Askep minggu anak
-
Upload
biomagister -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Askep minggu anak
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
PADA An. A DENGAN ANEMIA
DI RUANG HND ANAK / RUANG DAHLIA
RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL
OLEH:
Ela Riya Suairoh
22020111120006
PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
Tanggal / Jam Pengkajian : 20 November 2013 / 11.30 WIB
Tanggal masuk / Jam : 18 November 2013 / 12.38 WIB
Ruang : Dahlia (Ruang Anak)
No. RM / Diagnosa masuk : 433477 / Gizi Buruk
I. Pengkajian
A. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : An. A
Alamat : Tambahrejo, Kabupaten Kendal
Tempat/ Tanggal Lahir : Kendal, 18 Oktober 2011
Umur : 2 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia
Status : Belum menikah
Pembiayaan Kesehatan : ASKES
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Hubungan dengan klien : Ayah
Umur : 31 tahun
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa
Alamat : Tambahharjo, Kabupaten
Kendal
Pekerjaan : Buruh kayu
B. Keluhan Utama
Nenek An.A mengatakan bahwa perut cucunya sakit
dan bengkak di kedua tangannya.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Nenek An.A mengatakan bahwa sejak umur 1 bulan 1
minggu An.A mengalami sakit perut, kemudian An.A
diperiksakan ke bidan dan bidannya mengatakan
tidak terjadi penyakit yang parah dengan An.A dan
mendapat obat dari bidan. Setelah minum obat dari
bidan, keadaan An.A tidak mengalami perubahan.
Ketika An.A mengalami diare, kemudian keluarga
membawanya ke dokter spesialis didekat rumahnya,
tetapi dokter menyarankan untuk dirujuk ke RSUP
Kariadi Semarang, di RS tersebut An.A didiagnosa
Megacolon tetapi belum pasti dan akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut, di RSUP Kariadi An.A
dilakukan Rongen tetapi hasilnya belum diketahui
dan masih ditinggal di RSUP Kariadi, di RS
tersebut An.A juga direncanakan untuk dilakukan
tindakan operasi tetapi keluarga An.A menolaknya,
karena keluarga An.A merasa belum siap dengan
keadaan An.A yang masih kecil, dengan ekonomi yang
tidak mencukupi, kemudian keluarga memutuskan
untuk membawanya pulang. Nenek An.A membawa
cucunya ke RSUD H.Soewondo Kabupaten Kendal dengan
keluhan nafsu makan menurun disertai diare cair
seperti kopi, langsung mendapatkan penanganan di
Instalasi Gawat Darurat RSUD H. Soewondo Kendal.
Nadi 121 kali per menit, suhu tubuh 35,3oC, RR 42
kali per menit, BB: 6,3 Kg. Di ruang Instalasi
Gawat Darurat An.A mendapatkan terapi D.4.1 5
tetes per menit dan injeksi Cefotaxim 3 x 200 mg.
Setelah mendapatkan penanganan sekitar 45 menit di
ruang Instalasi Gawat Darurat, dan An.A harus
menjalani rawat inap di Ruang Dahlia Kelas III.
Saat dikaji klien terpasang Infus D.4.1 5 tetes
per menit dengan keadaan tertidur. Diagnosa medis
klien adalah Anemia.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Nenek An.A mengatakan bahwa pada saat cucunya
berusia 1 bulan 1 minggu didiagnosa megacolon
tetapi belum pasti dan masih akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Nenek An.A mengatakan bahwa tidak ada anggota
keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti
yang dialami oleh An.A sekarang ini.
Genogram:
Keterangan:
: perempuan :
perkawinan
: laki-laki :
keturunan
: perempuan meninggal :
Klien/An.A
: Tinggal satu rumah
F. Riwayat Perkembangan
1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan rutin
Ibu klien memeriksakan kehamilannya tetapi
tidak rutin tiap bulan karena ibu klien
mengatakan sibuk dengan pekerjaannya.
b. Keluhan selama hamil
Ibu klien mengatakan bahwa ia mengalami mual
dan muntah pada awal kehamilannya. Pada saat
hamil, ibu An.A juga mengalami bengkak digusi
sehingga pada saat hamil ia kurang makan
karena ketika mengunyah makanan gusinya
semakin sakit.
c. Riwayat terkena radiasi
Ibu klien mengatakan bahwa selama hamil ibu
klien tidak pernah menjalani pemeriksaan
radiologi.
d. Riwayat berat badan selama hamil
Sebelum
hamil
Trimeste
r I
Trimester
II
Trimester
III41 kg 43kg 45 kg 47 kg
e. Golongan darah ibu
Golongan darah ibu adalah O.
f. Imunisasi TT
Imunisasi TT sudah dilakukan ibu 2x selama
hamil.
