Koran Madura

16
SURVEI POLITIK LSN: PDI P Bisa Jadi Pemenang JAKARTA-Hasil survey Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan popularitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) naik tajam sehingga ke- mungkinan bisa dipresidiksi memenangkan Pemilu 2014. Namun demikian, naiknya popularitas PDI Perjuangan ini lebih ban- yak disebabkan oleh faktor ‘Jokowi Effect’. “Menguatnya dukungan terhadap partai- partai koalisi tentu juga dipengaruhi faktor internal dengan munculnya ikon baru yaitu Jokowi,” ujar Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, di Jakarta, Minggu (23/3) Diakui Umar, figur Jokowi merupakan to- koh penuh harapan yang benar-benar akan menaikkan elektabilitas PDI Perjuangan. Bah- kan Jokowi telah mengalahkan popularitas Ketum PDI Perjuangan sendiri. “Elektabilitas Jokowi lebih tinggi dari Megawati,” tegasnya Karena itu, Umar menyarankan agar PDI Perjuangan mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014. Pasalnya, peluang dan kesempa- tan PDI Perjuangan memenangkan pipres leb- ih besar. “”Kalau PDI Perjuangan mau menang di Pilpres mencalon- kan Jokowi meru- pakan langkah yang sangat ba- gus,” ujarnya. Menurut ana- lis survei LSN lainnya, Dipa Pradipta, survei dilakukan tang- gal 26 Februari sampai 15 Maret 2013, dengan populasi dari seluruh warga Indonesia yang mempunyai hak pilih dan menggunakan sebanyak 1.230 sampel dengan margin of error 2,8 %. Survei itu menunjukkan, elektabilitas par- tai tertinggi diduduki oleh PDI Perjuangan dengan 20,5 %, peringkat kedua Partai Golkar 19,2 %, Partai Gerindra 11,9 %, Partai Hanura 6,2 %, Partai Nasdem 5,3 %, PKS 4,6 %, Partai Demokrat 4,3 %, PAN 4,1 %, PKB 4,1 %, PPP 3,4 %, PBB 0,4 % dan PKPI 0,2 %. Dalam ka- jian itu, LSN juga mengungkap elektabilitas PDIP tinggi karena PDIP dianggap partai yang peduli masalah orang kecil (20,2 %), faktor Jokowi (9,5 %), partai yang suka bersosialisasi (8,3 %) dan faktor Megawati (7,1 %). Namun demikian Umar juga tidak mem- bantah melonjaknya citra partai oposisi di mata masyarakat lantaran kemerosotan Par- tai Demokrat. Bahkan menggeser dominasi partai-partai koalisi pendukung pemerintah. Lebih lanjut Umar menambahkan ada tiga partai oposisi yang suaranya melesat tajam, yakni PDI Perjuangan, Gerindra dan Hanura. Ia menyebut ketiga partai tersebut sebagai Trio Macan di arena politik. Ada tiga faktor yang mempengaruhi elektabili- tas partai oposisi. Pertama, kinerja pemer- intahan SBY yang sebenarnya tidak turun tapi situasinya tidak menguntungkan. Ked- ua, sentimen terhadap partai pendukung pemerintah cenderung negatif. Partai pen- dukung pemerintah seperti PAN, PPP dan PKS berada di tingkat bawah. (gam/cea) Patriarki Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI Asal Madura Cak Munali M asyarakat Madura yang terk- enal religius melalui ketaatan dan penghormatan kepada kiai, ulama, pemuka agama, secara sosial dalam konteks hubungan laki-laki dan perempuan terasa unik. Ada paradoks kental jika mengaitkan kehidupan so- sial masyarakat Madura yang sangat pa- triarki dengan keterikatan keagamaan Islam. Di satu sisi Islam mengajarkan penghargaan dan penghormatan kepa- da kaum perempuan, namun di sisi lain kultur patriarki yang memposisikan laki-laki sangat dominan serta cender- ung menguasai kaum perempuan terasa kental di kalangan masyarakat Madura. Pada beberapa kasus, tingkat ke- kentalan kultur patriarki ini di kalan- gan masyarakat Madura kadang sam- pai taraf berlebihan hingga kurang memberi apresiasi sosial memadai. Kaum perempuan menempati ruang- ruang sempit, yang kadang agak tera- baikan dari wacana sosial. Eksistensi perempuan seakan tenggelam dalam keperkasaan kaum laki-laki baik dalam lingkup terbatas maupun di wilayah publik. Memang, dalam tiga dasa warsa belakangan ada peningkatan aktivitas perempuan di wilayah publik. Namun tetap lebih merupakan aktivitas dalam kultur patriarki; perempuan berada dalam desain pikiran serta kendali laki- laki. Inisiatif, kreativitas, serta ekspresi belum berkembang bebas dari kalangan perempuan. Ada semacam keharusan perempuan masih harus mendapat izin dan persetu- juan laki-laki bahkan sepe- nuhnya dalam bingkai pen- gawasan ketat kaum laki-laki. Dalam konteks ru- mah tangga, jika sebatas relasi dalam format komu- nikasi mungkin masih bisa dipahami. Tetapi jika sampai taraf membelenggu ekspresi, kreativitas, inisiatif kaum per- empuan, dampak sosialnya akan sangat serius. Komunitas masyarakat Madura akan sulit berkembang dan berperan penting di tengah dinamika kehidupan sosial. Sangat mungkin masyarakat Ma- dura tertinggal dibanding masyarakat daerah lainnya. Di dunia ini, masyarakat yang masih hidup dalam kultur patriarki cenderung mengalami kemandegan dan keterlam- batan dalam peran peradaban. Sebab, patriarki secara tidak langsung mengu- rangi dan bahkan bisa jadi membatasi potensi seluruh komunitas masyarakat tumbuh optimal. Ada posisi dan peran sosial yang tereduksi khususnya dari kalangan perempuan. Ini sangat terkait langsung teru- tama dengan pengabaian potensi kaum perempuan sebagai kekuatan pendidi- kan. Jika kaum perempuan terbeleng- gu, terbatas aksesnya ke ruang publik akan terjadi pemiskinan pengetahuan. Dengan sendirinya proses peran pen- didikan tidak dapat berjalan optimal se- hingga generasi mendatang, sangat ter- batas mendapat transfer pengetahuan. Karena itu penting dengan melihat posisinya, para ulama, kiai, tokoh-to- koh agama Madura, mendorong men- cairkan relasi laki-laki perempuan agar lebih memberi ruang ekspresi, mem- bangun kesadaran hak masing-masing pihak, tanpa harus melabrak kondrat. Bagaimanapun kultul patriarki yang ekstrim, yang membiarkan penguasaan laki-laki pada perempuan secara berle- bihan, dapat menghancurkan potensi kemampuan pendidikan perempuan dalam proses peningkatan kualitas gen- erasi mendatang. Perlu dirumuskan lebih segara hubungan laki-laki dengan perempuan dalam konsteks kepentingan kemajuan masyarakat Madura, tanpa harus melabrak peran kondrati perempuan. = g PAMANGGHI patriarki secara tidak langsung mengurangi dan bahkan bisa jadi membatasi potensi kaum perempuan Seperti diketahui, usu- lan agar Ketua Umum Partai Demokrat diambilalih SBY disampaikan oleh loyalis Anas, I Gede Pasek. Namun menurut pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, SBY tidak akan mungkin merebut posisi Ketua Umum. Justru SBY akan men- empatkan orang kepercayaanya untuk memimpin partai ber- lambang Mercy itu. “ Saya kira skenario yang akan dimainkan seperti itu. Jadi, orang yang me- mang bisa dikendalikan SBY-lah yang saya rasa akan didorong- dorong saat Kongres Luar Biasa (KLB) berlangsung”, kata Gun Gun, di Jakarta, Sabtu (23/3). Namun dia melihat KLB yang akan diselenggarakan oleh Partai Demokrat bukan- lah KLB yang bersifat pasar be- bas. Artinya, penyelenggaraan KLB akan terbatas dan akan ada proses seleksi. Maksudnya adalah tidak semua kader Par- tai Demokrat bisa mencalon- kan diri menjadi calon ketua umum Partai Demokrat. “Saya melihatnya seperti ada design. Kalau prediksi saya SBY melalui Majelis Tinggi akan melakukan penyaringan dan membuat pra kondisi mufakat, figur-figur yang dimunculkan untuk dicari- kan panggung demokrasi ‘seo- lah-olah’ muncul dan dijalani di KLB”, katanya Posisi Aman Sementara itu, Penga- mat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Band- ung Muradi, menilai, wacana yang digulirkan oleh Politi- kus Partai Demokrat I Gede Pasek, agar SBY menjadi ketua umum, bertujuan agar loyalis Anas mendapat posisi yang aman dan diperlakukan sama dengan kader-kader Partai Demokrat lainnya, yakni kubu SBY. Namun, apa yang dilaku- kan I Gede Pasek itu tidak akan membuat jaminan loyalis akan aman sekalipun SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat “Pasek sadar benar kalau ket- ua umum yang terpilih bukan SBY maka dirinya dan loyalis Anas akan terdepak,” ujarnya. Menurutnya, tidak ada ja- minan bagi loyalis Anas Ur- baningrum akan tetap aman sekalipun SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat. Bah- kan KLB yang diselenggara- kan Partai Demokrat di Bali, itu akan menjadi pertempu- ran terahkir bagi loyalis Anas. Diperkirakan Muradi bahwa pertempuran tersebut menjadi pertempuran terhormat bagi loyalis Anas meski nama calon yang diusung harus mengala- mi kekalahan. “Biar bagaimana pun loya- lis Anas akan tetap terdepak. Apalagi, kader Demokrat seka- rang ini sudah kompak untuk mengusung nama calon mas- ing-masing. Artinya, memang akan ada calon ketua umum yang bukan berasal dari loyalis Anas. Tapi, bukan berarti itu adalah SBY”, jelasnya. Muradi sendiri berang- gapan, wacana yang bergu- lir agar SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat jus- tru melecehkan SBY dan para pengikut SBY. Pada akhirnya, wacana yang digulirkan terse- but akan menjadi bumerang. Sebab, biar bagaimana pun SBY harus tetap ditinggikan statusnya. Karenanya, dinilai tidak etis ada seseorang yang menggulirkan wacana untuk SBY turun tahta dan mem- impin Partai Demokrat dengan duduk sebagai ketua umum “Justru usulan Gede Pasek itu dianggap sebagai pelecehan atas jasa-jasa SBY selama ini. Pilihan Pasek dan loyalis Anas memang hanya satu, kembali ke Partai Demokrat dengan mengikuti aturan yang ada. Namun, apa yang dipaparkan justru bisa berimbas kepada kemarahan”, ungkapnya (gam/ abd/beth) Wacana SBY Ketua Umum Jadi Bumerang Semua Bayar Matrawi dan Surawi turun dari becak. Keduanya saling berebut ingin membayar tukang becak. “Biar saya yang bayar saja,” kata Matrawi. “Saya saja,” balas Surawi. Keduanya saling berusaha mem- bayar. Terlalu lama, si tukang becak tak sabar lalu menyela, “Begini. Si- lahkan saja bapak berdua sama-sama bayar. Tak usah berebut. Saya tak ke- beratan kok.” Matrawi dan Surawi: ???? 25 MARET 2013 SENIN SESNEG TERBAKAR. Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api yang membakar Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (21/3). Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. ant/muhammad ayudha Loyalis Anas Diprediksi Tetap Tidak Aman Sekalipun SBY Ketum JOGJA ANTI KEKERASAN. Sejumlah warga melakukan aksi damai “Jogja Anti Kekerasan” di Tugu Yogyakarta, Minggu malam (24/3). Aksi ini merupakan respon warga Jogja mengenai kasus penembakan empat orang tersangka pengroyokan di dalam Lapas Cebongan pada Sabtu (23/3) dini hari. ant/regina safri JAKARTA - Wacana yang bergulir agar Ketua Umum yang ditinggal Anas Urbaningrum kem- bali diisi oleh Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan tidak mungkin memunculkan kemarahan pendukung SBY terhadap kubu loyalis Anas Urbaningrum. Sebab wacana itu dianggap merendahkan SBY. SURABAYA - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur kem- bali menggelar pemilihan Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur 2013. Acara yang digelar di Conventinal Hall lantai 3, Grand City Surabaya Sabtu (23/3) malam, ini dii- kuti oleh 38 kab dan kota se-Jatim. Tampil sebagai sebagai juara yakni Raka Alvian Steven W dari Madiun dan Raki Ratno Ambar Arum dari Malang. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (PSDP) Jatim, Rosmiati mengungkapkan, melalui ajang pemilihan duta wisata yang juga dihadiri Gubernur jatim Soekarwo ini Pemprov Jatim ber- harap sektor pariwisata mempunyai peran besar dalam mendongkrak perekonomian. Menurutnya, ajang pemilihan duta wisata ini juga bertujuan mengembang- kan bakat, kemampuan, dan kreativitas generasi muda berprestasi di bidang pa- riwisata khususnya di Jatim. “Semua ket- erampilan dan bakat yang dimiliki bisa ditampilkan untuk keluar menjadi yang terbaik,” kata dia seraya menambahkan bahwa tujuan pemilihan duta wisata ini juga untuk menyiapkan duta wisata yang mempunyai wawasan dan mampu serta berperan dalam pembangunan pariwisata Jatim. Ironisnya, meski pemilihan Raka-Raki Jawa Timur 2013 merupakan ajang pe- milihan ikon pemuda pemudi Jawa Timur, dilihat dari pengunjung yang hadir, acara yang menelan anggaran ratusan juta ru- piah ini tampak kurang sosialisasi. (neu) PEMILIHAN RAKA RAKI JATIM Adu Prestasi di Acara yang Kurang Sosialisasi

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of Koran Madura

SENIN 25 MARET 2013 NO. 0082 | TAHUN II 1

SURVEI POLITIK

LSN: PDI P Bisa Jadi Pemenang

JAKARTA-Hasil survey Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan popularitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) naik tajam sehingga ke-mungkinan bisa dipresidiksi memenangkan Pemilu 2014. Namun demikian, naiknya popularitas PDI Perjuangan ini lebih ban-yak disebabkan oleh faktor ‘Jokowi Effect’. “Menguatnya dukungan terhadap partai-partai koalisi tentu juga dipengaruhi faktor internal dengan munculnya ikon baru yaitu Jokowi,” ujar Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, di Jakarta, Minggu (23/3)

Diakui Umar, figur Jokowi merupakan to-koh penuh harapan yang benar-benar akan menaikkan elektabilitas PDI Perjuangan. Bah-kan Jokowi telah mengalahkan popularitas Ketum PDI Perjuangan sendiri. “Elektabilitas Jokowi lebih tinggi dari Megawati,” tegasnya

Karena itu, Umar menyarankan agar PDI Perjuangan mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014. Pasalnya, peluang dan kesempa-tan PDI Perjuangan memenangkan pipres leb-

ih besar. “”Kalau PDI Perjuangan mau menang di Pilpres mencalon-kan Jokowi meru-pakan langkah yang sangat ba-gus,” ujarnya.

Menurut ana-lis survei LSN lainnya, Dipa Pradipta, survei dilakukan tang-gal 26 Februari

sampai 15 Maret 2013, dengan populasi dari seluruh warga Indonesia yang mempunyai hak pilih dan menggunakan sebanyak 1.230 sampel dengan margin of error 2,8 %.

Survei itu menunjukkan, elektabilitas par-tai tertinggi diduduki oleh PDI Perjuangan dengan 20,5 %, peringkat kedua Partai Golkar 19,2 %, Partai Gerindra 11,9 %, Partai Hanura 6,2 %, Partai Nasdem 5,3 %, PKS 4,6 %, Partai Demokrat 4,3 %, PAN 4,1 %, PKB 4,1 %, PPP 3,4 %, PBB 0,4 % dan PKPI 0,2 %. Dalam ka-jian itu, LSN juga mengungkap elektabilitas PDIP tinggi karena PDIP dianggap partai yang peduli masalah orang kecil (20,2 %), faktor Jokowi (9,5 %), partai yang suka bersosialisasi (8,3 %) dan faktor Megawati (7,1 %).

Namun demikian Umar juga tidak mem-bantah melonjaknya citra partai oposisi di mata masyarakat lantaran kemerosotan Par-tai Demokrat. Bahkan menggeser dominasi partai-partai koalisi pendukung pemerintah.

Lebih lanjut Umar menambahkan ada tiga partai oposisi yang suaranya melesat tajam, yakni PDI Perjuangan, Gerindra dan Hanura. Ia menyebut ketiga partai tersebut sebagai Trio Macan di arena politik. Ada tiga faktor yang mempengaruhi elektabili-tas partai oposisi. Pertama, kinerja pemer-intahan SBY yang sebenarnya tidak turun tapi situasinya tidak menguntungkan. Ked-ua, sentimen terhadap partai pendukung pemerintah cenderung negatif. Partai pen-dukung pemerintah seperti PAN, PPP dan PKS berada di tingkat bawah. (gam/cea)

Patriarki

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : MH. Said AbdullahAnggota DPR RI Asal Madura

Cak Munali

Masyarakat Madura yang terk-enal religius melalui ketaatan dan penghormatan kepada kiai,

ulama, pemuka agama, secara sosial dalam konteks hubungan laki-laki dan perempuan terasa unik. Ada paradoks kental jika mengaitkan kehidupan so-sial masyarakat Madura yang sangat pa-triarki dengan keterikatan keagamaan Islam. Di satu sisi Islam mengajarkan penghargaan dan penghormatan kepa-da kaum perempuan, namun di sisi lain kultur patriarki yang memposisikan laki-laki sangat dominan serta cender-ung menguasai kaum perempuan terasa kental di kalangan masyarakat Madura.

Pada beberapa kasus, tingkat ke-kentalan kultur patriarki ini di kalan-gan masyarakat Madura kadang sam-pai taraf berlebihan hingga kurang memberi apresiasi sosial memadai. Kaum perempuan menempati ruang-ruang sempit, yang kadang agak tera-baikan dari wacana sosial. Eksistensi perempuan seakan tenggelam dalam keperkasaan kaum laki-laki baik dalam lingkup terbatas maupun di wilayah publik.

Memang, dalam tiga dasa warsa belakangan ada peningkatan aktivitas perempuan di wilayah publik. Namun tetap lebih merupakan aktivitas dalam kultur patriarki; perempuan berada dalam desain pikiran serta kendali laki-laki. Inisiatif, kreativitas, serta ekspresi belum berkembang bebas dari kalangan perempuan. Ada semacam keharusan perempuan masih harus mendapat izin dan persetu-juan laki-laki bahkan sepe-nuhnya dalam bingkai pen-gawasan ketat kaum laki-laki.

D a l a m konteks ru-mah tangga, jika sebatas relasi dalam format komu-nikasi mungkin masih bisa dipahami. Tetapi jika sampai taraf membelenggu ekspresi, kreativitas, inisiatif kaum per-empuan, dampak sosialnya akan sangat serius. Komunitas masyarakat Madura akan sulit berkembang dan berperan penting di tengah dinamika kehidupan sosial. Sangat mungkin masyarakat Ma-dura tertinggal dibanding masyarakat daerah lainnya.

Di dunia ini, masyarakat yang masih hidup dalam kultur patriarki cenderung mengalami kemandegan dan keterlam-batan dalam peran peradaban. Sebab, patriarki secara tidak langsung mengu-rangi dan bahkan bisa jadi membatasi potensi seluruh komunitas masyarakat tumbuh optimal. Ada posisi dan peran sosial yang tereduksi khususnya dari kalangan perempuan.

Ini sangat terkait langsung teru-tama dengan pengabaian potensi kaum perempuan sebagai kekuatan pendidi-kan. Jika kaum perempuan terbeleng-gu, terbatas aksesnya ke ruang publik akan terjadi pemiskinan pengetahuan. Dengan sendirinya proses peran pen-didikan tidak dapat berjalan optimal se-hingga generasi mendatang, sangat ter-batas mendapat transfer pengetahuan.

Karena itu penting dengan melihat posisinya, para ulama, kiai, tokoh-to-koh agama Madura, mendorong men-cairkan relasi laki-laki perempuan agar lebih memberi ruang ekspresi, mem-bangun kesadaran hak masing-masing pihak, tanpa harus melabrak kondrat. Bagaimanapun kultul patriarki yang ekstrim, yang membiarkan penguasaan laki-laki pada perempuan secara berle-bihan, dapat menghancurkan potensi kemampuan pendidikan perempuan dalam proses peningkatan kualitas gen-erasi mendatang.

Perlu dirumuskan lebih segara hubungan laki-laki dengan perempuan dalam konsteks kepentingan kemajuan

masyarakat Madura, tanpa harus melabrak peran

kondrati perempuan. =

g PAMANGGHI

patriarki secara tidak langsung mengurangi dan

bahkan bisa jadi membatasi potensi kaum perempuan

Seperti diketahui, usu-lan agar Ketua Umum Partai Demokrat diambilalih SBY disampaikan oleh loyalis Anas, I Gede Pasek.

Namun menurut pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, SBY tidak akan mungkin merebut posisi Ketua Umum. Justru SBY akan men-empatkan orang kepercayaanya untuk memimpin partai ber-lambang Mercy itu. “ Saya kira skenario yang akan dimainkan seperti itu. Jadi, orang yang me-mang bisa dikendalikan SBY-lah yang saya rasa akan didorong-dorong saat Kongres Luar Biasa (KLB) berlangsung”, kata Gun Gun, di Jakarta, Sabtu (23/3).

Namun dia melihat KLB yang akan diselenggarakan oleh Partai Demokrat bukan-

lah KLB yang bersifat pasar be-bas. Artinya, penyelenggaraan KLB akan terbatas dan akan ada proses seleksi. Maksudnya adalah tidak semua kader Par-tai Demokrat bisa mencalon-kan diri menjadi calon ketua umum Partai Demokrat. “Saya melihatnya seperti ada design. Kalau prediksi saya SBY melalui Majelis Tinggi akan melakukan penyaringan dan membuat pra kondisi mufakat, figur-figur yang dimunculkan untuk dicari-kan panggung demokrasi ‘seo-lah-olah’ muncul dan dijalani di KLB”, katanya

Posisi AmanSementara itu, Penga-

mat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Band-ung Muradi, menilai, wacana yang digulirkan oleh Politi-

kus Partai Demokrat I Gede Pasek, agar SBY menjadi ketua umum, bertujuan agar loyalis Anas mendapat posisi yang aman dan diperlakukan sama dengan kader-kader Partai Demokrat lainnya, yakni kubu SBY. Namun, apa yang dilaku-kan I Gede Pasek itu tidak akan membuat jaminan loyalis akan aman sekalipun SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat “Pasek sadar benar kalau ket-ua umum yang terpilih bukan SBY maka dirinya dan loyalis Anas akan terdepak,” ujarnya.

Menurutnya, tidak ada ja-minan bagi loyalis Anas Ur-baningrum akan tetap aman sekalipun SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat. Bah-kan KLB yang diselenggara-kan Partai Demokrat di Bali, itu akan menjadi pertempu-ran terahkir bagi loyalis Anas. Diperkirakan Muradi bahwa pertempuran tersebut menjadi pertempuran terhormat bagi loyalis Anas meski nama calon yang diusung harus mengala-mi kekalahan.

“Biar bagaimana pun loya-lis Anas akan tetap terdepak. Apalagi, kader Demokrat seka-

rang ini sudah kompak untuk mengusung nama calon mas-ing-masing. Artinya, memang akan ada calon ketua umum yang bukan berasal dari loyalis Anas. Tapi, bukan berarti itu adalah SBY”, jelasnya.

Muradi sendiri berang-gapan, wacana yang bergu-lir agar SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat jus-tru melecehkan SBY dan para pengikut SBY. Pada akhirnya, wacana yang digulirkan terse-but akan menjadi bumerang. Sebab, biar bagaimana pun SBY harus tetap ditinggikan statusnya. Karenanya, dinilai tidak etis ada seseorang yang menggulirkan wacana untuk SBY turun tahta dan mem-impin Partai Demokrat dengan duduk sebagai ketua umum “Justru usulan Gede Pasek itu dianggap sebagai pelecehan atas jasa-jasa SBY selama ini. Pilihan Pasek dan loyalis Anas memang hanya satu, kembali ke Partai Demokrat dengan mengikuti aturan yang ada. Namun, apa yang dipaparkan justru bisa berimbas kepada kemarahan”, ungkapnya (gam/abd/beth)

Wacana SBY Ketua Umum Jadi Bumerang

Semua Bayar

Matrawi dan Surawi turun dari becak. Keduanya saling berebut ingin membayar tukang becak. “Biar saya yang bayar saja,” kata Matrawi.

“Saya saja,” balas Surawi.Keduanya saling berusaha mem-

bayar. Terlalu lama, si tukang becak tak sabar lalu menyela, “Begini. Si-lahkan saja bapak berdua sama-sama bayar. Tak usah berebut. Saya tak ke-beratan kok.”

Matrawi dan Surawi: ????

25 MARET 2013 SENIN

SESNEG TERBAKAR. Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api yang membakar Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (21/3). Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.

ant/muhammad ayudha

Loyalis Anas Diprediksi Tetap Tidak Aman Sekalipun SBY Ketum

JOGJA ANTI KEKERASAN. Sejumlah warga melakukan aksi damai “Jogja Anti Kekerasan” di Tugu Yogyakarta, Minggu malam (24/3). Aksi ini merupakan respon warga Jogja mengenai kasus penembakan empat orang tersangka pengroyokan di dalam Lapas Cebongan pada Sabtu (23/3) dini hari.

ant/regina safri

JAKARTA - Wacana yang bergulir agar Ketua Umum yang ditinggal Anas Urbaningrum kem-bali diisi oleh Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan tidak mungkin memunculkan kemarahan pendukung SBY terhadap kubu loyalis Anas Urbaningrum. Sebab wacana itu dianggap merendahkan SBY.

SURABAYA - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur kem-bali menggelar pemilihan Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur 2013. Acara yang digelar di Conventinal Hall lantai 3, Grand City Surabaya Sabtu (23/3) malam, ini dii-

kuti oleh 38 kab dan kota se-Jatim. Tampil sebagai sebagai juara yakni

Raka Alvian Steven W dari Madiun dan Raki Ratno Ambar Arum dari Malang.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (PSDP) Jatim, Rosmiati

mengungkapkan, melalui ajang pemilihan duta wisata yang juga dihadiri Gubernur jatim Soekarwo ini Pemprov Jatim ber-harap sektor pariwisata mempunyai peran besar dalam mendongkrak perekonomian.

Menurutnya, ajang pemilihan duta wisata ini juga bertujuan mengembang-kan bakat, kemampuan, dan kreativitas generasi muda berprestasi di bidang pa-riwisata khususnya di Jatim. “Semua ket-erampilan dan bakat yang dimiliki bisa ditampilkan untuk keluar menjadi yang terbaik,” kata dia seraya menambahkan bahwa tujuan pemilihan duta wisata ini juga untuk menyiapkan duta wisata yang mempunyai wawasan dan mampu serta berperan dalam pembangunan pariwisata Jatim.

Ironisnya, meski pemilihan Raka-Raki Jawa Timur 2013 merupakan ajang pe-milihan ikon pemuda pemudi Jawa Timur, dilihat dari pengunjung yang hadir, acara yang menelan anggaran ratusan juta ru-piah ini tampak kurang sosialisasi. (neu)

PEMILIHAN RAKA RAKI JATIM

Adu Prestasi di Acara yang Kurang Sosialisasi

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 TAHUN II2 SUMENEP

KAMBING MAHAL. Penjual dan pembeli sedang bertransaksi jual beli kambing di Pasar Hewan Lenteng, Minggu (24/3). Sejak tiga hari terakhir, harga kambing naik. Seorang pedagang menuturkan harga kambing yang semula Rp 250 ribu saat ini mencapai Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu.

junaedy/koran madura

Fasilitas Cagar Budaya Perlu Dibenahi

Ketua Yayasan Penjaga Asta Tinggi RP Mohammad Jufri men-gatakan, wisatawan membutuh-kan aparat keamanan, tempat istirahat dan parkir kendaraan. Kewenangan Yapasti, katanya, hanya sebatas pengeloalan dan perawatan pemakaman. Se-dangkan pembangunan berupa tempat parkir kendaraan mau-pun tempat istirahat adalah we-wenang Pemkab.

Pihaknya sebenarnya bisa melakukan pembangunan se-perti tempat istirahat dan

parkir. Hanya saja, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Bah-kan selama ini, pendapatan dari sumbangan sukarela pen-gunjung dan sewa pertokoan di sekitar pemakaman kadang tidak mencukupi biaya perawa-tan. “Biaya pemelirahaan dan perawatan selama setahun 40 juta,” katanya, Sabtu (23/3).

Jufri berharap, ada sinergi dalam mengembangkan wisata religi tersebut karena dalam se-hari, pengunjung mencapai 1000 orang dan 10 bus. Asta Tinggi su-

dah menjadi ikon wisata religi di Sumenep. “Selain keberadaannya sebagai situs sejarah dan cagar budaya, pengawasan dapat di-lakukan langsung oleh pemerin-tah dan sewaktu-waktu juga bisa mengambil alih apabila dalam pengelolannya Kaji Asta meru-sak keberadaan situs tersebut,” ucapnya.

Kepala Dinas Budaya, Pa-riwisata, Pemuda, dan Olah-raga (Disbudparpora) Bambang Irianto mengakui untuk Asta Tinggi pihaknya memang tidak menganggarkan karena sudah dikelola oleh Kaji Asta. Tapi ka-rena di tempat itu merupakan ca-gar budaya, pihaknya tetap ingin berperan serta melakukan pen-gawasan. “Pemerintah juga tidak ingin keberadaan situs sejarah raja Sumenep itu rusak oleh ulah manusia yang tidak bertang-

gungjawab,” terangnya. Saat ini, pihaknya juga te-

ngah memikirkan desain men-genai pola wisata religi yang baik di Sumenep. Karena itu tempat istirahat atau penginapan untuk pengunjung, lahan parkir dan ke-butuhan lainnya sudah menjadi satu konsep desain yang tengah dirancang.

Menurutnya, memang tak mungkin pemerintah membiar-kan pengunjung berkeliaran di Taman Bunga setelah usai dari Asta Tinggi. Bahkan membiarkan bus wisata mengganggu alus lalu lintas di jalan protokol Truno-joyo karena banyaknya bus yang parkir di depan Masjid Jamik atau Taman Adipura. “Saya juga pu-nya pikiran parkir bus itu untuk ditaruh di Musium yang ditem-pati KPU sekarang,” jelasnya. (athink/mk)

SUMENEP - Yayasan Penjaga Asta Tinggi (Yapasti) meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep membenahi fasilitas Asta Tinggi yang dibutuhkan pengunjung. Kurangnya perhatian pemerintah kepada pemakaman raja-raja Sumenep membuat keberadaan cagar budaya itu kurang terawat dan terurus.

Anggota PPK Harus Melek Teknologi

KPU

SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep men-syaratkan anggota Panitia Pe-

milihan Kecamatan (PPK) untuk menguasai teknologi seperti inter-net, karena dalam penyelenggaraan pemilu legislatif (pileg) mendatang, segala sesuatu dilaksanakan secara online.

Ketua PPK Sumenep Toha Samadi mengaku sudah sejak awal sangat selektif dalam menentukan anggota PPK, karena anggota PPK kali ini harus orang yang benar-benar me-miliki pengetahuan teknologi. "Dari pendataan terhadap hak pilih dalam pileg, sudah memakai sistem online. Jadi anggota PPK harus menguasai komputer dan beberapa programnya. Kalau tidak, bagaimana bisa men-jalankan tugasnya untuk melakukan pemutakhiran data pemilih," ungkap-nya.

Toha menjelaskan, sistem online tersebut akan diberlakukan sejak pemilu legislatif mendatang. "Dalam pendataan pileg, nantinya akan serba teknologi yang serba online, tidak akan digarap dengan manual lagi,” jelasnya.

Namun, untuk Pilgub Jawa Timur Agustus mendatang masih menggunakan sistem manual untuk pemutakhiran data pemilih. "Seki-tar awal April nanti, DP4 untuk Pilgub akan diserahkan dari Dis-pendukcapil setempat ke KPU. DP4 tersebut yang akan dimutakhirkan secara manual oleh anggota PPK dan jajarannya ke bawah," ujarnya. (edy/mk)

KRIMINAL

Warga Selalu Merasa Tak Aman

SUMENEP - Aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Kecamatan Kota Sume-nep belakangan ini diperkirakan meningkat. Intensitas kejadiannya cukup padat dibanding-kan sebelumnya. Pencuri tidak hanya menggasak sepeda motor saja, mel-ainkan juga mobil.

