DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1.1 Latar Belakang
……………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………………
1.3 Tujuan Penelitian
…………………………………………………………
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………
2.1Prospek Dan Arti Ekonomi Tanaman Kopi
……………………………
2.2....Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi ………………………………………
2.3..........Biologi Tanaman Kopi ……………………………………………………
2.4....Cara Bercocok Tanam Tanaman Kopi ……………………………………
2.5Panen Dan Pengolahan Hasil Tanaman Kopi
……………………………
2.6.............Analisis Ekonomi ……………………………………………………………
BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………
3.1................Kesimpulan ………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
Halama
n
1
2
2
2
2
3
3
4
5
8
15
18
19
19
20
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 1
BAB I
PENDAHULUANI. LATAR BELAKANG
Indonesia terkenal dengan negara agraris dimana mayoritaspenduduk bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini didukungoleh kesuburan lahan pertanian karena lahan merupakan faktoryang paling utama sebagai media pertumbuhan tanaman. Tanamanyang dimaksud disini adalah tanaman kopi.
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yangsudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yanglumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal darispesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robustadan sisanya kopi lainnya.
Kopi berasal dari Afrika yaitu daerah pegunungan diEtopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat duniasetelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnyayaitu Yaman di bagian selatan Arab melalui para saudagar Arab(Rahardjo, 2012).
Saat ini, peningkatan produksi kopi di Indonesia masihterhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkansehingga mempengaruhi pengembangan produksi akhir kopi. Halini disebabkan, karena penanganan pasca panen yang tidak tepatantara lain proses fermentasi, pencucian, sortasi,pengeringan, dan penyangraian.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 2
Selain itu spesifikasi alat/mesin yang digunakan jugadapat mempengaruhi setiap tahapan pengolahan biji kopi. Olehkarena itu, untuk memperoleh biji kopi yang bermutu baik makadiperlukan penanganan pasca panen yang tepat dengan melakukansetiap tahapan secara benar.
II. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana prospek tanaman kopi bagi perekonomian petani
indonesia 2. Apa saja yang harus dilakukan untuk budidaya tanaman kopi3. Bagaimana cara panen, pasca panen dan pengelolaan yang
baik agar menghasil keuntungan yang maksimum
III. TUJUAN1. Mengetahui prospek budidaya tanaman kopi dalam
perekonomian petani di indonesia2. Mengetahui syarat – syarat dan cara bercocok tanaman kopi 3. Meningkatkan keuntungan petani dengan memberikan nilai
tambah pada tanaman kopi tersebut
BAB II
PEMBAHASANI. PROSPEK DAN ARTI EKONOMI TANAMAN KOPI
Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor unggulan
Indonesia. Kopi spesialti Indonesia mempunyai cita rasa dan
aroma yang khas yang disukai masyarakat dunia yang tidak bisa
ditemukan di negara lain. Daerah penghasil kopi di Indonesia
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 3
yang paling utama adalah Sumatera (65%), Jawa (15%), Sulawesi
(5%), Bali dan Flores (10%), Papua dan daerah lainnya (5%).
Selama tahun 2011 Indonesia menghasilkan kopi kurang lebih 550
ribu ton. Dari total produksi tersebut, 63% diekspor dan
sisanya dikonsumsi dalam negeri. Komposisi jenis produk yang
dihasilkan dari olahan kopi pada tahun 2011 adalah kopi biji
(65%), kopi bubuk (30%), dan kopi soluble (5%).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar ekspor kopi
Indonesia dibagi menjadi dua, faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi diantaranya
ketersediaan bahan baku, biaya produksi yang relative tinggi,
dan kebijakan-kebijakan dari pemerintah. Sedangkan yang
termasuk faktor eksternal adalah harga kopi internasional dan
peraturan dari negara importir kopi. Peraturan negara importir
kopi tidak selalu sama. Akan tetapi pada umumnya mereka
mengatur masalah food safety, yaitu ambang batas mikrobiologi,
mikotoksin, dan residu kimia yang terikut dalam biji kopi.
Prospek ekspor kopi masih terbuka luas. Berdasarkan data
International Coffee Organization (ICO), 2012 produksi dan konsumsi
kopi dunia cenderung meningkat. Selain itu harga kopi arabika
dan robusta juga cenderung meningkat.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir konsumsi kopi
meningkat lebih cepat dibanding produksi kopi. Berdasar data
ICO, pada tahun 2015 diperkirakan konsumsi kopi mencapai 155
juta karung. Sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan akan
mencapai 165 s/d 173 juta karung. Pada tahun tersebut akan
sangat mungkin terjadi defisit kopi dimana permintaan pasar
akan lebih besar dibanding produksi kopi. Peluang pasar ini
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 4
perlu ditangkap dan dilakukan promosi secara terarah dan
berkesinambungan (wi2n-disadur dari presentasi Dr. Hutama
Sugandhi-GAEKI-2012).
