-rak di atas 60 km saja yang diizinkan bisa menambah ongkos kirim dengan cara diakumulasikan pada harga eceran,” paparnya

Sementara itu, salah satu Agen Distributor Elpiji di Bangkalan Setyadi men-gungkapkan bahwa prilaku pedagang eceran menjadi penyebab kelangkaan bahan bakar bersubsidi tersebut. Karena, akhir-akihir ini para pengecer memborong bahan

bakar pengganti minyak terse-but. Jadi, permasalahan itu ada pada pengecer, sedangkan yang kena imbasnya adalah konsumen.

“Pengecer suka membo-rong akhir-akhir ini Pak, semi-sal salah satu pelanggan kami, biasanya 50 tabung 2 minggu sekali kami kirim, sekarang maunya 50 tabung per hari,” jelasnya.

Lebih lanjut Setyadi men-gatakan bahwa masalah kelangkaan yang terjadi se-betulnya telah bermula saat

konversi gas dilakukan. Sebe-lumnya, masyarakat enggan untuk menggunakan tabung elpiji karena dinilai berba-haya. Akan tetapi, sejak sub-sidi minyak tanah dihapus, masyarakat semua beralih pada gas elpiji. Sehingga ke-banyakan setiap orang untuk saat ini memiliki dua tabung gas.

“Sebetulnya masalah ini ada dari saat awal konversi minyak tanah ke gas elpiji dilakukan. Saat itu, isu yang merebak tentang elpiji yang

tidak aman menyebabkan masyarakat enggan meng-gunakan elpiji. Data peng-gunaan elpiji yang dipakai adalah saat awal konversi itu dilakukan dan data itu-lah yang menjadi kuota pendistribusian elpiji ke Bangkalan. Namun saat ini pengguna elpiji sangat ber-lipat ganda, bahkan hampir setiap rumah sudah memi-liki 2 tabung, otomatis ke-butuhan meningkat sedan-gkan pasokan masih sama,” paparnya.(dn/rah)

Pedagang Eceran Diduga Jadi Penyebab Masalah ElpijiBANGKALAN - Kelangkaan dan melonjaknya harga bahan bakar gas elpiji yang terjadi belakangan ini membuat masyarakat sangat resah. Keresahan tersebut direspon oleh komisi B DPRD Bangkalan dengan memanggil semua pihak terkait, di anta-ranya Kabag Perekonomian Pemkab Bangkalan, Kadisperindag, pihak Pertamina, dan sejumlah Agen Distributor Elpiji yang ada di Bangkalan.

doni heriyanto/koran maduraHEARING: Komisi B DPRD Bangkalan saat memanggil Kabag Perekonomian Pemkab Bangkalan dan Kadisperindag, pihak Pertamina dan sejumlah Agen Distributor Elpiji dalam rangka hearing untuk membahas kelangkaan elpiji, Selasa (28/5) kemarin.

BANGKALAN - Pihak Pertamina mempersilakan Pemkab Bangkalan menga-jukan penambahan kuota distribusi Elpiji. Kebutuhan elpiji bersubsidi di Bangka-lan sudah mulai tidak se-banding dengan pasokan normal. Dari hasil perte-muan sejumlah pihak yang difasilitasi oleh komisi B DPRD Bangkalan, diketahui bahwa tingkat kebutuhan masyarakat terhadap elpiji mengalami peningkatan yang signifikan dibanding-kan kuota dari pertamina yang masih mengacu pada angka pengguna saat awal konversi dilakukan.

Salah satu agen distribu-tor elpiji di wilayah setempat, Setyadi mengatakan bahwa pertumbuhan angka peng-guna elpiji saat ini sangat signifikan dibandingkan sebe-lumnya. Karena elpiji saat ini menjadi satu-satunya bahan bakar rumah tangga yang da-pat diakses khalayak umum setelah sebelumnya subsidi minyak tanah dihapus oleh pemerintah. “Saat awal kon-versi ini dilakukan kami san-gat kesulitan memasarkan elpiji Pak. Masyarakat eng-gan menggunakannya. Ban-yak tabung masyarakat yang merupakan jatah pemer-intah malah dijual. Peng-gunanya sangat minim saat itu. Padahal angka pengguna saat itu adalah acuan kuota pemerintah untuk pendistri-busian di Kabupaten Bang-kalan,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Senior Eksekutif Gasdom Per-

tamina Endra mengatakan bahwa pasokan elpiji untuk kawasan Madura masih ter-hitung normal dan bahkan cenderung meningkat. Endra menilai bahwa kondisi saat ini pertumbuhan konsumen sudah mulai tidak seimbang dengan kuota yang ada. “Jadi, untuk Madura itu dari awal 2013 lalu kita sudah menca-pai 1.090.600-an tabung per bulan. Bahkan untuk Mei ini naik menjadi 1.150.000-an. Jadi, tidak ada masalah de-ngan distribusi,” jelasnya.

Namun kata Endra, kondisi saat ini, konsumen dengan kuota yang diberi-kan belum seimbang, jadi pihaknya minta pemerin-tah daerah untuk melaku-kan penghitungan ulang angka kebutuhan elpiji. Menurutnya dibandingkan tahun 2012 telah mengalami peningkatan distribusi se-banyak 11 persen, sehingga jika pemerintah Bangkalan berkeinginan mengajukan di atas angka tersebut pihaknya tidak akan mempermasalah-kan, karena Kabupaten Pamekasan dan Sumenep, meminta penambahan kuota sebanyak 20 persen.

Pertamina meminta usulan tersebut nantinya dikaitkan dengan aspek kependudukan dan pening-katan ekonomi sehingga angka yang diajukan logis. Sehubungan dengan an-gka subsidi yang akan diba-yarkan pemerintah pusat nantinya terhadap tamba-han kuota elpiji bersubsidi di Bangkalan. (dn/rah)

BANGKALAN – Polres Bangkalan kembali menang-kap tiga buah mobil yang berisi 5681 liter. Ketiga mobil tersebut diamankan lantaran ada kecurigaan masyarakat, ketika melakukan pengisian bahan bakar minyak jenis solar di SPBU Blega diluar batas ketentuan.

“Berdasarkan informasi warga, kami menangkap 3 buah mobil jenis L-300 yang sedang mengisi solar,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priantoro melalui Ka-satreskrim AKP Muhammad Lutfi, kemarin (28/5).

Dia menjelaskan penang-kapan bermula saat pihakn-ya menerima informasi dari warga, kalau di SPBU Blega terjadi pengisian solar. Sete-lah dicek, memang benar ada tiga mobil jenis L-300 sedang melakukan pengisian solar. Ternyata mobil tersebut su-dah dimodifikasi. Masing-masing mobil, didalamnya

berisi dua buah tabung besar yang digunakan sebagai pe-nyimpanan.

“Seperti yang telah dike-tahui bersama, kursi pe-numpang yang berada di dalam mobil sudah diganti dengan tabung besar. Ketiga mobil tersebut bernopol N 337 CY, W 1506 BH, dan mo-bil plat kuning M 1098 UA,” kata Lutfi.

Lutfi menambahkan seluruh solar yang berada pada tiga buah mobil terse-but jumlahnya sekitar 5 ton. Mengenai apa yang dilaku-kan pemilik solar, pihaknya masih melakukan upaya pe-nyelidikan.

“Kami mengamankan ketiga buah mobil beserta supir dan keneknya untuk dimintai keterangan. Seba-gai upaya pencegahan pen-imbunan Bahan Bakar Min-yak,” ungkapnya.

Untuk pemilik sendiri, pihaknya mengaku akan mencari keterangan dari supir kendaraan. Selain itu, pemilik SPBU Blega juga akan dilakukan pemeriksaan terkait harga yang dijual ke-pada pembeli.

Mengenai ada unsur pen-imbunan atau tidak, pihakn-ya akan melakukan pemerik-saan lebih lanjut. Sebab, di daerah sekitar juga terdapat banyak nelayan. Akan tetapi, kemungkinan solar tersebut bisa dibawa ke kecamatan Modung atau Kwanyar untuk dijual kembali. (ori/rah)

BANGKALAN - Pemerintah Kabupaten Bangkalan menilai mobil dinas (mobdin) milik pejabat dinilai belum memen-uhi standarisasi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penyamaan standar kelayakan tersebut dinilai perlu dilaku-kan pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Meskipun hal itu akan direal-isasikan secara bertahap.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Ahmat Hafid men-gaku perlu melakukan pemba-haruan sebagai upaya pening-katan pelayanan masyarakat. Meskipun begitu dirinya tidak menyebutkan anggaran yang disediakan dalam pengadaan mobdin setiap kepala SKPD. Sebab, hak penganggarannya tetap berada pada satuan mas-ing-masing.

"Setiap pengadaan barang, memang melekat pada tiap SKPD. Seperti Dinsosnaker-trans saat ini, menggunakan mobil Inova dalam perjalanan kepala dinas, sedangkan dulu masih menggunakan APV," ujarnya.

Dia menambahkan, we-wenang BPKAD hanya men-yangkut Perencanaan dan Pengendaliannya. Selain itu, pembinaan, pengawasan, dan pemindahtanganan barang. Menurutnya, peremajaan kend-araan milik kepala dinas sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Untuk tahun anggaran 2013, SKPD yang mendapat-kan kendaraan roda empat yang baru yaitu Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, PU Cip-ta Karya, Dinsosnakertrans, BPKAD, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Badan Ling-kungan Hidup. Sedangkan pada tahun 2012, standarisasi

mobdin dilakukan pada Bap-peda, Inspektorat, dan Dinas Kesehatan.

"Mobil yang lama, yakni APV diserahkan pada sek-retaris untuk perjalanan di-nasnya. Sebab, sekretaris merupakan tangan kanan dari kepala dinas yang harus kon-tinyu mewakili tugas-tugas yang dilakukan kepalanya," terang Hafid.

Hafid mencontohkan, kalau kepala dinas di SKPD tidak dapat menghadiri un-dangan kerja atau semaca-mnya, tentunya sekretaris yang akan didelegasikan un-tuk menghadiri. Menurutnya, semua itu dalam rangka me-maksimalkan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Lanjut Hafid, pengadaan kendaraan dinas untuk eselon II dan III tersebut sebenarnya sudah disesuaikan dengan pengadaan kendaraan yang diatur oleh pemerintah. Ber-dasarkan standart operasional sarana prasarana daerah. Hal itu diatur dalam Permend-agri nomor 11 tahun 2007 dan Perbup nomor 71 tahun 2012 tentang standarisasi sarana prasarana kerja pemerintahan daerah.

"Jadi sesuai kemampuan daerah akan dipenuhi standar tersebut secara bertahap. De-ngan tidak menyampingkan kepentingan publik. Hal itu otomatis akan dilakukan sam-pai kendaraan benar-benar layak," ungkapnya.

Dalam petunjuk peratu-ran tersebut dijelaskan bahwa pengadaan mobil dinas untuk eselon II, yakni jenis minibus dengan pemakaian bensin un-tuk mesin 2000cc dan solar pada kendaraan 2500 cc. Se-mentara itu, untuk golongan eselon 3, kendaraan jenis ben-sin 1600cc dan solar 2500cc.

Menurut Hafid, realisasi pengadaannya juga disesuai-kan dengan portal Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) sesuai jenis kendaraannya.

"Jadi, kebijakan pengang-garannya melekat di masing-masing SKPD, sedangkan BPKAD hanya penataan usah-anya," ucapnya. (ori/rah)

BANGKALAN - H. Musa alias Muhammad Hasan ali-as Muhammad Husen (53), warga Kampung Bul Om-bul Tellok Kecamatan Galis Bangkalan, tersangka kasus pembunuhan terhadap Serda Hadiri anggota Polwiltabes Surabaya tahun 1998 silam, akhirnya divonis selama 12 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkalan, Selasa (28/5).

Dalam kasus ini, Musa dinyatakan telah mempro-vokasi massa dengan teri-akan ninja dan PKI kepada aparat yang berusaha me-nangkapnya. Musa berusaha ditangkap karena diduga kuat terlibat praktek penadahan motor curian di Surabaya.

Kronologisnya, tanggal 1 November 1998, sekitar sore hari, massa mengejar aparat kepolisian setelah ada pro-vokasi dari pengeras suara sebuah musholla dan mas-jid sekitar, hingga berujung terbunuhnya 3 anggota yang tengah bertugas. Salah satu korban yang ditengarai ter-bunuh di tangan Musa adalah Serda Hadiri, warga Burneh Bangkalan yang bertugas di Polwiltabes Surabaya saat itu.

Aparat kepolisian merasa

kesulitan menangkap Musa, sebab sejak kejadian terse-but Musa menghilang sekitar 14 tahun lamanya. Selama pelarian tersebut Musa dike-nal licin, karena dari kan-tongnya polisi mendapatkan 5 KTP dengan identitas ber-beda.

Majelis Hakim yang dip-impin oleh Andri Hendrawan menyatakan bahwa Musa terbukti secara sah dan mey-akinkan telah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan memenuhi semua unsur pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pi-dana dan menjatuhkan vonis 12 tahun penjara dipotong masa tahanan. Vonis yang diterima Musa lebih ringan 3

tahun dibandingkan dengan tuntutan Jaksa.

Pada persidangan sebe-lumnya, berdsarkan fakta Jaksa Penuntut Umum, Suharto meminta majelis hakim untuk menghukum terdakwa Musa dengan hu-kuman 15 tahun penjara ka-rena telah melakukan tinda-kan pembunuhan terhadap Serda Hadiri, salah satu dari 3 korban pembunuhan ang-gota kepolisian secara ter-encana.

Atas putusan tersebut, penasihat hukum Musa Zai-bi Susanto, SH, menyatakan pikir-pikir terhadap putusan majelis hakim. Menurutnya, putusan majelis hakim be-lum memenuhi rasa keadi-lan bagi kliennya. Karena majelis hakim dinilai telah mngesampingkan semua keterangan saksi yang telah diajukan.

Sementara itu, sidang pembacaan putusan dikawal ketat oleh aparat keamanan dengan bersenjata lengkap. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan. Sebab, sebelum proses persidangan dimulai puluhan keluarga Musa telah memadati ruang persidangan.(dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

TERSANGKA: H. Musa alias Muhammad Hasan alias Muhammad Husen (53) warga Kampung Bul Ombul Tellok Kecamatan Galis Bangkalan tersangka kasus pembunuhan terhadap Serda Hadiri anggota Polwiltabes Surabaya tahun 1998 silam, saat mendengarkan putusan Hakim di PN Bangkalan, Selasa(28/5) kemarin.

ori/koran madura

DIAMANKAN: Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP M. Lutfi saat menunjukkan muatan solar yang disita berada di dalam mobil L-300, Selasa (28/5) kemarin.

Page 8: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II8 SURAMADU

DPR Setujui Raperda Disabilitas

8,6 Persen Peserta Kejar Paket C Tak Lulus

Lurah Bantah Pungli Warung

Polrestabes Sita 594 Dos Jamu Tradisional Ilegal

Sampah Berserakan di Pantai Camplong

DPRD JATIM

UJIAN NASIONAL

PUNGUTAN LIAR

OBAT-OBATAN ILEGAL

OBJEK WISATA

Ketua Paguyuban Truno-joyo Mania Siti Nurul Harik mengatakan, pemberian ka-rang bunga tersebut sebagai simbol dukungan kepada Ke-jari Sampang agar mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP). ”Kami datang ke sini untuk memberi dukungan moral kepada Ke-jari. Maju terus Kejari. Jangan gentar. Usut tuntas dugaan korupsi PT SMP,” terangnya

di hadapan Kasie intel Sucip-to dan awak media, Selasa (28/05).

Setelah itu, para ibu-ibu itu kemudia bergerak ke kan-tor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang. Mereka juga me-minta agar Komisi B DPRD Sampang segera membentuk pansus untuk membongkar dugaan kasus korupsi di in-ternal PT SMP. Mereka juga meminta agar penempatan

struktur organisasi PT SMP dilakukan secara transparan dan melibatkan putra daerah. ”Kami minta agar putra dae-rah diberi kesempatan untuk berkarya di PT SMP,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B Sahuri menegaskan akan segera meneruskan as-pirasi tersebut kepada Bupati Sampang A Fannan Hasib. Pihaknya menyambut baik ke-datangan Paguyuban Truno-joyo Mania tersebut. ”Dalam waktu dekat kami akan segera menyampaikan aspirasi itu. Sebelumnya, kami memang sudah ada rencana untuk itu,” tuturnya.

Untuk diketahui, Direktur Utama PT SMP Hadi Utomo dan Direktur PT SMP Mu-

haimin telah ditetapkan seba-gai tersangka oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI). Keduanya didu-ga telah melakukan pelangga-ran hukum selama mengelola PT SMP. Terutama terkait de-ngan pembelian Stasiun Peng-isian Bulk Elpiji (SPBE) di Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Sampang. Proyek tersebut menghabiskan dana hingga Rp 10 Milyar. Hanya saja, Ke-jagung RI masih belum merilis berapa kerugian negara akibat dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di PT SMP. Sampai saat ini, Kejagung RI masih se-dang melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Kabar teranyar, sudah ada sepuluh saksi yang dimintai keterangan. (lum)

SURABAYA - Aparat Ke-polisian Resor Kota Besar Surabaya menyita 594 dos jamu tradisional berbagai merek dan jenis beserta obat-obatan ilegal atau tanpa izin edar dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan.

“Jamu-jamu ini sudah be-redar, namun tidak dilengkapi izin edar. Semua barang sudah kami amankan sebagai barang bukti,” ujar Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKP Leonard Sinambela kepada wartawan, Selasa.

Pihaknya juga menangkap

seorang tersangka berinisial WHY, warga Jagir Sidosermo Surabaya.

Kepada polisi, tersangka mengaku terpaksa menjual jamu untuk kebutuhan sehari-hari.

Di samping menyita obat-obatan dan jamu tradisional, polisi juga menemukan satu bungkus plastik narkotika jenis sabu-sabu seberat 0,5 gram.

“Obat-obatan ini terdiri atas berbagai jenis, bahkan tidak sedikit jenis obat kuat. Kami juga masih mendalami

dan mencari jaringan tersang-ka,” kata Leonard.

Selain itu, pihaknya juga menangkap dua tersangka lain, yakni berinisial TFK dan FER. Keduanya dibekuk beser-ta barang bukti berupa 2.647 butir pil Hexymer dan 190 butir pil putih logo LL.

“Kedua tersangka di-tangkap di tempat berbeda. Bahkan, tersangka TFK ke-dapatan memiliki sabu-sabu seberat 1,86 gram lengkap dengan alat perangkatnya,” kata dia.

Sementara itu, Satuan

Narkoba Polrestabes juga me-nangkap 13 tersangka lainnya selama 12 hari, yakni 16--28 Mei 2013. Satu dari ke-13 ter-sangka, seorang ibu rumah tangga yang kedapatan me-miliki dua paket plastik berisi 1,88 gram narkotika jenis pu-tauw.

Total jumlah barang bukti yang disita polisi, yakni 6,59 gram sabu-sabu, 8,38 gram putauw, 58,14 gram ganja, 2.837 butir obat keras, delapan unit ponsel, dua set alat hisap, dan satu unit buku tabungan. (ant/mk)

SAMPANG – Objek wisata Pantai Camplong di Kecama-tan Camplong dikeluhkan wisatawan karena banyak sampah yang berserakan. Pen-gunjung enggan berlama-lama bermain di areal pantai karena tempatnya di bibir pantai tidak bersih.

