e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

16
Citra Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di Jakarta Cak Munali B ila ada pelaksanaan survei ten- tang jumlah masyarakat mis- kin, yang dilaksanakan mis- alnya oleh Biro Pusat Statistik (BPS), beberapa kepala daerah di negeri ini sering berusaha menutupi dengan mengecilkan jumlahnya. Tujuannya menjaga citra agar terkesan di daerah itu pembangunan berhasil, yang tercer- min antara lain pada rendahnya jumlah masyarakat miskin. Lalu, ketika pemerintah pusat mengumumkan merencanakan mem- berikan insentif atau bantuan pada masyarakat miskin, kepala daerah ber- sikap sebaliknya. Angka masyarakat miskin dinaikkan agar mendapat lebih banyak alokasi dana. Soal citra semen- tara dilupakan. Yang terpenting di sini bagaimana daerah itu mendapat lebih banyak bantuan dana. Semakin banyak dana tersalurkan, peluang memanipu- lasi atau penyalahgunaan tentu saja se- makin besar. Dua hal bertolak belakang ini bisa dilakukan oleh pemerintah daerah yang sama. Tanpa rasa bersalah sedikitpun. Yang terpenting bagi kepala daerah seperti ini, sekali waktu citra terjaga, di kesempatan lain mendapat peluang mengedepankan kepentingan pribadi. Masyarakat miskin, kondisi daerah yang terbelakang bukan menjadi perhatian un- tuk diperbaiki. Yang lebih dikedepankan dijadikan seba- gai obyek pen- yalahgunaan. Segala yang nespapa dijual bila dianggap menguntungkan, lalu disembunyikan bila cenderung dapat menjatuhkan kredibilitas atau merusak citra kepem- impinan daerah. Proyek-proyek yang terkait masyarakat nestapa, kadang tak tere- alisir atau diperlambat; menjadi silpa. Pemerintah daerah biasanya memakai trik seperti disebut ICW, dikembangkan, ditaruh di bank-bank umum. Bunga resmi memang dilaporkan sebagai PAD tapi fee di bawah tangan tentu saja, tak akan pernah tercatat. Ini belum ter- masuk dana APBD yang sengaja diinv- estasikan yang lagi-lagi dijadikan obyek mencari keuntungan. Semangat mengedepankan citra ini makin lama mengalami eskalasi masuk ke wilayah yang seharusnya mengu- tamakan kejujuran. Dunia pendidikan pun dijejali pencitraan dan bukan se- mangat obyektif, ilmiah, jujur, kredibel. Ujian Nasional yang bertujuan men- gukur kualitas perkembangan dunia pendidikan menjadi korban pencitraan. Boleh saja Kemendiknas berteriak tak ada kebocoran. Namun rasanya sulit diingkari aroma bau busuk pencitraan dunia pendidikan di berbagai daerah, diduga marak luar biasa. Setiap kepala daerah demi menjaga citra berusaha se- maksimal mungkin siswa di daerahnya lulus 100 persen dengan berbagai cara. Cerita ahli pendidikan Prof. Dr Arif Rachman, tentang pengalamannya melaksanakan ujian di sebuah sekolah tergolong terkemuka, menggambarkan betapa pencitraan dunia pendidikan sangat dasyat. Ternyata, ujian yang diawasi Arif Rachman mendapat hasil mengejutkan. Yang lulus -bila ujian di- laksanakan jujur – ternyata tak sampai 50 persen. Sekali lagi citra yang jadi prioritas. Penekanan lebih terkait penampilan; asesoris yang lebih banyak memanip- ulasi fakta riil. Dan jika citra dikede- pankan, subtansi biasanya diabaikan. Diam-diam sikap itu sama saja dengan menyimpan aroma busuk. Hari ini memang tak tercium tapi nanti? So pasti merebak juga. = g PAMANGGHI Setiap kepala daerah demi menjaga citra berusaha semaksimal mungkin siswa di daerahnya lulus 100 persen dengan berbagai cara 14 MEI 2013 SELASA Sidang Perceraian “Yang Mulia, saya yang mengand- ung, melahirkan bayi itu ke dunia de- ngan kesakitan dan kesabaran saya!! Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!”, ratap isteri Matrawi dalam si- dang perceraiannya. Hakim lalu bertanya pada Matrawi, “Apa pembelaan Anda terhadap tuntutan istri Anda?” “Begini yang mulia” jawab Ma- trawi, “Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, dan minu- mannya keluar. Menurut Pak Hakim minumannya milik Saya atau Mesin- nya?” .... “Ada lebih dari 20 wani- ta yang menerima uang dari Fathanah. Cuma saya enggak tahu untuk bisnis atau hubun- gan lain,,” ujar Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Jakarta, Senin (13/5). Seperti diberitakan, Fathan- ah merupakan tersangka kasus suap dan pencucian uang terkait izin impor daging sapi. Sejauh ini, KPK sudah menyita sejum- lah barang terkait Fathanah yang diduga hasil tindak pidana korupsi seperti mobil Honda Jazz putih dari seorang model cantik bernama Vitalia Shesya. Honda Jazz bernomor polisi B 15 VTA itu diperoleh Vitalia dari Fathanah yang diakuinya seba- gai seorang teman. Selain Jazz, KPK menyita jam tangan merek Chopard dari Vitalia. KPK juga menyita Honda Freed yang diduga pemberian Fathanah untuk wanita bernama Tri Kurnia Rahayu. Dari Tri Kur- nia, KPK juga menyita gelang Hermes dan jam tangan Rolex yang harganya puluhan juta. Sebelumnya, KPK menyita em- pat mobil mewah dari Fathan- ah, yakni Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi B 1739 WFN, Toyota Alphard B 53 FTI, Mercedes Benz C200 B 8749 BS, dan FJ Cruiser dengan nomor polisi B 1330 SZZ. Di luar kendaraan dan perhiasan, KPK juga menyita dua rumah milik Fathanah di Depok. Yusuf menambahkan, untuk itu pihaknya akan mendalami semua transaksi itu. Apalagi, bu- kan hanya 20 wanita lebih yang menerima uang dari Fathanah, tetapi masih banyak lagi yang lain. “Yang cowok-cowok juga ada yang menerima. Dan si cowok dan wanita lebih dari satu kali transaksi,” katanya. Sebelumnya, dalam me- meriksa Ahmad Fathanah, KPK baru menemukan ada lima wan- ita yang menerima uang dari tersangka kasus suap daging impor itu. Sebut saja, Maharani, Tri Kurnia Puspita, Ayu Azhari dan model panas Vitalia Sesha. KPK pun terus menelusuri al- iran dana dari Ahmad Fathanah. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan Ahmad Fathanah sempat dilaporkan ke PPATK sebelum KPK berhasil menangkap saat operasi tang- kap tangan. “Jadi, dari orang yang terlibat cuci uang itu (Fathanah) sudah ada dalam data base PPATK. Penjahat itu terus berulang ketika tertang- kap oleh penegak hukum, baru ketahuan kalau dia terkait kasus apa,” ujar dia. Saat ditanyakan lebih lanjut tentang nilai dan oknum mana saja yang menerima aliran dana Fathanah, Agus mengaku PPATK sudah menyerahkannya kepada KPK. PPATK, sebutnya, tidak bisa mengungkap siapa saja yang me- nerima aliran dana itu kepada publik. “Yang jelas yang paling paham itu KPK,” tuturnya. Agus juga tidak membantah pola berlapis yang kerap di- lakukan Fathanah dalam meny- amarkan harta kekayaannya. Agus menuturkan, pola yang dilakukan Fathanah merupa- kan pola umum yang dilakukan para koruptor. “Mereka biasan- ya pakai sistem layer dan tidak pernah menggunakan rekening pribadi,” ujar Agus. Para koruptor, lanjutnya, lebih sering mengalihkan ke- kayaannya ke orang lain yang merupakan anggota keluarg- anya, seperti anak, istri, hingga teman. PPATK menemukan ada kejanggalan ketika profil pen- erima dana atau pembeli barang mewah tertentu ternyata tidak sesuai dengan pendapatannya. “Misalnya saja PNS golongan tiga, tapi bisa beli mobil mewah. Ini kan tidak sesuai dengan profilnya dia, makanya ini bisa didalami lagi oleh penegak hu- kum,” imbuhnya. Makelar Secara terpisah, Wakil Sek- retaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menga- takan, salah satu tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah adalah makelar yang digunakan oleh banyak pihak. Dia menduga ada aliran dana dari Fathanah yang juga mengalir ke partai selain PKS. Fahri juga menantang PPATK membuka semua tran- saksi perbankan, dari rekening Fathanah. “Ahmad Fathanah ini makelarnya semua orang. Ma- kanya saya tantang PPATK un- tuk umumkan aliran dana dari Fathanah ke mana saja,” kata Fahri kepada wartawan di Ge- dung KPK, Jakarta, Senin (13/5). Fahri menampik tudingan Fathanah merupakan kader PKS. Dia pun yakin Fathanah berhubungan dengan banyak pihak selain PKS. “Fathanah ini kan makelar. Tukang lobi. Pasti dan saya yakin dia tidak hanya berhubungan dengan PKS,” ujar Fahri. (gam/abd) JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ternyata sudah mendata aliran transaksi mencurigakan yang dilakukan Ahmad Fathanah. Berdasarkan penelusuan PPATK, dana dari rekening tersangka kasus suap daging impor ini mengalir ke sejumlah wanita. Tidak tanggung-tang- gung, lebih dari 20 wanita menerima aliran uang dari Fathanah. 20 Wanita Terima Uang Fathanah SURABAYA- Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur mengatakan bahwa tidak ada satu pun pasangan bakal calon gubernur yang mendaf- tarkan diri pada hari pertama pembukaan pendaftaran peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim, Senin. “Tidak ada satu pun pasangan bacagub yang mendaftar. Mungkin karena masih awal, jadi masih sepi,” ujar Komisioner Divisi Teknis Pe- nyelenggara Pemilu KPU Jatim, Agus Mahfudz Fauzi, di Surabaya. Pihaknya secara resmi membuka masa pen- daftaran tanggal 13-19 Mei 2013, mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Na- mun, khusus hari tera- khir dibuka hingga tepat pukul 24.00 WIB. Agus menyatakan sudah menyiapkan petugas khusus untuk menerima pasangan ba- cagub yang mendaftar. Hingga saat ini, dari em- pat wacana bacagub yang maju, hanya dua yang sudah menyampaikan waktu pendaftarannya. Pertama, yakni pasangan bacagub Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang akan mendaf- tarkan diri ke KPU pada 18 Mei 2013. Pasangan tersebut diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung yang langsung akan mendampingi. Di samping itu, kata Agus, pada 15 Mei 2013, pasangan bacagub jalur perseorangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat yang akan menda- tangi KPU Jatim. “Sedangkan, bacagub lainnya belum ada yang menyampaikan waktu pendaftaran. Han- ya ada beberapa perwakilan dari bacagub yang bertanya tentang teknis pendaftaran secara detil,” katanya. (ant/fiq/beth) JELANG PILGUB JATIM KPU Jatim: Belum Ada Calon Mendaftar CALON GUBERNUR JATIM Hasan Aminuddin Calon Kuat Pendamping Khofifah SURABAYA- Calon kuat pendamping Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofi- fah Indar Parawansa sudah mengerucut ke satu dari tiga nama yang diunggulkan yakni Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim H Hasan Aminuddin. "Saya tidak berani memastikan, karena para kiai yang selama ini mendampingi Bu Khofifah yang akan mengumumkan dalam waktu dekat, tapi dari tiga nama itu sudah mengerucut ke satu nama," kata Ketua DPW Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Jatim H Faisol Karim kepada Antara di Surabaya, Senin. Sumber lain menyebutkan tiga calon yang sempat dibidik tim Khofifah adalah Hasan Aminuddin (politisi yang mantan Bupati Probolinggo), Herman S Sumawired- ja (mantan Kapolda Jatim), dan Ridwan Hisyam (politisi senior Golkar Jatim). Menurut Faisol Karim, satu nama yang berpeluang kuat mendampingi Khofifah adalah Hasan Aminuddin yang merupakan tokoh Nasdem Jatim dan mantan Bupati Probolinggo yang selama ini juga terlibat dalam tim pencalonan Ketua Umum PP Muslimat NU itu. "Ya, beliau calon terkuat, namun belum menjadi keputusan resmi, melainkan dari ketiga calon, ya beliau yang diunggulkan," katanya saat ditemui dalam sebuah pertemuan di Surabaya. Secara terpisah, Ketua DPW Partai Matahari Bangsa (PMB) Jawa Timur Ah- mad Zainuddin HR menjelaskan pihaknya juga telah menerima kabar dari tim in- ternal yang memercayakan pendamping Khofifah dalam Pilkada Jatim 2013 adalah Hasan Aminuddin. "Insya-Allah, peluangnya sudah di atas 90 persen. Tunggu, namanya akan segera diumumkan. Yang jelas, kami hanya men- syaratkan pendamping dengan elektabili- tas yang tinggi. Kami tidak melihat sia- papun orangnya, tapi orang itu memiliki elektabilitas tinggi atau tidak," katanya. Sumber lain menyebutkan pemba- hasan ketiga nama itu akhirnya memang tinggal dua nama yakni Hasan Aminuddin dan Herman S Sumawiredja, namun pe- nentuan satu nama memang cukup alot, karena pertimbangan elektabilitas yang cukup cermat. (ant/edy/beth)

description

Satu Hati Untuk Bangsa

Transcript of e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

Page 1: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO. 00116 | TAHUN II 1

Citra

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

Cak Munali

Bila ada pelaksanaan survei ten-tang jumlah masyarakat mis-kin, yang dilaksanakan mis-

alnya oleh Biro Pusat Statistik (BPS), beberapa kepala daerah di negeri ini sering berusaha menutupi dengan mengecilkan jumlahnya. Tujuannya menjaga citra agar terkesan di daerah itu pembangunan berhasil, yang tercer-min antara lain pada rendahnya jumlah masyarakat miskin.

Lalu, ketika pemerintah pusat mengumumkan merencanakan mem-berikan insentif atau bantuan pada masyarakat miskin, kepala daerah ber-sikap sebaliknya. Angka masyarakat miskin dinaikkan agar mendapat lebih banyak alokasi dana. Soal citra semen-tara dilupakan. Yang terpenting di sini bagaimana daerah itu mendapat lebih banyak bantuan dana. Semakin banyak dana tersalurkan, peluang memanipu-lasi atau penyalahgunaan tentu saja se-makin besar.

Dua hal bertolak belakang ini bisa dilakukan oleh pemerintah daerah yang sama. Tanpa rasa bersalah sedikitpun. Yang terpenting bagi kepala daerah seperti ini, sekali waktu citra terjaga, di kesempatan lain mendapat peluang mengedepankan kepentingan pribadi.

Masyarakat miskin, kondisi daerah yang t e r b e l a k a n g bukan menjadi perhatian un-tuk diperbaiki. Yang lebih dikedepankan dijadikan seba-gai obyek pen-yalahgunaan. Segala yang nespapa dijual bila dianggap menguntungkan, lalu disembunyikan bila cenderung dapat menjatuhkan kredibilitas atau merusak citra kepem-impinan daerah.

Proyek-proyek yang terkait masyarakat nestapa, kadang tak tere-alisir atau diperlambat; menjadi silpa. Pemerintah daerah biasanya memakai trik seperti disebut ICW, dikembangkan, ditaruh di bank-bank umum. Bunga resmi memang dilaporkan sebagai PAD tapi fee di bawah tangan tentu saja, tak akan pernah tercatat. Ini belum ter-masuk dana APBD yang sengaja diinv-estasikan yang lagi-lagi dijadikan obyek mencari keuntungan.

Semangat mengedepankan citra ini makin lama mengalami eskalasi masuk ke wilayah yang seharusnya mengu-tamakan kejujuran. Dunia pendidikan pun dijejali pencitraan dan bukan se-mangat obyektif, ilmiah, jujur, kredibel. Ujian Nasional yang bertujuan men-gukur kualitas perkembangan dunia pendidikan menjadi korban pencitraan.

Boleh saja Kemendiknas berteriak tak ada kebocoran. Namun rasanya sulit diingkari aroma bau busuk pencitraan dunia pendidikan di berbagai daerah, diduga marak luar biasa. Setiap kepala daerah demi menjaga citra berusaha se-maksimal mungkin siswa di daerahnya lulus 100 persen dengan berbagai cara.

Cerita ahli pendidikan Prof. Dr Arif Rachman, tentang pengalamannya melaksanakan ujian di sebuah sekolah tergolong terkemuka, menggambarkan betapa pencitraan dunia pendidikan sangat dasyat. Ternyata, ujian yang diawasi Arif Rachman mendapat hasil mengejutkan. Yang lulus -bila ujian di-laksanakan jujur – ternyata tak sampai 50 persen.

Sekali lagi citra yang jadi prioritas. Penekanan lebih terkait penampilan; asesoris yang lebih banyak memanip-ulasi fakta riil. Dan jika citra dikede-pankan, subtansi biasanya diabaikan. Diam-diam sikap itu sama saja dengan

menyimpan aroma busuk. Hari ini memang tak tercium tapi

nanti? So pasti merebak juga. =

g PAMANGGHI

Setiap kepala daerah demi

menjaga citra berusaha

semaksimal mungkin siswa di daerahnya

lulus 100 persen dengan berbagai cara

14 MEI 2013 SELASA

Sidang Perceraian“Yang Mulia, saya yang mengand-

ung, melahirkan bayi itu ke dunia de-ngan kesakitan dan kesabaran saya!! Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!”, ratap isteri Matrawi dalam si-dang perceraiannya.

Hakim lalu bertanya pada Matrawi,“Apa pembelaan Anda terhadap

tuntutan istri Anda?”“Begini yang mulia” jawab Ma-

trawi, “Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, dan minu-mannya keluar. Menurut Pak Hakim minumannya milik Saya atau Mesin-nya?” ....

“Ada lebih dari 20 wani-ta yang menerima uang dari Fathanah. Cuma saya enggak tahu untuk bisnis atau hubun-gan lain,,” ujar Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Jakarta, Senin (13/5).

Seperti diberitakan, Fathan-ah merupakan tersangka kasus suap dan pencucian uang terkait izin impor daging sapi. Sejauh ini, KPK sudah menyita sejum-lah barang terkait Fathanah yang diduga hasil tindak pidana korupsi seperti mobil Honda Jazz putih dari seorang model cantik bernama Vitalia Shesya. Honda Jazz bernomor polisi B 15 VTA itu diperoleh Vitalia dari Fathanah yang diakuinya seba-gai seorang teman. Selain Jazz, KPK menyita jam tangan merek

Chopard dari Vitalia.KPK juga menyita Honda

Freed yang diduga pemberian Fathanah untuk wanita bernama Tri Kurnia Rahayu. Dari Tri Kur-nia, KPK juga menyita gelang Hermes dan jam tangan Rolex yang harganya puluhan juta. Sebelumnya, KPK menyita em-pat mobil mewah dari Fathan-ah, yakni Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi B 1739 WFN, Toyota Alphard B 53 FTI, Mercedes Benz C200 B 8749 BS, dan FJ Cruiser dengan nomor polisi B 1330 SZZ. Di luar kendaraan dan perhiasan, KPK juga menyita dua rumah milik Fathanah di Depok.

Yusuf menambahkan, untuk itu pihaknya akan mendalami semua transaksi itu. Apalagi, bu-

kan hanya 20 wanita lebih yang menerima uang dari Fathanah, tetapi masih banyak lagi yang lain. “Yang cowok-cowok juga ada yang menerima. Dan si cowok dan wanita lebih dari satu kali transaksi,” katanya.

Sebelumnya, dalam me-meriksa Ahmad Fathanah, KPK baru menemukan ada lima wan-ita yang menerima uang dari tersangka kasus suap daging impor itu. Sebut saja, Maharani, Tri Kurnia Puspita, Ayu Azhari dan model panas Vitalia Sesha. KPK pun terus menelusuri al-iran dana dari Ahmad Fathanah.

Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan Ahmad Fathanah sempat dilaporkan ke PPATK sebelum KPK berhasil menangkap saat operasi tang-kap tangan. “Jadi, dari orang yang terlibat cuci uang itu (Fathanah) sudah ada dalam data base PPATK. Penjahat itu terus berulang ketika tertang-kap oleh penegak hukum, baru ketahuan kalau dia terkait kasus apa,” ujar dia.

Saat ditanyakan lebih lanjut tentang nilai dan oknum mana saja yang menerima aliran dana

Fathanah, Agus mengaku PPATK sudah menyerahkannya kepada KPK. PPATK, sebutnya, tidak bisa mengungkap siapa saja yang me-nerima aliran dana itu kepada publik. “Yang jelas yang paling paham itu KPK,” tuturnya.

Agus juga tidak membantah pola berlapis yang kerap di-lakukan Fathanah dalam meny-amarkan harta kekayaannya. Agus menuturkan, pola yang dilakukan Fathanah merupa-kan pola umum yang dilakukan para koruptor. “Mereka biasan-ya pakai sistem layer dan tidak pernah menggunakan rekening pribadi,” ujar Agus.

Para koruptor, lanjutnya, lebih sering mengalihkan ke-kayaannya ke orang lain yang merupakan anggota keluarg-anya, seperti anak, istri, hingga teman. PPATK menemukan ada kejanggalan ketika profil pen-erima dana atau pembeli barang mewah tertentu ternyata tidak sesuai dengan pendapatannya. “Misalnya saja PNS golongan tiga, tapi bisa beli mobil mewah. Ini kan tidak sesuai dengan profilnya dia, makanya ini bisa didalami lagi oleh penegak hu-

kum,” imbuhnya.

MakelarSecara terpisah, Wakil Sek-

retaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menga-takan, salah satu tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah adalah makelar yang digunakan oleh banyak pihak. Dia menduga ada aliran dana dari Fathanah yang juga mengalir ke partai selain PKS.

Fahri juga menantang PPATK membuka semua tran-saksi perbankan, dari rekening Fathanah. “Ahmad Fathanah ini makelarnya semua orang. Ma-kanya saya tantang PPATK un-tuk umumkan aliran dana dari Fathanah ke mana saja,” kata Fahri kepada wartawan di Ge-dung KPK, Jakarta, Senin (13/5).

Fahri menampik tudingan Fathanah merupakan kader PKS. Dia pun yakin Fathanah berhubungan dengan banyak pihak selain PKS. “Fathanah ini kan makelar. Tukang lobi. Pasti dan saya yakin dia tidak hanya berhubungan dengan PKS,” ujar Fahri. (gam/abd)

JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ternyata sudah mendata aliran transaksi mencurigakan yang dilakukan Ahmad Fathanah. Berdasarkan penelusuan PPATK, dana dari rekening tersangka kasus suap daging impor ini mengalir ke sejumlah wanita. Tidak tanggung-tang-gung, lebih dari 20 wanita menerima aliran uang dari Fathanah.

20 Wanita Terima Uang Fathanah

SURABAYA- Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur mengatakan bahwa tidak ada satu pun pasangan bakal calon gubernur yang mendaf-tarkan diri pada hari pertama pembukaan pendaftaran peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim, Senin.

“Tidak ada satu pun pasangan bacagub yang mendaftar. Mungkin karena masih awal, jadi masih sepi,” ujar Komisioner Divisi Teknis Pe-nyelenggara Pemilu KPU Jatim, Agus Mahfudz Fauzi, di Surabaya.

Pihaknya secara resmi membuka masa pen-daftaran tanggal 13-19 Mei 2013, mulai pukul

08.00-16.00 WIB. Na-mun, khusus hari tera-khir dibuka hingga tepat pukul 24.00 WIB.

Agus menyatakan sudah menyiapkan petugas khusus untuk menerima pasangan ba-cagub yang mendaftar. Hingga saat ini, dari em-

pat wacana bacagub yang maju, hanya dua yang sudah menyampaikan waktu pendaftarannya.

Pertama, yakni pasangan bacagub Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang akan mendaf-tarkan diri ke KPU pada 18 Mei 2013. Pasangan tersebut diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung yang langsung akan mendampingi.

Di samping itu, kata Agus, pada 15 Mei 2013, pasangan bacagub jalur perseorangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat yang akan menda-tangi KPU Jatim.

“Sedangkan, bacagub lainnya belum ada yang menyampaikan waktu pendaftaran. Han-ya ada beberapa perwakilan dari bacagub yang bertanya tentang teknis pendaftaran secara detil,” katanya. (ant/fiq/beth)

JELANG PILGUB JATIM

KPU Jatim: Belum Ada Calon Mendaftar

CALON GUBERNUR JATIM

Hasan Aminuddin Calon Kuat Pendamping Khofifah

SURABAYA- Calon kuat pendamping Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofi-fah Indar Parawansa sudah mengerucut ke satu dari tiga nama yang diunggulkan yakni Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim H Hasan Aminuddin.

"Saya tidak berani memastikan, karena para kiai yang selama ini mendampingi Bu Khofifah yang akan mengumumkan dalam waktu dekat, tapi dari tiga nama itu sudah

mengerucut ke satu nama," kata Ketua DPW Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Jatim H Faisol Karim kepada Antara di Surabaya, Senin.

Sumber lain menyebutkan tiga calon yang sempat dibidik tim Khofifah adalah Hasan Aminuddin (politisi yang mantan Bupati Probolinggo), Herman S Sumawired-ja (mantan Kapolda Jatim), dan Ridwan Hisyam (politisi senior Golkar Jatim).

Menurut Faisol Karim, satu nama yang berpeluang kuat mendampingi Khofifah adalah Hasan Aminuddin yang merupakan tokoh Nasdem Jatim dan mantan Bupati Probolinggo yang selama ini juga terlibat dalam tim pencalonan Ketua Umum PP Muslimat NU itu. "Ya, beliau calon terkuat, namun belum menjadi keputusan resmi, melainkan dari ketiga calon, ya beliau yang diunggulkan," katanya saat ditemui dalam sebuah pertemuan di Surabaya.

Secara terpisah, Ketua DPW Partai Matahari Bangsa (PMB) Jawa Timur Ah-mad Zainuddin HR menjelaskan pihaknya juga telah menerima kabar dari tim in-ternal yang memercayakan pendamping Khofifah dalam Pilkada Jatim 2013 adalah Hasan Aminuddin.

"Insya-Allah, peluangnya sudah di atas 90 persen. Tunggu, namanya akan segera diumumkan. Yang jelas, kami hanya men-syaratkan pendamping dengan elektabili-tas yang tinggi. Kami tidak melihat sia-papun orangnya, tapi orang itu memiliki elektabilitas tinggi atau tidak," katanya.

Sumber lain menyebutkan pemba-hasan ketiga nama itu akhirnya memang tinggal dua nama yakni Hasan Aminuddin dan Herman S Sumawiredja, namun pe-nentuan satu nama memang cukup alot, karena pertimbangan elektabilitas yang cukup cermat. (ant/edy/beth)

Page 2: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II2 SUMENEP

Tidak adanya sarana tersebut banyak penump-ang yang dirugikan karena barang-barang yang dibawa sering jatuh dan tidak bisa diselamatkan.

Masdura (54) warga Desa Lapa Laok yang sehari-hari menjadi kuli angkut barang-barang di Pelabuhan Dung-kek merasa sangat susah saat hendak menaikkan ba-rang ke atas kapal, karena tidak ada jembatan khusus yang memudahkan penump-ang saat menaiki badan per-ahu. Setiap harinya banyak pedagang kepulauan setiap harinya berbelanja ke darat untuk menambah stok kebu-tuhan pokok.

“Pelabuhan ini harusnya memang diberi jalur khu-

sus agar penumpang yang mau naik perahu tidak susah,”paparnya kepada Ko-ran Madura, Senin (13/5).

Ia menyebutkan, rata-rata para penumpang yang me-manfaatkan jasa transportasi angkutan perahu klothok di Pelabuhan Dungkek setiap harinya sekitar 120 hingga 200 orang. Para penumpang itu biasanya melakukan pe-nyeberangan untuk ketiga pulau, yakni ke Pulau Gili Raja, Sepudi dan Pulau Raas. Sedangkan jumlah perahu klothok yang ada di Pelabu-han Dungkek diperkirakan 90-an perahu dengan cara bergantian.

Jadwal pemberangkatan ke Pulau Sepudi, berangkat dua kali dalam sehari, yaitu

pada pagi hari jam 10.00, kemudian pada jam 15.00 dengan ongkos Rp. 25 ribu perorang. Perjalanan dari Pelabuhan Dungkek ke Pu-lau Sepudi memakan waktu kurang lebih selama satu jam setengah dengan perahu klothok. Sedangkan perjala-nan ke Pulau Raas dengan perahu yang sama berangkat pada jam 9 pagi dengan ong-kos Rp. 40 ribu. Tapi, pem-berangkatan ke Pulau Gili Raja hanya ditempuh dalam satu jam dengan perahu yang sama. Berangkat jam 10.00 pagi dan ongkos Rp. 10 ribu perorang.

Hal senada juga diungkap-kan oleh Muhdar (42) pekerja di gudang ikan dekat pelabu-han. Ia menceritakan, tidak adanya jalur khusus penye-berangan penumpang juga menyulitkan para pedagang sapi dari Pulau Sepudi setiap hari Kamis. Para pedagang sapi yang membawa dagan-gannya untuk dijual ke Pasar

Bangkal harus melepaskan sapinya lebih dulu ke laut. Karena jika langsung ditarik untuk melompat ke tambatan perahu dikhawatirkan sapi-sapi itu akan patah. “Karena sapi itu dilepaskan lebih dulu ke laut. Seringkali sapi-sapi itu terlepas dan berenang ke tengah laut,”tuturnya.

Menurutnya, pemerintah semestinya tanggap men-genai kebutuhan riil yang dibutuhkan masyarakat. Per-lunya fasilitas pendukung pelabuhan dan jalur khusus para penumpang kepulauan sebagai sarana demi kemak-muran masyarakat. Sebab kawasan Pelabuhan Dungkek, selain ramai karena mobilitas penumpang juga banyak gu-dang ikan yang memanfaat-kan jalur khusus dari tambat-an perahu ke badan perahu sebelum diangkut ke gudang untuk ditimbang. “Kalau gu-dang ikan yang besar diseki-tar pelabuhan disini ada 5 buah,” tukasnya. (athink/mk)

Sarana Pelabuhan Dikeluhkan

SUMENEP— Para penumpang yang memanfaat-kan transportasi laut melalui Pelabuhan Dungkek merasa kesulitan saat menaiki badan kapal karena tidak adanya jalur khusus yang memudahkan pe-numpang melakukan penyeberangan.

AKTIVITAS. Sejumlah warga sedang melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Dungkek, Senin (13/5).

