MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

26
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL I. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Perusahaan multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki oleh kaum kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global atau kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara, bangsa, tanah air, dalam mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia, dan menguasai ekonomi negara-negara sedang berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama adalah mencari keuntungan. II. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Keuangan internasional penting bagi: (1) ekspansi perusahaan multinasional (MultiNational Corporation atau MNC) ke Negara-negara sedang berkembang (NSB), (2) ekspansi ideology globalisasi, dan (3) perdagangan internasiolan (Ekspor-impor). Para pemikir ekonomi liberal menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara sedang berkembang merupakan lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu kehadirannya sangat diharapkan. Untuk menyakinkan rakyat di negara-

Transcript of MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

I. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional

(Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Perusahaan

multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia.

Mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki oleh kaum

kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang,

Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu

lazim disebut konglomerat global atau kapitalis global. Mereka tidak

mengenal negara, bangsa, tanah air, dalam mengembangkan kapitalnya.

Dewasa ini perusahaan-perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia,

dan menguasai ekonomi negara-negara sedang berkembang di Afrika,

Asia, dan Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama adalah mencari

keuntungan.

II. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Keuangan internasional penting bagi: (1) ekspansi perusahaan

multinasional (MultiNational Corporation atau MNC) ke Negara-negara

sedang berkembang (NSB), (2) ekspansi ideology globalisasi, dan (3)

perdagangan internasiolan (Ekspor-impor). Para pemikir ekonomi

liberal menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara sedang

berkembang merupakan lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu

kehadirannya sangat diharapkan. Untuk menyakinkan rakyat di negara-

negara yang sedang berkembang bahwa MNC itu penting, dipromosikan

ideoloi globalisme, tanpa MNC tidak akan ada pembangunan di negara-

negara sedang berkembang karena mereka kukurangan modal, ilmu,

teknologi, dan tenaga ahli.

Manajemen keuangan internasional itu penting dipelajari karena

dapat: (1) membantu manajer keuangan dalam memprediksi kejadian-

kejadian internasional dan dampak kejadian-kejadian internasional

terhadap keputusan keuangan perusahaan, (2) mengetahui siklus

ekonomi dunia (tumbuh, krisi, recovery), (3) mengetahui kelebihan

MNC dalam memberdayakan NSB sehingga NSB tergantung kepadanya, (4)

mengetahui moral bangsa (patriot, kapitalis birokrat, kapitalis

komprador), (5) memahami karakter MNC yang hanya berorientasi

mencari keuntungan tanpa peduli nasib banyak rakyat yang

dikuasainya, (6) mengetahui aliran dana dari negara maju ke NSB dan

dari NSB ke negara maju.

III. MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

INTERNASIONAL

Manajemen Keuangan Internasional atau MKI menurut Hamdy Hady

(2010:3) adalah ilmu dan seni yang merupakan bagian dari ekonomi

internasional yang mempelajari dan menganalisis pengelolaan fungsi

POAC (Planing, Organizing, Actuating and Controlling) sumber daya keuangan unit

makro ekonomi (Negara/ Pemerintah) dan unit mikro ekonomi

(Perusahaan/ Organisasi/ Perorangan) khususnya berkenaan dengan

pengaruh flutuasi kurs valas terhadap aktivitas ekonomi keuangan

internasional (ekspor-impor, investasipembiayaan- anggaran-

pendapatan, asuaransi-lindung nilai, laporan keuangan, dan kinerja

keuangan).

IV. TEORI-TEORI KEBERADAAN BISNIS INTERNASIONAL

a. Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa setiap negara

mempunyai kekhasan dalam corak dan ragam, serta kualitas dan

kuantitas sumber dayanya, baik kekayaan alam, sumber daya manusia,

penguasaan teknologi dan sebagainya. Perbedaan sumber daya antar

negara mendorong mereka untuk melakukan spesialisasi. Kegiatan

produksi barang dan kreasi jasa diarahkan untuk mengekploitasi

kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat dihasilkan barang dan jasa

yang lebih efisien dan bermutu. Barang dan jasa ini akan

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian akan

diekspor ke negara lain. Sebagai gantinya, akan diimpor barang dan

jasa dari negara lain yang memiliki keunggulan dalam memproduksi dan

mencipta barang dan jasa tersebut.

