BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

40
BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

description

BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS. Bakteri Patogen Saluran Pencernaan. Escherichia coli Shigella sp. Salmonella sp. Helicobacter pylori Vibrio cholerae Vibrio parahaemolyticus Vibrio vulnificus Clostridium perfringens Bacillus cereus. Escherichia coli. Ciri-ciri umum: - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Page 1: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Page 2: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Bakteri Patogen Saluran Pencernaan• Escherichia coli

• Shigella sp.• Salmonella sp.

• Helicobacter pylori• Vibrio cholerae

• Vibrio parahaemolyticus• Vibrio vulnificus

• Clostridium perfringens• Bacillus cereus

Page 3: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Escherichia coli

Escherichia coli

Ciri-ciri umum:•Berbentuk batang

•Bakteri gram negatif

•Tidak memiliki spora

•Memiliki pili

•Anaerobik fakultatif

•Suhu optimum 370C

•Flagella peritrikus

• Habitat utamaDalam saluran pencernaan manusia tepatnya di saluran gastrointestinal dan pada hewan berdarah hangat.

•Dapat memfermentasi karbohidrat

dan menghasilkan gas

•Patogenik, menyebabkan infeksi

saluran kemih

Page 4: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan infeksi bakteri Escherichia coli

Penyebab diare dan Gastroenteritis (suatu peradangan pada saluran usus). Infeksi melalui konsumsi air atau makanan yang tidak bersih.

Patogenesis infeksi bakteri Escherichia coli Enteropathogenic E.coli (EPEC)

Terutama menyerang bayi dan anak-anak. Pada usus halus, bakteri ini membentuk koloni dan akan menyerang vili sehingga penyerapan terganggu.

E. Coli Enterotoksigenik (ETEC)Patogenesis hampir sama dengan kolera. Penyerangan dengan

menghasilkan toksin, ada yang memiliki toksin LT saja, ST saja ataupun keduanya. Bakteri ini melekat pada sel mukosa usus halus dan menyeksresikan toksin.

Page 5: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

E. Coli Enterohemoragik (EHEC)

Memproduksi toksin Shiga, sehingga disebut juga Shiga-toxin producing strain(STEC).Toksin merusak sel endotel pembuluh darah, terjadi pendarahan yang kemudian masuk ke dalam usus.

E. Coli Enteroinvansif (EIEC)

Bakteri ini menembus sel mukosa usus besar dan menimbulkan kerusakan jaringan mukosa sehingga lapisan mukosa terlepas.

E. Coli Enteroagregatif (EAEC)

Bakteri ini melekat pada sel mukosa usus halus dan menghasilkan enterotoksindan sitotoksin sehingga mukosa rusak dan mukus keluar bersama diare

Page 6: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Perjalanan Infeksi Escherichia coli

Page 7: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Shigella Sp.

Shigella spp.

Ciri-ciri:•Batang pendek

•gram negatif

•Tunggal

•Tidak bergerak

•Suhu optimum 370c

•Tidak membentuk spora

•Aerobik, anaerobik fakultatif

•Patogenik, menyebabkan disentri

• Habitat:Dalam saluran pencernaan manusia tepatnya di saluran gastrointestinal dan pada hewan berdarah hangat.

Page 8: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan infeksi bakteri Shigella sp.

Masa inkubasi berkisar 1-7 hari, yang paling umum yaitu sekitar 4 hari. Gejala mula-mulanya yaitu demam dan kejang perut yang nyeri. Diare biasanya terjadi setelah 48 jam, diikuti oleh disentri 2 hari kemudian. Pada kasus yang parah, tinja terutama terdiri dari darah, lendir, dan nanah.

Page 9: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Patogenesis Shigella sp.

-Shigella mempenetrasi intraselular epitel usus besar- Terjadi perbanyakan bakteri-Menghasilkan endotoksin yang mempunyai kegiatan biologis- S. dysenteriae menghasilkan eksotoksin yang mempunyai sifat neurotoksik dan enterotoksik

Page 10: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Diagnosis laboratoris Shigelosis- Darah dan lendir dalam tinja penderita diare yang mendadak.- Uji biokimiawi dan aglutinasi

Epidemiologi- Amerika Serikat: S. sonnei- Asia Timur & Amerika Tengah: S. dysentriae- Indonesia: Penyakit berjangkit endemi.

Page 11: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Salmonella sp.

Salmonella sp.