2. Natal
a. Tempat melahirkan
Klien lahir di Bidan praktek swasta didekat
rumah klien
b. Jenis persalinan
Jenis persalinan ibu klien adalah normal,
proses lahirnya bayi pada letak belakang
kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
bayi dengan waktu kontraksi sampai bayi
keluar adalah satu hari setengah malam.
Proses pengeluaran janin terjadi pada
kehamilan cukup bulan yaitu 42 minggu.
c. Penolong persalinan
Bidan
d. Komplikasi saat melahirkan
Ibu klien mengatakan saat melahirkan tidak
mengalami komplikasi penyakit.
e. Komplikasi setelah melahirkan
Klien tidak mengalami perdarahan post-partum
primer maupun sekunder.
3. Post Natal
a. Kondisi Neonatus
Ibu klien mengatakan warna kulit klien saat
lahir berwarna kemerahan. Ibu klien
mengatakan bayi menangis secara spontan dan
keras serta bergerak aktif ketika pertama
kali keluar atau dilahirkan.
b. Imunisasi
Jenis
Imunisas
i
Umur0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
BCG VHepatiti
s 1
V
Hepatiti
s 2
V
Hepatiti
s 3
V
DPT 1 VDPT 2 V
DPT 3 VPolio 1 VPolio 2 VPolio 3 VPolio 4 VCampak V
c. Pertumbuhan Fisik
Berat badan : 2600 gram
Tinggi badan : 49.5 cm
d. Perkembangan tiap tahap
Berguling : 8 bulan
Duduk : 9 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : belum bisa berjalan
G. Pengkajian Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan Oksigenasi
Saat di rumah:
Nenek klien mengatakan bahwa klien tidak pernah
mengalami masalah dengan pernapasannya dan
tidak pernah mengalami sesak napas.
Saat dikaji:
Klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
Frekuensi pernapasan An. A saat dikaji 30
kali/menit dan nadi 121 kali per menit. Ketika
dikaji An.A tidak mengalami sesak dan kedalaman
napasnya normal. Tidak terdengar suara tambahan
seperti ronki dan wheezing.
2. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit:
Nenek klien mengatakan kegiatan An.A sebelum
sakit adalah hanya main dan belajar berdiri.
Kegiatan waktu luangnya digunakan untuk bermain
dengan teman sebayanya. Klien hiperaktif.
Saat dikaji:
An.A terlihat lemah, Nenek klien mengatakan
bahwa cucunya tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari seperti biasanya. Nenek klien juga
mengatakan bahwa cucunya banyak menangis dan
sering rewel.
Klien sering menangis ketika melihat tim
kesehatan dan klien memanggil manggil neneknya.
Selama menjalani rawat inap klien menggunakan
alat pembidai pada telapak tangan untuk
merestrain kateter infuse yang terpasang pada
telapak tangan klien sehingga klien mengalami
kesulitan dalam pergerakan tubuh.
Tabel Tingkat Kemandirian
Kemampuan Perawatan
Diri
0 1 2 3 4
Makan/minum VToileting VBerpakaian VMobilitas di tempat
tidur
V
Berpindah V
Keterangan :
0 = mandiri
1 = dengan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tergantung total
3. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit
No Pembandi
ng
Sebelum
Sakit
Saat Dikaji
1. Mandi 2 kali
sehari
Mandi hanya diseka
sehari 1x2. Keramas 2 hari
sekali
Belum keramas selama
rawat inap3. Ganti
pakaian
2 kali
sehari
1 kali sehari
4. Sikat
gigi
2 kali
sehari
Belum pernah sikat gigi
5. Memotong Tidak Belum pernah memotong
kuku rutin kuku
4. Kebutuhan Istirahat Tidur
Sebelum sakit:
Nenek klien mengatakan cucunya biasa tidur jam
20.00 WIB dan bangun jam 06.00 WIB, klien tidak
mudah terbangun ketika malam hari, kecuali jika
klien mengompol dan merasakan haus dan minta
susu. Ketika pagi hari klien tidur pukul 08.00
sampai 10.00.