Salah satu pengunjung dari Kabupaten Sumenep Sya-

rif (35), mengatakan, sangat menyayangkan sekali ketika berkunjung di tempat Wisata Camplong setelah datang dari Kota Surabaya. Dirinya memang berencana bermain di Pantai Camplong karena tempatnya satu jalur dengan Kabupaten Sumenep. Namun, ketika sudah bermain di Pan-tai Camplong merasa tidak be-

tah karena di bibir pantai ban-yak sampah yang berserakan.

“Sebenarnya kondisi pan-tainya tidak kalah dengan tempat wisata yang berada di kabupaten lain di Madura. Cuma, pantai ini kurang per-awatan saja. Seharusnya ini dibersihkan dan diperhatikan setiap hari agar pengunjung yang datang ke sini merasa be-

tah, dan tidak merasa kecewa karena yang namanya wisa-tawan ingin melihat sesuatu dengan keadaan bersih karena bisa menyegarkan pikiran ke-tika sedang capek,” ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (28/5)

Hal senada juga diungkap-kan oleh Mat Behri (42), peda-gang pentol keliling yang ser-ing berjualan di areal pantai. Ia mengatakan sampah datang ketika air sedang pasang dan banyak sampah yang bersera-kan dan sampah tersebut tidak ada yang membersihkannya karena kadang yang dia lihat sampah tersebut habis ter-bawa ombak atau pemulung yang datang.

“Saya tidak pernah meli-hat ada orang yang mem-bersihkan sampah di pinggir pantai. Justru yang sering saya lihat sampah akan bertambah banyak kalau sudah air pasang dan juga habis dengan ter-bawa arus. Selain itu, kadang banyak pemulung yang datang memilihnya,” ucapnya (jun/lum)

SAMPANG- Ibu-ibu anggota Paguyuban Trunojoyo Mania mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Selasa (28/05). Mereka menyerahkan ka-rangan bunga kepada Kepala Kejari Danang Pur-woko yang diwakili oleh Kasie Intel Sucipto.

Kaum Ibu Dukung Kejari dengan Bunga

SEKUNTUM BUNGA UNTUK KEJARI: Perwakilan Paguyuban Trunojoyo Mania menyerahkan karangan bunga sebagai bentuk dukungan kepada Kasie Intel Kejari Sampang Sucipto, Selasa (28/5) kemarin.

lum/koran madura

Minta Usut Tuntas Dugaan Korupsi PT SMP

SURABAYA – Setelah sempat mengalami pe-nundaan cukup lama karena dianggap prematur, akhirnya rancangan Peraturan Dae-rah (raperda) Perlindungan dan Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas dan Pengelolaan Taman Hutan Raya R Soerjo mendapat persetujuan Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jatim untuk dijadi-kan perda. Hal ini, terung-kap dalam sidang paripurna di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jatim, Selasa (28/5).

Dikatakan salah seorang juru bicara dari fraksi Partai Demokrat, Titik Indrawati, kedua raperda ini dinilai cukup layak dan memenuhi syarat untuk dijadikan perda. Hal ini, karena draf raperda ini cukup jelas dan rinci. Baik untuk raperda perlindungan dan pelayanan bagi penyan-dang disabilitas, maupun yang berkaitan dengan me-kanisme perizinan dan pe-manfaatan kawasan Taman Hutan Raya R Soerjo.

Untuk Raperda Pelindun-gan dan Pelayanan Disabili-tas, tambahnya, dinilai pu-nya tujuan yang sangat mulia karena berkaitan dengan pelayanan masyarakat yang menyandang kebutuhan khusus. “Raperda ini layak dan dapat disahkan menjadi

Perda karena sudah memen-uhi syarat dan berkualitas. Sudah ada penambahan be-berapa dasar hukum, peny-empurnaan struktur dan tata bahasa, pengaturan sanksi administratif serta sanksi pi-dana,” papar Titik seraya me-nambahkan bahwa semen-tara raperda THR juga sudah memenuhi syarat ketentuan mengenai kerjasama pengu-saha pariwisata alam, peng-aturan tentang perluasan dan perubahan fungsi hutan di sekitar kawasan THR serta pengaturan penetapan batas daerah penyangga termasuk pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Selain itu, menurutnya, kedua perda ini secara ideal akan menjadi pertaruhan komitmen untuk berpihak terhadap kebutuhan rakyat. “Itu semua dilakukan agar rakyat merasakan kehidupan yang aman dan tentram serta sumber daya ekonomi yang cukup dengan pilar ekologis kehutanannya,” jelasnya.

Dia berharap, semua pihak untuk turut melakukan pengawasan terhadap pelak-sanaan dan penegakan hu-kum kedua perda ini. “proses pengawasan ini penting kare-na merupakan bagian untuk mendukung kepemimpinan Gubernur Jatim yang terus berupaya meningkatkan kin-

erja pemerintahan demi ter-wujudnya Jatim yang lebih baik dan maju lagi,” kata Ti-tik terang-terangan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan (BPK) Perwakilan Jatim Heru Kresna Reza yang turut hadir mengungkapkan, komunikasi audit antar pemprov Jatim dengan BPK saat ini sudah terjalin dengan baik. “Ko-munikasi audit sudah terjadi antara Pemprov Jatim dengan BPK. Artinya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemprov cukup aktif meminta kepada BPK untuk melakukan pemerik-saan (audit). Bukan saat BPK datang mengaudit kemudian ada masalah,” katanya.

Menanggapi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diterima pemprov Ja-tim, dia menegaskan bahwa opini tersebut merupakan opini WTP di tingkat kewa-jaran penyajian. Meski opini tersebut sudah bisa dikata-kan layak masuk areal tata kelola yang akuntabel dan tepat sasaran, namun masih banyak catatan yang harus diselesaikan secara akuntan-si. “seperti misalnya penyu-sutan aktiva tetap. Secara ce-pat pemprov harus membuat program-program tersebut agar opininya menjadi WTP murni,” cetus Heru. (neu)

SURABAYA – Hasil Ujian Nasional Pendidikan Kes-etaraan (UNPK) Paket C diu-mumkan, kemarin. Setelah sempat tertunda selama be-berapa hari, hasil ujian yang ditunggu oleh 26.317 orang peserta di Jatim ini, akhirnya menjawab rasa penasaran para peserta. Sayangnya, dalam pengumuman terse-but, sebanyak 3.199 orang peserta ujian di Jatim harus kecewa karena dinyatakan tidak lulus.

Diungkapkan Kepala bi-dang (Kabid) Pendidikan Non Formal, Informal (PNFI), dan Nilai Budaya Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Nashor, tashun ini angka ketidaklulusan ujian paket C mengalami peningka-tan signifikan jika dibanding-

kan tahun lalu. “tahun ajaran kemarin, ada 27.873 orang pe-serta ujian paket C. Yang tidak lulus hanya 466 orang saja,” paparnya seraya menjelaskan bahwa kemungkinan besar peningkatan angka ketidak-lulusan ini dipengaruhi oleh jumlah paket soal.

Siswa jadi lebih pusing, lanjutnya, karena tahun lalu hanya satu paket soal ujian se-mentara tahun ini bertambah menjadi 20 macam paket soal. “bagaimana tidak? para peser-ta ujian kejar paket C ini seba-gian besar adalah orang yang tidak mengenyam pendidikan formal. Selain itu, mereka juga kurang siap menghadapi ujian yang tahun ini dimajukan ka-rena waktunya disamakan de-ngan UN tingkat SMA sedera-

jat. Tidak hanya itu, beberapa peserta juga ketahuan meng-gunakan jasa joki sehingga akhirnya tidak diluluskan,” urai Nashor.

Dari 3.199 orang peserta yang tidak lulus, sebanyak 3.197 orang diantaranya be-rasal dari program IPS dan 2 orang peserta berasal dari pro-gram IPA. “Untuk program IPA yang terbanyak berasal dari Surabaya dengan dua peserta dari 147 yang ikut. Sedangkan program IPS angka ketidaklu-lusan terbanyak berasal dari Kabupaten Sumenep dengan jumlah 529 orang peserta,” terangnya seraya mengatakan bahwa untuk persentase tert-inggi ketidaklulusan ada pada Kabupaten Bondowoso de-ngan 83,93 persen. (neu)

SAMPANG - Tudingan pungutan liar (pungli) pu-luhan warung atau tempat usaha yang berdiri di tanah aset pemerintah di Kelura-han Dalpenang Kecamatan Kota Sampang dibantah oleh Lurah Delpenang Arman Pur-wana. Pasalnya, berdirinya sejumlah bangunan semi permanen tersebut hanya akad pinjam warga pada pemerintah untuk diguna-kan sebagai usaha. Bahkan, dalam perjanjiannya warga pemilik warung harus siap dibongkar, jika sewaktu-waktu tanah yang ditempati diperlukan pemerintah.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sedikitnya ada puluhan warung dan tempat usaha bangunan semi per-manen yang berdiri di Ke-lurahan Delpenang berada disepanjang pinggir jalan depan Pasar Dekgedek Kelu-

rahan Delpenang. Bangunan semi permanen tersebut ada yang berbentuk bangunan gedung, adapula yang terbuat dari bambu sederhana.

Menurut Lurah Delpen-ang Arman Purwana, bagaimana mungkin pihak kelurahan akan melakukan pungutan pada warga terkait pendirian bangunan, sedan-gkan tanah tersebut milik pemerintah. Pihak kelurahan hanya menertibkan saja de-ngan surat perjanjian jika se-waktu-waktu siap dibongkar tanah yang ditempati diper-lukan pemerintah. Jika warga yang membukan usaha di atas tanah milik pemerintah harus mengeluarkan biaya, itupun biaya sewa dengan nilai yang relatif kecil.

Sementara Rumiati (40) salah satu warga yang mem-buka usaha warung kopi di tanah aset milik pemerin-

tah menjelaskan, membuka usaha warung kopi sudah berjalan selama 3 tahun lalu. “Sejak awal tidak ada pihak Kelurahan Delpenang memintai uang awal sebe-sar Rp. 1.000.000, karena ini sistem sewa. Saya hanya dikenai biaya sewa per tahun Rp.300.000. Sedangkan un-tuk para pedagang yang lain saya tidak mengetahuinya,” katanya.

“Memang dalam perjan-jiannya saya selaku pemilik warung kopi, jika sewaktu-waktu tanah milik pemer-intah ini dibutuhkan maka harus siap dibongkar atau dipindahkan, saya hanya pedagang kecil, Mas yang tidak tahu apa-apa, bangu-nan warung saya saja terbuat dari bambu karena tidak me-miliki biaya untuk memban-gun dari gedung,” tuturnya. (hol/lum)

WARUNG: Puluhan bangunan warung semi permanen yang berdiri di atas tanah pemkab Sampang.holis/koran madura

junaidi/koran madura

PANTAI CAMPLONG: Sejumlah pengunjung sedang bermain di areal pantai camplong, Selasa (28/5) keamarin.

Page 9: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II 9OPINI

Dewasa ini, produksi mesin citra memenuhi segala ru-ang dan waktu, dengan di-

mensi percepatan yang dianut sebagai mazhab dari peradaban modern. Mesin citra memiliki re-lasi semiotik dengan tubuh-tubuh sosial sebagai salinan diri yang diproduksi secara massal. Mesin citra menduplikasi realitas menjadi nyata atau menyerupa, yakni terja-di semacam reproduksi ikonik yang merepresentasi realitas dalam ska-la ruang dan waktu.

Mesin-mesin citra dengan mem-bawa realitas lain yang datang se-cara cepat, seperti kilap halilintar, lalu disusul dengan gentang hujan dari negeri seberang. Implikasinya adalah identitas akan mengalami pergeseran sedemikian rupa, ter-gantikan oleh citra visual yang dibangun di atas altar kecanggihan teknologi, lalu membentuk sebuah peradaban baru yang seakan-akan, dengan ditandai simbol-simbol yang melekat pada tubuh. Fantas-magoria dan segala bentuk halusi-nasi yang mencederai identitas, mencipta sayatan luka dalam tubuh dan pikiran sampai jiwa-jiwa ker-ing dan gersang. Hakikatnya reali-tas virtual telah mencipta sebuah kota hantu sebagai cerminan dari kegagahan realitas, yang merepre-sentasikan barang-barang komoditi sebagai sistem tanda yang menan-dai status sosial seseorang di dalam masyarakat. Walhasil, barang yang melekat pada tubuh sebagai reali-tas simbolik dengan proses peng-gambaran diri yang rengkah di tapal batas struktur semiotik, sekaligus menjadi modal simbolik untuk me-naikkan status dirinya.

Jadi, status sosial seseorang akan naik dilihat dari modal simbolik yang melekat pada tubuhnya, semisal baju yang dipakai atau barang-barang komoditi lainnya, sehingga tubuh diproduksi sedemikian rupa, untuk mengangkat pretise dirinya dalam masyarakat. Tubuh yang diproduksi menjadi adonan barang dan jasa yang kemudian dipajang dalam eta-

lase-etalase rumah kaca atau yang berkeliar dan berjejer di pinggir jalan atau di pusat pertokoan, mall, pasar dan semacamnya.

Relasi citra yang melekat de-ngan identitas dalam era virtual seperti membangunkan kesadaran manusia bahwa diri secara budaya terus bergerak yang disokong oleh pemikiran yang terus berkembang pada setiap individu. Proyeksi tubuh dengan segala elemen dasar mencip-takan sebentuk kegelisahan sosial yang berimplikasi terhadap pelece-han seksual (the violent of sexual-ity), semacam kekerasan seksual yang dilatarbelakangi oleh pola dan gaya hidup yang berkembang dalam masyarakat. Bahkan yang meng-hebohkan kasus LHI dan Fathanah akhir-akhir ini juga diperantarai oleh keinginan dan hasrat yang la-hir dari tubuh sosial, yakni pola dan gaya hidup yang berkembang dalam masyarakat modern. Walhasil, ada relasi yang kuat antara tubuh—cit-ra—status sosial yang melahirkan keganjilan identitas dalam diri se-seorang atau terjadi postidenti-tas, yakni sesuatu yang melampaui hakikat dirinya, semacam terjadi distorsi diri yang berimplikasi ter-hadap fenomena tubuh skizofrenik yang disebabkan oleh mesin-mesin citra yang diproduksi secara mas-sal. Mesin citra juga memiliki kore-lasi yang kuat dengan bisik seduksi tubuh, yakni semacam perayaan dan pesta sosial dengan tren kosmetik yang diperuntukkan dan bertujuan untuk memikat seseorang, dengan mengirim sinyal relasi tubuh yang ditandai dengan bahasa nonverbal.

Perempuan Eropa pada era 1920-an dan 1930-an menggunakan cairan tetes mata alkaloid bening yang di-ambil dari tanaman belladonna (per-empuan cantik dalam bahasa Italia). Kaum perempuan masa itu mem-beli cairan tersebut karena mereka percaya bahwa cairan itu akan me-lebarkan pupil mata hingga menin-gkatkan penampilan wajah dan daya pikat seksual (Danesi:2012).

Jadi, tubuh secara semiotik me-

miliki relasi dengan pelbagai hasrat yang melekat dan mampu memikat, sebagai sebuah salinan dari fotocopy diri yang secara arkeologis bahwa tubuh membawa hasrat biologis, yakni identitas seksual yang ber-cokol dalam dirinya. Identitas sek-sual yang hadir sebagai bentuk dari cara berkomunikasi yang dibangun di dalam sebuah realitas sosial. Cara komunikasi tubuh dapat dipahami sebagai bahasa nonverbal yang di-lakukan oleh seseorang untuk men-ingkatkan rasa percaya diri, untuk mengangkat prestise dirinya, untuk meningkatkan status sosial dalam masyarakat, sekaligus sebagai cara untuk memamerkan segala macam bentuk tubuhnya, yang dipoles sede-mikian rupa, sehingga menyerupai sesuatu di luar dirinya.

Selain itu, Fisher mengatakan bahwa secara arkeologis wajah yang dikonstruksi secara seksual ada-lah ciri dari fenomena represen-tasi diri yang berasal dari moyang Cro-Magnon, yang ymenghabiskan waktu berjam-jam mendandani diri, mengepang rambut, dan memakai karangan bunga agar bisa saling pamer satu sama lain dalam cahaya api unggun (dalam Danesi: 2012).

Hal ini ditangkap oleh industri kosmetik modern yang kemudian mengembangkan berbagai produksi kosmetik sebagai alat semiotik un-tuk memoles wajah sekaligus tubuh (fashion) sebagai bangunan dari representasi diri untuk memikat secara seksual. Industri kosmetik merepresentasi tubuh secara massal, mendistorsi kepribadian sekaligus meningkatkan beraneka ragam ben-tuk kekerasan simbolik yang diban-gun di dalamnya. Alis dibuat lentik-mencerit, mata dibuat kebiru-biruan, pipi dikuas seperti senja terkapar, hidung mirip pinokio, gigi dipagari seperti tembok berlin, bibir dibuat merah bernada sensual, kuku dibuat lancip dengan khas warna memikat, dan tubuh dibalut dengan pakaian serba-serbi. Walhasil, salon-salon kecantikan berdiri megah di ruas-ruas jalan, mall, dengan daftar menu

menggiurkan, sehingga menciptakan antrian panjang. Implikasinya ada-lah tubuh menjadi medan magnetik dan mencipta gulungan-gulungan tanda yang secara ikonitas memban-gunkan kesadaran biologis pada diri seseorang. Terjadi semacam pamer-an tubuh yang memiliki korelasi de-ngan sikap hedonistik seseorang di dalam merepresentasi dirinya dalam alam realitas. Tubuh berada dalam kemasan-kemasan menarik yang di-ungkap dalam status sosial, dibung-kus dalam label-label kecantikan, dalam sistem tanda yang beraneka.

Jadi, tubuh menjadi locus dari citra semiotik yang diproduksi se-demikian rupa sampai manusia lupa terhadap identitas dirinya. Identi-tas mengalami distorsi dalam lipa-tan tanda yang berkembang dalam masyarakat modern. Tubuh menjadi berhala-berhala yang harus dipuja-puji sebagai representasi diri, se-bagai realitas diri yang melampaui kepribadian dirinya. Ritual-ritual tu-buh menjadi bagian terpenting yang terfragmentasi dalam salinan daftar nama-nama salon kecantikan.

Setidaknya, masyarakat modern mampu menangkap perkembangan industri modern sebagai sesuatu bagian yang utuh dari realitas bu-dayanya, dengan mengembangkan pemahaman kepribadian, yakni ten-tang identitas diri, identitas budaya, identitas spiritual dan semacamnya. Semoga! =

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Viane Cara Rima Pamela, Joeli Hidayati, Agus Setyawan, I Made Ardhiangga Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini maupun resensi buku. panjang tulisan 5000 karaketer (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikrimkan dengan diser-tai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected], [email protected]

salam songkem

Emansipasi Wanita

Emansipasi wanita yang selama ini diperjuangkan oleh mayoritas kaum perempuan di Indonesia, termasuk di Jawa Timur tampaknya bersambut. Setidak-tidaknya salah satu

pasangan cagub-cawagub Jawa Timur 2013, Bambang DH-Said Abdullah telah mengutarakan tekadnya kalau dipercaya oleh warga Jatim untuk memimpin pemprov Jatim, akan menga-lokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 150 juta untuk setiap desa.

