050614psiko Pada Saluran Cerna
-
Upload
aulia-rahmi -
Category
Documents
-
view
40 -
download
8
description
Transcript of 050614psiko Pada Saluran Cerna
Aspek Psikosomatik padasaluran cerna
Sub Bagian PsikosomatikBagian Ilmu Penyakit Dalam
FK UNAND / RS DR M DJAMIL PADANG
dr. ARINA WIDYA MURNI, SpPD-KPsi,FINASIM
Kedokteran Psikosomatik
Memiliki dimensi sangat luas Misi :
- Mendorong dan menggali secara ilmiah hubungan faktor biologis, psikologis, sosial dan perilaku manusia
- Mengintegrasikan bidang tersebut dalam edukasi dan terapi WHO (1994)
Sehat : fisik, psikologis, sosial dan spiritual (bio-psiko-sosio-spiritual)
GANGGUAN PSIKOSOMATIK
• Cukup banyak ditemukan• Seringkali diabaikan / dilupakan• Keluhan sangat bermacam-macam• Disadari setelah beberapa kali pemeriksaan• Sebenarnya diagnosis sudah bisa ditegakkan
sejak pertemuan pertama
KONSEP KEDOKTERAN PSIKOSOMATIKKONSEP KEDOKTERAN PSIKOSOMATIK
• Interrelasi aspek psikologis dengan aspek fisik normal maupun sakit
• Perhatian di fokuskan kepada hubungan faktor psikologis dengan fenomena fisiologis tubuh khususnya patogenesis penyakit
• Mempelajari perhitungan faktor psikologis dalam telaah penyakit
• Konsep : integrasi ilmu prilaku dan pendekatan biomedis untuk preventif,diagnosis dan terapi
• Interrelasi aspek psikologis dengan aspek fisik normal maupun sakit
• Perhatian di fokuskan kepada hubungan faktor psikologis dengan fenomena fisiologis tubuh khususnya patogenesis penyakit
• Mempelajari perhitungan faktor psikologis dalam telaah penyakit
• Konsep : integrasi ilmu prilaku dan pendekatan biomedis untuk preventif,diagnosis dan terapi
Fenomena gunung es
Psikosomatik
Pulmonologi
Nefrologi
Gastroenterologi
Hematologi
Tropik infeksi Kardiologi
Endokrinologi
Rematologi
Geriatri
Alergi imunologi
Gangguan Psikosomatik
• Menyerupai penyakit fisik• Ada hubungan erat dgn peristiwa psikososial• Disebut kelainan fungsional
spasme, hiper/hipo sekresi; perub. konduksi• Heinroth :
gejala psikis dan somatis tumpang tindih• Dapat bersamaan dgn kelainan organik
KELOMPOK KASUS PSIKOSOMATIK
1. TANPA KELAINAN ORGANIK
(PSIKOSOMATIK MURNI)
1. KELAINAN ORGANIK KARENA PSIKOSOMATIK YANG LAMA
2. KELAINAN ORGANIK TERDAPAT BERSAMAAN (KOINSIDENSI)
3. KELAINAN ORGANIK DISADARKAN /DIBERIKAN OLEH DOKTER -- IATROGENIK
8
DIAGNOSIS DEPRESI (DSM IV)
Dua minggu, 5 gejala atau lebih
Mood depresi
Hilang minat / rasa senang
Berat badan menurun / bertambah
Berat badan menurun / bertambah
Insomnia / hipersomniaInsomnia / hipersomnia
Pikiran tentang kematian dan ide bunuh diri
Pikiran tentang kematian dan ide bunuh diri
Agitasi / retardasi psikomotor