Saat dikaji:
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mulai tidur
pukul 20.00 WIB, tetapi sering terbangun dan
menangis.
5. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Klien terpasang saluran infuse dengan cairan
D4.1. 5 tpm.
No. Pembanding Sebelum sakit Saat dikaji1. Frekuensi
makanan
2-3 kali sehari
(disuapi)
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An.A
makan 2-3
kali sehari
2-3 kali sehari
(disuapi)
- Nenek klien
mengatakan
bahwa selama
di RS An.A
makan 2-3 kali
tetapi masih
disuapi.
sehari tetapi
tidak pernah
dihabiskan.2. Jumlah
makanan
1 porsi habis
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An.A
makan 1 porsi
(10 sendok)
2 sendok
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An. A
belum napsu
makan, hanya
menghabiskan 2
sendok makan
dan terkadang
hanya minta
makan tahu. 3. Jenis
makanan
Klien suka
mengkonsumsi
makanan dengan
menu yang tidak
teratur. Tetapi
klien sering
makan nasi,
bubur dan tahu.
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An. A
suka makan
Diit yang
diberikan ahli
gizi (bubur,
lauk, sayur,
buah),
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An.A
hanya makan
makanan yang
diberikan oleh
RS tetapi
bubur dan
nasi.
tidak pernah
menghabiskan. 4. Alergi
makanan
Tidak ada
makanan yang
menyebabkan
alergi.
- Nenek klien
mengatakan
bahwa tidak
ada makanan
yang
menyebabkan
alergi.
Tidak ada makanan
yang menyebabkan
alergi
- Nenek klien
mengatakan
bahwa makanan
yang
disediakan
oleh RS tidak
ada yang
menyebabkan
alergi pada
An.A 5. Nafsu makan Baik
- Nenek klien
mengatakan
bahwa napsu
makan An. A
baik dan
sering
menghabiskan
makanan,
Kurang
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An. A
belum napsu
makan dan
napsu makannya
berkurang yang
sebelumnya
satu porsi
habis, selama
sakit hanya
menghabiskan 2
sendok makan.6. Berat Badan 6,5 Kg
- Nenek klien
mengatakan
bahwa BB An.
A adalah 6.5
kg
6,3 kg
- Nenek klien
mengatakan
selama sakit
BB An.A
menurun
menjadi 6.3 kg7. Tinggi Badan - Nenek klien
mengatakan
bahwa ia
tidak tau
tinggi badan
An. A
73 cm
8. MakananPantangan
Makanan chiki-chiki
- Nenek klien mengatakan bahwa An. A tidak boleh makan chiki-chikian
Tidak ada makananpantangan- Nenek kien
mengatakan bahwa tidak ada makanan pantangan dan klien hanya boleh makan makanan yang disediakan oleh pihak RS
9. Kebiasaan 5 - 7 gelas 3 - 4 gelas per
minum perhari (±1
liter)
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An.A
minum 5-7
gelas perhari
hari (±1/2
liter), klien
lebih suka minum
susu
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An.A
hanya minum 3-
4 gelas
perhari dan
An. A lebih
suka minum
susu10. Jenis minum Air putih, air
es, susu
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An.A
sering minum
air putih,
air es dan
susu.
Air putih, susu
- Nenek klien
mengatakan
bahwa selama
di RS An.A
sering minum
tetapi lebih
suka merengek
minta susu. 11. Perasaan
haus
Biasa
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An. A
Menurun
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An. A
sering minta
minum.
jarang minta
minum.
6. Kebutuhan Eliminasi
BAB
No. Pembandi
ng
Sebelum sakit Saat dikaji
1. Frekuens
i
1 – 2 kali sehari
- Nenek klien
mengatakan An.A
BAB 1-2 kali
sehari.
5-6 kali sehari
- Nenek klien
mengatakan
bahwa An. A
diare BAB 5-6
kali sehari. 2. Warna Kuning kecoklatan
- Nenek klien
mengatakan warna
BAB An.A adalah
kuning
kecoklatan
Kecoklatan
- Nenek klien
mengatakan
bahwa warna
BAB An. A
kecoklatan
3. Bau Khas Khas 4. Konsiste
nsi
Padat
- Nenek klien
mengatkan bahwa
BAB An.A seperti
BAB biasanya.
Cair
- Nenek kien
mengatakan
bahwa BAB An.
A berbentuk
cair.
