Kelompok 2 SDM
Transcript of Kelompok 2 SDM
TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MENGELOLA TUNJANGAN KERJA
DOSEN: DR. ENDANG DHAMAYANTIE. SE, MSi
OLEH
CAROLINA CANDRA (B2041131005)FARADINA INDA WARDHANI (B2041131008)
HELVIANA (B2041131010)HUDA YUPIANI (B2041131013)
IMELDA LIA PURWASARI (B2041131014)NOVA SESARIANTY (B2041131023)
NURHAYATI (B2041131024)
MAGISTER MANAJEMENUNIVERSITAS TANJUNGPURA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam menjalankan usaha, setiap perusahaan tidak akan
terlepas dari berbagai masalah yang berkaitan dengan fungsi-
fungsi kegiatan usahanya, baik itu masalah produksi,
personalia, pemasaran maupun usahanya. Masalah di atas tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, permasalahan
diatas harus ditangani secara komprehensif, dengan cara
mengkoordinasikan antara fungsi-fungsi dalam satu kesatuan.
Masalah yang berkaitan dengan fungsi sumberdaya manusia
merupakan satu hal yang dianggap penting dalam perusahaan.
Didalam suatu perusahaan tidak luput dari persoalan
organisasi, karena persoalan organisasi adalah persoalan
manusia. Organisasi pada dasarnya adalah kelompok orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Sehingga dalam memegang
peranan yang sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi secara keseluruhan.
Menyadari bahwa manusia adalah faktor penentu yang sangat
penting dan menjadi pusat perhatian setiap kegiatan
operasionalnya, maka setiap perusahaan dituntut mengelola
sumber daya manusia yang ada agar tujuan yang diharapkan dapat
dicapai dengan selalu berorientasi pada penggunaan sumber daya
manusia yang lebih efektif dan efesien.
Untuk itu masalah sumber daya manusia perlu mendapat
perhatian yang cukup serius dalam menghadapi persaingan
sekarang ini, karena sumber daya manusia merupakan salah satu
kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya, berkembang, dan mendapatkan laba.
Walaupun pada masa sekarang ini, di mana banyak tenaga
manusia digantikan oleh mesin-mesin yang otomatis. Tetapi
perkembamgan sumber daya manusia tetap merupakan satu penentu
atas tercapainya tujuan perusahaan karena alat atau mesin-
mesin teknologi pada hakekatnya ciptaan hasil karya manusia.
Untuk pencapain semua itu perusahaan harus dapat memberikan
motivasi yang dapat mendorong semangat kerja mereka. Oleh
sebab itu sangatlah penting untuk memperhatikan tenaga kerja
terutama masalah pemberian tunjangan kesejahteraan, pengalaman
kerja dan gaji karyawan dalam rangka peningkatan kinerjanya,
karena dengan memperhatikan hal tersebut maka secara tidak
langsung memberi dorongan moril para karyawan dalam melakukan
pekerjaannya.
Di dalam perusahaan seorang atasan harus menanggapi
kebutuhan dan keinginan karyawan sehingga di dalam perusahaan
tercipta kondisi dimana kesejahteraan karyawan terjamin,
kesewenang-wenangan akan menimbulkan komunikasi antar individu
terhambat berakibat pada kinerjanya tidak berjalan dengan
baik, pemberian upah yang tinggi merangsang karyawan untuk
berprestasi.
Banyak terdapat dalam perusahaan, karyawan yang
mempertahankan pekerjaannya meskipun upah yang didapat kecil,
itu disebabkan perusahaan memberikan berbagai macam tunjangan,
misalnya tunjangan kematian jika karyawan mengalami musibah,
tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan tunjangan hari tua.
Selain tunjangan, karyawan juga menghendaki tempat kerja yang
aman, cukup mendapatkan udara yang segar penerangan yang baik
dan jam kerja yang tidak terlalu lama. Pemberian tempat kerja
menyenangkan berarti pula menimbulkan semangat kerja karyawan,
cara demikian dapat terhindar dari pemborosan waktu dan
merosotnya kesehatan, perusahaan harus menciptakan lingkungan
kerja yang menyenangkan di dalam perusahaan.
Pemberian tunjangan yang merupakan komponen dari
komposisi ini Sangat berpengaruh pada kinerja karyawan. Dari
latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini membahas
mengenai “PENGELOLAAN TUNJANGAN KARYAWAN.”
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kompensasi/Tunjangan
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh
organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat
finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap.
Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan
bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh,
mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan. Bagi organisasi /
perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan
bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi
kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan
dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari
perusahaan.
