PKL TPI ASMAUL

57
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Barru merupakan salah satu kabupaten yang berada di pesisir barat Provinsi Sulawesi Selatan, terletak antara koordinat 4˚05’49”- 4˚47’35” lintang selatan dan 119 ˚35’00”- 119 ˚49’16” bujur timur dengan luas wilayah 1174,72 km 2 yang merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar dimana panjang garis panatai di Kabupaten Barru sebesar 78 m. Kabupaten Barru memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Garis pantainya membentang di wilayah barat kabupaten, menghadap ke selat makassar ( Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru,2011). Sektor kelautan dan perikanan di kabupaten barru dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini ditunjang dengan luas wilayah penangkapan ikan laut yaitu sekitar 56.160 Ha dan dengan adanya berbagai jenis alat penangkapan ikan yang sangat berpotensi. Adapun unit penangkapan ikan di Kabupaten Barru pada tahun 2011 yaitu 2.174 unit alat tangkap dan pada tahun 2012 jumlah alat tangkap yaitu 2.183 unit alat tangkap dan 2.171 unit alat tangkap pada tahun 2013 (DKP KAB. Barru, 2013).

Transcript of PKL TPI ASMAUL

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Barru merupakan salah satu kabupaten yang

berada di pesisir barat Provinsi Sulawesi Selatan, terletak

antara koordinat 4˚05’49”- 4˚47’35” lintang selatan dan 119

˚35’00”- 119 ˚49’16” bujur timur dengan luas wilayah 1174,72

km2 yang merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi

perikanan laut yang cukup besar dimana panjang garis panatai

di Kabupaten Barru sebesar 78 m. Kabupaten Barru memiliki

potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Garis

pantainya membentang di wilayah barat kabupaten, menghadap

ke selat makassar ( Badan Pusat Statistik Kabupaten

Barru,2011).

Sektor kelautan dan perikanan di kabupaten barru dapat

dimanfaatkan secara optimal. Hal ini ditunjang dengan luas

wilayah penangkapan ikan laut yaitu sekitar 56.160 Ha dan

dengan adanya berbagai jenis alat penangkapan ikan yang

sangat berpotensi. Adapun unit penangkapan ikan di Kabupaten

Barru pada tahun 2011 yaitu 2.174 unit alat tangkap dan pada

tahun 2012 jumlah alat tangkap yaitu 2.183 unit alat tangkap

dan 2.171 unit alat tangkap pada tahun 2013 (DKP KAB. Barru,

2013).

2

Aktivitas penangkapan ikan pada dasarnya merupakan

rangkaian yang tidak semata-semata hanya membutuhkan

biaya/dana dan tenaga kerja, melainkan juga manajemen waktu

dari setiap aktivitas pada keseluruhan proses penangkapan.

Manajemen waktu penting dalam aktivitas penangkapan, karena

apabila terjadi keterlambatan pada salah satu aktivitas akan

menyebabkan aktivitas berikutnya mengalami keterlambatan.

Dampaknya waktu tiba di lokasi penangkapan juga terlambat,

sehingga dapat mempengaruhi jumlah hasil tangkapan. Hal

tersebut dapat terjadi karena setiap jenis ikan memiliki

perilaku makan yang berbeda dalam satu hari.

Trawl merupakan pukat kantong yang digunakan untuk

menangkap gerombolan ikan. Kedua sayapnya berguna untuk

menakut-nakuti atau menggiring ikan supaya masuk kedalam

kantong (Suhadja dan Syahrudidin 1999).

Penentuan daerah penangkapan dengan alat tangkap trawl

hampir sama dengan cantrang. Menurut Ayodhyoa (1981),

syarat-syarat fishing ground bagi bottom trawl antara lain adalah

sebagai berikut karena jaring ditarik pada dasar laut, maka

perlu jika dasar laut tersebut terdiri dari pasir ataupun

lumpur, tidak berbatu karang, tidak terdapat benda-benda

yang mungkin akan menyangkut ketika jaring ditarik misalnya

3

kapal yang tenggelam, bekas-bekas tiang dan sebagainya.

Dasar perairan mendatar, tidak terdapat perbedaan yang

sangat menyolok. Perairan mempunyai daya produktivitas yang

besar serta resources yang melimpah.

Manajemen artinya tata laksana atau seni pengaturan

dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan

pengawasan kegiatan untuk mencapai tujuan (Nelwan, 2010).

Manajemen waktu berfungsi untuk mengatur waktu yang

tersedia dalam suatu kegiatan agar dapat dimanfaatkan

seoptimal mungkin untuk kegiatan-kegiatan yang produktif.

Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data

aktivitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari

setiap aktivitas tersebut. Untuk menjaga keseimbangan dari

waktu, biaya dan tenaga yang dibutuhkan tersebut kegiatan

penjadwalan merupakan salah satu hal yang sangat penting,

terutama untuk mengatasi masalah keterbatasan (Djohar,

2000).

Menurut Nikijuluw et al. (2011) ada beberapa faktor

penyebab kegagalan diantaranya adalah metode penangkapan

yang masih konvensional, mengandalkan gejala alam, kurang

cermat dalam memperhitungkan keberhasilan yang sebenarnya

dapat diupayakan (termasuk dalam mengatur waktu). Disamping

4

itu dengan tingkat kepadatan tangkap yang semakin tinggi

maka resiko kegagalan akan semakin tinggi pula.

Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang memiliki

batas, sama halnya dengan sumberdaya ikan demersal, oleh

karena itu diperlukan pengelolaan yang tepat untuk dapat

memanfaatkan sumberdaya ikan tersebut untuk kurun waktu yang

cukup (Widodo, 1998).

Ikan menjadi tujuan usaha, khususnya di daerah tropis

mempunya jenis yang sangat banyak, sementara populasi

masing-masing jenis tidak terlalu besar (Najamuddin, 2004).

Untuk merebut bagian yang lebih besar dari ketersedian ikan

yang menjadi milik bersama, nelayan berusaha memaksimalkan

waktu penangkapannya menggunakan teknologi penangkapan yang

lebih efisien (Purwanto, 1990). Alat tangkap yang digunakan

untuk menangkap ikan juga bervariasi, didominasi oleh skala

usaha kecil dengan jangkauan yang sangat terbatas pada

daerah sekitar pantai. Hal ini yang juga merupakan masalah

penting adalah penggunaan alat penangkap ikan yang terlarang

seperti bahan peledak dan bahan kimia (Najamuddin, 2004).

B. Tujuan

Tujuan praktek kerja lapang (PKL) ini ialah :

5

1. Untuk mengetahui kebutuhan waktu dari setiap aktivitas

dalam proses pengoperasian trawl.

2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan setiap aktivitas

operasi penangkapan trawl, dan

3. Untuk mengetahui secara langsung teknik pengoperasian

alat tangkap trawl.

II. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Waktu Dan Tempat

6

Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan pada alat

tangkap Trawl pada bulan Februari sampai Maret 2015 di desa

Pancana Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Sulawesi

Selatan.

