PERBEDAAN INTERNASIONAL DAN HARMONISASI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PERBEDAAN INTERNASIONAL DAN HARMONISASI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi...
PERBEDAAN INTERNASIONAL
DAN HARMONISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Internasional
KELOMPOK 41. Riano Roy P. 12030111130119
2. Feby Karunia D. 12030111130069
3. M. Habib Takeshi J. 12030111130193
5.1 P ENDAHULUAN :
SIFAT INTERNASIONAL DARI PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Selama berabad-abad, banyak negara berbeda yang
telah memberi kontribusi pada pengembangan akuntansi. Ketika
arkeolog mengungkap sisa-sisa kuno di Timur Tengah, hampir
semua hal dengan tulisan atau angka di atasnya adalah bentuk
akuntansi (biaya perang atau pesta atau konstruksi, daftar
pajak jatuh tempo atau daftar pajak dibayar). Misalnya,
bangsa Romawi mengembangkan bentuk-bentuk canggih akuntansi
single-entry, berupa keuntungan pertanian yang dapat
dihitung. Kemudian, meningkatnya kompleksitas bisnis di
akhir abad pertengahan di Italia utara menyebabkan
munculnya sistem double-entry. Kemudian masih di Eropa
tepatnya di Belanda, keberadaan kelas pedagang kaya dan
kebutuhan investasi yang besar untuk proyek-proyek besar
menyebabkan adanya pelayanan publik tentang modal saham pada
abad ke-17. Berikutnya, pemisahan tumbuh kepemilikan dari
manajemen mengangkat perlunya audit dalam abad ke-19 di
Inggris. Dan pada akhir abad ke-20, Jepang memberikan
kontribusi besar terhadap akuntansi dan kontrol manajerial.
Fitur umum dari semua pengaruh internasional ini
pada akuntansi adalah bahwa perkembangan dari sistem
komersial telah menyebabkan kemajuan akuntansi. Tidak
mengherankan, negara-negara komersial terkemuka di setiap
periode adalah inovator terkemuka dalam akuntansi.
Namun, meskipun pengaruh dan persamaan
internasional jelas, ada juga perbedaan besar, terutama di
Eropa. Sebuah indikasi dari skala perbedaan internasional
dapat dilihat dalam kasus-kasus di mana perusahaan
menerbitkan dua sistem penomoran dalam akuntansi berdasarkan
aturan yang berbeda - sering aturan domestik dibandingkan
dengan aturan di AS, yang diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham AS. Tabel 5.1
menunjukkan beberapa contoh yang menarik untuk menggambarkan
penghasilan. Daimler-Benz adalah perusahaan Jerman pertama
yang menyediakan data ini, pada tahun 1993. Perbedaan besar
(variasi dari tahun ke tahun) antara angka laba Jerman dan
AS yang merupakan kejutan bagi banyak akuntan dan pengguna
laporan keuangan.
5.2 K LASIFIKASI 5.2.1 Pendahuluan
Meskipun tidak ada dua negara yang memiliki praktek
akuntansi yang identik, beberapa negara tampaknya membentuk
pasangan atau kelompok yang lebih besar dengan pengaruh yang
cukup serupa di pelaporan keuangan, seperti sistem hukum dan
pajak. Jika memang demikian, dimungkinkan untuk menetapkan
suatu klasifikasi. Seperti dalam suatu kegiatan yang
merupakan langkah dasar dalam banyak disiplin ilmu.
Klasifikasi harus mempertajam deskripsi dan
analisis. Hal ini harus mengungkapkan struktur yang
mendasari dan memungkinkan prediksi sifat-sifat unsur
berdasarkan tempatnya dalam klasifikasi.
Beberapa penulis, mengelompokkan sistem hukum,
telah memasok kriteria-kriteria yang praktis untuk
menentukan apakah dua sistem berada dalam kelompok yang
sama. Sistem dikatakan dalam kelompok yang sama jika
'seseorang dididik dalam. . . satu hukum maka akan mampu,
tanpa banyak kesulitan, penanganan yang lain.'(David dan
Brierley, 1978).
Sama pentingnya dengan kedua sistem tidak boleh
'didirikan pada hal yang berlawanan dengan prinsip
filosofis, politik atau ekonomi'. Kriteria kedua memastikan
bahwa sistem dalam kelompok yang sama tidak hanya memiliki
karakteristik dangkal serupa tetapi juga memiliki struktur
dasar yang sama dan cenderung bereaksi terhadap situasi baru
dengan cara yang sama. Menggunakan kriteria ini klasifikasi
hukum empat kelompok diperoleh: Romano-Germanic, hukum umum,
sosialis dan filosofis-religius.
Tabel Dampak Transisi ke IFRS pada Neraca Konsolidasi pada 1
Januari 2004
Dalam akuntansi, klasifikasi harus memfasilitasi
studi tentang logika, dan kesulitan yang dihadapi,
harmonisasi internasional. Klasifikasi juga harus membantu
dalam pelatihan akuntan dan auditor yang beroperasi secara
internasional. Selanjutnya, negara berkembang mungkin lebih
mampu memahami jenis-jenis pelaporan keuangan yang tersedia,
dan yang mana yang paling tepat untuk itu, berdasarkan
penglihatan negara-negara lain yang menggunakan sistem
tertentu. Dan seharusnya mungkin bagi suatu negara untuk
memprediksi masalah yang akan dihadapi dan solusi yang
mungkin digunakan dengan melihat negara-negara lain di
kelompoknya.
5.2.2 Klasifikasi Menggunakan Data Survei
Beberapa peneliti telah menggunakan survei praktek
akuntansi sebagai data. Klasifikasi dicapai dengan
penggunaan program komputer yang dirancang untuk menempatkan
negara-negara ke dalam kelompok berdasarkan kesamaan
praktek. Sebagai contoh, satu kelompok peneliti (Nair dan
Frank, 1980) membagi karakteristik pelaporan keuangan
menjadi yang berkaitan dengan pengukuran dan yang berkaitan
dengan pengungkapan. Tabel di bawah ini merupakan
klasifikasi menggunakan karakteristik pengukuran dari tahun
1973. Sampai sekarang tidak ada hirarki, tapi hasil
keseluruhan tampak sangat masuk akal dan cocok dengan
analisis dalam bab ini. Terdapat saran bahwa, dalam konteks
seluruh dunia, sebagian besar benua Eropa dipandang sebagai
negara-negara yang menggunakan sistem yang sama. Namun,
Inggris, Irlandia dan Belanda adalah negara-negara yang
berbeda dari sistem itu.