BAK
No. Pembandin
g
Sebelum sakit Saat dikaji
1. Frekuensi 5 kali sehari 5 kali sehari2. Warna Kuning jernih Kuning
kecoklatan3. Bau Amoniak Amoniak4. Perasaan Tidak sakit Tidak sakit
7. Kebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif
Penglihatan: An. A tidak menggunakan alat bantu
penglihatan. Pandangannya terhadap
sekitar juga tampak tajam.
Pendengaran: Klien dapat menangkap apa yang
dikatakan oleh perawat.
Penciuman : Ibu klien mengatakan bahwa An.A
masih dapat mencium bau-bauan dan
tidak ada masalah dengan indera
penciumannya.
Pengecapan :Ibu klien mengatakan bahwa anaknya
sariawan.
Perabaan : An.A masih bisa merasakan
sensasi ketika disentuh ataupun
dicubit.
8. Kebutuhan Termoregulasi
Sebelum sakit:
Nenek klien mengatakan bahwa didaerahnya cukup
panas, tetapi cucunya merasa baik-baik saja dan
tidak mengalami demam.
Saat dikaji:
Ketika pengkajian, klien terlihat tidak
meraskan kepanasan, dokter menganjurkan kepada
neneknya untuk menyelimuti cucunya.suhu klien
35,50C.
9. Kebutuhan Konsep Diri
Citra tubuh : An.A belum mengerti mengenai
citra tubuhnya karena klien belum
memikirkan tentang kondisi fisiknya.
Identitas: Nenek klien mengatakan bahwa
cucunya mengerti jika ia seorang
perempuan, ditandai dengan klien suka
mainan boneka-bonekaan.
Harga diri : An.A belum memikirkan tentang
harga diri.
Peran : An.A belum mengerti jika ia belum
sekolah.
Ideal Diri: An. A belum mengerti tentang ideal
dirinya.
10. Kebutuhan Stress Koping
Sebelum sakit:
Ibu klien mengatakan bahwa klien suka bermain
dengan teman sebayanya. Ibu klien mengatakan
bahwa An.A aktif.
Saat dikaji:
An.A terlihat stress dan bosan selama di rumah
sakit. Klien sering menangis dan rewel. Ketika
klien merasa bosan, klien hanya menangis dan
minta digendong untuk jalan- jalan di koridor
rumah sakit.
11. Kebutuhan Seksual – Reproduksi
An.A belum mengetahui jenis kelaminnya sendiri.
Namun dari pengkajian klien menunjukkan
kelakuan seorang perempuan yang gampang
menangis.
12. Kebutuhan Komunikasi – Informasi
Klien belum bisa mengucapkan kata-kata yang
jelas, kemampuan mengungkapkan gagasan secara
verbal terhambat oleh minimnya kosa kata yang
dimiliki klien. Selama sakit, klien sering
menangis untuk memberikan informasi tentang
persepsi yang ia rasakan. Klien juga sering
mengatakan “ndong-ndong, sakit”
13. Kebutuhan Rekreasi – Spiritual
Rekreasi: sebelum dirawat di rumah sakit, waktu
bermain klien diisi dengan bermain bersama
teman sebayanya dan adeknya. Selama dirawat di
rumah sakit, klien sering menangis dan meminta
digendong.
H. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1. Keadaan umum
Klien tampak lemas dan lemah. Wajah klien sayu.
2. Pengukuran antropometri
a. Berat badan : 6.3 kg
b. Tinggi badan : 73 cm
c. Lingkar lengan atas : 11 cm
d. Lingkar kepala : 44.5 cm
e. Lingkar dada : 49 cm
f. Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT : Beratbadan(Kg)
TinggiBadan(m)2
: 6.30.732
: 6.30.5329 = 11.82 ( Gizi kurang- sangat
kurang)
Keterangan:
IMT Status Gizi Kategori< 17.0 Gizi Kurang Sangat
Kurus17.0 - Gizi Kurang Kurus
18.518.5 -
25.0
Gizi Baik Normal
25.0 -
27.0
Gizi Lebih Gemuk
> 27.0 Gizi Lebih Sangat
Gemuk
BB/U (WHO 2007)
Z-score = BB−MedianBB/USDreference
= 6.3−11.71.4
= −5.41.4
= - 3,85
Klasifikasi Status Gizi BB/U WHO (5-19 Tahun)
2007
Nilai Z-Score KlasifikasiZ-score ≥ +2 Obesitas+1 ≤ Z-score <
+2
Gemuk
-2 ≤ Z-score <
+1
Normal
-3 ≤ Z-score <
-2
Kurus
Z-score < -3 Sangat Kurus3. Tingkat kesadaran
Composmentis
4. Tanda-tanda vital:
Suhu Nadi Pernafasan35,3ºC 140
kali/menit
42
kali/menit5. Pemeriksaan Kepala
I : Bentuk kepala mesocepal, simetris kanan
kiri, tidak terdapat benjolan pada kepala,
kulit kepala bersih, rambut tipis dan
keriting, distribusi rambut merata.
