PROPOSAL DAN LAPORAN PKL II
-
Upload
stpp-malang -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of PROPOSAL DAN LAPORAN PKL II
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuntutan pasar global membawa perubahan semua
sektor kehidupan termasuk didalamnya terjadi persaingan
kualitas dan profesionalisme tenaga kerja. Tidak
terkecuali tuntutan kepada penyuluh pertanian, yang
memiliki peran strategis dalam pembangunan pertanian.
Amanah Undang-Undang SP3K mengisyaratkan bahwa pekerjaan
penyuluh pertanian merupakan profesi. Yang sudah
diterjemahkan kedalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia No. 29/MEN/III/2010
tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang
Penyuluhan Pertanian (sedang proses revisi dan telah
selesai konvensi Bulan Desember 2012). Oleh karena
tuntutan itu peningkatan kualitas penyuluh melalui
lembaga pendidikan STPP perlu ditingkatkan dengan mengacu
kepada standar kompetensi kerja tersebut.
Selanjutnya pendidikan program Diploma IV STPP
Malang dilaksanakan dengan pola pembelajaran In and Out
Campus Learning System. Pelaksanaan pembelajaran in campus
dilaksanakan pada semester genap diramu dalam mata kuliah
Praktek Kerja Lapangan (PKL). Proses pembelajaran
memfasilitasi perubahan internal maupun eksternal
stratejik untuk menghasilkan profil lulusan sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
sektor Pertanian bidang Penyuluhan Pertanian.
Matakuliah PKL dalam struktur kurikulum STPP Malang
dilaksanakan pada Semester II (PKL I). Untuk kesamaan
pendapat, persepsi, dan arah pelaksanaan PKL bagi
1
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
mahasiswa STPP Malang Tahun Akademik 2012/2013 maka
aktifitas tersebut disusun dalam sebuah Rencana Kegiatan
PKL.
Materi PKL untuk Tahun Akademik 2012/2013 adalah
materi yang mengacu ketentuan Kepala Badan Penyuluhan dan
PSDM Pertanian yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
1.2 Tujuan PKL
Tujuan dari pelaksana PKL adalah memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk belajar pada pada situasi nyata
ditengah masyarakat pedesaan bersama petani, agar setelah
mengikuti mengikuti kegiatan PKL, dapat:
1. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalam melaksanakan identifikasi Potensi Wilayah dan
agroekosistem desa;
2. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalam merencanakan kegiatan penyuluhan pertanian;
3. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian.
1.3 Manfaat PKL
Manfaat yang diharapkan berdasarkan tujuan yang
telah ditetapkan, antara lain:
1.Mempercepat diseminasi informasi kebijakan pemerintah
untuk pencapaian 4 sukses pembangan pertanian kepada
pelaku utama/usaha; dan
2.Mahasiswa/penyuluh dapat kembali membantu pelaksanaan
kegiatan penyuluhan di daerah/asal instansi pengirim.
3.Mahasiswa memahami tata kerja penyuluh pertanian
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
2
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
1.4 Sasaran PKL
Sasaran kompetensi yang ingin dicapai terhadap
mahasiswa pelaksana PKL adalah:
1. Mengumpulkan data primer dan sekunder (data internal
dan data eksternal) desa Amasing Kota Utara dengan
metode PRA,
2. Menganalisa data hasil PRA,
3. Membuat Peta Usahatani Desa Amasing Kota Utara dan
menyusun program pembangunan desa sebagai dasar
menyusun programa penyuluhan desa, dan
4. Melaksanakan penyuluhan mandiri atau magang penyuluhan
yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian di Desa Amasing
Kota Utara dengan materi penyuluhan yang terdapat
dalam Rencana Kegiatan Penyuluhan (RKP) Tahun 2013
Penyuluh desa lokus.
3
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
BAB II
RENCANA KEGIATAN
Kegiatan PKL I dilaksankan berdasar panduan dari
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang. Setiap kegiatan
diharapkan dapat dilakukan dengan maksimal guna mencapai
tujuan akhir dari kegiatan sebagai pembelajaran out campus
yang telah ditetapkan, tidak lupa pula untuk pihak-pihak
yang terkait dengan kegiatan tersebut dimohon dengan sangat
bantuannya untuk kesediaannnya mendukung segala aktivitas
yang akan dilakukan demi kelancaran dan keberhasilan PKL
mahasiswa. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan seperti
dalam matriks berikut:
Matrik Langkah Kerja PKL II Mahasiswa Semester IV STPP
Malang Tahun 2013NO MATERI KEGIATAN WKT OUTPUT BARANG BUKTI KET1 2 3 4 5 6 7
A Identifikasi Potensi Desa
1 Mengumpulkan data sekunder di Desa Amasing Kota Utara
Datang ke kantor desa Amasing kota utara untuk menjelaskan maksud PKL dan mencari datasekunder
2 Hari Data sekunder desalokus
Data sekunder desa lokus
2 Mengumpulkan data primer desa lokalPKL menggunakan metode PRA
1. Identifikasi sumberdaya dan sosial
2. Identifikasi kegiatan usaha
3. Penelusuran Lokasi4. Identifikasi
Kalender Musim5. Identifikasi
Kecenderungan Usaha Pertanian
6. Identifikasi AlokasiWaktu Kegiatan Harian
7. Identifikasi Peranandan Hubungan Kelembagaan
3 Hari 1. Peta Sumberdaya dan sosial desa
2. Data Kegiatan Usaha
3. Peta transek4. Data Kalender
Musim5. Bagan
Kecenderungan6. Data Alokasi
Waktu keg. Harian
7. Diagram Ven
1. Peta Sumberdaya dan sosial desa
2. Data Kegiatan Usaha
3. Peta transek
4. Gambar Kalender Musim
5. Bagan Kecenderungan
6. Gambar Alokasi Waktu keg.
4
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Harian7. Diagram Ven
3 Menganalisa data hasil PRA
1. Merumuskan Masalah, Penyebab, Potensi dan Kegiatan atas dasar data hasil PRA.
2. Menentukan Ranking atau prioritas Masalah dengan Metode Impact Point.
3. Menggambar Peta Potensi Usahatani (Agribisnis) desa
4. Merumuskan Program Pembangunan Pertanian tingkat desa
2 Hari 1. Matrik Masalah ,Penyebab, Potensi dan Kegiatan.
2. Tabel Ranking atau Prioritas Masalah.
3. Peta Usahatani Desa
4. Rumusan Program Pembangunan Desa
1. Matrik Masalah , Penyebab, Potensi dan Kegiatan.
2. Tabel Ranking atau Prioritas Masalah.
3. Peta Usahatani Desa
4. Rumusan Program PembangunanDesa
Lanjutan
NO MATERI KEGIATAN WKT OUTPUT BARANG BUKTI KET1 2 3 4 5 6 7
B Penyusunan Programa Penyuluhan Peternian Desa Amasing Kota Utara. Sesuai Permentan 25 tahun 2009
1 Menyusun Programa PenyuluhanPertanian
1.Merumuskan Keadaan2.Menetapkan Tujuan3.Menetapkan Masalah4.Menentukan Rencana
Kegiatan5.Penutup
2 Hari Format programa penyuluhan pertanian sesuai dengan Permentan 25 tahun 2009
- RDK dan RDKK- Programa
2012-2013
2 FinalisasiPrograma PenyuluhanPertanian/melakukan pengesahanprograma penyuluhanpertanian
1.Penandatangan lembaran pengesahan.
3 Hari Programa penyluhanyang sudah disahkan
- Programa draf-1
- Programa draf-2
- Programa Final
C Penyuluhan
5
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
1 PenyuluhanMandiri sebanyak 2kali di desa Amasing Kota Utara
1.Menentukan Materi2.Menentukan dan
membuat media3.Membuat LPM4.Melakukan
Penyuluhan
8 Hari - Naskah uraian Materi
- Media- LPM- Daftar hadir
petani
- Naska UraianMateri
- Media- LPM- Dokumentasi
6
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1. IDENTIFIKASI PONTESI WILAYAH
Identifikasi Potensi Wilayah sangat diperlukan dalam
menggali potensi wilayah yang masih terpendam guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam hal
ini IPW memuat segala potensi yang ada yang dapat
dikembangkan atau dimaksimalkan manfaatnya. Identifikasi
Potensi Wilayah ini bertujuan mahasiswa dituntut mampu
menganalisa potensi wilayah untuk dapat digunakan sebagai
acuan dalam rangka pengembangan potensi yang ada. Kegiatan
utama Praktek Kerja Lapangan I adalah IPW (Identifikasi
Potensi Wilayah). Identifikasi potensi wilayah dilakukan
untuk memperoleh data keadaan wilayah agroekosistem
meliputi keadaan wilayah fisik, keadaan wilayah sosial
ekonomi dan potensi pendukung dari data primer maupun data
sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari monografi
desa, kecamatan dan atau dari sumber – sumber lain yang
relevan dan data primer yang diperoleh dari lapangan, dari
petani dan masyarakat desa Amasing Kota Utara I. Dalam
pelaksanaannya penulis membuat tim berjumlah 12 (dua belas)
orang yang terdiri dari pembimbing ekstern (Bpk. Gahral
Adian Kamarullah, SP), ketua Kelompok Tani “Asombang” dari
desa Amasing Kota Utara (Bpk. Sahril), dan salah satu staf
Kantor Desa Amasing Kota Utara bagian kaur pembangunan yang
kebutulan juga termasuk anggota kelompok tani (Bpk.
