Makalah pkn geopolitik kelompok 7

46
O L E H KELOMPOK :VII HERTA RUMINTA SIAHAAN (410 LELY SAFITRI RITONGA (4101121016) NAMIRA AFIAT AYU (4101121019) SUPRIYANI (41011210) TAUFIK HAMBALI (41011210) KELAS : FISIKA DIK-A 2010 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVESITAS NEGERI MEDAN 2012 Geopolitik Indonesia | 1

Transcript of Makalah pkn geopolitik kelompok 7

O

L

E

H

KELOMPOK :VII

HERTA RUMINTA SIAHAAN (410

LELY SAFITRI RITONGA (4101121016)

NAMIRA AFIAT AYU (4101121019)

SUPRIYANI (41011210)

TAUFIK HAMBALI (41011210)

KELAS : FISIKA DIK-A 2010

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVESITAS NEGERI MEDAN

2012

Geopolitik Indonesia | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geopolitik adalah pengetahuan tentang keadaan,

pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

“Geografische Constellatie” dari suatu negara. Geopolitik dapat

juga diartikan sebagai pengembangan geografi politik, yang

memandang negara sebagai organisasi hidup yang berevolusi

untuk memenuhi hidup warganya.

Sampai sekarang, belum ada teori geopolitik yang dapat

diterima oleh semua bangsa di dunia, sehingga merupakan

pandangan universal. Teori geopolitik mulai timbul pada abad

ke 20, sebagai akibat dari adanya perubahan-perubahanbesar

dibidang teknologi dan industri.

Haushofer dalam bukunya “ Mach und Erde”(kekuasaan dan

dunia) menanamkan geopolitik sebagai the science of the

state mencakup bidang-bidang politik, ekonomi, antropologi,

sejarah, hukum. Gambaran diatas mengisyaratkan bahwa

geopolitik menjadi prasyarat doktrin dasar suatu negara

apabila telah disepakati oleh bangsa. Sebagai doktrin dasar

negara ia harus mengandung empat unsur utama, yaitu konsepsi

ruang, konsepsi frontier, politik kekuatan, keamanan negara

dan bangsa. Menurut haushofer dan pengikutnya ruang

merupakan wadah dinamika politik dan militer. Dengan

demikian geopolitik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang

mengaitkan ruang dengan kekuatan fisik negara, oleh

karenanya teori haushofer disebut pula dengan teori

Geopolitik Indonesia | 2

kombinasi ruang dan kekuatan. Konsepsi ruang ini menekankan

bahwa sejengkal ruang harus dipertahankan oleh bangsa dan

negara.

Konsepsi Frontier, melihat diantara dua negara dapat

terjadi batas imajiner dari dua negara. Hal ini terjadi

karena pengaruh dari negara diluar boundary. Sifat frountier

sangat dinamis dan dapat digeser-geser dan berada diantara

masyarakat bangsa. Secara politis bahwa pengaruh efektif

dari pemerintah pusat tidak lagi mencakup seluruh wilayah

kedaulatan tetapi dikurangi luas wilayah sampai dengan batas

frontier yang sudah dipengaruhi oleh kekuasaan asing dari

seberang boundary.

Konsepsi politik kekuasaan menjadi salah satu faktor

dalam melaksanakan konsep geopolitik. Hal ini terkait dengan

kepentingan nasional yang harus dipertahankan demi

tercapainya cita-cita bangsa dan negara.

Berdasarkan konsepsi keamanan Negara dan Bangsa

ditujukan untuk mengamankan pembangunan negara agar tujuan

bangsa dfpat tercapai. Pada mas kini konsep keamanan negara

yang dikembangkan pada umumnya adalah konsep ketahanan

nasional. Namin konsep ketahanan nasional saja tidak cukup.

Kini dikembangkan pula konsep daerah penyangga (buffer zona)

yang dapat digunakan nuntuk mengukur waktu dalam menghadapi

ancaman fisik dari luar.

Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari

pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan

sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional.

Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-

Geopolitik Indonesia | 3

prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing

dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai

cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa

Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud

wilayah nusantara.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Geopolitik?

2. Bagaimanakah Geopolitik dan Wawasan Nasional Indonesia?

3. Bagaimanakan Implementasi Wawasan Nusantara?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik

2. Untuk mengetahui Geopolitik Indonesia dan Wawasan

Nasional Indonesia

3. Untuk mengetahui Implementasi Wawasan Nusantara

Geopolitik Indonesia | 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik merupakan pengembangan dari geografi politik,

dimana negara dipandang sebagai suatu organisme hidup yang

berevolusi secara spasial dalam kerangka memenuhi kebutuhan

masyarakat bangsanya. Berawal dari pemikiran Jerman, khususnya

Haushofer, geopolitik berkembang dengan pesat sebagai satu

cabang ilmu pengetahuan dimana kekuasaan (politik) dan ruang

merupakan anasir sentralnya. Sehingga kemudian haushofer

menanamkan geopolitik sebagai suatu Science of the state yang

mencakup bidang-bidang politik, geografi, ekonomi, sosiologi,

antropologi, sejarah, dan hukum serta pertamakalinya diuraikan

dalam bukunya “Mancht Und Erde” ( kekuasaan dan dunia ).

Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau

peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi

nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik

(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan

geografi, wilayah atau tutorial dalam arti luas) suatu negara,

yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung

atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara.

Dalam hubungannya dengan kehidupan manusia di dunia dalam

suatu negara dengan lingkungan alam, kehidupan manusia

mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan yang Maha Esa dan

sebagai wakil tuhan di bumi.

Geopolitik Indonesia | 5

Aadapun sebagai wakil tuhan di bumi, manusia dalam

hidupnya berkewajiban memelihara dan memanfaatkan segenap

karunianyakekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan

hidupnya.

Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang

berbhinneka, Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan

sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan

keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.

Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan

keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu

bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan

oleh para pendiri Negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan

persatuan dan kesatuan Indonesia tercermin pada momentum

sumpah pemuda tahun 1928 dan kemudian dilanjutkan dengan

perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat

proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagai system kehidupan nasional bersumber dari dan bermuara

pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi Undang-

Undang Dasar 1945. dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak

bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan

sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional.

Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip

dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam

memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita

dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia

adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah

Geopolitik Indonesia | 6

nusantara sehingga disebut dengan wawasan nusantara.

Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia

adalah upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa,

dan segenap aspek kehidupan nasionalnya. Karena hanya dengan

upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat tetap eksis dan

dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-

citakan.

Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik

Indonesia. Hal ini dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam

wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik Indonesia,

yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara

fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhan

(Suradinata; Sumiarno: 2005).

B.Teori Universal Tentang Geopolitik

Pandangan yang universal tentang Geopolitik adalah tidak

mungkin, sebab suatu teori tentang Geopolitik sangat erat

hubungannya dengan angan-angan atau desire yang ada pada

penyusun teori tersebut sebagai warga dari negaranya sendiri.