II. PERSYARATAN TUMBUH TANAMAN KOPI
Kondisi lingkungan tumbuhnya tanaman kopi yang paling
berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kopi adalah tinggi
tempat dan tipe curah hujan. Sebab itu, jenis tanaman kopi
yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat
dan curah hujan di daerah setempat. Selama ini, jenis kopi
yang biasa ditanam di perkebunan rakyat seperti kopi arabika
dan robusta. Padahal kedua jenis tanaman kopi tersebut
menghendaki persyaratan tumbuh yang berbeda.
Kopi arabika (Coffea arabica) tumbuh di daerah dengan
ketinggian 700-1700 mdpl, suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga
bulan secara berturut-turut. Kopi Robusta merupakan keturunan
beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Tumbuh baik di
ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan
kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan
kiriman.
Persyaratan kondisi iklim dan tanah secara umum:
Lokasi
- Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi varietas
lain ± 100 meter.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 5
- Lahan bebas hama dan penyakit.
- Mudah pengawasan.
Tanah
- PH tanah : 5,5 – 6,5
- Top Soil : Minimal 2 %
- Strukrur tanah : Subur, gembur ke dalaman
relative > 100 cm.
Iklim
- Tinggi tempat : 800 – 2000 m dpl
- Suhu : 15º C – 25º C.
- Curah hujan : 1.750 – 3000 mm/thn
III. BIOLOGI TANAMAN KOPI
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 6
Tanaman kopi termasuk dalam genus Coffea dengan famili
Rubiaceae. Famili memiliki banyak genus, yaitu Gardenia,
Lxora, Casalinchona, dan Rubia. Genus Coffea mencangkup hampir
70 spesies, tetapi hanya dua spesies yang ditanam dalam skala
luas di seluruh dunia, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan
kopi robusta (Coffea canephoea var. robusta).
a) Sistem Percabangan
Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon
yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman
ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh
dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung
agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang,
dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang
agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai
beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda.
b) Sistem Perakaran
Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya
mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini
mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah
perakarannya tidak di beri mulsa. Secara alami tanaman kopi
memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar
tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang
bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi)
yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang
bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi
yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar
tunggang sehingga relatif mudah rebah.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 7
c) Bunga dan Buah
Bunga Kopi
Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur
± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang
terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi
bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak
berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya
dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga
yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang
terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-
kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi
kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga
secara serempak dan bergerombol.
Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas,
sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga
dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga
lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh
memanjang membentuk daun baru, batang pun dapat terus
menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus
dihasilkan oleh tanaman. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa
dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga
dalam satu saat. Bunga tersebut tersusun dalam kelompok yang
masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap
ketiak daun dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga, atau setiap
buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga.
Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan
berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau,
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 8
pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji.
Benang sarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek.
Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka
dan segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya
tepungsari dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara
perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula
mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit
buah yang berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah
tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi
merah tua. waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga
hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari jenis
dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan
waktu 6-8 bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan.
Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim
kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang
menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer
akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap
mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Menurut
cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril
adalah jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila
bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari
berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self steril ini baru
menghasilkan buah bila bunganya menyerbuk silang (tepung sari
berasal dari kopi jenis lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi
ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 9
penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi
yang mampu menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan
sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi
jenis lainnya.
Buah Kopi
Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah
terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp),
lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp)
yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua
butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu)
butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini
terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering
disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan
sebagai bahan untuk membuat minuman kopi.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 10
IV. CARA BERCOCOK TANAM TANAMAN KOPI
a) Penyediaan Benih
Untuk mendapatkan benih yang baik, maka kita harus
mencari biji kopi dari pohon yang baik dan dipilih yang telah
kering serta masak dan sudah tentu dari klon-klon tertentu
yang kita kehendaki. Kita juga harus menghindarkan biji-biji
yang berlubang atau terserang bubuk, juga biji yang tidak
normal, baik itu terlalu kecil maupun terlalu besar. Lalu
biji-biji tersebut kita kupas, baik itu dengan mempergunakan
tangan maupun kaki, boleh juga memakai handpulper, asal saja
kita bisa menjaga betul-betul agar kulit tanduk tidak rusak.
