WAHIDA (HPA) INTERNASIONAL (STUDI - e-Campus
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of WAHIDA (HPA) INTERNASIONAL (STUDI - e-Campus
ANALISIS STRATEGI SYARIAH MARKETING HERBA PENAWAR AL-
WAHIDA (HPA) INTERNASIONAL
(STUDI: TOKO HAMIDAH, BUKITTINGGI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi (SE) Pada Program Studi Ekonomi Islam
Oleh :
HANIFA FAUZANA. G
3216.026
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM ( FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) BUKITTINGGI
2020 M/ 1441 H
i
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Analisis Strategi Syariah Marketing Herba Penawar
Al-Wahida (HPA) Internasional (Studi: Toko Hamidah, Bukittinggi)”. Disusun
oleh Hanifa Fauzana. G, NIM. 3216026. Mahasiswi Prodi Ekonomi Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional adalah perusahaan berbasis
MLM Syariah berasal Malaysia yang bergerak pada produk kesehatan herbal dan
telah mengembangkan bisnisnya sampai ke Indonesia. Toko Hamidah merupakan
Kantor Cabang (KC) HPA Internasional di Kota Bukittinggi yang menjual berbagai
macam produk HPA Internasional sejak tahun 2003. Selama Toko tersebut berdiri
sudah banyak memperoleh pelanggan dan memiliki jaringan pemasaran yang cukup
luas, namun perkembangannya dinilai cukup lambat. Sehingga maksud dari
pemilihan judul skripsi ini adalah untuk menganalisis strategi syariah marketing yang
paling tepat untuk diterapkan pada Toko Hamidah Bukittinggi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan Analisis SWOT dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Sumber data primer diperoleh dari hasil
wawancara dengan pemilik Toko Hamidah dan beberapa pelanggannya. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari buku-buku dan jurnal-jurnal terkait serta internet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi syariah marketing yang paling
tepat untuk digunakan berdasarkan Analisis SWOT adalah meminimalkan kelemahan
dan memanfaatkan peluang usaha yang ada, yaitu Menyediakan stok produk HPA
Internasional yang lebih banyak di Toko Hamidah, melakukan inovasi dalam bentuk
diskon pada pembelian dalam jumlah banyak, lebih banyak mengikuti pelatihan
terkait memasarkan produk secara syariah yang diikuti oleh pemilik maupun
karyawan, lebih banyak melakukan promosi dalam bentuk iklan di berbagai media,
dan mengurus izin dari BPOM di Indonesia.
Kata Kunci: Syariah Marketing, HPA Internasional
ii
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya tanpa batas kepada penulis, shalawat dan salam
penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan
melalui pribadinya yang luhur dan agung, serta meninggalkan dua pedoman hidup
menuju jalan yang diridhoi Allah SWT yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Strategi Syariah
Marketing Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional (Studi: Toko
Hamidah, Bukittinggi)”.
Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Keberhasilan penyusuanan skripsi ini juga
atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ucapkan
terimakasih yang tulus tak terhingga kepada Yang Tercinta Ibunda Dra. Yusni dan
Keluarga Besar yang telah membesarkan, mengasuh, mendidik, membina serta
selalu memberikan motivasi kepada penulis dengan kasih sayang dari sejak kecil
hingga dapat menyelesaikan perkuliahan ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
iii
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum, sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bukittinggi beserta Bapak dan Ibu Wakil Rektor yang telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi Strata 1 di IAIN
Bukittinggi.
2. Bapak Dr. Iiz Izmudin, MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
beserta jajaran.
3. Ibu Rini Elvira, SE, M.Si Ketua Jurusan Ekonomi Islam beserta jajaran atas
izin dan kesempatan, bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Gusril Basir, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang luar biasa
dan baik hati serta sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan serta
meluangkan waktu ditengah kesibukan beliau untuk membimbing,
mengarahkan dan memberikan masukan hingga akhir penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bukittinggi, yang telah memberikan ilmu dan wawasannya.
6. Bapak/Ibu Pegawai Perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah melayani
dan menyediakan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Hamidah selaku Pemilik Toko Hamidah yang telah memberikan izin
kepada penulis dalam melakukan riset dan penelitian di Toko Hamidah (KC
HPA Internasional di Bukittinggi) dan bersedia berbagi cerita dan pengalaman
dalam membangun bisnisnya.
8. Teristimewa kepada Para Sahabatku, Akhwat UKM Dakwah ‘Azzamul
‘Iffah IAIN Bukittinggi Seluruh Angkatan terutama ASC (Akhwat Selalu
iv
Ceria) Angkatan 2016 (Genera-Sixteen) dan Edelweis Family Club yang
selalu memberikan energi positif, saling membantu dan memberikan motivasi
dalam menyelesaikan setiap perjuangan dan amanah termasuk dalam
menyelesaikan skripsi ini, serta Adikku Fathia yang telah membantu dan
memberikan semangat serta menjadi salah satu motivator bagi penulis dalam
menuntut ilmu, menjadi muslimah yang teguh pada prinsip hidup untuk
menggapai ridho-Nya.
9. Rekan-rekan Mahasiswa Ekonomi Islam khususnya EI-A 2016 yang telah
membantu dan berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini.
Atas bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima kasih semoga
mendapat balasan kebaikan yang lebih besar disisi Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kiranya pada pembaca
dapat memberikan masukan dan saran guna melengkapi penelitian ini. Peneliti
berharap hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan dalam mengembangkan
keilmuan.
Bukittinggi, Juli 2020
Penulis
Hanifa Fauzana. G
NIM. 3216.026
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................... 6
C. Rumusan Masalah............................................................................ 7
D. Fokus Penelitian .............................................................................. 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................... 7
F. Penjelasan Judul .............................................................................. 9
G. Kajian Terdahulu ............................................................................. 10
H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi ..................................................................... 16
2. Pengertian Marketing (Pemasaran) ............................................. 18
3. Tujuan dan Fungsi Pemasaran .................................................... 20
4. Pengertian Strategi Pemasaran ................................................... 21
5. Jenis-jenis Strategi Pemasaran.................................................... 24
B. Perumusan Pasar
1. Segmentasi Pasar ....................................................................... 26
2. Sasaran Pasar ............................................................................. 27
3. Posisi Pasar ................................................................................ 28
C. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
1. Product (Produk) ....................................................................... 29
2. Price (Harga) ............................................................................. 30
vi
3. Place (Tempat) .......................................................................... 33
4. Promotion (Promosi).................................................................. 34
D. Syariah Marketing (Pemasaran Syariah)
1. Pengertian Syariah Marketing (Pemasaran Syariah) ................... 36
2. Konsep Pemasaran Dalam Islam ................................................ 38
3. Nilai-Nilai Pemasaran Syariah ................................................... 41
4. Etika Pemasaran Dalam Islam .................................................... 47
5. Karakteristik Syariah Marketing ................................................ 48
6. Strategi Syariah Marketing ........................................................ 53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 58
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 58
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer ............................................................................... 58
2. Data Sekunder ........................................................................... 59
D. Informan Penelitian ....................................................................... 59
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi................................................................................... 59
2. Wawancara ................................................................................ 60
3. Dokumentasi ............................................................................. 60
F. Teknik Analisis Data
1. Definisi Analisis SWOT ............................................................ 62
2. Elemen-elemen Analisis SWOT ................................................ 62
3. Tujuan Penerapan Analisis SWOT ............................................. 63
4. Faktor Internal dan Eksternal Dalam Perspektif SWOT ............. 64
5. Matrik SWOT ............................................................................ 65
6. Analisis Tabel Bobot Skor ......................................................... 67
7. Penarikan Kesimpulan ............................................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Toko Hamidah .................................................. 69
B. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Strategi Syariah
Marketing HPA Internasional dan Toko Hamidah
1. Analisis Faktor Internal ............................................................. 71
2. Analisis Faktor Eksternal ........................................................... 75
C. Analisis Matrik IFE dan EFE pada Analisis SWOT Strategi
Syariah Marketing Toko Hamidah
1. Analisis Matrik IFE ................................................................... 80
2. Analisis Matrik EFE .................................................................. 82
D. Matrik SWOT ............................................................................... 84
E. Analisis Tabel Bobot Skor ............................................................. 88
vii
F. Hasil Analisa Penulis ..................................................................... 90
G. Analisis SWOT berdasarkan Prinsip-prinsip Ekonomi Islam ......... 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 92
B. Saran ............................................................................................... 93
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Matrik SWOT .................................................................................. 62
Tabel 4.1 Hasil Analisis Matrik IFE ............................................................... 74
Tabel 4.2 Hasil Analisis Matrik EFE .............................................................. 76
Tabel 4.3 Formulasi Strategi dari Hasil Analisis Data Primer ...................... 78
Tabel 4.4 Total Bobot Skor .............................................................................. 81
ix
Daftar Gambar
Gambar 1 Produk HPA Internasional ............................................................
Gambar 2 Dokumentasi Wawancara ..............................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus
mampu bertahan hidup, bahkan dapat terus berkembang. Salah satu hal penting
yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
mempertahankan pelanggan yang telah ada dan terus menggarap pelanggan-
pelanggan potensial baru dengan menggunakan strategi pemasaran yang dapat
memperluas jaringan pasar produk tersebut.
Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menunut setiap pemasar mampu
melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan efektif dan efisien. Kegiatan
pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang membesar
sesuai dengan kepentingan pemasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan.
Dalam hal ini, pemasaran syariah atau syariah marketing memiliki posisi yang
sangat strategis, karena pemasaran syariah merupakan salah satu strategi
pemasaran yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran, perubahan values (nilai) dari suatu inisiator
2
(pemrakarsa) kepada stakeholder, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad serta prinsip-prinsip syariah dan muamalah dalam Islam.1
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
untuk berkembang. Menurut Willian J. Stonton, “Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, memperomosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuasakan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.2
Sedangkan menurut Kertajaya, “Pemasaran syariah atau syariah marketing
adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh aktifitas dalam sebuah
perusahaan meliputi proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari
seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai dengan
ajaran Islam”.3
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an
dan Hadist, Nabi Muhammad sebagai teladan, melakukan bisnis secara
profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu landasan yang dapat mengarahkan
untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau aturan-aturan
inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan bisnis.4
1 Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktik Syariah dalam
Bisnis Kontenporer, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 119 2 Basu Swasta, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty Offset, 2008), hal. 5 3 Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan… hal. 343 4 Hermawan Kertajaya, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006), hal. 27
3
Seorang muslim yang baik, dalam transaksi muamalahnya terutama dalam
hal pemasaran, baik sebagai perusahaan, pemilik, pemasar, pesaing, maupun
sebagai pelanggan harus menjalankannya berdasarkan pada prinsip-prinsip
keadilan, kejujuran, transparansi, etika, moralitas, sebagaimana dalam firman
Allah dalam QS. An-Nahl ayat 90:
ن وإيتائ ذى ٱلقربى وينهى عن ٱلفحشاء حس يأمر بٱلعدل وٱل إن ٱلل
وٱلمنكر وٱلبغى يعظكم لعلكم تذكرون
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran.” 5
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa “Allah SWT
menyebutkan bahwa Dia memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berlaku adil,
yakni pertengahan dan seimbang. Dan Allah memerintahkan untuk berbuat
kebajikan”.6
Strategi pemasaran syariah atau syariah marketing berusaha menanamkan
perusahaan dan produknya pada pelanggan. Strategi bertujuan untuk “how to win
the market” (bagaimana memenangkan pasar). 7
Seperti yang telah diketahui keadaan dunia yang bersifat dinamis, yang
diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan
5 Hermawan Kertajaya, Syariah Marketing… hal. 7 6 Diakses pada www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-nahl-ayat-90, tgl 2 Juli 2020
pukul 10.17 WIB 7 Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan… hal. 352
4
antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, strategi pemasaran
merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan
dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan,
serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari
lingkungannya.8
PT. Herba Penawar Alwahida (HPA) Internasional merupakan salah satu
perusahaan yang memproduksi produk herbal berkualitas. Pemasarannya telah
sampai di Indonesia dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat baik selaku
konsumen, distributor maupun penjualnya, karena produk yang dibuat
mengutamakan kehalalan dan berasal dari bahan-bahan berkualitas, serta
memiliki sertifikat Multi Level Marketing (MLM) Syariah.
Namun, dengan maraknya merek baru pada produk herbal yang membuat
persaingan Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional dengan produk
sejenis semakin ketat. Walaupun menurut hasil wawancara dengan Ibu Icha
pemilik Toko Hamidah Bukittinggi penjualan selalu meningkat dan paling
rendah adalah tetap, namun pemasaran Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
8 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013), hal 168-169
5
Internasional pada Kantor Cabang Toko Hamidah Bukittinggi mengalami
perkembangan peningkatan yang cukup lama. Hal ini dikarenakan pemilik toko
maupun karyawan kurang memahami terkait dengan strategi pemasaran syariah
dalam bisnis sehingga jaringan penjualannya tidak begitu berkembang.
Begitu pula dengan sebagian besar pelanggan Herba Penawar Al-Wahida
(HPA) Internasional di Toko Hamidah, kebanyakan dari mereka hanya
memanfaatkan produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional untuk
dikonsumsi pribadi atau untuk terapi sebagai Herbalist, namun sebagian besar
banyak yang tidak mengembangkan kemampuan untuk memasarkan produk
untuk memperoleh pendapatan walaupun konsep dari Herba Penawar Al-Wahida
(HPA) Internasional adalah Multi Level Marketing (MLM) Syariah yang telah
tersertifikasi. Mereka cenderung hanya ingin menggunakan produk Herba
Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional karena merupakan produk halal
muslim.9
Melihat akan hal yang telah dijelaskan tersebut, sangat penting bagi setiap
perusahaan termasuk Toko Hamidah Bukittinggi untuk mengetahui dan
mengembangkan strategi pemasaran berbasis syariah untuk lebih mempercepat
laju penjualan produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional terutama
di toko tersebut, hal ini tentu akan memberikan keuntungan yang lebih maksimal
9 Hasil Wawancara dengan Ibu Hamidah Pemilik Tokoh Hamidah Bukitinggi, pada tanggal
15 Juni 2020 jam 12:14 WIB.
6
dan ditambah dengan keberkahan dan maslahat yang diperoleh dari perdagangan
yang sesuai dengan syariat Islam.
Dari permasalahan di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
Analisis Strategi Syariah Marketing Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Internasional (Studi Kasus: Toko Hamidah, Bukittinggi).
B. Identifikasi Masalah
Berikut beberapa hal yang teridentifikasi terkait dengan persoalan tersebut:
1. Tantangan Toko Hamidah berupa persaingan pasar karena terdapat produk
herbal sejenis.
2. Perkembangan jaringan pemasaran Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Internasional dinilai lambat pada Toko Hamidah Bukitttinggi.
3. Pemilik dan staff Toko Hamidah Bukittinggi kurang mengembangkan
strategi pemasaran syariah karena kurang memahami terkait strategi
tersebut.
4. Pelanggan Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional di Toko
Hamidah Bukittinggi hanya bersifat konsumtif dalam mengkonsumsi
produk tersebut.
