TUGAS KE II Diplo

24
TUGAS KE-2 PERJALANAN SEJARAH DIPLOMASI INDONESIA SEJAK ERA KERAJAAN NUSANTARA HINGGA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1965) MUHAMMAD YUSUF ABROR/ 1101136039 DIPLOMASI INDONESIA/ A JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU 2012

Transcript of TUGAS KE II Diplo

TUGAS KE-2

PERJALANAN SEJARAH DIPLOMASI INDONESIA SEJAK ERA KERAJAANNUSANTARA HINGGA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1965)

MUHAMMAD YUSUF ABROR/ 1101136039

DIPLOMASI INDONESIA/ A

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2012

DAFTAR ISI

Cover......................................................i

Daftar Isi.................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Diplomasi Indonesia Era Kerajaan Nusantara: Sriwijaya,Majapahit, Kerajaan Islam..................................2

2.1.2 Kerajaan Sriwijaya.................................2

2.1.2 Kerajaan Majapahit.................................2

2.1.3 Kerajaan Islam (Banten dan Aceh)...................3

2.1.3.1 Banten.......................................3

2.1.3.1 Aceh.........................................4

2.2 Diplomasi Indonesia Era Kolonialisme Barat: KemunduranDiplomasi Indonesia,

Diplomasi dan Politik Adu Domba............................5

2.2.1 Kemunduran Diplomasi Indonesia....................5

2.2.2 Diplomasi dan Politik Adu Domba ..................5

2.3 Diplomasi Indonesia Era Pra Kemerdekaan: Gerilya danDiplomasi, Poeple Power

dan Diplomasi..............................................6

2.3.1 Gerilya dan Diplomasi.............................6

2.3.2 People Power dan Diplomasi .......................7

2.4 Diplomasi Patriotik Indonesia Pasca Kemerdekaan (1945-1965): Pembentukan

NKRI, Diplomasi RIS, Diplomasi Khusus Irian, Diplomasi KasusMutual Security act,

Pengaruh Diplomasi Liberal Terhadap Diplomasi Indonesia....8

2.4.1 Pembentukan NKRI..................................8

2.4.2 Diplomasi RIS.....................................8

2.4.3 Diplomasi Khusus Irian............................9

2.4.4 Diplomasi Kasus Mutual Security Act...............10

2.4.5 Pengaruh Diplomasi Liberal Terhadap DiplomasiIndonesia..................................................10

2.5 Pergeseran Dari Diplomasi Patriotik ke Diplomasi PragmatisRasional (1965-

1985): Perubahan Orientasi Diplomasi, Diplomasi Blok “Netral”...........................................................11

2.5.1 Perubahan Orientasi Diplomasi.....................11

2.5.2 Diplomasi Blok “Netral”...........................11

BAB III KESIMPULAN.........................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................. 14

BAB I

PENDAHULUAN

Perdagangan dan pelayaran merupakan sejarah diplomatikkerajaan-kerajaan di Nusantara ini, diantaranya adalah kerajaanSriwijaya, Majapahit, Kerajaan Islam. Kerajaan yang pada masaitu masih rentan dengan adu domba oleh bangsa kolonialisme,membuat banyak kerajaan terpecah belah dan membuat pengkotak-kotakan kubu sekutu. Misalnya Banten memiliki sekutu Inggrisuntuk melawan Belanda, namun pada akhirnya Putera Mahkotanyadapat dihasut oleh Belanda sehingga kekuasaan ayahnya sendiridigulingkan.

Kemunduran diplomasi Indonesia disebabkan oleh penguasaankewenangan Belanda atas Indonesia, hampir tidak ada celahIndonesia untuk berdiplomasi dengan negara lain, meskipun adaitu hanya dibawah rekomendasi pemerintah Hindia Belanda. Hal

ini karena pada masa kolonialisasi Belanda di Indonesiamenggunakan politik adu domba atau divide et empira, segala bentukkekuataan persatuan bangsa di pecah belah dengan cara diadudomba bahkan perang saudara.

Pada masa pra kemerdekan terjadi pada waktu penjajahanJepang, ketika Belanda menyerah tanpa sayarat kepada Jepang.Diplomasi Indonesia dan Jepang masa itu berkaitan dengankemerdekaan Indonesia, dengan syarat Indonesia membantu Jepangdalam Perang Dunia II. Organisasi kepemudaan juga melakukantindakan-tindakan yang tersembunyi dari pemerintah Jepang untuksegera melaksanakan kemerdekaan Indonesia.

Diplomasi pada awal kemerdekaan atau pada masa orde lama,merupakan diplomasi yang mementingkan bagaimana caramempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda dan sekutunya.Para diplomat Indonesia berjuang untuk mendapatkan tempat yanglayak bagi Indonesia. Indonesia juga masih mencari jati diritentang bentuk negara dan bentuk pemerintah. Jiwa patriotikbangsa Indonesia pada masa itu tidak mau didikte oleh bangsalain, terutama Amerika yang sering memberikan syarat-syaratyang memberatkan ketika membantu Indonesia. Perjuanganmendapatkan Irian Jaya juga merupakan diplomasi yang berliku-liku, memberikan banyak tantangan bagi para diplomat bangsaini.

