BAB 1 PENDAHULUAN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKLM
Sejak tahun 2005, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung secara resmi
telah berubah status menjadi Universita Islam Negeri (UIN).
Sebagai konsekuensi dari perubahan ini, maka UIN Sunan Gunung
Djati Bandung telah menyelaraskan orientasi program pendidikannya
dari yang semula hanya menyelenggarakan pendidikan di bidang
keagamaan menjadi institusi pendidikan tinggi yang juga
menyelenggarakan pendidikan umum. Sejalan dengan hal ini, maka
UIN SGD Bandung terus berbenah diri agar mampu menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang tidak saja dapat mengisi kebutuhan
di bidang keagamaan, tetapi mampu memberikan kontribusi terhadap
bidang lain seperti ekonomi dan manajemen
Salah satu wujud komitmen UIN SGD Bandung untuk memberikan
kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia di bidang
ekonomi dan manajemen adalah dengan membuka program studi (prodi)
Manajemen sebagai cikal bakal dibukanya Fakultas Sosial dan
Ekonomi. Agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka
kurikulum prodi manajemene disusun dan dikembangkan sedemikian
rupa sesuai dengan perubahan lingkungan serta tuntutan dan
dinamika yang terjadi dalam dunia ekonomi, manajemen dan bisnis.
Program Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM) Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung adalah bagian dari
kurikulum, program PKLM dilakukan melalui proses sistematik
berkaitan dengan aplikasi teori-teori manajemen yang didapatkan
melalui sistem pembelajaran yang didapatkan di Pergururan Tinggi
dengan nilai-nilai yang berlaku dilapangan hingga menemukan
keselarasan antara teori dan praktek. Maksud program Praktek
Kerja Lapangan Manajemen adalah untuk (1) Meningkatkan kompetensi
dalam praktek manajemen; (2) Meningkatkan relevansi program studi
dengan dunia kerja; dan (3) Membangun jejaring kemitraan dengan
stakeholder jurusan manajemen
B. Landasan Penyelenggaraaan
Dasar penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM)
adalah:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Perauturan Presiden nomor 57 tahun 2005 tentang perubahan IAIN
Sunan Gunung Djati Bandung
4. Keputusan Menteri Agama nomor 06 tahun 2006 tentang organisasi
dan tata kerja Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
5. Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung No. 03 tahun
2006 tentang pedoman akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung
6. Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung No. 31 tahun
2006 tentang sistem kurikulum UIN Sunan Gunung Djati Bandung
C. Tujuan PKLM
Program Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM) dimaksudkan
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa
dalam bidang manajemen atas dasar:
1. Partnership dengan tujuan lembaga pendidikan dan
lembaga/perusahaan memiliki tanggung jawab yang sama untuk
mencerdaskan dan membekali anak bangsa sebagai generasi penerus
2. Learning process yang saling menguntungkan antara mahasiswa
dengan lembaga/perusahaan
3. Sinergitas kualitas lulusan dengan memanfaatkan pengalaman
keberhasilan masing-masing
4. Enrichment (memperkaya) baik secara personal maupun organisasi,
sehingga kedua belah pihak saling mendukung dan saling memperkuat
jejaring kelembagaan
D. Status Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM)
Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM) merupakan kegiatan
kurikuler yang mengikat secara akademik dan merupakan salah satu
syarat bagi mahasiswa untuk mengikuti ujian komprehensif dan
sidang munaqasah
E. Tahapan Kegiatan
Pola kegiatan Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM)
dilakukan secara berkesinambungan dan terencana yang dilakukan
dalam waktu yang telah ditetapkan oleh jurusan, dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Orientasi program, adalah kegiatan yang diikuti oleh dosen
pembimbing dan mahasiswa dalam satu kali pertemuan yang dilakukan
di kampus dengan cakupan materi; (1) Pemahaman mengenai Praktek
Kerja Lapangan Manajemen (PKLM), (2) Merumuskan rencana analisis
kebutuhan praktek
2. Orientasi lapangan. Orientasi lapangan merupakan suatu kegiatan
pengamatan mahasiswa di lembaga/perusahaan untuk mengetahui
aspek-aspek yang berkaitan dengan manajemen
3. Implementasi di lembaga/perusahaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
pemagangan yang dilakukan oleh mahasiswa bersama
lembaga/perusahaan. Atas dasar rencana implementasi tersebut,
mahasiswa membuat jurnal harian kegiatan PKLM
4. Evaluasi. Kegiatan ini merupakan kegiatan evaluasi kemajuan
Praktek Kerja Lapangan Manajemen (PKLM) yang dilakukan oleh
mahasiswa bersama dosen, dan lembaga/perusahaan. Evaluasi lebih
mengarah pada evaluasi keterlaksanaan kegiatan
5. Penyusunan laporan, dilakukan sebagai kegiatan evaluasi akhir
proses pelaksanaan dan menilai ketercapaian dan keberhasilan
program dengan teknik penyusunan sebagaimana yang telah
ditetapkan
F. Tahapan Pelaksanaan
Program PKLM dilaksanakan oleh:
a. Jurusan Manajemen Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD
Bandung
Jurusan adalah lembaga yang bertanggung jawab atas
keberlangsungan program PKLM.
b. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing adalah dosen manajemen yang telah diberi
tugas oleh Fakultas melalui jurusan untuk menyelenggarakan
tahapan-tahapan pembimbingan yang berkaitan dengan
pengembangan substansi akademik program PKLM dengan
merumuskan;
(1) Kompetensi yang akan dicapai,
(2) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran.