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan persoalan yang teramati,
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja faktor internal yang menjadi pendukung dan penghambat strategi
syariah marketing dalam memasarkan produk Herba Penawar Al-Wahida
(HPA) Internasional pada Toko Hamidah Bukittinggi?
2. Apa saja faktor eksternal yang menjadi pendukung dan penghambat strategi
syariah marketing dalam memasarkan produk Herba Penawar Al-Wahida
(HPA) Internasional pada Toko Hamidah Bukittinggi?
3. Bagaimana strategi syariah marketing yang tepat pada Toko Hamidah
Bukittinggi dalam memasarkan produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Internasional?
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka fokus dari penelitian ini
adalah strategi syariah marketing dalam mengembangkan dan mempercepat laju
pemasaran produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional pada Toko
Hamidah Bukittinggi.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai
penulis terkait dengan penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui “Faktor pendukung dan penghambat strategi
8
syariah marketing dalam memasarkan produk Herba Penawar Al-Wahida
(HPA) Internasional pada Toko Hamidah Bukittinggi dan untuk
menganalisis strategi syariah marketing yang tepat untuk diterapkan pada
toko tersebut dalam memasarkan produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Internasional”.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti, penelitian ini berguna untuk menyingkronkan dan
mempraktekkan teori yang dipelajari dengan fakta yang ditemukan di
lapangan yakni terkait dengan Pemasaran Syariah atau Syariah Marketing
untuk dapat memperluas jaringan pemasaran dan lebih cepat dalam
penjualan produk. Menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan
dengan topik penelitian serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Ekonomi Islam (EI),
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
b. Secara Akademik dan Teoritis, dapat berguna untuk pengembangan
keilmuan dan literatur bagi penelitian selanjutnya.
c. Secara Praktis, dapat memberikan kontribusi bagi Toko Hamidah selaku
Distributor Utama Herba Penawar Alwahida (HPA) Internasional di Kota
Bukittinggi, penelitian ini berguna untuk menjadi referensi agar produk
Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional yang dijualnya dapat
lebih pesat perkembangan pemasarannya.
9
F. Penjelasan Judul
Adapun judul dari penelitian ini adalah Analisis Strategi Syariah Marketing
Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam membahas skripsi ini dan
menjembatani pemikiran penulis dengan pembaca agar terbentuk persamaan
pemahaman, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang akan ditemui
dalam skirpsi ini yaitu:
Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,
karangan, dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang
tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan
sebagainya).10
Strategi : Penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran
organisasin dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk
mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara
tepat, sehingga tujuan dan sasaran organisasi akan tercapai.11
Syariah Marketing : Suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya
menerapkan nilai-nilai Islam. Suatu cara bagaimana
memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-
nilai yang mengagungkan keadilan dan kejujuran. Dalam
10 Peter Halim, Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 11 George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta : Erlangga,
1997), hal. 18
10
pengertian lain, merupakan sebuah disiplin bisnis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
value dari suatu inisiator kepada stakeholder-nya, yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.12
G. Kajian Terdahulu
No. Pengarang, Judul, Tahun Temuan
1. Ria Resti Ridhawati, Analisis
Strategi Marketing Syariah Dalam
Menghadapi Persaingan Bisnis
Pada Toko Rabbani Semarang,
2015
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diperoleh hasil bahwa Toko Rabbani
Semarang menggunakan jenis
strategi pemasaran terkonsentrasi dan
terdapat pengkhususan sasaran
pemasaran yang efektif,
mngutamakan keunikan dan ciri khas
yang berbeda dengan pesaingnya,
serta telah menerapkan pemasaran
islami seperti yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
2. Nurul Waqi’ah, Pengaruh
Relationship Marketing, Syariah
Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa secara uji
12 Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan,
2006), hal. 26-27
11
Marketing dan Kualitas Pelanyanan
Terhadap Loyalitas Nasabah, 2019
parsial relationship marketing tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap loyalitas nasabah namun
syariah marketing memiliki pengaruh
signifikan terhadap loyalitas nasabah
tersebut. Namun secara simultan,
relationship marketing, syariah
marketing dan kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah Bank Syariah
Bukopin Cabang Surabaya.
3. Suindrawati, Strategi Pemasaran
Islami Dalam Meningkatkan
Penjualan (Studi: Toko Jesy Busana
Muslim), 2015
Berdasarkan hasil dari penelitian
tersebut, diperoleh hasil bahwa bila
ditinjau dari perspektif pemasaran
Islami, Toko Jesy Busana Muslim
menggunakan strategi pemasaran
konvensional dan islami secara
bersamaan. Toko Jesy Busana
Muslim mencontoh praktik
pemasaran Nabi Muhammad SAW
mulai dari segmentasi dan targeting,
12
positioning, sampai bauran
pemasaran (marketing mix).
4. Nurul Mubarok dan Eliza Yolanda
Maldina, Strategi Pemasaran Islami
Dalam Meningkatkan Penjualan
Pada Butik Calista, 2017.
Berdasarkan hasil penelitian,
diperoleh hasil bahwa ditinjau dari
perspektif strategi pemasaran Islami,
Butik Calista telah sesuai
menerapkan teori dan konsep strategi
pemasaran Islami dan telah
menjalankan konten Islami yang
terdiri atas tiga hal pokok
pertama,penerapan karakteristik
pemasaran Islami; kedua, penerapan
etika bisnis Islami;ketiga, mencontoh
praktik pemasaran Nabi Muhammad
SAW. Berdasarkan sifat Nabi
Muhammad SAW yaitu : Shiddiq,
Amanah, Fathanah, dan Tabligh.
5. Muhammad Anwar Fathoni,
Konsep Pemasaran Dalam
Perspekstif Hukum Islam, 2018
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh hasil bahwa perlu adanya
rekonstruksi dalam kajian pemasaran
Islam agar tidak dibayang-bayangi
13
oleh konsep pemasaran
konvensional. Hal ini bukan berarti
menafikan teori pemasaran yang
telah berkembang, namun kajian
pemasaran Islam perlu difokuskan
pada aspek yang lebih luas dari
spektrum etika.
6. Chusnul Muali dan Khairun Nisa,
Pemasaran Syariah Berbantuan
Media Sosial: Kontestasi Strategis
Peningkatan Daya Jual, 2019.
Strategi pemasaran syariah yang
dijalankan PT Karya Cipta Sakinah
mengedepankan unsur syariah yang
terdiri dari promotion, price, place,
dan product tanpa unsur gharar,
maysir dan penipuan. PT Karya
Cipta Sakinah menerapkan
pemasaran syariah mengunakan
media sosial berupa aplikasi
Facebook dengan membuat akun,
membuka dan menerima keluhan,
pendapat, kritik dan saran dari
masyarakat (konsumen).
14
Namun, Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya, pada penelitian penelitian ini fokus kepada Analisis strategi syariah
marketing yang dijalankan oleh Toko Hamidah sebagai Distributor Utama Herba
Penawar Al-Wahida di Bukittinggi yang ditinjau dari Peningkatan pemahaman
strategi marketing syariah yang tepat guna mempercepat laju pemasaran dan
memperluas jangkauan jaringan pemasaran Herba Penawar Al-Wahida dari Toko
Hamidah tersebut.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan dalam skripsi ini tersusun secara sistematis dan terarah sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
Merupakan bagian pertama pada skripsi ini yang berisi latar
belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,
fokus penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan
judul, kajian terdahulu, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Merupakan bab yang berisi tentang teori yang mendukung
permasalahan yang penulis angkat di atas yaitu tentang
strategi syariah marketing.
BAB III : Metodologi Penelitian
Merupakan bab yang berisi tentang jenis penelitian, lokasi
15
dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, informan
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
BAB IV : Hasil Penelitian
Berisi tentang gambaran umum HPA Internasional, Toko
Hamidah, dan hasil penelitian terkait analisis strategi syariah
marketing HPA Internasional di Toko Hamidah tersebut.
BAN V : Penutup
Memberikan kesimpulan terhadap pembahasan pada bab-bab
sebelumnya yang telah diteliti dan dianalisa, maka bab ini
terdiri dari kesimpulan dan saran dari penulis untuk Toko
Hamidah.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Menurut Charles, “Strategi adalah keseluruhan konsep bagaimana
sebuah perusahaan mengatur dirinya sendiri dan semua kegiatan dengan
tujuan agar bisnis yang dijalankan berhasil, melakukan persaingan, dan
melakukan imbal hasil kepada pemegang saham”. Sedangkan menurut
Assauri, “Strategi pemasaran yaitu serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan, acuan
serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Sedangkan strategi menurut Swasta, adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha melalui perencanaan, penentuan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan dan memenuhi
kebutuhan pembeli”.13
Istilah strategi dirumuskan sebagai suatu tujuan yang ingin dicapai,
upaya untuk mengkomunikasikan apa saja yang akan dikerjakan, oleh
13 T. Prasetyo Hadi Atmoko, Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan di
Cavinton Hotel Yogyakarta, Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation. Vol 1 No. 2,
Oktober 2018, hal 85
17
siapa yang mengerjakannya dan bagaimana cara mengerjakannya, serta
kepada siapa saja hal-hal tersebut dikomunikasikan, dan juga perlu
dipahami mengapa hasil kinerja tersebut perlu dinilai. Suatu strategi
terdiri dari suatu kumpulan pilihan yang terintegrasi, dan perlu disadari
bahwa pilihan tersebut belum tentu menjangkau dan memenuhi pilihan
yang dianggap penting dari suatu hal yang dihadapi oleh pimpinan atau
eksekutif. “Strategi merupakan suatu peralatan komunikasi, dimana orang
yang strategis harus berupaya meyakinkan bahwa orang yang tepatlah
yang dapat mengetahui maksud dan tujuan dari organisasinya, serta
bagaimana hal tersebut ditempatkan dalam pelaksanaan aksinya atau
direalisasikannya”.14
Berdasarkan dari pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa “Strategi adalah suatu konsep matang yang dibuat oleh
para pelaku usaha atau pihak-pihak terkait di dalam sebuah perusahaan
yang digunakan sebagai cara untuk memperoleh tujuan dan mencapai
sasaran organisasi tersebut agar proses pelaksanaannya dapat berlangsung
secara efektif, efisien, dan teratur sehingga dapat meminimalkan resiko
yang dihadapi”.
Perusahaan harus mampu memilih secara tepat strategi yang akan
digunakan dalam pemasaran produknya. Strategi ini akan menjadi strategi
utama yang akan mempengaruhi proses penjualan produk, sehingga
14 Sofjan Assauri, Strategic Manajemen, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013), hal. 3
18
sangat penting mengidentifikasi dan mempertimbangkan hal-hal terkait
dengan pemilihan strategi tersebut.
Terdapat tiga proses langkah dalam mengidentifikasi strategi
kompetitif tertentu yang dianggap tepat bagi perusahaan, yakni sebagai
berikut:
a. Melakukan strategi analisis terhadap perusahaan dengan
menggunakan analisis SWOT.
b. Mengembangkan ukuran yang relevan dan dapat diandalkan untuk
faktor kunci sukses bagi keberhasilan perusahaan yang telah
diidentifikasi sebelumnya.
c. Mengembangkan sistem akuntansi strategi yang dapat membantu
manajemen mencapai faktor kunci sukses keberhasilan perusahaan.15
2. Pengertian Marketing/Pemasaran
Dari waktu ke waktu manusia tidak dapat lepas dari pemasaran. Hal
ini, disebabkan karena manusia memiliki kebutuhan akan dirinya dan
akhirnya kebutuhan ini berubah menjadi suatu keinginan yang dimana
manusia akan berusaha keras untuk memenuhinya. Secara garis besar,
pemasaran berguna menciptakan permintaan akan produk ataupun jasa
melalui berbagai macam cara pemenuhan keinginan serta kebutuhan dari
15 Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi utnuk pengambilan Keputusan Strategi,
(Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2013), hal. 9
19
konsumen. Oleh karena itu pihak perusahaan melakukan identifikasi
mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pasar saat ini.
Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang
lingkup yang luas. Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas yang
penting di dalam seluruh usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperhatikan kelangsungannya serta mengembangkan perusahaannya
terutama bagi perusahaan-perusahaan besar. Kebutuhan serta keinginan
dari konsumen harus diperhatikan secara serius oleh perusahaan karena
kondisi sekarang ini banyak terdapat perusahaan-perusahaan lain yang
juga menawarkan produk yang sejenis. Keadaan seperti inilah yang
menuntut perusahaan agar melihat lebih baik apakah yang dibutuhkan
oleh konsumen. Marketing (Pemasaran) adalah proses mengidentifikasi
dan memenuhi manusia dengan kebutuhan sosialnya. Salah satu definisi
tersingkat dari marketing menurut Kotler adalah “Memenuhi kebutuhan
dengan mendapat laba”. Definisi Marketing oleh The American
Marketing Association adalah “Aktivitas, seperangkat institusi, dan
proses menciptakan, mengkomunikasikan, mengirimkan, dan bertukar
penawaran yang mempunyai nilai bagi customer, klien, partner, maupun
masyarakat pada umumnya.”16
16 Sherly Rosalina, Hartono Subagio, Analisa Pengaruh Product Image Terhadap Purchase
Intention Dengan Trust Sebagai Variabel Intervening Pada Blesscon PT. Superior Prima Sukses,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1 No. 1 2016, hal. 3
20
Philip Kotler mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah “Kunci
mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan
secara lebih efektif dan efisian dibanding dengan pesaing. Konsep
pemasaran bersandar pada empat tiang utama, yaitu fokus pasar,
presentasi kepada pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi dan
kemampuan”.17
3. Tujuan dan Fungsi Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami
pelanggan dengan baik sehingga produk barang atau jasa bisa sesuai
dengan kebutuhannya sehingga dapat terjual dengan sendirinya.
Pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap untuk membeli.
Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa
tersedia.18
Pemasaran juga bertujuan untuk mengkomunikasikan produk
barang atau jasa kepada calon pelanggan atau konsumen potensial dan
pelanggan, agar sasaran pemasaran tersebut dapat mengetahui secara jelas
terkait dengan produk barang atau jasa tersebut dan mencari cara agar
17 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hal. 181 18 Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), hal. 10
21
mereka dapat tertarik sehingga transaksi jual beli dapat berlangsung dan
mencapai target penjualan.
Fungsi pemasaran adalah bagaimana melaksanakan kegiatan
pemasaran yang direncanakan yakni memenuhi kebutuhan dan keinginan
sampai kepada memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau
pembeli melalui ide, gagasan, barang dan jasa.19
Dengan adanya pemasaran, produsen dapat mengetahui keinginan
pasar dari waktu ke waktu, sehingga inovasi produk dapat terus berjalan
dan kualitas produk dapat selalu dipertahankan dan ditingkatkan untuk
memenangkan persaingan di pasar.
4. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit
maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk
mencapai tujuannya. Sementara itu, Tull dan Kahle mendefinisikan
“Strategi alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”. Pada dasarnya
strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-
variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning,
elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi
19 Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan… hal. 11
22
pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang
memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.20
Menurut Corey, Strategi terdiri atas lima elemen yang saling terkait,
lima elemen tersebut adalah:
a) Pemilihan Pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan
ini didasarkan kepada faktor-faktor berikut:
1. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi
yang dapat diproteksi dan didominasi.
2. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya
pemusatan (fokus) yang lebih sempit.
3. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial and error
didalam menganggapi peluang dan tantangan.
4. Kemampuan khusus yang betasal dari akses terhadap sumber daya
langka atau pasar yang terproteksi.
Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan
kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk
dilayani oleh perusahaan.21
b) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual,
pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada
20 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008), hal 6 21 Fandy Tjiptono, Strategi… hal. 6-7
23
masing-masing lini. Produk tersebut menawarkan manfaat, yang
meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan
produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang
disediakan penjual, serta hubungan personal yang terbentuk di antara
penjual dan pembeli.
c) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
d) Sistem produksi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilaui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
e) Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan,
personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public
relation.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha
mempertahankan dan meningkatkan keuntungan dan laba perusahaan
memalui usaha mencari dan membina pelanggan, serta usaha menguasai
pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran
perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau
24
kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus
ditingkatkan.22
5. Jenis-jenis Strategi Pemasaran
Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum, dapat dibedakan
menjadi tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh oleh
perusahaan:
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar
(Undifferentiated Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan
menganggap pasar sebagai suatu perusahaan, sehingga perusahaan
hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum.
Perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam
produk dan berusaha menarik semua pembeli dengan suatu rencana
pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan
secara manual, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan
perhatianya pada seluruh konsumen dan kebutuhanya, serta
merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para
konsumen tersebut.23
b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated
Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani
22 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013), hal. 158-169 23 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran… hal 178
25
kebutuhan beberapa kelompok kosumen tertentu dengan jenis produk
tertentu pula. Perusahaan atau produsen menghasilkan dan
memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar.
Strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok
konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan
sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Keuntungan
dari strategi pemasaran ini penjualan dapat diharapkan akan lebih
tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar,
dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan
bervariasinya produk. Sedangkan kelemahan strategi ini adalah
terdapat kecendrungan biaya yang lebih tinggi karena kenaikan biaya
produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi
dan biaya investasi.24
c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran
produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan
keterbatasan sumber daya perusahaan. Strategi pemasaran ini
mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa
segmen pasar tertentu saja. Keuntungan strategi ini, perusahaan
diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat
didalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Dikarenakan, perusahaan
24 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar… hal. 180
26
akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman lebih baik dalam
melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Keuntungan yang
lainnya adalah karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan
usaha promosi sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat,
akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk
perusahaan tersebut.25
Strategi bisnis disebut juga dengan strategi bersaing, Strategi
bersaing ini dikembangkan pada level divisi, dan menekankan pada
perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan
dalam industri atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut.
Strategi bisnis mungkin menekankan pada peningkatan laba produksi
dan penjualan produk dan jasa yang dihasilkan. Strategi bsinis
sebaiknya mengintegrasikan berbagai aktivitas untuk mencapai
tujuan divisi. Strategi bisnis (persaingan) diimplementasikan dalam
bentuk strategi overall cost leadership, atau diferensiasi.26
B. Perumusan Pasar
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan dasar “Untuk mengetahui bahwa setiap
pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap
25 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar…hal. 181 26David Hunger, Thomad Wheelen diterjemahkan Julianto Agung, Manajemen
Strategi,(Yogyakarta: Andi, 2003), hal 24
27
segmen terdapat pembeli yang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda,
pola pembelian yang berbeda-beda, dan tanggapan yang berbeda-beda
terhadap berbagai macam penawaran”.27
Segmentasi pasar (market segmentation), yaitu “Tindakan untuk
mengenali dan memprofil kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin
memerlukan produk dan atau bauran pemasaran terpisah. Pasar terdiri dari
para pembeli, dan pembeli berbeda didalam satu aspek atau lebih. Pembeli
mungkin berbeda keinginannya, daya belinya, umurnya, gaya hidupnya,
kepribadiannya, lokai geografisnya, sikap pembelinya dan praktik
pembeliannya. Setiap variabel-variabel ini bisa dipergunakan untuk
membentuk segmen suatu pasar”.28
2. Sasaran Pasar
Menurut Bygrave, “Sasaran pemasaran harus dinyatakan bagi setiap
pasar sasaran dalam segi penjualan, kontribusi laba, dan tujuan kualitatif
lainnya, seperti pembangunan citra. Sasaran yang dimaksud paling sedikit
bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni sasaran prestasi pasar dan sasaran
penunjang pemasaran. Sasaran prestasi pasar dimaksudkan untuk hasil
yang lebih spesifik seperti penjualan dan laba.29
27 Basu Swastha, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty Offset,
2008), hal. 75 28 Suprtanto, Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), hal. 183 29 Yusanto, M.K Widjajakusuma, Menggaagas Bisnis Islam, (Jakarta: Gema Insani Press,
2002), hal. 166
28
3. Posisi Pasar
Istilah posisi (position) dalam konteks positioning yang sering
disalah artikan sebagai posisi atau tempat produk dalam rak pajangan di
toko pengecer. Akan tetapi, posisi mengandung makna tempat suatu
produk, merek, atau sekelompok produk di dalam benak konsumen, relatif
terhadap penawaran pesaingnya.30
Posisi produk atau product positioning ini merupakan gabungan
antara product differentiation dengan segmentasi pasar. Posisi produk lebih
menitikberatkan pada pandangan dan preferensi pembeli mengenai suatu
produk atau merek yang ada di pasar tertentu. Positioning product atau
posisi produk adalah suatu strategi manajemen yang menggunakan
informasi (dikumpulkan melalui riset dan studi segmentasi) untuk
menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan keinginan pasar
yang dituju atau pasarnya.31
C. Syariah Marketing Mix (Bauran Pemasaran Syariah)
Bauran pemasaran atau Marketing Mix Merupakan satu konsep kunci
dalam teori pemasaran modern. Menurut Kottler definisi bauran pemasaran
30 Fandy Tjipto, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2008), hal. 69 31 Basu Swasta, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty Offset, 2008),
hal . 99
29
adalah “Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran”.32
Terdapat empat jenis komponen utama dalam Marketing Mix untuk
produk barang, yakni biasa disebut dengan 4P:
1. Product (Produk)
Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia.33
Jika dilihat dalam perspektif syariah, suatu produk yang akan
dipasarkan atau ditukarkan haruslah produk yang halal dan memiliki
mutu atau kualitas yang terbaik, bukan sebaliknya demi mendapatkan
keuntungan yang sebanyak-banyaknya untuk laku menurunkan kualitas
suatu produk. Dan kualitas mutu produk yang akan dipasarkan itu juga
harus mendapat persetujuan bersama antara kedua belah pihak, antara
penjual dan pembeli produk tersebut. Dalam suatu hadits disebutkan:
“Hakim bin Nazam berkata: Nabi bersabda, “Penjual dan pembeli
memiliki hak pilih sama sebelum berpisah. Apabila mereka jujur dan mau
menerangkan (keadaan barang), mereka akan mendapat berkah dalam jual
32 Arie Rachmat Suntojo, Strategi Pemasaran Swalayan Pamela Dalam Perspektif Islam,
Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 1 No 2 Desember 2011, hal. 49 33 Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hal.
88
30
beli mereka. Dan jika mereka bohong dan menutupi (cacat barang), akan
dihapuslah keberkahan jual beli mereka.” (HR. Al-Bukhari)34
2. Price (Harga)
Harga adalah hal penting karena harga menentukan nilai
pendapatan yang diterima. Harga harus ditentukan dengan benar dalam
artian tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Nila terlalu tinggi
maka konsekuensinya produk atau jasa mungkin tidak akan laku, namun
sebaliknya bila diterapkan terlalu rendah maka akan mengalami
kerugian.35
Harga merupakan satu elemen marketing mix yang memiliki
peranan penting bagi suatu perusahaan, karena harga menempati posisi
khusus dalam marketing mix, serta berhubungan erat dengan elemen
lainnya. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
melaksanakan kebijaksanaan harga adalah menempatkan harga dasar
produk, menentukan potongan harga, pembiayaan ongkos kirim, dan lain-
lain yang berhubungan dengan harga. Agar suatu produk dapat bersaing
dipasaran maka pengusaha dapat melakukan strategi penetapan harga
dalam hubungannya dengan pasar, yaitu apakah mengikuti harga dibawah
pasaran atau diatas pasaran.
34 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah, Jurnal Khatulistiwa :
Journal of Islamic Studies Vol. 4 No 1 Maret 2014, hal. 79 35 Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran… hal. 114
31
Penetapan harga dalam perspektif syariah, tidaklah terlalu rumit,
dasar penetapan harga tertumpu pada besaran nilai atau harga suatu
produk yang tidak boleh ditetapkan dengan berlipat-lipat besarnya,
setelah dikurangi dengan biaya produksi. Berkenaan dengan hal tersebut
Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali-Imran Ayat 130:36
أيها ٱلذين ءامنوا ل تأكلوا ٱل لعلكم ي عفة وٱتقوا ٱلل ض فا م ا أضع بو ر
تفلحون
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan”.
Ayat di atas jelas menunjukkan bahwa di dalam melakukan
transaksi ekonomi tidak dibenarkan untuk mematok harga yang berlipat
ganda sebagai wujud keuntungan pribadi atau perusahaan.37
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa “Allah
SWT berfirman, melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin
memberlakukan riba dan memakan riba yang berlipat ganda, seperti yang
dahulu biasa mereka lakukan bila telah tiba masa pelunasan utang, maka
jalan keluar adakalanya si pengutang melunasi utangnya atau membayar
ribanya. Jika ia membayar, maka tidak ada masalah, tetapi jika tidak
36 Diakses pada https://tafsirweb.com/1262-quran-surat-ali-imran-ayat-130.html, tgl 2 Juli
2020 pukul 10.17 WIB 37 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam… Hal. 79
32
dapat membayar utangnya, dia harus menambah bayarannya sebagai ganti
rugi dari penagguhan masa pelunasannya. Demikianlah seterusnya
sepanjang tahun, adakalanya utang sedikit menjadi bertambah banyak dan
berlipat-lipat dari utang sebenarnya”.38
Selain itu, menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad
bin Hanbal, menyatakan: “Diriwayatkan dari Ma’bil bin Yasar bahwa
Rasulullah Saw, bersabda: “Barang siapa yang berbuat sesuatu dalam
(menentukan) harga-harga orang Islam agar memahalkannya, maka
Allah berhak menundukkannya dengan tulang dari api neraka pada hari
Kiamat.” Kemudian Ma’bal ditanya: “Apakah kamu mendengarnya dari
Rasulullah ?” Ma’bal menjawab: “Ya. Bahkan tidak hanya satu atau dua
kali.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
Berdasarkan Hadist diatas, praktik manipulasi dan memahalkan
harga dipicu sikap egois dan individualis yang bertentangan dengan
prinsip kemaslahatan Islam. Islam mengajarkan kasih sayang dan
kepedulian tinggi terhadap nasib sesama, terutama orang-orang yang
lemah. Praktik memahalkan harga akan melemahkan daya beli
masyarakat, apalagi bila negara sedang mengalami keterpurukan
ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa konsep mengenai harga dalam
38
Diakses pada www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-130, tgl 2 Juli
2020 pukul 10.17 WIB
33
perspektif syariah bukan berlandaskan pada faktor keuntungan semata
tapi juga didasarkan pada aspek daya beli masyarakat dan kemaslahatan
umat, sehingga konsep keuntungan yang berlipat-lipat dari penetapan
harga yang mahal tidak dibenarkan.39
3. Place (Tempat)
Merupakan keputusan distribusi yang menyangkut kemudahan
akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia
dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan
konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.40
Letak suatu perusahaan/usaha harus mudah dijangkau oleh
masyarakat, seperti misalnya disekitar pusat-pusat perbelanjaan atau pasar
dan lainnya. Seorang pebisnis harus mampu memilih lokasi yang
representatif dan dapat dilihat oleh masyarakat. Dalam perspektif syariah,
saluran pemasaran atau lokasi perusahaan bisa dimana saja asalkan
tempat tersebut bukan tempat yang dipersengketakan keberadaannya.
Namun tersirat, Islam lebih menekankan pada kedekatan
perusahaan dengan pasar. Hal itu untuk menghindari adanya aksi
pencegatan barang sebelum sampai ke pasar. Dalam sebuah Hadits
disebutkan. Yang artinya: “Ibnu Umar berkata, “Sesungguhnya
Rasulullah melarang seseorang mencegat barang dagangan sebelum tiba
39 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam…hal. 80 40 Suarno, Serba-Serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 224
34
di pasar.” (HR. Muslim). Hadits di atas menunjukkan bahwa semakin
pendek saluran pemasaran ke pasar, akan semakin baik. Sehingga tidak
ada aksi transaksi sepihak dari para spekulan.41
4. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk
memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan kepada
masyarakat sebagai pasar sasaran produk tersebut. Suatu produk
berapapun bermanfaat, tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen maka
produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan tentu saja konsumen
tidak berminat untuk membelinya. Untuk itu perusahaan harus melakukan
suatu promosi agar produknya dapat dikenal masyarakat luas. Bauran
promosi adalah suatu kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan
untuk meningkatkan jumlah penjualan dengan jalan mempengaruhi
konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan
harus dapat menciptakan komunikasi dengan konsumen secara efektif
dengan cara membayar biro iklan dan program penjualan efektif dan
menarik untuk merancang citra perusahaan serta mendidik wiraniaga
dengan baik.