Perubahan orientasi diplomasi Indonesia terjadi ketikaPresiden Soekarno turun dan digantikan oleh Presiden Soeharto,yaitu pada masa orde baru. Tolak ukur berpindahnya dari Timurke Barat yaitu pada masa G 30S PKI, semua hal-hal yang berbaukomunis dianggap bahaya dan wajib untuk dimusnahkan. Arahdiplomasi Indonesia cenderung kearah Barat kerana sikap yangpragmatis, dimana Barat memberikan banyak bantuan ekonomi untukIndonesia meskipun banyak syaratnya. Pada masa orba ini terjadinormalisasi hubungan dengan luar negeri, kecuali China danSoviet.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diplomasi Indonesia Era Kerajaan Nusantara: Sriwijaya,Majapahit, Kerajaan Islam

2.1.2 Kerajaan Sriwijaya

Sejarah diplomasi kerajaan Sriwijaya telah tercatat olehI-Tsing saat berkunjung ke Palembang dalam perjalanannya keIndia pada tahun 671.1 Kerajaan Sriwijaya ini sangat berkuasapada abad ke 7 dan 9 masehi. Pada abad 8-9M adanya kebudayaanIndia di Sriwijaya pada dinasti Sailendra berupa candiBorobudur.

Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya mengembangkan wilayahkekuasaannya meliputi hampir seluruh Sumatera, SemenanjungMalaya, dan bagian barat Pulau Jawa. Dasar-dasar kekuatanSriwijaya adalah kemampuannya menguasai jalur-jalurperdagangan laut dan hubungan dagang yang tidak terbatasdengan China dan India. Sebagai pusat agama Budha Mahayana,dimana setiap peziarah China yang akan pergi ke India pastiakan singgah ke Sriwijaya untuk memperdalam ilmu agama.Sriwijaya juga memperkuat hubungan diplomasinya dengan Chinadan India, ditandai dengan dibangunnya tempat peribadahan diNegapalam, India dan memperbaiki kuil-kuil dia Canton(China). Hal inilah yang membuat kekuataan kerajaan Sriwijayabertahan cukup lama dan kuat. Menggandeng semua kerajaandalam kerjasama yang saling menguntungkan.

Kekuatan diplomasi Sriwijaya bertambah kuat dengandikuasainya Malaka yang berada dijalur strategis SelatMalaka, Malaka dijadikan tempat persinggahan kapal-kapal yangberlayar dari seluruh dunia. Namun enterport di Malaka yangmemberikan pemasukan yang besar bagi Sriwijaya tidakberlangsung lama, karena kapal-kapal dagang China yang

1 T.M Hadi Thayeb. dkk. Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari Masa Kemasa. ( Jakarta: Departemen Luar Negeri RI. 1995) hal. 29

biasanya melalui Selat Malaka kini berubah haluan dengan caralangsung ketempat penghasi rempah-rempah, setelah sebelumnyamengetahui tempat penghasil rempah-rempah.

Akhirnya Sriwijaya mengalami kemunduran, satu-persatudaerah kekuasaannya melepaskan diri, ditambah denganpenyerangan kerajaan Cola dari India membuat kerajaanSriwijaya menjadi kerajaan kecil dan akirnya jatuh kedalamkerajaan Majapahit.

2.1.2 Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang tangguh dankuat dalam sejarah Nusantara. Ketika Majapahit dipegang olehHayam Wuruk pada tahun 1350 dan Gajah Mada naik menjadipatih, membuat ekspansi menaklukan berbagai wilayah diNusantara dan sekitarnya menjadi lancar dan terkuasai.

Dalam perkembangannya, Majapahit melakukan hubungandengan China, Campa, Kamboja, Annam dan Shiam. Namun setelahpemimpin utama kerajaan Majapahit ini mangkat, yaitu HayamWuruk dan Gajah Mada, kerajaan ini mulai mengalamikemunduran akibat adanya perebutan kekuasaan antara keluargakerajaan, yaitu Kedaton Kulon dengan Kedaton Wetan.

Menurut catatan dalam buku sejarah Dinasti Ming (1368-1643), perang saudara ini terjadi karena karena Kaisar Ch’engTsu mengadakan hubungan diplomatik dengan Majapahit, yaitumengirim utusan-utusan baik pada raja bagian timut maupunbagian barat. Dan kerajaan timur mengalami kekalahan dankerusakan yang menyebabkan pertentangan antarkeluargaberlarut-larut dan kerajaan Majapahit semakin lemah. Padaakhirnya kerajaan ini benar-benar hancur setelah diserangkerajaan Demak.

2.1.3 Kerajaan Islam (Banten dan Aceh)

2.1.3.1 Banten

Banten terkenal akan pelabuhan Banten dan SundaKelapa yang pada masa itu sering dikunjungi kapal niagadari China dan India. Banten merupakan jalur pelayaraninternasional sejak sekitar abad 1 masehi, dan pada abad7 masehi mulai ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagangasing dari barat dan timur dunia. Mubaligh-mubaligh yang

berasal dari Arab, India dan Aceh datang ke Banten untukmengajarkan agama Islam.

Pada masa agama Hindu masih menguasai Banten, yaitupada masa kerajaan Padjadjaran, agama Hindu mulaiterancam keberadaannya akibat desakan penyebaran agamaIslam yang pesat. Akhirnya Raja Padjadjaran, PrabuSiliwangi mengambil kebijakan sebagai berikut:2

a. Membatasai pedagang-pedagang yang beragama Islammengunjungi pelabuhan-pelabuhan dibawah kekuasaankerajaan Padjadjaran.

b. Mengadakan hubungan persahabatan dengan kerajaan Malakadan kerjasama dengan Portugis yang berada di Malaka,dengan maksud Portugis dapat membantu Padjadjaran.

Perjanjian Sunda Padjadjara dengan Portugis terjadipada tanggal 21 Agustus 1522, yang berisi:3

a. Portugis dapat mendirikan benteng di pelabuhan SundaKelapa.

b. Pihak Portugis bersedia membantu Padjadjaran biladiserang.

c. Raja Padjadjaran akan memberikan lada sebanyak yangdiperlukan Portugis dalam penukaran barang-barangkeperluan Padjadjaran.

d. Sebagai tanda persahabatan, Raja Padjadjaranmenghadiahi 1000 karung lada kepada Portugis.

