e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

14
Wartawan Senior di Madura Indonesia, memiliki segalan- ya. Republik ini, tidak meny- ukuri seutuhnya. Negeri ini, jadi bodoh, nyaris seluruhnya. Tanah ini sakit, hampir sepenuhnya. Bangsa ini secara de facto bang- krut karena ekonomi dikuasai asing. Kemandirian cuma slogan, keadaan kian timpang dan semakin tidak berdaulat terutama di bidang ekonomi, hukum dan politik. Sesuai data, 42 juta hektar daratan dialokasikan untuk izin pertambangan mineral dan batu bara. 95 juta hektare untuk eksploitasi migas, 32 juta hek- tare untuk Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Lainnya, 9 juta hektar untuk perkebunan ke- lapa sawit. Ini berarti, 178 juta hektar bumi Indonesia dikuasai swasta (asing). Kenyataan ini mengerikan karena 93 persen daratan Indonesia berpindah tangan jika total daratan Indonesia mencapai 195 juta hektar. Sebenarnya, daratan sebagai unsur produksi utama dan faktor kedaulatan terpenting, perlahan tapi pasti jatuh ke tangan swasta (asing). Apalagi, 85% kekayaan migas, 75% batubara, 50% perkebunan dan hutan dikuasai pemodal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati negara maju. Ini semakin menegaskan bahwa Indonesia sebe- narnya ibarat perahu oleng. Penumpang di dalam perahu yang oleng berteng- kar sesama awak. Bisa ditebak seperti apa perahu oleng pada awak kapal yang berseteru selain angin- badai di sekitarnya. Ada yang salah dengan kebijakan yang diambil pemerintah khususnya sektor pertanian dimana modal asing bermain di balik penindasan terhadap petani di negeri ini. Ada dominasi internasional yang masuk ke segala sektor, ini membuat negara lemah. Karena itu, Indonesia tidak ditemukan lagi warna aslinya. Ibarat cairan bening yang terlalu banyak kemasukan cairan dengan warna berbeda, maka bening cair pada awalnya, berganti wajah karena terlalu banyak cairan lain yang tumpah ke gelas yang berisi air bening itu. Pemerintah dipaksa menandatangani berbagai per- janjian bebas pada seluruh tingkatan. Melalui World Trade Organization (WTO) dan Free Trade Agreement (FTA) negara menyepakati perdagangan bebas dan liberalisasi investasi. Akibatnya, barang impor mem- banjir. Bahkan, melalui kedua perjanjian itu, Indonesia menyepakati liberalisasi yang lebih dalam sampai ke hal-hal yang paling kecil, seperti Intellectual Property Right (IPR), dan paten. Jangan heran kalau ada petani kesulitan mendapatkan benih karena masalah paten. Jerat rezim global yang lain difasilitasi melalui Bilateral Investment Treaty (BIT) dan Indonesia sudah menandatangani sekitar 67 BIT, puluhan lain dalam proses negosiasi. Isinya, skema perlindungan tingkat tinggi terhadap investor, fasilitas, dan berbagai insen- tif perpajakan. Situasi ini terjadi karena Indonesia menjaga geng- si. Negeri ini bersaing dengan negara lain yang bukan kelasnya. Indonesia bertarung di pasar bebas dengan China–Asean. Ibarat petinju kelas bulu, Indonesia diadu dengan petinju kelas berat dunia. Maka dari itu, tak ada lagi yang melindungi rakyat dan tanah tump- ah-darah ini. Warga Indonesia benar-benar menjadi SDM (Selamatkan Diri Masing-masing) di kelompok tertentu yang mencincang masa depan rakyat karena regulasi tegak di atas lumpur. Ini terbukti manakal In- donesia mengimpor 1,6 juta ton gula, 1,8 juta ton ke- delai, 1,2 juta ton jagung, 1 juta ton bungkil makanan ternak, 1,5 juta ton garam, 100 ribu ton kacang tanah, bahkan mengimpor 2 juta ton beras. Tanah ini, dengan situasi seperti ini benar-benar menjadi nanah! = Nazak 11 OKTOBER 2013 Koran Madura JUMAT Oleh : Abrari Alzael Wartawan senior di Madura Cak Munali g PAMANGGHI Sehubungan cu bersama Hari Raya Idul Adha 1434 H. Koran Madura akan kembali terbit tanggal 16 Oktober 2013. Demikian harap maklum. Ada dominasi internasional yang masuk ke segala sektor, ini membuat negara lemah TIDAK TERBIT David Bechkam Dari saking ngefans sama David Beckham, Ma- trawi bela-belain datang ke Jakarta saat sang bintang datang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Di Jakarta, bersama para penggemar Bechkam yang lain Matrawi langsung pergi ke bandara untuk ikut menyambut suami Victoria itu. Tegang bercampur senang berbaur dalam hatinya. Apalai para penggemar lain di sisi kanan dan kirinya sering histeris meneriakkan nama Bechkam. Tapi histeria dalam hati Matrawi tiba-tiba sedikit terganggu. Di kejauhan ia melihat seorang pengge- mar Bechkam lain membuat spanduk bertuliskan “Welcome , DAVID BECKAM TO INDONESIA!” Matrawi pun berteriak “Woy... Pake huruf ‘H’ Woy...!!” Kontan saja orang itu menambahkan huruf H pada nama Bechkam : “Welcome , H. DAVID BECKAM TO INDONESIA!” “Waduh” kata Matrawi “ Woy... Huruf ‘H’ di bela- kang huruf ‘K’!” Orang itu pun segera merubah tulisan di span- duknya: “Welcome , KH. DAVID BECKAM TO INDO- NESIA!” Matrawi kemudian mengambil batu dan berteriak “Nih sekalian tambah dengan batu !!!!” JAKARTA-Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuan- gan (PPATK) menyatakan siap mendukung Komisi Pember- antasan Korupsi (KPK) dalam membongkar kasus suap pe- nyelesaian sengketa pilkada di Mahkamah Kosntitusi (MK). PPATK mendorong KPK untuk menerapkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) kepada para tersangka kasus tersebut termasuk, Ketua MK nonaktif Akil Mochtar. “Kami PPATK men- dorong KPK untuk melakukan penyidikan dan penuntutan se- cara kumulatif Tipikor dan TPPU,” ucap Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso di Jakarta, Kamis (10/10). Menurut Agus, pasal TPPU menjadi perlu diterapkan di kasus Akil Mochtar. Terlebih, modus menggunakan rekening dan aset dengan mengatasnamakan anak buah, kemudian menggunakan perusahaan keluarga, maka un- sur menempatkan, mengalihkan, menyamarkan, menyembunyikan asal usul harta yang diduga be- rasal dari tindak pidana menjadi terpenuhi.”Supaya pelaku bukan hanya dihukum setimpal, tetapi juga harta illegalnya bisa diram- pas untuk negara melalui proses pembuktian terbalik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 dan 78 UU TPPU,” terangAgus. Akil Mochtar sebelumnya diketahui memiliki perusahaan di Pontianak, Kalimantan Timur. Pe- rusahaan yang belakangan dike- tahui CV RS itu diduga digunakan Akil untuk menampung pundi- pundi uang yang patut diduga be- rasal dari tindak pidana. Adanya perusahaan tersebut tak dibantah pengacara Akil, Tamsil Syukur. Meski demikian, menurut Akil, perusahaan yang bergerak dibi- dang pertambangan Batubara itu merupakan usaha istrinya. Selain perusahaan itu, istri Akil diklaim memiliki usaha lainnya seperti perkebunan kepala sawit. Sementara itu, dari penyitaan tiga mobil dari rumah Akil, yakni Mercy S 350, Audi Q5, dan Toyota Crown Athlete, penyidik men- emukan satu dari tiga mobil yang disita yakni Mercedes Benz S 350 yang bernomol polisi B 1176 SAI diatasnamakan Daryono. Dia mer- upakan sopir pribadi Akil Mochtar. Daryono juga pernah diperiksa KPK namun mangkir dari panggi- lan itu. Tak Di- blokir Semen- tara itu, pengacara Akil Mochtar, Otto Hasibuan meminta KPK untuk tidak memblokir semua rekening milik kliennya. KPK cukup memblokir rekening-reken- ing yang terkait dengan perkara yaitu dugaan suap dalam kasus pemilihan kepala daerah (pilkada) Lebak, Banten, dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Sedangkan rekening yang menampung gajin- ya, tidak perlu dibekukan.”Pasal yang dituduhkan kepada dia, Pasal 12 C dan Pasal 6. Nah ini kan tin- dak pidana suap. Kalau suap kan tidak ada kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang. Mestinya sitaan itu dilakukan berdasar- kan perkara yang dituduhkan ke- padanya,” kata Otto di Gedung KPK Jakarta, Kamis (10/10). (gam/ aji/abd) KPK Butuh Kolega JELANG PEMILU 2014 BPPT Usulkan Tujuh Teknologi E-Rekapitulasi JAKARTA- Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi mengusulkan tujuh teknologi yang dapat digunakan untuk e-rekapitulasi pada dialog nasional yang membahas mengenai proses Pemilu 2014. “Teknologi rekapitulasi elektronik ini digunakan untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas hasil Pemilu 2014,” kata Kepala BPPT Marzan A Iskandar di Gedung BPPT Jakarta, Kamis. Di antara tujuh macam teknologi rekapitulasi elektronik yang diusulkan, ada dua pilihan sistem aplikasi yang dapat segera diterapkan yaitu Short Message Service (SMS) atau Unstructured Supple- mentary Service Data (USSD) serta Optical Mark Recognition (OMR) atau Digital Mark Reader (DMR). Namun Marzan menjelaskan bahwa teknologi SMS/USSD merupakan teknologi E-Rekapitulasi yang paling diunggulkan. “Penentuannya nanti tergantung pada indi- kator kinerja E-Rekapitulasi Pemilu 2014,” kata Marzan. Marzan menjelaskan bahwa teknologi E-Rekapitulasi menggunakan sistem SMS/ USSD akan menjamin kecepatan penayan- gan hasil pemungutan suara. Namun kelemahan sistem ini tidak dapat memberikan bukti otentik perolehan suara di TPS, sehingga pengiriman bukti tersebut harus disiapkan melalui aplikasi lain. “Itu juga sudah dipikirkan aplikasinya bisa pengiriman foto C1 melalui ponsel KPPS,” kata Marzan. Usulan tersebut sudah dikemas dalam satu buku dan telah dipresentasikan kepada KPU. (ant/ria/beth) ant/fanny octavianus AIRIN KE KPK. Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany meninggalkan gedung KPK usai menjenguk suaminya Tubagus Chaery Wardana alias Wawan yang ditahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10). Wawan adalah tersangka dalam perkara suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait dengan sengketa Pilkada Lebak, Banten. SEMARANG- Sidang per- dana bentrokan antara massa Front Pembela Islam dan warga di Sukorejo, Kabupaten Kendal, yang menewaskan satu orang beberapa waktu lalu, mulai digelar di Pengadilan Negeri Semarang, Kamis (10/10). Sidang dengan tujuh tersangka tersebut, terbagi dalam tiga berkas perkara secara terpisah. Jaksa Penuntut Umum Umar Dani mendakwa sopir mobil pembawa rombongan FPI, Soni Haryono, dengan pasal berlapis Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas. “Terdakwa tidak menghen- tikan kendaraannya dan tidak memberi pertolongan terhadap korban yang ditabraknya,” ka- tanya. Sebanyak dua terdakwa lain yang merupakan anggota FPI, masing-masing Satrio Yuono dan Bayu Agung, dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena kepemi- likan senjata tajam. Sidang yang digelar bersa- maan tersebut, juga mengadili empat warga Sukorejo, masing- masing Agus Riyadi, Edi Bowo Dwi Yanto, Agung Fitriono, dan Godi Kulkarimah. Jaksa menjerat keempatnya dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. (ant/jay/beth) BENTROK FPI-WARGA Sidang Perdana Front Anarkisme Kami PPATK mendorong KPK untuk melakukan penyidikan dan penuntutan secara kumulatif Tipikor dan TPPU Agus Santoso Wakil Ketua PPATK PPATK Siap Membantu

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II 1

Wartawan Senior di MaduraIndonesia, memiliki segalan-

ya. Republik ini, tidak meny-ukuri seutuhnya. Negeri ini, jadi bodoh, nyaris seluruhnya. Tanah ini sakit, hampir sepenuhnya. Bangsa ini secara de facto bang-krut karena ekonomi dikuasai asing. Kemandirian cuma slogan, keadaan kian timpang dan

semakin tidak berdaulat terutama di bidang ekonomi, hukum dan politik.

Sesuai data, 42 juta hektar daratan dialokasikan untuk izin pertambangan mineral dan batu bara. 95 juta hektare untuk eksploitasi migas, 32 juta hek-tare untuk Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Lainnya, 9 juta hektar untuk perkebunan ke-lapa sawit. Ini berarti, 178 juta hektar bumi Indonesia dikuasai swasta (asing). Kenyataan ini mengerikan karena 93 persen daratan Indonesia berpindah tangan jika total daratan Indonesia mencapai 195 juta hektar.

Sebenarnya, daratan sebagai unsur produksi utama dan faktor kedaulatan terpenting, perlahan tapi pasti jatuh ke tangan swasta (asing). Apalagi, 85% kekayaan migas, 75% batubara, 50% perkebunan dan hutan dikuasai pemodal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati negara maju. Ini semakin menegaskan

bahwa Indonesia sebe-narnya ibarat perahu oleng. Penumpang di dalam perahu yang oleng berteng-kar sesama awak. Bisa ditebak seperti apa perahu oleng pada awak kapal yang berseteru selain angin-badai di sekitarnya.

Ada yang salah dengan kebijakan yang diambil pemerintah khususnya sektor pertanian dimana modal asing bermain di balik penindasan terhadap petani di negeri ini. Ada dominasi internasional

yang masuk ke segala sektor, ini membuat negara lemah. Karena itu, Indonesia tidak ditemukan lagi warna aslinya. Ibarat cairan bening yang terlalu banyak kemasukan cairan dengan warna berbeda, maka bening cair pada awalnya, berganti wajah karena terlalu banyak cairan lain yang tumpah ke gelas yang berisi air bening itu.

Pemerintah dipaksa menandatangani berbagai per-janjian bebas pada seluruh tingkatan. Melalui World Trade Organization (WTO) dan Free Trade Agreement (FTA) negara menyepakati perdagangan bebas dan liberalisasi investasi. Akibatnya, barang impor mem-banjir. Bahkan, melalui kedua perjanjian itu, Indonesia menyepakati liberalisasi yang lebih dalam sampai ke hal-hal yang paling kecil, seperti Intellectual Property Right (IPR), dan paten. Jangan heran kalau ada petani kesulitan mendapatkan benih karena masalah paten.

Jerat rezim global yang lain difasilitasi melalui Bilateral Investment Treaty (BIT) dan Indonesia sudah menandatangani sekitar 67 BIT, puluhan lain dalam proses negosiasi. Isinya, skema perlindungan tingkat tinggi terhadap investor, fasilitas, dan berbagai insen-tif perpajakan.

Situasi ini terjadi karena Indonesia menjaga geng-si. Negeri ini bersaing dengan negara lain yang bukan kelasnya. Indonesia bertarung di pasar bebas dengan China–Asean. Ibarat petinju kelas bulu, Indonesia diadu dengan petinju kelas berat dunia. Maka dari itu, tak ada lagi yang melindungi rakyat dan tanah tump-ah-darah ini. Warga Indonesia benar-benar menjadi SDM (Selamatkan Diri Masing-masing) di kelompok tertentu yang mencincang masa depan rakyat karena regulasi tegak di atas lumpur. Ini terbukti manakal In-donesia mengimpor 1,6 juta ton gula, 1,8 juta ton ke-delai, 1,2 juta ton jagung, 1 juta ton bungkil makanan ternak, 1,5 juta ton garam, 100 ribu ton kacang tanah,

bahkan mengimpor 2 juta ton beras. Tanah ini, dengan situasi seperti ini benar-benar

menjadi nanah! =

Nazak

11 OKTOBER 2013

Koran Madura

JUMAT

Oleh : Abrari AlzaelWartawan senior di Madura

Cak Munali

g PAMANGGHI

Sehubungan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1434 H. Koran Madura akan kembali terbit tanggal 16 Oktober 2013. Demikian harap maklum.

Ada dominasi internasional

yang masuk ke segala sektor, ini membuat

negara lemah

TIDAK TERBIT

David Bechkam

Dari saking ngefans sama David Beckham, Ma-trawi bela-belain datang ke Jakarta saat sang bintang datang ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Di Jakarta, bersama para penggemar Bechkam yang lain Matrawi langsung pergi ke bandara untuk ikut menyambut suami Victoria itu.

Tegang bercampur senang berbaur dalam hatinya. Apalai para penggemar lain di sisi kanan dan kirinya sering histeris meneriakkan nama Bechkam.

Tapi histeria dalam hati Matrawi tiba-tiba sedikit terganggu. Di kejauhan ia melihat seorang pengge-mar Bechkam lain membuat spanduk bertuliskan “Welcome , DAVID BECKAM TO INDONESIA!”

Matrawi pun berteriak “Woy... Pake huruf ‘H’ Woy...!!”

Kontan saja orang itu menambahkan huruf H pada nama Bechkam : “Welcome , H. DAVID BECKAM TO INDONESIA!”

“Waduh” kata Matrawi “ Woy... Huruf ‘H’ di bela-kang huruf ‘K’!”

Orang itu pun segera merubah tulisan di span-duknya: “Welcome , KH. DAVID BECKAM TO INDO-NESIA!”

Matrawi kemudian mengambil batu dan berteriak “Nih sekalian tambah dengan batu !!!!”

JAKARTA-Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuan-gan (PPATK) menyatakan siap mendukung Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) dalam membongkar kasus suap pe-nyelesaian sengketa pilkada di Mahkamah Kosntitusi (MK).

PPATK mendorong KPK untuk menerapkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) kepada para tersangka kasus tersebut termasuk, Ketua MK nonaktif Akil Mochtar. “Kami PPATK men-dorong KPK untuk melakukan penyidikan dan penuntutan se-cara kumulatif Tipikor dan TPPU,” ucap Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso di Jakarta, Kamis (10/10).

Menurut Agus, pasal TPPU menjadi perlu diterapkan di kasus Akil Mochtar. Terlebih, modus menggunakan rekening dan aset dengan mengatasnamakan anak buah, kemudian menggunakan perusahaan keluarga, maka un-sur menempatkan, mengalihkan, menyamarkan, menyembunyikan asal usul harta yang diduga be-rasal dari tindak pidana menjadi terpenuhi.”Supaya pelaku bukan hanya dihukum setimpal, tetapi juga harta illegalnya bisa diram-pas untuk negara melalui proses pembuktian terbalik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 dan 78 UU TPPU,” terangAgus.

Akil Mochtar sebelumnya diketahui memiliki perusahaan di Pontianak, Kalimantan Timur. Pe-rusahaan yang belakangan dike-tahui CV RS itu diduga digunakan Akil untuk menampung pundi-pundi uang yang patut diduga be-rasal dari tindak pidana. Adanya perusahaan tersebut tak dibantah pengacara Akil, Tamsil Syukur. Meski demikian, menurut Akil, perusahaan yang bergerak dibi-

dang pertambangan Batubara itu merupakan usaha istrinya. Selain perusahaan itu, istri Akil diklaim memiliki usaha lainnya seperti perkebunan kepala sawit.

Sementara itu, dari penyitaan tiga mobil dari rumah Akil, yakni Mercy S 350, Audi Q5, dan Toyota

Crown Athlete, penyidik men-emukan satu dari tiga mobil yang disita yakni Mercedes Benz S 350 yang bernomol polisi B 1176 SAI diatasnamakan Daryono. Dia mer-upakan sopir pribadi Akil Mochtar. Daryono juga pernah diperiksa KPK namun mangkir dari panggi-lan itu.

Tak Di-blokir

Semen-tara itu, p e n g a c a r a Akil Mochtar, Otto Hasibuan meminta KPK untuk tidak memblokir semua rekening milik kliennya. KPK cukup memblokir rekening-reken-ing yang terkait dengan perkara yaitu dugaan suap dalam kasus pemilihan kepala daerah (pilkada) Lebak, Banten, dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Sedangkan rekening yang menampung gajin-ya, tidak perlu dibekukan.”Pasal yang dituduhkan kepada dia, Pasal 12 C dan Pasal 6. Nah ini kan tin-dak pidana suap. Kalau suap kan tidak ada kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang. Mestinya sitaan itu dilakukan berdasar-kan perkara yang dituduhkan ke-padanya,” kata Otto di Gedung KPK Jakarta, Kamis (10/10). (gam/aji/abd)

KPK Butuh Kolega

JELANG PEMILU 2014

BPPT Usulkan Tujuh Teknologi E-Rekapitulasi

JAKARTA- Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi mengusulkan tujuh teknologi yang dapat digunakan untuk e-rekapitulasi pada dialog nasional yang membahas mengenai proses Pemilu 2014.

“Teknologi rekapitulasi elektronik ini digunakan untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas hasil Pemilu 2014,” kata Kepala BPPT Marzan A Iskandar di Gedung BPPT Jakarta, Kamis.

Di antara tujuh macam teknologi rekapitulasi elektronik yang diusulkan, ada dua pilihan sistem aplikasi yang dapat segera diterapkan yaitu Short Message Service (SMS) atau Unstructured Supple-mentary Service Data (USSD) serta Optical Mark Recognition (OMR) atau Digital Mark Reader (DMR).

Namun Marzan menjelaskan bahwa teknologi SMS/USSD merupakan teknologi E-Rekapitulasi yang paling diunggulkan. “Penentuannya nanti tergantung pada indi-kator kinerja E-Rekapitulasi Pemilu 2014,” kata Marzan.

Marzan menjelaskan bahwa teknologi E-Rekapitulasi menggunakan sistem SMS/USSD akan menjamin kecepatan penayan-gan hasil pemungutan suara.

Namun kelemahan sistem ini tidak dapat memberikan bukti otentik perolehan suara di TPS, sehingga pengiriman bukti tersebut harus disiapkan melalui aplikasi lain. “Itu juga sudah dipikirkan aplikasinya bisa pengiriman foto C1 melalui ponsel KPPS,” kata Marzan.

