Obat Saluran -Cerna

Post on 14-Aug-2015

148 views 13 download

Transcript of Obat Saluran -Cerna

04/13/2304/13/23

OBAT SALURAN CERNAOBAT SALURAN CERNA

dr. Theodorus, MMedSc

Bagian Farmakologi

FK UNSRI

04/13/2304/13/23

OBAT-OBAT SALURAN CERNAOBAT-OBAT SALURAN CERNA

• Obat Ulkus Peptikum

• Pencahar

• Digestan & Obstipansia

• Anti-muntah

• Prokinetik

04/13/2304/13/23

Ulkus PeptikumUlkus Peptikum

• Ulkus peptikum (UP, penyakit asam-peptik) adalah suatu keadaan dimana terjadi destruksi menahun pd jar mukosa, submukosa s/d jar otot dari suatu segmen saluran cerna yg berhub dng cairan (isi) lambung.

• Gejala biasa berupa rasa perih / terbakar di ulu hati, mulas, mual, muntah.

• Hiperasiditas = keadaan dimana terdapat asam lambung >> umumnya memberikan gejala rasa penuh di epigastrium, kembung, sendawa.

04/13/2304/13/23

InsidensInsidens

• Di negara Barat/industri:– 10% penduduk pernah mengidap UP– 30% pernah menderita gastritis– Di Indonesia: belum ada data lengkap.– Di Indonesia yang ada data ulkus peptikum

berdasarkan hasil pemeriksaan endoskopi.

Secara klinik UP dibedakan:

a. Ulkus ventrikuli

b. Ulkus duodenum

04/13/2304/13/23

Patogenesis U. P.Patogenesis U. P.

• Patogenesis ulkus peptikum yg sebenarnya belum diketahui pasti, namun diketahui ada

3 faktor utama yang berperanan, y.i.:

(1) Asam HCl yang berlebihan

[acid peptic theory]

(2) Pertahanan mukosa yg tidak kuat thd HCl

(3) Infeksi disebabkan Helicobacter pylori

04/13/2304/13/23

• FAKTOR AGRESIF FAKTOR DEFENSIF• --------------------------------------------------------------------------• Asam lambung Aliran darah mukosa• Pepsin (Mikrosirkulasi)• Refluk cairan empedu Sel epitel permukaan• Nikotin PG• Alkohol Fosfpolipid/

Surfactans• Obat AINS Musin• Kortikosteroid Bikarbonat• Helicobacter pylori Motilitas• --------------------------------------------------------------------------• Gambar 7.2. Teori keseimbangan integritas (faktor

agresif dan faktor defensif) mukosa saluran cerna, khususnya lambung dan duodenum.

04/13/2304/13/23

•Pendekatan Terapi Pendekatan Terapi

• Berdasarkan patofisiologi di atas pendekatan terapi UP adalah sbb.:

• (1) Menetralkan asam lambung --> Antasid • (2) Menghambat sekresi HCl lbg --> Anti-

sekresi • (3) Melindungi mukosa lamb dari kerusakan

oleh HCl lamb / iritan lain-->Sitoprotektif • (4) Memberantas infeksi H.pylori --> AB

04/13/2304/13/23

Obat-obat UPObat-obat UP1. ANTASIDA: Na-bikarbonat, Al-hidroksid, K-karbonat

2. ANTISEKRESI :

a. Anti-histamin H2: Simetidin, Ranitidin,

Famotidin, Nizatidin

b. Anti-muskarinik: Hiosciamin, Pirenzepin,

Mepenzolat

c. Penghambat pompa proton: - Omeperazol,

- Lansoprazol

3. SITOPROTEKTIF: * Bi-koloidal * Sukralfat

* Setraksat * Analog PG (E2 & I2)

4. ANTIBIOTIKA: Amoksisilin, Komponen Bi,

Klaritromisin, Metronidazol, Tetrasiklin

04/13/2304/13/23

ANTASIDANTASID

• * Definisi: Antasid ialah senyawa2 yang menetralkan/menurunkan asam lbg.