Rahman).
Pengumpulan Data sekunder diperoleh dengan cara
meminjam data monografi desa berupa data monografi desa dan
RPJMDes yang diperoleh di Kantor Desa Amasing Kota Utara7
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGKecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Selain Data
monografi desa penulis juga mendapat hardcoppy RDK dan RDKK
2012-2013 serta Programa 2012-2013 dari BPP Kecamatan Bacan
di dalam RDK dan RDKK terdapat kebutuhan kelompok tani
sedangkan dalam programa berisi tentang luas wilayah, luas
lahan kritis dan topografi, curah hujan, jumlah penduduk,
mata pencaharian, dll. Identifikasi data primer,
dilaksanakan secara langsung kepada sasaran dengan
pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur.
Desa Amasing Kota Utara secara administratif termasuk dalam
wilayah kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan dan
terletak di arah Utara Kecamatan Bacan, dengan jarak tempuh
ke kantor kecamatan 800m, sedangkan jarak tempuh Desa
Amasing Kota Utara ke kantor Bupati kabupaten Halmahera
Selatan sekitar 2 KM. Waktu tempuh menuju pusat kota
kecamatan sekitar 10 menit, sedangkan waktu tempuh menuju
ibukota Kabupaten kira-kira 30 menit.
Desa Amasing Kota Utara terdiri dari 2 dusun (4 RW)
atau kampung. Nama nama dusun itu adalah Dusun 1 dan Dususn
2, Luas Wilayah desa Amasing Kota Utara adalah 1975 Ha
dengan batas-bata desa sebagai berikut : (1) Sebelah Utara
berbatasan dengan Desa Amasing Kali, (2) Sebelah Selatan
berbatasan Dengan Desa Amasing Kota, (3) Sebelah Barat
berbatasan Dengan Desa Awanggo dan (4) Sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Marabose Kecamatan Bacan
Analisa data PRA berdasarkan hasil identifikasi
potensi wilayah yang kemudian disusun dalam matriks yang
menggambarkan keadaan, prioritas masalah dan faktor
penyebab masalah, faktor penentu, kebutuhan penyelesaian
masalah. Ada beberapa matrik yang disusun diantaranya :
- Peta sumberdaya desa.8
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
- Kegiatan usaha atau mata pencaharian.
- Penelusuran lokasi (Transek) Desa.
- Kalender musim.
- Bagan kecenderungan dan perubahan.
- Bagan alokasi waktu kegiatan harian.
- Bagan hubungan kelembagaan (Diagram Venn)
3.1.1 Identifikasi Data Sekunder
A. Keadaan Biofisik Desa Amasing Kota Utara
a. Keadaan Tanah
Keadaan Tanah di desa Amasing Kota Utara KecamatanBacan Kabupaten Halmahera Selatan di sajikan dalam Tabel 1
Tabel 1. Keadaan Tanah Desa Amasing kota Utara No Uraian Keadaan tanah1
2
3
4
5
6
Tekstur tanah
Struktur tanah
Jenis tanah
pH tanah
Ketinggian tempat
Topografi
Berlempung
Gembur berliat
Latosol dan grumusol
5 - 7
0 – 15 dpl
Datar dan perbukitanSumber Data : Monografi Desa Amasing kota Utara 2013
Sebagian tanah/lahan di Desa Amasing kota Utara
adalah berasal dari proses pelapukan batuan dan bukan
berasal dari tanah-tanah vulkanik, dengan tingkat kesuburan
tanah dan drainasenya rata-rata pada kategori sedang dengan
tingkat keasaman tanah rata-rata netral yakni antara pH 5 -
7 dengan kedalaman lapisan tanah atas (permukaan tanah)
rata – rata antara 5 - 10 cm. Keadan tanah di Desa Amasing
kota Utara dapat dilihat pada. Hasil identifikasi dan
analisis wilayah dapat diketahui bahwa secara garis besar
jenis tanah yang ada di Desa Amasing kota Utara yang
9
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGdidasari dengan kesesuaian terhadap kesesuaian tanaman
adalah:
a.Latosol : tanah ini dapat digunakan untuk
pengembangan hijauan makanan ternak, tanaman
palawija, tanaman perkebunan serta tanaman kehutanan.
b.Grumusol : tanah ini dapat digunakan untuk
pengembangan tanaman pangan, hortikultura, tanaman
perkebunan dan kehutanan.
b. Luas dan Jenis Penggunaan Lahan
Luas wilayah desa Amasing Kota Utara adalah 1975 ha
yang terdiri dari lahan ladang, tegalan, perkebunan,
pemukiman/perumahan dan lain-lain. Luas lahan menurut
penggunaan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Luas dan jenis penggunaan lahan
SumberData:
Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013
Berdasarkan data pada Tabel 2. di atas menunjukan
bahwa cakupan luas lahan yang paling tinggi adalah hutan
yang diikuti dengan lahan Kebun/tegal, lain-lain dan
pemukiman. Para petani yang ada di Desa Amasing kota Utara
banyak yang mengusahakan komoditi Durian, Pala, Kakao,
Duku, Jagung, Sagu, Ubi Kayu dan Sayur-Sayuran. Hal ini
10
No Jenis penggunaan lahan Luas (ha)
Porsentase (%)
1 Pemukiman 75 3,79 %2 Pekuburan 18 0,91 %3 Jalan 20 1,01 %4 Tempat ibadah 1 0,05 %5 Pekarangan 31 1,56 %6 Kebun/tegal 645 32,65 %8 Hutan 685 34,68 %9 Lain-lain 500 25,31 %Jumlah 1975 100 %
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGmerupakan suatu upaya untuk mendukung pengembangan usaha
peternakan karena tersedianya bahan pakan berupa limbah
jagung, Kakao dan Sayur-Sayuran. Dengan masalah besarnya
lahan hutan dan lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara
optimal.
B. Keadaan Agroklimat Desa Amasing Kota Utara
Keadaan agroklimat di desa Amasing Kota Utara perlu
diketahui guna dapat membantu petani dalam menentukan pola
usahatani yang tepat. Iklim/curah hujan merupakan faktor
penting dalam mendukung usahatani dibidang pertanian dan
peternakan.
Iklim yang terdapat di desa Amasing Kota Utara Tengah
adalah iklim tropis dan iklim basah. Daerah ini merupakan
daerah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan yang luas,
sehingga iklim di daerah ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi lautan yang luas. Peta klimatologi hasil pencatatan
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Halmahera
Selatan, pada tahun 2013 menunjukkan suhu udara rata-rata
berkisar antara 25,65oC – 27,40 oC. Dimana suhu terendah
mencapai 21,10 oC dan suhu tertinggi mencapai 31,60oC.
Kelembaban udara rata-rata di desa Amasing Kota Utara
Tengah relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 88 –
90 persen. Hal ini disebabkan karena daerah ini merupakan
daerah tropis dan Wilayahnya berupa Kepulauan. Secara
lengkap hasil pencatatan Badan Meteorologi dan Geofísika
Kabupaten Halmahera Selatan dapat di lihat pada Tabel 3
berikut.
11
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Sumber Data: BMKG Halmahera Selatan 2013
C. Data Populasi Ternak
Komoditi Peternakan yang diusahakan meliputi usaha
ternak besar (sapi), ternak kecil (kambing), dan ternak
unggas (ayam dan itik). Secara rinci distribusi populasi
ternak tersebut dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4. Data Populasi Ternak di desa Amasing Kota Utara
No. Desa
Jenis Ternak
KetSapi(ekor
)
Kambing
(ekor)
Domba(ekor)
Ayam(ekor
)
Bebek(ekor)
Lain-lain
1 Amasing KotaUtara 81 15 - 433 147 -
Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara. 201312
Tabel 3. Keadaan Iklim/Curah Hujan
BulanKelembapanrata-rata
Suhurata-rata
(ºC)
Rata-ratakecepatanangin
(km/jam)
JumlahCurah
Hujan (mm)
PersentaseJumlahHari
Hujan (%)
PersentaseLama
PenyinaranMatahari
Januari 81 26.
7777777
2 172 15 63
Februari 84 261 2 233 15 53
Maret 84 258 2 219 20 50
April 87 257 2 324 22 53
Mei 85 260 2 160 17 58
Juni 85 256 2 335 20 25
Juli 89 249 2 338 26 26
Agustus 90 269 4 300 23 23
Septembe
r87 253 5 436 29 29
Oktober 87 259 4 271 29 29
November 88 281 4 315 42 42
Desember 86 26.
