e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

16
1 OKTOBER 2013 Koran Madura RABU Cak Munali Sakit Sakit keras membuat Matrawi terpaksa datang ke dokter sekalipun semula takut jarum suntik. Setelah diperiksa, Dokter kemudian menyampaikan hasil diag- nosanya. Dokter : Ada dua kabar untuk anda. Satu kabar baik dan satu lagi kabar buruk. Matrawi : Apa itu dokter (dengan harapan bisa sembuh) Dokter : Kabar Baiknya saya memfonis anda hidup anda tinggal satu hari lagi(maksud dari kabar baik itu daripada pak yono menderita kesaki- tan) Matrawi : Berarti saya harus meminta maaf kepada se- mua tetangga2 saya..oh iya dokter apa kabar buruknya? Dokter : Kabar buruknya seharusnya kabar baik itu di sampaikan Kemarin.. Matrawi : HAAAH?!?!?!?! KECELAKAAN LALU LINTAS AQJ Akan Diperiksa Jumat JAKARTA- Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto mengatakan penyidik akan melayangkan surat rencana pemeriksaan kepada AQJ untuk diperiksa pada Jumat (4/10). “Surat panggilannya kami kirimkan hari ini. AQJ akan diperiksa dengan materi seputar keberadaannya sebelum terjadi tabrakan,” kata Rikwanto di Jakarta, Selasa. Sebelumnya, penyidik Subdit Pembinaan dan Pen- egakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya mendatangi rumah musisi Ahmad Dhani guna berkoordinasi memba- has kondisi AQJ alias D (13) di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (30/9). “Penyidik akan berkoordi- nasi dengan orang tua AQJ dan dokter pada hari (Senin, 30/9) ini,” kata Rikwanto saat itu. Rikwanto mengatakan bahwa penyidik belum men- etapkan agenda pemeriksaan AQJ karena kondisi kesehatan- nya menurun kembali. Rikwanto menuturkan bahwa AQJ mengalami demam tinggi usai pulang dari Rumah Sakit Pondok Indah be- berapa waktu lalu. Sejauh ini, polisi telah memeriksa rekan AQJ, yakni NV yang berada di kursi sebelah kiri saat mobil AQJ terlibat tabrakan. (ant/dew/beth) ant/widodo s. jusuf POTENSI KERUGIAN NEGARA. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo (kiri) beserta jajaran mengikuti Sidang Paripurna Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun 2013 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10). BPK menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan pemerintah daerah pada Semester I- 2013 potensi kerugian negara mencapai Rp 56,98 triliun. Demikian rangkuman penda- pat pengamat politik yang juga Direktur Ekesekutif Reform In- stitute Yudi Latief dan pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/10). Yudi menjelaskan, koalisi par- tai Islam bukanlah pilihan yang rasional. Ditambah lagi dengan kesulitan untuk menyamakan visi dan misi partai-partai Islam bila koalisi tersebut benar-benar di- wujudkan. “Peluang menang juga tidak terlalu meyakinkan. Prinsip memilih bukan atas dasar keaga- maan, tapi lebih pada rakyat mer- asa dekat dan terwakili. Itu emosi per figur,” kata Yudi. Dia mencontohkan, ketika Joko Widodo memenangkan Pe- milihan Gubernur DKI Jakarta. Meski penolakan terhadap Jokowi terdengar nyaring, tetapi akhirnya rakyat tetap memilih karena figur Jokowi dianggap menjanjikan. Menurutnya, koalisi partai Is- lam sebaiknya dibelokkan pada koalisi yang memelihara kemaje- mukan. Baginya, koalisi bersama akan memberi peluang menang yang lebih menjanjikan. “Pen- jumlahan partai Islam belum tentu signifikan, mengumpulkan partai Islam juga tidak mudah. Seharusnya memelihara kemaje- mukan, dan jangan memelihara afiliasi perbedaan,” tandasnya. Senada dengan itu, pengamat politik CSIS, J Kristiadi menam- bahkan, koalisi partai Islam tak mungkin terealisas karena akan mempersempit jangkauan penet- rasi koalisi tersebut. Terminologi partai Islam saat ini sudah tak berlaku dan membingungkan. Sebab, pada kenyataannya, kondi- si partai di Indonesia sudah san- gat terbuka dan diwakili semua unsur. “Dikotomi (partai Islam) itu sudah tidak valid. Sekarang ini ada perkembangan yang sangat baik, basis-basis partai tidak bisa dibasiskan oleh hal yang sifatnya primordial,” papar Kristiadi. Lebih jauh, Kristiadi juga menganggap istilah partai Islam sudah menyesatkan karena ber- potensi membatasi diri dalam melakukan kerja politiknya. Bag- inya, koalisi yang paling benar adalah koalisi politik bersama, tidak terjebak dalam simbol yang sebenarnya tak bermanfaat untuk masyarakat. “Sudah tidak bisa dilakukan (koalisi partai Islam). Menurut saya hanya akan mempersempit jangkauan penetrasi karena se- benarnya kita terdiri dari multi- minoritas, bukan mayoritas,” tan- dasnya. Untuk diketahui, sejumlah pihak menilai saat ini adalah waktu yang tepat agar partai bernuansa Islam berkoalisi men- gusung satu calon presiden. Di antara sederet nama, sosok man- tan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dianggap yang pal- ing tepat untuk diusung menjadi calon presiden dari koalisi partai Islam. Koalisi partai Islam akan dipercaya membawa keuntungan terkait perolehan suara secara nasional. Para pengamat meng- hitung perolehan suara nasional akan mencapai lebih dari 20 pers- en bila partai bernuansa Islam berkoalisi. (gam/aji) Peluang Koalisi Partai Islam Kecil JAKARTA - Peluang koalisi partai Islam untuk me- nang dalam Pemilihan Umum tahun depan sangat kecil. Pasalnya, masyarakat tak terdorong memilih calon presiden berdasarkan keyakinan tertentu, tetapi lebih condong sosok figur yang diusungnya. Koalisi tersebut juga akan mempersempit penetrasi partai-partai Islam yang tergabung dalam koalisi itu sendiri. JAKARTA-Penandatanganan Memorandum of Understand- ing (MoU) antara KPU dan Lembaga Sandi Negara (Lem- saneg) dalam Pemilu 2014 mengundang kontroversi. Kerja sama ini dicurigai malah se- bagai bentuk ketidaktranspar- anan penyelenggaraan pemilu tahun depan. Wakil Ketua Komisi II DPR, Abdul Hakam Naja mempertanya- kan maksud dan tujuan KPU bekerja sama dengan Lemsaneg. Dari sisi tupoksi kedua lembaga negara tersebut, lanjut dia, sudah sangat berbeda. “Pemilu itu kan berada di ruang terbuka, mau tidak mau ya konsekuensinya harus terbuka. Padahal Lemsaneg itu lembaga sandi negara. Namanya juga sandi ya ber- sifat rahasia,” kata Hakam di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/10). Namun, politikus asal PAN ini tak mau terburu menyebut jika KPU telah menyalahi aturan. Sebab, menurut dia, terlebih dahulu harus mengetahui, apa motif dan tujuan kerja sama tersebut. Untuk mengklarifikasi hal terse- but, ia pun berencana memanggil KPU serta Lemsaneg dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR. “Itu memang ada dua pendapat, ada yang menyalahkan, karena dalam konteks dia mengambil posisi yang sebenarn- ya, lembaga ini bekerja tidak di ruang terbuka. Sementara ada lembaga- lembaga terbuka seperti BNPT, yang relatif pengamanan data itu mempun- yai kompetensi.” tegas dia. Hakam berpendapat, jika memang harus ada MoU antara kedua lembaga negara itu, paling tidak, kata dia, harus ada lagi lem- baga yang menjaga agar proses dan kerja sama kedua lembaga berjalan akuntabel dan transparan. “Tapi sebagai konsekuensi harus bisa terbuka, harus bisa di audit, harus bisa diawasi secara terbuka, karena ini data publik. ” pungkasnya. (gam/aji) SISTEM PENGAMANAN DATA PEMILU MoU KPU-Lemsaneg Dipertanyakan SKANDAL CENTURY Ketua OJK Dicecar KPK Soal Rapat KSSK JAKARTA- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengaku dicecar pertanyaan oleh penyidik KPK terkait rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 24 November 2008. “Saya dipanggil untuk menjadi saksi tersangka Budi Mulya. Saya diklari- fikasi terkait beberapa pertemuan,” kata Muliaman usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Selasa malam. Ia juga mengaku bahwa penyidik meng- gali informasi soal rapat KSSK yang akhirnya menetapkan Bank Century seba- gai bank gagal berdampak sistemik. “Salah satunya iya. Tetapi belum selesai, nanti masih akan dieksplore lagi, tetapi salah satunya iya,” ujar Muliaman yang diperiksa KPK selama hampir sembilan jam. Rapat KSSK merupakan rapat pen- etapan Bank Century. Bank milik Robert Tantular itu akhirnya mendapatkan dana talangan hingga Rp6,7 triliun pada 2008, meski pada awalnya tidak memenuhi syarat karena tidak masuk dalam krite- ria berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) yang hanya 2,02 persen. Padahal berdasarkan aturan batas CAR untuk mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) adalah 8 persen. (ant) DONETSK - Gelandang Manchester United (MU) asal Jepang Shinji Kagawa mengakui bahwa dia harus terus meningkatkan kemampuannya guna menarik perhatian pelatih David Moyes dan merebut kembali tempat utamanya di lini tengah MU. Sejak MU dilatih David Moyes mulai awam musim ini, Kagawa tidak lagi menjadi pilihan utama di lini tengah MU. Mantan pemain Borussia Dortmund ini baru diturunkan saat MU kalah dari West Bromwich Albion di Old Trafford pada akhir pekan lalu. Tetapi dia diganti pada babak kedua. Pemain 24 tahun ini berharap bisa kembali ke skuat utama MU saat menantang tuan rumah Shakhtar Donetsk pada laga Liga Champions, Rabu (2/10) malam waktu setempat atau Kamis (3/10) dini hari WIB. “Saya harus menangkap pesan Moyes yang disampaikan dengan cara seperti ini. Saya harus terus meningkatkan kemampuan lagi atau saya tidak bisa bertahan tinggal di klub ini. Saya harus menanggapi situasi ini dengan cara yang positif dan terus menunjukkan yang terbaik untuk klub ini,” kata Kagawa.(*) Shinji Kagawa Bertekad Terus Berkembang Berita di halaman 8

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II 1

1 OKTOBER 2013

Koran Madura

RABU

Cak Munali

Sakit

Sakit keras membuat Matrawi terpaksa datang ke dokter sekalipun semula takut jarum suntik. Setelah diperiksa, Dokter kemudian menyampaikan hasil diag-nosanya.

Dokter : Ada dua kabar untuk anda. Satu kabar baik dan satu lagi kabar buruk.

Matrawi : Apa itu dokter (dengan harapan bisa sembuh)Dokter : Kabar Baiknya saya memfonis anda hidup

anda tinggal satu hari lagi(maksud dari kabar baik itu daripada pak yono menderita kesaki-tan)

Matrawi : Berarti saya harus meminta maaf kepada se-mua tetangga2 saya..oh iya dokter apa kabar buruknya?

Dokter : Kabar buruknya seharusnya kabar baik itu di sampaikan Kemarin..

Matrawi : HAAAH?!?!?!?!

KECELAKAAN LALU LINTAS

AQJ Akan Diperiksa Jumat JAKARTA- Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Polisi

Rikwanto mengatakan penyidik akan melayangkan surat rencana pemeriksaan kepada AQJ untuk diperiksa pada Jumat (4/10).

“Surat panggilannya kami kirimkan hari ini. AQJ akan diperiksa dengan materi seputar keberadaannya sebelum terjadi tabrakan,” kata Rikwanto di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, penyidik Subdit Pembinaan dan Pen-egakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya mendatangi rumah musisi Ahmad Dhani guna berkoordinasi memba-has kondisi AQJ alias D (13) di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (30/9).

“Penyidik akan berkoordi-nasi dengan orang tua AQJ dan dokter pada hari (Senin, 30/9) ini,” kata Rikwanto saat itu.

Rikwanto mengatakan bahwa penyidik belum men-etapkan agenda pemeriksaan AQJ karena kondisi kesehatan-nya menurun kembali.

Rikwanto menuturkan bahwa AQJ mengalami demam

tinggi usai pulang dari Rumah Sakit Pondok Indah be-berapa waktu lalu.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa rekan AQJ, yakni NV yang berada di kursi sebelah kiri saat mobil AQJ terlibat tabrakan. (ant/dew/beth)

ant/widodo s. jusuf

POTENSI KERUGIAN NEGARA. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo (kiri) beserta jajaran mengikuti Sidang Paripurna Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun 2013 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10). BPK menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan pemerintah daerah pada Semester I- 2013 potensi kerugian negara mencapai Rp 56,98 triliun.

Demikian rangkuman penda-pat pengamat politik yang juga Direktur Ekesekutif Reform In-stitute Yudi Latief dan pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/10).

Yudi menjelaskan, koalisi par-tai Islam bukanlah pilihan yang rasional. Ditambah lagi dengan kesulitan untuk menyamakan visi dan misi partai-partai Islam bila koalisi tersebut benar-benar di-wujudkan. “Peluang menang juga tidak terlalu meyakinkan. Prinsip memilih bukan atas dasar keaga-maan, tapi lebih pada rakyat mer-asa dekat dan terwakili. Itu emosi per figur,” kata Yudi.

Dia mencontohkan, ketika Joko Widodo memenangkan Pe-milihan Gubernur DKI Jakarta. Meski penolakan terhadap Jokowi terdengar nyaring, tetapi akhirnya rakyat tetap memilih karena figur Jokowi dianggap menjanjikan.

Menurutnya, koalisi partai Is-lam sebaiknya dibelokkan pada koalisi yang memelihara kemaje-mukan. Baginya, koalisi bersama akan memberi peluang menang yang lebih menjanjikan. “Pen-jumlahan partai Islam belum tentu signifikan, mengumpulkan partai Islam juga tidak mudah. Seharusnya memelihara kemaje-mukan, dan jangan memelihara afiliasi perbedaan,” tandasnya.

Senada dengan itu, pengamat politik CSIS, J Kristiadi menam-bahkan, koalisi partai Islam tak mungkin terealisas karena akan mempersempit jangkauan penet-rasi koalisi tersebut. Terminologi partai Islam saat ini sudah tak berlaku dan membingungkan. Sebab, pada kenyataannya, kondi-si partai di Indonesia sudah san-gat terbuka dan diwakili semua unsur. “Dikotomi (partai Islam) itu sudah tidak valid. Sekarang ini ada perkembangan yang sangat baik, basis-basis partai tidak bisa

dibasiskan oleh hal yang sifatnya primordial,” papar Kristiadi.

Lebih jauh, Kristiadi juga menganggap istilah partai Islam sudah menyesatkan karena ber-potensi membatasi diri dalam melakukan kerja politiknya. Bag-inya, koalisi yang paling benar adalah koalisi politik bersama, tidak terjebak dalam simbol yang sebenarnya tak bermanfaat untuk masyarakat.

“Sudah tidak bisa dilakukan (koalisi partai Islam). Menurut saya hanya akan mempersempit jangkauan penetrasi karena se-benarnya kita terdiri dari multi-minoritas, bukan mayoritas,” tan-dasnya.

Untuk diketahui, sejumlah pihak menilai saat ini adalah waktu yang tepat agar partai bernuansa Islam berkoalisi men-gusung satu calon presiden. Di antara sederet nama, sosok man-tan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dianggap yang pal-ing tepat untuk diusung menjadi calon presiden dari koalisi partai Islam.

Koalisi partai Islam akan dipercaya membawa keuntungan terkait perolehan suara secara nasional. Para pengamat meng-hitung perolehan suara nasional akan mencapai lebih dari 20 pers-en bila partai bernuansa Islam berkoalisi. (gam/aji)

Peluang Koalisi Partai Islam KecilJAKARTA - Peluang koalisi partai Islam untuk me-nang dalam Pemilihan Umum tahun depan sangat kecil. Pasalnya, masyarakat tak terdorong memilih calon presiden berdasarkan keyakinan tertentu, tetapi lebih condong sosok figur yang diusungnya. Koalisi tersebut juga akan mempersempit penetrasi partai-partai Islam yang tergabung dalam koalisi itu sendiri.

JAKARTA-Penandatanganan Memorandum of Understand-ing (MoU) antara KPU dan Lembaga Sandi Negara (Lem-saneg) dalam Pemilu 2014 mengundang kontroversi. Kerja sama ini dicurigai malah se-bagai bentuk ketidaktranspar-anan penyelenggaraan pemilu tahun depan.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Abdul Hakam Naja mempertanya-kan maksud dan tujuan KPU bekerja sama dengan Lemsaneg. Dari sisi tupoksi kedua lembaga negara tersebut, lanjut dia, sudah sangat berbeda. “Pemilu itu kan berada di ruang terbuka, mau tidak mau ya konsekuensinya harus terbuka. Padahal Lemsaneg itu lembaga sandi negara. Namanya juga sandi ya ber-

sifat rahasia,” kata Hakam di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/10).

Namun, politikus asal PAN ini tak mau terburu menyebut jika KPU

telah menyalahi aturan. Sebab, menurut dia, terlebih dahulu harus mengetahui, apa motif dan tujuan kerja sama tersebut.

Untuk mengklarifikasi hal terse-but, ia pun berencana memanggil KPU serta Lemsaneg dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR. “Itu memang ada dua pendapat, ada yang menyalahkan, karena dalam konteks dia mengambil posisi yang sebenarn-ya, lembaga ini bekerja tidak di ruang terbuka. Sementara ada lembaga-lembaga terbuka seperti BNPT, yang relatif pengamanan data itu mempun-yai kompetensi.” tegas dia.

Hakam berpendapat, jika memang harus ada MoU antara kedua lembaga negara itu, paling tidak, kata dia, harus ada lagi lem-baga yang menjaga agar proses dan kerja sama kedua lembaga berjalan akuntabel dan transparan.

“Tapi sebagai konsekuensi harus bisa terbuka, harus bisa di audit, harus bisa diawasi secara terbuka, karena ini data publik. ” pungkasnya. (gam/aji)

SISTEM PENGAMANAN DATA PEMILU

MoU KPU-Lemsaneg Dipertanyakan

SKANDAL CENTURY

Ketua OJK Dicecar KPK Soal Rapat KSSK

JAKARTA- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengaku dicecar pertanyaan oleh penyidik KPK terkait rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 24 November 2008.

“Saya dipanggil untuk menjadi saksi tersangka Budi Mulya. Saya diklari-fikasi terkait beberapa pertemuan,”

kata Muliaman usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Selasa malam.

Ia juga mengaku bahwa penyidik meng-gali informasi soal rapat KSSK yang akhirnya menetapkan Bank Century seba-gai bank gagal

berdampak sistemik. “Salah satunya iya. Tetapi belum selesai, nanti masih akan dieksplore lagi, tetapi salah satunya iya,” ujar Muliaman yang diperiksa KPK selama hampir sembilan jam.

Rapat KSSK merupakan rapat pen-etapan Bank Century. Bank milik Robert Tantular itu akhirnya mendapatkan dana talangan hingga Rp6,7 triliun pada 2008, meski pada awalnya tidak memenuhi syarat karena tidak masuk dalam krite-ria berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) yang hanya 2,02 persen. Padahal berdasarkan aturan batas CAR untuk mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) adalah 8 persen. (ant)

DONETSK - Gelandang Manchester United (MU) asal Jepang Shinji Kagawa mengakui bahwa dia harus terus meningkatkan kemampuannya guna menarik perhatian pelatih David Moyes dan merebut kembali tempat utamanya di lini tengah MU.

Sejak MU dilatih David Moyes mulai awam musim ini, Kagawa tidak lagi menjadi pilihan utama di lini tengah MU. Mantan pemain Borussia Dortmund ini baru diturunkan saat MU kalah dari West Bromwich Albion di Old Trafford pada akhir pekan lalu. Tetapi dia diganti pada babak kedua.

Pemain 24 tahun ini berharap bisa kembali ke skuat utama MU saat menantang tuan rumah Shakhtar Donetsk pada laga Liga Champions, Rabu (2/10) malam waktu setempat atau Kamis (3/10) dini hari WIB. “Saya harus menangkap pesan Moyes yang disampaikan dengan cara seperti ini. Saya harus terus meningkatkan kemampuan lagi atau saya tidak bisa bertahan tinggal di klub ini. Saya harus menanggapi situasi ini dengan cara

yang positif dan terus menunjukkan yang terbaik untuk klub ini,” kata Kagawa.(*)

Shinji Kagawa Bertekad Terus Berkembang

Berita di halaman 8

Page 2: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II2 NASIONAL

“Asap cukup tebal itu ter-jadi sekitar pukul 05.00 dini hari, sehingga jarak pandang sangat pendek yaitu hanya sekitar empat meter. Itu tentu sangat membahayakan pela-yaran kalau dipaksakan,” kata Kepala Kesyahbandaran Otori-tas Pelabuhan Sampit, Anasro Amin di Sampit, Selasa.

Kabut asap di perairan Sun-gai Mentaya dirasakan mulai sepekan terakhir. Munculnya kabut asap tersebut diduga

akibat kebakaran lahan di se-jumlah lokasi di Kotim, khu-susnya di sekitar alur sungai sehingga asapnya terbawa dan menghalangi pandangan di sungai.

Kabut asap biasanya ter-jadi pada subuh hingga sekitar pukul 05.00 dini hari. Sete-lah itu, asap berangsur mulai berkurang setelah angin ber-tiup kencang sehingga mampu mengurangi ketebalan asap.

Menyikapi kondisi ini, kami

sudah mengeluarkan peringa-tan kepada seluruh nakhoda kapal untuk berhati-hati dan tidak memaksakan saat asap mengganggu jarak pandang. Beberapa hari ini, pagi hari memang kapal tidak ada yang berangkat akibat gangguan itu, jelas Anasro.

Idealnya, kata dia, jarak pandang di sungai yang aman untuk pelayaran adalah sejauh perbandingan separuh panjang badan kapal. Sedangkan kondisi beberapa hari terakhir pada pagi hari dianggap rawan karena jarak pandang hanya sekitar empat meter akibat tertutup asap.

Selain asap, saat ini hilir mudik kapal di Sungai Men-taya masih dipengaruhi oleh pasang surut Sungai Mentaya.

Jika sungai sedang surut, kapal tidak bisa dipaksakan bertolak karena dipastikan akan kandas di muara.

Kapal juga tetap harus menunggu pasang surut. Yang dikhawatirkan, setelah kabut asap, sungai juga surut, maka akan membutuhkan waktu lama menunggu bisa keluar muara. Mudah-mudahan saja kondisi ini tidak berlangsung lama, harap Anasro.

Sekadar diketahui, beberapa hari terakhir sejumlah lokasi di Sampit memang disaput asap akibat pembakaran lahan. Asap tipis biasanya muncul pada pagi hari, kemudian berangsur menghilang ketika matahari makin tinggi dan angin bertiup kencang. (ant/nor/beth)

LAKALANTAS

Lima Kendaraan Terlibat Kecelakaan

SAMPIT- Kabut asap yang melanda Sampit Kabu-paten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah be-berapa hari terakhir mulai mengganggu lalu lintas kapal di Sungai Mentaya sehingga keberangkatan dan kedatangan kapal menjadi molor.

KARAWANG- Kecelakaan lalu lintas melibatkan lima kendaraan terjadi di jalur Pantura wilayah Kabupaten Subang, di Kecamatan Patok-beusi.

Petugas kepolisian dari Satlantas Pos Polisi Suka-mandi Bripda Aleks, Selasa mengatakan dugaan semen-tara yang diperoleh dari para sopir, kecelakaan terjadi akibat sebuah truk kontainer berpindah lajur secara men-dadak dijalur arah Cirebon-Jakarta.

Dalam peristiwa, tidak ada korban jiwa dan hanya mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka ringan.

Lima kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu ialah kendaraan jenis sedan nopol B-1296-EEF, bus Setia Negara nopol B-7332-BW dan sebuah truk container.

Dua kendaraan lainnya, dua unit kendaraan Toyota Kijang Avanza yang masing-masing berwarna hitam dengan nopol B-8326-PT dan Avanza warna silver nopol B-1261-FFZ.

Akibat truk kontainer bermuatan mobil yang ber-pindah lajur secara mendadak itu, kendaraan sedan yang be-rada di belakang truk hilang kendali sampai menabrak truk kontainer tersebut.

Setelah itu, kendaraan sedan yang menabrak bus itu kemudian ditabrak bus yang melintas dari arah Cirebon-Jakarta.

Kendaraan jenis sedan yang ditabrak kendaraan bus langsung keluar jalur melintasi median jalan, menyeberangi jalur arah berlawanan.

Disaat yang sama, tiba-tiba dua unit kendaraan jenis Avanza melintas dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan, hingga mena-brak kendaraan jenis sedan.

Sementara dari keteran-gan Asep Betara, supir bus yang terlibat kecelakaan, dis-

ebutkan, saat itu kendaraan kontainer bermuatan mobil yang berada dijalur kanan arah Cirebon-Jakarta dengan kecepatan tinggi.

Secara tiba-tiba kend-araan truk kontainer itu pin-dah ke jalur lambat, sehingga kendaraan yang ada dibela-kangnya, yakni kendaraan sedan oleng sampai meng-hantam bodi container.

“Saat itu saya berada di belakang sedan, dan saya tidak sempat mengerem sampai akhirnya menabrak sedan hingga masuk ke jalur Jakarta-Cirebon (arah berla-wanan), katanya.

Tanpa diduga, pada jalur Jakarta-Cirebon itu melintas dua unit kendaraan Toyota Kijang Avanza berwarna hi-tam dan Avanza warna silver dengan kecepatan tinggi. Sehingga dua kendaraan itu langsung menghantam kendaraan sedan sampai akh-irnya terpental membentur pembatas jalan.

Akibat peristiwa itu, kedua kendaraan Avanza mengalami kerusakan yang cukup parah. Beruntung se-mua penumpang baik dalam bus maupun pada kendaraan lainnya selamat dan hanya mengalami luka ringan. (ant/beth)

“Sebagian iya (disebab-kan kebijakan pemerintah), tapi sebagian lagi karena masalah seasonality (musi-man),” ujar Anton usai jumpa pers pembangunan gedung kantor pusat ‘green building’ Danamon di Ja-karta, Senin.

Anton menjelaskan, pada September 2013 terjadi pengurangan jumlah impor bahan bakar minyak (BBM)

selain memang kebutuhan akan BBM tersebut tidak setinggi pada dua bulan se-belumnya, juga disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang dikeluarkan pemer-intah pada akhir Juni 2013 lalu.

“Sekarang ini kan terjadi pengurangan impor BBM, bulan Juli tinggi tapi Agus-tus mulai turun karena su-dah tidakk butuh stock filing

lagi di samping juga sedkit banyak impact dari kenaikan harga BBM,” tutur Anton.

Baik paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun faktor musiman inflasi, menurut Anton kedua-du-anya berkontribusi terhadap pengendalian inflasi yang memang sempat naik sig-nifikan.

“(Deflasi ini) karena kombinasi keduanya, se-bagian karena kebijakan sebagian karena seasonal-ity,” ujar Anton.