Ciri-ciri umum:•Batang gram negatif

•Terdapat tunggal

•Tidak berkapsul

•Tidak membentuk spora

•Peritrikus

•Aerobik, anaerobik fakultatif

•Patogenik, menyebabkan gastroenteritis

•Habitat Terdapat pada kolam renang yang belum diklorin, tumbuh dan berkembang pada saluran cerna manusia.

Page 12: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan Infeksi bakteri Salmonella sp.

Masuk ke tubuh orang melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus.

Page 13: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

-Menghasilkan toksin LT.–Invasi ke sel mukosa usus halus.–Tanpa berproliferasi dan tidak menghancurkan sel epitel.–Bakteri ini langsung masuk ke lamina propria yang kemudian menyebabkan infiltrasi sel-sel radang.

Patogenesis Salmonella sp.

Page 14: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Epdemiologi:Timbulnya salmonelosis bervariasi menurut musim. Salmonella membutuhkan suhu yang hangat untuk berkembang biak.

Penularan:Melalui makanan yang erat kaitannya dengan perjamuan makanan. Terjadi sakit perut yang mendadak.

Page 15: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Helicobacter pylori

Helicobacter pylori

Ciri-ciri umum:•Berbentuk batang melengkung

•Bakteri gram negatif

•Mikroaerofilik

•Memiliki 4-6 flagella

•Dapat mengoksidasi hidrogen

•Menghasilkan oksidase, katalase, dan urease

•Patogenik, menyebabkan gastritis

Habitat utamaAwal saluran pencernaan manusia

Page 16: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Patogenesis Helicobacter pylori

-Setelah H. pylori tertelan, bakteri memasuki lumen lambung, atau rongga. -Karena memiliki flagela Helicobacter pylori dapat menahan kontraksi otot perut.

-Setelah tiba di lapisan lendir, bakteri kemudian melubang lapisan tersebut menggunakan flagela dan bentuk heliks untuk membuat gerakan seperti sekrup.

Page 17: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan Infeksi H. pylori

Helicobacter pylori memproduksi toksin yang disebut vacuolating cytotoxin A. Racun ini dapat menyerang sel dalam vakuola, yang merupakan rongga terikat membran dalam sel, menyebabkan gastritis dan bisul parah.

Pada titik tertentu dalam siklus kehidupan bakteri, beberapa bentuk perubahan organisme dari bakteri bentuk spiral untuk coccoid. Alasan di balik ini juga tidak jelas apakah itu adalah suatu usaha untuk beradaptasi dengan situasi stres, tahap tidak aktif, atau sinyal kematian sel (American Water Works Association 2006).

Page 18: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Clostridium PerfringensCiri-ciri umum:•Batang gram positif

•Terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai

•Berkapsul

•Sporanya ovoid (melonjong), sentral sampai eksentrik

•Anaerobik

•Menghasilkan eksotoksin, menyebabkan kelemayuh (suatu

infeksi jaringan disertai gelembung gas dan keluarnya nanah)

Clostridium perfringens

Bakteri ini tersebar luas di lingkungan dan sering terdapat di dalam usus manusia, hewan peliharaan dan hewan liar. Spora organisme ini dapat bertahan di tanah, endapan, dan tempat-tempat yang tercemar kotoran manusia atau hewan.

Habitat

Page 19: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan infeksi bakteri Clostridium perfringensMenyebabkan keracunan makanan ´perfringens´ merupakan istilah yang digunakan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh C. perfringens . Keracunan perfringens secara umum dicirikan dengan kram perut dan diare yang mulai terjadi 8-22 jam setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak C. perfringens penghasil toxin penyebab keracunan

makanan.

PatogenisitasPeracunan disebabkan oleh sel-sel vegetatif pada waktu membentuk spora di rongga usus . Pengobatannya hanya menghilangkan gejala karena tidak ada pengobatan lain yang khusus.

Page 20: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Patogenesis Clostridium perfringens

Patogenesis Clostridium perfringen penyebab penyakit KilimayuhA= MakroskopikB= Mikroskopik

Page 21: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Diagnosis Laboratoris Keracunan C. perfringens

Bila ditemukan sejumlah besar C. perfringens dalam biakan anaerobik makanan yang tercemar.