• * Antasid umumnya bersifat basa, tetapi bukanlah suatu basa karena

• tidak berisi radikal OH. • * Penggunaan utama ialah untuk UP dan

refluk esofagitis. • * Antasid dibagi 2: - A. sistemik• - A. Non-sistemik

04/13/2304/13/23

Penggolongan AntasidPenggolongan Antasid• Berdasarkan pengaruhnya thdp keseimb. asam basa dan elektrolit dl tbh:• 1. Antasid sistemik • Termasuk: Na-bikarbonat.• 2. Antasid non-sistemik • Termasuk: Semua antasid selain Na-bikarbonat,a.l.: • Al-hidroksid, Ca-karbonat, Mg-hidroksid, dll.

• * Secara klinik antasid dapat dibagi atas 2 golongan :• (a). Antasid kuat, yaitu antasid yg memp. aktivitas netralisasi asam yg • efektif, termasuk: Na-bikarbonat, Ca-karbonat dan Mg-oksid.

• (b). Antasid tidak kuat, dgn kapasitas netralisasi HCl relatif kecil,• Termasuk : Semua antasid selain dari ad (a), t.u. Al-hidroksid gel.

• * Antasid dl dosis cukup, dpt mempercepat proses penyembuhan • (healing process) UP, yg efektif u/ini ialah: • @ Bismuth- koloidal • @ Al-Mg-hidroksid

04/13/2304/13/23

Antasid SistemikAntasid Sistemik• NATRIUM BIKARBONAT• * Keuntungan : sangat efektif , mulai kerja cepat• NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + gas CO2 ↑• * Kekurangan :• - masa kerja singkat. • - CO2 >> distensi lambung perforasi

ulkus.• - acid rebound (rebound hiperacidity)• - efek sistemik alkalosis sistemik (HCO3>>)• - Bila terdapat ggn fisiologi ginjal • ekskresi bikarb. terhalang alkalosis

metabolik.• * Preparat : - Na-bikarbonat tablet a 500 mg; • - SODA water (banyak dijual di warung). • Dosis : 1-4 gram.

04/13/2304/13/23

Antasid Non-sistemikAntasid Non-sistemik

• * Bekerja dgn mengikat ion H dl lambung dan memindahkannya ke dl • usus halus dgn pH alkali ion H ini dilepaskan kembali • antasid kembali kebentuk tidak larut. • * Contoh reaksi antasid non-sistemik dl lambung dan usus:• 1. Al-hidroksid akan bereaksi sbb : • Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 + 3H2O • AlCl3 akan mengendap dalam usus dan keluar bersama

tinja.• • 2. Mg-trisilikat : Mg2Si3O8 + H++ 2 Mg+++ + 3 SiO2 + 2H2O• Dalam usus pH alkali (pH8) , ion Mg akan berikatan dgn karbonat • yg sukar larut.• * Antasid adsorben tidak menimbulkan alkalosis sistemik karena • umumnya senyawa ini tidak diserab dlm usus.

04/13/2304/13/23

Antasid SistemikAntasid Sistemik

• Eefektif, mula kerja dan /masa kerja cepat,• Distensi Lambung• Acid Rebound (rebound hyperacidity)• NaHCO3 + Hcl NaCl + H2O + CO2• Alkalosis Sistemik• Penggunaan: 1. ANTASID (Jarang) 2. Alkalinisasi Urin 3. Terapi Asidosis Metab

04/13/2304/13/23

ANTASID NON-SISTEMIKANTASID NON-SISTEMIK

• Al-hidroksid:• Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 \ + H2O

• Mg -Trisilikat:• Mg2Si3O8(n)H2O + 4H 2Mg +3SiO2 + (n+2)H2O

• Ca-Karbonat:• CaCO3 +2HCl CaCl2+H2O + CO2

04/13/2304/13/23

Aluminium hidroksidAluminium hidroksid

• Cara kerja: - menetralkan asam HCl, dan mengikat ion H • - mengabsorpsi pepsin dan menginaktifkannya.• Keuntungan:

- Efeknya lama walau potensinya kurang (daya netralisasi lambat);- Bersifat adstringen, karena ion Al juga dapat mengikat protein.