Sebelumnya, Badan Pu-sat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,35 persen terjadi pada September 2013, setelah terakhir kali mengalami deflasi pada 2001. (ant/cit)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonom: Sebagian Deflasi Disebabkan Kebijakan Pemerintah

Asap Mulai Mengganggu Aktivitas Kapal

ant/ujang zaelani

DUGAAN SUAP DI MA. Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Gayus Lumbuun (kiri), diterima oleh Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Komisi Yudisial (KY) Taufiqurrahman Syahuri (kanan), dan Kepala Biro Rekrutmen, Advokasi dan Peningkatan Kapasitas Hakiml KY Heru Purnomo , di Kantor KY Jakarta, Selasa (1/10). Gayus Lumbuun mengadu ke KY berkaitan dengan dugaan suap di MA dengan terdakwa Hutomo Wijaya. ANTARAFOTO/

Saat itu saya berada di belakang

sedan, dan saya tidak sempat

mengerem sampai akhirnya menabrak

sedan hingga masuk ke jalur Jakarta-

Cirebon (arah berlawanan)

Asep BetaraSopir Bus

JAKARTA- Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan menilai terjadinya deflasi pada Septem-ber 2013 sebesar 0,35 persen sebagian disebabkan oleh paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, di samping faktor musiman di mana pada September memang terjadi tren penu-runan tingkat inflasi.

ant/ ari bowo sucipto

DEMO KESAKTIAN PANCASILA. Sejumlah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membawa poster saat berunjukrasa memperingati Hari Kesaktian Pancasila di jalan Veteran, Malang, Jawa Timur, Selasa (1/10). Mereka menuntut pemerintah menyelesaikan permasalahan yang mengancam kesatuan dan persatuan bangsa seperti menumpas tuntas adanya gerakan separatis di sejumlah daerah.

DENPASAR- Personel Kepolisian Resor Badung, Bali, mengamankan seorang lagi pelaku pencurian benda sakral di pura atau “pratima” dari tempat persembunyian-nya di wilayah Genteng, Ka-bupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Dengan tertangkapnya pelaku berinisial KV, maka hingga saat ini polisi berhasil menangkap empat pelaku pencurian pratima.

Penangkapan KV bermula dari keterangan tiga pelaku yang tertangkap sebelumnya, yakni BR, Is, dan Dim. Keem-

patnya melarikan pratima dari Pura Puru Sada, Mengwi, Kabupaten Badung, pada 13 Juni 2013. “Saat diperiksa, ketiga pelaku menyebutkan satu orang lagi yang terlibat, yaitu KV,” kata Suartana.

Dari keterangan keteran-gan pelaku, polisi membekuk pria asal Singaraja, Kabupat-en Buleleng, itu di wilayah Genteng.

Akibat perbuatannya itu, keempat pelaku dijerat de-ngan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pembera-tan.

Untuk membawa kabur

benda-benda bernilai ratu-san juta rupiah itu, KV ber-sama rekan-rekannya men-congkel pintu lemari pura dengan menggunakan linggis sepanjang 40 centimeter.

Di lemari itu terdapat se-jumlah benda sakral, seperti uang kepeng dan beberapa jenis benda lainnya sebagai sarana persembahyangan umat Hindu.

Setelah barang-barang tersebut dikumpulkan, pelaku sempat memilah-milahnya dan mendapatkan sebuah permata dalam keris hasil curian. (ant/beth)

KRIMINAL

Satu Lagi, Pencuri Pratima Tertangkap

ant/irsan mulyadi

PENANGKAPAN GANJA 340 KG. Barang bukti ganja kering dihadapkan bersama tersangka, di Mapolresta Medan, Sumut, Selasa (1/10). Pihak kepolisian berhasil mengamankan 340 kg ganja kering dari para tersangka.

JAKARTA- Penegakan hu-kum yang berkeadilan demi kemandirian ekonomi harus dimulai dengan pembenahan birokrasi, kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mo-hammad Mahfud MD.

“Pelanggaran hukum di birokrasi lebih parah daripada pengadilan karena birokrasi menjalankan pemerintahan sehari-hari, baik tingkat pusat maupun daerah,” kata Mahfud dalam seminar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, di

Jakarta, Selasa.Guru Besar Fakultas Hu-

kum Universitas Islam Indone-sia Yogyakarta itu mengatakan Indonesia telah memiliki kon-stitusi yang jelas untuk berpi-hak pada kesejahteraan di se-mua bidang termasuk industri.

“Aturan-aturan itu memi-hak buruh, tapi pada tataran kebijakan birokrasi kita itu tidak benar dan selalu men-jual-belikan kepentingan rakyat untuk kepentingan diri sendiri,” kata Mahfud.

Ia menilai kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini seakan melarang buruh dan petani untuk kaya tapi juga tidak mematikan keduanya.

“Buruh dan petani tetap dipelihara. Begitu mereka mempunyai harga tawar yang tinggi dan minta harga naik, didatangkanlah barang im-por,” katanya.

Kebijakan demikian, lanjut Mahfud, terjadi karena badan legislatif di Indonesia dikua-sai pemilik modal yang telah

memenangkan para legislator ketika maju dalam pemilihan umum.

“Lalu badan legislatif akan membuat kebijakan yang akan menguntungkan pengusaha. Jadi kursi-kursi di DPR itu su-dah dipesan,” kata Mahfud.

Mahfud menambahkan rakyat Indonesia cenderung akan bersatu untuk mencari pemimpin yang bersih dan berani pada masa akhir krisis kepemimpinan. (ant/mam/beth)

PENEGAKAN HUKUM

Pembenahan Hukum Harus Dimulai di Birokrasi

Page 3: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II 3

JAKARTA- Kepala Bagian Pen-erangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan pencari suaka yang melintasi perairan Indonesia bergerak dari perairan Cianjur ke arah Perairan Banten sebe-lum menuju Christmas Island, Australia.

“Mereka bergeraknya ke wilayah Banten untuk nantinya menuju Christmas Island, Australia. Itu infor-masi yang kami dapat,” katanya saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Agus menduga ada oknum-oknum yang terlibat karena imigran terse-but diketahui telah berada di Jakarta selama dua bulan sebelum melakukan pelayaran menuju perairan Banten tersebut.

Namun, Agus menuturkan, sebelum sampai para pencari suaka tersebut tenggelam karena kehabisan bahan bakar di Pantai Cikole, Kam-pung Genggong, Desa Sinarlaut, Cianjur, Jawa Barat.

“Setelah terombang-ombing di lautan, pada hari kelima bahan bakar sudah habis dan berakibat pada tidak terkendalinya kapal dan akhirnya tenggelam sekitar 200-300 kilometer dari pantai,” tuturnya.

Akibatnya, dia menyebutkan, 41 orang tewas dari 69 imigran yang dite-mukan. Dari data yang dimiliki Polri, dia juga menyebutkan, untuk korban

tewas laki-laki sebanyak 22 orang tiga di antaranya anak-anak, sedangkan untuk perempuan sebanyak 19 orang, lima di antaranya anak-anak.

Agus menjelaskan untuk korban meninggal dunia seluruhnya akan dilakukan identifikasi “post mortem” di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Dia juga mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan identifi-kasi “ante mortem” untuk mengetahui data-data korban sebelum meninggal.

Sementara itu, untuk imigran yang

dalam keadaan hidup sebanyak 24 orang sudah diserahkan kepada pihak Imigrasi Sukabumi, sementara empat lainnya dirawat di RSUD Cianjur.

Dia juga mengatakan Polri berkoordinasi dengan badan imigrasi setempat untuk membantu identifi-kasi para imigran karena terkendala bahasa. “Nanti kita koordinasikan dengan kedutaan atau pihak keluarga. Namun demikian, tetap kita koordi-nasikan dengan kementerian terkait juga pihak kedutaan dan konjen di

wilayah tersebut untuk bisa memas-tikan apakah betul ini warga negara-nya,” tukasnya.

Agus mengatakan akan berkoordi-nasi dengan direktorat polisi perairan, polres, instansi serta masyarakat un-tuk melakukan pencarian selanjutnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, menegaskan penghormatan penuh Pemerintah Australia kepada kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. “Saya ingin menegaskan secara terbuka dan pribadi bahwa Pemerintah Australia menghormati sepenuhnya kedaulatan dan integritas kawasan Indonesia,” katanya.

Pembahasan mengenai penghor-matan kedaulatan masing-masing negara itu muncul saat kedua pemer-intah membahas solusi bagi kasus penyelundupan manusia. Dalam beberapa tahun terakhir ratusan pencari suaka dan imigran ilegal berusaha memasuki Australia melalui Indonesia. Banyak di antaranya yang gagal dan menjadi korban di laut lepas karena kondisi kapal tidak layak.

Menurut PM Australia, Pemerintah Indonesia dan Australia telah melaku-kan pertemuan yang jujur, bersahabat dan konstruktif terkait penyelesa-ian isu penyelundupan manusia dan kedaulatan negara.

Dia menegaskan kedua pemerintah sepakat untuk mengatasi permasala-han tersebut baik di darat, di laut maupun di perbatasan. (ant/wit/beth)

“Seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyampaikan Indo-nesia telah terbebani dengan imigran gelap. Australia jangan mengambil enaknya saja,” katanya melalui pesan singkatnya di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan sebagaimana diketahui Perdana Menteri (PM) Tony Abbott punya program untuk menggel-ontorkan uang 420 juta dolar Australia dan “turn back boat policy” dengan “Operation Sovereign Borders”nya.

Kemudian, kata dia, ketika dilantik Abbott langsung menunjuk perwira bintang tiga untuk mengomandoi operasi tersebut.

“Saya menyuarakan ini demi NKRI,” kata Hikmahanto Juwana.

Di bagian lain, ia menyatakan tidak menuduh pribadi-pribadi di Basarnas dan dikatakan patut diduga menangga-pi Basarnas yang tidak terima dengan pernyataan dirinya soal penanganan pengungsi dan imigran gelap.

“Saya tidak menuduh pribadi-prib-

adi di Basarnas dan saya katakan patut diduga,” katanya.

Ia menyatakan soal pernyataan dugaan terhadap Basarnas itu ber-dasarkan pantauan di media Australia bahwa para imigran gelap mengontak otoritas Australia bukan Basarnas.

Lalu setelah hampir 24 jam kapal bantuan Australia baru datang, namun anehnya setelah itu kapal Basarnas datang. “Siapa yang kontak Basar-nas? Yang pasti bukan para imigran,” katanya.

Setelah berada di kapal Australia, kenapa kemudian Basarnas mau terima imigran gelap. “Kalau yang dua WNI ok lah,” katanya.

Basarnas tuntut Badan SAR Na-sional (Basarnas) akan melayangkan surat tuntutan hukum kepada Prof Dr Hikmahanto Juwana yang telah menuding lembaga itu menerima uang dari Australia terkait penanganan pen-cari suaka dan pengungsi asal Timur Tengah.

“Surat tersebut akan segera kami kirimkan, perkara akan damai atau-pun ditindaklanjuti semua tergantung dari yang bersangkutan. Apabila ingin damai, saya akan menerima dengan tangan terbuka. Tetapi beliau harus

mempertanggungjawabkan state-ment yang telah dikatakannya kepada media,” kata Kepala Basarnas M Alfan Baharuddin dalam siaran persnya di laman badan tersebut di Jakarta, Senin malam. (ant/riz/beth)

Pengembalian Imigran oleh Australia Harus Dihentikan JAKARTA- Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengharapkan ke depannya pengembalian pengungsi atau imigran gelap yang dievakuasi oleh kapal Australia ke Basarnas, harus dihenti-kan dan ditolak.

ant/jefri aries

PUING PERAHU IMIGRAN. Warga melintas didekat puing perahu yang dipakai imigran gelap terdampar di Pantai Cikalapa Sinar Laut, Cianjur, Jabar, Senin (30/9). Tim SAR Gabungan masih melakukan perncarian korbna meninggal akibat tenggelamnya perahu milik imigran gelap asal Timur Tengah dan Afrika, Sebanyak 40 orang meninggal dunia telah ditemukan diwilayah Cianjur, Jabar

Liputan KhususRABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II

3

FENOMENA MANUSIA PERAHU

Polri: Pencari Suaka Bergerak ke Perairan Banten Polisi Identifikasi Imigran Anak

JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengidentifikasi para pencari suaka yang masih di bawah usia atau anak-anak dari 69 orang yang ditemukan di Pantai Cikole, Kampung Genggong, Desa Sinarlaut, Cianjur, Jawa Barat.

“Dari korban yang meninggal itu, di antaranya ada anak-anak baik pria maupun wanita,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Arianto saat ditemui di Ma-bes Polri, Jakarta, Selasa.

Agus menyebutkan dari data yang dimiliki Polri, untuk korban tewas laki-laki sebanyak 22 orang tiga di antaranya anak-anak, sedangkan untuk perem-puan sebanyak 19 orang, lima di antaranya anak-anak. “Jadi semuanya berjumlah 41 orang,” ungkap dia.

Dia juga menyebutkan keselu-ruhan pencari suaka yang dite-mukan yakni berjumlah 69 orang, 28 masih ditemukan hidup dan 41 tewas.

Agus menjelaskan korban tewas karena tenggelam dari kapal yang ditumpangi akibat kehabisan bahan bakar. “Setelah terombang-ombing di lautan, pada hari kelima bahan bakar sudah habis dan berakibat pada tidak terkendalinya kapal dan akhirnya tenggelam sekitar 200-300 kilometer dari pantai,” tuturnya. (ant/wit/beth)

Ada Calo Imigran Gelap?

JAKARTA- Kepolisian Republik Indonesia akan menyelidiki oknum-oknum yang diduga memfasilitasi masuknya sejumlah imigran gelap atau pencari suaka yang transit di perairan Indonesia sebelum menuju Christmas Island, Australia.

“Keberadaan mereka (imigran) pasti ada yang mengatur. Nah pihak ini yang sedang kita lakukan pen-elusuran, penyelidikan dan menen-tukan pelanggaran yang mungkin dilakukan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Agus mengatakan Polri juga akan bekerja sama dengan pihak imigrasi terkait pelanggaran-pel-anggaran imigrasi yang dilakukan.

“Tentu teman-teman di imigrasi kan lebih kompeten. Tapi, kalau ada pelanggaran lain, kita koordinasi-kan lebih lanjut,” katanya.

Dia mengatakan imigran tersebut diketahui telah berada di Jakarta selama dua bulan sebelum melakukan pelayaran menuju per-airan Banten dan Christmas Island, Australia.

Dia menjelaskan berdasarkan pencarian pada Senin (30/9) hingga pukul 17.30 WIB, ditemukan seban-yak 69 imigran di di Pantai Cikole, Kampung Genggong, Desa Sinar-laut, Cianjur, Jawa Barat.

Agus menyebutkan dari 69 imigran, 28 masih ditemukan dalam keadaan hidup, sementara 41 lain-nya tewas tenggelam.

Dari data yang dimiliki Polri, dia juga menyebutkan, untuk korban tewas laki-laki sebanyak 22 orang tiga di antaranya anak-anak, sedan-gkan untuk perempuan sebanyak 19 orang, lima di antaranya anak-anak.

Dia menjelaskan tewasnya para imigran tersebut karena kapal yang dinaiki kehabisan bahan bakar dan tenggelam.

“Setelah terombang-ombing di lautan, pada hari kelima bahan bakar sudah habis dan berakibat pada tidak terkendalinya kapal dan akhirnya tenggelam sekitar 200-300 kilometer dari pantai,” tuturnya.

Agus mengatakan korban tewas saat ini tengah ditangani pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati Su-kabumi untuk diidentifikasi.

Sementara itu, empat korban luka-luka dibawa ke RSUD Cianjur dan 24 lainnya telah diserahkan kepada pihak imigrasi Sukabumi.

“Nanti kita koordinasikan de-ngan kedutaan atau pihak kelu-arga. Namun demikian, tetap kita koordinasikan dengan kementerian terkait juga pihak kedutaan dan konjen di wilayah tersebut untuk bisa memastikan apakah betul ini warga negaranya,” tukasnya. (ant/wit/beth)

Page 4: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

4 Industri Mencemari Limbah Cair

Pencairan BLSM Mencapai 96 PersenWarga Tunisia Mencuri Dolar di Surabaya

Terpidana Korupsi P2SEM Serahkan Diri ke Kejaksaan

PEMBUANGAN LIMBAH

BANTUAN LANGSUNG SEMENTARAKRIMINAL

KASUS KORUPSI

SURABAYA – Tim Patroli Air Terpadu, Selasa (1/10) menemukan empat industri membuang limbah cair ke Kali Surabaya. Kempat indus-tri itu, yakni AL di wilayah Mojokerto, UN dan WR di wilayah Gresik, dan SA di wilayah Sidoarjo. Dari keem-pat industri tersebut, tim lebih fokus pada dua industri yakni AL dan UN. Dari hasil sampel limbah cair yang di-ambil tim dan diuji tim dari Lab Perum Jasa Tirta (PJT) I, hasil limbah keduanya drop dengan pH dibawah standar.

“Normalnya pH 6-9 tapi kadar pH AL dan UN drop, masing-masing 5,77 dan 5,32 atau bersifat asam,” kata petugas Lab PJT I, Sawaludin. Untuk temperatur suhu AL saat limbah diambil pukul 12.35 WIB diketahui menca-pai 30,1 0C. Sedangkan lim-bah UN saat diambil pukul 15.25 WIB suhunya menca-pai 33,2 0C.

Staf Pengawasan dan Pengendalian Badan Ling-kungan Hidup Jatim, Zainal Abidin mengatakan, dari uji lab sederhana di lokasi out-let limbah AL memang pH dibawah baku mutu. Namun, kata dia, pihak manajemen perusahaan menegaskan jika kualitas limbah mereka fluk-tuatif.

“Dari hasil uji lab bula-nan, limbah AL cukup bagus, tapi jika sekarang jelek maka harus segara dilakukan per-baikan,” tegasnya.

Secara administrasi, kata Zainal, AL memiliki dokumen lingkungan yang lengkap dan telah ditunjukkan pada tim,

kecuali IPLC (izin pembuan-gan limbah cair) yang kini masih proses perpanjangan di BLH Mojokerto.

Wakil Perusahaan AL, Timoti Antonio mengata-kan, pH limbah sisa produksi menjadi drop karena sedang meproduksi dengan bahan ketan. “Kalau produksi ba-han ketan memang asam, tapi kalau beras tidak sam-pai drop. Untuk menormal-kan keasaman bisa saja saya pakai kapur tapi dampak lingkungannya juga kurang baik,” ujanya.

Kendati demikian, pi-haknya tetap akan meneri-ma saran dan masukan dari tim patroli untuk segera memperbaiki kinerja IP-ALnya agar limbahnya da-pat menjadi lebih baik. “Kami akan tetap berupaya memperbaiki dan memper-luas IPAL. Apapun saran yang diberikan akan kami lakukan demi kebaikan ling-kungan,” tuturnya.

Untuk industri UN yang berada di wilayah Driyor-ejo Gresik, limbahnya diduga melebihi baku mutu. Koor-dinator Garda Lingkungan, Didik Harimuko mengatakan, UN ini belum ada progress perbaikan kinerja IPAL se-cara signifikan.

“Sejak tiga bulan yang lalu, apa yang dijelaskan tetap sama dan belum ada perubahan. Mereka tetap be-lum punya IPLC,” jelas Didik.

Pihak manajemen UN pun mengakui jika upaya perbaikan IPAL tak berjalan optimal. “Kami usulkan ke pimpinan namun untuk biaya

IPAL mahal hingga lebih dari Rp 300 juta. Namun budget yang disediakan pimpinan hanya Rp 70 juta. IPLC pun belum bisa diajukan karena dokumen belum lengkap dan limbah masih belum sesuai baku mutu,” kata salah satu manager UN, Supragono.

Tim pun langsung men-garahkan pihak UN untuk segera mengurus perizinan IPLC dan konsultasi lebih lanjut dengan BLH Gresik. “Insyaallah dalam seminggu ke depan kami akan menda-tangi BLH Gresik agar kinerja lingkungan kami bisa lebih baik,” ujar Supragono.

Untuk limbah WR yang berada di wilayah Driyor-ejo Gresik diketahui dari tim yang melakukan sidak me-lalui jalur darat dengan ber-jalan menyisiri Kali Tengah. Alhasil limbah WR yang ber-warna kuning keruh diambil pukul 10.44 WIB dengan pH 6,24 dan suhu 29 0C.

Sedangkan SA yang be-rada di wilayah Sepanjang Sidoarjo diketahui mem-buang limbah pukul 15.27 WIB dengan pH 6,69 dan suhu 30,1 0C. Perlu dike-tahui, SA merupakan salah satu perusahaan yang pernah menjalani proses sidang di PN Surabaya dan mendapt-kan vonis hukuman perco-baan 1,5 tahun dan deda Rp 5 juta.

Jika limbah SA dari hasil uji lab nanti diketahui me-lebihi baku mutu, maka tak menutup kemungkinan pros-es hukum bisa kembali dijer-atkan pada pabrik pewarnaan kain tersebut. (han)

SURABAYA – Sebanyak Rp.828.467.400.000 Ban-tuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap kedua untuk Provinsi Jawa Timur hingga Senin (30/9) terserap alokasinya sebesar 96,21 persen.

“Dari target sasaran BLSM tahap kedua 2.656.783 Rumah Tangga Sasaran hingga siang tadi (kemarin-red) tinggal 104.775,” ujar Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Sudjono kepada Ko-ran Madura di Surabaya, Selasa (1/10).

Sudjono menje-laskan Lumajang, Jember dan Jombang yang masih ter-sisa banyak Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang belum menerima BLSM. Sementara masing-masing kabupaten di Madura, penyalu-ran BLSM telah terserap dikisaran 95 persen hingga 98 persen.

“Lumajang masih tersisa 19.102 kepala keluarga, Jem-ber mencapai 15.337 RTS dan Jombang tersisa 11.584”, pa-parnya.

Menurut Sudjono, ada-nya program BLSM khu-susnya tahap kedua ini, maka Rumah Tangga Sasaran (RTS) diharapkan masih konsisten untuk melakukan fungsi sosialnya sehingga kondisi kenaikan kebutuhan pokok sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak menjadikannya

berpengaruh signifikan dan tetap dapat hidup sejahterah.

“Pasti ada yang puas dan tidak puas, namun pemerin-tah pusat sudah berusaha membantu. Ibaratnya BLSM itu obat oles, panasnya ha-nya sebentar tidak langgeng. Tapi ada program-program lain yang sifatnya menuju kesejahterahan rakyat. Se-perti bantuan gubernur Jatim berupa Penyandang Masalah

K e s e -

jahtera- han Sosial (PMKS) Lansia ”, tuturnya.

Sudjono mengakui dalam penyaluran BLSM untuk ta-hap kedua ini masih dite-mukan kendala, yakni belum terimanya bantuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang APBN Tahun 2013 ini.

“Evaluasi pelaksanaan BLSM ini, provinsi melalui kabupaten/kota terus me-

mantau penyalurannya bek-erjasama dengan PT.Pos In-donesia. Karena itu, perlunya musyarawah desa, yang mel-ibatkan RT/RW/ Kepala Desa setempat. Seperti halnya di Kabupaten Sumenep, Madu-ra dan Mojokerto diberikan kepada berhak menerima”, tegasnya.

Walaupun program BLSM memberikan dana tunai ke-pada penerima manfaatnya, tambah Sudjono, hasil kaji cepat juga menunjukkan bahwa BLSM tidak mengaki-batkan masyarakat penerima manfaatnya menjadi malas

bekerja. Untuk diketahui tu-

juan BLSM, yaitu mem-bantu masyarakat miskin agar tetap dapat memen-uhi kebutuhan dasarnya. Kedua, mencegah penu-runan taraf kesejahteraan

masyarakat miskin akibat kesuli-

tan ekono-m i .

D a n mening-katkan tang-gung jawab sosial bersama.

Sasaran BLSM adalah Rumah Tangga Sasaran se-banyak 15.530.879 juta keluarga hasil BPS (PPLS 2011) yang meliputi Ru-mah Tangga Sangat Mis-kin, Rumah Tangga Miskin dan Rumah Tangga Hampir Miskin di seluruh wilayah Indonesia. (han)

ant/siswowidodo

DIORAMA SEJARAH: Pemandu menjelaskan tentang diorama perjalanan sejarah RI kepada pelajar dan mahasiswa usai mengikuti upacara peringatah Hari Kesaktian Pancarila (Hapsak) di areal Monumen Korban Keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Desa Kresek, Madiun, Jatim, Selasa (1/10). Di lokasi tersebut pada 1948 PKI menyiksa dan membunuh puluhan orang, terdiri tentara, polisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan setiap 1 Oktober digunakan untuk upacara peringatan Hapsak dan dilanjutkan peninjauan monumen dan diorama.

September Deflasi Jatim Lebih Rendah dari Nasional

“September 2013 komodi-tas bawang merah dan tomat sayur turun cukup 33 persen, cabe rawit turun 23 persen, telur ayam ras turun 7 persen, angkutan antar kota turun 10 persen, wortel turun 18 pers-en, cabe merah turun 17 pers-en, kendaraan carter turun 23 persen dan jagung muda turun 11 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim M Sairi Hasbullah saat Jumpa Pers di kantornya Jl Kendang-sari Industri, Surabaya, Selasa (1/10).

Menurut Sairi, deflasi Ja-tim pada September 2013 di-hambat oleh naiknya komodi-

tas emas perhiasan, tempe, tahu mentah, daging ayam ras, rokok kretek filter, kontrak rumah, sepeda motor, gado-gado, ketimun dan minyak goreng.

“Deflasi Jatim ini terjadi karena dua kelompok penge-luaran mengalami penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,25 persen, dan kelompok transpor, komuni-kasi dan jasa/keuangan sebe-sar 0,45 persen,” paparnya.

Sedangkan lima kelom-pok lainnya mengalami in-flasi yang ditunjukan oleh

kenaikan indeks harga pada kelompok sandang sebesar 3,25 persen, kelompok ma-kanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,55 persen, kelompok perumahan sebesar 0,41 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,36 pers-en, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,14 persen.

Dari 7 kota Indesk harga Konsumen (IHK) di Jatim, se-mua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sumenep 1,44 persen, diikuti Madiun 0,75 persen, Malang 0,57 persen, Probolinggo 0,50 persen, Kediri 0,28 persen, Jember 0,24 persen, dan defla-si terendah terjadi di Surabaya 0,02 persen.

Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, lima kota men-galami deflasi dan satu kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Semarang 0,61 persen, diikuti oleh Band-ung 0,49 persen, Serang 0,39 persen, Jogjakarta 0,24 persen,

dan deflasi terendah terjadi di Surabaya 0,02 persen.

Sedangkan ibukota provin-si di Pulau Jawa yang men-galami inflasi hanya di Kota Jakarta 0,21 persen. Dari 66 kota IHK nasional, 53 kota mengalami deflasi, dan 13 kota lainnya mengalami inflasi.

Lima kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di So-rong 4,28 persen, Gorontalo 3,43 persen, Manokwari 2,97 persen, Ternate 2,39 persen dan Manado 2,10 persen, dan lima kota yang mengalami de-flasi terendah terjadi di Sura-baya 0,02 persen, Tasikmalaya 0,04 persen, Makasar sebesar 0,10 persen, Tegal sebesar 0,15 persen, dan Jember sebesar 0,24 persen.

“Laju inflasi tahun kalen-der (Januari 2013- September 2013) Jatim mencapai 6,81 persen, sedangkan laju inflasi year on year pada Septem-ber 2013 terhadap September 2012 Jatim 7,78 persen”, pung-kasnya. (han)

SURABAYA – Pada September 2013 Jatim mengala-mi deflasi 0,23 persen atau lebih rendah dari deflasi nasional yang mencapai 0,35 persen. Terjadinya deflasi Jatim pada September 2013 terdorong oleh turunnya harga bergejolak seperti komoditas bawang merah, tomat sayur, cabe rawit, telur ayam ras, angkutan antar kota, kendaraan carter, jagung muda, wortel, cabe merah, dan gula pasir.

han/koranmadura

MENJELASKAN: Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Sudjono saat memberikan penjelasan di kantornya, Selasa (1/10) kemarin.

