Laporan biokimia pH Optimum kelompok 8 kelas B

14
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PENGARUH pH TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM Kelompok 8: Umdatun Watsiqoh (131311133084) Amalia Khasanah Ima Dudini (131311133085) Magita Novita Sari (131311133086) Fitria Budiarti (131311133087) Tri Lestyorini (131311133088) CP: Magita 089609137413 [email protected]

Transcript of Laporan biokimia pH Optimum kelompok 8 kelas B

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

PENGARUH pH TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM

Kelompok 8:

Umdatun Watsiqoh (131311133084)

Amalia Khasanah Ima Dudini (131311133085)

Magita Novita Sari (131311133086)

Fitria Budiarti (131311133087)

Tri Lestyorini (131311133088)

CP: Magita [email protected]

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Enzim merupakan polimer biologis yang mengkatalisis reaksi

kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan. Keberadaan

dan pemeliharaan rangkaian enzim yang lengkap dan seimbang

merupakan hal yang esensial untuk menguraikan nutrien menjadi

energi dan bahan dasar kimiawi. Enzim memiliki beberapa

fungsi, antara lain adalah sebagai biokatalisator yaitu

mempercepat reaksi kimia dalam proses metabolism. Selain itu,

ia memiliki sifat spesifik (teori lock and key) dimana sisi

aktif enzim (catalityc site) sesuai dengan substratnya.

Dengan begitu, enzim dapat dikatakan sebagai pengkatalis yang

paling efektif.

Seperti molekul protein lainnya, sifat biologis enzim

sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor fisika-kimia. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu dan pH.

Di samping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula

oleh konsentrasi enzim maupun substratnya. Derajat keasaman

atau pH dapat dikatakan optimum ketika aktivitas enzim yang

maksimum dan dapat menghasilkan produk (substrat yang dicerna)

dalam jumlah besar. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh

lamanya waktu kerja enzim dengan substratnya. Semakin lama

waktu yang digunakan maka semakin banyak produk yang

dihasilkan.

Jika ditinjau dari pengaruh pH, maka jumlah produk yang

dihasilkan akan berbeda-beda. Karena tiap enzim memiliki pH

optimum sendiri-sendiri. pH yang ekstrem (terlalu tinggi atau

terlalu rendah) depat mengakibatkan enzim mengalami denaturasi

CP: Magita [email protected]

atau kerusakan. Sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi

dengan substratnya, dan enzim pun tidak bisa bekerja secara

optimal. Berdasarkan teori tersebut, maka dilakukanlah

percobaan ini untuk mengaplikasikan, membuktikan dan menguji

kebenaran dari teori tersebut agar dapat lebih mudah untuk

dipahami dan dipelajari

I.2 TUJUAN PRAKTIKUM

I.2.1 Tujuan Umum

Mempelajari pengaruh pH pada kerja enzim.

I.2.2 Tujuan Khusus

Mempalajari pengaruh pH 6,5 pada kerja enzim.

Menghitung jumlah substrat yang dicerna apabila enzim

dipengaruhi oleh pH 6,5.

BAB II

METODE PRAKTIKUM

II.1 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah

Larutan enzim “E” 0,1%, Larutan NaCL 0,9%, Larutan substrat

“S” 1%, Larutan penyangga, pH 6,5, Larutan KI-KIO3, dan

Larutan HCL 0,05 M

II.2 Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini

diantaranya ialah tabung reaksi, rak tabung reaksi,

erlenmeyer, biuret, pipet skala 1 mL, stopwatch dan

spektrofotometer.