3
2 361 57 57
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Data populasi ternak Data populasi ternak di perlukan
untuk mengetahui perkembangan ternak setiap tahun. Tabel 4
menggambarkan bahwa usaha masyarakat di bidang peternakan
khususnya ternak ayam dan ternak bebek masih mendominasi,
bila dibandingkan dengan jenis ternak lainnya, walaupun
demikian, sistim pemeliharaan ternak sapi dan ternak unggas
hampir seluruhnya masih bersifat ekstensif, hal ini akan
menyulitkan bagi peternak itu sendiri dalam
pengwasan/pengontrolan setiap hari, serta akan berdampak
pada peningkatan penghasilan yang belum optimal.
D. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Amasing Kota Utara 810 jiwa
yang terdiri dari 407 jiwa laki-laki, dan 403 jiwa
perempuan dengan jumlah kepala keluarga 202 KK. Data Jumlah
Penduduk berdasarkan golongan umur di desa Amasing Kota
Utara dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur di
Desa Amasing Kota Utara
No Klasifikasi Umur (tahun)
Jumlah (jiwa) Porsentase (%)
1. 0 – 5 97 11,97 %2. 6 – 10 116 14,32 %3. 11 – 15 84 10,37 %4. 16 – 20 75 9,25 %5. 21 – 25 124 15,30 %6. 26 – 30 77 9,50 %7. 31 – 35 38 4,69 %8. 36 – 40 43 5,30 %9. 41 – 45 53 6,54 %10.
46 – 50 43 5,30 %
11.
>55 60 7,40
Jumlah 810 100 %
13
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Sumber Data: Data Monografi desa Amasing Kota Utara 2013
Data pada Tabel 5 diatas diketahui bahwa jumlah
penduduk yang ada berdasarkan kategori usia kerja 55,92%
penduduk Desa Amasing Kota Utara merupakan usia produktif.
Dengan demikian Desa Amasing Kota Utara mempunyai
sumberdaya manusia yang cukup potensial untuk pengembangan
sektor pertanian maupun sektor usaha lain karena memiliki
daya pikir yang bagus dalam menerima suatu informasi untuk
pengembangan usaha, Namun masih ada usia rumah tangga baru
yang belum mau atau mampu usaha mandiri untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga karena masih tergantung kedua orang
tua.
Ditinjau dari segi pendidikan maka tingkat pendidikan
masyarakat di desa Amasing Kota Utara sangat bervariasi
mulai dari yang tidak tamat SD sampai dengan perguruan
tinggi. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan di desa Amasing Kota Utara dapat dilihat pada
Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan
di desa Amasing Kota Utara
No Tingkat Pendidikan Jumlah(jiw
a)
Porsentase
(%)1. Belum/tidak sekolah 502 61,97 %2. TK 28 3,45%3. SD 67 8,27 %4. SLTP 88 10,86 %5. SLTA 83 10,24 %6 D-3 15 1,85 %7 Sarjana S1 27 3,33Jumlah 810 100 %
Sumber Data: Data Monografi desa Amasing Kota Utara 2013
14
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Data pada Tabel 6 di atas menunjukan bahwa sebagian
besar tingkat pendidikan penduduk desa Amasing Kota Utara,
jumlah tertinggi adalah yang belum/tidak sekolah atau yang
sudah selesai sekolah di tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan
tinggi berjumlah 502 dari total penduduk. Sumber daya
manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan termasuk
pembangunan pertanian. Untuk itu perlu dilakukan
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani di daerah
ini melalui penyuluhan secara simultan dan berkelanjutan
sehingga terjadi perubahan perilaku petani atau peternak
kearah yang lebih baik. Sedangkan distribusi penggolongan
penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Penggolongan Penduduk Berdasarkan
Mata Pencaharian di desa Amasing Kota Utara
No Mata pencaharian Jumlah (jiwa)
Porsentase (%)
1. Petani 369 45,55 %2. PNS 77 9,50 %3. Pengrajin 6 0,74 %4. Pedagang 5 0,61 %5 Tukang 8 0,98 %6 TNI/POLRI 3 0,37 %7. Dan lain-lain 342 42,22 %
Jumlah 810 100 %Sumber Data: Data Monografi desa Amasing Kota Utara 2013
Data Tabel 7 di atas menunjukan bahwa sebagian besar
penduduk Desa Amasing Kota Utara bermata pencaharian adalah
petani yaitu jumlah 369 dari total penduduk yang bekerja.
Ini berarti Desa Amasing Kota Utara merupakan penduduk
agraris karena sebagian penduduk adalah petani namun masih
15
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGkurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam
usahatani. Dari tabel 7 sudah jelas terlihat bahwa mata
pencaharian di desa Amasing Kota Utara 45,55% adalah
petani, maka dari itu kita bisa lihat ketiga tabel dibawah
ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam usahatani
di desa Amasing Kota Utara.
Tabel 8. Jumlah Kelembagaan Petani
No Jml KelompokTani
Jumlah Kelompok TaniTani Dewasa Tani
WanitaTaruna Tani
Jml Kel.
Jml. Angg.
Jml Kel.
Jml. Angg.
Jml Kel.
Jml. Angg.
1 3 Kelompok 2 20 1 10 - -
Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013
Tebel 9. Nama Kelompok Tani dan Kedudukan
No. Nama
Kelpk
Nama Pengurus
Jml
Angg
Modal
Kelpk
Jenis
usaha
Tani
Pokok
Luasan
Ketua Wkl Sekret Bend Ha ekPeta
k
1
2
3.
Asombang
Bukit
Romok
Al-Amin
Sahril
Djen Ahmad
Hasna
Kader
Damra
-
Salamat
Usman
Reni
Hasan
Siti
Tuti
10
10
10
Swadaya
Swadaya
Swadaya
-
-
-
-
Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013
Tabel 10. Nama Gapoktan dan kedudukan
No
Nama
Gpkt
Nama Pengurus Jml
ang
Mod
Gpkt
Jenis
Ustan
pokok
LuasanKet Wk Sek Ben Ha eko
r
Pet
ak
1 Borer
o
Sahri
l
Djen
Ahmad
Ibrahi
m
Darma
n
20 S
d
y
- -
Sumber Data: Data Monografi Desa Amasing Kota Utara 2013
16
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Dari ketiga tabel di atas yang terdapat pada desa
Amasing Kota Utara terdiri dari 3 (tiga) Kelompok tani
diantaranya 2 (dua) tani dewasa dan 1 (satu) tani wanita
dengan masing-masing anggota tiap kelompok adalah 10
(sepuluh) orang. Ketiga kelompok tani ini berdiri di tahun
2010 jadi masih banyak hal yang belum dipahami dari anggota
kelompok tani, jadi dalam kegiatan kelompok tani anggota
kelompok tani tidak terlalu aktif karena hanya 1 (satu)
orang penyuluh lapangan yang bertugas di desa Amasing Kota
Utara dan tidak ada Pos Penyuluh di desa serta PPL belum
mengikuiti kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan
pelatihan profesional penyuluh. Ini sangat berpengaruh
besar terhadap kelompok tani dan pelaku utama yang ada di
di Amasing Kota Utara.
3.1.2 Identifikasi Data Primer
A. Peta Sumber Daya
Potensi wilayah Desa Amasing Kota Utara pada bidang
pertanian berdasarkan Peta Sumber daya menunjukan bahwa
komoditas tanaman perkebunan (Pala, Kelapa dan Kakao),
tanaman Pangan (sagu dan ladang tumpang sari yang jagung
dan ubi kayu), hortikultura buah (duku dan durian)
hortikultura yang terdapat pada ladang tumpang sari (tomat,
cabe dan terong) dan ternak besar (sapi) serrta ternak
kecil (unggas dan kambing). Adanya sumber air sebagai
sumber kehidupan bagi manusia, ternak dan tumbuhan ini
merupakan komoditas atau potensi yang ada di Desa Amasing
Kota Utara.
17
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Gambar 1. Peta Sumber Daya
Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukan bahwa masalah
pengelohan pohon sagu belum dilakukan dengan baik sehingga
banyak pohon sagu yang sudah tidak bisa di produksi lagi,
banyak tanaman perkebunan yang kurang produktif karena
kurangnya perawatan secara optimal serta kelapa, kakao dan
pala sebagian besar sudah memiliki umur tua sehingga
produksinya mulai menurun sedangkan pada ternak
pemiliharannya masih bersifat ekstensif.
18
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
B. Bagan Transek
Secara harafiah Transek adalah Gambaran irisan muka
bumi, atau suatu dimensi yang memotong suatu wilayah (desa)
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tata ruang dan
keadaan ekosistem dari wilayah desa tersebut. Bagan Trasek
berisikan tentang keadaan kesuburan tanah, kendala, masalah
dan kemungkinan pemecahan masalah di setiap hamparan.