Bila selama ini, gerakan perjuangan emansipasi di Jawa Timur tak maksimal kiranya di masa yang akan datang tak akan lagi men-emui kendala, sebab perjuangan emansipasi kaum perempuan dari bawah akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi Jatim, tentu saja kalau pasangan Bambang DH-Said Abdullah ter-pilih menjadi orang nomor satu dan dua di Jatim.

Bambang DH-Sais Abdullah seharusnya tidak melihat persoa-lan gender karena keterbatasan dana saja, meski pun memang harus diakui suplai dana dari APBD sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan perjuangan bias gender. Namun diakui atau tidak, dana bukan satu-satunya masalah yang dihadapi kaum perempuan.

Pasangan cagub-cawagub Jatim dari PDI Perjuangan semestin-ya memahami bahwa berdasarkan hasil penelitian di Jawa Timur, masalah gender terutama masalah akses terhadap lembaga pendid-ikan, baik jalur sekolah maupun luar sekolah telah menyebabkan rendahnya partisipasi kaum perempuan dalam mengikuti berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.

Selain itu, kaum perempuan juga dianggap belum mampu memainkan peran yang seimbang dibandingkan laki-laki dalam pengambilan keputusan di sektor pemerintahan, pendidikan, ker-akyatan, dan sebagainya. Masalah-masalah urgen tersebut selama ini hanya ditentukan oleh mayoritas kaum lelaki sehingga berefek kurang baik terhadap kaum perempuan.

Apalagi realitanya, selama ini kaum perempuan memang ter-marjinalkan. Kehidupan kaum perempuan sejauh ini hanya dipan-dang sebelah mata, dianggap pula sebagai makhluk yang lemah.

Akibat pengambilan keputusan dalam masalah penting di atas hanya melibatkan sebagian kecil kaum perempuan, kaum perempuan menghadapi masalah kehidupannya yang terbatas, tidak berkembang. Karena itulah kaum perempuan lebih bodoh daripada laki-laki. Diper-parah pula, kaum perempuan tidak diberi kesempatan yang memadai untuk terjun dalam melakukan pekerjaan di sektor produksi. Yang ter-banyak justeru kaum perempuan diperlakukan sebagai tenaga kerja wanita (TKI), buruh kasar, ibu rumah tangga, dan tukang cuci.

Tidak hanya itu, akibat pemberlakuan terhadap kaum wanita yang tidak menghargai kemampuan kaum wanita, bahkan cender-ung menyepelehkan kaum wanita itu, maka dampaknya keberadaan wanita terus terkungkung dalam ketertinggalan di segala sektor ke-hidupan. Kaum lelaki telah mengebiri peranan kaum wanita untuk juga menikmati pendidikan, pekerjaan, karir, jabatan, sebagaimana yang diperoleh kaum Adam.

Namun semua persoalan gender tersebut hingga kini masih belum sepenuhnya teratasi. Adanya pergantian kepemimpinan di pemprov Jatim selama ini yang menyuarakan akan membantu perjuangan gender yang diusung kaum Hawa, tak membawa keber-hasilan yang signifikan. Karena itulah, bila memang benar Jempol (Bambang DH-Said Abdullah) memperjuangkan emansipasi, harus dapat meyakinkan kaum perempuan di Jawa Timur, bahwa perny-ataannya tersebut bukan sekedar janji politik seperti pasangan cagub-cawagub yang lain selama ini. (*)

Kesejahteraan Jatim

Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, DPR RI mendesak pemerintah memasukkan target peningka-tan kesejahteraan rakyat dalam UU Anggaran Pendapatan

Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Karena selama ini, indi-kator kemakmuran rakyat tidak jelas dalam APBN, sehingga tak ada pedoman dan ukuran peningkatan sejahteraan rakyat, juga kinerja pemerintah tak terukur. Padahal APBN berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

Target peningkatan kesejahteraan rakyat yang dimaksud ada-lah memasukkan indikator berupa seperti masalah gini ratio. Yang dimaksud gini ratio adalah ratio dari suatu ukuran kemerataan yang digunakan sebagai alat mengukur ketimpangan suatu nilai sesuai dengan disteribusi frekuensi, ketimpangan pendapatan rakyat suatu negara atau daerah. Sedangkan data yang diperlukan dalam penghitungan gini ratio berupa jumlah rumah tangga atau penduduk dan rata-rata pendapatan atau pengeluaran rumah tang-ga yang sudah dikelompokkan menurut kelasnya.

Logika gini ratio, apabila gini ratio semakin meningkat, maka angka masyarakat miskin di Indonesia semakin banyak. Untuk saat ini, gini ratio di negara ini sudah mencapai angka 0,41, pertanda kemiskinan di Indonesia masih menjadi masalah yang harus diatasi oleh pemerintah. Karena itulah angka gini ra-tio itu harus terus ditekan serendah-rendahnya.

Akan tetapi, upaya meminimalisir angka gini ratio tampaknya tidak mudah, sebab hingga saat ini pemerintah masih menghadapi masalah lain yang melanda rakyat Indonesia, yaitu masalah ketim-pangan pendapatan antar sesama rakyat yang semakin lebar. Bah-kan cenderung menjadi nyata bahwa yang kaya semakin kaya, se-dangkan yang miskin semakin miskin. Itu artinya pemerintah yang memprogramkan pengentasan kemiskinan selama tidak dapat menyentuh akar permasalahan kemiskinan yang dihadapi rakyat, kemungkinan lainnya program tersebut tidak tapat sasaran.

Realitas kehidupan masyarakat di perkotaan dan pedesaan, ket-impangan status sosial yang dipengaruhi oleh faktor ketidakmer-ataan ekonomi sangat nyata. Juga kehidupan antar daerah provinsi di negara ini tak ada kemerataan ekonomi. Ketimpangan semacam ini menjadi masalah berkepanjangan di negara Indonesia.

Padahal sejak orde baru dahulu, pemerintah sudah beru-paya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui pendapatan perkapita dan pertumbuhan pendapa-tan seluruh penduduk Indonesia, yang dilanjutkan pada era reformasi, hasilnya tak signifikan, bahkan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan antara rakyat masih sangat tinggi. Baik sesama rakyat di pedesaan, sesama rakyat di perkotaan, apalagi antara rakyat di pedesaan dengan perkotaan, masih terjadi kesenjangan yang sangat tajam.

Ketimpangan dan kesenjangan itu akan dapat teratasi apa-bila pemerintah dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)

Saat menjadi anggota MPR RI dari fraksi utusan daerah (1973), Mohammad Noer ber-

pidato soal, agawe wong cilik melu gumuyu, membuat rakyat kecil ikut tertawa. Sebagai pejabat saat itu, Noer mempunyai cita-cita dimana rakyat kecil bisa turut menikmati hasil pembangunan. Pidato tersebut mendapat perhatian serius dari se-mua golongan dan juga media ketika itu. Begitu termasyhurnya Noer de-ngan ungkapannya, Noer disebut se-bagai Bapak Wong Cilik Jawa Timur.

Ketika menjadi Gubernur Jatim (1967-1976), Noer menggalakkan pertanian lalu membentuk Badan Usaha Unit Desa (BUUD) yang ditu-jukan untuk meningkatkan ekonomi para petani sebagai produsen pan-gan. Program intensifikasi dilaku-kan dengan menyalurkan bibit-bibit unggul dan pupuk kepada petani melalui BUUD yang dibentuknya. Hasilnya sungguh luar biasa, kenai-kan produksi beras naik 36,36% dari masa pemerintahan sebelumnya.

Pencapaian ini berada diatas target Repelita I yang menargetkan produksi beras di angka 141,77kg/kapita/tahun. Dengan program ini, Jawa Timur berhasil memproduksi 182,85/kg/kapita/tahun. Produksi beras Jawa Timur sebesar 200.000 ton pada tahun 1972 menyumbang-kan 50 hingga 60% dari hasil seluruh Indonesia. Sebagai warga Madura, Noer melesat popularitasnya sampai saat ini meski ia telah wafat 16 April 2010 silam. Bahkan, Noer juga dike-nal sebagai sesepuh Madura.

Pasca Noer, sejarah meretas ri-wayat yang berbeda. Pemimpin Ja-tim tidak ada lagi yang berdarah Madura. Padahal, 70 persen warga Jatim merupakan keturunan Madura khususnya di Madura, wilayah tapal kuda, dan berbagai kota lainnya di Jatim. Dirunut secara hirarkhis, war-ga Madura paling merasakan hasil

pembangunan baik menguntung-kan atau merugikan masyarakatnya. Tetapi saat disinggungkan dengan kepemimpinan di Jatim, Jawa selalu dominan dan sejarah kepemimpinan Madura di Jatim terpenggal pasca Mohammad Noer.

Kini, tampilnya MH Said Ab-dullah sebagai calon wakil guber-nur Jatim, merupakan sejarah baru. Sebagai kader dari partai politik, harus diyakini Said akan tunduk ke-pada keputusan partai. Mungkin saja Said memang memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin di Jatim atas dasar garis perjuangan sebagai sosok yang peduli wong cilik se-bagaimana dulu Mohammad Noer memperjuangkan hal yang sama. Tetapi, pucuk pimpinan partai tidak serta merta memilih Said atas dasar karena ia berasal dari Madura. Na-mun, Said pasti dilihat dari kompe-tensinya sebagai calon pemimpin Ja-tim yang layak dan karena itu pucuk pimpinan partai memilihnya untuk mendampingi cagub Bambang DH.

Di luar Said, terdapat nama yang juga populer seperti Soekar-wo-Saifullah Yusuf yang saat ini masih menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur. Selain itu, ada rivalitas Karsa, Khofifah Indar Par-awansa dan Herman S Sumawiredja (mantan kapolda Jatim). Bahkan, calon independen Eggy Sudjana berjibaku, berduet dengan Moham-mad Sihat. Siapa yang akhirnya lolos sebagai calon, ini tentu do-main KPU Jatim. Sedangkan siapa yang akan memenangi pertarun-gan pemilukada Jatim, tentu rakyat yang akan menentukan.

Bila dirunut kembali dari berba-gai sisi, semua pasangan memiliki keunggulannya masing-masing. Pertama, Bambang DH – Said Ab-dullah diuntungkan oleh faktor keberpihakan kepada wong ci-lik dan perkawinan politik antara

Jawa – Madura yang menurut Ah-mad Zaini (2013) 70 persen Jatim adalah Madura. Kedua, Khofifah – Herman berpeluang pada senti-men populatif perempuan yang angkanya melebihi laki-laki. Se-dangkan Soekarwo-Saifullah Yusuf, diuntungkan oleh birokrasi karena menjabat selama lima tahun tera-khir ini. Apalagi Gus Ipul, merasa dekat dengan kelompok kultural NU karena pernah menjabat seba-gai Ketua Ansor. Sementara Eggy – Sihat, merasa didukung rakyat secara langsung melalui calon in-dependen.

Semua memiliki potensi untuk memenangi pertandingan ini. Na-mun apabila dilihat dari masyarakat yang menginginkan adanya peru-bahan, Soekarwo-Saifullah bisa jadi akan mengalami nasib seperti Foke di Jakarta maupun Bibit di Jawa Tengah. Begitu pula bila Jatim ingin mengerti substansi 70 persen warga Madura di Jatim, Bambang DH – Said dapat dipastikan seba-gai pemenang. Hal yang sama da-pat terjadi pada Khofifah dan Eggy

Sudjana. Namun demikian, rakyat-lah yang akan menentukan siapa yang patut dipilih dan memimpin Jatim untuk periode mendatang.

Peluang Kebangkitan Madura Tampilnya MH Said Abdullah

yang merupakan salah satu putera terbaik Madura pada satu sisi pelu-ang untuk membangkitkan Madura meneruskan generasi pendahulu-nya, Mohammad Noer. Dulu, Noer memimpikan terbangunnya Jem-batan Suramadu dan baru terwujud pembangunannya di era Presiden Megawati Soekarnoputri dan di-operasikan di era SBY.

Tetapi, Madura pasca Suramadu ternyata tidak mengalami peruba-han yang signifikan, kecuali ada jem-batan megah yang melancarkan arus transportasi dari Surabaya ke Madura dan sebaliknya. Lebih dari itu, tidak terjadi perubahan signifikan dan Ma-dura hampir tidak berubah. Pada saat jembatan Suramadu dilalui dari arah Surabaya, ditemui PKL yang maaf, berserakan dan tidak tertata dengan baik bahkan kumuh. Pendatang yang masuk Madura melalui Suramadu bertanya-tanya tentang Madura di Madura karena tidak merasa men-emukan apa-apa di Madura.

Pada pemilukada Jatim Agustus mendatang, komitmen kemaduraan diuji dengan tampilnya Said Abdul-lah. Rentang waktu ini sangat jauh saat Madura ambil bagian dalam kepemimpinan Jatim di era 1967 – 1976. Tetapi bila warga Madura tidak berpikir panjang soal Madura, situasi masa depan Madura akan berbeda. Apalagi, belum tentu di era mendatang Madura akan tampil se-bagai calon pemimpin di Jatim yang serupa Mohammad Noer dalam slo-gan agawe wong cilik melu gumuyu. Mengutip Gibran, kesempatan hanya ada satu kali, saat ini, atau tidak sama sekali. =

Noer, Said dan Masa Depan Peradaban

Semiotika Tubuh dan Representasi DiriOleh: M. Fauzi | Staf P3M STKIP PGRI dan Guru SMAN 1 Sumenep

Mungkin saja Said memang memiliki keinginan untuk

menjadi pemimpin di Jatim atas dasar garis perjuangan

sebagai sosok yang peduli wong cilik

sebagaimana dulu Mohammad Noer

memperjuangkan hal yang sama.

Oleh: MA. Zakitaro | Budayawan Muda Madura

Page 10: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127| TAHUN II10 TAPAL KUDA

Pelajar yang tinggal di Desa Pohsangit Kidul Kecamatan Kademangan Kota Proboling-go, meregang nyawa akibat tersenggol truk gandengan, di jalur lingkar selatan, tepatnya di wilayah Kelurahan Sumber Wetan Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo, Selasa (28/5).

Korban yang sehari-harin-ya mengendarai sepeda angin. Seperti biasa, Rio Aji biasa me-milih rute jalur lingkar selatan untuk menuju sekolahnya. Ditengah perjalanan, tiba-tiba dari arah belakang muncul

truk gandeng menyalip kor-ban. Karena jalan sempit, kor-ban langsung terpeleset dan kepalanya membentur ban be-lakang dan aspal jalan.

Korban meninggal di tem-pat kejadian, dan langsung di-larikan ke RSUD dr.Moh Saleh Kota Probolinggo. Keluarga korban, langsung menangis histeris saat mengetahui Rio Aji terbujur kaku di kamar mayat RSUD dr. Moh.Saleh Kota Probolinggo.

Keluarga korban tak per-caya, siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Probolinggo

ini meregang nyawa akibat tersenggol truk gandeng saat berangkat sekolah mengen-darai sepeda angin di jalur lingkar selatan, tepatnya di wilayah Kelurahan Sumber Wetan Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

Menurut Abuamin (45) salah satu warga menutur-kan di jalur tersebut sering-kali terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa melayang.”Selain jalan yang sempit, juga kendaraan yang melintas dalam kecepatan yang tinggi,”ucapnya.

Sementara itu, Kanit Laka Polres Probolinggo Kota, Iptu. Rezha dilokasi tempat ke-jadian perkara (TKP) membe-narkan peristiwa kecelakaan yang meregang nyawa siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Probolinggo.

“Korban mengalami luka serius pada bagian kepala dan

dadanya. Diduga korban terk-ena ban belakang truk. Say-angnya usai menabrak korban, sopir truk langsung melarikan diri,”ucapnya

Menurutnya, kejadian ber-mula saat korban yang meng-endarai sepeda angin bersama tiga orang temannya melin-tas di Jalur Lingkar Selatan, tepatnya di Kelurahan Sumber Wetan Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Polisi ber-hasil mengamankan sepeda angin milik korban, beserta perlengkapan korban. Sedan-gkan truk yang menyerempet korban masih dalam pengeja-ran polisi.

“Dari data unit Laka Lantas Polres Probolinggo Kota, selama lima bulan terakhir sedikitnya ada em-pat kecelakaan yang me-nyebabkan lima korban melayang,”pungkas Iptu Rezha.(hud).

HISTERIS, Keluarga langsung menangis saat melihat korban terbujur kaku di kamar mayat RSUD dr. Moh.Saleh Kota Probolinggo.

Meregang Nyawa Akibat Tersenggol TrukPROBOLINGGO – Banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada pelajar diakibatkan karena kesala-han serta kelalaian mereka sendiri. Dari kasus-kasus kecelakaan tersebut, sudah banyak pelajar yang meregang nyawa. Kali ini kecelakaan lalu lintas di-alami oleh Rio Aji (15) siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO - Pasan-gan calon Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo, Dewi Ratih dan As’ad Anshari, seki-tar pukul 05.00 WIB mem-impin ratusan pendukungnya memungut sampah yang berserakan di kawasan Jalan Panglima Sudirman, komplek Pasar Baru Kota Probolinggo, Selasa (28/5).

Aksi simpati bertajuk ‘Pungut Sampah’ untuk men-dukung diraihnya ADIPURA KENCANA untuk kategori Kota Sedang, yang digelar pa-sangan DERAS dalam Pilkada 29 Agustus 2013 mendatang, disambut positif warga yang melintas kawasan tersebut.

Bahkan, sejumlah warga yang tengah berjalan santai dan duduk-duduk di kawasan jalan protokol itu, tiba-tiba berkerumun menyambangi Dewi Ratih dan As’ad Anshari yang sedang asyik memungut sampah dan menyapu jalan untuk membantunya. Tidak hanya itu, mereka menghen-tikan aksi pasangan yang mengusung slogan DERAS (Dewi Ratih – As’ad Anshari) tersebut untuk meminta ber-foto bersama.

Kepada wartawan, Dewi

Ratih menjelaskan, aksi yang dilakukannya bersama calon wakilnya beserta para pen-dukungnya itu dalam rangka mewujudkan komitmen-nya untuk Kota Probolinggo yang Luar Biasa. Salah satu isu penting dari perwujudan Kota Probolinggo yang menjadi tagline DERAS itu adalah masalah lingkun-gan untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya masalah sampah.

“Kita semua tahu, salah satu isu besar nasional adalah lingkungan. Sebagai daerah tujuan investasi dan wisata, selain harus aman, nyaman dan damai, Kota Probolinggo harus bersih dari sampah. Se-bagai warga yang baik, mari kita dukung untuk meraih ADIPURA KENCANA,”tandas Dewi Ratih.

Sementara itu, Calon Wakil Walikota As’ad Ashari mengungkapkan, apa yang dilakukannya melalui aksi ny-ata ini, ingin memberi pesan moral berupa ajakan untuk bersama-sama menjaga ke-bersihan Kota Probolinggo. Ini penting karena masalah kebersihan bukan hanya tu-gas pemerintah, tapi perlu

keterlibatan semua pihak.“Ini tentu terkait dengan

mental, disiplin dan budaya cinta kebersihan. Karena itu isu ini menjadi sangat pent-ing untuk terus disosialisasi-kan dan dikampanyekan. Dan alhamdulillah, saya senang sekali melihat respon warga yang menyambut positif aksi tersebut. Antara lain mereka ikut kami untuk memungut sampah yang berserakan di jalan,”ucap politisi PKNU ini.

