Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif kelompok 2

47
Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Bibliotherapy yang diampu oleh : Dra. Herlina, M.Pd., Psikolog Disusun oleh kelompok : Anggiani Qodariah 1200485 Lailatul Husni 1204563 Nur Afrylyanty 1202788 Tedi Nurdiansyah 1200029 Zayyin Abdul Qudus 1201864 PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Transcript of Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif kelompok 2

Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif

Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa

Menjasi Luar Biasadiajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Bibliotherapy

yang diampu oleh : Dra. Herlina, M.Pd., Psikolog

Disusun oleh kelompok :

Anggiani Qodariah 1200485

Lailatul Husni 1204563

Nur Afrylyanty 1202788

Tedi Nurdiansyah 1200029

Zayyin Abdul Qudus 1201864

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata

kuliah Bibliotherapy, dengan judul Analisis Buku Remaja Agresif,

Zero to Hero : menjadi pribadi biasa menjadi luar biasa.

Diharapkan pembahasan dalam karya tulis ini dapat memberikan

manfaat yang besar bagi kita yang mempelajarinya. Makalah ini

berisikan uraian mengenai biblioterapi bagi mansia rentang umur

13-18 tahun, yaitu remaja dan lebih difokuskan kembali pada anak

remaja akhir. Selain itu, dibahas juga kegunaan dari bahan

pustaka Zero to Hero yang diharapkan mampu untuk memberikan

stimulus untuk membantu melakukan pemecahan masalah dari masalah

yang dihadapi.

Kami menyadari dalam menyusun makalah ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh sebab itu, dengan hati yang terbuka, kami

mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Bandung, April 2015

3 Analisis BukuRemaja Agresif

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR........................................................

............................................... ii

DAFTAR

ISI..............................................................

......................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN......................................................

............................................ 5

A. Latar Belakang

Masalah................................................

............................... 6

4 Analisis BukuRemaja Agresif

B. Perumusan Masalah

Penelitian.............................................

........................ 6

C. Tujuan

Penelitian.............................................

............................................. 6

D. Manfaat

Penelitian.............................................

........................................... 6

BAB II KAJIAN

PUSTAKA..........................................................

................................... 8

A.Pengertian

Biblioterapi...........................................

..................................... 8

B.Sejarah

Biblioterapi...........................................

........................................... 8

C.Tujuan

Biblioterapi...........................................

........................................... 9

D.Penerapan Biblioterapi di Berbagai

Bidang.................................................

10

5 Analisis BukuRemaja Agresif

E.Manfaat

Biblioterapi...........................................

......................................... 11

BAB III

PEMBAHASAN.......................................................

........................ .................. 13

A. Identifikasi

Buku...................................................

...................................... 13

B. Analisis

Buku...................................................

........................................... 15

C. Kriteria Pembaca/Klien

Biblioterapi...........................................

................ 19

D. Refleksi

Buku...................................................

........................................... 20

1. Bukti Isi Buku (Kesesuaian Dengan Gangguan Yang

Menjadi Sasaran

Biblioterapi).......................................

....................................................

20

2. Contoh Kongkrit Jenis Gangguan Yang Terdapat Pada

Buku Yang

6 Analisis BukuRemaja Agresif

Dianalisis..........................................

............................................. 21

3. Kesesuaian Tingkat Keterbacaan Dengan Kriteria

Pembaca............... 22

4. Sasaran Implementasi Dan Tahap Pelaksanaan

Biblioterapi............... 22

BAB V

PENUTUP..........................................................

................................................... 27

A.Kesimpulan.............................................

......................................................

27

B. Rekom

endasi.................................................

............................................... 28

DAFTAR

PUSTAKA..........................................................

.............................................. 29

7 Analisis BukuRemaja Agresif

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang Masalah

8 Analisis BukuRemaja Agresif

Seorang remaja yang merupakan generasi penerus bangsa

diharapkan mampu memberikan suatu ide atau gagasan yang

positif bagi bangsa dan negara. Pemberitaan tentang

tindakan-tindakan agresif hampir setiap saat mengisi media

massa baik media cetak maupun media elektronik. Ada berbagai

macam permasalahan remaja, antara lain agresifitas,

konformitas, solidaritas.

Hurlock (1996.h. 107) mengatakan bahwa masa remaja

adalah masa peralihan atau transisi dari masa anak-anak

menuju dewasa yang diikuti dengan berbagai masalah yang ada

karena perubahan fisik, psikis dan sosial, dengan adanya

perubahan-perubahan dalam diri remaja maka mereka dituntut

untuk melakukan penyesuaian antara keinginan dirinya dengan

tun tu tan lingkungan. Ditambahkan Havighurst (Monks,

1998.h.24) bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa

muda (pubertas, adolesensi) adalah belajar bertanggung jawab

sebagai warga negara menginginkan dan mencapai tingkah laku

yang bertanggung jawab sosial.

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa agresivitas

remaja muncul karena adanya perubahan fisik, hormonal dan

pengaruh lingkungan.Sesuai dengan tugas perkembangannya

remaja diharapkan mampu memberikan ide atau gagasanpositif

mulai dari keluarga sampai bangsa dan negara.Belajar

bertanggung jawab sebagai warga negara menginginkan dan

mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab sosial.Namun

pada kenyataannya banyak perilaku menyimpang yang dilakukan

9 Analisis BukuRemaja Agresif

oleh remaja, dalam hal ini adalah minum minumankeras yang

dapat menyebabkan perkelahian karena sama-sama tidak dapat

mengontrol tingkah laku sebagai akibat dari pengaruh

alkohol.

Dari permasalahan yang terjadi pada remaja agresif, ada

cara untuk membatu remaja yang mengalami masalah emosional

atau sakit mental yang dihadapinya, yaitu dengan metode yang

dinamakan biblioterapi. Metode bibliotherapy sebenarnya

merupakan sebuah konsep tua dalam ilmu perpustakaan

(Eliasa,2007).Bibliotherapy adalah sebuah terapi ekspresif

yang didalamnya terdapathubungan individu dengan isi /

intisari buku dan puisi dan tulisan lain sebagai

sebuahterapi. Bibliotherapy selalu dikombinasikan dengan

kegiatan menulis bagi peserta didalamnya.Bibliotherapy

sering disebut juga terapi membaca, yaitu sebuah terapi

yangdidalamnya seorang yang mengalami masalah depresi

diminta membaca buku-bukubersifat membantu dirinya dan

motivasional agar mempercepat penyembuhan. Buku yang dipilih

oleh tim penulis dalam membantu remaja yang agresif adalah

buku yang berjudul “zero to hero”. Buku motivasi ini ditulis

oleh Sholikhin. Lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 17 Maret

1971.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pokok dari pembahasan di latar

belakang diatas maka dapat dirumuskan bahwa permasalahn

10 Analisis BukuRemaja Agresif

pokok dalam makalah ini adalah seberapa besar pengaruh buku

zero to hero terhadap penurunan tingkat agresif remaja ?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang

diharapkan dari makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh buku zero to hero terhadap penurunan tingkat

agresif remaja.

