Post on 13-May-2023
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. MSDENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENGALAMI TBC PARU
A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. MS
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku : Jawa
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa
Gunungrejo
Kec.
Singosari Kabupaten Malang
b. Susunan Anggota Keluarga
No.
NAMA L/P
USIA HUB.KK PEND PEKJ KET
1.
2.
3.
4.
Ny.M
Ny. F
Nn. S
An. AS
P
P
P
L
68
tahun
48
tahun
18
Mertua
Istri
Anak
Anak
-
SD
SLTA
SD
-
Tani
-
-
Sakit
Sehat
Sehat
Sehat
1
tahun
12
tahun
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah
d. Jenis/type Keluarga
Jenis : Extendet
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
a. Penghasilan Dan Pengeluaran
2
Sumber penghasilan adalah dari kegiatan bertani yang
dilakukan oleh kepala keluarga bersama istri, yaitu
sekitar Rp. 500.000,-/perbulan. Pengeluaran
perbulan untuk keperluan makan sekitar Rp.
300.000,- dan sisanya untuk keperluan lain –lain
seperti membayar listrik, kebutuhan anak sekolah.
b. Pendidikan
Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya
berpendidikan tingkat dasar, kecuali mertua yang
tidak sekolah, dan anak pertama yang sedang sekolah
kelas 12 (SMA kelas III). Berkaitan dengan penyakit
TBC yang diderita Tn. MS, keluarga mengatakan tidak
tahu bagaimana cara penularan TB paru kepada orang
lain dan bagaimana cara pencegahan terhadap anggota
keluarga yang lain. Setelah dijelaskan tentang
pengertian penyakit, cara pencegahan dan
pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F belum bisa menjawab
pertanyaan sederhana perawat
c. Suku Dan Agama
keluarga merupakan suku Jawa dan beragama Islam,
dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat
dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat
jamaah di Musholla, sholat Jumat di Mesjid, acara
tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), acara
Diba’ (remaja putri dan ibu-ibu).
3
3. Kegiatan Sehari - Hari
a. Nutrisi
keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada
membeli, dengan komposisi sebagai berikut : makanan
pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran yang
didapat dari kebun/sawah, jarang makan buah dan minum
susu. Keluarga dalam memasak sayur dengan mencuci
dulu lalu dipotong – potong. Keluarga makan tiga
kali dalam sehari dengan porsi yang cukup. Pemberian
makan sama rata untuk seluruh anggota keluarga. Cara
menghidangkannya terbuka di atas meja. Alat makan
digunakan bersama atau tidak ada pemisahan dalam
pemakaiannya. Pantangan makan tidak ada.
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-
empat kali sehari. Pada anggota keluarga tidak ada
yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat BAB
adalah di sungai atau menumpang di WC tetangga.
c. Olah Raga
Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu
khusus untuk melakukan olah raga, tapi dia telah
rutin pergi ke sawah setiap pagi dan sore. Kegiatan
di sawah mislnya mencangkul, mencari rumput untuk
ternak, atau mencabuti rumput yang mengganggu tanaman
padi. Istri juga tidak meluangkan waktu untuk
kegiatan olah raga secara khusus, dia hanya ikut
4
membantu suami kerja di sawah. Anak-anak tidak ada
kegiatan olah raga di rumah, sedangkan di sekolah
sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing.
d. Kebersihan Diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu
sepulang dari sawah dan pada sore hari. Anak-anak
mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan
pada sore hari. Kebersihan mandi dua kali sehari
dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi
sekali sehari dengan pasta gigi serta mencuci rambut
tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,
kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber
yang berasal dari mata air Sumberawan. Berkaitan
dengan TBC, keluarga mengatakan tidak mengerti
mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah
penularan TB paru. Tn.MS mengatakan tidak mempunyai
tempat khusus untuk pembuangan dahak, biasanya
meludah di halaman atau dimana saja saat ia berada.
e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga
dengan santai–santai atau digunakan untuk
membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam
menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan
jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan keluarga
melihat televisi dan radio.
f. Istirahat
5
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau
sempat tidur siang biasanya selama 1 – 2 jam mulai
pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari
jam 22.00 – 05.00. Pada Tn. MS tidurnya sering
terganggu oleh karena sering batuk pada malam hari,
dan sering berkeringat dingin pada malam hari.
g. Kebiasaan Sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan
sosial masyarakat seperti kegiatan tahlilan, diba’
dan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn. MS dahulu
merupakan perokok berat dengan frekuensi 1 pak
perhari. Sejak sakit frekwensi merokok dikurangi
sekitar ½ pak perhari.