Tabel Klasifikasi Berdasarkan Praktek Pengukuran pada Tahun
1973
5.2.3 Klasifikasi Nobes
Sangat memungkinkan untuk mengkritisi klasifikasi-
klasifikasi yang telah disebutkan di atas, yaitu kritik pada
:
a. Kurangnya presisi pada definisi apa yang
diklasifikasikan.
b. Kurangnya model yang dapat dibandingkan dengan hasil
statistik.
c. Kurangnya hirarki yang akan menambah suatu seluk-
beluk ke dalam gambaran dari ukuran perbedaan antar
negara.
d. Kurangnya penilaian dalam pemilihan “pentingnya”
fitur-fitur yang mendiskriminasi.
Dapatkah masalah ini diperbaiki? Suatu ruang lingkup
pekerjaan didefinisikan sebagai klasifikasi beberapa negara
Barat oleh praktek-praktek pelaporan keuangan perusahaan
mereka yang terdaftar, dan itu dilakukan pada awal tahun
1980. Praktek-praktek pelaporan yang dimana mereka peduli
dengan pengukuran dan penilaian. Hal ini tercantum pada
perusahaan yang laporannya tersedia secara umum dan yang
prakteknya dapat paling mudah ditemukan. Hal ini adalah
perbedaan internasional dalam pelaporan antara perusahaan-
perusahaan tersebut yang menarik perhatian utama kepada
pemegang saham, kreditur, perusahaan audit, otoritas
perpajakan, manajemen, dan harmonisasi lembaga. Pengukuran
dan penilaian praktek tersebut dipilih karena ini menentukan
ukuran angka untuk keuntungan, modal, total aset, likuiditas
dan sebagainya. Hasilnya ditunjukkan pada gambar berikut.
Angka ini menunjukkan bahwa ada dua jenis utama
'sistem' pelaporan keuangan di Eropa pada saat itu: Mikro
atau profesional dan Makro atau seragam.
Yang pertama ini melibatkan akuntan di masing-
masing perusahaan yang berusaha untuk menyajikan informasi
yang adil bagi pengguna di luar, tanpa kendala rinci hukum
atau aturan pajak tapi dengan standar yang ditulis oleh
akuntan. Makro / bentuk seragam telah menjadi hal penting
dalam akuntansi terutama sebagai abdi negara, terutama untuk
tujuan perpajakan. Mikro / sisi profesional dianut di
Belanda, Inggris, Irlandia, Denmark, Amerika Serikat,
Australia, Selandia Baru dan Kanada. Belanda memiliki aturan
lebih sedikit daripada negara-negara lain, dan fitur lain,
yang membedakan adalah bahwa pengaruh teori ekonomi mikro
menyebabkan penggunaan informasi tentang penggantian biaya
ke berbagai derajat.
Makro / side seragam berisi semua negara Eropa
lainnya dan Jepang. Namun, mereka dibagi menjadi
subkelompok. Sebagai contoh, rencana akuntansi adalah sumber
utama dari aturan rinci di Perancis, Belgia, Spanyol dan
Yunani. Di Jerman kode komersial adalah kewenangan utama dan
ada ketaatan yang lebih pada nilai perolehan. Di Swedia,
pengaruh dominan tampaknya telah membuat pemerintah sebagai
perencana ekonomi dan pemungut pajak.
Tabel di bawah ini merangkum beberapa perbedaan
khas antara negara-negara secara dua kelompok.
5.2.4 Sebuah Klasifikasi yang Telah Diperbaharui
Klasifikasi Nobes awalnya disusun pada awal tahun
1980, sebelum program harmonisasi Uni Eropa dan sebelum
globalisasi meluas pada pasar modal. Jatuhnya komunisme juga
berarti bahwa lebih banyak negara, seperti China dan Rusia,
memiliki sistem pelaporan keuangan yang dapat ditambahkan ke
suatu klasifikasi pada 1983. Beberapa negara, seperti Swedia
dan Norwegia telah pindah haluan sejak awal 1980-an.
Tabel Dua-Kelompok Klasifikasi (Praktek Tradisional)
Penggunaan dua sistem dalam sebuah negara adalah
contoh utama dari fakta bahwa praktek bervariasi antara
perusahaan dalam suatu negara. Bab ini belum diperiksa
secara detail setiap perbedaan dalam suatu negara.
Pengenalan luas dari tahun 2005 dari IFRS untuk beberapa
laporan keuangan entitas, tetapi tidak di semua banyak
negara, akan menyebabkan perubahan lebih lanjut dalam norma-
norma dan sikap nasional. Tampaknya mungkin bahwa versi
nasional yang berbeda dari praktek IFRS akan muncul dengan
berjalannya waktu.
5. 3 PENGARUH PADA PERBEDAAN
5.3.1 Pendahuluan
Tidak adanya faktor-faktor yang pasti dalam perbedaan
pelaporan keuangan. Faktor-faktor yang telah dianggap
sebagai pengembangan akuntansi yaitu meliputi pengaruh
kolonial dan pengaruh luar lainnya, adanya penyedia keuangan
yang lazim, sifat hukum, pengaruh perpajakan dan kekuatan
profesi akuntansi. Faktor seperti bahasa, budaya atau
geografi juga dapat mempengaruhi. Misalnya akuntansi di
Australia memiliki kemiripan dengan akuntansi di Selandia
Baru, mungkin adanya kesamaan geografis faktor tapi kesamaan
akuntansi mereka tidak disebabkan oleh faktor geografis
melainkan adanya hubungan historis dengan inggris. Dan juga
dinegara daerah barat maju, mereka juga perlu memasukkan
faktor perkembangan ekonomi dan sifat ekonomi politik.
5.3.2 Penyedia Keuangan
Di berbagai negara terdapat adanya fakta sumber keuangan
perusahaan adanya peminjaman modal saham yang diberikan oleh
sejumlah besar investor swasta. Peningkatan nilai pada
investor sangatlah penting, dikarenakan adanya tekanan
pengungkapan jika tidak memiliki akses ke informasi yang
internal ( contoh di amerika serikat dan inggris ).
