e Paper Koran Madura 17 Januari 2014

32
JAKARTA- Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi meng- ganjar Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto 8 (delapan) tahun penjara. Budi terbukti secara sah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama- sama terkait kasus pen- gadaan simulator SIM di Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian RI. Namun vonis ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya, yaitu 12 tahun pen- jara dan uang yang dikembalikan sebesar Rp88 miliar. “Menjatuhkan hukuman 8 ta- hun penjara dengan denda Rp500 juta. Selain itu, yang bersangku- tan harus membayar uang peng- ganti sebesar Rp17miliar dan dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan. Apabila tidak dapat menggantinya bisa diganti den- gan kurungan 2 tahun penjara, dikurangkan dari masa terdakwa selama dalam tahanan,” kata Ket- ua Majelis Hakim Amin Ismanto dalam sidang, Kamis (16/1). Dalam kasus korupsi simula- tor SIM, mantan Kakorlantas Ir- jen Djoko Susilo divonis 18 tahun penjara, termasuk amar putusan untuk pencucian uang. Djoko terbukti menerima uang Rp32 miliar dari Budi Su- santo dan Sukotjo Bambang, dua pengusaha yang memenangi ten- der simulator SIM roda dua dan roda empat pada 2010. Akibatnya, negara merugi hingga Rp121 mil- iar karena penggelembungan har- ga simulator yang didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Budi Susanto sendiri divonis Majelis Hakim Tipikor delapan tahun penjara dan diwajibkan mengembalikan uang sebesar Rp17 miliar dalam waktu satu bulan. Budi dijerat Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pi- dana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana. Hal yang memberatkan Budi adalah tidak men- dukung pemberan- tasan korupsi. Sikap sipan dan masih me- miliki tanggungan keluarga merupakan faktor yang merin- gangkan. Tim kuasa hukum Budi Susanto meminta wak- tu untuk berfikir mengenai vonis tersebut. “Saya bersama pengac- ara sepakat berfikir,” tutur Budi. Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi juga me- minta waktu untuk berfikir Sementara itu, Budi Susanto sendiri menyebut Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Su- kotjo Bambang sebagai aktor uta- ma kasus tersebut. “Sukotjo jelas mengelabui Lembaga Perlind- ungan Saksi dan Korban (LPSK). Dia itu aktor pusatnya,” tutur Budi berapi-api di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kamis (16/1). Saat ditanya menge- nai pengembalian uang sebesar Rp17 miliar, dia mengatakan, Sukot- jolah yang memakan semua uang itu. “Orang uangnya dimakan sama Su- kotjo Rp94 miliar, kecuali saya ikut menipu sama dia,” ujar Budi. “Sukotjo itu menipu saya, dia yang mengambil semua uang itu, jelas kan?” sambung Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) tersebut. =GAM/ABD 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 JUMAT www.koranmadura.com 0328-6770024 Rumah dan Kantor Bhatoegana Digeledah KPK hal 2 Terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator SIM korlantas Polri Budi Su- santo yang juga Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) divonis 8 tahun penjara dan denda Rp500 juta sub- sidair 6 bulan penjara, serta membayar uang pengganti senilai Rp17,3 miliar atau pengganti dengan pidana penjara selama dua tahun. KASUS SIMULATOR SIM Budi Susanto Divonis 8 Tahun Menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara dengan den- da Rp500 juta. Selain itu, yang bersangkutan harus membayar uang pengganti sebesar Rp17miliar dan dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan Amin Ismanto Ketua Majelis Hakim

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 17 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 1

JAKARTA- Majelis Hakim Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi meng-ganjar Direktur PT

Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto 8

(delapan) tahun penjara. Budi terbukti secara sah

melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama terkait kasus pen-

gadaan simulator SIM di Korps Lalu Lintas Markas

Besar Kepolisian RI.

Namun vonis ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya, yaitu 12 tahun pen-jara dan uang yang dikembalikan sebesar Rp88 miliar.

“Menjatuhkan hukuman 8 ta-

hun penjara dengan denda Rp500 juta. Selain itu, yang bersangku-tan harus membayar uang peng-ganti sebesar Rp17miliar dan dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan. Apabila tidak dapat menggantinya bisa diganti den-gan kurungan 2 tahun penjara, dikurangkan dari masa terdakwa selama dalam tahanan,” kata Ket-ua Majelis Hakim Amin Ismanto dalam sidang, Kamis (16/1).

Dalam kasus korupsi simula-tor SIM, mantan Kakorlantas Ir-jen Djoko Susilo divonis 18 tahun penjara, termasuk amar putusan untuk pencucian uang.

Djoko terbukti menerima uang Rp32 miliar dari Budi Su-santo dan Sukotjo Bambang, dua pengusaha yang memenangi ten-der simulator SIM roda dua dan roda empat pada 2010. Akibatnya, negara merugi hingga Rp121 mil-iar karena penggelembungan har-

ga simulator yang didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.

Budi Susanto sendiri divonis Majelis Hakim Tipikor delapan tahun penjara dan diwajibkan mengembalikan uang sebesar Rp17

miliar dalam waktu satu bulan.Budi dijerat Pasal 2 ayat (1) jo

Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pi-dana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana.

Hal yang memberatkan Budi adalah tidak men-dukung pemberan-tasan korupsi. Sikap sipan dan masih me-miliki tanggungan keluarga merupakan faktor yang merin-gangkan.

Tim kuasa hukum Budi Susanto meminta wak-tu untuk berfikir mengenai vonis tersebut. “Saya bersama pengac-ara sepakat berfikir,” tutur Budi. Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi juga me-minta waktu untuk berfikir

Sementara itu, Budi Susanto

sendiri menyebut Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Su-kotjo Bambang sebagai aktor uta-ma kasus tersebut. “Sukotjo jelas mengelabui Lembaga Perlind-ungan Saksi dan Korban (LPSK). Dia itu aktor pusatnya,” tutur

Budi berapi-api di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

(Tipikor), Kamis (16/1).Saat ditanya menge-

nai pengembalian uang sebesar Rp17 miliar, dia mengatakan, Sukot-jolah yang memakan

semua uang itu. “Orang uangnya dimakan sama Su-

kotjo Rp94 miliar, kecuali saya ikut menipu sama dia,” ujar Budi. “Sukotjo itu menipu saya, dia yang mengambil semua uang itu, jelas kan?” sambung Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) tersebut.

=GAM/ABD

17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000JUMAT www.koranmadura.com

0328-6770024

Rumah dan Kantor

Bhatoegana

Digeledah KPK

hal 2

Terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator SIM korlantas Polri Budi Su-santo yang juga Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) divonis 8 tahun penjara dan denda Rp500 juta sub-sidair 6 bulan penjara, serta membayar uang pengganti senilai Rp17,3 miliar atau pengganti dengan pidana penjara selama dua tahun.

KASUS SIMULATOR SIM

Budi Susanto Divonis 8 Tahun

Menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara dengan den-da Rp500 juta. Selain itu, yang bersangkutan harus

membayar uang pengganti sebesar Rp17miliar dan

dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan

Amin Ismanto Ketua Majelis Hakim

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 2

DARI jauh terdengar lagu lama. Ebiet G.Ade, Berita kepada Kawan. Tidak tahu dari mana awalnya, tetapi sayup-sayup terdengar kata. “... Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa...”

Seperti ada ketidakseimbangan pos-tural alam. Sebagian gunung mulai batuk-batuk. Ada kolam tumpah menggenangi kota dan kendaraan yang berlalu lalang ibarat kapal (setengah) selam. Dari sisi klenik-bimasakti ini tidak hanya sek-edar siklus dimana sebuah gunung harus memuntahkan lava pijar. Namun fenom-ena alam ini bisa ditakwil sebagai isyarat bahwa yang terjadi hari ini bisa berkait erat dengan lagu Ebiet.

Begitu juga banjir yang merendam Manado dan sebelumnya Jakarta bahkan Sampang Madura, bukan semata-mata hukum air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah. Tetapi air dalam banyak syair sebagai gumpalan molekul yang tidak bisa dibendung. Semakin dibendung, arusnya semakin tak tertandingi dan ini terbukti

ketika sampah dan bangunan menghalau air, alirannya tumpah ke dalam dapur. Sekali lagi ini bukan semata-mata hukum air tetapi sebentuk perin-gatan kecil yang bermakna air.

Inilah sesungguhnya

bumi yang gonjang-ganjing, langit kelap-kelap katon lir kincanging alis, risang maweh gandrung, sabarang kadulu wukir moyag-mayig saking tyas baliwur ong. Kahyangan Suralaya benar-benar dalam keadaan gawat-keliwat liwat. Bathara Guru diuji kebijaksanaannya oleh rayuan maut Bathari Durga. Ketika yang melakukan Dewi Durga, Bathara Guru goyah bagaikan nyiur melambai karena terkena hempasan badai.

Maka jika gonjang-ganjing bumi ini berkait dengan tuhan yang mulai bosan melihat tingkah kita yang bangga karena dosa-dosa, lalu dengan media apalagi yang maha kuasa mendidik penduduk di kerajaan alam? Padahal, tak ada hidup yang sempurna tanpa kematian dan paling sempurnanya hidup manu-sia ketika ia berguna. Pada saat ia tidak berguna bahkan mencederai alam dan seisinya, di sinilah pantas ditanya apakah sese(beberapa)orang masih sempurna sebagai manusia?

Ketika alam murka seperti hari ini, manakala hutang negara bengkak se-rupa saat ini, bagaimanakah seharusnya penyelenggara negara bersikap agar rakyat tidak menjerit. Rakyat sebenarnya sudah tahu bahwa tak ada yang sederhana dari luka, pada bangsa ini. Namun jika nganga luka ini semakin digergaji, airmata mana lagi yang harus dialirkan untuk dan atas nama anak bangsa? Cobalah mengerti, se-belum alam memberikan pelajaran berseri dengan wajah yang lebih ngeri. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 2

Atraktika

Rakyat sebe-narnya sudah tahu

bahwa tak ada yang sederhana dari luka, pada

bangsa ini.

JAKARTA - Sejumlah politisi Partai Demokrat baik yang

duduk di pemerintahan mau-pun di DPR bukan tidak mung-

kin terjerat hukum dalam kasus suap di Satuan Kerja

Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas

Bumi (SKK Migas) yang meli-batkan mantan ketua lembaga

itu, Rudi Rubiandini. Walau-pun, Juru Bicara Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) Jo-

han Budi SP masih menampik kemungkinan tersebut.

Pasalnya, Kamis (16/1), KPK sudah menetapkan Sekretaris Jenderal Kemen-terian ESDM Waryono Karno sebagai ter-sangka dalam kasus tersebut. Pada saat bersamaan KPK juga menggeledah ruang kerja dan rumah Ketua Komisi VII De-wan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dan Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar Zainuddin Amali.

Menanggapi bawahannya ditetap-kan sebagai tersangka oleh KPK, Menteri ESDM yang juga politisi Partai Demokrat Jero Wacik mengaku pasrah dan meny-erahkan proses hukum terhadap bawa-hannya itu kepada KPK. “Kita serahkan kepada KPK. Itu sudah ranah hukum, kita ikuti prosesnya.” Kata Jero di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/1).

Menurut Jero, Waryono sudah pensi-un dari Kementerian ESDM sejak Desem-ber 2013. Kementerian ESDM juga sudah memilih sekjen baru. “Beliau bekerja 41,5

tahun dan kemarin keppresnya sudah keluar dan diucapkan terimakasih atas jasa-jasa dan pengabdiannya selama 41,5 tahun. Itu (pensiun) sudah terjadi bulan Desember kalau enggak salah,” ujar Jero.

Mengenai uang yang diduga diteri-ma Waryono, Jero mengaku tidak tahu menahu. Dia juga menyerahkan kepada KPK mengenai asal usul uang 200.000 dollar AS yang ditemukan penyidik saat menggeledah ruangan kerja Sekjen ESDM beberapa waktu lalu.

Menurut Jero, sulit untuk mengawasi satu per satu semua pegawai yang ada di Kementerian ESDM. Secara umum, pen-gawasan internal di Kementerian ESDM telah berjalan dan dilakukan oleh Inspek-tur Jenderal, dan pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuan-gan (BPK), serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang mengaudit pengelolaan keuangan di Kementerian ESDM.

Pernyaan Jero Wacik itu dikeluarkan untuk menanggapi pengumuman Johan Budi di gedung KPK bahwa Waryono Kar-no sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Dia (Waryono) disini sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai sekjen. Men-genai perkara, nanti akan dikembangkan apakah ada pihak-pihak lain yang terlibat atau tidak,” kata Johan Budi.

Johan enggan berkomentar lebih jauh terkait keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, termasuk Jero Wacik. Ia men-gatakan, KPK sampai saat ini belum men-jadwalkan pemeriksaan Jero. KPK pernah memeriksa Jero pada awal Desember lalu. Saat itu, Jero diperiksa sebagai saksi dalam kasus SKK Migas yang menjerat Rudi. Jero berkali-kali mengaku tak ter-libat dalam kasus Rudi. Ia juga mengaku

tak tahu menahu soal uang ditemukan di ruang kerja Sekjen ESDM.

Pada bagian lain Johan Budi juga men-jelaskan bahwa penyidik KPK menggele-dah rumah milik Sutan Bhatoegana dan Zainuddin Amali guna melengkapi pros-es penyidikan kasus ini. “Penggeledahan untuk beberapa ruang dan tempat yang saat ini sedang dilakukan penggeleda-han,” katanya.

Johan mengatakan, para penyidik KPK sejak pukul 10.00 menggeledah ru-mah Sutan yang berlokasi di Jalan Sipa-tahunan Villa Duta, Bogor, Jawa Barat. Sementara penggeledahan di rumah Zainuddin dilakukan di Jalan Wirabudi I Blok I, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Sepanjang hari kemarin, KPK juga menggeledah empat ruangan di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR terkait kasus yang sama. Keempat ruangan itu adalah ruang kerja Zainudin di lantai 11, ruang kerja Sutan Bhatoegana di Lantai 9, ru-ang Tri Yulianto di lantai 10, dan ruang Sekretariat Fraksi Partai Demokrat. “Se-muanya satu kasus (SKK Migas),” ujar Johan.

Johan mengatakan, sejauh ini KPK belum menjadwalkan pemeriksaan ter-hadap Sutan dan Zainuddin. Kendati de-mikian, kata dia, tidak tertutup kemung-kinan kedua orang tersebut dipanggil KPK sepanjang keterangannya dibutuh-kan penyidik.

Apalagi dalam dakwaan Rudi Rubi-andini, Sutan Bhatoegana disebut men-erima uang 200.000 dollar AS dari Rudi. Uang itu merupakan bagian dari 300.000 dollar AS yang diterima Rudi dari bos Kernel Oil Singapura, Widodo Ratana-chaitong.

=GAM/ABD

Sekjen ESDM TersangkaRumah dan Kantor Bhatoegana Digeledah KPK

Oleh : Abrari AlzaelWartawan senior di Madura

KASUS PENCUCIAN UANG

Penyidik Bareskrim Ma-bes Polri menunjukkan

barang bukti sepeda motor Harley Davidson

seusai rilis mengenai kasus pengungkapan perkara dugaan suap

dan tindak pidana pencucian uang pejabat Bea Cukai di Bareskrim

Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/1). Penyidik

Mabes Polri menangkap pejabat eselon III Direk-

torat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai berini-sial HS serta menyita

satu unit motor Harley Davidson dan uang

senilai 10.000 dolar AS dalam pecahan 100

dolar AS.

ant/reno esnir

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 3PROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

JAKARTA-Nyawa man-tan Ketua Umum Partai

Demokrat, Anas Ur-baningrum terancam.

Pengacaranya membuka soal rencana pembunu-han Anas melalui salu-

ran AC di kediamannya, di Duren Sawit, Jakarta

Timur.

Namun istri Anas Urbanin-grum, Athiyyah Laila memilih irit bicara. Sang istri hanya men-gungkapkan bahwa Tuhan yang mengetahui rencana pihak-pihak tertentu yang mencelakai sua-minya itu.”Wallahualam,” sing-kat Athiyyah usai membesuk suami di gedung KPK, Jakarta, Kamis (16/1).

Dia juga tidak mengkhawat-irkan kondisi Anas. Karena dia percaya, nyawa ada ditangan sang kuasa.

Saat menjenguk Anas, Athi-yyah Laila ditemani, sejumlah kerabatnya. Mengenakan jilbab hitam dan gamis biru hitam, Athiyyah datang sekitar pukul 10.00 WIB dengan ditemani dua kerabatnya dan kuasa hukum Anas, Firman Wijaya. Sayangnya, Athiyyah memilih bungkam ke-

pada awak media.Athiyyah saat masuk ke ru-

mah tahanan sempat bersala-man dengan Andi Alifian Malla-rangeng. Kebetulan Andi tengah dijenguk sang istri, Vitri Cahya-ningsih. Athiyyah bahkan sem-pat cium pipi antara Athiyyah dan Vitri.

Sementara itu berbeda den-gan sang istri, yang bisa be-bas menjenguk, politisi Partai Demokrat, Saan Mustopa ter-paksa harus ‘gigit jari’ lantaran niatannya bertemu Anas belum juga terlaksana. Saan sampai ini belum mendapat restu penyidik KPK. Menurut Saan, nama di-rinya belum disetujui penyidik untuk menjenguk Anas. “Belum bisa jenguk, penyidiknya nggak ada,” ucap Saan.

Meski demikian, Saan tak ke-beratan mengenai hal tersebut. Pasalnya, Saan akan mengikuti prosedur yang ditetapkan KPK. Saan pun memastikan akan kem-bali datang pada jadwal besuk selanjutnya. “Nanti datang lagi minggu depan. Pasti datang lagi,” tandas lelaki yang hadir mengenakan kemeja lengan pan-jang warna putih.

Ikhawal terancamnya nyawa Anas disampaikan salah satu pengacara Anas Urbaningri-um, Handika Honggo Wongso.

Handika tak menampik adanya upaya sebagian pihak yang hen-dak merenggut nyawa kliennya. Salah satu upaya yang dinilai ke-jam dan mengerikan yakni mera-cuni Anas melalui saluran AC ru-mahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Menurut Honggo, peristiwa upaya menghabisi nyawa Anas itu dengan cara memasukkan cairan mengandung racun pada AC rumah pribadinya di Duren Sawit. Pristiwa tersebut terjadi beberapa waktu lalu sebelum akhinya KPK menahan Anas di Rumah Tahanan KPK. “Memang ada (upaya dari sejumlah oknum meracuni Anas) sebelumnya,” kata Honggo di gedung KPK, Ja-karta, Rabu (15/1).

Beruntung upaya tiga pelaku berhasil digagalkan. Atas ketang-gapan penghuni rumah Anas, se-orang di antara tiga pelaku ber-hasil ditangkap.

Oknum tak memiliki identi-tas tersebut kemudian diintero-gasi asal usul keluarganya. Dia mengaku keluarganya berada di Yogyakarta. Bahkan, oknum tersebut mengaku hanya seba-gai suruhan dari suatu instansi “tiga huruf”. Lantaran orang tua pelaku mendatangi Anas dan meminta maaf, peristiwa itu tak diteruskan ke jalur hukum. Se-

lain pristiwa tersebut, ada juga beberapa upaya dari pihak ter-tentu untuk menghabisi nyawa Anas pasca penetapan tersangka di KPK.

Peristiwa tersebut yang ikut memicu kekhawatiran keluarga pendiri Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu soal kemungkinan diracun di Rutan KPK. “Jadi me-mang kekhawatiran keluarga soal makanan di KPK itu tidak muncul begitu saja. Sebelumnya sudah ada peristiwa-peristiwa yang terjadi, adanya pihak-pihak tertentu ingin ‘mencelakakan’ Mas Anas. Makanya, ada kekha-watiran yang tinggi dari keluarga Anas mengenai itu semua. Kan jadi wajar keluarga ingin menye-diakan makanan sendiri selama Anas di Rumah Tahanan,” tegas Honggo.

Pengacara Anas lainnya, Fir-man Wijaya juga mengungka-pkan hal yang tak berbeda. Dia membeberkan alasan-alasan pihaknya khawatir Anas men-galami hal-hal yang tidak di-inginkan di Rumah Tahanan KPK. Pertama kata Firman, yakni keluarga menyadari siapa lawan politik Anas saat ini. “Kedua, memang ada peristiwa-peristiwa (soal racun) itu sebelumnya,” un-gkap Firman.

=GAM/ABD

Anas Terancam DibunuhAthiyyah Serahkan Nasib Suami kepada Tuhan

ant/yudhi mahatma ATTHIYYAH LAILA JENGUK ANAS. Istri Anas Urbaningrum Atthiyyah Laila (kanan) menjenguk suaminya yang ditahan di Rutan KPK, Jakarta, Kamis (16/1). Atthiyyah Laila datang kedua kalinya menjenguk Anas yang menjadi tersangka terkait kasus dugaan gratifikasi dalam proyek Pusat Pendidikan Pelatihan Se-kolah Olahraga Nasional di Hambalang, Anas ditahan oleh KPK pada Jumat 10 Januari lalu.

UJI UU PILPRES

Segera Buat Keputusan

JAKARTA- Direktur Institut Madani Nusantara Profesor Nanat Fatah Natsir mendesak Mahkamah Konstitusi untuk segera memutus-kan hasil peninjauan kembali atau “judicial review” Undang-Undang Pemilu Presiden yang diajukan pakar hukum Yusril Ihza Mahen-dra, yang juga calon presiden dari Partai Bulan Bintang.

“Kesan yang muncul di luar, seolah-olah MK ragu dan bim-bang dalam memutuskan permo-honan tersebut. Ada kesan MK ditekan pihak lain,” kata Nanat Fatah Natsir melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis.

Mantan Rektor UIN Bandung itu mengatakan bahwa harus bisa menunjukkan konsistensi dan indepensinya dari tekanan pihak lain. MK tidak boleh ragu-ragu dan harus segera memutuskan sesuai dengan konstitusi Un-dang-Undang Dasar 1945.

Apalagi, kata Nanat, penga-juan “judicial review” terhadap Undang-Undang Pemilu Presiden itu sudah dilakukan sejak era Mahfud Md. menjabat sebagai Ketua MK. Oleh karena itu, MK harus segera memutuskan.

“Karena Pemilu 2014 sudah makin dekat, perlu ada kepas-tian terhadap penyelenggaraan pemilu sehingga MK harus segera memutuskan, jangan diulur-ulur,” tuturnya.

Permohonan peninjauan kembali terhadap Undang-Un-dang Nomor 42 Tahun 2008 ten-tang Pemilihan Umum Presiden agar pemilihan presiden dilak-sanakan serentak dengan pemilu anggota legislatif sudah pernah diajukan sebelumnya.

Permohonan serupa per-nah diajukan pakar komunikasi politik Effendi Gazalli bersama Koalisi Masyarakat Sipil pada bulan Januari 2012. Namun, setelah beberapa kali disidang-kan, permohonan itu belum juga diputuskan.

Padahal, Ketua MK saat itu, Mahfud Md., mengatakan bahwa MK telah memutuskan hasil permohonan peninjauan kembali terhadap undang-undang itu dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH).

Namun, setelah Mahfud Md. pensiun dari lembaga tersebut sidang putusan tak kunjung digelar. Effendi pun akhirnya memutuskan untuk mencabut gugatan tersebut.

=ANT/ DEWANTO

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 4 Nasional

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen

Pajak) terus melakukan penegakan hukum terha-

dap para pengemplang pajak yang diduga kuat

melakukan tindak pidana perpajakan.

Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai operasi pen-angkapan/penahanan yang telah dilakukan oleh Ditjen Pajak, di-antaranya penahanan terhadap tersangka MDA oleh Penyidik Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan dan penahanan terhadap tersangka MM alias MR oleh Pe-nyidik Pajak Direktorat Intelijen dan Penyidikan Ditjen Pajak.

Seperti diketahui, MDA dita-han mulai tanggal 8 Oktober 2013 karena diduga telah melakukan tindak pidana perpajakan sesuai Pasal 39A Undang-Undang Keten-tuan Umum dan Tata Cara Perpa-jakan (KUP), yaitu dengan sengaja menerbitkan Faktur Pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pen-gusaha Kena Pajak (PKP).

Dalam menjalankan operas-inya, MDA memanfaatkan dua perusahaan, PT. BLM yang terdaf-tar pada KPP Pratama Tebet dan PT. ACU yang terdaftar pada KPP

Pratama Bekasi Selatan, untuk menerbitkan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya. “Nilai kerugian ne-gara terkait kasus ini diperkirakan mencapai sekurang-kurangnya 12 miliar rupiah,” ujar Direktur Pe-nyuluhan, Pelayanan dan Humas, Kismantoro Petrus di Jakarta, Kamis (16/1).

Berdasarkan pengembangan kasus ini, telah ditetapkan tiga orang tersangka lainnya, yaitu DvH, DnH dan YF. Saat ini, berkas penyidikan atas MDA dan DvH telah dinyatakan lengkap (P21) oleh pihak Kejaksaan Agung un-tuk kemudian dapat dilakukan penuntutan.

Tersangka MM alias MR di-tahan sejak tanggal 30 Oktober 2013. MM alias MR diduga kuat telah dengan sengaja mener-bitkan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebe-narnya melalui PT. CAP dan PT. CBT selama kurun waktu tahun 2010 sampai 2013.

Untuk melancarkan aksinya, MM alias MR membuat identi-tas palsu dan akta notaris palsu. Bahkan rekening bank juga dibuat dengan menggunakan identitas palsu. “Estimasi kerugian negara yang diakibatkan mencapai Rp 55 miliar,” jelasnya.

Atas perbuatan tersebut, MM

alias MR diklasifikasikan melaku-kan pelanggaran Pasal 39A huruf A yo Pasal 43 Undang-Undang KUP, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak dan paling banyak 6 (enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak.

Dari kedua kasus tersebut, Ditjen Pajak menemukan pola transaksi dan aliran uang hasil penjualan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya sehingga dapat juga dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Oleh karena itu, Ditjen Pajak saat ini berkoordinasi dengan PPATK dan KPK untuk melak-sanakan penyidikan TPPU dengan predicate crime Tindak Pidana di Bidang Perpajakan. Ditjen Pajak juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam membantu memberantas peredaran Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya den-gan cara mencermati dokumen transaksi dari lawan transaksinya dan melakukan konfirmasi atas Faktur Pajak Masukan yang diter-imanya.