Gambar 1. Peta lokasi kegiatan praktik kerja lapangan

B. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang saya gunakan dilapangan pada

saat kerja lapangan dapat dilihat pada tabel berikut:

7

Tabel 1. alat dan bahan yang digunakan pada praktik kerja

lapangan

NO Alat Dan Bahan Fungsi1 Gps Untuk menentukan lokasi2 Trawl Alat tangkap ikan3 Camera Digital Untuk mendokumentasikan

kegiatan4 Alat Tulis Untuk mencatat data5 Kuisioner Sebagai tempat menulis data6 Laptop Untuk mengolah data

C. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam praktek ini adalah dengan

mengikuti operasi penangkapan Trawl di lapangan serta

pengambilan data dan informasi secara langsung di lapangan

dengan mengunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

D. Kegiatan Kerja

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama praktik kerja

lapangan perikanan tangkap trawl adalah sebagai berikut:

1. Melakukan wawancara kepada pemilik-pemilik alat tangkap

trawl tentang investasi, atau berapa biaya yang

dikeluarkan untuk pembelian alat tangkap serta kebutuhan

yang digunakan melaut sampai beroperasi.

2. Mengikuti operasi penangkapan trawl di Kabupaten Barru

selama beberapa trip dengan menempuh perjalanan ± 1 jam

ke fishing ground dan kembali ke fishing base.

8

3. Dan mengikuti pemasaran hasil tangkapan di tempat

pelelangan ikan yang bertempat di fishing base.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sarana Penangkapan

1. Kapal Trawl

Kapal trawl yang digunakan dalam praktik kerja lapang di

desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Sulawesi

Selatan terbuat dari kayu ulin. Bentuk kapal trawl yang

digunakan nelayan di desa Pancana sebagaimana terlihat pada

(Gambar 2).

Gambar 2. Kapal Trawl yang digunakan selama praktik kerja

lapang

Kapal trawl ini mempunyai panjang (L) 11 meter, lebar

(B) 1,75 meter dan dalamnya (D) 0,60 meter. Kapal trawl ini

dilengakapi dengan menggunakan 2 buah mesin induk merk

9

Motoyama 24 PK dengan bahan bakar solar, sedangkan untuk

mesin pembantu yaitu merek 24 PK campawang (Gambar 3). Kapal

trawl dilengkapi dengan palka yang diletakkan didepan ruang

kemudi, palka ini digunakan untuk menyimpan hasil tangkapan

dan es balok agar hasil tangkapan tidak busuk selama berada

dilaut.

Gambar 3. Mesin yang digunakan pada trawl di perairanBarru. a) Mesin

induk dan b) mesin pembantu.

2. Alat Tangkap Trawl

Alat tangkap trawl ini di operasikan nelayan Desa Pancana

terdiri dari beberapa bagian (Gambar 4) yaitu pertama Sayap

jaring (wing) terdiri dari sayap atas dan sayap bawah yang

berfungsi untuk mengiringi ikan kearah mulut jaring, Ukuran

panjang untuk sayap yaitu 10 meter serta sayap bawah 10

meter dan kedua Badan jaring, ukuran mata jaring berbeda

dengan bagian kantong yaitu 6 inchi (3cm),5 inchi (2,5cm),4

a b

10

inchi (2cm),3 inchi (1,5 cm),2 inchi (1cm), dan 1 inchi

(0.5cm) dimana Badan jaring berfungsi untuk menghubungkan

bagian sayap jaring dengan kantong. Kantong (cod end) pada

bagian ini berfungsi untuk menampung semua hasil tangkapan.

Ukuran mata jaring pada kantong yaitu 2 cm atu 1 inchi.

. Gambar 4. Alat tangkap trawl yang terletak di bagian

buritan kapal

Jaring (Gambar 4) ini termasuk dalam jaring dasar yang

dioperasikan untuk menangkap sumberdaya perikanan demersal.

Selain itu alat tangkap ini termasuk alat tangkap yang aktif

(Astanti, 2004). Bagian utama dari alat tangkap dogol ini

terdiri dari bagian badan dan kantong trawl yang digunakan

dalam praktek berukuran panjang total 11 meter.

Tali ris atas dan tali ris bawah dengan panjang 17 m

dan 18,5 m. Tali ris atas berada pada bibir atas mulut

jaring yang merupakan tempat untuk menggantungkan jaring

serta mengikat pelampung (Gambar 5 dan 6).

11

Gambar 5. Tali ris atas trawl di Kabupaten Barru

Gambar 6. Tali ris bawah trawl di kabupaten Barru

Tali penarik (warp) adalah tali penarik yang

dihubungkan dengan kapal. Panjang tali yang digunakan yaitu

200 meter yang terbuat dari bahan PE (polyetheline) pada gambar

7.

Gambar 7. Tali utama pada trawl

12

Pemberat yang digunakan rantai seberat 10 kg dan

dililit atau diikat sepanjang tali ris bawah diantara ikatan

rantai pemberat, dengan jarak 17 cm sedangkan pemberat yang

kedua seberat 50 gram panjang 4 mm lebar 2 mm pemberat

diikat sepanjang tali ris dengan demikian tali ris bawah

(ground rope) tetap di dasar pada saat jaring ditarik oleh

kapal (Gambar 8).

Gambar 8. Pemberat yang digunakan pada kapal trawl

Pelampung berfungsi sebagai pengangkat tali ris atas,

pada bagian jaring trawl dengan dimensi panjang 14 cm dan

lebar 9 cm dengan jarak antar pelampung 1,4 meter (Gambar

9).

13

Gambar 9. Pelampung trawl di Kabupaten Barru

Papan pembuka (otter board) adalah alat untuk membuka

mulut jaring secara horizontal dan menjaga keseimbangan

mulut agar tetap terbuka. Otter board terdiri dari dua papan

yang terbuat dari kayu ulin dengan frame yang terbuat dari

besi baja, ukuran panjang 1,20 meter dan lebar 55 cm. Papan

penyangga ini dipasang pada bagian kanan dan kiri jaring.

Otter board merupakan bagian dari trawl yang mengakibatkan

terbukanya jaring di dasar perairan saat operasi penangkapan

dilakukan (Gambar 10).

Gambar 10. Papan pembuka mulut jaring (otter board) trawl diKabupaten Barru

B. Daerah penangkapan

Daerah penangkapan (fishing ground) alat tangkap trawl yang

digunakan pada saat praktik kerja lapangan mulai dari fishing

base dengan posisi 040 32’21.167 LS dan 1190 35‘ 07‘’.040 BT

dan kemudian ke fishing ground selanjutnya dengan posisi 4° 30'

37.30" LS dan 119° 32' 42.75" BT. Nelayan Berangkat pada

14

saat menjelang subuh pada pukul 05.00 Wita dengan menempuh

perjalanan 1-2 jam tiba ke fishing ground.

Daerah penangkapan trawl yang dioperasikan oleh nelayan

di Kabupaten Barru Desa Pancana adalah di Perairan Barru

dengan fishing base pada dasarnya nelayan trawl bereoperasi

didaerah ini karena didukung oleh beberapa faktor antara

lain waktu tempuh dari pangkalan ke daerah penangkapan lebih

dekat, kedalaman perairan masih terjangkau dari jaring trawl.