Usulan tersebut sudah dikemas dalam satu buku dan telah dipresentasikan kepada KPU. (ant/ria/beth)

ant/fanny octavianus

AIRIN KE KPK. Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany meninggalkan gedung KPK usai menjenguk suaminya Tubagus Chaery Wardana alias Wawan yang ditahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10). Wawan adalah tersangka dalam perkara suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait dengan sengketa Pilkada Lebak, Banten.

SEMARANG- Sidang per-dana bentrokan antara massa Front Pembela Islam dan warga di Sukorejo, Kabupaten Kendal,

yang menewaskan satu orang beberapa waktu lalu, mulai digelar di Pengadilan Negeri Semarang, Kamis (10/10). Sidang dengan

tujuh tersangka tersebut, terbagi dalam tiga berkas perkara secara terpisah.

Jaksa Penuntut Umum Umar Dani mendakwa sopir mobil pembawa rombongan FPI, Soni Haryono, dengan pasal berlapis Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas.

“Terdakwa tidak menghen-tikan kendaraannya dan tidak memberi pertolongan terhadap korban yang ditabraknya,” ka-tanya.

Sebanyak dua terdakwa lain yang merupakan anggota FPI, masing-masing Satrio Yuono dan Bayu Agung, dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena kepemi-likan senjata tajam.

Sidang yang digelar bersa-maan tersebut, juga mengadili empat warga Sukorejo, masing-masing Agus Riyadi, Edi Bowo Dwi Yanto, Agung Fitriono, dan Godi Kulkarimah.

Jaksa menjerat keempatnya dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. (ant/jay/beth)

BENTROK FPI-WARGA

Sidang Perdana Front Anarkisme

Kami PPATK mendorong KPK untuk melakukan

penyidikan dan penuntutan secara

kumulatif Tipikor dan TPPU

Agus Santoso Wakil Ketua PPATK

PPATK Siap Membantu

Page 2: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II2

“Untuk total utang terdak-wa (Fathanah), saya tidak in-gat perhitungannya, tapi dari total dakwaan uang terhadap saya, yang saya terima dari dia belum melunasi utang dia ke saya, total utangnya Rp2,975 miliar, saya punya bukti leng-kap dan cetakan dari bank,” kata Luthfi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Ko-rupsi Jakarta, Kamis.

Luthfi menjadi saksi dalam perkara suap penguru-san kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah.

“Mengenai mobil FJ Cruis-er dari Yudi Setiawan itu saya awalnya tidak tahu, karena saya sudah persiapkan uang

untuk DP (uang muka) tapi terdakwa (Fathanah) tidak mau terima karena katanya masih ditalangi, ada dua bulan diperkir begitu saja,” kata Lu-thfi dalam sidang di pengadi-lan Tipikor Jakarta, Kamis.

Dalam surat dakwaan dis-ebutkan bahwa Luthfi mener-ima uang dari direktur utama PT Cipta Terang Abadi Yudi Setiawan seharga Rp900 juta.

Mobil itu menurut Luthfi sudah dikembalikan ke pen-gacara Fathanah, Ahmad Rozi.

“Tapi karena perjalanan saya ke Medan sudah mepet, maka saya mau pinjam dan saya bawa ke bengkel untuk perbaikan-perbaikan,” jelas Luthfi.

Sedangkan untuk pem-bayaran 20 jas senilai Rp165

juta yang disebutkan Yudi un-tuk Luthfi, hal tersebut juga dibantah Luthfi. “Tentang jas, saya sedang diukur lalu saat saya tanya bon ternyata ka-tanya sudah selesai, saya kira terdakwa yang bayar, saya bia-sa kalau yang bayar itu terdak-wa saya akan hitung-hitungan bon dengan terdakwa, dan saya hanya pesan 2 jas saja, selebihnya saya tidak tahu,” ungkap Luthfi.

Ia mengaku awalnya hanya datang sendiri ke Plaza Sen-ayan, tapi tiba-tiba Fathanah datang dan disusul Yudi.

Selanjutnya mengenai penerimaan uang Rp200 juta dari supir Ahmad Fathan-ah bernama Nur Hasan di salah satu Stasiun Pengi-sian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pancoran, Luthfi mengakuinya.”Benar, seingat saya jumlahnya Rp200 juta,” kata Luthfi.

Namun ia mengatakan uang tersebut adalah sebagai pembayaran utang.

“Saya berkala menagih utang yang sudah 10 tahun tidak dibayar, sejak 2004 utang dia belum selesai, dulu dia ce-pat mengembalikan, setiap minggu dikembalikan, dan saya punya bukti lengkap su-rat dan cetakan bank tentang sisa utang,” ungkap Luthfi.

Mengenai asal uang, Luthfi mengatakan bahwa pekerjaan Fathanah adalah sebagai bro-ker. “Dia bukan pengusaha langsung tapi penghubung bisnis batubara dan minyak, saya memahami dari pola bi-cara, dia itu broker,” jelas Lu-thfi.

Namun terkait tindakan Fathanah mempertemukan Luthfi dengan Yudi Setiawan yang membahas mengenai cara mendapatkan dana untuk PKS dari tiga kementerian, Lu-thfi mengaku hanya menden-garkan paparan Yudi.

“Saya menganggap pa-paran itu hanya gagasan, saya ditemani oleh terdakwa mendengarkan paparan itu,

LHI Akui Uang Fathanah Untuk Lunasi Utang JAKARTA- Mantan Presiden Partai Keadilan Se-jahtera Luthfi Hasan Ishaaq mengaku menerima sejumlah uang dari Ahmad Fathanah, namun dana tersebut digunakan untuk melunasi utang yang mencapai Rp2,975 miliar.

“Secanggih apa pun se-buah sistem, sepanjang masih dikomando oleh manusia, masih bisa terdapat potensi ‘error’ (kesalahan, red.). Maka perlu dibentuk dewan penga-was atau auditor untuk me-mastikan bahwa kerja sama tersebut benar-benar sesuai dengan koridor yang ada,” kata Muhammad saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.

Sistem informasi yang akan digunakan dalam kerja sama tersebut tidak terlepas dari peran manusia, sehingga tidak terlepas dari kesalahan atau “human error”.

Sebagai lembaga Negara, KPU dan Lemsaneg juga berhak mendapatkan penga-wasan atas segala aktivitas yang terkait dengan pelak-sanaan Pemilu 2014.

“Tidak ada sebuah lem-baga Negara yang bertindak tanpa pengawasan, kalau tidak ada pengawasan terha-

dap KPU dan Lemsaneg dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua Lemsaneg Mayjen (Purn) TNI Djoko Setiadi menegaskan bahwa kerja sama antara KPU dan Lemsaneg dalam hal pengamanan data-data pemilu tersebut tidak akan diintervensi oleh pihak-pihak tertentu, termasuk dari inter-nal Lemsaneg.

“Posisi Lemsaneg dalam kerja sama ini sebagai ‘sup-porting unit’ yang membantu KPU dalam menciptakan informasi aman dalam Pemilu 2014,” kata Djoko dalam rapat dengar pendapat.

KPU dan Lemsaneg telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penga-manan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Penye-lenggaraan Pemilu 2014.

Nota kesepahaman terse-but mencakup penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia, penyedi-aan perangkat dan sistem pengamanan data infor-masi, pengamanan dokumen elektronik dan distribusinya, pengamanan pusat data dan perangkat yang digunakan, serta pengamanan data elektronik dan komunikasi pimpinan KPU.

“Konten yang kami amankan adalah hasil perolehan pada saat setelah pencoblosan, itu konten yang kami amankan dari titik terkecil sampai ke pusat data KPU,” ujar Djoko Setiadi. (ant/sis/beth)

JELANG PEMILU 2014

Kerja Sama KPU-Lemsaneg Harus Diawasi

ant/fanny octavianus

KESAKSIAN LUTHFI. Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging dan pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq (kanan) menjadi saksi atas terdakwa dalam kasus yang sama, Ahmad Fathanah dalam sidang lanjutan di gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (10/10). Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi.

JAKARTA- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Ba-waslu) Muhammad mengatakan seharusnya ada kegiatan pengawasan terhadap kerja sama antara Komisi Pemilihan Umum dan Lembaga Sandi Ne-gara dalam hal pengamanan data Pemilu 2014.

NASIONAL

JAKARTA-Dukungan terhadap kader PDI Perjuan-gan Joko Widodo alias Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014 semakin tidak tertand-ingi. Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) menempatkan Jokowi menjadi bakal calon presiden yang paling tinggi elektabilitasnya, jauh di atas capres-capres lain yang selama ini muncul ke publik. Bahkan elektabilitas Jokowi men-galahkan 11 peserta konvensi capres dari Partai Demokrat. “Kalau riset akademis, kita sudah tahu capres kita. Bahwa Jokowi paling tinggi sekarang, yang disenangi masyarakat. Fenomena saat ini,” kata pendiri PDB, Didik J Rachbini di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (10/10).

Meski Jokowi belum men-jadi capres, bukan kali per-tama nama Jokowi menduduki peringkat teratas di survei. Tiga survei sebelumnya juga menunjukkan hal serupa.

Dari perbandingan popularitas, Jokowi unggul de-ngan persentase 95,2 persen. Disusul Jusuf Kalla 93,4 persen. Megawati Soekarnopu-tri di urutan ketiga dengan persentase 92,4 persen. Sedan-gkan peserta konvensi capres Demokrat, Dahlan Iskan men-duduki peringkat kedelapan dengan persentase 71,2 %.

Sedangkan dari segi elektabilitas, Jokowi di urutan pertama dengan nilai 36 pers-en. Disusul Prabowo Subianto 6,6 persen, Dahlan Iskan 5 persen, Jusuf Kalla 4.6 persen, Wiranto 4.0 persen, Aburizal Bakrie 3.0 persen, dan Mahfud

MD 2.4 persen.”Bagaimana sikap Pak Dahlan. Aksi koboi dia yang dilihat publik, itu yang bisa mendapatkan sim-pati publik,” kata peneliti sen-ior PDB, Agus Herta Sumarto di lokasi yang sama.

Survei dilakukan dengan metode wawancara lewat telepon dari 21 sampai 24 September 2013. Responden dipilih secara acak sistematis, berdasarkan buku telepon residensial milik PT Telkom.

Jumlah sampel seban-yak 500 orang, mewakili masyarakat pengguna telepon di 10 kota besar di Indonesia; DKI Jakarta, Bandung, Sema-rang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpa-pan, Makassar dan Jayapura. Margin of eror kurang lebih 4,5 persen pada tingkat keper-cayaan 95 persen.

Sementara itu, dosen FISIP UI, Firman Noor mengeritik gaya kepem-impinan Jokowi yang terlalu gemar blusukan. Menurutnya, mereka-mereka yang mencip-takan satu perilaku tertentu yang sama sekali tidak punya kejelasan visi untuk mem-impin Indonesia.

“Yang harus dimiliki pem-impin politik itu visi yang jelas. Tidak ada kejelasan pemikiran, apakah dengan membuat lagu, blusukan, kritisi kiri kanan. Apa visi ini kemajuan, apa kemun-duran? Visi ini belum jelas, ini mengkhawatirkan,” kata Fir-man di seminar ‘Kepemimpi-nan politik dan problematik demokratisasi pasca Soeharto’, di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (10/10). (gam/aji)

SURVEY PDB

Jokowi Tak Tertandingi

dia (Yudi) berharap saya bisa mem-follow up gagasannya, tapi saya verifikasi hal itu tidak rasional sehingga saya tidak pernah sampaikan ke-pada siapapun tidak kepada partai, menteri atau siapapun, saya hanya dengarkan untuk menghormati dia,” tambah Luthfi.

Tapi Lutfhi membantah menerima tas berisi uang se-nilai Rp750 juta yang juga di-antarkan oleh Nur Hasan ke RS Budi Waluyo.

“Saya tidak tahu, yang saya tahu dia mau membayar-kan utang, dia janji mau bayar utang tapi berulang kali dipo-tong sampai saya marah kena-pa dipotong,” tambah Luthfi.

Ia juga membantah se-jumlah uang yang menurut Yudi diberikan kepada Luthfi misalnya Rp250 juta yang di-berikan Yudi kepada Fathanah supaya Yudi bertemu dengan Luthfi maupun uang Rp2 mil-iar yang diberikan untuk THR DPP PKS.

“Tidak tahu uang Rp200 juta maupun Rp2 miliar untuk DPP PKS, saya tidak pernah menerima uang yang disebut-kan Yudi,” ungkap Luthfi.

Luthfi membantah bahwa Fathanah menjadi bendahara pribadinya sekaligus kawan akrab yang selalu berkomuni-kasi dengannya.

“Saya hanya bertemu dengan Ahmad sekali saja, walaupun dia sering mencoba untuk bertemu dengan saya, saya dan Ahmad tidak akrab seperti yang didakwaan ke-pada saya,” jelas Luthfi.

Fathanah dalam perkara ini didakwa berdasarkan pasal 3 UU no 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberan-tasan Tindak Pidana Pencu-cian uang jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 65 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun dan denda paling ban-yak Rp10 miliar tentang orang yang menyamarkan harta ke-kayaannya.

Fathanah juga didakwa menerima uang yang patut diduga merupakan hasil tin-dak pidana berdasarkan pasal 5 UU no 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberan-tasan Tindak Pidana Pencu-cian uang jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 65 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun dan denda Rp1 miliar karena dianggap menerima bersama-sama dengan Luthfi pemberian mencapai Rp35,4 miliar . (ant/des/beth)

JAKARTA- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menja-min transparansi atas lelang pengadaan logistik Pemili-han Umum (Pemilu) 2014 yang bekerja sama dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), dan Lem-baga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).

“Kami sudah bekerja sama dengan lembaga LPSE dan LKPP, lelang dilakukan secara ‘online’ (daring), jadi peserta lelang tidak bertemu dengan panitia pengadaan,”

kata Husni di Jakarta, Kamis.Husni menjelaskan hasil

kerja sama dengan LPSE dan LKPP juga telah melahirkan sebuah unit baru, Unit Lay-anan Pengadaan Barang dan Jasa, yang aktif beroperasi se-jak Oktober untuk mengelola pengadaan barang dan jasa logistik Pemilu 2014.

“Kami membentuk unit baru yang mulai beroperasi pada bulan ini (Oktober) un-tuk mengelola pengadaan barang dan jasa, kami mel-akukannya secara transpar-an sehingga bisa dimonitor oleh publik,” ujarnya.

Selain itu Husni menye-but panitia pengadaan bersi-fat cukup independen meng-

ingat banyaknya lembaga yang turut aktif di dalamnya.

“Jadi panitia pengadaan juga cukup independen, ka-rena ada beberapa lembaga di sana,” tukasnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjut Husni, juga turut dilibatkan dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa logistik Pemilu 2014 tersebut.

“KPK sejak awal kami li-batkan, beberapa waktu yang lalu juga semua penyeleng-gara pengadaan barang dan jasa ini sudah menandatan-gani pakta anti gratifikasi,” ucap dia.

Selain itu, Husni meyaki-ni bahwa kualitas pengadaan logistik pemilu termasuk pelaksanaan lelang telah berjalan baik sejak Pemilu 2009.

“Sebenarnya pada Pemi-lu 2009, lelang juga sudah dilakukan dengan kualitas yang cukup baik, sehingga tidak ada temuan kerugian negara di sana,” tutur Husni.

Sebelumnya, pada Rabu (9/10) tim logistik Pemilu dari KPU mengadakan rapat dengan Lembaga Kebija-kan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah di Jakarta.

“Kami dengan tim lo-gistik Pemilu rapat dengan LKPP untuk membahas se-luruh kesiapan tentang pen-gadaan logistik untuk tahun 2013 dan 2014,” kata Komi-sioner KPU Arief Budiman.

Dalam rapat koordinasi tersebut dipastikan kem-bali jenis-jenis logistik apa saja yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilu ang-gota legislatif DPR, DPD dan DPRD.

Lelang pengadaan logistik untuk Pemilu anggota DPR dan DPD seluruhnya berada di bawah wewenang KPU Pu-sat, sedangkan untuk Pemilu anggota DPRD provinsi dan kabupaten-kota menjadi we-wenang KPU daerah masing-masing. (ant/gil/beth)

JELANG PEMILU 2014

KPU Jamin Transparansi Lelang Pengadaan Logistik

JAKARTA- Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lin-tas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan pihaknya belum menerima kepastian kondisi keseha-tan AQJ dari dokter Rumah Sakit Pondok Indah sehingga belum bisa melakukan pemeriksaan.

“Kami sudah melayang-kan surat panggilan kepada pihak AQJ dan surat kepada RSPI untuk menanyakan kondisi AQJ. Namun, hingga saat ini belum ada balasan dari kedua belah pihak,” kata AKBP Hindarsono dihubungi di Jakarta, Kamis.

Hindarsono mengata-kan pihaknya terus proak-tif menanyakan kondisi kesehatan AQJ, baik secara

fisik maupun psikis. Penyidik menghormati pengobatan yang dilakukan yang ber-sangkutan.

Tentang kapan pemerik-saan AQJ akan dilakukan, Hindarsono mengatakan apabila kepastian kondisi kesehatan dari dokter sudah diterima maka pemeriksaan akan dilakukan secepatnya.

“Kalau bisa Jumat (11/10), ya kami akan me-meriksa AQJ Jumat. Yang pasti AQJ harus diperiksa dalam kondisi siap fisik dan psikisnya,” kata dia.

Hindarsono mengatakan pemeriksaan terhadap AQJ kemungkinan akan menutup penyidikan kasus tabrakan tersebut. Setelah memeriksa AQJ, kemungkinan penyidik akan menyelesaikan berkas-

berkas untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu di kejaksaan.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan penyidik akan berkoordinasi dengan dok-ter RSPI yang memeriksa kondisi kesehatan AQJ untuk mengagendakan pemerik-saan terkait tabrakan tol Jagorawi.

Pada Minggu (8/9) dini hari, AQJ yang mengendarai mobil Mitsubishi Lancer bernomor polisi B-80-SAL terlibat tabrakan dengan mobil Daihatsu Gran Max B-1349-TEN dan Toyota Avanza B-1882-UZJ di tol Jagorawi.

Akibat kejadian itu, tujuh orang meninggal dunia dan AQJ sudah ditetapkan seba-gai tersangka. (ant/dew/beth)

LAKALANTAS

Penyidik Belum Tahu Kepastian Kondisi AQJ

ant/akbar nugroho gumay

KAMPANYE KESELAMATAN LALIN. Seorang pegiat mengenakan topeng AQJ, bocah 13 tahun tersangka penyebab kecelakaan yang menewaskan 7 orang dalam aksi kampanye keselamatan di Solo, Jateng, Minggu (15/9). Dalam aksinya mereka menyerukan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara dan untuk orangtua agar tidak mengizinkan anak dibawah umur untuk mengendarai kendaraan sendiri.

Kami sudah bekerja sama

dengan lembaga LPSE dan LKPP, lelang dilakukan secara ‘online’ (daring), jadi

peserta lelang tidak bertemu dengan panitia

pengadaan

Husni Kamil MKetua KPU

Page 3: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II 3

Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam seng-keta Pilkada Bali dan Jawa Barat yang dirasakan ada makelar kasus di MK. Apalagi di Bali, kata dia, perbedaan suara antara dua calon sangat tipis.

“Sejak awal kami mengetahui, drastis terjadi di Bali, tekanan politik tinggi, selisih 996 suara kemudian belajar dari Jabar kami hati-hati betul untuk gugat. Kami juga mendengar persekongkolan jahat dalamnya meli-batkan unsur panitera, unsur hakim MK, unsur dari pembela hukum yang

mencari rejeki di MK,” jelas Hasto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/10).

Berdasarkan pengakuan Rieke Dyah Pitaloka yang sempat di-mintai dana Rp20 miliar oleh mafia Mahkamah Konstitusi (MK) saat mengurusi gugatan sengketa hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Sementara itu, kekalahan pasangan Anak Agung Gede Ngu-rah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan karena tidak memen-uhi permintaan uang dari makelar MK sebesar Rp 80 miliar. Namun

sayangnya, dugaan uang ke MK ini miskin bukti.

Dia pun mengaku merasa bersy-ukur tidak terlibat dan tergiur mel-akukan suap dalam sengketa Pilkada di MK. Padahal, sudah dua kali PDI Perjuangan melakukan gugatan ke MK dalam Pilkada Bali dan Jawa Barat. “Kita bukan partai kaya se-hingga kita tidak tergoda, kasus Bali begitu berani, keputusan Mahkamah bahkan mencederai hakiki demokrasi. Satu orang satu suara tapi saksi 37 orang, bukan sumpah palsu, semua mengatakan pemilihan mencoblos berkali-kali dan bisa diwakili,” tegas dia.

Apalagi, kata dia, saat ini Akil Mo-chtar sebagai ketua MK dinyatakan tersangka dalam kasus suap sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalteng dan Lebak, Banten. “Ketika palu dipegang hakim amoral, hakim tidak punya

sikap kenegarawanan dengan palu terlanjur diketok,” lanjut dia.

Dengan kasus-kasus tersebut, Hasto pun mengaku telah melapork-an kejanggalan di MK ke KPK. “Meli-hat ada kasus terakhir ini, dengan tegas di Bali dan Jabar memang ada persoalan sangat serius yang meli-batkan hakim MK. Kami sudah datang ke KPK, bahkan jika saya diminta jadi saksi (di persidangan) saya siap. Ne-gara dan KPK tidak boleh kalah agar RI tidak runtuh,” tegas dia.

