Post on 29-Jan-2023
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
PENGARUH pH TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM
Kelompok 8:
Umdatun Watsiqoh (131311133084)
Amalia Khasanah Ima Dudini (131311133085)
Magita Novita Sari (131311133086)
Fitria Budiarti (131311133087)
Tri Lestyorini (131311133088)
CP: Magita 089609137413Magitans@yahoo.co.id
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Enzim merupakan polimer biologis yang mengkatalisis reaksi
kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan. Keberadaan
dan pemeliharaan rangkaian enzim yang lengkap dan seimbang
merupakan hal yang esensial untuk menguraikan nutrien menjadi
energi dan bahan dasar kimiawi. Enzim memiliki beberapa
fungsi, antara lain adalah sebagai biokatalisator yaitu
mempercepat reaksi kimia dalam proses metabolism. Selain itu,
ia memiliki sifat spesifik (teori lock and key) dimana sisi
aktif enzim (catalityc site) sesuai dengan substratnya.
Dengan begitu, enzim dapat dikatakan sebagai pengkatalis yang
paling efektif.
Seperti molekul protein lainnya, sifat biologis enzim
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor fisika-kimia. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu dan pH.
Di samping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula
oleh konsentrasi enzim maupun substratnya. Derajat keasaman
atau pH dapat dikatakan optimum ketika aktivitas enzim yang
maksimum dan dapat menghasilkan produk (substrat yang dicerna)
dalam jumlah besar. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh
lamanya waktu kerja enzim dengan substratnya. Semakin lama
waktu yang digunakan maka semakin banyak produk yang
dihasilkan.
Jika ditinjau dari pengaruh pH, maka jumlah produk yang
dihasilkan akan berbeda-beda. Karena tiap enzim memiliki pH
optimum sendiri-sendiri. pH yang ekstrem (terlalu tinggi atau
terlalu rendah) depat mengakibatkan enzim mengalami denaturasi
CP: Magita 089609137413Magitans@yahoo.co.id
atau kerusakan. Sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi
dengan substratnya, dan enzim pun tidak bisa bekerja secara
optimal. Berdasarkan teori tersebut, maka dilakukanlah
percobaan ini untuk mengaplikasikan, membuktikan dan menguji
kebenaran dari teori tersebut agar dapat lebih mudah untuk
dipahami dan dipelajari
I.2 TUJUAN PRAKTIKUM
I.2.1 Tujuan Umum
Mempelajari pengaruh pH pada kerja enzim.
I.2.2 Tujuan Khusus
Mempalajari pengaruh pH 6,5 pada kerja enzim.
Menghitung jumlah substrat yang dicerna apabila enzim
dipengaruhi oleh pH 6,5.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
II.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
Larutan enzim “E” 0,1%, Larutan NaCL 0,9%, Larutan substrat
“S” 1%, Larutan penyangga, pH 6,5, Larutan KI-KIO3, dan
Larutan HCL 0,05 M
II.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini
diantaranya ialah tabung reaksi, rak tabung reaksi,
erlenmeyer, biuret, pipet skala 1 mL, stopwatch dan
spektrofotometer.
