Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif kelompok 2
Transcript of Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif kelompok 2
Analisis Buku Biobliotherapy Remaja Agresif
Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa
Menjasi Luar Biasadiajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Bibliotherapy
yang diampu oleh : Dra. Herlina, M.Pd., Psikolog
Disusun oleh kelompok :
Anggiani Qodariah 1200485
Lailatul Husni 1204563
Nur Afrylyanty 1202788
Tedi Nurdiansyah 1200029
Zayyin Abdul Qudus 1201864
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Bibliotherapy, dengan judul Analisis Buku Remaja Agresif,
Zero to Hero : menjadi pribadi biasa menjadi luar biasa.
Diharapkan pembahasan dalam karya tulis ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kita yang mempelajarinya. Makalah ini
berisikan uraian mengenai biblioterapi bagi mansia rentang umur
13-18 tahun, yaitu remaja dan lebih difokuskan kembali pada anak
remaja akhir. Selain itu, dibahas juga kegunaan dari bahan
pustaka Zero to Hero yang diharapkan mampu untuk memberikan
stimulus untuk membantu melakukan pemecahan masalah dari masalah
yang dihadapi.
Kami menyadari dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, dengan hati yang terbuka, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Bandung, April 2015
3 Analisis BukuRemaja Agresif
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................
............................................... ii
DAFTAR
ISI..............................................................
......................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................
............................................ 5
A. Latar Belakang
Masalah................................................
............................... 6
4 Analisis BukuRemaja Agresif
B. Perumusan Masalah
Penelitian.............................................
........................ 6
C. Tujuan
Penelitian.............................................
............................................. 6
D. Manfaat
Penelitian.............................................
........................................... 6
BAB II KAJIAN
PUSTAKA..........................................................
................................... 8
A.Pengertian
Biblioterapi...........................................
..................................... 8
B.Sejarah
Biblioterapi...........................................
........................................... 8
C.Tujuan
Biblioterapi...........................................
........................................... 9
D.Penerapan Biblioterapi di Berbagai
Bidang.................................................
10
5 Analisis BukuRemaja Agresif
E.Manfaat
Biblioterapi...........................................
......................................... 11
BAB III
PEMBAHASAN.......................................................
........................ .................. 13
A. Identifikasi
Buku...................................................
...................................... 13
B. Analisis
Buku...................................................
........................................... 15
C. Kriteria Pembaca/Klien
Biblioterapi...........................................
................ 19
D. Refleksi
Buku...................................................
........................................... 20
1. Bukti Isi Buku (Kesesuaian Dengan Gangguan Yang
Menjadi Sasaran
Biblioterapi).......................................
....................................................
20
2. Contoh Kongkrit Jenis Gangguan Yang Terdapat Pada
Buku Yang
6 Analisis BukuRemaja Agresif
Dianalisis..........................................
............................................. 21
3. Kesesuaian Tingkat Keterbacaan Dengan Kriteria
Pembaca............... 22
4. Sasaran Implementasi Dan Tahap Pelaksanaan
Biblioterapi............... 22
BAB V
PENUTUP..........................................................
................................................... 27
A.Kesimpulan.............................................
......................................................
27
B. Rekom
endasi.................................................
............................................... 28
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................
.............................................. 29
7 Analisis BukuRemaja Agresif
Seorang remaja yang merupakan generasi penerus bangsa
diharapkan mampu memberikan suatu ide atau gagasan yang
positif bagi bangsa dan negara. Pemberitaan tentang
tindakan-tindakan agresif hampir setiap saat mengisi media
massa baik media cetak maupun media elektronik. Ada berbagai
macam permasalahan remaja, antara lain agresifitas,
konformitas, solidaritas.
Hurlock (1996.h. 107) mengatakan bahwa masa remaja
adalah masa peralihan atau transisi dari masa anak-anak
menuju dewasa yang diikuti dengan berbagai masalah yang ada
karena perubahan fisik, psikis dan sosial, dengan adanya
perubahan-perubahan dalam diri remaja maka mereka dituntut
untuk melakukan penyesuaian antara keinginan dirinya dengan
tun tu tan lingkungan. Ditambahkan Havighurst (Monks,
1998.h.24) bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa
muda (pubertas, adolesensi) adalah belajar bertanggung jawab
sebagai warga negara menginginkan dan mencapai tingkah laku
yang bertanggung jawab sosial.
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa agresivitas
remaja muncul karena adanya perubahan fisik, hormonal dan
pengaruh lingkungan.Sesuai dengan tugas perkembangannya
remaja diharapkan mampu memberikan ide atau gagasanpositif
mulai dari keluarga sampai bangsa dan negara.Belajar
bertanggung jawab sebagai warga negara menginginkan dan
mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab sosial.Namun
pada kenyataannya banyak perilaku menyimpang yang dilakukan
9 Analisis BukuRemaja Agresif
oleh remaja, dalam hal ini adalah minum minumankeras yang
dapat menyebabkan perkelahian karena sama-sama tidak dapat
mengontrol tingkah laku sebagai akibat dari pengaruh
alkohol.
Dari permasalahan yang terjadi pada remaja agresif, ada
cara untuk membatu remaja yang mengalami masalah emosional
atau sakit mental yang dihadapinya, yaitu dengan metode yang
dinamakan biblioterapi. Metode bibliotherapy sebenarnya
merupakan sebuah konsep tua dalam ilmu perpustakaan
(Eliasa,2007).Bibliotherapy adalah sebuah terapi ekspresif
yang didalamnya terdapathubungan individu dengan isi /
intisari buku dan puisi dan tulisan lain sebagai
sebuahterapi. Bibliotherapy selalu dikombinasikan dengan
kegiatan menulis bagi peserta didalamnya.Bibliotherapy
sering disebut juga terapi membaca, yaitu sebuah terapi
yangdidalamnya seorang yang mengalami masalah depresi
diminta membaca buku-bukubersifat membantu dirinya dan
motivasional agar mempercepat penyembuhan. Buku yang dipilih
oleh tim penulis dalam membantu remaja yang agresif adalah
buku yang berjudul “zero to hero”. Buku motivasi ini ditulis
oleh Sholikhin. Lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 17 Maret
1971.
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pokok dari pembahasan di latar
belakang diatas maka dapat dirumuskan bahwa permasalahn
10 Analisis BukuRemaja Agresif
pokok dalam makalah ini adalah seberapa besar pengaruh buku
zero to hero terhadap penurunan tingkat agresif remaja ?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang
diharapkan dari makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh buku zero to hero terhadap penurunan tingkat
agresif remaja.
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat makalah ini, hal tersebut adalah sebagaiberikut :
1. Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalahmemperkaya keilmuan mengenai dunia biblioterapiterutama dalam konteks menangani masalah agresif bagiremaja.