Setiap negara akan memfokuskan aktivitasnya pada objek, di maan

ia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain dalam

menghasilkan objek tersebut. Spesialisasi kegiatan ini akhirnya akan

memunculkan kebutuhan untuk melakukan perdagangan internasional yang

menikmati manfaat berupa: peningkatan kualitas, kuantitas dan

bermacam-macam alat pemuas yang ada di negara itu (Yuliati dan

Prasetyo, 2002:7).

b. Teori Ketidaksempurnaan Pasar

Perdagangan internasional mungkin tidak akan terwujud

seandainya seluruh sumber daya produksi dapat berpindah atau

dipindahkan dari satu negara ke negara lain tanpa batas. Mobilitas

faktor-faktor produksi yang sangat tinggi dan fleksibel akan

menyetarakan biaya dan tingkat keuntungan serta menghilangkan

keunggulan komparatif setiap negara. Akibatnya perdagangan

internasional kurang memberi manfaat. Sayangnya, kondisi pasar yang

sempurna ini sulit terwujud.

Teori ketidaksempurnaan pasar menyatakan bahwa terdapat satu

kondisi ketidaksempurnaan pasar, di mana faktor-faktor produksi

sulit berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain

(immobile) karena terdapat pembatasan-pembatasan dan biaya-biaya.

Immobilitas faktor-faktor produksi ini menjadikan perdagangan

internasional tetap menarik, karena terdapat perbedaan biaya dan

tingkat keuntungan antar negara (Yuliati dan Prasetyo, 2002:8).

c. Teori Siklus Produk

Teori siklus produk (product cycle theory) mengatakan bahwa

perkembangan hidup suatu produk mengikuti siklus yang terdiri dari

empat tahap, yaitu: masa awal dimana perusahaan baru mulai

memperkenalkan produknya, diikuti masa pertumbuhan, masa kematangan

dan masa proses penurunan.

Pesan dari teori ini pada dasarmnya adalahbahwa bila suatu

perusahaan telah mencapai masa kematangan maka barangkali sudah

saatnya mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara asalnya.

Apakah bisnis di luar negeri menjadi menurun atau malah meningkat

akan tergantung dari seberapa jauh perusahaan itu mempertahankan

keunggulan kompetitifnya dibanding para saingannya. Keunggulan

kompetitif bisa berdasarkan atas keunggulan dalam produksi maupun

pembiayaan sehingga dapat menekan biaya. Keunggulan kompetitif juga

dapat berdasarkan pendekatan pemasaran di mana perusahaan menjaga

dan menimbulkan permintaan yang kuat atas produk-produknya (Kuncoro,

2001:54).

Uraian diatas merupakan penjelasan konseptual, mengapa terjadi

perdagangan atau bisnis internasional. Secara lebih kongkret,

sesungguhnya terdapat sangat banyak alasan yang menjadi motif bagi

pelaku bisnis internasional. Alasan-alasan yang sering dikemukakan

antara lain (Yuliati dan Prasetyo, 2002:9) adalah:

1.      Memperluas pasar untuk mencari sumber-sumber permintaan

baru.

2.      Bisnis internasional memberikan keuntungan yang lebih besar

dari pasar domestik.

3.      Mengoptimalkan skala ekonomis operasi untuk meningkatkan

efisiensi usaha.

4.      Memanfaatkan faktor-faktor produksi yang lebih murah,

misalnya: tenaga kerja, bahan baku, lahan dan lain sebagainya.

5.      Meraih keuntungan monopolistik.

6.      Bereaksi terhadap pembatasan-pembatasan perdagangan oleh

pemerintah negara tuan rumah (host country).

