bab makalah

30
BAHAN AJAR - 5 MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK NETWORK DIAGRAM oleh Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T A. TUJUAN Agar Mahasiswa mampu memahami tentang bagaimana membuat diagram network dalam suatu pengelolaan proyek yang meliputi pembahasan antara lain : simbol (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-putus), hubungan antar simbol (anak panah dengan lingkarandan anak panah terputus-putus dengan lingkaran), hubungan antar kegiatan (hubungan seri, hubungan paralel dan hubungan kegiatan yang paling menentukan), hubungan elementer antar kegiatan (permasalahan, definisi permasalahan dan elemen network diagram). Dalam Bahan Ajar ini disampaikan materi kuliah antara lain; pendahuluan, simbol, anak panah, lingkaran, anak panah terputus-putus, hubangan antar simbol, hubungan antar kegiatan, diagram network dan latihan. B. MATERI KULIAH 1. Pendahuluan NETWORK diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga bila sebuah kegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang dipengaruhi oleh keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja atau lintasan mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala perioritas BA Manajemen Proyek 1 of 21

Transcript of bab makalah

BAHAN AJAR - 5MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK

NETWORK DIAGRAMoleh

Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T

A. TUJUAN

Agar Mahasiswa mampu memahami tentang bagaimana membuatdiagram network dalam suatu pengelolaan proyek yang meliputi pembahasanantara lain : simbol (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-putus),hubungan antar simbol (anak panah dengan lingkarandan anak panahterputus-putus dengan lingkaran), hubungan antar kegiatan (hubungan seri,hubungan paralel dan hubungan kegiatan yang paling menentukan),hubungan elementer antar kegiatan (permasalahan, definisi permasalahandan elemen network diagram).

Dalam Bahan Ajar ini disampaikan materi kuliah antara lain;pendahuluan, simbol, anak panah, lingkaran, anak panah terputus-putus,hubangan antar simbol, hubungan antar kegiatan, diagram network danlatihan.

B. MATERI KULIAH

1. Pendahuluan NETWORK diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan

network planning. Network diagram berupa jaringan kerjayang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-urutanperistiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengannetwork diagram dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatandengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga bila sebuahkegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihatkegiatan apa saja yang dipengaruhi oleh keterlambatantersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan networkdiagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja ataulintasan mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahuitingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala perioritas

BA Manajemen Proyek1 of 21

dalam menangani masalahmasalah yang timbul selamapenyelenggaraan proyek. Juga dapat diketahui peristiwa-peristiwa mana saja yang kritis sehingga usaha-usahasegera dpat diarahkan dan dimulai sedini mungkin untukmembuat peristiwa kritis tersebut terjadi pada saatnya.

Disamping itu, berbagai tingkat manajemen tertentudapat dikonsentrasikan pada peristiwa-peristiwa yangdianggap sangat penting menurut pertimbangan manajementersebut. Peristiwa ini sering dinamai mile stone. Olehkarena itu dapat dimengerti bahwa sebuah network diagramyang tepat dan dipakai secara konsekuen merupakan alatyang sangat menolong dalam penyelenggaraan proyek. Jadiada dua syarat utama yang harus dipenuhi dalam penggunaannetwork planning pada penyelenggaraan suatu proyek yaituadanya network diagram yang tepat, dan network diagramyang tepat tadi digunakan secara konsekuen dalampenyelenggaraan proyek.

2. Simbol

Jumlah simbol yang digunkan dalam sebuah networkdiagram, minimum dua macam dan maximum tiga macam. Ketigamacam simbol tersebut adalah: anak panah yang melambangkankegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panahterputus-putus melambangkan dua peristiwa.

a. Anak Panah Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah

hanya melambangkan sebuah kegiatan demikian pula sebuahkegiatan hanya dilambangkan anak panah. Pada umumnya namakegiatan dicantumkan di atas anak anak panah dan lamakegiatan ditulis di bawah anak panah.

Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panahdisebelah kiri dan kepala anak panah disebelah kanan. Ekoranak panah ditafsirkan sebagai kegiatan dimulai dan kepalaanak panah ditafsirkan sebagai kegiatan selesai. Lamakegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikansebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara kegiatan dimulaidengan kegiatan sekesai. Satuan waktu dari lama kegiatantergantung dari kebutuhan, bisa detik, menit, jam, hari,minggu, bulan, tahun, dan sebagainya. Untuk kebutuhan

BA Manajemen Proyek2 of 21

penyelenggaraan proyek biasanya hari digunakan satuanwaktu.Ada enam alternatif cara menggambarkan anak panah (Gambar 2.01) yaitu :

Gambar 2.01. X1 = horisontalX2 = miring ke atas X3 = miring ke bawah X4 = garis patah ke atas X5 = garis patah ke bawahX6 = garis lengkung L = lama kegiatan

Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatanyang bersangkutan. Jadi mungkin saja sebuah anak panahyang melambangkan kegiatan yang lama kegiatannya limabelas hari digambar lebih panjang dari pada anak panahyang melambangkan sebuah kegiatan yang lama kegiatannyadua puluh hari. Pada timescale network diagram proyeksi

BA Manajemen Proyek3 of 21

X4

L4

X2

L2

X1

L1

X3

L3

X5

L5 X6

L6

horizontal anak panah proporsional dengan lama kegiatandari kegiatan yang dilambangkannya.

b. LingkaranLingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambar

berupa lingkaran yang terbagi atas tiga ruangan yaitu :ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, danruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kirimerupakan tempat bilangan huruf yang menyatakan nomorperistiwa. Nomor peristiwa ini bisa pula dinyatakan berupasimbol (variabel) dengan huruf n, i, atau j.

Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilanganyang menyatakan nomor hari (untuk satuan hari) yangmerupakan saat paling awal peristiwa yang bersangkutanmungkin terjadi. Nomor hari tersebut dapat diterjemahkankedalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.

Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilanganyang menyatakan nomor hari (untuk satuan hari) yangmerupakan saat yang paling lambat peritiwa yangbersangkutan boleh terjadi.

Gambar 2.02

a. N = nomor peristiwa SPAn = saat paling awal peristiwa n mungkin

terjadiSPLn = saat paling lambat peristiwa n boleh

terjadi Sn = SPLn - SPAn = tenggang waktu (slack) peristiwa

b. n = 5 = nomor peristiwa

BA Manajemen Proyek4 of 21

SPAn

SPLn

n

105

1205

8/12/80

23/12/80

5

a b c

SPAn = SPA5 = 105 = hari ke-105 (satuan dalamhari), saat paling awal peristiwanomor 5 mungkin terjadi

SPLn = SPL5 = 120 = hari ke-120 (satuan dalamhari), saat paling lambatperistiwa nomor 5 boleh terjadi

Sn = S5 = SPL5 – SPA5 = 120-105 = 15 = tenggangwaktu (slack) peristiwa nomor 5

c. n = 5 = nomor peristiwa SPAn = SPA5 = 08/12/80 = tanggal 8 Desember 1980

adalah saat paling awal peristiwanomor 5 mungkin terjadi.

SPLn = SPL5 = 23/12/80 = tanggal 23 Desember 1980adalah saat paling lambatperistiwa nomor 5 boleh terjadi.

Sn = S5 = SPL5 – SPA5 = 23/12/04-8/12/04 = 15 =tenggang waktu (slack) peristiwanomor 5.

Seperti halnya saat paling awal, nomor hari saat palinglambat bisa diterjemahkan dan dinyatakan dalam bentuktanggal hari yang bersangkutan.

Normalnya saat paling lambat lebih kemudian darisaat paling awal, dan dalam keadaan ini selisih waktu darikedua saat tersebut adalah tenggang waktu peristiwa (slack)berharga positif. Ada kemungkinan tenggang waktu tersebutberharga nol atau negatif. Jika tenggang waktu berharganol, maka peristiwa yang bersangkutan merupakan peristiwakritis. Jika berharga negatif, peristiwa tersebut adalahperistiwa super kritis dan ini merupakan pertanda bahwaproyek ini tidak akan selesai pada waktu yang telahditetapkan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan lingkaranyang mempunyai dua garis lingkaran.

BA Manajemen Proyek5 of 21

95

9910

100

10011

90

8012

a b c

Gambar 2.03

a. n = 10 = nomor peristiwa SPAn = SPA10 = 95 = hari ke-95 (satuan dalam

hari) saat paling awal peristiwanomor 10 mungkin terjadi

SPLn = SPL10 = 99 = hari ke-99 (satuan dalam hari) saat paling lambat peristiwa nomor 10 boleh terjadi.

Sn = S10 = SPL10 – SPA10 = 99 – 95 = 4 = tenggangwaktu (slack) peristiwa nomor 10

b. n = 11 = nomor peristiwa SPAn = SPA11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam

hari) saat paling awal peristiwa nomor 11mungkin terjadi.

SPLn = SPL11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalamhari) saat paling lambat peristiwa nomor11 boleh terjadi.

Sn = S11 = SPL11 – SPA11 = 100 – 100 = 0 =tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 11.Tenggang waktu berharga nol artinyaperistiwa yang bersangkutan adalahperistiwa yang kritis. Biasanya terdapat20% sampai dengan 30% peristiwa darisebuah network diagram merupakan peristiwakritis. Mungkin saja semua peristiwa yangada dalam sebuah network diagram kritissemua.

c. n = 12 = nomor peristiwaSPAn = SPA12 = 90 = hari ke-90 (satuan dalam

hari) saat paling awal peristiwa nomor 12mungkin terjadi.

SPLn = SPL12 = 80 = hari ke-80 (satuan dalamhari) saat paling lambat peristiwa nomor12 boleh terjadi.