Ia berharap, kegiatan ny-ata yang kurang lebih sama juga diikuti oleh para kandi-dat lain. Sehingga, ini akan menjadi pendidikan politik penting buat rakyat karena para calon pemimpinnya ber-lomba lomba dalam berbuat kebaikan, bukan berlomba lomba dalam aksi saling men-jatuhkan.

“Rakyat sekarang ini su-dah mulai cerdas. Karena itu mari kita berbuat sesuatu yang nyata buat rakyat sep-erti yang juga kami lakukan dalam aksi gerakan ‘Pungut Sampah dan bersih-bersih jalan. Insya’allah akan diikuti calon lain. Ini tentu positif, “pungkas As’ad Anshari. (hud).

PASANGAN CALON WALI KOTA

Pasangan DERAS Aksi Pungut Sampah di Jalan

PUNGUT SAMPAH, Aksi nyata dan pesan moral, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo, Dewi Ratih dan As’ad Anshari mendapat simpatik warga.

JEMBER - Bakal Calon Gubernur Khofifah Indar Par-awansa memprioritaskan 11 titik untuk mendulang per-olehan suara dan kemenan-gan dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur yang akan digelar 29 Agustus 2013.

“Ada 11 titik prioritas untuk mendongkrak per-olehan suara, dua di antara-nya Kabupaten Jember dan Banyuwangi, sehingga dalam dua hari terakhir ini saya ke Banyuwangi dan Jember,”

kata Khofifah usai menghadiri pengajian akbar di lembaga pendidikan An-Nur di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Selasa.

Namun, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu enggan menyebutkan ala-san memprioritaskan peme-nangan di 11 titik atau daerah tersebut. “Memang ada per-timbangan khusus untuk 11 daerah itu,” tuturnya singkat.

Mantan Menteri Pember-dayaan Perempuan itu juga

enggan menyebutkan berapa persen target perolehan suara di Jember dan Banyuwangi, namun ia memastikan sudah ada hitungan tersendiri untuk dua daerah tersebut.

“Hasil survei terbaru men-unjukkan tren yang cukup bagus, namun saya tidak mau terlalu percaya diri, sehingga upaya maksimal untuk tu-run ke masyarakat di Jatim akan terus dilakukan secara bergantian dengan pasangan saya, Herman Sumawireja,”

paparnya.Ia optimistis dukungan

terhadap dirinya semakin meluas dan tidak hanya dari kalangan NU, Muslimat, dan partai pendukungnya, namun juga dari eleman masyarakat di luar NU dan partai.

“Di Banyuwangi sudah berdiri Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) dan dalam waktu dekat akan dideklarasi-kan pembentukan KPK di Jem-ber,” ujarnya.

Mengenai rekomendasi dua partai politik yang dikabarkan pindah dukungan, Khofifah menjawab singkat bahwa kedu-anya dalam posisi aman men-dukungnya karena rekomenda-si yang dimiliki dari DPP partai politik pengusung.

“Rekomendasi itu ditanda-tangani oleh ketua dan sekjen partai pengusung, sehingga aman,” katanya.

Di sela-sela pengajian akbar yang digelar oleh Mus-limat NU Anak Cabang Ke-camatan Wuluhan itu, Khofi-fah mengenalkan dirinya akan maju sebagai calon gubernur Jatim dalam pemilukada yang digelar 29 Agustus 2013, se-hingga ia meminta doa dari ribuan anggota Muslimat yang hadir dalam acara itu.

Khofifah dan tim suk-sesnya sempat membagikan dompet berwarna hitam yang bertuliskan “Jatim Berkah” bagi warga yang menghadiri pengajian tersebut.

Pasangan Khofifah-Her-man diusung PKB dengan suara 12,26 persen dan lima partai politik nonparlemen, yakni PKBP sebesar 1,48 pers-en, PKPI sebesar 0,87 persen, PPNUI 0,24 persen, Partai Kedaulatan 0,50 persen, dan PMB 0,20 persen. (ant/rah)

PEMILUKADA JATIM

Khofifah Prioritaskan 11 Titik KemenanganSIDOARJO - Pemerintah

Kabupaten Sidoarjo mewas-padai jajanan yang beredar di lingkungan sekolah guna memastikan makanan yang dikonsumsi anak-anak itu tidak berbahaya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo Wuwuh Setiani, Selasa, men-jelaskan salah satu bentuk ke-waspadaan terhadap jajanan anak sekolah itu berupa kerja sama dengan pihak terkait, yakni dinas pendidikan.

“Kami menggandeng Di-nas Pendidikan untuk mel-akukan sosialisasi tentang jajanan anak sekolah yang sehat. Segala kemungkinan harus diwaspadai termasuk

peredaran jajanan yang sebe-narnya tidak layak konsumsi, karena mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.

Selain sosialisasi, kata dia, pihaknya menyerahkan bantuan sarana kantin se-kolah supaya lokasi berjualan jajajan di sekolah itu bersih dan sehat.

“Kami bersama pimpinan Dinas Pendidikan juga me-nandatangani nota kesepaha-man dengan Badan Narkotika Nasonal Kabupaten (BNNK) Sidoarjo untuk menyosial-isasikan bahaya narkoba ke-pada anak sekolah,” ucapnya.

Ia juga mengemukakan kerja sama yang dilakukan-nya bersama pimpinan Di-

nas Pendidikan dan Badan Narkotika Nasional (BNNK) Sidoarjo merupakan sebuah antisipasi dini dengan sasa-ran anak sekolah dasar (SD).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono men-jelaskan kegiatan yang di-gagasnya bersama pimpinan badan ketahanan pangan dan BNNK itu dalam rangka pem-bentukan karakter dan ke-biasaan bagi siswa SD untuk berperilaku hidup sehat.

“Sosialisasi bahaya jajanan dan narkoba tentu-nya akan memberi pengeta-huan yang positif bagi mere-ka (anak SD),” katanya.(ant/rah)

BAHAN BERBAHAYA

Waspadai Jajanan Anak Sekolah

GRESIK - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tidak akan mengizinkan tem-pat karaoke beroperasi di wilayahnya sebab melanggar keputusan bupati yang pernah menolak keberadaan jenis hiburan itu.

“Sampai kini pun pihak Dinas Kebu-dayaan Pariwisata dan Olahraga belum mengeluarkan izin operasional lokasi kara-oke, dan apabila ada tempat karaoke berdiri itu sudah melanggar,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Dis-budparpora) Tarso Sagito, Selasa.

Tarso mengatakan hingga kini tidak ada pemohon yang masuk ke instansinya untuk mengajukan pendirian tempat karaoke sehingga apabila ada lokasi karaoke yang berdiri dan mengaku sudah izin Disbudpar-pora, itu tidak benar.

“Jadi, tidak benar apabila ada tempat karaoke yang berdiri dan mengatasnamakan atau menggunakan rekomendasi lisan dari Disbudparpora,” tegasnya.

Terkait dengan dibukanya salah satu rumah karaoke “Mamamia” di Jalan Mayjen

Sungkono, Gresik, hari ini, Tarso menegaskan jika lokasi itu tidak mengantongi izin.

“Karena tidak mengantongi izin dari Pemkab Gresik, akan kami tutup paksa sebab hingga sekarang kami belum mengeluarkan izin opersional,” katanya.

Tarso mengakui bahwa izin awal lokasi “Mamamia” adalah restoran dan bukan kafe atau tempat karaoke sehingga apabila izin itu disalahgunakan dipastikan akan ditutup.

Sebelumnya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan bahwa ke-beradaan tempat karaoke di wilayahnya disinyalir dijadikan tempat prostitusi terselubung oleh pihak yang tidak bertang-gung jawab.

Sambari mengaku bahwa pihaknya akan memberikan izin lokasi karaoke apabila ruan-gannya atau lokasinya transparan dan harus ada kaca yang dapat dilihat dari luar.

“Untuk tempat karaoke di Jalan Mayjen Sungkono sudah kami tolak pengajuan izin-nya, dan ini sebagai bukti ketegasan Pemkab Gresik,” katanya. (ant/rah)

RAWAN PRUSTITUSI

Pemkab Tak Izinkan Tempat Karaoke Beroperasi

Page 11: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II 11MATARAMAN

"Tapi harta kekayaan Mo-chtar Setijohadi yang bisa disita sebagai pembayar uang pengganti sesuai keputusan Mahkamah Agung (MA) akan ditentukan tim independen, seperti Sucofindo," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bojo-negoro Nusirwan Sahrul, Se-lasa.

Sesuai keputusan MA No. 1481/K/pid.sus/2012 terpi-dana Mochtar Setijohadi men-dapatkan hukuman enam ta-hun penjara ditambah denda sebesar Rp 200 juta atau dua bulan kurungan. Selain itu, ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 687.900.000 atau enam bulan

kurungan.Mochtar Setijohadi mas-

uk sebagai daftar pencarian orang (DPO), karena ia tiga kali tidak memenuhi pang-gilan Kejari setempat dalam pelaksanaan eksekusi kasus korupsi dana perjalanan di-nas DPRD 2006/2007 sebesar Rp13,2 miliar.

Lebih lanjut ia menjelas-kan pihaknya akan melakukan penyitaan harta kekayaan Mo-chtar Setijohadi akhir Mei de-ngan alasan penyitaan harta kekayaan terpidana bisa di-lakukan setelah satu bulan keputusan MA diterima.

"Keputusan MA kami ter-

ima akhir April lalu, sehingga penyitaan harta kekayaan akhir Mei sudah bisa dilaku-kan," katanya, menegaskan.

Hasil inventaris harta ke-kayaan Mochtar Setijohadi yang sudah berjalan, menu-rut dia, jumlahnya diperkira-kan lebih dari Rp 10 miliar, di antaranya rumah di Desa Ti-kusan, Kecamatan Kapas juga tempat lainnya, Hotel Pazia dan Damai "Cafe Resto" di Ja-lan Veteran Bojonegoro.

"Tapi tunggu saja nanti akan kita umumkan kepada masyarakat umum mengenai jumlah harta kekayaan Mo-chtar Setijohadi," jelas dia.

Ia menduga ada usaha untuk memindahkan kepemi-likan harta kekayaan Mochtar Setjihadi itu kepada pihak lain. "Kami hanya mengingat-kan jangan coba-coba, sebab tetap saja akan ketahuan," tandasnya.

Mengenai pencarian Mo-chtar, ia menyatakan masih terus dilakukan dengan meli-batkan jajaran kejaksaan dan kepolisian di seluruh Indone-sia.

"Kami belum tahu lokasi persembunyiannya. Kalau perkiraan kami yang bersang-kutan masih berada di seputar Jawa Timur," ujarnya. (ant/rah)

BOJONEGORO - Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Jatim, masih menginventaris harta kekayaan terpi-dana Mochtar Setijohadi untuk menentukan harta yang bisa disita sebagai uang pengganti dalam kasus korupsi dana perjalanan dinas DPRD sebesar Rp 13,2 miliar.

Kejaksaan Inventarisasi Harta Terpidana Korupsi

ant/aguk sudarmojo

DPO KASUS KORUPSI:Seorang petugas Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Jatim, menempelkan gambar daftar pencarian orang (DPO) kasus korupsi Mochtar Setijohadi di depan pintu gerbang kantor DPRD beberapa hari yang lalu.

Enam Caleg Petahana Belum Mundur

Panwaslu Tertibkan Alat Peraga Kampanye

RS Rawat Bayi Kembar Kurang Gizi

Pembunuh Sekeluarga Divonis Seumur Hidup

BACALEG

CABUP-CAWABUP

PERAWATAN

PENGADILAN

TRENGGALEK - Badan Kehormatan DPRD Treng-galek, Jawa Timur memasti-kan dari tujuh anggota dewan yang mencalonkan diri kem-bali melalui partai lain (caleg petahana), baru satu yang tel-ah menyerahkan surat pen-gunduran diri ke sekretariat dewan, sementara enam lain-nya belum.

“Kami kemarin (27/5) menerima surat dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) Trenggalek yang menerang-kan ada tujuh anggota dewan yang maju dalam pemilu 2014 dari partai lain, namun sete-lah kami kroscek ke setwan (sekretariat dewan), baru Pak Husni yang menyerah-kan pengunduran diri,” kata

Ketua BK DPRD Trenggalek Yugro Hariyanto, Selasa.

Padahal kata dia, sesuai su-rat KPU, dalam pemberkasan bakal calon legislatif beberapa waktu yang lalu, ketujuh ang-gota dewan aktif itu telah melampirkan surat pernyataan pengunduran diri dari anggota parlemen.

“Seharusnya, para ang-gota dewan ini juga meny-erahkan surat itu ke sekre-taris dewan untuk kemudian diproses sesuai dengan ke-tentuan yang ada, kalau han-ya membuat surat sendiri tapi tidak dikirim ke Setwan, apa gunanya,” ujarnya.

Rencananya, Rabu (29/5), BK DPRD Trenggalek akan mendatangi KPU setempat

guna melihat secara langsung surat pengunduran diri yang dilampirkan sebagai pra-syarat menjadi bakal calon legislatif pemilu 2014.

“Dengan melihat lang-sung berkas-berkas itu kami akan mendapatkan kepastian, apakah surat itu dibuat sendi-ri atau berupa surat keteran-gan dari sekwan,” imbuhnya.

Yugro menjelaskan DPRD Trenggalek melalui sekre-taris dewan akan melakukan proses pemberhentian apa-bila telah menerima surat pernyataan pengunduran diri dari anggota dewan yang ber-sangkutan.

“Karena dalam tata-tertib dan perundang-undangan yang ada, anggota DPRD itu

dapat dilakukan proses pem-berhentian salah satunya atas permintaan sendiri atau men-gundurkan diri,” paparnya.

Sesuai surat KPU nomor 270/152/KPU-TRG/2013 tujuh anggota DPRD Trenggalek yang maju sebagai bacaleg dari partai lain adalah, Mo-hammad Nur Efendy dan Ari-fin, dari PKNU ke Partai Ger-indra, M Husni Tahir Hamid dari semula Partai Patriot ke Partai Hanura, Imam Musirin, dari Partai Patriot ke PDIP.

“Kemudian Supramono dari PDP pindah ke Partai Ha-nura, Puguh Purnomo yang semula PKPI kini maju mela-lui Partai Hanura dan Suyono dari PPRN ke PAN,” ujarnya. (ant/rah)

LUMAJANG - Panitia Pengawas Pemilu Kabupat-en Lumajang, Jawa Timur, menertibkan sejumlah alat peraga kampanye calon bu-pati dan wakil bupati jelang “H-1” pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah setem-pat, Selasa.

“Kami mendapat laporan masih banyak alat peraga kampanye yang bertebaran di beberapa titik kawasan kota, sehingga hari ini harus bersih dari gambar pasangan cabup-cawabup,” kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Lumajang, Didik Almasudi.

Menurut dia, pihaknya

sudah berkoordinasi dengan panwaslu di tingkat Kecama-tan Lumajang untuk menert-ibkan atribut kampanye yang masih bertebaran di masa tenang, namun masih saja ada alat peraga kampanye yang belum ditertibkan di ka-wasan kota.

“Peraga kampanye yang berukuran besar sudah ber-sih, namun untuk atribut yang berukuran kecil masih betebaran di beberapa titik karena keterbatasan personel panwascam setempat,” tu-turnya.

Ia juga mengimbau ke-pada tim sukses empat pa-

sangan cabup-cawabup un-tuk menurunkan alat peraga kampanye karena tahapan kampanye sudah selesai dan kini sudah memasuki masa tenang.

“Saya berharap semua pihak bisa mematuhi ke-tentuan dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada Luma-jang, tanpa diwarnai pelang-garan,” ujarnya.

Data di Panwaslu, lanjut dia, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh empat pasangan cabup-cawabup selama masa kampanye yang berlangsung sejak 12-25 Mei 2013, dengan pembagian em-

pat zona di 21 kecamatan di kabupaten setempat.

Pilkada Lumajang akan digelar Rabu (29/5) dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 819.872 orang dan tempat pemun-gutan suara (TPS) sebanyak 1.872 yang tersebar di 21 ke-camatan di kabupaten setem-pat.

Pilkada Kota Pisang itu diikuti oleh empat pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni Sjahrazad Masdar-As’at Malik, Agus Wicaksono-Ad-nan Syarif, Ali Mudhori-Sam-sul Hadi, dan pasangan Indah Pakarti-Abdul Kafi. (ant/rah)

TULUNGAGUNG - Rumah Sakit Bhayangkara, Tulunga-gung, Jawa Timur, melakukan perawatan intensif terhadap dua dari pasangan bayi kem-bar tiga yang lahir dalam kondisi di bawah normal ka-rena kurang gizi.

Humas RS Bhayangkara Tulungagung Setya Ningsih, Selasa, mengemukakan kedua bayi yang masih “ditahan” di ruang inkubator tersebut sengaja dilakukan untuk per-awatan khusus hingga bobot bayi naik. “Setelah menjalani perawatan dan kondisinya membaik nanti pasti diperbo-lehkan pulang,” jelasnya.

Ia sempat memban-tah rumor yang menyebut pihak RS Bhayangkara me-nahan kedua bayi dengan alasan pasien belum melu-nasi pembayaran persalinan, obat, dan perawatan selama di rumah sakit.

Menurutnya, pemulangan secara bertahap terhadap ibu bayi maupun bayi kembar tiga tersebut sengaja dilaku-kan karena alasan medis.

“Jika dipaksakan pulang dengan kondisi berat badan di bawah dua kilogram, itu terlalu berisiko terhadap bayi bersangkutan. Masalah ini juga sudah kami sampaikan

ke pihak keluarga,” tambahn-ya.

Dia jelaskan, bayi kembar tiga putra pasangan Ida Ro-hayati (29) dan Muadi (32), asal Dusun Depok, Desa Pule, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek itu lahir melalui operasi caesar, Rabu (15/5) atau sekitar dua pekan lalu.

Saat lahir, berat badan bayi kembar tiga itu tidak sama. Menurut penjelasan pihak rumah sakit, bayi pal-ing kecil yang terakhir ber-hasil dikeluarkan dari rahim Ida Rohayati hanya memiliki bobot 1,3 kilogram, semen-tara yang nomor satu sedikit

di atasnya, yakni sekitar 1,7 kilogram.

“Hanya yang nomor dua yang bobotnya cukup bagus, sekitar 2,5 kilogram. Bayi pertama dan ketiga, masih ‘fernatologi’ karena kekuran-gan oksigen,” terang Setya Ningsih.

Setelah menjalani per-awatan pascapersalinan, ibu dan bayi nomor dua diper-bolehkan pulang. Semen-tara dua lainnya masih harus menjalani perawatan intensif dan perlu mendapat nutrisi pendukung untuk menguat-kan fisik dan menaikkan bo-botnya. (ant/rah)

MADIUN - Terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga dengan racun di Madiun, Agus Basuki (35) divonis hukuman pidana penjara seumur hidup oleh majelis hakim dalam si-dang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri (PN) Ka-bupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa.

Vonis tersebut sama de-ngan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) setempat yang sesuai dengan dakwaan primer yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang ancamannya hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun.