Cara PenularanMenelan makanan yang terkontaminasi oleh tanah dan tinja dimana makanan tersebut sebelumnya disimpan dengan cara yang memungkinkan kuman berkembangbiak

Page 22: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Vibrio Cholerae

Vibrio cholerae

Ciri-ciri umum:•Bakteri gram negatif

•Batang lurus dan agak lengkung

•Terdapat tunggal dan dalam

rantai berpilin

•Tidak berkapsul

•Tidak membentuk spora

•Bergerak flagella tunggal polar

•Aerobik, anaerobik fakultatif

•Patogenik, menyebabkan kolera

Bakteri yang dapat hidup pada salinitas yang relatif tinggi seperti di air laut dan perairan payau. Tumbuh dan berkembang biak di dalam usus manusia.

Habitat

Page 23: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan Infeksi Bakteri Vibrio cholerae

Patogen untuk manusia, tidak bersifat invasif, kuman tidak pernah masuk dalam sirkulasi darah, tetapi terlokalisasi dalam usus, menghasilkan toksin kholera (enterotoksin), musinase dan endotoksin. Toksin cholera diserap di permukaan gangliosida sel epitel dan merangsang hipersekresi air dan klorida dan menghambat absorpsi natrium. Akibat kehilangan banyak cairan dan elektrolit, terjadi dehidrasi, asidosis, syok dan mati.

Page 24: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Patogenesis Infeksi Vibrio cholerae

–Bakteri tertelan dan masuk ke usus halus–Multipikasi dalam usus halus

–Menghasilkan enterotoksin kolera yang mempengaruhi ATPyang berubah menjadi cAMP dan terjadilah peningkatan sekresi ion Cl ke lumen usus.

–Hipersekresi akibat toksin.–Feses seperti air cucian beras.

Epidemiologi

Endemik di Indonesia, India, Bangladesh dan negara-negara lain di Asia

Page 25: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Vibrio parahaemolyticus

Vibrio parahaemolyticus

Ciri-ciri umum:•Bentuk koma atau batang lurus gram

negatif

•Terdapat tunggal

•Tidak berkapsul

•Tidak membentuk spora

•Falgelum tunggal mengutub

•Aerobik, anaerobik fakultatif

•Membutuhkan garam

•Hemolitik

•Patogenik, menyebabkan

gastroenteritis

Tumbuh pada kadar NaCl optimum 3%, kisaran suhu 5 – 43°C,  pH 4.8 – 11, terdapat di perairan laut dan berkembang pada hewan-hewan seafood.

Habitat

Page 26: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan infeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus

Penyebab penyakit gastroenteritis yang disebabkan oleh produk hasil laut (seafood), terutama yang dimakan mentah, dimasak tidak sempurna atau terkontaminasi dengan seafood mentah setelah pemasakan. Gastroenteritis berlangsung akut, diare tiba-tiba dan kejang perut yang berlangsung selama 48 – 72 jam dengan masa inkubasi 8 – 72 jam. Gejala lain adalah mual, muntah, sakit kepala, badan agak panas dan dingin.

Page 27: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Patogenesis- Masa inkubasi: 8-72 jam- Gejala utama: sakit perut, diare, mual, dan muntah- Disertai sedikit demam & rasa kedinginan- Sembuh dalam waktu 2-5 hari- Tidak disebabkan toksin

Diagnosis laboratorisIsolasi bakteri dari tinja atau muntah penderita dan dari makanan yang dicurigai.

Penularan: Konsumsi makanan laut

Page 28: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Vibrio vulnificus

Vibrio vulnificus

Ciri-ciri umum:•Berbentuk batang melengkung

•Bakteri gram negatif

•Bergerak aktif, memiliki flagella

•Habitat di air laut

•Patogenik, menyebabkan selulitis atau keracunan darah dan gastroenteritis

Banyak ditemukan di dalam air laut hangat. Tumbuh dan berkembang pada hewan laut seperti kerang.

Habitat

Page 29: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan infeksi bakteri Vibrio vulnificusPatogen pada orang yang makan makanan laut yang terkontaminasi atau memiliki luka terbuka yang terkena air. Menyebabkan muntah, diare, dan sakit perut.

Patogenesis- Masa inkubasi: biasanya 12 – 72 jam sesudah mengkonsumsi seafood mentah atau setengah matang- Masa penularan: dianggap tidak terjadi penularan dari orang ke orang baik langsung atau melalui makanan yang terkontaminasi kecuali pada keadaan tertentu. 