7.      Mendiversifikasikan resiko usaha.

8.      Bereaksi terhadap perubahan kurs mata uang.

9.      Mencari kestabilan iklim politik.

V. KEUNTUNGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kuntungan utama yang dapat diraih dari perdagangan

internasional adalah peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat. Suatu negara dapat menikmati keuntungan tersebut dengan

menspesialisasikan diri untuk memproduksi barang dan jasa yang

memiliki keunggulan komparatif. Artinya, barang dan jasa tersebut

dapat diproduksi dengan lebih efisien, ceteris paribus. Apabila

semua negara menyadari manfaat potensial yang bisa diraih dari

perdagangan internasional dan mampu mengidentifikasi keunggulan

komparatifnya, maka pilihan macam produk dan kuantitasnya serta

kapasitas produksi nasional akan dapat ditingkatkan, yang pada

akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

VI. RESIKO PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Keuntungan perdagangan internasional tidak diraih dengan tanpa

menanggung resiko. Resiko yang paling jelas akan ditanggung adalah

ketidakpastian kurs valuta asing. Perubahan kurs valuta asing yang

tidak diantisipasi sebelumnya akan mempengaruhi harga, penjualan dan

laba eksportir dan importir.

Resiko lain yang sering dijumpai dalam perdagangan

internasional adalah resiko negara (country risk). Resiko ini antara

lain disebabkan oleh perang, revolusi, kerusuhan sosial dan

ketegangan politik yang mengancam kestabilan keamanan. Coutry risk

dapat dialami oleh investasi langsung asing, kreditur internasional

dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dan investasi

internasional. Coutry risk umumnya akan semakin besar jika tidak

terdapat perjanjian atau kesepakatan perdagangan antar negara. Hal

ini karena masing-masing negara menggunakan pedoman juridiksi yang

berbeda.

Resiko-resiko tambahan lain yang sering ada dalam perdagangan

internasional adalah ketidakpastian pada arah kebijakan perdagangan

internasional suatu negara, seperti perubahan tarif impor dan kuota,

proteksi berupa pemberian subsidi yang besar pada produsen domestik

dan hambatan-hambatan nontarif lainnya. Semua hambatan di atas

timbul karena orientasi pemerintah lokal untuk melindungi produsen

domestik. Hambatan-hambatan tersebut dapat diperkecil atau

diperingan melalui perundingan perdagangan yang saling

menguntungkan.

VII.ARTI PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Pengetahuan manajemen keuangan internasional membantu dalam dua

hal penting, yaitu:

a.       Manajemen keuangan internasional membantu manajer keuangan

memutuskan bagaimana pengaruh berbagai kejadian-kejadian

internasional terhadap perusahaan dan langkah-langkah apa yang

dapat diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan

menghindarkan perusahaan dari dampak negatif.

b.      Manajemen keuangan internasional membantu manajer

mengantisipasi kejadian dan membuatnya mampu mengambil keputusan

yang menguntungkan, sebelum kejadian-kejadian tersebut terjadi.

Kejadian-kejadian yang harus diantisipasi tersebut dapat berupa

perubahan kurs valuta asing, tingkat bunga, laju inflasi,

pendapatan nasional dan kemungkinan adanya perubahan aspek

politik.

VIII. PENGARUH / PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL (MACROECONOMIC)

Dari aspek Supply (S) dan Demand (D)

Dapat dilihat dari Perhitungan Pendapatan Nasional / Nasional

Income yaitu:

a. Menghitung GDP dengan prinsip Teritorial: menghitung seluruh

barang/jasa yang dihasilkan oleh seluruh factor produksi di dalam

wilayah /negara baik milik nasional /asing.

b. Menghitung GNP dengan prinsip Nationality. Kebangsaan: menghitung

seluruh barang/jasa yang dihasilkan dari seluruh factor produksi

milik nasional baik berada didalam / luar territorial suatu Negara.