Sn = S12 SPL12 = 80-90 = -10 = tenggang waktu (slack)peristiwa nomor 12. Tenggang waktu ini

BA Manajemen Proyek6 of 21

berharga negatif, ini berarti bahwa proyekyang bersangkutan tidak akan selesai padawaktunya.

c. Anak panah terputus-putusAnak panah terputus-putus melambangkan hubungan antarperistiwa. Sama halnya dengaqn anak panah yangmelambangkan kegiatan, anak panah terputus-putus (dummy)digambarkan dengan ekor di sebelah kiri dan kepaladisebelah kanan. Demikian pula cara menggambarkan anakpanah terputus-putus sama dengan cara menggambarkan anakpanah biasa.Berbeda dengan kegiatan yang membutuhkan waktu, sumberdayaberupa: manusia, alat, bahan, overhead, dan biaya, sertaruangan tempat kegiatan berlangsung, hubungan antarkegiatan (dummy) tidak membutuhkan waktu, sumberdaya, danruangan. Oleh karena itu, hubungan anterperistiwa tidakperlu diperhitungkan dan karena tidak memiliki nama dalamperhitungan waktu, lama dihitung sama dengan nol. Meskipuntidak perlu diperhitungkan, hubungan antarkegiatan harusada (bila diperlukan) untuk menyatakan logikaketergantungan kegiatan yang patut diperhatikan. 2. Hubungan antar simbolUntuk dapat membaca network diagram proyek, peludijelaskan pengertian dasar hubungan antarsimbol yang adadalam setiap network diagram. Hubungan antarsimbol hanyaada dua buah yaitu anak panah dengsn lingkaran yangmelambangkan hubungan kegiatan dan peristiwa. Notasi yang dipakai dalam penjelasan mengenai hubunganantar simbol ini adalah sbb :X = nama kegiatan PAW = peristiwa awal, petristiwa yang terletak padaekor anak panah.I = nomor peristiwa awalJ = nomor peristiwa akhirSPA = saat paling awal suatu peristiwa mungkin terjadiSPL = saat paling lambat suatu peristiwa boleh terjadiSPAi = saat paling awal peristiwa mungkin terjadiSPAj = saat paling peristiwa akhir mungkin terjadi

BA Manajemen Proyek7 of 21

SPLj = saat paling lambat peristuwa akhir mungkinterjadiMPA = saat mulai paling awal sebuah kegiatan, selalusama dengan SPAMPL = saat mulai paling lambat sebuah kegiatan, mungkinsama dengan SPLi

FPA = saat selesai paling awal sebuah kegiatan, mungkinsam,a dengan SPAj

FPL = saat selesai paling lambat sebuah kegiatan,selalu sama dengan SPLj

a. Anak panah dengan LingkaranKasus 1. pada kasus ini terdapat: sebuah peristiwa awal

dengan sebuah kegiatan yang keluar darinya, sebuahperistiwa akhir dengan sebuah kegiatan yang menujukepadanya, ada sebuah kegiatan yang terletak antaraperistiwa awal dan peristiwa akhir tersebut (Gambar 2.05).

Gambar 2.04Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ; 1.Bila i terjadi, maka X bisa mulai ;2.Bila X mulai, maka i pasti terjadi ;3.Bila X selesai, maka j pasti terjadi ;4.Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

Kasus 2. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awaldengan beberapa kegiatan keluar darinya, sebuah peristiwaakhir dengan beberapa kegiatan yang menuju kepadanya,terdapat sebuah kegiatan terletak di antara keduaperistiwa tersebut (Gambar 2.06).Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;

BA Manajemen Proyek8 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

XL

1.Bila i terjadi, maka X mungkin mulai ; 2. Bila X mulai,maka i pasti terjadi ; 3.Bila X selesai, maka j mungkinterjadi ; 4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

Gambar 2.05

b. Anak Panah Terputus-putus dengan Lingkaran Kasus 3. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awaldengan dummy yang keluar darinya, sebuah peristiwa akhirdengan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapat sebuahdummy terletak antara kedua peristiwa tersebut (Gambar2.07).

Gambar 2.06Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;1.Bila i terjadi, maka j pasti terjadi ;2.Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.

Kasus 4. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awaldengan kegiatan dan dummy yang keluar darinya, sebabperistiwa akhir dengan beberapa kegiatan dan dummy yangmenuju kepadanya, dan terdapat sebuah dummy terletakantara kedua peristiwa tersebut (Gambar 2.08).

BA Manajemen Proyek9 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

XL

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

Gambar 2.07Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah :1.Bila i terjadi, maka j mungkin terjadi ;2.Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.

3. Hubungan Antar Kegiatan Untuk dapat menggambar sebuah network diagram yang dapatmenyatakan logika ketergantungan antar kegiatan, perludiketahui hubungan antar kegiatan yang mungkin ada dalamsebuah proyek. Hubungan antar kegiatan tersebut bisadikategorikan menjadi dua macam yaitu hubungan serilangsung dan hubungan seri tidak langsung. Sedang hubunganparalel hanya ada satu macam pengertian saja tetapimempunyai empat alternatif.

a. Hubungan Seri Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuahkegiatan tidak dapat mulai dikerjakan kalau kegiatanlainnya belum selesai dikerjakan.Kasus 1. A adalah kegiatan memakai kaos kaki, B adalahkegiatan memakai sepatu, dan C kegiatan mengikat talisepatu. Tiga kegiatan tersebut digambarkan sebagai berikut: peristiwa 1 terjadi, maka kegiatan A bisa dimulai;kegiatan A selesai maka peristiwa 2 terjadi; peristiwa 2terjad, maka kegiatan B bisa dimulai; kegiatan B selesai,maka peristiwa 3 terjadi; peristiwa 3 terjadi, makakegiatan C bisa dimulai; kegiatan C selesai, makaperistiwa 4 terjadi (Gambar 2.09)

BA Manajemen Proyek10 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

LA1 2 3 4

A B C

LB LC

Gambar 2.08Penjelasan Kasus 1.1)Kegiatan C tidak bisa dimulai, bila peristiwa 3 belumterjadi dan kegiatan B belum selesai. Kalau kegiatan Bselesai, maka peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisadimulai. Hubungan kegiatan B dengan kegiatan C adalahhubungan seri langsung.

