Makalah GAS MULIA

31
GAS MULIA Makalah ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas mata pelajaran kimia Oleh : 1.Ahmadi (01) 2.A’isah (02) 3. Arifan Dian Gustaf (03) 4.Arifin (04) 5. Devy Nafirotul Maul (05) XII IPA 2

Transcript of Makalah GAS MULIA

GAS MULIA

Makalah ini dibuat dalam rangka

melengkapi tugas

mata pelajaran kimia

Oleh :

1.Ahmadi (01)

2.A’isah (02)

3.Arifan Dian Gustaf (03)

4.Arifin (04)

5.Devy Nafirotul Maul (05)

XII IPA 2

S M A N 1 WIRADESAJl. Patimura No. 467 ( (0285) 4417367 Wiradesa

Kab. Pekalongan * 51152

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami  panjatkan kepada Allah SWT. yang telah

memberikan kesempatan serta kesehatan kepada kami untuk

meyusun serta menyelesaikan makalah ini dalam rangka

melengkapi tugas makalah mata pelajaran kimia.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada kedua orang

tua yang selalu memberikan dukungan, baik secara materi atau

pun non materi, terutama kepada guru bidang studi yang telah

membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini, juga

kepada orang-orang yang menjadi relawan objek kajian

pengamatan dan kepada teman-teman yang membantu dalam proses

penyusunan tugas ini.

Makalah ini dibuat untuk mengetahui sebarapa jauh

pengetahuan kita tentang apa itu Gas mulia dan bagaimana

kegunaannya bagi kehidupan . Meskipun demikian, besar harapan

kami terhadap kesempurnaan, kami mohon maaf apabila dalam

penyajian makalah ini masih banyak kekurangan.

Wiradesa, 29

Oktober 2014

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan

VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan

sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena

sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia

yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon

(Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya

di bumi.

Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium

terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari

peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur -

unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri

sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta

adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan

bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di

atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat

berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio

aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon

disebut juga sebagi gas jarang.

2.      Rumusan Masalah

a. Apa definisi gas mulia?

b. Bagaimana sejarah awal diketemukannya gas mulia?

c. Bagaimana identifikasi dan sifat-sifat gas mulia?

d. Bagaimana tahapan pembuatan gas mulia?

e. Apa saja senyawa pada gas mulia?

f. Bagaimana dampak positif dan negatif gas mulia bagi

kehidupan?

3.      Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan disusunnya

makalah ini adalah:

1)         Menjelaskan definisi gas mulia

2)         Menjelaskan sejarah penemuan unsur gas mulia

3)         Mengidentifikasi sifat fisik dan sifat kimia

gas mulia

4)         Menjelaskan pembuatan dan senyawa pada gas

mulia

5)         Menjelaskan dampak positif dan negatif gas

mulia

BAB II

PEMBAHASAN

1.            Definisi Gas MuliaGas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan

VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan

sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena

sifat stabilnya, mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan

susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga

merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki

elektron valensi luar penuh, sehingga menjadi golongan yang

paling stabil dalam sistem periodik unsur. Unsur-unsurnya

adalah He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe

(Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif. Konfigurasi

elektron unsur-unsur Gas Mulia adalah ns2, np6, kecuali He

1s2.

Gas Mulia yang sejati adalah unsur monoatomik. Disebut

mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada

suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur

lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.

Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan

konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi

oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan

oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas

elektronnya yang sangat rendah.

Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia

yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu:

1.      Helium à ήλιος (ílios or helios) = Matahari

2.      Neon à νέος (néos) = Baru

3.      Argon à αργός (argós) = Malas

4.      Kripton à κρυπτός (kryptós) = Tersembunyi

5.      Xenon à ξένος (xénos) = Asing

6.      Radon (pengecualian) diambil dari Radium

2.            Sejarah Gas MuliaSejarah gas mulia awal dari penemuan Cavendish pada tahun

1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kurang

dari 1/200 bagian) sama sekali tidak bereaksi walaupun sudah

melibatkan gas-gas atmosfer.

Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama Lord

Raleigh dan Sir William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang

terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui

mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan.

Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu

gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat

bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari

bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian

Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan

mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa

yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut

serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.

Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios

berarti matahari). Nama Helium sendiri merupakan saran dari

Lockyer dan Frankland. Pada saat ditemukan, kedua unsur ini

tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang

sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian

Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu

golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen

dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam

golongan tersebut, pada tahun 1898 Ramsey dan Travers terus

melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur

lainnya, yaitu neon (ditemukan dengan cara mencairkan udara

dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan

bertingkat), kripton, dan xenon (ditemukan dalam residu yang

tersisa setelah udara cair hampir menguap semua / hasil

destilasi udara cair). Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh

Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran

radium. William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya

sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka

menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya

(sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun

1923.  Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara.

Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur

lain, karena radon bersifat radioaktif. unsur gas mulia

terbanyak di alam semesta adalah helium (pada bintang-

bintang) karena Helium merupakan bahan bakar dari matahari.

Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-

unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan

diberi nama golongan unsur gas mulia.

Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia

(Noble Gas) dari bahasa Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat

kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah. Nama Noble

dianalogikan dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang

dihubungkan dengan kekayaan dan kemuliaan.

Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia

benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada

tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada

berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu,

berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Dan akhirnya

istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya

disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia

yang berarti stabil atau sukar bereaksi. Senyawa gas mulia

yang ditemukan pertama kali adalah XePtF6.

3.            Kelimpahan di Alam

Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali radon

yang merupakan unsur radioaktif. Unsur gas mulia yang paling

banyak terdapat di udara adalah argon yang merupakan komponen

ketiga terbanyak dalam udara setelah nitrogen dan oksigen.

Unsur-unsur Gas Mulia, kecuali Radon, melimpah jumlahnya

karena terdapat dalam udara bebas. Argon terdapat di udara

bebas dengan kadar 0,93%, Neon 1,8×10-3%, Helium 5,2×10-4%,

Kripton 1,1×10-4%, dan Xenon 8,7×10-6%. Helium adalah unsur

terbanyak jumlahnya di alam semesta karena Helium adalah

salah satu unsur penyusun bintang. Helium diperoleh dari

sumur-sumur gas alam di Texas dan Kansas (Amerika Serikat).

Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium

dan thorium. Udara mengandung gas Mulia (Ar, Ne, Xe, dan Kr)

walaupun dalam jumlah yang kecil, gas mulia di Industri di

peroleh sebagai hasil samping dalam Industri pembuatan gas

nitrogen dan O2.

4.            Sifat - Sifat Gas MuliaSifat-Sifat Umum :

      Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit

larut dalam air.

      Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium

elektron valensinya 2

      Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan

mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-

jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah seiring

bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya

berkurang.

Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.

Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia

Gas

Mulia

Nomor

Atom

Titik

Leleh

(˚C)

Titik

Didih

(˚C)

Energi

Ionisasi

(kJ/mol)

Jari-jari

Atom

(Angstrom)

He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50

Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65

Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95

Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10

Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30

Rn 86 -71 -62 1040 1,45

Helium Neon Argo

nKripton Xenon Radon

Nomor atom 2 10 18 32 54 86Elektron valensi 2 8 8 8 8 8Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45Massa atom (gram/mol)

4,0026

20,1797

39,348 83,8 131,2

9 222

Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,78

4 3,75 5,9 9,73

Titik didih (0C) -268,8

-245,8

-185,7

-153 -108 -62

Titikleleh (0C) -272,2

-248,4

189,1 -157 -112 -71

Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4

Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1

Entalpi peleburan (kJ/mol) @ 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89

Entalpi penguapan (kJ/mol)

0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4

Afinitas elektron (kJ/mol) 21 29 35 39 41 41

Energi ionisasi (kJ/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040

@ = Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan

suhu.

Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang

kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil)

mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat

sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke

inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar

untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom makin

besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah

melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah

makin reaktif.

Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin

besarnya harga energi ionisasi suatu atom menyebabkan unsur-

unsur gas mulia sukar membentuk ion (terionisasi),  artinya

sukar untuk melepas elektron agar berubah jadi ion positif.

Selain itu makin besar ukuran sebuah atom, makin mudah

melepas elektron kulit terluarnya, karena jaraknya makin jauh

dari intinya yang bermuatan positif.

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-

jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari

He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom yang

mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron kulit

terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan diri dan

ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang

tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah

stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam

selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi

bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang

gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat

berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti

Flourin dan Oksigen. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang

sudah dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan

kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih sangat

stabil.

Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih

kecil dari pada suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh

unsur gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur

gas mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik. Titik

leleh dan titik didih unsur – unsur gas mulia perbedaannya

sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan

mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom – atom gas

mulia sangat kecil.

Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat

stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas

mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet

untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia

(kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut

merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua

elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu,

tidak memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom

lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar

menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa

secara ionik.

Tambahan :

1. Semua unsur gas mulia terdapat di alam kecuali Radon

(Rn).

2. Radon sebagai isotop radioaktif berumur pendek, dan

diperoleh dari peruluhan radioaktif atom radium.

3. Keberadaan helium di dalam gas alam diduga sebagai hasil

peluruhan zat radioaktif.

4.  Unsur gas mulia yang paling banyak di udara adalah Argon

( setelah oksigen dan nitrogen ).

5. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam adalah Helium

karena helium merupakan komponen penting dari matahari

dan planet – planet lainnya.

6. Gas mulia dapat diperoleh dari destilasi bertingkat udara

cari, kecuali Radon yang diperoleh dari hasil peluruhan

zat radioaktif atom radium.

Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia

UnsurNomor

Atom

Konfigurasi

Elektron

He 2 1s2

Ne 10 [He] 2s2 2p6

Ar 18 [Ne] 3s2 3p6

Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6

Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6

 

Rn

        

86[Xe] 6s2 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia

juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron

bagi unsur lain.

contoh :

Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

menjadi

Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh

dan unsur-unsur gas mulia yang lain pada kulit terluarnya

terdapat 8 elektron karena kulit terluarnya telah penuh maka

gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif. Jadi afinitas

elektronnya mendekati nol.

5.            Pembuatan Gas Muliaa.       Gas Helium

Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika

Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah,

yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam

dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan

mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas

alam.

b.      Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton

(Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas

mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam

industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses

destilasi udara cair.

Pada proses destilasi udara cair, udara

kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara

cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak

gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas

argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas

oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan

proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen,

kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk.

Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara

destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian

99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C)

akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak

terkonsentrasi (tidak mencair).

Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C)

mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen

sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar

kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik

didih, maka masing-masing gas akan terpisah.

Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali

Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif

berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif

atom radium.

Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium

(Ra) dengan memancarkan sinar alfa (helium) sesuai dengan

persamaan reaksi:88Ra226 → 86Rn222 + 2He4

6.            Pembentukan Senyawa pada Gas

MuliaGas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron

valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia

pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya

tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.

Contoh:

Ar : [Ne] 3s2 3p6

Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih

kosong yaitu sub kulit d jadi

Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0

jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.

Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa

unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli

kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat

persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur

lain, yaitu XePtF6.

Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:

PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-

PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen

memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi

ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia

Xe = 1170 kJ/mol.

Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya

Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata

menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan

reaksi:

Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-

Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah

anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para

ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan

xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung

dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan

XeF6.

Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan

senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan

menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat

(tidak stabil).

Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon

Tingka

t

Oksida

si

Senyawaa

n

Bentuk Titik

Didih

(˚C)

Struktur Tanda-tanda

II

IV

XeF2

XeF4

Kristal

tak

berwarna

Kristal

129

117

Linear

Segi-4

Terhidrolisis

menjadi Xe +

O2; sangat

larut dalam

tak

berwarna

HF

Stabil

VI XeF6

Cs2XeF8

XeOF4

XeO3

Kristal

tak

berwarna

Padatan

kuning

Cairan

tak

berwarna

Kristal

tak

berwarna

49,6

-46

Oktahedr

al

terdisto

rsi

Archim.

Antipris

ma

Piramid

segi-4

Piramida

l

Stabil

Stabil pada

400˚

Stabil

Mudah

meledak,

higroskopik;

stabil dalam

larutan

VIII XeO4

XeO6 4-

Gas tak

berwarna

Garam tak

berwarna

Tetrahed

ral

Oktahedr

al

Mudah meledak

Anion- anion

HXeO63-,

H2XeO62-,

H3XeO6- ada

juga

Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat

dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat

besar. Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.

dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia

sebagai berikut : Helium = 0,00052 %; Neon = 0,00182 %; Argon

= 0,934 %; Kripton = 0,00011 %; Xenon = 0,000008; Radon =

Radioaktif*

Tabel 4. contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia

Gas

MuliaReaksi

Nama senyawa

yang terbentukCara peraksian

Ar(Argon

)Ar(s) + HF → HArF

Argonhidroflou

rida

Senyawa ini

dihasilkan oleh

fotolisis dan

matriks Ar padat

dan stabil pada

suhu rendah

Kr(Kript

on)

