lembaga keuangan

33
MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN

Transcript of lembaga keuangan

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Memahami

Lembaga Keuangan dalam bentuk maupun isinya yang sangat

sederhana tepat pada waktu yang telah ditentukan.Makalah ini

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Badan Lembaga

Keuangan Dan Lainya . Harapan kami semoga makalah ini dapat

membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena

pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu

kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Yogyakarta, 1 Maret 2015

Penyusun

i

Daftar Isi

KATA PENGANTAR.....................................................iDaftar Isi........................................................ii

BAB I..............................................................1PENDAHULUAN........................................................1

A. Latar Belakang................................................1B. Rumusan Masalah...............................................1

C. Tujuan dan Manfaat penulisan..................................1BAB II.............................................................2

PEMBAHASAN.........................................................2A. Lembaga Keuangan..............................................2

B. Lembaga Keuangan Bank (Bank)..................................3C. Lembaga Keuangan Non-Bank.....................................9

Artikel...........................................................14Kasus Lembaga Keuangan Akan Dilimpahkan ke OJK....................14

Nasabah Bank Global Tuntut Bank Indonesia Bayarkan Dana Tabungan. .16Rabu, 26 September 2012.........................................17

KASUS BANK CENTURY DPR Kaji Pemanggilan Kembali Sri Mulyani. . .17BAB III...........................................................19

PENUTUP...........................................................19

ii

1.1 KESIMPULAN.................................................191.2 SARAN......................................................20

DAFTAR PUSTAKA....................................................21

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam perekonomian sebuah negara. Masyarakat maupun kalangan industri/usaha sangat membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan memperlancar aktivitasnya. Dalam masyarakat sederhana,peran Bank dan lembaga keuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana. Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan lembaga keuangan lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan, pokok permasalahan :

1) Apakah yang dimaksud dengan lembaga keuangan ?2) Apakah yang dimaksud dengan lembaga keuangan bank dan

lembaga keuangan non bank?3) Mengapa lembaga keuangan menjadi sangat penting dalam

kehidupan manusia ?4) Apa jenis, tugas, dan fungsi bank ?5) Jenis produk apa yang ditawarkan di bank ?6) Darimana sumber pendanaan bank ?

C. Tujuan dan Manfaat penulisan1

1. Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya serta untuk mengetahui pentingnya lembaga keuangan dalam kehidupan perekonomian manusia dan mengetahui bentuk-bentuk lembaga keuangan bank dan non bank di Negara kita.

2. Manfaat Penulisan

o Memberikan pengetahuan baru kepada para mahasiswamengenai Lembaga Keuangan yang ada di Indonesia.

o Memperbaiki nilai pada mata kuliah yangbersangkutan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembaga Keuangan

a. Pengertian lembaga keuangan

Lembaga keuangan sendiri menurut Undang–Undang No.14/ 1967 Pasal 1 ialah, Semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Lembaga keuangan di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank.

b. Peranan lembaga keuanganLembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan sehagai berikut:

o Pengalihan aset (assets Transmutation)o Likuiditas (liquidity)

2

o Alokasi pendapatan (incon allocation)o Transaksi ( transaction )

1) Pengalilian Aset (Asset Transfer)Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji—janji untukmembayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kehutuhan perninjam. Dana pembiayaan asset tersehut diperoleh dari tabungan masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau mernindahkan kewaiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jattih letnpo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.

2) Likuiditas (liquidity)

Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk rnemperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibelisektor usaha dan rumah tangga terutama dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.

3) Realokasi Pendapatan (income reallocation)

Dalam kenyataannya di niasyarakat banyak individu merniliki penghasilan yang memadal dan nienyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas akan berkurang. Tintuk rnenghadapi masa yang akan dating tersehut mereka menyisihkan atau inerealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja niembeli atau menyimpan barang rnisalnya : tanab, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga

3

keuangan, misalnya program tahungan, deposito, program pcnsiun, polis asuransi atau saharn-saham adalah jauh lebih balk jika dihandingkan dengan alteniatif pertama.