Tetapi pada abad ke 20, mulai timbul berbagai teori

geopolitik. Hal ini dapat dimengerti, sebab pada abad itu

manusia tengah mengalami perkembangan dan perubahan besar

dibidang teknologi dan industri. Negar-negara indutri

membutuhkan lebih banyak bahan baku dan daerah pemasaran hasil

industrinya. Untuk memperoleh semua itu, negar-negara/bangsa-

bangsa yang berhasrat imperialist ini tidak lagi mendngung-

dengungkan semboyan lam.seperti’Mission Sacre de I’home par I’home at le

Geopolitik Indonesia | 7

Dieu” atau “ White man’s burden”. Tetapi menggantinya dengan

semboyan baru antara lain: “ Rule Britania, Rule The Waves” atau “ In The

British Imperium The Sun Never sets”.

Teori-teori yang bertujuan melegalisasi usaha

imperilialist itu bermunculan guna menghadapi perlawanan

mental dari bangsa-bangsa jajahannya.

Geopolitik berasal dari kata Geo ( bumi ) sedangkan

politik mempunyai pengertian kekuatan yang didasarkan pada

pertimbangan-pertimbagan dasar dalam menentukan alternatif

kebijakan dasar nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.

Wawasan Darat ( Kontinental )

a. Pandangan Friederich Rarzel

Frederich Ratzel ( 1844 – 1904 ) adalah orang pertama

yang mengadakan pembahasan sistematis tentang kajian geografi

politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip

organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut

konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok

masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat hokum

alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang,

maka harus diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran wilayah).

b. Pandangan Rudolph Kjellen

Rudolph Kjellen (1864 – 1992 ) sarjana berkebangsaan

swedia dari Universitas di Gotenborg. Dia adalah pencipta

istilah geopolotik. Dia berpendapat bahwa Negara sebagai

sataun biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki

intelektual. Nagara merupakan system politik yang mencakup

Geopolitik Indonesia | 8

geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik.

Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam rangka

untuk mempertahankan Negara dan mengembangkannya. Selanjutnya

dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat negara

dengan memulai pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan

diikuti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim).

c. Pandangan Balford Mackinder

Mackinder (1861-1947) adalah sarjana pertama yang

mengemukakan teori Geostrategi Kontinental. Pandangan-

pandangannya antara lain sejarah ditentukan oleh perjuangan

mati-matian antara kekuatan darat dan kekuatan laut. Bola

dunia adalah satu kesatuan yang bulat.

Dalam teori “Pulau Dunia” nya ia membagi dunia dalam dua ruang

besar, yaitu:

Pulau Dunia/Island Ocean meliputi Eropa dan Asia.

Samudra Dunia/ World Ocean adalah lautan yang

mengelilingi pulau dunia itu.benua-benua Amerika dan

Australian hanyalah pulau-pulau belaka dalam samudra

dunia itu.

Satuan daratan dan lautan dibaginya lagi dalam satuan wilayah,

yakni:

Wilayah Poros/ Jantung (Heart land), meliputi

Unisoviet, Tiongkok sebelh barat, sebagian Mongolia,

sebagian Irian, Afganistan dan Balisjistan

Geopolitik Indonesia | 9

Wilayah Pulau sabit Dalam (Inner Marginal Crescent),

membentang dari Eropa Utara, barat dan Selatan,

Negara – negara Timur Tengah, Asia Selatan dan

Tenggara, dan tiongkok(kepulauan Inggris, Jepang,

dan Indonesia terletak diluar wilayah tersebut).

Wilayah Bulan sabit luar ( lands of Outer or Insuler

Crescent), meliputi daerah-daerah Kanada, Amerika

Serikat, Amerika Tengah, dan Selatan, Afrika

Selatan, Australia, dan Ocean.

d. Pandangan Karl Haushofer (1869-1946 )

Pandangan geopolitij semakin jelas pada pemikiran Karl

Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman

dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi

paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang

menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang

harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga

berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi

oleh semangat militerisme dan fasisme.

Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut.

Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan pada

soal strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan

kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan

pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan

ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan

hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya.

Geopolitik Indonesia | 10

Wawasan Bahari

a. A,Sir Walter Raleigh(abad ke 15)

“Supremasi di lautan adalah dasar dari kekuasaan

”Anggapan ini dicetuskan oleh Walter Raleigh pada masa

berkembangnya imperialisme inggris. Gagasannya di cetuskan

untuk menghadapi persaingan Inggris, Spanyol, Portugis dan

Belanda dalam usaha memperluas jajahannya. Raleigh menyatakan

”Barang siapa menguasai lautan, akan menguasai perdagangan,

akan menguasai kekayaan dunia,dan akhirnya akan menguasai

dunia itu sendiri”.

b. Alfred Thayer Mahan (1860-1914)

Alfred Thayer Mahan berpendirian bahwa sejarah utama bagi

kekuasaan dunia adalah kemampuan pengawasan di laut. suatu

Negara dapat menjadi kekuatan di laut dan di barat sekaligus,

asal syarat-syaratnya ada untuk itu; Suatu kekuatan laut-darat

di Eurasia tidak mungkin dapat memiliki kekuasan pengawasan di

Samudra sebagai akibat dari adanya Negara-negara tetangga

darat yang kuat di sekitarnya.

Menurut Mahan, ada 6 persyaratan pokok dalam pembentukan

kekuatan di laut yaitu;

Letak geografis dari Negara yang bersangkutan.

Sifat tanah yang menjadi tempat tinggal dan tempat

berusaha, mungkin mendorong umat manusia ke laut, seperti

Geopolitik Indonesia | 11

Nederland dan Jepang. Bagi bangsa yang memiliki pantai

maka laut merupakan perbatasan, dan kekuasaan nasionalnya

di tentukan oleh kemampuannya untuk memperluas perbatasan

tersebut.

Luas wilayahnya. Kadang-kadang luas wilayah merupakan

kelemahan. Karena mengurangi keinginan untuk berorientasi

ke lautan.

Penduduknya. Penduduk suatu Negara yang suka bergadang

atau berniaga mudah berkembang menjadi bangsa yang

memerlukan daerah-daerah jajahan sebagai tempat mengambil

bahan-bahan baku, daerah pasaran tempat menjual hasil

produksinya, dan daerah tempat mengembangnya perkapalan

nasional.

Lembaga-lembaga pemerintahannya. Pemerintah memiliki

peranan penting dalam mendorong bangsanya menuju kea rah

kekuasaan di laut.

