Kelompok 6 ISBD

56
Log In Sign Up ISBD Makalah ISBD Manusia, Nilai, Moral dan Hukum Uploaded by Hasan Putra Trending top 0.5% Views 21,159 Download  ISBD

Transcript of Kelompok 6 ISBD

Log In Sign Up

ISBD Makalah ISBD Manusia, Nilai, Moral dan Hukum

Uploaded by

Hasan Putra

Trending

top 0.5%

Views

21,159

Download 

ISBD

Makalah ISBD Manusia, Nilai, Moral dan HukumOlehHASAN BASSRIH PUTRANIM B42120046 / Gol. APRODI D-IV

TEKNIK ENERGI TERBARUKANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANPOLITEKNIK NEGERI JEMBER 2013

 

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahManusia, nilai, moral, dan hukum merupakan

sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.Dewasa ini masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai,moral, dan

hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan

pendidikan agama dan moral karena dengan adanya panutan, nilai, bimbingan, dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukankepri

badian individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan.Pendidikan nilai yang mengarah kepada

pembentukan moral yang sesuai dengan normakebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang

utuh dalamkonteks sosial.Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapatdilakukan oleh siapa saja

dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangatkondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan mendukungterjadinya proses

identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilaimoral yang hendak ditanamkan sebagai pola

orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah

penanamannilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.1.2 Rumusan MasalahMakalah ini membahas

sekelumit mengenai manusia, nilai, moral, dan hukum yangmencakup hal-hal berikut;1.2.1 Manusia, Nilai,

Norma dan Moral1.2.2 Manusia dan Hukum1.2.3 Hubungan Hukum dan Moral1.2.4 Problematika Hukum 

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Manusia, Nilai, Norma dan MoralMeskipun banyak pakar yang mengemukakan pengertian nilai,

namun ada yang telahdisepakati dari semua pengertian itu bahwa nilai berhubungan dengan manusia, danselanjutnya nilai itu penting.

Pengertian nilai yang telah dikemukakan oleh setiap pakar padadasarnya adalah upaya dalam memberikan pengertian secara

holistik terhadap nilai, akantetapi setiap orang tertarik pada bagian bagian yang “relatif belum tersentuh” oleh pemikir 

lain.Definisi yang mengarah pada pereduksian nilai oleh status benda, terlihat pada pengertian nilai yang dikemukakan oleh John

Dewney yakni, Value Is Object Of SocialInterest, karena ia melihat nilai dari sudut kepentingannya. Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas

dari sesuatu yang bermanfaat bagikehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,alasan

atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak. Nilai itu penting bagi manusia. Apakah nilai itu

dipandang dapat mendorong manusiakarena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu menarik manusia karena ada di

luar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini

oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan. Menilai dapat diartikan menimbang yakni suatu kegiatan manusia

untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang kemudian dilanjutkan denganmemberikan keputusan. Keputusan itu

menyatakan apakah sesuatu itu bernilai positif (berguna, baik, indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Hal ini dihubungkan

dengan unsur-unsur yang ada pada diri manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa, dan kepercayaan. Nilai memiliki polaritas dan

hirarki, antara lain:a. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai polaritas seperti baik dan buruk; keindahan

dan kejelekan. b. Nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan pentingnya. Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata

benda abstrak yang dapat diartikansebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Notonagoro membagi hierarki

nilai pokok yaitu:a. Nilai material yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia. b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang

berguna bagi manusia untuk dapat mengadakankegiatan atau aktivitas. 

c. Nilai kerohanian yaitu sesuatu yang berguna bagi

rohani manusia. Nilai kerohanian terbagi menjadi empat macam:a. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio

manusia b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan estetis manusiac. Nilai kebaikan moral yang bersumber pada

kehendak atau karsa manusiad. Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan disertai penghayatanmelalui akal budi dan

nuraninyaHal-hal yang mempunyai nilai tidak hanya sesuatu yang berwujud (benda material)saja, bahkan sesuatu yang immaterial seringkali

menjadi nilai yang sangat tinggi dan mutlak  bagi manusia seperti nilai religius. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita,

keinginan, harapan, dan segala sesuatu pertimbangan internal (batiniah) manusia. Dengan demikian nilai itu tidak konkret dan

padadasarnya bersifat subyektif. Nilai yang abstrak dan subyektif ini perlu lebih dikonkretkanserta dibentuk menjadi lebih objektif.

Wujud yang lebih konkret dan objektif dari nilai adalahnorma/kaedah. Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti penyikut

atau siku-siku, suatu alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapatmengartikan norma sebagai pedoman, ukuran,

aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialahsesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan normaini

orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Ada beberapa macamnorma/kaedah dalam masyarakat, yaitu:a. Norma

kepercayaan atau keagamaan b. Norma kesusilaanc. Norma sopan santun/adabd. Norma hukumDari norma-norma

yang ada, norma hukum adalah norma yang paling kuat karenadapat dipaksakan pelaksanaannya oleh penguasa (kekuasaan

eksternal). Nilai dan norma selanjutnya berkaitan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latinyakni mores kata jamak dari mos yang

berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasaIndonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide

yangumum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Istilahmoral mengandung integritas dan

martabat pribadi manusia. Derajat kepribadian seseorangsangat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang terkandung

dalamkepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Bisa dikatakan manusiayang bermoral adalah manusia yang

sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dannorma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Job Board About Press Blog People Terms Privacy Copyright

  We're Hiring!

  Help Center

Find new research papers in: Physics Chemistry Biology Health Sciences Ecology Earth Sciences Cognitive Science Mathematics Computer Science Engineering

Academia © 2015