4) Transaksi (transaction)

Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya rekening giro, tabungan, (leposito dan sehagainya, nicrupakan hagian dan sistem pembayaran. Giro ataurekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sehagal narig. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk rnernperrnudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa. Dalam ha! tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang nienyediakan jasa—jasa untuk mepermudah transaksi moneter.

B. Lembaga Keuangan Bank (Bank)

Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,dan meminjamkanuang. Kata bank berasal dari bahasa italia banca berarti tempat penukaran uang. Definisi Bank menurut Undang-undang yang lama yaitu Undang-undang Pokok Perbankan N0.14 tahun 1967, Bank adalah Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Sedangkan Menurut Undang-undang Perbankan yang baru yaitu Undang-undang No.7 tahun 1992 dan No.10/1998 definisi Bank adalah: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

4

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitifkarena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempatmereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanandeposit.

Tugas bank secara umum :

1. Menghimpun dana atau tempat penyimpanan uang masyarakat.2. Memberi atau menyalurkan kredit kepada masyarakat.3. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran.

a. Fungsi Bank

Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakatdan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, agent of servies.

1. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun dalam penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi dengan kepercayaan.

2. Agent of development

Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunanekonomi.Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sector riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan

5

kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi ,distribusidankonsumsitidakdapatdilepaskandariadanyapenggunaanuang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dankonsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent of servies

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, dan penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary intituton).

b. Jenis dan Tugas Bank

Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengarahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang,mengajukan percetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

6

Tugas Bank Sentral :

· Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter.

· Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

· Mengatur dan mengawasi kerja bank-bank.

2. Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, member kredit pinjaman kepada masyarakat yangmembutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga,dan lain sebagainya.

Tugas Bank Umum :

· Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakatdalam bentuk pinjaman.

· Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi.

· Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.

· Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.

· Memberikan pelayanan penyimpanan barang berharga.

· Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan,ATM, transfer dana dan lainnya.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

7

Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah opoerasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dalam sertifikat bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, dan lain sebagainya.

Tugas bank perkreditan rakyat

· Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

· Memberikan kredit.

· Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

· Menenmpatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, atautabungan pada bank lain.

c. Sumber Pendanaan Bank

Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalamrangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber-sumber dana bank antara lain :

1. Dana Bank Itu SendiriSumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana modal sendiri .maksudnya adalah modal setoran dan para pemegang sahamnya. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari : setoran modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba yang belum di bagi.2. Dana Dari Masyarakat

8

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatanoperasi suatu bank dan merupakan suatu ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari masyarakat disebabkan sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank.Pada dasarnya sumber dari masyarakat dapat berupa giro (demanddeposit),tabungan (saving deposit),dan deposito berjangka (time deposite) yang berasal dari nasabah perorangan atau suatu badan.

3. Dana Pinjaman

a) call moneyMerupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari bank lain melalui interbank call money market. Sumber dana bank ini sering digunakan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka waktu pendek, seperti bila terjadi adanya penarikan dana besar-besaran oleh para deposan.

b) pinjaman antar bankKebutuhan pendanaan kegiatan usaha suatu bank dapat juga diperoleh dari pinjaman jangka pendek dan menengah dari bank lain. Pinjaman ini dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dana yang lebih terencana dalam rangka pengembangan usaha atau meningkatkan penerimaan bank.

c) kredit likuiditas bank IndonesiaSesuai dengan namanya ,kredit likuiditas bank Indonesia adalah kredit yang diberikan oleh bank Indonesia terutamapada bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas.

4. Sumber dana lain

9

Sumber dana lain ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam kesulitan dalam pencarian sumber dana yang telah disebut sebelumya. Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Sumber dana yang lain iniselalu berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perbankan dan perekonomian secara umum. Sumber-sumber tersebut antara lain:

Setoran jaminan, sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank .

Dana transfer, salah satu jasa yang diberikan bank adalahpemindahan dana .bisa berupa pemindah bukuan antar rekening,dari uang tunai kesuatu rekening ,atau suatu rekening untuk kemudian ditarik tunai.