Aksi curanmor salah satunya sering terjadi di Desa Pabian Kecama-tan kota. Informasi yang dihimpun Koran Ma-dura, dalam seminggu diperkirakan sudah lebih dari lima kejadian.

Pencurian mobil jenis pikup baru terjadi Jum'at (22/3), sekitar pukul 3.00 dini hari di jalan Raung, Desa Pabian. Mobil pi-kup di bawa kabur oleh pencuri saat parkir di depan rumah pemi-liknya. Pemilik mobil itu kabarnya salah satu anggota DPRD Sumenep. Kabarnya, kasus ini su-dah dilaporkan di Polres Sumenep.

Sebelumnya, juga ada sepeda motor yang hi-lang. Seringnya aksi pen-curian itu membuat war-ga resah. Khawatir masih akan marak lagi. "Kami memang resah dengan maraknya aksi curanmor ini. Kami tidak tenang tidur kalau malam hari," kata Amiruddin,47, salah satu warga Pabian, Ke-camatan Kota

Dia menjelaskan, ke-jadian yang ada biasanya menjelang subuh. Sebab, di saat seperti itu bi-asanya patroli polisi su-dah tidak ada. "Biasanya polisi kan rutin patroli sekitar pukul 2.00 atau lebih. Ternyata pen-curinya pintar mencari celah," katanya dengan nada geram.

Menurut Amirud-din, ini sudah menjadi kekhawatiran warga. Sebab, warga yang belum khawatir menjadi target berikutnya. "Makanya ada beberapa warga langsung sigap mel-aporkan ke kepolisian. Supaya segera ditindak-lanjuti dengan cepat," ungkapnya.

Untuk itu, sambung dia, pihaknya meminta aparat kepolisian untuk makin giat melakukan patroli. Jugan segera melakukan penang-kapan kepada pelaku curanmor. "Laporan dari

warga ditindaklanjuti, biar curanmor di kota berkurang. Jadi, warga bisa tenang," ungkapnya.

Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Kota AKP M. Heri membantah kalau aksi curanmor di kota marak. Kejadiannya juga tidak padat. "Kami rutin melakuka patroli. Jadi, tidak benar kalau dibi-lang aksi curanmor mak-in meningkat," ujarnya.

Apalagi, sambung dia, setiap ada lapo-ran pihaknya langsung menindaklanjuti. Bah-kan, pelakunya sudah dibekuk. "Kami langsung bergerak kalau menda-patkan laporan. Kami tidak main-main de-ngan aksi curanmor itu. Pasti akan kami sikat," tukasnya.

Motor BodongSementara pada

Minggu (24/3) dini hari, sedikitnya delapan se-peda motor yang didu-ga bodong diamankan jajaran Polres Sume-nep pada saat operasi. Kepala Bagian Opera-sional Polres Sumenep, Komisaris Polisi Edy Purwanto mengatakan, guna meminimalisir banyaknya sepeda mo-tor bodong itu, pulu-han personel disebar di sejumlah titik dis-eputar Kecamatan Kota Sumenep, diantaranya perempatan kota, Jalan

Diponegoro dan Ling-kar Barat dan lingkar Timur.

“Kami sebarkan per-sonel di sejumlah tem-pat yang biasa diguna-kan balapan liar seperti perempatan kota, Jalan Diponegoro dan Lingkar Barat dan lingkar Timur. Hasilnya, 8 kendaraan roda dua kami amankan di Polres,” kata Kabag OPS, Polres Sumenep, Minggu (24/3).

Menurut Edy, sasaran operasi kali ini adalah kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor dan penggunaan helm. Sebab setiap malam Minggu, diprediksi menjadi ajang balapan liar oleh anak-anak muda Sumenep.

“Kami tidak ingin terjadi kecelakaan lalu lintas disebabkan bal-apan liar itu dan kami juga menginginkan semua kendaraan di Sumenep ini lengkap dengan surat-suratnya serta penggunanya me-miliki SIM dan menggu-nakan helm saat meng-endarai sepeda motor,” jelasnya.

Kabag OPS menam-bahkan, kedelapan se-peda motor yang diduga bodong itu diamankan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Sume-nep. Sepeda motor yang merupakan hasil operasi itu bisa diambil dengan menunjukan surat-surat kendaraannya berupa STNK.

“Tapi meski pemilik kendaraan itu bisa men-unjukan surat-suratnya (STKN), tetap kami tilang dan mereka bisa menu-kar dengan surat tilang. Artinya kendaraan itu kena tilang karena peng-gunanya tidak membawa STNK pada saat mengen-darai,” ungkapnya.

Dia menambahkan, tujuan utama operasi tersebut guna mencip-takan keamanan dan ketertiban masyarakat diwilayah Kabupaten Sumenep. Kedepan, pihaknya akan melaku-kan operasi kendaraan disemua kecamatan se-Kabupaten Sumenep.

“Operasi ini untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat kabupa-ten Sumenep. Kedepan pasti kami lakukan ope-rasi juga ke kecamatan-kecamatan,“ pungkasn-ya. (yat/rif/mk)

Kami sebarkan personel di

sejumlah tempat yang biasa digunakan balapan

liar seperti perempatan kota, Jalan

Diponegoro dan Lingkar Barat dan lingkar

Timur. Hasilnya, 8 kendaraan

roda dua kami amankan di

Polres

Edy Purwanto Kabag OPS Polres

Sumenep

CUACA EKSTREM

Petani Cabai Panen Lebih Awal

SUMENEP - Sejumlah petani cabai rawit di Desa Pakondang Kecamatan Rub-aru resah dengan banyaknya cabai yang membusuk akibat terkena hujan terus menerus setiap harinya. Akibatnya, para pentani cabai memanen

lebih awal.Ahmad Munir, petani cabai

asal Desa Pakondang, Kecama-tan Rubaru mengatakan, se-lama beberapa hari terahir ini intensitas hujan cukup tinggi sehingga mengakibatkan buah cabai rusak dan membusuk,

padahal masih belum waktu-nya panen. Namun, untuk men-gantisipasi terjadinya kerugian yang terlalu besar, para petani-cabai langsung memanennya meski masih belum waktunya.

“Kami sengaja panen leb-ih awal bukan karena harga cabai mahal, tapi karena ta-kut busuk yang disebabkan hujan. Seandainya tidak hu-jan dan tidak khawatir cabai membusuk, kami pasti me-manennya setelah sampai waktunya, yaitu cabai masak (merah),” kata Munir, Ming-gu (24/3).

Dia menyatakan, harga cabai di pasaran saat ini men-capai Rp 40 ribu per kilo-gramnya bagi cabai yang ma-sak (merah) tapi karena para petani takut cabainya busuk, akhirnya meski masih hijau (belum masak) terpaksa di-panen.

“Kalau harga cabai yang masih hijau atau muda itu dit-ingkat petani hanya seharga Rp 7.500 sampai Rp 12 ribu per kilogramnya. Kalau di pasaran mungkin mahal tapi itu cabai yang sudah tua atau masak,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menegas-kan, hingga saat ini di Ke-camatan Rubaru yang meru-pakan pusat tanaman cabai

itu, banyak tanaman cabai yang busuk bahkan pohonnya pun mati akibat hujan yang berkelanjutan beberapa hari terakhir ini.

“Awalnya di sini (Rubaru, red) mayoritas petani me-nanam cabai tapi karena di-landa hujan setiap hari, buah cabainya busuk dan pohon-nya pun ikut mati,” keluhnya.

Dia juga mengeluh harga cabai di pasaran pada saat musim panen, sebab harga cabai ditingkat petani dengan dipasaran sangat timpang. Jika dipasaran harga cabai hi-jau seharga Rp 15 ribu, tapi ditingkat petani hanya Rp 7.500 per kg.

“Harganya sangat timpang antara harga di petani dengan har-ga di pasaran. Kalau para pedagang itu datang ketempat penanaman cabai langsung harganya tidak sampai 10 ribu, tapi kalau di pasar pasti mahal sekali,” keluhnya.

Dia berharap, ada bantuan dari pihak pemerintah berupa obat yang bisa memperkuat kondisi cabai saat diterpa hujan terus menerus dan terkait de-ngan harga juga harus menjadi kajian pemerintah. “Semoga saja pemerintah bisa me-nyeimbangkan harga di ting-kat petani dan di pasaran,” harapnya. (rif/mk)

DISERANG HAMA CACING. Salah seorang petani cabai mencabuti tanaman cabai siap panen miliknya yang mati akibat diserang hama cacing akar. Sejumlah petani cabai merah di Sumenep mengeluhkan serangan hama cacing akar yang datang seiring dengan tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan tanaman cabai mengering dan mati sehingga produksinya pun anjlok dari 4 kwintal menjadi 1,5 kwintal per 1000 meter persegi sekali panen.

ari bowo sucipto/ant

KETERTIBAN

Pol PP Minta SKPD Membuat Surat Tugas

SUMENEP – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Dae-rah (SKPD) membuat surat keterangan untuk stafnya yang mempunyai kepentingan keluar kantor di saat jam kerja.

Kepala Satpol PP Abd. Madjid mengakatakan, pih-anya sangat menginginkan seluruh SKPD di Kabupaten Sumenep menerbitkan surat keterangan kepada bawahan-nya yang hendak keluar dari kantor di saat jam keja un-tuk membedakan tugas kan-tor dan kebutuhan pribadi. “Kami sangat menganjurkan kepada seluruh SKPD untuk membekali surat keterangan apabila bawahannya ada tu-gas dari kantor di saat jam kerja,” katanya, Jum’at (22/3).

Beberapa pekan lalu, Sat-pol PP mengadakan razia ke berbagai tempat, diantara ru-mah makan dan mini market. Dalam razia tersebut, ter-tangkap 15 PNS yang ditemu-kan keluyuran saat jam kerja.

Setelah dilakukan pemeriksaan, menurut Madjid, alasan guru yang tertangkap keluyuran saat jam kerja ber-

langsung karena sudah tidak ada lagi materi yang akan di-sampaikan. “Alasan tersebut menurut kami sangat tidak bisa dipertanggung jawab-

kan. Jika sudah benar, kenapa mereka tidak memilih pulang duluan untuk ganti pakaian, kok lebih memilih langsung belanja atau pergi kewarung,” katanya dengan nada tanya.

Sejak ditemukan PNS yang sering keluyuran saat jam kerja, pihaknya telah melay-angkan surat kepada bupati dan Badan Kepegawaian un-tuk merumuskan sanksi yang akan diberikan kepada PNS yang berkeliaran saat jam ker-ja. “Kami telah mengirimkan

surat kepada bupati, BKD dan Inspektorat,” tegasnya.

Namun, pihaknya memas-rahkan kebijakan sanksi yang akan diberikan kepada PNS yang nakal kepada SKPD mas-ing-masing. “Mengenai sanksi yang akan diberikan kemung-kinan besar masih mengikuti terhadap kebijakan SKPDnya masing-masing” katanya

Sementara Inspektur Dinas Inspektorat Sume-nep Didik Untung Samsidi mengatakan, pihaknya akan bersikap tegas memberi-kan sanksi kepada PNS yang sering bolong. “Kami akan mengemban amanah yang telah diberikan oleh Bupati Sumenep terhadap PNS yang bolong,” ungkapnya

Mengenai sanksi yang akan diberikan, lanjut Didik, berdasarkan Perbup, maka akan dikurangi honorari-um tunjangan sebesar lima persen. “Sanksi yang akan diberikannya adalah akan di-potong dana tunjangan sebe-sar 5 persen dan jika sudah berkali-kali maka tidak akan menerima dana tunjangan sama sekali,” pungkasnya. (edy/mk)

Alasan tersebut menurut kami

sangat tidak bisa dipertanggung

jawabkan

Abd. Madjid Kepala Satpol PP

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 TAHUN II 3SUMENEP

Kurikulum Baru Mengabaikan Pendidikan Karakter

Kelemahan paling jelas dalam kurikulum 2013, ka-tanya, terletak pada pelajaran bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia dalam kuri-kulum yang baru menjauhkan anak didik dari budaya literasi, yaitu membaca dan menulis. “Seperti yang tertuang dalam kompetensi pada pelajaran bahasa Indonesia, hanya ter-cantum bahwa peserta didik hanya “mengagumi” terhadap bahasa Indonesia. Berarti kan secara substansi peserta didik tidak digiring kepada budaya menulis dan membaca,” papar guru bahasa Indonesia itu.

Padahal, budaya mem-baca dan menulis itu sangat penting bagi peserta didik. Sebab, menurutnya, dalam pelajaran berbahasa, peserta didik seharusnya digiring kepada kemampuan mem-baca dan menulis. “Dan pada kompetensi yang ada pada kurikulum 2013 sama sekali tidak mengarah kesana. Art-inya, porsi bagi peserta didik dalam pembelajaran berba-hasa lebih tidak mendapat perhatian,” jelas penulis buku Sekolah dalam Himpi-tan Google dan Bimbel.

Alumni Universitas Utre-cht Belanda itu berharap, Mendikbud serius dalam mendesain kurikulum terse-but sebelum diterapkan agar pendidikan benar-benar me-nyentuh rasa sosial anak didik.

“Termasuk dalam kompetensi bahasa Indonesia, tidak cukup hanya mengagumi, tetapi bisa menyentuh terhadap jurnal-isme warga, sehingga peng-etahuan menulis siswa juga sangat berkaitan dengan ke-hidupan sosial,” jelasnya.

Kepala SMA 3 Annuqayah tersebut sampai saat ini me-ngaku belum menerima so-sialisasi kurikulum yang baru dari Kementerian Pen-didikan. “Ini dia masalahnya, sampai hari ini, sosialisasi tentang kurikulum 2013 masih belum ada, sehingga hal ini juga berpengaruh ter-hadap efektifitas kinerja se-kolah. Sekolah hanya dibuat menunggu,” terangnya.

Secara terpisah, Pem-bantu III Rektor Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Moh. Husnan A Nafi’ menyayang-kan sikap pemerintah yang terburu-buru dalam mende-sain kurikulum. “Jika peru-bahan kurikulum didasar-kan pada peristiwa tawuran antarpelajar, saya nilai kurang tepat. Sebab, marakn-ya tawuran antarpelajar so-lusinya tidak harus dengan perubahan kurikulum. Ka-rena bagi saya, KTSP sendiri masih belum tuntas dit-erapkan. Masak ganti lagi,” ucapnya pada Koran Madura.

Kurikulum yang baru juga berdampak pada minimnya mutu guru yang berkualitas.

Mutu guru menjadi rendah ka-rena minim persiapan untuk menunjang kurikulum baru. "Taruhlah misalnya, seorang guru mengajar di dua atau tiga sekolah demi mengejar target kurangnya jam dengan tujuan memperoleh tunjangan serti-fikasi. Kadang jarak antarse-kolah ke tempat dia mengajar sangat jauh, akibatnya para guru sudah kelelahan dan tidak lagi memiliki waktu un-tuk belajar seperti membaca dan menulis,” jelas Kepala MA Raudlah Najiyah tersbut, Minggu (24/3).

Mushthafa menambahkan, dampak lain juga terjadi ter-hadap efektifitas pengurangan

jam pelajaran atau penghapu-san pelajaran akan menyebab-kan kelebihan guru. Dia mengilustrasikan, pelajaran bahasa Inggris di SMA mis-alnya, dikurangi jamnya dari 180 menit menjadi 90 menit. “Hal ini akan menyebabkan kelebihan guru bahasa Ing-gris di SMA. Sementara itu, pelajaran olahraga ditambah menjadi tiga jam pelajaran, pasti terjadi tumpang tindih,” katanya.

Di sisi lain, ada juga mata pelajaran yang diganti. “Con-tohnya, mata pelajaran Tata Boga dan Tata Busana pada jenjang SLTP diganti men-jadi prakarya. Padahal, sub-

stansinya jelas berbeda,” im-buhnya.

Husnan juga menyor-oti postur anggaran yang cenderung mengutamakan pembangunan fisik, seper-ti membangun dan mem-perbaiki sekolah, membeli alat, dan melengkapi sarana dan prasarana. “Sementara itu, sangat minim anggaran untuk membangun kapasi-tas guru. Bahkan tak jarang, tidak diajukan dalam ren-cana anggaran. Partai-partai elite harus memikirkan pen-didikan ini untuk kurikulum baru, perlu ada anggaran dalam APBN dan APBD,” ujarnya. (sym/mk)

SUMENEP – Dosen Institut Ilmu Keislaman An-nuqayah M. Mushthafa menilai kurikulum pendidi-kan tahun 2013 yang mulai akan diterapkan pada tahun pelajaran baru nanti dangkal pendidikan karakter. “Sampai sekarang, Mendikbud masih be-lum menjelaskan secara gamblang kepada kami apa sih yang dimaksud kompetensi inti dan kompetensi dasar, sehingga saya nilai kurikulum baru itu dang-kal karakter,” katanya, Minggu (24/3).

Bupati A. Busyro Karim Segarkan Pemkab

SUMENEP - Bupati A. Busyro Karim memutasi 234 pejabat dilingkungan Pemerin-tah Kabupaten Sumenep seba-gai usaha penyegaran kepemer-intahan. Pengambilan sumpah jabatan dilakukan di Pendopo Agung, Jum’at (22/3).

Pergantian peran dan kepemimpin adalah hal yang lumrah dilakukan dalam suatu pemerintahan. Disamping untuk mengganti beberapa pejabat

yang sudah pensiun, juga di-maksudkan sebagai penyega-ran. Bupati mengakui, mutasi pejabat kali ini memang banyak. Pejabat eselon III sampai eselon II B yang dimutasi berjumlah 8 orang. Sedangkan eselon II sampai V sebanyak 226.

Namun, ia memastikan mu-tasi tersebut tidak berdasarkan like and dislike, tapi murni ber-dasarkan kapasitas dan kemam-puan. “Kita ingin yang dilantik

dapat memajukan Sumenep ke depan dan berkerja maksimal karena sudah sesuai kemam-puannya,” katanya dalam samb-utannya.

Kepada ratusan pejabat yang dilantik, bupati mem-inta untuk bekerja secara ju-jur, amanah dan bekerja untuk kepentingan masyarakat.

Pengasuh Pondok Pesant-ren Al Karimiyah tersebut sem-pat mengurai kitab Fushus al-Hikam. “Sebagai pemimpin harus jujur dan amanah. Mau mendengar dan menyerap aspi-rasi masyarakat. Memiliki iktikad yang baik untuk bermusyawa-rah serta berbagi tugas secara adil,” terangnya saat mengurai lima syarat yang harus dimiliki seorang pejabat sebagaimana dalam kitab tersebut.

Ia berkeyakinan, Sumenep akan mengalami perubahan yang signifikan di bawah pem-impin yang baru jika kunci terse-but dipatuhi. Namun sebaliknya, dirinya tidak bisa membayang-kan jika pejabat yang baru dilan-tik tidak mengindahkan syarat yang disebutkan tersebut ka-rena Sumenep pasti akan rusak. (adv/athink)

Surat Keputusan No. 821.20/117/435.203/2013

Tentang Kenaikan Pangkat dari Eselon III ke Eselon II B

Promosi Jabatan

PENGAWASAN KURIKULUM 2013. Perwakilan Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti (kiri), Praktisi Pendidikan Benny Susetyo (kedua kanan) dan Monitoring Pelayanan Publik ICW Siti Juliantari Rachman (kanan) dan Jubir KPK Johan Budi memberi keterangan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/3). ICW yang tergabung dalam Koalisi Tolak Kurikulum 2013 meminta KPK untuk memantau pengelolaan dana kurikulum 2013.

rosa panggabean/ant

Pilkades Berbau Amis Politik Uang

PILKADES KEPULAUAN

SUMENEP – Pelaksan-aan pemilihan kepada desa di daerah kepulauan Sa-peken masih bulan Mei, namun politik uang saat ini mulai bertebaran. Sukron, 30, warga desa Sabuntan m e n g a t a -kan, politik uang yang d i l a k u k a n calon tert-entu mulai jadi pem-b i c a r a a n warga.

“Politik uang sudah ramai dibi-c a r a k a n oleh warga sekitar. Hal itu tercium ketika ada salah satu tim sukses calon kades m e m b a g i -kan uang. P a d a h a l , d a l a m demokrasi, a p a p u n bentuk dan n a m a n y a , p o l i t i k uang tidak bisa dibe-n a r k a n . A p a l a g i , ada aturan dari panitia ka-pan harus berkampanye, dan kapan tidak,” katanya, Minggu (24/3).

Namun, ia enggan un-tuk menyebutkan calon tertentu yang membagi-bagikan uang. “Tetapi yang jelas, politik uang tersebut sudah mulai ra-mai dibicarakan,” ucapn-

ya.Hal senada juga di-

sampaikan oleh Basri, 45. Ia membenarkan bahwa ada salah satu tim sukses dari calon tertentu telah membagikan uang kepada

m a s y a r a k a t agar mencob-los calon yang diusung. “Teta-pi saya tidak bisa menyebut siapa dia, yang jelas iming-iming uang ada,” katanya.

Di Desa Sabunten, Ke-camatan Sa-peken, ada enam calon yang siap ber-laga pada Pilkades men-datang. “Ada 6 calon yang akan berlaga dengan mem-p e r e b u t k a n satu desa de-ngan tiga Pu-lau, yaitu Pu-lau Sepangkur Besar, Sepang-kur Kecil, dan S a b u n t a n , ” ujarnya.

S e m e n -tara di Ke-

camatan Sapeken akan ada 12 desa yang akan menggelar Pilkades, yaitu Desa Sakala, Pagerungan Besar, Pagerungan Kecil, Desa Sadulang Besar, Desa Sepanjang, Desa Tanjung, Desa Sasil, Desa Saebus, Desa Saur, dan Desa Pa-liat, Desa Sapeken, Desa Sabuntan. (sym/mk)

Politik uang sudah ramai dibicarakan oleh warga sekitar.

Hal itu tercium ketika ada salah satu tim sukses

calon kades membagikan

uang. Padahal, dalam demokrasi,

apapun bentuk dan namanya,

politik uang tidak bisa dibenarkan.

Apalagi, ada aturan dari panitia

kapan harus berkampanye, dan

kapan tidak

Sukron Warga desa Sabuntan

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II4 PAMEKASAN

PERAHU HIAS. Seorang bocah menyaksikan deretan perahu hias, sebelum upaca petik laut dimulai, di Desa Kaduara Barat, Larangan, Pamekasan, Jatim. Petik laut yang diikuti ratusan nelayan dan sejumlah perahu hias itu, dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur atas melimpahnya tangkapan dan keselamtan nelayan saat melaut, sekaligus untuk melestarikan budaya warisan leluhur.

KPU Punya Utang Karena Pemilukada

Rokat Tase’ Pemersatu Nelayan

PAMEKASAN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan menyatakan telah menanggung hutang puluhan juta rupiah untuk proses pelaksanaan tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Sebab, sampai saat ini anggaran dari KPU Jawa Timur hingga saat ini belum dicairkan sementara proses tahapan telah berjalan.

Bupati akui Hasil Audit BPK

PAMEKASAN- Bupati Pamekasan, Kholilurrah-man, mengakui hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2009-2010 di wilayahnya yang dinilai tidak berdasarkan ke-butuhan dan tidak didukung data kepegawaian, sehingga hasilnya kurang efektif dan efisien.

Kholilurrahman mengata-kan audit itu merupakan tin-dak lanjut atas moratorium (penghentian sementara) pen-erimaan CPNS secara nasional selama tahun 2011 hingga tahun 2012, dimana hasil au-dit itu akan dijadian sebagai acuan untuk pelaksanaan re-krutmen CPNS tahun-tahun berikutnya sehingga masalah tersebut tidak perlu dipersoal-kan, apalagi dianggap seakan-akan di Kabupaten Pamekasan sudah terjadi kekacauan ter-hadap pelaksanaan rekrutmen CPNS..

“Moratorium mempunyai latar belakang bahwa pelak-sanaan rekrutmen CPNS se-belum tahun 2009 itu tidak meyakinkan. Untuk memulai rekrutmen CPNS yang baru, maka pemerintah harus meng-etahui kondisi riil di masing-

masing daerah,” terangnya, kemarin (24/3).

Dijelaskan Kholil, untuk mengetahui kondisi di mas-ing-masing daerah, Kemen-trian Pendayagunaan Apara-tur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) melakukan kerjasama dengan BPK untuk melakukan audit kinerja pemeirntah dalam bi-dang rekrutmen CPNS.

Di Jawa Timur, Kemente-rian Pendayagunaan Aparatur Negara menunjuk empat titik untuk dilakukan audit. Perta-ma BKD Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Pamekasan.

“Kalau kemudian Pame-kasan dikatakan bermasalah karena diaudit BPK, maka tiga titik lainnya yang men-jadi obyek audit BPK juga bermasalah. Ini tidak benar,” bantahnya.

Bahkan, ditegaskan man-tan anggota DPRD Jawa Timur ini, empat titik yang dijadikan obyek audit BPK itu menjadi pilot projec untuk melahirkan regulasi terkait pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun-tahun berikutnya.

Sampai saat ini, pihaknya tidak pernah diperiksa BPK terkait dengan hasil audit

tersebut. Hasil audit itu, juga dialami oleh seluruh Kabu-paten/Kota dan Provinsi di Indonesia. Masalahnya karena daerah-daerah tidak memiliki data base kepegawaian yang profesional.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua DPRD Pamekasan Halili menilai bahwa hasil audit itu akan berpengaruh terhadap rekrutmen CPNS di Pamekasan tahun-tahun berikutnya, jika hasil audit itu tidak segera dibenahi. Sebab BKD Pamekasan diberi jangka waktu selama 60 hari sejak tanggal surat itu dikirim un-tuk melakukan pembenahan.

Kata Halili, rekrutmen CPNS di Pamekasan tahun 2009-2010 lalu itu dilaksana-kan asal-asalan karena tidak didasarkan kepada analisa ke-butuhan dan tidak didukung oleh data kepegawaian.

Atas permintaan pem-benahan dari BPK itu, BKD Pamekasan sendiri kata Bu-pati Kholilurrahman, sudah melakukan pembenahan dan hasilnya sudah dikirim ke Ke-menterian Pemdayagunaan Aparatur Negara di Jakarta.

“Sudah tidak ada masalah. Dan masyarakat tidak perlu risau dengan hasil audit itu,” katanya. (fik/muj)

REKRUTMEN CPNSBUDAYA

PULUHAN perahu berla-yar ke tengah perairan Desa Kadurara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Sabtu (23/3). Sebagian membawa replika berisi sesajian diiringi perahu lain yang sebagian diantaranya mengangkut pengeras suara yang disepan-jang pelayaran membunyikan musik saronen.

Di perbatasan perairan desa itu, mereka berhenti. Replika perahu dilepas dan puluhan perahu yang se-dari awal mengiringinya mendekati replika. Para awak kendaraan pencari ikan itu berebut mengambil bagian-bagian dari perahu tiruan itu, dan mengambil air diseki-tarnya untuk disiramkan ke perahu masing-masing.

Itulah bagian dari kegiatan petik laut, atau yang juga dike-nal dengan istilah rokat tasek. Istilah rokat tasek, merupakan tradisi selamatan yang biasa dilakukan oleh nelayan di wilayah pesisir setiap tahun sekali.

Kegiatan itu biasanya me-nandai usainya musim ikan sebagai rasa syukur atas me-limpahnya perolehan ikan selama satu tahun dan juga permohonan untuk senan-tiasa diberi kemudahan dan keselamatan dalam mencari penghidupan di laut di masa

yang akan datang.Di Kaduara Barat, rokat

tasek kali ini diikuti oleh sedikitnya 37 perahu milik nelayan setempat dari berba-gai ukuran. Di masing-mas-ing perahu, turut serta pula sejumlah anggota keluarga nelayan pemilik dan pekerja perahu.

“Keluarga nelayan me-mang diajak, bagi yang mau ikut. Tujuannya agar mereka mengetahui betapa sulitnya suami atau keluarga mereka dalam mencari penghidupan di laut, karena harus bertarung dengan ombak,” kata Jumali, nelayan asal Dusun Biyan.

Jumali mengatakan, se-lain untuk memberi gambaran pekerjaan mencari ikan, ang-gota keluarga itu diajak un-tuk ikut berbahagia di acara tahunan itu. Sebab, di acara yang pada awalnya merupa-kan acara sesembahan ter-hadap penguasa laut itu, juga berisi hiburan yang hanya bisa dinikmati setahun sekali.

“Anak-anak juga diajak, setidaknya agar mereka tahu bahwa di tubuh mereka men-galir kekayaan laut berupa ikan yang dimakan, atau beras dan kebutuhan lainnya yang diper-oleh dari hasil menjual ikan dari laut,” katanya.

Dari kegiatan itu, kata pria yang sudah sekitar 11

tahun menjadi nelayan itu, anak-anak pesisir diharapkan bisa menjaga kelestarian laut sebagai salah satu sumber ke-hidupan mereka. Karena dari lautlah mereka mendapatkan jalan penghidupan.

Tokoh nelayan Kaduara Barat, Bukhari, mengatakan, tradisi rokat tasek yang di-laksanakan di desanya, mer-upakan sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun te-murun. Ia sendiri tidak meng-etahui sejak kapan ritual itu dilaksanakan.

Namun, kata dia, saat ini bentuk kegiatan selamatan itu sudah banyak perubahan di banding pada masa-masa awal.

Pada tahun-tahun sebel-umnya, sesaji itu berupa ma-kanan pokok dengan jumlah yang cukup banyak, karena masing-masing perahu mem-bawa seesajian.

“Sekarang, kebiasaan itu dirubah. Cukup membawa satu sesajian hasil iuran. Selain un-tuk penghematan, kami me-nilai sangat sayang jika rejeki dibuang percuma,” katanya.

Sebagai gantinya, ma-kanan yang semestinya di-larung, dijadikan hidangan untuk dimakan bersama dalam acara selamatan yang dikemas dalam bentuk doa bersama pada malam harinya dengan

mendatangkan penceramah.Seorang tokoh agama di

desa itu, Jamaluddin, men-gatakan saat ini kegiatan rokat tasek sudah dimasuki nilai-nilai keislaman, namun dengan tetap menjaga ritual aslinya, berupa larung sesaji.

“Semua nelayan sepa-kat ada kegiatan pengajian, hataman al-qur’an. Baru ke-mudian ada pelepasan sesaji ke tengah laut dan hiburan saronen semalam suntuk,” imbuhnya.

Dengan bertambahnya kegiatan, nelayan justru se-makin kompak menyemarak-kan rokat tasek dari tahun ke tahun. Bagi nelayan yang bi-asanya enggan memberikan sumbangan, sekarang justru semakin semangat.

Jamal yang juga merupa-kan pengepul ikan itu men-gatakan, inti dari kegiatan itu adalah memberi kesadaran kepada para nelayan dan ke-luarganya agar menjaga laut sebagai sumber penghidu-pan dan menjalin kerukunan antar nelayan.

“Masing-masing nelayan merasa menjadi bagian dari kegiatan ini. Sehingga tidak ada lagi yang merasa iri ka-rena ada sesajen yang lebih mewah seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Jamalud-din. (taufik rahman/muj)

Menurut Sekretaris KPU Pamekasan Moham-mad Zaini, hutang yang saat ini sudah ditanggung KPU Pamekasan sudah mencapai Rp. 40 juta. Anggaran terse-but sudah digunakan untuk membiyai kegiatan tahapan pilgub diantaranya peneri-maan anggota Panitia Pemil-ihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara.

Hutang itu, kata dia, merupakan hutang ke pihak ketiga yang tidak terkait de-ngan pelaksanaan pemilihan gubernur. Namun dia enggan

membeberkan kepada siapa KPU hutang.

Disinggung soal anggaran pelaksanaan Pilgub Jatim, Zaini mengatakan angga-ran tersebut merupakan ke-wenangan KPU Jawa Timur. sementara KPU Pamekasan hanya melaksanakan semua tahapan dengan anggaran yang sudah disusun.

Zaini berharap anggaran Pilgub jatim bisa segera dic-airkan. Sehingga, semua ta-hapan pilgub bisa terlaksana dengan maksimal dan lan-car. Sebab, saat ini beberapa kegiatan terpaksa ditunda karena tidak adanya dana

tersebut.“Ada beberapa kegiatan

yang terpaksa kami tunda pelaksanaannya. Diantaran-ya adalah sosialisasi pilgub,” katanya.

Ia mengaku belum memi-liki rencana apapun setelah anggota PPK dan PPS selasai dilantik. Sebab, anggaran dana kegiatan yang diren-canakan akan dilaksanakan masih belum dicairkan.

