MAKALAH FITRI

22
MAKALAH PENGEMBANGAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN PERAN & TANGGUNG JAWAB MAHASISWA DISUSUN OLEH : NAMA : FITRIYATUN DEVISI : SRIWIJAYA FAKULTAS : FKIP - IPA UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

Transcript of MAKALAH FITRI

MAKALAH

PENGEMBANGAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

DAN

PERAN & TANGGUNG JAWAB MAHASISWA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FITRIYATUN

DEVISI : SRIWIJAYA

FAKULTAS : FKIP - IPA

UNIVERSITAS WIRARAJA

SUMENEP

2014 – 2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat serta hidayahnya hingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik.selain itu kami mengucapkan banyak terima

kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu saya untuk

menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi

semua pembaca.saya sebagai penulis ingin membuat makalah ini

lebih banyak diminati oleh mahasiswa dan memberikan motivasi

kepada pembaca. Terima kasih

Wassalamu’alaikum wr. Wb

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………B. Rumusan masalah…………………………………………………………..C. Tujuan……………………………………………………………………….D. Manfaat……………………………………………………………………..

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan………………………………a. Tujuan pendidikan tinggi…………………………………………..b. Organisasi kemahasiswaan………………………………………….c. Unit kegiatan mahasiswa…………………………………………….d. Badan eksekutif mahasiswa………………………………………...

B. Peran dan tanggung jawab mahasiswa…………………………………….

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka .organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya organisasi di setiap  perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswanya,Sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia.setiap organisasi di atur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotanya dan bagi pelanggaraturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpi organisasi agar sebuah organisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dansistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-

parasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan saranapengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenianserta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secaraperlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat  berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citradiri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

B.Rumusan masalah

MENGAPA ORGANISASI PENTING BAGI MAHASISWA

Mahasiswa yang aktif ber-organisasi secara konsisten semata-

mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan

merupakan sebuah sarana yang efektif  dalam meng-kader

dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian di antaranya masih

mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat

menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran

semata.

Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang

bersifat intra ataupun eksra kampus berefek kepada perubahan

yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan

dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta menajemen

kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum

normatif Perguruan Tinggi. Namun, dalam ber-organisasilah

dapat diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai

mahasiswa.

Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas

organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang

pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa ber-

organisasi berarti berdemonstrasi, atau ber-organisasi

khusunya di kampus tidak lebih dari sekadar membuang

sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari

jodoh merupakan bukti adanya kesalapahaman tentang presepsi

sebagian mahasiswa tentang organisasinya sendiri.

Berdasarkan hal tersebut maka organsiasi mahasiswa dituntut

untuk terus meningkatan kualiatas dirinya. Dan peningkatan

pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur

pemerintahan negara dalam penyelenggaraan negara yang

semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi

mahasiwa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan

layaknya dalam sebuah negara dan dikolaborasikan dengan

prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan.

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang

menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas

diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri

sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan

insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul

tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial

kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai

hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

• Peran dalam Memperdalam dan mengembangkan diri di dalam

pembidangan keilmuan yang ditekuninya sehingga dapat

memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab

intelektualnya.

• Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris

dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan

sesuai dengan bidangnya.

• Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju

perkembangan yang lebih baik. (agen perubahan).

• Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang

sedang dan akan berlangsung.

Potret peran Mahasiswa dalam pentas sejarah Indonesia

Peran dan posisi mahasiswa dalam perspektif kehidupan

berbangsa dan bernegara, merupakan diskursus yang menarik

sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir menjadi

kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama di

dunia ketiga memainkan peran yang sangat aktif pada posisi

sentral di dalam perubahan sosial-politik, dan hampir tak

satupun penguasa di negara-negara berkembang yang

mengabaikan posisi sosial dan pentingnya representasi

politik serta dampak aspirasi dari golongan muda

berpendidikan tinggi ini. Sehingga para pemerhati sosial

tidak mengabaikan fungsi mereka dalam sistem sosial politik

baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di

Indonesia.

C. TUJUAN

Melatih Leadership

Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang

harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang

tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa

anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi.

Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap

dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak

ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam

mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun

menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota

ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat

ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-

teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam

organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah

bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja,

keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali.

Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership

sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya,

meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak

memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa

dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi

dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan

juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus

menerus.