4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada
tahap ke III, yaitu keluarga dengan anak usia
sekolah. Anak pertama perempuan, masih sekolah di
SLTA dengan usia 18 tahun, sedangkan anak kedua laki-
laki berusia 12 tahun dan masih sekolah dibangku SD.
c. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan. Riwayat
kesehatan masing masing keluarga baik kecuali Tn. MS
yang mempunyai riwayat TBC. Kebiasaan anggota
keluarga apabila ada yang sakit periksa ke Bidan Desa
6
atau ke Mantri. Untuk mengatasi penyakit yang
diderita saat ini, Tn.MS berobat rutin ke Puskesmas
Singosari, dan sekarang ini obat sudah dapat diambil
di Polindes.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan sebelumnya, keluarga mengatakan
tidak pernah sakit serius. Mertua Tn.MS saat ini
sudah lanjut usia, dan mengalami sakit batuk-batuk
dan linu-linu, belum pernah periksa lab/dahak, hanya
berobat kalau linu-linunya dirasa sangat mengganggu.
5. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan
miliknya sendiri. Luas pekarangan 5 x 9 meter dengan
bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah sebagian
dari plester semen dan sebagian masih tanah, atap
dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang
tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang tengah
serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta
dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu
listrik. Kamar tamu ada sebuah lampu neon 15 watt,
ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing–
masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat
perabotan (kursi), ruang tidur, dapur berdinding
7
bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai
kamar mandi tapi tidak ada WC, bila buang air besar
di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman rumah
tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar
rumahnya.
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air
Sumberawan untuk minum dan memasak, keadaan air
secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Keluarga menyimpan air dari sumur dalam gentong yang
kebersihannya cukup dan tertutup.
Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang
dibuang langsung di belakang rumah dan dibiarkan
terbuka.
Keluarga mempunyai ternak sapi dengan kandang
menempel di belakang dapur. Pembuangan kotoran ternak
berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari kandang.
b. Denah rumah
keterangan :
LKT = Limbah kotoranternakLKM = Limbah kamar mandiLD = Limbah dapur
= Pintu= Jalan kampung/gang= Batas pekarangan
8
LD
LKT
Keterangan denah rumah :
Rumah keluarga Tn. MS terdiri dari 1 ruang tamu; 1
ruang keluarga yang sekaligus sebagai tempat makan; 4
kamar tidur masing-masing untuk Nn.S, Tn.MS bersama
Ny.F, Ny.M dan An.As; 1 dapur; 1 kamar mandi tanpa
WC; dan kandang ternak.
Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus
sebagai pencahayaan sinar matahari tapi masih terlalu
sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar.
Pencahayaan dan ventilasi ruang tamu cukup.
Pencahayaan ruang keluarga kurang, sinar matahari
kurang dapat menyinari lantai ruang tamu. Sumber air
bersih yang digunakan untuk mandi dan memasak berasal
9
R. Tidur Nn.S
R. Tidur An.AS
R. Tidur Tn.MS dan Ny.F
R.Tidur Ny.M
R. Tamu
Ruang keluarga/
Kandang sapi
Kamar mandi
DapurLKM
dari mata air Sumberawan. Tempat pembuangan air
limbah dari kamar mandi berupa selokan terbuka,
pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat
khusus, langsung dibuang atau dialirkan ke belakang
dapur dan dibiarkan meresap sendiri.
c. Macam Tempat Tinggal
Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara
rumah satu dengan yang lainnya berdekatan tapi tidak
berhimpitan/menempel. Lingkungan tempat tinggal
adalah persawahan dengan udara yang sejuk
d. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW
Tetangga di sekitar keluarga Tn. MS adalah bersuku
Jawa, bahasa komunikasi sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. MS
bermata pencaharian sebagai petani. Keluarga
mempunyai alat komunikasi seperti televisi dan radio.
Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya
diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla
atau mesjid.
e. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. MS Keluarga jarang pergi ke tempat-
tempat yang jauh. Kegiatan rutin harian adalah
bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari
rumahnya (sekitar 1 km). Tempat tinggal keluarga juga
tidak berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn.MS
10
maupun Ny.F juga berada di sekitar tempat tinggalnya
(masih satu desa).
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan
Masyarakat.
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan
saat mereka melakukan kegiatan keagamaan seperti
tahlilan, yasiinan, diba’ dan kegiatan-kegiatan
keagamaan lainnya.
g. Sistem Pendukung Keluarga
Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke
puskesmas pembantu sekitar 1,5 km, jarak ke Puskesmas
sekitar 5 km. Keluarga juga mempunyai jaminan
pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (Askes
Maskin).
6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan
bahasa jawa. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan
berkomunikasi setiap saat dan waktu santai.
Komunikasi saat makan sering dilakukan, dan
terbiasa makan bersama.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal
ini terbukti dengan ketidakmampuan keluarga Tn. MS
dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam keluarga
11
yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan adalah Tn. MS dan Ny.F cukup bijaksana,
tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah
yang dialami oleh anggota keluarga, sehingga dapat
mendorong Tn.MS untuk berobat secara teratur sampai
sembuh. Ny.F sering mengingatkan Tn.MS jika lupa
minum obat.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada
atau tidak mempunyai peran. Begitu juga dalam
perannya secara informal.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. MS menganut agama Islam, dalam
kehidupan keseharian diwarnai dengan kebiasaan secara
agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan
Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam
kebiasaan keluarga Tn. MS tidak ada yang bertentangan
dengan kesehatan.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat
harmonis, rukun dan tentram. Semua keluarga merasa
saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau
ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut
12
merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau
ditimpa musibah.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan
jawa. Dalam berhubungan dengan anggota masyarakat,
keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur
dengan budaya yang ada disekitarnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn MS mampu untuk kurang mengenal dengan
baik masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu
anggota keluarga yaitu Tn. MS dengan TB paru. Hal ini
dibuktikan dengan bahwa keluarga belum mampu untuk
menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor
penyebab dari TB paru.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat
masalah sudah tampak, karena keluarga tidak
menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh Tn.
MS dianggap sebagai batuk biasa dan keluarga sudah
memeriksakannya ke Puskesmas Singosari dan sudah
mendapat terapi sejak bulan Oktober 2007. Sejak awal
pengobatan, Tn.MS mengatakan sudah berobat secara
teratur. Kalau obat habis, keluarga langsung pergi ke
Puskesmas untuk mengambil obat. Tn.MS mengatakan
sebenarnya malas minum obat karena setelah minum
obat, ia merasa mual dan kembung. Tapi Tn.MS ingin
13
cepat sembuh, sehingga walaupun malas ia tetap
meminum obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. MS
mampu untuk memanfaatkannya, karena Tn. MS selama
sakit berobat ke Puskesmas Singosari.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2
orang, Ny.F menggunakan KB Suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu
hal ini dapat dilihat dari penghasilan tiap bulanya
hanya sekitar Rp.500.000/perbulan. Dalam pemenuhan
sandang, pangan dan papan keluarga Tn. MS sangat
sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-
hari, Tn.MS menanam sayur di tepi sawahnya serta di
pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-pauk,
Tn.MS biasa mencari ikan di sungai dekat rumahnya.
8. Stres Dan koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
Keluarga Tn. MS mengatakan hampir tidak pernah
mengalami stress baik itu stess jangka pendek ( < 6
bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ). Tetapi
keluarga Tn. MS hanya mengalami stress biasa yang
dapat dengan segera diatasi.