Sebelumnya mantan calon Guber-nur Jawa Barat, Rieke Dyah Pitaloka mengaku pernah dimintai uang puluhan miliar rupiah oleh mafia MK saat mengurus gugatan Pilkada Jabar. Namun, karena tak berduit dan tak mau bermain dengan hal-hal seperti itu, permintaan yang tidak langsung disampaikan ke Rieke pun ditolak pihaknya. (gam/abd)

Ke KPK, PDIP Laporkan Hakim MKJAKARTA- PDI Perjuangan mengaku sudah tahu jika ada praktik suap menyuap di tubuh Mahkamah Konstitusi (MK) dalam setiap sengketa Pilkada. Khususnya, sengketa Pilkada yang terjadi di Jawa Barat dan Bali di mana kedua pasangan yang diusung PDI Perjuangan akhirnya kalah di MK.

puspa perwitasari

DISKUSI. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (tengah) bersama Wasekjen PDIP Hasto Krisyanto (kiri) dan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PPP Ahmad Yani menjawab pertanyaan wartawan dalam diskusi di Kompek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/10). Diskusi tersebut membahas dampak peristiwa tertangkapnya Akil Mochtar oleh KPK dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh lembaga tinggi negara itu.

Liputan KhususJUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II

3

JAKARTA- Ketua Mahkamah Konsti-tusi non aktif Akil Mochtar menunjuk Ketua Perhimpunan Advokat In-donesia (Peradi) sebagai tim pen-gacaranya. Otto bergabung bersama pengacara Tamsil Sjoekoer untuk membela Akil yang tersangkut dua kasus dugaan suap penyelesaian sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kaliman-tan Tengah, dan Kabupaten Lebak, Banten.

“Saya mau bertemu Pak Akil dulu di rutan. Jadi saya diajak untuk menjadi tim pengacara Pak Akil,” kata Otto saat akan menjenguk Akil di rumah tahanan KPK, Kamis.

Otto mengatakan ia diajak bergabung sebagai tim pengacara Akil karena pernah dalam satu organisasi di Ikatan Advokat Indonesia (Ikadi). “Jadi ceritanya, Akil dulu menjabat sebagai sekretaris Ikadin dan saya ketua umumnya, kalau Pak Tamsil ini Ketua Ikadin Pontianak,” jelas Otto.

“Kami diminta bantuan maka wajib memberi bantuan hukum kepada dia. Pak Tamsil sendiri sudah banyak mendengar dari Pak Akil, kalau saya sekian lama setelah dulu sama-sama anggota DPR baru akan ketemu ini,” ujar Otto.

Otto mengaku belum bisa memberi ko-mentar saat ditanya perihal adanya indikasi tindakan pencucian uang yang dilakukan Akil Mochtar dari data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menemukan besaran aliran mencapai seki-tar Rp90 miliar.

“Saya ketemu Pak Akil dulu, kan ada beberapa peristiwa seperti dituduh suap, pencucian uang, dan narkotika. Sekarang ini saya baru mau bergantung, tergantung sejauh mana yang akan diungkap Akil,” kata Otto.

KPK telah menyita sejumlah aset milik Akil Mochtar berupa uang senilai Rp2,7 miliar dari rumah dinas Akil di Jalan Widya

Chandra III No 7, Jakarta Selatan beserta tiga mobil mewah milik Akil antara lain Mercy S 350, Audi Q5, dan Toyota Crown Athlete dari rumah Akil di kawasan Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan.

Akil Mochtar diciduk KPK setelah ter-tangkap tangan penyidik KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Rabu (2/10) malam, di kediamannya di kompleks Widya Chandra III No 7 bersama dengan anggota Komisi II dari fraksi Partai Golkar Chairun Nisa dan pengusaha Cornelis Nhalau.

Akil ditetapkan sebagai tersangka selaku penerima diduga melanggar pasal 12 huruf c jo pasal 55 ayat 1 ke-1 atau pasal 6 ayat 2 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Ia ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dalam dua kasus dugaan suap pemyelesaian sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Lebak, Banten.

KPK menetapkan enam tersangka untuk dua kasus tersebut. Pada kasus sengketa Pilkada Gunung Mas, KPK menetapkan AM

(Akil Mochtar) dan CN (Chairun Nisa) seba-gai tersangka penerima suap.

Sementara itu, Bupati Gunung Mas HB (Hambit Bintih) dan seorang pengusaha CHN (Cornelis Nhalau) diduga sebagai pem-beri suap. Disita uang senilai 284.050 dolar Singapura dan 22.000 dolar AS yang dimas-ukkan dalam beberapa amplop cokelat. Total uang jika dihitung dalam rupiah senilai Rp3 miliar.

Dalam kasus sengketa Pilkada Lebak, AM (Akil Mochtar) dan seorang pengacara STA (Susi Tur Andayani) ditetapkan sebagai penerima suap.

Sedangkan TCW (Tubagus Cherry Wardana) yang merupakan merupakan adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah dan suami dari Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, ditetapkan sebagi tersangka pemberi suap. Sebagai barang bukti, penyidik KPK menyita uang senilai Rp1 miliar bentuk lembaran 100 ribu dan 50 ribu dimasukkan ke dalam tas travel berwarna biru. (ant/beth)

SKANDAL SUAP MK

Hasibuan Pengacara Ketua MK Non Aktif

SKANDAL SUAP MK

Ray: Putusan Terkait Pilkada Lainnya Patut Diselidiki

TANGERANG- Direktur Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rang-kuti mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa pemilihan kepala daerah yang melibatkan Akil Mochtar patut diselidiki untuk memas-tikan ada atau tidaknya pengaruh suap.

“Kiranya perlu dilakukan eksamina-si oleh MK terhadap kasus pilkada yang diputus Akil agar menghindari terjadin-ya dugaan suap di dalamnya,” kata Ray Rangkuti ketika dihubungi, Kamis.

Ray menuturkan putusan MK memang bersifat final dan mengikat, sehingga tidak dimungkinkan mengem-balikan putusan yang sudah dijatuhkan.

Hanya saja, putusan tersebut perlu dilihat agar tidak ada suatu hal yang bermasalah di dalamnya. “Terutama bagi kasus yang kini masih diproses,” ujarnya.

Ray menuturkan putusan terakhir yang diketok Akil adalah sengketa Pilkada Lebak dan Kota Tangerang.

Untuk kasus Pilkada Lebak, Akil terbukti menerima suap dari Tubagus Chaeri Wardhana. “Untuk kasus Pilkada Kota Tangerang, adanya putusan sela. itu perlu juga dilihat dugaan dibalikn-ya,” ujarnya.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jaka Badranaya menuturkan sejumlah pihak yang pernah merasa dirugikan oleh keputusan Akil Mochtar dalam penyele-saian sengketa pilkada bisa melakukan pelaporan ke KPK.

Apalagi, dengan terbongkarnya kasus suap yang melibatkan Akil Mo-chtar, terkuak dugaan suap terjadi juga dalam kasus pilkada lainnya.

“Indikasi suap pasti ada terjadi, termasuk banyak pihak yang bercerita soal itu saat ini. Maka itu, pihak yang memang memiliki bukti dan dirugikan, bisa melakukan pelaporan. Sebab ini adalah momentum yang tepat untuk membersihkan kasus suap di MK,” katanya.

Jaka berharap dengan adanya lapo-ran itu, maka nantinya akan dilaku-kan peninjauan ulang terhadap kasus tersebut dan diselidiki oleh KPK dalam membantu membongkar kasus suap di MK.

“Kita berharap MK bersih dari kasus suap,” tegasnya. (ant/ir/beth)

Mahdud MD: Kasus Akil Bukan Rekayasa

JAKARTA-Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif, Akil Mochtar berkali-kali membantah menerima suap dari sejumlah kasus sengketa Pilkada yang dia tangani. Akil pun diminta segera mengakui segala perbuatannya. Mantan Ketua MK, Mahfud MD mengaku banyak menda-pat laporan terkait dugaan bahwa kasus yang melibatkan Akil dan dinasti Ratu Atut di Banten adalah rekayasa yang hendak menghancurkan MK. Namun, ia yakin jika KPK bekerja secara profesional dan kasus Akil bukan sebuah rekayasa.

“Ada yang mau ngerjai MK, Pak Akil mau didelegiti-masi, MK mau dihancurkan, ini sebuah rekayasa,” kata Mahfud mengungkap laporan yang datang ke dirinya, saat menghadiri sebuah diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/10).

Seperti diberitakan, Akil Mochtar telah ditetapkan sebagai tersangka selaku penerima suap dalam sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Lebak, Banten. Untuk kasus dugaan suap sengketa Pilkada Gu-nung Mas sebesar Rp3 miliar, Akil ditetapkan tersangka bersama pengusaha berinisial Cornelius Nalau, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Chairunnisa dan Bupati Gunung Mas, Hambit Binti.

Sementara dalam kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten, sebesar Rp1 miliar Akil ditetapkan tersangka bersama pengacara Susi Tur An-dayani. Akil dalam hal ini dengan Susi ditetapkan sebagai pihak penerima suap.

Adapun pihak pemberi adalah tersangka Tubagus Chaery Wardhana yang diketahui adik dari Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiah. Tubagus Chaeri juga suami dari Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany. “Ini bukan rekayasa, ini fakta enggak ada yang merekayasa dengan begitu bodohnya karena faktanya Pak Akil tangkap tangan, itu memang kriminil,” tegas Mahfud menjawab dugaan rekayasa itu.

Mahfud menilai, yang perlu dipertanyakan dalam kasus Akil, yakni soal adanya temuan narkoba di meja kerjanya. Dia pun telah bertanya dengan BNN dan menyatakan jika Akil bukan pengguna narkoba. “Nah narkoba itu sekarang jadi pertanyaan karena Pak Akil negatif, saya sudah bicara dengan BNN, Pak Akil bukan pengguna karena dari rambut dan urine bersih. Tapi ada kemungkinan orang, apa Pak Akil atau tidak masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.

“KPK itu lembaga paling independen, tidak bisa did-ikte oleh siapapun, KPK tahu caranya, Pak Akil dibuntuti sudah lama, datang bukan sekadar laporan dan menang-kap,” imbuhnya. (gam)

Page 4: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Polisi Menangkap Pegawai Carrefour Pencuri Gula

Disnak Menemukan Kambing Berpenyakit

KRIMINAL

HEWAN KURBAN

ant/m risyal hidayat

HARI PENGLIHATAN SEDUNIA 2013. Anggota kelompok musik Ashira mengajarkan alat musik cello kepada siswa tunanetra SD LB Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya, Jatim, Kamis (10/10). Kegiatan tersebut untuk mengenalkan alat musik dan bermain musik bersama dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) 2013.

BOJONEGORO - Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jatim, Kamis (10/10), menemukan kambing kur-ban yang menderita penyakit mata di lokasi para pedagang, namun tidak menemukan hewan kurban yang menderita pen-yakit berbahaya.

“Kambing yang menderita penyakit mata tidak berbahaya bagi manusia kalau dagingnya dikonsumsi,” kata Kepala Bi-dang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bo-jonegoro Catur Rahayu K.

Ia menjelaskan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di-lakukan di sembilan lokasi berkumpulnya hewan kurban yang dijual pedagang. “Di masing-masing lokasi pedagang hewan kurban ditemukan berkisar 3-4 kambing yang terjangkit pen-yakit mata,” ucapnya.

Menurut dia, hewan kurban yang menderita penyakit mata disebabkan, kambing yang dijual para pedagang ketika dalam perjalanan terkena angin.

“Pencegahannya kami memberikan suntikan vitamin ke-pada kambing yang menderita penyakit mata,” tuturnya.

Masih di sembilan lokasi para pedagang hewan kurban, katanya, tidak ditemukan hewan kurban yang menderita pen-yakit berbahaya, seperti penyakit “ngorok” atau “Septichae-mia epizooticae” (SE) dan “anthrax”.

Lebih lanjut ia menjelaskan kewaspadaan menghadapi penyakit SE dan “Anthrax” yang ada pada sapi juga dilakukan di pos pemeriksaan hewan dari arah Jateng, selain melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual para peda-gang di wilayah perkotaan.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya akan melakukan kem-bali pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual para pedagang, Sabtu (12/10).

“Pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kecamatan juga dilakukan mantri kesehatan di masing-masing wilayah,” ucapnya, menegaskan.

Sesuai data di Dinas Peternakan dan Perikanan setempat, pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu jumlah hewan kurban kambing 1.371 ekor dan sapi 9.147 ekor. (ant/gus/dik)

MADIUN - Jajaran Kepoli-sian Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, menangkap dua pegawai pusat perbelanjaan "Carrefour" setenpat karena mencuri puluhan kilogram gula pasir di tempat kerjanya.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Kartoharjo, Ipda Timbul Muryanto, Kamis (10/10), mengatakan, tersang-ka adalah Abu Nugroho (27) warga Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun dan Haryanto (27) warga Kabupa-ten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Keduanya diamankan un-tuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduanya meru-pakan pegawai tetap Carrefour di bagian stok kontrol," katanya.

Menurut dia, polisi menga-mankan 15 kilogram gula pasir yang merupakan sisa hasil cu-riannya. Total gula yang dicuri sebanyak 33 kilogram dan seba-gian telah digunakan tersangka untuk kebutuhan sehari-hari.

Puluhan kilogram gula pa-sir itu dicuri dalam tiga tahap sejak pertengahan September 2013. Aksi tersebut dilakukan keduanya dengan perenca-naan yang matang.

Dimana, Haryanto berper-an mengumpulkan gula pasir afkir atau yang tak layak jual karena kemasan rusak dari gu-

dang penyimpanan. Kemudi-an, gula curian itu dikemasnya dalam plastik.

Oleh Abu Nugroho, gula yang telah terbungkus plastik itu dibawa ke tempat parkir sepeda motor di halaman Carrefour. Barang curian itu kemudian diterima Haryanto yang berada di parkiran untuk

dibawa pulang dan dibagi rata.Ternyata, aksi pencurian

yang mereka lakukan dike-tahui oleh Joko, salah seorang petugas pengamanan di pusat perbelanjaan setempat. Joko kemudian melaporkan rekan kerjanya tersebut ke manaje-men dan dilanjutkan ke polisi. Setelah diperiksa, kedua pega-

wai tersebut mengakui per-buatannya.

"Kedua tersangka dijerat dengan pasal 363 Kitab Un-dang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan. Mereka diancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun," tam-bah Ipda Timbul. (ant/gus/dik)

ant/siswowidodo

KARYAWAN MENCURI GULA. Dua orang tersangka (berpenutup wajah) menunjukkan barang bukti gula hasil curian saat diperiksa di Mapolresta Madiun, Jatim, Kamis (10/10). Kedua tersangka yang merupakan karyawan bagian kontrol stok di sebuah pusat perbelanjaan tersebut sudah 4 kali melakukan pencurian.

Populasi Sapi di Jatim Aman

“BPS merilis angka terse-but itu adalah data sensusnya Sangat Sementara (SS), yang selanjutnya kami mengguna-kan data by name by address (per nama per alamat-red). Kita masih pegang data 2011 hingga Mei 2012. Data fix-nya yang akan menjadi pedoman dinas pertenakan baru diri-lis Desember 2013 oleh BPS”, ujar Sekretaris Dinas Peter-nakan Jawa Timur, drh Irawan Subiaynto, MSi saat diskusi panel tentang krisis sapi di Jawa Timur antara Fakta dan Opini di Rumah Potong He-wan (RPH) Pegirian, Surabaya, Kamis (10/10).

Menurut Irawan, BPS mengeluarkan angka 3,83 juta ekor dari 5,06 juta ekor sapi di Jawa Timur tersebut, tidak sesuai fakta dilapangan. Data tersebut keluar disaat-saat kondisi populasi sapi dan ker-bau sedang kritis dari sisi har-

ga. Sebagai contoh, populasi sapi di Madura masih tinggi, pasalnya kawin alam tanpa in-tervensi tangan manusia men-capai 90 persen.

Irawan mengaku masih banyak peternak sapi mau-pun kerbau yang belum ter-data. “Kami melakukan survey lagi dan pengawasan dilapangan, sebagai contoh di desa Kabupaten Sume-nep, Madura jumlah peter-nak tidak terdata. Jadi Jawa Timur tidak ada kata kritis, namun dari sisi harga ya, bu-kan dari stok”, jelasnya.

Namun dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 86 Tahun 2013, tambah Irawan, importir di Indonesia tidak menggunakan basisi kuota un-tuk mendapatkan jatah sapi. Pasalnya, mereka bisa memain-kan harga ketika kebutuhan

akan sapi cukup besar. Sementara itu, Ketua

Paguyupan Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, H. Muntowif menuding bahwa berkurang populasi sapi dan kerbau tahun 2013 ini, akibat oknum yang memanfaatkan situasi hari besar, seperti Idul Qurban.

“Krian Sidoarjo, Malang, Pasuruan dan Gresik jumlahn-ya sapi yang terus berkurang dalam kurun waktu yang tidak lama. Biasanya bisa potong tiga, kini hanya bisa dua ekor. Sehingga, harga daging di-pasaran mencapai 80 ribu per kilogram. Ini perlu dibedakan

antara sapi kurban dan sapi potong”, tegasnya.

Seperti diberitakan se-belumnya, BPS Jawa Timur merilis Hasil Sensus Pertanian 2013. Sensus tersebut menye-butkan populasi sapi dan ker-bau di Jawa Timur menurun hingga 1,23 juta ekor.

Sensus Pertanian 2013 tersebut merupakan sensus pertanian keenam yang dis-elenggarakan BPS setiap 10 tahun sekali sejak 1963. Pelak-sanaannya dilakukan dengan metode pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013.

Dari hasil pencacahan

lengkap, diketahui ada tiga kabupaten yang mempunyai sapi dan kerbau paling ba-nyak. Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Sumenep dengan 333,77 ribu ekor, Kabupaten Tuban 253,13 ribu ekor dan Kabupaten Malang 240,12 ribu ekor. Sedangkan jumlah sapi dan kerbau paling sedikit di Kota Mojokerto dengan hanya 144 ekor.

Penurunan absolut sapi dan kerbau terbesar dari 2011 ke 2013 terjadi di Kabupaten Jember yaitu turun 121,48 ribu ekor dan penurunan terendah di Kota Madiun dengan 104 ekor. (ara)

SURABAYA – Dinas Pertenakan Jawa Timur me-nilai hasil sensus pertanian 2013 oleh Badan Pu-sat Statistik (BPS) Jawa Timur yang menyebutkan populasi sapi dan kerbau di Jawa Timur menurun hingga 1,2 juta ekor merupakan angka yang tidak rasional. Dan hingga kini, Jawa Timur tidak men-galami krisis ketersedian sapi potong, sapi perah dan kerbau (PPSK).

DISKUSI PANEL. Sekretaris Dinas Peternakan Jawa Timur, drh Irawan Subiaynto, MSi saat menjelaskan bahwa Jatim tidak ada krisis populasi Sapi dihadapan peserta diskusi panel antara fakta dan opini di RPH Pegirian, Surabaya, Kamis (10/10).

Pemkab Belum Berhentikan 2 Pejabat

DUGAAN KORUPSI

BOJONEGORO - Pemkab Bojonegoro, Jatim, belum mem-berhentikan dua pejabat Nov dan Kdt yang diduga terlibat kasus korupsi pengadaan mebel senilai Rp4,023 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) 2012.

"Pemkab akan memberhentikan keduanya dari jabatan-nya kalau sudah ditetapkan sebagai terdakwa, dan menjalani persidangan," kata Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono, Kamis (10/10).

Ia menyatakan hal itu menanggapi penahanan yang di-lakukan Kejari terhadap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Bubulan Kdt dan Kasi Pengem-bangan Air Dinas Pengairan setempat Nov pada 8 Oktober.

Menjawab pertanyaan, ia menyatakan pemkab menyerah-kan sepenuhnya penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mebel bagi 162 SDN senilai Rp4,023 miliar.

"Kami terus mengikuti perkembangan penyidikan kasus pengadaan mebel. Kalau informasinya kemungkinan masih akan ada lagi tambahan tersangka baru," ujarnya.

Kasi Intel Kejari Bojonegoro Nusirwan Syahrul, sebelumn-ya mengatakan masih terus mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan mebel di jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) bagi 162 SDN senilai Rp4,023 miliar dari DAK 2012.

Ia mengaku sudah memintai keterangan kepada 30 Kepala SDN penerima mebel, 28 UPTD dan enam pejabat di jajaran Diknas setempat.

Ia menyebutkan sesuai perhitungan Badan Pemerik-sa Keuangan (BPK) pengadaan mebel itu telah merugikan keuangan negara sebesar Rp2,3 miliar.

Menurut dia, Kdt ditahan karena yang mengumpulkan Kepala Sekolah SDN penerima mebel bekerja sama dengan dua tersangka lainnya yang juga sudah ditahan yaitu Yayan Sunarya dan Agus Triyono.

Sedangkan Nov, jelasnya, ditahan karena posisinya ketika pengadaan mebel sebagai Pimpinan Penanggung Jawab Keg-iatan Pengadaan Mebel Disdik. (ant/gus/dik)

Kuliah di Prancis Paling Murah di DuniaPENDIDIKAN

Tahun ini kami perkirakan ada 500 mahasiswa asal Indonesia, 160 diantaranya

mendapat beasiswa,”

Bertrand de HartinghDirektur Institut Prancis

SURABAYA – Kuliah di luar negeri identik dengan biaya mahal, namun tidak halnya dengan Prancis. Biaya kuliah di Prancis paling murah di dunia, hal terse-but disampaikan Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Prancis sekaligus Direktur Institut Prancis di Indonesia, Dr Bertrand de Hartingh, saat ditemui pada waktu konfrensi press acara Joint Working Group Indonesia-Prancis Bidang Pendidikan di Graha ITS, Surabaya, Kamis (10/10).

Dia menyebut untuk bisa kuliah program master dan doktoral di Prancis cukup dana antara 300 hingga 400 Euro per bulan. Nilai ini relatif kecil dibandingkan biaya hidup di negara pusat mode dunia itu yang berkisar antara 700 hingga 800 Euro per bulan.

Menurut Bertrand, mu-rahnya biaya kuliah ini dis-ebabkan karena universitas di Prancis terutama pergu-ruan tinggi negeri mendapat subsidi yang sangat besar dari pemerintah.

Perhatian pemerintah Prancis terhadap pendidikan juga ditunjukkan dengan banyaknya program bea-

siswa yang digulirkan setiap tahun. Tahun 2012, ada 100 mahasiswa dari total 440 ma-hasiswa asal Indonesia yang mendapat beasiswa. Jumlah ini diperkirakan meningkat tahun ini.