“Menyatakan Agus Basuki bin Kasiyono terbukti secara sah dan meyakinkan ber-salah melakukan tindak pi-dana pembunuhan berencana pada sepasang suami-istri dan secara sengaja melakukan kekejaman yang telah men-gakibatkan seorang anak mati. Menjatuhkan pidana kepada Agus Basuki bin Kasiyono de-ngan hukuman penjara seu-mur hidup,” ujar Ketua Majelis Hakim Ujiyati.

Pihak Jaksa Penuntut

Umum (JPU) Slamet Widodo dan Yusak langsung menyata-kan menerima atas keputusan majelis hakim dalam persi-dangan tersebut.

“Hukuman seumur hidup itu sudah sesuai dengan isi dari dua pasal primer yang kami gunakan dalam tuntu-tan, yaitu Pasal 340 KUHP dan Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” kata JPU Slamet Widodo seu-sai sidang kepada wartawan.

Fakta di persidangan membuktikan bahwa terdak-wa Agus Basuki tega mem-bunuh Muhamad Giantoro (Ian) dan keluarganya karena takut penipuan dengan modus penggandaan uang yang di-lakukannya terbongkar.

Agus membunuh Ian (35) dan istrinya Retno Sugiarti (35) yang sedang hamil lima bulan anak ketiganya, serta anak pertamanya Firstania Capolista (11) dengan cara diracun potasium sianida.

Korban Retno Sugiarti ditemukan tewas dalam Taksi Bima bernomor polisi AE-305-CX pada Rabu, 9 Januari 2013 di Kota Madiun. Sedangkan

jasad Mohamad Giantoro dan putrinya Firstania Capolista ditemukan pada tanggal 13 Januari 2013 di wilayah hutan Desa Kuwiran, Kare, Kabupat-en Madiun.

Sementara, ibu korban Ian, Suyati, langsung hist-eris dan kemudian pingsan setelah mendengar terdakwa hanya dihukum penjara seu-mur hidup. Keluarga korban menilai hukuman tersebut tidak sebanding dengan empat nyawa, yakni anak, menantu, dan dua cucunya (satu dalam kandungan Retno) yang telah dibunuh oleh pelaku.

“Keluarga sangat kecewa. Kami berharap pelaku dihu-kum mati atas semua yang telah dilakukannya kepada ke-luarga anak saya,” ucap ayah korban, Senen.

Usai pembacaan putusan, terdakwa Agus Basuki lang-sung dibawa ke kendaraan tahanan untuk dikembalikan ke Lapas Madiun. Terdakwa dikawal ketat oleh anggota ke-polisian setempat guna meng-hindari serangan dari keluarga korban yang telah emosi se-lama sidang berlangsung.(ant/rah)

VONIS SEUMUR HIDUP PEMBUNUH: SATU KELUARGA Agus Basuki (kanan) dikawal petugas sesaat setelah mendengarkan vonis hakim saat Sidang Putusan di Pengadilan Negeri (PN) Kab. Madiun, Jatim, Selasa (28/5). Dalam sidang tersebut, Majelis Hakim PN Kab. Madiun menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup kepada Agus Basuki karena terbukti melakukan pembunuhan berencana menggunakan racun ikan terhadap 3 orang dalam satu keluarga (ayah, ibu, anak).

ant/siswowidodo

ant/ampelsa

EKSEKUSI CAMBUK POLISI: Algojo berpakaian cadar Dinas Syariat Islam melaksanakan tugas eksekusi cambuk terhadap , terhukum, Brigadir Irwanuddin, anggota Polres Sabang, Prop Aceh, yang terbukti bersalah dalam kasus pelanggaran Syariat Islam, Maisir (judi togel) di Mesjid Agung Darussalam, Sabang, Aceh, Selasa (28/5). Terhukum Brigadir Irwanudin menjalani hukuman cambuk sebanyak enam kali.

Page 12: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II12 NASIONAL

“Buktikan kalau ada pen-yakit dan logam berat. Kita juga bisa mengatakan, barang kamu (China) ada logam dan penyakit. Kalau kita menuduh, harus kita buktikan terlebih dahulu,” kata Hatta di Depok, Jawa Barat (28/5).

Namun demikian, Hatta meminta agar Kementerian Perdagangan juga memberi-kan penjelasan secara men-detil terkait isu penolakan China terhadap buah lokal tersebut. Sehingga, lanjut dia,

kabar itu tidak menimbulkan dampak buruk yang lebih luas terhadap buah lokal lainnya di mata intersional.

“Ini menjadi tugas Ke-menterian Perdagangan kita. Harus dipertanyakan menga-pa ada penolakan. Jadi, jangan sampai hal-hal semacam ini justru menimbulkan dampak buruk bagi perdagangan kita,” paparnya.

Lebih lanjut Hatta me-nambahkan, sejauh ini Indo-nesia selalu menjadi pengek-

spor bahan mentah ke luar negeri. Seharusnya, kata dia, perlu adanya industri pen-golahan untuk memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi sebagai produk ekspor. “Indonesia terlalu lama men-jadi bangsa kuli dan menjual bahan mentah ke luar negeri,” ucapnya.

Dengan demikian, jelas dia, penting bagi Indonesia untuk menciptakan kawasan industri untuk mendukung ke-giatan produksi tersebut. Hal ini juga diyakini akan mampu menyerap banyak tenaga ker-ja. “Kuli yang bekerja dan sop-ir truk, tidak ada sarjana yang bekerja,” imbuh Hatta.

Terkait penolakan China terhadap manggis Indonesia, Wakil Menteri Pertanian Rus-man Heriawan menambahkan, kejadian itu diharapkan bisa menjadi bahan introspeksi pe-

merintah untuk meningkatkan kualitas produk hortikultura domestik. “Kita memang se-dang membuka proses kegia-tan ekspor dengan negara lain, seperti China dan Australia,” katanya di Jakarta.

Dia menambahkan, peno-lakan manggis asal Indonesia karena adanya anggapan dari China bahwa buah tersebut mengandung organisme pen-yakit. “Kita lengah, kemudian ada virus OPT manggis itu yang mahal,” ujar Rusman.

Rusman berharap, petani yang memproduksi manggis bisa segera mengatasi per-soalan ini, terlebih lagi buah ini sudah berhasil menembus pasar Australia. “Kita berhasil mengekspor ke Australia dan tentunya ini harus dijaga. Ja-ngan sampai kejadian di China terulang,” ujarnya. (gam/bud/beth)

China Tolak Manggis RIJAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekono-mian, Hatta Rajasa menilai, tudingan pemerintah China yang menolak untuk mengimpor buah mang-gis asal Indonesia tidak beralasan. Pasalnya, tudin-gan yang menyebutkan manggis Indonesia mengan-dung organisme penyakit tanaman dan logam berat tersebut tidak dibarengi dengan pembuktian secara ilmiah.

Hatta Rajasa: Penolakan Ini Sama Sekali Tidak Beralasan

AUDIT KASUS HAMBALANG. Ketua BPK Hadi Poernomo (kiri) didampingi Sekjen BPK Hendar Ristriawan (kanan) memberikan keterangan pers soal perkembangan pemeriksaan kasus Hambalang di Kantor BPK, Jakarta, Selasa (28/5). Hadi Poernomo mengatakan audit investigasi tahap II kasus Hambalang hingga kini belum rampung dan pihaknya masih menunggu penghitungan konstruksi sarana olahraga tersebut yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

ant/widodo s. jusuf

Tentangan yang banyak disuarakan oleh para politisi di Senayan, umumnya berisi kritik bahwa kebijakan BLSM tidak mendidik dan cender-ung membuat rakyat malas. Argumen ini selanjutnya dia-jukan sebagai dasar menolak RAPBN-P 2013 yang kini tengah dibahas oleh Peme-rintah dan DPR.

“Orang sering menga-takan jangan kasih ikan, tapi kasih kailnya supaya jangan malas. Tapi coba Anda bayangkan analogi ini. Ketika harga makanan naik (karena BBM naik), orang lapar lalu Anda suruh langsung mancing, bukan-nya dia malah sehat tapi dia akan sakit karena masuk angin di laut. Karena itu harus dikasih makan dulu baru disuruh mancing,” kata Chatib Basri memberi-kan analogi, ketika ditemui di Gedung DPR, Selasa (28/5).

Menurut Chatib, kri-tik yang mengatakan masyarakat akan malas bila

program BLSM dijalankan tidak masuk akal. Soalnya, menurut dia, program ini dijalankan sementara. “Ini program sifatnya sementara, karena kalau terus-menerus memang akan menyebabkan mereka malas,” tutur Chatib.

Dia juga mengeri-tik bahwa selama ini ada persepsi bahwa Pemerintah memberikan perlindun-gan terhadap masyarakat miskin hanya berupa BLSM. Padahal, ia menambahkan, program Pemerintah terkait dengan itu sangat kompre-hensif.

“Anda harus kutip saya lengkap mengenai hal ini sebab ada persepsi, Peme-rintah hanya menyelengga-rakan program BLSM,” tutur Chatib.

Menurut dia, dalam RAPBN-P 2013, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk sejumlah program penanggulangan kemiskinan yang dikaitkan dengan ke-naikan harga BBM dan tidak hanya BLSM.

Pertama, Program Perce-patan dan Perluasan Perlind-ungan Sosial (P4S) sebesar Rp12,5 triliun. Program ini terdiri dari Raskin sebesar Rp4,3 triliun, Beasiswa Bidik Misi Rp7,5 triliun dan Prog-ram Keluarga Harpan (PKH) Rp0,7 triliun.

Kedua, program BLSM sebesar Rp11,6 Triliun. Ketiga, tambahan dana untuk pembangunan infrastruktur dasar, se-perti irigasi dan air bersih sebesar Rp6 triliun.

Dengan diluncurkan BLSM ini, rakyat Sementara itu, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indo-nesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi menilai BLSM ini menempatkan Demokrat sebagai dewa penolong, se-dangkan partai-partai lain tidak punya bukti kongkrit memberikan dana.

“Bagi kami, dana kompensasi ini tak lebih gu-la-gula pemanis Demokrat. Bahkan, dosa-dosa korupsi Demokrat seakan terhapus-kan dengan adanya BLSM ini,” kata dia.

Karena itu, Uchok ber-harap DPR menolak langkah kenaikan BBM menjelang pemilu, karena sangat ber-bahaya bagi caleg-caleg yang mau berkampanye saat ini yang bukan dari Demokrat. (gam/abd/cea)

KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM

Menkeu Tantang DPR Pengeritik BLSMJAKARTA-Langkah pemerintah memberikan Ban-tuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) terkait kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) sangat kental nuansa politisnya yang dipastikan hanya menguntungkan Partai Demokrat. Namun tudingan ini dibantah Mentri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri. Bahkan, Menkeu menantang para pengeritik membuktikan kelemahan BLSM ini.

STOK SAPI JELANG PUASA. Menteri Pertanian Suswono meninjau sentra penggemukan dan pembibitan sapi di Baros, Serang, Banten, Selasa (28/5). Mentan ingin memastikan stok daging untuk kebutuhan puasa dan Idul Fitri serta harga daging bisa kembali pada kisaran Rp76 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.

ant/asep fathulrahman

JAKARTA - Petinggi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana membela pengacara Farhat Abbas yang pencalonannya sebagai calon anggota DPR dari Partai Demokrat teran-cam dicoret karena sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian Daerah Metro Jaya dalam kasus pencemaran nama baik Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok. Menurut Sutan, tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat ulah Farhat Abbas yang melaku-kan pelecehan ras terhadap Ahok di akun twitternya.

Menurut Sutan, kicauan Farhat Abbas beberapa waktu lalu di akun twitternya hanya “keseleo lidah” dan pengac-ara flamboyan itu pun sudah meminta maaf. “Kita lihat di pakta integritas, itu kan disebutkan tersangka yang merugikan masyarakat ba-nyak. Untuk kasus Farhat ini kan dia hanya slip saja, dan sudah minta maaf, jadi siapa yang dirugikan,” kata Sutan kepada wartawan di DPR Se-lasa (28/5).

Karena itu, Farhat tidak harus membuat mundur dari pencalegan sebagai calon anggota DPR dari Partai Demokrat. “Kecuali kalau dia korupsi, kasus ini kan tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.

Penetapan tersangka Farhat berawal dari sebuah tweet bernada SARA. Tweet Farhat soal Ahok itu diung-gah dalam akun twitter @farhatabbaslaw, isinya “Ahok protes, Dasar Ahok plat Aja diributin! Apapun plat nya tetap Cina!”

Kicauan suami Nia Da-niati itu lantas menimbul-kan reaksi pengguna twitter

di tweetland. Bahkan, Ram-dan Alamsyah yang me-wakili Komunitas Intelektual Masyarakat Betawi (KIMB) dan Anton Medan yang me-wakili PITI melaporkan Farhat ke Polda Metro Jaya atas kicauannya itu.

Dalam laporan resmi ber-nomor LP/82/I/2013/PMJ/Ditreskrimsus tertanggal 10

Januari 2013, Farhat dilapor-kan atas tuduhan Pasal 28 ayat (2) UU ITE jo Pasal 4 jo 16 UU No 40 tahun 2008. Anton Med-an juga melaporkan Farhat dalam laporan resmi bernopol LP/86/I/2013/PMJ/Ditreskrim-sus dengan tuduhan Pasal 28 ayat (2) UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Sementara itu, Farhat Ab-bas sendiri secara terpisah mengaku pasrah soal nasib pencalegannya. Apapun yang akan diputus partai yang didi-rikan dan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dia akan mener-imnya. “Apapun keputusan Demokrat ya saya terima saja. Kalau dianggap pantas dicoret ya saya terima,” kata Farhat di Jakarta Selasa (28/5).

Namun Farhat mengaku sudah meminta maaf ke pihak yang mempermasalahkan ki-cauannya di twitter. Farhat berkicau bernada SARA saat Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bicara soal pelat nomor mobil gubernur dan wakil gubernur DKI Jakar-ta. “Ya saya sudah minta maaf sebenarnya,” kata Farhat.

Karena sedang man-galami kasus hukum, Partai Demokrat bersiap mencoret Farhat Abbas dari pencalegan sebab Farhat telah menjadi tersangka Polda Metro Jaya. (gam/abd/aji)

DAFTAR CALON LEGISLATIF

Terancam Dicoret, Sutan Bhatoegana Bela Farhat Abbas

JAKARTA-Kinerja Joko Widodo alias Jokowi mem-perbaiki Jakarta berbanding lurus dengan hasilnya se-hingga membuatnya meraih elektabilitas tertinggi. Karena itu PDI Perjuangan sebagai “pemilik” Jokowi harus berani membuka diri terhadap per-mintaan rakyat yang meng-inginkannya sebagai capres 2014. “Jelas ini akan ditang-kap dengan bijak oleh Ketua Umum, tapi keputusannya ada di Ketua Umum,” kata Ketua DPP PDIP, Mayjen (Purn) Sidarto Danusubroto di Jakar-ta, Selasa (28/5).

Diakui Sidarto, sosok Jokowi juga identik dengan arus perubahan. Karena rakyat merindukan pemimpin bisa membaca keinginan rakyat.

Ditambah lagi, menga-takan PDI Perjuangan sejak lama konsisten mengusung sosok idealis untuk dimaju-kan sebagai pemimpin. “Rak-yat membaca kita partai yang ingin perubahan,” tegasnya.

Menurut Mantan Wakil Ketua Komisi I DPR ini, Jokowi memiliki potensi untuk maju sebagai calon pimpinan nasi-onal. “Dia (Jokowi -red) sosok yang muda, yang jujur dan humble merakyat. Sampai ada interpelasi pun dia layani dan akhirnya mundur juga. DPRD yang menginterpelasi bubar sendiri. Ini tanda rakyat mendambakan perubahan,” terangnya.

Sementara itu, anggota Dewan Pembina Gerindra, Martin Hutabarat mengakui popularitas Jokowi mengung-guli capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto Djojohadi-kusumo (PSD). Namun bukan berarti Jokowi sukses menuju Jakarta Satu hanya dukungan PDI Perjuangan saja. “Jokowi menjadi Cagub DKI tahun lalu adalah karena dukungan yang tulus dari Prabowo bersama Ibu Megawati,” ujarnya.

Menurut Martin, saat ini Partai Gerindra belum menganggap figur Jokowi sebagai kompetitor dari Prabowo. Karena Gerindra be-lum menggenjot capresnya.

“Prabowo tidak pernah men-ganggap Jokowi sebagai sain-gannya untuk jadi Capres 2014 yang akan datang,” tegasnya.

Martin mengatakan Joko-wi adalah calon pemimpin masa depan Indonesia. Ger-indra siap mendukung Jokowi nyapres, namun untuk pilpres 2019, bukan 2014 tahun depan. “Di internal Gerindra sudah ada rencana dan keinginan yang kuat dari kader-kader Gerindra untuk mencalonkan Jokowi menjadi Capres 2019 yang akan datang,” tuturnya.

Malah Martin mewacanakan kecocokan duet antara Prabowo dan Jokowi di masa depan untuk memimpin republik ini. “Pak

Jokowi saya kira lebih pas kalau dicalonkan di tahun 2019 seba-gai kesinambungan dari calon presiden Gerindra di tahun 2014 yakni Pak Prabowo Subianto,” sambung anggota Komisi III DPR ini.

Untuk saat ini Gerin-dra sudah bulat mencapres-kan Prabowo. Gerindra me-mandang kepemimpinan Prabowo bisa membawa Indo-nesia ke arah yang lebih baik. “Di tahun 2014 kita memerlu-kan calon pemimpin yang le-bih tegas, tidak ragu-ragu dan berani mengambil keputusan. Inilah yang mendorong Ger-indra mencalonkan Prabowo,” pungkasnya. (gam/cea)

JALANG PILPRES 2014

Megawati Akan Bijak Soal Pencapresan Jokowi

tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat

ulah Farhat Abbas yang melakukan pelecehan ras

terhadap Ahok di akun twitternya

Sutan BhatoeganaAnggota Partai Demokrat

Page 13: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127| TAHUN II 13EKONOMI

PROGRAM PERCEPATAN IMPOR DAGING SAPI. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kedua kanan) bersama Menteri Pertanian Suswono (kedua kiri), Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi (kanan) serta Deputi II Menko Perekonomian Diah Maulida (kiri) memaparkan program percepatan impor daging sapi, di Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian akan mempercepat realisasi impor sapi pada bulan Juni dan September (semester II) untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga daging sapi.

Bahkan, target pertum-buhan pemerintah jauh leb-ih rendah dibanding target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014 sebesar 7-7,7 persen. Kegagalan men-capai target RPJMN tahun 2014 secara umum disebab-kan karena pemerintah belum mampu memanfaatkan be-sarnya potensi ekonomi do-mestik untuk mendorong per-tumbuhan ekonomi nasional. “ Apalagi setiap tahunnya re-alisasi pertumbuhan ekonomi selalu berada di bawah target. Sepertinya baru sekali per-tumbuhan ekonomi itu terca-pai,” kata Harry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR tentang Pembahasan RAPBN-P 2013 dengan Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana dan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin di Gedung Perleman Jakarta, Se-lasa (28/5).