Sebaliknya di negara Prancis dan Italia modal yang diberikan
oleh bank atau negara sangat signifikan. Di Jerman pun
khususnya bank-bank adalah pemilik saham yang penting pada
keuangan perusahaan serta penyedia utang. Bukti
karakterisasi dua arah negara dapat ditemukan dengan melihat
pada jumlah mereka dari perusahaan yang terdaftar. Tabel 5.4
menunjukkan angka, pada awal 2009, perusahaan yang terdaftar
di bursa saham domestik di mana terdapat lebih dari 380
perusahaan tersebut dan kapitalisasi pasar di atas $
580.000.000.000. Tabel 5.5 menunjukkan angka selama delapan
negara terbesar Uni Eropa pada tahun 1999, menempatkan
ukuran ekuitas pasar dalam konteks ukuran perekonomian, dan
jumlah rumah tangga perusahaan yang terdaftar dalam konteks
populasi. Perbandingan antara Inggris (dengan pasar ekuitas
yang besar) dan Jerman (dengan jauh lebih kecil pasar modal)
adalah instruktif.
5.3.3 Sistem hukum
Sistem hukum dianggap dalam Bagian 4.2. Disarankan
bahwa banyak negara di dunia dapat dimasukkan ke dalam salah
satu dari dua kategori sehubungan dengan sistem hukum utama
mereka : common law atau Roman law. Tabel 5.7 menggambarkan
cara di mana sistem hukum beberapa negara maju terbagi
dalam dua kategori tersebut. hukum sistem negara-negara
Nordik lebih sulit untuk mengklasifikasikan, karena mereka
tidak cocok rapi ke dalam kategori baik. Perhatikan betapa
miripnya daftar ini adalah untuk Tabel 5.6. tampaknya
menjadi hubungan antara sistem pembiayaan, sistem hukum dan
akuntansi sistem, seperti dicatat kemudian.
5.3.4
Perpajakan
Meskipun
dimungkinkan
untuk
membuat
pengelompokan sistem pajak dalam berbagai cara, hanya
beberapa dari mereka yang relevan dengan pelaporan keuangan.
Apa yang sangat relevan adalah sejauh mana peraturan
perpajakan menentukan pengukuran akuntansi. Misalnya, di
Jerman, rekening pajak (Steuerbilanz) umumnya harus sama
dengan rekening komersial (Handelsbilanz) sejauh laporan
keuangan entitas individu yang bersangkutan. Bahkan ada kata
untuk ide ini: Massgeblichkeitsprinzip (prinsip kesesuaian atau
mengikat bersama-sama). Di Italia, posisi yang sama berlaku
sampai Baru-baru ini, digambarkan sebagai il Binario unico
(pendekatan single-track). Sebaliknya, di Inggris, Amerika
Serikat dan Belanda terdapat banyak perbedaan antara nomor
pajak, dan nomor pelaporan keuangan. Salah satu contoh nyata
dari daerah yang terkena perbedaan ini adalah depresiasi. Di
Inggris, misalnya, jumlah penyusutan dibebankan dalam
laporan keuangan yang dipublikasikan menurut adat
didirikannya selama abad terakhir dan dipengaruhi oleh
standar akuntansi yang berlaku.
Jumlah penyusutan untuk tujuan pajak di Inggris
memiliki angka-angka yang cukup independen. Hal ini
ditentukan oleh tunjangan modal, yang skema formal tunjangan
depresiasi pajak yang dirancang untuk membakukan Angka
diperbolehkan dan bertindak sebagai insentif investasi,
seperti yang dirancang oleh pemerintahan. Karena pemisahan
dua skema, bisa ada lengkap kurangnya subjektivitas dalam
tunjangan pajak tapi ruang penuh untuk penghakiman di
menentukan biaya penyusutan untuk pelaporan keuangan.
Pada ekstrem yang berlawanan, di negara-negara seperti
Jerman peraturan perpajakan berbanding tarif penyusutan
maksimum yang akan digunakan untuk aset tertentu. Maskapai
umumnya didasarkan pada estimasi masa manfaat aset seperti
dipercepatnya tunjangan depresiasi. Pengaruh ini adalah
merasa bahkan dalam rincian pilihan metode penyusutan, di
mana khas Catatan Jerman ke neraca perusahaan mungkin
membaca “Pabrik dan mesin yang disusutkan selama masa
manfaat sepuluh tahun secara saldo menurun: garis lurus
penyusutan diadopsi segera setelah ini menghasilkan biaya
yang lebih tinggi. ” Dengan beberapa variasi,
Massgeblichkeitsprinzip ini beroperasi di Jerman, Prancis,
Belgia, Italia dan banyak negara lain. Hal ini mungkin
karena sebagian untuk pengaruh luas modifikasi dalam hukum
dan sebagian untuk dominasi perpajakan sebagai penggunaan
akuntansi. Ketika berhadapan dengan kelompok laporan
keuangan perusahaan, pengaruh pajak dapat dikurangi karena
penghasilan kena pajak adalah umumnya dihitung untuk setiap
badan hukum dan bukan secara konsolidasi.
5.3.5 Profesi Akuntansi
Kekuatan ukuran dan kompetensi profesi akuntansi di
negara mungkin diikuti sebagian besar dari berbagai faktor
yang diuraikan sebelumnya dan dari Jenis pelaporan keuangan
yang mereka sajikan telah membantu untuk menghasilkan.
Sebagai contoh, kurangnya besar pemegang saham swasta dan
perusahaan publik di beberapa negara berarti bahwa kebutuhan
untuk auditor jauh lebih kecil daripada di Amerika Raya atau
Amerika Serikat. Namun, sifat dari profesi juga kembali ke
jenis akuntansi yang bisa dipraktekkan.
