KELOMPOK 1 -KOPI

29
DAFTAR ISI DAFTAR ISI …………………………………………………………………… BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1.1 Latar Belakang …………………………………………………………… 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………… BAB II. PEMBAHASAN ……………………………………………………… 2.1Prospek Dan Arti Ekonomi Tanaman Kopi …………………………… 2.2....Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi ……………………………………… 2.3..........Biologi Tanaman Kopi …………………………………………………… 2.4....Cara Bercocok Tanam Tanaman Kopi …………………………………… 2.5Panen Dan Pengolahan Hasil Tanaman Kopi …………………………… 2.6.............Analisis Ekonomi …………………………………………………………… BAB III. PENUTUP …………………………………………………………… 3.1................Kesimpulan …………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. Halama n 1 2 2 2 2 3 3 4 5 8 15 18 19 19 20 Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 1

Transcript of KELOMPOK 1 -KOPI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………...

1.1 Latar Belakang

……………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah

…………………………………………………………

1.3 Tujuan Penelitian

…………………………………………………………

BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………

2.1Prospek Dan Arti Ekonomi Tanaman Kopi

……………………………

2.2....Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi ………………………………………

2.3..........Biologi Tanaman Kopi ……………………………………………………

2.4....Cara Bercocok Tanam Tanaman Kopi ……………………………………

2.5Panen Dan Pengolahan Hasil Tanaman Kopi

……………………………

2.6.............Analisis Ekonomi ……………………………………………………………

BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………

3.1................Kesimpulan ………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..

Halama

n

1

2

2

2

2

3

3

4

5

8

15

18

19

19

20

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 1

BAB I

PENDAHULUANI. LATAR BELAKANG

Indonesia terkenal dengan negara agraris dimana mayoritaspenduduk bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini didukungoleh kesuburan lahan pertanian karena lahan merupakan faktoryang paling utama sebagai media pertumbuhan tanaman. Tanamanyang dimaksud disini adalah tanaman kopi.

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yangsudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yanglumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal darispesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robustadan sisanya kopi lainnya.

Kopi berasal dari Afrika yaitu daerah pegunungan diEtopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat duniasetelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnyayaitu Yaman di bagian selatan Arab melalui para saudagar Arab(Rahardjo, 2012).

Saat ini, peningkatan produksi kopi di Indonesia masihterhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkansehingga mempengaruhi pengembangan produksi akhir kopi. Halini disebabkan, karena penanganan pasca panen yang tidak tepatantara lain proses fermentasi, pencucian, sortasi,pengeringan, dan penyangraian.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 2

Selain itu spesifikasi alat/mesin yang digunakan jugadapat mempengaruhi setiap tahapan pengolahan biji kopi. Olehkarena itu, untuk memperoleh biji kopi yang bermutu baik makadiperlukan penanganan pasca panen yang tepat dengan melakukansetiap tahapan secara benar.

II. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana prospek tanaman kopi bagi perekonomian petani

indonesia 2. Apa saja yang harus dilakukan untuk budidaya tanaman kopi3. Bagaimana cara panen, pasca panen dan pengelolaan yang

baik agar menghasil keuntungan yang maksimum

III. TUJUAN1. Mengetahui prospek budidaya tanaman kopi dalam

perekonomian petani di indonesia2. Mengetahui syarat – syarat dan cara bercocok tanaman kopi 3. Meningkatkan keuntungan petani dengan memberikan nilai

tambah pada tanaman kopi tersebut

BAB II

PEMBAHASANI. PROSPEK DAN ARTI EKONOMI TANAMAN KOPI

Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor unggulan

Indonesia. Kopi spesialti Indonesia mempunyai cita rasa dan

aroma yang khas yang disukai masyarakat dunia yang tidak bisa

ditemukan di negara lain. Daerah penghasil kopi di Indonesia

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 3

yang paling utama adalah Sumatera (65%), Jawa (15%), Sulawesi

(5%), Bali dan Flores (10%), Papua dan daerah lainnya (5%).

Selama tahun 2011 Indonesia menghasilkan kopi kurang lebih 550

ribu ton. Dari total produksi tersebut, 63% diekspor dan

sisanya dikonsumsi dalam negeri. Komposisi jenis produk yang

dihasilkan dari olahan kopi pada tahun 2011 adalah kopi biji

(65%), kopi bubuk (30%), dan kopi soluble (5%).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar ekspor kopi

Indonesia dibagi menjadi dua, faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi diantaranya

ketersediaan bahan baku, biaya produksi yang relative tinggi,

dan kebijakan-kebijakan dari pemerintah. Sedangkan yang

termasuk faktor eksternal adalah harga kopi internasional dan

peraturan dari negara importir kopi. Peraturan negara importir

kopi tidak selalu sama. Akan tetapi pada umumnya mereka

mengatur masalah food safety, yaitu ambang batas mikrobiologi,

mikotoksin, dan residu kimia yang terikut dalam biji kopi.