Pada 2012 saja, kata Har-ry, realisasi pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 6,2 persen, padahal pemerintah mengasumsikan di angka 6,5 persen. “Berkaca pada tahun 2012, targetnya meleset 0,3 persen. Jika di tahun ini di-targetkan 6,2 persen, bisa saja keyakinan pemerintah hanya sebesar 5,9 persen atau paling tidak 6 persen,” tutur Harry.

Pernyataan Harry tersebut

menanggapi penilaian Ang-gota Komisi XI DPR, Melchias Markus Mekeng yang me-nyebutkan bahwa koreksi pertumbuhan ekonomi 2013 tidak bisa diterima akal sehat. “Faktor apa yang paling domi-nan membuat pertumbuhan ekonomi kita dikoreksi drastis dari 6,8 persen menjadi 6,2 persen? Sesuatu yang tidak masuk akal, padahal di forum internasional ekonomi Indo-nesia selalu dibilang baik,” kata Mekeng.

Di tempat yang sama, Chatib Basri menjelaskan, ko-reksi pertumbuhan ekonomi ke angka 6,2 persen tersebut didasari oleh realitas pertum-buhan ekonomi yang terjadi dalam beberapa bulan terakh-ir. “Penentuan angka growth tentunya harus berbasis reali-tas. Di Kuartal I tahun ini saja, angkanya 6,02 persen,” ucap dia.

Alasan kedua, lanjut Chat-ib, terkait dengan perkiraan melambatnya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB/investasi) di 2013. “Selain itu, ekspor kita juga tidak men-galami kenaikan yang sig-nifikan. Dan, ekspor kita juga tidak bisa diandalkan,” jelasn-ya.

Dengan demikian, kata Chatib, apabila target pertum-buhan ekonomi ditetapkan tidak kredibel dengan situasi perekonomian yang terjadi,

maka nantinya pasar akan merespon bahwa pemerintah tidak berpandangan pada real-ita yang terjadi. “Penting bagi kami angka ini kredibel. Kalau kami datang dengan target pertumbuhan yang tidak real-istis, maka bisa menimbulkan persepsi di pasar bahwa kami tidak hands on dengan perso-alan yang ada,” paparnya.

Perlu TerobosanSementara itu, anggota

DPR Ecky Awal Mucharam me-nilai kegagalan pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi disebabkan peran kon-sumsi modal pemerintah yang terus menurun telah meng-hambat pencapaian pertum-buhan yang lebih baik. Karena itu, dia berharap pemerintah perlu mencari terobosan agar konsumsi modal pemerintah mampu menjadi stimulus per-tumbuhan. Pemerintah perlu memperbaiki eksekusi belanja modal yang selalu dibawah 80 persen. “Pemerintah juga perlu terus menjaga dan mengopti-malkan investasi atau pemben-tukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) sebagai sumber pertumbuhan penting. Sebab semakin membaiknya kinerja umber pertumbuhan tersebut akan memberikan nilai tambah yang lebih besar dalam pereko-nomian terutama untuk pen-ciptan lapangan kerja dan pen-gurangan tingkat kemiskinan,” imbuh dia.

Hal ini juga sangat pent-ing mengingat pertumbu-han ekonomi yang terlalu bergantung pada konsumsi masyarakat, bersifat autopi-lot, cenderung bersifat jangka pendek dan tidak berkualitas.

Untuk menjaga Investasi atau PMTDB, Ecky berharap pemerintah perlu memper-baiki daya saing ekonomi In-donesia yang terus merosot. Laporan The Global Competi-tiveness Report 2012-2013 yang disusun oleh World Eco-nomic Forum menyatakan bahwa Indonesia mengalami penurunan indeks daya saing global dari peringkat ke44 ta-hun 2011, menjadi peringkat 46 tahun 2012 dan menurun lagi menjadi peringkat ke 50 pada 2013. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Bank Dunia, di mana peringkat kemuda-han bisnis di Indonesia terus mengalami penurunan. Per-ingkat doing business tahun 2013 kembali menurun ke po-sisi 129 dari posisi tahun 2012 pada peringkat 128, dan 2011 pada peringkat 126. “Kondisi penurunan daya saing ini harus diatasi secara sungguh-sungguh”, tambah dia.

Lebih lanjut dia meminta agar pertumbuhan ekonomi nasional cenderung bertumpu pada sektor-sektor ekonomi yang bersifat non tradable perlu diperbaiki. Sedangkan sektor tradable, yaitu sektor pertanian, pertambangan dan industri pengolahan, belum optimal dalam mendorong per-tumbuhan ekonomi. Padahal ketiga sektor tersebut bersifat padat karya dan merupakan kontributor terbesar perekono-mian. “Sejak beberapa tahun terakhir, pertumbuhan sektor tradable selalu berada di bawah pertumbuhan PDB. Hal ini juga menjadi penyebab pemerintah sulit untuk mendorong per-tumbuhan ekonomi lebih baik,” pungkas dia. (gam/bud)

Potensi Ekonomi Domestik Belum Bisa Dimanfaatkan

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis menilai, target pertumbuhan ekonomi di RAPBN-P 2013 sebesar 6,2 persen menunjukkan sikap pesimistis pemerintah terhadap perbaikan ekonomi dalam negeri di tahun ini.

JAKARTA - Menteri Keuangan, Chatib Basri men-gungkapkan, guna dapat me-nekan impor bahan baku dan barang modal, pemerintah telah menyiapkan program pemberian insentif bagi in-dustri yang memproduksi barang setengah jadi (inter-mediate goods) dan korpo-rasi berbasis penelitian dan pengembangan.

“Secara khusus pemer-intah juga akan memberikan insentif fiskal untuk industri intermediate. Karena sela-ma ini, setiap pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, im-por barang modal dan bahan baku naik. Sehingga, current account kita defisit,” kata Chatib di Gedung DPR Jakar-ta, Selasa (28/5).

Menurut Chatib, pembe-rian insentif pada industri intermediate tersebut dihara-pkan mampu mengurangi im-por barang modal dan bahan baku. “Sehingga, pertumbu-han ekonomi kita bisa tetap tinggi, tetapi current ac-count-nya tidak terganggu,” jelas Chatib.

Selain itu, kata dia, pemer-intah juga akan memberikan insentif fiskal terhadap lem-baga atau perusahaan berbasis penelitian dan pengembangan (litbang) yang berorientasi pada peningkatan ekonomi dalam negeri.

“Pemerintah akan memberi insentif fiskal di dalam litbang, karena kita tidak bisa secara terus menerus bergantung pada sumber daya alam. Perlu adanya inovasi. Jadi, akan diberikan in-sentif juga untuk lembaga lit-bang itu,” ujarnya.

Guna mendukung indus-tri yang mampu mendukung perekonomian nasional, kata Chatib, pemerintah akan berupaya memanfaatkan peraturan yang ada, untuk meningkatkan efektivitas kegiatan industri. “Untuk mendukung industri, dari peraturan yang ada, maka kami akan berusaha menjadi-kan industri lebih efektif,” imbuhnya.

Menyinggung soal upaya mengantisipasi krisis keuan-gan yang dikhawatirkan bisa masuk akibat gejolak ekonomi global, Chatib ber-janji akan meningkatkan harmonisasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil. “Har-monisasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil di-harapkan tercipta iklim yang kondusif untuk mengantisi-pasi krisis pada sektor keuan-gan,” kata Chatib.

Selain itu, lanjut Chatib, sinergi kebijakan fiskal, mon-eter dan sektor riil tersebut juga diyakini mampu men-jaga stabilitas nilai tukar rupiah, inflasi dan stabilitas

pasar Surat Utang Negara (SUN). “Pemerintah sepen-dapat (dengan DPR) agar volatilitas nilai rupiah harus dijaga dan stabil, karena me-miliki peranan yang sangat penting dalam menjaga daya saing dan stabilitas pereko-nomian,” tuturnya.

Menurut Chatib, pemer-intah akan meningkatkan koordinasi dengan Bank In-donesia, sebagai langkah mengantisipasi dan menjaga volatilitas nilai tukar rupiah. Dia menambahkan, pengua-tan kebijakan makropruden-sial terhadap arus masuk modal asing jangka pendek. Hal ini ditujukan untuk men-gurangi risiko pembalikan modal asing dan menjaga agar pergerakan nilai tukar rupiah tetap sejalan dengan pergerakan mata uang di ka-wasan Asia.

Chatib menyatakan, pemerintah juga berharap agar berbagai kebijakan dalam kerangka pendalaman pasar finansial bisa mempen-garuhi arus modal masuk ke pasar keuangan dalam negeri. “Pendalaman pasar finansial diarahkan untuk mendorong adanya pengalihan ekses li-kuiditas perbankan serta pengembangan instrumen syariah sebagai alternatif sumber pembiayaan pemer-intah,” ujarnya. (gam/bud)

Tekan Impor

Pemerintah Siap Beri Insentif

JAKARTA-Perekonomi-an Indonesia dinilai banyak kalangan telah mengalami Middle Income Trap dan dita-kutkan akan ada dampak terh-adap pertumbuhan perekono-mian yang berkesinambungan. Untuk itu, agar tidak terjebak dalam Middle Income Trap perlu dilakukan transformasi struktur produksi dan perda-gangan yang baik.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan RI M. Chatib Basri, saat memaparkan Tang-gapan Pemerintah Terhadap Pandangan Fraksi-Fraksi DPR RI, dalam Sidang Paripurna, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa,( 28/5).

Chatib menjelaskan, Mid-dle Income Trap sendiri adalah

istilah yang diberikan kepada negara-negara berpendapatan menengah namun tidak bisa melakukan lompatan untuk masuk menjadi negara maju berpendapatan tinggi.

“Penyebab utama hal ini karena berkurangnya daya saing suatu negara berkem-bang”, jelas mantan Kepala BKPM itu.

Chatib menambah-kan, pada tahap awal pembangunan, competitive-ness negara berkembang di-untungkan oleh dua faktor, yaitu upah buruh yang mu-rah dan kemudahan adaptasi teknologi. Seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita, maka tuntutan akan perbaikan tingkat upah

akan semakin besar.“Ini dampaknya pada ke-

naikan biaya tenaga kerja, hingga akhirnya daya saing ne-gara tersebut semakin hilang. Produsen dan pemilik modal akan mencari negara lain de-ngan tingkat upah yang lebih rendah”, tutur Chatib.

Menurutnya, pindahnya produsen dan pemilik modal tersebut akan menyebab-kan kegiatan produksi dan investasi menjadi stagnan yang berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi ne-gara tersebut. Untuk itu, agar tidak terjebak dalam Middle Income Trap perlu dilaku-kan transformasi struktur produksi dan perdagangan.(gam/abd)

perekonomIan InDoneSIa

Pemerintah Terus Tekan Potensi Middle Income Trap

JAKARTA-Meskipun besa-ran budget untuk pangan ter-us meningkat, namun berto-lak belakang dengan kondisi pangan Indonesia yang se-makin rentan. Kedaulatan pangan masih jauh dari ter-wujud. Hal ini disebabkan budget untuk pangan lebih sering jatuh ke pihak yang tidak berhak, dan hanya menguntungkan sekelompok orang. ”Banyak keanehan bahkan kesesaatan dalam proses menterjemahkan Ren-cana Kerja Jangka Panjang (RKJP) dan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menjadi proyek-proyek yang tidak saling berkaitan untuk mendukung kedaulatan pan-gan,” ujar Koordinator Na-sional Aliansi Desa Sejahtera (ADS) Tejo Wahyu Jatmiko, di Jakarta, Selasa (28/5).

Salah satunya target un-tuk perluasan lahan pangan

sebesar 2 juta ha, tetapi terus mengeluarkan ijin bagi alih fungsi lahan pangan. “Tidak heran rencana perlu-asan malah defisit 50.000 ha pertahunnya,” tambah Tejo.

Hal ini terjadi karena penyusunan budget angga-ran tidak berorientasi un-tuk mewujudkan kedaulatan pangan tetapi lebih meru-pakan proses tawar mena-war antara partai politik dan pihak-pihak yang memburu rente semata. Proses pem-bahasan anggaran memiliki ruang untuk dibajak oleh mereka yang mempunyai akses termasuk partai politik. Sementara itu, Koordinator Pokja Beras Said Abdullah, menunjukkan ketidak seriu-san mewujudkan kedaulatan pangan dari situasi semak-in derasnya impor pangan. “Jika tahun 80 an Indonesia dikenal sebagai negera yang

mampu swasembada pangan bahkan menjadi eksportir beberapa bahan pangan kini situasinya sangat terbalik. Data BPS menunjukkan dari tahun ke tahun rasio ekspor-impor produk pertanian se-makin besar. Volume dan nilai impor terus bertambah sementara ekspor terus men-urun,” papar Said.

Padahal menyedia-kan pangan yang terjang-kau oleh masyarakat dan menyediakannya sendiri menjadi hal penting untuk melihat apakah pemerintah memiliki paradigma untuk memperkuat sistem pan-gannya. “Tidak heran kalau target swasembada beberapa produk pangan, diantaranya daging sapi akhirnya menjadi sumber pendanaan partai, karena produsen pangan ke-cil kita tidak menjadi fokus untuk memperkuat sistem

pangan bangsa,” tambahnya lagi.

Kekacauan yang sama terjadi dalam sektor peri-

kanan. Meskipun menye-but sebagai negara Mar-itim, tetapi budget yang dialokasikan tidak lah seim-bang, hanya 7 triliun ru-piah di tahun 2013. Sedan-gkan Pokja Ikan ADS, Abdul Halim, menilai hampir tidak ada dukungan kepada para nelayan kecil, yang menye-diakan 70 persen kebutuhan ikan bangsa ini. “Mirisnya, nelayan tradisional tidak mendapatkan subsidi meski anggaran BBM bersubsidi meningkat. Padahal, harga BBM merupakan komponen terbesar saat melaut, antara 60-70 persen. Tidak heran keluarga nelayan tradision-al kita sulitnya untuk hidup sejahtera,” imbuh dia.

Program dan pendan-aan bagi nelayan juga tidak sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihada-pi nelayan di wilayahnya.

“Pemerintah seperti tidak mengenal siapa nelayannya, dan apa yang dibutuhkan, akibatnya sudah anggaran di skctor perikanan kecil penerima manfaat nya pun tidak pas,” pungkas dia.

Ketua Pokja Sawit ADS, Achmad Surambo, meli-hat berbagai hal yang ter-jadi di sektor-sektor pangan dan pengabaian terhadap kebutuhan para produsen pangan kecil menunjuk-kan tidak adanya keber-pihakan pemerintah dan juga paradigma pemerintah yang masih menganggap pangan sebagai ”barang da-gangan semata”. ”Jangan kan berkedaulatan pangan, bagaimana memenuhi pan-gannya saja lebih memberi-kan ruang dan insentif bagi para investor dibandingkan penghasil pangan skala ke-cil yang sejak dulu sudah

menghasilkan pangan, “ kri-tiknya.

Penentuan formulasi yang tepat dalam penentuan anggaran adalah mengenai keadilan, khususnya bagi para produsen pangan skala kecil. Jika hanya melihat budget pangan dari besa-ran saja, kita akan terkecoh menganggap pemerintah sudah memberikan jaminan bagi para produsen pangan-nya. ”Sebab itu mendesak kepada pemerintah dan DPR agar proses penyusunan anggaran difokuskan pada kebutuhan para produsen pangan skala kecil, dan un-tuk membangun sistem pan-gan yang berdaulat.”Tegas Tejo.Tanpa itu, anggaran pangan hanya jadi rebutan para pencari keuntungan semata, sementara sebagian besar rakyat tetap kelapa-ran. (gam/abd)

Mendesak Budget Pangan yang BerkedaulatanBUDGeT panGan

Salah satunya target untuk perluasan

lahan pangan sebesar 2 juta ha, tetapi terus

mengeluarkan ijin bagi alih fungsi lahan pangan. “Tidak heran

rencana perluasan malah defisit 50.000

ha pertahunnya

Tejo Wahyu JatmikoKoordinator Nasional Alian-

si Desa Sejahtera (ADS)

Page 14: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II14 LINTAS JATIM

Nasib Khofifah-Herman Belum Ada Keputusan dari Bawaslu dan KPUPILGUB JATIM

Dewan Desak Disnaker

Hal ini diungkapkan Ket-ua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. Dirinya mengata-kan, jika dalam kurun waktu lima bulan sudah ada sekitar 10 pengaduan ke lembaga parlemen Surabaya. Semua pengaduan tersebut terkait dengan masalah tidak sesuainya UMK yang ditera-pkan oleh perusahaan ke-pada karyawan atau peker-janya.

“Berdasarkan catatan kami seperti itu. Kami be-lum tahu penyebab persis-nya, tapi fakta membuktikan permasalahan perburuhan ini terus menggelinding bak bola salju yang semakin lama bisa semakin besar,” ungkap dia. Selasa (28/5).

Dirinya menambahkan, jika Pemkot Surabaya harus segera menyikapi persoalan tersebut. Supaya tidak ter-jadi hal-hal yang tidak di-inginkan di kemudian hari.

“Oleh karena itu, hal ini perlu disikapi oleh Pemkot Surabaya. Artinya, jangan sampai permasalahan men-jadi bom waktu,” tambah dia.

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Per-jungan (PDIP) ini memapar-kan, kejadian terakhir per-masalahan perburuhan yang menucuat terjadi di peru-sahaan lampu PT Chiyoda, yang terletak di kawasan Rungkut Industri. Per-masalahan ini dipicu akibat diputusnya kontrak secara sepihak, puluhan karyawan oleh pihak management PT. Chiyoda.

Puluhan perwakilan kar-yawan tersebut akhirnya mendatangi gedung DPRD Surabaya dan menggelar rapat dengar pendapat atau Hearing, guna meminta per-lindungan atas sikap peru-sahaan yang bertindak se-cara sewenang-sewenang.

Sayangnya rapat den-gar pendapat atau hearing tersebut berjalan deadlock. Karena perwakilan pihak management PT. Chiyoda tidak datang.

“Kami terpaksa men-gakhiri rapat dengan para perwakilan pekerja Chiyoda, karena wakil pihak perusa-haan tidak datang,” jelas dia.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Surabaya, Yayuk Puji Rahayu men-duga, jika cara yang dit-erapkan oleh PT Chiyoda, dengan mem-PHK secara sepihak puluhan pekerjanya hanya untuk menghindari penngangkatan pekerja menjadi pegawai tetap dan enggan memberikan pesan-gon kepada pekerjanya.

Menyikapi persoalan tersebut, dirinya menyaran-kan supaya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) ikut turun tangan menyelesaikan per-masalahan tersebut denagn melakukan investigasi kepa-da jajaran direksi yang ada di perusahaan PT. Chiyoda.

“Disnaker harus meng-kaji masalah ini secara men-dalam. Kemudian, mengam-bil tindakan tegas. Sebab secara kasat mata ada unsur pidana terkait sikap dari PT Chiyoda ini,” tegas dia.

Sementara itu, salah satu koordinator karyawan PT. Chiyoda, Sugeng men-gungkapkan, jika selama ini kabar yang beredar di masyarakat bahwa alasan perusahaan melakukan Pe-mutusan Hubungan Kerja (PHK) karena sedang pailit atau bangkrut ternyata tidak benar. Sebab alasan yang se-benarnya perusahaan tidak mau memberikan pesangon kepada para karyawan.