Wawasan Bahari Indonesia

Laut bagi bangsa Indonesia merupakan sumber kemakmuran,

alat pemersatu Negara dan bangsa. Dengan demikian Negara dan

bangsa Indonesia beserta keabadian hidupnya langsung

dipengaruhi, tergantung dan ditentukan oleh kesadaran serta

kebijaksanaannya terhadap penggunaan lautan, dalam rangka

integrasi tanah, air, dan angkasa di atasnya. Tegasnya, lautan

adalah nafas bangsa Indonesia.

Geopolitik Indonesia | 12

Selain Indonesia, beberapa Negara yang menganut visi

maritime dan latar belakangnya, adalah;

Belanda, yang letaknya berbatasan dengan laut, miskin

akan sumber daya alam. Sehingga memaksakan bangsa ini

untuk mengadakan hbungan-hubungan dengan Negara luar guna

kelangsungan hidupnya. Karena itu lautan yang

dipergunakan sebagai jalan lalu lintas merupakan syarat

hidup baginya.

Ingris. Penggunaan dan penguasan lautan merupakan syarat

hidup mutlak yang dengan tegas dilukiskan dengan

semboyan”Rule Britania,Rule Yhe Waves”. Sea power

(kekuatan laut)adalah istilah yang dipakai bangsa ingris

untuk mengobarkan potensinya dalam menguasai lautan dalam

bentuk Armada Niaga, Armada perang serta fasilitas-

fasilitas di darat

Amerika Serikat. Teori kekuatan laut dan strategi

angkatan laut dikembangkan oleh Alfred Thayer Mahan.

Mahan yakin bahwa kekuatan laut dapat dipergunakan

sebagai alat politik untuk meninggikan keagungan

Negara,disamping kenyataan bahwa kekuatan laut adalah

vital bagi pertumbuhan kesejahteraan dan keamanan Negara.

Unsur-unsur yang menentukan dalam pembinaan kekuatan laut

adalah letak geografis, wujud Negara, luas wilayah,

jumlah penduduk, watak penduduk, dan lembaga-lembaga

pemerintah.

Wawasan Nasional

Geopolitik Indonesia | 13

Kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak, adalah

kebenaran yang datangnya dari tuhan, pencipta alam semesta

dengan segala isinya,termasuk manusia di dalamnya. Manusia

diberi kelebihan dari makhluk lainnya melalui akal pikiran dan

budinurani, namun tetap terbatas kemampuannya dalam

menggunakan akal dan budi nurani tersebut, sehingga antara

manusia satu dengan lainnya tidak memilikitingkat kemampuan

yang sama. Dari ketidaksamaan tersebut menimbulkan perbedaan

pendapat, kehidupan, termasuk juga di dalam cara melihat dan

memahami sesuatu. Perbedaan-perbedaan inilah yang kita namakan

keanekaragaman. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

keanekaragaman tersebut memerlukan perekat, agar bangsa yang

bersangkutan bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.

Suatu bangsa yang telah bernegara, dalam menyelenggarakan

kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya.

Pengaruh itu didasarkan atas pengaruh timbale balik dan kait

mengkait antara filosofi bangsa, ideology, aspirasi dan cita-

cita, dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan

tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarahnya.

Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan

kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi dan berupa wawasan

nasional. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan

hidup, keutuhan bangsa serta jati diri bangsa.

Kehidupan suatu bangsa dan Negara senantiasa dipengaruhi

oleh perkembangan lingkungan strategis. Maka wawasan juga

harus mampu memberikan inspirasi pada suatu bangsa dalam

Geopolitik Indonesia | 14

menghadapu berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan

oleh lingkungan strategis.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, ada tiga factor

penentu utama yang harus mampu memberikan aspirasi dan

perjuangan, ada tiga factor penentu utama yang harus

diperhatikan oleh suatu bangsa, yaitu;

Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup

Jiwa, tekad dan semangat manusia atau rakyatnya

Lingkungan sekitarnya

Dengan demikian, maka wawasan nasional adalah cara

pandang suatu bangsa yang telah menegara tengtang diri dan

lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terbuka

(interaksi dan interelasi) serta bangunannya di dalam

bernegara di tengah-tengah lingkungannya, baik nasional,

regional maupun global.

Wawasan Nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh

paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori

paham kekuasaan dan teori geopolitik diuraikan sebagai berikut

:

1. Paham-paham kekuasaan

Perumuan wawasan nasioanal lahir berdasarkan pertimbangan

dan pemikiran sejauh mana konsep operasionalnya dapat

diwujudkan dan dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu

Geopolitik Indonesia | 15

dibutuhkan landasan-landasan teori yang dapat mendukung

tentang rumusan wawasan nasioanal.

Adapun teori-teori yang dapat mendukung rumus tersebut

antara lain :

a. Paham Machiavelli (abad XVII)

Gerakan pembaharuan (renaisanc) yang dipicu oleh masuknya

ajaran islam di eropa barat sekitar abad VII telah membuka dan

mengembangkan cara pandang eropa barat, sehingga menghasilkan

peradaban barat modern dibidang politik dan kenegaraan, motor

atau pemikirannya berasal dari Machiavelli, seorang ilmu pakar

politik dalam pemerintahan republic florence, sebuah Negara

kecil di Italia utara (sekitar abad XVII).

Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam

bahasa inggris dengan judul “The Prince”, Machiavelli

memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang

besar agar sebuah Negara dapat berdiri dengan kokoh didalamnya

terkandung beberapa postulat dan cara pandang tentang

bagaimana memelihara kekuasaan politik. Menurut Machiavelli,

sebuah Negara itu akan bertahan apabila menerapakn dalil-

dalil; pertama, dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan,

segala cara dihalalkan; kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim,

politik adu domba (devide et impera) adalah sah; ketiga, dalam

dunia politik (yang disamakan dengan kehidupan binatang buas),

yang kuat pasti dapat bertahan dan menang. Selama hidup

Machiavelli, buku “The prince” dilarang beredar oleh sripaus

karena dianggap amoral. Tetapi setelah Machiavelli meninggal,

Geopolitik Indonesia | 16

buku tersebut dipelajari dan dijadikan pedoman oleh banyak

kalangan politisi dan para elit politik.

b. Paham Kaisar Napoleon Bona Parte (abad XVIII)

Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusionir dibidang

cara pandang disamping merupakan pelaku yang baik dari

Machiavelli napoleon berpendapat perang dimasa depan akan

merupakan perang total, yang menyerahkan segala daya upaya dan

kekuatan logistic dan ekonomi nasional yang didukung oleh

social budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu

bangsa untuk membentuk kekuatan menduduki dan menjajah Negara

di sekitar Prancis. Oleh karena itu terjadi invasi militer

besar-besaran oleh napoleon terhadap Negara-negara tetangga.

Ketiga postulat Machiavelli telah diimplementasikan dengan

sempurna oleh Napoleon.

c. Paham Jenderal Clausewitz (abad XVIII)

Berdasarkan dengan era Napoleon di Rusia, hidup jenderal

Clausewitz terusir oleh tentara Napoleon dari Negaranya sapai

ke Rusia.Clausewitz akhirnya bergabung dan menjadi penasehat

militer tentara kekaisaran Rusia. Sebagaimana kita ketahui

invasi tentara Napoleon pada akhirnya tertahan dan Moskow.