(3) Mengembangkan kegiatan PKLM, (4) Penilaian.
c. Mahasiswa
Mahasiswa adalah mahasiswa Jurusan Manajemen yang telah
memenuhi persyaratan untuk mengikuti program PKLM, dengan
orientasi pelaksanaan;
(1) Menyusun rencana PKLM di lembaga yang akan didatangi,
(2) Mengimplementasikan rencana melalui proses pembelajaran,
(3) Menyusun Laporan hasil PKLM.
d. Lembaga/Perusahaan (Objek PKLM)
Adalah lembaga/perusahaan yang bergerak dalam bidang yang
sesuai dan sejalan dengan kompetensi (Keuangan, Pemasaran,
SDM) yang dimilki mahasiswa manajemen, lembaga terkait
melakukan pembinaan program dengan memberikan bimbingan
ditingkat keberlanjutan dan keberhasilan program PKLM telah
diajukan oleh mahasiswa dalam action plan yang telah diajukan
kepada lembaga terkait.
G. Penyelenggaraan Kegiatan
a. Tempat Kegiatan
Tempat kegiatan PKLM Prodi Manajemen UIN SGD Bandung dilakukan
dilembaga/perusahaan yang telah memiliki badan hukum di wilayah
Jawa Barat yang telah ditetapkan berdasarkan ajuan yang
diajukan mahasiswa kepada jurusan. Dalam hal ini peneliti
melakukan praktik di PT. Sinar Majalaya Lestari, di Jl. Laswi
majalaya No. 21 Kab. Bandung, dengan melaksanakan kegiatan
yang bersangkutan dengan “Departemen Sumber Daya Manusia di PT.
Sinar Majalaya Lestari ”
b. Waktu Kegiatan
BAB II
Kondisi Objektif Perusahaan
A. Gambaran Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Sinar Majalaya Lestari
Alamat : Jl. Raya Laswi no. 21 Majalaya, Kab.
Bandung, Jawa Barat 40382
Telp. Kantor/Pabrik : (022) 595 1355
Email Perusahaan : [email protected]
Bergerak dibidang : Textile
Status Perusahaan : Swasta Nasional
Jenis Produksi : 1. Dyeing 3. Finishing 5.
Kniting
2. Printing 4. Brushing
B. Sejarah Perusahaan
Dilatarbelakangi oleh perkembangan industri pertextielan
diwilayah Bandung selatan yang cukup kompetitif, maka PT. Sinar
Majalaya Lestari akhirnya dapat didirikan untuk dapat bersaing
dalam rangka meningkatkan kualitas pertextilean di Indonesia. PT.
Sinar Majalaya Lestari, berdiri pada tanggal 23 Oktober 2008 dan
secara legal telah beroperasi dengan nomor izin usaha 534/036.A-
IUI/BPMP/X/2009 serta telah mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) yakni, 02.735.452.1-444.000 dengan demikian bahwa PT.
Sinar Majalaya Lestari telah legal dan mendapatkan izin
operasional dari pemerintah.
C. Struktur Organisasi
Pada dasarnya prinsip organisasi adalah merupakan wadah atau
tempat untuk mencapai tujuan dengan menggunakan pola tertentu,
Oleh karena itu struktur organisasi harus dibuat sebaik mungkin.
Sesederhana pun suatu perusahaan tentu memiliki struktur
organisasi sendiri. Struktur organisasi yang baik adalah struktur
organisasi yang jelas dan tegas yang menggambarkan tugas dan
wewenang dari tiap-tiap bagian yang ada didalam perusahaan serta
mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai tujuan yang jelas dan serinci mungkin
2. Tujuan harus dipahami setiap orang
3. Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh setiap individu
dalam organisasi
4. Adanya kesatuan dalam organisasi
5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
Mengingat pentingnya organisasi dalam pencapaian tujuan
tertentu maka struktur organisasi sangat diperlukan . Struktur
organisasi merupakan susunan yang terdiri dan fungsi-fungsi dan
gabungan-gabungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan . Dengan
adanya struktur organisasi yang jelas, dapat menghindarkan dari
timbulnya ketidakjelasan hubungan yang mengakibatkan banyaknya
kerugian seperti pelepasan tanggungjawab, pelaksanaan pekerjaan
yang tidak efisien, kebijakan yang tidak jelas dan ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan. Secara fisik struktur organisasi
dapat dinyatakan dalam bentuk bagan yang memperlihatkan hubungan
masing-masing unit produksi, garis-garis wewenang, tugas-tugas
dan tanggung jawab yang ada.
PT. Sinar Majalaya Lestari seperti perusahaan lainnya pada
umumnya memiliki struktur organisasi yang mandiri, dirancang agar
bagian-bagian didalamnya dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan
perusahaan.