D. Manfaat Makalah

Adapun manfaat makalah ini, hal tersebut adalah sebagaiberikut :

1. Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalahmemperkaya keilmuan mengenai dunia biblioterapiterutama dalam konteks menangani masalah agresif bagiremaja.

2. Sebagai informai bagi pembaca.

BAB II

11 Analisis BukuRemaja Agresif

KAJIAN TEORI

A. Biblioterapi

1. Pengertian biblioterapi

Biblioterapi merupakan suatu konsep pengobatan yang

dirancang untuk meningkatkan pemahaman pasien dengan

dirinya sendiri dan memperluas cakrawala budayanya serta

memberikan keanekaragaman pengalaman

emosionalnya.Bibilioterapi juga dikenal sebagai

penyembuhan penyakit melalui terapi dengan buku.Terapi

ini bisa diterapkan pada penderita stress, depresi dan

anxiety.Melakukan terapi dengan buku merupakan salah satu

langkah yang positif bagi kita, karena selain membantu

kita dalam mengatasi permasalahan yang kita hadapi, kita

juga mempunyai kebiasaan yang baik yaitu membaca buku-

buku yang bermanfaat dan membuka cakrawala mengenai hal-

hal baru yang mungkin belum kita ketahui.

Menurut Worker (dalam Herlina,2013 hlm 78)

“biblioterapi merupakan penggunaan buku dalam treatmen

orang-orang yang sedang bermasalah emosional atau sakit

mental”. Biblioterapi merupakan treatmen yang mempunyai

resiko yang cukup kecil, kemudian dapat di terakan

diberbagai usia, mulai dari usia dini, anak-anak, remaja,

dewasa, sampai orang tua sekalipun. Selain itu

biblioterapi dapat dilaksanakan secara berkelompok maupun

secara individu.

12 Analisis BukuRemaja Agresif

Bibliotherapy menggunakan buku-buku untuk membantu

orang memecahkan masalah. Lebih khusus lagi, hal itu

didefinisikan sebagai pendekatan atau teknik keluarga

untuk penataan antar-tindakan antara fasilitator dan

peserta berdasarkan berbagi sastra (Pardeck & Pardieck,

1989, 1990).

Bibliotherapy tidak selalu intervensi terapi baru; Namun,

menggunakannya sebagai pendekatan kreatif untuk membahas

isu-isu sulit seperti anak-yang mengganggu dan

intimidasi merupakan strategi inovatif sekolah untuk

mempertimbangkan. Agar bibliotherapy menjadi sukses, anak

harus mengalami tiga tahap im-portant selama berinteraksi

dengan buku: identifikasi, katarsis, dan wawasan

(Afolayan, 1992).

Secara umum biblioterapi membantu kita dalam memberkan

informasi mengenai masalah, maksudnya yaitu membantu kita

dalam mengetahui apa masalah yang kita hadapi, kenapa

masalah itu ada ? Dari manakah masalah itu dating

?.Kemudian biblioterapi membantu kita dalam memahami

masalah yang sedang terjadi, maksudnya adalah membantu

kita untuk memahami benang merah dari permasalaahan yang

kita hadapi dan membantu kita dalam menentukan

bagaimanakah sikap kita terhadap permasalahan itu.

Selanjutnya dengan biblioterapi kita dapat

mengkomunikasikan nilai-niai yang dapat kita ambil dari

13 Analisis BukuRemaja Agresif

apa yang telah kita baca. Setelah itu akan menciptakan

kesadaran terhadap diri sendiri dan membuka diri untuk

menambah wawasan dan menerima hal-hal baru. Setelah itu

kita dapat menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi

dari apa yang teah kita temukan dari hal yang telah kita

baca.

Biblioterapi merupakan gabungan dari ilmu psikologi dan

ilmu perpustakaan.Karena dalam biblioterapi kita harus

memahami mengenai seseorang baik tingkah laku, kebiasaan,

hal yang mereka rasakan, yang mereka alami, permasalahan

yang mereka hadapi bahkan ha-hal yang sensitive

sekalipun.Setelah mengetahui segala sesuatu tentang

seseorang barulah kita memberikan atau menceritakan buku

yang sesuai dengan kebutuhan mereka baik itu buku

motivasi, buku pelajaran maupun buku-buku lain yang

mungkin bisa membantu mereka untuk menyelesaikan masalah

mereka atau membantu mereka untuk memahami diri mereka.

2. Sejarah biblioterapi

Berdasarkan pendapat Herlina (2013, hlm 81)

biblioterapi ada sejak Thebes kuno yaitu kota mesir kuno

yang terletak 800 km sebelah selatan laut tengah di tepi

timur sungai Nil. Pada masa itu perpustakaan di gambarkan

sebagai “The Hilling Place of The Soul”, yaitu sebagai

tempat penyembuhan jiwa.Masyarakat disana sangat

menghargai buku, mereka menjadikan buku sebagai sumber

14 Analisis BukuRemaja Agresif

dalam meningkatkan kualitas kehidupan mereka.Hal itu

dapat diketahui dari pendapat Scharnk dan Engles, 1981

(dalam Herlina, 2013 hlm 81) tentang praktik bibliterapi

data ditelusuri sampai masa Thebes Kuno dan kemudian

digunakan sebagai sumber bantuan untuk mengajarkan dan

penyembuhan.

Kemudian di Negara Amerika seperti New England Primer

dan Mc Guffy Raeders mengajarkan anak-anak dan membantu

mereka mengembangkan karakter dan nilai psitif, dan

meningkatkan penyesuaian pribadi (Herlina, 2013 hlm 81).

Setelah itu berkembang pesat pada abad ke-19 dimana Dr

Karl dan Dr William Menninger membuat artikel tentang

validitas psikologis dari teknik baru biblioterapi.

Kemudian ada pemikiran dari Shrodes (1949) yang menguji

pandangan filosofis tentang proses interaksi dinamis

antara pribadi pembaca dengan literature yang dibaca.

Kemudian Parderk (1989) mengembangkan penerapan

biblioterapi dengan cara sendiri (individu) dan sampai

sekarang masih banyak orang-orang yang melakukan terapi

dengan buku serta melakukan banyak penelitian tentang

biblioterapi.

Menurut Lenkowsky, 2001 (dalam Jack & Ronan,

2008:178)mengemukakan bahwa Bibliotherapy memiliki

sejarah panjang dan kaya. Bibliotherapy tumbuh dari

gagasan bahwa membaca dapat mempengaruhi sikap dan

15 Analisis BukuRemaja Agresif

perilaku individu. Sementara tampaknya telah tersebar

luas antusiasme untuk nilai potensi bibliotherapy untuk

mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa, seperti klaim

yang subjektif, asumsi, tapi tidak kokoh otentikasi bahwa

proses terapi awalnya berteori operasional dan efektif .

