ASKEP LEUKEMIA

24
LEUKEMIA

Transcript of ASKEP LEUKEMIA

LEUKEMIA

Leukemia Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum tulang. Pada keadaan akut, proliferasi sel leukemia menyebabkan tidak adanya ruang untuk proliferasi sel normal

Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi sel abnormal ke hati & limpa, dan pada keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke organ lain: meningen, nodus limfe, kulit, gusi

ETIOLOGI Penyebab pasti tidak diketahui, dapat terjadi karena pengaruh genetik atau virus serta kerusakan sumsum tulang dari radiasi dan zat kimia spt benzene, alkilating agent

Akut Myeloid Leukemia (AML)

Terjadi kerusakan/ggn pada stem sel hematopoetik yang berdiferensiasi menjadi semua sel myeliod: monosit, granulosit (basofil, neutrofil, eosinofil) eritrosit, platelet

Akut Myeloid Leukemia (AML)

Menyerang semua kelompok umur Insiden meningkat sejalan dengan umur, terbanyak pada umur 60 thn

Merupakan bentuk yang paling sering dari leukemia non limfositik

Prognosis bervariasi, tergantung dari variabel pasien dan penyakit

Penyebab kematian: infeksi, pendarahan

Manifestasi Klinis Demam dan infeksi karena neutropenia

Lemah dan fatigue karena anemia Cenderung pendarahan karena trombositopenia

Gejala tambahan karena proliferasi sel leukemia didalam organ: pembesaran hati dan limpa, hiperplasia gusi, nyeri tulang

Pengkajian dan Pemeriksaan Diagnostik

Tidak diketahui penyebab dan tanda2 Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau bulan

Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan platelet

Total leukosit dapat ↓/n/↑, tapi % dari sel normal ↓

Bone marrow analysis: kelebihan sel tdk matang (>30 %)

Komplikasi

Pendarahan karena trombositopenia, terutama bila < 10.000/mm3

Pendarahan GI, paru, intrakranial Infeksi karena kurangnya granulosit normal dan matang. Neutrofil < 100/mm3 resiko infeksi sistemik

Penatalaksanaan MedisTerapi Induksi dan Terapi konsolidasi Terapi Induksi (kemoterapi) untuk

membunuh sel leukemia› Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin (Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau idarubicin

› Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid normal neutropenia, anemia, trombositopenia

› Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi, pendarahan, mukosistis, diare

› Granulocyte growth factor Terapi konsolidasi/post remisi

untuk menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi secara klinis› Cytarabine

Penatalaksanaan Medis

Transplantasi Sumsum Tulang Kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan sumsum tulang pasien

Donor sumsum tulang menggantikan produksi sel darah

Resiko penolakan dan infeksi

Suportive terapi + transfusi darah

Prioritas Keperawatan Mencegah infeksi selama fase akut dan pengobatan

Mempertahankan volume darah sirkulasi

Menghilangkan nyeri Memberikan dukungan psikologis Memberikan informasi mengenai proses penyakit, prognosis dan pengobatan

Tujuan Perawatan Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan

Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol ADL dapat dilakukan secara mandiri/dibantu

Menerima penyakit secara realistis

Memahami proses penyakit, prognosis dan penatalaksanaan terapeutik

PENURUNAN CURAH JANTUNGDefinisi : Darah tidak secara

adekuat dipompa jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik:Perubahan denyut / irama jantung Aritmia (takikardi, bradikardi) Palpitasi Perubahan EKG Perubahan preload Distensi vena jugularis Kelemahan Edema Murmur Penurunan CVP (central venous

pressure) Penurunan tekanan pasak paru

(pulmonary artery wedge pressure/PAWP)

Distensi vena jugularis Peningkatan berat badan

Perubahan afterload Kulit dingin / lembab Nafas pendek/dispnea Oliguria Pengisian kapiler melambat Penurunan denyut perifer Pengukuran tekanan darah

bervariasi Peningkatan/penurunan tahanan

vaskular sistemik Peningkatan/penurunan tahanan

vaskular paru Perubahan warna kulitPenurunan kontraktilitas Krakles Batuk Orthopnea / paroksismal

nocturnal dispnea Curah jantung < 4 l/menit Kardiak indeks <2,5 l/menit Penurunan fraksi ejeksi, stroke

volume indeks (SVI), LVSWI ( left ventricular stroke work index )

Perilaku / emosi Cemas Gelisah

Faktor yang berhubungan :Gangguan frekwensi jantungGangguan irama jantungGangguan sekuncup jantungGangguan preloadGangguan afterloadGangguan kontraktilitas