=GAM

Negara Rugi Rp67 MDitjen Pajak Tahan Pengemplang

ant/zabur karuru BUS TINGKAT PARIWISATA JAKARTA. Bus tingkat pariwisata melintas di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (16/1). Bus pariwisata asal Cina tersebut memiliki 62 kursi yang terdiri dari 20 kursi di bawah dan 40 kursi di atas serta dua kursi untuk penyandang disabilitas, rencananya akan beroperasi melayani wisatawan secara gratis pada awal Februari.

Direktur Intelijen dan Penyidikan Ditjen Pajak, Yuli Kristiyono mengatakan, menilik dari kasus pengemplangan pajak yang dicatat Ditjen Pajak, tercatat bahwa kasus yang berkaitan dengan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya cukup mendominasi. “Itu dari populasinya ya memang modus menggunakan faktur itu paling banyak. Setelah itu, baru kasus yang tidak menyetor pajak, lalu ada kasus mengisi SPT tidak benar, dan semacamnya”, kata Yuli, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis, (16/1).

Secara rinci, Yuli mengata-kan, pada 2008 terjadi 3 kasus yang berkaitan dengan Faktur Pajak yang tidak berdasarkan

transaksi yang sebenarnya sebanyak 3 kasus dengan nilai kerugian sekitar Rp35 miliar. Pada 2009 terdapat 21 kasus dengan nilai kerugian sebesar Rp257,8 miliar.

Pada 2010, terjadi 21 kasus dengan nilai kerugian sebe-sar Rp497,3 miliar. Pada 2011 terjadi 23 kasus dengan nilai kerugian sebesar Rp194,7 miliar. Pada 2012 terjadi 12 kasus dengan nilai kerugian sebesar Rp326,9 miliar. Pada 2013 terjadi 20 kasus dengan nilai kerugian Rp239,9 mil-iar. “Totalnya ada 100 kasus rentang waktu 2008-2013. Itu hanya untuk Faktur ya. Totalnya sekitar Rp1,5 triliun. Sektornya cukup beraneka ragam”, jelas Yuli. (gam)

KORUPSI PAJAK

Sejak 2008 hingga 2013 Negara Rugi Rp1,5 TJAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mencatat kasus pengemplangan pajak dari sisi Faktur Pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya rentang waktu 2008 hingga 2013 sebesar Rp1,5 triliun. Kerugian bersumber dari beraneka ragam sektor.

JAKARTA- Kementerian Aga-ma mengatakan kuota dasar haji 2014 sebanyak 211.000 jemaah yang terdiri dari kuota dasar 194.000 orang dan haji khusus 17.000 orang.

“Kuota untuk haji reguler sebanyak 19.000 dan jika terjadi pemotongan kuota 20 persen menjadi 155.200 jamaah. Un-tuk haji khusus 17.000 jemaah dan jika terjadi pemotongan kuota 20 persen menjadi 13.600 orang,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

Hal itu diungkapkan Me-nag dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Gedung DPR.

Suryadharma mengatakan dirinya optimis tahun 2014 pemerintah Arab Saudi meng-hentikan pemotongan kuota jamaah haji Indonesia.

Selain itu dia menyatakan, penyusunan Biaya Penyeleng-garaan Ibadah Haji 2014 diten-tukan berdasarkan dua skenario yaitu berdasarkan kuota dasar dan pemotongan kuota 20 persen. “Kami optimis pemotongan kuota jamaah 2014 dihentikan,” ujarnya.

Dia mengatakan dalam pe-nyelenggaraan haji 2014 ada ke-bijakan baru yang dibuat Keme-nag seperti pesawat dilakukan dengan tender terbuka.

Menurut dia, peserta ten-der harus menggunakan pe-sawat berbadan lebar dan untuk efisiensi dilakukan dengan kon-trak jangka panjang. “Selain itu terkait dengan slot penerbangan di Madinah,” katanya.

Dia mengatakan Kemenag akan mendiskualifikasi kinerja hotel yang buruk sebagai tempat menginap jamaah haji. Selain itu menurut dia, pemondokan di Mekah berjarak maksimal empat kilometer dari halaman terluar Masjidil Haram.

“Selain itu akan mening-katkan pelayanan kedatangan dan keberangkatan di Jeddah. Dan pengurangan pemanfaatan hotel transito bagi jamaah pu-lang dari Madinah ke Jeddah,” ujarnya.

Dia mengatakan biaya kat-ering di embarkasi akan diting-katkan menjadi Rp100.000 per-jamaah.

=ANT/ IMAM BUDILAKSONO

HAJI 2014

Kuota Dasar Haji 211.000 Jamaah

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA- Bank Indone-sia menyatakan dukun-

gannya terhadap aturan PPATK yang mewajibkan penyedia jasa keuangan

(PJK) khususnya bank umum menyampai-

kan Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana

dari dan Keluar Negeri (LTKL) mulai 15 Januari

2014.

Kendati belum mengetahui secara detil aturan yang Kamis ini dirilis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tersebut, Bank Indonesia (BI) tetap memberikan dukungan karena BI percaya apapun yang dikeluarkan oleh PPATK terkait pelaporan transaksi dana oleh bank umum merupakan hal yang

positif.“Apapun peraturan yang

dikeluarkan oleh PPATK, akan dilaksanakan oleh BI,” kata Di-rektur Eksekutif Departemen Ko-munikasi BI Difi A Johansyah di Jakarta, Kamis.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas juga menuturkan, sebagai lembaga pengatur dan pengawas, BI dan PPATK memiliki fungsi untuk memastikan terdapatnya kepatuhan penyelenggara dalam hal transfer dana dalam bentuk pelaporan yang dilakukan secara berkala.

“Memang ada kepatuhan pe-laporan ke PPATK dan BI sebagai lembaga pengatur dan penga-was,” ujar Ronald.

Ronald mengatakan, BI telah mengeluarkan aturan yang me-wajibkan perbankan untuk men-genal jauh nasabahnya. Aturan tersebut dikemas dalam PBI No. 11/28/PBI/2009 tentang Pencu-

cian Uang dan Pencegahan Pen-danaan Terorisme Bagi Bank Umum. Dalam hal ini dimana perbankan wajib mengidentifika-si, verifikasi dan memantau un-tuk memastikan bahwa transaksi sesuai profil nasabah.

Kewajiban mengenal nasa-bah ini penting untuk melind-ungi bank dalam menjalankan kegiatan usahanya dari berba-gai risiko. Sejumlah risiko yang dapat dihindari misalnya risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi dan mencegah industri perbankan digunakan sebagai sa-rana atau sasaran tindak pidana, khususnya pencucian uang dan pendanaan terorisme.

PPATK sendiri menyebutkan, kewajiban penyampaian LTKL itu sendiri merupakan amanat Pasal 23 Undang-Undang Nomor 8 Ta-hun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pi-dana Pencucian Uang (UU TPPU).

Kewajiban penyampaian LTKL oleh PJK bank umum ter-hitung mulai 15 Januari 2014 itu, lebih cepat satu tahun pelaksan-aannya dari batas waktu yang ditentukan oleh UU, yaitu paling lambat lima tahun sejak disahkan UU TPPU pada 22 Oktober 2010.

Pemberlakuan secara efek-tif kewajiban penyampaian LTKL oleh PJK Bank Umum itu tertuang dalam Peraturan Kepala PPATK Nomor 12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan ke Luar Negeri Bagi Penyedia Jasa Keuangan yang ditetapkan pada tanggal 9 Juli 2013.

Peraturan tersebut juga men-yatakan bahwa kewajiban peny-ampaian LTKL oleh PJK NonBank akan diberlakukan secara efektif mulai tanggal 1 Juli 2014.

=ANT/CITRO ATMOKO

BI Dukung Aturan PPATK tentang Transfer Keluar

ant/andika wahyu SIDANG KABINET PARIPURNA. Wapres Boediono (kiri) menyimak penjelasan Menkes Nafsiah Mboi (tengah) disaksikan Mensesneg Sudi Silalahi (kanan) sebelum sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/1). Rapat tersebut membahas tiga agenda yakni kondisi ekonomi terkini, kesiapan jelang Pemilu 2014, dan penanganan bencana alam seperti Banjir Sulut dan bencana letusan Gunung Sinabung.

INVESTASI

Dana Asing di Bursa Rp1,1 T

JAKARTA-Bursa Efek Indo-nesia (BEI) mencatat dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia telah mencapai Rp1,1 triliun hingga Rabu, 15 Janu-ari 2014. Hasil positif tersebut dipengaruhi oleh mulai mem-baiknya kondisi global saat ini, terlebih pasca-adanya kepastian masalah tapering.

“Sampai dengan kemarin, investor asing nett buy hingga Rp1,1 triliun,” kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito, saat ditemui di gedung BEI Jakarta, Kamis, (16/1).

Ito menjelaskan, ketidak-pastian kondisi ekonomi global sudah mulai hilang dengan dilakukannya pengurangan stimulus atau tapering off oleh The Fed. Ini menjadi sentimen positif bagi pasar.

“Sekarang hal-hal yang tidak pasti seperti isu tapering off dan defisit transaksi berjalan tidak separah sebelumnya, Itu katalis positif. Kita berharap tidak ada kejutan-kejutan negatif,” jelas Ito.

Sementara untuk kondisi dalam negeri seperti banjir, lan-jut Ito, tidak akan berdampak besar terhadap perdagangan di bursa saham. Justru yang mem-pengaruhi bursa saham secara signifikan, yakni soal ekonomi makro secara keseluruhan.

Dengan derasnya dana asing yang masuk, Ito mengharapkan kondisi pasar saham di bursa akan semakin membaik. “Kalau di mata investor asing, politik tidak menjadi perhatian, pengaruh politik tidak signifikan begitu pun banjir,” jelas Ito.

Sementara itu. Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sad-ewa mengungkapkan, Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 7,5% hingga akhir 2014. Namun, bank sentral masih ada rasa khawatir terkait dengan neraca berjalan yang masih defisit.

“Saya curiga bank sentral kita masih khawatir terhadap defisit neraca transaksi berjalan, tapi paling dia tidak mengganggu dengan menahan suku bunga 7,5% sampai akhir tahun,” ujar Purbaya, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis, (16/1).

=GAM/ABD

Perbankan Wajib Mendalami Nasabahnya

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA- Sebanyak 12.745 perusahaan ter-catat melanggar norma

keselamatan dan kes-ehatan kerja (K3) pada

2013, dan sebanyak 12.657 perusahaan telah melaksanakan norma K3

pascapenerbitan nota peringatan pertama dan

kedua, namun 88 perusa-haan diseret ke pengadi-lan karena tetap melang-

gar.

“Dalam pengawasan norma K3, pemerintah mengedepan-kan langkah pembinaan untuk perubahan, peningkatan dan perbaikan pelaksanaannya. Na-mun, pemerintah takkan segan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang tetap melaku-kan pelanggaran,” kata Menaker-trans Muhaimin Iskandar saat mencanangkan pelaksanaan Bu-lan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2014 di Jakarta, Kamis.

Muhaimin mengaku pelang-garan terhadap norma Keselama-tan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia masih terbilang tinggi,

meskipun Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengin-tensifkan upaya penegakan pera-turan di bidang pengawasan ke-tenagakerjaan.

Sementara itu, sebanyak 88 perusahaan yang tetap melaku-kan pelanggaran norma K3 telah dibuatkan Berita Acara Pemerik-saan (BAP) dan diproses lanjut oleh kepolisian untuk diajukan ke pengadilan.

Dari jumlah tersebut, seban-yak 45 berkas perusahaan masih dalam proses di pengadilan dan sebanyak 43 perusahaan telah dibekukan penyelidikan dan pemeriksaan kasusnya oleh ke-polisian (SP3).

Muhaimin mengatakan selain melaksanakan fungsi pembinaan, pemerintah mempunyai kewa-jiban untuk memberikan kepas-tian hukum dan penegakan hu-kum terhadap pelaksanaan norma ketenagakerjaan, termasuk pen-erapan K3 di perusahaan-perusa-haan.

“Namun, kenyataannya masih banyak perusahaan yang melang-gar atau tidak menjalankan atu-ran ketenagakerjaan yang ada. Untuk itu, ke depan kita akan intensifkan penegakan hukum dengan melakukan revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan di

Indonesia,” kata Muhaimin.Pengawasan ketenagakerjaan,

menurut Muhaimin dilakukan untuk meningkatkan perlindun-gan hak-hak dasar pekerja yang meliputi norma upah, norma Ja-minan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek), norma waktu kerja, norma anak dan perempuan serta norma keselamatan dan keseha-tan kerja (K3) lainnya.

Sedangkan dalam upaya pen-egakan hukum, pihak Kemenaker-trans mengembangkan koordi-nasi dan kerjasama dengan aparat penegak hukum yakni Polri, Ke-jaksaan Agung, Mahkamah Agung dan kalangan pengacara dan pihak terkait lainnya.

Muhaimin menjelaskan bahwa dalam tahapan awal penerapan K3, pemerintah memberdayakan para pengawas ketenagakerjaan untuk melakukan pembinaan dan sosialiasi kepada perusahaan-pe-rusahaan dan pekerja/buruh agar bisa menjalankan peraturan ke-tenagakerjaan.

Untuk tahap selanjutnya, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, setiap pelangga-ran yang ditemukan maka harus segera diberikan nota pertama se-bagai peringatan untuk memper-baiki kesalahannya.

=ANT/ARIE NOVARINA

12.745 Perusahaan Melanggar Aturan K3

ant/r. rekotomo BERBAHAYA. Seorang pekerja membersihkan kaca sebuah gedung bertingkat di Semarang, Jateng, Rabu (8/1). Menu-rut data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sekitar enam pekerja meninggal dunia setiap hari akibat ke-celakaan kerja.

Keterangan tertulis Divisi Statistik Sektor Rill, Departe-men Statistik Bank Indonesia (BI) menjelaskan perlambatan tercatat pada seluruh sektor dan seluruh jenis penggunaan kredit. Penurunan terbesar ter-hadap permintaan kredit baru terjadi pada KPR/KPA sebagai respons atas kenaikan suku bunga dan diterapkannya kebi-jakan lanjutan Bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV) pada September 2013.

“Perlambatan pertumbuhan kredit diperkirakan berlanjut pada 2014,” ujar Direktur De-partemen Komunikasi BI, Peter Jacobs di Jakarta, Kamis (16/1).

Kondisi ini tercermin pada sebagian besar responden yang memperkirakan pertum-buhan kredit menjadi 19,1% (yoy), melambat dibandingkan

perkiraan pertumbuhan kredit tahun 2013 (20,8%, yoy). Per-timbangan utama responden dalam memproyeksikan per-lambatan pertumbuhan kredit yakni tren pelemahan pertum-buhan ekonomi dan kenaikan suku bunga kredit.

Dia menjelaskan, Hasil Survei Perbankan menunjuk-kan suku bunga perbankan, baik suku bunga dana maupun suku bunga kredit, diperkira-kan meningkat pada triwulan I-2014. Rata-rata responden memperkirakan suku bunga dana (cost of fund) meningkat sebesar 128 bps, sedangkan suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi masing-masing men-galami kenaikan sebesar 27 bps, 16 bps dan 6 bps.

=GAM

Hanya 45 Perusahaan yang Sedang Diproses

PERTUMBUHAN KREDIT

Tahun ini Diperkirakan Melambat JAKARTA-Survei Perbankan triwulan IV-2013 mengindi-kasikan pertumbuhan kredit masih dalam tren melam-bat. Indikasi tersebut tercermin dari angka saldo bersih tertimbang (SBT) hasil survei permintaan kredit baru triwulan IV-2013 yang turun dari 90,0% di triwulan sebelumnya menjadi 88,5%.

ant/r. rekotomo AIR ZAMZAM PALSU SEMARANG. Direskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Djoko Poerbohadijoyo memperlihatkan barang bukti botol kemasan berisi air zamzam palsu yang berhasil disita dari dua pabrik pembuatannya di Se-marang dan Pekalongan, saat gelar perkara di Ditreskrimsus Polda Jateng, di Semarang, Kamis (16/1). Dalam penggerebekan itu polisi menyita se-jumlah alat produksi berupa mesin penyaring air, mesin pengemas, serta ribuan kemasan air zam-zam palsu siap edar dan mengamankan pemilik pabrik berinisial MTh.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 7PROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Peluk Kamu 1 JamCerpen: Rini Agustinah*

Kulirik tempat sampah di kamar karena di sana me-numpuk surat-surat cinta

yang masih tidak sempurna un-tuk Abira, memang sengaja tak kubuang. Sudah kuputuskan, bahwa aku tidak akan pernah me-ngirim cintaku lewat kertas akan tetapi akan kukirim langsung ke hatinya. Aku tertawa lebar sendiri.

Aku beringsut ke tempat tidur. Melempar senyum ke arah tumpukan foto Abira yang sengaja kuambil diam-diam. Aku mulai berbisik kalau aku begitu menyayangi, mencintainya dan berharap kelak Abiralah yang menemaniku sampai tua nanti. Aku tidak butuh perempuan lain untuk menemaniku. Aku hanya ingin Abira, aku tak butuh yang lain, cukup Abira saja.

***Sebab rindu di dada, hari ini

aku bertekad untuk menemuinya. Aku tak ingin berlama-lama memendam, aku ingin segera menyampaikannya.

Aku ingat sesuatu. Masih tentang Abira. Kemaren aku ke tempat warung makan Bu Asmi, tentu saja untuk menemui Abira. Dia langganan sarapan pagi di sana, meskipun hanya sarapan nasi dan sayuran saja. Mungkin Abira sangat suka sayur. Padahal kupikir itu pemborosan dan tidak baik jika dilakukan secara beru-lang-ulang. Aku selalu menyay-angkan uangnya, meskipun sekali makan hanya mengeluarkan 1 lembar uang 10ribuan. Terka-dang aku bertanya, kenapa Abira tidak sarapan pagi di rumahnya

saja? Atau jangan-jangan, Abira tidak bisa masak? Aku mulai menggeleng-gelengkan kepala, tidak percaya atas tuduhanku pada Abira. Ah Sudahlah! Yang terpenting sekarang aku harus bisa mendapatkannya dan kalau dia benar-benar tidak bisa masak, aku tinggal mengajarinya…

***Aku sudah sampai di warung

makan. Terlihat sepi, seharus-nya sekarang di tempat makan ini sudah ramai dan seharusnya Abira menjadi salah satu pelang-gan yang tengah sarapan pagi di warung ini. Jangan-jangan Abira hari ini tidak sarapan pagi di sini. Tapi rasanya tidak mungkin, ah biar kutunggu saja dia…

“Bu, pesan satu porsi. Jangan lupa, Ikan Lele.” Ucapku pada pemilik warung.

Kukorbankan 1 lembar uang 10ribuan untuk menunggui Abira di sini padahal tadi pagi di rumah aku sudah sarapan. Benar-benar gila!.

Tak lama kemudian, sarapan pagi keduaku sudah siap. Perlahan aku menyantapnya, namun jauh di hati ini aku masih bertanya dimana Abira, kenapa sampai detik ini dia tak juga datang….

“Kau ada di sini juga, Alaska?” Dia melempar senyum ke

arahku, tatapnya menunggu jawab. Aduh, ra…andai saja detik ini aku sudah berhasil memi-liki senyum dan tatapmu itu…bisikku. Untuk sesaat aku mulai melupakan nasih Pecel Lele di piringku, padahal makanan ini makanan favoritku. Jika makan tidak ada yang boleh mengag-guku, tapi Abira?…Abira sudah berhasil menyihirku!

Aku masih terdiam menikma-ti senyumnya.

“Alaska…”Abira menepuk pundakku dan mengeluarkan aku dari kenikmatan senyum dan tatapnya.

“I…iya, Ra. Hari ini aku sarapan pagi di sini, kamu juga khan?”

Lagi-lagi dia tersenyum ke-mudian berucap,

“Aku sudah makan di rumah. Kebetulan hari ini di rumahku ada selamatan, jadi sekalian aku sarapan pagi.” Abira masih eng-gan melepas senyumnya.

“Trus ke sini?” Tanyaku lagi.“Aku cuman mau beli sayuran

saja.”Aku terdiam, sayuran lagi?

Seperti Herbivora saja...lirihku.Abira duduk di dekatku. Dia

wangi sekali. Dadaku semakin bergemuruh. Aku melirik, lagi-lagi plastik hitam.

“Boleh aku lihat itu?” Tunjukku pada plastik hitam di sampingnya.

Abira sedikit terkejut.“Ah! Jangan. Biasa, ini uru-

san perempuan.” Jawabnya. Aku melihat ketidakjujuran di matanya, ya sudahlah mungkin Abira tidak berbohong. Pagi ini aku benar-benar tidak ingin melewatkan 1 detikpun ada di dekatnya. Aku ingin menikmati detik-detik ber-sama Abira. Aku menatap lurus ke depan. Tapi aku menyadari kalau diam-diam Abira melihatku lewat ekor matanya. Mungkin dia men-ungguku untuk berbicara terlebih dahulu. Ah! Perempuan…

“Ra,…masih tidak ada yang berubah dengan hatiku.”

“Hmmm…” dia hanya ber-hem kemudian mengangguk-angguk.

“Aku tahu kamu dan dia, Ra…tapi maaf, aku tidak bisa munafik pada hatiku sendiri. Karena sema-kin lama aku menyimpannya, ha-tiku semakin menuntutku lebih… ”

Abira diam di dekatku. Dia menunduk. Sedikitpun tak berucap. Tiba-tiba saja aku ingat waktu aku menggenggam erat tangan Abira di halte Bus, Abira membalas genggamanku. Bahkan dia lebih erat.

“Apakah kamu berjanji padaku, jika aku hidup 99 hari apakah kamu mau berjanji hidup 100 hari? Karena dengan begitu aku tidak harus hidup tanpamu” (Novel; Sekelopak Bunga Sakura)

Aku terperangah. Abira tiba-tiba mengucapkan kalimat itu. Padahal jelas-jelas aku tahu, kalau kalimat yang baru saja dia ucapkan ada di dalam Novel yang kemaren sempat kupinjam.

“Aku berharap kamu hidup le-bih lama, bahkan 1000 tahun lagi.

Dengan begitu kita bisa hidup lama bersama-sama, sampai tua nanti, Ra… ” begitu ucapku. Ah! Entahlah dari mana aku dapat kalimat tadi, yang jelas aku hanya menyampaikan apa yang ada di hatiku.

Abira menatapku dalam. Lama. Mungkin dia mencari keju-juran dan kebenaran di mataku.

“Dengan keadaanmu yang sudah tidak sendiri lagi, ijinkan aku memelukmu, Ra….1 Jam saja. Kumohon…” Ucapku, walau tercekat dengan rasa di dada.

“Itu waktu yang sangat lama. Tapi, kenapa harus memelukku?”

“Karena dengan memelukmu aku bisa menjagamu. Aku bisa melindungimu melalui kedua tanganku. Aku ingin menjagamu, Ra. Tolong ijinkan aku, karena jika kelak kau sudah menikah dengan laki-laki lain aku takkan bisa menjagamu lagi, suamimu yang akan menjagamu.” Lagi-lagi aku masih terheran dengan kalimat-kalimat yang sejak tadi kuucapkan, sungguh Abira telah berhasil menjadi inspirasi dalam hidupku. Karenanya aku bisa berkata sedemikian indah.

Lagi-lagi Abira terdiam den-gan ucapku.

“Entahlah, Alaska…Oh ya, aku harus menyelesaikan ses….” Be-lum sempat Abira menyelesaikan pembicaraannya, tiba-tiba…

HHuuak…huakk!“Ra!!”. Kulihat Abira tiba-tiba

mual-mual. Dia jongkok. Aku masih bingung harus melaku-kan apa. Wajahnya memucat. Matanya memejam, dia menghela nafas dalam.

“Kau sakit, Ra?”Abira menggeleng diikuti

senyumnya yang masih memikat. “Masuk angin” Jawabnya

singkat. Abira berdiri. Belum sempurna Abira

berdiri, dia seperti kehilangan tenaganya. Tubuhnya tiba-tiba ambruk di depanku. Aku masih tertegun. Sebelum akhirnya aku memeluk tubuh Abira yang sudah tak sadarkan diri.

Tuhan, hari ini aku memang sudah berhasil memeluknya. Bisa 1 jam atau bahkan lebih. Tapi bukan ini yang aku harapakan. Aku ingin memeluknya saat dia bisa mera-sakan tanganku sedang melind-unginya dan melihat senyumnya dalam pelukanku…=

*) Mahasiswi Prodi PKn STKIP PGRI Sumenep. Aktif di PC. IP-

PNU Kabupaten Sumenep.

Aku terdiam di dalam kamar. Menyaksikan gerimis yang menetes dari genteng kemudian merembes ke jendela kamar dan berakhir menetes ke tanah. Dan di setiap tetesnya, aku seper-ti melihat pahatan senyum Abira di sana. Pahatan senyum tsabit yang selama ini membuat dadaku berg-etar saat menatapnya. Aku tak pernah jenuh menikmati senyum yang kerap Abira lempar padaku saat berte-mu. Begitupun tatapannya, tak kalah indah dengan senyumnya yang memikat. Sungguh nyaris sempurna…

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 8

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

KORAN MADURA8 JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III KORAN MADURA

Pelayaran di Hatimu ;kenangan merah jambu

Dari matamu yang asri aku baca ayat-ayat rinduSemenjak sore tak manabuh langit menjadi kuningSemisal prasasti masa kuno yang bertengger pada be-batuanAku buang semua keraguan dalam dada yang mulai mencatat ceritaBermula dari pandangan nista dari matamuYang kini telah kubuat akte pada kehidupan ke empatDi mana semua orang mencari hakikat tuhannya

Aku eja perlahan keningmu, ada bercak sayangkuYang berteduh di kerut keningmuAku eja perlahan hidungmu, ada bekas rindu yang lusuh termakan oleh waktuSejak pertama aku tahu namamuAku eja perlahan matamu, ada layar kacaku yang mulai memulai pergerakanBerawal dari senyuman manismuAku eja perlahan bibirmu, ada cerita orang berhidung pinokioMenjelma di bibirmu

Pamekasan, 2014

Biar Kutafsiri Air Matamu Lihatlah air matamu yang luruhPerhatikan tetes demi tetesNiscaya kau temukan ritual para perinduMembawa wasiat luka pada tikungan lorong waktu

Tenanglah mey, jangan kau buat lagi sajak hitam pada air mataHanya sebab kau tak tau di mana harus memulaiKarena aku akan membuat perhitungan pada tafsir sunyiYang akan bergerak dari ketiadaan ke keabadian

Sudahi saj mey, telah kutemukan gundukan cinta di bilik kota matamuYang terhimpit di antara batu-batu cadasDan kau harus menahan riuh ombak dari hilir hingga ke huluBiar tak menumbangkan banyak korbanMeski senja tak lagi berlabuh

Mey, janganlah kau buat keraguan pada setiap tanyaYang kusimpan di kota mati ituKau harus bangkit dari keramaian air mataKau harus bisa reinkarnasi waktuKelak kau akan menemuiku dalam keadaan menafsiri air matamuYang fasih mendekte patahan sayap burung pada rahasia sepi

Pamekasan, 2014

*) Siswa kelas 1 MA Sumber Bungur Pakong Pamekasan

Oleh: Yuly Lailatur Rohmah*Puisi

8

Oleh: Darmadi*

Pemimpin Sukses dan Falsafah Jawa

Resensi Buku

Falsafah kepemimpinan orang Jawa adalah suatu pandangan filosofi dari seorang pemimpin

yang ingin mewujudkan tujuan (cita-cita) bersama (pemimpin dan yang dipimpin) dengan berdasarkan ke-cintaannya pada kebijaksanaan dan senantiasa berorientasi pada prinsip-prinsip ke-Jawa-an. Dalam hal ini, se-orang pimpinan Jawa harus memiliki jiwa-jawi, karena seorang pemimpin merupakan khalifatullah (wakil Tu-han) yang senantiasa bersikap etis, estetis, serta berperan aktif dalam turut hamemayu hayuning bawana. Turut menjaga keselamatan alam be-serta seluruh isinya, serta bangsa dan negaranya (halaman 26).

