PROPOSAL DAN LAPORAN PKL II

52
FACHRI KAMARULLAH STPP MALANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pasar global membawa perubahan semua sektor kehidupan termasuk didalamnya terjadi persaingan kualitas dan profesionalisme tenaga kerja. Tidak terkecuali tuntutan kepada penyuluh pertanian, yang memiliki peran strategis dalam pembangunan pertanian. Amanah Undang-Undang SP3K mengisyaratkan bahwa pekerjaan penyuluh pertanian merupakan profesi. Yang sudah diterjemahkan kedalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 29/MEN/III/2010 tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang Penyuluhan Pertanian (sedang proses revisi dan telah selesai konvensi Bulan Desember 2012). Oleh karena tuntutan itu peningkatan kualitas penyuluh melalui lembaga pendidikan STPP perlu ditingkatkan dengan mengacu kepada standar kompetensi kerja tersebut. Selanjutnya pendidikan program Diploma IV STPP Malang dilaksanakan dengan pola pembelajaran In and Out Campus Learning System. Pelaksanaan pembelajaran in campus dilaksanakan pada semester genap diramu dalam mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL). Proses pembelajaran memfasilitasi perubahan internal maupun eksternal stratejik untuk menghasilkan profil lulusan sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor Pertanian bidang Penyuluhan Pertanian. Matakuliah PKL dalam struktur kurikulum STPP Malang dilaksanakan pada Semester II (PKL I). Untuk kesamaan pendapat, persepsi, dan arah pelaksanaan PKL bagi 1

Transcript of PROPOSAL DAN LAPORAN PKL II

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan pasar global membawa perubahan semua

sektor kehidupan termasuk didalamnya terjadi persaingan

kualitas dan profesionalisme tenaga kerja. Tidak

terkecuali tuntutan kepada penyuluh pertanian, yang

memiliki peran strategis dalam pembangunan pertanian.

Amanah Undang-Undang SP3K mengisyaratkan bahwa pekerjaan

penyuluh pertanian merupakan profesi. Yang sudah

diterjemahkan kedalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia No. 29/MEN/III/2010

tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang

Penyuluhan Pertanian (sedang proses revisi dan telah

selesai konvensi Bulan Desember 2012). Oleh karena

tuntutan itu peningkatan kualitas penyuluh melalui

lembaga pendidikan STPP perlu ditingkatkan dengan mengacu

kepada standar kompetensi kerja tersebut.

Selanjutnya pendidikan program Diploma IV STPP

Malang dilaksanakan dengan pola pembelajaran In and Out

Campus Learning System. Pelaksanaan pembelajaran in campus

dilaksanakan pada semester genap diramu dalam mata kuliah

Praktek Kerja Lapangan (PKL). Proses pembelajaran

memfasilitasi perubahan internal maupun eksternal

stratejik untuk menghasilkan profil lulusan sesuai

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

sektor Pertanian bidang Penyuluhan Pertanian.

Matakuliah PKL dalam struktur kurikulum STPP Malang

dilaksanakan pada Semester II (PKL I). Untuk kesamaan

pendapat, persepsi, dan arah pelaksanaan PKL bagi

1

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

mahasiswa STPP Malang Tahun Akademik 2012/2013 maka

aktifitas tersebut disusun dalam sebuah Rencana Kegiatan

PKL.

Materi PKL untuk Tahun Akademik 2012/2013 adalah

materi yang mengacu ketentuan Kepala Badan Penyuluhan dan

PSDM Pertanian yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

1.2 Tujuan PKL

Tujuan dari pelaksana PKL adalah memberi kesempatan

kepada mahasiswa untuk belajar pada pada situasi nyata

ditengah masyarakat pedesaan bersama petani, agar setelah

mengikuti mengikuti kegiatan PKL, dapat:

1. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa

dalam melaksanakan identifikasi Potensi Wilayah dan

agroekosistem desa;

2. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa

dalam merencanakan kegiatan penyuluhan pertanian;

3. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa

dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian.

1.3 Manfaat PKL

Manfaat yang diharapkan berdasarkan tujuan yang

telah ditetapkan, antara lain:

1.Mempercepat diseminasi informasi kebijakan pemerintah

untuk pencapaian 4 sukses pembangan pertanian kepada

pelaku utama/usaha; dan

2.Mahasiswa/penyuluh dapat kembali membantu pelaksanaan

kegiatan penyuluhan di daerah/asal instansi pengirim.

3.Mahasiswa memahami tata kerja penyuluh pertanian

sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

2

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

1.4 Sasaran PKL

Sasaran kompetensi yang ingin dicapai terhadap

mahasiswa pelaksana PKL adalah:

1. Mengumpulkan data primer dan sekunder (data internal

dan data eksternal) desa Amasing Kota Utara dengan

metode PRA,

2. Menganalisa data hasil PRA,

3. Membuat Peta Usahatani Desa Amasing Kota Utara dan

menyusun program pembangunan desa sebagai dasar

menyusun programa penyuluhan desa, dan

4. Melaksanakan penyuluhan mandiri atau magang penyuluhan

yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian di Desa Amasing

Kota Utara dengan materi penyuluhan yang terdapat

dalam Rencana Kegiatan Penyuluhan (RKP) Tahun 2013

Penyuluh desa lokus.

3

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

BAB II

RENCANA KEGIATAN

Kegiatan PKL I dilaksankan berdasar panduan dari

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang. Setiap kegiatan

diharapkan dapat dilakukan dengan maksimal guna mencapai

tujuan akhir dari kegiatan sebagai pembelajaran out campus

yang telah ditetapkan, tidak lupa pula untuk pihak-pihak

yang terkait dengan kegiatan tersebut dimohon dengan sangat

bantuannya untuk kesediaannnya mendukung segala aktivitas

yang akan dilakukan demi kelancaran dan keberhasilan PKL

mahasiswa. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan seperti

dalam matriks berikut:

Matrik Langkah Kerja PKL II Mahasiswa Semester IV STPP

Malang Tahun 2013NO MATERI KEGIATAN WKT OUTPUT BARANG BUKTI KET1 2 3 4 5 6 7

A Identifikasi Potensi Desa

1 Mengumpulkan data sekunder di Desa Amasing Kota Utara

Datang ke kantor desa Amasing kota utara untuk menjelaskan maksud PKL dan mencari datasekunder

2 Hari Data sekunder desalokus

Data sekunder desa lokus

2 Mengumpulkan data primer desa lokalPKL menggunakan metode PRA

1. Identifikasi sumberdaya dan sosial

2. Identifikasi kegiatan usaha

3. Penelusuran Lokasi4. Identifikasi

Kalender Musim5. Identifikasi

Kecenderungan Usaha Pertanian

6. Identifikasi AlokasiWaktu Kegiatan Harian

7. Identifikasi Peranandan Hubungan Kelembagaan

3 Hari 1. Peta Sumberdaya dan sosial desa

2. Data Kegiatan Usaha

3. Peta transek4. Data Kalender

Musim5. Bagan

Kecenderungan6. Data Alokasi

Waktu keg. Harian

7. Diagram Ven

1. Peta Sumberdaya dan sosial desa

2. Data Kegiatan Usaha

3. Peta transek

4. Gambar Kalender Musim

5. Bagan Kecenderungan

6. Gambar Alokasi Waktu keg.

4

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Harian7. Diagram Ven

3 Menganalisa data hasil PRA

1. Merumuskan Masalah, Penyebab, Potensi dan Kegiatan atas dasar data hasil PRA.

2. Menentukan Ranking atau prioritas Masalah dengan Metode Impact Point.

3. Menggambar Peta Potensi Usahatani (Agribisnis) desa

4. Merumuskan Program Pembangunan Pertanian tingkat desa

2 Hari 1. Matrik Masalah ,Penyebab, Potensi dan Kegiatan.

2. Tabel Ranking atau Prioritas Masalah.

3. Peta Usahatani Desa

4. Rumusan Program Pembangunan Desa

1. Matrik Masalah , Penyebab, Potensi dan Kegiatan.

2. Tabel Ranking atau Prioritas Masalah.

3. Peta Usahatani Desa

4. Rumusan Program PembangunanDesa

Lanjutan

NO MATERI KEGIATAN WKT OUTPUT BARANG BUKTI KET1 2 3 4 5 6 7

B Penyusunan Programa Penyuluhan Peternian Desa Amasing Kota Utara. Sesuai Permentan 25 tahun 2009

1 Menyusun Programa PenyuluhanPertanian

1.Merumuskan Keadaan2.Menetapkan Tujuan3.Menetapkan Masalah4.Menentukan Rencana

Kegiatan5.Penutup

2 Hari Format programa penyuluhan pertanian sesuai dengan Permentan 25 tahun 2009

- RDK dan RDKK- Programa

2012-2013

2 FinalisasiPrograma PenyuluhanPertanian/melakukan pengesahanprograma penyuluhanpertanian

1.Penandatangan lembaran pengesahan.