Jadi yang dibuang hanya kulit dan daging buah.
Setelah kita mendapat biji yang ada tanduknya, maka biji
tersebut harus kita hilangkan lendirnya hingga bersih. Cara
menghilangkan lendir itu dengan jalan digosok oleh abu dapur
lalu dicuci dengan air. Setelah itu biji tersebut kita angin-
anginkan, tapi jangan dijemur dibawah sinar matahari. Lamanya
kita mengangin-anginkan biji tersebut kurang lebih tiga hari.
Setelah itu kita mengadakan penyortiran lagi. Biji yang pecah
ataupun masih ada yang kurang baik entah itu berbubuk ataupun
tidak normal, harus kita buang. Begitu benar-benar mendapatkan
bibit yang baik, barulah biji-biji itu boleh kita semaikan di
persemaian. Akan tetapi kalau waktu persemaian belum tiba,
biji-biji tersebut dapat kita simpan.
b) Cara Penyimpanan Benih Kopi
Cara penyimpanan biji atau benih tersebut ada caranya
tersendiri. Sebab kita harus menjaga dan mempertahankan kadar
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 11
air agar tidak cepat menurun. Juga benih tersebut jangan
sampai terserang penyakit bubuk. Kalau akan disimpan dalam
waktu yang cukup lama, maka bibit-bibit tersebut terlebih
dahulu harus di desinfeksi. Desinfeksi terhadap bubuk buah
dilakukan dengan fungisasi, dengan mempergunakan minyak
terpentin. Untuk keperluan tersebut maka kita membutuhkan blek
atau peti kayu, yang biasanya mempunyai ukuran 50x50x50cm dan
dapat ditutup rapat. Benih kopi tersebut ditebarkan berlapis-
lapis hingga tebalnya 5cm, diatas kain lap yang terlebih
dahulu telah kita beri terpentin dengan dosis 1cc per 100cm
persegi dari luas kain lap. Jadi kalau saja luas lap itu
50x50cm persegi sama dengan 2500cm persegi. Maka masing-masing
lap harus diberi 25cc minyak terpentin. Setelah itu peti harus
ditutup rapat-rapat.
Desinfeksi itu berlangsung selama 3x24 jam dan setelah
itu benih-benih tersebut dikeluarkan dari dalam peti serta
diangin-anginkan lagi selama 3 jam, hal ini untuk
menghilangkan bau minyak terpentin itu sendiri. Setelah
diangin-anginkan maka benih tersebut di campur degan serbuk
arang yang dibasahi dengan air. Adapun perbandingan yang ideal
adalah: 3 Kg benih kopi, 1 Kg serbuk arang dan 150 cc air.
Caranya serbuk arang dibasahi dulu dengan air hingga merata,
kemudian barulah dicampurkan dengan benih-benih kopi. Setelah
itu semuanya maka benih kopi tersebut dimasukkan ke dalam
karung goni. Untuk menyimpannya carikanlah tempat yang gelap
dan sejuk.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 12
Lebih baik lagi kalau karung-karung benih tersebut
diletakkan diatas rak yang dibawahnya ada tempat yang diisi
dengn air. Hingga dengan demikian maka kelembaban udara +90
persen dengan temperatur antara 25 sampai 26 derajat Celsius.
Dengan cara ini maka benih-benih kopi tersebut dapat disimpan
selama 6 bulan dengan daya tumbuh sebesar 70 sampai 80 persen.
c) Persemaian
Untuk mendapatkan persemaian yang baik, maka hendaknya dibuat
pada tempat yang:
1. Tidak mengandung nematoda atau cendawan akar;
2. Mempunyai drainase yang baik;
3. Dekat dengan sumber air atau penyiraman;
4. Terlindung dari gangguan hewan (bekicot, ternak, dll);
5. Dekat ketempat pembibitan;
6. Mudah diawasi;
Tanah harus kita cangkul +30 cm lalu kita bersihkan dari
sisa-sisa akar maupun kerikil yang ada. Setelah itu dibuat
dengan lebar 80 cm untuk bedengan. Untuk lapisan atas, tanahTugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 13
itu kita beri pasir setebal 5cm. Atas dari bedengan tersebut
kita beri atap sebagai pelindung dari hujan dan terik
matahari. Sebelum kita menyemai bibit maka tanah bedengan itu
harus terlebih dahulu kita siram. Cara menanmkannya, benih
kopi dibenamkan dengan permukaan yang datar terletak dibawah,
hingga punggungnya terletak ½ cm dari permukaan bedengan.