Kegiatan yang dinilainya sangat mendesak adalah pe-mutakhiran data kependudu-kan sebagai bahan data po-tensial pemilih dalam pilgub. Jika dana belum juga cair, maka pihaknya akan kembali mencari pinjaman ke pihak ketiga untuk melaksanakan-nya.

Sementara itu, KPU Jawa Timur menganggarkan biaya pelaksanaan Pilgub Jatim 2013 putaran pertama sebe-sar Rp 578 miliar. Jumlah itu meningkat dibanding alokasi

pada Pilgub 2008 silam, yak-ni Rp 535 miliar.

Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Achmad menga-takan saat ini dalam men-jalankan tahapan terpaksa dilakukan tanpa mengguna-kan anggaran. Kondisi juga sama terjadi saat proses tahapan yang dilakukan di KPU Kabupaten dan Kota di Jatim.

Dia menjelaskan sam-pai saat ini belum dilaku-kan penandatanganan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara ketua KPU Ja-tim dengan Gubernur Jatim Soekarwo. Karenanya ang-garan untuk KPU belum bisa dicairkan.

Andry berharap, setelah dilakukan pelantikan PPK dan juga PPS, anggaran un-tuk KPU sudah bisa dicair-kan. Sebab semua anggota PPK dan PPS yang sudah di-lantik harus mendapatkan gaji. (afa/muj)

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II 5PAMEKASAN

Kades yang Jadi Caleg Diminta Mengundurkan Diri

Ia mengingatkan para pimpinan pemerintahan desa itu akan Peraturan Komisi Pe-milihan Umum (PKPU) Nomor 7 tahun 2013, tentang Kepala Desa (Kades) yang harus mun-dur dari jabatannya apabila mau menjadi calon anggota legislatif.

“PKPU itu adalah peratu-ran khusus tentang Pemilu Legislatif (Pileg) dan tidak

bisa dibanding-bandingkan dengan peraturan lainnya. Tetapi Resikonya, jika dia tidak terpilih maka dia tidak bisa lagi menjabat kembali,” katanya, kemarin (24/3).

Lebih lanjut, politisi Par-tai Demokrat itu mengatakan, Kades yang telah mendaftar-kan diri untuk menjadi caleg dari partainya telah diberitahu tentang aturan itu, sehingga

saat ini sudah berfikir ulang untuk tetap maju.

Sementara itu, Ketua Frak-si Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Pamekasan, Juhaini, meminta KPU secepatnya menyebarluaskan informasi PKPU tersebut kepada semua partai peseta pemilu. Ia juga meminta agar lembaga penye-lenggara pemilu itu bersama Komisi A DPRD Pamekasan segera menyamakan pandan-gan terhadap PKPU.

“Kalau sudah ada ke-samaan pandangan, di kemu-dian hari bisa terhindar dari persoalan hukum yang mengi-kat,” katanya.

Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pame-kasan dikabarkan melamar menjadi calon anggota DPRD Pamekasan pada Pemilu Leg-islatif 2014 mendatang. Para kades itu, sebagian telah mendaftar sebagai caleg mel-alui beberapa partai politik.

Di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabu-paten Pamekasan, ada tiga Kades dan dua mantan Kades yang melamar melalui partai berlambang Kakbah tersebut sebagai kendaraan politiknya.

Mereka antara lain, Kades Bicorong, Kecamatan Pa-kong, Abdullami, Kades Po-

toan Daja Kecamatan Palen-gaan, Fathorrahman dan Kades Pamaroh Kecamatan Kadur Riski.

Di Partai Demokrat ada Kades Larangan Tokol Ke-camatan Tlanakan Abdul Aziz, Kades Badung Ke-camatan Proppo, Anwar, dan Kades Pakong Kecamatan Pakong, Sukandar . Semna-tara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan, yang memastikan diri men-jadi caleg yakni Kades Ka-dur, Syaiful Haq dan Kades Bangkes, Lutfi, keduanya di wilayah Kecamatan Kadur. (fik/muj)

PAMEKASAN- Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khair-ul Kalam meminta para Kepala Desa (Kades) yang maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) pada pemilihan umum (pemilu) yang akan datang untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Harga Cabai Mulai Naik

Dinas Kehutanan Prediksi Kemarau Berlangsung Normal

Kantor Imigrasi Tunggu Perintah Kanwil Imigrasi

Forum LSM Kritik Rencana Mutasi

PA M E K A S A N - H a r g a cabai di sejumlah pasar tradisional Pamekasan mu-lai mengalami kenaikan harga seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indo-nesia. Meski kenaikannya tidak terlalu tajam seperti lonjakan harga bawang be-berapa waktu, namun se-jumlah pembeli mengeluh-kan masalah ini.

Di Pasar Kolpajung, cabai rawit merah yang di-datangkan dari luar Madura, mengalami kenaikan harga Rp. 3 ribu dari semula Rp. 31 ribu menjadi Rp. 34 ribu perkilogram.

Sedangkan cabai rawit hijau yang merupakan hasil pertanian lokal, harganya naik sebesar Rp. 5 ribu dari semula Rp. 6 ribu menjadi Rp. 11 ribu perkilogram.

Sejumlah pedagang memperkirakan, lonjakan harga cabai ini terjadi ka-rena dampak banjir yang terjadi di sejumlah daerah penghasil cabai, yang men-gakibatkan kelangkaan stok.

Jumaiyah, salah satu pedagang di Pasar Kolpa-jung mengaku terpaksa me-naikan harga cabai karena harga kulakan juga men-galami kenaikan harga. Ia juga tidak berani menyetok cabe dalam jumlah banyak, kawatir tidak laku dan mem-busuk.

“Harga kulakannya me-mang mahal, jadi kami me-

nyesuaikan,” katanya.Sementara itu, hargai

cabai rawit merah di tingkat petani lokal saat ini sekitar Rp. 10 ribu perkilogram, se-dangkan cabai rawit hijau sekitar Rp. 5 ribu perkilo-gram. Harga ini justru men-galami penurunan harga dari sebelumnya antara Rp. 10 Ribu sampai Rp. 13 ribu.

Meski tidak terlalu ta-jam, kenaikan harga cabai ini dikeluhkan pembeli ka-rena harus mengeluarkan biaya tambahan. Faizah, salah satu pedagang pentol mengaku harus mengurangi pembelian cabai dan terka-dang langsung membeli ke-pada petani agar tidak rugi. Sebab, sebelumnya, ia juga sempat dipusingkan dengan kenaikan harga bawang merah dan bawang putih sehingga harus menyiasati bumbu dagangannya.

“Terus terang ini mer-ugikan kami, apalagi sebe-lumnya kami dihadapkan pada kenaikan harga bawang putih yang memaksa kami menggunakan bumbu instan dengan konsekuensi aroma berubah,” katanya.

Sementara itu, harga bawang putih dan bawang merah di Pamekasan be-rangsur normal. Yaitu, harga bawang putih sekitar Rp. 25 ribu perkilo gram, sedangkan harga bawang merah sekitar Rp. 43 ribu. (uzi/muj)

KENAIKAN HARGA

PENANAMAN TEMBAKAU

PASPOR HAJI MUTASI JABATAN

SIAPKAN SESAJI. Nelayan menyiapkan miniatur perahu dari pohon pisang berisi sesaji, untuk dilarung dalam petik laut, di Desa Kaduara Barat, Larangan, Pamekasan, Jatim. Petik laut yang diikuti ratusan nelayan dan sejumlah perahu hias itu, dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur atas melimpahnya tangkapan dan keselamtan nelayan saat melaut, sekaligus untuk melestarikan budaya warisan leluhur.

PAMEKASAN- Musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung normal sehingga sangat memungkinkan bagi petani menanam tembakau. Musim itu diperkirakan akan mulai pada pertengahan Bulan April hingga Mei menda-tang.

Kepala Bidang Kehu-tanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan, Triwijaya, ber-dasar hasil koordinasi de-ngan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Surabaya, dike-tahui tidak ada gejala alam yang menyebabkan musim kemarau tahun ini tidak normal.

“Kalau sebelumnya, tidak normal karena adan-ya badai yang menyebab-kan adanya musim ke-marau yang tidak semes-tinya,” kata Triwijaya.

D a r i perkiraan itu, maka awal musim ke-marau seka-ligus masa tanam tem-bakau tahun ini diperkira-kan akan terjadi pada April sampai p e r t e n g a -han Mei un-tuk wilayah tanam tegal, gunung dan sawah. Dari prediksi awal masa tanam itu, maka awal musim panen tembakau Diperkirakan akan terjadi pada awal Agustus menda-tang.

Pihaknya sudah mem-etakan areal lahan tanaman tembakau dengan luasan sama seperti tahun sebel-umnya, yakni 31. 251 hektar. Diharapkan, petani melaku-kan penanaman daun emas itu secara wajar dan tidak terlalu berlebihan sehingga stok terjaga.

Sementara itu, seba-

gian petani di Pamekasan, memilih kembali menanam padi sambil menunggu da-tangnya musim kemarau. Di beberapa desa, seperti di Desa Montok Kecamatan Larangan, serta sebagian petani di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, terlihat kemba-li membajak sawah mereka untuk memulai penanaman padi.

Para petani mem-perkirakan tahun ini musim penghujan masih akan ber-langsung beberapa bulan kedepan, sehingga tidak kawatir tanaman padi mere-ka akan gagal panen akibat kekurangan air.

Matra’e, salah satu petani asal Desa Kerta-gena Tengah Kecamatan Kadur mengaku berani menanam padi lagi karena

curah hujan d i p r e d i k s i masih tinggi. Prediksi ini d i d a s a r k a n pada kebi-asaan tahun-tahun sebel-umnya.

“ K a l a u curah hujan rendah di-awal musim, b i a s a n y a musim hujan agak lama, bahkan ke-marau basah. M a k a n y a saya berani nanam padi lagi,” katan-ya.

Diakui, resiko kega-galan dalam masa tanam kedua ini relatif tinggi. Se-lain bisa kekurangan air, serangan hama dan pen-yakit tanaman juga ting-gi, karena jumlah petani yang menanam padi ulang, sedikit.

Meski demikian, di-rinya sudah menyiapkan sumber air untuk mengairi sawah jika terjadi keker-ingan, serta menyiapkan berbagai disinfektan untuk membasmi serangan pen-yakit tanaman. (uzi/muj)

PAMEKASAN- Kepala Kantor Imigrasi Klas III A Pamekasan Slamet Mudji-anto, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan, apa-kah tahun lembaganya sudah bisa menfasilitasi pembua-tan paspor jemaah calon haji (JCH) atau masih harus men-datangkan petugas dari Kan-tor Imigrasi Surabaya seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sebab, sampai saat ini belum ada surat dari Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur ten-tang kewenangan kantornya untuk membuat paspor JCH Madura.

Sekalipun di Madura su-dah memiliki Kantor Iimi-

grasi, Namun, kapasitas alat pencetak paspor yang dimi-liki hanya mampu mencetak 80 paspor dalam sehari. Se-hingga, jika Kanwil Imigrasi Jawa Timur memberi ke-wenangan pembuatan paspor untuk JCH Madura ke Kantor Imigrasi Pamekasan, maka pembuatannya harus dilaku-kan secara bertahap. Namun, kalau hanya pembuatan paspor bagi JCH asal Pame-kasanyang jumlahnya hanya 1.400 paspor, dirinya merasa mampu meski dengan waktu agak lama.

a menjelaskan, jika men-gacu pada tahun sebelumnya, Kantor Imigrasi disetiap dae-rah mendapat surat edaran

khusus untuk pembuatan paspor haji.

Sementara itu Kepala Seksi Haji Umroh Kemeneg Pame-kasan, Juhedi mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi setempat dalam hal pembuatan paspor haji tersebut.

Namun hingga saat ini, kata dia, belum ada kesimpu-lan tentang pembuatan paspor jemaah haji pamekasan.

Jika jemaah haji pame-kasan harus membuat paspor ke Surabaya, maka pihaknya akan bekerja sama dengan Forum Bimbingan Haji Pame-kasan, untuk mendatangkan petugas Imigrasi dari sura-baya. (afa/muj)

“Kalau sebelumnya, tidak normal karena adanya badai yang

menyebabkan adanya musim

kemarau yang tidak semestinya,”

TriwijayaKepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

(Dishutbun)

“Yang perlu diperhatikan juga, jabatan bupati ini kan sudah tinggal

sesaat lagi, karena 21 April 2013

bupatinya akan diganti,”

Heru Budi PrayitnoJuru Bicara LSM Pame-

kasan

PAMEKASAN - Forum lembaga swadaya masyarakat (LSM) Pamekasan, Madura, mengkritik rencana bupati Kholilurrahman melakukan mutasi jabatan mendekati akhir masa jabatannya.

Juru bicara LSM Pame-kasan Heru Budi Prayitno, Jumat mengatakan, rencana mutasi yang akan dilakukan oleh bupati menjelang masa akhir jabatan melanggar ke-tentuan perundang-undan-gan yang berlaku.

“Seharusnya bupati memperhatikan Surat Edar-an Mendagri nomor: 800/ Tahun 2012,” kata Heru.

Ia menjelaskan, dalam SE itu dijelaskan, bahkan bupati yang hendak berakhir masa jabatannya dilarang melaku-kan mutasi jabatan. Oleh ka-renanya Ketua LSM Lembaga Pembinaan dan Pengemban-gan Masyarakat (LP2M) ini meminta agar bupati sebai-knya mengkaji kembali ren-cananya itu.

“Padahal sebelumnya sejumlah anggota legislatif telah menyampaikan pen-dapatnya. Seharusnya diper-hatikan dan bupati tidak memaksakan kehendaknya,” terang Heru.

Heru juga mengingatkan agar, agar kasus penolakan mutasi sebagaimana yang di-lakukan kepala kantor arsip Pamekasan tidak terulang lagi, karena melakukan mutasi yang melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian juga kasus penolakan yang dilakukan oleh staf Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan

(Disporabud) serta staf bi-dang Sumber Daya Alama (SDA) Pemkab Pamekasan beberapa waktu lalu.

“Yang perlu diperhatikan juga, jabatan bupati ini kan sudah tinggal sesaat lagi, ka-rena 21 April 2013 bupatinya akan diganti,” terang Heru Budi Prayitno.

Sebelumnya bupati Pamekasan Kholilurrahman menyatakan, rencana dirinya melakukan mutasi pejabat itu demi pertimbangan efek-tifitas kerja, karena di be-berapa SKPD banyak jabatan strategis yang kosong.

Disamping itu, kata Kholi-lurrahman, jenis mutasi yang dilarang enam bulan sebelum pilkada, bukan setelah pelak-sanaan pilkada.

“Kalau setelah pelaksan-aan pilkada tidak ada keten-tuan yang melarang bupati melakukan mutasi jabatan,” kata Kholilurrahman menje-laskan. (ant/mk)

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II6 SAMPANG

ANJUNGAN TUNAI MANDIRI

RESEDIVISI

UPAYA MENGATASI MUSIBAH ALAM

KALUT: Seorang pengungsi (korban SARA) Sampang sedang memikirkan nasibnya setelah mendengar pernyataan MUI di Madura meminta Pemerintah merelokasi mereka ke luar Madura sebagai solusi agar tidak terjadi konflik baru.

ANTRE: Beberapa nasabah sedang antre di dalam ruangan ATM (ATM room) Bank BCA di Jalan Wijaya Kusuma Sampang, Minggu (24/3) kemarin.

mahardika surya abrianto/koran

iyam z/koran madura

SAMPANG - Konflik SARA yang terjadi di Desa Ka-ranggayam, Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, 26 Agustus 2012 lalu, masih menyisakan masalah. Terutama dalam solusi penyelesaiannya yang kini masih belum jelas. Padahal mereka sudah merasa bosan tinggal di tempat pengungsian di GOR Ten-nis Indoor Wijaya Kusuma Sampang.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Sampang, Muham-mad Suaib mengungkapkan para ulama di seluruh Madura menyatakan pengungsi konf-lik SARA tersebut harus dire-lokasi ke luar Madura. Agar tidak terjadi konflik baru yang dikhawatirkan akan terulang bila mereka masih direlokasi di Madura.

“Tujuan lain merelokasi pengungsi itu keluar Madura untuk menjaga ketentraman

dan kenyamanan dan kes-elamatan bersama,” ungka-pnya, Minggu (24/3)

Suaib mengatakan hal ini berdasarkan kesepakatan dan koordinasi 3 lembaga ke-masyarakatan yang berbasis islam di Madura, yaitu Nah-dlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Silaturahmi Ulama Ma-dura (Basra). Tak hanya itu, dalam kesepakatan dan kor-dinasi tersebut, tiga ormas

keagamaan besar di Madura tersebut meminta Gubernur Jawa Timur dan Pemerintah Pusat agar menangani per-masalahan pengungsi syiah ini dengan solusi permanen, yaitu direlokasi keluar Ma-dura.

“Pengungsi selalu dija-min keamanannya, seperti kesehatan, kebutuhan kema-nusiannya dan lainnya oleh Pemerintah dan Ulama selama pengungsi masih menempati GOR sana,” jelasnya.

Akan tetapi, relokasi terse-but sempat dikecam oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Menurut Kontras relokasi adalah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Jika pengungsi dibiar-kan tinggal di pengungsian atau dikembalikan ke desanya

dikhawatirkan akan terjadi konflik lagi. Apakah hal itu bisa dikatakan melanggar HAM,” tukas Suaib.

Sementara itu, Wakil Bu-pati Sampang, Fadhilah Bu-diono juga menegaskan bah-wa pengungsi nantinya akan segera direlokasi. Langkah yang akan ditempuh sebe-lum dilakukan relokasi adalah pihak Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Bupati dan Wakil Bupati akan melakukan pendekatan kepada Tajul Mu-luk sebagai pemimpin pen-gungsi itu yang saat ini sudah menjalani masa hukumannya di Rutan Medaeng Surabaya.

“Mengenai penanganan pengungsi, insyaallah akan kami targetkan dalam akhir Maret ini bisa diselesaikan,” pungkas Fadhilah. (ryn/msa/rah)

MUI Minta Pengungsi Direlokasi ke Luar Madura

SAMPANG – Sejumlah pengguna mesin Anjungan Tu-nai Mandiri (ATM) Bank BCA di Jalan Wijaya Kusuma Sampang mengaku kecewa, karena dian-tara mereka sering saling serobot untuk bisa mengambil uang leb-ih cepat dari mesin ATM terse-but. Bahkan tidak jarang terjadi perang mulut diantara sesama pengguna ATM ketika mereka yang sudah lama antri tiba-tiba didului oleh orang-orang yang baru datang ke ATM itu.

Tidak hanya sesama na-sabah pengguna ATM, tetapi Satpam yang bertugas menga-mankan mesin tersebut juga sering beradu mulut dengan sejumlah nasabah nakal. Menurut Satpam Bank BCA Cabang Sampang Imam Sa-nusi, tidak dibenarkan sesama nasabah saling menyerobot, karena hal itu rentan menjadi awal dari perkelahian. Karena

itulah, Imam Sanusi, berupaya keras untuk menjaga keterti-ban penggunaan mesin uang tersebut, dengan menerapkan sistem antri.

“Saya sering tengkar karena masalah ini. Padahal sudah ada tulisan besar di depan ruangan mesin ATM untuk bisa antri. Tapi masih saja para nasabah ini saling serobot,” kata Imam Sanusi, Satpam Bank BCA Cabang Sampang yang tengah berjaga, Minggu (24/3).

Imam juga mengatakan, seharusnya nasabahlah yang menegur bila diserobot dari be-lakang. Biar mereka sadar dan bisa menghargai kepentingan orang lain. “Ya seharusnya para nasabahlah yang saling tegur,” tandasnya.

Sementara itu, kekesa-lan mengenai rebutan dalam pengambilan uang tunai di dalam mesin ATM BCA Cabang

Sampang tersebut juga diakui oleh Ismail, warga Jalan Imam Bonjol Kelurahan Delpenang, Kabupaten Sampang.

Menurutnya untuk men-gantisipasi pertengkaran antar nasabah, harus dipasang pagar pembatas untuk antrian. Se-hingga tidak hanya nasabah yang disalahkan, tapi pihak Bank BCA harus memberikan fasilitas pagar pembatas.

“Lagi-lagi nasabah yang disalahkan. Seharusnya ada pembatasnya di depan ruangan ini. Biar tidak berebut masuk ke ruang mesin ATM,” ucapnya.

Berdasarkan pantauan Ko-ran Madura, saling serobot masuk ke dalam ruangan mesin ATM Bank BCA Cabang Sam-pang ini kerap kali terjadi. Bah-kan seringkali pertengkaran antar nasabah menjadi tonto-nan warga yang melintas. (iam/msa/rah)

SAMPANG - Anggota Satreskrim Polres Sam-pang berhasil menangkap Komang Adyana (30), buron yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ke-las 2A Denpasar Bali. Warga Denpasar Bali ditangkap poli-si di terminal Kota Sampang, Minggu (24/3) sekitar pukul 17.00 wib, setelah turun dari bus.

Satreskrim Polres Sam-pang membekuk tersangka berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polres Den-pasar. Tersangka pencurian kendaraan motor (curanmor)

di Denpasar, Bali tersebut diringkus sesaat setelah tu-run dari bus. Tersangka yang diketahui menjadi buronan Polres Bali tersebut berhasil kabur selama satu bulan.

Menurut Sugiono (45), warga jalan Teuku Umar, kelurahan Rongtengah, ke-camatan Sampang Kota, ter-sangka setelah turun dari bus memang sudah dibun-tuti oleh satu anggota reserse berpakaian preman.

“Sekitar 15 menit orang itu (tersangka) duduk di sini. Sempat saya tawari rokok tadi setelah turun dari bus

tadi. Gak tahu dari arah mana busnya. Saya hanya melihat dia tadi dibuntuti, kemu-dian diajak ngobrol di dekat tempat jualan bakso saya,” terangnya kepada Koran Ma-dura, Minggu (24/3).

Sugiono sempat kaget setelah kedatangan dua ang-gota Reskrim yang langsung menyergapnya dari belakang dengan memberikan bebera-pa pertanyaan terhadap ter-sangka.

“Waktu dua anggota itu menyergap dan memberikan sejumlah pertanyaan, baru saya tahu bahwa dia itu buro-

nan polisi,” ungkapnya.Sementara itu, Kasa-

treskrim Polres Sampang, AKP Jenny Al Jauza saat dikonfirmasi melalui saluran telephone selulernya men-jelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pemerik-saan terhadap tersangka.

“Sementara masih kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Kebetulan kaburnya ke Sampang dan kami ber-hasil menangkapnya. Jika dia terbukti tahanan yang kabur dari lapas Denpasar, kita akan serahkan ke Polres Denpasar,” ujarnya. (ryn/msa/rah)

SAMPANG - Upaya Pemer-intah daerah Kabupaten Sampang untuk mengurangi dampak terjadinya banjir, kurang efektif. Hal itu diung-kapkan oleh Yanto (33), salah satu warga pemerhati ling-kungan asal Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah, Ke-camatan Sampang Kota.

Menurutnya, banyak ang-garan yang telah terserap untuk menanggulangi banjir, namun belum ada satu pun yang ber-hasil signifikan. Pengerukan sungai, pembangunan embung, dan netralisasi sungai, yang selama ini dilakukan ternya-ta tidak cukup ampuh untuk menghentikan luapan air.

Pria yang sehari-hari bergabung dalam kelompok peduli lingkungan ini ber-harap pemerintah daerah

setempat dapat segera mem-berikan solusi yang tepat. Sehingga musibah yang tiap tahun melanda kota Sampang ini dapat segera teratasi.

“Hingga saat ini sudah ratusan juta untuk biaya pen-angulangan banjir, namun be-lum satu pun upaya tersebut mampu mengatasi bencana alam yang rutin melanda war-ga Sampang ini,” terangnya, Minggu (24/3).

Sementara Kabid Bina Manfaat Dinas Pengairan Ka-bupaten Sampang, Moham-mad Zainullah saat dikon-firmasi melalui jaringan telepon menjelaskan, melu-apnya sungai Kamoning yang sering mengakibatkan banjir di kawasan Kota Sampang, karena hujan deras yang ter-jadi di daerah utara, seperti

di kecamatan Robatal dan Ke-dungdung. Bahkan juga dipen-garuhi oleh naiknya air laut.

“Salah satu faktor pe-nyebab banjir adalah di daerah utara curah hujannya tinggi, ditambah pasangnya air laut,” jelasnya.

Menurutnya, banjir di Kota Sampang tidak bisa dihindari. Akan tetapi dengan pengeru-kan sungai hanya mengurangi debit air saat banjir datang, karena letak kota Sampang tergolong dataran rendah di bawah permukaan air laut.

“Upaya apa pun tetap salah. Lagian banjir di Sam-pang ini tidak bisa dihindari. Sebab, kondisi kota Sampang rata-rata di bawah permukaan laut,” tukas Zainullah.

Masih kata Zainullah, pada tahun 2012 lalu pihaknya

telah melakukan pengeru-kan yang dilakukan dengan dua cara, baik dengan cara mekanis (alat berat) maupun manual (tenaga manusia) sepanjang enam kilometer de-ngan kedalaman satu hingga enam meter.

Dana yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut ber-sumber dari dua anggaran, yakni dari APBD Pemkab Sam-pang sekitar Rp. 200 juta ru-piah dan APBD Provinsi Jawa Timur sekitar Rp 400 juta ru-piah.

“Tahun kemarin kita su-dah melakukan pengerukan sungai dan kami mengajukan anggaran secara rutin un-tuk bisa melakukan kegiatan yang bisa mengurangi banjir di Sampang,” ucapnya. (iam/msa/rah)

Nasabah Bank Mulai Bosan Antre di ATM

Buronan Lapas Bali Tertangkap di Sampang

Penanggulangan Banjir Belum Efektif

ist/koran madura

BERHASIL:Buronan buron yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Denpasar Bali berhasil di tangkap oleh Satreskrim Polres Sampang di terminal Kota Sampang, Minggu (24/3) kemarin sekitar pukul 17.00 wib, setelah turun dari bus.

TERGENANG: Wilayah langganan banjir di jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang Kota tergenang air pekan lalu.

junaidi/koran madura

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II 7BANGKALAN

HULTIKULTURA

PALAWIJA

BAHASA DAERAH

MINYAK DAN GAS

Pemerintah tidak begitu serius dalam

mengembangkan budaya Madura. Mereka hanya

memandang sebelah mata saja. Saya berharap banyak

kepada pemerintah, khususnya Dinas

Pendidikan Nasional dan Dinas Olahraga,

Kebudayaan, dan Pariwisata agar memelihara dan menjaga budaya

Madura,”

Moh. Hasan Sasra Budayawan Madura

Hasil BudidayaBawang Merah Minim

Menurut dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Trunojoya Ma-dura Syafi’, PKPU itu telah menyimpang dari Undang-Undang No 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD. Be-berapa pasal yang bertentan-gan dengan Undang-Undang pemilu di antaranya adalah pasal 19 huruf I angka 4 PKPU No 7 tahun 2013.

Pasal itu memuat keten-tuan terkait persyaratan bagi Kepala Desa dan perangkat desa yang hendak mencalon-

kan sebagai anggota DPR atau DPRD untuk membuat surat pernyataan pengun-duran diri yang tidak dapat ditarik kembali melawan per-intah Undang-Undang.

”Saya nilai KPU pusat telah melampui kewenangan-nya. Seharusnya KPU tinggal mengikuti ketentuan yang ada. Bukan membuat peratu-ran yang sifatnya teknis. Tapi justru mengandung sifat yang substantif,” ungkapnya.

Menurutnya, KPU telah melampaui kewenangan yang diberikan oleh Undang-Un-

dang dalam hal penyusunan peraturan KPU tentang pen-calonan. Mengingat KPU bu-kanlah institusi yang berhak atau berwenang untuk mem-buat Undang-Undang. Maka, dengan demikian tidak dapat dibenarkan jika kemudian KPU menyelundupkan norma hukum baru dalam peraturan KPU.

Syafi’ mengatakan, bahwa dirinya menyarankan para anggota dewan yang dirugi-kan atas aturan ini untuk menggugatnya dalam bentuk judicial review. Oleh karena itu, jika tidak dilakukan yud-isial review akan berdampak pada terjadinya pergantian antar waktu (PAW) secara be-sar-besaran. Ia menyimpul-kan KPU dinilai telah mem-buat aturan yang sifatnya substanstif dan menyangkut hak politik.

“Kalau saya jadi anggota

dewan jelas saya akan ajukan judicial review, Atau mende-sak KPU secara politik untuk merubah aturan tersebut. Jika dilanjutkan, hal ini akan be-rakibat pada PAW besar-besa-ran yang bisa dimungkiknkan berujung pada kekacauan sis-tem,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua KPUD Bangkalan Fauzan Jakfar mengatakan akan tetap mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh KPU Pusat sekalipun dinilai kontroversial. Menurutnya, setiap anggota dewan yang bersangkutan harus mengun-durkan diri, jika ingin maju sebagai anggota legislatif. Sebab, hal itu telah menjadi aturan.

”Tugas dari KPUD adalah memverifikasi apakah yang bersangkutan betul mengun-durkan diri atau tidak,” ujarn-ya. (dn/rah)

BANGKALAN – Bu-dayawan Madura Moh Hasan Sasra mengaku pri-hatin dengan kondisi bu-daya daerah dan bahasa Madura yang kian tahun se-makin mencemaskan. Pada-hal bahasa Madura merupa-kan identitas warga daerah Madura. Namun bahasa Ma-dura justeru tambah kurang diminati. Bahkan, orang tua lebih senang anaknya berkembang menggunakan bahasa asing daripada ba-hasa daerah.

“Mengenai bahasa Ma-dura sangat memprihatin-kan. Hampir di seluruh ka-bupaten meresahkan orang Madura karena sangat kurang perhatian pada ba-hasanya sendiri,” ucapnya, Minggu (24/3).

Hasan mengatakan yang lebih memprihatinkan lagi adalah pengemban-gan dan pelestarian budaya dan bahasa Madura justeru lebih banyak diminati oleh orang-orang asing. Tidak sedikit dari mereka yang da-tang padanya untuk sekedar belajar akan budaya dan ba-hasa tersebut.

Ironisme orang madura makin sempurna karena re-maja yang sejatinya regen-erasi orang Madura sudah tidak lagi memperhatikan tata krama baik di sekolah atau pun di rumah.

Sikap tidak sopan tutur kata maupun tindakan para pemuda Madura melengkapi keprihatinan bahasa Madu-ra dan budayanya yang kian ditinggalkan.

Meski masyarakat umum jarang menggunakan baha-sa ibunya (bahasa Madura), namun pesantren-pesant-ren yang masih gencar men-

erapkan kelestarian bahasa daerah Madura. Pesantren menjadi salah satu harapan paling efektif pelestarian bahasa Madura.

“Masih untung di pesantren, bahasa Madura digunakan dengan baik. Di sana (Pesantren) diajarkan santri menggunakan bahasa Madura halus ketika berbi-cara dengan senior, guru, atau kepada orang yang stratanya lebih tinggi,” jelas Tim Penyunting EYD Ba-hasa Madura Balai Bahasa

Surabaya ini.Selain diterapkan di

pesantren, Hasan berharap ada fakultas khusus Bahasa Madura di Perguraun Tinggi yang ada di Madura. Sebab, untuk mencari seorang guru

yang pakar di bidangnya (pakar bahasa Madura), kini sangat sulit.

Menurutnya pengem-bangan bahasa kurang men-dapat perhatian. Bahkan eksistensinya dalam kuriku-lum di sekolah-sekolah ter-us dikebiri. Meski terjadwal, terkadang tidak diajarkan dengan baik.

Selain itu, yang sebe-lumnya sempat diadakan penataran-penataran yang dihadiri oleh budayawan, khususnya guru bahasa, kini tak lagi diadakan. Ia berharap pemerintah harus berkompeten dalam pengembangan budaya Ma-dura.

“Pemerintah tidak begitu serius dalam mengembang-kan budaya Madura. Mereka hanya memandang sebelah mata saja. Saya berharap banyak kepada pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Nasional dan Dinas Olah-raga, Kebudayaan, dan Pari-wisata agar memelihara dan menjaga budaya Madura,” ujarnya.(dn/rah)

BANGKALAN – Setelah mengalami kenaikan yang drastis beberapa pekan lalu, kini harga bawang putih mu-lai menurun, kendati masih berfluktuatif. Harga bawang putih yang mencapai harga Rp 80 ribu/kg, kini seharga Rp 27 ribu/Kg.

