Makalah Kunjungan Ke Monas

16
TUGAS SENI BUDAYA WIDYA WISATA MENGENAL MONUMEN NASIONAL DISUSUN OLEH: Fauzan Nindya Bagaskara (11) XI MIIA 6 Tahun 2014/2015 SMA NEGERI 1 KEDIRI

Transcript of Makalah Kunjungan Ke Monas

TUGAS SENI BUDAYA

WIDYA WISATAMENGENAL MONUMEN NASIONAL

DISUSUN OLEH:Fauzan Nindya Bagaskara (11)

XI MIIA 6

Tahun 2014/2015SMA NEGERI 1 KEDIRI

Kata Pengantar

Puji syukur sebesar-besarnya Saya panjatkan kehadiratAllah SWT atas segala limpahan rahmat dan kemurahan-Nyasehingga Saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan studytour ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Tanpa pertolongan-Nya mungkin Saya tidak akan sanggupmenyelesaikan makalah ini dengan baik sampaiakhir. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang Sayaalami dalam proses pengerjaan laporan ini. Baik itu yangdatang dari diri Saya sendiri maupun yang datang darimanapun. Namun dengan penuh kesabaran dan terutamapertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapatterselesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun dengan tujuan agar siswa dapat

melaporkan segala pengetahuan dan pengalaman yang

didapatnya pada saat mengikuti kegiatan studi wisata

selama 6 hari mulai tanggal 11 Januari 2015 hingga 16

Januari 2015 di YOGJAKARTA – BANDUNG - JAKARTA serta demi

menyelesaikan tugas Seni Budaya yang diberikan oleh bapak

guru kami. Makalah ini memuat informasi tentang salah satu

monumen yang melambangkan perjuangan nasional bangsa dan

merupakan ikon dari bangsa Indonesia sendiri, yaitu

“Monumen Nasional” atau yang sering disebut dengan

“MONAS”.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Walaupunmakalah ini sangat kurang sempurna dan memerlukan banyak perbaikan, tetapi makalah yang Saya susun ini juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Harapan Saya dengan laporan ini dapat membantu menambahpengetahuan dan pengalaman yang lebih luas bagi parapembaca, sehingga Saya dapat memperbaiki bentuk maupun isilaporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Laporanini Saya akui masih banyak kekurangan karena pengalamanyang Saya miliki sangatlah kurang. Oleh kerena itu Sayaharapkan kepada para pembaca untuk dapat memberikanmasukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaandari makalah ini.

Kediri, 28 Januari 2015

Penyusun

Fauzan Nindya Bagaskara

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar BelakangSeiring dengan perkembangan dunia pariwisata di

negara kita terutama peninggalan – peninggalan sejarah

yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah

satu alasan diadakan karya wisata. Karya wisata

merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang

diselenggarakan oleh sekolah kami. Karya wisata tahun

ini mengambil salah satu objek karya wisata di Jakarta

yaitu Monumen Nasional yang sering disebut MONAS karena

MONAS termasuk salah satu karya wisata yang tersohor

atau terkenal di Dunia.

B.Ruang LingkupNama kegiatan : Kunjungan Objek Wisata

Tempat : Monumen Nasional

Waktu : Kamis, 15 Januari 2015, Pukul 17.00 –

18.30 WIB

C.TujuanDi dalam penulisan karya tulis ini penulis mempunyai

beberapa tujuan. Adapun hal-hal yang menjadi tujuan

penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dan

tugas guna menempuh Ujian Kenaikan Kelas SMA Negeri 1

Kediri.

2. Untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam bidang

tulis menulis

3. Untuk mengetahui lebih dekat tentang keindahan Objek

Wisata Monas yang belum penulis ketahui serta

memperoleh pengetahuan.

4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa syukur atas

karunia Allah SWT yang menciptakan alam semesta,

serta menumbuhkan sikap untuk menjaga kelestarian

lingkungan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Jenis

Tugu Monumen Nasional Indonesia atau yang populer

disebut dengan Monas atau Tugu Monas merupakan suatu

karya yang memiliki jenis 3 Dimensi (3D) hal itu

dibuktikan dengan adanya ukuran yang dimiliki monas,

tugu ini memiliki panjang, lebar, tinggi, serta volume,

selain memiliki ukuran, monas juga dapat dilihat dari

sudut pandang manapun dan juga dapat menempati ruang,

dengan demikian monas termasuk jenis karya seni yang

berjenis 3D

B.LokasiTugu Monumen Nasional atau Monas adalah monumen

yang terletak di provinsi D.K.I Jakarta tepatnya

adalah ditengah lapangan Medan Merdeka, Jakarta

Pusat. Lokasi monas saat ini dahulu dikenal dengan

nama lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama

beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan

Merdeka, Lapangan Monas dan kini menjadi Taman Monas.

Oleh karena letaknya yang berada di pusat

keramaian kota, Monas selalu ramai dikunjungi para

wisatawan sebagai tempat wisata maupun sebagai pusat

pendidikan.

C.Tema / Judul

“Obelisk dan Api Emas”

D.Bahan Pembuat Karya

Bentuk Tugu Monas ini sangat unik, merupakan

batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk

lingga yoni, yaitu simbol kesuburan berdasarkan

kebudayaan Hindu. Tugu obelis yang menjulang tinggi

adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen

maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta

melambangkan siang hari.