SURABAYA - Tunhadad Khalid (26) warga negara Tu-nisia Kamis (19/9) mencuri 38 lembar uang pecahan 100 dolar di Bank BRI Jl Basuki Rachmat Surabaya, aksi ter-sangka dilakukan bersama temannya Usman, yang saat ini ditetapkan sebagai Daf-tar Pencarian Orang (DPO). Keduanya mendatangi Tower BRI sekitar pukul 13.15 WIB berpura-pura hendak menu-kar uang.

Usman mendatangi teller, menyerahkan uang 1.3 juta untuk ditukar dengan pecahan 100 dolar, saat teler menyer-ahkan uang, Usman menolak dengan alasan uang dolar terse-but sudah kusut. Usman lantas mengambil 100 lembar dolar untuk memilih yang bagus.

Saat memilih, Usman me-nyelipkan sebanyak 38 lembar dolar, Khalid yang berperan mengalihkan perhatian pihak Bank, meminta uang pecahan

20 dolar, saat teller mengam-bil pecahan 20, Khalid lang-sung mengambil uang yang ditangan Usman dan dimasuk-kan kedalam saku celana seb-elah kanan.

Uang yang sudah berpin-dah tangan ke Khalid, lan-

tas Khalid berpamitan akan menemui temannya yang bisa berbahasa indonesia, lantas keduanya kabur menaiki taxi, teler yang menyadari uangnya berkurang, lantas mengejar tersangka.

Tersangka melarikan diri

dengan menggunakan taxi, setelah taxi berhasil dihenti-kan anggota kami, keduanya lari berpencar," Ujar kapolsek Tegalsari Kompol Arief Mukti.

Usman lari menuju arah Monumen Kerapan Sapi se-dangkan Khalid menuju Jl Basuki Rachmat.

"Sampai saat ini tersangka tidak mengakui aksinya, na-mun berdasarkan saksi dan re-kaman CCTV, sudah menguat-kan kami untuk menahannya," lanjut Arief.

Akibat perbuatannya, ter-sangka dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatasn, dengan ancaman hukuman maksimal 7 Tahun penjara.

Arief menambahkan, saat ini petugas sedang melakukan pengejaran terhadap Usman. “Ada titik terang terkait ke-beradaan Usman, kami yakin dapat segera menangkapnya,” tandasnya.(ddy)

SURABAYA - Terpidana kasus korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM), Lamber-tus L Wayong menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Sura-baya setelah menerima surat panggilan untuk selanjutnya dieksekusi menjalani masa tahanan, Selasa (1/10).

Kepala Kejari Surabaya, M. Dofir menghargai sikap

Lambertus yang memenuhi janjinya dan kooperatif me-menuhi panggilan yang sudah dilayangkan pada 25 Septem-ber 2013.

“Sebenarnya Lambertus kami minta hadir memen-uhi panggilan eksekusi kami pukul 09.00 WIB. Namun, be-liau datang sejam sebelumn-ya,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya.

Mantan anggota DPRD Jatim itu datang didampingi puluhan simpatisannya. Sete-lah tiba di kantor Kejari, Lam-bertus langsung menjalani pemeriksaan dan pendataan di ruangan pidana khusus (pidsus) Kejari Surabaya.

Setelah menjalani pemeriksaan, kata Dofir, jaksa Kejari Surabaya langsung melakukan eksekusi terhadap

Lambertus. Dengan mobil tahanan, ia langsung dibawa ke Lapas Porong, Sidoarjo.

Politisi Partai Golkar tersebut akan menjalani proses hukuman. Pada kasus ini, Lambertus harus men-jalani masa hukuman selama 2 tahun 6 bulan penjara yang dijatuhkan oleh hakim agung Mahkamah Agung (MA).(ant/fqh/dik)

ddy/koran madura

TUNJUKKAN BARANG BUKTI. Kapolsek Tegalsari Kompol Arief Mukti menunjukkan barang bukti dan tersangka pencurian dolar.

Page 5: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

KKP: Unair Pelopori Blue Economy

Jalan di Jatim Tak Siap untuk Mobil Murah

Permintaan Sapi di Jatim Meningkat

PEREKONOMIAN

KENDARAANPETERNAKAN

ant/m risyal hidayat

JELANG KESAKTIAN PANCASILA. Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan gambar pahlawan revolusi di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Senin (30/9). Pemasangan ini untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober, sekaligus mengenang korban peristiwa G30S/PKI khususnya Tujuh Pahlawan Revolusi.

SURABAYA - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr Suseno Sukoyono menilai Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah memelopori Blue Economy dalam teori dan praktik.

"Saya datang kemari, karena Unair memelopori Blue Economy melalui kerja sama riset dengan KKP, bahkan Unair juga mengimplementasikan riset itu melalui kerja sama de-ngan kalangan bisnis," katanya setelah berbicara dalam semi-nar nasional di Auditorium Rektorat Unair Surabaya, Selasa (1/10).

Didampingi Dekan Fakultas Perikanan Unair Prof Dr drh Sri Subekti BS DEA, ia menjelaskan Blue Economy bukan sekadar ekonomi yang ramah lingkungan atau tidak ada po-lusi/limbah seperti dalam Green Economy.

"Blue Economy itu seperti ekosistem yang mengandaikan perekonomian seperti daur ulang yang tidak ada polusi atau limbah (ramah lingkungan), tapi juga tanpa sisa, karena se-muanya terpakai dalam proses perekonomian yang ada," ka-tanya.

Menurut dia, pihaknya sejak tahun 2010 juga sudah men-jalin kerja sama dengan Unair untuk mengembangkan Blue Economy dalam riset dan juga dalam praktik lapangan di Situbondo, Lamongan, Pacitan, dan sebagainya.

"Kami juga bekerja sama dengan Unair untuk menggelar simposium perikanan internasional pada Maret 2014, tapi bukan sekadar simposium, melainkan ikhtiar untuk meny-ambung jaringan tiga pilar ABG (academy, bussinesman, government), baik nasional maupun internasional," katanya.

Di hadapan ratusan mahasiswa dalam seminar itu, Suse-no menegaskan bahwa potensi ekonomi di sektor perikanan dan kelautan itu sangat menjanjikan, bahkan banyak negara-negara lain yang tertarik.

"Karena itu, kami akan mengembangkan lembaga ser-tifikasi profesi dan standar profesi perikanan dan kelautan khas Indonesia, agar potensi yang ada lebih mampu dijawab putra-putri bangsa ini, karena mereka sebenarnya punya ke-mampuan untuk itu," katanya. (ant/edy/dik)

11.200 CPNS Gagal Ikuti Ujian

“Dari 27 ribu pelamar yang telah mengisi datanya secara online, masih tersisa 16 ribu pelamar akan tetap dicek per-syaratannya, apakah memen-uhi atau tidak,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Rasiyo MSi kepa-da Koran Madura di kantorn-ya, Selasa (1/10).

Rasiyo menegaskan re-krutment CPNS tahun 2013 khususnya dilingkungan provinsi Jawa Timur menjadi perhatian oleh pemerintah pusat. Dan Jawa Timur meru-pakan kali kedua penyeleng-

garaan tes CPNS. “Tahun lalu hanya 4 (em-

pat), yakni Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Lampung. Dan tahun ini, 15 Kabupa-ten/Kota antara lain Jember, Sidoarjo, Pamekasan, Tuban, Kota Surabaya, Kota Mojok-erto, Kota Blitas, Kota Kediri, Kota Probolinggo dan Kota Malang,” tegasnya.

Pihaknya, kata Rasiyo, yakin bahwa pelaksanaan tes CPNS 2013 akan berlangsung lancar tanpa ada kekhawatiran terhadap kecurangan. Karena sistem yang digunakan yakni

Computer Assisted Test (CAT) tersebut, diyakni terbebas dari upaya ‘pembobolan’ data oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Peserta akan bisa lang-sung melihat skornya sendiri. Jika skor hasil tesnya berada di bawah passing grade yang telah ditentukan, peserta su-dah bisa tau diri kalau tidak mungkin bisa diterima. Na-

mun hasil resminya bisa dike-tahui Setelah 20 hari dari tes atau minggu ketiga November mendatang,” jelasnya.

Untuk diketahui, dari 15 kabupaten/kota tersebut yang melakukan tes CPNS dengan sistem CAT hanya 3 (tiga) yaitu Jawa Timur, Kota Surabaya dan Sidoarjo. Sementara lainnya, masih menggunakan metode lama.

Pelaksanaan tes CPNS dilak-sanakan pada 17 Oktober–15 November 2013, bertempat di Akademi Teknik dan Kes-elamatan Penerbangan, Jln Jemurandayani Surabaya. Sementara pengumuman ke-lulusan kompetensi dasar di-lakukan pada minggu ketiga November 2013.

Puluhan ribu pelamar tersebut akan memperebut-kan 585 kursi PNS yang di-alokasikan untuk pemprov Jawa Timur tahun ini. Pada-hal dari kuota 585 tersebut, 60 persennya untuk bidang kesehatan dan 40 persen non kesehatan.

Rasiyo menambahkan, besarnya kuota untuk bidang kesehatan, karena kesehatan menjadi prioritas provinsi Jawa Timur.

“Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memberikan priori-tas layanan dibidang keseha-tan, karena kesehatan adalah segala-galanya. Orang gak se-hat tidak akan bekerja dengan bagus,” pungkasnya. (han)

SURABAYA – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur terus melakukan proses veri-fikasi data administrasi dari para pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan peme-rintah provinsi Jawa Timur, yang telah mengirim-kan berkasnya ke kantor BKD. Hingga Senin (30/9) lalu, sebanyak 15 .800 pelamar lolos persyaratan administrasi, sementara 11.200 orang gagal untuk mengikuti tes CPNS yang akan digelar pada 17 Ok-tober mendatang.

han/koranmadura

MENJELASKAN. Sekdaprov Jatim, Rasiyo M.Si saat menjelaskan kepada wartawan di kantornya, Selasa (1/10) kemarin.

KPU Jatim: Belum Ada Bukti Kecurangan

PEMILUKADA JATIM

SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur me-nilai belum ada bukti kecurangan yang terungkap selama proses persidangan perselisihan hasil pemilihan kepala da-erah setempat di Mahkamah Konstitusi.

“Selama tiga kali masa sidang dengan dua kali agenda mendengarkan saksi fakta dari pihak pemohon, belum ada yang memberatkan dan mengungkap ada kecurangan selama Pemilukada Jatim berlangsung,” kata Kuasa Hukum KPU Ja-tim Fahmi Bachmid ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (1/10).

Menurut dia, berdasarkan saksi dari pihak pemohon dalam hal ini Khofifah Indar Parawansa-Herman S Su-mawiredja (Berkah), masalah yang diajukan tidak ada satu-pun dalil membuktikan terjadi kecurangan atau pelanggaran yang dilakukan penyelenggara KPU Jatim dan kabupaten/kota.

“Bahkan dugaan pelanggaran di tingkat Kelompok Pe-nyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun Panitia Pe-mungutan Suara (PPS) yang menyebabkan perolehan suara pasangan nomor empat (Berkah) berkurang,” kata dia.

Pihaknya menilai, saksi-saksi yang diajukan “Berkah” sama sekali tidak ada korelasinya dengan perolehan suara di Pemilukada Jatim yang digelar 29 Agustus 2013.

Bahkan, lanjut Fahmi, semua saksi rata-rata justru men-gungkapkan kejadian di tempat pemungutan suara yang menjadi basis massa “Berkah”.

Semisal, ada saksi dari Masalembu-Sumenep, Sidoarjo dan sejumlah lokasi lainnya yang ketika ditanya oleh ma-jelis hakim di persidangan, justru dimenangkan pasangan “Berkah” sendiri.

“Dari 25 saksi yang diajukan pemohon, tidak ada satupun yang menyentuh substansi perolehan suara. Justru kesak-siannya banyak yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum,” kata dia.

Contohnya, saksi bernama Munir di Bangkalan yang mengaku dipaksa panitia KPPS bernama Usman dan Wahid mencoblos 50 surat suara, padahal dua nama itu tidak ada dalam data yang dimiliki Ketua KPU Bangkalan dan bukan anggota KPPS setempat.

Saksi-saksi dari pihak termohon atau KPU Jatim sudah menjelaskan bahwa saksi pemohon telah menerima hasil penghitungan suara serta menandatangani hasil di TPS-TPS, bahkan hingga ke tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK).

“Hal itu membuktikan bahwa KPU sudah melaksanakan Pemilukada sesuai azas dan prinsip-prinsip demokrasi dan telah memberikan hak konstitusional kepada masyarakat Ja-tim untuk memilih sesuai dengan hati nuraninya,” kata pen-gacara sudah biasa menangani kasus atau perkara sengketa Pemilukada tersebut.

Sementara itu, sidang lanjutan akan digelar sore nanti mulai 17.00 WIB. Agendanya, kembali mendengarkan saksi tambahan yang diajukan kuasa hukum pemohon, berjumlah lima orang, ditambah tiga saksi eksplore serta dua saksi ahli.

Pihak termohon juga mengajukan lima tambahan saksi fakta untuk mementahkan semua dugaan kecurangan di dae-rah-daerah yang dipermasalahkan.

Kemudian, dari pihak termohon terkait, dalam hal ini pa-sangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) akan mengajukan 10 tambahan saksi fakta beserta saksi ahli. (ant/fqh/dik)

SURABAYA – Kebijakan mobil murah ramah ling-kungan oleh pemerintah pusat terus menuai polemik dukungan dan penolakan dari berbagai pihak. Untuk kebijakan tersebut, Guber-nur Jatim Soekarwo sempat menyatakan tak menolak adanya mobil murah. Na-mun, adanya kebijakan itu bakal berdampak pada daya tampung jalan raya di Jatim yang masih belum ideal.

"Kami belum siap untuk pelebaran jalan atau penge-prasan sempadan jalan di beberapa ruas jalan provinsi guna mengantispasi lon-jakan jumlah mobil karena mobil murah," kata Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga Ja-tim, I Made Sukartha, Selasa (1/10).

Menurut dia, pihaknya memang sudah mendengar soal rencana gubernur me-lakukan pengeprasan sem-padan jalan untuk pelebaran. Tentu saja, kata dia, pihak-nya akan melaksanakannya, hanya saja sampai sekarang belum ada petunjuk.

"Jika rencana tersebut sudah menjadi kebijakan, tentu akan dibahas dengan instansi terkait. Hanya saja, sampai saat ini belum ada yang mengarah ke sana. De-ngan demikian kami belum bisa berani melaksanakan

rencana tersebut," kata dia.Terlebih untuk penge-

prasan sempadan yang tentu disertai dengan pengaspa-lan membutuhkan biaya tak sedikit. Di sisi lain, ujar dia, dalam RAPBD 2014 sendiri tidak tercantum anggaran untuk pelebaran jalan de-ngan cara mengepras sem-padan.

"Anggaran untuk in-frastruktur memang terbatas sehingga kami memakai skala prioritas. Tentunya anggaran yang ada tak seim-bang dengan panjang jalan provinsi mencapai 1.760 kil-ometer," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jatim, Soekarwo menjelas-kan, mobil impor yang har-ganya murah tidak menjadi persoalan, asalkan tidak ada jalan lubang. Ini karena ra-tio infrastruktur jalan saat ini 0,78 tapi jika ada lubang maka orang akan meng-hindari.

Hal ini bikin rasio naik menjadi 1 dan pastinya ken-daraan berjalan lambat dan bisa sebabkan macet. “Saat ini yang perlu didorong bu-kanlah mobil impor tapi produksi mobil nasional. Namun jika itu masih sulit dilakukan, setidaknya mobil impor bahannya lebih ba-nyak diproduksi dalam neg-eri,” kata Soekarwo beberapa waktu lalu. (ddy)

SURABAYA - Dinas Pe-ternakan Jawa Timur mem-perkirakan permintaan sapi dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah mencapai 52.668 ekor, atau meningkat 2.413 ekor dibanding tahun lalu.

Sekretaris Dinas Peterna-kan Jatim Irawan Subiyanto, mengatakan kenaikan per-mintaan menyebabkan harga sapi naik di luar kebiasaan.

"Tahun ini memang diperkirakan naik dan akibatnya menyebabkan kenaikan harga sapi," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (1/10).

Pihaknya menjelaskan bahwa pergerakan harga sapi sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Meski Idul Adha diper-ingati pertengahan Oktober mendatang, namun pergera-kan pedagang dari luar daerah sudah mulai terjadi.

"Permintaan sapi dari luar Jatim mencapai 30-60 ribu ekor per tiga bulan terakhir. Padahal, biasanya pada saat ramai permintaan maksimal 20 ribu ekor," kata dia.

Kendati demikian, Dinas Peternakan Jatim yakin tidak akan terjadi kelangkaan sapi di Jatim. Hal ini karena pen-jualan ke luar daerah tetap harus memenuhi ketentuan minimal.

Ia mengungkapkan, sapi bisa dikirim ke daerah lain bila berbobot 400 kilogram ke

atas untuk jenis persilangan, 250 kilogram untuk sapi ung-gul dan 200 kilogram untuk sapi Madura. Kebijakan itu diharapkan bisa memperta-hankan pengiriman sapi ke luar daerah hanya 288.687 ekor setahun.

Sedangkan untuk kebu-tuhan regional juga dijamin aman. Sebab data menunjuk-kan sapi siap potong untuk kurban 89.677 ekor dari kebutuhan 52.668 ekor. Untuk menyongsong Idul Adha, pi-haknya berupaya menghalau masuknya sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Masuknya sapi dari daerah-daerah tersebut ka-rena dimungkinkan terjangkit

penyakit Antraks. Sebagai langkah antisipasi, kami bek-erja sama dengan kepolisian untuk melakukan pengecekan dan pengawasan di sembilan titik, terutama di daerah per-batasan Jatim," katanya.

Sementara itu, kenaikan permintaan sapi menyebab-kan harga daging sapi sudah beranjak naik sejak saat ini. Menurut dia, untuk daging sapi hidup sudah mencapai Rp41 ribu per kilogram.

Padahal sebelumnya harga sapi hidup berada di kisaran Rp36-37 ribu per kilogram. Sehingga dengan harga itu maka di pasaran harga dag-ing mencapai Rp85 ribu per kilogram. (ant/fqh/dik)

ant/saiful bahri

HARGA SAPI. Pedagang menggiring sapi yang akan dijual ke Probolinggo di Pantai Pegagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Senin lalu. Pemerintah berencana mengimpor 72.500 sapi potong guna menstabilkan harga daging sapi yang masih tinggi .

Page 6: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211| TAHUN II6

PROBOLINGGO - Pembu-didaya ikan lele di Kabupat-en Probolinggo, sedikit men-gali keresahaan dalam bisnis yang dijalankannya. Hal yang menjadi persoalan bagi pem-budidaya yakni masalah su-litnya mendapatkan benih ikan lele. Dengan kondisi tersebut para peternak lele pembesaran tidak maksimal dalam pemeliharaannya.

Menurut, salah satu pem-budidaya ikan lele asal desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Heidy Lingga Pratama.Su-litnya mendapatkan bibit lele selama ini, dirinya men-gaku untuk pemeliharaan ikan lele saat ini tidak begitu maksimal.”Bibitnya sulit didapatkan, jadi kapasitas pemeliharaan saya tidak be-gitu banyak mas,”ujarnya kepada wartawan, Selasa (1/10).

Heidy Lingga Pratama juga mengaku, dengan ja-rangnya bibit lele dari para pembudidaya benih lele, har-ga benih dipasaran sedikit mengalami kenaikan harga. Kalau bibit lele ramai dipasa-ran, harga bibit lele berkisar Rp 100 rupiah per ekor ikan lele. Tetapi dalam kondisi bibit lele langka membut harga jualnya sedikit men-galami kenaikan harga men-jadi Rp 130-150 ekor per-bibit.

“Tergantung ukaran bibitnya, karena bibit lele sekarang banyak diburu oleh para pembudidaya pembesa-ran,” ujar pria yang mengaku punya anak satu itu.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut omset penghasilannya juga men-galami penurunan. Sebab peliharaan ikan lelenya un-tuk dijadikan konsumsi tidak

begitu banyak. Kalau masih bibit mudah didapat menu-rut Heidy dia bisa menebar bibit sebanyak 15 ribu ekor. Tetapi saat ini dia hanya bisa menebar bibit 5 ribu ekor saja.

“saya sudah mencari kemana-mana termasuk kepenyedia bibit, jawaban-nya sama yakni bibit lele memang jarang. Sehingga saya harus memesan dengan waktu yang relatif lama,” terangnya.

Sementara itu salah satu pembudidaya benih lele asal Desa Sumbersuko kecamatan Dringu, Suher (32), menje-laskan langkanya bibit lele disebabkan karena pengaruh angin kencang sejak bebera-pa minggu lalu.Karena pem-benihan bibit sangat tergan-tung kepada cuaca apalagi kalau sudah angin kencang, maka indukan sulit untuk bertelur.

“Karena indukan sangat sensitive terhadap kondisi angin. Kalau anginnya besar maka indukan lele tidak sulit untuk bertelur pada kolam pembenihan,” katanya.

Dia juga mengatakan, meski indukan dapat berte-lur, maka resiko yang di-hadapinya yakni benih yang menetas tidak begitu mak-simal. Sebab suhu udara pa-nas dan kondisi angin sangat kencang. Sehingga membuat bibit yang menetas terancam akan kematian.

“Jadi untuk menyiasati kondisi ini, saya harus me-naruh jaring diatas kolam pembenihan. Karena dengan jalan itu, benih yang telah menetas sedikit dapat terata-si akan ancaman kematian. Selain itu saya terus menam-bah pakan cacing yang lebih banyak,”pungkasnya.(fud)

PROBOLINGGO

MENGANCAM KESELAMATAN. Sejumlah pengendara melintas di dekat sebuah tiang listrik yang nyaris roboh akibat penggalian drainase di Jalan Dr. Wahidin Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (1/10). Kondisi itu mengancam keselamatan pengendara maupun warga yang berada di sekitarnya.

Menurut Anggota Komi-sionaris KPU Kabupaten Probolinggo, Habibullah Mak-sum, membenarkan adanya perubahan tersebut, meski zonasi untuk Kabupaten Probolinggo sudah disosial-isasikan kepada Parpol dan pemerintah daerah.

”Zonasi tersebut me-mang akan diberlakukan,

pada tanggal 28 September kemarin, tetapi pada tang-gal 27 September Kemarin KPU Kabupaten Proboling-go malaksanakan Rakor de-ngan KPU Provinsi zonasi alat peraga kampanye akan diatur ulang,” terangnya kepada wartawan, Sela-sa(1/10).

Habibullah Maksum men-

gatakan, zonasi yang sudah ditetapkan oleh KPU Kabupat-en Probolinggo yakni 1 desa 3 zonasi. Tetapi caleg harus memilih salah satu dari zonasi tersebut disetiap desa. Na-mun, hal tersebut belum bisa diberlakukan, karena menurut KPU Provinsi Jatim, yang di-maksud dengan zonasi untuk pileg yakni akan diberlakukan per RT/RW.

“KPU Kabupaten harus melakukan sosialisasi ulang terkait dengan zonasi terse-but. Untuk melakukan sosial-isasi pihak KPU masih men-unggu surat edaran dari KPU Provinsi Jawa Timur,” tan-dasnya.

Memang peraturan KPU nomor 15 tahun 2013 ten-tang pedoman pelaksanaan kampanye Pemelihan umum DPRD, DPRD Provinsi dan DPR RI dan DPD. Dalam pasal 17 ayat 1, lanjut dia, dijelas-kan tentang zonasi. Tetapi pengertian zonasi tersebut masih bias. Sehingga KPU Provinsi akan mengatur se-car rinci.

“Setiap KPU yang ada di kota/kabupaten di Jawa timur dapat menafsirkannya dengan berbeda,” kata Habibullah Maksum.

Oleh karena itu, KPU Kabupaten Probolinggo akan segera melakukan so-

sialisasi tersebut, ketika sudah surat edaran terse-but sudah turun.”Jadi KPU akan mengumpulkan par-pol dan akan berkoordi-nasi dengan pemerintah daerah,”paparnya.

Sementara itu Hanafi Ketua Lembaga Pemenan-gan Pemilu (LPP) PKB, me-nagatakan, kalau peraturan terbaru mengenai zonasi tersebut pihaknya masih be-lum mengetahui. Sebab yang diketahui parpol hanya zo-nasi yang lama yakni 1 desa 3 titik zonasi.“Kami akan ikuti peraturan dari KPU apapun bentuknya,” pungkasnya.(fud)

Zonasi Alat Peraga Kampanye Pileg Akan Diatur UlangPROBOLINGGO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo berencana akan menata ul-ang zonasi alat peraga kampanye pada pemilu Leg-islatif 2014 yang sudah ditetapkan. Pasalnya untuk zonasi KPU Provinsi akan mengeluarkan surat edaran kepada KPU yang ada di Kota/Kabupaten .

PROBOLINGGO - Ada yang menarik saat Komisi C DPRD Kabupaten Proboling-go menggelar inspeksi men-dadak (sidak,red) di proyek pembangunan pasar Paiton. Sidak yang dilakukan pada Senin (30/9) kemarin, dewan menemukan adanya bagian bangunan yang diduga tidak sesuai dengan bestek.

Salah satunya, bangunan pada balok cor penyangga atap yang tidak lurus. “Ba-lok cor yang tidak lurus itu karena kurang besinya,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Probolinggo, Mu-dianto.

Hal senada juga dikata-kan anggota Komisi C lain-nya, Amin Hadar dan Miskur. Menurut mereka, kurang tepatnya balok cor penyang-gah atap tersebut dikhawat-irkan akan menjadi masalah di kemudian hari. “Kita tidak menginginkan bangunan pasar ini menjadi masalah di kemudian hari,” katanya.

Agar proyek pembangunan pasar tersebut tidak menemukan masalah ke depan, Komisi C meminta agar rekanan segera melaku-kan perbaikan atas temuan

itu. “Kami minta temuan ini segera dilakukan perbaikan,” terang Miskur, politisi dari Golkar itu.

Saat gelar sidak terse-but, Komisi C didampingi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dis-perindag) Kabupaten Probolinggo.

Kepala Disperindag Ka-bupaten Probolinggo, Erlin, mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan atas temuan sidak yang dilaku-kan oleh Komisi C tersebut. “Ya, kita akan melakukan perbaikan dan penyempur-naan nantinya,” pungkasn-ya.(ugi).

PEMBANGUNAN PASAR

Dewan Menemukan Penyimpangan Bestek

Saat gelar sidak tersebut, Komisi

C didampingi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian

(Disperindag) Kabupaten

Probolinggo.

PERTANIAN

Bibit Lele Langka

PROBOLINGGO – Sebagai tindak lanjut MoU Pemerintah Kota Probolinggo dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Provinsi Jawa Timur, tanggal 11 Mei 2011, akhirnya disepakati nota kes-epahaman terkait petunjuk teknis (juknis) pengembangan dan pengelolaan system infor-masi akses data dalam rangka pemeriksaaan pengelolaaan dan pertanggungjawaban keuangan negara melalui ele-ktronik auditor atau e-auditor.

Penandatanganan MoU itu dilaksanakan di Hotel Bro-mo View Kota Probolinggo, oleh Walikota HM.Buchori dan kepala BPK RI Perwaki-lan Provinsi Jawa Timur, Drs. Mudzakir Selasa (1/10).

