Askep-keluarga-tbc

35
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. MS DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENGALAMI TBC PARU A. Pengkajian 1. Struktur Dan Sifat Keluarga a. Kepala Keluarga Nama : Tn. MS Jenis Kelamin : Laki – Laki Suku : Jawa Umur : 54 Tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Petani Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa Gunungrejo Kec. Singosari Kabupaten Malang b. Susunan Anggota Keluarga No . NAMA L/ P USIA HUB.KK PEND PEKJ KET 1. 2. 3. 4. Ny.M Ny. F Nn. S An. AS P P P L 68 tahun 48 tahun 18 Mertua Istri Anak Anak - SD SLTA SD - Tani - - Sakit Sehat Sehat Sehat 1

Transcript of Askep-keluarga-tbc

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. MSDENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENGALAMI TBC PARU

A. Pengkajian

1. Struktur Dan Sifat Keluarga

a. Kepala Keluarga

Nama : Tn. MS

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Suku : Jawa

Umur : 54 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa

Gunungrejo

Kec.

Singosari Kabupaten Malang

b. Susunan Anggota Keluarga

No.

NAMA L/P

USIA HUB.KK PEND PEKJ KET

1.

2.

3.

4.

Ny.M

Ny. F

Nn. S

An. AS

P

P

P

L

68

tahun

48

tahun

18

Mertua

Istri

Anak

Anak

-

SD

SLTA

SD

-

Tani

-

-

Sakit

Sehat

Sehat

Sehat

1

tahun

12

tahun

c. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Sakit

: Meninggal

: Tinggal serumah

d. Jenis/type Keluarga

Jenis : Extendet

2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi

a. Penghasilan Dan Pengeluaran

2

Sumber penghasilan adalah dari kegiatan bertani yang

dilakukan oleh kepala keluarga bersama istri, yaitu

sekitar Rp. 500.000,-/perbulan. Pengeluaran

perbulan untuk keperluan makan sekitar Rp.

300.000,- dan sisanya untuk keperluan lain –lain

seperti membayar listrik, kebutuhan anak sekolah.

b. Pendidikan

Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya

berpendidikan tingkat dasar, kecuali mertua yang

tidak sekolah, dan anak pertama yang sedang sekolah

kelas 12 (SMA kelas III). Berkaitan dengan penyakit

TBC yang diderita Tn. MS, keluarga mengatakan tidak

tahu bagaimana cara penularan TB paru kepada orang

lain dan bagaimana cara pencegahan terhadap anggota

keluarga yang lain. Setelah dijelaskan tentang

pengertian penyakit, cara pencegahan dan

pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F belum bisa menjawab

pertanyaan sederhana perawat

c. Suku Dan Agama

keluarga merupakan suku Jawa dan beragama Islam,

dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat

dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat

jamaah di Musholla, sholat Jumat di Mesjid, acara

tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), acara

Diba’ (remaja putri dan ibu-ibu).

3

3. Kegiatan Sehari - Hari

a. Nutrisi

keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada

membeli, dengan komposisi sebagai berikut : makanan

pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran yang

didapat dari kebun/sawah, jarang makan buah dan minum

susu. Keluarga dalam memasak sayur dengan mencuci

dulu lalu dipotong – potong. Keluarga makan tiga

kali dalam sehari dengan porsi yang cukup. Pemberian

makan sama rata untuk seluruh anggota keluarga. Cara

menghidangkannya terbuka di atas meja. Alat makan

digunakan bersama atau tidak ada pemisahan dalam

pemakaiannya. Pantangan makan tidak ada.

b. Eliminasi

Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-

empat kali sehari. Pada anggota keluarga tidak ada

yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat BAB

adalah di sungai atau menumpang di WC tetangga.

c. Olah Raga

Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu

khusus untuk melakukan olah raga, tapi dia telah

rutin pergi ke sawah setiap pagi dan sore. Kegiatan

di sawah mislnya mencangkul, mencari rumput untuk

ternak, atau mencabuti rumput yang mengganggu tanaman

padi. Istri juga tidak meluangkan waktu untuk

kegiatan olah raga secara khusus, dia hanya ikut

4

membantu suami kerja di sawah. Anak-anak tidak ada

kegiatan olah raga di rumah, sedangkan di sekolah

sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing.