3 Hari Programa penyluhanyang sudah disahkan

- Programa draf-1

- Programa draf-2

- Programa Final

C Penyuluhan

5

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

1 PenyuluhanMandiri sebanyak 2kali di desa Amasing Kota Utara

1.Menentukan Materi2.Menentukan dan

membuat media3.Membuat LPM4.Melakukan

Penyuluhan

8 Hari - Naskah uraian Materi

- Media- LPM- Daftar hadir

petani

- Naska UraianMateri

- Media- LPM- Dokumentasi

6

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1. IDENTIFIKASI PONTESI WILAYAH

Identifikasi Potensi Wilayah sangat diperlukan dalam

menggali potensi wilayah yang masih terpendam guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam hal

ini IPW memuat segala potensi yang ada yang dapat

dikembangkan atau dimaksimalkan manfaatnya. Identifikasi

Potensi Wilayah ini bertujuan mahasiswa dituntut mampu

menganalisa potensi wilayah untuk dapat digunakan sebagai

acuan dalam rangka pengembangan potensi yang ada. Kegiatan

utama Praktek Kerja Lapangan I adalah IPW (Identifikasi

Potensi Wilayah). Identifikasi potensi wilayah dilakukan

untuk memperoleh data keadaan wilayah agroekosistem

meliputi keadaan wilayah fisik, keadaan wilayah sosial

ekonomi dan potensi pendukung dari data primer maupun data

sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari monografi

desa, kecamatan dan atau dari sumber – sumber lain yang

relevan dan data primer yang diperoleh dari lapangan, dari

petani dan masyarakat desa Amasing Kota Utara I. Dalam

pelaksanaannya penulis membuat tim berjumlah 12 (dua belas)

orang yang terdiri dari pembimbing ekstern (Bpk. Gahral

Adian Kamarullah, SP), ketua Kelompok Tani “Asombang” dari

desa Amasing Kota Utara (Bpk. Sahril), dan salah satu staf

Kantor Desa Amasing Kota Utara bagian kaur pembangunan yang

kebutulan juga termasuk anggota kelompok tani (Bpk.

Rahman).

Pengumpulan Data sekunder diperoleh dengan cara

meminjam data monografi desa berupa data monografi desa dan

RPJMDes yang diperoleh di Kantor Desa Amasing Kota Utara7

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGKecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Selain Data

monografi desa penulis juga mendapat hardcoppy RDK dan RDKK

2012-2013 serta Programa 2012-2013 dari BPP Kecamatan Bacan

di dalam RDK dan RDKK terdapat kebutuhan kelompok tani

sedangkan dalam programa berisi tentang luas wilayah, luas

lahan kritis dan topografi, curah hujan, jumlah penduduk,

mata pencaharian, dll. Identifikasi data primer,

dilaksanakan secara langsung kepada sasaran dengan

pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur.

Desa Amasing Kota Utara secara administratif termasuk dalam

wilayah kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan dan

terletak di arah Utara Kecamatan Bacan, dengan jarak tempuh

ke kantor kecamatan 800m, sedangkan jarak tempuh Desa

Amasing Kota Utara ke kantor Bupati kabupaten Halmahera

Selatan sekitar 2 KM. Waktu tempuh menuju pusat kota

kecamatan sekitar 10 menit, sedangkan waktu tempuh menuju

ibukota Kabupaten kira-kira 30 menit.

Desa Amasing Kota Utara terdiri dari 2 dusun (4 RW)

atau kampung. Nama nama dusun itu adalah Dusun 1 dan Dususn

2, Luas Wilayah desa Amasing Kota Utara adalah 1975 Ha

dengan batas-bata desa sebagai berikut : (1) Sebelah Utara

berbatasan dengan Desa Amasing Kali, (2) Sebelah Selatan

berbatasan Dengan Desa Amasing Kota, (3) Sebelah Barat

berbatasan Dengan Desa Awanggo dan (4) Sebelah Timur

berbatasan dengan Desa Marabose Kecamatan Bacan

Analisa data PRA berdasarkan hasil identifikasi

potensi wilayah yang kemudian disusun dalam matriks yang

menggambarkan keadaan, prioritas masalah dan faktor

penyebab masalah, faktor penentu, kebutuhan penyelesaian

masalah. Ada beberapa matrik yang disusun diantaranya :

- Peta sumberdaya desa.8

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

- Kegiatan usaha atau mata pencaharian.

- Penelusuran lokasi (Transek) Desa.

- Kalender musim.

- Bagan kecenderungan dan perubahan.

- Bagan alokasi waktu kegiatan harian.

- Bagan hubungan kelembagaan (Diagram Venn)

3.1.1 Identifikasi Data Sekunder

A. Keadaan Biofisik Desa Amasing Kota Utara

a. Keadaan Tanah

Keadaan Tanah di desa Amasing Kota Utara KecamatanBacan Kabupaten Halmahera Selatan di sajikan dalam Tabel 1

Tabel 1. Keadaan Tanah Desa Amasing kota Utara No Uraian Keadaan tanah1

2

3

4

5

6

Tekstur tanah

Struktur tanah

Jenis tanah

pH tanah

Ketinggian tempat

Topografi

Berlempung

Gembur berliat

Latosol dan grumusol

5 - 7

0 – 15 dpl

Datar dan perbukitanSumber Data : Monografi Desa Amasing kota Utara 2013

Sebagian tanah/lahan di Desa Amasing kota Utara

adalah berasal dari proses pelapukan batuan dan bukan

berasal dari tanah-tanah vulkanik, dengan tingkat kesuburan

tanah dan drainasenya rata-rata pada kategori sedang dengan

tingkat keasaman tanah rata-rata netral yakni antara pH 5 -

7 dengan kedalaman lapisan tanah atas (permukaan tanah)

rata – rata antara 5 - 10 cm. Keadan tanah di Desa Amasing

kota Utara dapat dilihat pada. Hasil identifikasi dan

analisis wilayah dapat diketahui bahwa secara garis besar

jenis tanah yang ada di Desa Amasing kota Utara yang

9

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGdidasari dengan kesesuaian terhadap kesesuaian tanaman

adalah:

a.Latosol : tanah ini dapat digunakan untuk

pengembangan hijauan makanan ternak, tanaman

palawija, tanaman perkebunan serta tanaman kehutanan.

b.Grumusol : tanah ini dapat digunakan untuk

pengembangan tanaman pangan, hortikultura, tanaman

perkebunan dan kehutanan.

b. Luas dan Jenis Penggunaan Lahan

Luas wilayah desa Amasing Kota Utara adalah 1975 ha

yang terdiri dari lahan ladang, tegalan, perkebunan,

pemukiman/perumahan dan lain-lain. Luas lahan menurut

penggunaan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas dan jenis penggunaan lahan

SumberData:

Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013

Berdasarkan data pada Tabel 2. di atas menunjukan

bahwa cakupan luas lahan yang paling tinggi adalah hutan

yang diikuti dengan lahan Kebun/tegal, lain-lain dan

pemukiman. Para petani yang ada di Desa Amasing kota Utara

banyak yang mengusahakan komoditi Durian, Pala, Kakao,

Duku, Jagung, Sagu, Ubi Kayu dan Sayur-Sayuran. Hal ini

10

No Jenis penggunaan lahan Luas (ha)

Porsentase (%)

1 Pemukiman 75 3,79 %2 Pekuburan 18 0,91 %3 Jalan 20 1,01 %4 Tempat ibadah 1 0,05 %5 Pekarangan 31 1,56 %6 Kebun/tegal 645 32,65 %8 Hutan 685 34,68 %9 Lain-lain 500 25,31 %Jumlah 1975 100 %

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGmerupakan suatu upaya untuk mendukung pengembangan usaha

peternakan karena tersedianya bahan pakan berupa limbah

jagung, Kakao dan Sayur-Sayuran. Dengan masalah besarnya

lahan hutan dan lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara

optimal.

B. Keadaan Agroklimat Desa Amasing Kota Utara

Keadaan agroklimat di desa Amasing Kota Utara perlu

diketahui guna dapat membantu petani dalam menentukan pola

usahatani yang tepat. Iklim/curah hujan merupakan faktor

penting dalam mendukung usahatani dibidang pertanian dan

peternakan.

Iklim yang terdapat di desa Amasing Kota Utara Tengah

adalah iklim tropis dan iklim basah. Daerah ini merupakan

daerah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan yang luas,

sehingga iklim di daerah ini sangat dipengaruhi oleh

kondisi lautan yang luas. Peta klimatologi hasil pencatatan

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Halmahera

Selatan, pada tahun 2013 menunjukkan suhu udara rata-rata

berkisar antara 25,65oC – 27,40 oC. Dimana suhu terendah

mencapai 21,10 oC dan suhu tertinggi mencapai 31,60oC.

Kelembaban udara rata-rata di desa Amasing Kota Utara

Tengah relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 88 –

90 persen. Hal ini disebabkan karena daerah ini merupakan

daerah tropis dan Wilayahnya berupa Kepulauan. Secara

lengkap hasil pencatatan Badan Meteorologi dan Geofísika

Kabupaten Halmahera Selatan dapat di lihat pada Tabel 3

berikut.

11

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Sumber Data: BMKG Halmahera Selatan 2013

C. Data Populasi Ternak

Komoditi Peternakan yang diusahakan meliputi usaha

ternak besar (sapi), ternak kecil (kambing), dan ternak

unggas (ayam dan itik). Secara rinci distribusi populasi

ternak tersebut dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Data Populasi Ternak di desa Amasing Kota Utara

No. Desa

Jenis Ternak

KetSapi(ekor

)

Kambing

(ekor)

Domba(ekor)

Ayam(ekor

)

Bebek(ekor)

Lain-lain

1 Amasing KotaUtara 81 15 - 433 147 -

Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara. 201312

Tabel 3. Keadaan Iklim/Curah Hujan

BulanKelembapanrata-rata

Suhurata-rata

(ºC)

Rata-ratakecepatanangin

(km/jam)

JumlahCurah

Hujan (mm)

PersentaseJumlahHari

Hujan (%)

PersentaseLama

PenyinaranMatahari

Januari 81 26.