Dari hasil pengambilan sampel substrat dasar perairan, maka

didapatkan bahwa pada semua daerah penangkapan trawl

(rengreng) mempunyai tipe dasar berlumpur (Anonim, 2011).

Selain itu prinsip penangkapan trawl menyapu dasar perairan

sangat cocok digunakan pada daerah penangkapan ini. Hal ini

ditunjang karena kondisi dasar perairan yang berlumpur

menyebabkan jaring terhindar dari kerusakan seperti jaring

sobek karena tersangkut karang, batu atau benda keras.

C. Operasi Penangkapan Pada Trawl

Aktivitas penangkapan ikan pada dasarnya merupakan

rangkaian yang tidak semata-mata hanya membutuhkan

biaya/dana dan tenaga kerja melainkan juga manajemen waktu

dari setiap aktivitas pada keseluruhan proses penangkapan.

Manajemen waktu penting dalam aktivitas penangkapan karena

15

apabila terjadi keterlambatan pada salah satu aktivitas

penangkapan karena akan menyebabkan aktivitas berikutnya

mengalami keterlambatan. Dampaknya waktu tiba di lokasi

penangkapan juga terlambat, sehingga dapat mempengaruhi

jumlah hasil tangkapan. Hal tersebut dapat terjadi karena

setiap jenis ikan memiliki perilaku makan yang berbeda dalam

satu hari. Proses operasi penangkapan dengan alat tangkap

trawl secara umum dapat dibagi yaitu:

Pertama tahap persiapan dengan beberapa aktivitas

pokok meliputi pengisian bahan bakar solar, pegisian es

sebagai pengawet mutu ikan serta bahan kebutuhan ransum

untuk konsumsi para nelayan selama di fishing ground.

Kedua tahap setting (penurunan jaring) dan tahap towing

(penarikan jaring) tahap ini nelayan melihat kondisi

perairan untuk pengoperasian jaring. Aktivitas pada tahap

ini mula-mula diturunkan bagian kantong jaring, badan dan

sayap jaring selama penurunan jaring, sedangkan towing

dimulai saat tali selambar seluruhnya diturunkan. Hingga

penanganan hasil tangkapan di atas kapal pasca tangkap.

Ketiga tahap pendaratan ikan hasil tangkapan. Pada

tahap ini aktivitas yang ada di dalamnya antara lain

membongkar dan menaikkan ikan hasil tangkapan dari dalam

16

palka kapal di pengumpul tempat dimana hasil tangkapan

dipasarkan serta membersihkan kembali jaring dan palka

kapal.

Berdasarkan hasil pengamatan kebutuhan waktu pada

operasi penangkapan trawl menujukkan terdapat beberapa

aktivitas dalam 1 trip pengkapan pada pagi hari hingga sore

hari dilakukan proses penangkapan ikan menggunakan trawl.

Terdapat perbedaan hasil tangkapan dan jenis tangkapan pada

waktu pagi hingga sore dibanding pada malam hari.

1. Persiapan

Operasi penangkapan dilakukan pada pagi hari. Nelayan

mulai mempersiapkan operasi penangkapan dengan meneliti

bagian-bagian alat tangkap, mengikat tali selambar dengan

sayap jaring. Sebelum melakukan operasi penangkapan terlebih

dahulu dilakukan persiapan yang meliputi persipan konsumsi

dengan biaya yang dikeluarkan yaitu Rp.25.000 per orangan

dengan tenaga kerja 2 orang dan es sebagai penanganan ikan

di kapal dengan harga Rp. 10.000/setengah balok pengisian

bahan bakar solar digunakan sebanyak 25 L dengan harga

perliter 6900 dengan total Rp.172.500, persiapan alat

meliputi jaring, tali temali, pelampung digunakan sebanyak

15 buah harga perbuahnya Rp.8000 dan pemberat sebanyak 8

17

kg/20.000 serta penentuan daerah penangkapan. Pada tahap

tersebut aktivitas yang dilakukan merupakan aktivitas di

darat, dimana terdapat beberapa aktivitas pokok dengan total

durasi waktu yang dibutuhkan selama 5 menit. kebutuhan waktu

setiap aktivitas pada tahap persiapan sebagaimana

ditampilkan pada tabel.

Tabel 2. Kebutuhan waktu tahap persiapan operasi penangkapan

trawl di desa pancana kecamatan tanete rilau kabupaten barru

sulawesi selatan.

JenisAktivita

s

UraianKegiatan

WaktuYang

Dibutuhkan

(Menit)

JadwalKegiatan Tenaga

KerjaYang

Terlibat(Orang)

MulaiJam

Selesai Jam

(WITA) (WITA)

1Pengisianbahan bakar

solar5 05.00 05.05 2

2

Pengisian esdan

kebutuhanransum

8 05.05 05.13 2

Tabel menujukkan jenis kebutuhan waktu operasi

penangkapan trawl pada tahap persiapan. Berdasarkan kebutuhan

waktu aktivitas yang telah ditampilkan, dapat dijelaskan

bahwa pada tahapan persiapan, yang pertama dilakukan adalah

pengisian bahan bakar solar sekitar pukul 05.00 WITA dan

selesai pada pukul 05.05 WITA dengan durasi waktu selama 5

18

menit. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam aktivitas tersebut

sebanyak 2 orang. Aktivitas selanjutnya adalah melakukan

pengisianbes dan kebutuhan ransum dengan total waktu yang

dibutuhkan sebanyak 8 menit. Penyelesaian aktivitas tersebut

melibatkan 2 orang tenaga kerja.

2. Teknik Penangkapan (Setting dan Towing)

a. Tahap Setting

Apabila keadaan cuaca dan laut dianggap memungkinkan

untuk operasi penangkapan dan semua persiapan didarat telah

dilakukan kapal diberangkatkan pada pukul 05.17 pagi ke

daerah penangkapan yang telah ditentukan menempuh 1-2 jam,

tiba di fishing ground pada pukul 06.18. Biasanya nelayan mulai

melakukan operasi penangkapan sekitar setibanya di fishing

ground. Setelah kapal tiba di fishing ground dan kondisi cuaca

memungkinkan untuk pengoperasian jaring, maka dilakukan

persiapan pengoperasian alat tangkap. Keadaan cuaca yang

dimaksud adalah sebelum dilakukan penebaran jaring terlebih

dahulu diperhatikan arah mata angin dan arus. Kedua faktor

ini perlu diperhatikan karena arah angin akan mempengaruhi

pergerakan ikan dan alat tangkap. Ikan biasanya akan

bergerak melawan arah arus sehingga mulut jaring harus

19

menentang pergerakan ikan untuk mendapatkan luas area

penangkapan.