d. Kebersihan Diri

Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu

sepulang dari sawah dan pada sore hari. Anak-anak

mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan

pada sore hari. Kebersihan mandi dua kali sehari

dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi

sekali sehari dengan pasta gigi serta mencuci rambut

tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,

kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber

yang berasal dari mata air Sumberawan. Berkaitan

dengan TBC, keluarga mengatakan tidak mengerti

mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah

penularan TB paru. Tn.MS mengatakan tidak mempunyai

tempat khusus untuk pembuangan dahak, biasanya

meludah di halaman atau dimana saja saat ia berada.

e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi

Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga

dengan santai–santai atau digunakan untuk

membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam

menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan

jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan keluarga

melihat televisi dan radio.

f. Istirahat

5

Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau

sempat tidur siang biasanya selama 1 – 2 jam mulai

pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari

jam 22.00 – 05.00. Pada Tn. MS tidurnya sering

terganggu oleh karena sering batuk pada malam hari,

dan sering berkeringat dingin pada malam hari.

g. Kebiasaan Sosial

Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan

sosial masyarakat seperti kegiatan tahlilan, diba’

dan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn. MS dahulu

merupakan perokok berat dengan frekuensi 1 pak

perhari. Sejak sakit frekwensi merokok dikurangi

sekitar ½ pak perhari.

4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada

tahap ke III, yaitu keluarga dengan anak usia

sekolah. Anak pertama perempuan, masih sekolah di

SLTA dengan usia 18 tahun, sedangkan anak kedua laki-

laki berusia 12 tahun dan masih sekolah dibangku SD.

c. Riwayat Keluarga Inti

Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan. Riwayat

kesehatan masing masing keluarga baik kecuali Tn. MS

yang mempunyai riwayat TBC. Kebiasaan anggota

keluarga apabila ada yang sakit periksa ke Bidan Desa

6

atau ke Mantri. Untuk mengatasi penyakit yang

diderita saat ini, Tn.MS berobat rutin ke Puskesmas

Singosari, dan sekarang ini obat sudah dapat diambil

di Polindes.

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Riwayat kesehatan sebelumnya, keluarga mengatakan

tidak pernah sakit serius. Mertua Tn.MS saat ini

sudah lanjut usia, dan mengalami sakit batuk-batuk

dan linu-linu, belum pernah periksa lab/dahak, hanya

berobat kalau linu-linunya dirasa sangat mengganggu.

5. Faktor Lingkungan

a. Karakteristik Perumahan

Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan

miliknya sendiri. Luas pekarangan 5 x 9 meter dengan

bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah sebagian

dari plester semen dan sebagian masih tanah, atap

dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang

tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang tengah

serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta

dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu

listrik. Kamar tamu ada sebuah lampu neon 15 watt,

ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing–

masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.

Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat

perabotan (kursi), ruang tidur, dapur berdinding

7

bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai

kamar mandi tapi tidak ada WC, bila buang air besar

di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman rumah

tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar

rumahnya.

Keluarga menggunakan air sumber dari mata air

Sumberawan untuk minum dan memasak, keadaan air

secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa.

Keluarga menyimpan air dari sumur dalam gentong yang

kebersihannya cukup dan tertutup.

Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang

dibuang langsung di belakang rumah dan dibiarkan

terbuka.

Keluarga mempunyai ternak sapi dengan kandang

menempel di belakang dapur. Pembuangan kotoran ternak

berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari kandang.

b. Denah rumah

keterangan :

LKT = Limbah kotoranternakLKM = Limbah kamar mandiLD = Limbah dapur

= Pintu= Jalan kampung/gang= Batas pekarangan

8

LD

LKT

Keterangan denah rumah :

Rumah keluarga Tn. MS terdiri dari 1 ruang tamu; 1

ruang keluarga yang sekaligus sebagai tempat makan; 4

kamar tidur masing-masing untuk Nn.S, Tn.MS bersama

Ny.F, Ny.M dan An.As; 1 dapur; 1 kamar mandi tanpa

WC; dan kandang ternak.

Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus

sebagai pencahayaan sinar matahari tapi masih terlalu

sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar.

Pencahayaan dan ventilasi ruang tamu cukup.