Surat berharga pasar uang, surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual belikan dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia.

d. Jenis Produk Bank

1. Kredit / Pinjaman

a) Kredit rekening koran, yaitu pinjaman dengan jumlah tertentu dari bank yang dapat ditarik sesuai keinginan peminjam dengan menjaminkan barang atau surat berharga.

b) Letter of Credit (L/C), yaitu instrumen yang memberi hak kepada seseorang atau perusahaan penerima L/C untuk meminta pembayaran kepada bank penerbit melalui bank korespondensinya berdasarkan persyaratan yang tercantum dalam L/C tersebut.

c) Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk wesel yang dapat diperjualbelikan.

d) Kredit dengan jaminan surat-surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah untuk keperluan pembelian surat berharga yang nantinya juga akan menjadi jaminan pinjaman tersebut.

10

e) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang berdasarkan suatu perjanjian hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban tertentu dan dalam hal terjadinya likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua simpanan dan pinjaman diterima.

2. Simpanan

a) Tabungan, yaitu simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

b) Giro, yaitu simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

c) Deposito, simpanan pihak lain pada bank yang penarikannyahanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

d) Sertifikat deposito, simpanan pihak lain pada bank dalam bentuk deposito yang sertifi kat penyimpanannya dapat dipindahtangankan.

e) Bentuk lain yang dipersamakan dengan bentuk simpanan di atas.

e. Kepemilikan Bank

Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat akte pendirian dan pengusahaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Berdasarkan pembagian ini, bank dapat dibagi menjadi:

Bank Pemerintah :

11

Bank badan usaha milik Negara pada dasarnya adalah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Sekarang ini Bank BUMN terdiri dari empat bank yaitu:

a) Bank Negara Indonesia (BNI)b) Bank Rakyat Indonesia (BRI)c) Bank Tabungan Negara (BTN)d) Bank Mandiri (yaitu gabungan dari Bank Dagang

Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), Bank EksporImpor (Bank EXIM), dan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO).

Bank Pemerintah DaerahBank milik pemerintah daerah adalah bank pembangunan daerah yang pendirinnya didasarkan kepada Undang-undang No.13/1962. Dengan di Undang-undangkannya UU No.7/1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.10/1998 BPD-BPD tersebut harus memilih dan menetapkan badan hukumnya apakah menjadi perseroan terbatas, koperasi atauperusahaan daerah.

Bank Swasta

Bank Swasta Nasional adalah bank berbadan hokum Indonesiadan sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.

Dilihat dari lingkup usahanya Bank swasta nasional dibedakan dalam bank devisa dan bank non devisa. Bank nondevisa adalah bank yang tidak dapat melakukan kegiatan usaha yang berkaitan dengan valuta asing.

Bank Swasta Asing

Bank asing merupakan kantor cabang dari suatu bank di luar Indonesia yang saat ini diperkenankan beroperasi di

12

Jakarta dan membuka kantor cabang pembantu di Ibukota Propinsi selain Jakarta yaitu Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang, Medan dan Batam. Jumlah Bank Asing uang beroperasi di Indonesia saat ini ada 10 buah bank yaitu Citibank, American Express, Bank of Tokyo, Standart Chartered Bank, Hongkong and Sanghai Bank, Deutsche Bank, ABN-Amro Bank, Bank of America, Bangkok Bank, Chase Manhattan Bank.

C. Lembaga Keuangan Non-Bank

Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit,perusahaan perasuransian, dan sebagainya. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini didirikan dengan tujuan: Untuk mendorong perkembangak pasar modalUntuk membantu permodalan perusahaan yang ekonominya lemah. Pendirian LKBB antara lain untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang atau menengah dan penyertaan saham pada perusahaan.