2)Kegiatan B tidak bisa dimulai, bila peristiwa 2 belumterjadi dan kegiatan A belum selesai. Kalau kegiatan Aselesai, maka peristiwa 2 terjadi, maka kegiatan B bisadimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan B adalahhubungan seri langsung.

3)Kegiatan C tidak bisa kegiatan A belum selesai. Sedangbila kegiatan A sudah selesai, belum tentu kegiatan Cbisa dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan Cadalah hubungan seri tidak langsung.

b. Hubungan Paralel

Antara dua kegiatan terdapat hubungan paralel, bilauntuk memulai dan atau menyelesaikan sebuah kegiatan tidakperlu menunggu kegiatan lainnya mulai dan atau kegiatanlainnya selesai. Hubungan paralel mempunyai empatalternatif bentuk dalam network diagram yaitu : memilikisatu peristiwa akhir bersama, memiliki satu peristiwa awalbersama, memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwaawal bersama, dan terakhir memiliki peristiwa awal yangberlainan dan peristiwa akhir yang berlainan.Kasus 2. Syarat peristiwa pesawat terbang siap take off(peristiwa 7) adalah kegiatan pemeriksaan dan perbaikanmesin (kegiatan D) selesai dan pilot menuju cockpit(kegiatan E) selesai (Gambar 2.10).

BA Manajemen Proyek11 of 216

5

7

E

LE

LD

D

Gambar 2.09

Kegiatan D memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 5 danmemiliki peristiwa akhir peristiwa 7. kegiatan E memilikiperistiwa awal peristiwa nomor 6 dan memiliki peristiwaakhir peristiwa nomor 7. Jadi peristiwa nomor 7 merupakanperistiwa akhir bagi kegiatan D dan bagi kegiatan E.Sehingga syarat terjadinya peristiwa 7 adalah kegiatan Dselesai dan kegiatan E selesai.Syarat terjadinya peristiwa 7 tidak menyinggung masalahsaat selesainya kedua kegiatan tersebut, maksudnya bolehsaja dua kegiatan tersebut selesai bersamaan atau tidakbersamaan, yang satu lebih dulu selesai dari kegiatanlainnya. Begitu kegiatan D dan E selesai maka pada saatitu peristiwa 7 terjadi.Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan D tidakperlu menunggu kegiatan E mulai dan atau kegiatan Eselesai. Demikian pula sebaliknya, untuk memulai dan ataumenyelesaikan kegiatan E tidak perlu menunggu kegiatan. Dmulai dan atau kegiatan D selesai. Maka kegiatan D adankegiatan E mempunyai hubungan paralel satu sama lain, danmemiliki satu peristiwa akhir bersama.

Kasus 3. Peristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhentisetelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awakpesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agarbarang bisa diturunkan dari pesawat (kegiatan G) (Gambar2.11).Kegiatan F memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 danmemiliki peristiwa akhir nomor 9. Kegiatan G memiliki

BA Manajemen Proyek12 of 21

peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwaakhir peristiwa nomor 10. jadi peristiwa nomor 8 merupakanperistiwa awal bagi kegiatan F maupun bagi kegiatan G.Oleh karena itu, agar kegiatan F bisa dimulai dan kegiatanG bisa dimulai syaratnya adalah peristiwa 8 sudah terjadi,dan kalau peristiwa 8 terjadi mungkin saja kegiatan F dankegiatan G mulai pada saat yang bersamaan atau mulai padasaat yang berbeda yang satu lebih dahulu daripada yanglain.Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan F tidakperlu menunggu kegiatan G selesai dan atau kegiatan Gtidak perlu menunggu kegiatan F selesai dan atau kegiatanF mulai. Maka kegiatan F dan kegiatan G merupakan duakegiatan yang mempunyai hubungan paralel yang memilikisebuah peristiwa awal bersama.

Gambar 2.10

Kasus 4. Dalam suatu penerbangan, dilakukan stop over di bandarudara, dalam hal ini antara pesawat dalam keadaan berhentisetelah mendarat (peristiwa 11) dengan keadaan siap take off(peristiwa 14), dilakukan kegiatan pemeriksaan danperbaikan mesin pesawat (kegiatan H), serta awak kapal danpenumpang transit di bandar udara (kegiatan I). Kegiatan Hmemiliki peristiwa awal peristiwa awal peristiwa nomor 11