Kr(s) + F2 (s) → KrF2

(s)

Kripton

flourida

Reaksi ini

dihasilkan dengan

cara mendinginkan

Kr dan F2pada suhu -

196 0C lalu diberi

loncatan muatan

listrik atau sinar

X

Xe(Xenon

) Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)

Xe(g) + 2F2(g) →

XeF4(s)

Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)

Xenon flourida XeF2 dan XeF4 dapat

diperoleh dari

pemanasan Xe dan F2

pada tekanan 6 atm,

jika umlah peraksi

F2 lebih besar maka

akan diperoleh XeF6

XeF6(s) + 3H2O(l) →

XeO3(s) +6HF(aq)

6XeF4(s) + 12H2O(l) →

2XeO3(s) + 4Xe(g) +

3O(2)(g) + 24HF(aq)

Xenon oksida

XeO4 dibuat dari

reaksi

disproporsionasi(re

aksi dimana unsur

pereaksi yang sama

sebagian

teroksidasi dan

sebagian lagi

tereduksi) yang

kompleks dari

larutan XeO3 yang

bersifat alkain

Rn(Radon

)Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida

Bereaksi secara

spontan.

XeF2

Hibridisasi                

          : sp3d

Sebaran pasangan

elektron : segitiga

bipiramida

Bentuk

molekul                  :

linier

XeF4

Hibridisasi                

          : sp3d2

Sebaran pasangan

elektron : oktahedral

Bentuk

molekul                  :

segi empat planar

 XeF6

Hibridisasi                

          : sp3d3

Sebaran pasangan

elektron : oktahedral

Bentuk

molekul                  :

segilima bipiramida

Fluorida XeF2, XeF4, dan XeF6 diperoleh dengan mereaksikan

xenon dengan flouor dalam kuantitas yang makin bertambah.

Dalam senyawa-senyawa ini, xenon mempunyai bilangan oksidasi

genap +2, +4, dan +6, yang khas bagi kebanyakan senyawaan

xenon. Fluorida-fluorida adalah lahan permulaan untuk

mensintesis senyawaan xenon lainnya.

Satu-satunya produk yang diperoleh bila krypton bereaksi

dengan fluor adalah difluoridanya, KrF2. Tak dikenal lain-

lain keadaan oksidasi selain +2. Dari kira-kira selusin

senyawaan krypton yang dikenal, semuanya merupakan garam

kompleks yang diturunkan dari KrF2. Karena radon bersifat

radioaktif dan mempunyai waktu paruh empat hari,

kekimiawiannya sukar dipelajari. Namun, eksistensi radon

fluorida, baik yang mudah menguap maupun yang tak mudah

menguap, telah didemonstrasikan.

7.            Dampak Positif dan Negatif Gas

Muliaa. Dampak positif

Berdasarkan kegunaan masing-masing atom unsurnya adalah,

sebagai berikut :

1)     Helium

Helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar,

helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium

yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk

membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar

laut.. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan

sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat

rendah.

2)     Neon

Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon.

Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal

seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal

petir, dan mengisi tabung televisi.

3)     Argon

Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat

terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless

steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon

tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

4)     Kripton

Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu

fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam

lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

5)     Xenon

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk

bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung

elektron.

6)     Radon

Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat

radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem

peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar

radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa

dari perubahan kadar radon.

UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM

PRODUK Helium

He

Kandungan helium banyak

ditemukan diladang gas

alam di amerika

serikat, yang merupakan

penyediaan gas

terbesar. Helium

digunakan dalam

kriogenik, system

pernapasan laut dalam,

untuk mendinginkan

magnet super konduktor,

untuk pengembangan

balon.

balon udara pendingin atmosfer inert

Neon

Ne

Neon memberikan pendar

khas kemerahan jika

digunakan di tabung

hampa dan lampu neon.

Sifat ini membuat neon

terutama digunakan

sebagai pembuatan tanda

(sign)

lampu neon lampu reklame pendingin

Argon

Ar

Argon membentuk 1% dari

atmosfer bumi. Argon

digunakan meluas

metalurgi, dan industry

serta labolatorium yang

memerlukan lingkungan

bebas oksigen.

