BAB I PENDAHULUAN PKL
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB I PENDAHULUAN PKL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan PKL
Sekolah Menengah Kejuruan SMTI adalah salah
satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di bawah
kementrian perindustrian yang mengharapkan para
lulusannya dapat menjadi tenaga kerja yang
terampil dan ahli ketika terjun di masyarakat,
baik secara teknisi, tenaga produksi maupun
sebagai operator di perusahaan atau pabrik. Untuk
dapat menjadi tenaga kerja yang terampil,
dibutuhkan suatu pelatihan (magang kerja) di
industri yang sesuai dengan kompetensi, sehingga
dalam program pendidikannya, SMK-SMTI mewajibkan
siswa-siswinya untuk melaksanakan praktik kerja
lapangan (magang industri).
Adapun alasan mengapa memilih PT Air Mancur
unit Palur sebagai tempat PKL adalah PT Air Mancur
unit Palur merupakan salah satu pabrik jamu
terbesar di Indonesia yang memiliki laboratorium
dengan alat memadai dan modern. Sehingga
pembelajaran kami tentang analisa bahan di sekolah
bisa kami aplikasikan di tempat PKL dan dapat
1
2
menambah wawasan yang lebih beragam bagi kami
tentang analisa bahan dan penggunaannya.
B. Tujuan PKL
1. Latihan kerja
a. Dengan magang industri, siswa dilatih bekerja
sesuai jam kerja di perusahaan/instansi.
b. Siswa diharapkan dapat berperan sebagai
pekerja bertanggung jawab di bidangnya.
2. Latihan penyesuaian lingkungan
Selama magang industri siswa akan bergaul
dengan pemimpin maupun karyawan, sehingga
mempunyai pengalaman dalam hal bekerja sama
dengan rekan sekerja.
3. Latihan kedisiplinan sebagai karyawan
Magang industri merupakan wahana pengenalan
dan latihan mematuhi tata tertib atau peraturan
yang berlaku di perusahaan/instansi.
4. Sebagai studi perbandingan antara ilmu yang
telah diperoleh di sekolah dengan penerapannya
di perusahaan
Selama magang industri, siswa diharapkan
mampu melihat, mengamati, memahami dan
membandingkan operasi dengan proses produksi
yang dijalankan di perusahaan serta dapat
memecahkan suatu
masalah di perusahaan tempat magang industri.
3
5. Latihan penyusunan laporan
Semua data yang diperoleh selama magang
industri diolah dan
dituangkan dalam laporan kerja atau karya
ilmiah, dengan tujuan :
a. Siswa memiliki keterampilan dalam hal
menulis laporan.
b. Melatih siswa menuangkan bahasa laporan
secara tertulis.
c. Melatih siswa bertanggung jawab terhadap apa
yang dikerjakannya.
C. Ruang lingkup PKL
1. Bahan Baku
Dalam pengertian umum bahan yang digunakan
sebagai obat disebut simplisia. Simplisia
diidentifikasikan sebagai bahan alamiah yang
digunakan sebagai obat baik dalam bentuk bahan
asli atau sebagai bahan baku obat yang
dikeringkan.
2. Proses produksi
3. Pengendalian mutu (quality control)
4. Pengolahan limbah
Limbah sisa produksi PT. Air Mancur terdiri
dari:
a. Limbah padat
4
b. Limbah cair
c. Limbah lainnya
5. Laboratorium
Digunakan untuk melakukan pemeriksaan dan
pengawasan mutu agartercapai standar mutu yang
sudah ditentukan dan ditetapkan oleh PT.
AirMancur. Laboratorium di PT. Air Mancur
terdiri dari :
a. Laboratorium Fitokimia-Farmakognosi
b. Laboratorium Mikrobiologi
c. Laboratorium Fabrikasi
d. Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi
e. Laboratorium IPC (In Process Control)
6. Manajemen Sumber Daya
7. Manajemen pemasaran
D. Sistematika pengumpulan data
Sistematika pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
Bertujuan memperoleh informasi, dilaksanakan
dengan melakukan
atau mengajukan pertanyaan secara langsung
dengan karyawan dan staffmengenai keadaan dan
proses pengolahan jamu.
2. Observasi
5
Adalah pengamatan secara langsung di dalam
lingkungan kerja dan
proses produksi. Pada saat pelaksanaan magang
ini, kegiatan observasi
tidak dilakukan secara keseluruhan pada setiap
divisi proses yang ada diperusahaan. Karena
tidak diadakannya kegiatan observasi secara
keseluruhan, maka data yang diperoleh dari
pengumpulan data sekunder.
Data sekunder yaitu data yang berupa berkas-
berkas yang dimiliki
perusahaan, data yang diperoleh dari hasil
studi pustaka maupun sumber lain yang terkait.
3. Studi Pustaka
Dilakukan di perpustakaan PT. Air
Mancur.Studi pustaka merupakankegiatan
pengumpulan informasi dari literatur yang dapat
menunjang datayang diperoleh pada saat
pelaksanaan magang.
4. Praktik kerja langsung
Dilakukan pada saat magang, yaitu ikut
membantu kegiatan yang adadi setiap proses dan
yang diizinkan untuk diikuti.
.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
1. Nama perusahaan : PT. Air Mancur Tbk.
2. Alamat lenkap : Jl. Raya Solo-Sragen
KM. 7 Palur Karanganyar Surakarta (0271)
825024-821243
3. Nama pendiri :
a. Lambertus Wono Santoso
b. Rudi Hendro Tanojo
c. Kimun Ongkosandjojo
4. Nama direktur : Wididjanto Hartono
5. Bentuk badan hukum : Perseroan terbatas (PT)
6. Akte pendirian : No. 65 tanggal 23
Desember 1963
7. Visi dan misi perusahaan
Visi:
Menjadi perusahaan terkemuka dalam memproduksi
obat herbal, minuman kesehatan, produk
perawatan tubuh, dan obat luar di Indonesia.
Misi:
1. Meningkatkan keunggulan kualitas melalui
produk kesehatan alami, minuman kesehatan,
perawatan tubuh, dan obat luar untuk
menghadirkan kepuasan pelanggan
6
7
2. Membangun kompetensi karyawan di seluruh
proses kerja
3. Meraih kinerja di atas rata-rata perusahaan
industri sejenis dan mempertahankan
pertumbuuhan profit untuk meningkatkan nilai
tambah bagi pemegang saham, dan kesejahteraan
karyawan
4. Membangun hubungan sinergis yang
berkelanjutan dengan pihak supplier, partner
bisnis, dan pihak pemangku kepentingan lain
yang memegang peranan kunci
5. Memberikan manfaat kepada masyarakat dengan
prinsip saling mengembangkan
Tuhan telah menyajikan alam untuk manusia
dengan segala keajaiban yang tak terbatas, dengan
berbagai varietas dan manfaat.Indonesia sangat
kaya dengan berbagai sumber daya alam. Ribuan
pulau diisi dengan tanah yang subur dalam string
zamrud di khatulistiwa. Disinilah surga untuk
tanaman berharga tak terhitung untuk tumbuh,
seperti rempah-rempah dan tanaman obat. Sejak
waktu kuno, tanaman ini telah digunakan dan
dikembangkan sebagai bahan dari resep kesehatan
untuk menjaga kesehatan, menyembuhkan penyakit,
dan menjaga vitalitas serta kecantikan .