3. Tujuan biblioterapi

Menurut Baruth dan Burggraf (1984), Griffin (1984) dan

Pardeck (1984) (dalam Herlina 2013 hlm 79) tujuan dari

biblioterapi adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi tentang masalah

b. Memberikan insight (pemahaman yang timbul dengan cepat)

tentang masalah

c. Menstimulus diskusi tentang masalah

d. Mengkomunikasikan nilai-nilai dan sikap-sikap baru

e. Menciptkan suatu kesadaran bahwa orang lain berhasil

mengatasi masalah yang mirip

f. Memberikan solusi atas permasalahan

Secara tidak langsung biblioterapi dapat mendukung

tujuan perpustakaan yaitu sebagai pemenuh kebutuhan

informasi pengguna, ketika pemustaka datang ke

perpustakaan, mereka mencari informasi yang mereka cari

sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, ketika mereka

membutuhkan informasi mengenai masalah yang mereka

hadapi, biblioterapi dapat membantu pengguna dalam

mencari koleksi yang cocok dan bisa membantu pengguna

16 Analisis BukuRemaja Agresif

dalam menyelesaikan masalahnya. Kemudian dengan

biblioterapi juga membantu dalam meningkatkan minat baca

seseorang, ketika mereka membaca buku yang sesuai dengan

apa yang mereka hadapi, mungkin akan lebih diminati oleh

orang-orang di bandingkan dengan membaca buku yang sama

sekali tidak pernah mereka alami.

Ketika bekerja melalui isu-isu sulit, banyak orang

ingin mengidentifikasi orang lain yang menghadapi masalah

serupa. Hal ini, sebagian, teori yang mendukung

bibliotherapy. Anak-anak harus terlebih dahulu

mengidentifikasi dengan karakter fiksi atau situasi yang

mirip dengan apa yang mereka alami agar

bibliotherapymenjadi suatu terapi. Para ahli di

bibliotherapy menunjukkan bahwa '' langkah yang paling

penting ketika menggunakan bibliotherapy dengan siswa

adalah untuk mencocokkan buku yang sesuai dengan siswa

dan berbagai masalah nya '' (Sridhar & Vaughn, 2000, hal.

75).

Selain itu dengan bibilioterapi juga dapat membuka

wawasan baru bagi mereka yang mengikuti terapi ini.

Dengan adanya wawasan baru akan membantu pembaca atau

pasien dalam mengidentifikasi masalah yang sedang mereka

hadapi, memahami mengenai karakter diri mereka masing-

masing dan membantu pasien dalam memecahkan masalah serta

17 Analisis BukuRemaja Agresif

mengembangkan nilai-nilai yang dapat mereka ambil dari

buku yang telah mereka baca.

4. Penerapan biblioterapi di berbagai bidang

Menurut Parderk, 1987 (dalam Herlina, 2013 hlm 83)

pengguna biblioterapi banyak dari kalangan pekerja

social, seperti konselor yang bekerja di sekolah-

sekolah.Hal itu dapat dilihat dari jurnal yang

diterbitkan di School Counselor. Namun semakin

berkembangnya biblioterapi, hal yang serupa dapat

diterapkan di tempat kesehatan seperti rumah sakit dan

sebagainya, seperti hasil penelitian dari Atwater dan

Smith (1987) di bidang medis di Amerika Serikat yang

mengemukakan bahwa dalam menjalankan tugas mendis hampir

60% mereka menerapkan biblioterapi saat bekerja dan

bertemu deng apsien mereka.

5. Manfaat biblioterapi

Biblioterapi merupakan treatment yang sangat

bermanfaat, pada awal tahun 1980an terdapat penelitian

mengenai manfaat biblioterapi di berbagai aspek

diantaranya :

a. Prestasi akademik

Menurut Whipple,978 (dalam Herlina,2013 hlm 85)

biblioterapi dapat meningkatkan prestasi akademik dalam

ilmu biologi pada siswa yang berada dip anti asuhan

18 Analisis BukuRemaja Agresif

Negara. Kemudian penerapan biblioterapi pada siswa

berprestasi rendah akan menunjukkan perolehan

signifikan dari siswa yang tidak memperoleh

bibilioterapi.

b. Keasertifan

Menurut Mc Govern, 1976 (dalam Herlina, 2013 hlm

86) biblioterapi dapat meningkatkan keasertifan

seseorang, hal itu dilihat dari keasertifan subyek yang

mendapat biblioterapi setelah mengikuti pelatihan dan

menyelesaikan program biblioterapi.

c. Perubahan sikap

Secara positif biblioterapi akan merubah sikap

sesorang setelah mereka melakukan biblioterapi. Hal itu

dapat kita lihat dari hasil penelitian Smith mengenai

perubahan sikap orang berkulit putih terhadap orang

berkulit hitam.

d. Perubahan prilaku

Biblioterapi juga bisa mengubah perilakuk

seseorang yang awalnya agresif menjadi tidak agresif,

kemudian pada penelitian McClasky (1966) mengemukakan

bahwa dengan biblioterapi dapat secara positif mengubah

perilaku klien yang mengalami gangguan emosional.

e. Mengurangi rasa takut

Biblioterapi juga bisa mengurangi rasa takut

seseorang ketika mereka menghadapi masalah atau

incident. Dengan memotivasi diri sendiri dan mmberika

19 Analisis BukuRemaja Agresif

stimulus bahwa saya tidak takut akan menekan rasa takut

di dalam diri untuk melakukan atau menghadapi incident

tersebut.

f. Konsep diri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

biblioterapi merupakan suatu konsep pengobatan yang

dirancang untuk meningkatkan pemahaman pasien dengan

dirinya sendiri dan memperluas cakrawala budayanya

serta memberikan keanekaragaman pengalaman

emosionalnya.Bibilioterapi juga dikenal sebagai

penyembuhan penyakit melalui terapi dengan buku.Terapi

ini bisa diterapkan pada penderita stress, depresi dan

anxiety. Kemudian membantu kita dalam mengetahui apa

masalah yang kita hadapi, kenapa masalah itu ada? Dari

manakah masalah itu datang?.Kemudian biblioterapi

membantu kita dalam memahami masalah yang sedang

terjadi, maksudnya adalah membantu kita untuk memahami

benang merah dari permasalaahan yang kita hadapi dan

membantu kita dalam menentukan bagaimanakah sikap kita

terhadap permasalahan itu. Selanjutnya dengan

biblioterapi kita dapat mengkomunikasikan nilai-niai

yang dapat kita ambil dari apa yang telah kita baca.

Setelah itu akan menciptakan kesadaran terhadap diri

sendiri dan membuka diri untuk menambah wawasan dan

menerima hal-hal baru.