II.3 Metode kerja
Dalam 1 buah tabung erlenmeyer diisi 15 mL larutan
penyangga pH 6.5, 6 mL larutan NaCl 0.9 %, 3 mL larutan
substrat dicampur dan kocok. Siapkan 5 buah tabung reaksi
dengan diberi label waktu 0 menit (0’), 5 menit (5’), 10 menit
(10’), 15 menit (15’), 20 menit (20’). Lalu isi masing-masing
tabung reaksi dengan 10 ml HCl 0,05 N. Masukkan 1 mL larutan
dari erlenmeyer ke tabung 0 menit dengan menggunakan pipet,
kocok sebentar. Kemudian, masukkan 1 mL larutan enzim pada
erlenmeyer, campur cepat dan catat waktunya. Ambil 1 mL
larutan dari tabung erlenmeyer menggunakan pipet pada waktu 4
menit lalu pada waktu 5 menit masukkan ke tabung berlabel 5
menit lalu kocok. Ambil 1 mL larutan dari tabung erlenmeyer
menggunakan pipet pada waktu 9 menit lalu pada waktu 10 menit
masukkan ke tabung berlebel 10 menit lalu kocok. Ambil 1 mL
CP: Magita 089609137413Magitans@yahoo.co.id
larutan dari tabung erlenmeyer menggunakan pipet pada waktu 14
menit lalu pada waktu 15 menit masukkan ke tabung berlebel 15
menit lalu kocok. Ambil 1 mL larutan dari tabung erlenmeyer
menggunakan pipet pada waktu 19 menit lalu pada waktu 20 menit
masukkan ke tabung berlebel 20 menit lalu kocok. Masukkan 1 mL
larutan KI-KIO3 ke masing-masing tabung lalu campur. Tunggu 10
sampai 15 menit untuk dibaca λ 620 nm. Setelah ditunggu danberubah warna, baca absorbance substrat yang ada dengan
spektofotometer, panjang gelombang 620 nm
campurkan
15 mL larutan penyangga pH 6.5
3 mL larutan substrat
6 mL larutan NaCl 0.9 %
Beri label untuk setiap tabung reaksi
.1 ml larutan. kocok
Lakukan setiap 5 menit selanjutnya untul tabung selajutnya.
.1 ml enzim
Campur cepat dan catat waktu
.1 ml larutan KI-KIO3
Ke masing-masing tabung. Tunggu 10-15 menit
Bagan alur pelaksanaan
HASIL PRAKTIKUM
CP: Magita 089609137413Magitans@yahoo.co.id
Masukkan 1 mLlarutan darierlenmeyer ketabung 0 menit
Baca absis substratdengan spektofotometer
Hitung substrat
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Pendahuluan
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, yang
lazimnya berkisar antara pH 4,5 - 8.0. Tetapi ada beberapa
enzim yang kisaran pHnya sempit, misalnya peptin yang kisaran
pHnya 1,8 dan arginase yang mempunyai pH optimum 10,0. Pada pH
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi
non aktif secara irreversibel karena menjadi denaturasi
protein. Pada percobaan kali ini, dilakukan uji pengaruh pH
terhadap aktivitas enzim amilase. Enzim mempunyai aktivitas
paling besar pada pH optimumnya. Perubahan pH dapat
menyebabkan aktivitas menurun atau hilang sama sekali karena
terjadinya perubahan konfirmasi akibat pecahnya ikatan ion
dari gugus-gugus tertentu. Perubahan pH lingkungan akan
berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam
membentuk kompleks enzim substrat.
III.2 Tabel PengamatanTabel 1. Hasil Absorbance Substrat pada waktu (t)
Gambar 1. Hasil praktikum
Absispada pH
Waktu (t)0’ 5’ 10’ 15’ 20’
6,5 1,22 0,068 0,088 0,093 0,121
Tabel 2. Substrat yang Dicerna pada waktu (t)
III.3 Perhitungan (∆S) dengan alat Spektrofotometer
Pada waktu 0’ = 100% - { 1,221,22 x 100% } = 0%
Pada waktu 5’ = 100% - { 0,0681,22 x 100%} = 94,33%
Pada waktu 10’ = 100% - { 0,0881,22 x 100% } = 92,67%
Pada waktu 5’ = 100% - { 0,0931,22 x 100% } = 92,25%
Pada waktu 5’ = 100% - { 0,1211,22 x 100% } = 89,917%
III.4 Grafik Pengamatan
0’ 5’ 10’ 15’ 20’0%
20%
40%
60%
80%
100%
0.00%
94.33% 92.67% 92.25% 89.92%
% Substrat yang Dicerna
(t)
(∆S)
III.5 PembahasanCP: Magita 089609137413
Magitans@yahoo.co.id
% Substrat yang Dicerna = 100% - {absiswaktutabsiswaktuto x 100% }
pH % Substrat yang Dicerna pada t0’ 5’ 10’ 15’ 20’
6,5 0% 94,33% 92,67% 92,25% 89,917%
Pada percobaan ini, digunakan larutan penyangga dengan pH
6,5 yang ditambahkan larutan substrat (amilum), larutan NaCL
0,1 M. Penambahan NaCL bertujuan sebagai pengaktif kerja enzim
dan amilum merupakan substrat yang akan bereaksi dengan iodium
membentuk kompleks biru. Kemudian ditambahkan enzim amilase
yang akan menghidrolisis pati menjadi dekstrin kemudian
maltosa (disakarida) dan terhidrolisis lagi menjadi 2 molekul
glukosa secara enzimatis. Pada tabung reaksi yang berisi
larutan buffer dengan pH 6,5 ditambahkan larutan KI-KIO3
sebagai indikator yang akan bereaksi dengan amilum membentuk
kompleks biru keunguan yang ditandai dengan perubahan warna
dari bening menjadi biru.