SUMENEP – Polisi Resor Sumenep masih menyelidiki penyebab lain kecelakaan rombongan pencinta sapi yang menabrak trotoar di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan di Desa Nambakor Kecamatan Sa-ronggi, Minggu (13/5) malam. Kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut diduga murni karena ban kempes.

“Jadi, kalau dilihat dari mobilnya, bukan untuk men-gangkut orang, tetapi barang. Salah satu penyebabnya juga mobil syarat dengan penump-ang yang melebihi batas, yaitu berjumlah 23 orang,” kata

Kasatlantas Polres Sumenep Ajun Komisaris Polisi (AKP) Hari Subagiyo, Senin (12/5).

Selain itu, kemungki-nan lain kecelakaan tersebut karena kondisi jalan yang bergelombang dan lampu penerangan yang minim. “Me-mang melihat kondisi jalan di sana agak berlubang dan ber-gelombang, ditambah kondisi penerangan yang kurang. Tapi semunya masih dalam proses penyelidikan, tunggu sajalah,” ungkapnya.

Senin (12/5) pagi, 15 kor-ban yang selamat dan se-malam mendapatkan perawa-

tan intensif di RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep dipindah ke rumah sakit daerah masing-masing dan korban yang kritis langsung dirujuk ke Surabaya.

17 korban yang men-galami kecelakaan tersebut hendak pulang usai mengi-kuti karapan sapi di Lapan-gan Giling Sumenep dengan mengendarai mobil pikap bernomor kendaraan L 9946 AJ. Setibanya di Desa Nam-bakor, tepat di depan SMKN 1, mobil yang melaju dalam kecepatan tinggi bannya kempes dan terguling hingga empat kali. (sym/mk)

KECELAKAAN PENCINTA KARAPAN SAPI

Polisi Masih Selidiki Penyebab Lain

DATA KORBAN LAKA

1. Muhammad Syafii, 50, Desa Lantek Timur, Kec. Galis, Bangkalan (Meninggal)2. Lima 37, Desa Lantek Timur, Kec. Galis, Bangkalan (Meninggal)3. Yahya 55, Desa Lantek Timur, Kec. Galis, Bangkalan (Meninggal)4. Anji 85 tahun, Desa Langkap, Kec. Burneh Bangkalan5. Moh Sabi’i, 40 Desa Tellok, Kec. Galis, Bangkalan6. Faisal, 50, Desa Tellok, Kec. Galis, bangkalan7. Farid Dimiyati 8, Desa Nyabunih, Kec. Galis, Bangkalan8. H. Rohmah, 55 Desa Lantek Timur, Kec. Galis, Bangkalan9. Mahlitah, 27 Desa. Nyabuneh Nyapo, Kec. Galis, Bangkalan10.Abdu, 11, Desa Nyabuynih, Kec. Galis, Bangkalan11.Ahmad Sakiar, 8 pelajar, Kec. Galis, Bangkalan12.Bairi, 40 Desa Lantek Timur, Kec. Galis Bangkalan13.H. Mastuki, 50 Desa Lantek Timur, Kec. Galis, Bangkalan14.M. Saleh 56, Sumedangan, Kec Pademawu15.Sumain, 34. Desa Sumedangan, Kec Pademawu pamekasan16.Fendi, 11 Desa Sumedangan, Kec. Pademawu, Bangkalan17.Ahmad Rosi Fatroni, 17, Desa Sumedangan, Kec.Pademawu, Pamekasan

SUMENEP – Keamanan warga Kecamatan Pragaan kembali terusik. Bom ikan rakitan meledak ditangan Suli (19), warga Desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan, Minggu (12/5) malam sekitar pukul 22.00. Saat ini korban sedang mendapatkan perawatan in-tensif di RSD dr. H. Moh An-war Sumenep dan tangannya terancam diamputasi.

Direktur RSD dr. H. Moh. Anwar dr Fitril Akbar menje-laskan, luka yang diderita ko-ran pada kedua tangan korban cukup parah. Tulang belulang jari hingga pergelangan tan-gannya patah dan hancur. “Kami sudah melakukan per-awatan pada luka-luka pasien ini. Kami berusaha menjahit luka-lukanya. Tapi memang kondisi lukannya cukup pa-rah. Katanya luka akibat terk-ena ledakan,” ujarnya, Senin (13/5).

Kata Fitril, besar kemung-kinan kedua tangan korban akan diamputasi karena lu-kanya cukup parah. “Kami masih menunggu persetujuan keluarga pasien untuk mel-akukan amputasi terhadap tangan pasien tersebut. Tapi secara umum, kondisi fisik pasien stabil,” katanya.

Secara terpisah, Kabag Operasional Polres Sumenep Kompol Edy Purwanto men-gakatan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut dan akan melakukan pemeriksaan terhadap sejum-lah saksi. “Yaitu mengadakan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan akan melakukan pemeriksaan terhadap sejum-lah saksi,” katanya.

Terkait langkah selan-jutnya yang akan dilakukan polres, pihaknya masih belum berani mengambil kesimpu-lan. “Karena kami masih dalam proses penyelidikan, dan un-tuk mengetahui lebih lanjut tentang kronologi kejadian tentang ledakan bom ikan pe-rakit itu seperti apa jenisnya dan bagaimana bisa meledak. Termasuk apakah benar kor-ban menemukan bungkusan kemudian meledak, atau me-mang korban meracik sendiri bondet itu. Nah, pertanyaan-pertanyaan itu semua masih dalam tahap penyelidikan,” terangnya kepada wartawan.

Alkisah, kronologi ke-jadian tersebut berawal saat korban menemukan bom ikan di sekitar pekarangan ru-mahnya. Penasaran dengan bungkusan tersebut, korban mengambilnya. Saat hendak dibuka, bom ikan itu meledak. Akibatnya, kedua korban luka

parah.“Saat hendak dibuka, ke-

mudian bungkusan itu me-ledak, dan ledakan itu lang-sung melukai kedua tangan Suli. Sehingga Suli langsung dirujuk ke Puskesmas Pra-gaan. Namun, karena lukanya cukup parah, pihak puskesmas menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit daerah Sumenep, sehingga korban langsung di-larikan ke RS dr Moh Anwar Sumenep,” kata Ali, salah satu wara Desa Pragaan.

Pantauan Koran Madura, Senin (13/5), kondisi korban terbaring lemas di rumah sakit. Kedua tangan Suli dalam bungkus kain, serta diperbal guna menghambat pendara-han. Menurut tim medis yang merawatnya, kedua tangan korban rusak parah, karena se-luruh jari tangan korban men-galami patah tulang sehingga perlu dilakukan amputasi.

(sym/athink/mk)

BOM IKAN MELEDAK

Keamanan Warga Terusik

SUMENEP - Hujan lebat yang disertai angin kencang membuat pohon besar tum-bang di Desa Baban Kecama-tan Gapura, Senin (23/5). Po-hon asam kira-kira berukuran 15 meter dengan lebar dua meter yang ada di ruas jalan menuju Kota Sumenep dan menghubungkan lima ke-camatan tersebut tumbang lantaran tidak kuat menahan derasnya hujan yang lima jam mengguyur Sumenep. Aki-batnya, arus lalu lintas men-galami kemacetan hingga tiga kilometer.

Pantauan Koran Madura, pohon asam tersebut melin-tang di tengah jalan raya hingga membuat antrean pengendara yang akan melin-tas dijalan tersebut berhenti. Walaupun tak ada korban, tetapi pohon berukuran be-sar tersebut mengenai rumah warga, yaitu pagar rumah roboh total.

Seorang informan menye-butkan pohon tersebut tum-bang sekitar pukul 11.00 WIB. “Pohon itu tumbang saat hu-jan deras disertai angin ken-cang mengguyur. Mungkin karena pengaruh usia, jadi pohon itu tumbang,” ungkap salah satu warga.

Robohnya pohon asam tersebut mengakibatkan tertutupnya jalan poros yang menghubungkan lima kecamatan, yaitu Dungkek, Gapura, Batang-Batang, Batuputih dan Kota. “Aki-batnya terjadi kemacetan panjang sekitar tiga kilom-eter. Sehingga kami lang-sung menghubungi Dinas PU Mina Marga untuk segera mengevakuasi agar jalanan

kembali berjalan lancar,” jelas Kapolsek Kecamatan Gapura, AKP Suwarno. Ia mendapat kabar setengah jam kemudian.

Untuk mengatasi kemac-etan, pihak kepolisian lang-sung menghubungi dinas terkait untuk mengevakuasi pohon tersebut. “Dan tern-yata yang datang dari dinas kebersihan, dan langsung mengevakuasi bersama para warga sekitar. Termasuk kami juga membuat jalan alternatif agar bisa dile-wati. Tetapi hanya untuk kendaraan jenis sepeda mo-tor, untuk mobil terpaksa harus menunggu selesainya

evakuasi dari petugas keber-sihan,” jelasnya.

Suwarno mengimbau se-luruh warga dan pengendara agar selalu hati-hati saat musim penghujan. “Kami mengimbau agar pengguna jalan berhati-hati saat lewat di bawah pohon-pohan yang sudah berumur tua, apalagi di musim hujan dan angin kencang seperti sekarang ini. Ini untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat tertimpa pohon,” imbau Su-warno.

Sekdes Baban Djaelani berharap pohon-pohon be-sar yang sudah tua dipotong. “Selama ini masih belum ada

pemotongan. Makanya, kami berharap ada pemotongan terhadap pohon-pohon be-sar yang sudah tua, agar tidak membahayakan bagi warga dan pengendara,” ucapnya.

Kurang lebih satu jam setengah kemacetan bisa atasi, yaitu tepat 12.30 pohan tumbang tersebut dapat die-vakuasi. Terlihat mobil-mobil yang berantre panjang dari arah timur dan barat berebut hendak masuk. “Sudah satu jam saya menunggu, padahal saya harus mengatar barang, dan harus sampai pada ke Pamekasan itu jam 1,” kata seorang pengendara, Moh Readi. (sym/mk)

POHON TUMBANG

Arus Lalu Lintas Macet Tiga Kilometer

Page 3: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II 3SUMENEP

SUMENEP – Keberadaan dua pulau di Kecamatan Gili Genting, yaitu Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat, hi-lang terendam air. Hal ini di-duga akibat eksploitasi pasir besar-besaran yang dilakukan masyarakat.

Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayugi mengatakan, saat dirinya kunjungan kerja ke daerah tersebut beberapa waktu lalu, dirinya menerima laporan terendamnya pulau yang ber-sebelahan dengan Pulau Gili Gilingan tersebut dari warga setempat. “Kami melihatnya, memang kondisi dua pulau itu saat ini sudah tidak ada. Hilang, rata dengan laut. Bahkan, permukaan pulau itu sudah tidak terlihat lagi,” katanya.

Politisi PDI Perjuan-gan tersebut menduga tenggelamnya dua pulau tersebut akibat eksploi-tasi pasir besar-besaran yang dilakukan warga. Penamban-gan pasir tersebut dilakukan menggunakan alat modern. “Jadi penambangan pasirnya seperti disedot dari bawah. Alat-alatnya sudah modern. Bukan lagi digali manual seperti penambangan pasir biasa,” ujarnya, Senin (13/5).

Pasir yang ditambang warga dari dua pulau tersebut bukan pasir biasa, mengingat penambangan yang dilakukan jumlahnya besar dan menggunakan alat modern. “Kalau cuma pasir, kan, di tempat lain banyak. Tapi, kenapa, kok, pasir di pulau ini yang diincar? Bisa jadi ada kandungan berharga dalam pasir di sini (Pulau Pasir Putih dan Keramat),” jelasnya.

Bambang meminta pemerintah serius menindak-lanjuti laporan warga kepada dewan. Saat ini keberadaan Pulau Pandan yang berseb-elahan dengan dua pulau tersebut juga ikut terancam. “Kalau dibiarkan, penamban-gan pasir itu akan merembet ke Pulau Pandan. Bukan tidak mungkin Pulau Pandan akan tenggelam juga. Padahal, Pu-lau Pandan itu ada penghun-inya. Kalau Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat memang tidak berpenghuni, tetapi menjadi tempat mencari nafkah warga sekitarnya,” terangnya.

Saat ini di sekitar Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat puluhan perahu bersandar. Perahu-perahu tersebut milik warga yang menambang pasir. Mereka diduga merupakan warga Kabupaten Pamekasan. “Warga sudah sempat menghalau para penambang pasir itu. Tali-tali perahu-nya pun diputus oleh warga. Tapi, mereka mengklaim punya hak atas pulau itu, karena dua pulau itu milik Pamekasan,” ungkapnya.

Klaim dua pulau terse-but milik Pamekasan juga perlu disikapi serius. Karena menurutnya, dari empat kabupaten di Madura, yang memiliki pulau hanya Sume-nep dan Sampang. “Setahu saya, Pamekasan itu tidak punya pulau. Lha ini, kok, bisa mengklaim dua pulau itu masuk wilayah Pame-kasan? Ini perlu disikapi serius,” tuturnya.

Bupati Sumenep A. Busryo Kariem ketika dikonfirmasi mengaku sudah menerima laporan hilangnya dua pulau tersebut akibat penambangan liar yang dilakukan oleh masyarakat Pamekasan. Ia berjanji akan secepatnya menindaklajuti laporan tersebut dengan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Pamekasan karena sudah termasuk wilayah teritori.

Ia juga berjanji dalam dua pekan ke depan akan melihat langsung dua pulau di Kecamatan Gili Genteng yang hilang. “Iya, saya pasti tindaklanjuti hal itu. Kami akan turun ke lapangan sebelum berkoordinasi ke Pemkab Pamekasan karena sudah menyangkut wilayah,” tuturnya di ruang kerjanya. (edy/athink/mk)

SUMENEP -Terjadinya tindak kekerasan yang di-lakukan kelompok geng motor di sejumlah daerah hingga mengakibatkan kor-ban luka bahkan meninggal dinilai karena minimnya lapangan kerja diberbagai daerah. Sebab, jika lapangan kerja sudah bisa menyerap banyak pemuda, dipastikan akan mengikis keberadaan geng motor tersebut. Kebi-jakan pemerintah daerah seharusnya bisa memperlu-as lapangan kerja sehingga mereka yang biasanya ter-gabung dalam geng motor yang notabene brutal bisa dikurangi.

Demikian disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Madura sekaligus Calon Wakil Guber-nur Jawa Timur Said Abdul-lah di Sumenep, Senin (13/5). Menurutnya, ulah anarkisme geng motor di sejumlah tem-pat merupakan korban dari pemerintah daerah, dimana pemerintah daerah yang su-dah diberi kewenangan un-tuk mengurus rakyat secara otonom, kurang memberikan kebijakan yang bisa menam-bah lapangan kerja hingga mengurangi pemuda pen-gangguran.

‘’Anarkisme geng mo-tor itu disebabkan karena mereka pengangguran, tidak punya pekerjaan sehingga

berkumpul dalam geng mo-tor dan prilakunya meng-ganggu orang lain. Itu dis-ebabkan karena lapangan kerja yang sedikit. Padahal, pemerintah pusat telah memberikan otonomi kepa-da daerah,’’ katanya.

Untuk menekan prilaku anarkisme geng motor itu, menurutnya, pemerintah daerah bisa menyiasati de-ngan berbagai kegiatan yang bisa mengasah keterampilan para pemuda, seperti pelati-han yang sifatnya bisa men-gubah pemikiran pemuda. Pelatihan tentang menam-bah keahlian pemuda harus ditingkatkan guna mencipta lapangan kerja dimasa yang akan datang.

‘’Pemerintah juga per-

lu melakukan pelatihan-pelatihan untuk mengasah keahlian dan kemampuan pemuda. Sebab, kami yak-in mereka yang tergabung dalam geng motor itu kare-na tidak mempunyai keahl-ian selain geng. Mari kita bersama-sama selamatkan mereka,’’ paparnya.

Selain meningkatkan lapangan kerja, pemerintah daerah juga memberi fasili-tas bagi pemuda untuk ber-kreasi seperti ketersediaan lapangan balap sepeda untuk menyalurkan hobi mereka. Dengan adanya lapangan balap sepeda, mereka lebih terorganisir guna dilakukan pembinaan. “Geng motor itu merupakan penyakit kronis, pemerintah harus melakukan

pendekatan bagi para geng motor itu,” urainya.

Dia menilai, minimnya lapangan kerja merupa-kan salah satu dampak dari kegagalan otonomi daerah. Kegagalan otonomi daerah terjadi dimana-mana, aki-batnya melahirkan penyakit kronis seperti prilaku geng motor itu. Meski anggaran untuk daerah terus ber-tambah, tapi ternyata tidak bisa menampung jumlah pengangguran. Justru yang terjadi anggaran itu hanya untuk belanja pegawai, se-mentara pengangguran tidak pernah tercover.

“Kami lebih setuju adan-ya revisi undang-undang otonomi daerah, karena selama ini otonomi dae-rah itu tidak bisa mengako-modir penganggunaan yang terus bertambah. Pembu-kaan lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah pengangguran,” tuturnya.

Said berharap, pemer-intah daerah bisa memberi-kan instrumen baru bagi penganggunan dengan cara memperbanyak pelatihan dan tempat pemuda untuk ber-kreasi. ‘’Pengangguran harus menjadi tanggung jawab pemerintah. Beri mereka tempat untuk berkreasi se-hingga tidak melakukan hal yang merugikan orang lain,’’ harapnya. (rif/mk)

SUMENEP – Memproses laporan tentang dugaan dukungan fiktif terhadap Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur in-dependen Eggy Sudjana-Muhammad Sihat, Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Kabupaten Sumenep memanggil Kepala UPT Dispendukcapil Kecamatan Dasuk, Senin (13/5).

Pemanggilan kepada pihak UPT tersebut meru-pakan tindak lanjut dari proses pemanggilan ter-hadap sejumlah saksi-sak-si yang telah memenuhi panggilan. Pihak UPT telah memenuhi panggilan pan-wascam untuk memberikan keterangan atas dugaan dukungan fiktif calon in-dependen. Kepala UPT yang memenuhi panggilan panwascam diproses selam kurang lebih dua jam.

Ketua Panwaslu Kabu-paten Sumenep Zamrud Khan menjelaskan, peman-ggilan terhadap Kepala UPT Dipendukcapil Kecamatan Dasuk merupakan lanjutan dari proses pemanggilan ke-pada saksi-saksi lain. “Seka-rang (Senin), Kepala UPT dan didampingi oleh camat telah memenuhi Panwacam Dasuk untuk bersaksi atas dukungan fiktif calon inde-

penden,” katanya. Pemanggilan terhadap

UPT setempat merupakan intruksi dari Panwaslu. “Ka-rena dalam hal ini kami tidak main-main, selain janggal, hal ini juga jelas mencide-rai substansi demokrasi. Makanya, kami intruksikan kepada panwascam untuk bergerak cepat, dan saya himbau semua pihak harus (tidak ada yang tersisa, red.) dipanggil untuk dimintai klarifikasi, agar semuanya segera clear,” jelasnya.

Namun, Zamrud sedikit menyayangkan sikap pihak terlapor karena tidak hadir dalam pemanggilan yang juga bersamaan dengan kepala UPT. “Sayang, pihak terlapor tidak memenuhi panggilan kami. Karena pe-manggilan hari ini, panwas-cam juga memanggil pihak terlapor,” pungkasnya.

Ditanya lebih lanjut ten-tang pihak terlapor yang tidak hadir, Zamrud menegaskan, akan kembali diagendakan. “Kami akan agendakan lagi, termasuk juga tim peme-nangan calon independen akan kami panggila. Jika masih tetap nakal dan tidak memenuhi panggilan kami, maka kami akan langsung mendatangi mereka,” tegasn-ya. (sym/mk)

Pihaknya berharap agar pemerintah kabupaten segera melakukan pengaturan pasar sehingga tidak mereskan warga. ”Implikasinya itu yang tidak kami inginkan,” ucapn-ya, Senin (13/5).

Beberapa waktu lalu warga Kecamatan Ganding mempersoalkan keberadaan gedung minimarket di Desa Ketawang Larangan Ke-camatan Ganding yang su-dah selesai dibangun yang diduga tidak mengantongi surat izin. Sekalipun pasar modern tersebut belum beroperasi, warga khawatir akan mengganggu pedan-gan tradisional karena tem-patnya berderetan dengan sejumlah toko.

Karena perda yang bisa dijadikan payung hukum belum ada, menurutnya, Badan Perizinan Terpadu

(BPT) Sumenep hanya bisa melakukan pengetatan pengeluaran izin. “Yang tak kalah penting kajian ada-lah masalah lingkungan, dan unit usaha yang akan dibangun, juga dampak terhadap nasib pedagang sekitar,” tambah Abrori. Sebab, pihaknya tidak ingin pemilik modal atau inves-tor menjajah perekonomian rakyat kecil.

Sementara Camat Gan-ding Ahmad Laili Maulidi menjelaskan pengembang minimarket sudah meng-hadap ke pihaknya guna meminta persyaratan pen-gajuan izin kepada pemkab. Jadi proses izin mendirikan bangunan minimarket di wilayahnya tersebut sudah diajukan ke pemkab. “Tapi kata pengembang, izinnya belum turun sampai seka-

rang,” jelas Laili. Selain itu, Laili juga

mengaku sudah menerima konfirmasi langsung ke BPT terkait izin bangunan terse-but. “Menurut pegawai di sana, surat pengajuan izin sudah masuk, dan masih diproses di meja bupati,” ungkapnya. Namun, bebera-pa waktu lalu pihak Badan Perizinan Terpadu Sumenep mengaku belum menerima surat izin tersebut.

Setelah Laili mengetahui bahwa izin pembangunan minimarket itu belum di-terbitkan pemkab, pihaknya mengaku langsung turun ke lokasi untuk mengim-bau kepada semua tukang agar berhenti bekerja. “Saya bilang kepada mereka un-tuk menunggu izin dulu,” ucapnya.

Sekalipun warga mem-persoalkan bangunan terse-but, dirinya mengaku tidak bisa melakukan penertiban, sebab hal itu bukan ke-wenangan dirinya. “Kami kan selaku camat tidak

mempunyai kewenangan untuk melakukan penerti-ban,” katanya.

Untuk menghindari semakin maraknya pasar modern, Zaenuri warga Ke-camatan Ganding meminta pemerintah segera mem-betuk perda tatakelola. Jika terus dibiarkan tanpa pera-turan yang jelas, ia khawatir akan membunuh usaha ped-ang kecil yang sehari-harin-ya berada di pasar tradis-ional.

Ia mencontohkan pem-bangun gedung di Desa Ket-awang Laranagan tersebut telah merombak usaha Sar-mono yang sehari-hari ber-jualan kopi dan rujak. “Sudah jelas pembangunan tersebut mengganggu terhadap peda-gang kecil,” tegasnya.

“Seharusnya DPR sebagai wakil rakyat bisa membantu masyarakat, namun kenapa sampai saat ini masih belum menunjukan kiprahnya?,” katanya dengan nada kesal. (edy/mk)

PELANGGARAN PEMILU

Panwaslu Panggil Kepala UPT Dispendukcapil

EKSPLOITASI PASIR

Dua Pulau Hilang

Tatakelola Pasar Perlu Diatur PemerintahSUMENEP – Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abro-ry Mannan mengatakan Kabupaten Sumenep be-lum mempunya peraturan daerah (perda) tentang tatakelola pasar modern dan pasar tradisional.

KRITIK. Warga melintas di depan mural bertuliskan “Depok atau Kota Ruko?” di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin (13/5). Mural tersebut mengkritik pesatnya pertumbuhan ruko di kawasan Depok tanpa diimbangi dengan pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Anarkisme Akibat Sempitnya Lapangan Kerja

MEDAN - Garam asal Madura terus membanjiri pasar Sumatera Utara (Su-mut) menyusul pengetatan impor oleh Kementerian Ke-lautan dan Perikanan (KKP).

“Sudah ada 21.740 ton garam asal Madura yang memasuki Sumut melalui Pelabuhan Belawan,” kata Kabid Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Dinas Per-industrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Idaya-ni Pane, di Medan, Sabtu.

Terus masuknya garam dari Madura, Jawa Timur, itu menyusul pengetatan impor garam.

Namun meski sudah banyak, kata dia, garam Ma-dura itu baru mulai masuk sejak pertengahan April dan terakhir pada 30 April.

“Kalau ada data pem-bongkaran di Januari, garam itu merupakan yang masuk pada akhir Desember 2012. Garam itu juga dari Madu-ra,” kata Idayani.

Menurut dia, pemerin-tah memang memperketat pasokan garam impor de-ngan hanya menunjuk satu perusahaan sebagai pe-masok dan impornya harus mendapat izin.

“Garam impor diper-ketat. Boleh impor kalau memang pasokan dari Ma-dura sulit,” katanya.

Idayani mengaku tidak ingat jumlah garam impor yang masuk ke Sumut pada tahun 2012.

Namun data yang diper-oleh sejak Januari hingga Juli 2012, total pasokan garam Sumut dari impor dan lokal sebanyak 113.700 ton, baik untuk konsumsi dan industri.

Kebutuhan garam di Su-mut mencapai 160 ribu-170 ribu ton dengan perincian 140 ribu ton untuk konsum-si dan 20 ribu-30 ribu ton bagi industri.

Sekretaris Asosiasi Pen-gusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adiyaksa menyebutkan sepanjang ga-ram lokal memadai untuk kebutuhan industri, maka pengusaha tidak memper-masalahkan larangan impor.

“Tapi kalau Madura tidak bisa memasok, ya pemerintah harus memberi izin impor,” katanya.

Hingga kini Apindo be-lum menerima keluhan dari pengusaha soal pengetatan impor garam itu. (ant/mk)

IMPOR

Garam Madura Terus Masuk Sumatera Utara

Dua orang pekerja sedang mengurusi garamnya. Garam Madura masuk pasar Sumatera Utara melalui Pelabuhan Belawan.

Page 4: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116| TAHUN II4 PAMEKASAN

KRITIK KORUPSI. Seorang Tunawisma beristirahat di samping mural manusia berkepala sapi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/5). Mural tersebut merupakan bentuk kritik terhadap perilaku korupsi yang terjadi di negara ini.

Warga Desa Branta Pesisir mengatasnamakan Persatuan Rakyat Desa Branta Pesisir (PRBP) melakukan aksi di halaman Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) setempat me-minta pelaksanaan Pilkades di desanya diulang.

Mereka menuding, pani-tia pemilihan pimpinan di desa mereka telah berbuat curang setelah ditemukan adanya surat suara yang jum-lahnya melebihi jumlah total pemilih dalam Pilkades yang melakukan pemungutan su-ara. Mereka juga menuding panitia bersikap tidak netral karena mengarahkan pemilih untuk memilih salah satu calon.

Koordinator aksi, Alfian Ramadhani, mengatakan ketidak netralan panitia pe-nyelenggaran sudah nampak dari awal. Sebab, mereka lebih condong mengarahkan pemil-ih ke salah satu calon.

PRBP juga menilai, petu-gas kepoisian juga tidak mel-aksanakan tugasnya dengan baik. Sebab, mereka yang seharusnya mengawasi dan menjaga keamanan pelak-sanaan Pilkades, dinilainya justru memposisikan dirinya pada salah satu calon dengan memberikan kode dengan tangan pada calon pemilih.

“Kami meminta agar Bu-pati Pamekasan memerin-tahkan untuk pelaksanaan Pilkades ulang di Branta Pe-sisir dan mengganti seluruh panitia penyelenggaranya,” kata Alfian.

Pilkades di Desa Branta

Peisisir diikuti oleh dua orang calon Kades. Mereka adalah Misbahul Lailah dan Jamal Arifin.

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Suli Faris, men-gatakan komisinya akan mempelajari keluhan yang disampaikan masyarakat Branta Pesisir, yang selan-jutnya akan dibahas di jaja-ran internal untuk diambil keputusan.

“Saat ini aspirasi dari bap-ak ibu sekalian akan dipelajari di Komisi A dan akan segera dibahas sebelum ditetapkan,” kata politisi Partai Bulan Bin-tang (PBB) itu.

Suli menambahkan, yang berhak dan berwenang dalam membantu menyelesaikan sengketa Pilkades di desa itu adalah Tim Pengarah Pilkades Tingkat Kabupaten yang bek-erjasama dengan pihak ke-polisian, sesuai Keputusan Bupati Pamekasan.

Ditempat yang berbeda, ratusan warga Klompang juga berunjukrasa di depan Pen-dopo Ronggosukowati men-untut Bupati Ahmad Syafii tidak melantik kepala desa terpilih desa itu serta mem-inta agar Pilkades di desanya diulang.

Warga menilai, terjadi ke-curangan dalam pilkades, ka-rena setelah dilakukan peng-hitungan perolehan suara, terjadi selisih antara jumlah warga yang memilih dengan kertas suara yang ada.

“Kalau masih dipaksakan akan dilantik, kami akan men-gangkat kepala desa sendi-

ri,” kata Shaleh, koordinator aksi.

Bupati Pamekasan Akhmad Syafii meminta agar warga yang tidak puas de-ngan pelaksanaan pilkades di desanya melakukan langkah hukum.

“Kami sudah menyampai-kan kepada mereka agar seng-keta pilkades ini diselesaikan secara hukum. Kami tidak memiliki kewenangan untuk mencampurinya,” katanya.

Panggil CamatBupati Pamekasan Ach-

mad Syafii memanggil para camat terkait kisruh pelaksan-aan pemilihan kepada desa di wilayah itu pada 11 Mei 2013.

Menurut Achmad Syafii, Senin, camat yang akan di-panggil tiga orang, yakni Ca-mat Tlanakan, Pakong dan Camat Proppo sebab pilkades kisruh tiga hari lalu itu di tiga wilayah kecamatan.

“Kami juga berencana me-manggil pihak panitia pelak-sana pilkades di tiga desa yang bermasalah itu,” kata Achmad Syafii.

Ketiga pilkades yang ber-langsung kisruh itu, masing-masing Desa Branta, Kecama-tan Tlanakan, Desa Klompang Barat, Kecamatan Pakong dan Desa Banyubulu, Kecamatan Proppo.

Bupati Achmad Syafii lebih lanjut menjelaskan, selain me-manggil camat, pihaknya juga akan meminta masukan dari lembaga legislatif dan Badan Pembangunan Masyarakat Desa (BPMD) selaku instansi berwenang yang menangani masalah pilkades.

Ia mengatakan pihaknya juga akan meminta penjelasan institusi kepolisian, yakni Ka-polsek di tiga kecamatan dan Polres Pamekasan sebab se-bagian warga menduga kisruh pilkades yang terjadi di tiga desa itu karena ada oknum

aparat yang tidak bersikap ne-tral atau berpihak pada calon tertentu.

“Pemanggilan camat, pani-tia pelaksanaan dan koordina-si dengan petugas keamanan ini akan kami lakukan malam ini mulai pukul 18.30 WIB di pendopo pemkab Pamekasan,” kata Achmad Syafii.