Contoh LKBB jenis pembiayaan pembangunan (development finance corporation) di Negara kita antara lain :

PT Indonesia Development Finance Company, didirikan tahun1972

PT Private Development Finance Company of Indonesia, didirikan tahun 1973

13

PT Bahana Pembina Usaha Indonesia, yang ditahun 1973 sebagai lembaga jenis investasi tetapi sejak 1978 berubahmenjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan.

Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia saat ini antaralain :

PASAR MODAL Merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antarapencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utamasaham danobligasiAlasan terbentuknya pasar modal :Karena Menjalankan Fungsi Ekonomi dan Fungsi Keuangan

Fungsi Ekonomi : Menyediakan fasilitas untuk memindahkan dari Lender ke

Borrower. Fungsi Keuangan : Menyediakan dana bagi Borrower dan para

Lendermenyediakan

PASAR UANG Yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.Tujuan Pasar Uang :

a) Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendekb) Untuk memenuhi kebutuhan likuiditasc) Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

KOPERASI SIMPAN PINJAM Yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudianmenyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasidan masyarakatumum.

14

Keuntungan KoperasiKeuntungan koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada pinjaman. Semakinbanyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntunga koperasi. Dapatdisimpulkan keuntungan koperasi adalah:

a) Biaya bunga yang dibebankan kepeminjamb) Biaya administrasi setiap kali transaksic) Hasil investasi diluar kegiatan koperasi.

PERUSAHAAN PEGADAIAN Merupakan lembaga keuangan yang menyediakanfasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.

a. Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam.b. Biaya administrasi setiap kali transaksi.c. Hasil investasi diluar kegiatan koperasi.

Keuntungan Usaha GadaiKeuntungan pegadaian adalah pihak pegadai tidak mempermasalahkan untuk apa uangtersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yangharus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsiyang diberikan relative ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu.Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupikekurangan pinjaman yang telah diberikan.

PERUSAHAAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) Lebih di tekankan kepada pembiayaan barang-barang.

15

Perjanjian yang dibuat antara lessor disebut "lease agreement", dimana didalamperjanjian tersebut memuat kontrak kerja antar kedua belah pihak, lessor dan lessee.Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat antara lain:

a) Nama dan alamat lesseeb) Jenis barang modal diinginkanc) Jumlah atau nilai barang yang dileasingkand) Syarat-syarat pembayarane) Biaya-biaya yang dikenakanf) Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janjig) Dan lain-lain.

Perusahaan Asuransi Merupakan perusahaan yang bergerak dalam usahapertanggungan. Jenis usaha perasuransian di Indonesia diatur dalam undang-undag No.2 tahun 1992 dapat digolongkan:

Usaha asuransi terdiri atas asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi.Usaha penunjang asuransi terdiri atas pialang asuransi, penilai kerugian, konsultan, agen asuransi.

Dari Aspek Finansial :Asuransi adalah pengaturan finansial yang meredistribusikan biaya dari kerugian yang tidak diharapkan, dari sebagian anggota (tertanggung) yang tidak beruntung kepada seluruh anggota dalam kelompok asuransi tertentu.

Dari Aspek Legal :Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di mana satu pihak bersedia untukmembayar sejumlah premi dan pihak lainnya bersedia mengganti kerugian pihaklainnya.

16

PERUSAHAAN ANJAK PIUTANGMerupakan yang usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.

Kegiatan Anjak PiutangKegiatan utama anjak piutang adalah mengambilalihan pengurusanpiutang suatutanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yangpunya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitandengan pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantungpermintaan pihak kreditur.

Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

Bagi perusahaan anjak piutango Memperoleh keuntungan berupa Fee atau biaya

administrasio Membantu Menyelesaikan Pertikaian diantara kreditur

dan debituro Membantu pihak menajemen pihak kreditur dan

penyelenggaraan kredit.

Bagi Kredit (klien)a. Mengurangi resiko kerugaianb. Memperbaiki system administrasic. Memperlancar kegiatan usahad. Bagi debitur, Memberikan motivasi kepada debitur

untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara.

PERUSAHAAN MODAL VENTURA

17

Merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi.