Prospek ekspor kopi masih terbuka luas. Berdasarkan data

International Coffee Organization (ICO), 2012 produksi dan konsumsi

kopi dunia cenderung meningkat. Selain itu harga kopi arabika

dan robusta juga cenderung meningkat. 

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir konsumsi kopi

meningkat lebih cepat dibanding produksi kopi. Berdasar data

ICO, pada tahun 2015 diperkirakan konsumsi kopi mencapai 155

juta karung. Sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan akan

mencapai 165 s/d 173 juta karung. Pada tahun tersebut akan

sangat mungkin terjadi defisit kopi dimana permintaan pasar

akan lebih besar dibanding produksi kopi. Peluang pasar ini

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 4

perlu ditangkap dan dilakukan promosi secara terarah dan

berkesinambungan (wi2n-disadur dari presentasi Dr. Hutama

Sugandhi-GAEKI-2012).

II. PERSYARATAN TUMBUH TANAMAN KOPI

Kondisi lingkungan tumbuhnya tanaman kopi yang paling

berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kopi adalah tinggi

tempat dan tipe curah hujan. Sebab itu, jenis tanaman kopi

yang  ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat

dan curah hujan di daerah setempat. Selama ini, jenis kopi

yang biasa ditanam di perkebunan rakyat seperti kopi arabika

dan robusta. Padahal kedua jenis tanaman kopi tersebut

menghendaki persyaratan tumbuh  yang berbeda.

Kopi arabika (Coffea arabica) tumbuh di daerah dengan

ketinggian 700-1700 mdpl, suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga

bulan secara berturut-turut. Kopi Robusta merupakan keturunan

beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Tumbuh baik di

ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan

kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan

kiriman.

Persyaratan  kondisi iklim dan tanah secara umum:

Lokasi

- Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi varietas

lain ± 100 meter.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 5

- Lahan bebas hama dan penyakit.

- Mudah pengawasan.

Tanah

- PH tanah              : 5,5 – 6,5

- Top Soil              : Minimal 2 %

- Strukrur tanah    : Subur, gembur ke dalaman

relative > 100 cm.

Iklim

- Tinggi tempat      : 800 – 2000 m dpl

- Suhu                   : 15º C – 25º C.

- Curah hujan         : 1.750 – 3000 mm/thn

III. BIOLOGI TANAMAN KOPI

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 6

Tanaman kopi termasuk dalam genus Coffea dengan famili

Rubiaceae. Famili memiliki banyak genus, yaitu Gardenia,

Lxora, Casalinchona, dan Rubia. Genus Coffea mencangkup hampir

70 spesies, tetapi hanya dua spesies yang ditanam dalam skala

luas di seluruh dunia, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan

kopi robusta (Coffea canephoea var. robusta).

a) Sistem Percabangan

Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon

yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman

ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh

dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung

agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang,

dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang

agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai

beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda.

b) Sistem Perakaran

Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya

mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini

mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah

perakarannya tidak di beri mulsa. Secara alami tanaman kopi

memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar

tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang

bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi)

yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang

bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi

yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar

tunggang sehingga relatif mudah rebah.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 7

c) Bunga dan Buah

Bunga Kopi

Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur

± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang

terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi

bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak

berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya

dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga

yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang

terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-

kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi

kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga

secara serempak dan bergerombol.

Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas,

sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga

dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga

lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh

memanjang membentuk daun baru, batang pun dapat terus

menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus

dihasilkan oleh tanaman. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa

dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga

dalam satu saat. Bunga tersebut tersusun dalam kelompok yang

masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap

ketiak daun dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga, atau setiap

buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga.

Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan

berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau,

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 8

pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji.

Benang sarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek.

Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka

dan segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya

tepungsari dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara

perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula

mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit

buah yang berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah

tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi

merah tua. waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga

hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari jenis

dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan

waktu 6-8 bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan.

Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim

kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang

menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer

akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap

mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Menurut

cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis,

yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril

adalah jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila

bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari

berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self steril ini baru

menghasilkan buah bila bunganya menyerbuk silang (tepung sari

berasal dari kopi jenis lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi

ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 9

penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi

yang mampu menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan

sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi

jenis lainnya.