Perjanjian ini ditentang keras oleh kerajaan Demak,bahwa penguasaan jalur perdagangan dan pelayaran Malakayang dikuasai Portugis merugikan pemasaran hasil bumiDemak. Pembatasan-pembatasan pedagang Islam diPadjadjaran juga mendapat reaksi keras oleh Demak,kemudian Demak bersama-sama dengan Cirebon menyerangPadjadjaran yang berhasil mengalahkannya, serta merubahnama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Kemudian Bantenmenjadi tempat persinggahan utama perdagangan dari Eropadan Asia serta menjadi penghubung antara pedagang-pedagang Arab, Parsi, India dan China serta sesama negaraNusantara.

2 Ibid., hal. 353 Hal. 36

Hubungan diplomatik Banten terjalin kepada beberapanegara, diantaranya Belanda dan Inggris. HubunganDiplomatik Banten dengan Belanda berawal dari kedatanganBelanda ke Banten yang dipimpin Cornelis de Houtman,hubungan ini urusan perdagangan, meski terjadi penipuanoleh Belanda, hubungan dagang masih tetap berlangsunghingga pada akhirnya didirikannya VOC, sebagai perusahaanBelanda yang menghisap hasil bumi Nusantara.

Terjadi beberapa kali pertempuran dengan Belandaoleh kerajaan Banten, dan banten meminta bantuan terhadapPortugis, namun Portugis menipu Banten. Pada akhirnyaSultan Banten meminta bantuan kepada Inggris, danhubungan kerjasama ini berjalan baik dengan diusirnyaBelanda dari Banten.

Dikarenakan situasi di Banten yang terancam dengankeberadaan Belanda, Sultan Banten mengirim utusan keInggris, utusan Sultan Banten ini merupakan hubungandiplomatik pertama antara Indonesia dengan Inggris,dengan maksud meminta bantuan persenjataan. Dan niatanini didukung oleh Pangeran Charles II dan memberikansurat kepada Sultan Banten. Namun situasi telah berubahketika rombongan dari Inggris kembali ke Banten, SultanAgeng Tirtayasa sudah digulingkan oleh anaknya sendiri,Putra Mahkota Raja Haji atas hasutan Belanda. Sehinggakini Banten berada dibawah kekuasaan Belanda. Berakhirlahkejayaan Kerajaan Banten.

2.1.3.1 Aceh

Dalam buku H. M Nur el Ibrahimy “Selayang PandangLangkah Diplomasi Kerajaan Aceh” menjelaskan:4

“Sadar akan kedudukan yang strategis dan mengandung potensiekonomi yang cukup besar... maka sejak pertengahan abad ke 16 Acehtelah terjun kedalam dunia diplomasi, baik dengan sesama negara dinusantara maupun mancanegara.”

Hubungan diplomatik Aceh mencapai puncaknya pada masaSultan Iskandar Muda (1607-1636), yang berhasil

4 Ibid., hal. 41

menjalankan berbagai macam kebijakan, diantaranyaadalah:5

a. Memajukan perniagaan internasional Aceh, pada masaitu Aceh banyak dikunjungi pedagang-pedagan dariArab, Persia, Turki, Ethiopia, Indocina, Siam,China, Siam, India, Jawa, Inggris, Belanda,Portugis, Perancis, Spanyol, Amerika dan Denmark.

b. Meningkatkan dan mencari hubungan dengan kerajaanIslam, yaitu Turki, Mesir, India, serta sesamakerajaan Nusantara.

c. Menentang Portugis, portugis yang berusahamenguasai Aceh telah membuat peperangan selamapuluhan tahun dengan Aceh, namun pada akhirnyaPortugis menyerah terhadap kekuatan perang Aceh.

d. Meluaskan daerah kekuasaan Aceh, derah yangberhasil dikuasai Aceh adalah Riau, SumateraBarat, Thailand, Semenanjung Malaya.

e. Merebut monopoli perdagangan lada, emas dan timahdi Sumatera dan Malaya.

2.2 Diplomasi Indonesia Era Kolonialisme Barat: KemunduranDiplomasi Indonesia,

Diplomasi dan Politik Adu Domba

2.2.1 Kemunduran Diplomasi Indonesia

Kemunduran diplomasi Indonesia pada masa kolonialisasimengalami kemunduruan karena politik luar negeri Indonesiabanyak dimainkan oleh negara yang menjajah Indonesia. Segalamacam diplomasi dibawah kekuasaan Hindia Belanda, sehinggaperaturannya juga harus menurut pemerintahan Hindia Belanda.Meskipn duta atau wakil dari pribumi Indonesia memang ada,seperti misalnya Agus Salim saat menjadi perwakilan HindiaBelanda dengan Jeddah, namun ini direkomendasikan olehBelanda sebagai perwakilan, jadi hanya membawa kepentinganpemerintahan Hindia Belanda.

Banyaknya campur tangun Belanda dalam diplomasiIndonesia membuat kemunduran diplomasi Indonesia yang sangatsignifikan. Hanya sedikit dari kerajaan-kerajaan diNusantara yang memainkan diplomasi dengan negara lain dan

5 Hal. 42

ini tidak berdampak besar bagi negara ini, karena kerajaan-kerajaan pada masa itu hanya membawa kepentingan daerahnyasaja.