"Tahun ini kami perkira-kan ada 500 mahasiswa asal

Indonesia, 160 diantaranya mendapat beasiswa," ujar Koordinator Kerjasama Universitas (KKU), Flora Stienne.

Penerima beasiswa Pran-cis tak hanya dibebaskan biaya kuliah, mereka juga dibebaskan Visa dan menda-pat jaminan sosial (asuransi). Penerima beasiswa juga akan mendapatkan kartu

sakti yang bisa dipakai untuk mendapat fasilitas gratis seperti masuk museum mau-pun naik kendaraan umum.

Atase Pendidikan RI di Prancis Prof Dr Syafsir Akhlus mengungkapkan, biaya hidup yang diberikan untuk mahasiswa Indonesia di Prancis berkisar antara 700 hingga 800 Euro per bulan, tergantung kondisi kotanya.

Menurut dia, biaya hidup itu bisa diirit jika mahasiswa mau tinggal di asrama dengan bantuan surat sakti dari pemerintah Prancis. Sayangnya, menu-rut Syafsir kemudahan itu tidak diimbangi dengan mi-nat mahasiswa. Dia menga-ku cukup kesulitan mencari kandidat mahasiswa yang mau kuliah di Prancis. Kebanyakan mereka enggan karena Prancis mensyarat-kan calon mahasiswanyaha-rus bisa berbahasa Prancis. "Padahal untuk belajar bahasa Prancis itu tidak susah,"katanya.

Karena itu Syafsir men-dorong pelajar untuk belajar bahasa prancis sejak dini, agar bisa menikmati bela-jar di negara asal Zinedine Zidane tersebut.(ddy)

ara/koran madura

Page 5: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

KBS Jadi Penjara Mematikan Bagi FaunaKOLEKSI ORANG UTAN KBS

Suap Menyuap Pelayanan Publik Semakin Besar

“Tidak ada kepastian wak-tu dan biaya. Apalagi peman-faatan teknologi informasi be-lum optimal, sehingga rentan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)”, ujar Asisten Ombuds-man RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Muflihul Hadi, SH saat Dialog Publik dan Lauch-ing Pusat Pengaduan Pelay-anan Publik (P4) di Surabaya, Kamis (10/10).

Menurut Muflihul, semak-in buruknya pelayanan pub-lik diantaranya apatisme dan pesimis terhadap interaksi ne-gara dengan lembaga non pe-merintah sehingga toleransi

semakin luas terhadap praktik bad governance (pemerintah-an buruk-red).

“Seharusnya praktik Good Governance (pemerintahan baik-red) sangat mendukung dan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat luas. Diharapkan keberanian dan semangat untuk melakukan perubahan akan semakin be-sar”, tegasnya.

Muflihul menambahkan, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan oleh pe-nyelenggara pelayanan pub-lik, perlu merubah pola pikir perilaku birokrasi publik dari

budaya penguasa menjadi bu-daya pelayanan masyarakat.

“Semuanya itu bisa mela-lui pemberian insentif atau di-sinsentif serta menggali nilai dan tradisi yang dianggap baik”, imbuhnya.

Peran serta masyarakat, kata Muflihul, dimulai sejak penyusunan standar pelay-anan sampai dengan evaluasi dan pemberian penghargaan. Selain itu, kerjasama pemen-uhan hak dan kewajiban masyarakat.

“Pemberi pelayanan dan penerima pelayanan harus benar-bernar terlibat. Sedang-kan pengawas mampu me-nyelesaikan laporan sekaligus memberi rekomendasi guna mencegah terjadinya praktik KKN”, tuturnya.

Untuk diketahui, Data

Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur me-nyebutkan 66 persen orang membayar suap ke lembaga peradilan, 75 persen ke polisi dan Rumah Sakit yang men-dahulukan pasien yang ber-mobil dari pada yang naik becak.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Airlangga Surabaya, Gitadi Tegas Supramudyo menga-takan pelayanan publik di semua kelembagaan seharus-nya di gratiskan, mengingat kondisi masyarakat kini yang semakin terbebani akibat ke-naikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Situasi krisis seperti ini lebih baik dinihilkan. Seper-ti pemberian insentif yang dilakukan di pelayanan ijin

terpadu, kantor dispenda, se-bagai upaya mengurangi dan memperkecil tindak korupsi di birokrasi pemerintah”, ujar-nya.

Oleh sebab itu, kata Gi-

tadi, pelayanan publik berba-sis kinerja dan pola pikir akan menghasilkan kepuasan dan kepercayaan yang lebih baik.

“Membangun karakter dari pada memberikan lay-

anan. Apalagi dengan men-gandalkan gaji standart Upah Minimum Regional tidak akan cukup, khususnya bagi mereka yang sudah bekerja”, pung-kasnya. (ara)

SURABAYA – Kondisi pelayanan publik saat ini dinilai tidak efektif dan tidak efisien, serta kurang profesionalnya sumber daya manusia (SDM) dengan prosedur yang tidak jelas pula.

DIALOG PUBLIK. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Airlangga Surabaya, Gitadi Tegas Supramudyo (kiri) dan Asisten Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Muflihul Hadi, SH saat Dialog Publik dan Lauching Pusat Pengaduan Pelayanan Publik (P4) di Surabaya, Kamis (10/10).

ara/koran madura

Terminal II Bandara Belum Bisa Beroperasi

RENOVASI FISIK SELESAI

SURABAYA - Terminal II Bandar Udara (Bandara) Interna-sional Juanda Surabaya di Sidoarjo, rencananya akan berop-erasi pada 10 November 2013 mendatang, bertepatan dengan Hari Pahlawan. Renovasi fisik dari bangunan terminal bekas bandara lama tersebut sudah hampir selesai dan diharapkan mampu menampung penumpang yang jumlahnya mengalami kenaikkan setiap tahunnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Ja-lan (LLAJ) Provinsi Jawa Timur Ir. Wahid Wahyudi, MT, ke-pada Koran Madura, mengatakan terminal II yang beroperasi bulan depan tersebut diperuntukan bagi penerbangan do-mestik maskapai Garuda Indonesia dan penerbangan inter-nasional.

“Khusus untuk penerbangan internasional nanti baru pindah ke terminal II pada awal tahun 2014 mendatang,” tan-das Wahid.

Pengoperasian terminal II ini diharapkan mampu mem-berikan kenyamanan kepada para penumpang, sesuai de-ngan salah satu persyaratan bandara internasional. Menurut Wahid, salah satu ketentuan bandara internasional adalah mampu setiap orang harus mempunyai ruang gerak seluas 11 meter persegi. Pada kenyataannya, bandara Juanda masih jauh dari rasa nyaman. Daya tampung terminal I (bandara Juanda baru) mencapai 6,5 juta penumpang per tahun. Tetapi pertumbuhan penumpang di Bandara Juanda tahun 2013 ini diperkirakan mencapai 16,3 juta penumpang atau naik 12 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 14,7 juta orang.

“Itu artinya, terminal I sudah over capacity dan kondisi ini tidak memenuhi standar internasional. Dengan beroper-asinya terminal II, diharapkan bisa menampung penumpang dengan kapasitas 13 juta orang,” kata Wahid.

Menurutnya, meski terminal II nanti resmi dibuka, bandara Juanda masih belum memenuhi ketentuan sebagai bandara Internasional. Gubernur Jawa Timur Soekarwo, kata Wahid, telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk segera membangun double runway yang dilengkapi dengan terminal III. Usulan tersebut direspon baik oleh Kementrian Perhubungan dan Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Juanda. Angkasa Pura secara simultan membentuk konsor-sium dan rencananya pembangunan fisiknya dimulai akhir 2014 atau awal 2015.

“Pakde (Soekarwo,Red) berharap crash program dari pe-merintah pusat, karena pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2012 kemarin 7,2 persen, melebihi pertumbuhan nasional 6,23 persen dan juga pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta 6,35 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini ak-tivitas ekonomi akan semakin padat dan tentu saja membu-tuh transportasi yang cepat seperti angkutan udara. Apalagi Surabaya sebagai metropolitan area dan Gerbangkertasusila merupakan kawasan yang perkembangannya sangat pesat dan menjadi andalan nasional,” papar Wahid Wahyudi.

Saat ini bandara Juanda hanya memiliki satu landasan pacu sepanjang 3.000 m. Sedangkan double runway atau landasan pacu kedua rencananya sepanjang 3.600 m dengan lebar 45-60 m. Proyek pembangunan senilai Rp 7-8 triliun itu ditargetkan terealisasi pada tahun 2015. Sedangkan lan-dasan yang ada, akan ditambah panjangnya hingga 600 m menyesuaikan dengan landasan kedua. (han)

Orang utan betina yang masih berumur 15 tahun ini sebelumnya telah dirawat di ruang karantina sejak Selasa (8/10). Namun, Betty akhirnya dinyatakan telah tak bern-yawa pukul 11.00 WIB, Kamis (10/10).

"Tim medis menyatakan Betty telah tak bernyawa pada sekitar pukul 11.00 siang tadi," kata Humas KBS, Agus Supangkat.

Agus juga menjelas-kan, Betty telah melalui proses otopsi. Hasilnya, Betty terbukti terkena gangguan pernafasan.

"Berdasarkan hasil otopsi, penyebab kematian Betty di pastikan karena gangguan pernafasan. Memang, selama di karantina, Betty sering batuk-batuk," tutur Agus.

Lebih lanjut Agus men-jelaskan, penyakit yang di-derita Betty disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar yang tidak sehat.

"Interaksi dengan pen-gunjung juga berdampak tidak baik. Pengunjung seringkali seenaknya sendiri melempar apapun ke kandang orang utan. Selain itu, KBS juga masih belum bebas kawasan asap rokok, belum ada larangan merokok bagi pengunjung," papar Agus.

Untuk diketahui, Nanik, seekor orang utan juga mati, Sabtu (21/9), di kebun bina-tang yang awalnya mempun-yai nama dalam bahasa Belan-

da “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya). Nan-ik divonis mengidap penyakit

tumor usus besar. Selama dirawat, Nanik kehilangan nafsu makan, hingga akhirnya mati.

Jumlah orang utan koleksi KBS semakin menyusut, yakni tinggal 8 ekor. Jumlah terse-but terdiri dari 3 ekor orang utan jantan, dan 5 ekor orang utan betina.

Kematian hewan koleksi KBS tidak hanya menimpa

orang utan, sebelumnya ba-nyak hewan KBS yang mati tidak wajar.

Pada pertengahan No-vember 2011, seekor Kijang jantan dengan nama latin Muntiacus berumur 1 tahun juga mati. Pihak KBS menya-takan matinya kijang karena faktor alam, karena kedingi-nan setelah Surabaya diguyur hujan deras.

Sebelumnya, pada 8

November 2011, hewan kebanggaan Indonesia, Komodo berusia 20 tahun juga ditemukan mati tidak wajar, namun hingga kini penyebabnya tidak diketa-hui. Selain itu ada bekantan yang tewas karena jatuh dari pohon. Data menyebutkan, selama 2011 saja, 250 hewan koleksi KBS mati.

Tahun 2012 kematian

hewan di kebun binatang paling terkenal di Indonesia terbut masih berlanjut. Sabtu sore jam 15.30, 8 September 2012, seekor harimau putih betina berusia 16 tahun ber-nama Santi ditemukan mati di kandangnya. Santi men-galami masalah pada tulang punggung dan mengalami kelumpuhan.

15 Maret 2012, seekor banteng mati setelah sebe-

lumnya mengalami patah kaki. Peristiwa kecelakaan ini membuat si banteng lemah hingga hewan berusia 6 tahun ini mati. Tim dokter KBS, saat itu tim dokter hewan KBS hanya memberikan perban kepada banteng bernama Leo tersebut.

Minggu 29 Juli 2012, giliran seekor gajah betina bernama Selvi ditemukan

mati di kandangnya. Gajah berusia 30 taun ini, mender-ita sakit di kaki kiri depan-nya, dan terpaksa hidup dengan kondisi cacat. Selvi ditemukan mati dengan pe-rut kembung.

Sementara itu, pada bulan September 2013 saja, kematian satwa di KBS yang dikelolah oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa selama bulan Septmber 2013 s/d tgl 21 yakni, jalak bali 6 ekor, kambing gunung 1 ekor, kakatua jambul kuning 1 ekor, merak 1 ekor, rusa arjuno 1 ekor, rusa bawean 1 ekor, puspo kajang 1 ekor, buaya 1 ekor dan orang utan 1 ekor. Јadi kematian satwa bulan September yakni 9 jenis he-wan berjumlah 14 ekor.

Kematian yang terus me-nimpa koleksi hewan Kebun Binatang yang pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda pada tanggal 31 Agustus 1916 No. 40 ini sungguh ironis, saat tempat yang seharus-nya dipelihara dengan sangat baik demi kenyamanan satwa berubah menjadi penjara mematikan bagi mereka. Padahal, dalam pasal 302 KUHP Tentang Perlindungan Hewan, kesejahteraan, dan keselamatan satwa harus diperhatikan oleh pemilik satwa dan yang diwajibkan mengurusinya.

Pemilik atau pengurus satwa wajib memberi makan dan minum secara layak, tidak menelantarkan, dan tidak membuat satwa sakit atau terluka ringan mau-pun hingga menyebabkan kematian. Pelanggar pasal tersebut bisa terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun dan denda hingga 10 juta Rupiah.(ddy)

ddy/koran madura

INDAH. Suasana Kebun Binatang Surabaya (KBS) tanpak indah. Kali ini, KBS ditengarai menjadi penjara mematikan terhadap fauna yang berada di dalamnya.

SURABAYA – Kematian hewan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) kerap terjadi. Kali ini menimpa seekor orang utan Kalimantan yang bernama Betty. Kematian Betty diakibatkan oleh penyakit gang-guan pernafasan. Penyakit tersebut, dimungkinkan karena pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

ddy/koran madura

BAYI ORANG UTAN. Salah satu bayi orang utan yang ada di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kamis (10/10).

hana diman/koran madura

SESAK. Beginilah kondisi terminal I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Kamis (10/10).

Page 6: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218| TAHUN II6 PROBOLINGGO

TUNTUT HAK, Ribuan karyawan mengepung kantor direksi untuk mundur Direktur Utama PTKL mundur dari jabatannya.

Dalam aksi tersebut ribuan, karyawan tidak han-ya menggelar unjuk rasa secara pribadinya. Tetapi mereka juga membawa istri dan anak-anaknya. “Memang sekarang unjuk rasa ini di-gelar besar-besaran, karena para karyawan sudah tidak kuat lagi dengan tidak diba-yarnya gaji selama beberapa bulan. Dan mereka membawa seluruh keluarganya dalam aksi ini,” kata Maryoto salah satu karyawan PTKL yang juga ikut dalam demo terse-but kepada wartawan, Kamis (10/10).

Maryoto, mengungkap-kan persoalan gaji merupa-kan hal yang penting, ketika bekerja. Namun, pihak di-reksi terus menerus berjanji akan membayaranya. Tetapi janji tersebut sampai saat ini belum juga ditepati. Padahal kata dia, kebutuhan keluar-ganya bagitu banyak . Mulai kebutuhan hidupanya sam-pai dengan kebutuhan biaya sekolah.

“Masak direksi tidak me-mahami kondisi kebutuhan keluarga karyawan. Kar-yawan hanya diperas ker-janya saja. Kerja di PTKL bu-kan kerja Romusa atau Rodi. Kita disini butuh makan dan kelayakan hidup,” keluh Mar-yoto, sembari menujuk anak-anak karyawan yang ikut aksi tersebut.

Maryoto juga mengatakan,

PTKL sudah tidak jaya seperti dulu seperti masa keemasan pabrik tersebut. Dulu PTKL merupakan pabrik kertas yang diperhitungkan dia Asia Teng-gara. Namun saat ini kejayaan tersebut sudah hilang dalam perusahaan ini. “Sampai saat ini gaji karyawan tidak dibayar oleh perusahaan milki Negara ini,” jelasanya.

450 Personel DikerahkanAksi yang dilakukan oleh

para karyawan PTKL berlang-sung sejak Pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB. Dengan dilakukan pen-jagaan ketat dari aparat kea-manan.

Menurut Kapolres Probolinggo, AKBP. Endar Priantoro yang langsung ter-jun ditengah-tengah ribuan massa mengatakan, untuk mengamankan jalannya un-juk rasa tersebut pihaknya mengirimkan 450 personel, di antaranya dari Polres, Polsek dan pasukan dari Pol-da Jatim.“Karena unras seka-rang masanya lebih besar. Jadi kami melakukan pen-jagaan dengan pasukan yang mencukupi,” teranngnya.

Sementara itu, ketua koordinator unjuk rasa, Holili setelah melakukan mediasi dengan direktur PTKL dan 25 perwakilan karyawan lainnya, mengata-kan pihak manajemen PTKL yang dikomandoi oleh Budi

Kusmarwoto selaku direktur utama PTKL . Tetap tidak bisa memenuhi kewajiban atas gaji karyawan. Pihak menejemen beralasan be-lum sanggup membayarnya karena pabrik sedang kondi-si kolap.

“Alasan tersebut bukan solusi bagi kami. Tetapi gaji tersebut harus terba-yarkan. Karena PTKL bu-kan perusahaan swasta. Pabrik ini milik Negara dan harus dipikirkan bersama oleh pemerintah pusat atas kondisi PTKL yang saat ini sedang resah Teruma mka-sah kesejahteraan dan gaji pegawainya,”katanya.

Lebih jauh ia menam-bahkan, pihaknya akan terus mendesak manajem untuk menyelesaikan gaji tersebut. Karena kami kerja disini butuh bayara.” Bagaimanapun per-masalahan ini harus berlanjut, mengingat kehidupan para karyawan yang terbengkalai, aikibat lambatnya gaji,” ucap Holili.

Semnetara itu, saat pihak direksi melakukan mediasi dengan perwakilan pengun-juk rasa. Para wartawan cetak dan elektronik yang mengi-kuti jalan aksi tersebut tidak bisa mengikuti jalannya me-diasi. Karena para satpam yang menjaga di depan pintu tidak memperboleh awak me-dia untuk melakukan pelipu-tan didalam. “Selain karyawan termasuk media tidak boleh masuk ke dalam ruangan ini perintah atasan,” kata salah satu satpam PTKL.

Bahkan dengan perlakuan tersebut, Ramadono salah satu media elektonik lokal mengatakan, sikap direksi PTKL patut dipertanyakan.

“Kenapa wartawan kok nggak boleh masuk. Ada apa dengan manejemen PTKL,” tanyanya kepada salah satu satpam.

Minta Dirut PTKL MundurTak membuahkan hasil,

mediasi antara PTKL de-ngan perwakilan karyawan dalam demo tersebut tidak menemukan kepastian ten-tang masalah gaji yang belum terbayarkan. Para Karyawan meminta Budi Kusmarwoto selaku kepala Direksi PTKL dituntut mundur. Karena di-anggap tidak bisa memimpin PTKL.

Koordinator njuk rasa karyawan PTKL, Holili men-jelaskan, setelah seluruh karyawan PTKL tidak meng-inginkan lagi memimpin PTKL. Saat ini, Direksi Budi Kusmarwoto harus berhenti dari jabatan tersebut.”Karena sudah tidak bisa memimpin, kalau terus menerus sep-erti ini karyawan PTKL akan kelaparan. Karena gaji dari mereka bekerja susah tidak bisa dibayar,” katanya.

Dengan kesepakatan para karyawan PTKL untuk mem-inta Budii Kusmarwoto, mun-dur dari jabatannya sebagai direksi. Pihak pengunjuk rasa membuat surat pernyataan kepada Budi Kusmarwoto untuk berhenti memimpin PTKL.

Isi surat tersebut menu-rut Holili, yakni kepemimpi-nan Budi Kusmarwoto, sudah gagal memimpin PTKL, tidak terbayarnya gaji karyawan selama 7,5 bulan, Gaji pokok yang diberikan PTKL tidak sesuai standar UMK di tahun 2013 yang ditetapkan oleh pemerintah, tidak ada pesan-gon bagi karyawan yang su-

dah pensiun, dan tidak per-nah memberikan tunjungan pendidikan bagi anak – anak karyawan, serta tidak diikut-kannya 109 karyawan dalam Jamsostek,

“Dengan alasan tersebut Direksi Budi Kusmarwoto, gagal membangun PTKL. Ini merupakan permintaan karyawaan,” terangnya saat membacakan hasil kesepakan pemunduran diri dari budi kusmarwoto, kepada para pen-gunjuk rasa.

Dalam surat pernyataan, tertangal 10 Oktober 2013, yang disaksikan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja Kabu-paten Probolinggo, Direktur PTKL, Budi Kusmarwoto su-dah menandatangani atas tuntutan pemunduran diri tersebut.

“Kami akan mengirimkan surat pernyataan tuntutan pemunduran diri tersebut ke-pada Presiden Republik Indo-nesia, Bapak Susilo Bambang Yodoyono, dan kementrian BUMN bapak Dahlan Iskan, DPR RI serta Pemerintah Ka-bupaten Probolinggo,”tandas Holili.

Tak hanya itu, Holilli, juga akan mempertanyakan kepada jajaran manajemen tentang nasib PTKL kedepan. Serta as-set koperasi dari pabrik terse-but. Menurutnya, aset PTKL satu-satunya hanyalah kope-rasi karyawan.

“Kami akan menggelar rapat anggota koperasi luar biasa, atau meminta tanda tangan 2/3 dari jumalah ang-gota. Karena untuk menjual aset koperasi harus melalui jalur tersebut. Ini segara kami akan laksanakan, karena un-tuk menutupi gaji karyawan,” pungkasnya.(hud/fud)

Demi Gaji, Karyawan PTKL Kepung Kantor Direksi PROBOLINGGO- Ribuan karyawan Perseroan Ter-batas Ketras Leces (PTKL) mengelar unjuk rasa di depan kantor direksi pabrik berplakat merah terse-but. Mereka menuntut gajinya selama 7,5 bulan terkahir yang masih belum terbayarkan.

PROBOLINGGO - Lagi-lagi di wilayah Kabupaten Probolinggo ada temuan jalan aspal rusak. Kali ini di daerah pelosok Desa Suka-pura. Di pelosok Desa itu, kurang lebih satu kilometer jalan aspal menuju Desa se-tempat rusak parah.