Buah Kopi

Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah

terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp),

lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp)

yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua

butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu)

butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini

terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering

disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan

sebagai bahan untuk membuat minuman kopi.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 10

IV. CARA BERCOCOK TANAM TANAMAN KOPI

a) Penyediaan Benih

Untuk mendapatkan benih yang baik, maka kita harus

mencari biji kopi dari pohon yang baik dan dipilih yang telah

kering serta masak dan sudah tentu dari klon-klon tertentu

yang kita kehendaki. Kita juga harus menghindarkan biji-biji

yang berlubang atau terserang bubuk, juga biji yang tidak

normal, baik itu terlalu kecil maupun terlalu besar. Lalu

biji-biji tersebut kita kupas, baik itu dengan mempergunakan

tangan maupun kaki, boleh juga memakai handpulper, asal saja

kita bisa menjaga betul-betul agar kulit tanduk tidak rusak.

Jadi yang dibuang hanya kulit dan daging buah.

Setelah kita mendapat biji yang ada tanduknya, maka biji

tersebut harus kita hilangkan lendirnya hingga bersih. Cara

menghilangkan lendir itu dengan jalan digosok oleh abu dapur

lalu dicuci dengan air. Setelah itu biji tersebut kita angin-

anginkan, tapi jangan dijemur dibawah sinar matahari. Lamanya

kita mengangin-anginkan biji tersebut kurang lebih tiga hari.

Setelah itu kita mengadakan penyortiran lagi. Biji yang pecah

ataupun masih ada yang kurang baik entah itu berbubuk ataupun

tidak normal, harus kita buang. Begitu benar-benar mendapatkan

bibit yang baik, barulah biji-biji itu boleh kita semaikan di

persemaian. Akan tetapi kalau waktu persemaian belum tiba,

biji-biji tersebut dapat kita simpan.

b) Cara Penyimpanan Benih Kopi

Cara penyimpanan biji atau benih tersebut ada caranya

tersendiri. Sebab kita harus menjaga dan mempertahankan kadar

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 11

air agar tidak cepat menurun. Juga benih tersebut jangan

sampai terserang penyakit bubuk. Kalau akan disimpan dalam

waktu yang cukup lama, maka bibit-bibit tersebut terlebih

dahulu harus di desinfeksi. Desinfeksi terhadap bubuk buah

dilakukan dengan fungisasi, dengan mempergunakan minyak

terpentin. Untuk keperluan tersebut maka kita membutuhkan blek

atau peti kayu, yang biasanya mempunyai ukuran 50x50x50cm dan

dapat ditutup rapat. Benih kopi tersebut ditebarkan berlapis-

lapis hingga tebalnya 5cm, diatas kain lap yang terlebih

dahulu telah kita beri terpentin dengan dosis 1cc per 100cm

persegi dari luas kain lap. Jadi kalau saja luas lap itu

50x50cm persegi sama dengan 2500cm persegi. Maka masing-masing

lap harus diberi 25cc minyak terpentin. Setelah itu peti harus

ditutup rapat-rapat.

Desinfeksi itu berlangsung selama 3x24 jam dan setelah

itu benih-benih tersebut dikeluarkan dari dalam peti serta

diangin-anginkan lagi selama 3 jam, hal ini untuk

menghilangkan bau minyak terpentin itu sendiri. Setelah

diangin-anginkan maka benih tersebut di campur degan serbuk

arang yang dibasahi dengan air. Adapun perbandingan yang ideal

adalah: 3 Kg benih kopi, 1 Kg serbuk arang dan 150 cc air.

Caranya serbuk arang dibasahi dulu dengan air hingga merata,

kemudian barulah dicampurkan dengan benih-benih kopi. Setelah

itu semuanya maka benih kopi tersebut dimasukkan ke dalam

karung goni. Untuk menyimpannya carikanlah tempat yang gelap

dan sejuk.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 12

Lebih baik lagi kalau karung-karung benih tersebut

diletakkan diatas rak yang dibawahnya ada tempat yang diisi

dengn air. Hingga dengan demikian maka kelembaban udara +90

persen dengan temperatur antara 25 sampai 26 derajat Celsius.

