makalah tawar kelompok 2

21
MAKALAH MANAJEMEN AKUAKULTUR TAWAR BUDIDAYA IKAN DI KOLAM SEMEN KELOMPOK II UMI KALSUM L221 12 251 MUH. FAWZUL KABIIR L221 11 277 BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

Transcript of makalah tawar kelompok 2

MAKALAHMANAJEMEN AKUAKULTUR TAWAR

BUDIDAYA IKAN DI KOLAM SEMEN

KELOMPOK II

UMI KALSUM L221 12 251MUH. FAWZUL KABIIR L221 11 277

BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa

karena kasih dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami

selesaikan. Makalah ini berjudul Budidaya Ikan di Kolam Semen yang

merupakan salah satu tugas kelompok dalam mengikuti mata

kuliah Manejemen Akuakultur Tawar.

Penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada dosen mata kuliah Manejemen Akuakultur Tawar,

Dr.Ir. Siti Aslamyah, MP yang telah memberikan asupan ilmunya

kepada kami. Serta kepada pihak yang berperan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

pembuatan makalah ini. Oleh karenanya, kami mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

pembuatan makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat sebagai bahan baca yang

bermanfaat bagi setiap pihak yang membutuhkannya.

Makassar, Januari 2014

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi perairan darat yang cukup luas,

yaitu sekitar 15 juta hektar. Angka itu belum termasuk luas

perairan buatan yang terbentuk dengan dibangunnya bendungan,

waduk, maupun reservoar-resrvoar air di pemukiman-pemukiman.

Sehingga memiliki potensi perikanan darat yang cukup baik

untuk dikembangkan (Susanto, 2012).

Kolam merupakan salah satu sarana budidaya ikan yang

penting untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan khususnya

perikanan darat. Kolam adalah media atau wadah air yang

digunakan untuk ikan hidup, sehingga diusahakan semirip

mungkin dengan kondisi alami  lingkungan ikan di alam bebas,

sehingga dengan kata lain diharapkan kita dapat memanipulasi

lingkungan kolam sehingga ikan betah dan mau berkembang dengan

baik di kolam (Ariefin, 2011).

Kolam Semen adalah kolam yang bagian dasar kolam  dan

pematangnya di beton sehingga tidak mudah rusak/permanen.

Kolam semen ini merupakan salah satu kolam yang diperuntukkan

untuk kegiatan dalma jangka waktu panjang (Wahyudi, 2012).

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kolam semen?

2. Apa kelebihan dan kekurangan kolam semen?

3. Bagaimana konstruksi dan pembuatan kolam semen?

4. Bagaimana persiapan kolam semen sebelum melakukan

kegiatan budidaya?

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Definisi Kolam Semen

Secara umum kolam budidaya dibedakan menjadi kolam

permanen dan kolam semi permanen. Diantara satu dengan yang

lain tidak ada yang lebih baik. Apapun yang dipilih, sebaiknya

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.

Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam  dan

pematangnya di beton sehingga tidak mudah rusak (permanen).

Untuk kolam ini umumnya dengan luasan 100 m², lebar pematang

cukup dibuat dengan lebar 30-40 cm dengan ketingian 1-1,5 m,

dan ketinggian air 60-100 cm.

Gambar 1. Kolam Semen

Kolam semen ini bersifat permanen sehingga untuk kegiatan

budidaya ikan dalam jangka waktu panjang sangat cocok untuk

diterapkan. Ada beberapa faktor mengapa kolam semen dipilih

dalam melakukan kegiatan budidaya, yaitu

1. Keadaan tanah/lingkungan tidak memungkinkan atau kurang

sesuai untuk dibuat kolam tanah.

2. Sistem pemeliharaan yang dipilih.

Kolam semen memiliki sebutan kolam solid, karena kolam ini

secara keseluruhan baik dinding maupun dasar kolam terlapisi

bahan solid yang kedap air seperti semen, batu cetak, fiber,

kaca ataupun logam anti karat. Air di dalam kolam ini tidak

bersentuhan langsung dengan tanah bebas/bumi.

II.2. Kelebihan dan Kekurangan Kolam Semen

Kolam semen merupakan salah satu opsi yang digunakan dalam

pemeliharaan kultivan. Kolam semen memeiliki kelebihan yaitu

sebagai berikut

1. Air kolam dapat dibiarkan melewati atau di atas permukaan

tanah, sehingga air tidak merembes.