Beberapa definisi Kompensasi dan Tunjangan sbb:
1. Kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan
organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan
tenaga kerjanya.(Wibowo, 2007)
2. Werther dan Davis (1996) menyatakan kompensasi sebagai
apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas
kontribusinya kepada organisasi. Selanjutnya Werther dan
Davis menyatakan bahwa di dalam kompensasi terdapat
sistem insentif yang menghubungkan kompensasi dengan
kinerja.
3. Kompensasi adalah pengaturan pemberian balas jasa bagi
karyawan, baik yang secara langsung berupa uang maupun
balas jasa non financial. R.W. Graffin menggunakan
istilah sistem kompensasi, yaitu paket imbalan total yang
diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas tenaga
mereka. Dengan demikian, kompensasi berfungsi untuk
mendayagunakan karyawan secara efektif guna mendorong
peningkatan produktivitas kerja.
4. Pengertian lain dari kompensasi menurut Schoell
et.al dalam Buchari Alma (2003), Compensation is all form of pay
or benefits for employees that arise from their employment. Yang
dimaksud dengan bentuk pembayaran atau benefits yang
diterima oleh karyawan adalah:
1. Direct Financial seperti: wages, salaries, dan
bonus
2.Indirect Payments seperti fringe benefitis yaitu
keuntungan dalam bentuk asuransi, cuti dan libur.
3.Nonfinancial reward, yaitu berupa penghargaan bukan
dalam bentuk uang seperti pekerjaan, jabatan yang
menjanjikan masa depan, pengaturan jam kerja yang
lebih santai/fleksibel.
5. Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan
untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada
perusahaan (Handoko, 1994).
6. Menurut Simamora (1997) disamping gaji, kompensasi juga
meliputi cakupan tunjangan-tunjangan (benefits).
7. Tunjangan karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-
pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi
gaji pokok, dan perusahaan membayar semua atau sebagian
dari tunjangan.
8. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian tunjangan
yang disesuaikan topik bahasan ini adalah : “Tambahan
pendapatan di luar gaji sebagaisokongan bantuan.”
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa: Tunjangan
Karyawan merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada
karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Tujuan utama dari tunjangan karyawan adalah untuk membuat
karyawan mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka
panjang (Flippo, 1990). Dengan pemberian tunjangan bagi
karyawan yang diterapkan dengan tepat dalam suatu perusahan
dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Diantara
manfaat yang diperoleh dari diberikannya tunjangan karyawan
adalah: a) Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif; b)
Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan; c) Menurunkan
tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja; d) Memperbaiki
hubungan masyarakat; e) Mengurangi pengaruh organisasi baik
yang ada maupun yang potensial; f) Mengurangi campur tangan
pemerintah dalam organisasi.
Prinsip-Prinsip Program Tunjangan
Simamora (1997) menyatakan, supaya program tunjangan
memberikan kontribusi bagi organisasi, setidak-tidaknya sama
dengan biaya yang telah dikeluarkan bagi program tersebut,
terdapat beberpa prinsip umum yang sebaiknya diterapkan.
1. Tunjangan karyawan haruslah memenuhi kebutuhan nyata.
2. Tunjangan-tunjangan haruslah dibatasi kepada aktivitas-
aktivitas dimana
kelompok lebih efisien dibandingkan individu.
3. Program tunjangan haruslah bercirikan fleksibilitas yang
memadai demi memungkinkan adaptasi terhadap berbagai
kebutuhan-kebutuhan karyawan.
4. Jika perusahaan ingin meraih apresiasi dari penyediaan
jasa-jasa karyawan, perusahaan haruslah melakukan program
komunikasi yang ekstensif dan terencana dengan baik.
Jenis Tunjangan
Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung)
Sebagian besar organisasi menyadari adanya tanggung jawab
untuk memberikan asuransi dan program-program lainnya untuk
kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan umum para
karyawan. Program – program tersebut disebut tunjangan,
tunjangan meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak
termasuk dalam kompensasi finansial langsung. Tunjangan
umumnya membebani perusahaan dengan uang, namun para karyawan
tidak menerimanya secara tidak langsung, contohnya : pendanan
premi asuransi untuk kesehatan karyawan. Karyawan tidak
mendapatkan uangnya tetapi karyawan mendapatkan perlindungan
terhadap asuransi kesehatan.
1. Tunjangan Wajib (Diharuskan oleh Hukum)
Para pemberi kerja memberikan sebagian besar tunjangan secara
sukarela, namun hukum mewajibkan tunjangan-tunjangan lainnya.