Dengan cara ini maka benih-benih kopi tersebut dapat disimpan

selama 6 bulan dengan daya tumbuh sebesar 70 sampai 80 persen.

c) Persemaian

Untuk mendapatkan persemaian yang baik, maka hendaknya dibuat

pada tempat yang:

1. Tidak mengandung nematoda atau cendawan akar;

2. Mempunyai drainase yang baik;

3. Dekat dengan sumber air atau penyiraman;

4. Terlindung dari gangguan hewan (bekicot, ternak, dll);

5. Dekat ketempat pembibitan;

6. Mudah diawasi;

Tanah harus kita cangkul +30 cm lalu kita bersihkan dari

sisa-sisa akar maupun kerikil yang ada. Setelah itu dibuat

dengan lebar 80 cm untuk bedengan. Untuk lapisan atas, tanahTugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 13

itu kita beri pasir setebal 5cm. Atas dari bedengan tersebut

kita beri atap sebagai pelindung dari hujan dan terik

matahari. Sebelum kita menyemai bibit maka tanah bedengan itu

harus terlebih dahulu kita siram. Cara menanmkannya, benih

kopi dibenamkan dengan permukaan yang datar terletak dibawah,

hingga punggungnya terletak ½ cm dari permukaan bedengan.

Setiap hari bedengan ini harus disiram dengan air

secukupnya, akan tetapi tidak boleh sampai tergenang air.

Kemudian yang peru kita perhatikan, jangan sampai kita

mengambil air yang mengalir dari selokan melalui komplek-

komplek nematoda untuk menyiram bedengan tersebut.

Setelah kurang lebih 5 sampai 6 minggu, maka biji kopi

tersebut telah mencapai suatu stadium yang dinamakan stadium

serdadu. Yaitu dimana hypocotyl telah tegak lurus, panjangnya

+ 8cm, dengan cotyledon/ daun lembaga yang masih terbungkus

dari sisa-sisa endosperm dan endoscarp/ kulit tanduk, yang

semuanya telah retak.

Didalam stadium ini akar akan bertambah anjang, akan

tetapi sebaliknya memang tinggi hypocotyl tidak akan berubah.

Baru kemudian kurang lebih 406 minggu lagi cotyledon menjadi

terbuka dan ini dinamakan stadium kepelan.

Setelah mencapai stadium kepelan, bibit harus segera

dipindahkan ke pembibitan. Pemindahan ini haruslah kita

lakukan dengan mempergunakan solet bambu, hingga dengan

demikian maka akan dapat menghindarkan putus akar. Kalau kita

tahu bahwa ada akar tunggang yang bengkok, maka kita harus

memutusnya, hal itu kita lakukan supaya nanti dalam pembibitan

tumbuhnya tidak terlambat. Kalau ada kepelan yang rusak atau

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 14

terlalu kecil maka sebaiknya tidak perlu kita pakai. Namun

Apabila kita memerlukan waktu yang cepat, benih dapat juga

ditanam setelah kulita tanduknya dikupas.

d) Pembibitan

Untuk pemilihan tempat buat pembibitan ini adalah sama

dengan persemaian. Sebaiknya memang kita carikan tempat yang

subur dan tidak berbatu, banyak humus dan cukup datar. Tanah

yang bekas timbunan abu dapur tidak boleh kita pakai, karena

tanah yang demikian ini memiliki pH yang terlalu tinggi.

Pengolahan tanah harus lebih dalam. Sebaiknya buat saja 2 kali

lipat dari persemaian, yaitu +60cm.

Hal itu karena bibit akan lama ditempat pembibitan ini,

kurang lebih 6 bulan minimalnya. Lalu tempat itu sendiri harus

benar-benar bersih dari sisa-sisa akar. Bedengan dibuat antara

100-120cm lebarnya. Sedangkan untuk tingginya antara 10-15cm,

untuk panjangnya kita sesuaikan dengan keadaan. Kemudian kalau

kita akan mempergunakan naungan alam, maka baiknya yang

dipakai adalah Lamtoro, dan penanaman Lamtoro itu sendiri

dilakukan kurang lebih 1 sampai 2 tahun sebelumnya. Namun

sebaiknya memang kita mempergunakan naungan buatan saja,

karena dengan demikian maka kita dapat mengatur dengan lebih

teliti.

Bibit kepelan ini ditanam di pembibitan pada jarak

20x20cm, 20x25cm, atau 20x30cm, ini apabila akan disambung.

Lubang tanaman kita buat dengan tugal, diameternya 5cm sedalam

10cm. Bedengan harus disiram supaya tetap lembab serta selalu

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 15

dibersihkan dari rumpai (weeds). Juga sekali-kali perlu

didangir. Sebaiknya memang diberi pula muleh berupa potongan-

potongan kecil daun alang-alang atau pun jerami. Lalu setiap

dua bulan sekali perlu diberi pupuk ZA dengan dosis 20gr per

meter persegi. Akan tetapi sebelum dipupuk, rumpai harus

dibersihkan terlebih dahulu. Setelahnya harus kita siram.