Falsafah-falsafah kepemimpinan orang Jawa tersurat dalam berbagai literatur, semisal Serat Sastra Gendh-ing, yang merupakan gubahan Raden Mas Jatmika atau Raden Mas Rangsang yang menjadi Raja Mataram keempat dengan gelar Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma, atau Senapati-ing-Ngalaga Sayidin Panatagama pada tahun 1613-1645, yang salah satunya berpedoman pada prinsip “Swadana maharjeng tursita”, bahwa seorang pemimpin harus memiliki intelektu-al yang tinggi, berilmu, jujur, pandai

menjaga nama, serta mampu menja-lin komunikasi dengan baik dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip ke-mandirian (halaman 28).

Ajaran lain tentang falsafah kepemimpinan orang Jawa adalah Hasta Brata, yang dalam jagad pa-keliran Jawa disimbolisasikan den-gan Wahyu Makutharama (Anugerah Mahkota Prabu Rama), berorientasi pada simbol-simbol isi dunia, yang salah satunya bahwa seorang pem-impin harus “Mulat laku jantraning kartika”, seorang pemimpin harus meneladani bintang yang bersinar terang di ketinggian serta dapat di-jadikan pedoman arah. Seorang pem-impin harus mampu menjadi tauladan yang baik bagi seluruh rakyatnya. Tidak melakukan korupsi, nepotisme, atau tindakan-tindakan yang tidak pantas lainnya (halaman 33).

Falsafah kepemimpinan orang Jawa juga tersurat dalam mutiara-mutiara Jawa dan bersumber pada kearifan Jawa, yang dalam buku ini dikupas pada bagian ketiga. Bagian ini menggambarkan bahwa, jaman gem-

blung merupakan jaman dimana se-orang pemimpin cenderung mengha-lalkan segala cara di dalam mencapai tujuannya. Karena bila tidak demiki-an, seorang pemimpin akan hidup dalam penderitaan. Sekalipun begitu, seorang pemimpin hendaklah tidak hanyut pada arus jaman gemblung yang serupa air bah di musim hujan. Seorang pemimpin hendaklah se-orang pemimpin selalu ingat pada Tu-han. Dengan mengingatnya, seorang pemimpin akan dapat membedakan mana yang hak dan yang bathil. Di sit-ulah, sang pemimpin akan mendapat-kan kebahagiaan sejati (halaman 39).

Selain itu, falsafah kepemimpinan orang Jawa juga bersumber dari fal-safah kepemimpinan raja-raja Jawa. Banyak raja yang telah menerapkan falsafah kepemimpinan orang Jawa dalam menjalankan roda pemerinta-hannya, semisal Ratu Shima. Selama menjalankan roda pemerintahannya, Ratu Shima tersohor sebagai pem-impin yang telah menerapkan falsa-fah “Sabda pandhita ratu tan bisa wola-wali, mituhu, mapan, serta tan ban chinde ban siladan”, yang artin-ya tidak pernah mencabut apa yang telah disabdakan (diputuskan), loyal terhadap hukum yang telah dipu-tuskan, tidak tergoyahkan dengan keputusan yang telah ditetapkan, dan menjatuhkan hukuman tanpa pandang bulu. Siapa yang bersalah baik rakyat jelata, petinggi (pung-gawa) negara, maupun orang-orang (keluarga) di dalam istana harus mendapatkan hukuman yang setim-pal. Selaras dengan kesalahan yang diperbuatnya (halaman 70).

Falsafah-falsafah kepemimpinan orang Jawa sebagaimana diketengah-kan dalam buku ini, kiranya dapat di-jadikan rujukan dan referensi dalam mengarungi bahtera kepemimpinan, baik yang saat ini tengah berkuasa, maupun calon-calon pemimpin yang sedang mempersiapkan diri mengi-kuti kontes suksesi kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional, khususnya menjelang gelaran kontes-tasi pesta demokrasi 2014.=

*) Pegawai Fungsional Kantor Ke-menag Kab.Lampung Tengah, kini

sedang kuliah S3 di UPI Y.A.I Jakarta.

Ibarat mutiara yang ter-pendam oleh lapisan-

lapisan masa, falsafah kepemimpinan orang

Jawa patut kembali di-gali. Manakala makna

kepemimpinan kian mem-bumbung jauh dari pija-kan esensinya. Hingga

masyarakat mulai apatis dengan sosok pemimpin, yaitu seorang figur yang

musti diteladani. Ting-kat apatis masyarakat

pun kian meningkat, manakala banyak pem-

impin yang terdakwa sebagai oknum koruptor atau melakukan tindakan

tidak terpuji lainnya.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 9OPINIPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

Pendaftaran BPJS Rumit

"Selama masa transisi ini masih banyak ditemukan sejum-lah kekurangan dalam pelaksa-naan BPJS. Di antaranya tidak ada petugas BPJS yang diletakkan di counter-counter rumah sakit baik negeri maupun swasta," ungkap Ketua Komisi E DPRD Jatim, Sug-iri Sancoko di DPRD Jatim, Kamis (16/7).

Karenanya, lanjut Sugiri San-coko, tak heran banyak pasien khususnya pemegang jamkesda maupun jamkesmas kebingungan saat akan berobat.

''Inilah yang akan menjadi per-hatian kita di Komisi E. Ke depan kami minta seluruh rumah sakit baik swasta maupun negeri un-tuk meletakan setiap petugasnya di counter-counter yang mudah dijangkau oleh para pasien untuk mendapatkan sosialisasi. Dengan begitu pelaksanaan BPJS secara berangsur - angsur akan diketahui masyarakat,” tegasnya.

Sugiri juga berharap mela-lui media, masyarakat dapat me-ngetahui dan memahami secara detail tentang mekanisme pelay-anan kesehatan lewat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini. Dengan demikian, masyarakat akan terhindar dari praktik peni-puan.

''Kita akui praktik penipuan sering terjadi di setiap program yang digagas oleh pemerintah. Termasuk program BPJS ini, harus kita antisipasi sejak awal. Kare-na sosialisasi ke masyarakat itu penting. Baik lewat media mau-pun yang dilakukan oleh petugas BPJS,'' tegasnya.

Selain melakukan sosialisasi BPJS, Komisi E DPRD Jatim (Rabu 15/1) bertemu dengan Menkes, Nafsiah Mboi dan Komisi IX DPR RI. Kehadiran mereka ke Jakarta di antaranya mempertanyakan tunggakan Jamkesmas 2013 to-talnya Rp 200 miliar.

Di antaranya tunggakan yang

ditanggung RSUD dr Soetomo se-nilai Rp 85 miliar dan rumah sakit pemerintah di kabupaten/kota sebesar Rp 115 miliar, dengan catatan setiap RS pemerintah me-nanggung tunggakan antara Rp 5 miliar sampai Rp10 miliar.

''Yang pasti kami berharap tunggakan ini sudah terbayar-kan akhir Januari atau awal Februari 2014 ini. Dengan be-gitu program BPJS dapat berja-lan lancar tanpa terganggu den-gan tunggakan Jamkesmas. Dan alhamdullilah Pak Supriyatno

(Wakil Ketua Komisi IX DPR RI) siap menyelesaikan tunggakan tersebut,''jelasnya.

Hal senada dikatakan anggota Komisi E DPRD Jatim Achmad Is-kandar bahwa kerumitan pendafta-ran BPJS yang selama ini mencuat di masyarakat. Belum ada insiden menonjol terkait pelaksanaan BPJS.

’’Banyak masyarakat yang enggan mendaftar, karena tak tahu dimana harus mendaftar dan apa saja persyaratannya,’’ujarnya.

Akibatnya, banyak pasien yang keluarganya baru mengurus

pendaftaran ketika sudah di RS. Yang terjadi, kemudian seperti di Gresik. Sebagian dari masa per-awatan dihitung pasien umum, dan sebagian lainnya dihitung sebagai pasien BPJS. ’’Ini nanti membingungkan,’’ terangnya.

Selain itu, Achmad Iskandar yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim tersebut juga memin-ta agar BPJS benar-benar meng-garis bawahi ke RS yang telah bekerjasama, untuk tidak men-ganggap remeh pasien BPJS.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur masih menemukan ru-mitnya pendaftaran dan kurangnya sosialisasi pe-laksanaan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) yang dilakukan petugas rumah sakit kepada pasien. Pen-emuan pelanggaran BPJS ini setelah Komisi E DPRD Jatim melakukan batas akhir evaluasi terhadap pelaksanaan BPJS pada 15 Januari 2014 kemarin.

g. armadianto semeru/koran maduraANTRE. Para pendaftar pasien untuk BPJS sedang antre di loket pendaftaran di RS dr Soetomo Surabaya, Kamis (16/1) meski batas akhir evaluasi terhadap pelaksanaan BPJS pada Rabu (15/1).

AKIBAT CHIKUNGUNYA

40 Warga Lumpuh TRENGGALEK - Sedikitnya

40 warga di dua kelurahan di wilayah kota Trenggalek, Jawa Timur mengalami kelumpuhan atau gejala kelumpuhan men-dadak akibat merebaknya virus chikungunya di daerah tersebut dalam kurun waktu sepekan terakhir.

Kepala Bidang Penanggu-langan Penyakit dan Penyeha-tan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Treng-galek, Suparman, Kamis (16/1) mengatakan, virus yang dibawa nyamuk aides aigepty dan aides albopictus tersebut teridentifika-si menjangkiti puluhan warga di Kelurahan Surodakan dan Ngan-tru Kecamatan Trenggalek.

Tidak ada korban jiwa dalam kasus penyakit endemis ini, na-mun puluhan warga dilaporkan mengalami kelumpuhan semen-tara akibat nyeri dan ngilu di beberapa titik persendian jari, pergelangan kaki, lutut, lengan maupun bahu tangan.

"Dari data sementara yang masuk di dinas kesehatan, ada sekitar 40 orang, warga yang terkena chikungunya ini badan-nya panas, kemudian ngilu di persendian hingga ada yang mengalami kelumpuhan," kata-nya.

Saat ini sejumlah penderita menjalani perawatan medis di Puskesmas serta rumah sakit setempat, sedangkan sisanya memilih untuk rawat jalan.

Lanjut Suparman, penye-baran virus chikungunya itu terjadi secara sporadis dan berlangsung sangat cepat, se-hingga dalam waktu seminggu jumlah penderitanya mencapai puluhan orang.

Suparman menjelaskan, meskipun chikungunya bukan termasuk kategori penyakit me-matikan, namun harus segera diobati, karena apabila dibiar-kan maka dapat menyebabkan kelumpuhan hingga beberapa bulan.

"Normalnya, kalau segera segera diobati, maksimal dua minggu sudah bisa sembuh. Kalau tidak, bisa sampai tiga bu-lan," ujarnya.

Terkait kondisi tersebut, Tim Dinas Kesehatan Trenggalek dan puskesmas langsung turun tangan guna mengambil lang-kah penanggulangan, dengan cara abatisasi dan penyempro-tan cairan insektisida.

"Jadi begitu mendapat lapo-ran adanya chikungunya, kami lakukan penyemprotan dengan mobil ULP, keliling di ke dua ke-lurahan tadi, hingga masuk ke gang-gang," imbuhnya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Banjir Masih Intip Jatim

“Jawa Timur juga akan men-galami hal yang sama pada akhir Januari hingga pertengahan Feb-ruari,” ujar Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Juanda, Teguh Tri Su-santo, Kamis (16/1).

Munculnya tekanan rendah di sisi utara Australia menyebabkan kondisi angin kencang namun cu-rah hujan justru berkurang. “Den-gan munculnya tekanan rendah ini awan hujan menjadi pecah sehing-ga curah hujan berkurang. Dua hari kedepan tekanan rendah diperkira-kan hilang maka curah hujan akan kembali tinggi,” jelasnya.

Tingginya curah hujan terse-but, Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta seluruh daerah di Jatim mengantisipasi datangnya banjir. “Kami sudah lakukan sosialisasi ke seluruh daerah. Data BMKG terus kami (BPBD,red) update tiap hari,” ujar Kepala Pelaksana BMKG Jatim, Sudarmawan, Kamis (16/1).

Antisipasi tersebut diperlu-kan, lanjut Sudarmawan, karena intensitas hujan cukup tinggi, an-gin dengan kecepatan tinggi akan menerjang di hampir seluruh dae-rah di Jatim.

Sebagai antisipasi bencana, BPBD telah mengirimkan per-alatan penanggulangan bencana banjir ke seluruh kabupaten/kota. Beberapa peralatan yang sudah dikirim diantaranya adalah ratu-san tenda mulai berbentuk tenda pleton, tenda keluarga hingga tenda posko.

“Masing-masing kabupaten/kota juga telah disiagakan mini-mal dua buah perahu karet, dua

pompa air, dua genset, dua water treatment, serta ribuan kantong plastik.

Data BPBD Jatim menunjuk-kan hujan yang belakangan me-landa kawasan Jawa Timur telah menyebabkan beberapa kali terja-di banjir dalam skala besar. Mulai dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, Pasuruan, Sampang, Jember dan Surabaya.

Banjir yang melanda Bojon-egoro terjadi pada tanggal 15-18 Desember 2013, disebabkan me-luapnya sungai Bengawan Solo yang telah merendam sebanyak 96 desa yang tersebar di 15 ke-camatan. Sedangkan di Tuban, banjir terjadi dua kali yaitu pada tanggal 14 dan 18 Desember 2013 akibat meluapnya Sungai Kedung Ireng, anak Bengawan Solo dan merendam 26 desa di 4 kecama-tan.

Luapan Bengawan Solo juga merendam 4 desa di 2 kecamatan di Gresik pada tangga 18 Desem-ber. Banjir juga sempat meren-dam 34 desa di 5 kecamatan pada 14 Desember 2013. Untuk wilayah Sampang, banjir juga sempat me-nerjang kawasan Kota Sampang pada 18 Desember akibat melu-apnya Kali Kemuning.

Begitu juga di Jember, banjir juga sempat melanda hingga dua kali yaitu pada tanggal 20 dan 31 Desember 2013. Banjir akibat lua-pan Sungai Tanggul dan Sungai Sadar itu merendam 2 desa di 1 kecamatan. Sedangkan di Surabaya banjir akibat luapan Kali Lamong juga sempat merendam dua kelura-han yaitu di Benowo dan Pakal.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA– Curah hujan tinggi masih berpotensi meng-guyur Kota Surabaya hingga akhir Januari 2014 yang diperkirakan merupakan puncak musim hujan.

g. armadianto semeru/koran maduraCURAH HUJAN TINGGI. Banjir di kawasan Raya Puwodadi, Pasuruan pada Jumat (3/1) akibat curah hujan tinggi sehingga sungai tersebut meluap yang berdampak kemacetan lalu lintas dari Malang arah Surabaya.

g. armadianto semeru/koran maduraBERMAIN. Orang Utan bernama Rizky Damai asal Sumatera bermain plastik sisa bungkus makanan yang sengaja di lempar oleh pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke dalam kandangnya, Kamis (16/1).

KAMPANYE PELESTARIAN

Pro Fauna Ajak Peduli PrimataSURABAYA - Dalam mem-

peringati Hari Primata Indone-sia yang jatuh pada tanggal 30 Januari mendatang, Pro Fauna mengajak masyarakat untuk ikut serta mengkampanyekan pelestarian dan penyelamatan primata.

Pro Fauna mengajak mer-ayakan Hari Primata Indonesia dengan melakukan kampanye di pusat keramaian kota atau di kampus sambil membawa poster yaang berisikan pesan perlind-ungan primata Indonesia.

Tema Hari Primata Indone-sia untuk tahun 2014 ini adalah "Stop Perdagangan Primata Indonesia". “Kami siapkan disain poster dan masyarakat tinggal mencetaknya secara mandiri, “ ujar Ketua Pro Fauna, Rosek Nursahid, Kamis (16/1).

Berdasarkan data Pro Fauna, lebih dari 95% primata yang diperdagangkan saat ini me-rupakan hasil tangkapan dari alam. Bahkan, proses penang-kapan, pengangkutan hingga perdagangan primata seringkali dilakukan kejam dan penuh den-gan tindakan kekerasan.

"Ada banyak primata yang mati dalam proses perdagangan primata ini," ungkapnya.

Salah satu contohnya adalah Kukang yang banyak diper-dagangkan sudah dicabuti gigi taringnya oleh pemburu dengan menggunakan alat penjepit (tang). Tragisnya, mereka (pemburu-red) sambil men-jepit dan memutarnya agar gigi kukang lepas

"Ini untuk memberi kesan bahwa Kukang adalah binatang yang jinak dan tidak menggigit.

Pencabutan gigi ini seringkali menyebabkan infeksi dan kema-tian bagi kukang," tegasnya.

Selain itu, lanjut Rosek, dibalik kelucuan monyet yang digunakan untuk topeng monyet ternyata menyimpan kekejaman. Mereka digantung dengan posisi kepala di bawah selama berbu-lan bulan

agar mau mengikuti perintah tuannya.

"Bahkan, monyet juga dibuat kelaparan, jika monyet tersebut menuruti perintah pelatih baru monyet tersebut diberi makan," tambahnya.

Di beberapa daerah pri-mata itu dijual dagingnya atau otaknya dengan alasan sebagai obat. Ini adalan alasan yang sama sekali tidak mendasar, karena tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa daging primata itu bisa meny-embuhkan penyakit. Penyajian makanan dari daging primata itu seringkali juga mengerikan karena primata tersebut dibakar hidup-hidup bahkan ada juga yang disedot otaknya dalam kondisi masih hidup.

Sebagian besar primata yang dipelihara oleh masyarakat di rumah itu dalam kondisi yang buruk, seperti mendapatkan makanan yang tidak sesuai, kan-dang yang sempit atau tanpa te-man. Kebanyakan primata yang dijual itu masih kecil yang masih terlihat lucu, ketika beranjak besar primata itu dianggap tidak lucu lagi dan membahaya-kan, sehingga seringkali orang melepas primata itu dengan sembarangan atau bahkan mem-bunuhnya. Karena primata yang

dipelihara itu dalam kondisi buruk, sangat rawan terjadi penularan penyakit dari primata ke manusia (zoonosis), seperti hepatitis, TBC, herpes, asma dll.

Pelestarian primata Indone-sia dan habitatnya memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Perlu adanya kesadaran masyarakat bahwa primata itu bukanlah satwa peliharaan, karena hobby memelihara pri-mata ini yang turut memberikan andil bagi kepunahan primata. Masyarakat juga perlu sadar bahwa melestarikan primata itu juga perlu melestarikan habitat mereka. Melestarikan habitat primata seperti hutan juga akan memberikan keuntungan ekolo-gi dan ekonomi bagi manusia.

Di dunia terdapat sekitar 200 jenis primata (bangsa kera dan monyet) dan 40 jenis atau hampir 25 % diantaranya hidup di Indonesia. Namun sayangnya 70% primata Indonesia terse-but terancam punah akibat berkurang atau rusaknya habitat primata dan penangkapan ille-gal untuk diperdagangkan. Pada tahun 2000 badan konservasi internasional IUCN menerbitkan daftar 25 jenis primata yang paling terancam punah di dunia. Dari 25 jenis primata tersebut, 4 diantaranya adalah primata asal Indonesia yaitu Orangutan sumatera (Pongo abelii), Tarsius Siau (Tarsius tumpara), Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) dan Simakubo (Simias cocolor). Pri-mata tersebut akan benar-benar punah dari alam jika tidak ada upaya nyata untuk menyelamat-kannya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 11Lintas Jatim

RUPIAH

BI Pamerkan 50 Lukisan Uang Kertas

SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah IV Jawa Timur memamerkan seba-nyak 50 lukisan dengan bahan baku dari uang kertas kepada masyarakat penggemar lukisan di daerah tersebut.

Kepala Perwakilan Bank In-donesia Wilayah IV Jatim Dwi Pranoto di Surabaya, Kamis (16/1), menyatakan uang kertas yang digunakan pada puluhan lukisan adalah uang yang sta-tusnya rusak sehingga tidak ber-fungsi lagi.

"Untuk itu sebanyak 20 seni-man lukis perempuan meman-faatkannya menjadi lukisan," kata Dwi dalam pameran lukisan "Ungkapan Kasih Karya Bunda" yang berlangsung tanggal 16-18 Januari 2014 di Gedung Perpus-takaan Bank Indonesia (BI) Ma-yangkara Surabaya.

Menurut dia, agenda itu merupakan salah satu bentuk dukungan dan apresiasi Bank Indonesia kepada kaum per-empuan. Khususnya kalangan ibu yang memiliki bakat dalam membuat sebuah karya seni.

"Di balik kesibukannya dalam mengurus rumah tangga, puluhan wanita hebat itu ter-nyata masih memiliki waktu luang guna menumbuhkan krea-tivitasnya. Selain itu, mampu memotivasi kaumnya," ujarnya.

Pada kegiatan itu, ungkap dia, BI juga melaksanakan pe-nyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa tabun-gan pendidikan untuk 10 orang pelukis anak penyandang tuna grahita dari UPTD Pondok Sosial Kalijudan Kota Surabaya.

"Kalau pada hari terakhir (18/1), agenda tersebut akan di-tutup dengan lomba fotografi 'on the spot'. Para pesertanya harus fotografer wanita dan obyeknya para wanita dengan kostum tra-disional Indonesia yang berkeg-iatan di gedung perpustakaan ini," katanya.

Pada kesempatan sama, Ketua Perkumpulan "Bunda Le-stari" sekaligus Ketua Panitia Pameran Lukisan, Sri Murniati, menambahkan, dari 50 lukisan itu ada dua karya yang meman-faatkan bahan bekas uang kertas perca dan serbuk. Salah satunya, lukisan berjudul Topeng karya Endang Perca.

"Guntingan kecil uang ker-tas bekas menjadi bahan utama pada lukisan itu. Lalu, dipadukan dengan potongan sesuai warna dan motifnya untuk menghias lukisan topeng itu," katanya.

Karya berikutnya, sebut dia, memanfaatkan limbah potongan uang kertas yang lembut sebagai media membentuk kontur lukisan hingga tampil seperti timbul.

"Seluruh limbah ini kami campur dengan lem dan ditem-pel ke grafis lukisan. Lalu, baru diberi warna," katanya.

Adapula, lanjut dia, karya lukis dari seniman perempuan seperti K Djwito, Nunik Silalahi, Nunung Bakhtiar, Susi Zackia, Anny Djon, Novita Sechan, S Murniati, Ari Indrastuti, Lis Toyo, Nikita Fitri, Rnagayomi, Laras, Mei Wulandari, Sandra Saraswati, Ovy Noviardhyani, Putu Sutawijaya, Ike Sutadji, dan Kartini Sabekti.

= ANT/DIK

PNS Pensiun 58 Tahun e. hana diman/koran madura

SERAHKAN SK. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat menyerahkan petikan Surat Keputusan (SK) secara simbolis.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sambutannya saat melantik pejabat Eselon II dan III di ling-kungan Pemprov Jatim, Kamis (16/1) di Gedung Negara Grahadi Surabaya mengatakan pember-lakuan UU ASN merupakan kado indah bagi PNS di awal tahun baru.

"Ini salah satu kado bagus di awal tahun. Hal ini sesuai den-gan Angka Harapan Hidup Jatim 71, sehingga usia 58 dan 60 tahun dianggap masih segar, apalagi 56 tahun masih sangat segar, maka perlu diperpanjang,” tegas Gu-bernur Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo ini.

Karena itu, kata Pakde Karwo, merespon UU tersebut, kedepan-nya rekruitmen pejabat eselon II dilingkungan pemprov Jawa Timur akan dilakukan secara ter-buka dan siapapun boleh ikut dengan syarat, dia seorang PNS yang mempunyai jiwa kepem-impinan atau leadership, memi-liki kompetensi dan minimal ber-pangkat IV/c serta profesional.

"Yang paling penting history leadershipnya, prosentasinya 50 persen. Sebagai contoh, Ir Heru Tjahyono yang dilantik se-bagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan. Meski bukan ahli perikanan, tetapi karena leader-shipnya selama menjadi Bupati Tulungagung sangat bagus, maka lulusan tehnik sipil ini dipercaya untuk jabatannya yang baru," ka-tanya.

Pakde menambahkan, peme-rintah akan memperkuat Apara-tur Pengawas Internal peme-rintah (APIT) yang profesional, utamanya pengawasan tentang korupsi atau hal-hal yang mer-ugikan negara, maka pemerintah pusat menetapkan BPKP sebagai pengawas internal. Ini bagian komitmen pemerintah untuk mewujudkan clean government.