Pa : Tidak ada nyeri tekan
6. Pemeriksaan Mata
I : Tidak memakai alat bantu penglihatan,
terdapat kantung mata, mata sayu.
Kelopak mata : Simetris kanan dan kiri, tidak
ada lesi, penyebaran rambut alis
merata, terdapat lingkar hitam
disekitar mata.
Konjunctiva : Anemis
Sclera : Tidak Ikterik
Kornea : Jernih
Pupil dan iris : Ukuran pupil isokor kanan
kiri.
Pa : Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata
klien.
7. Pemeriksaan Hidung
I : Bentuk hidung klien kecil, warna kulit sama
dengan warna bagian wajah lain, tidak
terdapat deviasi atau pembengkakan tulang
hidung, lubang hidung simetris kanan kiri,
tidak terdapat secret, pelebaran nares
normal, tidak terpasang alat bantu
pernapasan, napas cuping hidung.
Pa :Tidak ada nyeri tekan pada batang dan
jaringan lunak hidung.
8. Pemeriksaan Mulut
I : Bibir simetris atas bawah, bibir kering,
mukosa pucat, gusi merah, gigi atas dan
bawah tidak rata, tidak terdapat bau mulut,
tidak terdapat pembesaran tonsil, permukaan
lidah tidak kotor.
Pa : Tidak ada nyeri tekan pada kedua dinding
mulut.
9. Pemeriksaan Telinga
I : Posisi telinga simetris kanan dan kiri,
kulit bersih, liang telinga agak kotor,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran,
tidak ada benjolan.
Pa : Tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga
klien.
10. Pemeriksaan Leher
I : Tidak ada pembengkakan, jika digerakkan
fleksi ekstensi tidak terdapat nyeri, tidak
ada nyeri telan, tidak ada jaringan parut.
Pa :Ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
11. Pemeriksaan dada dan paru
I : Bentuk dada simetris kanan dan kiri,
tidak barel, fanel, atau pigeon chest.
Ekspansi dada simetris dan agak cepat.
Pe : Sonor kedua lapang paru.
Pa : Taktil fremitus normal lebih terasa
sebelah kanan, nafas teratur namun cepat.
Au: Suara dasar vesicular, tidak terdengar
suara wheezing (mengi), crackles, dan
ronchi.
12. Pemeriksaan jantung
I :, tidak terlihat ictus cordis, irama
teratur.
Pe : Pekak
Pa : Tidak ada nyeri tekan.
Au: Bunyi jantung 1 = Bunyi jantung 2, tidak
terdapat tambahan (s3) atau bunyi mur-mur,
regullar.
13. Pemeriksaan Abdomen
I : Perut buncit, warna kulit sama dengan
warna kulit di sekitarnya, bersih, tidak
terdapat jaringan parut, warna tidak
ikterik. Umbilicus tidak mengalami
inflamasi, posisi umbilicus tepat ditengah
garis tubuh.
Au : Bising usus 23 kali per menit.
Pe : Timpani.
Pa : Terdapat nyeri tekan.
14. Pemeriksaan Genetalia
I : Tidak terpasang kateter, ibu klien
mengatakan tidak ada luka dan radang pada
area genetalia anaknya
P : Ibu klien mengatakan tidak ada nyeri tekan
pada area genetali anaknya.
15. Pemeriksaan Neurologis dan Ekstremitas
Status kesadaran: composmentis dan kekuatan
otot
5 5
3 3 .
Pemeriksaan Ekstremitas
Atas : Simetris kanan dan kiri. Klien dapat
melakukan Range of motion aktif pada
tangan kanan, tidak terdapat nyeri pada
sendi, dengan kekuatan otot tingkat 5.
Tidak ada edema dan akral tidak dingin.
Bawah : Simetris kanan dan kiri, tidak dapat
range of motion aktif, kekuatan otot kaki
tingkat 3. Terdapat edema, dan akral
dingin.