• demulsen yg dapat melindungi ulkus dari HCl dan pepsin.

• adsorben (=zat yg secara lokal dpt menyerap toksin dan gas).

•• Kerugian/ESO:• (1). Konstipasi (yg utama)• (2). Defisiensi fosfat. Dosis besar jangka lama dpt tjd osteomalacia. (3). Gangguan absorpsi vitamin, Tetrasiklin, dll. • Sediaan: 1. Suspensi Al-hidroksid • 2. Tablet Al-hidroksid

04/13/2304/13/23

Kalsium karbonatKalsium karbonatAntasid yang: efektif,

• potensi cukup kuat, • mulai kerja cepat dan masa kerja lama.

* Kekurangan/ ESO: • (1) ES sal cerna: konstipasi, mual, muntah dan prdrhn.• (2) Dapat menimbulkan disfungsi ginjal berupa azotemia.• (3) "acid rebound", karena efek langsung Ca pd antrum pilori yg mensekresi gastrin stimulasi sel parietal u/sekresi HCl. sekresi HCl yg >> pd malam hari.

(4) Dosis >> atau pemakaian yang lama gejala2 keracunan Ca ("milk alkali syndrome") berupa: hiperkalsemia, alkalosis, kelainan ginjal azotemia, kalsifikasi2 metastatik. Ker ini diperkuat oleh banyak minum susu (banyak mengandung Ca). Sediaan: Tablet @ 600 dan 1000 mg. Dosis: 1-2 gram /kali

04/13/2304/13/23

Indikasi AntasidIndikasi Antasid

* U.P: me< nyeri, proses penyembuhan

* HIPERASIDITAS, mis.: Gastritis

* GGN.LBG :- Heart burn ,spasme pylori

- Reflux Esophagitis

- Acute Stress Ulcer

* Me(-) batu /kristal di ginjal :

- Batu fosfat ------>Al-Hdroksid

- Kristal Sulfa, As. jengkol ---> Na.bik.

04/13/2304/13/23

ESO & ToksisitasESO & Toksisitas

• UMUMNYA TERJADI KARENA :- dosis berlebihan

* Jangka waktu pemakaian terlalu lama• Adanya gangguan fungsi ginjal• ESO• HIPERKALSEMIA

• KERACUNAN ION-ION YG DIABSORB.

• DEPLESI FOSFAT

• PEROB. FUNGSIONAL PD USUS

• GGN KES. ELEKTR. & ASAM BASA

• GGN ABS./EKSRESI OBAT LAIN

04/13/2304/13/23

InteraksiInteraksi

• Menghambat Absorpsi :(Membentuk Kompleks Dengan)

• - Tetrasiklin, - Digoksin,

• - Isoniazid - Fenitoin

• Me↑ Eksresi Obat-obat Asam :

• - Salisilat - Sulfa

• - Asam Jengkol 4

04/13/2304/13/23

ANTISEKRESIANTISEKRESI

• ANTIHISTAMIN-H2 : • - Simetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin

• ANTIMUSKARINIK :– Pirenzepin, Hiosciamin, Mepenzolat

• PENGHAMBAT POMPA PROTON:• - Omeprazol, Lansoprazol

04/13/2304/13/23

AntiHistamin H2AntiHistamin H2

• AH2 adalah penghambat sekresi as lamb yang kuat, baik sekresi oleh rangsangan histamin, gastrin maupun oleh zat lain.

• AH2 menghambat secara kompetitif ikatan histamin dgn reseptor H2 (reversibel) pd permukaan sel Parietal, dan me↓ konsentrasi cAMP intrasel.

• AH2 menghambat secara sempurna sekresi HCl akibat rsg oleh histamin dan gastrin, tetapi hanya menghambat sebagian sekresi HCl oleh ACh dan betanekol.