Bola lampulistrik

Pengelasan

Krypton

Kr

residu yang tersisa

dari penguapanhampir

semua komponen di udara

Campuran krypton dan

argon untuk pengisi

lampu fluoresensi

bertekanan rendah.

Digunakan dalam lampu

kilat fotografi

berkecepatan tinggi.Senon

Xe

Xenon diperoleh dari

udara yang dicairkan.

Xenon dipergunakan

untuk mengisi lampu

sorot, dan lampu

berintensitas tinggi

lainnya, mengisi bilik

gelembung yang

digunakan oleh ahli

fisika untuk

mempelajari partikel

sub atom

Digunakan dalam

pembuatan tabung

electron, lampu

bakterisida, dan lampu

stobaskopik.

Radon

Rn

Rata-rata terdapat satu

molekul Radon dalam

1x1021 molekul udara.

Radon dapat ditemukan

di beberapa mata air

dan mata air panas.

Radon dibebaskan dari

tanah secara alamiah,

apalagi di kawasan

bertanah digranit.radon

juga mungkin dapat

berkumpul di ruang

bawah tanah dan tempaat

tinggal

b. Dampak Negatif

Salah satu sumber penyakit yang hampir dipastikan ada didalam rumah kita dan pada umumnya belum disadari sepenuhnyaoleh para penghuninya adalah keberadaan gas radon di dalamruangan. Radon merupakan unsur kimia dengan nomor atom 86yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn. Radon sebetulnyamerupakan gas mulia yang sudah sejak lama dikenal. Disebutgas mulia karena unsur ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainnya. Pada temperatur ruang, radon selaluberada dalam bentuk gas dan terlarut dalam udara dengankerapatan 10 gram/liter. Namun keberadaannya di udara tidakdapat dikenali oleh sistem panca indera manusia. Satu halyang perlu diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalahbahwa radon merupakan gas radioaktif yang dapat berperansebagai sumber radiasi bagi manusia. Oleh sebab itu,keberadaan radon di dalam rumah kita akan berperan sebagaisumber radiasi bagi seluruh penghuni rumah.

Kanker Paru-Paru

Dari sekian banyak sumber-sumber radiasi alam, radonmerupakan sumber radiasi alam yang paling banyak mendapatkanperhatian sehubungan dengan efek negatif yang dapatditimbulkannya. Efek ini berkaitan dengan sifat gas radonsebagai salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru. Efekmerugikan dari radiasi yang dipancarkan gas radon inisebetulnya telah diketahui sejak abad ke-19. Pada saat itupara pekerja tambang di Eropa Tengah banyak yang menderitagangguan kesehatan berupa kanker paru-paru karena didugamenghirup gas radon dalam jumlah berlebihan. Hasil penelitianyang dilakukan pada pertengahan abad ke-20 terhadap parapekerja tambang batubara ternyata memperkuat dugaan tersebut.Bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia,Jepang dan negara-negara Eropa Barat, masalah gas radon initelah mendapatkan perhatian yang serius. Pemerintah Australiamisalnya, melalui Commonwealth of Health, Housing and CommunityServices telah membuka pusat-pusat informasi mengenai gas radonini di setiap negara bagian. Hal ini dimaksudkan agarmasyarakat dapat memperoleh informasi yang tepat mengenairesiko yang dapat ditimbulkan oleh gas radon tersebut.Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang juga telah memetakandaerah-daerah dengan kadar gas radon tinggi. Saat ini mulaidisadari bahwa gas radon di dalam ruangan merupakan sumberterpenting pemaparan radiasi. Dosis efektif dari radondiperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dosis dari seluruhsumber-sumber radiasi alamiah lainnya digabung menjadi satu,lebih besar dari dosis yang diterima pasien yang mengalamipenyinaran medis termasuk pemeriksaan dengan sinar-X, danjauh lebih besar dibandingkan dengan dosis radiasi darikegiatan industri nuklir.Sebagian besar gas radon dapat masuk ke dalam tubuh manusiamelalui jalur pernafasan.