8
Tradisi menggunakan obat verbal yang dikenal
sebagai jamu telah dilestarikan sampai saat ini,
sebagai budaya asli Indonesia untuk menjaga
kesehatan masyarakat. Warisan budaya ini telah
menjadi aset nasional,dan PT. Air Mancur terus
berkembang dengan menyediakan produk jamu yang
berkualitas tinggi, mengutamakan mutu dan
kebersihan serta efektivitas untuk memenuhi
kebutuhan rakyat.Dalam rangka menjadi perusahaan
obat herbal terbaik dan terbesar di Indonesia, PT
Air Mancur memberikan perhatian besar terhadap
inovasi dan kualitas produk, dengan dukungan penuh
terhadap promosi, distribusi produk dan kepuasan
pelanggan.
B. Sejarah Singkat
PT. Air Mancur adalah salah satu perusahaan
jamu yang cukup terkenal di Indonesia dimana
kantor pusatnya berada di daerah Palur. PT. Air
Mancur bukanlah perusahaan yang didirikan begitu
saja tanpa tujuan yang jelas, seperti tertulis
dalam visi perusahaan yang ingin menjadikan
perusahaan obat tradisional yang terdepan di
Indonesia. Awal mula berdiri pabrik ini merupakan
industri rumahan yang didirikan oleh L. W Santosa,
Rudi Hindrotanojo dan Kimun Ongkosandjojo bahkan
9
perusahaan ini tidak atau kurang terkenal
dimasyarakat.
Berikut adalah gambaran berdirinya PT. Air Mancur
1. Berdirinya PT. Air Mancur
Pada tanggal 23 Maret 1963 ada tiga sekawan
yang bergabung untuk mendirikan sebuah industri
rumahan di daerah Solo yang mereka beri nama
Air Mancur, usaha ini awal mulanya hanya
dikerjakan secara tradisioanal dengan 11 orang
karyawan saja.
Berkat kerja keras mereka berhasil mendirikan
pabrik di daerah Wonogiri yang sampai sekarang
dikenal masyarakat dengan nama“Gudang Seng”,
tetapi pabrik ini sekarang sudah ditutup. Waktu
berdiri pabrik ini sudah dilengkapi dengan alat
penggiling tapioka, dengan jumlah karyawan
sebanyak 20 orang dan berubah menjadi
PerseroanTerbatas pada tanggal 1 Januari 1964.
2. Perkembangan PT. Air Mancur
Perkembangan pabrik ini mulai terlihat pada
tahun 1969 dengan mendirikan pabrik baru di
jalan pelem no 51 Wonogiri, pabrik ibni
nerpoerasi pada tanggal 5 oktober 1969 dengan
alat-alat produksi yang modern guna
meningkatkan hasil produksi.
10
Pada tahun 1974 diresmikan lagi pabrik baru
di daerah palur, Surakartayangterdiri dari
beberapa bagian prloduksi, gudang, laboratorium
dan marketing. Hal ini terjadi karena karyawan
yang semakin bertambah dan tempat yang kurang
luas.
Setelah beberapa tahun kemudian didirikan
lagi pabrik baru di daerah, Klampisan (4 km
dari Wonogiri ke arah Solo) sehingga PT Air
Mancur sudah memiliki beberapa unit kerja yaitu
unit pelem, unit palur, dan unit klampisan.
Selain itu PT Air Mancur juga memiliki sebidang
tanah sebagai kebun penelitian dan pembinaan
tanaman obat-obatan di daerah Jumantoro.
Saat ini stockholding utama masih dikendalikan
oleh 2 dan 3 generasi dari pendiri, ditambah
saham minoritas oleh pelopor agen/distributor
yang telah membantu perusahaan membuka jalan ke
pasar di tahun 1960-an.
Sejak tahun 1996 manajemen perusahaan telah
menyerahkan eksekutif profesional, tapi sejak
Juni 2007 Presiden Direktur Sindoro
Hindrotanojo adalah salah satu anggota pemegang
saham. Berawal sebagai bisnis obatherbal
(jamu), sejak tahun 1996 perseroan telah
melakukan diversifikasi ke makanan kesehatan
11
dan industri kosmetik dengan mempertahankan
bahan herbal dan alami sebagai kekuatan inti.
Untuk mendukung kualitas tinggi standar jamu,
makanan kesehatan dan tanaman kosmetika telah
dilengkapi dengan sejumlah laboratorium, yaitu
laboratorium farmakologi, farmakoknosi dan
fitokimia, mikrobiologi analisis dan fabrikasi.
Sejak tahun 1970-an, perusahaan telah
mengekspor produknya ke berbagai negara
termasuk Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam
dan Taiwan. Saat ini perusahaan sedang
memperluas pasar ke Asia dan negara-negara
Timur Tengah sejalan dengan tren dunia.
Perseroan telah aktif mengembangkan produk baru
dan inovatif dalam suplemen herbal, kesehatan
makanan, minuman, dan kosmetik. Semua produk
yang telah lulus standar kualitas tertentu dan
bersertifikat dijual bebas di dalam wilayah
Indonesia oleh Food Indonesia Pengawasan Obat
dan Otoritas (Badan POM). Sertifikasi untuk
ekspor oleh otoritas yang sama akan disusun
berdasarkan kebutuhan negara.
Sejak tahun 2001 plant jamu telah
disertifikasi ISO:2001 dan saat tanaman lainnya
yang mengadopsi standar kualitas yang sama.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen umat islam,
12
perusahaan juga memperoleh sertifikat halal
dari MUI.
C. Lokasi Perusahaan
PT. Jamu Air Mancur yang sampai saat ini
terdiri dari 3 unit kerja
tersebar di wilayah Solo-Wonogiri yang merupakan
satu kesatuan unit kerja perusahaan yang
terkoordinir dan berpusat di PT. Jamu Air Mancur
unit Palur.
PT Jamu Air Mancur unit Palur sebagai pusat
perusahaan terletak di kawasan industri yang
sangat strategis tepatnya di Jalan Raya Solo-
Sragen km.7 Palur, Kabupaten Karanganyar serta
menempati areal seluas 4 hektar dan berbentuk
empat persegi panjang. Di lokasi ini mencakup
beberapa gedung utama antara lain gedung
laboratorium penelitian dan pengembangan,
gedungmesin pembungkus, gedung kantor pemasaran,
gedung produksi, gudang, sertaterdapat dua
lapangan penjemuran.
Lokasi Unit yang ada di PT. Air Mancur
beserta proses yang dilakukanantara lain :
1. Unit Produksi Palur Karanganyar untuk proses
pengolahan ekstraksi, jamuserbuk dan obat luar
dalam bentuk padat.
13
2. Unit Produksi Jetis Karanganyar untuk
pengolahan produk kosmetik.
3. Unit Produksi Klampisan Wonogiri untuk
pengolahan produk minuman kesehatan.
D. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONAL
Struktur organisasi di PT. Air Mancur
menggunakan sistem kombinasibergaris, yaitu
rangkaian kekuasaan atau perintah di pucuk
pimpinan (direktur utama) ke bawah melalui General
Manajer Marketting, General Sales and Promotion, General
Manajer Fix and Tax, General Manager Human Capital and General
Affair dan General Manager Produksi dan sampai
tanggung jawab terendah.
1. Departemen Plan Manager
a. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi
seluruh proses produksi sesuai target yang
telah ditentukan.
b. Menyusun dan melaksanakan rencana mingguan
berdasar surat perintah mingguan.
c. Mengatur kebutuhan karyawan seperti makan
siang, poliklinik dan penggajian (via kasir).