Pencahayaan ruang keluarga kurang, sinar matahari

kurang dapat menyinari lantai ruang tamu. Sumber air

bersih yang digunakan untuk mandi dan memasak berasal

9

R. Tidur Nn.S

R. Tidur An.AS

R. Tidur Tn.MS dan Ny.F

R.Tidur Ny.M

R. Tamu

Ruang keluarga/

Kandang sapi

Kamar mandi

DapurLKM

dari mata air Sumberawan. Tempat pembuangan air

limbah dari kamar mandi berupa selokan terbuka,

pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat

khusus, langsung dibuang atau dialirkan ke belakang

dapur dan dibiarkan meresap sendiri.

c. Macam Tempat Tinggal

Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara

rumah satu dengan yang lainnya berdekatan tapi tidak

berhimpitan/menempel. Lingkungan tempat tinggal

adalah persawahan dengan udara yang sejuk

d. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW

Tetangga di sekitar keluarga Tn. MS adalah bersuku

Jawa, bahasa komunikasi sehari-hari yang digunakan

adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. MS

bermata pencaharian sebagai petani. Keluarga

mempunyai alat komunikasi seperti televisi dan radio.

Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya

diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla

atau mesjid.

e. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn. MS Keluarga jarang pergi ke tempat-

tempat yang jauh. Kegiatan rutin harian adalah

bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari

rumahnya (sekitar 1 km). Tempat tinggal keluarga juga

tidak berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn.MS

10

maupun Ny.F juga berada di sekitar tempat tinggalnya

(masih satu desa).

f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan

Masyarakat.

Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan

saat mereka melakukan kegiatan keagamaan seperti

tahlilan, yasiinan, diba’ dan kegiatan-kegiatan

keagamaan lainnya.

g. Sistem Pendukung Keluarga

Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke

puskesmas pembantu sekitar 1,5 km, jarak ke Puskesmas

sekitar 5 km. Keluarga juga mempunyai jaminan

pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (Askes

Maskin).

6. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga

keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan

bahasa jawa. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan

berkomunikasi setiap saat dan waktu santai.

Komunikasi saat makan sering dilakukan, dan

terbiasa makan bersama.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal

ini terbukti dengan ketidakmampuan keluarga Tn. MS

dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam keluarga

11

yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat

kesehatan adalah Tn. MS dan Ny.F cukup bijaksana,

tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah

yang dialami oleh anggota keluarga, sehingga dapat

mendorong Tn.MS untuk berobat secara teratur sampai

sembuh. Ny.F sering mengingatkan Tn.MS jika lupa

minum obat.

c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )

Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada

atau tidak mempunyai peran. Begitu juga dalam

perannya secara informal.

d. Nilai Dan Norma Keluarga

Keluarga Tn. MS menganut agama Islam, dalam

kehidupan keseharian diwarnai dengan kebiasaan secara

agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan

Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam

kebiasaan keluarga Tn. MS tidak ada yang bertentangan

dengan kesehatan.

7. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat

harmonis, rukun dan tentram. Semua keluarga merasa

saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau

ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut

12

merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau

ditimpa musibah.

b. Fungsi Sosialisasi

Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan

jawa. Dalam berhubungan dengan anggota masyarakat,

keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur

dengan budaya yang ada disekitarnya.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga Tn MS mampu untuk kurang mengenal dengan

baik masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu

anggota keluarga yaitu Tn. MS dengan TB paru. Hal ini

dibuktikan dengan bahwa keluarga belum mampu untuk

menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor

penyebab dari TB paru.

Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat

masalah sudah tampak, karena keluarga tidak

menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh Tn.

MS dianggap sebagai batuk biasa dan keluarga sudah

memeriksakannya ke Puskesmas Singosari dan sudah

mendapat terapi sejak bulan Oktober 2007. Sejak awal

pengobatan, Tn.MS mengatakan sudah berobat secara

teratur. Kalau obat habis, keluarga langsung pergi ke

Puskesmas untuk mengambil obat. Tn.MS mengatakan

sebenarnya malas minum obat karena setelah minum

obat, ia merasa mual dan kembung. Tapi Tn.MS ingin

13

cepat sembuh, sehingga walaupun malas ia tetap

meminum obatnya.

Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. MS

mampu untuk memanfaatkannya, karena Tn. MS selama

sakit berobat ke Puskesmas Singosari.

d. Fungsi Reproduksi

Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2

orang, Ny.F menggunakan KB Suntik.

e. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu

hal ini dapat dilihat dari penghasilan tiap bulanya

hanya sekitar Rp.500.000/perbulan. Dalam pemenuhan

sandang, pangan dan papan keluarga Tn. MS sangat

sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-

hari, Tn.MS menanam sayur di tepi sawahnya serta di

pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-pauk,

Tn.MS biasa mencari ikan di sungai dekat rumahnya.

8. Stres Dan koping Keluarga

a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang

Keluarga Tn. MS mengatakan hampir tidak pernah

mengalami stress baik itu stess jangka pendek ( < 6

bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ). Tetapi

keluarga Tn. MS hanya mengalami stress biasa yang

dapat dengan segera diatasi.

14

b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap

Situasi/Stressor

Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. MS adalah

dengan cara musyawarah antar anggota keluarga, kadang

juga melibatkan anaknya. Misalnya dalam menentukan

pengobatan Tn. MS, dalam pengambilan keputusan di

keluarga yang paling menonjol adalah Tn. MS

c. Strategi Adaptasi Disfungsional

Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. MS

biasanya mengkonsentrasikan pada bagaimana cara

pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak

terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.

9. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan Fisik Tn. MS

Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang

lalu Tn. MS sering batuk yang disertai adanya dahak

yang warnanya kekuningan dan kadang disertai darah

dalam dahaknya, demam di malam hari, nafsu makan

menurun, berat badan agak menurun.

Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. MS tidak pernah

menderita penyakit yang berat, kronis atau penyakit

yang menular. Tn. MS tidak pernah minum – minuman

keras, tapi merupakan perokok berat dengan frekwensi

1 – 1,5 pak perhari.

Pemeriksaan Fisik :

15

Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi

84/menit, respirasi 22/menit, tinggi badan 162 cm,

berat badan 48 kg.

Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris.

Kulit kepala tidak ada luka, ketombe dan bersih.

Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih,

tidak rontok. Wajah agak pucat. Struktur simetris

dan tidak ditemukan kesan sembab.

Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus,

tidak ada peradangan, konjungtiva agak anemis, tidak

ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.

Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran

baik, tidak ada radang atau benjolan yang abnormal.

Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering

dan tidak ada luka, gigi dan gusi normal, adanya sisa

makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan

tidak ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah

merata. Bau nafas tidak ada, uvula simetris, tonsil

tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.

Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat

tanda radang, tidak terjadi deviasi septum nasi,

tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak

ada.

Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan

pembesaran tyroid dan perubahan suara serta

pembesaran kelenjar limfe.

16

Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22

permenit, terdapat retraksi intercosta dan batuk

produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama.

Fokal fremitus lebih bergetar paru kiri dari pada

kanan, perkusi suara dullness. Suara nafas bronchial

dan bronkho-vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung

suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda

pembesaran jantung. Kelainan tulang belakang tidak

ditemukan.

Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising

usus 12/menit, perkusi tympani, hepar , lien tidak

ada kelainan

Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak

ada varieses, kekuatan otot empat.

b. Pemeriksaan Fisik Ny. F

Riwayat Kesehatan masa lalu : Ny. F tidak pernah

menderita penyakit yang berat, kronis atau penyakit

yang menular.

Tanda vital : tekanan darah 110/80 mmHg, nadi

80/menit, respirasi 14/menit, tinggi badan 152 cm,

berat badan 52 kg.

Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius,

tanda-tanda penularan kuman TBC dari Tn.MS ke Ny.F.

Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk

17

yang menetap. Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala

penyakit yang lain.

c. Pemeriksaan Fisik An. AS

Riwayat Kesehatan masa lalu : An.AS tidak pernah

menderita penyakit yang berat, kronis atau penyakit

yang menular.

Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi

80/menit, respirasi 18 x/menit, tinggi badan 144 cm,

berat badan 38 kg.

Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius,

tanda-tanda penularan kuman TBC dari Tn.MS ke An.AS.

Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk

yang menetap. Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala

penyakit yang lain.

d. Pemeriksaan Fisik Nn. S

Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.F, Nn.S

tidak pernah menderita penyakit yang berat, kronis

atau penyakit yang menular. Saat kumnjungan pertama,

perawat tidak berjumpa dengan Nn.S karena belum

pulang dari sekolahnya.

e. Pemeriksaan Fisik Ny.M

Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.F, Ny.M

sudah lama mempunyai penyakit linu-linu.

18

Tanda vital : tekanan darah 160/90 mmHg, nadi

76/menit, respirasi 16 x/menit, tinggi badan 150 cm,

berat badan 50 kg.

Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak

ditemukan kesan sembab.

Mata lengkap, bola mata keruh, penglihatan agak

kabur.

Telinga lengkap, simetris bilateral, fungsi

pendengaran menurun

Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan

pembesaran tyroid dan perubahan suara serta

pembesaran kelenjar limfe.

Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 16

x/menit. Jantung suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada

tanda – tanda pembesaran jantung. Tulang belakang

agak membungkuk.

Ekstremitas : terjadi penurunan fungsi gerak (gerakan

agak terbatas). Tidak ada edema ekstremitas. Kekuatan

otot nilia 4.

10. Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar batuk Tn.MS segera sembuh

sehingga tidak mengalami gangguan jika bekerja di

sawah.

B. Analisa Data

19

No

D a t a Masalah Etiologi

1.

DS :- Tn. MS mengatakan

biasa membuang ludah di halaman, tidak ada tempat khusus.

- Tn. MS mengatakan belum tahu akibat bila tidak melakukan tindakan pencegahan pada keluarga.

- Ny. F mengatakan kurang mengerti tentang pencegahan TBC

- Keluarga tidak tahubagaimana cara penularan TB paru kepada orang lain dan bagaimana cara pencegahan terhadapanggota keluarga yang lain.

- Keluarga mengatakantidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah penularan TB paru.

- Tn.MS aktif mengikuti kegiatan sosial keagamaan dimasyarakat seperti acara tahlilan, yaasinan, dsb.

Resiko penyebaran /penularan infeksi

Perilaku kurang higienis

20

DO : - Lantai rumah

sebagian terbuatdari tanah, tampaklembab dan kotor.

- Tidak ada tempatkhusus untukmembuang dahak

- Tidak ada tempat khusus untuk pembuangan limbah rumah.

- Alat makan keluarga tidak ada pemisahan atau digunakan bersama

- Pencahayaan rumah (kamar tidur) kurang.

- Tn.MS tidur sekamardengan Ny.F

DS :- Keluarga mengatakan

sejak lima bulanyang lalu seringbatuk yang disertaidahak.

- Keluarga mengatakanbahwa Tn.MS sakit paru-paru, tapi tidak tahu jenis penyakit, penyebab,pencegahan, perawatan dan pengobatannya.

- Tn. MS mengatakan,“ saya belum tahu

Kurangpengetahuan

Kuranginformasidanketerbatasan kemampuanmencerapinformasi

21

akibat yangterjadi, bilapenyakit saya tidakdiobati “.

- Ny. F mengatakan ,”Tn. MS sudahdiperiksakan di RSSoepraoen“. Tetapibatuknya masihsering dan agaksesak.

DO :- Keluarga tidak bisa

menjawab pertanyaantentang pengertian penyakit, pencegahan, perawatan dan pengobatannya

- Pendidikan Tn.MS dan Ny.F SD

- Setelah dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F belum bisa menjawabpertanyaan sederhana perawat

DS :- Keluarga mengatakan

Tn.MS sudah menjalani pengobatan sejak bulan Oktober 2007

- Tn.MS mengatakan

Resiko kerusakan penatalaksanaan program terapi di rumah

22

sering lupa minum obat, tapi selalu diingatkan oleh istrinya

- Tn.MS mengatakan sering mual dan kembung setelah minum obat

- Tn.MS mengatakan sebenarnya malas minum obat, tapi iaingin penyakitnya cepat sembuh

DO :- Pemeriksaan fisik :

bentuk dada normal,terdapat retraksiintercosta, batukproduktif. Nafasagak sesak.

- lantai ruang tamudari porselin,sisanya terbuatdari tanahkeadaannya kotordan lembab.

- Ventilasi kurangkarena jendela /lubang anginterlalu sempit(kurang dari 10%luas lantai).