Ciri-cirinya:a) Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung

kesuatu perusahanb) Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang.c) Bisnis yang dimasuki adalah bisnis yang beresiko tinggi.d) Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden

atau bagi hasil.e) kegiatannya banyak dilakukan untuk pembukaan usaha baru.

Tujuan Pendirian Modal ventura :a) Untuk pengembangan suatu proyek tertentub) Pengembangan suatu teknologi baruc) Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaand) Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan

DANA PENSIUNMerupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiunsuatu perusahaan pemberi kerja.

Tujuan Dana Pensiun :

a) Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi

b) Agar dimasa usia pension karyawan dapat menikmati hasilc) Memberikan rasa aman dari segi batiniahd) Meningkatkan motivasi karyawane) Meningkatkan citra peruahaan.

18

Artikel

Selasa, 04 September 2012 | 15:26 WIB

Kasus Lembaga Keuangan Akan Dilimpahkan ke OJK

19

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK), Firdaus Djaelani, mengatakan kasus-kasus keuangan yang tak rampung pada tahun 2013 secara otomatis akan ditangani oleh OJK.

"OJK wajib menyelesaikan masalah keuangan, harus menerima semua pekerjaan," katanya saat ditemui di Mahkamah Konstitusi seusai pelantikan Wakil Ketua OJK, Selasa, 4 September 2012.

Dalam menangani kasus-kasus di sektor keuangan tersebut, menurut dia, OJK akan menekankan sisi perlindungan konsumen. Kasus-kasus tersebut akan ditangani setelah OJK siap beroperasi pada awal 2014.

“Dalam menangani kasus keuangan, OJK akan menggunakan peraturan OJK yang baru dan masih digodok," tutur dia.

OJK adalah otoritas baru yang bakal mengawasi sektor keuangan Indonesia. Sebelumnya, otoritas pengawas sektor keuangan terbagi dua, yakni Bank Indonesia selaku pengawas perbankan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagai wasit lembaga keuangan non-bank dan perusahaan yang tercatat di bursa.

Bapepam-LK bakal melebur ke dalam lembaga baru ini mulai Januari 2013. Sedangkan Bank Indonesia melepas fungsi pengawasannya mulai Januari 2014.

Sejak awal tahun hingga Agustus lalu, Bapepam-LK telah menjatuhkan denda terhadap 375 kasus di lembaga keuangan dengan nilai denda sekitar Rp 13,09 miliar.

Namun masih banyak kasus berskala besar yang kemungkinan tak akan rampung diselesaikan sebelum peleburan Bapepam-LK ke dalam OJK.

20

ANGGRITA DESYANI

• Nama Bank: BRI Cabang Senen, Tanah Abang, BogorPeriode : 2003Pelaku dalam Bank : Dua kepala cabang BRI; Senen dan Tanah AbangPelaku luar Bank : Komisaris dan Direktur PT. DM dan pejabatsetingkat Direktur di perusahaan asuransi.Jumlah Kerugian : Rp 300 miliar