Tunjangan-tunjangan tersebut mencakup 10 % dari biaya
kompensasi total. Tunjangan tersebut meliputi jaminan sosial,
ganti rugi karyawan, asuransi pengangguran, serta cuti
keluarga dan pengobatan.
1) Jaminan Sosial
Social Security Act tahun 1935 menciptakan sebuah sistem
tunjangan pensiun. Para pemberi kerja diharuskan membagi
rata dengan para karyawan biaya asuransi usia lanjut,
ahli waris, dan ketidakmampuan.
2) Kompensasi Pengangguran
Asuransi bagi penganggur memberi para karyawan yang
diberhentikan bukan karena kesalahan mereka bayaran dalam
bentuk uang ingga 26 minggu atau sampai mereka mendapatka
pekerjaan baru. Tujuan bayaran pengangguran adalah
memberi karyawan yang menganggur waktu untuk mencari
pekerjaan yang baru yang sebanding dengan pekerjaan yang
hilang tanpa menanggung kesulitan finansial.
3) Kompensasi Karyawan
Tunjangan ganti rugi karyawan memberikan sejumlah
perlindungan finansial bagi karyawan yang menanggung
biaya karena kecelakaan atau sakit yang berkaitan dengan
pekerjaan.
4) Cuti Keluarga dan Pengobatan
Family and Medical Leave Act dikenakan pada para pemberi
kerja swasta dengan 50 karyawan atau lebih dan pada para
pemberi kerja pemerintah tanpa memandang jumlahnya.
Tujuan umum undang-undang ini adalah membantu para
karyawan menyeimbangkan tuntutan pekerjaan tanpa
menghambat kemampuan mereka untuk memberi perhatian pada
kebutuhan pribadi atau keluarga.
2. Tunjangan Tidak Wajib (Sukarela)
Meskipun hukum mewajibkan beberapa tunjangn, organisasi-
organisasi secara sukarela memberikan sejumlah tunjangan
lainnya. Tunjangan-tunjangan tersebut biasanya dihasilkan dari
keputusan manajemen unilateral pada beberapa perusahaan dari
perundingan tanaga kerja/ manajemen pada perusahaan-perusahaan
lainnya. Katagori tunjangan tidak wajib meliputi bayaran saat
tidak bekerja, perawatan kesehatan, asuransi jiwa, dan
rancangan pensiun.
1) Bayaran Saat Tidak Bekerja
Dalam memberikan bayaran saat tidak bekerja, pemberi
kerja menyadari bahwa karyawan memmbutuhkan waktu untuk
meninggalkan sejenak pekerjaan karena berbagai tujuan,
seperti :
a) Cuti Dibayar
b) Cuti Sakit dan Jeda Dibayar
c) Cuti Panjang
d) Jenis-jenis Lain Bayaran Saat Tidak Bekerja
2)Perawatan Kesehatan
3)Asuransi Jiwa
4)Rancangan Pensiun
5)Layanan Karyawan
Organisasi-oraganisasi menawarkan beragam tunjangan
karyawan yang biasa disebut sebagai layanan karyawan
(employee services). Tunjangan tersebut meliputi sejumlah
bidang termasuk tunjangan relokasi, perawatan anak,
bantuan pendidikan,dll.
Keamanan serta kesehatan karyawan
Pembinaan kesehatan karyawan atau anggota organisasi
merupakan suatu bentuk kompensasi nonfinansial yang sangat
penting dalam organisasi. Keadaan aman dan sehat seorang kary
awan / anggota organisasi tercermin dalam sikap individual dan
aktivitas organisasi karyawan yang bersangkutan. Makin baik
kondisi keamanan dan kesehatan, makin positif sumb angan
mereka bagi organisasi/perusahaan. Pada umumnya, perusahaan
memperhatikan masalah keamanan dan kesehatan karyawan justru
untuk memungkinkan terciptanya kondisi kerja yang lebih baik.
Hal ini penting sekali terutama bagi bagian-bagian organisasi
yang memiliki resiko kecelakaan tinggi. Biasanya tanggung
jawab pembinaan keamanan dan kesehatan karyawan tersebut
terletak pada manajer operasional perusahaan atau organisasi
yang bersangkutan, antara lain meliputi :
1) Pemeliharaan peraturan-peraturan keamanan.
2) Standar kesehatan serta pencatatan dan pelaporan
kecelakaan.
3) Pengaturan program-program kesehatan dan keamanan.
4) Pengaturan suhu udara dalam ruang kerja, ventilasi dan
keberhasilan lingkungan kerja.