Hasil dari percobaan ini didapat larutan pada tabung
reaksi yag sudah ditambahkan KI-KIO3 mengalami perubahan
terlihat pada warna yang berbeda. Pada tabung 0’ (larutan
tanpa enzim) larutan menjadi berwarna biru kehitaman. Pada
tabung 5’ yaitu larutan dengan menambahkan enzim setelah 5
menit menjadi berwarna kuning bening. Pada tabung reaksi
lainnya (10’, 15’, 20’) setelah penambahan KI-KIO3 larutannya
juga berwarna kuning bening.
Dari nilai absorbansi yang telah diketahui, maka dapat
diketahui hasil perhitungan kadar substrat yang dicerna pada
waktu optimum kerja enzim. Pada waktu 0 menit kadar patinya
0%, pada waktu 5 menit kadar patinya 94,33%, pada waktu 10
menit kadar patinya 92,67%, pada waktu 15 menit kadar patinya
92,25%, pada waktu 20 menit kadar patinya 89,92%, Hasil
tersebut menyatakan bahwa enzim bekerja secara optimal pada
waktu 5 menit dengan kadar pati 0%. Hal ini membuktikan pada
waktu 5 menit enzim memecah substrat paling banyak dan telah
mencapai waktu optimal sehingga pada menit berikutnya kinerja
enzim akan menurun. Seperti pada waktu 0 menit, enzim bekerja
tidak optimal. Pada waktu 20 menit enzim tidak lagi bekerja
secara optimum.
Daftar pustaka
Murray, Robert K. Granner, Daryl. Rodwell, Victor W. 2009.
Biokimia Harper, edisi 27. Jakarta: EGC
Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1994, Kimia Organik,
Erlangga, Jakarta.
Lehninger, A.L., 1997, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Tim Dosen Kimia, 2007, Kimia Dasar II, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
CP: Magita 089609137413Magitans@yahoo.co.id
Lampiran Foto
Mengambil pH 6,5 Larutan yang sudahdicampurkan
Mengambil HCL 0,05 M
Tabung diberi nama,dan diisi HCL 0,05
M Mengambil 1 mllarutan
Larutan siapdimasukkan ke tabung
0’
Tabung 0’ dikocokrata
Mengambil enzimuntuk dicampurkan ke
larutan
Dikocok-kocok hinggarata
Siap untukmenghitung waktu
5 menit awal,masukkan ke tabung5’. Dst
Memberi KI-KIO3 ketabung 0’
Aduk. Tunggu hingga5-10 menit.
Catat waktupemberian KI-KIO3
Baca absorbancesubstrat yang ada
denganspektofotometer
Hasil praktikum Perhitungan Diskusi hasilperhitungan
Hasil perhitungan Hasil perhitungansemua kelompok
Cuci alat
Alat sudah selesaidicuci
Mengembalikan ketempat semula
Cuci tangan setelahpraktik ya, biar
sehat
CP: Magita 089609137413Magitans@yahoo.co.id