”Sekarang harga bawang putih tidak semahal dua pe-kan yang lalu, meski harg-anya sekarang masih naik turun, dua hari yang lalu Rp. 18 ribu/Kg, sekarang naik menjadi Rp. 27 ribu/kg,” kata Mahmudah, salah seorang pedagang Sembako di Pasar KLD Bangkalan, Minggu (24/3).

Ia menjelaskan, meski harganya naik turun, harga bawang putih sudah terjang-

kau oleh masyarakat. De-mikian juga harga bawang merah juga sudah mengalami penurunan harga, yang se-belumnya mencapai Rp 50 ribu/kg, sekarang turun harga menjadi Rp 36 ribu/Kg.

”Masyarakat sekarang sudah tidak mengeluh lagi baik pedagang maupun pem-beli, karena harganya bawang yang menjadi kebutuhan pokok untuk memasak sudah berangsur normal,” ungka-pnya.

Meskipun begitu, di pasa-ran justru harga cabe rawit yang mengalami kenaikan. Pedagang mengaku hanya bisa menjual cabe rawit se-banyak lima kilogram per-ha-ri, karena warga mengurangi jumlah pembelian. Meskipun

begitu, naiknya harga cabe rawit tidak setinggi naiknya harga bawang waktu lalu.

Pedagang terpaksa men-gurangi jumlah kulakan cabe rawit karena warga juga mengurangi jumlah pembel-ian. Selain karena menurun-nya jumlah pembeli, cabe rawit relatif cepat membu-suk dibandingkan dengan bawang putih. Sehingga pedagang tidak berani mem-beli cabe rawit dalam jumlah besar.

“Harga cabe rawit naik dari 20 ribu rupiah menjadi 30 ribu rupiah perkilogram. Cabe rawit cepat membusuk, Pak. Kalau bawang putih bisa disimpan beberapa hari kalau tidak laku,” terang Suliha pedagang lainnya. (ori/rah)

Praktisi Hukum Nilai KPU Lampaui Batas

BANGKALAN - Potensi migas di Bangkalan yang sangat besar diperlukan Sumber Daya Manusia yang mampu dalam mengelola hal itu. Akan tetapi, SDM yang ada di Bangkalan sejauh ini masih minim. Hal itu ber-dampak pada pengelolaan sumber minyak yang ada di Bangkalan, terutama West Madura Offshort (WMO). Oleh karena itu, wakil Bupati Bangkalan, Mondir A Rofii berharap, dalam rencana rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2013 nan-ti, agar ada penambahanan jumlah PNS dari sarjana per-minyakan.

Dia menjelaskan per-lunya penambahan ahli perminyakan lantaran Par-ticipating Interest (PI) dari blok West Madura tidak dalam bentuk uang, melain-kan dalam bentuk minyak dan gas (Migas), sehingga dibutuhkan tenaga ahli un-tuk mengelolanya.

“Di Bangkalan ini PNS yang asli sarjana perminya-kan sangat sedikit, saya su-dah usulkan untuk penam-bahan,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, untuk saat ini Pemkab Bangkalan dalam waktu dekat ini, belum mampu mengelola PI sendiri. Karena keterbatasan pen-danaan dan SDM sehingga harus bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelo-la bagi hasil tersebut.

“Untuk migas, PI ini me-mang harus ada pihak ketiga karena kita belum bisa men-gelolanya sendiri,” ungka-pnya.

Menurutnya, belum ada infrastruktur migas yang siap untuk digunakan dalam mengelola hak PI yang di-miliki kabupaten Bangkalan. Bangkalan dan Jawa Timur berhak mendapatakan 10 persen dari blok West Madu-ra. Sedangkan dalam pemba-

giannya Pemprov Jatim men-dapat 53 persen dan Pemkab Bangkalan 47 persen dari 21 sumur migas yang dikelola Pertamina Hulu Energi West Madura Ofshore (PHE WMO) itu.

Belum terealisasinya hal itu juga disebabkan ada beberapa hambatan. Salah satunya, biaya tinggi yang harus dikeluarkan dalam pengelolaan. Sementara, dana milik daerah tidak mencukupi untuk pen-gelolaan secara langsung. Oleh karena itu, nantinya PI Bangkalan harus meng-gandeng pihak ketiga dalam pengelolaannya.

”Entah pihak ketiga tersebut BUMN atau siapa, perlu ada pembicaraan lan-jutan. Yang jelas kita siap dalam hak pengelolaan tersebut,” terang Mondir.

Dia menambahkan, meskipun secara teknis siap, akan tetapi tidak secara kes-uluruhan pengelolaan terse-but akan dilakukan. Sebab, harus menggandeng mitra pengelola. Ditanya mengenai potensi sumber minyak yang dikelola secara swasembada oleh masyarakat. Pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai hal tersebut.

Akan tetapi, lanjut Mondir, jika mengacu pada data Pemprov sumber min-yak yang ada di Madura san-gat besar. Oleh karena itu dirinya berinisiatif untuk mengembangkan sumber minyak yang bisa dikelola se-cara baik. Meskipun pihakn-ya mengaku, saat ini SDM di Bangkalan yang tahu menge-nai pertambangan ini hanya sedikit.

”Belum ada informasi yang akurat mengenai hal itu. Sebab, perlu ada peneli-tian mengenai sumber min-yak baru,” ungkapnya. (ori/rah)

Potensi Migas Belum Diimbangi SDM yang Memadai

BANGKALAN – Perkem-bangan tanaman bawang me-rah di Bangkalan relatif baru. Sebab, budidaya bawang terse-but berjalan sekitar 3 tahun. Dari 20 hektar lahan yang biasa digunakan petani bawang mer-ah, hanya menghasilkan sekitar 13 ton per tahun. Meski relatif kecil dalam produktivitas tana-man bawang merah di Bangka-lan, ada dua sentra tempat yang dijadikan sebagai tempat perta-nian bawang merah.

Menurut Kepala Dinas Per-tanian dan Perternakan Ka-bupaten Bangkalan, Puguh Santoso, bawang merah meru-pakan jenis tanaman yang ter-golong sulit dalam perawatan dan pengembangannya. Karena membutuhkan penghitungan musim dan teknologi yang me-madai. Saat ini, kebutuhan di Bangkalan relatif kurang, ka-rena memang sentranya masih sedikit.

Menurutnya, petani yang ingin mengembangkan bawang harus memperkirakan teknolo-gi dan musim. Meskipun begitu, tak cukup hanya pada teknologi yang baik, tetapi harus juga didukung dengan musim yang baik pula agar dapat berkem-bang dengan baik.

Oleh karena itu, pihakn-ya masih memasok dari luar, termasuk untuk bibitnya mengambil dari kabupaten lain seperti Pamekasan, Nganjuk, dan Brebes. ”Menanam bawang merah, bagaikan merawat bayi. Setiap hari harus dikontrol ka-rena rawan terserang hama penyakit. Perawatannya harus rutin,” ujarnya.

Sementara itu, jika diband-ingkan dengan peningkatan harga jual bawang di pasaran yang melambung tinggi masih terbilang wajar. Karena tana-man bawang merupakan jenis komoditi holtikultura yang sifatnya fluktuatif dan sulit cara penanamanya.

Selain itu, lanjut Puguh, biaya yang dikeluarkan cukup besar. Sebab, modal awal para petani untuk membeli bibit antara 25 sampai 30 juta per-hektar. Meskipun mahal biaya tanam bawang, namun keun-tungannya bisa tiga kali lipat apabila hasil panennya bagus dan melimpah.

”Kalau sukses petani bawang bisa membeli mobil, tapi kalau gagal bisa gulung ti-kar,” paparnya.

Puguh menambahkan, un-tuk di Bangkalan ada dua ke-camatan yang dijadikan sentra tanaman bawang merah, yaitu kecamatan Blega dan Modung. Di dua kecamatan ini, iklim dan ketersediaan pengairan sangat cocok untuk budidaya bawang merah. Sedangkan untuk va-rietas tanaman yang ditanam adalah bawang monjung.

”Kecamatan Blega dan Mo-dung selama 3 tahun menjadi sentra komoditi bawang merah, dengan lahan seluas 20 hek-tar, pada tahun 2011 produk-tifitasnya mencapai 13, 94 ton, sedangkan 2012 mencapai 14 ton,” terangnya.

Puguh menambahkan, dari tingkat kesulitan dan resiko yang dialami petani. Maka wajar harga bawang mengala-mi fluktuasi yang signifikan. Terlebih, musim penghujan, pengembangbiakan bawang merah sangat sulit, karena rent-an terhadap hama penyakit.

”Kalau kenaikannya dari petani sebenarnya tidak masalah, yang ditakutkan ada monopoli harga pasar,” pung-kasnya. (ori/rah)

Kepala Dispertanak Bangkalan

Puguh Santoso

SIDANG ETIK DKPP: Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad (kanan) menjadi salah satu pihak pengadu dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kedua kiri) dan anggota KPU Ida Budhiati (kiri) di ruang sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.

JUAL-BELI: Aktivitas pedagang dan pembeli di Pasar KLD Bangkalan, Minggu (24/3) kemarin, pedagang terpaksa mengurangi jumlah kulakan cabe rawit karena warga juga mengurangi jumlah pembelian karena mahal.

ant/fanny octavianus

ori/koranmadura

BANGKALAN - Praktisi Hukum Tata Negara Uni-versitas Trunojoyo menilai Peraturan KPU No 7 tahun 2013 telah melawan undang-undang. PKPU tersebut menyimpang dari amanah Undang-Un-dang No 8 tahun 2012 tentang pemilu. Sehingga pertentangan yang ada dalam peraturan yang diri-lis baru-baru ini menjadi inkonstitusional.

Harga Bawang Putih Fluktuatif

Budayawan Prihatin Perkembangan Bahasa Madura

Budayawan Madura Moh. Hasan Sasra

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II8 LINTAS MADURA

USAHA GARAM - Hasil produksi petani garam di Kabupaten Sampang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Sampai sekarang petani lebih memilih menyimpan hasil produksi garamnya karena harga harganya anjlok. Sehingga petani terancam mengalami kerugian sekitar 20 juta per hektar.

Harga Garam Rakyat Semakin Terpuruk

Petani garam berharap ada kebijakan pemerintah yang bisa menstabilkan harga ga-ram. Karena apabila ini tidak dilakukan maka petani lebih memilih untuk menyimpann-ya dan tidak akan mengeluar-kan hasil produksi garamnya. Hasil produksi tersebut tidak sebanding dengan kebutu-han para petani ketika mem-produksi garam.

Salah satu LSM Gerakan Indonesia Bangkit (GIB) H. Ilyas mengatakan, banyak ke-luhan dari petani garam ka-rena biaya produktivitas tidak sesuai dengan harga jual ga-ram. Padahal harga pemerin-

tah sudah ditentukan dari K1 dengan harga 750.000 per ton dan K2 dengan harga 550 per ton. Tapi kenyataannya garam petani untuk K1 dibeli dengan harga 450 per ton dan K2 di-beli dengan harga 350 per ton.

“Sampai sekarang pemer-intah masih belum ada ke-bijakan terhadap harga ga-ram. Sehingga banyak petani yang mengeluh, khususnya di kecamatan Pangarengan,” terangnya, Minggu (24/3).

Sementara itu, Ketua Aso-siasi Petani Garam Indonesia (APGI), Gada Rahmatullah ke-tika dikonfirmasi mengatakan, masalah ini sudah ditawarkan

kepada PT. Garam, namun sampai sekarang alasan dari PT. Garam masih belum mem-buka gudang, baik PT yang berada di Madura maupun PT yang berada di Surabaya.

“Saya juga tahu bahwa harga garam di bawah harga pemerintah. Ini akan berpo-tensi mengalami kerugian dengan taksiran 20 juta per hektar. Petani terpaksa men-jual hasil produksi garamnya karena tidak ada pilihan lagi bagi petani garam,” ungka-pnya.

Untuk menyesesuaikan harga garam ada dua hal yang harus dilakukan, yakni peran dari Dinas Koperasi yang harus mengambil alih terhadap har-ga garam. Salah satu yang bisa menyelamatkan harga garam hanya koperasi. Sesuai dalam peraturan pemerintah ter-hadap kelompok petani garam untuk membuka koperasi.

“Pemerintah harus mem-

berikan tindakan melalui data base dan sistem bukti serap. Sampai sekarang pemerintah masih belum melakukan itu karena bukti serap itu akan ke-luar ketika harga sudah sesuai dengan harga pemerintah,” je-las Gada.

Masih kata Gada, harga ga-ram tidak naik karena didomi-nasi oleh garam industri yang dipakai. Sementara garam rakyat dianggap tidak berk-walitas. “Padahal masih belum tentu garam rakyat tidak berk-walitas, karena hasil laborato-rium yang sudah kami lakukan lebih berkwalitas garam rakyat dibandingkan dengan garam industry. Sampai sekarang berdasarkan asumsi data kami 70 persen garam rakyat ter-jual dengan harga yang tidak sesuai dengan harga pemerin-tah. Sekitar 30 persen petani menyimpan hasil produksi garamnya,” tandasnya. (jun/msa/rah)

SAMPANG - Hasil produksi petani garam di Kabu-paten Sampang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Sampai sekarang petani lebih memilih menyimpan hasil produksi garamnya karena harga garam anjlok. Sehingga petani terancam mengalami kerugian sekitar 20 juta per hektar.

Rumah Budaya Fadli Zon Luncurkan Puisi D. Zawawi

DKP Dorong Petani Produksi Garam Industri

SUMATERA BARAT - Ru-mah Budaya Fadli Zon Aia Angek, Tanahdatar, Sumat-era Barat, akan meluncur-kan Buku puisi terbaru karya penyair Indonesia D. Zawawi Imron berjudul “Mengaji Bukit Mengeja Danau” yang diterbitkan Fadli Zon Library, Senin (25/3).

Penyair Taufiq Ismail dalam pengantarnya di buku itu menyebutkan bahwa puisi-puisi D. Zawawi Imron dalam buku tersebut ditulis selama sebulan bermukim di Aie Angek ketika menjadi Tamu Rumah Puisi.

“Penyair ini produktif sekali, 110 puisi ditulisnya dalam waktu 30 hari,” ujar Taufiq Ismail, Sabtu (23/3).

Dia menyebutkan bahwa kumpulan puisi Mengaji Bukit Mengeja Danau ini juga merupakan buku kumpulan puisi pertama karya sas-trawan tamu Rumah Puisi yang dapat diterbitkan.

Sejak 2008-2013, Rumah Puisi telah mengundang se-banyak 25 sastrawan dari 11 kota di Indonesia (termas-uk Singapura dan Kuala-lumpur).

Sementara itu, Fadli Zon, pendiri Rumah Budaya Fadli Zon di Aie Angek, Sumat-era Barat, dan Fadli Zon Li-brary dalam pengantarnya menyebutkan kali pertama membaca buku puisi Men-gaji Bukit Mengeja Danau ini,

terasa kesejukan, kedamaian, dan keselarasan yang meli-puti kehidupan alam.

“Irama yang mengalir dalam setiap bait memaksa kita ingin terus melanjut-kan membuka halaman demi halaman puisi Zawawi,” ujar Fadli Zon.

Sebagai kiai penyair, se-but Fadli Zon, ada refleksi kemahaagungan Sang Maha Kuasa dalam puisi-puisi yang ditulisnya. “Kita dapat mera-sakan suasana jiwa penyair yang ingin menyampaikan bahwa alam menghidupkan nurani kemanusiaan kita,” tambahnya.

Sejumlah sastrawan In-donesia dari berbagai kota direncanakan menghadiri peluncuran buku penyair Madura ini seperti, Penyair Taufiq Ismail, Jamal D. Rah-man, Joni Ariadinata, Dinul-lah Rayes, Radhar Panca Da-hana, Korrie Layun Rampan, Gola Gong.

Selanjutnya, Soni F. Maulana, Ratmana, Damiri Mahmud, LK Ara, Rida K Li-amsi, Budi Darma, Saini KM, Ahmad Tohari, Helvy Tiana Rosa, Dorothea Rosa Her-liany, Aspar Paturusi, Fakh-runnas MA Djabar, Taufik Ikram Jamil, K.H. Mustofa Bisri, Purnama Soewardi, Is-bedi Setiawan, dan sejumlah sastrawan lainnya.

Pada kesempatan terse-but juga hadir Fadli Zon,

pendiri Rumah Budaya, serta Direktur Rumah Budaya Fad-li Zon, Elvia Desita B.Hum.Sc.(Hons).

D. Zawawi Imron lahir di Desa Batang-Batang, Ka-bupaten Sumenep, Madura. Ia menempuh pendidikan di Pesantren Lambicabbi, Gapura Sumenep. Ia seorang penyair dan kyai.

Selain melakukan keg-iatan dakwah, Zawawi yang mulai terkenal dalam per-caturan sastra Indonesia sejak Temu Penyair 10 Kota di taman Ismail Marzuki, Ja-karta pada 1982 ini, juga ak-tif membacakan sajaknya di berbagai tempat antara lain Yogyakarta, ITS Surakarta, UNHAS Makasar, IKIP Ma-lang dan Balai Sidang Sen-ayan Jakarta serta di berbagai tempat lainnya.

Buku kumpulan puis-inya antara lain, Semerbak Mayang (1977), Madura Akulah Lautmu (1978), Du-sun Siwalan (1979), Celurit Emas (1980), Bulan Tertusuk Ilalang (1982), Derap-Derap Tasbih (1993), Berlayar di Pamor Badik (1994), Banta-lku Ombak Selimutku Angin (1996), Lautmu Tak Habis Gelombang (1996), Madura Akulah Darahmu (1999), Ku-jilat Manis Empedu (2003), Refrein di Sudut Dam (2003), Zamrud Serambi Madinah (2004), dan Mata Badik Mata Puisi (2012). (ant/mk)

SASTRA

PETANI GARAM

SAMPANG - Pasar se-harusnya memberikan keny-amanan dan keamanan terha-dap para pengunjungnya saat melakukan transaksi jual beli. Namun, tidak dengan pasar di Kecamatan Kedungdung. Pasar Kedungdung ini, meski letaknya tidak jauh dari kota Sampang, hanya berkisar seki-tar 13 Kilometer, tidak terawat dengan baik sehingga terke-san kumuh.

Kondisi pasar tradisional Kedungdung tersebut terlihat kumuh. Ditambah lagi dengan kondisi jalan yang sering ter-genang air setiap turun hujan, menambah kondisi kekumu-han pasar ini semakin terasa.

Bahkan tak hanya itu, banyak sampah berserakan di sana-si-ni. Semakin kesan pasar terse-but semakin terasa kumuh.

Dengan situasi yang ada saat ini, sebagian warga eng-gan berbelanja di pasar Ke-dungdung. Mereka lebih me-milih pergi ke pasar modern, karena tempatnya lebih bagus dan nyaman. “Kebersihan di pasar ini Kedungdung kurang terjaga. Banyak sampah ber-serakan dimana-mana, se-hingga sangat mengganggu kita saat berbelanja,” kata warga setempat, Siti Maryam, Minggu (24/3).

Maryam mengatakan di-rinya enggan berbelanja di

pasar Kedungdung karena kurang bersih. Karena tidak ada lagi pasar yang dekat de-ngan tempat tinggalnya, ter-paksa dirinya harus ke pasar tersebut.

Namun, jika dirinya ke kota lebih memilih berb-elanja di pasar modern kota Sampang. Tempatnya lebih nyaman dan bersih. Jika kondisi tersebut tidak diru-bah, diprediksi bakal banyak warga yang beralih berbelan-ja di pasar modern.

“Kami meminta pada pemerintah supaya diperha-tian soal kebersihan di pasar Kedungdung, karena kebersi-han dan kerapian merupakan

salah satu cara untuk me-mancing pembeli datang ke pasar,” jelasnya.

Ia menambahkan, dirinya meminta kepada pedagang yang ada di pasar Kedungdung tersebut turut menjaga keber-sihan lingkungan pasar, de-ngan tidak membuang sampah sembarangan.

“Kebersihan sebenarnya merupakan tanggung jawab pedagang juga. Dengan tu-rut membersihkan dan tidak membuang sampah semba-rang. Jika pasar terlihat rapi dan bersih dipastikan pembeli seperti saya tidak akan risih berbelanja,” ujarnya. (ryn/msa/rah)

Pasar Kedungdung Tak Terawat

Dinas Koperasi Tengarai Ada UMKM Tidak Aktif

PASAR

UNIT USAHA

MADURA - Dinas Kelau-tan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Madura men-dorong petani garam di wilayah itu untuk mem-produksi garam industri di samping garam konsumsi.

Kepala DKP Nurul Widi-astutik, Jumat mengata-kan, di Pamekasan sebagian petani memang sudah ada yang memproduksi garam in-dustri, akan tetapi jumlahnya terbatas.

“Alasannya karena kuali-tas. Belum semua petani mampu memproduksi garam industri, karena kualitasnya memang lebih bagus,” kata Nurul.

Kendati demikian, pihaknya akan mengupaya-kan pembinaan kepada para

petani apabila memang ada yang berminat untuk mengembangkan garam in-dustri.

Nurul menjelaskan, petani yang telah mengem-bangkan garam industri di Pamekasan ialah sebagian petani di Desa Baddurih, Ke-camatan Pademawu.

“Tapi dari sisi biaya me-mang lebih mahal. Karena harus menggunakan kera-mik,” katanya.

Sebelumnya peneliti dari Universitas Trunojoyo Bang-kalan Dr Mahfud menya-takan, petani garam di Pame-kasan termasuk petani garam di Sampang dan Sumenep agar mulai mengembangkan garam industri.

Alasan Mahfud ketika

itu, karena garam industri lebih mahal dibandingkan garam konsumsi. Sehingga jika petani banyak beralih ke garam industri, maka penda-patan petani akan lebih men-ingkat.

Secara otomatis, kata dia, kesejahteraan petani juga akan meningkat, apalagi mereka bisa memproduksi garam industri.

“Kalau bisa agar program bantuan usaha garam raky-at itu diperuntukkan bagi pengembangan garam indus-tri,” kata Mahfud.

Ia menyarakan, agar instansi terkait melaku-kan pendampingan untuk mengembangkan program usaha produksi garam indus-tri tersebut. (ant/mk)

MADURA— Jumlah UMKM (Unit Mikro, Kecil, dan Menengah) di Kabu-paten Bangkalan hingga Desember 2012 cercatat se-banyak 120.777 UMKM de-ngan rincian 111.040 unit mikro, 9.643 unit keci, dan 84 unit menengah. Akan tetapi, diantara sejumlah UMKM tersebut ditengarai ada yang macet.

Adanya beberapa UMKM yang tidak bisa mengembangkan usahanya karena beberapa produk

yang telah diproduksi tidak diminati masyarakat, karena kalah persaingan kualitas dan kurangnya promosi produk terhadap masyarakat. Selain kendala produk, lokasi yang kurang strategi dapat mengham-bat berkembangnya UMKM tersebut.

Namun demikian, Dinas Koperasi selalu memantau dan membina unit usaha yang aktif. Kepala Koperasi UMKM M. Musleh mela-lui salah seorang pega-wai Dinas Koperasi Holik menjelaskan bahwa mere-

ka (Pemilik UMKM) yang memiliki keinginan un-tuk terus mengembangkan usahanya diarahkan dalam Program Bina UMKM.

“Dalam Program Bina UMKM, pemilik usaha di-arahkan. Jika produk yang akan dipasarkan bagus dan siap diekspor, maka kami perkenalkan pada Disper-indag Surabaya.” katanya.

Adapun tujuan dari semua itu adalah me-nampung orang-orang yang mau mengeksporkan produknya. Akan tetapi, pemilik UMKM tersebut

diwajibkan untuk men-jadi anggota paguyuban yang telah disediakan di sana (Disperindag). Hal ini dilakukan agar mere-ka (pemilik UMKM) tidak meninggalkan dan me-lupakan dari mana mereka mengembangkan usahan-ya. Sebab produk dipasar-kan bukan hanya di daerah Jawa Timur saja, melain-kan juga bisa sampai ke Kalimantan, NTB, dan dae-rah lainnya.

Dari informasi terse-but, belum dapat dipas-tikan jumlah UMKM yang

berkembang atau pun yang sudah tidak lagi ber-jalan. Hal ini disebabkan karena Dinas Koperasi hanya memantau secara garis besar saja. Dengan kata lain, mereka (Dinas Koperasi) memantau be-berapa UMKM yang ada di pinggir-pinggir jalan. Di Burneh misalnya. Di daer-ah tersebut, terdata UMKM mulai berkembang bahkan meningkat. Lain halnya dengan di Kamal. UMKM yang berdiri di wilayah terminal Kamal sebagian pindah. Akan tetapi, ter-

dapat beberapa UMKM di daerah tersebut yang tidak terdeteksi lokasinya yang baru.

Selain itu, Dinas Koperasi juga belum men-emukan UMKM yang su-dah tutup atau tidak lagi menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan kare-na tidak adanya laporan mengenai perpindahan lokasi usaha atau pun tu-tupnya usaha yang pernah diajukan ke Dinas Kopera-si. (dn/rah)

MENANAM RUMPUT LAUT. Petani menanam bibit rumput laut di Pantai Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Jatim.

“Dalam Program Bina UMKM, pemilik

usaha diarahkan. Jika produk yang akan

dipasarkan bagus dan siap diekspor, maka

kami perkenalkan pada Disperindag Surabaya.”

M. MuslehKepala Koperasi UMKM

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II 9MALANG

Bupati Malang Rendra Kresna, mengatakan untuk mengurangi secara bertahap jumlah desa tertinggal terse-but, pemkab membuat pro-gram Bina Desa yang mem-bangun infrastruktur akses jalan, saluran air bersih, dan pembangunan rumah ibadah.

“Program Bina Desa ini sudah berjalan beberapa ta-hun terakhir ini. Setiap desa tertinggal akan mendapatkan giliran untuk kami sambangi minimal dua hari. Kami ting-gal dan bermalam di rumah penduduk untuk bersama-sama membangun desa terse-but,” ujar Rendra Kresna.

Selain membangun in-frastruktur, lanjutnya, pem-kab juga memberikan bantuan berupa sembako, peralatan kompor gas berbahan limbah kotoran sapi, pelesterisasi dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan pengetahuan warga yang nantinya bisa menjadi bekal bekerja.

Menurut Rendra, selama kunjungan ke desa-desa tert-inggal, seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga melakukan pendampin-gan, agar bisa secara langsung mendengar aspirasi dan kelu-han warga.

Guna mempercepat

pembangunan dan men-gentaskan desa tertinggal tersebut, Pemkab Malang mengucurkan anggaran rata-rata sebesar Rp 1 miliar per desa. Sebab, perbaikan dan pembangunan akses jalan seta infrastruktur lainnya menjadi skala prioritas.

Jumlah desa tertinggal se-banyak 51 desa tersebut sudah berkurang cukup signifikan dari tahun 2011 yang men-capai 110 desa. Pengentasan desa tertinggal tersebut di-tangani oleh lintas SKPD dan setiap tahun dilakukan evalu-asi.

Sebelumnya Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulan-gan Kemiskinan (TKPK) Kabu-paten Malang Nurman Ram-damsyah mengatakan, ada 15 indikator yang menjadi bahan

evaluasi desa tertinggal ini. Dan, indikatornya juga jelas serta terukur, sehingga tidak ada unsur subyektif.

Ke-15 indikator yang menjadi acuan evaluasi desa tertinggal tersebut di anta-ranya adalah jalan desa, sa-rana kesehatan, sarana pen-didikan, tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk serta kondisi sanitasi dan sumber air.

“Desa-desa yang masih belum terentaskan ini akan digelontor dengan berba-gai program pengentasan kemiskinan yang ditangani oleh lintas SKPD. Kalau se-mua fokus pada desa terting-gal, pasti tidak lama lagi Ka-bupaten Malang akan bebas dari desa tertinggal,” tegasn-ya.(ant/rah)

MALANG - Aktivitas dan latihan Persema mulai tiga hari lalu diliburkan hingga waktu yang tak terbatas, ka-rena masih belum jelasnya nasib tim berjuluk Bledek Biru itu pada kompetisi musim depan.

“Untuk sementara ini me-mang diliburkan sampai ada kepastian. Sebab surat yang kami kirimkan ke PSSI be-lum mendapatkan jawaban memuaskan, terkait nasib Persema musim depan,” kata Asisten Manajer Persema Dito Arief di Malang.

Ia menegaskan akan per-cuma jika Persema menerus-kan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang saat ini sedang berlangsung. Kalau

pun finish di posisi empat besar, Persema tetap saja tidak bisa berkompetisi di ajang tertinggi musim depan.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya belum memas-tikan kapan Persema akan menggelar latihan kembali. Namun, yang pasti dalam wak-tu dekat ini manajemen akan menggelar Rapat Umum Pe-megang Saham (RUPS) untuk memastikan nasib Persema.

Bahkan, menurut dia, jika PSSI tidak kunjung mem-berikan kepastian, bukan tidak mungkin Persema akan mundur dari kompetisi LPI musim ini. Padahal, Persema bakal melakoni pertandingan luar kandang (away) dijamu PSM Makassar pada 27 Maret

nanti.Belum lama ini manaje-

men Persema menemui PSSI dan PT LPIS selaku operator kompetisi LPI untuk menan-yakan kepastian nasib Perse-ma setelah penyatuan liga musim depan. Sebab, Persema dikhabarkan sebagai salah satu tim yang bermasalah dalam keanggotaan PSSI.

Persema membelot dari kompetisi Liga Super Indo-nesia (LSI) ke LPI pada tahun 2011, sehingga disanksi dan didegradasi ke Divisi I. Selain Persema, ada beberapa tim yang juga mengalami nasib sama, yakni Persibo Bojon-egoro, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar.

Sementara Kongres Luar

Biasa (KLB) PSSI yang di-gelar di Jakarta akhir pekan lalu memutuskan jika hanya ada empat klub yang berhak masuk ke kompetisi tertinggi musim depan setelah ada penyatuan liga, di antaranya adalah Persiba Bantul, Persi-jap Jepara, Semen Padang.

Selain vakum latihan dan aktivitas Persema secara umum hingga jangka waktu tak terbatas, pelatih Bledek Biru Slave Radiovski juga mengundurkan diri dari tim tersebut.

Hanya saja, Slave, tidak mau merinci alasan dirinya mundur dari klub yang sebe-lum bergabung LPI itu didan-ai oleh APBD Pemkot Malang itu.(ant/rah)

MALANG - Uang Kuliah Tunggal atau UKT yang diberlakukan Universi-tas Brawijaya (UB) Malang mulai Tahun Akademik 2013/2014 paling rendah sebesar Rp 2,7 juta per se-mester.

Rektor UB Malang Prof Dr Yogi Sugito di Malang, mengemukakan mulai Ta-hun Akademik 2013-2014 sudah tidak ada lagi uang pangkal (gedung) karena semua biaya, termasuk uang pratikum dibayarkan bersamaan dengan SPP per semester, yakni UKT.

“Biaya terendah sebe-sar Rp 2,7 juta ini ada di Fakultas Hukum (FH) dan tertinggi ada di Fakultas Kedokteran (FK) yang men-capai Rp 21 juta per semes-ter. Hanya saja, pengaturan UKT tersebut masih tetap mengacu pada SPP propor-sional,” katanya.

Menurut Yogi, dalam pembagian UKT propor-sional itu ada lima kategori. Kategori tersebut untuk mengelompokkan orang

tua siswa dengan pendapa-tan yang berbeda, semakin tinggi pendapatannya, maka akan masuk kategori tertinggi atau kategori I.

Ia mengatakan kebija-kan baru (pemberlakuan UKT) tersebut berimplikasi semakin murahnya biaya masuk kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) karena tidak ada lagi uang gedung (pangkal) yang wajib diba-yarkan ketika daftar ulang.

Dekan Fakultas Kedok-teran UB Malang Dr Karyo-no Mintaroem menjelaskan dengan adanya kebijakan UKT itu biaya pendidikan (kuliah) di FK menjadi leb-ih terjangkau, sebab pada 2013 hanya Rp 21 juta per semester.

Lima kategori biaya kuliah di FK UB per semes-ter adalah mulai dari 0 rupi-ah, Rp 12 juta (kategori 4), Rp17 juta (kategori 3), Rp19 juta (kategori 2), dan Rp 21 juta untuk kategori 1.

“Meski biaya masuk FK ini menurun, mahasiswa atau orang tua mahasiswa

tidak perlu khawatir jika kualitas perkualihan juga akan menurun, sebab kami telah berkomitmen akan tetap menjaga kualitas itu,” kata Karyoto.