Pengaruh Belanda dalam mencengkram Indonesia semakinkuat, terlebih telah didirikannya VOC yang memonopoliperdagangan di Indonesia sekaligus mengeruk kekayaan alammaupun manusia Indonesia. Dengan adanya VOC, Belandamemiliki hak untuk memerintah daerah-daerah yang diduduki,hak untuk menyatakan perang, damai dan mengadakan perjanjiandengan raja-raja yang dikuasainya, hak untuk monopoliperdagangan dan juga hak untuk memiliki tentara. Yangsebenarnya semua hak itu harus berada ditangan Indonesia,kini berada ditangan Belanda yang merampas segalanya. Halini yang menyebabkan keterpurukan diplomasi Indonesia padmasa kolonialisasi. Kekuatan melawan kolonialisasi Belandayang pada masa itu sangat kuat, membuat Indonesia tidaksanggup melawannya, karena kekuatan Indonesia masihterpecah-pecah.

2.2.2 Diplomasi dan Politik Adu Domba

Terpecah-pecahnya kekuatan Indonesia yang sebenarnyamemiliki kekuatan yang besar, mengakibatkan Indonesia tidaksanggup melawan penjajah Belanda pada masa itu. Faktor yangmenyebabkan kekuatan Indonesia terpecah-pecah yang pada masaitu dikuasai oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara adalahakibat dari politik adu domba yang dijalankan oleh Belanda,atau biasa disebut dengan divide et impera. Politik inimerupakan politik yang memecah-belah kesatuan bangsaIndonesia. Ini merupakan cara untuk mempertahankankolonialisasi Belanda di Indonesia, sehingga Belandaberusaha untuk menahan segala bentuk persatuan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Dan ternyata memang politik inisuskes untuk menjajah Indonesia selama beratus-ratus tahuntanpa ada perlawanan yang berarti dari rakyat Indonesia,karena mereka kurang bersatu untuk melawan penjajah. Olehkarena itu Soekarno berusaha untuk melawannya denganmelancarkan politik verdeel en heres yaitu pecahkan dan kuasai,dengan begitu kolonialisme Belanda tidak mampu lagimembangun imperialismenya di negara ini.

Cara-cara lain politik adu domba Belanda adalah dengandilancarkan melalui pers, seperti surat-surat kabar terbitanBelanda yang selalu merendahkan, melemahkan upaya-upaya kaumBumiputera dalam rangka membangkitkan nasionalisme mereka.Belanda juga melakukan politik adu domba melalui penggunaanagama, sehingga akibatnya sering terjadi konfrontasi danjuga kerusuhan yang disebabkan masalah antar umat beragama.Tidak hanya itu Belanda juga memecah belah administrasiIndonesia, sehingga dengan begitu rakyat Indonesia sangatsulitt untuk bersatu untuk mencapai kebebasan di negaramereka karena telah diatur oleh Belanda.

Akibat imperialisme Belanda ini, rakyat lebih memandangbahwa penjajah merupakan negara yang kuat dan superior.Politik adu domba ini telah memundurkan pemikiran bangsaIndonesia tentang bagaimana kepribadian bangsa Indonesiayang penuh dengan semangat yang patriotisme dan nasionalismeini. Sehingga semangat bangsa Indonesia mulai luntur dankehilangan kepercayaan dirinya. Dengan demikian kekuatanrakyat untuk bangkit sangat sulit dan membuat Belandasemakin besar kekuasaannya di Indonesia tanpa khawatir untukdiganggu.

Cara yang paling sering digunakan Belanda dalammenguasai Indonesia yaitu dengan cara menguasi kerajaan-kerajaan di Nusantara, para raja harus dikuasai Belanda yangsebelumnya dipilih oleh Belanda. Dengan demikian raja-rajadi Indonesia hanya sebagai simbol saja dan sekaligus sebagaiboneka Belanda untuk menerapkan kebijakan Belanda kepadarakyatnya. Pada masa kerajaan, rakyat sangat patuh kepadaraja, kesempatan inilah yang digunakan Belanda untukmengusai Indonesia. Dengan menguasi kerajaan, rajanya, makaini sudah berarti menguasi seluruh Nusantara. Tidak jarangpolitik adu domba ini menyebabkan perang saudara, karenahasutan Belanda sangat kuat dan hebat. Politik adu dombalain yang terjadi adalah pada saat sultan Sultan AbdulFattah mengangkat anak pertamanya sebagai putra mahkota yangpada akhirnya memberi kekuasaan yang besar sehingga semuakebijaksanaan Sultan haruslah hasil musyawarah antarasultan, mangkubumi dan putra mahkota. belanda sengajamendekati putra mahkota untuk kepentingannya yang akhirnya

membuat perpecahan di kerajaan tersebut. namun teratasikarena pada saat itu sultan membuat suatu perjanjian.

2.3 Diplomasi Indonesia Era Pra Kemerdekaan: Gerilya danDiplomasi, People Power

dan Diplomasi

2.3.1 Gerilya dan Diplomasi

Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang danmenyerahkan daerah jajahannya (Indonesia) kepada Jepang,maka Jepang melakukan perombakan besar-besaran kepadastruktur bangsa ini. Pada saat itu Soekarno dengan Jepangmengadakan kesepakatan untuk mengadakan kampanye kepadamasyarakat dan membentuk pemerintahan yang dapat memberikanbantuan kepada Jepang dalam Perang Dunia II. Segala bentukpasukan dibentuk Jepang di Indonesia, seperti PETA, Keibodandan sebagainya. Dengan tujuan untuk membantu Jepang dalamperang melawan sekutu. Hal ini terlihat ketika Jepang mulaiterdesak oleh sekutu ketika daerah pertahanannya di Pasifikmengalami kehancuran. Sehingga Jepang semakin gencarmembentuk tenaga tentara di Indonesia.

