Post on 07-Mar-2023
GAS MULIA
Makalah ini dibuat dalam rangka
melengkapi tugas
mata pelajaran kimia
Oleh :
1.Ahmadi (01)
2.A’isah (02)
3.Arifan Dian Gustaf (03)
4.Arifin (04)
5.Devy Nafirotul Maul (05)
XII IPA 2
S M A N 1 WIRADESAJl. Patimura No. 467 ( (0285) 4417367 Wiradesa
Kab. Pekalongan * 51152
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan kesempatan serta kesehatan kepada kami untuk
meyusun serta menyelesaikan makalah ini dalam rangka
melengkapi tugas makalah mata pelajaran kimia.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada kedua orang
tua yang selalu memberikan dukungan, baik secara materi atau
pun non materi, terutama kepada guru bidang studi yang telah
membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini, juga
kepada orang-orang yang menjadi relawan objek kajian
pengamatan dan kepada teman-teman yang membantu dalam proses
penyusunan tugas ini.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui sebarapa jauh
pengetahuan kita tentang apa itu Gas mulia dan bagaimana
kegunaannya bagi kehidupan . Meskipun demikian, besar harapan
kami terhadap kesempurnaan, kami mohon maaf apabila dalam
penyajian makalah ini masih banyak kekurangan.
Wiradesa, 29
Oktober 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan
sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena
sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia
yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon
(Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya
di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium
terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari
peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur -
unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri
sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta
adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di
atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio
aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon
disebut juga sebagi gas jarang.
2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi gas mulia?
b. Bagaimana sejarah awal diketemukannya gas mulia?
c. Bagaimana identifikasi dan sifat-sifat gas mulia?
d. Bagaimana tahapan pembuatan gas mulia?
e. Apa saja senyawa pada gas mulia?
f. Bagaimana dampak positif dan negatif gas mulia bagi
kehidupan?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan disusunnya
makalah ini adalah:
1) Menjelaskan definisi gas mulia
2) Menjelaskan sejarah penemuan unsur gas mulia
3) Mengidentifikasi sifat fisik dan sifat kimia
gas mulia
4) Menjelaskan pembuatan dan senyawa pada gas
mulia
5) Menjelaskan dampak positif dan negatif gas
mulia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Gas MuliaGas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan
sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena
sifat stabilnya, mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan
susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga
merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki
elektron valensi luar penuh, sehingga menjadi golongan yang
paling stabil dalam sistem periodik unsur. Unsur-unsurnya
adalah He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe
(Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif. Konfigurasi
elektron unsur-unsur Gas Mulia adalah ns2, np6, kecuali He
1s2.
Gas Mulia yang sejati adalah unsur monoatomik. Disebut
mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada
suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur
lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan
konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi
oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan
oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah.
Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia
yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu:
1. Helium à ήλιος (ílios or helios) = Matahari
2. Neon à νέος (néos) = Baru
3. Argon à αργός (argós) = Malas
4. Kripton à κρυπτός (kryptós) = Tersembunyi
5. Xenon à ξένος (xénos) = Asing
6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium
2. Sejarah Gas MuliaSejarah gas mulia awal dari penemuan Cavendish pada tahun
1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kurang
dari 1/200 bagian) sama sekali tidak bereaksi walaupun sudah
melibatkan gas-gas atmosfer.
Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama Lord
Raleigh dan Sir William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang
terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui
mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan.
Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu
gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat
bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari
bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian
Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan
mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa
yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut
serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios
berarti matahari). Nama Helium sendiri merupakan saran dari
Lockyer dan Frankland. Pada saat ditemukan, kedua unsur ini
tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang
sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian
Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu
golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen
dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam
golongan tersebut, pada tahun 1898 Ramsey dan Travers terus
melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur
lainnya, yaitu neon (ditemukan dengan cara mencairkan udara
dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan
bertingkat), kripton, dan xenon (ditemukan dalam residu yang
tersisa setelah udara cair hampir menguap semua / hasil
destilasi udara cair). Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran
radium. William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya
sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka
menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya
(sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun
1923. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara.
Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur
lain, karena radon bersifat radioaktif. unsur gas mulia
terbanyak di alam semesta adalah helium (pada bintang-
bintang) karena Helium merupakan bahan bakar dari matahari.
Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-
unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan
diberi nama golongan unsur gas mulia.
Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia
(Noble Gas) dari bahasa Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat
kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah. Nama Noble
dianalogikan dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang
dihubungkan dengan kekayaan dan kemuliaan.
Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia
benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada
tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada
berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu,
berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Dan akhirnya
istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya
disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia
yang berarti stabil atau sukar bereaksi. Senyawa gas mulia
yang ditemukan pertama kali adalah XePtF6.
3. Kelimpahan di Alam
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali radon
yang merupakan unsur radioaktif. Unsur gas mulia yang paling
banyak terdapat di udara adalah argon yang merupakan komponen
ketiga terbanyak dalam udara setelah nitrogen dan oksigen.
Unsur-unsur Gas Mulia, kecuali Radon, melimpah jumlahnya
karena terdapat dalam udara bebas. Argon terdapat di udara
bebas dengan kadar 0,93%, Neon 1,8×10-3%, Helium 5,2×10-4%,
Kripton 1,1×10-4%, dan Xenon 8,7×10-6%. Helium adalah unsur
terbanyak jumlahnya di alam semesta karena Helium adalah
salah satu unsur penyusun bintang. Helium diperoleh dari
sumur-sumur gas alam di Texas dan Kansas (Amerika Serikat).
Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium
dan thorium. Udara mengandung gas Mulia (Ar, Ne, Xe, dan Kr)
walaupun dalam jumlah yang kecil, gas mulia di Industri di
peroleh sebagai hasil samping dalam Industri pembuatan gas
nitrogen dan O2.
4. Sifat - Sifat Gas MuliaSifat-Sifat Umum :
Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit
larut dalam air.
Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium
elektron valensinya 2
Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan
mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-
jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah seiring
bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya
berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.
Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia
Gas
Mulia
Nomor
Atom
Titik
Leleh
(˚C)
Titik
Didih
(˚C)
Energi
Ionisasi
(kJ/mol)
Jari-jari
Atom
(Angstrom)
He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50
Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65
Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95
Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10
Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30
Rn 86 -71 -62 1040 1,45
Helium Neon Argo
nKripton Xenon Radon
Nomor atom 2 10 18 32 54 86Elektron valensi 2 8 8 8 8 8Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45Massa atom (gram/mol)
4,0026
20,1797
39,348 83,8 131,2
9 222
Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,78
4 3,75 5,9 9,73
Titik didih (0C) -268,8
-245,8
-185,7
-153 -108 -62
Titikleleh (0C) -272,2
-248,4
189,1 -157 -112 -71
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi peleburan (kJ/mol) @ 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
Entalpi penguapan (kJ/mol)
0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
Afinitas elektron (kJ/mol) 21 29 35 39 41 41
Energi ionisasi (kJ/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040
@ = Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan
suhu.
Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang
kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil)
mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat
sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke
inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar
untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom makin
besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah
melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah
makin reaktif.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin
besarnya harga energi ionisasi suatu atom menyebabkan unsur-
unsur gas mulia sukar membentuk ion (terionisasi), artinya
sukar untuk melepas elektron agar berubah jadi ion positif.
Selain itu makin besar ukuran sebuah atom, makin mudah
melepas elektron kulit terluarnya, karena jaraknya makin jauh
dari intinya yang bermuatan positif.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-
jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari
He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom yang
mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron kulit
terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan diri dan
ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang
tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah
stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam
selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi
bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang
gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat
berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti
Flourin dan Oksigen. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang
sudah dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan
kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih sangat
stabil.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih
kecil dari pada suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh
unsur gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur
gas mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik. Titik
leleh dan titik didih unsur – unsur gas mulia perbedaannya
sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan
mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom – atom gas
mulia sangat kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat
stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas
mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet
untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia
(kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut
merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua
elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu,
tidak memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom
lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar
menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa
secara ionik.