Setiap hari bedengan ini harus disiram dengan air
secukupnya, akan tetapi tidak boleh sampai tergenang air.
Kemudian yang peru kita perhatikan, jangan sampai kita
mengambil air yang mengalir dari selokan melalui komplek-
komplek nematoda untuk menyiram bedengan tersebut.
Setelah kurang lebih 5 sampai 6 minggu, maka biji kopi
tersebut telah mencapai suatu stadium yang dinamakan stadium
serdadu. Yaitu dimana hypocotyl telah tegak lurus, panjangnya
+ 8cm, dengan cotyledon/ daun lembaga yang masih terbungkus
dari sisa-sisa endosperm dan endoscarp/ kulit tanduk, yang
semuanya telah retak.
Didalam stadium ini akar akan bertambah anjang, akan
tetapi sebaliknya memang tinggi hypocotyl tidak akan berubah.
Baru kemudian kurang lebih 406 minggu lagi cotyledon menjadi
terbuka dan ini dinamakan stadium kepelan.
Setelah mencapai stadium kepelan, bibit harus segera
dipindahkan ke pembibitan. Pemindahan ini haruslah kita
lakukan dengan mempergunakan solet bambu, hingga dengan
demikian maka akan dapat menghindarkan putus akar. Kalau kita
tahu bahwa ada akar tunggang yang bengkok, maka kita harus
memutusnya, hal itu kita lakukan supaya nanti dalam pembibitan
tumbuhnya tidak terlambat. Kalau ada kepelan yang rusak atau
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 14
terlalu kecil maka sebaiknya tidak perlu kita pakai. Namun
Apabila kita memerlukan waktu yang cepat, benih dapat juga
ditanam setelah kulita tanduknya dikupas.
d) Pembibitan
Untuk pemilihan tempat buat pembibitan ini adalah sama
dengan persemaian. Sebaiknya memang kita carikan tempat yang
subur dan tidak berbatu, banyak humus dan cukup datar. Tanah
yang bekas timbunan abu dapur tidak boleh kita pakai, karena
tanah yang demikian ini memiliki pH yang terlalu tinggi.
Pengolahan tanah harus lebih dalam. Sebaiknya buat saja 2 kali
lipat dari persemaian, yaitu +60cm.
Hal itu karena bibit akan lama ditempat pembibitan ini,
kurang lebih 6 bulan minimalnya. Lalu tempat itu sendiri harus
benar-benar bersih dari sisa-sisa akar. Bedengan dibuat antara
100-120cm lebarnya. Sedangkan untuk tingginya antara 10-15cm,
untuk panjangnya kita sesuaikan dengan keadaan. Kemudian kalau
kita akan mempergunakan naungan alam, maka baiknya yang
dipakai adalah Lamtoro, dan penanaman Lamtoro itu sendiri
dilakukan kurang lebih 1 sampai 2 tahun sebelumnya. Namun
sebaiknya memang kita mempergunakan naungan buatan saja,
karena dengan demikian maka kita dapat mengatur dengan lebih
teliti.
Bibit kepelan ini ditanam di pembibitan pada jarak
20x20cm, 20x25cm, atau 20x30cm, ini apabila akan disambung.
Lubang tanaman kita buat dengan tugal, diameternya 5cm sedalam
10cm. Bedengan harus disiram supaya tetap lembab serta selalu
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 15
dibersihkan dari rumpai (weeds). Juga sekali-kali perlu
didangir. Sebaiknya memang diberi pula muleh berupa potongan-
potongan kecil daun alang-alang atau pun jerami. Lalu setiap
dua bulan sekali perlu diberi pupuk ZA dengan dosis 20gr per
meter persegi. Akan tetapi sebelum dipupuk, rumpai harus
dibersihkan terlebih dahulu. Setelahnya harus kita siram.
Beberapa minggu sebelum dipindahkan kepenanaman maka sedikit
demi sedikit naungan harus dikurangi, hal ini dilakukan karena
untuk melatih dan menyesuaikan dengan kondisi di petanaman.