2. Departemen Quality Control
Departemen Quality Control (QC) merupakan
departemen yang akan menentukan kualitas produk
dari PT. JAMU AIR MANCUR. Laboratorium ini
14
terdiri dari empat buah unsur pokok, yaitu
Laboratorium Fitokimia dan Farmakognosi,
Mikrobiologi, Fabrikasi dan IPC. Selain
bertanggung jawab terhadap mutu produk yang
dihasilkan, departemen ini juga merupakan
sebagai penanggung jawab atas sanitasi
perusahaan. Adapun tugas-tugas dari departemen
ini adalah sebagai berikut :
a.Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi semua
proses QC mulai bahan awal sampai produk siap
di pasarkan sesuai Standar Air Mancur (SAM).
b.Bertanggung jawab atas pemberian nomor batch.
c.Melaksanakan pemeriksaan bahan baku jamu dan
bahan bantu jamu secara makroskopis dan
mikroskopis.
d.Bekerja sama dengan SSH dalam pemeriksaan air
produksi.
e.Melaksanakan pemeriksaan kualitas bahan baku
jamu setelah proses mixer.
3. Departemen Technical
Bertanggung jawab dalam hal perawatan mesin
dan memperbaiki jika ada kerusakan
4. Departemen SSH (Safety, Sanitasi, Higiene)
a. Membentuk gugus keselamatan kerja di seluruh
unit PT. JAMU AIR MANCUR.
15
b. Mengkoordinir pemeriksaan air produksi
bekerja sama dengan QC dan PDAM.
c. Pemeliharaan fasilitas kebersihan.
5. Departemen Treasury
a.Mengarahkan dan mengawasi proses pengolahan
seluruh keuangan berkaitan dengan kebutuhan
perusahan.
b.Melaksanakan pembayaran hutang piutang
perusahaan, penggajian, dan penyediaan kas
beku untuk tiap unit.
c.Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan
berkaitan dari agen dan distributor, meliputi
data-data tagihan dan surat-surat pembekuan.
6. Departemen Accounting
a.Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi
seluruh administrasi pembukuan perusahaan dan
distributor.
b.Melaksanakan pengolahan administrasi dan
perhitungan pajak perusahaan.
c.Menyiapkan faktur pajak standar untuk agen
jamu.
7. Departemen Purchasing
a.Merencanakan dan mengawasi semua proses
pengadaan bahan kebutuhan perusahaan meliputi
bahan produksi dan non produksi.
b.Pengadaan etiket dan non etiket.
16
c.Pengadaan bahan simplisia dan farmasi.
8. Departemen PSO (Product Supply Operation)
a.Melaksanakan dan mengurusi segala kegiatan
yang berhubungan dengan penyimpanan bahan
baku.
b.Bertanggung jawab terhadap penyimpanan etiket
dan non etiket.
9. Departemen Ilmu Teknologi
a.Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi
proses teknologi informasi di seluruh PT.
JAMU AIR MANCUR.
b.Mengkoordinir dan mengendalikan pemakaian,
pemeliharaan dan perbaikan hardware dan
software.
c.Melaksanakan perawatan dan perbaikan progam
penggajian pada SDM di seluruh unit/lokasi.
d.Perawatan seluruh progam data resep jamu dan
semua produk
E. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pada PT. Air Mancur unit Palur, para pekerja
bekerja selama 8 jam
perhari yaitu dari pukul 07.30-16.00 WIB,
dengan waktu istirahat antara pukul 11.00-11.30
WIB. Mereka bekerja selama 5 hari dalam
seminggu yaitu dari hari Senin sampai Jum’at,
17
sedangkan untuk hari sabtu dan minggu
libur.Pekerja bekerja dalam satu shift. Jadi
waktu total bekerja selama seminggu adalah 40
jam.
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT. Air
Mancur Unit Palur sebanyak 340 orang tenaga
kerja. Karyawan bekerja dengan shift yang sama,
baik untuk bagian produksi, bagian
administrasi, bagian laboratorium, dan bagian
personalia. Kecuali pada pengemasan, jika
permintaan naik maka akan ada tiga shift kerja
untuk PT. Air Mancur Unit Palur dan dua shift
untuk PT. Air Mancur Unit Jetis yaitu :
a. Karyawan shift I
06.00-11.00 = aktif
11.00-11.30 = istirahat
11.30-14.00 = aktif kembali
b. Karyawan shift II
14.00-18.00 = aktif
18.00-18.30 = istirahat
18.30-22.00 = aktif kembali
c. Karyawan shift III
22.00-02.00 = aktif
02.00-02.30 = istirahat
02.30-06.0 aktif kembali
1.Pengadaan tenaga kerja
18
Dilakukan setelah terkumpul surat
lamaran yang berasal daribeberapa pelamar.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
pelamar
antara lain :
a) Surat lamaran.
b) Surat keterangan berkelakuan baik.
c) Fotokopi ijazah atau surat keterangan yang
disahkan.
d) Surat referensi dari pihak yang dituju.
Langkah-langkah penerimaan pegawai :
a) Memberikan pengumuman.
b) Penerimaan surat lamaran.
c) Penyeleksian (meliputi : tes tertulis, tes
wawancara, dan tes
kesehatan).
d) Tindak lanjut setelah adanya seleksi.
Calon pekerja wajib menjalani masa
percobaan selama 3 bulan. Apabila hasilnya
baik dan kedua belah pihak setuju
melanjutkan hubungan kerja maka perusahaan
akan membuat surat keputusan kepengangkatan
sesuai dengan kebutuhan iformasi dan
memperhatikan tingkat pendidikan.
2.Pengembangan tenaga kerja
Dilakukan dengan:
19
a. Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan/keterampilan baik oleh
perusahaan sendiri maupun badan lembaga
lain.
b. Promosi jabatan yang mana diberikan kepada
semua pegawai untuk meningkatkan diri.
3.Pemberian upah intensif dan tunjangan
Gaji/upah dibayarkan bagi karyawan harian
tiap minggu padaakhir minggu yang
bersangkutan, tiap bulan pada akhir bulan
bagikaryawan bulanan. Penetapan gaji atau
upah bagi karyawan baru
berdasarkan :
a) Pekerjaan, kemampuan, dan pendidikan
formal personil.
b) Kemampuan perusahaan.
c) Peraturan pemerintah yang berlaku.
Selain itu, karyawan juga mendapat tunjangan
yang kesemuanya
itu merupakan hak dari karyawan. Adapun
tunjangan itu antara lain:
a) Tunjangan tetap
b) Tunjangan tidak tetap
F. MANAJEMEN PEMASARAN
20
Pemasaran hasil produksi sangat penting bagi
perusahaan sebab berhasil tidaknya suatu
perusahaan sangat tergantung dengan fungsi
pemasaran pada perusahaan tesebut.
Daerah pemasaran PT. Air Mancur meliputi
pasaran dalam dan luar negeri. Pasaran dalam
negeri meliputi Sumatera, Jawa Barat, Jakarta,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara.
Sedangkan pasaran luar negeri meliputi Asia yaitu
Malaysia, Jepang, Filipina, dan Singapura.