Beberapa minggu sebelum dipindahkan kepenanaman maka sedikit

demi sedikit naungan harus dikurangi, hal ini dilakukan karena

untuk melatih dan menyesuaikan dengan kondisi di petanaman.

Bibit itu dapat dipindahkan kepetanaman setalah berumur

6-8bulan berada di pembibitan. Namun Ada kalanya juga bibit

harus ditanam lebih lama di pembibitan, karena penanamannya

harus menunggu musim penghujan tiba. Kalau hal itu sampai

terjadi, maka untuk mencegah bibit jangan sampai terlalu besar

dan berbentuk cabang, yaitu apabila bibit akan ditahan selama

1-2 tahun, maka dapat ditempuh dua cara, yaitu dengan cara

pemotongan daun dan atau penunggulan. Untuk pemotongan daun

ini hendaknya kita lakukan mulai dari bibit tersebut mempunyai

3-4 pasang daun. Daun kita potong 2/3 bagian, hingga tinggal

1/3nya. Kemudian juga nanti kalau tumbuh daun-daun yang baru,

juga kita potong. Terus hingga sampai bibit tersebut kita

pindahkan kepenanaman.

Sedangkan cara kedua atau penunggulan, ini biasanya

dilakukan 2-4 bulan sebelum bibit dipindahkan kepenanaman.

Bibit dipotong miring pada ketinggian 30-40cm, yaitu pada

batas kayu berwarna cokelat dan hijau. Apabila bibit akan

disambung pemotongan daun tiak boleh dilakukan, karena ruas-

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 16

ruasnya akan terlalu pendek, hingga dengan demikian maka

penyambungan akan mengalami kesukaran.

Bibit telah bisa disambung setelah berusia 10-12 bulan di

pembibitan. Pemindahan bibit kepenanaman ini dilakukan di

musim penghujan dalam bentuk: Pencabutan/ untuk jenis akar

yang terbuka dan Putaran/ untuk jenis akar yang terbungkus

tanah

e) Penanaman

Setelah persiapan areal tanah itu beres semua, maka kita

harus mengatur jarak tanam. Untuk jarak tanam-tanaman kopi ini

ada metodenya sendiri-sendiri. Yaitu jaraknya tergantung dari

masing-masing jenisnya, kesuburan dari tanah dan iklim yang

ada. Untuk jenis kopi Robusta, ini memerlukan jarak tanam yang

lebih lebar bila dibandingkan dengan jenis kopi Arabika.

Demikian juga bila tanah-tanah yang lebih subur atau mempunyai

iklim yang lebih basah, maka memerlukan jarak tanam yang lebih

renggang.

f) Pemeliharaan

Pemeliharaan terdiri atas:

Penyiraman .

Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim

kemarau.

Pemupukan

Bertujuan untuk merangsang dan meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan.

1. Pemupukan bibit

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 17

2. Pemupukan pohon.

Pengendalian hama dan penyakit tanaman Pengendalian hama dan penyakit tanaman salah satu aspek

dalam teknis budidaya tanaman kopi yang menentukan

keberhasilan pertanaman dan hasil optimal pada tanaman kopi.

1. Hama

Menurut Puslitkoka (2006), hama utama pada tanaman kopi

adalah:

o Nematoda parasit, yaitu Pratylenchus coffeae dan

Radopholus similis. Pengendalian disarankan menggunakan

metode kimiawi seperti karbofuran (Curaterr 3 G) ataupun

tanaman tahan, seperti klon BP 961.

o Hama penggerek buah kopi, yaitu Hypothenemus hampei.

Untuk pengendalian disarankan melakukan pengaturan

naungan agar pertanaman tidak terlalu gelap, atau

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 18

Tahun gr/pohon/tahunUrea SP-36 KCl

1 2 x 25 2 x 25 2 x 202 2 x 50 2 x 50 2 x 403 2 x 75 2 x 70 2 x 404 2 x 100 2 x 90 2 x 405 –10

2 x 150 2 x 130 2 x 60

> 10 2 x 200 2 x 175 2 x 80

penggunaan parasitoid Cephalonomia stephanoderis ataupun

menggunakan tanaman yang masak serentak seperti USDA 762

untuk arabika dan BP 234 dan BP 409.

o Kutu dompolan atau kutu putih Planococcus citri, yang

disarankan dikendalikan dengan pengaturan naungan, maupun

cara kimia dengan insectisida propoksur (poxindo 50 WP).