Promosi dalam perspektif syariah merupakan suatu upaya
penyampaian informasi yang benar terhadap produk barang atau jasa
kepada calon konsumen atau pelanggan. Berkaiatan dengan hal itu maka
41 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam…hal. 81
35
ajaran Islam sangat menekankan agar menghindari unsur penipuan atau
memberikan informasi yang tidak benar bagi para calon konsumen atau
pelanggan. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Ibnu Umar berkata:
Seorang laki-laki mengadu pada Nabi, “Aku telah tertipu dalam jual
beli.” Maka beliau bersabda, “Katakanlah kepada orang yang kamu ajak
berjual beli, “Tidak boleh menipu!” Sejak itu, jika ia bertransaksi jual
beli, ia mengatakannya.” (HR. Bukhari)42
Sedangkan untuk bauran pemasaran produk jasa lebih luas daripada
bauran pemasaran produk barang, yaitu dengan menambahkan tiga
elemen lagi yaitu people, physical evidence, dan process jasa itu sendiri.43
Hukum syariah dalam variabel Marketing Mix:
a. Produk
Produk berkualitas sesuai dengan yang dijanjikan.
b. Harga
Harga yang ditawarkan kompetitif dan jelas.
c. Distribusi
Tidak zhalim terhadap pesaing lain dan tidak machievelis.
d. Promosi
Promosi dengan cara islami yaitu hindari promosi bohong dan
machiaveli.44
42 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam…hal. 82-83 43 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus (UIN Maliki
Press, 2011) hal. 67
36
D. Syariah Marketing (Pemasaran Syariah)
1. Pengertian Syariah Marketing (Pemasaran Syariah)
Kata syariah berasal dari kata syara’a al-syai’a yang berarti
“menerangkan” atau “menjelaskan sesuatu”. Atau berasal dari kata syir’ah
dan syari’ah yang berarti “Suatu tempat yang dijadikan sarana untuk
mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak
memerlukan bantuak alat lain.45
Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang
dibenarkan dana Islam, yang merupakan sebuah subjek yang sangat penting
dan dinamis, karena pemasaran menyangkut kegiatan sehari-hari dalam
sebuah masyarakat. Pemasaran diartikan sebagai suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribuskan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.46
Maka syariah marketing merupakan suatu proses bisnis yang
keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-nilai islam. Suatu cara bagaimana
44 Yusanto, M.K Widjajakusuma, Menggaagas Bisnis… hal. 171 45 Hermawan Kertajaya, Syakir Sula, Syariah Marketing,(Bandung: PT. MIzan Pustaka,
2006), hal. 25 46 Abdullah, Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. 2
37
memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang
mengagungkan keadilan dan kejujuran.47
Terdapat tiga macam dimensi stratgei pemasaran dalam merebut
mind share, yaitu segmentasi (pembagian variabel), targetting (target
perusahaan), dan positioning (memposisikan diri). Berbeda pendapat dalam
memaknai strategi pemasaran yang lebih menekankan strategi perusahaan
tujuannya merebut perhatian konsumen.48
Strategi pemasaran syariah tidak lain merupakan strategi bisnis
syariah yang mengarah pada proses penawaran, penciptaan terhadap
stakeholder sebagai satu inisiator berprinsip Al-Qur’an dan Hadist
menggunakan akad yang baik. Strategi pemasaran tidak lain merupakan
stratgei bisnis yang mengarah terhadap proses penciptaan, perubahan nilai
terhadap stakeholder dan sebuah penawaran dalam menggunakan prinsip
muamalah (bisnis) syariah terhadap pemenuhan hidup konsumen agar
terhindar dari kebathilan.49
Hal ini tertera dalam QS. An-Nisa ayat 29, Allah SWT berfirman:
رة أن تكون تج طل إل لكم بينكم بٱلب أيها ٱلذين ءامنوا ل تأكلوا أمو ي
كان ب نكم ول تقتلوا أنفسكم إن ٱلل كم رحيماعن تراض م
47 Hermawan Kertajaya, Syakir Sula, Syariah Marketing…, hal. 26 48 Samsul Budiarto, Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Pendekatan Mark Plus & Co
di Kandatel Jakarta, Jurnal Indept. Vol. 1 No. 3 Tahun 2013, hal. 14 49 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix Dalam… hal. 78
38
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.” 50
Pada ayat diatas, memberi prinsip terhadap perusahaan untuk
transparan, tidak berbohong dan menipu terhadap konsumen.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa “ Allah
SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan harta sebagian
dari mereka atas sebagian yang lain dengan cara yang bathil, yakni melalui
usaha yang tidak diakui oleh syariat, seperti dengan cara riba dan judi serta
cara-cara lainnya yang termasuk ke dalam kategori tersebut dengan
menggunakan berbagai macam tipu daya dan pengelabuan. Sekalipun pada
lahiriyahnya cara-cara tersebut memakai cara yang diakui oleh hokum
syara’, tetapi Alla lebih mengetahui bahwa sesungguhnya para pelakunya
hanyalah semata-mata menjalankan riba, tetapi dengan cara hailah (tipu
muslihat)”.51
2. Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Islam
Ekonomi Islam memiliki prinsip-prinsip dan karakteristik yang
sangat berbeda dengan ekonomi mainstream saat ini yaitu ekonomi
kapitalis. Menurut Muchlis Yahya dan Edy Yusuf Agunggunanto,
50 Diakses pada https://tafsirweb.com/1561-quran-surat-an-nisa-ayat-29.html, tgl 2 Juli 2020
pukul 10.17 WIB 51 Diakses pada www.ibnukatsironline.com/surat-nisa-ayat-29, tgl 2 Juli 2020 pukul 10.17
WIB
39
“Secara filosofis ada tiga hal yeng menjadi ciri khas ekonomi Islam, yaitu
filosofis religiusitas yang melahirkan ekonomi dengan atribut pelarangan
riba, keadilan yang melahirkan nisbah bagi hasil, dan kemaslahatan yang
melahirkan pelembagaan zakat, pelarangan israf dan tabdhir, dan
pembiayaan bisnis yang dituntut oleh nilai falah, bukan utilitarianisme
dan rasionalisme”.52
Kajian tentang pemasaran pun tidak luput dari pembahasan
ekonomi Islam. Dari sekian banyak konsep pemasaran Islam yang
ditawarkan, ada titik kesepakatan dan titik perbedaan diantara mereka.
Titik temu yang dapat disepakati oleh para sarjana muslim dalam
mengkaji pemasaran Islam adalah bahwa kajian ini dimulai dari filsafat
ekonomi Islam, bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist, serta prinsip-
prinsip umum seperti haramnya riba, judi, penipuan, dan lain sebagainya.
Sedangkan perbedaan tampak pada teori dan konsep pemasaran Islam
yang digabung dengan berbagai metodologi dan pendekatan masing-
masing.53
Md. Mahbud Alom dan Md. Shariful Haque mendefinisikan
pemasaran Islam sebagai “The process and strategy (Hikmah) of fulfilling
need through Halal (Tayyibat) products and services with the mutual
consent and welfare (Falah) of both parties i.e buyers and sellers for the
52Muhammad Anwar Fathoni, Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Hukum Islam, Juridistic:
Jurnal Hukum dan Syariah Vol. 9 No. 1 Tahun 2018, hal 135 53 Muhammad Anwar Fathoni, Konsep Pemasaran Dalam Perspektif… hal 136
40
pupose of achieving material and spiritual wellbeing in the world here
and hereafter.” Definisi tersebut menekankan pentingnya memenuhi
kebutuhan dunia dan akhirat dalam konsep pemasaran Islam. Konsep
pemasaran Islam haruslah dapat mewakili kepentingan perusahaan yang
ingin mendapatkan keuntungan optimal, namun harus tetap
memperhatikan kehalalan produk dan jasa yang ditawarkan kepada
konsumen. Selain itu, harus ada keseimbangan antara kesejahteraan
pegawai dan pemilik saham.54
Menurut Aang Kunaifi, “Pemasaran Islam atau yang disebut
sebagai Spiritual Marketing adala upaya spiritualisasi atau penerapan
nilai-nilai spiritual dalam setiap strategi, program dan nilai yang
dijalankan dalam pemasaran. Nilai spiritual yang dimaksud adalah nilai-
nilai religius atau aturan agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Hadist. Secara konsep, Spiritual Marketing merupakan tata olah cipta,
rasa, hati, dan karsa (implementasi) yang diimbangi oleh integritas
keimanan, ketakwaan, dan ketaatan pada syariat Allah SWT. Pemahaman
spiritual marketing dalam sudut pandang syariah adalah melakukan
pembatasan terhadap orientasi material manusia yang cenderung tanpa
batas, untuk memberikan ruang dan energi dalam merealisasikan
semangat dan tujuan spiritual. Secara naluriah, manusia memiliki cita-cita
yang mulia yang sifatnya non material value tetapi lebih berorientasi
54 Muhammad Anwar Fathoni, Konsep Pemasaran Dalam Perspektif… hal 137
41
kepada spiritnya. Sekalipun diakui bahwa manusia membutuhkan materi
sebagai alat pemuas kebutuhan fisiologis, akan tetapi pemenuhan
terhadap kebutuhan spiritual merupakan hal yang tidak bisa diabaikan.55
3. Nilai-Nilai Pemasaran Syariah
a. Benar (Siddiq)
Nilai dasarnya ialah integritas, nilai-nilai dalam bisnisnya
berupa jujur, ikhlas, terjamin, dan keseimbangan emosional. Siddiq
artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan,
serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada satu ucapan pun
yang tidak sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Allah SWT
senantiasa memerintahkan kepada setiap orang yang beriman untuk
berlaku jujur dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan
kejujuran.56
Seperti dalam QS. Al-Maidah ayat 119:
ت تجرى من تحتها دقين صدقهم لهم جن ذا يوم ينفع ٱلص ه قال ٱلل
لدين فيها أبدا ر خ لك ٱلفوز ٱلنه عنهم ورضوا عنه ذ ضى ٱلل ر
ٱلعظيم
55 Aang Kunaifi, Manajemen Pemasaran Syariah Pendekatan Human Spirit: Konsep, Etika,
Strategi dan Implementasinya, (Yogyakarta: Maghza Pustaka, 2016), hal. 102-104 56 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Islam, Jurnal At-Tasyri’iy Vol. 2 No.
1 Tahun 2019, hal. 36
42
Artinya: “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga
yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah
keberuntungan yang paling besar.” 57
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa “
Allah SWT berfirman menjawab hamba dan rasul-Nya yaitu Isa putra
Maryam a.s, setelah Isa mengemukakan kepada-Nya pembersihan
dirinya terhadap perbuatan orang-orang Nasrani yang musyrik lagi
dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya”.58
Maksud dari ayat diatas, yaitu bahwa Allah akan meridhai
perbuatan-perbuatan yang benar atau siddiq sehingga akan dibalas
dengan kebaikan yang sangat besar di akhirat kelak. Sebagai umat
muslim hendaknya berlaku jujur karena kejujuran dapat mendekatkan
diri pada kebaikan dan kebaikan itu merupakan jalan menuju ke
Surga. Semua hal yang dilakukan akan terasa lebih nyaman jika
didasari dengan kejujuran.
Dalam sebuah bisnis, seorang pelakunya tidak boleh
melakukan kebohongan atau terlalu melebih-lebihkan produk yang
dijual dengan tujuan agar konsumen tertarik dan berminat untuk
membeli, sedangkan pada kenyataannya produk yang disediakan
57 Diakses pada https://tafsirweb.com/2003-quran-surat-al-maidah-ayat-119.html, tgl 2 Juli
2020 pukul 10.17 WIB 58 Diakses pada www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-maidah-ayat-119, tgl 2 Juli
2020 pukul 10.35 WIB
43
tidak sesuai dengan promosi awalnya. Kebohongan tersebut dapat
merugikan konsumen dan lama kelamaan akan menjadi bumerang
yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri. Untuk menghindari hal
buruk tersebut, suatu perusahaan khususnya yang menyediakan
pelayanan kepada pelanggan harus mengedepankan nilai kejujuran
sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
b. Terpercaya (Amanah)
Nilai dasarnya terpercaya, dan nilai-nilai dalam berbisnisnya
ialah adanya kepercayaan, bertanggung jawab, transparan, dan tepat
waktu. Amanah memiliki makna tanggung jawab dalam
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Sifat amanah harus
dimiliki oleh seorang pebisnis muslim, apalagi bisnis yang
berhubungan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat.
Seorang pebisnis muslim yang amanah akan melaksanakan tugas
dengan penuh tanggung jawab yang tinggi, karena dalam benak
pebisnis muslim tersebut setiap perbuatan yang dilakukan selalu
diawasi oleh Allah. 59
Seperti dalam QS. An-Nisa ayat 58:
أهلها وإذا حكمتم بين ٱلناس ت إلى ن يأمركم أن تؤدوا ٱلم إن ٱلل
ا يعظكم بهۦ إن نعم ا بصيراأن تحكموا بٱلعدل إن ٱلل كان سميع ٱلل
59 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… Hal. 38
44
Artinya:“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi
Maha melihat.“ 60
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa
“Allah SWT memberitahukan bahwa Dia memerintahkan agar amanat-
amanat itu disampaikan kepada yang berhak menerimanya”.61
Dengan menerapkan sifat amanah dalam berbisnis menjadikan
perusahaan dapat dipercaya oleh pelanggannya. Pelanggan akan
merasa nyaman dengan perusahaan karena apa yang diinginkannya
dipenuhi dengan penuh tanggung jawab. Dengan sifat amanah ini,
dapat mempertahankan pelanggan untuk datang kembali ke
perusahaan di waktu yang akan datang.
c. Komunikasi (Tabligh)
Nilai dasarnya ialah komunikasi, dan nilai bisnisnya ialah supel,
penjual yang cerdas, deskripsi tugas, delegasi wewenang, kerja tim,
koordinasi, mempunyai kendali dan supervisi. Tabligh juga dapat
diartikan mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam setiap
gerak aktivitas ekonomi yang dilakukan sehari-hari. Tabligh yang
60 Diakses pada https://tafsirweb.com/1590-quran-surat-an-nisa-ayat-58.html, tgl 2 Juli Pukul
12.07 WIB 61 Diakses pada www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-an-nisa-ayat-58, tgl 2 Juli
Pukul 12.08 WIB
45
disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif dan persuasif akan
menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat.
Tabligh senantiasa memberikan contoh yang baik kepada sesama
manusia sehingga orang yang melihatnya akan meniru perbuatan
baiknya tersebut. Seorang pemasar syariah harus memposisikan
dirinya tidak hanya sebagai representasi dari perusahaan namun turut
pula sebagai juru dakwah dalam pengembangan ekonomi syariah.
Masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang ekonomi
syariah, dan itulah yang menjadi tugas pemasar syariah untuk memberi
contoh yang baik kepada sesama pelaku bisnis dan kepada konsumen.