II.3 Metode kerja

Dalam 1 buah tabung erlenmeyer diisi 15 mL larutan

penyangga pH 6.5, 6 mL larutan NaCl 0.9 %, 3 mL larutan

substrat dicampur dan kocok. Siapkan 5 buah tabung reaksi

dengan diberi label waktu 0 menit (0’), 5 menit (5’), 10 menit

(10’), 15 menit (15’), 20 menit (20’). Lalu isi masing-masing

tabung reaksi dengan 10 ml HCl 0,05 N. Masukkan 1 mL larutan

dari erlenmeyer ke tabung 0 menit dengan menggunakan pipet,

kocok sebentar. Kemudian, masukkan 1 mL larutan enzim pada

erlenmeyer, campur cepat dan catat waktunya. Ambil 1 mL

larutan dari tabung erlenmeyer menggunakan pipet pada waktu 4

menit lalu pada waktu 5 menit masukkan ke tabung berlabel 5

menit lalu kocok. Ambil 1 mL larutan dari tabung erlenmeyer

menggunakan pipet pada waktu 9 menit lalu pada waktu 10 menit

masukkan ke tabung berlebel 10 menit lalu kocok. Ambil 1 mL

CP: Magita [email protected]

larutan dari tabung erlenmeyer menggunakan pipet pada waktu 14

menit lalu pada waktu 15 menit masukkan ke tabung berlebel 15

menit lalu kocok. Ambil 1 mL larutan dari tabung erlenmeyer

menggunakan pipet pada waktu 19 menit lalu pada waktu 20 menit

masukkan ke tabung berlebel 20 menit lalu kocok. Masukkan 1 mL

larutan KI-KIO3 ke masing-masing tabung lalu campur. Tunggu 10

sampai 15 menit untuk dibaca λ 620 nm. Setelah ditunggu danberubah warna, baca absorbance substrat yang ada dengan

spektofotometer, panjang gelombang 620 nm

campurkan

15 mL larutan penyangga pH 6.5

3 mL larutan substrat

6 mL larutan NaCl 0.9 %

Beri label untuk setiap tabung reaksi

.1 ml larutan. kocok

Lakukan setiap 5 menit selanjutnya untul tabung selajutnya.

.1 ml enzim

Campur cepat dan catat waktu

.1 ml larutan KI-KIO3

Ke masing-masing tabung. Tunggu 10-15 menit

Bagan alur pelaksanaan

HASIL PRAKTIKUM

CP: Magita [email protected]

Masukkan 1 mLlarutan darierlenmeyer ketabung 0 menit

Baca absis substratdengan spektofotometer

Hitung substrat

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Pendahuluan

Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, yang

lazimnya berkisar antara pH 4,5 - 8.0. Tetapi ada beberapa

enzim yang kisaran pHnya sempit, misalnya peptin yang kisaran

pHnya 1,8 dan arginase yang mempunyai pH optimum 10,0. Pada pH

yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi

non aktif secara irreversibel karena menjadi denaturasi

protein. Pada percobaan kali ini, dilakukan uji pengaruh pH

terhadap aktivitas enzim amilase. Enzim mempunyai aktivitas

paling besar pada pH optimumnya. Perubahan pH dapat

menyebabkan aktivitas menurun atau hilang sama sekali karena

terjadinya perubahan konfirmasi akibat pecahnya ikatan ion

dari gugus-gugus tertentu. Perubahan pH lingkungan akan

berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam

membentuk kompleks enzim substrat.

III.2 Tabel PengamatanTabel 1. Hasil Absorbance Substrat pada waktu (t)

Gambar 1. Hasil praktikum

Absispada pH

Waktu (t)0’ 5’ 10’ 15’ 20’

6,5 1,22 0,068 0,088 0,093 0,121

Tabel 2. Substrat yang Dicerna pada waktu (t)

III.3 Perhitungan (∆S) dengan alat Spektrofotometer

Pada waktu 0’ = 100% - { 1,221,22 x 100% } = 0%

Pada waktu 5’ = 100% - { 0,0681,22 x 100%} = 94,33%

Pada waktu 10’ = 100% - { 0,0881,22 x 100% } = 92,67%

Pada waktu 5’ = 100% - { 0,0931,22 x 100% } = 92,25%

Pada waktu 5’ = 100% - { 0,1211,22 x 100% } = 89,917%

III.4 Grafik Pengamatan

0’ 5’ 10’ 15’ 20’0%

20%

40%

60%

80%

100%

0.00%

94.33% 92.67% 92.25% 89.92%

% Substrat yang Dicerna

(t)

(∆S)

III.5 PembahasanCP: Magita 089609137413

[email protected]