16. Pemeriksaan kulit dan kuku
I : Warna kulit kuning agak kemerahan, mukosa
mulut agak pucat, tidak ada edema, tekstur
halus, elastisitas cukup bagus, kuku pendek
dan bersih.
P : Tidak ada nyeri tekan, capilary refill time >3
detik
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Waktu Sampling: tanggal 18 November 2013
Type: Elektrolit
Jenis
Pemeriksaan
Hasil Nilai
Rujukan
Rasional
Natrium 119.3 135 – 148 Normal
mmol/LKalium 2.30 3.5 – 5.3
mmol/L
Low
Calsium 1.15 1.13 – 1.31
mmol/L
Normal
Waktu Sampling: 18 November 2013
Type: Darah lengkap
Parameter Result Ref. Range RasionalWBC 5.8 x
10^3/uL
4.0 – 11.0 Normal
Lymph# 3.1 x 10^3
uL
0.8 – 4.0 Normal
Mid# 0.3 x 10^3
uL
0.1 – 1.5 Normal
Gran# 2.4 x 10^3
uL
2.0 – 7.0 Normal
Lymph% 53.9 % 20.0 –
40.0
High
Mid% 5.2 % 3.0 – 15.0 NormalGran% 40.9 % 50.0 –
70.0
Low
HGB 4.2 g/dL 11.0 –
16.0
Low
RBC 1.61 x
10^6/ uL
3.50 –
5.50
Low
HCT 14.3 % 37.0 –
54.0
Low
MCV 89.2 fL 80.0 –
100.0
Normal
MCH 26.0 pg 27.0 –
34.0
Low
MCHC 29.3 g/dL 32.0 –
36.0
Low
RDW – CV 21.2 % 11.0 –
16.0
High
RDW – SD 70,4 fL 35.0 –
56.0
High
PLT 112 x 10^3/
uL
100 – 300 Normal
MPV 8.4 fL 6.5 – 12.0 NormalPDW 16.4 9.10 –
17.0
Normal
PCT 0.094% 0.108 –
0.282
Low
Waktu sampling : 18 November 2013
Sample Type : serum
Assays Results Units Ref.RangeGlobulin 1.10 mg/dlGlucosa 168 mg/dl 75-115Ureum 37.4 mg/dl 10 -50
Creatinin 0.62 U/l 0.5-0.9SGOT 40 U/l 12-31SGPT 49 mg/dl 12-32Total
Protein
2.2 g/dl 6.6-8.7
Albumin 1.1 3.8-5.1
Waktu sampling : 20 November 2013
Sample Type : Darah lengkap
Parameter Result Ref Range RasionalWBC 6.9 x
10^3/uL
4.0 – 11.0 Normal
Lymph# 4.5 x 10^3
uL
0.8 – 4.0 High
Mid# 0.4 x 10^3
uL
0.1 – 1.5 Normal
Gran# 2.0 x 10^3
uL
2.0 – 7.0 Normal
Lymph% 65.0 % 20.0 –
40.0
High
Mid% 6.2 % 3.0 – 15.0 NormalGran% 28.8 % 50.0 –
70.0
Low
HGB 7.8 g/dL 11.0 –
16.0
Low
RBC 2.53 x 3.50 – Low
10^6/ uL 5.50HCT 22.2 % 37.0 –
54.0
Low
MCV 88.0 fL 80.0 –
100.0
Normal
MCH 30.8 pg 27.0 –
34.0
Normal
MCHC 35.1 g/dL 32.0 –
36.0
Normal
RDW – CV 16.3 % 11.0 –
16.0
High
RDW – SD 54.8 fL 35.0 –
56.0
Normal
PLT 214 x 10^3/
uL
100 – 300 Normal
MPV 8.5 fL 6.5 – 12.0 NormalPDW 18.1 9.10 –
17.0
High
PCT 0.181% 0.108 –
0.282
Normal
2. Pengukuran SaO2
Tanggal : 19 November 2013
SaO2 : 95 % (Normal)
Tanggal : 20 November 2013
SaO2 : 100 % (Normal)
Tanggal : 21 November 2013
SaO2 : 98 % (Normal)
J. Program Terapi
1) Tanggal: 18 November 2013
- Terapi infuse D4.1. 5 tetes per menit,
- Injeksi cefotaxime 3 x 200 mg
2) Tanggal: 19 November 2013
- Terapi infuse D4.1. 5 tetes per menit,
- Injeksi cefotaxime 3 x 200 mg,
- Po asam folat 1x1 mg,
- Pamol sy 3x ½ (b/p),
- Transfusi prc 60 cc jam 21.00 wib
3) Tanggal: 20 November 2013
- Terapi infuse KA-EN 5 tetes per menit,
- Injeksi cefotaxime 3 x 200mg,
- Po zine tab 1x ½ tab,
- Asam folat 1x1 mg,
- Candistatin 2x1 mg.