Gambar 2. Bagan Transek
Lahan
Kawasan
Hutan dan
Perkebunan
Sumber air,
Perkebunan,
Perkuburan, dan
kawasan hutan
Pemukiman
Dan kebun
Sumber Air,
Perkebunan,
Pemukiman
HMT.Ketinggia
n
2 dpl – 5 dpl 2 dpl 3 dpl 2 dpl
Vegetasi
- Hutan campuran
- Pala hutan
- rotan
- Kakao
- Duku
- kelapa
- Durian
- Pala
- Sumber air
- sayur-sayuran
- Kakao
- Pala
- Kelapa
- Duku
- Durian
- Sapi
- Hutan
- Kakao
- Pala
- Kelapa
- Duku
- Durian
- Sapi
- Sumber air
- Sagu
- Sayur-
sayuran
- Pohon Jati
- rumput
liar
- kambing
- Ayam
19
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
- Itik
Pemanfaata
n
- pangan/kons-
Umsi
- pendapatan
-pangan/kons-
Umsi
- pendapatan
-
pangan/kons
-
Umsi
-
pendapatan
-
tempattingg
al
pangan/kons-
Umsi
- pendapatan
- Tempat
tinggal
Masalah
- Pemanfaatan lahan
kurang produktif
-Banyaknya lahan
tidur yang belum
dimanfaatkan
-Pengaiaran belum
ada irigasi
-Produksi rendah
- Tenaga
kerja
- Produksi
rendah
- Hama dan
Penyakit
- Hmt belum
di
manfaatkan
Berdasarkan bagan transek di atas menunjukan bahwa
penyebaran komoditas mulai dari ketinggian 2 - 5 m dpl di
dominasi oleh tanaman perkebunan yang semuanya dimanfaatkan
untuk menambah pendapatan kebutuhan sehari-hari dengan
berbagai masalah antara lain hama penyakit yang sering
menyerang tanaman, banyak lahan yang belum dimanfaatkan
dengan optimal sehingga dapat mempengaruhi hasil produksi.
C. Kegiatan Usaha Atau Mata Pencaharian
Teknik kajian mata pencaharian adalah teknik PRA yang
digunakan memfasilitasi diskusi mengenai berbagai aspek
mata pencaharian masyarakat. Jenis-jenis mata pencaharian
beserta aspek-aspeknya, digambarkan dalam sebuah bagan.
Jenis Informasi yang diidentifikasi meliputi: (a)
mata pencaharian bidang pertanian seperti pertanian tanaman
pangan, peternakan, perkebunan, perikanan; (b) mata
pencaharian bidang non pertanian seperti industri makanan,
20
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGpertenunan, kerajinan, gerabah dan lain-lain; dan (c) ata
pencaharian bidang jasa seperti buruh, tukang, transpot dan
lain-lain.
Hasil identifiakasi kegiatan usaha atau mata
pencaharian di desa Amasing Kota Utara Kecamatan Bacan
Halmahera Selatan adalah sebagai berikut :
Tabel. 11 Kegiatan UsahaNO Jenis Usaha
( Pertanian dan nonPertanian )
Waktu / Musim Kegiatan setiapjenis Usaha
1 Pertanian Musiman 1 kali dalam setahun
Panen saja
2 Peternak 2 kali dalam setahun
Pemeliharaan
3 Petani 2 kali dalam setahun
Tanam dan panen
4 Pedagang 2 kali dalam sebulan
Membeli dan menjual
7 Nelayan 1 kali sehari Mancing
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan
usaha di desa Amasing Kota Utara pertanian dan non
pertanian yang terjadi dalam dua kali setahun yaitu pada
peternak dan petani. Dapat mempengaruhi hasil produksi yang
menurun dalam budidaya ternak atau tanaman pertanian secara
ekstensif (tradisional) karena hanya tanam dan panen saja
atau pada ternak dibiarkan begitu saja hingga panen.
Tabel. 12 Mata Pencaharian
SumberPendapata
n
Bulan Jumlah Ranking
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
Kelapa ▪▪
▪▪
▪▪
6 I
Kakao ▪ 1Pala ▪ ▪ ▪ ▪ 4 IIDurian ▪ 1 VI
21
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGDuku ▪ 1 VIJagung ▪ ▪ ▪ 3 IIIUbi Jalar ▪ ▪ 2 IVKacang ▪ ▪ 2 IVSapi ▪ 1Kambing ▪ 1 VIAyam ▪ ▪ 2 VItik ▪ ▪ 2 V
D. Identifikasi Kencenderungan Usaha Pertanian
Teknik pembuatan bagan kencenderungan dan perubahan
adalah teknik PRA yang dapat menggambarkan perubahan-
perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta kegiatan
masyarakat dari waktu ke waktu. Dari besarnya perubahan,
hal-hal yang dapat diamati yang dapat berkurang, tetap atau
bertambah, kita bisa memperoleh gambaran adanya
kecenderungan umum perubahan yang akan berlanjut di masa
yang akan datang
Gambar 3. Bagan Kecenderungan Usaha Pertanian Jenis Usaha Tahun 2006 Tahun 2011 Tahun 2016 CatatanPertanian Musiman
☻☻ ☻☻
Peternak ☻☻☻☻☻
☻☻☻☻☻☻☻
Petani ☻☻☻☻
☻☻☻☻☻☻☻☻
Pedagang ☻☻☻☻☻
☻☻☻☻☻
PNS ☻☻☻ ☻☻☻☻Nelayan ☻☻☻☻ ☻☻☻
☻☻Pengrajin ☻☻☻
☻☻☻☻☻☻☻☻
Dari tabel kecendurungan usaha pertanian diatas dapat
dijelaskan bahwa dari tahun 2006 peternak mengalami
peningkatan pada tahun 2011, begitu juga petani mengalami
22
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGpeningkatan itu dikarenakan sebagian besar mata pencaharian
penduduk setempat adalah petani dan peternak.selain bertani
dan berternak, penduduk juga bermata pencaharian sebagai
nelayan dan pengrajin.Sementara untuk pegawainegeri hanya
beberapa saja.
E. Kalender Musim
Kalender musim kegiatan perekonomian masyarakat Desa
Amasing kota Utara dibuat untuk memudahkan menentukan
komoditas yang akan dikelola serta memberikan keuntungan
bagi petani dalam mengatur usaha mereka dengan
memperhatikan waktu dan keadaan lokasi dan disesuaikan
dengan komoditas yang akan dikelola.
Kegiatan perekonomian Desa Amasing kota Utara lebih
cenderung mengarah kebidang pertanian dan perkebunan dan
hasil utama yang lebih mencolok adalah tanaman kakao, pala,
kelapa durian, duku dan sayur-sayuran. Dengan menentukan
kalender musim kegiatan memberikan kemudahan bagi para
petani untuk mengatur produksi dan penggunaan tanah.
Gambar 4. Kalender Musim
Pengolahan
Dan
Pembersihan
Lahan
Penanaman Pemeliharaan
Panen Pengolaha
n
Hasil
Pemasaran
Hasil
PenyianganMencari rumput
23
Beternak Sapi Beternak kambing Bertani Kegiatan Campuran
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGJun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan Peb Mar Apr Mei
Dari kalender musim diatas dijelasakan bahwa pada
bulan Juni dan Juli dimulai dengan pengolahan dan
pembersihan lahan, sedangkan penanaman dimulai pada bulan
Agustus dan September. Pemeliharaan, penyiangan dan mencari
rumput dilakukan pada bulan Oktober sampai Pebruari. Panen
dilakukan pada bulan Maret dan April, setelah itu baru
pengolahan hasil panen dan pemasaran yang dilakukan pada
bulan Mei. Namun tiba musim hujan sering terjadi banjir
yang mengairi lahan pertanian, pada tanaman perkebunan
dirawat saat musim panen saja tidak berkelanjutan sedangkan
pada bulan Desember sampai Januari ternak ayam terkena
serangan penyakit
F. Jadwal Kegiatan Harian Petani
Kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Amasing kota
Utara dari pagi hari hingga malam hari apabila diatur
dengan management waktu yang baik hasil yang diperoleh oleh
para petani juga dapat lebih baik untuk seluruh anggota
keluarga. Pembuatan jadwal kegiatan sehari keluarga petani
(tiga puluh sampel kelurga tani) untuk dapat memberikan
pengetahuan kepada para petani agar dapat mengatur
management waktu suatu kegiata dalam suatu keluarga dan
juga mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan tanpa
harus memikirkan lagi kegiatan-kegiatan apa saja yang belum
dilaksanakan.
Gambar 5. Kalender Harian Petani Desa Amasing Kota Utara.
24
AYAH IBU ANAK
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Kegiatan harian dalam keluarga petani dapat dilihat
pada diagram alokasi waktu diatas. Kegitan atau aktifitas
keluarga tani dimulai pada pukul 05.00 dan pukul 12.00 -
13.00 waktu mereka istrahat dan dilanjutkan pekerjaan Ayah
25
24/0
12
18
1514 13 11
212322
2120
19
17
16
SholatBantuIbu
Shol
atIs
tra
hat
Sholat
Sholat
Nonton TV
MASYARAKAT
SEKOLAH
BPD
PASAR
BANKIRMA
kud
Kel tani
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGdan Ibu serta anak istrahat pada pukul 13.00 – 15.30. Dalam
kegiatan sehari-hari pekerjaan yang dilakukan kepala rumah
tangga (ayah) adalah bekerja di ladang, sementara ibu
membantu ayah di ladang, memasak juga melakukan pekerjaan
rumah, sementara anak lebih banyak waktu untuk ke sekolah,
belajar dan bermain.