2. Penggunaan relatif lebih lama yakni mampu bertahan hingga 5

– 10 tahun

3. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk

memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga

perawatan.

4. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang.

5. Perawatan kolam yang lebih mudah.

6. Ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih flexible

dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan.

7. Kolam terlihat lebih rapi

8. Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).

9. Relatif lebih aman dari predator dan kompetitor alami.

Sedangkan kekurangan dari kolam semen yaitu sebagai berikut

1. Biaya pembuatan kolam yang relatif mahal.

2. Bersifat permanen, jadi tidak bisa dipindah-pindah

3. Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak

dapat mencapai tingkat optimal dikarenakan media yang tidak

alami.

II.3 Lokasi Pembuatan Kolam Semen

Kolam semen bisa dibuat di areal persawahan, di pekarangan

rumah, atau di lokasi manapun selama mencukupi untuk dibuat

kolam. Konstruksi kolam semen yang perlu diperhatikan adalah

tidak mudah pecah atau retak. Kolam semen dapat dibuat diatas

tanah yang baik maupun poroust tergantung keinginan (Bachtiar,

2010)

II.4 Konstruksi Kolam Semen

Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan

ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi

empat/empat persegi panjang, berbentuk bujur sangkar,

berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Bentuk kolam ikan

yang ideal untuk pemeliharaan adalah empat persegi panjang

dengan ukuran berkisar 100-500 m2 dengan kedalam kolam berkisar

1-1,5 m dengan setiap sudut tidak diruncingkan agar kotoran

tidak menumpuk pada sudut kolam dan memiliki monik (pintu)

inlet dan outlet.

Gambar 2. Konstruksi kolam semen yang ideal

Gambar 3. Ilustrasi kolam semen

Syarat teknis konstruksi kolam semen yang akan digunakan

dalam budidaya ikan sebaiknya memiliki

a. Pematang Kolam

Ukuran dinding (pematang) kolam sebagai penahan desakan

air kearah samping harus dibangun menurut pertimbangan luas

dan kedalam (tinggi) kolam. Dinding (pematang) kolam ikan yang

cukup luas dan dalam harus dibuat tebal dan kuat.  Ketebalan

dinding kolam permanen dapat diperhitungkan berdasarkan

ketebalan pasang batu bata atau batu kali. Untuk kolam ukuran

besar atau luas, dinding kolam harus dibangun dengan pasangan

1 (satu) batu bata.

Gambar 4. Pematang kolam di potong melintang

b. Dasar Kolam

Konstruksi dasar kolam harus dibuat melandai ke titik

pusat pintu keluar dengan kemiringan minimal 5°.

Gambar 5. Dasar Kolam dari Samping

Di bagian tengah dasar kolam (nomor 2) dibuat parit

(caren) yang memanjang dari pemasukan air ke pintu pengeluaran

air (monik). Kemalir dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman

10-15 cm. Kowean (nomor 3) berfungsi sebagai tempat

berkumpulnya ikan pada saat proses pemanenan, kedalamannya

mencapai 40 cm.

c. Pintu Air

Pintu air kolam berfungsi untuk memasukan air atau

mengeluarkan air dari kolam. Yang dimaksud air yang masuk

adalah air segar dan kaya oksigen. Sedangkan air yang

dikeluarkan adalah air kotor didasar kolam yang banyak

mengandung amonia, CO2, dan limbah metabolisme (metabolit)

lainya. Inlet dan oulet kolam yang terbuat dari beton disebut

monik. Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan

pintu pengeluaran air secara terpisah. Pemasukan air sebaiknya

dibuat pada tempat yang lebih tinggi dari kolam dan

pengeluaran air pada bagian yang lebih rendah.

(a) (b)

Gambar 6. (a) Pintu masuk air, (b) Pintu masuk air darisamping

Monik pada inlet kolam memiliki 5 kotak yang masing

dipasang papan dan 1 kotak dipasang saringan. Saringan disini

menggunakan saringan yang lembut sehingga larva ikan tidak

bisa keluar. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang

dikehendaki. Pada gambar 5 (b), nomor 1 dipasang papan, nomor

2 dipasang saringan, nomor 3-5 lima dipasang papan. Setelah

pemasangan papan maka akan terbentuk ruang antar papan. Pada

nomor 6 diisi dengan zeolit secukupnya.