Untuk meyakinkan Indonesia agar dapat membantu Jepang,maka dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-Usaha PersiapanKemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada bulan Maret 1945.Persidangan BPUPKI untuk merumuskan Undang-Undang Dasar.Kemudian BPUPKI dibubarkan pada tanggal 07 Agustus 1945 dandigantikan dengan PPKI. Berita kekalahan Jepang danmenyerahnya Jepang kepada sekutu, ketika terjadi peristiwabom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Dan berita ini diketahuisebagian golongan muda di radio siaran luar negeri. Sehinggagolongan muda mengadakan rapat dengan menghasilkan keputusanbahwa kemerdekaan Indonesia harus segera dilaksanakan tanpamenunggu dari negara lain.

Organisasi kepemudaan yang mendukung kemerdekaanIndonesia dengan segera adalah Pembentukan Gerakan AngkatanBaroe Indonesia. Tujuan dari gerakan ini lebih bersifatradikal, tujuannya antara lain adalah mencapai persatuanyang kompak di antara seluruh golongan masyarakat Indonesia,menanamkan semangat revolusioner massa atas dasar kesadaranmereka sebagai rakyat yang berdaulat, membentuk negara

kesatuan republik Indonesia dan bahu-membahu bersama Jepanguntuk mempersatukan Indonesia, tetapi jika perlu gerakan itubermaksud untuk mencapai kemerdekaan dengan kekuatannyasendiri.

Gerakan Rakyat Baroe merupakan organisasi lainnya yangterbentuk pada masa pra kemerdekaan. Tujuannya adalah untukmengobarkan semangat perang dan cinta kepada tanah air.Setiap pemuda yang tergabung di dalamnya harus tunduksepenuhnya kepada pemerintah militer Jepang dan mereka harusbekerja di bawah pengawasan pejabat-pejabat pemerintah.Tujuan pemerintah Jepang mengangkat wakil-wakil di golonganmuda dalam organisasi tersebut adalah agar pemerintah Jepangdapat mengawasi kegiatan-kegiatan mereka.

2.3.2 People Power dan Diplomasi

Pada tanggal 23 Agustus 1945, presiden Soekarno dalampidato di radio menyatakan pembentukan tiga badan baru,yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai NasionalIndonesia (PNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Hal ituditanggapi dengan segera membentuk BKR di daerahnya masing-masing dan memanfaatkannya sebagai wadah perjuangan. DiJakarta, bekas tentara PETA membentuk BKR pusat dengantujuan agar BKR dapat dikoordinasikan secara terpusat. Tokohyang terpilih sebagai pimpinan BKR adalah KasmanSingodimedjo, akan tetapi setelah Kasman diangkat sebagaiketua KNIP, kedudukannya sebagai ketua BKR di ganti olehKaprawi.

Sebagian pemuda merasa tidak puas dengan pembentukan BKRterutama mereka yang telah membentuk organisasi-organisasiyang besar peranannya, bagi tercetusnya peristiwa proklamasipada zaman Jepang. Semetara itu tentara sekutu terusberupaya membebaskan dan mempersenjatai kembali pasukan-pasukan Belanda yang menjadi tawanan Jepang. Mereka kemudianmelakukan serangkaian tindakan-tindakan provokatif bahkanagresif. Oleh karena itu, pemerintah RI kemudian menyadariperlunya pembentukan tentara nasional. Untuk itu pemerintahmemanggil KNIL, Mayor Oerip Soemohardjo dari Yogyakarta danmenugaskan untuk segera membentuk tentara nasional.

Pada tanggal 5 Oktober 1945 dikeluarkan maklumatpemerintah yang menyatakan berdirinya tentara keamananrakyat (TKR). Dengan dasar maklumat itu Oerip segeramembentuk markas tertinggi TKR di Yogyakarta. KolonelSoedirman komandan divisi V/Banyumas yang pada saat itusedang memimpin pertempuran Ambarawa, terpilih sebagaipimpinan TKR yang baru menggantikan yang lama. Terpilihnyajenderal Soedirman merupakan titik tolak perkembangan TKR.Sejak terpilihnya jenderal Soedirman sampai dengan bulanJanuari 1946, TKR sudah mengalami dua kali perubahan nama.Pertama kali berubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat dankemudian menjadi Tentara Republik Indonesia. TRI kemudianberkembang dengan mempunyai Angkatan Laut dan AngkatanUdara.

Akhirnya pada tanggal 3 Juni 1947 pemerintah mengesahkanberdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai satu-satunya wadah perjuangan bersenjata. Alat keamanan lainnyaadalah Kepolisian Negara. Pada mulanya kepolisian negaraberada di bawah kementerian dalam negeri akan tetapi padatanggal 26 Juli 1946 dikeluarkan penetapan pemerintah yangmenyatakan bahwa kepolisian negara berdiri sendiri sebagaisebuah jawatan kepolisian negara di bawah perdana menteri.

2.4 Diplomasi Patriotik Indonesia Pasca Kemerdekaan (1945-1965)

2.4.1 Pembentukan NKRI

Pembentukan NKRI diawali dengan adanya forum perundinganantara Republik Indonesia Serikat dan Republik Indonesiaserta terbentuknya Panitia Bersama untuk membahas UUDS bagiNKRI. Ditengah situasi keadaan nasional dan internasionalyang mengharuskan Indonesia segera melakukan pembentukanNKRI, maka parlemen Republik Indonesia Serikat maupun BadanPekerja Komite Nasional Pusat menerima rancangan UUDS tanpaamandemen.