Hanya saja, katanya, menurunnya biaya kuliah di FK tersebut juga ber-dampak pada aktivitas pembangunan yang saat ini sedang dilaksanakan, sep-erti pembangunan labora-torium. Namun demikian, katanya, hal itu bukan be-rarti pembangunan tidak bisa dilaksanakan sama sekali. Sebab, pihaknya tetap berharap pada dana hibah dari Dikti. “Kami akan cari dari dana hibah maupun kerja sama dengan korporasi,” katanya.

Pada tahun-tahun sebe-lumnya, UB juga telah me-nerapkan SPP proporsional, namun untuk uang gedung (uang pakal) masih tetap dibayarkan. Rata-rata uang gedung tersebut di atas Rp 20 juta, tergantung pro-gram studi (prodi) yang di-ambil.(ant/rah)

MALANG - AMD men-yasar mahasiswa di wilayah Malang Raya untuk men-genalkan teknologi terbaru eyefinity sebagai satu-sat-unya teknologi multimoni-tor yang mendukung satu tampilan tunggal Windows 8 tanpa sebuah kartu grafis terpisah.

Component Business Lead AMD Indonesia Frank-ie Widjaja di Malang, men-gakui bahwa potensi pasar di wilayah Malang Raya relatif cukup tinggi. Apalagi di kota ini banyak dihuni oleh ratusan ribu maha-siswa dari berbagai daerah di Indonesia.

“Untuk nominal, angka ataupun persentase dari target atau capaian tahun sebelumnya, kami memang masih belum bisa pub-likasikan. Yang pasti, animo masyarakat cukup tinggi, apalagi teknologi AMD generasi kedua ini banyak memudahkan pengguna,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa

Malang menjadi target pasar yang relatif cukup besar ketiga di Pulau Jawa setelah Yogyakarta dan Surabaya. Sedangkan kota keempat yang menjadi sasaran AMD adalah Band-ung.

Menyinggung keung-gulan teknologi terbaru Eyefinity tersebut, menu-rut Frankie, pengguna teknologi AMD terbaru ini bisa menikmati kerja grafis ganda dalam monitor yang menyala secara bersamaan dan hasilnya juga tetap maksimal.

Frankie menjelaskan bahwa generasi kedua seri A-Series Accelerated Pro-cessing Units (APU) ini masih tetap untuk dekstop, motherboard, dan komput-er serta home-theater.

Ia mengakui, selain ma-hasiswa, target APU ter-baru itu adalah para perakit komputer, gamer, para pen-jual yang ingin memperba-rui infrastruktur komputer mereka dengan performa

yang bagus, grafis berke-las, multicore, dan respons yang cepat karena kemam-puan proses yang juga ce-pat.

Untuk mendapatkan generasi kedua AMD seri A-Series APU tersebut bisa secara retail maupun dis-tributor dengan harga kom-petitif mulai 53 dolar AS hingga 122 dolar AS.

Saat ini, lanjut Frankie, fokus AMD untuk pasar In-donesia adalah mengem-bangkan pangsa pasar notebook melalui kerja sama dengan PC manu-faktur di Tanah Air, mem-perbesar bisnis komponen untuk dekstop, serta menggarap pasar berkem-bang di berbagai wilayah di Indonesia.

“Sekarang ini, kami juga sedang memproses serta menyempurnakan prosesor untuk tablet. Dalam waktu dekat ini akan diluncur-kan dan dikenalkan kepada publik,” katanya menam-bahkan.(ant/rah)

MALANG - Penerbit ter-laris internasional, seperti Elsevier, John Wiley, Cam-bridge University Press, dan tim Ebsco Indonesia ikut ambil bagian dalam Inter-national Book Fair (IBF) 2013 di Universitas Brawi-jaya sejak 18-24 Maret 2013.

“Selain ikut menyemar-akkan pameran buku, be-berapa penerbit tersebut juga memberikan workshop bertema ‘Digital Solution for Universitas Brawijaya’ dan ‘How to Publish Books and Article with Cambridge University Press’,” kata Kepala Perpustakaan Uni-versitas Brawijaya Welmin Sunyi Ariningsih di sela pe-nutupan IBF 2013 di areal perpustakaan UB, Minggu.

Menurut dia, agenda IBF ini merupakan yang kedua kalinya setelah diselengga-rakan di Universitas Indo-nesia (UI) pada bulan Ok-tober 2012. Namun, animo dari mahasiswa dan dosen relatif cukup baik, bahkan masyarakat umum.

Ia berharap kegiatan IBF yang berlangsung se-lama sekitar sepekan itu mampu menumbuhkan

iklim akademik yang lebih baik dan jangan sampai mahasiswa meninggalkan perpustakaan yang se-harusnya menjadi “jujugan” bagi mahasiswa maupun masyarakat kampus lain-nya.

Welmin mengaku bahwa kegiatan IBF 2013 itu sen-gaja dipusatkan di perpus-takaan untuk lebih mem-perkenalkan perpustakaan UB kepada masyarakat In-donesia dan internasional pada umumnya. Dan, yang lebih penting lagi, ma-hasiswa atau dosen tidak akan meninggalkan perpus-takaan.

IBF 2013 juga diisi de-ngan bedah buku “Titik Ba-lik Kebudayaan Nasional” serta penyerahan mobil perpustakaan keliling dari hibah Perpustakaan Na-sional kepada Rektor UB Prof.Dr. Yogi Sugito.

Dalam pembukaan pa-meran (IBF) Senin (18/3), Kepala Perpustakaan Na-sional RI Sri Sularsih men-gatakan bahwa remaja jan-gan berkonsep tidak gaul jika tidak pergi ke mal. Na-mun, mereka bisa menjadi

gaul justru dengan gemar membaca.

Ia menegaskan bahwa remaja kalau ingin di-bilang gaul tidak harus menjadi anak mal, tetapi dengan membaca remaja bisa menjadi anak gaul sebab gemar membaca tidak harus didefinisikan dengan selalu membawa buku tebal.

Membaca, lanjut dia, bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi canggih, seperti tablet dan I Pad yang diakses dalam bentuk e-book atau buku elektronik. Jika bacaan semakin mudah untuk di-akses, maka membaca bisa dilakukan di mana saja, seperti di pusat perbelan-jaan atau mal dan di dalam kendaraan umum.

Semakin mudahnya mendapatkan buku bacaan, tidak ada alasan untuk tidak gemar membaca sebab membaca kita bisa mendapatkan ilmu. Dan, jika disempatkan satu hari untuk membaca, kita akan mendapatkan tambahan ilmu setiap hari,” tegas Sri Sulastri.(ant/rah)

Lima Puluh Satu Desa Masih TertinggalMALANG - Sebanyak 51 dari 378 desa yang ada di wilayah Kabupaten malang, Jawa Timur, hingga saat ini masih dalam kategori desa tertinggal.

MASYARAKAT ADAT: Seorang bocah dari komunitas masyarakat adat Da’a duduk di tangga depan rumahnya yang berada di ketinggian 1.200 dpl di desa Lambara, Kinovaro, Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (24/3). Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial RI, masih terdapat 220.000 Kepala Keluarga atau sekitar 1 juta jiwa penduduk yang termasuk golongan Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang tersebar di seluruh Indonesia.

ant/basri marzuki

PENDIDIKAN

ELEKTRONIK

GEMAR MEMBACA

SEPAK BOLA

UKT Unibraw Terendah Rp 2,7 Juta

AMD Kenalkan Teknologi Eyefinity pada Mahasiswa

Penerbit Terlaris Internasional Ikuti IBF Universitas Brawijaya

Persema Diliburkan Dalam Waktu Tak Terbatas

ant/ari bowo sucipto

PERSEMA MENANG: Pesepakbola Persema Malang, Joko Prayitno (atas) melompat untuk menghindari tubuh pesepakbola Bontang FC, Arbadin (bawah) dalam pertandingan kompetisi Indonesia Premier League (IPL) di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur beberapa pekan yang lalu.

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II10 LINTAS JATIM

SURABAYA - H. Muhammad, orang yang ditokohkan di Pasar Keputran Surabaya, segera diadili di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Kepala Seksi Intelijen (Kasin-tel) Kejari Tanjung Perak Nanang Ibrahim mengatakan, pihaknya telah menerima pelimpahan tahap kedua (berkas, barang bukti dan tersangka) dari penyidik Pol-restabes Surabaya. “Pelimpahan tahap keduanya Kamis minggu lalu,” kata dia kemarin

Dia mengaku lupa apakah rekan-rekan H. Muhammad yang ikut ditetapkan tersangka dilimpahkan bersamaan. “Saya hanya tahu H. Muhammad,” tambah dia.

Dijelaskan dia, pihaknya sudah menunjuk jaksa yang akan menyidangkan perkara ini. “Jaksanya Ferdi,” tandas dia.

Diakui dia, saat ini Jaksa bersiap-siap melimpahkan berkas perkaranya ke PN Surabaya untuk disidangkan. Ke-mungkinan besar pekan depan sudah dilimpahkan.

Sementara Jaksa Penuntut Umum Ferdi Ferdinan, salah satu jaksa perkara ini mengatakan, H. Muhammad akan didakwa dengan dua pasal, yakni Pasal 112 dan 127 UU Narkotika. “Pasal 127 dicantumkan karena saat penangka-pan urine H. Muhammad positif memakai,” ujar dia.

Seperti diketahui, Februari lalu Satnarkoba Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap jaringan besar pengedar narkoba senilai miliaran rupiah. Polisi juga berhasil me-nangkap jaringannya di Surabaya. (kas)

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Rasiyo saat memberikan sambutan pada acara Gelar Seni Pertunjukan Padang Rembulan Bagi Pen-didik dan Peserta Didik dan Deklarasi Pegiat Komunitas Kebangsaan, Sabtu malam (23/3).

Menurutnya, empat pilar kebangsaan sangat penting untuk kelangsungan terjag-anya persatuan dan kesatuan Indonesia. Oleh sebab itu, generasi muda saat ini yang nantinya menjadi pemimpin dimasa depan harus dididik

dan diajarkan mengenai em-pat pilar kebangsaan tersebut.

“Dalam memperoleh ke-merdekaannya, Indonesia mendapatkan godaan yang banyak sekali. Oleh sebab itu wawasan kebangsaan yang terkandung dalam empat Pi-lar kebangsaan perlu didalami seoptimal mungkin agar per-satuan dan kesatuan tetap ter-jaga. Tentunya dengan bimb-ingan guru, terutama bagi pengurus OSIS. Genrasi muda saat ini adalah pemimpin masa depan kita, mereka yang akan menjadi pemimpin bagi negara ini.” Jelas Rasiyo.

Apabila generasi muda ini tidak disiapkan dengan bagus akan berakibat tidak baik bagi Indonesia di masa mendatang. Oleh sebab itu, perlu ditanam-kan rasa persatuan dan kes-atuan yang terangkum dalam empat pilar kebangsaan antara lain, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia harus digu-nakan dengan sebaik-baiknya, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika walaupun berbeda tetapi tetap satu tujuan dalam rangka mensejahterakan masyarakat indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan harga mati.

Sekdaprov Jatim, berkali-kali mengungkapkan kekagu-man kepada generasi muda saat ini. “Generasi muda seka-rang berbeda dibandingkan pada dulu. Generasi muda saat ini luar biasa kemajuannya dan kepintarannya. Tentunya, hal itu bisa tercapai karena

dibawah bimbingan guru dan pengawasan orang tua murid. Selain empat pilar kebangsaan agar generasi muda tetap be-rada pada jalur yang benar harus didorong dan diseman-gati dalam mengembangkan potensi diri, serta yang paling penting adalah moral, etika dan perilaku. Sepandai apa-pun jangan sampai hal itu dit-inggalkan,” ucapnya.

Di akhir sambutannya, Rasiyo mengharapkan dalam menegakkan NKRI sebagai harga mati, wawasan kebang-saan harus ditanam dengan bagus dan harus disisipkan dalam budaya dan negara ini.

“Kegiatan semacam ini, saya harapkan agar bisa di-lakukan di setiap Bakorwil di Jatim, sehingga wasasan kebangsaan tetap terjaga se-hingga rasa persatuan dan kebangsaan semakin kuat,” tegasnya seraya mengatakan

bahwa Seni Pertunjukan Pa-dang Rembulan ini berlatarb-elakang terjadinya permasala-han moral generasi muda yang akhir-akhir ini mem-butuhkan perhatian semua pihak, terutama bagi pendidik, masyarakat dan orang tua.

“Perilaku siswa semakin meningkat khususnya para re-maja yang menyimpang dari norma yang berlaku, sehingga perlu bagi semua kalangan un-tuk menumbuh kembangkan budi pekerti, pembentukan karakter dan pemikiran sehing-ga budaya dan wasasan kebang-saan selalu terjaga,” ucapnya.

Dalam kegiatan gelar Seni Pertunjukan Padang Rembu-lan Bagi Pendidik dan Peserta Didik dan Deklarasi Pegiat Ko-munitas Kebangsaan ini, seka-ligus diberikan penghargaan kepada para tokoh yang ber-prestasi di bidang kesenian. (neu/dar)

Merekatkan Persatuan dengan Gelaran Padang RembulanSURABAYA – Menghadapi globalisasi, generasi muda Indonesia saat ini harus diajarkan empat pilar kebangsaan. Hal ini demi mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan antar bangsa yang semakin lama se-makin ketat.

SURABAYA - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Arminsyah memerintahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya untuk kembali melayangkan surat panggilan eksekusi terhadap Limantoro San-toso, terpidana penipuan tembakau senilai miliaran rupiah, yang menolak untuk dieksekusi.”Bukan eksekusi paksa tapi Saya instruksi-kan Kejari Surabaya untuk mengirim surat panggilan eksekusi lagi,” kata dia kemarin.

Sebelumnya, Kejari Surabaya telah men-girimkan surat panggilan eksekusi tiga kali terhadap Limantoro. Namun pang-gilan eksekusi secara patut tersebut ditentang Limantoro maupun Aziz Gunawan selaku pengaca-ranya dengan dalil surat panggilan eksekusi itu tidak resmi dikarenakan surat panggilan tersebut tidak langsung disampai-kan ke pihak bersangku-tan.

“Saya terima dari pembantu dan tidak ada tanda terimanya,” kata Adjiz Gunawan, saat menyam-paikan keberatan eksekusi Limantoro ke Kejari Sura-baya pekan lalu.

Dia mengatakan, meski telah diputus MA, klien-nya tidak bersalah karena telah membayar uang modal bisnis tembakau milik Tio Piauw Jong alias Markus yang disebut-sebutnya dige-lapkan kliennya. “Ada bukti

tiga kwitansi dan transfer banknya,”kata dia.

Sementara, Arminsyah menolak jika instruksinya mengirimkan surat panggi-lan eksekusi lagi Limantoro kepada Kejari Surabaya dis-ebut sebagai surat panggilan ulang, memperbaiki tiga kali surat panggilan sebelumnya yang dinilai pihak terek-sekusi tidak resmi alias tidak sah. Tapi dia juga mengiya-kan ketika ditanya bahwa surat panggilan eksekusi harus ada tandatangan penerima.

Yang jelas, berdasarkan laporan yang diterimanya, Kejari Surabaya telah men-girimkan surat panggilan eksekusi ke rumah Lim-antoro sesuai alamat yang tertera di berkas putusan MA. “Bila yang bersang-kutan tidak ada, surat bisa disampaikan kepada pengacaranya,” jelas Kajati Jatim, Arminsyah

Diberitakan sebel-umnya, Limantoro adalah terpidana penipuan Rp 1,2 miliar dengan kedok bisnis tembakau beberapa tahun lalu. Kepada kor-bannya, Tio Piauw Jong alias Markus, Limantoro menjanjikan keuntungan 10 persen dari modal yang diberikan. Ternyata, di per-jalanan, keuntungan yang dijanjikan tidak terealisasi. Malah, modal korbannya belum dikembalikan Rp 1,2 miliar. Oleh MA, Limantoro divonis tiga tahun penjara. Namun, hingga kini dia menolak dieksekusi. (kas)

PENOLAKAN EKSEKUSI

Kejati Minta Kejari Panggil Ulang Terpidana Penipuan Tembakau

JERAT NARKOBA

Penguasa Pasar Keputran segera Diadili

SURABAYA – Diung-kapkan Sekdaprov Jatim Rasiyo dalam kunjungannya ke Malang menemui Wakil Presiden Republik Indone-sia (Wapres RI) di Bandara Abdul Rahman Saleh, keda-tangan wapres adalah untuk meresmikan Gedung Pas-casarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Ma-lik Ibrahim. Selain itu pula, wapres akan bersilaturahmi dengan perwakilan pelajar MIN, MTSN dan MAN se-kota Malang, hari ini, Senin (25/3).

Rencananya, Wapres Bu-diono akan berada di Jawa Timur selama dua hari. “wapres langsung menuju kampung halamannya di Blitar ketika pesawat yang dinaikinya mendarat di bandara sekitar pukul 10.00 WIB Minggu pagi. Rombon-

gan wapres melalui jalan darat dengan menaiki mobil melalui Kecamatan Kepan-jen, Kabupaten Malang,” ka-tanya seraya menambahkan bahwa Budiono akan mengi-nap di Hotel Tugu Lestari.

Rencananya, lanjut dia, Wapres Budiono menginap di Blitar untuk berziarah ke makam orangtuanya. Baru besoknya ia akan mengada-kan beberapa acara di Ma-lang seperti meresmikan Pascasarjana UIN serta kun-jungan ke sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Jalan Bandung, Kota Malang.

Menurut Rasiyo, Wapres Budiono yang datang ber-sama istrinya, dalam kondisi kesehatan yang baik. “kedu-anya kelihatan sehat. Mung-kin sedikit kelelahan tapi kondisi kesehatannya baik,” terangnya. (neu)

Kunker Ke Malang, Wapres Sambangi Kampung Halaman

WAPRES RI

SURABAYA - Untuk men-jalin kemesraan dan mening-katkan komunikasi, Komando Distrik Militer (Kodim) Sura-baya Timur bekerjasama de-ngan Kepolisan Resort (Pol-res) Kasatuan Penjagaan dan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Perak, menggelar lomba dorong perahu di Kam-pung Pantai Nambangan, Ken-jeran Lama Surabaya.

Tidak hanya TNI dan Polri yang terlibat dalam acara lom-ba dorong perahu tersebut, melainkan juga warga nelayan sekitar dan komunitas-komu-nitas yang ada di Surabaya juga ikut meramaikan acara tersebut.

Kepala kepolisi resort (Ka-polres) Kasatuan Penjagaan dan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Perak, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Anom Wibowo, mengata-kan, jika acara lomba dorong perahu ini sebagai silatu-rahmi antara TNI-POLRI dan masyarakat pesisir. “Sebagai wadah silaturahmi antara TNI-POLRI dengan msyarakat pesisir, dan menguatkan ko-munikasi agar lebih konduk-sif,” kata dia.

Dirinya juga menghara-

pkan, lewat acara tersebut nantinya, jika ada persoalan seperti didaerah-daerah lain, bisa diselesaikan tanpa harus ada konflik. “Ya, kita berharap kedepannya komunikasi akan lebih erat lagi, dan jika ada nantinya ada persoalan bias kita selesaikan sesuai jalurn-ya,” papar dia.

Kedepannya, pihaknya juga telah merencanakan un-tuk menggelar acara Kawin Massal untuk masyarakat pe-sisir pantai kenjeran. Dengan tujuan agar warga pesisir tidak bermasalah dengan persoalan Administrasi Negara. “Kita (TNI-POLRI) telah merenca-kan untuk menggelar acara lawin masal, agar warga pesi-sir status kewarganegaraan-nya jelas,” harap dia.

Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) Sura-baya Timur, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Toyib Anwari, juga mengatakan hal serupa. Dirin-ya juga mengharapkan, lewat acara dorong perahu, semangat kesatuan dan persatuan Repub-lik Indonesia dan kerjasama atau gotong royong antara TNI-POLRI dan Masyarakat bisa lebih ditingkatkan.

“Yang pasti untuk menin-

gkatkan persatuan dan kes-atuan Republik Indonesia dan meningkatkan komunikasi di seluruh elemen masyarakat,” ujar dia.

Dirinya juga memaparkan, jika acara dorong perahu terse-

but, juga upaya untuk mening-katkan potensi pariwisata pan-tai kenjeran. ”Selain itu juga, dengan acara ini bisa mening-katkan dan menjadikan pantai kenjeran sebagai pariwisata unggulan,” papar dia.

Acara dorong perahu ini, disaksikan oleh sekitar 5000 warga Surabaya. Dan di-harapkan kedepannya bias menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.(wan)

Jalin Kemesraan, TNI-POLRI Gelar Lomba Dorong PerahuKERJASAMA

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

SIDOARJO - Praktik peny-embelihan sapi yang diduga digelonggong air terjadi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Krian, Sidoarjo. Meski sudah dilakukan berbagai cara untuk mencegahnya, namun para pedagang ini masih saja melakukan kecurangan dan bertindak melawan hukum untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dari penjulan daging sapinya.

Dari hasil pengamatan di lapangan, sekitar pukul 23.00 WIB menemukan sapi yang su-dah tidak bisa berdiri (roboh) saat akan disembelih di jalan masuk RPH krian. Rupanya, sapi-sapi tersebut dilakukan oleh orang-orang yang ada di RPH dan sudah lama berlang-sung di RPH Krian terutama saat harga sapi mahal dan daging sapi langka. Padahal, mayoritas para pedagang ini merupakan pemasok daging sebuah perusahaan.

”Sapi–sapi yang masuk tadi itu memang digelong-gong, para pedagang memilh RPH Krian sebagai tempat menyembelih sapinya karena disini itu bebas. Sapi masuk diturunkan dan langsung dis-embelih tanpa ada pengece-kan,“ kata pria yang enggan disebut namanya.

Parahnya lagi petugas RPH, baik dokter maupun mantri hewan yang mengecek layak atau tidaknya sapi untuk disembelih dan dikonsumsi tidak ada ditempat. Hanya ada satu pegawai honorer yang piket malam itu.

Dari pegawai honorer itu diperoleh keterangan bahwa hampir semua sapi yang dis-embelih di RPH Krian adalah sapi gelonggongan dan me-mang tidak ada pengecekan kesehatan sapi yang masuk.

”Setiap malam ya sep-erti ini, sapi masuk tanpa ada pengecekan, digelonggong atau tidak, sehat ataupun sakit semua bebas masuk ke sini,” ungkap pegawai honorer ini.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DP3) Kabupaten Sidoarjo, Ir. Handayani, yang dihubungi melalui ponselnya menga-takan bahwa pihaknya telah melakukan segala upaya un-tuk mencegah masuknya sapi gelonggongan ke RPH Krian. Namun, masih terus saja hal itu terjadi lantaran kurangnya personil yang ada untuk mel-akukan pengawasan.

”Kita sudah mengantisipa-si masuknya sapi gelonggon-gan ke RPH Krian, diantaranya dengan memberlakukan jam masuk ternak sapi sampai jam 18.00 WIB,” ujar Handayani, beberapa waktu lalu.

Hal itu dilakukan seba-gai upaya agar ternak yang masuk sebelum disembelih bisa istirahat dulu. Selain itu, pihaknya juga melarang sapi yang tidak sehat dan memen-uhi ciri-ciri digelonggong agar tidak masuk ke RPH Krian.

“Namun tetap saja masalah gelonggongan ini ada, hal ini dikarenakan keter-batasan personil yang di RPH Krian,” kilahnya.

Untuk menindaklanjuti temuan adanya dugaan sapi gelonggongan itu, Handay-ani langsung memerintah-kan stafnya ke RPH Krian dan melakukan koordinasi dengan Forpimka Krian untuk mem-bahas masalah ini. Kepala UPT RPH Krian, drh. Tony Hartono, M.Kes. mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memasti-kan adanya dugaan sapi gelong-gongan yang masuk RPH Krian.

”Meski ciri-cirinya seperti sapi yang digelonggong tapi kita belum bisa pastikan kebe-narannya,” tutur Tony.

Saat didesak mengenai hasil temuan di RPH Kri-an, Tony menjawab dengan enteng,”Proses gelonggongn-ya kan tidak di lingkungan RPH Krian,”.

Hasil temuan ini hen-daknya diwaspadai oleh masyarakat akan masuknya daging sapi gelonggongan ini. Pasalnya, daging sapi gelong-gongan sangat berbahaya un-tuk dikonsumsi karena mudah terjangkit penyakit dan sangat mudah sekali membusuk.

Ciri-ciri daging sapi ge-longgongan antara lain war-nanya pucat, kandungan airnya tinggi, konsistensi dag-ingnya lembek karena banyak mengandung air. Selain itu, biasanya pedagang yang men-jual daging sapi gelonggongan tidak pernah menggantung dagingnya, karena bila digan-tung air akan menetes dari daging, tidak bertahan lama dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap. (yun)

RPH Krian Diduga Jagal Sapi Gelonggongan

SAPI GELONGGONGAN

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi D DPRD Sura-baya, bidang Pendidikan dan Kesejahteran Masyarakat (Kesra), Baktiono. Dirinya mengatakan, jika data-data penerima kartu Jamkesmas yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya, adalah data-data yang sudah using atau am-buradul.

“Pendistribusian Kartu Jamkesmas tidak tepat sasa-ran. Ya, karena data-data mereka, data-data usang alias data ngawur,” ujar dia.

Minggu (24/3).Diriya juga menilai, Pem-

kot Surabaya, tidak mampu menjalankan program terse-but secara maksimal. Hal ini beralasan, karena alokasi anggaran Jamkesmas ta-hun 2013 meningkat drastis, dari yahun sebelumnya yang hanya Rp. 20 miliar, tahun ini menjadi Rp. 125 miliar. “Ini menandakan kalau mereka (Pemkot Surabaya) tidak becus melaksanakan pro-gram tersebut,” tegas dia.”

Pihaknya juga men-

emukan kejanggalan ketika melakukan penelusuran di-lapangan, terkait dengan pendistribusian dan jumlah penerima kartu Jamkesmas. Kejanggalan tersebut berupa jumlah penerima kartu Jam-kesmas yang di kurangi, dari 455 ribu orang, sekarang menjadi 320 ribu orang. Art-inya Pemkot Surabaya telah mengurangi penerima Jam-kesmas sebanyak 135 ribu orang. Padahal, kenyataan dilapangan, pihaknya men-emukan jika pengurangan penerima Jamkesmas menca-pai 175 ribu orang.

“Menurut laporanya, mereka mengurangi 135 ribu orang, tapi ketika kita ke-lapangan ternyata penguran-gan tersenut mencapai 175 ribu orang, ” papar dia.

Legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Per-

juangan (PDIP) ini juga mempertanyakan alas an Pemkot Surabaya melaku-kan pengurangan jumlah penerima kartu Jamkesmas, padahal anggaran Jamkes-mas sudah naik emam kali lipat.

“Anggrannya cukup besar, yaitu Rp. 125 miliar. Anggaran tersebut sudah naik enam kali lipat disbanding tahun sebel-umnya, yang hanya Rp. 20 mil-iar. Kalau anggarannya cukup, mengapa harus dikurangi pen-erimanya,” ujar dia.

Menanggapi persoalan ini, pihaknya akan meman-ggil Pemkot Surabaya dan dinas-dinas terkait untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Dana ini kan untuk masyarakat, jadi harus maksimal diberikan kepada masyarakat,” pungkas dia. (wan)

DPRD Pertanyakan Validitas Data Penerima JamkesmasSURABAYA – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, memper-tayakan data-data penerima Jaminan kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Pemerintah Kota (Pem-kot) Surabaya. Karena dari hasil penelusuran legislator, data-data penerima Kartu Jamkesmas tidak tepat sasaran.

SURABAYA.Sejumlah masyarakat peduli lingkungan menyalakan lilin yang membentuk tulisan “60+” di Plasa Grand City, Surabaya, Jatim, Sabtu (23/3). Kegiatan yang dilakukan di berbagai belahan bumi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi bumi yang semakin panas dengan mematikan lampu selama 60 menit.

EARTH HOUR 2013

SURABAYA – Setelah 11 hari menghilang, pengusaha besi tua Rudi Gunawan (40) yang dilaporkan hilang oleh ke polisi oleh keluarga akhirnya ditemukan. Sayangnya, Rudi ditemukan dalam kondisi su-dah tidak bernyawa. Jasadnya ditemukan polisi di rumah H. Soetikno di Jalan Banyu Urip Jaya I / 45 Surabaya.

Minggu (24/3) sekitar pukul 12.30 Wib, sejumlah polisi dari Polrestabes Sura-baya dan Polsek Sawahan mendatangi rumah Soeti-kno. Tanpa banyak bicara, polisi langsung menuju ke lokasi dan membongkar se-buah tempat yang letaknya di dalam rumah itu. Ketika dilakukan penggalian de-ngan disaksikan perangkat kampung, polisi akhirnya menemukan seseorang jasad pria yang akhirnya diketahui bernama Rudi Gunawan.

Warga Jalan Manyar Ker-toarjo Surabaya ini sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Tak lama kemudi-an, Polsek Asem Rowo men-emukan sebuah mobil Avanza nopol L 1678 PG warna hitam parkir di Jl. Raya Tambak Lan-gon 20, Greges arah ke Sura-baya, Jumat (15/3) sekitar pukul 08.43 WIB. Penemuan mobil yang diduga kuat milik korban itu berkat laporan Rawi warga Jl. Kalianak, Surabaya.

Berdasarkan laporan dan penemuan mobil tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan. Tak lama kemu-

dian, polisi mengamankan dua orang pria. Salah satu pria itu anggota Denpom V / 4 Brawi-jaya bernama Edy Junaedi dan satu pria lagi bernama Arif Ru-dianto, anak kedua H. Soeti-kno, pemilik rumah dan kakak ipar Edy Junaedi.

Informasi yang digali Ber-ita Metro di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban dihabisi sekitar satu minggu yang lalu. Begitu korban dibunuh, kor-ban kemudian dibawa ke ru-mah H. Soetikno tersebut.

Latifah, Ketua RT. 02/ RW. 5 Kelurahan Putat Jaya mengatakan, berdasarkan laporan dari sejumlah warga, sekitar satu minggu yang lalu terlihat sebuah mobil Toyota Terios plat B di rumah H. Soe-tikno tersebut.

“Rumah ini hanya dihuni Arif, istrinya, empat anak-anak Arif dan ibu kandungn-ya. Kesehariannya, Arif dan

keluarga ini memang sedikit tertutup. Jadi kita tidak begi-tu tahu aktivitas sehari-hari keluarga ini, “ ujar Latifah.

Sementara itu, sumber di Kepolisian menyatakan, be-berapa hari sebelum korban dibunuh, korban mendapat penyiksaan terlebih dahulu dengan cara dipukul. Bahkan, uang korban sebesar Rp. 10 juta yang masih tersimpan di ATM, diambil paksa dipaksa.

“Korban dipukul terlebih dahulu kemudian dikuras hartanya. Korban yang tidak kuat menerima pemukulan itu kemudian menyerahkan ATM dan memberitahukan nomor PIN-nya. Arif, salah satu tersangka yang kini masih dalam pemeriksaan, bertugas menarika uang mi-lik korban tersebut di ATM, “ ungkap polisi di TKP.

Masih menurut sumber di Kepolisian, korban diperkira-

kan dibunuh Minggu (17/3) ketika rumah dalam keadaan kosong karena seluruh ang-gota keluarga sedang beper-gian. Setelah kedua pria ini memasukkan jenasah korban ke dalam rumah, Edy kemudi-an meminta tolong Arif, kakak iparnya untuk membantu menguburkan jasad korban.

Untuk menghilangkan jejak dan bau, di atas liang sedalam 10 meter itu sengaja di semen dan kemudian diberi tanah lalu ditanah pohon ber-ingin kecil. Liang itu letaknya di bawah pohon belimbing.

Menyikapi adanya anggota Denpom yang diduga kuat ikut terlibat dalam pembunuhan ini, Kolonel Totok, Kapendam V Brawijaya mengatakan bah-wa Edy Junaedi masih dalam pemeriksaan intensif.

“Yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan intensif di Pomdam V Brawi-jaya. Ia berpangkat Pelda dan bertugas sebagai Bintara Tinggi Pemelihara Ketertiban (Bati Hartib), “ ujar Totok.