Tambahan :
1. Semua unsur gas mulia terdapat di alam kecuali Radon
(Rn).
2. Radon sebagai isotop radioaktif berumur pendek, dan
diperoleh dari peruluhan radioaktif atom radium.
3. Keberadaan helium di dalam gas alam diduga sebagai hasil
peluruhan zat radioaktif.
4. Unsur gas mulia yang paling banyak di udara adalah Argon
( setelah oksigen dan nitrogen ).
5. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam adalah Helium
karena helium merupakan komponen penting dari matahari
dan planet – planet lainnya.
6. Gas mulia dapat diperoleh dari destilasi bertingkat udara
cari, kecuali Radon yang diperoleh dari hasil peluruhan
zat radioaktif atom radium.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia
UnsurNomor
Atom
Konfigurasi
Elektron
He 2 1s2
Ne 10 [He] 2s2 2p6
Ar 18 [Ne] 3s2 3p6
Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6
Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6
Rn
86[Xe] 6s2 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia
juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron
bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh
dan unsur-unsur gas mulia yang lain pada kulit terluarnya
terdapat 8 elektron karena kulit terluarnya telah penuh maka
gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif. Jadi afinitas
elektronnya mendekati nol.
5. Pembuatan Gas Muliaa. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika
Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah,
yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam
dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan
mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas
alam.
b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton
(Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas
mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam
industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses
destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara
kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara
cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak
gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas
argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas
oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan
proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen,
kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk.
Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara
destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian
99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C)
akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C)
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar
kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik
didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali
Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif
berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif
atom radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium
(Ra) dengan memancarkan sinar alfa (helium) sesuai dengan
persamaan reaksi:88Ra226 → 86Rn222 + 2He4
6. Pembentukan Senyawa pada Gas
MuliaGas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron
valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia
pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya
tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih
kosong yaitu sub kulit d jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa
unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli
kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat
persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur
lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen
memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi
ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia
Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya
Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata
menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan
reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah
anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para
ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan
xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung
dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan
XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan
senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan
menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat
(tidak stabil).
Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon
Tingka
t
Oksida
si
Senyawaa
n
Bentuk Titik
Didih
(˚C)
Struktur Tanda-tanda
II
IV
XeF2
XeF4
Kristal
tak
berwarna
Kristal
129
117
Linear
Segi-4
Terhidrolisis
menjadi Xe +
O2; sangat
larut dalam
tak
berwarna
HF
Stabil
VI XeF6
Cs2XeF8
XeOF4
XeO3
Kristal
tak
berwarna
Padatan
kuning
Cairan
tak
berwarna
Kristal
tak
berwarna
49,6
-46
Oktahedr
al
terdisto
rsi
Archim.
Antipris
ma
Piramid
segi-4
Piramida
l
Stabil
Stabil pada
400˚
Stabil
Mudah
meledak,
higroskopik;
stabil dalam
larutan
VIII XeO4
XeO6 4-
Gas tak
berwarna
Garam tak
berwarna
Tetrahed
ral
Oktahedr
al
Mudah meledak
Anion- anion
HXeO63-,
H2XeO62-,
H3XeO6- ada
juga
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat
dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat
besar. Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia
sebagai berikut : Helium = 0,00052 %; Neon = 0,00182 %; Argon
= 0,934 %; Kripton = 0,00011 %; Xenon = 0,000008; Radon =
Radioaktif*
Tabel 4. contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia
Gas
MuliaReaksi
Nama senyawa
yang terbentukCara peraksian
Ar(Argon
)Ar(s) + HF → HArF
Argonhidroflou
rida
Senyawa ini
dihasilkan oleh
fotolisis dan
matriks Ar padat
dan stabil pada
suhu rendah
Kr(Kript
on)
Kr(s) + F2 (s) → KrF2
(s)
Kripton
flourida
Reaksi ini
dihasilkan dengan
cara mendinginkan
Kr dan F2pada suhu -
196 0C lalu diberi
loncatan muatan
listrik atau sinar
X
Xe(Xenon
) Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) →
XeF4(s)
Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)
Xenon flourida XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari
pemanasan Xe dan F2
pada tekanan 6 atm,
jika umlah peraksi
F2 lebih besar maka
akan diperoleh XeF6
XeF6(s) + 3H2O(l) →
XeO3(s) +6HF(aq)
6XeF4(s) + 12H2O(l) →
2XeO3(s) + 4Xe(g) +
3O(2)(g) + 24HF(aq)
Xenon oksida
XeO4 dibuat dari
reaksi
disproporsionasi(re
aksi dimana unsur
pereaksi yang sama
sebagian
teroksidasi dan
sebagian lagi
tereduksi) yang
kompleks dari
larutan XeO3 yang
bersifat alkain
Rn(Radon
)Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida
Bereaksi secara
spontan.