Menurut Kepala BPBD Pemkab Pamekasan Moh Zakir, jumlah desa yang menggelar pilkades pada 11 Mei 2013 itu sebanyak 27 desa tersebar di 13 kecamatan.

Akan tetapi, dari jumlah itu sebanyak 3 desa berlang-sung kisruh, sedangkan 24 desa lainnya berlangsung de-ngan aman dan lancar, tanpa protes dari pendukung calon dan masyarakat desa.

DPR KajiKomisi A DPRD Pame-

kasan, Madura, Jawa Timur, akan mengkaji dugaan ke-curangan dalam pelaksanaan pemilihan kepada desa hingga menyebabkan kericuhan.

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Suli Faris, Senin menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar serap aspirasi dengan pihak terkait guna memperoleh data-data pelanggaran dalam pelak-sanaan pilkades itu.

“Kami sudah menerima aspirasi secara langsung dari sebagian masyarakat desa yang menggelar pilkades dan pelaksanaannya terindikasi ada pelanggaran, salah satun-ya di Desa Branta, Kecamatan Tlanakan,” kata Suli Faris.

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Suli Faris menge-mukakan hal ini seusai men-emui perwakilan warga Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan yang berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat.

Ratusan warga desa yang mengatas namakan diri Persatu-an Rakyat Desa Branta Pesiri ini datang ke kantor DPRD Pame-kasan memprotes pelaksanaan pilkades di desanya, karena ter-indikasi penuh kecurangan.

Menurut korlap aksi, Alfi-an Ramadhani, ada lima indi-kasi kecurangan dalam proses pemilihan kepala desa yang digelar Sabtu (11/5) itu.

Pertama, pada pelaksanaan penghitungan surat suara di ko-tak suara terakhir ditemukan beberapa surat suara lebih dari jumlah pemilih yang hadir. Men-urut warga, indikasi itu membuk-tikan panitia tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

“Yang kedua, adanya peng-hentian penghitungan hasil perolehan suara tanpa alasan yang jelas,” katanya.

Indikasi penyimpangan yang ketiga yang disampai-

kan warga saat aksi ke kan-tor DPRD Pamekasan ialah adanya upaya panitia men-garahkan pemilih kepada salah satu calon, serta oknum aparat kepolisian yang bertu-gas mengamankan pilkades.

Oleh sebab itu, massa yang mengatasnamakan diri Per-satuan Rakyat Desa Branta ini menuntut agar pihak tim pengarah pilkades Kecama-tan Tlanakan dan Badan Per-musyawaratan Desa (BPD) Branta agar tidak memberikan surat pengantar pelantikan, kepala desa terpilih.

“Kami juga menuntut agar Kapolres Pamekasan mem-berikan sanksi kepada oknum petugas yang terbukti melaku-kan pelanggaran dalam pelak-sanaan pilkades di desa kami,” kata Alfian Ramadhani.

Tuntutan selanjutnya, massa meminta agar Bupati Pamekasan Achmad Syafii tidak melantik kepala desa terpilih, serta mendesak panitia pelak-sana dan mengulang pelaksan-aan pilkades di desa itu.

Usai berunjuk rasa ke kan-tor DPRD Pamekasan, massa selanjutnya bergerak menuju pendopo pemkab di Jalan Pa-mong Praja, bergabung dengan pengunjuk rasa lain dari Desa Klompang Barat, Kecamatan Pakong dalam kasus yang sama.

Pilkades bermasalah di Desa Branta, Kecamatan Tla-nakan ini merupakan program pilkades serentak tahap kedua yang digelar di wilayah Kabu-paten Pamekasan.

Selain di Desa Branta, Ke-camatan Tlanakan dan Desa Klompang Barat, Kecamatan Pakong, pilkades bermasalah juga terjadi di Desa Banyulu Bulu, Kecamatan Proppo.

“Ada tiga desa yang ber-masalah dari 27 desa yang menggelar pilkades pada 11 Mei 2013 ini,” kata Kepa-la Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMB) Pemkab Pamekasan Moh Za-kir.

Di Desa Branta, pelak-sanaan pilkades bermasalah, karena jumlah surat suara melebihi jumlah pemilik yang menggunakan hak pilihnya di desa itu.

Sedangkan di Desa Klom-pang, Kecamatan Pakong, penyimpangan berupa ban-yaknya surat suara yang tercoblos lebih dahulu, dan pantia pelaksana cenderung memihak salah satu calon ter-tentu.

Sementara penyimpangan di Desa Banyubulu, Kecama-tan Proppo, juga sama, yakni karena akibat pelaksanaan pilkades di desa itu terindikasi bernuansa politik uang. (awa/ant/muj)

Warga Menolak Hasil PilkadesPAMEKASAN- Ratusan warga dari dua desa, Senin (13/5), menggelar aksi unjukrasa secara bersamaan menolak hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desa masing-masing karena dinilai sarat dengan kecurangan. Dua desa itu antara lain, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan dan Desa Klompang Barat, Kecamatan Pakong.

PAMEKASAN- Sebanyak 88 siswa dari 16. 462 peserta Ujian Nasional (UN) sekolah dasar (SD) sederajat di Kabu-paten Pamekasan dipastikan tidak lulus UN. Mereka tidak mengikuti Ujian Nasional reguler maupun susulan.

Ke-88 siswa ini tersebar di berbagai lembaga pendid-ikan negeri dan swasta di 13 kecamatan se Pamekasan, dengan rincian, siswa SD Negeri dan Swasta sebanyak 56 peserta dan MI swasta se-banyak 32 peserta.

Kepala Seksi Pembelaja-ran Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan (Disdik) Pame-kasan HR. Mutammam, Senin (13/5), memastikan para siswa itu sudah mem-buat pernyataan berhenti dan tidak akan mengikuti UN setelah tercantum dalam Daftar Nominasi Tetap (DNT).

Tamam mengatakan ada beberapa alasan yang dis-ampaikan, diantaranya ka-rena faktor ekonomi dan ada juga yang pindah tempat bersama orang tuanya yang bekerja ke luar daerah, serta pindah ke pesantren.

Disinggung soal potensi penggelebungan data siswa menyusul adanya BOS dan dampaknya terhadap ketid-aikutsertaan siswa, Mutam-mam mengaku tidak tahu pasti. Sebab, pihaknya han-ya memperoses usulan pe-serta yang diajukan kepala sekolah melalui cabang di-nas, sampai akhirnya dinya-takan sebagai DNT.

“Yang jelas mereka su-dah menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri melalui kepala sekolah masing-masing. Kalau mungkin ada data fiktif, saya kurang paham, karena kami hanya memproses data berdasar usulan kepala se-kolah,” katanya.

Dijelaskan, setelah pen-gumuman kelusan yang rencananya pada 8 Juni mendatang, pihaknya akan mengupayakan para siswa itu bisa mengikuti UN tahun

depan. Sebab peluang untuk ikut UN maupun ujian kejar paket A sudah tidak ada ka-rena ujian kejar paket dilak-sanakan bersamaan dengan UN reguler.

Upaya yang akan dilaku-kan yaitu dengan melakukan pendekatan ke masing-mas-ing sekolah asalnya agar para siswa ini diberi peluang untuk mengikuti UN tahun depan.

Dibanding pelaksanaan UN dua tahun sebelumnya, angka ketidak ikut sertaan siswa ini menurun drastis sekitar 82 persen. Pada saat itu, angka ketidak ikut ser-taan siswa mencapai 460 orang, sedangkan tahun lalu sekitar 160 orang.

Dengan demikian, pada tahun ini cendrung menurun 50 persen dibanding tahun lalu. Mutammam menam-bahkan, dibanding bebera-pa kabupaten/kota di Jawa Timur, angka ketidak ikut-sertaan siswa ini tergolong sedikit. Sebab di dareah lain masih diatas jumlah tersebut.

Penyelenggara UN SD sederajat di Kabupaten Pamekasan mencapai 757 sekolah dengan total peserta mencapai 16.462 siswa. Se-dangkan jadwal UN susulan tingkat SD berlangsung mulai 13-15 Mei 2013. Mata pela-jaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Matema-tika dan IPA. (uzi/muj)

88 Siswa SD Dipastikan Tidak Lulus UN

UJIAN NASIONAL

Upaya yang akan dilakukan yaitu

dengan melakukan pendekatan ke masing-masing sekolah asalnya

agar para siswa ini diberi peluang untuk mengikuti UN tahun

depan.

PAMEKASAN- Komisi D DPRD Pamekasan, Senin (13/5), memanggil Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Neg-eri 7 Pamekasan, Puji Santoso dan sejumlah guru di sekolah tersebut. Mereka dimintai penjelasan soal dugaan adanya pungutan sumbangan dana kepada siswa kelas III di sekolah itu.

Pemanggilan tersebut berawal dari laporan sejumlah or-angtua siswa ke DPRD tentang adanya sumbangan sebesar Rp. 55 ribu yang dinilai tidak sesuai dengan prosesdur. Besar sumbangan tersebut diantaranya sebagai sumbangan untuk perpisahan sebesar RP. 15 ribu, biaya foto Rp.20 ribu, dan biaya ijazah sebesar Rp.20 ribu.

Hanya saja, pertemuan dengan pimpinan SMP Negeri 7 yang berlangsung di ruang Komisi D DPRD pamekasan tersebut, berlangsung tertutup dan tidak satupun wartawan yang diperbolehkan masuk untuk melakukan peliputan.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Juhaini menga-takan setelah dilakukan kralifikasi ternyata laporan tersebut murni karena salah faham. Sekolah meminta sumbangan kepada siswa kelas III, karena biaya-biaya tersebut tidak masuk dalam pembelanjaan yang didanai Biaya Operasional Sekolah (BOS).

“Itu tida dipahami oleh sebagian orangtua siswa dan menganggap ada pungutan liar,” kata Juhaini.

Sebagian orangtua murid keberatan, karena penarikan biaya untuk kegiatan akhir sekolah tersebut, diputuskan se-cara sepihak, dan tidak melalui koordinasi dengan mereka.

Dalam pertemuan itu juga diakui, pihak sekolah tidak melakukan pembahasan penetapan biaya sumbangan itu dengan orangtua siswa, sehingga muncul tudingan tersebut.

“Seharusnya, penarikan sumbangan itu dibahas bersama dengan orangtua siswa sehingga tidak ada salah paham,” ka-tanya.

Hasil kesepakatan dalam pertemuan itu, jelas dia, pe-narikan sumbangan tersebut akan dilanjutkan, dengan catatan dalam keputusanya melibatkan orangtua atau wali siswa, dan diberitahukan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Pamekasan, Mohammad Tarsun enggan memberikan keterangan kepada media tertang persoalan yang terjadi di SMP Negeri 7. Tar-sun mengatakan penjelasan masalah tersebut diserahkan ke Komisi D DPRD Pamekasan.

Hanya Tarsun memperbolehkan sekolah memungut bi-aya diluar dana BOS, asalkan ada kesepakatan bersama de-ngan wali murid yang disetujui komite masing-masing se-kolah.

“Boleh menarik sumbangan selama ada kesepakatan de-ngan orangtua atau wali siswa dan disetujui masing-masing Komite Sekolah,” katanya. (awa/muj)

Komisi D Minta Penjelasan Pimpinan SMP Negeri 7

GUGAT ADANYA SUMBANGAN

Page 5: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116| TAHUN II 5PAMEKASAN

PAMEKASAN- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) Pame-kasan mengusulkan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) Muhdlar Abdullah (Haji Muh-dlar) dari keanggotaannya di DPRD Pamekasan. Usulan PAW

itu dilakukan karena Haji Muh-dlar telah resmi pindah ke par-tai lain, yakni Partai Nasdem.

Sekretaris DPC PBB Pame-kasan, Suli Faris, Senin (13/5), mengatakan Muhdlar Abdullah telah secara resmi pindah par-tai dengan dibuktikan pendaf-

tarannya sebagai bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Nasdem.

Hijrahnya Muhdar Abdullah anggota DPRD pamekasan frak-si partai bulan bintang (PBB) ke Partai Nasional Demokrat (Nas-dem) langsung disikapi serius

oleh jajaran petinggi PBB. “Minggu (12/5), kami sudah

megusulkan kepada pimpinan DPRD Pamekasan untuk di-lakukan pergantian antar waktu saudara Muhdlar Abdullah. Su-rat pengajuan itu sudah kami kirim dan tinggal menunggu

Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur,” kata Suli Faris.

Suli menjelaskan, sebelum usulan PAW dikirimkan, pimpi-nan PBB Pamekasan sudah memanggil Muhdar Abdullah untuk dimintai penjelasan ten-tang kepindahannya ke parpol lain. Dalam penjelasannya, Haji Muhdlar mengaku sudah positif maju sebagai bakal Caleg DPR RI dari Partai Nasdem.

“Dengan penjelasan itu, par-tai berkeputusan untuk mengu-sulkan pergantian antar waktu, karena beliau sudah bukan lagi kader PBB,” katanya.

Saat ini, jelas Suli, partainya sudah menyiapkan nama peng-ganti yang akan mengisi kursi Muhdar Abdullah hingga masa akhir jabatanya yakni Bahrullah sodik dari Daerah Pemilihan 2 (Proppo dan Palengaan).

Sementara pengganti Muh-dlar sebagai Wakil Ketua DPRD, kata Suli, masih akan dibahas di kemudian hari. Dia juga me-nepis isu bahwa dirinya yang akan duduk sebagai Wakil Ketua DPRD menggantikan Muhdlar.

Ketua DPRD Pamekasan, Halili, Saat ini usulan PAW yang diajukan PBB tersebut tengah di-kaji, dan selanjutnya akan dikirim ke Bupati Pamekasan, untuk diu-sulkan ke Gubernur Jawa Timur.

“Usulan PAW dari PBB sudah kami terima dan akan segera kami tindaklanjuti,” kata Halili. (awa/muj)

PBB Usulkan Pengganti Kader yang Pindah PartaiKEANGGOTAAN PARLEMEN

Informasi terakhir, PAW Kholil Asyari

mengerucut kepada dua nama. Namun DPC PPP masih

merahasiakan dua nama tersebut

karena masih akan digodok di internal

partai dan akan dikonsultasikan

kepada para ulama PPP.

Sebelumnya, sebanyak 5.137 guru

yang bertugas di sejumlah lembaga

pendidikan di bawah naungan Kantor

Kemenag Pamekasan menuntut pencairan tunjangan insentif 2012 yang hingga

awal Mei 2013 belum dicairkan.

JELANG LAWAN PERSITA. Pesepakbola Persepam Madura United (P-MU) mengikuti latihan pemantapan strategi, guna menghadapi Persita Tangerang, di Stadion Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jatim. P-MU akan melakukan tanding tandang melawan Persita dalam putaran kedua kompetisi Indonesia Super League.

Nurmaludin, mela-lui sambungan telpon geng-gamnya mengatakan, dana tunjangan fungsional guru swasta maupun PNS yang tidak mendapat sertifikasi, sudah disalurkan melalui re-kening masing-masing.

Rinciannya, tunjangan untuk sekitar 8 ribu guru lebih disalurkan melalui BTN sedangkan tunjangan untuk 995 guru sisanya disalurkan melalui BNI.

“Sudah disalurkan semua melalui rekening masing-masing. Silahkan dicek. Me-mang pencairannya tidak melalui BTN semua, karena pada waktu itu masa perali-han, jd tunjangan untuk seki-tar seribu guru disalurkan melalui BNI,” katanya, Senin (13/5).

Dalam kesempatan itu, Nurmaludin juga memban-tah tudingan penyaluran dana dilakukan oleh pegawai

Kemenag Pamekasan di KUA. Sebab, pencairan dana itu dilakukan oleh petugas bank didampingi aparat kepoli-sian. Pencairan di KUA ini di-lakukan untuk mendekatkan pelayanan kepada masing-masing guru.

Dijelaskan, tunjangan fungsional guru swasta ta-hun 2012 yang sudah disalur-kan, masing-masing sebesar Rp. 3 juta perorang dipotong pajak. Sedangkan tunjangan untuk guru PNS non sertifi-kasi sebesar Rp. 250 ribu per guru, sudah disalurkan mela-lui rekening masing-masing, bersamaan dengan pemba-yaran gaji bulanan.

Sebelumnya, sejumlah aktivis Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) melapor-

kan Nurmaludin ke Kejari Pamekasan atas tuduhan melakukan tindak pidana ko-rupsi (Tipikor) karena diduga menggelapkan dana tunjan-gan fungsional guru sebesar Rp. 15,4 miliar lebih.

Dana ini merupakah hak dari 5.137 guru tingkat TK sampai MA, yang diduga tidak disalurkan pada 2012 lalu.

Berdasar data yang dimi-liki aktivis ARAK, pada saat itu, sebanyak 9.834 guru di bawah naungan Kemenag Pamekasan mendapatkan tunjangan dari pemerintah pusat, masing-masing sebe-sar Rp. 3 juta per orang.

Namun dari jumlah pen-erima yang seharusnya men-dapatkan tunjangan itu,

diduga hanya disalurkan ke-pada 4.697 orang penerima. Yaitu guru TK atau Raudatul Atfal (RA) sebanyak 1.001 orang, guru Madrasah Ibtid-aiyah (MI) sebanyak 1.660 orang, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 1.311 orang dan guru Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 725 orang. Sedan-gkan pencairan dana untuk 5.137 guru, atau sekitar Rp. 15,4 miliar tidak jelas.

Selain itu, proses pen-cairan kepada 4.697 guru penerima tunjangan itu juga dinilai menyalahi prosedur, karena dicairkan di masing-masing kantor urusan aga-ma (KUA) di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, bukan melalui bank. (uzi/muj)

Kepala Kankemenag Bantah Tilep Tunjangan Fungsional GuruPAMEKASAN- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Nurmaludin akhirnya angkat bicara soal tudingan korupsi dana tunjangan fung-sional guru sebesar Rp. 15,4 miliar yang dilayang-kan kepadanya. Tudingan ini dinilai tidak berdasar dan mengada-ngada untuk menjatuhkan dirinya.

PAMEKASAN- Surat Keputusan (SK) pengang-katan Halili, sebagai ketua DPRD Kabupaten Pamekasan sampai saat ini belum terbit. Padahal, surat pemberita-huan dan permohonan pelan-tikan sudah disampaikan ke Gubernur Jawa Timur, sebu-lan lalu, oleh Bupati Pame-kasan yang saat itu masih dijabat Kholilurrahman.

Halili menggantikan Kholil Asyari yang saat itu mencalonkan diri dan terpil-ih sebagai Wakil Bupati (Wa-bub), mendampingi Achmad Syafii Bupati Pamekasan saat ini. Setelah memenangi Pilkada, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selaku pemenang pemilu legislatif (Pileg) 2009 lalu, akhirnya merekomendasikan Halili sebagai ketua DPRD.

Menanggapi hal itu, Halili mengatakan, sampai saat ini sekretariat DPRD Pamekasan terus menunggu kepastian penerbitan SK itu dari gubernur. Dirinya men-duga, lambatnya penerbitan SK itu karena di internal DPRD Pamekasan masih ada proses pengganti antar wak-tu (PAW) di fraksi PPP.

Dimungkinkan, penerbi-tan SK pengangkatan ketua DPRD sekaligus PAW keang-gotaan Khalil Asy’ari dilaku-kan bersamaan sehingga tidak perlu menggelar si-dang istimewa dua kali un-tuk pelantikan.

Pelantikan ketua DPRD akan dilakukan oleh hakim pengadilan negeri (PN) se-tempat, sedangkan pelanti-kan anggota DPRD yang di PAW dilakukan oleh ketua DPRD.

“Mungkin itu juga men-

jadi pertimbangan guber-nur, makanya kami tetap menunggu,” kata Halili, Senin (13/5).

Halili menjelaskan, pros-es PAW Kholil Asyari bu-kan ranah sekretariat DPRD Pamekasan, sebab PAW merupakan kewenangan par-tai Politik dalam hal ini DPC PPP Pamekasan. Meskipun dirinya merupakan anggota frakasi PPP, namun tidak pu-nya hak untuk ikut campur tangan terhadap persoalan PAW tersebut.

Informasi terakhir, PAW Kholil Asyari mengerucut kepada dua nama. Namun DPC PPP masih meraha-siakan dua nama tersebut karena masih akan digodok di internal partai dan akan dikonsultasikan kepada para ulama PPP.

Kriteria pengganti Kholil Asyari harus memiliki loy-alitas kepada partai politik, serta sesuai dengan mekan-isme Undang-undang Pemi-lu. (uzi/muj)

Pelantikan Ketua DPRD Belum Jelas

KELENGKAPAN DEWAN

PAMEKASAN- Kepala Kantor Kementrian Agama Pamekasan Nurmaluddin, dan sejumlah pejabat di lingkungan kantor tersebut, tidak menemuhi panggilan Komisi D DPRD setempat.

Para pejabat Kemenag Pamekasan itu sedianya, Senin (13/5), akan dimintai penjelasan atas pengaduan tentang kejelasan tunjan-gan insentif guru tahun 2012, mutasi guru MAN, dan pemotongan gaji PNS untuk koperasi.

“Pemanggilan ini kami lakukan untuk meminta klarifikasi secara langsung terhadap pengaduan sejum-lah guru,” kata Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Mak-mun.

Makmun menjelaskan, ketidak hadiran para pejabat Kemenag Pamekasan itu dikarenakan sedang men-jalankan tugas ke luar kota. Karenanya, pihaknya akan melakukan penjadualan ul-ang pertemuan tersebut.

Komisi D, kata dia, juga berencana akan berkoordi-nasi dengan pimpinan Bank Tabungan Negara (BTN) Pamekasan. Hal itu dilaku-kan, karena BTN merupakan bank yang ditunjuk pemer-intah untuk mencairkan

tunjangan insentif guru tersebut.

Sebelumnya, sebanyak 5.137 guru yang bertugas di sejumlah lembaga pen-didikan di bawah naungan Kantor Kemenag Pamekasan menuntut pencairan tun-jangan insentif 2012 yang hingga awal Mei 2013 belum dicairkan.

Para guru yang terga-bung dalam Persatuan Guru Madrasah Swasta (PGMS) Pamekasan itu berunjuk rasa ke kantor Kantor Ke-menag menuntut pimpinan lembaga itu segara mencair-kan tunjangan insentif yang menjadi hak mereka.

Para guru non-PNS dari berbagai lembaga pendidi-kan se-Kabupaten Pame-kasan itu mengaku, se-harusnya insentif itu telah diberikan pada tahun 2012, namun hingga Mei 2013 ini belum dicairkan.

Mereka menuding, dana tersebut sengaja diendap-kan pimpinan Kemenag Pamekasan karena di kan-tor Kemenag lain di Jawa Timur, dana tersebut sudah tersalurkan secara keseluru-han.

Pada tahun 2012, se-banyak 9.834 guru di bawah naungan Kemenag Pame-kasan mendapat tunjangan insentif dari pemerintah pu-sat, masing-masing sebesar Rp3.000.000. Akan tetapi, dari jumlah itu, hanya 4.697 orang yang sudah menerima dana tersebut.

Mereka yang sudah me-nerima itu terdiri dari guru TK atau Raudatul Atfal (RA) sebanyak 1.001 orang, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 1.660 orang, Ma-drasah Tsanawiyah seban-yak 1.311 orang dan guru Madrasah Aliyah (MA) se-banyak 725 orang.

Jika dijumlahkan, maka total dana tunjangan yang belum dicairkan menca-pai Rp. 15,411 miliar.(awa/muj)

Kemenag Tidak Penuhi Panggilan DPRD Pamekasan

INSENTIf GuRu

Page 6: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II6 SAMPANG

Pedagang Kebingungan Menentukan Harga Jualannya

Petani Lebih Menyenangi Turun Hujan

KOMODITAS

PERTANIAN

Menurut Ketua LSM Ling-kar Rakyat Sampang (Li-ras) Alan Kaisan, saat dite-mui Senin (13/5) kemarin, pembangunan Pustu di Desa Pacanggaan, Kecamatan Pan-garengan, Kabupaten Sam-pang tersebut dengan jelas melanggar prosedural, karena

tak sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2012 tentang pedoman umum penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Di peraturan Gubernur Jatim pada pasal 8 poin d disebutkan peningkatan de-

rajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok, bukan pembangunan pustu yang notabene untuk pelayanan kesehatan bersi-fat umum, seperti yang telah dilakukan Pemerintah Kabu-paten Sampang, khususnya Dinas Kesehatan Sampang,” jelas Alan sambil menunjuk-kan dokumen Pergub, Senin (13/5).

Alan mengungkapkan berdasarkan data yang dimi-likinya, pembangunan Pustu di Kabupaten Sampang pada anggaran tahun 2012 tidak

hanya Desa Pacanggaan saja yang menggunakan dana DB-HCHT.

“Selain di desa Pacang-gaan ada juga pembangunan Pustu di Desa Anggersek, Ke-camatan Camplong, dan Pustu di Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang,” ungka-pnya.

Bahkan menurut Alan Kaisan, bangunan tersebut terkesan dibiarkan tidak di-fungsikan, meskipun peker-jaannya sudah selesai, sehing-ga keberadaan pustu terkesan main-main untuk menga-lokasikan dana DBHCHT yang jelas-jelas sudah tidak sesuai

dengan Pergub. “Jika pihak Dinkes

tidak bisa menjelaskan se-cara teknis, maka dugaan pembangunan yang telah menyalahi prosedur ini akan kami laporkan melalui jalur hukum,” ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon seluler terkait tud-ingan LSM Liras atas peng-gunaan dana DBHCHT untuk pembangunan pustu dimak-sud, Kadinkes Sampang Firman Pria Abadi tidak memberikan jawaban meskipun nada sam-bung telepon seluler pribadinya aktif. (hol/msa/rah)

SAMPANG - Sejumlah pedagang di Kabupaten Sam-pang merasa khawatir dengan adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga ba-han bakar minyak (BBM). Isu kenaikan BBM tersebut masih simpang siur dan belum ada kepastian. Sehingga membuat sejumlah pedagang kebingun-gan menentukan harga barang komoditinya.

Atas dasar itu, pedagang meminta pemerintah segera memastikan naik atau tidakn-ya harga bahan bakar minyak.

Sejumlah pedang mengaku

menjadi korban dari rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Ketidakpastian kenaikan harga BBM hingga saat ini tel-ah membuat pembeli sedikit mengalami penurunan. Omzet hasil penjualan pun menjadi jauh berkurang.

Menurut Hj. Sumarti (40), salah satu pedagang di pasar Srimangunan Sampang, akibat isu kenaikan harga BBM itu di-rinya telah menjumpai adanya kenaikan harga sejumlah ke-butuhan pokok dari distribu-tor dan telah berimbas pada tingkat pembelian sejumlah

pelanggannya. “Kalau ada isu BBM mau

naik pasti sembako duluan yang naik, itu pun gak mung-kin turun lagi. Bisa jadi omset saya turun Pak, sudah diketa-hui sejak saya sudah hampir 5 tahun berjualan sembako,” tu-turnya, (13/5).

Selain itu, dirinya men-gaku tidak tahu kenapa pemerintah bisa memper-mainkan rakyatnya seperti ini dengan rencana kenaikan harga BBM yang tak kunjung ada kepastiannya.

“Saya juga bingung, ka-

pan naiknya, agar semuanya pasti dan bukan sekedar gosip pemerintah harus secepatnya mengabarlan itu supaya harga dagangan seragam,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pen-gadaan dan Penyaluran Dis-perindagtam Kabupaten Sampang Busar Wisono men-gatakan meski isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat resah para pedagang, namun hingga kini harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran masih relatif stabil.

“Isu kenaikan BBM yang

berkembang sekarang ini be-lum berdampak pada harga sembako di pasaran. Sampai saat ini, harga yang dijual ped-agang masih stabil,” katanya melalui saluran teleponnya.

Selain dampak itu, hingga kini pedagang hanya menu-turkan bila sepi pembeli. Na-mun, terhadap harga sembako minggu ini, hanya harga telur yang mengalami penurunan, dari Rp 17 ribu ke Rp 16 ribu perkilo. “Gak ada yang naik, malah ada yang turun seperti harga telur itu,” ucapnya. (ryn/msa/rah)

SAMPANG - Akibat hujan turun selama dua hari di ka-wasan Desa Kodak, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, sebagian warga senang karena sawah mereka bisa dialiri air

hujan. Warga pun tidak kerepo-tan lagi mencari air.

Berdasarkan pantauan Ko-ran Madura di lapangan, se-bagian warga desa setempat memang rata-rata masih mena-

nam padi untuk kedua kalinya. Selain itu, para petani di desa tersebut ada juga yang mena-nam cabe.

Menurut Hatija (50), warga Dusun Glugur, Desa Kodak,

Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, dirinya merasa sen-ang ketika hujan datang, karena dirinya tidak perlu mengeluar-kan uang untuk mengalirkan air dari sungai ke sawahnya yang biasanya menggunakan mesin pompa air.

“Ya, senang Mas, kalau ada hujan seperti sekarang ini. Kami harus mengisi air dari sungai ke sawah menggunakan mesin pompa air ketika tidak ada hujan. Tentunya kami harus mengeluarkan biaya untuk ba-han bakarnya,” kata Hatija de-ngan logat Maduranya yang kental.

Menurut Hatija, meski kondisi cuaca panas, tanaman padinya yang ditanam di lahan sekitar satu hektar itu masih bisa mendapatkan air dari al-iran sungai. Akan tetapi, sungai di desanya itu meski satu aliran dengan waduk klampis Ke-camatan Kedungdung, namun sungai tersebut seringkali tidak ada airnya.

“Kalau air di sungai sudah kering, susah. Sungai terka-dang tidak ada airnya. Bagi saya pribadi, lebih baik turun hujan seperti ini,” ucapnya.

Hal senada juga diungkap-kan oleh Gofur (45), warga se-tempat. Ia menuturkan meski air sudah mulai baik, pupuk kimia yang sering tidak ada.

“Kalau air sudah ada, ting-gal pupuk areanya yang kadang kosong dari sebagian toko, bisa gak bagus hasil tanam tani di sini,” ujarnya.

Akibatnya, lanjut Gofur (48), warga petani di dusunnya harus mencari pupuk urea ke daerah lain. Meski lokasinya jauh, bahkan mencapai sekitar lima kilo meter.

Dirinya berharap pemerin-tah setempat membantu dis-tribusi pupuk ke petani agar tanaman tumbuh baik. “Kami berharap pemerintah turun tangan membantu petani, ya minimal bantuan pupuklah,” kata Gofur. (ryn/msa/rah/rah)

SAMPANG - Pembangunan gedung Puskesmas Pem-bantu (Pustu) yang teletak di Desa Pacanggaan, Ke-camatan Pangarengan, Kabupaten Sampang diduga telah menyalahi prosedur, karena pembangunan Pustu tersebut menggunakan biaya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada 2012 lalu dengan nilai anggaran kurang lebih Rp 157 juta.