Bahaya dari gas radon bukan semata-mata dari gas radonitu sendiri, tetapi juga dari zat radioaktif yangdihasilkannya dalam proses peluruhan. Produk zat radioaktifyang lebih sering disebut anak luruh radon ini juga bersifat

radioaktif. Tidak seperti radon, anak luruh radon berupaatom-atom logam berat yang langsung menempelkan dirinya padaapapun yang bersentuhan dengan atom-atom itu. Masalahkesehatan yang utama terletak pada pengisapan anak luruhradon, atau partikel debu yang membawa anak luruh radontersebut, sehingga mengakibatkan tertimbunnya anak luruhradon di dalam paru-paru. Radiasi yang dipancarkan zatradioaktif tersebut dapat mengakibatkan kerusakan padajaringan paru-paru yang berakibat pada munculnya kanker paru-paru. Dibutuhkan waktu tunda bertahun-tahun antara munculnyabibit kanker oleh radiasi dengan pertumbuhannya menuju suatukondisi yang dapat diamati secara klinis.

Sumber Gas Radon

Gas radon di dalam rumah terutama berasal dari tanah,dinding, lantai, langit-langit dan bahan-bahan lain di dalamrumah yang berasal dari perut bumi. Naomi Harley, profesorpeneliti kesehatan lingkungan di Universitas New York,mendapatkan bahwa 60 persen radon di dalam rumah di NewYersey berasal dari dinding, fondasi dan lantai. Kadar gasradon di dalam rumah cukup bervariasi bergantung pada asalmaterial bahan bangunannya. Kadar gas radon di dalam ruangantertutup seperti rumah, apartemen, terusan bawah tanah denganventilasi sedikit, biasanya beberapa kali lebih tinggidibandingkan kadarnya di dalam udara bebas. Naomi Harley,Profesor peneliti kesehatan lingkungan di Universitas NewYork, mendapatkan 60% radon di dalam rumah di New Yerseyberasal dari dinding, fondasi dan lantai. Sumber utama gasradon di lingkungan adalah zat-zat radioaktif alamiah sepertiuranium-238 dan thorium-232. Kedua unsur tersebut dalam kadaryang relatif tinggi terdapat pada bahan-bahan tambang.      

Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambang dan bahan-bahansisa hasil pengolahan bahan tambang sebagai bahan bangunanuntuk perumahan maupun gedung dapat memperbesar kadar gasradon di dalam ruangan. Di pasaran beredar beberapa jenis

bahan bangunan yang dibuat dari bahan tambang maupun sisapengolahan bahan tambang yang ada kemungkinannya berkadarradioaktif alam tinggi. Karena itu, diperlukan penelitianmenyeluruh mengenai tingkat radioaktivitas bahan-bahanbangunan yang telah beredar dan digunakan secara luas olehmasyarakat, untuk mengatahui dan mengantisipasi dampaknegatif yang dapat ditimbulkannya.

Selain daripada itu, gas mulia yang lain yang memilikidampak negatif adalah helium. Helium yang tidak reaktifdigunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatanyang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Para penyelambekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogendan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisapmudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasipada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut“pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan,(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengancepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapatmenimbulkan rasa sakit atau kematian.

BAB III

PENUTUP

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan

VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian

ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifat

stabilnya. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil,

berfasa gas pada suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi

dengan unsur lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari

gas mulia.

Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang

sama: di kondisi standar, mereka semua tidak berbau, tidak

berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang sangat

rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel periodik

(sebelumnya dikenal dengan grup 0), yaitu helium (He), neon

(Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang

bersifat radioaktif (Rn).

Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan

teori modern tentang struktur atom: valensi elektron kulit

luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali

kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya

beberapa ratus senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan

titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda

kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka berbentuk

cairan dalam jangkauan suhu yang pendek. Jari-jari atom unsur-

unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena

bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi dari

atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom

terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas Elektron

unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati

nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan

kenaikan massa atom.

DAFTAR PUSTAKA

Farida, Ida. 2009. Modul Perkuliahan Kimia Anorganik I.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan

Gunung Djati. Bandung

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:

UI-Press

Keenan, dkk. 1979. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

Http _gas-mulia.blogspot.com_.html

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/03/kimia-unsur-gas-

mulia-yang-stabil.html

http://chemiscihuy.wordpress.com/2009/11/05/definisi-sejarah-

dan-sifat-gas-mulia/

http://masterkimiaindonesia.com/

http://gas-mulia.blogspot.com/2009/11/gas-mulia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_mulia

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Roni

%20Sudra%20jat/home.html

http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html

http://h4rv3st.blogspot.com/2008/06/unsur-unsur-gas-

mulia.html

http://www.scribd.com/doc/19015264/Tabel-Periodik-Golongan-

VIIIA-2

http://handoyodwiprakoso.blogspot.com/2009/02/tugas-kimia-bu-

ninin.html