Bibit itu dapat dipindahkan kepetanaman setalah berumur
6-8bulan berada di pembibitan. Namun Ada kalanya juga bibit
harus ditanam lebih lama di pembibitan, karena penanamannya
harus menunggu musim penghujan tiba. Kalau hal itu sampai
terjadi, maka untuk mencegah bibit jangan sampai terlalu besar
dan berbentuk cabang, yaitu apabila bibit akan ditahan selama
1-2 tahun, maka dapat ditempuh dua cara, yaitu dengan cara
pemotongan daun dan atau penunggulan. Untuk pemotongan daun
ini hendaknya kita lakukan mulai dari bibit tersebut mempunyai
3-4 pasang daun. Daun kita potong 2/3 bagian, hingga tinggal
1/3nya. Kemudian juga nanti kalau tumbuh daun-daun yang baru,
juga kita potong. Terus hingga sampai bibit tersebut kita
pindahkan kepenanaman.
Sedangkan cara kedua atau penunggulan, ini biasanya
dilakukan 2-4 bulan sebelum bibit dipindahkan kepenanaman.
Bibit dipotong miring pada ketinggian 30-40cm, yaitu pada
batas kayu berwarna cokelat dan hijau. Apabila bibit akan
disambung pemotongan daun tiak boleh dilakukan, karena ruas-
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 16
ruasnya akan terlalu pendek, hingga dengan demikian maka
penyambungan akan mengalami kesukaran.
Bibit telah bisa disambung setelah berusia 10-12 bulan di
pembibitan. Pemindahan bibit kepenanaman ini dilakukan di
musim penghujan dalam bentuk: Pencabutan/ untuk jenis akar
yang terbuka dan Putaran/ untuk jenis akar yang terbungkus
tanah
e) Penanaman
Setelah persiapan areal tanah itu beres semua, maka kita
harus mengatur jarak tanam. Untuk jarak tanam-tanaman kopi ini
ada metodenya sendiri-sendiri. Yaitu jaraknya tergantung dari
masing-masing jenisnya, kesuburan dari tanah dan iklim yang
ada. Untuk jenis kopi Robusta, ini memerlukan jarak tanam yang
lebih lebar bila dibandingkan dengan jenis kopi Arabika.
Demikian juga bila tanah-tanah yang lebih subur atau mempunyai
iklim yang lebih basah, maka memerlukan jarak tanam yang lebih
renggang.
f) Pemeliharaan
Pemeliharaan terdiri atas:
Penyiraman .
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim
kemarau.
Pemupukan
Bertujuan untuk merangsang dan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan.
1. Pemupukan bibit
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 17
2. Pemupukan pohon.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman Pengendalian hama dan penyakit tanaman salah satu aspek
dalam teknis budidaya tanaman kopi yang menentukan
keberhasilan pertanaman dan hasil optimal pada tanaman kopi.
1. Hama
Menurut Puslitkoka (2006), hama utama pada tanaman kopi
adalah:
o Nematoda parasit, yaitu Pratylenchus coffeae dan
Radopholus similis. Pengendalian disarankan menggunakan
metode kimiawi seperti karbofuran (Curaterr 3 G) ataupun
tanaman tahan, seperti klon BP 961.
o Hama penggerek buah kopi, yaitu Hypothenemus hampei.
Untuk pengendalian disarankan melakukan pengaturan
naungan agar pertanaman tidak terlalu gelap, atau
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 18
Tahun gr/pohon/tahunUrea SP-36 KCl
1 2 x 25 2 x 25 2 x 202 2 x 50 2 x 50 2 x 403 2 x 75 2 x 70 2 x 404 2 x 100 2 x 90 2 x 405 –10
2 x 150 2 x 130 2 x 60
> 10 2 x 200 2 x 175 2 x 80
penggunaan parasitoid Cephalonomia stephanoderis ataupun
menggunakan tanaman yang masak serentak seperti USDA 762
untuk arabika dan BP 234 dan BP 409.
o Kutu dompolan atau kutu putih Planococcus citri, yang
disarankan dikendalikan dengan pengaturan naungan, maupun
cara kimia dengan insectisida propoksur (poxindo 50 WP).
o Kutu hijau (Coccus viridis) atau kutu coklat (Saesetia
coffeae), pengendalian yang disarankan dengan
pemeliharaan dan pemupukan yang berimbang atau cara kimia
menggunakan tepung Sividol atau Karbaril maupun
penyemprotan insektisida (Anthio 330n EC).
o Penggerek cabang Xylosandrus spp. yang dikendalikan
dengan memotong cabang terserang, pemangkasan, dan
membakar ranting-rantingnya.
o Penggerek batang merah Zeuzera coffeae, disarankan
dikendalikan dengan memotong batang terserang maupun cara
kimia dan biologis lainnya.
o Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr)
Hama ini dikenal sebagai hama Bubuk Buah Kopi (BBK)
termasuk kedalam family Scolytdae, ordo Coleoptera. Hama
menyerang dan berkembang biak pada berbagai jenis kopi.