(pengobatan tidak tuntas)

23

D. Prioritas Masalah

1. Resiko penyebaran infeksi sehubungan dengan perilakukurang higienis.

NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran1

2

3

4

Sifat masalah :ancaman

Kemungkinanmasalah untukdiubah : mudah

Potensialmasalah untukdicegah :tinggi

Menonjolnyamasalah :keluarga tahuada masalahtapi merasabukan sebagaibahaya

2/3 X1

2/2 X2

3/3 X1

1/2

2/3

2

1

1/2

Klien telah berobatsecara teratur, tapibiasa meludah disembarang tempat,aktif dalam kegiatanperkumpulan dimasyarakat, tidursekamar dengan istri

Selama pasien berobatsecara teratur, kumanTBC kemungkinan besartidak akan aktif.Tapi perlu didukungoeleh perubahanperilaku yang lebihhigienis

Penyebaran kuman TBparu dapat dicegahasal keluarga mauhidup sehat danhubungan denganpetugas kesehatancukup baik.

Keluarga tahu bahwapenyakit Paru yangdialami Tn.MS bisamenular tapi merasa

24

bukan sebagai bahaya.Jumlah 4 1/6

2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab, carapencegahan, perawatan dan pengobatann s.d kurangnyainformasi dan keterbatasan mencerap informasi

NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran1

2

3

4

Sifat masalah :aktual

Kemungkinanmasalah dapatdiubah : hanyasebagian

Potensialmasalah untukdicegah : cukup

Menonjolnyamasalah:keluargamenyadari bahwamereka kurangpaham dan merekaingin diberipenjelasan yanglebih rinci

3/3 X1

½ X 2

2/3 X1

2/2 x1

1

1

2/3

1

Keluarga tidakmemahami dengan baikmasalah kesehatanyang dialami Tn.MS

Pemberian informasitentang penyakit dankebutuhan perawatanakan sulit dipahamikarena kemampuankeluarga menyerapinformasi kurangbaik, pendidikanrendah

Membantu keluarga memaha-mi masalah kesehatan bisa dilakukan melalui bahasa keluarga dengan mediasi anaknya pertamanya yang sekolah SMA.

Keluarga tidakmerasakan adanyamasalah yang harussegera ditangani

25

Jumlah 3 2/3

3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik / tatalaksanapengobatan dirumah (pengobatan terputus) s.d. efeksamping obat dan pengobatan jangka panjang

NO Kreteria Perhit Nilai Pembenaran1

2

3

4

Sifat masalah : potensial

Kemungkinanmasalah dapatdiubah : hanyasebagian

Potensialmasalah untukdicegah : cukup

Menonjolnya masalah: masalahdirasakan tapi tidak perlu segera ditangani

2/3 X1

½ X 2

2/3 X1

1/2 x1

2/3

1

2/3

1/2

Tn. MS merasa malasminum obat, dansering lupa

Pengobatan jangkapanjang membutuhkankesabaran dandukungan yang besardari orang-orangterdekat, yang maumengingatkannya jikaupa minum obat

Dukungan istri cukup baik, selalu mengingatkan Tn.MS jika lupa minum obat

Keluarga tidakmerasakan adanyamasalah yang harussegera ditangani

Jumlah 3 1/6

Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :

26

1. Resiko penyebaran infeksi sehubungan dengan

perilaku kurang higienis

2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab,

cara pencegahan, perawatan dan pengobatann s.d

kurangnya informasi dan keterbatasan mencerap

informasi

3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik /

tatalaksana pengobatan dirumah (pengobatan

terputus) s.d. efek samping obat dan pengobatan

jangka panjang

E. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Resiko penyebaran infeksi TBC

Tujuan umum : terhindarnya penularan dan penyebaran

kuman TBC ke orang-orang terdekat maupun pada

masyarakat sekitar

Intervensi :

- Jelaskan penyebab TB paru adalah basil

mycobacterium tuberculosa, dimana dapat menyerang

semua orang baik kecil, tua, muda, kaya, miskin.

- Jelaskan dengan bahasa sederhana tentang cara

penularan TB paru yaitu melalui percikan ludah

atau sputum pada waktu klien TB paru : bersin ,

batuk dan menguap. Daya tahan tubuh yang

dipengaruhi oleh usia, nutrisi dan faktor faali.