Pembangunan Pustu Diduga Melanggar Prosedur

Kualitas Raskin Buruk

Disdik Akan Kumpulkan Semua UPTD

GAKIN

GTT K2

SAMPANG – Warga Ke-lurahan Banyuanyar Ke-camatan Sampang menge-luh karena kualitas beras untuk orang miskin (raskin) sangat buruk dan berkutu. Selain itu, pendistribusian raskin juga sering mengala-mi keterlambatan.

Menurut Ketua RT 01/RW 01 Kelurahan Banyuan-yar, Kecamatan Kota Sam-pang, Heru Susanto, kondi-si keterlambatan raskin ini sangat memprihatinkan se-hingga warganya memper-tanyakan ketegasan pemer-intah.

“Bayangkan saja, tahun 2013 ini raskin baru cair bulan Maret 2013 selama tiga bulan, sementara yang dua bulan masih belum ada kepastian kapan bisa dicair-kan pada penerima RTSM,” keluhnya, Senin (13/5).

Dikatakan Heru, keter-lambatan pendistribusian raskin ini masih belum ada jawaban pasti dari pihak pemerintah.

“Saya selaku RT harus menjelaskan pada war-ga. Selain keterlambatan raskin selama dua bulan, kualitas beras raskin sangat buruk karena banyak kutu berasnya. Kami berharap pihak bulog harus bertang-gungjawab terkait burukn-ya kualitas beras. Jika pihak bulog tidak sanggup men-jaga kualitas beras raskin, maka lebih baik program bantuan raskin dihentikan saja karena sangat merugi-kan warga,” tegasnya.

Menurut Heru, burukn-ya kualitas beras raskin

dimungkinkan karena be-ras raskin termasuk stok lama yang sudah numpuk bertahun-tahun di gudang Bulog. Apabila pihak Bulog tidak bisa bertanggung-jawab, maka Heru mem-inta lebih baik mundur dari jabatannya.

“Kami berharap untuk bulan selanjutnya pihak Bulog harus memperhati-kan kualitas, jangan asal mendistribusikan. Selain itu, sebelum pendistribu-sian raskin pada penerima, kami juga menemukan setiap satu karung raskin berkurang dari ukuran 15 kilogram yang telah ditentukan. Sedangkan kekurangannya bervariasi mulai dari setengah kilo-gram hingga dua kilogram,” terangnya.

Berdasarkan data pen-erima RTSM di RT 01/RW 01 Kelurahan banyuanyar, dari tahun sebelumnya jum-lah penerima raskin terus berkurang, bahkan pada tahun 2013 ini berkurang hingga mencapai 15 RTSM.

Kebijakan ini juga tidak ada sosialisasi dari pemer-intah pada warga sehingga Heru sebagai RT harus memberikan pengertian pada warganya.

Sementara kepala gu-dang Bulog Sampang Imam Syafi’i saat dikonfirmasi melalui saluran telepon pribadinya tidak mem-berikan jawaban mengenai berkurangnya timbangan raskin dan kualitasnya yang buruk dan berkutu. (hol/msa/rah)

SAMPANG – Plt Kepala Dinas Pendidikan Sampang Sumadi melalui Kabid Tendik (Tenaga Kependidikan) Luki-to mengaku akan secepatnya mengumpulkan semua Unit Pelayanan Teknis Pendidi-kan (UPTD) untuk membic-arakan tentang GTT yang masuk kategore dua (K2).

Rencana mengumpulkan UPTD itu akan dilakukan ka-rena selama ini antara Dinas Pendidikan dan UPTD ber-beda penafsiran mengenai kaharusan GTT K2 masuk tiap hari.

Menurut Lukito GTT K2 wajib masuk tiap hari seba-gaimana guru yang sudah PNS. Sedangkan menurut UPTD, GTT K2 tidak wajib masuk tiap hari, sehingga karenanya UPTD tidak me-wajibkan GTT K2 masuk tiap hari. Selain itu, UPTD juga mengaku masih belum me-nerima intruksi, sosialisasi, atau surat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan kalau memang GTT K2 harus mas-uk tiap hari.

Dalam pemberitaan se-belumnya di Koran Madura, sejumlah UPTD menya-takan jadwal masuk GTT K2 masih tergantung kebijakan dari kepala sekolah masing-masing. Mereka belum me-wajibkan GTT K2 masuk tiap hari karena terlalu banyak guru yang sukwan, sehingga kepala sekolah harus meng-aturnya sesuai jadwal.

Tindakan UPTD dan kepala sekolah yang belum mewajibkan GTT K2 masuk tiap hari tidak sesuai dengan pernyataan kasi perenca-naan Dinas Pendidikan Sam-pang Syaiful Bahri dan juga pernyataan Kabid Tendik Disdik setempat yang mewa-jibkan GTT masuk tiap hari karena sudah masuk data base K2. Dengan demikian, GTT K2 sudah harus masuk tiap hari sebagaimana PNS.

Kabid Tendik (tenaga kependidikan) Lukito ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan tidak ada bedanya antara GTT de-ngan guru yang sudah PNS, semua harus masuk setiap hari meskipun masih belum ada aturan yang turun secara langsung kepada UPTD di masing-masing kecamatan. Meskipun tidak ada per-intah, maka GTT K2 harus tetap masuk setiap hari.

“Yang namanya guru baik yang GTT maupun guru PNS itu harus wajib masuk setiap hari meskipun itu ada perintah maupun tidak ada perintah dari Dinas Pendidi-kan,” ucapnya kepada Koran Madura, Senin (13/5).

Bahkan Lukito menya-takan guru tidak harus yang masuk K2, guru yang tidak lolos K2 pun harus masuk tiap hari, apalagi guru yang sudah PNS lebih wajib lagi masuk tiap hari. (jun/msa/rah)

holis/koran madura

MEMERIKSA KUALITAS: Sesaat ketua RT Heru Susanto memeriksa kualitas raskin.

UNJUK RASA: Warga tergabung masyarakat anti maksiat dan ibu majelis Ta'lim dusun Sibayak berunjukrasa di lokasi yang kerap dijadikan tempat perjudian di Desa Setui, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Senin (13/5). Warga mengharapkan pihak aparat penegak hukum untuk menutup dan menghukum aktor yang mendalangi perjudian di lokasi itu agar Banda Aceh sebagai kota madani dapat terwujud.

ant/irwansyah putra

ryan hariyanto/koran madura

BELUM PANEN: Kondisi sawah yang ditanami padi belum panen, warga masih berharap hujan kembali turun.

Page 7: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II 7SAMPANG

Ini terjadi karena harga jual

tembakau dalam tiga tahun terakhir

ini tinggi, yakni dalam kisaran

antara Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu

perkilogram,”

NuruddinKepala Bidang Produksi

DishutbunSampang

Pemkab Bantu 10 Juta Bibit Tembakau

Jalan Rusak Akibat Banjir Seharusnya Cepat Diperbaiki

Wali Kota : Lulusan SMK Harus Ciptakan Pekerjaan

PERTANIAN

AKSES TRANSPORTASI

PENDIDIKAN

SAMPANG - Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada musim tan-am tembakau tahun ini mem-berikan bantuan sebanyak 10 juta bibit tembakau kepada petani di 11 kecamatan di wilayah itu.

Menurut Kepala Bidang Produksi Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Sampang Nuruddin, jenis bibit tembakau yang diberikan kepada petani itu merupakan jenis prancak 95, yakni jenis bibit tembakau berkualitas bagus dan kadar airnya sangat rendah.

“Pemberian bantuan bibit tembakau ini akan kami salur-kan melalui masing-masing kelompok tani,” katanya.

Menurut Nuruddin, petani di 11 kecamatan itu menjadi sasaran bantuan bibit tem-bakau karena di daerah itu la-hannya memang cocok untuk menanam tembakau.

Di Sampang terdapat 14 kecamatan. Petani di tiga kecamatan yang tidak men-dapatkan bantuan bibit itu,

masing-masing Kecamatan Ketapang, Banyuates dan Ke-camatan Tambelangan.

Luas areal tembakau di Kabupaten Sampang pada tahun 2011 terdata sebanyak 4.515 hektar dengan hasil produksi sebanyak 2.944,21 ton.

Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Menurut data Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat, pada tahun 2010 luas areal tana-man tembakau di Kabupaten Sampang hanya 2.927 hektar dengan jumlah produksi se-banyak 389,40 ton.

Menurut Nuruddin, per-timbangan pemkab Sampang memberikan bantuan bibit tembakau kepada petani, ka-rena minat warga Sampang menanam tembakau setiap tahunnya terbukti semakin tinggi.

“Ini terjadi karena harga jual tembakau dalam tiga ta-hun terakhir ini tinggi, yakni dalam kisaran antara Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu perkil-ogram,” ujarnya.

Bibit tembakau jenis prancak 95 merupakan bibit tembakau asli Madura ter-baik dan memang dianjurkan pemerintah.

Bibit tembakau jenis prancak dianjurkan oleh pemerintah, karena berdasar-kan hasil penelitian, kadar nikotinnya rendah yaitu 2,00 hingga sekitar 0,62 persen de-ngan produksi rajangan sebe-sar 789 hingga sekitar 238 kilogram per hektar.

Selain itu, jenis prancak ini juga tahan terhadap pen-yakit, lebih cocok ditanam di lahan tegal atau pegunungan karena akan menghasilkan aroma tembakau yang lebih baik. (ant/rah)

SAMPANG - Pengendara yang sering melintasi Jalan Samsul Arifin mengeluh kare-na jalan berlubang dan banyak gundukan di sisi jalan.

Mereka merasa tidak ny-aman apabila melintasi jalan tersebut, apalagi ketika ber-tatapan dengan kendaraan dari arah berlawanan, namun sampai sekarang jalan terse-but masih belum diperbaiki juga. Seharusnya jalan yang rusak akibat banjir itu segera diperbaiki.

Jalan rusak semakin pa-rah, apalagi sampai sekarang

masih belum ada perbaikan. Hanya tampak tanda-tanda pembatas, namun masih be-lum membuat pengendara melewatinya secara tertib, karena tidak ada penjaga yang mengawasi alur jalan. Bahkan kendaraan pengangkut berat tidak mau mengalah apabila berhadapan dengan kend-araan kecil.

Salah satu pengendara roda dua, Moh Yusuf (30) mengatakan ketika melintasi jalan tersebut sering meng-hindari kendaraan yang besar. Selain itu, dirinya juga hampir

terpental karena berkali-kali roda kendaraannya menabrak gundukan.

“Ini perlu diperhatikan ka-rena jalan ini merupakan salah satu jalan yang sering dilewati oleh para pengendara. Apalagi ini sebagai jalan protokol ka-rena yang dari Pamekasan maupun dari Bangkalan juga melewati jalan ini. Kalau ja-lan ini tidak segera diperbaiki, maka ini sangat mengancam keselamatan pengendara,” ujarnya.

Hal ini juga disampaikan oleh Ridwan (37), warga Ja-

lan Diponegoro. Dia mengaku ketika melewati Jalan Samsul Arifin merasa tidak aman, ka-rena jalannya rusak dan ban-yak gundukan. Kondisi jalan sangat berbahaya terutama ketika malam hari.

Selain itu, jalan tambah ber-bahaya ketika musim hujan, ka-rena kondisi jalannya menjadi sangat licin. Bahkan aspal yang telah terkelupas menyebabkan jalan tambah licin.

Dia berharap ada penjaga yang mengenyampingkan ke-lupasan aspal karena kalau hanya diberi pembatas itu

masih belum cukup aman bagi pengendara. Apalagi pengen-dara roda 4 dan mobil berat seringkali main tancap gas, tak memedulikan kendaraan roda dua.

“Saya berharap ada pen-jaga yang bisa membersihkan aspal yang hancur karena ser-ing dilewati kendaraan, maka jalan bukan semakin bagus melainkan akan bertambah rusak. Selama jalan ini masih belum mendapatkan perbai-kan, maka keamanan pengen-dara masih rawan,” ucapnya. (jun/msa/rah)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Firman Pria Abadi, pada 1 Mei 2013, jumlah warga Sampang yang diketahui terserang jenis penyakit itu hanya 35 orang, akan tetapi hingga 12 April 2013 mencapai sudah menca-pai 89 orang.

“Dari jumlah itu sebanyak sembilan orang meninggal du-nia, sedangkan 80 orang sisan-ya masih menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya men-jelaskan.

Para penderita leptospi-rosis ini kebanyakan dirawat di RSD Sampang, dan seba-gian terpaksa dirujuk ke ru-mah sakit di Surabaya, karena kondisinya parah.

Terakhir, penderita yang meninggal dunia bernama Bunari, warga Kelurahan

Banyuanyar, Kecamatan Kota. Ia sebelumnya dirawat di RSD Sampang, namun karena kondisinya kian parah, korban lalu dirujuk ke rumah sakit Dokter Soetomo di Surabaya.

“Ia dirawat selama tiga hari di sana, lalu akhirnya meninggal dunia,” kata Fir-man Pria Abadi menjelaskan.

Leptospirosis adalah pen-yakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau seba-liknya (zoonosis).

Jenis penaykit ini dikenal juga dengan nama penyakit "weil", demam "icterohemor-rhage", penyakit "swineherd's", demam pesawah (Ricefield fe-ver), demam pemotong tebu (cane-cutter fever), demam lumpur, jaundis berdarah, penyakit Stuttgart, dan de-

mam Canicola.Penyakit ini, terutama

berisiko terhadap orang yang bekerja di luar ruangan ber-sama hewan, misalnya peter-nak, petani, penjahit, dokter hewan, dan personel militer. Selain itu, leptospirosis juga berisiko terhadap individu yang terpapar air yang terkon-taminasi.

Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditular-kan melalui air (water borne disease). Urine (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sum-ber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan.

Di Indonesia sendiri, pe-nularan jenis panyakit ini pal-ing sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir. Sebab, keadaan banjir menyebabkan adanya perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang me-nyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak.

Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke tubuh manusia melalui per-mukaan kulit yang terluka, se-laput lendir mata, dan hidung.

“Sebab sejauh ini kan ti-kus merupakan reservoir dan sekaligus penyebar utama Leptospirosis, karena bertin-dak sebagai inang alami dan memiliki daya reproduksi

tinggi,” kata Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi menjelaskan.

Beberapa jenis hewan lain yang juga berpotensi men-jadi penyebar jenis penyakit ini antara lain sapi, kambing, domba, kuda, babi, dan anjing. Akan tetapi potensi menu-larkan kepada manusia tidak sebesar tikus.

Firman lebih lanjut menje-laskan sampai saat ini pihakn-ya masih terus memperketat pemantauan di sejumlah loka-si rawan banjir di Kabupaten Sampang, juga memberikan bantuan obat secara gratis ke-pada warga.

Kasus pertama yang dite-mukan di Sampang pada tang-gal 20 April 2013. Ketika itu satu orang yang meninggal, setelah itu penderita penyakit itu bertambah hingga enam orang yang meninggal dunia dan kini mencapai sembilan orang.

Korban Meninggal DuniaPenderita bakteri laptosi-

roses yang meninggal hingga

kini sudah mencapai 9 orang. Sebab pada hari Minggu (12/5) kembali seorang penderita bakteri kencing tikus mening-gal dunia. Korban itu bernama Bunari (45), warga Jalan Per-mata Kecamatan Sampang setelah dilarikan ke rumah sakit Soetomo Surabaya, ka-rena korban masuk dalam kat-egori berat.

Korban meninggal karena sering bepergian ke pasar atau wilayah rawan banjir sehingga korban terkena penyakit bak-teri laptosirosis. Diperkirakan korban sudah lama menderita penyakit leptosirosis, namun baru diketahui dan diobati ke Rumah Sakit Sampang yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit di Surabaya.

Dinas Kesehatan Kabu-paten Sampang dr Bhakti mengatakan penyakit korban sudah masuk pada kategori berat sehingga menyebabkan komplikasi pada ginjal dan liver, karena apabila korban masuk pada kategori ringan gejala yang dialami dari panas menggigil, sakit kepala sampai

mata terasa sakit, mual, mun-tah, dan nyeri pada otot.

“Korban meninggal bisa dikatakan pada kategori berat karena korban sudah men-galami komplikasi pada gin-jal dan liver. Pada hari Jumat kami langsung merujuknya ke Rumah Sakit dr. Soetomo di Surabaya. Setelah mendapat-kan perawatan korban menin-ggal pada hari Minggu kema-rin” ucapnya.

Menurut Bhakti, kalau penderita penyakit laptosi-rosis dalam kategori ringan masih bisa diobati dengan docyciclin 100 ml gram dan Amoxicilin 500 ml gram dalam 7 hari, sedangkan untuk kat-egori berat harus dicuci darah.

“Kami prediksikan sejauh ini jumlah penderita lapto-sirosis semakin berkurang namun kita harus melihat kondisi alam mestinya kalau penyakit laptosirosis ada kaitannya dengan banjir maka dalam 15 hari dari banjir tera-hir sudah masuk pada masa in kubasi,” ujarnya. (ant/ziz/jun/msa/rah)

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini menegaskan lulusan siswa Sekolah Menengah Keju-ruan (SMK) di Kota Pahla-wan harus bisa mencipta-kan lapangan pekerjaan sendiri.

“Mari kita siapkan anak-anak kita semaksimal mung-kin, supaya mereka siap dan mampu bersaing ketika per-dagangan bebas telah dibu-ka,” kata Wali Kota Sura-baya Tri Rismaharini saat memberikan sambutan di acara pameran hasil tugas akhir siswa kelas XII SMKN 12 Surabaya, di JX Exibition, Senin.

Menurut dia, saat ini su-

dah sangat terasa dampak dari perdagangan bebas. Maka itu, Risma meminta agar mengubah pola pikir siswa untuk tidak mencari pekerjaan, melainkan harus mampu menciptakan lapan-gan pekerjaan.

“Karena, kita harus mampu merebut mengua-sai industri yang sedang berkembang sekarang ini yakni industri kreatif,” ka-tanya.

Tri Risma harini dalam sambutannya juga men-dukung kegiatan unjuk gelar keterampilan siswa SMKN 12 Surabaya. Ia juga berpe-san kepada seluruh Kepala Sekolah SMKN dan SMPN

se-Surabaya yang hadir agar mampu membaca perkem-bangan yang akan terjadi di masa mendatang.

Risma menambahkan se-bagai guru tugasnya yakni mengasah mereka, berani, dan tidak minder.

Keberanian harus kita tanamkan terlebih dahulu, supaya mereka bisa menero-bos persaingan dunia usaha di era globalisasi. “Hal ter-penting yakni membangun mental dan karakter siswa untuk mampu berjuang,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M. Ikhsan. Ia mengatakan apa yang di-

lakukan SMKN 12 Surabaya sangat luar biasa, apalagi seluruh siswa terlibat dalam mempersiapkan pameran.

Hal itu menunjukkan kalau siswa SMKN 12 sudah benar-benar mahir. Namun, Ikhsan sangat menyay-angkan apabila hasil karya siswa yang sudah layak di-jual tidak dipatenkan hak ciptanya.

“Apabila produk-produk mereka ditiru orang lain kan sangat disayangkan. Hasil mereka sangat bagus dan layak jual. Pameran seperti ini bisa ditiru SMKN lainnya sebagai salah satu upaya penghargaan kepada siswa atas karya-karyanya,” ka-

tanya.Kepala Sekolah SMKN

12 Surabaya, Djoko Prat-mojo mengatakan acara ini memang setiap tahun kita lakukan. Berbeda dengan tahun lalu, acara ini digelar sampai tanggal 15 Mei 2013. “Dulu, kita hanya pameran hasil karya saja. Namun, ta-hun ini kita adakan pertun-jukan wayang besok malam pukul 19.00 wib. Jadi, bagi warga Surabaya yang senang dengan wayang bisa lang-sung nonton ke JX Exibi-tion,” terangnya.

Upaya pameran seperti ini, lanjut Djoko merupa-kan salah satu promosi SMKN 12 Surabaya men-

jaring murid baru. Namun, tujuan utamanya yakni kita memperlihatkan kepada warga Surabaya bahwa siswa SMKN 12 Surabaya memiliki kreatifitas yang tak kalah dengan sekolah lainnya, terutama di bidang kesenian.

“Masyarakat bisa datang langsung melihat hasil kre-atifitas siswa kami. Pam-eran ini dilakukan supaya dunia usaha bisa melihat langsung keahlian yang di-miliki siswa. Lukisan yang dipamerkan juga bisa dibeli bagi yang berminat, tapi harganya tergantung siswa yang melukis,” jelasnya. (ant/mk/rah)

SAMPANG - Penderita penyakit leptospirosis, yakni jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, saat ini mencapai 89 orang, atau bertambah 54 orang dibanding dua pekan lalu.

Penderita Leptospirosis Capai 89 Orang

Dinas KesehatanSampang

dr. Bhakti

Wali Kota SurabayaIr. Tri Risma Harini

junaidi/koran madura

BELUM ADA PERBAIKAN: Jalan Samsul Arifin sampai sekarang masih belum ada perbaikan pasca dari banjir bandang yang melanda Kabupaten Sampang beberapa waktu yang lalu.

Page 8: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116| TAHUN II8 LINTAS JATIM LINTAS JATIM

BENTROKAN SUPORTER. Sejumlah petugas TNI dan Polisi mengendalikan massa saat terjadi bentrokan antara suporter PSIS Semarang dengan warga di Desa Klampok, Godong, Grobogan, Jateng.

Hal tersebut diungkapkan orang nomor satu dijajaran TNI AL itu, usai memimpin upacara peringatan puncak Hari Pen-didikan TNI AL (Hardikal) ke-67 tahun 2013 yang dihelat di lapa-ngan Laut Maluku, Kesatrian Bumimoro Komando Pengem-bangan dan Pendidikan TNI-AL (Kobangdikal), Senin (13/5).

“Upaya-upaya mencetak prajurit yang handal dan pro-fesional, sudah dirintis dan dijalankan tiga lembaga pen-didikan TNI AL (Kobangdikal, AAL dan Seskoal-red) dalam kurun waktu 67 tahun. Dan hal tersebut sudah menampakan hasil positif,” ujar laksamana bintang empat itu.

Menurutnya, peringatan kali ini sesungguhnya meru-pakan ungkapan rasa syukur atas kemajuan yang telah di-capai lembaga pendidikan TNI AL dalam kurun waktu 67 tahun ini, selain itu per-ingatan ini harus dijadikan momentum untuk melakukan instropeksi dan evaluasi se-jauh mana kualitas lembaga

pendidikan TNI AL bisa meng-hasilkan prajurit siap pakai dan profesional dibidangnya.

Dinamika lingkungan strategis baik secara global, regional dan nasional, lan-jutnya, senantiasa diwarnai upaya-upaya untuk mening-katkan taraf hidup dan kuali-tas kehidupan umat manu-sia. Ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan mampu menjawab kebutuhan manu-sia yang cenderung semakin ekonomis dan modern.

“Karena itu, TNI AL men-empatkan lembaga pendidi-kan sebagai ujung tombak dalam mendidik, mencetak, membentuk dan menggem-bleng SDM yang dimiliki. Dengan SDM yang berkuali-tas melalui proses pendidi-kan dan para pendidik yang mumpuni yang akan mewu-judkan TNI AL yang handal dan disegani,”tegasnya.

Dalam proses pendidik, menurutnya, komponen tena-ga pendidik menjadi salah satu faktor yang menentukan,

karena tenaga pendidik harus memiliki karakter diantaranya pengetahuan, kepribadian, ke-mampuan memimpin dan ke-mampuan memberi instruksi.

Peringatan Hardikal ke-67 yang berlangsung sederhana, namun khidmat dan meriah ini, dihadiri para asisten Kasal, para mantan Dankobangdikal, Dankobangdikal Laksda TNI

Djoko Teguh Wahojo, Pangar-matim Laksda TNI Agung Pra-mono, Gubernur AAL Laksda TNI Ary Atmaja, Danseskoal,

Pengarmabar, Pangkolin-lamil, Dankormar, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, serta undangan sipil dan mi-liter lainnya.

Selain diisi dengan parade dan defile, peringatan kali ini diwarnai penampilan GS Taru-na AAL, demontrasi ketang-kasan Bela Diri Militer (BDM) kombinasikan Semapore yang

dimainkan 600 siswa yang ten-gah menempuh pendidikan di Kobangdikal Pendidikan. Mereka adalah siswa Pemben-

tukan Perwira angkatan ke-42, siswa Pendidikan Pertama Bintara angkatan ke-32 dan siswa Pendidikan Pembentu-kan Bintara angkatan ke-42.

Adapun tema peringatan Hardikal ke-67 kali ini adalah “Melalui Peringatan Hari Pen-didikan TNI Al ke-67 Tahun 2013 lembaga pendidikan Siap mendidik dan mencetak Sum-

ber Daya Manusia yang Profe-sional dan Berwawasan Iptek untuk menunju World Class Navy. (ara)

TNI AL Menuju ‘World Class Navy’SURABAYA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio berkeyakinan apabila TNI AL melalui lembaga pendidikannya mampu men-didik dan mencetak sumber daya manusia yang handal dan profesional dibidangnya, maka TNI AL kedepan akan mampu menuju World Class Navy.

SURABAYA- Imam Hary-adi, seorang guru Matema-tika, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemala Bahyangkari 1, Surabaya di-duga melakukan penga-niayaan atas anak didiknya, M. Russell Varcas, 13 ta-hun yang duduk dibangku kelas VIII. Tak pelak, aksi tersebut membuat orang tua Russell meradang dan melaporkan aksi kekerasan yang mecoreng dunia pen-didikan itu ke Sentra Pelay-anan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Daerah Jawa Timur ( Polda Jatim). Aksi yang dilakukan Imam selaku pembimbing ekstra-kurikuler (ekskul) PKS (Pa-troli Keamanan Sekolah), sesuai Laporan Polisi Nomor LP/487/V/2013/SPKT/Polda Jatim, Senin tanggal 13 Mei 2013.

Russell yang hadir ber-sama kedua orang tuanya, Totok Susanto dan Ny. Dina, mengatakan, ia mendapat perlakuan kurang meny-enangkan ketika ia tidak hadir dalam eksul yang dibimbing oleh gurunya. Perlakuan itu, tak hanya di-lakukan oleh Gurunya ter-hadap ia saja. Namun, kedua temannya, kata dia, yaitu Bagas Swara dan Puput Dar-ma yang kebetulan juga tak mengikuti ekskul PKS.

“ Kemaluan saya ham-pir saja kena tendangan. Namun, saya tangkis. Ka-rena menangkis, dada kanan saya dicubit dan kepala saya dibenturkan kepalanya (Imam,red),” kata Russell, Senin (13/5).

Pelajar asal Jl. Karangre-jo VI itu menjelaskan, sejak ia duduk dibangku kelas VII, sang guru telah sering kali melakukan penganiayaan terhadapnya. Namun, kata dia, pada persoalan kemarin itu, gurunya terlampau kele-watan memberikan teguran kepadanya. Padahal, yang disuruh berdiri 20 anak, tapi yang dianiaya cuma orang tiga.

“ Teman saya Puput, juga

tak luput ditendang , berun-tung kena roknya,” terangn-ya.

Dia menambahkan, Imam Haryadi, juga terkenal sebagai guru paling “killer” disekolahan tersebut. Saat dirinya tidak mengkuti ek-skul, kata dia, ia yang juga seorang pemain bola kala itu sedang mengikuti tourna-ment.

“ Saya tidak ikut ekskul karena ikut tournament sepak bola,” jelasnya.

Sementara itu, Wakasek Kesiswaan H. Oemar, S.Ag, ketika dikonfirmasi awak media, mengatakan, jika pihak sekolah belum men-erima laporan adanya pen-ganiayaan tersebut.

Sampai saat ini (kema-rin, red) belum ada laporan yang masuk, lalu dirinya juga tak ada menerima surat ijin dari anak didiknya. Bi-asanya, sambungnya, ketika ada turnamen sepak bola, Russel melakukan ijin. Na-mun, kemarin Jum’at tak ada pemberitahuan.

“ Saya belum menerima surat ijin dan kalau ada tour-nament Russel selalu ijin,” ungkapnya.

Mengenai ekskul PKS, dinyatakannya, bahwa di Yayasan Kemala Bhayang-kari ini diwajibkan bagi ke-las VIII untuk mengikuti. Apabila, tidak mengikuti, maka akan ada sanksi. Di-mana siswa diminta untuk membuat surat pernyataan. Sayangnya, korban sendi-ri sejak awal tak tertarik mengikuti ekskul tersebut. Dan kemarin usai menda-pat pengarahan dari wali kelas, selanjutnya 20 siswa yang tak mengikuti ekskul disuruh berdiri depan kelas. Karena pembimbing ekskul Imam Hariyadi memintanya, lalu satu-persatu siswa dit-anyai terkait tak ikutnya PKS tersebut.

“ Mengenai kasus ini, biar Pak Kepala Sekolah saja yang nanti menindaklan-juti persoalan itu,” tukasnya. (mag)

Guru SMP Bhayangkari Aniaya Anak Didik

KEKERASAN

M. Russell Varcas, saat berada di SPKT Polda Jatim dan menunjukan luka memar didada sebelah kanannya, kemarin (13/5).

SURABAYA- Nahas nasib yang dialami Sudiyono (63) warga Krembung, Sidoarjo. Tatkala, sedang berteduh saat hujan lebat yang lama mengguyur kota Surabaya dan sekitarnya, Senin (13/5), membuatnya harus mereg-gang nyawa. Hal ini ter-jadi, lantaran kanopi ruko tempatnya berteduh di Jl Pengampon Surabaya, jebol dan menimpanya hingga tewas di tempat. Sudiyono tak sendiri, ia bersama dua orang lain yaitu, Sumari (50) warga Babatan, Wiyung, dan Suprayogi Bejo (53) warga Sisir Batu, Surabaya dan ber-hasil selamat dan dilarikan menunju rumah sakit karena luka serius dikepala kedu-anya.

Kronologis kejadian, itu bermula pada saat hujan deras dikawasan penga-mapon, dimana ketiga kor-ban berteduh di ruko yang digunakan sebagai gudang

kosmetik oleh UD Indah. Naasnya pada saat hujan deras, bangunan atap ruko yang sudah lama tidak di-fungsikan ini tiba-tiba run-tuh dan mengenai ketiga korban yang berteduh.