14
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap
Situasi/Stressor
Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. MS adalah
dengan cara musyawarah antar anggota keluarga, kadang
juga melibatkan anaknya. Misalnya dalam menentukan
pengobatan Tn. MS, dalam pengambilan keputusan di
keluarga yang paling menonjol adalah Tn. MS
c. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. MS
biasanya mengkonsentrasikan pada bagaimana cara
pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak
terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Tn. MS
Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang
lalu Tn. MS sering batuk yang disertai adanya dahak
yang warnanya kekuningan dan kadang disertai darah
dalam dahaknya, demam di malam hari, nafsu makan
menurun, berat badan agak menurun.
Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. MS tidak pernah
menderita penyakit yang berat, kronis atau penyakit
yang menular. Tn. MS tidak pernah minum – minuman
keras, tapi merupakan perokok berat dengan frekwensi
1 – 1,5 pak perhari.
Pemeriksaan Fisik :
15
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi
84/menit, respirasi 22/menit, tinggi badan 162 cm,
berat badan 48 kg.
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris.
Kulit kepala tidak ada luka, ketombe dan bersih.
Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih,
tidak rontok. Wajah agak pucat. Struktur simetris
dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus,
tidak ada peradangan, konjungtiva agak anemis, tidak
ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.
Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran
baik, tidak ada radang atau benjolan yang abnormal.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering
dan tidak ada luka, gigi dan gusi normal, adanya sisa
makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan
tidak ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah
merata. Bau nafas tidak ada, uvula simetris, tonsil
tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat
tanda radang, tidak terjadi deviasi septum nasi,
tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak
ada.
Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan
pembesaran tyroid dan perubahan suara serta
pembesaran kelenjar limfe.
16
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22
permenit, terdapat retraksi intercosta dan batuk
produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama.
Fokal fremitus lebih bergetar paru kiri dari pada
kanan, perkusi suara dullness. Suara nafas bronchial
dan bronkho-vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung
suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda
pembesaran jantung. Kelainan tulang belakang tidak
ditemukan.
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising
usus 12/menit, perkusi tympani, hepar , lien tidak
ada kelainan
Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak
ada varieses, kekuatan otot empat.
b. Pemeriksaan Fisik Ny. F
Riwayat Kesehatan masa lalu : Ny. F tidak pernah
menderita penyakit yang berat, kronis atau penyakit
yang menular.
Tanda vital : tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80/menit, respirasi 14/menit, tinggi badan 152 cm,
berat badan 52 kg.
Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius,
tanda-tanda penularan kuman TBC dari Tn.MS ke Ny.F.
Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk
17
yang menetap. Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala
penyakit yang lain.
c. Pemeriksaan Fisik An. AS
Riwayat Kesehatan masa lalu : An.AS tidak pernah
menderita penyakit yang berat, kronis atau penyakit
yang menular.
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi
80/menit, respirasi 18 x/menit, tinggi badan 144 cm,
berat badan 38 kg.
Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius,
tanda-tanda penularan kuman TBC dari Tn.MS ke An.AS.
Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk
yang menetap. Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala
penyakit yang lain.
d. Pemeriksaan Fisik Nn. S
Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.F, Nn.S
tidak pernah menderita penyakit yang berat, kronis
atau penyakit yang menular. Saat kumnjungan pertama,
perawat tidak berjumpa dengan Nn.S karena belum
pulang dari sekolahnya.
e. Pemeriksaan Fisik Ny.M
Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.F, Ny.M
sudah lama mempunyai penyakit linu-linu.
18
Tanda vital : tekanan darah 160/90 mmHg, nadi
76/menit, respirasi 16 x/menit, tinggi badan 150 cm,
berat badan 50 kg.
Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak
ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, bola mata keruh, penglihatan agak
kabur.
Telinga lengkap, simetris bilateral, fungsi
pendengaran menurun
Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan
pembesaran tyroid dan perubahan suara serta
pembesaran kelenjar limfe.