BA Manajemen Proyek13 of 21

10

9

8

G

LG

LF

F

dan memiliki peristiwa akhir peristiwa nomor 14. Demikianpula kegiatan I memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 11dan memiliki peristiwa akhir peristiwa peristiwa nomor 14.Syarat agar kegiatan H dan kegiatan I dapat dimulai adalahperistiwa nomor 11 terjadi. Mulainya kegiatan H danmulainya kegiatan I bisa pada satu saat yang bersamaan danbisa pula pada saat yang berlainan.Jadi dapat disimpulkan bahwa, untuk memulai dan ataumenyelesaikan kegiatan H tidak perlu menunggu kegiatan Iselesai dan atau kegiatan I mulai. Demikian pulasebaliknya, untuk menyelessaakan dan atau memulai kegiatanI tidak perlu menunggu kegiatan H selesai dan ataukegiatan H mulai. Perlu diperhatikan pula, meskipun secara logika diagrampada kasus ini benar, tetapi tidak memenuhi syarat aturanpenggambaran yang menyatakan bahwa antara dua bahperistiwa hanya boleh ada satu kegiatan saja atau satudummy saja. Dalam kasus ini, antara peristiwa nomor 11dengan peristiwa nomor 14 terdapat dua kegiatan yaitukegiatan H dan kegiatan I.

Gambar 2.11

Kasus 5. Ada dua kejadian yang tidak ada hubungannya satusama lain, baik dari segi peristiwa awal, peristiwa akhir,dan atau kedua kegiatan yang bersangkutan. Sebagai

BA Manajemen Proyek14 of 21

11 14

HLH

ILI

contoh : john pergi dari new York ke Washington, dan yonopergi dari jakarta ke Bandung.

Gambar 2.12

John Pergi dari New York ke Washington adalah kegiatan Jyang memiliki peristiwa akhirnya. Yono pergi dari Jakartake Bandung adalah kegiatan K yang memiliki peristiwa nomor16 sebagai peristiwa nomor 18 sebagai peristiwa akhirnya.Untuk memulai danatau menyelesaikan kegiatan J tidak perlumemperhatikan mulainya kegiatan K dan atau memperhatikanselesainya kegiatan K. Demikian juga sebaliknya, untukmemulai dan atau menyelesaikan kegiatan K tidak perlumemperhatikan mulainya kegiatan J dan atau memperhatikanselesainya kegiatan J. Jadi kegiatan K dan j berhubunganparalel satu sama lain.

c. Hubungan Kegiatan yang Paling MenentukanHubunga kegiatan yang universal dan karenanya palingmenentukan adalah hubungan kegiatan seri langsung, karenadengan mengetahui pasangan-pasangan kegiatan yangmempunyai hubungan seri langsung dari kegiatan-kegiatanyang ada dalam sebuah proyek, maka :1) Jenis-jenis hubungan lainnya dengansendirinya dapat diketahui;

BA Manajemen Proyek15 of 21

15

1718

16

J

LJ

KLK

2) Dapat disusun struktur logikaketergantungan antarkegiatan-kegiatan yang ada dalamproyek, berupa diagram yang disebut network diagram.Network diagram ini merupakan inti dari network planningatau network analisis.

4. Hubungan Elementer antar kegiatanTernyata tidak mudah untuk menterjemahkan permasalahanyang dihadapi yaitu berupa penyelenggaraan proyek, menjadidiagram berupa jaringan kerja yang disebut networkdiagram. Ada beberapa bottle neck dalam proses penyusunandiagram penyelenggaraan proyek tersebut :1) Mendifinisikan permasalahan, terdiridari :a. Menginventarisasikan kegiatan yang ada dalampenyelenggaraan proyek.b.Menentukan hubungan seri langsung masing-masing kegiatandengan kegiatan-kegiatan lainnya.2. Menyusun logika ketergantunganantar kegiatan, berdasarakan definisi tersebut di atasdalam bentuk gambar jaringan kerja yang disebut networkdiagam.Untuk dapat lebih memahami, berikut ini akan dikemukakanpermasalahan elementer, yang kemudian didefinisikan, danberdasarkan definisi ini disusun elemen network diagram.

b. Permasalahan Untuk memudahkan menangkap persoalan yang dihadapi,

dikemukakan susunan balok sebagai suatu permasalahan. Susunan balok ini bukan saja sebagai analogi permasalahanproyek fisik tetapi juga merupakan analogi proyeknonfisik.Sebagai contoh, umpamanya balok B diletakkan di atas balokA. Permasalahan tersebut bisa merupakan benar-benarpemasangan balok-balok, bisa juga merupakan analogi daripekerjaan-pekerjaan lain. Umpamanya untuk bisamenandatangani sebuah surat (kegiatan B), terlebih dahulupembuatan net suarat tersebut harus sudah selesai(kegiatan A). juga umpamanya untuk dapat melakukanpengetesan dan pengolahan data (kegiatan B), kegiatan

BA Manajemen Proyek16 of 21

pengumpulan data (kegiatan A) harus sudah selesai, atauuntuk dapat membangun superstructure sebuah bangunan (kegiatanB), pekerjaan membuat fondasi (kegiatan A) harus sudahselesai.