Sementara pelataran cawan landasan obelisk

adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen

feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan

malam hari.

Monumen ini terdiri atas 117,7 meter obelisk di

atas landasan persegi setinggi 17 meter, pelataran

cawan. 

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang

menopang berbentuk nyala obor perunggu berdiameter 6

m yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas

35 kg. Obor atau lidah api yang menyala-nyala ini

merupakan simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia

yang tak pernah padam dalam perjuangan meraih

kemerdekaan.

Konon pada saat Indonesia merayakan 50 tahun

kemerdekaannya pada tahun 1995 sejumlah pengusaha

Indonesia menyumbangkan sejumlah emas sehingga berat

total emas yang melapisi api kemerdekaan di puncak

monas menjadi 50 kilogram.

E.Siapa Pembuat Karya?

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia

kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di

Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan

Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun

1949, Presiden Soekarno mulai memikirkan pembangunan

sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel

di lapangan tepat di depan Istana Merdeka yang bertujuan

untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa

Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945. 

Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional

dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional

digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk,

akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich

Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite,

antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan

dapat bertahan selama berabad-abad.

Sayembara kedua digelar pada tahun 1960, tetapi

sekali lagi tak satupun dari 136 peserta sayembara yang

memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban

untuk menunjukkan rancangannya kepada Presiden Soekarno.

Akan tetapi Soekarno kurang menyukai rancangan itu dan ia

menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni.

Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan

tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan

Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar

dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih

kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak

merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan

pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.

Soekarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono

untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan

angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17

Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke

dalam rancangan monumen itu. Tugu ini diarsiteki oleh

Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono. Serta P.N. Adhi

Karya sebagai kontraktor utama pembangunannya.

F.Kapan Karya Dibuat?

Monumen Nasional atau yang populer disingkat

dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen

peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang

didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan

rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari

pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan

monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di

bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk

umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai

lidah api yang dilapisi lembaran emas yang

melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.

G.Ukuran KaryaMonumen Nasional atau yang populer disingkat

dengan Monas adalah monumen peringatan setinggi 132

meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang

perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk

merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia

Belanda. Namun ada juga versi lain yang mengatakan

bahwa tinggi monas adalah 137 meter (dihitung dengan

tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter).

Tugu Peringatan Nasional ini dibangun di areal

seluas 80 hektar. Pelataran puncak dengan luas 11

meter x 11 meter dapat menampung sebanyak 50

pengunjung. Dari pelataran puncak tugu Monas,

pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh

penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan

kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten

Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas

dengan pulau-pulau kecil berserakan. Sementara ke

Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap

waktu terlihat pesawat lepas landas.

Dari pelataran puncak, 17 meter lagi ke atas,

terdapat lidah api yang terbuat dari perunggu, puncak

tugu berupa “Api Nan Tak Kunjung Padam” yang berarti

melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang

tidak pernah surut sepanjang masa.

Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang

museum sejarah 8 meter. Luas pelataran yang berbentuk

bujur sangkar, berukuran 45 meter x 45 meter,

merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi

Kemerdekaan RI (17-8-1945). Landasan dasar Monas

setinggi 3 meter, di bawahnya terdapat ruang museum

sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x

80 meter yang dapat menampung pengunjung sekitar 500

orang.

H.Teknik Pembuatan

Teknik pembuatan “Monas” ini melalui 3

tahap.Total terdapat 284 pasak beton yag digunakan

sebagai fondasi bangunan ini. Sebanyak 360 pasak bumi

ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional.

I.Foto (Dokumentasi Penulis)

BAB IIIPENUTUP

Dalam pembuatan Laporan Karya Tulis Wisata ini,

penulis tidak menutup akan adanya kekurangan, baik dalam

bahasa maupun penulisannya. Hal tersebut tidak lain

karena keterbatasan penulis dalam ilmu pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki. Sekalipun demikian, mudah-

mudahan Laporan Karya Tulis Wisata ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

A.Kesimpulan

Monumen Nasional adalah monumen peringatan yang

didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat

Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan

kolonial Hindia Belanda.

Monumen Nasional merupakan lambang ibu kota Negara

yang terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka,

Jakarta Pusat. Monumen Nasional secara resmi dibuka untuk

umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh

Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Monumen Nasional ini memiliki 6 bagian yaitu Relief

Sejarah Nasional, Museum Sejarah Nasional, Ruang

kemerdekaan, Lidah api, Pelataran Puncak, Pelataran Bawah

B.Saran

Untuk fasilitas yang tersedia di Monumen Nasional

kurang terawat, seperti halnya toilet umum dan juga lift

yang tidak terawat. Masih berserakan sampah sampah di

depan pintu gerbang Monumen Nasional sehingga merusak

pemandangan.

Tempat sampah di monas juga sangat minim dan letaknya

yang kurang strategis sehingga menyulitkan pengunjung

untuk membuang sampah.

Sebaiknya pengelolan fasilitas lebih diperhatikan

supaya membuat nyaman pengunjung.