Tugas Kelompok II Kewaranegaraan2

21
Kondisi Ketahanan Nasional Indonesia di Bidang Politik, Ekonomi, Sosial- Budaya, dan Pertahanan- Keamanan Pada Era Januari 1950 - Juni 1959 KEWARGANEGARAAN - 16 [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.] 2013 MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN KELOMPOK 2 KEWARGANEGARAAN - 16

Transcript of Tugas Kelompok II Kewaranegaraan2

Kondisi Ketahanan Nasional Indonesia di Bidang

Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pertahanan-

Keamanan Pada Era Januari 1950 - Juni 1959

KEWARGANEGARAAN - 16

[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.]

2013

MATA KULIAH KEWARGANEGARAANKELOMPOK 2

KEWARGANEGARAAN - 16

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karenalimpahan rahmat, kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“Kondisi Ketahanan Nasional Indonesia di Bidang Politik,Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pertahanan-Keamanan Pada EraJanuari 1950 - Juni 1959” dapat terselesaikan.

Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa InstitutTeknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam penyelesaian matakuliah Kewarganegaraan. Makalah ini juga berisi tentangkondisi ketahanan nasional Indonesia di bidang politik,ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan pada eraJanuari 1950 - Juni 1959

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwapenulisan dan penyusunan ini masih jauh dari sempurna,mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik dansaran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidaklepas dari bantuan semua pihak yang telah memberikankesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama penulisanmakalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepadapenulis, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan semogaatas bantuan yang telah diberikan selama penulisan danpenyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaatbagi semua pihak.

i

Surabaya, September 2013

Penulis

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................i

Daftar Isi......................................................iiBAB I Pendahuluan................................................1

1.1 Latar Belakang............................................11.2 Rumusan Masalah...........................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat........................................21.4 Sistematika Penulisan.....................................2

BAB II Landasan Teori............................................5BAB III Pembahasan...............................................7

3.1 Pemaparan Kondisi Politik.................................73.1.1 Eksekutif..............................................7

3.1.2 Legislatif..............................................73.1.3 Yudikatif...............................................7

3.1.4 Pemilu..................................................73.1.5 Peristiwa-Peristiwa Politik.............................7

3.1.6 Perjanjian-Perjanjian...................................73.1.7 Penataan Politik Dalam Negeri...........................7

3.2 Pemaparan Kondisi Ekonomi.................................73.2.1 Moneter /APBN..........................................9

3.2.2 Inflasi................................................93.2.3 Pertumbuhan Ekonomi....................................9

3.2.4 Hutang Negara.........................................103.2.5 Eksport-Import........................................10

3.2.6 Stabilitas Ekonomi....................................103.3 Pemaparan Kondisi Sosial-Budaya..........................10

3.3.1 Seni dan budaya........................................10

ii

3.3.2 Pendidikan.............................................103.3.3 Kemiskinan dan Pengangguran............................10

3.3.4 Kesehatan..............................................113.3.5 Kolusi, Korupsi, Nepotisme (KKN).......................11

3.4 Pemaparan Kondisi Pertahanan-Keamanan....................113.4.1 Konflik Bersenjata/Perang..............................11

3.4.2 Pemberontakan/Terorisme................................11BAB IV Kesimpulan...............................................12

4.1 Kesimpulan................................................124.2 Saran.....................................................12

BAB V Daftar Pustaka............................................13

iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Sejarah adalah akumulasi rekaman pengalaman manusia.

Mempelajari sejarah berarti mempelajari juga segala bentukpuncak pengalaman dan perubahan yang telah dicapai manusiasepanjang abad. Dari sejarah masa lampau manusia memperolehbekal dan titik pijak untuk membangun sejarah baru.Kehidupan manusia selalu harus berdialog dengan sejarahmasa lalu untuk dapat membangun sejarah di masa sekarang,serta memproyeksikan pandangan ke dalam sejarah di masamendatang. Dimensi kesejahteraan menuntut manusia untukselalu melakukan pembaharuan dan berupaya mencapai kemajuan,tak terkecuali sejarah bangsa Indonesia.