“Sebenarnya perusahaan tersebut tidak akan ditutup. Sebab meraka hanya ingin melakukan alih fungsi sta-tus para karyawan saja. Itu untuk menghindari pembe-rian pesangon kepada kar-yawan,” ungkap dia.

Dirinya menambahkan, jika sebenarnya banyak karyawan yang tidak puas dengan keputusan perusa-haan yang memutus kontrak secara sepihak. Selain itu, hasil pertemuan antara pe-rusahaan dengan serikat bu-ruh beberapa saat yang lalu, hingga saat ini juga tidak dibeberkan.

“Ini juga yang membuat kami bertanya-tanya kenapa hasil keputusan tidak dise-berkan pada kami,” pungkas dia. (wan)

SURABAYA – Banyaknya perusahaan yang tidak memberikan gaji sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK) sebesar Rp. 1.740.000, mendapat soro-tan dari DPRD Surabaya. Padahal, besarnya UMK tersebut sudah disepakati antara pengusaha, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), pengusaha dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

Selesaikan Sengketa Industrial PT Chiyoda - Karyawan

Disnaker harus mengkaji masalah

ini secara mendalam. Kemudian, mengambil

tindakan tegas. Sebab secara

kasat mata ada unsur pidana

terkait sikap dari PT Chiyoda ini,”

Yayuk Puji RahayuAnggota Komisi D DPRD Surabaya

PACUAN KUDA TRADISIONAL: Joki berusaha memcau koda mereka ketika mengikuti pacuan kuda tradisional di Danau Laut Tawar, Takengon, Kab. Aceh Tengah, Prop Aceh. Pacuan kuda tradisional itu merupakan rangkaian Festrival Danau Laut Tawar yang dielengarakan dalam rangka menyambut Visit Year 2013 Aceh.

ant/ampelsa

SURABAYA – Nasib pasangan Cagub – Cawagub Khofifah – Herman (BerkaH) terkait dukungan ganda yang diberikan PPNUI dan Partai Keadilan seharusnya ditentu-kan kemarin. Namun, entah karena alasan apa, proses klarifikasi yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (ba-waslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim ini molor.

Diungkapkan salah seorang perwakilan KPU yang berangkat ke Jakarta melalui telepon selulernya, Jonathan, pihaknya baru akan kembali ke Surabaya Sabtu depan. “belum ada hasilnya. Kami baru akan kembali hari Sabtu nanti. Kalau sudah ada hasilnya nanti saya kabari ya,” kata pria yang juga merupakan sekretaris KPU ini tanpa menjelaskan secara rinci alasan molornya proses klarifikasi, Selasa (28/5).

Saat diminta tanggapan-nya, Khofifah Indar Par-awansa bergeming. Wanita yang juga merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdatul Ulama (NU) ini hanya optimis bahwa kedua partai terse-but mendukungnya. “doa-kan saja semoga semuanya lancar. Kami yakin bahwa hal ini merupakan upaya pen-jegalan untuk maju Pilgub. Tapi Insya Allah semuanya mendukung kami kok,” tukas dia singkat.

PPNUI diketahui menda-pat 0,24 persen dan PK 0,50 persen. Artinya dukungan

kepada Khofifah-Herman berpotensi berkurang 0,74 persen bila PPNUI dan PK dicabut. Bagi Khofifah – Her-man, pengurangan dukungan sebanyak 0,74 persen tentu mempengaruhi pencalonan mereka karena mereka hanya akan memiliki dukungan par-pol sebesar 14,81 persen atau di bawah syarat minimal yaitu 15 persen suara/kursi DPRD Jatim karena pada saat pen-daftaran pasangan ini hanya memiliki dukungan sebesar 15, 58 persen.

Dalam peraturan KPU No. 9 tahun 2012 dijelaskan, jika

kepengurusan partai tersebut sama maka dukungan akan diberikan kepada pasangan calon yang mendaftar lebih dulu. Namun jika kepenguru-san partai berbeda, maka akan diklarifikasi ke DPP untuk mengetahui pengurus yang sah.

Sebelumnya, Surat keputusan Dewan Pimpinan Wilayah PPNUI tanggal 14 Mei 2013 menetapkan dukun-gan kepada pasangan Cagub – Cawagub Khofifah – Herman. Surat tersebut ditandatan-gani oleh Ketua DPW PPNUI Jawa Timur Drs. M. Ma'shum

Zein, MA dan Sekretaris Budi Chidmadi. Ma'shum dan Budi masuk dalam susunan kepengurusan DPW PPNUI Jawa Timur masa jabatan 2013-2018 yang termaktub dalam keputusan DPP PPNUI tertanggal 26 April 2013.

Begitupun dengan Partai Kedaulatan yang memutus-kan memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah – Herman berdasarkan surat keputusan DPD Jawa Timur tertanggal 14 Mei 2013. Keputusan itu ditandatangani Ketua DPD Partai Kedaulatan Jawa Timur Ahmad Isa Noer-

cahyo dan Sekretaris K.M. Ro-sadi. Keduanya masuk dalam susunan pengurus DPP Partai Kedaulatan yang ditetapkan 8 Mei 2013 dan ditandatangani oleh Ketua Umum Denny M Cilah dan Sekretaris Jenderal Restianrick Bacharijun.

Anehnya, dalam berkas lainnya menyatakan, DPP PPNUI mendukung pasangan Cagub – Cawagub Soekarwo – Saifullah Yusuf. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PPNUI KH.M Yusuf Humaidi, MA dan Sekretaris Jenderal Ir. Andi William Irfan, MSc. Dilampirkan pula penegasan surat keputusan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesah-kan Yusuf dan Andi William Irfan sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal. Surat tertanggal 13 Mei 2013 itu menyatakan mencabut kepengurusan lama dan mengangkat Abdul Rachman sebagai Ketua DPW PPNUI Jawa Timur dan KH. Suaidi sebagai sekretaris.

Sedangkan Partai Ke-daulatan melalui keputusan DPD Jawa Timur dalam surat bernomor 004/DPD-PK/V/2013 tertanggal 6 Mei 2013 menyatakan mencabut dukungannya pada Khofifah dan memberikan rekomen-dasi untuk mendukung pasangan incumbent, KarSa. Surat tersebut ditandata-ngani oleh Ketua DPD PK Jawa Timur Kemas M. Taufik dan Sekretaris Dwi Davisia Nurkholis. (neu)

MENDAFTARKAN DIRI: Pasangan Khofifah-Herman saat mendaftarkan diri sebagai Cagub-Cawagub ke KPU Jatim beberapa hari yang lalu.

viane cara rima pamela koran madura

Page 15: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II 15LINTAS JATIM

Tetap Dituntut 15 Tahun Meski Membela Harga Diri

PEMBUNUHAN PEREMAS PAYUDARA ISTRI

SURABAYA - Achmad Zakhi mungkin tak men-yangka aksi membela harga diri keluarga akan berujung bui dalam waktu cukup lama. Ya, gara-gara men-ganiaya peremas payudara istrinya hingga tewas, dia dituntut penjara 15 tahun.

Tuntutan dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Surabaya Akchmad Iriyanto di PN Surabaya kemarin. Dia menuntut terdakwa dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunu-han Berencana. “Menuntut terdakwa dengan pidana 15 tahun penjara,” katanya.

Dalam dakwaan diung-kapkan, peristiwa pembunu-han bermula dari tindakan tak senonoh korban, Ulum, meremas payudara istri terdakwa, Fitria Ariani, saat membeli bakso di depan rumah terdakwa, di Jalan Simolawang. Mengetahui itu, terdakwa marah.

Merasa kehormatan ru-mah tangga diinjak-injak, terdakwa lantas menegur korban. Adu mulut terjadi

saat itu. Karena korban ngeyel, terdakwa lantas mengambil pisau di dapur untuk menakut-nakuti korban. Namun, bukannya takut, korban justru tam-bah berani dan memukul korban.

Mendapat respon kalap korban, emosi terdakwa ter-sulut. Dia lantas menusuk-kan pisau di tangan ke dada korban. Seketika itu juga korban tersungkur hingga masuk ke selokan. “Terdak-wa (Zakhi) lantas mendatan-gi polisi guna menyerahkan diri,” papar jaksa.

Atas tuntutan jaksa, terdakwa, setelah berkon-sultasi dengan penasehat hukumnya, Yuliana, men-gaku akan menyampaikan pledoi di sidang pekan depan.

“Ini bukan perkara kriminal, tapi masalah harga diri. Kami berharap majelis hakim mau mem-pertimbangkan hal ini,” kata Yuliana kepada majelis hakim yang diketuai Anto-nius Simbolon. (kas)

Polrestabes Surabaya Sita Ribuan Obat Keras

Penculik Siswa SD Minta Tebusan Rp 450 Juta

Diduga Korban Jebakan Polisi, Pelajar Divonis Lima Tahun

KRIMINAL

PENCULIKAN

NARKOBA

Rapat yang di adakan oleh BKF (Badan Kebijakan Fiskal) Kemenkeu tersebut sekaligus menghadirkan Dinas Perke-bunan Pertembakauan Jawa Timur dan Instansi – instansi terkait beserta seluruh anggota Gapero se – Jatim. PMK nomor 78 / PMK.011 / 2013 merupakan penyempurnaan dari PMK 191. Yang menarik adalah pernyat-aan pernyataan Johny, ketua Gapero Malang dan Sulami, ketua Gapero Surabaya yang sekaligus mewakili semua ele-men Gapero se – Jatim.

“Saya dan 21 anggota Gapero Malang menolak keras

Peraturan tersebut. Dalam peraturan ini, ada indikasi In-dustri rokok akan dibuat sin-gle tarif. Sangat tidak masuk akal. Apalagi peraturan yang akan menggabungkan peru-sahaan yang memiliki hubun-gan darah. Itu sama saja de-ngan membunuh kita. Bahkan membunuh seluruh buruh pabrik”, tegas Johny disela – sela rapat.

Senada dengan Johny, ketua Gapero Surabaya, Su-lami Bahar juga menegaskan penolakannya. Bahkan, di-rinya menganggap peraturan tersebut adalah sebuah pem-

batasan kepada warga Negara untuk menjadi pengusaha.Menurut dia, Gapero sudah di curangi dengan adanya PMK 191 dan 78. Terlebih ada salah satu pasal yang menga-tur tentang pengusaha pabrik hasil tembakau yang memi-liki hubungan keterkaitan ( hubungan keluarga ).

“Seluruh nggota kami juga menolak peraturan itu sampai kapanpun. Pemerintah hanya berpihak pada pengusaha asing.Sumbangan kami terhadap Ne-gara sudah mencapai trilliunan rupiah tiap tahunnya. Bahkan, kami sudah menghidupi jutaan tenaga kerja yang kami bayar di atas rata – rata UMR. Kalau memang ingin menutup pabrik rokok, tutup saja. Segera terbit-kan keputusannya. Jangan kami di ombang –ambingkan seperti ini. Dan suara kami disini juga mewakili suara penolakan dari GAPPRI (Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia)”, Tan-das Sulami dengan nada tinggi.

Bahkan, GAPPRI, Gapero Surabaya dan Malang juga telah

melayangkan surat resmi per-mohonan penolakan dan pem-batalan atas PMK tersebut secara langsung kepada Menteri Keuan-gan RI di Jakarta. Surat penolakan GAPPRI tertuang dalam surat dengan No. 14/GAPPRI/V/2013 per Tanggal 11 Mei 2013 yang ditandatangani ketuanya Ismanu Soemiran. Sementara itu secara berturut – turut Gapero Sura-baya dan Malang juga melaku-kan hal sama yang juga tertuang dalam surat No.15/Gap/V/2013 per Tanggal 2 Mei 2013 dan No.028/V/2013 dari Gapero Ma-lang Per Tanggal yang sama.

PMK 78 ini merupakan pe-nyempunaan dari PMK 191. Sehingga, secara dasar, Gapero menolak kedua PMK tersebut. Namun, secara aturan, PMK 78 ini baru akan di berlakukan 10 Juni 2013 mendatang. Dari pemaparan anggota Gapero, Diketahui bahwa adanya PMK 191 yang digulirkan dua ta-hun lalu. Membawa dampak serius bagi perusahaan rokok di Jatim. Dari 110 pabrik rokok yang tercatat, hanya menyisa-

kan 567 pabrik saja. Dengan berkurangnya jumlah Pabrik, mutlak mengurangi jumlah buruh hingga 50%.

“Kami akan melakukan yudisial review sebelum pera-turan ini di berlakukan. Dan kami yakin, pemerintah akan memenangkan kami. Untuk sementara kami akan fokus pada pengkajian pasal per-pasal dalam PMK ini”, Tambah Sulami yang diamini seluruh anggota Gapero.

Di tempat terpisah, Kepala Kelompok Kerja Perlindun-gan Tembakau Kadin Jatim, Dedik Suharyadi memaparkan jangan sampai peraturan ini menjadi polemik panjang yang tidak berujung. Karena, pe-rusahaan rokok nasional juga perlu didongkrak perkemban-gannya. Bukan malah ditekan, sehingga lambat laun akan terjadi penutupan massal yang berakhibat omset pajak Negara menurun. Bahkan, efek buruknya adalah terPHKnya para buruh pabrik rokok yang jumlahnya ribuan. (mag)

SURABAYA – Pembahasan Peraturan Menteri Keuangan RI (PMK) nomor 78 / PMK.011 / 2013 di Hotel Elmi, Selasa, (28/05/2013) kemarin memang berjalan tertib dan lancar. Namun, rapat yang mem-bahas tentang penetapan golongan dan tarif cukai hasil tembakau terhadap pengusaha pabrik hasil tembakau yang memiliki hubungan keterkaitan tersebut diwarnai dengan hujan penolakan dari seluruh anggota GAPERO ( Gabungan Perusahaan Rokok ) se - Jatim.

Gapero - GAPPRI Melayangkan Surat Penolakan ke MenKeu

SURABAYA- Kepolisian Resort kota Surabaya ber-hasil membongkar praktik jual beli obat keras berbea-gai jenis. Kebanyakan, obat-obatan tersebut, ialah un-tuk menambahkan stamina para pria dewasa. 2837 butir obat itu, terkemas dalam 549 Dos diamankan dari tangan Wahyo, 43 tahun warga Ja-lan Jagir Sidosermo Sura-baya. Selain mengamankan ratusan obat keras tersebut, petugas juga mengamankan Sabu seberat 6,59 gram, Pu-tauw 8,38 gram, Handphone 8 unit dan alat hisap 2 set.

Wakasat Reskoba Pol-restabes Surabaya, Kompol Leonard Sinambela, menu-turkan, ribuan obat_obatan itu merupakan obat yang dilarang peredarannya di-pasaran. Selain itu, diduga obat juga cukup berbahaya untuk dikonsumsi. Pasalnya,

bahan-bahan yang terkand-ung dalam obat cukup mer-agukan apabia dikonsumsi seseorang. Belum lagi, sam-bungnya, obat-obatan ini banyak dikonsumsi setelah mengknsumsi sabu.

"Kami berhasil menang-kap 16 orang tersangka, seeorang diantaranya ialah wanita. Kesemuanya, meru-pakan pelaku dalam keja-hatan narkotika jenis obat-obatan keras, ganja, sabu, putauw dan beberapa jenis narkotika lainya," tuturnya, saat gelar rilis di Mapol-restabes Surabaya, Selasa (28/5), kemarin.

Leonard menjelaskan, has-il ungkap kasus dilakukan mu-lai tanggal 18 mei hingga 28 mei 2013. Dalam kurun waktu dua minggu terakhir penang-kapan itu, petugas berhasil mengungkap modus terbaru yang dilakukan oleh tersangka

Wahyo yakni dengan menggu-nakan obat keras seusai meng-konsumsi sabu.

"Modus baru yang dilaku-kan tersangka ialah denga cara mengkonsumsi obat kuat seu-sai konsumsi sabu," terangnya.

Padahal, kata Leonard lagi, konsumsi obat sebetulnya dikhususkan untuk penguatan syaraf-syaraf yang kendor. Bu-kan hanya untuk, penambah kekuatan atau stamina dalam berhubungan intim. Kebanya-kan, obat-obatan seperti yang diamankan petugas kali ini banyak yang disalahgunakan.

“Per 10 butirnya, ter-sangka menjual obat-obatan keras itu seharga Rp. 5.000,-,” terangnya.

Leonard menambahkan, dalam kasus ini pihaknya akan mencoba untuk terus mel-akukan peyelidikan dan pe-nyidikan terhadap tersangka guna mengetahui pemasok

utama obat-obatan tersebut. Sementara untuk kejahatan yang dilakukan para tersangka pihaknya akana mengenakan sesuai dengan undang-un-dang tentang Narkotika dan kesehatan.

“Kami kenakan Undang-undang kesehatan dan Narko-tika ancaman hukuman paling lama Lima tahun penjara,” un-gkapnya.

Dihadapan petugas, ter-sangka Wahyo, menyatakan, banyak dari konsumennya kerap mengkonsumsi obat keras setelah menghisap ser-buk kristal tersebut. Selain itu, kata dia, banyak dari pasien-nya juga mengaku konsumsi obat penambah stamina itu, dapat mengawetkan pasangan rumah tangga.

"Yang mau cerai bisa tidak cerai. Dapat menjaga kel-anggengan perkawinan," ke-litnya. (mag)

SURABAYA - Satuan Resort Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya, kini harus memutar otak untuk mengungkap kasus penculikan yang berada di-wilayah hukumnya. Pasalnya, sebuah peristiwa penculikan terjadi pada siswa SD Al Falah, Jalan Raya Ketintang Madya, Surabaya. Rusli Rachmad Fir-daus (10) warga Perum Citra Harmoni, Sidoarjo menjadi sasaran penculikan. Ternya-ta, hal nahas itu tidak hanya menimpa bocah yang dike-tahui duduk dibangku kelas IV sekolah dasar itu. Kasus pen-culikan yang ini, Ternyata,

juga dialami sepupunya ber-nama Arif Yogi Sugiharto (24) yang juga dilaporkan menjadi korban penculikan seseorang.

Kejahatan penculikan ter-jadi, pada hari Minggu (26/5), pelaku kepada keluarga kor-ban Jerry Firdaus sang bapak Rusli, juga meminta tebusan sebesar Rp450 juta.

Kanit Resmob Polrestabes AKP Agung Pribadi saat dikonfirmasi menjelaskan. Diduga kedua korban diculik usai mengikuti ekstra kuli-kuler futsal disekolahnya di kawasan Ketintang Madya.

“Sekarang masih dilaku-

kan lidik, usai dilaporkan ke-luarga korban sekitar pukul 20.30 wib, pasalnya kedua korban tak kunjung pulang,” kata Agung, Selasa (28/5).

Agung sendiri juga menje-laskan, dugaan penculikan ini berawal saat Rusli serta Arif Keponakan Jerry Firdaus yang menjemput anak korban tidak kunjung pulang sore hari.

“Keponakannya dijemput disekolah sekitar pukul 11.00 tapi melihat tidak pulang akh-irnya. Jerry pun menelpon ke telepon seluler yang dibawa anaknya maupun keponakan-nya. Ternyata yang menjawab

justru si penculik agar meny-iapkan uang tebusan Rp450 juta,” imbuhnya.