% Substrat yang Dicerna = 100% - {absiswaktutabsiswaktuto x 100% }

pH % Substrat yang Dicerna pada t0’ 5’ 10’ 15’ 20’

6,5 0% 94,33% 92,67% 92,25% 89,917%

Pada percobaan ini, digunakan larutan penyangga dengan pH

6,5 yang ditambahkan larutan substrat (amilum), larutan NaCL

0,1 M. Penambahan NaCL bertujuan sebagai pengaktif kerja enzim

dan amilum merupakan substrat yang akan bereaksi dengan iodium

membentuk kompleks biru. Kemudian ditambahkan enzim amilase

yang akan menghidrolisis pati menjadi dekstrin kemudian

maltosa (disakarida) dan terhidrolisis lagi menjadi 2 molekul

glukosa secara enzimatis. Pada tabung reaksi yang berisi

larutan buffer dengan pH 6,5 ditambahkan larutan KI-KIO3

sebagai indikator yang akan bereaksi dengan amilum membentuk

kompleks biru keunguan yang ditandai dengan perubahan warna

dari bening menjadi biru.

Hasil dari percobaan ini didapat larutan pada tabung

reaksi yag sudah ditambahkan KI-KIO3 mengalami perubahan

terlihat pada warna yang berbeda. Pada tabung 0’ (larutan

tanpa enzim) larutan menjadi berwarna biru kehitaman. Pada

tabung 5’ yaitu larutan dengan menambahkan enzim setelah 5

menit menjadi berwarna kuning bening. Pada tabung reaksi

lainnya (10’, 15’, 20’) setelah penambahan KI-KIO3 larutannya

juga berwarna kuning bening.

Dari nilai absorbansi yang telah diketahui, maka dapat

diketahui hasil perhitungan kadar substrat yang dicerna pada

waktu optimum kerja enzim. Pada waktu 0 menit kadar patinya

0%, pada waktu 5 menit kadar patinya 94,33%, pada waktu 10

menit kadar patinya 92,67%, pada waktu 15 menit kadar patinya

92,25%, pada waktu 20 menit kadar patinya 89,92%, Hasil

tersebut menyatakan bahwa enzim bekerja secara optimal pada

waktu 5 menit dengan kadar pati 0%. Hal ini membuktikan pada

waktu 5 menit enzim memecah substrat paling banyak dan telah

mencapai waktu optimal sehingga pada menit berikutnya kinerja

enzim akan menurun. Seperti  pada waktu 0 menit, enzim bekerja

tidak optimal. Pada waktu 20 menit enzim tidak lagi bekerja

secara optimum.

Daftar pustaka

Murray, Robert K. Granner, Daryl. Rodwell, Victor W. 2009.

Biokimia Harper, edisi 27. Jakarta: EGC

Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1994, Kimia Organik,

Erlangga, Jakarta.

Lehninger, A.L., 1997, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga,

Jakarta.

Tim Dosen Kimia, 2007, Kimia Dasar II, Universitas Hasanuddin,

Makassar.

CP: Magita [email protected]

Lampiran Foto

Mengambil pH 6,5 Larutan yang sudahdicampurkan

Mengambil HCL 0,05 M

Tabung diberi nama,dan diisi HCL 0,05

M Mengambil 1 mllarutan

Larutan siapdimasukkan ke tabung

0’

Tabung 0’ dikocokrata

Mengambil enzimuntuk dicampurkan ke

larutan

Dikocok-kocok hinggarata

Siap untukmenghitung waktu

5 menit awal,masukkan ke tabung5’. Dst

Memberi KI-KIO3 ketabung 0’

Aduk. Tunggu hingga5-10 menit.

Catat waktupemberian KI-KIO3

Baca absorbancesubstrat yang ada

denganspektofotometer

Hasil praktikum Perhitungan Diskusi hasilperhitungan

Hasil perhitungan Hasil perhitungansemua kelompok

Cuci alat

Alat sudah selesaidicuci

Mengembalikan ketempat semula

Cuci tangan setelahpraktik ya, biar

sehat

CP: Magita [email protected]

Terima kasih