• Kronologi kejadian :Apa yang terjadi di BRI merupakan kasus pelanggaran prosedurpencairan kredit, pemalsuan surat perintah pencairan dana dan manipulasi system perbankan yang dilakukan pimpinan wilayah bank dengan pihak luar.Kejadian ini berawal dari rayuan Kepala Cabang BRI Senen kepada seorang nasabah yang bernama A G. Dia menawarkan deposito valas dengan bunga di atas rata-rata serta dijamin Bank Indonesia. Tertarik, AG menyetujui meskipun dia tidak bisa membaca cermat surat aplikasi yang diajukan, karena dalam keadaan sakit stroke. Melalui BNI, akhirnya dana masuksebesar U$ 2 juta ke BRI Cabang Senen pada 6 Februari 2003.Setelah itu, Kepala Cabang menandatangani surat pencairan kredit dengan agunan kas (cash collateral) sebesar Rp. 15 miliar kepada nasabah tadi, yaitu AG. Padahal sang nasabah tidak pernah mengajukan kredit dan tidak pernah menandatangani dokumen-dokumen persyaratan kredit dengan jaminan dana didepositonya. Selain itu, ia juga tidak pernahmenyetujui untuk menggunakan deposito tersebut sebagai jaminan kredit. Kredit disalurkan kepada RL, pemilik perusahaan PT. PP.Model seperti ini juga dilakukan terhadap dana milik Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Dana sebesar Rp36 miliar dicairkan. Ketika deposito akan jatuh tempo, Kepala Cabang Senen ini mendapat “bantuan” dari BPD Kalimantan Timur sebesar Rp 100 miliar, tentu dengan iming-iming suku bunga di atas rata-rata yang berlaku di pasar.Setelah dana masuk, langsung ditransfer ke PT DM dengan dasar faksimili fiktif yang dibuat seolah-olah dari BPD Kaltim ke rekening perusahaan yang sama, yaitu PT DM, pembobol bank itu juga mencairkan dana Rp 70,5 miliar denganjaminan deposito Dana Pensiun Perkebunan.Kasus serupa terjadi di BRI cabang Tanah Abang pada Agustus 2003. PT DM bekerja sama dengan Kepala Cabang Tanah Abang untuk membobol dana Rp 10 miliar milik Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pergerukan.BRI cabang Surya Kencana Bogor juga terlibat dalam aksi

21

transaksi kredit fiktif ini. Di cabang itu PT DM juga mencairkan dana dari rekening gironya.Dalam kasus ini pihak-pihak yang terlibat yaitu dua Kepala Cabang BRI; Senen dan Tanah Abang komisaris dan Direktur PT DM dan pejabat setingkat Direktur di perusahaan asuransi. Modus yang digunakan adalah pelanggaran prosedur pendanaan dan kredit fiktif kolusi dengan pejabat bank. Dengan kerugian mencapai Rp 300 miliar.

• Sumber copy paste: http://acch.kpk.go.id/modus-korupsi-di-sektor-perbankan

Kamis, 27 Januari 2005 | 15:19 WIB

Nasabah Bank Global Tuntut Bank Indonesia Bayarkan Dana Tabungan

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 80 nasabah PT Bank Global Internasional Tbk,, yang tergabung dalam Ikatan Nasabah Bank Global, menuntut agar Bank Indonesia (BI) membayar dana nasabah yang tersimpan dalam tabungan dibayarkan secara penuh.

Kekhawatiran bahwa dana nasabah tidak akan dibayar merebak setelah ada pernyataan dari pejabat BI yang dimuat di beberapamedia massa beberapa waktu lalu.

Pejabat BI itu mengatakan, jumlah tabungan yang tercatat hanyasebesar Rp 33 miliar dari sekitar Rp 759 miliar dana pihak ketiga yang diakui BI. Dana yang diakui itu termasuk dana deposito berjangka, giro, dan dana antarbank.

Padahal setelah dilakukan pemeriksaan silang, menurut laporan keuangan Bank Global per 13 Desember 2004, dana tabungan

22

nasabah sekitar Rp 359 miliar. “Karena selisih ini, kami yakinuang tabungan kami tidak akan dibayar oleh BI,” kata Anastasya, salah satu nasabah Bank Global, di Jakarta hari ini.

Anastasya membantah pernyataan BI yang mengatakan bahwa dana tabungan itu merupakan konversi dari produk reksa dana. Menurut dia, reksa dana yang sudah cair dan sudah dikreditkan ke dalam rekening tabungan adalah saldo akhir yang sah.

“Bahkan, ada beberapa orang yang sudah melakukan transaksi seperti pengambilan uang tunai,” ujarnya. “Perlu kami tegaskanjuga, kami bukan kroni Irawan Salim (Direktur Utama Bank Global). Uang yang ada dalam tabungan kami merupakan hasil kerja keras kami selama ini.”

Lena, nasaba lainnya menambahkan, reksa dana yang telah masuk ke buku tabungan sebelum bank dinyatakan bersalah adalah sah, sehingga dana itu harus dibayar sepenuhnya oleh BI.