Clausewitz setelah rusia bebas kembali, diangkat menjadi

kepala sekolah staf dan komando Rusia. Di sana dia menulis

sebuah buku tentang perang diberi judul “Vom Kriege” (tentang

perang). Menurut Clsusewitz, perang adalah kelanjutan politik

dengan cara lain. Pemikiran inilah yang membenarkan atau

menghalalkan Rusia berekspansi sehingga menimbulkan perang

dunia pertama.

Geopolitik Indonesia | 17

Dari pendapat para ahli tersebut muncul penjelasan bahwa

ada peranan unsur-unsur objektif dan psikologis dalam tatanan

dinamika kehidupan politik suatu Negara, sehingga kemantapan

suatu system politik hanya dapat dicapai berakar pada

kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan. Kebudayaan

politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat

kesejahteraan sebagai satu kesatuan budaya. Dengan demikian,

maka dalam memproyeksikan eksistansi kebudayaan poltik tidak

semata-mata ditentukan oleh kondisi-kondisi objektif tetapi

juga kondisi subjektif psikologis.

C. GEOPOLITIK DAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA

Karena wawasan nasional merupakan wawasan yang

dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara

universal, maka wawasan nasional Indonesia pun dibentuk dan

dijiwai oleh paham kekuasaan dari bangsa Indonesia dan

geopolitik Indonesia.

1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia

Paham bangsa Indonesia yang berfilsafah dan berideologi

pancasila menganut paham tentang perang dan damai : bangsa

Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.

Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran

atau teori tentang kekuasaan dan adu kekuatan karena ajaran

tersebut benih-benih persengketaan dan ekspansionisme. Ajaran

wawasan nasional Indonesia menyatakan bahwa ideologi

dipergunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik

nasional, dihadapkan kepada kondisi dan konstelasi geografi

Geopolitik Indonesia | 18

Indonesia dan segala asfek kehidupan nasionalnya, agar bangsa

Indonesia dapat menjalin kepentingan bangsa dan Negara.

Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang

dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang

perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan

konstalasi geografi Indonesia dihadakan pada segenap penomena

sosial dan kehidupan yang timbul. Sedangkan pemahaman tentang

Negara Indonesia menganut Negara kepulauan paham yang

dikembangkan dari archipelago consept atau asas archipelago.

2. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan, membina dan

mengembangkan Wawasan Nasionalnya dari kondisi nyata dan

lingkungan Indonesia.Untuk itu, maka dalam pembahasan

pembinaan dan pengembangan Wawasan Nasional Indonesia ditinjau

dari:

a. Latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila

b. Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan dan nusantara

c. Latar belakang aspek social budaya bangsa Indonesia

d. Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan bangsa

Indonesia.

e.

Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara

a) Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah

makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya

pikirnnya, sadar akan keberadaanya yang serba terhubung dengan

Geopolitik Indonesia | 19

sesamanya, dengan lingkungannya, dengan alam semesta dan

dengan penciptanya. Berdasarkan kepada keputusan yang

dipengaruhi oleh lingkungan, bangsa Indonesia memiliki

berbagai-bagai motivasi antara lain demi terciptanya suasana

damai dan tentram menuju kebahagiaan serta demi

terselenggaranya keteraturan dalam membina hubungan antar

sesamanya.

b) Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara

Geografi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk

secara alamiah, demikian adanya oleh alam maya. Kondisi

objektif geografis sebagai modal dalam pembentukan suatu

Negara, merupakan suatu ruang atau wadah yang harus dipedomani

sebagai ruang hidup dan kehidupan suatu bangsa. Oleh karena

itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, geografis

merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan baik funsi

maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku Negara yang

bersangkutan.

Kondisi objektif nusantara yang terletak pada posisi

silang yang strategis, memilki karakteristik atau watak yang

berbeda dengan negara-negara lainnya. Wilayah Indonesia pada

saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945

masih berlaku “Territorialle Zee En Maritieme Kringen

Ordonantle” tahun 1939, dimana lebar laut wilayah Indonesia

adalah 3 mil diukur dari garis rendah dari masing-masing

pantai pulau Indonesia.

2. Geopolitik Indonesia

Geopolitik Indonesia | 20

Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia. Wawasan

Nusantara mengandung unsur-unsur atau konsepsi yang terdapat

dalam geopolitik. Wawasan nusantara dapat disebut geopolitik

karena berdasarkan konsepsi yang berlaku di Indonesia

merupakan prasyarat bagi terwujudnya cita-cita nasional yang

tertuang dalam Pancasila. Konfigurasi Indonesia adalah unik

dan sekaligus amat menantang, masih ditambah lagi dengan ciri-

ciri demografi, antropologi, meteorology dan latar belakang

sejarah yang member peluang munculnya disintegrasi bangsa.

Kebangsaan Indonesia sebenarnya terdiri dari tiga unusr

geopolitik yaitu:

a. Rasa Kebangsaan

b. Paham Kebangsaan

c. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa

Indonesia dan sekaligus pendorong tercapainya cita-cita

proklamasi. Rasa kebangsaan adalah sublimasi dari Sumpah

Pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,

dihormati dan disegani di antara bangsa-bangsa di dunia ini.

Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik

dalam makna spirit maupun geografi, sehingga secara

operasional dapat membantu meniadakan kemungkinan munculnya

frontier.

Secara formal paham kebangsaan itu dapat dibina melalui

proses pendidikan dan pengajaran dalam bentuk materi ajar,

wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Doktrin dan Strategi

Pembangunan Nasional, Sejarah dan Budaya Bangsa. Geopolitik

Geopolitik Indonesia | 21

hanya akan efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan

yang mantap. Oleh karena adanya amanat yang demikian itulah

maka Wawasan Nusantara secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk

konsepsi tentang Kesatuan yang meliputi:

a. Kesatuan Politik

b. Kesatuan Ekonomi

c. Kesatuan Sosial Budaya

d. Kesatuan Pertahanan dan Keamanan

Keempatnya sesungguhnya merupakan jabaran dari Sumpah Pemuda.

a. Kesatuan Politik

Kesatuan politik disadari penting dari adanya kebutuhan

untuk mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu

entity yang utuh sebagai tanah air. Kesadaran tersebut dipacu

oleh pengalaman adanya intervensi asing berupa kapal laut

maupun pesawat terbang yang membantu pemberontakan pada tahun

lima puluhan. Sebagaimana dideklarasikan oleh Perdana Menteri

Djuanda itu dinamakan Asas Nusantara, yang menjadi bagian dari

Wawasan Nusantara. Asas Nusantara lahir karena secara langsung

adanya kebutuhan rasa aman dan keamanan bangsa dan Negara,

sehingga pemerintah dapat mengatur seluruh tanah yang satu dan

utuh.

b. Kesatuan Ekonomi

Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak; dan ini dapat

disediakan melalui proses demokratisasi. Setelah kegiatan

ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu dijaga

kesatuannya di seluruh wilayah negara, antara lain, berlakunya

Geopolitik Indonesia | 22

satu mata uang tunggal yaitu, rupiah. Bagi daerah perbatasan

yang terpencil dari system sirkulasi nasional sangat minim,

kadang-kadang kesatuan ekonomi tidak terasakan. Kadang kala

penduduk Indonesia di daerah perbatasan lebih terjangkau oleh

kesatuan ekonomi dari negara-negara tetangga. Karena itu bagi

negara seperti Indonesia yang konfigurasi geografinya amat

menantang, perencanaan pembangunan harus diorientasikan pada

prinsip geopolitik bangsa yaitu Wawasan Nusantara.