Tahun ini waktu paling tepat pemerintah ambil posisi nol (zero) dalam korupsi. Maka dari itu, diu-payakan dengan membentuk lem-baga yang tidak bersentuhan den-gan orang, tapi dengan sistem, karena pada umumnya yang men-imbulkan permasalahan adalah barang dan jasa. Untuk perbaikan pengadaan barang dan jasa, Pakde Karwo berencana membentuk lem-baga baru tentang lelang barang dan jasa. Untuk nilai dibawah Rp 100 juta penunjukan langsung tapi yang diatas 100 juta harus lelang melalui E-Proc. Kalau ada hal-hal yang sifatnya emergensi bisa di-lakukan penunjukkan tapi harus membuat berita acara.

Tahun ini sebanyak 8.506 desa/kelurahan mendapat ban-tuan/blog grand dari Pusat sebe-sar Rp.1,4 miliar/ tiap desa/ ke-lurahan. Untuk menghindari timbulnya kasus yang tidak di-inginkan, maka Pemprov Jatim mengajukan usulan ke DPRD supaya ada kerjasama dengan Ikatan Akutansi Indonesia (IAI)

untuk memberikan training pem-bukuan keuangan di 8.506 desa/ kelurahan.

“Idealnya setiap kecamatan ada seorang pendamping untuk mel-atih Sekdes. Pebruari 2014 mulai dilakukan secara bertahap. Sehing-ga pelaporan penggunaan keuan-gan bisa tertib. Administrasi harus dibenahi. Jangan sampai bantuan uang itu akan menjadi bencana dikemudian hari. Orang yang ter-sandung kasus hukum umumnya dikarenakan kurang memahami administrasi,” jelasnya.

Pelantikan eselon II tersebut berdasarkan Keputusan (SK) Gu-bernur Nomor 821:/74/212/2014 Tanggal 15 Januari 2015 tentang pengangkatan dalam jabatan. Pejabat yang dilantik dan disump-ah, antara lain Heru Cahyono sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautanr, Mas Agus Nirbito Munesi Wasono sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pem-bangunan Jawa Timur di Bojon-egoro dan Idrus sebagai Asisten bidang Pemerintahan.

Gubernur juga melantik H Ashar sebagai Asisten bidang Ke-sejahteraan Masyarakat, Edi Pur-winarto sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan , Setiajid SH sebagai Kepala Biro Organisasi, Ardul Saha sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ir Cipto Wiyono M Si Kepala Badan Koor-dinasi Wilayah Pembangnan Jawa Timur di Malang, Achmat Jaelani Asisten Administrasi Umum Prov Jawa Timur, Dr Himawan Estu Bagiyo sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Prov Jawa Timur, Supri-yanto SH MH Kepala Biro Admin-istrasi Pemerintahan Umum Prov Jawa Timur, Drs Suprayino MSi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan.

= E. HANA DIMAN

SURABAYA - Ini mungkin merupakan kabar gembira bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia. Setelah Undang-undang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) diputuskan DPR sejak 19 Desember lalu dan hari ini, Ju-mat (17/1) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menan-datangani UU tersebut dan secara otomatis mulai hari ini seluruh PNS di Indonesia, pensiun pada usia 58 tahun, dan untuk pejabat eselon II, pensiun pada umur 60 tahun.

ant/adhitya hendra

KECELAKAAN LALU LINTAS REJOSOSeorang anggota polisi melihat kondisi truk bernopol L 8055 RR yang terlibat kecelakaan dengan Bus bernopol N 7247 UR di Jalan Raya Sam-bi Rejo, Rejoso, Pasuruan, Jatim, Kamis (16/1). Akibat kecelakaan terse-but, truk gandeng masuk kedalam parit, serta kaca bus bagian belakang pecah dan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 12 Lintas Jatim

Khofifah: Tolong Hadiahi Suami Saya Fatihah, Ya!Pergi Tak Kembali Selamanya

Tidak hanya Khofifah yang menangis. Putera-puteri mereka juga terus terisak. Mereka men-gapit sang ibu dan memberikan kekuatan kepadanya. Bahkan putera bungsunya terus mengu-sap airmata Khofifah yang men-galir deras dengan tisu. Tak ha-nya mereka yang menangis, para pelayat yang sebagian besar ibu-ibu tersebut termasuk artis Arzeti Bilbina juga meneteskan airmata sembari membaca kalimat Allah, Laillahaillallah. Apalagi saat je-nazah dikeluarkan dari peti dan diletakkan di atas kasur.

Lalu jenazah pria kelahiran

Palu, 26 Juli 1960, disucikan dan dilanjutkan dengan sholat jena-sah, di ruang bagian dalam rumah mereka. Khofifah bersama putera-puterinya berbaur bersama pelay-at lainnya melakukan sholat je-nasah. Karena kapasitas ruangan hanya mampu menampung 50 orang, sholat jenasah dilakukan dalam beberapa gelombang.

Gelombang pertama, sho-lat jenazah diimami oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakil Allallah. Sejumlah pejabat yang ikut dalam sholat antara lain Ka-polda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono dan Kapolrestabes Sura-

baya Kombes Pol Setija Junianta. Namun, Khofifah dan putera-

puterinya tidak ikut dalam gelom-bang pertama. Mereka melaku-kan sholat jenasah kedua yang diimami oleh Jalaluddin Manna-gali (Baso) putera kedua Khofifah dan almarhum Indar Parawansa. Pria muda yang tengah kuliah mengambil jurusan ekonomi di salah satu universitas Beijing, China tersebut tampak tegar keti-ka mendoakan jenasah sang ayah.

Gelombang ketiga diimami paman Khofifah. Jamaahnya ter-diri dari beberapa tokoh partai politik di Jawa Timur dan bebera-

pa wartawan. Gelombang keem-pat diantaranya hadir mantan cawagub pasangan Khofifah, Irjen Pol (Purn) Herman S Sumawired-ja, serta pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pen-didikan dan Budaya serta tokoh parpol dari pusat.

Sebelumnya jenasah tiba, Khofifah tampak tegar dan berdi-ri di depan pintu masuk rumahn-ya untuk menyambut para pelayat yang datang untuk menyampaikan duka cita. Meski terus menebar se-nyum, namun gurat duka dan kes-edihan terlihat jelas dari raut wa-jahnya. Kepada para pelayat yang

SURABAYA - Ketua Umum PP Muslimat Khofifah

Indar Parawansa tak kuasa menahan tangisnya, ketika

menyambut jenazah sang suami, Indar Parawansa,

yang meninggal, Rabu (15/1) sekitar pukul 21.00

WITA di Palu Sulawesi Tengah, di kediamannya

di Jalan Jemursari VIII No 24 Wonocolo Sura-

baya, kemarin. Tangisnya pecah, saat peti jenasah

diturunkan dari ambulans. Ibu empat orang anak

ini tak menyangka, sang suami yang melakukan

perjalanan dinas ke Palu pada Selasa (14/1) pergi

dan tak kembali untuk selamanya.

menyalaminya, perempuan yang mendapat gelar sebagai Perem-puan Tangguh Indonesia dari Pena Tanah Air Citra Media Indonesia meminta agar suaminya didoakan.

"Tolong hadiahi suami saya fatihah ya," ujarnya lirih.

Almarhum Indar Parawansa menikah dengan Khofifah pada tahun 1986. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dianuger-ahi empat orang anak yang ter-diri dari 1 putri dan 3 putra. Anak pertama mereka, Ima Fa-timahsang (19) sudah lulus dari Mones University, Australia, anak kedua, Jalaluddin Mannagali, kuliah di salah satu Beijing, Chi-na mengambil jurusan ekonomi, ketiga Yusuf Mannagali, kelas 2 SMA di Jakarta dan keempat Ali Mannagali 'mondok' di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.

Menurut Khofifah, ada be-berapa keanehan yang ditunjukkan suaminya sebelum terbang ke Palu dan akhirnya meninggal disana. Al-marhum mengatakan akan menin-ggal Rabu pukul 22.00 WIB (pukul 21.00 WITA). Kemudian dalam perjalanan ke bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (14/1) lalu, Indar Parawansa juga berjanji kepada Khofifah untuk mencarikan dan mengantarkan putera ketiganya ke pondok pesantren.

"Anak kami yang ketiga ke-betulan sekolah di Jakarta, tiba-tiba ingin masuk ke pesantren. Bapak janji hari Minggu pulang dan Senin akan urus pemindahan. Ternyata beliau tidak pulang un-tuk selamanya," kata Khofifah.

Indar Parawansa merupakan keturunan dari Syech Yusuf Al Ma-kari, pemimpin toriqoh di Sulawesi. Putera ketiganya, Yusuf Mannagali yang saat ini duduk di kelas 2 SMA di sebuah sekolah favorit di Jakarta kemungkinan ingin meneruskan jejak leluhurnya sebagai pemimpin toriqoh keturunan ke 7 dari Syech Yusuf Al Makari. "Mungkin ada doa menjadi pimpinan toriqoh," kata Khofifah.

= E. HANA DIMAN

g. armadianto semeru/koran maduraSAMBUT JANAZAH. Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa kemarin tak kuasa menahan tangis saat menyambut jenazah suaminya, Indar Parawansa yang meninggal di Palu Sulawesi Tengah, Rabu (15/1) malam kemarin.

KEPERGIAN INDAR PARAWANSA

Ulama-Pejabat-Politisi Lepas Suami Khofifah ke PemakamanSURABAYA - Sejumlah

ulama, pejabat, politisi, dan ratusan pentakziah melepas jenazah suami Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa yakni Dr. Ir. H Indar Parawansa M.Si ke Tempat Pemakamam Umum (TPU) Kampung Wonocolo, Surabaya, Kamis (16/1) sore.

Para pentakziah yang hadir antara lain Mustasyar PBNU KH Muchit Muzadi, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Dzulhilmi (imam

besar Masjid Ampel), dan Direktur Tata Ruang dan Ling-kungan Hidup, Direktorat Pem-bangunan Daerah, Kemdagri, Edi Sugiarto.

Selain itu, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, mantan Kapolda Jatim Her-man S Sumawiredja (pasang-an Khofifah dalam Pemilu-kada Jatim 2013), Sekjen DPP PKB H Imam Nahrawi, dan se-jumlah pejabat dari KY, DPD, DPR, serta sejumlah politisi dari PPP, Nasdem, PAN, Golkar, PDIP, dan pengurus

Muslimat NU dari berbagai provinsi.

Menjelang pelepasan jenazah yang sempat disha-lati hingga 21 gelombang itu, kakak ipar Khofifah, Dr KH Masykur Hasyim, memimpin Tradisi Terobosan yang dilaku-kan keempat anak almarhum yakni Fatimah Mannagalli Par-awansa (MP), Jalaluddin MP, Yusuf MP, dan Ali MP dengan berjalan di bawah jenazah aya-handa sebagai penghormatan terakhir.

= ANT/EDY M YA'KUBg armadianto semeru/koran madura

TIBA. Suasana penyambutan janazah Indar Parawansa sesaat tiba di kediaman.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 13LINTAS JATIMPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III 13ProbolinggoKORAN MADURA

Tak lama penari putri (leng-ger) mendampingi penari putra, sehingga menambah suasana semakin ramai. Itulah gambaran aktifitas group Lengger Pimpinan Karni yang didukung oleh tiga pe-nari dan lima orang pemain musik yang membawa alat musik seperti Gendang, Saron, Suling, Kecrek dan satu unit sound system se-derhana.

Malam itu rombongan musik tradisional itu memulai permain-an mulai pukul 20.00 sampai 01.00 WIB dini hari, di halaman Pasar Mangunharjo Kota Probolinggo. Tidak lama kemudian tiga orang penari menyanyi sambil menari, setelah menyanyikan beberapa lagu mereka kemudian meminta saweran kepada pengunjung yang tidak jauh dari tempat mereka menyanyi.

Sehari-hari mereka mencari nafkah dengan menjadi kelompok pemusik jalanan yang mengusung kesenian tradisional yang dis-ebut Lengger. Meski dengan alat musik tradisional tetapi lagu yang mereka bawakan adalah jenis lagu campursari yang biasanya familiar di kalangan masyarakat pengemarnya.

“Dalam sehari kami da-pat mengumpulkan uang antara 100-200 ribu rupiah, dan hanya pada saat tertentu saja penghasilan mereka da-pat mencapai 500 ribu rupiah. Seluruh penghasilan tersebut tentunya harus dibagi rata pada para anggotanya,”ujar Karni, Pimpinan Musik Leng-ger di Pasar Mangunharjo, ditemuai wartawan, Rabu (15/1) malam.

Karni mengatakan bulan – bu-lan tertentu mereka menghabis-kan waktu di kampung, yaitu ke-tika sawah membutuhkan banyak tenaga kerja. Sedang pada waktu lainnya mereka pergi ke Kota Probolinggo dengan membawa saudara ataupun tetangga yang akan ikut bergabung dalam group musik mereka.

“Meski penghasilan tidak seberapa, tetapi itu masih lebih baik daripada hanya mengang-gur dan tidak memiliki peng-

hasilan sama sekali,”tandasnya tersenyum.

Keberadaan mereka di Kota Probolinggo, seperti diakui oleh Newar (50) salah satu pengun-

jung Kesenian Lengger. Mereka hanyalah buruh tani yang hanya mendapat pekerjaan pada musim tanam dan musim panen saja, selain itu mereka menganggur. Dengan bekal pengenalan musik dan tarian seadanya. Karena di daerah hiburan musik tradisional sudah tergusur oleh musik dang-dut campursari. Maka tak ada pil-ihan terakhir yang dapat mereka lakukan.

“Di sini mereka tidak sekedar menjadi pengamen yang meng-harapkan uang saweran ataupun pemberian dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Apresiasi dari masyarakat mereka dapatkan secara lebih baik dan tentunya uang saweran pun biasanya lebih

banyak,”terang pria paruh baya ini.

Menurutnya, Lengger selalu berharap ada penonton yang memesan lagu, karena satu buah lagu dihargai lima sampai sepu-luh ribu rupiah, tentu saja hal itu sangat disukai oleh kelom-pok Lengger. Dan yang paling menyenangkan adalah bila saat perayaan kemerdekaan di bulan Agustus.

Biasanya ada masyarakat yang menyediakan panggung untuk penampilan Lengger

maka pertunjukan ini jauh lebih menyenangkan bagi kelompok lengger. Karena selain tidak lagi harus berkeliling kampung, mereka juga sudah mendapat bayaran dari pihak pengundang dan masih ada kesempatan un-tuk mendapatkan saweran dari penonton.

Maka, biasanya kelompok lengger ini selalu ada pada bulan Agustus karena pada bulan ini penghasilan mereka dapat meningkat dari biasan-ya. Tidak mengherankan jika musik yang mereka bawakan biasanya hanya menarik per-hatian masyarakat menengah ke bawah. Baik musik maupun pertunjukan yang disajikan

memang sederhana, tidak tam-pak berkelas pun tarian yang dibawakan.

”Para penari dan penyanyinya bukanlah orang yang mendapat pendidikan seni tari dan nyanyi secara khusus, tetapi hanya men-yanyi seadanya demikian pula tarian mereka,”papar Newar.

Namun, penampilan itu tetap menarik perhatian masyarakat kelas bawah. Masyarakat ke-las bawah gemar dengan musik yang mudah dipahami dengan bahasa eksplisit, dengan citra

tubuh yang menonjol, yaitu citra kekuatan fisik dan seksual. Maka tidaklah mengherankan jika sa-jian dari kelompok Lengger ini memiliki kelompok penggemar tersendiri.

Oleh karena itu ketika kelompok lengger ini bertemu dengan komunitas masyarakat urban etnis Jawa seringkali Lengger mendapat pesanan lagu dari penonton yang ada diseki-tarnya. Maka saat itu semangat para lengger bertambah dengan nyanyian dan tarian mereka, dan tentunya suasan bertambah hangat dengan tepuk tangan ataupun goyangan dari penon-ton di sekitarnya.

=M.Hisbullah Huda

Musik Lengger Tak LekangFamiliar di Kalangan Masyarakat Pengemarnya. PROBOLINGGO. Salah satu lantunan lagu pembukaan ketika seni lengger mau mulai. Dengan iringan musik dari gamelan, ada sinden yang selalu melantunkan lagu tersebut dan penari pria dengan kelenturan tangan me-nyesuaikan gendingan gemelan. Serta suara pengerong (paduan suara) menambah riuhnya suara di panggung.

PROBOLINGGO – Untuk melakukan evaluasi Pendapa-tan Asli Daerah (PAD) tahun 2013, Komisi B menggelar hearing. Hearing itu digelar di gedung DPRD Kota Proboling-go, Rabu (15/1) kemarin ber-sama Dinas Pertanian dan Di-nas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

“Gelar hearing ini dilaku-kan untuk mengetahui kele-mahan dan kelebihan dari PAD tahun 2013 lalu,” kata Ketua Komisi B, Syaifudin.

Dengan mengetahui adan-ya kelemahan itu, kata dia, pihak Satker terkait bisa mel-akukan evaluasi dan pembena-han agar lebih baik ke depan-nya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Probolinggo, Yudha Su-nantya menjelaskan, pada ta-hun 2013 kemarin, Disperta sudah memenuhi target PAD sebesar 100,08 persen. “Dis-perta itu sudah memenuhi target sesuai dengan apa yang kita harapkan,” katanya.

Yudha menjelaskan, tar-get PAD Disperta pada tahun 2013 kemarin sebesar Rp.231 juta dan terealisasi sebe-sar Rp.231,4 juta atau 100,8 persen. Untuk memenuhi target PAD tersebut diam-bilkan dari retribusi rumah potong hewan, pemakaian kekayaan Negara dan hasil pertanian milik Disperta Kota Probolinggo.

Sementara itu, Kabid Pendapatan DPPKA Kota Probolinggo, Sugito men-jelaskan, ada dua dana bagi hasil dari pemerintah pusat. Yakni bukan pajak dari SDA untuk penguasaaan hutan mangrove. Sedangkan tar-getnya sebesar Rp.248 juta. “Dari target itu teralisasi sebesar 106,92 persen atau Rp,308 juta,” katanya.

=Muhammad Sugianto

EVALUASI PAD

Gelar Hearing

Dengan mengetahui adanya kelemahan itu, kata dia, pihak Satker terkait bisa melakukan evaluasi dan pembena-han agar lebih baik ke

depannya.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 14 Probolinggo

Dalam penyambutannya pu-luhan karyawan melakukan aksi damai dengan membentang-kan sepanduk yang bertuliskan “ Akhiri tragedi kemanusian dan di PTKL, 8 bulan tidak digaji, gaji di bawah UMK dan hak pensiun tidak dibayar.

Bahkan dalam aksi terse-but, sempat terjadi ketegangan dengan pihak kepolisian. Ka-rena karyawan melakukan orasi tanpa ada surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian ten-tang aksi itu.“Kami disini tidak melakukan demo. Kami ingin menagih gaji kepada pihak man-agemen PTKL. Karena kami be-lum terima gaji sampai detik ini. Dan kami juga ingin menyambut perwakilan DPR RI ,” teriak salah satu pegawai dalam aksi itu saat polisi berusaha mau membubar-kannya.

Dalam sidak tersebut, Supri-yatno selaku perwakilan komis IX DPR RI, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Probolinggo, Abdul halim, per-wakilan Kementarian Tenaga Ker-ja dan Transmigrasi , 4 perwakilan serikat PTKL.

Sementara dari perwakilan pihak manajemen PTKL di temui langsung oleh Direktur Produksi. Syarif Hidayat dan Direktur Pe-masaran Zainal.

Supriyatno mengatakan, per-soalan PTKL jangan sampai di selesaikan secara proses hukum. Namun alangkah baiknya per-

soalan di pabrik ini, diselesaikan antara Karyawan dengan pihak manajemen harus ditempuh se-cara kekeluargaan.“PTKL sampai terjadi seperti ini, karena ada dua persoalan yang paling mendasar,” terangnya.

Yang pertama yang menjadi persoalan, yakni masalah bahan baku produksi di pabrik ini. Ka-rena 80 persen perusahaan bisa berjalan terletak di bahan ba-kunya. “Kalau bahan bakunya masih mau memproduksi kebin-gungan, maka sebuah usaha su-lit untuk berkembang dan maju,” jelas Supriyatno

Kedua yang menjadi masalah PTKL, lanjut Supriyatno, ka-rena tidak adanya modal finan-sial ditubuh pabrik ini. Sehingga banyak karyawan yang tidak dibayar gajinya sampai berbulan-bulan.“Jadi normalisasi antara manajemen dengan karyawan harus terbangun kembali. Kalau ingin pabrik ini bisa bangkit kembali,”paparnya.

Selain itu, dalam minggu-minggu ini akan mengirimkan surat kepada Presiden SBY dan Menteri BUMN Dahlan Iskan serta Mentari Keuangan Negara untuk merekomendasikan per-masalahan PTKL ini.“Karena PTKL merupakan pabrik milik Negara.” tutur Supriyatno.

Sementara itu, salah satu per-wakilan sekar, Arham, mengata-kan karyawan bisa menarik berkas perkara dalam proses hukum yang

sedang berjalan saat ini. Manaka-la pihak manajemen mau mem-berikan hak kepada karyawan.

“Namun jika kami mau di PHK. Silahkan sediakan dulu pe-

sangonnya kepada kami. Kalau hal tersebut tidak bisa terpe-nuhi, maka kami akan tetap mel-anjutkan proses hukum terse-but . Karena pihak manajemen

telah banyak melakukan pel-anggaran hukum kepada pihak karyawan,”pungkasnya.

=Mahfud Hidayatullah

Kemelut PTKL Terembus di SenayanPersoalan Sebaiknya Diselesaikan Secara Kekeluargaan

PROBOLINGGO - Kemelut yang melanda Perseroan Ter-batas Kertas Leces (PTKL) Kabupaten Probolinggo, soal tidak digaji dan terancamnya 984 karyawan, akhirnya terembus di lingkungan DPR RI Senayan Jakarta. Wakil Ketua Komisi IX, Supriyatno, Kamis (16/1) melakukan sidak ke pabrik plat merah tersebut.

PROBOLINGGO - Rencana Pemkab Probolinggo memberi-kan pelayanan isbat nikah untuk pasangan suami istri (Pasutri) ta-hun ini menelan anggaran yang relatif besar, yakni sebesar Rp 750 juta. Rencananya program pembukuan nikah secara massal tersebut akan dilaksanakan di 24 Kecamatan.

Kepala Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, mengatakan anggaran tersebut

memang melekat kepada dinas yang dikelolanya. Sebelumnya program tersebut anggarannya masuk ke K3S.“Program tersebut akan dimulai pada Februari atau Maret mendatang,” ujarnya ke-pada wartawan, Kamis (16/1).

Menurutnya, hizbat nikah ke-pada orang yang belum tercacat di Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap Kecamatan akan diambil 5 perwakilan pasangan suami istri di setiap desa atu kelurahan. Total perwakilan dari 330 desa dan ke-

lurahan se Kabupaten Proboling-go, akan memberikan nikah ga-ratis kepada pasangan suami istri yang belum memiliki surat nikah sebanyak, 1650 pasangan pas-utri.“ Mereka akan menerima su-rat nikah secara garatis tanpa ada pungutan apapun,” jelas Anung Widiarto.

Tujuan digelarnya program nikah missal ini, kata Anung widiarto, untuk memberikan kes-empatan kepada pasangan suami istri yang tidak memilki surat ni-

kah dan terlanjur memiliki anak. Padahal, jika tidak memiliki surat nikah mereka hanya bisa menda-patkan Akte Kelahiran ankanya hanya keterangan anak dari se-orang ibu saja.

Namun jika sudah memiliki surat nikah, maka akan dilayani dan mendapatkan Akte Kelahi-ran bagi anaknya dengan keter-angan anak dari seoarng ibu dan bapaknya secara lengkap dan jelas. “Status mereka akan jelas, sama dengan yang lainnya,”papar

Anung Widiarto. Anung Widiarto menambah-

kan, pihaknya nantinya akan mel-akukan kerjasama dengan pihak KUA yang ada di Kecamatan – Kecamatan. Karena yang berhak mengeluarkan surat nikah intansi tersebut. Sedangkan dana angga-ran hanya dikhususkan bagi pa-sangan suami istri yang beragama islam saja.“Untuk suami istri dari agama lainnya kami masih men-ganggarkannya,” pungkasnya.

=Mahfud Hidayatullah

PELAYANAN KEAGAMAAN

Isbat Nikah 1650 Pasutri Dianggarkan Rp 750 Juta

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

MADRID - Cristiano Ron-aldo layak mendapat penghargaan sebagai

pemain terbaik dunia atau Ballon d’Or dari Federasi

Sepakbola Dunia atau FIFA. Dia sekali lagi mem-buktikan bahwa dia yang

terbaik di dunia dengan mencetak satu gol ke-

menangan “El Real” saat melawan Osasuna di laga

leg kedua Copa del Rey yang berlangsung di Sta-

dion El Sadar, Kamis (16/1) dini hari WIB.

Gol itu tercipta hanya berselang dua hari setelah menerima penghar-gaan prestisius tersebut dengan cara yang cantik, dari sebuah tendangan bebas. Pada laga tersebut, “Los Ga-lacticos” menang dengan skor 2-0. Satu gol lainnya dicetak oleh pemain sayap internasional Argentina Angel Di Maria. Dengan tambahan dua gol ini, maka Real Madrid unggul agre-gat 4-0 karena pada leg pertama di Santiago Bernabue pekan lalu, Ron-aldo dan kawan-kawan juga menang dengan dua gol tanpa balas.

Ronaldo mencetak gol pertama untuk Madrid di laga tersebut dari sebuah tendangan bebas berjarak 25 meter pada menit ke-22. Bola yang

dilepas kapten Tim Nasional Por-tugal ini melewati pagar betis yang dibangun para pemain Osasuna. Kiper tuan rumah, Andres Fernan-dez, sebenarnya berhasil menepis bola tersebut, tetapi bola justru jatuh ke tanah dan bergulir di antara kedua pahanya ke dalam gawang.

Ini adalah gol ke-30 Ronaldo untuk Real Madrid di semua kom-petisi musim ini atau gol ke-37, bila dihitung dengan golnya untuk Timnas Portugal. Koleksi gol yang banyak inilah yang mengantarnya meraih penghargaan pemain ter-baik dunia.

Bukan hanya mencetak gol. Pada laga tersebut, di babak kedua, Ronaldo sempat memberi umpan manis untuk Gareth Bale. Tetapi, pemain termahal dunia ini yang didatangkan Madrid dari Totten-ham Hotspur musim panas 2013 lalu gagal memanfaatkannya un-tuk menghasilkan gol.