Pada saat itu yang diakui dunia internasional adalahRepublik Indonesia Serikat. Apabila Negara Kesatuan ingindibentuk dengan cara penggabungan pada Republik Indonesiamaka terlebih dahulu RIS harus dibubarkan dahulu, setelah itubaru bisa dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setelah UUDS disetujui Parlemen dan Senat RepubikIndonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950 dan BadanPekerja Komite Nasional Pusat, sehari setelahnya UUDSditandatangani dan diumumkan.

Dalam sidang gabungan Parlemen dan Senat RepublikIndonesia Serikat yang diadakan pada tanggal 15 Agustrus 1950Presiden Soekarno menyatakan bahwa dalam delapan bulankedepan NKRI akan terbentuk setelah penyerahan kedaulatan.Kemudian pada 17 Agustus 1950 NKRI terbentuk, dan hal inimendapat kritik dari pihak Belanda yang menganggap Indonesiamelanggar KMB, namun Hatta menegaskan bahwa penyerahankedaulatan terhadap Indonesia itu tanpa syarat.

2.4.2 Diplomasi RIS

Pada awalnya perundingan menuju NKRI ada padaperundingan segi empat, yaitu RIS, Republik Indonesia, NegaraIndonesia Timur dan Negara Sumatera Timur.6 Mereka semuaingin ikut dalam perundingan menuju Negara Kesatuan, namunNegara Sumatera Timur pada saat itu memberikan syarat yangsulit untuk diwujudkan dan diterima oleh Republik Indonesia.

Pada akhirnya PM M. Hatta dari RIS mengadakan pembicarankepada NST dengan walinya Mansur dan dengan presiden NIT,Sukowati. Dari hasil pembicaraan itu mereka setujupembentukan Negara Kesatuan dan mempercayakan seluruhnyakepada PM M. Hatta sebagai PM RIS untuk mewakili perundingandengan Republik Indonesia. Maka tidak ada perundingan segiempat ataupun segitiga.

Pada tanggal 19 Mei 1950 di Jakarta diadakan pertemuanRepublik Indonesia yang diwakili oleh PM Halim dengan RepubikIndonesia Serikat yang diwakili oleh PM M. Hatta, dari hasilpertemuan ini dihasilkan persetujuan pembentukan NKRI.Persetujuan ini melalui konsensi dari Republik Indonesia,bahwa NKRI dibentuk melalui RIS, semua melebur didalam RISagar tidak ada provokasi yang membahayakan keamanan negara.Dengan berbesar hati Repubik Indonesia melebur kedalam RISdemi bersatunya Indonesia.

6 Sabir, M. dkk. Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari Masa Kemasa. ( Jakarta: Departemen Luar Negeri RI. 1995) hal. 57

Kemudian disusun UUD untuk Negara Kesatuan dengandibentuknya Panitia Bersama, penggabungan tokoh-tokoh RIS danRepublik Indonesia. Dan kembalinya UUD 1945 pada NegaraKesatuan Republik Indonesia.

2.4.3 Diplomasi Khusus Irian

Penyelesaian sengketa Irian Barat terhadap Belanda dibawake Konferensi Meja Bundar, namun tidak dapat diterimaBelanda. Belanda hanya mengakui kedaulatan Indonesia tanpaIrian Barat. Sehingga kasus Irian Barat terus menerus gencardikampanyekan Indonesia di dunia Internasional.

Pada tahun1952 Belanda telah memasukkan Irian Barat dalamkonstitusinya. Kemudian Dr. Roeslan Abdulgani mengambiltindakan diplomasi ofensif. Dilaksanakan perundingan tentangpembatalan Uni Indonesia-Belanda dan dibuat rancangan UUuntuk pembatalan Uni dan diterima oleh DPR. Dengan harapanbahwa Belanda kian tertekan dengan permasalahan Irian Barat.

Dalam masalah Irian Barat ini, Presiden Soekarno menyitaperusahaan Belanda dan memutuskan hubungan diplomatik denganBelanda. Indonesia mendapatkan bantuan persenjataan dari AS.Yang sebelumnya AS-Iggris mengalami dilema, jika Indonesiamenyerang Irian Barat maka AS-Inggris harus membantu Belanda,namun dikawatirkan jika Indonesia akan beralih kepada UniSoviet, dan mendapatkan pengaruh besar dari sana.

Karena dukungan dari AS terhadap Irian Barat masihsetengah hati, akhirnya Indonesia mengalihkan perhatiannyaterhadap Uni Soviet. Hal ini disambut gembira oleh Moskow danUni Soviet membenarkan Irian Barat adalah bagian dariIndonesia dan sekaligus Indonesia mendapatkan pinjaman danadari Uni Soviet. India juga mendukung Irian Barat adalahbagian dari Indonesia

Pada akhirnya Indonesia angkat senjata terhadappermasalahan Irian barat, karena Belanda menetapkan langkahPapuanisasi dan Belanda mengirim pasukan serta kapal perangKarel Doorman di perairan Irian Barat.7 Pada saat itu misipembelian senjata dipimpin oleh Jenderal Nasution, memintabantuan senjata kepada AS, namun ditolak AS, kemudian beralihke Uni Soviet dan mendapatkan hasil yang baik.

7 Ibid., hal. 164

2.4.4 Diplomasi Kasus Mutual Security Act

Mutual Security Act digarap Menlu Ahmad Subardjo, yaitutentang bantuan AS kepada Indonesia. Indonesia sebagai negarapenting banyak diincar oleh negara adikuasa. Pada masa itu ASbertekad untuk membendung pengaruh komunis di Indonesia danAS berupaya keras menawarkan bantuan kepada Indonesia dibawahketentuan Mutual Security Act. Bantuan yang ada didalamMutual Security Act adalah bantuan militer, teknik, danekonomi.