• AH2 dapat ↓ > 90% sekresi as lamb pada malam hari • AH2 ini mempermudah 'healing process' dan

mencegah kambuh UP. • Termasuk AH2 ialah: Simetidin, Ranitidin, Famotidin,

Nizatidin.

04/13/2304/13/23

AntiHistamin H2AntiHistamin H2

• Indikasi klinik

• 1. Ulkus ventrikuli dan ulkus duodeni,

• 2. Sindroma Zollinger-Ellison,

• 3. Keadaan2 dgn hipersekresi as lamb mis.: mastositosis sistemik.

04/13/2304/13/23

SimetidinSimetidin

• Absorpsi per oral baik, dan dapat diberikan secara i.v.

• Distribusi ke seluruh tubuh, termasuk ASI dan dapat menembus plasenta

• Ekskresi terutama melalui urin.• Waktu paruh pendek, dan memanjang pada

kelemahan fungsi ginjal pada payah ginjal dosis harus dikurangi.• Di inaktivasi secara lambat di hepar oleh sistem

oksigenase fungsi campuran mikrosom hepar • (± 30%), dan selebihnya dieksresi ke dalam urin

dalam bentuk tidak berubah.

04/13/2304/13/23

• Efek Samping• (1). Konfusi • (2) Disfungsi seksual dan ginekomastia pd

pria, karena efek anti-androgenik simetidin yang mengikat reseptor androgen.

• (3). Leukopenia.• (4). Gangguan metabolisme beberapa obat

seperti: warfarin, teofilin,diazepam dan fenitoin, karena Simetidin mengikat sitokrom P-450 dan me↓ aktivitas enzim mikrosom hati.

04/13/2304/13/23

RanitidinRanitidin

• Beda dengan Simetidin :• a. Ranitidin (dalam mg yg sama) 5-10 x > kuat dari• simetidin, • b. masa kerjanya lebih lama. • c. tidak punya efek antiandrogenik, d. efek perangsangan prolaktin tidak ada,• e. tidak mengganggu sitokrom 450 dan enzim • mikrosom hati, sehingga tidak menggangu • metabolisme obat-obat lain• Interaksi: Antasid dosis tinggi dapat ketersediaan • hayati simetidin dan ranitidin. Pemberian bersama • antasid dapat pH intragaster. • Sediaan: Tablet 150 mg. Dosis dewasa 2 x sehari 150 mg.

04/13/2304/13/23

FamotidinFamotidin

• Efek farmakologi sama seperti ranitidin

• Efeknya 20-160 x > kuat dari simetidin, 3-20 x > kuat dari ranitidin

• Waktu paruh 2,5 - 4 jam dan masa kerja > lama (12 jam)

• Juga tidak berintegrasi dgn obat lain.

04/13/2304/13/23

NizatidinNizatidin

• Efek farmakologi dan potensi sama dengan famotidin

• Beda dgn Anti H2 di atas (eliminasinya melalui metabolisme di hepar),

• Nizatidin tidak dimetabolisme dan eliminasinya melalui ginjal

• Ketersediaan hayati hampir 100% (sedikit sekali mengalami ‘first-pass

• metabolism’)

04/13/2304/13/23

ANTI MUSKARINIKANTI MUSKARINIK

• Stim reseptor Muskarinik menaikkan motilitas dan sekresi sal cerna.

• Hiosciamin dan antikolinergik lain digunakan sebagai terapi tambahan u/ UP dan Sindroma Zollinger –Ellison, t.u. u/ yg tidak bereaksi dgn terapi standar.

• Pirenzepin, antagonis muskarinik menekan sekresi basal asam lambung dan sekresi karena rangsangan.

• ESO: minimal (pd jantung, kel ludah, mata).

04/13/2304/13/23

PirenzepinPirenzepin

* Pirenzepin (PZN) adalah obat UP yg bekerja secara selektif/khusus pada reseptor muskarinik (M1) menghambat sekresi HCl lambung saja, dan tidak mempeng fungsi fisiologis normal sal cerna.