Skala perbedaan tersebut digambarkan dalam Tabel 5.8,
yang berisi daftar beberapa Negara-negara utama yang
anggotanya dapat mengaudit laporan keuangan perusahaan (tapi
lihat di bawah untuk penjelasan tentang situasi Perancis dan
Jerman). Angka-angka yang luar biasa (misalnya jumlah kecil
dari auditor di Jerman) butuh penafsiran. Sebagai contoh,
mari kita bandingkan lebih hati-hati Jerman dan tokoh-tokoh
Inggris. Di Jerman, ada yang terpisah meskipun tumpang
tindih, profesi ahli pajak (Steuerberater), yang lebih besar
dari akuntansi yang tubuh. Namun, di Inggris angka akuntan
'mengembang’ dengan masuknya banyak yang mengkhususkan diri
dalam, atau kadang-kadang berlatih hanya di pajak. Kedua,
akuntan Jerman hanya dapat menjadi anggota dari Institut
jika dia dalam praktek sebagai auditor, sedangkan setidaknya
setengah dari angka di Inggris merupakan anggota yang
bekerja di perusahaan, pemerintahan, pendidikan, dan
sebagainya. Ketiga, periode pelatihan adalah lebih lama di
Jerman daripada di Inggris. Ini biasanya melibatkan program
sarjana yang relevan empat tahun, pengalaman praktis enam
tahun (empat di profesi), dan pemeriksaan profesional yang
terdiri dari tes lisan dan tertulis ditambah tesis. Hal ini
cenderung berlangsung hingga akuntan calon berusia 30-35
tahun. Dengan demikian, banyak dari ‘siswa’ Jerman akan
dihitung sebagai bagian dari kualifikasi mencari jika mereka
berada di sistem Inggris. Keempat, pada 1980-an, tubuh lapis
kedua dari vereidigte Buchprüfer ( sworn bookcheckers )
didirikan, yang anggotanya mungkin mengaudit perusahaan
swasta tertentu (GmbHs). Keempat faktor membantu menjelaskan
perbedaan dan beberapa dari mereka berlaku dalam negara-
negara lain
5.3.6 Sintesis
Diskusi di atas faktor yang berkaitan dengan perbedaan
akuntansi internasional dapat disederhanakan, untuk beberapa
faktor tampaknya terutama menjadi dipengaruhi oleh perbedaan
akuntansi daripada sebaliknya. Kasus tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Sitem hukum
Bahkan dalam hukum romawi/codified di negara,
peraturan akuntansi dapat diserahkan kepada akuntan
jika tekanan komersial menuntut ini. Jadi, meski pun
sistem hukum secara keseluruhan tidak sangat
dipengaruhi oleh sifat sistem akuntansi, yaitu
peraturan akuntansi
b. Sistem pajak
Keberadaan Massgeblichkeit atau il Binario unico mungkin
masuk akal di Jerman dan Italia karena untuk massa
besar entitas dan perhitungan penghasilan kena pajak
adalah tujuan utama dari akuntansi. Dimana bersaing
untuk tujuan akuntansi (misalnya penyediaan laporan
keuangan berguna untuk jutaan pemegang saham dalam
ribuan perusahaan yang terdaftar). Misalnya,
sebagaimana telah dibahas, ada aturan terpisah untuk
pajak, dan pelaporan keuangan di Inggris dan Amerika
Serikat. The Massgeblichkeitsprinzip bukan penyebab
perbedaan akuntansi internasional utama itu adalah
efek. Namun demikian, di mana pajak sangat
mempengaruhi akuntansi dan pajak nasional yang
berbeda aturan akan menghasilkan praktik akuntansi
nasional yang berbeda.
c. Profesi Akuntansi
Kekuatan dan ukuran profesi tampaknya disebabkan
oleh kebutuhan untuk pemeriksaan dan oleh ruang
tersisa untuk regulasi profesional oleh sistem hukum
d. Kesimpulan
Jika ketiga faktor tersebut sangat dipengaruhi
oleh akuntansi, potensi yang tersisa pada variabel
bebas adalah sistem pembiayaan. Disarankan di sini
bahwa, terlepas dari pengaruh internasional ini
adalah variabel penjelas utama untuk sebagian besar
perbedaan internasional penting dalam pelaporan
keuangan.
5.3.7 Pengaruh Internasional
Seperti disebutkan di awal bab ini, banyak negara telah
memberi kontribusi pengembangan akuntansi. Contoh kasus di
berbagai negara :
- Beberapa negara Afrika yang tergabung dalam
(British) Commonwealth memiliki sistem akuntansi
erat berdasarkan bahwa dari perusahaan British
ditahun 1929 atau 1948.
- The French plan comptable général diperkenalkan ke
Perancis pada tahun 1940-an, berdasarkan erat pada
acuan di Jerman, dan kemudian menjadi beberapa bekas
koloni Perancis di Afrika.
- Sistem akuntansi Jepang sebagian besar terdiri dari
kode komersial dipinjam dari Jerman pada akhir abad
kesembilan belas, dilapis dengan sekuritas gaya
hukum USA yang diberlakukan di akhir 1940-an.
Pada akhir abad kedua puluh, pengaruh internasional
mulai mempengaruhi akuntansi di semua negara, kadang-kadang
sangat banyak. Globalisasi pasar telah menyebabkan kebutuhan
peningkatan yang dapat diperbandingkan secara internasional
pada informasi akuntansi. Dimana beberapa perusahaan
multinasional besar yang berbasis di Negara-negara yang
relatif kecil (misalnya Belanda dan Swedia), pengaruh
internasional cenderung sangat besar. Banyak perusahaan
besar Eropa merespons dengan sukarela internasionalisasi
untuk menggunakan salah satu dari dua set aturan yang diakui
secara internasional: 'prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Amerika Serikat’ (GAAP) dan standar internasional
( IASB ). Secara umum - di Eropa setidaknya - penggunaan ini
telah terbatas pada Laporan keuangan konsolidasi yang
disusun untuk kelompok yang dipimpin oleh emiten.
5.4 HARMONISASI DI UNI EROPA
5.4.1 Pendahuluan
Saat ini diketahui bahwa terdapat perbedaan besar
dalam praktek pelaporan akuntansi keuangan perusahaan di
berbagai negara di dunia. Hal ini menimbulkan kerumitan bagi
mereka yang mempersiapkan, melakukan konsolidasi, mengaudit
serta para pengguna informasi laporan keuangan. Kerumitan
ini bertambah karena penyusunan informasi keuangan internal
sering tumpang tindih dengan persiapan informasi keuangan
yang akan dipublikasikan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa
organisasi di seluruh dunia
terlibat dalam upaya untuk menyelaraskan atau
menstandarisasi akuntansi.
Harmonisasi adalah proses meningkatkan kompatibilitas
praktek akuntansi dengan menetapkan batas-batas terhadap
variasi yang ada untuk meningkatkan komparabilitas (daya
banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai
negara.
Standardisasi adalah penerapan seperangkat aturan yang
kaku dan spesifik dari suatu permasalahan atau satu aturan
tunggal dalam segala situasi.