G. Diagram Venn
Proses perekonomian di Desa Amasing kota Utara juga
didukung beberapa lembaga terkait baik pemerintah maupun
swasta memberikan input dalam proses kegiatan perekonomian
masyarakat tani/ternak Desa Amasing kota Utara . Hubungan
keterkaitan antara kegiatan prekonomian masyarakat Desa
Amasing kota Utara dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini
Gambar 6. Diagram Venn.
26
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Hubungan kelembagaan yang terjadi pada desa Amasing
Kota Utara masyarakatnya lebih dekat kepada kelompok tani
namun masih mengharapkan bantuan dari pemerintah dan IRMA
sebagian saja yang terlibat dalam kegiatan kemasyaratan.
Untuk pelayan aspirasi masyarakat melakukan hubungan dengan
BPD dalam memecahkan suatu masalah namun masih kurang
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sementara KUD dan
BANK lain tidak terlalu dekat dengan masyarakat, itu
disebabkan karena masyarakat tidak mau repot dan membuang-
buang waktu hanya untuk mencari modal di bank yang terlalu
banyak syarat. Sementara di KUD tidak berjalan dengan baik
atau macet di desa Amasing Kota Utara. Pasar lokal tidak
ada tempat penampungan hasil usaha
3.1.3 Potensi Lahan dan Komuditas Utama
Pengumpulan data potensi lahan dan komoditas utama
Potensi lahan desa Amasing Kota Utara dapat dilihat pada
Tabel 13. Ternak sapi menjadi sumber pendapatan keluarga
tani yang cukup memberikan kontribusi terhadap perekonomian
masayarakat desa Amasing Kota Utara, akan tetapi sistem
pemeliharaan yang masih bersifat ekstensif mengakibatkan
usaha pemeliharan ternak sapi rendah. Berdasarkan gambaran
umum di atas menunjukan perlu adanya upaya secara
berkelanjutan yang sistematis dalam pengembangan usaha
masyarakat demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Desa
Amasing Kota Utara. 27
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Tabel 13. Potensi Lahan dan Komuditas Utama
No.Jenis
Usahatani(pada lahan)
Jumlahluastanam(Ha)
JumlahKK
Petani
Rata2luas
perorang(Ha/org)
Produksiditingkat Kec.(Ton)
Produktivitas
(Ton/Ha)
1
2
3
4
Kebun/Tegala. Kelapab. Kakaoc. Duriand. Dukue. Saguf. Palag. Lain-lain
Sungai
Rawa
Hutan
a. 12b. 6c. 8d. 32e. 150f. 7g. 430
15
7
450
a. 15b. 24c. 47d. 32e. 12f. 9g. 63
-
-
-
a. 0,8b. 0,25c. 0,17d. 1e. 12,5f. 0,7g. 6,8
-
-
-
a. 19b. 10c. 8d. 39e. 17f. 22,2g. 53,8
a. 1,58
b. 1,66
c. 1d. 1,21
e. 0,11
f. 3,17
g. 0,12
3.1.4 Analisis Data dan Perumusan Masalah
Berdasarkan data sekunder dan data primer yang telah
dikumpulkan, maka kita dapat menganalisis potensi dan
masalah yang ada di Amasing Kota Utara pada 2 Dusun/RW yang
menyangkut potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam,
Kelembagaan agribisnis dan sarana prasarana agribisnis
seperti pada table 14 dibawah ini.
Tabel 14 : Rekapitulasi Potensi dan Masalah di Desa Amasing
Kota Utara
ASPEKDusun I Dusun II
Potensi Masalah Potensi Masalah
SDM PPl/
Penyuluh
lapangan
Penyuluh yang
bertugas didesa
amasing kota utara
PPl/Penyuluh
lapangan
Penyuluh yang
bertugas didesa
amasing kota utara
28
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Petani
belum mengikuti
diklat profesi
penyuluh
Dalam budidaya
tanaman/ternak masih
minim
Petani
belum mengikuti
diklat profesi
penyuluh
Dalam budidaya
tanaman/ternak
masih minim
SDA
Lahan
Sungai
Tanaman
Perkebunan
Tanaman
Hortikultu
ra
Tanaman
pangan
Ternak
Pengolahan lahan
belum dilakukan
secara optima
Banjirl
Tidak ada perawatan
yg berkelanjutan
Sistem penanaman
masih bergantung alam
Petani masih
tergantung pada beras
Pemeliharan secara
ekstensif
Lahan
Sungai
Tanaman
Perkebunan
Tanaman
Hortikultura
Tanaman
pangan
Ternak
Pengolahan lahan
belum dilakukan
secara optimal
Banjir
Tidak ada perawatan
yg berkelanjutan
Sistem penanaman
masih bergantung
alam
Petani masih
tergantung pada
beras
Pemeliharan secara
ekstensif
Kelembagaa
n
Agribisnis
KUD
Kelompok
tani
KUD Macet
Masih mengharapkan
bantuan dari
pemerintah
KUD
Kelompok
tani
KUD Macet
Masih mengharapkan
bantuan dari
pemerintahSarana
Prasaran
a
Agribisn
is
Pasar local Tidak ada tempat
penampungn hasil
usaha
Pasar local Tidak ada tempat
penampungn hasil
usaha
Dari table 14 diatas dapat disimpulkan bahwa potensi
dan masalah dari aspek (SDM, SDA, Kelembagaan Agribisnis dan
Saran dan prasarana agribisnis) di Amasing Kota Utara antara
dusun I dan Dusun II rata-rata hampir sama potensi dan
masalahnya sehingga akan diperoleh rekapitulasi potensi dan
29
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGmasalah yang ada di Amasing Kota Utara pada tabel 15 dibawah
ini.
Tabel. 15 Peringkat masalah dan faktor penyebab masalah
tingkat Desa Amasing Kota UtaraAspek Peringkat Masalah Faktor Penyebab Masalah Ket
SDM
- Penyuluh yang bertugas didesa Amasing Kota Utara belummengikuti diklat profesipenyuluh
- PKS petani dalam budidayatanam/ternak masih minim
- Bukan penyuluh ahli
- Kurang adanya penyuluhantetang budidayatanaman/ternak
SDA
- Pengolahan lahan belumdilakukan secara optimal
- Rata-rata pohon kelapa sudahberumur tua
- Pemeliharaan ternak masihbersifat ekstensif atau masihtradisional
- Disaat musim hujan lahanpertanian dan peternakterendam air
- Produksi Tanaman Pangan danperkebunan menurun.
- Banyak lahan tidur yangyang belum dimanfaatkan
- Belum dilakukanperemajaan
- Ternak tidak dikandangkan
- Banjir
- Tidak ada perawatan yangberkelanjutan
KelembagaanAgribisnis
- Kegiatan kelompok tani macet(musiman)
- Kemitraan dengan KUD belumterjalin sementara macet
- Petani musiman
- Belum adanya sosialisasidari KUD
Sarana danPrasaranaagribisnis
- Tidak ada tempat penampungnhasil usaha
- Pasar masih bersifattradisional
Dari table 15 diatas dapat disimpulkan bahwa
permasalah dari aspek (SDM, SDA, Kelembagaan Agribisnis dan
Saran dan prasarana agribisnis) di Amasing Kota Utara rata-
rata dari dusun I dan Dusun II hampir sama masalahnya dan
faktor penyebab sehingga akan diperoleh analisis hasil PRA
yang direkapitulasi di tingkat Desa Amasing Kota Utara
seperti pada tabel 16 dibawah ini.
Tabel. 16 Analisis hasil PRA yang direkapitulasi
30
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Aspek Peringkat Masalah Faktor PenyebabMasalah Potensi
KetSDM - Penyuluh yang bertugas
di desa Amasing KotaUtara belum mengikutidiklat profesi penyuluh
- PKS petani dalambudidaya tanam/ternakmasih minim
- Bukan penyuluh ahli
- Kurang adanyapenyuluhan tetangbudidayatanaman/ternak
- PPL
- Petani
SDA - Pengolahan lahan belumdilakukan secaraoptimal
- Rata-rata pohon kelapasudah berumur tua
- Pemeliharaan ternakmasih bersifatekstensif atau masihtradisional
- Disaat musim hujanlahan pertanian danpeternak terendam air
- Produksi Tanaman Pangandan perkebunan menurun.
- Banyak lahan tiduryang yang belumdimanfaatkan
- Belum dilakukanperemajaan
- Ternak tidakdikandangkan
- Banjir
- Tidak ada perawatanyang berkelanjutan
- Lahan tersedia
- Komuditi perkebunan kelapa
- Ternak ayam
- Sumber air
- Komuditi sagu
KelembagaanAgribisnis
- Kegiatan kelompok tanimacet (musiman)
- Kemitraan dengan KUDbelum terjalinsementara macet
- Petani musiman
- Belum adanyasosialisasi dari KUD
- Poktan
- Koperasi Unit Desa (KUD)
Sarana danPrasaranaagribisnis
- Tidak ada tempatpenampungn hasil usaha
- Pasar masih bersifattradisional
- Pasar Lokal
Dari hasil analisis hasil PRA yang telah
direkapitulasi di tingkat Desa maka kita bisa menguji
prioritas masalah dan faktor penentu seperti pada tabel 17
dibawah ini.