Ironisnya, rusaknya ja-lan tersebut tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk mel-akukan perbaikan, warga setempat rela mengadakan iuran. “Seperti jalan Mawar ini. Warga selalu mengada-kan iuran untuk melakukan perbaikan tambal sulam,” ujar Ketua Badan Pemerinta-han Desa (BPD) Desa Suka-pura, Hari kepada wartawan, Kamis (10/10).

Untuk melakukan perbaikan jalan terse-but, kata dia, warga se-tempat kini melakukan iuran untuk membeli as-pal. “Sekarang hasil iuran warga sudah mendapat-kan sebanyak 10 drum as-pal,” imbuh dia.

Menurut Hari, upaya perbaikan jalan aspal yang rusak di jalan Mawar terse-but, hampir setiap tahun dilakukan oleh warga setem-pat. Bahkan, untuk melaku-

kan perbaikan tambal sulam jalan aspal tersebut, tahun lalu pernah menggunakan dana PNPM senilai Rp.30 juta.

“Kalau dana PNPM itu bukan bantuan, tetapi itu memang program dari pemerintah,” tandasnya.

Melihat jalan aspal di pelosok Desa Sukapura ru-sak parah, warga berharap bantuan dari pemerintah. Karena kerusakan jalan itu sangat membahayakan pengguna jalan. Apalagi ja-lan di daerah pelosok Desa Sukapura kondisinya selalu tanjakan.

“Disini itu jalannya tan-jakan. Kalau tidak segera dilakukan perbaikan sangat berbahaya,” katanya.

Hari mengaku, kerusakan jalan tersebut sudah diusul-kan ke Desa. Namun, selama ini Desa terkesan kurang pro aktif. “Makanya kerusakan jalan aspal disini tidak per-nah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sehingga untuk melakukan perbaikan, warga selalu mengadakan iuran,” tandasnya. Semen-tara itu, Kades Sukapura, To-tok hingga berita ini ditulis belum berhasil dikonfirmasi.(ugi).

TAK PERNAH DAPAT BANTUAN

Warga Iuran Perbaiki Jalan Aspal Rusak

PROBOLINGGO - Pe-nyegelan tower telepon seluler yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, di Desa Ke-dungsari Kecamatan Maron, Kamis (10/10) kemarin, dibuka oleh warga. Dengan adanya pembukaan segel yang dilakukan tersebut membuat Satpol PP geram.

Menurut Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman, membe-narkan adanya pembukaan segel tower yang dilaku-kan oleh salah satu warga. Penyegelan tower di desa tersebut sekitar taggal 3 Okober kemarin. Kami me-mang lakukan penyegelan tersebut. Karena tower selurer tersebut tidak ada ijin yang dilakukannya.

“Kami lakukan pe-nyegelan, sebab ini sudah melannggat aturan daerah. Tanpa ada ijin secara resmi dari pemda Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Menurutnya, Perda yang mengatur yakni persa nomor 8 tahun 2011 tentang pengendalian mendirikan bangunan telekomunikasi. Yang termasuk didalamnya mengatur tentang bangu-nan tower telepon seluler. Dengan tidak adanya segel tersebut satpol PP me-

nyegelnya, karena ini di nilai melanggaran aturan. Tetapi kami mendapatkan informasi segel tersebut dibuka oleh warga yang memilki lahan.“Dengan informasi tersebut pihak satpol PP segera bergerak kelokasi dan saudah disegel ulang,” tandas Ahmad Aru-man.

Ahmad Aruman menam-bahkan, langkah yang di-lakukan oleg warga tersebut. Dinilai karena tidak paham dan mengertinya tentang aturan tersebut. Namun dengan datangnya satpol PP kelokasi pemilki lahan yang ditempati tower tersebut su-dah diberikan pemahaman.

“Alhamdulillah warga tersebut paham dan mengerti tentang tidak ada ijinnya bangunan tower tersebut,” katanya.

Untuk pemilik tower tersebut, lanjut dia, dihara-pkan agar segera mengurusi ijin atas bangunan tersebut. Karena setiap membangun tower harus disertai ijin yang berlaku di daerah Ka-bupaten Probolinggo.

“Untuk meengurusi ijin tersebut, merupakan hal yang penting. Sehingga tidak ada persoalan ketika pengurusan ijin dilakukan oleh pemilik perusahaan tower itu,”pungkas Agmad Aruman.(fud)

SATPOL PP GERAM

Segel Tower Dibuka Warga

PROBOLINGGO - Warga Kelurahan Wonoasih, Kota Probolinggo belakangan mulai resah dengan ulah anak-anak muda. Pasalnya, tidak jarang warga setem-pat memergoki mereka berbuat mesum di areal kuburan China. Bahkan, mereka tidak segan-segan berbuat senonoh, meski dipergoki oleh warga se-tempat.

“Masak pacaran di loka-si kuburan,” tandas salah seorang warga setempat, Bambang Sumantri kepada wartawan, Kamis (10/10).

Ulah mereka tidak hanya berbuat mesum pada malam hari, namun juga nekat ber-buat mesum pada siang hari. Sebenarnya, kata Bambang, ulah anak-anak muda yang suka pacaran di kuburan China itu sudah seringkali dirazia oleh petugas. Na-mun, mereka sepertinya tidak kapok juga.

“Padahal dulu sudah sering dirazia oleh petugas.Tapi mereka tidak kapok juga,” katanya.

Mereka berbuat me-sum lagi di kuburan China tersebut, mungkin karena

sudah lama petugas tidak melakukan raza di tempat itu. Melihat ulah mereka semakin menjadi-jadi, war-ga setempat berharap agar petugas Sat Pol PP kembali mengadakan giat razianya. “Warga berharap petugas kembali melakukan giat ra-zianya,” terang warga lain-nya, Misnawar.

Camat Wonoasih, Moch. Maskur saat dikonfirmasi menjelaskan, untuk mel-akukan penertiban itu pihaknya harus melaku-kan koordinasi terlebih dulu dengan pihak terkait.

Yakni petugas Sat Pol PP dan Polsek setempat. “Kita tidak bisa berjalan sendi-rian. Ini tugas Sat Pol PP untuk melakukan penerti-ban,” katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya memang sering-kali mendapat pengaduan dari warga soal seringnya areal pekuburan China tersebut dijadikan ajang mesum. Namun, Maskur sendiri mengaku tidak bisa melangkah sendiri. “Ma-kanya kita akan melakukan koordinasi dulu,” pung-kasnya.(ugi).

DIJADIKAN TEMPAT MESUM

Kuburan China Jadi Ajang Mesum

Camat Wonoasih, Moch. Maskur

saat dikonfirmasi menjelaskan,

untuk melakukan penertiban itu pihaknya harus

melakukan koordinasi terlebih dulu dengan pihak

terkait.

Dua petugas satpol PP Tangsel membawa mesin air yang disita dari sebuah perusahaan swasta di kawasan Pergudangan Taman Tekno BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satpol PP Tangerang Selatan berhasil melakukan penyegelan serta penyitaan perusahaa yang tidak memiliki ijin resmi tentang penggunaan sumur air bawah tanah.

Page 7: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO. 0218 | TAHUN II 7BUDAYA

APemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Mualaf

Kisah Inspiratif Menuju Sukses

Saat Nurma berumur 7 tahun, ke-dua orang tuanya sering mening-galkan dia ke luar kota. Sehingga

di rumah dia hanya tinggal berdua dengan kakeknya. Kakek Ridlowi ser-ingkali mendapat undangan untuk berdakwah di berbagai tempat. Se-hingga dia sering mengajak Nurma dalam menyampaikan dakwahya. De-ngan seringnya kakek Ridlowi men-gajak Nurma, sehingga Nurma ingin tahu tentang agama.

“Kek, Islam itu apa? tanya Nurma. “Islam itu adalah agama yang di-

turunkan oleh Allah sebagai petunjuk manusia di bumi ini, Nak. Di dalam Negara kita ada lima agama yaitu agama Kristen yang dianut kedua orang tua Nurma, ada agama Islam yang dianut oleh kakek sendiri, selan-jutnya ada agama Hindu dan Budha, dan ada lagi satu agama yang baru yaitu agama Khonghucu” jawab kakek Ridlowi.

“Kalau Nurma agamanya apa kek? sahut Nurma.

“Biasanya anak itu mengikuti kedua orang tuanya, tetapi Nurma mempunyai hak untuk memilih agama apa yang akan Nurma anut” balas kakek kembali.

“Lalu kenapa kakek dan mama agamanya berbeda?”

Atas pertanyaan cucunya, kakek Ridlowi tidak menjawabnya karena tiba – tiba ada salah satu warga yang mengetuk pintu rumahnya untuk meminta bantuan kepada beliau.

***Kakek Ridlo termasuk orang yang

hobi membaca. Beliau sering mem-beli buku-buku bacaan terutama buku yang berhubungan dengan agama. Alasan Nurma menolak aja-kan kakeknya karena ingin mencari jawaban dari pertanyaannya sebelum dia bertanya lagi kepada kakeknya melalui buku-buku koleksi kakeknya. Kemudian Dia mengambil beberapa buku milik kakeknya tanpa sepenga-tahuan kakeknya. Sampai malam pun larut mengantarkan kesunyian.

Keesokan pagi harinya, Nurma bersiap-siap berangkat sekolah. Dia selalu diantar oleh kakeknya. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, dia ter-masuk cucu yang sangat membangga-kan. Orang tua Nurma menyekolahkan-nya di SDK yang ada di Purwo Harjo.

Musim hujan pun datang, begitu juga di desa Purwo Harjo sering hujan deras disertakan angin yang sangat kencang, menyebabkan banyak pepohanan roboh. Setelah hujan deras berturut-turut, desa itu menga-lami bencana besar memakan banyak korban luka, meninggal dan hilang. Banyak Keluarga yang tinggal di luar kota berdatangan untuk mencari keluarganya, salah satunya adalah ke-dua orang tua Nurma. Namun setelah dievakuasi selama satu minggu ter-nyata mereka tidak menemukan jasad Nurma dan kakeknya. Menurut ke-simpulan tim evakuasi, hampir 100% warga desa Purwo Harjo terbawa air yang begitu deras dan dimungkinkan meninggal dunia.

Ternyata saat bencana besar itu terjadi, Nurma bersama kakek Ridlowi

sedang berada di sebuah dusun kecil yang tidak jauh dari desa Purwo Harjo yang tidak terkena banjir. Mereka Singgah disana selama 1 bulan karena pada saat itu kakek Ridlowi sedang merawat Sahabat karibnya yang sedang sakit parah.

***Usia Nurma semakin dewasa.

Kini dia beranjak berumur 9 tahun. “Kakek, kenapa mama dan papa tidak mencari kita ya? Apa benar bahwa mereka lebih sayang pekerjaannya dari pada saya anak semata wayangn-ya?” ucap Nurma sambil menangis.

“Kita tidak boleh bilang seperti itu, mungkin mereka sudah mengira bahwa kita sudah meninggal say-ang!!” jawab kakek Ridlo sambil me-nenangkan cucu kesayangannya itu.

“Kek?” panggil Nurma. “ada apa?” “Apakah boleh jika saya ikut

kakek menganut agama Islam?” tanya Nurma dengan rasa takut.

“Kenapa tidak boleh? Islam itu sangat tolerir terhadap umatnya. Islam tidak pernah memaksa manusia untuk menganut agamanya. Kakek senang sekali jika kamu tulus untuk menganut agama Islam!” jawab kakek dengan senyum yang begitu indah.

Kakek pun menuntun Nurma untuk mengucapkan dua kalimat syahadat yang merupakan rukun Islam yang pertama. Ternyata Nurma sangat lancar sekali mengucapkann-ya. Kakek Ridlo sangat bahagia sekali dengan keputusan cucunya itu. Dia melakukan sujud syukur karena Allah

telah mengabulkan harapannya.“Ini buku kakek!” dengan menyo-

dorkan buku kepada kakek. “Kamu dapat dari mana buku

ini?” Tanya si kakek dengan wajah bingung.

“Sebelumnya saya minta maaf, buku ini saya ambil di almari buku kakek 1 tahun yang lalu saat kakek sedang pergi pengajian” jawab Nurma dengan santai.

***Hingga suatu saat kakeknya jatuh

sakit, dan selama 1 tahun kakek Ridlowi menahan sakitnya. Dia tetap semangat untuk hidup karena ada cucunya yang selalu menemani dan merawatnya. Nurma selalu memberi semangat kepada kakeknya meskipun sebenarnya dalam hatinya terasa sesak ingin selalu menangis.

“Nak, jaga dirimu baik-baik ya! kuatkan iman dan keteguhanmu pada agamamu sekarang!” ucap kakek Ridlo dengan suara yang lemah.

“Insyaallah. kakek cepat sembuh ya? Biar kita bisa bercanda lagi, bisa mengolah sawah bersama-sama lagi dan Nurma bisa belajar agama lebih banyak bersama kakek” jawab Nurma dengan sesak. Kakek Ridlo hanya tersenyum padanya. Nurma langsung keluar dari kamar kakeknya dan me-nangis karena terharu.

Dua hari kemudian Kakek Ridlo dapat berdiri dan berjalan lagi. Tetapi beliau tidak dapat bekerja. Beliau hanya berjalan-jalan di sekitar ru-mahnya.

Hingga, di suatu pagi yang begitu cerah tiba-tiba kakek Ridlo mengajak Nurma untuk mengunjungi desanya yang habis terkena banjir. Sesam-pai disana, Beliau bersyukur karena masih dilindungi dan diberikan kesempatan untuk bersama dengan cucunya. Namun di tengah perjalanan menuju pulang, penyakit kakeknya tiba-tiba kambuh dan di tempat itu juga Kakek Ridlowi meninggalkan Nurma untuk selamanya.

Kini dengan agama barunya, Nurma terus beristiqomah dalam menjalankannya tanpa seorang Kakek dan juga sebagai gurunya itu.=

*) Aktivis Gerakan IAIN Sunan Am-pel Menulis (GISAM. Beralamat di Jl. Jemurwonosari Gg. Lebar No. 175 A

Surabaya.

Sebagian orang mampu meraih sukses di usia muda. Jatuh-ban-gun menjalani hidup menjadi

warna kehidupan tersendiri. Tidak heran apabila kisah hidup 101 peng-usaha sukses tetapi penuh tantangan dalam buku ini patut dijadikan kisah berharga untuk diteladani oleh pem-baca.

Kisah 101 pengusaha muda dalam buku ini menyajikan kisah inspiratif yang berbeda. Makin banyak pofil yang disajikan, makin banyak pula inspirasi yang bisa digali. Otomatis, angka tersebut tidak sedikit untuk melecutkan semangat generasi muda dalam membuat perubahan, menero-bos ide, dan menentukan bisnis yang akan didirikan.

Agit Bambang Suswanto, misalnya. Semangat dan kerja kerasnya menjadi inspirasi tersendiri bagi pembaca. Di usianya yang ke-21 tahun, ia berhasil menciptakan lini produk sepatu kulit premium 100 % asli Indonesia. Ha-nya dalam waktu 1,5 tahun, ia mampu menembus pasar ekspor dan memiliki omzet ratusan juta rupiah (hal. 21).

Kesuksesannya di usia muda bu-kan diperoleh secara instan. Ini meru-pakan buah dari usahanya yang dige-

luti sejak SMA. Saat itu, ia pernah ber-jualan pin, menjaga warnet, membuat kaus untuk dijual di distro-distro, be-lajar desain secara otodidak, hingga menjadi desainer web dan majalah di Bandung.

Berbagai usa-ha yang dimaksud menunjukkan ke-gigihannya untuk selalu berusaha; dari bisnis yang satu ke bisnis yang lain. Ketika ‘gagal’ dalam sebuah usa-ha ia pindah ke usaha lain. Kini, ia tercatat sebagai pengusaha muda yang sukses.

Sosok usaha-wan muda yang lain adalah Gibran Rakabuming. Pu-tra dari Jokowi, Gubernur DKI Ja-karta, semula di-harapkan menjadi penerus usaha orang tuanya di bi-dang mebel. Namun, keberaniaan-nya untuk mengambil terobosan baru mengantarkannya menjadi us-ahawan muda yang terbilang sukses (hal. 100).

Sebagaimana Agit Bambang Suswanto, Gibran Rakabuming me-miliki semangat dan kerja keras dalam menjalankan usahanya. Ia tidak pernah mengeluh ketika terk-

endala modal. Se-benarnya, orang tua Gibran Raka-buming tidak me-nyetujui bisnis tersebut. Namun, k e y a k i n a n n y a yang kuat men-jadi bukti kepada orang tuanya bahwa ia mampu hidup mandiri de-ngan pola pikir yang ia bangun sendiri.

G i b r a n menggeluti bis-nis katering di kota kelahirannya, Solo. Akibat ke-kurangan modal, ia harus mencari dukungan modal finansial dari ber-bagai bank. Say-ang, proposal pengajuan yang disusunnya dito-lak oleh beberapa bank. Usianya saat itu yang masih 22 tahun dan tanpa pengalaman usaha

belum meyakinkan pihak bank untuk memberi bantuan modal. Beruntung, satu bank menerima proposalnya walaupun jumlah hanya sedikit dari yang dia ajukan.

Bukan hanya itu, sebagai pemain baru di dunia katering, ia menemu-kan kesulitan untuk menanamkan ke-percayaan kepada konsumen. Berkat usahanya yang tanpa kenal lelah, ia mampu menjadi pengusaha sukses.

Bahkan, ia termasuk salah satu pe-main katering yang terpacaya di Solo.

Lain halnya pengalaman yang dituturkan sosok Alvia Alhadi. Pen-emuannya sungguh luar biasa. Lela-ki kelahiran Pontianak, 5 November 1989 ini, menemukan tanaman se-jenis talas dan berkhasiat menyem-buhkan kanker. Tahun 1995, tana-man ini ditemukan di Pulau Jawa oleh seorang ahli biologi bernama Drs Patoppoi Pasau yang menggu-nakan olahan keladi tikus untuk is-terinya yang menderita kanker pay-udara stadium III. Isteri Drs Patoppoi Pasau akhirnya sembuh total.

Alvia Alhadi memanfaatkan lahan ayahnya yang berukuran 10 x 24 me-ter untuk ditanami keladi tikus. Modal awal hanya Rp 1 juta. Ia menjalin kerja sama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) lainnya yang menghasilkan obat-obatan dari bahan dasar tana-man berkhasiat tersebut (hal. 254). Semangat dan kerja keras menjadi ba-gian dari hidupnya. Tidak heran jika saat ini ia termasuk pengusaha muda yang telah meraih kesukesan.

Kisah-kisah nyata dalam buku ini sungguh menggugah pembaca untuk membangun usaha dan men-jadi pengusaha sukses di usia muda. Sebagaimana testimoni yang ditulis Badroni Yuzirman, buku ini berisi ki-sah anak-anak muda yang telah mem-buktikan bahwa usia muda, kurang ilmu, kurang pengalaman, kurang modal, kurang network, telah terban-tahkan. Modal utama yang harus di-miliki seorang usahawan adalah kerja keras. Selamat menggali inspirasi!=

*) Guru Madrasah Aliyah Mambaul Ulum Ganding Sumenep

Oleh: Suhairi Rachmad *

Kesuksesan merupakan dam-baan setiap orang. Tak seorang pun yang menginginkan kega-galan menjalani hidup. Tetapi tidak semua orang menyadari bahwa proses menuju kesuk-sesan penuh liku dan sangat terjal. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan ketegu-kan hati dan kerja keras.

Cerpen: Rosyidah Nuril Adha*Tepatnya di desa Purwo Harjo hidup seorang gadis mungil yang cantik jelita, bernama Nurma Christina Mula Syin-tia Dewi. Dia hidup sendiri di gubuk tua semenjak kakeknya KH. Ridlowi meninggal dunia karena sakit. Dia ditinggal oleh kedua orangtuanya semenjak berumur 8 tahun. Kedua orang tuanya adalah kaum Kristen sehingga mereka memberi nama Nurma Christina Mula Syintia Dewi. Sedangkan kakeknya, seorang Ulama di daerahnya.

TeTap seperTi iTu

Matahari sedatar arahku ke baratTetapi aku biarkan mengendap dalam kegelapanDi sini aku tidur berselimut abu-abuAku bungkam telinga dengan kecemasan

Suara-suaranya hanya aku simpan dalam gudangterus aku coba melantingkan perasaanmasih saja aku menjadi orang yang dunguTetap saja dia terus tersenyum tidak mengerti

Ada secarik rasa yang ingin aku bakarBiar sadar langkah itu menjadi sumber kesedihan

Lalu aku melangut dalam cermin.

Bangkalan, Juni 2011 KeTiKa sore beraKhir

Dalam sadar aku tak mengerti

Seketika itu kau berlaritak seperti yang lalu ketika sore berakhirmeniupkan jingga dalam nafasnya.

Kau jadikan purnama sementarakemudian hanya terdengar tawa yang mulai surutkakimu terluka waktu itumembiarkan angin menjamah tubuhmu

Mengertilah!Ada kerinduan ketika sore berakhirketika matahari tertawa lepasdi tempat itu kau akan kembali.

Bangkalan, September 2011

Luruh

Bisakah kau mendengar?Setiap rintihan yang jatuh di balik tembok kamarkumembentuk kegelisahan dalam retakan.Teriakanku hampa ketika pintu lain terbuka,melihat kau bermain dengan rasa warna-warnaku membuncah seketika itu.

Kemudian aku mencoba mencarisela-sela dari kamarmu yang memiliki banyak pintu,tetapi tak ada yang terbuka untuk aku melangkahSetiap kalimatmu memiliki pijakan sendiri.

Kutatap wujudmu dengan dua cermin.

Aku tahu,sesuatu yang berhenti akan jatuhdan kau akan mengerti ketika waktu menghentikan langkahmu.

Bangkalan, Oktober 2011

MaTahari pecah daLaM perMuKaan iTu

Sesaat ia di ujung jalan setapaktak tampak bunga-bunga memberi wewangianhanya kelopak kering jatuh di wajahnya.