Penurunan jaring dilakukan saat kapal tiba didaerah

sasaran penurunan jaring trawl dilakukan dibagian buritan

kapal. Bagian yang mula-mula diturunkan adalah bagian

kantong jaring kemudian badan dan sayap jaring selama

penurunan jaring, kecepatan kapal dikurangi agar memudahkan

pengaturan jaring dan diturunkan tongkat sepasang agar

posisi jaring tegak. Setelah posisi jaring tetap, papan

penyangga diturunkan perlahan-lahan disusul dengan tali

selambar yang disesuaikan dengan kedalaman perairan, yang

menurut Ayodhyoa (1981) bahwa panjang tali penarik untuk

jaring yang dioperasikan di dasar perairan berkisra 3-4 kali

kedalaman perairan.

Gambar 11. Tahap Setting

20

Gambar 12. Penurunan jaring

b. Tahap Towing

Towing atau penarikan jaring dimulai saat tali selambar

seluruhnya telah diturunkan. Towing dibedakan dengan hauling

karena pada saat towing penarikan jaring dilakukan bersama-

sama dengan kapal yang sedang bergerak selama penarikan

jaring kecepatan kapal tetap yaitu 1-2 knot dilakukan selama

1-3 jam pada setiap daerah penangkapan.

Setelah kira-kira 1-3 jam dan diperkirakan hasil

tangkapan sudah banyak maka dilakukan persiapan untuk

menarik jaring ke atas kapal. Pada saat akan dilakukan

penarikan jaring kekapal mesin kapal dimatikan dan tali

selambar ditarik. Setiap trip biasanya dilakukan 1-3 kali

hauling.

21

Pengoperasian alat tangkap dilakukan pada siang hari,

dalam kondisi cuaca yang memungkinkan dan biasanya nelayan

melakukan penurunan jaring sebanyak 1-3 kali. Hasil

tangkapan yang diperoleh setiap hauling langsung disortir

diatas kapal.

Biasanya pada pengoperasian alat tangkap ini

menggunakan tenaga kerja 2 orang, 1 orang bertugas untuk

mengontrol kondisi mesin kapal. Pada saat jaring ditarik

keatas yang mulai dengan tali selambarnya maka nelayan

secara bersama-sama menarik alat tangkap keatas perahu.

Gambar 13. Tahap towing

22

Gambar 14. Hasil tangkap trawl

Tahap di atas pada teknik penangkapan trawl adalah tahap

setting dan towing. Pada tahap tersebut terdapat 21 jenis

aktivitas dengan total waktu 711 menit yang dimulai dengan

perjalanan menuju fishing ground dan fishing base dan berakhir

aktivitas perapian alat tangkap. Adapun kebutuhan waktu dari

setiap aktivitas yang terdapat didalamnya ditampilkan pada

tabel.

Tabel 3. Kebutuhan waktu tahap setting dan towing operasi

penangkapan trawl di desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau

Kabupaten Barru Sulawesi Selatan

Jenisaktivitas

Uraian kegiatan Waktuyangdibutuhkan(menit

)

Jadwalkegiatan

Tenaga

kerjayangterlibat

Mulai Selesaijam Jam

(WITA) (WITA

23

) (oran

3 Perjalanan menuju keFB 5 05.04 05.09 2

4 persiapan ke FG 8 05.09 05.17 2

5 Perjalanan menuju keFG 61 05.17 06.18 2

6 menentukan titikkoordinat FG 1 06.18 06.19 1

7 melihat kondisi FG 5 06.19 06.24 1

8 penurunan jaring(hauling 1) 4 06.24 06.28 2

9 penurunan tongkat 1 06.28 06.29 1

10penurunan papan bukaanmulut 1 06.29 06.30 2

11 penurunan taliselambar 7 06.30 06.37 2

12membersihkan tempatalat 2 06.37 06.39 2

13 Istirahat 161 06.39 09.20 2

14pengangkatan taliselambar 6 09.20 09.26 2

15 pengangkatan papanbukaan 1 09.26 09.27 2

16 pengangkatan tongkat 1 09.27 09.28 117 pengangkatan jaring 8 09.28 09.36 2

18penanganan diataskapal 9 09.36 09.45 2

19 penurunan jaring(hauling 2) 197 09.45 12.02 2

20 Makan siang 31 12.02 12.33 3

21penurunan jaring (hauling 3) 122 15.00 17.02 2

22 menuju kembali ke FB 63 17.02 18.03 1

23

Penanganan diatas kapal, pembersihan geladak kapal serta merapikan alat tangkap

17 18.03 18.20 2

Kebutuhan waktu aktivitas pada tabel menujukkan

kebutuhan waktu operasi penangkapan trawl pada tahap setting

24

dan towing, dimulai dengan perjalan menuju fishing base sampai

perapian alat tangkap. Kapal mulai bergerak menuju ke fishing

ground sekitar pukul 05.17 WITA. Dalam proses perjalanan

tersebu nahkoda kapal harus mengatur kecepatan kapal agar

tiba sekitar pukul 06.18 WITA. Lama waktu perjalanan untuk

sampai ke fishing ground yang dituju adalah sekitar 61 menit.

Sebelum kapal tiba di lokasi fishing ground, terdapat beberapa

aktivitas lain yang perlu dilakukan, yaitu pengisian bahan

bakar solar dan pengisian es dan kebutuhan ransum. Aktivitas

lain yang dilakukan adalah menuju ke kapal dengan berjalan

kaki sekitar 5 menit dilibatkan 2 orang nelayan. Sedangkan

persiapan bahan bakar solar serta pengisian es sekitar 13

menit dimana tenaga kerja dilibatkan 2 orang. Adapun

konsumsi yang disiapkan tidak selalu sama setiap paginya.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk tahap setting dan towing

adalah sekitar 359 menit dilakukan sekitar pukul 06.28 WITA

sampai pukul 17.02 WITA. Jumlah tenaga kerja yang terlibat

didalamnya adalah 2 orang. Setelah proses penangkapan

berakhir maka aktivitas selanjutnya adalah penanganan hasil

tangkapan di atas kapal. Aktivitas tersebut meliputi

pembersihan ikan dan kemudian memasukkannya ke dalam palka

yang telah berisi es dimana waktu yang dibutuhkan selama 9

25

menit yang dimulai sekitar pukul 09.36 WITA sampai pukul

09.45 WITA dan tenaga kerja yang dilibatkan sebanyak 2

orang. Setelah semua ikan telah dimasukkan ke dalam palka

selanjutnya palka dibersihkan.

3. Tahap pendaratan hasil tangkapan

Pendaratan hasil tangkapan bertempat di desa Pancana

Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.

Aktivitas pembongkaran dilakukan secara langsung begitu

kapal tiba di lokasi pendaratan ikan. Aktivitas pendaratan

ikan merupakan aktivitas pemindahan ikan dari palka trawl ke

pengumpul. Setelah hasil tangkapan selesai di sortir

selanjutnya dilakukan penimbangan. Ikan yang ditimbang

dicatat dalam buku pengumpul timbang sesuai dengan jumlah

dan berat ikan oleh nelayan.