7777777

2 172 15 63

Februari 84 261 2 233 15 53

Maret 84 258 2 219 20 50

April 87 257 2 324 22 53

Mei 85 260 2 160 17 58

Juni 85 256 2 335 20 25

Juli 89 249 2 338 26 26

Agustus 90 269 4 300 23 23

Septembe

r87 253 5 436 29 29

Oktober 87 259 4 271 29 29

November 88 281 4 315 42 42

Desember 86 26.

3

2 361 57 57

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Data populasi ternak Data populasi ternak di perlukan

untuk mengetahui perkembangan ternak setiap tahun. Tabel 4

menggambarkan bahwa usaha masyarakat di bidang peternakan

khususnya ternak ayam dan ternak bebek masih mendominasi,

bila dibandingkan dengan jenis ternak lainnya, walaupun

demikian, sistim pemeliharaan ternak sapi dan ternak unggas

hampir seluruhnya masih bersifat ekstensif, hal ini akan

menyulitkan bagi peternak itu sendiri dalam

pengwasan/pengontrolan setiap hari, serta akan berdampak

pada peningkatan penghasilan yang belum optimal.

D. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Desa Amasing Kota Utara 810 jiwa

yang terdiri dari 407 jiwa laki-laki, dan 403 jiwa

perempuan dengan jumlah kepala keluarga 202 KK. Data Jumlah

Penduduk berdasarkan golongan umur di desa Amasing Kota

Utara dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur di

Desa Amasing Kota Utara

No Klasifikasi Umur (tahun)

Jumlah (jiwa) Porsentase (%)

1. 0 – 5 97 11,97 %2. 6 – 10 116 14,32 %3. 11 – 15 84 10,37 %4. 16 – 20 75 9,25 %5. 21 – 25 124 15,30 %6. 26 – 30 77 9,50 %7. 31 – 35 38 4,69 %8. 36 – 40 43 5,30 %9. 41 – 45 53 6,54 %10.

46 – 50 43 5,30 %

11.

>55 60 7,40

Jumlah 810 100 %

13

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Sumber Data: Data Monografi desa Amasing Kota Utara 2013

Data pada Tabel 5 diatas diketahui bahwa jumlah

penduduk yang ada berdasarkan kategori usia kerja 55,92%

penduduk Desa Amasing Kota Utara merupakan usia produktif.

Dengan demikian Desa Amasing Kota Utara mempunyai

sumberdaya manusia yang cukup potensial untuk pengembangan

sektor pertanian maupun sektor usaha lain karena memiliki

daya pikir yang bagus dalam menerima suatu informasi untuk

pengembangan usaha, Namun masih ada usia rumah tangga baru

yang belum mau atau mampu usaha mandiri untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga karena masih tergantung kedua orang

tua.

Ditinjau dari segi pendidikan maka tingkat pendidikan

masyarakat di desa Amasing Kota Utara sangat bervariasi

mulai dari yang tidak tamat SD sampai dengan perguruan

tinggi. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan di desa Amasing Kota Utara dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan

di desa Amasing Kota Utara

No Tingkat Pendidikan Jumlah(jiw

a)

Porsentase

(%)1. Belum/tidak sekolah 502 61,97 %2. TK 28 3,45%3. SD 67 8,27 %4. SLTP 88 10,86 %5. SLTA 83 10,24 %6 D-3 15 1,85 %7 Sarjana S1 27 3,33Jumlah 810 100 %

Sumber Data: Data Monografi desa Amasing Kota Utara 2013

14

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Data pada Tabel 6 di atas menunjukan bahwa sebagian

besar tingkat pendidikan penduduk desa Amasing Kota Utara,

jumlah tertinggi adalah yang belum/tidak sekolah atau yang

sudah selesai sekolah di tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan

tinggi berjumlah 502 dari total penduduk. Sumber daya

manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan termasuk

pembangunan pertanian. Untuk itu perlu dilakukan

peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani di daerah

ini melalui penyuluhan secara simultan dan berkelanjutan

sehingga terjadi perubahan perilaku petani atau peternak

kearah yang lebih baik. Sedangkan distribusi penggolongan

penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada

Tabel 7.

Tabel 7. Distribusi Penggolongan Penduduk Berdasarkan

Mata Pencaharian di desa Amasing Kota Utara

No Mata pencaharian Jumlah (jiwa)

Porsentase (%)

1. Petani 369 45,55 %2. PNS 77 9,50 %3. Pengrajin 6 0,74 %4. Pedagang 5 0,61 %5 Tukang 8 0,98 %6 TNI/POLRI 3 0,37 %7. Dan lain-lain 342 42,22 %

Jumlah 810 100 %Sumber Data: Data Monografi desa Amasing Kota Utara 2013

Data Tabel 7 di atas menunjukan bahwa sebagian besar

penduduk Desa Amasing Kota Utara bermata pencaharian adalah

petani yaitu jumlah 369 dari total penduduk yang bekerja.

Ini berarti Desa Amasing Kota Utara merupakan penduduk

agraris karena sebagian penduduk adalah petani namun masih

15

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGkurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam

usahatani. Dari tabel 7 sudah jelas terlihat bahwa mata

pencaharian di desa Amasing Kota Utara 45,55% adalah

petani, maka dari itu kita bisa lihat ketiga tabel dibawah

ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam usahatani

di desa Amasing Kota Utara.

Tabel 8. Jumlah Kelembagaan Petani

No Jml KelompokTani

Jumlah Kelompok TaniTani Dewasa Tani

WanitaTaruna Tani

Jml Kel.

Jml. Angg.

Jml Kel.

Jml. Angg.

Jml Kel.

Jml. Angg.

1 3 Kelompok 2 20 1 10 - -

Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013

Tebel 9. Nama Kelompok Tani dan Kedudukan

No. Nama

Kelpk

Nama Pengurus

Jml

Angg

Modal

Kelpk

Jenis

usaha

Tani

Pokok

Luasan

Ketua Wkl Sekret Bend Ha ekPeta

k

1

2

3.

Asombang

Bukit

Romok

Al-Amin

Sahril

Djen Ahmad

Hasna

Kader

Damra

-

Salamat

Usman

Reni

Hasan

Siti

Tuti

10

10

10

Swadaya

Swadaya

Swadaya

-

-

-

-

Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013

Tabel 10. Nama Gapoktan dan kedudukan

No

Nama

Gpkt

Nama Pengurus Jml

ang

Mod

Gpkt

Jenis

Ustan

pokok

LuasanKet Wk Sek Ben Ha eko

r

Pet

ak

1 Borer

o

Sahri

l

Djen

Ahmad

Ibrahi

m

Darma

n

20 S

d

y

- -

Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013

16

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Dari ketiga tabel di atas yang terdapat pada desa

Amasing Kota Utara terdiri dari 3 (tiga) Kelompok tani

diantaranya 2 (dua) tani dewasa dan 1 (satu) tani wanita

dengan masing-masing anggota tiap kelompok adalah 10

(sepuluh) orang. Ketiga kelompok tani ini berdiri di tahun

2010 jadi masih banyak hal yang belum dipahami dari anggota

kelompok tani, jadi dalam kegiatan kelompok tani anggota

kelompok tani tidak terlalu aktif karena hanya 1 (satu)

orang penyuluh lapangan yang bertugas di desa Amasing Kota

Utara dan tidak ada Pos Penyuluh di desa serta PPL belum

mengikuiti kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan

pelatihan profesional penyuluh. Ini sangat berpengaruh

besar terhadap kelompok tani dan pelaku utama yang ada di

di Amasing Kota Utara.

3.1.2 Identifikasi Data Primer

A. Peta Sumber Daya

Potensi wilayah Desa Amasing Kota Utara pada bidang

pertanian berdasarkan Peta Sumber daya menunjukan bahwa

komoditas tanaman perkebunan (Pala, Kelapa dan Kakao),

tanaman Pangan (sagu dan ladang tumpang sari yang jagung

dan ubi kayu), hortikultura buah (duku dan durian)

hortikultura yang terdapat pada ladang tumpang sari (tomat,

cabe dan terong) dan ternak besar (sapi) serrta ternak

kecil (unggas dan kambing). Adanya sumber air sebagai

sumber kehidupan bagi manusia, ternak dan tumbuhan ini

merupakan komoditas atau potensi yang ada di Desa Amasing

Kota Utara.

17

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Gambar 1. Peta Sumber Daya

Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukan bahwa masalah

pengelohan pohon sagu belum dilakukan dengan baik sehingga

banyak pohon sagu yang sudah tidak bisa di produksi lagi,

banyak tanaman perkebunan yang kurang produktif karena

kurangnya perawatan secara optimal serta kelapa, kakao dan

pala sebagian besar sudah memiliki umur tua sehingga

produksinya mulai menurun sedangkan pada ternak

pemiliharannya masih bersifat ekstensif.