XeF2
Hibridisasi
: sp3d
Sebaran pasangan
elektron : segitiga
bipiramida
Bentuk
molekul :
linier
XeF4
Hibridisasi
: sp3d2
Sebaran pasangan
elektron : oktahedral
Bentuk
molekul :
segi empat planar
XeF6
Hibridisasi
: sp3d3
Sebaran pasangan
elektron : oktahedral
Bentuk
molekul :
segilima bipiramida
Fluorida XeF2, XeF4, dan XeF6 diperoleh dengan mereaksikan
xenon dengan flouor dalam kuantitas yang makin bertambah.
Dalam senyawa-senyawa ini, xenon mempunyai bilangan oksidasi
genap +2, +4, dan +6, yang khas bagi kebanyakan senyawaan
xenon. Fluorida-fluorida adalah lahan permulaan untuk
mensintesis senyawaan xenon lainnya.
Satu-satunya produk yang diperoleh bila krypton bereaksi
dengan fluor adalah difluoridanya, KrF2. Tak dikenal lain-
lain keadaan oksidasi selain +2. Dari kira-kira selusin
senyawaan krypton yang dikenal, semuanya merupakan garam
kompleks yang diturunkan dari KrF2. Karena radon bersifat
radioaktif dan mempunyai waktu paruh empat hari,
kekimiawiannya sukar dipelajari. Namun, eksistensi radon
fluorida, baik yang mudah menguap maupun yang tak mudah
menguap, telah didemonstrasikan.
7. Dampak Positif dan Negatif Gas
Muliaa. Dampak positif
Berdasarkan kegunaan masing-masing atom unsurnya adalah,
sebagai berikut :
1) Helium
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar,
helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium
yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar
laut.. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan
sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat
rendah.
2) Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon.
Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal
seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal
petir, dan mengisi tabung televisi.
3) Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat
terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless
steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon
tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
4) Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam
lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
5) Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk
bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung
elektron.
6) Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat
radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem
peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar
radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa
dari perubahan kadar radon.
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK Helium
He
Kandungan helium banyak
ditemukan diladang gas
alam di amerika
serikat, yang merupakan
penyediaan gas
terbesar. Helium
digunakan dalam
kriogenik, system
pernapasan laut dalam,
untuk mendinginkan
magnet super konduktor,
untuk pengembangan
balon.
balon udara pendingin atmosfer inert
Neon
Ne
Neon memberikan pendar
khas kemerahan jika
digunakan di tabung
hampa dan lampu neon.
Sifat ini membuat neon
terutama digunakan
sebagai pembuatan tanda
(sign)
lampu neon lampu reklame pendingin
Argon
Ar
Argon membentuk 1% dari
atmosfer bumi. Argon
digunakan meluas
metalurgi, dan industry
serta labolatorium yang
memerlukan lingkungan
bebas oksigen.
Bola lampulistrik
Pengelasan
Krypton
Kr
residu yang tersisa
dari penguapanhampir
semua komponen di udara
Campuran krypton dan
argon untuk pengisi
lampu fluoresensi
bertekanan rendah.
Digunakan dalam lampu
kilat fotografi
berkecepatan tinggi.Senon
Xe
Xenon diperoleh dari
udara yang dicairkan.
Xenon dipergunakan
untuk mengisi lampu
sorot, dan lampu
berintensitas tinggi
lainnya, mengisi bilik
gelembung yang
digunakan oleh ahli
fisika untuk
mempelajari partikel
sub atom
Digunakan dalam
pembuatan tabung
electron, lampu
bakterisida, dan lampu
stobaskopik.