27

- Kaji cara keluarga dalam mengambil keputusan

untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB

paru.

- Jelaskan akibat bila tidak dilakukan perawatan

pada anggota keluarga misal penularan pada

anggota keluarga.

- Jelaskan cara menghindari penularan TB paru

seperti menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin

karena dalam kondisi tubuh yang buruk mudah

tertular.

- Motivasi keluarga untuk melakukan usaha pencegahan

- Jelaskan dan demontrasikan cara hidup sehat

seperti : pada saat batuk, bersin dan menguap

sebaiknya mulut dan hidung ditutup ; cara

membuang dahak atau ludah yaitu di kloset

kemudian di siram, apabila dahak dibuang dihalaman

maka harus diuruk dengan tanah ; alat makan

sebaiknya tersendiri, setelah dipakai sebaiknya

disiram dengan air mendidih kemudian dicuci

bersih.

- Jelaskan dan demontrasikan tentang rumah yang

mendukung tidak terjadinya penularan TB paru,

seperti menjaga kebersihan lingkungan dari polusi

udara, ventilasi rumah harus cukup sehingga udara

dapat tertukar dengan leluasa, pencahayaan dalam

rumah harus cukup, sinar matahari bisa masuk

28

secukupnya karena kuman TB dan beberapa kuman lain

akan mati bila terkena sinar matahari.

- Jelaskan bahwa klien TB perlu dukungan semangat

untuk hidup panjang umur dan jangan putus asa .

- Jelaskan bahwa klien butuh udara segar.

- Demontrasikan cara menciptakan linkungan rumah

yang sehat.

- Motivasi keluarga untuk mewujudkan lingkungan

rumah yang sehat dengan syarat yaitu fisik

(kontruksi harus baik dan kuatserta tidak

lembab.).psikologis (pembagian ruangan yang baik,

penataan perabot yang rapi, kelengkapan fasilitas

sanitasi) dan fisiologis (fentilasi harus baik,

pencahayaan harus cukup dan terhindar dari

kebisingan)

- Kaji pengetahuan keluarga dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan yang ada di

masyarakat

- Jelaskan kepada keluarga tentang manfaat fasilitas

keluarga

- jelaskan bahwa pengobatan TB paru perlu kesabaran

karena harus rajin berobat dan paling sedikit 6

bulan.

- Jelaskan tentang jadwal pemeriksaan spetum yaitu ,

kantrol sputum BTA dilakukan sebulan sekali, bila

29

sudah negatif sputum BTA tetap diperiksa

sedikitnya sampai tiga kali berturut-turut

- Jelaskan bahwa pemeriksaan radiologis dilakukan

tiap tiga bulan sekali.

- Jelaskan bila klien di runah mengalami sesuatu

misal batuk darah, maka anjurkan untuk mengunjungi

fasilitas kesehatan meskipun belum waktunya

kontrol.

- Jelaskan fasilitas kesehatan yang ada di

masyarakat selain puskesmas juga dokter-dokter

swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.

2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab, cara

pencegahan, perawatan dan pengobatann s.d kurangnya

informasi dan keterbatasan mencerap informasi

Tujuan Umum : keluarga mampu melakukan tindakan

untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru

pada anggota.

Intervensi :

- Jelaskan dengan menggunakan bahasa yang sederhana

dan mudah dimengerti tentang gejala penyakit Tb

paru seperti klien merasa lesu, pucat, anorexia,

demam dimalam hari dengan atau tanpa berkeringat

dingin, sesak nafas, batuk/batuk darah.

30

- Jelaskan bahwa batuk darah yang hebat dapat

mengakibatkan pneumonia aspirasi, tersumbatnya

jalan nafas.

- kaji pengetahuan keluarga tentang cara – cara

pemecahan masalah yang tepat.

- Jelaskan cara prinsip pemecahan masalah pada TB

paru yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang

tepat dan teratur.

- Jelaskan akibat bila Tb paru tidak diobati dalam

jangka waktu yang lama dapat menimbulkan

komplikasi seperti batuk darah.

- kaji pengetahuan keluarga tentang tata cara

perawatan klien TB paru.

- Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti

tentang perawatan klien TB paru : makan yang

banyak dan bergizi tinggi, istirahat yang cukup ,

pikiran diusahakan santai hindari stres yang

berlarut – larut, berhenti merokok dan hindari

polusi udara. Gerak badan dianjurkan bila

penyakit tampak sembuh.