Datangnya globalisasi memang merupakan tantangan bagi

asas kesatuan ekonomi. Tiap pemerintahan yang berusaha

menetapkan nilai tukar mata uangnya akan mendapat tekanan

pasar yang luar biasa. Demikian juga munculnya lembaga-lembaga

keuangan internasional menjadi tantangan tersendiri terhadap

kedaulatan dna kewibawaan Negara.

c. Kesatuan Sosial-Budaya

Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujud atas dasar

kesepakatan bukan atas dasar sejarah dan geografi. Kesatuan

social-budaya sesungguhnya merupakan sublimasi dari rasa,

paham dan semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras dan

agama serta asal keturunan, perasaan satu dimungkinkan untuk

dibentuk asal sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan

Indonesia sebagaimana dicontohkan oleh Sumpah Pemuda.

Pertentangan agama juga secara potensial menghalangi

terjadinya kesatuan social-budaya walau kedua belah pihak

berada dalam satu suku atau bangsa. Kesatuan social-budaya

dikaitkan dengan pembentukan ketahanan pribadi merupakan

penangkalan terhadap kemungkinan terjadinya frontier. Hal ini

perlu diwaspadai dengan karena setiap budaya mempunyai ciri

Geopolitik Indonesia | 23

atau kemampuan untuk mengobservasi budaya lain secara halus

dan tak terasa ternjadinya. Hanya kesatuan dan kekuatan

budayalah yang dapat menyangkalnya.

d. Kesatuan Pertahanan dan Keamanan

Makna utama dari kesatuan pertahan dan keamanan adalah

bahwa masalah bidang pertahanan dan keamanan, khususnya

keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama.

Atas dasar itulah sistem pertahanan dan keamanan rakyat

semesta (hankamrata), memiliki tiga ciri utama yaitu:

Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan

terciptanya rasa aman dan keamanan rakyat;

Pelibatannya secara semesta,

Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan

Secara geopolitik kesatuan pertahanan keamanan bermakna

bahwa di dalam negeri hanya ada TNI dan Polri sebagai satuan

pengamanan bersenjata; yang tidak diperbolehkan ada satuan

bersenjata di luar itu.

3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan, membina dan

mengembangkan Wawasan Nasionalnya dari kondisi nyata dan

lingkungan Indonesia.Untuk itu, maka dalam pembahasan

pembinaan dan pengembangan Wawasan Nasional Indonesia ditinjau

dari:

f. Latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila

g. Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan dan nusantara

h. Latar belakang aspek social budaya bangsa Indonesia

Geopolitik Indonesia | 24

i. Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan bangsa

Indonesia.

Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara

a) Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah

makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya

pikirnnya, sadar akan keberadaanya yang serba terhubung dengan

sesamanya, dengan lingkungannya, dengan alam semesta dan

dengan penciptanya. Berdasarkan kepada keputusan yang

dipengaruhi oleh lingkungan, bangsa Indonesia memiliki

berbagai-bagai motivasi antara lain demi terciptanya suasana

damai dan tentram menuju kebahagiaan serta demi

terselenggaranya keteraturan dalam membina hubungan antar

sesamanya.

b) Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara

Geografi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk

secara alamiah, demikian adanya oleh alam maya. Kondisi

objektif geografis sebagai modal dalam pembentukan suatu

Negara, merupakan suatu ruang atau wadah yang harus dipedomani

sebagai ruang hidup dan kehidupan suatu bangsa. Oleh karena

itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, geografis

merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan baik funsi

maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku Negara yang

bersangkutan.

Geopolitik Indonesia | 25

Kondisi objektif nusantara yang terletak pada posisi

silang yang strategis, memilki karakteristik atau watak yang

berbeda dengan negara-negara lainnya. Wilayah Indonesia pada

saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945

masih berlaku “Territorialle Zee En Maritieme Kringen

Ordonantle” tahun 1939, dimana lebar laut wilayah Indonesia

adalah 3 mil diukur dari garis rendah dari masing-masing

pantai pulau Indonesia.

c) Pemikiran Berdasarkan Aspek Pemikiran Budaya

Budaya atau kebudayaan, dalam arti etimologis adalah

sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia ( berasal

dari bahasa sansengkerta budaya yang dijamakkan menjuadi

budaya, kemanusiaan kemudian dibentuk menjadi budaya yang

berarti perbuatan budi), karena manusia bekerja tidak hanya

dengan kekuatan budinya, melainkan dengan perasaan fantasi

atau imajinasi dan kehendaknya, maka lebih lengkap jika

kebudayaan diungkapkan sebagai cipta, rasa, karsa ( budi,

perasaan dan kehendak ).

Sosial budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional

(disamping politik, ekonomi dan hankam) adalah faktor dinamik

masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku

lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota

– anggotanya. Bangsa sejak awal terbentuk dengan ciri

kebudayaan yang sangat beragam oleh pengaruh ruang hidup

berupa kepulauan dengan ciri alamiah tiap pulau – pulau yang

berbeda pula. Bahkan perbedaan ciri alamiah antar pulau yang

satu dengan pulau yang lain sangat besra sehingga membawa

pengaruh terhadap karakter masyarakat. Disamping perbedaan –Geopolitik Indonesia | 26

perbedaan berkaitan dengan ruang hidup masyarakat Indonesia

dapat pula dibedakan berdasarkan ras dan etnik. Pengaruh dan

faktor alamiah itu membentuk perbedaan – perbadaan secara khas

dan kebudayaan masyarakat ditiap – tiap daerah dan sekaligus

menampakkan perbedaan – perbedaan daya tanggap inderawi serta

pola tingkah laku kehidupan dalam hubungan vertikal maupun

horizontal. Secara universal, kebudayaan masyarakat heterogen

tersebut mempunyai unsur – unsur penting yang sama, yaitu :

pertama, sistem religi dan upacara keagamaan; kedua, sistem

masyarakat dan organisasi kemasyarakatan; ketiga, sistem

pengetahuan; keempat, bahasa; kelima, kesenian budaya dalam

arti sempit); keenam, sistem mata pencaharian; ketujuh, sistem

teknologi dan peralatan.