Sebelum gol Ronaldo tersebut, Osasuna sebenarnya beberapa kali mengancam gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas. Untung, Casillas yang tidak lagi menjadi pilihan utama pelatih Carlo An-celotti melakukan sejumlah pe-nyelamatan gemilang, sehingga gawangnya tetap perawan. Hingga turun minum, Madrid tetap unggul 1-0 berkat gol Ronaldo tadi.

Memasuki babak kedua, ketika laga baru berjalan 11 menit, Madrid kembali menggandakan keunggulan melalui Angel Di Maria. Gol ini lahir

dari sebuah skema serangan balik yang sangat cepat. Bola umpan jauh Jesse dari tengah lapangan sukses dikejar Di Maria, sebelum akhirnya memaksa Andres Fernandez me-mungut bola untuk kedua kalinya.

Madrid sedikit beruntung pada laga ini karena mereka tetap bisa mempertahankan keunggulan dua gol hingga akhir laga, meski sejak menit ke-85, mereka bermain den-gan 10 orang setelah bek kiri asal Portugal Fabio Coetrao mendapat kartu kuning kedua yang kemudian diusir keluar lapangan. Beberapa menit kemudian, pemain pengganti Alvaro Marota harus keluar lapan-gan akibat cedera setelah mengala-mi benturan dengan pemain lawan.

Sayang, Osasuna tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dalam sisa waktu yang be-gitu pendek untuk mengejar keting-galan mereka dari Madrid. Hingga peluit panjang dibunyikan, Madrid tetap unggul 2-0 dan lolos ke per-empat final dengan agregat 4-0.

Di babak delapan besar, Madrid akan menghadap Espanyol yang melaju ke perempat final setelah menyingkirkan Alcorcon dengan agregat 4-3, menyusul kemenan-gan 4-2 pada laga di Estadi Cornel-la-El Prat, Kamis (16/1) dini hari WIB tadi. Athletic Bilbao juga mel-aju ke perempat final setelah men-gatasi Real Betis dengan skor 2-0. Begitu juga Levante yang sukses mengatasi Rayo Vallecano dengan skor tipis 1-0. =sky sports/espn/aji

MELBOURNE - Bintang tenis Rusia Maria Sharapova men-gatakan, Kamis, bahwa latihan intensif setelah menjalani oper-asi bahu membuatnya berhasil lolos dari hadangan Karin Knapp asal Italia melalui kemenangan 6-3, 4-6, 10-8 di babak kedua Australia Terbuka.

Unggulan ketiga tersebut harus berjuang dibawah suhu udara 42 Celsius dan dipaksa bekerja keras pada set ketiga yang berlang-sung hampir dua jam belum mengatasi Knapp, peringkat 44 dunia.

Sharapova yang telah meraih empat gelar juara di turnamen Grand Slam tersebut secara keseluruhan harus berjuang selama tiga jam 28 menit untuk lolos ke putaran ketiga.

Cuaca panas selama turnamen grand slam awal tahun itu sangat menyiksa para petenis, sehingga panitia terpaksa men-unda beberapa pertandingan.

Namun keputusan panitia untuk menunda pertandingan karena cuaca panas tersebut justru dikeluarkan saat pertandin-gan Sharapova sedang berlangsung.

“Saya senang karena akhirnya bisa lolos. Saya latihan keras dalam beberapa bulan terakhir dan saya benar-benar meng-inginkan pertandingan ini. Saya tidak menampilkan permainan ter-baik, tapi yang penting saya lo-los,” katanya.

Mengomentari pertandingan, Sharapova mengakui bahwa ia tampil dengan emosi ber-campur baur. “Emosi saya bercampur aduk karena saya mempunyai ban-yak kesempatan dan peluang, tapi kemudian bermain buruk, apalagi bermain selama lebih dari tiga jam,” katanya.

Pada babak ketiga, Shara-pova akan ditantang petenis Perancis unggulan ke-25 Alize Cornet. =ant/Dar

TENIS

Sharapova Lolos Berkat Latihan Intensif

CR7 Buktikan Layak Raih Ballon d’Or

TURIN - Kiper Juventus Gianluigi Buffon tidak habis pikir Manchester United (MU) bisa melepas Paul Pogba ke Juventus pada jendela tran-fer musim panas 2012 silam. Pasalnya, pemain muda Pran-cis ini tampil impresif bersa-ma Si Nyonya Tua.

Saking gemilangnya, pe-main ini dilirik oleh tim-tim elite Eropa, termasuk MU itu sendiri. Paris Saint-Germain (PSG) juga bernafsu mem-boyongnya ke Paris pada jendela transfer musim din-gin ini.

Juventus sangat berun-tung mendapatkan pemain ini 18 bulan silam dengan

status bebas transfer. Meli-hat kehebatannya bersama Juventus, Buffon yakin MU pasti menyesal telah me-lepaskan Pogba ke Turin. “Dia adalah salah satu pe-main yang dibiarkan pergi, tetapi belakangan klub pemi-liknya menangis sedih. Kami semua bertanya pada diri kami masing-masing ketika mulai berlatih bersama un-tuk ketiga atau keempat ka-linya, ketika dia masih belum terkenal. Saya heran, apakah orang-orang di Manchester tidak melihatnya dengan baik soal bakat Pogba,” kata Buf-fon kepada Italia Uno Chan-nel. =espn/aji

CRISTIANO RONALDO bersiap melepaskan tendangan pada laga leg kedua Copa del Rey melawan Osasuna. Pada laga ini, Ronaldo, dkk. berhasil menaklukkan tuan rumah dengan skor 2-0

KOMENTAR

MU Pasti Menyesal Jual Pogba

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III16

OlahragaKORANMADURA

JUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III

16

Sharapova LoLoS Berkat Latihan intenSifolAHRAgA | 15

MU paSti MenyeSaL

JUaL pogBa

olAHRAgA | 15

RONALDO MEMBERI

BUKTI

Berselang dua hari setelah menerima penghargaan Ballon d’Or dari FIFA, Cristiano Ronaldo langsung menun-jukkan bahwa dia layak mendapat predikat sebagai pemain terbaik dunia tahun 2013. Ronaldo mencetak satu gol saat Real Madrid menakluk-kan Osasuna di leg kedua Copa del Rey yang dihelat di Stadion El Sadar, Kamis (16/1).

LioneL Messi 2009, 2010, 2011, 2012Johan Cruyff 1971, 1973, 1974MiCheL PLatini 1983, 1984, 1985MarCo van Basten1988, 1989, 1992aLfredo di stefano 1957, 1959franz BeCkenBauer1972, 1976kevin keegan 1978, 1979karL-heinz ruMMenigge 1980, 1981Luiz ronaLdo 1997, 202Cristiano ronaLdo2008, 2013

PEMENANG BALLON D’ORLEBIH DARI SEKALI

SPORTIF

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III A

17 JANUARI 2014 No. 0282 TAHUN III

JUMAT

KORAN MADURA

RUMAH SAKIT TIDAK AMANSAMPANG | J

KAWIN SIRIMEMBAWA DUKAPAMEKASAN | C

MElANgKAH PASTIMENUjU SElEBRITINETER KOLENANG | P

Taneyan Lanjang

BERLUBANG. Kondisi jalan Bancaran menuju Arosbaya

mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun, belum ada upaya perbaikan dari pihak berwenang.

BANGKALAN - UPT PU Bina Marga Provinsi diindikasikan melakukan pembiaran ter-hadap parahnya kondisi jalur pantura akses Bancaran men-uju Arosbaya. Jalan tersebut rusak parah dan berlubang hingga separuh badan jalan. Praktis, saat hujan turun lubang tersebut digenangi air dan memperparah keadaan akses tersebut. Bahkan akibat jalan yang berlubang, tidak sedikit warga menjadi korban kecelakaan. Namun kondisi jalur yang rusak itu ternyata tidak membuat Bina Marga terketuk untuk melakukan perbaikan.

“Sudah sering, Mas, ke-celakaan terjadi di sini, tapi gak tahu kenapa kok belum

PU Bina Marga

Provinsi Tidur

Dewan Hanya Bisa Menggeram dan

Menebar Janji

juga diperbaiki sama Bina Marga. Padahal kerusakan jalan sudah sangat parah, mungkin Bina Marga tidur hingga tidak tahu kondisi disekitar sini,” sesal Sanhaji, warga Desa Sabian.

Berdasarkan pantaun Ko-ran Madura, lokasi jalan terse-but semakin parah saja. Di beberpa titik terdapat lubang yang cukup besar dan sangat membahayakan para pengen-dara yang melintasinya. Apal-agi pada musim penghujan, jalan digenangi air, keberadaan lubang pun tak terlihat. Terle-bih pada saat malam hari, yang memang jalan tersebut san-gat minim lampu penerang. Namun tidak ada inisiatif dari pihak berwenang untuk mel-

akukan perbaikan. “Mas coba liat aja kondis-

inya seperti itu, bukan hanya ini kan? Kalau Mas jalan terus sampai Arosbaya, mungkin ada puluhan lubang serupa yang dalam dan ukurannya sekitar separuh badan jalan,” terangnya.

Menyikapi hal itu, Komisi C DPRD Bangkalan hanya men-gaku bisa geram dengan sikap cuek pihak terkait. Kondisi de-mikian menunjukan tidak ada keseriusan dalam mengupaya-kan perbaikan.

Pihak legislatif juga han-ya berjanji akan meninjau langsung ke lokasi jalan yang sering kali menyebabkan truk terperosok akibat lubang yang cukup besar itu.

“Oke besok atau lusa saya ajak teman-teman komisi C ke lokasi untuk inspeksi, se-lanjutnya kami akan panggil UPT PU Bina Marga Provinsi untuk menjelaskan masalah ini ke kami,” kata salah satu anggota Komisi C DPRD Bangkalan, Mahmudi.

Menurutnya, sikap apatis dari pihak terkait membuat dirinya merasa dilecehkan. Sebab berulang kali per-masalahan tersebut menjadi pembahasan, namun cender-ung diabaikan. Terlebih kera-batnya turut menjadi korban kecelakaan tunggal, akibat jalan berlubang di kawasan tersebut, hingga mengalami patah di bagian rahang.

=DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran madura

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III BPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA BJUMAT 17 JANUARI 2014 No. 0282 | TAHUN III

Mereka mempertanyakan perkembangan kasus yang mem-belit kepala desanya tersebut. Sebab penanganan kasus raskin tersebut dianggap sangat lamban dan tidak kunjung disidangkan. Padahal masyarakat sudah mem-berikan bukti yang dibutuhkan oleh penyidik, baik penyidik Ke-polisian dan Kejaksaan. Bahkan MSLB sendiri menerima isu, kasus raskin tersebut akan dihentikan dan kepala desanya akan dibebas-kan dari penjara.

Dalam aksinya, masyarakat Desa Larangan Slampar mem-bawa sejumlah spanduk dan kar-ton yang bertuliskan kecaman terhadap kinerja Kejaksaan. Di-antaranya, “Kejari Terkontami-nasi Duet Raskin”, “Kejari Lum-bung Raskin”, “Kejari, Beberkan Kasus Rakin Larangan Slampar ke Kami”, dan beberapa tulisan keca-man lainnya.

Koordinator Aksi, Zainul-lah mengancam jika kasus raskin tersebut tidak ada kejelasan, maka dirinya bersama masyarakat Larangan Slampar akan mencabut laporan penyelewengan raskin ke kepolisian dan akan melaporkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) di Jakarta.

Zainullah tidak mengingin-kan Kejaksaan Negeri Pame-kasan terkontaminasi (terce-mar) duit beras untuk rakyat miskin (raskin) tersebut. Di-rinya justru menginginkan Pe-nyidik Kejaksaan bisa bekerja profesional. Menurutnya, jika penyidik Kejaksaan kekuran-gan bukti maupun saksi, yang membuat proses penyelidikan kasus raskin Larangan Slampar terhambat, dirinya siap mem-bantu mengumpulkan bukti penyelewengan raskin. “Sudah jelas Rp 2,6 miliar kerugian ne-gara pada dugaan raskin Desa Larangan Slampar, tapi hingga saat ini penanganan kasus ini masih lamban, bahkan tak jelas,”

ucapnya.Ditambah lagi ada rumor, Ke-

jaksaan akan mengerluarkan Su-rat Perintah Penghentian Penye-lidikan (SP3) pada kasus korupsi Desa Larangan Slampar. Rumor itulah yang membuat masyarakat Larangan Slampar resah. “Dikira kami yang sudah bermain mata dengan pelaku, untuk itu mohon penjelasan kepala Kejaksaan,” teriak Zainullah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Pamekasan, Samiadji Zakariyah membantah jika kasus dugaan korupsi beras untuk rakyat miskin Desa Larangan Slam-par tersebut lamban penan-ganannya. Sebaliknya, saat ini penyidik Kejaksaan justru telah mengembalikan berkas pemeriksaan kepada penyidik kepolisian, karena ada berkas yang perlu dilengkapi. Se-hingga, jika penyidik Kejaksaan memaksakan melimpahkan ke Pengadilan Negeri. Maka ke-mungkinanya terdakwa akan bebas. “Tidak mungkin kami bermain-main dengan hukum, kalau berkasnya tidak lengkap, maka harus kami kembalikan ke penyidik polisi,” ungkapnya.

Zakariyah memastikan pen-anganan kasus raskin Larangan Slampar tidak akan terkontami-nasi dan akan berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Mohon kepada masyarakat un-tuk bersabar menunggu proses penyelidikan,” ucapnya.

Sekedar mengingatkan, Peny-idik Kepolisian Resor Pamekasan menahan Kepala Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Mustahep, Selasa 29 Oktober 2013 lalu. Mustahep diproses hukum setelah sebelumnya dilaporkan warganya karena telah mengge-lapkan bantuan raskin kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat dengan nilai total men-capai Rp 2,6 miliar. Peristiwa itu terjadi selama kurun waktu 2010 hingga awal 2013. Selama kurun waktu itu, masyarakat di Desa La-rangan Slampar hanya menerima jatah bantuan raskin sebanyak sembilan kali atau sembilan bu-lan.

Padahal semestinya bantuan tersebut diberikan setiap bu-lan dengan jatah sebanyak 15 kilogram dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram. Adapun rincian kasus penggelapan raskin yang dilakukan Mustahep antara lain, pada 2010 alokasi distribusi bantuan raskin di Desa Laran-gan Slampar, Kecamatan Tlana-kan, seharusnya Rp 909.000.000. Bantuan tersebut seharusnya diberikan kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) sebanyak 1.001 RTS dengan jumlah bantuan Rp 15 kilogram per RTS.

Harga tebus per 1 kilogram beras Rp 1.600 per kilogram, se-hingga selama 12 bulan di ta-hun itu bantuan beras senilai Rp 818.100.000. Jika dengan bantuan raskin ke-13, maka nilai ban-tuan beras yang dialokasikan Rp 909.000.000.

Pada 2011 nilai bantuan juga sama, karena jumlah RTS peneri-ma bantuan sama yakni senilai Rp 909.000.000. Sementara pada 2012, bantuan raskin yang tidak didistri-busikan hanya Rp 145.400.000 ka-rena saat itu sebagian masyarakat ada yang tidak menerima bantuan. Jadi, selama kurun waktu 2010–2013 awal, jatah raskin milik warga yang diduga digelapkan mencapai Rp 2,6 miliar.

=FAKIH AMYAL/RAH

Proses Hukum Raskin Mandek Warga Larangan Slampar Kembali Mendemo Kejari

PAMEKASAN - Akibat proses hukum penanganan kasus dugaan korupsi beras untuk rakyat miskin, yang melibat-kan Kepala Desa Larangan Slampar Kecamatan Tlanakan Pamekasan Mustahep hingga kini tidak jelas, warga yang tergabung dalam Masyarakat Larangan Slampar Bersatu (MSLB) kembali beramai-ramai mendatangi Kantor Ke-jaksaan Negeri Pamekasan, Kamis (16/10).

PAMEKASAN

PAMEKASAN - Sementara di tempat berbeda, Warga Lar-angan Slampar, Kecamatan Tla-nakan, Kabupaten Pamekasan, mendatangi kantor Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan.

Mereka menolak pengang-katan sekdes Larangan Slam-par, Saji, sebagai Plt.Kades desa tersebut. Pengangkatan Plt Saji karena Kades Larangan Slampar Mustahep saat ini ditahan oleh Polres Pamekasan terkait ko-rupsi Raskin.

Dalam audiensi bersama komisi A beserta Bapemas Pem-des Kabupaten Pamekasan, masyarakat meminta agar SK Pengangkatan Plt tersebut dit-injau ulang, sebab Saji diang-gap tidak layak memimpin desa tersebut.

Salah satu warga setempat, Bambang Sutejo mengatakan Saji yang sebelumnya menjabat sebagai Sekdes dan telah diang-kat menjadi Plt.Kades ditolak oleh warga karena prilakunya tidak mencerminkan pemimpin. “Dia itu baru diangkat sudah menjual tanah kas desa, ini ada saksinya, Pak. Jadi, kami mem-inta agar SK Saji dicabut,” pin-tanya.

Ia juga mengatakan sejak diangkat menjadi Plt, Saji tidak pernah masuk dan menempati balai desa, apalagi melayani kepentingan masyarakat. “Dia itu tidak pernah ngantor di balai Desa, sehingga masyarakat tidak dilayani. Bahkan Saji juga men-gancam akan memecat seluruh perangkat desa. Apa ini yang namanya pemimpin, Pak?” teri-aknya, lantang.

Prilaku Saji tersebut mem-buat kondisi Desa Larangan

Slampar tidak kondusif, bahkan dengan diangkatnya menjadi Plt Saji, Desa Larangan Slampar menjadi tidak aman.

Warga lainnya, Arif menga-takan jika Saji masih menjabat sebagai Plt di desa tersebut, maka warga akan melakukan aksi besar-besaran dan me-lumpuhkan kota Pamekasan. “Kalau SK Plt Kades itu tidak dicabut, maka kami akan aksi besar-besaran, apapun yang terjadi kami akan tetap aksi,”ancamnya.

Menanggapi hal itu, Sekre-taris komisi A Haidir Rahman, yang memimpin audiensi terse-but mengatakan pihaknya telah menampung seluruh masukan dari warga Larangan Slampar itu dan akan membicarakan dengan jajaran Pemkab Pamekasan.

“Kami telah menampung seluruh masukan dari And. Jadi berikan kami kesempatan untuk membahas dan membicarakan hal ini,” katanya.

Ia menegaskan hasil musya-warah komisi A dan jajaran Bap-emas Pemdes, Camat Tlanakan beserta bagian hukum Pemkab Pamekasan itu, nantinya akan di-informasikan kepada masyarakat yang beraudiensi saat itu. “Nanti hasilnya pasti kita sampaikan secara formal, dalam minggu ini pasti sudah ada keputusan,” jan-jinya.

Mendengar penjelasan itu, seluruh masyarakat yang hadir dalam audiensi itu membubarkan diri. Sementara komisi A, Bap-emas pemdes, Camat Tlanakan, Kapolsek Tlanakan, Danramil Tlanakan melanjutkan rapat dan membahas tuntutan warga terse-but.

=FAKIH AMYAL/RAH

PEMERINTAHAN DESA

Penolakan Pjs. Kades Makin Kuat

Harga tebus per 1 kilo-gram beras Rp 1.600 per

kilogram, sehingga se-lama 12 bulan di tahun itu bantuan beras senilai Rp

818.100.000. Jika dengan bantuan raskin ke-13, maka nilai bantuan be-

ras yang dialokasikan Rp 909.000.000.

Pekerja melakukan bongkar muat beras bulog untuk didistribusikan ke wilayah Kediri di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur. Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur menargetkan pengadaan beras di wilayah Jawa Timur pada tahun ini mencapai 1,1 juta ton, naik dibanding realisasi pengadaan pada tahun lalu sebesar 1,012 juta ton.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III CPAMEKASAN

MENEMANI ANAK: Lutfiyah tampak masih depresi setelah ditolak keluarga dan ditelantarkan suaminya. Kini ia sudah mendapat penanganan dari Dinsosnaker-trans setempat.

Diawali dari pertemuan ked-uanya di Kota Buaya Surabaya, pada 2013 lalu, mereka menja-lin hubungan asmara. Hubungan keduanya tidak mendapat restu dari keluarga Lutfiyah di Sura-baya, hingga mereka memutuskan diri untuk nikah siri di Pamekasan tanpa sepengetahuan keluarga Nur Kholis.

Usia pernikahan keduanya hanya seumur jagung. Lutfiyah ditinggal pergi suaminya tanpa alasan. Lutfiyah ditelantarkan oleh suaminya pada saat ia se-dang mengandung anak per-tamanya. Nur Kholis kembali ru-juk pada saat kandungan anaknya

berusia 4 bulan, namun tidak ber-tahan lama. Ia kembali mening-galkan istrinya di rumah warga sampai bayi yang dikandungpun lahir ke dunia tanpa didampingi sang ayah.

Beban yang ditanggung Lutfi-yah semakin berat. Sebab setelah kelahiran anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki, ia nam-paknya tidak lagi diterima oleh keluarga yang ditumpanginya. Ia pun berusaha mencari tampat tumpangan sambil menggendong bayi yang baru lahir itu.

Ia pun sempat datang ke ru-mah Nur Kholis di Desa Campor, meminta belas kasihan mertu-

anya. Namun kehadirannya jus-tru mendapat cacian dan hinaan, hingga ia harus mencari tempat tumpangan lain, termasuk ke ru-mah orang tuanya di Surabaya. Namun ia pun mengalami nasib serupa, karena tidak diterima oleh keluarganya.

Menurut Lutfiyah, ia akhirnya kembali ke Madura untuk mencari keberadaan suaminya, namun tak ketahuan rimbanya. Ia pun akh-irnya diamankan ke Mapolsek Proppo, Pamekasan, kemudian dikirim ke Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) Pame-kasan.

“Saya tidak tahu harus kema-na. Suaminya saya menghilang, orang tua dan mertua menolak kehadiran saya. Mertua saya menolak saya karena menikah tanpa sepengetahuan. Demikian juga orang tua saya tidak bisa menerima saya, karena menikah siri tanpa restu orang tua,” ka-tanya lirih.

Tiba di Dinsosnakertrans Pamekasan, Lutfiyah dan anaknya mendapat perhatian dari pegawai

setempat. Lutfiyah yang diduga sedang depresi disuguhi makan siang dan anaknya dirawat den-gan baik.

Kepala Dinsosnakertrans Pamekasan, Alwalid mengatakan menerima kiriman ibu dan bay-inya dari Polsek Proppo. Dalam laporan kepolisian, Lutfiyah dis-erahkan ke Kepolisian karena dinilai meresahkan warga setem-pat hingga akhirnya diserahkan ke Dinsosnakertrans.

Alwalid menyatakan ibu dan bayi itu kini menjadi tang-gungjawabnya sehingga perlu mendapat perawatan dengan baik. Terlebih yang menyang-kut kesehatan ibu dan bayinya. “Sementara kami tampung di rumah salah satu warga, sambil menunggu perkembangan se-lanjutnya,” katanya.

Lutfiyah direncanakan akan diantarkan kepada keluarganya di Surabaya. Namun rencana itu masih belum final, karena ber-dasar pengakuan Lutfiyah sudah ditolak keluaranya.

=ACHMAD FAUZI M/RAH

Kawin Siri Membawa DukaSeharusnya Orang-orang Terdekat MenyayanginyaPAMEKASAN – Sudah jatuh tertimpa tangga, pribahasa ini seakan mewakili perasaan luka yang dialami Lutfiyah, 18, warga Sidodadi, Surabaya, yang sudah setahun ting-gal di Madura. Kisah asmaranya dengan Nur Kholis, pria asal Desa Campor, Kecamatan Proppo Pamekasan, sudah membawanya pada penderitaan yang sangat menyik-sanya. Seharusnya, orang-orang terdekatnya, orangtua kandung, mertua, dan suami tak mencampakkannya.

PAMEKASAN - Satuan Reserse Narkoba (Reskoba) Polres Pamekasan menangkap 3 tersangka pemakai narkoba jenis sabu- sabu (SS). Ketig-anya Hery Soesanto, 39, warga Jl Cokroatmodjo, Kelurahan Parteker, Ifaldi Syaiful Hak, 18, warga Desa Laden, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, dan Moh. Suhairi Al Mandra, 28, warga Desa Plakpak, Kecama-tan Pegantenan, Pamekasan.

Ketiga tersangka ditangkap petugas secara bersamaan di pinggir Jalan Teja, Kabupaten Pamekasan saat kedapatan memiliki dan memakai SS. Ketiga tersangka tidak bisa berbuat banyak dan langsung menyerahkan diri ketika di-lakukan penggerebekan.

Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP. Siti Mariya-tun menjelaskan penangkapan ketiga tersangka dilakukan setelah polisi menerima lapo-ran masyarakat. Dari laporan tersebut pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap ketig-anya. “Kasus ini sedang kami dalami. Apakah dia hanya sebatas memiliki dan memakai atau terlibat dalam jaringan pengedar narkoba,” katanya.

Dari penangkapan ketiga tersangka, pihaknya juga ber-hasil menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa SS seberat 0,3 gram dan perlengkapan alat hisap.

Setelah dilakukan pen-angkapan, ketiga tersangka ditahan di Mapolres Pame-kasan untuk penyidikan lebih lanjut. Polisi juga masih melakukan tes urine terha-dap ketiganya untuk men-guatkan hasil penyidikan. Hasil tes urine itu nantinya akan dijadikan sebagai bukti tambahan untuk diajukan ke tahap penuntutan.

Ketiganya diancam pasal 122 ayat 1 sub 114 ayat 1 jo 132 ayat 1, Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal 4 tahun penjara.

Selain melalui pen-didikan formal, peran orang tua sangat dominan dalam upaya pencegahan dari bahaya narkoba. Sehingga perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan agar ter-hindar dari perilaku meny-impang seperti mengkon-sumsi narkoba.

=ACHMAD FAUZI M/RAH

PENGGEREBEKAN

Menyerah Tanpa Syarat

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III D PAMEKASAN

Menurut Menkeu, Jawa Timur khususnya Madura di masa depan sangat membutuh-kan konsep dan penanganan infrastruktur yang baik oleh pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat. Se-hingga dapat mempercepat per-tumbuhan perekonomian. Khu-susnya ekonomi kerakyatan.