5) Program-program latihan keamanan bagi karyawan.
6) Pengaturan-pengaturan pencegahan kecelakaan kerja dan
sebagainya.
Kesehatan karyawan yang dimaksud di sini adalah kesehatan
jasmani dan rohani sedangkan keamanan adalah keadaan karyawan
yang terbebas dari rasa takut dan bebas dari segala
kemungkinan kecelakaan kerja. Upaya memelihara keamanan dapat
dilakukan dengan:
1) Menggunakan mesin yang dilengkapi dengan alat pengaman.
2) Menggunakan peralatan yang lebih baik.
3) Mengatur lay out pabrik dan penerangan yang sebaik
mungkin.
4) Lantai-lantai, tangga-tangga dan lereng-lereng dijaga
harus bebas dari air, minyak dan oli.
5) Melakukan pemeliharaan fasilitas pabrik secara baik.
6) Menggunakan petunjuk-petunjuk dan peralatan-peralatan
keamanan beserta larangan-larangan yang dianggap perlu.
7) Mendidik para karyawan dalam hal keamanan.
8) Membentuk komite manajemen serikat pekerja untuk
memecahkan masalah-masalah keamanan dan sebagainya.
Manfaat Jaminan Pensiunan Karyawan
DANA PENSIUN
Definisi Uang Pensiun
Saat pensiun, kita akan mendapatkan hak uang pensiun, uang
pesangon dan uang penghargaan. Adapun mengenai perhitungan
dari uang pesangon dan uang penghargaan bisa dilihat disini.
Uang pensiun adalah hak pekerja berupa penghasilan yang
diperoleh setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki
usia pensiun. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat
diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat
seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari
kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan.
Peraturan mengenai Jaminan Pensiun Karyawan
a. Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
Pekerja formal di sektor swasta berhak atas skema jaminan hari
tua, yang dikelola oleh PT. Jamsostek dan berdasarkan
mekanisme dana/tabungan wajib. Seperti yang diatur dalam pasal
14 UU No.3/1992 :
“Jaminan Hari Tua dibayarkan sekaligus, atau secara berkala
kepada seorang pekerja ketika
a) ia telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun;
b) ia dinyatakan cacat tetap total oleh dokter” (pasal 14 ayat
1 UU No.3/1992).
“Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, jaminan hari tua
dibayarkan kepada janda/duda atau anak yatim piatu dari
pekerja” (pasal 14 ayat 2 UU No.3/1992).
b. Undang-undang No. 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai
(Pegawai Negeri Sipil) danPensiun Janda/Duda Pegawai
Undang-Undang ini mengatur mengenai jaminan hari tua bagi
para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan santunan kematian bagi
keluarga mereka. Pensiunan PNS dan anggota militer berhak
mendapatkantunjangan pensiun bulanan dan tunjangan hari tua
yang dibayarkan sekaligus setelah mencapai
usia pensiun. Tunjangan pensiun bulanan berjumlah 2,5% dari
gaji bulanan terakhir dikalikan dengan jumlah tahun
pengabdian, sampai maksimum 80%, sementara jumlah keseluruhan
jaminan hari tua berdasarkan perkalian jumlah tahun
pengabdian, gaji akhir, dan 0,6 (faktor pengali yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan).
Jenis-jenis pensiun
Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat
memilih salah satu dari beberapa jenis pensiun yang
ditawarkan, dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi.
Berikut adalah jenis-jenis pensiun yang ditawarkan oleh
perusahaan :
Pensiun Normal
Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah
mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan
perusahaan. Untuk wilayah Indonesia rata-rata seseorang
memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada
profesi tertentu.
Pensiun Dipercepat
Pensiun yang dilakukan apabila perusahaan menginginkan
pengurangan karyawan di dalam tubuh perusahaan.
Pensiun Ditunda
Pensiun yang diminta sendiri oleh karyawan meskipun usianya
belum memasuki usia pensiun.Karyawan tersebut berhenti bekerja
tetapi dana pensiun miliknya di perusahaan tempat dia bekerja
baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah memasuki
masa pensiun.
Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami
kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu dipekerjakan seperti
semula, sedangkan umurnya belum memenuhi masa pensiun.
Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun?
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. Yang dimaksud dengan
manfaat pensiun disini adalah pembayaran berkala yang
dibayarkan kepada pekerja penerima pensiun pada saat
usia pensiun dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan
Dana Pensiun.