18

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

B. Bagan Transek

Secara harafiah Transek adalah Gambaran irisan muka

bumi, atau suatu dimensi yang memotong suatu wilayah (desa)

yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tata ruang dan

keadaan ekosistem dari wilayah desa tersebut. Bagan Trasek

berisikan tentang keadaan kesuburan tanah, kendala, masalah

dan kemungkinan pemecahan masalah di setiap hamparan.

Gambar 2. Bagan Transek

Lahan

Kawasan

Hutan dan

Perkebunan

Sumber air,

Perkebunan,

Perkuburan, dan

kawasan hutan

Pemukiman

Dan kebun

Sumber Air,

Perkebunan,

Pemukiman

HMT.Ketinggia

n

2 dpl – 5 dpl 2 dpl 3 dpl 2 dpl

Vegetasi

- Hutan campuran

- Pala hutan

- rotan

- Kakao

- Duku

- kelapa

- Durian

- Pala

- Sumber air

- sayur-sayuran

- Kakao

- Pala

- Kelapa

- Duku

- Durian

- Sapi

- Hutan

- Kakao

- Pala

- Kelapa

- Duku

- Durian

- Sapi

- Sumber air

- Sagu

- Sayur-

sayuran

- Pohon Jati

- rumput

liar

- kambing

- Ayam

19

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

- Itik

Pemanfaata

n

- pangan/kons-

Umsi

- pendapatan

-pangan/kons-

Umsi

- pendapatan

-

pangan/kons

-

Umsi

-

pendapatan

-

tempattingg

al

pangan/kons-

Umsi

- pendapatan

- Tempat

tinggal

Masalah

- Pemanfaatan lahan

kurang produktif

-Banyaknya lahan

tidur yang belum

dimanfaatkan

-Pengaiaran belum

ada irigasi

-Produksi rendah

- Tenaga

kerja

- Produksi

rendah

- Hama dan

Penyakit

- Hmt belum

di

manfaatkan

Berdasarkan bagan transek di atas menunjukan bahwa

penyebaran komoditas mulai dari ketinggian 2 - 5 m dpl di

dominasi oleh tanaman perkebunan yang semuanya dimanfaatkan

untuk menambah pendapatan kebutuhan sehari-hari dengan

berbagai masalah antara lain hama penyakit yang sering

menyerang tanaman, banyak lahan yang belum dimanfaatkan

dengan optimal sehingga dapat mempengaruhi hasil produksi.

C. Kegiatan Usaha Atau Mata Pencaharian

Teknik kajian mata pencaharian adalah teknik PRA yang

digunakan memfasilitasi diskusi mengenai berbagai aspek

mata pencaharian masyarakat. Jenis-jenis mata pencaharian

beserta aspek-aspeknya, digambarkan dalam sebuah bagan.

Jenis Informasi yang diidentifikasi meliputi: (a)

mata pencaharian bidang pertanian seperti pertanian tanaman

pangan, peternakan, perkebunan, perikanan; (b) mata

pencaharian bidang non pertanian seperti industri makanan,

20

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGpertenunan, kerajinan, gerabah dan lain-lain; dan (c) ata

pencaharian bidang jasa seperti buruh, tukang, transpot dan

lain-lain.

Hasil identifiakasi kegiatan usaha atau mata

pencaharian di desa Amasing Kota Utara Kecamatan Bacan

Halmahera Selatan adalah sebagai berikut :

Tabel. 11 Kegiatan UsahaNO Jenis Usaha

( Pertanian dan nonPertanian )

Waktu / Musim Kegiatan setiapjenis Usaha

1 Pertanian Musiman 1 kali dalam setahun

Panen saja

2 Peternak 2 kali dalam setahun

Pemeliharaan

3 Petani 2 kali dalam setahun

Tanam dan panen

4 Pedagang 2 kali dalam sebulan

Membeli dan menjual

7 Nelayan 1 kali sehari Mancing

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan

usaha di desa Amasing Kota Utara pertanian dan non

pertanian yang terjadi dalam dua kali setahun yaitu pada

peternak dan petani. Dapat mempengaruhi hasil produksi yang

menurun dalam budidaya ternak atau tanaman pertanian secara

ekstensif (tradisional) karena hanya tanam dan panen saja

atau pada ternak dibiarkan begitu saja hingga panen.

Tabel. 12 Mata Pencaharian

SumberPendapata

n

Bulan Jumlah Ranking

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

Kelapa ▪▪

▪▪

▪▪

6 I

Kakao ▪ 1Pala ▪ ▪ ▪ ▪ 4 IIDurian ▪ 1 VI

21

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGDuku ▪ 1 VIJagung ▪ ▪ ▪ 3 IIIUbi Jalar ▪ ▪ 2 IVKacang ▪ ▪ 2 IVSapi ▪ 1Kambing ▪ 1 VIAyam ▪ ▪ 2 VItik ▪ ▪ 2 V

D. Identifikasi Kencenderungan Usaha Pertanian

Teknik pembuatan bagan kencenderungan dan perubahan

adalah teknik PRA yang dapat menggambarkan perubahan-

perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta kegiatan

masyarakat dari waktu ke waktu. Dari besarnya perubahan,

hal-hal yang dapat diamati yang dapat berkurang, tetap atau

bertambah, kita bisa memperoleh gambaran adanya

kecenderungan umum perubahan yang akan berlanjut di masa

yang akan datang

Gambar 3. Bagan Kecenderungan Usaha Pertanian Jenis Usaha Tahun 2006 Tahun 2011 Tahun 2016 CatatanPertanian Musiman

☻☻ ☻☻

Peternak ☻☻☻☻☻

☻☻☻☻☻☻☻

Petani ☻☻☻☻

☻☻☻☻☻☻☻☻

Pedagang ☻☻☻☻☻

☻☻☻☻☻

PNS ☻☻☻ ☻☻☻☻Nelayan ☻☻☻☻ ☻☻☻

☻☻Pengrajin ☻☻☻

☻☻☻☻☻☻☻☻

Dari tabel kecendurungan usaha pertanian diatas dapat

dijelaskan bahwa dari tahun 2006 peternak mengalami

peningkatan pada tahun 2011, begitu juga petani mengalami

22

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGpeningkatan itu dikarenakan sebagian besar mata pencaharian

penduduk setempat adalah petani dan peternak.selain bertani

dan berternak, penduduk juga bermata pencaharian sebagai

nelayan dan pengrajin.Sementara untuk pegawainegeri hanya

beberapa saja.

E. Kalender Musim

Kalender musim kegiatan perekonomian masyarakat Desa

Amasing kota Utara dibuat untuk memudahkan menentukan

komoditas yang akan dikelola serta memberikan keuntungan

bagi petani dalam mengatur usaha mereka dengan

memperhatikan waktu dan keadaan lokasi dan disesuaikan

dengan komoditas yang akan dikelola.

Kegiatan perekonomian Desa Amasing kota Utara lebih

cenderung mengarah kebidang pertanian dan perkebunan dan

hasil utama yang lebih mencolok adalah tanaman kakao, pala,

kelapa durian, duku dan sayur-sayuran. Dengan menentukan

kalender musim kegiatan memberikan kemudahan bagi para

petani untuk mengatur produksi dan penggunaan tanah.

Gambar 4. Kalender Musim

Pengolahan

Dan

Pembersihan

Lahan

Penanaman Pemeliharaan

Panen Pengolaha

n

Hasil

Pemasaran

Hasil

PenyianganMencari rumput

23

Beternak Sapi Beternak kambing Bertani Kegiatan Campuran

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGJun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan Peb Mar Apr Mei

Dari kalender musim diatas dijelasakan bahwa pada

bulan Juni dan Juli dimulai dengan pengolahan dan

pembersihan lahan, sedangkan penanaman dimulai pada bulan

Agustus dan September. Pemeliharaan, penyiangan dan mencari

rumput dilakukan pada bulan Oktober sampai Pebruari. Panen

dilakukan pada bulan Maret dan April, setelah itu baru

pengolahan hasil panen dan pemasaran yang dilakukan pada

bulan Mei. Namun tiba musim hujan sering terjadi banjir

yang mengairi lahan pertanian, pada tanaman perkebunan

dirawat saat musim panen saja tidak berkelanjutan sedangkan

pada bulan Desember sampai Januari ternak ayam terkena

serangan penyakit

F. Jadwal Kegiatan Harian Petani

Kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Amasing kota

Utara dari pagi hari hingga malam hari apabila diatur

dengan management waktu yang baik hasil yang diperoleh oleh

para petani juga dapat lebih baik untuk seluruh anggota

keluarga. Pembuatan jadwal kegiatan sehari keluarga petani

(tiga puluh sampel kelurga tani) untuk dapat memberikan

pengetahuan kepada para petani agar dapat mengatur

management waktu suatu kegiata dalam suatu keluarga dan

juga mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan tanpa

harus memikirkan lagi kegiatan-kegiatan apa saja yang belum

dilaksanakan.

Gambar 5. Kalender Harian Petani Desa Amasing Kota Utara.