Sejarah bangsa Indonesia meliputi suatu rentang waktuyang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarahberdasarkan penemuan “Manusia Jawa” yang berusia 1,7 jutatahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagimenjadi lima era, yaitu Era Prakolonial dengan munculnyakerajaan-kerajaan Hindu Buddha serta Islam di Jawa danSumatera yang terutama mengandalkan perdagangan, Era Kolonialdengan masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yangmenginginkan rempah-rempah mengakibatkanpenjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awalabad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20,Era Kemerdekaan Awal dengan pasca-ProklamasiKemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966),Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto(1966 – 1998), dan Era Reformasi yang berlangsung sampaisekarang.

Salah satu bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan dan patut untuk dikaji lebih jauh, yaitusejarah bangsa Indonesia pada era Januari 1950 - Juni 1959.

1

Pada rentan waktu ini yang perlu di kaji meliputi,keadaan politik, ekonomi, budaya dan  pertahanan-keamanan.

Suatu masyarakat atau bangsa tidak mungkin akan mengenalsiapa diri mereka dan bagaimana mereka menjadi sepertisekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dengan identitasbangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yangdalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi dan identitasserta kepribadian suatu bangsa. Dari hal ini lah, pengkajianyang lebih mendalam tentang sejarahbangsa Indonesia periode 1965-1977 perludilakukan untuk juga menjadi bekal menapaki kesejahteraanbangsa untuk visi yang lebih kedepan.

2

1.2 Rumusan Masalah Pada pembahasan makalah ini memiliki rumusan masalah sebagaiberikut :

1.2.1 Bagaimanakah kondisi politik bangsa Indonesia padaera Januari 1950 - Juni 1959?1.2.2 Bagaimanakah kondisi ekonomi bangsa Indonesia padaera Januari 1950 - Juni 1959?1.2.3 Bagaimanakah kondisi sosial-budaya bangsa Indonesiapada era Januari 1950 - Juni 1959? 1.2.4 Bagaimanakah kondisi pertahanan-keamanan bangsaIndonesia pada era Januari 1950 - Juni 1959?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1.1 Tujuan dari penulisan ini adalah : 1.3.1.1.1 Sebagai salah satu prasyarat tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. 1.3.1.1.2 Mengkaji tentang ketahanan nasional dengan meninjautentang bagaimana Kondisi ketahanan nasional Indonesia dibidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan pada era Januari 1950 - Juni 1959.

1.3.2.1 Manfaat dari penulisan ini adalah :

1.3.2.1.1 Rekreatif, artinya dengan membaca ataumempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa menembus dimensiruang dan waktu bangsa Indonesia pada era Januari 1950 - Juni1959.

1.3.2.1.2Inspiratif, yaitu memberikan sumber inspirasi untuk bangsa Indonesia untuk melangkah kedepannya.

1.3.2.1.3Instruktif, bermaksud memberikan pelajaran mengenai sejarah bangsa Indonesia pada era Januari 1950 - Juni 1959.

3

1.3.2.1.4 Edukatif, berguna untuk mendapatkan kearifan dari sejarah 

bangsa Indonesia pada era Januari 1950 - Juni 1959 untukmelangkah ke masa depan.

1.4 Sistematika Penulisan Pada makalah ini terdapat tiga bab yang berguna untuk

mempermudah dalam memahami isi dari makalah ini secarakeseluruhan tentang kondisi ketahanan nasional indonesia dibidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan pada era Januari 1950 - Juni 1959.

4

Bab I merupakan bab pendahuluan dari makalah ini. Bab iniberisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaatpenulisan, serta sistematika pembahasan dari tugaskewarganegaraan tentang kondisi ketahanan nasional indonesiadi bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan pada era Januari 1950 - Juni 1959.

Bab II merupakan bab landasan teori.

Bab III merupakan bab pembahasan tentang kondisi ketahanannasional Indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya,dan pertahanan-keamanan pada era Januari 1950 - Juni 1959.