Hingga kini polisi masih terus mengembangkan kasus ini sebab berdasarkan infor-masi yang diterima pihak Kepolisian, korban sempat menelepon istrinya. Dalam telepon itu, pengusaha besi ini sempat meminta uang tunai sebesar Rp. 50 juta. Ke-tika ditanya untuk apa uang itu, korban tidak menjawab namun korban membiarkan teleponnya tetap menyala. (kas/ara)

Jasad Pengusaha Besi Tua Dikubur di Rumah Warga Banyu Urip

KRIMINAL

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo akh-irnya meminta kepada Bank Usaha Mikro, Kecil, dan Me-nengah (UMKM) Jatim untuk menggantikan nama Paket Kredit Untuk Masyarakat In-gin Sejahtera (Pak Kumis) karena tidak ingin nama pro-gram tersebut mengundang polemik berkepanjangan di-curigai sebagai program kam-panye terselubung. Sebagian anggota DPRD Provinsi Jawa Timur melayangkan kritikan keras karena menilai program Pak Kumis sebagai bentuk kampanye terselubung dari gubernur yang kembali maju dalam pilgub 29 Agustus 2013 mendatang.

“Saya sudah perintahkan agar nama program itu digan-ti. Terus terang saya sendiri tidak tahu dengan istilah itu. Maksudnya memang bagus, tapi karena dapat memicu kontroversi maka saya saran-kan supaya diganti dengan nama yang lain,” ujar Pakde Karwo kepada wartawan, Min-ggu (24/3) kemarin.

Program Pak Kumis sendiri diresmikan Soekarwo, Min-ggu (17/3) lalu. Program ini memberikan kredit maksimal sebesar Rp 2,5 juta kepada masyarakat terutama yang sangat modal tetapi tidak mempunyai jaminan/agunan. Persyaratan yang dibutuhkan hanya KTP dan bunga yang di-tawarkan cukup rendah yakni 6 persen untuk satu tahun atau 0,5 persen per bulannya.

Diakui Soekarwo, program Bank UMKM itu sangat bagus karena ingin membantu dan memberdayakan masyarakat Jatim sehingga masyarakat la-pisan bawah secara perlahan bisa mengurangi ketergantun-gannya pada Bank titil.

“Bank titil memberikan bunga hingga 120 persen, tapi Bank UMKM hanya 6 persen setahun. Ini sangat membantu masyarakat kecil,” tegas Pa-kde Karwo. Kredit yang telah diberikan Bank UMKM hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun diharapkan bisa diperbesar lagi. Mengingat sasaran yang ingin dicapai sebesar Rp 15 triliun untuk membantu masyarakat bawah atau wong cilik.

Ketika ditanya wartawan apa nama pengganti program

tersebut, Pakde Karwo men-gaku tidak tahu. “Saya tidak tahu, pokoknya istilah atau singkatannya saja yang digan-ti. Tapi subtansi dan sasaran program tersebut tetap,” tan-dasnya.

Sementara itu, Dirut Bank UMKM, Soeroso membantah kalau programnya itu dituding tidak netral. Menurutnya, Pak Kumis itu hanya sebuah sing-katan dan meminta agar pro-gram itu jangan disalah artikan. ”Jangan disingkat, dipanjang-kan saja agar asumsinya tidak macam-macam,” kilahnya.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Provinsi Jawa Timur mengkritik habis pro-gram tersebut. Selain naman-ya yang identik dengan de-ngan jargon pasangan Karsa, juga persyaratan yang mudah juga menuai kecaman dewan.

Atas dua hal tersebut, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Suhandoyo mendesak agar program Pak Kumis di-kaji ulang. ”Kami meminta Bank UMKM Jatim mengkaji ulang program tersebut. Kalau berniat memberikan kredit jangan jumlahnya segitu dan persyaratannya yang ter-lalu mudah. Tapi yang diukur adalah kemampuan untuk mengembalikan karena itu menggunakan uang negara,” kata Suhandoyo.

Mengapa demikian? Menurut politisi asal PDIP tersebut, pemprov mestinya berkaca pada kasus kredit ma-

cet di Bank Jatim seperti yang terjadi di Jombang, Pamekasan dan Surabaya. Agar tidak ter-jadi kasus kredit macet, komisi C segera memanggil komisaris bank UMKM dan Bank Jatim untuk menjelaskan sistem pemberian kredit tersebut.

“Kami akan mengkaji se-cara utuh penggunaan pro-gram kredit tersebut. Jangan sampai ada kebocoran kredit macet apalagi menjadi sarana politik uang. Pokoknya, jangan memberikan janji-janji kepada masyarakat dengan meng-gunakan uang negara,” tam-bahnya.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan, Komisi C DPRD Jatim akan menggusulkan pembentukan Panitia Khu-sus (Pansus) untuk menyikapi masalah tersebut. “Hari Senin (25/3) ini, kami akan panggil komisaris Bank Jatim dan Bank UMKM. Sebab ini menyangkut uang rakyat sehingga harus jelas pertanggungjawabannya. Kalau Pansus bisa diusulkan tapi itu opsi akhir dan masih jauh,” kata Suhandoyo

Senada, anggota Komisi C lainnya, Badrut Tamam men-yatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan kepada pimpi-nan Komisi bidangi BUMD dan lembaga keuangan daerah itu untuk meminta klarisfikasi ke-pada Dirut Bank UMKM agar nantinya pemberian kredit lunak itu tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. “Komisi C akan segera panggil Dirut Bank UMKM untuk di-mintai klarifikasi terkait pro-gram Pak Kumis,” jelas politisi asal FKB DPRD Jatim

Diakui Badrut, program pemberian kredit lunak itu se-benarnya cukup bagus. Namun karena programnya identik de-ngan pasangan calon incum-bent, sehingga dikhawatirkan akan menjadi multitafsir dan menguntungkan pihak terten-tu. Apalagi, dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pilgub Jatim. Tentunya, program tersebut bisa menimbulkan berbagai persepsi di masyarakat.

”Semoga dalam hearing nanti ada solusi terbaik, kalau tujuannnya saya kira sudah baik hanya saja namanya nanti dikhawatirkan bisa menimbul-kan penafsiran berbeda,” im-buhnya. (han)

Gubernur Minta Program “Pak Kumis” Direvisi

PROGRAM PEMERINTAH

Saya sudah perintahkan agar nama program itu

diganti. Terus terang saya sendiri tidak

tahu dengan istilah itu. Maksudnya

memang bagus, tapi karena dapat memicu

kontroversi maka saya sarankan supaya diganti dengan nama

yang lain

SENIN 25 MARET 2013 NO. 0082 | TAHUN II12 EKONOMI

PEMICU INFLASI TERTINGGI. Pedagang menata komoditas cabai di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Jumat (1/3). Sejumlah komoditas holtikultura seperti sayuran, bawang, tomat, cabai memicu inflasi tertinggi dalam 10 tahun terakhir hingga 0,75 persen, karena kebijakan pemerintah untuk mebatasi impor komoditas tersebut.

“Mengantisipasi kenaikan harga cabai yang disebabkan oleh cuaca buruk, bisa dilaku-kan dengan impor,” kata Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanan-di di Jakarta, Minggu (24/3).

Menurut Sofjan, sejauh ini permasalahan utama ke-naikan harga pangan lebih disebabkan oleh proses dis-tribusi yang lamban. Ter-lebih lagi, lanjut dia, cuaca buruk semakin melemah-kan efektivitas dan efisiensi pengangkutan logistik, se-hingga berujung pada ma-halnya biaya distribusi.

Proses pendistribusian yang lambat, kata Sofjan, sangat memungkinkan ter-jadinya penurunan kualitas cabai yang akhirnya men-gurangi jumlah pasokan di pasar. “Kualitas cabai yang rusak dan busuk, tentunya tidak bisa dijual. Kalau pun petani harus memproduksi pada cuaca yang sedang bu-

ruk, juga akan meningkatkan kerugian bagi petani,” pa-parnya.

Sofjan menegaskan, ke-naikan harga cabai juga akan merugikan pengusaha yang memproduksi barang de-ngan menggunakan bahan baku cabai. Dia menambah-kan, produk makanan yang menggunakan cabai dipasti-kan akan meningkatkan biaya produksi, sementara harga jualnya sulit untuk dinaikkan.

“Kenaikan harga pada cabai akan menimbulkan dampak yang besar, terutama di kalangan pengusaha. Karena cost-nya akan naik, sedangkan mereka belum tentu bisa jual lebih mahal,” terang Sofjan.

Hal senada diungkapkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa yang menilai bahwa kenaikan harga cabai beberapa hari tera-khir ini lebih disebabkan min-imnya pasokan. Dia memasti-

kan, tidak ada praktik curang yang sengaja menciptakan ke-naikan harga cabai di pasar.

“Kenaikan ini, biasanya produksinya tidak cukup. Itu saja. Kalau cabai tidak mung-kin ada kartel, karena kalau disimpan dia tidak tahan lama,” kata Hatta di Goron-talo, Sulawesi Utara, akhir pe-kan lalu (23/3).

Dalam menyikapi situasi ini, menurut Hatta, pemerin-tah akan berupaya menem-puh langkah-langkah tepat untuk menekan harga cabai. “Suplainya ditambah. Me-mang cabai itu kalau musim hujan, produksinya menurun. Jadi, kami meminta Men-teri Pertanian untuk tambah pasokan,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, kenaikan harga cabai be-berapa waktu terakhir ini menyusul kenaikan harga bawang merah dan bawang putih yang saat ini justru mu-lai berangsur-angsur men-galami penurunan di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Menteri Per-dagangan, Gita Wirjawan, kenaikan harga cabai lebih mengkhawatirkan ketim-

bang kenaikan harga bawang. Pasalnya, lanjut dia, harga cabai memiliki dampak sig-nifikan terhadap laju inflasi nasional. “Kalau cabai naik siginifikan, tentu akan mem-pengaruhi. Tetapi, kalau bawang putih lebih managa-ble,” kata Mendag akhir pe-kan lalu di Jakarta.

Meski tren harga cabai mengalami kenaikan, namun kata Gita, saat ini pemer-intah belum berencana un-tuk membuka keran impor dan masih meyakini bahwa produksi dalam negeri masih mampu menutup kebutuhan masyarakat. “Tidak ada in-dikasi kalau kita harus ber-gantung pada impor cabai,” imbuhnya.

Berdasarkan data Direk-torat Jendral Pedagangan Dalam Negeri Kemendag, harga cabai merah kerit-ing pada Maret ini mencapai Rp28.641 per kilogram se-dangkan harga cabai merah biasa Rp27.588/kg. Sementara itu, harga cabai merah di se-jumlah pasar tradisional di beberapa wilayah, harganya sudah ada yang menembus Rp50.000/kg. (gam/bud)

Harga Cabai Mulai MelambaiJAKARTA- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap agar pemerintah memberi kesempatan bagi importir untuk mendatangkan produk dari mancanegara guna mengantisipasi melambungnya harga cabai di pasaran.

ant/yudhi mahatma

JAKARTA-Dugaan ter-jadinya praktek kartel dalam penentuan suku bunga per-bankan sangat tidak berala-san. Pasalnya, tinggi ren-dahnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank sangat bergantung pada mekan-isme pasar. Bantahan itu disampaikan Direktur Grup Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI), Difi A Johan-syah di Jakarta, Jumat (22/3).

Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan menyelidiki dugaan kartel atas tingginya suku bunga perbankan yang dinilai merugikan nasabah. KPPU akan menyelidiki apa-kah benar tingginya suku bunga perbankan itu karena tingginya ‘overhead cost’ atau karena kartel. Kartel adalah perilaku persaingan tidak sehat yang dilarang UU No.5/1999 karena merugikan masyarakat dan menggangu perekonomian.

Menurut Diffi, suku bunga yang diberlakukan masing-masing bank saling merujuk pada besaran yang ditetapkan oleh bank yang menjadi kompetitornya. “Jadi, ada proses yang menu-ju referensi suku bunga per-bankan. Apa itu disebut kar-tel? Saya rasa tidak. Karena, mekanisme pasarnya seperti itu,” kata dia.

Namun demikian, lanjut dia, tidak ada salahnya bagi KPPU untuk mendalami kaji-annya terkait dugaan praktik kartel suku bunga oleh sejum-lah bank papan atas. “Kalau KPPU mau menyelidiki, ya si-lahkan saja,” ujar Difi.

Yang jelas lanjut dia, proses pembentukan suku bunga memang lebih ban-yak oleh faktor likuiditas di pasar. “Jika itu dikaitkan de-ngan kenapa suku bunga di Indonesia masih tinggi, itu terkait inflasi kita, diband-ing negara lain masih relatif tinggi, walaupun relatif sta-bil pada akhir-akhir ini,” je-las dia

Selain menekan suku bunga acuan (BI Rate) ke an-gka yang lebih rendah, ujar Difi, Bank Sentral juga men-

gupayakan terciptanya kom-petisi antarbank bank de-ngan menurunkan over head cost. “Kami juga menekan SBDK, agar perbankan bisa bersaing secara efisien. Bah-kan, kelompok bank asing itu lending rate-nya yang paling rendah,” kata dia.

Pada dasarnya, jelas Difi, suku bunga kredit korpo-rasi yang diberlakukan bank-bank papan atas terbilang cukup rendah.”Suku bunga bank-bank besar rendah-rendah, bahkan sudah single digit. Namun, masih banyak bank-bank lain yang tinggi, sehingga secara statistik rata-ratanya masih tinggi,” terang Difi.

Difi menambahkan, na-sabah korporat bisa saja mendapatkan suku bunga bank yang lebih bagus lagi, jika risiko perusahaan dinilai rendah oleh perbankan. “Kalau nasabahnya prima, kredit macetnya tidak ada masalah dan dikenal dengan baik oleh bank, maka saya rasa dia (perusahaan) akan mendapatkan suku bunga yang sangat baik dari bank-bank papan atas,” imbuh dia.

Pengamat ekonomi Uni-versitas Indonesia, Eugenia Mardanugraha menilai ting-ginya suku bunga bank lebih disebabkan overhead cost dan bukan kartel. Persain-gan yang ketat antar bank membuat mereka berlomba-lomba mematok suku bunga yang ditawarkan. “Mereka bersaing satu sama lain, tapi memang struktur pasarnya oligopoli sehingga ada leader dan follower. Nah suku bun-ga tinggi disebabkan karena leader tidak mau menurunk-an suku bunga nya,” kata dia.

Dia mengaku, sangat tidak mudah bagi BI untuk memaksa bank-bank menu-runkan suku bunganya. Ka-rena itu, salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah menghidupkan kembali Biro kredit BI. “Jadi masyarakat bisa pinjam uang langsung ke BI dengan bunga lebih rendah,” ujar dia. (gam/bud)

PERBANKAN

BI Bantah Praktik Kartel Bunga Bank

JAKARTA- Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) akan mengeluarkan aturan terkait maraknya pencurian data nasabah melalui kartu kredit di beberapa gerai. Aturan tersebut sedianya akan mela-rang bagi pemilik gerai untuk menggesekkan kartu ke mes-in Elektronic Data Capture (EDC) lebih dari satu kali dan menyalin data nasabah kartu dalam sistem teknologi in-formasi gerai. “Biasanya mer-chant menggesekkan kartu untuk memastikan keabsahan kartu, tetapi hal ini membuka peluang untuk mencuri data,” kata General Manager AKKI, Steve Martha di Jakarta, MIn-ggu (23/4).

Namun sebelum mengel-uarkan aturan tersebut, terle-bih dahulu AKKI akan mengi-dentifikasi data apa saja yang tidak boleh disalin merchant.

Sebagaimana diketahui, pada pertengahan Maret 2013 ini sejumlah data nasabah hi-lang usai berbelanja di gerai Body Shop. Sehingga, nasa-bah tidak bisa menggunakan kartu kredit atau debit untuk bertransaksi atau mengambil uang di anjungan tunai man-diri (ATM).

Bahkan, nasabah yang telah dicatut datanya terse-but juga menerima tagihan dari kegiatan transaksi yang terjadi di Amerika Serikat dan Meksiko. Kasus ini menimpa sejumlah nasabah PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia (Persero) Tbk dan PT Citibank Indone-sia yang ketiganya menem-patkan mesin EDC di Body Shop.

Berdasarkan catatan AKKI, menurut Steve, aksi pencurian data nasabah su-dah dilakukan sejak awal tahun ini. Hal tersebut tam-pak dari adanya peningkatan transaksi di AS dan Mek-siko dengan menggunakan standar kartu kredit berte-knologi swipe. Meski di In-donesia umumnya pemegang kartu kredit sudah menera-pkan teknologi chip. “Kebo-coran ini kemungkinan ter-jadi ketika cabang mengirim data ke kantor. Kemungkinan mereka menjebol sistem in-ternet yang digunakan mer-chant,” kata Steve.

Terkait dengan kasus ini, belakangan ketiga bank pemilik EDC tersebut beru-paya melakukan tindakan pencegahan dengan melaku-kan konfirmasi ulang ter-hadap transaksi, memblokir kartu dan menarik mesin EDC dari gerai.

Segera MigrasiSementara itu, Direktur

Grup Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi A Jo-hansyah mengungkapkan, pada 2015 bank penerbit kartu kredit diwajibkan un-tuk melakukan migrasi ap-

likasi teknologi swipe ke chip. Langkah ini ditempuh Bank Sentral untuk menekan fraud perbankan melalui penggan-daan kartu kredit.

“Sebenarnya BI sudah mengeluarkan aturan agar credit card itu memakai chip. Sehingga, data pada kartu tidak bisa diduplikasi. Tetapi masih ada masa transisi sam-pai 2015,” kata Difi saat dite-mui Koran Madura di Kom-pleks Perkantoran BI Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Difi, pember-lakukan masa transisi tidak terlepas dari pertimbangan sejumlah aspek yang tidak memungkinkan untuk men-gaplikasikan teknologi chip secara spontan. “Kami juga menyadari, tidak semua bank penerbit bisa menggantikan kartu kreditnya dengan chip,” ucap Difi.

Selain itu, lanjut dia, BI juga mempertimbangkan bahwa masih banyak nasa-

bah yang menggunakan kartu kredit berteknologi swipe. “Di beberapa merchand pun masih ada yang memnggu-nakan swipe, tetapi sebagian besar sudah memakai chip. Penggunaan swip di situ yang dimanfaatkan oleh seseorang untuk menggandakan data credit card,” paparnya.

Pada dasarnya, jelas Difi, teknologi komputer pada in-dustri perbankan di Indonesia sudah relatif maju. Namun, kata dia, masih adanya ap-likasi swipe pada kartu kredit juga erat kaitannya dengan pelayanan bagi wisatawan as-ing yang masih menggunakan teknologi swipe pada kartu kredit. “ Kenapa kita masih ada pakai swipe? Karena itu untuk orang-orang asing yang berkunjung ke Indone-sia. Ini tentunya untuk kelan-caran pembayaran mereka. Di luar negeri masih ada yang menggunakan swipe,” terang Difi.

Namun demikian, terang Difi, apabila seluruh bank penerbit kartu kredit sudah melakukan migrasi dari swipe ke chip, maka dipastikan masalah duplikasi data tidak akan terjadi lagi. “Sebenara-nya kami bisa saja memaksa semua untuk menggunakan chip, tetapi juga mempertim-bangkan ongkos yang besar bagi bank penerbit untuk me-nerapkan itu,” katanya. (gam/bud)

DATA NASABAH BANK

Asosiasi Siap Atur Penggunaan EDC

Kemungkinan mereka menjebol sistem internet yang digunakan

merchant

Steve Martha General Manager AKKI,

PRoyEK KA BANDARA

SMI Terapkan Sistem Paralel

BOGOR- Untuk mempercepat pembangunan jalur kereta api ke Bandar Udara Soekarno-Hatta, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) akan menerapkan persiapan secara pararel pada tender, perizinan hingga pembebasan lahan. Bahkan, proses studi kelayakan dan persiapan di berbagai sektor berjalan bersamaan dengan proses tendernya.

Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengatakan, penerapan proses penyiapan secara paralel tersebut berpe-luang untuk percepatan realisasi pembangunan kereta api Bandara Soetta. Dia menambahkan, saat ini proyek tersebut sudah masuk pada tahap konsultasi dan studi kelayakan.

“Optimisnya, akhir tahun ini sudah bisa tender. Tetapi, memang melihat kompleksitas dari visi penyiapan proyek dan lintas sektornya diperlukan waktu cukup banyak, dan effort-nya harus betul-betul ekstra untuk menyiapkan tender setelah se-mua perizinan didapat. Jadi, tahap awal ini prefeasibility study, lalu ada konsultan yang akan melakukan kerja paralel,” kata Emma di Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/3).

Idealnya, lanjut Emma, pembangunan proyek ini mesti diawali pembebasan lahan yang selanjutnya diikuti oleh pelaksanaan tender. Namun, kata dia, guna dapat menghe-mat waktu, maka pelaksanaannya dilakukan secara paralel, antara penyiapan lahan, perizinan dan proses tender.

Kalaupun akuisisi untuk pengadaaan lahan dilakukan Ke-menterian Perhubungan, sesuai dengan Perpres No.71/2012, ujar dia, maka pembangunan bisa dilakukan paralel sebelum financial closing. “Proses pembebasan lahan bisa dilakukan pararel sampai tender itu berproses. Sebesar 100 persen lahan harus bebas, kalau tender itu juga selesai. Tahun 2018 diharapkan kita sudah bisa naik kereta api ke bandara,” Emma menambahkan.

Menurut Emma, penyelesaian proyek ini perlu mendapat-kan dukungan dari seluruh stake holder. Mengingat, proses yang harus dilalui proyek ini membutuhkan cukup banyak waktu, karena harus ada koordinasi, seperti Kementerian BUMN, Angkasa Pura, Jasa Marga, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemprov DKI Jakarta dan beberapa stakeholder terkait.

“Ini harus dilakukan koordinasi untuk melakukan sup-port. Saat ini SMI membantu Kemenhub untuk menyiapkan proyek itu sampai tender,” jelas Emma.

Emma mengungkapkan, hingga pertengahan Maret 2013, komitmen pembiayaan SMI sudah mencapai Rp2,446 triliun. Total komitmen pembiayaan itu meliputi sektor jalan tol dan jembatan, transportasi, minyak dan gas bumi, air minum, telekomunikasi, irigasi serta sektor ketenagalistrikan.

“Saat ini kami sedang membantu memfasilitasi penyia-pan tiga proyek kerjasama pemerintah-swasta (KPS), yakni KPS PAM Umbulam Jawa Timur senilai Rp2,07 triliun dalam tahap proyek tender, proyek KPS KA Bandara Soekarno-Hat-ta senilai Rp20 triliun dan proyek KPS Pengelolaan Sampah di Batam senilai Rp1,2 triliun,” terang Emma. (bud/beth)

KoMoDITI

Harga Kemiri Majene Naik

MAJENE- Harga kemiri petani di Kecamatan Sendana dan Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat mulai naik karena produksi kemiri turun setelah panen.

“Setelah petani panen kemiri pada bulan lalu, maka harga kemiri mulai naik karena produksi kemiri petani turun,” kata Subair, salah seorang warga di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene, Minggu.

Ia mengatakan, harga kemiri petani yang sebelumn-ya dihargai sekitar Rp3000 per kilogram saat panen itu naik menjadi Rp5000 per kilogram.

“Di pasaran permintaan kemiri sangat tinggi, sehingga harganya tinggi apalagi kemi-ri sulit didapatkan di petani karena produksinya turun setelah panen,” katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut tidak begitu men-guntungkan petani karena meski harganya naik namun produksi kemiri petani turun.

“Kemiri petani sangat terbatas setelah di panen sehingga meski harga bagus tidak begitu menguntungkan petani,” katanya Ia mengata-kan, komoditi kemiri merupa-kan andalan petani di Majene, karena cukup menjanjikan dikembangkan karena tidak membutuhkan biaya besar seperti komoditi tanaman jangka pendek.

“Selain padi dan kakao, kemiri yang jumlahnya mencapai ratusan hektare di Majene, cukup menjanjikan untuk dikembangkan, karena meningkatkan kesejahteraan petani apalagi harganya me-muaskan ketika dipasarkan,” katanya.

Hanya saja, kata dia, kelemahan petani mengem-bangkan tanaman itu karena sulit didistribusikan dari areal perkebunan akibat tidak adanya sarana jalan usaha tani yang dibangun pemerin-tah di Kecamatan Sendana.

“Tanaman kemiri yang dikembangkan petani di Kecamatan Sendana um-umnya berada diatas gunung sehingga sulit didistribusikan ke ibukota Kecamatan akibat tidak adanya sarana jalan tani untuk memudahkan petani mendistribusikannya, sehing-ga butuh bantuan pemerintah membangun jalan tani itu,” katanya. (ant/sal/beth)

MSF 2013

122 Peserta Ikut Andil

JAKARTA- Sebanyak 122 peserta dari delapan tim mer-amaikan perlombaan kontes audio mobil bertajuk Mobile Sound Festival (MSF) 2013 dengan total hadiah Rp56 juta yang digelar di Mal Alam Sutera, Tangerang, 23-24 Ma-ret 2013.

“Tahun ini termasuk ban-yak karena terdapat 122 pe-serta, itu terbanyak di Asia setelah terakhir di Thailand mencapai 111 peserta,” kata panitia MSF 2013 dari bosmo-bile.com Rolland Siahaan saat ditemui di Jakarta, Minggu.

Sebanyak 122 peserta dari delapan tim ikut ambil bagian yang berasal dari dua komuni-tas dan enam produsen akse-soris audio mobil.

Tim Edan Audio Club dan Ultimate Sound Community mewakili dari komunitas de-ngan masing-masing men-girimkan 32 dan 31 peserta. Sementara dari tim produsen terdapat Focal, Dominations, Gramond, Venom, Vox dan Cubic.

Mereka berlaga di tujuh kat-egori yang diperlombakan yaitu Pemula Rp25 juta, Amatir Rp25 Juta, Pro Rp50 juta, Pro Rp120 juta, Analog Rp25 juta, Super Analog dan Outlaw.

Kategori Outlaw meru-pakan kelas paling bergengsi diikuti Super Analog mengin-gat peserta di kedua kategori tersebut tidak dibatasi ang-garan yang digunakan untuk memodifikasi sistem audio mobil mereka. (ant/gil/beth)

SENIN 25 MARET 2013 NO. 0082 | TAHUN II 13NASIONAL

Menurut Ketua SETARA Institute, Hendardi, sikap par-anoid SBY tidak akan menye-lesaikan masalah. “Beberapa kali isu kudeta yang dilem-parkan oleh Presiden RI dan rangkaian penyikapan yang diperagakan oleh otoritas ne-gara semakin menunjukkan paradoks dan menyimpang dari nalar umum tentang situ-asi politik nasional mutakhir,” jelas Hendardi di Jakarta, Min-ggu (23/3).

Menurut dia, kegaduhan politik dan potensi instabilitas sesungguhnya dipantik oleh Presiden RI sendiri yang su-dah tidak lagi fokus mengurus negara. Alih-alih menyelesai-kan persoalan mendasar ken-egaraan dan kebangsaan, SBY lebih suka mencari kambing hitam tentang siapa musuh negara. “Cara ini lebih mudah memupuk simpati dan dukun-gan publik atas pemerintahan yang semakin melemah dan tidak solid, dibanding men-gatasi substansi persoalan,” tegas dia.

Karena itu, dia meminta SBY agar menghentikan kebi-asaan melemparkan isu. Sebab isu yang tidak berdasar itu justru membuat masyarakat panic dan curiga antara satu dengan lainnya. “Stop isu-isu liar itu, focus saja urus nega-ra,” pinta dia.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, menilai, ada yang aneh dengan sikap Pres-iden SBY yang menggembar-gemborkan ke publik men-genai adanya kudeta pada 25 Maret mendatang karena ku-deta itu sendiri tidak ada.

SBY kata dia tidak per-lu gembar-gembor bicara ada yang mau kudeta. “Itu hanya upaya menarik sim-pati masyarakat. Sesuatu yang tidak laku lagi,” jelas dia.

Kata dia, tak perlu SBY menarik pesona kepada publik dengan melemparkan isu ku-deta penggulingan pemerinta-hannya karena citra SBY sudah hilang di mata publik akibat korupsi Partai Demokrat dan

kegagalan pemeritahannya.Selain itu, lanjut Boni,

kudeta mengandaikan ada kekuatan militer di bela-kangnya. Indonesia sendiri tak punya sejarah itu. Meski ada pihak yang berpendapat kejadian tahun 1952 ketika pasukan TNI-AD mengarah-kan meriam ke istana Pres-iden Soekarno sebagai kudeta, tetapi itu sebenarnya bukan upaya kudeta.

Menurut Boni, kejadian itu hanya bentuk protes ten-tara terhadap pemerintahan sipil dan kegagalan parlemen (partai).Apalagi, dia tegaskan, sebagai kepala negara dan pemerintahan, SBY sendiri punya mekanisme keamanan untuk melacak dan mencegah kudeta.

“Bukan malah teriak-teri-ak di media. Jangan-jangan isu kudeta cuma halusinasi SBY. Kudeta militer enggak mung-kin,” ucapnya.

Tak TergangguStaf Khusus Presiden Bi-

dang Komunikasi Politik Dan-iel Sparringa mengatakan Presiden SBY tidak terganggu sama sekali dengan isu kude-ta yang akan dilakukan pada Senin (25/3), sehingga akan tetap bekerja. “Pada Senin

25 Maret, Presiden memiliki agenda yang padat dan beliau akan tetap bekerja seperti bia-sa,” kata Daniel, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dia menegaskan bahwa Presiden tidak merasa ter-ganggu atau terpengaruh de-ngan isu atau rencana kudeta yang beredar akhir-akhir ini, dan yang diduga bertujuan untuk melengserkan dirinya dari pemerintahan. “Tidak ada yang bisa mengancam dan menakut-nakuti Pak SBY hanya karena segerombolan orang berteriak di jalanan de-ngan pesan politik yang tidak relevan,” ujar dia.

Menurut Daniel, Presiden SBY tidak terusik dengan ren-cana demonstrasi pada 25 ma-ret itu, karena ia sangat men-junjung tinggi asas demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Presiden SBY menerima demokrasi sebagai institusi sekaligus sebagai nilai-nilai pribadi. Jadi, tidak seorang pun dapat mengusik keper-cayaan bahwa dedikasi terbai-knya kepada Indonesia adalah memperkuat demokrasi dan memberinya lebih banyak lagi dengan demokrasi,” katanya. (gam/beth)

Isu Kudeta Lemahkan Kohesi SosialPengamat: Sikap Paranoid Tak Menyelesaikan Masalah

JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta agar fokus mengurus negara daripada terus memantik kegaduhan politik yang justru ber-implikasi pada melemahnya kohesi sosial, destabili-tas politik baru, dan guncangan ekonomi nasional.

AKSI 25 MARET MKRI. Ketua Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Ratna Sarumpaet, Politikus Permadi dan Sekjen MKRI Adhie Massardi memberikan penjelasan kepada wartawan terkait aksi pada hari ini. Rencananya aksi tersebut akan diramaikan oleh simpatisan dari 17 provinsi dan akan memusatkan aksi di depan Istana Presiden.

ant/zabur karuru

JAKARTA-Kasus pe-nyerangan Lembaga Per-masyarakatan (LP) Cebon-gan, Sleman oleh “pasukan siluman” yang menewaskan 4 orang bisa merusak sendi-sendi negara. Jika dibiarkan, aksi pasukan siluman tak mu-tahil akan menyerang sendi-sendi negara, termasuk me-nyerang kepentingan kepala Negara. Karena itu, perlu dibentuk tim investigasi ek-sternal yang kredibel. “Sulit disangkal bahwa pelaku di-duga memang berasal dari kelompok terlatih. Melihat motif dan sasaran korban yang diserang, patut diduga kuat bahwa penyerangan itu dilakukan oleh anggota atau oknum Kopassus,” ujar Ketua SETARA Institute, Hendardi di Jakarta, Minggu (23/3).

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman diserang belasan orang ber-senjata pada Sabtu (23/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Aki-batnya, empat orang tahanan kasus kericuhan Hugos Cafe tewas dengan luka tembak.

Keempat korban tersebut adalah Yohanes Juan Man-bait, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, dan Hendrik Angel Sahetapi alias Deki. Korban yang bernama Yohanes Juan Manbait, Gameliel, dan Deki beralamat di Tegal Panggung DN II/920, Yogyakarta. Se-mentara Adrianus beralamat di Nagekeo, NTT.

Menurut Hendardi, aksi anggota TNI tidak cukup hanya diserahkan penyidi-kannya pada internal TNI. Apalagi kepolisian jelas tidak punya akses dan mentalitas untuk menyidik anggota TNI. “Jadi, perlu tim eksternal yang kredibel bisa menjawab

kebuntuan ini. Jangan sampai impunitas terus melekat pada anggota TNI,” kata dia.