62
d. Cerdas (Fathanah)
Nilai dasarnya ialah memiliki pengetahuan luas, nilai bisnisnya
ialah memiliki visi, pemimpin yang cerdas, sadar produk dan jasa,
serta belajar berkelanjutan. Fathanah berarti mengerti, memahami,
dan menghayati secara mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas
dan kewajiban. Dengan sifat fathanah ini seorang pebisnis Islam harus
benar-benar mengetahui apa yang telah direncanakan dan dilakukan
kedepannya. Harus bisa menghadapi segala tantangan yang ada dalam
dunia bisnis. Sifat cerdas ini akan menumbuhkan kreativitas dan
kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovasi yang
62 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… hal.39
46
bermanfaat. Kreativitas dan inovasi dapat diwujudkan dengan cara
terus belajar dan meningkatkan keilmuan melalui pelatihan dan
pendidikan. Sifat fathanah juga mengantarkan Nabi Muhammad
SAW mendapatkan keberhasilan dalam perniagaan yang
dilakukannya. Keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh
Rasulullah SAW dalam berdagang menjadikannya seorang manajer
pemasaran yang handal dari industri perdagangan Siti Khadijah. 63
e. Berani (Syaja’ah)
Nilai bisnisnya, mau dan mampu mengambil keputusan,
menganalisis data, keputusan yang tepat, dan cepat tanggap. Dalam
pemasaran syariah, seorang pemasar harus merasakan bahwasanya
dalam setiap aktivitas pemasarannya ia selalu diawasi oleh Allah
SWT, sehingga ia akan sangat berhati-hati dalam memasarkan produk
yang dijualnya. Seorang pemasar syariah harus berani mengambil
keputusan dalam pemilihan produk yang akan dijual dengan segala
risiko yang ada. Dengan sifat berani tersebut, pemasar syariah akan
selalu berusaha mempertahankan bisnisnya dengan cara-cara yang
diridhoi oleh Allah SWT. Sifat berani ini didasari juga dengan sifat
cerdas, tanggung jawab, dan kejujuran sehingga dapat menjadi
tauladan bagi para pelaku bisnis yang lain.64
63 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… hal. 40 64 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam…hal. 41
47
4. Etika Pemasaran Dalam Islam
Etika (Ethics) berasal dari kata “ethikos” (Yunani) yang
bermakna “watak atau adat kebiasaan”. Secara terminologis, etika
merupakan kajian terhadap sistem nilai yang muncul dari tingkah laku
manusia. Etika merupakan suatu upaya dalam merealisasikan nilai dan
norma moral melalui proses penilaian atau pengajaran tentang
kebaikan/keburukan dari perbuatan sehingga dapat menentukan baik
atau buruk, benar atau salah, berakibat lebih baik atau lebih buruk,
pantas atau tidak pantas suatu tindakan atau perilaku seseorang dalam
hidupnya.65
Dalam Islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan
istilah etika dalam Al-Qur’an adalah Khuluq. Al-Qur’an juga
menggunakan sejumlah istilah lain untuk menggambarkan konsep
tentang kebaikan: Khair (kebaikan), birr (kebenaran), qist
(persamaan), ‘adl (kesetaraan dan keadilan), haqq (kebenaran dan
kebaikan), ma’ruf (mengetahui dan menyetujui) dan takwa
(ketakwaan). Tindakan terpuji disebut dengan salihat dan tindakan
yang tercela disebut sebagai sayyiat.66
65 Ratna Purnama Sari, Ahmad Mulyadi Kasim, Suyud Arif, Pengaruh Etika Pemasaran
Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah, Jurnal Ekonomi Islam : Al- Infaq, Vol. 9 No. 2 Desember
2018, hal 133 66 Veithzal Rivai dkk, Islamic Business and Economic Ethics, (Jakarta; Bumi Aksara, 2012),
hal. 3
48
Dalam khazanah pemikiran islam, etika dipahami sebagai akhlak
atau adab yang bertujuan untuk mendidik moralitas manusia. Etika
terdapat dalam materi-materi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an yang
sangat luas, dan dikembangkan dalam pengaruh filsafat yunani hingga
sufi. Ahmad Amin memberi batasan, bahwa etika atau akhlak adalah
“Ilmu yang menjelaskan makna baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan manusia kepada orang lain, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Etika
merupakan jiwa ekonomi islam yang membangkitkan kehidupan
dalam setiap peraturan dan syariat. Oleh sebab itu, etika atau akhlak
adalah hakikat-hakikat yang menempati ruang luas dan mendalam
pada akal, hati nurani, dan perasaan seorang muslim”.67
5. Karakteristik Syariah Marketing
a. Ketuhanan (Rabbaniyah)
Ketuhanan atau Rabbaniyyah adalah satu keyakinan yang
bulat, bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada di bawah
pengawasan Allah SWT. Oleh sebab itu, semua insan harus
berperilaku sebaik mungkin, tidak berperilaku licik, suka menipu,
67 Veithzal Rivai dkk, Islamic Business and… hal. 4-5
49
mencuri milik orang lain, suka memakan harta orang lain dengan
jalan yang batil dan sebagainya. 68
Seperti pada firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 188:
طل وتدلوا بها إلى ٱلحكام لتأكلوا لكم بينكم بٱلب فريقا ول تأكلوا أمو
ثم وأنتم تعلمون ل ٱلناس بٱل ن أمو م
Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui”. 69
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa
“Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat
ini berkenaan dengan seorang lelaki yang mempunyai utang
sejumlah harta, sedangkan pemiutang (yang punya piutang) tidak
mempunyai bukti yang kuta. Lalu lelaki tersebut mengingkari
utangnya dan mengadukan perkaranya kepada hakim, padahal dia
mengetahui bahwa dia berhadapan dengan perkara hak, dan bahwa
68 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… hal. 34 69 Diakses pada https://tafsirweb.com/699-quran-surat-al-baqarah-ayat-188.html, tgl 2 Juli
2020 pukul 12.13 WIB
50
dirinya berada di pihak yang salah (berdosa) dan memakan harta
haram”.70
b. Etis (Akhlaqiyah)
Etis atau Akhlaqiah artinya semua perilaku berjalan diatas
norma etika yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan kata
hati ini adalah kata yang sebenarnya, “the will of God” yang artinya
kehendak Tuhan, tidak bisa dibohongi. Seorang penipu yang
mengoplos barang, menimbun barang, mengambil harta orang lain
dengan jalan yang bathil pasti hati kecilnya berkata lain, tapi karena
rayuan setan maka ia tergoda berbuat curang, ini artinya ia
melanggar etika, ia tidak menuruti apa kata hati yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, hal ini mejadi panduan para marketer syariah agar
selalu memelihara setiap tutur kata, perilaku dalam hubungan bisnis
dengan siapa saja, konsumen, penyalur, toko, pemasok ataupun
saingannya. 71
Firman Allah SWT surah An-Nur ayat 37:
ة وإيتاء رجال ل لو وإقام ٱلص رة ول بيع عن ذكر ٱلل تلهيهم تج
ر ة يخافون يوما تتقلب فيه ٱلقلوب وٱلبص كو ٱلز
70 Diakses pada www.ibnukatsironline.com/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-188, tgl 2 Juli 2020
pukul 12.14 WIB 71 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… hal. 35
51
Artinya: “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka
takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang” 72
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat diatas menjelaskan bahwa
“Penyebut rijalun (yang artinya laki-laki) mengandung pengertian
yang mengisyaratkan kepada tugas mereka yang luhur dan niat
serta tekadnya yang tinggi, yang berkat itu semua mereka menjadi
pemakmur masjid-masjdi yang merupakan rumah-rumah Allah di
bumi-Nya, sebagai tempat untuk beribadah kepada-Nya, bersyukur
kepada-Nya, mengesakan dan menyucikan-Nya”.73
c. Realistis (Al-Waqiiyah)
Realistis atau Al-Waqiiyyah yang artinya sesuai dengan
kenyataan, tidak mengada-ada apalagi yang menjurus kepada
kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus berlandaskan
pada kenyataan, tidak membeda-bedakan orang, suku, warna kulit.
Semua tindakan dilakukan dengan penuh kejujuran. Bahkan ajaran
Rasulullah SAW tentang sifat realistis ini ialah jika anda menjual
barang ada cacatnya, maka katakanlah kepada calon pembeli
bahwa barang ini ada sedikit cacat. Dalam berniaga tidak boleh
72 Diakses pada https://tafsirweb.com/6165-quran-surat-an-nur-ayat-37.html, tgl 2 Juli 2020
pukul 12.22 WIB 73 Diakses pada www.ibnukatsironline.com/2015/07/tafsir-surat-nur-ayat-36,html, tgl 2 Juli
2020 pukul 12. 23 WIB
52
adanya sumpah palsu yang mengatakan bahwa barang yang dijual
sangat bagus padahal pada kenyataannya ada sedikit cacat. Bahan
makanan yang basah jangan disimpan di bawah, tapi naikkan ke
atas agar dapat dilihat oleh pembeli. Ajaran Rasulullah sangatlah
mulia dan realistis, jangan sekali-kali mengelabui orang, atau
menipunya sedikitpun. 74
d. Humanistis (Al-Insaniyah)
Humanitas atau Al-Insaniyah yang artinya
berperikamanusiaan, hormat menghormati sesama. Pemasaran
berusaha membuat kehidupan menjadi lebih baik. Jangan sampai
kegiatan pemasaran malah merusak tatanan hidup di masyarakat,
menjadikan kehidupan bermasyarakat terganggu, seperti hidupnya
gerombolan hewan, tidak ada aturan dan yang kuat yang berkuasa.
Humanistis dapat diatrikan memanusiakan manusia yaitu
memperlakukan manusia seperti layaknya manusia. Tidak semena-
mena dan seenaknya sendiri terutama dalam bidang pelayanan
harus dilakukan dengan penuh rasa hormat. 75
Penulis dapat menyimpulkan bahwa, Strategi Pemasaran
Syariah merupakan “Cara suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
awal dengan memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah
74 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… hal. 35 75 Maisarah Leli, Strategi Pemasaran Dalam… hal. 36
53
perusahaan, meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan,
pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau
perorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam.
6. Strategi Syariah Marketing
Semua aktivitas kehidupan perlu dilakukan berdasarkan
perencanaan yang baik. Islam agama yang memberikan sintesis dan
rencana yang dapat direalisasikan melalui rangsangan dan
bimbingan. Perencanaan tidak lain memanfaatkan “karunia Allah”
secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu, dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat dan nilai kehidupan yang
berubah-ubah. Dalam arti lebih luas, perencanaan menyangkut
persiapan menyusun rancangan untuk setiap kegiatan ekonomi.
Konsep modern tentang perencanaan, yang harus dipahami dalam
arti terbatas, diakui dalam Islam. Karena perencanaan seperti itu
mencakup pemanfaatan sumber yang disediakan oleh Allah SWT
dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan dan kesenangan manusia.
76
Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan strategi bisnis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
nilai dari seorang inisiator kepada pelanggannya. Menurut ajaran
76 Nurul Mubarok, Eriza Yolanda Maldina, Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan
Penjualan Pada Butik Calista, Jurnal I-Economics Vol. 3 No. 1 Juni 2017, hal. 79
54
Islam, kegiatan pemasar harus dilandasi dengan nilai-nilai islami
yang dijiwai oleh semangat ibadah kepada Allah dan berusaha
semaksimal mungkin kesejahteraan bersama. Menurut prinsip
syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat beribadah
kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin
untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi kepentingan sendiri. Istilah pemasaram tidak banyak
dikenal pada masa Nabi. Saat itu konsep yang banyak dikenal
adalah jual beli (ba’i) yang memang sudah ada sebelum islam
datang. Pemasaran dapat dilakukan melalui komunikasi dan
silahturahmi dalam rangka untuk memperkenalkan produk atau
barang dagangan. Dalam Hadist Nabi dari Anas ibn Malik yang
diriwayarkan oleh Al-Bukhari dan muslim : “Barangsiapa ingin
agar rezekinya dilapangkan dan pengaruhnya diluaskan maka
hendaknya ia menyambung tali silahtuhrami”. Dari Hadist tersebut
dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pemasaran juga
melakukan silahtuhrami sesama manusia. Menjaga silahturahmi
sesama manusia adalah hal yang wajib. Karena dalam pemasaran
tentunya akan bertemu dengan orang banyak, semakin banyak
relasi yang dikenal akan semakin memperpanjang tali silahturahmi.
55
Maka dari itu sebaiknya senantiasa untuk selalu menjaga tali
silahturahmi sesama manusia.77
Islam agama yang sangat luar biasa. Islam agama yang
lengkap, yang berarti mengurusi semua hal dalam hidup manusia.
Islam agama yang mampu menyeimbangkan dunia dan akhirat;
antara hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum
minannas (hubungan sesama manusia). Ajaran Islam lengkap
karena Islam agama terakhir sehingga harus mampu memecahkan
berbagai masalah besar manusia. Dalam Ekonomi islami yang
disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari ridha
Allah, maka bentuk transaksinya insyaAllah menjadi nilai
ibadah dihadapan Allah SWT. 78
Dalam melakukan pemasaran terdapat etika bisnis yang ada.
Seperti etika bisnis pemasaran islami. Terdapat ada beberapa hal
yang harus diperhatikan sebagai etika dalam pemasaran menurut
Islam, yaitu:
a. Memiliki kepribadian yang baik dan spiritual (takwa) sehingga
dalam melakukan pemasaran tidak semata-mata untuk
kepentingan sendiri melainkan juga untuk menolong sesama.
77 Nurul Mubarok, Eriza Yolanda Maldina, Strategi Pemasaran Islami… hal. 80 78 Nurul Mubarok, Eriza Yolanda Maldina, Strategi Pemasaran Islami… hal. 81
56
Pemasaran dilakukan dalam rangka untuk melakukan kebajikan
dan ketakwaan kepada Allah dan bukan sebaliknya.
b. Berlaku adil dalam berbisnis. Sikap adil akan mendekatkan
pelakunya pada nilai ketakwaan.
c. Berkepribadian baik dan simpatik serta menghargai hak dan
milik orang lain secara benar. Sikap simpatik dan menghargai
hak orang lain akan membuat orang lain bahagia dan senang.
Islam melarang seseorang mengambil hak orang lain secara
batil, tidak baik dan tidak simpatik.
d. Melayani nasabah dengan rendah hati (Khidmah). Rendah hati
dan perilaku lemah lembut sangat daianjurkan dalam islam.
e. Selalu menepati janji dan tidak curang dalam pemasaran
termasuk dalam penentuan kuantitas barang dan jasa.
f. Jujur dan terpercaya (amanah), tidak menukar barang yang baik
dengan yang buruk. Ketika seorang tenaga pemasran
mengiklankan barangnya tidak boleh dilebih-lebihkan atau
mengiklankan barang bagus padahal kenyataannya tidak
demikian.
g. Tidak suka berburuk sangka dan tidak suka menjelek-jelekkan
barang dagangan atau milik orang lain.
h. Tidak melakukan suap (Risywah). Melakukan suap menyuap
dilarang dalam islam.
57
i. Segala bentuk aktivitas ekonomi, termasuk aktivitas pemasaran.
Harus memberikan manfaat kepada banyak pihak, tidak hanya
untuk individu atau kelompok tertentu saja.
j. Saling bekerja sama dengan tujuan untuk dapat saling
memberikan manfaat menuju kesejahteraan bersama.79
79 Nurul Mubarok, Eriza Yolanda Maldina, Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan
Penjualan Pada Butik Calista, Jurnal I-Economics Vol. 3 No. 1 Juni 2017, hal. 80-81
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data-data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mencatat dan
mengumpulkan data dan informasi dari berbagai media dan melakukan
wawancara dengan pihak Toko Hamidah dan Para Pelanggannya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada Toko Hamidah, yang beralamat di
Stasiun, Pasar Atas, Bukittinggi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai pada Bulan Maret sampai dengan
Juli 2020.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
secara langsung dari sumber utama atau tempat objek penelitian
dilakukan. Data primer disebut juga data asli atau data baru. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari pemilik Toko Hamidah beserta
59
staff dan para pelanggan Toko Hamidah di Kota Bukittinggi berupa
wawancara secara mendalam dan kuisioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti dari sumber-sumber yang telah ada untuk mendukung informasi
primer yang telah diperoleh, yaitu dari literatur, penelitian terdahulu,
buku, dan sebagainya. Data sekunder diperoleh dari buku dan jurnal
yang terkait dengan penelitian serta laporan-laporan dan dokumentasi
dari Toko Hamidah Bukittinggi.