Pernyataan ini disampaikan Menkeu memperkuat pernyataan Anggota Komisi XI DPR-RI Aksa-nul Qosasih tentang jarak tempuh pasca Suramadu yang tidak ban-yak membawa perubahan, aki-bat banyaknya pasar tumpah di wilayah Madura.

Menkeu menambahkan, Provinsi Jawa Timur kini termas-

uk daerah terpenting di Indone-sia, karena sekitar 16 persen dari seluruh pendapatan nasional ber-sumber dari Jawa Timur.

Oleh karenanya, pemerintah memberikan perhatian serius untuk Jawa Timur. Salah satunya melalui peningkatan wawasan melalui seminar saat ini, juga perbaikan infrastruktur di Jawa Timur, termasuk yang ada di Pu-lau Garam Madura.

Chatib Basri menambah-kan perhatian pemerintah tidak hanya melakukan pembangunan infrastruktur, akan tetapi juga dalam berbagai jenis layanan so-sial. Salah satunya, jaminan kes-ehatan nasional melalui lembaga khusus, yakni BPJS. Khusus untuk peningkatan program layanan so-sial ini, pemerintah mengalokasi-

kan anggaran Rp 19,4 triliun, termasuk program jaminan kes-ehatan melalui BPJS.

Menurut Chatib, kebijakan yang dilakukan pemerintah, sebe-narnya merupakan langkah maju, sebab warga yang diikutsertakan dalam program ini lebih banyak dari negara maju. “Ini langkah tepat dilakukan pemerintah, agar semua masyarakat bisa terangkul melalui program tersebut,” je-lasnya.

Sementara Bupati Pamekasan Ach Syafii Yasin mengusulkan dibangunnya double track sebab selain Suramadu, di Madura juga telah dibangun beberapa pelabu-han yang nantinya membutuh-kan arus transportasi yang lebih layak dan cepat. Menurut Syafi’i transportasi menjadi penting di

Madura, karena transportasi mer-upakan bagian kebutuhan dalam rangka mengsukseskan pemban-gunan di Madura. “Pasar tumpah yang mengganggu tranposrtasi di Madura harus dicarikan so-losi. Tanpa harus mengabaikan kepentingan ekonomi kerakya-tan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Syafi’i menyayangkan atas sikap masyarakat Madura yang meno-lak keberadaan Badan Pengem-bangan Wilayah Suramadu. Padahal, perjuangan agar ada BPWS tersebut menyita waktu hampir dua tahun lamanya. “Tu-juan BPWS tersebut, hanya satu yakni agar dapat memajukan Madura dari berbagai sektor,” ucapnya.

=FAKIH AMYAL/RAH

Ekonomi Masyarakat Menguat?Menkeu : Madura Butuh Konsep Penanganan InfrastrukturPAMEKASAN - Membludaknya pasar tumpah yang ada di Madura pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya adalah salah satu indikator penguatan atau peningkatan ekonomi masyarakat, kata Menteri Keuangan Repuplik Indonesia, Moh. Chatib Basri, saat menghadiri Seminar Perkembangan Ekonomi dan Fiksal Terkini Jawa Timur yang berlangsung di Pendopo Ronggosokowati Pame-kasan, Kamis, (16/01/2014).

PAMEKASAN - Pemerintah Ka-bupaten Pamekasan mengimbau warga yang ada di tiga kecamatan di Pamekasan, masing-masing Kemacatan pademawu, kecamatan Galis, dan Kecamatan Pagentenan, mewaspadai terjadinya bencana angin puting beliung dan longsor, saat hujan turun.

Tiga kecamatan tersebut, kata

Bupati Achmad Syafi’I rentan ter-jadi bencana alam. Paling banyak terdampak bencana angin puting beliung dan longsor. Sehingga di-rinya meminta agar masyarakat di tiga wilayah tersebut hati-hati dan lebih waspada.

Menurut Syafi’i bencana alam tidak bisa diprediksi sebelumnya. Namun, jika melihat kondisi awan

sudah mendung disertai angin kencang sebelum terjadi hujan, lebih baik bersiap-siap menga-mankan diri. “Sebaiknya kalau awan mendung disertai angin kencang, cari tempat yang lebih aman,” sarannya.

Sekalipun pemerintah han-ya memetakan di tiga kecama-tan, bukan berarti di Kecamatan

lainnya aman dengan bencana alam. “Tidak menutup kemung-kinan di kecamatan lain, seperti Palenga’an, Pakong, Waru, dan Batu Marmar, serta Proppo akan terjadi bencana serupa, untuk itu tingkatkan kewaspadaan,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Ia mencontohkan kejadian robohnya sejumlah rumah warga di Dusun Tengah, Desa Badung, Kecamatan Proppo tersebut, sepanjang sejarah, baru kali ini terjadi. Tahun-tahun sebelumn-ya tidak pernah terjadi bencana yang merobohkan 17 rumah mi-lik warga tersebut. “Sudah saya sampaikan, bencana tidak bisa diprediksi, makanya kita semua harus waspada,” ucap Syafi’i.

Secara khusus Syafi’i mem-inta kepada Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) un-tuk selalu siaga setiap saat, guna memberikan pertolongan kepada korban bencana alam. Termasuk pula, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaker-trans) Pamekasan, agar tidak menunda memberikan bantuan pangan kepada korban yang ter-dampak bencana alam.

Syafi’i menyarankan agar masyarakat juga mewaspadai konsliting listrik, akibat sambun-gan kabel. Karena biasanya di musim penghujan ini, juga rentan warga tewas, karena kesetrum. “Upayakan semua kabel listrik dalam keadaan aman dan tidak terbuka, apalagi sampai terkena air,” ingatnya.

Kepada warga yang menjadi korban bencana alam, pemerintah akan berusaha untuk membantu para korban. Baik bantuan sem-bako dan uang nominal. Sungguh pun begitu, kata Syafi’i, bantuan tersebut tidak akan menjangkau semua kebutuhan korban, meng-ingat terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah dan jumlah korban yang banyak. “Bantuan akan kami sesuaikan dengan jenis kerusakan,” ungkapnya.

Seperti telah diberitakan se-belumnya di Kecamatan Proppo ada tiga desa yang terdampak bencana angin puting beliung, diantaranya Desa Badung ada 17 rumah roboh, Desa Srambah 1 dapur roboh, dan Desa Tattagoh 3 rumah. Sementara di Desa Pang-betoh yang sebelumnya diisukan juga ada korban puting beliung, setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak ada rumah yang roboh.

Adapun kerugianya aki-bat bencana tersebut mencapai Rp350 juta, rinciannya kerugian ekonomi Rp200 Juta meliputi tumbangnya puluhan pohon jati dan beberapa tanaman jagung, sementara kerugian rumah roboh mencapai Rp 150 Juta.

Tim dari BPBD saat ini kembali melakukan pendataan untuk me-mastikan jenis kerusakan dan keru-gianya. Selanjutnya, data tersebut akan disampaikan kepada Bupati Pamekasan Achmad Syafi’i untuk mendapatkan bantuan.

=FAKIH AMYAL/RAH

BENCANA ALAM

Tiga Kecamatan Harus Waspada

PAMEKASAN

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III EPAMEKASAN PAMEKASAN

PAMEKASAN - Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan men-yayangkan sikap warga Dusun Sangger Dua, Desa Pasangger, dan Dusun Aing Rassa Dejeh, Desa Palesangger, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pame-kasan, yang menutup jalan desa mereka dengan cara menanami pohon pisang di tengah jalan. Sebab, cara itu dinilai tidak akan memberikan jalan keluar (solu-si) terhadap permasalahan jalan itu, bahkan justru dapat memu-nculkan permasalahan baru, ka-rena jalan tersebut makin tidak bisa dilintasi. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah tidak hanya duduk manis menanti laporan dari warga.

Akan tetapi, menurut Ketua Komisi C DPRD Pamekasan, Fariduddin, jalan tersebut be-lum diperbaiki lantaran belum ada laporan dan permintaan dari masyarakat setempat, se-hingga pemerintah tidak meng-etahui kondisi jalan tersebut secara pasti.

Menurutnya, harus ada yang menyampaikan kondisi itu ke Pemerintah Kabupaten, agar da-pat dibicarakan pada perenca-naan pembangunan dan diang-garkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat. Usulan itu bisa melalui kepala desa atau lang-sung menyampaikan ke anggota dewan di daerah pemilihannya. Namun, faktanya hingga saat ini pihaknya masih belum mengeta-hui dan menerima usulan perbai-kan jalan tersebut.

“Kami sangat menyayang-kan tindakan itu. Seharusnya, warga tidak perlu menutup jalan saat menuntut perbaikan karena hal itu tidak akan menyelesai-kan masalah. Mereka seharusn-ya mengusulkan perbaikan ke pemerintah,” katanya.

Dengan penutupan itu justru akan mempersulit warga karena akses mereka semakin sulit. “Dan untuk memperbaiki jalan itu masih ada tahan-tahapan, salah satunya adalah pengang-garan, lelang, dan sebagainya. Kalau tidak ada usulan, tentu tidak akan ada perencanaan perbaikan,” jelas Fariduddin.

Semestinya aksi semacam itu tidak terjadi, karena ada cara-cara yang lebih baik agar jalan poros desa tersebut bisa segera diperbaiki. Jika usu-lan tidak mendapat tanggapan

dari pemerintah, mereka bisa mendesak melaui DPRD.

Sebaliknya, ia mempertanya-kan kualitas pelaksanaan Musya-warah Perencanaan Pembangu-nan Desa (Musrenbangdes)yang tidak menjadikan perbaikan jalan itu sebagai usulan prioritas.

Ia menduga musyawarah itu hanya dilakukan sebatas for-malitas. Sebab jika dilakukan secara benar, permasalahan itu tidak akan terjadi dan dipasti-kan sudah masuk dalam Ren-cana Kerja Pembangunan Desa (RKP Des). “Jangan-jangan Mus-renbangdesnya tidak dilaksana-kan, atau dilaksanakan secara formalitas. Sehingga kebutuhan warga yang mendesak menjadi tidak masuk dalam dokumen perencanaan,” katanya.

Ia menyarankan warga se-tempat segera menyampaikan usulannya, apalagi saat ini se-dang dilaksanakan Musren-bangdes untuk pembangunan satu tahun kedepan dan pe-nyusunan RKP Desa untuk dua tahun yang akan datang. Ia me-minta warga segera membuka penutup yang digunakan menu-tup jalan tersebut agar akses ja-lan poros itu bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ia juga me-minta agar perencanaan pem-bangunan di desa itu dilakukan secara matang dan benar-benar mewakili aspirasi masyarakat.

Warga dua dusun itu, sejak beberapa hari lalu, menutup ja-lan itu karena menilai diabaikan pemerintah sehingga tidak per-nah ada perbaikan. Mereka me-rencanakan penutupan selama musim hujan, sebab kondisinya selain becek juga licin dan mem-bahayakan penggunanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

PENUTUPAN JALAN POROS

Pemerintah Jangan Hanya Duduk Manis Menanti Laporan

Padahal, beberapa fasilitas di terminal yang direncanakan se-bagai tempat bongkar muat ba-rang sebelum didistribusikan ke wilayah kota di Pamekasan itu masih banyak yang kurang se-hingga belum bisa digunakan.

Diantara fasilitas yang dinilai sangat dibutuhkan antara lain, gudang barang, halte, musalla, dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya. Proyek pembangunan terminal itu sudah mulai terhenti sejak tahun 2012 dengan alasan tidak ada tidak ada anggaran. Saat itu direncanakan pembangunan terminal tersebut akan kembali dilanjutkan pada 2013 lalu se-hingga tahun ini sudah bisa di-gunakan. Terminal barang itu sebagai salah satu prasarat agar kendaraan barang tidak masuk

kawasan kota.Kepala Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat Mu-hammad Zakir melalui Sekre-taris Dishubkominfo, Untung Hidayat mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kelanju-tan pembangunan fisik terminal barang itu.

Menurut Untung, ada rencana Pemerintah Provinsi (Pempov) Jawa Timur, akan melanjutkan pembangunan terminal terse-but yang dananya akan diambil-kan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur Tahun Anggaran 2013 yang dijadwal ulang sebesar Rp 2,3 miliar. “Anggaran itu seharusnya dimanfaatkan tahun lalu. Na-mun karena mepetnya waktu dan

dikhawatirkan pekerjaannya tidak tuntas hingga akhir tahun angga-ran, sehinnga dijadwal ulang pada tahun ini. Tapi itu masih belum bisa dipastikan,” katanya.

Ia juga tidak berani memasti-kan apakah dengan anggaran Rp 2,3 miliar itu teminal tersebut da-pat difungsikan. Sebab rencanan-ya anggaran itu akan digunakan untuk pengaspalan hamparan tempat parkir truk dan beberapa fasilitas lainnya. Apalagi, tam-bahnya, belum ada regulasi (atu-ran) penggunaan terminal barang tersebut karena saat ini pihaknya masih fokus pada pembangunan fisiknya. Sehingga dipastikan ter-minal tersebut belum bisa digu-nakan pada tahun ini.

Pembangunan terminal ba-rang di Pamekasan itu sudah menelan biaya Rp 7,5 miliar. Terminal tersebut direncanakan akan digunakan sebagai tem-pat transit barang untuk men-dukung kebijakan pemerintah setempat agar kendaraan besar pengangkut barang tidak masuk kawasan kota.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Terminal Cargo Masih NyenyakDipastikan Tahun ini Belum Bisa DifungsikanPAMEKASAN - Kelanjutan pembangunan terminal barang (Cargo) di Desa Larangantokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan terancam tidak bisa dilanjutkan pada tahun ini. Dana yang akan digunakan dalam proyek penambahan fasilitas pusat penampungan barang itu, tidak masuk dalam daftar anggaran.

MOGOK PEGAWAI TRANSMUSI. Sejumlah pegawai transmusi terlihat berjalan diantara armada transmusi di Terminal Km 12 Alang Alang Lebar, Palembang. Ratusan supir dan pramugara transmusi secara serantak melakukan aksi mogok menyusul pembayaran gaji yang menunggak.

Akan tetapi, menurut Ketua Komisi C DPRD

Pamekasan, Fariduddin, jalan tersebut belum diper-baiki lantaran belum ada laporan dan permintaan

dari masyarakat setempat, sehingga pemerintah tidak mengetahui kondisi jalan

tersebut secara pasti.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III FPROBOLINGGO SumenepKORAN

MADURAF JUMAT 17 JANUARI 2014 No. 0282 | TAHUN III

Ketua Balegda DPRD Sume-nep, Imam Mawardi, mengung-kapkan, juga ada raperda non APBD. Raperda non APBD terse-but berjumlah 25 raperda. Se-mentara raperda APBD masih dibagi APBD Perubahan, APBD awal dan perhitungan APBD. “Jadi, ada tiga raperda di luar 28 Raperda 2013 yang akan dibahas tersebut,” jelasnya, Kamis (16/1).

Dalam raperda tersebut, pi-haknya akan membagi menjadi tiga kuartal. Kuartal pertama 7 raperda. Kuarta kedua 6 raperda. Sementara untuk kuartal ketiga 7 raperda plus ditambah dengan raperda APBD.

“Untuk kuartal ketiga se-muanya 9 raperda. Dan Semua raperda itu akan diusulkan kepa-da bamus. Jadi, kita pilah seperti

itu, semoga saja nanti disetujui oleh Bamus. Dan rencananya dari raperda yang sudah selesai dilakukan kajian akademik akan segera diparipurnakan. Insya Al-lah awal Februari akan diparipur-nakan. Setelah itu akan dibahas di Bamus. Semoga saja Bamus siap dalam waktu dekat memba-has raperda yang kami usulkan,” katanya.

Dari 28 raperda tersebut me-nurut Mawardi, yang paling ba-nyak adalah usulan eksekutif. “Sehingga kami dahulukan pem-bahasannya. Sebab kalau usulan legislatif bisa diletakkan di kuar-tal kedua atau ketiga, karena un-tuk legistlatif tidak usah ada ka-jian akademik lagi,” imbuhnya .

Ketika ditanya lebih jauh terkait dengan raperda yang be-

lum tuntas pada tahun 2013, men-urutnya ada 7 raperda dan akan dimasukkan di 2014. “Jadi, untuk 7 raperda yang belum tuntas diba-has pada tahun 2013 akan dimas-ukkan pada tahun ini,” jelasnya.

Politisi PKB tersebut tak ya-kin akan tuntas semua. Tetapi dirinya berjanji, minimal me-nuntaskan 16 raperda. “Kalau raperda APBD jelas tuntas, ka-rena itu memang sudah kewa-

jiban. Mungkin yang tidak tun-tas semua hanya pada raperda non APBD,” timpalnya.

Katanya, ada dua raperda yang menjadi bidikan utama un-tuk dibahas dan akan masuk pada kuartal pertama. Pertama, raper-da tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK).

“Ini menjadi sangat per-lu didahulukan melihat am-buradulnya tata ruang kota Sumekar. Seperti bangunan pe-rumahan, misalnya, yang sudah berdiri tegak, tetapi tidak me-miliki IMB,” paparnya.

Selain itu, raperda yang juga jadi perhatian utama adalah pe-rubahan ketiga atas Perda Nomor 16 Tahun 2005 tetang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. “Ini nanti ada SO-nya. Sehingga penting kami letakkan di kuar-tal petama, agar kita bisa meng-hitung ada berapa perangkaat dinas daerah yang hadir. Tetapi ini semua tergantung kepada Ba-mus,” tambahnya.

=SYAMSUNI/MK

28 Raperda Siap DibahasRDTRK Jadi Prioritas BalegdaSUMENEP- Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Kabupaten Sumenep sudah menyiapkan 28 rancangan peraturan daerah (raperda) untuk diusulkan ke bamus agar segera dibahas. Raperda itu usulan eksekutif dan legislatif.

Ini menjadi sangat perlu didahulukan melihat am-

buradulnya tata ruang kota Sumekar. Seperti bangunan perumahan, misalnya, yang sudah berdiri tegak, tetapi

tidak memiliki IMB,”

Imam MawardiKetua Balegda DPRD Sumenep

SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep menyoroti dugaan pungu-tan dana pembuatan sertifikat yang disinyalir program Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah (Larasita) yang dilakukan Sekretaris Desa Lenteng Timur Kecamatan Lenteng, Achmad Halki.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumenep Moh. Ali menjelaskan, pihaknya selaku wakil rakyat yang membidangi hukum dan pemerin-tahan tidak mengetahui adanya program dari pemerintah pusat itu di Desa Lenteng Timur. ”Biasanya jika ada program pusat, kami selalu diberi tahu. Tapi setahu saya pada tahun 2011 itu yang (ada) program Larasita itu hanya di Kecamatan Sa-ronggi,” katanya.

Menurut Politisi PPP itu, jika memang program itu merupakan program larasita, tidak seharus-nya perangkat desa membebani biaya pembuatan sertifikat tanah terhadap masyarkat. Sebab, prog-ram tersebut sudah dibiayai oleh negara. ”Jika memang ada biayanya itu paling tidak hanya wira-wiri di bawah saja, itupun murah hanya berkisar Rp 500 ribu saja. Jika su-dah di luar itu bisa saja itu termasuk pungli (pungutan liar),” terangnya.

Biaya yang telah dikeluarkan warga yang mencapai jutaan ru-piah, menurutnya, terlalu besar, apalagi sampai saat ini sertifikatnya juga belum terbit. ”Biasanya, proses pembutan sertifikat itu hanya mem-butuhakan waktu 6-7 bulan, sudah ada tim dari BPN untuk melakukan pengukuran dan foto bidang. Sete-lah itu sudah masuk ke pempros-esan, pokoknya tidak sampai satu tahun sudah selesai,” terangnya.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat, utamanya yang telah membayar kepala sekdes untuk me-lakukan konsultasi atau melapor ke wakil rakyat. ”Kami anjurkan untuk melakukan hearing. Jika memang betul dan buktinya akurat, silakan laporkan pada kami. Kami siap un-tuk membantunya,” tukasnya.

Sementara Sekdes Desa Lenteng Timur Achmad Halki, membantah jika program larasita itu dikatakan fiktif. Dirinya siap untuk mempertanggung-jawabkan program itu. ”Siapa bilang pada tahun 2011 itu tidak ada prog-ram larasita, mobilnya pun sekarang masih ada,” katanya.

Terkait dengan pungutan uang, ia mengaku tidak pernah menerima uang sepeserpun dari pemohon. ”Kami tidak pernah menerimanya. Namun itu memang untuk pem-prosesan pembuatan sertifikat itu. Sampai saat ini masih dalam tahap proses,” terangnya.

=JUNAEDI/MK

Pembuatan Sertifikat Disoal

Nelayan di Desa Lobuk Kecama-tan Bluto membersih-kan kerang, Kamis (16/1). Cua-ca ekstrem membuat nelayan di daerah tersebut sudah be-berapa hari tidak melaut.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III GSumenep G

Pelaku melancarkan aksinya lantaran kesal dengan perbuatan pemuda tersebut yang dinilai te-lah melecehkan dan menantang dirinya. Hingga Kamis, korban masih berhasil kabur dari penge-jaran aparat kepolisian. Semen-tara korban belum sadarkan diri.

Fathorrahman (30), warga

Desa Kalikatak, mengungkap-kan, pelaku pada saat itu sedang memandikan kudanya di pinggir jalan. Korban yang sedang naik motor dari arah barat berhenti di dekat pelaku dan menghajar kuda milik pelaku. Korban juga menantang untuk berkelahi.

“Setelah korban pergi me-

ninggalkan DR, ternyata DR tidak terima dan pulang ke rumahnya untuk mengambil celurit. DR lantas mengejar kor-ban yang mendapakan infor-masi bahwa korban tidak jauh dari lokasi. Itu lantaran motor korban macet kehabisan bensin sekitar 300 meter dari lokasi,” terangnya.

Di lokasi tersebut DR mem-bacok korban secara bertubi-tubi hingga korban ambruk. Korban mengalami luka pada paha bagi-an kanan, lengan kiri, punggung, betis kiri, serta pinggul bagian kanan. Saat ini, korban sedang

dirawat di rumah sakit. Kapolsek Arjasa, AKP Jaiman,

menjelaskan, hingga saat ini pi-haknya belum bisa mengorek ke-terangan dari korban terkait motif pembacokan yang menyebabkan korban kritis. Dan pelaku juga belum bisa ditangkap.

“Kami bersama keluarga korban masih terus memburu pelaku, namun pelaku selalu menghindar dari kejaran kami. Kemarin kami menyanggong pelaku di Pelabuhan Batu Guluk, lagi-lagi pengejaran terhadap pelaku nihil,” kata Jaiman.

=ALI RIDHO/MK

PENGANIAYAAN

Ada Pembacokan di ArjasaSUMENEP - Jakfar (30), warga Desa Kalikatak, Kecama-tan Arjasa, Kepulauan Kangean, Rabu (15/1) dibacok DR (50), warga setempat. Pemuda yang diduga se-dang dalam kondisi mabuk tersebut mengalami luka hampir disekujur tubuhnya usai menganiaya kuda milik pelaku.

S U M E -NEP – Peme-rintah pada tahun ini m e ro m b a k pola distri-busi dana B a n t u a n Operasional S e k o l a h (BOS). Hal itu untuk menghindari

penyimpangan dalam proses pen-cairan bantuan tersebut, karena se-lama ini masih ditemukan sejumlah ketidaktepatan.

Demikian disampaikan Sek-retaris Disdik Kadarisman. Dalam juknis yang baru kemungkinan tak akan lagi terjadi pungutan terhadap siswa. Pasalnya, dalam juknis yang baru sudah ada pemetaan antara sekolah regular dan sekolah kecil.

Perombakan juknis pola distri-busi dana BOS tidak lain untuk me-mastikan adanya pencairan dana BOS yang tepat sasaran. Sehingga, sekolah yang sebelumnya terbilang kecil kedepannya juga berhak un-tuk mendapatkan batuan dana BOS dengan dikeluarkannya juknis yang baru tersebut.

“Untuk sekolah regular jenjang SD ditetapkan sebanyak 80 siswa ke atas. Sementara untuk sekolah kecil sebanyak 80 ke bawah untuk jenjang SD. Sedangakan untuk sekolah regu-lar jenjang SMP ditetapkan sebanyak 120 siswa ke atas. Di bawah 120 siswa termasuk sekolah kecil untuk jenjang SMP,” papar Kadarisman.

=ALI RIDHO/MK

Pola Distribusi BOS Dirombak

SUMENEP - Badan Pertana-han Negara (BPN) Kabupaten Sumenep menerima tudingan miring. Institusi pembuat sertifi-kat tanah tersebut dinilai terlalu lama dalam memproses pembua-tan sertifikat tanah. Termasuk ditengarai menjadi tempat men-cari uang.

Sekretaris Desa Pragaan Daja Kecamatan Pragaan, Haruji Saleh, memaparkan, etos kerja BPN terlalu lelet. Permohonan pembuatan sertifikat tanah yang diajukan pada Desember tahun 2010 hingga saat ini belum terbit. “Masak membuat sertifikat tanah

memerlukan waktu yang sangat lama?” ia mempertanyakan.

Permohonan sertifikat ta-nah tiga tahun yang lalu tersebut atas nama Nur Mustakim, Dusun Batu Jaran, Desa Pragaan Daja, Kecamatan Pragaan. “Saya selalu ditanya oleh pemohon. Apa tidak malu setiap kali bertemu selalu ditanya soal sertifikat tanah?” katanya gerah, Kamis (16/1).

Sekalipun belum terbit, pihak-nya kembali mengajukan permo-honan pembuatan sertifikat tanah atas nama Madani, Dusun Batu Ja-ran, desa setempat, pada Agustus 2013. Hingga kini, sertifikat tanah

tersebut juga bernasib sama.Kata Haruji, berkas penguku-

ran tanah masih mengendap di panitia di BPN. “Panitia A mes-tinya melakukan survei ke bawah ketika selesai pengukuran tanah. Tapi, sampai sekarang belum tu-run ke lokasi juga,” terangnya.

Ia menengarai panitia tidak mau turun ke lokasi untuk mela-kukan survei karena pihak pemo-hon tanah tidak memberikan uang transport lebih. “Mestinya seratus ribu. Tapi mintanya lebih. Ini kan jelas menjadikan BPN se-bagai lahan penghasilan,” tuding Haruji.