2. Sebagai informai bagi pembaca.
BAB II
11 Analisis BukuRemaja Agresif
KAJIAN TEORI
A. Biblioterapi
1. Pengertian biblioterapi
Biblioterapi merupakan suatu konsep pengobatan yang
dirancang untuk meningkatkan pemahaman pasien dengan
dirinya sendiri dan memperluas cakrawala budayanya serta
memberikan keanekaragaman pengalaman
emosionalnya.Bibilioterapi juga dikenal sebagai
penyembuhan penyakit melalui terapi dengan buku.Terapi
ini bisa diterapkan pada penderita stress, depresi dan
anxiety.Melakukan terapi dengan buku merupakan salah satu
langkah yang positif bagi kita, karena selain membantu
kita dalam mengatasi permasalahan yang kita hadapi, kita
juga mempunyai kebiasaan yang baik yaitu membaca buku-
buku yang bermanfaat dan membuka cakrawala mengenai hal-
hal baru yang mungkin belum kita ketahui.
Menurut Worker (dalam Herlina,2013 hlm 78)
“biblioterapi merupakan penggunaan buku dalam treatmen
orang-orang yang sedang bermasalah emosional atau sakit
mental”. Biblioterapi merupakan treatmen yang mempunyai
resiko yang cukup kecil, kemudian dapat di terakan
diberbagai usia, mulai dari usia dini, anak-anak, remaja,
dewasa, sampai orang tua sekalipun. Selain itu
biblioterapi dapat dilaksanakan secara berkelompok maupun
secara individu.
12 Analisis BukuRemaja Agresif
Bibliotherapy menggunakan buku-buku untuk membantu
orang memecahkan masalah. Lebih khusus lagi, hal itu
didefinisikan sebagai pendekatan atau teknik keluarga
untuk penataan antar-tindakan antara fasilitator dan
peserta berdasarkan berbagi sastra (Pardeck & Pardieck,
1989, 1990).
Bibliotherapy tidak selalu intervensi terapi baru; Namun,
menggunakannya sebagai pendekatan kreatif untuk membahas
isu-isu sulit seperti anak-yang mengganggu dan
intimidasi merupakan strategi inovatif sekolah untuk
mempertimbangkan. Agar bibliotherapy menjadi sukses, anak
harus mengalami tiga tahap im-portant selama berinteraksi
dengan buku: identifikasi, katarsis, dan wawasan
(Afolayan, 1992).
Secara umum biblioterapi membantu kita dalam memberkan
informasi mengenai masalah, maksudnya yaitu membantu kita
dalam mengetahui apa masalah yang kita hadapi, kenapa
masalah itu ada ? Dari manakah masalah itu dating
?.Kemudian biblioterapi membantu kita dalam memahami
masalah yang sedang terjadi, maksudnya adalah membantu
kita untuk memahami benang merah dari permasalaahan yang
kita hadapi dan membantu kita dalam menentukan
bagaimanakah sikap kita terhadap permasalahan itu.
Selanjutnya dengan biblioterapi kita dapat
mengkomunikasikan nilai-niai yang dapat kita ambil dari
13 Analisis BukuRemaja Agresif
apa yang telah kita baca. Setelah itu akan menciptakan
kesadaran terhadap diri sendiri dan membuka diri untuk
menambah wawasan dan menerima hal-hal baru. Setelah itu
kita dapat menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi
dari apa yang teah kita temukan dari hal yang telah kita
baca.
Biblioterapi merupakan gabungan dari ilmu psikologi dan
ilmu perpustakaan.Karena dalam biblioterapi kita harus
memahami mengenai seseorang baik tingkah laku, kebiasaan,
hal yang mereka rasakan, yang mereka alami, permasalahan
yang mereka hadapi bahkan ha-hal yang sensitive
sekalipun.Setelah mengetahui segala sesuatu tentang
seseorang barulah kita memberikan atau menceritakan buku
yang sesuai dengan kebutuhan mereka baik itu buku
motivasi, buku pelajaran maupun buku-buku lain yang
mungkin bisa membantu mereka untuk menyelesaikan masalah
mereka atau membantu mereka untuk memahami diri mereka.
2. Sejarah biblioterapi
Berdasarkan pendapat Herlina (2013, hlm 81)
biblioterapi ada sejak Thebes kuno yaitu kota mesir kuno
yang terletak 800 km sebelah selatan laut tengah di tepi
timur sungai Nil. Pada masa itu perpustakaan di gambarkan
sebagai “The Hilling Place of The Soul”, yaitu sebagai
tempat penyembuhan jiwa.Masyarakat disana sangat
menghargai buku, mereka menjadikan buku sebagai sumber
14 Analisis BukuRemaja Agresif
dalam meningkatkan kualitas kehidupan mereka.Hal itu
dapat diketahui dari pendapat Scharnk dan Engles, 1981
(dalam Herlina, 2013 hlm 81) tentang praktik bibliterapi
data ditelusuri sampai masa Thebes Kuno dan kemudian
digunakan sebagai sumber bantuan untuk mengajarkan dan
penyembuhan.
Kemudian di Negara Amerika seperti New England Primer
dan Mc Guffy Raeders mengajarkan anak-anak dan membantu
mereka mengembangkan karakter dan nilai psitif, dan
meningkatkan penyesuaian pribadi (Herlina, 2013 hlm 81).
Setelah itu berkembang pesat pada abad ke-19 dimana Dr
Karl dan Dr William Menninger membuat artikel tentang
validitas psikologis dari teknik baru biblioterapi.
Kemudian ada pemikiran dari Shrodes (1949) yang menguji
pandangan filosofis tentang proses interaksi dinamis
antara pribadi pembaca dengan literature yang dibaca.
Kemudian Parderk (1989) mengembangkan penerapan
biblioterapi dengan cara sendiri (individu) dan sampai
sekarang masih banyak orang-orang yang melakukan terapi
dengan buku serta melakukan banyak penelitian tentang
biblioterapi.
Menurut Lenkowsky, 2001 (dalam Jack & Ronan,
2008:178)mengemukakan bahwa Bibliotherapy memiliki
sejarah panjang dan kaya. Bibliotherapy tumbuh dari
gagasan bahwa membaca dapat mempengaruhi sikap dan
15 Analisis BukuRemaja Agresif
perilaku individu. Sementara tampaknya telah tersebar
luas antusiasme untuk nilai potensi bibliotherapy untuk
mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa, seperti klaim
yang subjektif, asumsi, tapi tidak kokoh otentikasi bahwa
proses terapi awalnya berteori operasional dan efektif .