4. Kebutuhan waktu pada tahap pendaratan ikan

Tahap terakhir operasi penangkapan trawl adalah

pendaratan ikan. Pada tahap tersebut 5 jenis kegiatan di

waktu normal dengan total waktu 284 menit yang dimulai

dengan perjalanan menuju lokasi pendaratan hingga aktivitas

26

pembersihan palka dan geladak kapal berakhir. Rangkaian

aktivitas tersebut sebagaimana ditampilkan pada tabel.

Tabel 4. Kebutuhan waktu tahap pendaratan ikan operasi

penangkapan trawl

Jenisaktivitas

Uraian kegiatan

Waktuyang

dibutuhkan

(menit)

Jadwalkegiatan

Tenaga

kerjayangterlibat(orang)

Mulai Selesaijam jam

(WITA) WITA

24 Perjalanan pulang 57 14.21 15.18 225 makan siang 23 11.00 11.23 2

26 istirahat dalamperjalanan 127 09.04 11.07 2

27

kapal merapat dipendaratan ikan,menaikkan ikan hasiltangkapan

44 15.18 16.02 2

28 pembersihan kembali palkadan geladak kapal 33 16.02 16.35 2

Ragam aktivitas pada tabel 4 menujukkan kebutuhan

waktu operasi penangkapan trawl pada tahap penadaratan ikan.

Aktivitas dimulai dengan perjalanan pulang menuju lokasi

pendaratan ikan. Lama waktu perjalanan untuk sampai ke

lokasi tujuan adalah 57 menit yang dimulai dari pukul 14.21

WITA dan tiba pada pukul 15.18 WITA.

27

D. Hasil Tangkapan Trawl

Jenis hasil tangkapan trawl yang tertangkap pada saat

praktik kerja lapang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 5. Hasil Tangkapan trawl desa Pancana Kabupaten Barru

No Nama Ikan Jenis Ikan

1Dayung-dayungTapi-tapi

Drepane punctata

2Peperek

Bete-beteGaza minuta

3Kakap merahBambangang

Lutjanus erytropterus

28

4SebelahLida

Psettodes erumei

5Bungo

Glossogobius giuris

6 Cepafishum cepasum

7Biji nangkaCiko-ciko

Upeneus moiluccensi

8Kepiting rajunganKepiting sojo

Portunus pelagicus

29

9SelangatGamasi

Dorosoma sp

10Udang putihDoang pute

P. semisulkatus

11Kakap putihKakap putihLates calcarifer

12

Kerapu bebekKerapu bebek

Chromileptes altivelis

Kecepatan tangkap trawl kg/jam. Selama praktek hasil

tangkapan yang diperoleh selama 10 trip pada trawl

berdasarkan 2 sampai 3 kali hauling penangkapan. Penangkapan

ini ±2 jam dari setiap hauling. Hasil tangkapan trawl yang

diperoleh jumlah total harga per tripnya, pertama ialah ikan

ciko-ciko,sebelah, bete-bete dan bungo sebesar Rp. 267,750

30

kedua kakap merah,sebelah,cepa,bete-bete dan bungo

Rp.398,800 ketiga ikan kakap merah,kepiting,tapi-tapi,

sebelah,cepa dan bete-bete sebesar Rp. 273.700 keempat ikan

cepa,tapi-tapi,bungo dan bete-bete sebesar Rp. 257,150

kelima ikan merah,cepa,bete-bete,kakap putih,tapi-

tapi,sebelah dan bungo sebesar Rp.512,500 ke enam ikan

bungo,kakap merah,cepa,bete-bete dan sebelah sebesar Rp.

823,000 ke tujuh ikan bete-bete,cepa,ciko-ciko dan bungo

sebesar Rp. 428,900 ke delapan ikan bete-

bete,sebelah,kepiting sebesar Rp. 153,000 ke sembilan ciko-

ciko,ikan merah,bungo,bete-bete dan kerapu sebesar Rp.

351,750 dan ke sepuluh ikan bungo,ikan merah,kakap putih dan

bete-bete sebesar Rp.732.000

E. Penanganan Hasil Tangkapan

Penanganan hasil tangkapan diatas kapal merupakan

bagian yang sangat penting untuk menghindari terjadinya

kebusukan ikan. Penanganan ikan diatas kapal dilakukan

dengan segera setelah penangkapan selesai untuk menghindari

ikan rusak dan mempertahankan mutu ikan sampai ketangan

konsumen.

Ikan hasil tangkapan setelah berada diatas kapal ikan

terlebih dahulu dibersihkan dengan air laut kemudian

31

memisahkan atau sortir dengan ikan yang rusak serta jenis

ikan. Kemudian ikan diturunkan kedalam palka yang telah

diberi es pada bagian dasarnya kemudian ikan diturunkann

kedalam palka setelah palka terisi setelah itu palka ditutup

dengan rapat supaya suhu yang berada diluar tidak masuk

kedalam palka.

F. Pemasaran Hasil Tangkapan

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang

perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan usaha dan

menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut.Disamping

kegiatan pemasaran perusahaan juga perlu mengkombinasikan

fungsi-fungsi dan menggunakan keahlian mereka agar

perusahaan berjalan dengan baik. Pemasaran adalah system

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial (Basu dan Hani 2004).

Pemasaran hasil tangkapan pada saat mengikuti kegiatan

praktik lapang ialah dengan membawa hasil tangkapan ke

pengumpul yang ada di Kabupaten barru desa pancana kemudian

ikan hasil tangkapan di ambil oleh pengecer serta di ke

32

perusahaan, pengumpul ikan ini langsung menimbang hasil

tangkapan setibanya di fishing base . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 15. Alur pemasaran hasil tangkapan

G. Aspek Finansial

1. Investasi

Investasi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan

satu kali untuk suatu proyek sampai proyek tersebut

beroperasi untuk menghasilkan benefit (Irham, 2009). Adapun

biaya investasi untuk usaha trawl dapat dilihat pada Tabel 6

dibawah ini:

Tabel 6. Investasi alat tangkap trawl

No Alat DanBahan

JumlahFisik

Biaya/Satuan(Rp)

JumlahBiaya(Rp)

UmurEkonomis(Tahun)

1 Kapal 1 25.000.000

25.000.000

4

2 Jaring 1 2.000.000 2.500.000 13 Pelampung 15 8000 120.000 54 Pemberat 8 kg 20.000 160.000 15 Mesin induk 1 6.500.000 6.500.000 46 Mesin 1 4.000.000 4.000.000 6

33

pembantuTotal biaya investasi 38.280.00

0

Investasi dari alat tangkap trawl Pada Tabel 6 diatas

menunjukkan bahwa investasi alat tangkap trawl sebesar Rp

38.280.000 sampai alat tangkap tersebut bisa beroperasi dan

menghasilkan hasil tangkapan.