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 16
x/menit. Jantung suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada
tanda – tanda pembesaran jantung. Tulang belakang
agak membungkuk.
Ekstremitas : terjadi penurunan fungsi gerak (gerakan
agak terbatas). Tidak ada edema ekstremitas. Kekuatan
otot nilia 4.
10. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar batuk Tn.MS segera sembuh
sehingga tidak mengalami gangguan jika bekerja di
sawah.
B. Analisa Data
19
No
D a t a Masalah Etiologi
1.
DS :- Tn. MS mengatakan
biasa membuang ludah di halaman, tidak ada tempat khusus.
- Tn. MS mengatakan belum tahu akibat bila tidak melakukan tindakan pencegahan pada keluarga.
- Ny. F mengatakan kurang mengerti tentang pencegahan TBC
- Keluarga tidak tahubagaimana cara penularan TB paru kepada orang lain dan bagaimana cara pencegahan terhadapanggota keluarga yang lain.
- Keluarga mengatakantidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah penularan TB paru.
- Tn.MS aktif mengikuti kegiatan sosial keagamaan dimasyarakat seperti acara tahlilan, yaasinan, dsb.
Resiko penyebaran /penularan infeksi
Perilaku kurang higienis
20
DO : - Lantai rumah
sebagian terbuatdari tanah, tampaklembab dan kotor.
- Tidak ada tempatkhusus untukmembuang dahak
- Tidak ada tempat khusus untuk pembuangan limbah rumah.
- Alat makan keluarga tidak ada pemisahan atau digunakan bersama
- Pencahayaan rumah (kamar tidur) kurang.
- Tn.MS tidur sekamardengan Ny.F
DS :- Keluarga mengatakan
sejak lima bulanyang lalu seringbatuk yang disertaidahak.
- Keluarga mengatakanbahwa Tn.MS sakit paru-paru, tapi tidak tahu jenis penyakit, penyebab,pencegahan, perawatan dan pengobatannya.
- Tn. MS mengatakan,“ saya belum tahu
Kurangpengetahuan
Kuranginformasidanketerbatasan kemampuanmencerapinformasi
21
akibat yangterjadi, bilapenyakit saya tidakdiobati “.
- Ny. F mengatakan ,”Tn. MS sudahdiperiksakan di RSSoepraoen“. Tetapibatuknya masihsering dan agaksesak.
DO :- Keluarga tidak bisa
menjawab pertanyaantentang pengertian penyakit, pencegahan, perawatan dan pengobatannya
- Pendidikan Tn.MS dan Ny.F SD
- Setelah dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F belum bisa menjawabpertanyaan sederhana perawat
DS :- Keluarga mengatakan
Tn.MS sudah menjalani pengobatan sejak bulan Oktober 2007
- Tn.MS mengatakan
Resiko kerusakan penatalaksanaan program terapi di rumah
22
sering lupa minum obat, tapi selalu diingatkan oleh istrinya
- Tn.MS mengatakan sering mual dan kembung setelah minum obat
- Tn.MS mengatakan sebenarnya malas minum obat, tapi iaingin penyakitnya cepat sembuh
DO :- Pemeriksaan fisik :
bentuk dada normal,terdapat retraksiintercosta, batukproduktif. Nafasagak sesak.
- lantai ruang tamudari porselin,sisanya terbuatdari tanahkeadaannya kotordan lembab.
- Ventilasi kurangkarena jendela /lubang anginterlalu sempit(kurang dari 10%luas lantai).
(pengobatan tidak tuntas)
23
D. Prioritas Masalah
1. Resiko penyebaran infeksi sehubungan dengan perilakukurang higienis.
NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran1
2
3
4
Sifat masalah :ancaman
Kemungkinanmasalah untukdiubah : mudah
Potensialmasalah untukdicegah :tinggi
Menonjolnyamasalah :keluarga tahuada masalahtapi merasabukan sebagaibahaya
2/3 X1
2/2 X2
3/3 X1
1/2
2/3
2
1
1/2
Klien telah berobatsecara teratur, tapibiasa meludah disembarang tempat,aktif dalam kegiatanperkumpulan dimasyarakat, tidursekamar dengan istri
Selama pasien berobatsecara teratur, kumanTBC kemungkinan besartidak akan aktif.Tapi perlu didukungoeleh perubahanperilaku yang lebihhigienis
Penyebaran kuman TBparu dapat dicegahasal keluarga mauhidup sehat danhubungan denganpetugas kesehatancukup baik.