Untuk menghitung GDP dan GNP dengan 3 pendekatan yaitu :

a. Production Approach:

yaitu berdasar Nilai Tambah ( Value Added) factor produksi ( primer,

sekunder dan tersier)

b. Income approach : yaitu balas jasa dalam bentuk pendapatan dari

factor produksi ( p,s & t)

c. Expenditure Approach:

Pengeluaran produksi seperti: konsumsi RT (C ), Investasi /konsumsi

Perusahaan ( I ), konsumsi/pengeluaran pemerintah /government

exp. (G ) dan pengeluran LN net. ( X – M).

dirumuskan sbb.:

GDP / GNP = Y = C + I + G + (X – M)

Dimana : X: Eksport

M: Import

Dari rumus diatas dapat dilihat pengaruh ekonomi dan keuangan

Internasional terhadap keseimbangan pendapatan Nasioanal sbb.:

1. Bila X – M > 0, maka X > M dan Piu. > Utang maka ∆X +( ∆X

naik ) shg. Ynaik dan GDP / GNPnaik

2. Bila X – M < 0, maka X < M dan Piu. < Utang maka ∆X -( ∆X

turun ) shg. Yturun dan GDP / GNP turun.

Dari mekanisme diatas dapat dilihat :

1. Pengaruh X & M ( dalam Valas) terhapa GDP/GNP

2. Keseimbangan ekonomi nasional suatu Negara merupakan

keseimbangan antara barang /jasa yang ditawarkan (Supply total/St)∑

dengan jasa yang diminta (Demand Total /Dt).

IX. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL

A. Standar Emas (1876 – 1913)

Cara penentuan nilai suatu mata uang dengan standar emas

relatif sederhana. Nilai mata uang suatu negara akan ditentukan oleh

berapa nilai uang dari setiap satuan berat emas tertentu.

Sebagai contoh :

Amerika Serikat mengumumkan bahwa 1 ons emas dapat dibeli dengan

US$20.67, sementara itu, Inggris mematok pada tingkat ₤ 4.2474/ons.

Dengan demikian kurs dolar/pouns adalah :

Keuntungan :

1. Stabilnya Kurs Valuta Asing. Kurs yang terjadi sekitar kurs

paritas artayasa : yang tingginya tidak berubah-ubah Gerak

dibatasi oleh titik eksport & Import emas. Makin tinggi biaya

transport (jauh), makih tinggi/ lebar jarak antara titik

eksport dan import emas.

2. Dalam system standar emas, deficit atau surplus neraca

pembayaran tidak berlarut lama, otomatis menyusut kemudain

kembali dalam keadaan seimbangan lagi.

Kelemahan :

1. Stabilitas dalam kurs valas diikuti dengan ketidakstabilan

tingkat harga. Apabila terjadi aliran emas masuk, maka tingkat

harga dan kegiatan cenderung untuk naik, sebaliknya : apabila

terjadi aliran emas keluar “Gold Outflow” maka kecendrungan

akan terjadi penurunannya tingkat harga dan naiknya tingkat

pengangguran.

2. Mekanisme penyeimbang kembali neraca pembayaran dalam praktek

sering tidak selancar yang diungkapkan dalam teori.

B. Kurun Waktu Antar Perang Dunia (1914 – 1944)

Perang Dunia I Sistem Standar Emas Internasional berhenti

Selama perang Banyak Negara memperaktekan system pengawasan

devisa. (kurs valuta asing tidak lagi ditentukan oleh mekanisme

pasar, tetapi oleh pemerintah sendiri).

C. Sistem Bretton Woods (1946 – 1972)

Pertemuan / persetujuan Bretton Woods (diwakili 44 negara)

diselenggarakan di Bretton Woods, New Hampshire, AS. Persetujuan

Bretton Woods, membentuk 3 (tiga) lembaga :

1. Internatinal Monetary Fund (IMF)

2. International Bank For Reconstruction And Development (IBRD)

atau World Bank.

3. International Trade Organization (ITO)

Dalam persetujuan Bretton Woods disepakati bahwa semua Negara harus

menetapkan nilai mata uangnya dalam emas, tetapi tidak diwajibkan

mempertukarkan mata uangnya dengan emas. Hanya US$ yang dapat

dikonversikan ke emas (US$35/ons emas). Oleh karena itu semua negara

kan menetapkan nilai tukar mata uangnya terhadap US$, kemudian

menghitung nilai pari emas mata uangnya untuk mendapatkan kurs

terhadap US$ seperti yang dikehendaki.