20 Analisis BukuRemaja Agresif

BAB III

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Buku

1. Judul : “ZERO to HERO”

21 Analisis BukuRemaja Agresif

2. Penulis : Solihin Abu Izzudin

3. Penerbit : Pro-U media

4. Kota Terbit : Yogyakarta

5. Tahun Terbit: 2013

6. Cetakan : XXI

7. Ukuran : 11,7 x 20 cm

8. Halaman : 304 halaman.

9. Email penerbit : [email protected]

Judul buku “Zero to Hero” di tulis oleh Solikhin Abu

Izzudin.Tebal buku 300 halaman di terbitkn oleh Media

Jogjakarta. Buku ini merupakan buku nofiksi yangberisikan

tentang bagaimana cara kita untuk mendahsyatkan pribadi yang

biasa menjadi luar biasa. Buku ini menjelaskan bagaimana

cara mendahsyatkan diri yang kecil menjadi diri yang

berkepribadian yang luar biasa Ada tiga hal yang tidak akan

pernah dapat kembali, yaitu: kata yang telah diucapkan,

waktu yang telah lewat, dan momentum yang diabaikan. Tanda-

tanda kebbahagiaan dan keberuntungan hidup seorang mukmin

ada lima:

Setiap ilmunya bertambah, bertambah tawadhu dan kasih

sayangnya.

Setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut dan

kehati-hatiannya

Setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan dan

kerakusannya

22 Analisis BukuRemaja Agresif

Seetiap hartanya bertambah, bertambah pula

kedermawanannya dan pengorbanannya.

Setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula

kedekatannya kepada sesame manusia, memenuhi kebutuhan

mereka dan rendah hati terhadap manusia (al fawaid, ibnu

qoyyim Al Jauziyyaah).

Buku ini mengajak kita untuk bermimpi untuk menjadikan

mimpi yang besar.Kegigihan dan keuletan dalam melakukan

percepatan diri adalah kunci sukses karya besar orang-orang

biasa dalam meluarbiasakan dirinya. Ada banyak cara menjadi

sukses, tetapi sama pentingnya bagi kita menyiapkan sejumlah

hal untuk menghadapi kegagalan. Kesuksesan tidak semata-mata

diukur pada hasil tapi juga pada proses. Proses

merencanakan dengan tujuan yang benar dan mulia. Proses

mengorganisasikan dengan rapid an sistematis. Proses

melaksanakan dengan ikhlas, tekun, teliti dan cita-cita

adaah separo dari kesuksesan. Karena orang yang bercita

mulia tak mudah goyah untuk menggadaikan di tengah jalan,

menukarnya dengan yang lain yang lebih rendah dan hina.

Kita mulai dari Zero—kan diri kita dengan afadz Laa

laaha illallah. Zerokan diri dengan menghambakan kepada

Allah SWT.karena Allah SWT merupakan pemilik semua kekuatan.

Zero-kan diri dengan dzikir kepada Allah dengan penggalian

makna lebih lanjut.Zero-kan diri pula dengan dzikrul maut

untuk kemudian bisa menjadi Be Hero.

23 Analisis BukuRemaja Agresif

Menjadi besar dengan cara yang besar yaitu dengan niat

yang benar, meluruskan niat dengan cara membangun fondasi

amal agar menjadi nilai, makna dan arti. Menentukan kualitas

amal tanpa menyekutukannya dan merusaknya. Setelah

memperbaiki niat kita juga harus mempunyai visi yang benar.

Visi yang dibangun berdasarkan pemikiran dan panggilan

nilai-nilaibesar yang diyakini memiliki misi yang positif,

luhur, ideal, fleksibel, spiritualitas, singkat dan jelas.

Temukan pula filosofi yang tepat dan sesuai dengan diri

kita.

Mulailah dari tujuan akhir kita. Think gobally act locally,

think big start small, berpikir global kerjakan yang local,

berfikir besar dan mulailah dari yang kecil. Act now, start

from your shelft, bekerjalah sekarang, mulailah dari diri

sendiri. Think first do fast, terdepan dalam berpikir dan

tercepat dalam berbuat. Belajar cepat dan bekerja sama.

Tulislah apa yang akan kerjakan lalu kerjakan apa yang kamu

tuliskan. Dokumentasikan apa yang telah kamu kerjakan. Open

your mind, open your hand, open your heart, open your

shelft, bukalah pikiranmu, bukalah tanganmu, bukalah hatimu

dan bukalah dirimu. Buku ini mengatakan bahwa waktu adalah

prestasi, jangan sia-siakan waktu karena kesempatan emas

tidak datang dua kali.

B. Analisis Buku

1. Apakah ceritanya baik?

24 Analisis BukuRemaja Agresif

Buku yang berjudul zero to hero ini adalah buku motivasi

dan tentunya dalam motivasi segala aspek harus dipandang

baik bagi pembacanya, dan buku ini memiliki cerita dan

nilai yang baik , dilihat dari pembahasannya, bahasa dan

kata perkata di setiap kalimatnya menunjukan cerita yang

baik.

2. Apakah cocok /sesuai dengan usianya?

Dilihat dari segi bahasa , buku ini cocok dengan remaja

seperti halnya penggunaan bahasa-bahasa yang bisa diserap

oleh remaja seperti kata “presepsi”,”mapping” dan lain

sebagainya dan juga banyak kalimat dengan makna tersirat

didalamnya, ditambah background cover atau layout yang

menunjukan identitas seorang remaja.

3. Apakah ditulis dengan baik?

Ketika cerita dan memiliki kesesuaian dengan usia,

tentunya buku ini ditulis dengan baik dan benar ,

komposisi bahasa ditambah dengan adanya penulisan kata

serapan yang ditulis dengan baik menandakan bukku ini

ditulis dengan baik.

4. Apakah pembaca diberi gambaran mengenai buku tersebut

sebelumnya ?

Mengenai hal tersebut berkenaan dengan kalimat “apabila tak

kenal maka tak sayang” maka dari itu mengenai pembahasan buku

ini kami memperkenalkan terlebih dahulu buku tersebut

25 Analisis BukuRemaja Agresif

dengan menjelaskan sedikit dengan isi buku dimana disini

kami memulainya dengan memperkenalkan judul buku lalu

penggambaran yang terdapat dalma cover dari buku

tersebut.

5. Apakah bukunya mempunyai tema ?

Buku ini memiliki tema yaitu motivasi diri oleh diri

sendiri. Dimana disini buku ini termasuk kedalam bahan

pustaka self-helf dimana disini bahan pustaka ini apabila

diberikan kepada klien maka sang klien harus mengenal

dulu dengan bahan pustaka ini. Sebaga bahan pustaka

berjenis self –helf buku ini memiliki kandungan isi yang

bisa memotivasi seorang individu untuk dapat lebih baik

lagi dengan membaca bahan pustaka ini.

6. Apakah tema tersebut memiliki pesan moral yang mampu di

ambil oleh pembaca?