2.Modal Kerja

Tabel 7. Modal kerja alat tangkap trawl didesa pancanakabupaten barruNo Komponen Biaya Satua

nJumlahFisik

Jumlah Biaya/Trip

1 Perawatan Kapal tahun 2 Kali 1.780.0002 Perawatan Mesin Bulan 2 Kali 900.0003 Perawatan Jaring Hari 1-2 Kali 10.0004 Upah Tenaga Kerja Bulan 1 Org ± 4.000.000

Total Biaya Tetap 6.690.000

Dalam melakukan usaha penangkapan ikan selain modal

kerja juga diperlukan biaya perawatan, biaya modal kerja

dan biaya tetap trawl pada Tabel 8 dibawah ini:

Tabel 8. Biaya modal kerja per trip

Jumlah Jumlah

34

No Komponen Biaya Satuan Biaya/Trip

1 Solar Liter 25 Liter 172.500

2 Es Balok Batang ½ Batang 12.500

3 Konsumsi 2 orang 48.000

Jumlah Biaya Per Trip 233.000

Dari Tabel 8 diatas dapat dijelaskan bahwa biaya yang

dikeluarkan dalam usah trawl terdiri dari biaya tetap (fixed

cost) dan biaya variable (variable cost). Biaya tetap meliputi biaya

perawatan kapal, perawatan mesin, perawatan jaring, dan upah

tenaga kerja. Sedangkan biaya variable meliputi biaya solar,

es balok dan konsumsi.

3. Biaya operasi

Biaya operasi pertrip dari usaha trawl adalah seluruh

biaya yang dikeluarkan oleh pemilik usaha untuk menunjang

keberhasilan operasi penangkapan selama berada dilaut sampai

kembali ke fishing base. Adapun biaya pertrip usaha trawl ialah

sebanyak Rp 233.000/ trip.

Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam satu

bulan baik itu proses perawatan kapal, jaring, mesin dan

upah tenaga kerja. Adapun hasil perhitungan yang saya

35

dapatkan dari hasil wawancara dari usaha trawl yang pada

saat praktik kerja lapangan ialah Rp 6.690.000/ bulan.

V. RANGKUMAN

36

Teknik pengoperasian trawl yang dioperasikan di

Kabupaten Barru Desa Pancana ini diawali dengan persiapan

didarat, kemudian dilanjutkan dengan proses setting alat

tangkap yang dioperasikan pada dasar perairan berlumpur

pasir, dimana proses setting diawali dengan penurunan

kantong jaring, pelampung, pemberat, tongkat, papan bukaan

mulut trawl serta tali 2 kemudian tali 1 selambar. Tahap

selanjutnya dilakukan penyapuan dasar laut sampai dengan ±2

jam.

Kebutuhan waktu pengoperasian trawl pada aktivitas

normal secara garis besar yaitu tahap persiapan selama ± 10

menit, tahap menuju ke fishing ground ± 90 menit, tahap

penangkapan selama ±120 menit dan tahap pendaratan ikan

serta pemasaran selama ± 80 menit selama, dalam 10 trip

penangkapan.

Aktivitas penangkapan pada operasi penangkapan trawl

merupakan aktivitas yang paling berhubungan dengan jumlah

hasil tangkapan karena antara lama waktu penarikan dengan

jumlah hasil tangkapan trawl.

Jenis hasil tangkapan trawl yang tertangkap pada saat

praktik kerja lapang selama 10 trip berdasarkan 2 sampai 3

hauling penangkapan ialah dayung-dayung (Drepane punctata),

37

peperek (Gaza minuta), kakap merah (Lutjanus erytropterus),

sebelah (Psettodes erumei), bungo, cepa, biji nangka (Upeneus

moiluccensi),,selangat (Dorosoma sp), udang putih

(P.semisulkatus). kakap putih (Lates calcarifer) dan kerapu bebek (

Chromileptes altivelis).

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. 2011.HTTP://barrukab.bps.go.id. Diakses pada tanggal 15 mddei2015

Dinas Kelautan Dan Perikanan Barru. 2013 Laporan StatistikPerikanan Kabupaten Barru. Sulawesi Selatan.

Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan.2007, Laoran Statistik Perikanan Tangkap.

Djohar, S. 2000. Manajemen waktu. Diakses melaluihttp://www.ipb.ac.id/manajemen-waktu.pdf. Tanggalakses 11 juli 2015. Pukul 13.03 WITA. Makassar.

Najamuddin. 2004. Kajian Pemanfaatan Sumberdaya IkanLayang(Decapterus spp) berkelajutan di perairan selatmakassar.disertasi. program pasca sarjana.Universitas hasanuddin. Makassar.

Nelwan, A. 2010. Manajemen operasi penangkapan ikan. Materiperkuliahan semester akhir tahun ajaran 2010/2011.

38

Program studi pemanfaatan semberdaya perikanan.Jurusan perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan danPerikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Nikijuluw, V., Basuno E, B. Dan Nurasa, C. 2001. Status danpotensi perikanan tuna dan cakalang di indonesia. PT.Pustaka Cidesindo. Jakarta.

Purwanto.1990. bioekonomi perubahan teknologi peangkapanikan. Majalah penelitian occana. Volume XV nomor 3.Puslitbang oceanologi. LIPI.JAKARTA

Suhaadja, D.Syahruddin, Q. 1999. Teori Penagkapan Ikan 2.Departemen pendidikan dan kebudayaan. Direktoratpendidikan menengah kejuruan. Jakarta

Widodo, J.1998. potensi dan penyebaran sumberdaya ikan lautdi perairan indonesia. Komisi nasional pengkajianstok sumberdaya ikan laut-LIPI. Institut pertanianbogor.

39

LAM

PI

40

Lampiran 1. Jurnal kegiatan praktek kerja lapangan (PKL)

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan1. Senin/ 09 Februari

201515.00-17.00

Tata cara pengarahan PKL

2 Selasa/ 10februari 2015

15.00-16.30

Pemilihan judul

3. Kamis/ 12 februari2015

15.30-17.00

Penentuan lokasi

4. Jumat/13 februari2015

16.00-17.00

Penentuan judul

5. Senin/ 16 februari2015

09.00-14.00

Pengurusan surat izinPKL

14.00-16.00

Perjalanan menuju keBarru

16.00-19.00

Informasi alat tangkapdan daerah penangkapan

6. Selasa/17 februari2015

05.00-05.03

Pengisian BBM

05.03-05.04

Pengisian es

05.04-05.09

Menuju ke FB

05.09-05.16

Persiapan ke FG

05.16-05.17

Menuju ke FG

05.17-06.18

Tiba di FB

06.18-06.19

Menentuka titikkoordinat FB

06.19-06.24

Melihat kondisi FG

06.24-06.28

Penurunan jaring(hauling ke-1)

06.28-06.29

Penurunan tongkat

06.29-06.30

Penurunan papan bukaanmulut

06.30-06.37

Penurunan tali selambar

06.37-06.39

Membersihkan tempat alattangkap

06.39- Istirahat

41

09.2009.20-09.26

Pengangkatan taliselambar

09.26-09.27

Pengangkatan papanbukaan

09.27-09.28

Pengangkatan tongkat

09.28-09.36

Pengangkatan jaring

09.36-09.45

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

09.45-12.02

Penurunan jaring(hauling ke-2)