RESIKO INFEKSIDefinisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh

organisme patogen

Faktor Resiko: Penyakit kronis Imunitas yang tidak adekuat Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit,

cedera jaringan, penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret, gangguan peristaltik)

Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb, leukopenia, penekanan respon inflamasi)

Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen Prosedur invasif Malnutrisi Trauma Destruksi jaringan Agen pengobatan seperti: Imunosupresan Imunosupresif

KERUSAKAN INTEGRITAS KULITDefinisi: Perubahan

epidermis dan/atau dermis

Batasan karakteristik: Pengurangan lapisan-

lapisan kulit (dermis) Gangguan struktur tubuh Gangguan permukaan kulit

Faktor-faktor yang berhubungan:

Eksternal Hipertermia/hipotermia Zat kimia Faktor-faktor mekanik Immobilisasi fisik Radiasi Usia ekstrem Kelembaban Pengobatan

Internal Perubahan metabolik Perubahan sensasi Perubahan nutrisi Perubahan pigmentasi Perubahan sirkulasi Perubahan turgor Perubahan keseimbangan

cairan Defisiensi imunologi Faktor-faktor

perkembangan

NYERI AKUTDefinisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang

muncul dari kerusakan jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Assosiation for Study of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.

Batasan Karakteristik: Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal Menunjukkan kerusakan Posisi untuk mengurangi nyeri Gerakan untuk melindungi Tingkah laku berhati-hati Muka topeng Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau,

menyeringai) Fokus pada diri sendiri Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir,

penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan ) Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas

berulang) Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas,

nadi dilatasi pupil) Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku) Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel,

nafas panjang, mengeluh) Perubahan dalam nafsu makan

Faktor yang berhubungan : Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)

PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIFDefinisi : Penurunan sirkulasi darah menuju perifer yang dapat

mengganggu kesehatan.

Batasan Karakteristik : Pulsasi arteri mulai menghilang Gangguan fungsi motorik Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku,

sensasi, suhu) Perubahan tekanan darah di ekstremitas Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan,

warna tidak berubah Penyembuhan luka terlambat Lemah atau tidak ada nadi Edema Nyeri ekstremitas Parestesia

Faktor yang berhubungan : Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya

hidup santai, kegemukan, intake garam, immobilitas) Kurang pengetahuan tentang proses penyakit Diabetes mellitus Hipertensi

KERUSAKAN PERTUKARAN GASDefinisi : kelebihan atau

kekurangan dalam oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler – alveolar

Batasan karakteristik : Gangguan visual Penurunan karbondioksida Takikardi Hiperkapnea Gelisah Somnolen Iritabilitas Hipoksia Kebingungan Dispnea

Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan perfusi

ventilasi Perubahan membran kapiler –

alveoli

AGD abnormal Sianosis (pada neonatus) Warna kulit : abnormal

(pucat, kehitam -hitaman) Hipoksemia Hiperkabia Sakit kepala ketika bangun Abnormal frekuensi, irama,

kedalaman napas Abnormal ph arteri Nasal flaring (napas

cuping hidung)

POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF

Batasan karakteristik : Penurunan tekanan

inspirasi/ekspirasi Penurunan ventilasi permenit Penggunaan otot nafas tambahan

untuk bernafas Pernafasan nasal flaring Dispnea Orthopnea Penyimpangan pengembangan dada Nafas pendek Pernafasan posisi tripod Nafas dengan bibir Masa ekspirasi memanjang Peningkatan diameter anterior-

posterior Frekuensi nafas : < 11 atau >

24 Kedalaman pernafasan : volume tidal dewasa saat

istirahat 500 cc volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB Penurunan kapasitas vital

Faktor yang berhubungan: Hiperventilasi Hipoventilasi Deformitas tulang Nyeri Deformitas dinding dada Cemas Penurunan energi/ kelelahan Disfungsi neuromuskular Kerusakan muskuloskletal Kerusakan kognitif/persepsi Obesitas Cedera tulang belakang Posisi tubuh Imaturitas neurologis Kelelahan otot pernafasan

Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak adekuat

KEKURANGAN VOLUME CAIRANDefinisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan

intravaskuler, interstisial, dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.

Batasan karakteristik : Kelemahan Haus Penurunan turgor kulit/lidah Kulit dan membran mukosa kering Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan

volume/tekanan nadi Penurunan pengisian vena Perubahan status mental Penurunan urin output Peningkatan konsentrasi urin Peningkatan suhu tubuh Peningkatan hematokrit Penurunan berat badan mendadak

Faktor yang berhubungan Kehilangan volume cairan aktif Kegagalan dalam mekanisme pengaturan

TERIMA KASIH