Page 30: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Cara penularanPenularan terjadi diantara mereka yang mempunyai risiko tinggi, yaitu orang-orang yang “immunocompromised” atau mereka yang mempunyai penyakit hati kronis, infeksi terjadi karena mengkonsumsi “seafood” mentah atau setengah matang. Sebaliknya, pada hospes normal yang imunokompeten, infeksi pada luka biasanya terjadi sesudah terpajan dengan air payau (misalnya kecelakaan ketika mengendarai perahu/boat) atau dari luka akibat kecelakaan kerja (pengupas tiram, nelayan).

Epidemiologi V. vulnificus adalah penyebab infeksi vibrio serius yang yang paling umum terjadi di AS. Di daerah pantai kejadian tahunan infeksi V. vulnivicus sekitar 0.5 kasus per 100.000 penduduk; sekitar 2/3 dari kasus ini adalah septikemia primer. Penderita V. vulnivicus telah dilaporkan terjadi dari berbagai tempat didunia (misalnya; Jepang, Korea, Taiwan, Israel, Spanyol, Turki).

Page 31: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Bacillus cereus

Bacillus cereus

Ciri-ciri umum:•Berbentuk batang

•Bakteri gram positif

•Dapat membentuk endospora

•Tidak memiliki flagel

•Anaerobik fakultatif

•Menghasilkan enterotoksin

•Patogenik, menyebabkan mual, muntah,

dan diare

Habitat

Sangat umum berada di dalam tanah dan tumbuh-tumbuhan

Page 32: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Virulensi dan infeksi Bacillus cereus

Ada dua jenis penyakit yang berhubungan dengan Bacillus cereus. Yang paling umum adalah penyakit diare disertai dengan sakit perut. Sebuah masa inkubasi 4 sampai 16 jam diikuti dengan gejala-gejala berlangsung 12 hingga 24 jam.

Jenis penyakit kedua adalah penyakit yg menyebabkan muntah sering dikaitkan dengan konsumsi beras tidak benar didinginkan setelah memasak. Penyakit ini ditandai dengan muntah dan mual yang biasanya terjadi dalam 1 sampai 5 jam setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Page 33: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN KARENA MIKROBIA

Page 34: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

1. MYCOBACTERIUM

Ciri Utama MycobacteriaMikroba yang termasuk kelompok ini bersifat tahan asam, berbentuk batang halus, tidak bergerak, tidak membentuk spora dan bersifat aerobic.

Mekanisme Infeksi Mycobacterium tuberculosisMikroba dikeluarkan melalui sputum dan saluran pernafasan. Infeksi

terjadi melalui muntahan atau saluran pernafasan. Lesion utama terjadi pada paru-paru

Page 35: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Patogenesis

Manifestasi penyakit tergantung pada masuknya mikroba. Jika terjadi melalui inhalasi, maka paru-paru dan limfoglandula tracheobronchial yang terserang. Jika melalui ingesti, maka jalur infeksi terjadi melalui limfoglandula mesenterium, dinding usus dan hati melalui sistem portal.

Page 36: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS
Page 37: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Kuman ini merupakan positif Gram berbentuk diplokokus dan seperti lanset

anaerob fakultatif tumbuh pada pH normal, yaitu 7,6-7,8, tidak tahan terhadap sinar matahari langsung

Manifestasi Klinis Infeksinya pada manusia yang khas ialah

menyebabkan penyakit pneumonia lobaris. Penyakit lain yang disebabkannya juga adalah sinusitis,

. Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus)

Page 38: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Bakteri ini berbentuk cocobacillus negatif Gram dan merupakan anaerob fakultatif

dibagi menjadi 2 jenis, yaitu koloni R yang dibentuk oleh kuman-kuman tak bersimpai (NTHi) dan koloni S yang dibentuk oleh kuman-kuman bersimpai.

koloni S dianggap virulen dan secara serologik dibagi dalam 6 tipe berdasarkan simpainya: a,b,c,d,e, dan f.

H. influenzae tak bersimpai (rough) biasa diasosiasikan dengan penyakit saluran pernafasan kronik, terutama pada orang dewasa

H. influenzae tipe b (Hib), yang merupakan penyebab sebagian besar penyakit invasif, termasuk penyakit pneunomia dan meningitis bakterial akut pada bayi dan anak-anak.

Haemophilus influenzae

Page 39: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

Infeksi oleh H. influenzae terjadi setelah mengisap droplet yang berasal dari penderita baru sembuh, atau carrier, yang biasanya menyebar secara langsung saat bersin atau batuk.

Page 40: BAKTERI SALURAN CERNA DAN SALURAN NAFAS

SekianTerima Kasih