12.02-12.21

Penyortiran

12.21-12.29

Penanganan ikan

12.29-12.33

Menyimpan ikan di palka

12.33-14.03

Istirathat

14.03-14.12

Pengankatan jaring

14.12-14.21

Penyortiran

14.21-15.18

Kembali ke FB

15.18-15.35

Membersihkan kapal

15.35-15.41

Tiba di FB

15.41-16.06

Pemasaran ikan

7. Rabu /18 februari2015

05.07-05.09

Pengisian BBM

05.09-05.10

Pengisian es

05.10-05.16

Menuju ke FB

05.16-05.19

Pengangkat pemberatkapal

05.19-05.26

setting mesin

42

05.26-05.28

Menentukan titikkoordinat FB

05.28-08.27

Menuju ke FG

08.27-08.34

Memperbaiki jaring

08.34-08.37

Melihat kondisi FG

08.37-08.45

Penurunan jaring(hauling ke-1)

08.45-08.46

Penurunan tongkat

08.46-08.48

Penurunan papan bukaanmulut

08.48-08.57

Penurunan tali selambar

08.57-09.04

Membersihkan tempat alattangkap

09.04-11.07

Istirahat

11.07-11.18

Pengangkatan taliselambar

11.18-11.19

Pengangkatan papanbukaan

11.19-11.20

Pengangkatan tongkat

11.20-11.28

Pengangkatan jaring

11.28-11.34

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

11.34-11.57

Penyortiran

11.57-12.40

Kembali ke FB

12.40-12.58

Membersihkan jaring

12.58-13.10

Tiba di FB

13.10-13.34

Pemasaran

8 Kamis/19 februari2015

10.00.13.02

Wawancara

15.00.18. Melihat pemasaran ikan

43

009 Sabtu/ 21 februari

201505.13-05.14

Pengisian BBM

05.14-05.15

Pengisian es

05.15-05.21

Menuju ke FB

05.21-05.34

Persiapan ke FG

05.34-05.50

Menuju ke FG

05.50-06.52

Tiba di FB

06.52-06.54

Menentukan titikkoordinat FB

06.54-07.02

Melihat kondisi FG

07.02-07.05

Menentukan titikkoordinat FG

07.05-07.12

Penurunan jaring(hauling ke-1)

07.12-07.14

Penurunan tongkat

07.14-07.15

Penurunan papan bukaanmulut

07.15-07.23

Penurunan tali selambar

07.23-07.27

Membersihkan tempat alattangkap

07.27-07.54

Istirahat

07.54-09.54

Pengangkatan taliselambar

09.54-09.56

Pengangkatan papanbukaan

09.56-09.58

Pengangkatan tongkat

09.58-10.09

Pengangkatan jaring

10.09-10.38

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

10.38-10.49

Penurunan jaring(hauling ke-2)

44

10.49-11.02

Penyortiran

11.02-11.13

Penanganan ikan

11.12-11.34

Menyimpan ikan di palka

11.34-11.50

Istirathat

11.50-12.50

Pengankatan jaring

12.50-13.12

Penyortiran

13.12-14.14

Kembali ke FB

14.14-14.31

Membersihkan kapal

14.31-14.57

Membersihkan jaring

14.57-15.17

Tiba di FB

15.17-16.03

Pemasaran ikan

11 Minggu/ 22februari 2015

04.45-04.51

Pengisian BBM

04.51-04.53

Pengisian es

04.53-05.05

Menuju ke FB

05.05-05.11

Persiapan ke FG

05.11-05.14

Menuju ke FG

05.14-06.12

Tiba di FB

06.12-06.13

Menentuka titikkoordinat FB

06.13-06.15

Melihat kondisi FG

06.15-06.24

Penurunan jaring(hauling ke-1)

06.24-06.25

Penurunan tongkat

06.25-06.27

Penurunan papan bukaanmulut

45

06.27-06.34

Penurunan tali selambar

06.34-06.39

Membersihkan tempat alattangkap

06.39-07.15

Istirahat

07.15-08.21

Pengangkatan taliselambar

08.21-08.23

Pengangkatan papanbukaan

08.23-08.25

Pengangkatan tongkat

08.25-08.33

Pengangkatan jaring

08.33-09.02

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

09.02-09.09

Penurunan jaring(hauling ke-2)

09.09-09.54

Penyortiran

09.54-10.15

Penanganan ikan

10.15-10.27

Menyimpan ikan di palka

10.27-11.04

Istirathat

11.04-11.14

Pengangkatan jaring

11.14-11.56

Penyortiran

11.56-12.06

Penurunan jaring(hauling ke-3)

14.08-14.17

Pengangkatan jaring

14.17-14.57

Penyortiran

14.57-15.02

Kembali ke FB

15.02-15.25

Merapikan perlengkapan

15.25-16.05

Tiba di FB

16.05- Mencuci jaring

46

16.2216.22-17.07

Pemasaran ikan

12 Senin/ 23 februari2015

05.04-05.08

Pengisian BBM

05.08-05.09

Pengisian es

05.09-05.16

Menuju ke FB

05.16-05.18

Pengangkat pemberatkapal

05.18-05.25

setting mesin

05.25-05.26

Menentukan titikkoordinat FB

05.26-05.29

Menuju ke FG

05.29-05.58

Memperbaiki jaring

05.58-07.31

Tiba di FG

07.31-07.33

Melihat kondisi FG

07.33-07.41

Penurunan jaring(hauling ke-1)

07.41-07.42

Penurunan tongkat

07.42-07.43

Penurunan papan bukaanmulut

07.43-07.51

Penurunan tali selambar

07.51-08.07

Membersihkan tempat alattangkap

08.07-08.58

Istirahat

08.58-09.47

Pengangkatan taliselambar

09.47-09.48

Pengangkatan papanbukaan

09.48-09.49

Pengangkatan tongkat

09.49-10.02

Pengangkatan jaring

10.02- Membiarkan hasil

47

10.15 tangkapan mati secaraperlahan-lahan

10.15-10.30

Penyortiran

10.30-11.35

Kembali ke FB

11.35-11.47

Membersihkan jaring

11.47-11.53

Tiba di FB

11.53-13.09

Pemasaran

13 Selasa/ 24februari 2015

10.45-13.08

Wawancara

14 Rabu/ 25 februari2015

05.02-05.04

Pengisian BBM

05.04-05.05

Pengisian es

05.05-05.12

Menuju ke FB

05.12-05.22

Persiapan ke FG

05.22-05.25

Menuju ke FG

05.25-06.32

Tiba di FB

06.32-06.33

Menentukan titikkoordinat FB

06.33-06.40

Melihat kondisi FG

06.40-06.41

Menentukan titikkoordinat FG

06.41-06.48

Penurunan jaring(hauling ke-1)

06.48-06.49

Penurunan tongkat

06.49-06.50

Penurunan papan bukaanmulut

06.51-06.59

Penurunan tali selambar

06.59-07.10

Membersihkan tempat alattangkap

07.10-09.49

Istirahat

48

09.49-09.58

Pengangkatan taliselambar

09.58-10.00

Pengangkatan papanbukaan

10.00-10.11

Pengangkatan tongkat

10.11-10.18

Pengangkatan jaring

10.18-10.29

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

10.29-10.36

Penurunan jaring(hauling ke-2)