Kepala BPK RI Perwaki-lan Provinsi Jawa Timur, Drs. Mudzakir mengungkapkan tu-juan utama dari e-audit ada-lah bagaimana mensinergikan system yang ada di BPK de-ngan system yang ada di Pem-kot Probolinggo.

“Saya apresiasi atas ke-siapan Kota Probolinggo yang telah mulai menera-pkan e-audit ini. Saya juga senang, Kota Probolinggo selama ini cukup sering melakukan interaksi, dis-kusi dan berkonsultasi dengan BPK terkait ber-bagai hal, untuk men-gantisipasi terjadinya penyimpangan,”terangnya.

Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur, berharap dengan e-audit ini audit BPK dapat berjalan dengan lebih efektif dan efesien, sample lebih banyak dan mendalam,

kesalahan akurasi angka jauh lebih sedikit, dan lebih ce-pat, sebab, system tersebut baru diluncurkan maka untuk pelaksanaan BPK akan mem-berikan juknis pengoperasian sistemnya.

“Dari mulai memasukan data, mengirimkan data ke BPK, mengoreksi data, hing-ga menganalisa kejanggalan keuangan yang semuanya di-lakukan secara elektronik de-ngan tampilan data yang lebih akurat,”tandas Mudzakir.

Mudzakir menambah-

kan, saat ini seluruh infor-masi keuangan negara, secara nasional akan menjadi satu sistem online. Dengan selu-ruhnya dikerjakan secara ele-ktronik, maka hasil audit da-pat ditemukan oleh operator Pemkot Probolinggo sendiri dan dapat menyelesaikannya terlebih dahulu tanpa harus menunggu hasil audit BPK, sehingga dapat memperkecil adanya temuan.

“Kami yakin, keinginan yang kuat dari jajaran bi-rokrasi di Pemkot Proboling-

go untuk menghasilkan per-tanggungjawaban yang baik dalam mengelola keuangan negara. Ini bukan pengem-bangan sementara yang di-lakukan BPK RI, tapi ini me-todologi pemeriksaan yang selama ini dilakukan secara manual. BPK menjamin ini hanya untuk pemerikasaan ,”paparnya.

Demikian juga, kata dia, tidak semua auditor bisa membuka data ini, dan tak perlu kuatir untuk menyalah-gunakan data ini.”Yang jelas

kami punya kode etik,”terang Mudzakir.

Setelah MoU dilaku-kan, Mudzakir berharap pemeriksaan BPK menda-tang lebih cepat, mudah dan efektif.”Dimungkinkan ada deteksi sedini mungkin dari adanya penyelewen-gan penggunaan anggaran negara,”ucapnya.

Sementara itu, Walikota HM.Buchori mengaku siap melaksanakan e-audit. Pem-kot Probolinggo akan beru-saha mengelola keuangan daerah dengan sebaik mung-kin, sehingga bisa kembali meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) pada laporan hasil pemeriksaaan (LHP) BPK pada penggunaan anggaran.

“MoU ini dalam rangka melaksanakan transparasi dan akuntabilitas keuangan nega-ra yang dilakukan oleh Pemkot Probolinggo, setelah ini, kami bertekad untuk meraih WTP kedepannya,”pintanya.

Walikota Probolinggo juga berkomitmen dan meminta seluruh jajaran pejabat Pem-kot Probolinggo untuk mem-perkuat pengawasan dan pen-gendalian di internal SKPD masing.

“Saya meminta ke-pada para pelaksana pen-gelola keuangan pemkot Probolinggo harus respon-sive terhadap perkemban-gan informasi.pengelolaan keuangan harus dilakukan secara transparan, akunta-bel, tidak melanggar atu-ran, dan berbuat yang terbaik,”pungkasnya.(hud).

BPK

Pemkot Teken MoU dengan BPK

PENGERINGAN SUNGAI. Seorang warga menunjukkan ikan usai mencari di sungai di Desa Sidapurna, Tegal, Jateng, Selasa (01/10).

Page 7: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO. 0211 | TAHUN II 7OPINI

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Bahasa Kuasa Pancasila

Kemerdekaan bagi Petani

salam songkem

Candu Negara

Negara tidak hanya terancam karena disparitas kaya-miskin dan gagalnya pemerataan yang men-gagungkan keadilan sosial. Hukum yang tidak

tegak, pada akhirnya juga akan meruntuhkan republik. Negara juga terancam karena wabah disintegrasi dan suburnya derap individuasi. Yang juga mengerikan, ne-gara masa depan terancam karena candu dan narkoba.

Data versi BNN (Badan Narkotika Nasinal) menye-butkan, pada setiap 4,7 juta pecandu, terdapat 50 jiwa yang meninggal dunia akibat narkoba. Ini yang mening-gal sia-sia, tidak bermutu, tidak berguna. Di luar ini, masa depan bangsa pelan tapi pasti akan mengalami kegalauan kolektif karena dihuni oleh generasi yang gamang dan galau pula. Bila perjalanan bangsa dikendalikan genera-si galau-gamang, dapat ditebak ke mana muara bangsa akan berlabuh.

Maraknya peredaran narkoba di republik ini pan-tas diduga tidak berjalan alami seperti air. Ini pasti ada skenario besar yang tidak saja melibatkan publik di lapis bawah. Tetapi sangat boleh jadi pejabat negara baik lang-sung maupun tidak langsung bersentuhan dengan lalu lintas narkoba ke tanah air. Salah satu indikasi betapa tidak wajarnya ketika narkoba dikendalikan dan diracik dari beberapa orang yang dipenjara. Ini bukan saja tidak masuk akal karena tempat yang tertutup menjadi terbuka untuk narkoba. Dari sisi ini, narkoba di Indonesia sudah melampaui batas kewajaran.

Sisi ketidakwajaran lainnya saatmana pelaku narkoba yang ditangkap selama ini hanya pengecer dan pemakai. Tetapi bandar bahkan produsen nyaris tidak tersentuh. Ini memang begini adanya atau dibuat seperti itu adanya? Narkoba, yang sebagian besar pemakainya anak muda, layak diduga bukan hanya keteledoran mereka. Pasti ada keterlibatan orangtua di belakangnya, terutama orangtua yang tidak menghendaki bangsa ini lebih baik.

Anak muda dan orangtua yang kecanduan narkoba ini dapat dipastikan tidak lagi berpikir bagaimana bangsa masa depan. Mereka memiliki dunia sendiri, jagat semu yang diciptakannya sendiri terutama ketika sakau. Dari sisi psikologis, boleh jadi pelarian ke narkoba ini bukan saja pilihan yang direncanakan dari awal. Tetapi narkoba pada akhirnya dipilih karena anak muda memandang or-angtuanya di kekuasaan sibuk dengan dirinya sendiri dan lupa dengan negara dengan cara yang berbeda, bahkan lupa pada keluarganya.

Salah satu cara agar Indonesia terbebas dari narkoba, pemerintah yang menangani hukum harus lebih tegas. Hukum bagi pengecer kadang-kadang lebih berat dari-pada bandar. Bahkan jika perlu, siapapun yang terkait narkoba harus di hukum mati seperti di China. Sekedar contoh, China mengancam lima warga negara Indonesia dengan hukuman mati karena diduga terlibat dalam tin-dak kejahatan penyelundupan narkotika dan obat-obatan terlarang. Kantor Biro Anti Penyelundupan Kota Guang-zhou Provinsi Guangdong September 2013 menahan lima WNI, seluruhnya perempuan, yang diduga terlibat penye-lundupan narkotika.

Di sini, Indonesia seringkali tidak tegas pada pelaku narkoba termasuk korupsi. Penegak hukum seringkali memberlakukan hukum seperti pisau, tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Sampai kapan ketidakjelasan ini akan terus berlanjut seperti ini yang menyebabkan Indonesia nyaris tanpa identitas? (*)

Perda Zakat

Zakat merupakan suatu kewajiban bagi umat manu-sia. Penyalurannya antara yang pegawai negeri sipil dan non PNS berbeda. Bagi PNS, zakatnya ditangani

langsung oleh pemerintah, dipotong gajinya.Bila penerima zakat tersebut betul pemerintah, lantas

untuk apa masih membentuk Badan Amil Zakat, setidak-tidaknya itu terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura.

Karena itulah, logikanya ketika pemerintah sudah menarik zakat dari masing-masing PNS di wilayahnya, hasil pengumpulan zakat yang dipotong langsung dari gaji masing-masing PNS akan diserahkan pemerintah ke-pada Badan Amil Zakat yang telah dibentuknya tersebut.

Bila pemerintah mengelola sendiri zakat PNS yang di-tanganinya, maka sejatinya pemerintah dan Badan Amil Zakat yang telah dibentuknya itu berdiri mandiri, yang masing-masing keduanya, pemerintah dan Badan Amil Zakat sama-sama menerima zakat dari PNS. Sepertinya yang terakhir ini lebih sulit diterima oleh nalar logika, karena PNS yang sudah dipotong gajinya untuk zakat, tak mungkin mengeluarkan zakat lagi yang disalurkan mela-lui Badan Amil Zakat.

Selain itu, zakat PNS yang diambil dari gaji ma-sing-masing, tidak jelas dalam pengelolaan pemerintah. Kumpulan zakat PNS tersebut selama ini telah tersalur-kan kepada siapa masih belum jelas, sehingga ketidakje-lasan penggunaan kumpulan zakat PNS oleh pemerintah terkait tak terurus, meskipun sudah memiliki landasan hukum berupa perbup. Zakat yang dihimpun pemerintah melalui SKPD tidak jelas penyalurannya, karena tak ada transparansi dari pemerintah selama ini.

Untuk itulah kehadiran Peraturan Daerah kiranya merupakan suatu keniscayaan untuk melengkapi per-bup yang telah ada sebelumnya sebagai payung hukum mengenai transparansi zakat PNS yang dikelola oleh pe-merintah. Payung hukum tersebut nantinya akan sangat berguna untuk menguntit eksistensi zakat PNS, sehingga bila diperlukan tak menutup kemungkinan dilakukan au-dit dan dapat dipertanggungjawabkan secara horizontal dan vertikal. (*)

Tapi, langgam ideologi pancasila pernah mengalami tiga kali tu-brukan. Tubrukan pertama ter-

jadi di masa orde lama dimana pan-casila ditafsirkan mengikuti bandul revolusi ambisius Soekarno. Masa itu, pancasila juga dimonopoli pemaha-man kaum kiri yang sangat bernafsu menghabisi kalangan agama dan pengikut kapitalisme di Indonesia. Tubrukan kedua dialami zaman Su-harto. Pancasila ditafsirkan secara seragam mengikuti arus pemaknaan penguasa melalui azas tunggal, P4 dan pembunuhan karakter terhadap orde lama. Kelompok oposisi gam-pang dihabisi dengan dalil subversi menentang pancasila. Banyak insiden diciptakan untuk menjaga status quo. Orde baru bahkan memasukkan pan-casila secara paksa sebagai bagian dari

rezim. Sebuah tindakan sarkastis yang menyebabkan pancasila tak lagi berdi-ri sebagai muara keragaman dan titik temu perbedaan yang otonom.

Adapun tubrukan ketiga dialami masa kini. Pancasila dibentur glo-balisasi, nasionalisme etnik plus seja-rah kelam penyalahgunaan pancasila pada era orde lama dan orde baru. Pancasila juga ditantang terbuka pan Islamisme, demokrasi liberal dan korporasi perusak ekonomi rakyat. Kaum liberal percaya kemenangan terakhir ada pada sejarah tepatnya demokrasi neo liberal yang kapitalis-tik. Kaum fundamentalis Islam yakin, pancasila tak lebih baik dari wahyu Islam yang teosentris. Kaum kiri per-caya, pancasila tak menjamin revo-lusi kemakmuran bagi kaum marjinal. Para pendukung pancasilapun hanya mengagumi pancasila sebatas “phan-tasmagoric utopia” yaitu bayangan tentang implementasi pancasila yang sempurna yang berarah ke masa silam. Para pancasilais ini bingung karena rujukan sejarah pancasila ideal jus-tru ditemui pada masa pra rezim ke-merdekaan ketika nasionalisme masih berproses menjadi titik kompleks.

Ketika merdeka, pancasila di-hadapkan penyelewengan rezim orde lama dan orde baru. Sejarah pancasila di era merdeka tak lebih baik dari era sebelum merdeka. Untungnya, pan-casila bukanlah entitas yang berdiri monolitik. Pancasila juga dibesarkan oleh keragaman di luar rezim. Kalau Soekarno melanggar etika pancasila, maka spirit hakiki pancasila masih bisa dinisbahkan kepada Hatta atau Syahrir. Kalau Soeharto melanggar pancasila, maka jiwa pancasilaisme masih bisa dilacak pada diri Gus Dur atau Mega pada era orde baru, begitu seterusnya. Bahasa pancasila ada-lah bahasa kuasa multiloyalis ketika setiap orang Indonesia merasa memi-

liki pandangan terhadap makna pan-casila. Pancasila bisa jadi dikotomis. Ada penafsiran sesuai citra penguasa dan ada penafsiran sesuai cita oposisi.

Boleh jadi terjadi intervensi loka-litas terhadap bahasa kuasa pancasila sehingga pancasila tak lagi bercitarasa nasional. Ben Anderson dalam Lan-guage and Power: Exploring Political Cul-ture in Indonesia (1990), menjelaskan tentang kramaisasi bahasa Indonesia akibat masuknya pengaruh bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia. Kramaisasi ini menyebabkan hilangnya egalite-rianisme bahasa Melayu akibat bilin-gualisme para penguasa Jawa. Oleh Ben Anderson, fenomena ini disebut New Ngoko, egaliter tapi bercitarasa Jawa.

Di masa Soeharto, pancasila per-nah mengalami fenomena New Ngoko. Bahasa kuasa pancasila yang egalit-er demokratis ditakar mirip Sabdo Pandito Ratu ala raja Jawa. Perilaku politik ngumbar angkoro pernah melintasi perjalanan bahasa kuasa pancasila. Namun, jawaisme tak bisa dituding penyebab semuanya. Tesis Ben mentah dengan sendirinya ka-rena oposan Soeharto justru terdiri dari orang-orang Jawa sejak tipe Jawa Timurannya Gus Dur dan Megawati sampai poros Jawa orisinil khas Yo-gya ala Amien Rais. Pergulatan politik orde baru terjadi antara sesama orang Jawa. Boleh jadi dalam perspektif Gus Dur dan Mega, Pak Harto adalah orang Jawa yang gak njawani.

Selain memuat bahasa transfor-masi, pancasila juga memuat bahasa keutuhan (the languange of whole-ness). Mengikuti Jean Paget (1995), gagasan tentang keutuhan dimaknai sebagai struktur bulat yang bagian-bagiannya tak dapat berdiri sendiri namun integral membentuk kesa-tuan sempurna. Dalam perspektif ini, beragam aliran pembentuk pan-casila sejak sosialisme sampai Islam

dimungkinkan tetap utuh, bersatu dan bersinergis satu sama lain. Pada gilirannya, pancasila akan mampu berperan sebagai the idea of self reg-ulation, gagasan yang dapat men-gontrol dirinya sendiri karena setiap aliran berhak mengklaim kebenaran dirinya ada pada pancasila.

Maka, resistensi Masyumi dan PSI terhadap Soekarno, kritisisme Petisi 50 dan Fordem terhadap Soeharto, perbedaan sikap Gus Dur terhadap re-zim ijo royo-royo kreasi Habibi, sikap oposisi Islam modernis terhadap Gus Dur sampai ketidaksinkronan PDI-P terhadap SBY adalah wujud gagasan mengkritik diri sendiri. Sikap-sikap itu bukanlah cermin keretakan bang-sa. Sikap multiloyalis justru harus la-hir di tengah bangsa yang beragam. Inilah kedewasaan pancasila yang se-ring dimaknai keliru sebagai perteng-karan antar anak bangsa.

Pertentangan adalah sesuatu yang menyehatkan di negeri ini. Dialekti-kapun adalah obat manjur bagi segala kekacauan bangsa. Dalam teori poli-tik, demokrasi adalah manajamen anarki, dimana demokrasi meregulasi setiap pandangan hidup dan tradisi kuasa agar tidak saling mendominasi, namun bersinergi satu sama lain. Si-kap berbeda, saling mengkritik namun legowo terhadap kritikan adalah origi-nasi pancasila. Tanpa proses originasi, pancasila akan terus melaju tanpa barikade. Demarkasi bahasa kuasa pancasila justru terletak pada keuni-kannya untuk menerima aneka pen-dapat sejauh dia murni lahir di bumi nusantara. Anggap saja pertentangan-pertentangan kekuasaan yang ter-jadi di negeri ini sebagai wujud untuk mengaplikasikan orisinalitas aliran-aliran pembentuk pancasila. =

*) Pemerhati Masalah Sosial. Alumnus FISIP UNEJ

Penggalan kalimat tersebut tidak saja mengingatkan kita kepada kejatuhan Bapak Soeharto, teta-

pi juga mengingatkan kita pada IMF berkaitan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang terpuruk.

Sedikit sekali bahasan kondisi kita saat ini yang dikaitkan dengan lemba-ga keuangan dunia tersebut. Sebagai ekonom, dan bisa dikatakan bagian dari Orde Baru, tentu tulisan beliau mempunyai bobot lebih.

IMF yang mengakui kegagalannya membantu Yunani, menurut Didiek J. Rachbini, keliru dalam memberikan resep ke Indonesia. Akhirnya, rakyat Indonesia dipaksa untuk membayar krisis ekonomi yang terjadi di Eropa. Nantinya, bantuan tersebut akan dipergunakan oleh IMF untuk mem-

baliout bankir-bankir dan korporasi yang ada di Eropa.

Di antaranya, melalui penguran-gan subsidi yang dilakukan pemerin-tah sebagai bagian dari agenda IMF (www.neraca.co.id, 10 Juni 2013).

Kondisi Nyata di MasyarakatApa yang dirasakan masyarakat

adalah biaya hidup yang semakin ma-hal, segala sektor yang mesti layanan pemerintah kepada rakyat menjadi ‘barang dagangan’, baik sektor ke-sehatan maupun sektor pendidikan. Akhirnya, jurang ketimpangan di te-ngah masyarakat semakin terasa, tak terkecuali oleh masyarakat petani ke-banyakan.

Tidak mengherankan jika kemu-dian dunia pertanian di Indonesia, setidaknya untuk barang pangan, mengalami kelesuan. Kalaupun ber-tahan, itu bukan pilihan tetapi se-batas keterpaksaan untuk keperluan hidup sehari-hari. Lahan pertanian petani dari ke hari boleh jadi menga-lami penyusutan, seperti dijual untuk keperluan pendidikan anak sebagai kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Pemilik-pemilik lahan baru hampir bisa dipastikan bukan dari golongan petani murni.

Inilah realita yang tidak bisa kita sembunyikan akibat ulah lembaga rente internasional, keberadaan ne-gara tak lebih sebagai abdi bagi lem-baga ini.

Dunia Tani yang DitinggalkanSebenarnya ironis jika Indonesia

menjadi negara pengimpor sejumlah bahan pangan. Indonesia yang luas, daerah tropis yang subur dan jumlah penduduk petani yang banyak, ber-pengalaman dalam bertani berabad-abad lamanya, seharusnya menjadi produsen bagi produk-produk per-tanian tersebut. Namun kenyataan sebaliknya yang terjadi, dunia perta-nian ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri.

Menyalahkan petani tentu tidak tepat. Di tengah kondisi riil masyarakat yang kita gambarkan di muka, hal realistis jika petani me-ninggalkan dunia pertanian, memilih menjadi pekerja saja di berbagai sek-tor lain. Toh, serajin apapun berpetani

dari hari ke hari tak ada yang mem-buatnya bisa membeli lahan baru. Ha-nya sejumlah produk pertanian ter-tentu yang bisa menyebabkan petani pergi naik haji.

Sebaliknya, di antara petani justru menjual lahan yang sudah dimiliki. Para pembeli lahan bisa jadi pedagang (pengembang), pejabat atau sanak ke-luarganya. Anak-anak petani butuh sekolah, butuh layanan kesehatan prima seperti orang lainnya, itu bisa menjadi alasannya.

Hal ini terjadi tentu ada kaitan-nya pula dengan harga produk-produk pertanian yang mereka produksi tidak naik dari hari ke hari. Dalam sisi har-ga ini mereka harus bersaing dengan produk-produk pertanian luar nege-ri, yang pada akhirnya harga tersebut tidak memberi keuntungan yang men-janjikan masa depan yang lebih baik. Margin keuntungan mereka yang ke-cil, tentu ada kaitannya dengan harga bibit, pupuk yang mesti mereka beli dan biaya perawatan lain serta luasan lahan yang mereka miliki. Untuk har-ga bibit dan pupuk serta pembiayaan perawatan, pasti terkait dengan inter-vensi negara dalam memberi subsidi sehingga harganya bisa ditekan.

Pada kenyataannya, pemberian subsidi seolah ‘barang mainan’ oleh pemerintah, ketika muncul masalah seperti saat ini, janji pemberian subsi-di (untuk pertanian kedelai misalnya) dikoar-koarkan. Sedangkan untuk persoalan lahan, bisa jadi lebih pelik lagi. Di samping harus menghadapi himpitan biaya hidup seperti yang digambarkan di muka, masyarakat harus menghadapi kenyataan lemahnya mereka dalam kepemilikan lahan. Sementara di lain pihak, lahan-lahan dipagari dan terbiarkan tak ber-produksi sebagai bagian dari investasi golongan kaya atau para pegawai yang bisa meminjam uang ke bank dengan jaminan status kepegawaian. Tak ada perlindungan untuk petani.

Pada ujungnya, masyarakat petani di Indonesia, kalau tidak megap-megap dengan jumlah lahan yang su-dah dimiliki, mereka menjadi buruh/pekerja kebun yang dimiliki pihak lain (perusahaan ataupun pemerintah),

yang mungkin pemilik sebelumnya adalah mereka sendiri.

Kemerdekaan yang SeriusKalau memang serius dalam mem-

perhatikan golongan petani, usaha perbaikan yang dilakukan mesti me-miliki koordinasi. Pada kenyataannya itu yang tak terjadi. Lembaga perda-gangan membuka kran impor sebagai bentuk pengabdian kepada WTO dan di saat yang sama lembaga pertanian menyatakan akan memperhatikan dunia pertanian dengan program-program yang disiapkan. Inilah ke-seriusan dalam menghadapi petani yang patut kita pertanyakan, belum lagi jika kita membahas mahalnya bi-aya pendidikan dan kesehatan yang dirasakan masyarakat pada umumnya, terutama petani kebanyakan.

Akhirnya petani yang dipermain-kan, dalam jangka pendek barangkali pemerintah terkesan telah menjadi ‘dewa penolong’. Bagi masyarakat tani, sang dewa itu mungkin jajaran di lembaga pertanian. Bagi pedagang kebanyakan, tentu sang dewa adalah lembaga perdagangan dimana mereka bisa mendapatkan kedelai yang murah (lagi) misalnya.

Namun, untuk dalam jangka pan-jang sangat terang di depan mata ini bukan solusi. Di tengah pengabdian kepada lembaga rente dunia IMF dan lembaga perdagangan WTO, subsidi-subsidi yang dijanjikan pastinya akan putus di tengah jalan. Mengapa kita tidak bersedia bersulit-sulit dalam menggapai kemerdekaan (lagi), bukan lah nenek moyang dulu diyakini men-gorbankan darah dan nyawa?

Akhirnya, keseriusan dalam meng-isi era, yang katanya, kemerdekaan paradoks dengan usaha negara itu sendiri. Akhirnya, mengutip Sri-Edi Swasono: Sejak itu makin kukuh kuku kaum kapitalis global mencengkeram Indonesia. Selanjutnya kita bukan lagi tuan di negeri sendiri. Kita menjadi jon-gos globalisasi, penuh ketergantungan pada mancanegara, lengkap di mulai dari pangan, obat sampai mesiu. =

*) Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Pancasila adalah muara se-genap arah ideologi bangsa menjelang kemerdekaan. Pancasila lahir dan mengeje-wantah secara dinamis karena mendekatkan beragam pan-dangan dan ideologi yang lahir di negeri ini. Secara ideologis, pancasila sebenarnya memuat kepentingan menjaga harmoni semua anak bangsa.

Baru-baru ini, Sri-Edi Swa-sono, ekonom UI, dalam artikelnya berjudul Men-jadi Tuan di Negeri Sendiri, menuliskan begini: Setiap kali saya membuka Google dan mengisi searching box perkataan ”Camdessus”, yang akan muncul adalah foto som-bong Mr Camdessus, sedhakep bersilang tangan mengawasi Presiden Soeharto menanda-tangani letter of intent (LOI) pada 15 Januari 1998 yang dibikin (baca: yang didiktekan IMF) sendiri (Kompas, 24 Sep-tember 2013).

Page 8: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO. 0211 | TAHUN II8

LIVERPOOL-Romelu Lukaku menjadi bintang pada laga antara Everton dengan Newcastle United setelah melesakan dua gol serta mengkreasikan gol yang dicip-takan Ross Barkley, Selasa (1/10) dini hari WIB di Goodison Park, Liverpool.

Lukaku yang dipinjamkan dari Chel-sea seakan ingin membuktikan dirinya pantas menjadi pemain di tim inti “The Blues” melalui gol pembukanya ketika laga baru berjalan lima menit. Berawal dari Kevin Mirallas yang beraksi di sisi kanan dan memperdaya Davide Santon, bola diumpan ke tengah dan langsung disontek Lukaku ke jala Newcastle.

Gol tersebut membangkitkan motivasi bertanding tim tuam rumah. Pada menit ke-25, Barkley mengganda-kan keunggulan timnya. Mendapat bola dari Lukaku, bintang muda Everton ini membongkar pertahanan Newcastle se-belum melewati Tim Krul dengan tenang. “The Magpies” semakin kesulitan ketika Lukaku mencatatkan namanya di papan skor untuk kali kedua sekaligus mem-pertegas keunggulan Everton menjadi 3-0 pada menit ke-37. Penyerang Belgia ini sukses memanfaatkan terjangan dan umpan dari kiper Tim Howard, lalu de-ngan tenang kembali melepas sepakan ke gawang yang tidak terkawal.

Di babak kedua, Newcastle mencoba bangkit. Yohan Cabaye membuat secer-cah harapan bagi “The Toons Army” sete-lah tendangan kerasnya merobek gawang Howard. Newcastle terus mencoba melan-carkan serangan kepada tim tuan rumah, tetapi gol yang ditunggu-tunggu baru la-

hir semenit jelang waktu normal tuntas. Loic Remy membuat kedudukan menjadi 2-3 bagi timnya usai memanfaatkan ke-salahan yang dilakukan lini pertahanan Everton untuk menaklukan Howard.

Namun, di sisa waktu yang ada Newcastle gagal melesakan gol tambahan.Mereka pun menga-wali musim dengan buruk. De-ngan kekalahan ini, Newcastle sudah mengalami tiga kali tak-luk dari musuhnya dan hanya

dua kali menang serta satu kali imbang. Mereka kini bertengger di posisi ke-16 dengan koleksi tujuh poin.

“Ini merupakan awal yang ba-gus. Bukan hanya itu, Anda juga bisa melihat potensi (tim) pada laga ini,” kata pelatih Everton Roberto Martinez.

Selain itu, laga antara Everton mela-wan Newcastle juga menjadi momen spesial bagi Gareth Barry. Pasalnya, penggawa Timnas Inggris ini tercatat menjalani partai ke-500 di Liga Utama Inggris. Barry didatangkan Everton dari Manchester City dengan status pinjaman di awal musim ini. Ia pun langsung me-nadapatkan tempat utama.