Dengan perbedaan ciri alamiah dan unsur – unsur penting

kebudayaan sebagaiman telah dijelaskan diatas, dapat dibedakan

secara lahiriah antara orang Jawa dan orang Batak, ataupun

orang Menado dan orang Irian (Papua), baik dari penampilan

pribadi maupun dalam hubungan kelompok (masyarakat). Dari ciri

ruang hidup yang menjadi asal usul suatu masyarakat dengan

mudah pula dapat dikenali perbedaan umum antara masyarakat

pantai (nelayan) yang pemberani (menantang alam), dinamik,

agresif dan terbuka dengan masyarakat petani (agraris) yang

teratur (mengikuti ritme alam), mementingkan keakrabatan,

kurang terbuak (pandai meyembunyikan perasaan); atau antara

masyarakat desa yang sedang memegang teguh nilai – nilai

religius, kekerabatan dan pengayuban, dengan masyarakat kota

yang cenderung meterialistik, individual dan pantebayan.

Geopolitik Indonesia | 27

Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan

konstelasi geografi negara Republik Indonsia, tergambarkan

secara jelas betapa sangat heterogen serta uniknya masyarakat

Indonesia, yang terdiri dari ratusan suku bangsa dengan masing

– masing adat istiadatnya, bahasa daerahnya, agama dan

kepercayaan. Oleh kerena itu, prospektif budaya dan tat

kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antar

golongan masyarakat mengandungpotensi konflik yang sangat

besar, terlebih dengan kesadaran nasional masyarakat yang

relatif masih rendah sejalan dengan masih terbatasnya jumlah

masyarakat terdidik.

d) Pemikiran Berdasarkan Aspek Kesejarahan

Perjuangan suatu bangsa dalam mencapai cita – citanya

umumnya tumbuh dan berkembang akibat latar belakang sejarah.

Demikian juga dengan sejarah Indonesia, diawali dari negara –

negara kerajaan terdisional yang pernah ada di wiliyah

nusantara melalui kedaulatan Sriwijya dan Majapahit. Kedua

kerajaan tersebut landasannya adalah mewujudkan kesatuan

wilayah, meskipun belum timbul rasa kebangsaan, namun sudah

timbul semangat bernegara. Kaidah – kaidah sebagi negara

modern, seperti : rumusan falsafah belum jelas, ditulis Mpu

Tantular, Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrva. Untuk

selanjutnya Bhineka Tunggal Ika diangkat oleh Indonesia

sensasi didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Runuhnya Sriwijaya dan Majapahit antara lain

Geopolitik Indonesia | 28

menjadi satu kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam satu

kesatuan negara yang utuh.

Konsepsi Nusantara yang dilandaskan pada semangat

kekompakkan mengacu pada konstelasi geogrfi RI sebagai negara

kepulauan, dikukuhkan menjadi undang – undang nomor 4/Prp

tahun 1960, yaitu :

a. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia serta

perairan pedalaman Indonesia.

b. Laut wilayah Indinesia ialah jalur 12 mil laut.

c. Perairan pedalaman Indonesia ialah semua peraiaran yang

terletak satu dalam dari garis dasar, sebagai yang

dimaksud pada ayat (2)

Pada tahun 1973 Wawasan Nusantara diangkat dalam

ketetepan MPR RI Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN dalam bab II

huruf “E”.

Perjuangan didunia Internasional untuk diakuinya wilayah

Nusantara sesuai dengan deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember

1957, merupakan rangkaian perjuanganyang cukup panjang untuk

memperoleh pengukuhan bagi asas neegara kepulauan diforum

Internasinoal.

Dimulai sejak konfersi pbb tentang hukum laut pada tahun

1958, kemudian yang kedua tahun 1960 dan akhirnya pada

konferensi ketiga tahun 1982, pokok – pokok asas Kepulauan

yang diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 92 (United Nation

Convention on the Law of the Sea atau konvensi perserikatan bangsa –

bangsa tentang hukum laut.)

Geopolitik Indonesia | 29

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

1. Wilayah (Geografi)

a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)

Kata ‘Archipelago’ dan ‘Archipelagic’ berasal dari kata

Italia ‘Archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’ yang

berarti terpenting, terutama, dan ‘pelagos’ berarti laut atau

wilayah lautan. Jadi, ‘Archipelago’ berarti lautan terpenting.

Istilah ‘Archipelago’ adalah wilayah lautan dengan pulau-

pulau di dalamnya. Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja

tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa

barat, sehingga Archipelago selalu diartikan kepulauan atau

kumpulan pulau.

Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa

pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara

tempat unsure perairan atau lautan antara pulau-pulau

berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah.

Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the

Indian Archipelago. Kata Archipelago pertama kali dipakai oleh

Johan Crawford dalam bukunya the history of Indian Archipelago

(1820). Kata Indian Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa

Belanda Indische Archipel yang semula ditafsirkan sebagai

wilayah Kepulauan Andaman sampai Marshanai.

b. Kepulauan Indonesia

Geopolitik Indonesia | 30

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda

dinamakan Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah

jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik

Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak

nama yang dipakai, yaitu ‘Hindia Timur’, ‘Insulinde’ oleh

Multatuli, ‘nusantara’. ‘indonesia’ dan ‘Hindia Belanda’

(Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda.

Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘Indonesia’

meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang

barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu

kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti India

dan ‘nesos’ berarti pulau. Indonesia mengandung makna

spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju

cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.

c. Konsepsi tentang Wilayah Indonesia

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal

beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah

laut sebagai berikut :

Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang

memilikinya.

Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik

masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh

masing-m,asing Negara

Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas

untuk semua bangsa

Geopolitik Indonesia | 31

Mare Clausum (the right and dominion of the sea),

menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang

dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai

dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil)

Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang

menjadikan dasar konvensi PBB tentang hokum laut.

Saat ini Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nation

Convention on the Law of the sea UNCLOS) mengakui adanya

keinginan untuk membentuk tertib hukum laut dan samudra yang

dapat memudahkan komunikasi internasional dan memajukan

penggunaan laut dan samudra secara damai. Di samping itu ada

keinginan pula untuk mendayagunakan kekayaan alamnya secara

adil dan efesien, konservasi dan pengkajian hayatinya, serta

perlindungan lingkungan laut.

Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis

besar Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki Teritorial,

Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landasan

Kontinental. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya

terdiri atas satu atau lebih kepulauan dapat mencakup

pulau-pulau lain.