Dalam stategi pemasaran mencakup adanya
kombinasi-kombinasi
unsur pemesanan yang lebih kita kenal “Strategi
Marketing Mix” yangterdiri dari :
1. Kebijakan produk
PT. Air Mancur banyak sekali mengeluarkan
hasil produksehingga dapat memenuhi kebutuhan
obat. Perusahaan selalumengadakan penelitian dan
percobaan-percobaan yang lain untukmembuat
produk yang lain yang kelak nantinya dapat
digunakan olehsemua orang.
2. Kebijakan harga
Dalam menentukan harga jual, didasarkan atas
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang
diharapkan.
21
3. Kebijakan distribusi
PT. Air Mancur menyalurkan produk melalui
agen tunggal, subagent pengecer kemudian
konsumen, perusahaan tidak secaralangsung
memasarkan ke konsumen.
4. Kebijakan promosi
Untuk menyampaikan informasi produk langsung
kepadakonsumen, perusahaan melakukan serangkaian
kegiatan promosi.Adapun yang dimaksud promosi
adalah promotional mix yaitu kombinasi strategi
yang paling baik dari variabel-variabe
periklanan personal selling serta alat-alat promosi
yang lain.
G. PEGOLAHAN LIMBAH
Limbah sisa produksi PT. Air Mancur terdiri
dari limbah padat,limbah cair yang berupa limbah
rumah tangga serta limbah-limbah lain yang tidak
mencemari lingkungan.
a. Limbah padat
Berupa bahan-bahan sisa penggilingan yang
sudah tidak digunakan lagi. Limbah ini tidak
memerlukan penanganan khusus karena dalam proses
produksi tidak menggunakan bahan kimia yang
berbahaya. Penggunaannya cukup dengan dibakar
22
dan abunya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman pada
kebun percobaan.
b. Limbah cair
Merupakan limbah rumah tangga yang belum
diproses dengan proses pengolahan limbah. Limbah
cair yang berasal dari proses produksi yang
berupa air buangan sisa pencucian alat dan bahan
diendapkan terlebih dahulu, setelah diendapkan
baru dibuang bagian yang jernih ke perairan umum
dan endapannya dibuang ke TPA.
c. Limbah lainnya
Dihasilkan oleh debu atau partikel partikel
kecil seperti kotoran dari bahan, alat, maupun
dari jamu serbuk yang diterbangkan angin. Untuk
di bagian penggilingan pada mesin giling telah
dilengkapidengan kantong penyaring udara
sehingga bisa mengurangi cemaran debu.
H. PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)
Untuk mempertahankan suatu produk melalui
analisis, baik analisis kimia, mikroskopis atau
statistik agar sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan. Pengendalian mutu juga merupakan
usaha untuk mencegah penyimpangan dari standar
mutu dengan melakukan pengawasan terhadap bahan
baku, proses produksi, dan pengawasan terhadap
23
produk akhir. Pengendalian mutu pada PT. Air
Mancur antara lain meliputi :
1. Pengendalian mutu untuk bahan baku dan produk
jadi
Pengawasan mutu yang dilakukan untuk bahan
baku (simplisia) dan bahan pembantu yang dilakukan
sejak pemesanan bahan kepada lerevansi atau
pedagang besar. Sampel yang dikirim oleh
lerevansi akan diperiksa untuk diamati ciri khas
yang ada pada bahan yang dapat membedakannya
dengan bahan lain. Selain itu juga dilakukan
pemeriksaan secara visual untuk mengamati apakah
tercampur dengan bahan/benda lain.
Pengawasan terhadap produk jadi meliputi
pemeriksaan denganmemeriksa sampel produk yang
telah dikemas dan stabilitas jamu.Pemeriksaan
dilakukan dengan memeriksa sampel produk yang
telahdikemas dan setiap batch yang dihasilkan.
Pemeriksaan meliputipemeriksaan derajat
kehalusan, kelembaban, keseragaman
bobot,pemeriksaan mikroskopik, nomor batch dan
kode produksi sertapemeriksaan lain di
laboratorium
2. Pengawasan proses
Pengawasan mutu selama proses dilakukan
setiap satu kali proses selesai. Pengawasan ini
24
meliputi pemeriksaan terhadap jamu setengah jadi
baik secara fisik maupun kimiawi.
Pengawasan proses juga dilakukan terhadap
lingkungan kerja yang meliputi pengawasan
terhadap kebersihan alat, pekerjaan, dan tempat
kerja. Selain itu juga pengawasan terhadap ruang
produksi dan gudang yang bertujuan mencegah
terjadinya kontaminasi bahan atau produk selama
proses. Ruang racik dipel dua kali
seminggu.Pekerja diwajibkan mencuci kaki dan
tangan dengan desinfektan sebelum masuk ruangan
produksi.
Jamu setengah jadi yang lulus dari
pemeriksaan laboratoriumakan diberi nomor batch
yang berarti jamu tersebut dapat diproseslebih
lanjut yaitu dikemas.
3. Pemeriksaan dan pengawasan mutu
Pemeriksaan dilakukan terhadap produk yang
telah dikemas dalam setiap batch yang dihasilkan.
Pemeriksaan mikroskopik, organoleptik, derajat
kehalusan, kelembaban, keseragaman bobot,
farmakologi, mikrobiologi, dan nomor kode
produksi.
Kestabilan jamu yang sudah dipasarkan maupun
dalam penyimpanan (inventory stock) dilakukan
pemeriksaan setiap jangka waktu tertentu. Untuk
25
produk jamu dan bahan yang bersifat toxic (racun)
berdasarkan peraturan Depkes diwajibkan
mencantumkantanggal kedaluwarsa.
Untuk menyelenggarakan kegiatan pengawasan
mutu, PT. AirMancur memiliki 5 buah laboratorium
sebagai unsur pokoknya dan 4 buah sarana
pendukung. 5 buah laboratorium yang dimili PT.
Air Mancur adalah:
a. Laboratorium Fitokimia-Farmakognosi
Pemeriksaan:
1. Bahan awal non simplisia
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaaan pemerian
b. pH
c. Susut pengeringan
d. Berat jenis
e. Indeks bias
f. Rotasi optic
g. Pemeriksaan kadar zat aktif
2. Bahan awal simplisia
Pemeriksaan meliputi:
a. Organoleptis
b. Persyaratan umum (jamur, kutu, najis)
c. Makroskopis
d. Kadar minyak atsiri
3. Produk WIP
26
kadar zat berkhasiat
4. Pemeriksaan air
a. pH
b. Kesadahan tetap
c. Kesadahan sementara
5. Sample RND
meliputi:
a. Produk stabilitas
b. Produk-produk penelitian
c. Bahan-bahan awal yang diexisting maupun
bahan baru
b. Laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaaan meliputi:
1. Khasiat bahan baku obat tradisional dan
produk (uji sensitivitas).
2. Angka lempeng total
3. Angka kapang khamir
4. Mikroba pathogen negative
5. Stabilitas produk
6. Pemeriksaan produk baru untuk pendaftaran
ke POM
7. Penelitian R&D
c. Laboratorium fabrikasi
Pemriksaan meliputi:
1. Homogenitas produk secara mikroskopis
2. Organoleptis (bau, rasa, warna) dan fisik
27
3. Kadar air
4. Ayak sesuai standar air mancur
5. Pelolosan nomor batch
6. Keseragaman bobot produk yang sudah
dikemas.
7. Penyimpanan produk pertinggal (arsip).
8. Cek kebenaran tulisan dan warna, nomor POM
kemasan.
9. Stabilitas produk.
10. Pemeriksaan produk baru untuk
pendaftaran ke POM.