Telah disepakati bahwa semua negara akan berusaha

mempertahankan nilai mata uangnya, kira-kira 1% dari nilai

paritasnya. Caranya ialah dengan membeli atau menjual valuta asing

atau emas sebesar yang diperlukan.

D. Sistem Kurs Mengambang/ Floating Exchange Rate (1973 – sekarang)

Berlaku sejak munculnya krisis moneter internasional, yang

disebabkan oleh adanya krisis kepercayaan terhadap dollar

Amerika/USD, hal ini karena terlalu banyaknya USD beredar diluar

USA, terutama di ERopa, sehingga jaminan emas yang berada pada Bank

Sentral USA tidak lagi mencukupi. Sejak saat itu praktis system kurs

tetap tidak berlaku lagi dan sebaliknya mulai berlaku system kurs

mengambang/berubah.

X. BEBERAPA MACAM SISTEM PENETAPAN KURS VALAS

Berdasarkan perkembangan system moneter internasional sejak

berlakunya Bretton Woods System pada tahun 1944, pada umumnya

dikenal beberapa macam system penetapan kurs valas atau forex rate,

yaitu :

a. Sistem Kurs Tetap/stabil atau Fixed Exchange Rate System

Diciptakan berdasarkan perjanjian Bretton Woods pada tahun

1944.

b. Sistem Kurs Mengambang atau Floating Exchange Rate / FER

Dalam hal ini nilai tukar suatu mata uang atau valas ditentukan

oleh kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valas.

FER terdiri dari :

- Clean Float / Freely Floating System (Sistem Kurs Mengambang

Murni). Apabila penentuan kurs valas di bursa valas tersebut

terjadi tanpa campur tangan pemerintah.

- Dirty Float / Managed Float System (System Kurs mengambang

Terkendali). Apabila pemerintah turut campur tangan dalam

mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap valas dibursa

valas. System ini paling banyak dipergunakan berbagai

negara didunia, termasuk Indonesia.

c. Sistem Kurs Terkait / Pegged Exchange Rate System

Sistem nilai tukar ini dilakukan dengan mengaitkan nilai

mata uang suatu negara dengan nilai uang negara lain atau

sejumlah mata uang tertentu. System ini antara lain dilakukan

oleh beberapa negara Afrika yang mengaitkan nilai mata uangnya

dengan mata uang prancis (FRF) dan beberapa negara lain yang

mengaitkan nilai mata uangnya dengan USD dan SDR. Disamping

itu, beberapa negara eropa yang tergabung dalam EEC sejak April

1972 menjalankan juga pegged system ini yang dikenal sebagai

snake system yang kemudian diubah menjadi European Monetary

System (EMS).

XI. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS VALAS

1. Perbedaan supplay dan demand foreign currency

Sumber-sumber supplay :

1. Ekspor barang yang menghasilkan valas/forex

2. Impor modal/capital import dan transfer valas lainnya dari

luar ke dalam negeri.

Sumber-sumber demand :

3. Impor barang dan jasa yang menghasilkan valas / forex

Expor modal atau capital export dan transfer valas lainnya dari

dalam ke luar negeri.

2. Posisi Balance of Payment (BOP)

BOP atau Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan

yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi

internasional yang meliputi perdagangan, keuangan, dan moneter

antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri untuk suatu

periode tertentu.

3. Tingkat Inflasi

Meningkatnya harga-harga barang dan ditandai dengan rendahnya

nilai mata uang lokal terhadap mata uang asing.

4. Tingkat bunga

Semakin tinggi tingkat bunga, import modal semakin tinggi, kurs

dalam negeri turun.

5. Tingkat Pendapatan

Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat tinggi sedangkan

kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, tentu

import barang akan meningkat.

Peningkatan import ini akan membawa efek kepada peningkatan

demand valas yang pada akhirnya akan mempengaruhi kurs valas

atau forex rate.