- Jelaskan pengobatan TB paru dan cara minum obat

serta berapa lama harus minum obat.

3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik

31

Tujuan : Keluarga memahami tentang kondisi, tindakan

pencegahan infeksi, penatalaksanaan stress, faktor

pemberat, tanda dan gejala komplikasi, dan sumber-

sumber di komunitas yang dapat digunakan.

Kriteria hasil :

- Menunjukkan niat untuk berbagi masalah dengan

anggota keluarga yang lain atau teman yang dapat

dipercaya.

- Menyebutkan efek samping obat.

- Mengidentifikasi strategi untuk mengurangi stress.

- Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala yang harus

dilaporkan pada tenaga kesehatan.

- Menggambarkan penatalaksanaan jangka panjang

penyakit.

- Menyebutkan manfaat penggunaan gelang Kewaspadaan-

Medis.

Intervensi :

- Ajarkan mengenai diagnosis dan penatalaksanaan

penyakit jangka panjang untuk menentukan tingkat

pembelajaran klien-keluarga.

- Ajarkan inkompatibilitas obat - obatan :

- Ajarkan pemberian obat-obatan :

- Ajarkan strategi penatalaksanaan stess : gunakan

tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, rujuk ke

sumber komunitas untuk program penatalaksanaan

stress.

32

- Ajarkan konservasi energi.

- Informasikan klien tentang faktor yang diketahui

mencetuskan eksaserbasi :

- Jelaskan tanda dan gejala yang harus dilaporkan

pada profesional pelayanan kesehatan :

- Ajarkan tehnik mengunyah dan menelan

F. Impelementasi Dan Evaluasi

NO TANGGAL Diagnosa Impelementasi

Evaluasi

1

2.

22 Des2007Sabtu pagi

27 Des2007Kamis pagi

Resiko penyebaran penyakit

Kurangpengetahuan

menjelaskanpenyabab TBparu

menjelaskantentanggejala TBparu

- mengkajipengetahuankeluargatentangresikoterjadinyapenularan TBparu pada

S : keluargamengatakanmasih sulituntuk mengertitentangpenyebab dangejala TB paru.

O : keluargatidak mampumenyebutkandengan bahasayang sederhanatentangpenyebab dangejala TB paru.

A : masalahbelum teratasi

P : lanjutkanintervensi.

S : keluargamengatakansudah tahu carapenularan TBparu pada

33

3

4

8 Jan 2008Selasapagi

11 Des2001Jumat pagi

Resikokerusakanmanajemenpenatalaksanaandi rumah

Resikopenularanpenyakit

anggotakeluarga.

- Menjelaskan tentangcarapenularan TBparu

- Menjelaskankepadakeluargatentangmanfaatfasilitaskesehatanyang ada dimasyarakat.

- Mengjkajipengetahuanklg tentangmanfaatfasilitaskesehatanyang ada dimasyarakat.

- menjelaskancaramenghindaripenularan TBparu sepertimenjagakondisi tubuh.-Memotivasidanmendemontrasikan cara hidupsehatseperti :menutup mulutpada saatbatuk atau

anggotakeluarga dengancara percikanludah.

O : keluargamampumenjelaskandengan bahasayang sederhanatentang carapenularan TBparu yaitumelaluipercikan ludah.

A : masalahteratasi

P : hentikanintervensi.

S : klgmengatakantelah tahumanfaat yang didapat darifasilitaskesehatan yangada dimasyarakat

O : keluargamampumenjelaskanmanfaat darifasilitaskesehatan yangada dimasyarakat.

A : masalahteratasisebagian.

P : lanjutkanintervensi.

S : keluargamengatakantelahmengetahui caramerawat anggota

34

bersin , caramembuang dahakatau ludahbila dibuangdi halamanmaka harusdiuruk dengantanah. Alatmakan harusterpisah

keluarga agartidak tertular,tapi belummampu melakukankhususmemisahkan alatmakan denganklien.

O : keluargamampumenjelaskan danbelum mampumendemontrasikan caraperawatan padaanggotakeluarga agartidak tertularTB paru.

A : masalahteratasisebagian

P : lanjutkanintervensi

35