31
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGTabel. 17 Uji Prioritas Masalah
No Jenis MasalahSkor Jml
SkorG M P1
2
- Penyuluh yang bertugas di desaAmasing Kota Utara belum mengikutidiklat profesi penyuluh
- PKS petani dalam budidaya tanam/ternakmasih minim
3
3
3
3
3
3
9
9
345
6
7
- Pengolahan lahan belum dilakukansecara optimal
- Rata-rata pohon kelapa sudah berumurtua
- Pemeliharaan ternak masih bersifatekstensif atau masih tradisional
- Disaat musim hujan lahan pertanian danpeternak terendam air
- Produksi Tanaman Pangan dan perkebunanmenurun.
233
3
3
233
3
3
333
3
3
799
9
9
89
- Kegiatan kelompok tani macet (musiman)- Kemitraan dengan KUD belum terjalin
sementara macet
23
23
33
79
10 - Tidak ada tempat penampungn hasilusaha
2 2 3 7
3.2 PENYUSUNAN PROGRAMA
Dalam penyusunan programa draf-1 penulis bersama
pembimbing ekstern melakukan perumusan keadaan yang
terdapat dalam data sekunder dan data primer yang sudah
dikelolah untuk menentukan tujuan dan masalah. Pada
programa draf-2 yang telah di koreksi bersama dengan acuan
RDK dan RDKK 2012-2013 dan Programa 2012-2013 untuk
dijadikan usulan pada musrebang tingkat desa, namun dalam
penyusunan programa usulan 2014 atau programa final masih
banyak kurang karena dibuat sendiri oleh penulis yang tidak
melibatkan POKTAN, GAPOKTAN, PPL, Kepala BPP Kecamatan
Bacan, aparatur desa serta pegawai kecamatan.
3.2.1 Perumusan Visi dan Misi Amasing Kota Utara
No. Rumusan Uraian
32
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG1 Visi Membangun Desa Berbasis Nilai Berdasarkan
Iptek dan Imtak menuju Pembangunan Manusia
Seutuhnya2
.
Misi 1. Pembangunan sumberdaya Manusia yang
optimal menuju desa mandiri
2. Pemberdayaan masyarakat secara optimal
dalam pembangunan desa
3. Optimalisasi nilai-nilai agama dan imtak
dikalangan generasi muda
4. Pengelolaan APBDesa.
3
.
Tujuan 1. Penguatan dan penataan manajemen
pemerintah desa yang dinamis, bersih dan
beribawa serta demokratis untuk
mengoptimalkan kinerja perangkat desa
2. Penyelenggaraan pemerintahan desa yang
professional, kompeten dan proporsional
serta membangun hubungan yang sehat dengan
BPD dan lembaga-lembaga desa.
3. Menumbuhkan iklim dan sistem sosial
politik tingkat desa yang demokratis,
4. Melakukan peningkatan kapasitas aparat
melalui pelatihan motivasional yang
menekankan pada kesadaran arti tata
pemerintahan yang baik.
5. Mendorong partisipasi dan keswadayaan
masyarakat, melalui proses sosialisasi dan
penyadaran
6. Mendorong kerjasama dengan pihak ketiga,
termasuk SKPD, pengusaha dan LSM,
7. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai33
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
luhur, kearifan lokal di tengah masyarakat
agar terus dilestarikan dan diperkuat,
8. Pemberdayaan lembaga-lembaga ataupun
aparatur Desa.
9. Pembinaan dan Pengembangan Manajemen dana
Administrasi Pemerintahan Desa.4
.
Arah
Kebijakan
1. meningkatkan hasil pertanian dengan
memberikan fasilitas pertanian serta
memberikan pupuk agar tanaman dapat tumbuh
dengan segar dan dapat dipasarkan.5
.
Program Bidang Pertanian dan Perikanan:
a. Peningkatan hasil pertanian dan
perikanan,
b. Pengembangan sistem pertanian perkebunan
lestari,
c. Pengembangan sistem pertanian pangan.
d. Pengolahan hasil pertanian.
e. Pengolahan hasil perikanan.
3.2.2 Telaah Program Pembangunan Desa Amasing Kota Utara
Dilihat dari perumusan visi dan misi Amasing Kota
Utara, maka diperoleh program pembangunan pertanian
diantaranya Program Peningkatan hasil pertanian,
pengembangan sistem pertanian perkebunan lestari,
pengembangan sistem pertanian pangan, pengolhan hasil
pertanian dan pengolahan hasil perikan.
3.2.3 Analisis SWOT
Analis SWOT adalah analis kondisi internal maupun
eksternal di likungan agribisnis pertanian/peternakan yang
selanjutnya akan digunakan untuk merancang strategi.
34
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGAnalisis Lingkungan Internal (ALI) meliputi: Penilaian
terhadap faktor kekuatan (strenghths) dan kelemahan
(weaknessses), sedangkan Analisis Lingkungan Eksternal
(ALE) terdiri peluang (opportunities) dan ancaman
(thearts).
Tabel 18. ALI dan ALE
Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan
Eksternal Kekuatan (Strenghths) Peluang (Opportunities)1. Adanya Ternak Ayam Buras 1. Permintaan pasar yang
banyak Kelemahan (Weaknesses) Ancaman (Threats)1. Pemeliharaan secara
ekstensif
1. Penyakit ND
Dari tabel diatas kita dapat melakukan Analisis
Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Ekternal
(ALE) dengan bobot dan skor untuk mendapatkan prioritas pada
tabel 19 dan 20 dibawah ini.
Tabel 19. Analisis lingkungan internal
Lingkungan Internal Bobot Skor
Nilai
(BxS)
Prioritas
Kekuatan1.Adanya ternak ayam buras 25 5 12
51
Total 25 5 125 1Kelemahan1. Pemeliharaan secara ekstensif 25 5 12
51
Total 25 5 125 1
Tabel 20. Analisis lingkungan eksternal 35
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Lingkungan Eksternal Bobot Skor
Nilai
(BxS)
Prioritas
Peluang2.Permintaan pasar yang banyak 25 5 12
51
Total 25 5 125 1Ancaman2. Penyakit ND 25 5 12
51
Total 25 5 125 2
Dari tabel 19 dan 20 di atas dapat dilihat bobot,
skor dan prioritas untuk menentukan faktor kunci
keberhasilan pencapaian tujuan (visi) Amasing Kota Utara
seperti pada tabel 21 dibawah ini
Tabel 21 . Faktor kunci keberhasilan
KAFI
KAFE
Kekuatan1. Adanya TernakAyam buras
Kelemahan1. Pemeliharaansecara ekstensif
Peluang1. Permintaan pasar yang banyak
1.Meningkatkan produksi ayam buras
2.Menata manajemen pemeliharaan
Ancaman1. Penyakit ND 3.Perawatan
berkelanjutan dari dinas terkait
4.Sanitasi dalam pemeliharaan
Strategi yang dipilih jika memanfaatkan kekuatan dan
peluang = strategi agresif; kekuatan dan ancaman =
konsolidatif; peluang dan kelemahan = diversifikasi ;
kelemahan dan ancaman = defensif. Kita dapat melihat tabel
22 untuk menetukan faktor penentu keberhasilan dibawah ini.
Tabel 22. faktor penentu keberhasilan
36
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
STRATEGI
Keterkaitan dengan
Visi, Misi dan Nilai
luhur Jm
l
SkorVisi
Misi
Nilai-
nilai
Luhur1 2 3 4 T S E
1. Meningkatkan produksi
ayam buras
2. Perawatan berkelanjutan
dari dinas terkait
3. Menata manajemen
pemeliharaan
4. Sanitasi dalam
pemeliharaan
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
1
1
2
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
30
I
27
III
29
II
26
IV
3.3 PENYULUHAN PERTANIAN
Penyuluhan dalam Praktik Kerja Lapangan II diwajibkan
melaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, bisa berupa magang
penyuluhan atau penyuluhan mandiri. Pada kesempatan ini
penulis melakukan 2 (dua) kali penyuluhan mandiri dengan
metode cerama diskusi yang menggunakan spidol dan kertas
koran sebagai media pendukung dan folder sebagai media
tercetak penyuluhan dengan dua judul dibawah ini:
1.Pemeliharaan Itik Petelur Secara Intensif.
2.Pemeliharaan Ayam Secara Intensif.
3.3.1 Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Pelaksanaan penyuluhan pertanian merupakan
implementasi dari programa penyuluhan pertanian yang telah
tersusun, kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan
Penyuluh (RKTP). Oleh karena itu sebagai kontrol dalam37
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGpelaksanaan penyuluhan pertanian adalah memperhatikan
matrik yang sudah tertera dalam RKTP.