Keluarga tahu bahwapenyakit Paru yangdialami Tn.MS bisamenular tapi merasa
24
bukan sebagai bahaya.Jumlah 4 1/6
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab, carapencegahan, perawatan dan pengobatann s.d kurangnyainformasi dan keterbatasan mencerap informasi
NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran1
2
3
4
Sifat masalah :aktual
Kemungkinanmasalah dapatdiubah : hanyasebagian
Potensialmasalah untukdicegah : cukup
Menonjolnyamasalah:keluargamenyadari bahwamereka kurangpaham dan merekaingin diberipenjelasan yanglebih rinci
3/3 X1
½ X 2
2/3 X1
2/2 x1
1
1
2/3
1
Keluarga tidakmemahami dengan baikmasalah kesehatanyang dialami Tn.MS
Pemberian informasitentang penyakit dankebutuhan perawatanakan sulit dipahamikarena kemampuankeluarga menyerapinformasi kurangbaik, pendidikanrendah
Membantu keluarga memaha-mi masalah kesehatan bisa dilakukan melalui bahasa keluarga dengan mediasi anaknya pertamanya yang sekolah SMA.
Keluarga tidakmerasakan adanyamasalah yang harussegera ditangani
25
Jumlah 3 2/3
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik / tatalaksanapengobatan dirumah (pengobatan terputus) s.d. efeksamping obat dan pengobatan jangka panjang
NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran1
2
3
4
Sifat masalah : potensial
Kemungkinanmasalah dapatdiubah : hanyasebagian
Potensialmasalah untukdicegah : cukup
Menonjolnya masalah: masalahdirasakan tapi tidak perlu segera ditangani
2/3 X1
½ X 2
2/3 X1
1/2 x1
2/3
1
2/3
1/2
Tn. MS merasa malasminum obat, dansering lupa
Pengobatan jangkapanjang membutuhkankesabaran dandukungan yang besardari orang-orangterdekat, yang maumengingatkannya jikaupa minum obat
Dukungan istri cukup baik, selalu mengingatkan Tn.MS jika lupa minum obat
Keluarga tidakmerasakan adanyamasalah yang harussegera ditangani
Jumlah 3 1/6
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
26
1. Resiko penyebaran infeksi sehubungan dengan
perilaku kurang higienis
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab,
cara pencegahan, perawatan dan pengobatann s.d
kurangnya informasi dan keterbatasan mencerap
informasi
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik /
tatalaksana pengobatan dirumah (pengobatan
terputus) s.d. efek samping obat dan pengobatan
jangka panjang
E. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Resiko penyebaran infeksi TBC
Tujuan umum : terhindarnya penularan dan penyebaran
kuman TBC ke orang-orang terdekat maupun pada
masyarakat sekitar
Intervensi :
- Jelaskan penyebab TB paru adalah basil
mycobacterium tuberculosa, dimana dapat menyerang
semua orang baik kecil, tua, muda, kaya, miskin.
- Jelaskan dengan bahasa sederhana tentang cara
penularan TB paru yaitu melalui percikan ludah
atau sputum pada waktu klien TB paru : bersin ,
batuk dan menguap. Daya tahan tubuh yang
dipengaruhi oleh usia, nutrisi dan faktor faali.
27
- Kaji cara keluarga dalam mengambil keputusan
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB
paru.
- Jelaskan akibat bila tidak dilakukan perawatan
pada anggota keluarga misal penularan pada
anggota keluarga.
- Jelaskan cara menghindari penularan TB paru
seperti menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin
karena dalam kondisi tubuh yang buruk mudah
tertular.