Menurut Ikatan Nasabah Bank Global, BI telah gagal menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi perbankan karena masyarakat tidak dibekali dengan informasi yang jelas tentang kesehatan perbankan. BI juga telah gagal menjalankan fungsi pengawasan terhadap bank yang akhirnya mengorbankan masyarakat, khususnya nasabah.

Ikatan nasabah ini menuntut agar BI lebih profesional dan harus bertanggungjawab atas penutupan bank dan penataan lembaga keuangan lainnya, serta harus mengembalikan seluruh tabungan milik nasabah sebagaimana tercantum dalam buku kepemilikan dana terakhir.

Nofi Triana Firman - Tempo

Rabu, 26 September 2012KASUS BANK CENTURY DPR Kaji Pemanggilan Kembali Sri Mulyani

23

JAKARTA (Suara Karya): Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century mengkaji kemungkinan untuk memanggil ulang mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom.

Selain itu, Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century (Timwas Century) juga membahas kemungkinan pemanggilan ulang mantan Kabareskrim Mabes Polri Susno Duadji dan Palmer Situmorang, SH, pengacara mantan Direktur Utama dan Komisaris PT Esa Kertas Nusantara(EKN) Ali Alamsyah. Hal itu disampaikan anggota Timwas Century dari PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno dan anggota Timwas Century DPR dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) Bambang Soesatyo secara terpisah di Jakarta kemarin. Hendrawan mengatakan, Fraksi PDIP meminta Sri Mulyani dihadirkan kembali. Keterangan Sri Mulyani dinilai penting untuk membongkar skandal Bank Century dan penolakan Jusuf Kalla atas kebijakan blanketguarantee yang diusulkan Bank Indonesia. "PDIP mengusulkan agar Sri Mulyani kembali lagi dihadirkan dalam pertemuan ini," katanya. Hal ini pun akhirnya disetujui untuk dibicarakan dalam rapat tim kecil. Menurutnya, keterangan Sri Mulyani yang kini menjabat DirekturPelaksana Bank Dunia sangat dibutuhkan untuk membuka misteri kasus yang diduga merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun. Bambang Soesatyo meminta kesaksian mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar soal rapat tanggal 9 Oktober 2008 dan kesaksian mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal adanya operasi senyap terkait kebijakan misterius dalam bailout Century, serta faktadi balik cerita soal blanket guarantee, telah melengkapi gambaran bahwa situasi krisis keuangan global tahun 2008 telah ditunggangi. Indikasinya dipertegas dengan opsi kebijakan yang dipilih, yang dijadikan modus untuk melakukan kejahatan terhadap negara. "Pemanggilan ulang terhadap Sri Mulyani, Susno Duadji, dan lainnya untuk menggali lebih dalam lagi kasus dana talangan Bank Century. Terutama, keterkaitan dari informasi yang sebelumnya telah disampaikan dalam rapat Timwas Century dari mantan Wapres Jusuf Kalladan mantan Ketua KPK Antasari Azhar," ujarnya. Menurut Bambang, Sri Mulyani akan diminta penjelasannya ihwal pengucuran dana talangan kepada Bank Century senilai Rp 6,7 triliun pada tahun 2008. "Usul pemanggilan Sri Mulyani ini sebelumnya disampaikan oleh anggotaTimwas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Pasalnya, banyak keterangan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyinggung keterlibatan mantan Menteri Keuangan itu. Hendrawan yakin, kehadiran Sri Mulyani akan memperjelas peristiwa di balik pengucuran dana talangan Bank Century," ujar Bambang. Sementara itu, pemanggilan terhadap Miranda terkait posisinya saat itu sebagai Deputi Senior Gubernur BI, yang diperkirakan banyak tahu dalam rapat-rapat KSSK untuk menyelamatkan Bank Century dan mengeluarkan uang negara untuk tujuan itu, meski tanpa ada landasan hukumnya. Sebab, perppu yang diusulkan pemerintah untuk hal itu telahditolak DPR dan usulan blanket guarantee pun ditolak Wapres JK. "Sehingga dengan posisi saat itu, Miranda semestinya banyak mengetahui informasi atas apa yang disebut JK sebagai perampokan uang