Kanit Reskrim Polsek Pabean Cantikan, AKP Prayitno, Senin (13/5) mengatahkan, “korban atas nama Sudiyono tel-ah meninggal dunia, dan jenazah kami bawa ke RSU Dr Soetomo Surabaya guna pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan untuk ke dua korban yang mengalami lu-ka-luka, kami bawa mereka ke RS Dr Soewandi Sura-baya,” ujarnya.

Prayit menambahkan, pihaknya akan menyelidiki penyebab runtuhnya atap ruko tersebut, apakah di-karenaka kondisi cuaca maupun kondisi bangunan yang rapuh. Sementara itu pihaknya dibantu oleh

Bakesbanglinmas Pemkot Surabaya, PMK, dan PMI, turut memantau lokasi ke-jadian perkara. Dan akan mengawal korban sampai ke Rumah Sakit.

Menurut Suprayogi, salah satu korban mengaku bahwa saat itu dia bersama kedua korban lainnya bert-eduh di atap ruko. Seketika itu juga dirinya mendengar suara petir dan tiba-tiba atap ruko yang terbuat dari beton dan besi, runtuh dan mengenai ketiga korban. Namun korban Sudiyono tertimpa tepat dibawah re-runtuhan atap ruko itu.

Kasus runtuhnya ban-gunan atap ruko ini, akan ditangani lebih lanjut oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Nantinya Polisi juga memintai be-berapa saksi, terutama sang pemilik bangunan guna mengetahui penyebab pasti insiden ini. (mag)

Meninggal Tertimpa KanopiBERTEDUH DARI HUJAN

Page 9: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116| TAHUN II 9LINTAS JATIM

Prahara tersebut meli-batkan dua kubu partai be-sar yang saat ini memegang peranan penting di DPRD Surabaya, yakni kubu Par-tai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Per-juangan (PDIP). Dimana ked-ua partai tersebut terkesan saling serang terkait kebija-kan yang oleh partai masing-masing.

Hal ini bisa dilihat ketika Kubu PDIP mendesak Partai Demokrat mengajukan dua nama calon Ketua Dewan, hal serupa juga dilakukan kubu Partai Demokrat juga mende-sak agar PDIP memberikan dua nama sebagai pengganti Wakil Walikota (Wawali) Sura-baya, Bambang Dwi Hartono (BDH).

Fraksi PDIP di DPRD Surabaya menghenda-ki calon Ketua Dewan yang diajukan oleh Partai Demokrat adalah dua orang. Wacana tersebut didukung

sejumlah fraksi lain dengan alasan Moch. Mahmud yang merupakan calon tunggal dianggap figur yang kurang komunikatif.

Sementara Fraksi Partai Demokrat juga menginginkan agar calon Wawali pengganti Bambang DH juga ada dua nama, selain nama Wisnu Sak-ti Buana (WSB) juga ada nama calon lain.

Anggota Fraksi PDIP, Armudji mengatakan, sesuai aturan, Partai Demokrat berhak mengaju-kan calon dalam jumlah be-rapa pun. Usulan lebih dari satu calon dihembuskan, agar lembaga legislatif ini tidak kembali terpuruk, ak-ibat tidak bagusnya mana-jerial kepemimpinan sep-erti ketika dipimpin ketua dewan sebelumnya.

“Selama ini beberapa frak-si menilai figur Moch. Mah-mud tidak mampu menjalin komunikasi dengan kalangan

anggota dewan lain,” kata dia, Senin (13/5).

Dirinya menambahkan, jika selama ini beberapa fraksi membantu mengakhiri polemik pelengseran WW, dengan harapan Moch. Mah-mud bisa tampil bersuara, tapi ternyata yang berjuang untuk itu adalah anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat yang lain.

“Ironisnya, orang lain yang berjuang itu malah tidak dapat porsi apapun,” tambah dia.

Pria yang juga menjabat Ketua Komisi A DPRD Sura-baya ini mengungkapkan, indikasi kurangnya komuni-kasi Moch. Mahmud dengan sejumlah fraksi lain adalah pasca rapat paripurna peleng-seran Wisnu Wardhana dari Kursi Ketua DPRD. Setelah paripurna, ada indikasi Moch. Machmud tidak membutuh-kan fraksi-fraksi.

Dia menegaskan tidak ada kepentingan politis dalam pengajuan calon lebih dari satu orang. Pihaknya hanya menghendaki lembaga leg-islatif ini bisa menjalankan fungsinya dengan sebaiknya-baiknya. Itu bisa terjadi jika ada komunikasi yang efektif antara pimpinan, fraksi dan anggota.

“Kita tidak pernah berbi-

cara masalah kue kekuasaan, tanya orang-orang dari Par-tai Demokrat. Mari kita per-baiki struktur lembaga de-wan bareng-bareng dengan komunikasi yang baik,” ujar dia.

Meskipun Partai Demokrat mempunyai otori-tas dalam pengajuan calon Ketua DPRD Surabaya, na-mun bila fraksi-fraksi lain juga mengusulkan kandidat lebih dari satu orang adalah sah-sah saja. Hal ini karena keputusan akhir berada di Badan Musyawarah (Ban-mus).

“Kita minta lebih dari satu (calon), jika dikuorum-kan di Banmus, ya selesai,” tegas dia.

Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Demokrat, Ju-naedi, menaggapi usulan fraksi lain terkait dengan kandidat Ketua DPRD Sura-baya. Dirinya mengatakan jika pendapat dan usulan tersebut mengada-ada, ka-rena jumlah kandidat yang diajukan sebagai Ketua DPRD tidak diatur dalam peraturan perundangan dan peraturan pemerintah.

“Gak ada dalam aturan dan PP. Demokrat tetap ajukan satu nama. Itu otoritas partai pemenang’’ tegas dia.

Dirinya menduga wacana

calon ketua DPRD Surabaya agar diajukan lebih dari satu orang bertendensi, karena terkesan mempersulit per-gantian pimpinan. Padahal, seharusnya situasi di inter-nal dewan yang saat ini ter-lihat kondusif harus tetap dijaga.

“Saya lihat, ini menga-da-ada, indikasi memper-panjang atau mempersulit pergantian Ketua Dewan,” kata dia.

Sementara itu, sumber di internal Fraksi Partai Demokrat (F-PD) menyata-kan, sesuai aturan di Pera-turan Pemerintah 49/2008 atas perubahan ketiga atas PP 6/2005 tentang pemili-han, pengesahan pengang-katan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah disebutkan usulan pengganti Wawa-li Bambang DH bisa dua orang atau lebih. Itu, art-inya pengajuan wawali se-bagai pengganti BDH bukan hanya nama Whisnu Sakti Buana (WSB) saja.

“Jadi pengganti Wawali BDH, PDIP bisa mengajukan nama lain selain WSB. PDIP bisa mengajukan nama Saleh Ismail Mukadar anggota DPRD Jatim atau Suliat mantan ang-gota DPRD Surabaya,” ujar dia singkat. (wan)

2 Partai di DPRD Perang DinginSURABAYA – Badai seakan tidak pernah berhenti menerpa bahtera lembaga parlemen kota Surabaya, setelah sebelumnya drama politik perseteruan Wis-nu Wardhana (WW) dengan Fraksi Partai Demokrat (F-PD) dan para anggotanya. Sekarang prahara baru mulai melanda gedung para wakil rakyat yang terle-tak di jalan Yos Sudarso, Surabaya.

SURABAYA - Pengusaha reklame yang tergabung dalam Persatuan Perusa-haan Periklanan Indonesia (P3I) mendatangi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Senin (13/5). Mereka me-laporkan ketidakjelasan dana jaminan biaya bongkar reklame dan dana titipan pajak reklame yang tersim-pan di Dinas Pendapatan Kota Surabaya.

Laporan diserahkan P3I ke Kejati Jatim dan langsung diterima oleh Kepala Seksi Penerangan Hukum (Ka-sipenkum) Kejati Jatim Mul-jono. Makruf Syah, Ketua P3I, kepada wartawan menjelas-kan, sesuai data yang diper-olehnya, dana Jambong dan titipan reklame berjalan se-jak tahun 2009 sampai seka-rang. “Bisa jadi sebelumnya sudah ada,” ujar Makruf.

Dana, lanjut Makruf, di-pungut Dispenda dari para pengusaha reklame untuk jaminan biaya bongkar dan titipan pembayaran pajak reklame. Diduga, ada dana

sekitar Rp. 150 miliar dari pengusaha yang tersimpan di Dispenda tanpa diketahui kejelasannya. “Kebijakan ini di masa Joestamadji men-jadat Kepala Dispenda,” ucapnya.

Untuk memuluskan pe-narikan dana Jambong, lan-jut Makruf, Pemkot melalui Dispenda mengatakan jika Jambong tidak dibayar maka biro reklame akan dikenakan denda dan tidak diizinkan untuk mendirikan reklame.

“Seharusnya, jika peru-sahaan membongkar sendiri reklamenya maka dana Jam-bong dikembalikan. Tapi ini tidak dikembalikan dan di-anggap hangus,” jelas Ketua LPBH PWNU Jatim itu.

Adapun dana titipan pa-jak dipungut Dispenda de-ngan alasan untuk ‘jaga-jaga’ perusahaan jika terlambat membayar pajak. Jika itu ter-jadi, sedianya dana titipan tersebut yang dibayarkan agar tepat waktu dan lepas dari denda keterlambatan. “Tapi prakteknya tagihan

pajak tetap datang ke kami, juga tagihan dendanya kalau terlambat,” papar Makruf.

Uang Jambong dan titipan pajak reklame, lanjut Makruf, disetorkan melalui Bank Ja-tim ke rekening bendahara Dispenda. “Katanya dimas-ukkan ke PAD,” ujarnya. Ka-rena tidak jelas laporannya, dia menduga duit tersebut disimpangkan.

Penyimpangan juga di-duga terjadi karena tidak ada ketentuan jelas yang mendasari kebijakan dana Jambong dan titipan pajak ini. Karenanya, P3I mengira ada dugaan korupsi dalam pungutan reklame ini. “Yang harus bertanggungjawab adalah Kepala Dispendanya (Joestamadji) dan Wali Kota,” tegas Makruf.

Menanggapi itu, Ka-sipenkum Kejati Jatim Mul-jono mengaku pihaknya akan menindaklanjuti dengan mempelajari laporan yang diajukan P3I. “Kita pelajari dulu laporannya,” ujarnya singkat. (kas)

Kadispenda Dilaporkan ke KejatiDUGAAN KORUPSI

SURABAYA - Mantan Ketua DPRD Surabaya, Wishnu Wardhana akhirn-ya mencabut gugatannya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, Senin (13/5). Dia meng-abaikan SK Gubernur pen-copotan dirinya sebagai anggota dewan dengan alasan hak keadilannya diberangus secara sistema-tis.

“Saya mencabut guga-tan bukan menyerah, tapi mundur selangkah untuk maju seribu langkah,” kata WW, sapaan akrab Wishnu Wardhana, didampingi pengacaranya Yusril Ihza Mahendra dan Andry Er-mawan dkk.

WW menyebut pem-berangusan keadilan oleh Gubernur Soekarwo se-bagai alasan dicabutnya gugatan. Dia merasa tidak diberi jalan sewajarnya dalam proses persidangan di PTUN dengan cara-cara di luar prosedur ditentu-kan.

“Saya sudah sejak awal mengajukan penundaan SK Gubernur, tapi tidak segera ditetapkan dengan ala-san hakim umrah. Setelah umrah, sekarang (kema-rin, red) juga ditunda ka-rena dari pihak biro hukum

Pemprov belum siapkan tanggapan. Ini pemberan-gusan keadilan,” tandas WW.

Dengan kondisi seperti itu, mantan Ketua Partai Demokrat Surabaya itu mengaku juga akan men-cabut gugatan terhadap DPC, DPW dan DPP Partai Demokrat, yang diajukan di PN Surabaya. “Akan saya cabut juga,” ujarnya.

Berbarengan dengan pencabutan gugatan, WW kemarin juga mendeklar-asikan diri untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari Par-tai Bulan Bintang (PBB), partai besutan Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara yang juga pengacaranya. Dia akan maju dari Daerah Pemili-han (dapil) 1 (Surabaya-Sidoarjo). “Akan saya hi-jaukan Jawa Timur,” ujar WW, tegas.

Sebagaimana diberi-takan, WW melayangkan gugatan ke PTUN Surabaya terkait SK Gubernur pem-berhentian dirinya selaku anggota DPRD Surabaya. Sidang baru berjalan, dia resmi dicopot melalui si-dang paripurna pekan lalu. WW akhirnya mencabut gugatan. (kas)

WW Cabut Gugatan SK GUbeRNUR

Page 10: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II10 BANGKALAN

e-KTP itu boleh difotokopi, cuma

jangan terlalu sering. Itu tidak

ada ketentuannya berapa kali

difotokopi akan merusak chip,”

Djayus SayutiKabid Administrasi

KependudukanBangkalan

Polres Kekurangan Personel Keamanan

e-KTP Tak Masalah Difotokopi

Musa Dituntut 15 Tahun Penjara

45 Motor Terjaring Operasi Simpatik

KEPOLISIAN

IDENTITAS PENDUDUK

PENGADILAN

GELAR OPERASI

Anggaran Kartu Sehati Mencapai Rp 6 Miliar

“Agar dalam pelaksanaan nanti tidak kacau seperti di Jakarta, kita tengah melaku-kan perbaikan sistemnya. Insya Allah akhir bulan Mei akan didistribusikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, dr Ahmat Aziz.

Selain masih dalam per-baikan sistem, pihaknya masih akan melakukan pen-andatanganan kerjasama de-ngan sejumlah rumah sakit rujukan di Surabaya. Ada 4 rumah sakit yang menjadi alternatif rujukan, di antara-nya Rumah Sakit dr Sutomo, Rumah Sakit Haji, RSJ Menur dan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM).

Aziz menambahkan, pihaknya juga masih mel-akukan validasi data dengan mencocokkan kartu dengan jumlah penerima. Validasi tersebut diperlukan agar tidak terjadi benturan antara pemilik kartu Sehati dengan peserta Jamkesda dan Jam-kesmas serta SPM.

Parameter yang diguna-kan dalam pemberian kartu Sehati ini, Dinkes Bangka-lan akan mengacu pada data masyarakat miskin yang telah ada. Jumlah kartu Sehati itu

sebanyak 550 ribu kartu. Kar-tu Sehati ini akan mengcover dan melayani masyarakat miskin, yang tidak memiliki jamkesmas atau jamkesda.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Mukaffi Kholil meminta agar dalam pendistribusian kartu Sehati, Dinkes lebih memp-rioritaskan masyarakat yang betul-betul miskin.

“Jadi kartu Sehati itu jan-gan asal diberikan kepada masyarakat. Pemberiannya harus tepat sasaran dan be-nar-benar miskin,” kata Mu-kaffi Kholil.

Dia menjelasakan kartu Sehati tersebut merupakan program visi dan misi Bupati Bangkalan RK Makmun Ibnu Fuad. Dirinya berharap pro-gram tersebut betul-betul tepat sasaran. Sebab, kalau tidak tepat sasaran maka visi dan misi bupati dan wabup bisa dikatakan gagal,” tu-kasnya.

Oleh karena itu, dalam pendistribusian kartu Sehati, Dinkes tidak hanya berpikir kartu itu tersalurkan secara keseluruhan. Akan tetapi, Dinkes harus lebih memper-hatikan kepada penerima

manfaat dari kartu tersebut. Menanggapi hal itu Bu-

pati Bangkalan M Makmun Ibnu Fuad menjelaskan uji coba terhadap kartu Sehati itu sangat penting. Sebab dikhawatirkan kartu tersebut bernasib sama dengan apa yang terjadi di Jakarta. Dalam kartu tersebut terdapat chip elektronik dan hologram yang hanya bisa dipakai oleh yang bersangkutan saja.

“Nanti setelah uji coba selesai, paling tidak membu-tuhkan waktu 25 hari untuk dicoba. Setelah itu, kartu Se-hati itu akan diberikan kepada masyarakat,” jelas Bupati ter-muda se-Indonesia tersebut.

Ra Momon, sapaan akrabnya, menjelaskan kartu Sehati ini nanti akan diberi-kan kepada masyarakat mis-kin. Rencananya kartu itu bisa dipakai oleh masyarakat miskin apabila ingin berobat.

“Ya, kartu Sehat ini un-tuk masyarakat miskin, jika sakit dan berobat ke puskes-mas gratis, jika di puskesmas tidak mampu, maka bisa diru-juk ke RSUD Syamrabu. Kalau memang masih harus dirujuk, maka dirujuk ke rumah sakit di Surabaya dengan memakai kartu Sehati ini,” kata Ra Mo-mon.

Pihaknya berjanji jika telah selesai dilakukan uji coba dan perbaikan sistem, kartu Sehati akan segera di-berikan kepada masyarakat. Menurutnya, paling lam-bat sekitar Agustus menda-tang, masyarakat sudah bisa menikmati kartu Sehati. (ori/rah)

BANGKALAN - Selama 3 minggu berturut-turut Satlantas Polres Bangkalan menggelar Operasi Simpatik. Razia yang dimulai sejak satu minggu lalu tersebut, telah menjaring sekitar 45 sepeda motor dengan berbagai ben-tuk pelanggaran.

“Pengendara hanya me-makai spion satu pada kend-araannya, tidak pakai helm, maupun pakai helm tapi bu-kan helm standar. Kelengka-pan surat-surat, lampu, dan penggunaan ban kecil yang tak sesuai standar pada ken-daraan roda 2 akan men-dapat perhatian tersendiri dalam Operasi Simpatik kali ini,” ungkap Kapolres Bang-kalan, AKBP Endar Prian-

toro melalui Kasat Lantas AKP Yusis Budi K, usai gelar operasi di Jalan Raya Junok Kelurahan Tunjung Kecama-tan Burneh.

Selain memberikan sank-si berupa tilang, lanjut Yusis, gelar operasi yang berlang-sung selama 3 minggu itu, juga memberi teguran sim-patik kepada 137 kendaraan roda dua dan roda empat.

“Tidak hanya menilang, teguran juga kami berikan kepada pengendara roda 2 maupun 4 yang kerap lalai memenuhi kewajibannya se-bagaimana yang telah diatur dalam UU sambil menyam-paikan perlunya menjaga kea-manan dan surat–surat dalam berkendara,” jelas Yusis.

Yusis menjelaskan gelar Operasi Simpatik akan ber-langsung hingga tanggal 27 Mei 2013 mendatang. Setiap hari fokus di sejumlah titik rawan kecelakaan lalu lintas, seperti di jalur akses Suram-adu, Jalan Raya Junok, dan dalam kota di Jalan Mayjen Suprapto, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Halim Perdana Ku-suma Bangkalan.

Dalam setiap gelar operasi, Polres Bangkalan menurunkan sekitar 65 per-sonel dari semua kesatuan di Polres Bangkalan. “Tu-juan Operasi Simpatik Pol-res Bangkalan, pada intinya untuk memberi pelayanan terbaik kepada warga,” kata Yusis. (ori/rah)

BANGKALAN - Pelayanan kesehatan masyarakat gratis yang direncanakan oleh pemerintah dae-rah (Pemda) Bangkalan, rupanya tak main-main. Anggaran kesehatan untuk program Sehati (Se-hat Bersama Bupati) yang diambil dari anggaran APBD sebanyak Rp 6,650 miliar. Meski demikian, masyarakat tak bisa langsung menikmati kartu tersebut dalam waktu dekat karena saat ini kartu Sehati masih dalam proses perbaikan sistem.

BANGKALAN - Sejak beroperasinya jembatan Suramadu, tugas dan tang-gung jawab Polres Bangkalan semakin berat. Adanya jum-lah personil saat ini dinilai masih jauh dari ideal ka-rena perbandingannya satu polisi setara dengan seribu masyarakat sipil.

“Arus lalu lintas kend-araan, barang, dan orang semakin tinggi. Begitu juga angka kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas semakin meningkat,” terang Kapolres Bangkalan AKBP Endar Pri-

antoro, kemarin (13/4).Belum adanya penamba-

han personel untuk mengim-bangi peningkatan tersebut, menjadi masalah sendiri bagi pihaknya. Sebab, pol-res Bangkalan harus bekerja ekstra keras untuk mengim-bangi permasalahan dan pengamanan yang terjadi di masyarakat.

“Idealnya kami seharusn-ya mempunyai 1.300 lebih pasukan. Sekarang hanya ada kurang lebih 600 pasukan yang juga tersebar di polsek,” ungkapnya.

Dia menjelaskan pihaknya telah mengajukan ke Mabes Polri melalui Polda Jatim un-tuk permintaan penambahan personel. Namun, masih men-unggu tanggapan dari atasan. Sebab, ada kriteria tertentu yang menjadi penilaian Polda.

“Seperti contoh di Polsek Kwanyar, hanya berang-gotakan 17 personel. Jum-lah tersebut masih minim dengan kompleksnya per-masalahan yang ada di Bang-kalan, khususnya di Kwanyar sendiri,” jelasnya.

Padahal, di wilayah Kwan-

yar itu terdapat tiga titik raw-an kriminalitas seperti di dae-rah wisata Pantai Rongkang, Alas Kamarong, dan Jung Kiping. Tempat tersebut, me-merlukan ekstra pengamanan dari aparat. Selain itu, luas la-han mapolsek yang berada di Kwanyar juga sempit.

Oleh karena itu, jika ada permasalahan yang mem-butuhkan pengamanan, tentunya polres Bangkalan masih meminta bantuan polsek-polsek, yang jaraknya berdekatan dengan tempat kejadian perkara. (ori/rah)

BANGKALAN - Maraknya informasi melalui jejaring so-sial dan pesan broadcast kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tidak boleh difotokopi, karena akan menyebabkan chip yang ada di dalam e-KTP rusak mendapat tanggapan Dinas Kependudukan dan Cat-atan Sipil (Dispenduk Capil) Bangkalan. Menurut Dispen-duk Capil, informasi tersebut tidak benar.

“e-KTP itu boleh difo-tokopi, cuma jangan terlalu sering. Itu tidak ada ketentu-annya berapa kali difotoko-pi akan merusak chip,” ujar kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Bangkalan, M. Mosleh melalui Kabid Administrasi kependudukan Djayus Sayuti, ketika dihubungi melalui tel-epon selulernya, Senin (13/5).

Dia menjelaskan surat

edaran yang terbaru dari pusat ditujukan kepada lembaga dan instansi terkait untuk men-yarankan harus punya card reader khusus e-KTP. Sebab, apabila e-KTP diperlukan oleh lembaga tersebut tidak difo-tokopi cukup menyerahkan e-KTP yang asli.

Semua lembaga dan instan-si yang sering memerlukan KTP, tahun 2014 disarankan harus mempunyai card reader itu, semisal lembaga Perbankan, Instansi Pemerintahan, Kepoli-sian, Kemenag yang beruru-san dengan Calon Jemaah Haji (CJH), dan sebagainya.

Mengenai informasi yang sudah beredar, masyarakat tidak usah resah dengan ber-edarnya e-KTP tidak boleh di-fotokopi, karena hal tersebut hanya salah penafsiran saja dari orang-orang yang kurang mengerti e-KTP.

“Karena chip itu barang elektronik, hanya ditakutkan rusak sehingga tahun 2014 lembaga dan instansi yang sering memerlukan KTP di-harapkan mempunyai card reader, itu sudah ada kerja

sama dan koordinasi langsung dari tingkat pusat,” tandasnya.

Lanjut Djayus, kemung-kinan juga apabila e-KTP di-fotocopi dikhawatirkan dapat disalahgunakan sebagaimana KTP yang sudah ada saat ini. Dirinya berpendapat dengan adanya e-KTP, seseorang tidak dapat lagi memalsukan iden-titas.

“e-KTP tidak lagi bisa di-palsukan untuk kepentingan yang tidak benar, tujuan e-KTP agar identitas tidak bisa dipalsukan. Sebab, e-KTP su-dah dilengkapi dengan chip,” terangnya.

Dia memaparkan dalam chip tersebut terdapat identi-tas lengkap seseorang. Apabila KTP seseorang tersebut digu-nakan oleh orang lain untuk kejahatan, maka akan lang-sung terdeteksi adanya pen-yalahgunaan. (ori/rah)

BANGKALAN - Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan kem-bali menggelar sidang kasus pembunuhan anggota kepoli-sian Polwiltabes Surabaya ta-hun 1998 silam. Persidangan kali ini dengan agenda pem-bacaan tuntutan Jaksa Penun-tut Umum terhadap terdakwa Musa alias Hasan alias Husen (50), warga Galis Bangkalan. Dalam persidangan Musa di-tuntut dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan beren-cana.

Dalam kasus ini, Musa ditengarai telah mempro-vokasi massa dengan teriakan Ninja dan PKI kepada aparat yang berusaha menangkapn-ya. Musa berusaha ditangkap karena diduga kuat terlibat praktek penadahan motor cu-rian di Surabaya.

Kronologisnya, tanggal 1 November 1998, sekitar sore hari, massa mengejar aparat kepolisian setelah ada pro-vokasi dari pengeras suara musholla dan masjid sekitar hingga berujung pembunu-han terhadap 3 anggota yang

tengah bertugas. Salah satu korban yang ditengarai ter-bunuh di tangan Musa adalah Brigadir Hadiri, warga Burneh Bangkalan yang bertugas di Polwiltabes Surabaya saat itu.

Aparat kepolisian merasa kesulitan menangkap Musa, sebab sejak kejadian tersebut Musa menghilang sekitar 14 tahun lamanya. Selama pelari-an tersebut Musa dikenal licin, karena dari kantongnya polisi mendapatkan 5 KTP dengan identitas berbeda.

Berdasarkan fakta per-sidangan, Jaksa Penuntut Umum Suharto meminta ma-jelis hakim untuk menguhu-kum terdakwa Musa dengan hukuman 15 tahun penjara karena telah melakukan tin-dakan pembunuhan terhadap Sersan Hadiri, salah satu dari 3 korban pembunuhan ang-gota kepolisian secara teren-cana. Atas tuntutan tersebut, majelis Hakim mempersila-kan Musa untuk mengajukan pledoi selambat-lambatnya hingga hari Kamis (16/5) esok. (dn/rah)

ori/koran madura

KEKURANGAN PERSONEL: Sejumlah Aparat Keamanan (Polres) Bangkalan sedang berjejer meskipun dengan jumlah yang sangat sedikit. Mereka harus kerja ekstra untuk mengimbangi permasalahan dan keamanan yang terjadi di Masyarakat.

ori/koran madura

MENJALANI RAWAT INAP: Pasien Demam Berdarah yang tengah menjalani rawat inap beberapa waktu lalu.

doni heriyanto/koran madura

DIKAWAL: Musa alias Hasan alias Husen (50), warga Galis Bangkalan, terdakwa pembunuhan terhadap Brigadir Hadiri 15 tahun silam saat dikawal untuk menjalani persidangan di PN Bangkalan, Senin (13/5) kemarin.

ori/koran madura

MENGGELAR OPERASI:

Polres Bangkalan menggelar Operasi

Simpatik. Razia yang dimulai

sejak satu minggu lalu dan telah menjaring

sekitar 45 sepeda motor dengan

berbagai bentuk pelanggaran.

Page 11: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II 11BANGKALAN

KPU Gandeng Disdik-Kemenag Verifikasi Ijazah Bacaleg

KPU: Sebagian Berkas Bacaleg Perlu Diperbaiki

PERSIAPAN VERIFIKASI

PERSYARATAN BACALEG

Warga sekitar mengeluh-kan rusaknya jalan tersebut. Diduga buruknya kualitas as-pal menjadi pemicu rusaknya jalan umum di desa tersebut.

Mahasiswa asal Kwanyar Hambali, yang hampir setiap hari melintasi jalan tersebut untuk menuju kampusnya sangat menyayangkan kondi-si jalan yang rusak.

“Ia Mas, padahal baru-ba-ru ini diperbaiki, belum genap setahun seingat saya, tapi ja-lan sudah rusak,” ungkapnya.

Menurutnya, sebelum ada perbaikan kondisi jalan sekitar memang rusak parah. Namun dengan hasil perbaikan yang asal-asalan, dia khawatir jalan tersebut akan rusak seperti semula atau bahkan lebih pa-

rah dibandingkan sebelumnya, dalam waktu dekat ini.

“Dulunya memang ru-sak parah sih Mas, berbatu, lubang jalannya juga besar-besar dan dalam. Saya pikir dengan perbaikan kemarin jalan akan halus dan berta-han dalam waktu lama, tapi belum genap setahun sudah rusak kayak gini,” imbuhnya.

Hal senada juga disam-paikan oleh Amin (40), warga sekitar. Amin meminta per-hatian pemerintah agar keru-sakan jalan tidak terjadi lagi dan lebih bisa memantau ki-nerja dari kontraktor. Sebab, tanpa ada kontrol yang kuat

pihak kontraktor cenderung asal-asalan dalam melakukan perbaikan jalan. Sehingga perbaikan jalan yang sejat-inya menjadi harapan untuk memiliki akses jalur trans-portasi yang lebih baik, jus-tru keadaannya semakin pa-rah karena tidak lama setelah dilakukan perbaikan, jalan tersebut sudah rusak kembali.

“Saya harap pemerintah atau pihak terkait bisa mem-perhatikan ini, entah dengan menegur kontraktornya atau bagaimana, agar jalan ini tidak rusak lagi seperti waktu lalu,” ujarnya.

Lebih lanjut Amin mem-

inta agar ada larangan kend-araan besar melintas di jalan kampung tersebut untuk men-uju kawasan Suramadu. Karena kuat dugaan selain buruknya kualitas aspal juga sering dile-wati kendaraan-kendaraan be-sar yang melebihi kemampuan jalan raya beraspal itu.

“Selama ini kan banyak kendaraan-kendaraan besar lewat di sini Mas, itulah yang jadi salah satu penyebab jalan cepat rusak, selain itu kualitas perbaikan jalannya yang me-mang kurang baik. Saya harap ada pihak yang melarang ken-daraan besar seperti truk lewat jalan ini,” ucapnya.(dn/rah)

BANGKALAN - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menggandeng Dinas Pendidikan dan Kantor Ke-menterian Agama setempat dalam melakukan verifikasi ijazah bakal calon legislatif.

Menurut anggota KPU Bangkalan Tajul Anwar, Senin, upaya mengandeng kedua in-stitusi itu dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan ada ijasah palsu yang diajukan ba-caleg Pemilu Legislatif 2014.

“Jadi, upaya menggan-deng kedua belah pihak ini agar tidak ada bacaleg yang menggunakan ijasah palsu

sebab yang mengetahui se-buah ijasah itu palsu atau tidak hanyalah institusi ber-wenang,” katanya.

Selama proses verifikasi berkas bacaleg digelar, kata Tajul Anwar, petugas KPU memang menemukan nama bacaleg yang tercantum di ijasah berbeda dengan nama yang tercantum dalam kartu tanda penduduk (KTP).