* Indikasi: Ulkus Peptikum (UV,UD) gastritis dan duodenitis akut/kronis.

* Kontraindikasi :- Tidak diketahui adanya kontraindikasi. - Hati-hati pd pend glaukoma dan hipertrofi prostat.

* Efek Samping : Mulut kering, gangguan akomodasi, feses keras (jarang).

04/13/2304/13/23

Interaksi- Obat-obat (seperti alkohol, kofein, dll.) dan makanan ttt dapat mengurangi stimulasi sekresi asam lambung.  - Pemberian bersama AH2 ↓sekresi asam lambung, t.u bermanfaat pada penderita Zollinger-Ellison syndrome. - PZN tidak mengganggu kerja OAINS bila diberikan bersamaan.

* Posologi: * Dosis dewasa biasa 50-150 mg/hari dalam dosis terbagi. * Umumnya dianjurkan 50 mg 2 x sehari pagi dan malam. * Kadang2 u/ 2-3 hari I perlu tambahan dosis pd tengah hari. * Tablet harus ditelan 1/2 jam sebelum makan. * Pengobatan harus dilanjutkan sampai 4-6 minggu.

04/13/2304/13/23

PENGHAMBAT POMPA PROTON PENGHAMBAT POMPA PROTON (Omeprazol dan Lansoprazol)(Omeprazol dan Lansoprazol)

• Bekerja mengikat sistem enzim H+/K+ATP ase (pompa proton) dari sel Parietal, menekan sekresi ion H ke dl lumen lamb.(tahap akhir proses sekresi HCl).

• Menghambat >90% sekresi basal, on set 1-2 jam• Ind.: esofagitis erosis, Ulkus Duod (UD) aktif, dan kead dgn

hipersekresi aktif. • Sediaan: tb enteric coated bentuk prodrug (abs di

duodenum kanalikulus di sel Parietal diubah jadi bentuk aktif.

• ESO: pd hewan: pengg jangka pjg insidens karsinoid lamb meningkat.

* Interaksi: Omeprazol mengganggu oksidasi Warfarin, feniitoin, diazepam, dan siklosporin; [lansoprazol tidak]

04/13/2304/13/23

SITOPROTEKTIFSITOPROTEKTIF

DEFINISI

SITOPROTEKTIF adalah obat-obat yang dapat mencegah atau mengurangi kerusakan mukosa lambung/duodenum oleh berbagai zat ulserogenik atau zat penyebab nekrosis, tanpa menetralkan atau menghambat sekresi asam lambung.

04/13/2304/13/23

1. Sukralfat (Al-sukrosa Sulfat):• -Secara selektif berikatan dgn ulkus membentuk pasta

kental yg berfungsi sebagai sawar thd asam, pepsin, empedu.

2. 2. Bismut KoloidalBismut Koloidal::

- Cara kerja sama dgn sukralfat

3. Setraksat : bekerja dgn meningkatkan aliran drh mukosa Ventrikel dan Duodenum,

- memperbaiki mikrosirkulasi mukosa

- meningkatkan produksi PG endogen.

4. Analog Pg: * Misoprostol (PG E1)• * Enprostol (PG E2)

04/13/2304/13/23

MisoprostolMisoprostol* adalah analog metilester PGE1 , PG sintetik pertama yg efektif per oral sebagai sitoprotektif.

• * Efeknya: 1. Mencegah Ulkus saluran cerna akibat OAINS.• 2. Efektif u/ UV(Ventrikel) dan UD sebanding dgn simetidin.• 3. Efektif u/ Ulkus duod yg refrakter thd Antihistamin H2.• * Indikasi: • - Pencegahan UV pada pasien risiko tinggi UV (usia lanjut)• dan pasien yg pernah menderita UV atau perdarahan• saluran cerna yg membutuhkan OAINS.• - Untuk terapi UV dan UD jangka pendek, Misoprostol sama • efektifnya dengan simetidin.• Untuk terapi UV dan UD bukan karena OAINS lebih sering dipilih • AH2 atau Sukralfat, karena ESO nya lebih ringan. • * ESO: - ringan (14-40%): mual, muntah, diare, pusing, sakit kepala.