24

AYAH IBU ANAK

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Kegiatan harian dalam keluarga petani dapat dilihat

pada diagram alokasi waktu diatas. Kegitan atau aktifitas

keluarga tani dimulai pada pukul 05.00 dan pukul 12.00 -

13.00 waktu mereka istrahat dan dilanjutkan pekerjaan Ayah

25

24/0

12

18

1514 13 11

212322

2120

19

17

16

SholatBantuIbu

Shol

atIs

tra

hat

Sholat

Sholat

Nonton TV

MASYARAKAT

SEKOLAH

BPD

PASAR

BANKIRMA

kud

Kel tani

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGdan Ibu serta anak istrahat pada pukul 13.00 – 15.30. Dalam

kegiatan sehari-hari pekerjaan yang dilakukan kepala rumah

tangga (ayah) adalah bekerja di ladang, sementara ibu

membantu ayah di ladang, memasak juga melakukan pekerjaan

rumah, sementara anak lebih banyak waktu untuk ke sekolah,

belajar dan bermain.

G. Diagram Venn

Proses perekonomian di Desa Amasing kota Utara juga

didukung beberapa lembaga terkait baik pemerintah maupun

swasta memberikan input dalam proses kegiatan perekonomian

masyarakat tani/ternak Desa Amasing kota Utara . Hubungan

keterkaitan antara kegiatan prekonomian masyarakat Desa

Amasing kota Utara dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini

Gambar 6. Diagram Venn.

26

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Hubungan kelembagaan yang terjadi pada desa Amasing

Kota Utara masyarakatnya lebih dekat kepada kelompok tani

namun masih mengharapkan bantuan dari pemerintah dan IRMA

sebagian saja yang terlibat dalam kegiatan kemasyaratan.

Untuk pelayan aspirasi masyarakat melakukan hubungan dengan

BPD dalam memecahkan suatu masalah namun masih kurang

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sementara KUD dan

BANK lain tidak terlalu dekat dengan masyarakat, itu

disebabkan karena masyarakat tidak mau repot dan membuang-

buang waktu hanya untuk mencari modal di bank yang terlalu

banyak syarat. Sementara di KUD tidak berjalan dengan baik

atau macet di desa Amasing Kota Utara. Pasar lokal tidak

ada tempat penampungan hasil usaha

3.1.3 Potensi Lahan dan Komuditas Utama

Pengumpulan data potensi lahan dan komoditas utama

Potensi lahan desa Amasing Kota Utara dapat dilihat pada

Tabel 13. Ternak sapi menjadi sumber pendapatan keluarga

tani yang cukup memberikan kontribusi terhadap perekonomian

masayarakat desa Amasing Kota Utara, akan tetapi sistem

pemeliharaan yang masih bersifat ekstensif mengakibatkan

usaha pemeliharan ternak sapi rendah. Berdasarkan gambaran

umum di atas menunjukan perlu adanya upaya secara

berkelanjutan yang sistematis dalam pengembangan usaha

masyarakat demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Desa

Amasing Kota Utara. 27

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Tabel 13. Potensi Lahan dan Komuditas Utama

No.Jenis

Usahatani(pada lahan)

Jumlahluastanam(Ha)

JumlahKK

Petani

Rata2luas

perorang(Ha/org)

Produksiditingkat Kec.(Ton)

Produktivitas

(Ton/Ha)

1

2

3

4

Kebun/Tegala. Kelapab. Kakaoc. Duriand. Dukue. Saguf. Palag. Lain-lain

Sungai

Rawa

Hutan

a. 12b. 6c. 8d. 32e. 150f. 7g. 430

15

7

450

a. 15b. 24c. 47d. 32e. 12f. 9g. 63

-

-

-

a. 0,8b. 0,25c. 0,17d. 1e. 12,5f. 0,7g. 6,8

-

-

-

a. 19b. 10c. 8d. 39e. 17f. 22,2g. 53,8

a. 1,58

b. 1,66

c. 1d. 1,21

e. 0,11

f. 3,17

g. 0,12

3.1.4 Analisis Data dan Perumusan Masalah

Berdasarkan data sekunder dan data primer yang telah

dikumpulkan, maka kita dapat menganalisis potensi dan

masalah yang ada di Amasing Kota Utara pada 2 Dusun/RW yang

menyangkut potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam,

Kelembagaan agribisnis dan sarana prasarana agribisnis

seperti pada table 14 dibawah ini.

Tabel 14 : Rekapitulasi Potensi dan Masalah di Desa Amasing

Kota Utara

ASPEKDusun I Dusun II

Potensi Masalah Potensi Masalah

SDM PPl/

Penyuluh

lapangan

Penyuluh yang

bertugas didesa

amasing kota utara

PPl/Penyuluh

lapangan

Penyuluh yang

bertugas didesa

amasing kota utara

28

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Petani

belum mengikuti

diklat profesi

penyuluh

Dalam budidaya

tanaman/ternak masih

minim

Petani

belum mengikuti

diklat profesi

penyuluh

Dalam budidaya

tanaman/ternak

masih minim

SDA

Lahan

Sungai

Tanaman

Perkebunan

Tanaman

Hortikultu

ra

Tanaman

pangan

Ternak

Pengolahan lahan

belum dilakukan

secara optima

Banjirl

Tidak ada perawatan

yg berkelanjutan

Sistem penanaman

masih bergantung alam

Petani masih

tergantung pada beras

Pemeliharan secara

ekstensif

Lahan

Sungai

Tanaman

Perkebunan

Tanaman

Hortikultura

Tanaman

pangan

Ternak

Pengolahan lahan

belum dilakukan

secara optimal

Banjir

Tidak ada perawatan

yg berkelanjutan

Sistem penanaman

masih bergantung

alam

Petani masih

tergantung pada

beras

Pemeliharan secara

ekstensif

Kelembagaa

n

Agribisnis

KUD

Kelompok

tani

KUD Macet

Masih mengharapkan

bantuan dari

pemerintah

KUD

Kelompok

tani

KUD Macet

Masih mengharapkan

bantuan dari

pemerintahSarana

Prasaran

a

Agribisn

is

Pasar local Tidak ada tempat

penampungn hasil

usaha

Pasar local Tidak ada tempat

penampungn hasil

usaha

Dari table 14 diatas dapat disimpulkan bahwa potensi

dan masalah dari aspek (SDM, SDA, Kelembagaan Agribisnis dan

Saran dan prasarana agribisnis) di Amasing Kota Utara antara

dusun I dan Dusun II rata-rata hampir sama potensi dan

masalahnya sehingga akan diperoleh rekapitulasi potensi dan

29

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGmasalah yang ada di Amasing Kota Utara pada tabel 15 dibawah

ini.

Tabel. 15 Peringkat masalah dan faktor penyebab masalah

tingkat Desa Amasing Kota UtaraAspek Peringkat Masalah Faktor Penyebab Masalah Ket

SDM

- Penyuluh yang bertugas didesa Amasing Kota Utara belummengikuti diklat profesipenyuluh

- PKS petani dalam budidayatanam/ternak masih minim

- Bukan penyuluh ahli

- Kurang adanya penyuluhantetang budidayatanaman/ternak

SDA

- Pengolahan lahan belumdilakukan secara optimal

- Rata-rata pohon kelapa sudahberumur tua

- Pemeliharaan ternak masihbersifat ekstensif atau masihtradisional

- Disaat musim hujan lahanpertanian dan peternakterendam air

- Produksi Tanaman Pangan danperkebunan menurun.

- Banyak lahan tidur yangyang belum dimanfaatkan

- Belum dilakukanperemajaan

- Ternak tidak dikandangkan

- Banjir

- Tidak ada perawatan yangberkelanjutan

KelembagaanAgribisnis

- Kegiatan kelompok tani macet(musiman)

- Kemitraan dengan KUD belumterjalin sementara macet

- Petani musiman

- Belum adanya sosialisasidari KUD

Sarana danPrasaranaagribisnis

- Tidak ada tempat penampungnhasil usaha

- Pasar masih bersifattradisional

Dari table 15 diatas dapat disimpulkan bahwa

permasalah dari aspek (SDM, SDA, Kelembagaan Agribisnis dan

Saran dan prasarana agribisnis) di Amasing Kota Utara rata-

rata dari dusun I dan Dusun II hampir sama masalahnya dan

faktor penyebab sehingga akan diperoleh analisis hasil PRA

yang direkapitulasi di tingkat Desa Amasing Kota Utara

seperti pada tabel 16 dibawah ini.

Tabel. 16 Analisis hasil PRA yang direkapitulasi

30

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Aspek Peringkat Masalah Faktor PenyebabMasalah Potensi

KetSDM - Penyuluh yang bertugas

di desa Amasing KotaUtara belum mengikutidiklat profesi penyuluh

- PKS petani dalambudidaya tanam/ternakmasih minim

- Bukan penyuluh ahli

- Kurang adanyapenyuluhan tetangbudidayatanaman/ternak

- PPL

- Petani

SDA - Pengolahan lahan belumdilakukan secaraoptimal

- Rata-rata pohon kelapasudah berumur tua

- Pemeliharaan ternakmasih bersifatekstensif atau masihtradisional

- Disaat musim hujanlahan pertanian danpeternak terendam air

- Produksi Tanaman Pangandan perkebunan menurun.

- Banyak lahan tiduryang yang belumdimanfaatkan

- Belum dilakukanperemajaan

- Ternak tidakdikandangkan

- Banjir

- Tidak ada perawatanyang berkelanjutan

- Lahan tersedia

- Komuditi perkebunan kelapa

- Ternak ayam

- Sumber air

- Komuditi sagu

KelembagaanAgribisnis

- Kegiatan kelompok tanimacet (musiman)

- Kemitraan dengan KUDbelum terjalinsementara macet

- Petani musiman

- Belum adanyasosialisasi dari KUD

- Poktan

- Koperasi Unit Desa (KUD)

Sarana danPrasaranaagribisnis

- Tidak ada tempatpenampungn hasil usaha

- Pasar masih bersifattradisional

- Pasar Lokal

Dari hasil analisis hasil PRA yang telah

direkapitulasi di tingkat Desa maka kita bisa menguji

prioritas masalah dan faktor penentu seperti pada tabel 17

dibawah ini.