o Kutu hijau (Coccus viridis) atau kutu coklat (Saesetia

coffeae), pengendalian yang disarankan dengan

pemeliharaan dan pemupukan yang berimbang atau cara kimia

menggunakan tepung Sividol atau Karbaril maupun

penyemprotan insektisida (Anthio 330n EC).

o Penggerek cabang Xylosandrus spp. yang dikendalikan

dengan memotong cabang terserang, pemangkasan, dan

membakar ranting-rantingnya.

o Penggerek batang merah Zeuzera coffeae, disarankan

dikendalikan dengan memotong batang terserang maupun cara

kimia dan biologis lainnya.

o Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr)

Hama ini dikenal sebagai hama Bubuk Buah Kopi (BBK)

termasuk kedalam family Scolytdae, ordo Coleoptera. Hama

menyerang dan berkembang biak pada berbagai jenis kopi.

Serangga masuk dari ujung buah maupun biji yang masih di pohon

maupun yang telah jatuh ke tanah. Pengendalian harus dilakukan

bila intensitas serangan >10%. Pengendalian dapat dilakukan

melalui sanitasi kebun, pembiakan dan pelepasan parasitoid

Cephalonomia stepiana Deri serta penggunaan jamur Beauveria

basiana. Sanitasi dilakukan dengan petik buah. Petik buah

adalah mengambil semua buah yang rusak awal karena serangan,

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 19

rampasan adalah mengambil semua buah yang ada di panen,

sedangkan lelesan adalah mengambil buah yang ada di tanah.

2. Penyakit

Menurut Puslitkoka (2006), penyakit utama pada tanaman

kopi adalah :

o Karat daun, dikendalikan dengan menanam tanaman tahan

(misal S 795) serta pemangkasan dan pemupukan agar

tanaman cukup kuat dan bugar serta menggunakan cara

kimiawi dengan fungisida kontak (misal Cupravit OB 21,

dll.).

o Bercak daun, dikendalikan dengan pemberian naungan yang

cukup tapi pertanaman tidak lembab serta cara kimiawi

dengan penyemprotan Bavistin 50 WP, dll.

o Jamur upas, dikendalikan dengan memotong batang sakit

dan dibakar potongan-potongan tersebut ataupun dengan

pemberian fungisida Calixin RP, dll.

o Busuk buah dan busuk cabang, dikendalikan dengan

memetik buah terserang dan buah tersebut dibakar atau

dipendam ataupun cara kimiawi dengan pemberian

fungisida Delsene MX 200 atau sejenisnya.

o Jamur akar coklat, dikendalikan dengan membongkar akar

tanaman yang terserang lalu dibakar dan bekasnya tidak

ditanami lagi minimal 2 tahun.

o Penyakit rebah batang, dikendalikan dengan pengaturan

naungan agar cukup sinar matahari ataupun menyemprot

pembibitan dengan Delsene MX 200.

o Penyakit karat daun kopi (KDK) disebabkan oleh jamur

Hemileia vastatrix, penyakit ini hanya menyerang kopi

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 20

Arabika. Itulah sebabnya kopi di Indonesia didominasi

oleh Robusta kecuali di dataran tinggi. Pada penyakit

ini, spora memegang peranan penting dalam penyebarannya

yang disebut Urediospora, dibentuk dalam jumlah besar.

Jamur ini hanya menginfeksi daun dari mulut kulit daun

pada sisi bawahnya. Penularan melalui bantuan air,

angin, serangga, burung dan manusia. Waktu berkecambah

tergantung dari suhu dan diperlukan air. Suhu optimal

adalah 21 -25˚C. Gejala serangan sangat spesifik yaitu

pada permukaan bawah daun terdapat bercak yang semula

kuning muda selanjutnya kuning tua. Pada bercak

tersebut terbentuk tepung berwarna jingga cerah yang

terdiri dari Urediospora. Bercak yang sudah lanjut

berwarna coklat tua sampai hitam dan mengering. Pada

serangan berat bercak memenuhi lembar daun sehingga

daun gugur dan gundul. Tindakan pengendalian, bila

serangannya mulai dari sedang sampai berat.

Pengendalian hanya mungkin dilakukan dengan varietas

tahan, pestisida kimia dan kultur teknis. Penyemprotan

harus dilakukan hanya di tempat pada areal yang

terserang. Early Warning System sangat diperlukan dan

harus dievaluasi setiap 0,5 – 1 bulan.

V. PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN KOPI

A. PEMANENAN

Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara

memetik buah yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia

mulai sekitar 2,5 – 3 tahun.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 21

Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah.