Bab IV merupakan bab kesimpulan yang berisi kesimpulan dansaran.

Bab V merupakan bab daftar pustaka.

5

BAB II Landasan Teori

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsipengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan danpenyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi danseimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh danmenyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD ’45 danWawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi ketahanannasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkankeuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatankesejahteraan dan keamanan.

Konsepsi dasar ketahanan nasional Indonesia adalahpengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanansecara seimbang, serasi, selaras dalam seluruh aspekkehidupan nasional. Teori-teori ketahanan nasional adalah :

1. Hans Mongenthau dalam bukunya “Politics among Nations”mensyaratkan bahwa suatu ketahanan nasional suatubangsa/negara harus didukung oleh ketahanan di bidang :

a. Geografi.b. Sumber daya akan makanan dan bahan baku. c. Kapasitas industri. d. Kesiapsiagaan militer dan teknologi komando.e. Kualitas dan kuantitas angkatan perang.f. Penduduk.g. Distribusi kencenderungan. h. Karakter nasional.i. Semangat nasional. j. Kualitas diplomasi.k. Kualitas pemerintah.

2. Alfred Thayer Mahan dalam bukunya “The Influence Seapoweron History” mensyaratkan ketahanan-ketahanan di bidang :

6

a. Letak geografis.b. Bentuk muka bumi.c. Luas wilayah. d. Jumlah penduduk.e. Watak bangsa. f. Sifat pemerintah.

3. Metoda Astra Gatra

Dari kedua teori tersebut di atas diumumkan kembalimenjadi metoda astra gatra yang dimaksudkan adalah bahwaketahanan suatu bangsa harus ditunjang dan didukung oleh 8(asta) gatra/unsur ketahanan yang terdiri dari :

3.1 Aspek alamiah

a. Geografi.b. Demografi. c. Sumber daya alam.

3.2 Aspek sosial

a. Ideologi.b. Politik c. Ekonomid. Sosial-budaya. e. Hankam.

Kedelapan gatra tersebut merupakan satu kesatuan ataudisebut komprehensif integral, utuh menyeluruh, holistik atauyang dikenal dengan nama Bhineka Tunggal Ika. Akibat adanyasatu kesatuan maka antar gatra baik dari aspek alamiah maupunsosial dan antar gatra intern aspek itu sendiri terdapatadanya keterkaitan atau inter koneksi, inter relasi.

7

BAB III Pembahasan

3.1 Pemaparan Kondisi Politik

3.1.1 Eksekutif

3.1.2 Legislatif

3.1.3 Yudikatif

3.1.4 Pemilu

3.1.5 Peristiwa-Peristiwa Politik

Pada masa demokrasi liberal yang merupkan seringterjadinya pergantia kabinet juga diadakan pemilu yang pertamadidalam bangsa Indonesia. Pemilihan umum pertama ini terjadiantara 29 September 1955, digunakan untuk memilih anggota DPR dan15 Desember 1955, pemilu dimanfaatkan untuk memilih kostituante.Meski pemilu I berjalan dengan sukses, namun sistem pemerintahanjuga tetap tidak berubah. Karena para penguasa hanya mementingkanpribadi dan partainya masing-masing. Keadan yang demikian membuatmasyarakat prustasi karena apa yang diharapkan dari pemilu I initidak juga didapat oleh masyarakat.

3.1.6 Perjanjian-Perjanjian

3.1.7 Penataan Politik Dalam Negeri

3.2 Pemaparan Kondisi Ekonomi

Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasildengan baik dan tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upayapemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagaiberikut.

1. Gunting SyafruddinKebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya

memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya

8

tinggal setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri KeuanganSyafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan inidilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor1 PU tanggal 19 Maret 1950. Tujuannya untuk menanggulangi defisitanggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar.

Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memilikiuang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas menengah dan kelasatas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang yangberedar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintahBelanda dengan mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.