Laut territorial adalah salah satu wilayah laut yang

lebarnya tidak melebihi 12 nil laut diukur dari garis

pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut

terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta

laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan

titik-titik terluar dari dua pulau dengan batasan-batasan

Geopolitik Indonesia | 32

tertentu sesuai konvensi ini. Kedaulatan suatu Negara

pantai mencakup daratan, perairan pedalaman dan laut

territorial tersebut.

Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan

atau sebelah dalam dari garis pangkal

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil

laut dari garis pangkal. Di dalam ZEE Negara yang

bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan

eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan

sumber daya alam hayati dari perairan.

Landasan kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar

laut dan tanah dibawahnya yang terletak di luar laut

teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah

wilayah daratannya. Jarak 200 mil laut dari garis pangkal

atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil,

tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman

dasar laut sedalam 2500 m.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara

Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak

diantara benua Asia dan benua Australia dan diantara samudra

Pasifik dan Samudra Hindia, yang terdiri dari sekitar 17.508

pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki

nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada

batas-batas astronomi sebagai berikut :

Utara : 60 08’ LU

Selatan : 110 15’ LS

Geopolitik Indonesia | 33

Barat : 940 45’ BT

Timur : 1410 05’ BT

Jarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak

barat timur sekitar 5.110 km. bila diproyeksikan pada peta

benua Eropa, maka jarak barat timur tersebut sama dengan jarak

antara London dengan Ankara, Turki. Bila diproyeksikan pada

peta Amerika Serikat, maka jarak teresbut sama dengan jarak

antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat.

Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2,

yang terdiri atas daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan

127.166.163 km2. luas wilayah daratan Indonesia jika

dibandingkan dengan Negara-negara Asia Tenggara merupakan yang

terluas.

Unsur-Unsur Dasar wawasan Nusantara

1. Wadah

Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen

yaitu:

a. Wujud wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh

lautan yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang

saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik laut maupun

Geopolitik Indonesia | 34

selat serta di atasnya merupakan satu kesatuan ruang wilayah.

Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan

serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara

vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka ke atas

dengan titik puncak kerucut dipusat bumi.

Letak geografis negara berada di posisi dunia antar dua

samudera dan dua benua. Letak geografis ini berpengaruh besar

terhadap aspek-aspek kehidupan nasional di Indonesia.

Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan

politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

b. Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tat inti organiasi negara didasarkan pada

UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara,

kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem

prwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang

berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang

dilaksanakan menurut Undang-Undang. Sistem pemerintahannya

menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan

pemerintahan berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara

hukum (Rechtsstaat) bukan negara kekuasaan (machsstaat). Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai kedudukan kuat, yang tidak

dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota MPR merangkap sebagai

anggota MPR.

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Tata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dan

kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat

Geopolitik Indonesia | 35

yang mencakup partai politik, golongan dan organnisasi

masyarakat, kalangan pers serta seluruh paratur negara.

Senus lapisan masyarakat itu diharapkann dapatt

mewujudkab denokrasi yang secara konstiyusional berdasarkan

UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar falsafah

Pancasila, dalam berbagai kegiatan bermasyarakat,berbangsa dan

bernegara.

2. Isi wawasan Nusantara

Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif

kehidupan manusia Indonesian dalam eksistensinya yang meliputi

cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu.

a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaab

UUD 1945 yang meliputi:

1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,

adil dan makmur.

2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng

bebas.

3) Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiadan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan

sosial.

b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri

manunggal, utuh menyeluruh yang meliputi:

Geopolitik Indonesia | 36

1) Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup

daratan, perairan dan digantara secara terpadu.

2) Satu kesatuan politik, dalam arti UUD dan politik

peelaksanaannyaserta satu ideologi dan identitas

nasional.

3) Satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu

perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar

“BhinekaTunggal Ika”, satuu tertib sosil dan satu

tertib hukum.Satu kesatuan ekonomi dengan

berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas

kekelurgaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

4) Satu kestuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta

(Sishankamrata)

5) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti

pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang

mencakup aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batinniah

dan Lahiriah

a. Tata laku batiniah berdaasarkan falsafah bangsa yang

membentuksikap mental bangsa yang memilki kekuatan batin.

b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam

arti kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan

pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

A. Sasaran Wawasan Nusantara.

Geopolitik Indonesia | 37

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, Wawasan

Nusantara harus dijadikan arahan pedoman acuan dan tentu bagi

setiap individu bangsa Indonesia. Oleh karena iti Implementasi

atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola

pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan

kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi

atau kelompok sendiri. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara

menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan

bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi atau menanggapi

berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara dan senantiasa berorientasi pada

kepentingan rakyat dan tanah air secara utuh dan menyeluruh.

Implementasi tersebut adalah :

1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik.

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi.

3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial

budaya.

4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam.

Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional

sebagaimana gambaran diatas, implementasi wawasan nusantara

harus tercermin atau menjadi nilai yang menjiwai segenap

peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata

diseluruh wilayah negara. Disamping itu wawasan nusantara

dapat diimplementasikan kedalam segenap pranata sosial yang

berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga

mendominasikan kehidupan sosial yang akrab, peduli, toleran,

hormat dan taat hukum.

Geopolitik Indonesia | 38

Untuk lebih mempercepat tercapainya tujuan wawasan

nusantara, maka disamping implementasi seperti diatas, perlu

juga dilakukan pemasyarakatan atau pengsosialisasian dari

materi wawasan nusantara itu sendiri kepada seluruh masyarakat

bangsa Indonesia. Pemayarakatan dari wawasan nusantara

tersebut dapat dibagi dalam :

1. Menurut sifat/cara penyampaiannya :

a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi/dialog,

tatp muka.

b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik,

media cetak.

2. Menurut metode penyampaiannya :

a. Ketauladanan.

b. Edukasi.

c. Komunikasi.

d. Integrasi.

B. Tantangan Implementasi Wawasan Negara

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia, baik

secara individu dalam masyarakat, dalam berbangsa dan

betnegara sedang mengalami suatu proses perubahan. Kita juga

menyadari faktor utama yang mendorong terjadinya proses

perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang

dibawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.

Tetapi apabila kita melihat sejarah kehidupan manusia dalam

alam semesta itu sendiri perubahan dalam kehidupan adalah

suatu hal yang wajar, yang alamiah. Demikianlah dapat

Geopolitik Indonesia | 39

dikatakan bahwa tidak ada kehidupan di dunia ini yang abadi

dan kekal. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang sarat

nilai-nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses panjang

sejarah perjuangan bangsa, akankah wawasan bangsa Indonesia

tentang persatuan dan kesatuan itu larut atau hanyut tanpa

bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan

atau gempuran nilai global yang menantang.

1. Pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dapat merupakan tantangan

wawasan nusantara, sehingga pemberdayaan untuk

kepentingan mayarakat banyak perlu mendapatkan

prioritas utama mengingat wawasan nusantara memiliki

makna persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan untuk

lebih mempererat kesatuan bangsa.