Agitasi / retardasi psikomotor
Kelelahan / hilang tenaga
Kelelahan / hilang tenaga
Perasaan bersalah berlebihan / tak berguna
Perasaan bersalah berlebihan / tak berguna
Sulit berkonsentrasiSulit berkonsentrasi
DEPRESIDEPRESI
10
GANGGUAN PANIK (ANSIETAS PANIK)
• Serangan mendadak tanpa diduga, hilang dalam 10 –30 menit
• Pasien menghindar dari aktivitas dan lingkungan Agorafobia
• Dimulai usia dewasa muda
• Prevalensi : Negara barat 2-4 %, wanita 3 kali priaAsia 0.5 – 2 %, wanita sama dengan priaRSUPN-CM 0.7 %
Symptoms Of Panic Attack
Palpitations, pounding heart, or accelerated heart rate Sweating Trembling or shaking Sensations of shortness of breath or smothering Feeling of choking Chest pain or discomfort Nausea or abdominal distress Feeling dizzy, unsteady, lightheaded, or faint Derealization (feelings of unreality) or depersonalization (being
detached from oneself) Fear of losing control or going crazy Fear of dying Paresthesias (numbness or tingling sensations) Chills or hot flushes
Diagnosis Gangguan Panik
Memakai rumus – 44 minggu 4 kali serangan panik4 gejala yang menonjol
(sesak nafas, nyeri dada, palpitasi, perasaan mau pingsan, pusing, takut jadi gila, takut mati, kehilangan kendali diri)
Atau
4 minggu beberapa kali serangan dengan perasaan cemas yang menetap
PENGARUH PSIKIS PADA FISIOLOGIS TUBUH
PENGARUH PSIKIS PADA FISIOLOGIS TUBUH
1. Gangguan keseimbangan saraf otonom vegetatif.
2. Gangguan konduksi impuls melalui neurotransmitter.
3. Hiperalgesia alat viseral.
4. Gangguan sistem endokrin / hormonal.
5. Perubahan sistem imun.
1. Gangguan keseimbangan saraf otonom vegetatif.
2. Gangguan konduksi impuls melalui neurotransmitter.
3. Hiperalgesia alat viseral.
4. Gangguan sistem endokrin / hormonal.
5. Perubahan sistem imun.
PENGARUH PSIKIS PADA SALURAN CERNA
PENGARUH PSIKIS PADA SALURAN CERNA
1. Gangguan di jalur EMS di hipothalamus
2. Aktifasi poros HPA ( Brain – Gut – Axis ) .
3. Meningkatkan pengeluaran hormon CRH.
4. Meningkatkan hormon kortisol.
5. Gangguan keseimbangan faktor agresif dan defensif.
sindrom dispepsia
1. Gangguan di jalur EMS di hipothalamus
2. Aktifasi poros HPA ( Brain – Gut – Axis ) .
3. Meningkatkan pengeluaran hormon CRH.
4. Meningkatkan hormon kortisol.
5. Gangguan keseimbangan faktor agresif dan defensif.
sindrom dispepsia
Gangguan Keseimbangan Saraf Otonom Vegetatif
Konsep Psiko-neuro-imun-endokrinologi Emosi – Kortek – Limbik – Hipotalamus –
Saraf otonomHipertoni simpatis Hipertoni parasimpatisAtaksi vegetatifAmfotoni
Gangguan Konduksi Impuls
Ada kekurangan / kelebihan neurotransmiter di celah sinaps.
Gangguan sensitivitas reseptor post sinaps.