Sebagai buku self-hef buku ini memiliki banyak sekali

kandungan moral yang dapat pembaca ambil. Dalam setiap

bab dan subbab dijelaskan hal-hal yang mampu untuk

menjadikan seorang individu sebagai seorang individu yang

baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dengan

mengilhami bahan pustaka ini, diharapkan klien mampu

untuk dapat motovasi dirinya sendiri untuk dapat lebih

baik lagi dari sebelumya.

7. Alur buku

26 Analisis BukuRemaja Agresif

Alur buku zero to hero ini menggunakan alur maju. Hal tu

dapat dilihat dari pembahasan buku yang mulai dari

pengenalan sampai ke solusi yang mungkin bisa menjadikan

kita menjadi orang yang luar biasa.Alurnya juga bersifat

deduktif, yaitu di mulai dari hal yang umum sampai hal

yang khusus.

8. Dapat dipercaya

Buku ini bisa dipercaya karena kontek dari isi buku ini

berlandaskan pada alqur’an.Selain itu juga terdapat

beberapa argument pendukung yang ilmiah sehingga dapa

dijadikan landasan untuk menjadi sumber bacaan yang

menginsprasi.

Buku ini juga memberikan solusi dari beberapa

problematika yang ditemukan di kehidupan sehari-hari,

jadi bisa dijadikan sumber atau bahan untuk melakukan

kegiatan biblioterapi.

9. Karakter yang dapat dipercaya

Isi buku zero to hero ini dapat dipercaya. Karena

ungkapan ataupun argument penulis di dukung dengan dasar

yang cukup mendasar dan kuat yaitu alqur’an dan beberapa

argument ilmiah dan logis.Selain itu isi buku beranjak

dari fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat

terutama di kalangan remaja yang sedang mencari jati diti

mereka. Buku ini juga memberikan beberapa solusi dan

motivasi yang mungkin bisa digunakan sebagai salah satu

bahan atau sumber rujukan saat proses biblioterapi.

27 Analisis BukuRemaja Agresif

10. Synopsis Buku

Judul buku “Zero to Hero” di tulis oleh Solikhin Abu

Izzudin.Tebal buku 300 halaman di terbitkn oleh Media

Jogjakarta. Buku ini merupakan buku nofiksi yangberisikan

tentang bagaimana cara kita untuk mendahsyatkan pribadi

yang biasa menjadi luar biasa.

Buku ini menjelaskan bagaimana cara mendahsyatkan diri

yang kecil menjadi diri yang berkepribadian yang luar

biasa Ada tiga hal yang tidak akan pernah dapat kembali,

yaitu: kata yang telah diucapkan, waktu yang telah lewat,

dan momentum yang diabaikan. Tanda-tanda kebbahagiaan dan

keberuntungan hidup seorang mukmin ada lima:

a. Setiap ilmunya bertambah, bertambah tawadhu dan kasih

sayangnya.

b. Setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut

dan kehati-hatiannya

c. Setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan

dan kerakusannya

d. Seetiap hartanya bertambah, bertambah pula

kedermawanannya dan pengorbanannya.

e. Setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula

kedekatannya kepada sesame manusia, memenuhi kebutuhan

mereka dan rendah hati terhadap manusia (al fawaid,

ibnu qoyyim Al Jauziyyaah).

Buku ini mengajak kita untuk bermimpi untuk

menjadikan mimpi yang besar.Kegigihan dan keuletan dalam

28 Analisis BukuRemaja Agresif

melakukan percepatan diri adalah kunci sukses karya besar

orang-orang biasa dalam meluarbiasakan dirinya. Ada

banyak cara menjadi sukses, tetapi sama pentingnya bagi

kita menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan.

Kesuksesan tidak semata-mata diukur pada hasil tapi juga

pada proses. Proses merencanakan dengan tujuan yang benar

dan mulia. Proses mengorganisasikan dengan rapid an

sistematis. Proses melaksanakan dengan ikhlas, tekun,

teliti dan cita-cita adaah separo dari kesuksesan. Karena

orang yang bercita mulia tak mudah goyah untuk

menggadaikan di tengah jalan, menukarnya dengan yang lain

yang lebih rendah dan hina.

Kita mulai dari Zero—kan diri kita dengan afadz Laa

laaha illallah. Zerokan diri dengan menghambakan kepada

Allah SWT.karena Allah SWT merupakan pemilik semua

kekuatan. Zero-kan diri dengan dzikir kepada Allah dengan

penggalian makna lebih lanjut.Zero-kan diri pula dengan

dzikrul maut untuk kemudian bisa menjadi Be Hero.

Menjadi besar dengan cara yang besar yaitu dengan

niat yang benar, meluruskan niat dengan cara membangun

fondasi amal agar menjadi nilai, makna dan arti.

Menentukan kualitas amal tanpa menyekutukannya dan

merusaknya. Setelah memperbaiki niat kita juga harus

mempunyai visi yang benar. Visi yang dibangun berdasarkan

pemikiran dan panggilan nilai-nilaibesar yang diyakini

29 Analisis BukuRemaja Agresif

memiliki misi yang positif, luhur, ideal, fleksibel,

spiritualitas, singkat dan jelas. Temukan pula filosofi

yang tepat dan sesuai dengan diri kita.

Mulailah dari tujuan akhir kita. Think gobally act

locally, think big start small, berpikir global kerjakan

yang local, berfikir besar dan mulailah dari yang kecil.

Act now, start from your shelft, bekerjalah sekarang,

mulailah dari diri sendiri. Think first do fast, terdepan

dalam berpikir dan tercepat dalam berbuat. Belajar cepat

dan bekerja sama. Tulislah apa yang akan kerjakan lalu

kerjakan apa yang kamu tuliskan. Dokumentasikan apa yang

telah kamu kerjakan. Open your mind, open your hand, open

your heart, open your shelft, bukalah pikiranmu, bukalah

tanganmu, bukalah hatimu dan bukalah dirimu. Buku ini

mengatakan bahwa waktu adalah prestasi, jangan sia-siakan

waktu karena kesempatan emas tidak datang dua kali.

11. Apakah terdapat ilustrasi buku ?

Pada buku ini terdapat ilistrasi disetiap halaman awal

pada sub judul. Ilustrasi yang terdapat dibuku ini

menggambarkan subjudul yang akan dibahas di salam buku

ini.

12. Apakah didalam cerita buku tersebut terdapat

Genre/Ras ?

Pada buku Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa

ini menearitakan bagaimana menumbuhkan motivasi yang

30 Analisis BukuRemaja Agresif

dimiliki oleh seorang manusi biasa menjadi manusia yang

modern, yang diajarkan dalam agama Islam.

13. Apakah buku tersebut dapat memberikan pengalaman

membaca yang menyenangkan?

Dalam buku ini memberikan pengalaman membaca yang

menyenangkan.Karena bahasa yang digunakan mudah untuk

dipahami, tidak hanya itu buku ini juga memberikan kisah-

kisah motivasi yang berada di dalam Al-Quran dan Hadist.