- Motivasi keluarga untuk melakukan usaha pencegahan
- Jelaskan dan demontrasikan cara hidup sehat
seperti : pada saat batuk, bersin dan menguap
sebaiknya mulut dan hidung ditutup ; cara
membuang dahak atau ludah yaitu di kloset
kemudian di siram, apabila dahak dibuang dihalaman
maka harus diuruk dengan tanah ; alat makan
sebaiknya tersendiri, setelah dipakai sebaiknya
disiram dengan air mendidih kemudian dicuci
bersih.
- Jelaskan dan demontrasikan tentang rumah yang
mendukung tidak terjadinya penularan TB paru,
seperti menjaga kebersihan lingkungan dari polusi
udara, ventilasi rumah harus cukup sehingga udara
dapat tertukar dengan leluasa, pencahayaan dalam
rumah harus cukup, sinar matahari bisa masuk
28
secukupnya karena kuman TB dan beberapa kuman lain
akan mati bila terkena sinar matahari.
- Jelaskan bahwa klien TB perlu dukungan semangat
untuk hidup panjang umur dan jangan putus asa .
- Jelaskan bahwa klien butuh udara segar.
- Demontrasikan cara menciptakan linkungan rumah
yang sehat.
- Motivasi keluarga untuk mewujudkan lingkungan
rumah yang sehat dengan syarat yaitu fisik
(kontruksi harus baik dan kuatserta tidak
lembab.).psikologis (pembagian ruangan yang baik,
penataan perabot yang rapi, kelengkapan fasilitas
sanitasi) dan fisiologis (fentilasi harus baik,
pencahayaan harus cukup dan terhindar dari
kebisingan)
- Kaji pengetahuan keluarga dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
- Jelaskan kepada keluarga tentang manfaat fasilitas
keluarga
- jelaskan bahwa pengobatan TB paru perlu kesabaran
karena harus rajin berobat dan paling sedikit 6
bulan.
- Jelaskan tentang jadwal pemeriksaan spetum yaitu ,
kantrol sputum BTA dilakukan sebulan sekali, bila
29
sudah negatif sputum BTA tetap diperiksa
sedikitnya sampai tiga kali berturut-turut
- Jelaskan bahwa pemeriksaan radiologis dilakukan
tiap tiga bulan sekali.
- Jelaskan bila klien di runah mengalami sesuatu
misal batuk darah, maka anjurkan untuk mengunjungi
fasilitas kesehatan meskipun belum waktunya
kontrol.
- Jelaskan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat selain puskesmas juga dokter-dokter
swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab, cara
pencegahan, perawatan dan pengobatann s.d kurangnya
informasi dan keterbatasan mencerap informasi
Tujuan Umum : keluarga mampu melakukan tindakan
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru
pada anggota.
Intervensi :
- Jelaskan dengan menggunakan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti tentang gejala penyakit Tb
paru seperti klien merasa lesu, pucat, anorexia,
demam dimalam hari dengan atau tanpa berkeringat
dingin, sesak nafas, batuk/batuk darah.
30
- Jelaskan bahwa batuk darah yang hebat dapat
mengakibatkan pneumonia aspirasi, tersumbatnya
jalan nafas.
- kaji pengetahuan keluarga tentang cara – cara
pemecahan masalah yang tepat.
- Jelaskan cara prinsip pemecahan masalah pada TB
paru yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang
tepat dan teratur.
- Jelaskan akibat bila Tb paru tidak diobati dalam
jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
komplikasi seperti batuk darah.
- kaji pengetahuan keluarga tentang tata cara
perawatan klien TB paru.
- Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti
tentang perawatan klien TB paru : makan yang
banyak dan bergizi tinggi, istirahat yang cukup ,
pikiran diusahakan santai hindari stres yang
berlarut – larut, berhenti merokok dan hindari
polusi udara. Gerak badan dianjurkan bila
penyakit tampak sembuh.
- Jelaskan pengobatan TB paru dan cara minum obat
serta berapa lama harus minum obat.