Kulit buah berwarna hijau tua adalah buah masih muda, berwarna

kuning adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah

kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah

masak penuh terlampaui (over ripe) (Starfarm, 2010). Untuk

mendapatkan hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik

dalam keadaan masak penuh. Kopi robusta memerlukan waktu 8–11

bulan sejak dari kuncup sampai matang, sedangkan kopi arabika

6 sampai 8 bulan. Beberapa jenis kopi seperti kopi liberika

dan kopi yang ditanam di daerah basah akan menghasilkan buah

sepanjang tahun sehingga pemanenan bisa dilakukan sepanjang

tahun.

Kopi jenis robusta dan kopi yang ditanam di daerah kering

biasanya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga

pemanenan juga dilakukan secara musiman. Musim panen ini

biasanya terjadi mulai bulan Mei/Juni dan berakhir pada bulan

Agustus atau September. Terdapat pemanenan secara alami yaitu

seperti yang terjadi pada kopi luwak. Luwak atau lengkapnya

musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup

baik dan masak (termasuk buah kopi) sebagai makanannya. Luwak

akan memilih buah kopi yang betul –betul masak sebagai

makanannya. Dalam proses pencernaannya, biji kopi yang

dilindungi kulit keras tidak tercerna dan akan keluar bersama

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 22

kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering

diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji

kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam

perut luwak, dan oleh karenanya disebut kopi luwak.

B. PENGOLAHAN HASIL

a. Sortasi kopi

Sortasi atau pemilihan biji kopi dimaksudkan untuk

memisahkan biji yang masak dan bernas serta seragam dari buah

yang cacat/pecah, kurang seragam dan terserang hama serta

penyakit. Sortasi juga dimaksudkan untuk pembersihan dari

ranting, daun atau kerikil dan lainnya. Buah kopi masak hasil

panen disortasi secara teliti untuk memisahkan buah superior 

(masak, bernas, dan seragam) dari buah inferior (cacat, hitam,

pecah, berlubang, dan terserang hama penyakit). Kotoran

seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang karena

benda benda tersebut dapat merusak mesin pengupas. Buah merah

terpilih (superior) diolah dengan metode pengolahan secara

basah atau semi basah supaya diperoleh biji kopi HS (Haulk

Snauk) kering dengan tampilan yang bagus, sedang buah campuran

hijau-kuning-merah diolah dengan cara pengolahan kering

(Starfarm, 2010).

b. Pengupasan biji kopi

Sebelum dikupas, biji kopi sebaiknya dipisahkan

berdasarkan ukuran biji agar menghasilkan pengupasan yang baik

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 23

jika dilakukan dengan mesin pengupas. Mesin pengupas kopi saat

ini sudah tersedia dan mudah diperoleh dipasaran.

c. Fermentasi biji kopi

Fermentasi diperlukan untuk menyingkirkan lapisan lendir

pada kulit tanduk kopi. Fermentasi dilakukan biasanya pada

pengolahan kopi arabika, untuk mengurangi rasa pahit dan

mempertahankan citarasa kopi. Proses fermentasi umumnya hanya

dilakukan untuk pengolahan kopi arabika, dan tidak banyak

dipraktekkan untuk pengolahan kopi robusta, terutama untuk

kebun rakyat. Tujuan proses ini adalah untuk menghilangkan

lapisan lendir yang tersisa di lapisan kulit tanduk pada biji

kopi setelah proses pengupasan. Pada kopi arabika, fermentasi

juga bertujuan untuk mengurangi rasa pahit dan mendorong

terbentuknya kesan “mild” pada citarasa seduhannya. Prinsip

fermentasi adalah alami dan dibantu oleh oksigen dari udara.

Proses fermentasi dapat dilakukan secara basah (merendam biji

dalam genangan air) dan secara kering (tanpa rendaman air).

d. Pencucian

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan sisa lendir

hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit tanduk. Untuk

kapasitas kecil, pencucian dapat dikerjakan secara manual di

dalam bak atau ember, sedang kapasitas besar perlu di bantu

dengan mesin.

e. Pengeringan kopi

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 24

Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan

air dalam biji kopi HS yang semula 60-65% sampai menjadi 12%.