31

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGTabel. 17 Uji Prioritas Masalah

No Jenis MasalahSkor Jml

SkorG M P1

2

- Penyuluh yang bertugas di desaAmasing Kota Utara belum mengikutidiklat profesi penyuluh

- PKS petani dalam budidaya tanam/ternakmasih minim

3

3

3

3

3

3

9

9

345

6

7

- Pengolahan lahan belum dilakukansecara optimal

- Rata-rata pohon kelapa sudah berumurtua

- Pemeliharaan ternak masih bersifatekstensif atau masih tradisional

- Disaat musim hujan lahan pertanian danpeternak terendam air

- Produksi Tanaman Pangan dan perkebunanmenurun.

233

3

3

233

3

3

333

3

3

799

9

9

89

- Kegiatan kelompok tani macet (musiman)- Kemitraan dengan KUD belum terjalin

sementara macet

23

23

33

79

10 - Tidak ada tempat penampungn hasilusaha

2 2 3 7

3.2 PENYUSUNAN PROGRAMA

Dalam penyusunan programa draf-1 penulis bersama

pembimbing ekstern melakukan perumusan keadaan yang

terdapat dalam data sekunder dan data primer yang sudah

dikelolah untuk menentukan tujuan dan masalah. Pada

programa draf-2 yang telah di koreksi bersama dengan acuan

RDK dan RDKK 2012-2013 dan Programa 2012-2013 untuk

dijadikan usulan pada musrebang tingkat desa, namun dalam

penyusunan programa usulan 2014 atau programa final masih

banyak kurang karena dibuat sendiri oleh penulis yang tidak

melibatkan POKTAN, GAPOKTAN, PPL, Kepala BPP Kecamatan

Bacan, aparatur desa serta pegawai kecamatan.

3.2.1 Perumusan Visi dan Misi Amasing Kota Utara

No. Rumusan Uraian

32

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG1 Visi Membangun Desa Berbasis Nilai Berdasarkan

Iptek dan Imtak menuju Pembangunan Manusia

Seutuhnya2

.

Misi 1. Pembangunan sumberdaya Manusia yang

optimal menuju desa mandiri

2. Pemberdayaan masyarakat secara optimal

dalam pembangunan desa

3. Optimalisasi nilai-nilai agama dan imtak

dikalangan generasi muda

4. Pengelolaan APBDesa.

3

.

Tujuan 1. Penguatan dan penataan manajemen

pemerintah desa yang dinamis, bersih dan

beribawa serta demokratis untuk

mengoptimalkan kinerja perangkat desa

2. Penyelenggaraan pemerintahan desa yang

professional, kompeten dan proporsional

serta membangun hubungan yang sehat dengan

BPD dan lembaga-lembaga desa.

3. Menumbuhkan iklim dan sistem sosial

politik tingkat desa yang demokratis,

4. Melakukan peningkatan kapasitas aparat

melalui pelatihan motivasional yang

menekankan pada kesadaran arti tata

pemerintahan yang baik.

5. Mendorong partisipasi dan keswadayaan

masyarakat, melalui proses sosialisasi dan

penyadaran

6. Mendorong kerjasama dengan pihak ketiga,

termasuk SKPD, pengusaha dan LSM,

7. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai33

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

luhur, kearifan lokal di tengah masyarakat

agar terus dilestarikan dan diperkuat,

8. Pemberdayaan lembaga-lembaga ataupun

aparatur Desa.

9. Pembinaan dan Pengembangan Manajemen dana

Administrasi Pemerintahan Desa.4

.

Arah

Kebijakan

1. meningkatkan hasil pertanian dengan

memberikan fasilitas pertanian serta

memberikan pupuk agar tanaman dapat tumbuh

dengan segar dan dapat dipasarkan.5

.

Program Bidang Pertanian dan Perikanan:

a. Peningkatan hasil pertanian dan

perikanan,

b. Pengembangan sistem pertanian perkebunan

lestari,

c. Pengembangan sistem pertanian pangan.

d. Pengolahan hasil pertanian.

e. Pengolahan hasil perikanan.

3.2.2 Telaah Program Pembangunan Desa Amasing Kota Utara

Dilihat dari perumusan visi dan misi Amasing Kota

Utara, maka diperoleh program pembangunan pertanian

diantaranya Program Peningkatan hasil pertanian,

pengembangan sistem pertanian perkebunan lestari,

pengembangan sistem pertanian pangan, pengolhan hasil

pertanian dan pengolahan hasil perikan.

3.2.3 Analisis SWOT

Analis SWOT adalah analis kondisi internal maupun

eksternal di likungan agribisnis pertanian/peternakan yang

selanjutnya akan digunakan untuk merancang strategi.

34

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGAnalisis Lingkungan Internal (ALI) meliputi: Penilaian

terhadap faktor kekuatan (strenghths) dan kelemahan

(weaknessses), sedangkan Analisis Lingkungan Eksternal

(ALE) terdiri peluang (opportunities) dan ancaman

(thearts).

Tabel 18. ALI dan ALE

Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan

Eksternal Kekuatan (Strenghths) Peluang (Opportunities)1. Adanya Ternak Ayam Buras 1. Permintaan pasar yang

banyak Kelemahan (Weaknesses) Ancaman (Threats)1. Pemeliharaan secara

ekstensif

1. Penyakit ND

Dari tabel diatas kita dapat melakukan Analisis

Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Ekternal

(ALE) dengan bobot dan skor untuk mendapatkan prioritas pada

tabel 19 dan 20 dibawah ini.

Tabel 19. Analisis lingkungan internal

Lingkungan Internal Bobot Skor

Nilai

(BxS)

Prioritas

Kekuatan1.Adanya ternak ayam buras 25 5 12

51

Total 25 5 125 1Kelemahan1. Pemeliharaan secara ekstensif 25 5 12

51

Total 25 5 125 1

Tabel 20. Analisis lingkungan eksternal 35

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Lingkungan Eksternal Bobot Skor

Nilai

(BxS)

Prioritas

Peluang2.Permintaan pasar yang banyak 25 5 12

51

Total 25 5 125 1Ancaman2. Penyakit ND 25 5 12

51

Total 25 5 125 2

Dari tabel 19 dan 20 di atas dapat dilihat bobot,

skor dan prioritas untuk menentukan faktor kunci

keberhasilan pencapaian tujuan (visi) Amasing Kota Utara

seperti pada tabel 21 dibawah ini

Tabel 21 . Faktor kunci keberhasilan

KAFI

KAFE

Kekuatan1. Adanya TernakAyam buras

Kelemahan1. Pemeliharaansecara ekstensif

Peluang1. Permintaan pasar yang banyak

1.Meningkatkan produksi ayam buras

2.Menata manajemen pemeliharaan

Ancaman1. Penyakit ND 3.Perawatan

berkelanjutan dari dinas terkait

4.Sanitasi dalam pemeliharaan

Strategi yang dipilih jika memanfaatkan kekuatan dan

peluang = strategi agresif; kekuatan dan ancaman =

konsolidatif; peluang dan kelemahan = diversifikasi ;

kelemahan dan ancaman = defensif. Kita dapat melihat tabel

22 untuk menetukan faktor penentu keberhasilan dibawah ini.

Tabel 22. faktor penentu keberhasilan

36

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

STRATEGI

Keterkaitan dengan

Visi, Misi dan Nilai

luhur Jm

l

SkorVisi

Misi

Nilai-

nilai

Luhur1 2 3 4 T S E

1. Meningkatkan produksi

ayam buras

2. Perawatan berkelanjutan

dari dinas terkait

3. Menata manajemen

pemeliharaan

4. Sanitasi dalam

pemeliharaan

4

3

4

3

4

4

4

3

4

4

4

4

2

1

1

2

4

3

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

30

I

27

III

29

II

26

IV

3.3 PENYULUHAN PERTANIAN

Penyuluhan dalam Praktik Kerja Lapangan II diwajibkan

melaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, bisa berupa magang

penyuluhan atau penyuluhan mandiri. Pada kesempatan ini

penulis melakukan 2 (dua) kali penyuluhan mandiri dengan

metode cerama diskusi yang menggunakan spidol dan kertas

koran sebagai media pendukung dan folder sebagai media

tercetak penyuluhan dengan dua judul dibawah ini:

1.Pemeliharaan Itik Petelur Secara Intensif.

2.Pemeliharaan Ayam Secara Intensif.

3.3.1 Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Pelaksanaan penyuluhan pertanian merupakan

implementasi dari programa penyuluhan pertanian yang telah

tersusun, kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan

Penyuluh (RKTP). Oleh karena itu sebagai kontrol dalam37

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGpelaksanaan penyuluhan pertanian adalah memperhatikan

matrik yang sudah tertera dalam RKTP.