2. Sistem Ekonomi Gerakan BentengSistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah

Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang beratsebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakanoleh Sumitro Joyohadikusumo (menteri perdagangan). Program inibertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadistruktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia).Programnya : Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberikesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonominasional. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbingdan diberikan bantuan kredit. Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akanberkembang menjadi maju.Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir danProgram Gerakan Benteng dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan bangsa Indonesiamenerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan programini tidak dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuanganpemerintah semakin besar. Kegagalan program ini disebabkankarena : Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusahanon pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal. Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderungkonsumtif. Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.

9

Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar danmenikmati cara hidup mewah. Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencarikeuntungan secara cepat dari kredit yang mereka peroleh.

Dampaknya program ini menjadi salah satu sumber defisitkeuangan. Beban defisit anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3Miliar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun sebelumnyasebesar 1,7 miliar rupiah. Sehingga menteri keuangan JusufWibisono memberikan bantuan kredit khususnya pada pengusaha danpedagang nasional dari golongan ekonomi lemah sehingga masihterdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapatmenghemat devisa dengan mengurangi volume impor.Sistem Ekonomi Ali-Baba

Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo(mentri perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program iniadalah Untuk memajukan pengusaha pribumi. Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama memajukan ekonominasional. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumidalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antarapengusaha pribumi dan non pribumi Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Babadigambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina.Pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, Pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihandan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agardapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usahaswasta nasional Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing denganperusahaan-perusahaan asing yang ada.

Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab: Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikanalat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan

10

pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dalam memperoleh bantuankredit. Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebihmengutamakan persaingan bebas. Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.

Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)

Pada masa Kabinet Burhanudin Harahap dikirim delegasi ke Jenewauntuk merundingkan masalah finansial-ekonomi antara pihakIndonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin oleh Anak AgungGede Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatanrencana persetujuan Finek, yang berisi : Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan. Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubunganbilateral. Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional, tidakboleh diikat oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak.Hasilnya pemerintah Belanda tidak mau menandatangani, sehinggaIndonesia mengambil langkah secara sepihak. Tanggal 13Februari1956, Kabinet Burhanuddin Harahap melakukan pembubaran UniIndonesia-Belanda secara sepihak.

Tujuannya untuk melepaskan diri dari keterikatan ekonomi denganBelanda. Sehingga, tanggal 3 Mei 1956, akhirnya Presiden Sukarnomenandatangani undang-undang pembatalan KMB.

Dampaknya :Banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkanpengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan Belandatersebut.

3.2.1 Moneter /APBN

3.2.2 Inflasi

3.2.3 Pertumbuhan Ekonomi Sejak awal kemerdekaan telah ditempuh upaya untuk

membangkitkan suatu golongan pengusaha nasional yang tangguh.

11

Pemikiran ke arah itu dipelopori oleh Prof. Dr. SoemitroDjojohadikusumo yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia harusselekas mungkin memiliki suatu golongan pengusaha. Para pengusahabangsa Indonesia yang pada umumnya bermodal lemah, perlu diberikesempatan untuk berpartisipasi dalam membangun ekonomi nasional.Pemerintah hendaknya membantu dan membimbing para pengusaha itu,terutama pendidikan konkret atau dengan bantuan

3.2.4 Hutang Negara Setelah pengakuan kedaulatan, ekonomi Indonesia tidak stabil.

Hal itu ditandai dengan meningkatnya utang negara dan meningginyatingkat inflasi. Utang Indonesia meningkat karena Ir. Surachman(selaku Menteri Keuangan saat itu) mencari pinjaman ke luar negeriuntuk mengatasi masalah keuangan negara. Sementara itu, tingkatinflasi Indonesia meninggi karena saat itu barang-barang yangtersedia di pasar tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.Akibatnya, harga barang-barang kebutuhan naik. Untuk mengurangiinflasi, pemerintah melakukan sanering pada tanggal 19 Maret 1950.Sanering adalah kebijakan pemotongan uang. Uang yang bernilaiRp,5,- ke atas berlaku setengahnya.