14. Apakah buku pernah diresensi?

Buku yang berjudul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa

Menjasi Luar Biasa ini sudah ada yang meresensi. Sebagian

yang sudah meresensi adalah remaja akhir yang senang

membaca buku-buku motivasi.

C. Kriteris Pembaca/Kilien Biblioterapi

Kriteria dari klien biblioterapis yang diberikan buku

dengan judul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa

adalah sebagai berikut:

1. Klien berusia remaja (11/12-18 tahun)

2. Klien termasuk kedalam remaja agresif

3. Identitas Klien:

a. Nama : Gunawan (nama samaran)

b. Usia klien : 17 tahun (awal memasuki usia 17 tahun)

c. Jenis kelamin : laki-laki

d. Personality : Ekstrovert

31 Analisis BukuRemaja Agresif

e. Jenis agresifitas : Jenis agresif yang dimiliki oleh

klien ini adalah sering membolos sekolah dan sering

mengikuti tawuran yang terjadi antar sekolah. Gunawan

sering mengikuti tawuran dengan alasan kalau ada cowo

yang tidak ikut tawuran, cowok itu tidak keren dan anak

“mami” dan juga menjadi cemoohan teman-teman cowok yang

ada di lingkungannya. Keadaan Gunawan pada usia ini

juga adalah saat dimana dia mencari jati diri yang ada

dalam dirinya.

f. Alasan kenapa buku ini diberikan: karena ingin membuat

klien termotivasi dan mulai mencari kegiatan yang lebih

bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Tidak hanya itubiblioterapis ini juga diharapkan dapat

membantu klien dalam mencapai jatti diri yang dia

cari.

D. Refleksi Buku

1. Bukti Isi Buku (Kesesuaian Dengan Gangguan Yang Menjadi

Sasaran Biblioterapi)

Bukti dari isi buku Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa

Menjasi Luar Biasa adalah sebagai berikut:

a. Terletak pada sub bab satu, lebih tepatnya di halaman

36-37, yang menjelaskan mengenai, “popularitas bukan

jaminan”, lebih lengkapya sebagai berikut:

32 Analisis BukuRemaja Agresif

“popularitas seseorang belum tentu berbanding

lurus dengankesuksesan dan kebahagian. Banyak cara

mencari sensasi dengan cara-cara tak terpuji...”

Kemudian dilanjutkan dengan paragraf selanjutnya:

“Prestasi hakiki bukanlah harta yanng melimpah,

bukan kedudukan yang tinggi, jabatan yang

mentereng, kekuasaan yang besar, atau berbagai

atribut duniawi lainnya. Semua itu adalah cobaan:

maukah bersyukur? Bisa jasi prestasi itu tak

dikenal orang tak ada sanjungan, pujian apalagi

karanganbunga. Kita pun tidak menyadari itu

sebagai prestasi, apabila dilakukan dengan tulus

hati...”

Dilihat dari dua paragraf tersebut kita dapat menarik

apa yang dimaksud dalam 2 paragraf tersebut, bahwa

popularitas dan hal-hal yang berhubungan dengan urusan

duniawi itu tidak selalu berbanding lurus dengan

kesuksesan dan kebahgiaan yang didapatkan.

Kenapa dua paragraf tersebut dapat dijadikan isi

sebagai bukti dalam proses biblioterapi? Karena, klien

yang ditangani dalam kegiatan ini adalah klien remaja

agresif yang sangat mempedulikan mengenai kekuasaan dan

hal-hal duniawi lainnya, baik itu yang berada

dlingkungan sekolahnya maupun di lingkungan masyarakat

atau pergaulannya. Pada usia remaja agresif ini jika

dilihat dari usia perkembangan kognitif dan sosial,

33 Analisis BukuRemaja Agresif

mereka ingin mendapatkan pengakuan diri dari

lingkungannya bahwa “dia ada”. Salah satu pembuktian

yang dia lankukan di lingkungan nya adalah dengan

menjadi seseorang yang popularitas di lingkungannya.

b. Contoh lainnya terletak pada sub bab lima, lebih

tepatnya di halaman 65-37, yang menjelaskan mengenai,

“mengapa kita sering kehilangan momentum? Momentum

tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya...”,

lebih lengkapnya sebagai berikut:

“Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan bahawa

ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak dari pada

waktu yang tersedia , maka bantulah saudaramu

untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya

dan jika anda punya kepentiingan atau tugas

selesaikan segera”

Melihat pernyataan Imam Syahid Hasan Al Banna, kita

dapat mengetahui bahwa waktu yang kita miliki sangatlah

sedikit, bahkan dapat dikatakan bahwa seseorang hidup

di dunia utu sementara, dan kehidupan yang sebenarnya

iut dimulai ketiak kita sudah memasuki alam barzah,

disanalah awal mulai kehidupan kita secara abadi.

Pada penjelasan ini pun klien dapat menangkap, bahwa

dengan waktu yang tidak banyak lebih baik melakukan

hal-hal yang dapat membantu kehidupan lingkungan yang

ada di sekitar klien.

34 Analisis BukuRemaja Agresif

c. Contoh lainnya yang dapat dijadikan bukti adalah pada

sub delapan, yakni “Start from Zero!”. Sub bab ini

dimulai dari halaman 117. Pada halamn awal sub bab ini

terdapat sebuah kutipan yang tidak biasa-biasa,

berikut adalah kutipannya: “ barang siapa mengenal

dirinya maka sungguh dia mengenal Tuhannya” (Ali bin

Abi Thalib ra). Melihat kutipa diatas terdapat sebuah

kandungan yang tersirat dalam kutipan tersebut, bahwa

dalam menjalani sebuah kehidupan seorang manusia

sangat perlu mengenal pribadi dirinya sendiri sebelum

dia mengerti pribadi orang-orang terdekat yang ada

dilingkungannya.

2. Contoh Kongkrit Jenis Gangguan Yang Terdapat Pada Buku

Yang Dianalisis

Kriteria dari klien biblioterapis yang diberikan buku

dengan judul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar

Biasa adalah sebagai berikut:

1. Klien berusia remaja (11/12-18 tahun)

2. Klien termasuk kedalam remaja agresif

3. Identitas Klien:

a. Nama : Gunawan (nama samaran)

b. Usia klien : 17 tahun (awal memasuki usia 17

tahun)

c. Jenis kelamin : laki-laki

d. Personality : Ekstrovert

35 Analisis BukuRemaja Agresif

e. Jenis agresifitas : Jenis agresif yang dimiliki oleh

klien ini adalah sering membolos sekolah dan sering

mengikuti tawuran yang terjadi antar sekolah.

Gunawan sering mengikuti tawuran dengan alasan kalau

ada cowo yang tidak ikut tawuran, cowok itu tidak

keren dan anak “mami” dan juga menjadi cemoohan

teman-teman cowok yang ada di lingkungannya. Keadaan

Gunawan pada usia ini juga adalah saat dimana dia

mencari jati diri yang ada dalam dirinya.