3.3.2 Menentukan Materi Penyuluhan

A.Pertimbangan Memilih Materi

Agar materi yang akan kita sampaikan benar-benar

efektif (sesuai dengan kebutuhan sasaran), maka dalam

melakukan pemilihan materi penyuluhan pertanian hendaknya

mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

a. Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada

sasaran;

b. Complementer, dapat mengisi kegiatan-kegiatan

komplementer daripada kegiatan yang ada sekarang

c. Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan

kebudayaan masyarakat

d. Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak

memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi

e. Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang

diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran

f. Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera

memberikan hasil yang nyata

g. In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang

terlalu mahal

h. Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam

penerapannya

i. Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan

menonjol

j. Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan

mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda

38

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Sesuai dengan keadaan umum, masalah dan tujuan pada

Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan dan Rencana

Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian (RKTPP) maka materi

yang dipilih sesuai dengan penetapan pemilihan materi

penyuluhan pertanian pada matriks pengambilan keputusan

pemilihan materi penyuluhan dalam penyusunan materi

penyuluhan adalah Budidaya ayam buras secara intensif.

B.Penyusunan Materi penyuluhan

Judul Materi Penyuluhan Pertanian Budidaya Ayam Buras

Atau Ayam Kampung Secara Intensif

Pendahuluan

Ayam buras merupakan ternak yang banyak dipelihara

oleh para petani di pedesaan. Namun pengelolaannya masih

sederhana yaitu sebagai tambahan pendapatan dari usaha

taninya. Ternak ayam buras mempunyai kelebihan dibandingkan

dengan ternak unggas lainnya seperti memiliki kemampuan

produksi yang tinggi, pemeiharan lebih sederhana dan

pengembangan mudah dilakukan. Untuk memperoleh hasil

produksi ternak ayam buras yang optimal perlu dikelola

dengan tata laksana yang baik serta perhitungan ekonomi

yang matang dan berencana. Dengan demikian usaha ternak

ayam buras tidak hanya menjadi usaha sampingan tetapi

menjadi usaha pokok, sumber penghasilan utama, penunjang

ekonomi keluarga.

Isi Materi

Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak dengan

cara diumbar, atau ayam dibiarkan berkeliaran dan mencari

makan sendiri. Namun cara ini dipandang kurang memiliki

39

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGnilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk profit

oriented. Pola pemeliharaan ayam kampung secara intensif

merupakan cara yang bisa mendatangkan keuntungan.

Perawatan ayam kampung yang dipelihara secara

intensif memiliki sedikit perbedaan dengan perawatan ayam

kampung cara tradisional. Selain memerlukan perhatian yang

ekstra juga masalah pemberian makanan harus lebih

diatur. Memelihara ayam kampung secara intensif memiliki

keungulan, yaitu lebih mudah melakukan kontrol terhadap

penyakit.

Agar dalam usaha budidaya ayam kampung secara

intensif ini bisa berhasil, diperlukan manajemen dan tata

kelola yang baik dan benar. Ada Faktor-faktor yang penting

diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara

intensif antara lain:

1. Pemilihan Bibit Ayam Kampung

Bibit ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC

merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Jika tujuan

pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil daging, maka

memilih DOC dari keturunan ayam yang bertubuh besar dan

pertumbuhan yang cepat diprioritaskan. Selain itu waktu

penetasan bibit ayam kampung (DOC) harus tepat waktu(21

hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama. Ciri-ciri DOC

yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap,

sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap

sempurna, bulu bersih dan mengkilap.

2. Masalah Pakan Ayam Kampung

Pakan pada ayam kampung memegang peranan yang cukup

penting dalam menentukan pertumbuhan ayam kampung. Meski40

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGdemikian sebenarnya pakan untuk ayam kampung tidaklah

serumit pakan untuk ayam lain seperti broiler, ayam petelur

dan lain-lain.

Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain :

konsentrat, dedak, jagung. Selain makanan pabrikan tersebut

bisa juga diberikan pakan alternatif seperti sisa

dapur/warung. Pakan alternatif tersebut cukup bisa

menghemat biaaya produksi sehingga keuntungan usaha ayam

kampung bisa meningkat. Yang terpenting dalam menyusun

ransum untuk ayam kampung harus memperhatikan kebutuhan

nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12%

dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Untuk Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam kampung

disesuaikan dengan usia ayam kampung itu sendiri, seperti

berikut:

  7 gram/per hari sampai umur 1 minggu

19 gram/per hari sampai umur 2 minggu

34 gram/per hari sampai umur 3 minggu

47 gram/per hari sampai umur 4 minggu

58 gram/per hari sampai umur 5 minggu

66 gram/per hari sampai umur 6 minggu

72 gram/per hari sampai umur 7 minggu

74 gram/per hari sampai umur 8 minggu

Selain makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman

diberikan secara tidak terbatas, disediakan wadah untuk

minuman, jika habis ditambahkan lagi.

3. Sistem Kandang Ayam Kampung

Ada tiga macam kandang, yakni kandang box, kandang

postal dan kandang baterai. Kandang box sebagai tempat

pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau DOC. Disebut41

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGkandang box karena bentuknya yang memang kotak. Dalam

kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC.

Lama pemeliharaan DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk

menjaga kehangatan kandang diberikan lampu pada kandang box

dengan suhu 30 – 32 derajat celcius . Memasuki hari ke-

21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang

postal. Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah

ayam kampung yang dipelihara. Kandang postal ukuran 5 x 20

m bisa diisi sebanyak 1200 ekor ayam kampung unggulan. Lama

pemeliharan dalam kandang postal ini adalah ketika ayam

kampung unggulan berumur 21 hari sampai waktu panen.

Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang

untuk indukan atau ayam kampung petelur. Lokasi kandang

yang ideal adalah memiliki jarak dengan permukiman minimal

5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan

sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang

agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain

agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.

Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan

penyucihan dengan disinfektan yang tidak berbahaya bagi

ayam.

4. Pengendalian Penyakit Ayam Kampung

Penyakit pada ayam kampung kerap kali menimbulkan

masalah dan kerugian yang besar. Karena itu pengendalian

dan pencegahan penyakit penting untuk dilakukan. Beberapa

tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara

lain:

1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang

dan manusianya

42

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan

ternak

3. Melakukan vaksinasi secara teratur

4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas

penyakit

5. Manajemen pemeliharaan yang baik

6. Kontrol terhadap binatang lain.

Dengan pemeliharaan ayam kampung secara intensif

dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan daging ayam

kampung yang semakin meningkat

Penutup

Kesimpulan

Mempersiapkan bahan penyusunan materi penyuluhan

pertanian dengan mengumpulkan materi dan pengelompokan

materi, menentukan, menetapkan dan memilih materi

penyuluhan dengan menggunakan matriks penetapan pilihan

materi penyuluhan pertanian maka materi dapat disusun dalam

kegiatan menyuluh dengan efisien dan efektif.

Saran

Perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak terutama

pelaku utama, pelaku usaha serta pemangku adat dan lembaga-

lembaga terkait hingga penyusunan materi penyuluhan dapat

di susun sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah

penyusunan materi

43

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG3.3.2 Penetapan Media Penyuluhan

Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan

media penyuluhan pertanian adalah: tujuan kegiatan

penyuluhan yang hendak dicapai, tahap adopsi inovasi

sasaran, jangkauan media, karakteristik media, dana yang

tersedia dan penggunaan media secara terpadu.

Beberapa alternatif pemilihan media penyuluhan

pertanian dihubungkan dengan aspek perilaku, seperti

tercantum pada tabel berikut :

Tabel 23. Alternatif pemilihan media sesuai dengan aspek

perilaku sasaran

KlasifikasiMedia

Alternatif pemilihan media sesuaiDengan aspek perilakusasaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

- Benda Sesungguhnya

Percontohan

-Maket-Spesimen-Sample/moster

Percontohan

-Spesimen-Model-Sample/moster

Percontohan

-Model

- Media Tercetak -Poster-Liptan-Foto-Peta Singkap

-Brosur-Folder-Leaflet-Peta Singkap

-Peta Singkap-Folder-Leaflet-Liptan

-Media AudioVisual/Terproyeksi

-Video TV-LCD Film-Film Strip- Presentasi

-Transparansi-Film Slide-Film strip-Video TV-Presentasi

-Film slide-Film strip-Video-TV-Presentasi

- Media Terekam -Rekaman siaran-Radio-CD,DVD,Rekaman

- CD,DVD Rekaman

-Rekaman SiaranRadio

-CD,DVD Rekaman

1)Tahap adopsi sasaran

Pemilihan media folder karena disesuaikan dengan

tahap adopsi petani. Tahap kesadaran, minat penilaian,

mencoba dan menerapkan, masing-masing memerlukan media

44

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

yang efektif misalnya untuk tahap adopsi penilaian dan

mencoba.

2)Jangkauan media penyuluhan pertanian

Pemilihan media folder disesuaikan dengan jangkauan

media, untuk pendekatan perorangan dan kelompok,

kunjungan ke usahatani, sedangkan untuk pendekatan missal

dipilih media sesungguhnya melalui metode pameran, media

terekam melalui siaran radio dan terproyeksimelalui

siaran televisi.

3)Karakteristik

Karkteristik media folder berkaitan dengan rangsangan

terhadap indera sasaran. Penggolongan media menurut

kelompok audio-visual misalnya adalah untuk memudahkan

memilih tingkat pendidikan formal petani yang sangat

bervariasi.