11. Pengambilan sampel bahan dan produk
setengah jadi lalu didistribusikan ke
laboratorium yang bersangkutan untuk
pemeriksaaan
d. Laboratorium farmakologi dan toksikologi
Pemeriksaan meliputi:
1. Kadar racun dalam bahan pembuatan jamu
2. Khasiat bahan jamu yang akan digunakan
pada proses produksi pembuatan jamu
e. Laboratorium IPC (In Process Control)
Pemeriksaan meliputi:
1. Kebersihan mesin dan peralatan produksi
2. Menyiapkan nanti bakteri untuk pencucian
bahan baku
3. Kontrol temperatur oven dan waktunya
28
4. Kebenaran penyimpanan dan penandaan bahan
baku yang bersih
5. Kebenaran penimbanagan bahan
6. Kebenaran alur produksi
7. Kebenaran proses giling, mixing, dan ayak
(jamu serbuk)
8. Kontrol kadar air
9. Kebenaran granulasi dan ayak
10. Kebenaran temperatur oven dan waktu
11. Kebenaran nomor batch
12. Kebenaran pemasangan nomor batch
13. Kebenaran filling
14. Kebenaran sealling kemasan
15. Keseragaman bobot
16. Tes kebocoran kemasan
17. Kebenaran jumlah pengepakan di inner
dos, renteng, dan master box
BAB III
PELAKSANAAN PKL ANALISIS MIKROBIOLOGI SAMPEL JAMU
A. Dasar Teori
PT. Air Mancur telah melakukan pengendalian
dan pengawasan mutu mulai dari tahap awal
hingga akhir dalam rangka mencegah timbulnya
dampak yang tidak diinginkan serta meningkatkan
kualitas produk yang baik dan aman.Tujuan dari
Laboratorium mikrobiologi adalah mengendalikan
mutu dari aspek mikrobiologi, dengan
pemeriksaan jamu jadi maupun jamu setengah
jadi.Pemeriksaan yang dilakukan adalah
pemeriksaan angka lempeng total, angka kapang
khamir, dan pemeriksaan bakteri pathogen.
Angka lempeng total merupakan salah satu cara
untuk menghitung cemaran mikroba, dimana cara
ini merupakan bagian dari metode hitung cawan.
Prinsip pada metode hitungan cawan adalah jika
sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan
pada medium agar, maka sel jasad renik tersebut
akan berkembang biak membentuk koloni yang
dapat dilihat langsung dan dapat dihitung
dengan menggunakan mata tanpa mikroskop. Uji
Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih tepatnya
ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil
menggunakan media padat dengan hasil akhir
29
30
berupa koloni yang dapat diamati secara visual
berupa angka dalam koloni (cfu) per ml/g atau
koloni/100ml. Metoda hitungan cawan merupakan
cara yang paling sensitive untuk menentukan
jumlah jasad renik karena beberapa hal yaitu :
1). Hanya sel yang masih hidup yang dapat
dihitung.
2). Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung
satu kali.
3). Dapat digunakan untuk isolasi dan identitas
jasad renik karena koloni yang terbentuk
mungkin berasal dari jasad renik yang menetap
menampakkan pertumbuhan yang spesifik.
Di dalam metoda hitungan cawan bahan pangan
yang diperlukan mengandung lebih dari 300 sel
jasad renik per ml atau pergram sample atau
memerlukan perlakuan pengenceran sebelum
ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan
Petri tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung
di mana jumlah yang terbik adalah antara 30 –
300 koloni.
Cara penumbuhan dalam perhitungan cawan dapat
dibedakan atas dua yaitu : metoda tuang (pour
plate) dan metoda permukaan (surface plate). Dalam
metoda tuang sejumlah contoh pengenceran yang
dikehen daki dimasukkan kedalam cawan Petri,
31
kemudian ditambahakn agar cair steril yang
telah didinginkan sebanyak 15 – 20 ml dan
digoyangkan supaya sel – sel mikroba dalam
contoh menyebar rata pada permukaan, dengan
metode permukaan, terlebih dahulu dibuat agar
dan tuang kedalam cawan kemudian sebanyak 0,1
ml contoh yang diencerkan dipipet pada
permukaan agar tersebut dan diratakan dengan
batas gelas melengkung yang steril.
Jika semua pengenceran dihasilkan kurang dari
30 koloni pada cawan Petri, oleh karena itu
jumlah koloni pada pengenceran terendah yang
dihitung, hasilnya sebagai kurang dari 30
dikalikan dengan besarnya pengenceran tetapi
jumlah yang sebenarnya harus dicantumkan dalam
tanda kurung. Jika semua pengenceran dihasilkan
lebih dari 300 koloni pada cawan Petri berarti
pengenceran yang dilakukan terlalu rendah. Oleh
karena itu jumlah koloni pada pengenceran yang
tertinggi yang dihitung hasilnya dilaporkan
sehingga lebih dari 30 dikalikan dengan factor
pengenceran, tetapi jumlah yang sebenarnya
dicantumkan dalam tanda kurung.
Angka kapang/khamir (AKK) menunjukkan adanya
cemaran kapang/khamir dalam sediaan yang
diperiksa. Setiap sediaan mensyaratkan batas
32
angka kapang/khamir tertentu yang masih
dianggap aman. Perhitungan dilakukan terhadap
petri dengan waktu perhitungan 3-5 hari. Angka
kapang/khamir dinyatakan sebagai jumlah koloni
kapang/khamir hasil perhitungan dikalikan
faktor pengenceran.
Dalam pemeriksaan ALT di Laboratorium
Mikrobiologi PT. Air Mancur metode yang
digunakan adalah metode pour plate, dimana media
yang digunakan untuk analisa dituang ke cawan
petri yang telah berisi sampel yang akan
diperiksa. Media yang digunakan dalam
pemeriksaan ALT di laboratorium Mikrobiologi
PT. Air Mancur unit palur adalah media Nutrient
Agar (NA), dan larutan pengencer yang digunakan
untuk melarutkan sampel adalah larutan Air Pepton
0,1 %. Beberapa tahap yang dilakukan dalam
pemeriksaan ALT dilakukan secara aseptik dan
menggunkan peralatan-peralatan yang telah
disterilkan.Setelah sampel ditimbang dan
dilarutkan dalam larutan air pepton steril,
sampel dihomogenkan dengan menggunakan mesin
penggojog selama 30 menit, dan kemudian
didiamkan lagi selama 30 menit. Sampel yang
telah homogen kemudian dibuat seri pengenceran
102,103,dan 104, dimana dalam pemeriksaan ALT
33
pada sampel jamu seri pengenceran yang
digunakan adalah pengenceran 103 dan 104.
Setelah sampel diinokulasikan, media NA dituang
dalam cawan dan kemudian digoyang-goyangkan
supaya media merata dan tercampur dengan
sampel. Media dan sampel yang telah berada di
cawan dibiarkan hingga membeku. Setelah
membeku, cawan petri dubungkus dengan kertas
payung dan kemudian dimasukkan ke inkubator
dengan posisi terbalik. Waktu yang digunakan
untuk inkubasi adalah selama 18-24 jam dengan
suhu 35-37°C. Pertumbuhan koloni yang terbentuk
kemudian diamati dengan alat colony counter.
Pada prinsipnya, prosedur pemeriksaan ALT dan
AKK adalah sama, yang membedakan adalah media
yang digunakan utuk menuang dan waktu inkubasi
yang digunakan. Media yang digunakan dalam
periksaan AKK adalah media PDA (Potato Dextrose
Agar), dan waktu inkubasi yang dilkaukan adalah
3 hari. Karena untuk pemeriksaan AKK ini waktu
pengamatan yang dilakukan adalah 3 kali 24 jam.