Penyelidikan ini jelas Hendardu harus menjadi momentum bagi reformasi peradilan militer yang sam-pai saat ini masih meletak-kan TNI sebagai yang tidak tersentuh hukum pidana umum, meski jelas tindakan-nya dilakukan bukan dalam menjalankan tugas ketenta-raan.

Senada dengan Hendardi, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, dalam jangka panjang pasukan si-luman ini bisa akan berkem-bang meluas dan tidak terk-endali lagi. “Indonesia saat ini dalam bahaya teror pasu-kan siluman bersenjata api. Setiap saat bisa mencabut nyawa orang tertentu,” tam-bahnya.

Oleh karena itu, Neta me-minta pemerintah jangan lagi terlalu banyak berpolemik. Setidaknya bergerak cepat mengusut tuntas kasus peny-erbuan LP Cebonga, Sleman tersebut. “Pemerintah SBY dan elit-elit keamanannya masih saja berpolemik tapi siapa yang harus bertanggungjawab dalam kasus ini tak kunjung terungkap,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan IPW, dalam waktu satu ta-hun terakhir ada tiga kasus penyerangan pasukan silu-man yang tak kunjung ter-ungkap. Pertama, April 2012, Pasukan berjuluk Geng Mo-tor Pita Kuning merusak de-lapan tempat di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, termasuk Polsek Tanjungpriok.

Penyerangan kedua, 21 Februari 2013. Pasukan ini melakukan penyerangan ter-hadap delapan anggota TNI

dan seorang sipil di Papua. Delapan anggota TNI yang sedang berjaga ini ditembak sampai tewas.

Penyerangan ketiga ter-jadi pada 23 Maret 2013 yang menewaskan 4 tahanan di LP Cebongan, Sleman. Korbann-ya, pekerja swasta, polisi, dan dua mahasiswa yang menjadi tersangka dalam kematian anggota Kopassus, Sertu San-toso (31).

Lemahnya KinerjaDitempat terpisah, Wakil

Ketua Fraksi PPP, Ahmad Yani, menilai peristiwa pen-embakan di LP Sleman men-unjukkan lemahnya kinerja Kemenkumham. “Kasus ini sebagai bukti, persoalan di Kemenkumham, salah satun-ya persoalan Rutan dan Lapas masih menjadi masalah kru-sial dan serius,” ujarnya

Yani mengatakan peristi-wa tersebut juga harus men-jadi refleksi Menkumham dan Wamenkumham untuk meningkatkan dan berkon-sentrasi dalam kinerjanya. Bahkan ini membuktikan ki-nerja Kumham kedododoran. “Bagaimana mungkin pihak eksternal bisa mengacak-acak LP Sleman yang menjadi otoritas dan tanggungjawab Kementerian Kumham. Tidak ada alasan untuk memaklumi peristiwa ini,” tuturnya.

Kuasa hukum keempat tersangka yang tersebut, Wandy Marseli, mengata-kan, salah satu korban, yaitu Yohanes Juan Manbait atau Juan, mengaku masih tercatat sebagai anggota Polrestabes Yogyakarta. Berdasarkan informasi Polrestabes Yog-yakarta, tersangka memang merupakan disersi anggota Polrestabes Yogyakarta. (gam/cea)

PENEMBAKAN DI PENJARA

Perlu Bentuk Tim Investigasi Eksternal

SOLIDARITAS PENEMBAKAN YOGYAKARTA. Ratusan warga yang tergabung dalam Solidaritas Kemanusiaan untuk Korban Pembantaian di Yogyakarta menggelar aksi di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (24/3). Mereka mendesak pemerintah dan aparat yang berwenang mengusut tuntas dan menyeret pelaku penembakan empat napi di dalam Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta ke pengadilan sipil.

ant/dhoni setiawan

JAKARTA-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Ne-gara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) menyarakan pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak terlihat secara fungsional dan tidak memen-uhi kompetensi sebaiknya memilih pensiun dini. Sedan-gkan, PNS yang masih me-menuhi standar kompetensi dipertahankan. “Sementara yang kurang memenuhi kual-ifikasi, namun masih bisa, dilatih ulang dan dikembang-kan melalui program pendid-ikan dan latihan,” kata Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo di Jakarta, Jumat (22/3).

Menurut Guru Besar FISIP UI ini, banyak jabatan struk-tural yang tidak diimbangi dengan jabatan fungsional tertentu dalam mejalan-kan tugas-tugas pemerin-tahan, karena yang ada saat ini jabatan fungsional diisi dengan jabatan fungsional umum. “Pegawai bekerja di

bidang apa saja, karena tidak mempunyai keahlian khu-sus,” ujarnya

Pensiun dini ada dua jenis yaitu, pegawai yang usianya 50 tahun dan sudah bekerja di instansi pemerintah selama 20 tahun, atau PNS yang belum berusia 50 tahun dan belum bekerja di instansi pemerintah selama 20 tahun. Mereka boleh mengajukan pensiun dini, kalau memang kompetensi dan standar jabatannya sudah tidak bisa dipenuhi lagi.

Hingga saat ini, opsi mengenai pensiun dini itu memang masih dalam pem-bahasan. Namun diakuinya bahwa KemenPAN sudah me-nyusun RPP yang mengatur pensiun dini, yang akan men-giringi RUU Aparatur Sipil Negara (ASN).

Untuk memperbaiki bi-rokrasi pemerintahan, menu-rut Guru Besar UI ini masih diperlukan program-pro-gram yang lebih matang dan

komitmen politik yang lebih kuat lagi. “Diperlukan koalisi besar dari masyarakat untuk menggerakkan reformasi bi-rokrasi, karena tidak semua orang suka terhadap peruba-han,” ucapnya.

Generasi terdahulu memilih untuk menunda melakukan reformasi bi-rokrasi, karena enggan men-erima risikonya. Tetapi saat ini, reformasi birokrasi mer-upakan keniscayaan, yang tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Birokrasi harus mau dan berani ambil resiko itu untuk masa kini, untuk menyiapkan musim panen bagi generasi kita yang akan datang, seki-tar 15 sampai 20 tahun lagi. Reformasi birokrasi ibarat musim tanam. Tapi jenis tanamannya bukan tanaman semusim, sepeti padi atau ja-gung, tetapi pohon tahunan, seperti karet yang baru bisa dipanen paling cepat 15 ta-hun mendatang. (gam/cea)

PENDIDIKAN

PNS Tidak Kompeten Lebih baik Pensiun Dini Saja

JAKARTA-Kasus tertang-kapnya Wakil Ketua Pengadi-lan Negeri Bandung, Setyabu-di Tedjocahyono oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin membuktikan bawah eksistensi mafia peradilan masih kuat di lembaga peradi-lan Indonesia. Jika ini tidak segera dibenahi maka bisa meruntuhkan moralitas bang-sa. “Jadi jika seseorang gagal menegakkan keadilan, pada-hal dia memiliki otoritas di bidang penegakan hukum, itu indikasi runtuhnya moralitas bangsa, termasuk moralitas aparat peradilan,” kata Guru Besar Fakultas Hukum Univer-sitas Hasanudin Prof. Dr. Arvin Hamid dalam siaran persnya di Jakarta,Minggu, (24/3).

Seperti diberitakan, KPK sukses menangkap Wakil Ket-ua Pengadilan Negeri, Band-ung, Setyabudi Tejocahyono. Dalam operasi tangkap tan-gan itu, KPK mengamankan barang bukti berupa uang Rp 150 juta. Duit tersebut diduga sebagai suap terkait penguru-san perkara. Penangkapan ini terkait dengan transaksi suap penanganan perkara dugaan

suap bansos di Bandung.Menurut Arvin, harus ada

pembenahan menyeluruh ter-hadap penegakan hukum di Indonesia. Sebab dikhawatir-kan akan semakin memperpa-

rah buruknya kinerja penega-kan hukum. “Ini harus segera dibenahi, yang mana dibutuh-kan gerakan kuat untuk mela-wan korupsi yang melibatkan seluruh komponen bangsa,” tambahnya

Arvin meminta agar, pene-

gak hukum terutama lembaga peradilan harus berbenah diri. Hingga kini, aspek penega-kan hukum belum menyentuh masyarakat miskin. “Perada-ban kita masih jauh dari kata maju, karena penegakan hu-kum masih bersifat formalis-tik dan menafikan aspek mo-ralitas,” ungkapnya.

Ditempat terpisah, Koor-dinator Bidang Hukum ICW Emerson Yuntho mendesak agar KPK memeriksa seluruh anggota majelis terkait pen-angkapan Setyabudi Tedjo-cahyono dalam kasus suap. “Harus sepaket diperiksa, se-mua anggota majelis harus diperiksa. Enggak bisa satu orang saja atau ketua majelis saja,” terangnya

Lebih jauh kata Emerson, dalam suatu sidang biasanya diisi oleh tiga anggota majelis. Oleh karena itu dia memintar agar KPK memeriksa anggota majelis secara detail. “Harus dikembangkan. Jangan-jangan enggak dia sendiri yang main kan dan besar kemungkinan seperti itu,” paparnya.

ICW juga meminta Mahkamah Agung (MA) untuk

berlaku adil dalam promosi hakim. Jika ada indikasi se-orang hakim nakal, sebaiknya jangan dipromosikan ke pen-gadilan yang ‘ramai’ perkara.

Dia menegaskan, kasus ini memberi preseden buruk kepa-da dunia peradilan di Indonesia. “Hakim yang bermasalah, tidak layak dipromosikan, dan MA harus transparan dalam pro-mosi hakim,” ucapnya.

Sementara itu, Sosiolog Universitas Islam Negeri Sya-rif Hidayatullah, Musni Umar menegaka gaji hakim yang belum lama ini naik ternyata tak mempengaruhi kiner-janya. “Nggak ada pengaruh dari gajinya (naik), kalau me-mang mentalnya bobrok, ya bobrok saja. Upaya tunjangan, pengaruhnya belum banyak. Nafsu untuk memperkaya diri sendiri masih ada,” ungkapnya

Menurutnya, banyaknya hakim nakal menjadi bukti bahwa mafia peradilan me-mang banyak bergentayan-gan di Indonesia. “Dilakukan hakim, jaksa, dan pengacara. Segitiga ini berlau, mereka ini yang memainkan,” lanjutnya.

Untuk itu, MA diharapkan dapat melakukan fungsi pem-binaan dan pengawasannya dengan maksimal. “Terutama hakim muda. Kalau peneri-maan (hakim) masih ada suap, maka pasti akan melahirkan hakim yang mentalnya bobrok lagi,” pungkasnya. (gam/cea)

HUKUM

Moralitas Aparat Peradilan Masih Berapor Merah

Jadi jika seseorang gagal menegakkan keadilan, padahal

dia memiliki otoritas di bidang

penegakan hukum, itu

indikasi runtuhnya moralitas bangsa

Dr. Arvin HamidGuru Besar Fakultas Hukum

Universitas Hasanudin

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 | TAHUN II14 TAPAL KUDA

PROBOLINGGO - Kegelisa-han kader dan simpatisan Par-tai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Probolinggo terkait kepengurusan pasca pemilihan bupati (Pilbup) Probolinggo akh-ir 2012 lalu, akhirnya terjawab.

DPP PKB akhirnya menu-runkan surat keputusan (SK) kepengurusan DPC PKB Kabu-paten Probolinggo definitif. Per-ombakan kepengurusan DPC PKB itu tertuang dalam SK DPP PKB Nomor 12950/DPP-03/V/A.I/III/2013 tanggal 20 Maret 2013.

“SK DPP itu terbit, dan men-unjuk Hj. Puput Tantriana Sari, SE sebagai Ketua DPC PKB Ka-bupaten yang baru, menganti-kan kepemimpinan KH. Hafidz Hasan Aminuddin,” kata Wakil Sekjen DPP PKB, A. Malik Hara-main, di hadapan ratusan kader dan pengurus yang mengi-kuti pembekalan Pendidikan Kader Pancasila PKB, di Hasan Aminuddin Center (HAC) di Jl. Raya Dringu, Probolinggo, Min-ggu (24/3).

A. Malik Haramain mengata-kan, perombakan pengurus DPC PKB Kabupaten Probolinggo diharapkan bisa mendongkrak kinerja partai. “Hari ini saya ter-amat istimewa. Kenapa? Karena hari ini kita punya Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Hj. Puput Tantriana Sari, SE. Kalau tidak mau kerja pecat saja. PKB butuh sistem dan mekanisme yang jelas. Sekali lagi yang tidak mau kerja harus dipecat atau keluar. Semua partai seperti itu butuh komitmen ke PKB, karena tidak ada gunanya,” tegasnya.

Kepada kader dan pengurus PKB Kabupaten Probolinggo, A. Malik Harmain, menegaskan agar selalu mempunyai komitmen yang jelas. Yang paling penting adalah komitmen membesarkan PKB dan memenangkannya di Kabupaten Probolinggo.

“Komitmen hukumnya wa-jib untuk membesarkan PKB. Karena secara jelas yang punya hubungan dengan NU adalah PKB, dan sebagai anak yang di-lahirkan dari NU. Kalau tidak ada NU tidak akan pernah lahir PKB, dan punya hutang besar. Kalau tidak ada hubungan dengan NU berarti PKB nya diragukan,” terang Anggota DPR RI Dapil II Pasuruan- Probolinggo.

Terakhir, ia berkeinginan antara NU dan PKB menyatu, ibarat suami isteri. Adanya PKB karena dilahirkan NU. DPP PKB sedang gencar melakukan re-strukturisasi pengurus di tingkat

ranting, PAC, DPC, DPW. “Kita beri waktu dua bulan, Kalau su-dah akan bicara soal hubungan PKB dan NU, untuk memperkuat dan melengkapi struktur PKB di Kabupaten Probolinggo. Insyaal-lah PKB akan besar jika itu di-lakukan,” pinta Malik Haramain.

Ia juga menyinggung, ke-beradaan PKB Kabupaten Probolinggo sudah mempunyai bupati yang diusung. Yang harus dimunculkan rasa optimisme, jangan mudah menyerah mem-besarkan PKB. “Kuncinya kerja keras, masalah strategi mengi-kuti. Jangan pikirkan dana saja,” ucapnya.

Ketiban Sampur Pimpin PKBHj. Puput Tantriana Sari, SE,

mengungkapkan sebagai pen-gurus ketiban sampur. Amanah ini datangnya dari para kyai dan ulama yang terwakili oleh PCNU Kraksaan dan Kabupaten Probolinggo untuk mengemba-likan kejayaan PKB seperti 2004. “PKB merupakan rumah nah-dlatul ulama. Pekerjaan rumah saya tidak mudah dan ringan. Satu tahun kedepan dilajsana-kan Pemilu, tentunya tanggup jawa moral untuk tidak me-menangkan PKB di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Kemenangan PKB tidak akan dicapai, lanjut dia, tanpa solidi-tas segenap kader dan pengurus, mulai DPC, PAC dan Ranting. Ia memohon unuk dua bulan

kedepan membentuk dan me-nyempurnakan seluruh sistem yang ada di DPC PKB. Sehingga “Harapannya sesuai zamannya, artinya sistem mampu men-gajak masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk menoleh kembali kerumahnya, yakni PKB,” tandasnya.

Ia berjajnji akan meng-gandeng tokoh agama, ulama, masyarakat yang mempunyai gerbong. Artinya mampu menga-jak masyarakat untuk mengajak masuk PKB. “Tentunya tokoh ini bukan hanya laki-laki tapi men-gutamakan tokoh perempuan. Sehingga cita-citanya dapat men-gulang kejayaan PKB tahun-ta-hun sebelum nya,” ucapnya.

Tujuan politik, kata dia, mencari kekuasaan untuk ke-maslahatan umat, utamanya warga nahdlatul ulama. Agar bisa mengambil keputusan partai dan politik secara bijak. Namun tidak mampu memuas-kan semua orang, dan akan berpegang teguh dengan kebi-jakan itu, walaupun tidaka bisa memuaskan semua orang, yang akan dipilih kebijakan yang mendekati kebenaran.”Saya masih baru, karena diamanah-kan untuk memimpin PKB Ka-bupaten Probolinggo,” tandas Puput Tantriana Sari.

Ajak Pengurus Berperan AktifPengurus DPW PKB Jawa

Timur, Hj. Anisa Syakur, men-

gatakan ada tanda-tanda PKB di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo akan mengalami kemenangan. “De-ngan kepemimpinan Hj. Puput Tantriana Sari, SE, PKB di Ka-bupaten Probolinggo akan besar dan membumi, apalagi dia seba-gai Bupati Probolinggo.”

Ia berharap semua kader dan pengurus untuk berpangku tangan agar kemenangan yang diperoleh PKB di Kabupaten Probolinggo seperti 2004, akan bisa mengulang kesuksesan dan kemenangan. “Berharap diberikan dukungan di 2014, kita sambut baik dari DPC, PAC, Ranting dan alim ulama untuk mendukung pencalegan dirinya maju dalam Pilihan Calon Leg-islatif dari dapail II Pasuruan dan Probolinggo,” ujar Hj. Anisa Syakur.

Menurut dia, jangan sampai ada kader dan pengurus tidur, harus ada semangat baru untuk memenangkan PKB di Kabupat-en Probolinggo. Mudah-muda-han dapil II hasil survey target PKB mendapatkan 3 kursi untuk DPRD Propinsi dan DPR RI dari 8 kursi yang diperebutkan.

“Semua yang dulunya di PKNU sekarang kembali kehabi-tatnya. Walaupun kader PKNU secara legalitas bergabung de-ngan Gerindra, namun kader-kadernya banyak pindah di PKB yang merupakan rumah aslin-ya,” pungkasnya. (hud/dar)

Tidak hanya itu, rambu bertenaga surya atau mata-hari (Solar cell) yang berada di perlintasan KA, depan kantor Kelurahan setempat, juga ber-nasib sama. Meski warga telah melapor, belum ada upaya dari Dinas Perhubungan setempat, untuk memperbaiki kerusa-kannya. Alhasil, dua perlin-tasan KA tersebut, masih raw-an bahaya dan siap memakan korban.

Karenanya, Sudarsono war-ga RT 4 RW 03, jalan Flamboyan dan Sulis Susanto, Kaur Pere-konomian Kelurahan Pilang, meminta Dishub segera mem-perbaiki kerusakan rambu per-ingatan awal tersebut. Apalagi, kedua perlintasan itu tidak me-miliki petugas jaga. “Ini demi keselamatan pengguna jalan dan pengendara,” pintanya, hampir bersamaan, Minggu (24/3).

Menurut Sulis, salah se-orang warga Pilang yang ting-gal di jalan Kerinci RT 6 RW 01, mengaku dua minggu lalu,

ia telah memberitahu kondisi rambu itu ke dishub. Namun belum ditindak lanjuti. Padahal rambu peringatan, yang terdiri dari lampu penerangan, lampu

lalu lintas dan sirine itu, sudah tidak berfungsi hampir dua bu-lan silam.

Dijelaskan, rambu yang dibangun pemkot itu, tidak seluruh perangkatnya rusak. Lampu penerangan jalan, lam-pu lalu lintas (traffic Light) dan sirine tidak rusak. Kata Sulis, hanya alat penangkap sinyal yang berada di sebelah barat rambu, yang rusak. Se-dang alat yang sama, yang dil-etakkan di timur rambu tidak rusak.

Akibat alat penangkap sin-yal yang berada di barat rambu rusak, sirine peringatan akan berbunyi setelah kereta api dari arah barat melewati ram-bu. Jadi, tambah Sulis, sirine peringatan berbunyi setelah kereta api berada di timur tem-pat rambu peringatan. “Kalau kereta dari arah timur, normal gak ada masalah,” imbuh Sulis yang juga mengaku tidak tahu penyebab rusaknya alat pen-angkap sinyal yang berada di sebelah barat.

Sedang rambu peringatan di jalan Flamboyan menurut Sudarsono, lampu penerangan utara rel, mati sehingga tam-pak gelap dikala malam. Untuk lampu yang sama di selatan rel, dan lampu lalu lintasnya, masih menyala. Hanya sirine saja tidak meraung-raung, saat kereta api melintas di ja-lan tersebut.

Sudarsono mengungkap, sirine tidak berbunyi lanta-ran dua alat penangkap sin-yal yang berada di barat dan timur rambu peringatan, rusak. Hanya saja mantan ketua RT 4 RW 03 ini mengaku tidak tahu penyebabnya. “Sudah lama ru-sak pak. kami dan warga yang lain sudah melapor ke instansi terkait. Tapi belum direspon,” jelas PNS ini.

Pria yang menjabat kepala cabang dinas pendidikan Ke-camatan Bantaran, Kabupat-en Probolinggo ini, menga-takan. Alat peringatan awal ini telah rusak sebelum hari raya idul fitri dan telah me-makan korban. Menurutnya, kecelakaan sehari setelah lebaran, yang menimpa salah satu warga Kelurahan Ma-yangan, yang hendak bersil-aturarhim ke keluarganya di malang. Setelah kejadian itu, sampai saat ini belum ada ke-jadian kecelakaan yang diaki-batkan kereta api.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Sunardi mela-lui pesan singkatnya men-gaku hingga saat ini belum ada laporan dari para stafnya. Sunardi berjanji akan segera menindak lanjuti atas kerusa-kan dua alat peringatan awal tersebut. “Matur nuwun infor-masinya. Baik akan saya tindak lanjuti,” begitu dalam pesan singkatnya. (gus/dar)

Rambu Perlintasan Kereta Bisa Mengancam Jiwa

Tantri Ditunjuk Menjadi Nahkoda PKBPOLITIK

PROBOLINGGO – Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berada di jalan AA Maramis, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, belum dikelola. Akibatnya RTH seluas seten-gah hektar ini, dibiarkan begitu saja, sehingga tampak tidak terawat dan terjaga.

Hasil pantauan Koran Madura, di tempat yang didesain seperti taman bermain dan rekreasi tersebut, pada Minggu (24/3) sekitar pukul 17.00 wib, tampak empat pencari rumput. Mereka menyabit rumput yang ditanam dan tumbuh liar.

Saat ditanya, salah satu dari pen-cari rumput itu mengaku baru pertama kali mengambil rumput di tempat itu. Ia mengaku tidak ada yang melarang mencari makanan ternaknya di areal milik pemkot tersebut. “Enggak ada yang melarang. Jadi kami merumput di sini. Kalau gak boleh, kami mau cari rumput di tempat lain,” ujar pencari rumput yang mengaku tinggal di timur RTH itu.

Selain pencari rumput, belasan anak-anak dan remaja terlihat sedang bermain menikmat indahnya suasana sore. Mereka bersepeda mengikuti jalan setapak yang dibangun berke-liling di tempat tersebut. Sementara sebagian dari mereka ada yang sedang beristirahat di tempat duduk yang ter-sedia dan bernaung di gazebo. Bahkan diantara mereka ada yang memutar bak atau tong sampah.

Kendati di RTH itu tersedia kolam, anak-anak itu enggan mandi dan ber-

enang di kolam yang tidak begitu luas dan tidak berpagar itu. Penyebabnya, air kolamnya keruh menghijau. Dan tanah di sekelilingnya, masih licin dan becek serta tanaman bunga dan pepo-honannya, tampak tidak terawat.

Menurut Luthfi Al Hamidi, sub kontraktor pembangunan RTH, men-gaku proyek taman dari provinsi Jawa Timur itu, selesai dikerjakan akhir Desember lalu. Proyek tersebut oleh pihak kontraktornya telah diserahkan ke pemprov Jatim. “Sudah diserahkan. Kami enggak tahu, apakah Bappeda Jatim sudah menyerahkan ke pemkot Probolinggo,” jelas pria yang akrab dipanggil Ddik ini.

Sementara kepala Badan Lingkun-gan hidup (BLH) Kota Probolinggo, Budi krisyanto dalam pesan pendeknya mengaku pihak provinsi belum me-nyerahkan proyek RTH itu. Sehingga pihaknya belum mengelola RTH yang dibangun di atas tanah pemkot terse-but. “Belum diserahkan ke pemkot,” begitu ujar Budi Kris dalam pesan singkatnya.

Karenanya, menurut Budi Kris, begitu biasa dipanggil, yang bertang-gung jawab pemeliharaan proyek ratusan juta itu, pihak kontraktor atau pelaksana yang ditunjuk dinas peker-jaan umum cipta karya pemprov Jatim. Mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan. Sementara saat dihubungi via hnd phonenya, Tau-fiq, yang dikabarkan kontraktor yang mengerjakan proyek itu, berkali-kali, hp-nya tidak diangkat. (gus/dar)

Taman Bermain di Maramis Tak Terurus

RUANG TERBUKA HIJAU

POPSIVO MENANG. Pemain bola voli Jakarta TNI AU Juliana Caetano (kiri) melapaskan smash saat melawan Jakarta Popsivo PGN dalam pertandingan bola voli putri Proliga 2013 putaran kedua di GOR Tri Dharma Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/3). Dalam pertandingan tersebut tim bola voli putri Jakarta Popsivo PGN menang atas tim bola voli putri Jakarta TNI AU dengan skor 3-1.

BOLA VOLI

RUANG TERBUKA HIJAU. Taman bermain dan rekreasi yang berada di Jalan AA. Maramis ini tidak terawat dengan baik.

PROBOLINGGO - Bagi pengguna jalan dan peng-endara yang lewat di jalan Flamboyan, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Proboling-go, harus waspada dan berhati-hati. Sebab, rambu peringatan dini (early system warning) yang berada di perlintasan kereta api rusak alias tidak berfungsi.

Dijelaskan, rambu yang dibangun pemkot

itu, tidak seluruh perangkatnya rusak. Lampu penerangan

jalan, lampu lalu lintas (traffic Light) dan sirine tidak rusak.

Hanya alat penangkap sinyal yang berada di sebelah barat rambu, yang rusak. Sedang

alat yang sama, yang diletakkan di timur rambu tidak rusak.

SENIN 25 MARET 2013 NO. 0082 | TAHUN II 15

Memotong sejarah sama halnya memotong tali sim-pul generasi tua terhadap

generasi muda. Dari masa lalu ke masa selanjutnya. Bicara masa lalu, tentu banyak memori (kenang): suka-duka. Kekejaman. Pelangga-ran HAM (Hak Asasi Manusia) yang sengaja dilupakan. Serta pemutar-balikan fakta hingga pengaburan peristiwa yang membuat setiap generasi ngambang. Mana yang be-nar dan salah?

Meski Bung Karno menitip-kan sesuatu yang sangat berharga, berupa “JASMERAH”, sebagai ak-ronomi “jangan sampai melupakan sejarah”. Tutur sejarah di Indonesia masih bersifat seremonial, bukan kesadaran betapa pentingnya seja-rah sebagai penyambung lidah masa lampau terhadap masa akan datang.

Piranti jejak-jejak ini sebe-narnya perlu kita rekam ulang. Kaji kembali. Karena menulis se-jarah perlu disertai bukti-bukti konkrit sesuai konteks sejarahnya masing-masing. Kalau tidak, kita akan dihadapkan pada sebuah pil-ihan, yaitu, kacamata masa depan menjadi buta.

Budaya Indis?Sejak lama sebelum kedatan-

gan bangsa Belanda di kepulauan Indonesia. Orang India, Cina, Arab, dan Portugis telah hadir di pulau Jawa. Masing-masing mem-bawa kebudayaannya sendiri. Pada abad ke-16, orang Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berda-gang. Tetapi kemudian menjadi penguasa di Indonesia (Soekiman, 2011: 1).

Di satu sisi, betapa kejam adi-kuasa sebuah negeri (Eropa) yang

sudah berintelektual tinggi: ketika ilmu pengetahuan tak lagi berpijak pada tempatnya sebagai tonggak yang dapat menjungjung nilai-nilai perikemanusiaan. kekuasaan memang dapat membungkam se-mua tatanan apapun: etika, moral, logika, serta nurani-nurani murni dan suci.

Di sisi lain, ada cerminan positif bisa kita rasakan hingga saat ini. Datangnya bangsa-bang-sa Eropa ke tanah air, ialah; ter-jadinya kontak budaya, seperti ditegaskan oleh Rob Nieuwnhuys, menurutnya, jalinan erat semacam ini digambarkan seolah-olah ter-dapat osmose dan pertukaran mental di antara orang Jawa dan Belanda, yaitu manusia Jawa me-masuki lingkungan budaya Eropa dan sebaliknya. Kesejahteraan dan peningkatan status seseorang menuntut perubahan gaya hidup, tampak dalam hal penggunaan ba-hasa, cara berpakaian, cara makan, kepercayaan/agama, dan sikap lebih menghargai waktu (Soeki-man, 2011: 6).

Cara-cara di atas telah mela-hirkan pertukaran budaya: budaya campuran atau disebut “Budaya Indis” lebih tepatnya. Kata “Indis” dalam tulisan ini berasal dari ba-hasa Belanda “Nederlandsch Indie” atau (Hindia-Belanda), yaitu nama dari jajahan Belanda di seberang lautan yang secara geografis meli-puti jajahan di kepulauan yang disebut Nederlandsch Oost Indie. Wilayah ini biasanya disamakan dengan satu wilayah jajahan lain yang disebut Nederlandsh West Indie, yang meliputi wilayah Suri-name dan Curascao. Namun se-benarnya berbeda, oleh karena

itu namanya sedikit dibedakan. Penggunaan istilah gaya Indis dalam pembahasan ini dikhusus-kan pada kebudayaan dan gaya hidup masyarakat pendukungnya yang terbentuk semasa kekuasaan pemerintah Hindia Belanda di In-donesia khususnya di Jawa.

Jejak Budaya Menurut para antropolog, ada

tujuh unsur kebudayaan yang ber-sifat universal dan dimiliki oleh se-mua bangsa di dunia, di antaranya: 1) Bahasa,2) Peralatan dan perleng-kapan hidup (pakaian, rumah, sen-jata), 3) Mata pencarian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peter-nakan, sistem produksi), 4) Sistem kemasyarakatan (organisasi politik, sistem perkawinan, sistem hukum, dll), 5) Kesenian (seni rupa, sastra, gerak, suara dsb), 6) Ilmu pengeta-huan, 7) Religi.

Ketujuh unsur ini, betapa dekat dengan kehidupan kita. Bahkan keseharian kita tidak terlepas dari apa yang terpapar di atas. Kita pun juga bisa melacak jejak-jejak Bu-daya Indis, apakah masih ada atau tidak saat ini?

Mari kita bahas, mulai dari be-rapa ribu serapan bahasa Belanda masuk kamus bahasa Indonesia? Berapa banyak sisa arsitektur (ben-tuk bangunan-bangunan rumah tua bercorak negeri kincir angin/Belanda) yang masih utuh dan ter-pakai? Lalu, kita amati darimana asal-usul cara berpakaian kita di kantor maupun di sekolah (celana, baju, minyak rambut/gaya ram-but, ikat pinggang yang rapi dan bersih), cara makan yang mulanya dengan tangan (diganti sendok-garpu menjadi trend baru), cara

bercocok tanam dengan pengairan irigasi, cara politikus bermain petak-umpet, pesta perkawinan (full hiburan), pola hukum bangsa kita, maraknya aliran-aliran musik Eropa, pertukaran pelajar lintas Negara, hingga pemahaman reli-giutas dan filsafat hidup serta ke-disiplinan tehadap waktu: semua ini bukankah juga bagian betapa besar pengaruh yang bisa kita tel-isik, bahwa Budaya Indis masih begitu lekat dengan keseharian cara hidup kita?

Bukti-bukti ini, hendakkah kita acuhkan? Atau kita malu un-tuk mengakui? Tentu, tak ada yang salah, ketika sesuatu yang baik kita adopsi dengan baik pula. Akulturasi (percampuran) budaya tetap akan terus terjadi hingga kapanpun dan dimanapun kita hidup. Globalisasi sudah pasti pula akan terus menggerus peradaban manusia. Tak terhindarkan.

Semakin canggih teknologi, semakin dekat jembatan dunia ke-hadapan kita. Global village (desa mendunia): wacana ini sengaja diusung demi rumus peradaban, yakni sama-rata. Sama-sama mer-asakan. Desa-kota tak ada beda.