BPN diharapkan segera me-nerbitkan sertifikat tanah yang diajukan itu. Bila tidak, pihaknya mengancam akan membawa per-soalan itu ke ranah hukum. Saat ini, Haruji mengaku sudah mel-aporkan persoalan itu ke Komisi Pelayanan Publik di Surabaya.

Sementara Kepala BPN Sume-nep Ngatningsih belum bisa dikonfirmasi. Menurut keterang-an penerima tamu ketika Koran Madura hendak mengkonfirmasi di BPN Sumenep, yang bersang-kutan sedang di Jakarta untuk mengikuti rapat kerja nasional.

=JUNAEDI/MK

PEMBUATAN SERTIFIKAT

Kinerja BPN Disinyalir Lelet

KadarismanSekretaris Disdik

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III H SumenepH

Sedangkan untuk sosialisasi, fasilitas kampanye, akredi-tasi pemantau pemilu, up-

dating data pemilih, pemungutan suara, rekapitulasi hasil pemilu, sumpah janji anggota DPR, DPD dan DPRD serta pelaksanaan ta-hapan Pilpres putaran pertama-kedua, KPU perlu uang Rp 2,4 triliun.

Dana yang paling besar di-gunakan untuk biaya gaji para petugas di Panitia Pemilihan Ke-camatan (PPK), Panitia Pemun-gutan Suara (PPS) dan Kelom-pok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Insentif dan biaya operasional Badan Penyelenggara adhoc PPK, PPS, dan KPPS sebe-sar Rp 8,3 triliun. Angka ini setara dengan 57,59 persen dari total anggaran yang diperlukan. Dari angka itu, KPU pusat mendapat jatah sebesar 13,95 persen. Se-dangkan sisanya dialokasikan ke KPU daerah baik tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten/kota yang mencapai 86,05 persen.

Di luar dana yang diongkosi pemerintah, pemilu memerlu-kan dana lainnya yang dispon-sori caleg (calon legislatif). Setiap caleg mulai dari tingkat kabu-paten sampai pusat, sudah pasti mengeluarkan dana, sekecil apa-pun. Begitu juga, calon anggota DPD RI pasti membelanjakan sebagian hartanya untuk peme-nangan dirinya.

Pada tahun ini, KPU mene-tapkan 2.453 daerah pemilihan (dapil) untuk pemilihan umum anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten-kota di Indo-nesia. Rincian pembagian dapil terbagi ke dalam beberapa zonasi. Di antaranya, 77 dapil untuk DPR RI, 259 dapil untuk DPRD provinsi serta 2.117 dapil untuk DPRD ka-bupaten/kota. Dari dapil-dapil dimaksud, KPU akan menetapkan 560 kursi untuk DPR RI, 1.770 kursi untuk DPRD Provinsi dan jumlah kursi DPRD di 410 kabupaten/kota 13.525. di luar anggota parlemen, terdapat anggota DPD RI sebanyak 132 orang. Dari jumlah kursi yang akan ditetapkan, berapa total bi-aya caleg yang diperlukan dalam pemilu dalam hitungan standar?

Jika caleg DPR RI rata-rata mengeluarkan dana Rp. 300 juta,

Pemilu, Benar di Jalan yang Tersesat

maka angka ini dikalikan 12 par-pol peserta pemilu, lalu dikalikan jumlah jumlah caleg. Bila yang terpilih hanya 560 orang lalu ra-ta-rata per partai mendelegasikan 6 caleg per dapil, maka diperoleh hasil 7 (caleg) x 12 (parpol) x 77 = 5.544. Kemudian, jumlah caleg (DPR RI) ini kalikan biaya yang diperlukan (rata-rata) Rp. 300 juta ditemukan biaya caleg DPR RI setara dengan Rp. 1,7 triliun.

Selanjutnya, jumlah calon anggota DPD versi KPU men-capai 945 (calon anggota DPD) dari 33 provinsi. Bila setiap calon mengeluarkan dana Rp. 250 juta lalu dikalikan 945, ketemu ang-ka Rp. 0,236 triliun. Sedangkan calon anggota DPRD Provinsi jika per dapil 8 orang lalu kalikan 1.770 (dapil) dan dikalikan lagi 12 (partai) serta kalikan biaya ma-sing-masing Rp. 200 juta, ketemu angka Rp. 33,98 triliun.

Berikutnya, jumlah caleg DPRD kabupaten/kota yang ter-diri atas 13.525 (dapil) x 6 (caleg partai) x 12 (parpol) x Rp. 100 juta, ketemu angka Rp. 97,38 trili-un. Oleh karena itu, angka yang diperlukan dalam pelaksanaan pemilu mencapai Rp. 133,296 triliun. Kemudian kebutuhan

dana ini ditambah dengan biaya pemilu (negara) Rp.14,4 triliun, maka total dana dalam rangkaian pelaksanan pemilu yang diperlu-kan mencapai Rp. 147,696. Itupun jika anggaran yang diperlukan sebesar yang telah disebutkan. Padahal pada calon tertentu, bisa jadi angka pengeluaran untuk ke-suksesan dirinya setara atau lebih dari Rp. 1 miliar.

Menurut mantan divisi om-budsman KPU Pamekasan Mukh-lisin, pemilu butuh biaya besar tidak terbantahkan. Dia tidak bisa menyebut angka pasti biaya pemilu yang diperlukan pemerin-tah, partai, maupun caleg. Tetapi mengamati situasi politik saat ini, dia tidak menampik ada dana besar untuk mewujudkan pemilu dengan sistem proporsional terbuka. Fakta ini semakin menganga manakala mentalitas pemilih semakin ter-provokasi oleh sesuatu yang lain disamping keinginannya untuk mendatangi TPS. “Memang berat (biaya) pemilu dengan proporsion-al terbuka ini,” Mukhlisin menje-laskan hal ini saat dijumpai di Aula SMKN 3 Pamekasan.

Dia mengandaikan pemilu dikembalikan kepada sistem proporsional tertutup dimana

warga hanya memilih gambar partai. Sedangkan siapa yang jadi sebagai aggota DPR, mekanisme itu dialamatkan kepada partai. Praktisi hukum ini menilai cara ini bisa mengembalikan kedaulatan partai sebagaimana diamanatkan undang-undang bahwa peserta pemilu adalah partai politik. Se-dangkan hari ini, dia menyadari seolah-olah pelaksanaan pemilu (DPR/DPRD) dieksekusi caleg dan partai terbiar kesepian.

Sementara akademisi Uni-joyo M Safe menilai aturan main pelaksanaan KPU menghendaki aturan pemilu dengan sistem proporsional terbuka. Oleh kare-na aturannya berbunyi seperti itu, Safe menilai sistem ini harus dia-mankan KPU. Tetapi, dia menilai konstitusi dapat diubah sesuai kehendak bersama sesuai tata-cara perundang-undangan yang berlaku. Bila suatu ketika aturan-nya kembali ke pasal lama, bukan tidak mungkin sistem pelaksana-an pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup.

Begitu pula, konstitusi dapat diubah dan mewajibkan rakyat-nya untuk datang ke TPS. Saat ini, warga pada satu sisi dianjurkan KPU untuk datang ke TPS untuk

menggunakan hak suaranya se-bagai pemilih. Tetapi, pada saat warga tidak hadir ke TPS, negara tidak mengatur sanksi yang bisa diberlakukan kepada pemilih yang tidak datang ke TPS. Reali-tas pemilih yang seperti ini tidak salah karena aturannya berbunyi bahwa rakyat berhak memilih atau dipilih. Di sana, tidak tercan-tum kata-kata kewajiban.

Pria asal Bluto Sumenep ini mengatakan, situasi politik di In-donesia berbeda dengan negara lain. Dia menyebut contoh negara Thailand yang mewajibkan rak-yatnya untuk memilih. Hal yang sama juga terjadi di Australia. Di Australia, warga negara yang tak menggunakan hak pilih bisa dikenai hukuman berupa pen-cabutan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sementara di Thailand, jika warga negara yang memiliki hak pilih terbukti tak menggunakan haknya, maka proses data yang menyangkut data kependudu-kannya akan ditunda hingga dia gunakan hak pilihnya di pemilu berikutnya. “Pada akhirnya kan tergantung konstitusi, mau maju nggak, kan itu saja,” dia menyu-dahi pembicaraan.

=ABDUR RAHEM/MK

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memerlu-kan dana Pemilu 2014

Rp 14,4 triliun. Itu akan dialokasikan untuk pe-milihan DPRD, DPR RI,

DPD, dan presiden-wak-il presiden. Untuk pe-

ngadaan dan distribusi logistik saja, KPU perlu

dana Rp 3,7 triliun.

KALENDER CALEG. Petugas percetakan mengarsip kalender calon anggota legislatif 2014. Sejumlah percetakan menyebutkan, pendapatannya melonjak dras-tis menjelang pemilu.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III IPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III ISampangKORAN MADURA

Kejadiannya berawal saat Za-machsari yang dirawat di ruang Paviliun itu terlelap tidur. Semen-tara pintu kamarnya tidak terkun-ci karena memang tidak ada anak kuncinya. Tiba-tiba sekitar pukul 12.30 dini hari ada seorang petu-gas RSUD Sampang mengetuk pintu.

”Kami terbangun dan lang-sung mendengar suara petugas yang mengingatkan kami agar memeriksa barang-barang. Sete-lah kami periksa ternyata dua BB (Blackbarry) dan satu Samsung milik suami (Zamachsari) sudah lenyap,” cerita Maya (40) istri Zamachsari yang saat itu tidur di sebelahnya.

Dirinya langsung memberi tahu petugas jika tiga HP milik

suaminya sudah raib. Tak lama kemudian petugas langsung berkoordinasi dengan petugas Satpol PP yang sedang piket di RSUD Sampang. Hingga akhirnya satu orang pencurinya tertangkap malam itu juga.

”Setelah saya teriak maling, langsung ada petugas Satpol PP yang mengejar orang men-curigakan yang sempat mondar-mandir di depan ruang Paviliun B 2 (tempat Zamachsari dirawat inap, red). Satu orang tertang-kap,” tuturnya.

Sementara Humas RSUD Sampang Yuliono membenar-kan adanya insiden pencurian HP milik wartawan tersebut. Menurutnya, satu orang yang sudah tertangkap saat ini lang-

sung diserahkan kepada pihak Polres Sampang. Itu untuk diproses menurut hukum yang berlaku. ”Tersangka yang ter-tangkap sudah kami serahkan ke pihak kepolisian. Selanjutnya

kami masih terus berkoordinasi (dengan Polres Sampang) untuk kepentingan pemeriksaan ter-sangka itu,” tuturnya.

Sayangnya, hingga berita ini ditulis pukul 15.00 WIB belum

ada pihak Polres Sampang yang bisa dikonfirmasi. Sebab, selu-ruh perwira di lingkungan Polres Sampang sedang melakukan ra-pat koordinasi.

=MIFTAHUL ULUM/MK

TERBARING LEMAS: Zamachsari, wartawan salah satu media online sesaat setelah kehilangan tiga HP-nya saat dirawat di RSUD Sampang, Kamis (16/1).

Rumah Sakit Tidak AmanWartawan Kehilangan Tiga Ponsel saat Rawat InapSAMPANG- Sudah jatuh ketiban tangga. Itulah ba-rangkali ungkapan yang pas untuk menggambarkan kondisi Zamachsari (40), wartawan salah satu media online regional Jawa Timur. Setelah menjalani rawat inap selama tiga hari di RSUD Sampang lantaran infeksi lambung, ia kehilangan tiga buah ponsel, Kamis (161) dini hari sekitar pukul 12.30 WIB.

SAMPANG - Seorang pela-jar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sampang, harus dilarikan ke Rumah Sakit se-tempat karena mengalami luka robek pada bola mata sebelah kiri akibat ditonjok, usai cekcok mulut dengan sesama siswa, di

ruang kelasya, Kamis (16/01).“Kejadian terjadi saat jam

pelajaran kedelapan masuk ke-las. Waktu pelajaran Matemati-ka saya pinjam atlas lalu direbut Zinal, saya gak terima, eh dia pukul mata saya dari belakang,” kata korban, Alamsyah Adi

Sutrisno (15), siswa kelas IX-B, SMPN 2 Sampang, tergolek lemas di ruang rawat Operasi RSUD Sampang.

Ayah korban yang mendamp-ingi putranya menyampaikan, menurut keterangan dokter rumah sakit, mata Alam harus dioperasi. “Katanya mata anak saya mengalami pendarahan dan harus dioperasi. Alhamdullilah sudah selesai, sementara harus opname dulu,” ujarnya men-erangkan kondisi putranya.

Sementara Agung Surya Putra (29), kakak korban men-gaku kecewa hal tersebut men-impa adiknya. Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian setempat. “Saya menyesal, kenapa pihak sekolah tidak segera meng-hubungi kita saat kejadian. Kita (pihak keluarga korban, red) baru dihubungi saat adik saya sudah dirawat di rumah sakit, terpaksa kita lapor polisi untuk diproses hukum,” timpalnya.

=MIFTAHUL ULUM

SAMPANG - Lantaran tidak mau bertanggung jawab atas ke-hamilan perempuan di bawah umur, pemuda berinisial ARF (20), warga Dusun Lenteng, Desa Bany-umas, Kecamatan Kota Sampang, Kamis (16/1) sekitar pukul 12.00 Wib dilaporkan ke Polres setempat.

Bunga (16), bukan nama sebe-narnya, yang kini tengah berbadan dua sekitar tiga bulan yang lalu mengaku dipaksa melayani hawa nafsu ARF di kediaman kepala desa setempat. Saat itu Bunga tengah bermain di rumah kades dan tanpa disengaja bertemu dengan ARF.

Melihat suasana rumah sepi, pelaku memaksa Bunga untuk melayani nafsu bejatnya. Korban mengaku sempat menolak ajakan pelaku. Sayangnya, korban tak kuat menerima tindakan pemuku-lan yang dilakukan ARF. Karena korban ketakutan sehingga berse-dia melayani ajakan pelaku.

H Tohir, pendamping keluarga

korban saat mendatangi mapol-res, mengatakan, keluarga mulai curiga kepada Bunga karena pe-rutnya semakin membesar. Tiga bulan kemudian, Bunga mengaku kepada keluarganya jika ia telah dihamili ARF.

Pada saat itu, katanya, keluarga Bunga langsung mendatangi ARF dan meminta bertanggung jawab. ARF pun menikah dengan Bunga secara siri. Namun setelah prosesi pernikahan selesai, ARF langsung mengatakan kata talak terhadap Bunga.

Kesal dengan sikap ARF, kelu-arga Bunga akhinrya mendatangi Polres Sampang dan melaporkan pelaku atas tindak pidana pelece-han seksual anak di bawah umur dan penipuan.

Hingga berita ini ditulis, pihak Polres Sampang masih melakukan visum terhadap Bunga untuk pe-nyelidikan lebih lanjut.

=RYAN HARIYANTO/MK

PENCABULAN

Korban Hanya Minta Pertanggungjawaban

PENGANIAYAAN

Ada Kriminalitas di Sekolah

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN IIIJ Sampang

Sampang - pengadilan negeri Sampang, Kamis (16/1) sekitar pukul 11.00 Wib sempat menggelar sidang perdana pem-bunuhan Habib alwi dengan agen-da pembacaan dakwaan terhadap terdakwa Sayari alias p. moham-mad Shaleh. Ia merupakan salah satu eksekutor dalam kasus pem-bunuhan tersebut.

namun sidang tersebut hanya berjalan sekitar 10 menit sebelum akhirnya dinyatakan ditunda oleh majelis hakim. Sidang ditunda lantaran terdakwa yang tertang-kap di Jakarta beberapa waktu lalu itu tidak didampingi penasi-hat hukum.

Humas pengadilan negeri Sampang, Sihabuddin, mengata-kan, sidang ditunda karena ter-dakwa tidak didampingi penasi-hat hukum. pengadilan masih memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk mendatangkan penasihat hukum.

“Karena pada hari ini terdak-wa belum didampingi penasihat hukum dan berkehendak untuk didampingi penasihat hukum, maka majelis hakim memberi kesempatan selama satu minggu kepada terdakwa untuk memper-siapkan penasihat hukumnya,” ucapnya.

Jika dalam sidang selanjutnya terdakwa belum juga menghad-irkan penasihat hukum, sesuai

ketentuan, majelis hakim akan menunjuk penasihat hukum dari pos Bakum pengadilan negeri Sampang yang akan mendampin-gi terdakwa selama persidangan.

“Karena memang setiap ter-dakwa punya hak untuk didamp-ingi oleh penasihat hukum, pada saat terdakwa tidak ada penasihat hukumnya. Dan dia keberatan si-dang dilanjutkan, maka majelis harus menunda sidang tersebut,” terangnya.

menurutnya, terdakwa sudah menyanggupi akan dihadirkannya penasihat hukum yang akan diu-rus oleh keluarga terdakwa. Tapi identitas penasihat hukumnya belum diketahui.

“Sidang akan dilanjutkan kembali pada hari Kamis tanggal 23 Januari dengan agenda pem-bacaan dakwaan,” jelasnya.

Beberapa keluarga terdakwa dan pendukung alm Habib alwi ikut mendatangi sidang perdana itu. Bahkan ada salah satu kelu-arga korban yang meneriaki dan memaki terdakwa karena tak ter-ima dengan perbuatan terdakwa.

Untuk menjaga ketertiban dan keamanan sidang pembunuhan tokoh masyarakat Desa Batu poro Kecamatan Kedungdung Kabu-paten Sampang pada tahun 2012 itu, puluhan petugas kepolisian dari polres setempat diterjunkan.

=RYAN HARIYANTO/MK

muhammad (42), salah satu petani asal Kecamatan Torjun, mengatakan, sudah hampir satu bulan ini tanaman padi miliknya belum dipupuk untuk mening-katkan hasil tanaman. minimnya distribusi pupuk ke kios maupun pasar menyengsarakan petani mendapatkan pupuk dan mem-buat tanaman beberapa petani terancam gagal panen.

“Sudah lama tanaman padi saya tidak dikasih pupuk karena sulit dipasaran untuk menda-patkannya. Jenis pupuk seperti Sp 36, Urea dan poska itu sulit sekali makanya sekarang banyak tanaman padi menguning,” ucap bapak tiga anak tersebut di lahannya yang sebagian tanaman padinya mulai dijangkiti hama akibat anomali cuaca.

Hal senada juga disampaikan oleh ghofur (42), warga setem-pat. Dirinya mengaku hanya

pasrah, karena sudah berupaya mencari pupuk di beberapa tempat namun tak kunjung men-emukan. “Susah juga carinya, ya mau gimana lagi terpaksa sambil cari pupuk mungkin bisa hijau kembali,” tuturnya.

pemerintah diharapkan bisa segera mengatasi permasalah petani di daerah dengan menye-diakan pupuk yang memadai. “Ya semoga pemerintah bisa tau ken-dala para petani. Kalau tidak bisa begitu mau nunggu hasil apalagi dari petani,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kabid Teknis Dinas pertanian Kabupaten Sam-pang Suyono mengungkapkan, pupuk mengalami kelangkaan karena alokasinya menurun. peraturan tentang penurunan kuota pupuk untuk Kabupaten Sampang tertuang dalam peratu-ran gubenur Jawa Timur nomor 76 Tahun 2012. =RYAN HARIYANTO/MK

PENEGAKAN HUKUM

Sidang Pembunuhan Habib Alwi Ditunda

MENGUNING.Seorang Petani di kecamatan Torjun sedang menunjukkan lahan tanaman padinya yang mulai menguning lantaran hingga saat ini belum dipupuk, Kamis (16/1). Minimnya distribusi pupuk ke kios maupun pasar membuat petani kesulitan mendapatkan pupuk.

PUPUK LANGKA

Padi Mulai MenguningSampang – Tersendatnya distribusi pupuk hingga menyebabkan kelangkaan sangat berpengaruh terhadap hasil tanaman seperti padi. Setidaknya hektaran tanaman padi di Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang mulai menguning karena belum dipupuk.

ryan hariyanto/koran madura

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III KJUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III BangkalanKORAN MADURA K

BANGKALAN - Sebanyak 25 anggota Relawan Demokrasi (Re-lasi) yang direkrut KPUD Bang-kalan wajib mengatasi golongan putih. Peranannya sangat di-harapkan guna menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) 2014. Partisipasi masyarakat pada saat Pemilu yang akan berlangsung 9 April mendatang hendaknya dit-ingkatkan. Apalagi, tingkat par-tisipasi pada Pemilu tahun 2009 lalu, hanya mencapai 71 persen saja. Melalui lima segmen yang telah ditentukan, para Relasi bisa memberikan pemahaman betapa pentingnya mengguna-kan hak suaranya pada saat pe-milihan.

“Relawan Demokrasi di-harapkan dapat mening-katkan partisipasi pemilih dalam pemilu mendatang. Disamping itu, juga diharap-kan mampu menekan angka golput yang tinggi. Kami pri-hatin dengan angka partisipa-si masyarakat yang cenderung menurun di setiap pelaksan-aan pemilu di Indonesia,” je-las Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar.

Menurutnya, Ralasi merupa-kan gerakan sosial yang mem-berikan informasi seputar Pemi-lu dan menyentuh langsung pada setiap lapisan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami arti pent-ing dari pada menggunakan hak suara dalam memilih calon yang sesuai dengan hati nurani,

melalui sosialisasi yang diberi-kan oleh Relasi. Sehingga pada tahun ini ditargetkan angka par-tispasi masyarakat mencapai 90 persen.

“Diharapkan dengan ke-hadiran relawan demokrasi ini, maka angka partisipasi pemilih bisa meningkat hingga 90 pers-en, karena setiap tahunnya se-lalu mengalami tren menurun. Pada tahun 1999 angka partisi-pasi 92 persen, kamudian pada tahun 2004 hanya 44 persen, dan tahun 2009 71 persen,” pa-par Fauzan.

Masing-masing relawan ini, kata Fauzan, sudah mewakili lima komunitas, diantaranya komunitas yang disebar pada segmen keagamaan, pemilih pemula, masyarakat terpinggir-kan, pemuda, perempuan dan masyarakat disabilitas (cacat). Kendati demikian, para rela-wan juga bisa menyentuh pada komunitas-komunitas lain-nya, demi tersalurnya informasi mengenai Pemilu 2014.

Kemungkinan target parti-sipasi masyarakat pemilih pada tahun ini tidak tercapai, menu-rut Fauzan tidak lantas diang-gap merupakan sebuah kegaga-lan dalam membentuk relawan demokrasi. Namun perlu adanya koreksi strategi lebih lanjut yang akan dijadikan dasar atau rekomendasi kepada KPU Pusat dalam perencanaan Pemilu ta-hun berikutnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

RELAWAN DEMOKRASI

Relasi Harus Mengatasi Golput

Berkurangnya kegiatan reses disebabkan sejumlah faktor, salah satunya menyangkut anggaran yang dimiliki pemkab Bangkalan. Sebab secara otomatis anggaran bisa efesien. Reses sendiri biasa dilakukan untuk menampung masukan dari para konstituen atau masyarakat pada anggota legislatif.

Selanjutnya, aspirasi terse-but akan dibahas bersama ekse-kutif. Segala aspirasi yang masuk, nantinya akan ditampung, apakah aspirasi itu disetujui atau tidak. Bila disetujui, aspirasi tersebut akan dimasukkan dalam program kerja pemerintah daerah pada masa mendatang.

“Untuk reses, jumlahnya tidak sama seperti pada tahun kemarin. Kegiatannya lebih sedikit pada ta-hun ini,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, Munaw-war Cholil.

Dia menjelaskan pada tahun 2013 kemarin jumlah kegiatan reses sebanyak 3 kali. Namun, un-tuk efisiensi anggaran, kegiatan reses dikurangi menjadi dua kali dalam setahun. Meskipun jum-lah kegiatan reses dikurangi, tapi pihaknya akan tetap berupaya maksimal untuk menyerap aspi-rasi dari masyarakat.

Menurutnya, untuk meny-erap masukan dari warga tidak hanya pada kegiatan reses for-

mal, tapi bisa juga pada berba-gai kesempatan non formal. Se-hingga para anggota dewan bisa terjun langsung pada lingkungan masyarakat.

“Tak hanya melalui reses se-cara formal, semua keluhan dari masyarakat bisa ditindaklan-juti. Segala masukan yang baik, bisa dibahas untuk dimasukkan dalam program kerja,” ungka-pnya.

Selain itu, tidak hanya kegia-tan reses yang dikurangi, perjala-nan dinas DPRD juga disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Hal tersebut sesuai den-gan peraturan menteri keuangan. Sehingga bisa dipastikan jumlah kunjungan kerja bisa berkurang dalam satu tahun.

“Hal itu juga mengacu pada peraturan bupati (perbub) ten-tang perjalanan dinas. Segala sesuatu yang telah menjadi kebi-jakan, kami akan berupaya untuk kepentingan masyarakat,” ucapn-ya.

=MOH. RIDWAN/RAH

Reses Dewan DipangkasSetahun Hanya Dua Kali Tahun 2014BANGKALAN - Para anggota DPRD Bangkalan tidak bisa menggelar kegiatan reses dengan intensitas yang sama seperti tahun lalu. Sebab agenda reses para anggota dewan dipangkas karena terkendala anggaran. Jika pada tahun 2013, dalam setahun bisa dilakukan agenda 3 kali reses. Namun, untuk tahun 2014 kegiatan reses diagenda-kan hanya 2 kali.

TANAH LONGSOR. Satgas Banjir kota Depok berusaha memindahkan pohon yang roboh akibat tanah longsor dibela-kang rumah warga bantaran anak Kali Cipinang di Kampung Jatijajar, Tapos, Depok, Jabar, Kamis (16/1). Tanah longsor yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun mengakibatkan empat rumah di bantaran kali tersebut rusak.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III L BANGKALAN

Terbukti selama 4 tahun bela-kangan ini, peternakan tersebut terbukti beroperasi tanpa adanya izin dari pihak berwenang. Apal-agi selama itu pula limbah peter-nakan tersebut sangat merusak lingkungan dan mengancam kes-elamatan warga sekitar. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi Satpol PP untuk tidak menindak tegas perusahaan ilegal tersebut.

“Kegiatan ini (ternak ayam pe-telur) kami anggap illegal, karena sudah tidak berizin sejak tahun 2010, jadi sudah tidak ada tol-eransi lagi bagi UD. Sinar Utama ini. Kami lihat memang ada unsur kesengajaan dari pemilik peru-sahaan itu,” cetus Siti Fathonah Rahmaniyah, Sekretaris Komisi A saat rapat dengar pendapat den-gan Satpol PP dan Dinas Periz-inan terkait.