“Sebagian di antara ang-gota KPU ada yang curiga jangan-jangan ijasahnya palsu. Tapi kami tidak bisa membuat keputusan, karena kami memang bukan pihak berwenang dalam menentu-

kan palsu tidaknya,” katanya.Atas dasar fakta itulah,

KPU memandang perlu un-tuk mengandeng institusi berwenang yang berhak me-netapkan palsu dan tidaknya sebuah ijasah, yakni Dinas Pendidikan dan Kantor Ke-menterian Agama (Kemenag).

Warga Bangkalan yang mendaftar sebagai bacaleg untuk pemilu legislatif 2014 ini sebanyak 516 orang. Jum-lah ini berkurang dari kuota yang ditetapkan KPU seban-yak 600 orang atau sebanyak 50 orang untuk masing-mas-ing partai politik.

“Di Bangkalan ini kan

ada 12 partai politik peserta pemilu. Jika semua dengan ketentuan maksimal, maka masing-masing partai semes-tinya menyetorkan bacaleg dalam jumlah maksimal, yakni 50 orang,” terang Tajul Anwar.

Menurut dia, dari seban-yak 12 partai politik peserta pemilu yang ada di Bangka-lan itu, hanya dua partai yang menyetorkan bacaleg seban-yak 50 orang, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indone-sia Raya (Gerindra). “Kalau 10 partai lainnya, rata-rata kurang dari 50 bacaleg,” ka-tanya. (ant/rah)

BANGKALAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menyatakan bahwa sebagian besar berkas bakal calon leg-islatif (bacaleg) yang mendaftar tidak memenuhi syarat, sehingga perlu di-lakukan perbaikan.

Menurut anggota Ketua Divisi Data dan Teknis KPU Bangkalan Tajul Anwar, Senin, hal itu berdasarkan hasil verifikasi yang dilaku-kan anggota KPU bersama Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bangkalan.

“Ada sekitar Sekitar 80 persen dari total bacaleg sebanyak 516 orang yang mendaftar ke KPU Bangka-lan yang berkasnya belum memenuhi persyaratan, se-hingga harus dilengkapi,” kata Tajul.

Ia menjelaskan, pihak KPU telah menyampaikan

pemberitahuan kepada pen-gurus masing-masing par-tai politik yang berkas ba-calegnya kurang agar segera dilengkap.

Waktu perbaikan berkas bacaleg yang kurang itu se-lama empat hari, yakni mu-lai tanggal 19 hingga 22 Mei 2013.

“Kebanyakan persyara-tan yang banyak kurang adalah foto kopi ijasah yang belum dilegalisir,” tuturnya, menambahkan.

Ada juga, kata Tajul, ba-caleg yang tidak melampir-kan surat pengunduran diri bagi anggota DPRD yang mendaftarkan diri sebagai bacaleg legislatif 2014 dari partai berbeda.

“Khusus untuk surat pengunduran diri bagi ang-gota DPRD yang mendaftar dari partai politik berbeda, batasnya hingga 1 Agustus 2013,” tuturnya.

Apabila, kata Tajul An-war, hingga batas waktu yang telah ditentukan para bacaleg itu belum juga me-nyerahkan kekurangan berkasnya maka secara oto-mastis akan dicoret dari pencalonan legislatif.

Selain itu, persyaratan lainnya yang juga masih kendala ialah banyaknya perbedaan nama bacaleg antara yang tercantum di kartu tanda penduduk (KTP) dengan ijasah, sehingga harus mencantumkan pen-etapan dari Pengadilan Neg-eri setempat.

“Yang jelas, apabila hing-ga batas waktu yang telah ditetapkan nanti, berkasnya juga belum lengkap, kami tidak akan toleransi lagi dan mereka jelas akan dicoret,” kata Ketua Divisi Data dan Teknis KPU Bangkalan Tajul Anwar, menegaskan. (ant/rah)

BANGKALAN - Jalan Desa Kebun Kecamatan Kamal, salah satu akses menuju jembatan Suram-adu kembali rusak meski belum lama diperbaiki. Genangan air di jalan berlubang tampak jelas dan cukup mengganggu pengendara yang melintas.

Belum Setahun Diperbaiki, Jalan Kembali Rusak

doni heriyanto/koran madura

RUSAK: Kondisi jalan Desa Kebun Kecamatan Kamal yang rusak dan berlubang diduga karena buruknya kualitas aspal sehingga membuat pengendara merasa tidak nyaman.

Pemkab Diminta Mendata e-KTP

Pol PP Akan Mengintai Pasangan yang Berbuat Tak Sopan

e-KTP RUSAK

PENERTIBAN

BANGKALAN - Anggota DPRD Bangkalan Siti Fatho-nah Rachmaniyah meminta pemkab setempat segera bertindak cepat, melakukan pendataan kemungkinan banyaknya KTP elektronik atau e-KTP milik warga yang telah rusak akibat difotokopi.

“Kami meminta Dis-penduk Capil Bangkalan segera mengambil sikap un-tuk menghindari meluasnya kerusakan e-KTP, dan kalau memang sudah banya yang rusak, maka itu harus segera diganti,” kata Fathonah di Bangkalan, Jatim, Senin.

Anggota DPRD Siti Fathonah Rachmaniyah mengemukakan hal ini, me-nyusul adanya surat edaran dari Menteri Dalam Neg-eri (Mendagri) Nomor: 471.13/1826/SJ yang dikelu-arkan pada 11 April 2013.

Dalam surat edaran itu dijelaskan bahwa KTP elek-tronik atau tidak boleh difo-tokopi, di-”stapler” dan atau diperlakukan dalam bentuk lain yang bisa merusak fisik kartu itu.

Surat Edaran itu dituju-kan kepada unit kerja pemer-intah dan badan usaha untuk mencegah kerusakan data di setiap kartu penduduk. Se-bagai pengganti fotokopi, cukup dicatat Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nama lengkap warga yang bersangkutan.

Dalam surat edaran itu juga dijelaskan apabila masih terdapat unit kerja atau badan usaha yang memberi-kan pelayanan tersebut, akan diberikan sanksi sesuai de-ngan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal itu, karena “chip” di dalam e-KTP hanya dapat dibaca dengan mengguna-kan alat pembaca atau “card reader” yang wajib disiapkan oleh instansi pemerintah, pemerintah daerah, serta

lembaga perbankan dan swasta.

Semua unit kerja/badan usaha yang memberikan pe-layanan kepada masyarakat sudah memiliki “card reader” paling lambat akhir tahun 2013, dengan alasan KTP non-elektronik terhitung se-jak 1 Januari 2014 tidak akan berlaku lagi.

Anggota komisi A DPRD Bangkalan ini juga mengim-bau agar pihak Dispenduk dapat mencari solusi pemen-uhan syarat administratif masyarakat, yang selama ini selalu dipenuhi dengan cara memfotokopi.

Sebab, kata dia, meski pemerintah telah meng-haruskan kepada semua in-stansi dan badan usaha me-nyediakan perangkat alat pembaca, di daerah, termas-uk di Bangkalan hal itu be-lum lengkap.

“Hal utama yang perlu dilakukan adalah mendata yang telah rusak akibat sudah sering difotokopi untuk ber-bagai kepentingan adimin-istrasi dan sosialisasi yang cepat kepada masyarakat,” tuturnya, menambahkan.

Sementara sebagian warga Bangkalan sendiri umumnya mengaku sudah pernah memfotokopi e-KTP miliknya secara berulang-ulang untuk kepentingan administrasi, seperti menga-jukan kredit kendaraan ber-motor, kredit modal usaha, dan bentuk kebutuhan ad-ministrasi lainya.

“Waduh gimana ini, se-lama ini saya kadung sudah beberapa kali memfotocopi ‘E-KTP’ untuk kepentingan administrasi, kalau nantin-ya benar e-KTP saya ru-sak, siapa yang berwenang mengganti?” kata warga Kota Bangkalan, Fauzan. (ant/rah)

BANGKALAN - Banyakn-ya laporan dari masyarakat terkait adanya muda-mudi yang sering bermesraan atau melakukan perbuatan mesum di tempat umum khususnya di jalan Asmara, yakni di Ring Road Barat Bangkalan, membuat Sat Pol PP setem-pat akan melakukan patroli rutin setiap hari, baik siang maupun malam hari, untuk meminimalisir terjadinya kegiatan tak sopan para re-maja itu.

“Selama ini kami sudah banyak menerima lapo-ran dari masyarakat terkait adanya muda-mudi mesum

atau bermesraan dengan menempati jalan-jalan sepi. Bahkan, sudah dikenal de-ngan jalan Asmara,” kata Ka-satpol PP Bangkalan, Bam-bang Setiawan.

Ia menjelaskan untuk meminimalisir perbua-tan yang membuat risih masyarakat, langkah-lang-kah awal yang akan dilaku-kan pihaknya akan mengada-kan patroli rutin baik siang maupun malam hari.

“Jadi, langkah kami un-tuk meminimalisir perbua-tan mesum atau pun yang mendekati mesum yang be-rada di tempat umum, karena

mengganggu bagi kepentin-gan umum, baik masyarakat di sekitar maupun bagi para pengendara. Kami akan rutin melakukan patroli,” ungka-pnya.

Menurut Bambang, sete-lah patroli dilakukan secara rutin dalam jangka waktu 1 bulan, apabila masih belum ada perubahan di tempat tersebut, maka akan men-gadakan razia.

“Dalam razia itu masih ada yang mokong, kalau ter-tangkap basah maka akan di-adakan pembinaan agar tidak mengulanagi perbuatannya,” ucapnya.(dn/rah)

PEMILUKADA: Calon Gubernur NTB incumbent, M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (tengah) menggunakan hak pilihnya saat melakukan pencoblosan di TPS I Kelurahan Pejanggik, Mataram, NTB, Senin (13/5). Pemilukada NTB yang diikuti empat pasangan Cagub-Cawagub Provinsi NTB periode 2013-2018 itu digelar serentak di seluruh wilayah NTB dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3.478.892 jiwa.

ant/ahmad subaidi

Page 12: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO. 00116 | TAHUN II12

“Sekitar Rp 13-14 triliun, ter-gantung masa pemberian apakah 3 atau 4 bulan,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kesejahter-aan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono di Kantor Presiden, Ja-karta, Senin (13/5).

Dana tersebut diambil dari APBN-P 2013 mendatang di mana terdapat potensi penghe-matan sebesar Rp 37 triliun. Dari jumlah itu, seluruhnya diberi-kan untuk memberikan protek-

si bagi rakyat miskin berbentuk BLSM, beasiswa dan program kesejahteraan lainnya. “Di-harapkan awal Juni diputuskan untuk kenaikan BBM bersub-sidi dan pemberian kompensasi kepada masyarakat. Presiden mengharapkan semuanya se-lesai dalam satu paket, jangan dipisah,” kata Agung.

Menurut Agung, nantinya setiap kepala keluarga akan mendapatkan BLT sebesar

Rp150 ribu per bulan yang akan diberikan selama lima bulan. Secara teknis, kata dia, pembe-rian BLT bisa dilakukan tiga bu-lan sekali dan dua bulan sekali. “Pemberian akan diberikan kepada sekitar 62-65 juta jiwa atau 25 persen dari penduduk Indonesia,” ujar Agung.

Agung menjelaskan, pem-berian BLT diharapkan bisa mengurangi keterkejutan masyarakat miskin atas kebi-jakan pemerintah yang me-naikkan harga BBM. Kebijakan tersebut, lanjut dia, diperkira-kan akan menaikkan harga sejumlah kebutuhan pokok. “Kami ingin menghindarkan rakyat miskin dari shock ke-naikan harga BBM. Harga BBM naik, pasti harga barang naik.

Tetapi, penghasilan mereka tetap dan bahkan tambah ke-cil,” tutur Agung.

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menaik-kan harga BBM bersubsidi men-jadi Rp6.000 per liter dari se-belumnya yang hanya Rp4.500. Sedianya, harga BBM bersub-sidi direncanakan naik mulai 1 Mei 2013, namun pemerintah menundanya karena anggaran untuk program kompensasi BBM kepada masyarakat miskin harus mendapat persetujuan DPR.

Jangan BLTSementara itu, Anggota

Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar, Satya Widya Yudha mengatakan, rencana pemer-

BLT Turun Mulai Juni 2013

KENIAKAN HARGA BBM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) didampingi Wapres Boediono (ketiga kiri) Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) dan Menko Kesra Agung Laksono (kanan) memberikan pengantar saat pertemuan konsultasi dengan Pimpinan DPR di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/5). Pertemuan tersebut membahas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

ant/Setpres-Cahyo Bruri

JAKARTA-Pemerintah mengisyaratkan pemberian dana bantuan langsung tunai (BLT) yang berbaren-gan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan dilakukan pada Juni tahun ini. Total dana kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat diperkirakan mencapai Rp 14 triliun.

intah memberikan BLT sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi justru akan menuai polemik yang pada akhirnya menghambat tujuan utama untuk menaikkan harga BBM. “Seharusnya kompensasi dari kenaikan harga BBM jan-gan berupa BLT, karena seben-tar lagi merupakan bulan-bulan menjang Pemilu 2014,” kata Satya di Gedung DPR Jakarta, Senin (13/5).

Dia menegaskan, kompen-sasi kenaikan BBM berupa pem-berian BLT kepada masyarakat merupakan langkah keliru yang akan menciptakan polemik berkepanjangan, sehingga tu-juan utama untuk menaikkan harga BBM bersubsidi bakal ter-hambat. “Sampai saat ini saja, pemerintah tidak berani bersi-kap tegas soal kebijakan BBM,” imbuhnya.

Menurut Satya, keinginan pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang dibarengi de-ngan pemberian BLT kepada masyarakat miskin, akan men-dapatkan berbagai sandungan dalam pembahasannya di DPR. Mengingat tahun ini meru-pakan Tahun Politik, kata dia, proses pengambilan keputusan diperkirakan akan memakan waktu cukup panjang.

Satya berharap, dana peng-hematan dari kenaikan harga BBM bersubsidi seharusnya di-arahkan untuk pembangunan infrastruktur yang bisa diman-faatkan masyarakat miskin. “Dana penghematan BBM ber-subsidi itu agar lebih ditujukan pada pembangunan infrastruk-tur di desa-desa,” ucapnya.

Namun yang paling saat ini, tegas dia, pemerintah harus segera menentukan sikap terkait pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, mengingat pemerintah sudah memiliki kewenangan penuh untuk me-naikkan harga BBM. “Saat ini sudah terjadi fenomena kenai-kan harga berbagai komoditas, akibat ketidaktegasan itu,” kata Satya. (gam/bud)

JAKARTA- Forum Indone-sia untuk Transparansi Ang-garan (Fitra) melansir biaya perawatan gedung DPR pada 2013 mencapai angka Rp 50 miliar. Angka ini terlampau mahal bahkan diduga syarat dengan mark up. “Kalau ada temuan-temuan itu saya setuju untuk dibuka ke publik dan dilaporkan ke KPK. Jangan sekedar dipolemik-kan,” kata Wakil Ketua DPR, Pramono Anung Wibowo di Jakarta, Senin (13/5)

Namun Pramono mengaku belum mengetahui secara per-sis soal proyek yang dimaksud tersebut. “Bukan berarti pimpi-nan mengetahui itu. Jujur, saya belum tahu,” tegasnya

Masalahnya, kata Pra-mono lagi, proyek semacam itu diurus oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan disampaikan pada rapat paripurna. BURT tidak secara detil melaporkan rincian ang-garan ketika rapat paripurna.

Dirinya menyatakan, DPR merupakan lembaga yang akuntabel. Hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuan-gan (BPK) menjadi legiti-masinya. “Lembaga ini kan lembaga yang sangat terbuka, apalagi sudah tiga tahun WTP oleh BPK,” pungkasnya

Ditempat terpisah, Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi mengungkap adanya proyek perawatan pemeli-haraan instalasi, mekanikal dan elektrikal Gedung DPR terlalu mahal. “Aneh, ada pekerjaan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi, me-kanikal dan elektrikal sampai sebesar Rp.50.819.521.000,” ujarnya

Proyek itu untuk perawa-tan gedung-gedung di kom-pleks parlemen. Di gedung Nusantara I, ada penggan-tian mesin pendingin AC di gedung Nusantara I sebesar Rp 16 miliar dan pengadaan compressor chiller AC sebesar hampir Rp 3,3 miliar.

Di gedung Nusantara II, ada penggantian confer-ence system di ruang rapat paripurna sebesar Rp 18,8 miliar, pemasangan confer-ence system ruang rapat Komisi I dan Komisi VIII serta portable sound system sebe-sar Rp 2,15 miliar.

Selain itu, juga ada pemeliharaan alat pendingin sebesar hampir Rp 8,2 miliar dan pergantian trafo gedung DPR RI sebesar Rp 2,4 miliar. “Proyek tahun 2013 ini dis-ebut proyek aneh-aneh, ka-rena dalam lelangnya selalu memenangkan penawaran yang paling tinggi,” ujarnya.

Lebih jauh Uchok men-gatakan salah satu alasan proyek tersebut disebut aneh karena proyek serupa pernah dikerjakan belum lama ini. Ditambah fakta bahwa pemenang proyek bukanlah penawar terendah.

Uchok memberi contoh proyek penggantian trafo di DPR pada anggaran tahun 2011. Harga perkiraan semen-tara proyek itu sebesar Rp 2,09 miliar, yang memenangkan tender adalah PT APU yang menawar Rp 2,08 miliar. “Pa-dahal, masih ada perusahaan yang penawarannya rendah dan murah, seperti PT ONP sebesar Rp 1.983.480.235, dan PT TJUT sebesar Rp 2.061.171.000, namun di-kalahkan oleh panitia lelang,” pungkasnya. (gam/cea)

PENGGUNAAN ANGGARAN

Dana Perawatan Gedung DPR Mencapai Rp 50 M

NASIONAL

Pemerintah Siapkan Dana Kompensasi Rp 14 Triliun

JAKARTA-Liberalisasi dana kampanye bisa mem-bahayakan pemilu bahkan menganggu perkembangan demokrasi di Indonesia. Ka-rena itu, harus ada aturan pembatasan dana kampanye. “Jangan sampai terjebak lib-eralisasi dana kampanye,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Saifuddin dalam diskusi “Mewujudkan Pemilu Berkualitas” di Ge-dung MPR/DPR RI Jakarta, Senin (13/5).

Wakil Ketua Umum DPP PPP, menyarankan dana kampanye memang harus diatur. Karena sekarang ini, ada kesan dana kampanye, itu cenderung liberal tanpa ada batasan. “Kalau itu dibi-arkan, orang-orang baik, ak-tivis dan kader partai yang tak punya dana, maka tak mempunyai kesempatan menyosialisasikan diri ke masyarakat,” tambahnya

Menurut putra mantan menteri agama, Saefuddin Zuhri (Era Bung Karno) ini, memang sebaiknya dana kampanye ini jangan sam-pai terlihat jor-joran. Karena itu, dana kampanye ini me-mang harus betul-betul dia-tur sedemikian rupa. “Jadi, orang-orang itu kalah de-ngan pengusaha dan artis,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Ku-molo meminta KPU tidak mempersulit simpatisan par-tai yang ingin menyumbang dana kampanye. “Namanya simpatisan, ingin berper-an. Janganlah orang mau menyumbang dipersulit,” terangnya.

Menurut Tjahjo, semua kader dan simpatisan be-bas menyumbang asal tidak menyimpang dari Undang-Undang. Namun soal wacana kewajiban pembuatan reken-ing partai, dirinya memilih menunggu. “Soal ada reken-ing, lebih baik partai men-unggu kesepakatan DPR dan KPU,” ujarnya.

Mantan Ketua KNPI ini mengaku sumbangan yang diterima partainya tidak besar. Duit-duit sumban-gan juga tidak ada yang mencurigakan. “Partai kami orang yang menyum-bang gede-gede nggak ada. Batasannya sudah ada di UU. Minimal jangan seorang PNS yang gajinya Rp 5 juta tapi menyumbang Rp 100 juta,” ujarnya.

Sedangkan anggota Bawa-slu, Nelson Simanjuntak me-nyoroti masalah partisipasi masyarakat dalam pemilu ter-us menurun. Di pemilu 1999 sebesar 95 %, pemilu 2004 sebesar 90 %, dan pemilu 2009 sekitar 70 %, sedangkan tahun berikutnya melalui Pilkada seperti di Sumatera Utara hanya 55 %.

Oleh sebab itu, Nelson mendukung semua pihak mendorong pemilu makin berkualitas dengan menjadi-kan Bawaslu sebagai saksi penghitungan suara dari TPS sampai KPU Pusat. “Tapi, diperlukan dana, dan Bawa-slu sudah menghitung kebu-tuhan tersebut, dan tinggal disetujui atau tidak oleh DPR RI,” ujarnya

Menurut Nelson, pemilu nerkualitas harus didukung oleh kaderisasi parpol, UU yang mendukung pelak-sanaan pemilu yang jurdil, penyelenggara pemilu, dan DPT yang sesuai dengan data BPS. (gam/cea)

JELANG PEMILU

MPR: Hindari Liberalisasi Dana Kampanye

PKS LAPORKAN KPK. Sekjen PKS Taufik Ridho memberi keterangan ketika tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/5). Kedatangan Sekjen PKS Taufik Ridho tersebut untuk melaporkan 10 penyidik KPK terkait penyitaan barang bukti mobil Luthfi Hasan Ishaq yang tidak sesuai prosedur.

ant/m agung rajasa

JAKARTA-Perlawanan Par-tai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) dengan melaporkan KPK ke Mabes Polri terkait kasus penyitaan 6 unit mobil milik Luthfi Hasan Ishaaq justru semakin mem-perburuk citra partai dakwah itu dimata publik. Langkah PKS ini bisa menjadi blunder yang memperbesar kerugian partai. “PKS harus berhati-hati dalam hal ini, jika sam-pai salah langkah, maka itu menjadi blunder untuk PKS. Hal itu akan sangat merugi-kan mereka,” kata pengamat politik Arie Sudjito di Jakarta, Senin (13/5)

Seperti diketahui, DPP PKS resmi melaporkan KPK ke Mabes Polri. Justru langkah ini merupakan inisiatif yang muncul atas rekomendasi KPK. “Kan KPK yang nyuruh untuk melapor, Ketua KPK kan yang bilang,” tegas politisi PKS, Refrizal.

Menurut Refrizal, ada per-masalahan dalam proses pe-nyitaan mobil Luthfi. Karena itulah PKS berani melapor ke Mabes Polri hari ini. “Iya hari ini, kita akan melapor,” tu-turnya.

Menurut Arie, upaya PKS meraih simpati publik dengan melaporkan KPK ke Polri tidak berhasil. Pasalnya, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK jauh lebih besar ketim-bang PKS. Apalagi selama ini serangan PKS kepada lembaga antirasuah terkait konspirasi tidak pernah terbukti. “Jika sampai PKS kalah berargu-men, KPK akan menang dan

PKS drop,” Tambah Arie.Hal yang dikatakan kon-

sultan politik Dimas Oky Nugroho dari Akar Rumput Strategic Political Consult-ing. Dimas menyarankan PKS bisa mencontoh partai lainnya bila berhadapan dengan KPK. “Akan lebih simpatik jika PKS tidak mengambil posisi perla-wanan dengan KPK,” tukasnya

Diakui Dimas, PKS me-mang mungkin saja berniat menjaga kesolidan kader de-ngan langkah pelaporan ke KPK, tapi malah rugi di mata publik. “Dengan melakukan perlawanan terhadap KPK demi mendapat dan menjaga simpati para konstituen garis kerasnya yang kerap percaya teori konspirasi menjatuhkan PKS. Ini justru merugikan PKS di mata publik,” terangnya.

Oleh karenanya, kata Di-mas lagi, PKS diminta meny-iasati soal korupsi ini dengan cara yang bijak. “Situasi PKS bagaikan buah simalakama secara politik. Kalau mereka tidak merespons isu dengan cerdas, maka para elitenya bisa kehilangan simpati dan keper-cayaan publik,” imbuhnya.

MenghambatSementara itu, Indonesia

Corruption Watch (ICW) lang-kah PKS melaporkan Komisi KPK ke Mabes Polri dapat menghambat penanganan kasus korupsi yang tengah ditangani KPK. “Pelaporan ke Mabes Polri kami khawatirkan akan menghambat korupsin-ya,” ujar peneliti ICW, Febry Diansyah di Jakarta, Senin (13/5).

PKS LAPORKAN KPK

Pengamat: PKS Salah Mengambil Langkah

Pihaknya meminta Polri mendukung KPK dalam agen-da pemberantasan korupsi. Dia juga mengatakan, sudah selayaknya Kepolisian mem-bantu KPK dengan tidak lang-sung memproses laporan yang masuk. “Silakan saja diterima (laporan PKS). Tapi polisi kami minta dapat mendukung KPK untuk masalah substan-si,” kata Febry.

Dia juga menilai langkah PKS melaporkan KPK ke Polri justru akan merusak citra PKS yang selama ini memiliki slogan sebagai partai bersih. “Tidak pas rasanya jika par-tai yang katanya antikorupsi

malah melaporkan tindakan pemberantasan korupsi ke Ke-polisian,” pungkas dia.

Ditempat terpisah, Jubir KPK Johan Budi menegaskan KPK siap mengungkap semua aliran dana tersangka suap impor daging Ahmad Fathan-ah. Pihak KPK menjamin akan mengusut tuntas aliran dana tersebut, tanpa didesak-desak sekalipun. “KPK tidak perlu ditantang-tantang. KPK tidak terpengaruh dengan pernyat-aan Fahri Hamzah. KPK akan mengusut tuntas aliran uang yang melibatkan AF dan LHI,” tegasnya

Berdasarkan pengem-

bangan penyidikan aliran uang tersebut, menurut Jo-han KPK akan menindakte-gas siapapun yang terbukti ikut bermain dalam perkara suap impor daging atau pun dalam kasus pencucian uang Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq. Nama terakhir meru-pakan eks presiden PKS yang diduga menerima commit-ment fee Rp 1 miliar dari perusahaan impor daging PT Indoguna Utama. “Sepanjang buktinya ada, tentu akan ditindak juga. Bukan soal tantangan, tapi barang buk-ti,” pungkasnya. (gam/abd/cea)

KASUS KORUPSI

Kejagung Memeriksa Saksi Kasus Korupsi di Konsil KedokteranJAKARTA- Penyidik pada

Jaksa Agung Muda Tindak Pi-dana Khusus memeriksa tiga saksi dugaan korupsi pen-yalahgunaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2006 sampai 2001 yang merugikan keuangan negara Rp5 miliar pada Konsil Kedok-teran Indonesia (KKI).

Ketiga saksi itu yakni

Astrid (Sekretaris KKI), Rifaid (mantan Kasubbag Keuangan KKI) dan Iyan R (mantan Ben-dahara Pengeluaran KKI).

Kepala Pusat Peneran-gan Hukum Kejagung, Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Senin menyatakan ketiga saksi tersebut memenuhi panggilan penyidik dan mereka diperiksa seputar PNBP.

“Mereka diperiksa sejak Senin pagi,” katanya.

Dijelaskan, untuk saksi Astrid ditanyai oleh proses administrasi dan persuratan di KKI, saksi Rifaid mengenai proses penyetoran PNBP dan saksi Iyan mengenai adminis-trasi pengeluaran dan biaya-biaya operasional KKI.

“Penyidik akan terus men-

gungkap dugaan korupsi itu,” katanya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan mantan Bendahara Penerimaan pada Sekretariatan Konsil Kedok-teran Indonesia (KKI) dengan inisial TF bin RK, sebagai ter-sangka penyalahgunaan pe-nyetoran PNBP tahun 2006 sampai 2001 dengan kerugian

negara Rp5 miliar.“Tim Penyelidik telah

menemukan bukti permulaan yang cukup tentang terjadinya dugaan adanya tindak pidana korupsi dalam kegiatan terse-but dan terindikasi adanya pengelolaan uang dalam ben-tuk pemanipulasian Surat Setor Bukan Pajak (SSBP),” ka-tanya. (ant/riza/beth)

ant/m agung rajasa

Page 13: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO. 00116 | TAHUN II 13EKONOMI

“Tekanan terhadap APBN terjadi dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu. Maka, Dewan mengingatkan pemerintah untuk tidak ragu-ragu dan segera mengambil keputusan,” kata Ketua DPR, Marzuki Alie dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Par-lemen Jakarta, Senin (13/5).

Menurut Marzuki, jika tidak dilakukan penyesua-ian harga maka nilai subsidi BBM akan mencapai lebih dari Rp297 triliun. Angka ini ten-tunya semakin di luar batas kemampuan psikologis APBN. Hal ini akan semakin menekan APBN dan diperkirakan defisit bisa melampaui ketentuan 3 % sesuai UU APBN 2013. “Kon-sumsi BBM bersubsidi yang memperoleh kuota 46 juta kiloliter akan terlampaui dan diperkirakan akan mencapai 48-56 juta kiloliter,” kata Mar-zuki.

Marzuki mengungkapkan, saat ini polemik kenaikan harga BBM bersubsidi men-jadi salah satu isu tenggat waktu berlaku, target sasaran, besaran kenaikan dan skema kompensasi. Dengan demiki-an, kata dia, DPR berpenda-

pat bahwa penyesuaian harga BBM bersubsidi menjadi pili-han pahit yang harus diambil, dalam rangka menyelamatkan APBN.

Lebih lanjut dia men-gungkapkan, hasil penghe-matan subsidi BBM harus dialokasikan untuk pengua-tan infrastruktur pengolahan energi nasional dan diver-sifikasi penggunaan sumber energi terbarukan. “Dewan memandang bahwa pilihan ini menjadi keniscayaan un-tuk mewujudkan ketahanan energi nasional ke depan,” im-buhnya.

Dia menambahkan, ge-jolak sosial akibat keterlam-batan pasokan premium dan solar di beberapa daerah, akh-irnya berdampak pada isu ke-tahanan energi dan mengan-cam stabilitas semua aspek kehidupan nasional.

Hal lain yang menjadi ke-prihatinan DPR, kata Mar-zuki, ada pada kenaikan harga beberapa komoditas pangan yang berdampak pada inflasi. “Meningkatnya inflasi akan berdampak pada semakin tidak terjangkaunya harga pangan. Dewan mendesak

pemerintah untuk meningkat-kan koordinasi antarinstansi dan melakukan pengawasan ke pasar, agar dapat meng-hitung jumlah stok pangan sesuai dengan kebutuhan,” paparnya.

TundaSementara itu, Anggota

Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait meminta pemerintah agar menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, masih banyak upaya lain yang bisa dilakukan pemerintah un-tuk menjaga kesehatan fiskal. “Kami akan sangat men-dukung kalau pemerintah, Presiden SBY membatalkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi,” kata Maruarar di Gedung DPR Jakarta, Senin (13/5).