D. MANFAAT

Potensi kita tau adalah sesuatu yang tersimpan, sesuatu yangperlu untuk digali dan dikembangkan, baik itu yang baik maupunyang buruk. Potensi mahasiswa sebagai pemuda antara lain adalah kritis. Kritis itu adalah tanggap terhadap masalah dan berusaha menyelesaikan masalah dengan pemikiran-pemikiran yang

benar. Selain kritis mahasiswa juga punya potensi idealis, idealis disini karena mahasiswa sebagai manusia-manusia yang dididik dalam suasana kampus yang ideal. Masyarakat sekitar mereaka yang idealis ataupun sejak kecil mereka belum pernah merasakan realism kehidupan. Mahasiswa juga memiliki potensi sebagai penggerak yang independen. Independen maksudnya mahasiswa mampu bergerak sendiri, mahasiswa sebagai memiliki ilmu-ilmu yang variatif bisa saling berkoordinasi membentuk sebuah gerakan yang mandiri tanpa campur tangan oknum lain termasuk pemerintahan. Selain itu juga mahasiswa memiliki kreatifitas, daya juang yang tinggi dan lain-lain.

Setelah kita lihat potensi, mari kita lihat beberapa peran seorang mahasiswa sebagai elemen pemuda. Pemuda mempunyai paling tidak tiga peran, yang pertama Guardian Value( penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi idealisme, kritis dan daya juang tinggi mahasiswa bisa berlaku sebagai control social ataupun pelurus nilai-nilai luhur yang hendak dicapai. Yang kedua mmahasiswa memiliki peran sebagai Iron stock( persedian besi), maksudnya bahwa pemuda memiliki potensiilmu, memiliki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah asset buat masa depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan. Selain itu pemuda mempunyai peran juga sebagai Agen of Change (pembawa perubahan). Ini dikarenakanmahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi potensi seperti kritis, idelais, kreatif dan independen maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan organisasi kemahasiswaana. Tujuan pendidikan tinggi

- Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakatyang memilik kemampuan akademi atau professionalmenerapkan IPTEK dan kesenian

- Mengembangkan IPTEK dan kesenian untuk meningkatkantaraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaannasional

b. Organisasi kemahasiswaan

Orgaisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggiadalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswayang diharapkan dapat meningkatkan penalaran dankeilmuan serta arah profesi mahasiswa menampungkebutuhan, menyalurkan minat, dan kegemaran sertameningkatkan kesejahteraan.

c. Unit kegiatan mahasiswa (UKM)Berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan

kegiatan ekstra-kurikuler ditingkat universitas,terutama yang berkaitan dengan pengembangan bakat danminat.

UKM yang di sahkan :- Mapala wirasta

- PLM- Mahesa (Musik)- Futsal- Volley ball- Paduan suara- Cemara- Catur- Bulu tangkis- Menwa- LDK ( lembaga dakwa kampus)- KSR ( Korps suka relawan)- Pramuka - Panca silat

d. Badan eksekutif mahasiswa (BEM)Berfungsi sebagai organisasi pelaksanaan kegiatan

pengemangan kemahasiswaan di tingkat universitas danmerupakan coordinator kegiatan pengembangankemahasiswaan lingkungan uiversitas. Klasifikasi BEM : BEM universitas

BEM fakultasB. Peran dan tanggung jawab mahasiswa

A. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di Perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.

Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.Dari pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang nantinya diharapkan menjadi calon-calon intelektual.Namun jika kita mendefinisikan mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menafikan peranannya yang nyatadalam perkembangan arus bangsa. Ketika kita mencoba menyederhanakan peran mahasiswa dengan mengambil definisi‘setiap orang yang belajar di perguruan tinggi’, definisiitu akan mempersempit makna atau esensi dari mahasiswa itu sendiri. Mengingat sejarah panjang mahasiswa dalam peranannya membangun bangsa, seorang Indonesianis, Ben Anderson menyatakan bahwa, “sejarah Indonesia adalah sejarah pemudanya”.Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mendapat gelar sarjana atau diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan mahasiswa. Pertanyaan adalah, apakah cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari dari bangku kuliah dan indeks prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemenyang harus dipertimbangkan, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan memimpindan dipimpin. [3]

B. Peran dan posisi mahasiswa

1. Peran moral

Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenanggan) maka berarti telah berada persimpangan jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpatahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri ini makamahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

2. Peran social

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh sertadapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.

3. Peran Akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang

tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah dan membahagiakan orang tua.

4. Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( grouppenekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa ordebaru di mana daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.

Oleh karena itu Mahasiswa harus tetap menjaga idealismenya sebagai agen kontrol sosial (agent of socialcontrol) dan agen perubahan sosial (agent of social change). Sejak era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu mengambil peran strategis bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi.