Dalam akuntansi, dua istilah ini telah menjadi
istilah teknis, dan tidak ada perbedaan yang berarti dari
kedua istilah tersebut. Harmonisasi adalah istilah yang
cenderung digunakan dalam undang-undang supranasional milik
Uni Eropa .Sedangkan standardisasi adalah istilah yang
sering dikaitkan dengan Dewan Standar Akuntansi
Internasional. Dalam prakteknya, kedua istilah ini digunakan
secara bergantian.
Konvergensi adalah istilah baru yang lebih sering digunakan.
Konvergensi adalah menyelaraskan secara bertahap antara IFRS
dan US GAAP, yang diikuti oleh penyelarasan hukum yang
berkaitan dengan hal tersebut.
Terdapat dua macam harmonisasi:
1. Harmonisasi de Jure (seperangkat aturan dan standar)
2. Harmonisasi de Facto (praktek pelaporan keuangan
perusahaan)
Suatu Negara dapat mengadopsi kedua harmonisasi sekaligus,
maupun mengadopsi salah satu harmonisasi tanpa mengadopsi
harmonisasi yang lain. Sebagai contoh, negara-negara atau
perusahaan dapat mengabaikan aturan penyelarasan standar
ataupun hukum yang berlaku mengenai pelaporan keuangan.
Namun sebaliknya, kekuatan pasar membujuk banyak perusahaan
yang tercatat di Prancis atau Swiss untuk menghasilkan
laporan keuangan berbahasa Inggris yang diikuti praktek
Anglo-Amerika.
Uni Eropa mencapai tujuan harmonisasi melalui dua
hal yaitu direktif (yang harus dimasukkan ke dalam hukum
negara-negara anggota) dan Peraturan (yang
memiliki efek langsung). Pada 1970-an dan 1980-an perhatian
khusus diberikan terhadap harmonisasi hukum nasional melalui
direktif. Baru pada tahun 1990, Uni Eropa mulai lebih
memperhatikan standar internasional, yang menyebabkan
Peraturan tahun 2002 mewajibkan IFRS untuk laporan
keuangannya.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP
global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang
disebutkan antara lain:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat
bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki
efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih
baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tertinggi.
5.4.2 Direktif Uni Eropa (EU)
Badan hukum akuntansi yang relevan adalah hukum
perusahaan. Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai
integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapa tujuan ini, EC
telahmemperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif
yang besar untuk mencapai pasar tunggal. Tujuan direktif EU:
1. Perolehan modal dalam tingkat EU
2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat
berharga dan derivatif yang terintegrasi
3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk
perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
Direktif yang paling berkaitan dengan akuntansi ada 4, yaitu
direktif Kedua, Keempat, Ketujuh dan Kedelapan. Direktif EU
Keempatyang dikeluarkan tahun 1978, merupakan satu set
aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam
kerangka dasar. Direktif Ketujuh yang dikeluarkan tahun
19983, membahas masalah0masalah laporan keuangan
konsolidasi. Direktif Kedelapan dikeluarkan tahun
1984,membahas berbagai aspek kualifikasi profesional yang
berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh
hukum (audit wajib)
Efek yang palig jelas dari Direktif yang
dikeluarkan Uni Eropa adalah banyak negara anggota Uni Eropa
yang akan bergn yang dibuat oleh badan nai=sional karena
sifat direktif yang luas dan fleksibel.
• Direktif Keempat
Direktif Keempat mencakup perusahaan publik dan swasta.
Direktif ini mencakup aturan penilaian, format laporan
keuangan yang dipublikasikan, dan persyaratan pengungkapan
informasi keuangan. Namun dalam direktif ini, belum termasuk
aturan yang mencakup konsolidasi, untuk itu disempurnakan
melalui Direktif Ketujuh. Draft pertama Direktif Keempat
diterbitkan pada tahun 1971, sebelum Inggris, Irlandia dan
Denmark telah bergabung dengan Uni Eropa . Draft awal ini
sangat dipengaruhi oleh hukum perusahaan Jerman, khususnya
Aktiengesetzof 1965. Akibatnya, banyak aturan penilaian yang
sifatnya konservatif, dan format pelapoarannya ditentukan
secara rinci. Laporan keuangan harus sesuai dengan ketentuan
direktif yang ada.
Saat Inggris, Irlandia dan Denmark bergabung pada
tahun 1973, pengaruh Anglo-Saxon sangat terasa sehingga
draft direktif banyak mengalami amandemen. Rancangan
Direktif Keempat diterbitkan pada 1974. Direktif ini
memperkenalkan konsep Pandangan yang benar dan adil. Perubahan
lain pada tahun 1974 adalah pelaporan informasi keuangan
yang bersifat fleksibel mulai diperkenalkan. Proses ini
berlanjut dan pandangan ini dijadikan sebagai prinsip utama
dalam penyusunan laporan keuangan.
Selain itu terdapat beberapa perbedaan mengenai
rincian pasalnya. Seperti:
1. Empat prinsip dasar laporan keuangan (akrual, kehati-
hatian, konsistensi dan going concern) dibuat lebih jelas
dari sebelumnya (Pasal 31).
2. Penataan ulang dan ringkasan item dalam laporan keuangan
dimungkinkan (Pasal 4). Lebih banyak catatan dan
Petunjuk akhir pada direktif 1974 dibanding sebelumnya
(Artikel 43-46).
3. Adanya Pengungkapan tambahan mengenai rancangan tentang
pengaruh perpajakan dalam direktif 1974 sesuai dengan
Anglo-Dutch (Pasal 30 dan 35).
4. jenis inflasi akuntansi diperlakukan secara lebih rinci
daripada di rancangan 1974 (Pasal 33).
Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kritik bahwa
direktif yang ada menimbulkan hukum yang kaku dan tidak
fleksibel dan Komite melihat masalah-masalah praktis yang
timbul dari pelaksanaan direktif, dan membuat saran untuk
amandemen.
Selama lebih dari dua puluh tahun, Direktif Keempat
secara substansial tidak banyak berubah. Namun, pada tahun
2001perubahan dilakukan agar memungkinkan instrumen keuangan
untuk dinilai pada nilai wajar, dengan keuntungan dan
kerugian dibebankan ke pendapatan, seperti yang dinyatakan
dalam Standar Internasional (IAS 39). Pada tahun 2003,
dilakukan amandemen lebih lanjut untuk menghapus aturan-
aturan yang bertentangan dengan IFRS
Direktif Keempat memungkinkan negara-negara anggota
untuk membebaskan beberapa perusahaan swasta yang lebih
kecil dari audit dan dari beberapa persyaratan lainnya. Pada
tahun 2009, Komisi Uni Eropa mengusulkan agar perusahaan
yang sangat kecil ('mikro', yaitu mereka dengan 10 karyawan
atau kurang) dapat dibebaskan seluruhnya dari aturan-aturan
pelaporan keuangan.