Serbuk sari berterbangan berikan tawaranmenumbuhkan ribuan rayu yang kusamlalu ia lewati pelataran di tepian pantai; Gemuruh ombak yang mencibir,angin yang mendesis lirih,membuat ia menghentikan langkahnya.

Di tempat itu,matahari pecah dalam permukaan,sebentuk garis pijar mataharimencercah jingga dalam lautan.

Seketika itu ia menundukmenerka-nerka yang ia bisameratapi bayangan yang tak beraturania kembali di tempat itu mengingat sebuah kalimat yang memiliki bait-bait hitam.

Bangkalan, Oktober 2011

Lahir di Gresik 28 Mei 1985. Aktif bergiat di komu-nitas Rumah Tulis Kita Bangkalan-Madura.

Puisi: Doel Muafi

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan diser-tai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Redaksi

Page 8: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO. 0217 | TAHUN II8 JUMAT 11 OKTOBER 20138 AOLAHR GA

MANCHESTER - Bek Manchester United (MU) asal Brasil Fabio da Silva mengungkap-kan bahwa dia ingin meinggalkan Old Trafford pada beberapa bulan ke depan karena tidak diberi tempat oleh pelatih David Moyes di tim utama Setan Merah. Pemain 23 tahun ini kalah bersaing dengan Patrice Evra dan Al-exander Buttner di posisi bek kiri. Sementara pasangan kembarnya, Rafael da Silva tidak tergantikan di posisi bek kanan.

Fabio sempat dipinjamkan ke Queens Park Rangers (QPR) selama musim lalu dan pada awal musim ini kembali ke Old Trafford. Tetapi setelah pelatih berganti, Fabio tak kun-jung mendapat tempat di tim utama. Padahal, pemain ini sangat ingin bermain dengan jumlah menit yang banyak.

Karena itu, tidak ada pilihan lain baginya untuk segera hengkang bila ingin kariernya

semakin menanjak. “Saya tidak tahu. Saya kira waktu-nya sudah datang dan mungkin pada jendela transfer berikutnya atau juga musim depan, saya sudah harus pergi. Itu kemungkinan terbaik,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Saya ingin bahagia. Saya ingin bermain dan saya ingin dekat dengan keluarga saya. Saya mung-kin saja kembali ke

Brasil, bisa juga tidak. Saya akan berbicara dengan pelatih saya terlebih dahulu untuk memastikan yang terbaik untuk saya.”

Dia mengaku, pelabuhan dia berikutnya adalah Fluminense. “Keterikatan saya dengan Fluminense sangat besar. Saya pernah ber-main selama tujuh tahun di sana dan bila saya kembali ke sana, saya akan pulang dengan bangga karena saya punya perasaan yang khusus dengan mereka,” tutupnya.

Sementara itu, bek internasional Prancis yang dibuang Valencia akhirnya ditampung oleh AC Milan sebagai pemain pinjaman. Tetapi pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini baru akan bergabung di San Siro pada jendela transfer musim dingin menda-tang. Milan harus mengeluarkan 400.000 euro untuk mendapatkan bek Prancis ini dengan opsi diikat kontrak secara permanen pada akhir musim dengan harga 6 juta euro.

Rami diskors oleh Valencia dan tidak digaji selama satu pekan karena menyerang pelatih dan teman-teman satu tim dalam wawancara-nya di sebuah stasiun radio bulan lalu. Sejak wawancara itu, Rami tidak pernah dimainkan lagi oleh Valencia. Milan sendiri berharap, Rami sudah bisa ikut berlatih bersama tim itu sebelum Januari 2014. (espn/aji)

Fabio Ingin Pergi dari Old Trafford

Jumat, 11 Oktober 2013KROASIA vs BELGIA

22:30 WIB di Antv

Sabtu, 12 Oktober 2013PORTUGAL vs ISRAEL

02:45 WIB di TvOneSPAIN vs BELARUSIA

03:00 WIB RCTI

KOREA vs BRAZIL17:30 WIB di MNCTV

KOREA vs INDONESIA19:30 WIB di RCTI

Selasa, 15 Oktober 2013INDONESIA vs CHINA

17:30 WIB di SCTV

Rabu, 16 Oktober 2013TURKEY vs BELANDA

01:30 WIB di RCTIBULAGARIA vs REP CEKO

02:00 WIB di TvOne

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEONTV

LONDON - Tim Na-sional (Timnas) Inggris optimistis bisa menga-tasi Montenegro dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup H di Stadion Wembley Jumat (11/10) malam ini waktu setempat atau Sabtu (12/11) dini hari WIB nanti.

Membukukan tiga poin akan meringankan langkah “The Three Lions” ke Bra-sil tahun depan. Sebaliknya, bila tergelincir maka langkah Wayne Rooney dan kawan-kawan akan semakin terjal.

Pelatih Roy Hodgson men-coba membangun optimisme itu dan menunjukkan kepada publik Inggris, terutama Foot-baal Association (FA) yang mengeritik penampilan tim Tiga Singa yang terseok-seok menuju putaran final Piala Du-nia. Hodgson meyakinkan pub-lik sepakbola Inggris bahwa mereka akan terbang ke Brasil tahun depan.

Saat ini Steven Gerrard dan kawan-kawan memang berada di puncak klasemen sementara Grup H dengan 16 poin. Akan tetapi, selisih satu angka atas Ukraina dan Montenegro akan menjadikan posisi mereka ter-jepit jika kehilangan poin di dua laga nanti.

Optimisme Inggris menjel-ang laga melawan Montene-gro ini juga dilatari oleh fakta bahwa dari delapan kali laga, mereka tercatat belum pernah terkalahkan dengan meraih empat kemenangan dan empat hasil imbang. Aura positif “The Three Lions” juga terpancar menyusul gemilangnya barisan depan Inggris dalam beberapa partai terakhir, terutama di kompetisi domestik. Wayne Rooney dan Daniel Sturridge yang sudah pulih dari cedera menjadi pencetak gol utama bagi klubnya masing-masing, Manchester United dan Liver-

pool.Selain itu, Hodgson kini

memiliki banyak pilihan di lini depan, dari mulai senior hing-ga junior, dibandingkan saat melawan Ukraina bulan lalu. Sebut saja Jermaine Defoe dan Rickie Lambert yang mewakili angkatan senior. Sedangkan di kalangan pemain muda, selain Rooney dan Sturridge yang su-dah disebutkan di atas, masih ada penyerang muda MU lain-nya Danny Welbeck. Nama Sturridge dan Rooney semakin mencuri perhatian menyusul penampilan gemilang mereka di ajang domestik. Keduanya kemungkinan akan diturunkan untuk meruntuhkan perta-hanan lawan.

“Sejak saya masuk ke dalam skuat Inggris, ini adalah grup penyerang terbaik yang pernah kami miliki dalam hal mence-tak gol dan luar biasa mengin-gat kami semua sedang berada pada penampilan bagus,” kata Rooney yang sudah melesakan tujuh gol. “Kami harus men-coba dan membongkar (perta-hanan) mereka dan memasti-kan tidak melakukan kesalahan di lini belakang,” sambungnya.

Ya, dalam laga sepenting ini lini belakang Inggris haram melakukan kesalahan sedikit pun. Garry Cahill dan Phil Jag-ielka dituntut untuk bisa me-nutup setiap gerakan striker lawan. Begitu juga dengan dua bek sayap, Glenn Johnson dan Leighton Baines, yang harus cepat kembali ke pertahanan usai melakukan serangan.

Tetapi Montenegro tidak gentar melawan Inggris di depan publik mereka sendiri. Mereka justru bertekad men-jinakkan tiga singa itu di kan-dangnya sendiri. Untuk itu Montenegro diprediksi akan mengandalkan serangan balik cepat yang mematikan lawan. Jika lengah, Inggris bisa saja kecolongan melalui skema itu. Satu nama yang patut diwaspadai Inggris adalah Setevan Jovetic. Striker yang memperkuat Manchester City ini memiliki kualitas untuk membuat perbedaan pada laga s e - vital ini. Sejak

didatangkan

dari Fiorentina pada bursa transfer musim panas lalu, Jovetic dipastikan semakin paham dengan gaya main bek-bek Inggris. Itu akan menjadi keuntungan bagi Montenegro.

Namun, Jovetic dipastikan akan kehilangan duetnya di lini depan setelah Mirko Vu-cinic dipastikan tidak bisa tu-run menyusul cedera yang di-dapatnya. Nama lain yang akan absen karena masalah serupa adalah kiper Mladen Bo-zovic, bek Marko Basa, dan gelandang Milo-rad Pekovic. Meski-pun tidak diperkuat beberapa pilar, negara pecahan Yugoslavia ini tetap optimistis menatap laga nanti. Apalagi, mereka tidak terkalahakan ke-tika bertemu I n g g r i s

dalam tiga pertemuan terakhir.“Inggris berada dalam te-

kanan lebih berat dibanding kami, karena mereka diharap-kan menang. Inggris juga tidak lagi menakutkan. Fakta kami sudah imbang tiga kali dengan Inggris memberikan kami ke-percayaan diri untuk laga kali ini,” ucap Jovetic memanaskan situasi jelang laga. (aji)

FABIO DA SILVA

Inggris Optimistis Atasi Montenegro

• PertemuanterakhirInggrisdenganMontenegrodiPodgoricabulanMaretlaluberkesudahanimbang1-1.

• LagaakandipimpinAlbertoUndianoasalSpanyol.• Sisalaga:vsMontenegro(home),Polandia(home).• Sisalaga:vsInggris(away),vsMoldova(home).

KUALIFIKASI PIALA DUNIA27/03/2013 Montenegro 1-1 Inggris KUALIFIKASI PIALA EROPA08/10/2011 Montenegro 2-2 Inggris KUALIFIKASI PIALA EROPA13/10/2010 Inggris 0-0 Montenegro

Hart Baines

SturridgeJovetic

Zverotic Boskovic

Drincic

Krkotic

Jovanovic

Savic

DzudovicVolkov Poleksic

Beqiraj

Rooney

WilshereWalker

Jagielka

Cahill

Gerrard

Welbeck

Milner

10/09/13 Ukraina 0-0 Inggris06/09/13 Inggris 4-0 Moldova26/03/13 Montenegro 1-1 Inggris22/03/13 San Marino 0-8 Inggris17/10/12 Polandia 1-1 Inggris12/10/12 Inggris 5-0 San Marino

06/09/13 Polandia 1-1 Montenegro07/06/13 Montenegro 0-4 Ukraina26/03/13 Montenegro 1-1 Inggris22/03/13 Moldova 0-1 Montenegro14/11/12 Montenegro 3-0 San Marino16/10/12 Ukraina 0-1 Montenegro

HEADTOHEAD ENAMLAGATERAKHIR DATADANFAKTAINGGRIS MONTENEGRO

4-2-3-1Pelatih: Roy Hodgson

44-2Pelatih: Branko Bernovic

MADRID - Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas, Rabu (9/10) mengingatkan, skandal pengaturan skor terjadi mini-mal pada delapan pertandin-gan dua divisi teratas sepak-bola Spanyol musim ini. Dia pun menegaskan, para pemain dan ofisial yang terlibat dalam skandal itu akan dijatuhi sanksi larangan terlibat dalam sepak-bola seumur hidup.

Sebelumnya, Tebas su-dah mengakui bahwa skandal pengaturan skor di La Liga Spanyol diduga terjadi dalam 10 pertandingan. “Banyak orang berupaya mengatur gol pada lebih banyak pertandin-gan, lebih dari delapan atau 10 pertandingan,” kata Tebas dalam konferensi para pem-impin sepakbola kemarin.

Dia pun yakin, pelakunya adalah berasal dari mafia inter-nasional. Tampaknya kecil ke-mungkinan para pemain yang bergelimang uang ikut terlibat dalam praktek korupsi seperti itu. Tetapi kami tidak men-jeneralisasi. Sebab praktek-praktek seperti ini juga tern-

yata melibatkan para pemain yang memiliki banyak uang, yang sudah nyaman. Saya akan berjuang keras membuka dan membersihkan sisi gelap dari La Liga,” kata Tebas.

Dia melanjutkan, “Bila tidak segera diberantas, prak-tek pengaturan skor ini akan menjadi liar dan berjalan tanpa hukum dan tidak terkontrol.”

Pengungkapan pengatu-ran skor di berbagai belahan dunia sudah mulai dilakukan dengan menangkap dan me-nahan 14 orang bulan lalu di Singapura, termasuk Dan Tan. Pria ini dituduh sebagai koor-dinator sindikat kejahatan internasional yang mengatur begitu banyak pertandingan di Italia dan di berbagai bela-han dunia.

“Geng kriminal yang ber-operasi di luar Singapura su-dah habis. Tetapi masih ada geng kriminal yang beroperasi di luar Singapura, India, dan berbagai belahan dunia lain-nya,” kata mantan kepala kea-manan Federasi Sepakbola Du-nia Chris Eaton.

Eaton yang kini menjadi di-rektur integritas olahraga pada Pusat Keamanan Olahraga In-ternasional atau International Centre for Sport Security (ICSS) bertekad membasmi kelom-pok mafia ini. Apalagi mereka sudah diminta oleh otoritas sepakbola Spanyol untuk men-gungkap dan membasmi skan-dal pengaturan skor di sepak-

bola negeri matador tersebut.Pengaturan skor adalah

sebuah kejahatan di Spanyol dan mereka yang terlibat bisa dipenjarakan dan klub dilarang bermain dalam kompetisi res-mi. “Kami harus menata ulang aturan dan menegakkan ke-disiplinan serta memperketat sanski bagi yang melanggar. Mereka yang terlibat dalam

skandal pengaturan skor ini akan dihukum seumur hdiup baik pemain, direktur, wasit maupun pelatih. Larangan ter-libat dalam sepakbola seumur hidup. Hukuman yang terlalu ringan seperti larangan terlibat dalam sepakbola hanya selama tiga tahun sama sekali tidak efektif karena bisa terulang kembali,” tegas Tebas. (aji)

Skandal Pengaturan Skor di La Liga

Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas saat mengingatkan adanya skandal pengaturan skor di kompetisi La Liga. Menurut Tebas, pelakunya adalah berasal dari mafia internasional.

Penyerang Inggris Danny Welbeck sedang berebut bola dengan pemain Montenegro pada laga kualifikasi Piala Dunia beberapa waktu yang lalu. Kini, Inggris dan Montenegro akan berhadapan lagi dengan klub ini.

Saya ingin bahagia. Saya ingin bermain dan saya ingin dekat dengan keluarga saya. Saya mungkin

saja kembali ke Brasil

Page 9: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II 9IKLAN

Page 10: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II10 IKLAN

Page 11: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218 | TAHUN II 1

Malam dicipta bukan sekedar untuk tidur melepas lelah setelah seharian suntuk bergelut dengan pekerjaan. Bagi Ida,

sapaan Massida, malam adalah waktu melepas penat dengan mencurahkan isi hati dalam bentuk tulisan. Ya, tulisan ringan yang dilakukan atau dilihat pada siang hari.

Bekerja sebagai penyiar tak membuat gadis kelahiran Ambunten itu hanya lincah di depan mikrofon. Ia juga lincah di depan pena menuang-kan “uneg-unegnya”. Hampir tiap malam menjel-ang tidur, menyempatkan diri menulis. “Biasanya dalam bentuk puisi,” katanya.

Tulisan-tulisan cewek berkulit putih itu salah satunya bisa ditemui dicatatan facebook-nya. “Di Suatu Masa.....Aku.. Kamu dan Dia” adalah salah satu judul tulisan Ida dalam bentuk puisi yang bisa dibaca. Bahasanya sederhana namun maknanya sangat mendalam. (mk)

Taneyan Lanjang11 OKTOBER 2013 JUMAT

BERITA TERKAITHalaman 12

11

Persesa Bisa Tak Lolos ke Divisi I

Gudang Kekurangan Pasokan Hingga 20 Ribu TonBPWS Mengebiri Kewenangan 4 Kabupaten

TIDAK ADA ANGGARAN

PERTANIAN JEMBATAN TOL

Neter Kolenang

MassidaPenyiar

junaedy/koran madura

PERESMIAN BIRO. Direktur Koran Madura Abrari (kiri), menyerahkan tumpeng kepada Kepala Biro Koran Madura Sumenep M. Hayat (kanan) dalam peresmian Kantor Koran Madura Biro Sumenep di Kantor Koran Madura Biro Sumenep Jalan HK. Zainal Arifin, Pandian, Kamis (10/10) sore. Penyerahan tumpeng tersebut disaksikan Direktur Keuangan Fety Fathiyah (dua dari kiri), Admin Indriani Y.M. (tengah), dan Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah (dua dari kanan). Berita halaman 12

“Seharusnya melibatkan semua pihak; masyarakat umum, mahasiswa, tokoh, jurnalis, aparat, dan pihak-pihak lain, bukan malah tertutup bagini. Ja-ngan masyarakat anggap tidak tahu kalau ada sosialisasi migas,” jelasnya.

Oleh karena itu, mahasiswa me-nolak acara sosialisai tersebut. Kesan saling tarik kepentingan dinilai ter-lalu kentara, dan tidak menguntungkan masyarakat. “Karena berngkat dari studi kasus, seperti blok Malio sudah berlang-sung operasi dan sampai hari tak bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar," kata Eko di Hotel C1.

Ia tidak menginginkan nasib buruk terulang kembali. "Saya tidak mau so-sialisasi antara pemkab dan PT Husky bernasib seperti blok Malio, yang tak jelas maafaatnya, sehingga rakyat pulau terus menderita," katanya.

Jika sosialisasi tersebut tetap di-gelar, pihaknya menginginkan tidak ada transaksi. "Kami harap jika sosialisasi ini tetap dilaksanakan, maka saya tegas-kan agar tidak ada transaksi-transaksi antar pihak tertentu," terangnya.

Menanggapi sosialisasi tersebut, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep dari Kepulauan Masalembu, Darul Hasyim Fath, menilai sosialisasi tersebut lebih mirip manipulasi. “Ka-rena kewajiban perusahan minyak yang masuk ke daerah tertentu, karena me-nurut undang-undang yang ada, mereka hurus beres di level itu, tetapi ketika dit-anya tadi mereka jawab UPL-UKK sudah selesai,” katanya, Kamis (10/10) petang.

Politisi PDI Perjuangan itu memper-tanyakan apakah perusahaan yang akan melakukan pengeboran sudah menyele-saikan proses sharing contract. Dari itu-lah berapa kandung gas perkiloliternya, berapa kupik yang setiap hari mereka

produksi, dan pula beragap hasil dari pembagian dengan pemerintah daerah diketahui. “Sehingga dari itu, kita bisa membuat indikator-indikator, ini loh yang bisa buat kesejahteraan rakyat, dan inilah pula yang bisa dialokasikan untuk parti-spasing interest,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa ketika ditanya seperti itu, pihak SKK Migas da PT Husky tidak bisa menjawab. “Saya juga tidak paham, apa karena mereka tidak mau menjawab atau memang pura-pura tidak mau menjawab. Karena jika mere-ka tidak bisa menjawab, maka ini men-gancam terhadap demokrasi, karena kita seolah dianggap bodoh sama pihak perusahaan,” tambahnya.

Dapat dibayangkan, lanjutnya, jika

ketua DPRD, wakil bupati, DPPKA, dan kantor ESDM tidak tahu. “Saya harus berkata apalagi ketika semua elemen pemerintah tidak tahu tentang sistem bagi hasil migas. Oleh karena itu kepala Humas SKK migas wajib menjelaskan, berapa kandung gas yang ada di Kabu-paten Sumenep, berapa pula bagi hasil gas yang ada di kabupaten ini,” jelasnya.

Sementara Head Of Relation Husky Hamim Thohari belum bisa memenuhi

tuntutan mahasiswa. “Karena ini masih rencana, dan kami masih belum tahu kandun-gan minyak yang ada di Pu-lau Raas. Kalau soal potensi kandung memang ada, tetapi kan masih belum pasti. Jadi,

kami masih belum bisa menjawab apa yang menjadi permintaan mahasiswa,” paparnya.

Pada waktu bersamaan terait ter-jadinya transaksi, Wakil Bupati Soeng-kono Sidik mengaku siap menanggung akibatnya. “Iya, kami siap menanggung akibatnya jika kami tidak memperha-tikan kesejehteraan dan ada transaksi-

transaksi di balik itu. Dan kami siap dihukum jika melanggar itu,” tegas So-engkono.

Bagi HasilSementara, Humas SKK Migas M.

Fatah Yasin ketika dikonfirmasi terait bagi hasil mengaku lupa berapa hasil migas yang diperoleh Kabupaten Sume-nep setiap tahun. “Itu ada undang-un-dang tentang pembagian hasil migas, yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001,” ucapnya politis.

Ketika ditanya nominalnya, Fatah juga enggan menyebutnya. “Masih be-lum tahu datanya berapa, kami akan berkoordinasi dengan pusat berapa nominal bagi hasil antara pemkab dan kami. Tetapi nanti akan kami siapkan,” ucapnya singkat

Ketika ditanya apakah masyarakat bisa mengakses di internet, kata Fatah untuk sementara masih belum diakses di internet. “Belum bisa diakses di in-ternet, karena kami masih belum punya website soal sistem bagi hasil,” jelasnya. (sym/mk)

syamsuni/koran madura

UNJUK RASA. Sejumlash mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) berunjuk rasa di Hotel C1 Sumenep.

PAMEKASAN - Gudang tembakau yang menjadi kuasa pembelian tem-bakau sejumlah perusahaan rokok un-tuk wilayah Kabupaten Pamekasan mengalami kekurangan pasokan tem-bakau hingga 20 ribu ton. Kekurangan pasokan itu disebabkan minimnya jum-lah produksi di tingkat petani akibat cuaca buruk yang terjadi selama musim tanam.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Budi Irianto, Kamis (11/10), mejelasakan, perkiraan kekurangan 20 ton tembakau itu berdasarka dari hasil serap informasi kuasa pembelian tem-bakau lima pabrik rokok besar pada bu-lan April lalu.

Kelima pabrik rokok, rencananya tahun ini akan melakukan pembel-ian tembakau rakyat sebanyak 22. 679

ton, dengan rincian PT. Djarum seba-nyak 7.000 ton, PT. Gudang Garam Tbk sebanyak 4.400 ton, PT. Sandhan Arif Nusa (Sampoerna) sebanyak 9.000 ton, PT. Bentoel sebanyak 929 ton, dan PT. Sukun sebanyak 450 ton.