c. Definisi Permasalahan Ada dua hal yang termasuk definisi permasalahan, pertama

menginventarisasikan kegiatan atau mengurangi proyekmenjadi kegiatan-kegiatan dan kedua menentukan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung.Untuk proyek-proyek yang umum, bisa dan telah pernahdikerjakan, menginventarisasikan kegiatan lebih tepatdaripada menguarangi proyek menjadi kegiatan, sebabkegiatan-kegiatan telah tersedia atau telah biasa dibuat.Tetapi untuk proyek-proyek yang jenisnya baru, perludiadakan analsia untuk dapat menguraikan proyek menjadikegiatan-kegiatan.Cara menguraikan proyek, berdasarkan pemikiran bahwaproyek terdri dari kegiatan-kegiatan yang pada hakikatnyaadalah proses-proses. Seperti diketahui, secara sistematikproses membutuhkan masukan (input) dan menghasilkan keluaran(output). Pemisahan antara kegiatan satu dengan lainnyaberdasarkan perbedaan : input, cara proses, dan outputyang dihasilkan. Bahkan jika ketiga elemen sistem kegiatantadi sama, kadang-kadang diperlukan juga pemisahanberdasarkan modul operasi yaitu suatu unit pekerjaan yangdibatasi oleh kemapuan sumberdaya dan kecepatan proses.

d. Elemen Network Diagram Perbedaan elemen network diagram dengan network diagram,

terletak pada titik adanya keharusan bagi sebuah elemennetwork diagram dimulai pada suatu peristiwa awal danselesai pada satu peristiwa akhir. Cara menyusun elemennetwork diagram adalah dengan merangkaikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung.Setiap kegiatan hanya digambar satu kali, tidak bolehlagi. Jumlah dummy dan jumlah peristiwa tidak bolehkurang dan tidak boleh lebih dari yang diperlukan.

BA Manajemen Proyek17 of 21

5. Network Diagram Network diagram adalah seperti telah diterangkan adalahvisualisasi proyek berdasarkan network planning berupajaringan kerja terdiri dari simbol kegiatan, simbolperistiwa, dan (bila diperlukan) simbol hubungan antarperistiwa (dummy). Network diagram menyatakan logikaketergantungan antar kegiatan yang ada dalam proyek yangbersangkutan dan menyatakan urut-urutan peristiwa yangterjadi selama penyelenggaraan proyek.

a. Prasyarat yang Harus DipenuhiPrasyarat yg harus dipenuhi agar network diagram suatu

proyek bisa dibuat, yaitu :1) Menginventarisasikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek yang bersangkutan ataumenguraikan proyek yang bersangkutan menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang didapat dengan caratersebut harus betul-betul mewakili proyek, sehinggabila kegiatan-kegiatan tersebut selesai dikerjakandengan cara dan waktu yang tepat, tujuan proyek bisatercapai.

2) Menentukan atau mengidentifikasikan pasangan-pasangankegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung diantarakegiatan-kegiatan yang telah diinventarisasikantersebut. Dalam taraf permulaan untuk perencanaan,ketentuan yang dipakai ialah dua buah kegiatan mempunyaihubungan seri langsung berdasarkan ketergantungan logikasaja.

6. Nomor PeristiwaNomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulanhuruf yang tertulis pada ruang kiri sebuah lingkaran yangmerupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram.Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah :ruang kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada

ruang kiri sebuah simbol peristiwa adalah :

BA Manajemen Proyek18 of 21

1) Sebagai penegenal atau identitasperistiwa yang bersangkutan untuk membedakan suatuperistiwa dengan peristiwa lainnya yang ada dalam sebuahnetwork diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwatersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuanproses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan ataudummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatanatau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikanmenurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan ataudummy yang bersangkutan.

3) Dipakai sebagai urut-urutan prosespenghitungan saat paling awal (SPA) dan penghitungansaat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang ada dalamsebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi ruang kanan atas dan kanan bawah yang adadalam lingkaran yang menyatakan peristiwa-peristiwa yangada dalam network diagram tersebut.

4) Untuk mengetahui saat awal dan saatakhir semua kegiatan yang ada dalam sebuah proyek danuntuk mengetahui saat awal dan saat akhir proyek.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatuprosedur pemberian nomor peristiwa network diagramsebagai berikut :

1) Peristiwa awal network diagramdiberi nomor 1. Peristiwa awal tersebut selalu terletakpaling kiri dalam network diagram.

2) Selanjutnya bila sebuah peristiwadianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah ataubeberapa kegiatan dan dummy;

a.dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomorsemua, maka peristiwa tersebut di atas diberi nomorberikutnya.

b.Dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomorsemua, maka peristiwa tersebut di atas tidak bolehdiberi nomor. Beri nomor peristiwa awalnya lebih dahulu.

BA Manajemen Proyek19 of 21

3) Akibat ketentuan 2 tersebut di atas,maka untuk sebuah network diagram yang sama terdapatcara penomoran peristiwa yang berbeda satu sama lain.Dalam hal ini semua alternatif cara tersebut samabenarnya, dan dalam pemakaiannya perlu ditetapkan satucara saja.

Definisi permasalah tersebut pada umumnya berisi :kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek bersangkutan,kegiatan-kegiatan awal, kegiatan-kegiatan akhir, danpasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan serilangsung. Jika diperlukan analisa waktu, harus disediakandisediakan data lama kegiatan.

Kegiatan Kegiatan Pengikut*ABCDEF

DEFE--

* Alternatif lain berupa kegatan pendahuluan.