24

negara, karena tiba-tiba BI lewat institusi lain mengeluarkan uang negara tanpa dasar hukum," ujarnya. Sementara itu, pemanggilan Susno Duadji terkait posisinya saat itu sebagai Kabareskrim yang melaksanakan tugas Kapolri atas perintah Wapres JK dalam waktu dua jam mesti berhasil menangkap pemilik Bank Century. Sedangkan pemanggilan Palmer Situmorang, SH, pengacara mantan Direktur Utama dan Komisaris PT Esa Kertas Nusantara (EKN) Ali Alamsyah Timwas, juga sangat penting. "Sebab, kliennya tiba-tiba menerima transferan dana dari Bank Centurydengan jumlah besar tanpa ada transaksi apa pun, dan kemudian dana itu pun keluar lagi. Yang menarik, ternyata kasus transaksi mencurigakan ini lolos dari audit BPK. Jadi, ini makin menunjukkan dari sekian keanehan dalam peristiwa kasus Century," ujarnya. Menurutnya, ada indikasi kuat bahwa opsi kebijakan yang dipilih, dijadikan modus untuk melakukan kejahatan terhadap negara. "Kini, negara dan rakyat patut bersyukur atas pilihan sikap Pak Jusuf Kalla yang menolak desakan penerapan blanket guarrantee itu. Logika mensyukuri pilihan sikap Jusuf Kalla itu sederhana saja. Kalau oknum bank sentral atau Bank Indonesia dan penguasa bisa menunggangi dan menyalahgunakan dana bailout Bank Century yang hanya Rp 6,7 triliun itu, entah berapa besar kerugian yang harus ditanggung negara dan rakyat jika pencadangan blanket guarantee sebesar Rp 300 triliun itu juga ditunggangi dan disalahgunakan," ujar Bambang. (Sugandi/Rully)

25

BAB III

PENUTUP

1 KESIMPULANLembaga keuangan sangat penting dalam perekonomian

Indonesia.

Ada dua lembaga keuangan yang penting, yakni bank dan

lembaga keuangan bukan bank. Usaha pokok bank adala

o menghimpun dana dari masyarakat;

o memberikan kredit kepada masyarakat;

o memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran;

dan

o memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang.

Usaha pokok bank ini melekat secara inheren

dalam setiap bank.

Berdasarkan undang-undang jenis bank ada tiga yaitu: bank

sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat.

26

Berdasarkan kepemilikan modalnya, jenis bank antara lain:

bank pemerintah, bank swasta nasional, bank swasta asing,

dan kerja sama bank swasta nasional atau swasta asing.

Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga

keuangan ini tidak melakukan kegiatan keuangan seperti

halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja lembaga

keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan

jasa dalam hal keuangan namun bukan merupakan bank.

Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat menarik

dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti

lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring,

pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan

perasuransian, dan sebagainya.

2 SARAN

27

Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan

setiap mahasiswa dapat memahami konsep lembaga

keuangan sehingga tidak terjadi masalah dikemudian

hari.

Pemanfaatan lembaga keuangan akan membantu dalam

menjaga uang yang kita miliki khususnya pemanfaatan

lembaga keuangan Bank.

28

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Dr. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya, edisi 1,

Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Tri Hendro dan Conny Tjandra, Bank dan Institusi Keuangan Non

Bank di Indonesia, 2014. Yogyakarta: STIM YKPN.

Subagyo, dkk., Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, edisi 2,

Yogyakarta: Penerbit STIE YKPN, 2005.

http://www.slideshare.net/sahwani/bab-2-bank-dan-lembaga-keuangan-13182130

http://acch.kpk.go.id/modus-korupsi-di-sektor-perbankan

http://sekilasbank.blogspot.com/2010/12/perbedaan-bank-umum-dan-bpr.html

29