Radon
Rn
Rata-rata terdapat satu
molekul Radon dalam
1x1021 molekul udara.
Radon dapat ditemukan
di beberapa mata air
dan mata air panas.
Radon dibebaskan dari
tanah secara alamiah,
apalagi di kawasan
bertanah digranit.radon
juga mungkin dapat
berkumpul di ruang
bawah tanah dan tempaat
tinggal
b. Dampak Negatif
Salah satu sumber penyakit yang hampir dipastikan ada didalam rumah kita dan pada umumnya belum disadari sepenuhnyaoleh para penghuninya adalah keberadaan gas radon di dalamruangan. Radon merupakan unsur kimia dengan nomor atom 86yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn. Radon sebetulnyamerupakan gas mulia yang sudah sejak lama dikenal. Disebutgas mulia karena unsur ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainnya. Pada temperatur ruang, radon selaluberada dalam bentuk gas dan terlarut dalam udara dengankerapatan 10 gram/liter. Namun keberadaannya di udara tidakdapat dikenali oleh sistem panca indera manusia. Satu halyang perlu diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalahbahwa radon merupakan gas radioaktif yang dapat berperansebagai sumber radiasi bagi manusia. Oleh sebab itu,keberadaan radon di dalam rumah kita akan berperan sebagaisumber radiasi bagi seluruh penghuni rumah.
Kanker Paru-Paru
Dari sekian banyak sumber-sumber radiasi alam, radonmerupakan sumber radiasi alam yang paling banyak mendapatkanperhatian sehubungan dengan efek negatif yang dapatditimbulkannya. Efek ini berkaitan dengan sifat gas radonsebagai salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru. Efekmerugikan dari radiasi yang dipancarkan gas radon inisebetulnya telah diketahui sejak abad ke-19. Pada saat itupara pekerja tambang di Eropa Tengah banyak yang menderitagangguan kesehatan berupa kanker paru-paru karena didugamenghirup gas radon dalam jumlah berlebihan. Hasil penelitianyang dilakukan pada pertengahan abad ke-20 terhadap parapekerja tambang batubara ternyata memperkuat dugaan tersebut.Bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia,Jepang dan negara-negara Eropa Barat, masalah gas radon initelah mendapatkan perhatian yang serius. Pemerintah Australiamisalnya, melalui Commonwealth of Health, Housing and CommunityServices telah membuka pusat-pusat informasi mengenai gas radonini di setiap negara bagian. Hal ini dimaksudkan agarmasyarakat dapat memperoleh informasi yang tepat mengenairesiko yang dapat ditimbulkan oleh gas radon tersebut.Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang juga telah memetakandaerah-daerah dengan kadar gas radon tinggi. Saat ini mulaidisadari bahwa gas radon di dalam ruangan merupakan sumberterpenting pemaparan radiasi. Dosis efektif dari radondiperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dosis dari seluruhsumber-sumber radiasi alamiah lainnya digabung menjadi satu,lebih besar dari dosis yang diterima pasien yang mengalamipenyinaran medis termasuk pemeriksaan dengan sinar-X, danjauh lebih besar dibandingkan dengan dosis radiasi darikegiatan industri nuklir.Sebagian besar gas radon dapat masuk ke dalam tubuh manusiamelalui jalur pernafasan.
Bahaya dari gas radon bukan semata-mata dari gas radonitu sendiri, tetapi juga dari zat radioaktif yangdihasilkannya dalam proses peluruhan. Produk zat radioaktifyang lebih sering disebut anak luruh radon ini juga bersifat
radioaktif. Tidak seperti radon, anak luruh radon berupaatom-atom logam berat yang langsung menempelkan dirinya padaapapun yang bersentuhan dengan atom-atom itu. Masalahkesehatan yang utama terletak pada pengisapan anak luruhradon, atau partikel debu yang membawa anak luruh radontersebut, sehingga mengakibatkan tertimbunnya anak luruhradon di dalam paru-paru. Radiasi yang dipancarkan zatradioaktif tersebut dapat mengakibatkan kerusakan padajaringan paru-paru yang berakibat pada munculnya kanker paru-paru. Dibutuhkan waktu tunda bertahun-tahun antara munculnyabibit kanker oleh radiasi dengan pertumbuhannya menuju suatukondisi yang dapat diamati secara klinis.