2. Dunia tanpa batas.

Keterbatasan kualitas SBM Indonesia dibidang IPTEK

merupakan tantangan serius dalm menghadapi gempuran

global, mengingat penguasaan IPTEK merupakan nilai

tambah untuk berdaya saing dipercaturan global.

3. Era baru kapitalisme.

a. Sloan dan Zureker dalam bukunya “Dictionary of Economic”,

menyebutkan tentang kapitalisme adalah suatu sistem

ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta macam-

macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan

perjanjian dengan pihak lain untuk berkecimpung

dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya

sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.

Geopolitik Indonesia | 40

b. Lester Thurow, dalam bukunya “The Future of Capitalism”,

menegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan

dalam era baru kehidupan kapitalisme harus membuat

strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara

paham individu dan paham sosialis.

4. Kesadaran warga negara.

a. Pandangan bangsa Indonesia tentang hak dan

kewajiban.

b. Kesadaran bela negara.

C. Penerapan Wawasan Nusantara

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan Wawasan

Nusantara, khususnya dibidang wilayah, adalah

diterimanya konsepsi Nusantara di forum Internasional.

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut

menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk

kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh

dunia Internasional termasuk negara-negara tetangga:

Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, India,

Australia dan Papua Nugini yang dinyatakan dengan

persetujuan yang dicapai karena negara Indonesia

memberikan akomodasi kepada kepentingan negara

tetangga.

d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan di

berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan

sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.

Geopolitik Indonesia | 41

e. Penerapan dibidang sosial budaya terlihat pada

kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhineka

Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib

sepenanggungan dengan asas Pancasila.

f. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan

Keamanan terlihat pada kesiap siagaan dan kewaspadaan

seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan Keamanan

Rakyat Sementara untuk menghadapi berbagai ancaman

bangsa dan negara.

D. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap

mengarah pada pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu

landasan dan pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawasan

nasional. Wawasan nasional Indonesia menumbuhkan dorongan dan

rangsangan untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan

dan tujuan nasional. Upaya pencapaian tujuan nasional

dilakukan dengan pembangunan nasional yang juga harus

berpedoman pada wawasan nasional.

Dalam proses pembangunan nasional untuk mencapai tujuan

nasional selalu akan menghadapi berbagai kendala dan ancaman.

Untuk mengatasinya perlu dibangun suatu kondisi kehidupan

Geopolitik Indonesia | 42

nasional akan meningkatkan kondisi dinamika kehidupan nasional

dalam wujud ketahanan nasional yang tangguh. Sebaliknya,

ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan

nasional semakin baik.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan

Nusantara yang merupakan pediman bagi proses pembangunan

nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional

merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian

tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh

karena itu, diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang

sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusarantara

dan Ketahanan Nasional merupakan dua konsepsi dasar yang

saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan

kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap berjaya dan

berkembang seterusnya.

BAB IIIGeopolitik Indonesia | 43

PENUTUP

Kesimpulan

Geopolitik merupakan pengembangan dari geografi poltik,

di mana Negara dipandang sebagai suatu organisme hidup yang

berevolusi secara spasial dalam kerangka memenuhi kebutuhan

masyarakat bangsanya atau tuntunan kebutuahan. Geopoltik

diartikan sebagai system politik atau peraturan-peraturan

dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong

oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik

beratnya terletak pada pertimbangan geografi,wilayah atau

territorial dalam arti luas) suatu Negara.Wawasan nusantara

adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami berdasarkan

pengertian bahwa dalam wawasan nusantara konsepsi geopolitik

Indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini yang berkembang tidak

saja secara fisik geografis melainkan dalam pengertian secara

keseluruhannya (Suradinata; Sumiaro 2005).

Sampai sekarang belum ada teori geopoltik yang dapat

diterima oleh semua bangsa didunia, sehingga benara-benar

merupakan pandangan universal. Bahkan teori dari Wendell Wilky

yang berjudul “The one Word” di mana dia mengajarkan suatu

pemerintahan dunia berdasarkan geopolitik dunia, juga tidak

bisa diterima, karena tenyata merupakan hal yang tidak mungkin

suatu Negara dapat mengambil beberapa segi dari teori-teori /

pandangan-pandangan tentang geopolitik yang ada untuk

diterapkan pada keadaan di negara itu sendiri.

Geopolitik Indonesia | 44

Wawasan Nusantara Indonesia adalah wawasan yang

dikembangkan berdasarkan teori yang dikembangkan secara

universal. Wawasan Nasional Bangsa Indonesia tidak

mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan karen

ajaran tersebut mengandung benih – benih persengketaan dan

ekspensionisme. Paham bangsa Indonesia yang berfalasfah dan

berideologi menganut paham tentang pernag dan damai

Paham Indonesia tentang negara adalah paham yang

dikembangkan archipelago consept atau asas archipelago.

Wawasan Nusantara dapat disebut geopolitik karena berdasarkan

konsepsi yang berlaku merupakan prasyarat bagi terwujnya cita-

cita nasional yang tertuang dalam Pancasila. Secara filosfi

Wawasan Nusantara dilatar belakangi oleh pemikiran berdasar

falsafah pancasila, aspek kewilayahan, aspek sosial budaya,

dan aspek kesejahteraan.

Wawasan Nusantara mencakup dua segi ,yaitu :

a. Tata laku batiniah yang berlandaskan falsafah

bangsa yang membentuk sikap mental bangsa yang

memiliki kekuatan batin

b. Tata laku lahiriah yang berupa kekuatan yang utuh,

dalam arti kemanunggalan kata dan karya,

keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.

Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh

paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya adalah paham

Machiavelli (abad XVII) yang menekankan bahwa sebuah Negara

itu akan bertahan apabila menerapkan dalil; pertama; dalam

merebut dan mempertahankan kekuasaan, segala cara dihalalkan;

Geopolitik Indonesia | 45

kedua; untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide

et impera) adalah sah; ketiga; dalam dunia politik (yang

disamakan dengan kehidupan binatang buas), yang kuat pasti

dapat bertahan dan menang. Paham kaisar Napoleon Bonaparte

(abad XVII) sangat menekankan perang total, dengan menyerahkan

segala daya upaya dan kekuatan logistik dan ekonomi nasional

yang didukung oeh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan

teknologi suatu bangsa untuk memebentuk kekuatan menduduki dan

menjajah Negara lain. Bersamaan dengan era Napoleon di Rusia,

hidup jenderal Clausewitz yang menyatakan perang adalah

kelanjutan politik dengan cara lain. Pemikiran inilah yang

membenarkan atau menghalalkan Rusia berekspansi sehingga

menimbulkan perang dunia pertama.

Geopolitik Indonesia | 46