Definisi permasalahan yang memenuhi prasyarat tersebut diatas adalah sebagai berikut :1.Sebuah proyek terdiri dari kegiatan-kegiatan : A, B, C,D, E, dan F.2.Kegiatan-kegiatan awalnya adalah : A, B, dan C.3.Kegiatan-kegiatan akhirnya adalah : E dan F.4.Pasangan-pasangan kegiatan yang memenuhi hubungan serilangsung.

c. Syarat yang Harus Dipenuhi Syarat yang harus dipenuhi selama pembuatan network

diagram sebuah proyek, sesudah prasyarat di atas dipenuhiadalah :1) Sebuah network diagram hanya terdiridari tiga macam simbol yaitu : anak panah untuk

BA Manajemen Proyek20 of 21

melambangkan kegiatan, lingkaran utnuk melambangkanperistiwa, dan (bila diperlukan) anak panah terputus-putus untuk melambangkan hubungan antarperistiwa.

Gambar 2.13 Anak panah, simbol kegiatan.

Gambar 2.14 Lingkaran, simbol peristiwa

Gambar 2.39. Anak panah terputus-putus, simbol hubunganantar peristiwa.

2) Dalam sebuah network diagram, suatuanak panah hanya melambangkan satu kegiatan, dan satukegiatan hanya dilambangkan oleh hanya satu anak panah.

3) Banyak anak panah dan kaitannya satudengan lainnya (dan in berarti hubungan antarkegiatan)harus mengikuti dan atau sesuai dengan prasyarat ataudefinisi permasalahan tersebut di atas.

4) Setiap network diagram sebuah proyekharus dimulai pada satu peristiwa awal dan harus selesaipada satu peristiwa akhir.

5) Di dalam sebuah network diagramtidak boleh ada satu lintasan pun yang berputar. Sebagaicontoh ; Kegiatan P diikuti kegiatan Q; Kegiatan Qdiikuti kegiatan R; kegiatan R diikuti kegiatan S; dankegiatan S diikuti kegiatan P. Contoh ini tidak benar.

6) Jumlah peristiwa dan jumlah dummyharus cukup, tidak boleh lebih dan tidak bolehkurang.Jika jumlah peristiwa kurang atau lebih, maka otomatisjumlah dummy kurang atau lebih.

BA Manajemen Proyek21 of 21

SPAi

SPLi

i

Jika syarat 6 di atas tidak dipenuhi, maka :a)Jika logical dummy kurang jumlahnya, maka logikaketergantungan antar kegiatan tidak sesuai denganrealita, dan ini merupakan kesalahan fatal.

b)Jika identity dummy kurang jumlahnya, maka logikaketergantungan antar kegiatan atau dummy berdasarkannomor-nomor peristiwa yang dibatasinya tiak mungkindigunakan.

c)Bila kelebihan dummy, maka ada kemungkinan akankehilangan tenggang waktu kegiatan, dan ini artinyakehilangan satu atau beberapa kebebasan pelaksanaankegiatan.

Gambar 2.15 Lintasan yang tidak memenuhi syarat 5.

7. Nomor PeristiwaNomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulanhuruf yang tertulis pada ruang kiri sebuah lingkaran yangmerupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram.Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah :ruang kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.a. Tujuan

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf padaruang kiri sebuah simbol peristiwa adalah : 1) Sebagai penegenal atau identitasperistiwa yang bersangkutan untuk membedakan suatuperistiwa dengan peristiwa lainnya yang ada dalam sebuah

BA Manajemen Proyek22 of 21

P Q

S R

network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arahkemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan ataudummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatanatau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikanmenurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan ataudummy yang bersangkutan.

3) Dipakai sebagai urut-urutan prosespenghitungan saat paling awal (SPA) dan penghitungansaat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang ada dalamsebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi ruang kanan atas dan kanan bawah yang adadalam lingkaran yang menyatakan peristiwa-peristiwa yangada dalam network diagram tersebut.

4) Untuk mengetahui saat awal dan saatakhir semua kegiatan yang ada dalam sebuah proyek danuntuk mengetahui saat awal dan saat akhir proyek.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu

prosedur pemberian nomor peristiwa network diagram sebagaiberikut :1) Peristiwa awal network diagramdiberi nomor 1. Peristiwa awal tersebut selalu terletakpaling kiri dalam network diagram.2) Selanjutnya bila sebuah peristiwadianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah atau beberapakegiatan dan dummy.

8. Nomor PeristiwaNomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan

huruf yang tertulis pada ruang kiri sebuah lingkaran yangmerupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram.Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah :ruang kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan

BA Manajemen Proyek23 of 21

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf padaruang kiri sebuah simbol peristiwa adalah : 1) Sebagai pengenal atau identitasperistiwa yang bersangkutan untuk membedakan suatuperistiwa dengan peristiwa lainnya yang ada dalam sebuahnetwork diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arahkemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan ataudummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatanatau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikanmenurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan ataudummy yang bersangkutan.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu

prosedur pemberian nomor peristiwa network diagram sebagaiberikut :1) Peristiwa awal network diagramdiberi nomor 1. Peristiwa awal tersebut selalu terletakpaling kiri dalam network diagram.