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik
31
Tujuan : Keluarga memahami tentang kondisi, tindakan
pencegahan infeksi, penatalaksanaan stress, faktor
pemberat, tanda dan gejala komplikasi, dan sumber-
sumber di komunitas yang dapat digunakan.
Kriteria hasil :
- Menunjukkan niat untuk berbagi masalah dengan
anggota keluarga yang lain atau teman yang dapat
dipercaya.
- Menyebutkan efek samping obat.
- Mengidentifikasi strategi untuk mengurangi stress.
- Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala yang harus
dilaporkan pada tenaga kesehatan.
- Menggambarkan penatalaksanaan jangka panjang
penyakit.
- Menyebutkan manfaat penggunaan gelang Kewaspadaan-
Medis.
Intervensi :
- Ajarkan mengenai diagnosis dan penatalaksanaan
penyakit jangka panjang untuk menentukan tingkat
pembelajaran klien-keluarga.
- Ajarkan inkompatibilitas obat - obatan :
- Ajarkan pemberian obat-obatan :
- Ajarkan strategi penatalaksanaan stess : gunakan
tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, rujuk ke
sumber komunitas untuk program penatalaksanaan
stress.
32
- Ajarkan konservasi energi.
- Informasikan klien tentang faktor yang diketahui
mencetuskan eksaserbasi :
- Jelaskan tanda dan gejala yang harus dilaporkan
pada profesional pelayanan kesehatan :
- Ajarkan tehnik mengunyah dan menelan
F. Impelementasi Dan Evaluasi
NO TANGGAL Diagnosa Impelementasi
Evaluasi
1
2.
22 Des2007Sabtu pagi
27 Des2007Kamis pagi
Resiko penyebaran penyakit
Kurangpengetahuan
menjelaskanpenyabab TBparu
menjelaskantentanggejala TBparu
- mengkajipengetahuankeluargatentangresikoterjadinyapenularan TBparu pada
S : keluargamengatakanmasih sulituntuk mengertitentangpenyebab dangejala TB paru.
O : keluargatidak mampumenyebutkandengan bahasayang sederhanatentangpenyebab dangejala TB paru.
A : masalahbelum teratasi
P : lanjutkanintervensi.
S : keluargamengatakansudah tahu carapenularan TBparu pada
33
3
4
8 Jan 2008Selasapagi
11 Des2001Jumat pagi
Resikokerusakanmanajemenpenatalaksanaandi rumah
Resikopenularanpenyakit
anggotakeluarga.
- Menjelaskan tentangcarapenularan TBparu
- Menjelaskankepadakeluargatentangmanfaatfasilitaskesehatanyang ada dimasyarakat.
- Mengjkajipengetahuanklg tentangmanfaatfasilitaskesehatanyang ada dimasyarakat.
- menjelaskancaramenghindaripenularan TBparu sepertimenjagakondisi tubuh.-Memotivasidanmendemontrasikan cara hidupsehatseperti :menutup mulutpada saatbatuk atau
anggotakeluarga dengancara percikanludah.
O : keluargamampumenjelaskandengan bahasayang sederhanatentang carapenularan TBparu yaitumelaluipercikan ludah.
A : masalahteratasi
P : hentikanintervensi.
S : klgmengatakantelah tahumanfaat yang didapat darifasilitaskesehatan yangada dimasyarakat
O : keluargamampumenjelaskanmanfaat darifasilitaskesehatan yangada dimasyarakat.
A : masalahteratasisebagian.
P : lanjutkanintervensi.
S : keluargamengatakantelahmengetahui caramerawat anggota
34
bersin , caramembuang dahakatau ludahbila dibuangdi halamanmaka harusdiuruk dengantanah. Alatmakan harusterpisah
keluarga agartidak tertular,tapi belummampu melakukankhususmemisahkan alatmakan denganklien.
O : keluargamampumenjelaskan danbelum mampumendemontrasikan caraperawatan padaanggotakeluarga agartidak tertularTB paru.
A : masalahteratasisebagian
P : lanjutkanintervensi
35