3. Tujuan biblioterapi
Menurut Baruth dan Burggraf (1984), Griffin (1984) dan
Pardeck (1984) (dalam Herlina 2013 hlm 79) tujuan dari
biblioterapi adalah sebagai berikut :
a. Memberikan informasi tentang masalah
b. Memberikan insight (pemahaman yang timbul dengan cepat)
tentang masalah
c. Menstimulus diskusi tentang masalah
d. Mengkomunikasikan nilai-nilai dan sikap-sikap baru
e. Menciptkan suatu kesadaran bahwa orang lain berhasil
mengatasi masalah yang mirip
f. Memberikan solusi atas permasalahan
Secara tidak langsung biblioterapi dapat mendukung
tujuan perpustakaan yaitu sebagai pemenuh kebutuhan
informasi pengguna, ketika pemustaka datang ke
perpustakaan, mereka mencari informasi yang mereka cari
sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, ketika mereka
membutuhkan informasi mengenai masalah yang mereka
hadapi, biblioterapi dapat membantu pengguna dalam
mencari koleksi yang cocok dan bisa membantu pengguna
16 Analisis BukuRemaja Agresif
dalam menyelesaikan masalahnya. Kemudian dengan
biblioterapi juga membantu dalam meningkatkan minat baca
seseorang, ketika mereka membaca buku yang sesuai dengan
apa yang mereka hadapi, mungkin akan lebih diminati oleh
orang-orang di bandingkan dengan membaca buku yang sama
sekali tidak pernah mereka alami.
Ketika bekerja melalui isu-isu sulit, banyak orang
ingin mengidentifikasi orang lain yang menghadapi masalah
serupa. Hal ini, sebagian, teori yang mendukung
bibliotherapy. Anak-anak harus terlebih dahulu
mengidentifikasi dengan karakter fiksi atau situasi yang
mirip dengan apa yang mereka alami agar
bibliotherapymenjadi suatu terapi. Para ahli di
bibliotherapy menunjukkan bahwa '' langkah yang paling
penting ketika menggunakan bibliotherapy dengan siswa
adalah untuk mencocokkan buku yang sesuai dengan siswa
dan berbagai masalah nya '' (Sridhar & Vaughn, 2000, hal.
75).
Selain itu dengan bibilioterapi juga dapat membuka
wawasan baru bagi mereka yang mengikuti terapi ini.
Dengan adanya wawasan baru akan membantu pembaca atau
pasien dalam mengidentifikasi masalah yang sedang mereka
hadapi, memahami mengenai karakter diri mereka masing-
masing dan membantu pasien dalam memecahkan masalah serta
17 Analisis BukuRemaja Agresif
mengembangkan nilai-nilai yang dapat mereka ambil dari
buku yang telah mereka baca.
4. Penerapan biblioterapi di berbagai bidang
Menurut Parderk, 1987 (dalam Herlina, 2013 hlm 83)
pengguna biblioterapi banyak dari kalangan pekerja
social, seperti konselor yang bekerja di sekolah-
sekolah.Hal itu dapat dilihat dari jurnal yang
diterbitkan di School Counselor. Namun semakin
berkembangnya biblioterapi, hal yang serupa dapat
diterapkan di tempat kesehatan seperti rumah sakit dan
sebagainya, seperti hasil penelitian dari Atwater dan
Smith (1987) di bidang medis di Amerika Serikat yang
mengemukakan bahwa dalam menjalankan tugas mendis hampir
60% mereka menerapkan biblioterapi saat bekerja dan
bertemu deng apsien mereka.
5. Manfaat biblioterapi
Biblioterapi merupakan treatment yang sangat
bermanfaat, pada awal tahun 1980an terdapat penelitian
mengenai manfaat biblioterapi di berbagai aspek
diantaranya :
a. Prestasi akademik
Menurut Whipple,978 (dalam Herlina,2013 hlm 85)
biblioterapi dapat meningkatkan prestasi akademik dalam
ilmu biologi pada siswa yang berada dip anti asuhan
18 Analisis BukuRemaja Agresif
Negara. Kemudian penerapan biblioterapi pada siswa
berprestasi rendah akan menunjukkan perolehan
signifikan dari siswa yang tidak memperoleh
bibilioterapi.
b. Keasertifan
Menurut Mc Govern, 1976 (dalam Herlina, 2013 hlm
86) biblioterapi dapat meningkatkan keasertifan
seseorang, hal itu dilihat dari keasertifan subyek yang
mendapat biblioterapi setelah mengikuti pelatihan dan
menyelesaikan program biblioterapi.
c. Perubahan sikap
Secara positif biblioterapi akan merubah sikap
sesorang setelah mereka melakukan biblioterapi. Hal itu
dapat kita lihat dari hasil penelitian Smith mengenai
perubahan sikap orang berkulit putih terhadap orang
berkulit hitam.
d. Perubahan prilaku
Biblioterapi juga bisa mengubah perilakuk
seseorang yang awalnya agresif menjadi tidak agresif,
kemudian pada penelitian McClasky (1966) mengemukakan
bahwa dengan biblioterapi dapat secara positif mengubah
perilaku klien yang mengalami gangguan emosional.
e. Mengurangi rasa takut
Biblioterapi juga bisa mengurangi rasa takut
seseorang ketika mereka menghadapi masalah atau
incident. Dengan memotivasi diri sendiri dan mmberika
19 Analisis BukuRemaja Agresif
stimulus bahwa saya tidak takut akan menekan rasa takut
di dalam diri untuk melakukan atau menghadapi incident
tersebut.
f. Konsep diri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
biblioterapi merupakan suatu konsep pengobatan yang
dirancang untuk meningkatkan pemahaman pasien dengan
dirinya sendiri dan memperluas cakrawala budayanya
serta memberikan keanekaragaman pengalaman
emosionalnya.Bibilioterapi juga dikenal sebagai
penyembuhan penyakit melalui terapi dengan buku.Terapi
ini bisa diterapkan pada penderita stress, depresi dan
anxiety. Kemudian membantu kita dalam mengetahui apa
masalah yang kita hadapi, kenapa masalah itu ada? Dari
manakah masalah itu datang?.Kemudian biblioterapi
membantu kita dalam memahami masalah yang sedang
terjadi, maksudnya adalah membantu kita untuk memahami
benang merah dari permasalaahan yang kita hadapi dan
membantu kita dalam menentukan bagaimanakah sikap kita
terhadap permasalahan itu. Selanjutnya dengan
biblioterapi kita dapat mengkomunikasikan nilai-niai
yang dapat kita ambil dari apa yang telah kita baca.
Setelah itu akan menciptakan kesadaran terhadap diri
sendiri dan membuka diri untuk menambah wawasan dan
menerima hal-hal baru.