• * Kontraindikasi/ peringatan:• Wanita hamil. pd trimester I menimbulkan: - keguguran (7%) • - perdarahan (50%).

04/13/2304/13/23

OBAT-OBAT PROKINETIKOBAT-OBAT PROKINETIK

1. METOKLOPROPAMIDMekanisme kerja: merangsang sal cerna atas

tanpa merangsang sekresi lambung, empedu dan pankreas, ttp mekanismenya blm jelas. Obat ini mempunyai sifat antidopaminergik di kemoreseptor trigger zone

Farmakokinetik: Secara cepat dan diabsorpsi dengan baik di sal cerna. Konsentrasi puncak plasma: 1-2 jam. Waktu paruh: 5-6 jam. Metabolisme di hati dan diekskresikan mel ginjal dan lbh kurang 20% dlmbentuk utuh dijumpai di urin

04/13/2304/13/23

METOKLOPROPAMIDMETOKLOPROPAMID

Indikasi: - Refluks esofagitis dengan jalan meningkatkan P spinkter

esofagus bawah- Gastroparesis diabetika- Antimual-muntah: terutama pada saat kehamilan, krn

pemberian antikanker, dan untuk pasca operasiKontraindikasi:- Obstruksi mekanik- Feokromositoma- Epilepsi atau obat yg dpt menimbulkan gejala

ekstrapiramidal- Kanker payudara: meningkatkan prolaktin

04/13/2304/13/23

MetoklopropamidMetoklopropamid

• ESO• Yg paling sering: mengantuk dan lesu• Yang lain: mulut kering, hirsutisme,

konstipasi, dan methemoblobinemia• Yg terpenting: menimbulkan gejala

ekstrapiramidal terutama pada anak-anak dan orang tua: spasme otot muka, trismus, tortikolis dan dpt juga berupa gggan Parkinson

04/13/2304/13/23

MetoklopropamidMetoklopropamid

• Interaksi obat: Tidak boleh diberikan bersama atrofin dan antikolinergik lain, fenotiazin dan analgesik narkotik. Efek sedasi meningkat bila diberi bersama alkohol dan penenang

• Sedian: Tablet (5,10 mg), sirup dan injeksi

• Dosis: 2 X sehari sebelum makan

04/13/2304/13/23

Obat-obat prokinetikObat-obat prokinetik

2. DomperidoneSuatu antidopaminergik yang sifat kerjanya

mirip metoklopropamid ttp tidak menembus sawar darah otak dan merupakan der benzimidazol

Mekanisme kerja: menyebabkan peningkat-an P spinkter esofagus bawah, dan kerja utamanya di reseptor dopamin D sal cerna

04/13/2304/13/23

DomperidoneDomperidone

• Farmakokinetik: Diabsorpsi secara baik, Konsentrasi puncak plasma: 10-30 menit. Mengalami metabolisme lintas pertama dihati dan diekskresikan ke empedu. Waktu paruh: 7 jam

• Indikasi: - Refluks gastroesofagal• - Pencegahan mual-muntah padadiare, dispepsia,

dismenore, trauma kapitis, migren, hemolisa dan terapi radiasi

• Kontraindikasi: - Depresi SSP• Hipersensitivitas.• Hati-hati pd penderita peny hati dan reaksi diskinesia