Namun bantuan ini bukan tanpa syarat dari AS, syarat yangdiberlakukan adalah negara penerima bersedia untuk memperkuatkeamanan AS dan meningkatkan keamanan dunia. Syarat bantuanmiliter, yaitu memberikan sumbangan penuh sesuai dengankemampuan politik, ekonomi, penduduk, sumber daya alamnya.Jika Indonesia menerima tawaran ini maka Indonesia telahkeluar dari jalur politik bebas aktif, karena Indonesia telahmenjadi sekutu AS.

Kabinet Sukiman melakukan pertemuan rahasia dengan dubesAS tentang MSA ini, sehingga menimbulkan kecurigaan terhadapkabinet ini, yang menyebabkan kabinet ini lengser dandigantikan dengan kabinet Wilopo. Kabinet Wilopo meninjaukembali MSA ini dengan AS, kabinet Wilopo sadar bahwaperjanjian itu mengikat dan berharap perjanjian itu dapatdibatalkan.

Namun pembatalan MSA itu tidak dapat diterima olehAmerika Serikat, karena perjanjian pada masa kabinet Sukimanyang diwakili Menlu Ahmad Subardjo itu bersifat mengikat.Jika pembatalan ini terjadi maka hubungan Indonesia dengan ASterancam akan rusak. Setelah itu kabinet Wilopo merubah MSAmenjadi Technical Cooperation Administration terhitung padatanggal 12 Januari 1953, Amerika tetap bisa memberikanbantuan teknis dan ekonomi. Dan hasil ini bisa diterima olehkedua belah pihak tanpa adanya pertentangan.

2.4.5 Pengaruh Diplomasi Liberal Terhadap Diplomasi Indonesia

Pada awal kemerdekaan, Indonesia menerapkan demokrasiliberal dalam kehidupan politiknya. Namun pada akhirnyademokrasi liberal gagal diterapkan di Indonesia karenakurangnya dukungan dan tidak sepenuhnya disepakati dalampartai-partai di Indonesia.

Pada masa demokrasi liberal negara kesatuan republikIndonesia dibagi menjadi 10 provinsi yang memiliki otonomi.Selama berlakunya UUDS 1950 (1950-1959), negara kesatuanrepublik Indonesia diwarnai dengan pergantian tujuh kabinet,secare berturut-turut yaitu, kabinet Natsir, kabinet Sukiman,kabinet Wilopo, kabinet Ali Sastroamijoyo, kabinetBurhannudin Harahap, kabinet Ali Aastriamijoyo II, dankabinet Djuanda. Hampir semua kabinet merupakan Zaken kabinetatau kabinet yang menteri-menterinya dipilih berdasarkankeahlian dan didukung oleh koalisi partai. Akan tetapi,komposisi dankekuatan kelompok oposisi seringkali berubah-ubah menyebabkan kabinet-kabinet tersebut jatuh setelahmendapatkan mosi tidak percaya dari kelompok oposisi yangkuat di parlemen.

Pada tahun 1955 melalui program kabinet Burhannuddinakhirnya Indonesia berhasil melaksanakan pemilu yang pertama.Menjelang pemilu pertama ada 70 partai politik yang mendaftarsebagai peserta, namun hanya 27 partai yang lolos seleksi.Pada tanggal 29 September 1955 lebih dari 39 juta rakyatIndonesia memberikan suaranya di kotak-kotak suara untukmemilih anggota parlemen. Pada masa liberal kondisi ekonomiIndonesia semakin memburuk antara lain disebabkan Indonesiamenanggung beban keuangan berupa utang yang telah ditetapkandalam KMB, politik keuangan Indonesia merupakan rancanganBelanda, tidak stabilnya kondisi politik dalam negeri,Indonesia mengalami defisit keuangan, ekspor Indonesia hanyamengandalkan perkebunan dan angka pertumbuhan penduduk yangbesar.

2.5 Pergeseran Dari Diplomasi Patriotik ke Diplomasi PragmatisRasional (1965-1985): Perubahan Orientasi Diplomasi, DiplomasiBlok “Netral”

2.5.1 Perubahan Orientasi Diplomasi

Perubahan diplomasi Indonesia terjadi dari barat ketimur, ini terbukti terjadi pada saat Indonesia memintabantuan persenjataan berat militer kepada Amerika Serikat dankemudian ditolak. Pada saat itu Indonesia sedang menghadapiBelanda yang sudah mengirim pasukan dan juga kapal perangKarel Doorman di Irian Barat. Dengan demikian Indonesiamengambil langkah angkat senjata juga.

Atas penolakan dan dukungan AS terhadap bantuan militerkepada Indonesia untuk membantu mendapatkan Irian Barat, makaIndonesia mengalihkan diplomasinya kepada Uni Soviet yangdirasa lebih perduli dan mendukung Indonesia. Dan hal initerbukti, bahwa Uni Soviet mendukung Indonesia untukmendapatkan Irian Barat kembali. Negara-negara KonferensiBandung dan Gerakan Non-Blok lebih tertarik kepada sifatresmi Uni Soviet jika dibandingkan dengan Amerika Serikat.

Penjabaran perubahan orientasi ini berlaku pada masa ordelama, namun semua berubah ketika orde baru datang yangdipimpin oleh presiden Soeharto. Sejak terjadinya peristiwaG30S PKI, Indonesia menutup pintu gerbang komunis, takterkecuali terhadap hubungan diplomasi Indonesia dengan UniSoviet. Secara 360 drajat, Indonesia mengarahkan diplomasinyake barat, yaitu Amerika Serikat. Hubungan ini begitu dekatkarena AS selalu membantu Indonesia dalam segi pembangunanekonomi, yang pada saat itu dipandang pemerintah Indonesiasebagai kebaikan barat.