- Diet f75 12 x 60 cc
4) Tanggal 21 November 2013
- Terapi infus KA-EN 3B 5 tetes per menit
- Cefotaxime 3 x 200 mg
- Zinc 1 x ½ tab
- Asam folat 1x1 mg
- Diet F75 12 x 60 cc
II.Analisa Data
No. Hari/Tanggal
Data Fokus Masalah Etiologi DiagnosaKeperawatan
TTD
1. Rabu/20
November
2013
Ds :
- Nenek klien mengatakan
kedua kaki cucunya
bengkak
- Nenek klien mengatakan
cucunya masih pucat
Do :
- Klien tampak lemah
- Warna kulit An.A pucat
- Capilary refill time >3 detik
- Edema di ekstremitas
bawah.
Ketidakefekt
ifan Perfusi
Jaringan
Perifer
(00204)
Penurunan
konsentrasi
hemoglobin
dalam darah
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer b.d
Penurunan
konsentrasi
hemoglobin dalam
darah
- Hb 7.8 g/dL ( normal
11.0-16.0 g/dL
- RBC 2.53 x 10^6/ uL
(normal 3.50-5.50 g/dL)
- HCT 22.2 % (normal 37.0
-54.0 %)
- Membran mukosa terlihat
pucat.2. Rabu/20
November
2013
Ds :
- Nenek klien mengatakan
bahwa An. A belum napsu
makan dan napsu
makannya berkurang yang
sebelumnya satu porsi
habis, selama sakit
hanya menghabiskan 2
Ketidakseimb
angan
Nutrisi
Kurang dari
Kebutuhan
Tubuh
(00002)
Faktor
biologis
(suspek
megacolon)
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang
dari Kebutuhan
Tubuh b.d Faktor
biologis (suspek
megacolon)
sendok makan.
- Nenek klien mengatakan
bahwa An.A hanya mau
minum susu dan makan
tahu.
- Nenek An.A mengatakan
bahwa cucunya mempunyai
penyakit megacolon
tetapi masih belum
pasti dan akan
dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut.
- Nenek klien mengatakan
bahwa cucunya sariawan
Do :
- Bising usus hiperaktif
(23 kali permenit)
- BB menurun menjadi 6.3
kg
- IMT : 11.82 ( Gizi
kurang- sangat kurang)
- Z-score : - 3, 85
(kurus)
- Asupan makanan kurang
dari RDA (recomended
daily allowance), klien
hanya mekan 2 sendok
- Membran mukosa klien
pucat3. Rabu/20
November
2013
Ds :
- Nenek An.A mengatakan
cucunya masih belum
Diare (0013) Malabsorpsi Diare b.d
Malabsorpsi
napsu makan
- Nenek klien mengatakan
bahwa warna BAB An. A
kecoklatan
-- Nenek klien mengatakan
bahwa An. A diare BAB
5-6 kali sehari
- mengatakan bahwa An. A
belum napsu makan,
hanya menghabiskan 2
sendok makan
- Nenek kien mengatakan
bahwa BAB An. A
berbentuk cair.
Do :
- Bising usus hiperaktif
(23 kali permenit)
- Konsistensi feses cair,
warna kecoklatan, bau
khas dan dalam sehari
5-6 kali.
III. Prioritas Masalah Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d Penurunan konsentrasi hemoglobin
dalam darah
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Faktor biologis (suspek
megacolon)
3. Diare b.d Malabsorpsi
IV. Rencana Keperawatan
No. Hari/
tanggal
No.
DxTujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional TTD
1.Rabu/20
Novembe
r 2013
1 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
4 x 7 jam, klien
mampu :
- Menunjukkan
keseimbangan
cairan (edema
perifer tidak
ada) (3)
- Warna kulit dan
membran mukosa
Circulatory Precautions
(4070)
1. Awasi tanda
vital, kaji
pengisian
kapiler, warna
kulit/ membran
mukosa, dasar
kuku edema.