20 Analisis BukuRemaja Agresif
2. Penulis : Solihin Abu Izzudin
3. Penerbit : Pro-U media
4. Kota Terbit : Yogyakarta
5. Tahun Terbit: 2013
6. Cetakan : XXI
7. Ukuran : 11,7 x 20 cm
8. Halaman : 304 halaman.
9. Email penerbit : [email protected]
Judul buku “Zero to Hero” di tulis oleh Solikhin Abu
Izzudin.Tebal buku 300 halaman di terbitkn oleh Media
Jogjakarta. Buku ini merupakan buku nofiksi yangberisikan
tentang bagaimana cara kita untuk mendahsyatkan pribadi yang
biasa menjadi luar biasa. Buku ini menjelaskan bagaimana
cara mendahsyatkan diri yang kecil menjadi diri yang
berkepribadian yang luar biasa Ada tiga hal yang tidak akan
pernah dapat kembali, yaitu: kata yang telah diucapkan,
waktu yang telah lewat, dan momentum yang diabaikan. Tanda-
tanda kebbahagiaan dan keberuntungan hidup seorang mukmin
ada lima:
Setiap ilmunya bertambah, bertambah tawadhu dan kasih
sayangnya.
Setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut dan
kehati-hatiannya
Setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan dan
kerakusannya
22 Analisis BukuRemaja Agresif
Seetiap hartanya bertambah, bertambah pula
kedermawanannya dan pengorbanannya.
Setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula
kedekatannya kepada sesame manusia, memenuhi kebutuhan
mereka dan rendah hati terhadap manusia (al fawaid, ibnu
qoyyim Al Jauziyyaah).
Buku ini mengajak kita untuk bermimpi untuk menjadikan
mimpi yang besar.Kegigihan dan keuletan dalam melakukan
percepatan diri adalah kunci sukses karya besar orang-orang
biasa dalam meluarbiasakan dirinya. Ada banyak cara menjadi
sukses, tetapi sama pentingnya bagi kita menyiapkan sejumlah
hal untuk menghadapi kegagalan. Kesuksesan tidak semata-mata
diukur pada hasil tapi juga pada proses. Proses
merencanakan dengan tujuan yang benar dan mulia. Proses
mengorganisasikan dengan rapid an sistematis. Proses
melaksanakan dengan ikhlas, tekun, teliti dan cita-cita
adaah separo dari kesuksesan. Karena orang yang bercita
mulia tak mudah goyah untuk menggadaikan di tengah jalan,
menukarnya dengan yang lain yang lebih rendah dan hina.
Kita mulai dari Zero—kan diri kita dengan afadz Laa
laaha illallah. Zerokan diri dengan menghambakan kepada
Allah SWT.karena Allah SWT merupakan pemilik semua kekuatan.
Zero-kan diri dengan dzikir kepada Allah dengan penggalian
makna lebih lanjut.Zero-kan diri pula dengan dzikrul maut
untuk kemudian bisa menjadi Be Hero.
23 Analisis BukuRemaja Agresif
Menjadi besar dengan cara yang besar yaitu dengan niat
yang benar, meluruskan niat dengan cara membangun fondasi
amal agar menjadi nilai, makna dan arti. Menentukan kualitas
amal tanpa menyekutukannya dan merusaknya. Setelah
memperbaiki niat kita juga harus mempunyai visi yang benar.
Visi yang dibangun berdasarkan pemikiran dan panggilan
nilai-nilaibesar yang diyakini memiliki misi yang positif,
luhur, ideal, fleksibel, spiritualitas, singkat dan jelas.
Temukan pula filosofi yang tepat dan sesuai dengan diri
kita.
Mulailah dari tujuan akhir kita. Think gobally act locally,
think big start small, berpikir global kerjakan yang local,
berfikir besar dan mulailah dari yang kecil. Act now, start
from your shelft, bekerjalah sekarang, mulailah dari diri
sendiri. Think first do fast, terdepan dalam berpikir dan
tercepat dalam berbuat. Belajar cepat dan bekerja sama.
Tulislah apa yang akan kerjakan lalu kerjakan apa yang kamu
tuliskan. Dokumentasikan apa yang telah kamu kerjakan. Open
your mind, open your hand, open your heart, open your
shelft, bukalah pikiranmu, bukalah tanganmu, bukalah hatimu
dan bukalah dirimu. Buku ini mengatakan bahwa waktu adalah
prestasi, jangan sia-siakan waktu karena kesempatan emas
tidak datang dua kali.
B. Analisis Buku
1. Apakah ceritanya baik?
24 Analisis BukuRemaja Agresif
Buku yang berjudul zero to hero ini adalah buku motivasi
dan tentunya dalam motivasi segala aspek harus dipandang
baik bagi pembacanya, dan buku ini memiliki cerita dan
nilai yang baik , dilihat dari pembahasannya, bahasa dan
kata perkata di setiap kalimatnya menunjukan cerita yang
baik.
2. Apakah cocok /sesuai dengan usianya?
Dilihat dari segi bahasa , buku ini cocok dengan remaja
seperti halnya penggunaan bahasa-bahasa yang bisa diserap
oleh remaja seperti kata “presepsi”,”mapping” dan lain
sebagainya dan juga banyak kalimat dengan makna tersirat
didalamnya, ditambah background cover atau layout yang
menunjukan identitas seorang remaja.
3. Apakah ditulis dengan baik?
Ketika cerita dan memiliki kesesuaian dengan usia,
tentunya buku ini ditulis dengan baik dan benar ,
komposisi bahasa ditambah dengan adanya penulisan kata
serapan yang ditulis dengan baik menandakan bukku ini
ditulis dengan baik.
4. Apakah pembaca diberi gambaran mengenai buku tersebut
sebelumnya ?
Mengenai hal tersebut berkenaan dengan kalimat “apabila tak
kenal maka tak sayang” maka dari itu mengenai pembahasan buku
ini kami memperkenalkan terlebih dahulu buku tersebut
25 Analisis BukuRemaja Agresif
dengan menjelaskan sedikit dengan isi buku dimana disini
kami memulainya dengan memperkenalkan judul buku lalu
penggambaran yang terdapat dalma cover dari buku
tersebut.
5. Apakah bukunya mempunyai tema ?
Buku ini memiliki tema yaitu motivasi diri oleh diri
sendiri. Dimana disini buku ini termasuk kedalam bahan
pustaka self-helf dimana disini bahan pustaka ini apabila
diberikan kepada klien maka sang klien harus mengenal
dulu dengan bahan pustaka ini. Sebaga bahan pustaka
berjenis self –helf buku ini memiliki kandungan isi yang
bisa memotivasi seorang individu untuk dapat lebih baik
lagi dengan membaca bahan pustaka ini.
6. Apakah tema tersebut memiliki pesan moral yang mampu di
ambil oleh pembaca?
Sebagai buku self-hef buku ini memiliki banyak sekali
kandungan moral yang dapat pembaca ambil. Dalam setiap
bab dan subbab dijelaskan hal-hal yang mampu untuk
menjadikan seorang individu sebagai seorang individu yang
baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dengan
mengilhami bahan pustaka ini, diharapkan klien mampu
untuk dapat motovasi dirinya sendiri untuk dapat lebih
baik lagi dari sebelumya.