Menurut dia, pemerintah bersama-sama dengan DPR untuk mencari jalan keluar dalam menghindari kenaikan harga BBM bersubsidi. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melakukan penghema-tan belanja Negara. Dana hasil penghematan ini bisa menu-tup besaran subsidi BBM.

“Pemerintah bisa men-cari sumber penerimaan baru atau bisa melakukan efisiensi belanja negara yang bukan program prioritas. Anggaran belanja perjalanan dinas ke luar negeri supaya dihen-tikan. Masih begitu banyak cara lain yang bisa dilaku-kan, supaya tidak menaikkan

harga BBM bersubsidi,” pa-parnya.

Dia meyakini, sejauh ini mayoritas penduduk akan menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Terlebih lagi, lanjut dia, se-jak beberapa waktu terakhir ini masyarakat tengah men-galami kenaikan harga sejum-lah komoditas pangan. “Kami sangat yakin bahwa mayoritas masyarakat Indonesia sangat berat kalau harga BBM naik dalam kondisi seperti seka-rang,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga sedang di-hadapkan pada kenaikan tarif tenaga listrik yang dilakukan secara bertahap sejak awal 2013. “Hasil yang kami dengar selama satu bulan reses dan turun ke masyarakat, mereka menolak kenaikan harga BBM. Tetapi, kami perlu menghor-mati fraksi-fraksi lain yang mendukung kenaikan harga BBM,” tuturnya.

Sejak sebulan terakhir, kata Maruarar, wacana pemer-intah seputar rencana pem-berlakuan kebijakan men-gendalikan konsumsi BBM bersubsidi sudah menjadi isu sentral bagi publik. Selan-jutnya, kata dia, situasi ini justru memperburuk situ-asi perekonomian yang ditan-dai dengan kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar. “Sekarang ini harga sem-bako (sembilan bahan pokok) masih tinggi. Akan berat bagi masyarakat, kalau harga BBM naik,” ucapnya. (gam/bud)

DPR: Jangan Ragu Naikkan Harga BBMJAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengingatkan pemerintah agar tidak ragu-ragu mengambil keputusan terkait pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersub-sidi. Pasalnya, konsumsi BBM bersubsidi di 2013 diperkirakan akan mencapai 56 juta kiloliter, jauh melebihi kuota BBM bersubsidi di APBN 2013 sebe-sar 46 juta kiloliter.

KENAIKAN HARGA BMM. Ketua DPR Marzuki Alie (kanan) dan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (kiri) berjalan bersama seusai pertemuan konsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/5). Pertemuan tersebut membahas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

ant/andika wahyu

Ekonom Universitas Indonesia ini disebut-sebut sebagai calon kuat Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo yang su-dah terpilih sebagai Geber-nur Bank Indonesia.

Peretemuan antara Hatta Radjasa dengan Chatib Basri berlangsung singkat, hanya sekitar 10 menit. Setelah ra-pat koordinasi di kantornya pada Senin (13/5) sore, Hatta langsung memasuki ruan-gannya untuk bertemu Chat-ib Basri. Petemuan keduanya dimulai pukul 17.10 WIB. Lalu pada pukul 17.20 WIB, Hatta bersama Chatib keluar dari ruangan. Hatta menya-takan pembahasan bersama Kepala BKP itu hanya sepu-tar investasi. “Saya cuma ngomongi investasi,” kata Hatta kepada wartawan yang mencegatnya.

Hatta terlihat bergegas meninggalkan ruang dan menuju mobil. Ia menyata-kan akan segera menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melang-sungkan rapat. Hatta pun bungkam ketika ditanyakan poin rapat dengan presiden SBY. “Habis ini saya akan ke Presiden,” ujarnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Chatib ikut bungkam soal pencalonannya sebagai Menteri Keuangan. “Kalau soal Menkeu saya nggak mau jawab dulu,” kata Chatib.

Kehadiran Chatib Basri di kantor Kementeri Koor-dinator Perekonomian memperkuat spekulasi yang menyebutkan bahwa dia

menjadi calon kuat Men-teri Keunanga. “Saya mau ketemu Pak Hatta sebentar,” kata Chatib sambil terse-nyum sumringah menjawab pertanyaan wartawan di depan kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (13/5)

Padahal tak biasanya Chatib muncul ke kantor Hatta Rajasa. Pada saat itu memang sedang digelar rapat koordinasi soal perkemban-gan harga daging sapi, yang tak berkait dengan masalah investasi atau BKPM. Chatib yang memakai jas abu-abu,

saat datang ke kantor Ke-menko dikawal oleh voorijder, tiba sekitar pukul 16.40 WIB. Ia hanya didampingi oleh seorang asistennya.

Sementara itu, sebelum pertemuan tersebut Hatta Radjasa mengungkapkan ciri-ciri orang yang akan menjabat sebagai Menteri Keuangan pilihan SBY. Menkeu mendatang, kata Ketua Umum PAN itu, adalah seorang profesional, bukan dari partai politik dan berada dalam lingkungan kabinet. “Tanda-tandanya kan sudah disebut, bukan dari parpol, seorang professional, berada di lingkungan kita,” ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut itu.

Kriteria Menkeu tersebut, sambung Hatta yang pertama adalah memiliki integritas. Kemudian yang kedua sang Menkeu nanti pasti mem-punyai kapabilitas. “Kapa-bilitas itu artinya dunia itu memang digeluti, mengerti dan mengerti juga kebutuhan dari Kemenkeu, kebutuhan perkembangan pertumbuhan ekonomi, jadi istilah penjaga gawang,” terangnya.

Akan tetapi, Hatta belum mau menyebutkan secara lebih jelas. Ia berharap se-mua pihak dapat menunggu sebelum diumumkan esok hari. “Tunggu saja sampai dilantik, yang jelas masih dalam lingkungan kabinet kita,” sebutnya.

Presiden SBY akan men-gumumkan nama Menkeu baru pengganti Hatta yang saat ini menjabat Pelaksana Tugas (Plt). Hatta sendiri juga mengaku cukup sibuk sebagai Menko Perekono-mian sehingga tidak mung-kin menjabat juga sebagai Menkeu. “Kan tidak mungkin saya merangkap, Menko saja begini sudah luar biasa kesibukannya,” jelas Hatta. (gam/abd/aji)

CALON MENTERI KEUANGAN

Setelah Bertemu Chatib Basri, Hatta Langsung Bertemu SBY

BRI memiliki kesiapan untuk

mengikuti sejumlah prosedur dalam menyambut

interkoneksi antarprinsipal ATM pada Juli mendatang

“Tunggu saja sampai dilantik, yang jelas masih dalam lingkungan

kabinet kita”

Hatta RajasaMenko Perekonomian

JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian yang juga pelaksana tugas Menteri Keuangan Hatta Radjasa langsung menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri.

Rencana penambahan unit-unit ATM di sepanjang 2013 tersebut seperti disam-paikan Corporate Secretary BRI, Muhammad Ali di Ja-karta, Senin (13/5). “Tahun ini kami menambah sekitar 5.000 unit ATM,” kata Ali sembari mengatakan bahwa penem-patan unit-unit ATM tersebut akan diutamakan di sentra bisnis yang ada di Pulau Jawa maupun luar Jawa.

Menurut Ali, sejauh ini BRI memiliki kesiapan untuk mengikuti sejumlah prosedur dalam menyambut interkoneksi antarprinsipal ATM pada Juli mendatang. “Kami juga sudah menyiapkan infrastruktur pendukung ren-cana tersebut,” imbuhnya.

Melalui layanan in-terkoneksi itu, lanjut Ali, BRI akan menyambut baik dan mendukung keinginan Bank Indonesia yang berupaya mendorong efektivitas layanan

transfer ke setiap bank. “Saat ini BRI sudah memiliki sekitar 15.000 ATM yang tersebar di Indonesia. Kami juga akan menambah ATM, sehingga kami siap untuk menjalankan layanan itu,” tuturnya.

Dia menambahkan, saat ini ATM BRI sudah terhubung dengan ATM bersama, Cyrus Micro dan jaringan dari prinsipal lainnya. “Dengan sudah terhubungnya ATM Bersama dan Cyrus Micro di ATM BRI, maka hal ini sangat mendukung atas layanan in-terkoneksi tersebut,” kata dia.

Selain itu, dia berharap, jika layanan tersebut sudah berjalan, maka BRI meyakini akan memperoleh pening-katan fee based income yang signifikan dari transfer dana nasabah. Ali mengatakan, pemberlakuan layanan in-terkoneksi antarprinsipal ini akan secara otomatis menam-bah nasabah BRI.

Menyinggung soal layanan perbankan tanpa kantor cabang (branchless banking), menurut Ali, pihaknya juga sudah siap untuk mengaplikasikan pro-gram BI tersebut. Dia menegas-kan, untuk uji coba layanan branchless banking, BRI akan menggunakan sistem hybrid yang merupakan kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Dia mengungkapkan, uji coba layanan branchless banking akan dilakukan BRI di Provinsi Jawa Timur dan Bali. “Nantinya branchless banking itu kami akan buat hybrid dengan Telkom dan lebih diarahkan ke Telkom-sel,” imbuhnya.

Terkait dengan uji coba tersebut, jelas Ali, BRI akan menghadirkan layanan pembayaran melalui telepon selular (ponsel/handphone). “Untuk segi keamanannya, selain menggunakan nomor handphone, maka akan di-gunakan password dan token yang masa aktifnya memiliki batas waktu,” jelasnya.

Ali merincikan, uji coba branchless banking di Jawa Timur akan dilakukan di Kabupaten Banyuwangi yang tersebar di Kecamatan Muncar, Sempu dan Rogo-jampi. “Untuk Bali sendiri, ada di Kabupaten Singaraja, tetapi belum masuk ke tingkat kecamatan,” ucap Ali.

Mengingat pada Mei hing-ga November 2013 BI akan-menggelar uji coba branch-less banking tersebut, maka bank-bank atau perusahaan telekomunikasi di Indonesia bisa memilih delapan wilayah yang ditetapkan menjadi basis uji coba branchless banking. Delapan wilayah tersebut, yakni Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. (gam/bud)

PERBANKAN

BRI Tambah 5.000 ATM untuk Memaksimalkan Interkoneksi PrinsipalJAKARTA - Guna memaksimalkan layanan interkonek-si transfer dana antarprinsipal anjungan tunai man-diri (ATM) pada Juli 2013, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana menambah 5.000 unit ATM dari saat ini yang berjumlah 15.000 unit.

BENSIN ECERAN PERTAMINI. Seorang pengendara sepeda motor melintas di dekat kios bensin eceran “Pertamini” di kawasan Abu Bakar Ali, Yogyakarta, Senin (13/5). Kios bensin eceran “Pertamini” tersebut mengadopsi nama PT. Pertamina (Persero) dengan harapan agar dapat menarik calon pembeli.

ant/noveradika

JAKARTA- Penetrasi per-bankan syariah Indonesia ternyata masih kalah jauh dibandingkan bank syariah Malaysia. Namun demikian, potensi pasarnya masih besar sehingga layak dikembang-kan. “Bank syariah kita hanya sepertujuh bank syariah Ma-laysia,” ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Senin (13/5).

Kendati kalah dari jum-lah aset, Dahlan berambisi mengembangkan bank syari-ah di Indonesia. Saat ini, per-bankan syariah di Indonesia masih terpecah-pecah dan jauh lebih kecil dibandingkan bank syariah di Malaysia.

Dahlan mengaku tetap bangga dengan perbankan syariah di tanah air. Menurut Dahlan, walaupun kapasitas

perbankan syariah di Indone-sia masih kecil, namun dana yang dikelola adalah dana dari masyarakat. Sedangkan bank syariah Malaysia men-gelola dana kerajaan. “Tapi yang membanggakan syariah Indonesia berkembang dari dana masyarakat. Malaysia dari dana kerajaan,” ucap Dahlan.

Dahlan memimpikan dibentuknya satu bank be-sar khusus syariah. Namun Dahlan belum mencerita-kan strategi dan cara mem-buatnya. Saat ini Dahlan hanya minta perbankan pelat merah yang mempu-nyai unit usaha syariah un-tuk terus membesarkannya. “Misalnya Mandiri Syariah harus bisa dulu mencapai ukuran tertentu, naiknya

drastilah. Begitu pula BRI yang syariahnya harus naik drastis, nanti bisa disem-purnakan. Nanti ada stimu-lan baru untuk bank syariah indonesia,” jelasnya.

Dengan terbentukn-ya bank syariah Indone-sia, Dahlan berambisi akan masuk jajaran 10 besar bank syariah di dunia. Bank sya-riah ini nantinya juga akan mengelola dana haji yang nilainya mencapai Rp 40 triliun. Dahlan yakin dengan besarnya dana yang dikelola, pertumbuhan perbankan syariah di dalam negeri akan meroket. “Bank syariah Indo-nesia belum masuk 10 besar bank syariah dunia itu sudah digabung semua. Nanti kita akan masuk 10 besarlah,” tu-tup Dahlan. (gam)

PERBANKAN

Perlu Dibentuk Bank Besar Khusus Syariah

Page 14: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO. 00116 | TAHUN II14

SURABAYA – Tidak past-inya bentuk perubahan kuri-kulum baru, yang rencananya akan di implementasikan mu-lai tahun ajaran 2013, menda-pat sorotan tajam dari sejum-lah kalangan DPRD Surabaya. Bahkan, para wakil rakyat Kota Pahlawan ini mendesak Dinas Pendidikan (Dispendik) kota Surabaya, untuk menjelaskan soal kepastian pelaksanaan kurikulum pendidikan 2013.

Hal ini berdasar, karena sampai sekarang banyak pen-gelola pendidikan, guru, dan masyarakat, khususnya wali murid, bahkan juga kalan-gan dewan sendiri yang masih belum paham betul apa dan bagaimana bentuk kurikulum pendidikan 2013. Sementara, waktu pelaksanannya tinggal dua bulan lagi, yakni bulan Juli.

Hal ini diungkapkan Ket-ua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. Dirinya mengata-kan, jika pemerintah khu-susnya Dispendik harus segera

melakukan sosialisasi hingga menjelaskan petunjuk teknis (Juknis) terkait kurikulum yang baru. Hal ini bertujuan agar nantinya tidak terjadi persoalan di kemudian hari.

“Kami mendesak untuk adanya penjelasan soal itu agar tidak terjadi kisruh di kemudian hari. Sebab, dunia pendidikan di Surabaya masih rawan kisruh. Apalagi, adanya rencana pelak-sanaan kurikulum baru yang hingga kini masih belum ada kepastiannya itu,” ungkap dia. Senin (13/5).

Politisi dari partai berlam-bang banteng moncong putih ini menambahkan, jika kuriku-lum yang baru memang meru-pakan kebijakan pemerintah pusat. Namun, setidaknya Dis-pendik Surabaya juga harus paham sebelum kurikulum itu dilaksanakannya. Pema-haman tersebut, harus sece-patnya disampaikan kepada seluruh sekolah SD, SMP, SMA dan SMK, baik negeri maupun

swasta.“Kalau tidak ada pembe-

rian pemahaman atau sosial-isasi kepada pengelola sekolah negeri dan swasta terus bagi-mana cara menerapkan kuri-

kulum tersebut. Karena, itu kami minta Dispendik Sura-baya pro aktif,” tambah dia.

Hal senada juga diungka-pkan oleh anggota komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi

Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Masduki Toha. Dirinya megatakan, jika pihaknya meminta agar sosialisai kuri-kulum pendidikan yang akan dilaksanakan 2013 dilakukan secepatnya. Jangan sampai pemberlakuan kurikulum baru justru membuat pihak sekolah kebingungan, hingga akhirnya berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan.

“Biasanya yang kedodoran dalam menyambut kurikulum baru itu sekolah swasta, kare-na sosialisasi kurang sehingga dalam melaksanakannya men-jadi tidak maksimal,” ungkap dia.

Seperti diketahui, sampai saat ini belum ada instruksi dari Kemendikbud menge-nai implementasi kurikulum 2013. Padahal, sesuai rencana kurikulum yang baru tersebut efektif diberlakukan mulai ta-hun ajaran 2013, yakni pada bulan Juli mendatang. (wan/rah)

Kami mendesak untuk adanya penjelasan soal itu agar tidak terjadi kisruh di

kemudian hari. Sebab, dunia pendidikan di

Surabaya masih rawan kisruh.

BaktionoKetua Komisi D DPRD Sby

TAPAL KUDA

PEMILIHAN GUBERNUR JATIM. Sejumlah simpatisan dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya, menunjukkan jempol jari yang diwarnai warna merah, sesaat sebelum Rakercab PDIP Surabaya di Surabaya, Senin (13/5). Aksi cap jempol merah tersebut, simbolisasi dukungan warga PDIP SUrabaya kepada bambang DH-Said Abdullah pasangan Bacagub dan Bacawagub Jatim pada Pilkada Jatim 2013.

ant/eric ireng

Dari 12 partai politik di Kota Probolinggo yang se-harusnya sudah menyerah-kan daftar tim kampanye untuk pemilu legislatif 2014 kepada KPU Kota Proboling-go, baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan dan Persat-uan Indonesia (PKPI), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang su-dah menyerahkan daftar tim kampanyenya. Sedangkan sembilan partai politik lain-nya hingga Senin (13/5) be-lum menyerahkan daftar tim kampanye tersebut. “Baru tiga partai saja yang sudah menyerahkan daftar tim

kampanye 2014. Yang lain-nya belum menyerahkan ke-pada KPU Kota Probolinggo,” kata Imam Sugandi, Divisi Hukum, Umum, dan Penga-wasan, KPU Kota Proboling-go, Senin (13/5).

Imam Sugandi, mengata-kan sembilan partai politik yang belum melaporkan tim kampanye kepada KPU Kota Probolinggo tersebut yaitu Partai Demokrat, Partai Gol-kar, Partai NasDem, PKB, PPP, PAN, PKS, Hanura, dan PBB. Tak hanya itu, Partai Nasdem dan Golkar sampai saat ini belum juga menyer-ahkan bendera.

Padahal sesuai dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2013, lanjut dia, jadwal pe-nyerahan daftar tim kam-panye tersebut dilakukan pada 11 Januari hingga 11 Februari 2013. “Sesuai jad-wal seharusnya mereka su-dah menyerahkan daftar tim kampanyenya ke KPU Kota Probolinggo,”ujar Imam Sug-andi.

Menurutnya, penyebab parpol belum menyerahkan daftar tim kampanye kepada KPU Kota Probolinggo ada dua alasan. Yang pertama, KPU kurang melakukan so-sialisasi kepada partai politik, dan kedua karena partai poli-tik tidak siap menyusun dan menyerahkan tim kampanye sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. “Kemung-kinannya dua itu. KPU kurang sosialisasi atau parpol yang memang kurang siap. Kami masih memberikan toleran-si,” pungkasnya.(hud).

9 Parpol Belum Serahkan Tim KampanyePROBOLINGGO - Sebanyak 9 dari 12 partai politik peserta Pemilu 2014 di Kota Probolinggo belum menyerahkan daftar tim kampanye kepada KPU Kota Probolinggo. Padahal, batas akhir penyera-han tersebut paling lambat, Senin, 11 Pebruari 2013.

KURIKULUM 2013

Dewan Minta Dispendik Kota Segera Sosialisasi

PROBOLINGGO – Perbai-kan jalan di beberapa titik di jalur pantai utara (pantura) Kabupaten Probolinggo kini sudah mencapai lebih dari 40 persen dan segera rampung sebelum H-7 menjelang leb-aran, Juli mendatang.

“Untuk menyingkat waktu, secepatnya akan terselesai-kan perbaikan jalan ini. Kami mengerahkan banyak tenaga kerja, dan kerja di mulai pukul 09.00 sampai pukul 21.00 Wib,”ujar Nur Said, pelaksana lapangan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur, Senin (13/5).

Nur Said mengatakan ta-hap pertama perbaikan ini hanya di ambil jalan yang berlubang dan bergelombang. Sementara awal perbaikan di ambil dari sisi sebelah utara untuk di lakukan tambal su-lam pada jalan yang berlubang dan bergelombang.

“Perbaikan ini ada target tertentu bagian jalan yang harus di muluskan kembali. Targetnya, untuk wilayah Kraksaan hanya mengam-bil 3,1 km, yakni mulai dari lapangan Pajarakan hingga ke jembatan Asembagus Kraksaan,”tandasnya.

Untuk tahap dua sepan-jang 1 km, yang pengerjaann-ya mulai dari Gending hingga Rel Kereta Api Randu Putih akan di resing dengan tinggi sekitar 40 cm. “Lokasi itu jadi target utama penyelesaian, karena posisinya rawan ban-jir,” ucap Nur Said.

Disinggung soal adanya perbaikan jalan yang baru diselesaikan kurang dari satu bulan namun sudah kembali rusak, Nur Said mengata-kan masyarakat seharusnya juga bersama-sama menjaga dan menyukseskan program pemerintah.

Menurutnya, perbaikan ja-lan ini merupakan tugas cukup sulit, terutama kaitannya de-ngan kemacetan. Kalau rusak bisanya hanya menyalahkan dinas terkait. Harusnya ber-sabar dan bisa membiarkan jalan benar-benar kering dan kuat dilalui.

“Memang sulit menunggu jalan kering, karena ruas jalan menyempit. Namun setidak-nya bersabarlah dan sadar bahwa jalan ini aset bersama. Akan lebih baik jika jalan ba-gus dan mulus,”pungkas Nur Said kepada Koran Madura. (hud/beth).

INFRASTRUKTUR

Perbaikan Jalan Gending-Kraksaan Capai 40 Persen

LANCAR. Perbaikan jalan di jalur pantai utara (pantura) Kabupaten Probolinggo tak mengganggu pengguna jalan.

SURABAYA - Pemer-intah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), lewat Dinas kebudayaan dan Pa-riwisata (Disbudpar) kem-bali menggelar Majapahit Travel Fair (MTF) 2013. Acara pameran promosi pariwisata terbesar di Indonesia Timur ini akan berlangsung mulai tanggal 16 Mei hingga 19 Mei 2013 mendatang bertempat di Grancity, Surabaya.

Dalam acara MTF terse-but Disbudpar Prov. Jatim menargetkan transaksi bisnis bisa mencapai angka Rp. 40 miliar. Target tersebut diper-oleh dari keseluruhan acara yang meliputi bursa pari-wisata, pameran dan travel exchange (travex).

Tidak hanya itu, dalam ajang tahunan tersebut, Dis-budpar juga akan mempro-mosikan obyek wisata di Ja-tim. Dimana saat ini tercatat sebayak 765 tempat potensi yang tersebar di jatim. De-ngan demikian, Disbudpar berharap jumlah wisatawan domestik maupun wisatawan asing akan terus meningkat

dari tahun-ketahun. Hal ini diungkapkan

oleh Kepala Disbudpar Prov. Jatim, Jarianto. Dirinya men-gatakan, jika pada acara MTF tahun lalu transaksi bisnis mencapai Rp. 35 miliar, maka pada MTF 2013 men-datang pihaknya berharap bisa terjadi peningkatan.

“Diharapkan target yang diinginkan bisa terwujud se-lama pelaksanaan kegiatan”, ungkap dia. Senin (13/5).

Dirinya menambahkan, selain target dari transaksi bisnis, Disbudpar Jatim juga akan fokus melakukan promosi pengenalan potensi wisata di Jatim. Hal ini ber-tujuan untuk menghilangkan penilaian bahwa Jatim hanya tempat mampir wisatawan, bukan tempat tujuan wisata.

“Ada sebanyak 765 potensi obyek wisata yang tersebar di Jawa Timur, de-ngan jumlah tersebut saya yakin Jawa Timur akan men-jadi destinasi wisatawan,” tambah dia.

Dirinya mengakui, jika memang selama ini pro-

mosi potensi obyek wisata memang kurang maksimal. Lewat acara MTF 2013 mendatang, pihaknya akan memaksimalkan promosi po-tensi obyek wisata di jatim.

“Kami akui kami kurang mempromosikan dengan baik. Namun, pada kegiatan MTF 2013 nanti, kami akan maksimalkan hal tersebut,” ujar dia.

Dirinya juga memapar-kan, dalam mempromisikan obyek wisata harus didukung oleh banyak pihak, mulai dari maskapai penerbangan, hotel, restoran, hingga travel exchange (travex).

“Ya harus didukung banyak pihak, dengan begitu promosi wisata akan lebih maksimal,” papar dia.

Untuk memaksimalkan acara MTF 2013, Disbudpar Jatim juga mengundang dan melibat beberapa media dari luar negeri untuk meliput dan memperkenalkan obyek wisata di jatim di dunia in-ternasional. Diantaranya dari Korea, Malaysia, dan London. (neu/beth)

PARIWISATA

Disbudpar Jatim Menggelar Majapahit Travel Fair 2013

MAJAPAHIT TRAVEL FAIR 2013. Kepala Disbudpar Jatim, Jarianto (dua dari kiri) menggelar konferensi pers terkati Majapahit Travel Fair 2013.

viane cara rima pamela/koranmadura

SURABAYA- Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya masih menunggu kelengka-pan berkas perkara dugaan gratifikasi ponten Terminal Purabaya di tahun 2009 se-nilai Rp 500 juta dari penyidik Polrestabes Surabaya. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pi-dana Khusus (Kasi Pidsus), Nurcahyo Jungkung Madyo,

Senin, (13/5) kemarin.Dalam kasus ini, Pol-

restabes Surabaya telah menetapkan Eddi, mantan Kadishub Kota Surabaya se-bagai tersangka, yang ketika itu menjabat sebagai Kepala UPTD Terminal Purabaya. Sejatinya Polrestabes Sura-baya telah melimpahkan berkas kasus ini ke Kejari

Surabaya pada pertenga-han tahun 2012 lalu. Namun dikembalikan karena dinilai masih banyak kekurangan agar penyidik polisi meleng-kapinya.

“Berkasnya P18 - 19. Belum lengkap. Kita kembalikan ke penyidik dengan disertai petun-juk-petunjuk agar dilengkapi,” ujar Nurcahyo (kas)

GRATIFIKASI

Kasus Ponten Bungurasih ‘Mandeg’

Page 15: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II 15OPINI

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Viane Cara Rima Pamela, Joeli Hidayati, Agus Setyawan, I Made Ardhiangga Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisa-ris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

salam songkemArogansi Kekuasaan

Di negara ini arogansi kekuasaan masih cukup kuat tera-sa. Pejabat pemerintah ketika sudah menempati posisi penting di instansinya cenderung berbuat seenaknya

pada bawahan. Diakui atau tidak, bila mau jujur, nyaris semua pejabat di instansi pemerintahan yang ada baik di daerah hing-ga ibu kota, masih banyak yang menggunakan jabatannya un-tuk mengebiri kemerdekaan bawahannya.

Di Madura misalnya, Kepala Seksi Mapenda Kemenag Pamekasan, Juhairiyah telah berani mengeluarkan ancaman tidak akan meluluskan Ujian Nasional semua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pamekasan yang diketahui terlibat mel-akukan unjuk rasa menentang mutasi guru oleh Kepala Kemen-terian Agama (Kemenag) Pamekasan Nurmaluddin.

Beberapa hari lalu, ratusan pelajar MAN menuntut Kepala Kankemenag Pamekasan Nurmaluddin mencabut Surat Keputu-san (SK) mutasi yang ditandatanganinya kepada Taufik Yani. Para pelajar merasa keberatan apabila guru MAN Pamekasan tersebut dimutasi. Sebab bagi mereka, Taufik Yani merupakan salah satu guru yang sangat berjasa dalam pengembangan MAN Pamekasan, sehingga keberadaannya tak boleh dipindah ke sekolah lain.

Menyampaikan aspirasi di negara ini dilindungi oleh UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Setiapwarga negara, termasuk juga pelajar, dibenarkan menyampaikan aspirasinya. Sebagaimana ratusan pelajar MAN Pamekasan yang berupaya keras menolak kebijakan Kepala Kemenag setempat yang hendak memutasi Taufik Yani. Mengenai kegiatan mogok belajar dan unjuk rasa yang dilakukan para pelajar hanyalah sebuah media yang di-jadikan senjata untuk bargaining dengan pemerintah guna menyukseskan upaya mereka mempertahankan Taufik Yani di Madrasah Aliyah Negeri Pamekasan.

Seharusnya penyampaian aspirasi para pelajar itu disikapi se-cara dewasa. Sangat tidak tepat ketika pihak Kemenag berupaya mengebiri kebebasan para pelajar menyampaikan aspirasinya. Apalagi dengan mengancam tidak akan meluluskan ujian na-sional sejumlah pelajar yang diketahui terlibat dalam unjuk rasa menentang kebijakan mutasi yang diturunkan Kankemenag.

Memang, tidak seharusnya pihak Kemenag mengancam se-jumlah pelajar MAN Pamekasan yang berdemonstrasi. Karena perbuatan itu dinilai sebagai pembunuhan karakter pelajar dan pembelengguan kebebasan sebagai warga negara.

Kankemenag semestinya mencari upaya lain, misalnya me-nyelidiki tokoh intelektual yang mendalangi aksi unjuk rasa para pelajar itu. Sebab sangat mungkin terdapat provokator yang beru-saha menggerakkan para pelajar itu. Tokoh intelektual yang telah memprovokasi sejumlah pelajarnya agar melakukan pembelaan terhadap salah satu guru mereka dari ancaman mutasi. Apabila ini yang terjadi, ada kekuatan yang menggerakkan para pelajar itu, sejatinya sebuah tindakan yang menciderai pendidikan.

Kendati pun guru yang paling diidamkan di salah satu lembaga pendidikan, bukan berarti dia harus bertahan bagaikan seorang raja otoriter, sebab dia juga pejabat negara yang harus bersedia dipindahtugaskan ketika pemerintah menghendakinya menem-patkan guru tersebut di lembaga lain. Kecuali bila dia tidak bekerja kepada pemerintah, maka tak berhak pemerintah memutasinya.

Mengharapkan UN benar-benar bersih dari kecurangan han-yalah sesuatu yang nisbi. Sejak

pertama kali UN dilaksanakan tahun 2003 sampai sekarang tidak pernah sepi dari kecurangan, di mana-mana bocoran jawaban, saling menyontek selalu mewarnai UN. Belum lagi ban-yak pihak sekolah yang mendukung kecurangan tersebut. Mereka men-gorbankan nilai-nilai kejujuran yang sebenarnya sangat penting dibiasakan dalam dunia pendidikan, demi menge-jar target kelulusan peserta didik.