Pertumbuhan kapang pada sampel ditandai dengan
warna kuning berbentuk bulat dan memiliki inti
hitam.
Ada atau tidaknya bakteri pathogen dalam
suatu bahan pangan atau minuman sangat penting
34
dalam mempengaruhi mutu pangan tersebut. Begitu
juga dengan jamu yang diproduksi oleh PT. Air
Mancur.Ada atau tidaknya bakteri pathogen dalam
jamu sangat penting. Bakteri pathogen yang
diperiksa adalah bakteri Eschericia coli, Staphylococcus
aureus, Salmonella shigella, dan Pseudomonas aeruginosa.
Dalam pemeriksaan bakteri pathogen ini, media
yang digunakan adalah media cair dan padat.
Media cair digunakan untuk pemeriksaan awal,
dan media padat digunakan jika pada tahap
pemeriksaan awal dinyatakan positif. Media cair
yang digunakan adalah Lactose Broth III (LB) III
dan Brain heart Infusion Broth (BHI). Media Lactose broth
digunakan untuk tahap pemeriksaan awal bakteri
Escherichia coli dan bakteri Salmonella shigella,
sedangkan media BHI digunakan untuk pemeriksaan
bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aeruginosa. Untuk media LB III berada dalam
tabung reaksi panjang dan juga dilengkapi
dengan tabung durham. Sedangkan untuk media BHI
berada dalam tabung rekasi pendek dan tidak
menggunakan tabung durham.
Media selektif yang digunakan adalah media
Endo Agar. EMB (Eosin Methilen Blue Agar), SS
(Salmonella Shigella Agar), MSA (Mannitol Salt Phenol-Red
Agar), dan CA (Cetrimide Agar). media padat ini
35
berada dalam cawan petri. Media Endo Agar dan
EMB digunakan untuk pemeriksaan bakteri
Escherichia coli, media SS digunakan untuk
pemeriksan bakteri Salmonella shigella, media MSA
digunakan untuk pemeriksaan bakteri Staphylococcus
aureus, dan media CA digunakan untuk pemeriksaan
bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Setelah sampel ditimbang 15 gram dan
dilarutkan dalam 15 ml larutan air peptone
steril (dihitung sebagai pengenceran 101), lalu
digojog dengan stuart flask shaker dan didiamkan
selama 30 menit, sampel dipipet sebanyak 2-3 ml
ke dalam tabung reaksi. Kemudian sampel
diinkubasi selama 18-24 jam dalam inkubator.
Suhu yang digunakan berbeda beda. Suhu 37oC
untuk inkubasi media LB III yang digunakan
untuk pemeriksaan Escherichia coli serta media
BHI untuk pemeriksaan Staphylococcus dan
Pseudomonas, dan suhu 45oC digunakan untuk
inkubasi media LB III yang digunakan untuk
pemeriksaan bakteri Salmonella.
PT. Air Mancur telah memiliki standar (SAM)
yang harus dipenuhi dalam hal jumlah ALT, AKK,
untuk produk-produknya. Untuk produk jamu,
standar yang harus dipenuhi adalah jumlah ALT
pada sampel tidak boleh lebih dari 1,0×106. Dan
36
untuk jumlah AKK, standar yang harus dipenuhi
oleh produk jamu adalah jumlah AKK dalam sampel
tidak boleh lebih dari 1,0×104.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Timbangan kasar
b. Neraca analitik
c. Sendok sampel
d. Cawan porselen
e. Pinset
f. Gunting
g. Erlenmeyer
h. Teko plastic
i. Corong
j. Cawan petri
k. Pipet volume
l. Ball pipet
m. Pipet tetes
n. Pembakar spritus
o. Tabung reaksi
p. Tabung durham
q. Waterbath
r. Mesin penggojog
s. Ose
t. Inkubator
u. Autoklaf
37
v. Kertas payung
w. Karet gelang
x. Tali kenur
y. Kapas
z. Colony counter
2. Bahan
a. Sampel jamu serbuk
b. Aquades
c. Larutan HCL 1 N
d. Air Peptone / Peptone Water (AP)
e. Lactose Broth (LB) III
f. Brain Heart Infusion (BHI)
g. Nutrient Agar (NA)
h. Potato Dextrose Agar (PDA)
i. Endo Agar
j. Eosin Methilen Blue Agar (EMB)
k. Salmonella Shigella Agar (SS)
l. Mannitol salt phenol-red Agar (MSA)
m. Cetrimide Agar (CA)
C. Prosedur Analisis
1. Pembuatan Media Air Peptone 0,1 %
a. Timbang Air Peptone 1,5 gram (perbandingan
berat yang ditimbang dengan aquadest yang
digunakan adalah 1:1000), masukkan ke
bekker plastik
38
b. Larutkan dalam 1500 ml aquadest
c. Cek pH larutan dengan kertas pH. Apabila
terlalu asam tambahkan larutan NaOH 5 %,
jika terlalu basa tambahkan larutan HCl 1
N, hingga pH 7,2 ± 0,2
d. Saring larutan dengan kapas
e. Pindahkan larutan ke Erlenmeyer dengan
gelas ukur sebanyak 135 ml
f. Tutup Erlenmeyer dengan kapas, lalu
bungkus dengan kertas payung
g. Beri tanda tanggal pembuatan pada seluruh
Erlenmeyer, dan beri tanda plaster steril
pada salah satu Erlenmeyer
h. Sterilkan dengan autoklaf suhu 121°C
selama 15 menit
2. Angka Lempeng Total
a. Timbang 15 gram sampel dan larutkan dalam
135 ml larutan air peptone steril secara
aseptis, sebagai pengenceran 101.
(penimbangan sampel 1 gram dalam 9 ml)
b. Gojog selama ± 30 menit dengan stuart
flask shaker atau mesin penggojog
c. Diamkan selama ± 30 menit, ambil
supernatannya.
d. Buat seri pengenceran 102, 103, dan 104
dalam larutan air peptone steril
39
e. Lakukan inokulasi secara pour plate dengan
mengambil 1ml suspense dari pengenceran 103
dan 104, dan masukkan ke cawan petri
(duplo), kemudian tuangkan media NA
(Nutrient Agar) yang telah dicairkan
(dinginkan 45-50oC)
f. Buat blanko untuk control sebanyak 2 cawan
petri
g. Biarkan beku, kemudian diinkubasi secara
terbalik dalam incubator pada suhu 35-
37oCselama 24 – 48 jam
h. Amati dan hitung jumlah koloni yang tumbuh
pada setiap cawan petri dengan alat colony
counter
3. Angka Kapang Khamir
a. Timbang 15 gram sampel dan larutkan dalam
135 ml larutan air peptone steril secara
aseptis, dihitung sebagai pengenceran 101.
(penimbangan sampel 1 gram dalam 9 ml)
b. Gojog selama 30 menit dengan stuart flask
shaker/mesin penggojog
c. Diamkan selama ± 30 menit.
d. Lakukan inokulasi secara pour plate dengan
mengambil 1 ml suspensi dan masukkan dalam
cawan petri (duplo).