7. Alur buku
26 Analisis BukuRemaja Agresif
Alur buku zero to hero ini menggunakan alur maju. Hal tu
dapat dilihat dari pembahasan buku yang mulai dari
pengenalan sampai ke solusi yang mungkin bisa menjadikan
kita menjadi orang yang luar biasa.Alurnya juga bersifat
deduktif, yaitu di mulai dari hal yang umum sampai hal
yang khusus.
8. Dapat dipercaya
Buku ini bisa dipercaya karena kontek dari isi buku ini
berlandaskan pada alqur’an.Selain itu juga terdapat
beberapa argument pendukung yang ilmiah sehingga dapa
dijadikan landasan untuk menjadi sumber bacaan yang
menginsprasi.
Buku ini juga memberikan solusi dari beberapa
problematika yang ditemukan di kehidupan sehari-hari,
jadi bisa dijadikan sumber atau bahan untuk melakukan
kegiatan biblioterapi.
9. Karakter yang dapat dipercaya
Isi buku zero to hero ini dapat dipercaya. Karena
ungkapan ataupun argument penulis di dukung dengan dasar
yang cukup mendasar dan kuat yaitu alqur’an dan beberapa
argument ilmiah dan logis.Selain itu isi buku beranjak
dari fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat
terutama di kalangan remaja yang sedang mencari jati diti
mereka. Buku ini juga memberikan beberapa solusi dan
motivasi yang mungkin bisa digunakan sebagai salah satu
bahan atau sumber rujukan saat proses biblioterapi.
27 Analisis BukuRemaja Agresif
10. Synopsis Buku
Judul buku “Zero to Hero” di tulis oleh Solikhin Abu
Izzudin.Tebal buku 300 halaman di terbitkn oleh Media
Jogjakarta. Buku ini merupakan buku nofiksi yangberisikan
tentang bagaimana cara kita untuk mendahsyatkan pribadi
yang biasa menjadi luar biasa.
Buku ini menjelaskan bagaimana cara mendahsyatkan diri
yang kecil menjadi diri yang berkepribadian yang luar
biasa Ada tiga hal yang tidak akan pernah dapat kembali,
yaitu: kata yang telah diucapkan, waktu yang telah lewat,
dan momentum yang diabaikan. Tanda-tanda kebbahagiaan dan
keberuntungan hidup seorang mukmin ada lima:
a. Setiap ilmunya bertambah, bertambah tawadhu dan kasih
sayangnya.
b. Setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut
dan kehati-hatiannya
c. Setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan
dan kerakusannya
d. Seetiap hartanya bertambah, bertambah pula
kedermawanannya dan pengorbanannya.
e. Setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula
kedekatannya kepada sesame manusia, memenuhi kebutuhan
mereka dan rendah hati terhadap manusia (al fawaid,
ibnu qoyyim Al Jauziyyaah).
Buku ini mengajak kita untuk bermimpi untuk
menjadikan mimpi yang besar.Kegigihan dan keuletan dalam
28 Analisis BukuRemaja Agresif
melakukan percepatan diri adalah kunci sukses karya besar
orang-orang biasa dalam meluarbiasakan dirinya. Ada
banyak cara menjadi sukses, tetapi sama pentingnya bagi
kita menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan.
Kesuksesan tidak semata-mata diukur pada hasil tapi juga
pada proses. Proses merencanakan dengan tujuan yang benar
dan mulia. Proses mengorganisasikan dengan rapid an
sistematis. Proses melaksanakan dengan ikhlas, tekun,
teliti dan cita-cita adaah separo dari kesuksesan. Karena
orang yang bercita mulia tak mudah goyah untuk
menggadaikan di tengah jalan, menukarnya dengan yang lain
yang lebih rendah dan hina.
Kita mulai dari Zero—kan diri kita dengan afadz Laa
laaha illallah. Zerokan diri dengan menghambakan kepada
Allah SWT.karena Allah SWT merupakan pemilik semua
kekuatan. Zero-kan diri dengan dzikir kepada Allah dengan
penggalian makna lebih lanjut.Zero-kan diri pula dengan
dzikrul maut untuk kemudian bisa menjadi Be Hero.
Menjadi besar dengan cara yang besar yaitu dengan
niat yang benar, meluruskan niat dengan cara membangun
fondasi amal agar menjadi nilai, makna dan arti.
Menentukan kualitas amal tanpa menyekutukannya dan
merusaknya. Setelah memperbaiki niat kita juga harus
mempunyai visi yang benar. Visi yang dibangun berdasarkan
pemikiran dan panggilan nilai-nilaibesar yang diyakini
29 Analisis BukuRemaja Agresif
memiliki misi yang positif, luhur, ideal, fleksibel,
spiritualitas, singkat dan jelas. Temukan pula filosofi
yang tepat dan sesuai dengan diri kita.
Mulailah dari tujuan akhir kita. Think gobally act
locally, think big start small, berpikir global kerjakan
yang local, berfikir besar dan mulailah dari yang kecil.
Act now, start from your shelft, bekerjalah sekarang,
mulailah dari diri sendiri. Think first do fast, terdepan
dalam berpikir dan tercepat dalam berbuat. Belajar cepat
dan bekerja sama. Tulislah apa yang akan kerjakan lalu
kerjakan apa yang kamu tuliskan. Dokumentasikan apa yang
telah kamu kerjakan. Open your mind, open your hand, open
your heart, open your shelft, bukalah pikiranmu, bukalah
tanganmu, bukalah hatimu dan bukalah dirimu. Buku ini
mengatakan bahwa waktu adalah prestasi, jangan sia-siakan
waktu karena kesempatan emas tidak datang dua kali.
11. Apakah terdapat ilustrasi buku ?
Pada buku ini terdapat ilistrasi disetiap halaman awal
pada sub judul. Ilustrasi yang terdapat dibuku ini
menggambarkan subjudul yang akan dibahas di salam buku
ini.
12. Apakah didalam cerita buku tersebut terdapat
Genre/Ras ?
Pada buku Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa
ini menearitakan bagaimana menumbuhkan motivasi yang
30 Analisis BukuRemaja Agresif
dimiliki oleh seorang manusi biasa menjadi manusia yang
modern, yang diajarkan dalam agama Islam.
13. Apakah buku tersebut dapat memberikan pengalaman
membaca yang menyenangkan?
Dalam buku ini memberikan pengalaman membaca yang
menyenangkan.Karena bahasa yang digunakan mudah untuk
dipahami, tidak hanya itu buku ini juga memberikan kisah-
kisah motivasi yang berada di dalam Al-Quran dan Hadist.
14. Apakah buku pernah diresensi?
Buku yang berjudul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa
Menjasi Luar Biasa ini sudah ada yang meresensi. Sebagian
yang sudah meresensi adalah remaja akhir yang senang
membaca buku-buku motivasi.