Otomatis, lanjutnya, dengan kata lain kegiatan ternak ayam petelur yang dikelola UD. Sinar Utama pimpinan Sindiyono ini, tidak pernah menyumbangkan kontribusi pada Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Bang-kalan. Meski menurut pengakuan Sindiyono, pemilik usaha kelola bisnis ayam petelur ini, telah me-nyumbangkan Rp 500 ribu ke kas Desa melalui oknum Kades, na-mun kontribusi ini tidak dianggap sebagai sumbangan bagi PAD.

“Kami meminta Dinas Periz-inan melakukan verifikasi secara tuntas terhadap semua jenis us-aha yang masih belum berizin di Kabupaten Bangkalan ini. Tidak hanya terkait dengan UD. Sinar Utama,” pinta Syafiuddin Asmoro, Ketua Komisi A yang merekomen-dasikan tuntutan Komisi A kepada Dinas Perizinan.

Politisi Gerindra ini juga merekomendasikan kepada Sat-pol PP secara tegas menindak para pelanggar perizinan ini tan-pa pandang bulu. Sehingga kede-pannya tidak ada kejadian serupa. Terlebih dapat memberikan efek jera bagi perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki dokumen perizinan secara lengkap. Jika ter-jadi pembiaran, kata Syafi, maka

selamanya tertib administrasi di Kabupaten Bangkalan tidak akan pernah terwujud dan sangat mer-ugikan.

Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten setempat, Bambang Setiawan berjanji akan menutup usaha ternak ayam tersebut. Na-mun, pihaknya masih menunggu koordinasi dan konfirmasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan sebagai pembina usaha peterna-kan di Kabupaten Bangkalan.

“Jadi sebelum melangkah, kita harus tahu dulu apa yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan. Selama proses penertiban ini, disarankan agar proses perizinan yang belum diperpanjang oleh UD. Sinar Utama juga segera diurus,” un-gkapnya.

Perlu diketahui, Perusahaan ternak ayam UD. Sinar Utama di Desa Keramat mendapat penola-kan dari warga setempat, karena dinilai telah mencemari lingkun-gan, yaitu menimbulkan bau tidak sedap dan maraknya wabah lalat yang sangat mengganggu keny-amanan warga sekitar lokasi pe-tennakan. Ironisnya, perusahaan itu juga tidak mengantongi izin operasi selama empat tahun.

=DONI HERIYANTO/RAH

HEARING. Komisi A DPRD Bangkalan saat dengar pendapat dengan Satpol PP dan Dinas Perizinan. Direkomendasikan agar UD. Sinar Utama ditutup.

Limbah MewabahKomisi A Desak Satpol PP Menutup UD. Sinar UtamaBANGKALAN - Komisi A DPRD Bangkalan mendesak Satpol PP secepatnya menutup peternakan ayam yang dikelola UD. Sinar Utama di Desa Keramat, Kecamatan Bangkalan karena dianggap illegal.

BANGKALAN - Tidak leng-kapnya perizinan peternakan ilegal milik Sindiyono membuat Komisi C DPRD Bangkalan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) merekomendasi penutupan se-lama tiga bulan. Peternakan tersebut dilarang beroperasi sebelum melengkapi dokumen perizinan, menyangkut izin amdal. Jika izin tersebut sudah dikantongi, maka dipastikan pe-ternakan ayam milik Sindiyono masih bisa beroperasi kembali. Itu berarti DPRD dan BLH masih memberi peluang terjadinya pencemaran lingkungan yang sangat mengganggu warga seki-tar.

“Berdasarkan hearing yang telah dilakukan, kami mereko-mendasi penghentian sementara,” kata Mahmudi, Sekretaris Komisi C DPRD Bangkalan saat memimpin hearing dengan Badan Lingkungan Hidup, kemarin (16/1).

Langkah tersebut diang-gap bijak, karena tidak mer-ugikan perusahaan. Terlebih masyarakat yang merasakan langsung dampak pencemaran lingkungan peternakan ayam diberikan solusi agar bisa saling menguntungkan.

“Kita beri kesempatan ke-pada peternak untuk berbenah. Peternak ditutup sementara, sebelum melengkapi dokumen Amdal. Dalam artian, izin ber-operasinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Ling-kungan BLH Hari Adji mengung-kapkan berdasarkan pantauan terdapat dampak pencemaran yang cukup besar. Jika tidak segera ditangani, masyarakat malah mengancam akan mem-bakar peternakan ayam.

“Berdasarkan pertimbangan masyarakat dan kenyataan di

lapangan, sudah sangat mewak-ili bahwasanya harus ada lang-kah konkrit,” terangnya.

Dia menjelaskan permasala-han yang terjadi di Desa Kramat cukup serius, pemerintah dae-rah sangat menanggapi aspi-rasi masyarakat. Sesuai fakta di lapangan, memang pencemaran lingkungan sangat dirasakan masyarakat.

Meskipun begitu, rekomen-dasi penutupan selama tiga bulan diambil karena menilai solusi paling baik. Pasalnya di sisi lain pemerintah daerah juga sepakat dalam menerima pe-rusahaan guna percepatan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tidak menyampingkan aspek kesehatan masyarakat.

“Intinya bagaimana mem-berikan solusi taktis, agar kedua belah pihak bisa dirangkul se-cara bersamaan. Kewajiban pen-gusaha dipenuhi, dan keluhan masyarakat ditanggapi dengan mencari solusi,” ucapnya.

Dengan melakukan stagnan usaha selama tiga bulan, meru-pakan solusi yang sangat baik. Andaipun pengusaha masih be-lum memenuhi izin usahanya, tentunya perusahaan tersebut akan tutup dengan sendirinya. Sebab dalam perizinan Amdal ada persyaratan mengenai jajak pendapat masyarakat mengacu pada Permen LH nomor 11 ta-hun 2006 tentang pemenuhan dokumen lingkungan.

“Selama 3 bulan cukup baik, dalam melakukan sterilisasi penyakit di pertanakan. Mis-alnya masyarakat Desa Kramat tetap tidak mau ada perusahaan ternak di daerah tersebut, se-cara otomatis izinnya tidak bisa dipenuhi,” ujarnya.

=MOH.RIDWAN/RAH

PENUTUPAN TERNAK ILEGAL

Dewan Belum Memihak Rakyat

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III M

Kalau pembangunan bisa terlaksana dengan baik, masyarakat Madura sa-

ngat diuntungkan. Sebab pengembangan Sumber

Daya Manusia, jelas sekali akan terlihat,”

MahmudiAnggota DPRD Bangkalan

PROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014 No. 0282 | TAHUN III MLapsusKORAN

MADURA

Suramadu Belum Bermadu di MaduraRealisasi Percepatan Pengembangan Kemajuan Terus Dinanti

Harapan-harapan masyarakat Madura sejak dulu, Suramadu dapat menciptakan perubahan dalam srata sosial, termasuk ter-sedianya peningkatan lapangan pekerjaan, ternyata tidak terjadi. Kenyataan menunjukkan sudah 5 tahun berdiri, Suramadu belum

membawa dampak perubahan yang berarti dalam kehidupan so-sial masyarakat Madura. Kecuali yang terlihat, hanya sebuah ban-gunan megah yang membentang di tengah laut.

Padahal, jika realisasi percepa-tan pembangunan Suramadu bisa segera terlaksana, tidak dipungki-ri akan membawa dampak positif. Seperti adanya perusahaan-peru-sahaan besar yang akan menam-pung banyak pekerja. Sebab, alih fungsi lahan akan berubah men-jadi sentra industrialisasi besar. Sehingga Madura tak akan kalah dengan kota-kota industri seperti Surabaya dan Gresik.

"Kalau pembangunan bisa ter-laksana dengan baik, masyarakat Madura sangat diuntungkan. Sebab pengembangan Sumber Daya Manusia, jelas sekali akan terlihat," terang Mahmudi, Ang-gota DPRD Bangkalan.

Akan tetapi, rencana perkem-bangan pembangunan terse-but justru berjalan di tempat. Dari target pembangunan akses Suramadu yang ditaksir selesai pada tahun 2013 dipastikan selalu molor. Termasuk pembangunan pelabuhan peti kemas MISI masih

tak ada kejelasan.Khususnya di Bangkalan,

hingga detik ini, rencana perce-patan di daerah tersebut belum bisa terlaksana, karena terkendala pembebasan lahan. Sehingga wa-cana yang timbul, akan dilakukan pengalihan rencana pembangu-nan ke daerah kawasan Madura timur.

Fakta itu menunjukkan kurangnya komunikasi dian-tara pemerintah daerah dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Sehingga apa yang disampaikan selalu saja ber-tolak belakang. Dampaknya, per-

cepatan pembangunan di daerah tersebut akan semakin tersendat.

Oleh karena itu, dalam kun-jungan kerja Presiden Susilo Bam-bang Yudoyono (SBY) ke Madura waktu lalu, sempat menyinggung perbedaan pendapat di antara pe-merintah daerah di Madura den-gan pihak BPWS. Ketidaksamaan persepsi tersebut menyebabkan tersendatnya pembangunan di Madura. Sehingga terlontar pern-yataan dari SBY untuk mengajak semua pihak yang berkepentin-gan dalam menyampaikan aspi-rasi masyarakat Madura, guna duduk bersama dalam menyele-saikan permasalahan yang ter-jadi. Sebab, tidak terealisasinya pembangunan justru berdampak langsung pada perkembangan masyarakat.

Pemerintah daerah Bangkalan mengaku ketidaksiapannya lan-taran wewenang yang ada pada BPWS tidak sejalan dengan UU nomor 32 tentang Otonomi Da-erah. Sebab, lahan yang menjadi pengembangan akses Suramadu beradi di wilayah Bangkalan.

"Sebagai daerah yang mem-punyai hak otonomi, tentunya Bangkalan seakan-akan dilang-

kahi. Perlu adanya urun rembuk bersama secara terbuka, untuk menyelesaikan perbedaan penda-pat," kata Eddy Moeljono, Sekre-taris Daerah Bangkalan.

Di samping itu, DPRD pun mendesak agar pemerintah mere-visi perpres yang mengatur tentang pengembangan Suramadu karena tidak sejalan dengan pemerintah yang ada di Madura. Menurut ketua komisi A DPRD Bangkalan, Syafi-uddin Asmoro, BPWS menjelma menjadi lembaga baru.

Solusi akhir memang diper-lukan rembuk bersama dalam se-buah kajian pembangunan, den-gan melibatkan seluruh peranan tokoh-tokoh mulai dari pemerin-tah pusat hingga pemerintah da-erah. Hal itu penting agar men-dapatkan solusi terbaik dalam mengembangkan pembangunan di Madura ke depan. "Meski ada pembangunam yang besar dan modern harus seimbang dengan nilai budaya masyarakat. Jadi, tidak hanya membangun. Mela-inkan juga bisa tetap memperta-hankan kearifan lokal masyarakat Madura," ujar Bupati Bangkalan, M Makmun Ibnu Fuad.

= MOH. RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Jembatan tol Suramadu sudah ber-operasi sejak tahun 2009 lalu, namun dampak positif keberadaan jembatan tersebut masih juga be-lum tampak. Suramadu hanya berfungsi sebagai jembatan penghubung dua pulau Jawa dan Madura, tak pernah mendatangkan kemajuan yang signifi-kan di Madura. Ibaratnya Suramadu belum bermadu di Madura, karena jem-batan itu hingga saat ini masih belum mendata-ngkan keuntungan bagi warga Madura.

SURAMADU.Jembatan tol Suramadu yang menghubung-kan Surabaya-Madura sudah beroperasi sejak tahun 2009 hingga sekarang. Dari berbagai kalangan me-mandang jem-batan tersebut dianggap tidak pernah mendata-ngkan kemajuan yang signifikan di Madura.

didik fatlurrahman/koran madura

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III NNPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III NIndustri LokalKORAN MADURA

Mengolah Limbah Menjadi Rupiah

Hasil produksinya berupa pupuk cair yang dikemas dalam botol air mineral ukuran 500 ml itu adalah pupuk penyubur tan-ah yang bebas dari bahan kimia. Semua bahan-bahannya alami, mulai dari kencing sapi, air leri, serabut kelapa, pelepah pisang hingga bahan-bahan lainnya. Ia sudah mendapatkan uang jutaan rupiah dari hasil penjualan pupuk yang diberi nama Bio Fert Cair.

Andi Taufan, menjelaskan, ide untuk mengolah kencing sapi tersebut muncul saat dirinya melihat banyak kotoran sapi ha-nya dibuang cuma-cuma. "Kenc-ing sapi yang selama ini dianggap limbah sebenarnya dapat diman-faatkan menjadi pupuk cair yang kualitasnya dapat diandalkan un-tuk menggantikan pupuk kimia," jelasnya.

Ketua Kelompok Tani Reskom ini mengungkapkan, pupuk cair organik hasil produksinya memi-liki kandungan unsur hara yang lebih dibandingkan dengan pu-puk kimia. Namun untuk meng-hasilkan Bio Fert Cair yang sem-purna membutuhkan proses yang cukup lama, yakni sampai 41 hari lamanya. Dalam sehari dilakukan pengadukan sebanyak tiga kali.

”Selama 15 hari saja sudah bisa jadi pupuk, namun baunya masih sangat menyengat. Baru 41 hari semua baunya dijamin hilang, bahkan sama sekali tidak berbau,” terangnya. Setelah itu baru kemudian dilakukan penge-masan. ”Setelah itu kami siap un-tuk dipasarkan,” tambahnya.

Sekalipun dari bisnis tersebut sudah bisa menghasilkan uang dengan jumlah tidak sedikit, di-rinya belum berani menjual bebas dipasaran karena belum mengan-tongi izin. “Kami hanya mengn-dalkan pertemanan saja sebagai ganti ongkos pembutan saja,” ungkapnya.

Sepanjang tahun ini, Andi sudah bisa mengumpulkan uang dari bisnis tersebut hingga Rp 6 juta. ”Diawal tahun 2014 ini, kami sudah mengumpulkan hasil seki-

tar Rp 6 juta,” beberanya.

Multi FungsiPupuk hasil produksi Andi itu

dapat digunakan terhadap semua tanaman, mulai dari jagung, ken-delai, padi, dan semua jenis tana-man holtikultural seperti buah naga dan kelengkeng. ”Ini kami desain tidak hanya untuk tana-man jagung dan padi saja, mela-inkan juga bisa dipakai sebagai

pupuk bunga, bagi yang senang memelihara bunga,” katanya.

Bedanya dengan pupuk or-ganik lainnya, Bio Fert Cair bisa menjadikan hasil pertanian lebih tahan lama dan lebih enak ketika dijadikan bahan makanan. ”Kalau memakai pupuk ini, saya jamin hasil pertanian itu akan lebih ta-han lama. Bahkan jika dikonsumsi pun akan tampak bedanya, selain lebih gurih juga akan tahan lama

(tidak mudah basi),” terangnya sambil memperlihatkan produkn-ya.

Penggunakan pupuk Bio Fert Cair juga lebih hemat dibanding-kan dengan pupuk kimia. ”Yang biasanya memakai pupuk kimia 2,5 kuintal, maka ketika memakai pupuk organik bisa separuhnya, dan biayanya pun sangat hemat dan dijamin ekonomis,” terang-nya.

Cara pemakaiannya pun sa-ngat sederhana pupuk organik Bio Fert Cair itu hanya dipasang setiap tanaman sudah berumur 10, 20, dan 30 hari. ”Setiap kali pemasangan, itu cukup dipasang sebanyak satu gelas dengan uku-ran 300 ml saja, dengan dicampur air sebanya 4-5 liter,” terangnya Andi.

Manfaat lain dari produk tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan se-cara berkelanjutan. ”Penggunaan pupuk organik dalam jangka pan-jang dapat meningkatkan produk-tivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan,” terangnya.

Dalam produknya itu juga mengandung unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mik-ro (zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi). ”Ini juga bisa meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah serta dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan,” tukasnya.

= JUNAEDI/MK

SUMENEP – Belakangan ini sejumlah petani menge-luhkan kelangkaan pupuk. Padahal banyak diseke-lilingnya bahan yang bisa menyuburkan tanah tanpa harus bergantung kepada pupuk kimia. Andi Tau-fan, warga Desa Lembung Timur, Kecamatan Lenteng, memanfaatkan kencing sapi menjadi pupuk.

junaedi/koran maduraORGANIK. Andi Taufan sedang melihat pupuk hayati (bio fertilizer) cair hasil produknya yang sudah siap dilakukan pengemasan.

OLAH KENCING SAPI. Pekerja sedang mengolah kencing sapi untuk

dijadikan pupuk organik.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III OPROBOLINGGO JUMAT 17 JANUARI 2014

No. 0282 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Bangun Gerakan Lingkungan HijauKOMUNITAS HIJAU RAMPAK NAONG

PAMEKASAN - Forum Komunitas Hijau (FKH) Ram-pak Naong, Pame-

kasan, sebuah komunitas yang mencita-citakan

terbangunnya satu gerakan hijau di Madura. Forum

yang menyatakan diri sebagai komu-

nitas pemerhati lingkungan itu

mengawali gera-kan dengan mem-bentuk kelompok-

kelompok kecil pemerhati ling-

kungan di tingkat RT hingga kelura-

han.dok. komunitas hijau rampak naong for koran madura

AKSI HIJAU. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan Komunitas Hijau Rampak Naong adalah aksi hijau berupa pena-naman 250 batang pohon di lahan kritis. kegiatan itu dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan air dan menciptakan kawasan hijau baru.

kungan yang selama ini juga menjadi cita-cita lembaganya jadi mudah dibentuk. Sebab, di dalam komunitas itu terjalin ikatan antar kelom-pok yang selama ini bergerak sendiri-sendiri karena adanya kesamaan tujuan.

“Di komunitas ini kami bisa membicarakan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membangun gerakan ini, dan kami merasa men-jadi satu keluarga,” katanya.

Hesan menjelaskan dalam membangun gerakan itu, komunitasnya memulai dengan beberapa langkah, diantaranya dengan mem-bentuk kelompok-kelompok peduli lingkungan di be-berapa desa dan kelurahan. Selain itu, beberapa anggota komunias itu juga melaku-kan sosialisasi pelestarian lingkungan dengan cara berbincang santai di warung kopi dengan tukang becak, atau warga yang sedang berada di warung tersebut. Harapannya, dari perbincan-gan santai itu akan muncul pemahaman tentang kondisi lingkungan di sekitarnya dan muncul kesadaran untuk menjaganya. Sebab, sebuah gerakan, dalam pan-dangannya harus dimulai dari lingkungan terkecil.

Di masa yang akan datang kelompoknya akan masuk ke sekolah-sekolah tingkat dasar dengan melak-sanakan kegiatan bersama, agar penyadaran terhadap pentingnya melestarikan lingkungan bisa dimulai sejak dini. “Kami ingin komunitas kecil ini memiliki arti yang besar. Dan kami ingin, bangunan gerakan ini akan terus berlangsung, entah sampai kapan,” kata Hesan Sruji.

= G. MUJTABA/RAH

FKH Rampak Naong, awalnya terbentuk dari sebuah keprihatinan dengan kondisi pepohonan di ka-wasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dijadikan tempat memasang alat peraga kam-panye dengan cara dipaku. Ditambah dengan pengelo-laan sampah di taman kota yang kurang maksimal.

Kondisi itu menimbulkan kegelisahan pada beberapa orang yang akhirnya menjadi sebuah perbincangan serius untuk ikut membangun kesa-daran akan pentingnya men-jaga kawasan hijau dari aksi liar pemasangan alat peraga kampanye dan membuang sampah sembarangan.

“Dari perbincangan itu, kami akhirnya men-coba mengidentifikasi

kelompok-kelompok yang bisa diajak untuk melakukan kampa-nye lingkungan hidup. Karena kami yakin, di Pamekasan pasti ada kelompok-kelompok yang memiliki kepedulian pada kelestar-ian lingkungan ini,” kata Achmad Sjaifuddin, salah satu penggagas terbentuknya Komunitas Rampak Naong.

Akhirnya, kata dia, dari bebera-pa kelompok atau lembaga yang selama ini bergerak di bidang ling-kungan hidup, terdata beberapa kelompok yang bisa diajak untuk menyatukan gerakan dan akhirnya menjadi bagian dari FKH.

Kelompok itu antara lain, Ko-munitas Pemuda Kowel, Lembaga Pemerhati Lingkungan Hidup (LPLHi), Komunitas Sabuk Hijau, Pramuka Saka Wana Bhakti, Komunitas Perempuan Peduli Pamekasan (KPPP), Dewan Kes-

enian Pamekasan dan beberapa kelompok lainnya.

Secara kebetulan, kata Achmad, di Pamekasan akan dijalankan Program Pengemban-gan Kota Hijau (P2KH) sehingga jalan membentuk komunitas itu menjadi lebih mudah. “Akhirnya, pada Agustus tahun lalu, kami sepakat membentuk satu komu-nitas pemerhati lingkungan yang disepakati bernama Komunitas Hijau Rampak Naong,” katanya.

Meski usianya belum genap satu tahun, namun komunitas itu sudah mampu melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya kampanye anti buang sampah di sungai dengan memasang span-duk dan baliho di beberapa titik yang rawan aksi buang sampah secara liar. Diantara isi spanduk itu berbunyi “Hanya Monyet yang Boleh Buang Sampah di Sungai”.

Kegiatan lainnya adalah kam-panye anti pemasangan alat peraga kampanye dengan cara dipaku di pohon. Kampanye itu dilakukan dengan cara mencabuti sebagian alat peraga yang dipaku di pohon di kawasan RTH dan melakukan propaganda melalui media massa, terutama media massa lokal.

Hasilnya bisa dirasakan. Saat ini, sudah jarang didapat adanya alat peraga kampanye yang dipa-sang dengan cara yang merusak tersebut. Kegiatan lainnya berupa Aksi Hijau yang dilaksanakan akhir tahun lalu dengan melibatkan beberapa instansi pemerintah di Kabupaten Pamekasan dan be-berapa kelompok peduli lingkung-an lainnya, seperti pencinta alam, karang taruna, dan ibu-ibu PKK.

Ketua LPLHi, Hesan Sruji me-ngatakan melalui komunitas itu, bangunan gerakan menjaga ling-

IDENTITASNama : Forum Komunitas Hijau (FKH) Rampak NaongPenggagas : (salah satunya) Achmad SjaifuddinKelompok : Komunitas Pemuda Kowel Lembaga Pemerhati Lingkungan Hidup (LPLHi) Komunitas Sabuk Hijau Pramuka Saka Wana Bhakti Komunitas Perempuan Peduli Pamekasan (KPPP) Dewan Kesenian Pamekasan dan beberapa kelompok lainnya.Berdiri : Agustus 2013Kegiatan : Kampanye Anti Buang Sampah di Sungai Kampanye Anti Pemasangan Alat Peraga di Pohon Menjaga Lingkungan

BERPOSE. Komunitas Hijau Rampak Naong saat berpose bersama.

KORAN MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III PPROBOLINGGO PKORAN

MADURAJUMAT 17 JANUARI 2014 No. 0282 | TAHUN III

VIDEMARSHA ANASUCIARA PRABASWARA

Langkah Pasti Menuju Selebriti

Tentu saya senang sekali. Harapan saya menjadi penyanyi terkenal terben-

tang luas di depan mata. Namun, perjalanan ini masih panjang dan perlu perjuangan keras lagi,” kata Marsha yang ditemui saat pulang kampung liburan sekolah, ke rumah ibunya di Jl Niaga, Pamekasan, be-berapa hari lalu.

Menurut gadis penggemar berat penyanyi Tantri Kotak,

walau dirinya berada pada posisi 14 besar finalis

Idola Cilik 2013, na-mun dirinya tidak kecil hati, karena saat itu ia langsung direkrut tim artis stasiun televise

itu dan terikat kontrak dengan SMN (manaje-men artis RCTI) dengan mendapatkan label ar-tis RCTI.

Marsha yang me-ngaku piawai me-mainkan alat-alat musik, seperti biola, organ, gitar, untuk menjadi seper-ti sekarang ini, butuh keuletan dan perjuangan keras. Ia tak ha-nya les privat

nyanyi, tapi juga mengikuti berbagai lomba menyanyi, dari tingkat Surabaya hingga Jatim.

Ketika dirinya masih duduk bang-ku kelas III SD Al Azhar, Surabaya, ia menjadi juara I ajang pencarian bakat tingkat Jawa Timur. Kemudian menjadi juara PD Aje, tingkat Jatim, yang digelar di salah satu TV swasta di Surabaya.

Ia memiliki grup band sendiri “Tamara Wing” beranggotakan lima orang. Dari lima personil itu, tiga di antaranya sesaudara. Yakni, dirinya dan kedua kakaknya. Sedang dua lain-nya temannya.

Sekarang ini ia sudah menelorkan album solo daur ulang dengan men-yanyikan lagu milik Rossa, Titi DJ, Pe-terpan dan Tantri Kotak. “Untuk album daur ulang ini, tidak untuk dijual, tapi terbatas khusus kalangan sendiri,” kata Marsha, penyuka masakan ayam goreng. Diakui selama liburan tengah semester ini, waktu manggungnya pa-dat, seperti manggung di Malang, di Surabaya dengan menyanyikan berga-gai lagu, dari Inggris, Mandarin hingga lagu kosidah padang pasir.

Untuk menyiasati agar pelajaran sekolahnya tidak terganggu, ke mana-mana ia membawa buku mata pelaja-ran. Setiap ada waktu luang, di sela-se-la kegiatan di lokasi dan di mobil saat dalam perjalanan ia sempatkan belajar.

“Walau sekarang liburan panjang, saya tidak serta merta bisa langsung pulang kampung ke Pamekasan, ka-rena waktu saya padat sekali. Pagi da-tang, sore sudah kembali lagi ke Sura-baya,” kata Marsha, sembari melempar senyum.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

Videmarsha Anasuciara Prabaswara (12), patut

berbangga. Keinginan gadis keturunan Sunda-China-

Madura untuk menjadi ar-tis terkenal mulai terbuka lebar. Marsha, panggilan

anak bungsu dari tiga ber-saudara, pasangan suami

istri Kurniadi Marbawa dan Silvia Dewi, yang masuk

14 besar finalis Idola Cilik RCTI 2013 ini sudah masuk

dapur rekaman di Jakarta untuk album solonya.