40
e. Kemudian tuangkan media PDA (Potato Dextrose
Agar) yang telah dicairkan
f. Goyangkan secara manual sampai homogen,
biarkan beku.
g. Inkubasi pada suhu 25oC selama 3 – 5 hari.
h. Setiap hari dihitung jumlah pertumbuhan
kapang/khamir.
4. Pemeriksaan Bakteri Pathogen Eschericia coli
a. Timbang 15 gram sampel jamu, larutkan
dalam 135 ml air peptone 0,1 % steril
secara aseptis
b. Gojog selama ± 30 menit dengan stuart
flask shaker/mesin penggojog
c. Diamkan selama 30 menit
d. Siapkan media lactose broth (LB) III di dalam
tabung reaksi yang telah dilengkapi tabung
durham
e. Inokulasikan supernatan ke dalam media LB
III secara aseptik ± 2-3 ml. Inkubasikan
dalam inkubator pada suhu 35-37°C dan 45°C
selama 24 jam
f. Amati dengan melihat terbentuknya gas pada
tabung durham/tidak terbentuknya gas pada
tabung durham. Bila terbentuk gas, berarti
(+), jika tidak, inkubasi dilanjutkan
41
sampai 48 jam. Apabila tidak terbentuk
gelembung gas berarti tidak ada bakteri
Eschericia Coli
g. Pada media yang terbentuk gas,
inokulasikan secara goresan pada media
endo agar dan EMB agar secara aseptik,
selanjutnya inkubasikan dalam incubator
suhu 35-37°C selama 24 jam. Bila dijumpai
kolponi berwarna merah metalik, bulat,
sedang, datar (media Endo), dan koloni
coklat metalik, bulat, sedang, datar
(media EMB), berarti Eschericia Coli
positif. Persyaratan pada jamu: Eschericia
Coli negatif.
5. Pemeriksaan Bakteri Pathogen Salmonella
Shigella
a. Timbang 15 gram sampel jamu, larutkan
dalam 135 ml air peptone 0,1 % steril
secara aseptis
b. Gojog selama ± 30 menit dengan stuart
flask shaker/mesin penggojog
c. Diamkan selama 30 menit
d. Siapkan media lactose broth (LB) III di dalam
tabung reaksi yang telah dilengkapi tabung
durham
42
e. Inokulasikan supernatan ke dalam media LB
III secara aseptik ± 2-3 ml. inkubasikan
dalam inkubator suhu 45°C selama 24 jam.
f. Amati dengan melihat terbentuknya gas pada
tabung durham/tidak terbentuknya gas pada
tabung durham. Bila terbentuk gas, berarti
(+), jika tidak, inkubasi dilanjutkan
sampai 48 jam. Apabila tidak terbentuk
gelembung gas berarti tidak ada bakteri
Salmonella
g. Pada media yang terbentuk gas,
inokulasikan secara goresan pada media SS
(Salmonella Shigella) secara aseptik,
selanjutnya inkubasikan dalam inkubator
suhu 35-37°C selama 24 jam. Bila dijumpai
koloni bulat, transparan, inti hitam,
sedang, berarti Salmonella positif.
Persyaratan pada jamu: Salmonella negatif.
6. Pemeriksaaan Bakteri Pathogen Stapylococcus
aureus
a. Timbang 15 gram sampel jamu, larutkan
dalam 135 ml air peptone 0,1 % steril
secara aseptic.
b. Gojog selama ± 30 menit dengan stuart flask
shaker/mesin penggojog
c. Diamkan selama 30 menit
43
d. Siapkan media Brain Heart Infusion Broth (BHI
Broth) di dalam tabung reaksi
e. Inokulasikan supernatan ke dalam media BHI
secara aseptik ± 2-3 ml. inkubasikan dalam
inkubator suhu 45°C selama 24 jam.
f. Amati pertumbuhannya pada media BHI cair.
Apabila keruh berarti ada pertumbuhan,
jika tidak keruh, inkubasi dilanjutkan
sampai 48 jam. Apabila tidak keruh berarti
tidak ada bakteri Staphylococcus aureus
g. Pada media yang terbentuk gas,
inokulasikan secara goresan pada media MSA
(Maninnitol Salt Phenol-Red Agar) secara
aseptic, selanjutnya inkubasikan dalam
incubator suhu 35-37°C selama 24 jam. Bila
dijumpai koloni berwarna kuning emas,
bulat, sedang, datar, maka berarti
Staphylococcus aureus positif. Persyaratan
pada jamu: Staphylococcus aureus negatif.
7. Pemeriksaan Bakteri Pathogen Pseudomonas
aeruginosa
a. Timbang 15 gram sampel jamu, larutkan
dalam 135 ml air peptone 0,1 % steril
secara aseptik
b. Gojog selama ± 30 menit dengan stuart
flask shaker/mesin penggojog
44
c. Diamkan selama 30 menit
d. Siapkan media Brain Heart Infusion Broth (BHI
Broth) di dalam tabung reaksi
e. Inokulasikan supernatan ke dalam media BHI
secara aseptik ± 2-3 ml. inkubasikan dalam
inkubator suhu 45°C selama 24 jam.
f. Amati pertumbuhannya pada media BHI cair.
Apabila keruh berarti ada pertumbuhan,
jika tidak keruh, inkubasi dilanjutkan
sampai 48 jam. Apabila tidak keruh berarti
tidak ada bakteri Pseudomonas aeruginosa
g. Pada media yang terbentuk gas,
inokulasikan secara goresan pada media CA
secara aseptik, selanjutnya inkubasikan
dalam inkubator suhu 35-37°C selama 24
jam. Bila dijumpai koloni berwarna hijau
flouresensi, menyebar, bulat, sedang, maka
berarti Pseudomonas aeruginosa positif.
Persyaratan pada jamu: Pseudomonas
aeruginosa negatif. Persyaratan pada jamu:
Pseudomonas aeruginosa negatif
D. Perhitungan
1. Angka Lempeng Total (ALT)
Rumus:
a1+a22
× 1b
45
Keterangan :
a1 = Jumlah koloni pada cawan petri 1
a2 = Jumlah koloni pada cawan petri 2
b = Pengenceran Angka
Data yang diperoleh:
a. Jamu 788p:
103= 138+115=253;2=126500
104=58+62=120:2=600000
b. Jamu 790p:
103=146+102=248:2=124000
104=78+74=152:2=760000
2. Angka Kapang Khamir (AKK)
Rumus :
a1+a2+a3
2×1b
Keterangan :
a1 = Jumlah koloni pada cawan petri hari 1
a2 = Jumlah koloni pada cawan petri hari 2
a3 = Jumlah koloni pada cawan petri hari 3
b = Pengenceran Angka
Data yang diperoleh:
a. Jamu 788p
1. AKK hari pertama = (-)
2. AKK hari kedua = 43/2
3. AKK hari ketiga = 5/2
Total AKK sampel jamu 788p= 48/2= 240
46
b. Jamu 790p
1. AKK hari pertama = (-)
2. AKK hari kedua = 78/2
3. Akk hari ketiga = (-)
Total AKK sampel jamu 790p= 78/2= 390
3. Bakteri pathogen
a. Jamu 788p
1. bakteri Escherichia coli = negatif
2. Bakteri Salmonella shigella = negatif
3. Bakteri Staphylococcus aureus = negatif
4. Bakteri Pseudomonas aeruginosa = negatif
b. Jamu 790p
1. Bakteri Escherichia coli = negatif
2. Bakteri Salmonella shigella = negatif
3. Bakteri Staphylococcus aureus = negatif
4. Bakteri Pseudomonas aeruginosa = negatif
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembuatan jamu di PT Air Mancur
melewati beberap tahap,dimana dalam setiap tahap
selalu dilakukan quality control yang bertujuan untuk
menjaga dan memastikan bahan maupun proses agar
sesuai dengan standar perusahaan. Dari semua
proses yang kami lakukan pada magang industri ini,
tujuan utamanya yaitu untuk memeriksa Angka
Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),
dan memeriksa bakteri pathogen pada setiap sampel
jamu yang dikirim ke Laboratorium Mikrobiologi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
pemeriksaan, Angka lempeng total yang berada dalam
sampel jamu diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Sampel jamu 788 p
103=138+115=253;2=126500
104=58+62=120:2=600000
2. Sampel jamu 790 P:
103=146+102=248:2=124000
104=78+74=152:2=760000
Dari hasil diatas diketahui bahwa ALT sampel jamu
yang diperiksa tidak melebihi dari standar yaitu
1,0×106. Begitu juga dengan hasil yang diperoleh
dalam pemeriksaan AKK, jumlah AKK pada sampel jamu
yang diperiksa diperoleh hasil berikit:
47
48
1. Sampel jamu 788 p: 48/2= 240
2. Sampel jamu 790 p: 78:2=390
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah
AKK pada sampel jamu yang diperiksa tidak melebihi
standar 1,0×104. Dan dari pengamatan yang
dilakukan, tidak terdapat bakteri pathogen dalam
sampel jamu karena tidak ditemukan bakteri dengan
ciri-ciri yang telah ditentukan.