4)Pertimbangan dana yang tersedia

Sedapat mungkin dipilih media folder yang biayanya

tidak mahal tapi efektivitasnya tinggi. Pemilihan media

sesungguhnya yang dapat dibuat sendiri dengan harga

relatif murah merupakan alternatif yang perlu di tempuh

apabila dana yang tersedia sangat terbatas. Sering

terlupakan bahwa benda sesungguhnya di lingkungan petani

dapat dimanfaatkan sebagai media asalkan persyaratan

terpenuhi.

5) Pemilihan beberapa media penyuluhan untuk digunakan

secara terpadu

Berbeda alternatif dapat dipilih antara beberapa

kelompok media : misalnya media tercetak dikombinasikan

dengan media terekam dan media terproyeksi. Pemilihan45

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

kombinasi media tersebut tetap mengacu pada penggunaan

yang efektif dan efisien.

Dasar pertimbangan dalam memilih media penyuluhan

antara lain adalah (1) bermaksud mendemonstrasikannya

seperti mendemonstrasikan tahapan-tahapan atau proses,

misalnya dalam pembuatan pupuk bokasi yaitu menggunakan

media benda nyata, (2) merasa sudah akrab dengan media

tersebut, misalnya seorang penyuluh yang sudah terbiasa

menggunakan peta singkap, (3) ingin memberi gambaran atau

penjelasan yang lebih konkrit, misalnya dalam memberi

penjelasan tentang bentuk fisik hama pengganggu tanaman,

dan (4) merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang

bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat dan

gairah dalam beragribisnis lebih baik lagi.

Prosedur pemilihan media penyuluhan pertanian perlu

mendapat perhatian sebagai berikut :

a.Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan

sasaran

b.Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan

prilaku petani dengan aspek pengetahuan keterampilan

dan sikap.

c.Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang

tersedia, potensi lingkungan petani yang dapat

dimanfaatkan sebagai media penyuluhan dan penilaian

terhadap tahap adopsi sasaran

d.Perhitungan biaya yang diperlukan untuk persiapan

pembuatan penyuluhan.

e.Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode yang

telah ditetapkan.

f.Lakukan evaluasi pemilihan dan penggunaan metode

46

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Berikut ini gambaran penggunaan media penyuluhan yang

sesuai untuk berbagai kelompok sasaran dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel : Penggunaan Jenis Media Berdasarkan Kelompok

Sasaran

No. Jenis Media

Sasaran

Massal Kelompok Individu

1. Poster √ - -2. Film Layar Lebar √ - -3. Film Video - √ -4. Folder/Leaflet - √ √5. Brosur, Komik - √ √6. Peta Singkap/Flipchart - √ -7. Kartu Kilat/Flaschard - √ -8. Papan Flanel - √ -9. Siaran Pedesaan (TV,

Radio)√ - -

10 Kaset Rekaman, CD, VCD,DVD

- √ √

11 Slide - √ -

12 Photo - √ √

13 Transparansi /Presentasi - √ -

14 Model - √ -

15 Papan Tulis - √ -

16 Telephone - - √

Dalam proses penataan (tata letak/lay out) harus

diperhatikan prinsip-prinsip desain grafis antara lain (1)

kesederhanaan, (2) keterpaduan, (3) penekanan, dan (4)

keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu

dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur dan

warna.

47

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

Lay out adalah sebuah sket rancangan awal untuk

menggambarkan organisasi unsur-unsur grafis/visual yang

akan disertakan. Usaha untuk menyusun, menata, dan

memadukan unsur-unsur grafis menjadi media visual yang

komunikatif, estetik persuasif, menarik perhatian dan

mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat dikenal

dengan istilah tata letak. Format tata letak yang umum

digunakan adalah horizontal, vertikal dan diagonal. Di

dalam mengatur tata letak harus diperhatikan kaidah-kaidah

komposisi proporsi, keseimbangan, irama atau ritme,

kesatuan, pusat perhatian dan kontras.

Pembuatan media folder sebagai media penyuluhan

pertanian dalam kegiatan menyuluh pada Kecamatan Bacan

sesuai dengan prosudur dan khaidah-khaidah dalam pembuatan

media penyuluhan pertanian tercetak, dengan standar teknis

sebagai berikut :

a) Bahan

- Kertas yang digunakan adalah kertas yang tidak

mudah robek, dan beratnya minimal 80 gram.

b) Bantuk dan Ukuran

- Kertas folio dilipat 3 dengan lebar lipatan 11 cm

dan kertas kwarto dilipat 2 dengan lebar 14 cm

- Ukuran leaflet dengan ukuran kertas folio dan

kwarto

c) Materi

- Memuat materi teknologi produksi, ekonomi, sosial

dan kebijakan yang berkaitan dengan pertanian.

d) Huruf

- Ukuran huruf minimal 10 point, huruf sederhana,

jelas dan terang48

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

e) Kalimat

- Kalimat pendek dan bersifat instruksional

- Jarak spasi antar baris lebih dari satu

f) Identitas

Pada kulit muka ditulis judul, nama penerbit, logo dan

tahun penerbitnya

g) Gambar

- Gambar halaman muka (cover) harus sederhana tapi

menarik

- Besarnya gambar seimbang dengan ruangan dan huruf

yang dipakai.

- Fungsi gambar untuk memperjelas informasi,

memberikan gambaran-gambaran tertentu.

h) Warna

- Gunakan kombinasi warna paling banyak 3 jenis

- Gunakan warna sesuai dengan warna sebenarnya

i) Isi

- Ringkas, berisi garis besar topik yang dibicarakan

- Kalimat pendek dan bersifat instruksional. Bahasa

mudah dimengerti

- Hindari gambar/istilah/simbol yang terlalu rinci

dan rumit.

- Jarak spasi antar baris lebih dari satu

3.3.3 Menentukan Metode dan Teknik Penyuluhan

Pertanian

Pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian

didasari tingkat kemampuan penerimaan panca indera dan

49

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGtahapan adopsi yang meliputi kesadaran, minat, menilai,

mecoba dan menerapkan. Dasar pertimbangan pemilihan metode

dan teknik penyuluhan pertanian meliputi keadaan sasaran,

sumber daya penyuluhan, keadaan wilayah dan kebijakan

pembangunan pertanian. Ragam metode dan teknik penyuluhan

dapat didasari dari pendekatan jenis komunikasi,

psikososial dan panca indera, Maka dari itu metode yang

digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah metode

Anjangsana yang mana metode anjasana merupakan kunjungan

yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah

/tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaaan diri

petani dan keluarganya. Dalam anjangsana agar dapat

dilakukan secara terencana, penyiapkan kebutuhan teknologi

yang diperlukan petani serta bahan informasi seperti :

brosur, folder, folder dan media lainnya.

BAB IV

PENUTUP

1.1KESIMPULAN

1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dapat menambah

pengetahuan dalam melakukan identifikasi potensi

wilayah guna mengetahui potensi wilayah, masalah di

50

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

desa lokus, serta pemecahan masalah menggunakan metode

PRA serta wawancara semi terstruktur.

2. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan melatih mahasiswa

untuk bisa menganalisis data sekunder dan data primer

dengan bantuan modul dan hasil dari tim PRA.

3. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan melatih mahasiswa

untuk bisa menyusun programa tingkat desa.

4. Kegiatan Praktik Kerja lapangan melatih mahasiswa

untuk melaksanakan penyuluhan mandiri

1.2SARAN

1. Pembuatan laporan dan barang bukti tiap-tiap dosen

pembimbing harusnya mengacu pada modul dan pedoman

yang telah dibagikan.

2. Usulan maupun kesepakatan pembuatan laporan haruslah

dimatangkan sebelum pemberangkatan PKL.

3. Pembuatan atau penyusunan programa harus di masukan

dalam mata kuliah di setiap semester.

4. Perubahan yang dilakukan dalam bimbingan laporan PKL,

seharusnya tidak terjadi apabila dalam penyusunan

modul dan pedoman PKL benar-benar disepakati dan bisa

diseragamkan sebelum mahasiswa berangkat PKL.

51

FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG

DAFTAR PUSTAKA

UU No 16 Tahun 2006. Tentang Sistim Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (SP3K).

Permentan, No. 25, Tahun 2009. Tentang Pedoman PenyusunanPrograma Penyuluhan Pertanian.

Anonim, 2011. Bahan Ajar Metode Penyuluhan Pertanian. SekolahTinggi Penyuluhan Pertanian Malang.

, 2011. Bahan Ajar Media Penyuluhan Pertanian.Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang.

, 2010. Bahan Ajar Dasar-Dasar Penyluhan Pertanian.Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang.

, 2010. Bahan Ajar Sosiologi Pedesaan. SekolahTinggi Penyuluhan Pertanian Malang.

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/metode-penyuluhan-pertanianuntukpengem bangan-kreativitas-dan-inovasi [7 Juni 2013]

http://www2.bbpplembang.info/index.php?option=com_content&view=article&id=191&Itemid=304 [7Juni 2013]

http://thlcianjur.blogspot.com/2009/02/menjadi-penyuluh-pertanian-yang.html [16 Juli 2013]

http://id.shvoong.com/humanities/1947728-participatory-rural-appraisal-pra/ [26 Juli 2013]

http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/observasi-pengamatan-langsung-dilapan gan/ [ 6 Juli 2013]

S lucie. 2005. Teknik Penyulhan Dan Pemberdayaan Masyarakat.Penerbit Ghalia Indonesia

52