D. Informan Penelitian
Informasi pada penelitian ini diperoleh melalui Narasumber dari Toko
Hamidah Bukittinggi yakni pemilik Toko Hamidah Bukittinggi, dan 5 orang
Pelanggan Toko Hamidah Bukittinggi, masing-masing dari pelanggan
tersebut adalah konsumen biasa dan herbalist.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, secara pencatatan dan
secara sistematis.
60
2. Wawancara
Wawancara (interview), merupakan penelitian yang dilakukan
dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diajukan pada narasumber
sebagai objek penelitian.
Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat serangkaian
pertanyaan yang akan diajukan kepada pemilik, dan para pelanggan
produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional di Toko Hamidah
Bukittinggi, kemudian memberikan peluang bagi narasumber untuk
memberikan jawaban.
3. Dokumentasi
Segala aktifitas yang berkaitan dengan pengumpulan, pendataan,
pengelolaan dokumen-dokumen secara sistematis dan ilmiah serta
pendistribusian informasi kepada informan.
Dokumetasi dilakukan pada lokasi penelitian yaitu Toko Hamidah
Bukittinggi.
F. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis
untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis data
menurut Bogdan dan Sugiyono yaitu “Proses mencari dan menyusun secara
sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
61
bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain”.80
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Dimana SWOT ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT ini dilakukan untuk
mendeskripsikan bagaimana pentingnya mengembangkan dan meningkatkan
Strategi Syariah Marketing Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional
di Toko Hamidah, Bukittinggi.
Hasil penelitian ini, selain akan dianalisis menggunakan Analisis
SWOT penulis juga menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis data yang tidak berbentuk angka,
tetapi berupa serangkaian informasi yang digali dari hasil penelitian tetapi
masih merupakan data-data yang verbal atau masih dalam keterangan-
keterangan saja. Data tersebut mempunyai peran untuk menjelaskan secara
deskriptif suatu masalah. Dalam hal ini dengan cara memaparkan informasi-
informasi akurat yang diperoleh dari Toko Hamidah Bukittinggi terkait
dengan pemasaran produk Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional.
80 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 2
62
Analisis deskriptif kualitatif bersifat induktif yaitu analisis berdasarkan data
yang diperoleh.
1. Definisi Analisis SWOT
Kottler dan Amstrong mengatakan bahwa “Penilaian menyeluruh
terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan.
Menurut David semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan
dalam area fungsional bisnis yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
tujuan dan penetapan strategi suatu organisisasi”. Analisis SWOT
digunakan menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari
sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-
kesempatan eksternal dan tantangan yang dihadapi.81
2. Elemen-elemen Analisis SWOT
Elemen-elemen yang ada dalam analisis SWOT terbagi kepada dua
bagian yaitu:
a) Internal
1. Kekuatan (Strength) adalah kemampuan utama yang mempunyai
nilai lebih dari perusahaan dibandingkan kemampuan pesaing.
2. Kelemahan (Weakness) adalah faktor yang dapat mengurangi
kemampuan operasi perusahaan. Hal ini harus diminimalisir agar
tidak mengganggu jalannya perusahaan.
81 Eka Dyah Septyaningsih, Analisis Swot Implementasi Financial Technology Syariah pada
PT. Telkom Indonesia, Journal of Islamic Economics, Finance and Banking Vol. 2 No. 2 Tahun 2018,
hal. 79
63
b) Eksternal
1. Peluang (Oppurtunity) adalah kesempatan-kesempatan yang ada
tentunya memiliki potensi menghasilkan keuntungan melalui
usaha-usaha yang diarahkan untuk memanfaatkan kesempatan-
kesempatan tersebut.
2. Ancaman (Threat) adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi
atas beroperasinya perusahaan dan berpotensi kerugian bagi
perusahaan.82
3. Tujuan Penerapan Analisis SWOT
Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk
memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus,
sehingga dengan penempatannya Analisis SWOT tersebut nantinya dapat
dijadikan sebagai banding pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari
segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin
bisa terjadi terjadi dimasa-masa yang akan datang.
Tujuan lain diperlukan Analisis SWOT adalah dimana setiap
produk yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut
dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk.83
82 Ais Zakiyudin, Teori Praktik Manajemen Sebuah Konsep yang Aplikatif disertai Profil
Wirausaha Sukses. (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013), hal. 163. 83
Irham Fahmi. Manajenen Teori Kasus Dan Solusi. (Bandung:Alfabeta, 2014), hal. 343
64
4. Faktor Eksternal dan Internal Dalam Perspektif SWOT
Untuk menganalisis secara lebih mendalam tentang SWOT, maka
perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam
Analisis SWOT, yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengt and
Weaknesses (S and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi
yang terjadi dalam perusahaan yang mana ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities and
Treats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi
yang terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan
perusahaan.
Semua faktor yang didefenisikan ditentukan bobotnya, dimana
bobot memperhatikan tingkat kepentingan faktor tersebut. Jumlah bobot
seluruh faktor, baik internal maupun eksternal harus sama dengan 1,0 atau
100%, pilihan bobot terdiri dari:
1) 0,01 : Sangat Rendah
2) 0,05 : Rendah
65
3) 0,10 : Sedang
4) 0,15 : Tinggi
Setelah menentukan bobot dari masing-masing faktor kemudian
menetukan rating masing-masing faktor tersebut denga pilihan rating
sebagai berikut:
1) Rating 1 : Tidak Penting
2) Rating 2 : Cukup Penting
3) Rating 3 : Penting
4) Rating 4 : Sangat Penting84
Jika bobot dan rating ditentukan, maka data-data tersebut dapat
diolah menjadi arahan memilih strategi apa yang dipakai pada Strategi
Syariah Marketing Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional di
Toko Hamidah, Bukittinggi.
5. Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat-alat yang dipakai untuk mengukur
faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki.
84
Irham Fahmi. Manajenen Teori Kasus… hal. 350
66
Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi
yang dapat dilihat pada gambar:
Tabel 3. 1
Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktor
kelemahan internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 faktor
kekuatan internal
OPPORTUNIES (O)
Tentukan 5-10 faktor
peluang eksternal
STRATEGI (SO)
Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
STRATEGI (WO)
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
TREATHS (T)
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal
STRATEGI (ST)
Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
STRATEGI (WT)
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber: Freddy Rangkuti, 2010
67
(1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
(2) Strategi ST
Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
(3) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
(4) Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.85
6. Analisis Tabel Bobot Skor
Tabel bobot skor merupakan table yang menunjukkan skor pada
msing-masing stratgei SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT.
Tabel bobot skor akan memberikan panduan kepada para pengguna
mengenai skor untuk masing-masing strategi, sehingga nantinya
pengguna dapat mengambil keputusan, manakah strategi yang paling
tepat yang akan diambil oleh perusahaan. Startegi yang diambil adalah
85 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah… Hal. 32
68
strategi yang mempunyai bobot skor paling tinggi, sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 3.2
Tabel Bobot Skor
IFE atau EFE
Strenghts
(Kekuatan)
Weaknesses
(Kelemahan)
Opportunities
(Peluang)
Total Skor Strategi SO Total Skor Strategi WO
Threats
(Ancaman)
Total Skor Strategi ST Total Skor Strategi WT
Sumber: Freddy Rangkuti, 2010
7. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian dapat diambil setelah semua proses
analisis selesai dilaksanakan.
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Toko Hamidah
HPA (Herba Penawar Al-Wahida) Industries Sdn.Bhd adalah
perusahaan yang didirikan oleh Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad yang
berasal dari Kampung Mata Ayer, Perlis, Malaysia pada bulan September
1987. Awalnya menggunakan nama Perubatan Tradisional Al Wahida. Dalam
waktu 8 tahun perusahaan tersebut berkembang pesat dan berubah nama
menjadi HPA Industries Sdn. Bhd pada tanggal 15 Juli 1995. HPA juga
merupakan perusahaan yang memiliki standar GMP semenjak tahun 1997.
Dimana dengan standar ini, dipastikan produk-produk kesehatan yang
dihasilkan sesuai dengan standar kesehatan yang telah ditetapkan WHO di
PBB.
Semenjak menggunakan sistem pemasaran MLM Syariah pada tahun
1997, HPA masuk ke Indonesia pada Juni 2000. Secara singkat,
perkembangan HPA di Indonesia sempat berjaya pada tahun 2000-2009,
kemudian surut kembali hingga 2012.
Mulai tahun 2012 dibentuk PT HPA Indonesia yang kemudian
berkembang pesat. Namun, pada tahun 2016, PT HPAI memisahkan diri dari
HPA dan mengganti namanya menjadi HNI (Halal Network Internasional).
Karena pemisahan tersebut, HPA Internasional kemudian memulai bisnisnya
70
kembali di Indonesia. Pada tahun 2017, HPA mulai melakukan ekspansi di
Indonesia dengan membangun HPA Internasional Center, di Turi, Sleman,
Jawa Tengah. Di kasawan tersebut, HPA membangun berbagai perkebunan
dan pabrik herba, peternakan dan pusat pelatihan dengan memberdayakan
masyarakat sekitar.86
Toko Hamidah berdiri sejak tahun 2003 yang beralamat di Belakang
Stasiun Kota Bukittinggi, Ibu Hamidah yang merupakan pemilik toko tersebut
termotivasi untuk mengkonsumsi herbal awalnya untuk keluarganya, suami
beliau yang sebelumnya memiliki penyakit yang ternyata dapat sembuh
dengan herbal dari produk HPA Internasional dan mengubah pola hidupnya
menjadi lebih sehat.
Setelah itu beliau berkeinginan membuka toko herbal yang menjual
produk HPA Internasional, sekali dalam 3 bulan beliau rutin mengikuti
pelatihan di Malaysia bersama pendiri HPA International (Bpk. Tuan Haji
Ismail) maupun di dalam negeri seperti di Yogyakarta dan di daerah lainnya.
Dari pelatihan-pelatihan itulah beliau mampu menjadi seorang Herbalist dan
usaha toko HPA Internasional beliupun berkembang. Saat ini toko tersebut
sudah menjadi Kantor Cabang HPA Internasional di Kota Bukittinggi dengan
jaringan yang juga sudah berkembang dan lebih banyak dari saat pertama kali
toko tersebut diresmikan.
86 Sumber: https://hpainternasional.id/tentang-hpa/
71
Satu hal yang sangat menarik bagi peneliti adalah tujuan dari bisnis
herbal HPA Internasional ini adalah Bisnis Umat, pendiri perusahaan ini
mendedikasikan banyak sekali donasi untuk umat muslim baik di Malaysia
maupun di Indonesia, beberapa diantaranya adalah pembangunan masjid dan
pesantren gratis yang megah. Dan yang terpenting adalah agar kita dapat
menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya dan dapat menjadi
tambahan bekal hidup di dunia maupun di akhirat.
B. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Strategi Syariah Marketing HPA
Internasional di Toko Hamidah
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis
utnuk merumuskan strategi pemasaran Toko Hamidah. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang
(opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (treath).
Berikut adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaram antara lain:
1. Analisis Faktor Internal
Analisis ini dilakukan terhadap lingkungan internal yaitu variabel-
variabel yang merupakan faktor-faktor kunci yang dikuasai oleh
perusahaan. Analisis faktor internal menghasilkan sejumlah informasi
72
tentang kekuatan dan kelemahan organiasasi. Hasil dari faktor internal
diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan hasil wawancara.
a. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan adalah suatu kelebihan khusus yang dimiliki dan
berasal dari perusahaan dan memberikan keuntungan komprehensif
bagi perusahaan di dalam suatu jasa/pelayanan serta mendukung
perkembangan usaha. Faktor yang menjadi elemen kekuatan dari Toko
Hamidah sebagai KC HPA Internasional di Bukittinggi antara lain:
1) Kualitas produk yang unggul dan terjamin halal
Produk HPA Internasional memiliki kualitas yang unggul
dengan bahan baku dengan kualitas terbaik, sehingga produk HPA
Internasional terjamin mutu dan khasiatnya. Produk HPA
Internasional juga sudah terbukti halal baik dari bahan baku
maupun pada proses produksinya.
2) Sudah memiliki jaringan yang cukup banyak
Jaringan MLM Syariah pemilik Toko Hamidah sudah cukup
banyak semenjak toko tersebut didirikan.
3) Pelayanan prima pemilik Toko Hamidah kepada pelanggan
Pemilik Toko Hamidah memberikan pelayanan yang baik
dan ramah kepada para pembeli, sehingga pembeli tersebut merasa
nyaman dan tetap terus berlangganan produk HPA Internaional
disana.
73
4) Lokasi Toko Hamidah yang sangat strategis
Letak Toko Hamidah berada di jantung Kota Bukittinggi,
hal ini memungkinkan semua calon pembeli dan pelanggan untuk
datang langsung ke toko tersebut untuk bertransaksi.
5) Pengetahuan Herbalist yang dimiliki oleh pemilik Toko Hamidah
Pemilik Toko Hamidah memiliki pengetahuan herbalist
seputar produk HPA Internasional dan pola hidup sehat yang
dapat menjadi solusi untuk mengatasi keluhan penyakit yang
dialami oleh pelanggannya, sehingga dapat menumbuhkan
kepercayaan pelanggan tersebut.
b. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah hal-hal yang berasal dari dalam perusahaan
yang menghambat perkembangan perusahaan. Beberapa kelemahan
yang terdapat pada Toko Hamidah dalam hal strategi syariah
marketing antara lain:
1) Harga produk yang cukup mahal
Apabila dibandingkan dengan produk sejenis, produk HPA
Internasional memiliki harga yang sedikit lebih mahal dari produk
sejenis lainnya tersebut, sehingga menjadi salah satu tolak ukur
calon pembeli dari kalangan menengah kebawah untuk
mengkonsumsi produk HPA Internasional.
2) Belum mempunyai tenaga ahli dalam syariah marketing
74
Salah satu kelemahan yang cukup besar dari manajemen
Toko Hamidah adalah belum mempunyai tenaga ahli yang
berkompeten dibidang pemasaran secara syariah dan tidak banyak
mengikuti seminar atau workshop yang berhubungan dengan hal
tersebut, sehingga pemasaran HPA Internasional dari Toko
Hamidah selalu berjalan stagnan atau tidak berkembang dengan
pesat.
3) Produk tidak terdaftar pada BPOM
HPA Internasional yang dipasarkan di Indonesia belum
mendapat izin BPOM sehingga menyempitkan ruang gerak
pemasaran produk HPA Internasional dari Toko Hamidah sebagai
Kantor Cabang HPA Internasional di Bukittinggi.
Hal ini dikarenakan proses pengurusan izin BPOM dari
pemerintah Indonesia cukup memakan biaya sehingga dapat
meningkatkan beban biaya produksi yang akan berimbas pada
harga penjualan prpduk HPA Internasional tersebut.
4) Perluasan jaringan hanya melalui informasi dari mulut ke mulut
Strategi perluasan jaringan Toko Hamidah belum maksimal,
karena hanya melalui informasi dari mulut ke mulut sehingga
masyarakat luas kurang mengetahui keberadaan toko tersebut.