3.3.2 Menentukan Materi Penyuluhan
A.Pertimbangan Memilih Materi
Agar materi yang akan kita sampaikan benar-benar
efektif (sesuai dengan kebutuhan sasaran), maka dalam
melakukan pemilihan materi penyuluhan pertanian hendaknya
mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada
sasaran;
b. Complementer, dapat mengisi kegiatan-kegiatan
komplementer daripada kegiatan yang ada sekarang
c. Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan
kebudayaan masyarakat
d. Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak
memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi
e. Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang
diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran
f. Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera
memberikan hasil yang nyata
g. In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang
terlalu mahal
h. Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam
penerapannya
i. Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan
menonjol
j. Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan
mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda
38
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Sesuai dengan keadaan umum, masalah dan tujuan pada
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan dan Rencana
Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian (RKTPP) maka materi
yang dipilih sesuai dengan penetapan pemilihan materi
penyuluhan pertanian pada matriks pengambilan keputusan
pemilihan materi penyuluhan dalam penyusunan materi
penyuluhan adalah Budidaya ayam buras secara intensif.
B.Penyusunan Materi penyuluhan
Judul Materi Penyuluhan Pertanian Budidaya Ayam Buras
Atau Ayam Kampung Secara Intensif
Pendahuluan
Ayam buras merupakan ternak yang banyak dipelihara
oleh para petani di pedesaan. Namun pengelolaannya masih
sederhana yaitu sebagai tambahan pendapatan dari usaha
taninya. Ternak ayam buras mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan ternak unggas lainnya seperti memiliki kemampuan
produksi yang tinggi, pemeiharan lebih sederhana dan
pengembangan mudah dilakukan. Untuk memperoleh hasil
produksi ternak ayam buras yang optimal perlu dikelola
dengan tata laksana yang baik serta perhitungan ekonomi
yang matang dan berencana. Dengan demikian usaha ternak
ayam buras tidak hanya menjadi usaha sampingan tetapi
menjadi usaha pokok, sumber penghasilan utama, penunjang
ekonomi keluarga.
Isi Materi
Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak dengan
cara diumbar, atau ayam dibiarkan berkeliaran dan mencari
makan sendiri. Namun cara ini dipandang kurang memiliki
39
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGnilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk profit
oriented. Pola pemeliharaan ayam kampung secara intensif
merupakan cara yang bisa mendatangkan keuntungan.
Perawatan ayam kampung yang dipelihara secara
intensif memiliki sedikit perbedaan dengan perawatan ayam
kampung cara tradisional. Selain memerlukan perhatian yang
ekstra juga masalah pemberian makanan harus lebih
diatur. Memelihara ayam kampung secara intensif memiliki
keungulan, yaitu lebih mudah melakukan kontrol terhadap
penyakit.
Agar dalam usaha budidaya ayam kampung secara
intensif ini bisa berhasil, diperlukan manajemen dan tata
kelola yang baik dan benar. Ada Faktor-faktor yang penting
diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara
intensif antara lain:
1. Pemilihan Bibit Ayam Kampung
Bibit ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Jika tujuan
pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil daging, maka
memilih DOC dari keturunan ayam yang bertubuh besar dan
pertumbuhan yang cepat diprioritaskan. Selain itu waktu
penetasan bibit ayam kampung (DOC) harus tepat waktu(21
hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama. Ciri-ciri DOC
yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap,
sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap
sempurna, bulu bersih dan mengkilap.
2. Masalah Pakan Ayam Kampung
Pakan pada ayam kampung memegang peranan yang cukup
penting dalam menentukan pertumbuhan ayam kampung. Meski40
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGdemikian sebenarnya pakan untuk ayam kampung tidaklah
serumit pakan untuk ayam lain seperti broiler, ayam petelur
dan lain-lain.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain :
konsentrat, dedak, jagung. Selain makanan pabrikan tersebut
bisa juga diberikan pakan alternatif seperti sisa
dapur/warung. Pakan alternatif tersebut cukup bisa
menghemat biaaya produksi sehingga keuntungan usaha ayam
kampung bisa meningkat. Yang terpenting dalam menyusun
ransum untuk ayam kampung harus memperhatikan kebutuhan
nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12%
dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Untuk Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam kampung
disesuaikan dengan usia ayam kampung itu sendiri, seperti
berikut:
7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Selain makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman
diberikan secara tidak terbatas, disediakan wadah untuk
minuman, jika habis ditambahkan lagi.
3. Sistem Kandang Ayam Kampung
Ada tiga macam kandang, yakni kandang box, kandang
postal dan kandang baterai. Kandang box sebagai tempat
pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau DOC. Disebut41
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGkandang box karena bentuknya yang memang kotak. Dalam
kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC.
Lama pemeliharaan DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk
menjaga kehangatan kandang diberikan lampu pada kandang box
dengan suhu 30 – 32 derajat celcius . Memasuki hari ke-
21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang
postal. Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah
ayam kampung yang dipelihara. Kandang postal ukuran 5 x 20
m bisa diisi sebanyak 1200 ekor ayam kampung unggulan. Lama
pemeliharan dalam kandang postal ini adalah ketika ayam
kampung unggulan berumur 21 hari sampai waktu panen.
Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang
untuk indukan atau ayam kampung petelur. Lokasi kandang
yang ideal adalah memiliki jarak dengan permukiman minimal
5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan
sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang
agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain
agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan
penyucihan dengan disinfektan yang tidak berbahaya bagi
ayam.
4. Pengendalian Penyakit Ayam Kampung
Penyakit pada ayam kampung kerap kali menimbulkan
masalah dan kerugian yang besar. Karena itu pengendalian
dan pencegahan penyakit penting untuk dilakukan. Beberapa
tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara
lain:
1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang
dan manusianya
42
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan
ternak
3. Melakukan vaksinasi secara teratur
4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas
penyakit
5. Manajemen pemeliharaan yang baik
6. Kontrol terhadap binatang lain.
Dengan pemeliharaan ayam kampung secara intensif
dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan daging ayam
kampung yang semakin meningkat
Penutup
Kesimpulan
Mempersiapkan bahan penyusunan materi penyuluhan
pertanian dengan mengumpulkan materi dan pengelompokan
materi, menentukan, menetapkan dan memilih materi
penyuluhan dengan menggunakan matriks penetapan pilihan
materi penyuluhan pertanian maka materi dapat disusun dalam
kegiatan menyuluh dengan efisien dan efektif.
Saran
Perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak terutama
pelaku utama, pelaku usaha serta pemangku adat dan lembaga-
lembaga terkait hingga penyusunan materi penyuluhan dapat
di susun sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah
penyusunan materi
43
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG3.3.2 Penetapan Media Penyuluhan
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan
media penyuluhan pertanian adalah: tujuan kegiatan
penyuluhan yang hendak dicapai, tahap adopsi inovasi
sasaran, jangkauan media, karakteristik media, dana yang
tersedia dan penggunaan media secara terpadu.
Beberapa alternatif pemilihan media penyuluhan
pertanian dihubungkan dengan aspek perilaku, seperti
tercantum pada tabel berikut :
Tabel 23. Alternatif pemilihan media sesuai dengan aspek
perilaku sasaran
KlasifikasiMedia
Alternatif pemilihan media sesuaiDengan aspek perilakusasaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
- Benda Sesungguhnya
Percontohan
-Maket-Spesimen-Sample/moster
Percontohan
-Spesimen-Model-Sample/moster
Percontohan
-Model
- Media Tercetak -Poster-Liptan-Foto-Peta Singkap
-Brosur-Folder-Leaflet-Peta Singkap
-Peta Singkap-Folder-Leaflet-Liptan
-Media AudioVisual/Terproyeksi
-Video TV-LCD Film-Film Strip- Presentasi
-Transparansi-Film Slide-Film strip-Video TV-Presentasi
-Film slide-Film strip-Video-TV-Presentasi
- Media Terekam -Rekaman siaran-Radio-CD,DVD,Rekaman
- CD,DVD Rekaman
-Rekaman SiaranRadio
-CD,DVD Rekaman
1)Tahap adopsi sasaran
Pemilihan media folder karena disesuaikan dengan
tahap adopsi petani. Tahap kesadaran, minat penilaian,
mencoba dan menerapkan, masing-masing memerlukan media
44
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
yang efektif misalnya untuk tahap adopsi penilaian dan
mencoba.
2)Jangkauan media penyuluhan pertanian
Pemilihan media folder disesuaikan dengan jangkauan
media, untuk pendekatan perorangan dan kelompok,
kunjungan ke usahatani, sedangkan untuk pendekatan missal
dipilih media sesungguhnya melalui metode pameran, media
terekam melalui siaran radio dan terproyeksimelalui
siaran televisi.
3)Karakteristik
Karkteristik media folder berkaitan dengan rangsangan
terhadap indera sasaran. Penggolongan media menurut
kelompok audio-visual misalnya adalah untuk memudahkan
memilih tingkat pendidikan formal petani yang sangat
bervariasi.
4)Pertimbangan dana yang tersedia
Sedapat mungkin dipilih media folder yang biayanya
tidak mahal tapi efektivitasnya tinggi. Pemilihan media
sesungguhnya yang dapat dibuat sendiri dengan harga
relatif murah merupakan alternatif yang perlu di tempuh
apabila dana yang tersedia sangat terbatas. Sering
terlupakan bahwa benda sesungguhnya di lingkungan petani
dapat dimanfaatkan sebagai media asalkan persyaratan
terpenuhi.