Martinez menyatakan dirinya ingin mempertahankan Barry setelah masa peminjaman berakhir pada akhir musim ini. “Gareth bisa menjadi pemain signifi-kan bagi Everton untuk beberapa tahun ke depan. Ketika Anda melihat performa pemain seperti yang dilakukan Gareth di debut kandang, maka Anda melihat ting-kat fitnes yang sempurna,” kata Martinez. (espn/aji)

BEIJING - Serena Williams melaju ke putaran ketiga turnamen tenis China

Terbuka, Selasa, setelah membukukan kemenangan dua set lawan Francesca Schiavone.

Petenis nomor satu dunia itu kelihatan teragitasi ketika menang

6-4, 7-5 atas lawannnya dari Italia, sehingga beberapa kali berteriak kepada dirinya sendiri saat kehilan-gan poin.

Pemain dari Amerika Serikat itu tetap memperlihatkan permainan sep-

erti biasa, kuat dan bertenaga, dan beberapa kali memanfaatkan kesalahan lawan untuk mendapatkan poin.

Unggulan utama itu menjadi lebih agresif pada set kedua setelah servisnya dimatikan pada game pertama oleh Schiavone, petenis pertama Italia yang meraih gelar Grand Slam di Roland Garros pada 2010 dan kini men-

empati urutan ke-50 dunia.

Kedua pemain itu sama-sama tampil agresif dan emosional,

tapi akhirnya Williams lebih tenang sampai akhirnya berhasil memenangi pertandingan.

“Saya berusaha keras menyimpan tenaga, jadi saya menurunkan irama permainan dan lebih banyak berjalan dengan perlahan. Kalau saya melakukan hal itu, saya dapat meraih poin berurutan sampai tiga atau empat game,” katanya kepada wartawan usai bertanding.

Pemain berusia 32 tahun itu sebel-umnya bersama saudaranya Venus dengan

mengecewakan kalah dalam pertandingan ganda putri, ketika bertemu dengan pemain dari Taiwan Chan Hao-Ching dan mitranya dari Amerika, Liezel Huber.

Serena melemparkan raketnya ke lapa-ngan ketika mereka melakukan kesalahan pada akhir permainan.

Pada pertandingan lain Selasa, unggulan ke-12 dari Spanyol Carla Suarez Navarro mengalahkan pemain dari Amerika Lauren Davis 6-4, 6-2 dan maju ke putaran ketiga tunggal putri.

Pada pertandingan tunggal putra, ung-gulan kelima Richard Gasquet dan unggulan keenam Stanislas Wawrinka sama-sama melaju ke putaran kedua.

Pemain dari Prancis Gasquet mengalah-kan Florian Mayer dari Jerman dengan angka 6-3, 7-6(7/2), sedangkan petenis dari Swiss Wawrinka butuh tiga set untuk menunduk-kan Andreas Seppi dari Italia, 4-6, 6-3, 6-4.

Pada laga lain pagi hari, pemain dari Spanyol Fernando Verdasco menang atas pe-main India Somdev Devvarman 7-6(8/6), 6-3, dan petenis Amerika Sam Querrey menun-dukkan Mikhail Youzhny dari Rusia dengan angka 7-6(7-3), 6-3. (ant/dar)

DONETSK - Gelandang Manchester United (MU) asal Jepang Shinji Kagawa mengakui bahwa dia harus terus meningkatkan kemampuannya guna menarik perhatian pelatih David Moyes dan merebut kembali tempat utamanya di lini tengah MU.

Sejak MU dilatih David Moyes mulai awam musim ini, Kagawa tidak lagi menjadi pilihan utama di lini tengah MU. Mantan pemain Borussia Dortmund ini baru diturunkan saat MU kalah dari West Bromwich Albion di Old Trafford pada akhir pe-kan lalu. Tetapi dia diganti pada babak kedua.

Pemain 24 tahun ini berharap bisa kembali ke skuat utama MU saat menantang tuan rumah Shakhtar Donetsk pada laga Liga Champions, Rabu (2/10) malam waktu setempat atau Kamis (3/10) dini hari WIB. “Saya harus menangkap pesan Moyes yang disampaikan dengan cara seperti ini. Saya harus terus menin-gkatkan kemampuan lagi atau saya tidak bisa bertahan tinggal di klub ini. Saya harus menanggapi situasi ini dengan cara yang positif dan terus menunjukkan yang terbaik untuk klub ini,” kata Kagawa.

Dia melanjutkan, “Menurut saya, saya bisa membuka ruang untuk menciptakan beberapa peluang di ba-bak kedua saat melawan West Bromwich. Yang mengecewakan ada-lah bahwa saya diganti. Terus terang saya tidak bisa ber-buat banyak pada laga terse-but. Saya tidak cukup menyentuh bola tetapi saya terus bersabar.” (espn/Sky Sports/aji)

RABU 2 OKTOBER 20138

Serena Melaju ke Putaran Ketiga China Terbuka

Shinji Kagawa Bertekad Terus Berkembang

ROMA - Kemenangan Fiorentina yang sudah berada di depan mata dirampok oleh Parma sehingga memaksa laga kedua tim ini berakhir imbang 2-2 dalam laga lanju-tan Serie A Liga Italia di Artemio Franci, Senin (30/9) waktu setempat atau Selasa (1/10) dini hari WIB. Hasil ini membuat “La Viola” tertahan di posisi kelima de-ngan raihan 11 angka dan tertinggal tiga poin dari Inter Milan yang berada di atasnya. Sedangkan, Parma berada di peringkat ke-14 dengan enam poin.

Menyerang sejak menit awal, Fiorentina justru kecolongan men-jelang turun minum. Walter Gargano dibiarkan bebas di tepi kotak penalti dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung melepaskan tendangan. Bola sempat berbelok setelah membentur Gonzalo Rodriguez, sehingga mengecoh kiper Fiorentina Neto.

Fiorentina mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-64. Tendangan pojok Borja Valero ditanduk oleh Rod-riguez yang gagal dihentikan Antonio Mirante yang mengawal gawang Parma. Tuan rumah bahkan berbalik memimpin lewat sepakan Juan Varga di menit 78. Bola pantul hasil tendangan David Piz-zarro dikontrol dada oleh Vargas yang langsung melepaskan tembakan yang kembali mengoyak gawang Mirante.

Ketika tiga poin sepertinya sudah di-tangan, publik tuan rumah dikejutkan oleh gol Parma yang dicetak Massimo Gobbi pada menit 90+2. Sundulan bek Parma ini sukses menyamakan kedudukan sekaligus membuyarkan kemenangan tuan rumah.

Allenatore Fiorentina Vicenzo Mon-tella tidak dapat menyembunyikan keke-cewaannya seusai laga. Ia pun menuding permainan anak-anak asuhnya di babak pertama yang tidak maksimal menjadi

penyebab hasil kurang memuaskan ini. “Di babak pertama, kami tidak bermain begitu baik. Justru Parma yang bermain efektif,” kata Montella.

Sementara itu, dari lanjutan La Liga Spanyol, Granada sukses menumbang-kan tamunya Athletic Bilbao dengan skor 2-0. Berlaga di Estadio Los Carmenes, tim tuan rumah membuka keunggulan mela-

lui aksi Yousef El Arabi pada menit ke-53 melalui eksekusi penalti me-nyusul pelanggaran yang dilaku-kan Ander Herrera terhadap Yacine Brahimi di kotak terlarang.

Granada berhasil menggandakan ke-unggulan kembali melalui aksi El Arabi di menit 61. Tendangan sudut Diego Bou-nanotte disambut striker asal Maroko de-ngan tandukan yang mengoyak gawang Bilbao untuk kali kedua di laga itu.

Dengan tambahan tiga angka mem-buat Granada semakin menjauhi zona merah. Saat ini, mereka naik ke peringkat ke-12 dengan raihan delapan poin berkat hasil dua kali menang, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan. Sementara, Bilbao harus puas masih tertahan di tempat ke-lima dengan koleksi 12 angka. (espn/aji)

AOLAHR GA

Everton menjadi satu-satunya tim di Liga Utama Inggris yang belum terkalahkan musim ini . The Toffees kembali

menunjukan grafik penampilan positifnya usai mengandaskan Newcastle United dengan skor 3-2.

EVERTON MASIH PERKASAStatistik Pertandingan

Gol OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

33 7 1

17 21 19

Total TepatMelencengDiblok

18783

43

1 1 2

1

83% 48% 50%Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Tembakan

Gol OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

24

16 1

18 11 20

Total TepatMelencengDiblok

15654

32

1 1

1 1

86% 52% 50%Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Tembakan

Kemenangan La Viola Dirampok Parma

SERIE A ITALIA

Mancini Dikontrak GalatasarayTURKI - Mantan pelatih Manchester City Rob-

erto Mancini menandatangani kontrak tiga tahun dengan Galatasaray untuk menggantikan Fatih

Terim yang dipecat sebagai pelatih minggu lalu, demikian diumumkan klub Turki itu, Senin.

Pelatih dari Italia itu akan dibayar 3,5 juta euro (4,74 juta dolar) untuk sisa musim ini

dan sebanyak 4,5 juta euro untuk tiap musim mendatang, di luar bonus.

Galatasaray, yang Januari lalu mengeluarkan belanja besar ketika membeli Drogba dan Sneijder, tampil

memprihatinkan pada awal musim kompetisi, berada di urutan ke-10

dalam kompetisi Liga Turki. Mere-ka meraih tujuh poin dari lima

pertandingan liga dan kalah 1-6 di kandang ketika menjamu

Real Madrid dalam laga Liga Champions. (ant/dar)

Gelandang Parma Marco Marchionni (putih) berebut bola dengan gelandang Fiorentina Borja Valero (ungu) pada laga antara Fiorentina dan Parma yang berkesudahan imbang 2-2.

FIORENTINA: Neto; Marcos Alonso, Savić, Gonzalo Rodríguez, Facundo Roncaglia (Juan Cuadrado 74’); Borja Valero, David Pizarro, Aquilani; Rafał Wolski (Juan Vargas 46’), Rossi (Ante Rebić 36’), Joaquín.

PARMA: Antonio Mirante; Felipe, Alessandro Lucarelli, Mattia Cassani (Stefano Okaka 85’); Massimo Gobbi, Marco Parolo, Marco Marchionni, Walter Gargano, Jonathan Biabiany; Antonio Cassano (Aleandro Rosi 73’), Palladino (Nicola Sansone 65’).

Kamis, 3 Oktober 201301:30 WIB SCTV

Real Madrid vs Kopenhagen FC

19:00 WIB MNCTV Persipura vs Santos

Sabtu, 5 Oktober 201323:00 WIB TVRI

Chievo vs Atalanta

Minggu, 6 Oktober 201301:45 WIB TVRI

Inter Milan vs Roma

17:30 WIB TVRI Parma vs Sassuolo

20:00 WIB TVRI Napoli vs Livorno

22:00 WIB SCTV West Bromwich Albion vs Arsenal

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEON TV

Petenis asal Amerika Serikat Serena Williams berhasil lolos ke putaran ketiga turnamen tenis China Terbuka setelah mengalahkan Francesca Schiavone.

TURNAMEN CHINA OPEN

Romelu Lukaku tampil impresif pada laga antara kubnya Everton dan Newcastle United yang berlangsung ketat. Pada laga tersebut, Lukaku menyarangkan dua gol ke gawang lawan.

Page 9: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang2 OKTOBER 2013 RABU 9

Harga Tak Sesuai HPP

Kejari Sumenep Akan Panggil 7 Saksi

GARAM

KORUPSI LAHAN SMA I BATUAN

Tahun ini produsi garam sedikit

akibat kemarau basah yang

terjadi pada awal musim lalu,”

ant/ saiful bahri

HARGA GARAM. Pekerja mengangkut garam saat penen, di Desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Senin (30/9). Hingga pertengahan musim, harga garam masih berkisar Rp 300 hingga Rp 350 per kg.

2014, Anggaran Perjalanan Dewan Naik 300 PersenMinimal Rp 1.000.000 Tiap Orang Tiap Hari

"Jadi, nantinya biaya perjalanan dinas akan naik sekitar 1 juta, bah-kan bisa lebih per harinya, diband-ingkan angka sebelumnya yang ha-nya 350.000 per hari," ungkap Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Munawwar Cholil.

Menurutnya, perubahan terse-but akan dimulai dari anggaran 2014, dan dapat dilaksanakan sejak

awal tahun 2014. Tentunya, kata politisi PPP ini, disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Dae-rah (APBD). Ia meyakini APBD saat ini sudah mencukupi untuk mem-berikan tambahan biaya perjalanan dinas.

"APBD kita kemarin kan sudah sekitar 1,3 triliun. Jadi, cukuplah untuk menambah biaya perjalanan

dinas," terangnya.Selain bagi legislatif, lanjutnya,

kenaikan biaya perjalanan dinas ini juga akan diberlakukan bagi eksekutif karena aturan terkait hal tersebut tertuang dalam 1 Pera-turan Bupati (Perbup) yang sama. Perubahan anggaran maupun bi-aya perjalanan dinas tidak terlepas dari kondisi keuangan daerah. Terlebih, jika pendapatan asli da-erah (PAD) mengalami pening-katan signifikan yang berdampak pada meningkatnya APBD. "Ya kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah Bangkalan," im-buhnya.

Munawwar berharap anggaran perjalanan dinas yang akan di-naikkan 300 persen sudah sesuai dengan kebutuhan, tugas, dan

fungsi legislatif. Agar semua da-pat terakomodir untuk melakukan study banding demi perkemban-gan Bangkalan di masa yang akan datang.

Sementara itu, rencana kenaikan anggaran perjalanan dinas bagi ang-gota dewan mendapat respon dari LSM Kompak. Menurutnya, rencana tersebut dinilai tidak tepat. Apalagi melihat kinerja para anggota dewan yang belum mencerminkan sebagai perwakilan dari masyarakat Bang-kalan.

"Menaikkan anggaran penjala-nan dinas itu tepat. Apalagi kinerja dari anggota dewan tidak maksimal dan tidak mencerminkan sebagai penyambung aspirasi masyarakat," ujar Ketua LSM Kompak, Moh. Fahrillah. (dn/rah)

BANGKALAN - Upaya DPRD Bangkalan untuk mendapatkan tambahan biaya perjalanan dinas yang dianggap minim, tampaknya mendapat respon positif. Besaran biaya perjala-nan dinas dengan tujuan sekitar pulau Jawa yang hanya 350 ribu perhari, dianggap sangat kecil dibandingkan kabupaten lain di Jawa Timur. Mulai awal tahun depan, biaya perjala-nan dinas akan naik sedikitnya sekitar 300 persen dari nilai sebelumnya.

SAMPANG - Harga garam rakyat dari tahun ke tahun belum sesuai dengan harapan para petani. Di Kabupaten Sampang, selain harga garam tidak memihak kepada petani, kualitas garam juga tidak diklasifikasi sesuai dengan permintaan pemerintah.

Wakil Ketua Petani Garam Rakyat Kabupaten Sampang Muhammad Yanto menga-takan, pada musim ini harga garam KW 1 Rp . 500 per kil-ogram, sedangkan KW 2 Rp 400. Harga tersebut belum menguntungkan petani ga-ram, padahal pemerintah tel-ah menetapkan Harga Pokok Pemerintah (HPP). Menurut HPP, harga garam KW 1 Rp 750 untuk KW 2 Rp 550.

Menurut Yanto, petani tidak bisa berbuat banyak. Dan sebagian besar dari mere-ka pun terpaksa melepas gar-amnya meski harganya tidak sesuai HPP, karena sebagian besar dari petani garam butuh uang untuk biaya hidup keluarga.

Lagi, hasil penen tahun ini menurun d i b a n d i n g k a n dengan tahun se-belumnya. Pada bulan ini masih bisa panen 7 kali, padahal pada ta-hun sebelumnya bisa panen sampai 16 kali. Menurunnya produksi garam disebabkan kondisi cuaca. Pada bulan ini diprediksi ha-nya bisa memproduksi sekitar garam dua atau tiga bulan, sedangkan pada tahun sebe-lumnya sampai lima bahkan enam bulan.

“Untuk tahun ini kami masih bisa memanen garam sampai tujuh kali pada bulan 10 (Oktober) ini. Sedangkan untuk tahun sebelumnya kalau seperti sekarang sudah tidak bisa dihitung, bahkan sampai belasan panen,” terangnya.

Minim Serapan Sementara serapan ga-

ram rakyat di Kabupaten Pamekasan hingga men-jelang berakhirnya masa pendederan garam masih minim. Berdasarkan data dan pemantauan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan (Disperindag) setempat, hasil produksi garam setem-pat masih belum semuanya terserap.

Kepala Disperindag, Budi Irianto melalui Kapala Seksi Pendaftaran dan Informasi Industri, Farhatin S menga-takan hasil produksi garam hingga saat ini belum se-

muanya terbeli oleh pabrikan garam.

Sebab hingga saat ini pabrikan masih fokus me-lakukan pembelian garam di Kabupaten Sumenep dan Sampang.

Di dua kabupaten itu sisa garam hasil produksi tahun 2012 lalu masih banyak yang belum terbeli. Sehingga pe-merintah pusat meminta kepada pihak pabrikan un-tuk mendahulukan pembel-ian garam di dua kabupaten tersebut. Dengan harapan ga-ram di Madura bisa terserap dengan rata. Informasi yang diterimanya, saat ini garam di dua kabupaten itu yang masih ada di petani, masing-masing diperkirakan mencapai 5000 ton.

“Garam di pendeder masih sedikit yang dijual ke pabrik, karena selain harganya masih murah pabrik garam masih melakukan pembelian garam hasil produksi tahun kemarin

di Sampang dan Sumenep,” kata-nya.

D i a k u i n y a , garam hasil produksi ta-hun 2012 lalu di pendeder Pame-kasan juga masih ada hanya tidak sebanyak di dua kabupaten terse-

but. Ia memperkirakan garam yang tersisa di wilayahnya se-banyak 3000 ton.

Para pendeder sengaja menahan garam tersebut ka-rena harganya masih sangat murah, yaitu berkisar antara Rp 250 sampai Rp 375 per kilogram.

Dia memiperkirakan pada tahun ini harga garam akan tinggi mengingat waktu produksinya lebih singkat dari tahun 2012, yaitu ha-nya 2 setengah bulan. Hal itu diyakini akan berpengaruh pada jumlah produksi yang menurun hingga 50% dari sebelumnya. Minimnya angka produksi itu akan berpengaruh pada persediaan dan harga.

“Asal impor garam kon-sumsi itu di atur, sudah bisa dipastikan harga garam akan tinggi, karena tahun ini pro-dusi garam sedikit akibat kemarau basah yang terjadi pada awal musim lalu,” ung-kapnya.

Jika pada kondisi nomal produksi garam di Pame-kasan bisa mencapai 90 ribu hingga 100 ribu ton dalam satu musim, untuk musim ke-marau tahun ini diperkirakan hanya 45 ribu hingga 50 ribu ton. (jun/oni/mk/rah)

SUMENEP – Kejaksaan Negeri Sumenep akan men-datangkan tujuh saksi terkait dugaan korupsi pengadaan lahan SMA I Bantuan. Dari keterangan para saksi terse-but, Kejari bisa menetapkan tersangka. Pemanggilan tu-juh saksi akan dimulai Kamis (3/10).

Kasi Pidsus Kejari Sumenep Sugiyanto mengatakan, kasus tersebut sudah masuk tahap peny-idikan. Kejaksaan sudah memiliki barang bukti. ”Untuk Kasus SMA I Batuan sudah masuk tahap penyidi-kan,” terangnya, Selasa (1/10).

Pada Kamis akan memanggil beberapa pihak untuk memberi-kan kesaksikan. Pihaknya telah mengirimkan surat panggilan kepada pihak terkait pada Senin (30/9). ”Pada Senin lalu kami sudah mengirimkan surat panggilan ke-pada tujuh orang untuk dilakukan pemeriksaan.

Namun Sugiyanto enggan untuk membeberkan nama-nama yang akan diperiksa tersebut. ”Untuk sementara kami masih belum bisa membeberkan siapa saja yang akan dipanggil. Itu untuk menjaga ke-mungkian buruk terjadi,” lanjutnya.

Disinggung terget, ia tidak bisa memastikan kapan proses pemerik-saan tersebut akan berakhir. Kata-nya, pemeriksaan tidak bisa diduga-duga dan hal itu sangat dipengaruhi

oleh para saksi. ”Saya tidak bisa memastikan kapan proses tersebut akan selesai, pasalnya kadang saksi yang dipanggil tidak menghadiri,” lanjutnya.

Sugiyanto berjanji akan bekerja profesional. Jika semua persyaratan sudah lengkap secepatnya akan me-

nyelesaikannya. ”Saya akan bekerja secara profesional dan secepatnya semua kasus korupsi akan disele-saikan,” ucapnya.

Pegiat anti korupsi, Siddik, mendesak kejaksaan segera menye-lesaikan kasus-kasus yang masih mengendap. Sehingga, orang-orang

yang terlibat kasus tersebut segera mendapat keadilan.

”Ke depan, saya berharap kasus korupsi segera diselesaikan oleh kejari, pasalnya selama ini oknom yang telah merugikan banyak orang tersebut masih berkeliaran,” harapnya. (edy/mk)

junaedy/koran madura

GEDUNG KEJARI. Pengendara sepeda motor sedang melintas di depan kantor Kejari (Kejaksaan Negeri) Sumenep Jalan KH. Mansyur No. 54, Selasa (1/10).

Page 10: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211| TAHUN II10 SURAMADU

SISWA SD DILAPORKAN CURI LAPTOP. Dua bocah siswa Sekolah Dasar RK (2 kanan) dan DY (kiri) mendapat pendampingan LP2A (Lembaga Pendampingan dan Perlindungan Anak) sebelum diperiksa di Unit Resum Polres Jombang, Jawa Timur, Selasa (1/10). Dua bocah siswa SD RK (11) dan DY (12) saat ini diperiksa masih sebatas sebagai saksi terkait laporan pencurian Laptop milik seorang guru yang juga tetangganya sendiri, namun dua bocah itu mengaku tidak mencuri laptop tersebut.

SURABAYA - Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Sutarno P di Surabaya, Selasa (1/10), mengatakan, tercatat enam calon haji yang sakit bersama pendampingnya diperbolehkan berangkat.

Sutarno menjelaskan, keenam calon haji dan pen-dampingnya yang sempat dirawat di Rumah Sakit Haji (RSH) Surabaya dan akh-irnya berangkat adalah Sug-ianto bin Kasman (Kloter 33/Sumenep) bersama istri yang mutasi ke Kloter 43.

Selanjutnya, Tuti Rahayu (Kloter 35/Surabaya) yang menderita penyakit anemia pro-transfusi berangkat de-ngan sang suami bersama Kloter 43.

Selain itu, Bardi Sahri bin Mat Asan dari Kloter 36/Pamekasan dan Misio dari Kloter 34/Sampang juga be-rangkat bersama Kloter 43.

“Rabu (2/10) ada lima calon haji yang sakit akhirn-ya diperbolehkan berangkat dengan kloter lain. Dengan pemberangkatan itu, maka tersisa empat calon haji yang sakit dan belum diperbole-hkan dokter untuk berangkat ke Tanah Suci,” katanya.

Menurut dia, calon haji yang berangkat dengan kloter lain itu masih mung-kin bergabung dengan kloter aslinya, asalkan melapor ke-pada petugas setiba di Tanah Suci.

Hingga Kloter 43 (30/9), Embarkasi Surabaya sudah memberangkatkan sebanyak 18.944 calon haji dengan 215 petugas.

Dari jumlah tersebut tercatat 107 calon haji yang tunda/tidak berangkat. Un-tuk calon haji yang tertunda berangkat tersebut terdapat

yang tunda daerah sebanyak 92 orang dengan rincian wa-fat 15 orang, sakit 11 orang, hamil satu orang, serta tun-da/pendamping 65 orang.

Untuk calon haji yang tunda berangkat sewaktu di asrama haji sebanyak 28 orang yakni wafat satu orang, sakit 17 orang, hamil dua orang, serta tunda/pendamping de-lapan orang.

Calon haji yang sakit tapi sudah berangkat de-ngan kloter lain yakni Sumi-lah binti Senen (Kloter 22/hipertensi), Supatmi binti Tumijan (Kloter 29/DM), dan Kamsiri bin Masdar (Kloter 37/anemia pro tranfusi).

Selain itu, Aliyah binti Muhammad (Kloter 37/ane-mia pro tranfusi), Sumiati bin Munali (Kloter 39/ane-mia pro tranfusi), Arsipa Mataji bin Madiran Musra-ban (Kloter 42/anemia pro tranfusi), Abd. Basar bin Mis-tawi (Kloter 42/pendamp-ing), dan Ummi Kulsum binti Supadi (Kloter 42/abortus in-complete). (ant/mk)

JCH

JCH yang Sakit Sudah Diberangkatkan

Calon haji yang sakit tapi sudah

berangkat dengan kloter lain yakni

Sumilah binti Senen (Kloter 22/

hipertensi), Supatmi binti Tumijan (Kloter 29/DM), dan Kamsiri bin Masdar (Kloter

37/anemia pro tranfusi).

Awalnya, Yahya (26) mem-boncengi mertuanya hendak menuju Pasar Srimangunan. Namun, ketika sampai di jalan Wahid Hasyim Ashari, tak jauh dari pos polisi, rombongan debt collector menghampir-inya untuk memberhentikan laju kendaraanya. Pada saat itu debt collector langsung mengambil kunci motor dan memaksa korban menandata-ngani surat pengambilan mo-tor tersebut.

“Saya sama mertua mau ke pasar disuruh berhenti sama debt collector dan langsung ngambil kunci motor saya gitu, Mas, dan suruh tanda tangan cuma saya gak mau,” ucap Yahya.

Dirinya tidak mengetahui jika motor yang baru dibeli dari rekannya itu bermasalah dengan pihak leasing. Sebab, selama ini tidak pernah ada kejadian perampasan debt

collector kepada dirinya. “Ya saya gak tau kalau memang motor saya nunggak di leasing karena saya baru beli sepeda motor,” katanya.

Dijelaskan Sadiyah (45), mertua Yahya, berlangsungn-ya pengambilan motor me-nantunya itu memang masih tidak ada pihak kepolisian saat berjaga di pos polisi di depan Pasar Srimangunan. Sehingga, pihak debt collector tidak bisa langsung ditangani. “Sebe-lum kejadian memang tidak ada polisi tadi di depan, cuma waktu banyak orang pas rame polisi datang,” jelasnya.

Sementara itu, KBO Reskrim Polres Sampang Iptu Zainulullah melalui saluran telepon menuturkan, hingga kini kendaraan korban masih belum diketahui kejelasannya. Namun, pihaknya juga telah mengetahui jika pelaku per-ampasan itu merupakan pihak

ketiga dari leasing ADIRA.Akan tetapi, kini pihaknya

masih belum bisa melakukan penangkapan sebelum kor-

ban melaporkan kejadian itu. “Ya kita tunggu laporan dari korban. Kalau tidak ada lapo-ran kita tidak bisa menangkap

pelaku. Cuma berdasarkan penulusuran itu (debt collec-tor) ternyata pihak ketiga,” paparnya. (ryn/lum)

Debt Collector Merampas PaksaSAMPANG - Yahya (26), warga Desa Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong, sangat menyayangkan per-buatan debt collector yang merampas dengan paksa sepeda motor miliknya di dekat Pos Polisi Pasar Srimangunan Sampang, Selasa (1/10) sekitar pukul 10.00 Wib.