6. Pengawasan Pemerintah

Misal : kebijakan fiskal, moneter dan perdagangan luar negeri

mempunyai pengaruh terhadap kurs valas.

7. Ekspektasi dan Spekulasi/Isu/Rumor

Ekspektasi = harapan untuk inflasi terhadap USA akan

menaik/menurun juga dapat mempengaruhi kurs valas.

XII. KURS DAN BURSA VALUTA ASING

A. VALUTA ASING (FOREX/FOREIGN CURRENCY)

VALAS adalah mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang

digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan

keuangan internasional atau luar negeri dan biasanya mempunyai

catatan kurs resmi pada Bank Sentral atau Bank Indonesia.

Mata uang dalam pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi

ekonomi dan keuangan internasional terdiri dari 2 macam, yaitu :

1. Hard Currency

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran,

nilainya relatif stabil / kadang-kadang mengalami apresiasi terhadap

mata uang lain, cth : $USD, Yen (YJP), $AUD, DEM(German), Pouns

(Inggris).

2. Soft Currency

Mata uang lemah yang kurang digunakan dan lebih sering

mengalami depresiasi terhadap mata uang lain, cth : Rupiah

(Indonesia), Peso (Filiphine), Rupe ( India).

Kurs/Nilai Tukar (Exchange/Forex Rate)

Kurs/Nilai tukar (Exchange/Forex Rate) adalah harga satu mata

uang (yang diekspresikan) terhadap mata uang lainnya.

Kurs terdiri dari :

1. Kurs Jual / Selling Rate atau Asking Rate

2. Kurs Beli / Buying Rate atau Bid Rate

Dalam kurs terdapat istilah spread. Spread adalah selisih antara

kurs jual dengan kurs beli valas.

Sedangkan Forex Quatation adalah sistem penulisan yang

menyatakan harga atau nilai suatu valas yang dinyatakan dalam valas

lainnya. Forex Quatation terdiri dari :

1. Direct Quatation

- Sejumlah mata uang lokal (domestic currency) yang dibutuhkan

untuk membeli satu unit mata uang asing (foreign currency).

- Penulisannya dengan meletakan nilai mata uang dalam negeri

didepan, dengan mata uang asing dibelakang.

2. Indirect Quation

- Sejumlah mata uang asing (foreign currency) yang dibutuhkan

untuk membeli satu unit mata uang lokal (domestic currency).

-Penulisan mata uang asing didepan, dan mata uang dalam negeri

(lokal) dibelakang.

Cadangan Devisa adalah Total Valas yang dimiliki oleh

pemerintah dan swasta dari suatu negara. Cadangan Devisa Suatu

Negara, dikelompokan atas :

1. Cadangan Devisa Resmi (Official Forex Reserve)

Negara Bank Sentral/Bank Indonesia

2. Cadangan Devisa Nasional (Country Forex Reserve)

Seluruh devisa yang dimiliki perorangan, badan atau lembaga,

terutama perbankan, yang secara moneter merupakan kekayaan nasional.

B. MEKANISME TRANSAKSI VALUTA ASING

Bursa atau Pasar Valas merupakan mekanisme dimana satu negara

dapat memperdagangkan satu mata uang dengan mata uang lainnya.

Diartikan juga sebagai suatu tempat dimana perorangan, perusahaan,

bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan

melakukan pembelian/ permintaan dan penjualan/penawaran valuta

asing.

Peserta Pasar Valas

Adapun Peserta utama dalam pasar valas dapat diketegorikan

sebagai berikut:

1. Bank-bank komersial besar

2. Nasabah Komersial (Commercial Customers)

3. Nasabah Kecil (Retail Customers)

4. Bank Sentral

5. Investment/Merchant bank (Money Market)

Prinsip Pokok Bursa Valas

Tiga Prinsip Pokok dalam Bursa Valas antara lain:

1. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi /pihak

bank (money changer) atau pedagang valas,

2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli atau sebaiknya

kurs beli selalu lebih rendah dari dari kurs jual.