Sedangkan pintu pengeluaran air (monik)  yang memiliki dua

kotak tempat papan dan satu kotak tempat saringan. Pada gambar

7 (b), nomor 1 diisi dengan saringan kemudian nomor 2 dan 3

diisi dengan papan. Pada nomor 4 dipasang  pipa paralon yang

dipasang didasar kolam di bawah pematang dengan bantuan ppa

berbentuk “L” mencuat keatas sesuai dengan ketinggian air

kolam.

(a)

(b)

Gambar 7. (a) pintu keluar air, (b) Pintu keluar air dari

samping

Selain itu, terdapat pula kolam semen yang memiliki

saluran inlet dan outlet nya menggunakan pipa paralon

Gambar 8. Sistem inlet dan outlet dari pipa paralon

II.4 Pembuatan Kolam Semen

Pembuatan kolam semen diawali dengan pemilihan lokasi

kolam, lokasi tentunya harus dekat dengan sumber air.

Selanjutnya bahan dasar yang digunakan berupa semen dan pasir

yang halus sehingga kualitas campuran lebih baik.

Memulai pembangunan dengan membuat pondasi kolam yang

merupakan suatu yang penting dalam menentukan kekuatan

bangunan. Dalam pembuatan pondasi dapat menggunakan batu kali

atau menggunakan batu bata. Dengan adanya pondasi resiko

keretakan pada dinding kolam akan berkurang. Setelah itu,

pemasang bata rapi dan sejajar juga tidak kalah pentingnya

dengan pondasi, yang akan menambah kekuatan kolam.

Gambar 9. Pembuatan Kolam Semen

Pada dinding kolam dapat menggunakan batu bata atau batu

kali dan menggunakan kerangka besi agar dinding menjadi kuat.

Setelah seluruh dinding kolam jadi, sebelum pembuatan dasar

kolam sebaiknya dipadatkan terlebih dahulu, sehingga tidak ada

celah antara tanah dan dasar kolam nantinya, kemudian diamkan

selama satu hari.

Kolam semen yang telah jadi, tidak langsung digunakan.

Hal ini disebabkan karena kandungan bahan kimia terutama dari

semen masih menempel kuat pada dinding kolam, sehingga bahan-

bahan kimia inilah yang akan membuat pertumbuhan ikan kurang

baik atau bahkan mati. Dalam jangka waktu yang lama, bahan-

bahan ini akan hilang dengan sendirinya, namun secara alami

butuh waktu 4-6 bulan sebelum kolam dapat digunakan. Maka

terdapat perlakuan khusus untuk mempercepat hilangnya bahan-

bahan kimia tersebut yaitu sebagai berikut

1. Pastikan kolam semen tersebut sudah benar-benar kering.

Pastikan beton semen sudah kering dan keras.

2. Cara 1: Rendam kolam tersebut dengan cara diisi air sampai

penuh dan dikuras setiap 3 hari dan kemudian diisi kembali.

Hal ini dilakukan berulang sampai dengan 1 minggu.

3. Cara 2: Kalau mau lebih singkat, kita bisa memakai irisan

batang pisang yang digosokkan ke seluruh dinding dan dasar

kolam. Setelah digosok, kemudian kolam diisi sampai penuh.

Keesokan harinya kuras dan digosok kembali dan lalu diisi

kembali. Esoknya, tinggal kuras dan kolam sudah siap

dipakai.

II.5 Persiapan Kolam Semen

Wadah budidaya ikan dari bak semen yang akan digunakan

untuk budidaya ikan harus dilakukan persiapan wadah sebelum

dipergunakan untuk melakukan kegiatan budidaya. Persiapan

wadah bak budidaya ikan bertujuan untuk mengkondisikan wadah

agar dapat digunakan secara efesien dan memenuhi persyaratan

lingkungan yang optimal, sehingga ikan dapat hidup dengan laju

pertumbuhan yang optimum. Persiapan bak budidaya ikan meliputi

a. Sanitasi

Wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan (bak) sebelum

digunakan dibersihkan dari kotoran yang menempel, agar

tidak terdapat sisa-sisa kotoran yang dapat menyebabkan

pembawa penyakit.

b. Perbaikan dan Pengecekan

Sebelum wadah digunakan dilakukan pemeriksaan apakah bak

tersebut siap untuk digunakan untuk budidaya ikan.

Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah bak budidaya

ikan yang akan digunakan mengalami kerusakan baik karena

kebocoran dasar dan dinding bak maupun karena adanya

kebocoran pada pipa pengeluaran dan pemasukan. Oleh karena

itu kerusakan tersebut harus diperbaiki dahulu sebelum

digunakan.

c. Perbaikan Instalasi udara

Pada wadah budidaya ikan yang menggunakan bak indoor

biasanya menggunakan alat bantu untuk meningkatkan

kelarutan oksigen didalam wadah budidaya dengan menggunakan

aerator ataupun blower. Oleh karena itu harus dilakukan

pemeriksaan terhadap peralatan tersebut. Instalasi

perawatab bak budidaya ikan udara terdiri dari pompa udara,

penyaring udara, pipa penyalur, batu aerasi dan alat

pengatur banyaknya aliran udara (kran).

d. Instalasi air

Sumber air yang digunakan dapat berasal dari mata air atau

dari sumur. Dalam hal ini pintu otlet dan inlet yang perlu

dipersiapkan dengan baik 

II.6 Organisme yang dipelhara pada Kolam Semen

Hampir segala jenis ikan dapat dibudidayakan dan dibesarkan pada

kolam semen. Di Indonesia sebagian besar ikan air tawar yang

dipelihara di bak semen yaitu ikan lele (Clarias sp), ikan gurami

(Osphronemus goramy), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan nila (Oreochromus

niloticus), dan ikan patin (Pangasius sp).

BAB IIIPENUTUP

III.1 Kesimpulan

Berdasrakan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa

1. Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam  dan

pematangnya di beton sehingga tidak mudah rusak

(permanen).

2. Kolam semen memeiliki kelebihan yaitu air kolam dapat

dibiarkan melewati atau di atas permukaan tanah, sehingga

air tidak merembes, penggunaan relatif lebih lama yakni

mampu bertahan hingga 5-10 tahun, sistem pengairan dapat

dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan sirkulasi air,

pengeringan kolam dan juga perawatan, kolam tidak mudah

rusak, terkikis maupun berlubang, perawatan kolam yang

lebih mudah, ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan

lebih flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan,

kolam terlihat lebih rapi, proses pengeringan kolam lebih

cepat (1-2 hari), dan relatif lebih aman dari predator dan

kompetitor alami. Sedangkan kekurangan dari kolam semen

yaitu biaya pembuatan kolam yang relatif mahal, bersifat

permanen jadi tidak bisa dipindah-pindah, dan pertumbuhan

plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak dapat

mencapai tingkat optimal dikarenakan media

3. Kolam semen harus memiliki konstruksi yang kuat dan baik

untuk menunjang keberhasilan kegiatan budidaya ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar. 2010. Buku Pintar; Budidaya & Bisnis Gurami. PT. AgroMediaPustaka.

Komunitas Lele Sangkuriang. 2013. Cara Mensterilkan Kolam Beton dariBau Semen. http://komunitas-

lelesangkuriang.blogspot.com/. Diakses pada hari Minggu9 Januari 2014 di Makassar.

Masapi. 2012. Pemeliharaan dan Pengelolaan Bak Beton/TembokBudidaya Ikan.http://sidatmasapi.blogspot.com/2012/11/pemeliharaan-dan-pengelolaan-bak-beton.html. Diakses pada hariMinggu 9 Januari 2014 di Makassar.

Rozi. 2011. Jenis Kolam Air Tawar. http://ikan-air-tawar.blogspot.com/2011/03/jenis-kolam-air-tawar.html.Diakses pada hari Minggu 9 Januari 2014 di Makassar.

Riyadi, Kurniawan. 2012.http://kolambuatan.blogspot.com/2012/03/luas-kolam-bentuk-serta-penempatan.html. diakses pada hari rabutanggal 05 februari 2014 pukul 18.09 Wita

Susanto. 2012. Kolam Ikan, Ragam Pilihan Dan Cara Membuat. NiagaSwadaya.

Suwandi. 2012. Jenis Kolam Ikan Berdasarkan Bahan Pembuatannya.http://titosuwandi.blogspot.com/2012/06/jenis-kolam-ikan-berdasarkan-bahan.html. Diakses pada hari Minggu 9Januari 2014 di Makassar.

Triyanto. 2012. Sistem Budidaya Ikan.http://tarjombah.blogspot.com/. Diakses pada hariMinggu 9 Januari 2014 di Makassar.