2) Selanjutnya bila sebuah peristiwadianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah ataubeberapa kegiatan dan dummy.

C. STUDI KASUS

Untuk memperjelas uraian di atas, berikut inidikemukakan beberapa contoh kasus. Contoh (Gambar 2.14):1. Kegiatan Y merupakan kegiatan pengikut dari kegiatan X.2. Kegiatan X merupakan kegiatan pendahulu dari kegiatanY.

BA Manajemen Proyek24 of 21

X Y

Gambar 2.16

Kasus 1a. Persoalan Sebuah balok B diletakkan di atas balok Ab. Sketsa Persoalan (Gambar 2.15)

Gambar 2.17

c. Definisi Persoalan (Tabel 2.01)

c.1. Alternatif I : c.2. AlternatifII:

Kegiatan

KegiatanPengikut

Kegiatan KegiatanPendahulu

AB

B-

AB

-A

(a) (b)d. Penyelesaian :

Elemen network diagram untuk kedua alternatif tersebut diatas adalah sebagai berikut (Gbr 2.16) :

Gambar 2.18Kasus 2

a.Persoalan Dua buah balok, balok B dan balok C, diletakkan di atassebuah balok, balok A. Dan sebuah balok, balok D,diletakkan di atas dua buah balok, balok B dan balok C.

BA Manajemen Proyek25 of 21

A

B

10

11

12

A B

b.Sketsa Persoalan (Gambar 2.21)

Gambar 2.21

c.Definisi Persoalan (Tabel 2.04)c.1. Alternatif I c.2.Alternatif II :

Kegiatan

KegiatanPengikut

Kegiatan

KegiatanPendahulu

ABCD

B,CDD-

ABCD

-AAB,C

(a) (b)

d.Penyelesaian Elemen network diagram untuk kedua alternatif tsb di atasadalah sebagai berikut (Gambar 2.22) :

BA Manajemen Proyek26 of 21

AB C

D

10 11 13 14A

B

C

D

Gambar 2.22.

Catatan :

Mengingat antara dua peristiwa hanya boleh ada satukegiatan atau satu dummy saja, maka elemen network diagramdi atas tidak dapat dibenarkan. Di bawah ini adalahbeberapa alternatif elemen network diagram pada Kasus 3.

Gambar 2.23

BA Manajemen Proyek27 of 21

10 11 13 14

12

= dummy pengenal

A

B

C

D

dB

dB dC

dC

10 11 13 14

12

= dummy pengenal

A

B

C

D

dB

dB dC

dC

Gambar 2.24

Network diagram seperti pada Gambar 2.26 di bawah ini jugatidak dapat dibenarkan.

Gambar 2.25

D.LATIHAN

Dalam rangka membantu usaha memenuhi syarat 6 ini, berikutini dikemukakan beberapa persoalan/kasus dasar besertajawabannya.Kasus 1. Elemen network diagram Gambar 2.27 (a) tidak memenuhiketentuan pokok 6.1.

Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadielemen network diagram 2.27 (b) yang memenuhi ketentuanpokok 6.1, 6.2, dan 6.3.

(a) (b)Gambar 2.27

BA Manajemen Proyek28 of 21

2o 21 25 26W

X4

Y

d4

d1

X3

d3

d2

X2

X1

A1

B1

P1

A1

B1

P1

Elemen network diagram 2.27 (a) dan Gambar 2.27 (b) kedua-duanya mempunyai logika ketergantungan antar kegiatan yangsama, terbukti bahwa tabel 2.13 (a) tabel 2.13 (b)memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagramtersebut di atas.

Tabel 2.13 (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatanpengikutnya.

Kegiatan Kegiatan PengikutA1

B1

P1

P1

Tabel 2.13 (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatanpendahuluan.

Kegiatan Kegiatan PengikutP1 A1, B1

Kasus 2. Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) tidakmemenuhi ketentuan pokok 6.1 dan 6.2.

Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadielemen network diagram Gambar 2.28 (b) yang memenuhiketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.

(a) (b)

Gambar 2.28Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) dan Gambar 2.28 (b)kedua-duanya mempunyai logika ketergantungan antarkegiatan yang sama, terbukti bahwa Tabel 2.14 (a) dan

BA Manajemen Proyek29 of 21

A2

B2

P2

A2

B2

P2

Tabel 2.14 (b) memenuhi dan sesuai dengan kedua elemennetwork diagram tersebut di atas.

Tabel (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.

Kegiatan Kegiatan PengikutA2

B2

P2

P2

Tabel (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahulunya

Kegiatan Kegiatan PengikutP2 A2, B2

E. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Tubagus Haedar. 1989. Prinsip Prinsip Network Planning. CetakanKeua. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia

Fahrenkrog, Steve, PMP. 2004. A guide to the Project Management Bodyof Knowledge. Third Edition. Global Standard, ANSI. Project MangementInstitute. Newtown Square Pennsylvania USA.

O’Brien, James A. 2002. Management Information Systems : MannagementInformation Technology in the E-Bussiness Enterprice. Fifth Edition.New York. McGraw-Hill USA.

BA Manajemen Proyek30 of 21