Post on 15-May-2023
Log In Sign Up
ISBD Makalah ISBD Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
Uploaded by
Hasan Putra
Trending
top 0.5%
Views
21,159
Download
ISBD
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.Dewasa ini masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai,moral, dan
hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan
pendidikan agama dan moral karena dengan adanya panutan, nilai, bimbingan, dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukankepri
badian individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan.Pendidikan nilai yang mengarah kepada
pembentukan moral yang sesuai dengan normakebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang
utuh dalamkonteks sosial.Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapatdilakukan oleh siapa saja
dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangatkondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan mendukungterjadinya proses
identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilaimoral yang hendak ditanamkan sebagai pola
orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah
penanamannilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.1.2 Rumusan MasalahMakalah ini membahas
sekelumit mengenai manusia, nilai, moral, dan hukum yangmencakup hal-hal berikut;1.2.1 Manusia, Nilai,
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Manusia, Nilai, Norma dan MoralMeskipun banyak pakar yang mengemukakan pengertian nilai,
namun ada yang telahdisepakati dari semua pengertian itu bahwa nilai berhubungan dengan manusia, danselanjutnya nilai itu penting.
Pengertian nilai yang telah dikemukakan oleh setiap pakar padadasarnya adalah upaya dalam memberikan pengertian secara
holistik terhadap nilai, akantetapi setiap orang tertarik pada bagian bagian yang “relatif belum tersentuh” oleh pemikir
lain.Definisi yang mengarah pada pereduksian nilai oleh status benda, terlihat pada pengertian nilai yang dikemukakan oleh John
Dewney yakni, Value Is Object Of SocialInterest, karena ia melihat nilai dari sudut kepentingannya. Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas
dari sesuatu yang bermanfaat bagikehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,alasan
atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak. Nilai itu penting bagi manusia. Apakah nilai itu
dipandang dapat mendorong manusiakarena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu menarik manusia karena ada di
luar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga nilai lebih dipandang sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini
oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan. Menilai dapat diartikan menimbang yakni suatu kegiatan manusia
untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang kemudian dilanjutkan denganmemberikan keputusan. Keputusan itu
menyatakan apakah sesuatu itu bernilai positif (berguna, baik, indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Hal ini dihubungkan
dengan unsur-unsur yang ada pada diri manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa, dan kepercayaan. Nilai memiliki polaritas dan
hirarki, antara lain:a. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai polaritas seperti baik dan buruk; keindahan
dan kejelekan. b. Nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan pentingnya. Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata
benda abstrak yang dapat diartikansebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Notonagoro membagi hierarki
nilai pokok yaitu:a. Nilai material yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia. b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk dapat mengadakankegiatan atau aktivitas.
c. Nilai kerohanian yaitu sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia. Nilai kerohanian terbagi menjadi empat macam:a. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio
manusia b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan estetis manusiac. Nilai kebaikan moral yang bersumber pada
kehendak atau karsa manusiad. Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan disertai penghayatanmelalui akal budi dan
nuraninyaHal-hal yang mempunyai nilai tidak hanya sesuatu yang berwujud (benda material)saja, bahkan sesuatu yang immaterial seringkali
menjadi nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia seperti nilai religius. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita,
keinginan, harapan, dan segala sesuatu pertimbangan internal (batiniah) manusia. Dengan demikian nilai itu tidak konkret dan
padadasarnya bersifat subyektif. Nilai yang abstrak dan subyektif ini perlu lebih dikonkretkanserta dibentuk menjadi lebih objektif.
Wujud yang lebih konkret dan objektif dari nilai adalahnorma/kaedah. Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti penyikut
atau siku-siku, suatu alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapatmengartikan norma sebagai pedoman, ukuran,
aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialahsesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan normaini
orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Ada beberapa macamnorma/kaedah dalam masyarakat, yaitu:a. Norma
kepercayaan atau keagamaan b. Norma kesusilaanc. Norma sopan santun/adabd. Norma hukumDari norma-norma
yang ada, norma hukum adalah norma yang paling kuat karenadapat dipaksakan pelaksanaannya oleh penguasa (kekuasaan
eksternal). Nilai dan norma selanjutnya berkaitan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latinyakni mores kata jamak dari mos yang
berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasaIndonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide
yangumum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Istilahmoral mengandung integritas dan
martabat pribadi manusia. Derajat kepribadian seseorangsangat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang terkandung
dalamkepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Bisa dikatakan manusiayang bermoral adalah manusia yang
sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dannorma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Job Board About Press Blog People Terms Privacy Copyright
We're Hiring!