2. Tinggikan kepala
tempat tidur
Circulatory Precautions (4070)
1. Memberikan informasi
tentang derajat/
keadekuatan perfusi
jaringan dan
membantu menentukan
kebutuhan intervensi
2. Meningkatkan
ekspansi paru dan
memaksimalkan
oksigenasi untuk
warna meah muda
(3)
- Pengisian
kapiler baik
- Tidak ada nyeri
ekstremitas
yang
terlokalisasi
(3)
sesuai toleransi
3. Awasi upaya
pernapasan;
auskultasi bunyi
napas perhatikan
bunyi adventisius
4. Catat keluhan
rasa dingin,
petahankan suhu
lingkungan dan
tubuh hangat
sesuai indikasi
kebutuhan seluler
3. Dispnea, gemericik
menunjukkan GJK
karena regangan
jantung lama/
peningkatan
kompensasi curah
jantung
4. Vasokontriksi
menurunkan sirkulasi
perifer. Kenyamanan
pasien/ kebutuhan
rasa hangat harus
seimbang dengan
kebutuhan untuk
menghindari panas
berlebihan pencetus
vasodilatasi
(penurunan perfusi
organ)2.Rabu/20
Novembe
r 2013
2 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 4 x7
jam,
- klien mampu
menunjukkan
peningkatan
berat badan (3)
- klien tidak
menunjukkan
adanya
malnutrisi (3)
Nutrition
Management(1100)
1. kaji adanya
alergi makanan
2. menganjurkan
untuk
meningkatkan
intake Fe
Nutrition Management (1100)
1. mengidentifikasi
defisiensi, menduga
kemungkinan
intervensi
2. Diberikan sampai
defisit diperkiran
teratasi dan disimpan
untuk yang tiak
dapatdiabsorbsiatau
terapi besi oral atau
bila kehilangan darah
- klien tidak
mengalami
penurunan berat
badan yang
berarti (3)
3. monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan
4. kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
(1160)
1. monitor adanya
penurunan berat
badan klien.
terlalu cepat untuk
penggantian oral
menjadi efektif.
3. Mengidentifikasi
defisiensi, menduga
kemungkinan
intervensi.
4. masukan kalori atau
kualitas kekurangan
konsumsi makanan.
Nutrition Monitoring (1160)
1. Mengawasi penurunan
berat badan atau
efektivitas
2. monitor kulit
kering dan
perubahan
pigmentasim dan
turgor kulit
3. pantau
pemeriksaan
laboratorium
misalnya Hb,
albumin,
protein, B12,
asam folat.
intervensi nutrisi
2. Kondisi kulit
dipengauhi oleh
sirkulasi, nutrisi,
dan imobilisasi.
Jaringan dapat
menjadi rapuh dan
cenderung untu
infeksi dan rusak
3. Meningkatkan
efektivitas program
pengobatan, termasuk
diet nutrisi yang
dibutuhkan
3.Selasa/ 3 Setelah dilakukan Diarrhea Management Diarrhea Management (0460)
19
Novembe
r 2013
tindakan selama 3
x 7 jam klien
mampu menunjukkan
eliminasi defekasi
yang efektif yang
ditandai dengan :
1) Pola eliminasi
dalam rentang
yang diharapkan
(3)
2) Diae tidak ada
(4)
3) Nyeri abdomen
tidak ada (3)
(0460)
1. Observasi warna
feses
konsistensi,
frekuensi dan
jumlah
2. Auskultasi bunyi
usus
3. Awasi masukan dan
haluaran dengan
perhatian khusus
pada makanan/
cairan
1. Membantu
mengidentivikasi
penyebab/ faktor
pemberat dan
intervensi yang
tepat
2. Bunyi usus secara
umum meningkat pada
diare dan menuun
pada konstipasi
3. Dapat
mengidentifikasi
dehidrasi,
kehilangan
berlebihan atau alat
4. Hindari makanan
yang membentuk
gas
5. Kaji kondisi
kulit paineal
dengan sering,
catat perubahan
dalam kondisi
kulit atau mulai
kerusakan.
Lakukan perawatan
perianal setiap
defekasi bila
terjadi diare
Kolaborasi :
dalam
mengidentifikasi
defisiensi diet
4. Menurunkan distres
gastrik dan distensi
abdomen
5. Mencegah ekskoriasi
kulit dan kerusakan
Kolaborasi
1. Serat menahan enzim
pencernaan dan