SURABAYA - Sekitar sembilan draf rancangan peraturan daerah inisiatif atau produk Badan Legis-lasi DPRD Kota Surabaya terbengkalai karena tidak kunjung kembali setelah sebelumnya diserahkan ke Bagian Hukum Pemkot Sura-baya pada 2011 untuk dikaji.

“Sedikitnya, ada delapan draf raperda inisiatif yang belum kembali dari pemkot,” kata anggota Banleg DPRD Surabaya Yayuk Puji Rahayu, saat rapat dengar pendapat yang mengundang Pakar Legal Drafting Universitas Airlangga (Unair) Sukardi di Komisi D DPRD Surabaya, Selasa.

Delapan raperda tersebut adalah raperda penyeleng-garaan kesehatan, lansia, layanan publik, pengelolaan sampah, trafficking, penataan toko modern, penyediaan sen-tra pedagang kaki lima (PKL) di mal serta gedung perkan-toran, revisi perda reklame, dan pengendalian peredaran minuman beralkohol.

“Dari draf raperda-rap-erda ini ada yang sudah dis-erahkan ke Bagian Hukum pemkot sejak 2011 dan 2012. Tapi belum kembali,” kata Yayuk.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono menam-bahkan draf raperda inisiatif sebelumnya diserahkan ke Badan Legislasi (Banleg) ke-mudian dikirim lanjut ke Ba-gian Hukum pemkot. Menu-rutnya, belum diserahkannya draf raperda inisiatif kepada dewan hingga saat ini harus dipertanggungjawabkan.

“Harapan kami, draf se-cepatnya dikaji dan diser-ahkan ke dewan supaya bisa dibahas, 2014 bisa disahkan. Makanya, kita akan minta Ketua DPRD (Mochammad Machmud) secara resmi mengirimkan surat kepada pemerintah kota,” ujar Bak-tiono.

Berbeda dengan Baktio-no, Anggota Komisi D lainya, Masduki Toha berharap agar

pihak pemkot didatangkan secara langsung ke DPRD untuk dilakukan koordinasi. Sebab selama ini pemerintah kota terkesan tebang pilih dalam membahas raperda yang diajukan anggota de-wan.

“Kalau raperdanya sesuai dengan keinginan pem-kot, biasanya pemkot cepat mengirimkan ke DPRD. Tapi kalau sudah tidak sesuai, ada saja alasanya,” kata Masduki.

Untuk itu, ia meminta pemerintah kota meng-hilangkan kebiasaanya semacam itu, menurutnya, semua rancangan peraturan daerah yang dibuat legis-latif, semua berdasarkan atas kepentingan dan kesejahter-aan warga Surabaya.

Menyikapi hal ini, Pa-kar Legal Drafting Universi-tas Airlangga (Unair) DPRD Surabaya Sukardi menga-takan, sesuai Permendagri 53/2011, draf raperda harus mendapatkan kajian akad-emis. Menjadi tugas DPRD untuk menyerahkan draf rap-erda inisiatif ke pemkot un-tuk dikaji, baru selanjutnya dibahas bersama.

Jika raperda tidak diser-ahkan kembali, kata Sukardi, draf tersebut bisa-bisa tidak menjadi produk raperfa inisi-atif dewan. Jika pemkot tidak menyerahkan draf, maka pimpinan dewan bisa mel-akukan interpelasi ke wali kota. “Harusnya, jika dalam waktu 30 hari draf raperda yang dikirim tidak ditindak-lanjuti, pimpinan dewan seharusnya menanyakan. Sebab itu, bentuk pelecehan terhadap dewan,” kata Suk-ardi.

Sementara soal alasan pemkot jika masih nyan-tol di dewan juga tidak bisa dibenarkan sebab raperda yang dibuat murni demi warga Kota Surabaya. “Pem-kot harus tegas, kejadian semacam ini tidak bisa dibi-arkan karena raperda yang nyantol tidak sedikit jum-lahnya,” katanya. (ant/mk)

RAPERDA

Sembilan Raperda Inisiatif DPRD Terbengkalai

BANGKALAN – Per-masalahan sampah yang kini tak hanya sebatas di lingkup perkotaan rupanya diakui bu-

kan wewenang Badan Ling-kunan Hidup (BLH). Lembaga ini mengaku kewenangan dalam mengendalikan sirku-

lasi sampah hanya sebatas di Perkotaan dan dua kecama-tan lainnya. Apalagi BLH tak mempunyai payung hukum,

jika menangani kawasan di luar tiga tempat tersebut, ka-rena terkendala Peraturan daerah (perda) yang ada.

”Kami hanya bisa me-nangani pengelolaan sampah pada daerah perkotaan seperti Kecamatan Kota Bangkalan, Burneh, dan Kamal. Sedang-kan 15 Kecamatan lain tidak ditangani BLH, melainkan ada sebagian kecamatan yang dikelola pasar setempat,” kata Kabid Pengendalian Keru-sakan Lingkungan dan Pen-gelolah Limbah BLH Bangka-lan, Hariaji, kemarin (1/10).

Menurutnya, meski per-soalan sampah tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi hingga ke pelosok. Na-mun, wewenang dan tanggung jawab terhadap kebersihan hanya pada tiga tempat terse-but. Untuk kecamatan lain semisal, Arosbaya,Tanah Mer-ah, Gali, Tragah, dan Kwanyar merupakan tanggung jawab bukan lagi kewenangan BLH, karena mekanismenya diatur oleh pasar setempat.

”Tentunya, jika semua sampah yang ada di Kabupat-en Bangkalan ditangani BLH, maka akan menyalahi perda. Sebab penanganan sampah

di kota saja sudah kewalahan. Jumlahnya selalu bertambah besar,” terangnya.

Dia menjelaskan persoa-lan sampah bisa diatasi kalau perdanya sudah direvisi, se-hingga jelas payung hukumn-ya, jika akan dilakukan pen-anganan lanjutan di lain tiga kecamatan yang dimaksud.

Di sisi yang berbeda, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar menerangkan kalau persoalan sampah yang ada di seluruh kecamatan merupakan wewenang BLH secara keseluruhan. Sebab BLH merupakan suatu badan yang jelas tupoksinya.

”BLH bukan kantor. Sudah atas nama badan, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak men-gurusi sampah secara keselu-ruhan. Beda halnya jika masih berupa Kantor, mengurus sampah di lingkup perkotaan saja tak masalah,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya juga kan mengklarifikasi dan mel-akukan pemanggilan pada BLH terkait persoalan terse-but. Diharapkan pengendalian sampah yang ada di seluruh Bangkalan merupakan we-wenang BLH secara keseluru-han. (ori/rah)

SAMPAH

BLH Mengaku Hanya Bertugas di Perkotaan

Page 11: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO. 0211 | TAHUN II 11BANGKALAN

Pasalnya, jalan nasional di wilayah Kabupaten Bangkalan atau tepatnya di sepanjang ja-lan pantura kecamatan Aros-baya, Klampis hingga Sepuluh tersebut perlu perhatian yang lebih inten. Pasalnya, seba-gian besar jalan belum pernah dilakukan upaya peningkatan jalan.

”Sudah bertahun-tahun jalan kawasan tersebut tak dilakukan perbaikan pening-

katan jalan. Hanya sebatas tambal sulam yang justru hal itu memperparah kondisi ja-lan,” keluh Mahmudi, yang merupakan Anggota Komisi C DPRD Bangkalan.

Dia menilai banyaknya tambalan aspal disepanjang jalan lintasan tersebut tak nyaman bagi pengguna ja-lan. Sebab perbaikan jalan dengan model tambal sulam malah dinilai membahayakan.

Kondisi seperti itu membuat tak nyaman bagi para peng-guna jalan yang melewati da-erah tersebut. Sebab, jalan tak mulus dan terdapat gundukan bekas penambalan.

”Banyaknya tambalan di sepanjang jalan ini, tentu-nya tak nyaman. Karena jalan jadi bergelombang dan kend-araan menjadi tak stabil ketika melintasinya,” katanya.

Diri merasakan secara langsung kondisi jalan yang memang tidak ada keny-amanan dalam berkendara. Terlebih, kawasan tersebut sering terjadi kecelakaan, aki-bat jatuh dari motor ataupun mengalami kecelakaan de-ngan pengendara lainnya.

Banyak jalan yang harus diperbaiki secara keseluru-han, terutama di daerah Desa Lajing tepatnya didepan Mas-jid sampai jalan ke daerah Arosbaya. Selain itu, sampai di jalan kawasan desa Ko'ol, sesudah jembatan arah utara, jalannya sudah sangat ber-gelombang, dan hampir di-pastikan pengendara mem-perlambat laju kendaraannya. Disamping jalan tambal su-lam, sebagian lagi rusak. Bah-kan, ada jalan yang berlubang selebar 2 meter.

”Kami akan memanggil pihak perwakilan Bina Marga Provinsi yang ada di Bang-kalan. Sebab, itu wewenang provinsi,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar mengatakan hal yang sama. Menurutnya, jalan sepanjang pantura me-mang masih banyak menga-lami kerusakan, yang kondis-inya sangat memprihatinkan. Sebab, kondisi jalan seakan dibiarkan. Malah, terdapat banyak lubang-lubang kecil yang justru membahayakan pengendara kendaraan ber-motor. Tewrlebih, sepeda motor yang sering melintas jalan tersebut.

”Kita akan mengagenda-kan pertemuan dengan pihak terkait, untuk mempertanya-kan upaya perbaikan jalan,” ujarnya. (ori/rah)

DPRD Akan Memanggil Pihak Terkait

Jalan Pantura Rusak ParahBANGKALAN - Kondisi jalan nasional di sepanjang jalan pantai utara (pantura) yang hampir 80 persen mengalami kerusakan mendapat tanggapan DPRD Bangkalan. Bahkan, kalangan wakil rakyat itu mengancam akan memanggil pihak terkait.

BANGKALAN - Sekalipun warga penyandang buta ak-sara di Kabupaten Bangkalan mengalami penurunan, na-mun masih tergolong tinggi. Sebab tahun ini warga kabu-paten paling barat di pulau Madura ini mencapai 85.000, yang didominasi usia di atas 25 tahun.

"Rata-rata yang belum bisa baca antara usia 15 hingga 59 tahun. Paling banyak usia 25 tahun ke atas," ucap Kepala Bi-dang Pendidikan Luar Sekolah Kesenian dan Olahraga (diklus seni raga) Kabupaten Bangka-lan, Achmad Mustakim.

Dari 18 kecamatan yang ada, tiga kecamatan tertinggi buta aksara terdapat di Kecamatan Galis 18.800 orang, Kecama-tan Geger 15.401 orang, dan Kecamatan Klampis sebanyak 10.725 orang. Kedepannya, di dua kecamatan tersebut diha-rapkan akan terjadi penguran-gan penyandang buta aksara.

"Setiap tahunnya, kan-tong-kantong buta aksara di setiap kecamatan selalu berkurang. Data sensus BPS tahun 2010 mencatat seba-nyak 125.030 orang, kini ting-gal 85.000 orang," jelasnya.

Ia menambahkan pihak-nya terus melakukan upaya guna menekan tingginya ang-ka buta aksara dengan melak-sanakan program Jawa Timur berupa Keaksaraan Fungsional (KF) setiap tahun. Rata-rata

buta huruf didominasi kaum perempuan dibandingkan de-ngan laki-laki.

"Termasuk memaksimal-kan rumah pintar di Kecama-tan Modung dan menjalin kerjasama dengan organisasi seperti muslimat, fatayat, PKK, dan BKKN. Karena organisasi-organisasi itu banyak berakti-fitas di desa," tandasnya.

Sementara itu, Komisi D DPRD Bangkalan menilai jumlah 85.000 buta aksara itu masih tergolong tinggi. Seha-rusnya, dengan adanya prog-ram KF, masyarakat sudah bisa membaca dan menulis. Karena program KF memang fokus mengentas warga yang tak bisa balistung.

"Saya berharap program KF dari Jatim dilaksanakan dengan baik dan benar. Sehingga setiap tahunnya, angka buta aksara bisa berkurang sampai 80 per-sen," singkat Anggota Komisi D Ismail Hasan.(dn/rah)

BALISTUNG

Warga Buta Aksara Capai 85.000 Orang

BANGKALAN - Sebanyak 57.000 siswa di 658 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangkalan yang tergolong tidak mampu akan diprio-ritaskan sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2013. Sejatinya, yang diaju-kan berjumlah 92.000 siswa. Namun, pemerintah pusat memberikan batasan kuota untuk Dinas Pendidikan se-tempat.

"Aslinya yang kami data berjumlah 92.000 siswa miskin. Akan tetapi kami oleh pemerintah pusat di-beri jatah 57.000 siswa saja," ujar Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh. Mohni melalui Kabid. TK/SD, Fauzi.

Menurutnya, Dinas Pen-didikan menerima data siswa yang tergolong tidak mampu dari seluruh SD yang tersebar di 18 Kecama-tan. BSM ini, kata Fauzi, bisa berdampak pada resiko putus sekolah atau drop out (DO). Apalagi, tingkat putus sekolah di keluarga miskin masih lumayan tinggi se-lama ini, yang disebabkan oleh faktor keterbatasan fi-nansial keluarga.

"Adanya BSM memang

diharapkan dapat menekan angka putus sekolah bagi ke-luarga miskin. Sebab, keber-langsungan pendidikan harus diperhatikan," paparnya.

Masing-masing siswa yang menerima BSM, lan-jutnya, akan diberikan secara langsung sebesar 450.000. Sistem ini berbeda dengan pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dimana uangnya diterima pihak sekolah. Dengan de-mikian, segala kebutuhan siswa miskin diharapkan da-pat terpenuhi.

"Ya, dengan nominal tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan priba-di siswa miskin dalam keber-langsungan pendidikannya," tandasnya.

Kedepannya, harap Fauzi, diharapkan dengan adanya BSM dapat me-ningkatkan jumlah keikut-sertaan peserta didik di Bangkalan dan angka pu-tus sekolah dapat ditekan serendah-rendahnya. Sebab setiap masyarakat memiliki hak untuk menempuh pen-didikan sesuai dengan tu-juan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa.(dn/rah)

DIAJUKAN PENERIMA BSM

57.000 Siswa Miskin SD Diprioritaskan

BANGKALAN – Kemente-rian Agama wilayah Jawa Timur kembali menggelar ajang yang cukup bergengsi di kalangan santri pesantren yaitu Musa-baqah Qira’atil Kutub (MQK) ke IV tahun 2013. Dalam perayaan kali ini, Kabupaten Bangkalan dipercaya menjadi tuan rumah dalam MQK ke IV. Diikuti seba-nyak 2400 peserta dari 38 kabu-paten dan kota yang ada di Jawa Timur, tampak pembukaan MQK sangat meriah.

”MQK merupakan ajang stra-tegis mengangkat tradisi aka-demik pondok pesantren dan menggali potensi santri, makanya kegiatan ini sangat bagus” kata, Moh Sudjak Kepala Kanwil Ke-menterian Agama Jawa Timur, tadi malam (1/10).

Menurut Sudjak, pemilihan Bangkalan dipercaya menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan MQK kali ini, berdasarkan kajian tim memang Bangkalan lebih pas menjadi tuan rumah pada tahun

ini. Sebab, daerah yang meng-ajukan diri sebagai tuan rumah cukup banyak. Namun Bangkalan yang terpilih.

Sementara itu Bupati bang-kalan, M Makmun Ibnu Fuad me-nyampaikan rasa kegembiraannya karena Bangkalan bisa dipercaya sebagai tuan rumah. Menurutnya, kegiatan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1-5 Oktober terse-but, akan diisi dengan kajian kitab kuning. Perlombaan yang dibagi menjadi tiga tingkatan yakni, U’la,

Wustho dan Ulya.Dia menambahkan, dengan

digelarnya MQK para santri da-pat mengembangkan kemam-puannya dalam mengaji dan mengkaji kitab kuning. MQK juga sebagai salah satu wahana kom-petisi bagi para santri dalam me-nunjukkan kemahirannya dalam membaca, memahami, dan men-jelaskan kandungan kitab kuning sebagai tradisi keilmuan pada pondok pesantren di Indonesia. (adv/ori/rah)

Bangkalan Jadi Tuan Rumah MQK, Diikuti 2.400 Peserta

BANGKALAN – Dengan adanya kurikulum baru yang tidak memihak kepada baha-sa daerah, kiranya membuat prospek bahasa daerah Ma-dura makin mencemaskan. Terutama bahasa Madura yang halus bisa semakin menghilang dari dunia ini, karena kurang maksimalnya penanaman bahasa daerah tersebut terhadap generasi muda, apalagi di sekolah-sekolah jam untuk bahasa daerah juga mulai dikurangi.

Kurikulum 2013 yang sempat dipertentangkan oleh sebagian aktivis, me-mang masih mengandung kebijakan daerah. Sebab bahasa daerah dalam kuri-kulum 2013 seyogyanya tak ada. Ternyata, dalam pe-laksanaan teknisnya masih mengajarkan bahasa dae-rah sebagai mata pelajaran, meskipun alokasi waktu-nya terus dikurangi. Hal itu sesuai dengan surat edaran gubernur Jawa Timur yang mengacu pada Permendik-bud nomor 68/2013.

”Dalam kurikulum baru, sekolah masih mengajarkan bahasa daerah sebagai mata pelajaran. Meski acuannya masih berpedoman terha-dap kurikulum sebelumnya,” kata Kasie Kurikulum SMP/SMA/SMK, Risman Irianto, kemarin (1/10).

Waktu yang diberikan untuk mengajarkan mata pelajaran bahasa daerah se-banyak 2 jam dalam satu minggu. Tak hanya itu, me-ngenai muatan lokal lainnya baca dan tulis A-quran juga diajarkan dalam kurikulum yang baru, yakni masuk pada mata pelajaran Agama.

Risman menerangkan, untuk buku pedoman yang menjadi acuan dalam mata

pelajaran bahasa daerah masih tetap menggunakan standar lama. Sebab, peme-rintah pusat tidak menye-diakan buku pedoman secara terpisah seperti mata pelaja-ran lain yang dikirim lang-sung.

”Secara khusus, draf kurikulum 2013 tidak men-cantumkan mata pelajaran bahasa daerah. Bahasa dae-rah bisa dikategorikan ma-suk pada mata pelajaran seni budaya dan muatan lokal,” terangnya.

Selain itu, sesuai peratu-ran pemerintah daerah no-mor 24 tahun 2009 pelajaran bahasa daerah harus tetap ada. Dalam perda tersebut, pada pasal 57 dijelaskan bah-wa setiap satuan pendidikan dasar dan menengah wajib menyelenggarakan penggu-naan bahasa daerah. Selain itu, pada poin selanjutnya juga diwajibkan penyeleng-garaan baca tulis al-quran.

Menurutnya, kurikulum ini masih tetap memperta-hankan budaya berdasar-kan kearifan lokal. Sebab, peraturan yang diberikan terdiri dari beberapa kom-ponen. Ada mata pelajaran wajib dan pelajaran bersifat khusus seperti bahasa dae-rah ini.

Sementara itu, kepala sekolah SMPN 2 Bangkalan, Edi Hariyadi, yang kebetulan sekolahnya ditunjuk secara langsung untuk menerapkan kurikulum 2013 mengaku kurikulum 2013 bisa diterap-kan dengan baik. Termasuk dengan bahasa daerah yang pernah diwacanakan tak aka nada dalam kurikulum yang baru. Sebab, pelajaran ba-hasa daerah harus tetap dile-starikan, karena merupakan jati diri bangsa. (ori/rah)

KURIKULUM 2013

Prospek Bahasa Daerah Makin Mencemaskan

Rata-rata yang belum bisa baca antara usia 15 hingga 59 tahun.

Paling banyak usia 25 tahun ke atas,"

Achmad Mustakim

HARGA WORTEL ANJLOK. Warga memanen wortel di perladangan kawasan dataran tinggi dieng Desa Patak Banteng, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Selasa (1/10). Petani mengeluhkan rendahnya harga wortel sejak sepekan terakhir yang hanya laku Rp1.000 per kilogram padahal sebelumnya harga wortel mencapai Rp 4.000 per kilogram.

Advertorial

BELAJAR. Beberapa siswa dan sisiwi sedang mengikuti proses pendidikan di salah satu sekolah negeri di Bangkalan. Mereka tampak bersemangat menekuni aktivitas masing-masing.

Page 12: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO. 0211 | TAHUN II12 SAMPANG

Advertorial

Laporan itu terkait dugaan persekongkolan dan penyim-pangan tender proyek dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan pasar di Ke-camatan Banyuates, pada ta-hun anggaran 2013 dengan pagu sebesar Rp. 150.000.000 dan HPS Rp. 149.570.000.

"Pemenang perencana Pasar Banyuates itu CV Artara dengan penawaran sebesar Rp. 141.792.000. Nah peserta penawaran yang lulus daftar pendek ada tiga CV diantara-nya CV Utama Consultant, CV Multidecons Konsulindo, dan CV Artara," ucapnya.

Warga Jalan Aji Gunung Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota itu menilai, penyimpan-gan dan persekongkolan ten-der proyek antara CV Multi-decons Konsulindo dengan CV Artara itu ada dalam ken-dali dan menggunakan tenaga pembuat penawaran yang sama dalam hal melakukan

penawaran pada kegiatan per-encanaan pembanyunan Pasar Banyuates tersebut.

Ia mencontohkan harga penawaran mendekati nilai HPS, serta kesamaan isi do-kumen penawaran antara ke-samaan pengetikan susunan, dan dokumen penawaran di upload dari satu alaman in-ternet (IP address) yang sama. "Itu bisa dibuktikan dengan membuka berkas penawaran yang ada di LPSE kabupaten sampang," jelasnya.

Disisi lain, dirinya juga menyebutkan jika penyimpan-gan tender itu telak melanggar pasal sebagaimana yang diatur pada pasal 378, pasal. 2, 3, 5, 7, dan pasal 12 KUHP UU nomer 13 tahun 1999 tentang pember-antasan tindak pidana korupsi yang dilakukan terhadap Dis-pendaloka kabupaten sampang.

Tak hanya itu, pihak pelapor juga menuding jika Dispend-aloka sampang tidak transpar-

an dari proyek pembangunan pasar banyuates telah berse-kongkol dengan pihak panitia lelang dengan rekanan. Sebab, jika dilihat dari direktur CV Trigaya Ciptamarga berangkat dari CV lainnya. Padahal, men-urutnya proyek pembangunan

pasar harus lingkup satu CV. " Ini tidak boleh harus satu cv, dan proses lelangnya juga ada persekongkolan karena dikerja-kan dengan dikolpkan tiga cv," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Intel Kejari sampang, Sucipto men-

uturkan masih akan mempela-jari laporan tersebut. Karena harus bisa melaksanakkan dan bertindak sesuai dengan prosedur yang ada. "Tidak langsung mengambil kepu-tusan dan bertindak sesuai prosedur,"tuturnya. (ryn/lum)

Panitia Lelang Dispendaloka Dilaporkan ke KejariSAMPANG - Direktur CV Bintang Jaya Syafii Arman melaporkan panitia lelang pengadaan barang dan jasa Dinas Pendapatan, Pengelonaan keuangan, dan Aset (Dispendaloka) Sampang, kepada Kejaksaan Negeri setempat, Selasa (1/10).

Direktur CV Bintang Jaya Syafii Arman melaporkan Dispendaloka, ke Kejari Sampang terkait dugaan penyimpangan dan persekongkolan tender proyek.

SAMPANG - Minat baca masyarakat Kabupa-ten Sampang bisa dibilang masih rendah. Perpustakaan terlihat sepi dari pengunjung yang hendak membaca buku. Tak siswa ataupun umum, perpustakaan sepi dari pen-gunjung.

Kepala Perpustakaan Kabupaten Sampang Ha-nurur Rasyid mengatakan, sampai saat ini minat baca masyarakat di Kabupaten Sampang bisa dikatakan masih rendah. Pengunjung yang datang masih bisa dika-takan sepi. Katanya, pemu-pukan dalam membaca harus dimulai sejak dini.

"Hobi baca masyarakat masih rendah. Tapi kalau se-mua sarana dan prasaranan-ya dibuat semenarik mung-kinkan akan meningkatkan minat baca masyarakat, dan kami tetap bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat," terangnya,

Selasa (1/10).Untuk meningkatkan

minat baca, pihaknya terus mengoptimalkan perpus-takaan keliling yang saat ini dimiliki dengan ditambah meningkatkan sosialisasi gemar membaca ke setiap sekolah yang ada di Kabupa-ten Sampang.

Sementara Siswa SMK 2 Sampang Sulton mengata-kan jarang datang ke perpus-takaan daerah karena sudah sering membaca di internet, sehingga tidak perlu men-datangi perpustakaan yang sudah disediakan pemerin-tah kecuali untuk mencari referensi yang dibutuhkan.

“Kami memang jarang karena cukup membaca lewat komputer di rumah, karena bagi kami itu sudah cukup. Namun, kalau nanti ada tugas yang membutuh-kan referensi maka kami akan mencari di perpus-takaan” ucapnya. (jun/lum)

LITERASI

Minat Baca Masyarakat Masih Rendah

SAMPANG- SMA 1 Sampang mendapat ku-curan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2013 dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang. Bantuan tersebut berupa gedung Laboratorium Kimia yang pengerjaan proyeknya hingga kini sudah mencapai 40 persen.

Kepala SMA 1 Sampang Asma’un Saleh menjelaskan, pengerjaan gedung seluas 15 kali 10 meter persegi itu terus digenjot agar bisa segera dipakai sebagai tempat praktik para mu-ridnya. Untuk itu, saat ini pihaknya langsung mengajukan pencairan anggaran termin kedua. ”Sekarang memang sudah memenuhi syarat pencairan termin kedua. Kami segera laku-kan supaya pembangunan (proyek) ini segera tuntas,” ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (1/10).

Setelah selesai nantinya, lanjut Asma’un, bantuan gedung laboratorium tersebut di-harapkan bisa dimanfaatkan secara maksi-mal oleh siswa-siswinya. Sehingga bantuan sarana-prasarana itu bisa meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan. ”Kami berterima kasih dapat bantuan sarana-prasa-rana berupa gedung laboratorium (Kimia) ini. Harapannya, para murid bisa lebih semangat untuk belajar dan berprestasi,” tuturnya.

Menurutnya, gedung laboratorium yang dibangun saat ini sudah sesuai dengan standar sehingga bisa menampung sejumlah alat pera-ga secara lengkap. Dijelaskan, SMA 1 Sampang sebelumnya hanya mempunyai gedung labara-torium di bawah standar yang dibangun secara swadaya. ”Kalau sebelumnya laboratorium kami cukup sempit karena hanya dibangun se-

cara swadaya. Tapi, (gedung laboratorium) yang bantuan dari DAK 2013 ini sudah sesuai dengan standar. Jadi, siswa-siswi kami bisa praktikum dengan leluasa,” paparnya.

Selain itu, Asma’un berterima kasih kepada pihak Disdik Sampang yang telah menjadikan SMA 1 Sampang sebagai penerima DAK 2013

dari sekian sekolah yang juga mendapatkan bantuan serupa. ”Yang jelas kami berterima kasih kepada Kadisdik yang telah memperha-tikan sekolah kami (SMA 1 Sampang). Semoga bantuan ini bisa meningkatkan kualitas pendi-dikan dan IPM (indeks pembangunan manusia) Sampang,” pungkasnya. (adv/lum)

Bantuan Laboratorium Kimia Diharapkan Tingkatkan Skil Siswa

DIGENJOT. Pengerjaan proyek pembangungan gedung Laboratorium Kimia di SMA 1 Sampang terus digenjot. Pengerjaannya sudah mencapai 40 persen, Selasa (1/10).