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992 mengenai Dana Pensiun,
di Indonesia mengenal 3 jenis DanaPensiun tetapi hanya 2 jenis
yang berlaku, yaitu:
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana pensiun yang dibentuk dan dikelola oleh perusahaan
pemberi kerja dan memberi programpensiun manfaat pasti dan
iuran pasti bagi seluruh karyawannya.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Dana pensiun yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa bagi masyarakat umum, baikkaryawan maupun pekerja
mandiri.
Apa yang terjadi terhadap keluarga pekerja apabila pekerja
mempunyai jaminan pensiun?
Jaminan Pensiun merupakan program yang memberikan jaminan
pendapatan bulanan seumur hidup untuk pekerja
yang pensiun atau berhenti kerja karena cacat, dan untuk ahli
warisnya. Jadi, tentu saja jaminan pensiun sangat dibutuhkan
oleh keluarga. Besarnya manfaat pensiun untuksetiap tahun
iuran dapat berupa persentase dari rata-rata gaji atau nominal
tertentu. Dan peserta jaminan pensiun adalah pekerja yang
telah membayar iuran.
Manfaat jaminan pensiun berwujud uang tunai yang diterima
setiap bulan sebagai:
Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun sampai
meninggal dunia
Pensiun cacat, diterima peserta yang cacat akibat
kecelakaan atau akibat penyakit sampai meninggal dunia
Pensiun janda/duda, diterima janda/duda ahli waris peserta
sampai meninggal dunia atau menikah lagi
Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta sampai
mencapai 23 (dua puluh tiga) tahun, bekerja, atau menikah;
atau
Pensiun orang tua, diterima orang tua ahli waris peserta
lajang sampai batas waktu tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Tunjangan Kesehatan Karyawan
Tunjangan Asuransi
Sebagian besar pengusaha juga memberikan sejumlah tunjangan
asuransi wajib atau sukarela, seperti kompensasi pekerja dan
asuransi kesehatan.
Kompensasi Pekerja
Undang-undang kompensasi pekerja bertujuan menetapkan jumlah
yang tepat dan pasti serta tunjangan medis bagi korban
kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan, juga pihak
keluarga yang bergantung pada rang tersebut, tidak
menghubungkannya dengan kesalahan.
Tunjangan kompensasi pekerja bisa berbentuk uang atau
fasilitas kesehatan. Dalam kejadian kematian atau cacatnya
seorang pekerja, orang yang ditanggung oleh korban itu
diberikan tunjangan tunai berdasarkan pendapatan sebelumnya.
Agar kompensasi pekerja dapat menutupi penyakit atau cedera
yang ada hubungannya dengan pekerjaan, karyawan yang
bersangkutan harus dapat membuktikan bahwa hal ini terjadi
saat karyawan sedang bekerja. Tidak masalah apakah karyawan
itu mungkin bersalah; jika orang itu sedang bekerja saat
cedera terjadi, orang tersebut berhak atas kompensasi
pekerja. Sebagai contoh, misalnya Anda menginstruksikan semua
karyawan untuk memakai kacamata pengaman saat bekerja dengan
mesin. Seorang pekerja tidak mengenakan kacamata dan terluka
saat bekerja. Perusahaan masih harus memberikan tunjangan
kompensasi pekerja.
Tunjangan Finansial dan lainnya
Selain waktu cuti, asuransi dan tunjangan pensiun mengambil
bagian besar dari biaya tunjangan, sebagian besar karyawan
juga memdapatkan pelayanan termasuk pelayanan pribadi (seperti
konseling hukum dan pribadi), Sebagai contoh :
Pelayanan pribadi
Banyak perusahaan yang memberikan pelayanan pribadi yang
paling dibutuhkan karyawan pada waktu itu. Ini termasuk
serikat kredit, pelayanan hukum dan konseling.
a. Serikat kredit merupakan bisnis terpisah yang didirikan
dengan bantuan pengusaha untuk membantu para karyawan
dalam hal kebutuhan simpan pinjam
b. Program bantuan karyawan biasanya memberikan konseling
bagi perbaikkan permasalahan seperti penyalahgunaan
bahan-bahan kimia (Narkoba), perjudian, atau tekanan
hukum
DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R. Wayne. 2008.Manajemen Sumber daya Manusia.
Erlangga : Jakarta
L. Mathis, Robert.2002.Manajemen Sumber daya Manusia.PT
Salemba Emban Patria: Jakarta
Panggabean, Mutiara Sibarani. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penerbit Galia Indonesia: Bogor
Hasibuan, Handoko, (1994), Simamora (1997), Flippo, 1990
Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pernerbit
Indeks : Jakarta