C. Tanggung jawab sosial mahasiswa

Dasar pikir perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen, merupakan hal yang menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi oleh para intelektual bangsa dan calon-calon pemimpin masa depan yang mempunyai

spesifikasi ilmu masing-masing, di STAIN Kediri ada mahasiswa pendidikan Agama islam, Tadris bahasa Inggris, Pendidikan bahasa Arab, Psikologi islam, Komunikasi islam, dan lain sebagainya. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu pengetahuan yang didapatkan dari sebuah perguran tinggi membawa kita ke pertarungan sesungguhnya yaitu relaitas dalam bermasrakat nantinya.Proses pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi ditujukan untuk membekali diri pelajar untuk dapatmenjawab tuntutan yang ada dimasyarakat pada umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat tercipta pemberdayaan masyarakat, partisipasi aktif dalam proses pembangunan dan peningkatan taraf hidup berbangsa dan bernegara.Yang menjadi tugas sahabat-sahabati adalah mengamalkan ilmu yang sahabat-sahabati dapatkan dikampus nantinya untuk kepentingan dalam bermasyarakat. Baik dalam hal ikut andil dalam memberikan tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM, ataupun yang lain.Sebagai mahasiswa kita mempunyai peran double, pertama sebagai kaum terpelajar yang kedua sebagi anggota dari masyarakat. Oleh karena itu dengan sendirinya tanggung jawabnya juga menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai kekuatan dalam daya nalar dan keilmuannnya dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting dari ilmu dan daya pikir ituadalah entitas nilai moral yang harus dijunjung tinggi. Seperti yang disampaikan oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk diamalkan.Perguruan tinggi adalah sebuah institusi yang tidak sekedar untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan tidur. Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah tempat untuk penggemblengan mahasiswa dalam melakukan kontempelasi dan penggambaran intelektual agar mempunyai idealisme dan komitmen perjuangan sekaligus tuntutan perubahan.Penggagasan terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari suplemen utama, yaitu

mahasiswa. Stigma yang muncul dalam diskursus perguruan tinggi selama ini cenderung berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi logis agresitivitas mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang kelompok lain dari sebuah sistem civitas akademika.Akan tetapi fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa derap modernisasi di Indonesia dengan pembangunan sebagaiideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat institusionalisasi, transpolitisasi dan depolitisasi dalam kampus. Keberhasilan upaya dengan dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa dikungkung dunia isolasi hingga tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa mengalamikegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyrakatan yang semestinya diambil. Mahasiswapun tidak lagi memilikikesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap apolitis.Melihat realitas seperti itu maka perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahassiwa dalam merespon gejala sosial yang dihadapinya, karena di samping belum tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa lebih relatif tercerahkan (well informed) dan potensi sebagai kelompok dinamis yangdiharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis mayarakat baik dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu, semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyrakatan yang lebih bermakna bagi kehidupan kampus dan mayarakat

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Organisasi mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yangmembentuk sebuah kelompok  untuk mencapai tujuanbersama,sebuah organisasi dibentuk sebagai wadah dariapirasi mahasiswa.setiap organisasi memiliki suatu visi danmisi untuk mencapai tujuan suatu organisasi tersebut.setiaporganisasi memiliki manfaat yang sangat banyak sekali untukmengembangkan pola pikir mahasiswa,dimana mahasiswa dituntutuntuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telahdiberikan,setiap mahasiswa di tuntut untuk disiplin,dandengan kedisplinan mahasiswa tersebut dalam mengikuti sebuahorganisasi dapat dipastikan bahwa ketika mereka telah keluardari organisasi mereka pasti memiliki soft kill ,sepertibisa mengatur waktunya lebih baik,dapat memimpin sebuahrapat,dll.itu sebabnya mengapa sebuah organisasi sangatdibutuhkan oleh setiap mahasiswa ,karena dengan mengikuti

organisasi mahasiswa memiliki pengalaman yang sangat bergunadi dunia kerja yang akan segera mereka jalani

DAFTAR PUSTAKA

http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.htmlhttp://www.binuscareer.comhttp://tkampus.blogspot.com/2012/04/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.htmlhttp://zaldym.wordpress.com/2010/07/13/peran-dan-fungsi-organisasi-mahasiswa/ sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html

http://cl512.wordpress.com/2012/07/03/identitas-dan-peranan-mahasiswa-dalam-kehidupan-sosial/

Bpk Amirul fatoni selaku pembantu rector III