• Direktif Kedua
Direktif Kedua menyangkut sejumlah hal yang
berhubungan dengan modal saham dan menunjukan beberapa
perbedaan antara perusahaan publik dan swasta. Sebagai
contoh, direktif mengharuskan semua negara anggotanya untuk
memiliki struktur hukum yang terpisah untuk perusahaan
publik dan perusahaan swasta dan adanya nama terpisah untuk
perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan publik dalam konteks ini adalah salah satu
yang secara hukum diizinkan untuk memiliki pasar sekuritas,
meskipun tidak perlu memiliki surat berharga tersebut.
Sebagai contoh, banyak PLC, DS atau AGs tidak terdaftar.
Penting untuk dicatat bahwa 'publik' dalam hal ini tidak
berarti perusahaan yang terdaftar dalam bursa maupun ada
hubungannya dengan pemerintah. Direktif Kedua juga berkaitan
dengan batas-batas pada distribusi keuntungan kepada para
pemegang saham.
• Direktif Ketujuh
Direktif Ketujuh menyangkut akuntansi konsolidasi
• Direktif Kedelapan
Dibuat langsung dari rancangan aslinya, yang mungkin telah
sangat mempengaruhi pola pelatihan dan ruang lingkup
pekerjaan akuntan. Namun, topik utamanya adalah dalam
penentuan siapa saya yang diperbolehkan untuk mengaudit
laporan keuangan di negara-negara tertentu.
5.4.3 Contoh Prinsip Akuntansi
Pelaporan keuangan Anglo-Belanda secara tradisional
bebas dari kendala hukum di berbagai bidang prinsip-prinsip
penilaian dan pengukuran, baik dari perusahaan hukum, hukum
pajak atau rencana akuntansi. Namun, hal ini berbeda di
beberapa negara-negara Uni Eropa lainnya, khususnya Jerman
yang pada tahun1965 Aktiengesetz (AktG) nya dijadikan sumber
referensi utama dari direktif Keempat.
Ada tiga tingkat prinsip dalam AktG, di dalam
Direktif EU dan dalam undang-undang yang dihasilkan dari
negara-negara anggota yaitu:
Tahap 1: 1965 Aktiengesetz (Paragraf 149)
1. Laporan keuangan tahunan harus sesuai dengan prinsip
akuntansi yang tepat. Laporan keuanga harus jelas dan
tepat serta benar-benar menyajikan keadaan posisi
keuangan perusahaan dan hasil kegiatan operasi
perusahaan.
Tahap 2: 1971 Draft (Art 2) dari Direktif
1. Laporan Keuangan tahunan terdiri atas neraca, laporan
laba rugi dan catatan atas Laporan Keuangan. Dokumen-
dokumen ini merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi.
2. Laporan keuangan tahunan harus tepat dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
3. Laporan keuangan tahuanan harus disusun dengan jelas dan
dalam ketentuan mengenai valuasi aktiva dan kewajiban dan
tata letak akun, harus mencerminkan seakurat mungkin
mengenai aset, liabilitas, posisi keuangan perusahaan dan
hasilnya.
Tahap 3: 1974 Draft (Art 2)
1. (Seperti Draft 1971)
2. Laporan keuangan tahunan akan memberikan pandangan yang
benar dan wajar atas aset perusahaan, kewajiban, posisi
keuangan dan hasilnya.
3. Laporan keuangan perusahaan harus disusun dengan jelas
dan sesuai dengan ketentuan direktif ini.
Tahap 4: 1978 Akhir (Art 2)
1. (Seperti 1971 Draft)
2. Laporan keuangan tahunan harus dibuat dengan jelas dan
sesuai dengan ketentuan Peraturan ini.
3. Laporan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan
wajar aset perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan
laporan laba rugi.
4. Apabila penerapan ketentuan Peraturan ini tidak cukup
untuk memberikan pandangan yang benar dan
wajarxebagaimana disebutkan dalam ayat 3, informasi
tambahan harus diberikan.
5. Apabila dalam kasus luar biasa penerapan ketentuan
peraturan ini tidak sesuai dengan kewajiban yang
ditetapkan dalam ayat 3, ketentuan tersebut harus
dihapuskan untuk memberikan pandangan yang benar dan adil
dalam pengertian ayat 3. Setiap pennghapusan tersebut
harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
dengan penjelasan tentang alasan untuk itu dan pernyataan
efeknya pada aset, kewajiban, posisi keuangan dan laporan
laba rugi. Negara-negara Anggota dapat menentukan kasus
luar biasa tersebut dan meletakkan aturan khusus yang
relevan.
6. Negara-negara Anggota diperbolehkan untuk melakukan
pengungkapan informasi lainnya yang harus diungkapkan
dalam laporan keuangan tahunan sesuai dengan Direktif
ini.
Kerangka IASB menunjukkan bahwa 'penyajian wajar'
sama dengan 'pandangan yang benar dan adil'. Implikasinya
adalah bahwa, di atas segalanya, laporan keuangan harus
sesuai dengan fakta dan tidak menyesatkan. Pelaksanaan
konsep 'benar dan adil' telah ditafsirkan dalam berbagai
cara di berbagai negara, baik secara linguistik maupun
filosofis.
Linguistik
Pernyataan 'pandangan benar dan adil ' (TFV) diartikan ke
dalam berbagai makna oleh para anggota Uni Eropa. Versi
untuk anggota lima belas negara sebelum 2004 (termasuk
Norwegia) adalah empat negara memiliki konsep pegertian
ganda , sedangkan dua belas negara memiliki konsep kesatuan
dari makna benar dan adil. Investigasi (Parker dan Nobes,
1991) di Amerika menunjukkan bahwa direktur keuangan
perusahaan besar melihat TFV sebagai suatu kesatuan,
sedangkan auditor melihatnya sebagai dua hal berbeda .
"Kebenaran" dirtikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan
fakta-fakta, sedangkan 'keadilan' adalah tidak menyesatkan.
Dari berbagai bahasa dapat ditarik kesimpulan bahwa
sejumlah laporan keuangan yang berbeda bisa memberikan
pandangan yang benar dan adil pada setiap keadaan tertentu
dari keuntungan atau kerugian.