3. Kurs jual/beli suatu mata uang (Valas) adalah sama dengan kurs

beli/jual dari mata uang (valas) lawannya.

Jika kurs jual USD atas Rp=10.000 (Rp.10.000/USD), maka kurs

beli Rp atas USD = 1/10.400 (USD/Rp.10.000) artinya jika dealer

menjual USD =Rp.10.000, maka sama artinya dealer membeli Rp

atasUSD sebesar 1/10.000.

Fungsi Bursa Valas

Adapun Fungsi Bursa Valas adalah :

1. Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional

2. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran

internasional

3. Memberikan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau

pedagang valas untik menghindari risiko kerugian atas fluktuasi

kurs valas.

Gambar Mekanisme Bursa Valas

* Permintaan dan Penawaran Valas *

Ke

terangan:

M – A = Importir mesin di Jakarta

X – B = Eksportir mesin di New York

M – C = Importir Garment di New York

X – D = Eksportir garment di Jakarta

B.I/B.S = Bank Indonesia/Bank Sentral

EFGH = Bursa/Pasar Valas

XII. CONTOH LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL:

A. Asian Development Bank

ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional yang

melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan

kerja sama teknis (technical assistance) kepada negara- negara

berkembang yang menjadi anggotanya.

Sumber-sumber Finansial ADB terdiri dari:

1. Modal dan pinjaman pihak luar ADB

2. Dana-dana khusus yang diadakan/diterima oleb ADB

Fungsi dan Tujuan Asian Development Bank :

1. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah Asia

untuk tujuan-tujuan pembangunan.

2. Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai

pembangunan.

3. Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka

dalam mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dan rencana

pernbangunan

4. Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan,

membiayai, dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek

pembangunan.

5. Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organisasi di bawah PBB

6. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa

lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development Bank

Berikut adalah struktur Aktifitas –aktifitas Asian Development

Bank:

B. Bank Dunia

Didirikan sebagai Lembaga Investasi Internasional jenis baru

untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit yang dirujukan untuk

proyek- proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif.

Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan

pinjaman untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di

negara-negara sedang berkembang yang menjadi anggotanya.

Bank Dunia memiliki dua keanggotaan:

1. IFC (International Finance Corporation) yang memulai

kegiatannya pada tahun 1956

2. IDA (International Development Auaiatian) yang memulai

kegiatannya pada tahun 1960

Seluruh kekuasaan Bank Dunia berada di bawah Dewan Komisaris yang

terdiri dari para komisaris yang mewakili negara anggota (masing-

masing negara anggota menunjuk satu orang komisarisnya).

C. IMF

Adalah suatu organisasi yang terdiri dari 185 negara +

montenegro menjadi 185 (data sampai 18 Januari 2007) yang bekerja

untuk mendorong kerjasama moneter global, mengamankan stabilitas

keuangan, memfasilitasi perdagangan internasional, mempromosikan

tingkat yang tinggi dari pekerjaan pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi, dan mengurangi kemiskinan.

Misi utama dari IMF adalah untuk memberikan bantuan finansial

kepada negara-negara yang serius mengalami kesulitan keuangan dan

ekonomi dengan menggunakan dana didepositkan dengan IMF dari lembaga

dari 185 negara anggota

DAFTAR PUSTAKA

Darsono. 2007. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis; Kajian PengambilanKeputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Diadit Media. Jakarta.

Faisal, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Salemba Empat. Jakarta.

Hady, H. 1999. Valas Untuk Manajer. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan International. BPFE. Yogyakarta.

Shapira, A, C. 1992. Multinacional Financial Management. Ally Bacoon Publisher. Boston.

Tugas Kelompok Manajemen KeuanganDosen : Syamsu Alam

MANAJEMEN KEUANGANINTERNASIONAL

OLEH :

KELOMPOK VI

BASO REZA ASDIN P1000213002ASTRINI PADAPI P1000213017A NURFITRI MUSTAUFIK P1000213404A RIZKIYAH HASBI P1000213410

PROGRAM STUDI AGRIBISNISPROGRAM MAGISTER PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014