Alasan kenapa buku ini diberikan: karena ingin membuat

klien termotivasi dan mulai mencari kegiatan yang lebih

bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Tidak hanya itubiblioterapis ini juga diharapkan dapat

membantu klien dalam mencapai jatti diri yang dia

cari.

3. Kesesuaian Tingkat Keterbacaan Dengan Kriteria Pembaca

Kesesuaian yang dimiliki buku yang berjudul Zero to Hero:

Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa ini sedikit kurang

dipahami oleh remaja awal dan remaja yang jarang membaca.

Karena bahasa yang digunakan sedikit rumit. Apabila

mendapatkan klien (remaja agresif ) yang jarang membaca

buku, teknik biblioterapis yang dilakukan yakni pertama

dengan memperkenalkan terlebih dahulu tema , isi pokok

dari buku Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa,

tidak hanya itudalam pengenalannya pun kita dapat

memberitahukan urgensi dari buku ini, atau cara

36 Analisis BukuRemaja Agresif

pengenalannya kita dapat mengenalkan mulai dari kisah-

kisah yang terkandung dalam buku ini. kisah –kisah ini

diambil dari sebagian besar kisah nabi dan para

sahabatnya di zaman rasullah saw.

4. Sasaran Implementasi Dan Tahap Pelaksanaan Biblioterapi

a. Sasaran Implementasi

Sasaran impelmentasi dari kegiatan biblioterapis ini

adalah sebagai berikut:

remaja (11/12-18 tahun)

Klien termasuk kedalam remaja agresif

Tipe pribadi yang ekstrovert

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan biblioterapi tidak jauh berbeda dengan

treatment-treatment untuk pasien agresif yang lainnya

namun dalma hal ini, pasien yang diterapi adalah

remaja yang agresif. Sebelumnya, terapis harus

mengentahui terlebih dahulu mengenai pasien yang akan

di terapi tersebut. Pemilihan tempat yang tepat juga

merupakan sebuah pra awal dimana tretment akan

dijalankan, karena apabila situasi dan kondisinya

mendukung maka terapi diharapkan juga akan semakin

menyenangkan dan menenangkan. Tahapan pelaksanaan

biblioterapis, terapis mengacu pada teori tahapan-

tahapan biblioterapis menurut Herlina, pada tahun

2013 halaman110-116, yaitu :

a. Kesiapan

37 Analisis BukuRemaja Agresif

b. Seleksi buku

c. Memperkenalkan buku

d. Strategi tindak lanjut

Tahapan pelaksanaan biblioterapis tersebut terapis

terapkan dalam berbagai kesempatan treatment pasien.

Pasien disini adalah pasien remaja agresif yang

masalahnya adalah beliau sering mengikuti tawuran yang

merupakan hal yang merugikan dan tidak berguna. Adapun

penjelasan dari tahapan-tahapan cara pelaksanaan

biblioterapis kepada klien adalah sebagai berikut :

i. Kesiapan

Kesiapan yang dimaksudkan disini ada dua, yaitu

kesiapan terapis dalam menterapi pasiennya dan kesiapan

pasien untuk menerima treatment dari sang terapis.

Kesiapan terapis dalam melakukan treatment harus sudah

dipersiapkan sebelumya. Banyak hal yang bisa dilakukan

oleh terapis dalam melakukan proses pra treatment.

Seperti memperdalam ilmunya mengenai klien yang dalam

masalah ini adalah remaja agresif. Remaja agresif

adalah seorang remaja yang melakukan tindakan yang bisa

dikatakan merugikan dan tidak ada untungnya, baik untuk

dia sendiri maupun orang lain dan lebih cenderung

merugikan. Disini terapis harus mengetahui dulu seperti

apa sifat dan sikap remaja agresif secara umumnya

seperti apa.

38 Analisis BukuRemaja Agresif

Kesiapan yang kedua adalah kesiapan dari pasien yang

akanditreatment. Kesiapan dari pasien ini harus

dipersiapakan sedemikian rupa karena apabila terapis

tidak melakukan terapis pada situasi dan kondisi yang

tepat maka treatment yang dilakukan tidak akan berjalan

dengan baik. banyak hal yang bisa dilakukan oleh

seorang terapis untuk memastikan pasien siap untuk

memulai treatment. Seperti ketika terapis memulai

berbicara dengan pasien maka dimulailah dengan

pertanyaan dan peryataan yang dirangan-ringan saja

dulu.Sebagai seorang biblioterapis kita harusnya sudah

mampu melihat apakah pasien siap diterapis atau tidak

hanya dengan melihat gerak geriknya saja. Adapun

mengenai hal ini terapis mengacu pada teori yang

diutarakan oleh Zaccaria & Moses pada tahun 1968 dalam

Pardeck & Pardeck tahun 1993 (dalam Herlina, 2013:110)

yaitu ketika seorang pasien siap untuk diterapis

apabila telah memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

Rapport yang memadai, kepercayaan, dan keyakinan

telah ditanamkan oleh terapis kepada anak.

jika klien merupakan anak yang lebih tua, anak dan

terapis telah membuat kesepakatan tentang masalah

yang akan ditreatment

telah dilakukan eksplorasi awal dari permasalahan

ii. Seleksi Buku

39 Analisis BukuRemaja Agresif

Seleksi buku yang dimaksud disini adalah sang

terapis mulai mencari buku yang sesuai dengan

permaslaahan yang dihadapi oleh pasien dimana disini

pasien yang sedang dihadapi adalah seorang remaja

agresif. Terapis harus jeli meliat masalah yang

dihadapi agar dapat menemukan bahan bacaan yang tepat

untuk pasien, karena apabila salah memebrikan bahan

pustaka yang tepat maka biblioterapis tidak akan

berjalan lancar bahkan cenderung gagal. Mempelajarai

maslaha yang dihadapi oleh seorang individu tentunya

bukan merupakan sebuah hal yang mudah namun dilain itu

biblioterapis harus mampu untuk dapat

mengidentifikasinya.Dalam permasalahan kali ini pasien

yang dihadapi adalah remaja agresif dimana disini

remaja agresif ini adalah remaja yang mengikuti tawuran

untuk mencari jati dirinya.Pencarian jati diri ini

rentan dengan berbagai macam hal yang berbau negatif

sehingga tindakna preventif, baik itu dari orang tuanya

maupun dari dirinya sendiri harus dapat lebih

ditingkatkan lagi.