3.2.5 Eksport-Import

3.2.6 Stabilitas Ekonomi Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan

program yang silih berganti menimbulkan ketidakstabilan politikdan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kemerosotan ekonomi,inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.

Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangkapendek, tetapi pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II,pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yangdisebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancangpembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteriperancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana PembangunanLima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah NasionalPembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliarrupiah.RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :

12

a. Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat padaakhir tahun 1957 dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor danpendapatan negara merosot.

b. Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasiperusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolakekonomi.

c. Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerahyang melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing.

3.3 Pemaparan Kondisi Sosial-Budaya

3.3.1 Seni dan budaya

3.3.2 Pendidikan

3.3.3 Kemiskinan dan Pengangguran Pada masa demokrasi liberal para elit politik sibuk dengan

kursinya atau jabatannya sehingga rakyat Indonesia merasakesulitan yang disebabkan oleh beratnya perekenomian dan gangguankeamanan, sehingga banyak terjadi pemberontakan.. Tidak hanya itusaja bahkan pada masa demokrasi liberal ini itu juga terdapatkesulitan dalam pemerintah yang hingga menyebabkan demokrasi inimundur

3.3.4 Kesehatan

3.3.5 Kolusi, Korupsi, Nepotisme (KKN)

Pada masa demokrasi liberal Indonesia adalah masa yang suram jugabagi rakyat Indonesia karena di masa ini yang berkuasa hanyalahkabinet-kabinet didalam pemerintahan. Kabinet-kabinet yangberkuasa itu tidak lama (sering pergantian kabinet), diakarenakanbanyaknya partai. Pergantian kabinet ini terjadi hampir tiaptahun karena didalam pemerintahan tidak ada kabinet yang bertahanlama. Maka ciri khas pada masa demokrasai liberal ini adalahseringya terjadi pergantian kabinet yang disebabkan banyaknyapartai.

Demokrasi liberal ini berlansung lebih kurang 9 tahunyaitu tahun 1950-1959 yang merupakan setelah revolusi fisikterjadi dibangsa Indonesia. Adapun kabinet yang berlomba untukmendapatkan kursi dalam pemerintahan adalah kabinet Natsir (1950-

13

1951), kabinet Sukiman (1951-1952),kabinet Mr. Wilopo (1952-1953),dan kabinet Ali Sastroamidjojo (1953-1955). Meski semua darikabinet ini pernah menang dan menduduki kursinya namun semua itutidak bertahan lama jatuh lagi dan digantikan oleh kabinetselanjutnya.

.

3.4 Pemaparan Kondisi Pertahanan-Keamanan

3.4.1 Konflik Bersenjata/Perang

3.4.2 Pemberontakan/Terorisme

14

BAB IV Kesimpulan

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran Dalam suatu pemerintahan memang banya terjadi kendala danmasalah yang mungkin banyak diketahui dan ada juga yangmungkin sampai sekarang belum diketahui rakyat. Sebenarnyadalam pemerintahan sebuah Negara hal tersebut merupakan halyang mungkin sering terjadi. Tapi hendaknya pemerintahmemberikan pemberitahuan kepada rakyat karena Negara kitamenganut sistem demokrasi. Inilah yang harus diterapkan padapemerintahan di era reformasi ini. Pada masa pemerintahan orde baru , khusunya antara tahun 1965sampai 1977, mungkin banyak sekali hal-hal positif yang telahdilakukan pemerintah yang mungkin masih dirasakan sampaisekarang. Tapi tidak sedikit juga hal-hal negatif yangterjadi.

Masa orde baru sebaiknya dijadikan pembelajaran bagipemerintahan era reformasi ini agar Indonesia menjadi Negarayang makmur dalam segi apapun. Hal-hal yang baik pada masaitu hendaknya kita contoh dan lebih diperbaiki lagi, tapihal-hal buruk pada masa itu harus kita tingalkan dalampemerintahan era reformasi ini.

15

BAB V Daftar Pustaka

16