10.36-10.58

Penyortiran

10.58-11.10

Penanganan ikan

11.10-11.13

Menyimpan ikan di palka

11.13-12.38

Istirathat

12.38-12.48

Pengankatan jaring

12.48-13.04

Penyortiran

13.04-14.06

Kembali ke FB

14.06-14.11

Membersihkan kapal

14.11-14.21

Membersihkan jaring

14.21-14.27

Tiba di FB

14.27-15.09

Pemasaran ikan

15 Kamis/ 26 februari2015

04.20-04.23

Pengisian BBM

04.23-04.24

Pengisian es

04.24-04.31

Menuju ke FB

04.31-04.38

Persiapan ke FG

04.38- Menuju ke FG

49

04.4104.41-05.52

Tiba di FB

05.52-05.53

Menentukan titikkoordinat FB

05.53-06.04

Melihat kondisi FG

06.04-06.05

Menentukan titikkoordinat FG

06.05-06.13

Penurunan jaring(hauling ke-1)

06.13-06.14

Penurunan tongkat

06.14-06.15

Penurunan papan bukaanmulut

06.15-06.23

Penurunan tali selambar

06.23-06.30

Membersihkan tempat alattangkap

06.30-08.15

Istirahat

08.15-08.23

Pengangkatan taliselambar

08.23-08.24

Pengangkatan papanbukaan

08.24-08.25

Pengangkatan tongkat

08.25-08.32

Pengangkatan jaring

08.32-08.52

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

08.52-09.02

Penurunan jaring(hauling ke-2)

09.02-09.39

Penyortiran

09.39-09.58

Penanganan ikan

09.58-10.12

Menyimpan ikan di palka

10.12-11.03

Istirathat

11.03-11.13

Pengangkatan jaring

50

11.13-11.21

Penurunan jaring(hauling ke-3)

11.21-11.31

Penyortiran

11.31-13.23

Pengangkatan jaring

13.23-14.25

Kembali ke FB

14.25-14.40

Penyortiran

14.40-15.01

Membersihkan kapal

15.01-15.20

Membersihkan jaring

15.20-15.28

Tiba di FB

15.28-17.01

Pemasaran ikan

16 Sabtu/ 28 februari2015

05.51-05.56

Pengisian BBM

05.56-05.58

Pengisian es

05.58-06.06

Menuju ke FB

06.06-06.15

Persiapan ke FG

06.15-07.01

Menuju ke FG

07.01-07.05

Tiba di FB

07.05-07.06

Menentukan titikkoordinat FB

07.06-07.10

Melihat kondisi FG

07.10-07.11

Menentukan titikkoordinat FG

07.11-07.19

Penurunan jaring(hauling ke-1)

07.19-07.20

Penurunan tongkat

07.20-07.21

Penurunan papan bukaanmulut

07.21-07.31

Penurunan tali selambar

51

07.31-07.46

Membersihkan tempat alattangkap

07.46-08.58

Istirahat

09.20-09.28

Pengangkatan taliselambar

09.28-09.29

Pengangkatan papanbukaan

09.29-09.30

Pengangkatan tongkat

09.30-09.38

Pengangkatan jaring

09.38-09.49

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

09.49-09.53

Penurunan jaring(hauling ke-2)

09.53-10.08

Penyortiran

10.08-10.30

Penanganan ikan

10.30-10.35

Menyimpan ikan di palka

10.35-12.00

Istirathat

12.00-12.02

Pengankatan jaring

12.02-12.43

Penyortiran

12.43-13.51

Kembali ke FB

13.51-14.02

Membersihkan kapal

14.02-14.16

Membersihkan jaring

14.16-14.22

Tiba di FB

14.22-15.54

Pemasaran ikan

17 Minggu/ 01 maret2015

04.12-04.15

Pengisian BBM

04.15-04.18

Pengisian es

04.18- Menuju ke FB

52

04.2204.22-04.29

Persiapan ke FG

04.29-04.32

Menuju ke FG

04.32-05.34

Tiba di FB

05.34-05.36

Menentukan titikkoordinat FB

05.36-05.39

Melihat kondisi FG

05.39-05.41

Menentukan titikkoordinat FG

05.41-05.49

Penurunan jaring(hauling ke-1)

05.49-05.51

Penurunan tongkat

05.51-05.52

Penurunan papan bukaanmulut

05.52-06.01

Penurunan tali selambar

06.01-06.13

Membersihkan tempat alattangkap

06.13-08.50

Istirahat

08.50-08.59

Pengangkatan taliselambar

08.59-09.01

Pengangkatan papanbukaan

09.01-09.02

Pengangkatan tongkat

09.02-09.11

Pengangkatan jaring

09.11-09.23

Membiarkan hasiltangkapan mati secaraperlahan-lahan

09.23-09.31

Penurunan jaring(hauling ke-2)

09.31-09.56

Penyortiran

09.56-10.06

Penanganan ikan

10.06-10.11

Menyimpan ikan di palka

53

10.11-12.30

Istirathat

12.30-12.38

Pengangkatan jaring

12.38-12.54

Penyortiran

12-54-13.55

Kembali ke FB

13.55-14.05

Membersihkan kapal

14.05-14.20

Membersihkan jaring

14.20-14.27

Tiba di FB

14.27-15.09

Pemasaran ikan

Barru, Maret 2015Kepala laboratorium TPI

ALFA NELWANNIP. 1966011519950310052

Lampiran 2. Lokasi fishing ground dan hasil tangkapan per trippada alat tangkap trawl di desa Pancana KecamatanTanete Rilau Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.

TripLintang

SelatanBujur Timur

Harga Hasil

Tangkapan/tri

p

1 4° 30' 37.30" 119° 32'

42.75"

RP.267,750

2 4° 30' 28.02" 119° 33'

38.69"

Rp.398,800

3 4° 29' 42.73" 119° 34'

0.65"

Rp.273,700

54

4 4° 32' 43.11" 119° 33'

0.05"

Rp.257,150

5 4° 31' 5.29" 119° 33'

9.49"

Rp.512,500

6 4° 32' 2.34" 119° 33'

55.32" ‘’

Rp.823,000

7 4° 31' 27.76" 119° 32'

55.17"

Rp.428,900

8 4° 32' 39.10" 119° 33'

44.27"

Rp.153,000

9 4° 29' 1.00" 119° 34'

13.00"

Rp.351,750

10 4° 30' 0.31" 119° 33'

8.38"

Rp.732,000

55

Lampiran 4. Foto-Foto Dokumentasi Kegiatan

56

Gambar 1. Menuju Ke Lokasi Fishing Ground

Gambar 2. Pencarian Lokasi Fishing Ground Di Desa Pancana

Kabupaten Barru

Gambar 3. Melaut bersama nelayan

57

Gambar 4. Menyortir Hasil Tangkapan Trawl Di Desa Pancana

Kabupaten Barru