SAMPANG - Dinas Penda-patan Pengelolaan Keuangan dan Aset (Dispendaloka) Sam-pang mengakui kalau pelaku pencabulan bernama Abdur-rahman (36) terhadap anak di bawah umur adalah stafnya. Hal itu ditegaskan setelah me-nerima surat laporan dari ke-polisian, Senin (30/9).

Kepala Dispendaloka Sampang Suhartini Kaptiati membenarkan kalau pelaku pencabulan yang tertangkap pada Kamis malam dari Staf Dispendaloka. Namun, sebe-lum penangkapan tersebut pihaknya sudah sering me-lakukan pembinaan terha-dap stafnya sehingga itu juga harus kembali kepada nurani manusianya sendiri.

Setelah menerima surat laporan dari Kapolres Sam-pang, dia baru tahu kalau yang tertangkap adalah stafnya. Sehingga, dari lapo-ran tersebut pihaknya akan melaporkannya ke Bupati Sampang dengan tembusan Inspektorat dan BKD (badan kepegawaian daerah).

Suhartini belum me-ngetahui terhadap pelaku apakah kondisinya normal atau tidak, karena untuk menjelaskan itu dia tidak mempunyai dasar dari dok-

ter. Sehingga, tidak banyak komentar terhadap kondisi pelaku yang sementara ini diisukan kurang waras.

“Kami baru kemarin me-nerima surat laporan dari kepolisian Sampang kalau pelaku pencabulan tersebut staf kami. Sebelumnya, kami sudah memberikan pembi-naan terhadap staf saya dan itu juga kembali pada nu-raninya orang tersebut. Dan nanti kami akan melaporkan ini kepada bupati Sampang,” ujarnya kepada Koran Ma-dura Selasa (1/10). (jun/lum)

ASUSILA

Kepala Dispendaloka Mengakui Pelaku Pencabulan Stafnya

Kami baru kemarin menerima

surat laporan dari kepolisian Sampang kalau

pelaku pencabulan tersebut staf kami. Sebelumnya, kami sudah memberikan

pembinaan terhadap staf saya dan itu

juga kembali pada nuraninya orang

tersebut...”

SAMPANG – Komisi C DPRD Sampang, Selasa (10/1) membahas realisasi RTLH dengan Dinas Cipta Karya setempat di gedung DPRD. Namun, dewan masih mempertan-yakan realisasi Rumah Tangga Layak Huni (RTLH) tahun 2013 karena saat meminta data tidak diberikan.

Dinas Cipta Karya mengaku be-lum bisa memberikan data tersebut lantaran harus berkoordinasi terle-bih dahulu dengan Kementrian Pe-rumahan Rakyat RI.

"Ya memang tadi sempat alot dan muter-muter saja dalam rapat karena kita meminta data penerima RTLH sejak kemarinnya tidak diberi hing-ga sekarang. Tapi, ini tidak bisa kita terima apalagi ini hak public. Jan-gankan anggota DPRD masyarakat juga perlu tahu," ucap Ketua Komisi C Aliayadi Mustofa.

Dalam pemanggilan Komisi C DPRD Sampang terhadap Dinas Cipta Karya dilakukan terkait realisasi Ru-mah Tanggga Layak Huni (RTLH) ta-hun 2013 yang mendapatkan angga-ran APBN sebanyak 1.932 unit untuk di Kecamatan Kedungdung. Sedang-kan anggaran APBD sebanyak 140 unit tersebar setiap 14 kecamatan. Ma-sing-masing kecamatan mendapatkan 10 unit dengan anggaran 7.500.000 per rumah dengan tahap pengerjaan hingga kini masih 30 persen.

Aliyadi menambahkan, selan-jutnya pihaknya sebagai pengawas pembangunan di Sampang termasuk

RTLH akan membentuk tim moni-toring. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat berlangsungn-ya pengerjaan RTLH di lapangan.

"Setelah kita meminta data pen-erima dalam jangka waktu minggu ini kita akan bentuk tim monitoring dilapangan karena agar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan nantinya," jelasnya.

Hingga berita ini ditulis, pihak dinas cipta karya masih belum bisa dimintai keterangan. Bahkan, Sek-ertaris Dinas Cipta Karya Suri, pon-sel yang biasa dipakai tidak bisa dihubungi. Begitu juga, Bendahara Dinas Cipta Karya Basit belum bisa dimintai konfirmasi karena yang bersangkutan sedang menghadiri pengajian selamatan ibadah haji. (ryn/lum)

PEMBANGUNAN

Komisi C Mempertanyakan Realisasi RTLH

Setelah kita meminta data penerima dalam jangka

waktu minggu ini kita akan bentuk tim monitoring

dilapangan karena agar tidak terjadi kesalahan

dan kekeliruan nantinya,"

Aliayadi MustofaKetua Komisi C

HARI KUNJUNG PERPUSTAKAAN. Petugas mencari buku pesanan pengunjung di Perpustakaan Nasional, Jakarta. Pada Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca diharapkan sebagai momentum perbaikan bagi perpustakaan untuk lebih melayani dan mendekatkan perpustakaan lewat berbagai layanan dan informasi yang tersedia bagi masyarakat luas.

Page 13: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211| TAHUN II 13PAMEKASAN

PAMEKASAN - Sebagian besar Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Pame-kasan yang berangkat menu-naikan ibadah haji tahun ini adalah petani dan nelayan. Dari jumlah 1.305 jamaah calon haji yang menunai-kan ibadah haji tahun ini, 60 persen diantaranya berpro-

fesi sebagai petani dan ne-layan. Sementara, 28 persen pedanggang, dan 12 persen sisanya adalah pengusaha dan Pengawai Negeri Sipil di Pamekasan.

Pelaksana Tugas Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Pame-kasan Akhmad Nawawi men-

gatakan jamaah calon haji dengan latar belakang sebagai petani itu sudah terjadi setiap tahun. “Manyoritas memang dari kalangan petani dan ne-layan,” katanya.

Hal ini, menurut Nawawi, dikarenakan kemauan mereka untuk naik haji cukup tinggi sehingga setiap musim panen

dan musim ikan selalu meny-isihkan untuk tabungan haji.

Nawawi menjamin, tidak akan ada diskriminasi (per-bedaan layanan) kepada JCH, baik yang berprofesi sebagai petani dan nelayan maupun PNS.

Nawawi menjelaskan se-luruh jamaah haji asal Ka-bupaten Pamekasan yang berangkat melalui kloter 35,36, dan 37 yang berjumlah 1.203 sudah tiba di Makkatul Mukkarromah. Hingga saat ini belum ada laporan kend-ala yang diterima Kantor Ke-menag Pamekasan. Demikian pula dengan kondisi keseha-tan para JCH, belum diterima laporan adanya jamaah yang sakit ataupun meninggal du-nia.

Sementara itu Ketua Forum KBIH Pamekasan Lukmanul Hakim menilai banyaknya petani yang mampu melaksanakan iba-dah haji tersebut dikarena-kan para petani memiliki tekad tinggi untuk selalu menabung.

“Kalau dilihat dari tahun ke tahun, di Pamekasan se-lalu didominasi oleh petani dan nelayan. Ini membukti-kan bahwa profesi tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata,” katanya. (awa/muj/rah)

IBADAH HAJI

Petani-Nelayan Mendominasi JCH

PENERTIBAN PERAGA KAMPANYE. Sejumlah petugas Satpol PP dan Panwascam Palu Timur menurunkan alat peraga kampanye Caleg yang dianggap melanggar aturan di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (1/10). Penertiban ratusan alat peraga tersebut sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kampanye pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan pemerintah menginginkan karapan sapi dilakukan tanpa kekerasan, ka-rena penyiksaan teradap hewan tidak mencerminkan nilai luhur kebudayaan bangsa.

Dari 45 anggota DPRD Pamekasan, salah satu anggota di antaranya diduga ada yang terlibat sebagai panitia pelak-sanaan karapan sapi dengan kekerasan yang dilaksanakan-pada bulan Agustus lalu.

“Sebagai lembaga negara, anggota DPRD harus men-dukung kebijakan itu dengan

melaksanakan karapan sapi tampa kekerasan. Kalau ter-bukti ada anggota kami yang terlibat dalam karapan sapi dengan kekerasan, akan kami panggil untuk diingatkan,” kata Halili.

Apalagi, kata dia, PPP mendukung karapan sapi tam-pa kekerasan. Sehingga kebi-jakan itu juga harus didukung oleh kadernya yang duduk di DPRD. Dengan adanya pro-kontra dalan cara pelaksanaan karapan sapi, kejuaraan kara-pan sapi piala presiden RI se-Madura yang rencananya akan

digelar pada Oktober menda-tang dibekukan. Pembekuan itu diprakarsai oleh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) IV Madura.

Sebelunmya, Sekretaris Bakorwil IV Madura, Rus Budiono mengatakan ke-juaraan karapan sapi piala Presiden itu dibekukan sam-pai batas waktu tidak diten-tukan. Selanjutnya, pihakn-ya menyerahkan kepada masing-masing pemerintah daerah di Madura, apakah akan menggelar karapan sapi dengan sistem rekeng atau tidak. Namun, kalaupun karapan sapi tetap digelar dengan kekerasan, kejuaraan itu tidak boleh menggunakan label Piala Presiden. Sebab, kejuaraan yang mempere-butkan piala tersebut disetu-

jui tanpa kekerasan.Sementara itu, sejum-

lah pengerap di Kabupaten Pamekasan tetap menye-lenggarakan karapan sapi dengan aturan lama. Mereka terus menyeleksi sapi kara-pan di masing-masing ke-camatan dengan kekerasan. Seperti yang dilakukan para pengerap dari tiga kecama-tan yaitu Kecamatan Kota Pamekasan, Kecamatan Tlanakan, dan Kecamatan Proppo, di Stadion R. Soe-narto Hadiwodjojo, Pame-kasan pada Minggu (22/9) lalu.

Sebanyak 60 peserta terli-bat dalam seleksi saat itu, de-ngan rincian masing-masing kecamatan 20 pasang sapi. Mereka diseleksi untuk mem-perebutkan posisi tiga terbaik

dan akan bersaing pada se-leksi tingkat kabupaten, pada tanggal 6 Oktober mendatang. (oni/muj/rah)

DPRD Menyayangkan Budaya Madura Dicemari KekerasanDewan yang Terlibat Karapan Sapi Rekeng Akan DipanggilPAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menyatakan akan memanggil anggotanya yang terlibat dalam karapan sapi rekeng (menggunakan kekerasan).

PAMEKASAN – Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan Ketua DPRD Halili, yang kakak beradik, memimpin pemerintahan Kabupaten Pamekasan.

“Sebelumnya, Pak Halili menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua DPRD Pame-kasan dan sekarang resmi menjadi ketua definitif,” kata Sekretaris DPRD Pamekasan Arif Handayani, Selasa siang.

Jika Halili resmi menjadi pimpinan DPRD mulai tang-gal 1 Oktober 2013, maka kakaknya yakni Achmad Syafii menjadi Bupati Pame-kasan secara resmi sejak tanggal 22 April.

Awalnya, Halili meru-pakan anggota biasa di fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi Plt Ketua DPRD Pamekasan setahun lalu, yang menggantikan Ketua DPRD sebelumnya Kholil Asy’ari yang terpilih menjadi Wakil Bupati Pamekasan.

Kendatipun antara Ketua DPRD Halili dengan Bupati Achmad Syafii bersaudara, namun keduanya dari par-tai berbeda. Achmad Syafii merupakan kader Partai Demokrat, sedangkan Halili dari PPP.

Saat pemilihan bupati (pilbup) Pamekasan pada 9 Januari 2013, kedua partai ini berkoalisi mengusung pa-sangan calon Achmad Syafii dari Partai Demokrat dan mantan Ketua DPRD Pame-kasan Kholil Asy’ari dari PPP.

Setelah pelantikan di-rinya di kantor DPRD Pame-kasan, Halili menyatakan pihaknya akan tetap bersikap profesional dan tetap kritis dalam menyikapi kebijakan pemerintahan di Kabupaten Pamekasan, kendati bupatin-ya adalah kakaknya sendiri.

“Kita tetap akan bersikap profesional. Kita kan meng-inginkan sistem pemerintah

yang dipimpin kakak saya berjalan sesuai dengan ke-tentuan yang berlaku,” kata Halili.

Sebagian kalangan mengkhawatirkan, duet kepemimpinan kakak be-radik sebagai pimpinan di Kabupaten Pamekasan ini akan melemahkan sistem kontrol di dua lembaga itu.

Bahkan, kepemimpinan kakak beradik dikhawatir-kan berpotensi membentuk sistem pemerintahan yang lemah, dan berpotensi nepo-tisme.

Namun, beberapa fung-sionaris PPP menjelaskan justru dengan duet kepem-impinan kakak-beradik antara Bupati Achmad Syafii dengan Ketua DPRD Halili akan menambah si-kap hati-hati dalam men-jalankan roda pemerinta-han di Pamekasan.

“Karena tentu kami dari PPP tidak ingin dicap oleh masyarakat melakukan tu-gas-tugas kenegaraan yang tidak profesional,” kata kad-er PPP lain di DPRD Pame-kasan, Iskandar. (ant/rah)

PIMPINAN PUBLIK

Kakak-Beradik Memimpin Pemerintahan

Awalnya, Halili merupakan anggota

biasa di fraksi Partai Persatuan

Pembangunan (PPP) dan menjadi

Plt Ketua DPRD Pamekasan

setahun lalu, yang menggantikan Ketua DPRD sebelumnya Kholil Asy’ari yang

terpilih menjadi Wakil Bupati Pamekasan.

Page 14: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO.0211| TAHUN II14 NASIONALPAMEKASAN

PAMEKASAN - Halili, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan akhirnya dilan-tik sebagai Ketua DPRD setempat, Selasa (1/10). Ia menggantikan posisi Khalil Asyari yang kini su-dah menjadi Wakil Bupati Pame-kasan mendampingi Achmad Syafii. Pengambilan Sumpah Ket-ua DPRD Pamekasan Halili, ber-samaan dengan pelantikan Suli Faris sebagai Wakil Ketua DPRD Pamekasan menggantikan posisi

Muhdar Abdullah yang sudah di-lakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh partainya karena pin-dah ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Pengambilan sumpah dilaku-kan di ruang sidang paripurna DPRD, disaksikan semua anggota DPRD Pamekasan dan pimpinan SKPD. Acara itu diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Gu-bernur Jawa Timur oleh Sekretaris DPRD Pamekasan, Arif Handay-ani, dilanjutkan Pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pamekasan.

Usai pelantikan, Wakil Ket-ua DPRD Pamekasan, Suli Faris mengatakan akan mengopti-malkan kinerjanya sebagai wak-il rakyat dan akan melakukan tugas dengan baik, salah satun-ya melakukan kontrol terhadap perjalanan pemerintahan di Kabupaten Pamekasan. Selan-jutnya, kata Suli, dirinya ber-sama Pimpinan DPRD lainnya

akan berusaha untuk memacu semangat para anggota DPRD untuk melaksanakan program kerja yang sudah ada, sesuai dengan tata tertib yang sudah ada pula.

Sementara untuk posisi Ket-ua Komisi A DPRD Pamekasan, dirinya memasrahkan kepada semua anggota komisi tersebut untuk memilih dan menentu-kannya. “Saya memasrahkan sepenuhnya kepada anggota Komisi A untuk menentukan po-sisi yang ditinggalkan saya,” kata Suli.

Suli juga mengaku tidak mem-berikan rekomindasi apapun baik melalui partainya maupun indi-vidu sebagai mantan ketua Komisi A. “Itu hak anggota untuk menen-tukan,” katanya.

”Semua pimpinan DPRD Pamekasan sudah terisi, mudah-mudahan bisa mempermudah se-mua hal yang berkenaan dengan kedewanan,” ujarnya. (adv/awa/muj/rah).

Ketua-Wakil Ketua DPRD Dilantik

PAMEKASAN - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Pamekasan yang digelar di lapa-ngan Pendopo Ronggosokowati, Selasa, (1/10) berlangsung hik-mad. Bertindak sebagai Inpektur Upacara, Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol Arm. Mawardi Arie Arumbina.

Ia mengaku prihatin dengan semakin dilupakannya Pancasila sebagai dasar negara dan pen-gorbanan para jenderal TNI yang menjadi tumbalnya dalam sebuah peristiwa pemberontakan untuk merubah ideologi negara pada 1965 lalu.

Menurut perwira dengan dua melati di pundak itu, me-nanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar benar-benar dihayati dan diamalkan sehingga dapat menjadi kekuatan untuk mem-pertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupa-

kan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asyari menu-turkan nilai-nilai yang terkand-ung di dalam Pancasila harus benar-benar dihayati dan dia-malkan. “Sehingga dapat menja-di kekuatan untuk menanggulan-gi rongrongan terhadap negara Kesatuan Republik Indonesia,”

ucap Khalil.Dia menjelaskan Hari Kes-

aktian Pancasila pada 1 Oktober adalah milik bangsa Indonesia. Karena itu, dengan tema perin-gatan hari Kesaktian Pancasila pada tahun ini adalah “Mewujud-kan nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa”, diharapkan mampu dijalankan dengan baik oleh penerus bangsa, khususnya para pemuda.

Dalam kesempatan itu Wa-bub meminta kepada generasi penerus Pamekasan senantiasa menjaga nilai-nilai pancasila dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan bantuan tersebut dapat mengikat hubungan antara veteran dan janda pejuang dengan pemerintah setempat untuk terus menjaga dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam ke-hidupan masa kini. (Adv/awa/muj/rah).

Pemkab Memberikan Santunan pada Veteran dan Janda Pahlawan

Advertorial

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Erna Hidayati menjelasakan obat-obatan generik yang tersedia sudah menipis, tetapi hal itu tidak akan mengganggu pada pe-layanan kesehatan pada masyarakat, karena stok yang ada saat ini masih cukup hingga akhir tahun nanti.

Saat ini Dinkes setempat sedang melakukan proses pengadaan obat-obatan un-tuk tahun 2014 mendatang. Sedikitnya ada 300 jenis obat generik yang yang sedang di-ajukan ke pemerintah setem-pat untuk diadakan.

Pengadaan obat-obatan

itu akan dilakukan dengan cara e-katalog yang sudah diatur oleh Kementerian Ke-sahatan, melalui Sistem Lay-anan Pengadaan Sistem Ele-ktronik (LPSE) atau dengan sistem online.

Dari 300 jenis obat itu, 270 jenis atau 90 persen merupa-kan obat generik yang harg-anya lebih murah, sedang 10 persen merupakan obat biasa yang sedikit lebih tinggi har-ganya.

Dikatakannya, kebutu-han terhadap obat-obatan dihitung berdasarkan jumlah penduduk, tingkat kunjungan ke tempat pelayanan keseha-

tan seperi ke Pusat Kesaha-tan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pus-tu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) serta juga di hi-tungan dengan jumlak kasus yang terjadi di desa atau ke-camatan.

Obat-obatan itu tersebar pada tempat pelayanan kes-ehatan, dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan itu ada 20 Puskesmas, 47 pustu dan 189 Poskesdes.

Munurutnya, ketersedian obat-obatan di kabupaten ini masih jauh dari penyedian yang sudah diatur oleh Ke-menterian Kesehatan yang menyebutkan persediaan obat itu masing-masing jiwa senilai Rp 23 ribu pertahun.

Kenyataannya, di Pame-kasan, ketersediaan obat-obatan belum mengikuti atu-ran tersebut karena nimimnya

anggaran yang ada.Jika mengacu pada pen-

gadaan obat tahun 2013, ang-garannya hanya Rp 7,8 Miliar sehingga jika di bagi makan ketersediaan obat-obatan hanya untuk separuh saja yang terpernuhi dari jumlah penduduk yang diperkirakan 800 ribu jiwa lebih.

“Ketersedianan di sini masih jauh dari ketersediaan yang sudah diatur pemerin-tah pusat. Untungnya masih ada penyangga obat-obatan di Pemerintah Provinsi, jadi kita bisa sedikit terbantu,” ungkapnya.

Ia berharap keterse-dian obat-obatan untuk masyarakat Pamekasan akan dicukupi, dan tidak ada pen-yakit yang masuk kejadian luar biasa (KLB), sehingga obat-oabatan tetap aman. (oni/muj/rah)

Obat Generik MenipisMinimal Ada 300 Jenis Obat Diusulkan ke PemerintahPAMEKASAN- Persedian obat generik di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan sudah mulai meni-pis. Namun untuk kebutuhan hingga akhir tahun diperkirakan masih cukup.

PAMEKASAN - Satuan Reserse dan Kriminal (Sa-treskrim) Polres Pamekasan membantah salah tangkap terhadap Rudi Hartono, warga Dusun Bangkal, Desa Lembung, Kecamatan Ga-lis Kabupaten Pamekasan, dalam kasus penipuan dan penggelapan mobil, pada Minggu (29/9) lalu.

Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP. Moh. Nur Amin mengatakan dalam kasus tersebut polisi sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku, sete-lah menerima laporan war-ga.

Dari laporan itu, pihakn-ya berupaya melakukan penyelidikan untuk men-gungkap pelaku sekaligus motifnya.

Dari penyelidikan awal itu mengarah kepada sese-orang yang diketahui ber-nama Rudi Hartono. Polisi kemudian berinisiatif untuk melakukan penjemputan terhadap yang bersangkutan untuk dicocokkan dengan laporan pelapor.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan diper-temukan dengan pelapor, ternyata Rudi Hartono bu-kan pelaku sebagaimana di-laporkan ke Polisi. Karena dinyatakan tidak cukup buk-ti, polisi akhirnya menyer-ahkan Rudi Hartono kepada kepala desa setempat dan tidak dilakukan penahanan.

“Kami tidak melakukan penangkapan, tetapi hanya menjemput yang bersangku-tan untuk dipertemukan de-ngan pelapor. Karena dalam laporannya pelaku saat itu berada di Desa Lembung, sehingga dia meminta ke-pada penyidik Reskrim un-tuk melakukan penjempu-

tan terhadap orang diduga melakukan penipuan dan penggelapan itu,” katanya.

Polisi menjemput Rudi Hartono setelah menerima laporan dari Suparto, warga Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar Kecamatan Kota Pamekasan. Dalam laporannya, Suparto men-gaku telah menjadi korban penipuan, saat menjual mobilnya kepada seseorang yang kurang dikenal seharga Rp. 70 juta.

Setelah tercapai kesepa-katan harga, pelaku mem-bayar uang mobil meng-gunakan kertas biasa yang dipotong menyerupai po-tongan uang yang terbung-kus kertas. Korban menya-dari dirinya tertipu, setelah membuka bungkusan yang hanya berisi kertas biasa.

Kepada penyidik polres Pamekasan, Suparto men-gaku telah digendam, sehing-ga ia ditipu pelaku. Menyadari tertipu, ia akhirnya melapor ke Mapolres Pamekasan un-tuk diproses hukum.

Terkait adanya dugaan penganiayaan terhadap Rudi Hartono oleh oknum ang-gota Polres Pamekasan ber-insial AW, saat ini sudah di-tangani oleh Propam Polres setempat. Jika terbukti, AW terancam mendapat sanksi berupa teguran sampai pe-nurunan pangkat.

Seperti diberitakan ke-luarga Rudi Hartono, warga Dusun Bangkal, Desa Lem-bung, Kecamatan Galis, Pamekasan, mengadukan dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota Polres Pamekasan ke Bagian Pelayanan dan Pengaduan (Yanduan) Sipropam Polres setempat, Senin (30/09) ke-marin.

Laporan ini disampaikan karena Rudi Hartono, men-gaku dianiaya dan diiming-imingi sejumlah uang oleh oknum polisi yang menan-gani kasus tersebut.

Munawwir Efendi, sepu-pu korban usai melapor ke Mapolres Pamekasan ke-marin siang mengatakan, awalnya pihak keluarga tidak mengetahui adanya dugaan penganiyaan terha-dap korban.

Dugaan penganiayaan itu baru terungkap setelah korban dijemput oleh Kepa-la Desa Lembung dan Kepala Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.

Ditangani PropamSementera pimpinan

Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memastikan akan memberikan sanksi te-gas kepada oknum anggot-anya yang telah melakukan pemukulan terhadap warga hingga korban babak belur.

“Kami telah memproses penyidikan oknum anggota kami yang telah melakukan pemukulan warga itu dan kasus ini telah ditangani oleh Kabid Propam Polres Pamekasan,” kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Moh Nur Amin, Selasa.

Warga yang menjadi korban pemukulan oknum polisi itu bernama Rudi Hartono, asal Dusun Bang-kal, Desa Lembung, Ke-camatan Galis, Pamekasan. Pelakunya berisial “AH” seorang anggota Reskrim Polres Pamekasan.

Kasus pemukulan yang dilakukan “AH” itu saat yang bersangkutan dengan beberapa orang temannya hendak me-nangkap Rudi di rumahn-

ya dengan tuduhan telah melakukan penggelapan mobil rental.

Ketika itu “AH” menun-jukkan surat perintah pen-angkapan atas nama Kasat Reskrim Polres Pamekasan. Padahal surat yang ditun-jukkan itu merupakan surat palsu dan pimpinan reskrim tidak pernah mengeluarkan surat penangkapan untuk terduga Rudi Hartono.

Tidak hanya itu, “AH” juga sempat memukul Rudi dengan menyebabkan yang bersangkutan babak belur dan kini pendengarannya terganggu. Sementara, ber-dasarkan hasil penyidikan lanjutan, Rudi tidak terbukti bersalah menggelapkan mo-bil rental, seperti yang dis-ampaikan pelapor.

“Apapun alasannya pen-gungkapan kasus dengan pemukulan tidak dibenar-kan. Makanya yang bersang-kutan kami proses dan kini kasusnya telah ditangani Propam Polres Pamekasan,” kata Nur Amin menjelaskan.

Menurut Kasat Reskrim AKP Moh Nur Amin, tinda-kan yang dilakukan anak buahnya itu sudah melang-gar disiplin Polri dan oleh karenanya nanti akan dis-anksi sesuai dengan keten-tuan yang berlaku.

“Sesuai dengan ketentu-an, sanksi bisa berupa tegu-ran, hukuman, atau bahkan penurunan pangkat, serta pemberhentian dengan cara tidak hormat,” kata Nur Amin menjelaskan.

Menurut dia, sanksi berupa pemberhentian de-ngan cara tidak hormat itu apabila tindakan yang di-lakukan oknum personel polisi itu memang sangat parah. (uzi/muj/rah)

KRIMINAL

Polisi Tidak Mengakui Salah Tangkap

JELANG PAMERAN TNI. Sejumlah pengunjung berfoto di depan kendaraan tempur TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (1/10). Memperingati HUT TNI ke-68, TNI AD akan menyelenggarakan pameran alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru pada tanggal 3-7 Oktober 2013.

Page 15: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO. 0211 | TAHUN II 15SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN)SURABAYA : 081235249119 (ARI)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

Kabid Pendapatan Dinas Pendapatan Pengelolaan, Keuangan dan Aset (DPPKA) Imam Sukandi menjelaskan, pembangunan Pasar Anom Baru itu dimungkinkan akan dilakukan tahun ini. Sebab, investor yang akan memban-gun sudah ada. ”Tiga investor itu sudah siap. Namun, kami masih mencari investor lagi

supaya lebih ringan,” katan-ya, Selasa (1/10).

Katanya, dana yang dibu-tuhkan untuk melanjutkan pembangunan pasar yang mangkrak itu butuh biaya be-sar. Yakni, berkisar hingga Rp 700 miliar. ”Bisa jadi inves-tornya itu bisa sampai lima. Sehingga, pembangunan Pasar Anom itu bisa langsung

dilakukan. Kami memang berharap pembangunan sega-ra,” tuturnya.