Kebudayaan apapun pada awalnya lahir dengan tujuan membawa risalah “kebaikan”. “kebaikan semata” inilah tujuan paling utama dan berharga dari hasil cipta sesama manusia. Na-mun, setiap individu-individu lain kadang menerima tanpa melihat bahkan lupa bahwa dalam diri kita juga memiliki nilai cipta, rasa, dan karsa yang tidak kita ketahui ke-mana arah memulai langkah seba-gai mahluk khalifah Tuhan paling sempurna? =

Di zaman modernesasi, ilmu kimia tidak asing lagi dan bukan merupakan suatu hal

yang baru dalam ilmu pengetahuan. Pertanyaannya, apakah kita sudah tahu bagaimana proses berkem-bangnya ilmu kimia dan siapa tokoh yang membawa ilmu kimia menjadi sangat populer dan berkembang pesat hingga saat ini?

Abu Musa Jabir bin Hayyan atau Geber salah satu yang menga-wal kimia hingga. Ia lahir di Kuffah (Irak) tahun 750 M dan meninggal tahun 803 M. Ia memeroleh keahl-ian dari Barmaki Vizier di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat sangat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum per-bandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, destilasi, kalsi-nasi, sublimasi dan penguapan ser-ta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

Tokoh besar yang dikenal seba-gai “The father of modern chem-istry” ini ternyata tidak hanya ahli di bidang kimia, akan tetapi ia juga ahli di bidang farmasi, fisika, filosofi dan astronomi. Ia mampu men-gubah persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu di-anggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari manusia. Ia men-emukan asam klorida, nitrat, sitrat, asetat, teknik destilasi dan teknik kristalisasi. Ia juga menemukan larutan aqua regia (dengan meng-gabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas. Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar dalam berkembangnya ilmu kimia dan teknik kimia modern saat ini.

Jabir Ibnu Hayyan juga mampu mengaplikasikan pengetahuan-nya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lain-nya, serta pencegahan karat. Beliau adalah orang pertama yang men-gaplikasikan penggunaan mangan

dioksida pada pembuatan gelas kaca. Beliau juga orang pertama kali yang mencatat tentang pema-nasan wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol.

Semua penelitian Jabir tentang ilmu kimia ini ternyata diterje-mahkan kedalam bahasa latin dan menjadi buku teks standar untuk para ahli kimia di Eropa saat ini. Beberapa diantaranya adalah kitab Al-Kimya yang diterjemahkan pada 1144 dan Al-Sab’een yang edisi terjemahanya terbit pada 1187. Be-berapa tulisan Jabir juga diterje-mahkan oleh Marcelin Berthelot ke dalam beberapa buku, yaitu Book of the kingdom, Book of the Balances, dan Book of Eastern Mercury.

Kemajuan pesat ilmu kimia be-rawal dari hasil kerja keras pakar kimia Muslim, yaitu Jabir bin Hayy-an yang tenar dengan nama Geber di Eropa. Bahkan, seperti yang ditu-lis oleh Ibnu Khaldun dalam buku-nya Tarikh Ibnu Khaldun I/695, Jabir Ibnu Hayyan pernah dinobatkan sebagai ilmuwan terbesar di semua masa. Para ilmuwan mengakui ka-pabilitasnya di bidang ilmu kimia, sampai-sampai ilmu kimia dinama-kan ilmu Jabir. Namun pada saat ini ternyata ilmu kimia tetap saja disebut ilmu kimia. Dalam catatan sejarah, Jabir Ibnu Hayyan adalah orang yang pertama kali menemu-kan asam belerang, natrium kar-bonat, pottasium karbonat, dan sepuh. Zat-zat kimia ini sekarang sangat urgen, bahkan hampir men-jadi salah satu dasar perkembangan peradaban pada abad 19 dan 20 di bidang kimia, farmasi, pertanian, dan lain lain.

. Ilmuwan yang terkenal seba-gai sufí ini menemukan metode-metode baru dalam memajukan dan memilih pengobatan, mela-lui kristalisasi, isolasi, penyaringan, dan penguapan yang merupakan aktivitas vital dalam ilmu kimia dan farmasi. Jabir Ibnu Hayyan men-unjukkan betapa pentingnya eks-perimen dan metodologi penelitian.

Hal ini ia lakukan sebelum para il-muwan Barat. Jabir pernah berkata didalam bukunya, “Di antara tugas orang yang bergelut di dunia kimia adalah bekerja dan melakukan eks-perimen ilmiah, sebab pengetahuan tidak akan diperoleh kecuali dengan itu.”

Ilmuwan yang disebut sebagai Bapak Kimia Modern ini adalah peletak dasar metode ilmiah untuk penelitian eksperimental. Selain ia banyak mengarang buku di bidang ilmu kimia, beliau juga mengarang buku di bidang farmasi. Jabir tel-ah menorehkan sederet karyanya kurang lebih dalam dua ratus (200) kitab. Sebanyak delapan puluh kitab yang ditulisnya mengkaji dan men-

gupas seluk-beluk ilmu kimia. Se-buah pencapaian yang prestisius. Sebanyak seratus dua belas (112) buku karya Jabir secara khusus ditu-lis untuk dipersembahkan kepada Barmakid selaku gurunya, yang juga pembantu atau wazir Khalifah Harun Ar- Rasyid. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa Arab. Dian-taranya, Sirr Al-Asrar (Rahasianya Rahasia), Al-Mawazin (Timbangan/Kesetimbangan), Al-Khawwash (Khasiat-Khasiat), dll. Sudah ban-yak bukunya yang diterjemakan dalam berbagai bahasa di Eropa dan menjadi literatur referensi selama beberapa abad di berbagai universi-tas di Eropa.

Pada abad pertengahan, orang-orang Barat mulai menerjemahkan karya-karya Jabir itu ke dalam ba-

hasa Latin (Tabula Smaragdina). Dari ketujuh puluh kitab yang dit-erjemahkan itu, salah satu kitab Jabir yang terkenal adalah Kitab Az-Zuhra yang diterjemahkan menjadi Book of Venus dan Kitab Al-Ahjar yang dialih bahasakan menjadi Book of Stones. Sebanyak 10 buku lainnya yang ditulis oleh Jabir ada-lah kitab koreksi yang berisi klarifi-kasi mengenai para pakar kimia Yu-nani seperti Pythagoras, Socrates, Plato dan Aristoteles. Sisanya, kitab yang ditulis Jabir merupakan buku-buku keseimbangan. Dalam buku kelompok ini, Jabir melahirkan teori yang begitu terkenal, yakni ‘teori keseimbangan alam.’

Risalah-risalah karya Jabir yang secara khusus membahas ilmu kim-ia antara lain’ Kitab Al-Kimya dan Kitab As-Sab’in. Kitab penting itu juga sudah diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad pertengahan. Kitab Al-Kimya menjadi sangat populer di Barat setelah diterjemahkan ke ba-hasa Inggris oleh Robert of Chester pada tahun 1144 M. Al-Kimya versi alih bahasa berjudul The Book Com-position of Alchemy. Sedangkan Kitab Al-Sab’in diterjemkan oleh Gerard of Cremona.

Pada abad ke-17 M, Russel men-erjemahkan buku yang ditulis Jabir ke dalam bahasa Inggris berjudul Sum of Perfection. Dalam buku itu, Russel memperkenalkan Jabir de-ngan nama Geber seorang pangeran Arab terkenal yang juga seorang filsuf. Sum of Perfection selama be-berapa abad begitu populer dan berpengaruh. Buku itu telah men-dorong terjadinya evolusi kimia modern. Begitu berpengaruhnya buku karya Jabir di Eropa dan Barat yang pada umumnya telah dibukti-kan dengan munculnya beberapa is-tilah teknis yang ditemukan dalam kamus kimia Barat dan menjadi ko-sakata ilmiah yang sebelumnya di-gunakan Jabir seperti istilah ‘alkali.’

Kini, setelah Jabir terbujur kaku, dunia kimia hanya penuh dengan pengulangan-pengulangan dan ma-nusia kontemporer lebih bernostal-gia dibanding menciptakan dirinya yang berkarya=

salam songkem

A Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi De-sign Grafis Ach. Sunandar Ahmed David, (non aktif), M. Farizal Amir Website M. Kamil Akhyari Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Taufiq Rahman, Muhammad Fauzi, Faqih Amyal, Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Iyam Z, Ryan H, Junaidi, Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala) Doni Harianto, Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Sidoarjo Yuyun, Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Agus Purwoko, Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Manajer Pemasaran Moh. Rasul, Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan), Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon-Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 Website www.koranmadura.com | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari nara sumber

Oleh: MUHLIS AL-FIRMANY| Penggiat pustaka desa dan peneliti budaya di Bangkalan

Oleh: ZAINURRAHMAN| Belajar di Jurusan Kimia F-MIPA Unibraw Malang

Rekam Jejak Budaya Indis

Jabir Hayyan, Kimia dan Peradaban Dunia

Hukum Makin Suram

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap seorang hakim. Kali ini hakim pesakitan yang tertangkap Setyabudi Tejocahyono, Wakil Ketua Pengadilan Negeri

Bandung, yang diduga menerima suap sebesar 150 juta rupiah dari seorang bernama Asep. Setiabudi merupakan hakim keenam yang ditangkap KPK dalam dua tahun belakangan ini. Beberapa nama hakim juga tersangkut kasus suap, sedang ditangani aparat hukum lain yaitu kepolisian dan kejaksaan.

Lalu, di luar kasus korupsi dan gratifikasi beberapa kasus hukum yang melibatkan hakim di negeri ini belakangan kerap terjadi. Termasuk kasus penangkapan Hakim Puji dan Iskandar Agung, yang diduga terlibat narkoba.

Data-data tertangkapnya beberapa hakim itu memang tidak dapat digeneralisasi sebagai gambaran semua hakim di negeri ini berperilaku buruk. Namun jika menelusuri lebih jauh terkait ki-nerja hakim termasuk juga kejaksaan dan aparat hukum lainnya, rasanya sulit mengingkari bahwa ada problem hukum sangat se-rius di negeri ini. Tidak perlu menjadi seorang yang sangat cerdas untuk mengetahui dan merasakan betapa wajah hukum di negeri ini makin kusam dan suram.

Terkait penangkapan hakim yang diduga terlibat korupsi, yang belakangan makin kerap itu mengemuka ironi tragis. Ketika negeri ini sedang bertekad memberantas tindak pidana korupsi, suap, dan sejenisnya, hakim sebagai pintu keadilan justru seperti pagar makan tanaman. Lebih ironis lagi, kejadian terkait fulus itu dilakukan ketika gaji hakim baru saja dinaikkan. Ini artinya, tin-dak pidana korupsi hakim bukan karena penghasilan kecil, yang tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Korupsi hakim sepenuhnya karena mental dan perilaku mengumbar nafsu mem-perkaya diri yang tak terkendali.

Jelas sangat menyedihkan dan terasa tragis sekali. Seorang Hakim yang dianggap merupakan wakil Tuhan di negeri ini, ka-rena setiap keputusan seorang hakim selalu diawali kalimat ber-dasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, justru menjadi bagian dari praktek-praktek yang dilarang oleh Tuhan. Ia tidak hanya mema-nipulasi jabatannya untuk kepentingan pribadi; ia sejatinya telah mengkhianati dan mengatasnamakan Tuhan dalam melakukan praktek kotor yang bertentangan dengan perintah Tuhan. Benar-benar sebuah kejahatan dasyat luar biasa.

Mudah sekali sebenarnya merunut kebobrokan hukum di neg-eri ini. Seandainya seluruh Institusi hukum apa pun di negeri ini bobrok, bahkan seandainya mereka yang bekerja di pengadilan juga bobrok, asal hakim tetap mewakili kebenaran Tuhan; benang kusut dan kebobrokan itu akan terurai dan tercerahkan.

Karena itu terseretnya hakim dalam kasus pidana berapapun jumlahnya, merupakan tragedi hukum mengerikan. Sebab hakim merupakan pintu gerbang terakhir penegakan keadilan. Hakim merupakan pemisah yang benar dan salah. Hakim merupakan penjernih ketakjelasan menjadi terang benderang.

Tak ada cara lain, agar kejadian serupa tak terulang dan para hakim menyadari sebagai wakil Tuhan; para hakim yang terseret kasus itu bila terbukti, harus dihukum berat. Hanya itu yang bisa menyuntikkan harapan dan optimisme hukum di negeri ini, agar mendung kelabu segera berlalu. =

Calon Legislatif

Di Bondowoso Jawa Timur, peminat yang ingin jadi caleg PKB tahun 2014 nanti membludak, bahkan melebihi kuota. Sudah ada 54 orang yang mendaftar menjadi caleg PKB.

Padahal yang dibutuhkan caleg PKB tahun 2014 sama dengan ta-hun 2009, sebatas 45 orang. Karena data DAK2 mencatat jumlah penduduk yang menjadi rujukan KPU sebanyak 773.502 jiwa. Itu pertanda hanya ada 5 dapil, dengan masing-masing dapil terda-pat 9 kursi.

Membludaknya pendaftar caleg juga terjadi di PPP Kabu-paten Muara Enim, Sumatra Selatan. Pendaftar caleg sudah ada 14 orang, padahal kuota yang dibutuhkan hanya 8 kursi. Mem-bludaknya pendaftar caleg bisa juga terjadi pada partai selain keduanya.

Ini mengindikasikan bahwa jabatan legislatif di mata rakyat sudah tak ubahnya lahan tambang emas. Tidak sedikit bukti, se-lama ini telah banyak orang menjadi kaya raya setelah pernah menjabat sebagai seorang DPR, baik di kabupaten, provinsi, mau-pun di Senayan.

Dengan demikian, pada tahun 2013 ini, kualitas sejumlah caleg di semua partai peserta pemilu sangat diragukan. Dicurigai, mereka melamar jadi caleg bukan didasarkan pada kapabilitas dan elektabilitas. Namun karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan “hasil” dari jabatan DPR yang didaftarnya.

Untuk itu, seleksi yang ketat dari partai politik bersangkutan sangat penting dilakukan secar serius untuk menghindari adan-ya caleg yang justeru akan menyengsarakan rakyat. Sebab caleg yang dimotifasi untuk “mendapatkan” bukan “memberikan”, di-pastikan caleg dimaksud akan cenderung korup.

Tidak hanya itu, seleksi caleg yang tidak ketat oleh parpol bisa membuat kepercayaan masyarakat pada partai bersangku-tan turun. Rakyat akan meninggalkan parpol dan caleg yang tidak disukai rakyat. Oleh karena itu, pertimbangan pada aspek kapa-bilitasnya sebagai seorang calon legislatif sangat pentig dijadikan hal yang dominan.

Sosok caleg yang pernah terlibat dengan perkara hukum, tentu sudah cacat hukum di hadapan rakyat. Karena rakyat akan trauma, orang tersebut masih potensial melakukan tindakan yang menyimpang hukum lagi apabila diberi kesempatan men-jadi wakil rakyat.

Tidak kalah penting parpol memerhatikan kriteria caleg yang menjadi keinginan masyarakat di daerah pemilihan masing-mas-ing. Sebab diakui atau tidak, masyarakat kini sudah tidak lagi me-mandang partai mana, tetapi yang dilihat mereka adalah siapa yang menjadi caleg. Hal itu penting tidak hanya penting untuk mendulang suara konstetuen sebanyak-banyaknya. Namun juga untuk menjamin bahwa saat kelak ia memegang jabatan tidak akan menyalahgunakan wewenangnya. =

OPINI

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini (terkait isu-isu terkini), resensi buku maupun puisi. panjang tulisan 5000 karaketer (opini, cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tu-lisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Semua penelitian Jabir tentang ilmu kimia ini ternyata

diterjemahkan kedalam bahasa latin

dan menjadi buku teks standar untuk para ahli kimia di

Eropa saat ini

SENIN 25 MARET 2013 NO.0082 TAHUN II16

MATANGKAN STRATEGI. Pepakbola Persepam Madura United (P-MU) Osas Saha (kanan) berusaha melewati Zahila Abubakar (kiri) saat latihan pemantapan strategi, di Lapangan Kowel, Pamekasan, Jatim, Kamis (21/3). Pemantapan strategi tersebut, sebagai persiapan skuad Laskar "Sape Kerap" menghadapi Sriwijaya FC dalam lanjutan kompetisi ISL, di Stadion Gelora Bangkalan, Selasa 26 Maret 2013.

afat/koran madura

duniasoccer

Daniel Rahasikan Pengganti Fahruddin

Ada 2 pemain yang menjadi pelapis lini belakang, diantara-nya Khokok Roniarto dan mo-hamad rifa'i. Keduanya merupa-kan pemain yang memperkuat persepam sejak divisi utama, dan dipercaya untuk kembali bersa-ma persepam di iSL.

Daniel Roekhito saat dimintai keterangan usai melatih anak asuhnya diStadion R.sunarto Hadiwijoyo Pamekasan beberapa waktu lalu, masih bungkam peng-ganti Fahruddin, saat meladeni Laskar Wong Kito Sriwijaya FC (26/04) nanti. Hanya saja, Daniel menyebutkan 2 pemain tersebut, dan berjanji akan mengumkan 5 jam sebelum pertandingan.

Daniel mengaku tidak akan terburu-buru mengambil sikap, untuk menentukan siapa peng-ganti Fahruddin.

Daniel menambahkan, se-mua pemain akan diberikan kesempatan yang sama untuk memperkuat Laskar Sape Kerap. Namun, pihaknya akan melihat kemampuanya. Dari dua nama pemain belakang yang disampai-kan Daniel, nampaknya Khokok Roniarto berpeluang menjadi pengganti Fahruddin.

Karena selain memiliki tu-buh tinggi, kokhok juga memiliki jam terbang tinggi, dan sering diturunkan oleh pelatih Daniel Roekhito. Terakhir khokok ditu-

runkan saat persepam berhasil menumbangkan persija 0-3 di Stadion manahn solo.

Selain sebagai pemain be-lakang, Khokok juga memiliki umpan-umpan crosing yang ta-jam, kemulut gawang. Namun, Khokok masih dinilai sering kali meninggalkan posisinya dan tidak cepat kembali ke posisi awal, saat lawan melakukan se-rangan balik.

Tidak hanya pengganti Fahruddin. Pelatih asal Rembang Jawa Tengah itu, juga hingga saat ini bungkam terkait formasi yang bakal diterapkan saat meladeni tamunya Laskar Wong Kito yang diarsitekturi oleh Kashartadi.

Tetapi, Daniel rupanya lebih nyaman dengan formasi 4-4-2 dan dinilai sangat efektif jika dit-erapkan disetiap pertandingan. Dengan tetap memasang 4 lini belakang, 4 lini tengah dan 2 lini depan.(AFA).

PAMEKASAN - pelatih kepala Persepam Madura United Daniel Roekhito hingga saat ini masih merahasikan nama pemain yang akan mengisi kekosongan lini be-lakang, Pasca bek tangguh yang dimiliki Laskar Sape Kerap Fahruddin, terkena akumulasi kartu kuning.

Gael Kakuta Enggan Kembali ke ChelseaCaucau Perpanjang Kontrak dengan Stuttgart

ISU TRANSFER

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2014

ENGLISH PREMIERE LEAGUE

STUTTGART-Pemain Jerman asal Brasil Caucau menandatangani kontrak baru berdurasi satu tahun dengan klub Bundesliga Jer-man, Stuttgart, meskipun dia tidak akan bermain lagi pada mujsim ini karena mengala-mi cedera lutut. Pemain 31 tahun ini mendapat cede-ra tersebut pada Oktober lalu dan dibutuhkan operasi lebih lanjut yang memak-sanya harus istirahat selama beberapa bulan. Sementara itu, pemain muda Chelsea, Gael Kakuta enggan kembali ke klubnya itu karena tidak ingin hanya duduk sebagai pemain cadangan.

Meski demikian, pihak Stuttgart tetap mengikat kontrak pemain yang pernah dipanggil ke Timnas Jerman ini sambil berharap, musim depan dia akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. "Stutt-gart sudah menjadi rumah saya selama satu dekade dan saya sudah meraih sukses ber-sama klub ini dan menikmati momen-momen indah di sini," kata Caucau.

Dia melanjutkan, "Tu-juan pertama saya adalah segera pulih secepat mung-kin agar bisa memberikan yang terbaik bagi klub ini musim depan."

Caucau bergabung de-ngan Stuttgart dari Nurn-berg pada 2003 dan sudah bermain pada 242 pertan-dingan untuk klub tersebut. "Caucau akan memasuki musim ke-11 di Stuttgart pada musim panas men-datang dan ini waktu yang sangat lama dalam dunia sepakbola. Dia akan mem-bantu kami dengan segala pengalamannya. Karena itu kami senang bisa membuat rencana dengannya lagi pada musim mendatang," kata Direktur Olahraga klub Fredi Bobic di website resmi klub.

Sementara itu, pemain muda Chelsea Gael Kakuta mengungkapkan bahwa dia tidak mau kembali ke klubnya itu musim depan. Dia ingin bermain di klub lain musim mendatang ka-rena skuat "The Blues" ter-lalu gemuk. Dia khawatir, bila kembali ke Stamford Bridge, dia tidak akan di-mainkan secara reguler oleh siapa pun pelatih yang akan menukangi klub dari London Barat itu musim baru nanti.

Kakuta menghabiskan musim ini sebagai pemain pinjaman di klub Belanda Vitesse Arnhem. Sebelumn-ya dia juga bermain untuk Fulham, Bolton, dan Dijon. Pemain ini didatangkan dari klub Prancis, Lens pada 2007 dan diperkirakan menjadi bintang masa depan "The Blues". Tetapi kini, pemain ini mengaku ingin lebih re-alistis.

Menurut pemain 21 ta-hun tersebut, jumlah skuat Chelsea yang kegemukan akan menutup peluang para pemain muda untuk masuk ke tim utama. Karena itu dia ingin bertahan di Vitesse musim depan. "Saya sama sekali memimpikan Chelsea lagi. Sekarang saya akhirnya mengetahu lebih baik. Saya berharap bisa bergabung dengan klub seperti Vitesse musim depan dimana saya bisa bermain setiap ming-gu. Chelsea memiliki terlalu banyak pemain. Pada umur seperti saya ini, saya bu-tuh bermain secara reguler. Bila saya kembali ke Lon-don, saya hanya bermain 10 menit selama sebulan dan saya sama sekali tidak menginginkan hal ini ter-jadi," ungkapnya.

Pemain Chelsea lain yang tidak ingin kembali ke Stam-ford Bridge adalah Romelu Lukaku. Selama musim ini,

pemain tersebut dipinjamkan ke West Bromwich Albioan. Bersama klub itu, striker in-ternasional Belgia tersebut tampil memukau. Padahal, di Chelsea, dia jarang dipasang sejak Andre Villas Boas, hing-ga Roberto Di Matteo.

MembaikSementara itu, dua pe-

main Liverpool Martin Kelly dan Fabio Borini mengalami perkembangan bagus dalam proses pemulihan dari cede-ra yang mereka alami. Borini harus menjalani operasi sete-lah mengalami cedera saat melawan Swansea pada Feb-ruari lalu. Sedangkan bek Martin Kelly tidak dimainkan sejak September 2012 karena masalah otot ligamen.

Pihak Liverpool men-gungkapkan, kedua pe-main ini ke-m u n g k i n a n bisa ditu-runkan lagi oleh pelatih B r e n d a n Rodgers se-

b e -l u m musim ini berakhir. Bahkan Kelly diperkira-kan akan pulih lebih cepat dari Borini. "Per-k e m b a n g a n Kelly san-gat bagus. Mungkin dia sedang be-rada di tahap akhir proses pemulihannya," kata kepala penampilan Liverpool, Glen Driscoll di sebsite klub.

Dia melanjutkan, "Kami akan mempriori-

taskannya untuk laga pra musim mendatang agar pulih 110 persen, 10 pers-en lebih fit, lebih kuat, dan lebih cepat, lebih bertenaga daripada sebe-lumnya. Dia akan ditem-patkan di posisi yang sudah coba diberikan ke-padanya pada musim ini. Tetapi kami ingin mey-akinkan bahwa dia berada di posisi yang sangat kuat sehingga dia bisa terbang musim depan."

"Menurut departemen ilmu medis kami, Martin memperlihatkan kuali-tas yang lebih bagus. Dia menjadi yang terbaik dari seluruh staf kami dan ini berlangsung sangat bagus. Sementara Fabio Borini su-dah mulai berlatih dengan bola pada Jumat ini. Jadi dia mulai berlatih dengan bola, lari, dan bekerja de-ngan bola. Tetapi mungkin dia butuh enam minggu lagi untuk pulih benar. Se-

harusnya, cedera yang dia alaminya nor-

malnya baru akan pulih delapan

s a m p a i 12 ming-gu. Tetapi p e r k e m -bangannya lebih cepat.

Untuk saat ini ada kabar baik bahwa dia akan kembali bermain sebe-lum jadwal dan

mungkin itu akan ter- jadi pada

a k h i r musim," tutupn-ya. (Sky Sports/Aji)

LONDON - Stadion Olimpiade Inggris resmi menjadi kandang West Ham United, setelah klub ini memenangkan tender menjadi pengelola stadion megah tersebut. Kesepaka-tan itu tercapai pada Jumat (22/3) ini waktu setempat dan diumumkan oleh Lon-don Legacy Development Corporation (LLDC).

West Ham Unite diperkirakan mengeluar-kan dana sebesar 150 juta pounds untuk mengubah stadion itu menjadi "milik" West Ham United, teruta-ma untuk mengubah warna kursi dan interior stadion itu. Diperkirakan, West Ham akan mulai masuk dan

bermarkas di stadion itu pada Agustus 2016 menda-tang.

LLDC dan West Ham sudah melakukan nego-siasi yang panjang. De-ngan dicapainya kes-epakatan pada Jumat kemarin, maka klub ini berhak menggelar semua pertandingan mereka di stadion tersebut.

Kesepakatan itu juga mencakup kepentingan publik yaitu mengharus-kan pemilik West Ham yang menjual klub itu kepada orang lain dan meraih keuntungan maka stadion itu juga akan "di-untungkan". Meski sudah menjadi "milik" West Ham,

Stadion ini tetap akan ter-buka sebagai tempat Piala Dunia Rugby pada 2015 mendatang.

Sementara itu terkait kandang West Ham saat ini, Upton Park, belum diketahui penggunaan-nya. Ini sungguh luar biasa. Akhirnya kami bisa menandatangani kesepakatan hari ini. Ada masa depan West Ham yang mengagum-kan. Diperlukan kerja keras untuk merenovasi stadion ini," kata salah satu ketua West Ham David Gold.

Sementara ketua West Ham lainnya David Sulli-van menambahkan, "Kami

mendapat privelese untuk "memiliki" stadion ini. Kami butuh sebuah stadi-on yang lebih besar. Kami ingin sepakbola menjadi sesuatu yang nyaman bagi kelas pekerja karena itu kami menginginkan se-buah stadion yang lebih besar. Ini situasi yang sa-ma-sama menang untuk London, untuk LLDC dan West Ham."

Sementara Wakil Ket-ua west Ham Karren Brady mengimbuhkan, "Saat kami masuk ke stadion ini mulai 2016, kami memas-uki kandang kami. Stadion ini akan menjadi stadion sepakbola." (Sky Sports/Aji)

West Ham Akan Bermarkas di Stadion Olimpiade

STADION OLIMPIADE INGGRIS. Perebutan hak penggunaan Stadion Olimpiade London berlanjut. Teranyar, West Ham United menilai Tottenham Hotspur yang menjadi pesaingnya tak pantas untuk mendapatkan hak penggunaan stadion yang berlokasi di Stratford itu. Alasan pertama, stadion baru itu berlokasi di timur London. Basis massa fans The Hammers. Sementara The Spurs berasal dari utara. Alasan kedua, West Ham menilai Tottenham merusak fungsi stadion tersebut. Berbeda dengan The Hammers, Tottenham yang didukung 02 Arena, pemilik AEG, berencana untuk menghilangkan lintasan atletik yang mengelilingin lapangan.

Spanyol Mengecewakan, Prancis PerkasaGIJON - Juara dunia Spanyol

memetik hasil tidak memuaskan saat menjamu Finlandia pada kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup I di Stadion El Molindon, Gijon, Spanyol, Jumat (22/3) malam waktu setempat atau Sabtu (23/3) dini hari WIB. Tim yang dihuni para pemain bintang ini hanya bermain imbang 1-1 melawan tim lemah Finlandia. Tambahan satu angka ini mem-buat anak-anak asuh Vicente Del Bosque hanya mengantongi delapan poin dari empat per-tandingan dan bertengger se-bagai runner up Grup I. Prancis memimpin grup itu dengan nilai 10 dari empat pertandingan, setepah pada waktu bersamaan memetik kemenangan telak 3-1 atas Georgia.

Pada laga Spanyol versus Finlandia, sebenarnya tuan rumah menguasai jalannya pertandingan. Praktis Sergio Ramos dan kawan-kawan mengurung pertahanan Fin-landia. Penguasaan bola mere-ka mencapai 82 persen dengan menyisakan 18 persen untuk Finlandia. Tembakan ke ga-wang pun, La Furia Roja jauh lebih banyak, 29 dengan em-pat di antaranya tepat saaran berbanding lima dengan hanya tepat sasaran yang menghasil-kan gol.

Meski menguasai jalannya pertandingan, selama babak per-tama, Spanyol tidak bisa juga menjebol gawang Finlandia. Hingga turun minum, kedua tim bermain 0-0. Tim Matador baru bisa merobek gawang Nikki Mae-npaa pada menit ke-49 mela-lui bek Sergio Ramos. Menerima bola sepak pojok, David Silva mengirim umpan silang ke kotak

penalti yang disambut dengan sundulan kepala oleh bek Real Madrid itu dan menyarangkan bola ke pojok kanan atas gawang Maenpaa. Kedudukan 1-0 untuk keunggulan Spanyol.

Keunggulan itu tidak mem-buat Spanyol menurunkan te-kanan. Hanya saja, keasyikan menyerang, justru gawang mereka bobol pada menit ke-79 oleh Teemu Pukki. Pemain ini melepas tendangan keras kaki kanan dari dalam kotak penalti ke tengah gawang Spanyol yang dijaga kiper Barcelona, Victor Valdes, memanfaatkan umpan silang Alexander Ring. Kedudu-kan 1-1 bertahan hingga pluit panjang dibunyikan.

Beda dengan Prancis yang sukses mempermalukan tamu-nya Georgia pada laga di Stade de France dengan skor telak 3-1. Gol pertama anak-anak asuh Didier Deschamps itu dile-sakkan striker Arsenal Oliver Giroud pada menit ke-45+1. Gol ini berawal dari tendangan be-bas yang diambil Mathieu Val-buena yang bersarang di pojok jauh gawang Georgia setelah sebelumnya menyentuh kepala Giroud.

Pada babak kedua, ketika pertandingan baru berjalan dua menit, Valbuena sendiri men-dapat giliran mencetak gol. Menerima umpan cantik dari gelandang Bayern Muenchen Franck Ribery, Vlabuena kemu-dian melepas tendangan first time yang tidak bisa dijangkau oleh kiper Georgia. Tuan rumah unggul 2-0.

Pada menit ke-61, gantian Ribery yang mencetak gol. Tetapi Valbuena juga sangat berperan dalam proses ter-

ciptanya gol tersebut. Pemain ini gantian mengirim umpan kepada Ribery yang kemudian dijelmakannya menjadi gol dengan menempatkan bola di tiang dekat.

Dua puluh menit sebe-lum laga berakhir, pemain terbaik Georgia Kobakhidze berhasil mencetak gol un-tuk memperkecil keterting-galannya. Tendangannya dari sudut sempit tidak bisa dis-elamatkan oleh kiper Prancis yang merumput di Tottenham Hotspur, Hugo Lloris. Hingga akhir laga, kedudukan 3-1 un-tuk kemenangan Prancis tidak berubah. (espn/aji)

HASIL KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2014

Jumat (22/3)Kroasia 2 - 0 SerbiaMacedonia 0 - 2 BelgiumSkotlandia 1 - 2 WalesBulgaria 6 - 0 MaltaRepublik Czech 0 - 3 DenmarkKazakhstan 0 - 3 JermanAustria 6 - 0 Kepulauan FaroeSwedia 0 - 0 IrlandiaAndorra 0 - 2 TurkiHungaria 2 - 2 RomaniaBelanda 3 - 0 EstoniaSlovenia 1 - 2 IslandiaNorwegia 0 - 1 AlbaniaIsrael 3 - 3 Portugal Luxembourg 0 - 0 AzerbaijanLiechtenstein 1 - 1 LatviaSlovakia 1 - 1 Lithuania Bosnia-Herzegovina 3 - 1 YunaniMoldova 0 - 1 Montenegro Polandia 1 - 3 UkrainaSan Marino 0 - 8 InggrisSpanyol 1 - 1 FinlandPrancis 3 - 1 Georgia