Serangga masuk dari ujung buah maupun biji yang masih di pohon
maupun yang telah jatuh ke tanah. Pengendalian harus dilakukan
bila intensitas serangan >10%. Pengendalian dapat dilakukan
melalui sanitasi kebun, pembiakan dan pelepasan parasitoid
Cephalonomia stepiana Deri serta penggunaan jamur Beauveria
basiana. Sanitasi dilakukan dengan petik buah. Petik buah
adalah mengambil semua buah yang rusak awal karena serangan,
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 19
rampasan adalah mengambil semua buah yang ada di panen,
sedangkan lelesan adalah mengambil buah yang ada di tanah.
2. Penyakit
Menurut Puslitkoka (2006), penyakit utama pada tanaman
kopi adalah :
o Karat daun, dikendalikan dengan menanam tanaman tahan
(misal S 795) serta pemangkasan dan pemupukan agar
tanaman cukup kuat dan bugar serta menggunakan cara
kimiawi dengan fungisida kontak (misal Cupravit OB 21,
dll.).
o Bercak daun, dikendalikan dengan pemberian naungan yang
cukup tapi pertanaman tidak lembab serta cara kimiawi
dengan penyemprotan Bavistin 50 WP, dll.
o Jamur upas, dikendalikan dengan memotong batang sakit
dan dibakar potongan-potongan tersebut ataupun dengan
pemberian fungisida Calixin RP, dll.
o Busuk buah dan busuk cabang, dikendalikan dengan
memetik buah terserang dan buah tersebut dibakar atau
dipendam ataupun cara kimiawi dengan pemberian
fungisida Delsene MX 200 atau sejenisnya.
o Jamur akar coklat, dikendalikan dengan membongkar akar
tanaman yang terserang lalu dibakar dan bekasnya tidak
ditanami lagi minimal 2 tahun.
o Penyakit rebah batang, dikendalikan dengan pengaturan
naungan agar cukup sinar matahari ataupun menyemprot
pembibitan dengan Delsene MX 200.
o Penyakit karat daun kopi (KDK) disebabkan oleh jamur
Hemileia vastatrix, penyakit ini hanya menyerang kopi
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 20
Arabika. Itulah sebabnya kopi di Indonesia didominasi
oleh Robusta kecuali di dataran tinggi. Pada penyakit
ini, spora memegang peranan penting dalam penyebarannya
yang disebut Urediospora, dibentuk dalam jumlah besar.
Jamur ini hanya menginfeksi daun dari mulut kulit daun
pada sisi bawahnya. Penularan melalui bantuan air,
angin, serangga, burung dan manusia. Waktu berkecambah
tergantung dari suhu dan diperlukan air. Suhu optimal
adalah 21 -25˚C. Gejala serangan sangat spesifik yaitu
pada permukaan bawah daun terdapat bercak yang semula
kuning muda selanjutnya kuning tua. Pada bercak
tersebut terbentuk tepung berwarna jingga cerah yang
terdiri dari Urediospora. Bercak yang sudah lanjut
berwarna coklat tua sampai hitam dan mengering. Pada
serangan berat bercak memenuhi lembar daun sehingga
daun gugur dan gundul. Tindakan pengendalian, bila
serangannya mulai dari sedang sampai berat.
Pengendalian hanya mungkin dilakukan dengan varietas
tahan, pestisida kimia dan kultur teknis. Penyemprotan
harus dilakukan hanya di tempat pada areal yang
terserang. Early Warning System sangat diperlukan dan
harus dievaluasi setiap 0,5 – 1 bulan.
V. PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN KOPI
A. PEMANENAN
Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara
memetik buah yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia
mulai sekitar 2,5 – 3 tahun.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 21
Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah.
Kulit buah berwarna hijau tua adalah buah masih muda, berwarna
kuning adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah
kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah
masak penuh terlampaui (over ripe) (Starfarm, 2010). Untuk
mendapatkan hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik
dalam keadaan masak penuh. Kopi robusta memerlukan waktu 8–11
bulan sejak dari kuncup sampai matang, sedangkan kopi arabika
6 sampai 8 bulan. Beberapa jenis kopi seperti kopi liberika
dan kopi yang ditanam di daerah basah akan menghasilkan buah
sepanjang tahun sehingga pemanenan bisa dilakukan sepanjang
tahun.