Filosofi
Akuntan dan pengacara di negara-negara Uni Eropa sadar akan
kebutuhan masa mendatang untuk melaksanakan TFV berdasarkan
draft Direktif dari 1974. Sikap berbagai negara Uni Eropa
terhadap pelaksanaan istilah ini juga sangat beragam.
Seperti Inggris dan Jerman yang menafsirkannya secara
ektrem. TFV digunakan oleh direksi / auditor dalam
menafsirkan hukum dan standar atau di mana tidak ada hukum
atau standar, dan kadang-kadang untuk mengesampingkan hukum
atau standar. TFV juga dapat digunakan oleh pembuat standar
untuk membuat aturan yang menimpa Rincian hukum.
5.4.4 Peraturan Uni Eropa 2002
Pada awal 1990-an, Komisi Eropa menyadari bahwa
Direktif terlalu rumit dan lambat dalam mencapai harmonisasi
pelaporan keuangan bagi penggunanya. Direktif Keempat yang
disepakati pada tahun 1978, ternyata tidak mencakup beberapa
topik dan membutuhkan biaya dan mengorbankan waktu yang
terlalu besar bila mengamandemannya terlalu sering. Selain
itu, harmonisasi global yang dinilai lebih relevan daripada
harmonisasi regional Uni Eropa.
Hal ini juga menjadi jelas bahwa, untuk perusahaan-
perusahaan besar Eropa, harmonisasi yang bersifat sukarela
mungkin memfokuskan mereka pada aturan AS dimana Komisi
Eropa dan negara eropa lainya tidak memiliki pengaruh.
Akibatnya, pada pertengahan 1990-an, Komisi Eropa mulai
mendukung upaya untuk menyelaraskan Komite Standar
Akuntansi Internasional (kemudian, IASB). Uni Eropa juga
sedang dalam tahap penciptaan pasar keuangan Eropa harmonis
kuat.
Pada tahun 2000, Komisi mengusulkan penggunaan
wajib IFRS untuk laporan con-solidated emiten untuk 2005 dan
seterusnya. Hal ini disepakati oleh Parlemen Eropa dan Dewan
Menteri pada tahun 2002, dalam bentuk Peraturan.
Peraturan ini juga memungkinkan negara-negara
anggota untuk memperluas penggunaan IFRS com-pulsorily atau
opsional untuk perusahaan terdaftar dan laporan
terkonsolidasi. Untuk perusahaan lain, aturan nasional
(termasuk
Implementasi direktif nasional) yang masih berlaku.
5.4.5 Perluasan Uni Eropa
Setelah mencapai keanggotaan lima belas negara pada
tahun 1995, Uni Eropa tetap pada ukuran yang konstan selama
hampir sepuluh tahun. Pada tahun 2004, sepuluh negara baru
bergabung yaitu: Siprus, Republik Ceko, Estonia, Hongaria,
Latvia, Lithuania, Malta, Polandia, Slovakia dan Slovenia.
Rumania dan Bulgaria bergabung pada tanggal 1 Januari 2007
Perlu dicatat bahwa semua merupakan anggota baru kecuali
Malta dan Siprus yang berasal dari blok timur yang semula
dikendalikan oleh Soviet.Masuknya negara ini pasti mengubah
keseimbangan kekuasaan, dan mempengaruhi sikap dalam
perkembangan pelaporan keuangan.
5.5 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARD (IASB/C)
5.5.1 Sifat dan tujuan IASC / B
IASB pendahulunya, Komite Standar Akuntansi
Internasional (IASC), didirikan pada tahun 1973 dan memiliki
sekretariat yang berbasis di London. Anggota asli adalah
badan akuntansi dari sembilan negara: Australia, Kanada,
Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris (dengan
Irlandia) dan Amerika Serikat. Dengan milenium, ada lebih
dari 140 anggota tubuh dari lebih dari 100 negara. Sampai
akhir tahun 2000, IASC diperintah oleh Dewan yang terdiri
dari wakil-wakil dari 13 negara ditambah relevan beberapa
lainnya organisasi internasional. Dari tahun 2001, Dewan ini
independen dari 14 atau lebih (kebanyakan full-time) anggota
terus bekerja IASC. Para anggota Dewan yang ditunjuk oleh
Pengawas, berasal dari komunitas keuangan dunia, yang
perwakilan- mengirim kepentingan umum. Ini adalah negara
dipengaruhi oleh tradisi Anglo-Amerika yang paling akrab
dengan menetapkan standar akuntansi di sektor swasta. Hal
ini tidak mengejutkan kemudian, bahwa bahasa kerja IASB
adalah bahasa Inggris, yang berbasis di London, dan bahwa
sebagian besar standar yang erat sejalan dengan, atau
kompromi antara, AS dan Inggris standar.
Daftar standar IASB (secara kolektif disebut IFRS)
dapat dilihat pada Tabel 5.13. Proses yang mengarah ke
masalah standar akuntansi meliputi publikasi dari eksposur
rancangan yang disiapkan untuk komentar publik. Ringkasan
isi yang IFRS diberikan dalam Lampiran B di akhir buku ini.
Salah satu isu tertentu mengenai isi IFRS perlu diambil di
sini. IAS 1 (ayat 15) mensyaratkan atas segalanya bahwa
laporan keuangan harus posisi keuangan, kinerja dan arus kas
'cukup hadir' dari-usaha hadiah. Hal ini agak mirip dengan
persyaratan 'yang benar dan adil pandangan' diperiksa
sebelumnya, dan juga menimpa - yaitu, dalam keadaan langka,
jika sesuai dengan persyaratan standar akan menyesatkan itu
harus berangkat dari. ada harus pengungkapan penuh dari
setiap keberangkatan tersebut, termasuk efek numerik.
Pengaruh IASB Pentingnya pekerjaan IASB dapat dilihat dalam
tiga bidang utama:
• Adopsi IFRS sebagai peraturan nasional;
• Pengaruh pada regulator nasional;
• Adopsi sukarela dari IFRS oleh perusahaan.
Di beberapa negara Asia dan Afrika dari (British)
Commonwealth, IFRS telah diadopsi persis atau sekitar oleh
pembuat standar nasional. ini adalah fitur dari sejumlah
negara-negara berkembang (misalnya Nigeria) dan
sejumlahsekarang negara-negara dengan sejarah kolonial
Inggris (misalnya Singapura) yang berkembang dengan baik.
