Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga

21
Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga

Transcript of Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga

Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga

Pengertian evaluasiTahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.

Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai.

Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor :1.Tujuan tidak realistis2.Tindakan keperawatan yang tidak tepat3.Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

Dimensi dalam penilaian : 1.Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan

2.Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan

3.Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional

4.Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Tahap evaluasi

Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan evaluasi akhir).

Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Evaluasi berjalan (sumatif)Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP.

2. Evaluasi akhir (formatif)Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi.

Metode evaluasi• Observasi langsung• Wawancara• Memeriksa laporan• Latihan stimulasi

Mengukur pencapaian tujuan keluarga

Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen, antara lain:

1) Kognitif (pengetahuan)Lingkup evaluasi pada kognitif adalah:– Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya

– Mengontrol gejala-gejala– Pengobatan– Diet, aktivitas, persediaan alat-alat– Risiko komplikasi– Gejala yang harus dilaporkan– Pencegahan

2) Afektif (status emosional), dengan cara observasi secara langsung, yaitu dengan cara observasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan secara verbal pada waktu melakukan wawancara.

3) Psikomotor, yaitu dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penentuan keputusan pada tahap evaluasi

Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini:

1) Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga rencana mungkin dihentikan

2) Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu penambahan waktu, resources, dan intervensi sebelum tujuan berhasil

3) Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu:– Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat

– Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realistis atau mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh perawat.

– Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk mencapai tujuan sebelumnya.

TUJUANTujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan.

Tujuan umum :– Menjamin asuhan keperawatan secara optimal

– Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

Tujuan khusus :1. Mengakhiri rencana tindakan

keperawatan2. Menyatakan apakah tujuan keperawatan

telah tercapai atau belum3. Meneruskan rencana tindakan

keperawatan4. Memodifikasi rencana tindakan

keperawatan5. Dapat menentukan penyebab apabila

tujuan asuhan keperawatan belum tercapai

MANFAAT1.Untuk menentukan perkembangan

kesehatan klien2.Untuk menilai efektifitas, efisiensi

dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan

3.Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

4.Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan

5.Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan

Alasan Pentingnya Penilaian

1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna

2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan

3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan

4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.

LANGKAH-LANGKAH EVALUASI 1.Menentukan kriteria, standar dan

pertanyaan evaluasi2.Mengumpulkan data baru tentang klien3.Menafsirkan data baru4.Membandingkan data baru dengan

standar yang berlaku5.Merangkum hasil dan membuat

kesimpulan6.Melaksanakan tindakan yang sesuai

berdasarkan kesimpulan

HASIL EVALUASI 1.Tujuan tercapai : jika klien

menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

2.Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapan

3.Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTANYAKAN DALAM

EVALUASI

DAFTAR KEPUSTAKAANKholid,Ahmad. 2010. KONSEP DASAR ASUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA. http://masmamad.blogspot.com. Diakses bulan maret 2014

Setriadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

yenichrist . 2008. Pelaksanaan & Evaluasi Keperawatan Keluarga. www.google.com. Diakses bulan maret 2010

yenichrist . 2008. Evaluasi Keperawatan. www.google.com. Diakses bulan maret 2010

ZAHARA NASUTION, SITI. 2008. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA. www.google.com. Diakses bulan maret 2010