Kopi jenis robusta dan kopi yang ditanam di daerah kering
biasanya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga
pemanenan juga dilakukan secara musiman. Musim panen ini
biasanya terjadi mulai bulan Mei/Juni dan berakhir pada bulan
Agustus atau September. Terdapat pemanenan secara alami yaitu
seperti yang terjadi pada kopi luwak. Luwak atau lengkapnya
musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup
baik dan masak (termasuk buah kopi) sebagai makanannya. Luwak
akan memilih buah kopi yang betul –betul masak sebagai
makanannya. Dalam proses pencernaannya, biji kopi yang
dilindungi kulit keras tidak tercerna dan akan keluar bersama
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 22
kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering
diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji
kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam
perut luwak, dan oleh karenanya disebut kopi luwak.
B. PENGOLAHAN HASIL
a. Sortasi kopi
Sortasi atau pemilihan biji kopi dimaksudkan untuk
memisahkan biji yang masak dan bernas serta seragam dari buah
yang cacat/pecah, kurang seragam dan terserang hama serta
penyakit. Sortasi juga dimaksudkan untuk pembersihan dari
ranting, daun atau kerikil dan lainnya. Buah kopi masak hasil
panen disortasi secara teliti untuk memisahkan buah superior
(masak, bernas, dan seragam) dari buah inferior (cacat, hitam,
pecah, berlubang, dan terserang hama penyakit). Kotoran
seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang karena
benda benda tersebut dapat merusak mesin pengupas. Buah merah
terpilih (superior) diolah dengan metode pengolahan secara
basah atau semi basah supaya diperoleh biji kopi HS (Haulk
Snauk) kering dengan tampilan yang bagus, sedang buah campuran
hijau-kuning-merah diolah dengan cara pengolahan kering
(Starfarm, 2010).
b. Pengupasan biji kopi
Sebelum dikupas, biji kopi sebaiknya dipisahkan
berdasarkan ukuran biji agar menghasilkan pengupasan yang baik
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 23
jika dilakukan dengan mesin pengupas. Mesin pengupas kopi saat
ini sudah tersedia dan mudah diperoleh dipasaran.
c. Fermentasi biji kopi
Fermentasi diperlukan untuk menyingkirkan lapisan lendir
pada kulit tanduk kopi. Fermentasi dilakukan biasanya pada
pengolahan kopi arabika, untuk mengurangi rasa pahit dan
mempertahankan citarasa kopi. Proses fermentasi umumnya hanya
dilakukan untuk pengolahan kopi arabika, dan tidak banyak
dipraktekkan untuk pengolahan kopi robusta, terutama untuk
kebun rakyat. Tujuan proses ini adalah untuk menghilangkan
lapisan lendir yang tersisa di lapisan kulit tanduk pada biji
kopi setelah proses pengupasan. Pada kopi arabika, fermentasi
juga bertujuan untuk mengurangi rasa pahit dan mendorong
terbentuknya kesan “mild” pada citarasa seduhannya. Prinsip
fermentasi adalah alami dan dibantu oleh oksigen dari udara.
Proses fermentasi dapat dilakukan secara basah (merendam biji
dalam genangan air) dan secara kering (tanpa rendaman air).
d. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan sisa lendir
hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit tanduk. Untuk
kapasitas kecil, pencucian dapat dikerjakan secara manual di
dalam bak atau ember, sedang kapasitas besar perlu di bantu
dengan mesin.
e. Pengeringan kopi
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 24
Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan
air dalam biji kopi HS yang semula 60-65% sampai menjadi 12%.
Pada kadar air ini, biji kopi HS relative aman untuk dikemas
dalam karung dan disimpan di gudang pada kondisi lingkungan
tropis. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara
penjemuran, mekanis dan kombinasi keduanya. Buah kopi arabika
mutu rendah (inferior) hasil sortasi di kebun sebaiknya diolah
secara kering. Cara ini juga banyak dipraktekkan petani untuk
mengolah kopi jenis robusta.
f. Pengukuran kadar biji
Penentuan kadar biji kopi merupakan salah satu tolak
ukur proses pengeringan agar diperoleh mutu hasil yang baik
dan biaya pengeringan yang murah. Akhir dari proses
pengeringan harus ditentukan secara akurat. Pengembangan yang
berlebihan (menghasilkan biji kopi dengan kadar air jauh di
bawah 12%) merupakan pemborosan bahan bakar dan merugikan
karena terjadi kehilangan berat. Sebaliknya jika terlalu
singkat, maka kadar air kopi belum mencapai titik keseimbangan
(12%) sehingga biji kopi menjadi rentan terhadap serangan
jamur pada saat disimpan atau diangkut ke tempat konsumen.
g. Penggilingan kopi
Biji kopi kering atau kopi HS kering digiling dengan
mesin huller untuk mendapatkan biji kopi pasar atau kopi beras
(Puslitkoka, 2006). Penggilingan kopi diperlukan untuk
memperoleh kopi bubuk dan meningkatkan luas permukaan kopi.