Padahal jika toko tersebut menggunakan media iklan yang lebih
75
banyak di berbagai tempat atau media, tentu pemasaran dan
keuntungan yang diperoleh juga lebih maksimal.
5) Persediaan produk HPA Internasional yang cepat habis di Toko
Hamidah
Persediaan produk HPA Internasional yang cepat habis di
Toko Hamidah membuat para pelanggan yang sudah terlanjur
datang ke Toko Hamidah kecewa karena tidak mendapatkan
produk yang mereka perlukan. Hal ini perlu menjadi perhatian
bagi pihak Toko Hamidah agar lebih banyak menyediakan
persediaan (stok) produk HPA di toko tersebut.
2. Analisis Faktor Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor dari luar
perusahaan yang dapat memberikan pengaruh kepada kinerja perusahaan.
Keberhasilan perusahaan terdapat pada kemampuannya dalam
menghadapi dan beradaptasi pada lingkungan yang berubah-ubah. Hal ini
mempengaruhi strategi perusahaan untuk menentukan bagaimana cara
yang tepat untuk maju dan terus berkembang. Faktor-faktor eksternal
yang diperoleh dari pengamatan (Observasi) dan melakukan wawancara
dengan pemilik Toko Hamidah dan pelanggannya adalah sebagai berikut:
76
a. Peluang (Opportunites)
Peluang merupakan situasi yang baik dari lingkungan perusahaan
yang memberikan keuntungan kepada perusahaan. Peluang merupakan
identitas pasar tertentu, kondisi persaingan dan sebagainya.
Berikut beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Toko
Hamidah dalam memasarkan produk HPA Internasional:
1) Wilayah pemasaran yang luas
Produk HPA Internasional dapat dipasarkan kemanapun
yang diinginkan apabila sistem dan strategi pemasarannya dapat
dirancang dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secara
maksimal.
2) HPA Internasional memiliki citra yang baik karena sifat
dermawan dan senang berbagi kepada saudara muslim
Nama baik (good will) suatu perusahaan dapat menjadi salah
satu faktor pendukung pemasaran sehingga calon konsumen
maupun pelanggan dapat loyal kepada perusahaan tersebut dengan
selalu berlangganan produk yang dihasilkannya.
3) Pabrik HPA Internasional sudah ada yang berdiri di Indonesia.
HPA internasional mendirikan Radix Fried Chicken (RFC)
bahkan dalam waktu dekat didirikan di Jakarta dan Bandung.
Pabrik saus dan sambal yang halal dan alami. Ada minuman
berkaborasi, Radix Cola yang menyehatkan. Juga merambah di
77
bidang agro, perhotelan, jasa pariwisata, mendirikan Halal Mall,
bahkan belakangan melirik ke TV dan film. Saat ini sedang
dibangun Bandar HPA City di Lembah Klang, Shah Alam distrik
bisnis HPA kedua setelah HPA City Kedah.
Selain itu HPA Indonesia telah mendirikan Pabrik Kopi
Radix di Palembang, selain kantor pusat di Jakarta Timur yang
megah.
4) Memiliki pelanggan tetap
Toko Hamidah memiliki pelanggan yang loyal dan selalu
membeli produk HPA Internasional di toko tersebut, hal ini karena
pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, kualitas
produk HPA Internasional dan pengetahuan yang dimiliki terkait
produk HPA Internasional tersebut.
5) Adanya pelatihan yang diadakan secara berkala oleh Perusahaan
HPA Internasional
Pelatihan ini dilakukan satu kali dalam 3 bulan, yang rutin
diadakan baik di Malaysia bersama Tuan Haji (Pemilik HPA
Internasional) maupun di Indonesia. Pelatihan ini mampu
menciptakan peluang bagi Toko Hamidah untuk dapat
berkembang, yaitu dengan menerapkan ilmu yang diperoleh
selama pelatihan baik seputar obat-obatan herbal maupun cara
memasarkan produk dengan strategi syariah marketing.
78
b. Ancaman (Treaths)
Ancaman merupakan situasi yang tidak diharapkan dilingkungan
perusahaan yang dapat menghambat kemampuan perusahaan dalam
mengembangkan usahanya. Ancaman ini dapat berupa persaingan
pasar, terdapat regulasi dari pemerintah yang dapat menghambat
pemasaran produk sehingga berpengaruh kepada pencapaian
perusahaan.
Berikut beberapa ancaman yang mempengaruhi syariah
marketing HPA Internasional pada Toko Hamidah:
1) Peraturan pemerintah Indonesia terkait izin BPOM
Izin dari BPOM sangat menentukan jalannya proses distribusi
produk kepada pelanggan, dan hal ini menjadi salahs atu ancaman
bagi HPA Internasional karena belum mengurus izin dari BPOM.
2) Adanya persaingan dengan produk herbal sejenis lainnya
Sudah banyak produk herbal yang ada dipasaran sehingga
menjadi salah satu ancaman bagi HPA Internasional untuk tetap
menjadi produk pilihan masyarakat yang menjadi target pasarnya.
3) Pesaing memiliki kemampuan yang lebih kuat dalam hal
memasarkan produk
Perusahaan lain yang memiliki kemampuan dalam
memasarkan produk melalui iklan di Televisi, Surat Kabar,
79
maaupun Media Sosial yang bergerak lebih cepat dapat mengancam
HPA Internasional apabila hal ini tidak diperbaiki dengan segera.
4) Adanya produk sejenis yang lebih murah
Sudah sangat banyak produk herbal di pasar yang jika
dibandingkan dengan harga produk HPA Internasional, harga
produk-produk herbal tersebut lebih murah. Pelanggan HPA
Internasional pun ada yang mengeluhkan hal tersebut, sehingga
produk tersebut belum bisa dikonsumsi oleh masyarakat terutama
dengan ekonomi golongan menengah ke bawah.
5) Sistem Multi Level Marketing (MLM) Syariah perusahaan herbal
pesaing lebih mendominasi pasar
Walaupun HPA Internasional juga menerapkan sistem MLM
Syariah, namun pada jaringan Ibu Hamidah (Pemilik Toko
Hamidah) lebih banyak yang tidak peduli dengan sistem ini, dan
bersifat konsumtif saja terhadap produk HPA Internasional baik itu
Herbalist maupun konsumen biasa.
C. Analisis Matrik IFE dan EFE pada Analisis SWOT Strategi Syariah
Marketing Toko Hamidah
Analisis matrik IFE adalah menganalisis, menjelaskan, serta
mengevaluasi faktor-faktor yang ada dilingkungan internal Toko Hamidah
berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Toko Hamidah tersebut.
80
Sedangkan matrik EFE adalah mengevaluasi, menjelaskan faktor-faktor yang
ada diluar lingkungan Toko Hamidah yang berupa peluang dan ancaman.
Semua faktor yang didefenisikan ditentukan oleh bobotnya, dimana
bobot diperhatikan tingkat kepentingan faktor tersebut. Jumlah bobot seluruh
faktor baik internal maupun eksternal harus sama dengan 1,0 atau 100%,
pilihan bobot terdiri dari: 0,01 (sangat rendah), 0,05 (rendah), 0,10 (sedang),
0,15 (tinggi).
Setelah menentukan bobot masing-masing faktor, kemudian tentukan
rating masing-masing faktor dengan pilihan rating sebagai berikut: 1 (tidak
penting), 2 (cukup penting), 3 (penting), 4 (sangat penting).87
1. Analisis Matrik IFE
Tabel 4.1.
Hasil Analisis Matrik IFE
Faktor Internal Bobot Rating Skor Bobot
No. Kekuatan (S)
1. Kualitas produk yang unggul
dan terjamin halal
0,15 4 0,6
2. Sudah memiliki jaringan
yang cukup banyak
0,10 3 0,3
3. Pelayanan prima Pemilik
Toko Hamidah kepada
pelanggan
0,10 3 0,3
87
Irham Fahmi, Manajemen Teori Kasus Dan Solusi. (Bandung: Alfa Beta, 2014), hal. 343
81
4. Lokasi Toko Hamidah yang
sangat strategis
0,10 3 0,3
5. Pengetahuan Herbalist yang
dimiliki oleh Pemilik Toko
Hamidah
0,05 2 0,1
Jumlah 0,50 1,6
No. Kelemahan (W) Bobot Rating Skor Bobot
1. Harga produk yang cukup
mahal
0,05 2 0,1
2. Belum mempunyai tenaga
ahli dibidang syariah
marketing
0,15 4 0,6
3. Produk tidak terdaftar pada
BPOM
0,15 4 0,6
4. Perluasan jaringan hanya
melalui informasi dari mulut
ke mulut
0,05 2 0,1
5. Persediaan produk HPA
Internasional yang cepat
habis di Toko Hamidah
0,10 3 0,3
Jumlah 0,50 1,7
Total 1,0 3,3
Sumber: Analisis Data Primer
82
Keterangan:
Bobot Rating
0,01: Sangat rendah 4: Kekuatan yang besar
0,05: Rendah 3: Kekuatan yang kecil
0,10: Sedang 2: Kelemahan yang kecil
0,15: Tinggi 1: Kelemahan yang besar
Berdasarkan hasil analisis matrik IFE di atas dapat disimpulkan
bahwa total bobot skor adalah 3,2. Hal ini mengambarkan bahwa total
bobot skor dari Kekuatan (S) adalah 2,1, sedangkan total bobot skor
Kelemahan (W) adalah 1,1. Hal ini menunjukan bahwa Kelemahan (W)
dari Toko Hamidah lebih kecil dari pada Kekuatan (S) yang ada
(S>W/W<S).
2. Analisis Matrik EFE
Tabel. 4.2
Hasil Analisis Matrik EFE
Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Bobot
No. Peluang (O)
1. Wilayah pemasaran yang luas 0,15 4 0,6
2. HPA Internasional memiliki 0,10 3 0,3
83
citra yang baik karena sifat
dermawan dan senang
berbagi kepada saudara
muslim
3. Pabrik HPA Internasional
sudah ada yang berdiri di
Indonesia
0,10 3 0,3
4. Memiliki pelanggan tetap 0,15 4 0,6
5. Adanya pelatihan yang
diadakan secara berkala oleh
Perusahaan HPA
Internasional
0,10 3 0,3
Jumlah 0,60 2,1
No. Ancaman (T) Bobot Rating Skor Bobot
1. Peraturan pemerintah
Indonesia terkait izin dari
BPOM
0,15 4 0,6
2. Adanya persaingan dengan
produk herbal sejenis
0,05 2 0,1
3. Pesaing memiliki
kemampuan yang lebih kuat
dalam hal memasarkan
produk
0,10 3 0,3
84
4. Adanya produk sejenis
dengan harga yang lebih
murah
0,05 2 0,1
5. Sistem Multi Level
Marketing (MLM) Syariah
perusahaan pesaing lebih
mendominasi pasar
0,05 2 0,1
Jumlah 0,40 1,2
Total 1,00 3,3
Sumber: Analisis Data Primer
Dari tabel matrik EFE di atas dapat disumpulkan bahwa total nilai bobot
skor 3,30. Hal ini mengambarkan bahwa total bobot skor dari Peluang (O)
adalah 2,10, sementara bobot skor dari Ancaman (T) adalah 1,20. Hal ini
menunjukkan bahwa peluang Toko Hamidah lebih besar dari ancamannya
(O>T/T<O).
D. Matrik SWOT
Setelah dilakukan analisis dan diberikan bobot, serta peringkat untuk
masing-masing elemen dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
ekstrenal (peluang dan ancaman) pada Toko Hamidah Bukittinggi. Maka dari
semua faktor dapat digambarkan dalam bentuk matrik SWOT. Melalui matrik
SWOT dapat terlihat secara rinci elemen dari faktor-faktor internal dan
85
eksternal yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Pada matrik SWOT
dapat dirumuskan beberapa alternatif strategi yaitu SO (Strenghts-
Opportunities), ST (Streghts-Trearths), WO (Weakness-Opportunities),WT
(Weakness-Treaths).
Formulasi strategi yang dapat dimanfaatkan oleh Toko Hamidah antara
lain terdapat dalam tabel berikut:
Tabel 4.3
Formulasi Strategi dari Hasil Analisis Data Primer
IFE
STRENGTHS (S)
1. Kualitas produk yang
unggul
2. Produk yang terjamin
halal
3.Pelayanan prima
pemilik Toko Hamidah
kepada pelanggan
4. Lokasi Toko Hamidah
yang sangat strategis
5.Pengetahuan Herbalist
yang dimiliki oleh
pemilih Toko Hamidah
WEAKNESSES (W)
1. Harga produk yang
cukup mahal
2. Kurangnya kemampuan
dan keahlian dalam
memasarkan produk
3. Produk tidak terdaftar
BPOM
4. Perluasan jaringan
hanya melalui informasi
dari mulut ke mulut
5. Persediaan produk HPA
Internsaional yang cepat
86
EFE
habis di Toko Hamidah
OPPORTUNIES (O)
1. Wilayah pemasaran
yang luas
2. HPA Internasional
memiliki citra yag
baik karena sifat
dermawan dan senang
berbagi kepada
saudara muslim
3. Pabrik HPA
Internasional sudah
ada yang berdiri di
Indonesia
4. Memiliki pelanggan
tetap
5. Adanya pelatihan
secara berkala oleh
Perusahaan HPA
STRATEGI (SO)
1. Lebih gencar dalam
memasarkan produk
dengan jumlah banyak
dan pada wilayah lebih
luas dari sebelumnya.
2. Mempertahankan
kualitas produk
3. Memperbanyak pabrik
HPA Internasional yang
didirikan di Indonesia
agar penjualan dapat
lebih efektif dan efisien
4. Membuka cabang
Toko Hamidah
STRATEGI (WO)
1. Menyediakan stok
produk HPA Internasional
yang lebih banyak di Toko
Hamidah
2. Melakukan inovasi
dalam bentuk diskon pada
pembelian dalam jumlah
banyak
3. Lebih banyak lagi
mengikuti pelatihan terkait
memasarkan produk
secara syariah yang diikuti
oleh pemilik maupun
karyawan.
4. Lebih banyak
melakukan promosi dalam
bentuk iklan di berbagai
87
Internasional media.
5. Mengurus izin dari
BPOM di Indonesia
TREATHS (T)
1. Peraturan
pemerintah Indonesia
terkait dengan izin
dari BPOM
2. Adanya persaingan
dengan produk herbal
sejenis
3. Pesaing memiliki
kemampuan yang
lebih kuat dalam hal
memasarkan produk
4. Adanya produk
sejenis dengan harga
lebih murah
5. Sistem MLM
Syariah perusahaan
pesaing lebih
STRATEGI (ST)
1. Melakukan kegiatan
Pemasaran seperti
promosi, membuat
perkumpulan atau wadah
diskusi terkait dengan
kesehatan secara Islami.
2. Memiliki target
pemasaran yang jelas dan
tertata sehingga tenaga
dimaksimalkan untuk
mencapai target tersebut.