STRUKTUR ORGANISASIPT. SINAR MAJALAYA LESTARI
D. Uraian Tugas (Job Desk)
Dalam suatu perusahaan, deskripsi jabatan sangat diperlukan
untuk memberikan kejelasan akan wewenang dan tanggungjawab bagian
dari setiap orang dalam perusahaan yang bersangkutan, dapat
memberikan batasan yang jelas sehingga dapat membuat suatu
keputusan yang baik dan benar.
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dan seluruh staff
dan karyawan PT. Sinar Majalaya Lestari adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Direktur bertanggung jawab kepada perusahaan dalam hal
menjalankan tugasnya. Adapun tugas direktur adalah mengatur
segala keseluruhan, baik dalam pelaksanaan teknis, pengelolaan,
mengontrol aktivitas perusahaan secara umum dan melakukam
pembinaan serta pembenahan manajemen dalam keseluruhan organisasi
perusahaan. Direktur merupakan salah satu pemegang saham
perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya direktur dibantu oleh
Manajer HRD, Manajer Produksi, Manajer Umum Teknik, Accounting,
Purchasing dan Manajer marketing atau Follow up.
2. Manajer HRD
Manajer HRD bertanggungjawab kepada direktur. Manajer HRD
memiliki tugas diantaranya :
- Merekrut Karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
- Menentukan masa kontrak karyawan
- Mengurusi administrasi kepegawaian seperti menghitung gaji,
lembur, cuti para pegawai, jamsostek dll.
- Mengurus dan memberikan saran kepada pegawainya yang
mengalami kesulitan dalam bekerja
- Menentukan jenjang karier pada karyawan
3. Manajer Produksi
Manajer produksi bertanggung jawab kepada direktur dan
mempunyai tugas menetapkan prosedur dan cara kerja yang
berhubungan dengan proses produksi secara keseluruhan, menerima
dan menganalisa laporan-laporan yang disampaikan oleh masing-
masing kcpala bagian. Manajer produksi dalam tugasnya dibantu
oleh kepala bagian pergudangan, persiapan dan pertenunan.
4. Manajer Umum Teknik
Manajer Umum Teknik bertanggung jawab terhadap kelancaran
produksi dan kualitas dengan merawat, memelihara, memperbaiki
semua alat-alat produksi agar produksi berjalan lancar. Lingkup
tugasnya antara lain limbah, ancaman air, serta merawat dan
memeliharanya, memperbaikinya, perbaikan mesin, memasang mesin,
khusus mekanik, rekayasa. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
Administrasi pabrik dan manajer produksi
5. Manajer Keuangan
Manajer Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur dan
mempunyai tugas untuk melaksanakan langkah-langkah yang telah
ditetapkan dalam kebijaksanaan keuangan, penanaman modal atau
investasi dilingkungan perusahaan, mensyahkan penerimaan dan
pengeluaran yang tunai dalam jumlah tertentu, mengawasi
penggunaan uang yang digunakan untuk kelancaran pembiayaan
kegiatan produksi dan penyelenggaraan pajak-pajak, serta sumber
dana. Dalam menjalankan tugasnya manajer keungan dibantu oleh
wakil manajer keuangan bagian pembukuan dan akutansi
(administrasi perusahaan) serta Accounting.
6. Purchasing
Purchasing bertanggungjawab kepada manajer produksi dan
berkoordinasi dengan manajer Teknik. Purchasing melakuka
pembelian peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan, seperti
sparepart mesin, alat tulis kantor, dsb.
7. Manajer Marketing
Manajer Marketing bertanggung jawab kepada Direktur dan
bertugas untuk memimpin kegiatan pemasaran hasil produksi,
mengikuti perkembangan pasar dan merumuskan serta mengusulkan
rencana pemasaran produksi yang sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan perusahaan. Manajer Marketing dalam menjalankan
tugasnya dibantu oleh bagian penjualan
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu
ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-
fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha
Sedangkan menurut G.R Terry, fungsi manajemen ada 4, yaitu:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
C. Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa
perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan
situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang
pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-
prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan
sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps
D. Konsep Tentang SDM
Perubahan konsepsi tentang sumber daya manusia atau pandangan terhadap pekerja dalam kerangka hubungan kerja pada organisasi.
1. Pekerja dianggap sebagai Barang Dagangan.
Sekitar pertengahan abad ke 19 berkembang anggapan bahwa
manusia kerja atau pekerja dianggap sebagai barang dagangan.
Pekerja diperlakukan sebagai salah satu faktor produksi yang
dapat diperjualbelikan untuk dijadikan alat produksi.
Anggapan ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
pekerja tidak mungkin menjual daya atau tenaganya. Bahkan
dalam pemanfaatan SDM ini, pekerja harus tunduk kepada
beberapa hal yang ada diluar dirinya, seperti disiplin dan
kekuasaan majikannya, pegawai lain, penggunaan dan
pengembangan pegawai, yang diarahkan untuk tercapainya
tujuan organisasi.
2. Pekerja dianggap sebagai SDM.
Adanya anggapan bahwa sering terjadinya pemborosan dalam
pemanfaatan sumber daya manusia atau pekerja. Keadaan ini
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dari organisasi, dan
juga penghasilan pekerja itu sendiri. Selain pemborosan,
juga faktor-faktor yang berkaitan dengan kelalaian pekerja,
misalnya terjadi kecelakaan serta biaya pengembangan
kemampuan atau kompensasi SDM. Semuanya merupakan biaya
yang harus diperhitungan dalam menghitung biaya produksi.
Biaya tersebut sering disebut sebagai biaya sosial yang
harus ditanggung bersama-sama oleh pihak-pihak yang
bersangkutan, seperti masyarakat, pemilik usaha dan pekerja
sendiri. Biaya sosial ini kadang-kadang dapat melebihi
biaya produksi.
3. Pekerja dianggap sebagai Mesin.
Pada akhir abad 19 dan permulaan abad ke-20, dengan
munculnya konsep manajemen ilmiah (Scientific Management),
antara lain proses manajemen lebih mengutamakan
produktivitas pekerja. Manajemen mengutamakan pada
pengukuran kerja dan kualitas kerja, analisa pekerjaan
sampai kepada hal-hal yang sangat detail dalam pekerjaan.
Pada situasi ini, pimpinan menempatkan pekerja tak ubahnya
sebagai mesin, karena pekerjaan yang bersifat rutin, dan
pekerjaan rutin pada prinsipnya dapat dikerjakan oleh mesin.
Konsepsi SDM yang demikian tidak ubahnya menganggap bahwa
pekerja itu sama dengan barang dagangan. Karena SDM dianggap
seperti mesin, maka penggunaan pekerja tersebut diusahakan
sama seperti mesin dengan mengutamakan produktivitasnya
tanpa memandang segi-segi kemanusiaan seperti; pikiran,
perasaan, dan tata nilai manusia lainnya.
4. Pekerja dianggap sebagai Manusia.
Sebagai reaksi terhadap pandangan yang menganggap dan
memperlakukan manusia kerja sebagai mesin atau alat yang
tidak manusiawi, maka muncul pandangan yang cenderung
kadang-kadang terlalu manusiawi. Teori Y dari McGregor
mempunyai relevansi tinggi dengan pandangan yang berwatak
manusiawi. Dalam hal tertentu pandangan ini memang dapat
berhasil yaitu bilamana kualifikasi pekerjanya sudah cukup
tinggi, namun akan gagal bilamana manusianya dipandang dan
diperlakukan secara manusiawi itu tanpa kendali sama sekali.
Selanjutnya muncul gerakan hubungan manusia (human relations
movement) yang dipelopori oleh Elton Mayo, Dickton dan
sebagainya. Kelompok ini memandang bahwa dalam manajemen
tidak semata-mata berdasar atas rasa kemanusiaan saja,
tetapi secara ilmiah dapat dilakukan observasi terhadap
pekerja. Selain itu pekerja mempunyai sistem saraf dan alat
perasa lainnya sebagaimana manusia lainnya, dan juga ingin
menempati kedudukan sosial yang layak dalam masyarakat. Pada
tahapan ini, pandangan terhadap pekerja pada dasarnya ingin
memanusiakan manusia pekerja, dan disarankan suapaya pekerja
diperlakukan yang wajar dan manusiawi, dengan lebih
memperhatikan perasaan-perasaan manusianya.
5. Pekerja dianggap sebagai Partner
Sebagai kelanjutan konsepsi tentang pekerja yang harus
dimanusiakan, kemudian berkembang konsep partnership. Konsepsi
ini pada prinsipnya ingin menjembatani perbedaan atau
pertentangan antara pemilik usaha dengan pekerjanya. Disini
ditekankan bahwa pemilik usaha tidak mungkin menjalankan
sendiri usahanya tanpa bantuan orang lain atau pekerja,
demikian pula sebaliknya pekerja tidak bisa melakukan
kegiatan atau pekerjaan bilamana tidak ada pemilik usaha.
Untuk itu perlu adanya kerjasama yang merupakan suatu sistem
yang bermanfaat untuk terjadinya partnership. Konsep
partnership ini dikembangkan oleh Ouchi dengan Teori Z yang
saat ini banyak diterapkan pada manajemen Jepang. Secara
mendasar konsep ini ingin menerapkan, bahwa pekerja supaya
tidak tunduk sepenuhnya kepada kekuasaan manajemen yang
absolut, akan tetapi memandang pekerja sebagai bagian yang
tidak terpisahkan (integral) dari manajemen itu sendiri.
Pekerja mempunyai hak yang sama untuk berperan aktif dalam
mencapai tujuan organisasi, seperti halnya kelompok ahli dan
kelompok manajemen lain terlibat dalam pengambilan keputusan
dan menentukan kebijaksanaan penting organisasi. Karena
itu konsep partnership ini sering juga dinamakan ko-
determinasi (co-determinas).
E. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah
sumber daya manusia atau human resources. Pentingnya sumber daya
manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen.
Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia
tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu
organisasi. Menurut Buchari Zainun (2001, hal. 17), manajemen
sumber daya manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat
dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen
sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah
identik dengan manajemen itu sendiri.
Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan (Anonim;2008:1).
Beberapa pengertian tentang manajemen sumber daya manusia, antaralain :
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-
kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi,
dan masyarakat. (Flipo, 1989)
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan,
seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber
daya manusia oleh organisasi. (French dalam Soekidjo, 1991)
Sumber Daya Manusia adalah asset organisasi yang paling
penting dan membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja”
(Simamora;2001:60).
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi
atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya (Ekopriyanto;2008:4).
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen sumber
daya manusia merupakan proses pendayagunaan manusia atau pegawai
yang mencakup; penerimaan, penggunaan, pengembangan dan
pemeliharaan sumber daya manusia yang ada.
F. Proses Manajemen SDM
Proses manajemen sumber daya manusia yang akan dibahas,
sebagaimana disampaikan oleh Pigors dan Myers (1961) yaitu
menekankan pada; recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan)
dan development (pengembangan).
1. Pengadaan Sumber Daya Manusia
Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu proses
kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari
perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai
dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud
disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat merupakan
salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini
adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun
dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang
berkualitas. Jadi bisa berupa recruitment from outside dan
recruitment from within.
Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan
SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan
promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari
luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang
dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan
kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur
(measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan
baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-
unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.
Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting,
dan merupakan tugas utama dari seorang pimpinan. Suatu hal
yang penting disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja
secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal, artinya
pekerja dimanfaatkan sebesar-besarnya namun dengan tetap
memperhatikan dan mempertimbangkan batas-batas kemungkinan
pemanfaatan yang wajar. Orang tidak merasa diperas karena
secara wajar pula orang tersebut menikmati kemanfaatannya.
Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction
yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja
yang menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi,
sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihak-pihak
lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara,
mulai dari yang paling mudah dan sederhana sampai cara yang
paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap
pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.
2. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab setiap
pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran
(reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi.
Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang
yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat
berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak
terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau
imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar
dari organisasi atau bekerja tidak optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan
mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia
memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai
kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta.
Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan,
kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga
diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian
pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu
diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang
berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang
bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan,
pengobatan, dll dan juga berupa immaterial seperti ;
kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.
Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat
membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas
kerja.
Berikut adalah hal-hal yang ada pada proses pemeliharaan
sumber daya manusia:
a. Kompensasi
Merupakan setiap bentuk pembayaran, upah atau
imbalan yang diberikan kepada karyawan yang timbul
dari dipeekerjakannya karyawan tersebut. Perusahaan
memberikan upah kepada pekerja sebagai imbalan yang
telah dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang.
b. Program Kesejahteraan
Untuk menunjang proses kesejahteraan karyawan diluar
kompensasi pokok, perusahaan biasanya memberikan
insentif lain. Bentuk lain dari program
kesejahteraan biasanya hanya berupa materi. Hanya
beberapa hal saja yang tidak berupa materi.
c. Fasilitas
Fasilitas adalah wahana atau prasarana untuk
mempermudah melakukan sesuatu. Dalam sebuah
perusahaan, biasanya fasilitas berarti sebuah alat
untuk membantu menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Fasilitas juga bisa berupa alat untuk membantu
mengefektifkan dan mengefisiensikan segala sesuatu
yang berhubungan dengan perusahaan.
d. Pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan adalah usaha mempertahankan
dana atau meningkatkan kondisi fisik karyawan, agar
mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu,
pemeliharaan berarti perusahaan menjamin seluruh
biaya kesehatan para karyawan.
e. Motivasi
Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan pada
sasaran motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang
dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu
tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan
pekerjaan dan performansi pekerjaan. Motivasi juga
merupakan istilah yang lajim digunakan untuk
mengetahui maksu seseorang atau sesuatu hal untuk
mencapai tujuan tertentu, misalnya uang,
keselamatan, prestise, dan sebagainya. Namun
demikian tujuan khusus yang tampaknya diperjuangkkan
banyak orang dalam analisis kerap kali berubah
menjadi alat untuk mencapai tujuan lain, yang
dipandang lebih fundamental.
Motivasi yang terdapat pada setiap individu pada
dasar nya merupakan realisasi atas konsep diriya
untuk hidup dalam suatu cara yang sesuai dengan
peran yang lebih disukai. Hal ini dilakukan dengan
cara mencerminkan penghargaan seseoarang atas
kemampuannya. Oleh karena itu, individu senantiasa
mencari apa yang mereka pandang sebagai peran yang
cocok bagi dirinya, sambil berusaha merealisasikan
gagasan mengenai dirinya sebagai kebenaran yang
nyata.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi
perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan
perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin
berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya
manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk
pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan
intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya
berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan
oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan
dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang
sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu
dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang
menyangkut tiga aspek, yaitu : (1) analisis organisasi,
untuk menjawab pertanyaan : "Bagaimana organisasi melakukan
pelatihan bagi pekerjanya", (2) analisis pekerjaan, dengan
pertanyaan : " Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar
pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya" dan (3)
analisis pribadi, menekankan "Siapa membutuhkan pendidikan
dan pelatihan apa". Hasil analisis ketiga aspek tersebut
dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja
pegawai yang ada di organisasi tersebut.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang disingkat "ACIEVE" yaitu : ability (kemampuan pembawaan),
capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan), incentive (insentif
material dan non-material), environment (lingkungan tempat
kerja), validity (pedoman, petunjuk dan uraian kerja) dan
evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari beberapa faktor di
atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan
pelatihan adalah capasity atau kemampuan pekerja yang dapat
dikembangkan, sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan
pendidikan dan pelatihan.
G. Beberapa Metode Pelatihan
Disini terdapat 2 jenis metode, diantaranya:
a. Metode di luar pekerjaan (off the job side)
Pada metode ini pegawai yang mengikuti pendidikan atau
pelatihan keluar sementara dari pekerjaannya, mengikuti
pendidikan dan pelatihan secara intensif. Metode ini terdiri
dari 2 teknik, yaitu :
1) Teknis presentasi informasi, yaitu menyampaikan
informasi yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan,
sikap dan keterampilan baru kepada peserta. Antara
lain melalui; ceramah biasa, teknik diskusi, teknik
pemodelan perilaku (behavioral modelling), model kelompok T,
yaitu mengirim pekerja ke organisasi yang lebih maju
untuk mempelajari teori dan mempraktekkannya.
2) Teknik simulasi. Simulasi adalah meniru perilaku
tertentu sedemikian rupa sehingga peserta pendidikan
dan latihan dapat merealisasikan seperti keadaan
sebenarnya. Teknik ini seperti; simulator alat-alat
kesehatan, studi kasus (case study), permainan peran (role
playing), dan teknik dalam keranjang (in basket), yaitu
dengan cara memberikan bermacam-macam masalah dan
peserta diminta untuk memecahkan masalah tersebut
sesuai dengan teori dan pengalamannya.
b. Metode di dalam pekerjaan (on the job side)
Pelatihan ini berbentuk penugasan pekerja baru, yang
dibimbing oleh pegawai yang berpengalaman atau senior.
Pekerja yang senior yang bertugas membimbing pekerja baru
diharapkan memperlihatkan contoh-contoh pekerjaan yang baik,
dan memperlihatkan penanganan suatu pekerjaan yang jelas.
BAB IV
ANALISA LAPORAN KEGIATAN
A. Gambaran Umum
PT. Sinar Majalaya Lestari yang bergerak dibidang industri
textile memerlukan tenaga kerja yang profesional dan dapat
diandalkan. Untuk itu, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia
yang baik. Perusahaan melihat dan menilai bahwa manusia sebagai
sumber daya yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan
sehingga harus terus dijaga dan dibina secara kontinu agar
karyawan dapa berkinerja dengan maksimal yang pada akhirnya
perusahaan akan mencapai tujuannya. Oleh sebab itu, maka PT.
Sinar Majalaya Lestari memerlukan bidang atau divisi yang disebut
dengan divisi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau divisi
Human Resources Development (HRD).
Divisi ini berfungi sebagai divisi yang khusus untuk mengelola
hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia atau karyawan.
Baik itu ketika pemenuhan sumber daya manusia (rekrutmen),
pemeliharaan Sumber daya manusia, pengembangan sumber daya
manusia, sampai pada pelepasan sumber daya manusia, serta hal-hal
lain yang berkaitan dengan karyawan.
Dari hasil praktek kerja lapangan (PKL) yang telah dilakukan,
maka penulis akan menjelaskan hal-hal yang ada pada divisi Sumber
daya manusia di PT. Sinar Majalaya Lestari.
B. Sistem Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan karyawan baru dilakukan oleh Divisi HRD atas
dasar permintaan dan bagian yang membutuhkan tenaga kerja. Untuk
memenuhi permintaan tersebut divisi HRD mencari karyawan baru
melalui:
a) Iklan dimedia massa
b) Karyawan yang bekerja di perusahaan
c) Departermen tenaga kerja
d) Pengurus pemerintahan dilingkungan RW maupun Desa
C. Prosedur Penerimaan Pegawai
Prosedur penerimaan calon karyawan adalah dengan cara sebagai
berikut:
Lamaran yang dikirim oleh calon karyawan diseleksi dengan
ketentuan tertentu
Pelamar-pelamar yang dianggap memenuhi kreteria dipanggil
untuk diseleksi.
Mengadakan seleksi seleksi dengan cara tertulis, wawancara,
psikotest, kesehatan dan final interview.
Apabila dalam seleksi pelamar dinyatakan diterima karyawan
mengisi surat perjanjian kerja, perusahaan menentukan masa
percobaan kerja selama 3 (tiga) bulan dan pengarahaan dari
Manajer HRD.
Dalam masa kerja 3 (tiga) bulan tersebut karyawan dinilai oleh
perusahaan, apabila karyawan berprestasi dan memenuhi persyaratan
perusahaan, dapat diangkat menjadi karyawan serta berhak untuk
menerima semua fasilitas yang disediakan oleh perusahaan..
D. Gambaran Umum Ketenagakerjaan
Klasifikasi Pegawai
Untuk memberikan kejelasan, maka populasi pegawai di PT. Sinar
Majalaya Lestari textile sampai tanggal 21 Juli 2011 sebanyak 468
orang yang dikelompokkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 1 Jumlah Pegawai menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Karyawan
Laki-laki
419 Orang
Perempuan
49 Orang
Total Karyawan
468 Orang
Tabel. 2 Jumlah karyawan Shift dan non Shift
Karyawan Jumlah
Shift 262
Orang
Non Shift 206
Orang
Tabel. 3 Jumlah Karyawan berdasarkan status
Status Karyawan Jumlah
Staff 67
Orang
Kontrak 2 mingguan 153
Orang
Harian Lepas 401
Orang
Air Luar 7
Orang
E. Jam Kerja
Jam kerja PT. Sinar Majalaya Lestari dibagi menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu :
1. Jam kerja non shift
Bekerja selama 6 (enam) hari dalam seminggu dengan pembagian
kerja sebagai berikut:
Jam Kerja Bagian07.00 – 17.00 Cleaning Service, Sopir dan
Kernet, Labort Dyeing dan
Printing, Screen Flat dan
Rotary, Gudang Obat, Timbang
Obat, Bengkel08.00 – 17.00 Staff Kantor, Gudang Grey,
Gambar Tracer Ekspedisi,
Pengiriman, dan Bangunan
2. Jam Kerja Shift 8 Jam
Dibagi menjadi 3 shift :
Shift pagi : Jam 07.00 - 15.00 WIB
Istirahat : Jam 12.00 - 13.00 WIB
Shift siang : Jam 15.00 - 23.00 WIB
Istirahat : Jam 18.00 - 19.00 WIB
Shift malam : Jam 23.00 - 07.00 WIB
Istirahat : Jam 03.00 - 04.00 WIB
Yang bekerja di jam ini adalah bagian Mesin Finishing,
Cutting, Inspect,Mesin Washing dan Steamer, Mesin Printing,
Ichinose, Keycheng, Mesin Rotary, Mesin Dyeing, Mesin Garuk dan
Dapur Cat.
3. Jam Kerja Shitf (8 Jam Khusus)
Dibagi menjadi 3 shift:
Shift Pagi : Jam 06.00 – 14.00
Shift Siang : Jam 14.00 – 22.00
Shift Malam : Jam 22.00 – 06.00
Yang bekerja di jam ini adalah bagian mesin boiler
Dalam jam kerja ini, karyawan hanya diberi toleransi waktu
sebanyak 5 menit, artinya bagi karyawan yang masuk kerja
terlambat lebih dari 5 menit, maka akan mendapat pengurangan
waktu jam kerja sebanyak setengah jam, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi besaran upah yang akan diterima karyawan. Misalnya
pada jam masuk pukul 08.00. apabila ada karyawan yang masuk pada
jam 08.06, maka perusahaan akan mengurangi jam kerja karyawan
tersebut setengah jam. Jadi yang harusnya jam kerja itu 8 jam,
maka apabila terlambat akan dihitung menjadi 7,5 jam kerja.
F. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan di PT. Sinar Majalaya Lestari dapat dibagi
menjadi 3 yaitu:
1. Upah mingguan
Upah diberikan kepada karyawan yang berstatus karyawan harian
Lepas. selain upah harian karyawan/karyawati juga memperoleh uang
makan dan premi malam apabila bekerja dimalam hari. Dalam
pembayaran upah langsung dibayar oleh bagian pengupahan karyawan
dan diserahkan pada hari kamis setiap satu minggu sekali.
2. Upah 2 mingguan
Upah diberikan kepada karyawan yang berstatus karyawan kontrak
2 mingguan. selain upah harian karyawan/karyawati juga memperoleh
uang makan dan premi malam apabila bekerja dimalam hari. Dalam
pembayaran upah langsung dibayar oleh bagian pengupahan karyawan
dan diserahkan pada hari kamis setiap dua minggu sekali
3. Upah Bulanan
Upah bulanan ini diberikan kepada karyawan staff yang
berstatus sebagai karyawan tetap serta bulanan dan dibayar pada
bulan berikutnya. Selain upah pokok karyawan juga memperoleh uang
makan, tunjangan jabatan, katering dan premi hadir. Pembayaran
upah bulanan ini dibayar langsung oleh Manajer HRD
G. Jaminan dan Kesejahteraan Sosial
PT. Sinar Majalaya Lestari memberikan jarninan dan
kesejahteraan sosial yang berupa:
Alat transpontasi antar jemput karyawan berupa mini bus untuk
karyawan staff
Peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja.
Tunjangan hari raya.
Sarana peribadatan.
Fasilitas pengobatan dimana perusahaan menunjuk dokter / rumah
sakit tertentu atau karyawan /karyawati menentukan sendiri dokter
/rumah sakit yang akan didatangi dan perusahaan akan mengganti
100% dari biaya pengobatan.
Fasilitas pinjaman untuk karyawan /karyawati /staff, diatur
melalui operasi karyawan yang memberikan pinjaman sesuai dengan
pendapatan dan kesanggupan pembayaran.
Jaminan sosial tenaga ( JAMSOSTEK ) yang meliputi jaminan
hari-hari tua, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan
keeelakaan.
Katering
Sumbangan Sembako
H. Tata Tertib Perusahaan
Sistem tata tertib bagi karyawan di PT. Sinar Majalaya
Lestari adalah :
1. Karyawan harus sudah beradda ditempat kerja 10 menit sebelum
jam kerja dimulai dan 5 menit setelah jam kerja selesai boleh
meninggalkan tempat kerja.
2. Karyawan diwajibkan memakai kartu tanda pengenal selama berada
di area perusahaan.
3. Karyawan dilarang mengetokkan kartu absensi karyawan lain.
4. Karyawan harus bersedia diperiksa (check body) pada saat
keluar masuk area perusahaan
5. Setiap karyawan diwajibkan ikut menjaga, memelihara dan
mengamankan aset milik perusahaan
6. Karyawan harus bersikap sopan terhadap atasannya masing-masing
7. Karyawan tidak boleh meninggalkan tempat kerja dan
pekerjaannya tanpa seijin dari Kabagnya masing-masing
8. Tidak dibenarkan makan sambil bekerja (pada saat jam kerja)
kecuali pada saat jam istirahat
9. Dilarang merokok di dalam area perusahaan dan atau ditempat
yang dinyatakan dilarang untuk merokok
10. Seluruh karyawan wajib ikut menjaga dan memelihara kebersihan
lingkungan kerja
11. Seluruh karyawan wajib menjaga rahasia perusahaan baik dalam
jam kerja maupun diluar jam kerja
12. Karyawan dilarang menggunakan dan memanfaatkan milik perusahaan
untuk kepentingan pribadi
13. Demi kelancaran pekerjaan, maka setiap karyawan harus bersedia
dimutasikan dari satu bagian kebagian lain
14. Karyawan dilarang memasuki bagian lain tanpa ada kepentingan
pekerjaan dan tanpa seijin dari Kabag masing-masing
15. Karyawan dilarang membawa dari luar ke dalam area perusahaan.
Barang bawaan dititipkan dan disimpan diloker kecuali yang
berhubungan dengan pekerjaan
16. Selama jam kerja dilarang menggunakan HP kecuali yang ada
hubungannya dengan pekerjaan
17. Karyawan melaksanakan kerja dan istirahat harus sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan perusahaan
18. Karyawan yang tidak masuk kerja harus ada surat keterangan
(sakit/izin) yang jelas, tanpa ada keterangan, akan dianggap
mangkir / alpa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai bab terakhir dari laporan PKLM ini, penulis mencoba
menarik kesimpulan tentang masalah pembahasan Divisi Sumber Daya
Manusia (SDM) atau Human Resources Develpoment (HRD) di PT. Sinar
Majalaya Lestari
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil PKLM ini
adalah:
1. Sumber daya manusia (SDM) atau human resources merupakan sumber
daya yang sangat penting dan menentukan jalannya suatu
organisasi. Untuk itu perlu dilakukan manajemen SDM, yang pada
dasarnya menyangkut; pengadaan pekerja, pemeliharaan pekerja dan
pengembangan pekerja. Adanya manajemen SDM diharapkan dapat
meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas kerja, keadaan ini
akan dapat dipertahankan apabila diimbangi adanya sistem ganjaran
(reward system). Untuk memperoleh SDM yang berkualitas, organisasi
perlu senantiasa melakukan pengembangan pekerjanya melalui
pendidikan dan pelatihan, baik yang berupa off the job side maupun on
the job side.
2. Pelaksanaan Divisi SDM pada PT. Sinar Majalaya Lestari secara
teori sudah cukup baik dimana peranan Divisi SDM terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan karyawan sudah sesuai
3. Divisi SDM di PT. Sinar Majalaya Lestari merupakan divisi yang
cukup berpengaruh terhadap jalannya operasional perusahaan
4. Peran Manajer SDM di PT. Sinar Majalaya Lestari cukup baik
dimana manajer ini dibantu oleh beberapa staff yang cukup ahli,
sehingga tugas-tugas manajer SDM terlaksana dengan baik
5. Peran Divisi SDM telah berjalan lancar sebagai mana mestinya
B. Saran
Dalam hal ini penulis memberikan sedikit saran untuk kemajuan
dari PT. Sinar Majalaya Lestari, diantaranya:
1. Peran yang dilakukan oleh Manajer SDM terlalu banyak, seperti
ikut terlibat dalam hal-hal yang berkaitan dengan produksi, mesin
dan kegiatan operasional perusahaan, sehingga manajer SDM tidak
concren terhadap tugas dan fungsinya sebagai manajer SDM untuk itu
sebaiknya ditinjau kembali tugas manajer SDM yang sesuai deng
jobdesk nya
2. Sebaiknya manajer SDM tidak memiliki peran ganda diperusahaan
yang pada akhirnya akan menimbulkan ketergantungan
3. Fasilitas yang ada diruangan divisi SDM seperti komputer,
printer, suasana kantor, dll. Sudah tidak layak untuk dipakai dan
sebaiknya diperbaharui lagi agar produktifitas karyawan tidak
terhambat
4. Jumlah orang yang ada di Divisi SDM sebaiknya ditambah agar
kinerja karyawan jadi lebih baik dan menghasilkan output yang
memuaskan
5. Divisi hubungan masyarakat (Humas) segera diadakan agar
manajer SDM tidak turun langsung dalam hal hubungan dengan
masyarakat
6. Nominal upah yang dikeluarkan perusahaan harus bisa
menyesuaikan dengan besaran tingkat Upah Minimum Kabupaten (UMK)
Bandung agar kebutuhan karyawan dapt terpenuhi
7. Pelatihan dan pengembangan karyawan harus dilakukan oleh PT.
Sinar majalaya Lestari agar kualitas karyawan dapat bersaing
mengikuti perkembangan jaman