Pada kondisi ini, citarasa kopi akan lebih mudah larut pada
saat dimasak dan disajikan, dengan demikian seluruh citarasa
kopi terlarut ke dalam air seduan kopi yang akan dihidangkan
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 25
(Starfarm,2010). Penggilingan kopi sebaiknya hanya dilakukan
terhadap kopi HS yang sudah kering. Setelah proses
penggilingan selsai, maka perlu dilakukan pengemasan untuk
menjaga hasil pengolahan tetap aman dan terjaga.
h. Penggudangan
Penggudangan bertujuan untuk menyimpan hasil panen yang
telah disortasi dalam kondisi yang aman sebelum dipasarkan ke
konsumen. Beberapa faktor penting pada penyimpanan biji kopi
adalah kadar air, kelembaban relatif udara dan kebersihan
gudang. Udara yang lembab pada gudang di daerah tropis
merupakan pemicu utama pertumbuhan jamur pada biji, sedangkan
sanitasi atau kebersihan yang kurang baik menyebabkan hama
gudang seperti serangga dan tikus akan cepat berkembang.
VI. ANALISIS EKONOMI
Analisis ekonomi untuk menganalisis keadaan ekonomi dari
pemilik usaha dan mengetahui tingkat efisiensi ekonomi usaha
serta keuntungan. Tahapan analisis ekonomi secara sederhana
yaitu:
1. Identifikasi input secara lengkap dari usahatani kopi.
2. Menentukan harga input dan output usahatani kopi.
3. Menghitung penerimaan dari usahatani kopi.
Setelah melakukan tahap tersebut barulah kita dapat
mengetahui apakah usaha kita berjalan dengan sukses atau
tidak.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 26
Contoh:
Untuk mengetahui apakah kita mendapatkan keuntungan
dari usaha kopi kita, maka kita menggunakan rumus :
BAB III
PENUTUPKesimpulan :
Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibandingkan tanaman
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 27
Keuntungan=TR-TC
TR = P xKeterangan:
TR= total penerimaan
TC= total biaya
P = harga
Q = jumlah Produksi
perkebunan lainnya oleh sebab itu diperlukan budidaya tanaman
kopi yang baik agar tanaman kopi dapat mempertahankan mutu dan
kualitas tanaman kopi tersebut terutama pada saat panen dimana
buah tanaman kopi dapat dipanen apabila dilihat dari ciri
warna buah kopi tersebut apabila buah tanaman kopi berwarna
Hijau tua berarti masih muda sedangkan berwarna kuning berarti
setengah masak dan buah tanaman kopi berwarna merah berarti
buah tanaman kopi sudah masak dan lama kelamaan menjadi warna
hitam.
Sebaiknya buah tanaman kopi dapat dipanen pada saat masak
penuh atau berwarna merah selain itu diperhatikan juga pada
saat pengeringan sebaiknya jangan terlalu lama dijemur atau
dijemur terlalu cepat karena apabila dijemur terlalu lama
menyebabkan berat buah tanaman kopi terlalu ringan sehingga
dapat mempengaruhi harga sebaliknya apabila terlalu cepat maka
kadar airnya masih banyak menyebabkan mudah terserang penyakit
seperti jamur oleh sebab itu Untuk pengeringan buah tanaman
sebaiknya memiliki kadar air berkisar 12 % agar mutu dan
kualitas buah tanaman kopi sangat tinggi yang dapat
meningkatkan nilai jual yang tinggi.
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 28
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-budidaya-kopi.blogspot.com/2012/07/jenis-
jenis-kopi.html#more
http://organicindonesianvanilla.blogspot.com/2008/10/
kopinya-villa-domba.html
http://www.anakagronomy.com/2013/06/pengendalian-hama-
dan-patogen-pada.html
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-
kopi.html
http://iqra5.blogspot.com/2010/07/pemeliharaan-tanaman-
kopi.html
Tugas Budidaya Tanaman Kopi kelompok 1 Page 29