Kebijakan diplomasi Indonesia akhirnya bersikap pragmatisrasional, dengan ditandainya Indonesia masuk kembali sebagainegara anggota PBB, setelah sebelumnya keluar pada masa ordelama. Indonesia beranggapan bahwa kembali bergabung ke PBBakan mendapatkan keuntungan-keuntungan diplomatik bagiIndonesia.

Kemudian Indonesia memperbaiki hubungan diplomasinyadengan Malaysia yang pada masa orde lama terjadi konfrontasi“Ganyang Malaysia”. Ini merupakan langkah untuk mendapatkeuntungan bersama dalam hal politik dan ekonomi sertastabilitas kawasan ASEAN.

2.5.2 Diplomasi Blok “Netral”

Gerakan non-blok diprakarsai oleh lima negara antaralain, Indonesia, India, Mesir, Yugoslavia, dan Ghana. Tujuangerakan non-blok adalah untuk memupuk solidaritas dan kerjasama di antara anggotanya, memperjuangkan negara berkembanguntuk mencapai persamaan kemerdekaan dan kemakmuran, danmembantu terciptanya perdamaian dunia dengan meredakanketegangan antara negara adikuasa.

Perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur telahmembuat banyak negara didunia berpikir untuk bersikap netral,

tidak mendukung siapapun. Hal ini diungkap pertama kalisebagai cikal bakal Gerakan Non-Blok di Bandung. Tujuan darigerakan GNB ini adalah negara pendukung gerakan nasionalnegara berkembang dan pendukung prinsip hidup berdampingansecara damai serta melepas diri dari kolonialisme kaum Baratyang sangat merugikan negara yang didudukinya.

Perkembangan dunia dewasa ini ditandai oleh perubahankonstelasi politik dari dua kutub (bipolar) yaitu antaraAmerika dan Uni Soviet, menjadi banyak kutub (multipolar).Kondisi ini menyebabkan GNB mendapatkan tantangan baru,mengingat bahwa isu-isu Non-Blok dianggap tidak relevan lagi.Isu yang terpenting justru bagaimana usaha untuk menciptakantatanan dunia baru yang lebih demokratis, adil,dan damai.Untuk mewujudkan tujuan tersebut, negara Non-Blokmenyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

BAB III

KESIMPULAN

Diplomasi pada masa era kerajaan di Nusantara sudahmendunia, hubungan diplomasi masa itu telah modern. Initerbukti dari luasnya wilayah hubungan atau pergaulankerajaan-kerajaan di Nusantara, seperti ke China, India, Burmadan sebagainya.

Semenjak bangsa Barat silih berganti datang ke Indonesia,membuat diplomasi Indonesia kian beragam. Bangsa barat padaawalnya memiliki mulut yang manis dalam berdiplomasi denganIndonesia, namun secara tersembunyi terdapat niat yang buruk.Penipuan dalam perjanjian sering dilakukan oleh bangsa Barat,dengan tujuan untuk mengelabuhi raja-raja di Nusantara untukmengusai wilayah Indonesia. Tidak jarang juga Belanda melakukanpolitik adu domba yang menyebabkan perang saudara antarkeluarga kerajaan.

Sudah sangat jelas kemunduran diplomasi di Indonesia karenasegala kewenangan pemerintah terdapat ditangan Belanda. Segalahal yang menyangkut politik harus izin atau atas rekomendasipemerintah Belanda. Sehingga membuat kemuduran diplomasimenjadi signifikan. Kemudian adanya politik adu domba atau divideet impera membuat Indonesia kian terpuruk, sesama saudara salingberperang membuat terpecahnya kekuatan Indonesia.

Pada masa era pra kemerdekaan, terjadi pada kolonialisasiJepang. Jepang memberikan jaminan bahwa Indonesia akan diberikemerdekaan secepat mungkin. Namun setelah kekalahan Jepangdengan Sekutu, membuat bangsa Indonesia memilih memerdekakandirinya sendiri tanpa bantuan dari atau pemberian dari negaralain. Segala macam desakan golongan muda kepada golongan tuadilancarkan, hingga akhirnya Indonesia dapat merdeka dan lepasdari penjajahan.

Era diplomasi pasca kemerdekaan merupakan diplomasi yangmemiliki semangat kemerdekaan yang berapi-api. Segala macamkebijakan politik diperuntukan demi Indonesia, yang kala itumencari pengakuan dunia internasional dan mencari jati diridalam penerapan bentuk dan sistem pemerintahan. Perjuanganmendapatkan Irian Barat merupakan perjuangan patriotisme daripara diplomat Indonesia. Tidak mau didikte dan diatur-atur olehbangsa lain, merupakan pribadi bangsa ini pada masa itu.

Namun pada masa era orde baru, semua arah diplomasiIndonesia berubah, yang tadinya mengarah ke Timur, kinimengarah ke Barat. Diawali dengan adanya tragedi G 30 S PKI,dianggap membahayakan kestabilan negara, maka segala macam yangberbau komunis dimusnahkan. Dan Indonesia mulai mencarikeuntungan dari dunia Internasional, ditandai dengannormalisasi hubungan Malaysia-Indonesia. Dilanjutkan dengankembalinya Indonesia ke PBB, hal ini dilakukan untukmenghindari Indonesia mendapatkan pengucilan dari dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Thayeb , T.M. dkk. 1995. Sejarah Diplomasi Republik IndonesiaDari Masa Kemasa: Bagian Satu. Jakarta: Departemen Luar NegeriRepublik Indonesia.

Sabir, M. dkk. 1995. Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari MasaKemasa: Bagian Dua. Jakarta: Departemen Luar Negeri RepublikIndonesia