Lihat adanya peristiwa yang menimpahnya, orang tua korban melapor ke Pol-restabes. Sampai sekarang pihak kepolisian masih mem-buru pelaku. Petugas pun kiini masih menegejar tersangka melalui nomor sambungan atau seluler korban yang dia-pakai oleh tersangka

“kami masih mengejarnya, nanti jia ada keterangan lebih lanjut atau tertangkap. Kami, kana memberikan informasi,” tukas Agung. (mag)

SURABAYA- Faris Anwar (18) dipastikan gagal melan-jutkan studinya ke jenjang kuliah pasca dinyatakan lu-lus dari SMA 3 Surabaya. Terdakwa kasus kepemilikan narkotika golongan 1 jenis ganja, itu kemarin dinya-takan bersalah oleh hakim ketua Ekowati di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, de-ngan hukuman penjara lima tahun, Selasa (28/5) kemarin.

Sebelumnya, Faris telah menjelaskan kepada maje-lis hakim jika dirinya dije-bak seorang oknum polisi yang secara tiba-tiba men-ghubunginya dan meminta dirinya membawa bungkusan ke Jl Taman Apsari Surabaya. Sayang, dalam amar putusan yang dibacakan di ruang si-dang Garuda, hakim Ekowati mementahkan pembelaan tersebut. Selain kurungan badan, terdakwa juga dikena-kan denda Rp 1 miliar subsu-dair dua bulan penjara.

“Meski demikian, ter-dakwa terbukti membawa bungkusan koran sebelum ditangkap polisi. Yang me-ringankan, terdakwa masih berstatus pelajar yang baru saja usai menempuh ujian nasional,” ujar Ekowati.

Lebih lanjut, menurut hakim, Faris terbukti mel-anggar pasal 111 UU No. 35/2009 tentang narko-tika. Meski hukuman yang dikenakan maksimal 20 tahun, terdakwa belia itu dikenakan hukuman mini-mal, yaitu 5 tahun penjara.

Sementara itu, meski Faris telah menyatakan pikir-pikir usai menerima vonisnya, Ibu terdakwa, Warsini enggan menerima

kenyataan yang dihadapi putera bungsunya itu. Ke-pada awak media, wanita yang bekerja serabutan itu menegaskan jika pihakn-ya ajukan banding karena hakim dirasa tidak memper-timbangkan pembelaan dan fakta dalam sidang.

“Saya minta banding. Harus banding. Jelas-jelas

anak saya dijebak, kenapa akhirnya malah tidak adil begini,” ujarnya sembari berurai air mata.

Menurut Warsini, dalam sidang puteranya jelas-jelas banyak kejanggalan dan fakta kuat jika Faris hanya korban oknum kepolisia. Ini dijelaskannya dengan menyebut jika saksi dari ke-polisian kerap mangkir dan tidak pernah memberikan kesaksiannya di muka si-dang.

Untuk diketahui, seba-gaimana dijelaskan ibunya, Faris berencana menerus-kan pendidikan dnegan

berkuliah dan mengambil jurusan hukum. Ini terber-sit di pikiran pemuda ge-muk itu kala dirinya mulai tersandung urusan hukum yang dinilainya tidak adil.

“Waktu ditahanan pernah cerita kalau mau neruskan ke jurusan hu-kum. Tapi mau bagaimana lagi, kakaknya juga sudah setuju kalau mau sekolah lagi. Sekarang malah begini jadinya,” terang Warsini.

Untuk diketahui, dalam persidangan terhadap ter-dakwa Faris, selain tidak bisa menghadirkan saksi penangkap, yakni kepoli-sian Polres Sidoarjo, jaksa juga tidak bisa menghad-irkan Aditya yang disebut-sebut sebagai oknum yang meminta terdakwa mem-bawa bungkusan koran yang kemudian diketahui berisi ganja itu.

Dalam dakwaan, Faris disebut sebut sebagai Bandar narkotika karena saat ditangkap diamankan pula dua bungkusan koran berisi daun, batang dan biji ganja kering seberat 7 gram. Namun, dalam berkasnya, Faris menolak Berita Acara Pemeriksaan (BAP) karena tidak pernah berikan keter-angan tersebut.

Sayang, usahanya un-tuk menjelaskan yang se-benarnya tersandung fakta persidangan. Sejumlah orang yang disebutnya se-bagai pelaku penjabakan, tidak dapat dihadirkan dalam sidang dan tidak diketahui rimbanya hingga kemarin ia menerima pu-tusan lima tahun penjara. (kas)

GELAR RILIS: Kompol Leonard Sinambela (tengah) didampingi Kompol Suparti (kanan) saat gelar rilis di Mapolretabes Surabaya, Selasa (28/5) kemarin. i made ardhiangga/koran madura

DIVONIS: Terdakwa (Faris Anwar) kasus kepemilikan narkotika golongan 1 jenis ganja saat mendengarkan putusan hakim divonis enam tahun hukuman penjara, Selasa (28/5) kemarin kemarin.

komangaries/koran madura

Terdakwa terbukti membawa bungkusan

koran sebelum ditangkap polisi.

Yang meringankan, terdakwa masih

berstatus pelajar yang baru saja usai

menempuh ujian nasional,”

EkowatiHakim Ketua

Page 16: e Paper Koran Madura 29 Mei 2013

RABU 29 MEI 2013 NO.0127 | TAHUN II16 OLAHRAGA16R A B U29 MEI 2013

SAO PAULO - Hanya dua hari setelah mengumumkan akan hijrah ke Barcelona, Nyemar akhirnya menanda-tangani kontrak berdurasi lima tahun dengan juara La Liga Spanyol musim 2012-2013 itu pada Senin (27/5). “Saya sedih meninggalkan Santos, tetapi ini sebuah ke-hormatan besar bisa menan-datangani kontrak dengan klub seperti Barcelona dan bisa bermain bersama para pemain terbaik dunia,” kata Neymar yang akan bermain bersama pemain terbaik du-nia empat kali berturut-turut asal Argentina Lionel Messi, duet gelandang elegan Bar-celona Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Baik Neymar maupun Barcelona tidak mengung-kapkan detail nilai trans-fer tersebut. Tetapi media-media Brasil menyebutkan bahwa Barcelona mengeluar-kan dana 30 juta euro untuk mendatangkan pemain Tim Nasional Brasil tersebut ke Camp Nou. Santos mendapat dua tawaran dari Barcelona dan Real Madrid dan nilai ta-waran Barcelona lebih kecil dari dari Madrid. Karena itu klub mempersilahkan Ney-mar untuk memilih. Neymar ternyata lebih memilih Bar-celona daripada Madrid.

Neymar kemudian menu-lis pesan di akun twitter dan Instagram tentang keper-giannya dari Santos, klub pertama dalam karier sepa-kbola profesionalnya sejak 2009. “Akhirnya perjalanan bersama klub yang sangat spesial dan luar biasa ini be-rakhir sudah. Terima kasih untuk segalanya. Saya tetap akan mengenang masa-masa indah di sini seumur hidup saya,” tulisnya.

Neymar adalah pengganti Pele di klub itu, sejak legenda Brasil itu berhenti membela Santos pada 1970-an. Pemain beranak satu ini menjadi pencetak gol terbanyak San-tos sejak era Pele dengan 138 gol dalam 230 pertandingan. Neymar membantu Santos menjuarai Piala Brasil pada 2010, Copa Libertadores pada 2011 dan tiga kali juara Sao Paulo secara berturut-turut.

Ayah Neymar, Neymar Silva Santos, Senin (27/5) mengatakan, mereka sudah menandatangani kontrak transfer, sedengkan dokumen final baru akan ditandatan-gani oleh Santos, Neymar, dan Barcelona di Spanyol nanti. Pada 2 Juni mendatang di akan

terbang ke Barcelona untuk diperkenalkan secara resmi di depan publik Camp Nou sete-lah Brasil melakoni laga per-sahabatan melawan Inggris di Stadion Maracana di Rio de Jeneiro. Sebelumnya, Neymar bergabung dengan seleccao untuk mempersiapkan diri melakoni Piala Konfederasi bulan depan.

Terkait nomor punggung, Neymar tidak mempersoal-kan bila dirinya tidak diberi seragam nomor punggung 11 di Barcelona, sebagaimana biasa dipakinya di Santos dan Timnas Brasil. “Kita tunggu saja, nomor berapa yang be-lum dipakai dan itu bukan masalah buat saya,” ucapnya. (espn/sky sports/aji)

ROMA - Pelatih Chelsea yang kontraknya berakhir bulan depan Rafael Benitez akhirnya menemukan klub baru musim depan. Dia di-pastikan melatih Napoli, menggantikan Walter Maz-zari yang sudah mengun-durkan diri dan menukangi Inter Milan musim menda-tang. Kontrak Benitez di klub yang bermarkas di London Barat itu tidak diperpanjang karena tidak diterima oleh fans klub, meskipun Benitez sukses mempersembahkan gelar juara Liga Europa dan tembus secara otomatis ke Liga Champions.

Presiden Napoli Aure-lio De Laurentiis melalui akun twitternya memastikan bahwa Benitez yang pernah melatih Inter Milan akan membesut tim biru langit itu dan terikat kontrak dua tahun. “Rafa Benitez resmi menjadi pelatih baru Napoli. Ia merupakan pelatih dengan pengalaman internasional yang hebat. Ia seorang pem-impin,” kicau De Laurentiis

yang mencapai kesepakatan dengan Benitez pada Minggu (26/5) malam setelah Chelsea menjalani partai pra-musim melawan Manchester City di New York, Amerika Serikat.

Tugas arsitek asal Span-yol di Napoli dipastikan tidak akan mudah. Ia harus mampu mempertahankan performa gemilang “Partenopei” di Se-rie A musim lalu dengan finis sebagai runner-up. Benitez juga dituntut bisa melolo-skan Napoli dari babak pe-nyisihan grup di ajang Liga Champions musim depan.

Sebelum berlabuh ke Napoli, Benitez ditunjuk se-bagai pelatih sementara di Stamford Bridge. Dikontrak selama tujuh bulan, ia meng-gantikan posisi Roberto Di Matteo yang dipecat enam bulan setelah mengantarkan “The Blues” meraih trofi per-tamanya di Liga Champions.

Selain meraih gelar juara Liga Europa, Benitez juga membawa klub asal London mencapai semifinal Piala FA dan Piala Liga Inggris. Di

ajang Liga Utama Inggris, ia memastikan Chelsea finis di peringkat ketiga klasemen.

Kepastian Benitez mem-besut Napoli juga dikomentari oleh mantan pelatih AC Mi-lan Arrigo Sacchi. Ia menilai gaya kepelatihan Benitez san-gat berbeda dengan Mazzari, dan berharap Benitez bisa menyesuaikan diri terhadap situasi di Napoli. “Ada pelatih yang melatih sepakbola kon-struktif, dan ada yang memilih gaya lain. Dengan ditunjuknya Benitez, tidak akan ada kelan-jutan karena Mazzarri melatih dengan gaya yang sangat ber-beda jika dibandingkan Ben-itez,” ujarnya.

Namun, Sacchi melihat gaya kepelatihan tidak akan menjadi masalah selama bisa membuahkan hasil positif, yakni meraih kemenangan. “Benitez merupakan seorang profesional. Jika ia ditempat-kan kedalam kondisi yang ideal, ia bisa memberikan gaya permainan tersendiri dan Anda bisa mencetak gol,” tan-dasnya. (espn/sky sports/aji)

PARIS - Juara bertahan Maria Sharapova kecolongan hanya de-lapan poin ketika melaju mudah ke putaran kedua turnamen tenis Prancis Terbuka, Senin, setelah me-nang 6-2, 6-1 atas petenis dari Tai-wan, Hsieh Su-Wei.

Unggulan kedua dari Rusia itu selanjutnya akan bertemu de-ngan remaja dari Kanada, Eugenie Bouchard, untuk merebutkan tem-pat ke babak 32 besar.

Sharapova, yang melengkapi ka-rir Grand Slam di Paris pada 2012 dengan kemenangan di Roland Gar-ros, butuh waktu hanya 54 menit untuk menyelesaikan permainan dengan lawannya dari Taiwan itu, peringkat ke-42 dunia.

Selain melancarkan pukulan servis amat mengesankan, Shara-pova membuat 25 “winners” sedan-gkan lawannya Hsieh delapan, ke-mudian membuat empat kesalahan dibanding si petenis Taiwan 24 kali.

Hsieh Su-Wei sudah bermain li-maa kali di Roland Garros dan pada tiap turnamen kalah pada putaran pertama. (ant/afp/dar)

SAO PAULO - Dua pekan menjelang perhelatan Piala Konfederasi 2013, Brasil sebagai tuan rumah kembali menghadapi masalah kelayakan stadion. Salah satu stadion tempat berlangsungnya Piala Konfederasi yaitu Stadion Arena Fonte Nova di Kota Salvador dikabarkan men-galami kerusakan pada bagian atapnya. Sebagian kecil atap stadion berkapasitas 56.000 tempat duduk itu roboh karena tidak kuat menahan banyaknya debit air hujan yang mengguyur kota itu pada Senin (27/5) waktu setempat.

Para pekerja kini tengah mem-bersihkan air dari atas untuk men-jaga bagian lain agar tidak runtuh. Gambar dari tayangan televisi lokal menunjukkan, sekitar 20 orang sedang mencoba membersihkan atap menggunakan ember. Namun, pihak stadion menolak adanya masalah struktur bangunan pada kejadian itu. Mereka mengatakan rubuhnya sebagian kecil atap itu karena kesalahan pekerja yang tengah melakukan pengecekan terh-adap atap tersebut pada Sabtu (25/5) lalu.

“Perbaikan kini sudah dimulai dan akan selesai sebelum dilaksanakan Piala Konfederasi. Ini merupakan insiden kecil. Situasi ini tidak akan terjadi lagi selama event berlangsung karena arena telah dicek berkali-kali,” tulis pernyataan resmi pihak Stadion Fonte Cova.

Pihak panitia lokal mengatakan ahli bangunan telah dikirim untuk mengecek permasalahannya. “FIFA dan LOC telah

diinformasikan bahwa perbaikan telah dikerjakan,” kata komite penyeleggara Piala Dunia Brasil 2014.

Robohnya atap stadion tersebut ter-jadi pada hari yang sama saat Presiden Brasil Dilma Rousseff mengapresiasi per-siapan negaranya dalam mempersiapkan Piala Konfederasi sebagai ajang pema-nasan menuju Piala Dunia 2014. “Saya yakin Brasil akan bersinar, baik di dalam maupun di luar lapangan. Saya telah ber-keliling ke seluruh penjuru negara untuk meresmikan enam stadion Piala Konfed-

erasi, dan terkesan dengan kecan-tikan dan modernitas dari pang-gung sepakbola yang baru ini,” ujar Rousseff.

Stadion Fonte Nova secara resmi di buka pada April lalu dan akan menjadi penyelenggara tiga

pertandingan Piala Konfederasi, termas-uk partai antara Brasil versus Italia pada 22 Juni mendatang. Di Piala Dunia 2014, Fonte Nova akan menghelat partai per-dananya antara Nigeria menghadapi Uru-guay pada 20 Juni.

Stadion megah tersebut juga akan menjadi venue digelarnya perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2014 pada 30 Juni. Total, enam pertandingan akan di-helat di stadion itu, termasuk partai per-empat final.

Sebelumnya, pada Maret lalu hujan deras juga mengganggu inspeksi FIFA ke Stadion Maracana yang masih dalam ta-hap renovasi hingga kini. Saat itu, para

pekerja juga menggunakan ember untuk membersihkan air yang menggenangi ba-gian atap.

Panitia lokal menyalahkan hujan de-ras yang menunda penyelesaian stadion yang akan menghelat partai pembuka Piala Konfederasi antara Brasil melawan Jepang pada 15 Juni 2013. “Ini tentu ka-rena tantangan alam, tapi stadion tetap harus siap sebelum turnamen. Penundaan seperti stadion yang diinspeksi (Maraca-na) tidak akan ditoleransi lagi karena akan melibatkan banyak orang, mulai dari masyarakar, tim, fans, jurnalis dan pemir-sa televisi,” tulis pernyataan FIFA. (aji)

Jelang Piala Konfederasi, Atap Stadion Roboh

Benitez Resmi Melatih Napoli

Sharapova Melaju Mudah ke Putaran Dua Prancis Terbuka

LONDON - Pelatih Tim Nasional Ing-gris Roy Hodgson mengingatkan pen-dukung “The Three Lions” untuk tidak meneriakkan nyanyian yang bersifat me-nyerang pemain lawan saat Inggris berha-dapan dengan Republik Irlandia pada par-tai persahabatan yang berlangsung Rabu (29/5) malam waktu setempat di Stadion Wembley. Hal itu penting agar peristiwa 1995 tidak terulang kembali.

Pesan Hodgson ini akan menjadi ba-gian dari pesan lewat surat elektronik Football Association (FA) yang dikirim kepada semua pendukung tim Tiga Singa yang datang ke stadion pada pertandin-gan tersebut. Ini adalah bagian dari upaya untuk tidak mengulangi peristiwa pada 1995. Ketika itu, pendukung Inggris mulai melakukan serangan di Lansdowne Road, menyerang para ofisial pertandingan dan memaksa pertandingan dihentikan sete-lah berjalan 27 menit. Mereka pun berte-

riak “tidak menyerah pada IRA”.Karena itu, Hodgson sejak awal mem-

inta para pendukung Inggris untuk men-ciptakan atmosfir yang kondusif pada laga tersebut di dalam dan di luar stadion. “Sebelum pertandingan melawan Irlan-dia, atas nama FA, saya ingin meminta para pendukung kami agar menghormati lawan dan menyambut mereka dengan cara-cara yang benar,” tulis sang pelatih dalam emailnya.

Dia melanjutkan, “Wembley sudah di-akui dunia sebagai ‘rumahnya’ sepakbola dan karena itu kami meminta kepada se-mua saja yang datang ke stadion untuk tidak meneriakkan apa pun, khususnya yang bersifat keagamaan dan politik yang bisa memancing serangan terhadap la-wan kami dan pendukung mereka.”

Hodgson juga meminta para pencinta sepakbola Inggris supaya mendukungnya dalam program menghilangkan hal-hal

seperti itu pada laga yang akan disaksi-kan oleh hampir 90.000 penonton terse-but. Sebanyak 10.000 pendukung Irlandia akan datang ke London, walaupuan Aso-siasi Sepakbola Irlandia tidak melakukan hal yang dibuat FA Inggris itu.

FA mendapat surat dari FIFA, setelah Inggris melakoni laga kualifikasi Piala Dunia di San Marino pada Maret lalu. Pasalnya, pendukung mereka sendiri menyanyikan lagu yang melecehkan dua bersaudara Rio dan Anton Ferdinand yang meminta keduanya dibakar saja. (espn/sky sports/aji)

Hodgson Minta Fans Inggris Hormati Irlandia

INGGRIS IRLANDIAVSPERTANDINGAN PERSAHABATAN

Inggris ( 4-4-3 ) Joe Hart; Ashley Cole, Chris Smalling, Glen Johnson, Joleon Lescott; James Milner, Michael Carrick, Steven Gerrard Tom Cleverley; Danny Welbeck,Wayne Rooney.

Irlandia ( 4-4-2 ) David Forde; Ciaran Clark, John O’Shea, Marc Wilson, Glenn Whelan; James McCarthy, James McClean, Seamus Coleman, Conor Sammon; Jonathan Walters, Shane Long.