5) Pemilihan beberapa media penyuluhan untuk digunakan
secara terpadu
Berbeda alternatif dapat dipilih antara beberapa
kelompok media : misalnya media tercetak dikombinasikan
dengan media terekam dan media terproyeksi. Pemilihan45
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
kombinasi media tersebut tetap mengacu pada penggunaan
yang efektif dan efisien.
Dasar pertimbangan dalam memilih media penyuluhan
antara lain adalah (1) bermaksud mendemonstrasikannya
seperti mendemonstrasikan tahapan-tahapan atau proses,
misalnya dalam pembuatan pupuk bokasi yaitu menggunakan
media benda nyata, (2) merasa sudah akrab dengan media
tersebut, misalnya seorang penyuluh yang sudah terbiasa
menggunakan peta singkap, (3) ingin memberi gambaran atau
penjelasan yang lebih konkrit, misalnya dalam memberi
penjelasan tentang bentuk fisik hama pengganggu tanaman,
dan (4) merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang
bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat dan
gairah dalam beragribisnis lebih baik lagi.
Prosedur pemilihan media penyuluhan pertanian perlu
mendapat perhatian sebagai berikut :
a.Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
sasaran
b.Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan
prilaku petani dengan aspek pengetahuan keterampilan
dan sikap.
c.Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang
tersedia, potensi lingkungan petani yang dapat
dimanfaatkan sebagai media penyuluhan dan penilaian
terhadap tahap adopsi sasaran
d.Perhitungan biaya yang diperlukan untuk persiapan
pembuatan penyuluhan.
e.Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode yang
telah ditetapkan.
f.Lakukan evaluasi pemilihan dan penggunaan metode
46
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Berikut ini gambaran penggunaan media penyuluhan yang
sesuai untuk berbagai kelompok sasaran dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel : Penggunaan Jenis Media Berdasarkan Kelompok
Sasaran
No. Jenis Media
Sasaran
Massal Kelompok Individu
1. Poster √ - -2. Film Layar Lebar √ - -3. Film Video - √ -4. Folder/Leaflet - √ √5. Brosur, Komik - √ √6. Peta Singkap/Flipchart - √ -7. Kartu Kilat/Flaschard - √ -8. Papan Flanel - √ -9. Siaran Pedesaan (TV,
Radio)√ - -
10 Kaset Rekaman, CD, VCD,DVD
- √ √
11 Slide - √ -
12 Photo - √ √
13 Transparansi /Presentasi - √ -
14 Model - √ -
15 Papan Tulis - √ -
16 Telephone - - √
Dalam proses penataan (tata letak/lay out) harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain grafis antara lain (1)
kesederhanaan, (2) keterpaduan, (3) penekanan, dan (4)
keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu
dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur dan
warna.
47
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
Lay out adalah sebuah sket rancangan awal untuk
menggambarkan organisasi unsur-unsur grafis/visual yang
akan disertakan. Usaha untuk menyusun, menata, dan
memadukan unsur-unsur grafis menjadi media visual yang
komunikatif, estetik persuasif, menarik perhatian dan
mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat dikenal
dengan istilah tata letak. Format tata letak yang umum
digunakan adalah horizontal, vertikal dan diagonal. Di
dalam mengatur tata letak harus diperhatikan kaidah-kaidah
komposisi proporsi, keseimbangan, irama atau ritme,
kesatuan, pusat perhatian dan kontras.
Pembuatan media folder sebagai media penyuluhan
pertanian dalam kegiatan menyuluh pada Kecamatan Bacan
sesuai dengan prosudur dan khaidah-khaidah dalam pembuatan
media penyuluhan pertanian tercetak, dengan standar teknis
sebagai berikut :
a) Bahan
- Kertas yang digunakan adalah kertas yang tidak
mudah robek, dan beratnya minimal 80 gram.
b) Bantuk dan Ukuran
- Kertas folio dilipat 3 dengan lebar lipatan 11 cm
dan kertas kwarto dilipat 2 dengan lebar 14 cm
- Ukuran leaflet dengan ukuran kertas folio dan
kwarto
c) Materi
- Memuat materi teknologi produksi, ekonomi, sosial
dan kebijakan yang berkaitan dengan pertanian.
d) Huruf
- Ukuran huruf minimal 10 point, huruf sederhana,
jelas dan terang48
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
e) Kalimat
- Kalimat pendek dan bersifat instruksional
- Jarak spasi antar baris lebih dari satu
f) Identitas
Pada kulit muka ditulis judul, nama penerbit, logo dan
tahun penerbitnya
g) Gambar
- Gambar halaman muka (cover) harus sederhana tapi
menarik
- Besarnya gambar seimbang dengan ruangan dan huruf
yang dipakai.
- Fungsi gambar untuk memperjelas informasi,
memberikan gambaran-gambaran tertentu.
h) Warna
- Gunakan kombinasi warna paling banyak 3 jenis
- Gunakan warna sesuai dengan warna sebenarnya
i) Isi
- Ringkas, berisi garis besar topik yang dibicarakan
- Kalimat pendek dan bersifat instruksional. Bahasa
mudah dimengerti
- Hindari gambar/istilah/simbol yang terlalu rinci
dan rumit.
- Jarak spasi antar baris lebih dari satu
3.3.3 Menentukan Metode dan Teknik Penyuluhan
Pertanian
Pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian
didasari tingkat kemampuan penerimaan panca indera dan
49
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANGtahapan adopsi yang meliputi kesadaran, minat, menilai,
mecoba dan menerapkan. Dasar pertimbangan pemilihan metode
dan teknik penyuluhan pertanian meliputi keadaan sasaran,
sumber daya penyuluhan, keadaan wilayah dan kebijakan
pembangunan pertanian. Ragam metode dan teknik penyuluhan
dapat didasari dari pendekatan jenis komunikasi,
psikososial dan panca indera, Maka dari itu metode yang
digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah metode
Anjangsana yang mana metode anjasana merupakan kunjungan
yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah
/tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaaan diri
petani dan keluarganya. Dalam anjangsana agar dapat
dilakukan secara terencana, penyiapkan kebutuhan teknologi
yang diperlukan petani serta bahan informasi seperti :
brosur, folder, folder dan media lainnya.
BAB IV
PENUTUP
1.1KESIMPULAN
1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dapat menambah
pengetahuan dalam melakukan identifikasi potensi
wilayah guna mengetahui potensi wilayah, masalah di
50
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
desa lokus, serta pemecahan masalah menggunakan metode
PRA serta wawancara semi terstruktur.
2. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan melatih mahasiswa
untuk bisa menganalisis data sekunder dan data primer
dengan bantuan modul dan hasil dari tim PRA.
3. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan melatih mahasiswa
untuk bisa menyusun programa tingkat desa.
4. Kegiatan Praktik Kerja lapangan melatih mahasiswa
untuk melaksanakan penyuluhan mandiri
1.2SARAN
1. Pembuatan laporan dan barang bukti tiap-tiap dosen
pembimbing harusnya mengacu pada modul dan pedoman
yang telah dibagikan.
2. Usulan maupun kesepakatan pembuatan laporan haruslah
dimatangkan sebelum pemberangkatan PKL.
3. Pembuatan atau penyusunan programa harus di masukan
dalam mata kuliah di setiap semester.
4. Perubahan yang dilakukan dalam bimbingan laporan PKL,
seharusnya tidak terjadi apabila dalam penyusunan
modul dan pedoman PKL benar-benar disepakati dan bisa
diseragamkan sebelum mahasiswa berangkat PKL.
51
FACHRI KAMARULLAHSTPP MALANG
DAFTAR PUSTAKA
UU No 16 Tahun 2006. Tentang Sistim Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (SP3K).
Permentan, No. 25, Tahun 2009. Tentang Pedoman PenyusunanPrograma Penyuluhan Pertanian.
Anonim, 2011. Bahan Ajar Metode Penyuluhan Pertanian. SekolahTinggi Penyuluhan Pertanian Malang.
, 2011. Bahan Ajar Media Penyuluhan Pertanian.Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang.
, 2010. Bahan Ajar Dasar-Dasar Penyluhan Pertanian.Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang.
, 2010. Bahan Ajar Sosiologi Pedesaan. SekolahTinggi Penyuluhan Pertanian Malang.
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/metode-penyuluhan-pertanianuntukpengem bangan-kreativitas-dan-inovasi [7 Juni 2013]
http://www2.bbpplembang.info/index.php?option=com_content&view=article&id=191&Itemid=304 [7Juni 2013]
http://thlcianjur.blogspot.com/2009/02/menjadi-penyuluh-pertanian-yang.html [16 Juli 2013]
http://id.shvoong.com/humanities/1947728-participatory-rural-appraisal-pra/ [26 Juli 2013]
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/observasi-pengamatan-langsung-dilapan gan/ [ 6 Juli 2013]
S lucie. 2005. Teknik Penyulhan Dan Pemberdayaan Masyarakat.Penerbit Ghalia Indonesia
52