1. Sampel Jamu 788p
a. bakteri Escherichia coli = negatif
b. Bakteri Salmonella shigella = negatif
c. Bakteri Staphylococcus aureus = negatif
d. Bakteri Pseudomonas aeruginosa = negatif
2. Sampel Jamu 790p
a. Bakteri Escherichia coli = negative
b. Bakteri Salmonella shigella = negatif
c. Bakteri Staphylococcus aureus = negatif
d. Bakteri Pseudomonas aeruginosa = negatif
Artinya sampel jamu yang diperiksa telah memenuhi
standar dan dapat langsung diproses pada tahap
selanjutnya. Namun apabila pada pemriksaan ALT,
AKK, dan bakteri pathogen tidak memenuhi standar,
maka jamu tersebut tidak dapat lanjut ke tahap
selanjutnya dan harus mengalami pengovenan ulang
ataupun dengan mixing ulang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Magang Industri yang telah
dilakukan di PT. Air Mancurdiperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. PT. Air Mancur memiliki standar mutu yang
disebut Standar Air Mancur(SAM) sehingga
produk yang dihasilkan dapat terjamin
mutunya. dimana standar tersebut mengacu pada
standart dari BPPOM
2. Pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium
mikrobiologi untuk produkjamu antara lain:
a. Pemeriksaan Angka Lempeng Total (ALT) yang
nilainya tidak boleh lebih dari 1 x 106
b. Pemeriksaan Angka Kapang Khamir (AKK) yang
nilainya tidak boleh lebih dari 1 x 104
c. Pemeriksaan bakteri patogen yang nilainya
harus negatif
3. Berdasarkan praktikum yang dilakukani pada
magang industri ini, hasil pemeriksaan Angka
Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir
(AKK), dan bakteri patogen menunjukkan hasil
yang baik (telah memenuhi standar yang
ditentukan).
B. Saran
49
50
1. Bagi perusahaan
a. Kebersihan lingkungan alangkah baiknya
untuk selalu ditingkatkan.
b. Sebaiknya perlu dilakukan pengawasan
mutu pada tempat-tempat penyimpanan
bahan/simplisia dan produk-produk setengah
jadi,dan produk jadi, untuk mencegah
timbulnya kontaminasi mikrobia.
2. Bagi sekolah
a. Pihak SMK SMTI Yogyakarta hendaknya
meningkatkan dan memperbanyak hubungan
kerjasama dengan industri/perusahaan
sehingga siswa lebih mudah memperoleh
tempat magang industri, selain itu dapat
saling memajukan dan saling tukar pendapat
untuk menambah ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Alangkah baiknya pihak sekolah
mengadakan pemantauan terhadap siswa yang
melakukan magang industri pada saat
pertengahan magang industri dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarta, Jolang.2012.In Process Control Unit Ekstraksi.Laporan
tidak diterbitkan. Yogyakarta:SMK SMTI
Yogyakarta.
Sukardjo, Renate Rayimahesti Intan Augusta.2013.Analisa
Mikrobiologi Produk Jamu.Laporan tidak
diterbitkan.Yogyakarta:SMK SMTI Yogyakarta.
Anggriawan, Rifaldii Yunus.2013.in process control mixing
bedak bb harum sari.laporan tidak diterbitkan.
yogyakarta: smk smti yogyakarta
http://bryandtea.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html
http://bloggerjuniorindonesia.blogspot.com/2012/12/
pengujian-mikrobiologi.html
52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Gambar Logo PT Air Mancur
B. Gambar Sertifikasi Penghargaan
C. Produk-produk PT Air Mancur
1. Jamu serbuk seri A
a.. Kuat majun
b. Sehat lelaki
c. Sehat perempuan
54
55
d. Galian putri
e. Sariawan
f. Encok
g. Batuk
h. Sekalor
i. Pilek
j. Salesma
k. Becak
l. Galian singset
m. Anton-anton muda
n. Anton-anton tua
o. Sakit pinggang
p. Pegal linu
q. Resik nifas
r. Sariawan usus
s. Sawan
t. Tambah darah
u. Rastung
v. Bersalin
w. Tujuh angin
x. Terlambat bulan
y. Gadung klingsir
z. Galian param
2. Jamu serbuk seri AP
a. Delima putih
b. Pembersih darah
56
c. Pentugin
d. Cabe puyang
e. Sesak nafas
f. Wasir
g. Sanggageni
3. Jamu paket
a. Benkwat
b. Sehat lelaki
c. Pegal linu
d. Prourat
e. Sehat perempuan
4. Jamu bersalin
a. Jamu bersalin mustika ayu
b. Jamu bersalin selapan
c. Jamu bersalin mustika ayu XL
5. Obat luar
a. Param encok
b. Param beras kencur
c. Param kocok
d. Minyak telon bebiku
e. Bedak nirmalasari
f. Bedak intisari
g. Tapel dan pilis
6. Jamu super
a. Harum sari
b. Putri ayu
57
c. Nirmalasari
d. Kolasom
e. Sari asih
7. Tablet, kapsul, cair
a. Orangin
b. Prolinu
c. Prourat
d. Benkwat
e. Mustika rapet
8. Kosmetik
a. Harum sari
b. Lulur mandi putri ayu
c. Bebiku
d. Mangir putri ayu
e. Lulur pemutih
9. Minuman kesehatan
a. Madurasa jeruk
b. Madurasa superman
c. Madurasa premium
d. Madurasa kelengkeng
e. Madurasa stick
f. Curcuma kids
g. Sehat end segar
D. Gambar Hasil Pemeriksaan Bakteri Pathogen
Escherichia coli
58
E. Gambar Hasil Pemeriksaan Bakteri Pathogen
Escherichia coli
F. Gambar Hasil Pemeriksaan Bakteri Pathogen
Salmonella shigella
G. Gambar Hasil Pemeriksaan Bakteri Pathogen
Staphylococcus aureus