3. Berinovasi dalam hal
menentukan harga,
misalnya dengan
menyediakan produk
dengan kemasan lebih
kecil sehingga dapat
STRATEGI (WT)
1. Tetap melakukan
perubahan pada strategi
promosi sehingga calon
pelanggan lebih tertarik
untuk mengkonsumsi
produk HPA Internasional
2. Mengembangkan
jaringan sekaligus
membekali jaringan
tersebut dalam hal Syariah
Marketing sehingga semua
lini pada jaringan MLM
Syariah Toko Hamidah
dapat maju secara
bersama.
88
mendominasi pasar menjangkau semua
kalangan tanpa
mengurangi khasiat
produk.
Sumber: Analisis Data Primer
E. Analisis Tabel Bobot Skor
Setelah melakukan beberapa tahap, yaitu identifikasi faktor internal
(kekuatan dan kelemahan), dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). IFE
dan EFE matrik SWOT akan membantu dalam menentukan strategi yang tepat
untuk masa yang akan datang. Untuk memperkuat pemilihan strategi dapat
menggunkana bobot skor. Setelah menetapkan nilai bobot dan peringkat untuk
faktor internal dan eksternal perusahaan maka dilakukan perhitungan jumlah
total skor masing-masing strategi. Total skor tertinggi dari perkalian bobot
dan peringkat dapat diambil menjadi strategi yang dapat dimanfaatkan untuk
masa yang akan datang.
Dengan menggunakan tabel bobot skor akan bermanfaat untuk
menentukan strategi utama. Hal ini dilakukan dengan cara menjumlahkan
total skor dari masing-masing strategi yang mempunyai total skor tertinggi
maka itulah strategi utama yang sebaiknya digunakan.
89
Tabel 4.4
Tabel Total Bobot Skor
Internal
Eksternal
Kekuatan
(Strenght)
S
Kelemahan
(Weakness)
W
Peluang
(Opportunities)
O
Total Skor
S + O
1,6 + 2,1 = 3,7
Total Skor
W + O
1,7 + 2,1 = 3,8
Ancaman
(Threats)
T
Total Skor
S + T
1,6 + 1,2 = 2,8
Total Skor
W + T
1,7 + 1,2 = 2,9
Sumber: Analisis Data Pimer
Berdasarkan hasil tabel, Bobot skor pada matrik SWOT di atas terlihat
strategi WO memiliki skor tertinggi yaitu 3,80 dibandingkan dengan strategi
lainnya maka Toko Hamidah dapat menggunakan strategi WO untuk
mengembangkan usaha produk HPA Internasional ini sehingga dapat bertahan
di dunia bisnis. Strategi WO merupakan strategi yang digunakan untuk
meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang yang dimiliki oleh
Toko Hamidah.
90
F. Hasil Analisa Penulis
Hal yang akan penulis analisa adalah bagaimana pengembangkan
strategi syariah marketing dalam meningkatkan penjualan produk Herba
Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional di Toko Hamidah Bukittinggi.
Analisis data yang digunakan adalah Analisis SWOT yaitu Analisis IFE dan
EFE, Matrik SWOT dan Analisis tabel bobot skor. Teknik pengumpulan data
penulis lakukan adalah dengan wawancara secara langsung.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan sebelumnya, untuk
dapat bersaing dalam meningkatkan penjualan ialan dengan menggunakan
strategi Weakness-Opportunites (WO) yaitu meminimalkan kelemahan dan
memanfaatkan peluang yang ada sehingga penjualan produk dapat lebih
maksimal, jumlah pelanggan semakin bertambah dengan lebih cepat dan
signifikan, serta mampu bertahan di pasar walaupun dengan persaingan yang
ketat dengan produk sejenis lainnya.
G. Analisis SWOT Berdasarkan Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
Setelah dilakukan penelitian, ternyata Toko Hamidah telah melakukan
strategi syariah marketing yang sesuai dengan syariat Islam, baik dari segi
komposisi produk yang menggunakan bahan baku yang halal, dan proses
penjualan produk tersebut dilakukan secara jujur melalui pendekatan dengan
pelanggan. Bisnis ini disebut juga bisnis umat karena mengutamakan
kepentingan umat muslim yang dibuktikan dengan mendonasikan sebagian
91
pendapatannya untuk keperluan umat seperti masjid dan pesantren. Selain itu
dalam penetapan harga sudah sesuai dengan kualitas produk yang diberikan
sehingga dapat dikatakan sudah Adil. Hal ini merupakan salah satu
karakteristik Ekonomi Islam dalam bidang pemasaran.
92
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa setelah melakukan analisis secara kualitatif dengan
menggunakan alat Analisis SWOT, Matrik SWOT, dan Tabel Bobot Skor,
yang ketiga alat analisis ini saling keterkaitan, dengan hasil analisa yang
terakhir melalui Tabel Bobot Skor maka dapat dikemukan kesimpulan bahwa
strategi syariah marketing dalam meningkatkan penjualan produk Herba
Penawar Al-Wahida (HPA) Internasional sebagai berikut:
1. Menyediakan stok produk HPA Internasional yang lebih banyak di Toko
Hamidah.
2. Melakukan inovasi dalam bentuk diskon pada pembelian dalam jumlah
banyak.
3. Lebih banyak mengikuti pelatihan terkait memasarkan produk secara
syariah yang diikuti oleh pemilik maupun karyawan.
4. Lebih banyak melakukan promosi dalam bentuk iklan di berbagai media.
5. Mengurus izin dari BPOM di Indonesia.
93
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan pada Toko Hamidah
supaya dapat berkembang dengan baik dan maksimal maka penulis
memberikan beberapa saran yaitu:
1. Lebih sering mengikutkan karyawan dalam pelatihan terkait dengan produk
herbal dan cara memasarkan produk yang sesuai dengan syari’ah untuk
menjaga loyalitas pelanggan dan menarik calon pelanggan.
2. Memperhatikan pengurusan izin memasarkan barang di suatu Negara agar
pemasaran tersebut dapat lebih maksimal dan proses masuknya produk
HPA Internasional ke Indonesia dapat lebih mudah sehingga persediaan
barang selalu tercukupi dan permintaan barang dapat selalu terpenuhi,
karena proses pembangunan pabrik-pabrik HPA Internasional di Indonesia
memakan waktu yang cukup lama.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2014. Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktik
Syariah dalam Bisnis Kontenporer. Bandung: Alfabeta.
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta:
Rajawali Pers
A.Steiner, George. dkk. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Anoraga, Pandji. 2011. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Dalam Era Globalisasi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Abdullah. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Anwar Fathoni, Muhammad. 2018. Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Hukum
Islam. Juridistic: Jurnal Hukum dan Syariah Vol. 9 No. 1.
Budiarto, Samsul. 2013. Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Pendekatan
Mark Plus & Co di Kandatel Jakarta. Jurnal Indept. Vol. 1 No. 3.
Dyah Septyaningsih, Eka. 2018. Analisis SWOT Implementasi Financial Technology
Syariah pada PT. Telkom Indonesia. Journal of Islamic Economics, Finance
and Banking Vol. 2 No. 2.
Hadi Atmoko, T. Prasetyo. 2018. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume
Penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta. Journal of Indonesian Tourism,
Hospitality and Recreation. Vol 1 No. 2.
Halim. Peter. dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Hunger, David.dkk. diterjemahkan Julianto Agung. 2003. Manajemen Strategi.
Yogyakarta: Andi.
Imam Wahyono, Sentot. 2013. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Kertajaya, Hermawan. dkk. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Kunaifi, Aang. 2016. Manajemen Pemasaran Syariah Pendekatan Human Spirit:
Konsep, Etika, Strategi dan Implementasinya. Yogyakarta: Maghza Pustaka.
Leli, Maisarah. 2019. Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Islam. Jurnal At-
Tasyri’iy Vol. 2 No. 1.
Mubarok, Nurul. dkk. 2017. Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan
Penjualan Pada Butik Calista. Jurnal I-Economics Vol. 3 No. 1.
Nurcholifah, Ita. 2014. Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah. Jurnal
Khatulistiwa: Journal of Islamic Studies Vol. 4 No 1.
Purnama Sari, Ratna. dkk. 2018. Pengaruh Etika Pemasaran Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Islam : Al- Infaq, Vol. 9 No. 2.
Rangkuti, Freddy. 1999. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Rivai, Veithzal. dkk. 2012. Islamic Business and Economic Ethics. Jakarta: Bumi
Aksara.
Rosalina, Sherly. 2016. Analisa Pengaruh Product Image Terhadap Purchase
Intention Dengan Trust Sebagai Variabel Intervening Pada Blesscon PT.
Superior Prima Sukses. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1 No. 1.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi utnuk pengambilan Keputusan
Strategi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Suarno. 2013. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sucipto, Agus. 2011. Studi Kelayakan Bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus.
UIN Maliki Press.
Swasta, Basu. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Offset.
Suprtanto. dkk. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tafsir Al-Qur’an. https://tafsirweb.com/1262-quran-surat-ali-imran-ayat-130.html.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Al-Qur’an. https://tafsirweb.com/1561-quran-surat-an-nisa-ayat-29.html.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Al-Qur’an. https://tafsirweb.com/2003-quran-surat-al-maidah-ayat-119.html.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Al-Qur’an. https://tafsirweb.com/1590-quran-surat-an-nisa-ayat-58.html.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Al-Qur’an. https://tafsirweb.com/699-quran-surat-al-baqarah-ayat-188.html.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Al-Qur’an. https://tafsirweb.com/6165-quran-surat-an-nur-ayat-37.html.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-
nahl-ayat-90. Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-
ali-imran-ayat-130. Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/2015/07/tafsir-surat-
nur-ayat-36,html. Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/tafsir-surat-al-
baqarah-ayat-188. Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-
an-nisa-ayat-58. Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-
al-maidah-ayat-119. Diakses pada 2 Juli 2020.
Tafsir Ibnu Katsir. (06/2015). https://www.ibnukatsironline.com/surat-nisa-ayat-29.
Diakses pada 2 Juli 2020.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Wawancara dengan Ibu Hamidah, Bukittinggi (Senin, 15/06/2020).
Yusanto. dkk. 2002. Menggaagas Bisnis Islam. Jakarta: Gema Insani Press.Dalam
Perspektif Islam. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia. Vol. 1 No 2.
Zulkarnain. 2012. Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zakiyudin, Ais. 2013. Teori Praktik Manajemen Sebuah Konsep yang Aplikatif
disertai Profil Wirausaha Sukses. Jakarta: Mitra Wacana Media.
LAMPIRAN
Gambar 1 Produk HPA Internasional
Berikut beberapa contoh produk HPA Internasional di Toko Hamidah
Bukittinggi:
Gambar 2 Dokumentasi Penelitian
Narasumber: Ibu Hamidah (Pemilik Toko Hamidah, Bukittinggi)
Narasumber: Ibu Dar (Pelanggan) Narasumber: Ibu Susi (Pelanggan)
Narasumber: Ibu Ratna (Pelanggan) Narasumber: Ibu Dian (Pelanggan)
Narasumber: Ibu Ratna Sari (Pelanggan) Narasumber: Ibu Nova (Pelanggan)
Pedoman Wawancara
Judul Skripsi:
“Analisis Strategi Syariah Marketing Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Internasional”
(Studi: Toko Hamidah, Bukittinggi)
Narasumber:
Ibu Hamidah (Pemilik Toko Hamidah Bukittinggi)
Daftar Pertanyaan:
1. Bagaimana perkembangan usaha Toko Hamidah 5 tahun terakhir dilihat dari
segi penambahan jumlah pelanggan?
2. Bagaimana cara pemasaran secara syariah produk HPA di Toko Hamidah 5
tahun terakhir?
3. Apakah selama ini ada pelatihan terkait dengan pemasaran produk HPA? Jika
ada, apakah ada perubahan dan perkembangan yang pesat dalam hal
memasarkan produk HPA?
4. Apakah ada evaluasi yang dilakukan pemilik toko pada periode tertentu untuk
berinovasi dalam hal pemasaran syariah produk HPA?
5. Apa saja kiat-kiat yang dilakukan untuk mengembangkan usaha dan
meningkatkan pemasaran secara syariah produk HPA pada saat sekarang ini?
6. Apa saja faktor internal (Manajemen Toko Hamidah) yang menjadi
pendukung strategi syariah marketing dalam memasarkan produk HPA
Internasional di Kota Bukittingi dan sekitarnya?
7. Apa saja faktor eksternal (persaingan pasar) yang menjadi pendukung strategi
syariah marketing dalam memasarkan produk HPA Internasional di Kota
Bukittingi dan sekitarnya?
8. Apa saja faktor internal (Manajemen Toko Hamidah) yang menjadi
penghambat strategi syariah marketing dalam memasarkan produk HPA
Internasional di Kota Bukittingi dan sekitarnya?
9. Apa saja faktor eskternal (persaingan pasar) yang menjadi penghambat
strategi syariah marketing dalam memasarkan produk HPA Internasional di
Kota Bukittingi dan sekitarnya?
10. Bagaimana cara dari Toko Hamidah untuk memperluas jaringan pemasaran
agar jumlah pelanggan dapat terus bertambah dan perkembangan usaha dapat
lebih cepat?
Pedoman Wawancara
Judul Skripsi:
“Analisis Strategi Syariah Marketing Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Internasional”
(Studi: Toko Hamidah, Bukittinggi)
Narasumber:
Pelanggan Toko Hamidah
Daftar Pertanyaan:
1. Apakah Bapak/Ibu sudah lama belanja di Toko Hamidah? Sudah berapa
lama?
2. Apa yang membuat Bapak/Ibu senang belanja di Toko Hamidah?
3. Apakah menurut Bapak/Ibu harga produk HPA sudah sebanding dengan
kualitas/khasiat dari produk tersebut?
4. Apakah selama berlangganan HPA di Toko Hamidah ditemui hal-hal yang
bertentangan dengan Islam?
5. Apakah menurut Bapak/Ibu terdapat hal yang harus diperbaiki dari pelayanan
Toko Hamidah kepada pelanggannya?
6. Mohon berikan saran kepada Toko Hamidah agar lebih baik kedepannya
dalam melayani pelanggan.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Hanifa Fauzana. G
NIM : 3216.026
TTL : Pasia, 14 Februari 1998
Alamat : Jorong Surau Langga, Nagari Pasia, Kec. Ampek Angkek,
Kab. Agam, Sumatera Barat
Nama Ayah : Gafar
Nama Ibu : Dra. Yusni
Riwayat Pendidikan :
1. TK Tunas Harapan
2. SDN 14 Pincuran VII Pasia
3. SMPN 1 Ampek Angkek
4. SMKN 1 Ampek Angkek
5. IAIN Bukittinggi
Riwayat Organisasi :
1. Ketua Seksi Bidang Berpolitik dan Kepemimpinan OSIS SMKN 1 Ampek
Angkek Masa Bakti Tahun 2013/2014
2. Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMK N 1 Ampek Angkek Masa
Bakti 2014/2015
3. Anggota Departemen Keputrian UKM Dakwah ‘Azzamul ‘Iffah IAIN
Bukittinggi T.A 2017/2018
4. Sekretaris Umum UKM Dakwah ‘Azzamul ‘Iffah IAIN Bukittinggi T.A
2018/2020