Imam Sukandi menutur-kan, dana Rp 700 miliiar itu hanya untuk pembangunan pasar saja. Sebab, di dalam pasar itu nanti akan banyak fasilitas. ”Maket pasar me-mang berubah, makanya dana itu yang digunakan cukup be-sar. Tapi, kami kira ini akan menjadi pasar andalan Sume-nep,” tuturnya.

Sedangkan untuk fasili-tas umum (fasum), lanjutnya, menjadi tanggungjawab dae-rah melalui APBD. Fasum di-maksud seperti parkir, ruang pameran, main anak, gedung

ATM dan yang lainnya. ”Ini sudah kami bicarakan dengan pihak swasta. Kami nyatakan sudah siap untuk menang-gung fasum,” ujarnya.

Ditanya soal pembangunan yang su-dah ada, Imam Sukandi mengungkapkan, untuk pembangunan yang sudah dibangun rekanan sebel-umnya kemungkinan diper-tahankan. tapi ada sebagian yang dibongkar. ”Intinya, yang kira-kira membahaya-kan pasti akan dilakukan pembongkaran, namun tidak total,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B Ach. Fauzi men-

jelaskan, mendesak pem-kab untuk segera melakukan pembangunan. Sebab, itu memang sudah dinanti oleh sejumlah pedagang di Sume-nep. ”Memang cukup dinanti. Apalagi, keberadaan peda-gang di pasar memang sudah memprihatinkan. Berdesakan akibat sesak,” ujarnya.

Politisi PBB ini men-gungkapkan, belakangan ini memang banyak pedagang yang mengeluhkan ke dewan. Mereka mengaku sudah tidak nyaman berdagangan di Pasar Anom. ”Mengaku tidak ny-aman karena sesak. Ini yang membuat kegelisahan kami,” ujarnya. (yat)

SUMENEP - Menyusul aduan para petani garam Desa Ping-gir Papas Kecamatan Kalianget, tentang anjloknya harga garam, Komisi B DPRD Sumenep dalam waktu dekat akan memanggil beberapa pihak untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Anggota Komisi B DPRD Sukarnaedi mengungkapkan segera memanggil pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini. hal itu bukan hanya tanggung jawab PT Garam. “Sebab dalam hal tidak hanya dilimpahkan kepada satu pihak saja, PT Garam. Ada pihak lain yang juga ikut bertanggung jawab, yakin Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian,” katanya, Selasa (1/10).

Dinas Kelautan dan Perikanan akan turun dipanggil, menu-rut Sukarnaedi, karena bertanggung jawab terhadap penambahan produksi garam. Sementara Disperindag bertanggung jawab terha-dap tata niaga pemesarannya. “Jadi, kami tidak hanya memanggil PT Garam, tetapi juga Dinas Kelautan dan Disperindag. Karena dua dinas tersebut ikut bertanggung jawab atas hal ini,” jelasnya.

Kapan pemanggilan tersebut akan dilakukan? “Insya Allah dalam minggu ini kami akan agendakan pemanggilan itu. Selain tiga dinas, kami juga akan memanggil paguyuban atau Asosiasi Petani Garam sebagai mediator ketika ada masalah soal ga-ram, tetapi kami berjanji setelah pembahasan raperda selesai,” terangnya. (sym/mk)

SUMENEP - KPU Sumenep masih kesulitan men-cari relawan demokrasi, untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi pemilih dalam pemilu legislatif 2014. Hingga saat ini, petunjuk teknis dan budged rekrut-men relawan dari KPU RI belum jelas. Padahal, sesuai KPU RI NO. 609, tertanggal 2 September, rekrutmen rela-wan itu harusnya sekarang.

Komisioner KPUD Sumenep, Mohammad Ilyas, men-gatakan, relawan demokrasi dimaksudkan untuk mem-bantu sosialisasi KPU dalam varian segmennya. Selain untuk meningkatkan kualitas berdemokrasi, kepercayaan dan partisipasi pemilih dalam pemilu legislatif. “Kalau segmennya kelompok agama, penyandang disabilitas, kelompok pinggiran, tokoh perempuan, pemilih pemula,” tuturnya, Selasa (1/10).

Proses rekrutmen relawan demokrasi, menurutnya, ada beberapa pola ketentuan. Selain mendaftar langsung ke KPU, juga bisa melalui proses penunjukan komunitas. KPU hanya membutuhkan 25 relawan, meskipun secara prosedural jumlah relawan ditentukan dengan kapasitas daerahnya.

Namun, KPU belum dapat petunjuk teknis dari KPU Provinsi Jawa Timur. Padahal relawan demokrasi semua ploting anggarannya ditentukan oleh KPU RI. “Batas wak-tu sosialisasi pertengahan Oktober ini. Kami harus dapat kepastian. Jika ketentuan teknis dan anggarannya saja belum jelas, tak mungkin kami rekrut relawan demokra-si,” tukasnya. (athink/mk)

SUMENEP- Panitia Penga-was Pemilu (Panwaslu) Sumenep, mulai mengamati pemasangan alat peraga kam-panye partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg). Pengawasan itu dilaku-kan sesuai PKPU No 15 tahun 2013, tentang perubahan atas PKPU No 01 Tahun 2013 ten-tang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilu DPR, DPRD dan DPD.

Ketua Panwaslu Sumenep Zamrud mengatakan, setelah ada peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, pihaknya lang-sung melakukan pengawasan dan menginverarisir alat per-aga kampanye mulai di kota hingga d idesa-desa. Panwaslu sudah menginstruksikan kepa-da panwascam dan PPL untuk menginventarisir alat peraga kampanye di daerah masing-masing.

‘’Kami mengintruksikan kepada Panwascam dan PPL untuk mencatat dan mendoku-mentasikan alat peraga kam-

panye yang ada di desa, yang dinilai melanggar aturan. Nan-ti hasilnya kami sampaikan ke KPU. Kami hanya bisa mereko-mendasikan, sedangkan yang berhak menurunkan tetap Sat-pol PP,’’papar Zamrud, Selasa (1/10).

Kata Zamrud, hingga saat ini belum ditemukan alat per-aga yang dipasang ditempat terlarang. PKPU No 15 tahun 2013, tentang perubahan atas PKPU No 01 tahun 2013 ten-tang pedoman pelaksanaan kampanye Pemilu DPR, DPRD dan DPD, ada beberapa tempat yang dilarang menempatkan alat peraga kampanye parpol dan caleg, salah satunya di tempat ibadah, sekolah, jalan protokol dan taman.

‘’Kalau parpol atau caleg atau calon DPD memasang alat peraga sembarangan atau di tempat-tempat yang dilarang, maka alat peraga itu akan ditu-runkan oleh petugas. Dan kami sebagai pengawas pemilu pasti menginformasikan semua

peletakan alat peraga kam-panye itu, tanpa terkecuali,’’ ujarnya.

Dia memaparkan, dalam peraturan KPU Nomor 15 Ta-hun 2013, disebutkan bahwa baliho hanya diperuntukkan bagi partai politik, 1 unit untuk 1 desa atau kelurahan, yang memuat informasi nomor dan tanda gambar parpol, visi/misi, jargon, foto pengurus parpol yang bukan caleg. Sedangkan bagi caleg, hanya diizinkan memasang spanduk 1 desa atau kelurahan sebanyak 1 unit, dengan ukuran maksimal 1,5 x 7 meter.

Untuk calon anggt DPD, dapat memasang baliho 1 unit untuk 1 desa atau kelurahan. Sementara bendera atau um-bul-umbul, hanya dapat di-pasang oleh parpol dan calon anggota DPD pada wilayah yang telah ditetapkan KPU Kabupaten. KPU Sumenep me-netapkan ada 332 titik yang masuk zona kampanye se- Ka-bupaten Sumenep. (athink/mk)

SUMENEP - Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Abrori Mannan meminta, kepala kejaksaan negeri yang baru lebih tegas. Menurutnya, penegakan hukum di ujung timur Pulau Madura masih seten-gah hati, sehingga ada banyak PR yang menanti kajari untuk segera diselesaikan dan ditindaklanjuti.

Roch Adi Wibowo, Kajari yang baru, diharapkan serius dalam menangani persoalan hukum, tanpa pandang bulu serta tanpa kompromi. “Siapa yang salah, maka hukum harus berdiri tegak kepada yang benar,” katan Politisi PKB, Selasa (1/10).

Abrori berharap, kepala kejak-saan yang baru membuat tero-bosan baru, terutama dalam hal menuntaskan kasus-kasus hukum yang selama ini belum dinilai maksimal oleh banyak kalangan. “Oleh karena itu, perubahan Kepala Kejakasaan itu seharusnya akan melahirkan terobosan baru untuk menuntaskan segala kasus hukum di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa dalam penegakan hukum, sangat diharapkan Kejaksaan itu tidak

Kajari secara khusus diminta segera menyelesaikan dugaan korupsi. “Karena persoalan kasus raskin itu memang sejalan dengan persoalan yang ada di Komisi A. Kami melihat ini menjadi masalah besar di Kabupaten Sumenep, sebab dapat dipastikan ketika distribusi raskin, ada banyak masyarkat melapor karena raskin tidak dibagikan atau kadang mengendap dan dikurangi. Bahkan rawan diselewengkan. Jadi, selain kasus lain, PR besar bagi Kajari yang baru adalah menindaklanjuti kasus raskin,” paparnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS), Eko Wahyudi. Menurutnya, aksi yang kema-rin hanya untuk mengatakan kepada Kajari yang baru bahwa di Sumenep ada banyak persoalan hukum yang belum selesai dilaksankan oleh kajari yang lama.

“Aksi kemarin, selain memberikan kado kepada Kajari yang baru, kami juga ingin memberikan support agar, Kajari yang baru juga membuat terobosan baru, agar persoalan hukum yang tak kunjung selesai segera dituntaskan,” katanya. (sym/mk)

DPPKA: Tiga Investor Sudah SiapPembangunan Pasar Diperkirakan Menghabiskan Rp 700 MiliarSUMENEP – Upaya Pemkab Sumenep untuk me-narik investor dalam melanjutkan pembangunan Pasar Anom Baru membuahkan hasil. Sudah ada tiga investor yang menawarkan diri untuk mem-bangun pasar semi modern itu. Ketiga Investor yang menyatakan siap itu berasal dari luar Madura.

PEMILU LEGISLATIF

Penempatan Alat Peraga Dipantau

HARGA GARAM ANJLOK

Komisi B akan Panggil Pihak Terkait

PENEGAKAN HUKUM

Pak Kajari Jangan Setengah Hati

SOSIALISASI PEMILU

Anggaran Relawan Demokrasi Dicemaskan

Seorang petani sedang menggarap lahannya menjelang terbenamnya matahari. Menyusul aduan petani garam Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget tentang anjloknya harga garam, Komisi B DPRD Sumenep akan memanggil pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Siapa yang salah, maka hukum harus berdiri tegak kepada yang

benar

Abrori MannanKetua Komisi A

Kesaktian Pancasila

Dua anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) menceritakan sejarah pada siswa dari gambar pahlawan revolusi usai upacara peringatan kesaktian pancasila di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Selasa (1/10). Upacara peringatan kesaktian pancasila tersebut bertemakan “Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa”

Foto: m. Risyal Hidayat/Antara

Page 16: e Paper Koran Madura 2 Oktober 2013

RABU 2 OKTOBER 2013 NO. 0211 | TAHUN II16 SUMENEP

IKLAN BARIS

PUTRA RONGGOLAWEWarung Makan

SUMENEP - TNI Komandon Distrik Militer (Kodim) 0827 Sumenep siap menjaga stabili-tas politik pada pemilu legislatif (PIleg) 2014 di daerahnya guna membantu Polri selama tahapan pemilu berlangsung. Korps TNI AD telah menyiapkan satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) guna mem-back up Polri mengamankan perhelatan demokrasi lima tahunan.

Komandan Kodim 0827 Sume-nep, Letkol Inf Totok Sulistiyo menegaskan, TNI nertral dalam berpolitik dan tidak memihak pada parpol dan caleg tertentu. “Prajurit TNI dilarang mengarahkan atau memberi petunjuk guna menen-tukan caleg atau partai yang akan dipilih, termasuk tidak mempergu-nakan saranan dan prasarana un-tuk pemilu, guna menjaga netrali-tas TNI,” tuturnya, Selasa (1/10).

Meskipun demikian, lanjut Totok, jajarannya tetak siap ambil bagian mengamankan pileg sesuai dan tugas dan kewenangannya, guna mem-back-up Polri. Kini, pra-jurit TNI di Kodim 08278 Sumenep yang disiapkan membantu Polri mengamankan pemilu telah men-dapat pembekalan khususnya, di antara kegiatan-kegiatan humanis, pelayanan dan latihan cara menga-tasi konflik misalnya menggunakan tameng dan pecutan rotan.

Dia menyebutkan, total kekuatan TNI AD yang tergabung di Kodim 0827 Sumenep kurang lebih 470 personel baik. Pihaknya akan memprioritaskan anggota yang ada di daratan yang siap On Call apabila diminta Polri mem-bantu mengamankan pelaksanaan pemilu. Sedangkan anggota di kepulauan lebih ditekankan pada kegiatan rutin. “TNI selalu siap-siaga,” pungkasnya. (athink/mk)

Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep Nasah Bandi men-gatakan, rusaknya volting areal tembakau disebabkan tingginya intensitas hujan pada beberapa bulan yang lalu. Hal itu sangat berpen-garuh terhadap volting ar-eal tembakau. “Sehingga dari 9683 hektare yang digunakan oleh petani telah mengalami kerusakan sekitar 3900 hek-tare,” katanya, Selasa (1/10).

Rusaknya volting areal tembakau bukan unsur kesen-gajaan. Katanya, murni faktor cuaca. “Oleh karena itu, ban-yak petani tidak menanam tembakau karena intensitas hujan tinggi, sehingga beraki-bat terhadap kualitas tanah dan produksi tembakau itu sendiri,” jelasnya.

Ketika ditanya soal re-alisasi, Nasah Bandi, men-jelaskan, PT Gudang Garam akan menyerap lebih kurang 16000 ton tembakau. Se-mentara tembakau yang su-dah terserap, sebagaimana data yang dirilis dishutbun, baru 468,249 ton dengan rata-rata perharinya 31 ton.

“Realisasi pembelian tertanggal 30 September ke-marin, Gudang Garam baru

menyerap 468,249 ton dari kouta 16000 ton,” sebutnya saat ditanya soal realisasi pembelian tembakau.

Melihat hasil tembakau, Nasar Bandi tidak yakin tar-get 16000 ton tembakau bisa terealisasi. “Saya masih be-lum bisa memastika soal itu, tetapi harapan saya, semua tanaman tembakau dapat ter-jual habis. Apalagi harga tem-bakau sekarang sudah mulai naik, dari yang awalnya Rp. 24 hingga Rp. 36 ribu, sekarang sudah berkisar pada harga Rp. 40 ribu,” jelasnya.

RendahPT Gudang Garam per-

wakilan di Sumenep su-dah melakukan pembelian tembakau sejak 2 minggu yang lalu, tapi hingga saat ini penyerapan tembakau petani masih baru mencapai 468.249 kg. Penyerapan tem-bakau tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu.

Kuasa pembelian tem-bakau PT Gudang Garam, gu-dang Geddungan Sumenep, Freddy Kustianto, mengata-kan, penyerapan tembakau tahun ini terhitung minim dibandingkan dengan tahun lalu. Diduga, para petani

tembakau tahun ini banyak yang tidak menanam lanta-ran hujan berkepanjangan. Meski penyerapan minim, tapi kwalitas tembakau yang masuk di Gudang Garam Sumenep relatif bagus se-hingga harganya juga tinggi.

“Kami mulai pembelian sejak tanggal 16 September lalu. Tembakau yang sudah terserap hingga saat ini baru mencapai 468.249 kg. Sedan-gkan kualitasnya sangat ber-variasi. Paling rendah seharga Rp 24 ribu per kg,” kata Fred-dy Kustianto, Selasa (01/10).

Dia Menuturkan, jumlah tembakau yang masuk ke gudang, rata-rata perharinya sebanyak 31 ton lebih. Jika

dibandingkan dengan ta-hun lalu, jumlah tersebut sangat minim karena tahun lalu mencapai 50 ton per harinya. Rendahnya jum-lah tembakau yang masuk kegudang di diduga lantaran jumlah tanaman tembakau juga menurun dibanding ta-hun lalu. “Kalau tahun lalu, per hari bisa mencapai 50 ton tembakau yang masuk. Kegudang, tapi sekarang hanya sekitar 31 ton 216 kg tembakau per hari,” ujarnya.

Ia mengakui jika produk-si tembakau di Sumenep ta-hun ini turun dibandingkan tahun lalu. Jumlah petani yang menanam tembakau memang turun dibanding ta-

hun lalu ditambah daya tan-am para petani juga turun. “Secara otomatis produksi tembakaunya juga turun. Jumlah areal tanam tem-bakau juga turun,” paparnya.

Meski penyerapan masih rendah, tapi pihaknya opti-mis, Gudang Garam mampu memenuhi target pembelian sebanyak 1.600 ton. Dan ia mengaku kesulitan bisa mel-akukan pembelian melebihi target seperti tahun lalu. “Kalau cuaca terus bagus, kemungkinan memenuhi target masih bisa, tapi kalau sampai melebihi target sep-erti tahun lalu, kami tidak janji,’’ urainya.

Kendati demikian, lan-

jutnya, kwalitas tembakau tahun ini cukup bagus, se-hingga harga yang ditetapkan terdongkrak naik. PT Gudang Garam perwakilan Sumenep menetapkan harga beli antara Rp 20.000 hingga Rp 36.000 per kg. Tapi realitasnya, har-ga tembakau yang masuk ke gudang paling rendah Rp 24 ribu, dan paling tinggi tembus Rp 42 ribu per kg. ‘’Kualitasn-ya sangat luarbiasa bisa men-dongkrak harga yang telah ditetapkan,” imbuhnya.

Luas areal tanam tem-bakau tahun 2013 ini se-luas 19.072 hektar. Luas ar-eal tersebut turun sebanyak 6,28 persen dibanding tahun 2012 lalu. (sym/rif/mk)

SUMENEP – Kabag Kes-mas Setkab Chainur Rasyid mengatakan, pelaksanaan badan amil zakat dikalangan pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Sumenep belum maksimal. Legislatif dihara-pkan segera menyelesaikan Perda Zakat, sehingga dapat memaksimalkan sosialisasi zakat di SKPD.

“Saat ini payung hu-kumnya hanya perbup, tapi jika DPRD memiliki inisiatif untuk membuat perda soal zakat bagi kalangan PNS itu akan membantu,” ungkap Rasyid, Selasa (1/10).

BAZ Sumenep, masih han-ya menerima zakat, infak dan sedekah senilai Rp. 38 juta dari 13 SKPD dalam rentang waktu pasca dibentuknya pengurus BAZ Sumenep. “Tapi kepen-gurusan BAZ yang efektif, kan baru dalam 4 bulan ini. Kami masih perlu sosialisasi lagi,” jelasnya.

Ia mengatakan, inisiatif DPRD untuk mengatur zakat, infak dan sedekah ke dalam perda merupakan hal yang signifikan. Sebab, perda itu dapat mendorong kesadaran masyarakat dalam menga-malkan nilai-nilai ajaran ag-amanya. Sayang sampai saat ini, pihaknya belum diberita-hu tentang inisiatif pembua-tan raperda zakat tersebut.

Dewan Perwakilan Daer-ah Kabupaten Sumenep, saat ini sedang merancang perda zakat untuk mengatur sirku-

lasi zakt fitrah yang dikelu-arkan PNS melalui pemoton-gan gaji. Sehingga hak orang fakir miskin itu benar-benar dikelola dengan baik sesuai dengan syariat Islam.

Ketau Balegda DPRD Sumenep, Imam Mawardi, mengatakan, dewan meran-cang perda penyaluran zakat PNS. Selama ini memang PNS dipotong gajinya untuk zakat fitrah dengan berbetuk uang. Dewan akan mengatur penyalurannya. “Selama ini kita lihat walaupun tidak ada

perda sudah ditarik, tetapi masih berupa uang. Apakah nanti yang memotong itu kapasitasnya sebagai apa? ” terangnya penuh tanda tan-ya, Selasa (1/10).

Politisi PKB itu menjelas-kan, yang menarik zakat PNS berupa uang selama ini bukan dari amil zakat, tapi hanya sebagai kolektor, karena jika amil tidak boleh mengumpul-kan zakat berupa uang tapi beras. Kerancuan seperti itulah itulah yang kemudi-an menjadi inisiatif kenapa

harus ada perda zakat, ‘Kalau tidak dibelikan beras kan ini masih menjadi diskursus juga dari perspektif fiqih, disitu masalahnya,” tuturnya.

Dengan adanya Perda, terangnya, zakat fitrah yang dikeluarkan PNS dapat dit-ertibkan berdasarkan regu-lasi yang ada. Namun, sampai sekarang masih belum tuntas, karena tidak ada jadwal dari Badan Musyawarah. “Sebe-narnya kalau di baleg sudah selesai, tinggal menunggu Ba-mus ” ungkapnya. (athink/mk)

SUMENEP – Pasca penang-kapan Samsudin, pemilik rekom BBM bersubsidi untuk Pulau Sepudi, Kamis (18/7) di Pelabu-han Kalianget, Kapal Motor Fa-mili Mandiri yang disewanya untuk mengangkut BBM hingga saat ini tidak beroperasi.

Pemilik Kapal Motor Famili Mandiri, Suprapto (48), menga-takan, kapal miliknya tersebut baru akan dioperasikan kembali setelah perkara Samsudin usai. ”Setelah penangkapan itu kami tidak pernah beroperasi lagi,

karena gelar perkaranya masih belum selesai,” kata Suprapto saat menjadi saksi dalam persi-dangan Samsudin di Pengadilan Negeri Sumenep, Selasa (1/10).

Warga Desa Jambu Air Pu-lau Gayam itu menjelaskan, keberadaan KM Famili Mandiri saat ini hanya dipajangan di rumahnya. ”Ya setelah kapal itu dikembalikan oleh Ditpolair, maka kami hanya merawatnya saja di rumah,” ujarnya.

Akibat dari penagkapan itu, anak buah kapal (ABK) dan

nahkodanya juga tidak bisa bekerja. ”Yang pasti jika ka-palnya sudah berhenti berlayar, maka ABK dan juga nahkodan-ya ikut berhenti,” ungkapnya.

Dua ABK dan satu nahkoda KM Famili Mandiri terpaksa be-ralih profesi dengan memancing untuk memenuhi kebutuhan ke-luarga sampai perkara Samsudin selesai. ”Ya sekarang kedua ABK dan juga satu nahkoda memanc-ing ikan, sampai proses gelar perkaranya selesai,” tukasnya. (edy/mk)

SUMENEP – Pengadilan Neg-eri Sumenep, Selasa (1/10) kem-bali menggelar sidang dugaan penyalahgunaan rekom BBM de-ngan terdakwa Samsudin. Dalam sidang tersebut, saksi dari Ditpo-lair Jawa Timur, yang telah me-nangkap Samsudin di Pelabihan Kalianget beberapa waktu lalu, kembali tidak menghadiri per-sidangan. Ini merupakan sidang kedua setelah Senin (23/9).

Namun, persidangan terse-but tetap digelar dengan meng-hadirkan lima saksi. Saksi-saksi yang hadir adalah Ghafur (43), sopir pengangkut BBM dari SPBU ke Pelabuhan Kalianget; Suprapto (48), Pemilik Kapal Motor Famili Mandiri yang dis-ewa Samsudin; Fathorrahman (34), nahkoda KM; dan Mahmudi (48) dan Mas’odi (37), ABK KM.

JPU Fadarisman tidak ban-yak berkomentar ketika dis-inggung tentang saksi dari ditpolair yang kembali tidak datang. Menurutnya, pada si-dang selanjutnya pihaknya akan melakukan pemanggilan lagi. ”Jadi soal itu kami terus akan melakukan pemanggilan ulang sampai perkara ini sele-sai,” terangnya.

Selanjutnya, sidang akan di-lanjutkan pada Selasa (8/10) de-ngan agendanya masih meminta keterangan saksi “Sidang kami tunda hingga Selasa 8 Oktober 2013,” tutur Eni Sri Rahayu.

TertibSidang yang dimpimpin Ket-

ua Majelis Hakim Eni Sri Rahayu itu berlangsung tertib. Secara bergiliran, saksi dimintai keter-angan oleh majelis hakim, jaksa

penuntut umum (JPU), dan kua-sa hukum terdakwa.

Gafur berbicara banyak mengenai perannya sebagai sopir pengangut BBM. Menu-rutnya, dia tidak hanya ber-peran sebagai pengangkut saja, melainkan juga ikut serta men-gurus administrasi surat rekom ke pemkab. ”Yang meminta pengesahan dan tanda tangan adalah saya,” ucapnya.

Menurutnya, Samsudin pada saat membeli BBM mengguna-kan rekom yang sebelumnya ditanda tangani Camat Gayam Syamsuri. Kemudian rekom tersebut di bawa ke Kabag Pere-konomian Pemkab Sumenep untuk mementa tanda tangan dan pengesahan. Setelah dirinya memperoleh tanda tangan dan stempel, menebus BBM di SPBU sesuai dengan petunjuk rekom. ”Yang menentukan tempat pem-belian BBM adalah bagian pere-konomian,” jelasnya.

Sementara Fathorrahman mengatakan, perahu pengang-kut BBM tersebut ditangkap oleh Direktorat Polisi Air (Dit-polair) Polda Jawa Timur pada saat kapal masih dalam keadaan sandar di Pelabuhan Kalianget. ”Perahu masih belum berang-kat,” terangnya pada saat kuasa hukum terdakwa bertanya kapan penangkapan terjadi.

Sementara JPU Fadarisman bertanya seputar tujuan dan kegunaan pembelian BBM oleh tersangka. Menurutnya, ber-dasarkan rekom yang dibawa Samsudi, BBM tersebut hanya untuk kelompok nelayan.

”Pada saat saya mau be-rangkat mengangkut BBM pesanan Samsudin, saya meng-isi bahan bakar mesin perahu denngan membeli BBM kepada Samsudin,” terang salah satu saksi saat JPU menanyakan apakah pernah membeli BBM kepada tersangka. (edy/mk)

PEMILIHAN UMUM

TNI Siap Amankan Pileg

3900 Ha Lahan Tembakau RusakPenyerapan Tembakau Lebih Rendah Dibanding Tahun LaluSUMENEP – Seluas 3900 hektare tanaman tem-bakau di Kabupaten Sumenep mengalami keru-sakan. Hal itu semakin mempersulit tercapainya target tembakau, karena sekitar 10 ribu hektare lahan pertanian tidak ditanami. Dari 19 ribu hek-tare areal yang tersedia, hanya 9683 hektare yang ditanami bibit emas tersebut.

PERATURAN DAERAH

Zakat Perlu Diatur PemerintahPENYALAHGUNAAN REKOM BBM

Lagi, Saksi dari Ditpolair Tak Hadir

KM yang Disewa Tidak Bisa Beroperasi

LAHAN TEMBAKAU. Dua orang petani membuat saluran air pada tanaman tembakau jenis kasturi. Di Sumenep, dari 9683 ha yang digunakan petani untuk menanam tembakau, 3900 ha di antaranya mengalami kerusakan yang disebabkan tingginya intensitas hujan beberapa bulan lalu.

PASCA PENANGKAPAN SAMSUDIN