Pada kadar air ini, biji kopi HS relative aman untuk dikemas

dalam karung dan disimpan di gudang pada kondisi lingkungan

tropis. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara

penjemuran, mekanis dan kombinasi keduanya. Buah kopi arabika

mutu rendah (inferior) hasil sortasi di kebun sebaiknya diolah

secara kering. Cara ini juga banyak dipraktekkan petani untuk

mengolah kopi jenis robusta.

f. Pengukuran kadar biji

Penentuan kadar biji kopi merupakan salah satu tolak

ukur proses pengeringan agar diperoleh mutu hasil yang baik

dan biaya pengeringan yang murah. Akhir dari proses

pengeringan harus ditentukan secara akurat. Pengembangan yang

berlebihan (menghasilkan biji kopi dengan kadar air jauh di

bawah 12%) merupakan pemborosan bahan bakar dan merugikan

karena terjadi kehilangan berat. Sebaliknya jika terlalu

singkat, maka kadar air kopi belum mencapai titik keseimbangan

(12%) sehingga biji kopi menjadi rentan terhadap serangan

jamur pada saat disimpan atau diangkut ke tempat konsumen.

g. Penggilingan kopi

Biji kopi kering atau kopi HS kering digiling dengan

mesin huller untuk mendapatkan biji kopi pasar atau kopi beras

(Puslitkoka, 2006). Penggilingan kopi diperlukan untuk

memperoleh kopi bubuk dan meningkatkan luas permukaan kopi.

Pada kondisi ini, citarasa kopi akan lebih mudah larut pada

saat dimasak dan disajikan, dengan demikian seluruh citarasa

kopi terlarut ke dalam air seduan kopi yang akan dihidangkan

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 25

(Starfarm,2010). Penggilingan kopi sebaiknya hanya dilakukan

terhadap kopi HS yang sudah kering. Setelah proses

penggilingan selsai, maka perlu dilakukan pengemasan untuk

menjaga hasil pengolahan tetap aman dan terjaga.

h. Penggudangan

Penggudangan bertujuan untuk menyimpan hasil panen yang

telah disortasi dalam kondisi yang aman sebelum dipasarkan ke

konsumen. Beberapa faktor penting pada penyimpanan biji kopi

adalah kadar air, kelembaban relatif udara dan kebersihan

gudang. Udara yang lembab pada gudang di daerah tropis

merupakan pemicu utama pertumbuhan jamur pada biji, sedangkan

sanitasi atau kebersihan yang kurang baik menyebabkan hama

gudang seperti serangga dan tikus akan cepat berkembang.

VI. ANALISIS EKONOMI

Analisis ekonomi untuk menganalisis keadaan ekonomi dari

pemilik usaha dan mengetahui tingkat efisiensi ekonomi usaha

serta keuntungan. Tahapan analisis ekonomi secara sederhana

yaitu:

1. Identifikasi input secara lengkap dari usahatani kopi.

2. Menentukan harga input dan output usahatani kopi.

3. Menghitung penerimaan dari usahatani kopi.

Setelah melakukan tahap tersebut barulah kita dapat

mengetahui apakah usaha kita berjalan dengan sukses atau

tidak.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 26

Contoh:

Untuk mengetahui apakah kita mendapatkan keuntungan

dari usaha kopi kita, maka kita menggunakan rumus :

BAB III

PENUTUPKesimpulan :

Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibandingkan tanaman

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 27

Keuntungan=TR-TC

TR = P xKeterangan:

TR= total penerimaan

TC= total biaya

P = harga

Q = jumlah Produksi

perkebunan lainnya oleh sebab itu diperlukan budidaya tanaman

kopi yang baik agar tanaman kopi dapat mempertahankan mutu dan

kualitas tanaman kopi tersebut terutama pada saat panen dimana

buah tanaman kopi dapat dipanen apabila dilihat dari ciri

warna buah kopi tersebut apabila buah tanaman kopi berwarna

Hijau tua berarti masih muda sedangkan berwarna kuning berarti

setengah masak dan buah tanaman kopi berwarna merah berarti

buah tanaman kopi sudah masak dan lama kelamaan menjadi warna

hitam.

Sebaiknya buah tanaman kopi dapat dipanen pada saat masak

penuh atau berwarna merah selain itu diperhatikan juga pada

saat pengeringan sebaiknya jangan terlalu lama dijemur atau

dijemur terlalu cepat karena apabila dijemur terlalu lama

menyebabkan berat buah tanaman kopi terlalu ringan sehingga

dapat mempengaruhi harga sebaliknya apabila terlalu cepat maka

kadar airnya masih banyak menyebabkan mudah terserang penyakit

seperti jamur oleh sebab itu Untuk pengeringan buah tanaman

sebaiknya memiliki kadar air berkisar 12 % agar mutu dan

kualitas buah tanaman kopi sangat tinggi yang dapat

meningkatkan nilai jual yang tinggi.

Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 28