Ditambah dengan kebutuhan seba-nyak 1.000 ton untuk butuhan pabrik rokok kecil seperti PT. Noroyono, PT. Oepet dan pabrik rokok lokal, maka dari rencana kebutuhan tembakau di Pame-kasan mencapai 22.779 ton.

Akibat terjadinya cuaca buruk tahun ini produksi tembakau di wilayah itu diperkirakan hanya 2.500 samapi 3.000 ton.

“Pada tahun ini gudang pembelian tembakau akan mengalami kekurangan karana produksi musim ini di perkira-kan hanya 2500 sampai 3000 ton atau hanya sepuluh persen dari kebutuhan,”

katanya.Saat ini, sudah ada gudang rokok

yang mulai melakukan pembelian. Dari 13 gudang di Pamekasan, sudah ada 684.9 ton tembakau yang sudah terbeli.

Gudang rokok besar yang melakukan pemelian adalah PT. Djarum dengan pa-tokan harga dari Rp 23 ribu hingga Rp 33 ribu perkilogram, PT. Sandhan Arif Nusa (Sampoerna) yang melakukan pebelian dari hasil produksi kemintaraannya de-ngan harga mulai Rp 17 ribu ssampai Rp. 34 ribu perkilogram.

Budi tidak bisa memperkirakan apa-kah akan terjadi lonjakan harga atau tidak, karena masalah itu bergantung pada kondisi pasar yang tidak dapat diperkirakan, meskipun sedang terjadi kekurangan barang. Selain itu, harga tembakau juga tergantung pada kuali-tas. (oni/muj/rah)

BANGKALAN - DPRD Bangkalan me-nilai Keberadaan Badan Pengembangan wilayah Suramadu (BPWS) dinilai telah mengebiri kewenangan empat kabupaten yang ada di Madura, terlebih Kabupaten Bangkalan. Sebab BPWS telah menjalankan kewenangan yang seharusnya dijalankan oleh Pemerintah Bangkalan.

"Contoh pengelolaan Suramadu yang ada di bawah BPWS, hingga saat ini kami pemerintah daerah tidak pernah men-dapatkan bagi hasil dari jembatan yang difungsikan sebagai jalan tol itu," ujar Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Syafiudin Asmoro.

Dengan adanya Suramadu, kata Syafi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Bang-kalan banyak yang hilang dari retribusi pelabuhan Kamal. Seharusnya Pemkab setempat mendapatkan bagi hasil dari Suramadu. Sebab, lahan yang dijadikan

wilayah juga merupakan lahan di sisi Madura.

Selain itu, menurut Syafiudin, BPWS yang berdasarkan perpres Perpres 27 Tahun 2008 hanya ditugaskan untuk menggarap wilayah sepanjang akses Suramadu. Namun, ternyata juga mengembangkan wilayah lain diluar itu, seperti pelabuhan internasional di kawasan Kecamatan Sepuluh, dan waduk Kecamatan Galis.

"Takutnya kedepan termasuk peri-jinan yang akan dikebiri BPWS, sebab saat ini saja mereka bebas melakukan pembangunan apapun tanpa seijin pem-kab," terang syafiudin.

Sementara itu, lebih setahun sudah gugatan kaukus Parlemen Madura yang dilayangkan kepada Mahkamah Agung, terkait dengan landasan hukum didirikan-nya BPWS, belum mendapat respon dari lembaga hukum tersebut. (dn/rah)

Melepas Lelah

SAMPANG - Persatuan Sepak Bola Sampang (Persesa) tampaknya sulit untuk lolos ke divisi satu. Sekalipun pada putaran ke dua yang diikuti sebanyak 24 klub sangat memungkinkan untuk lolos ke 12 besar, namun anggaran yang belum jelas menjadi kendala persesa untuk lolos pada divisi satu.

Ketua Umum Persesa Kab Sampang Hernandi Kusuma Hadi mengatakan, putaran kedua sangat menentukan nasib persesa untuk lolos ke divisi satu atau devisi berikutnya, karena pada putaran ke dua ini akan diambil 12 besar. Akan tetapi, juga tergantung pada anggaran yang sampai sekarang masih belum ada kejelassan. Padahal, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak termasuk ketua PSSI Sampang dan pemkab.

Kata Hernandi, pihaknya membutuhkan bi-aya Rp 300 juta untuk masuk devisi satu. Itu pun masih belum masuk sebagai tuan rumah, karena Sampang berpeluang untuk menjadi tuan ru-mah. “Anggaran yang kami butuhkan yaitu bi-aya pemain, pelatih operasional dan akomodasi serta offisel. Dan sampai sekarang masih belum ada sama sekali, dan kami kemarin sudah men-gundang beberapa elemen di Kabupaten Sam-pang, namun juga belum ada respon,” ucapnya. (jun/lum)

Page 12: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218| TAHUN II12

Seharusnya melibatkan semua pihak; masyarakat umum, mahasiswa,

tokoh, jurnalis, aparat, dan pihak-pihak lain, bukan malah tertutup bagini. Jangan

masyarakat anggap tidak tahu kalau ada

sosialisasi migas

Eko WahyudiKetua FKMS

SUMENEP

KKKS Husky-CNOOC Madura, Kamis siang akan menggelar sosialisasi kegia-tan pengeboran migas tahun 2013 di Hotel C1, Sumenep. Menurut mahasiswa, keg-iatan tersebut sarat dengan kepentingan.

“Kami datang ke sini untuk bertemu Bupati Abuya Busyro Karim tentang perihal sosialisasi migas yang ren-cananya akan dilaksanakan siang nanti. Kami minta Bupati menggagalkan sosial-isasi migas, karena sosialisasi itu sarat kepentingan. Kami datang atas nama kesejahter-aan rakyat,” teriak Hazmi, orator aksi, di depan kantor pemkab.

Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) Eko Wahyudi menjelaskan, kedatangannya untuk mem-inta klarifikasi kepada bupati terkait sosialisasi migas yang akan dilaksanakan. “Kami ke sini hanya ingin minta klarifikasi kepada Bupati tentang rencana sosialisasi migas yang dilakukan oleh PT Husky dengan pemkab,” terangnya.

Selain itu, kedatangan-nya juga untuk meminta pertanggung jawaban Kabag Pemdes, Moh. Ramli, terkait rencana sosialisasi tersebut. Menurut Eko, pagi itu semua kepala desa dari Pulau Raas sedang di atas kendaraan di tengah laut untuk mengikuti sosialisasi.

“Seharusnya ada pen-ertiban, jangan melukukan

aksidental yang seperti ini. Apakah ini prosedural atau tidak, termasuk pelaksan-aan sosialisanya. Jangan-jangan ini hanya sepihak dan konspirasi saja, sehing-ga tidak menguntungkan rakyat. Ayolah jangan main tutup-tutupan begini, yang transparan saja, karena kita sudah trauma dengan ek-splorasi migas, karena sama sekali tidak mensejahtera-kan,” paparnya.

Menurut mahasiswa, sosialisi tersebut mestinya melibatkan semua pihak, bukan hanya kepala desa. “Seharusnya melibatkan semua pihak; masyarakat umum, mahasiswa, tokoh, jurnalis, aparat, dan pihak-pihak lain, bukan malah tertutup bagini. Jangan masyarakat anggap tidak tahu kalau ada sosialisasi migas,” jelasnya.

Dalam aksi tersebut tidak ada pegawai pemkab yang menemuni mahasiswa. Jika acara sosialisasi tersebut tetap digelar, mahasiswa mengancam akan menggelar aksi di tempat acara. Dan pada pukul 14.30, mahasiswa mendatangi tempat acara.

RicuhPantauan Koran Ma-

dura, aksi tersebut diwarnai kericuhan, dan sempat ter-jadi adu jotos. Kericuhan itu bermula saat ada salah satu aktivis LSM mencoba men-jadi mediator antara maha-siswa dengan pihak pemkab.

Mahasiswa merasa tidak terima sehingga terjadilah kericuhan tersebut.

Pihak keamanan tidak bisa meredam aksi kericuhan tersebut karena memang tanpa izin terlebih dahulu kepada polisi. Eko menyata-kan mohon maaf karena aksi ini mendadak. “Tetapi satu-satunya jalan yang harus kami lakukan, karena kami ingin sosialisasi digagalkan,” terangnya.

Sutrisno, anggota aksi, juga minta maaf karena aksi tersebut diwarnai kericuhan. “Kami tidak mau ada provok-si dari masyarakat luar. Dan mohon maaf, emosi kami terpancing ketika ada salah satu teman kami dipukul oleh LSM tersebut, karena kami datang ke sini bukan untuk adu jotos, kami hanya ingin bertemu bupati, bukan LSM,” ucap anggota demo yang kenak dipukulu.

Dalam aksi tersebut, se-lain dengan berorasi maha-siswa juga membentangkan sejumlah poster, seperti “Jangan Curi Migas Kami”. (sym/mk)

MINYAK DAN GAS BUMI

Jangan Curi Migas KamiSUMENEP – Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten setem-pat, Kamis (10/10). Mahasiswa menolak rencana sosialisasi migas yang akan digelar pada hari itu juga. Bupati A. Busyro Karim didesak membatal-kan acara tersebut.

SUMENEP – Kejaksaan Negeri Sumenep, Kamis (10/10) memeriksa Kepala Diskominfo Sumenep, Yayak Nurwahyudi, sebagai saksi. Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) itu di-mintai keterangan terkait dugaan korupsi pembebasan lahan SMAN 1 Batuan. Juga ikut diperiksa pejabat pelak-sana teknis kegiatan (PPTK), Amin.

Penyidik melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi itu secara bergantian. Pertama, penyidik memeriksa Amin, kemudian mantan Sek-retaris Disdik Yayak NW. Pada pemeriksaan saksi-saksi itu, penyidik menanyakan sepu-

tar proses pengadaan lahan SMAN 1 Batuan. Masing-mas-ing saksi menjalani pemerik-saan sekitar 3 jam. Pemerik-saan baru selesai sekitar pukul 13.15 Wib.

Kasi Pidana Khusus Ke-jaksaan Negeri Sumenep, Sugiyanto, menyatakan, pemeriksan terhadap dua saksi itu untuk mengetahui persoalan terkait ada dugaan penyimpangan pengadaan la-han SMAN 1 Batuan. Namun, hingga saat ini, dia masih be-lum bisa membeberkan hasil pemeriksaan tersebut karena masih membutuhkan data yang lebih banyak lagi dari saksi-saksi lain.

‘’Saat ini kami memeriksa

dua orang saksi. Hasilnya, masih belum bisa kami sam-paikan, karena pemeriksaann-ya masih belum selesai,’’ kata Sugiyanto kepada wartawan, Kamis (10/10).

Sugiyanto memaparkan, setelah penyidik memeriksa mantan Sekretaris Disdik yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskom-info), pihaknya berencana memanggil sejumlah saksi lainnya, baik itu dari unsur disdik maupun dari rekanan. ‘’Kami juga berencana akan panggil saksi-saksi lagi dari unsur disdik dan rekanan. Waktunya insya Allah min-ggu depan,’’ ujarnya.

Sebelumnya, penyidik telah memeriksa mantan Ca-mat Batuan Anis Farida, Kades Desa Batuan Imam Ghazali, Kasi Pemerintahan Kecama-tan Batuan Syamsul Arifin, Bendahara Dinas Pendidi-kan Sumenep R Sudarsono. Mereka dimintai keterangan terkait proses pengadaan la-han seluas 1 hektare untuk pembangunan gedung SMAN 1 Batuan.

‘’Sebelumnya kami sudah memeriksa empat orang sak-si, masing-masing dari unsur desa, kecamatan dan disdik. Yang terakhir, kami periksa mantan Camat Batuan hari ini (kemarin, red),’’ pungkasnya. (athink/mk)

DUGAAN KORUPSI PENGADAAN LAHAN SMAN 1 BATUAN

Kejari Periksa Kepala DiskominfoSUMENEP – Kantor Koran

Madura Biro Sumenep di Ja-lan H Zainal Arifin No. 1 diru-wat, Kamis (10/10) petang. Upacara ini ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dieksekusi Direktur PT Koran Madura Abrari untuk selan-jutnya potongan tumpeng diserahkan kepada Kepala Biro Koran Madura Sumenep M Hayat. Selain tumpeng, terdapat tujuh rupa lauk-pauk baik nabati maupun hewani. Ini sebagai tanda bahwa angka tujuh merupa-kan lambang dari jumlah hari dalam seminggu dan lapisan langit.

Sebelum resmi dikuku-hkan sebagai Kantor Koran Madura Biro Sumenep, ru-watan ini disertai doa yang dipimpin Ust Abdur Rahiem yang diawali dengan ummul kitab dan pembacaan surat al ‘ashr. Alfatihah dibaca se-bagai tanda pembukaan yang baik dan al ‘ashr sebagai sim-bol tentang masa. Ini dimak-

sudkan sebagai warning bah-wa siapapun berada dalam kerugian jika mengabaikan waktu.

Dalam sambutannya, Di-rektur PT Koran Madura Ab-rari mengatakan, ada eskalasi kepercayaan publik terhadap Koran Madura. Pihaknya menerima apresiasi bahwa Koran Madura muncul de-ngan wajah yang santun dan menginspirasi. Ini sesuai de-ngan nafas Koran Madura yang mengusung peace and inspiring journalism.

Oleh karena itu, magis-ter psikologi itu berharap diresmikannya kantor Koran Madura Biro Sumenep me-nambah layanan masyarakat yang merindukan jurnalisme damai dan memberi inspirasi. “Bismillahirrahmanirrahiem, semoga kantor ini barakah, berguna, dan memberi man-faat,” kata pria yang akrab disapa Pak Dir saat meres-mikan kantor Koran Madura Biro Sumenep.

Kepala Biro Koran Ma-dura Sumenep M Hayat mengamini paparan Pak Dir. Menurutnya, mewujudkan kantor biro bukan hal mudah. Tetapi, dia menyadari tak ada perjuangan yang tanpa hasil. Oleh karena itu, Hayat minta dukungan baik dari internal dan eksternal Koran Ma-dura. Sebab, dia menyadari tanpa dukungan dan doron-gan, Biro Koran Madura di Sumenep bukan siapa-siapa. “Kami (Biro Koran Madura Sumenep) ada, lalu berkem-bang karena dukungan se-mua pihak,” lulusan UIN Ja-karta ini menjelaskan.

Acara ruwatan ini ber-langsung khidmat, berharu-biru tetapi ceria juga. Setelah ruwatan selesai, kru Koran Madura Biro Sumenep dan pusat termasuk kepala Biro Koran Madura Pamekasan Gozi, bersenda gurau dan berdiskusi soal Koran Madu-ra dan masa depan Madura. (rah/mk)

PERESMIAN KANTOR BIRO

Ruwatan untuk Kantor Koran Madura Biro Sumenep

KRU KORAN MADURA. Berfoto bersama selepas meresmikan kantor Koran Madura Biro Sumenep, di jalan KH. Zainal Arifin No 1, Kamis (10/10).

SUMENEP – Mendekati pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kategori II (K-2) yang akan dilaksanakan tanggal 3 November, Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Sumenep mengendus adanya calo. Calo CPNS ditengarai telah mema-tok harga hingga Rp 65 juta.

Kepala Badan Kepegawa-ian Pelatihan dan Pendidi-kan (BKPP) Sumenep Titik Suryati mengaku telah men-dapat laporan dari sejumlah

masyarakat akan adanya calo yang menawarkan jasa untuk lolos jadi PNS. ”Kami per-nah mendapat laporan dari masyarakat, yang meminta se-jumlah uang yang katanya un-tuk meloloskan menjadi PNS,” katanya, Kamis (10/10)

Menurut Titik, para calo meminta uang yang besa-rannya tidak sama. Ada yang mematok hingga Rp 20 juta. ”Bahkan para calo itu ada yang sampai mematok hingga 65 juta perorang,” terangnya.

Titik menjelaskan, dalam pelaksaan seleksi yang akan dilaksankan itu, tidak mung-kin ada yang bisa membo-corkannya, sebab data yang disetorkan ke Kemen PAN su-dah masuk pada tahun 2005. Sementara jumlah K-2 yang akan mengikuti tes sebanyak 2.099. ”Sementara ditambah dari golongan K-I sebanyak 7 orang. Jadi sekarang jumlahn-ya sebanyak 2.106. Semunya yang telah mendapatkan kartu tes pada tahun ini,” terangnya

Untuk meminimalisir peredaran calo dalam tes mendatang, pihaknya telah menggelar sosialisasi diber-bagai tempat. Selain itu, pihaknya telah mengeluar-kan surat edaran tentang calo PNS. ”Jadi kami mengharap agar masyarakat tidak lagi mempercayai siapapun, ka-rena daerah itu hanya seba-gai pelaksana saja, sedangkan yang menentukan kelolosan-nya itu adalah pusat semua,” ungkap Titik. (edy/mk)

TES CPNS

BKPP Mengendus Aroma Calo Rekrutmen CPNS

SUMENEP - Sejumlah pelabuhan rakyat atau tempat sandar transportasi tradisional terlihat tidak terurus. Pemerin-tah hanya membangunnya lalu dibiarkan tidak merawatnya, se-hingga tidak ada pemasukan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Salah satu pelabuhan yang tidak diurus adalah Pelabuhan Cangkarman di Desa Aeng Beje Kenek, Kecamatan Bluto. Pelabu-

han itu tempat bersandarnya per-ahu jalur Gili Raja-Bluto. Pantauan Koran Madura, aktivitas sehari-ha-ri pelabuhan tersebut ramai.

Namun, pelabuhan terse-but hingga saat ini belum me-nyumbangkan pemasukan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama ini, pelabuhan tersebut diurus perorangan. “Seandainya pelabuhan ini dikelola pemerin-tah, maka bisa akan lebih baik,

terutama untuk pendapatan PAD-nya ” kata Imam Bukhori, warga Gili Raja yang biasa me-manfaatkan pelabuhan tersebut, Kamis (10/10).

Tidak hanya Pelebu-han Cangkarman yang tidak dikelola pemerintah. Sejum-lah pelabuhan lainnya yang menghubungkan ke berba-gai wilayah kepulauan juga dibiarkan begitu saja, sep-

erti Pelabuhan Dungkek yang menjadi jalur Gili Iyang, Raas dan Pulau Sepudi.

Pada tahun ini, pihaknya mengusulkan agar pelabuhan yang selama ini tidak dikelola, seperti di pelabuhan Kecamatan Dungkek dan lainnya diusulkan bisa dikelola oleh pemerintah daerah. “Mudah-mudahan ber-jalan lancar,” terangnya saat dikonfirmasi. (athink/mk)

PELABUHAN

Pelabuhan Rakyat Tidak Terurus

DEMONSTRASI. Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Kamis (10/10). Mereka menolak sosialisasi migas dan meminta Bupati untuk membubarkan kegiatan tersebut.

Page 13: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO.0218| TAHUN II 13PAMEKASAN

PAMEKASAN- Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menyatakan akan memper-ketat pengambilan sample (contoh) tembakau oleh kuasa pembelian pada saat penentuan grade (kuali-tas) tembakau yang dipasok petani.

Sementara ini, pengam-bilan sampel dinilai mer-ugikan pemasok, karena sebagian kuasa pembelian mengambil dalam jumlah yang cukup besar antara satu hingga lima kilogram. Pengetatan itu akan dilaku-kan dengan merevisi (mem-perbaiki) Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tata Niaga Tem-bakau (Perda Tembakau).

Ketua Komisi B, Hos-nan Ahmadi, Kamis (11/10), mengatakan rencana itu digagas setelah beberapa ada permintaan dari ak-tivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, agar DPRD merubah aturan pengam-bilan sampel dalam Perda Tembakau.

Dalam peraturan itu dinyatakan, pengambilan sampel dibatasi maksimal sebanyak satu kilogram. Hosnan menyampaikan, pe-nyusunan Perda Tata Niaga Terbakau tersebut didasar-kan atas hasil evaluasi ten-tang banyaknya pengu-saha tembakau mengambil sampel cukup banyak. Se-hingga, DPRD berinisiatif untuk membuat aturan, yang membatasinya dengan batasan maksimal satu kilo-gram.

“Saat itu, pengambilan sampel hingga satu kilo-gram masih dianggap wa-jar. Tapi kalau saat ini hal tersebut dinilai cukup mer-ugikan pemasok dan mem-beri keuntungan sepihak pada pihak gudang sebagai pembeli, kami akan men-gusulkan untuk diperbaiki,” katanya.

Namun, menurut Hos-nan, proses perbaikian Per-da tersebut masih, mem-butuhkan proses panjang sehingga hasilnya belum bisa disahkan dalam waktu dekat. Sebab, proses usulan revisi Perda tersebut, sete-lah diusulkan ke pimpinan DPRD, masih akan disam-paikan ke Badan Legislasi (Baleg), baru selanjutnya akan di dilakukan pem-bahasan diinternal un-tuk melihat apakah Perda tersebut perlu direvisi atau tidak.

Selanjutnya, setelah dis-epkati untuk direvisi, akan dilakukan pembahasan yang juga memakan waktu cukup panjang. “Apalagi pemba-hasan itu masih menunggu giliran sesuai dengan skala prioritas pembahasan,” ka-tanya.

Sebelumnya, aktivis PMII Pamekasan mendatangi Ge-dung DPRD setempat me-minta agar Perda Tembakau diperbaiki. Mereka menyata-kan, peraturan tersebut ber-pihak pada pengusaha dan merugikan petani.

Perda tersebut, menurut penilaian para mahasiswa, mengesahkan dan mem-benarkan secara hukum, pihak pembeli, gudang, dan perwakilan pabrikan mengambil tembakau yang dipasok petani hingga satu kilogram dengan alasan sample.

Jika dihitung, dengan pengambilan sampel terse-but, pihak gudang bisa mem-peroleh 4.500 ton tembakau secara cuma-cuma. Dan jika dirupiahkan dengan harga rata-rata Rp 30.000, maka mencapai Rp 13,5 miliar per musim.