C. Kriteris Pembaca/Kilien Biblioterapi
Kriteria dari klien biblioterapis yang diberikan buku
dengan judul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa
adalah sebagai berikut:
1. Klien berusia remaja (11/12-18 tahun)
2. Klien termasuk kedalam remaja agresif
3. Identitas Klien:
a. Nama : Gunawan (nama samaran)
b. Usia klien : 17 tahun (awal memasuki usia 17 tahun)
c. Jenis kelamin : laki-laki
d. Personality : Ekstrovert
31 Analisis BukuRemaja Agresif
e. Jenis agresifitas : Jenis agresif yang dimiliki oleh
klien ini adalah sering membolos sekolah dan sering
mengikuti tawuran yang terjadi antar sekolah. Gunawan
sering mengikuti tawuran dengan alasan kalau ada cowo
yang tidak ikut tawuran, cowok itu tidak keren dan anak
“mami” dan juga menjadi cemoohan teman-teman cowok yang
ada di lingkungannya. Keadaan Gunawan pada usia ini
juga adalah saat dimana dia mencari jati diri yang ada
dalam dirinya.
f. Alasan kenapa buku ini diberikan: karena ingin membuat
klien termotivasi dan mulai mencari kegiatan yang lebih
bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Tidak hanya itubiblioterapis ini juga diharapkan dapat
membantu klien dalam mencapai jatti diri yang dia
cari.
D. Refleksi Buku
1. Bukti Isi Buku (Kesesuaian Dengan Gangguan Yang Menjadi
Sasaran Biblioterapi)
Bukti dari isi buku Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa
Menjasi Luar Biasa adalah sebagai berikut:
a. Terletak pada sub bab satu, lebih tepatnya di halaman
36-37, yang menjelaskan mengenai, “popularitas bukan
jaminan”, lebih lengkapya sebagai berikut:
32 Analisis BukuRemaja Agresif
“popularitas seseorang belum tentu berbanding
lurus dengankesuksesan dan kebahagian. Banyak cara
mencari sensasi dengan cara-cara tak terpuji...”
Kemudian dilanjutkan dengan paragraf selanjutnya:
“Prestasi hakiki bukanlah harta yanng melimpah,
bukan kedudukan yang tinggi, jabatan yang
mentereng, kekuasaan yang besar, atau berbagai
atribut duniawi lainnya. Semua itu adalah cobaan:
maukah bersyukur? Bisa jasi prestasi itu tak
dikenal orang tak ada sanjungan, pujian apalagi
karanganbunga. Kita pun tidak menyadari itu
sebagai prestasi, apabila dilakukan dengan tulus
hati...”
Dilihat dari dua paragraf tersebut kita dapat menarik
apa yang dimaksud dalam 2 paragraf tersebut, bahwa
popularitas dan hal-hal yang berhubungan dengan urusan
duniawi itu tidak selalu berbanding lurus dengan
kesuksesan dan kebahgiaan yang didapatkan.
Kenapa dua paragraf tersebut dapat dijadikan isi
sebagai bukti dalam proses biblioterapi? Karena, klien
yang ditangani dalam kegiatan ini adalah klien remaja
agresif yang sangat mempedulikan mengenai kekuasaan dan
hal-hal duniawi lainnya, baik itu yang berada
dlingkungan sekolahnya maupun di lingkungan masyarakat
atau pergaulannya. Pada usia remaja agresif ini jika
dilihat dari usia perkembangan kognitif dan sosial,
33 Analisis BukuRemaja Agresif
mereka ingin mendapatkan pengakuan diri dari
lingkungannya bahwa “dia ada”. Salah satu pembuktian
yang dia lankukan di lingkungan nya adalah dengan
menjadi seseorang yang popularitas di lingkungannya.
b. Contoh lainnya terletak pada sub bab lima, lebih
tepatnya di halaman 65-37, yang menjelaskan mengenai,
“mengapa kita sering kehilangan momentum? Momentum
tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya...”,
lebih lengkapnya sebagai berikut:
“Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan bahawa
ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak dari pada
waktu yang tersedia , maka bantulah saudaramu
untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya
dan jika anda punya kepentiingan atau tugas
selesaikan segera”
Melihat pernyataan Imam Syahid Hasan Al Banna, kita
dapat mengetahui bahwa waktu yang kita miliki sangatlah
sedikit, bahkan dapat dikatakan bahwa seseorang hidup
di dunia utu sementara, dan kehidupan yang sebenarnya
iut dimulai ketiak kita sudah memasuki alam barzah,
disanalah awal mulai kehidupan kita secara abadi.
Pada penjelasan ini pun klien dapat menangkap, bahwa
dengan waktu yang tidak banyak lebih baik melakukan
hal-hal yang dapat membantu kehidupan lingkungan yang
ada di sekitar klien.
34 Analisis BukuRemaja Agresif
c. Contoh lainnya yang dapat dijadikan bukti adalah pada
sub delapan, yakni “Start from Zero!”. Sub bab ini
dimulai dari halaman 117. Pada halamn awal sub bab ini
terdapat sebuah kutipan yang tidak biasa-biasa,
berikut adalah kutipannya: “ barang siapa mengenal
dirinya maka sungguh dia mengenal Tuhannya” (Ali bin
Abi Thalib ra). Melihat kutipa diatas terdapat sebuah
kandungan yang tersirat dalam kutipan tersebut, bahwa
dalam menjalani sebuah kehidupan seorang manusia
sangat perlu mengenal pribadi dirinya sendiri sebelum
dia mengerti pribadi orang-orang terdekat yang ada
dilingkungannya.
2. Contoh Kongkrit Jenis Gangguan Yang Terdapat Pada Buku
Yang Dianalisis
Kriteria dari klien biblioterapis yang diberikan buku
dengan judul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar
Biasa adalah sebagai berikut:
1. Klien berusia remaja (11/12-18 tahun)
2. Klien termasuk kedalam remaja agresif
3. Identitas Klien:
a. Nama : Gunawan (nama samaran)
b. Usia klien : 17 tahun (awal memasuki usia 17
tahun)
c. Jenis kelamin : laki-laki
d. Personality : Ekstrovert
35 Analisis BukuRemaja Agresif
e. Jenis agresifitas : Jenis agresif yang dimiliki oleh
klien ini adalah sering membolos sekolah dan sering
mengikuti tawuran yang terjadi antar sekolah.
Gunawan sering mengikuti tawuran dengan alasan kalau
ada cowo yang tidak ikut tawuran, cowok itu tidak
keren dan anak “mami” dan juga menjadi cemoohan
teman-teman cowok yang ada di lingkungannya. Keadaan
Gunawan pada usia ini juga adalah saat dimana dia
mencari jati diri yang ada dalam dirinya.