Neurotransmiter :
nor adrenalin, dopamin, serotonin,GABA
Hiperalgesia alat viseral
Mayer & Gebhart (1994)
Hiperalgesia Reflek berlebihan
Misal : IBS
Non cardiac chest pain
Non ulcer dyspepsia
0
10
20
30
40
50
60
20 40 60 80 100 120 140 160 180DISTENSION OF RECTOSIGMOID (ml)
CU
MU
LA
TIV
E P
ER
CE
NT
AG
E R
EP
OR
TIN
G
PA
IN
Patients
Normals
IBS : Psychological Mechanisms
(biasanya tidak ada)- tidak ada kelainan organik bila ada :
akibat kelainan psikosomatik lama, koinsiden, iatrogenik
- tidak ada kelainan psikiatrik
KRITERIA DIAGNOSIS GANGGUAN PSIKOSOMATIK
* Keluhan berhubungan / dicetuskan oleh emosi* Keluhan berganti-ganti* Ada gejala vegetatif imbalance* Riwayat hidup penuh konflik* Terdapat perasaan negatif yang menjadi titik tolak keluhanAda faktor predisposisi• Ada faktor presipitasi/ pencetus• Ada faktor agravasi / pemberat
Early Life
• Genetics
• Environment
Early Life
• Genetics
• Environment
Psychosocial Factors
• Life stress
• Psychologic state
• Coping
• SosiaL support
Psychosocial Factors
• Life stress
• Psychologic state
• Coping
• SosiaL support
Physiology
-Motility
-Sensation
Physiology
-Motility
-SensationOutcome
• Medications
• MD visits
• Daily function
• Quality of life
FGID Symptom Behaviour
FGID Symptom Behaviour
GutENS
BrainCNS
Patofisiologi Gangguan Fungsional Saluran cerna
Brain- Gut Axis
Central nervous system (CNS)
Autonomic nervous system (ANS)(brain-gut axis)
Enteric nervous system (ENS)
Phillips S, Wingate DL. Churchill Livingstone, 1998
Functional Gastrointestinal (GI) Disorders
Lower GI tract Upper GI tract
Functionalconstipation/diarrhea
Irritable bowel syndrome (IBS)
Functional abdominalpain/bloating
Dysphagia
Noncardiac chest pain
Heartburn
Functionaldyspepsia (FD)
Functionalbiliary disorders
Gastroesophageal refluxdisease (GERD)
PENGARUH PSIKIS TERHADAP MUKOSA COLON
PENGELOLAAN DISPEPSIA FUNGSIONAL
TERAPI INISIAL
TERAPI LANJUTAN
Tahap Penatalaksanaan Dengan Pendekatan Psikosomatik
Tahap Penatalaksanaan Dengan Pendekatan Psikosomatik
1. Tahap awal , capai 3 tujuan:
- Wujudkan hubungan dokter pasien yang menyenangkan (ventilasi yang baik)
- Pastikan memang gangguan fungsional
- Identifikasi tanda bahaya
2. Bio – feedback
3. Rekomendasikan obat atau terapi perilaku sederhana
4. Pilih psikofarmaka, managemen psikologis spesifik, kalau perlu rujuk (psikosomatik, psikiater, psikolog)
5. Terapi utama : psikofarmaka dan terapi perilaku
1. Tahap awal , capai 3 tujuan:
- Wujudkan hubungan dokter pasien yang menyenangkan (ventilasi yang baik)
- Pastikan memang gangguan fungsional
- Identifikasi tanda bahaya
2. Bio – feedback
3. Rekomendasikan obat atau terapi perilaku sederhana
4. Pilih psikofarmaka, managemen psikologis spesifik, kalau perlu rujuk (psikosomatik, psikiater, psikolog)
5. Terapi utama : psikofarmaka dan terapi perilaku
SIMPULANSIMPULAN
• Kedokteran psikosomatik mempelajari interrelasi aspek psikologis dan aspek fisis faal jasmani dalam keadaan normal maupun sakit
• Jenis gangguan beragam, perlu perluas pengetahuan untuk mampu mendiagnosis dengan tepat
• Pengenalan gangguan psikosomatik dapat dimulai dari awal pertemuan dokter - pasien
• Membina hubungan dokter-pasien dengan baik akan mempermudah pengenalan gangguan psikis yang menyertai keluhan organik
• Penangan terbaik , psikofarmaka dan terapi perubahan perilaku
• Kedokteran psikosomatik mempelajari interrelasi aspek psikologis dan aspek fisis faal jasmani dalam keadaan normal maupun sakit
• Jenis gangguan beragam, perlu perluas pengetahuan untuk mampu mendiagnosis dengan tepat
• Pengenalan gangguan psikosomatik dapat dimulai dari awal pertemuan dokter - pasien
• Membina hubungan dokter-pasien dengan baik akan mempermudah pengenalan gangguan psikis yang menyertai keluhan organik
• Penangan terbaik , psikofarmaka dan terapi perubahan perilaku