Baru-baru ini sejak hari pertama UN dilaksanakan di tingkat SMA sam-pai SMP sederajat, pemberitaan men-genai kecurangan UN selalu mengisi ruang media. Kecurangan yang dilaku-kan sangat beragam, seperti bocoran soal, bocoran kunci jawaban, kerjasa-ma antara peserta UN, dan banyak lagi bentuk kecurangan lain, bahkan ada salah satu sekolah yang rela mem-beli jutaan rupiah kunci jawaban UN. Sungguh hal seperti ini sangat kita prihatinkan terjadi dalam dunia pen-didikan. Rasanya semakin sulit ber-harap pendidikan kita menjadi tempat penggemblengan karakter seseorang, mengingat begitu sangat sering pen-didikan menjadi tempat berbagai ben-tuk kecurangan dalam UN.

Kecurangan dalam UN tentu ber-tolak dengan proyek Mendikbud Mu-hammad Nuh dalam upaya menggal-akkan pendidikan karakter. Secara nyata UN telah memporak-poranda-kan karakter kejujuran dalam dunia pendidikan. Kejujuran menjadi teras-ing, lantaran target pendidikan seka-rang bermuara pada kelulusan secara maksimal. Sehingga kecurangan dari beragam bentuknya terus mewarnai pekasanaan UN. Meskipuan tindakan ini sangat kita sesalkan, tetapi kira-nya kita juga tidak boleh terjebak pada klaim salah-benar. Sebab UN memang lebih banyak berdampak buruk bagi pendidikan, ketimbang progresifitas kemajuan pendidikan seperti selama ini sering diwacanakan Kemendikbud.

Otokritik UNSeringnya kecurangan dalam

pelaksanaan UN, kiranya tidak saja kita maknai sebagai pelanggaran. Agar yang menjadi objek kesalahan, tidak saja pihak sekolah dan peserta didik, namun juga merembet terha-dap pembuat keibajakanUN, yang se-lama ini antikritik. UN sudah sangat sering sekali mendapat kritikan ta-jam dari berbagai pihak yang peduli kemajuan pendidikan nasional. Teta-pi rasanya pihak Kemendikbud masih sulit bergeming, bahkan yang di-lakukan selama ini hanya perbaikan mekanismenya. Seringnya perbai-kan mekanisme tidak juga membuat UN sepi dari kecurangan, masih saja ditengah ketatnya soal UN dan pen-gawasan yang dilakukan, pelaksan-aan UN terus diwaranai kecurangan.

Karena itu, seringnya kecuran-gan tidak bisa hanya kita tempat-kan sebagai pelanggaran hukum dan moral, tetapi juga harus ditempa-kan sebagai bentuk otokritik dari masyarakat terhadap kebijakan UN. Selama ini masyarakat sudah ban-yak yang menolak pelaksanaan UN sebagai syarat kelulusan siswa, na-mun pihak Kemendikbud masih saja tidak mendengar berbagai aspirasi dari masyarakat. Mereka acuh dengan beragam masukan yang selama ini di-berikan masyarakat. Sehingga tidak usah heran jika masyarakat berusaha gila-gilaan agar bisa meluluskan pe-serta didikanya, termasuk dengan cara curang sekalipun.

Penulis yakin, seketat apapun pen-gawasaan pelaksanaan UN tidak akan membuat UN benar-benar bersih dari kecurangan. Seiring dengan ketatnya pengawasan UN, akan semakin besar pula gelombang penolakan masyarakat terhadap UN, sehingga disela-sela itu pulalah akan banyak pelanggaran ter-jadi dalam pelaksanaan UN. Sebab itu kiranya pihak Kemendikbud bisa men-empatkan bentuk kecurangan dalam UN sebagai otokritik masyarakat ter-hadap pelaksanaan UN, mengingat se-

lama ini penolakan masyarakat terha-dap UN tidak pernah direspon dengan baik oleh Kemendikbud.

Sudah sangat banyak alasan ra-sional dari masyarakat terhadap UN, seperti ketidakadilan UN hanya me-nilai dari sisi kognitif saja dan meng-abaikan sisi afektif dan psikomotorik, dengan pembatasan materi UN telah mengekang bakat dan minat siswa untuk mengembangkan kemampuan yang lain, besarnya biaya yang digu-nakan untuk UN, dan banyaknya ket-impangan kualitas sekolah di pedala-man dan beragam bentuk sisi buruk UN yang selama ini sering dilontarkan masyarakat.

Maka tidak mengherankan ke-tika suara masyarakat tidak didengar, mereka melawan dengan cara meng-hancurkan kreadibilitas UN. Karena sekalipun UN dilakukan dengan yang baik, yang terjadi bukan kemajuan pendidikan nasional tetapi berbagai dampak buruk dari kebijakan UN juga akan terjadi. Meskipun kita menya-dari kecurangan dalam UN merupakan bentuk pelanggaran hukum dan moral, tetapi kiranya pelanggaran tersebut juga harus dimakanai sebagai bentuk perlawanan masyarakat terahadap ke-biajakan UN. Mengingat pelaksanaan UN tidak memberikan dampak kema-juan bagi pendidikan nasional. Yang terjadi selama ini UN mengekang bakat dan minat siswa, menjadi momok me-nakutkan, hingga kadang sebagian dari mereka yang tidak lulus bunuh diri, biaya yang dikeluarkan untuk UN san-gat banyak, semenatara masih banyak sekolah yang pembangunan fisiknya sangat buruk, belum lagi fasilitas dis-ekolah banyak yang tidak layak pakai.

Ketika UN menjadi sarang berba-gai bentuk kecurangan akibat dampak buruk dari kebijakan UN, lalu sampai kapan UN akan tetap bertahan men-jadi evaluasi pendidikan nasional, jika yang terjadi bukan progresifitas kema-juan pendidikan tetapi malah menim-bulkan beragam persoalan daru dalam dunia pendidikan? =

Sampai Kapan UN Bertahan?

MasduriPustakawan PeSMA IAIN Su-nan Ampel Surabaya

Ketika UN menjadi sarang berbagai

bentuk kecurangan akibat dampak buruk

dari kebijakan UN, lalu sampai kapan UN akan tetap bertahan

menjadi evaluasi pendidikan nasional

Elektabilitas PKS

Elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera sedang teruji. Kasus yang mendera mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Lutfi Hasan Ishaaq sangat tidak menguntungkan PKS.

Ditambah lagi adanya pernyataan Peneliti Indonesia Corrup-tion Watch (ICW) Tama S Langkun, yang menyatakan PKS da-pat dibubarkan jika terbukti menerima aliran dana hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Masalah yang sedang dihadapi elit PKS itu dan ancaman pembubaran partai tersebut dapat merugikan partai dakwah itu. Elektabilitasnya diprediksi akan menurun di hadapan rakyat Indonesia, sebab partai itu dianggap sebagai partai ber-masalah secara hukum.

Akan tetapi, prediksi turunnya elektabilitas PKS justeru dianggap sebagai sikap yang berlebihan dan tak berdasar oleh sejumlah elit PKS. Sebab masalah kasus dugaan korupsi dag-ing impor sapi yang dilakukan Lutfi Hasan Ishaaq merupakan masalah pribadi mantan presiden PKS itu.

Begitu juga dugaan PKS menikmati kucuran dana TPPU dari Lutfi Hasan Ishaaq yang diterimanya dari Ahmad Fathanah hanyalah upaya pihal lawan politik PKS untuk menghancur-kan PKS, karena PKS tak pernah menerima aliran dana panas tersebut. Karena itulah, sejumlah elit Partai Keadilan Sejahtera meyakini masalah itu tak mempengaruhi elektabilitas PKS.

Keyakinan bahwa elektabilitas PKS masih tinggi di hadapan rakyat Indonesia, begitu juga di Madura, terutama di daerah Bang-kalan. Setidak-tidaknya keyakinan itu diungkapkan oleh Ketua DPD PKS Bangkalan KH. Toha Holili melalui Wakil Ketua DPC PKS Tanjung Mujiburrahman. Keyakinan itu didasarkan kepada kondisi masyarakat Madura sudah semakin cerdas dan memahami politik, sehingga masyarakat Madura bisa menilai kebenaran yang sesungguhnya mengenai isu aliran dana TPPU ke PKS.

Masyarakat Madura sudah tidak bisa lagi dibohongi de-ngan isu murahan mengenai aliran dana TPPU tersebut. Apal-agi Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menegaskan tidak ada aliran dana yang diterima PKS dari hasil TPPU. Kalau memang PKS menerima aliran dana pa-nas itu, tak mungkin dibantah. Sehingga otomatis bantahan tersebut semakin meyakinkan rakyat bahwa PKS bukanlah par-tai yang tersandung masalah hukum, maka elektabilitasnya tak akan terganggu di hadapan rakyat Madura.

Akan tetapi, apabila suatu ketika dugaan PKS menerima al-iran dana TPPU dapat dibuktikan oleh KPK, maka warga Madu-ra, bahkan rakyat Indonesia akan tersadarkan bahwa PKS telah melakuan kebohongan publik. Diperparah lagi PKS ternyata diketahui benar-benar partai yang korup, tentu rakyat pun akan semakin mengucilkan partai dakwah itu.

Menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya tak ubahnya elit Partai Keadilan Sejahtera menanam bangkai di basis konstetuen PKS. Tidak terbongkar saat ini, namun waktu yang nantinya akan membantu masyarakat mengungkap keadaan sebenarnya yang ditanam elit PKS di basis konstetuen PKS. Oleh karena itu, PKS tak ada untungnya menyembunyikan kebobrokan. Ada bai-knya, jika memang benar aliran dana TPPU diterima PKS, akui saja secara gentle, karena itu lebih baik bagi prospek PKS. (*)

Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan 67 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17

Agustus 1945. Menjadi awal bang-kitnya Indonesia setelah kurang lebih 350 tahun lamanya terbelenggu oleh tindasan penjajah. Sejak saat itu, ditetapkan nilai-nilai dasar yang akan menjadi acuan atau pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, yaitu pancasila.

Dengan dirumuskanya pancasila yang berdasarkan atas keinginan rakyat diharapkan mampu membawa peruba-han yang signifikan terhadap Indonesia, yakni dengan cara mengimplementasi-kan nilai-nilai yang terdapat dalam lima butir pancasila. Pancasila selain men-jadi pandangan hidup, juga merupakan saksi sejarah bangsa Indonesia. Karena pancasila pada awal-awal kemerdekaan dibawah pemerintahan orde lama seakan-akan tenggelam dalam hiruk pikuk revolusi yang gencar-gencarnya melakukan kampanye pada saat itu.

Sementara pada masa orde baru yang menganut sistem demokrasi pan-casila, menggunakan pancasila seba-gai tonggak untuk mempertahankan kekuasaan. Sedangkan pada masa refor-masi sekarang ini, pancasila seakan-akan kehilangan nilai-nilai filsafat dan pandangan hidup bangsa, dibuktikan dengan pemerintahan yang semakin carut marut, dan setiap hari kita diper-lihatkan adegan-adegan cacat moral yang seharusnya tidak dimiliki oleh rakyat Indonesia.

Seperti para pejabat yang semakin mengepakkan sayap mereka dalam hal korupsi, tindakan asusila yang dilakukan oleh remaja, ketidakjujuran, serta pel-anggaran norma atau kaidah yang ber-laku dalam masyarakat pada umumnya. Tentunya hal ini sangat memprihatin-kan jika dibiarkan terus menerus dan akhirnya akan mendarah daging dalam jiwa rakyat Indonesia. Sehingga lama-kelamaan nilai-nilai pancasila akan se-makin luntur dan akhirnya musnah.

Indonesia sebenarnya memiliki peluang yang besar untuk menjadi negara maju, ditunjukkan dengan ke-kayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, yang berasal dari laut maupun darat. Kepulauan Indonesia yang ter-bentag dari sabang sampai merauke dan kurang lebih berjumlah seribu pu-

lau. Keberagaman suku, ras, maupun budaya yang tidak dimiliki oleh negara lain, serta keanekaragaman agama rakyat Indonesia yang saling toleransi antara satu agama dengan agama yang lain. Tentunya sangat menyayangkan sekali jika itu semua tidak dimanfaat-kan dengan baik.

Namun, ironisnya cacat moral yang terus melanda negeri iini mem-buat terhambatnya Indonesia menjadi negara yang maju. Cacat moral yang terus dilakukan menunjukkan bahwa karakter pancasila yang menjadi jati diri bangsa Indonesia mulai terpinggir-kan, atau bahkan terlupakan. Untuk itu, perlu penanganan yang intensif untuk mengembalikan karakter pancasila se-baga jati diri bangsa Indonesia. Supaya Indonesia terbebas dari cacat moral yang terus mengakar dalam jiwa rakyat Indonesia pada umumnya. Dan korupsi yang terus dilakukan tidak hanya dari pejabat pemerintah, namun dari insta-lansi-instalansi yang memang terjebak dalam kasus tersebut.

Pengembalian Jati Diri BangsaJati diri diartikan sebagai suatu

kualitas yang menentukan individu atau entitas, sedemikian rupa sebagai suatu pribadi yang membedakan de-ngan individu atau entitas yang lain. Yang dimaksud dengan kualitas ada-lah ciri khas yang similiki oleh indi-vidu maupun kelompok. Sementaa itu, karakter pancasila yang menjadi jati diri bangsa adalah karakter yang tidak dipaksakan dari luar dan merupakan bangsa Indonesia sendiri, sehingga pancasila sebagai jati diri bangsa akan mudah diterima dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia sangat diperlukan agar rakyat Indonesia memiliki harga diri, kemampuan diri, dan percaya diri. Sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh banga lain. Untuk itu, upaya yang harus dilakukan untuk mngembalikan jati diri adalah dengan mengimple-mentasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga men-jadikan kebiasaan dalam yang tanpa harus dipaksa. Dan juga dalam hati rakyat Indonesia harus terpatri nilai-nilai pancasila.

Falsafah Indonesia yang terkand-ung dalam kelima butir pancasila, menjadi ajaran tentang kehidupan yang mendasar bagi rakyat Indone-sia. Untuk itu revitalisasi nilai-nilai karakter pancasila mutlak diperlukan, agar pancasila sebagai ideologi bangsa tetap terjaga, dan akan selalu menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia.

Sementara itu, karakter pancasila yang dijadikan sebagai jati diri bangsa dan dalam kelima butir tersebut saling terkait, mempunyai prinsip yang harus dijadikan sebagi landasan bernegara, antara lain: pertama, prinsip ketu-hanan Yang Maha Esa yang meminta masyarakat Indonesia agar memper-cayai tuhan, dengan kata lain agar rakyat Indonesia percaya terhadap kehidupan setelah hidup. Kedua, prinsip kemanu-siaan yang adil dan beradab, maksudnya adalah agar terjadi keselarasan antara nasional dan internasional, karena pada hakikatnya, semua manusia sama.

Ketiga, prinsip persatuan Indone-sia yang menyuarakan tentang nasion-alisme, cinta tanah air dan memelihara kesatuan Indonesia. Keempat, keraky-atan yang dipimpin oleh hikmad ke-bijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, maksudnya adalah me-melihara dan menguatkan kesatuan nasional serta mewujudkan keadilan sosial. Dan yang terakhir adalah keadi-lan sosial bagi seluruh rakyat Indone-sia, maksudtnya adalah keselarasan sosial dan keberadaan yang diterima baik oleh semua rakyat Indonesia.

Kelima prinsip dasar pancasila yang menjadi karakter pancasila harus ter-tanamkan dan melekat pada jiwa rakyat Indonesia dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Sehingga rakyat Indonesia tidak mudah terpen-garuh oleh budaya asing yang setiap saat mampu mencuci otak rakyat Indonesia untuk masuk kedalam perangkap yang menurutnya benar, tetapi dengan men-jadikan karakter pancasila sebagai jati diri bangsa akan membuat rakyat Indo-nesia berfikir dua kali dalam mengambil keputusan mengikuti budaya asing yang menyimpang dengan karakter pancasila. Dan akhirnya negara Indonesia dengan sendirinya akan terlepas dari belenggu arus globalisasi yang semakin tak terel-akkan. Wallahu a’lam bi al-shawab =

Meneguhkan Kembali Karakter Berbangsa

Badriyatus SoffaMahasiswi IAIN WalisongoSemarang

Jati diri diartikan sebagai suatu kualitas

yang menentukan individu atau entitas,

sedemikian rupa sebagai suatu pribadi

yang membedakan dengan individu atau

entitas yang lain.

Page 16: e-Paper Koran Madura 14 Mei 2013

SELASA 14 MEI 2013 NO.0116 | TAHUN II16 OLAHRAGA SELASA14 MEI 2013

SOSOK

Rintik hujan membasahi Old Trafford pada Minggu (12/5) sore waktu setempat atau Senin (13/5) dini hari WIB. Tetapi cuaca

seperti itu tidak menghalangi seluruh isi stadion berpesta. Pesta Manchester United (MU) men-juarai Liga Utama Inggris musim 2012-2013 dan pesta juara sang pelatih Sir Alex Ferguson yang mengangkat trofi untuk terakhir kalinya, setelah memutuskan mengundurkan diri dari Old Trafford pada akhir musim ini.

Ini bukan pesta perpisahan karena tidak ada air mata yang menetes membasahi rerumputan Old Trafford. Yang ada hanyalah luapan emosi kegembiraan. Di ujung laga melawan Swansea City yang dimenangi anak-anak Setan Merah dengan skor tipis 2-1, Ferguson mengangkat trofi juara Liga Utama Inggris ke-20 MU dan untuk yang terakhir kalinya di Old Trafford . Ini adalah trofi Liga Utama Inggris ke-13 Ferguson selama menangani MU dalam kurun waktu hampir 27 tahun. Dan, ini pula trofi terakhir yang dipersem-bahkannya, setelah memutuskan untuk pensiun pada akhir musim ini.

Sir Alex Ferguson adalah pelatih paling sukses dalam sejarah sepakbola Inggris. Dia sudah me-mastikan gelar juara beberapa pekan lalu, tetapi baru menggelar pesta dan mengangkat trofi juara musim ini di Old Trafford pada Minggu sore atau Senin (13/5) dini hari WIB.

Pada perayaan itu, Ferguson berdiri di tengah-tengah para pemain MU yang meraya-kan gelar juara ini sambil berjoget diiringi lagu “Champions, Champions” dan disaksikan oleh lebih dari 76.000 pendukung klub Manchester Merah tersebut.

Perayaan ini menandai berakhirnya sebuah era di Old Trafford, era Ferguson yang menangani tim itu selama hampir 27 tahun dan sudah mem-persembahkan 38 trofi. Tidak ada tetesan air mata dari Sir Alex Ferguson pada perayaan tersebut. Meskipun suaranya cukup bergetar saat menyam-paikan kata-kata perpisahan selama lima menit kepada para pendukung tim. Selebihnya adalah kebahagian dan kepuasan. Wajah Ferguson pun selalu berhiaskan senyum.

“Anda semua menjadi pengalaman yang paling fantastik dalam seluruh hidup saya. Terima kasih. Pengunduran diri saya tidak berarti kehidupan saya di klub ini berakhir. Saya akan lebih senang menonton mereka daripada menderita bersama mereka,” kata Ferguson.

Laga melawan Swansea pada Minggu (12/5) lebih sebagai sebuah pesta dan sebuah penghar-gaan terhadap capaian Ferguson daripada sebuah pertandingan sepakbola. Pesta itu sudah terasa sejak Ferguson dan para pemain masih berada di ruang ganti, hingga ketika dia mengambil mic dan menyampaikan kata-kata perpisahan di ujung laga. Sungguh sebuah perayaan yang sangat panjang. Belum ada suasana seperti ini terjadi di Old Trafford.

“Saya hanya ingin sekali lagi menyampaikan terima kasih dari seluruh keluarga Ferguson,” kata Ferguson menyinggung istrinya, Cathy, anak dan cucu-cucunya, sambil melanjutkan, “Terima kasih, terima kasih.”

Ferguson mengungkapkan, keputusannya untuk mundur musim ini sudah diambil pada natal lalu. “Semuanya berubah setelah saudari Cathy meninggal. Dia lebih banyak terisolasi sekarang. Sudah terlalu lama saya meninggal-kan dia seorang diri. Selama 47 tahun dia adalah pemimpin keluarga, menjaga dan memelihara tiga anak kami dan mengorbankan dirinya untuk saya. Sekarang dia memiliki cucu. Dia kehilangan seorang teman terbaik, saudarinya Bridget. Karena itu, ini penting. Juga, saya ingin keluar sebagai pemenang. Itulah hal terpent-ing yang saya ingingkan,” tegas Ferguson dalam sesi wawancara. (aji)

MADRID - Barcelona semakin mengukuhkan gelar juara La Liga Spanyol musim ini setelah menun-dukkan Atletico Madrid di kandan-gnya sendiri, Stadion Vicente Calde-ron, Minggu (12/5) waktu setempat atau Senin (13/5) dini hari WIB de-ngan skor tipis 2-1. Dengan keme-nangan ini, Barcelona menambah koleksi poin mereka menjadi 91.

Sesungguhnya gelar juara “Azul-grana” sudah dipastikan menyusul hasil imbang 1-1 yang didapat Real Madrid saat bentrok dengan Espan-yol pada Sabtu (11/5). Seperti sudah diberitakan koran ini, pelatih Real Madrid Jose Mourinho sudah ter-lebih dahulu memberikan ucapan selamat kepada Barca. Ia mengakui klub asal Catalan memang layak menjadi juara. “Saya ingin men-gucapkan selamat kepada Barce-lona, para pelatih, pemain, dan fans mereka. Saya pikir hal logis yang kami lakukan adalah mengucapkan selamat pada mereka. Tahun lalu, kami menang dan berbicara ten-tang raihan gelar yang hebat, dan sekarang saya pikir ini masuk akal dan setidaknya kami bisa memberi sesuatu karena pentingnya capain mereka,” ujar Mourinho.

Gelandang Barca Andres Iniesta menyatakan, kunci keberhasilan timnya bisa merengkuh gelar juara saat ini terletak pada fokus timnya. “Ini tahun yang amat panjang dan kami harus tetap fokus sejak awal hingga akhir karena kami akan men-dapat masalah jika membiarkan Madrid menantang,” kata penggawa Timnas Spanyol ini.

Kemenangan atas “Los Roji-blancos” membawa Barca kini men-

Barca Rayakan Pesta Juara di Madrid

SPANISH PRIMERA DIVISION VICENTE CALDERON, SPANYOL

1-2Atletico Madrid BarcelonaRadamel Falcao 51’ Alexis Sanchez 72’

Gabi 80’ (OG)

SUSUNAN PEMAIN RANKING PEMAINSTATISTIK

Sir Alex Ferguson: Thank You

goleksi 91 poin dengan sisa tiga pertandingan dan rekan setim Ini-esta, Gerard Pique, memiliki ambisi lain di sisa kompetisi. “Mendapat 100 poin akan sangat menyenang-kan. Itu memberi kami alasan untuk tetap mengenakan seragam di tiga laga berikut,” sambung Pique.

Atletico yang juga sudah me-mastikan diri ke Liga Champions mampu memecah kebuntuan lewat aksi Falcao. Gabi melakukan tekel bersih terhadap Gerard Pique dan kemudian mengirim bola kepada Falcao. Sang striker melepaskan sepakan ke arah gawang tanpa bisa diantisipasi Jose Pinto.

Namun, tim tamu bisa meny-amakan kedudukan pada menit ke-72 lewat aksi Alexis Sanchez yang sebelumnya berkerjasama dengan Fabregas. Menerima umpan dari Fa-bregas di dalam kotak penalti, Alexis melepaskan tendangan menyilang ke sisi kiri gawang yang tidak mam-pu dijangkau Thibaut Courtois.

Sepuluh menit jelang laga usai, Barca justru berbalik unggul. Umpan silang Tello mampu diteruskan oleh David Villa dengan sepakan ke arah gawang, dan sudah ada Gabi yang berusaha menghalau bola dengan pahanya tetapi justru masuk ke ga-wang sendiri. (espn/aji)

ATLETICO MADRID: Courtois, Insua, Miranda, Godin, Tiago, Koke, Turan (Rodriguez 67), Gabi, Juanfran, Falcao (Diego Costa 69), Adrian

BARCELONA: Pinto, Pique, Adriano (Villa 62), Alba, Alves (Barthra 42), Fabregas, Iniesta, Messi, Song (Busquets 61), Tello, Sanchez.

11 (3)

21

11

58%

Atletico MadridBarcelona

Tekel

Tembakan (ke gawang)

Pelanggaran

Penguasaan Bola

12 (2)

25

18

42%

Flop of The Match

Man of The Match

Cristian Tello HerreraBarcelona

Marc BartraBarcelona

NUSANTARA

FLORIDA - Tiger Woods meraih gelar Players Championship keduanya melalui keunggulan dua pukulan atas Sergio Garcia yang terpuruk pada permainan dua lubang terakhir, pada Minggu wak-tu setempat.

Pegolf Spanyol Garcia sempat berbagi posisi pimpinan pada kedudukan skor 13 di bawah par ber-sama Woods, namun dia mengalami masalah pada pukulan tee off pada permainan lubang ke-17. Bola hasil pukulan tee off dua kali masuk ke kolam air sehingga menyebabkan dia terkena bogey, setelah pegolf nomor satu dunia itu mencatat skor par.

Juara 2001 Woods mencatat par di permainan lubang ke-18 dan menorehkan skor 70 pukulan atau dua di bawah par pada permainan putaran keempat (terakhir) dan sekaligus secara total empat putaran dia membukukan 275 pukulan atau 13 di bawah par, melewati penantang lainnya pegolf Swedia David Lingmerth di lapangan TPC Sawgrass.

Pendatang baru di pro Lingmerth juga terseok pada permainan putting sehingga dia terkena bo-gey pada permainan lubang terakhir dengan men-catat 72 pukulan, dan berada di posisi ties (bersa-ma) kedua dengan pegolf AS Jeff Maggert (70) dan Kevin Streelman (67).

Juara 2008 Garcia, kembali terpuruk pada per-mainan lubang ke-18 dengan mencatat double bogey yang mengakibatkan skor dia merosot tajam.

Arti Semangat Penampilan Woods cukup me-mukau dengan memastikan memimpin dua puku-lan, meskipun pada perjalanan permainan sebel-umnya di lubang ke-14 dia sempat harus bersaing ketat dengan tiga pegolf, Garcia, Lingmerth dan Maggert dengan bersama-sama membukukan pukulan 12 di bawah par.

“Ini pertarungan berat, saya merasa seperti lebih harus mengendalikan emosi setelah saya mencetak birdie di lubang ke-12 namun merosot pada lubang ke-14 karena terkena double bogey,” kata Woods.

“Ini permainan dan setiap orang bisa memenangi turnamen golf,” tambahnya. (ant/dar)

Woods Raih Gelar Kedua Players Championship

GOLF

NUSANTARA NUSANTARANUSANTARA

JAYAPURA - Sejumlah pemain Per-sipura Jayapura dinilai layak masuk tim-nas setelah pada laga tandang lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Kanjuru-han Malang, Minggu (12/5), mampu me-naklukkan Arema Cronous 2-1.

“Kemenangan 2-1 Persipura Jayapu-ra atas Arema Cronous dalam lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) secara tidak langsung telah mere-komendasikan sejumlah pemain tim tersebut layak menghuni skuad timnas senior,” kata mantan pelatih fisik tim-nas senior Daniel Womsiwor di Jayapu-ra, Senin.

Menurut dia kemenangan tim ke-banggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu telah membuktikan bahwa Persipura layak menjadi juara LSI musim ini. “Hanya saja kalau berbicara gelar juara bagi Persipura di liga kali ini bukan hal yang baru karena juara juga sudah pernah diraih sejak era Galatama dulu,” katanya.

Yang sulit bagi tim sekelas Persipura adalah bagaimana pengakuan dan keper-cayaan dari PSSI dan Indonesia agar bisa memberikan tempat bagi lebih dari enam pemain asal Papua untuk masuk nomi-nasi skuad utama timnas senior.

“Kemenangan ini bisa merekomen-dasikan anak-anak Mutiara Hitam domi-nasi timnas PPA 2015,” kata pelatih sepak bola kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) FC itu.

Daniel menilai Persipura hanya bu-tuh empat kemenangan lagi atas klub seperti Persib Bandung, Sriwijaya FC, Mitra Kukar dan Persiwa di putaran kedua LSI ini untuk mengunci gelar

juara liga pada musim ini. “Saya kira Persipura tinggal mengalahkan rival-rival terdekatnya, karena dengan begitu gelar liga sudah ada ditangan,” kata dosen olahraga Uncen itu.

Dalam pertandingan yang disiarkan langsung salah satu stasiun TV swasta itu, Persipura berhasil membungkam

tuan rumah Arema Cronous dengan skor 2-0 untuk 80 menit diwaktu pertandin-gan normal.

Gol-gol tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu dilesakkan ge-landang enerjik Zah Rahan Krangar asal Liberia di menit ke-23 babak pertama dan kapten tim Boas Salossa dibabak kedua,

Sebetulnya, tuan rumah bisa menyama-kan kedudukan jika saja tendangan pen-alti Beto Goncalves dan Greg Nwokolo dibabak pertama dan kedua bisa diman-faatkan dengan baik. Tendangan penalti Beto dibabak pertama melenceng di kiri gawang Yoo Jae Hoon, sedangkan tend-ang penalti Greg bisa ditangkap dengan dengan sempurna oleh kiper asal Korea Selatan itu.

Berbagai usaha terus dilakukan oleh pasukan Rahmad Darmawan, mulai de-ngan umpan terusan ke jantung per-tahanan Persipura, umpan silang dan tendangan jarak jauh yang beberapa kali dilepaskan oleh Egi Melgiansyah dan kawan-kawan masih bisa dihadang oleh Bio Paulin Piere dan Otavio Dutra.

Kiper Yoo Jae Hoon patut diberikan ancungan jempol, karena selain bisa me-nahan tendangan pinalti Greg Nwokolo, juga bisa menepis tendangan keras Keith Kayamba Gums dan Egi Melgiansyah.

Namun usaha tersebut akhirnya bisa terjawab setelah gol Thiery Gatuesi yang memanfaatkan sepak pojok salah satu pemain Arema dimenit 77 berhasil mem-perkecil ketertinggalan.

Gol tersebut sempat memicu se-mangat Victor Igbonefe dan kawan-kawan hingga memasuki injury time dan penambahan waktu lima menit. Tetapi lagi-lagi kiper utama Persipura Yoo Jae Hoon menggagalkan aksi untuk meny-amakan skor.

Saat ini klub Persipura sudah menge-mas 44 poin dari 18 pertandingan dengan 13 kali kemenangan dan lima kali seri tanpa sekalipun tersentuh kekalahan. (ant/alf/dar)

Womsiwor: Sejumlah Pemain Persipura Layak masuk Timnas