Alasan kenapa buku ini diberikan: karena ingin membuat
klien termotivasi dan mulai mencari kegiatan yang lebih
bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Tidak hanya itubiblioterapis ini juga diharapkan dapat
membantu klien dalam mencapai jatti diri yang dia
cari.
3. Kesesuaian Tingkat Keterbacaan Dengan Kriteria Pembaca
Kesesuaian yang dimiliki buku yang berjudul Zero to Hero:
Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa ini sedikit kurang
dipahami oleh remaja awal dan remaja yang jarang membaca.
Karena bahasa yang digunakan sedikit rumit. Apabila
mendapatkan klien (remaja agresif ) yang jarang membaca
buku, teknik biblioterapis yang dilakukan yakni pertama
dengan memperkenalkan terlebih dahulu tema , isi pokok
dari buku Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjasi Luar Biasa,
tidak hanya itudalam pengenalannya pun kita dapat
memberitahukan urgensi dari buku ini, atau cara
36 Analisis BukuRemaja Agresif
pengenalannya kita dapat mengenalkan mulai dari kisah-
kisah yang terkandung dalam buku ini. kisah –kisah ini
diambil dari sebagian besar kisah nabi dan para
sahabatnya di zaman rasullah saw.
4. Sasaran Implementasi Dan Tahap Pelaksanaan Biblioterapi
a. Sasaran Implementasi
Sasaran impelmentasi dari kegiatan biblioterapis ini
adalah sebagai berikut:
remaja (11/12-18 tahun)
Klien termasuk kedalam remaja agresif
Tipe pribadi yang ekstrovert
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan biblioterapi tidak jauh berbeda dengan
treatment-treatment untuk pasien agresif yang lainnya
namun dalma hal ini, pasien yang diterapi adalah
remaja yang agresif. Sebelumnya, terapis harus
mengentahui terlebih dahulu mengenai pasien yang akan
di terapi tersebut. Pemilihan tempat yang tepat juga
merupakan sebuah pra awal dimana tretment akan
dijalankan, karena apabila situasi dan kondisinya
mendukung maka terapi diharapkan juga akan semakin
menyenangkan dan menenangkan. Tahapan pelaksanaan
biblioterapis, terapis mengacu pada teori tahapan-
tahapan biblioterapis menurut Herlina, pada tahun
2013 halaman110-116, yaitu :
a. Kesiapan
37 Analisis BukuRemaja Agresif
b. Seleksi buku
c. Memperkenalkan buku
d. Strategi tindak lanjut
Tahapan pelaksanaan biblioterapis tersebut terapis
terapkan dalam berbagai kesempatan treatment pasien.
Pasien disini adalah pasien remaja agresif yang
masalahnya adalah beliau sering mengikuti tawuran yang
merupakan hal yang merugikan dan tidak berguna. Adapun
penjelasan dari tahapan-tahapan cara pelaksanaan
biblioterapis kepada klien adalah sebagai berikut :
i. Kesiapan
Kesiapan yang dimaksudkan disini ada dua, yaitu
kesiapan terapis dalam menterapi pasiennya dan kesiapan
pasien untuk menerima treatment dari sang terapis.
Kesiapan terapis dalam melakukan treatment harus sudah
dipersiapkan sebelumya. Banyak hal yang bisa dilakukan
oleh terapis dalam melakukan proses pra treatment.
Seperti memperdalam ilmunya mengenai klien yang dalam
masalah ini adalah remaja agresif. Remaja agresif
adalah seorang remaja yang melakukan tindakan yang bisa
dikatakan merugikan dan tidak ada untungnya, baik untuk
dia sendiri maupun orang lain dan lebih cenderung
merugikan. Disini terapis harus mengetahui dulu seperti
apa sifat dan sikap remaja agresif secara umumnya
seperti apa.
38 Analisis BukuRemaja Agresif
Kesiapan yang kedua adalah kesiapan dari pasien yang
akanditreatment. Kesiapan dari pasien ini harus
dipersiapakan sedemikian rupa karena apabila terapis
tidak melakukan terapis pada situasi dan kondisi yang
tepat maka treatment yang dilakukan tidak akan berjalan
dengan baik. banyak hal yang bisa dilakukan oleh
seorang terapis untuk memastikan pasien siap untuk
memulai treatment. Seperti ketika terapis memulai
berbicara dengan pasien maka dimulailah dengan
pertanyaan dan peryataan yang dirangan-ringan saja
dulu.Sebagai seorang biblioterapis kita harusnya sudah
mampu melihat apakah pasien siap diterapis atau tidak
hanya dengan melihat gerak geriknya saja. Adapun
mengenai hal ini terapis mengacu pada teori yang
diutarakan oleh Zaccaria & Moses pada tahun 1968 dalam
Pardeck & Pardeck tahun 1993 (dalam Herlina, 2013:110)
yaitu ketika seorang pasien siap untuk diterapis
apabila telah memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
Rapport yang memadai, kepercayaan, dan keyakinan
telah ditanamkan oleh terapis kepada anak.
jika klien merupakan anak yang lebih tua, anak dan
terapis telah membuat kesepakatan tentang masalah
yang akan ditreatment
telah dilakukan eksplorasi awal dari permasalahan
ii. Seleksi Buku
39 Analisis BukuRemaja Agresif
Seleksi buku yang dimaksud disini adalah sang
terapis mulai mencari buku yang sesuai dengan
permaslaahan yang dihadapi oleh pasien dimana disini
pasien yang sedang dihadapi adalah seorang remaja
agresif. Terapis harus jeli meliat masalah yang
dihadapi agar dapat menemukan bahan bacaan yang tepat
untuk pasien, karena apabila salah memebrikan bahan
pustaka yang tepat maka biblioterapis tidak akan
berjalan lancar bahkan cenderung gagal. Mempelajarai
maslaha yang dihadapi oleh seorang individu tentunya
bukan merupakan sebuah hal yang mudah namun dilain itu
biblioterapis harus mampu untuk dapat
mengidentifikasinya.Dalam permasalahan kali ini pasien
yang dihadapi adalah remaja agresif dimana disini
remaja agresif ini adalah remaja yang mengikuti tawuran
untuk mencari jati dirinya.Pencarian jati diri ini
rentan dengan berbagai macam hal yang berbau negatif
sehingga tindakna preventif, baik itu dari orang tuanya
maupun dari dirinya sendiri harus dapat lebih
ditingkatkan lagi.
Permasalahan ini menurut terapis cocoknya adalah
diberikan sebuah bahan pustaka berbentuk self-helf dimana
disini bahan pustaka yang digunakan adalah bahan
pustaka yang mampu utnuk memotivasi dirinya untuk
menjadi sebuah individu yang baru seperti pada bahan
pustaka berjudul Zero to Hero: Mendahsyatkan Pribadi Biasa
40 Analisis BukuRemaja Agresif
Menjasi Luar Biasa. Bahan pustaka ini adalah bahan pustaka
self-helf yang mana diharapkan mampu untuk memotivasi
seorang individu untuk menjadi seorang individu yang
baru yang berbeda dari biasanya. Bahan pustaka ini juga
dilengkapi dengan beberapa penggalan ayat al-Qur’an
yang dikehendaki oleh penulis untuk dapat lebih
memperjelas argumentasinya mengenai isi bahan pustaka
tersebut.Bahan pustaka ini memiliki banyak nilai-nilai
yang positif yang apabila ditelaah lebih jauh maka
diharapkan mampu untuk mendongkrak semangat dan
motivasi hidup bagi pasien yang membacanya.
Pemilihan atau penyeleksian bahan pustaka terutama
untuk self-helf book ini terapis mengacu pada teori yang
dicanangkan oleh Kramer pada tahun 2009 (dalam Herlina,
2013:111-112). Yaitu seperti berikut :
Faktor Pertimbangan
Masalah yang dihadapi Jika maslaha yang dihadapi
berkaitan dengan keasertifan,
kecemasan, atau depresi, maka
terdapat beberapa bukti yang
menunjukkan bahwa self-helf
bibliotherapy bisa meningkatkan
hasil.
Penelitian terbaru menunjukkan
41 Analisis BukuRemaja Agresif
bahwa orang yang emngalami
maslaha alkohol hanya
mendapatkan sedikit manfaat
dari material self-helf
Penelitian menunjukkan tidak
ada hasil atau hasil yang
minimal dari penggunaan self-helf
book dalam mengatasi masalah
lain. namun, hal ini dapat
berarti bahwa self-helf bibliotherapy
tidak efektif.Tingkat keparahan simtom self-helf bibliotherapy tidak cocok
bagi individu dengan tingkat
distres emosional yang tinggi.
Emosi yang tinggi dapat
mempengaruhi perhatian,
persepsi, dan ingatan. Jika
simtom-simtom tersebut telah
dikelola, maka self-helf bibliotherapy
bisa tepat digunakan.Kemampuan kognitif Klien dapat kesulitan
konsentrasi akan merasakan
kesulitan dengan penerapan self-
helf bibliotherapy.
Minat membaca Klien dengan minat membaca yang
baik akan berespon lebih baik
42 Analisis BukuRemaja Agresif
terhadap intervensi ini.Tingkat penghasilan Klien dengan penghasilan rendah
bisa jadi akan mengalami
kesulitan jika harus membeli
sendiri materia bacaan atau
terlibat dalam kegiatan yang
disarankan yang membutuhkan
biaya.Kemampuan fisik self-helf book yang berisis kegiatan
dengan komponen fisik bisa jadi
akan menyulitkan klien yang
memiliki hambatan fisik.Tingkat kemampuan
membaca
Klien yang kurang terampil
dalam membaca tidak tepat jika
diberi self-helf bibliotherapy.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
43 Analisis BukuRemaja Agresif
Biblioterapi merupakan sebuah metode terapi dengan
menggunakan bahan pustaka sebagai bahan pembantu terapi
yang dilakukan. Terapi yang dilakukan dalam permasalahan
kali ini adalah untuk menerapi pelajar atau remaja yang
agresif yang mana beliau melakukan kegiatan agresifnya
dengan mengikuti tawuran remaja. Remaja agresif merupakan
sebuah permasalahan psikologi yang mana mereka melakukan
kelakuan untuk menyakiti orang lain baik secara psikologi
maupun secara fisik.
Penerapan biblioterapi dalam permasalahan ini
menggunakan terapi bahan pustaka berjudul Zero to Hero.
Buku Zero to Hero merupakan sebuah buku self-helf yang
berfungsi untuk memberikan stimulus mengenai pemecahan
masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh pasien. Buku
Zero to Hero memberikan gambaran untuk menjadi seorang
individu yang baru yang mampu melampaui dirinya yang dulu
biasa saja. Sehingga diharapkan apabila pasien membaca dan
memhami setiap kata yang ada dalam buku tersebut maka
pasien mampu untuk memahami dirinya sendiri juga sehingga
dirinya mampu untuk merubah pola pikir dan perilaku dirinya
untuk menjadi pribadi yang luar biasa.
Penerapan bahan pustaka Zero to Hero ini merupakan
proses pemecahan masalah bersama dengan konselor yang
diharapkan mampu untuk membantu memecahkan masalah yang
dihadap oleh pasien. Dalam buku Zero to Hero ini juga
diberikan beberapa kutipan yang berasal dari Al-Qur’an yang
44 Analisis BukuRemaja Agresif
mana hal itu mampu untuk menambah tingkat kepercayaan fakta
yang disediakan dalam pembahasan buku ini. buku Zero to
Hero memang memiliki pembahasa yang cukup berat sehingga
jarang untuk seseorang yang jarang membaca untuk mampu
memahaminya secara cepat. Namun diharapkan konselor mampu
untuk menangani hal tersebut dengan menciptakan beberapa
trik menarik. Adapun tahapan dalam pemberian konseling ini
adalah dengan mempersiapkan bahan dan alat yang mendukung
terciptanya sebuah konseling, selain itu kesiapan dari
konselor juga pasien juga harus diperhatikan. Seleksi buku
atau bahan pustaka yang sekiranya mampu untuk membantu
terciptanya sebuha konseling. Memperkenalkan bahan pustaka
dan strategi tindak lanjut.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan diharapkan mampu untuk
menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang mana
dalam hal ini dirapkan untuk penelitian yang selanjutnya
mampu untuk menggali lebih banyak hal lagi yang belum
tercantum dalam pembahasan ini. Adapun hal tersebut ada
baiknya untuk penelitian yang selanjutnya adalah mengenai
proses atau tahapan dalam pelaksanaan biblioterapy yang
masih belum dijelaskan secara lebih nyata dalam pembahasan
ini. Selain itu, juga diharapkan untuk penelitian
selanjutnya dilakukan sebuah analisis pasien yang
sebenarnya yang mana penelitian selanjutnya dapat dengan
nyata untuk mempraktikannya terhadap pasien yang
45 Analisis BukuRemaja Agresif
sebenarnya.dan juga masukan untuk orang tua atau pihakyang
berwenang dalam penanganan anak yang agresif atau remaja
agresif seperti guru sekolah , guru BK atau pustakawan yang
juga terlibat yaitu salah satunya dengan merekomendasikan
bibiotherapy di sekoah tempat prilaku agresf berada.
DAFTAR PUSTAKA
Gregory,E & Vessey,A. juli 2004.“Bibliotherapy: A Strategy toHelp Students With Bullying”.The Journal of School Nursing. Vol.20No. 3
46 Analisis BukuRemaja Agresif