Adopsi IFRS (kadang-kadang dengan varian lokal)
adalah cara murah untuk pengaturan standar yang menghindari
perbedaan internasional yang tidak perlu atau tidak
disengaja. Poin kedua, yaitu pengaruh pada regulator,
terhubung. bahkan untuk negara-negara yang setter menganggap
diri mereka sebagai pemimpin daripada fol- standar
menurunkan (misalnya Amerika Serikat dan Inggris), IASB
bertindak sebagai fokus untuk kerjasama internasional.
Beberapa standar akuntansi yang ditetapkan bersama oleh IASB
dan satu atau lebih pembuat standar nasional. Banyak standar
lainnya setterstried untuk menghindari perbedaan dari IFRS.
Titik ketiga, yaitu adopsi sukarela oleh
perusahaan, terlihat khususnya untuk para perusahaan di
benua Eropa. Dari awal 1990-an dan seterusnya, banyak
Kerangka besar Eropa atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan (1989)
IAS 1 Penyajian laporan keuangan
IAS 2 Persediaan
IAS 7 Pernyataan arus kas
IAS 8 Kebijakan Akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi dan error
IAS 10 Peristiwa setelah tanggal pelaporan
IAS 11 Kontrak konstruksi
IAS 12 Pajak Penghasilan
IAS 16 Properti, pabrik dan peralatan
IAS 17 Sewa
IAS 18 Pendapatan
IAS 19 Imbalan Kerja
IAS 20 Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan
bantuan pemerintah
IAS 21 Pengaruh perubahan kurs valuta asing
IAS 23 Biaya pinjaman
IAS 24 Pengungkapan Pihak Terkait
IAS 26 Akuntansi dan pelaporan rencana manfaat
pensiun
IAS 27 Konsolidasi dan laporan keuangan terpisah
IAS 28 Investasi pada perusahaan asosiasi
AS 29 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi
IAS 31 Minat dalam usaha joint venture
IAS 32 Penyajijan Instrumen Keuangan
IAS 33 Laba bersih per saham
IAS 34 Laporan keuangan interim
IAS 36 Penurunan nilai aset
IAS 37 Provisi, kewajiban kontinjensi dan aset
kontinjensi
IAS 38 Aktiva tidak berwujud
IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
IAS 40 Properti Investasi
IAS 41 Pertanian
IFRS 1 Awal adopsi IFRS
IFRS 2 Pembayaran berbasis saham
IFRS 3 Kombinasi Bisnis
IFRS 4 Kontrak Asuransi
IFRS 5 Aset Non-lancar dimiliki untuk dijual dan
pemberhentian operasi
IFRS 6 Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral
IFRS 7 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
IFRS 8 Segmen Operasi
IFRS 9 Instrumen keuangan
Perusahaan (terutama di Perancis, Jerman dan Swiss)
secara sukarela untuk menggunakan IFRS karena mereka percaya
bahwa investor internasional lebih memilih laporan keuangan
disiapkan dengan cara itu.
Pada tahun 2000, sebagian besar kelompok Swiss
terbesar (misalnya Nestle, Roche dan Novartis) yang
menggunakan IFRS untuk laporan konsolidasi. Sebagai contoh
pengembangan praktek, posisi di Perancis untuk perusahaan
besar untuk 1996 dapat dilihat bahwa AS dan IASB aturan yang
bersaing untuk posisi dunia standar, dan bahwa peraturan
nasional lainnya cenderung mati untuk konsolidasi pelaporan
emiten besar. Tentu saja, hal ini tentunya kasus untuk Uni
Eropa untuk 2005 dan seterusnya.
Dari akhir 1980-an, IASC telah dalam negosiasi
dengan dunia utama regulator pasar saham melalui asosiasi
internasional mereka disebut IOSCO (International
Organization of Securities Commission). Tujuannya adalah
bahwa IFRS harus menjadi sistem global diterima pada semua
pasar saham, khususnya untuk para perusahaan asing. IOSCO
ingin perbaikan dalam IFRS yang akan dibuat, termasuk
penghapusan pilihan dalam standar dan cakupan dari beberapa
tambahan topik akuntansi. Proses perbaikan melihat upaya
besar-besaran oleh IASC sepanjang 1990-an, hampir selesai
dengan IAS 39 pada tahun 1998, dan sepenuhnya dilengkapi
dengan IAS 40 pada tahun 2000. Pada bulan Mei 2000, IOSCO
direkomendasikan penerimaan
IFRS kepada anggotanya untuk pelaporan keuangan
oleh perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham yang
mereka mengatur. Banyak regulator pasar saham sudah menerima
IFRS, dan regulator AS (SEC) masih mempertimbangkan masalah
ini. Adopsi Uni Eropa IFRS untuk laporan perusahaan yang
terdaftar untuk tahun 2005 diikuti oleh Australia untuk
tahun itu dan oleh Kanada untuk 2011. China dan Jepang juga
telah konvergen dengan IFRS. Pada tahun 2008, Komisi
Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka
sedang mempertimbangkan mengadopsi IFRS dari 2014 dan
seterusnya.
Dalam kebanyakan kasus (misalnya Uni Eropa dan
Australia), ada mekanisme untuk mengubah IFRS (dan amandemen
itu) menjadi persyaratan hukum lokal. Jadi, misalnya,
laporan audit pada perusahaan Uni Eropa yang terdaftar
laporan keuangan masih mengacu pada peraturan nasional dan
'IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni Eropa'. Meskipun ini
berarti bahwa, untuk banyak situasi, sistem nasional
peraturan akan menjadi tidak relevan, itu tidak berarti
bahwa sikap nasional terhadap-praktek yang Aplikasi vertikal
peraturan tertulis akan menjadi tidak relevan. dimana
perbedaan sikap seperti itu ada, implikasi dapat terus.
Perbedaan masih ada antara AS dan umum IASB filsafat pada,
misalnya, sejauh mana peraturan harus spesifik (aturan) atau
lebih generik (prinsip). Juga, perusahaan dari negara yang
berbeda dapat berakhir menerapkan IFRS dengan cara yang
berbeda, misalnya dengan memilih pilihan dalam IFRS berbeda
(Nobes, 2006).
Singkatnya, sementara tujuan bergerak standar yang
lebih dan lebih dekat bersama-sama tidak diragukan lagi,
pencapaian tujuan itu dalam jangka pendek tampaknya tidak
mungkin. Perkembangan harus diperhatikan.