Selain itu, peraturan tersebut belum memberi-kan jaminan tentang pe-nentuan kualitas tembakau yang sebenarnya. Sebab, kualitas itu ditentukan se-cara sepihak oleh pabrikan dan tidak memberi kesem-patan kepada petani seba-gai pemilik untuk menen-tukan kualitas tembakau mereka.

Kabupaten Pamekasan merupakan daerah peng-hasil tembakau terbesar di antara tiga kabupaten lain-nya di Madura. Dengan luas lahan produktif, untuk tan-aman tembakau yang men-capai sekitar 32.000 hektar, bisa menghasilkan hasil panen kurang lebih 22.000 ton tembakau kering tiap tahunnya.

Pemerintah Kabupaten Pamekasan sudah menge-luarkan aturan Tata Niaga Tembakau dengan tujuan melindungi para petani dari eksploitasi dan mo-nopoli parikan dan grader. Beberapa peraturan itu antara lain Perda Nomor 2 Tahun 2002 tentang pe-natausahaan tembakau, Perda Nomor 6 Tahun 2002 tentang izin pem-belian tembakau dan izin pendirian gudang serta Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tata Niaga Tem-bakau. (awa/muj/rah).

REVISI PERDA

DPRD Perketat Sampel Tembakau

PETANI BERALIH PROFESI. Petani yang beralih profesi tampak, menjemur dan merapikan batu bata yang baru dicetak di Kampung Ciropoh, Tasikmalaya, Jabar, Kamis (10/10). Menipisnya persediaan air selama musim kemarau membuat sebagian besar para petani di kawasan tersebut beralih profesi menjadi perajin batu bata dan memanfaatkan lahan sawah garapannya untuk penjemuran batu bata.

Tahapan penyerahan ban-tuan itu akan disesuaikan de-ngan kesiapan masing-masing poktan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Nurul Widiastuti, Kamis (11/10) mengatakan, pada tahun ini, dari sebanyak 171 poktan yang mengajukan pro-posal bantuan, sudah terdapat 103 yang telah menerima ban-tuan Pugar.

Sisanya, akan dibantu se-cara bertahap sesuai dengan kesiapan administrasi yang menjadi persyaratan dalam pengajuan itu. Ia menarget-kan, penyaluran dana bantuan Pugar itu akan tuntas pada awal hingga pertengahan bu-lan ini.

“Target kami sebanyak 171 poktan yang akan men-dapatkan bantuan pada ta-hun ini. Pada bulan Juni lalu

terdapat 103 kelompok yang sudah menerima. Sisanya akan disalurkan secara berta-hap sesuai dengan kesiapan masing masing kelompok,” katanya.

Nurul menjelaskan, pembagian secara bertahap itu, untuk mempermudah proses pendampingan ad-ministrasi yang menjadi tanggungjawab masing-masing kelompok penerima. Namun, ia menegaskan, ta-hapan itu akan disesuaikan dengan kesiapan masing-masing tanpa harus men-unggu rampungnya per-syaratan dari sisa kelompok yang belum menerima.

Nurul menjelaskan, alokasi bantuan untuk mas-ing-masing kelompok tidak

akan sama. Sesuai dengan panduan Pugar, kelompok lama akan mendapatkan bantuan maksimal Rp. 12,5 juta sementara kelompok baru akan mendapatkan ban-tuan maksimal Rp. 40 juta.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahma-di meminta agar tim pen-danmping Pugar memaksi-malkan peran dan fungsinya melakukan pendampingan. Tim itu dinilai sangat mem-bantu untuk melengkapi ke-butuhan administrasi sesuai dengan persyaratan yang di-tentukan.

“Tenaga pendamping itu bisa membantu proses per-syaratan yang kurang itu. Sebab, dikawatirkan pendeder garam yang tergabung dalam

poktan kurang memahami persyaratan administrasi yang menjadi tanggungjawab mere-ka,” katanya.

Hosnan mengingatkan agar DKP segera menyalur-kan seluruh dana Pugar yang dialokasikan untuk tahun ini, karena saat ini sudah memas-uki akhir musim kemarau, se-hingga dana bantuan tersebut benar-benar dirasakan man-faatnya.

“Beberapa bulan lagi akan memasuki musim penghujan. Karenanya, semampang saat ini masih musim kemarau dan proses produksi garam sedang berlangsung, bantuan terse-but sebaiknya segera disalur-kan agar bisa segera diman-faatkan,” kata Hosnan. (awa/muj/rah)

Penyerahan Bantuan Bertahap103 Poktan Sudah Menerima PugarPAMEKASAN - Sekitar 69 Kelompok Tani (Poktan) pendeder garam di Kabupaten Pamekasan yang mengajukan proposal bantuan Program Usaha Ga-ram Rakyat (Pugar) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat akan menerima bantuan dari program tersebut secara bertahap.

PAMEKASAN - Forum Ko-munitas Hijau (FKH) Rampak Naong, Pamekasan, menyata-kan keprihatinannya dengan kondisi Monumen Arek Lan-cor yang kebersihannya dinilai kurang terjaga dengan baik. Di monumen yang menjadi tanda peristiwa jumat berdarah pada 1942 itu, dipenuhi sampah, bukan hanya di pelataran monumen, namun juga di ka-wasan taman.

Wakil Ketua FKH Rampak Naong, Bachtiar Sudamar, Kamis (11/10), mengatakan kondisi itu tidak hanya ter-lihat pada bulan Ramadlan yang memang dipenuhi oleh stan takjil dan sarana bermain anak-anak, namun juga di luar bulan suci.

“Memang sudah ada petu-gas kebersihan. Tapi mereka hanya membersihkan tempat itu pada pagi hari, sehingga siang hingga sore sudah ban-yak lagi sampah di sekitar tempat itu,” katanya.

Ia menilai, tidak ada pihak yang bertanggungjawab se-cara penuh terhadap kebersi-han lokasi tersebut, sehingga di hampir di setiap sudut ditemukan serakan sampah yang berasal dari bungkus ma-kanan pengunjung. Itu dibuk-tikan, di sekitar areal tersebut, sedikit sekali tersedia tempat

sampah.Seharusnya, di monumen

itu dibentuk lembaga pen-gelola yang terdiri dari instan-si yang memiliki kewenangan di bidang kebudayaan dan pariwisata serta instansi di bidang lingkungan hidup. Se-hingga, keasrian dan keber-sihan tempat bersejarah itu tetap terjaga.

Kondisi yang lebih mem-prihatinkan, kata dia, taman

yang seharusnya terjaga ser-ingkali dijadikan tempat ber-main anak-anak, atau remaja yang datang hanya untuk ber-santai. Di beberapa bagian, rumput taman itu mati akibat terinjak dan dipenuhi puntung rokok.

Ia menyatakan sangat menyayangkan kondisi itu, karena di monumen tersebut terdapat pos jaga 1an Poli-si Pamong Praja. Di sekitar

pos tersebut, justru didapati sampah berupa puntung rokok yang dibuang secara semba-rangan.

Ketua Bidang Ekonomi Lingkungan FKH Rampak Naong, Lilis Rahmawati, mengatakan pihaknya tidak bisa menyalahkan pengun-jung monumen yang dinilai kurang memperhatikan etika lingkungan.Sebab, di kawasan itu fasilitas berupa tempat sampah sangat minim serta tidak ada papan-papan yang berisi peringatan dan ajakan agar para pengunjung ikut menjaga kelestarian lingkun-gan.

Karenanya, kata Lilis, ko-munitasnya berencana mel-akukan aksi kampanye ling-kungan yang diawali dari monumen tersebut. Kampa-nye itu berupa pemasangan pamflet dan spanduk yang bertemakan penyadaran ling-kungan serta penyediaan tem-pat sampah.

“Kami juga berencana melakukan aksi bersih-ber-sih di seputar Arek Lancor dan menyediakan relawan lingkungan untuk memungut setiap sampah yang dibuang, serta meminta agar pengu-jung agar tidak masuk ke ar-eal taman,” kata Lilis. (oni/muj/rah)

SAmPAh DI AREk LAncoR

Komunitas Hijau PrihatinPAMEKASAN -Bupati

Pamekasan Achmad Syafii menyatakan akan men-gevaluasi keberadaan Tim Pemantau Pendistribusian Raskin di wilayahnya. Tim pemantau tersebut akan dievaluasi secara keseluru-han, terutama menyangkut peran dan pelaksanaan tu-gasnya selama ini.

“Jika dimungkinkan akan dilakukan peremajaan, teta-pi jika tidak, mungkin kami dorong untuk meningkatkan efektivitas kerja,” katanya, Kamis (11/10).

Saat ini pihaknya lebih berkonsentrasi merumus-kan perubahan pola dis-tribusi dari kepala desa ke pokmas. Setelah rencana itu matang, ia akan akan mulai membahas soal tim peman-tau.

Dalam evaluasi itu, ia akan melibatkan beberapa pihak untuk memberi mas-ukan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan . Se-hingga keputusan yang akan diambil, sudah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.

Keberadaan tim pe-mantau itu, oleh sebagian kalangan dinilai kurang

efektif. Sebab, keberadaan mereka dinilai kurang ber-fungsi hingga masih terjadi penyelewengan pendistribu-sian.

Tahun lalu, sebagai bentuk penolakan terha-dap tim tersebut, sejumlah aktivis mahasiswa mem-buka posko penggalangan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 30 meter di sekitar Monumen Arek

Lancor Pamekasan untuk meminta pemerintah se-

tempat membubarkan tim pemantau raskin, karena dinilai tidak bekerja secara obyektif.

Wakil Ketua DPRD Pame-kasan, Khairul Kalam juga meminta pemerintah daerah setempat memperbaharui kepengurusan tim peman-tau. Ia menilai tim tersebut masih sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan pengawasan terhadap pen-

distribusikan raskin. (awa/muj/rah).

GAkIn

Bupati Bakal Mengevaluasi Tim Pemantau Raskin

Page 14: e Paper Koran Madura 11 Oktober 2013

JUMAT 11 OKTOBER 2013 NO. 0218 | TAHUN II14 LINTAS MADURA

Muhammad Fahat Nizar (21), warga Tanah Merah se-bagai saksi dalam persidan-gan, menceritakan tentang kronologis saat dirinya mene-mukan mayat korban di Alas kemarong, Kwanyar. Saat per-tama kali ditemukan, kondisi mayat tertelungkup dan ber-simbah darah.

"Waktu itu saya sedang lari

pagi, kemudian terdengar teri-akan laki-laki tua, mengatakan bahwa ada mayat, saya dan te-man-teman langsung ke lokasi tersebut untuk memastikan, hingga akhirnya kami melapor-kan ke Polsek terdekat," jelas pria yang sehari-harinya beker-ja sebagai guru ini.

Di muka persidangan yang dipimpin oleh Majelis Hakim

Soegiarti SH, terdakwa Mujib, 20 warga Desa Paterongan, Ke-camatan Galis tampak berbelit-belit memberikan keterangan. Pada saat membunuh terdakwa mengaku memiliki uang. Na-mun, alasan terdakwa meng-habisi nyawa korban dalam kondisi kepepet membutuhkan uang. Praktis membuat majelis hakim geram, karena berulang kali majelis hakim harus meng-ulang pertanyaan.

"Kamu harus jujur, jangan berbelit-belit memberi kete-rangan," ujar Ketua Majelis Hakim, Soegiharti geram.

Akhirnya, terdakwa meng-akui semua keterangan yang tertulis di berita acara perkara (BAP). Dalam pengakuannya, terdakwa membunuh dengan alasan kepepet membutuhkan

uang. Sehingga, terdakwa tega merampas kalung serta nyawa korban. Ironisnya, pembunu-han itu dilakukan 3 hari sete-lah berkenalan dengan korban.

"Saya bunuh karena tidak punya uang. Kalung yang saya ambil rencananya akan dijual," ungkapnya.

Pernyataan terdakwa membuat keluarga yang me-menuhi ruang persidangan menjadi marah. Umpatan dan makian pun terdengar dituju-kan pada terdakwa, suasana-pun menjadi gaduh. Keluarga korban meminta majelis hakim menghukum mati ter-dakwa. Bahkan, keluarga kor-ban mengancam akan berbuat anarkis apabila proses per-adilan didramatisasi dengan adanya jual beli pasal. (dn/rah)

Terdakwa Membela DiriKeterangan dalam BAP Diakuinya Juga BANGKALAN - Sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap Suci (13), warga Desa Pesanggrahan, Ke-camatan Kwanyar, siswi MTs Sunan Cendana kem-bali digelar di PN Bangkalan. Dalam sidang dengan agenda keterangan saksi dari penemu mayat kor-ban, terdakwa Mujib sempat memberikan keterang-an yang berbelit-belit. Namun, terdakwa tidak bisa memungkiri bahwa dirinya adalah dalang utama kasus pembunuhan tersebut.

Mujib, 20 warga Desa Paterongan, Kecamatan Galis pelaku pembunuhan tampak berbelit-belit memberikan keterangan di muka persidangan.

BANGKALAN - Dinas Per-tanian dan Peternakan (disper-tanak) Kabupaten Bangkalan menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap hewan kurban di delapan titik di Kota Bang-kalan. Sidak tersebut dilakukan guna mengantisipasi penjualan hewan kurban, sapi, dan kamb-ing yang tidak layak untuk di-jadikan kurban.

"Sementara ada 100 kamb-ing dan 20 sapi yang telah kami periksa, semua aman dan sehat, " ungkap Kepala Dispertanak Ka-bupaten Bangkalan Puguh San-toso.

Kendati tidak menemukan hewan kurban yang tak layak disembelih, Kegiatan ini akan terus dilakukan hingga Lebaran Kurban. Pemeriksaan yang di-lakukan 15 tim kesehatan Dinas Peternakan itu meliputi struktur gigi, usia, kelembaban hidung dan mulut, serta suhu tubuh tak lebih dari 39 derajat.

"Ciri hewan kurban sehat bisa ditinjau dari kondisi bulu-

nya bersih dan mengkilap, nafsu makan baik, cukup gemuk dan tidak cacat, serta berpenampilan cerah," paparnya.

Menurutnya, penjual hewan kurban rata-rata sudah berhati-hati dan selalu merawatnya se-lama masih belum terjual. Se-hingga dapat di pastikan semua hewan kurban di Bangkalan se-hat dan layak untuk di konsumsi pada saat hari raya. Dipastikan Tahun ini, kebutuhan hewan kurban, meningkat hingga 10 persen.

"Kalau tahun lalu, jumlah sapi kurban mencapai 1.571 ekor dan jumlah kambing mencapau 818 ekor. Tahun ini meningkat hingga 10 persen," pungkasnya.

Sementara itu, pedagang kambing kurban yang mangkal di Jalan HOS Cokroaminoto, Syaiful Bahri mengatakan ia melakukan perawatan terhadap kambing-kambingnya sejak se-bulan lalu."Terpenting kebersi-han kandang dan ketersediaan pangan," singkatnya.(dn/rah)

KONSUMSI DAGING

Delapan Titik Penjualan Hewan Kurban Diawasi

Sejumlah masyarakat bersama mahasiswa, Kamis (10/10) mendatangi kantor Kejari Sampang dengan membawa bu-nga. Kepala kejaksaan yang baru menjabat di-minta memproses jalan-nya eksekusi pelaku korupsi dana pesangon.

Ketua LSM DPP GAIB Habib Yusuf me-ngatakan, kedatangan-nya untuk memberikan

dukungan kepada kajari yang baru menjabat, karena kejari yang lama belum bisa mengek-sekusi pelaku korupsi dana pesangon. Dengan pemberian bunga seba-gai penyemangat, pro-ses eksekusi diharapkan berjalan dengan cepat.

"Kami ke sini untuk mendukung kajari dalam melaksanakan proses eksekusi pelaku korupsi, karena kajari yang lama belum bisa melaksanakannya, padahal itu sudah lama inkrah. Namun apabila nanti masih berjalan lama maka khawatir akan dieksekusi sendiri oleh masyarakat Sam-pang," ujarnya kepada wartawan.

Sementara Kepala Kejari Sampang Ab-dullah mengatakan, penyelesaian tung-gakan eksekusi pihak-nya sudah melakukan pemanggilan terhadap tersangka, dan apa-bila pada pemanggilan kedua kalinya masih belum ada kejelasan terhadap panggilan yang sudah dilakukan

dengan sah maka akan diupayakan dengan pemanggilan paksa.

Lanjut Abdullah, sementara ini ada tiga berkas korupsi yang sudah menjalani proses eksekusi, di antaranya dana pesangon yang melibatkan anggota DPR dan mantan ang-gota DPR, masalah porseni yang dilakukan oleh oknum PNS dan sudah masalah beras miskin (raskin) di desa Lar-lar. Sedangkan untuk yang lain masih pemberkasan seperti di dinas pertanian.

“Saya berharap masyarakat secara luas mendukung kegia-tan kita karena dari beberapa yang ada terpidana koropsi yang kita panggil baru sabtu kemarin yang datang, kita mencoba melakukan peman-ggilan ke dua kalinya secara patut dan sah sesuai dengan KUHAP jika masih belum ada kejelasan maka kami akan melakukan upaya paksa,” jelasnya. (jun/lum)

PENANGANAN KORUPSI

Kajari Dikado BungaSAMPANG - Gerakan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) bersama masyarakat Sampang memberikan semangat ke-pada Kejaksaan Negeri setempat untuk mengeksekusi kasus dugaan korupsi dana pesangon. Dukungan pemberantasan ko-rupsi tersebut ditandai dengan pemberian bunga sebagai bentuk dukungan.

Saya berharap masyarakat secara luas mendukung

kegiatan kita,”

AbdullahKajari Sampang

Warga Dihimbau Tidak Bakar Rumput

SAMPANG - Kepala Badan

Penanggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Kabupaten Sampang Wisnu Hartono mengimbau warga tidak membakar lahan. Sebab, pada musim kemarau seperti ini rawan terjadi kebakaran. Apalagi ketika disertai kencang yang mudah me-nyebar ke daerah lain.

Tidak membakar lahan, dengan alasan apapun, katanya, merupa-kan bentuk penjagaan keamanan lingkungan. “Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, demi menjaga keamanan bersama," katanya, Kamis (10/10). (ryn/lum)

Calek Tidak Boleh Memasang Baliho

SAMPANG – Berdasarkan PKPU No. 15 Perubahan No. 1 Tahun 2013 Pasal 17 Ayat 1 sampai 4 tentang Pe-serta Pemilu, yang boleh memasang baliho hanya partai politik. Sedang-kan untuk calon anggota tidak boleh memasang baliho yang memuat gambar dirinya.

Anggota KPU Sampang Mifta-hur Rozak mengakui sudah menso-sialisasikan pembatasan pemasan-gan baliho tersebut. Calon anggota legislatif hanya diperkenankan spanduk dengan ukuran 1,5 x 7 meter dan tidak boleh ada fotonya. (jun/lum)

Harga Sapi Naik 5 Persen

SAMPANG - Menjelang hari raya Idul Adha, semua kebutuhan mulai naik. Kenaikan itu terjadi di setiap bahan pokok seperti harga beras, kedelai, mau pun kebutuhan lainnya. Sementara kenaikan harga sapi mencapai lima persen. Seperti di Pasar Margalela di Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kec/Kota Sampang, Kamis (10/10).

"Rata-rata kalau sekarang su-dah 5 persen, karena pedagang jual sapinya Rp. 10 .500. padahal yang beli 9 Juta," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Kabu-paten Sampang, Busar Wibisono. (ryn/lum)

BANGKALAN - Maraknya becak motor (bentor) yang ber-operasi tak sesuai standar kes-elamatan, mulai meresahkan masyarakat. Puluhan bentor tersebut mengganggu aktifitas pemilik kendaraan jenis lainnya seperti becak dayung dan Mo-bil Penumpang Umum (MPU). Hal itu disebabkan penghasilan mereka mulai terganggu de-ngan adanya bentor. Sebab, ke-beradaan izin pemakaian bentor jelas tak ada.

”Penghasilan saya memang semakin menurun. Sebab, jum-lah penumpang yang biasanya

pulang dari pasar naik kend-araan MPU, kini sudah pindah,” terang Marsum, pemilik MPU saat mangkal di depan pasar Ki Lemah Duwur, kemarin (10/10).

Menurutnya, adanya bentor memang sangat mengganggu. Sebab, penumpang yang hendak menuju ke arah kota, jelas sekali menggunakan jasa angkutan tersebut. Padahal, dalam peng-gunaan jalan kendaraan terse-but melanggar. Sebab, kalau fungsi becak dayung umumnya dipakai angkutan jarak dekat. Akan tetapi, bentor justru bisa melakukan fungsi penggunaan

jarak dekat dan jauh.”Tentunya bentor diuntung-

kan dengan hal itu. Justru kami

yang merasa dirugikan,” ung-kapnya.

Dirinya pun mengakui masyarakat lebih meminati penggunaan bentor lantaran lebih efisien waktu. Karena, pe-numpang tak harus menunggu untuk segera tiba di rumahnya. Lain halnya, dengan MPU yang masih menunggu penumpang lainnya.

”Walaupun begitu, hal itu harus bisa ada kejelasan dari pihak-pihak terkait, agar ada so-lusi. Setelah kemarin dipusing-kan maraknya plat hitam, kini keberadaan bentor juga semakin

marak,” harapnya.Saat dikonfirmasi, Kepala

Dinas Perhubungan Komuni-kasi dan Informatika (Dishub-kominfo) Bangkalan, Abdul Hamid, enggan berkomentar mengenai hal itu. Belum ada kepastian dan jawaban menge-nai penanganan kendaraan il-egal tersebut.

”Nanti saja ya, kita masih dipusingkan dengan banyak-nya pekerjaan,” jawabnya di-plomatis, saat ditemui dalam agenda rapat di Aula Dipon-egoro Pemkab Bangkalan. (ori/rah)

ANGKUTAN

Dishubkominfo Tidak Sigap dalam Menangani Bentor

SIDAK. Salah satu petugas saat memeriksa kesehatan hewan kurban milik penjual hewan.

Nanti saja ya, kita masih dipusingkan dengan banyaknya

pekerjaan,”

Abdul Hamid Kadishubkominfo

Bangkalan

SEKILAS SAMPANG