Sumber Gas Radon
Gas radon di dalam rumah terutama berasal dari tanah,dinding, lantai, langit-langit dan bahan-bahan lain di dalamrumah yang berasal dari perut bumi. Naomi Harley, profesorpeneliti kesehatan lingkungan di Universitas New York,mendapatkan bahwa 60 persen radon di dalam rumah di NewYersey berasal dari dinding, fondasi dan lantai. Kadar gasradon di dalam rumah cukup bervariasi bergantung pada asalmaterial bahan bangunannya. Kadar gas radon di dalam ruangantertutup seperti rumah, apartemen, terusan bawah tanah denganventilasi sedikit, biasanya beberapa kali lebih tinggidibandingkan kadarnya di dalam udara bebas. Naomi Harley,Profesor peneliti kesehatan lingkungan di Universitas NewYork, mendapatkan 60% radon di dalam rumah di New Yerseyberasal dari dinding, fondasi dan lantai. Sumber utama gasradon di lingkungan adalah zat-zat radioaktif alamiah sepertiuranium-238 dan thorium-232. Kedua unsur tersebut dalam kadaryang relatif tinggi terdapat pada bahan-bahan tambang.
Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambang dan bahan-bahansisa hasil pengolahan bahan tambang sebagai bahan bangunanuntuk perumahan maupun gedung dapat memperbesar kadar gasradon di dalam ruangan. Di pasaran beredar beberapa jenis
bahan bangunan yang dibuat dari bahan tambang maupun sisapengolahan bahan tambang yang ada kemungkinannya berkadarradioaktif alam tinggi. Karena itu, diperlukan penelitianmenyeluruh mengenai tingkat radioaktivitas bahan-bahanbangunan yang telah beredar dan digunakan secara luas olehmasyarakat, untuk mengatahui dan mengantisipasi dampaknegatif yang dapat ditimbulkannya.
Selain daripada itu, gas mulia yang lain yang memilikidampak negatif adalah helium. Helium yang tidak reaktifdigunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatanyang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Para penyelambekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogendan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisapmudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasipada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut“pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan,(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengancepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapatmenimbulkan rasa sakit atau kematian.
BAB III
PENUTUP
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian
ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifat
stabilnya. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil,
berfasa gas pada suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi
dengan unsur lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari
gas mulia.
Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang
sama: di kondisi standar, mereka semua tidak berbau, tidak
berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang sangat
rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel periodik
(sebelumnya dikenal dengan grup 0), yaitu helium (He), neon
(Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang
bersifat radioaktif (Rn).
Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan
teori modern tentang struktur atom: valensi elektron kulit
luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali
kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya
beberapa ratus senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan
titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda
kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka berbentuk
cairan dalam jangkauan suhu yang pendek. Jari-jari atom unsur-
unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena
bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi dari
atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas Elektron
unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati
nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan
kenaikan massa atom.
DAFTAR PUSTAKA
Farida, Ida. 2009. Modul Perkuliahan Kimia Anorganik I.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati. Bandung
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:
UI-Press
Keenan, dkk. 1979. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Http _gas-mulia.blogspot.com_.html
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/03/kimia-unsur-gas-
mulia-yang-stabil.html
http://chemiscihuy.wordpress.com/2009/11/05/definisi-sejarah-
dan-sifat-gas-mulia/
http://masterkimiaindonesia.com/
http://gas-mulia.blogspot.com/2009/11/gas-mulia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_mulia
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Roni
%20Sudra%20jat/home.html
http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html
http://h4rv3st.blogspot.com/2008/06/unsur-unsur-gas-
mulia.html
http://www.scribd.com/doc/19015264/Tabel-Periodik-Golongan-
VIIIA-2
http://handoyodwiprakoso.blogspot.com/2009/02/tugas-kimia-bu-
ninin.html