Permasalahan ini menurut terapis cocoknya adalah

diberikan sebuah bahan pustaka berbentuk self-helf dimana

disini bahan pustaka yang digunakan adalah bahan

pustaka yang mampu utnuk memotivasi dirinya untuk

menjadi sebuah individu yang baru seperti pada bahan

pustaka berjudul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa

40 Analisis BukuRemaja Agresif

Menjasi Luar Biasa. Bahan pustaka ini adalah bahan pustaka

self-helf yang mana diharapkan mampu untuk memotivasi

seorang individu untuk menjadi seorang individu yang

baru yang berbeda dari biasanya. Bahan pustaka ini juga

dilengkapi dengan beberapa penggalan ayat al-Qur’an

yang dikehendaki oleh penulis untuk dapat lebih

memperjelas argumentasinya mengenai isi bahan pustaka

tersebut.Bahan pustaka ini memiliki banyak nilai-nilai

yang positif yang apabila ditelaah lebih jauh maka

diharapkan mampu untuk mendongkrak semangat dan

motivasi hidup bagi pasien yang membacanya.

Pemilihan atau penyeleksian bahan pustaka terutama

untuk self-helf book ini terapis mengacu pada teori yang

dicanangkan oleh Kramer pada tahun 2009 (dalam Herlina,

2013:111-112). Yaitu seperti berikut :

Faktor Pertimbangan

Masalah yang dihadapi Jika maslaha yang dihadapi

berkaitan dengan keasertifan,

kecemasan, atau depresi, maka

terdapat beberapa bukti yang

menunjukkan bahwa self-helf

bibliotherapy bisa meningkatkan

hasil.

Penelitian terbaru menunjukkan

41 Analisis BukuRemaja Agresif

bahwa orang yang emngalami

maslaha alkohol hanya

mendapatkan sedikit manfaat

dari material self-helf

Penelitian menunjukkan tidak

ada hasil atau hasil yang

minimal dari penggunaan self-helf

book dalam mengatasi masalah

lain. namun, hal ini dapat

berarti bahwa self-helf bibliotherapy

tidak efektif.Tingkat keparahan simtom self-helf bibliotherapy tidak cocok

bagi individu dengan tingkat

distres emosional yang tinggi.

Emosi yang tinggi dapat

mempengaruhi perhatian,

persepsi, dan ingatan. Jika

simtom-simtom tersebut telah

dikelola, maka self-helf bibliotherapy

bisa tepat digunakan.Kemampuan kognitif Klien dapat kesulitan

konsentrasi akan merasakan

kesulitan dengan penerapan self-

helf bibliotherapy.

Minat membaca Klien dengan minat membaca yang

baik akan berespon lebih baik

42 Analisis BukuRemaja Agresif

terhadap intervensi ini.Tingkat penghasilan Klien dengan penghasilan rendah

bisa jadi akan mengalami

kesulitan jika harus membeli

sendiri materia bacaan atau

terlibat dalam kegiatan yang

disarankan yang membutuhkan

biaya.Kemampuan fisik self-helf book yang berisis kegiatan

dengan komponen fisik bisa jadi

akan menyulitkan klien yang

memiliki hambatan fisik.Tingkat kemampuan

membaca

Klien yang kurang terampil

dalam membaca tidak tepat jika

diberi self-helf bibliotherapy.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

43 Analisis BukuRemaja Agresif

Biblioterapi merupakan sebuah metode terapi dengan

menggunakan bahan pustaka sebagai bahan pembantu terapi

yang dilakukan. Terapi yang dilakukan dalam permasalahan

kali ini adalah untuk menerapi pelajar atau remaja yang

agresif yang mana beliau melakukan kegiatan agresifnya

dengan mengikuti tawuran remaja. Remaja agresif merupakan

sebuah permasalahan psikologi yang mana mereka melakukan

kelakuan untuk menyakiti orang lain baik secara psikologi

maupun secara fisik.

Penerapan biblioterapi dalam permasalahan ini

menggunakan terapi bahan pustaka berjudul Zero to Hero.

Buku Zero to Hero merupakan sebuah buku self-helf yang

berfungsi untuk memberikan stimulus mengenai pemecahan

masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh pasien. Buku

Zero to Hero memberikan gambaran untuk menjadi seorang

individu yang baru yang mampu melampaui dirinya yang dulu

biasa saja. Sehingga diharapkan apabila pasien membaca dan

memhami setiap kata yang ada dalam buku tersebut maka

pasien mampu untuk memahami dirinya sendiri juga sehingga

dirinya mampu untuk merubah pola pikir dan perilaku dirinya

untuk menjadi pribadi yang luar biasa.

Penerapan bahan pustaka Zero to Hero ini merupakan

proses pemecahan masalah bersama dengan konselor yang

diharapkan mampu untuk membantu memecahkan masalah yang

dihadap oleh pasien. Dalam buku Zero to Hero ini juga

diberikan beberapa kutipan yang berasal dari Al-Qur’an yang

44 Analisis BukuRemaja Agresif

mana hal itu mampu untuk menambah tingkat kepercayaan fakta

yang disediakan dalam pembahasan buku ini. buku Zero to

Hero memang memiliki pembahasa yang cukup berat sehingga

jarang untuk seseorang yang jarang membaca untuk mampu

memahaminya secara cepat. Namun diharapkan konselor mampu

untuk menangani hal tersebut dengan menciptakan beberapa

trik menarik. Adapun tahapan dalam pemberian konseling ini

adalah dengan mempersiapkan bahan dan alat yang mendukung

terciptanya sebuah konseling, selain itu kesiapan dari

konselor juga pasien juga harus diperhatikan. Seleksi buku

atau bahan pustaka yang sekiranya mampu untuk membantu

terciptanya sebuha konseling. Memperkenalkan bahan pustaka

dan strategi tindak lanjut.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan diharapkan mampu untuk

menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang mana

dalam hal ini dirapkan untuk penelitian yang selanjutnya

mampu untuk menggali lebih banyak hal lagi yang belum

tercantum dalam pembahasan ini. Adapun hal tersebut ada

baiknya untuk penelitian yang selanjutnya adalah mengenai

proses atau tahapan dalam pelaksanaan biblioterapy yang

masih belum dijelaskan secara lebih nyata dalam pembahasan

ini. Selain itu, juga diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dilakukan sebuah analisis pasien yang

sebenarnya yang mana penelitian selanjutnya dapat dengan

nyata untuk mempraktikannya terhadap pasien yang

45 Analisis BukuRemaja Agresif

sebenarnya.dan juga masukan untuk orang tua atau pihakyang

berwenang dalam penanganan anak yang agresif atau remaja

agresif seperti guru sekolah , guru BK atau pustakawan yang

juga terlibat yaitu salah satunya dengan merekomendasikan

bibiotherapy di sekoah tempat prilaku agresf berada.

DAFTAR PUSTAKA

Gregory,E & Vessey,A. juli 2004.“Bibliotherapy: A Strategy toHelp Students With Bullying”.The Journal of School Nursing. Vol.20No. 3

46 Analisis BukuRemaja Agresif

Herlina. (2013). Bibliotherapy : Mengatasi masalah anak dan remaja melalui

buku. Bandung : Pustaka Cendekia Utama

Jack, Sarah J & Ronan, Kevin R.2008.”Bibliotherapy:Practice andResearch”.School Psychology International.Vol. 29(2): 161–182.

47 Analisis BukuRemaja Agresif