04/13/2304/13/23

DomperidoneDomperidone

• ESO- Biasanya ringan. Dapat meningkatkan sekresi

prolaktin shg dpt menimbulkan pembesaran payudara dan galaktore

- Gejala ekstrapiramidal jarang terjadi• Interaksi obat:- Tidak boleh diberikan bersama obat-obat yg

bersifat hepatotoksik dan penghambat monoamin oksidase

- Sedian: tablet 20 mg dan sirup- D

04/13/2304/13/23

Obat-obat prokinetikObat-obat prokinetik

3. KISAPRIDBekerja sebagai kolinomimetik indirek. Meru -pakan suatu piperidinil benzamida yg tdk mempunyai sifat antidopaminergik dan kolinomimetik direk• Mekanisme kerja: memperbaiki motilitas saluran cerna

dng melepas asetilkolin secara tdk langsung dr pleksus mesentrikus.Obat ini diduga bertindak sebagai agonis 5 HT4 dan antagonis serotonin (5 HT3). Obat ini meningkatkan P spinkter esofagus bawah, kecepatan pengosongan lambung, meningkatkan motilitas antroduodenal, usus halus dan besar

04/13/2304/13/23

KisapridKisaprid

• Farmakokinetik: diabsorpsi sec langsung di sal cerna dan kadar puncak plasma: 1-2 jam dan waktu paruhnya 7-10 jam. Waktu paruh memanjang pada orang tua dan gangguan hati. Ketersedian hayatinya 40-50%

• Indikasi: - Penyakit refluks gastroesofagal - Dispepsia fungsional atau non-ulkus - Gastroparesis diabetika - Atoni sal cerna pasca operasi - Konstipasi kronik

04/13/2304/13/23

KisapridKisaprid

• Interaksi obat: Meningkatkan absorpsi ranitidin, simetidin dan fleikainid, Meningkatkan konsentrasi plasma disopiramid. Efek sedasi meningkat bila diberi bersama alkohol dan diazepam

• Sedian: tablet 5 mg

• Dosis: 3 X 5-10 mg/hari

04/13/2304/13/23

KisapridKisaprid

• Kontraindikasi: - Obstruksi mekanik, perdarahan atau

perforasi saluran cerna - Wanita hamil dan menyusui• ESO - Yg sering terjadi berupa nyeri perut,

borborigmi, dan diare. - gejala ekstrapiramidal dan peningkatan

prolaktin jarang terjadi dibanding metoklopropamid

04/13/2304/13/23

ANTIBIOTIKAANTIBIOTIKA•

* Hasil penelitian terakhir menunjukkan bahwa H. pylori merupakan peyebab utama pd UP. Terapi optimal UP memerlukan AB.

• UP disebabkan oleh infeksi H.pylori, dibuktikan dgn biopsi endoskopik mukosa lamb atau tes serologis dan tes pernafasan untuk urea.

04/13/2304/13/23

Eradikasi H pylori 80-90% diperoleh dgn kombinasi obat2 AB.

1. Pilihan I: berdasarkan efektivitas dan harga, eradikasi 90% dicapai dgn :

“triple therapy” [ Bismuth, metronidazol dan tetrasiklin] selama 2 minggu

2. Pilihan II, Kombinasi : [Metronidazol + Amoks / Klaritromisin + antisekresi [disukai omeprazol]

Catatan: Terapi dgn AB saja eradikasi hanya sampai 20-40%.

04/13/2304/13/23

Triple therapyTriple therapy

+ Amoksisilin 3 x 500 mg --> 1mgg

[atau tetrasiklin 4 x 500 mg --> 1 mgg]

+ Metronidazol 4 x 500 mg --> 1 mgg

+ Kol Bi-subsitrat [KBS] 4 x1 tab --> 2-4 mgg

Eradikasi tercapai bila:H.pylori tidak ditemukan lagi 1 bulan setelah pengobatan selesai.

04/13/2304/13/23

Indikasi EradikasiIndikasi Eradikasi

• 1. Pasien yg sering kambuh

• 2. Komplikasi perdarahan atau perforasi

• 3. Pasien yg tidak tolerans dgn pengob

• jangka lama dgn Anti-H2

• 4. Pasien yang belum siap u/ dioperasi

04/13/2304/13/23

Terima kasihTerima kasihatas perhatian Anda semuaatas perhatian Anda semua

Windows 95:

Medika 1992;1

8(No.4):43-52

Windows 95:

Medika 1992;1

8(No.4):43-52

Windows 95:Windows 95: